UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STRATA-I MEDAN
ANALISIS HUBUNGAN PENGAWASAN TERHADAP EFISIENSI KERJA KARYAWAN PADA PT. MOPOLI RAYA MEDAN SKRIPSI OLEH UCA SAIFARA 050502223 MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan 2009
Uca Saifara : Analisis Hubungan Pengawasan Terhadap Efisiensi Kerja Karyawan Pada PT. Mopoli Raya Medan, 2009 USU Repository © 2008
ABSTRAK
Uca Saifara (2009), Analisis Hubungan Pengawasan Terhadap Efisiensi Kerja Karyawan Pada PT. Mopoli Raya Medan. Pembimbing Drs. Friska Sipayung, M.Si. Ketua Departemen, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si. Penguji, Dr. Prihatin Lumbanraja SE, M.Si (Penguji I), dan Drs. Ami Dilham, M.Si (Penguji II). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel pengawasan terhadap efisiensi kerja pada PT. Mopoli Raya Medan , sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di PT. Mopoli Raya Medan sebanyak 30 orang dengan menggunakan sampel jenuh(sensus) Metode penelitian yang digunakan adalah dengan teknik pengumpulan data penelitian yang menggunakan teknik wawancara, dan kuesioner. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier sederhana dibantu dengan alat uji SPSS. Untuk mengetahui hubungan pengawasan terhadap efisiensi kerja yaitu dengan uji t pada tingkat kepercayaan 95% atau α = 0,05 Hasil dari penelitian ini yaitu nilai R Square atau koefisien determinasi sebesar 0,786 hal ini menunjukkan bahwa 78,6% variabel efisiensi kerja dapat dijelaskan oleh pengawasan, sedangkan sisanya sebesar 21,4% dijelaskan oleh variabel-variabel yang tidak diteliti yaitu umpan balik, desain pekerjaan, iklim kerja, komunikasi, orientasi kerja,gairah pekerjaan, dll. Hasil penelitian menunjukkan secara parsial pengawasan berhubungan positif dan signifikan terhadap Efisiensi kerja. Kata Kunci: Pengawasan, Efisiensi Kerja
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan Ke hadirat Allah SWT, dimana atas berkat rahmat dan ridho-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Hubungan Pengawasan Terhadap Efisiensi Kerja Karyawan Pada PT Mopoli Raya Medan” Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan dan mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia Program S-1 di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sepenuhnya sempurna baik dari segi isi maupun penyajiannya, hal ini dikarenakan masih terbatasnya pengetahuan dan kemampuan penulis. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, terutama kepada : 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si., selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan inspirasi bagi penulis. 3. Ibu Dra. Nisrul Irawaty, MBA., selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah begitu sabar dalam memberikan banyak bimbingan, arahan, saran, dan masukan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 5. Ibu Dr. Prihatin Lumbanraja SE, M.Si, selaku Dosen Penguji I yang telah banyak memberikan saran dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini. 6. Bapak Drs. Ami Dilham, SE, M.Si, selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan saran dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini. 7. Seluruh Dosen di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara terutama Ibu Elisabeth Siahaan, Ibu Yulinda, Pak Wahyu dan Ibu Dini. Terima kasih untuk segala jasa-jasanya selama masa perkuliahan. 8. Seluruh Staf Pegawai Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara terutama Kak Dani, Bang Jum yang telah membantu penulis selama ini. 9. Bapak/Ibu Pimpinan dan seluruh karyawan pada PT.Mopoli Raya Medan : Ibu Deti, Ibu Neni, Ibu Rini, Ibu Farida Hanum, Pak Syaful Alferi, Pak Hermansyah, Terima kasih atas bantuannya dalam penulisan skripsi ini. 10. Untuk keluargaku tersayang Mama, Papa, kak keni, kak irin, kak aan, dan Deny yang merupakan sumber inspirasi juga senantiasa memberikan kasih sayang, motivasi, nasehat, bantuan dana dan material, serta limpahan do’a untuk penulis. 11. Untuk sahabat-sahabat tersayangku Mochoping : Tin Tuts, Virong, dan Melon. Terima kasih atas kesetiakawanan, bantuan serta dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
12. Buat seluruh teman-temanku Angkatan 2005 : Tasia, Maya, Kak Irma, Anggia, Jul, Dhanie, Fly, Mesa, Qput, Reja, Afif, Parlin, Topik, Lufti, Bang Apang, Bom-Bom, Bobby, A’ad, Dipo, Qiqi, Laura, Cita, Saguh, Jaka, Suri, Rija serta teman-teman lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas motivasi, semangat, dukungan, perhatian, dan persahabatan yang diberikan kepada penulis. 13. Buat seluruh senior-senior Manajemen : Bang uke ,Bang dino, kak Lala, kak lia Terima kasih atas bantuan yang diberikan selama masa perkuliahan. 14. Dan juga pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan pendidikan dan penulisan skripsi ini : Bang Arie Beiboi, Bang Joey, Bang dedi, Bang doli, Bang Rangga, Baron, Oje, Mya, Vera, Terima kasih atas bantuan dan dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti lainnya.
Medan,
Februari 2009 Penulis,
(Uca Saifara)
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK .................................................................................................... i KATA PENGANTAR..................................................................................
ii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................
1
B. Perumusan Masalah ....................................................................
5
C. Kerangka Konseptual..................................................................
5
D. Hipotesis. ....................................................................................
7
E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ..................................................
7
1. Tujuan penelitian....................................................................
7
2. Manfaat penelitian..................................................................
7
F. Metode Penelitian........................................................................
8
1. Batasan Operasional. .............................................................
8
2. Definisi Operasional...............................................................
8
3. Skala Pengukuran Variabel ....................................................
10
4. Tempat dan Waktu Penelitian. ..............................................
11
5. Populasi dan sampel. ..............................................................
11
6. Jenis Data... ............................................................................
12
7. Teknik Pengumpulan Data.. ...................................................
13
8. Uji Validitas dan Realibitas....................................................
14
9. Teknik Analisis Data. ............................................................
16
BAB II URAIAN TEORITIS......................................................................
19
A. Penelitian terdahulu ....................................................................
19
B. Pengawasan. ...............................................................................
19
1. Pengertian Pengawasan..........................................................
19
2. Fungsi Pengawasan ................................................................
21
3. Langkah-Langkah Pengawasan..............................................
22
4. Jenis Pengawasan ...................................................................
24
5. Tujuan Pengawasan. ..............................................................
25
6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengawasan ..................
26
7. Teknik-Teknik Pengawasan.. .................................................
27
C. Efisiensi Kerja............................................................................
28
1. Pengertian Efisiensi Kerja.. ....................................................
28
2. Sumber-Sumber Efisiensi Kerja... ..........................................
29
3. Syarat Dapat Dicapainya Efisiensi Kerja ...............................
31
4. Hubungan Efisiensi Kerja Dengan Pengawasan. ..................
32
BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN ....................................................
33
A. Sejarah Perusahaan .................................................................................
33
B. Struktur Organisasi .................................................................................
35
C. Uraian Susunan Personalia .....................................................................
36
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...............................................
42
A. Deskripsi Responden .............................................................................
42
B. Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................................................
45
C. Hasil Uji Regresi.....................................................................................
48
D. Pengujian Hipotesis ................................................................................
49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................
53
A. Kesimpulan.............................................................................................
53
B. Saran .......................................................................................................
54
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Karyawan adalah asset utama perusahaan yang menjadi pelaku yang aktif dari setiap aktifitas organisasi. Karyawan memiliki perasaan, pikiran, keinginan, status, dan latar belakang pendidikan, usia dan jenis kelamin yang berbeda, yang dibawa kedalam organisasi perusahaan. Karyawan bukanlah mesin, uang dan materil yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai serta di atur sepenuhnya dalam mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu perusahaan harus melakukan pengawasan terhadap para karyawannya dalam bekerja, karena terkadang banyak karyawan yang melakukan pengingkaran dalam bekerja jika tidak diawasi seperti menunda waktu pekerjaan, bekerja tidak sepenuh hati, melakukan kecurangan sehingga akan berdampak negatif terhadap pencapaian tujuan yang efektif dan efisien. Menurut Sedarmayanti (2001:112) Efisiensi Kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupuan hasilnya yang meliputi pemakaian waktu yang optimal dan kualitas cara kerja yang maksimal. Banyak cara yang dapat dilakukan dan harus ditempuh untuk meningkatkan efisiensi kerja dalam suatu perusahaan. Efisiensi dapat ditingkatkan dengan baik jika pengawasan yang di lakukan oleh perusahaan itu maksimal.
Adanya pengawasan diharapkan dapat memperkecil timbulnya hambatanhambatan yang terjadi, dapat segera di antisipasi sehingga dapat meningkatkan efisiensi kerja karyawan demi kelancaran aktifitas perusahaan. Pengawasan merupakan suatu hal yang sangat penting dilakukan oleh perusahaan. Seperti yang dikemukakan oleh Daft (2002: 11), pengawasan adalah suatu proses pemantauan aktivitas karyawan, menjaga organisasi agar tetap berjalan ke arah pencapaian sasaran, dan membuat koreksi bila diperlukan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Pengawasan merupakan bagian terakhir dari fungsi manajemen karena dapat mengetahui apakah ada penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan yang berlangsung pada suatu perusahaan. Penyimpangan yang merugikan perusahaan akan di tekan sekecil mungkin jika pengawasan yang telah dilakukan pihak manajemen telah terlaksana dengan baik. PT. Mopoli Raya Medan merupakan perusahaan swasta yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit dan pengolahannya, yang didirikan tanggal 17 Desember 1980, atas prakarsa 3 pendiri utama, yaitu: H. A. Basyah Ibrahim, H. Muhammad Sati, Mustafa Sulaiman. Perusahaan ini juga memiliki pabrik pengolahan buah sawit segar menjadi produk jadi yaitu minyak kelapa sawit dan inti sawit. Hingga saat ini areal perkebunan kelapa sawit PT.Mopoli Raya tersebar di 2 propinsi yakni kabupaten Aceh Timur Propinsi Dista Aceh dan di Kabupaten Langkat Propinsi Sumatera Utara. Pengawasan yang dilakukan oleh perusahaan ini sudah cukup baik, namun berdasarkan hasil pra survei melalui wawancara secara face to face dengan
dua orang karyawan di bagian personalia pada di PT. Mopoli Raya Medan, mereka berpendapat bahwa berkurangnya tingkat kehadiran para karyawan dikarenakan adanya masalah- masalah yang sifatnya pribadi seperti adanya keperluan mendadak, sakit, tidak ada keterangan,dan terlambat. Dan dari hal tersebut PT. Mopoli Raya Medan mengalami masalah dalam pencapaian target yang tidak sesuai dengan apa yang ditetapkan dalam rencana kerja pertahunnya. di bawah ini saya telah memaparkan tabel perincian tingkat absensi pada tahun 2005 sampai tahun 2007 pada PT.Mopoli Raya medan dan juga Tabel Rencana Kerja pada tahun 2005 sampai tahun 2007 pada PT.Mopoli Raya Medan. Adapun perincian tingkat absensi dari tahun 2005 sampai tahun 2007 pada PT.Mopoli Raya Medan disajikan pada Tabel 1.1 Tabel 1.1 Perincian tingkat absensi pada tahun 2005 sampai tahun 2007 Pada PT. Mopoli Raya Medan Perincian Absensi Jumlah No
Tahun
Terlambat
sakit
izin
Cuti Pesentase
1
2005
13
5
8
0
86.7%
2
2006
9
4
6
1
66.7%
3
2007
10
6
9
3
93.3%
Sumber : PT. Mopoli Raya Medan (2009) Berdasarkan Tabel 1.1 di atas terlihat bahwa belum seluruhnya karyawan menggunakan waktu dengan baik bahkan pada tahun 2007 terjadi kenaikan persentase absensi dalam seperti terlambat, sakit, izin, cuti. Sehingga PT. Mopoli
Raya medan mengalami permasalahan dalam pencapaian target yang tidak sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan oleh perusahaan dalam rencana kerjanya. Dalam hal ini dapat dilihat dalam tabel 1.2 berikut ini :
Tabel 1.2 Rencana Kerja PT. Mopoli Raya Medan pada Tahun 2005 sampai tahun 2007
Tahun
Target
Realisasi
%
pendapatan 2005
3.200.550.000
2.875.225.000
76.3%
2006
3.400.800.000
2.985.375.000
81.5%
2007
3.275.400.000
2.865.900.000
62.5%
Sumber : PT.Mopoli Raya Medan (2009)
Berdasarkan tabel 1.2 tersebut, dapat dilihat bahwa pada tahun 2007 target pendapatan yang telah direncanakan tidak terealisasi dengan baik. bahkan mengalami penurunan pendapatan yang cukup besar. Salah satu penyebab terjadinya
penurunan
ini
dikarenakan
kurangnya
pengawasan,
terutama
pengawasan terhadap penyelewengan waktu yang dilakukan oleh karyawannya. Dengan demikian akan berdampak negatif pula dengan target pendapatan serta realisasi yang terjadi pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 pada PT. Mopoli Raya Medan. Hal tersebut menunjukan kurangnya efisiensi dalam pemanfaatan waktu yang ditetapkan perusahaan. Mengingat sangat pentingnya pengawasan dalam bekerja sebagai salah satu cara mewujudkan tujuan perusahaan, maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang ”Analisis
Hubungan Pengawasan terhadap Efisiensi Kerja Karyawan Pada PT. MOPOLI RAYA MEDAN”.
B. Perumusan Masalah “ Apakah pengawasan berhubungan positif dan signifikan terhadap efisiensi kerja karyawan di PT. MOPOLI RAYA MEDAN ? ”
C. Kerangka Konseptual Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang menempati urutan paling bawah, tetapi bukan berarti bahwa fungsi ini kurang penting dari fungsi-fungsi lain karena pengawasan justru sudah ada sejak penetapan struktur perusahaan itu sendiri. Didalam teknik atau cara pengawasan , terdapat dua bentuk yang tidak terpisahkan satu sama lain dalam mencapai efisiensi kerja karyawan didalam perusahaan yakni pengawasan secara langsung dan pengawasan secara tidak langsung. Siagian (2003:114) a. Pengawasan Langsung Yaitu pengawasan yang dilakukan sendiri oleh pimpinan. Dalam hal ini pimpinan langsung datang dan memeriksa kegiatan yang sedang dijalankan oleh bawahan. Pengawasan langsung dapat berbentuk: 1) Inspeksi langsung 2) On-the-Spot observatiton 3) On-the-spot report
b. Pengawasan tidak langsung Pengawasan dari jarak jauh. Pengawasan dilakukan melalui laporan yang
disampaikan oleh para bawahan. Baik itu tertulis maupaun
lisan. Menurut Sedarmayanti (2001:112) Efisiensi Kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupuan hasilnya yang meliputi pemakaian waktu yang optimal dan kualitas cara kerja yang maksimal. Jika suatu perusahaan melakukan pengawasan baik itu pengawasan langsung maupun tidak langsung dengan maksimal maka akan semakin tinggi pula tingkat efisiensi waktu dan juga kinerja karyawan pada perusahaan. Berdasarkan uraian di atas maka dibuat kerangka konseptual sebagai berikut:
PENGAWASAN(X)
EFISIENSI
1. Langsung 2. Tidak
KERJA(Y)
Sumber: Siagian (2003:114) dan Sudarmayanti (2001 : 112) diolah (2009)
D. Hipotesis Menurut Sumarsono (2004: 30), hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih dengan kata lain hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, berdasarkan teori yang ada. Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini adalah:“ Pengawasan Berhubungan Positif dan Signifikan Terhadap Efisiensi Kerja Pada PT. MOPOLI RAYA MEDAN.”
E. Tujuan Penelitian Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengawasan terhadap efisiensi kerja karyawan PT. MOPOLI RAYA MEDAN. 2. Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat : a. Bagi perusahaan yang diteliti, penelitian ini dapat memberikan masukan kepada
perusahaan,
untuk
mengetahui
seberapa
jauh
hubungan
pengawasan terhadap efisiensi kerja karyawan pada PT. Mopoli Raya Medan. b. Bagi penulis, untuk Menambah pengetahuan dengan menghubungkan teori yang didapat dalam perkuliahan
dengan kenyataannya serta
dapat memperdalam pengetahuan penulis dalam bidang manajemen sumber daya manusia.
c. Bagi peneliti lanjutan, Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian selanjutnya di bidang yang sama.
F. Metode Penelitian 1.
Batasan operasional Penelitian ini membahas tentang hubungan pengawasan yang merupakan
variabel bebas (independent) dengan efisiensi kerja sebagai variabel terikat (dependent) di PT. Mopoli Raya Medan. 2.
Definisi operasional Definisi operasional dalam penelitian ini adalah : a. Pengawasan (X) Pengawasan adalah memantau aktivitas/pekerjaan karyawan untuk
menjaga perusahaan agar tetap berjalan kearah pencapaian tujuan perusahaan. Pengawasan sangat penting dilakukan oleh perusahaan dalam kegiatan operasionalnya
untuk
mencegah
kemungkinan
terjadinya
penyimpangan-
penyimpangan dengan melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapan oleh perusahaan sebelumnya. (Siagian, 2003 : 112). Adapun definisi dari pengawasan adalah: 1. Pengawasan langsung Yaitu pengawasan yang dilakukan sendiri oleh pimpinan. Dalam hal ini pimpinan langsung datang dan memeriksa kegiatan yang sedang dijalankan oleh bawahan.
Pengawasan langsung dapat berbentuk: 1) Inspeksi langsung 2) On-the-Spot observatiton 3) On-the-spot report 2. Pengawasan tidak langsung Yaitu pengawasan dari jarak jauh. dimana pengawasan ini dilakukan melalui laporan yang disampaikan oleh para bawahan. Baik itu tertulis mau pun lisan. b. Efisiensi (Y) Menurut Sedarmayanti (2001:112) Efisiensi Kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupuan hasilnya yang meliputi pemakaian waktu yang optimal dan kualitas cara kerja yang maksimal. Adapun definisi dari efisiensi adalah: 1. Waktu Yaitu hasil kerja berdasarkan patokan ukuran yang diinginkan untuk memperoleh sesuatu. 2. Kinerja Yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang
karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.
3.Skala Pengukuran Variabel Penelitian menggunakan skala likert sebagai alat ukur. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiono, 2004:86) untuk keperluan analisis kuantitatif maka diberi lima alternatife jawaban kepada responden untuk masing-masing variabel dengan menggunakan skala 1 sampai 5, Adapun skor yang diberikan dapat dilihat dari Tabel 1.2 sebagai berikut : Tabel 1.3. Alternatif Jawaban Responden No.
Jawaban
Skor
1
Sangat sering
5
2
Sering
4
3
Cukup sering
3
4
Tidak sering
2
5
Sangat tidak sering
1
Sumber : Sugiyono, 2004 : 86
Berdasarkan uraian di atas, maka secara keseluruhan variabel, indikator variabel, definisi operasional variabel, dan skala pengukurannya dapat dilihat dari Tabel 1.3 berikut ini :
Tabel 1.4 Operasional Variabel Varia bel Varia bel
Indikat or
(X)
Variabel
Skala Pengukuran
a. Pengawasan a. Pengawasan yang dilakukan langsung
Pengawasan
Definisi Operasional
sendiri oleh pimpinan
Skala Likert
b. Pengawasan b. Pengawasann yang dilakukan tidak
dari jarak jauh oleh pimpinan
langsung Varia
a. Waktu
a. Hasil kerja berdasarkan patokan
bel Efisiensi
ukuran yang diinginkan untuk Likert
Kerja (Y)
memperoleh sesuatu b. Kinerja
Skala
b. Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
karyawan
dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan Sumber : Siagian (2003 : 113) dan Sedarmayanti (2001 : 112) diolah.(2009)
4. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. MOPOLI RAYA MEDAN Jl. Sunggal
No. 91 MEDAN
b. Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan September 2008 sampai februari 2009 5. Populasi dan sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. MOPOLI RAYA MEDAN berjumlah 30 karyawan yang terbagi dalam bagian masingmasing. Untuk penarikan sampel penulis menggunakan metode sensus dimana penulis memasukkan semua anggota populasi menjadi sampel, karena jumlah populasi relatif kecil. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono, 2004 : 73). 6. Jenis Data Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Data Primer Data
yang
diperolah
kuisioner/pertanyaan
langsung
dari
responden
malalui
tentang variabel yang diteliti dan
wawancara langsung dengan atasan. b. Data Skunder Data yang diperoleh dari buku pedoman dari perusahaan (sejarah perusahaan, struktur organisasi, dll), buku ilmiah dan literatur lainnya yang diperoleh sehubungan dengan masalah penelitian.
7. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah: a. Daftar Pertanyaan (kuesioner) Kuesioner mengajukan
merupakan
pengumpulan
data
dengan
cara
pertanyaan atau pernyataan sistematis dan tertulis
kepada responden untuk dijawab. b. Wawancara Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan karyawan dan pimpinan pada PT. Mopoli Raya Medan untuk mendapatkan data-data yang akurat seperti masalah pengawasan di perusahaan, sejarah perusahaan, struktur organisasi, dan lain-lain. c. Studi Dokumentasi, Yaitu melakukan pengumpulan data
dengan
cara membaca,
mempelajari dokumen, buku-buku, literature yang berhubungan dengan masalah yang diteliti
8. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur dalam penelitian dapat mengukur sesuatu yang memang ingin diukur. Dalam hal ini penulis menggunakan kuesioner yang terdiri atas 4 butir (item) pertanyaan Pengawasan dan 6 butir (item) pertanyaan Efisiensi Kerja, sehingga keseluruhan pertanyaan adalah 10 butir (item). Dimana setiap butir disiapkan 5 interval jawaban. Jawaban terendah diberi skor 1 dan jawaban tertinggi diberi skor 5. Pengujian validitas instrumen ditujukan kepada 30 orang pegawai pada PT. Mopoli Raya Medan . Uji validitas instrumen Pengawasan dan Efisiensi Kerja menunjukkan hasil korelasi tiap faktor adalah positif dan diatas 0,361. Hal tersebut berarti tiap-tiap faktor dalam instrumen Pengawasan dan Efisiensi Kerja merupakan konstruk yang kuat. Tabel 1.5 Hasil Analisis Instrumen Pengawasan (Variabel Independent) No. Butir Instrumen
Corrected item total correlation
Keterangan Valid
1
0.726
Valid
2
0.708
Valid
3
0.718
Valid
4
0.419
Valid
Sumber: Hasil Pengolahan data SPSS (2009)
Tabel 1.6 Hasil Analisis Instrumen Efisiensi Kerja (Variabel Dependent) No. Butir Instrumen
Corrected item total correlation
Keterangan Valid
1
0.698
Valid
2
0.641
Valid
3
0.776
Valid
4
0.718
Valid
5
0.720
Valid
6
0.415
Valid
Sumber: Hasil Pengolahan data SPSS (2009) b. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi atau kepeercayaan hasil ukur yang mengandung kecermatan pengukuran. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Dari output SPSS pengujian reliabilitas menunjukkan nilai Cronbach’s alpha sebesar 0,882 untuk instrument Pengawasan, dan sebesar 0,911 untuk instrumen Efisiensi Kerja. Menurut Umar Husein bahwa suatu ”construct” dianggap reliabel jika koefisien alpha nya ≥ 0,70. Dengan demikian koefisien sebesar 0,882 dan 0,911 yang mendekati 1 sudah membuktikan bahwa instrumen Pengawasan dan Efisiensi Kerja adalah reliabel.
9. Teknik Analisis Data Teknis analisis data yang peneliti gunakan berpedoman pada (Sugiyono 2004 : 181) bahwa, untuk menguji hipotesis dan menganalisis data penelitian yang bersifat hubungan (associative) maka dapat dianalisis dengan metode sebagai berikut a. Metode Analisis Deskriptif Metode
penganalisisan
data
dengan
cara
menyusun
data,
mengelompokkannya selanjutnya menginterprestasikannya sehingga diperoleh gambaran sebenarnya mengenai kondisi perusahaan. b. Metode Analisis Regresi Linier Sederhana Metode regresi linier sederhana digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh desain pekerjaan terhadap gairah kerja karyawan yang dapat dilihat sebagai berikut :
Y = a + bX
(Sugiyono 2004 : 181)
Dimana : Y = Efisiensi Kerja X = Pengawasan a = Nilai Intercept ( constan ) b = Koefisien Arah Regresi
Fungsi dari analisis regresi ini untuk mengetahui apakah ada hubungan
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) dalam hal ini yaitu hubungan antara pengawasan terhadap efisiensi karja karyawan. c. Pengujian Hipotesis 1. Uji t (Uji Parsial) Dilakukan uji t, yaitu secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang hubungan pengawasan sebagai variabel bebas terhadap efisiensi kerja sebagai variabel terikatnya. Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap (Y). Ha : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Kriteria pengambilan keputusan : Ho diterima jika t hitung
t tabel pada α = 5%
2.Identifikasi Determinan (R²) Untuk
melihat
seberapa
besar
kemampuan
model
dalam
menerangkan variabel terikat. Jika (R²) semakin besar atau mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X)adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin mengecil atau mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu 1.
Hasil penelitian Harahap (2005) tentang “Pengaruh pengawasan terhadap efisiensi kerja
Pada PT. Sunindo Varia Motor Gemilang Medan.
Menggunakan metode analisis regresi linier sederhana dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengawasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap efisiensi kerja dengan koefisien determinasi sebesar 16,56%. 2.
Hasil penelitain Rahman (2006) tentang “Pengaruh pengawasan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Satuan Harapan. Hasil penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan metode analisis regresi linier sederhana dan menunjukkan bahwa pengawasan berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan dengan koefisien determinasi 41,6%
B. Pengawasan 1. Pengertian Pengawasan Perusahaan melakukan perekrutan, penempatan dan memperkerjakan karyawan maka selanjutnya adalah melakukan pengawasan. Ini penting bagi perusahaan agar kegiatan operasionalnya dapat terlaksana dengan baik. Pengawasan sangat penting dilakukan oleh perusahaan dalam kegiatan operasionalnya untuk mencegah kemungkinan terjadinya penyimpangan – penyimpangan dengan melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sebelumnya.
Menurut Harahap (2001: 14) Pengawasan adalah keseluruhan sistem, teknik, cara yang mungkin dapat digunakan oleh seorang atasan untuk menjamin agar segala aktivitas yang dilakukan oleh dan dalam organisasi benar-benar menerapkan prinsip efisiensi dan mengarah pada upaya mencapai keseluruhan tujuan organisasi. Sedangkan Menurut maringan (2004: 61) Pengawasan adalah proses dimana pimpinan ingin mengetahui hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan bawahan sesuai dengan rencana, perintah, tujuan,kebijakan yang telah ditentukan. Sementara itu menurut Terry (dalam Hasibuan 2001:242 ) pengawasan adalah proses penentuan, apa yang harus dicapai,yaitu standar, apa yang harus dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dan standar. Berdasarkan penjelasan para ahli diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengawasan merupakan suatu tindakan pemantauan atau pemeriksaan kegiatan perusahaan untuk menjamin pencapaian tujuan sesuai dengan rencana yang ditetapkan sebelumnya. Pengawasan yang efektif membantu usaha dalam mengatur pekerjaan agar dapat terlaksana dengan baik.
2. Fungsi Pengawasan Menurut Ernie dan Saefulah (2005: 12) fungsi pengawasan adalah : a. Mengevaluasi keberhasilan dan pencapaian tujuan serta target sesuai dengan indikator yang di tetapkan. b. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan. c. Melakukan berbagai alternatife solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan perusahaan. Menurut Maringan (2004: 62) fungsi pengawasan adalah : a. Mempertebal rasa dan tanggung jawab pekerja yang diserahi tugas dalam melaksanakan pekerjaan. b. Mendidik para pekerja agar melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. c. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan, kelalaian agar tidak terjadi kerugian yang diinginkan. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pengawasan adalah mengevaluasi hasil dari aktifitas pekerjaan yang telah dilakukan dalam perusahaan dan melakukan tindakan koreksi bila diperlukan.
3. Langkah-Langkah dalam Pengawasan Menurut Silalahi (2002: 396) langkah-langkah dalam pengawasan adalah sebagai berikut: a. Tetapkan standar Standar adalah kriteria dari hasil yang diinginkan atau peristiwa yang diharapkan dalam melaksanakan kegiatan, pelaksanaan dan hasil kerja atau perubahan yang terjadi dalam mencapai tujuan. Menetapkan suatu standar akan memberikan suatu nilai atau petujuk yang menjadi ukuran sehingga hasil-hasil yang nyata dapat dibandingkan. Ada dua tipe standar yang diakui yaitu : Standar keluaran dan standar masukan. Standar keluaran mengukur hasil kerja berupa kuantitas dan kualitas. Sedangkan standar masukan mengukur usaha-usaha kerja. b. Monitor dan Ukur Kinerja Agar pelaksanaan pengukuran kinerja berlangsung dengan tepat, maka perlu dikumpulkan data dan mendeteksi permasalahan. Untuk mengumpulkan data tentang kinerja dapat dilakukan dengan metode observasi, wawancara atau angket, pengamatan atas laporan, baik laporan lisan maupun laporan tertulis. Jika data atau informasi sudah dikumpulkan melalui individu, kelompok atau unit kerja yang dikontrol, harus diuji validitasnya. Sebab ada kemungkinan karyawan akan memberikan data palsu dapat dihindarkan.
c. Bandingkan Hasil Aktual dengan Standar Tahap ketiga dalam proses pengawasan ini ialah membandingkan hasil kinerja actual dengan standar. Untuk itu dibutuhkan standar yang jelas dan pasti yang digunakn sebagai ukuran yang diperbandingkan. Perbandingan ini untuk mengetahui apakah ada perbedaan dan ini menentukan kebutuhan untuk tindakan. Hasil dari perbandinga kinerja aktual dan standar mengarah kepada dua kemungkinan yaitu secara sinifikan berbeda dengan standar. Tetapi ketika membandingkan hasil actual dengan standar perlu menentukan batas yang dapat diterima tentang derajad penyimpangan.
d. Ambil Tindakan Perbaikan Tindakan korektif atau penyesuaian biasanya mengambil satu dari tiga bentuk, yaitu : Maintain Current Status jika hasil akhir konsisten dengan standar; make adjustmen jika hasil menyimpang dari standar karena pelaksanaan tidak tepat; change the standar jika hasil secara signifikan menyimpang dari standar karena standar yang digunakan tidak tepat. Hasil kinerja yang sesuai dengan standar maka respon yang tepat dari manajer adalah mengakui kinerja dapat diterima dan memelihara status quo dan kemudian melakukan monitor dan mengukur pelaksanaan hasil kerja, namun jika hasil kinerja actual menyimpang dari, tidak sesuai dengan atau belum mencapai standar yang ditentukan maka atasan melakukan tindakan perbaikan atau penyesuaian hingga mengubah standar yang digunakan.
4. Jenis-jenis Pengawasan Menurut Maringan(2004 : 62) Pengawasan terbagi 4 yaitu: 1. Pengawasan dari dalam perusahaan Pengawasan yang dilakukan oleh atasan untuk mengumpul data atau informasi yang diperlukan oleh perusahaan untuk menilai kemajuan dan kemunduran perusahaan 2. Pengawasan dari luar perusahaan Pengawasan yang dilakukan oleh unit diluar perusahaan . Ini untuk kepentingan tertentu. 3. Pengawasan Preventif Pengawasan dilakukan sebelum rencana itu dilaksakaan. Dengan tujuan untuk mengacah terjadinya kesalahan/kekeliruan dalam pelaksanaan kerja. 4. Pengawasan Represif Pengawasan Yang dilakukan setelah adanya pelaksanaan pekerjaan agar hasilnya sesuai dengan yang direncanakan. Menurut Ernie dan Saefullah (2005: 327) jenis pengawasan terbagi atas 3 yaitu: 1. Pengawasan Awal Pengawasan yang dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan pekerjaan. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan perkerjaan.
2. Pengawasan Proses Pengawasan dilakukan pada saat sebuah proses pekerjaan tengah berlangsung untuk memastikan apakah pekerjaan tengah berlangsung untuk memastikan apakah pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan ang ditetapkan. 3. Pengawasan Akhir Pengawasan yang dilakukan pada saat akhir proses pengerjaan pekerjaan.
5. Tujuan Pengawasan Secara filosofis dikatakan bahwa pengawasan sangat penting karena manusia pada dasarnya mempunyai sifat salah atau khilaf, sehingga manusia dalam organisasi perlu diawasi, bukan untuk mencari kesalahannya kemudian menghukumnya tetapi untuk mendidik dan membimbingnya . Menurut Husnaini, (2001:400) enyatakan tujuan pengawasan adalah sebagai berikut: a. Menghenti atau meniadakan kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, pemborosan, dan hambatan b. Mencegah
terulang
kembalinya
kesalahan,
penyimpangan,
penyelewengan, pemborosan, hambatan. c. Meningkatkan kelancara operasi perusahaan d. Meningkatkan kinerja perusahan. e. Melakukan tindakan koreksi terhadap kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam pencapaian kinerja yang baik.
Menurut Maringan (2004:61) menyatakan tujuan pengawasan adalah sebagai berikut: a. Mencegah dan memperbaiki kesalahan, penyimpangan, ketidaksesuaian dalam pelaksanaan tugas yang dilakukan. b. Agar pelaksanaan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan perusahaan dapat tercapai, jika fungsi pengawasan dilakukan sebelum
terjadinya
penyimpangan-penyimpangan
sehingga
lebih
bersifat
mencegah (prefentive control) Dibandingkan dengan tindakan-tindakan pengawasan sesudah terjadinya penyimpangan, maka tujuan pengawasan adalah menjaga hasil pelaksanaa kegiatan sesuai dengan rencana. Ketentuan-ketentuan dan infrastruktur yang telah ditetapkan benar-benar diimplementasikan. Sebab pengawasan yang baik akan tercipta tujuan perusahaan yang efektif dan efisien.
6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengawasan. Fakor-faktor yang mempengaruhi pengawasan, berikut akan dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut: Menurut Reksohadiprojo (2000:152) mengemukakan beberapa factorfaktor yang mempengaruhi pengawasan adalah: 1) Perubahan yang selalu terjadi baik dari luar maupun dari dalam organisasi 2) Kompleksitas organisasi memerlukan pengawasan formal karena adanya desentralisasi kekuasaan.
3) Kesalahan/Penyimpangan yang dilakukan anggota organisasi memerlukan pengawasan.
7. Teknik-Teknik Pengawasan Menurut Siagian (2003:112) Proses pengawasan pada dasarnya dilakukan dengan mempergunakan dua macam teknik yaitu: c. Pengawasan Langsung Yaitu pengawasan yang dilakukan sendiri oleh pimpinan. Dalam hal ini pimpinan langsung datang dan memeriksa kegiatan yang sedang dijalankan oleh bawahan. Pengawasan langsung dapat berbentuk: 1) Inspeksi langsung 2) On-the-Spot observatiton 3) On-the-spot report d. Pengawasan tidak langsung Pengawasan dari jarak jauh. Pengawasan dilakukan melalui laporan yang
disampaikan oleh para bawahan. Baik itu tertulis maupaun
lisan.
C. Efisiensi Kerja 1. Pengertian Efisiensi Kerja Secara umum Efisiensi Kerja adalah : Perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupuan hasilnya. Menurut Miraza (2004: 87) efisiensi adalah pemakaian biaya atau bentuk pengorbanan lainnya dari setiap komponen pada setiap aktivitas usaha yang berjalan secara wajar. Komponen tersebut meliputi biaya, waktu, dan tenaga kerja. Sedangkan Menurut Siagian (2003: 113) efisiensi adalah perbandingan yang negatif antara input dan output. Negatif karena sumber, alat dan tenaga kerja yang dipergunakan lebih kecil dari hasil yang diperoleh. Menurut Sedarmayanti (2001:112) Efisiensi Kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupuan hasilnya yang meliputi pemakaian waktu yang optimal dan kualitas cara kerja yang maksimal. Perbandingan ini dilihat dari: a. Segi waktu, Suatu pekerjaan disebut lebih efisien bila hasil kerja berdasarkan patokan ukuran yang diinginkan untuk memperoleh sesuatu yang baik dan maksimal.
b. Segi kinerja, Yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang
karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Berdasarkan uraian diatas bahwa perbandingan terbaik antara usaha dan hasilnya dalam setiap pekerjaan terutama ditentukan oleh bagaimana pekerjaan itu dilakukan. Jika efisiensi kerja pada umunya merupakan hasil dari cara-cara kerja yang sesuai dengan prosedur kerja.Cara kerja yang efisien adalah cara yang tanpa sedikitpun mengurangi hasil yang hendak dicapai seperti : cara termudah, tercepat, termurah, teringan, terpendek. 2. Sumber-Sumber Efisiensi Kerja Menurut Sudarmayanti (2001:118) sumber utama efisiensi kerja adalah manusia, karena dengan akal, pikiran dan pengetahuan yang ada , manusia mampu menciptakan cara kerja yang efisien. Unsur efisien yang melekat pada manusia adalah: a. Kesadaran Kesadaran manusia akan sesuatu merupakan midal utama bagi keberhasilannya.Dalam hal ini efisiensi ini, kesadaran akan arti dan makna efisien sangat membantu usaha-usaha kearah efisiensi. Efisiensi sesungguhnya berkaitan erat dengan soal tingkah laku dan sikap hidup seseorang. Artinya bahwa tingkah laku dan sikap hidup seseorang dapat mengarah perbuatan yang efisien atau sebaliknya.
Adanya
kesadaran
mendorong
mambangkitkan semangat atau kehendak untuk
orang
untuk
berkeinginan
melakukan sesuatu yang sesuai
dengan kesadarannya.
b.
Keahlian Sesuatu yang dikerjakan oleh orang yang ahli hasilnya akan lebih baik
dan lebih cepat dari pada apabila sesuatu itu dikerjakan oleh orang yang bukan ahlinya. Unsur keahlian dalam efisiensi, melekat juga pada manusia. Keahlian manusia akan sesuatu perlu ditunjang dengan adanya peralatan, supaya efisiensi yang dicapai dapat lebih tinggi dari pada tanpa menggunakan alat. Sebab keahlian tanpa disertai dengan adanya fasilitas, tidak mungkin dapat diterapkan guna menghasilkan sesuatu yang terbaik dan selancar seperti kalau disertai dengan fasilitas. Dengan demikian keahlian merupakan unsure jaminan akan dapat hasil yang lebih efisien. c. Disiplin Kedua unsur termasuk belum akan menjamin hasil kerja yang baik, kalau tidak disertai dengan unsur disiplin. Oleh karena itu dalam efisiensi termasuk faktor waktu, sedangkan disiplin adalah satu unsur penting dalam efisiensi. Unsur disiplin sesungguhnya berkaitan erat dengan unsur kesadaran, sebab disiplin ini timbul juga dari kesadaran. Hanya bedanya kalau kesadaran timbulnya atau prosesnya dapat memakan waktu lama dan suliat dilaksanakan sedangkan disiplin dapat dipaksakan dengan
menggunakan suatu aturan, apabila disiplin dapat
diwujudkan dengan baik maka semua pekerjaan dapat dilaksanakan dengan hasil yang baik.
3. Syarat Dapat Dicapainya Efisiensi Kerja Syarat dapat dicapainya hasil efisiensi kerja antara lain: a. Berhasil guna atau efektif kegiatan telah dilaksanakan dengan tepat, artinya target tercapai sesuai denganwaktu yang ditetapkan. b. Ekonomis usaha pencapaian tujuan yang efisien termasuk biaya, tenaga kerja, material, waktu, dan lain-lain. c. Pelaksanaan
kerja
yang
dapat
di
pertanggungjawabkan
membuktikan bahwa didalam pelaksanaan kerja, sumber-sumber telah dimanfaatkan dengan setepat-tepatnya dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan yg telah ditetapkan. d. Pembagian kerja yang nyata. Berdasarkan pemikiran bahwa tidak mungkin manusia seorang diri mengerjakan segala macam pekerjaan dengan baik. Sebab bagaimanapun juga kemampuan setiap orang terbatas. Oleh sebab itu harus ada pembagian kerja yang nyata, yaitu berdasarkan beban kerja, ukuran kemampuas kerja, dan waktu yg tersedia. e. Prosedur kerja yang praktis pekerjaan yang dapat dipertanggungjawabkan serta pelayanan kerja yang memuaskan yang merupakan kegiatan operasional dapat dilaksanakan dengan lancar.
4. Hubungan Pengawasan Dengan Efisiensi Kerja Banyak cara yang dapat dilakukan dan harus ditempuh untuk meningkatkan efisiensi kerja dalam suatu perusahaan. Efisiensi dapat ditingkatkan dengan baik jika pengawasan yang di lakukan oleh perusahaan itu maksimal. efisiensi dapat tercapai apabila hasil kerja yang dilakukan oleh karyawan sesuai dengan target yang ingin dicapai. Efisiensi juga dapat dicapai melalui sistem pergerakan yang dapat merangsang para bawahan bekerja dengan ikhlas, jujur, loyal. Singkatnya efisiensi dapat ditingkatkan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi organik dan fungsi pelengkap dengan setepat-tepatnya. Menurut Siagian (2003:113) salah satu sasaran pokok manajemen dalam menjalankan kegiatan-kegiatan dalam suatu organisasi ialah efisiensi yang semaksimal-maksimalnya. Seperti Maka dari itu pengawasan harus dilaksanakan dengan seefektif mungkin, karena pelaksanaa fungsi pengawasan dengan baik akan memberikan sumbangan yang besar pula dalam meningkatkan efisiensi.
BAB III PT. MOPOLI RAYA MEDAN
A. Sejarah Singkat Struktur Organisasi 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Mopoli Raya Medan adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 17 Desember 1980 atas prakarsa tiga pendiri utama, yaitu : a) Alm. H. A. Basyah Ibrahim, b) Alm. H. Mohd Sati, c) Alm. Mustafa Sulaiman. Nama Mopoli berasal dari nama suatu daerah dataran di Desa Suka Makmur, Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Timur, Propinsi Daerah Istimewa Aceh yang terletak pada 198.020 BT dan 9,200 LU. Di tempat inilah secara kecil-kecilan (± 200 Ha) sawit pertama ditanami. Tetapi pada saat initelah tersebar di dua propinsi, yaitu Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Barat Propinsi Daerah Istimewa Aceh serta Kabupaten Langkat Propinsi Sumatera Utara seluas ± 3.053,57 Ha. Dengan 26 pemegang saham perorangan dan perusahaan yang merupakan perseroan terbatas yang tidak ada mayoritas dari suatu pemegang saham pun. Selain bukan perseroan terbatas perorangan, keluarga, kelompok suku-suku maupun pemodal-pemodal kuat, PT. Mopoli Raya Medan adalah sebuah perusahaan perseroan terbatas yang dlam arti seluas-luasnya PT. Mopoli Raya Medan adalah pemegang saham tunggal dan pengelolaan dari :
1)
PT. H. Suleiman Saleh, yang mengelola perkebunan Damar Condong-I dan Damar Condong-II. 2)
PT. Perapen, yang ,mengelola perkebunan Perapen-I dan
Perapen-II. 3)
PT. Dharma Agung, yang mengelola perkebunan Mopoli, Alur
Hitam, dan Kebun Tengah. 4)
PT. Puga Company, yang mengelola perkebunan Kebun Bukit Rata.
5)
PT. Surya Mata Ie, yang mengelola perkebunan upah.
6)
PT. Sumber Asih, yang mengelola perkebunan Gedong Biara, Pondok seng, Air Masin, dan Paya Rambe.
7)
PT. Aloer Timur, yang mengelola perkebunan Alur Teh.
8)
PT. Mazdah, yang mengelola perkebunan Serang Jaya.
9)
PT. Watu Gede Utama yang merupakan anak perusahaan baru PT. Mopoli Raya Medan. Pada awal tahun 1986, pabrik kelapa sawit PT. Mopoli Raya Medan Dimulai dengan hasil yang diperoleh berupa minyak sawit (Crude Palm
Oil) dan inti kelapa sawit (Kernel). Untuk saat ini kapasitas pengolahan kelapa sawit yang terpakai adalah 45 ton tandan buah segar (TBS) per jam. Kapasitas ini masih dapat diringkatkan menjadi 60 ton TBS per jam, suatu kepastian yang cukup untuk menampung hasil produksi sampai 9000 Ha areal tanaman kelapa sawit. Walaupun perkebunan PT. Mopoli Raya Medan ini masih berumur muda, namun telah menunjukan keberhasilan dalam bidang perkebunan dengan
memperoleh penghargaan dari pemerintah untuk perkebunan swasta nasional yang berprestasi di Indonesia. Pabrik pengolahan kelapa sawit PT. Mopoli Raya terletak di desa Gedong Biara Kecamatan Seruwai Kabupaten Aceh Timur Propinsi Daerah Istimewa Aceh, dengan nama Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Gedong Biara. Areal yang digunakan untuk pabrik ± 6 Ha dan terletak di daerah berbukit dengan ketinggian antara 22-55 M di atas permukaan laut. Dikarenakan PKS ini terletak di desa Gedong Biara, maka PT. Mopoli Raya Medan sudah memperluas bidang usahanya yaitu mulai merambah ke perkebunan karet.
2. Struktur Organisasi Perusahaan Bagan struktur organisasi PT. Mopoli Raya Medan adalah susunan wewenang dan tanggungjawab dalam perusahaan dari masing-masing bagian yang saling berinteraksi dan membentuk suatu kerjasama. Struktur organisasi yang jelas dan baik sangat penting bagi suatu perusahaan. Struktur organisasi sebagai gambaran dalam aliran wewenang dan tanggungjawab yang sangat membantu pelaksanaa kegiatan perusahaan.
Bentuk organisasi yang dipilih oleh setiap perusahaan haruslah dapat disesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan perusahaan. PT. Mopoli Raya Medan memilih struktur organisasi garis, yaitu struktur organisasi dimana aliran tugas dan wewenang berjalan dari pimpinan tertinggi secara bertingkat terus sampai ke bawahannya. Susunan personalia PT. Mopoli Raya Medan, yaitu : 1. Dewan Komisaris Uraian Tugas : a. Mengawasi jalannya pengurusan oleh direksi b. Untuk menjalani pengawasan seperti yang tertera diatas c. Mengadakan Rapat Umum Tahunan dan Rapat Umum Luar Biasa para pemegang saham 2. Biro Komisaris Tugasnya adalah bertangungjawab langsung atas selesainya tuga-tugas yang dilaksanakan oleh biro Komisaris dengan
tujuan membantu dan
memperlancar
di
tugas-tugas
Dewan
Komisaris
perseroan
serta
bertanggungjawab atas segala harta perusahaan yang ada di Biro perusahaan. 3. Direksi Tugasnya adalah memimpin perusahaan dengan mengkoordinir para direktur dalam melaksanakan tugas-tugasnya untuk mengelola dan memelihara kekayaan perusahaan, meningkatkan efisiensi dan efiktifitas perusahaan serta mencapai tujuan perusahan.
4. Direktur produksi Uraian tugasnya adalah sebagai berikut : a. Mengkoordinasi jajaran yang berada dibawahnya. b. Menjalan segala tindakan untuk meningkatkan produktifitas. c. Melaksanakan
manajemen
tanaman
dan
pengolahan
yang
baik,
tertib,teratur, d. serta berkesinambungan. e. d.Mengadakan koordinasi dengan Direktur Komersil dan Umum mengenai administrasi kepegawaian, keuangan dan pengadaan pada unit atau bagian yang berada dibawahnya. f. Membantu dan bertanggungjawab kepada Direktur Utama perseroan dalam memimpin perusahaan sesuai dengan bidangnya. 5. Direktur Komersil dan Umum Uraian tugasnya sebagai berikut : a. Mengkoordinasikan jajaran yang berada dibawahnya b. Menjalanan segala tindakan dengan cara memanfaatkan secara optimal semua sumber daya yang tersedia c. Melaksanakan manajemen keuangan sesuai dengan norma-norma yang berlaku, tertib, teratur, dan berkesinambungan . d. Mengadakan koordinasi dengan Direktur Produksi mengenai administrasi kepegawaian, keuangan serta pengadaan pada unit atau bagian yang berada dibawah Direktur Produksi. e.
Membantu dan bertanggungjawab kepada Direktur Utama perseroan dalam memimpin perusahaan sesuai dengan bidangnya.
6. Sekertaris Direksi Uraian tugasnya adalah sebagai berikut : a. Melaksanakan administrasi, distribusi, dan pengarsipan surat-surat direksi yang masuk dan keluar, b. Membantu Direksi dalam melaksanakan tugas-tugasnya. 7. Internal Audit Uraian tugas : Bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengawasan intern terhadap prosedur kerja, proses pencatatan, pengeluaran biaya, serta membuat laporan dan saran-saran perbaikan atas hasil pemeriksaan tersebut. 8. Kepala Bagian Komersil Uraian tugas : Bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan-kegiatan pemasaran komodit komoditi yang dihasilkan perusahaan dan pengadaan barang-barang atau bahan-bahan dengan mengusahakan semaksimal mungkin harga yang paling menguntungkan bgi perusahaan. 9. Kepala Divisi Keuangan dan Umum Uraian Tugas : Membantu Direktur Komersil dan Umum dalam hal memonitor keuangan perusahaan, anggaran perusahaan, proses pencatatan akuntansi, ketepatan waktu laporan Keuangan dan Laporan Manajemen, pelaksanaan peraturan kepegawaian, perawatan harta perusahaan, pelaksanaa tugas-tugas bagian umum lainnya dan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan pihak bank. 10. Kepala Bagian Personalia dan Umum
Uraian Tugas : Bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan-kegiatan kepegawaian, memonitoring dan perawatan asset, keamanan serta urusan umum lainnya 11. Kepala Bagian Pembukuan Uraian Tugas : Bertanggungjawab
atas
pelaksanaan
kegiatan-kegiatan
proses
pencatatan akuntansi, proses pembuatan Laporan Keuangan dan Laporan Manajemen, penyelesaian pajak perseroan dan menjamin bahwa seluruh transaksi telah dibukukan sebagaimana mestinya. 12. Kepala Bagian Pembiayaan Uraian Tugas: Bertanggungjawab
atas
pelaksanaan
kegiatan-kegiatan
proses
penyusunan anggaran, proses dan pelaksanaa pembayaran, penerimaan pembayaran, laporan posisi dana, penyimpangan uang kas dan penyimpangan cheque dan bilyet giro milik perusahaan. 13. Urusan Anggaran Uraian Tugas : Membantu Kepala Bagian, pembiayaan dalam merencanakan dan mengkoordinir penyusunan anggaran tahunan serta kontrol anggaran terhadap permintaan pembayaran. 14. Urusan Pendanaan Uraian Tugas :
Membantu kepala bagian, pembiayaan tugas-tugas yang berkaitan dengan pengontrolan dana, pemakaina dana, monitor posisi keuangan dan membantu kelancaran proses pembayaran. 15. Kepala Urusan Kas Uraian Tugas : Bertanggungjawab atas penyimpangan dan pengaturan uang kas, memberikan pelayanan terhadap penerimaan dan pembayaran, mengatur penyetiran dan pengambilan uang ke Bank, memonitoring saldo kas serta pembuatan laporan kas dan Bank. 16. Kepala Bagian Teknik Uraian Tugas : Membantu tugas-tugas Direktur Produksi dalam hal membuat perencanaa dan memonitoring instalasi listrik, mesin dan bagunana (teknik sipil), juga memonitor hasil- hasil yang dicapai pabrik serta mengatur pengelolaan bengkel kemotoran dan Alat Berat (KAB). 17. Kepala Bagian Tanaman Uraian Tugas : Membantu tugas-tugas Direktur Produksi dalam melaksanakan survey dan pemetaan, membuat perencanaan investasi kebun, membuat estimasi produksi, membuat perencanaan pengendalian serangan hama, pengawasan pelaksanaan pemeliharaan, pengawasan pelaksanaan panen dan memonitoring biaya. 18. Manajer Kebun Uraian Tugas :
Bertanggungjawab
atas
kontuinitas
jalannya
operasi
kebun
untuk
menghasilkan komoditi-komoditi seperti yang telah ditargetkan dengan biayabiaya yang tidak melampaui anggaran yang telah diterapkan. 19. Manajer Pabrik Uraian Tugas : Bertanggungjawan
atas
kontuinitas
jalannya
operasi
pabrik
dalam
memproduksi komodit-komoditi seperti yang telah ditargetkan dengan biayabiaya yang tidak melampaui anggaran yang telah ditetapkan. 20. Manajer Proyek Uraian Tugas : Bertanggungjawan atas kelancaran dan keamanan pelaksanaan proyek dan menjamin penyelesaian proyek tepat waktu sesuai dengan kualitas yang diinginkan serta anggaran yang ditetapkan.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Responden Berikut ini diperlihatkan data karakteristik responden yang dilihat dari segi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan masa kerja berkaitan dengan data variabel penelitian berikut : 1. Usia Responden Tabel 4.1 Usia Responden
Usia
Jumlah Responden
Persentase
20-30
8
26,6 %
31-40
9
41-50
10
33,4 %
51-60
3
10
Jumlah
30
100 %
30 % %
Sumber: Hasil Penelitian Diolah (2009)
Tabel 4.1 menunjukkan mayoritas usia responden 31-40 tahun adalah sebesar 30 %, usia 41-50 tahun adalah sebesar 33,4,%, dan usia 2030 tahun adalah sebesar 26,6% dan usia 51-60 tahun adalah sebesar 10%.
2. Jenis Kelamin Responden Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin
Jumlah
Persentase
Responden
Laki-Laki
17
56,6%
Perempuan
13
43,3%
Jumlah
30
100 %
Sumber: Hasil Penelitian Diolah (2009)
Tabel 4.2
menunjukkan
mayoritas jenis kelamin
responden adalah laki-laki sebesar 56,6% dan perempuan sebesar 43,3%.
3. Masa Kerja Responden. Tabel 4.3 Masa Kerja Responden Masa
Frekuensi
Persentase
1-5
8
26,6 %
6-10
10
33,4 %
> 10
12
40
Jumlah
30
Kerja
%
100
Sumber: Hasil Penelitian Diolah (2009) Tabel 4.3 menunjukkan mayoritas masa kerja responden adalah >10 tahun sebesar 40%, dan 6-10 tahun sebesar 33,4%, dan 1-5 tahun sebesar 26,6%
4. Tingkat Pendidikan Responden Tabel 4.4 Tingkat Pendidikan Responden Tingkat
Frekuensi
Persentase
SMU
5
16,6 %
D-3
10
33,4 %
S-1
15
50 %
Jumlah
30
100
Pendidikan
Sumber: Hasil Penelitian Diolah (2009) Tabel 4.4 menunjukkan mayoritas tingkat pendidikan responden adalah S-1 sebesar 50%. D-3 sebesar 10% dan SMU sebesar 16,6%.
B. Deskriptif Variabel Secara deskriptif persentase hasil penelitian dengan variabel-variabel yang diteliti terdiri dari Variabel Independen Pengawasan (X) dan Variabel Dependen Efisiensi Kerja (Y). Tanggapan responden diukur dengan menggunakan Skala Likert dengan 5 skor jawaban sebagai berikut
Tabel 4.5 Skor Pertanyaan Pernyataan
Skor
Sangat sering
5
sering
4
Cukup sering
3
Tidak sering
2
Sangat tidak sering
1
Sumber : (Sugiyono, 2006 : 86) Secara keseluruhan, hasil jawaban dari butir-butir instrumen kuesioner dari variabel yang diteliti adalah sebagai berikut: 1.
Pengawasan Tabel 4.6 Pengawasan Butir
% SS % S 30 37 1 9 11 13 54 2 4 16 20 47 3 6 14 6 30 4 2 9 Sumber: Hasil penelitian diolah (2009
Frekuensi % CS 27 8 27 8 27 8 50 15
TS 2 2 2 4
% 6 6 6 13
STS 0 0 0 0
% 0 0 0 0
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 30 orang responden untuk variabel Pengawasan pada Tabel 4.5, yaitu: a. Pada butir 1 (ditegur oleh atasan saat melakukan kesalahan seperti tidak hadir pada waktu yang telah ditentukan) 30% karyawan menjawab sangat sering,37% karyawan menjawab sering dan 27% karyawan menjawab cukup sering.6% karyawan yang menjawab tidak sering Pada butir ini tidak ada karyawan yang menjawab sangat tidak sering.
b. Pada butir 2 (atasan selalu memeriksa pekerjaan secara rutin) 13 % karyawan menjawab sangat sering, 54% karyawan menjawab sering dan 27 % karyawan menjawab cukup sering. 6% karyawan menjawab tidak sering, Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban sangat tidak sering. c. Pada butir 3 (diberikan surat peringatan) 20 % karyawan menjawab sangat sering, 47 % karyawan menjawab sering dan 27 % karyawan menjawab cukup sering.6% karyawan menjawab tidak sering. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih alternatif jawaban sangat tidak sering. d. Pada butir (selalu berdiskusi dengan atasan ketika menghadapi pekerjaan yg salah dikerjakan) 6% karyawan menjawab sangat sering dan 30% karyawan menjawab sering, 50% karyawan menjawab cukup sering,13% karyawan menjawab tidak sering, dan pada butir ini tidak ada karyawan yang menjawab sangat tidak sering.
2. Efisiensi Kerja Tabel 4.7 Efisiensi Kerja Butir SS 6 2 13 6 5 7
1 2 3 4 5 6
% 20 6 43 20 17 23
S 14 15 11 14 19 17
% 47 50 37 47 63 57
Frekuensi % CS 27 8 30 9 14 4 27 8 14 4 20 6
TS 2 4 2 2 2 0
% 6 14 6 6 6 0
STS 0 0 0 0 0 0
% 0 0 0 0 0 0
Sumber: Hasil penelitian diolah (2009
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 30 orang responden untuk variable Efisiensi Kerja :
a. Pada butir 1 (anda masuk kerja tepat pada waktunya yaitu pukul 7.30 WIB) 20% karyawan yang menjawab sangat sering, 47% karyawan yang menjawab sering, 27% karyawan yang menjawab kurang sering, 6% karyawan yang menjawab tidak sering, pada butir ini tidak ada responden yang menjawab sangat tidak sering. b. Pada butir 2 (anda berada ditempat kerja selama jam kerja) 6% karyawan yang menjawab sangat sering, 50% karyawan menjawab sering, 30% karyawan menjawab cukup sering, 14 % karyawan menjawab tidak sering, pada butir ini responden tidak ada yang menjawab sangat tidak sering. c. Pada butir 3 (tingkat kinerja yg anda lakukan sesuai dgn kualitas yg ditetapkan perusahaan) 43% karyawan menjawab sangat sering, 37% karyawan menjawab sering 14% karyawan menjawab tidak sering, dan 6% karyawan menjawab tidak sering.dan pada butir ini tidak ada responden yang menjawab sangat tifdak sering. d. Pada butir 4 (anda menyelesaikan pekerjaan sesuai dgn target yg telah ditentukan oleh atasan anda) 20% karyawan menjawab sangat sering, 47% karyawan menjawab sering, 27% karyawan menjawab cukup sering,dan 6% karyawan menjawab tidak sering dan pada butir ini tidak ada karyawan yang menjawab sangat tidak sering. e. Pada Butir 5 (anda menjalankan perintah sesuai dengan apa yang diberikan oleh perusahaan) 17% menjawab sangatsering, 63% menjawab sering, 14% karyawan menjawab cukup sering, 6 % karyawan menjawab tidak sering,dan pada butir ini tidak ada responden yang menjawab sangat tidak sering.
f.
Pada Butir 6 (menggunakan peralatan untuk mengerjakan pekerjaan sesuai dengan kebutuhan perusahan)23% karyawan menjawab sangat sering, 57% karyawan menjawab sering ,20% karyawan menjawab cukup sering,dan pada butir ini tidak ada responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak sering. C. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Dalam menganalisis regresi digunakan metode enter yaitu dengan
memasukkan semua variabel kedalam analisis yang dapat diketahui variabel mana yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependent. Hasil output adalah Correlation yang menggambarkan hubungan antar 1 variabel dengan variabel lainnya yang dimasukkan dalam pengolahan regresi
Tabel 4.8 Correlations
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
Y
Efisiensi 1.000
Pengawasan .887
X
.887
1.000
Y
.
.000
X
.000
.
Y X
30 30
30 30
Bagian pertama tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa nilai hubungan variabel independen terhadap variabel dependen sebesar 0,887 Selanjutnya dari bagian kedua tabel diatas, dapat dilihat signifikansi koefisien korelasi satu sisi menghasilkan signifikan yang mendekati 0.000 atau ≤ 0.005 pada hubungan
Pengawasan (X) terhadap Efisiensi Kerja (Y) yaitu sebesar 0.003 Ini berarti korelasi X terhadap Y cukup signifikan.
Tabel 4.9 Coefficients(a) Unstandardized Coefficients
Model
B 1
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
4.032
1.917
X
1.313
.129
t
Sig.
Beta
.887
2.103
.045
10.148
.000
a Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS
Hasil selanjutnya adalah table 4.9 coefficients yang menunjukkan data hasil regresi penelitian pada kolom Beta Unstandardized Coefficients . Jika hasil pengolahan SPSS
tersebut dimasukkan kedalam rumus maka diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 4.032 + 1.313X Interpretasi model: Pengawasan (X) mempunyai hubungan signifikan terhadap Efisiensi kerja (Y) dengan koefisien menunjukkan 1.313. Hal ini menunjukkan jika Pengawasan diefektifkan sebesar 1% maka akan menaikkan Efisiensi kerja sebesar 1,313 %.
D. Pengujian Hipotesis 1. Uji t (Uji Parsial) Dilakukan uji t, yaitu secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang hubungan pengawasan sebagai variabel bebas terhadap efisiensi kerja sebagai variabel terikatnya.
Tabel 4.10 Coefficients(a) Unstandardized Coefficients
Model
B 1
Std. Error
(Constant)
4.032
1.917
X
1,131
,129
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta
Tolerance
VIF
,887
2,103
,045
10,148
,000
Collinearity Statistics B 1,000
Std. Error 1,000
a Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS Pengujian variabel independen terhadap variabel dependen dapat dilihat dari Uji t yang digunakan untuk menguji signifikansi memakai hipotesis sebagai berikut: Ho : tidak ada hubungan yang signifikan dari Pengawasan terhadap Efisiensi Kerja. Ha
: ada hubungan yang signifikan dari Pengawasan terhadap Efisiensi
Kerja. a. Dengan membandingkan t hitung dengan t tabel Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5% b.Dengan berdasarkan probabilitas Ho diterima jika probabilitas > 0.05 Ha diterima jika probabilitas < 0.05
a . Keputusan Hasil Analisis Uji t Terlihat bahwa pada kolom sig. /significances adalah .000 atau probabilitas jauh dibawah 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima atau penilaian Pengawasan kerja berhubungan secara signifikan terhadap Efisiensi Kerja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 orang karyawan PT. Mopoli Raya Medan, bahwa 78,6% Pengawasan pada PT. Mopoli Raya Medan dapat dijelaskan Efisiensi Kerja sedangkan sisanya 21,4% dipengaruhi oleh faktorfaktor lain yang tidak diteliti dalam peneltitian ini yaitu kemampuan, gairah kerja, peluang untuk berprestasi kepastian harapan, umpan balik kinerja dan imbalan dari kinerja. Sehingga dapat disimpulkan secara signifikan Pengawasan berhubungan terhadap Efisiensi Kerja.
2. Identifikasi Determinan (R²)
Tabel 4.11 Variables Entered/Removed(b) Mode l
Variables Entered
1
X (a)
Variables Removed .
Method Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Y
Tabel 4.11 diatas menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan (removed) dengan kata lain variabel independent yaitu Pengawasan telah dimasukkan kedalam perhitungan regresi. Dan yang menjadi variabel dependent adalah Efisiensi Kerja. Pengujian koefisien determinasi R² digunakan untuk megukur bagaimana Pengawasan berhubungan dengan Efisiensi Kerja (Y). Hasil pegujian koefisien determinasi dalam penelitian ini menggunakan SPSS.12 seperti terlihat pada table dibawah ini : Tabel.12 Model Summary(b) Adju M odel
R R
1
Square
.887 (a)
.786
Std.
D
sted R
Error of the
urbin-
Square
Estimate
Watson
.779
1.7796
1.
1
682
a Predictors: (Constant), X b Dependent Variable: Y
Tabel 4.12 diatas menunjukkan Hasil Output SPSS selanjutnya yaitu model summary yang menunjukkan nilai R square yaitu sebesar 0.786 yang berarti 78.6% Efisiensi kerja dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu Pengawasan yang berhubungan signifikan terhadapnya. Sedangkan sisanya 21.4 % dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan pada penelitian ini.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan pengawasan terhadap efisiensi kerja karyawan pada PT. Mopoli Raya Medan, dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Pengawasan berhubungan positif dan signifikan terhadap Efisiensi Kerja dengan koefisien regresi sebesar 1,313. Hal ini berarti bahwa dengan adanya Pengawasan yang dilakukan dengan baik yaitu dengan cara atasan selalu memeriksa hasil pekerjaan secara rutin dana atasan juga sering memberikan surat peringatan kepada karyawan- karyawannya maka akan meningkatkan Efisiensi Kerja. 2. Secara parsial Pengawasan mempunyai hubungan yang dominan terhadap Efsiensi Kerja karyawan, dengan tingkat signifikansi 0,000, ini berarti Pengawasan sudah tersusun dengan baik sehingga dapat meningkatkan Efisiensi Kerja karyawan pada PT. Mopoli Raya Medan. B. Saran Saran yang diberikan penulis kepada PT. Mopoli Raya Medan adalah sebaiknya: 1. Sebaiknya atasan melakukan pertemuan secara periodik dengan seluruh karyawan agar dapat mengevaluasi hasil kerja para karyawan. 2. Sebaiknya atasan melakukan coffee morning atau breafing 30 menit sebelum para karyawan melakukan pekerjaannya. 3. Sebaiknya atasan membuat suatu sistem yang baru di perusahaan ini
agar segala target yang diinginkan dapat tercapai dengan lebih baik. 4. Sebaiknya atasan juga merekrut para pekerja baru yang lebih freash dengan pemikiran-pemikiran yang lebih baru dan lebih bermutu.
DAFTAR PUSTAKA
Daft, Richard L 2002, “Manajemen”. Penerbit Erlangga, Jakarta. Harahap 2006,“ Pengaruh pengawasan terhadap efisiensi kerja pada PT. Sunindo Varia Motor Gemilang Medan”. FE USU. Harahap Sofyan 2001,“System Pengawasan Manajemen”. Penerbit Quantum, Jakarta. Liang Gie,The 2007.“Administrasi Perkantoran Modern”, Penerbit Liberty, Yogyakarta. Miraza Bactiaar,2004,“Manajemen Bisnis”,ISEI, Bandung. Marsy Maringgan 2004, “Dasar-Dasar Administrasi Dan Manajemen”, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Rahman Uke 2006,“Pengaruh Pengawasan Terhadap Produktivitas Kerja”,FEUSU. Sedarmayanti, Dra., M.Pd. 2001, “Tata Kerja dan Produktifitas Kerja”, Bandung, CV Mandar Maju Sugiono, 2004,”Metode Penelitian Bisnis”, Penerbit CV Alfabeta, Bandung. Sukanto,
Reksohadiprojo
2000.“Dasar-Dasar
Manajemen”,
BPFE-UGM
Yogyakarta.
Sule T. Ernie dan Saefulah K 2005, “Pengantar Manajemen”,Kencana, Jakarta. Sumarsono, Sonny 2004,“Metode Riset Sumber Daya Manusia”Penerbit Graha Ilmu Yogyakarta. Siagian. Sondang 2003,“Filsafat Administrasi”, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta Tika, Moh. Pabundu, 2006, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, Cetakan Pertama, PT. Bumi Aksara : Jakarta. Wiludjeng, Sri, 2007, Pengantar Manajemen, Graha Ilmu : Yogyakarta. Wursanto, Lg, 2005, Dasar-Dasar Ilmu Organisasi, Andi Offset : Yogyakarta. Zubeirsyah dan Lubis, Nurhayati, 2006, Bahasa Indonesia dan Teknik Penyusunan Karangan Ilmiah, Universitas Sumatera Utara Press : Medan.
LAMPIRAN 1 KUESIONER ANALISIS HUBUNGAN PENGAWASAN TERHADAP EFISIENSI KERJA PADA PT. MOPOLI RAYA MEDAN. A. UMUM Responden yang terhormat, Pertanyaan dalam kuesioner ini hanya semata-mata untuk data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi pada program Sarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) dan kami mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk menjawabnya dengan benar.
B. IDENTITAS RESPONDEN Nama
:
Umur
:
Jenis Kelamin
:
Lama Bekerja
:
Pendidikan
:
Jabatan/golongan
:
C. Keterangan Pertanyaan-pertanyaan yang ada hanya dijawab dengan: Sangat Setuju (SS)
:5
Setuju (S)
:4
Kurang Setuju (KS)
:3
Tidak Setuju(TS)
:2
Sangat Tidak Setuju( STS) : 1
VARIABEL PENGAWASAN (X) A. Pengawasan Langsung Pernyataaan o. .
.
S
S
S
TS
Anda pernah ditegur oleh atasan anda saat melakukan kesalahan seperti tidak hadir pada waktu yang telah ditentukan yaitu pada pukul 7.30 wib Atasan anda selalu memeriksa hasil pekerjaan anda secara rutin B. Pengawasan Tidak Langsung Pernyataaan
o. .
.
S
S
S
TS
Anda diberikan surat peringatan apabila melakukan kesalahan seperti tidak memberikan kabar terhadap ketidak hadiran anda. Anda selalu berdiskusi dengan atasan ketika menghadapi pekerjaan yang salah dikerjakan. VARIABEL EFISIENSI (Y) Pernyataaan
o.
S
.
Anda masuk kerja tepat pada waktunya yaitu pada pukul 7.30 WIB Anda berada di tempat kerja selama
.
jam bekerja yaitu pada pukul 7.30 s/d 5.00
S
S
TS
WIB kecuali pada saat istirahat(jam makan siang) Tingkat kinerja yang anda lakukan .
sesuai dengan kualitas yang ditetapkan perusahaan
Anda .
menyelesaikan
pekerjaan
sesuai dengan target yang telah di tentukan oleh atasan anda
.
Anda menjalankan perintah sesuai dengan apa yang diberikan oleh perusahaan Anda menggunakan peralatan untuk
.
mengerjakan pekerjaan anda sesuai dengan kebutuhan perusahaan.