ANALISIS HUBUNGAN KERJASAMA TIM UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA PADA PT MITHA SAMUDERA WIJAYA MEDAN Dina Rolanna Simanungkalit1 Dra. Lucy Anna, M.Si2 Alumni Mahasiswa Departemen Manajemen FE USU1 Staf Pengajar Departemen Manajemen USU2 ABSTRACT This research aimed to analyze the relationship of Teamwork to Increase Work Efficiency in PT Mitha Samudera Wijaya Medan. This research method uses descriptive analysis and Pearson Correlation Method. In this research, the population is an employee at PT Mitha Samudera Wijaya Medan. Cencus method is used in this research in which consists of 42 employees at PT Mitha Samudera Wijaya Belawan. The result of this research indicate that there is a positive and significant relationship between Teamwork with Work Efficiency. Key Words :Teamwork and Work Efficiency
PENDAHULUAN Organisasi adalah suatu sistem yang dirancang untuk dapat mencapai tujuan yang telah dikehendaki. Organisasi sering dikatakan sebagai tempat dari upaya pencapaian kerjasama tim dalam meraih tujuan. Dalam usaha pencapaian tujuan organisasi, permasalahan yang dihadapi bukan hanya terdapat pada bahan mentah, alat–alat kerja, mesin– mesin produksi, lingkungan kerja dan sumber daya manusia saja, tetapi juga menyangkut kerjasama tim. Tujuan suatu organisasi tidak dapat terwujud tanpa peran aktif dari karyawan dan tim yang solid. Menurut Daft (2003:12) definisi resmi untuk organisasi (organization) adalah entitas sosial yang diarahkan dengan tujuan dan dengan penuh
pertimbangan.Entitas sosial berarti terdiri dari dua orang atau lebih.Diarahkan oleh tujuan berarti dirancang untuk mencapai keluaran tertentu, seperti memperoleh laba, kenaikan upah, memenuhi kebutuhan spiritual, atau kepuasan sosial.Dibentuk dengan penuh pertimbangan berarti tugas dibagi dan tanggung jawab untuk memenuhi kinerja diserahkan kepada anggota organisasi.Definisi ini berlaku untuk semua organisasi, baik organisasi laba maupun jasa.Efisiensi organisasi mengacu pada jumlah sumber daya yang digunakanuntuk mencapai tujuan.Hal ini didasarkan pada seberapa banyak bahan mentah, uang dan orang yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah produksi.Efisiensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya yang digunakan 1
untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa. Pada dasarnya tujuan perusahaan adalah meningkatkan kinerja untuk tercapainya tujuan perusahaan, mampu bertahan dalam persaingan dengan perusahaan lain, serta dapat mencapai target laba. Oleh karena itu perusahaan harus dapat memanfaatkan sumber– sumber ekonomi secara efektif dan efisien, disinilah dituntut kerja sama tim yang solid. Popularitas tim dewasa dapat ditunjukkan melalui kinerja tim yang lebih unggul daripada kinerja individu bila tugas menuntut keterampilan ganda menurut Sopiah (2008:30). Dengan organisasi yang telah merestrukturisasi diri akan dapat bersaing dengan efektif dan efisien, berubah menjadi tim yang mampu memanfaatkan bakat karyawan secara lebih baik. Berarti terdapat dampak positif dari kerjasama tim terhadap efisiensi kerja. Efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupun hasilnya yang meliputi pemakaian waktu yang optimal dan kualitas cara kerja yang maksimal (Sedarmayanti, 2001:112). Dalam suatu organisasi efisiensi kerja menjadi salah satu faktor pendorong bagi organisasi yaitu mencapai tujuan bersama. Secara umum evaluasi kerja akan menjelaskan proses umpan balik atas kinerja yang lalu dan mendorong adanya peningkatan produktivitas di masa mendatang. Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan yang sangat cepat menyebabkan adanya pergeseran pemikiran yang kompleks di segala bidang.Untuk itu perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif
(competitive advantage) agar dapat memenangkan persaingan, minimal untuk mempertahankan operasi perusahaan.Salah satu keunggulan kompetitif yang penting bagi perusahaan adalah karyawan perusahaan. Kerja sama tim sangat diperlukan guna meningkatkan efiseinsi kerja baik itu di perusahaan multinasional, swasta maupun pemerintahan. Jika perusahaan tidak memiliki kerja sama yang kuat antara divisi satu dengan divisi lainnya, maka hasil dari kerjanya tidak akan memuaskan dan tidak efisien (tepat waktu). Perusahaan terdiri dari berbagai macam individu yang dituntut untuk bekerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan kerjasama tim guna mencapai target yang telah ditetapkan. Masalah kinerja bagi perusahaan adalah masalah yang sangat penting.Tanpa adanya kinerja yang baik tidak mungkin perusahaan dapat menghasilkan produk yang kompetitif.Peningkatan kinerja mempunyai implikasi yang positif bagi perusahaan itu sendiri, artinya perusahaan dapat menghasilkan kuantitas dan kualitas produk yang optimal dengan harga bersaing.Selain itu juga, mempunyai implikasi yang positif terhadap kualitas kehidupan karyawan, karena memberikan sumbangan terhadap peningkatan kualitas hidup karyawan. Kinerja karyawan akan meningkat bila didukung oleh penerapan sistem manajemen kinerja dan sistem pengembangan karir yang baik dan efektif serta penerapan kerjasama tim dan partisipasi karyawan. Penulis tertarik mengambil salah satu perusahaan jasa sebagai subjek penelitian kali ini dikarenakan perusahaan jasa 2
menyediakan produk jasa non fisik yakni berupa pelayanan penyederhanaan administratif dan ketepatan waktu sesuai dengan bidang jasa maka kinerja karyawan menjadi fokus utama yang berhubungan langsung dengan konsumen. Selain itu perusahaan PT Mitha Samudera Wijaya bergerak sebagai distributor minyak, dimana minyak merupakan produk yang sensitif. Sensitif dalam arti kelangkaan atau isu kenaikan harga bbm sedikit saja mampu memicu reaksi besar masyarakat, oleh karena itu dalam mendistribusikan produk berupa minyak ini diperlukan tim kerja yang lebih solid dibandingkan tim kerja yang hanya mendistribusikan produk jasa. Berdasarkan penelitian pra-survey yang dilakukan di Kantor PT Mitha Samudera Wijaya Jl. Belawan, didapatkan data karyawan sebagai berikut : Tabel 1.1 Jumlah Karyawan Pada PT Mitha Samudera Wijaya Jl. Belawan Medan Dengan Bidang Yang Berbeda-Beda No.
Posisi jabatan
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa Kantor PT Mitha Samudera Wijaya cabang Jl. Belawan memiliki 42 orang karyawan yang terbagi di beberapa divisi sesuai dengan kebutuhan divisinya masing-masing. PT Mitha Samudera Wijaya berpusat di Jl. Raya Pelabuhan II No. 10 Belawan - Medan. Perusahaan ini juga memiliki kantor cabang yang beralamat di Jl. Putri Hijau 10 B&G Tower Lt.11. Perusahaan ini melayani kebutuhan HSD (High Speed Diesel) dan MFO (Marine Fuel Oil) kapal-kapal dengan tujuan dalam negeri (domestik), kapal-kapal asing luar negeri sepanjang perairan Sumatera bagian utara. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Kantor Pusat PT Mitha Samudera Wijaya, diperoleh Tabel target dan pencapaian yang disajikan pada Tabel 1.2
Jumlah Karyawan
Tabel 1.2 Target dan pencapaian penjualan HSD tahun 2009 – 2011 Tahun 2009 2010 2011
1
Divisi Akuntansi
7 orang
2
Divisi Keuangan
8 orang
3
Divisi Pajak
8 orang
Target (%)
90
90
90
4
Divisi Operasional
9 orang
Pencapaian
92
89
88
5
Divisi Pemasaran
5 orang
+2
-1
-2
6
Divisi Sumber Daya Manusia
5 orang
Selisih/ Persentase
Total
42 orang
Sumber: Kantor PT Mitha Samudera Wijaya Belawan
Sumber: Kantor PT Mitha Samudera Wijaya, Belawan
Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa PT Mitha Samudera Wijaya mengalami penurunan 3
penjualan.Setelah melakukkan proses wawancara kepada General Manager PT Mitha Samudera Wijaya adapun penyebab menurunnya target penjualan di dalam perusahaan adalah terjadinya konflik diantara anggota di dalam tim yang dimana selama ini pada umumnya disebabkan oleh kesalahpahaman, komunikasi yang kurang berjalan lancar, pribadi dan perbedaan pendapat. Setiap anggota tim memiliki peran masing – masing dalam tugasnya mencapai target perusahaan. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah terdapat hubungan antara kerjasama tim dengan meningkatnya efisiensi kerja pada PT Mitha Samudera Wijaya.” a. Bagi Peneliti Penelitian ini dijadikan sebagai suatu objek terapan yang diperoleh selama proses perkuliahan sehingga dapat memberikan tambahan sekaligus menguji pengetahuan di bidang sumberdaya manusia dan analisis kerjasama tim yang berhubungan dengan efisiensi kerja di perusahaan jasa. b. Bagi Perusahaan Untuk memberi saran dan masukan kepada pihak perusahaan dalam menjaga kerjasama tim dengan efisiensi kerja. c. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kerjasama Tim Sopiah (2008:31) mengungkapkan bahwa tim kerja merupakan kelompok yang upaya–upaya individualnya menghasilkan suatu kinerja yang lebih besar daripada jumlah dari masukan individu–individu. Suatu tim kerja membangkitkan sinergi positif lewat upaya yang terkoordinasi. Upaya-upaya individual mereka menghasilkan suatu tingkat kinerja yang lebih besar daripada jumlah masukan individu tersebut. Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja yang dicapai oleh sebuah tim lebih baik daripada kinerja per individu di suatu organisasi maupun perusahaan. Selain itu, Robbins dan Judge (2008:466) mengungkapkan tim kerja adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual. Hal ini memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh sebuah tim lebih baik daripada kinerja perindividu disuatu organisasi ataupun suatu perusahaan. Menurut Allen (2004:21) pekerja tim atau tim kerja adalah orang yang sportif, sensitif dan senang bergaul, serta mampu mengenali aliran emosi yang terpendam dalam tim sangat jelas. Tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi.Usaha-usaha individual mereka menghasilkan satu tingkat kerja yang lebih tinggi daripada jumlah masukan individual. Penggunaan tim secara ekstensif menghasilkan potensi bagi sebuah organisasi untuk membuahkan banyak hasil yang lebih besar tanpa peningkatan masukan. 4
Kinerja tim akan lebih unggul daripada kinerja individu jika tugas yang harus dilakukan menuntut keterampilan ganda. Berdasarkan pengertian tim kerja di atas maka dapat disimpulkan bahwa kerja sama tim adalah sebuah kumpulan individu yang terdiri dari 2 orang atau lebih yang hasil kinerja nya lebih baik dibandingkan dengan masukan individual. Jenis Tim Menurut Daft (2006:466) pembagian tim kerja dibagi atas 6 bagian, antara lain: 1. Tim Formal Tim formal diciptakan oleh organisasi sebagai bagian dari struktur formal organisasi. 2. Tim Vertikal Tim vertikal terdiri dari seorang manajer dan para bawahannya dalam rantai komando formal. Terkadang tim ini disebut tim fungsional atau tim komando. Setiap tim diciptakan oleh organisasi untuk mencapai tujuan– tujuan tertentu lewat aktifitas dan interaksi bersama para anggota. 3. Tim Horizontal Tim horizontal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari beberapa karyawan dari tingkat hierarki yang hamper sama tetapi berasal dari area keahlian yang berbeda. 4. Tim dengan Tugas Khusus Tim dengan tujuan khusus adalah tim yang diciptakan diluar organisasi formal untuk mengerjakan proyek kepentingan atau kreatifitas khusus. 5. Tim Mandiri Tim mandiri adalah sebuah tim yang terdiri dari 5 hingga 20 orang pekerja dengan berbagai keterampilan yang menjalani rotasi pekerjaan untuk
menghasilkan sebuah produk atau jasa secara lengkap dan pelaksanaannya diawasi oleh seorang anggota terpilih. 6. Tim Pemecah Masalah Tim pemecah masalah biasanya terdiri dari 5 hingga 12 karyawan yang dibayar perjam dari departemen yang sama, dimana mereka bertemu untuk mendiskusikan cara memperbaiki kualitas, efisiensi dan lingkungan kerja. Tahap Dalam Membangun Kerja Tim Menurut Hutasuhut (2008) ada 5 tahap/langkah dalam membangun sebuah kerja tim, antara lain: 1. Membentuk Struktur Tim Setiap tim harus bekerja dengan suatu struktur yang memadai agar berdaya menangani isu-isu berat dan memecahkan persoalan-persoalan yang rumit. Walau struktur bisa berbeda antara perusahaan satu dengan lainnya, namun komponen yang umumnya ada meliputi: Tim Pengarah, Perancang Tim, Pemimpin, Rapat-rapat dan Proses konsultasi. 2. Mengumpulkan Informasi Membangun tim harus dimulai penilaian diri anggota kelompok (selfassesment), untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan yang dimiliki oleh setiap anggota. Pengembangan tim dapat ditetapkan berdasarkan data yang diperoleh dari survai tentang sikap, wawancara dengan anggota tim, dan pengamatan atas diskusi-diskusi kelompok. Caracara tersebut bermanfaat untuk menilai sejumlah hal, antara lain iklim komunikasi, rasa saling percaya, motivasi, kemampuan memimpin, pencapaian konsensus, dan nilai kelompok. 5
3. Membicarakan Kebutuhan Tim harus mendiskusikannya secara terbuka, dan mencoba menginterpretasikannya. Melalui proses ini akan ditemukan sejumlah kebutuhan; kekuatan yang ada harus dicoba dipertahankan dan dikembangkan sedangkan kelemahan harus segera diatasi. Proses ini bisa berlangsung dalam beberapa kali pertemuan guna menemukan hal-hal yang memang sangat dibutuhkan. 4. Merencanakan Sasaran dan Menetapkan CaraPencapaiannya Tim harus menetapkan tujuan dan misinya, serta menetapkan prioritas kegiatan. Konsultan akan sangat membantu dengan cara memberikan saran-saran tentang teknik atau kegiatan yang mungkin dilakukan dalam upaya mencapai tujuan. 5. Mengembangkan Keterampilan Sebagian besar proses pembangunan tim akan memusatkan kegiatannya pada pengembangan ketrampilan yang diperlukan untuk menciptakan tim yang berkinerja tinggi. Karateristik Tim yang Sukses Menurut Sopiah (2008:43) ada berbagai karakter yang melekat pada tim yang sukses. Karakter-karakter tersebut adalah sebagai berikut: 1. Mempunyai Komitmen Terhadap Tujuan Bersama Anggota tim yang sukses menuangkan waktu dan upaya yang sangat banyak ke dalam pembahasan, pembentukan dan persetujuan mengenai suatu maksud yang menjadi milik mereka baik secara kolektif maupun individual. Maksud bersama ini, bila diterima dengan baik oleh tim, akan setara dengan peran
navigasi benda langit bagi kapten kapal. Maksud bersama itu memberikan pengarahan dan bimbingan kepada setiap dan semua kondisi. 2. Menegakkan Tujuan Spesifik Tim yang sukses menerjemahkan maksud bersama mereka sebagai tujuan–tujuan kerja yang realistis, yang dapat diukur dan bersifat spesifik.Tujuan yang spesifik mempermudah mereka dalam berkomunikasi.Tujuan itu juga membantu memelihara fokus mereka pada perolehan hasil. 3. Kepemimpinan dan Struktur Tujuannya adalah mendefinisikan target akhir dari tim. Di samping itu tim berkinerja tinggi juga memerlukan kepemimpinan dan struktur untuk memberikan fokus dan pengarahan. Mendefinisikan dan menyepakati suatu pendekatan bersama, misalnya, memastikan bahwa tim itu dipersatukan pada cara untuk mencapai tujuan. 4. Menghindari Kemalasan Sosial dan Tanggung Jawab Individu – individu dapat bersembunyi dalam suatu kelompok.Mereka dapat menyibukkan diri dalam “kemalasan sosial” dan meluncur bersama upaya kelompok karena sumbangan individual mereka tidak dapat dikenali. Tim yang berkinerja tinggi mengurangi kecenderungan ini dengan membuat diri mereka dapat dimintai pertanggungjawaban baik secara individual maupun pada tingkat tim. Evaluasi Kinerja dan Sistem Ganjaran yang Benar
6
5. Mengembangkan
Kepercayaan Timbal-Balik yang Tinggi Tim kinerja tinggi dicirikan oleh kepercayaan (trust) timbal balik yang tinggi di antara anggota-anggotanya. Artinya, para anggota meyakini akan integritas, karakter dan kemampuan setiap anggota yang lain.
Pengertian Efisiensi Kerja Secara umum efisiensi memiliki arti bagaimana sebuah perusahaan/organisasi dalam mencapai tujuannya dengan berhasil tanpa harus membuat perusahaan mengeluarkan biaya yang besar.Menurut Miraza (2004:87) efisien adalah pemakaian biaya atau bentuk pengorbanan lainnya dari setiap komponen pada setiap aktivitas usaha yang berjalan secara wajar.Komponen tersebut meliputi biaya, waktu dan tenaga kerja. Dalam bahasa Indonesia, efisien diterjemahkan sebagai daya guna (Syamsi, 2004:2). Ini menunjukkan daya guna tidak hanya hasilnya saja, tetapi juga ditekankan pada daya atau usaha /pengorbanan untuk mencapai hasil tersebut, agar tidak terjadi pemborosan. Sehingga dapat didefenisikan efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupun hasilnya yang meliputi pemakain waktu yang optimal dan kualitas cara kerja yang maksimal.(Sedarmayanti, 2001:112). Sumber-sumber Efisiensi Kerja Menurut Sedarmayanti (2011:118) sumber utama efisiensi kerja adalah manusia, karena dengan akal, pikiran dan pengetahuan yang ada, manusia mampu
menciptakan cara kerja yang efisien. Unsur efisien yang melekat pada manusia adalah: a. Kesadaran Kesadaran manusia akan sesuatu merupakan midal utama bagi keberhasilannya. Dalam hal ini efisiensi, kesadaran akan arti dan makna efisiesn sangat membantu usaha-usaha kearah efisiensi. Efisiesni sesungguhnya berkaitan erat dengan soal tingkah laku dan sikap hidup seseorang.Artinya bahwa tingkah laku dan sikap hidup seseorang dapat mengarah perbuatan yang efisien atau sebaliknya. b. Keahlian Unsur keahlian dalam efisiensi, melekat juga pada manusia. Keahlian manusia akan sesuatu perlu ditunjang dengan adanya peralatan, supaya efisiensi yang dicapai dapat lebih tinggi daripada tanpa menggunakan alat. Sebab keahlian tanpa disertai dengan adanya fasilitas, tidak mungkin dapat diterapkan guna menghasilkan sesuatu yang terbaik dan selancar seperti kalau disertai dengan fasilitas. c. Disiplin Kedua unsur termasuk belum akan menjamin hasil kerja yang baik, kalau tidak disertai dengan unsur disiplin. Oleh karena itu dalam efisiensi termasuk faktor waktu, sedangkan disiplin adalah satu unsur penting dalam efisiensi.Unsur disiplin sesungguhnya berkaitan erat dengan unsur kesadaran, sebab disiplin ini timbul juga dari kesadaran.
7
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif 1) Analisis Deskriptif Responden Penelitian ini dilakukan penulis kepada 42 orang responden, demografi yang disajikan oleh penulis menurut jenis kelamin, usia, dan lama kerja dapat dilihat pada data berikut : Karateristik 1.Jenis Kelamin Pria Wanita Jumlah 2. Usia 23 – 30 31 – 40 40 – 55 Jumlah 3. Lama Bekerja < 5 Tahun 5 – 8 Tahun 9 – 13 Tahun Jumlah
Jumlah Responden
Persentase (%)
33 9 42
78,6 21,4 100
25 10 7 42
59,5 23,8 16,7 100
9 23 10 42
21,4 54,8 23,8 100
Sumber: Kantor PT Mitha Samudera Wijaya (2012)
2) Analisis Deskriptif Variabel Kuesioner yang dilakukan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Skala Likert untuk menanyakan tanggapan responden terhadap variabel kerjasama tim (X), dan efisiensi kerja (Y). a. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kerjasama Tim 1. Pada butir pertama (Kami bekerja bersama-sama saat menjalankan tugas) sebanyak 11,9% (5 responden)
menjawab sangat setuju, sebanyak 59,5% (25 responden) menjawab setuju, sebanyak 14,3% (6 reponden) menjawab kurang setuju, sebanyak 14,36% (6 responden) menjawab tidak setuju dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju. 2. Pada butir kedua (Kami tetap menjalankan prinsip ringan sama dijinjing, berat sama dipikul) sebanyak 11,9% (5 responden) menjawab sangat setuju, sebanyak 78,6% (33 responden) menjawab setuju, sebanyak 9,5% (4 responden) menjawab kurang setuju, dan tidak ada responden yang memilih pernyataan tidak setuju dan sangat tidak setuju. 3. Pada butir ketiga (Dalam menjalankan tugas kami saling berkontribusi) sebanyak 16,7% (7 responden) menjawab sangat setuju, sebanyak 47,6% (20 responden) menjawab setuju, sebanyak 19% (8 responden) menjawab kurang setuju, sebanyak 16,7% (7 responden) menjawab tidak setuju dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju. 4. Pada butir keempat (Anggota tim mengerahkan kemampuan masing-masing secara maksimal) sebanyak 21,4% (9 responden) menjawab sangat setuju, sebanyak 57,1% (24 responden) menjawab setuju, sebanyak 16,7% (7 8
responden) menjawab kurang setuju, sebanyak 4,8% (2 responden) menjawab tidak setuju dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju. 5. Pada butir kelima (Tim kami percaya kepada pimpinan tim) sebanyak 9,5% (4 responden) menjawab sangat setuju, sebanyak 26,2% (11 responden) menjawab setuju, sebanyak 35,7% (15 responden) menjawab kurang setuju, sebanyak 23,8% (10 responden) menjawab tidak setuju dan sebanyak 4,8% (2 responden) menjawab sangat tidak setuju. 6. Pada butir keenam (Setiap anggota saling mempercayai anggota lainnya) sebanyak 9,5% (4 responden) menjawab sangat setuju, sebanyak 45,3% (19 responden) menjawab setuju, sebanyak 33,3% (14 responden) menjawab kurang setuju, sebanyak 7,1% (3 responden) menjawab tidak setuju dan sebanyak 4,8% (2 responden) menjawab sangat tidak setuju. 7. Pada butir ketujuh (Pemberian tugas antar sesama tim dibangun dengan saling percaya) sebanyak 9,5% (4 responden) menjawab sangat setuju, sebanyak 54,7% (23 responden) menjawab setuju, sebanyak 16,7% (7 responden) menjawab kurang setuju, sebanyak 16,7% (7
responden) menjawab tidak setuju dan sebanyak 2,4% (1 responden) menjawab sangat tidak setuju. 8. Pada butir kedelapan (Saya percaya dengan kemampuan tim yang dapat mencapai target perusahaan) sebanyak 14,3% (6 responden) menjawab sangat setuju, sebanyak 61,9% (26 responden) menjawab setuju, sebanyak 16,7% (7 responden) menjawab kurang setuju, sebanyak 3% (7 responden) menjawab tidak setuju dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju. 9. Pada butir kesembilan (Dalam menjalankan tugas kami memiliki sikap saling ketergantungan) sebanyak 14,3% (6 responden) menjawab sangat setuju, sebanyak 76,1% (32 responden) menjawab setuju, sebanyak 4,8% (2 responden) menjawab kurang setuju, sebanyak 2,4% (1 responden) menjawab tidak setuju dan sebanyak 2,4% (1 responden) menjawab sangat tidak setuju. 10. Pada butir kesepuluh (Tugas yang kami jalankan bersama akan lebih baik daripada secara sendiri) sebanyak 14,3% (6 responden) menjawab sangat setuju, sebanyak 54,8% (23 responden) menjawab setuju, sebanyak 7,1% (3 responden) menjawab kurang setuju, sebanyak 23,8% (10 9
responden) menjawab tidak setuju dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju. 11. Pada butir kesebelas (Kami selalu mendiskusikan pekerjaan dengan sesama anggota tim) sebanyak 14,3% (6 responden) menjawab sangat setuju, sebanyak 54,7% (23 responden) menjawab setuju, sebanyak 16,7% (7 responden) menjawab kurang setuju, sebanyak 14,3% (6 responden) menjawab tidak setuju dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju. 12. Pada butir keduabelas (Kami saling tolong–menolong dalam menjalankan tugas) sebanyak 19% (8 responden) menjawab sangat setuju, sebanyak 42,9% (18 responden) menjawab setuju, sebanyak 26,2% (11 responden) menjawab kurang setuju, sebanyak 11,9% (5 responden) menjawab tidak setuju dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju. 13. Pada butir ketigabelas (Setiap kekurangan anggota tim dapat ditutupi oleh anggota tim lainnya) sebanyak 11,9% (5 responden) menjawab sangat setuju, sebanyak 52,4% (22 responden) menjawab setuju, sebanyak 23,8% (10 responden) menjawab kurang setuju, sebanyak 7,1% (3 responden) menjawab tidak
setuju dan sebanyak 4,8% (2 responden) menjawab sangat tidak setuju. 14. Pada butir keempatbelas (Variasi pola pikir dan watak masing – masing anggota tidak menjadi halangan bagi tim) sebanyak 14,3% (6 responden) menjawab sangat setuju, sebanyak 59,5% (25 responden) menjawab setuju, sebanyak 16,7% (7 responden) menjawab kurang setuju, sebanyak 7,1% (3 responden) menjawab tidak setuju dan sebanyak 2,4% (1 responden) menjawab sangat tidak setuju. b. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Efisiensi Kerja 1. Pada butir pertama (Saya selalu tepat waktu menyelesaikan pekerjaan) sebanyak 9,5% (4 responden) menjawab sangat setuju, sebanyak 45,3% (19 responden) menjawab setuju, sebanyak 33,3% (14 reponden) menjawab kurang setuju, sebanyak 7,1% (3 responden) menjawab tidak setuju dan sebanyak 4,8% (2 responden) memilih sangat tidak setuju. 2. Pada butir kedua (Saya selalu tidak menunda – nunda pekerjaan yang ada) sebanyak 11,9% (5 responden) menjawab sangat setuju, sebanyak 64,3% (27 responden) menjawab setuju,
10
sebanyak 14,3% (6 reponden) menjawab kurang setuju, sebanyak 2,4% (1 responden) menjawab tidak setuju dan sebanyak 7,1% (3 responden) memilih sangat tidak setuju. 3. Pada butir ketiga (Saya dapat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari waktu yang ditentukan) sebanyak 14,3% (6 responden) menjawab sangat setuju, sebanyak 59,5% (25 responden) menjawab setuju, sebanyak 4,8% (2 reponden) menjawab kurang setuju, sebanyak 19% (8 responden) menjawab tidak setuju dan sebanyak 2,4% (1 responden) memilih sangat tidak setuju. 4. Pada butir keempat (Realisasi biaya tidak melebihi biaya yang sudah di budgetkan) sebanyak 14,3% (6 responden) menjawab sangat setuju, sebanyak 69% (29 responden) menjawab setuju, sebanyak 11,9% (5 reponden) menjawab kurang setuju, sebanyak 4,8% (2 responden) menjawab tidak setuju dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju. 5. Pada butir kelima (Mengeluarkan biaya yang seminimal mungkin untuk keperluan operasional perusahaan) sebanyak 16,7% (7 responden) menjawab sangat setuju, sebanyak 83,3% (35 responden) menjawab setuju dan tidak ada responden yang menjawab kurang setuju,
tidak setuju dan sangat tidak setuju. 6. Pada butir keenam (Laba perusahaan semakin bertambah) sebanyak 16,7% (7 responden) menjawab sangat setuju, sebanyak 57,1% (24 responden) menjawab setuju, sebanyak 14,3% (6 reponden) menjawab kurang setuju, sebanyak 11,9% (5 responden) menjawab tidak setuju dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju. 7. Pada butir ketujuh (Menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dari yang semestinya) sebanyak 2,4% (1 responden) menjawab sangat setuju, sebanyak 66,6% (28 responden) menjawab setuju, sebanyak 23,8% (10 reponden) menjawab kurang setuju, sebanyak 4,8% (2 responden) menjawab tidak setuju dan sebanyak 2,4% (1 responden) menjawab sangat tidak setuju. 8. Pada butir kedelapan (Saya dapat menangani pekerjaan dengan cara yang lebih mudah) sebanyak 9,5% (4 responden) menjawab sangat setuju, sebanyak 45,3% (19 responden) menjawab setuju, sebanyak 26,2% (11 reponden) menjawab kurang setuju, sebanyak 16,7% (7 responden) menjawab tidak setuju dan sebanyak 2,4% (1 responden) menjawab sangat tidak setuju. 11
ANALISIS STATISTIK 1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Dalam uji validitas ini dilakukan pada karyawan yang bekerja di PT. Mitha Samudera Wijaya cabang Putri Hijau Medan dengan jumlah responden 30 orang. Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: a. Jika r hitung positif atau r hitung ≥ r tabel maka butir pertanyaan tersebut valid. b. Jika r hitung negatif atau r hitung ≤ r tabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam mengukur suatu gejala/kejadian.Semakin tinggi reliabilitas suatu alat pengukur, semakin stabil pula alat pengukur tersebut. Uji ini untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuisioner) menunjukan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Reliabilitas data diuji dengan melihat hasil Cronbach Alpha. Menurut Situmorang (2011:28), apabila nilai Cronbach Alpha suatu variabel > 0,8 maka reliabitasnya sangat baik atau sangat meyakinkan. Koefisien reliabilitas berkisar antara angka nol sampai satu.Semakin tinggi koefisiennya (mendekati angka 1) maka semakin reliabel alat ukur tersebut. Dalam penelitian ini dilakukan Uji validitas dan reabilitas dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 19.Semua variabel penelitian dinyatakan valid. 2. Metode Korelasi Pearson
Hasil analisis hubungan antara Kerjasama Tim (X) dan Efisiensi Kerja (Y) menggunakan korelasi Pearson dengan alat bantu program SPSS versi 19.0 for windows dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Hasil Nilai Koefisien Korelasi Kerjasama Tim dan Efisiensi Kerja Correlations
Kerjasama
Pearson
Tim
Correlation
Kerjasama
Efisiensi
Tim
Kerja 1
Sig. (2-tailed) N Efisiensi
Pearson
Kerja
Correlation Sig. (2-tailed) N
.831
**
.000 42
42
**
1
.831
.000 42
42
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa koefisien korelasi (r) Kerjasama Tim dengan Efisiensi Kerja adalah 0,831.Artinya terdapat hubungan yang positif dan sangat kuat antara Kerjasama Tim dengan Efisiensi Kerja. Nilai r yang didapat dari hasil penelitian dengan meggunakan SPSS 19.0 for Windows tersebut dapat digunakan utk mencari nilai sebagai berikut:
12
Berdasarkan hasil thitung yang telah didapat, maka dapat dilihat bahwa nilai (9,431 > 1,684) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel Kerjasama Tim dengan variabel Efisensi Kerja. Nilai signifikansi berdasarkan hasil SPSS versi 19.0 for windows adalah sebesar 0,000 yaitu lebih kecil dari nilai α = 0,01. Artinya, Kerjasama Tim berhubungan secara signifikan dengan Efisiensi Kerjadimana, apabila Kerjasama Tim dilakukan dengan maksimal maka Efisiensi Kerja dapat dicapai dengan hasil maksimal pula. Berdasarkan hasil penjelasan di atas maka dapat dikatakan bahwa variabel Kerjasama Tim yang terdiri dari tiga indikator yaitu: kerjasama, kepercayaan dan kekompakan memiliki hubungan yang signifikan terhadap efisiensi kerja. Hasil pengujian ini didukung juga oleh hasil analisis deskriptif dari variabel Efisiensi Kerja pada Tabel Tanggapan Responden Terhadap Efisiensi Kerja yaitu jawaban responden yang lebih dominan memilih jawaban sangat setuju dan setuju terhadap pernyataan yang diajukan dibandingkan dengan responden yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian Hubungan Kerjasama Tim untuk Meningkatkan Efisiensi Kerja pada PT Mitha Samudera Wijaya Belawan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Pelaksanaan kerjasama tim pada dasarnya baik, dengan adanya
kesadaran karyawan dalam meningkatkan efisiensi kerja. 2. Variabel Kerjasama Tim yang terdiri dari: kerjasama, kepercayaan dan kekompakan berhubungan positif dan signifikan terhadap Efisiensi Kerja. 3. Variabel Kerjasama Tim memiliki tingkat hubungan yang sangat kuat terhadap variabel efisiensi Kerjasama Tim, yaitu sebesar 0,831. DAFTAR PUSTAKA Allen, Alexander. Jean 2004. Strategi Membangun Tim Tangguh. Cetakan Pertama. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Daft, Richard L. 2003. Manajemen, Edisi Keenam Jilid Satu. Jakarta : Erlangga. ____. 2006. Manjemen, Edisi Keenam Jilid Dua. Jakarta : Erlangga. Mathis, dan Jackcon, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Yogyakarta: Salemba Empat. Nogi H.S dan Tangkilisan. 2003. Konsep, Teori dan Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama, Lukman Offset. Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. 2008. Perilaku Organisasi. Edisi Kedua belas. Jakarta: Salemba Empat. Sedarmayanti. 2001. Tata Kerja dan Produktifitas Kerja. Edisi Pertama. Bandung: CV Mandar Maju. 13
Situmorang, Syafrizal Helmi, dkk. 2011. Analisis Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis. Medan: USU press. Sopiah, 2008.Perilaku Organisasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: ANDI. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Keduabelas. Bandung: Alfabeta Syamsi, Ibnu. 2004. Efisiensi, Sistem, dan Prosedur Kerja, Edisi Revisi, Cetakan Pertama. Jakarta: Bumi Aksara. Warren, Reeve, dan Fess, 2005. Pengantar Akuntansi. Edisi 21. Salemba Empat, Jakarta.
SKRIPSI Helga, Rebecca. 2005. Pengaruh Sistem Komunikasi Terhadap Efisiensi Kerja Karyawan Pada PT Swadharma Sarana Informatika Medan. Skripsi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara. Medan. Dipublikasikan. Hutasuhut, Harry. 2008. Analisis Tim Kerja Karyawan Pada PT Buana Varia Komputama Site Medan. Skripsi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara. Medan. Dipublikasikan. Rusandy, Wendi. 2005. Pengaruh
Tim Kerja (Work Team) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PTPN IV Unit Kebun Laras.Skripsi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara. Medan. Dipublikasikan. Saifara, Uca. 2005. Analisis Hubungan Pengawasan Terhadap Efisiensi Kerja Karyawan Pada PT. Mopoli Raya Medan. Skripsi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara. Medan. Dipublikasikan. Utama, Suman. 2011. Analisis Pengaruh Kerja Tim, Pelatihan dan Pengembangan Serta Fasilitas Terhadap Kinerja Pegawai Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Skripsi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara. Medan. Dipublikasikan. WEBSITE http://widiastutidyah.wordpress.com/201 1/01/21/makalah-kerjasama-tim-danpartisipasi-dalam-meningkatkan-kinerjakaryawan/ http://konsultanseojakarta.com/efisiensi. php www.portalusu.ac.id
14
BIODATA Nama
: Dina Rolanna Simanungkalit
NIM
: 080502225
Jurusan
: Manajemen (SDM)
Stambuk
: 2008
Agama
: Kristen Protestan
No. Hp
: 081361349700
Judul
: Analisis Hubungan Kerjasama Tim Untuk Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT Mitha Samudera Wijaya Medan
15