ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MANAJEMEN PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PENINGKATAN RENTABILITAS PERUSAHAAN PADA PT BERKAT KABUPATEN BULUKUMBA MULYAHATI RENRENG STIE-YPUP Makassar
ABSTRAK Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan pengelolaan modal kerja yang efisien dalam meningkatkan rentabilitas pada PT. Berkat Kabupaten Bulukumba. Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan pendekatan deskriftif untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan modal kerja terhadap rentabilitas dengan menggunakan standar pengukuran penggunaan efisiensi modal kerja yang dikeluarkan oleh Kep.Men.Neg.Kop & UKM No. 129/Kep.M/KUKM/XI/2002. Pengaruh efisiensi modal kerja terhadap rentabilitas dapat dilihat dari hasil yang dicapai oleh perusahaan. Semakin pendek periode perputaran modal kerja berarti semakin cepat modal berputar. Perputaran modal kerja yang rendah menunjukkan kelebihan modal kerja yang disebabkan oleh rendahnya perputaran masing-masing elemen modal kerja berdasarkan hasil perhitungan Ratio likuiditas,ratio aktivitas,ratio rentabilitas pada PT Berkat Kabupaten Bulukumba. Tahun 2007 s/d 2010. Kata Kunci: Efisiensi, Modal Kerja, Laporan Keuangan, Rentabilitas PENDAHULUAN Latar Belakang Kemakmuran rakyat suatu Bangsa dan Negara bukan terletak pada domain ekonomi bangsa itu akan tetapi terletak dipundak para entrepreneur melalui perusahaanperusahaan yang dipimpinnya. Pada saat ini persaingan bisnis sudah semakin tajam seiring dengan mulai dibukanya sistem mekanisme pasar bebas. Sebuah perusahaan apabila ingin tetap hidup dan tumbuh maka harus bisa mengoptimalkan sistem manajemen yang efektif dalam mengelolah operasionalnya. Salah satu sistem manajemen yang sangat menunjang dalam pencapaian tujuan perusahaan adalah manajemen keuangan. Dan yang lebih khusus adalah pengelolaan modal kerja. Hal ini karena modal kerja merupakan faktor utama penggerak operasional perusahaan dimana lebih separuh dari jumlah aktiva perusahaan adalah aktiva lancar yang merupakan unsur modal kerja. Pengelolaan dan penggunaan modal kerja yang efisien merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang pencapaian laba bersih secara optimal. Pengelolaan modal kerja meliputi pengelolaan masing-masing pos aktiva lancar dan hutang lancar sedemikian rupa. Sehingga jumlah Net working capital yang diinginkan tetap dapat dipertahankan. Analisis terhadap penggunaan modal kerja penting bagi financial manager sebab analisis tersebut digunakan untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut dibelanja. Dengan adanya analisa terhadap laporan tersebut maka dapat diketahui bagaimana perusahaan tersebut mengelola dan menggunakan dana yang dimilikinya.
Kebutuhan modal kerja harus direncanakan dengan sebaik baiknya,jangan sampai kekurangan atau kelebihan. Jika modal kerja kurang atau terlalu kecil maka akan dapat mengganggu operasional perusahaan dan bahkan dapat menyebabkan kegagalan, sebaliknya jika modal kerja terlalu besar, hal ini menunjukkan adanya dana yang kurang produktif dan dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungantelah disia siakan. Namun demikiankemampuan suatu perusahaan menghasilkan laba dalam periode tertentu disebut rentabilitas. SHU atau laba yang besar bukanlah jaminan bahwa perusahaan tersebut telah bekerja dengan efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Berdasarkan uraian diatas penulis ingin mengetahui bagaimana efisiensi manajemen pengelolaan modal kerja dalam aktivitas kegiatan perusahaan untuk meningkatkan rentabilitas perusahaan. Maka penulis mengambil judul “Analisa Pengaruh Efisiensi Manajemen Pengelolaan Modal Kerja Terhadap Peningkatan rentabilitas Perusahaan Pada PT Berkat Kabupaten Bulukumba”. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah efisiensi manajemen pengelolaan modal kerja berpengaruh terhadap tingkat rentabilitas usaha perusahaan PT Berkat Kabupaten Bulukumba. Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan pengelolaan modal kerja yang efisien dalam meningkatkan rentabilitas pada PT. Berkat Kabupaten Bulukumba. TINJAUAN PUSTAKA Modal Kerja Modal (capital) merupakan faktor produksi yang dibutuhkan dan seperti faktorfaktor lainnya (Eugene & Joel,2001:406). Modal kerja menurut Sundjaja dan Berlian (2003:187) yaitu “ Modal kerja adalah aktiva lancar yang mewakili bagian dari investasi yang berputar dari satu bentuk kebentuk lainnya dalam melaksanakan suatu usaha atau modal kerja adalah kas/bank, surat-surat berharga yang mudah diuangkan (misalnya giro,cek,deposito),piutang dagang dan persediaan yang tingkat perputarannya tidak melebihi 1 tahun atau jangka waktu operasi normal perusahaan”. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut di atas dapat diambil suatu kesimpulan yaitu bahwa modal kerja merupakan kelebihan aktiva lancer terhadap hutang lancer atau disebut dengan modal kerja netto (Net working capital), sedangkan untuk modal kerja sebagai jumlah aktiva lancar disebut modal kerja bruto (gross working capital). Jenis-Jenis Modal Kerja Jenis-jenis modal kerja yang digolongkan oleh W.B. Taylor dibagi menjadi dua yaitu: a). Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital) Yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, atau dengan kata
lain modal kerja yang secara terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja permanen ini dapat dibedakan dalam: 1) Modal Kerja Primer (Primary Working Capital), yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya. 2) Modal Kerja Normal (Normal Working Capital), yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal. Pengertian “normal” disini adalah dalam artian yang dinamis.(Http://jurnalsdm.blogspot.com/2009/10/modal-kerja-defenisi-jenis-dan faktor.htm/) b)
Modal Kerja Variabel ( Variabel Working Capital) Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah ubah sesuai dengan perubahan keadaan dan modal kerja ini dibedakan antara lain : 1. 2 3
Modal kerja musiman (Seasonal working capital), yaitu jumlah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musim. Modal Kerja Siklis (Cyclical Working Capital), yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi konjungtur. Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital), yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya (misalnya adanya pemogokan buruh, banjir, perubahan keadaan ekonomi yang mendadak).
Oleh karena itu agar operasional perusahaan dapat berjalan dengan lancar, maka keberadaan modal kerja permanen sangat penting dan harus selalu ada, sedangkan untuk mangantisipasi berbagai perubahan yang mungkin terjadi yang dapat mempengaruhi aktivitas perusahaan, maka diperlakukan keberadaan modal kerja variabel. Efisiensi Modal Kerja Efisiensi dalam ilmu ekonomi digunakan untuk merujuk pada sejumlah konsep yang terkait pada kegunaan pemaksimalan serta pemanfaatan seluruh sumber daya dalam proses produksi barang dan jasa(file:///G:/Efisiensi ekonomi.htm). Efisiensi adalah ketepatan cara (usaha,kerja) dalam menjalankan sesuatu dengan tidak membuang-buang waktu,tenaga dan biaya Pengertian efisiensi adalah perbandingan terbaik antara masukan “input” dan keluaran “output”, antara daya usaha dan hasil, atau antara “pengeluaran” dan “pendapatan”. Efisiensi yang dimaksud disini adalah efisiensi penggunaan modal kerja. Efisiensi modal kerja adalah suatu cara ketepatan usaha dan kerja dalam menggunakan modal kerja untuk operasi badan usaha suatu perusahaan. Efisiensi modal kerja diukur dengan tingkat perputaran modal kerja dan return on working capital (rentabilitas modal kerja). Tingkat perputaran modal kerja mengukur efisiensi penggunaan modal kerja dari sudut berapa kali dalam satu periode modal kerja tersebut berputar. Rentabilitas Menurut (H.Ibrahim Hafid 2010: 77) rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba usaha dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.. Rentabilitas suatu perusahaan atau badan usaha menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Rentabilitas mempunyai arti yang penting bagi perusahaan yaitu bahwa rentabilitas dapat mencerminkan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan maka dengan demikian tingkat rentabilitas yang tinggi dapat merupakan pencerminan efisiensi yang tinggi. Untuk menghitung tingkat rentabilitas maka diperhitungkan semua laba yang dihasilkan oleh modal yang dipergunakan. Besar kecilnya rentabilitas dipengaruhi oleh 2 faktor: 1. Profit margin Profit margin yaitu perbandingan antara Net Operating Income dengan Net sales dan dinyatakan dengan presentase. 2. Turnover of operating assets Turnover of operating assets yaitu kecepatan berputarnya operating asset dalam suatu periode tertentu. Rentabilitas ekonomi sangat dipengaruhi oleh kedua faktor tersebut. Rentabilitas ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dengan presentase. Oleh karena itu rentabilitas digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal kerja di dalam suatu perusahaan. Maka rentabilitas ekonomi dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja untuk menghasilkan laba atau SHU. Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah diduga bahwa efisiensi manajemen pengelolaan modal kerja berpengaruh terhadap tingkat rentabilitas usaha perusahaan pada PT Berkat Kabupaten Bulukumba. Jika manajemen pengelolaan dilakukan dengan efisien maka akan menciptakan rentabilitas yang tinggi sesuai standar pengukuran keefisienan yang telah ditentukan. METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Berkat Kabupaten Bulukumba Jl. A.Mappijalan No.17 Kabupaten Bulukumba. Metode Analisis Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan pendekatan deskriftif untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan modal kerja terhadap rentabilitas dengan menggunakan standar pengukuran penggunaan efisiensi modal kerja yang dikeluarkan oleh Kep.Men.Neg.Kop & UKM No. 129/Kep.M/KUKM/XI/2002, dimana dalam penelitian ini berdasarkan data historis 4 (empat) tahun terakhir yaitu tahun 2007-2010. Data tersebut kemudian diolah untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab permasalahan yang diajukan yaitu untuk mengetahui tingkat efisiensi pengelolaan modal kerja terhadap rentabilitas pada PT Berkat Kabupaten Bulukumba. Untuk mengukur tingkat efisiensi modal kerja, menggunakan analisis sebagai berikut: 1. Rasio Likuiditas Total Aktiva Lancar Current Ratio = X 100 % Total Hutang Lancar
Kas+Efek+Simpanan di Bank
Cash ratio
=
X 100% Total Hutang Lancar
2.
Rasio Aktivitas Penjualan Bersih a. Rasio Perputaran Kas =
X 1 kali Kas Rata-Rata Jumlah Hari setahun
Periode terikatnya dana =
X 1 hari Perputaran Kas
b. Perputaran Piutang/Receivable Turn Over Penjualan Kredit Bersih =
X 1 kali Piutang rata-rata
Periode perputaran Piutang/ Average Collection Period : Jumlah Hari Setahun =
X 1 hari
Perputaran Piutang c. Perputaran Modal Kerja/working Capital Turn Over Penjualan Bersih =
X 1 kali Rata-rata Modal Kerja
Sedangkan periode terikatnya modal kerja dapat dihitung dengan cara Jumlah hari setahun =
X1 hari Perputaran Modal Kerja
3.
Rasio rentabilitas Rasio ini digunakan untuk mengukur efisiensi dan efektifitas penggunaan modal kerja. Analisis ini menggunakan rumus : Laba usaha sebelum pajak =
X 100 % Modal Kerja
Dari analisa data tersebut kemudian dibandingkan dengan standar pengukuran yang dikeluarkan oleh Kep.Men.Neg.Kop & UKM No. 129/Kep.M/KUKM/XI/2002,
dimana standar tersebut mengalami pembaharuan sesuai dengan perkembangan jenis usaha yang ada di Indonesia. Berikut pada tabel 1. Merupakan standar pengukuran efisiensi penggunaan modal kerja.
No 1
2
3
4
5
6
Tabel 1 Standar Pengukuran Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Keterangan Interval rasio Kriteria Current 175 % - 200% Sangat Efisien Ratio 150% -174% atau 201% - 225% Efisien 125% - 149% atau 226% - 250% Cukup Efisien <125% atau >250% Kurang Efisien Cash Ratio 8% - 13% Sangat Efisien 5% - 7% atau 14% - 16% Efisien 2% - 4% atau 17% - 19% Cukup Efisien <2% atau > 19% Kurang Efisien Perputaran >45 Kali Sangat Efisien Kas 30 kali – 45 kali Efisien 20 kali – 29,9 kali Cukup Efisien <10 kali – 19,9 kali Kurang Efisien Perputaran >30 kali Sangat Efisien Piutang 30 kali – 20 kali Efisien 20 kali – 15 kali Cukup Efisien < 15 kali Kurang Efisien Perputaran >3 kali Sangat Efisien Modal kerja 3 kali – 2 kali Efisien 1 kali – 0 kali Cukup Efisien < 0 kali Kurang Efisien Rasio Laba 10 % Sangat Efisien Bersih 6%-9% Efisien Sblm Pajak 0%-5% Cukup Efisien Dengan Total <0% Kurang Efisien Aktiva (rate of ROA)
Kemudian berdasar pengukuran tersebut, dibuat pembedaan skor dari pencapaian tiaptiap indikator. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penyajian Hasil Penelitian Data Berdasarkan data laporan keuangan tiap akhir tahun dan buku-buku administrasi keuangan pada PT Berkat Kabupaten Bulukumba dari tahun 2007 s/d 2010, maka penulis dapat memperoleh data yang diperlukan untuk menghitung ratio likuiditas,ratio aktivitas dan ratio rentabilitas sebagai dasar untuk menentukan tingkat efisiensi penggunaan modal kerja pada PT Berkat Kabupaten Bulukumba. 1.
Aktiva Lancar dan Hutang Lancar Komponen Aktiva lancar dan Hutang lanca digunakan untuk menghitung current ratio yaitu ratio yang menggambarkan tingkat keamanan kreditur jangka pendek.
Data mengenai jumlah aktiva lancar dan hutang lancar pada PT Berkat Kabupaten Bulukumba Tahun 2007 s/d 2010 dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Aktiva Lancar dan Hutang Lancar Tahun Aktiva Lancar (Rp) Hutang Lancar (Rp) 2007 2008 2009 2010
1.960.294.804 2.539.145.575 3.046.284.245 3.479.894.059
890.842.174 1.061.853.776 1.265.209.410 1.461.040.961
2.
Kas Rata-Rata Kas rata-rata digunakan untuk menghitung cash ratio yaitu kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendek/lancar dengan uang tunai jika sewaktuwaktu ditarik. Dalam laporan keuangan pada PT Berkat kabupaten Bulukumba setiap awal tahun terdapat saldo kas wawal tahun dan diakhir tahun terdapat saldo kas akhir tahun. Oleh karena itu perhitungan cash ratio menggunakan kas rata-rata yaitu dengan cara saldo kas awal tahun ditambah kas akhir tahun kemudian hasilnya dibagi dua.
3.
Jumlah Penjualan dan Kas Rata-Rata Ratio perputaran kas dihitung dengan membandingkan antara penjualan bersih dengan saldo kas rata-rata. Tabel 3. Jumlah Penjualan Bersih dan Kas Rata-Rata Tahun 2007 2008 2009 2010
4.
Jumlah penjualan Bersih (Rp) 80.913.447 1.089.753.517 1.158.868.610 1.080.468.705
Kas Rata-Rata (Rp) 138.450.649 168.929.554 214.776.725 259.674.735
Penjualan Kredit dan Piutang Jumlah penjualan secara kredit dan piutang digunakan untuk menghitung ratio perputaran piutang. Ratio perputaran piutang dapat dihitung dengan cara membandingkan antara jumlah penjualan kredit dengan piutang. Tapi untuk mengetahui piutang rata-rata dengan menjumlah piutang awal ditambah dengan piutang akhir dibagi dua. Tabel 4. Piutang Rata-Rata Tahun Piutang awal (Rp) 2007 2008 2009 2010
1.012.443.819 330.791.169 1.291.104.373 1.586.452.703
Piutang akhir (Rp) 330.791.169 1.291.104.373 1.586.452.703 1.748.414.150
Tabel 5. Kredit yang tersalur dan Piutang rata-rata
Piutang Rata (Rp) 671.617.494 810.947.771 1.438..778.538 1.667.433.427
Tahun
Kredit yang tersalur (Rp)
2007 2008 2009 2010 5.
Piutang rata-rata (Rp)
136.149.124 1.221.370.278 58.671.541 483.832.248
671.617.494 810.947.771 1.438.778.538 1.667.433.427
Jumlah Penjualan dan Modal Kerja Rata-Rata Untuk menghitung ratio perputaran modal kerja yaitu dengan membandingkan antara jumlah penjualan dalam satu tahun dengan jumlah modal kerja yang ada. Tabel 6. Modal Rata-rata
Tahun
6.
Modal Awal (Rp)
Modal Akhir (Rp)
Modal Rata-Rata
2007
1.129.479.275
1.171.287.568
1.150.383.422
2008
1.171.287.568
1.305.158.949
1.238.223.259
2009
1.305.158.949
1.609.688.167
1.457.423.558
2010
1.609.688.167
1.808.849.501
1.709.268.838
Laba usaha (SHU) dan Modal kerja Dalam menghitung besarnya rentabilitas usaha dapat dilakukan dengan membandingkan antara laba usaha (SHU) dengan modal kerja. Data mengenai jumlah laba usaha (SHU) dan modal kerja adalah seperti pada tabel 7. Tabel 7. Laba Usaha dan Modal Kerja Tahun 2007 2008 2009 2010
Laba Usaha (Rp) 25.368.998 69.042.500 75.564.000 79.593.500
Modal kerja (Rp) 1.171.287.568 1.305.158.949 1.609.688.167 1.808.849.501
Analisis Data Dalam menghitung tingkat efisiensi penggunaan modal kerja pada PT Berkat kabupaten Bulukumba dapat diukur dengan menggunakan ratio-ratio yang meliputi ratio likuiditas,ratio aktivitas dan ratio rentabilitas. Dari hasil perhitungan ratio-ratio tersebur kemudian dibandingkan dengan standar pengukuran menurut Departemen koperasi dan PKM. 1. Analisis ratio likuiditas: Sebagai pengukuran yang sering digunakan adalah current ratio dan cash ratio. a) Current Ratio: Pada tabel 8 menggambarkan perhitungan current ratio. Tabel 8. CURRENT RATIO Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar Current Ratio
2007 2008 2009 2010
(Rp) 1.960.294.804 2.539.145.575 3.046.284.245 3.479.894.059
(Rp) 890.842.174 1.061.853.776 1.265.209.410 1.461.040.961
(%) 220,05 239,12 240,77 238,18
Berdasarkan perhitungan current ratio pada tabel 12 dapat dilihat bahwa current ratio rata-rata selama 4 tahun (2007 s/d 2010) mencapai angka sebesar 234,53%. b) Cash Ratio: Perhitungan cash ratio pada PT Berkat Kabupaten Bulukumba adalah seperti pada tabel 9 berikut: Tabel 9. CASH RATIO Kas + Simpanan Hutang Lancar Cash ratio Tahun Di Bank (Rp) (Rp) (%) 2007 127.592.480 890.842.174 14,32 2008 213.281.195 1.061.853.776 20,08 2009 233.609.154 1.265.209.410 18,46 2010 323.590.678 1.461.040.961 22,15 Rata-rata cash ratio selama empat tahun terakhir adalah sebesar 18,76 %. Ratio likuiditas pada PT Berkat Kabupaten Bulukumba tahun 2007 s/d 2010 secara ringkas dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini. Tabel 10 Ikhtisar Ratio Likuiditas PT Berkat Kabupaten Bulukumba Tahun 2007 s/d 2010 Tahun Current Ratio (%) Cash Ratio (Rp) 2007
220,05
14,32
2008
239,12
20,08
2009
240,77
18,46
2010
238,18
22,15
2. Analisis Ratio Likuiditas: Alat yang digunakan untuk mengukur ratio ini adalah : a). Perputaran dan periode perputaran kas. Dari data yang ada, tingkat perputaran kas dan periode perputaran kas pada PT Berkat Kabupaten Bulukumba dapat dilihat pada tabel 11. Tabel 11 Perputaran dan Periode Perputaran Kas Tahun
Penjualan bersih
Kas rata-rata
Perputaran kas
Lamanya
2007
80.913.447
138.450.649
1
616
2008
1.089.753.517
168.929.554
6
56
2009
1.158.868.610
214.776.725
5
67
4
87
2010
1.080.468.705
259.674.735
Dari hasil perhitungan pada tabel 15 di atas dapat dikatakan bahwa perputaran kas antara tahun 2007 s/d 2010 tergolong kurang efisien, hal ini dikarenakan uang kas rata-rata besar sehingga uang kas banyak yang mengendap. b).
Perputaran dan Periode Perputaran Piutang: Dari data yang ada perhitungan perputaran dan periode perputaran piutang dapat dilihat pada tabel 12. Tabel 12 Perputaran dan Periode Perputaran Piutang Perputaran Tahun Kredit yg tersalur Piutang rata-rata Lamanya piutang 2007 136.149.124 136.149.124 1 360 2008 1.221.370.278 610.686.143 2 180 2009 58.671.541 29.336.775 2 180 2010 483.832.248 241.917.129 2 180
Pada tabel 4.15 di atas dapat diketahui bahwa perputaran piutang tahun 2007 s/d 2010 masih tergolong kurang efisien. Dikarenakan kredit yang tersalur terlalu besar sedangkan perputaran piutang terlalu kecil. c). Perputaran dan Periode Perputaran Modal Kerja: Hasil perhitungan perputaran dan periode perputaran modal kerja pada PT Berkat Kabupaten Bulukumba tahun 2007 s/d 2010 adalah seperti pada tabel 13. Tabel 13 Perputaran dan periode perputaran modal kerja Modal kerja Peputaran Lamanya Tahun Penjualan bersih Rata-rata Modal kerja (Hari) 2007 80.913.447 1.150.383.422 0.07 5118,28 2008 1.089.753.517 1.238.223.259 0,88 409,05 2009 1.158.868.610 1.457.423.558 0,80 452,75 2010 1.080.468.705 1.709.268.838 0,63 569,51 Dari hasil perhitungan pada tabel 13 dapat diketahui bahwa perputaran modal kerja pada PT Berkat kabupaten Bulukumba cukup efisien karena masih berputar pada periode tersebut. Ratio aktivitas pada PT Berkat Kabupaten Bulukumba tahun 2007 s/d 2010 secara ringkas dapat dilihat pada tabel 14. Tabel 14 Ikhtisar ratio aktivitas PT Berkat Kabupaten Bulukumba Tahun 2007 s/d 2010 Tahu n
Perputaran kas
2007 2008 2009
0,58 6,45 5,39
Lama perputrn kas 615,99 55,81 66,72
Perputaran Piutang 1 2 2
Lama Perptrn piutang 360 180 180
Perptrn Modal kerja 0,1 0,88 0,80
Lama Perptrn M.kerja 5118,28 409,05 452,75
2010
4,16
86,52
2
180
0,60
569,51
3. Analisis Ratio rentabilitas Hasil perhitungan ratio rentabilitas pada PT Berkat Kabupaten Bulukumba tahun 2007 s/d 2010 adalah seperti pada tebel 15. Tabel 15 Ratio Rentabilitas Pada PT Berkat Kabupaten Bulukumba Tahun Modal kerja SHU/Laba Usaha Rentabilitas 2007 1.171.287.568 25.368.998 2% 2008 1.305.158.949 69.042.500 5% 2009 1.609.688.167 75.564.000 5% 2010 1.808.849.501 79.593.500 4% Dari perhitungan Ratio rentabilitas pada tabel 4.18 di atas dapat diketahui bahwa PT Berkat Kabupaten Bulukumba tahun 2007 s/d 2010 memiliki Ratio yang cukup efisien yang berada diantara (0 % - 5 %), sesuai standar yang dikeluarkan Departemen Koperasi & PKM. PENUTUP KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, maka dapatlah ditarik beberapa simpulan sebagai berikut : 1. Pengaruh efisiensi modal kerja terhadap rentabilitas dapat dilihat dari hasil yang dicapai oleh perusahaan. Semakin pendek periode perputaran modal kerja berarti semakin cepat modal berputar. Perputaran modal kerja yang rendah menunjukkan kelebihan modal kerja yang disebabkan oleh rendahnya perputaran masing-masing elemen modal kerja berdasarkan hasil perhitungan Ratio likuiditas,ratio aktivitas,ratio rentabilitas pada PT Berkat Kabupaten Bulukumba. Tahun 2007 s/d 2010. 2.
Semakin tinggi tingkat efisiensi penggunaan modal kerja akan semakin tinggi tingkat rentabilitasnya sebaliknya semakin tidak efisien dalam penggunaan modal kerja akan semakin rendah rentabilitasnya dari sinilah hubungan yang saling mempengaruhi antara tingkat efisiensi penggunaan modal kerja dan rentabilitas.
3.
Jika modal kerja kurang atau terlalu kecil maka akan dapat menganggu operasional perusahaan dan bahkan akan dapat menyebabkan kegagalan, sebaliknya jika modal kerja terlalu besar hal ini menunjukkan adanya dana yang kurang produktif dan dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan telah disia-siakan.
SARAN 1. Efisiensi modal kerja mempunyai pengaruh besar terhadaprentabilitas dan agar rentabilitas dapat meningkat, maka biaya operasional perlu ditekan lagi sedangkan bunga kredit perlu dipertahankan. 2.
Agar modal kerja bisa lebih efektif dan efisien dapat dilakukan dengan cara menambah variasi usaha yang dibutuhkan oleh perusahaan dan menekan biaya operasional.
3.
Agar perputaran piutang lebih cepat, maka perlu pembatasan jangka waktu peminjaman.
4.
Untuk meningkatkan pendapatan PT Berkat Kabupaten Bulukumba maka perlu memperbesar volume usahanya pada unit usaha yang memiliki konstribusi yang cukup besar sehingga akan meningkatkan laba yang nantinya akan berdampak pada rentabilitas. DAFTAR PUSTAKA
Baridwan,zaki,2000. Intermediate Accounting, edisi ke-7 BPFE,Yogyakarta Departemen pendidikan & kebudayaan,2000. Kamus besar Bahasa Indonesia,Balai pustaka. Eugene F Bringham dan Joel F Houston,2001. Manajemen Keuangan edisi ke-8 Buku 1, Erlangga, Jakarta. File:///G:/Efisiensi-ekonomi.htm Http://aksartono.edublogs.org/files/2008/08/Bab III-Modal Kerja.Pdf Http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/modal-kerja-defenisi-jenis-dan faktor.htm/ Hafied Ibrahim,H.2010. Manajemen Keuangan Perusahaan,Pustaka Refleksi,Makassar Indriyo Gitosudarmo,2002,Manajemen Keuangan BPFE,Yogyakarta Kusnadi,Hendar,2005. Ekonomi Koperasi (Untuk Perguruan Tinggi) Edisi ke-2,FE UI,Jakarta Munawir S,2000. Analisa Laporan Keuangan,Edisi Ke 2,FE UI,Jakarta Ridwan Khairandy,2000. Pengantar Hukum Dagang Indonesia, Gama Media,Yogyakarta Riyanto,Bambang,2005. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, BPFE,Yogyakarta Sawir,Agnes,2005. Analisa kinerja Keuangan & Perencanaan Keuangan Perusahaan,PT.Gramedia Pustaka Umum,Jakarta Sudarsono dan Edilius,2004. Manajemen Koperasi Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta Sugiyono,2005. Metode Penelitian Bisnis,Alfabeta,Bandung Sundjaja,Ridwan S & Barlian,2003. Manajemen Keuangan 1, Edisike-5,literata Lintas Media,Jakarta Syamsuddin,Lukman,2004. Manajemen Keuangan Perusahaan,Edisi Baru,PT.Raja Grafindo Persada,Jakarta Yahya Harahap,M. 2009,Hukum Perseroan Terbatas,Sinar Grafika,Jakarta