ISSN 2302-0172 pp. 60- 66
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
7 Pages
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDA ACEH Aslim1, Abubakar Hamzah2, Mohd Nur Syechalad3 1)
Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: Revenue is the most important barometer in terms of the ability to determine the level of a region in implementing regional autonomy. This study aims to determine how much influence the Gross Domestic Product (GDP), Population of the Local Revenue in Banda Aceh. The independent variables GDP and Population, while the dependent variable, namely: Regional Revenue.. This hypothesis testing used multiple linear regression of t test, F test and test the coefficient of determination. The results of the study converted the F count > F table and the value of the independent variable t ( GDP ) is greater when compared with the t table , it can be concluded , the two independent variables simultaneously the positive effect on the original income of the Municipality. Hopefully that Banda Aceh city government will improve the three dominant sector in the GDP is contributed to the agricultural sector , the trade, hotel and restaurant sector and industry Keywords : Onw source Revenue (PAD), Gross Domestic Product (GDP), Population.
Abstrak: Pendapatan Asli Daerah adalah barometer yang paling penting dalam hal untuk menentukan tingkat kemampuan suatu daerah dalam melaksanakan otonomi daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Produk Domestik Regional Bruto(PDRB), Jumlah Penduduk terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Banda Aceh. Variabel bebas PDRB dan Jumlah Penduduk, sedangkan variabel terikatnya yaitu: Pendapatan Asli Daerah. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda dengan uji t, uji F dan uji koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkkan nilai F hitung > F tabel dan nilai t hitung variabel independen (PDRB) lebih besar bila di bandingkan dengan t tabel, dapat disimpulkan, secara simultan kedua variabel independen tersebut berpengaruh positif terhadap Pendapatan Asli Daerah kota Banda Aceh. Diharapkan kepada pemerintah kota Banda Aceh untuk meningkatkan tiga sektor yang dominan dalam memberikan sumbangan terhadap PDRB yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor industri Kata kunci : Pendapatan Asli Daerah (PAD), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Jumlah Penduduk
dinikmati oleh seluruh masyarakat di Kota
PENDAHULUAN
Banda Aceh. Kota
Banda Aceh
merupakan salah satu
Kota dari 23 Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh. Sebagai salah satu daerah otonom yang memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan pemerintahan
dan
pembangunan
serta
memberikan pelayanan kepada masyarakat, memiliki
kewenangan
yang
luas
untuk
mengelola, merencanakan dan memanfaatkan
Dengan seluruh kondisi di atas, maka timbul pertanyaan apakah perubahan kontribusi sektoral yang terjadi telah di dasarkan kepada strategi kebijakan pembangunan yang tepat, yaitu strategi yang memberikan dampak yang optimal
bagi
peningkatan
pertumbuhan lapangan
ekonomi,
pekerjaan
dan
peningkatan kesejahteraan penduduk. Karena
potensi ekonomi secara optimal, yang dapat Volume 2, No. 3, Agustus 2014
- 60
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala untuk melaksanakan pembangunan dengan
Model Analisis
sumber
Analisis Kualitatif
daya
yang
terbatas
sebagai
konsekuensinya
harus
difokuskan
kepada
Analisis kualitatif adalah analisa yang
pembangunan sektor-sektor yang memberikan
berdasarkan data dan dinyatakan dalam bentuk
dampak pengganda (multiplier effect) yang
uraian.
besar terhadap sektor-sektor lainnya atau
Analisis Kuantitatif
perekonomian secara keseluruhan.
Analisis kuantitatif digunakan untuk
Khusus untuk Provinsi Aceh melalui
memecahkan masalah – masalah yang bersifat
Undang-Undang Nomor 11 tahun 2006 tentang
pengukuran kuantitas ( jumlah dan angka ).
Pemerintahan
Analisis Regresi Linier Berganda
pendapatan
Aceh, dari
sumber-sumber
memperoleh
migas, daya
70
hidrokarbon lainnya,
dan
Metode
yang
digunakan
dalam
serta
penelitian ini adalah regresi linier dengan
tambahan pendapatan dari 2 % alokasi DAU
metode kuadrat terkecil biasa atau OLS
nasional selama 15 tahun dan 1 % untuk 5
( Ordinary Least Square ), yaitu metode yang
tahun berikutnya. Hal ini berarti Provinsi Aceh
digunakan
memiliki
pengaruh dari suatu variabel independent
sumber
alam
%
pendapatan
yang
lebih
potensial dibandingkan Provinsi-provinsi lain untuk membiayai pembangunan.
untuk
mengetahui
besarnya
terhadap variabel dependen maka model penelitian ini secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut : Y = f ( X1,
METODE PENELITIAN Penelitian
ini
X2 ) Secara pengertian ekonomi, penjelasan
dilakukan
untuk
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah
pemerintah kota
Banda Aceh. Sehingga aspek yang di analisis mencakup Variabel dependen yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD), Variabel independen yaitu : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Jumlah Penduduk.
fungsi
matematis
penerimaan
pemerintah
variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Di mana : Y = Pendapatan Asli Daerah Β0 = konstanta β1, β2, = Parameter
terselesaikannya
penelitian ini menggunakan data time series tahun 1993 sampai dengan 2012. Volume 2, No. 3, Agustus 2014
akan
Model penerimaan daerah dari variabel –
Instansi terkait dan literatur serta data-data lain
61 -
(Y)
bahwa
Penduduk (X2).
dokumen data yang ada pada Dinas atau
menunjang
daerah
Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + μi
dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu
dapat
adalah
dipengaruhi oleh jumlah PDRB(X1), Jumlah
Jenis dan sumber data yang digunakan
yang
diatas
X1
= Jumlah PDRB
X2
= Jumlah Penduduk
μ
= Faktor gangguan (error term )
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala KAJIAN PUSTAKA
jumlah produksi barang dan jasa, ini ada
Pendapatan Asli Daerah
kemungkinan terjadi perhitungan dua kali atau
Pendapatan Asli
Daerah
merupakan
salah
lebih,
yaitu
untuk
barang-barang
yang
satu komponen sumber penerimaan daerah, di
digunakan dalam proses produksi sebagai bahan
samping penerimaan lainnya yang berasal dari
baku dan penolong untuk memproduksi barang
sumber pajak, non pajak, sumbangan dan
– barang disektor lainnya.
bantuan dari pemerintah yang lebih tinggi, dan dari pinjaman pemerintah dalam negeri maupun
Jumlah Penduduk
pinjaman luar negeri. Menurut(Sofwani dan
Jumlah Penduduk adalah masyarakat
Wahab 2005:1), Pendapatan Asli daerah adalah
yang tinggal di suatu daerah, secara hukum
salah satu sumber yang harus selalu dan terus
berhak tinggal di daerah tersebut dengan kat
menerus di pacu pertumbuhannya, Karna
lain orang yang mempunyai surat resmi tinggal
Pendapatan Asli Daerah merupakan indikator
di daerah tersebut (Septi, 2009:54). Dalam
penting untuk memenuhi tingkat kemandirian
sosiologi, Jumlah Penduduk adalah kumpulan
pemerintah di bidang keuangan.
manusia menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Produk Domestik Regional Bruto Menurut Sukirno (2004:71),
PDRB
PengaruhProduk Domestik Regional Bruto
adalah merupakan nilai dari seluruh barang dan
(PDRB) terhadap Pendapatan
jasa yang diproduksi dalam
(PAD)
tahun
di
suatu
waktu
satu
wilayah tertentu tanpa
Menurut
(Hakim
Asli Daerah
Halim
2004:74),
membedakan kepemilikan faktor produksi, tapi
bahwa Pendapatan Asli Daerah di pengaruhi
lebih memerlukan keberadaan faktor produksi
oleh Produk Domestik Regional Bruto. Halim
yang digunakan dalam proses produksi itu,
menyebutkan bahwa salah satu indikator yang
PDRB merupakan salah satu pencerminan
dapat digunakan untuk mengetahui kinerja
kemajuan ekonomi suatu daerah. Kenaikan
pemungutan Pendapatan Asli Daerah
PDRB akan menyebabkan pendapatan daerah
upaya Pendapatan Asli Daerah
dari sektor pajak dan retribusi meningkat. Hal
antara total penerimaan Pendapatan Asli Daerah
tersebut berdampak pada peningkatan PAD di
dengan PDRB (Produk Domestik Regional
daerah tersebut.
Bruto). Jika PDRB (Produk Domestik Regional
atau
adalah rasio
Bruto) meningkat maka kemampuan membayar Suparmoko
(2002:11)
mendefinisikan
PDRB hasil bersih dari semua kegiatan produksi yang dilakukan oleh semua produsen
masyarakat (ability to pay) juga meningka. Dengan kata lain, semakin tinggi PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) per kapita
dalam suatu daerah dari berbagai sektor ekonomi. Agregate ini tidak sama dengan Volume 2, No. 3, Agustus 2014
- 62
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala riil suatu daerah, semakin besar pula potensi
simpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas
sumber penerimaan daerah tersebut.
antar variabel bebas dalam model regresi.
Pengaruh Jumlah Penduduk Pendapatan Asli Daerah
Terhadap
Uji Heteroskedastisitas HETEROSKEDASTICITY TESTS CHI-SQUARE
Jumlah penduduk yang besar bagi
TEST STATISTIC
Indonesia oleh para perencana pembangunan dipandang
sebagai
asset
modal
dasar
D.F. P-VALUE
E**2 ON YHAT: 5.779
1
0.01621
pembangunan tetapi sekaligus juga sebagai beban pembangunan. Sebagai asset apabila
Melalui Program Shazam dari white test
dapat meningkatkan kualitas maupun keahlian
Heteroskedastisitas di dapat nilai Chi-Square
atau
sehingga
akan
test sebesar 5,779 dengan taraf signifikansi 5 %
nasional.
Jumlah
diperoleh nilai Chi-Square tabel sebesar 30.1.
penduduk yang besar akan menjadi beban jika
Hal ini menunjukkan hasil Chi-Square test <
struktur, persebaran dan mutunya sedemikian
dari nilai Chi-Square tabel, Dengan demikian
rupa sehingga hanya menuntut pelayanan sosial
ditarik
dan tingkat produksinya rendah sehingga
pelanggaran Heteroskedastisitas.
ketrampilannya
meningkatkan
produksi
kesimpulan
model
bebas
dari
menjadi tanggungan penduduk yang bekerja secara
efektif
(Widarjono,
1999
dalam
Uji Autokorelasi DURBIN-WATSON = 0.3259
Budihardjo, 2003).
NEUMANN RATIO = 0.3431
HASIL PEMBAHASAN
0.93066
Uji Multikolinearitas
RESIDUAL SUM =
VON RHO =
0.10300E-03
RESIDUAL VARIANCE = 0.18886E+21
CORRELATION MATRIX OF COEFFICIENTS PDD
1.0000
PDRB
-0.23857
CONSTANT -0.98823
Dilihat dari nilai tabel Durbin - Watson
1.0000
dengan menggunakan nilai variabel signifikan
0.11282
pada α sebesar 5% jumlah sampel 20 dan
1.0000 PDD
PDRB
CONSTANT
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa
model
regresi
tidak
mengalami
jumlah variabel independen 2, maka di tabel Durbin Watson akan didapat nilai dl= 1.10 dan du= 1.54. Berdasarkan keterangan
output
gangguan multikolinearitas, karena korelasi
Shazam diatas, menunjukkan bahwa dengan
antar variabel bebas tidak ada melebihi dari 0,8
nilai DW sebesar 0,3259
kecuali pada variabel itu sendiri, Jadi dapat di
terkena
63 -
Volume 2, No. 3, Agustus 2014
penyimpangan
maka data series Autokorelasi.
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Selanjutnya untuk memadai
dengan
mendapatkan nilai yang menggunakan
metode
(cateris paribus). Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)
Estimation With Higher Order Autoregresive dengan menggunakan perintah Shazam PAD
PDD PDRB / order = 3 rstat yaitu
menyelesaikan
Berdasarkan output hasil regresi dengan
auto
masalah autokorelasi dengan
Auto Command Option melalui 3 order iterasi (Whistker dan Kenneth, 2001 : 163), yang pada
nilai t-tabel sebesar 1.740 (t0.05) nilai d.f = 17 dibandingkan dengan hasil t-rasio masingmasing variabel sesuai tabel diatas, maka dapat disimpulkan :
akhirnya memperoleh nilai Durbin – Watson
1. Nilai parameter variabel untuk koefiesien β1
sebesar 2.2982 yang berarti telah bebas dari
(PDRB) adalah 3.005 sehingga t-ratio > t-
wilayah gejala autokorelasi positif.
tabel, maka dapat
disimpulkan bahwa
PDRB berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah.
Pengujian Statistik Dari
hasil
output
hasil
Regresi
dengan
2. Nilai Parameter variabel untuk koefiesien β2
menggunakan Software Shazam versi 9.0 maka
(Jumlah
didapatkan persamaan regresi, sebagai berikut :
sehingga t-ratio < t-tabel maka dapat
Y = -0.39864+ 110620 pdd + 0.024334 pdrb +
disimpulkan
e
berpengaruh positif namun tidak signifikan Pada persamaan
diatas dapat dilihat
bahwa koefisien variabel Jumlah Penduduk lebih tinggi di bandingkan variabel lainnya, yaitu sebesar 110620 terhadap Pendapatan Asli
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Banda Aceh sebesar Rp 110.620. Sedangkan Variabel koefisien Produk Domestik Regional Bruto sebesar 0,02433
bahwa
adalah
jumlah
0,8477
penduduk
terhadap Pendapatan Asli Daerah. Uji Signifikansi Secara Simultan Statistik F )
(Uji
ANALYSIS OF VARIANCE-FROM MEAN SS
Daerah Kota Banda Aceh, dimana setiap pertambahan jumlah satu orang penduduk akan
Penduduk)
REGRESI 36.825
DF
MS
0.13909E+23
F 2.0.69546E+22
ERROR 0.32106E+22 P-VALUE
17. 0.18886E+21
TOTAL 0.000
19. 0.90104E+21
0.17120E+23
terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Banda Aceh,
artinya
Produk
Dengan nilai probabilitas F maka kita
1
akan
dapat melakukan penolakan hipotesis Ho jika
Pendapatan
Asli
nilai probabilitas F kurang dari α. Nilai α yang
Daerah Kota Banda Aceh sebesar 0,02433
digunakan disini adalah 5%, maka karena tabel
Rupiah, dalam asumsi semua variabel tetap
4.10 memperlihatkan nilai probabilitas F (P-
Domestik
setiap
Regional
mengakibatkan
kenaikan Bruto
kenaikan
Rp
Volume 2, No. 3, Agustus 2014
- 64
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Value) adalah 0.000 yang berarti jauh di bawah
jumlah penduduk kota Banda Aceh maka
nilai α. Dengan demikian dapat disimpulkan
Pendapatan Asli Daerah juga semakin
bahwa variabel Jumlah Penduduk dan Produk
meningkat.
Domestik Regional Bruto secara bersama sama
2. Hasil pengujian statistik menunjukkkan nilai
atau simultan berpengaruh signifikan terhadap
F hitung > F tabel dan nilai t hitung variabel
Pendapatan Asli Daerah kota Banda Aceh.
independen (PDRB) lebih besar bila di bandingkan
dengan
t
tabel,
dapat
disimpulkan, secara simultan kedua variabel Koefisien Determinasi Coeficien
of
independen tersebut berpengaruh positif Determination
R
2
terhadap Pendapatan Asli Daerah kota
mengukur tingkat keberhasilan model yang
Banda Aceh.
digunakan dalam memprediksi nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel
Dengan demikian hipotesis pertama
independen, Hasil estimasi output dengan
yang menyatakan Produk Domestik Bruto dan
shazam setelah perbaikan gejala autokorelasi
Jumlah Penduduk berpengaruh positif terhadap
memperlihatkan R-SQUARE ADJUSTED =
Pendapatan Asli Daerah Kota Banda Aceh dapat
0.9579 artinya bahwa 95.79 % variabel
di terima.
Pendapatan Asli Daerah dapat dijelaskan oleh Saran :
variabel variabel Jumlah Penduduk dan Produk Domestik Regional Bruto. Sedangkan sisanya 4.21% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini.
1.
1. Diharapkan kepada pemerintah kota Banda Aceh untuk
meningkatkan tiga
sektor yang dominan dalam memberikan sumbangan terhadap PDRB yaitu sektor
SIMPULAN DAN SARAN
pertanian, sektor perdagangan, hotel dan
Simpulan :
restoran dan sektor industri
Berdasarkan hasil analisis data dan
2. Pemerintah Kota Banda Aceh harus selalu
pembahasan yang telah dijelaskan pada bab
berupaya bekerja optimal dengan menggali
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan
lebih jauh sumber – sumber PAD dengan
sebagai berikut :
tetap
1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
kestabilan
selalu
berusaha PDRB,
mempertahankan
masyarakat
tertib
dan Jumlah Penduduk berpengaruh positif
membayar pajak agar pemerintah kota
terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota
Banda
Banda Aceh. Semakin besar tingkat Produk
pelayanan pembangunan.
Aceh
Domestik Regional Bruto, semakin tinggi
3 Pemerintah
pendapatan masyarakat dan semakin besar
melakukan
65 -
Volume 2, No. 3, Agustus 2014
kota
mampu
Banda
investasi
dan
meningkatkan
Aceh
terus
mengundang
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala investor supaya bisa menampung tenaga kerja, semakin
sehingga
ekonomi
baik,
pengangguran
masyarakat semakin
berkurang , Produk Domestik Regional Bruto
semakin
meningkat
sehingga
Pendapatan Asli Daerah terus naik.
DAFTAR PUSTAKA
Budiharjo A. 2003. Pengaruh Jumlah Penduduk, PDRB dan Inflasi Terhadap Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah, Tesis Pasca Sarjana UNDIP, tidak di terbitkan. Halim, A. 2004. Akutansi Keuangan Daerah, Edisi Revisi, Jakarta: Penerbit Salemba Empat Suparmoko, M.(2002), Ekonomi Pembangunan, BPFE, Jakarta. Sukirno.
2004. Pertumbuhan Ekonomi.Jakarta, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Koswara, E. 2000. Otonomi Daerah Untuk Demokrasi dan Kemandirian Rakyat, Yayasan Pariba, Jakarta. Mardiasmo. 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Andi, Yogyakarta Mangkoesoebroto. 2001. Ekonomi Publik BPFE, Yogyakarta. Sofwani dan Wahab. 2005. Mobilitas SumberSumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dalam Rangka Pembangunan Daerah(Studi di Kabupaten Muara Enim), Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol.2 No.5 Desember 2005. Volume 2, No. 3, Agustus 2014
- 66