ANALISIS DAN PERANCANGAN FILM “SELALU DI HATI” SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA PT. MUTIARA LIMA WISATA
Naskah Publikasi
diajukan oleh: Dudung Abdul Rohman Azilfy 07.12.2442
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
a
ii
ANALYSIS AND DESIGN OF FILM "ALWAYS IN THE HEART" TOURISM PROMOTION MEDIA AS PT. . MUTIARA LIMA WISATA ANALISIS DAN PERANCANGAN FILM “SELALU DI HATI” SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA PT. MUTIARA LIMA WISATA
Dudung Abdul Rohman Azilfy Melwin Syafrizal, S.Kom, M.Eng. Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Umrah is a visit to the Kaaba to worship with a series of terms that have been established. Sunnah pilgrimage for Muslims who can afford. Umrah can be performed at any time, except on the day of Arafah the date 10 days of Dhul-Hijjah and the date 11,12,13 Tasyrik Dhul-Hijjah. They are "Muslims" who are so willing to spend big money to perform Hajj or Umrah. PT.Mutiara Tourism is one of five private companies engaged in the Hajj and Umrah services. Film is one of the media information in the form of entertainment, promotional or documentation that is interesting, what makes humans dissolve themselves in imagination in a certain time. However, the film also teaches people about history, science, human behavior and various other things, because the audio and visual work with him both in making audiences not bored and are easier to remember because the structure and delivery interesting. Based on the above background, the author tries to innovate by packing into the form of a documentary film that aims to provide knowledge to the pilgrims who want to exercise or as memories - memories with the title "Always in your heart" and this work is expected to make the congregation more interested to perform Umrah, or as an souvenir PT.Mutiara Lima Wisata after performing the Hajj or Umrah. Keyword : Mutiara Lima Wisata, Hajj, Umrah
iii
1. Pendahuluan Ibadah dalam agama Islam banyak macamnya. Haji dan umrah adalah salah satunya yang merupakan rukun islam kelima. Ibadah haji dan umrah adalah ibadah yang baik karena tidak hanya menahan hawa nafsu dan menggunakan tenaga dalam mengerjakannya, namun juga semangat dan harta. Dalam mengerjakan haji, kita menempuh jarak yang demikian jauh untuk mencapai Baitullah, dengan segala kesukaran dan kesulitan dalam perjalanan, berpisah dengan sanak keluarga dengan satu tujuan untuk mencapai ridha ilahi, kepuasan batin dan kenikmatan rohani. Baitullah ( rumah allah / ka’bah) adalah tempat yang sangat mulia dan suci, tempat ini sangat di agungkan oleh orang - orang muslim di seluruh dunia. Umrah dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada hari Arafah yaitu tgl 10 Zulhijah dan hari-hari Tasyrik yaitu tgl 11,12,13 Zulhijah. Melaksanakan Umrah pada bulan Ramadhan sama nilainya dengan melakukan Ibadah Haji (Hadits Muslim). PT. Mutiara Lima Wisata ( MLW ) adalah salah satu dari banyak perusahaan yang bergerak di bidang jasa Haji dan Umrah, PT. MLW setiap tahunnya selalu memberangkatkan jama’ah (client) baik haji maupun umrah saja. Setiap jama’ah (client) selalu menceritakan pengalaman perjalanannya setelah melaksanakan haji atau pun umrah kepada sanak famili, kerabat dekat atau pun kepada teman – teman nya. Mensikapi hal tersebut di atas maka PT. MLW telah mensiasati dengan memberikan pelayanan yang terbaik secara maksimal untuk kepuasan para jama’ah (client) baik dari segi pelaksanaan ibadah maupun pelayanan yang lainnya. PT. MLW juga memberikan pengarahan jauh – jauh hari sebelum pemberangkatan kepada jama’ah baik dari segi teknis maupun rukun - rukun ibadah
yang
akan
di
laksanakannya.
Tetapi
untuk
mempermudah
penyampaianya maka di buatlah sebuah media untuk jama’ah (client) agar lebih mudah memahami secara real atau nyata daripada harus membayangkanya. Pembuatan film dokumenter
merupakan suatu bentuk kemajuan di bidang
multimedia yang tujuanya adalah untuk menyampaikan informasi yang di butuhkan banyak orang menjadi lebih mudah di pahami. Dengan semakin berkembanganya multimedia membuat informasi yang di sajikan dapat di lihat melalui media elektronik seperti TV yang disertai dengan objek-objek pendukung multimedia sehingga informasi yang di sajikan lebih menarik dan menjadi suatu hiburan bagi mereka yang melihatnya. Proses pembuatan film dokumenter biasanya di hadapkan kepada suatu tampilan interaktif yang disertai objek-objek pendukung seperti teks, gambar,
1
suara, video agar informasi yang di sampaikan mudah di pahami, oleh karena itu penyusun ingin ikut berkreasi dengan menvisualisasikan ide yang penulis dapatkan dari perkuliahan di STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. 1.
Landasan Teori
2.1. Pengertian Multimedia
Multimedia kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996) atau multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu gambar, suara dan teks (McCormik, 1996) atau multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari data, media ini dapat audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Turban dkk, 2002) atau multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang merupakan teks, grafik,animasi, audio dan gambar video. 2.2. Elemen Multimedia Multimedia menurut James A. Senn merupakan kombinasi dari beberapa elemen yaitu teks, grafik, suara, video dan animasi. Kesernua unsur membentuk suatu basil karya dimana setiap elemen dapat menjelaskan makna daripesan yang ditampilkan, sebagai berikut :
Gambar 2. 1 Elemen Multimedia 2.3. Pengertian Video Dokumenter
Dokumenter adalah sebutan yang diberikan untuk film pertama karya Lumire bersaudara yang berkisah tenteng perjalanan (Travelagues) yang dibuat sekitar tahun 1890-an. Tigapuluh enam tahun kemudian, ‘kata dokumenter’ kembali digynakan oleh pembuat film dan kritikus film asal Inggris John Grienson
2
untuk film Muana (1926) karya Robert Flaherty. Grison berpendapat dokumenter merupakan cara kreatif merepresantikan realitas (Susan Hayward, key Concepts in cinema studies, 1996 hal 27). 2.4. Peralatan yang digunakan 2.4.1.
Audio mixers Audio
mixers
membantu
mencampur
beberapa
sumber
suara
dan
menyesuaikan setiap chanel suara, volume dan nada.
Gambar 2. 2 Perangkat Audio Mixer 2.4.2.
Tas Peralatan Membantu melindungi peralatan video dan menjaga selama pengerjaan
pembuatan video untuk waktu yang cukup lama. 2.4.3.
Media CD Berfungsi sebagai media setelah produksi sebagai hasil dari semua proses
perekaman yang siap untuk di distribusikan. 2.4.4.
Kabel Koneksi Hingga sekarang, terdapat banyak perbedaan antar kabel untuk semua
kebutuhan, fungsinya sebagai media penghubung antar perangkat. 2.4.5.
Kartu capture grafis Merupakan sebuah perangkat yang membantu untuk menerima data video
atau suara pada komputer berguna untuk proses sebelum editing nantinya.
Gambar 2. 3 Kartu capture grafis
3
2.4.6.
Perangkat pengganda CD, DVD, Blur-Ray Disc Perangkat
keras
dan
lunak
pengganda
tersebut
membantu
untuk
menciptakan sebuah tampilan menu profesional pada DVD dan menggandakan sebanyak mungkin CD atau DVD yang dibutuhkan. 2.4.7.
Komputer Komputer membantu untuk proses capture, editing dan special efek pada
proses produksi hingga finishing ada pasca produksinya. 2.4.8.
Kamera Foto dan Video Kamera foto digunakan untuk pengambilan objek yang nantinya dapat
digunakan sebagai storyboard maupun sebagai dokumentasi pada keseluruhan proses pembuatan video maupun film, Sedangkan Kamera video digunakan untuk pengambilan gambar bergerak.
Gambar 2. 4 Kamera digital dan Kamera Video 2.4.9.
Hardisk Merupakan media penyimpan tetap maupun sementara dari semua data basil
teks, gambar, suara, video dan animasi. Kapasitas hardisk yang besar merupakan syarat yang paling utama dalam pembuatan video, karena tidak semua pengambilan video merupakan hasil yang sempurna dan layak tonton. 2.4.10. Headphone Perangkat headphones yang berkualitas akan memhantu memonitor kualitas suara yang terekam pada saat pengambilan di lokasi produksi. 2.4.11. Lensa Kamera Lensa kamera dapat memberikan perbedaan tampilan gambar yang berkualitas baik dan tidak pecah akibat pengambilan zoom yang terlalu extreme. 2.4.12. Lampu Lampu memberikan unsur cahaya pada ruang gelap, namun bisa sebagai penyeimbang kelebihan cahaya pada sisi objek yang lain. 2.4.13. Mikropon Mikropon adalah salah satu bagian penting dan proses produksi. Fungsinya menangkap sinyal suara pada saat proses pengambilan dan perekaman.
4
Gambar 2. 5 Mikropon 2.4.14. Monitor Pada saat di lapangan, studio, maupun ruang lingkup kerja, monitor membantu kita untuk memonitor pengambilan gambar dan sudut kamera yang tepat. 2.4.15. Music SFX libraries Merupakan tambahan berupa sound efek pada proses pengeditan agar suara yang dihasilkan dapat terdengar berbeda dan menarik. 2.4.16. Perangkat Lunak Editing Merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk membantu proses produksi berupa editing video dan suara yang fungsinya untuk mengambil beberapa momen ataupun kualitas suara yang diinginkan. 2.4.17. Speaker Adalah perangkat output suara yang digunakan untuk segala kebutuhan. 2.4.18. Media Penyimpanan Data Removable Media kearsipan data, membantu dalam memastikan bahwa seabuah karya tetap berada pada ruang data saat akan dugunakan kembali, contoh : sebuah komputer server, hard disk external, flashdisk. 2.4.19. Tripod Sebuah perangkat berupa tongkat berkaki tiga yang berfungsi membantu kamera berdiri tegak. 2.4.20. Video Mixer Video mixer mampu memberikan multi tampilan pada ediring proses produksi secara langsung bersamaan. Alat ini memungkinkan pengeditan dengan cara memotong antara kamera individu dengan efek masukan. 2.4.21. VTR’s dan VCR’s VTR’s (Video Tape Recorded) dan VCR’s (Video Camera Recorded) merupakan komponen paling utama sebagai alat penyimpanan hasil rekaman yang berupa kaset dengan format digital. Namaun teknologi yang berkembang sekarang menggunakan harddisk kamera tanpa kaset
5
Gambar 2. 6 Kaset Rekaman 2.5.
Jenis Shoot dan Gerakan Kamera Sebuah produksi ada berbagai macam teknik dalam shoot dan gerakan kamera, antara lain :
2.5.1.
Jenis shoot Teknik atau jenis shot dalam pembuatan video maupun film ada bermacammacam antara lain sebagai berikut :
a. Close Up Close Up adalah bidikan kamera sangat dekat pada orang atau obyek dengan situasi dramatis. b. Medium Close Up Medium Close Up adalah bidikan kamera yang cukup dekat pada suatu obyek, tetapi mencakup obyek lain yang berada didekatnya. c.
Extreme Close Up Extreme Close Up adalah bidikan kamera lebih ekstrem dan Close Up. Bidikan ini bertujuan agar penonton benar-benar tertuju pada obyek, Contoh dari Extreme Close Up adalah bidikan pada bagian wajah seperti mata, hidung, bibir dan lain-lain.
d. Medium Shot Medium Shot adalah bidikan kamera dengan sudut lebar pada sebuah subyek, tetapi bukan latar belakang keseluruhan. e. Long Shoot Long Shot adalah teknik mengambil bidikan kamera dengan jarak jauh agar semua objek terlihat dari pandangan. f.
Very Long Shot Very Long Shot adalah bidikan kamera yang sangat jauh, lebih jauh dari Long Shoot. Teknik bidikan ini bertujuan untuk menampilkan seluruh obyek yang kita bidik, tetapi efek jarak yang penonton dapatkan sangat jauh, tetapi obyek terlihat menyeluruh.
6
g. Two Shot Dan Group Shot Two Shot adalah bidikan kamera pada obyek atau karakter yang biasanya dekat dengan kamera. Apabila jumlah karakter atau obyek yang kita bidik berjumlah tiga, maka bidikan ini disebut Three Shot, begitu dan seterusnya. h. Cut dan Cut Away Cut adalah bidikan kamera yang mengalami perubahan secara langsung dan adegan satu ke adegan yang lain tanpa adanya transisi atau perintah untuk mengakhiri adegan. Sedangkan Cut Away adalah sebuah cara yang digunakan untuk memotong waktu sebuah kejadian. i.
Point Of View Point Of View adalah bidikan kamera dan titik pandang yang dilihat seseorang yang berada pada sebuah gambar atau video. Teknik ini memiliki tiga variasi, antara lain Follow Shot, Over The Shoulder Shot, Moving Shot.
j.
Interior Dan Exterior Interior merupakan bidikan kamera atau pengambilan gambar yang dilakukan di dalam sebuah ruangan, baik sebuah kantor, kamar, di dalam rumah, dan lain-lain. Sedangkan Exterior adalah kebalikan dan teknik Interior.
2.5.2.
Jenis Gerakan Kamera Pada umumnya gerakan kamera yang sexing digunakan terdiri dari empat
gerakan, yaitu : a. PAN (Panning) Merupakan cara pengambilan garnbar dengan menggerakkan badan kamera ke arah kiri dan kanan, tetapi tidak merubah kedudukan kamera. Jenis-jenis Panning antara lain : 1.
Following Pan adalah pergerakan kamera yang mengikuti sebuah gerakan obyek baik ke kiri maupun ke kanan.
2.
Survening
Pan
yaitu
Kamera
secara
perlahan-lahan
akan
menelusuri sebuah obyek, baik sebuah pemandangan ataupun sekelompok orang. 3.
Kecepatan Panning yaitu Sebuah panning yang dilakukan secaara perlahan dapat menimbulkan keuntungan maupun kerugian. Tetapi hal ini tentu saja tergantung bagaimana gambar yang diinginkan.
4.
Whipe Pan merupakan gerakan Panning yang dilakukansecara cepat sehingga tidak memperlihatkan rincian gambarnya.
b.
Tracking/Dollying
7
Gerakan kamera, mendekati obyek di sebut Track In/Dolly In, sedangkan gerakan kamera yang menjauhi obyek disebut Track Out / Dolly Out. c.
Crabbing Crabbing merupakan gerakan kamera yang mengelilingi obyek baik ke arah kanan maupun ke arah kiri.
d.
Tilting Pada prinsipnya gerakan Tilting hampir sama dengan Panning, yang beda hanya arah gerakannya saja
2.6.
Software dalam Pembuatan Video Dokumenter Pembuatan video dokumenter sederhana dibutuhkan software sebagai media dalam menangani maupun desain untuk pra produksi, produksi dan pasca produksi. Aplikasi yang digunakan dalam pembuatan video dokumenter ml adalah Adobe premiere pro 3.0. Software ini merupakan software video editing yang memiliki kemudahan dan fasilitas tool yang dapat digunakan oleh profesional maupun pemula. Dengan software ini kita dapat dengan mudah membuat beberapa film, efek suara, atau transisi perpindahan rekaman gambar. Penyempurnaan Windows Media Export mendukung streaming media dalam format terbaru (hanya untuk windows) Kemampuan import file berupa AVI, jpg, MP3, MPEG, PSD, dan lain-lain merupakanlebih pada software ini.
2.
Analisis PT. Mutiara Lima Wisata ( MLW ) adalah salah satu agen resmi perjalan Umroh dan Haji Khusus yang berkantor pusat di Cikoko Barat Jakarta Selatan dan beberapa cabang di daerah, yaitu Majalengka, Kuningan, Ciamis, Sukabumi, Pati dan Palembang. PT. Mutiara Lima Wisata ( MLW ) sudah berdiri sejak tahun 1986 sampe sekarang, suatu keberhasilan yang sangat luar biasa karena sampai sekarang masih berdiri di tengah persaingan yang sangat hebat. Perusahaan ini merupakan anggota dari HIMPUH (Himpunan Penyelenggara Umroh dan Haji) yang bernomor anggotakan 016/HI. PT. Mutiara Lima Wisata sejak berdiri sampai sekarang memfokuskan jasanya dalam bidang haji dan umrah, MLW setiap tahunnya selalu memberangkatkan jama’ah dimulai pada sawal mulud sampai idul adha (rayagung).
3.1.
Analisis SWOT (Strenght, Weak, Opportunity, Threats)
3.1.1. Strenght (Kekuatan) Dalam perancangan film dokumenter ini terdapat beberapa hasil dari analisis yang telah dilakukan penulis yaitu: 1. Perizinan mudah 2. Team (kru) yang solid
8
3. Obyek lokasi yang menyenangkan 4. Kondisi lingkungan yang menarik dan kondusif 5. Tidak perlu memakai artis. 6. Memiliki paket Agrowisata pendidikan yang dapat menambah wawasan pengunjung 3.1.2. Weak (Kelemahan) Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Hasil analisisnya adalah: 1. Kekurangan personil dan keterbatasan alat. 2. Peralatan tidak bekerja dengan baik. 3. Biaya pembuatan terbatas. 4. Ilmu broadcast masih sebatas belajar, belum memenuhi standar profesional. 5. Nilai artistik kurang. 6. Dukungan masyarakat sekitar kurang antusias. 7. Hanya dipandang sebelah mata sebagai mahasiswa penelitian 3.1.3. Opportunity (Kesempatan) Merupakan peluang untuk bisa berkembang di masa yang akan datang. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar. 1. Kesempatan untuk diri sebagai produser film. 2. Kesempatan bekerja di stasiun TV. 3. Kesempatan untuk mencoba peralatan broadcasting. 4. Merupakan salah satu jalur mengasah kemampuan menggunakan teknologi yaitu penggabungan komputer dengan sistem kamera. 3.1.4. Threats (Ancaman) a.
Kondisi yang terbatas.
b.
Kondisi cuaca yang tidak dapat diprediksi.
c.
Kru sakit, tidak dapat melanjutkan bekerja.
d.
Biaya yang dikeluarkan besar.
e.
Alat rusak.
f.
Waktu tidak ada untuk penggarapan secara kontinyuitas.
g.
Kegagalan
9
3.
Implementasi dan Pembahasan
4.1. Paska Produksi Secara sederhana, tahap pasca produksi atau proses editing merupakan jadi lebih berguna dan merapikan dan membuat sebuah tayangan film menjadi lebih berguna dan enak ditonton. Dalam tahap editing yang dilakukan penulis yaitu merekonstruksi potongan-potongan gambar yang diambil. Langkah yang dilakukan sebagai berikut : a) Menganalisis skenario mengenai kontruksi dramatisnya. b) Melakukan pemilihan shot yang terpakai (OK) dan yang tidak sesuai shooting report. c) Menyiapkan bahan gambar dan menyusun daftar gambar yang memerlukan efek suara. d) Berkonsultasi dengan kru lain untuk hasil editingnya.
Gambar 4. 1 Langkah pasca produksi editing 4.2. Editing Didunia komputer, banyak sekali program yang tujuannya untuk editing video. Program-program itu antara lain : Ulead, Pinacle, Vegas, Windows Movie Maker, Adobe Premiere dan sebagainya. Dari berbagai macam program tersebut, dalam pembuatan skripsi ini penulis memilih Adobe Premiere Pro CS3 dibanding dengan software yang lain. Karena software ini banyak memberikan ruang Yang luas untuk berkreasi dan mempunyai banyak sekali fasilitas serta customisasi seperti yang diinginkan oleh user. Aplikasi ini sangat populer digunakan oleh para propesional dibidang multimedia. Dan juga sangat compatible dengan berbagai merk video capture card.
10
Gambar 4. 1 Tampilan Adobe Premiere Pro Bagian-bagian yang ada pada jendela Adobe Premiere Pro adalah : 1. Jendela Project
: Tempat file atau clip video, image dan audio
yang telah di impor sebelum diletakan kedalam timeline 2. Jendela monitor
: Menampilkan editan video yang telah dibuat
atau diedit 3. Jendela timeline
: Tempat untuk mengolah dan mengedit video
dan audio 4. Jendela toolbox
:
Kumplan alat bantu untuk seleksi, cutting,
zoom dll 5. Jendela info 6. Jendela history 4.2.1.
Capture Video Pastikan komputer dapat mengenali kamera video agar memudahkan proses
transfernya dan seting kamera video telah here claim posisi mode VCR untuk mentransfer file format ke dalam komputer via kabel Fire Wire untuk proses editing selanjutnya.
Gambar 4. 2 Proses Awal Capture Video
11
Dalam men-capture video, perlu diperhatikan pula koneksi yang digunakan. Karena antara koneksi video analog dan video digital berbeda. 4.2.2.
Memulai Project Baru Saat pertama kali membuka Adobe premiere Pro CS3 maka akan tampil
beberapa kotak dialog yang memiliki beberapa piliahan,diantaranya yaitu New Project, Open Project dan Exit.
Gambar 4. 3 Tarnpilan Awal Memulai Project Adobe Premiere Pilih New Project, karena untuk memulai mengedit video. Kemudian akan muncul jendela pengaturan new project. Pilih setting yaitu PAL dengan custom setting, yang perlu diingat pada Pengaturan mengguanakan custom setting adalah: 1.
Atur pixel aspect rasionya menjadi square pixel
2.
Beri tanda check pada scale clips to project dimension when adding tosequence untuk menyesuaikan klip video dan gambar yang diimpor sehingga muat dalam frame jika lebih besar atau lebih kecil frame. kemudian pilih lokasi penyimpanan dengan klik tombol browse, kemudian tuliskan nama file dengan contoh “Skripsi”.
12
Gambar 4. 4 settingan Tipe Format Video Adobe Premiere
Gambar 4. 5 Settingan Pilihan Umum 4.2.3.
Import Video Import video menjadi bagian proses setelah dilakukannya capture video,
terdapat tahapan proses yang mendasari proses import video, yaitu proses awal import video, pemilihan video dan tampilan hasil video yang sudah di import. Berikut gambaran proses import video:
13
Gambar 4. 6 Proses Import Video 4.2.4.
Edit Video Proses edit video yang dilakukan penulis disini terdiri dari 3 proses yaitu
memotong video, reposisi peletakan video, dan memberi efek baik suara narasi dan transisi. Proses pemotongan dengan menggunakan tool razor, yaitu memisahkan dua atau lebih file capture. Sedangkan reposisinya berdasarkan dari cerita atau naskah film yang sudah dipersiapkan dengan contoh storyboard sehingga memudahkan dalam peletakan antara video cut satu dengan video cut lainnya.
Gambar 4. 7 Proses pemotongan video Efek transisinya bisa diambil dari fasilitas yang tersedia pada Adobe Premiere. Format transisi video yang di gunakan adalah Cross Disolve agar efek transisi tidak terlalu berlebihan dan efek ini yang umum banyak digunakan oleh para profesional editor serta untuk menambahkan efek pada klip, sedangkan untuk audio
14
transisnya adalah Delay pada audio effect mulai dengan menyusun klip dengan irama berselang-seling, yaitu dengan menempatkan klip 1 pada video 1, klip 2 pada video 2, dan seterusnya. Kemudian buat klip 2 kita majukan sedikit, sehingga ada bagian yang tampil bersamaan dengan klip 1 begitu juga untuk settingan audio effect.
Gambar 4. 8 Proses pemberian efek Pemberian efek yaitu sekedar memberikan backsound berupa suara narasi dan musik. Penambahan file audio berupa musik tidak hanya untuk sekedar sebagai pemanis atau daya tarik video tersebut, namun juga sebagai penutup kekurangan pada audio yang dihasilkan pada perekeman video, karena audio yang di hasilkan tidak seusai dengan harapan. Yaitu terjadi proses noise berlebih dan putus-putus audionya. Perbandingan volume antara suara asli video, narasi dan backsound harus sesuai agar pesan yang di sampaikan dalarn video dokumenter ini dapat jelas diterima oieh audiens. Untuk inti audio pada video ini ada pada suara narasi.
Gambar 4. 9 Proses recording untuk narasi video 4.2.5.
Renderring Video Setelah semua proses editing dilakukan, langkah selanjutya adalah
menemukan format yang akan digunakan pada proses finishingnya. Tahap ini merupakan tahap akhir dari keseluruhan pembuatan video dokumenter. Karena hasil
15
dari finishing inilah yang nantinya digunakan sebagai media penyimpanan informasi oleh pihak yang membutuhkan. Format tersebut dapat berupa VCD, DVD, maupun Blue-Ray. Proses yang dilakukan cukup mudah, apakah ingin di lakukan proses render terlebih dahulu atau langsung di export ke format file yang diinginkan. Letak lokasi penyimpanan ditentukan apakah langsung ke DVD Disc atau ke data hardisk computer terlebih dahulu. Disini penulis menyimpan di komputer, karena berguna apabila nanti terjadi kerusakan data, sehingga masih ada kesempatan untuk membuat file video dokumenter format DVD ulang.
Gambar 4. 10 Proses Renderring 4. Penutup 5.1 Kesimpulan Melihat permasalahan yang terdapat pada rumusan masalah, disini penulis menguraikan cara memproduksi film dokumenter “Selalu di HAti” adalah sebagai berikut 1.
Pra Produksi Penulis melakukan pengumpulan data dan alat yang akan diperlukan dalam pembuatan video, kemudian penulis membuat jadwal untuk pembuatan video dan jadwal pengambilan video. Hal ini di wajib dilakukan proses pengambilan gambar dapat terkonsep dan tidak mengalami kendala.
2.
Produksi Penulis terlebih dahulu menentukan ide, tema, sinopsis, dan logline sebelum proses pengambilan gambar, ini perlu dilakukan agar kita tahu objek mana saja yang wajib kita ambil agar sesuai dengan ide dan tema yang sudah kita tentukan.
3.
Pasca Produksi Setelah persiapan di atas sudah berjalan dengan baik maka masuk ke proses yang terakhir yaitu pasca produksi, dengan software Adobe Premiere Pro CS3. Untuk menghasilkan sebuah gambar yang maksimal dan terlihat kealamianya di
16
dalam software Adobe Premire Pro CS3 penulis tidak memberikan efek yank berlebihan, yaitu menggunakan efek cross dissolve pada transisinya, sedangkan pada saat pengambilan gambar yang dilakukan di malam hari, penulis menggunakan bantuan banyak cahaya yaitu menggunakan lilin dan lampu yang tidak terlalu terang hal itu juga dilakukan agar hasil videonya lebih kelihatan alami. 5.2 Saran 1.
Dalam pembuatan suatu proyek yang menggunakan tim harus bisa sejalan dengan tim, agar bias berjalan dengan lancar.
2.
Dalam pembuatan video dokumenter tidak perlu alat yang mahal, dengan alat yang sederhana pun kita bisa menjadi seoarang propesional.
3.
Dalam membuat video dokumenter yang terpenting adalah kreatifitas dalarn mengolah data-data yang ada harus dengan kenyataan (fakta) dan tidak berasal dari imajinasi.
4.
Dengan keteguhan dan kemauan yang tinggi pasi bisa mendapatkannya, apapun itu.
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Heru. 2009. Mari Membuat Film. Jakarta : Erlangga MADCOMS. 2008. Editing Video Dengan Adobe Premiere Pro CS3. Yogyakarta : Andi. Rukmananda, Naratama.2004. Menjadi Sutradara Televisi. Gramedia ideasarana. Suyanto, M. Prof, Dr,MM. Modul teori broad cast. STIMIK AMIKOM. Yogyakarta. 2009 Suyanto, M. 2003, 2005. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta : Andi.
17