ANALISIS BENTUK-BENTUK DIKSI DIALEK MELAYU MASYARAKAT KELURAHAN TANJUNG UNGGAT KECAMATAN BUKIT BESTARI KOTA TANJUNGPINANG
ARTIKEL E-JOURNAL
Oleh ANANDA RIKANA NIM 120388201145
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016
ABSTRAK
Rikana, Ananda. 2016. Analisis Bentuk-bentuk Diksi Dialek Melayu Masyarakat Kelurahan Tanjung Unggat Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang, Skripsi: Tanjungpinang: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing I: Drs.Suhardi, M.Pd. Pembimbing II: Indah Pujiastuti, M.Pd.
Kata Kunci: Analisis, Bentuk diksi, dan Dialek Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis ketepatan diksi dialek Melayu masyarakat Kelurahan Tanjung Unggat Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang dan untuk menganalisis kesesuaian diksi dialek Melayu masyarakat Kelurahan Tanjung Unggat Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang karena Bahasa Melayu masyarakat Kelurahan Tanjung Unggat Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang memiliki bentuk diksi, diantaranya: ketepatan dan kesesuaian diksi. Tetapi seiring perkembangannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin canggih membuat bahasa tersebut sering diabaikan oleh masyarakat setempat dan mulai terkikis dari bahasa daerahnya. Objek penelitian ini adalah dialek Melayu yang digunakan oleh masyarakat Kelurahan Tanjung Unggat Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang. Subjek penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan Tanjung Unggat Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa teknik wawancara tak berstruktur dan teknik rekam dan catat. Hasil penelitian ketepatan diksi dialek melayu yang digunakan oleh masyarakat Kelurahan Tanjung Unggat Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang sebanyak 14 kesalahan ketepatan diksi, dan hasil kesesuaian diksi diksi dialek melayu yang digunakan oleh masyarakat Kelurahan Tanjung Unggat Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang sebanyak 16 kesalahan kesesuaian diksi.
ABSTRACK
Rikana, Ananda. 2016. Analysis of forms diction Malay Dialect society hill village Tanjung Unggat District of Bestari Tanjungpinang, Thesis: Tanjungpinang: Study Program of Indonesia Language and Literature, the Faculty of Education, University Maritim Raja Ali Haji. Supervisor I: Drs.Suhardi, M.Pd. Supervisor II: Indah Pujiastuti, M.Pd.
Kata Kunci: Analisis, Bentuk diksi, dan Dialek The purpose of this study was to analyze the accuracy of diction Malay dialect Village Community Tanjung Unggat District of Bukit Bestari Tanjungpinang and to analyze the suitability diction Malay dialect Village community Tanjung Unggat District of Bukit Bestari Tanjungpinang because Malay Village community Tanjung Unggat Distrist of Bukit Bestari Tanjungpinang have a form of diction, including: the accuracy and appropriateness of diction. But as the development of Science and Technology(science and Technology) are increasingly sophisticated to make that language is often ignored by the local community and begin to separate from regional languagse. The Object of this study is a Malay Dialct used by the District Unggat Village community Tanjung Bukit Bestari Tanjungpinang. The subjects were Unggat Village community Tanjung subdistrict Bukit Bestari Tanjungpinang. The method used in this research is descriptive qualitative method by using techniques of data collection in the form of unstructured interview techniques and of recording and record. Results of precision studies diction Malay dialect used by the District Unggat Village community Tanjung Bukit Bestari Tanjungpinang as many as 14 error diction accuracy, and the results of the suitability of diction Malay dialect used by the District Unggat Village community Tanjung Bukit Bestari Tanjungpinang as many as 16 errors suitability diction.
1. Pendahuluan Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama. Sebagai alat komunikasi yang utama, berbagai maksud dan tujuan dapat disampaikan melalui bahasa. Dengan bahasa, seseorang dapat menyatakan perasaan senang, sedih, gembira maupun haru. Dengan bahasa pula, seseorang dapat melihat dan menentukan dari mana seorang penutur itu berasal. Di Indonesia memiliki berbagai macam bahasa daerah dan beragam suku bangsa. Hingga muncul berbagai macam bahasa daerah masing-masing, ada Bahasa Jawa, Sunda, Minang, Flores, dan Melayu. Bahasa Melayu Kepulauan Riau bermacam-macam dialeknya. Masyarakatnya pun menggunakan bahasa masing-masing di tempat mereka tinggal, masyarakat yang menggunakan bahasa Melayu diantaranya adalah masyarakat Kelurahan Tanjung Unggat Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang. Bahasa Melayu adalah bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat Tanjung Unggat dan merupakan salah satu bahasa daerah yang ada di Kepulauan Riau. Bahasa Melayu Tanjung Unggat memiliki berbagai fungsi yaitu sebagai lambang kebanggaan daerah, lambang identitas daerah, alat penghubung di dalam keluarga dan masyarakat daerah. Selain itu, bahasa Melayu masyarakat Kelurahan Tanjung Unggat Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang memiliki bentuk diksi, diantaranya: ketepatan dan kesesuaian diksi. Bentuk diksi inilah yang sering terabaikan oleh masyarakat setempat, seiring berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang
semangkin canggih membuat bahasa tersebut sedikit demi sedikit mulai mengalami kerusakan dan terkikis dari bahasa daerahnya. Penggaruh globalisasi membuat orang lain tertarik untuk menguasai bahasa asing sehingga dialek-dialek mulai tersingkir. Kurangnya minat generasi mudah untuk terus mengembangkan bahasa-bahasa daerah dan lebih besarnya ketertarikan mereka akan bahasa asing. Para remaja lebih suka menggunakan bahasa-bahasa gaul yang mereka dengar dari televisi, radio maupun telepon. Peneliti menggunakan teknik wawancara, rekam dan catat. Peneliti mendatangi 10 informan dengan membawa alat rekam untuk wawancara dengan informan. Peneliti membatasi masalah berkaitan dengan “Analisis Bentuk-bentuk Diksi Dialek Melayu Masyarakat Kelurahan Tanjung Unggat Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang”.
2. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif guna mendeskripsikan ketepatan dan kesesuaian diksi dialek Melayu masyarakat Kelurahan Tanjung Unggat Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang. Djajasudarma mendefinisikan metode deskriptif dan kualitatif secara terpisah. Metode deskriptif adalah data yang dikumpulkan bukanlah angkaangka, dapat berupa kata-kata atau gambaran sesuatu (Djajasudarma, 2010:16) sedangkan metodologi kualitatif merupakan presedur yang menghasilkan data deskriptif berupa data tertulis atau lisan di masyarakat bahasa (Djajasudarma, 2010:11).
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Ketepatan Diksi Hasil penelitian yang peneliti peroleh dari aspek ketepatan diksi dalam dialek Melayu yang digunakan oleh masyarakat Kelurahan Tanjungunggat Kecamatan Bukit Bestari kota Tanjungpinang sebanyak 14 kesalahan ketepatan diksi. Kesalahan ketepatan diksi pada masyarakat tersebut banyak yang tidak memerhatikan kelangsungan pilihan kata, karena salah satu syarat ketepatan diksi adalah harus memerhatikan kelangsungan pilihan kata. 2. Kesesuaian Diksi Hasil penelitian yang peneliti peroleh dari aspek kesesuaian diksi dalam dialek Melayu yang digunakan oleh masyarakat Kelurahan Tanjungunggat Kecamatan Bukit Bestari kota Tanjungpinang sebanyak 16 kesalahan kesesuaian diksi. Kesalahan kesesuaian diksi pada masyarakat tersebut banyak yang menggunakan bahasa percakapan, karena salah satu syarat kesesuaian diksi adalah menghindari bahasa percakapan.
3. Simpulan dan Rekomendasi Dari data penelitian dapat disimpulkan bahwa ketepatan dan kesesuaian diksi dalam dialek melayu yang digunakan oleh masyarakat Kelurahan Tanjung Unggat Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang masih bermasalah, sehingga maksud yang disampaikan tidak jelas. Bahasa Melayu merupakan aset penting dari begitu banyak keragaman yang ada di Indonesia. Diharapkan penelitian
selanjutnya bisa mendokumentasikan keanekaragaman dialek daerah dengan ledih baik lagi agar tidak hilang ditelan kemajuan zaman dan pengaruh bahasa lainnya. Apa yang peneliti lakukan ini tentunya masih terdapat kekuranganya, maka tugas peneliti selanjutnyalah yang peneliti harapkan untuk melengkapinya.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arifin, E Zainal dan S. Amran Tasai. 2008. Jakarta: Penerbit Akademika Pressindo. Arifin, Zainal. 2009. Rosdakarya.
Cermat Berbahasa Indonesia.
Evaluasi Pembelajaran.
Bandung:
PT. Remaja
Chaer, Abdul dan Agustina. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 2003. Lingguistik Umum. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Collins, James T. 2011. Bahasa Melayu Bahasa Dunia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Djajasudarma, T. Fatimah. 2006. Metode Linguistik. Aditama.
Bandung:
PT. Refika
Finoza, Lamuddin. 2010. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Diksi Insan Mulia. Kridalaksana, Harimurti. 2008. Pustaka Utama.
Kamus Lingguistik.
Jakarta: PT. Gramedia
Keraf, Gorys. 2006. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Rajawali Pers. Nova, Riani Liati. 2011. Skripsi “Analisis Pilihan Kata/Diksi Iklan Koran Batam Pos” , (tidak diterbitkan) Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Indonesia. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kamus Besar Bahasa
Saputri, Nurul Baiti. 2013. Skripsi “Analisis Tata Kalimat Bahasa Melayu dialek Tambelan Kabupaten Bintan”, (tidak diterbitkan).
Sugiyono. 2009. Alfabeta.
Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung:
Sukardi. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara. Sidiq, Abu Bakar. 2014. Skripsi “Analisis Penggunaan Diksi Dalam Khutbah Jumat Masjid Agung Al-Hikmah Kota Tanjungpinang”, (tidak diterbitkan). Ulfa, Gamala. 2013. Skripsi “Analisis Kesalahan Penggunaan Diksi Pada Karangan Deskripsi Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tanjungpinang Tahun Ajaran 2012/2013”, (tidak diterbitkan). Widjono. 2011. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. Grasindo.