i
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN SUMBERDAYA MANUSIA PADA UMKM J’RAMI FARM DI KEBON PEDES KOTA BOGOR
PUSPO SUCIATI
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016
ii
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Sumberdaya Manusia Pada UMKM J’Rami Farm di Kebon Pedes Kota Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Desember 2016
Puspo Suciati NIM H24144079
iii
ABSTRAK PUSPO SUCIATI. Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Sumberdaya Manusia Pada UMKM J’Rami Farm Di Kebon Pedes Kota Bogor. Dibimbing oleh SITI RAHMAWATI. Pada UMKM di Kebon Pedes Setiap peternak memiliki jumlah pekerja yang hampir sama walaupun terdapat jumlah sapi perah yang berbeda – beda. Keadaan pada peternakan J’Rami Farm yang hanya memiliki dua puluh lima ekor sapi tetapi juga memiliki empat orang pekerja, tiga pada bagian produksi atau kandang dan satu dibagian pengemasan. Selain itu juga deskripsi tentang pekerjaan pun belum tertulis jelas. Berdasarkan permasalahan tersebut tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi tugas pokok pekerja di J’Rami Farm, menganalisis beban kerja pada UMKM J’Rami Farm, dan menganalisis jumlah kebutuhan yang tepat bagi J’Rami Farm. Alat analisis yang digunakan yaitu analisis pekerjaan, perhitungan kebutuhan tenaga kerja FTE. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bagian produksi memiliki lima tugas pokok. Bagian pengemasan mempunyai satu tugas pokok, dan bagian pemasaran mempunyai satu tugas pokok. Beban kerja yang ada di J’Rami Farm pada bagian produksi FTE sebesar 1,380, pada bagian pengemasan beban kerja dengan FTE sebesar 1,123, dan bagian pemasaran memiliki beban kerja dengan FTE sebesar1,281. J’Rami Farm memiliki pekerja yang cukup yaitu sebanyak lima orang. Kata kunci : analisis beban kerja, fte, umkm
ABSTRACT PUSPO SUCIATI. Analysis Work Load And Employee Quantity in UMKM J’Rami Farm at Kebon Pedes Bogor City. Supervised by SITI RAHMAWATI. At UMKM Kebon Pedes, every farmers has same workers even they has different quantity of cow. Conditions of J’Rami Farm has twenty five of cow and four worker. Three of them in production divisi, one in packing divisi. Furthermore, J’Rami Farm has not description of job. Because of that, the goals of this study are identification about jobs, analysis work load, and employee quantity. The analysis data use analysis work, calculate of employee quantity in accordance with FTE The goals of this study show about division of production has five principal,and marketing division have one principal. Work load in the J’Rami Farm in division of product with FTE 1,380. In division of packing the work load with FTE 1,123, and the division of marketing the work load with FTE1,281. J’Rami Farm has enough employees, are five employees. Keywords : analysis work load, fte, umkm
iv
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN SUMBERDAYA MANUSIA PADA UMKM J’RAMI FARM DI KEBON PEDES KOTA BOGOR
PUSPO SUCIATI
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016
v
vi
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah.SWT atas segala karuniaNya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih pada penelitian ini adalah sumberdaya manusia, yang berjudul Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Sumberdaya Manusia Pada UMKM J’Rami Farm Di Kebon Kota Bogor, yang dillaksanakan pada Juni 2016 sampai dengan Agustus 2016. Terima kasih penulis ucapkan kepada ibu Dra. Hj. Siti Rahmawati, M.Pd selaku pembimbing. Terima kasih juga peneliti ucapkan kepada ibu Farida Ratna Dewi, SE , MM dan bapak Furqon Syarif Hidayatullah, S.Ag, M.Pdi yang telah meluangkan waktunya untuk menguji karya tulis ini. Penulis juga ucapkan terima kasih kepada Bapak Eki Sulistyo selaku pengelolah UMKM J’Rami Farm yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian, serta juga para pekerja di J’Rami Farm penulis banyak mengucapkan terima kasih. Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada ibu dan bapak atas doa dan dukungan baik secara materil maupun non materil. Serta seluruh teman-teman Program Sarjana Alih Jenis IPB Angkatan 12 atas dukungannya. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, Desember 2016
Puspo Suciati
vii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN PENDAHULUAN Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian TINJAUAN PUSTAKA Usaha Mikro Kecil Menengah Perencanaan Sumberdaya Manusia Langkah-Langkah Perencanaan Sumberdaya Manusia Menentukan Jumlah Tenaga Kerja Penelitian Terdahulu METODE Kerangka Pemikiran Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Penentuan Sampel HASIL DAN PEMBAHASAN Profil J’Rami Farm Hari dan Waktu Kerja J’Rami Farm Tugas Pokok Pekerjaan Karakteristik Pekerja J’Rami Farm Karakteristik Pekerja Berdasarkan Usia Karakteristik Berdasarkan Lama Bekerja Analisis Jumlah Kebutuhan Pekerja J’Rami Farm Bagian Produksi Bagian Pengemasan Bagian Distribusi FTE dalam Satu Tahun pada J’Rami Farm Implikasi Manajerial SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP
viii viii viii 1 3 3 3 4 4 4 5 6 6 7 8 8 10 10 11 11 11 12 13 13 13 14 15 15 16 17 18 19 19 20 25
ii
viii
DAFTAR TABEL 1 Populasi sapi perah di Indonesia 2 Penelitian terdahulu 3 Tugas pokok
1 8 13
DAFTAR GAMBAR
1 Kerangka pemikiran 2 Struktur organisasi 3 Karakteristik pekerja
10 12 14
DAFTAR LAMPIRAN 1 Profil pekerja J’Rami Farm 2 Waktu penyelesaian tugas pokok
23 24
PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia terletak pada geografis yang strategis dan sumber daya alam melimpah membuat Indonesia menjadi negara yang memiliki kekayaan alam luar biasa. Oleh karena itu lah, banyak penduduk Indonesia memanfaatkannya dengan mengolah hasil alam sebagai mata pencahariannya. Selain mengelolah hasil alamnya, sebagian penduduk Indonesia juga bekerja sebagai peternak dikarenakan kondisi alam yang sangat cocok, seperti peternak ayam, itik, kambing, domba, dan sapi. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2015, populasi sapi perah yang ada di Indonesia mengalami kenaikan selama tiga tahun terakhir, walaupun sebelumnya mengalami penurunan. Hal tersebut dapat dilihat dari Tabel 1 dibawah ini: Tabel 1 Populasi sapi perah di Indonesia Pulau Sumatera Kalimantan Sulawesi Nusa Tenggara Papua Jawa Total
2011 2.383 369 1.741 189 11 592.520 597.213
2012 2.904 542 2.249 185 15 606.046 611.941
Tahun 2013 4.545 354 1.584 199 5 437.579 444.266
2014 2.782 360 1.616 142 0 497.616 502.516
2015 2.991 354 1.772 153 0 519.901 525.171
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) 2015
Data dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian pada 2015, peternak sapi lokal hanya mampu menyediakan 23 persen atau 805.363 ton kebutuhan susu sapi nasional. Untuk mencukupi kekurangan pasokan susu sapi, maka Indonesia mengimpor susu sapi dari negara Australia dan Selandia Baru. Pada provinsi Jawa Barat, pada tahun 2015 target untuk produksi susu adalah sebesar 261.792 ton, akan tetapi realisasi nya hanya mendapatkan 251.708 ton. Itu berarti hanya mencapai 96,1% dari target yang ingin dicapai. Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakan dan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. Peternakan dibagi menjadi dua yaitu peternakan hewan besar dan peternakan hewan kecil. Contoh peternakan hewan besar adalah sapi, kerbau, kambing, domba, kuda, dan lainnya. Sedangkan contoh peternakan kecil yang berjenis unggas seperti ayam, bebek, kelinci, ikan, dan yang lainnya. Manfaat dan hasil dari kegiatan beternak dapat dimaksimalkan dengan adanya sistem manajemen, baik sistem manajemen cara mengelolahnya dilapangan maupun sistem manajemen sumberdaya manusia yang mengelola langsung peternakan tersebut. Sumberdaya manusia merupakan hal yang sangat penting disetiap organisasi atau
2
perusahaan. Sumberdaya manusia yang baik maka akan menghasilkan sesuatu yang baik juga dan dapat dengan mudah mencapai tujuan yang telah ditetapkan dari sebuah organisasi atau perusahaan. Manajemen manusia merupakan suatu ilmu tentang bagaimana merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengawasi organisasi agar tujuan dari organisasi tersebut dapat tercapai. Pada peternakan sapi perah dikota Bogor terutama didaerah Blender, Kebon Pedes, usaha peternakan ini termasuk peternakan hewan besar, dan merupakan usaha turun-temurun dari kakek buyutnya. Didaerah padat penduduk ini terdapat lebih dari sepuluh peternak sapi perah. Mereka tergabung dalam satu kelompok ternak yang bernama Maju Terus. Dari lebih sepuluh peternak sapi perah hanya ada satu peternak yang menjadi anggota koperasi susu. Hal ini dikarenakan susu yang dihasilkan oleh peternak ini melebihi kapasitas dan harus dijual ke koperasi, walaupun harga susu yang dijual dikoperasi dibawah harga pasaran. Harga susu yang dijual rata-rata peternak jika dijual langsung pada pelanggan yaitu berkisar Rp7.000-Rp7.500 per liter. Setiap peternak setidaknya memiliki tiga ekor sapi perah, namun ada juga yang memiliki lebih dari tujuh puluh ekor sapi perah. Dalam merawat sapi, ada beberapa kendala yang dihadapi oleh peternak, antara lain harga pakan yang terus naik, sedikitnya lahan hijau untuk mengambil rumput, dan pekerja atau sumberdaya manusia. Pekerja didapatkan dari lingkungan sekitar Kebon Pedes atau sering juga pekerja diambil dari anggota keluarga dari peternakan tersebut. Pekerja yang diambil dari anggota keluarga tetap dibayar secara profesional walaupun upahnya lebih sedikit daripada pekerja yang direkrut dari luar anggota keluarga. Setiap peternak memiliki jumlah pekerja yang hampir sama walaupun terdapat jumlah sapi perah yang berbedabeda. Seperti contoh, pada peternakan H. Apud yang memiliki lebih dari tujuh puluh sapi perah tetapi hanya memiliki empat orang pekerja pada bagian produksi atau kandang. Hal ini sama dengan keadaan pada peternakan J’Rami Farm yang hanya memiliki empat orang pekerja pada bagian produksi atau kandang, tetapi memiliki dua puluh lima ekor sapi perah. Pada J’Rami Farm terjadi double job. Double job adalah dimana seorang pekerja mengerjakan suatu pekerjaan diluar pekerjaan intinya. Double job yang ada di J’Rami Farm yaitu pada bagian produksi dan bagian distribusi. Jika ada pesanan yang mengharuskan pihak J’Rami Farm mengirimkan produknya kepada pemesan maka pekerja J’Rami Farm yang ada dibagian produksi harus menjadi bagian pendistribusian juga untuk memenuhi pesanan pelanggan. Walaupun pekerjaan pada bagian produksi belum selesai tetapi pengantaran susu harus dilakukan agar pelanggan tidak kecewa. Terjadi double job pada peternakan ini dikarenakan kurangnya kemampuan pekerja serta kemungkinan kekurangan pekerja. Melihat keadaan yang ada, terdapat pekerja yang belum sesuai atau kelebihan beban kerja sehingga dibutuhkan perencanaan sumberdaya manusia. Jika perencanaan sumberdaya manusia pada peternakan J’Rami telah sesuai makan efektif dan efisien pada peternakan tersebut telah tercapai. Efektifitas pegawai UMKM J’Rami Farm dinilai dari terselesainya pekerjaan yang menjadi tanggung jawab masing-masing pekerja contohya mengantarkan susu sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati pelanggan agar pelanggan tidak kecewa dengan service yang diberikan, sedangkan efisien dinilai dari waktu penyelesaian tugas oleh pekerja cotohnya
3
adalah memerah susu sapi tidak lebih dari lima jam per hari. Juga prinsip “right man on the right place at the right time” dapat dicapai. Perumusan Masalah Deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan merupakan hal penting yang harus dirumuskan oleh suatu organisasi atau perusahaan sebagai pedoman dalam bekerja dan perencanaan sumberdaya manusia. Pada J’Rami Farm perencanaan sumberdaya manusia masih menggunakan perkiraan saja. Selain itu, J’Rami Farm juga belum memiliki dokumen tertulis tentang deskripsi dan spesifikasi pekerjaan. Oleh karena itu diperluka penelitian mengenai analisis pekerjaan dan beban kerja. Adapun permasalahan yang diteliti adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tugas pokok pekerjaan pada J’Rami Farm? 2. Berapa jumlah FTE disetiap bagian pada J’Rami Farm? 3. Berapa jumlah FTE dalam satu tahun pada J’Rami Farm? 4. Bagaimana alternatif solusi atau implikasi manajerial mengenai jumlah karyawan yang tepat?
Tujuan Penelitian Melihat dari rumusan masalah sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi tugas pokok pekerja di J’Rami Farm 2. Menganalisis jumlah FTE disetiap bagian pekerja J’Rami Farm 3. Menganalisis jumlah FTE dalam satu tahun pada J’Rami Farm 4. Merekomendasikan alternatif solusi atau implikasi manajerial mengenai jumlah karyawan yang tepat
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis, UKM dan siapa pun yang membaca penelitian ini, yaitu: 1. Pihak UMKM, diharapkan dari analisis ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi peternakan J’Rami Farm untuk menentukan langkah yang tepat dalam upaya menganalisis beban kerja dan kebutuhan pegawai dalam usahanya. 2. Pembaca, dapat menjadi referensi tambahan dan juga dapat dijadikan salah satu bahan rujukan untuk mengadakan penelitian selanjutnya.
4
Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mengenai beban kerja yang berfokus kepada pekerja UMKM J’Rami Farm. Ruang lingkup penelitian dibatasi pada kebutuhan jumlah karyawan akibat penambahan jumlah sapi perah setiap tahun karena permintaan susu yang meningkat dan deskripsi pekerjaan masing-masing pekerja yang belum jelas. Obyek penelitian ini adalah seluruh pekerja pada J’Rami Farm yang ada di Kebon Pedes Kota Bogor yaitu pekerja yang mengambil rumput, membersihkan kandang, memandikan sapi,memerah sapi, membungkus susu sapi, dan pendistribusian susu sapi, yang berjumlah empat orang pekerja.
TINJAUAN PUSTAKA Usaha Mikro Kecil Menengah Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang usaha Mikro, Kecil dan Menengah: 1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Usaha Mikro memiliki kriteria asset maksimal 50 juta dan omset sebesar 300 juta. 2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi yang produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, kuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang ini. Usaha Kecil memiliki asset sebesar 50 juta sampai dengan 500 juta dan omzet sebesar 300 juta sampai dengan 2,5miliar. 3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, kuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kelayakan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Usaha Menengah memiliki kriteria asset sebesar 500 juta sampai dengan 10 miliar dan omzet sebesar 2,5 miliar sampai dengan 50 miliar Sedangkan Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UMKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 orang sampai dengan 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 20 orang sampai dengan 99 orang.
5
Beban Kerja
Menurut Menpan (1997) dalam jurnal Muthia (2014), pengertian beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan menurut Meshkati dalam Anindya (2012) beban kerja sebagai perbedaan antara kemampuan pekerja dengan tuntutan pekerjaan. Jika kemampuan pekerja lebih tinggi daripada tuntutan pekerjaan, akan muncul perasaan bosan. Namun sebaliknya, jika kemampuan pekerja lebih rendah daripada tuntutan pekerjaan, maka akan muncul kelelahan yang lebih.Menurut Moekijat (1992) analisis beban kerja memberikan atau menghasilkan alat-alat pengukuran tenaga kerja dan standar-standar penyusunan tenaga kerja yang menunjukkan jumlah-pjumlah yang dipekerjakan untuk masing-masing jabatan. Sedarmayanti (2009) manfaat analisis beban kerja dan tenaga kerja adalah untuk menetapkan bilangan atau jumlah karyawan yang diperlukan dalam pelaksanaan sejumlah pekerjaan tertentu selama waktu tertentu. Menurut Julia (2013) dalam jurnalnya, beban kerja merupakan suatu rangkaian kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu. Perencanaan Sumberdaya Manusia Menurut Barry (1994) dan Pauline (1988) yang dikutip dari Husen Umar, perencanaan tenaga kerja sebagai suatu cara untuk mencoba menetapkan keperluan tenaga kerja untuk suatu periode tertentu baik secara kualitas maupun dengan cara-cara tertentu. Perencanaan ini dimaksudkan agar perusahaan dapat terhindar dari kelangkaan sumberdaya manusia pada saat dibutuhkan maupun kelebihan sumberdaya manusia pada saat kurang dibutuhkan. Menurut Hani Handoko (2001) dalam jurnal Deddy dan Cheppy, Perencanaan sumber daya manusia merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan mengantisipasi permintaan permintaan bisnis dan lingkungan pada organisasi diwaktu yang akan datang dan untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi tersebut
Sumberdaya Manusia Menurut Melfita (2012) sumber daya manusia juga merupakan faktor dominan yang harus dipertahankan dalam penyelenggaraan pembangunan untuk memperlancar pencapaian sasaran pembangunan nasional. Menurut Bambang (2008) sumber daya manusia adalah ilmu, seni, dan proses memperolehkan, manajemen atau mengembangkan dan memelihara tenaga kerja yang kompeten
6
sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien dan ada kepuasan pada diri pribadi. Melayu S.P Hasibuan (2010) sumberdaya manusia adalah ilmu dan seni dalam mengatur proses hubungan dan proses tenaga kerja, agar efektif dan efisien serta membantu terwujudnya tujuan perusahaan, pegawai, dan masyarakat. Menurut Mangkunegara (2009) sumberdaya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan , penilaian, dan pengelompokan individu, anggota organisasi atau kelompok pekerja dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.
Langkah-Langkah Perencanaan Sumberdaya Manusia Langkah-langkah perencanaan sumberdaya manusia menurut Hadari Nawawi (2008)yaitu: 1. Menghimpun dan mengolah data dan informasi sumberdaya manusiayang sudah dimiliki organisasi atau perusahaan untuk memperjelas kondisinya sekarang, baik dari segi jumlah (kuantitas) maupun kualifikasi (kualitasnya). 2. Memprediksi kekurangan sumberdaya mnausia dengan membandingkan sumberdaya manusia yang dimiliki dengan permintaan (demand) sumberdaya manusia untuk dapat melaksanakan operasional bisnis sekarang dan dimasa datang, baik dari segi jumlah (kuantitas) maupun kualifikasi (kualitasnya). 3. Mengontrol kesesuaian sumberdaya manusia yang diprediksi berupa jumlah dan kualitasnya dengan perencanaan bisnis, agar tujuan strategik dan visi organisasi/perusahaan dapat dicapai secara maksimal.
Menentukan Jumlah Tenaga Kerja Menurut Hardi dan Retnowati (2015) metode yang dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja yaitu melalui FTE atau Full Time Equivalent, merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengatur jam kerja pekerja menjadi lebih baik lagi (efektif dan efisien). Pranoto (2015) FTE diasumsikan sebagai ukuran waktu yang diperlukan untuk mengerjakan aktifitas secara komprehensif (full). 1 FTE di equivalentkan dengan satu orang yang bekerja penuh dalam waktu satu tahun kalender berjalan. Zimmerman (2016) FTE adalah jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melakukan semua proses dari suatu kegiatan pada periode waktu tertentu. Adapun langkah-langkah dalam menghitung FTE yaitu: 1. Tentukan jumlah waktu kerja pekerja dalam satu tahun 2. Hitung jam kerja real dalam satu tahun, dengan rumus: 3. Menentukan FTE untuk organisasi atau perusahaan, dengan rumus:
.........................................(1)
7
Penelitian Terdahulu Skripsi yang berjudul Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Karyawan Pada PT. Securindo Packatama Indonesia Cabang Margo City Depok, Jawa Barat, yang diteliti oleh Anugrah (2012). Adanya kebijakan yang dikeluarkan oleh Margo City yaitu memperluas lahan parkir untuk kendaraan dan lahan untuk taman sehingga PT. Securindo Packatama Indonesia membutuhkan perencanaan sumberdaya manusia untuk memenuhi kebijakan tersebut. Hasil dari penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa PT. Securindo Packatama Indonesia memiliki kelebihan karyawan sebanyak empat orang. Sebaiknya empat orang ini dikembalikan ke PT. Securindo Packatama Indonesia pusat untuk ditempatkan pada cabang lain yang membutuhkan tenaga kerja. Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Karyawan (Store Associate) Toko Buku Gramedia Depok oleh Adi (2012). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tugas pokok pekerjaan SA yaitu mendisplay buku, menginput kode rak buku, retur buku, order buku, melayani customer, merapihkan buku, active selling, update buku baru, update buku laris dan update buku promo. Hasil pengamatan mengenai penggunaan waktu kerja menunjukkan bahwa beberapa SA masih belum optimal dalam menggunakan waktu kerja produktif. Jumlah kebutuhan ideal SA yaitu sembilan orang. Hal ini mengakibatkan terjadinya kelebihan jumlah SA sebanyak satu orang. Adapun solusi alternatif dalam menangani permasalahan ini dengan cara pengurangan satu orang yaitu SA 4 pada wilayah 2 (buku agama dan psikologi). Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Pegawai Tata Usaha SMK Negeri 24 Jakarta dianalisis oleh Indra (2013). Penggunaan waktu produktif pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta, rata-rata sebesar 72.83%. Dengan kata lain, bahwa pegawai menghabiskan 7.17% waktu produktif untuk kegiatan yang tidak produktif (kontra produktif). Kegiatan pribadi, rata-rata pegawai menghabiskan 1.20 jam per hari. Jumlah kebutuhan efektif pegawai tata usaha SMK Negeri 24 Jakarta yaitu sebanyak satu orang untuk setiap unit yang diteliti. Sistem informasi manajemen (SIM) merupakan unit tata usaha berkinerja terbaik dengan nilai efisiensi unit sebesar 0.98, berpredikat kriteria prestasi “Baik”. Mentari (2015) meneliti CV 1001 Wijaya Pratama yang tidak memiliki dokumen deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan sebagai pedoman kerja, serta pendistribusian karyawan yang ada belum mengacu pada beban kerja riil. Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan, menganalisis penggunaan waktu kerja karyawan, dan menganalisis beban kerja dan jumlah kebutuhan karyawan. Analisis data penelitian ini menggunakan Analisis Pekerjaan, Metode Work Sampling, dan Analisis Beban Kerja. Hasil analisis pekerjaan adalah dokumen deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Hasil perhitungan menunjukan bahwa rata-rata penggunaan waktu kerja produktif seluruh karyawan Bagian Produksi telah optimum dan terdapat kelebihan karyawan pada masing-masing Bagian Pengemasan Beras, Rempah, dan Produk sebanyak 1 orang, kelebihan 2
8
karyawan pada Bagian Pengemasan Bumbu, serta kekurangan 8 karyawan pada Bagian Penanganan Bahan Mentah. Dibawah ini merupakan Tabel 1 dari penelitian terdahulu:
Tabel 2 Penelitian terdahulu No 1
2
3
4
Nama Judul Dea Rizky Analisis Beban Kerja dan Anugerah Kebutuhan Karyawan Pada PT. Securindo Packatama Indonesia Cabang Margo City Depok, Jawa Barat. Adi Permana Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Karyawan (Store Associate) Toko Buku Gramedia Depok Indra Yudha Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Pegawai Tata Usaha SMK Negeri 24 Jakarta Mentari Analisis Pekerjaan dan Karina Beban Karyawan pada Bagian Produksi CV 1001 Wijaya Pratama
Tahun 2012
Alat Analisis KEP/75/M.PAN/7/2004
2012
KEP/75/M.PAN/7/2004
2013
KEP/75/M.PAN/7/2004
2015
Analisis Beban Kerja Berdasarkan Permendagri Nomor 12 Tahun 2008
Perbedaan penelitian ini dengan empat penelitian lainnya adalah lokasi atau tempat penelitian. Penelitian ini dilakukan di J’Rami Farm Kebon Pedes Kota Bogor Jawa Barat tahun 2016. Selain itu perbedaannya juga dapat dilihat dari metode yang digunakan, pada penelitian analisis beban kerja ini menggunakan perhitungan FTE.
METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran J’Rami Farm merupakan usaha turun-temurun dari kakek buyut Eki Sulistio. Eki merupakan generasi ke empat penerus peternakan ini, Eki merupakan pengelola usaha ini yang bertugas untuk mengawasi para pekerja dan seluruh aktivitas yang ada dipeternakan ini. J’Rami Farm memiliki 25 ekor sapi yang terdiri dari 16 sapi laktasi, 4 ekor kering kandang, 2 jantan, dan 3 pedet. Sapi laktaksi adalah sapi yang sedang berproduksi atau sapi yang siap untuk diperah guna untuk mengambil hasilnya yaitu susu sapi. Sedangkan, sapi kering kandang adalah keadaan dimana sapi yang sedang berproduksi dihentikan pemerahannya untuk mengakhiri masa laktasi.
9
Kandang dipeternakan J’Rami Farm dibagi menjadi 3 bagian, atas, tengah, dan bawah. Bagian atas diisi dengan 8 ekor sapi, dibagian tengah diisi dengan 4 ekor sapi, dan sisanya 13 ekor terdapat dibagian kandang bawah, keadaan kandang di J’Rami Farm dapat dilihat dilampiran bagian akhir dari tulisan ini. Pengolahan peternakan J’Rami Farm dibantu oleh empat pekerja, yaitu bapak Taup, Endang, Edo dan ibu Narsih. Usia pekerja J’Rami Farm mulai dari 18 tahun sampai dengan 65 tahun. J’Rami Farm mengharapkan sumberdaya manusia yang tepat bagi usahanya, agar tujuan usahanya dapat tercapai. Tiga pekerja J’Rami Farm berasal dari lingkungan sekitar peternakan, yaitu wilayah Kebon Pedes Kota Bogor dan satu pekerja berasal dari anggota keluarga. J’Rami Farm tidak pernah memperhitungkan dengan tepat berapa pekerja yang seharusnya ada dipeternakannya, oleh karena itulah dibutuhkan penelitian tentang perencanaan sumber daya manusia, agar J’Rami Farm tahu berapa banyak pekerja yang diperlukan pada usaha tersebut. Seperti yang telah dituliskan sebelumnya dilatar belakang penulisan ini, tenaga kerja atau sumberdaya manusia pada suatu organisasi merupakan hal yang sangat penting karen J’Rami Farm belum menggunakan teknologi yang canggih maka J’Rami Farm berharap banyak tujuan usahanya dapat tercapai oleh sumberdaya manusia yang ada. Pada J’Rami Farm tenaga pekerja bagian produksi berbeda dengan tenaga yang dibutuhkan pada bagian distribusi ataupun pengemasan. J’Rami Farm harus mampu melihat kondisi peternakaannya terutama dalam hal sumberdaya manusia atau pekerja. Jika terjadi ketidak samaan antara beban kerja dan jumlah pekerja, maka pengelola usaha perlu menambah atau mengurangi pekerja, sehingga tujuan “right man on the right place in the right time” dapat terwujud. Alur kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 1 dibawah ini: J’Rami Farm
Sumberdaya Manusia
Deskripsi Pekerjaan Spesifikasi Pekerjaan
Jumlah Jam Kerja Jumlah Sumberdaya Manusia
Analisis Pekerjaan
Analisis Beban Kerja Kebutuhan Sumberdaya Manusia
Efesiensi dan Efektifitas Pekerja berdasarkan Prinsip the right man on the right place at the right time
10
Gambar 1 Kerangka pemikiran Penelitian ini dimulai dari analisis pekerjaan diseluruh bagian di J’Rami Farm mengenai deskripsi dan spesifikasi pekerjaan. Terdapat tiga bagian di J’Rami Farm yaitu bagian produksi, pengemasan, dan pendistribusian. Selanjutya adalah melihat jumlah beban kerja yang ada dengan menghitung jumlah sumber daya manusia. Analisis ini dilakukan dengan cara wawancara langsung kepada pengelolah peternakan, dan pengamatan secara langsung dilapangan. Langkah terakhir adalah menghitung data yang telah diperoleh sehingga hasilnya dapat menjadi saran bagi pelaku usaha ataupun pengelolah peternakan untuk meningkatkan dan mengetahui jumlah pekerjaan yang dibutuhkan. Data yang telah ada dihitung menggunakan rumus Full Time Equivalent (FTE). Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor, Jawa Barat. Waktu penelitian selama tiga bulan, yaitu dari Juni 2016-Agustus 2016. Waktu tersebut dipergunakan untuk memperoleh informasi, data dan keterangan lainnya dari pihak terkait dalam penelitian. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk penelitian terapan atau (applied research), yaitu penelitian yang sengaja dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang ada, dan bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang jauh lebih baik, efektif, dan efisien, sehingga dapat dimanfaatkan oleh peternak.
Jenis dan Sumber Data Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui data kualitatif maupun data kuantitatif. Pada penelitian ini data kuantitatif yang digunakan, berupa angka jumlah waktu kerja perhari dalam satuan jam, jumlah hari kerja selama satu minggu, dan satu tahun dalam satuan hari. Sedangkan data kualitatif pada penelitian ini berupa informasi terkait unsur tugas pokok atau deskripsi pekerjaan di J’Rami Farm. Sumber data pada penelitian ini meliputi data primer maupun data sekunder. Menurut Husein (2008), data primer adalah data yang diperoleh dari wawancara langsung kepada responden yaitu empat pekerja dan pengelola usaha J’Rami Farm, dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan beban kerja dan observasi secara langsung dipeternakan tersebut. Sedangkan data sekunder digunakan untuk mendukung data primer. Data sekunder pada penelitian ini peneliti menggunakan dari berbagai literatur, seperti jurnal, buku, empat skripsi, satu thesis, dan artikel-artikel yang berkaitan dengan penelitian.
11
Metode Penentuan Sampel Populasi adalah kumpulan objek atau subjek yang akan diteliti yang memiliki karakteristik yang sama. Penelitian ini menggunakan metode populasi, populasi yang diambil adalah seluruh pekerja UMKM peternakan sapi parah yang berada di Kebon Pedes Kota Bogor, Jawa Barat, yang berjumlah empat orang pekerja, yaitu bapak Taup, Endang, Edo dan ibu Narsih. Pengolahan dan Analisis Data Pada saat pengolahan dan analisis data, yang digunakan adalah data jumlah jam kerja pekerja di J’Rami Farm, jumlah pekerja J’Rami Farm. Metode yang dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja yaitu melalui FTE atau Full Time Equivalent, merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengatur jam kerja pekerja menjadi lebih baik lagi (efektif dan efisien). FTE diasumsikan sebagai ukuran waktu yang diperlukan untuk mengerjakan aktifitas secara komprehensif (full). 1 FTE di equivalentkan dengan satu orang yang bekerja penuh dalam waktu satu tahun kalender berjalan. Adapun langkahlangkah dalam menghitung FTE yaitu: 1. Tentukan jumlah waktu kerja pekerja dalam satu tahun 2. Hitung jam kerja real dalam satu tahun, dengan rumus: 3. Menentukan FTE untuk organisasi atau perusahaan, dengan rumus:
HASIL DAN PEMBAHASAN Profil J’Rami Farm J’Rami Farm yang terletak di Jl. Belender RT06/09 Kebon Pedes Kota Bogor telah berdiri semenjak tiga puluh tahun yang lalu, usaha ini merupakan usaha yang turun-temurun dari keluarga. Sebelum dikelolah oleh Eki, usaha ini dikelolah oleh buyutnya sejak tahun 1980an secara otodidak. Pada saat pertama usaha ini didirikan, J’Rami Farm hanya memiliki dua ekor sapi dan satu pekerja saja, namun seiring berjalannya waktu dan melihat peluang usaha susu sapi yang menjanjikan maka penambahan sapi dan pekerja pun dilakukan. Produk yang dijual oleh UMKM ini yaitu air susu sapi segar. Daerah Kebon Pedes juga memiliki kelompok ternak yang bernama Maju Terus, J’Rami Farm adalah salah satu anggotanya. Akan tetapi J’Rami Farm tidak pernah masuk ke dalam koperasi susu, dengan alasan susu yang dijual pada koperasi harganya jauh lebih murah.
12
Adapun pasar yang dituju oleh J’Rami Farm dalam mendistribusikan produknya adalah restoran-restoran yang berada dikota Bogor yang menggunakan susu sapi segar menjadi bahan baku utama untuk membuat produk di restorannya. Restoran yang menggunakan produk J’Rami Farm seperti Apple Pie, Lasagna, Rumah Cup Cakes, Roast Chicken, Vamilk, dan masih banyak lagi. Selain restoran terkadang susu sapi segar juga dijual kepada lopper-lopper yang datang ke tempat produksi. Harga jual susu sapi seharga Rp7000 per liter. J’Rami Farm dapat menghasilkan 150 liter susu sapi dari sepuluh sapi perah per hari, itu berarti satu sapi menghasilkan lima belas liter susu sapi per hari. Sapi perah yang ada di J’Rami Farm merupakan sapi jenis Friesian Holstein. Menurut buku Setiadi (2012) jenis sapi ini dipilih karena memiliki kemampuan produksi air susu yang tinggi serta mampu beradaptasi dengan iklim di Indonesia terutama di Kota Bogor. Jumlah sapi yang ada di J’Rami Farm sebanyak 25 ekor sapi yang terdiri 10 ekor sapi perah, laktasi 6 ekor, kering kandang 4 ekor, jantan 2 ekor dan pedet 3 ekor. Pekerja yang ada di J’Rami Farm sebanyak 4 orang, dimana 3 orang dibagian produksi, 1 orang pengemasan, dan 1 pendistribusian (delivery), dimana satu orang diambil dari satu orang produksi. Profil pekerja dapat dilihat di Lampiran 1. Adapun struktur organisasi J’Rami Farm sebagai berikut: RIDWAN Pemilik
EKI SULISTYO Pengelola
Produksi
Pengemasan
Pendistribusian
Gambar 2 Struktur organisasi
Hari dan Waktu Kerja J’Rami Farm J’Rami Farm berproduksi setiap hari senin sampai minggu selama delapan jam per hari, walaupun biasanya para pekerja sering lembur. Sering kali para pekerja bekerja sampai sembilan jam per hari. Tidak ada hari libur untuk J’Rami Farm, hal ini karena sapi yang harus diperah, pelihara dan kandang yang dibersihkan setiap harinya. Namun, pemilik memiliki kebijakan sendiri, jika pekerja J’Rami Farm sakit, atau ada anggota keluarga yang menikah atau meninggal maka diperbolehkan untuk izin tidak masuk satu sampai tiga hari saja, tetapi dalam satu tahun pengelolah mempunyai kebijakan setiap pekerja diperbolehkan izin atau libur maksimal sepuluh hari.
13
Pada Hari raya Idul Fitri atau pun Idul Adha para pekerja J’Rami Farm diharuskan masuk walaupun jam kerja mereka sedikit berbeda. Jika dihari biasa para pekerja mulai bekerja pukul 05.00WIB namun dihari raya pekerja masuk pada pukul 09.00WIB setelah sholat Ied. Menurut pengelolah J’Rami Farm, pada saat hari raya besar seperti Idul Fitri, permintaan susu sapi segar akan meningkat drastis. Tugas Pokok Pekerjaan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di J’Rami Farm selama kurang lebih tujuh hari maka diperoleh informasi mengenai tugas pokok atau deskripsi pekerjaan masing-masing pekerja diusaha mikro tersebut. J’Rami Farm memiliki tiga bagian pekerjaan dipeternakan tersebut. Tiga bagian pekerjaan tersebut adalah bagian produksi, pengemasan, dan distribusi. Setiap bagian terdapat minimal satu tugas pokok yang harus dikerjakan dan juga dipertanggung jawabkan. Waktu penyelesaian tugas pokok dapat dilihat pada Lampiran 2. Adapun tugas pokoknya dapat dilihat pada Tabel 3 dibawah ini: Tabel 3 Tugas pokok Bagian Produksi
Tugas Pokok 1. Membersihkan kandang 2. Memandikan sapi 3. Memberi makan sapi 4. Mengambil rumput 5. Memerah sapi
Pengemasan
1. Membungkus susu sapi menjadi dua liter susu sapi perbungkus
Pendistribusian
1. Mengantarkan pesanan pelanggan
Karakteristik Pekerja J’Rami Farm Banyak manfaat yang dapat diambil dari adanya karakteristik pekerja pada J’Rami Farm, antara lain dapat mengetahui waktu kerja yang digunakan pada setiap tugas pokok atau bagian pada usaha ini. Karakteristik yang diambil pada penelitian ini berdasarkan usia dan lama kerja.
Karakteristik Pekerja Berdasarkan Usia Pada J’Rami Farm usia pekerja mulai dari 18 tahun sampai dengan 65 tahun. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi secara langsung dilapangan, empat pekerja J’Rami Farm memiliki pekerja yang berusia 18 tahun sampai 28 tahun sebanyak dua orang atau 50%, usia 40 tahun sampai 50 tahun satu orang atau 25%, dan 62 tahun sampai 72 tahun sebanyak satu orang atau 25%. Pada usia
14
62 tahun sampai 72 tahun, yang berjumlah satu orang, jam kerjanya hanya lima jam perhari. Pekerjaannya pun hanya mencari rumput saja, pekerjaan tersebut dimulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Sedangkan pekerja pada karakteristik usia lainnya ditempatkan dikandang dengan jam kerja delapan jam perhari. Perbedaan jam kerja ini dikarenakan usia yang sudah tidak produktif lagi sehingga tidak memungkinkan untuk pekerja yang berumur 62 tahun sampai 72 tahun bekerja dikandang, karena pekerjaan dikandang membutuhkan tenaga yang ekstra dalam memelihara ternak selain itu juga pekerja 18 tahun sampai 28 tahun masih memiliki semangat kerja yang tinggi dan tenaga yang besar sehingga dapat melakukan dua pekerjaan sekaligus. Pekerja J’Rami Farm 75% berjenis kelamin laki-laki. Pekerjaan J’Rami Farm merupakan pekerjaan yang membutuhkan tenaga yang besar oleh karena itu jenis kelamin pekerja pada peternakan ini kebanyakan adalah laki-laki dengan usia dari 18-65 tahun.
Karakteristik Berdasarkan Lama Bekerja Peternakan J’Rami Farm merupakan usaha turun temurun dari keluarga semenjak tahun 1980an, sehingga tak heran lagi jika ada pekerja yang bekerja lebih dari sepuluh tahun bekerja pada peternakan ini. Hasil dari wawancara dan pengamatan di J’Rami Farm, lama kerja dibagi menjadi dua, yaitu 1 sampai 5 tahun dan lebih dari 5 tahun. Pekerja yang telah bekerja dari 1 sampai 5 tahun pada J’Rami Farm sebanyak tiga orang atau sebesar 75%, sedangkan pekerja yang lebih dari 5 tahun sebanyak satu orang atau sebesar 25%. Hasil dari perbedaan lama bekerja menunjukan adanya perbedaan pekerjaan, pekerja yang lebih dari 5 tahun bekerja lebih sedikit jam kerjanya karena pekerja pada J’Rami Farm lebih dari 5 tahun yaitu Bapak Taup telah bekerja selama 20 tahun, sehingga seiring berjalannya waktu pekerjaannya pun semakin dikit karena tenaga yang berkurang. Karakteristik berdasarkan usia dan lama bekerja dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Karakteristik Pekerja
Usia
25%
Lama Kerja
18-28 tahun
1-5 tahun
40-50 tahun
1-5 tahun
62-72 tahun
>5 tahun
50%
25%
Gambar 3 Karakteristik pekerja
15
Analisis Jumlah Kebutuhan Pekerja J’Rami Farm Sebelumnya J’Rami Farm menghitung jumlah kebutuhan pekerjanya hanya dengan intuisi atau perkiraan saja. Pada penelitian ini cara menghitung jumlah kebutuhan pekerja J’Rami Farm dilakukan dengan cara pengamatan selama tujuh hari untuk mengetahui jumlah jam kerja yang sebenarnya di J’Rami Farm. Setelah pengamatan data yang diperoleh diolah dengan menggunakan metode FTE atau Full Time Equivalent, merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengatur jam kerja pekerja menjadi lebih baik lagi (efektif dan efisien). FTE diasumsikan sebagai ukuran waktu yang diperlukan untuk mengerjakan aktifitas secara komprehensif (full). 1 FTE di equivalentkan dengan satu orang yang bekerja penuh dalam waktu satu tahun kalender berjalan. Bagian Produksi Pada bagian produksi terdapat lima tugas pokok yang harus dikerjakan oleh pekerja di J’Rami Farm, yaitu membersihkan kandang, memandikan sapi, memberi makan sapi, mengambil rumput, dan memerah sapi. Membersihkan kandang dimulai dari menyiram kotoran yang ada dengan air melalui selang, lalu dibersihkan dengan sapu lidi. Setelah kandag bersih, sapi dimandikan dan disikat menggunakan sikat biasa yang digunakan untuk menyikat pakaian, selagi disikat sapi juga dialiri air agar kotoran-kotoran yang menempel dibadan sapi hilang. Sapi disikat dari badan sampai dengan kaki, tak luput juga membersihkan puting sapi yang sangat mempengaruhi susu sapi yang akan keluar. Memberi makan sapi terbagi menjadi dua yaitu pagi hari dan siang hari, sapi-sapi di J’Rami Farm diberi makan rumput, ampas tahu, dan konsentrat. Kegiatan terakhir pada bagian produksi adalah memerah sapi, sama seperti memberikan makan, sapi diperah dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari. Sebelum memerah, para pekerja menyiapkan ember untuk menampung susu sapi, membersihkan tangan, mengolesi tangan dengan minyak agar mempermudah pemerahan dan sapi pun perah. Susu yang telah diperah selanjutnya dikumpulkan menjadi satu diember untuk dikemas. Bagian produksi terdapat empat dari lima tugas pokok. Tugas pokok tersebut adalah membersihkan kandang, memandikan sapi, memberi makan sapi, dan memerah sapi. Pada saat wawancara dengan pengelolah, jam kerja pekerja bagian produksi sebanyak 8 jam, akan tetapi setelah melihat dilapangan yang sesungguhnya jam kerja bagian produksi rata-rata sampai 9 jam perhari. Hal ini dikarenakan ada pekerjaan yang belum terselesaikan walaupun waktu bekerja telah habis. Selain bagian produksi, di J’Rami Farm juga terdapat satu orang pengelola yang bertugas mengawasi setiap pegawai dan seluruh kegiatan di J’Rami Farm. Jam kerja pengelola lebih banyak dari pada pekerja yaitu 10jam perhari. Berikut adalah jumlah waktu kerja pekerja dari empat tugas pokok tersebut: 9 jam Jumlah Jam Kerja Pekerja Satu Hari Jumlah Hari Kerja Pekerja Satu Minggu 7 hari Jumlah Minggu Pekerja Satu Tahun 52 minggu
16
Jumlah Hari Libur/Cuti/Izin 10 Hari Sedangkan tugas pokok mengambil rumput pada bagian produksi, perhitungan jumlah hari kerja efektif satu tahun dan jumlah jam kerja satu tahun terdapat perbedaan dengan empat tugas pokok lainnya. Hal ini dikarenakan faktor alam yang tidak menentu. Rumput yang harus diambil sebaiknya dilakukan pada pagi hari, berkisar pada pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB. Sering terjadi hujan dipagi hari maka itulah menjadi penghambat para pekerja untuk mengambil rumput. Dibawah ini adalah datanya: Jumlah Jam Kerja Pekerja Satu Hari 5 jam 7 hari Jumlah Hari Kerja Pekerja Satu Minggu Jumlah Minggu Pekerja Satu Tahun 52 minggu Jumlah Hari Libur/Cuti/Izin 10 hari Sehingga dari data-data diatas dapat dihitung FTE nya sebagai berikut: 1. Jumlah Jam Kerja Pekerja Jam kerja bagian produksi terdiri dari 9 jam perhari, dalam seminggu bekerja selama 7 hari, dan setahun pekerja dibolehkan mengambil libur/cuti/izin sebanyak 10 hari. 9 jam x 7 hari x 52 minggu sehingga didapatkan jumlah jam kerja pekerja dalam satu tahun adalah 6.552 jam untuk tiga tugas pokok. Tugas pokok yang satu lagi yaitu mengambil rumput mempunyai jumlah jam kerja sebanyak 260 jam, hasil ini didapat dari 5 jam x 7 hari x 52 minggu. 2. Jam Kerja Real Jam kerja real didapat dari jam kerja setahun dikurang jumlah hari libur dalam setahun, maka jam kerja real di J’Rami Farm adalah Jumlah jam kerja setahun: 9 jam x 7 hari x 52 minggu = 3.276 jam 5 jam x 7 hari x 52 minggu = 1.820 jam Jumlah libur/cuti/izin : 8 jam x 10hari x 2 = 160 jam Jumlah Jam Kerja Real = 4.936 jam 3. Menentukan FTE = 6.812 jam Jumlah Jam Kerja Total Jam Kerja Real = 4.936 jam FTE = 1,380 orang = 2 orang
Bagian Pengemasan Pada bagian ini, pengemasan dilakukan oleh satu orang pekerja. Pekerja pada bagian ini diambil dari anggota keluarga sendiri, walaupun demikian J’Rami Farm tetap membayar upah pekerjanya. Pengemasan susu dilakukan dua kali sehari yaitu setelah susu diperah dari sapi, susu tersebut dikemas dalam kemasan plastik dua liter. Biasanya para pelanggan telah menunggu dan mengantri untuk membeli susu, sebelum susu tersebut dikemas dikemasan. Namun jika belum ada yang membeli, susu disimpan di ken atau lemari pendingin. Sama seperti dibagian produksi, penentuan jumlah pekerja pada bagian ini menggunakan langkahlangkah perhitungan FTE Adapun hasilnya sebagai berikut: Jumlah Jam Kerja Pekerja Satu Hari 2 jam Jumlah Hari Kerja Pekerja Satu Minggu 7 hari
17
Jumlah Minggu Pekerja Satu Tahun 52 minggu Jumlah Hari Libur/Cuti/Izin 10 hari Sehingga dari data-data diatas dapat dihitung FTE nya sebagai berikut: 1. Jumlah Jam Kerja Pekerja Jam kerja bagian pengemasan terdiri dari 2 jam perhari, dalam seminggu bekerja selama 7 hari, dan setahun pekerja dibolehkan mengambil libur/cuti/izin sebanyak 10hari. Sehingga 2 jam x 7 hari x 52 minggu sehingga didapatkan jumlah jam kerja pekerja dalam satu tahun adalah 728 jam. 2. Jam Kerja Real Jam kerja real didapat dari jam kerja setahun dikurang jumlah hari libur dalam setahun, maka jam kerja real di J’Rami Farm adalah Jumlah jam kerja setahun: 2jam x 7hari x 52minggu = 728 jam Jumlah libur/cuti/izin : 8jam x 10hari = 80 jam = 648 jam Jumlah Jam Kerja Real 3. Menentukan FTE Jumlah Jam Kerja Total = 728 jam Jam Kerja Real = 648 jam FTE = 1,123 orang = 1orang
Bagian Distribusi J’Rami Farm memasarkan produknya ke restoran-restoran yang berada disekitar Bogor, selain itu J’Rami Farm juga menjualkan susunya ke lopperlopper yang datang langsung ke kandang. Agar memudahkan proses pemesanan, biasanya pelanggan dapat memesan susu sapi melalui telepon, sms, bbm, ataupun whatsapp dengan menanyakan ketersediaan susu sapi yang ada pada saat itu. Alat Transportasi yang digunakan J’Rami Farm untuk memgantarkan susu kepelanggan menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat, yakni sepeda motor dan mobil pick up. Pada bagian pendistribusian terdapat satu pekerja, pekerja ini diambil dari bagian produksi. Berikut perhitungan beban kerja dan kebutuhan pekerja pada bagian pendistribusian di J’Rami Farm: Jumlah Jam Kerja Pekerja Satu Hari 1 jam Jumlah Hari Kerja Pekerja Satu Minggu 7 hari Jumlah Minggu Pekerja Satu Tahun 52 minggu Jumlah Hari Libur/Cuti/Izin 10 hari Sehingga dari data-data diatas dapat dihitung FTE nya sebagai berikut: 1. Jumlah Jam Kerja Pekerja Jam kerja bagian produksi terdiri dari 1 jam perhari, dalam seminggu bekerja selama 7 hari, dan setahun pekerja dibolehkan mengambil libur/cuti/izin sebanyak 10 hari. 1 jam x 7 hari x52 minggu sehingga 364 jam. 2. Jam Kerja Real
18
Jam kerja real didapat dari jam kerja setahun dikurang jumlah hari libur dalam setahun, maka jam kerja real di J’Rami Farm adalah Jumlah jam kerja setahun: 1 jam x 7 hari x 52 minggu = 364 jam Jumlah libur/cuti/izin : 8 jam x 10 hari = 80 jam Jumlah Jam Kerja Real = 284 jam 3. Menentukan FTE Jumlah Jam Kerja Total = 364 jam Jam Kerja Real = 284 jam FTE = 1,281 orang = 1 orang
FTE dalam Satu Tahun pada J’Rami Farm Full Time Equivalent mengikuti job description dari semua pemilik tugas pokok yang telah dijelaskan diatas dan berfokus pada jumlah jam kerja yang dikonsumsi pada pekerja tersebut. Dengan adanya FTE suatu organisasi atau perusahaan dapat memprediksi jumlah tenaga kerja yang optimum di suatu organisasi atau perusahaan tersebut. Setelah menghitung FTE pada setiap bagian di J’Rami, ada baiknya juga menghitung FTE dalam satu tahun karena dikhawatirkan jika perhitungan dilakukan perbagian akan kurang ideal karena perhitungan setiap bagian pasti menghasilkan jumlah karyawan yang dibutuhkan. Sedangkan perhitungan FTE dalam satu tahun pada J’Rami Farm menghitung seluruh jumlah karyawan yang dibutuhkan. Cara perhitungannya pun sama seperti langkah-langkah sebelumnya, yaitu: 1. Jumlah Jam Kerja Pekerja Sesuai dengan peraturan J’rami Farm jam kerja J’Rami Farm terdiri dari 8jam perhari, dalam seminggu bekerja selama 7 hari, 52 minggu dalam satu tahun, dan setahun pekerja dibolehkan mengambil libur/cuti/izin sebanyak 10 hari. Sehingga menghasilkan jam kerja sebanyak 2.912 jam dari 8 jam x 7 hari x 52 minggu. 2. Jam Kerja Real Jam kerja real didapat dari jam kerja setahun dikurang jumlah hari libur dalam setahun, maka jam kerja real di J’Rami Farm adalah Jumlah jam kerja setahun: 8 jam x 7 hari x 52 minggu = 2.912 jam Jumlah libur/cuti/izin : 8 jam x 10 hari = 80 jam Jumlah Jam Kerja Real = 2.832 jam 3. Menentukan FTE Organisasi Bagian Produksi Kandang: 63 jam x 2 orang x 52 minggu = 6.552 jam Bagian Produksi Lapangan:35 jam x 1 orang x 52 minggu = 260 jam Bagian Pengemasan : 14 jam x 1 orang x 52 minggu = 728 jam Bagian Distribusi : 7 jam x 1 orang x 52 minggu = 364 jam Pengelola : 70 jam x 1 orang x 52 minggu = 3.640 jam Total =13.104 jam Jumlah Jam Kerja Total = 2.912 jam Jam Kerja Real = 13.104 jam FTE = 4,627 orang = 5 orang
19
Implikasi Manajerial Tugas yang diberikan pada pekerja J’Rami Farm tidak tertulis dengan jelas diperaturan usaha, meskipun ini adalah usaha mikro kecil dan menengah. Akan tetapi, jauh lebih baik jika tugas pokok setiap pekerja yang ada tertulis dengan jelas pada peraturan usaha. Hal itu dapat membuat pekerja fokus dalam melakukan pekerjaannya. Pada J’Rami Farm tidak terjadi kekurangan atau kelebihan pekerja, walaupun peritungan sebelumnya hanya menggunakan perkiraan saja tapi jumlah yang ada sudah tepat. Akan tetapi, ada baiknya jika bagian pendistribusian mempekerjakan dari bagian pengemasan saja bukan dari bagian produksi yaitu menggunakan yaitu bapak Edo, karena dikhawatirkan jika dua pekerjaan yang berbeda dilakukan oleh satu pekerja disaat waktu yang sama, dapat mengganggu pekerjaan pekerja tersebut, sehingga hasil yang didapatkan juga kurang maksimal. Sedangkan jika pekerja diambil dari bagian pengemasan tidak akan mengganggu pekerjaan, karena jam kerja bagian pengemasan hanya 2 jam perharinya. Analisis mengenai kebutuhan pekerja ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan karena dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi karyawan yang bekerja, selain itu analisis mengenai kebutuhan sumberdaya manusia yang berlandaskan prinsip “the right man on the right place at the right time” telah tercapai, karena J’Rami Farm mampu membedakan tenaga kerja yang produktif dan yang non produktif dan menempatkannya pada bagian yang berbeda pula sesuai dengan keahlian dan tenaga yang dimiliki oleh pekerja.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Terdapat tiga bagian pada J’Rami Farm, yaitu bagian produksi, pengemasan, dan pendistribusian. 2. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, J’Rami Farm FTE bagian produksi adalah sebesar 1,380 orang atau 2 orang. Pada bagian pengemasan dengan FTE sebesar 1,123 orang atau dibulatkan menjadi 1orang, dan bagian pendistribusian memiliki FTE sebesar 1,281 orang. 3. Perhitungan tidak hanya dilakukan pada setiap bagian di J’Rami farm tetapi juga menyeluruh dalam jangka satu tahun, sehingga dihasilkan FTE J’Rami Farm dalam satu tahun yaitu 4,627 orang atau dibulatkan menjadi 5 orang 4. Setelah dilakukan analisis beban kerja dan perhitungan FTE, maka dari situlah dapat dilihat bahwa J’Rami Farm tidak kekurangan pekerja atau dengan kata lain sumberdaya manusia di UMKM ini telah efektif dan efisien.
20
Saran 1. Sebaiknya J’Rami Farm mendeskripsikan dengan jelas tugas pokok yang harus dikerjakan oleh pekerja, dan lebih baik lagi jika tugas pokok tersebut tertulis didalam dokumen sebagai acuan pekerja dapat bekerja secara optimal. 2. Sebaiknya J’Rami Farm dapat melakukan peninjauan ulang atau mengatur ulang job deskripsi agar tidak terjadi double job oleh satu orang pada bagian yang terpenting. 3. Penelitian selanjutnya diharapkan meneliti tentang kompensasi yang ada di J’Rami Farm sesuai dengan analisis pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA Anugrah DR. 2012. Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Sumberdaya Manusia pada PT Securindo Packatama Indonesia Cabang Margo City Depok Jawa Barat [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Anita J. Aziz N. Yunus M. 2013. Pengaruh Penempatan dan Beban Kerja terhadap Motivasi Kerja Pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh. 1(2):70.2013 [BPS] Badan Pusat Statistik. (ID) [DEPKEU] Departemen Keuangan. (ID) Effendi M, Hidayati B, Wahyuni NE. 2014. Reformasi Birokrasi Menuju Pemerintahan Kelas Dunia : Reformasi Birokrasi UMKM dengan Konsep Integrated One Stop Service Melalui Linkage Channeling Programs untuk Menuju Masyarakat Ekonomi Asean 2015. 1(4):7-11.2014 Hasibuan PSM. 2010. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta (ID): Bumi Aksara. Husein U. 2008. Riset Sumberdaya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama Irawati A. Wahuningtyas R. 2012. Pengaruh Beban Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Sentra Kredit Konsumen (SKK) Tahun 2012 (Studi di PT. Bank Negara Indonesia JPK Bandung. [Skripsi]. Bandung (ID): Universitas Telkom. Karina M. 2015. Analisis Pekerjaan dan Beban Karyawan pada Bagian Produksi CV 1001 Wijaya Pratama. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Kusumo SW. Full Time Equivalent [Internet]. [diakses 2016 September 1]. Tersedia pada :http://www.konsultan-indonesia.com/organizationdevelopment/163-fte-full-time-equivalent-sebuah-analisa-beban-kerja Linda RM. Megawati. Japriska Y. 2014. Analisis Pengaruh Beban Kerja, Lingkungan Kerja, dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Badan
21
Kepegawaian Daerah Kabupaten Pesisir Selatan dengan Menggunakan Partial Least Square (PLS). 1(3):75-76.2014. [MENPAN] Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. (ID) Mulyadi D, Hersona S, Rangga C. 2011. Analisis Perencanaan Sumberdaya Manusia Terhadap Penempatan Tenaga Struktural pada Kantor Kementrian Agama Kabupaten Karawang. 1(9):507.2011 Nawawi H. 2008. Perencanaan SDM Untuk Organisasi Profit Yang Kompetitif. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University Press. Permana A. 2012. Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Karyawan (Store Associate) Toko Buku Gramedia Depok. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Pranoto H. Retnowati. 2015. Analisis Beban Kerja Sumberdaya Manusia Perusahaan. Jakarta (ID): PP Management. Sedarmayanti. 2009. Sumberdaya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung(ID): Mandar Maju. Setiadi MA, Sa’id G, Achjadi K. 2012. Sapi Dari Hulu ke Hilir dan Info Mancanegara. Jakarta. AgriFlo. Sugiono SH. Palit CH. 2016. Penentuan Jumlah Tenaga Kerja pada Departemen MPC: A Case Study. 2(4):223.2016 Syarif EK, Harianto B. 2011. Buku Pintar Beternak dan Bisnis Sapi Perah. Jakarta. PT AgroMedia Pustaka. Wahyudi B. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung (ID): Sulita. Yudha I. 2013. Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Pegawai Tata Usaha SMK Negeri 24 Jakarta. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
22
LAMPIRAN
23
23
Lampiran 1 Profil pekerja J’Rami Farm Nama Eki Edo Endang Narsih Taup
Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki
Usia 26 tahun 18 tahun 50 tahun 27 tahun 63 tahun
Lama Kerja 4 tahun 3 tahun 4 tahun 3 tahun 20 tahun
Pendidikan Terakhir D3 STM SMP SMP SD
Bagian Pengelola Produksi Produksi Pengemasan Produksi
24
Lampiran 2 Waktu penyelesaian tugas pokok Bagian
Produksi
Pengemasan Pendistribusian
Tugas Pokok Membersihkan kandang Memandikan sapi Memberi makan sapi Mengambil rumput Memerah sapi Mengemas Susu ke Kemasan Mengantarkan Susu
I 5:31:05 10:30:03 8:26:06 5:11:30:04 21:56:01 15:07:01 20:35:00
II 5:20:02 10:20:04 8:48:07 5:01:21:01 20:37:04 14:55:06 19:15:03
Beban Kerja per Hari III IV V 5:47:09 5:30:05 5:23:03 10:08:03 9:49:06 11:07:02 10:30:02 14:25:07 10:59:09 4:55:41:05 5:12:07:07 5:00:08:01 21:18:07 20:52:05 23:09:02 16:01:03 14:13:00 14:40:08 20:15:09 19:59:09 20:10:04
VI 5:59:09 10:39:06 11:25:00 5:09:12:03 22:16:02 14:59:06 20:28:07
Total Rata Rata per Hari VII 6:28:01 16:01:04 6 menit 10:12:04 72:47:08 3 menit 11:08:03 1:15:44:04 11 menit 5:06:55:08 35:36:56:09 5 jam 21:58:07 1:24:44:07 6 menit 15:01:02 1:44:58:06 15 menit 20:00:02 2:20:45:04 20 menit
24
25
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Prabumulih pada tanggal 09 Juli 1992 dari pasangan bapak Supatno dan ibu Yoni Suryani. Penulis adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Tahun 2004 penulis lulus dari SD II YKPP Prabumulih, lalu melanjutkan ke SMP YKPP Prabumulih dan lulus pada tahun 2007, selanjutnya penulis meneruskan SMA di SMA N 3 Prabumulih. Sebelum lulus dari SMA, penulis berkesempatan mengikuti USMI atau Undangan Seleksi Masuk IPB yang pada tahun 2010 penulis memilih Program Keahlian Manajemen Agribisnis pada Diploma IPB. Setelah dinyatakan lulus USMI, penulis melanjutkan pendidikan selama tiga tahun dan lulus pada tahun 2013. Pada tahun 2014, penulis melanjutkan lagi pendidikan S1 di Program Sarjana Alih Jenis.