Bu let in
An-Nuur www.masjidannuur.com
Ayo Makmurkan Masjid
Masjid An-Nuur Perumahan Permata Timur Kalimalang
Berjamaah v Shalat yang Berkualitas v Puasa Bangun Pribadi Mukhlis v Waspadai Rusaknya Amal v Jadilah Seperti Lebah v Bersegera Memaafkan v Dzikir yang Berkualitas
SHALAT
Qur’an & Hadits
Al-Qur’an “Dan dirikanlah shalat itu pada dua bagian siang (dzuhur dan ashar) dan disebagian dari malam (isya)..” (QS. Huud [11]: 114 ) “Hendaklah engkau mendirikan sholat diwaktu tergelincirnya matahari (maghrib) sampai kelam malam (isya) dan dirikanlah sholat subuh ...” (QS. al-Israa [17]:78)
HaditS “Shalat Jamaah lebih utama dua puluh tujuh kali dibanding shalat sendiri.” (HR. Bukhari Muslim dll) “Karuniailah mereka yang berjalan dalam kegelapan menuju masjid dengan sinar yang sempurna di hari kiamat” (HR. Abu Dawud & Trimidzi) “Barang siapa mendirikan shalat selama 40 hari dengan berjamaah, dengan mendapatkan takbiratul ihram bersama imam, maka ia akan dibebaskan dari dua perkara, yaitu dari neraka dan dari kemunafikan” (HR. Tirmidzi) “Shalat seseorang bersama seorang lebih utama dari shalat sendiri, dan shalat bersama dua orang lebih utama dari shalat bersama seorang, semakin banyak mereka berjamaah semakin dicintai Allah” (HR. Ahmad, Abu Dawud)
1 | Buletin An-Nuur | Vol.19 /Tahun 02/ Dzul Qo’dah 1432 - Oktober 2011
SHALAT Tahajud
Susunan Redaksi
Info Kegiatan
Kegiatan DKM
September 2011 1. Pembagian Sembako Pembagian sembako yang secara rutin dilakukan setiap bulan, dilaksanakan pada Jumat 15 September 2011. Paket sembako sebanyak 165 paket dibagikan kepada masyarakat yang kurang mampu. Kontributor utama paket sembako ini adalah DR HM Bhakty Kasry. Untuk itu, kita berdoa semoga Allah swt selalu memudahkan rezekinya, sukses dalam usahanya dan dianugrahi kesehatan yang prima dan mendapat pahala kebaikan serta harta yang barokah. Amin.
2 | Buletin An-Nuur | Vol.19 /Tahun 02/ Dzul Qo’dah 1432 - Oktober 2011
2. Ceramah Ustadz Arifin Ilham Setiap bulan sekali, Ustadz HM Arifin Ilham mempunyai jadwal ceramah taklim rutin di Masjid An-Nuur, yaitu setiap Sabtu pada pekan pertama setiap bulan. Waktunya ba’da Magrib sampai dengan Isya. 3. Laporan Keuangan DKM per bulan Agustus 2011: Saldo awal Agustus Rp. 20. 990.255 Penerimaan infak Rp. 49.921.400 Total Penerimaan Rp. 70.911.655 Total Pengeluaran Rp. 53.754.984 Saldo Akhir per Agustus Rp. 17.156.671
Dewan Penasehat: DR H Muhammad Bhakty Kasry Pemimpin Redaksi: Yan Kuryana WR Redaktur: Fathurroji NK Tim Redaksi: Emil Azman Sulthani, Syaiful Atmar, Alex Muharam Photografer: Fathur Desain & Layout: Langit Putera Cahya Ditribusi: Muhammad Thaif Alamat Redaksi: Masjid An-Nuur Perum. Permata Timur Curug Kalimalang Pondok Kelapa Jakarta Timur 13450 Telp. 021-86900849 Faks. 021-86900877 Email:
[email protected] Website: www.masjidannuur.com
Struktur Organisasi Masjid An-Nuur Dewan Pembina dan Penasehat
Agenda Oktober 2011 Khotib Jumat Tanggal
Nama Khotib
07
H. Abdullah
14
H. Mahmud R.
21
H. Ahmad Buchori M.
28
H. Maryadi
Penceramah Pengajian Shubuh Tanggal
Nama Penceramah
Ketua : H Muhammad Bhakty Kasry Anggota : Ichtiadi, Nuratim, Herman Agus, Nasimul Fallah, Suwitno Adi, Thoha Muchtar, Sri Widodo, Dimas, Iqbal, Bambang Bintarno, Yan Kuryana dan Maryono Dewan Kemakmuran Masjid Ketua: Alex BA Muharam Wakil: Sjaiful Atmar, Sekretaris I : Muhammad To’if, Sekretaris II : Nurman dan Keuangan : Dadang S Munir Sie Sarana & Prasarana. Penanggung jawab: Bambang Wijanarko. Anggota : Doni, Wisnu dan Dodi Sie Peribadatan. Penanggung jawab : Emil Azman. Anggota 1: Syamsudin, Nurman, Syahrul Romdhon dan Syuhada Sie sosial & Keuangan. Penanggung jawab : Yanti Bambang. Anggota : Sayogi, Lehan, Ning Kuryana, Yaya Fallah, Evita, Nur dan Rudi Triharyanto
02
H. AFIF
09
H. ASRIL AZIZ
16
H. MAS’ADI SHULTHANI
23
H. ACHMAD BUCHORI M.
Sie Pendanaan. Penanggung jawab : Ajie K. Anggota : Ellin Susemsiati
30
TAHAJUD
Remaja Masjid. Penanggung jawab : Teguh SH. Anggota : Dani
Penceramah Pengajian Dhuha Tanggal 23
Nama Penceramah H. SUGIHARTO
Sie Pendidikan & Dakwah. Penanggung jawab: Liliek Ichtiadi Anggota : Lina Emil Azman, Adi Sasuci Sabarman, Ninuk Iqbal dan Nunuk Wisnu
Baitul Mal wa Tamwil (BMT). Penanggung jawab : Yan Kuryana UPZIS. Penanggung jawab: Maryono Saliyam. Anggota : Imam Marbot. Penanggung jawab: Nur Hidayat. Anggota : Dian Santosa, Joko Santoso, Rojak dan Adi
B
Peristiwa BULAN DZUL QO’DAH
ulan Dzul Qo’dah merupakan di antara bulan yang dimuliakan Alloh atau biasa disebut dengan Asyhurul Hurum. Adapaun beberapa peristiwa penting di Bulan Dzul Qo’dah adalah:
Suara Jamaah
Tempat Menggali Ilmu
Targetkan Jamaah Berkualitas
S
K
ebagai jamaah Masjid AnNuur, saya merasa senang dan bangga dengan agenda kegiatan yang ada di masjid ini, sehingga kami semangat untuk mengikuti kegiatan pelaksanaan shalat Qiyamullail. Mengikuti kegiatan di masjid ini, hati mejadi tentram, di samping ruangan masjid yang suasananya tenang dan ber AC, apalagi diisi ceramah para ustadz pilihan, berkualitas sehingga yang disampaikan mudah dicerna dan dipahami oleh jamaah. Bagi saya, masjid ini tempatku menggali ilmu dan mengkaji ilmu dari para ustadz yang mengisi ceramah di masjid ini, karena selama saya mengikuti kegiatan yang ada, banyak sekali manfaatnya bagi saya pribadi dan bagi masyarakat sekitarnya. Setelah Ramadhan pergi, semoga semua pengurus DKM dan Dewan Pembinanya selalu dapat lindungan dari Allah dan bisa konsisten untuk melancarkan kegiatan ini.v Satriyanto (Wiraswasta) JL. Delima Raya No. 05 C Rt. 05/ 08 Kali Malang
egiatan yang ada di masjid ini sudah di atas rata-rata di bandingkan masjid lain, baik dari segi kualitas dan kuantitasnya. Dari kualitas, setiap penceramah yang dijadwalkan itu sangat bagus dan disampaikan dengan bagus pula. Dari segi kuantitas, kegiatannya sudah bagus, karena jamaah setiap qiyamullail sudah penuh di ruangan bawah, bahkan ruang atas juga penuh setiap qiyamullail akhir bulan, mereka dari luar Jakarta Timur. Hal ini karena terpengaruh dari kualitas imamnya, yang hafidz. Kami pesan untuk pengurus, agar kegiatan ini memiliki target jelas dan terukur. Sehingga dari waktu ke waktu ada peningkatan dan jamaahnya menjadi semangat. Target berikutnya adalah agar jamaahnya berkualitas ilmunya bertambah imannya, ini lebih penting, jadi itu semua tujuannya agar kita menjadi manusia yang bertaqwa di hadapan Allah.v Dedeng Syahbudin (Wiraswasta) Perumahan Permata Timur II Blok. QQ – 15 Kali Malang
3 | Buletin An-Nuur | Vol.19 /Tahun 02/ Dzul Qo’dah 1432 - Oktober 2011
1. Tanggal 2 Dzul Qo’dah. Ibnu Khuzaimah wafat tahun 311 H. Ia dikenal sebagai seorang ahli hadits dan fakih termasyhur pada abad ke-4 H. 2. Tanggal 20 Dzul Qo’dah. Ibnu Sina lahir pada tahun 370 H. Ibnu Sina dikenal sebagai tokoh Muslim di bidang kedoketan dan filsafat. 3. Tanggal 24 Dzul Qo’dah. Perjanjian Hudaibiyah ditandatangani tahun ke-6 H. Rasulullah beserta sekitar 1400 kaum muslimin, dengan tanpa membawa perlengkapan perang, berangkat dari Madinah ke Mekah untuk ibadah umrah. Namun di tengah perjalanan, di Hudaibiyah, rombongan Rasulullah dicegat kaum musyrikin. Setelah berunding, akhirnya disepakati perjanjian di antaranya berisi ketetapan bahwa tahun itu, kaum muslimin tidak boleh memasuki Mekah untuk menunaikan ibadah umrah, namun tahun depan larangan tersebut akan dicabut. 4. Tanggal 25 Dzul Qo’dah. Rasulullah berangkat Haji Wada’ tahun ke-10 H. Rasulullah beserta lebih dari 100.000 kaum muslimin keluar dari Madinah untuk menunaikan haji ke kota Mekah.
Shalat Tahajud
4 | Buletin An-Nuur | Vol.19 /Tahun 02/ Dzul Qo’dah 1432 - Oktober 2011
Berjamaah S
halat tahajud adalah salah satu shalat yang diperintahkan oleh Allah SWT di dalam kitab suci Al-Qur’an. Ada beberapa ayat yang memerintahkan Nabi dan para sahabatnya, serta kaum muslimin untuk melaksanakan shalat tahajud itu. Di antaranya adalah firman Allah: “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”. (QS. Al Isra’ [17]: 79). Para ulama bersepakat bahwa shalat sunat yang paling afdhal dan nilainya paling tinggi di sisi Allah adalah shalat tahajud. Hal ini berdasarkan hadis Rasululllah SAW: ”Shalat yang paling afdhal di sisi Allah setelah shalat fardhu lima waktu adalah shalat malam”. (HR. Bukhari Muslim). Kenapa shalat tahajud? karena shalat tahajud itu dilakukan takala hampir semua manusia sedang lalai, tertidur, dan meninggalkan ketaatan kepada Allah SWT. Rasulullah telah menegaskan hal ini dalam sebuah hadis yang berbunyi: “Orang-orang yang mengingat Allah di tengah-tengah orang sedang lalai dari mengingatNya, perumpamaannya adalah seperti pohon yang hijau di tengah-tengah
Oleh: KH. Tengku Zulkarnain (Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia Pusat)
pohon yang menguning”. Para ulama mendefinisikan bahwa tahajud itu asalnya shalat yang dikerjakan di waktu malam, setelah di awal malam pelakunya tidur terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan firman Allah “…… mereka tidur sedikit sekali di awal malam”. (QS. Adz-Dzariyat [51]:17) Para ulama ahli tafsir dan ahli bahasa mengartikan al haju’u adalah tidur yang dilakukan di malam hari. Akan tetapi bukan berarti shalat tahajud tidak sah jika dilakukan tanpa tidur terlebih dahulu, sebab tidur bukanlah syarat yang menyebabkan sah atau tidaknya shalat tahajud itu.
Hukum Tahajud Berjama’ah
Dalam Mazhab Imam Syafi’I, shalat sunat itu terbagi dua jenis. Pertama, shalat sunat yang disunnahkan berjamaah seperti: shalat dua hari raya, shalat gerhana, shalat istisqa’, shalat tarawih dan lain-lain. Kedua, shalat sunat yang tidak disunnahkan berjamaah melakukannya. Akan tetapi seandainya shalat-shalat tersebut dilakukan secara berjamaah, maka shalatnya yang dilakukannya itu tetap sah. Artinya, shalatnya tidak makruh dan tetap mendapatkan pahala para pelakunya itu. (Lihat kitab Majmu’ Muhadzdzab, Imam Nawawi, Jilid V halaman 8) Syaikh Sayyid Allawi bin Ahmad as
Saqqaf berkata: “Dalam mazhab Syafi’i tidak ada shalat sunat yang makruh bila dilakukan secara berjamaah, bahkan sah, dan tetap mendapat pahala mengerjakannya” (lihat kitab Al Qaul an Najih fi Ahkam as-Shalati at Tasbih, halaman 176) Hal tersebut perlu ditegaskan, karena hari ini banyak beredar pendapat yang tidak berdasarkan dalil syar’i, akan tetapi berani menuduh bahwa sesuatu amal yang tidak disunahkan, akan dihitung sebagai sebuah perbuatan bid’ah dhalalah jika dilakukan. Sementara para pelakunya akan masuk neraka! Sungguh sebuah tuduhan yang sangat gegabah dan tidak mendasar. Dalam hal ini, seluruh ulama Mazhab Syafi’i telah sepakat akan sahnya semua shalat sunat dilakukan bersendirian atau berjamaah. Alhamdulillah, selain pengikut Mazhab Syafi’i, ternyata para pengikut Mazhab Salafi/Wahabi di Saudi Arabia, khususnya di Masjidil Haram, Mekkah, serta Masjid Nabawi, di Madinah, telah pula melakukan shalat tahajud berjamaah ini. Bagi kita yang pernah beri’tikaf di dua Masjid al- Haram kota Makkah atau Madinah, terutama di malam-malam bulan Ramadhan, pasti pernah melihat dan mengikuti shalat tahajud berjamaah itu. Hebatnya, muadzinnya justru menyerukan pelak-
Mengajak Orang Bertahajud
Barangkali ada di antara kita yang menganggap bahwa shalat tahajud hukumnya hanya sunat, sehingga tidak perlu mengajak orang lain untuk melakukannya. Ada lagi pendapat yang lebih ekstrim mengatakan saling ajak mengajak untuk melakukan shalat tahajud adalah perbuatan bid’ah yang tercela. Pandangan ini jelas keliru…..! Dalam sebuah hadis yang shahih ada diriwayatkan bahwa Rasulullah pernah membangunkan Sayyidina Ali dan Sayyidatuna Fatimah r.a pada suatu malam untuk melakukan shalat tahajud. Diriwayatkan dari Sayyidina Ali : “Adalah Rasulullah membangunkan beliau dan Fatimah pada suatu malam. Rasul bersabda: “Adakah kalian ber-
dua sudah shalat malam? Sayyidina Ali menjawab ya Rasulullah, diri kami dalam genggaman Allah, jika Allah mau membangunkan maka kami bangun! Maka Rasulullah berbalik saat mendengar ucapanku itu. Dan beliau memukul pahanya seraya membaca Al-Qur’an (surat Al Kahfi ayat 54) “………. dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah”. (HR. Bukhari Muslim)
Penutup
Dengan keterangan di atas, sudah jelaslah bagi kita bahwa amalan shalat tahajud (shalat malam) itu hukumnya sunat muakkad, dan merupakan shalat sunat yang paling utama untuk dikerjakan oleh kaum muslimin dalam agama Islam. Sedangkan pelaksanaannya boleh dilakukan sendirian atau berjamaah. Apalagi jika imam shalat berjamaahnya adalah seorang yang hafizh dan bagus bacaannya. Bukankah Rasulullah telah menjanjikan bahwa shalat yang utama adalah shalat yang berdirinya lama, karena bacaan suratnya panjang? Apalagi terdapat beberapa hadis menjanjikan bahwa orang yang mendengarkan bacaan al-Qur’an dari orang lain, akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang membacakan Al-Qur’an itu. Perlu diketahui dan ditegaskan diakhir tulisan ini, bahwa sangat baik jika shalat malam itu dilakukan secara
istiqamah. Artinya, dilaksanakan secara terus menerus sampai akhir hayat datang menjelang. Siti ‘Aisyah pernah ditanya: “Apakah amal yang paling dicintai Allah? Beliau menjawab: “Amal yang terbaik adalah amal yang terus menerus dilakukan walau sedikit”. (HR. Bukhari dan Muslim). Disunatkan juga menutup shalat malam dengan shalat witir. Rasulullah bersabda: “Shalat witir adalah hak umat Islam, barangsiapa yang suka melakukannya 5 rakaat maka hendaklah dia melakukannya. Barangsiapa yang suka melakukannya 3 rakaat silakan dilakukannya. Dan barangsiapa yang menyukai berwitir 1 rakaat silakan dilakukannya”. (HR. Abu Dawud dan Hakim, Shahih). Sedangkan mengenai pembacaan doa qunut dalam shalat witir, hukumnya sunat jika dilakukan pada separuh malam-malam akhir dari bulan Ramadhan. Inilah pendapat yang masyhur dalam Mazhab Imam Syafi’i, Hambali dan Maliki. Sedangkan Ibnu Mas’ud, Hasan al Bashri, An Nakha’i, dan Ishaq menyatakan sunat hukumnya membaca doa qunut pada setiap shalat witir, setiap malam sepanjang tahun. Ini adalah pendapat dari Imam Hanafi dan pendapat sebagian dari jamaah ulama-ulama Syafi’i. (lihat Majmu’ Syarah Muhadzdzab, Imam Nawawi jilid V halaman 44). Wallahu A’lam Bishshowab
5 | Buletin An-Nuur | Vol.19 /Tahun 02/ Dzul Qo’dah 1432 - Oktober 2011
sanaan shalat berjamaah itu dengan pengeras suara: “Ashalatul laili yarhamukumullah”, sebuah panggilan agar kaum muslimin yang hadir bergabung dalam shalat tahajud berjamaah tersebut. Ada sebuah hadis yang layak direnungi sebagai dalil pendukung amalan itu. Hadis ini dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id al Khudri r.a, keduanya berkata, bahwa Rasulullah telah bersabda: “Apabila seorang suami membangunkan istrinya pada malam hari kemudian dia melakukan shalat malam sendirian, atau berjamaah dengan istrinya sebanyak dua rakaat, maka Allah menuliskan nama mereka sebagai orang yang mengingati Allah (dzakirin dan dzakirat)”. (HR. Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Hibban, Hakim, dan Baihaqi, Shahih). Perlu ditegaskan di sini, bahwa dalam hadis di atas secara terang dan nyata, Rasulullah telah memuji orangorang yang melakukan shalat tahajud di malam hari, baik sendirian maupun berjamaah sebagai orang terpuji, yaitu dicatat sebagai orang yang senantiasa mengingati Allah (dzakirin dan dzakirat), dan bukan dicatat sebagai seorang ahli bid’ah…! Dalam hadis lain, ada juga dikisahkan oleh Itban bin Malik r.a bahwa beliau pernah ikut shalat sunat berjamaah bersama Abu Bakar Shiddiq r.a dengan diimami oleh Rasulullah di rumah milik Itban bin Malik pada saat Rasulullah minta untuk meresmikan mushalla di dalam rumah beliau. (HR. Bukhari dan Muslim).
Pengajian
Shalat yang Berkualitas
H Muhammad Bhakty Kasry
6 | Buletin An-Nuur | Vol.19 /Tahun 02/ Dzul Qo’dah 1432 - Oktober 2011
(Ketua Dewan Penasihat DKM An-Nuur)
S
alah satu amal yang pertama kali dipertanggung jawabkan kepada Allah adalah ibadah shalat. Sebegitu pentingnya shalat sehingga kita tidak boleh meninggalkannya tanpa udzur syar’i. Kalaulah kita tidak bisa menjalankan shalat dengan berdiri, maka bisa dengan duduk, berbaring bahkan dengan isyarat. Karena pentingnya shalat bagi umat Islam. Bahkan shalat yang baik akan mampu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar” (Al-Ankabut [29]: 45) Karena itu, jika shalat seseorang baik, maka insya Allah amal yang lainnya akan ikut baik. Untuk menjaga kualitas shalat kita tetap baik, hendaknya kita menjalankan shalat sebagaimana yang diajarkan Rasul. “Shalatlah kalian sesuai dengan apa yang kalian lihat aku mempraktikkannya”. (HR BukhariMuslim). Beberapa hal agar shalat kita menjadi berkualitas adalah : 1. Shalatlah tepat waktu. Shalat tepat waktu atau diawal waktu sebagaimana Rasulullah mengerjakannya. Berkata Siti ‘Aisyah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Allah SWT telah berfirman: “Sesungguhnya Aku telah berjanji dengan Dzat-Ku terhadap hambaKu, bahwa apabila dia menunaikan
shalat tepat pada waktunya, niscaya Aku tidak akan menyiksanya, dan bahwa Aku akan memasukkannya ke dalam surga tanpa hisab lagi”. (HR. Hakim) 2. Shalat berjamaah di masjid atau mushala. Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, Dalam sebuah hadis Qudsi, Allah SWT berfirman, ‘’Rumah-Ku di muka bumi adalah masjid. Para kekasih-Ku adalah mereka yang memakmurkan masjid. Siapa yang ingin berjumpa dengan-Ku, maka datanglah ke rumah-Ku.’’ Begitu juga “Shalat berjamaah lebih utama 27 derajat dibandingkan shalat sendirian.” (HR Bukhari dan Muslim) 3. Usahakan mengetahui arti dari bacaan shalat, minimal mengerti makna surat Al-Fatihah karena itu kita akan lebih semakin meresapi makna yang terkandung di dalamnya, sehingga akan menambah kekhusyukan shalat kita. 4. Berwudhu yang benar dari hadas kecil dan besar. Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah dari seorang muslim yang berwudhu maka disempurnakannya wudhunya, kemudian ia berdiri dalam shalat-nya maka dimengertinya yang diucapkannya, melainkan setelah ia selesai shalat itu adalah seperti anak yang baru dilahirkan oleh ibunya (tidak berdosa).” (HR. Muslim).
5. Memakai pakaian yang rapi dan bersih saat memasuki masjid untuk shalat. Sebagaimana dalam firman Allah, surat Al-A’raf (7): 31, “Wahai anak-anak Adam, pakailah pakaian yang indah di setiap (memasuki) masjid....” Adapun bagi Muslim yang meninggalkan shalat lima waktu maka tergolong telah mengerjakan dosa besar setelah syirik. Bahkan orang yang sengaja meninggalkan shalat, berarti ia telah dengan sengaja memutuskan dan menolak rahmat dan ampunan Allah SWT. Begitu juga ia telah memutuskan hubungan dengan Allah karena tidak mau berkomunikasi kepada-Nya. Karena shalat memiliki akar asal kata silah dari bahasa Arab yang bermakna menyambung. ”Meninggalkan shalat itu mengantarkan seseorang menuju kemusyrikan dan kekafiran” (HR Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah) Semoga kita menjadi orang-orang yang selalu mendapatkan petunjuk dari Allah untuk selalu memakmurkan masjid. ‘’Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orangorang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapa pun), selain kepada Allah. Maka, merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.’’ (QS At-Taubah [9]: 18).v
PUASA BANGUN PRIBADI MUKHLIS
S
elama bulan Ramadhan yang lalu, ada satu hari yang beda di antara hari hari yang lainnya. Tepatnya pada Ramadhan ke-27, karena pada sore itu Ustadz HM Arifin Ilham hadir memberikan ceramah dan tausiyah sembari buka bersama dengan para jamaah di Masjid An-Nuur.
Dalam tausiyahnya, Ustadz Arifin menjelaskan bahwa salah satu ibadah tertua yang sudah dilakukan oleh umat manusia di bumi ini adalah ibadah puasa. Pasalnya, umat-umat terdahulu juga melakukan puasa. Ramadhan merupakan ajang tarbiyah dalam mendidik pribadi Muslim. Di bulan suci ini, seluruh amal akan
dilipat gandakan oleh Allah pahalanya. Karena itu, momen ini menjadi peluang yang harus digunakan sebaikbaiknya oleh umat Islam dalam meningkatkan kualitas keimanannya. Menurut Ustadz Arifin, diberikannya kesempatan kita untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan ini tak lepas dari rahmat Allah. Segala yang terjadi di muka bumi ini selalu ada rahmat Nya. Karena itu orang yang beriman tidak ada rasa stres, post power sindrom, karena yang ada hanya ketenangan. ”Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’du [13]: 28) Ustadz Arifin juga menjelaskan, bahwa puasa itu merupakan amalan yang mencontoh para malaikat. Karena malaikat tidak berhajat pada siapa pun kecuali kepada Allah. Malaikat hanya taat kepada sang Pencipta, dia hanya berdoa dan menjalankan apa yang menjadi tugas dari para malaikat. Puasa juga mencontoh para Rasul dan Nabi. Para Nabi juga berpuasa untuk menyucikan diri. Sebab dengan menjalankan puasa, mereka menjadi orang-orang yang ikhlas. ”Ramadhan ini, mari jadikan untuk meningkatkan kualitas keimanan kita,” tegasnya.v
WASPADAI RUSAKNYA AMAL
P
Pengajian Dhuha yang digelar pada Ahad 11 September 2011 terlihat cukup ramai, pasalnya pengajian itu juga sekaligus sebagai ajang untuk saling maaf memaafkan atau halal bi halal antar jamaah Masjid An-Nuur. Pengajian perdana di bulan Syawal ini diisi oleh Ustadz H Ibnurahman AlBughuri. Dalam ceramahnya, Ustadz mengangkat tema tentang ‘Mewas padai kerusakan pasca Ramadhan’. Rasulullah dalam hidupnya pernah memprediksikan umatnya bahwa ketika umat ditinggalkan oleh Ramadhan, umat cenderung semakin lemah imannya. Namun ketika datang kembali Ramadhan, maka semakin bertambah imannya. Kecintaan kepada Allah dan rasulnya semakin meningkat. Mengerjakan apa yang diperintah-Nya dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya. Bulan Ramadhan yang telah berlalu, hendaknya harus kita gunakan
untuk melakukan muhasabah, seberapa besar tambahannya tingkat keimanan kita setelah menjalankan ibadah di bulan Ramadhan. Dan jangan malah sebaliknya, semakin rusak amal kita pasca Ramadhan karena banyak maksiat. ”Saatnya kita bermuhasabah terhadap apa yang telah kita lakukan selama ini,” katanya. Pasca Ramadhan ini harus menjadi momen semakin meningkatkan kualitas amal ibadah. Misalnya, yang sebelumnya shalat tidak berjamaah, berubah menjadi berjamaah di masjid. Ketika masyarakat sekitar masjid tidak peduli dan tidak melaksanakan shalat berjamaah di masjid, maka itu bisa mengakibatkan tidak akan datang
keberkahan buat umat sekelilingnya. Ada enam hal kedzaliman yang sudah menyebar di lingkungan umat Islam yang menyimpang dari ajaran Islam, tetapi bahkan sudah dianggap biasa oleh umat Islam, yaitu tumbuh suburnya praktek syirik, sihir dan khurafat, masyarakat akrab dengan riba, tidak terpenuhinya hak Allah, setan dijadikan teman dekat, tergadainya kehormatan wanita dan lunturnya tauladan keshalihan. .v
7 | Buletin An-Nuur | Vol.19 /Tahun 02/ Dzul Qo’dah 1432 - Oktober 2011
Pengajian
Pengajian
JADILAH SEPERTI LEBAH Momen halal bi halal ketika lebaran yang terjadi di setiap instansi negeri maupun swasta ataupun kelompok tertentu
8 | Buletin An-Nuur | Vol.19 /Tahun 02/ Dzul Qo’dah 1432 - Oktober 2011
M
asih dalam suasana bulan Syawal 1432 H, tepatnya pada 11 September 2011. Pengajian Mingguan di Masjid An-Nuur menggelar pengajian bertema Halal bi halal. Seperti biasa, acara halal bi halal banyak diselenggarakan oleh komunitas-komunitas Muslim untuk saling memaafkan. Kegiatan ini merupakan nilai positif guna membangun jalinan silaturahim antar sesama. Islam melihat seseorang bukan dari jasad aksesorisnya, dhahir yang tampak, melainkan dari hati yaitu ketaqwaannya kepada Allah. Siapa pun orangnya jika bertaqwa ia akan dimuliakan Allah.
merupak a n tradisi yang sudah mengakar di Indonesia. Bahkan jika ditelusuri dari makna kalimat tersebut di kamus bahasa Arab tidak akan kita temukan. Dalam ceramahnya, Ustadz H Muhammad Thamrin menjelaskan, Halal bi halal yang terjadi saat ini adalah himpunan orang berkumpul untuk saling maaf memaafkan antar sesama. Halal bi halal ini biasanya dilakukan karena
tidak ada waktu untuk bertemu secara langsung satu persatu mengingat sempitnya waktu, terutama yang ada di kota besar. “Maka momen halal bi halal menjadi sarana efektif untuk saling memaafkan,” katanya. Menurut Ustadz Thamrin, Ramadhan yang telah berlalu dan dirayakan dengan Idul Fitri ini harus mampu menjadikan pribadi Muslim berubah. Yaitu terus konsisten dengan amal kebaikan sebagaimana yang banyak dilakukan Muslim ketika Ramadhan. “Janganlah kita seperti maling ketika ada polisi, hanya baik dimuka saja tapi setelah nggak ada polisi tetap maling,” terangnya. Ramadhan yang telah lalu hendaknya mampu menjadikan diri kita seperti lebah. Di mana lebah ketika hinggap tak ada dahan yang patah, makanan lebah dari sari pati bunga terbaik, yang dikeluarkan lebah madu, berguna untuk kesehatan dan tidak pernah mencari musuh. “Namun jika diganggu meski kecil, lebah akan berani mengejar si pengganggu,” jelasnya. Diakhir ceramahnya, Ustadz Thamrin mengatakan, “Semoga Syawal ini kita menjadi pemenang, yaitu orang yang hatinya selalu dibimbing oleh Allah, kapan pun dan di mana pun berada,” harapnya.v
BERSEGERA MEMAAFKAN
H
alal bi halal adalah acara maaf memaafkan yang dilakukan saat lebaran. Konsep dalam alQur’an, meminta maaf tidak harus menunggu satu tahun penuh, setiap saat ketika seseorang memiliki kesalahan dengan orang lain maka harus menyegerakan untuk meminta maaf dengan menguraikan apa kesalahannya. Menurut Ustadz H Maryono, selama ini, halal bi halal kerap kali berlaku saling memaafkan yang bersifat global, tak ada uraian pengakuan dalam kesalahan apa, intinya semua meminta maaf. “Sebaiknya diuraikan kesalahannya apa, sehingga saling mengetahui kesalahannya,” terangnya. Dalam surat Al-Imran 133-135. “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di
waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui” Menurut Ustadz Maryono, orang yang meminta maaf itu akan mendapatkan kedamaian dalam hidup, selain itu juga ada jaminan surga dari Allah seluas langit dan bumi untuk orang yang bertaqwa. Makna dari bertaqwa di atas adalah orang yang menafkahkan hartanya baik
ketika ada maupun tidak ada untuk, orang yang menahan amarah dan memaafkan kesalahan orang lain. Memaafkan sesama manusia, tidak memandang agama apapun karena dimensinya sosial antara manusia dengan manusia lain. Memaafkan itu pekerjaan yang mudah diucapkan, tapi pelaksanaannya berat. Semoga kita menjadi orang yang mudah meminta maaf dan lapang memberi maaf. .v
Hamba Allah
I
badah haji untuk orang mati di Indonesia populer dengan istilah “Badal Haji”, telah menjadi amalan bagi umat Islam di seluruh dunia dari kalangan penganut empat mazhab, khususnya mazhab Syafi’i. Amalan ini pastilah berdasarkan hadishadis yang datang dari baginda Nabi Saw., sebab tidak mungkin jika seluruh ulama se-dunia selama ribuan tahun, sepakat dalam kesesatan dan sepakat pula menyesatkan umat Islam se-dunia. Hal ini perlu kami tegaskan, sebab akhir-akhir ini ada segelintir umat Islam yang curiga terhadap nilai luhur para ulama dengan menggugat suatu perkara yang sudah menjadi kesepakatan para ulama, seolah-olah kesepakatan para ulama itu tidak punya dalil. Suatu hal yang sangat tidak beradab. Dari Abdullah bin Abbas Ra. Beliau berkata: “Bahwasanya seorang wanita dari suku Juhainah datang kepada
Menghajikan Orang Mati Diasuh Oleh: KH Tengku Zulkarnain (Wakil Sekjend MUI Pusat)
Nabi, lalu dia bertanya: Ibuku bernazar untuk naik haji, tetapi dia wafat sebelum mengerjakan haji itu. Apakah boleh aku menggantikan haji ibuku itu. Nabi bersabda: “Ya boleh, berhajilah engkau menggantikan dia. Seandainya ibumu itu berhutang tentu engkau bisa membayar hutangnya, bukan? Maka hutang kepada Allah lebih berhak untuk dibayar (HR. Imam Bukhari, lihat Fathul Bari’ jilid IV halaman 437) Dari keterangan di atas dapat difahamkan sebagai berikut: Amalan yang tertinggal dianggap hutang kepada Allah, Hutang kepada Allah lebih berhak dibayar daripada hutang kepada manusia yang juga wajib dibayar, Nazar haji dapat digantikan orang lain (anak, saudara, kerabat, dan lain-lain), Pahala haji dapat dihadiahkan kepada orang yang sudah mati. Dalam hadis yang lain, dari Abdullah bin Abbas Ra.huma beliau menjelaskan: Adalah Fadhal bin Abbas Ra.huma mengiringkan Nabi Saw. ke-
Dzikir yang Berkualitas
tika sedang berhaji, manakala datang seorang wanita dari suku Khats’am maka Fadhal memandang wanita itu, dan wanita itu pun memandang pula kepada Fadhal. Kemudian Nabi memalingkan kepala Fadhal ke arah lain (agar tidak memandang wanita itu) dan wanita itu berkata: “Ketika perintah haji datang, bapak ku sudah tua,beliau tidak sanggup lagi berkendaraan. Apakah boleh aku menggantikan haji beliau? Nabi bersabda: “Boleh”. Kejadian ini terjadi pada haji wada’ (HR. Imam Bukhari, lihat Fathul Bari’ jilid IV halaman 440) Dari keterangan hadis di atas teranglah bagi kita bahwa menghajikan karib kerabat diperbolehkan oleh Nabi Saw., baik orang itu lemah tapi masih hidup, atau pun orang tersebut sudah wafat. Tuduhan yang mengatakan bahwa menghajikan orang lain adalah amalan yang bid’ah alias dibuat-buat, adalah sebuah tuduhan yang menentang hadis-hadis shohih di atas.
Nurani
Oleh: H Emil Azman Sulthani (Penanggung Jawab Sie Peribadatan)
D
zikir berasal dari akar kata dzakara-yadzkuru-dzikran pengertiannya “meng ingat” berarti orang yang dulunya ingat lantas lupa dan diingatkan kembali. Konteks ini berkaitan dengan QS Al A’raf [7]: 172, di mana seluruh ruh anak cucu Adam sudah berjanji dengan Allah SWT. Menurut para ulama tauhid atau aqidah, perjanjian ini belum cukup, karena boleh jadi waktu itu kita seluruh ruh yang belum menjadi manusia ini belum sadar dan harus diulang dan diperbarui lagi setiap saat setelah kita menjadi manusia secara utuh. Dalam sebuah hadis Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim mengatakan, “Ketahuilah sebaik-baik dzikir itu adalah ucapan laa ilaaha illallah”. Jadi sebagai manusia sempurna yang sudah utuh jasmani/jasad dan ruhani/ruhnya harus senantiasa mengulang dan memperbarui perjanjian kita dengan Allah ini. Kesimpulannya, Allah selalu
menyuruh manusia untuk ingat dan menyebut nama-Nya, karena manusia makhluk pelupa. Merujuk teladan Rasulullah dan dari berbagai referensi kitab dzikir yang ada, maka dzikir ini dapat dilakukan dengan beragam cara. Pertama, diucapkan secara lisan, baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri yang diistilahkan dengan dzikir bil lisan. Kedua, dengan cara diam dalam hati, hanya Allah yang menge tahuinya, ini disebut juga dengan dzikir bil qalbu. Ketiga, dzikir dengan perbuatan atau dzikru bil hal, berbuat amar ma’ruf ibadah mahdah maupun ghaira mahdah karena ingat kepada Allah. Jenis dzikir bil hal inilah yang oleh para ulama tasawuf dinilai lebih sulit karena berdimensi sangat luas yang mencakup hablum minallah sekaligus hablum minannas. Agar dzikir kita berkualitas, setidaknya ada lima tujuan berdzikir. Pertama, dzikir hendaknya menyadarkan kita berasal dari Allah (minallah). Kedua, dzikir
menyadarkan kita untuk mengikutsertakan Allah dalam setiap aktivitas kita (fillah). Ketiga, dzikir menyadarkan kita untuk mengatasnamakan Allah dalam setiap aksi kita (billah). Keempat, dzikir menyadarkan kita untuk beraktifitas karena Allah (lillah). Kelima, dzikir menyadarkan kita untuk kembali kepada Allah (ilallah). Bagi seorang mukmin dan muslim yang cerdas, istilah minallah, fillah, billah, lillah dan ilallah merupakan tujuan dzikir yang hakiki dan buah dzikir yang sesungguhnya di hadapan Allah SWT. Sungguh ringan bukan, kerjakanlah dengan segera. Mari kita lakukan dzikir ini bukan saja merupakan sekadar suatu kewajiban kita kepada Allah SWT, tetapi lebih daripada itu yaitu merupakan suatu kebutuhan kita kepada Allah SWT. Wallahu a’lam bishshawab.v
9 | Buletin An-Nuur | Vol.19 /Tahun 02/ Dzul Qo’dah 1432 - Oktober 2011
Assalamu’alaikum wr. wb Apakah bisa kita menghajikan orang yang sudah meninggal?
Jejak Rasul
R
TELADAN yang sabar & Ikhlas
10 | Buletin An-Nuur | Vol.19 /Tahun 02/ Dzul Qo’dah 1432 - Oktober 2011
asul mendapat misi mengemban risalah dan menyebarkan dakwah Allah. Dalam pelaksanaannya, Rasulullah SAW sering disakiti oleh musuh-musuhnya, terutama ketika masih berada di Makkah sebelum beliau hijrah ke Madinah. Beliau pernah dilempar batu hingga berdarah, pernah diludahi,
pernah dilempar kotoran, dikatakan gila, pendusta, tukang sihir, dan sebagainya. Bahkan hampir dibunuh. Semua itu beliau hadapi dengan sabar dan ikhlas. Aisyah bertanya kepada Rasulullah, “Apakah engkau pernah mengalami hari yang lebih dahsyat daripada waktu perang Uhud?” jawab Nabi, “Sungguh aku pernah menerima perlakuan dari kaummu yang lebih menyakitkan daripada itu. Dan yang paling menyakitkan adalah pada saat hari Aqabah. Ketika itu aku minta tolong pada Ibnu Abdi Yalil bin Abdi Kulal, tapi dia tidak memenuhi apa yang aku inginkan. Dalam kesedihan itu, lalu Malaikat Jibril
memanggilku seraya berkata, “Hai Muhammad, sesungguhnya Allah mendengar apa yang dikatakan kaummu kepadamu dan yang mereka lakukan padamu. Sesungguhnya Allah telah mengutus malaikat penjaga gunung kepadamu agar engkau perintah dia apa pun yang engkau mau.” “Hai Muhammad, Sesungguhnya Allah mendengar apa yang dikatakan kaummu kepadamu. Aku malaikat penjaga gunung, dan Tuhanku telah mengutusku kepadamu agar engkau menyuruhku melakukan apa saja yang engkau kehendaki. Kalau engkau mau, akan aku timpakan gunung ini pada mereka!” tawar malaikat. Aku pun berkata, “Jangan. Justru aku berharap agar Allah mengeluarkan dari keturunan mereka orangorang yang menyembah Allah Yang Maha Esa dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu apa pun.” Akhlak beliau yang agung ini hendaknya kita jadikan pelajaran. Semoga kita termasuk orang yang sabar dan ikhlas.v
Sahabat
IBAD BIN BASYAR: terpanah saat tahajud
I
bad bin Basyar lahir 33 tahun sebelum Hijrah. Ia termasuk di antara pahlawan pembela Islam dizamannya. Ia belajar Islam dari Mush’ab bin Umair, duta Rasulullah di wilayah Madinah. Selama berjuang bersama Rasulullah, ia ikut dalam semua peperangan. Pada waktu perang Dzat Ar-Riqo’, ia mendapat tugas menjaga kaum muslimin secara bergantian dengan ‘Ammar bin Yasir. Suatu malam, ketika Ammar sudah mengantuk, ia suruh Ammar untuk tidur. Sementara dia menjaga kaum muslimin, ia pun shalat tahajud. Tiba-tiba ada musuh datang. Musuh itu melepas anak panah ke badan Ibad. Satu anak panah menancap di badannya, ia cabut panah itu dan tetap melanjutkan shalatnya. Anak panah kedua melesat mengenai tubuh Ibad yang sedang shalat tahajud, ia pun mencabutnya dan tetap melanjutkan bacaan-bacaan ayat suci Al-Qur’an dalam shalatnya. Setelah
selesai membaca Al-Qur’an, Ammar terbangun sementara Ibad sedang dalam sujud dengan darah mengucur. Ammar bertanya; “Kenapa kamu tidak bangunkan aku ketika anak panah pertama?” Ibad menjawab; “Saya sedang membaca ayat Al-Qur’an dalam shalatku. Aku sangat terharu dengan isi firman Allah itu sehingga aku tidak mau berhenti membacanya. Demi Allah, saya tidak mau menyia-nyiakan mulut ini (untuk membaca) padahal Rasulullah perintahkan aku untuk menjaganya (menjaga Al-Quran dengan menghafal). Kalau tidak, saya berhenti membaca Al-Qur’an dan kematian menghampiriku.” Ketika Rasulullah masih hidup, Ibad pernah diutus untuk mengkumpulkan zakat dan sedekah dari para kabilah. Ia juga pernah dikirim Rasulullah bersama sahabat lainnya untuk membunuh Ka’ab bin al-Asyrof al-Yahudi (seorang Yahudi Madinah) yang telah menyiksa Rasul dan umat Islam.v
Penyejuk Hati
Shalat Tahajud
K
ita mengetahui, bahwa shalat tahajud adalah shalat teramat penting setelah shalat fardhu (wajib) lima waktu. Karena dengan shalat tahajud Allah SWT akan mengangkat derajat kehidupan manusia. Shalat tahajud dilakukan diwaktu malam (setelah tidur) karena di saat malam-sunyi tersebut melakukan shalat akan lebih khusyuk dan bacaan di waktu tersebut lebih berkesan. ”Dan dari sebagian malam hendaklah engkau bangun (tahajud), sebagai amalan tambahan untukmu. Semoga Tuhanmu mengangkat (derajatmu) ke tempat terpuji.” (QS. Al-Isra [17]: 79) Allah telah berjanji bahwa barang siapa yang berdoa di tengah malam, doanya akan dikabulkan Allah. Hal ini adalah janji dari Allah sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi, “Rabb kita turun pada setiap malam ke langit dunia, ketika tersisa sepertiga
malam yang terakhir, lalu berfirman, ‘Siapa yang berdoa kepadaKu maka Aku kabulkan doanya. Siapa yang memohon kepada-Ku, siapa yang meminta ampunan kepada-Ku maka Aku memberikan ampunan baginya.’ Demikianlah hal itu terjadi hingga terbit fajar.” (HR. Bukhari & Muslim). Salman al-Farisi meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda: ”Kerjakanlah shalat malam, sebab itu adalah kebiasaan orang shaleh sebelum kamu, jalan mendekatkan diri kepada Tuhan, penebus kejelekan, pencegah dosa, serta penghalau sakit”. Kesungguhan Rasul dalam menjalankan shalat malam ini juga diikuti oleh para sahabat dan tabi’in. sebagaimana ditulis dalam sejarah, para sahabat dan tabi’in mengisi malam harinya dengan aktivitas ibadah, di antaranya dengan mengerjakan shalat tahajud. Bahkan saking berartinya ibadah shalat tahajud bagi
Ibnu Rusyd Mengabadi Jadi Hakim Abu Walid Muhammad bin Rusyd lahir di Kordoba (Spanyol) pada tahun 520 Hijriah (1128 Masehi). Ayah dan kakeknya adalah hakim-hakim terkenal pada masanya. Dia mendalami banyak ilmu, seperti kedokteran, hukum, matematika, dan filsafat. Ibnu Rusyd berasal dari Andalusia dengan pengetahuan ensiklopedik. Masa hidupnya sebagian besar diberikan untuk mengabdi sebagai “Kadi” (hakim) dan fisikawan. Di dunia barat, Ibnu Rusyd dikenal sebagai Averroes dan komentator terbesar atas filsafat Aristoteles yang memengaruhi filsafat Kristen di abad pertengahan, termasuk pemikir semacam St. Thomas Aquinas. Banyak orang mendatangi Ibnu Rusyd untuk mengkonsultasikan masalah kedokteran dan masalah hukum. Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk karangan, ulasan, essai dan resume. Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi).v
mereka, sehingga ibadah tersebut bukan sekedar ibadah nafilah, tetapi seakan-akan ibadah wajib bagi mereka. Banyak rahasia dan khasiat yang terkandung dalam ibadah shalat tahajud. Di antaranya adalah dikabulkannya doa, menjadi hamba yang mempunyai kedudukan istimewa, membentengi diri dari perbuatan maksiat, memperoleh kedudukan yang tinggi dan mulia dan memperoleh balasan surga. Subhanallah! Demikian besarnya keutamaan shalat tahajud. Karena akan meningkatkan derajat manusia lebih mulia. Marilah kita mulai rutin melakukan shalat tahajud, baik sendiri maupun berjamaah.Wallahua’lam. v
Ar-Razi Ahli Ilmu Kalam
Ilmuwan Muslim
Nama lengkapnya Muhammad bin Umar bin bin AlHasan At-Tamimy Al-Bakry Al-Qurasyi At-Tibristani Ar-Razi Asy-Syafi’i Al-Asy’ari. Imam Fakhrudin lahir pada 25 Ramadhan tahun 543 Hijrah di kota Ray (Teheran, ibu kota Iran sekarang ini) meninggal dunia pada 606 Hijrah di Herah. Imam Fakhruddin pakar dalam Ilmu Kalam (Teolog), Mufassir, Mantik dan Falsafah. Ia banyak memiliki kitab ilmu Kalam sehingga ia dimusuhi oleh ahli-ahli falsafah yang hidup dimasanya. Kitab-kitab tersebut menjadi rujukan bagi para ahli Falsafah Islam. Kitab karyanya yang paling terkenal adalah Tafsir Al-Kabir. Karya Imam Fakhruddin terbagi kepada tiga bagian, yaitu dalam bahasa Arab yang di siapkan sepenuhnya oleh dirinya, karya berbahasa Arab yang disempurnakan oleh orang sesudah dirinya, dan karya yang di tulis dalam bahasa Persia. Kitab tafsir yang berjudul Mafatih al-Ghaib ini juga dikenali juga sebagai Tafsir al-Kabir hasil karya.v
11 | Buletin An-Nuur | Vol.19 /Tahun 02/ Dzul Qo’dah 1432 - Oktober 2011
Oleh: Ustadz H Muhammad Arifin Ilham
Galeri
1
12 | Buletin An-Nuur | Vol.19 /Tahun 02/ Dzul Qo’dah 1432 - Oktober 2011
3
6
4
5
1) Susana jelang buka puasa Ramadhan bersama warga sekitar Masjid An-Nuur. 2) Susana sahur Ramadhan bersama setelah Qiyamullail berjamaah. 3) Jamaah shalat Qiyamullail di malam 10 terakhir Ramadhan. 4-5) Suasana menjelang buka puasa Ramadhan bersama warga sekitar Masjid An-Nuur. 6) Dilihat dari atas suasana menjelang buka puasa. 7) Pengajian rutin usai Qiyamullail. 8) Susana sahur Ramadhan bersama.
8
7
2