An-Nuur www.masjidannuur.com
Ayo Makmurkan Masjid
Buletin
Masjid An-Nuur Perumahan Permata Timur Kalimalang Jakarta Timur
Qur’an & Hadits
SILATURAHIM Al-Qur’an “Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesun guhnya llah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (An-Nisaa’[4] : 1)
Gratis Sebulan di Masjid An-Nuur
Hadits Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda “Baragsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat, hendaklah dia menjalinkan silatur rahim.” (Hadis Riwayat al-Bukhari) “Barangsiapa yang suka agar diperluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menjalinkan hubungan tali silaturrahim.” (Hadis Riwayat al-Bukhari)
U
mat Islam di bulan Ramadhan sengaja dilaparkan dan dihauskan serentak oleh Allah SWT. Namun, di pagi hari, makan sahur barengbareng. Seluruh umat Islam diharapkan untuk meningkatkan amal ibadah selama bulan suci Ramadhan. Keimanan seseorang dilihat dari seberapa besar amal ibadah yang bermanfaat buat orang lain. sambung hlm 3
Dewan Penasehat: H Muhammad Bhakty Kasry | Pemimpin Redaksi: Emil Azman Sulthani | Redaktur: Fathurroji NK | Tim Redaksi: Syaiful Atmar, Dedeng Syahbudin | Photografer: Fathur | Desain & Layout: Langit Putera Cahya | Ditribusi : Tim DKM | Alamat Redaksi: Masjid An-Nuur Perum. Permata Timur Curug Kalimalang Pondok Kelapa Jakarta Timur 13450 | Telp. 021-86900849 | Faks. 021-86900877 | Email:
[email protected] | Website: www.masjidannuur.com
“Tidak masuk surga mereka yang memutuskan silaturrahim.” (Hadis Riwayat al-Bukhari dan Muslim) Dari Abu Ayub Al Anshari, beliau berkata, seorang berkata,”Wahai Rasulullah, beritahulah saya satuamalan yang dapat memasukkan saya ke dalam syurga.” Beliau Shallallahu›alaihi Wasallam menjawab,“Menyembah Allah dan tidak menyekutukanNya, menegakkan shalat, menunaikan zakat dan bersilaturahim.” pahalanya kecuali berjaga” (HR Al Hakim)
DAFTAR ISI : v Info Kegiatan - 2 v Pengajian - 3 v Nurani - 6 v Galeri - 8
1 | Buletin An-Nuur | Vol.53 /Tahun 06/ Syawal 1435 - Agustus 2014
Buka Puasa
Info Kegiatan
Kegiatan Setahun 2014
1. Sholat Qiyamullail seminggu dua kali setiap Jumat dan Ahad dini hari. Imamnya; ustadz. H Hasanudin Sinaga SQ. ( imam tetap Masjid Istiqlal), Ustadz H. Nur Syarifudin Zaky SQ ( Al Hafiz, Qori Nasional), Ustadz H. Ali Imron, Ustadz Biron, dan Ustadz Tafsirudin. 2. Pengajian Dhuha setiap sebulan sekali. 3. Pengajian Tematik setiap malam Senin setelah Maghrib. 4. Dzikir dg ustadz HM Arifin Ilham setiap Sabtu awal bulan. 5. Pengajian al-Qur’an setiap hari Kamis setelah Isya’ (Pengajar Ustadz H. Nur Syarifudin Zaky) 6. Pengajian ibu-ibu Khoirunnisa setiap Jumat sore, Jumat pertama dan ketiga (Pengajar Ustadz H Ali Imron) 7. Santunan sembako setiap sebulan sekali. 8. Program santunan anak yatim. 9. Sunatan masal setahun sekali pada bulan Muharam. 10. Klinik sehat An-Nuur di buka setiap; Senin, Rabu dan Jumat pukul 16.30-20.00 wib 11. Yayasan Roudlatul Jannah (pelayanan kematian) 12. Setiap Ramadhan mengadakan buka bersama bersama kaum dhuafa & anak yatim sebulan penuh. 13. Setiap Ramadhan di hari ke 21 mengadakan sahur bersama (700-1000 nasi kotak) di sediakan oleh PT. Pandu Siwi Sentosa/donatur tetap ) 14. Setiap Ramadhan di 10 hari terakhir mengadakan shalat Qiyamullail plus sahur bersama. 15. Pengurus DKM An-Nuur (Sie peribadatan) menerima pengislaman para mualaf yang akan masuk Islam.
Laporan Keuangan JUNI 2014 : Saldo awal Rp 65.971.722 Penerimaan Rp 64.468.872 Pengeluaran Rp 79.775.875 Saldo Akhir Rp 50.664.719
AGENDA AGUSTUS 2014 Khotib Jumat
2 | Buletin An-Nuur | www.masjidannuur.com
Tanggal
01
Nama Khotib H. ARIF UNTUNG
08
H. MAZDAR CHOIRI
15 22 29
H. M RIZAL SIREGAR H. AFIF HADI MUHADI H. M NURMAN
Pengajian Ahad Shubuh Tanggal
Nama Penceramah
03 10 17
H. ABDULLAH HAFIZHI H. IRIANSYAH H. KEMAL SYAH
24 31
H. YUSUF BAIZA H. MARYONO
PENGAJIAN TEMATIK AHAD
Nama Penceramah
01 (AKHLAK)
H. JUMHARUDIN
02 (SHIRAH)
H. AHMAD HATTA
03 (TAUHID) 04 (FIKIH)
H. KHUSNUL HAKIM H. JAELANI
Peristiwa Penting
Bulan SYAWAL
BANYAK peristiwa bersejarah yang terjadi pada bulan Syawal ini. Beberapa peristiwa penting yang berlaku dalam sejarah Islam pada bulan ini antara lain:
01 02 03 04 05 06
Imam Bukhari Meninggal Dunia pada 1 Syawal 253H. Mohammad bin Ismail Bukhari, seorang muhaddits ternama di abad ke-tiga hijriyah. Perang Hunain Dimulai. 3 Syawal 8 hijriyyah. Perangini terjadi lima belas hari setelah penaklukan Mekahdan berlangsung di kawasan antara Mekah dan Thaif.
Pengajian bulanan bertepatan pada Sabtu, 7 Ramadhan 1435 H/ 5 Juli 2014 disampaikan oleh Ustadz HM Arifin Ilham dengan tema amalan penting di bulan Ramadhan. Dalam situasi seperti ini, marilah kita berbuat. Agama itu al-amal (tindakan nyata). Makanya, iman seseorang dilihat dari seberapa besar manfaat kita buat orang lain. Jangan mengaku beriman kalau belum menjadi orang bermanfaat. Khairunnaasi anfa’uhum linnaasi (Sebaik-baik manusia ialah yang paling bermanfaat buat orang lain).
Perang Uhud. Tanggal 7 Syawal tahun 3 Hijriah di gunung Uhud, sebuah kawasan di utara kota Madinah. Perang Khandaq Meletus. Tanggal 17 Syawal tahun ke-5 Hijrah, Perang Khandaq atau Perang Ahzab meletus di seputar kota Madinah.
3.
Andalusia Ditaklukkan Thariq bin Ziyad. Tanggal 21 Syawal tahun 92 Hijriah, Andalusia, yang terletak di Spanyol ditaklukkan oleh 12 ribu pasukan Islam. Rasulullah Pergi Ke Thaif. Tanggal 11 Syawal 3 tahunsebelum hijrah, tujuannya mengajak Kabilah Tsaqif masuk Islam.
Struktur Organisasi Masjid An-Nuur Dewan Pembina dan Penasehat Ketua : H Muhammad Bhakty Kasry Anggota : M Ichtiadi, Nuratim, Maryono Saliyam, Soewarno, Agus Herman Dewan Kemakmuran Masjid Ketua : Dedeng Syahbudin Wakil : Dadang S Munir Majelis Syariah: Sjaiful Atmar, Yan Kuryana, Emil Azman Sulthani Sekretariat/ Humas: Ketua : Harto Suwito Anggota : Nur Syamsi KEUANGAN: Ajie Kusumantoro, Ning Kuryana, Yanti Bambang PERIBADATAN: Ketua : Emil Azman Sulthani Anggota : Nugroho, Nur Syarifudin Zaky, M. Nurman, Syahrul Romdhon, Ahmad Ali Syuhada PEMBINAAN SOSIAL: Ketua : Alex BA Muharam Anggota : Liliek Ichtiadi, Satria, Solikhan, Dhani. SARANA PRASARANA: Bambang Widjanarko, Harry Utomo, Rojak, Joko Santoso, Dian Santosa, Adi Setiawan
Ramadhan merupakan bulan keluarga, bulan tetangga, bulan persaudaraan, bulan fakir miskin, bulan yatim piatu, dan bulan memerhatikan mereka yang papa. Karena kita sengaja dilaparkan, dihauskan serentak oleh Allah SWT. Sementara anak-anak yatim, kaum papa, dan fakir miskin sudah sejak lama terbiasa lapar. Diantara hikmahnya ialah ada efek sosial yang tinggi. Makanya, kita dikeluargakan oleh Allah SWT. dimana terjadi kita makan bareng pagi-pagi, kecuali di bulan suci Ramadhan. Pada bulan Ramadhan ini ada amalan penting yang harus dilakukan oleh umat Islam agar pelaksanaan Ramadhannya berkualitas. Ada 10 amalan penting yang bisa dilaksanakan di bulan Ramadhan, yaitu: 1. Anjuran berpuasa. “Hai orangorang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa...” (QS. Al-Baqarah [2]:183). 2. Anjuran untuk mendirikan shalat malam, seperti tahajud dan tarawih. “Dan pada sebahagian malam
4.
5.
6.
hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”(QS. Al-Isra [17]:79). Anjuran untuk membaca, dan mengkaji Al-Qur’an. “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)…” (QS. Al-Baqarah [2]:185) Memperbanyak amalan sedekah “Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa’at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim. (QS. Ak-Baqarah [2]: 254). Memberi makanan berbuka dan sahur. “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga. (HR. Tirmidzi) Memperbanyak i’tikaf di masjid. “….Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.” (QS. Al-
Baqarah [2]:187). 7. Memperbanyak duduk di majelis ilmu dan zikir. “Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.” (QS. Al-Imran [3]:79) 8. Memperbanyak berdoa kepada Allah. “Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al-Baqarah [2]:186) 9. Memperbanyak zikir kepada Allah. “Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. (QS. AlAhzab [33]:41-42). 10. Memperbanyak bersilaturrahim. “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan lakilaki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS. An-Nisa’ [4]:1)y
3 | Buletin An-Nuur | Vol.53 /Tahun 06/ Syawal 1435 - Agustus 2014
Pengajian
4 | Buletin An-Nuur | www.masjidannuur.com
Buka Puasa Gratis sebulan di Masjid An-Nuur
Ramadhan ini, salah satunya adalah menawarkan buka takjil gratis selama sebulan penuh. Animo masyarakat di sekitar masjid cukup besar, hal ini bisa dilihat dari para soimin yang selalu memenuhi pelataran masjid. Mereka terdiri dari para bapak, ibu dan anakanak. Jumlahnya yang datang ratarata sampai 400-500 jamaah. Takjil gratis di Masjid An-Nuur ini merupakan program tahunan. Program yang didukung oleh perusahaan jasa kurir Pandu Logistics ini digelar setiap tahun. Adapun sajian yang diberikan kepada shoimin
adalah minuman mineral, minuman saribuah dalam kemasan kotak, kurma, dan kue. Dalam buka bersama tersebut, panitia selain membimbing untuk berdoa bersama, juga memberikan tausiyah singkat dan lomba melanjutkan hafalan surat-surat pendek al-Qur’an. Peserta yang bisa melanjutkan surat pendek mendapatkan hadiah berupa sajian snack untuk berbuka puasa. Kita berdoa, semoga para donatur yang telah berpartisipasi dalam kegiatan Masjid An-Nuur mendapatkan keberkahan dalam hidupnya, amin.y
5 | Buletin An-Nuur | Vol.53 /Tahun 06/ Syawal 1435 - Agustus 2014
B
ulan Ramadhan kedatangannya dinanti umat Islam seluruh dunia. Bulan Ramadhan seperti maghnet bagi umat Islam untuk melakukan kebajikan. Bulan yang di dalamnya penuh keberkahan ini telah menjadi momentum bagi umat Islam untuk berlomba berbuat kebaikan. Pada bulan suci ini, banyak masjid berlomba-lomba dengan kegiatan syiar Islam, mulai dari shalat taraweh berjamaah, tadarus, menyajikan menu takjil sampai pada santunan bagi fakir miskin. Tak hanya di tingkat masjid maupun mushola, tapi juga perorangan banyak yang berlomba dalam menggapai ridlo Allah di bulan sakral ini. Masjid An-Nuur yang terletak di Perumahan Permata Timur Jakarta Timur ini juga ikut berkiprah dalam menggapai keberkahan di bulan suci
Maksimalkan
Ibadah Ramadhan
P
engajian di Masjid An-Nuur tetap berlangsung meskipun bulan Ramadhan tiba. Justru pegajian ini menambah keberkahan di bulan suci Ramadhan ini. Pengajian pekanan yang digelar pada Ahad ba’da Shubuh, 1 Ramadhan 1435/ 29 Juni 2014 ini disampaikan oleh Ustadz H. Kirman Wibowo. Adapun tema pengajian adalah mengisi bulan Ramadhan dengan amal ibadah. Ustadz Kirman menjelaskan
bahwa, ketika Ramadhan tiba, umat Islam harus gembira dan berdoa agar dipanjangkan umurnya. Memahami tata cara berpuasa yang baik menurut syariat Islam. Memperbanyak minta ampunan selama menjalankan puasa. Ustadz Kirman menerangkan bahwa tahapan Ramadhan terbagi menjadi tiga periode; Pertama, sepuluh hari pertama, di mana Allah akan memberikan rahmat kepada orang yang berpuasa. Kedua, sepuluh hari kedua, periode yang mana Allah
memberikan maghfirah atau ampunan. Ketiga, sepuluh hari terakhir adalah periode Allah memberikan pembebasan dan api neraka. Perbedaan antara nikmat yang diperoleh dan rahmat yang diterima yaitu: Rahmat adalah suatu nikmat yang diterima dan dibarengi dengan pelaksanaan syariah, biasanya dirasakan pemberiannya setelah manusia mandapatkan ujian. Sedangkan nikmat dapat menjadi laknat kalau dilaksanakan tidak sesuai syariah. Rahmat lingkupnya luas, sementara nikmat lingkupnya pribadi. Ustadz Kirman mengajak jamaah untuk bisa menjaga lidah sehingga tidak menyakiti hati orang lain, menjaga tangan dan langkah kaki kita untuk berbuat kebaikan, menjaga kemaluan agar bahagia bersama keluarga, menjaga seluruh anggota badan agar tidak durhaka kepada orang tua, perbanyak membaca dan tadabur AI-Qur’an, serta perbanyak melakukan amaliah kebajikan lainnya “Insya Allah dengan banyak melakukan hal tersebut, puasa yang kita lakukan mendapat ganjaran dari Allah dan terbebas dari api neraka, amin,” tuturnya.y
6 | Buletin An-Nuur | www.masjidannuur.com
R
amadhan menjadi ajang untuk meningkatkan kualitas iman umat Islam, untuk itu harus diisi dengan amal yang bermanfaat. Bila iman lemah maka seseorang akan rentan terpuruk dalam rayuan hawa nafsu dan syetan. Pengajian pekanan pada Ahad 24 Sya’ban 1435/ 22 Juni 2014 disampaikan oleh Ustadz H. M Hazairin dengan mengambil tema mengenal sebab lemahnya iman. Dalam ceramahnya, Ustadz Hazairin menjelaskan, ketika orang tua mendapati anaknya yang lemah iman, harus bersikap tegas untuk memperbaikinya. Orangtua juga harus menjadi teladan dalam keluarga. Saat ini, tambah Ustadz Hazairin merosotnya moral bangsa karena lemahnya iman dalam diri umat Islam. “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka
Penyebab
Lemahnya Iman bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (QS. An-Nisa’ [4]:9) Ada beberapa sebab seseorang menjadi lemah iman, yaitu karena kebodohan dalam dirinya yang tidak diimbangi dengan belajar agama Islam. Pengaruh pergaulan di sekelilingnya juga menjadi sebab iman lemah. Jauh dari bimbingan ulama. Tidak pernah membaca atau mengkaji Al-Qur’an
sehingga hati menjadi keras. Cara mengatasi iman yang lemah adalah dengan memperhatikan amalan yang berlalu, apakah bermanfaat apa tidak, melakukan taubat nasuha, senang membaca dan mengkaji AlQur’an, selalu husnuzhzhan kepada Allah, melakukan tadabur alam, bergaul dengan orang shaleh serta melakukan shalat malam.y
Kembali
Nurani
kepada FITHRAH Diasuh Oleh: H Emil Azman Sulthani (Penanggung Jawab Sie Peribadatan)
R
amadhan 1453 H telah berlalu meninggalkan kita. Ada rasa sedih dan ada rasa syukur menyelimuti kalbu diri kita orang-orang yang beriman. Bagi orang-orang yang mengharapkan kemuliaan dari Allah SWT dan memperoleh derajat ketaqwaan, memang terasa sedih di kala Ramadhan pergi. Hadits Rasulullah SAW menyatakan, “Ada dua kebahagiaan bagi orang yang berpuasa, pertama ketika telah usai melaksanakan puasa, dan kedua, kelak ketika bertemu dengan Allah” (HR Imam Muslim). Hadist di atas yang mampu meredam kesedihan orang beriman kepada kerinduan Ramadhan. Bulan puasa boleh meninggalkannya, tetapi nilainilai dan pesan-pesan Ramadhan akan terus bersemi di lubuk hati selama sebelas bulan ke depan. Apakah tempaan Ramadhan itu akan membuahkan hasil atau tidak, semua tergantung dari perilaku dan sepak terjang seseorang di pasca Ramadhan. Berkenaan dengan ini Allah SWT mengingatkan kita dalam QS An Nahl(16): 92, “Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang telah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali …. “. Sungguh sangat tepat sekali tamsil yang Allah ingatkan kepada kita, dan hendaknya menjadi renungan kita semua, supaya kita jangan berlaku dan bersikap naïf, (seperti seorang perempuan yang telah disebutkan tadi) dan berharap keluar sebagai pemenang dengan mengalahkan nafsu yang selama ini telah membelenggu kita. Jangan pula kita menjadi orang yang lupa diri, seolaholah hikmah Ramadhan tidak ada yang mampir di kalbunya. Disinilah dibutuhkan semangat dan tekad kita untuk terus berusaha dan berupaya meningkatkan kesadaran diri mendekat kepada Allah. Proses inilah yang disebut para ulama dengan kembali kepada fithrah. Sifat
fithrah ini sebenarnya sudah ada dalam tubuh dan jasad kita, dia sudah inherent dalam badan kita. Tetapi karena kesibukan dan kelalaian kita saja fithrah ini semakin terliput jauh dari perbuatan keseharian dunia kita. Padahal fithrah ini adalah naluri (yang cenderung kepada kebaikan) yang telah diilhamkan Allah SWT dalam diri kita. Suatu keniscayaan dan sejatinyalah kita harus kembali kepada fithrah ini, selesai Ramadhan sesuai dengan perayaan “aidil fithri” alias kembali suci yang kita rayakan ini. Kembali dalam QS Ar Ruum [30]: 30-31), Allah mengingatkan kita tentang fithrah ini. Bahwa manusia menurut fithrah sudah beragama tauhid, kalau ada yang menyimpang, itulah hal yang tidak wajar dan itu adalah lantaran pengaruh lingkungan. “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah), (tetaplah atas) fithrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fithrah itu. Tidak ada perubahan pada fithrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, dengan kembali bertaubat kepadaNya dan bertaqwalah kepadaNya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah”. Selanjutnya Rasulullah SAW dalam salah satu hadits beliau yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, mengatakan bahwa, “Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan fithrah, bapaknyalah yang menyebabkan dia menjadi Nasrani, Yahudi dan Majusi“. Melihat konstruksi hadits ini yang dimaksud dengan fithrah itu adalah Islam (agama Allah) karena Islam tidak disebutkan dalam redaksi hadits ini. Jadi Allah SWT telah menjadikan semua manusia menjadi Islam ketika lahir. Dapat disimpulkan dari firman Allah dan hadits Rasulullah ini, bahwa fithrah itu sudah ada dalam diri manusia. Manusia saja yang tidak mau mengikuti fithrah ini. Khusus
bagi orang yang beriman momentum idul fithri ini seharusnya menjadikan kita kembali terlahir lagi, dan kembali ke fithrah yang hakiki itu lagi. Itulah tanda kemenangan jiwa yang sejati, kemenangan hati yang murni kembali lagi kepada keharibaan sang khaliq pencipta seluruh alam. Karena ke fithrah (Allah) itu sajalah kita akan kembali. Para ulama sepakat bahwa indikator kembali ke fithrah itu dapat dilakukan dengan cara selalu menjaga fisik dan jiwa dan hatinya dengan: Pertama hendaklah selalu bertaubat dan bertaqwa kepada Allah. Sebagai lambang memurnikan dan menjaga kembali komitmen iman dan janji kita kepada Allah. Karena sebaik-baik manusia adalah orang yang bersalah dan langsung bertaubat dengan kesalahannya itu, dan kembali bertaqwa kepada Allah. Kedua hendaklah selalu mendirikan shalat sebagai manifestasi dzikir dan ingatnya kita kepada Allah. Jadikanlah shalat sebagai kebutuhan kita untuk berkomunikasi dengan Allah. Disamping dia juga merupakan kewajiban kita sesuai dengan rukun Islam dan perintah Allah dan RasulNya. Mudah-mudahan usaha kita untuk mempertahan modal dasar iman dan amal shalih yang telah kita peroleh selama Ramadhan ini, merupakan indikator dan tandanya kita kembali ke fithrah kita, sebagai buah Ramadhan kita. Alangkah bahagianya jiwa kita kembali kepada keharibaan Allah. Sehingga kita menjadi orang yang kembali ke track atau jalan yang diridhai Allah. Semogalah kita selalu profesional, berintegritas dan amanah dalam melaksanakan dan menggapainya. Allah SWT maha tahu dengan suasana hati kita. Selamat Hari Raya Idul Fithri 1 Syawal 1435 H. Wallaahu a‘lam bishshawaab. y
7 | Buletin An-Nuur | Vol.53 Vol.51 /Tahun 06/ Syawal Sya’ban1435 1435--Agustus Juni 2014 2014
Pengajian
Galeri
Qiyamullail & Sahur
10 Terakhir Ramadhan
8 | Buletin An-Nuur | www.masjidannuur.com
Suasana sahur bersama
Tausiyah Ustadz H Jumharudin
Pengurus DKM Masjid An-Nuur Mengucapkan