An-Nuur www.masjidannuur.com
Ayo Makmurkan Masjid
Buletin
Masjid An-Nuur Perumahan Permata Timur Kalimalang Jakarta Timur
Qur’an & Hadits
QURBAN Al-Qur’an
Memahami Hikmah SAKIT
“Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertamatama menyerahkan diri (kepada Allah)” (QS Al-An’am: 162-163).
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Nabi SAW, bahwasanya Rasulullah bersabda: “Barang siapa mendapatkan kelapangan tetapi tidak berqurban, maka janganlah dia mendekati tempat shalat kami.” ”Empat macam hewan yang tidak boleh dijadikan kurban, yaitu: hewan yang tampak jelas butanya, tampak jelas sakitnya, tampak jelas pincangnya, dan hewan tua yang tidak bersumsum.” (Turmudzi, Ibnu Hibban)
I
nnaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun telah pulang ke rahmatullah Haji Ilham Mardjuki (72 tahun) ayah dari Ustad H Muhammad Arifin Ilham pada pukul 02.05 malam Kamis di Banjarmasin. Jenazah sang ayah dishalatkan di Masjid Al Jihad Cempaka, Banjarmasin, Kamis (4/9/2014) siang. Semoga Allah terima amalnya, ampuni dosanya dan dilapangkan dalam kuburnya, amin. sambung hlm 3
Dewan Penasehat: H Muhammad Bhakty Kasry | Pemimpin Redaksi: Emil Azman Sulthani | Redaktur: Fathurroji NK | Tim Redaksi: Syaiful Atmar, Dedeng Syahbudin | Photografer: Fathur | Desain & Layout: Langit Putera Cahya | Ditribusi : Tim DKM | Alamat Redaksi: Masjid An-Nuur Perum. Permata Timur Curug Kalimalang Pondok Kelapa Jakarta Timur 13450 | Telp. 021-86900849 | Faks. 021-86900877 | Email:
[email protected] | Website: www.masjidannuur.com
”Rasulullah memerintahkan kepadaku untuk mengurusi hewan kurbannya, membagi-bagikan dagingnya, kulit dan pakaiannya kepada orang-orang miskin, dan aku tidak diperbolehkan memberi sesuatu apapun dari hewan kurban (sebagai upah) kepada penyembelihnya.” (Muttafakun Alaih)
DAFTAR ISI : v Info Kegiatan - 2 v Pengajian - 3 v Nurani - 6 v Galeri - 8
1 | Buletin An-Nuur | Vol.55 /Tahun 06/ Dzul Hijah 1435 - Oktober 2014
Hadits
Info Kegiatan
Kegiatan Setahun 2014
1. Sholat Qiyamullail seminggu dua kali setiap Jumat dan Ahad dini hari. Imamnya; ustadz. H Hasanudin Sinaga SQ. ( imam tetap Masjid Istiqlal), Ustadz H. Nur Syarifudin Zaky SQ ( Al Hafiz, Qori Nasional), Ustadz H. Ali Imron, Ustadz Biron, dan Ustadz Tafsirudin. 2. Pengajian Dhuha setiap sebulan sekali. 3. Pengajian Tematik setiap malam Senin setelah Maghrib. 4. Dzikir dg ustadz HM Arifin Ilham setiap Sabtu awal bulan. 5. Pengajian al-Qur’an setiap hari Kamis setelah Isya’ (Pengajar Ustadz H. Nur Syarifudin Zaky) 6. Pengajian ibu-ibu Khoirunnisa setiap Jumat sore, Jumat pertama dan ketiga (Pengajar Ustadz H Ali Imron) 7. Santunan sembako setiap sebulan sekali. 8. Program santunan anak yatim. 9. Sunatan masal setahun sekali pada bulan Muharam. 10. Klinik sehat An-Nuur di buka setiap; Senin, Rabu dan Jumat pukul 16.30-20.00 wib 11. Yayasan Roudlatul Jannah (pelayanan kematian) 12. Setiap Ramadhan mengadakan buka bersama bersama kaum dhuafa & anak yatim sebulan penuh. 13. Setiap Ramadhan di hari ke 21 mengadakan sahur bersama (700-1000 nasi kotak) di sediakan oleh PT. Pandu Siwi Sentosa/donatur tetap ) 14. Setiap Ramadhan di 10 hari terakhir mengadakan shalat Qiyamullail plus sahur bersama. 15. Pengurus DKM An-Nuur (Sie peribadatan) menerima pengislaman para mualaf yang akan masuk Islam.
Laporan Keuangan AGUSTUS 2014 : Saldo awal Rp 78.900.069 Penerimaan Rp 31.147.902 Pengeluaran Rp 31.766.980 Saldo Akhir Rp 78.280.991
Peristiwa Penting
Bulan Dz. Hij jah
BANYAK peristiwa bersejarah yang terjadi pada bulan Dzul Hijjah ini. Beberapa peristiwa penting yang berlaku dalam sejarah Islam pada bulan ini antara lain:
01 02 03 04 05 06 07
Peristiwa Baiah Al-Aqabah (perjanjian setia Al Aqabah) pada tahun ke-13 selepas pelantikan Rasulullah menjadi nabi. Peperangan As Sawiq pada tahun kedua Hijrah, Nabi Muhammad keluar mengikuti kaum Abu Sya’ban yang memerangi penduduk pinggir kota Madinah. Kelahiran Ibrahim putera Nabi Muhammad pada tahun kelapan Hijrah, ibunya bernama Mariyah Al Qibtiyah. Pada tahun ke-10 Hijrah, Rasulullah mengerjakan ibadah Haji yang dikenali dengan Hajjatul Wada’.
Pada tahun 23 Hijrah, Khalifah Umar Al Khattab mati syahid dibunuh oleh Abu Lu’luah Al Majusi. Pelantikan Uthman bin ‘Affan sebagai khalifah oleh sebuah majlis Syura. Pelantikan Ali bin Abi Talib sebagai khalifah menggantikan Uthman bin Affan pada tahun 35 Hijrah
Struktur Organisasi Masjid An-Nuur Dewan Pembina dan Penasehat
AGENDA OKTOBER 2014 2 | Buletin An-Nuur | www.masjidannuur.com
Khotib Jumat Tanggal
Nama Khotib
03
H. HAZAIRIN
10
H. ASRIL AZIZ
17 24 31
H. MUHIDIN H. AFIF MUHADI AHMADI H. MARYONO
Pengajian Ahad Shubuh Tanggal
Nama Penceramah
05 12 19
H. ALI AHMADI H. DODDY ALJAMBARY H. ACH. BUKHORI MUSLIM
26
H. YUNUS YULIANZAM
PENGAJIAN TEMATIK AHAD
Nama Penceramah
01 (AKHLAK)
H. JUMHARUDIN
02 (SHIRAH)
H. AHMAD HATTA
03 (TAUHID) 04 (FIKIH)
H. KHUSNUL HAKIM H. JAELANI
Ketua : H Muhammad Bhakty Kasry Anggota : M Ichtiadi, Nuratim, Maryono Saliyam, Soewarno, Agus Herman Dewan Kemakmuran Masjid Ketua : Dedeng Syahbudin Wakil : Dadang S Munir Majelis Syariah: Sjaiful Atmar, Yan Kuryana, Emil Azman Sulthani Sekretariat/ Humas: Ketua : Harto Suwito Anggota : Nur Syamsi KEUANGAN: Ajie Kusumantoro, Ning Kuryana, Yanti Bambang PERIBADATAN: Ketua : Emil Azman Sulthani Anggota : Nugroho, Nur Syarifudin Zaky, M. Nurman, Syahrul Romdhon, Ahmad Ali Syuhada PEMBINAAN SOSIAL: Ketua : Alex BA Muharam Anggota : Liliek Ichtiadi, Satria, Solikhan, Dhani. SARANA PRASARANA: Bambang Widjanarko, Harry Utomo, Rojak, Joko Santoso, Dian Santosa, Adi Setiawan
sambungan dari hlm 1
”Jazaakumullaah, terima kasih kerelaan doa kalian untuk abah tersayang fillah. Mohon dimaafkan seluruh kesalahannya. Insya Allah shalat jenazah langsung setelah zhuhur berjamaah di Masjid Al Jihad Cempaka Banjarmasin, jazaakumullaah,” tulis Ustad Arifin dalam facebooknya. Sebelumnya, Haji Ilham dirawat di rumah sakit, selama menjalani pengobatan di rumah sakit banyak hikmah yang bisa dilakukan keluarga besarnya, salah satunya untuk mengingatkan kepada semua bahwa sakit adalah bagian dari rencana Allah untuk hamba-hambanya. Dalam pengajian bulanan yang diadakan di Masjid An-Nuur pada Sabtu pekan pertama bertepatan pada 11 Dzulqa’dah 1435/ 6 September 2014, dalam kesempatan itu, Ustadz Arifin membahas tema seputar Hikmah Sakit. Sakit, sebagaimana juga setiap ujian, bukan menguji ketangguhan dan kemampuan. Sebab sakit Allah beri sudah sesuai dengan takaran dan daya tahan setiap manusia. Sakit merupakan iradat Allah; manusia hanya bisa memohon untuk mampu menghadapinya. Sakit yang ada pada manusia juga sebagai qudratullaah, Allah telah menunjukkan kekuatannya dalam bentuk sakit pada manusia. Karena itu, manusia harus sadar akan adanya keterbatasan pada diri manusia. Sakit adalah jalan kenabian Ayub yang menyejarah. Kesabarannya yang lebih dari batas (disebut dalam
sebuah hadits 18 tahun menderita penyakit aneh) diabadikan jadi teladan semesta. Dan atas kenyataan sejarah tersebut, hari ini cobalah bercermin kepadanya. Bercerminlah kepada sosok-sosok mulia yang pernah juga sakit. Sakit, yang di ujung penggalan kehidupan mereka yang ditemukan adalah kemuliaan serta terus bertambah derajat kemuliaanya di mata Allah SWT. Sakit itu zikrullaah. Mereka yang menderitanya akan lebih sering dan syahdu menyebut Asma Allah dibanding ketika dalam sehatnya. Sakit itu istighfar. Dosa-dosa akan mudah teringat, jika datang sakit. Sehingga lisan terbimbing untuk mohon ampun. Sakit itu tauhid. Bukankah saat sedang hebat rasa sakit, kalimat thayyibat yang akan terus digetar? Sakit itu muhasabah. Dia yang sakit akan punya lebih banyak waktu untuk merenungi diri dalam sepi, menghitung-hitung bekal kembali. Sakit itu jihad. Dia yang sakit tak boleh menyerah kalah; diwajibkan terus berikhtiar, berjuang demi kesembuhannya. Bahkan sakit itu ilmu. Bukankah ketika sakit, dia akan memeriksa, berkonsultasi dan pada akhirnya merawat diri untuk berikutnya ada ilmu untuk tidak mudah kena sakit.
Sakit itu nasihat. Yang sakit mengingatkan si sehat untuk jaga diri. Yang sehat hibur si sakit agar mau bersabar. Allah cinta dan sayang keduanya. Sakit itu silaturrahiim. Saat jenguk, bukankah keluarga yang jarang datang akhirnya datang membesuk, penuh senyum dan rindu mesra? Karena itu pula sakit adalah perekat ukhuwwah. Sakit itu penggugur dosa. Barang haram tercelup di tubuh dilarutkan di dunia, anggota badan yang sakit dinyerikan dan dicuci-Nya. Sakit itu mustajab doa. Imam As-Suyuthi keliling kota mencari orang sakit lalu minta didoakan oleh mereka. Sakit itu salah satu keadaan yang menyulitkan syaitan; diajak maksiat tak mampu-tak mau; dosa lalu malah disesali kemudian diampuni. Sakit itu membuat sedikit tertawa dan banyak menangis; satu sikap keinsyafan yang disukai Nabi dan para makhluk langit. Sakit meningkatkan kualitas ibadah; rukuk-sujud lebih khusyuk, tashbih-istighfar lebih sering, tahiyyat-doa jadi lebih lama. Sakit itu memperbaiki akhlak; kesombongan terkikis, sifat tamak dipaksa tunduk, pribadi dibiasakan santun, lembut dan tawadhu’. Dan pada akhirnya sakit membawa kita untuk selalu ingat mati. Mengingat mati dan bersiap amal untuk menyambutnya, adalah pendongkrak derajat ketaqwaan. Karena itu mulailah belajar untuk tetap tersenyum dengan sakit.y
3 | Buletin An-Nuur | Vol.55 /Tahun 06/ Dzul Hijah 1435 - Oktober 2014
Pengajian
M
Amalan Membawa Sahabat ke Surga ada yang istimewa. Hari terakhir, Abdullah tak juga menemukan ibadah yang luar biasa dari si laki-laki yang berhasil meraih keutamaan syurga tersebut. Tiga hari terlewat tanpa menemukan jawaban apa pun. Bahkan, hampir saja Abdullah meremehkan amalan si penghuni syurga jika tak mendapat jawaban sebelum pamit. Ketika izin pulang, Abdullah mengakui maksudnya untuk mencari keutamaan amalan si laki-laki itu hingga beruntung menjadi salah satu penghuni syurga Allah yang dipenuhi segala kenikmatan. Kepada pria itu Abdullah berkata, “Apakah sebenarnya hingga kau mampu mencapai sesuatu yang dikatakan Rasulullah sebagai penghuni syurga?” tanyanya. Laki-laki itu pun tersenyum dan menjawab ringan, “Aku tidak memiliki amalan, kecuali semua yang telah engkau lihat selama tiga hari ini.” Jawabannya itu tak memuaskan hati Abdullah bin Amr. Namun, ketika Abdullah melangkah keluar dari rumah, laki-laki tersebut memanggilnya. Ia berkata kepada Abdullah, “Benar, amalanku
hanya yang engkau lihat. Hanya saja, aku tidak pernah berbuat curang dan palsu kepada seorang pun, baik kepada Muslimin ataupun selainnya. Aku juga tidak pernah iri ataupun hasad kepada seseorang atas karunia yang telah diberikan Allah kepadanya.” Mendengarnya perkataan tersebut, takjublah Abdullah bin Amr bin ‘Ash. Ia yakin sifat tak pernah iri, dengki, dan hasad membuat pria itu masuk syurga. Ia pun malu karena banyak dari Muslimin yang tak memperhatikan akhlak tersebut. Tak hanya ibadah semata yang mengantarkan manusia merasakan syurga Allah, tetapi juga amalan kebaikan, termasuk sifat dan akhlakul karimah. “Kemungkinan amalan inilah yang membuatmu mendapatkan derajat yang tinggi. Ini adalah amalan yang sangat sulit untuk dilakukan,” ujar Abdullah girang mendapat jawaban sekaligus pelajaran berharga. Berdasarkan kisah tersebut, banyak pelajaran yang dapat dipetik Muslimin. Sifat hasad, baik iri dan dengki, sangat dilarang dalam Islam.y
empertahankan amalan kebajikan secara terus menerus itu yang sulit, pasalnya godaan baik yang datang dari dalam diri maupun dari luar akan terus menggoda. Padahal istiqamah di jalan kebaikan merupakan amalan yang paling dicintai Allah. Pengajian pekanan di Masjid AnNuur pada Ahad, 19 Zulqa’dah 1435/ 14 September 2014 disampaikan oleh Ustadz H. Doddy AlJambary dengan mengambil tema mempertahankan amalan kebaikan secara istiqamah. Dari Aisyah RA. berkata : Nabi pernah ditanya, “Manakah amal yang paling dicintai Allah? Beliau bersabda :”Yang dilakukan secara terus menerus meskipun sedikit”. Beliau bersabda lagi :”Dan lakukanlah amal-amal itu, sekadar kalian sanggup melakukannya.” (HR. Bukhari). Dalam sebuah ayat juga dijelaskan, “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ”Tuhan kami ialah Allah”,
Berusaha Konsisten
dalam Istiqomah kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni syurga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-Ahqhaf [46]:13-14) Ustadz memberikan tips agar bisa tetap istiqamah, yaitu dengan
Belajar dari Nabi Ibrahim
P
engajian pekanan di Masjid An-Nuur pada Ahad, 28 Zulqa’dah 1435/ 21 September 2014 disampaikan oleh Ustadz H. M. Subhan dengan mengambil tema belajar dari ketauhidan pada diri Nabi Ibrahim AS. Dalam Al-Qur’an, surah Ibrahim(14):37 tersirat bahwa situs suci Ka’bah telah ada sewaktu Nabi Ibrahim menempatkan Siti Hajar dan bayi Ismail di lokasi tersebut. “Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempat-
kan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ….” Adanya sa’i antara bukit Shafa dan Marwah tujuh kali putaran bolak balik adalah mengikuti jejak Siti Hajar yang berlari-lari kecil antara dua bukit itu mencari air untuk bayinya Ismail yang sedang kehausan. Jibril datang menggali zam-zam di tumit Ismail. Sejak itu air zam-zam memancar menjadi mata air yang tak pernah
menghidupkan sunnah Rasulullah, menghidupkan Al-Quran dengan cara membaca, mengkaji dan mengamlkannya. Tips berikutnya adalah konsisten dalam menjalankan amalan, banyak mengkaji kisah-kisah orang shaleh, selektif dalam memilih teman, dan berdoa untuk diberi keistiqamahan dalam beramal baik.y kering hingga sekarang. Menurut Ustadz Subhan, Nabi Ibrahim mendapat gelar khalilullah dari Allah disebabkan begitu tingginya derajat Nabi Ibrahim di sisi Allah, sehingga Allah SWT tidak ragu untuk untuk menjadikan Ibrahim sebagai teman kesayangan Allah (khalilullah). Allah SWT Berfirman: “Dan Allah SWT mengambil Ibrahim menjadi teman kesayangan-Nya (khalilullah).” (QS. An-Nisa(4): 125) Ustadz Subhan juga menjelaskan bahwa apa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim dalam setiap pekerjaan selalu ditujukan untuk Allah SWT semata. Belajar dari kisah Nabi Ibrahim, dan kedekatannya kepada Allah, sehingga Allah selalu memberikan petunjuk. Apa yang telah dikisahkan pada diri Nabi Ibrahim, hendaknya menjadi pelajaran dan hikmah bagi kita untuk bermujahadah dalam tiga hal, yakni mujahadah niat, mujahadah ilmu dan mujahadah amal. “Jika kita bermujahadah, Allah akan memberikan petunjuk serta memberi pertolongan pada kita,” tuturnya.y
5 | Buletin An-Nuur | Vol.55 /Tahun 06/ Dzul Hijah 1435 - Oktober 2014
4 | Buletin An-Nuur | www.masjidannuur.com
P
engajian pekanan pada Ahad 12 Dzulqa’dah 1435/ 7 September 2014 di Masjid An-Nuur disampaikan oleh Ustadz H Fauzi Nur Wahid dengan mengambil tema manusia yang dijamin masuk syurga. Dalam pengajian itu, Ustadz Fauzi mengisahkan sosok sahabat yang dijamin masuk surga karena tidak pernah hasad, iri dan dengki. Pada suatu majelis ta’lim, Rasulullah mengatakan, “Akan datang kepada kalian sekarang ini seorang laki-laki penghuni syurga.” Para sahabat pun bertanya-tanya siapa gerangan sang penghuni syurga itu. Apakah dia sahabat yang paling rajin shalatnya atau yang paling rajin puasanya? Atau yang paling banyak sedekahnya atau mungkin yang tak pernah absen dalam berjihad? Setelah itu, para sahabat melihat seorang laki-laki Anshar dengan wajah basah. Tangannya menjinjing sepasang sandal jepit. Tak ada yang spesial secara fisik. Para sahabat pun bertanya-tanya mengapa laki-laki tersebut menjadi penghuni syurga. Hingga peristiwa itu berulang hingga ketiga kalinya, Rasulullah mengucapkan hal yang sama. Namun, tetap saja yang muncul laki-laki tadi. Salah satu sahabat yang amat penasaran, yakni Abdullah bin Amr bin ‘Ash, memilih inisiatif untuk mencari tahu sendiri. Ia mengikuti si laki-laki penghuni syurga. Ia pun membuntutinya hingga tiba di rumah laki-laki itu. Abdullah pun menyapa pria tersebut dan bermaksud meminta izin untuk menginap di rumahnya. Si penghuni syurga tersebut dengan senang hati menyambut Abdullah. “Tentu, silakan,” ujarnya gembira. Selama tiga hari tinggal di sana, Abdullah mengamati setiap ibadah dan amalan yang dilakukan si calon penghuni surga. Hari pertama, Abdullah tak menemukan adanya amalan spesial dari laki-laki itu. Hari kedua, ibadahnya masih sama, tak
Pelatihan
Ruqyah Mandiri
T
erkadang manusia untuk bisa mempertahankan hidupnya agar menjadi sukses dibarengi dengan kegiatan melalui jalan ghaib atau mistis yang tidak syar’i. Jika hal ini terjadi maka jiwa manusia sudah terkotori dengan praktik yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, untuk itu harus dimushahkan. Salah satunya dengan cara ruqyah. Tepatnya di Masjid An-Nuur pada Ahad, 28 Zulqa’dah 1435/ 21 Septem-
ber 2014 diselenggarakan pelatihan ruqyah mandiri oleh Ustadz H. Adam Amrullah. Peserta nampak antusias, jumlah jamaah yang datang pun lebih dari 100 orang. Dalam paparannya, Ustadz Adam menjelaskan pentingnya ruqyah mandiri ini, di antaranya adalah karena ustadz tidak bisa menyembuhkan kecuali Allah saja yang bisa menyembuhkan. Ustadz hanya sebagai perantara dalam menyembuhkan suatu penyakit
seseorang. Sebelum melakukan ruqyah hendaknya menyiapkan tempat, ruhani dan jasmani kita serta memperhatikan adab-adab dalam berdo’a atau adab bagaimana saat kita meminta kepada Allah. Semua bendabenda yang mengandung kesyirikan harus dimusnahkan terlebih dahulu. Tata cara memulai Ruqyah Mandiri jika kondisi darurat, maka cukup melakukan tiga hal, yakni Berwudhu untuk mensucikan jasmani kita, untuk lebih sempurna mandilah agar hati sejuk dan lembut. Shalat Sunnah Mutlak untuk memohon pertolongan kepada Allah baik di sujud terakhir atau selepas shalat. Mengucapkan Ta’awudz, Basmallah, Beristighfar dan Shalawat Nabi. Selain itu memohon kekuatan kepada Allah, dengan membaca salah satu do’a sebagai berikut: La Hawla walaa Quwwata Illaa Billaahil ‘aliyyil ‘Azhiim, Hasbunallaah wani’mal wakiil ni’mal maulaa wanni’man nashiir, dan Bismilaahi ladzii laayadhuru ma’asmihi syaiun fil ardhi walaa fissamaa’ wahuwas samii’un ‘aliim.y
6 | Buletin An-Nuur | www.masjidannuur.com
K
etika manusia semakin merasa dekat dengan Allah maka ia akan merasa selalu diawasi dan merasa di sekelilingnya selalu bersama Allah. Inilah manusia yang merasakan nikmatnya bersama Allah, ketika Allah berada didekatnya. Pengajian pekanan yang dilaksanakan pada Ahad 17 Agustus 2014 di Masjid An-Nuur disampaikan oleh Ustadz H. Kemal Syah yang saat itu mengambil tema seputar ‘Mengingat Allah di mana saja’. Untuk bisa mendekatkan diri kepada Allah, seseorang harus berusaha setiap saat mengingat Allah. Sebab bagaimana akan merasa dekat dengan Allah jika tak ada kedekatan dalam dirinya kepada Sang Khaliq. Jika ingat maka aka nada kedekatan, tapi jika tidak ingat maka kedekatan itu akan sirna. Kedekatan kepada Allah harus tercemin dalam hati, ucapan dan fiki-
Hati Ingat Allah ran. Ketiganya ini harus saling berkait, hati yang selalu terisi akan Allah maka akan tercermin dalam setiap ucapan dan fikirannya. Hati yang ingat Allah akan menghasilkan ucapan yang baik dan pemikiran yang baik pula. Sebaliknya, jika hati yang kotor tidak pernah diisi dengan Allah, maka ia akan tercermin dari ucapan yang
tidak mencerminkan kebersihan hati dan pikiran. Untuk menjadikan hati, ucapan dan pikiran yang selalu ingat Allah, tidaklah mudah karena setan selalu menggoda setiap saatnya. “Untuk itu manusia harus terus berusaha ingat kepada Allah agar setan tidak bisa menggoda kita,” katanya.y
Haji, Qurban &
Nurani
Kerelaan di Jalan Allah Diasuh Oleh: H Emil Azman Sulthani (Penanggung Jawab Sie Peribadatan)
A
llah SWT dalam QS Al Baqarah (2): 196 berfirman, “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah … “. Demikianlah seharusnya niat yang ditancapkan di dalam hati oleh para hujaj yang akan melaksanakan ibadah haji pada tahun ini. Dengan memasang niat karena Allah, maka segala upaya dan usaha pengorbanan yang telah dilakukan sebelum menunaikan ibadah haji ini, mudah-mudahan akan berbuah ibadah yang berkualitas tinggi. Calon jamaah haji di Indonesia telah menunggu lama dari daftar tunggu keberangkatan yang ada menurut daerah masing-masing, mempersiapkan fisik dan mental untuk berpisah dengan keluarga, famili dan handai taulan, pekerjaan dan profesi, serta kampung halaman dalam waktu lebih kurang empat puluh hari. Belum lagi persiapan finansial dan harta berupa biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) yang harus dilunasi, cadangan uang untuk keperluan keluarga yang ditinggalkan serta untuk dibawa sekadar persiapan di Mekkah dan Madinah dan sebagainya. Kalaulah niat ini tidak karena Allah dan perkenan serta izin Allah maka mustahil dan siasialah pelaksanaan ibadah haji ini. Mereka juga rela berdesakan dengan jutaan manusia dalam menunaikan thawaf, sa’i dan melontar jumrah, sambil mengumandangkan kalimat talbiyah “labbaik Allaahumma labbaik”, “Aku datang ya Allah memenuhi panggilanMu”. Bahkan tidak jarang yang kembali tinggal nama, karena mereka telah mengorbankan jiwa dan nyawanya. Inilah nilai hakiki dari ibadah haji sejati dan sesungguhnya, yaitu menanamkan kerelaan untuk berkorban di
jalan Allah, sebagaimana juga prinsip semua ibadah lainnya yang bermuara kepada ketundukan kepada Allah dan cinta berkorban di jalan Allah. Dalam bahasa lainnya disebut dengan istilah lil Allaahi ta’alaa atau karena Allah itu. Bagi kita kaum muslimin yang tidak mendapat kesempatan berhaji tahun ini atau yang berada di tanah air, masing-masing juga dituntut untuk melakukan penyembelihan hewan qurban. Bahkan nabi dalam salah haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Majah berkata: “Barangsiapa yang memiliki kelapangan namun dia enggan untuk berqurban, maka janganlah dia mendekati tempattempat ibadah kami”. Jadi berqurban itu disamping dia menjadi syari’at di dalam ajaran Islam, juga merupakan simbol atau syi’ar, serta merupakan spirit yang harus dimiliki oleh setiap orang yang mengaku dirinya beragama Islam untuk melaksanakan perintah Allah. Dapat dibayangkan apabila semangat dan solidaritas berqurban ini dijalankan oleh seluruh umat Islam di dunia baik yang tidak berhaji maupun yang berhaji, betapa ruh kerelaan berqurban ini akan menggema ke seluruh dunia, sehingga akan berdampak meningkatkan ukhuwah Islamiyah kaum muslimin. Dalam era modern sekarang ini semangat inilah yang sudah mulai memudar ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Orang kini berkerja untuk kepentingan diri sendiri tanpa peduli orang lain. Segala sesuatu dihargai secara materi, kapitalisme global sebagai induk individualisme dan materialisme telah menguasai kehidupan umat manusia, termasuk umat Islam, Hari ini orang berfikir bukan
untuk berqurban, sebaliknya mencari mangsa untuk dikorbankan. Inilah ironisnya, sementara musibah datang silih berganti, banyak korban berjatuhan. Kita harus bertanya kepada diri sendiri, kepada masyarakat, bangsa dan negara, pasti ada yang salah dalam hidup kita hari ini, sehingga Allah tidak menurunkan rahmat, berkat dan nikmat serta pertolonganNya kepada kita (lihat QS Al A’raaf(7): 96). Ibadah haji dan qurban merupakan sarana untuk membina intelektualitas, kesadaran dan kecintaan manusia kepada kebenaran. Ibadah haji dan qurban juga mengandung nilai-nilai edukatif, yang membawa jiwa manusia mantap dan konsisten dalam menegakkan kebenaran, seperti yang telah dicontohkan oleh nabi Allah Ibrahim dan Ismail AS. Rasulullah SAW menyebutkan ada dua cirri yang menonjol dalam esensi haji dan qurban, yaitu afsus salaam dan ith’aamuth tha’aam. Afsus salaam adalah menyebarkan salam kedamaian ke seluruh manusia. Dia tempat orang bertanya karena ke’aliman dan keintelektualitasannya. Sedangkan ith’aamuth tha’aam adalah dermawan, memiliki jiwa solidaritas sosial yang tinggi, suka membantu, peduli terhadap sesama dan lingkungan dan sadar akan harta yang dimiliki adalah kepunyaan Allah dan harus disalurkan kepada yang berhak. Semogalah kita dapat mengambil iktibar dan pelajaran yang sebanyak-banyaknya hakikat pelaksanaan ibadah haji dan qurban ini, ketimbang hanya memperhatikan gengsi gelar haji, atribut-atribut haji dan qurban serta seremonialnya saja . Wallaahu a’lam bishshawaab.y
7 | Buletin An-Nuur | Vol.55 Vol.51 /Tahun 06/ Dzul Sya’ban Hijah 1435 1435 - Juni - Oktober 2014 2014
Pengajian
Galeri
1
8 | Buletin An-Nuur | www.masjidannuur.com
3
2
4
6
KETERANGAN FOTO: 1) Masjdi An-Nuur kedatangan tamu jamaah dari Pabatu, Medan. 2) Ustadz H Fauzi usai memberikan ceramah di Masjid An-Nuur. 3) Peserta Ruqyah Mandiri di Masjid An-Nuur 4) Peserta Ruqyah Mandiri di Masjid An-Nuur 5) Jamaah pegajian bulanan Masjid An-Nuur dengan Ustadz HM Arifin Ilham. 6) Peserta sedang melakukan registrasi Ruqyah Mandiri. 7) Prosesi masuk Islam, saudari Yohana Fajar Muryani berubah nama Alifah Fajar Muryani
5
7