An-Nuur www.masjidannuur.com
Ayo Makmurkan Masjid
Buletin
Masjid An-Nuur Perumahan Permata Timur Kalimalang Jakarta Timur
Majalah Masjid
Qur’an & Hadits
Memakmurkan masjid
Masjid An-Nuur
M
Juara Tiga
asjid An-Nuur kembali menorehkan sejarah tinta emasnya. Dalam ulang tahun ke-40 Dewan Masjid Indonesia (DMI), DMI menggelar lomba Binaaul Masaajid se DKI Jakarta. Tahun ini, Masjid An-Nuur mendapatkan peng hargaan sebagai Juara Ketiga Lomba binaul masjid se DKI Jakarta. Sebelumnya, tahun 2010 Masjid An-Nuur mendapatkan Juara Kedua Binaaul Masaajid se Jakarta Timur.
Se-Jakarta
Hadits “Barangsiapa membangun masjid - karena mengharap wajah Allah - maka Allah akan membangunkan untuknya yang semisalnya di dalam surga.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim) “Barangsiapa membangun sebuah masjid karena/untuk Allah walau seukuran sarang (kandang) burung atau lebih kecil dari itu, maka Allah akan membangunkan untuknya rumah di dalam surga.” (HR. Ibnu Majah dan al-Baihaqi) “Tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjidnya dan yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah)
... bersambung hal. 3
Dewan Penasehat: DR H Muhammad Bhakty Kasry | Pemimpin Redaksi: Emil Azman Sulthani | Redaktur: Fathurroji NK | Tim Redaksi: Syaiful Atmar, Alex Muharam | Photografer: Fathur & Thaif | Desain & Layout: Langit Putera Cahya | Ditribusi : Muhammad Thaif | Alamat Redaksi: Masjid An-Nuur Perum. Permata Timur Curug Kalimalang Pondok Kelapa Jakarta Timur 13450 | Telp. 021-86900849 | Faks. 021-86900877 | Email:
[email protected] | Website: www.masjidannuur.com
- Info Kegiatan - 2 - Pengajian - 3 - Nurani | Suara Jamaah - 6 - Jejak Rasul | Sahabat - 7 - Galeri- 8
1 | Buletin An-Nuur | Vol.28 /Tahun 03/ Sya’ban 1433 - Juli 2012
Al-Qur’an “Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan sholat, menuaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orangorang yang diharapkan terma suk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. atTaubah: 18)
Info Kegiatan
Kegiatan Setahun 2012
2 | Buletin An-Nuur | Vol.28 /Tahun 03/ Sya’ban 1433 - Juli 2012
1. Sholat Qiyamullail seminggu dua kali setiap Jumat dan Ahad dini hari. Imamnya; ustadz. H Hasanudin Sinaga SQ. ( imam tetap Masjid Istiqlal), Ustadz H. Nur Syarifudin Zaky SQ ( Al Hafiz, Qori Nasional), Ustadz H. Ali Imron, Ustadz Biron, dan Ustadz Tafsirudin. 2. Pengajian Dhuha setiap sebulan sekali. 3. Dzikir bersama ustadz HM Arifin Ilham setiap Sabtu awal bulan. 4. Pengajian al-Qur’an setiap hari Kamis setelah Isya’ (Pengajar Ustadz H. Nur Syarifudin Zaky) 5. Pengajian ibu-ibu Khoirunnisa setiap Jumat sore, Jumat pertama dan ketiga (Pengajar Ustadz H Ali Imron) 6. Santunan sembako setiap sebulan sekali. 7. Program santunan anak yatim. 8. Sunatan masal setahun sekali pada bulan Muharam. 9. Klinik sehat An-Nuur di buka setiap; Senin, Rabu dan Jumat pukul 16.30-20.00 wib 10. Yayasan Roudlatul Jannah (pelayanan kematian) 11. Setiap Ramadhan mengadakan buka bersama bersama kaum dhuafa & anak yatim sebulan penuh. 12. Setiap Ramadhan di hari ke 21 mengadakan sahur bersama (700-1000 nasi kotak) di sediakan oleh PT. Pandu Siwi Sentosa/donatur tetap ) 13. Setiap Ramadhan di 10 hari terakhir mengadakan shalat Qiyamullail plus sahur bersama. 14. Pengurus DKM An-Nuur (Sie peribadatan) menerima pengislaman para mualaf yang akan masuk Islam.
Laporan Keuangan Per JUNI 2012: Saldo awal Rp 38.738.385 Total Penerimaan Rp 23.062.000 Total Pengeluaran Rp 21.073.500 Saldo Akhir per JUNI Rp 40.726.885
AGENDA JULI 2012 Khotib Jumat Tanggal
Nama Khotib
06
H. Ahmad Kosasi
13
H. Waliyul Amri
20 27
H. Abdullah Hafidzi H. Asrori Adnan
Penceramah Pengajian Shubuh Tanggal
Nama Penceramah
01
H. Syofwan Jauhari
08
H. Tengku Zulkarnain
Peristiwa
Bulan Sya’ban BANYAK peristiwa bersejarah yang terjadi pada bulan Sya’ban ini. Beberapa peristiwa penting yang berlaku dalam sejarah Islam pada bulan ini antara lain:
01
Perubahan arah kiblat umat Islam dari Masjidil Aqsho ke arah Masjidil Haram, yang sebelumnya ketika umat Islam berada di Kota Madinah melakukan shalat, kiblatnya mengarah ke arah Baitul Maqdis.
02 03
. Segala amal manusia dalam jangka waktu satu tahun dilaporkan kehadirat Allah SWT. Perang Zat al-Riqa’. Dalam pertempuran ini 400 tentara Islam menghadapi kekuatan Banu Muharib dan Banu Tha’labah di Zat al-Riqa’. Perang ini pada Sya’ban tahun ke-4 Hijrah.
04 05
Peristiwa turunnya ayat perintah membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW. Peristiwa malam nisfu Sya’ban. Suatu malam Allah SWT menurunkan rahmat dan ampunannya kepada hambanya.
Struktur Organisasi Masjid An-Nuur Dewan Pembina dan Penasehat Ketua : H Muhammad Bhakty Kasry Anggota : Ichtiadi, Nuratim, Herman Agus, Suwitno Adi, Sri Widodo, Dimas, Iqbal, Bambang Bintarno, Yan Kuryana dan Maryono Dewan Kemakmuran Masjid Ketua: Alex BA Muharam Wakil: Sjaiful Atmar, Sekretaris I : Muhammad To’if, Sekretaris II : Nurman dan Bendahara : Dadang S Munir Sie Sarana & Prasarana. Penanggung jawab: Bambang Widjanarko. Anggota : Wisnu Sie Peribadatan. Penanggung jawab : Emil Azman. Anggota: Syamsudin, Nurman, Syahrul Romdhon dan Syuhada Sie Sosial & Kemasyarakatan. Penanggung jawab : Yanti Bambang. Anggota : Lehan, Ning Kuryana, dan Yati Sie Pendidikan & Dakwah: Penanggung jawab: Liliek Ichtiadi Anggota : Nunuk Wisnu
15
H. Abdullah Hafidzi
22
H. Ali Ahmadi
Sie Pendanaan. Penanggung jawab : Ajie K. Anggota : Hj Elin Susemsiati
29
TAHAJUD
Remaja Masjid : Herdiani Dwi Putri
Penceramah Pengajian Dhuha Tanggal 15
Nama Penceramah H. FAUZAN ROYANI
Baitul Mal wa Tamwil (BMT). Penanggung jawab : Yan Kuryana UPZIS. Penanggung jawab: Maryono Saliyam Marbot: Rojak, Dian Santosa, Joko Santoso dan Adi Setiawan
Pengajian
Sambungan Halaman Cover Masjid An-Nuur yang berada di Kompleks Perumahan Permata Timur I Kalimalang Jakarta Timur, merupakan masjid yang memiliki program shalat tahajud berjamaah setiap hari Jumat dan Ahad. Selain itu pengajian pekanan yang rutin diadakan di mas jid ini. Menurut Ketua Dewan Pembina DKM Masjid An-Nuur, H.M. Bhakty Kasry, dirinya bersyukur Masjid AnNuur mendapatkan penghargaan lagi. “Semua ini berkat kepedulian para jama’ah yang terus meramaikan masjid ini,” katanya. Penghargaan dari DMI ini sekali gus sebagai penyemangat para pengurus untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan kualitas program masjid ini. “Semoga ini menjadi amal ibadah kita untuk menuju akhirat kelak, amin,” tuturnya. Sementara itu Ketua DKM Masjid An-Nuur H. Alex BA Muharam merasa bersyukur bahwa Masjid An-Nuur mampu meningkatkan kualitas programnya, sehingga masjid ini naik peringkatnya dari juara kedua se Jakarta Timur meningkat menjadi juara ketiga
se DKI Jakarta. “Semoga kegiatan yang ada di masjid ini benar-benar bisa memberikan dampak positif bagi pribadi para jama’ahnya,” katanya. Milad DMI ke-40 ini bertepatan dengan HUT DKI Jakarta ke 485 yang jatuh pada tanggal 22 Juni. Acara
dihadiri Wakil Ketua DMI Pusat, KH Masdar Farid Mas’udi dan Wakil Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata, H. Sukesti Martono. Sementara itu Wakil Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata, H. Sukesti Martono menjelaskan, DKI Jakarta yang saat ini berusia 485 tahun adalah kota dengan beribu-ribu masjid. Sebab di DKI Jakarta saja terdapat 3.148 masjid, 5.648 mushola, 5.584 majelis taklim, 1.018 ormas Islam, 385 kelompok kesenian Islam dan 41 radio dakwah Islam. “Fungsi masjid tidak hanya sebagai pusat ibadah saja, tetapi juga pengembangan masyarakat, persatuan umat, pendidikan dan problematika masalah sosial umat Islam serta untuk memperbaiki akhlak umat dalam dimensi kehidupan,” ujar Sukesti. Memperingati Milad ke 40 ini, DMI DKI Jakarta mengadakan kegiatan seperti lomba binaaul masaajid untuk masjid masyarakat dan sekolah, work shop koperasi dan manajemen masjid, pelatihan imam dan khatib, dan akan memperbaiki pengeras suara di 1.000 masjid se DKI Jakarta.v
O
rang beriman merespon kebaikan dengan cepat, sebaliknya orang yang hatinya kotor merespon kebaikan butuh waktu agak lama. Orang yang beriman merespon kebaikan lebih cepat dari pada akal. Ia cepat merespon saat hati dekat dengan Allah. Pengajian pekanan yang diselenggarakan pada 17 Juni 2012 ini menghadirkan Ustadz H. M. Thamrin. Dalam kesempatan itu, ustadz mengupas seputar respon cepat dari keimanan. Keimanan yang baik akan terrefleksikan dalam gerak wudhu dan
shalat. Wudhunya yang baik maka seluruh organ tubuh yang terkena air wudhu akan diaplikasikan dalam bentuk kebaikan. Wajah untuk menghadap yang baik saja, tangan untuk menolong orang, kaki untuk berjalan ke jalan yang baik. Nilai-nilai kebaikan yang tercermin dari wudhu ini juga dilanjutkan dalam gerakan shalat yang khusyuk. Shalat yang dilakukan dengan penuh kekhusyukan akan membawa seseorang pada perbuatan baik. Karena shalat mampu mencegah dari keji dan kemunkaran. Jika seseorang yang shalat namun setiap hari berbuat kemunkaran maka
shalatnya belum baik, karena belum memberikan perubahan kepada si pelaku. “Semoga kita termasuk orang yang cepat merepon kebaikan di banding kejelekan,”katanya. Pada kesempatan shubuh ini, Masjid An-Nuur kedatangan tamu jamaah dari Wasilah Shubuh pimpinan Ustadz H Ishak Iskandar. Mereka mengikuti shalat berjamaah di Masjid An-Nuur plus mendengarkan pengajian mingguan hingga jam 06.00. Wasilah Shubuh merupakan komunitas pecinta shalat shubuh berjamaah yang berpindah-pindah masjid, tujuannya adalah meramaikan rumah Allah di waktu shubuh.v
3 | Buletin An-Nuur | Vol.28 /Tahun 03/ Sya’ban 1433 - Juli 2012
Iman Merespon Kebaikan
Pengajian
Doa Berjamaah Lekas Terkabul D
4 | Buletin An-Nuur | Vol.28 /Tahun 03/ Sya’ban 1433 - Juli 2012
oa adalah perisai bagi umat Islam. Melalui doa, Mukmin melakukan penyerahan diri kepada Sang Ilahi. Karena itu, berdoa harus dibarengi dengan kesungguhan dan keyakinan akan terkabulnya doa. Dalam sebuah pengajian bulanan yang digelar DKM Masjid An-Nuur pada 2 Juni 2012 atau setiap pekan pertama pada setiap bulan. Para jamaah nampak antusias mengikuti rangkaian tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz HM Arifin Ilham. Gerak orang beriman adalah doa. Orang beriman yakin bahwa semua keadaan dalam genggaman Allah, karena Dia yang menentukan segalanya. Itulah yang membuat seluruh gerak orang beriman itu adalah doa. Doa berasal dari kata dari da’a yang berarti memanggil memohon pertolongan Allah. Segala peristiwa yang ada disandarkan kepada Allah semata. “Dalam Al-Quran sendiri penuh muatan doa. Banyak kisah
tentang doa-doa para Nabi,” terangnya. Ustad Arifin menambahkan, karenanya tak heran jika Allah memerintahkan hambanya untuk berdoa. Doa setiap Muslim selalu dijawab, ada yang langsung di dunia dan dijawab di akhirat kelak. Doa akan menjadi mustajabah jika dilakukan secara berjamaah. Jika kita doa, yang lain mengaminkan doa-doa kita, maka Allah akan menjawabnya. Karena itu ada berkah dalam jamaah saat berdoa dimunajatkan. Apa yang menjadi janji Allah tidak akan pernah Allah ingkari. Semua doa-doa dijawab oleh Allah. Karena itu doa berulang-ulang bukan menjadi masalah, justru Allah senang dengan hamba yang meminta-minta hanya kepada Allah. Sebaliknya, Allah tidak suka hambanya yang meminta kepada makhluk-Nya. ”Doa itu harus diikui dengan keya-
kinan bahwa doa akan dikabulkan oleh Allah. Allah akan menghormati orang yang berdoa, bahkan Allah akan mengubah qadha dari seseorang dengan doa-doanya,” katanya. Terkait doa yang lebih baik dilakukan secara berjamaah. Suatu waktu, ketika Ali bin Abi Thalib berdoa untuk jamaah tapi memakai kalimat untuk dirinya sendiri, maka Rasulullah menegurnya, Rasul menyuruh berdoa untuk jamaahnya juga. Setelah menguraikan tentang doa, Ustadz Arifin pun mengawali dzikirnya hingga menjelang waktu shalat Isya’ tiba. Semoga doa-doa jamaah Masjid An-Nuur dikabulkan oleh Allah, amin.v
Pernikahan di Bawah Tangan
P
ersoalan hukum di masyarakat tak akan pernah usai. Salah satunya adalah masalah hukum pernikahan nikah di bawah tangan. Kasus ini banyak terjadi di masyarakat, dan masih banyak masyarakat yang belum paham hukumnya. Dalam pengajian pekanan yang digelar di Masjid An-Nuur pada 24 Juni 2012 lalu, Ustadz H Mas’adi Sulthani menjelaskan terkait hukum pernikahan di bawah tangan. Penyampaian Ustadz Mas’adi mengacu pada fatwa MUI tahun 2006 dan tahun 2008 terkait ijtima ulama yang menyatakan bahwa nikah di bawah tangan hukumnya adalah sah. Menurut para ulama, pernikahan tersebut sah apabila telah memenuhi syarat dan rukun menikah, seperti yang diatur dalam ajaran agama Islam. Meski sah, pernikahan itu bisa halal, tetapi bisa juga menjadi haram.
Pernikahan sah dan halal apabila tidak menimbulkan korban atau kerugian bagi kedua belah pihak. Namun, pernikahan sah bisa menjadi haram apabila menimbulkan korban. Pernikahan di bawah tangan itu dari hukum syari sah, namun ia belum tercatatkan dalam administrasi negara, sehingga tidak ada catatan akte nikah. Bila tidak tercatat di KUA akan rentan terjadi perpisahan. Ustad Ma’adi berharap agar umat Islam tidak melakukan pernikahan di bawah tangan. Hal ini untuk menjaga kebaikan antara keduanya dan hubungan keduanya tercatat secara sah di catatan negara. Jika terlanjur melakukan peernikahan di bawah tangan, Ustadz Mas'adi menganjurkan agar mereka meminta
surat isbat nikah, di mana kekuatan hukumnya sama dengan kekuatan hukum akte nikah. "Dalam hukum Islam yang penting bukan hanya normatifnya tapi juga maqosid dari hukum itu sendiri," jelasnya. v
Pengajian
Menjaga Shalat
Tetap Khusyuk
nya dinaiki cucunya, bahkan pernah mempercepat shalat saat mendengar tangisan bayi. Menurut Al-Qurthubi mengatakan bahwa khusyu adalah suasana di dalam jiwa yang tertampakkan pada anggota tubuhnya berupa ketenangan dan ketundukan. Sedangkan Ibnu Qatadah mengatakan bahwa khusyu di dalam hati berupa rasa takut dan memejamkan mata ketika shalat. Sedangkan hukum khusyu adalah sunnah. Menurut jumhur ulama, sah orang yang di dalam shalatnya memikirkan urusan-urusan duniawi selama dia tetap melakukan gerakangerakan shalatnya secara baik.v
Sebab Hati Bercahaya
H
ati yang hidup akan dipancarkan pada wajah yang berseriseri, sebaliknya hati yang mati akan ditunjukkan dengan wajah yang muram. Hati yang hidup akan mudah menerima hidayah Allah, sedangkan hati yang mati sulit melakukan kebaikan. Hati yang hidup akan senang membicarakan persoalan akhirat, sedangkan hati mati lebih suka membicarakan masalah dunia.
Pada pengajian pekanan yang diselenggarakan pada tanggal 3 Juni 2012 ba’da Shubuh, pengajian diisi oleh Ustadz H Kemal Syah. Menurut Ustadz Kemal, Nabi Muhammad SAW hatinya adalah ajaran Allah SWT. Kebaikan yang pernah Nabi lakukan tidak pernah ia hitung, melainkan jika ada dosa nabi akan terus mengingatnya dan menangis meminta ampunan kepada Allah. Ustadz Kemal menyitir pemikiran Abdullah bin Mas’ud, bahwa ada
empat hal yang membuat hati menjadi gelap, yaitu perut kenyang tidak beraturan, bersahabat dengan orang lalim dan penghianat, melupakan dosa masa lalu, dan memiliki panjang angan-angan. Sedangkan empat hal yang membuat hati bercahaya adalah perut lapat karena puasa, bersahabat dengan orang sholeh, mengingat dosa lalu dan memperbaikinya, dan tidak berangan-angan yang tidak mungkin dilakukan. “Allah telah banyak memberikan nikmat kepada kita, dan kita tidak bisa menghitungnya karena saking banyaknya nikmat Allah. Karena itu, setiap saat kita wajib bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepada kita, semoga kita bisa tetap mensyukuri nikmat Allah, amin,” tuturnya.v
5 | Buletin An-Nuur | Vol.28 /Tahun 03/ Sya’ban 1433 - Juli 2012
K
husyuk dalam shalat bagian dari sunnah bukan rukun atau wajib. jika khusyuk diwajibkan, maka banyak sekali shalat umat Islam tidak syah, karena tidak khusyuk dalam shalat. Dalam pengajian pekanan yang diselenggarakan pada 10 Juni 2012 lalu, Masjid An-Nuur mengundang penceramah Ibnu Rahman Al-Bughuri berbicara tentang shalat khusyuk. Rujukan shalat umat Islam hanya kepada Rasulullah SAW. Karena itulah shalat Rasulullah bukan seperti meditasi atau yoga yang mencoba tidak berinteraksi dengan sekelilingnya. Jika seperti itu, berat sekali shalat umat Islam. Menurut Ustadz Ibnu Rahman, Rasulullah shalat selalu dalam keadaan sadar akan sekelilingnya. Khusyuk
bukan berarti pindah ke alam yang lain. “Rasul shalat seratus persen sadar,” terang Ustadz. Khusyuk dalam shalat bukan merupakan rukun dan wajibnya shalat. Sebab tidak ada orang yang khusyuk seperti Rasulullah. Makanya jika ada pelatihan shalat yang sampai mengarahkan jamaahnya tidak sadar akan sekelilingnya itu sudah tidak mengikuti apa yang dilakukan Rasulullah. Kalau bisa mencapai khusyuk dalam shalat itu merupakan shalat yang sempurna. Rasulullah shalat dalam keadaan sadar. Bahkan Rasulullah pernah shalat sambil menggendong bayi, memperlambat sujud karena di punggung-
Nurani
6 | Buletin An-Nuur | Vol.28 /Tahun 03/ Sya’ban 1433 - Juli 2012
V
Visi & Misi Muslim
isi adalah cita-cita yang diharapkan pada masa datang, baik bagi organisasi, institusi, maupun oleh orang perorang dalam mengarungi kehidupan di dunia. Visi ini dibangun bedasarkan kesepakatan dari usulan visi atau share vision dari masingmasing anggota organisasi, yang selanjutnya dijabarkan dalam rencana strategis institusi tersebut. Sebagai manusia, maupun secara organisasi atau institusi, kita boleh saja mempunyai visi sebagai mimpi yang hendak dicapai melalui misi yang kita kehendaki dan tentukan. Tetapi sebagai seorang mukmin dan muslim yang sejati, visi dan misi ini tentulah harus berada dalam koridor yang telah ditentukan oleh Allah SWT dan contoh yang telah diajarkan dan dilakukan Rasulullah SAW selama beliau membina kaum muslimin di Madinah dulu. “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (Rahmat) Allah, (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (QS. Al-Ahzab [33]: 21) Terlihat, nabi mengajarkan umatnya, bahwa apapun visi yang kita tentukan di dunia ini hendaknya berdasarkan kepada
Diasuh Oleh: H Emil Azman Sulthani (Penanggung Jawab Sie Peribadatan)
ajaran Allah melalui Rasul-Nya, untuk nantinya bertemu dengan Ilahi Rabbi. Dengan menentukan visi yang berlandaskan ayat ini sudah pasti suatu visi akan dicapai dengan sungguh-sungguh. Di bidang apapun seorang muslim bekerja kalau tujuan pekerjaan ini adalah nantinya bertemu dengan Allah dan mengharap rahmat Allah sudah dapat dipastikan akan berorientasi spiritual yang kental dengan nuansa Allah. Seorang muslim yang visioner adalah bagaimana mencapai sukses di hari akhir nanti, melalui usaha di dunia yang optimal. Bagi seorang muslim yang cerdas, bagaimana menjadikan dunia ini ladang yang subur untuk mencapai akhirat dan memanennya di sana nanti. Seorang muslim harus sadar bahwa segala yang dilakukannya di dunia ini pasti seizin Allah. Artinya dia harus mengikut sertakan Allah di dalam seluruh usahanya. Hal ini untuk menghindari dia dari kesombongan, bahwa ini adalah atas usaha dia, tetapi harus ingat pasti ada campur tangan Allah di dalamnya, sehingga tidak akan kecewa apabila mengalami kegagalan. Misi merupakan terjemahan
operasional untuk mencapai visi. “Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang mukmin”. (QS. Attaubah [9] :128) Jadi jelas di sini Allah menginginkan kita sebagai seorang muslim dalam melaksanakan misinya untuk mencapai visi bertemu dengan Allah kelak, (sebagaimana yang telah dilakukan oleh Rasulullah): yaitu, harus berempati kepada sesama, tetapi menginginkan semua orang melaksanakan perintah Allah SWT, serta dengan penuh kasih sayang kepada sesama. Marilah kita payungi visi dan misi seorang muslim yang ditetapkan oleh Allah dan dicontohkan oleh Rasulullah ini dalam setiap aktivitas kehidupan kita. Visi bertemu dengan Allah pada hari akhir dengan banyak mengingatNya, melalui hablum minannas yang optimal dalam berinteraksi sesama manusia. Sungguh indah bukan? Semoga Allah meridhai segala tingkah laku hati dan perbuatan jasad kita di dunia ini. Amin.v
Suara Jamaah
Semoga Sabar & Ikhlas
Lingkungan Ahli Ibadah
S
S
emenjak Masjid An-Nuur berdiri, kegiatan-kegiatan mulai banyak mengisi kekosongan masjid. Saya sangat senang dan mendukung serta berdoa kepada Allah semoga semua kegiatan yang ada di masjid ini berjalan lancar dan berkah. Saya sungguh salut jika dibandingkan masjid lain, dari segi fisik dan kegiatannya di dakwah dan sosialnya sangat bagus. Mudahmudahan orang-orang yang memakmurkan masjid selalu diberi kemudahan oleh Allah. Masjid ini juga banyak menjadi tumpuan orang-orang yang butuh pertolongan, khususnya kaum dhuafa dan anak yatim. Kepada pengurus DKM semoga diberi kesabaran dan jujur bijaksana dan ikhlas dalam menjalankan program kegiatan di masjid ini, tidak mengharap hal-hal lain kecuali ridho dari Allah SWT.v
Syahrul Mulyadi Curug Raya Rt. 02/08 Kalimalang
aat saya melangkahkan kaki menuju Masjid An-Nuur ini, saya berniat melaksanakan ibadah shalat fardhu. Ketika kaki masuk ke ruangan masjid, subhanaallah saya sungguh merasakan suasana yang sejuk, indah dan nyaman, mudah-mudahan ibadah kita diterima di sisi Allah Jujur, saya belum lama tinggal di kompleks ini, tetapi ini mudah-mudahan hidup di dalam lingkungan dengan orang-orang yang ahli ibadah. Baru kali ini saya lihat ada masjid yang mengadakan kegiatan Qiyamullail berjamaah dan kegiatan sosial yang di laksanakan setiap bulan. Mudah-mudahan lancar dan istiqomah. Kepada pengurus patut bersyukur karena mempunyai masjid dan menjadi pengurus masjid yang banyak kegiatannya dan membantu masyarakat, kalau bisa lebih semangat untuk memakmurkan masjid ini dan bisa untuk tabungan kita di akhirat nanti. Mudah- mudahan pengurus Masjid AnNuur akan mendapatkan balasan yang lebih baik lagi dari Allah Amin.v Nur Hidayati Perumahan Permata Timur I Blok M-8
bu Bakar bin Abi Syaibah, Ibnu Ishaq, dan Imam Ahmad bin Hambal meriwayatkan dari beberapa sanad bahwa Abu Ayyub RA berkata, ketika Rasulullah tinggal di rumahku, beliau menempati bagian bawah rumah, sedangkan aku dan Ummu Ayyub di atas. “Wahai Nabi Allah, aku merasa berat engkau berada di bawahku. Naiklah dan biarkanlah kami turun dan tinggal di bawah. Nabi SAW menjawab, “Wahai Abu Ayyub, biarkan kami tinggal di bawah agar orang yang bersama kami dan orang yang ingin berkunjung kepada kami tidak bersusah payah.” Selanjutnya Abu Ayyub menceritakan. Suatu hari, gentong kami
yang berisi air pecah, segeralah kami membersihkan dengan selimut satusatunya agar air tidak menetes ke bawah yang dapat mengganggu beliau. Setelah itu kami turun kepadanya meminta agar beliau pindah ke atas sehingga beliau bersedia ke atas.’ Pada kesempatan lain, Abu Ayyub menceritakan, kami biasa membuatkan makan malam untuk Nabi SAW. Saya kirimkan kepada beliau, jika sisa kami berebut bekas tangan beliau dan kami makan bersama untuk mendapatkan berkah beliau. Suatu malam, kami mengantarkan makan malam yang kami campuri dengan bawang merah dan bawang putih, tetapi makanan itu dikembalikan oleh Rasulullah SAW kepada
Jejak Rasul
kami, tidak terlihat adanya bekas tangan yang menyentuhnya. Dengan rasa cemas aku menanya kan “Wahai Rasulullah engkau kembalikan makan malammu tetapi aku tidak melihat adanya bekas tanganmu padahal setiap kali engkau kembalikan makan malammu aku dan Ummu Ayyub selalu berebut pada bekas tanganmu karena ingin berkah.” Nabi SAW menjawab “Aku temui makanan itu bau bawang, padahal aku senantiasa bermunajat (kepada Allah). Tetapi untuk kalian, makan sajalah.” Abu Ayyub berkata, “Kami lalu memakannya. Setelah itu, kami tidak pernah lagi menaruh bawang merah atau bawang putih pada makanan beliau.”v
Tsabit bin Dahdah al-Anshari: Menuai Kebun Kurma di SUrga
K
etaatan para sahabat terkadang di luar akal manusia. Pengorbanan dan pengabdian kepada Allah dan Rasul-Nya telah membawa mereka pada ketakwaan yang luar biasa. Suatu ketika, Rasulullah di hadapan para sahabat membacakan surat al-Baqarah [2]:245 yang artinya, “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak...” Tiba-tiba, sahabat bernama Tsabit bin Dahdah al-Anshari atau Abu
Dahdah berdiri. Lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, benarkah Allah meminta pinjaman kepada kita?” Rasulullah menjawab, “Ya, benar.” Abu Dahdah kembali berkata, “Apakah Dia akan mengembalikannya kepadaku dengan pengembalian yang berlipat-lipat?” Rasulullah menjawab, “Ya, benar.” Lalu Abu Dahdah pun memohon kepada Rasulullah untuk mengulurkan kedua tangannya. Abu Dahdah menjelaskan, “Aku memiliki kebun, dan tidak ada seorang pun yang memiliki kebun yang menyamai kebunku. Kebun itu akan aku pinjamkan kepada Allah.” Mendengar penjelasan Abu Dah-
Ar-Razi
Sahabat
dah, Rasulullah pun berkata, “Engkau pasti akan mendapatkan tujuh ratus lipat kebun yang serupa, wahai Abu Dahdah.” Kedermawanan para sahabat sangat luar biasa. Mereka selalu mengutamakan untuk kepentingan akhirat daripada duniawi. Mereka hanya memperhatikan tujuan hidupnya hanya untuk Allah dan Rasul-Nya. Abu Dahdah juga seorang pahlawan yang tak pernah gentar di medan perang. Di samping itu dia sigap dalam membantu orang yang membutuhkan dan menolong orang yang dizhalimi.v
Al Farazi
Ilmuwan
Penggagas Kimia Modern
Astronom Muslim
ABU BAKAR Muhammad bin Zakaria Al-Razi atau dikenali sebagai Rhazes di dunia Barat adalah pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864 – 930. Beliau lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925. Selain tertarik seni musik, Al-Razi juga tertarik dengan banyak ilmu pengetahuan, sehingga kebanyakan masa hidupnya dihabiskan untuk mengkaji ilmu-ilmu seperti kimia, filsafat, logika, matematika dan fisika. Ia terakhir dikenal sebagai ahli pengobatan seperti Ibnu Sina. Al-Razi mengatakan, seorang pasien yang telah sembuh dari penyakitnya adalah disebabkan oleh respon reaksi kimia yang terdapat di dalam tubuh pasien tersebut. Ia juga mendirikan rumah sakit di Rayy. Ia juga dipercaya memimpin rumah sakit di Baghdad. Ia juga penggagas ilmu kimia modern. Hal ini dibuktikan dengan hasil karya tulis maupun hasil penemuan eksperimennya.v
aBU ABDALLAH Muhammad Ibn Ibrahim Al-Farazi (796806) seorang filusuf muslim, matematikawan, dan astronom. Al Farazi berkarya di Baghdad, Irak. Al Farazi adalah salah satu astronom paling awal di dunia Islam. Ia memegang peran penting dalam kemajuan ilmu astronomi di masa Abbasiyah. Al Farazi menerjemahkan beberapa literatur asing ke dalam bahasa Arab dan Persia. Ia meletakkan dasar-dasar ilmu pengetahuan di dunia Islam. Tugas yang diawali Al Farazi pada masa selanjutnya disempurnakan oleh Al Khawarizmi. Al Farazi menyusun zij atau tabel indeks kalkulasi posisi benda-benda langit. Pada masa Khalifah Harun Al Rasyid, Al Farazi membuat astrolab planisferis pertama yaitu mesin hitung analog pertama, sebagai alat bantu astronomi menghitung waktu terbit dan tenggelam serta titik kulminasi matahari dan bintang serta benda langit lainnya pada waktu tertentu.v
7 | Buletin An-Nuur | Vol.28 /Tahun 03/ Sya’ban 1433 - Juli 2012
A
Menghindari Makanan Bawang
Galeri
Oleh: Ustadz H Muhammad Arifin Ilham
1
2
8 | Buletin An-Nuur | Vol.28 /Tahun 03/ Sya’ban 1433 - Juli 2012
3
4
6
8
5
7
9
9
10 10
KETERANGAN FOTO: 1) Dewan Pembina DKM Masjid An-Nuur, HM Bhakty Kasry bersama Imam Masjid An-Nuur Ustadz H Hasanudin Sinaga dan Ustadz H M Nurman usai shalat malam berjamaah di Masjid Raya Baiturrahman, Nangroe Aceh Darussalam. 2) Ketua DKM Masjid An-Nuur H. Alex BA Muharam saat menerima Piala Juara Ketiga se-DKI Jakarta dalam Lomba Binaaul Masaajid oleh Dewan masjid Indonesia. 3) dan 4) Suasana jamaah pengajian bulanan Masjid An-Nuur. 5) Ustadz HM Arifin Ilham bersama Pembina DKM HM Bhakty Kasry dan Sie Peribadatan H Emil Azman Sulthani 6) dan 7) Suasana jamaah wanita dan jamaah anak-anak dalam pengajian bulanan. 8) - 10) Suasana jamaah dalam pengajian mingguan di Masjid An-Nuur.