SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 | KASUS STUDI
Masjid Cipari, Masjid Tertua dan Unik di Garut Annisa Maharani
[email protected] Mahasiswa Sarjana Prodi Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung.
Abstrak Masjid Asy-Syura atau juga disebut Masjid Cipari adalah salah satu masjid tertua di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Masjid yang berlokasi di desa Cipari, kecamatan Pangatikan ini mulai dibangun tahun 1895 dalam kompleks pesantren, namun baru selesai pada tahun 1936. Pendirinya adalah K.H. Yusuf Taudziri. Uniknya, masjid ini memang berbeda dengan kebanyakan masjid lainnya di Indonesia, bentuk bangunannya mirip dengan sebuah gereja. Selain itu salah satu masjid tertua di Garut ini pun mengadopsi gaya Art Deco yang tak lazim diadopsi oleh sebuah masjid. Hanyalah kubah dan menaranya yang menjadi ciri yang nampak dari bangunan tersebut merupakan masjid. Artikel ini bertujuan untuk menambah wawasan pembaca mengenai arsitektur dan langgamnya yang ada pada bangunan masjid bersejarah. Kata-kunci : arsitektur, art deco, masjid, gereja
Pendahuluan Indonesia yang merupakan negara dengan penganut agama Islam yang sangat banyak yang tersebar di hampir seluruh penjuru tanah air, menjadikan keragaman gaya arsitektur masjid di Indonesia. Biasanya sebuah bangunan, apalagi fungsinya sebagai tempat ibadah mencirikan arsitektur khas yang berbeda dari tempat lainnya. Begitu pula apabila kita membicarakan sebuah masjid. Islam sebagai agama yang lahir di timur tengah membawa rasa timur tengah dalam segala halnya, termasuk ciri arsitekturnya. Namun, bangunan dan arsitektur masjid bisa terjadi karena akulturasi dengan budaya atau tradisi setempat. Hal ini bisa terjadi karena penyebaran Islam di seluruh pelosok dunia berjalan secara damai, sehingga nilai-nilai Islam terkadang bersinergi dengan adat istiadat setempat. Sebuah masjid dapat bercirikan arsitektur tiongkok, arsitektur India, atau bahkan berasitektur Barat. Begitu juga dengan Islam Nusantara. Seperti keunikan yang terjadi di Garut dengan masjid Ciparinya. Siapa sangka bangunan kuno berwarna kusam ini adalah masjid. Sekilas bangunan yang bersatu dengan lingkungan pesantren ini tampak seperti gereja. Masjid ini begitu menonjol dengan bangunan lainnya yang berada di Kampung Cipari, Desa Sukarasa, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Letak masjid ini cukup terpencil di tengah lingkungan hijau pedalaman, jauh dari kebisingan kota. Bila dari arah kota Garut, perkampungan ini berada di bagian timur. Bangunan berukuran 30 x 70 meter itu berdiri dilahan seluas 2 hektare dan bersatu dengan komplek pesantren. Masjid Asy-Syura atau yang dikenal dengan Masjid Cipari terletak di lingkungan Pondok Pesantren Cipari. Pendiri Pondok Pesantren Cipari adalah Kyai Haji Abdul Kudus dan Kyai Haji Yusuf Tauziri. Masjid ini dibangun pada kurun waktu 1933–1936, dimana arsiteknya bernama Abikusno Cokrosuryo, Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017 | 369
Masjid Cipari, Masjid Tertua dan Unik di Garut
seorang aktivis Sarekat Islam pada masa itu. Masjid ini berdiri di atas tanah wakaf milik Haji Harmayn dan Kyai Haji Bustomi, yang kemudian dilimpahkan kepada pendiri pesantren.
Gambar 1. Masjid Asy-Syura, Cipari, Garut Sumber: https://travel.dream.co.id/community
Pembahasan Masjid Cipari adalah salah satu masjid tertua di Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat, Indonesia. Masjid yang berlokasi di desa Cipari, kecamatan Pangatikan ini mulai di bangun th. 1895 dalam kompleks pesantren, tetapi baru usai pada th. 1934. Pendirinya yaitu K. H. Yusuf Taudziri.
Gambar 2. Menara Tunggal Masjid Cipari Sumber: http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/
370 | Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017
Annisa Maharani
Masjid ini mempunyai kekhasan lantaran serupa dengan bangunan gereja, menurut informasi tempat ibadah ini merupakan salah satu dari 2 masjid di nusantara yang memiliki arsitektur gereja. Masjid As- Syuro dan Masjid Somobito di Mojowarno, Mojokerto, Jawa Timur. Bedanya, Masjid Somobito berada di kawasan berpenduduk mayoritas beragama Kristen, sedangkan Masjid Al-Syura, Cipari ini berada di tengah-tengah desa yang seluruhnya penduduknya beragama Islam. Karena mirip gereja, masjid ini tidak dihancurkan saat perang melawan Belanda dan Jepang, menurut keterangan Saksi sejarah
Gambar 3. Suasana Masjid Assyuro, Cipari, Garut Sumber: http://khazanah.republika.co.id/
Ciri yang menyatakan bahwa bangunan itu yaitu masjid, hanya di bagian atap terdapat menara dengan puncak berbentuk kubah berwarna emas. Seluruh sisi dinding bangunan terdapat jendela panil kaca yang di atasnya dilengkapi dengan ventilasi berbentuk persegi. Dinding bangunan dibuat berprofil. Facade bangunan bagian bawah berupa tatanan batu andesit expose yang dicat dengan warna hitam dan putih. Dinding bangunan dari pasangan bata berplester semen merah (campuran kapur:pasir:bata tumbuk) yang dicat warna hijau. Penutup lantai berupa ubin berukuran 20 cm x 20 cm, berwarna abu-abu polos yang dipadukan dengan ubin berwarna abu-abu bermotif garis-garis. Bangunan masjid dilengkapi dengan pintu masuk yang terdapat di sisi utara, selatan, dan timur. Saat ini pintu masuk masjid berupa pintu geser dari kayu yang merupakan penambahan baru. Kemungkinan dahulu daun pintu asli dibuat dengan sistem bukaan. Di kanan dan kiri pintu masuk utama, yakni di sisi timur, terdapat dua ruangan yang dipergunakan sebagai gudang dan pintu menara. Tangga menara dari kayu dimana sebagian kayunya telah diganti dengan kayu baru karena sudah lapuk. Tempat wudhu terletak di sisi utara yang sudah mengalami perubahan. Semula tempat wudhu berupa kolam dimana sumber airnya berasal dari mata air Cikoneng. Yang membuat Masjid Cipari sangatlah serupa dengan gereja, terkecuali bentuk bangunannya yang memanjang dengan pintu paling utama persis ditengah-tengah terlihat muka bangunan, juga kehadiran menaranya yang terdapat di ujung bangunan persis di atas pintu paling utama. Posisi menara serta pintu paling utama sudah jadikan sisi ini tampak pas kolaborasi serta terlihat luas. Dari bentuk serta posisi menara serta pintu paling utama ini, bangunan ini mengingatkan pada bentuk bangunan-bangunan gereja. Yang memberi tanda bahwa bangunan ini masjid yaitu hanya kehadiran ruangan mihrab, berbentuk penampil yang melekat di dinding arah kiblat. Sesaat ruangan shalatnya, seluruhnya serupa ruangan kelas yang bisa dimasuki dari pintu di samping utara serta selatan, atau dari pintu timur yang terdapat diantara ruangan naik tangga.
Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017 | 371
Masjid Cipari, Masjid Tertua dan Unik di Garut
Gambar 4. Kesan bangunan dari era penjajahan Belanda sangat kental pada bangunan masjid ini. Sumber: http://khazanah.republika.co.id/
Arsitektur Masjid Cipari ini juga diwarnai dengan langgam art deco pada bangunan. Langgam bangunan yang hampir tidak pernah dijumpai pada masjid kuno di seluruh wilayah di Indonesia. Langgam Art Deco – Langgam ini tampak pada pengolahan fasad masjid. Pola-pola dekorasi geometrik memperkuat pemakaian langgam ini Pada Masjid Cipari, langgam art deco sebagaimana dicirikan dengan bentuk geometris, terlihat jelas pada pengolahan fasadnya, pola dekorasi geometris yang berulang di atas material batu kali, garis horizontal yang halus pada sisi samping kanan dan kiri bangunan, serta bentuk menara dan atapnya yang menyerupai kubah dengan beberapa elemen dekorasi pada bagian samping maupun puncaknya. Menara masjid berketinggian lebih kurang 26 meter dengan kubah menara berdiameter 2 meter, menarik perhatian setiap pengamat. Menjadi simbol untuk menandai bahwa bangunan ini bukan gereja melainkan masjid dengan diletakkannya lambang bulan sabit di ujung menara. Terdapat beberapa lantai pada interiornya, dengan lantai teratas merupakan ruangan sempit berlantai pelat baja yang dikelilingi semacam balkon kecil yang juga dari pelat baja. Hal lain yang menarik dari arsitektur masjid Cipari ini adalah tidak adanya bentuk bentuk lengkungan pada bukaan jendela ataupun pintu sebagaimana bentuk masjid masjid biasanya. Tata letak pintu masuk utama yang mengingatkan pada bangunan gereja kolonial dengan komposisi pintu dan jendela di sisi samping bangunan yang lebih terlihat seperti pintu masuk dan jendela-jendela ruang kelas/sekolah atau bangunan kantor pada masa kolonial.
372 | Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017
Annisa Maharani
Gambar 5. Masjid Asyura di tengah pondok pesantren Cipari ini menambah khazanah bangunan masjid unik di Indonesia. Sumber: http://siarmasjid.blogspot.co.id/
Masjid ini terkecuali berperan juga sebagai masjid serta pesantren, pada zaman kolonial dipakai juga sebagai pesantren sekalian tempat latihan perang, pertahanan pejuang kemerdekaan, 3 serta berdirinya PSII cabang Garut. Pada zaman kemerdekaan juga sebagai basis latihan tentara pejuang serta dapur umum. Pada zaman pemberontakan DI/TII jadikan tempat pengungsian, perawatan pejuang yang terluka saat kembali dari pindah ke Yogyakarta, tempat perlindungan beberapa pejuang serta keluarganya, dapur umum, dan latihan perang. Lalu, pada zaman G30S/PKI jadikan tempat perjuangan melawan PKI, tempat pertemua beberapa ulama, pertahanan serta perlindungan, dan dapur umum. Bukti kesejarahan di Masjid Cipari ini diperkuat dengan adanya bekas-bekas lubang peluru di menara pos pantau. Sayangnya potensi Masjid Cipari sebagai cagar budaya dan sejarah seolah kurang mendapat perhatian, karena minimnya informasi dari pemerintah setempat Kesimpulan Masjid Cipari mempunyai bentuk yang jahuh berbeda dengan masjid lainnya di Indonesia. Karenanya banyak pengunjung yang sengaja datang ke Masjid Cipari untuk melihat langsung keunikannya. Bentuk bangunan masjid ini cukup unik karena mirip bangunan gereja dengan bentuk bangunannya yang memanjang dengan pintu utama persis ditengah-tengah nampak muka bangunan, juga keberadaan menaranya yang terletak di ujung bangunan persis diatas pintu utama. Masjid Cipari ini juga memiliki sejarah perjuangan, karena dahulu digunakan sebagai basis perjuangan rakyat dan tentara.
Acknowledgement Penulis berterimakasih kepada Dr.Eng. Bambang Setiabudi, ST., MT. selaku dosen pengajar mata kuliah AR4232 Arsitektur Islam, Institut Teknologi Bandung, untuk informasi, diskusi, dan komentar selama mata kuliah berlangsung. Makalah ini ditulis oleh Annisa Maharani (NIM 15214083) mahasiswa mata kuliah AR4232 Arsitektur Islam.
Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017 | 373
Masjid Cipari, Masjid Tertua dan Unik di Garut
Daftar Pustaka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat. (2012). Masjid Cipari Wanaraja. Diambil dari http://disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=111&lang=id Zulmunir, S. (2010). Bergaya Art Deco, Masjid Cipari Garut Mirip Gereja. Diambil dari https://m.tempo.co/read/news/2010/09/02/190275975/bergaya-art-deco-masjid-cipari-garut-mirip-gereja Wikipedia. (n.d.). Masjid Cipari. Diambil dari https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Cipari
374 | Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017