Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Garut Tahun 2003
Akuntabilitas Kinerja Akuntabilitas Kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi-misi organisasi untuk mencapai visi kepada pihakpihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Pemerintah Kabupaten Garut selaku pengemban amanah masyarakat Garut melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Garut yang dibuat sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam Inpres No. 7 Tahun 1999 Mengenai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Keputusan Kepala LAN No. 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut diatas memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian\Kinerja Sasaran, Program /kegiatan serta Indikator Makro sebagaimana ditetapkan dalam Perda Garut No. 35 Tahun 2001 tentang Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Garut.
1. Kerangka Pengukuran Kinerja Mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Inpres no. 7 Tahun 1999 dan Keputusan Kepala LAN No. 239/IX/6/8/2003, Kinerja Pemerintah Kabupaten Garut diukur berdasarkan tingkat pencapaian kinerja sasaran, program/kegiatan serta Indikator Makro. Untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat pencapaian kinerja sasaran, program/kegiatan dilakukan melalui media rencana kinerja yang kemudian dibandingkan dengan realisasinya, pencapaian Kinerja Sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan realisasi Indikator Sasaran, Pencapaian Kinerja Program/Kegiatan diperoleh dengan cara membandingkan target dengan realisasi indikator kinerja kegiatan yang terdiri dari masukan (Input), keluaran (Output), hasil (Outcome), manfaat (Benefit), dan dampak (Impact). Sedangkan pencapaian Indikator Makro dilakukan dengan membandingkan Target dengan realisasi Indikator Makro. Media Pengukuran Kinerja terdiri dari :
• • •
Formulir PKK (Pengukuran Kinerja Kegiatan) Formulir PPS ( Pengukuran Pencapaian Sasaran) Formulir Pencapaian Indikator Makro
Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian Sasaran stratejik yang terkait dengan Core business Kabupaten Garut yang terdiri dari Pengembangan Agribisnis dan Pariwisata. Untuk mempermudah menginterpretasi atas pencapaian sasaran, program/kegiatan serta indikator makro diberlakukan penggunaan nilai disertai makna dari nilai tersebut yaitu :
• • • •
NILAI
MAKNA
> 100
= Sangat Baik
80 ≥ 100
= Baik
50 - 79 < 50
= Cukup = Kurang
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisa pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Indikator Kinerja Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan tertentu. Indikator Sasaran Indikator sasaran adalah sesuatu yang dapat menunjukan secara signifikan mengenai keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran. Indikator sasaran dilengkapi dengan target kuantitatif dan satuannya untuk memudahkan pengukuran pencapaian sasaran.
Halaman Aslinya : 42 Direpublikasi dalam garut.go.id
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Garut Tahun 2003
Indikator Kinerja Kegiatan Indikator kinerja kegiatan adalah sesuatu yang dapat menunjukan secara signifikan mengenai pencapaian kinerja kegiatan. Indikator Kinerja kegiatan di kelompokan ke dalam :
•
• •
• •
Kelompok Indikator Masukan (Inputs), adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan Output, misalnya sumber daya manusia, dana, material, waktu, teknologi dan sebagainya Kelompok Indikator Keluaran (Outputs), adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan yang digunakan Kelompok Indikator Hasil (Outcomes), adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah. Outcomes merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat Kelompok Indikator Manfaat (Benefits), adalah kegunaan suatu keluaran (Outputs) yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Dapat berupa tersedianya fasilitas yang dapat diakses oleh publik Kelompok Indikator Dampak (Impacts), adalah ukuran tingkat pengaruh sosial, ekonomi, lingkungan atau capaian kinerja setiap indikator dalam sesuatu kegiatan
Indikator Makro Indikator Makro Berfungsi sebagai penunjuk keberhasilan Pemerintah Kabupaten Garut dalam meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat Garut, selain itu sebagai ukuran pencapaian Visi dan Misi. Indikator makro tersebut terdiri dari 14 (empat belas) indikator yang seluruhnya bermuara pada indikator IPM (Index Pembangunan Manusia) yang merupakan dampak menyuluruh dari upaya pembangunan yang dilaksanakan. Indikator makro Kabupaten Garut terdiri dari : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Uraian IPM (AHH, AMH, RLS, PPP) Jumlah Penduduk Laju Pertumbuhan Penduduk Jumlah Penduduk Miskin PDRB (berlaku) Inflasi (Propenas) LPE Konstan 1993 PDRB Kapita (berlaku) Investasi (berlaku) Laju Investasi (konstan) Konsumsi Pemerintah (G) Jumlah Penduduk Bekerja Proposi Jumlah Penduduk (bekerja/jumlah penduduk) Jumlah Pengangguran Terbuka
Target Tahun 2003 65,32 2.186.953 1,74 591.500 8.508.073,61 9,50 4,08 3.923.986,39 1.897.045,17 19,47 800.643 36,61 57.725
Halaman Aslinya : 43 Direpublikasi dalam garut.go.id
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Garut Tahun 2003
2.
Pencapaian Kinerja Sasaran
Sasaran stratejik Pemerintah Kabupaten Garut dapat dicapai dengan baik melalui pengukuran Pencapaian Sasaran, rincian sasaran tersebut sebagai berikut : Misi 1 : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang amanah, yang menjunjung tinggi supremasi hukum, demokrasi, dan hak asasi manusia. Pencapaian sasaran stratejik yang terkait dengan Misi ke 1 tersebut di atas, sebagai berikut: Target Sasaran / Indikator Satuan Realisasi % Capaian 1 Terwujudnya Akuntabilitas dan Transparansi penyelenggaraan pemerintahan. - LAKIP Kabupaten Garut Tahun 2002
Unit
1
1
100,00
- LPJ Kepala Daerah
Unit
1
1
100,00
Dokumen
1
1
100,00
- Jumlah laporan hasil pemeriksaan
Buah
896
896
100,00
- Pemutahiran data/Tindak lanjut hasil pemeriksaan
Buah
1792
1792
100,00
- Jumlah tindak lanjut atas pengaduan penyalahgunaan wewenang - Berkurangnya kasus yang berindikasi KKN
Buah
150
150
100,00
LHP
52
52
100,00
Dokumen
1
1
100,00
- Tersedianya data kajian jaringan informasi dan telematika Bawasda - Tersusunnya kode etik standar audit
Buku
1
1
100,00
Buku
1
1
100,00
- Dapat berfungsinya LPM dalam pembangunan desa
Desa
211
211
100,00
- Berperannya organisasi perempuan dalam peningkatan kualitas hidup perempuan - LAKIP Kabupaten Garut Tahun 2002
Org
37
37
100,00
Unit
1
1
100,00
Unit
1
1
100,00
Dokumen
1
1
100,00
Buah
896
896
100,00
- Jumlah Nota kesepahaman yang disepakati
- Tersusunnya PKPT
- LPJ Kepala Daerah - Jumlah Nota kesepahaman yang disepakati - Jumlah laporan hasil pemeriksaan
2 Terwujudnya kemitraan yang harmonis antara Legislatif dan Eksekutif - Jumlah Perda yang diterbitkan
Dokumen
4
4
100,00
Halaman Aslinya : 44 Direpublikasi dalam garut.go.id
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Garut Tahun 2003
3 Terwujudnya stabilitas pelaksanaan demokrasi - Suksesnya Pilkada
kali
1
1
100,00
- Suksesnya Pilkades
Kali
128
128
100,00
Misi 2 : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pencapaian sasaran stratejik yang terkait dengan Misi ke 2 tersebut di atas, sebagai berikut: Target Sasaran / Indikator Satuan Realisasi % Capaian 1 Meningkatnya profesionalitas aparat - Menurunnya pelanggaran disiplin PNS
Kec
40
40
100,00
Orang
18.886
18.886
100,00
a. Struktural
Orang
195
195
100,00
b. Fungsional
Orang
40
40
100,00
c. Teknis
Orang
130
130
100,00
d. Prajabatan
Orang
126
126
100,00
Kec
40
40
100,00
Orang
18.886
18.886
100,00
- Jumlah PNS yang mengetahui aturan - Jumlah PNS yang mengikuti Diklat:
- Menurunnya pelanggaran disiplin PNS - Jumlah PNS yang mengetahui aturan
2 Meningkatnya mutu pelayanan publik - Meningkatnya pelayanan prima
%
75
75
100,00
- Menurunnya keluhan masyarakat
%
3
3
100,00
- Persentase peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat: a Rumah tangga sehat
%
15
15
100,00
b Bayi mendapat ASI eksklusif
%
20
20
100,00
c Desa dg garam iodium baik
%
40
40
100,00
d Posyandu purnama
%
5
5
100,00
- Peningkatan cakupan kesehatan anak dan usia lanjut a Cakupan deteksi dini tumbuh kembang balita dan pra sekolah b Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD/sederajat
%
%
60
60
100,00
%
70
70
100,00
Halaman Aslinya : 45 Direpublikasi dalam garut.go.id
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Garut Tahun 2003
c Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut
%
50
50
100,00
%
2,5
2,5
100,00
b Pengembangan sarana angkutan kesehatan
PKM
62
62
100,00
- Peningkatan pelayanan laboratorium
Sampel
4.000
4.000
100,00
%
20
20
100,00
a Pemakaian obat pasien rawat jalan
%
2,5
2,5
100,00
b Pemakaian obat pasien rawat inap
%
2,5
2,5
100,00
a Balita yg naik berat badannya
%
70
70
100,00
b Balita bawah garis merah (BGM)
%
20
20
100,00
c Cakupan balita dpt kapsul Vit A
%
90
90
100,00
d Cakupan bumil dpt 90 tablet Fe
%
90
90
100,00
e Cakupan pemberian MP ASI pd bayi BGM keluarga miskin
%
100
100
100,00
f Balita gizi buruk mendapat PMT Pemulihan, menjadi gizi kurang g Cakupan WUS mendapat kapsul iodium
%
25
25
100,00
%
80
80
100,00
%
81
81
100,00
b Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
%
63
63
100,00
c Bumil risti yang dirujuk
%
100
100
100,00
d Kunjungan neonatus (N2)
%
83
83
100,00
e Cakupan kunjungan bayi
%
50
50
100,00
- Peningkatan sistem manajemen pembangunan kesehatan: a Pengembangan sarana bangunan kesehatan
- Peningkatan penanganan katarak - Peningkatan penggunaan
cakupan kebutaan cakupan obat rasional:
- Peningkatan usaha perbaikan gizi:
- Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan ibu dan bayi: a Cakupan kunjungan bumil K4
Halaman Aslinya : 46 Direpublikasi dalam garut.go.id
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Garut Tahun 2003
- Peningkatan cakupan sanitasi dasar lingkungan pemukiman - Persentase pencegahan dan pemberantasan penyakit:
%
64
64
100,00
a Cakupan balita dg pneumonia yg ditangani
%
100
100
100,00
b Klien yg mendapat penanganan HIV-AIDS
%
100
100
100,00
c Infeksi menular seksual yg diobati
%
100
100
100,00
d Balita dg diare yg ditangani
%
100
100
100,00
e Penderita malaria yg diobati
%
100
100
100,00
f Persentase Desa/ kelurahan UCI
%
100
100
100,00
g Kesembuhan penderita TBC BTA (+)
%
85
85
100,00
h Penderita DBD yg ditangani
%
80
80
100,00
I Penderita kusta yg selesai berobat
%
70
70
100,00
j Kasus filariasis yg ditangani
%
70
70
100,00
k AFP rate per 100.000 penduduk <15 th
%
7
7
100,00
a Pengelolaan data dan informasi pembangunan kesehatan b Penyusunan program pembangunan kesehatan
%
45
45
100,00
%
100
100
100,00
c Monitoring, evaluasi pembangunan kesehatan
%
45
45
100,00
- Transmigran yang lebih produktif
Orang
816
816
100,00
- Data kependudukan yang terkomputerisasi
Orang
- Peningkatan sistem informasi kesehatan:
1.600.000 1.599.486
99,97
3 Meningkatnya wawasan dan keterampilan masyarakat melalui pemberdayaan dan pengembangan SDM, baik melalui pendidikan formal di sekolah maupun luar sekolah. - Peningkatan sarana kegiatan PBM
Sekolah
1.716
1.716
100,00
Halaman Aslinya : 47 Direpublikasi dalam garut.go.id
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Garut Tahun 2003
- Meningkatnya kondisi bangunan sekolah
Sekolah
24
24
100,00
- Meningkatnya keterampilan guru sukarelawan
%
10
10
100,00
- Jumlah siswa daerah tertinggal yang masuk sekolah formil Peningkatan kemampuan siswa dalam mata pelajaran
%
10
10
100,00
%
20
20
100,00
Orang
500
500
100,00
- Tertampungnya siswa lulusan SD yang ingin melanjutkan sekolah - Terbinanya siswa melalui PLS pada SKB
%
20
20
100,00
%
100
100
100,00
- Meningkatnya peranserta pemuda dalam pembangunan - Pelajar terseleksi dalam bidang olah raga dan kesenian
%
20
20
100,00
Orang
10
10
100,00
- Peningkatan profesionalitas guru
Misi 3 : Meningkatkan kualitas kehidupan beragama. Pencapaian sasaran stratejik yang terkait dengan Misi ke 3 tersebut di atas, sebagai berikut: Target Sasaran / Indikator Satuan Realisasi % Capaian 1 Meningkatkan keimanan dan ketakwaan - Jumlah ZIS yang terhimpun
Rp
230.000.000
230.000.000
100,00
Misi 4 : Menggali dan memanfaatkan sumber daya alam dan buatan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Pencapaian sasaran stratejik yang terkait dengan Misi ke 4 tersebut di atas, sebagai berikut: Target Sasaran / Indikator Satuan Realisasi % Capaian 1 Meningkatkan Kualitas Tata Ruang - Berfungsinya kegiatan pembuatan IMB
Kec
40
40
100,00
- Berfungsinya bangunan sekolah
Gedung
67
67
100,00
- Berfungsinya bangunan pasar
Unit
1
1
100,00
- Berfungsinya bangunan olah raga
Unit
1
1
100,00
- Berfungsinya lapangan hoki
Unit
1
1
100,00
- Berfungsinya perencanaan teknis bangunan
%
100
100
100,00
- Berfungsinya perencanaan GOR
%
100
100
100,00
Halaman Aslinya : 48 Direpublikasi dalam garut.go.id
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Garut Tahun 2003
- Berfungsinya jalan dan drainase
%
100
100
100,00
- Terpenuhinya air bersih pedesaan dan penyehatan lingkungan
%
100
100
100,00
Set
1
1
100,00
%
100
100
100,00
Daftar
1
1
100,00
Set
1
1
100,00
%
100
100
100,00
2 Tersusunnya Pedoman Pengolahan SDA - Berfungsinya data pemetaan topografi dan geologi mineral tanah jarang - Berfungsinya sampel bahan mineral tanah jarang - Berfungsinya data perusahaan yang bergerak dalam bidang migas di Kab. Garut - Berfungsinya Perencanaan Penataan Kawasan Gunung Guntur - Berfungsinya Raperda Pengelolaan Energi Kelistrikan Non PLN
3 Meningkatkan Pemanfaatan SDA secara Berkelanjutan - Berfungsinya kendaraan untuk dinas
Unit
3
3
100,00
- Berfungsinya data para pemegang SIPD
%
10
10
100,00
- Terkendalinya usaha penambangan
%
100
100
100,00
4 Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Air secara Optimal - Berfungsinya reservoir air panas dan drainase
Lokasi
3
3
100,00
- Terpenuhinya air bersih Pedesaan
%
100
100
100,00
- Berfungsinya jaringan perpipaan pedesaan
%
100
100
100,00
- Berfungsinya Instalasi air limbah, sarana MCK, Jaga, dan SPAL - Berfungsinya alat pemeliharaan air bersih
%
100
100
100,00
%
100
100
100,00
5 Tertanganinya lahan kritis dan areal banjir - Berkurangnya angka kerusakan lingkungan
%
30
30
100,00
- Terciptanya Lingkungan yang memperhatikan Aspek kelestarian fungsi lingkungan - Terciptanya masyarakat yang paham akan lingkungan
%
30
30
100,00
Orang
500
500
100,00
Halaman Aslinya : 49 Direpublikasi dalam garut.go.id
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Garut Tahun 2003
6 Terkendalinya pencemaran udara, air, tanah - Berkurangnya angka pencemaran lingkungan
%
20
20
100,00
Misi 5 : Memberdayakan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada potensi lokal dan mekanisme pasar. Pencapaian sasaran stratejik yang terkait dengan Misi ke 5 tersebut di atas, sebagai berikut: Target Sasaran / Indikator Satuan Realisasi % Capaian 1 Meningkatnya promosi investasi : - Meningkatnya investasi di kabupaten garut - Meningkatnya gairah para pengusaha untuk meningkatkan usaha - Meningkatnya minat investasi di kabupaten Garut - Terwujudnya kawasan masyarakat perkebunan
Investor
1
1
100
%
25
25
100
%
10
10
100
komoditas
1
1
100
2 Meningkatnya hubungan kerjasama ekonomi dengan pengusaha lokal, regional, nasional dan internasional Koperasi 27 27 100 - Terwujudnya perubahan anggaran dasar koprasi dan pembubaran koperasi - Meningkatnya kesadaran penyelanggara koperasi di bidang kelembagaan manajemen dan kewajibannya - Terbentuknya koperasi wanita memenuhi persyaratan sesuai ketentuan serta pengetahuan para anggota tentang perkoperasian
Koperasi
21
21
100
Koperasi
2
2
100
60
60
100
125
125
100
3 Meningkatnya kemampuan pengelola usaha Orang - Meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan wawasan di bidang administrasi keuangan dan usaha - Meningkatnya peranan dan Orang partisipasi anggota
4 Berkembangnya jaringan informasi pasar dan akses pasar % 100 100 - Berfungsinya prasarana jalan dan jembatan untuk menunjang jalannya roda perekonomian dan pemerintahan - Adanya kemudahan % 100 100 mengetahui jarak jangkau antar daerah
100
100
- Lap. Dijadikan acuan sebagai dasar pelaksanaan
%
100
100
100
- Menunjang kelancaran
%
100
100
100
Halaman Aslinya : 50 Direpublikasi dalam garut.go.id
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Garut Tahun 2003
transportasi - berfungsinya rambu sesuai peruntukkannya
75
100
5 Tersebarnya sistem informasi yang dibutuhkan masyarakat - Meningkatnya akurasi data % 25 25 perkembangan harga
100
- Tersebarnya informasi masyarakat - Meningkatnya koordinasi intern pemerintah - Siaran televisi dapat diterima - Terintegrasinya situs garut dgn situs jabar
%
75
%
100
100
100
%
100
100
100
Lokasi
8
8
100
%
100
100
100
6 Termanfaatkannya potensi tenaga ahli dan teknologi pada badan perguruan tinggi dan masyarakat - Meningkatnya pengetahuan Orang 60 60 100 tehnik produksi 7 Tergalinya sumber-sumber baru pendapatan asli daerah - Meningkatnya wajib pajak WP/WR 205 205 dan retribusi daerah
100
Dalam tabel tersebut diatas terlihat bahwa capaian kinerja mencapai 100 % yang bermakna baik. Misi 6 : Mewujudkan Garut sebagai daerah agrobisnis dan agroindustri. Pencapaian sasaran stratejik yang terkait dengan Misi ke 6 tersebut di atas, sebagai berikut: Target Sasaran / Indikator Satuan Realisasi % Capaian 1 Peningkatan kualitas dan kuantitas tanaman pangan - Terkendalinya serangan OPT di lahan usaha tani
Kec.
37
37
100,00
Orang
60
60
100,00
%
150
150
100,00
- Peningkatan rutinitas kacang tanah
Ton
1,35
1,35
100,00
- Perubahan PSK wanita petani
Orang
50
50
100,00
- Peningkatan pemanfaatan lahan pekarangan
Ha
40
40
100,00
- Tersebarnya paket sarana dan prasarana lahan pekarangan
Paket
250
250
100,00
6
6
100,00
- Meningkatnya PSK petani - Peningkatan indeks pertanaman
2 Pengembangan agribisnis/tanaman pangan - Peningkatan usaha yang berwawasan agrobisnis
Kec.
Halaman Aslinya : 51 Direpublikasi dalam garut.go.id
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Garut Tahun 2003
- Terbukanya peluang pasar sayuran dan padi
Komoditi
8
8
100,00
- Adanya pengembangan populasi mangga dan alpukat
Pohon
7.590
7.590
100,00
- Penambahan populasi jeruk garut di Kecamatan Sukaresmi, Karang pawitan, Cisurupan, Cilawu - Adanya induk pohon jeruk garut siem dan konde
Pohon
8.400
8.400
100,00
Pohon
360
360
100,00
Unit
1
1
100,00
- Optimalisasi pemanfaatan BPMT
3 Pengembangan agroindustri sekala pedesaan - Tersedianya bibit kentang yang berkualitas
Ton
40
40
100,00
- Terlatihnya petani peserta kegiatan
Orang
100
100
100,00
%
80
80
100,00
- Teradopsinya teknologi hasil percontohan oleh petani peserta
4 Meningkatkan usaha pengolahan hasil pertanian di pedesaaan - Meningkatnya efisiensi biaya pengolahan hasil
%
20
20
100,00
- Menurunnya tingkat kehilangan hasil
%
15
15
100,00
- Perbaikan kualitas hasil pertanian
%
15
15
100,00
5 Meningkatnya pendapatan masyarakat pedesaan - Jumlah peternak yang diberdayakan: a. Peternak domba
Orang
24
24
100,00
b. Peternak itik
Orang
6
6
100,00
- Meningkatnya PSK petani ikan mas
Orang
160
160
100,00
- Tersalurkannya bantuan sarana pembenihan ikan mas
Paket
8
8
100,00
- Tersampaikannya informasi teknik usaha budidaya udang
Orang
60
60
100,00
- Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan pembudidaya ikan nila gift
Orang
40
40
100,00
Halaman Aslinya : 52 Direpublikasi dalam garut.go.id
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Garut Tahun 2003
- Tersalurkannya bantuan sarpras pembesaran ikan nila gift - Meningkatnya hasil produksi benih ikan
Klp
4
4
100,00
%
20
20
100,00
- Meningkatnya wawasan nelayan bidang penangkapan ikan - Diterapkannya salah satu metode penangkapan ikan
Orang
60
60
100,00
Orang
60
60
100,00
- Terciptanya wirausaha bagi penyandang cacat, WTS, anak jalanan - Tersedianya lapangan usaha bagi korban bencana
Orang
45
45
100,00
Orang
12
12
100,00
- Terserapnya tenaga kerja penganggur
Orang
699
699
100,00
6 Terbukanya lapangan kerja
Misi 7 : Mewujudkan Garut sebagai daerah pariwisata disertai pelestarian dan pengembangan seni budaya lokal. Pencapaian sasaran stratejik yang terkait dengan Misi ke 7 tersebut di atas, sebagai berikut: Sasaran / Indikator
Satuan
Target
Realisasi
% Capaian
50
100
1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas obyek wisata - Meningkatnya kualitas dan kuantitas obyek wisata
%
50
2 Meningkatnya pengelolaan pariwisata yang profesional - Meningkatnya pengelolaan % 100 100 pariwisata yg profesional - dikenalnya obyek wisata Kab. Garut
%
100
100
100 100
3 Mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai positif dari budaya yang berkembang dari masyarakat % 100 100 100 - Dimanfaatkannya gd. Kesenian utk pengembangan kesenian % 70 70 100 - Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah Kab. Garut 4 Melestarikan budaya lokal - digunakannya buku dan cd dokumentasi seni tradisional untuk pengambilan kebijakan untuk melestarikan seni tradisional - Meningkatnya wawasan dan ketrampilan para seniman
%
100
100
100
%
100
100
100
Halaman Aslinya : 53 Direpublikasi dalam garut.go.id
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Garut Tahun 2003
Dalam tabel tersebut diatas terlihat bahwa capaian kinerja mencapai 100 % yang bermakna baik.
3. Capaian Indikator Makro Capaian indikator makro tahun 2003 sebagai berikut : Target N o
1
2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4
Realisasi
Uraian
IPM • AHH (tahun) • AMH (%) • RLS (tahun) • Daya beli (konstan) Jumlah Penduduk Laju Pertumbuhan Penduduk Jumlah Penduduk Miskin PDRB (berlaku) Inflasi (Propenas) LPE (%) PDRB Kapita (berlaku) Investasi (berlaku) Laju Investasi (%) Konsumsi Pemerintah (G) Jumlah Penduduk Bekerja Proposi Jumlah Penduduk (bekerja/jumla h penduduk) Jumlah Pengangguran Terbuka
% Capaian
Jawa Barat Target
Jawa Barat Realisasi
108,07
72,37 66,16 95,30 7,50 595.525,0 0 37.900.00 0 2,29
67,87 64,94 93,60 7,20 553.700,0 0 37.980.42 2 2,89
591.500
100
9.280.000
9.279.668
8.508.07 3,61 9,50
8.340.00 0 8,25
98,02 115,15
181.700.0 00 6,00
231.764.0 52 5,69
4,08 3.923.98 6,39 1.897.04 5,17 19,47
3,86 3.837.71 7 1.587.90 0 19,47
94,61 97,80
4,60 4.780.000
4,21 6.077.884
83,70
54.000.00 0 12,00
35.912.78 6 2,63
12.900.00 0 15.430.00 0
20.097.43 6 14.861.50 2
65,32
65,32
100
2.186.95 3 1,74
2.173.62 3 1,61
100,61
591.500
100
800.643
830.647
103,75
36,61
38,24
104,45
40,64
38,97
57.725
52.364
110,24
722.000
1.513.511
4. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Seluruh sasaran yang dilaksanakan pada Tahun 2003 dapat dicapai sesuai dengan rencana atau 100 %, khususnya yang terkait dengan core area Agribisnis : 1. Peningkatan kualitas dan kuantitas tanaman pangan, sasaran ini didukung oleh 1 Program dan 3 Kegiatan yang pencapaiannya 100 % (baik); 2. Pengembangan agribisnis/tanaman pangan, sasaran ini didukung oleh 4 Program dan 5 Kegiatan yang pencapaiannya 100 % (baik); 3. Pengembangan agroindustri sekala pedesaan sasaran ini didukung oleh 1. Program dan 1 Kegiatan yang pencapaiannya 100 % (baik);
Halaman Aslinya : 54 Direpublikasi dalam garut.go.id
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Garut Tahun 2003
4.
Meningkatkan usaha pengolahan hasil pertanian di pedesaaan sasaran ini didukung oleh 1 Program dan 1 Kegiatan yang pencapaiannya 100 % (baik); 5. Meningkatnya pendapatan masyarakat pedesaan sasaran ini didukung oleh 2 Program dan 7 Kegiatan yang pencapaiannya 100 % (baik); 6. Terbukanya lapangan kerja sasaran ini didukung oleh 3 Program dan 6 Kegiatan yang pencapaiannya 100 % (baik). Rincian lengkap mengenai pencapian sasaran dan kegiatan dapat dilihat pada lampiran (formulir PPS dan PKK). Pariwisata : 1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas obyek wisata, sasaran ini didukung oleh 3 Program dan 7 Kegiatan yang pencapaiannya 100 % (baik); 2. Meningkatnya pengelolaan pariwisata yang profesional, sasaran ini didukung oleh 2 Program dan 2 Kegiatan yang pencapaiannya 100 % (baik); 3. Mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai positif dari budaya yang berkembang dari masyarakat, sasaran ini didukung oleh 1 Program dan 2 Kegiatan yang pencapaiannya 100 % (baik); 4. Melestarikan budaya lokal, sasaran ini didukung oleh 1 Program dan 2 Kegiatan yang pencapaiannya 100 % (baik). Rincian lengkap mengenai pencapian sasaran dan kegiatan dapat dilihat pada lampiran (formulir PPS dan PKK). 5. Evaluasi dan Analisis Capaian Indikator Makro Evaluasi dan analisis terhadap capaian kinerja indikator makro bertujuan untuk mengetahui keberhasilan/kegagalan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada masayarakat. Selain itu keberhasilan/kegagalan dalam mencapai visi dan misi organisasi. Capaian indikator makro merupakan kinerja bersama antara komponen pemerintah, dunia usaha dan masyarakat tanpa dapat diatribusikan secara individual untuk masin-masing komponen. 5.1 Index Pembangunan Manusia (IPM) Pada era tahun 1990 paradigma pembangunan lebih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat (Basic Needs Development), sedangkan pada era milenium ke tiga paradigma baru pembangunan (Perubahan yang direncanakan berorientasi kepada manusia, dengan IPM sebagai alat ukur keberhasilan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan. Manusia merupakan sentral dari segala dinamika pembangunan, oleh karena itu manusia merupakan faktor dominan yang sama sekali tidak dapat diabaikan keberadaannya, bahkan merupakan tujuan akhir (Ultimate) dari segala kegiatan pembangunan. UNDP (United Nation Development Program) menetapkan bahwa angka IPM 80-100 merupakan angka yang menunjukkan katagori tinggi. Sedangkan angka 50-79 sebagai katagori sedang dan < 50 kurang. Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis indikator makro IPM Garut realisasi tahun 2003 sebesar 65,32 atau 100 % dari targetnya atau tercapai . 5.2. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk Kab. Garut tahun 2003 sebanyak 2.173.623 jiwa bertambah 1,61 % dari tahun 2002 yang berjumlah 2.149.492 jiwa. Jumlah penduduk tahun 2003 sebanyak 2.173.623 jiwa tersebut bila dibandingkan dengan targetnya menunjukkan angka dibawah target sebesar 0,61% dari target tahun 2003 yang berjumlah 2.186.953 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk (LPP) sebesar 1,61 % atau bertambah 24.131 jiwa dari tahun 2002. Capaian indikator makro jumlah penduduk adalah 100,61% atau tercapai. 5.3 Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Sebagaimana diuraikan pada butir 3.5.2 diatas bahwa laju pertumbuhan penduduk Kab. Garut tahun 2003 adalah sebesar 1,61% lebih rendah dari target laju pertumbuhan penduduk tahun 2003 sebesar 1,74%, sehingga capaian kinerja indikator makro LPP adalah 108,07% atau tercapai. 5.4 Jumlah Penduduk Miskin Jumlah penduduk miskin tahun 2003 menunjukkan angka 591.500 jiwa, jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun 2002 sebanyak 603.800 jiwa atau menurun sebesar 2,04%. Jumlah penduduk miskin tersebut bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 591.500 jiwa, masih sama dengan target yang ditetapkan, sehingga capaian kinerja indikator makro jumlah penduduk miskin adalah 100% atau tercapai. 5.5 PDRB Berlaku dan Konstan Jumlah PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2003 sebesar Rp8.340.000 juta dibawah target yang ditetapkan yaitu Rp8.508.073,61 juta, sehingga capaian kinerja indikator makro PDRB berlaku adalah sebesar 98,02% atau tidak tercapai.
Halaman Aslinya : 55 Direpublikasi dalam garut.go.id
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Garut Tahun 2003
Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan (93) pada tahun 2003 menunjukkan angka Rp2.421.954 juta, lebih tinggi 3,86% dari PDRB tahun 2002 sebesar Rp2.331.981 juta. Capaian kinerja indikator makro PDRB atas dasar harga konstan 93 tersebut tercapai 5.6 Inflasi. Laju inflasi Kab. Garut pada tahun 2003 mencapai 8,25%, bila dibandingkan dengan tahun 2002 maka terdapat penurunan sebesar 0,17% dari inflasi tahun 2002 sebesar 8,42%. Target inflasi tahun 2003 adalah sebesar 9,5%, dengan demikian realisasi inflasi tahun 2003 adalah 115,15% dari target, sehingga capaian kinerja indikator makro tercapai. 5.7. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Laju pertumbuhan ekonomi tahun 2003 adalah 3,86%, lebih tinggi dari LPE tahun 2002 sebesar 3,79%. Bila dibandingkan dengan target tahun 2003 sebesar 4,08% maka laju pertumbuhan ekonomi Kab. Garut tersebut lebih rendah dari targetnya. Dengan demikian capaian kinerja indikator makro LPE adalah 94,61% atau tidak tercapai. 5.8 PDRB Per Kapita PDRB Per Kapita Kab. Garut tahun 2003 adalah Rp3.837.717 lebih tinggi 10,65% dari PDRB Per Kapita tahun 2002 sebesar Rp3.468.386, Namun bila dibandingkan dengan target tahun 2003 sebesar Rp3.923.986,39 maka lebih rendah sebesar Rp455.600,39 per kapita atau 11,61%. Dengan demikian capaian kinerja indikator makro PDRB Per Kapita sebesar 97,80% bermakna tidak tercapai. 5.9 Investasi Investasi atas harga berlaku di tahun 2003 menunjukkan jumlah Rp1.587.900 juta sama dengan tahun 2002 .Namun demikian bila dibandingkan dengan target tahun 2003 sebesar Rp1.897.045,17 juta maka realisasi investasi tahun 2003 sebesar Rp1.587.900 juta lebih kecil Rp309.145,17 juta. Dengan demikian capaian kinerja indikator makro Investasi adalah 83,70% atau tidak tercapai. 5.10 Laju Pertumbuhan Investasi Laju pertumbuhan investasi pada harga berlaku di tahun 2003 adalah sebesar 19,47%, hal tersebut menunjukkan kondisi meningkat, dibandingkan dengan laju pertumbuhan investasi tahun 2002 yang mencapai angka 18,23%. Dibandingkan dengan target tahun 2003 sebesar 19,47% maka capaian kinerja indikator makro Laju Pertumbuhan Investasi adalah sebesar 100% atau tercapai. 5.11 Jumlah Penduduk Bekerja Jumlah penduduk bekerja di Kab. Garut tahun 2003 adalah sebanyak 830.647 jiwa, lebih tinggi 3,60% dibandingkan tahun 2002. Selain itu bila dibandingkan dengan target tahun 2003 sebanyak 800.643 jiwa maka realisasi jumlah penduduk bekerja lebih tinggi 30.004 jiwa. Dengan demikian capaian kinerja indikator makro Jumlah Penduduk Bekerja adalah 103,75% atau tercapai. 5.12 Proporsi Jumlah Penduduk Bekerja terhadap Jumlah Penduduk Proporsi jumlah penduduk bekerja terhadap jumlah penduduk tahun 2003 adalah 38,24% lebih tinggi 1,63% dari tahun 2002 sebesar 36,61%. Bila dibandingkan dengan target tahun 2003 sebesar 36,61% maka realisasi tahun 2003 tersebut adalah lebih tinggi 1,63% dari target yang telah ditetapkan. Dengan demikian capaian kinerja indikator makro Proporsi Jumlah Penduduk Bekerja terhadap jumlah Penduduk adalah 104,45% atau tercapai. 5.13 Jumlah Pengangguran Terbuka Jumlah pengangguran terbuka di Kab. Garut tahun 2003 sebanyak 52.364 jiwa lebih tinggi 19,87% dari tahun 2002 sebanyak 43.695 jiwa. Bila dibandingkan dengan target tahun 2003 sebanyak 57.725 jiwa maka realisasi pengangguran terbuka tahun 2003 jumlahnya lebih sedikit sebesar 5.361 jiwa. Dengan demikian capaian kinerja indikator makro Jumlah Pengangguran Terbuka adalah 110,24% atau tercapai 6. Akuntabilitas Keuangan 6.1. Realisasi APBD Tahun 2003 APBD Pemerintah Kabupaten Garut Tahun 2003 ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 4 Tahun 2004 tanggal 12 Maret 2004 tentang Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2003 Berdasarkan Perhitungan APBD tersebut Pendapatan dianggarkan sebesar Rp.591.744.434.149,38 dan Belanja dianggarkan sebesar Rp.616.905.181.722,54 sehingga terdapat anggaran defisit sebesar Rp.25.160.747.573,16.
Halaman Aslinya : 56 Direpublikasi dalam garut.go.id
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Garut Tahun 2003
Laporan realisasi APBD yang mengungkapkan kegiatan keuangan akan menunjukkan ketaatan terhadap pelaksanaan APBD serta perubahannya. Sampai dengan berakhirnya tahun anggaran 2003, realisasi APBD menunjukkan Pendapatan sebesar Rp.596.638.176.170,96 atau tercapai 100,83 % dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 591.744.434.149,38, Belanja sebesar Rp.611.957.418.058,23 atau terealisasi 99,20 % dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 616.905.181.722,54. Dengan demikian terdapat defisit antara realisasi pendapatan dan belanja sebesar Rp. 15.319.241.887,27. Rincian selengkapnya disajikan dalam tabel 5.1 Tabel 5.1 Anggaran dan Realisasi APBD Pemerintah Kabupaten Garut Tahun 2003 No .
Uraian
Anggaran Setelah Perubahan (Rp)
Realisasi Rp.
%
A. PENDAPATAN
91.744.434.149,38
596.638.176.170,96
100,83
I. PENDAPATAN ASLI DAERAH
35.856.671.850,89
34.702.097.061,96
96,78
4.077.380.772,00 26.325.990.020,00
3.994.773.362,00 25.695.117.691,00
97,97 97,60
770.959.542,89
770.959.542,89
100
4.682.341.516,00
4.241.246.566,07
90,58
II. DANA PERIMBANGAN 14.573.752.298,49
520.662.373.589,00
101,18
28.220.447.578,00
33.059.614.824,00
117,17
468.170.000.000,00
468.170.000.000,00
100
1.000.000.000,00
1.000.000.000,00
100
4 Dana Perimbangan dari 17.183.304.720,49 Propinsi III. LAIN-LAIN PENDA- PATAN41.314.010.000,00 YANG SAH 1 Dana Penyeimbang 40.314.010.000,00
18.432.758.765,00
107,27
1 Pendapatan Pajak Daerah 2 Retribusi Daerah 3 Hasil Perusahaan Milik Daerah Dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 4 Lain-Lain Pendapatan Asli yang Sah
1 Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil Bukan Pajak 2 Dana Alokasi Umum 3 Dana Alokasi Khusus
99,90
40.273.705.420,00
99,90
1.000.000.000,00
1.000.000.000,00
100
16.905.181.722,54
611.957.418.058,23
99,20
43.039.455.930,54
140.213.419.240,00
98,02
15.174.424.234,54
112.502.214.744,00
97,68
a. Belanja Pegawai/ Personalia
79.255.376.126,78
77.493.922.262,00
97,78
b. Belanja Barang dan Jasa c. Belanja Perjalanan Dinas d. Belanja Pemeliharaan e. Belanja Lain-lain
16.684.935.577,76
16.273.573.782,00
97,53
9.059.538.000,00
8.715.865.500,00
96,21
7.704.574.530,00
7.645.695.600,00
99,24
2.470.000.000,00
2.373.157.600,00
96,08
2 Dana Darurat B. BELANJA I. BELANJA APARATUR 1 BELANJA ADMINISTRASI UMUM
No .
41.273.705.420,00
Uraian
Anggaran Setelah Perubahan (Rp)
Realisasi Rp.
%
Halaman Aslinya : 57 Direpublikasi dalam garut.go.id
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Garut Tahun 2003
2 BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN
13.158.753.196,00
13.041.094.696,00
3.704.050.650,00
3.656.340.650,00
98,71
b. Belanja Barang dan 7.361.048.546,00 Jasa c. Belanja Perjalanan 1.762.746.000,00 Dinas d. Belanja 330.908.000,00 Pemeliharaan 3 BELANJA MODAL 14.706.278.500,00
7.310.293.346,00
99,34
1.744.805.000,00
98,98
329.655.700,00
99,62
14.670.109.800,00
99,75
a. Belanja Pegawai/ Personalia
II. BELANJA PUBLIK
73.865.725.792,00
1 BELANJA ADMINISTRASI 40.538.394.944,00 UMUM a. b. c. d. e.
Belanja Pegawai/ 312.810.764.531,00 Personalia Belanja Barang dan 23.457.166.733,00 Jasa Belanja Perjalanan 1.332.685.000,00 Dinas Belanja 2.937.778.680,00 Pemeliharaan Belanja Lain-lain -
99,11
471.743.998.818,23 99,55 339.460.033.383,00
99,68
311.749.292.718,00
99,66
23.453.652.954,00
99,99
1.319.345.000,00
99
2.937.742.711,00
100 -
27.404.146.555,00
27.352.489.592,78
99,81
4.342.843.000,00
4.322.054.000,00
99,52
Belanja Barang dan 10.729.221.370,00 Jasa c. Belanja Perjalanan 2.293.742.000,00 Dinas d. Belanja 10.038.340.185,00 Pemeliharaan 3 BELANJA MODAL 64.356.334.134,00
10.709.744.610,00
99,82
2.291.302.000,00
99,89
10.029.388.982,78
99,91
63.974.260.153,45
99,41
2 BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN a.
Belanja Pegawai/ Personalia
b.
38.574.332.100,00 III BELANJA BAGI HASIL & . BANTUAN KEUANGAN IV. BELANJA TIDAK TERSANGKA C. SURPLUS (DEFISIT) No. D.
Uraian
5.160.747.573,16) Anggaran Setelah Perubahan (Rp) 5.160.747.573,16
98,42
2.991.907.900,00 99,98
(15.319.241.887,27) Realisasi Rp.
%
5.241.431.273,30
100,32
I.
PENERIMAAN DAERAH 32.087.582.718,162.087.582.718,16
100
1
Transfer dari Dana Cadangan Hasil Penjualan Saham Daerah
2
PEMBIAYAAN
2.992.518.059,00
37.965.307.789,00
-
-
-
-
Halaman Aslinya : 58 Direpublikasi dalam garut.go.id
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Garut Tahun 2003
3 4
Penerimaan Pinjaman dan Obigasi Daerah Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu
II. PENGELUARAN DAERAH 1 2 3
4
Transfer ke Dana Cadangan Penyertaan Modal Pembayaran Utang Pokok yang telah Jatuh Tempo Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Berjalan
15.000.000.000,00
15.000.000.000,00
100
17.087.582.718,16
17.087.582.718,16
100
6.926.835.145,00
6.846.151.444,86
98,84
-
-
1.566.068.000,00
1.566.068.000,00
100
5.360.767.145,00
5.280.083.444,86
98,49
-
-
6.2. Analisis Efisiensi dan Efektivitas Analisis efisiensi dilakukan dengan membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi. Capaian output yang lebih besar daripada realisassi keuangan dan atau capaian input mencapai di atas 100,00% menunjukkan bahwa program/ kegiatan yang dilaksanakan oleh satuan kerja diklasifikasikan efisien. Apabila terjadi sebaliknya yaitu capaian output lebih kecil daripada realisasi keuangan menunjukkan bahwa program/ kegiatan yang dilaksanakan oleh satuan kerja diklasifikasikan inefisien. Sedangkan apabila terjadi capaian output sama dengan realisasi keuangan menunjukkan bahwa program/ kegiatan yang dilaksanakan oleh satuan kerja diklasifikasikan sesuai harapan. Analisis efektivitas dilakukan dengan membandingkan antara outcome dengan output baik untuk rencana maupun realisasi. Capaian outcome yang lebih besar daripada realisassi keuangan dan atau capaian output mencapai di atas 100,00% menunjukkan bahwa program/ kegiatan yang dilaksanakan oleh satuan kerja diklasifikasikan efektif. Apabila terjadi sebaliknya yaitu capaian outcome lebih kecil daripada realisasi keuangan menunjukkan bahwa program/ kegiatan yang dilaksanakan oleh satuan kerja diklasifikasikan inefektif. Sedangkan apabila terjadi capaian outcome sama dengan realisasi keuangan menunjukkan bahwa program/ kegiatan yang dilaksanakan oleh satuan kerja diklasifikasikan sesuai harapan.
Halaman Aslinya : 59 Direpublikasi dalam garut.go.id