AKU WARGA NEGARA YANG BAIK
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
NAMA
: AGUNG PRASETYO
NIM
: 11.12.5409
KELOMPOK : G PROG.STUDI : S1 JURUSAN
: SISTEM INFORMASI
NAMA DOSEN : M. AYUB PRAMANA, SH
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahma-Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir Kuliah Pendidikan Pancasila yang berjudul “AKU WARGA NEGARA YANG BAIK” Penyusunan tugas ini merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Ujian Akhir Semester untuk kuliah Pendidikan Pancasila. Dalam penyusunan Tugaas Akhir ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut berpartisipasi dalam penyusunan ini, kepada : 1. Bapak M. AYUB PRAMANA, SH selaku Dosen Pendidikan Pancasila yang telah memberikan ilmu tentang Pendidikan Pancasila yang berguna untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. 2. Secara khusus saya menyampaikan banyak terima kasih kepada keluarga saya yang telah memberikan dorongan serta pengertian yang besar kepada saya, baik selama saya mengikuti perkuliahan hingga dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. 3. Rekan-rekan Kelompok G yang telah memberikan arahan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Saya berharap smoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada beliau yang telah memberikan bantuan. Amin.
Sleman, 24 Oktober 2011
Agung Prasetyo 11.12.5409
TUHAN ITU ADA
Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini nilainya menjiwai keempat sila lainnya. Dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa terkadung nilai bahwa Negara didirikan adalah sebagai perwujudan tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan.
Keyakinan adanya Tuhan Yang Esa bukanlah suatu kepercayaan yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya melalui akal pikiran, melainkan suatu kepercayaan yang berakar pada pengetahuan yang benar dan dapat diuji atau dibuktikan melalui kaidah-kaidah logika. Keyakinan yang demikianlah yang mendasari Negara member toleransi dan menjamin kebebasan setiap individu untuk melakukan ritual keyakinan agama dan kepercayaannya.
Di Indonesia ini ternyata sudah ada orang yang tidak percaya akan kehadiran Tuhan sang pencipta atau yang sering disebut orang penganut atheis.
Kata Karl Marx, bapak komunisme di Eropa, sebenarnya Tuhan itu tidak menciptakan manusia, tetapi manusialah yang menciptakan Tuhan. Ia adalah khayalan manusia, kata Karl Marx. Jika demikian dalam pemikiran Karl Marx, berarti Tuhan itu tidak ada. Tapi yang memprihatinkan di zaman melenium ini tidak sedikit remaja yang makin tidak peduli tentang keberadaan Tuhan.
Memang benar adanya Tuhan atau yang disebut Allah, itu adalah berupa zat yang tidak Nampak oleh mata kita, tidak dapat terdengar oleh telinga kita dan tidak dapat kita raba dengan kulit kita. Tetapi, karena tidak terindera oleh kita itu bukan berarti bahwa Tuhan itu tidak ada atau yang bisa disebut dengan khayalan belaka.
Masih banyak bukti untuk mengkaji tentang keberadaan Tuhan. Contoh kecil, untuk mengetahui bahwa gravitasi bumi itu ada atau tidak, cukup dengan melihat benda yang jatuh dari atas ke bawah dan setiap orang pasti percaya bahwa gravitasi bumi memang ada. Begitu juga dengan virus, cukup dengan merasakan jika badan kita demam, terserang flu, dll. Tidak perlu dengan cara meraba.
Untuk percaa bahwa Tuhan itu ada, kita tidak harus mengindera zat nya. Karena Allah telah memberikan berbagai macam bukti bahwa Allah itu ada. Jika ada sesuatu yang diciptakan pasti sesuatu itu ada yang membuatnya. Seperti buku, oranglah yang menciptakan, tapi yang menciptakan orang itu adalah Allah. Pencipta dan yang diciptakan pasti berbeda bentuk. Seperti buku, tidak mungkin yang menciptakan adalah orang yang mirip dengan buku. Berbagai macam zat atau makhluk yang telah diciptakan oleh Allah. Dan pastinya Allah tidak berwujud seperti zat-zat atau makhluk yang Ia ciptakan.
Perhatikanlah dengan seksama di sekeliling kita, maka kita tidak dapat membantah bahwa Allah itu memang ada. Seluruh benda yang ada di alam semesta, manusia, hewan, tumbuhan memiliki kesempurnaan yang luar biasa. Allah S.W.T berfirman : “Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan ?” (TQS. Adz Dzariyat [51]:21) “Sesungguhnya Kami (Allah) telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (TQS. At Tiin [95]:4)
Seperti halnya manusia, menurut ilmu kedokteran jantung manusia itu memompa darah sekitar 2.200 galon setiap harinya. Padahal besarnya hanya segenggam tangan manusia dengan berat antara 225 hingga 340 gram. Jantung kita juga berdenyut lebih dari 70 kali dalam setiap menitnya. Apakah ada pompa selain jantung yang dapat bekerja seberat itu setiap harinya dapat melakukan sebuah perawatan atau pergantian suku cadang.
Sungguh luarbiasa segala ciptaan Allah S.W.T. Hanya Allah S.W.T lah yang dapat menciptakan segala zat-zat berbentuk maupun tak berbentuk di alam semesta ini. Tidak usah susah-susah mencari kehadiran Allah S.W.T. Karena melalui segala ciptaannya itulah kita dapat diyakinkan bahwa Allah S.W.T itu memang ada dan Esa.
TERORISME
Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat.
Akibat makna-makna negatif yang dikandung oleh perkataan "teroris" dan "terorisme", para teroris umumnya menyebut diri mereka sebagai separatis, pejuang pembebasan, pasukan perang salib, militan, mujahidin, dan lain-lain. Tetapi dalam pembenaran dimata terrorism : "Makna sebenarnya darijihad, mujahidin adalah jauh dari tindakan terorisme yang menyerang penduduk sipil padahal tidak terlibat dalam perang". Padahal Terorisme sendiri sering tampak dengan mengatasnamakan agama.
Persepsi yang salah tentang jihad tersebut tentu sangat membahayakan, karena melakukan aksi teror justru dilarang dan bertentangan dengan norma agama Islam. Sebab Islam adalah agama yang mengedepankan nilai-nilai moral, penuh kasih, mengusung tema keadilan, egalitarianisme dan toleransi. Allah mengharamkan ketidakadilan bagi diri-Nya. Dalam sebuah Hadis Qudsi, Allah menegaskan; "Hamba-hamba-Ku, Aku tidak membenarkan kezaliman atas diriKu, begitu juga atas sesama kalian."
Berdasarkan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia pada 16 Desember 2003 telah menetapkan fatwa tentang terorisme. MUI Memfatwakan terorisme atau aksi bom bunuh diri sebagai perbuatan yang diharamkan.
Hal ini berdasarkan firman Allah SWT antara lain: “Sesungguhnya balasan bagi orangorang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan berusaha melakukan kerusakan di muka bumi, yaitu mereka dibunuh atau disalib atau dipotong tangan dan kaki mereka secara bersilang. Yang demikian itu suatu kehinaan bagi mereka di dunia sedangkan di akhirat mereka mendapat siksa yang pedih.” (QS Al-Maidah: 33).
“Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepada kamu. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar dan dianiaya maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS An-Nisa’: 29-30)
“Barang siapa yang membunuh seorang manusia bukan karena orang itu membunuh orang lain atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi maka seakan-akan ia telah membunuh manusia seluruhnya…” (QS. Al-Maidah: 32) Adapun dalil-dalil yang berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW antara lain: “Tidak halal bagi seorang Muslim menakut-nakuti orang Muslim lainnya.” (HR Abu Dawud).
“Barangsiapa yang menjatuhkan diri dari sebuah gunung lalu ia terbunuh maka ia akan masuk neraka dalam keadaan terhempas di dalamnya, kekal lagi dikekalkan di dalamnya selama-lamanya” (HR Bukhari-Muslim).
“Barangsiapa mengacungkan senjata tajam kepada saudaranya (Muslim) maka Malaikat akan melaknatnya sehingga ia berhenti.” (HR Muslim)
Oleh karena itu, MUI menegaskan bahwa bom bunuh diri (Terorisme) hukumnya haram
karena
merupakan
salah
satu
bentuk
tindakan
keputusasaan (al-ya’su) dan
mencelakakan diri sendiri (ihlak an-nafs), baik dilakukan di daerah damai maupun di daerah perang.
SEPARATISME
Separatisme adalah suatu gerakan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia dari satu sama lain.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan kerangka utama yang mendasari pembentukan bangsa dan negara Republik Indonesia. Upaya kelompok atau golongan masyarakat baik di daerah Papua maupun Maluku melakukan gerakan atau perlawanan gerakan separatisme dengan tujuan untuk memisahkan diri dari NKRI merupakan masalah bangsa yang sampai saat ini belum dapat diselesaikan dengan tuntas.
Langkah kebijakan yang ditempuh dalam upaya pencegahan dan penanggulangan separatisme adalah: 1. pemulihan kondisi keamanan dan ketertiban serta menindak secara tegas para pelaku separatisme bersenjata yang melanggar hak-hak masyarakat sipil. 2. peningkatan kualitas pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi serta demokratisasi. 3. peningkatan deteksi dini dan pencegahan awal potensi konflik dan separatism. 4. peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah rawan konflik atau separatisme melalui perbaikan akses masyarakat lokal terhadap sumber daya ekonomi dan pemerataan pembangunan antardaerah. 5. pelaksanaan pendidikan politik secara formal, informal, dialogis, serta melalui media massa dalam rangka menciptakan rasa saling percaya.
Gerakan separatisme ini muncul biasanya dikarenakan oleh ketidak merataan pembangunan daerah dan biasanya daerah tersebut kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Sehingga daerah tersebut merasa tidak terurus dan ingin melepaskan diri dengan membentuk organisasi atau Negara sendiri.
Dengan tujuan untuk memerdekakan dan mensejahterakan daerah, organisasi tersebut terus melakukan berbagai upaya. Dengan iming-iming mensejahterakan daerah mereka terus mencari anggota baru untuk bersama-sama memerangi pemerintah yang ada. Dalam kenyataannya, tidak semua daerah yang lepas dari pemerintah akan makmur, justru saat melepaskan diri tersebut daerah mereka akan semakin terbengkalai. Mulai dari ketidak adaan sumber listrik, sumber pangan, perekonomian yang dimulai dari 0 dan lain sebagai nya.
Keberhasilan yang telah diperoleh dalam pencegahan dan penanggulangan separatism merupakan hasil kerja sama secara keseluruhan antara aparat pemerintah dan masyarakat. Dalam rangka mengoptimalkan kebijakan yang ditetapkan, sangat diperlukan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan program Pemerintah melalui pengembangan sistem ketahanan nasional, pengembangan penyelidikan pengamanan dan penggalangan keamanan Negara, penegakan kedaulatan dan penjagaan keutuhan wilayah NKRI.
Pemantapan keamanan dalam negeri, peningkatan komitmen persatuan dan kesatuan nasional, peningkatan kualitas pelayanan informasi publik guna lebih mengefektifkan upaya penyelesaian pencegahan dan penanggulangan separatisme di Indonesia.
KORUPSI
Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintah dan kepemerintahan yang rentan terhadap korupsi dalam prakteknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan oleh para pencuri, dimana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.
Korupsi yang muncul di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk sepele atau berat, terorganisasi atau tidak. Walau korupsi sering memudahkan kegiatan kriminal seperti penjualan narkotika, pencucian uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini saja. Untuk mempelajari masalah ini dan membuat solusinya, sangat penting untuk membedakan antara korupsi dan kriminalitas atau kejahatan.
Korupsi menunjukan tantangan serius terhadap pembangunan. Di dalam dunia politik, korupsi mempersulit demokrasi dan tata pemerintahan yang baik (good govermance) dengan cara menghancurkan proses formal. Korupsi di pemilihan umum dan di badan legislatif mengurangi akuntabilitas dan perwakilan di pembentukan kebijaksanaan, korupsi di sistem pengadilan menghentikan ketertiban hukum dan korupsi di pemerintahan publik menghasilkan ketidak-seimbangan dalam pelayanan masyarakat. Secara umum, korupsi mengkikis kemampuan institusi dari pemerintah, karena pengabaian prosedur, penyedotan sumber daya, dan pejabat diangkat atau dinaikan jabatan bukan karena prestasi. Pada saat yang bersamaan, korupsi mempersulit legitimasi pemerintahan dan nilai demokrasi seperti kepercayaan dan toleransi.
Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dengan membuat distorsi dan ketidak efisienan yang tinggi. Dalam sektor private, korupsi meningkatkan ongkos niaga karena kerugian dari pembayaran ilegal, ongkos manajemen dalam negosiasi dengan pejabat korup, dan risiko pembatalan perjanjian atau karena penyelidikan. Walaupun ada yang menyatakan bahwa korupsi mengurangi ongkos (niaga) dengan mempermudah birokrasi, konsensus yang baru muncul berkesimpulan bahwa ketersediaan sogokan menyebabkan pejabat untuk membuat aturan-aturan baru dan hambatan baru. Dimana korupsi menyebabkan inflasi ongkos niaga, korupsi juga mengacaukan "lapangan perniagaan". Perusahaan yang memiliki koneksi dilindungi dari persaingan dan sebagai hasilnya mempertahankan perusahaan-perusahaan yang tidak efisien.
Dalam keputusan yang diperoleh VIVAnews dari situs www.mui.or.id, dijelaskan bahwa risywah adalah pemberian yang diberikan oleh seseorang kepada pejabat dengan maksud meluluskan suatu perbuatan yang batil atau membatilkan perbuatan yang hak. Pemberi disebut sebagai rasyi, penerima disebut murtasyi, dan penghubung antara rasyi dan murtasyi disebut ra'isy.
Dalam fatwa itu juga dijelaskan mengenai definisi suap, yakni uang pelicin, money politic, dan lain sebagainya. Suap ini dapat dikategorikan sebagai risywah apabila tujuannya untuk meluluskan sesuatu yang batil atau membatilkan perbuatan yang hak.
Selain itu, hadiah kepada pejabat adalah suatu pemberian dari seseorang dan atau masyarakat yang diberikan kepada pejabat, karena kedudukannya, baik pejabat di lingkungan pemerintahan maupun lainnya.
Sedangkan pengertian korupsi adalah tindakan pengambilan sesuatu yang ada di bawah kekuasaannya dengan cara yang tidak benar menurut syariat Islam.
Atas dasar itu, Majelis Ulama memutuskan memberikan risywah dan menerimanya hukumnya
adalah
haram.
Serta
melakukan
korupsi
hukumnya
adalah
haram.
SECARA UMUM PANCASILA
Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia ini tak lepas dengan terbentuknya Pancasila sebagai dasar Negara. Pengertian secara etimologi, pancasila itu berasal dari bahasa sansekerta. Dalam bahasa sansekerta Pancasila berarti “panca : lima-sila/dasar, dan syiila berarti tingkah laku”, jadi Pancasila menurut bahasa sansekerta memiliki arti yaitu lima dasar bertingkah laku.
Dimana Pancasila digunakan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, yang berarti bahwa setiap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dijadikan sebagai tuntunan dan pegangan dalam mengatur sikap dan bertingkah laku dalam hubungannya dengan Tuhan, bermasyarakat dan alam sekitar. Seperti yang telah terkandung dalam UUD 1945, yang didalamnya terdapat dasar dan pedoman dalam mengatur tata kehidupan bernegara.
Setiap bangsa pasti memiliki ideology dan pandangan hidup yang berbeda-beda, yang diambil dari nilai-nilai yang tumbuh dalam Negara yang bersangkutan. Demikian halnya dengan Pancasila sebagai ideology dan pandangan hidup bangsa Indonesia yang digali dari tradisi dan budaya yang tumbuh. Pancasila sebagai dasar Negara juga tetap memiliki sifat keterbukaan sehingga dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman namun tetap selektif dalam proses beradaptasinya. Sehingga generasi penerus bangsa dapat memperkaya nilai-nilai Pancasila sesuai dengan tingkat perkembangan zaman dan kemajuan IPTEK tanpa kehilangan nilai-nilai yang ada.
Pancasila dapat dilihat melalui beberapa pendekatan yaitu : 1. Pendekatan Historis Nilai-nilai pancasila dari segi historis (sejarah) sangat penting untuk di pelajari sehubungan dengan sifat-sifat dari nilai yang abstrak. Dengan demikian akan kalihatan proses tumbuh dan melembaganya nilai-nilai tersebut dalam kegiatan kehidupan (pribadi, masyarakat dan Negara). Konkretisasi hal yang abstrak akan sangat membantu dan memudahkan kita berfikir. Disamping hal tersebut pengungkapan fakta sejarah mempu menjembatani jarak waktu dan tempat. 2. Pendekatan Yuridis Segi hukum dan hukum ketatanegaraan dari pancasila sangat penting untuk kita hayati,karena itulah hukum yang mengatur kegiatan kehidupan dalam berbangsa dan bernegara, pancasila sebagai hukum Negara menjadi wajib untuk di pahami sebagai konsekuensi dan syarat untuk mengamalkannya dengan baik. 3. Pedekatan Filosofis Pancasila sebagai dasar Negara serta sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia pada hakekatnya merupakan satu kesatuan yang utuh dan mempunyai nilai-nilai yang bersifat sistematis. Pemahaman pancasila melalui pendekatan filosofis menjadi penting untuk mendapatkan pengertian yang mendalam mengenai hakekat nilai-nilai dari keseluruhan sila pancasila.
Melalui beberapa pendekatan tersebut, sila-sila dari Pancasila dapat dijabarkan sesuai dengan nilai yang terkandung didalamnya yaitu :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa Sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini nilainya menjiwai keempat sila lainnya. Dalam sila Ketuhanan Yang maha Esa terkandung nilai bahwa Negara didirikan adalah sebagai tujuan manusia sebagai mahluk Tuhan. Keyakinan adanya Tuhan Yang Esa bukanlah suatu dogma atau kepercayaan yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya melalui akal pikiran, melainkan suatu kepercayaan yang berakar pada pengetahuan yang benar dan dapat diuji atau dibuktikan melalui kaidah-kaidah logika. Keyakinan yang demikianlah yang mendasari Negara memberi toleransi dan menjamin kebebasan
setiap
individu
untuk
melakukan ritual keyakinan agama
dan
kepercayaannya. Sebagai sila pertama dari pancasila Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi sumber pokok nillai-nilai kehidupan bangsa Indonesia, menjiwai dan mendasari serta membimbing perwujudan Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab, penggalangan Persatuan Indonesia, yang telah membentuk Negara Republik Indonesia berdaulat penuh, yang bersifat Kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, guna mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Kemanusiaan Yang Adail dan Beradab Karena potensi yang dimiliki manusia menyadari nilai dan norma Kemanusiaan yang berarti hakekat dan sifat khas manusia sesuai dengan martabatnya. Adil berarti wajar, sepadan dan sesuai dengan hak dan kewajiban seseorang, keputusan dan tindakan didasarkan pada suatu objektifitas tidak pada subjektifitas.dan berdasarkan pada keluhuran budi,kesopanan dan kesusilaan. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab adalah kesadaran sikap dan perbuatan yang didasarkan pada potensi hati nurani dalam hubungan dengan norma-norma dan kesusilaan baik sebagai pribadi maupun sebagai masyarakat.
3. Persatuan Indonesia Negara mengatasi segala paham golongan, etnis, suku, ras, individu maupun golongan agama. Mengatasi berarti memberi wahana atas tercapainya harkat martabat seluruh warganya. Persatuan Indonesia berarti mencakup keseluruhan arti idiologis, politik ekonomi, sosial budaya dan keamanan dalam wilayah Indonesia didorong untuk mencapai kehidupan berbangsa dan bernegara yang merdeka dan berdaulat.
4. Kerakyatan Yang Dipimpim Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan Rumusan dari sila keempat pancasila berarti kekuasaan yang tertinggi berada di tangan rakyat dalam hikmat kebijaksanaan pikiran yang sehat dengan selalu mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa, kepentingan rakyat dan dilaksanakan dengan sadar, jujur dan bertanggung jawab.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Dengan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam masyarakat Indonesia. Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.