SAYA WARGA NEGARA YANG BAIK
STIMIK “AMIKOM” YOGYAKARTA ABRAHAM AGUNG HUTOMO 11.12.5483 S1 SISTEM INFORMASI DOSEN PENGAJAR : AYUB PRAMONO, SH
Daftar isi : Abstrak 1. Latar belakang masalah 2. Rumusan masalah 3. Pendekatan a. Historis b. Sosiologis c. Yuridis 4. Pembahasan 5. Kesimpulan dan saran 6. Referensi
Abstrak Sebagai negara yang berdaulat, Indonesia memiliki cita- cita yang mulia yaitu menciptakan kesejahteraan umum yang merupakan landasan utama bagi pembangunan bangsa. Namun padakenyataan
korupsi
di
indonesia
sudah
menjadi
fenomena
yang
sangat
mencemaskan,karena semakin meluas dan merambah pada semua lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Kondisi tersebut menjadi salah satu faktor penghambat pembangunan. Ketidak berhasilan pemerintah dalam memberantas korupsi semakin melemahkan citra pemerintah di mata masyarakat. Hal ini tercermin dari ketidak patuhan masyarakat pada hukum. Jika tidak ada perubahan yang berarti maka kondisi tersebut akan sangat membahayakan kesatuan bangsa
1. Latar belakang masalah Dalam perkembangannya, praktek korupsi telah meluas dan mengakar di seluruh lapisan masyarakat. Tindakan korupsi dapat tikatakan melanggar hak- hak sosial dan hak- hak ekonomi masyarakat. Tindakan korupsi adalah kejahatan yang luar biasa, dampak yang ditimbulkan tidak hanya menyangkut perorangan namun melingkupi perekonomian
negara,
menghambat
pembangunan
bahkan
mengakibatkan
kemiskinan. Untuk mengatasi dan memberantas korupsi pemerintah berupaya dgn berbagai cara dan yang paling kita kenal sekarang seperti KPK ( Komisi Pemberantasan Korupsi ) dibentuk. Melalui komisi ini sudah banyak koruptor yang tertangkap dan diadili. Disini akan kita bahas lebih dalam hal- hal yang berkaitan dengan korupsi.
2. Rumusan masalah Ada perbedaan pendapat dari berbagai pakar, ada yang mengatakan korupsi adalah kejahataan biasa, sementara itu kalau di lihat akibatnya korupsi menimbulkan kerugian yang luar biasa, terutama perekonomian negara dan kesejahteraan masyarakat. Selama ini penanganan korupsi di indonesia sebagai tindak pidana tetapi pada kenyataannya mekanisme hukum pidana juga sering berbenturan dengan kepentingan lain, baik itu dari rumusan deliknya maupun penegaknya. Jika penanganan korupsi di tangan yang baik, maka setidaknya korupsidapat diberantas. Selama ini pemberantasan korupsi mengandalkan hukum, terutama hukum pidana. Mengandalkan hukum berarti penyelesainnya dipengadilan. Tetapi pada kenyataannya pengadilan belum sepenuhnya dapat dipercaya. Bahkan pengadilan dapat dicurigai sebagai tempat berlangsungnya korupsi dalam wujud lain, yaitu mafia peradilan. Banyak koruptor hanya memperoleh hukuman yang ringan, tidak sebanding dengan yang ditimbulkan.
Padahal, dalam situasi membangun tegaknya “ Rule of Law ”
seharusnya
pengadilan dapat dijadikan sebagai lembaga yang kebal dengan praktik- praktik korupsi. Putusan pengadilan yang layak merupakan cerminan tegaknya demokrasi. Rumusan masalah korupsi bukan hanya kejahatan biasa atau luar biasa, tapi bagaimana manajemen pemberantas korupsi.
3. Pendekatan a. Historis b. Sosiologis c. Yuridis A. Historis Pendekatan untuk mengetahui sebab masalah korupsi terjadi, dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Apakah dari segi ekonomi, hukum, sosial, budaya, moral, dsb. Dalam sejarahnya, praktik korupsi pada masa kerajaan dilakukan oleh para pembesarnya. Kerajaan- kerajaan yang silih berganti dan terpecah belah sepanjang sejarah nusantara menunjukkan bahwa kesatuan bangsa masih rapuh. Pada masa VOC, saat pemerintah belanda menjajah indonesia, para priyayi untuk memperoleh kedudukan yang tinggi harus membayar sejumlah biaya ( Suap ), dari sinilah budaya korupsi terus dilakukan. Saat rezim orde baru berkuasa, berbagai praktik kecurangan dilakukan, praktik korupsi yang sangat merugikan negara tetap dilestarikan generasi ke generasi sampai sekarang.
B. Sosiologis Seorang manusia akan memiliki perilaku yang berbeda- beda dengan manusia lainnya juga saling berhubungan satu sama lainnya dengan melakukan interaksi dan membuat kelompok dalam masyarakat. Korupsi tumbuh seiring dengan berkembangnya peradaban manusia. Korupsi adalah produk dari sikap hidup satu kelompok masyarakat, yang memakai uang sebagai standar kebenaran dan sebagai kekuasaan mutlak. Sebagai akibat korupsi ketimpangan si miskin dan si kaya. Orang- orang kaya dan politisi korup bisa masuk golongan elit yang bekuasa dan dihormati juga status sosial yang tinggi. Pada masyarakat jawa dikenal budaya upeti. Budaya tersebut dapat dikatakan sebagai akar timbulnya korupsi. Proses ini bisa terjadi tanpa disadari oleh masyarakat.
C. Yuridis Pengertian korupsi secara yuridis atau hukum adalah merupakan sebuah tindakan pidana sebagaimana di maksut dalam ketentuan perundang – undangan yang mengatur tindak pidana korupsi. Korupsi di pandang secara yuridis lebih di tekan kan pada perbuatan yang merugikan kepentingan publik atau masyarakat, pribadi, golongan bahkan bangsa dan negara. Dalam segi hukum korupsi mempunyai arti : a. Melawan hukum b. Menyalah gunakan kekuasaan c. Memperkaya diri d. Merugikan keuangan negara Seperti istilah yang sering didengan KKN ( Korupsi Kolusi dan Nepotisme ) menyelewengkan kewajiban yang bukan hak kita. Memberikan pelicin agar kerja lancar tetapi secara sembunyi- sembunyi, mendahulukan orang dalam keluarga agar menduduki jabatan. Tindak korupsi secara yuridis merupakan tantangan serius dalam dunia politik, demokrasi tata dunia yang baik.
4. Pembahasan Penyebab terjadinya korupsi sebenarnya bervariasi dan beraneka ragam. Akan tetapi secara umum dapat dirumuskan korupsi adalah tindakan yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi, kelompok, atau golongan sendiri. Dalam bab sebelumnya dibahas masalah korupsi dari sudut historis, sosialis, dan yuridis. Secara historis bangsa indonesia sedah mengenal apa yang disebut korupsi, hanya saja prakteknya yang tidak senyata sekarang. Jaman kerajaan – kerajaan dahulu masih terselubung dengan intrik – intrik yang halus. Seiring bekembangnya zaman, korupsi semakin membudaya. Zaman VOC dengan politik devide et impera / politik pecah belah, kondisi bangsa semakin terpuruk, sampai masa pemerintahan Soeharto korupsi semakin menjamur. Kaum elit semakin kaya bahkan tak tersentuh hukum, sedangkan yang miskin semakin sengsara. Kondisi ini menjadikan ketimpangan sosial di tengah masyarakat, akibatnya timbul berbagai konflik yang bisa memecah kesatuan dan kerukukan berbangsa dan bernegara. Bahkan dewasa ini bangsa indonesia tengah di goncang dengan maraknya korupsi berjamaah, lembaga setinggi KPK yang banyak memiliki kewenangan juga harus kerja keras untuk mengungkap dan menangkap para koruptor. Lemahnya penegakan hukum, hingga mandulnya kebijakan positif dari elit penguasa untuk rakyat.
Bangsa kita bekabung akibat segala tindakan para koruptor yang merupakan penistaan terhadap falsafah Adi luhung yang terkandung dalam Pancasila, tapi juga terkekang oleh tali penjajah. Bedanya adalah bangsa indonesia menjajah bangsanya sendiri, kaumnya sendiri. Banyak kasus hukum yang tak terselesaikan, kematian aktivis Munir sebagai pembela kaum lemah yang tewas terenggut racun arsenik ( ± 7 tahun silam ) sampai sekarang dalang di balik pembunuhan munir belum terungkap. Entah karena kekuatan politik dibaliknya sehingga proses hukum terhambat.
Oleh sebab itu seluruh elemen bangsa kita perlu berbenah, menjadi bangsa yang lebih baik. Pendalaman tehadap nilai - nilai Pancasila, juga pilar kehidupan bangsa yang lain yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 1945. Untuk menuju kondisi demokrasi yang ideal dibutuhkan kerja sama para pelaku politik, para ulama, para agamawan, wartawan, intelektual, ilmuan, kaum muda yang terdidik khususnya mahasiswa. Mereka harus berjuang agar indonesia dapat memberantas korupsi sehingga tercapai kondisi Indonesia yang bersatu, demokratis sistem ketatanegaraan berjalan dengan lebih baik dan bermartabat.
5. Kesimpulan dan saran Pemberantasan korupsi memerlukan proses dan waktu yang tidak singkat, sumberdaya yang memadai serta partisipasi seluruh komponen bangsa dengan Pancasila sebagai tolok ukur bertindak dan UUD 1945 sebagai landasan. Jika masing – masing anak bangsa mau bekerja sesuai harkat dan martabat bangsa indonesia yang Adi luhung niscaya akan tercapai Indonesia yang merdeka, berdaulat, persatuan dan kesatuan tewujud di bumi pertiwi ini.
Untuk supaya perilaku korupsi tidak semakin berkembang sebaiknya dimulai dari diri kita sendiri baik di tengah keluarga maupun lingkungan diluar, sekolah maupun masyarakat. Akhir kata semoga paper ini bermanfaat.
6. Referensi 1. Narasi Rencana Akhir Nasional pemberantas korupsi, bappenas 2. www.google.com 3. Kedaulatan rakyat, selasa 11 Oktober 2011
SEPARATISME Separatisme politis adalah suatu gerakan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia (biasanya kelompok dengan kesadaran nasional yang tajam) dari satu sama lain (atau suatu negara lain). Istilah ini biasanya tidak diterima para kelompok separatis sendiri karena mereka menganggapnya kasar, dan memilih istilah yang lebih netral seperti determinasi diri. Gerakan separatis sering merupakan gerakan yang politis dan damai. Telah ada gerakan separatis yang damai di Quebec, Kanada selama tiga puluh tahun terakhir, dan gerakan yang damai juga terjadi semasa perpecahan Cekoslowakia dan Uni Soviet. Singapura juga lepas dari Federasi Malaysia dengan damai. Separatisme juga sering merupakan tindak balas yang kasar dan brutal terhadap suatu pengambil alihan militer yang terjadi dahulu. Di seluruh dunia banyak kelompok teroris menyatakan bahwa separatisme adalah satu-satunya cara untuk meraih tujuan mereka mencapai kemerdekaan. Ini termasuk kelompok Basque ETA di Perancis dan Spanyol, separatis Sikh di India pada 1980-an, IRA di Irlandia pada masa pergantian abad dan Front de Libération du Québec pada 1960-an. Kampanye gerilya seperti ini juga bisa menyebabkan perang saudara seperti yang terjadi di Chechnya. Contoh- contoh aksi separatisme :
Negara-negara yang telah pecah belum lama ini karena gerakan separatis • • • • •
Cekoslowakia — menjadi Republik Ceko dan Slovakia Ethiopia — pemisahan Eritrea Timor Leste — pemisahan Indonesia Yugoslavia — menjadi Bosnia-Herzegovina, Kroasia, Makedonia, Slovenia, Serbia, Montenegro, dan Kosovo Uni Soviet — menjadi Armenia, Azerbaijan, Belarus, Estonia, Georgia, Kazakhstan, Kirgizia, Latvia, Lithuania, Moldova, Rusia, Tajikistan, Turkmenistan, Ukraina, dan Uzbekistan
Contoh gerakan separatisme di Indonesia modern adalah • • •
Republik Maluku Selatan Gerakan Aceh Merdeka Organisasi Papua Merdeka
Semua pihak khususnya aparat keamanan (TNI/ POLRI) maupun pemda harus terus melakukan pendekatan, himbauan, dan penyadaran agar kelompok separatis mau menyerahkan diri beserta senjatanya. Bila pendekatan secara persuasif tidak digubris, maka aparat keamanan harus melakukan tindakan represif, yaitu menumpas kelompok tersebut.
TERORIS Teroris adalah orang yang melakukan teror, teror sendiri dalam arti umum adalah kekerasan terhadap sasaran non militer untuk tujuan politik. Untuk meletakannya dengan cara lain, target dari teror adalah warga negara yang seluruhnya tidak bersalah kepada siapa yang berbuat kriminal, dimata teroris, adalah untuk mewakili “sisi lain” untuk alasan ini, teror berarti subyek orang tak bersalah kepada kekerasan, yang merupakan tindakan kehilangan pembenaran moral apapun. Ini seperti dalam kasus pembunuhan yang dilakukan oleh hitler atau stalin, adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. Jelas tidak ada agama apapun yang membenarkan tentang aksi terorisme, jadi jangan sangkut pautkan tentang agama jika terjadi terorisme, karena hal itu hanya akan memperkeruh masalah agama di negara kita ini. Islam jelas mengecam tindakan terorisme, dan “JIHAD” itu bukan teror dan “TEROR” itu bukan jihad. Sebab selama ini teror selalu diintikan dengan jihad, padahal dua-duanya adalah hal yang sungguh berbeda. Berikut ini contoh teror di indonesia : * Bom Kedubes Filipina, Jakarta 2000. 1 Agustus 2000, bom meledak dari sebuah mobil yang diparkir di depan rumah Duta Besar Filipina, Menteng, Jakarta Pusat. 2 orang tewas dan 21 orang lainnya luka-luka, termasuk Duta Besar Filipina Leonides T Caday. * Bom Kedubes Malaysia, Jakarta 2000. 27 Agustus 2000, granat meledak di kompleks Kedutaan Besar Malaysia di Kuningan, Jakarta. Tidak ada korban jiwa. * Bom Gedung Bursa Efek Jakarta 2000. 13 September 2000, ledakan mengguncang lantai parkir P2 Gedung Bursa Efek Jakarta. 10 orang tewas, 90 orang lainnya luka-luka. 104 mobil rusak berat, 57 rusak ringan. * Bom malam Natal 2000. 24 Desember 2000, serangkaian ledakan bom pada malam Natal di beberapa kota di Indonesia, merenggut nyawa 16 jiwa dan melukai 96 lainnya serta mengakibatkan 37 mobil rusak.
2001 * Bom Plaza Atrium Senen, Jakarta 2001. 23 September 2001, bom meledak di kawasan Plaza Atrium, Senen, Jakarta. 6 orang cedera. * Bom Restoran KFC, Makassar 2001. 12 Oktober 2001, ledakan bom mengakibatkan kaca, langit-langit, dan neon sign KFC pecah. Tidak ada korban jiwa. Sebuah bom lainnya yang dipasang di kantor MLC Life cabang Makassar tidak meledak. * Bom sekolah Australia, Jakarta 2001. 6 November 2001, bom rakitan meledak di halaman Australian International School (AIS), Pejaten, Jakarta. 2002
Bom Bali Pertama * Bom malam Tahun Baru 2002. 1 Januari 2002, Granat manggis meledak di depan rumah makan ayam Bulungan, Jakarta. Satu orang tewas dan seorang lainnya luka-luka. Di Palu, Sulawesi Tengah, terjadi empat ledakan bom di berbagai gereja. Tidak ada korban jiwa. * Bom Bali 2002. 12 Oktober 2002, tiga ledakan mengguncang Bali. 202 korban yang mayoritas warga negara Australia tewas dan 300 orang lainnya luka-luka. Saat bersamaan, di Manado, Sulawesi Utara, bom rakitan juga meledak di kantor Konjen Filipina, tidak ada korban jiwa. * Bom Restoran McDonald’s Makassar 2002. 5 Desember 2002, bom rakitan yang dibungkus wadah pelat baja meledak di restoran McDonald’s Makassar. 3 orang tewas dan 11 luka-luka.
Kedepannya begitu ada bom, jangan langsung sangkutkan dengan agama, teror is a criminal, must be judge by justice, teror bukanlah ajaran dari islam ataupun agama lain. Teror yang dilakukan teroris bukanlah mewakili negara yang dianutnya. Agar teroris tidak merasuk terlalu dalam di indonesia, maka jangan hadapi teror dengan teror, tapi tanganilah dengan hukum, karena jika teror dihadapi dengan teror hanya akan menimbulkan teror yang baru.
TUHAN ITU ADA Setiap orang yang beragama kalau ditanya Tuhan itu ada pasti jawabannya ada. Bicara tentang keberadaan Tuhan pasti menyangkut hal natural dan supranatural. Disini saya akan membatasi pada dua hal tersebut. Tak dapat dipungkiri berbicara tentang Tuhan adalah sesuatu yang luar biasa, tidak dapat dipahami secara dangkal, perlu perenungan bahkan kematangan jiwa untuk bisa merasakan bahwa Tuhan ada dan bekerja dalam hudip kita. Sejak manusia dilahirkan entah dari agama apapun sudah dibisikkan nama Tuhan. Sejak kecil sudah diajari bahwa Tuhan ada, namun supaya lebih jelas akan diuraikan dalam : 1. Secara natural Secara natural berarti apa yang dapat dilihat, dirasakan, dipahami setiap orang yang beragama. Secara natural dapat dilihat dari : • Karya ciptaannya Dalam sejarah (alkitab, Quran, kitab- kitab lain) dijelaskan bahwa Tuhan menciptakan langit, bumi, beserta isinya, serta seluruh jagad raya ini. Semua hal yang dapat kita lihat itu menunjukkan bahwa Tuhan itu ada dan Maha mencipta. 2. Secara supranatural Secara supranatural adalah sesuatu yang diluar jangkauan mata jasmani kita ini, hanya dapat dipahami dengan hati yang diterangi kebenaran Tuhan. Hal- hal yang termasuk disini menurut saya : • Bahwa Tuhan itu alfa dan omega. Yang artinya Tuhan itulah yang awal, sejak dahulu ada, sekarang ada, dan akan terus ada, sampai akhir akan tetap ada. • Bahwa Tuhan itu Maha pengampun dan Maha penghukum, mengampuni setiap orang yang mau bertobat dan menghukum orang yang durhaka. • Bahwa Tuhan itu Maha melihat dan memperhatikan segala makhluk ciptaanNya Dan masih banyak lagi yang menunjukkan kebenaran Tuhan. Setiap orang yang beragama dengan caranya masing- masing berusaha mencari jalan untuk merasakan kebenaran Tuhan, ada yang sekedarnya saja, ada yang dengan sepenuh hati fokus untuk mencari, merasakan keberadaan Tuhan dan kuasa Tuhan, karya Tuhan itu sungguh ada. Namun ada juga kelompok yang sungguh mencintai Tuhannya tapi mereka berekspresi dengan cara yang yang tidak tepat sama sekali yang dengan cara memunahkan orang lain yang dianggap tidak sependapat dengan mereka. Namun dinegara pancasila ini kita patut bersyukur, bahwa negara kita ini menghargai, menjamin rakyatnya untuk beragama sesuai pilihan masing- masing. Untuk mencapain kesejahteraan beragama, kita patut menerapkan beberapa tindakan sebagai berikut. • Pancasila sebagai dasar kita berwarganegara • Kerukunan antar umat beragama
• Kerukunan sesama agama • Kerukunan umat beragama dan pemerintah