aikum warrohmatullahi waoorokatuh. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera

T. Silvana Sinar: Isu-Isu Ideologi Gender Kebahasaan, 2004. USU e-Repository © 2008

Assa/amua /aikum warrohmatullahi waoorokatuh . Selamat Pagi dan Salam Sejahtera. Yang saya hormati: •

Bapak Ketua Dewan Penyantun Universitas Sumatra Utaro/ G ubem ur Provinsi Sumatera Utara

•

Bapak Rektor Universitas Sumatero Utaro

•

Para Konsul Negaro Sahabat

•

Bapa k Walikota Medan

•

Ibu Rektor Universitas Negeri M edan

•

Bapak Rektor lAIN M edan

•

Koordinator Kopertis Wil ayah I

•

Bapak dan Ibu Rektor Perguruan Tinggi Swasta

•

Para G uru Besar dan anggota Sena! Universitas Sumatera Utara

•

Para Dekan dan Seluruh Staf Pengajar di Iingkungan Universitas Sumatera Utara

•

Para Pengurus Ikatan Alumni Universitas Sumatero Utara

•

Para Undangan yang saya hormati.

Sungguh merupakan suatu kehormatan bagi saya pada pag i yang berbahagia ini karena Bapak Rektor dan panitia Dies Natalis ke-52 USU telah mempercayakan kepada saya untuk membacakan orosi ilmiah dengan judul "Isu-Isu Ideologi Jender Kebahasaan" pada Dies Natali s ke 52 USU.

T. Silvana Sinar : Isu-fsu Ideologi Jender Kebahasoon • Pidato Ilmiah pada Dies Natalis ke-52 USU T. Silvana Sinar: Isu-Isu Ideologi Gender Kebahasaan, 2004. USU e-Repository © 2008

r-;-

ISU-ISU IDEOLOGI JENDER KEBAHASMN T. Silvana Sinar

Ijinkan saya memulai pidato ini denga n sejenak menoleh ke belakang, melihat rentangan sejarah manusia yang panjang. Tck ada yang dapat memastikan seberapa panjang persisnya rentangan perjalanan manusia, sementara ahli genetika dan palentolog i pun beradu pendapat tentang rangka waktunya. Yang pertama menghitung rentangan sejarah manusia sekitar 200.000 tahun sementara yang kedua lebih senang menyebut angka mendekati 2.000.000 (Halliday, 1992). Walau di sini ahli genetika hanya kurang satu nolnya perbedaan hitungan keduanya tentang sejarah manusia lumayan jauh; dan masih mungkin diramaikan dengan hitungan ahli yang terkini. Terlepas dari itu, teks sud mengatakan keberadaan manusia diawali di surga dan diwakili aleh dua [enis: perempuan dan laki-Iaki-sesekali ungkapannya diba lik, dan pembunuhan manusia pertama konon bermula da ri 'ketertarikan pada lawan jenis' (mis. Tafs ir QS 2 :30, 35 ; 5:27-3 1). Perjalanan manusia dalam dua 'jenis [pokok]', perempuan dan laki-Iaki, tetap berlangsung lestari sampai

sekarang.

Sejalan dengan

periclonc n alam yang

berdinamika yang di dalamnya manusia hidup, periolcnc n duo jenis manusia ini pun berkembang dinamis sedemikian rupa sehingga melahirkan salah satu tema penting dalam kajian akademis akhir abad ke-20 sampai kini. Banyaknya perspektif yang ditawarkan para ahli atau mereka yang berkepentinga n untuk memahami fenomena 'k ejenisan' ini menyiratkan bahwa fenomena ini dapat ditinjau dari berbagai sudut sekaligus juga menggambarkan tingkat kerumitannya yang cukup tinggi. Secara global ini tak lepas dari fenomena manusia itu sendiri, yang menyandang jatidiri bukan hanya T. Silvana Sinar: lsu-isuIdeolog1 Jender Kebahasoon - Pidato llmlah pada Dies Natalis ke-52 USU T. Silvana Sinar: Isu-Isu Ideologi Gender Kebahasaan, 2004. USU e-Repository © 2008

12

sebagai makhluk berdimensi hayati dan ragawi tetapi lebih penting lagi juga makhluk berdimensi sosial dengan berbagai nilainya . Istilah jender dan sex kini biasa digunakan dalam kajian fenomena kejenisan ini untuk menunjuk dan menjelaskan aspek-aspek dalam raga man dimensi tersebut. Dalam konteks Dies Natalis ke-52 USU ini wacana tentang fenomena kejenisan manusia ini akan menyinggung isu-isu yang berkembang seputar sosialisasi peron jender dalam pengajawantahannya dengan sikap berba hasa sebagai semiotik soslol. Sejalan dengan kepedulian USU terhadap masyarakat internal maupun eksternal kampus, masalah jender ini perlu diangkat dan diperbincangkan karena telah menjadi salah satu tema dan perbincangan hangat di kalangan masyarakat luas, yang erat hubungannya dengan masalah kebahasaan dan kemasyarakatan dengan berbaga i nilai dan totonan yang dimi likinya. Pembicaraan

dalam kesempatan ini akan

mengambil pokok bahasan sebagai berikut: 1. Isu-Isu tentang Ideolog i Jender 2 . Kajian linguist Femina 3 . Unsur-unsur Seksis da lam Bahasa

Paradigama dalam perilaku sosial seksis dinama kan jender. Kajian akademis tentang jender dan sex dalam arti seksis (jenis kelamin) yang menggunakan kerangka analisis wacana dimulai pada awol tahun 1970. Para peneliti mengetengahkan duo ranah berkaitan dengan sikap bahasa, umpamanya ranah yang terkait dengan kebiasaan pada perang kat fonologi antara perempuan dan loki-loki. Kajian mengenai bahasa jender secara khusus mengasumsikan duo hal pokok, yaitu asumsi tentang adanya bahasa seksis dan adanya metodologi pengkajian jender. Bahasa perempuan misalnya lebih mencerminkan konservatisme, prestise, mob ilitas, keterkaitan, sensitivitas, solidaritas dan sejenisnya, sedangkan bahasa loki-loki sebagai bandi ngannya lebih

T. Silvana Sinal": lsu·istJIdeo/ogi Jender Kebohasoo n - Pidato I1miah pada Dies Natalis ke-52 USU T. Silvana Sinar: Isu-Isu Ideologi Gender Kebahasaan, 2004. USU e-Repository © 2008

1"""""3""


















aikum warrohmatullahi waoorokatuh. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera

Recommend Documents