SAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SEPEDA SANTAI KEMENTERIAN PERDAGANGAN DAN MASYARAKAT PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI SERTA SISTEM RESI GUDANG JAKARTA, 8 OKTOBER 2011
Yth. Yth. Yth. Yth.
Yth. Yth. Yth. Yth.
Pimpinan dan Anggota Komisi VI DPR RI; Wakil Menteri Perdagangan; Para Eselon I Kementerian Perdagangan beserta jajarannya; Direksi PT. Bursa Berjangka Jakarta, PT. Bursa Komoditi dan Derivative Indonesia, PT. Kliring Berjangka Indonesia dan PT. Identrust Security Indonesia; Direksi PT. Pertani, PT. Bhanda Ghara Reksa (BGR) dan PT. Sucofindo selaku Pengelola Gudang Sistem Resi Gudang; Ketua Asosiasi Pialang Berjangka Indonesia (APBI) dan Ketua Ikatan; Perusahaan Penyelenggara Berjangka Indonesia (IPPBI); Para Pimpinan BAKTI; Rekan-rekan wartawan serta para hadirin peserta sepeda santai sekalian.
Selamat Pagi dan Salam Sejahtera untuk Kita Semua, Pada pagi hari yang berbahagia ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat wal’afiat, sehingga dapat bersilaturrahmi dan melakukan sepeda santai bersama yang sangat berguna untuk mengembalikan kebugaran jasmani dan rohani guna mendukung tugas kita sehari-hari. Selanjutnya, pada kesempatan yang berbahagia ini juga, saya ingin menyampaikan bahwa terselenggaranya kegiatan sepeda santai ini merupakan suatu wujud ungkapan rasa syukur karena beberapa waktu lalu telah disahkan UU No. 9 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas UU No. 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang dan UU No. 10 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas UU No. 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi oleh DPR RI pada tanggal 19 Juli 2011 dan ditandatangani oleh Bapak Presiden RI pada bulan Agustus 2011. Dengan diamendemennya kedua UU tersebut, maka diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar dan dapat membantu perkembangan perdagangan berjangka komoditi dan Sistem Resi Gudang di Indonesia, sehingga dapat menggerakkan perekonomian nasional lebih baik. Sesuai dengan tema kegiatan hari ini “Perdagangan Berjangka dan Resi Gudang Berperan Aktif Menggerakkan Perekonomian Indonesia”.
Selain itu, kegiatan ini juga merupakan wujud nyata dari implementasi gerakan 100% Aku Cinta Indonesia (ACI). ACI merupakan gerakan untuk meningkatkan kesadaran, rasa bangga dan apresiasi kita terhadap Indonesia. Seperti yang kita lakukan hari ini kita mulai dengan apresiasi dengan menggunakan kaos, sepatu, serta sepeda Polygon yang sepenuhnya diproduksi oleh putra-putri Indonesia dan telah diuji dengan standar pengujian internasional. Dengan meningkatkan apresiasi dan rasa bangga, kita juga mulai membeli dan menggunakan produk-produk dalam negeri sehingga menciptakan pasar yang lebih luas. Saya suka dengan slogan kegiatan “Indonesia Bergerak”, karena disitu ada suatu energi dan kreativitas positif untuk menuju Indonesia yang lebih baik dengan mengembangkan hasil cipta dan kreasi produk Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing. Para Hadirin Sekalian, Sebagai salah satu negara produsen utama komoditi di dunia sekaligus pemasok utama beberapa komoditi primer seperti komoditi pertanian, perkebunan dan pertambangan yang harganya selalu mengalami fluktuasi, sudah selayaknya Indonesia memiliki Bursa Komoditi yang kedudukannya sejajar dengan bursa-bursa lainnya di dunia, sehingga kehadirannya dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat terutama sebagai sarana lindung nilai (hedging), sarana pembentukan harga (price discovery) dan alternatif investasi bagi pelaku usaha. Tanda-tanda perkembangan yang positif dalam Perdagangan Berjangka Komoditi Primer di Indonesia telah terlihat dalam 2 (dua) tahun terakhir dimana perkembangannya sangat pesat. Apabila pada tahun 2009 volume transaksi baru mencapai 17.000 lot, namun pada tahun 2010 meningkat menjadi 233.000 lot. Bahkan, sampai dengan bulan Agustus tahun 2011 ini, volume transaksinya telah mencapai 523.000 lot. Demikian pula dengan perkembangan Sistem Resi Gudang, dimana Resi Gudang yang diterbitkan telah mencapai 263 Resi Gudang dengan nilai sebesar Rp 37,03 miliar dan yang diagunkan oleh Kelompok Tani kepada perbankan sebesar Rp 19,75 miliar. Sejalan dengan perkembangan tersebut, Kementerian Perdagangan akan terus berupaya untuk mendukung terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi kegiatan perdagangan berjangka komoditi dan Sistem Resi Gudang di Indonesia, baik melalui aspek perangkat hukumnya, maupun melindungi kepentingan pelaku usaha dan masyarakat. Saudara-Saudara Sekalian yang Kami Hormati, Terkait dengan kinerja perdagangan Indonesia, dapat saya sampaikan kepada Saudara pelaku industri perdagangan berjangka secara singkat bahwa Kinerja ekspor Indonesia selama Januari-Agustus 2011 mencapai US$ 134,8 miliar, meningkat 36,6% dibanding periode yang sama tahun lalu, terdiri dari nonmigas sebesar US$ 107,4 miliar (naik 31,4%) dan migas sebesar US$ 27,4 miliar (naik 61,3%). Apabila dilihat dari pergerakannya, pertumbuhan ekspor nonmigas maupun migas terus berada di atas 30%. Secara total, moving average annual growth rate mengalami pertumbuhan 33,8%. Jika pergerakan ekspor tahunannya terus dapat dijaga tumbuh diatas 30% sampai akhir 2011, maka total ekspor kita akan menembus lebih dari US$ 200 miliar. Kinerja ekspor nonmigas selama tahun 2011 ini ditopang oleh diversifikasi pasar ekspor nonmigas terutama ke negara mitra FTA dan emerging market lainnya. RRT merupakan negara utama tujuan ekspor nonmigas Indonesia selama periode JanuariAgustus 2011.
Ekspor nonmigas Indonesia terutama didominasi oleh barang-barang industri. Pada periode Januari-Agustus 2011, pertumbuhan tertinggi terjadi pada ekspor sektor industri sebesar 33,6%, dari US$ 61,3 miliar menjadi US$ 81,9 miliar. Pertumbuhan ekspor nonmigas sebesar 31,5% selama Januari-Agustus 2011 bersumber dari pertumbuhan produk industri sebesar 25,2%, pertambangan 6%, dan pertanian 0,2%. Dominasi dan kenaikan ekspor barang-barang dari sektor industri bisa menjadi salah satu indikator bahwa industri di Tanah Air telah on track, seiring digalakkannya hilirisasi industri. Sedangkan dari sisi impor, impor Indonesia pada periode Januari-Agustus 2011 tetap didominasi oleh impor bahan baku/penolong yang mengalami peningkatan sebesar 34,9% dari periode yang sama tahun lalu, atau nilai impornya sebesar US$ 86,1 miliar. Impor barang modal mengalami peningkatan 14,8% menjadi US$ 20 miliar. Impor barang konsumsi selama Januari-Agustus tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 34,8%, namun, kenaikannya masih lebih rendah dibandingkan tahun 2010 (52,4%). Neraca perdagangan Indonesia periode Januari-Agustus 2011 kembali mencatatkan surplus baik migas maupun nonmigas. Surplus perdagangan nonmigas Indonesia pada periode Januari-Agustus 2011 mencapai US$ 19,4 milliar atau meningkat sebesar 69,99% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010 yang mencapai nilai US$ 11,4 miliar. Sementara surplus perdagangan migas sebesar US$ 627,4 juta dibandingkan dengan defisit sebesar US$ 399,1 juta pada periode yang sama tahun 2010. Dengan pencatatan neraca perdagangan ini, maka total surplus perdagangan pada periode Januari-Agustus 2011 sebesar US$ 20 miliar mengalami kenaikan sebesar 81,86% dibandingkan surplus periode yang sama tahun 2010 yang bernilai sekitar US$ 10,99 miliar. Dalam mengantisipasi dampak krisis perekonomian global yang terjadi saat ini, Kementerian Perdagangan akan fokus pada diversifikasi pasar ekspor, penguatan daya saing produk Indonesia dan penguatan pasar dalam negeri. Tiga langkah ini akan semakin diperkuat dan menjadi fokus kita dalam mengantisipasi dampak krisis terhadap perdagangan dunia. Untuk diversifikasi pasar, sejauh ini berbagai kebijakan dan program yang dikembangkan pemerintah sudah sejalan dengan arah perkembangan peta perdagangan dunia. Sejumlah kebijakan dan langkah untuk mendorong diversifikasi pasar dalam beberapa tahun terakhir ini kian menunjukkan hasilnya. Kini laju pertumbuhan eskpor Indonesia ke negara emerging market semakin besar, melebihi pertumbuhan ekspor ke pasar-pasar tradisional seperti Jepang dan AS. Meski demikian, tetap dirasa perlu untuk tetap menjaga pasar-pasar tradisional tersebut, dan untuk itu saya telah melakukan pertemuan bilateral untuk membahas peningkatan perdagangan dan hubungan ekonomi dengan EU pada bulan Mei 2011, dengan AS dan Jepang pada bulan September 2011. Langkah lain yang juga akan menjadi fokus Kementerian Perdagangan adalah peningkatan daya saing. Secara umum daya saing produk ekspor Indonesia saat ini sudah semakin membaik. Hal ini tercermin pada peningkatan pangsa Indonesia di pasar dunia yang cukup signifikan. Pada 2006 pangsa ekspor Indonesia dalam perdagangan global baru sekitar 1,2%, namun tahun 2010 lalu sudah naik menjadi 1,7%.Tentu masih sangat terbuka peluang untuk dikembangkan, apabila kita mampu meningkatkan daya saing produk kita. Dalam rangka peningkatan daya saing untuk jangka pendek, melalui Forum Ekspor yang merupakan bagian dari Pokja Ekspor (Tim Nasional Peningkatan Ekspor dan Investasi) akan terus memprioritaskan mengatasi berbagai hambatan dan ”high cost economy” yang dialami eksportir/pengusaha. Disamping itu, upaya diversifikasi produk ekspor dan peningkatan nilai tambah dari ekspor akan terus digalakkan. Isu efisiensi
logistik dan konektivitas yang mempengaruhi daya saing maupun disparitas dan fluktuasi harga bahan pokok, juga menjadi prioritas dibawah Pokja Konektivitas dibawah Tim Nasional KP3EI. Terkait dengan penguatan pasar dalam negeri, Kemendag menyikapi dengan program pengamanan pasar dalam negeri yang tepat serta promosi peningkatan mutu dan pengunaan produk dalam negeri. Dari sisi pengamanan pasar dalam negeri dari persaingan yang tidak sehat sudah banyak langkah yang dilakukan, diantaranya melalui penyempurnaan pengaturan anti dumping/safeguard, pengetatan dan implementasi labeling dan standar produk, dan perllindungan konsumen. Sedangkan upaya untuk meningkatkan mutu dan standar kualitas produk dalam negeri akan terus dilakukan, termasuk dengan mengoptimalkan gerakan 100% Cinta Indonesia (ACI) yang telah diluncurkan sejak 2009 lalu. Tingkat apresiasi dan rasa bangga sudah mulai berdampak terhadap penggunaan produk dalam negeri (batik, fesyen, sepatu, makanan), dan akan terus dilanjutkan sehingga makin meluas. Meskipun perekonomian Indonesia belum terkena dampak yang signifikan dari krisis global, pemerintah tetap waspada. Pemerintah akan terus menyusun dan melaksanakan langkah-langkah antisipatif. Sementara ini kinerja ekspor masih baik dan kami tetap optimis ekspor akan tetap mendekati US$ 200 miliar pada tahun ini, Dampak berbagai masalah yang dihadapi negara di kawasan Eropa dan Amerika Serikat terhadap perkonomian global memang makin terasa. Perdagangan, konsumsi dan produksi industri dunia mulai melambat dan telah terjadi revisi pertumbuhan ekonomi dan perdagangan global. Minggu lalu, IMF melakukan revisi prediksi pertumbuhan ekonomi global dari 4,4%, menjadi 4% di 2011 dan dari 4,5% menjadi 4% di 2012. Koreksi pertumbuhan terutama untuk negara maju, sedangkan emerging economies terutama di Asia, hanya sedikit revisi pertumbuhan. Dengan demikian pertumbuhan perdagangan dunia juga melambat dari 2010 12,8% menjadi 7,5% di 2011 dan 5,8% di 2012. Berbagai perkembangan juga akan membuat peta perdagangan dunia kian mengalami perubahan. Seperti tren yang sudah dialami Indonesia selama lima tahun terakhir, untuk ke depannya pertumbuhan ekonomi dunia diprediksi akan lebih banyak disokong oleh perkembangan emerging and developing countries, terutama yang berada di Asia dengan prediksi tingkat pertumbuhannya mencapai 6,4%, jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global. Menghadapi situasi perekonomian dunia, fundamental perekonomian Indonesia saat ini cukup kuat. Tapi kita akan tetap merasakan dampak negatif dari perekonomian dunia sehingga Indonesia tetap harus serius dalam merumuskan dan mengimplementasikan langkah-langkah untuk meminimalkan dampak perlambatan ekonomi global. Menghadapi situasi tahun 2008/2009 lalu, terbukti Indonesia dapat melakukan langkah-langkah yang tepat sehingga tetap mengalami pertumbuhan positif. Dalam rangka menunjang peningkatan produk ekspor dan diversifikasi pasar, Kementerian Perdagangan terus meningkatkan misi dagang ke Negara-negara non tradisional seperti Afrika, Asia dan Timur Tengah. Selain itu, setiap tahun Kemendag menyelenggakan Trade Expo Indonesia (TEI) pada bulan Oktober dengan mengundang para buyers dari seluruh Indonesia. Pada tahun ini Trade Expo Indonesia ke-26 akan diselenggarakan pada 19-23 Oktober 2011 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran. Saya mengharapkan Saudara semua dapat hadir dan mengunjungi TEI ke-26 untuk melihat secara langsung produk-produk unggulan Indonesia.
Saudara-Saudara Sekalian yang Kami Hormati, Sebelum saya mengakhiri sambutan saya, pada kesempatan ini kami berharap dan mendorong seluruh pihak yang terkait dengan industri PBK dan SRG, untuk dapat meningkatkan kegiatan usahanya dengan mematuhi seluruh peraturan yang telah ditetapkan. Kami mengakui bahwa untuk membangun dan menyelenggarakan perdagangan berjangka maupun Sistem Resi Gudang yang liquid, terpercaya dan diakui pasar internasional bukan tugas yang mudah. Semuanya membutuhkan waktu dan perlu didukung dengan sumber daya yang memadai. Dengan niat yang teguh serta kesadaran yang tinggi mengenai pentingnya membangun perekonomian nasional secara bersamasama, kami yakin secara bertahap akan bisa menghadapi dan mengatasi kendala yang ada. Jangan sampai industri berjangka terpuruk akibat tindak-tindak yang tidak bertanggung jawab sehingga pelaku komoditi dan masyarakat apatis terhadap industri ini. Selanjutnya, sesuai dengan laporan Kepala Bappebti bahwa dalam rangkaian kegiatan sepeda santai ini, akan dilakukan juga beberapa kegiatan menarik berupa pameran PBK dan SRG, ACI, penarikan doorprize dengan hadiah yang sangat beragam dan menarik serta peluncuran kostum olah raga Kementerian Perdagangan. Terkait dengan kostum olah raga Kemendag, saya ingin menyampaikan bahwa beberapa desain ini merupakan pilihan mayoritas dari para Pimpinan serta Pejabat Eselon I dan II Kemendag. Jadi dalam pemilihan kostum olahraga ini telah dilakukan secara demokrasi. Dengan diluncurkannya seragam olah raga Kemendag pada hari ini, maka saya menginstruksikan kepada seluruh jajaran Kementerian Perdagangan untuk menggunakannya dalam setiap kegiatan olah raga di lingkungan Kemendag. Akhirnya, saya mengucapkan selamat kepada seluruh pemangku kepentingan Perdagangan Berjangka Komoditi dan Sistem Resi Gudang atas disahkannya amandemen UU Perdagangan Berjangka Komoditi dan Sistem Resi Gudang yang akan menjadi tonggak perkembangan industri berjangka dan Sistem Resi Gudang di Indonesia, dan saya berharap apa yang menjadi cita-cita kita bersama dapat segera terwujud. Saya berharap semua hadirin dapat mengikuti dan menikmati seluruh rangkaian kegiatan dengan santai dan gembira. Kepada seluruh peserta, panitia sepeda santai, event organizer, pelaku industri berjangka dan resi gudang serta para sponsor, saya ucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya atas partisipasi dan upayanya sehingga kegiatan ini dapat terselenggara dengan baik, meriah dan lancar. Semoga menambah persahabatan dan silaturrahmi bagi semua peserta serta memberikan nilai edukasi dan informasi kepada peserta dan masyarakat umumnya tentang Perdagangan, PBK dan SRG. Hidup Indonesia, Hidup Kemendag, Hidup PBK dan SRG. Terima kasih.
Jakarta, 8 Oktober 2011 Menteri Perdagangan Republik Indonesia
MARI ELKA PANGESTU