SAMBUTAN DEPUTI GUBERNUR BANK INDONESIA SERAH TERIMA JABATAN KEPALA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA NEW YORK NEW YORK, 24 AGUSTUS 2015
Yang kami hormati : Konsul Jenderal Republik Indonesia di New York, Bp. Ghafur Akbar Dharmaputra, Distinguished guest from Federal Reserve Bank of New York, and our strategic partner institutions, Pejabat dan Staf Konsulat Jenderal RI di New York, Para Pimpinan Perbankan, Badan Koordinasi Penanaman Modal, Akademisi, Rekan Media, Tokoh Agama dan Masyarakat di New York, Pimpinan dan Pegawai Bank Indonesia dari Kantor Pusat dan Kantor Perwakilan BI New York, serta Hadirin dan Undangan yang Berbahagia.
Selamat Pagi dan Salam Sejahtera untuk kita semua 1. Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya atas perkenan-Nya kita semua dapat hadir dalam suasana yang baik ini, untuk mengikuti acara “Serah Terima Jabatan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia New York”, dari Sdr. Sugeng kepada Sdr. Erwin Haryono. 2. Serah terima jabatan di Bank Indonesia adalah suatu dinamika yang berkesinambungan, sebagai upaya menjaga agar organisasi Bank Indonesia tetap memiliki kinerja dan motivasi yang tinggi, sehingga mendukung kesinambungan fungsi, tugas, peran, dan tanggung jawab Bank Indonesia dalam mengembangkan perekonomian, baik nasional maupun di daerah.
Bapak/Ibu, para hadirin yang kami hormati, 3. Beberapa hari yang lalu, kita baru saja memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, hari kemenangan Bangsa Indonesia yang telah diperjuangkan dan diproklamirkan oleh para pendahulu kita dengan pengorbanan jiwa, raga dan harta. Kita patut bersyukur, karena berkat para pejuanglah kita dapat menghirup udara kemerdekaan, dan bangsa Indonesia terbebas dari penjajahan. 4. Perjalanan panjang selama 70 tahun di alam kemerdekaan, telah diisi oleh Bangsa Indonesia dengan berbagai upaya transformasi melalui pembangunan di segala bidang, demi mewujudkan cita-cita para pendahulu kita untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang merdeka, berdaulat, bersatu, adil dan makmur. 5. Pencapaian transformasi bangsa Indonesia sampai saat ini patut kita syukuri dan banggakan. Keberhasilan transformasi ini dapat terlihat diantaranya dari sistem pendidikan yang lebih baik dan dinikmati oleh masyarakat luas. Sementara di Page 1 of 7
bidang ekonomi, Indonesia telah naik menjadi negara middle income country, dan memiliki penduduk kelas menengah terbesar di Asia Tenggara, serta pertumbuhan kelas menengah tercepat di Asia. Selain itu, pada tahun 2014 Bank Dunia menempatkan Indonesia pada urutan ke-8 sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia, jika dihitung dari Purchasing Power Parity. 6. Di bidang politik, keberhasilan transformasi Indonesia dapat dibuktikan dengan predikat yang disematkan kepada Indonesia sebagai negara demokrasi ketiga terbesar di dunia, setelah India dan Amerika Serikat. Dari pencapaian-pencapaian transformasi tersebut, dapat dikatakan bahwa Indonesia saat ini terus tumbuh menjadi bangsa yang semakin bersatu, damai, makmur dan demokratis.
Bapak/Ibu, Hadirin sekalian yang berbahagia, 7. Berbagai capaian positif yang telah diraih seyogyanya tidak membuat kita cepat berpuas diri. Perjalanan bangsa Indonesia ke depannya masih panjang, dengan berbagai tantangan yang semakin kompleks, sehingga menuntut kita untuk senantiasa memberikan kontribusi yang lebih besar, dan aktif dalam memberikan solusi terhadap setiap tantangan yang kita hadapi. 8. Di bidang ekonomi, Bank Indonesia memandang kondisi perekonomian Indonesia tahun ini dan tahun 2016 mendatang, masih akan dihadapkan pada berbagai tantangan yang tidak ringan dan bisa mengejutkan, baik yang datang dari eksternal/global maupun domestik. 9. Kondisi perekonomian global saat ini ditandai dengan pertumbuhan yang cenderung bias ke bawah, disertai dengan masih tingginya risiko di pasar keuangan global. Ekonomi dunia yang semula tahun ini diproyeksikan dapat tumbuh 4%, sesuai perkembangan terakhir proyeksi tersebut harus dikoreksi menjadi hanya sebesar 3,3%, yang berarti lebih rendah dari realisasi pertumbuhan tahun lalu sebesar 3,4%. 10. Potensi bias ke bawah tersebut terutama didorong oleh perkiraan pertumbuhan ekonomi
Amerika
Serikat
tahun
ini
yang
tidak
sekuat
proyeksi
sebelumnya. Pada triwulan II-2015, realisasi pertumbuhan AS tercatat sebesar 2,3% (YoY), lebih rendah dari prakiraan yang sebesar 2,6%. 11. Selain itu, kekhawatiran akan kenaikan suku bunga Fed Fund Rate yang menimbulkan ketidakpastian di pasar, juga mempengaruhi perkembangan ekonomi global. Normalisasi kebijakan the Fed tersebut berpotensi memicu capital outflows, sehingga dapat menimbulkan tekanan pada pasar keuangan di kawasan, tak terkecuali Indonesia. Berdasarkan hasil survey serta memperhatikan indikatorindikator ekonomi AS terkini, kenaikan suku bunga Fed Fund Rate diperkirakan kemungkinan akan terjadi di bulan September, namun tidak menutup kemungkinan akan lebih lambat (Desember 2015 atau Januari 2016), apabila ke depannya Page 2 of 7
perbaikan indikator-indikator ekonomi AS tertahan. 12. Di tengah masih melambatnya pemulihan ekonomi AS, perkembangan perekonomian global juga mendapat tekanan dari melemahnya ekonomi salah satu negara penopang ekonomi global, yaitu Tiongkok. Beberapa indikator sektor rill seperti retail sales dan industrial production, mengindikasikan masih lemahnya ekonomi Tiongkok. Penurunan harga saham masih berlanjut disertai dengan volatilitas yang tinggi, yang antara lain disebabkan rendahnya tingkat keyakinan investor domestik terhadap upaya stabilisasi pasar saham dan perekonomian Tiongkok ke depan. 13. Keputusan Pemerintah Tiongkok yang melakukan devaluasi mata uang Yuan terhadap USD sebesar 1,9% pada tanggal 11 Agustus 2015 lalu, turut menambah tekanan terhadap perekonomian global. Reaksi pasar langsung terlihat dari perkembangan nilai tukar mata uang negara-negara mitra dagang Tiongkok, termasuk mata uang Rupiah. Langkah devaluasi tersebut dilakukan Pemerintah Tiongkok untuk mempertahankan kinerja ekspornya, yang menurun drastis sebesar 8,3% (yoy) pada Juli 2015, atau merupakan penurunan terbesar dalam 4 bulan terakhir. Secara global, depresiasi Yuan tersebut memberi dampak pada negaranegara mitra dagang Tiongkok yang ekspornya mengandalkan sumber daya alam, termasuk Indonesia. 14. Di sisi lain, krisis ekonomi yang melanda Yunani memaksa negara kawasan Eropa untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko negatif yang mungkin ditimbulkan. Tekanan krisis Yunani sedikit mereda setelah Parlemen Yunani menyetujui beberapa tahapan awal reformasi yang disyaratkan oleh kreditur untuk dapat memulai proses negosiasi dana bailout baru. Namun demikian, pengunduran diri Perdana Menteri Yunani serta proses penyelamatan dan restrukturisasi Yunani yang masih membutuhkan serangkaian asesmen dan negosiasi komprehensif yang panjang, akan terus menjadi ancaman bagi stabilitas ekonomi kawasan Eropa dan juga bagi kawasan di belahan dunia lainnya. 15. Pemulihan ekonomi dunia yang lemah juga ditandai dengan terus menurunnya harga komoditas. Pada triwulan II-2015, komoditas ekspor utama Indonesia seperti batu bara, kelapa sawit, timah, nikel, dan kopi, mengalami penurunan harga bila dibandingkan dengan triwulan I-2015. Bagi negara yang perekonomiannya bertumpu pada komoditas mentah seperti Indonesia, tentunya hal ini menyiratkan pesan bahwa tantangan pemulihan ekonomi kedepan akan semakin berat.
Bapak/Ibu, para hadirin yang kami hormati, 16. Kondisi perekonomian global tersebut perlu kita waspadai, karena dapat berdampak kepada perekonomian negara berkembang, termasuk Indonesia. Tantangan yang Page 3 of 7
kita hadapi ini menjadi semakin kompleks, karena di sisi lain Indonesia juga memiliki berbagai tantangan domestik. 17. Perekonomian Indonesia masih diwarnai dengan pertumbuhan yang melambat, transaksi pembayaran dan fiskal mengalami defisit, kenaikan utang luar negeri, rendahnya absorbsi belanja infrastruktur, pertumbuhan kredit yg masih rendah, serta fenomena El Nino yang dapat menganggu tingkat produksi pangan. 18. Pertumbuhan ekonomi triwulan II 2015 tercatat 4,67% (yoy), menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 4,72% (yoy). Pertumbuhan ekonomi yang masih melambat terutama didorong oleh melemahnya pertumbuhan investasi, konsumsi pemerintah, dan konsumsi rumah tangga. 19. Menghadapi berbagai tantangan tersebut, Bank Indonesia telah mencanangkan bauran kebijakan yang mengutamakan stabilitas ekonomi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Kebijakan Bank Indonesia senantiasa diarahkan untuk menciptakan kondisi makroekonomi yang stabil, terutama pencapaian inflasi menuju sasaran yang ditetapkan, dan menurunkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sustainable. 20. Sementara itu, kebijakan Nilai Tukar tetap diarahkan untuk menjaga Rupiah yang selaras dengan nilai fundamentalnya, sehingga tidak menimbulkan ekspektasi depresiasi yang berlebihan, yang dapat menganggu stabilitas perekonomian. 21. Bank Indonesia melihat bahwa pelemahan Rupiah akhir-akhir ini telah terlalu dalam (overshoot), sehingga telah berada jauh di bawah nilai fundamentalnya (undervalued). Menyikapi perkembangan tersebut, Bank Indonesia telah dan akan terus berada di pasar untuk melakukan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah. 22. Menghadapi dinamika perkembangan ekonomi domestik dan global yang terjadi saat ini, Bank Indonesia akan mengoptimalkan bauran kebijakan, serta didukung oleh penguatan koordinasi pengelolaan kebijakan makroekonomi dengan Pemerintah dan otoritas lainnya.
Hadirin sekalian yang berbahagia, 23. Kami mencatat tekanan inflasi sampai dengan Juli 2015 terkendali. Inflasi nasional pada Juli 2015 tercatat sebesar 0,93% (mtm), atau secara kumulatif year
to date sebesar 1,90%, dan secara tahunan 7,26% (yoy), yang sejalan dengan terjaganya ekspektasi inflasi. Berdasarkan perkembangan inflasi sampai dengan Juli 2015, Bank Indonesia memandang bahwa target inflasi 2015 sebesar 4±1% akan dapat dicapai. 24. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18 Agustus 2015 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 7,50%, dengan Page 4 of 7
suku bunga Deposit Facility 5,50% dan Lending Facility pada level 8,00%. Keputusan tersebut sejalan dengan upaya membawa inflasi menuju pada kisaran sasaran sebesar 4±1% di 2015 dan 2016. Fokus kebijakan Bank Indonesia dalam jangka pendek diarahkan pada langkah-langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, di tengah masih berlanjutnya ketidakpastian perekonomian global, dengan mengoptimalkan operasi moneter baik di pasar uang Rupiah maupun pasar valuta asing. 25. Dipertahankannya kebijakan moneter ketat oleh Bank Indonesia, diharapkan dapat meyakinkan investor bahwa konsistensi dan kualitas pengelolaan kebijakan makroekonomi Indonesia tetap terjaga kuat, ditengah semakin dekatnya realisasi rencana kenaikan suku bunga global. Kami memandang bahwa keyakinan investor ini penting, agar likuiditas global yang mengalir ke pasar saham dan obligasi kita, terutama obligasi negara, dapat tetap tinggi. Ini pada gilirannya akan mengurangi beban pembiayaan pembangunan melalui Surat Berharga Negara.
Bapak/Ibu, para hadirin yang kami hormati, 26. Kami memandang investasi merupakan salah satu sektor penting yang memberikan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama di saat sektor penunjang lainnya seperti ekspor dan konsumsi sedang mengalami perlambatan. Oleh karenanya, berbagai upaya yang dapat meningkatkan masuknya arus investasi ke Indonesia perlu dioptimalkan. 27. Dalam hal ini, peran perwakilan Republik Indonesia di luar negeri menjadi sangat vital. Melalui Kedutaan Besar dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia yang saat ini tersebar di hampir seluruh negara di dunia, diharapkan potensi ekonomi yang dimiliki oleh Indonesia dapat tersiar secara luas dan baik, sehingga menarik minat investor asing untuk berinvestasi di Indonesia. 28. Upaya tersebut akan semakin optimal, apabila dalam melakukan fungsinya, Kedutaan Besar dan Konsulat Jenderal didukung oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bank Indonesia, Perbankan, serta institusi/lembaga milik Indonesia lainnya yang berada di negara setempat. 29. Sejauh ini kami melihat peran kantor perwakilan Republik Indonesia, BKPM, Bank Indonesia, dan pihak terkait lainnya yang berada di Amerika Serikat dalam mendorong masuknya investor Amerika ke Indonesia telah berjalan dengan baik. Hal ini tercermin dari peringkat Amerika Serikat dalam 5 tahun terakhir yang selalu berada dalam daftar 10 besar investasi di Indonesia. Pada tahun 2014, realisasi investasi Amerika tercatat sebesar USD 1,3 miliar, atau peringkat ke-6 dari daftar investasi di Indonesia. Namun tentunya pencapaian positif ini masih memiliki ruang untuk ditingkatkan.
Page 5 of 7
Bapak/Ibu, Hadirin yang kami hormati, 30. Kami memandang posisi Amerika Serikat sebagai motor penggerak ekonomi dunia sangatlah strategis bagi Indonesia. Fakta ini semakin diperkuat dengan status Amerika Serikat sebagai salah satu investor utama di Indonesia. Selain itu, dari kinerja ekspor Indonesia selama ini juga menunjukkan bahwa Amerika Serikat merupakan mitra penting bagi Indonesia, karena Amerika Serikat merupakan salah satu negara tujuan ekspor utama Indonesia. 31. Pada tahun 2014, total ekspor Indonesia ke Amerika Serikat mencapai USD 16,5 miliar, yang menjadikan Amerika Serikat sebagai negara tujuan ekspor Indonesia terbesar ke-3 setelah Jepang dan Cina. Sementara khusus untuk ekspor non migas, Amerika Serikat menduduki peringkat kedua setelah Cina dalam daftar negara tujuan ekspor Indonesia, dengan nilai mencapai USD 15,8 miliar, atau meningkat 5,56% bila dibandingkan ekspor tahun 2013. 32. Fakta dan data tersebut semakin mengukuhkan bahwa ekonomi Amerika Serikat memiliki hubungan yang erat dengan Indonesia. Oleh karenanya, kami berharap komunikasi yang baik, koordinasi yang intensif, serta kolaborasi sinergis yang telah terjalin selama ini antara Perwakilan Republik Indonesia, Kantor Perwakilan Bank Indonesia, BKPM, Perbankan, dan pihak terkait lainnya di Amerika Serikat, dapat terus berjalan dan semakin ditingkatkan. Kontribusi positif dari masing-masing pihak diharapkan dapat menciptakan hubungan dan kerjasama yang baik antara Indonesia
dan
Amerika
Serikat,
yang
pada
akhirnya
diharapkan
dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kedua negara. 33. Atas pencapaian positif dan koordinasi yang telah terjalin dengan baik selama ini, perkenankan kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada Bapak Duta Besar dan Konsulat Jenderal beserta jajarannya, dan juga kepada semua pihak di Amerika Serikat yang telah memberikan dukungan dan kerjasamanya.
Bapak/Ibu, para hadirin yang kami hormati, 34. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Sdr. Sugeng, yang telah menjalankan amanat Bank Indonesia dengan baik. Sebagai Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia New York, Sdr. Sugeng telah meletakkan fondasi yang kuat, sehingga kerjasama dan koordinasi dengan semua stakeholder, khususnya dengan Konsulat Jenderal RI di New York dapat berlangsung dengan baik dan harmonis. 35. Dengan bekal pengalaman dan wawasan yang dimilikinya, kami yakin bahwa Sdr. Sugeng akan dapat mengemban posisi yang baru dengan baik, sebagai Kepala Bank Indonesia Institute, yang bertugas mempersiapkan Sumber Daya Manusia Bank Indonesia yang kompeten dan bermotivasi kuat.
Page 6 of 7
36. Kepada Sdr. Erwin Haryono sebagai Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia New York yang baru, kami menaruh harapan besar kepada Saudara untuk dapat mempertahankan kinerja yang baik selama ini, dan lebih mengoptimalkan peranan Bank Indonesia, serta meningkatkan hubungan dan kerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan dan mitra strategis di wilayah kerja Bank Indonesia New York. 37. Demikian sambutan ini kami akhiri. Atas nama Dewan Gubernur Bank Indonesia, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Konsul Jenderal RI di New York beserta jajarannya, atas bantuan yang diberikan dalam penyelenggaraan acara hari ini. Tidak lupa ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh undangan yang telah meluangkan waktu berharga yang dimiliki, dan berkenan menghadiri acara pada pagi hari ini. Mudah-mudahan semua yang kita lakukan untuk kemajuan negara, bangsa, dan masyarakat, diridhoi Tuhan Yang Maha Kuasa, dan kita semua diberikan kekuatan untuk menjalaninya.
Sekian dan terimakasih Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas
Page 7 of 7