KAJIAN PENYUSUNAN MODEL PENINGKATAN KUMKM DI DAERAH TERTINGGAL/TERISOLIR
2010
Metodologi kajian yang akan dilakukan sangatlah erat kaitannya dengan tujuan yang akan dicapai dan ketersedian data dan informasi yang didapat serta beberapa pertimbangan lainnya, seprti pemenuhan tujuan penelitian. Untuk mengidentifikasikan berbagi permasalahan yang ada serta membahas solusinya akan dilaksanakan dengan menggunakan metode Diskusi Terbatas/Focus Group Discussion (FGD).
3.1
KERANGKA ANALISIS KAJIAN Langkah awal dari kajian ini dimulai dari menelaah dan menganalisis kembali kebijakan yang
terkait dengan peningkatan peran UMKMK secara umum dan kebijakan tentang pengembangan daerah tertinggal/terisolir. Kemudian mencermati fakta penerapan di lapangan secara situasional berdasarkan dukungan data primer (survey lapangan) dan masukan dari diskusi terbatas (FGD) di lokasi kajian. Atas dasar data dari kedua perolehan sumber data tersebut maka disusun model peningkatan peran UMKMK di daerah tertinggal/terisolir. Secara diagram langkah diatas dapat dilihat berikut ini :
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM
17
KAJIAN PENYUSUNAN MODEL PENINGKATAN KUMKM DI DAERAH TERTINGGAL/TERISOLIR
2010
Gambar 3.1 : Kerangka Analisis Kajian
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM
18
KAJIAN PENYUSUNAN MODEL PENINGKATAN KUMKM DI DAERAH TERTINGGAL/TERISOLIR
2010
3.2
PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI
1.
Data sekunder dikumpulkan dari studi literatur melalui berbagai sumber dan hasil penelitian sebelumnya, buku literatur sampai dengan materi yang diperoleh melalui jaringan internet yang terkait dengan ekonomi pembangunan, pembangunan wilyah, pembangunan pedesaan dan berbagai hasil penelitian/kajian pengembangan daerah tertinggal/ terisolir; dan dari instansi terkait di daerah : (1) Kantor Statistik provinsi dan kabupaten, (2) Kantor Koperasi Kabupaten,(3) Instansi terkait di daerah meliputi : Bappeda, Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian, Perbankan, BKPM, (4) Gerakan Koperasi.
2.
Data Primer, diambil langsung dari lapangan baik melalui wawancara (interview) maupun melalui daftar pertanyaan (kuesioner);
3.
Focus Group Discussion Kegiatan dilaksanakan dengan instansi terkait di daerah, perguruan tinggi, pemerhati pembangunan daerah, LSM , dan UKMKM;
3.3
LOKASI KAJIAN
1.
Kegiatan ini akan dilaksanakan di 2 provinsi yaitu : Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Timur.
2.
Lokasi kajian dipilih daerah tertinggal yang berada didaerah perbatasan pada 2 (dua) lokasi diatas, yaitu Kabupaten Sanggau (Kalbar) dan Kabupaten Belu untuk (NTT). Pemilihan lokasi dengan pertimbangan bahwa daerah perbatasan tersebut merupakan daerah tertinggal dan terisolir yang memerlukan perhatian untuk dikembangkan mengingat kedua kabupaten tersebut berada di perbatasan antar Negara
3.4
POPULASI DAN SAMPEL Populasi dari penelitian ini adalah stakeholder di kabupaten Sanggau maupun di kabupaten
Belu Oleh karena itu penarikan sampel dilakukan secara purposive. Untuk memperoleh data dan
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM
19
2010
KAJIAN PENYUSUNAN MODEL PENINGKATAN KUMKM DI DAERAH TERTINGGAL/TERISOLIR
informasi ditetapkan sebagai responden adalah: usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, koperasi, dinas/instansi, dan expert. Penyebaran sampel dan responden dapat dilihat pada Tabel berikut: Tabel 3-1. Penyebaran Sampel untuk Survei Lapangan dan FGD No
Kabupaten
Usaha
Usaha
Usaha
Dinas
Pemuka
Mikro
Kecil
Menengah
Terkait
Masykat
Expert
Total
1
Sanggau
5
5
5
5
5
3
28
2
Belu
5
5
5
5
5
3
28
10
10
10
10
10
6
56
Total
3.5
PENGOLAHAN DATA Data yang terkumpul dari lapangan diinventarisasi dan diklasifikasikan berdasarkan kategori
pemenuhan karakteristik data yang sudah ditentukan terlebih dahulu dilakukan editing dan seterusnya ditabulasi berdasarkan klasifikasi yang ditetapkan. Terhadap hasil tabulasi kemudian dilakukan pengecekan ulang untuk memastikan keakuratan dan kelogisan penyajiannya. Untuk data yang tidak valid dan tidak merepresentasikan keadaan sebenarnya dari responden akan dibuang. Entri data akan dilakukan setelah data divalidasi dan sudah layak untuk diolah. Data diolah dalam bentuk spreadsheet agar mudah dilakukan pengolahan lebih lanjut dengan berbagai program aplikasi statistik. Adapun langkah pengolahan data melalui proses sebagai berikut : 1.
Pengembangan struktur database Membangun struktur basis data yang akan digunakan untuk mempermudah analisis dan selanjutnya dimasukkan ke dalam kompute,
2.
Entri data ke komputer Memasukkan data ke dalam basis data yang telah dirancang, setiap nilai yang diperoleh dimasukkan variabel yang tepat. Kemudian dimasukkan dalam komputer sehingga akan menghasilkan data yang informatif.
3.
Transformasi data Mengambil data dari variabel yang telah ada di dalam basis data komputer untuk kebutuhan analisis
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM
20
KAJIAN PENYUSUNAN MODEL PENINGKATAN KUMKM DI DAERAH TERTINGGAL/TERISOLIR
3.6
2010
ANALISA DATA Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan banyak ditentukan atas dasar pengamatan
dari objek yang diteliti. Adapun analisa data yang digunakan dalam kajian ini adalah : 1.
Analisis deskriptif untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh sebagai acuan untuk melihat karakteristik data yang diperoleh. Untuk melakukan analisis terhadap data primer yang diambil pada kegiatan kajian ini akan digunakan metode analisis statistic sederhana (simple descriptive statistic) sebagaimana yang dikemukakan oleh Welch & Comer (1998). .Perlakuan dan pengolahan akan dilakukan terhadap distribusi frekuensi, tendensi pemusatan dan penyebaran (Draper & Smith,1981). Teknik ini digunakan karena secara sederhana dapat menggambarkan kecenderungan yang terdapat pada suatu populasi. Dengan melihat kecenderungan dari data yang terolah, maka kita akan dapat memprediksikan kemungkinan maupun alternatip yang ada dari data.
2.
Analisis AHP untuk melihat pengembangan potensi UKMKM. dan potensi UMKMK. Menurut Saaty (1975), AHP merupakan teori pengukuran yang digunakan untuk menemukan skala ratio dari perbandingan pasangan yang diskret maupun kontinue. Pengukurannya bisa secara aktual atau dari suatu skala dasar yang mencerminkan perasaan dan preferensi. Sedangkan prinsip yang digunakan pada AHP adalah : 1) dekomposisi, 2) pendapat yang bersifat komperatif, 3)sentisis terhadap prioritas, dan 4) konsestensi dalam pemikiran
3.
Analisis Location Quotient (LQ) digunakan untuk mengetahui sejauh mana sektor-sektor di suatu daerah atau sektor-sektor apa saja yang merupakan sektor basis atau leading sector. Hasil dari analisis ini akan memperlihatkan sektor yang berperan secara dominan sebagai sektor basis dan sektor yang tidak berperan secara dominan disebut sebagai sektor non basis. Pengelompokan sektor basis dan non basis berdasarkan besaran LQ yang diperoleh dari hasil analisis adalah sebagai berikut:
LQ < 1 , berarti sektor tersebut memiliki potensi yang kecil untuk menjadi sector basis wilayah
LQ = 1 , berarti sektor tersebut telah mampu memenuhi kebutuhan lokalnya dan dapat berpotensi sebagai kegiatan basis ekonomi wilayah.
LQ > 1 , berarti sektor tersebut merupakan sektor basis ekonomi wilayah
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM
21
KAJIAN PENYUSUNAN MODEL PENINGKATAN KUMKM DI DAERAH TERTINGGAL/TERISOLIR
3.7
2010
PELAKSANA KEGIATAN Kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola dilakukan pada tahun 2010 dengan dana APBN,
dibawah pengarahan Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK dan Asdep Urusan Penelitian UKM dengan Tim sesuai Surat Keputusan Sekretaris Menteri Negara KUKM, sebagai berikut: 1.
Ketua
:
Indra Idris, SE, MM
2.
Wakil Ketua
:
Drs. Saudin Sijabat, MM
3.
Anggota
:
Ferry Indraputra, SE Drs. Joko Sutrisno, MM Iskandar Yori Andriani, SS
4.
Tenaga Ahli
:
Prof. Dr. Buyung Drs. Syaiful Abidin, MM
5.
Pengolah Data
:
Nurul A’isyah, S.Kom
6.
Penulis Laporan
:
Indra Idris, SE, MM Drs. Saudin Sijabat, MM Drs. Syaiful Abidin, MM
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM
22
KAJIAN PENYUSUNAN MODEL PENINGKATAN KUMKM DI DAERAH TERTINGGAL/TERISOLIR
3.8
2010
JADUAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Tabel 3-2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM
23
KAJIAN PENYUSUNAN MODEL PENINGKATAN KUMKM DI DAERAH TERTINGGAL/TERISOLIR
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Asdep Urusan Penelitian UKM
2010
24