3 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
4 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
5 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Irena Istary Iskandar Komisaris Utama President Commissioner
Para pemegang saham yang terhormat,
Dear valued shareholders,
Secara umum, tahun 2015 merupakan masa yang penuh tantangan dan ujian bagi perekonomian Indonesia, yang merupakan dampak dari bergejolaknya situasi perekonomian global. Data World Bank menunjukkan tingkat pertumbuhan ekonomi global mengalami penurunan menjadi 2,4% dari 2,6% di tahun 2014. Penyebab utamanya adalah perlambatan kegiatan ekonomi yang terus berlanjut di negara-negara berkembang. Hal ini merupakan dampak dari melemahnya nilai komoditas, perdagangan global, dan aliran modal.
In general, the year 2015 was a year of challenges and trials to the Indonesian economy, which was greatly impacted by the fluctuations in the global economy. The World Bank data shows that the rate of global economic growth declined to 2.4% from 2.6% in the previous year. It was mainly affected by the prolonged economic slowdown in emerging and developing countries. The slowdown itself had wider repercussions of the weakening commodity prices, global trade and capital flow.
Mengikuti kecemasan akan melambatnya pertumbuhan ekonomi Cina, otoritas moneter Cina mengambil tindakan devaluasi nilai mata uang Yuan pada Agustus 2015. Keputusan tersebut menyebabkan gejolak di pasar keuangan global. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika menurut data transaksi kurs Bank Indonesia (BI) sempat menembus Rp 14.800 di akhir September 2015, dari yang sebelumnya cukup stabil di kisaran Rp 13.000. Perekonomian Indonesia sendiri mencapai pertumbuhan sebesar 4,7% di tahun 2015, meleset dari target pemerintah yang sebesar 5,7%.
In response to China’s economic deceleration, their monetary authority decided to devaluate their Yuan currency in August 2015. This decision markedly impacted the global money market. The exchange rate of the Indonesian rupiah to US dollar dropped to IDR 14,800 at the end of September 2015, according to the Bank Indonesia’s (BI-Indonesia’s central bank) currency transaction data, whereas before it had been quite stable at around IDR 13,000. The economic growth in Indonesia itself reached 4.7% in 2015, below the government’s target of 5.7%.
7 6 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Meninjau Hasil 2015
The 2015 Results Overview
Meskipun menghadapi situasi ekonomi yang penuh gejolak dan tekanan sepanjang tahun, dengan gembira kami melaporkan bahwa PT Batavia Prosperindo Finance (BPF) tetap menghasilkan performa yang baik dan mencapai pertumbuhan di beberapa indikator usaha.
Despite the economic fluctuations and pressure throughout the year, we are pleased to report that PT Batavia Prosperindo Finance (BPF) managed to perform well and achieved a sound growth on some business indicators.
Secara nasional, keuntungan perusahaan pembiayaan mengalami penurunan sebesar 12,7% (data dari APPI-Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia) di tahun 2015. Namun, BPF tetap mengalami pertumbuhan laba sesudah pajak sebesar 1,7% menjadi Rp 41,4 miliar dan pendapatan Perusahaan naik sebesar 11,5% menjadi Rp 249,9 miliar. BPF juga terus melanjutkan strategi perluasan jaringannya dengan membuka 6 kantor cabang baru di tahun 2015, sehingga kini memiliki 53 kantor cabang dan perwakilan di seluruh Indonesia.
Data from the Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI-Indonesia’s financial services association) showed that the aggregate industrial profits of national multi-finance companies declined by 12.7% in 2015. However, BPF’s profit after tax grew 1.7% to IDR 41.4 billion and its revenue increased 11.5% to IDR 249.9 billion. BPF also managed to continue its network expansion strategy by opening 6 new branches in 2015, adding up to a total of 53 branch and representative offices throughout Indonesia.
Terkait obligasi sebesar Rp 300 miliar yang diterbitkan pada Juli 2013, pembayaran termin 1 sebesar Rp 20 miliar (jatuh tempo Juli 2014) dan termin 2 sebesar Rp 50 miliar (jatuh tempo Juli 2015) telah diselesaikan menggunakan dana tunai Perusahaan. Hal tersebut menunjukkan strategi pendanaan BPF yang sangat baik.
As regards the IDR 300 billion bond issued in July 2013, the first term payment amounted IDR 20.0 billion (due in July 2014) and second term payment amounted IDR 50.0 billion (due in July 2015) were fully paid with the Company’s cash fund. It demonstrates a very sound funding strategy.
Kami sungguh mengapresiasi kerja keras dan keputusan Direksi yang efektif dalam menghadapi tahun terakhir yang penuh tekanan perlambatan ekonomi ini. Strategi usaha yang diterapkan untuk fokus mengelola biaya dana (costs of funds) berhasil membawa BPF menjalani tahun 2015 dengan baik.
We truly appreciate the Board of Director’s hard work and effective decisions in dealing with the challenging year of economic slowdown. The focus on managing the costs of funds successfully enabled BPF to get through the year 2015 well.
Kinerja yang sangat baik dari seluruh tim kerja BPF terus membuahkan berbagai penghargaan dan pengakuan. Di tahun 2015, BPF menerima penghargaan dari Infobank sebagai Perusahaan Multifinance berpredikat “Sangat Bagus” atas kinerja keuangan tahun 2014 dan juga penghargaan atas prestasi mendapat predikat “Sangat Bagus” selama lima tahun berturut-turut 2010-2014. Selain itu, BPF juga menerima penghargaan Indonesia Multifinance Award 2015 “Rank2” untuk Multifinance-Listed Company dan “Rank-3” untuk kategori Corporate Social Responsibility. Direktur Utama BPF Markus Dinarto Pranoto juga meraih penghargaan “The Best Social CEO” dari Economic Review sebagai pengakuan atas kepemimpinannya.
The great performance of the whole BPF team was rewarded with some reputable awards and acknowledgements. In 2015 BPF received the “Sangat Bagus (Excellent)” Multifinance award for its 2014 financial performance and another award recognizing its achievement of winning this “Sangat Bagus (Excellent)” Multi-finance award for five consecutive years of 2010-2014 from Infobank. BPF also received the Indonesia Multi-finance Awards 2015 for “Rank-2” of the Listed Multi-Finance Company category and “Rank-3” of the Corporate Social Responsibility category. President Director Markus Dinarto Pranoto also won the “Best Social CEO” award from the Economic Review as an acknowledgement of his leadership.
Di tahun 2015 ini, kami menyambut hangat bergabungnya Christopher Clower sebagai Komisaris BPF. Pengalamannya selama lebih dari 20 tahun di bidang analisa investasi menjadi aset yang berharga untuk pengembangan bisnis BPF. Selain itu, kami juga menyambut Jasin Hermawan dalam jajaran Direksi, yang akan semakin memantapkan langkah Perusahaan untuk mencapai visinya menjadi salah satu perusahaan pembiayaan terbaik di Indonesia.
We are pleased to welcome Christopher Clower who joined us in 2015 as BPF’s Commissioner. His experience of over 20 years in investment banking has become a valuable asset to BPF’s business development. We are also happy to welcome Jasin Hermawan as a new Director, another important addition to the Board from within the Company, to reinforce our footsteps towards BPF’s vision to be one of the best multi-finance companies in Indonesia.
7 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Prospek 2016
The 2016 Outlook
Menilik berbagai indikator dan pendapat para otoritas, meskipun ada harapan membaiknya tingkat pertumbuhan ekonomi global namun tren perlambatan ekonomi masih akan berlanjut di tahun 2016. World Bank Group memprediksi pertumbuhan global akan membaik hingga mencapai 2,9% di tahun 2016 dan 3,1% pada 2017-2018. Mereka memperkirakan adanya pendapatan yang terus meningkat bagi negara-negara besar berpendapatan tinggi, pengetatan ekonomi yang terus berlanjut, stabilisasi harga komoditas, dan penyesuaian keseimbangan bertahap pada perekonomian negara China.
From various indicators and authorities’ opinions, even though there are positive hopes in the global economic growth rate, the slowdown trend is expected to continue in 2016. The World Bank Group forecasted that the global economic growth would recover to 2.9% in 2016 and 3.1% in 2017-2018. They estimated that there would be revenue increases in high-income countries, continued economic tightening, commodity prices stabilization, and gradual balance adjustments in China’s economy.
BI optimis dapat menjaga tingkat inflasi nasional di kisaran empat persen. Harapan baik juga ditunjang penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) di awal Januari 2016. Namun, BI juga mengingatkan agar tetap waspada terhadap tekanan harga minyak mentah dan komoditas, serta tren penguatan nilai mata uang Amerika Serikat.
BI remained optimistic that the national inflation rate would be at around four percent. Another positive hope also came from the fuel price adjustment in early January 2016. However, BI cautioned to keep alert of crude oil and commodity prices, and the strengthening trend of the US currency.
Menanggapi prediksi tahun 2016 tersebut, Dewan Komisaris dan Direksi akan terus fokus mengelola dan mengendalikan costs of funds Perusahaan, sembari terus memperluas usaha BPF. Menyambut kesempatan memperluas jenis kegiatan usaha yang diberikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada perusahaan multifinance sejak akhir 2014, BPF akan terus melebarkan sayap ke bidang pembiayaan multiguna dan lainnya, termasuk pengembangan usaha pembiayaan rumah yang telah dimulai sejak pertengahan 2015. BPF juga akan menjajaki bidang pembiayaan bisnis-bisnis potensial baru yang sangat berkembang beberapa tahun terakhir ini.
Responding to the 2016 predictions, the Board of Commissioners and the Board of Directors will continue to focus on administering and managing the Company’s costs of funds, while expanding BPF’s lines of business. Since Otoritas Jasa Keuangan (OJKIndonesia’s financial services authority) officially permitted multifinance companies to expand the types of business activities at the end of 2014, BPF was eager to embrace this opportunity to spread its business to multi-function and other financing services. BPF has entered the home financing service segment since mid of 2015 and is also currently interested in exploring potential new financial businesses in high demand.
Kami sungguh berterima kasih atas dukungan para pemegang saham yang terus mendampingi selama ini. Apresiasi kami kepada Direksi dan seluruh jajaran karyawan BPF yang telah berhasil membawa PT Batavia Prosperindo Finance menyelesaikan tahun 2015 dengan baik. Kami juga sangat berterima kasih kepada OJK, pihak-pihak otoritas terkait lainnya, dan masyarakat luas. Mari kita terus bekerja bersama untuk mencapai hasil yang bahkan lebih baik lagi di tahun 2016!
We are truly thankful to all the shareholders for their continuous support. Our greatest appreciation extends to the Board of Directors and all staff for the hard work and commitment that have successfully brought BPF to accomplish the year 2015 with good results. Our deep gratitude for the support and cooperation also goes to OJK, other authorities and the wider community. Let us continue to work together towards an even better performance in 2016!
Sincerely,
Hormat Kami,
Irena Istary Iskandar Komisaris Utama President Commissioner
8 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Markus Dinarto Pranoto Direktur Utama President Director
Para pemegang saham yang terhormat,
Dear valued shareholders,
Kami menyajikan Laporan Tahunan PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. (BPF) tahun 2015 ini dengan penuh rasa syukur. Kondisi perekonomian nasional maupun global mengalami tantangan dan tekanan yang berat dari berbagai aspek sepanjang tahun. Meskipun demikian, BPF berhasil menutup tahun 2015 dengan hasil yang baik.
We are truly blessed to be able to present this 2015 Annual Report of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. (BPF). Both the national and global economic conditions were very challenging and under a lot of pressure throughout the year. Nevertheless, BPF managed to end the year 2015 with positive results.
Seperti yang sudah diprediksi sebelumnya, situasi perekonomian global masih mengalami perlambatan di tahun 2015. Selain itu, ada beberapa kejadian yang sangat mempengaruhi situasi global, seperti krisis utang Yunani, rencana dan kenaikan tingkat suku bunga Amerika Serikat, devaluasi mata uang Yuan, serta turunnya harga minyak dunia.
As previously estimated, the global economic situation was still faced with a slowdown in 2015. This slowdown was amplified by several events, namely, the debt crisis in Greece, the planned and eventual rise of the United States (US) interest rate, the devaluation of the Chinese Yuan and finally the falling of the world’s oil prices.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyatakan bahwa tekanan terhadap stabilitas ekonomi kita begitu kuat di tahun 2015. Kondisi global di atas berimbas negatif pada Indonesia dan negara berkembang lainnya, seperti penurunan arus modal asing, berkurangnya pasokan valuta asing secara
The Governor of Bank Indonesia (BI-Indonesia’s central bank) Agus Martowardojo had stated that Indonesia’s 2015 economic stability was under much pressure. The above mentioned global conditions have brought some negative consequences to Indonesia and other emerging countries, as evidenced by a significant drop in both
9 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
signifikan, dan akhirnya menyebabkan tertekannya hampir seluruh mata uang, termasuk rupiah. Selain itu, situasi global yang bergejolak menyebabkan penurunan aktivitas perekonomian nasional. Tingkat suku bunga BI masih tinggi di 7,5%. Daya beli masyarakat melemah secara signifikan. Di sisi lain, inflasi Indonesia pada tahun 2015 terjaga dengan baik sebesar 3,3% menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Pencapaian tingkat inflasi tersebut lebih baik dibanding target pemerintah semula, yaitu sebesar 5,0%.
foreign capital in-flow and supply of foreign currencies, resulting in the fall of almost all currencies, including the Indonesian rupiah. The impact of the global factors, above, was that it too caused a downturn in our national economic activities. BI’s interest rate remained high at 7.5% per annum. Purchasing power significantly decreased. Meanwhile, the national inflation rate in 2015 was well maintained at 3.3% according to data from the Badan Pusat Statistik (BPS-Indonesia’s central bureau of statistics). This rate was better than the government’s initial target of 5.0%.
Sekilas Kinerja BPF di Tahun 2015
The 2015 Performance Summary
Di tengah situasi perekonomian yang penuh tantangan, Direksi menetapkan untuk memfokuskan strategi pada pengelolaan biaya dana (costs of funds), yang sangat terpengaruh imbas dari tingkat suku bunga yang masih tinggi. Selain itu, Direksi juga memutuskan untuk terus menjalankan strategi perluasan usaha dan membuka 6 kantor cabang baru di tahun ini.
In the midst of a challenging economic situation, the Board of Directors opted to keep its strategy focus on managing BPF’s costs of funds, which were very much affected by the high interest rate. The Board of Directors also decided to carry on with the network expansion strategy and opened another 6 new branches in 2015.
Mengantisipasi perluasan usaha di masa depan, sistem teknologi informasi yang baru telah mulai diterapkan secara paralel dengan sistem sebelumnya di akhir tahun 2015, yang kemudian akan diimplementasikan sepenuhnya di tahun 2016. Sistem baru yang mencakup semua proses bisnis BPF, dari proses persetujuan hingga pencatatan buku besar ini akan semakin mempermudah prosedur monitor dan menghasilkan laporan yang lebih cepat.
In anticipation of the future business expansion, a new information technology system has begun implementation in parallel with the existing system by the end of 2015, which will then be fully implemented in 2016. This new system, applied to all BPF business process, from approval process to general ledger, will facilitate a much easier monitoring procedure and generation of quick reports.
Menanggapi keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di akhir tahun 2014 untuk memperluas jenis kegiatan usaha perusahaan pembiayaan hingga ke pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna, atau kegiatan usaha pembiayaan lain sepersetujuan OJK, Direksi memutuskan untuk mengambil kesempatan di bidang pembiayaan rumah. Bidang usaha baru ini telah dimulai di pertengahan tahun 2015. Selain itu, BPF juga mulai menjajaki permintaan pembiayaan berbagai bidang lain, termasuk bisnis-bisnis baru berbasis online.
The Board of Directors decided to explore the home financing business in response to a new policy issued by the Otoritas Jasa Keuangan (OJK-Indonesia’s financial services authority) at the end of 2014 allowing multi-finance companies to expand their business activities to investment financing, working capital financing, multifunction financing, and other financing services with the approval of OJK. This new business sector had been initiated in mid 2015. Meanwhile, BPF has also been assessing demands for other financing business lines, including online-based businesses.
Di tahun 2015, BPF berhasil membukukan kenaikan laba sesudah pajak sebesar 1,7% menjadi Rp 41,4 miliar. Pendapatan Perusahaan naik sebesar 11,5% menjadi Rp 249,9 miliar. Di sisi lain, liabilitas Perusahaan berkurang cukup signifikan sebesar 23,6%.
In 2015, BPF recorded a profit after tax increase of 1.7% to IDR 41.4 billion. The Company’s revenue increased 11.5% to IDR 249.9 billion. On the other hand, the Company’s liabilities recorded a significant decline of 23.6%.
Pencapaian hasil positif tersebut merupakan buah langkah antisipasi yang diterapkan melalui penjualan obligasi sebesar Rp 300 miliar pada Juli 2013, yang pembayarannya dibagi dalam 3 termin. Selisih bunga yang dicapai sangat efektif untuk menekan biaya dana dan mendorong pertumbuhan laba Perusahaan. Suntikan dana dari pelaksanaan rights issue sebesar Rp 180 miliar pada Desember 2014, yang manfaatnya dinikmati di tahun 2015, juga merupakan faktor penting dalam pertumbuhan laba BPF.
These positive achievements were primarily the result of the IDR 300 billion-bond issuance, consisting of three tranches, back in July 2013. The interest rate difference has been very effective in reducing the costs of funds, hence improving the Company’s profit growth. The additional funds of IDR 180 billion gained from the rights issue in December 2014, which benefit was realized in 2015, was also an important contributing factor in improving BPF’s profit growth.
10 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Memandang Prospek 2016
The 2016 Performance Outlook
Gubernur BI memperkirakan tahun 2016 akan masih diwarnai ketidakpastian global yang tinggi. Penurunan harga komoditas diperkirakan akan terus berlanjut dan dampak kebijakan moneter Amerika Serikat terkait perubahan tingkat suku bunganya masih harus terus diwaspadai. Tingkat inflasi Indonesia diprediksi BI akan berada di kisaran 4 persen.
With respect to the predictions for 2016, the Governor of BI advised that another year of uncertainty would likely remain. The decline in commodity prices is expected to continue and we should be cautious about the US monetary policies on its interest rate. On the other hand, BI predicted that Indonesia’s inflation rate would be around 4 percent.
Sembari terus memantau kondisi global dan nasional, BPF akan terus memfokuskan perhatian pada pengelolaan biaya dana, sambil terus menjalankan strategi perluasan usaha lebih jauh di bidang-bidang yang memiliki potensi untuk dikembangkan.
While monitoring the global and national conditions, BPF will keep its focus on costs of funds management and continue its business expansion strategy to explore potential new businesses.
Pada akhirnya, kami merasa sangat bersyukur atas berkat Tuhan dan dukungan berbagai pihak, terutama para pemegang saham, Dewan Komisaris, OJK dan pihak otoritas lain, serta para mitra kerja, yang memungkinkan BPF untuk terus memberikan hasil yang terbaik. Dengan tulus kami juga sungguh menyadari dan berterima kasih atas kerja keras dan dedikasi seluruh staf BPF. Dengan semangat dan komitmen bersama, kita akan mencapai kinerja yang lebih baik lagi!
Lastly, we are truly thankful for God’s blessing and the continued support shown from everyone, especially our Shareholders, the Board of Commissioners, OJK and other authorities, also our business partners, all of whom have enabled us produce a set of good results. We sincerely recognize and are really grateful for the hard work and dedication of all BPF staff. With a positive spirit and commitment from all of us, we will be able to achieve an even better set of results!
Hormat Kami,
Sincerely,
Markus Dinarto Pranoto Direktur Utama President Director
11 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Ibu Irena Istary Iskandar menjabat posisi Komisaris Utama PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. sejak tahun 2005. Sebelumnya beliau sudah bergabung di grup perusahaan Batavia Prosperindo sebagai Komisaris PT Batavia Aset Manajemen sejak tahun 2000, Komisaris PT Batavia Prosperindo Internasional sejak 2003, dan Komisaris Utama Malacca Trust Pte. Ltd. sejak 2011. Lahir di Jakarta pada tahun 1974, Ibu Irena meraih gelar Master of Business Administration dan Master of Arts in Public Relations dari European University, Switzerland pada tahun 1996. Perjalanan karir beliau meliputi posisi Manajer Pemasaran PT Bira Aset Manajemen (19961998), Direktur PT Omegatama Internasional Luas (1998-2003), Komisaris PT Omegatama Internasional Luas sejak 2003, Direktur PT Prima Multi Rasa sejak 2005, dan Komisaris PT Metalindo Sumber Tani sejak 2009.
• Irena Istary Iskandar Komisaris Utama President Commissioner
Irena Istary Iskandar was appointed President Commissioner of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. since 2005. She joined the Batavia Prosperindo Group as the Commissioner of PT Batavia Aset Manajemen since 2000, Commissioner of PT Batavia Prosperindo Internasional since 2003 and President Commissioner of Malacca Trust Pte. Ltd. since 2011. Born in Jakarta in 1974, she received her Master of Business Administration and Master of Arts in Public Relations degrees in 1996 from the European University, Switzerland. Her career began as Marketing Manager of PT Bira Aset Manajemen (1996-1998), then she became Director of PT Omegatama Internasional Luas (19982003), Commissioner of PT Omegatama Internasional Luas since 2003, and currently as Director of PT Prima Multi Rasa (since 2005) and Commissioner of PT Metalindo Sumber Tani (since 2009).
12 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
• Desti Liliati
Komisaris Independen Independent Commissioner Ibu Desti Liliati meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Atma Jaya, Jakarta pada tahun 2002. Beliau telah menjadi Komisaris Independen PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. sejak tahun 2010. Lahir di Tanjung Karang, Lampung tahun 1979, Ibu Desti Liliati memulai karirnya di perusahaan akuntansi KAP Prasetyo & Sanjaya (Ernst & Young) sebagai Associate Auditor hingga tahun 2004, lalu bergabung dengan PT Batavia Prosperindo Sekuritas sebagai Manajer di Divisi Corporate Finance (2004 – 2007). Beliau kemudian melanjutkan karirnya sebagai Head of Finance Division PT Strait Finance (2007 – 2010), Head of Finance Division PT Karya Anugrah Kusuma (2010 – 2011), dan sebagai Head of Finance Division PT Prima Cipta Jaya sejak 2011. Desti Liliati received her Accounting degree in 2002 from Atma Jaya University, Jakarta. She was appointed Independent Commissioner of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. since 2010. Born in Tanjung Karang, Lampung in 1979, she began her career as an Associate Auditor of the public accounting firm Prasetyo & Sanjaya (Ernst & Young) until 2004, then joined PT Batava Prosperindo Sekuritas as Manager of its Corporate Finance Division (2004-2007). She then went on to become Head of Finance Division at PT Strait Finance (2007-2010), Head of Finance Division at PT Karya Anugrah Kusuma (2010-2011) and Head of Finance Division at PT Prima Cipta Jaya (since 2011).
• Christopher Clower Komisaris Commissioner
Bapak Christopher Clower, warga negara Amerika Serikat, lahir pada tahun 1965, telah bergabung sebagai Financial Advisor di PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen sejak tahun 2012. Beliau memiliki karir di bidang investasi dan perbankan selama lebih dari 20 tahun, yang diawalinya sebagai Analis bidang Investment Banking-Corporate Finance di Bankers Trust Amerika Serikat pada tahun 1994-1997. Beliau kemudian menjabat posisi Associate bidang Investment Banking-Corporate Finance di Deutsche Bank Singapore pada 1997-1998. Perjalanan karirnya berlanjut ke Investment Banking-Corporate Finance di Merril Lynch Singapore sebagai Head of Southeast Asia Corporate Finance pada 2004-2009 dan Managing Director pada 2006-2009. Sebelum bergabung dengan Grup Batavia Prosperindo, beliau menjabat sebagai Principal di Developing Natural Resource Concessions in Indonesia pada tahun 20092012. Beliau diangkat sebagai Komisaris PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. pada tahun 2015. Christopher Clower, an American citizen born in 1965, joined PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen as Financial Advisor since 2012. His more than 20 years career in investment banking began as Analyst of Investment Banking-Corporate Finance in Bankers Trust, USA, in 1994-1997. He then became Associate of Investment Banking-Corporate Finance in Deutsche Bank Singapore in 1997-1998. He continued his career in Merril Lynch Singapore as Head of Southeast Asia Corporate Finance in 2004-2009 and Managing Director in 2006-2009. Prior to joining Batavia Prosperindo Group, he was the Principal of Developing Natural Resource Concessions in Indonesia in 2009-2012. In 2015 he was appointed Commissioner of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
13 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Bapak Markus Dinarto Pranoto, kelahiran Semarang tahun 1951, menjabat posisi Direktur Utama PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. dan Komisaris Utama PT Malacca Trust Wuwungan Insurance sejak tahun 2011. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. (2004-2011). Dengan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Diponegoro, Semarang yang diraih pada tahun 1975, sebelumnya beliau telah mengembangkan karirnya selama lebih dari 12 tahun sebagai Consumer Finance Manager di beberapa perusahaan pembiayaan, kemudian melanjutkan sebagai Manajer Pemasaran di PT Bankers Trust Lippo Finance (1988-1994), Direktur PT Bina Multi Finance (1994-2000), dan sebagai Direktur PT ANJ Finance (2000-2004).
• Markus Dinarto Pranoto Direktur Utama President Director
Markus Dinarto Pranoto, born in Semarang in 1951, was appointed President Director of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. and President Commissioner of PT Malacca Trust Wuwungan Insurance since 2011. He formerly served as Director of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. (2004-2011). Having a Bachelor of Economics degree from Diponegoro University, Semarang in 1975, he began his career as a Consumer Finance Manager at several multifinance companies for more than 12 years, then joined PT Bankers Trust Lippo Finance (1988-1994) as Marketing Manager, PT Bina Multi Finance as Director (1994-2000) and then became Director of PT ANJ Finance (20002004).
14 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
• Indah Mulyawan
Direktur Akuntansi dan Keuangan (Tidak Terafiliasi) Director Accounting and Finance (Non-Affiliated) Bapak Indah Mulyawan, lahir di Lampung pada tahun 1960, telah menjabat sebagai Direktur Akuntansi dan Keuangan (Tidak Terafiliasi) PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. sejak 2008. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Kepala Divisi Akuntansi dan Keuangan (1999-2008). Bapak Indah Mulyawan menyelesaikan pendidikannya di Akademi Akuntansi Trisakti pada tahun 1983 dan sempat menjalani karirnya di PT Intan Nusamas Leasing di tahun 1986 dengan posisi terakhir sebagai Direktur (1992-1994), serta sebagai Kepala Bagian Car Financing di PT Bank Bira Tbk. (1994-1999). Indah Mulyawan, born in Lampung in 1960, was appointed Director Accounting and Finance (NonAffiliated) of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. since 2008. He formerly served as the Head of Accounting and Finance Division of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. (1999-2008). He completed his studies at Trisakti Accounting Academy, Jakarta in 1983. His previous career was with PT Intan Nusamas Leasing in 1986 where he later became Director (1992-1994), then with PT Bank Bira Tbk. as Head of Car Financing Unit (1994-1999).
• Jasin Hermawan Direktur Director
Bapak Jasin Hermawan lahir di Jakarta pada tahun 1966. Beliau meraih gelar Sarjana Manajemen dari STIE Indonesia pada tahun 1993 dan merintis karirnya di bidang penjualan mobil di Karunia Mobilindo dan PT Katana Furindo pada tahun 1988-1993. Karirnya berlanjut ke PT Indorama Synthetics, Tbk. sebagai Purchasing Staf pada 1993-1996 dan kemudian sebagai Manager Marketing & Operation di PT Bina Multi Finance pada 1996-2004. Beliau bergabung dengan PT Batavia Prosperindo Finance Tbk sebagai Kepala Divisi Credit Review & Operation sejak 2004 kemudian diangkat sebagai Direktur pada tahun 2015. Jasin Hermawan was born in Jakarta in 1966. He received his Bachelor Degree in Management from STIE Indonesia in 1993 and began his career in automotive sales in Karunia Mobilindo and PT Katana Furindo in 1988-1993. His career continued to PT Indorama Synthetics, Tbk. as Purchasing Staff in 1993-1996 and then he became Marketing & Operation Manager of PT Bina Multi Finance in 1996-2004. He joined PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. as Division Head of Credit Review & Operation since 2004 then appointed Director in 2015.
15 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Pada tahun 2004 Grup Batavia Prosperindo mengakuisisi suatu perusahaan pembiayaan yang mempunyai izin usaha Menteri Keuangan RI No. 90/KMK.017/1995 tertanggal 15 Februari 1994 dibidang sewa guna usaha, anjak piutang, kartu kredit dan pembiayaan konsumen. Perusahaan yang kemudian dinamakan PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. (BPF atau Perusahaan) ini menjalankan fokus usahanya dibidang pembiayaan kendaraan bermotor roda empat bekas.
In 2004 Batavia Prosperindo Group acquired a finance company having an operating license from the Indonesian Finance Minister, Decree No. 90/KMK.017/1995 dated February 15,1994 covering financial leasing, receivable factoring, credit card operations and consumer financing. The company which later became PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. (BPF or the Company) focused its business in financing used cars.
Untuk mengembangkan usahanya yang terus bertumbuh, Perusahaan mengambil keputusan untuk go public dan melakukan penawaran umum perdana (IPO-Initial Public Offering) pada Juni 2009 dan saham PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham BPFI.
To continue developing its rapidly growing business, the Company decided to go public and held its Initial Public Offering (IPO) in June 2009. The shares of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. have since been officially listed on the Indonesian Stock Exchange as BPFI.
Sebagai langkah pengembangan dan diversifikasi usaha, BPF menjajaki bidang pembiayaan alat berat, terutama yang berkaitan dengan sektor pertambangan, infrastruktur, dan perkebunan pada tahun 2012. Melihat potensinya yang menjanjikan, pada tahun 2014 BPF membentuk sebuah anak perusahaan yang memiliki fokus usaha di bidang tersebut, yaitu PT Malacca Trust Finance (MTFI).
As part of its expansion and diversification plan, BPF began exploring the heavy equipment financing segment in 2012, particularly relating to mining, infrastructure, and plantation sectors. Because of its promising future, BPF then made a business decision to establish a new subsidiary company concentrating in heavy equipment financing named PT Malacca Trust Finance (MTFI) in 2014.
Pada Juli 2013, BPF menerbitkan obligasi untuk pertama kalinya, bernama Obligasi Batavia Prosperindo Finance Tbk. I. Obligasi dengan nilai total Rp 300 miliar tersebut memiliki rating BBB dan terbagi atas tiga termin. Dalam tahun yang sama, Malacca Trust Pte. Ltd. menjadi pemegang saham mayoritas BPF.
In July 2013, BPF issued its first corporate bond “Obligasi Batavia Prosperindo Finance I”. The BBB rated bond, amounting to IDR 300 billion was issued in three tranches. In the same year, Malacca Trust Pte. Ltd. became a majority shareholder of the Company.
Dengan kantor pusatnya yang berada di pusat bisnis Jakarta, BPF terus memperluas jangkauan operasionalnya dan membuka 6 kantor cabang baru di tahun 2015. Kini BPF memiliki 53 kantor cabang dan perwakilan yang tersebar di 9 daerah regional di seluruh Indonesia, yaitu:
With its head office located in Jakarta’s central business district, BPF continued to expand its operations and opened 6 new branches in 2015. Currently BPF has 53 branch and representative offices throughout Indonesia, grouped into 9 regions, namely:
• Jawa bagian barat dan Kalimantan bagian barat • Jawa Tengah • Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat • Sumatera bagian utara • Sumatera bagian selatan • Kalimantan bagian timur • Sulawesi • Maluku • Papua
• Western Java and Western Kalimantan • Central Java • Eastern Java, Bali and West Nusa Tenggara • Northern Sumatra • Southern Sumatra • Eastern Kalimantan • Sulawesi • Maluku • Papua
16 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
VISI
VISION
Menjadi salah satu perusahaan pembiayaan terkemuka dan terbaik di Indonesia, dengan memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah.
To become one of the leading and best multifinance companies in Indonesia by offering top quality services to our customers.
MISI
MISSION
Menyediakan produk-produk pembiayaan unggul dengan penawaran kompetitif yang mengutamakan kecepatan, efisiensi, dan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada nasabah serta mitra kerja perusahaan.
To offer superior and competitive financial products to our customers and business partners, and to ensure quick-response, efficient and optimum services.
TUJUAN
OBJECTIVE
Menciptakan nilai bagi pemegang saham, serta memberikan kontribusi positif bagi lingkungan masyarakat di mana Perusahaan berada dan beroperasi.
To create value for our shareholders and to give positive contributions to the community where the Company resides and operates.
17 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
18 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
19 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
20 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Lembaga Penunjang Pasar Modal
Capital Market Institutions
Bursa Efek
Stock Exchange
Bursa Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1, Lantai 4 Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta Selatan 12190, Indonesia Tel: +6221 5150515 Fax: +6221 5150330 Toll free: 0800-100-9000 (nasional) Email:
[email protected]
Indonesia Stock Exchange Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1, 4th Fl. Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta Selatan 12190, Indonesia Tel: +6221 5150515 Fax: +6221 5150330 Toll free: 0800-100-9000 (nasional) Email:
[email protected]
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
Securities Depository and Settlement Body
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1 Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190, Indonesia Tel: +6221 5152855 Fax: +6221 52991199 Toll free: 0800-186-5734 Email:
[email protected]
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1, 5th Fl. Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190, Indonesia Tel: +6221 5152855 Fax: +6221 52991199 Toll free: 0800-186-5734 Email:
[email protected]
Biro Administrasi Efek
Securities Administrator
PT Adimitra Transferindo Rukan Kirana Boutique Office Jl. Kirana Avenue III Blok F3 No. 5 Kelapa Gading Jakarta Utara 14250 Tel: +6221 2974 5222 Fax: +6221 2928 9961 Email:
[email protected]
PT Adimitra Transferindo Rukan Kirana Boutique Office Jl. Kirana Avenue III Blok F3 No. 5 Kelapa Gading Jakarta Utara 14250 Tel: +6221 2974 5222 Fax: +6221 2928 9961 Email:
[email protected]
Kantor Akuntan Publik
Public Accounting Firm
Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (Crowe Horwath Indonesia) Cyber 2 Tower, Lt. 21 Unit F Jl. HR Rasuna Said Blok X-5 Jakarta 12950, Indonesia Tel: +6221 2553 5699/ +6221 2553 9200
Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (Crowe Horwath Indonesia) Cyber 2 Tower, Lt. 21 Unit F Jl. HR Rasuna Said Blok X-5 Jakarta 12950, Indonesia Tel: +6221 2553 5699/ +6221 2553 9200
21 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
22 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
2015 Perusahaan Multifinance berpredikat “Sangat Bagus” 2014 dari Infobank.
Multifinance Award 2015 for “Sangat Bagus (Excellent)” financial performance in 2014 from infobank.
Perusahaan Multifinance berpredikat “Sangat Bagus” 20102014 dari Infobank.
Multifinance Award 2015 for “Sangat Bagus (Excellent)” financial performance for five consecutive years of 2010-2014 from Infobank.
Indonesia Multifinance Award 2015 “Rank-2” untuk Kategori Multifinance-Listed Company dari Economic Review.
Indonesia Multifinance Award 2015 “Rank-2” for MultifinanceListed Company category from Economic Review.
Indonesia Multifinance Award 2015 “Rank-3” untuk kategori Corporate Social Responsibility dari Economic Review.
Indonesia Multifinance Award 2015 “Rank-3” for Corporate Social Responsibility category from Economic Review.
Direktur Utama BPF Markus Dinarto Pranoto meraih “The Best Social CEO” dari Economic Review.
BPF President Director Markus Dinarto Pranoto was awarded “The Best Social CEO” by Economic Review.
23 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
24 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
25 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
26 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
27 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
TINJAUAN PERKEMBANGAN USAHA Business Development Review Perekonomian global maupun domestik mengalami kelesuan dan perlambatan sepanjang tahun 2015. Dampak kondisi tersebut sangat terasa bagi bisnis di tanah air secara umum dan membuat aktivitas bisnis menurun secara signifikan.
Both the global and domestic economics were declining and slowing down throughout 2015. These had seriously impacted the country’s businesses, in general, and had caused business activities to decrease significantly.
Beberapa faktor penting yang mempengaruhi adalah tingginya tingkat suku bunga, rendahnya harga berbagai komoditas (khususnya karet, kelapa sawit, batubara, dan hasil pertambangan), dan rentannya nilai tukar mata uang. Di tahun 2015, beberapa isu menjadi tantangan tambahan yang mengguncang perekonomian global, yaitu krisis utang Yunani, devaluasi mata uang Cina, kenaikan tingkat suku bunga Amerika Serikat, dan jatuhnya harga minyak dunia.
Some of the affecting factors were the high interest rates, the low commodities’ prices (especially rubber, palm oil, coal and mining products), and the weak currencies. In 2015, several additional issues brought even more challenges that shook the global economy, namely the debt crisis in Greece, the devaluation of the Chinese Yuan, the rise of the United States interest rate and the falling of the world’s oil price.
Di tengah situasi perekonomian yang kurang kondusif ini, BPF memutuskan untuk tetap fokus mengelola biaya dana (costs of funds) yang meningkat seiring dampak tingginya tingkat
In the midst of an unfavorable economic situation, BPF decided to stay focused in managing the rising costs of funds affected by the high interest rates. The strategy to focus on costs of funds
28 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
suku bunga. Strategi untuk pengelolaan costs of funds dan upaya menjaga pertumbuhan bisnis BPF dilaksanakan melalui beberapa langkah berikut:
management and efforts to maintain BPF’s business growth were executed through the following steps:
1.
Penerbitan obligasi sebesar Rp 300 miliar pada Juli 2013. Obligasi ini dibagi dalam tiga termin pembayaran, yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun, dua tahun, dan tiga tahun. Penerbitan obligasi yang dilakukan di pertengahan tahun 2013 ini dimaksudkan sebagai langkah antisipasi untuk mendapatkan tambahan dana, sekaligus mendapatkan selisih bunga yang sangat efektif untuk menekan biaya dana dan mendorong pertumbuhan laba Perusahaan.
1.
The bonds issuance worth IDR 300 billion in July 2013. These bonds were sold in three tranches of one, two and three year maturities. The bonds issuance, which was performed in mid 2013, raised additional funds and secured interest rate differences, which were very effective in reducing the costs of funds and supporting the Company’s profit growth.
2.
Pelaksanaan rights issue sebesar Rp 180 miliar pada Desember 2014. Tambahan dana yang diperoleh menjadi faktor antisipasi penting yang mendukung pertumbuhan laba BPF di tahun 2015.
2.
The rights issue worth IDR 180 billion in December 2014. The additional funds raised had become an important factor that supported BPF’s profit growth in 2015.
3.
Efisiensi dan efektivitas biaya. Dengan tantangan tingkat suku bunga yang tinggi dan daya beli konsumen yang menurun, Perusahaan secara konsisten mengevaluasi dan memperketat kebijakan pengelolaan seluruh biaya usaha sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi dan terus mengupayakan pertumbuhan usaha.
3.
Cost efficiency and effectiveness. Facing the high interest rate and the declining purchasing power, the Company consistently evaluated and tightened its cost management policy in generating efficiency to achieve business growth.
4.
Meningkatkan penetrasi pasar. BPF terus menambah kantor cabang baru yang dapat memperluas jangkauan layanan. Di tahun 2015, BPF membuka 6 kantor cabang baru di kota Langsa (Aceh), Rantau Prapat (Sumatera Utara), Palopo (Sulawesi Selatan), Ambon (Maluku), Jayapura dan Sorong (Papua). Di tengah dilema situasi perekonomian yang sulit, yang bahkan membuat sebagian perusahaan di industri pembiayaan mengambil kebijakan pengurangan karyawan, BPF memutuskan untuk terus membuka kantor cabang baru. Keputusan tersebut adalah langkah antisipasi untuk merespon hasil berbagai analisis dan prediksi yang menunjukkan potensi kondisi perekonomian yang membaik di tahun 2016 dan tahun-tahun berikutnya.
4.
Increasing market penetration. BPF continued to open new branches to extend its reach. In 2015, BPF opened 6 new branch offices in Langsa (Aceh), Rantau Prapat (North Sumatra), Palopo (South Sulawesi), Ambon (Maluku), Jayapura and Sorong (Papua). Despite the dilemmas of a difficult economic situation that had led some companies in the industry to reduce their workforce, BPF still decided to open new branches. This decision was made in anticipation of the analysis and predictions indicating more favorable economic conditions in 2016 and in the years ahead.
5.
Penjajakan peluang bisnis pembiayaan lain. Kebijakan yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di akhir tahun 2014 memungkinkan perusahaan pembiayaan untuk memperluas kegiatan usahanya ke bidang pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna, dan kegiatan usaha pembiayaan lain sepersetujuan OJK. Di pertengahan tahun 2015, BPF mulai merambah bidang pembiayaan rumah. BPF secara aktif terus mengeksplorasi peluang dan tren permintaan pembiayaan berbagai bidang lain yang menjanjikan, seperti bisnis-bisnis baru berbasis online yang sedang berkembang pesat.
5.
Exploring other financing business lines opportunity. The policy issued by the Otoritas Jasa Keuangan (OJKIndonesia’s financial services authority) at the end of 2014 allows multi-finance companies to expand their business activities to investment financing, working capital financing, multifunction financing, and other financing services with the approval of OJK. In mid 2015, BPF initiated the home financing services. BPF had been actively exploring other opportunities and demand trends of alternative yet promising financing services, such as the rapidly growing on-line based businesses.
29 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
TINJAUAN LAPORAN KEUANGAN Financial Statement Review Berikut adalah analisis dan pembahasan laporan keuangan Perusahaan yang akan diuraikan per bagian. Data dan informasi keuangan tersebut berdasarkan laporan keuangan BPF untuk tahun finansial 2015 yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Laporan keuangan Perusahaan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (Crowe Horwath Indonesia) dengan hasil penilaian wajar tanpa pengecualian.
The following is the summary of the Company’s financial performance analysis and discussion. The financial data and information has been obtained from the Company’s financial statement for the period ending December 31, 2015, audited by the Public Accounting Firm Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan (Crowe Horwath Indonesia) and was given an unqualified opinion.
Analisis dan pembahasan dilakukan berdasarkan perbandingan dengan laporan keuangan tahun finansial 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan (Crowe Horwath Indonesia) dan laporan keuangan tahun finansial 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan dengan hasil penilaian wajar tanpa pengecualian.
The analysis and discussion are conducted in comparison with the Company’s financial statements for the period ending December 31, 2014 audited by Public Accounting Firm Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan (Crowe Horwath Indonesia) and for the period ending December 31, 2013 audited by Public Accounting Firm Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan and were given an unqualified opinion.
Pendapatan
Revenues
Pendapatan Perusahaan berasal dari pembiayaan konsumen, sewa pembiayaan, pendapatan administrasi, anjak piutang dan pendapatan lainnya. Rincian pendapatan Perusahaan selama tahun finansial 2015, 2014, dan 2013 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
The Company’s revenues are generated from consumer financing, financial lease, administrative fees, factoring and other income. Details regarding the Company’s revenues for the years 2015, 2014, and 2013 are shown in the following table.
30 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Pendapatan Pembiayaan Konsumen
Consumer Financing Income
Pendapatan dari sektor pembiayaan konsumen selama periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 140,5 miliar atau sebesar 56,2% dari total jumlah pendapatan Perusahaan. Pendapatan ini meningkat sebesar 16,8% dibandingkan tahun sebelumnya yang sejumlah Rp 120,3 miliar, seiring dengan meningkatnya jumlah fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor yang diberikan. Sepanjang tahun 2015, Perusahaan telah memberikan fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor sebanyak 8.500 unit kendaraan, naik sebesar 3,1% dibandingkan tahun sebelumnya sejumlah 8.245 unit kendaraan.
The revenue from consumer financing segment for the period ending December 31, 2015 was recorded at IDR 140.5 billion or 56.2% of the total revenue, a 16.8% increase from 2014’s level of IDR 120.3 billion, as a result of an increase in vehicle financing. Throughout 2015, the Company financed 8,500 units of vehicles, a 3.1% increase from the previous year’s number of 8,245 units of vehicles.
Administrasi
Administration Fees
Pendapatan administrasi mencakup pendapatan yang didapatkan dari biaya administrasi dan denda. Pendapatan administrasi untuk tahun finansial 2015 adalah sebesar Rp 65,3 miliar atau sebesar 26,1% dari total pendapatan Perusahaan. Jumlah pendapatan administrasi tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 5,3% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 62,0 miliar.
Administration fees include administrative charges and penalties. The amount of fees received by December 31, 2015 was IDR 65.3 billion or 26.1% of total revenues. It increased 5.3% from previous year’s level of IDR 62.0 billion.
Pendapatan Sewa Pembiayaan
Finance Lease Income
Pendapatan dari bidang sewa pembiayaan mengalami penurunan sebesar 47,1% menjadi Rp 18,4 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 34,8 miliar. Hal ini disebabkan oleh dibukukannya aktivitas pembiayaan alat-alat berat ke anak perusahaan BPF, PT Malacca Trust Finance.
Income from financial leasing decreased 47.1% to IDR 18.4 billion from the previous year’s result of IDR 34.8 billion. This was a result of the recording of heavy equipment financing transactions to BPF’s subsidiary, PT Malacca Trust Finance.
Anjak Piutang
Factoring
Pendapatan dari anjak piutang di tahun 2015 naik sebesar 414,3% menjadi Rp 16,6 milliar dari tahun sebelumnya sebesar
Income from factoring activities in 2015 increased 414.3% to IDR 16.6 billion from previous year’s total of IDR 3.2 billion. The income
31 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Rp 3,2 miliar. Pembelian piutang dari perusahaan lain ini menambah pendapatan Perusahaan.
from purchasing receivables from other companies is a valuable addition to the Company’s total income.
Pendapatan Lain-lain
Other Income
Pendapatan lain-lain adalah pendapatan yang diperoleh Perusahaan di luar seluruh pendapatan utama Perusahaan; pendapatan ini terutama terdiri atas pendapatan atas pemulihan piutang yang telah dihapusbukukan dan laba atas penjualan aset tetap. Pendapatan lain-lain untuk tahun finansial yang berakhir pada 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 9,2 miliar atau sebesar 3,7% dari jumlah pendapatan Perusahaan. Pendapatan ini naik 140,0% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3,8 mililar karena Perusahaan berhasil memperoleh pendapatan atas piutang yang sudah dihapusbukukan.
Other income are revenues generated from activities other than the Company’s main business; namely income received from the recovery of receivables that have been written-off, as well as income from the sale of fixed assets. Total other income in the year ending December 31, 2015 was IDR 9.2 billion or 3.7% of total revenue. It significantly increased by 140.0% from the previous year’s result of IDR 3.8 billion since the Company was able to collect from written-off receivables.
Beban
Expenses
Beban Perusahaan terdiri atas beban keuangan, gaji dan tunjangan, umum dan administrasi, pemasaran, dan kerugian penurunan nilai. Rincian beban Perusahaan untuk tahun finansial 2015, dibandingkan dengan tahun finansial 2014 dan 2013 disajikan dalam tabel berikut.
The Company’s expenses consist of finance expenses, salaries and allowances, general and administrative expenses, marketing, and impairment losses. Details of the Company’s expenses for the year 2015 in comparison to the years 2014 and 2013 are presented in the following table.
32 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Keuangan
Finance
Beban keuangan mencakup bunga pinjaman dan provisi bank. Jumlah beban keuangan untuk tahun finansial 2015 adalah sebesar Rp 64,0 miliar atau 32,9% dari jumlah total beban Perusahaan. Beban ini turun tipis sebesar 3,3% dibanding tahun finansial sebelumnya yang sebesar Rp 66,2 milyar. Hal ini disebabkan oleh menurunnya jumlah pinjaman Perusahaan ke bank karena digunakannya dana hasil dari rights issue.
Finance expenses include interest expenses on loans received as well as bank provisions. Total financing charges were IDR 64.0 billion or 32.9% of total expenses. It slightly declined 3.3% from the previous year’s expenses, which amounted to IDR 66.2 billion. This was due to the decrease in bank loans as the Company utilized funds obtained from its righs issue.
Gaji Tunjangan
Salaries and Allowances
Jumlah beban gaji dan tunjangan sepanjang tahun 2015 adalah sebesar Rp 52,8 miliar atau 27,2% dari jumlah total beban Perusahaan. Beban tersebut meningkat sebesar 15,8% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 45,6 miliar seiring dengan bertambahnya jumlah kantor cabang dan karyawan.
Total salaries and allowances expense in 2015 was IDR 52.8 billion or 27.2% of the Company’s total expenses. It increased 15.8% from the previous year’s amount of IDR 45.6 billion due to an increase in branch offices and staff.
Umum dan Administrasi
General and Administration
Beban umum dan administrasi terutama terdiri dari biaya perawatan, telekomunikasi, penyusutan aset tetap, transportasi dan lain-lain yang terkait dengan kegiatan operasional Perusahaan. Beban umum dan administrasi untuk tahun finansial 2015 adalah sebesar Rp 38,1 miliar atau sebesar 19,6% dari jumlah total beban Perusahaan. Beban tersebut naik sebesar 23,5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya dikarenakan penambahan kantor cabang.
The general and administration expenses include maintenance and repair, telecommunication, depreciation of fixed assets, transportation and other expenses required for the Company’s operational purposes. Total general and administration expenses in 2015 was IDR 38.1 billion or 19.6% of total expenses, an increase of 23.5% from the previous year due to the opening of new branch offices.
Kerugian Penurunan Nilai
Impairment Losses
Jumlah kerugian penurunan nilai untuk periode tahun finansial yang berakhir pada 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 27,8 miliar atau sebesar 14,3% dari total beban Perusahaan. Beban ini mengalami mengalami kenaikan cukup signifikan sebesar 151,1% dibandingkan tahun finansial 2014 yang sebesar Rp 11,1 miliar. Hal ini adalah dampak dari perekonomian yang kurang kondusif.
Impairment losses for the financial year ending December 31, 2015 were IDR 27.8 billion or 14.3% of total expenses. This was a significant increase of 151.1% from IDR 11.1 billion in the financial year 2014. This was the impact of an unfavorable economic condition.
Pemasaran
Marketing
Jumlah beban pemasaran pada tahun finansial yang berakhir pada 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 11,2 miliar. Beban pemasaran mengalami penurunan sebesar 28,5% dibanding tahun finansial 2014, yang merupakan hasil dari strategi efisiensi biaya.
The marketing expenses for the financial year ending 31 December 2015 was IDR 11.2 billion. It declined 28.5% from the previous year as a result of the cost efficiency strategy.
Rugi Penurunan Nilai Atas Revaluasi Aset Tetap
Loss on Impairment of Fixed Assets Revaluation
Jumlah beban rugi penurunan nilai atas revaluasi aset tetap pada tahun 2015 sebesar Rp 321,8 juta.
The loss on impairment of fixed assets revaluation for the financial year 2015 was IDR 321.8 million.
Laba Bersih
Net Profit
BPF berhasil membukukan jumlah laba bersih setelah pajak penghasilan untuk periode tahun finansial 2015 sebesar Rp 41,4 miliar, mengalami kenaikan sebesar 1,7% dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya. Perincian laba bersih
BPF successfully recorded IDR 41.4 billion net profit after tax for the financial year 2015, which was a 1.7% increase from the previous year. Details of the Company’s 2015 net profit in comparison with 2014 and 2013 are shown in the following table. The net profit
33 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Perusahaan tahun 2015 dibandingkan dengan periode tahun 2014 dan 2013 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Kenaikan laba bersih tersebut berkaitan dengan adanya peningkatan pendapatan Perusahaan.
increase was a direct result from the Company’s revenue increase.
Aset
Assets
Per tanggal 31 Desember 2015 tercatat Perusahaan memiliki jumlah aset senilai Rp 981,9 miliar, mengalami penurunan sebesar 8,0% dibandingkan dengan jumlah aset pada periode tahun 2014. Hal ini terutama disebabkan oleh dibukukannya transaksi-transaksi pembiayaan untuk alat berat di tahun 2015 pada anak perusahaan BPF, PT Malacca Trust Finance, yang dibangun pada tahun 2014. Perincian perbandingan aset periode tahun finansial 2015, 2014, dan 2013 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
As of December 31, 2015 the Company recorded IDR 981.9 billion assets, an 8.0% decrease from 2014. This was primarily due to the recording of heavy equipment transactions in 2015 to BPF’s subsidiary, PT Malacca Trust Finance, which was established in 2014. Details on the Company’s assets for 2015, 2014 and 2013 are presented below.
Kewajiban
Liabilities
Perincian kewajiban Perusahaan per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan periode tahun finansial 2014 dan 2013 terlihat di tabel di bawah ini. Di akhir periode tahun 2015 tercatat Perusahaan memiliki jumlah kewajiban senilai Rp 482,5 miliar atau turun sebesar 23,7% dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya. Penurunan dalam kewajiban ini adalah terutama dikarenakan penggunaan dana hasil Penawaran Terbatas I (rights issue) yang telah dilaksanakan pada bulan Desember 2014.
Details regarding the Company’s liabilities as of December 31, 2015, 2014 and 2013 are shown in the following table. At the end of 2015 the Company recorded total liabilities of IDR 482.5 billion or a 23.7% decrease from 2014. The decrease in liabilities was mainly a result of the utilization of funds obtained from the Company’s December 2014 rights issue.
34 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Ekuitas
Equity
Pada tahun finansial yang berakhir pada 31 Desember 2015 Perusahaan memiliki jumlah ekuitas sebesar Rp 499,4 miliar, mengalami peningkatan sebesar 14,8% dibandingkan dengan periode sebelumnya di tahun 2014.
For the financial year ending December 31, 2015 the Company recorded a total equity of IDR 499.4 billion, an increase of 14.8% from the previous year. Details of the Company’s equity as of December 31, 2015, 2014 and 2013 are shown in the following table.
Arus Kas
Equity
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Cash flow report is processed through a direct method by grouping cash flow to activities of operations, investments and financing.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Cash Flows from Operating Activities
Arus kas dari aktivitas operasi menggambarkan pergerakan kas untuk membiayai kegiatan-kegiatan perusahaan. Pada tahun 2015 terdapat penurunan sebesar 64,7% pada arus kas ini, yang terutama disebabkan berkurangnya transaksi pembiayaan karena dibukukannya transaksi-transaksi pembiayaan alat berat ke anak perusahaan BPF, PT Malacca Trust Finance.
The cash flows from operating activities reflect the cash flows used for the Company’s activities. In 2015 there was a decrease of 64.7%, mainly because of the reduction in financing activities as heavy equipment transactions in 2015 were booked in BPF’s subsidiary, PT Malacca Trust Finance.
35 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Cash Flows from Investing Activities
Arus kas keluar dari aktivitas investasi di tahun 2015 turun sebesar 96,1% dibanding tahun 2014. Hal ini disebabkan terutama karena berkurangnya investasi pada entitas asosiasi dan pembelian aset tetap.
The cash out flows from investing activities decreased by 96.1% compared to fiscal year 2014. This was mainly caused by the reduction in investment in associated entities and acquisitions of fixed assets.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Cash Flows from Financing Activities
Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan menurun dibanding tahun 2014. Hal ini disebabkan berkurangnya penggunaan pinjaman bank karena pemanfaatan dana yang diperoleh dari rights issue.
The cash in flows from financing activities declined compared to previous fiscal year of 2013. This was caused by the reduced amount of bank loans as the Company was utilizing funds from its rights issue.
Tingkat kolektabilitas piutang
Receivables collectability
Perusahaan mengklasifikasikan kolektibilitas piutang berdasarkan jumlah hari tunggakan. Analisa umur piutang pembiayaan yang dikelola-bruto untuk tahun 2013-2015 adalah sebagai berikut:
Receivables collectability is classified on days overdue. The analysis of finance lease receivables-gross for the period of 20132015 are as follows:
Rasio Piutang Macet (non performing loans-NPL) dihitung berdasarkan tunggakan dengan jatuh tempo lebih dari 90 hari dibagi dengan jumlah piutang. Jumlah NPL pada piutang selama tahun 2015 turun dibandingkan rasio pada 2014 dan 2013 yang masing-masing sebesar 0.8% dan 0.9%. Hasil ini disebabkan Perusahaan mampu menjaga rasio NPL dengan menerapkan prinsip manajemen risiko yang penuh kehatihatian.
The ratio of Non Performing Loan (NPL) is calculated based on over 90 days overdue receivables divided by the total amount of receivables. The 2015 NPL ratio decreased compared to the ratio in 2014 and 2013, which were 0.8% and 0.9% respectively. This result indicates the NPL ratio has been well managed through good risk management principles.
Rasio
Ratios
Perincian berbagai rasio keuangan Perusahaan untuk tahun finansial 2015, 2014, 2013, 2012, dan 2011 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
The following table shows the Company’s financial ratios for the periods ending December 31, 2015, 2014, 2013, 2012 and 2011.
36 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Struktur Permodalan dan Kebijakan Manajemen
Capital Structure and Management Policy
Manajemen akan menambah modal jika rasio utang sudah mencapai 8 kali terhadap modal. Saat ini rasio kewajiban terhadap rata-rata jumlah ekuitas adalah 103,3% atau 1,03 kali.
BPF’s management plans to increase its capital when the liabilities reach 8 times over capital. Currently total liabilities to equity is 103.3% or 1.03 times.
TINJAUAN PENDUKUNG USAHA Business Support Review Pemasaran
Marketing
Secara umum, strategi usaha pemasaran Perusahaan bertujuan meningkatkan penetrasi pasar dan menguatkan posisinya di persaingan usaha yang semakin ketat. Berikut ini adalah strategi pemasaran yang diterapkan.
In general, the Company’s marketing strategies aim to increase market penetration and to secure a strong position in the rapidly growing competition. Below are the key marketing strategies implemented.
a.
Segmen pasar yang dituju
a.
Target market
BPF memfokuskan kegiatan pembiayaan konsumen yang dapat memberikan hasil pengembalian yang lebih tinggi. Karenanya, kegiatan usaha lebih dikonsentrasikan pada pembiayaan mobil bekas yang memiliki tingkat marjin lebih tinggi dibandingkan dengan mobil baru dan pada pembiayaan mobil-mobil yang memiliki nilai jual kembali (resale value) yang lebih baik. Sampai saat ini, portofolio pembiayaan yang diberikan oleh Perusahaan berkisar 90% pada pembiayaan mobil bekas dan sisanya berkisar 10% pada pembiayaan mobil baru.
BPF is focused on the higher return rates of consumer financing services, thus the Company concentrates on financing used vehicles, which provides greater margin compared to new vehicles and cars with higher resale value. The current financing portfolio consists of approximately 90% on used vehicles and the rest on new vehicles.
b.
Jaringan kerja
b. Network
Sebagai perusahaan pembiayaan yang berorientasi kepada nasabah individu, maka hadirnya Perusahaan untuk menjangkau menjadi tolok ukur keberhasilan kegiatan usaha. Pada saat ini BPF telah memiliki 1 kantor pusat, 2 kantor perwakilan dan 51 kantor cabang; dan Perusahaan secara konsisten berupaya mengembangkan jaringan kerjanya dengan terus membuka cabang-cabang baru.
As the service provided is more individual-customer oriented, the Company’s presence to reach these customers is crucial. The corporate network currently comprises 1 head office, 2 representative offices and 51 branch offices; and the Company’s working network is consistently developed by opening more new branches.
c.
Tenaga marketing yang andal
c.
Competent marketing staff
Perusahaan selalu berupaya untuk memiliki tenagatenaga marketing yang profesional dan terus merekrut tenaga marketing yang memiliki komitmen tinggi untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Sebagai motivasi, tenaga marketing akan diberikan insentif yang menarik atas transaksi yang berhasil dilakukan.
The Company aims to have strong and competent marketing teams and continuously recruits marketing personnel with a high level of commitment to achieve the set targets. Incentive bonuses for successful transactions are offered as a motivation tool.
d.
Hubungan baik dengan mitra bisnis
d.
Strong business partnerships
BPF menyadari pentingnya hubungan baik dengan berbagai pihak dalam pengembangan usahanya. Oleh sebab itu Perusahaan selalu berusaha untuk membina hubungan baik yang berkesinambungan dengan bank,
BPF recognizes that strong business partnerships are important to its business development. As such the Company continuously strives to maintain a good level of relationships with banks, other financing and creditor
37 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
institutions, insurance companies, dealers/showrooms, sole agents and consumers.
lembaga pembiayaan dan kreditur lainnya, perusahaan asuransi, dealer/showroom, agen tunggal pemegang merek (ATPM) serta konsumen. e.
Diversifikasi bisnis
e.
Business diversification
Diversifikasi bisnis diperlukan untuk memperluas pasar, mendorong pertumbuhan usaha, sekaligus membagi risiko usaha. BPF selama ini secara konsisten melakukan penjajakan potensi usaha lain yang masih terkait dengan lini usaha utama BPF di bidang pembiayaan.
Business diversification is necessary to expand the market, drive business growth and distribute business risks. BPF had consistently explored the potential of other alternative lines of business related to BPF’s main business line, which is the financing business.
Di tahun 2014 BPF telah membentuk anak perusahaan baru yang memiliki fokus usaha di bidang pembiayaan alat berat, setelah penjajakan sejak tahun 2012. Dengan peraturan OJK yang memperluas pilihan bidang pembiayaan yang diizinkan, BPF secara aktif terus melakukan penjajakan peluang kegiatan usaha pembiayaan lain, termasuk kegiatan pembiayaan rumah yang telah dimulai di tahun 2015.
In 2014 after a comprehensive assessment since 2012, BPF established a new subsidiary company in the heavy equipment financing sector. With OJK’s policy allowing multi-finance companies to expand their business activities, BPF had been actively exploring opportunities of other financing activities, including home financing, which was initiated in 2015.
f.
Prinsip “Know Your Customer”
f.
“Know Your Customer” principles
BPF sangat mementingkan dan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan usahanya. Prinsip ini diterapkan sejak awal proses pemberian pembiayaan pada calon konsumen. Survey dilakukan untuk mengetahui kemampuan dan keberadaan konsumen serta pemberlakuan kewajiban uang muka bagi konsumen. Survey yang mendalam baik internal maupun eksternal tersebut akan menyeleksi caloncalon konsumen yang layak mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Perusahaan.
BPF regards precautionary and preventive principles as its priority in running the business. These principles are applied from the commencement phase when providing financing service to the prospective consumers. A thorough survey is conducted to assess a prospective consumer’s capability and capacity, while a down payment is obligatory. The in-depth surveys are effective to select eligible prospective consumers to be financed.
Personalia
Personnel
Bagi BPF yang bergerak di industri jasa, sumber daya manusia menjadi faktor yang vital karena melibatkan banyak sesi tatap muka dengan pelanggan. Para karyawan menjadi ujung tombak sekaligus mewakili citra Perusahaan dalam memberikan layanan kepada nasabah. Karenanya, karyawan menjadi aset penting yang turut menentukan pertumbuhan Perusahaan.
Since BPF is a service company involving face-to-face interactions, human resources become a vital factor. Staff play a key role as the representatives of the Company in serving its customers. They become important assets that affect and contribute to the Company’s success.
Menyadari hal itu, BPF selalu mengembangkan dan memperbarui panduan cara kerja dan prosedur operasional standar (standard operating procedure) untuk terus memperbaiki efisiensi kegiatan usaha dan meningkatkan layanan. Visi, misi, tujuan, dan kode etik BPF juga senantiasa disosialisasikan dan diterapkan pada karyawan dari segenap tingkatan agar selalu menjadi dasar yang menyatukan arah kegiatan usaha. Selain itu, Perusahaan juga melakukan fungsi pengendalian internal untuk memastikan kepatuhan semua tenaga kerja terhadap peraturan dan perundangan yang berlaku.
To this end, working guidelines and standard operating procedures are developed and updated regularly to continue improving business efficiency and service. BPF’s vision, mission, objectives and code of ethics are consistently socialized and applied to staff of all levels, to make them the principles that guide all of the Company’s business activities towards one direction. The internal control function is also systematically implemented to ensure compliance to related regulations and laws.
Dengan perkembangan dan perluasan jaringan Perusahaan di seluruh Indonesia, jumlah karyawan yang dimiliki BPF per 31
With the latest development and expansion of the Company’s network, total staff per December 31, 2015 reached 801 persons,
38 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Desember 2015 adalah sejumlah 801 orang, meningkat 8,7% dari 737 orang di tahun 2014 dan meningkat 21,9% dari 657 orang di tahun 2013.
increased 8.7% from 737 persons in 2014 and 21.9% from 657 persons in 2013.
Perekrutan dan pelatihan
Recruitment and training
Guna menghasilkan tim kerja yang berkualitas dan kompeten, Perusahaan menerapkan prosedur perekrutan karyawan yang cukup selektif. Program pengembangan karyawan pun senantiasa diterapkan melalui berbagai program pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki Perusahaan.
The Company implements selective recruitment procedures in order to develop qualified and winning teams. Staff development programs through various trainings are regularly organized to improve BPF’s human resource’s competences.
Pelatihan bagi karyawan baru diadakan di kantor pusat, yang mencakup materi teoritis dan sosialisasi seputar organisasi BPF, diikuti dengan pelatihan on-the-job di bawah bimbingan atasannya. Pelatihan di lapangan ini memberikan pengalaman situasi kerja nyata, sehingga karyawan baru dapat mempelajari dan menangani kondisi dan tantangan yang sebenarnya. Pelatihan on-the-job ini sangat berguna meningkatkan efektivitas dalam bekerja, mengurangi tingkat kesalahan, dan meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada nasabah.
Training sessions for new recruits are held at the head office, which covers theoretical information and socialization of BPF’s organization, then followed by on-the-job training. The on-the-job training, mentored by the respective supervisors, is necessary for a real working experience so new employees can learn and handle real situations and challenges. This is very helpful to increase their working effectiveness, reduce mistakes, and improve customer service.
Perusahaan juga secara rutin mengirim karyawan-karyawan yang berprestasi untuk mengikuti berbagai pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak eksternal untuk meningkatkan kompetensi dan menambah pengetahuan perkembangan terbaru yang berkaitan dengan bidang usaha BPF.
The Company also regularly sends selected employees to join external training programs and seminars to improve employees’ qualification, as well as to get the latest updates in the industry.
TINJAUAN INDUSTRI DAN STRATEGI USAHA 2016 2016 Industry and Business Strategy Review Berbagai prediksi menyatakan bahwa tekanan dan kelesuan situasi ekonomi global masih akan terus berlanjut di tahun 2016. Namun, World Bank Group memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi global akan membaik hingga 2,9% di tahun 2016. Diperkirakan akan ada peningkatan pendapatan pada negara-negara besar berpendapatan tinggi, pengetatan ekonomi yang terus berlanjut, stabilisasi harga komoditas, dan penyesuaian keseimbangan pada perekonomian negara China.
Various predictions showed that global economic pressures and slowdowns would continue in 2016. Despite this condition, the World Bank Group predicted that the global economic growth rate would recover to 2.9% in 2016. It estimated that there would be revenue increases in high-income countries, continued economic tightening, commodity prices stabilization, and gradual balance adjustments in China’s economy.
Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI), perekonomian Indonesia sendiri berada dalam kondisi baik, terlihat dari tingkat inflasi yang sangat terkendali dan diharapkan akan terus terjaga dengan baik di tahun 2016. Dengan melihat berbagai indikator makro ekonomi, BI optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 5,2 - 5,6%.
According to the Governor of Bank Indonesia (BI), Indonesia’s economy is in good condition, reflected from the well-controlled inflation rate and expected to maintain in the same manner throughout 2016. Being optimistic with the macro economic indicators, BI is hopeful that Indonesia’s economic growth rate would achieve its target of 5.2 - 5.6%.
Dari berbagai prediksi dan indikator yang ada, manajemen BPF menganalisis bahwa situasi perekonomian akan membaik di tahun 2016, khususnya perekonomian nasional. Karenanya, Perusahaan berharap akan adanya pertumbuhan pendapatan dan laba yang lebih baik lagi di tahun-tahun mendatang dan dengan optimis menetapkan strategi untuk terus memperluas jaringan dan mendiversifikasi usahanya ke usaha pembiayaan lain yang potensial.
With the many predictions and indicators, BPF’s management concluded the economic situation would be improving in 2016, especially the domestic economics. Therefore, BPF positively expects a stronger revenue and profit growth in the coming years and optimistically plans to continue expanding its network and diversify its business to other potential financing business lines.
39 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) adalah pedoman penyelenggaraan perusahaan BPF, yang berperan utama dalam memastikan transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kewajaran dalam semua kegiatan usaha Perusahaan. Selain menjadi faktor inti untuk menjamin keberlangsungan Perusahaan, penerapan good corporate governance juga mendorong tercapainya pertumbuhan dan peningkatan kinerja yang lebih baik dan dapat dipertanggungjawabkan.
Good corporate governance (GCG) principles have become the guidelines of BPF’s business management and play a key role in ensuring transparency, accountability, responsibility, and fairness in all of the Company’s business activities. These principles have become a crucial factor that secures the Company’s sustainability. The same principles also become an important aspect that promotes better performance and growth.
Pelaksanaan GCG diterapkan dalam segala kegiatan usaha dan pada semua karyawan BPF dalam berbagai kebijakan dan peraturan, baik yang bersifat operasional maupun strategis. Panduan pelaksanaan GCG yang utama adalah semua ketentuan dan peraturan yang ditetapkan oleh badan otoritas yang berwenang.
GCG is implemented in each and every BPF’s business activity and is conveyed to all BPF’s employees through the Company’s operational and strategic policies and regulations. The most important guidelines in BPF’s GCG implementation are all the laws and regulations of the authorized bodies.
Keberhasilan dan penilaian atas penerapan GCG di BPF antara lain sangat ditentukan oleh Rapat Bulanan gabungan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi, pertemuan Komite Audit yang dilaksanakan empat kali dalam setahun, proses Audit Internal dan Audit Eksternal, serta Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan sekali dalam setahun.
The measures of the GCG evaluation and success are determined, amongst others, by the monthly meetings of BPF’s Board of Commissoners and Board of Directors, the quarterly meetings of the Company’s Audit Committee, the respective functions of BPF’s Internal and External Audits, and the annual General Meeting of Shareholders.
Selain itu, pertemuan antar wilayah yang membahas perkembangan, permasalahan dan perencanaan pada tiap wilayah juga selalu dilaksanakan tiap tahun dan pada tahun 2015 telah dilaksanakan di Jakarta – Januari 2015, Palembang – Februari 2015, Surabaya – Juni 2015, dan Solo – Oktober 2015.
In addition, annual meetings are also conducted at the regional and branch levels which discuss the development, the problems/ issues and the plans of each respective area - in 2015 these meetings were conducted in Jakarta - Januari 2015, in Palembang - February 2015, in Surabaya - June 2015 and in Solo - October 2015.
Dengan gembira BPF melaporkan hasil yang baik dari pengawasan kepatuhan tata kelola Perusahaan selama tahun 2015 terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku. Hasil evaluasi tersebut, yang dilakukan oleh Komite Audit menunjukkan tidak ada pelaporan negatif ataupun sanksi yang diterima oleh BPF dalam tahun 2015.
BPF is pleased to report that the Company’s GCG was well implemented and complied with in 2015. The Company’s Audit Committee has made an evaluation and subsequently reported that there were no negative findings, nor penalties imposed, throughout the year.
40 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
41 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
KODE ETIK DAN BUDAYA PERUSAHAAN Code of Ethics and Corporate Culture Citra suatu perusahaan di masyarakat akan ditentukan antara lain oleh kode etik dan budaya yang dianut oleh perusahaan tersebut.Kode etik dan budaya perusahaan BPF berangkat dari visi, misi, dan tujuan Perusahaan. Secara prosedural, kode etik dan budaya BPF selalu disosialisasikan dan tercantum dalam paket dokumen bagi setiap karyawan baru; serta berlaku bagi semua karyawan, termasuk Dewan Direksi dan Dewan Komisaris.
A company’s image is formed by the company’s ethics and culture upheld within the company. BPF’s corporate ethics and culture statement are derived from the Company’s vision, mission and objectives. As a standard procedure, the Company’s ethics and culture statements are rolled-out to all employees and conveyed to any new employee in the form of a document package; and are applied to all staff, including Directors and the Board of Commissioners.
Salah satu komitmen terbesar BPF pada masyarakat adalah untuk menjalankan usaha dengan penuh integritas dan sesuai etika, di samping komitmen untuk mencapai visi dan misi Perusahaan. Karenanya, seluruh karyawan selalu menerapkan nilai-nilai dan budaya kerja yang mengutamakan integritas, profesionalitas, pelayanan terbaik, kecepatan, efisiensi, dan kerja sama tim dalam setiap kegiatan usaha Perusahaan.
Aside from the Company’s commitment to achieve its vision and mission, another BPF’s commitment is to run the business with integrity and ethics. Therefore, the entire team always work hard to implement working values and ways that promote integrity, professionalism, excellent service, speed, efficiency and teamwork in carrying out every business activity.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) General Meeting of Shareholders (GMOS) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2015 diselenggarakan pada tanggal 30 April 2015 di Ruang Rapat Perusahaan, Gedung Chase Plaza Lantai 12, Jl. Jend. Sudirman Kav. 21, Jakarta.
The 2015 General Meeting of Shareholders was held on April 30, 2015 in the offices of the Company at Chase Plaza Building, 12th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 21, South Jakarta.
RUPS tersebut dihadiri oleh Ibu Irena Istary Iskandar dan Ibu Desti Liliati sebagai Dewan Komisaris; Bapak Markus Dinarto Pranoto dan Bapak Indah Mulyawan sebagai Dewan Direksi; serta para pemegang saham dan kuasa pemegang saham yang mewakili 1.012.107.875 saham atau sebesar 74,39% dari total 1.360.627.100 saham yang ada.
The General Meeting of Shareholders was attended by Irena Istary Iskandar and Desti Liliati as Board of Commissioners; Markus Dinarto Pranoto and Indah Mulyawan as Board of Directors; shareholders and shareholders’ legal representatives totaling to a value of 1,012,107,875 shares or the equivalent of 74.39% from the total general shares of 1,360,627,100 shares.
42 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Pada RUPS tahun 2015, ada beberapa agenda pokok yang dibahas seperti tercantum dalam notulen rapat No. 353/SI.Not/ IV/2015 oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi, yaitu:
The 2015 General Meeting of Shareholders’ agenda were as stated on the Minutes recorded by Notary Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi No. 353/SI.Not/IV/2015, which includes:
1.
1.
2. 3. 4.
5.
Persetujuan dan pengesahan Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2014, termasuk didalamnya Laporan Kegiatan Perseroan, Laporan Pengawasan Dewan Komisaris dan Laporan Keuangan tahun buku 2014, serta pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan; Penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2014. Laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas I (Rights Issue I). Penunjukkan Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan Perusahaan untuk tahun buku 2015 dan pemberian wewenang untuk menetapkan honorarium Akuntan Publik serta persyaratan lainnya. Penentuan gaji, honorarium, dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi.
2. 3. 4.
5.
The approval and ratification of the Company’s 2014 Annual Report, including the Company’s Activities (Operational) Report, the Board of Commissioner’s Supervision Report, and the 2014 Financial Statements, as well as the release of responsibilities (acquit et de charge) to the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company; The appropriation of the Company’s 2014 net profits; Report on the deployment of funds raised from the Rights Issue I; Appointment of the Public Accountant firm to audit the Company’s financial statements in 2015, and the authorization to determine its fees and other related terms and conditions; Determination of the salaries, allowances and other benefits for the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors.
Beberapa keputusan yang dihasilkan dari RUPS tersebut adalah sebagai berikut:
Decisions arising from the General Meeting of Shareholders were as follows:
1.
Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Perusahaan tahun buku 2014 termasuk didalamnya Laporan Kegiatan Perusahaan, Laporan Pengawasan Dewan Komisaris dan Laporan Keuangan tahun buku 2014 dan memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) pada anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi.
1.
2.
Menyetujui penggunaan laba bersih Perusahaan tahun buku 2014 sebesar Rp 40.733.730.452 sebagai laba ditahan untuk menambah modal kerja Perusahaan.
2.
3.
Menerima baik laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas I. Memberikan wewenang kepada Dewan Direksi Perusahaan untuk menunjuk Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan Perusahaan untuk tahun buku 2015, dan menetapkan honorarium serta persyaratan lainnya. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Malacca Trust Pte. Ltd. (dahulu bernama Malacca Trust Limited) selaku pemegang saham utama Perusahaan untuk menetapkan honorarium, gaji dan/atau tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi.
3.
4.
5.
4.
5.
Approved and ratified the Company’s 2014 Annual Report, including the Company’s Activities (Operational) Report, the Board of Commissioners’ Supervision Report, and the 2014 Financial Statements, as well as the full release of responsibilities (acquit et de charge) to the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors of their managerial and supervisory activities, as long as such activities were represented in the Annual Report mentioned; Approved the appropriation of the Company’s 2014 net profits, amounting to IDR 40,733,730,452 entered and booked as retained earnings to be added to the the Company’s working capital; Accepted the report of the deployment of funds raised from the Rights Issue I; Authorized the Company’s Directors to appoint a Public Accountant firm to audit the Company’s 2015 financial statements, and to determine its fees and other related terms and conditions; Authorized and provided the power of attorney to Malacca Trust Pte. Ltd. (previously known as Malacca Trust Limited) as the primary holder of shares of the Company, to determine the salaries, allowances and/or other benefits for the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors.
43 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Dewan Komisaris memiliki tugas dan fungsi utama mengawasi, memantau, mendampingi, dan mengarahkan Dewan Direksi dalam mengelola Perusahaan. Bersama Dewan Direksi, Dewan Komisaris juga berperan utama dalam perencanaan dan evaluasi strategi usaha yang dijalankan. Dewan Komisaris bertanggung jawab pada RUPS. Anggota-anggota Dewan Komisaris dipilih dan diangkat berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), untuk masa jabatan 5 (lima) tahun. Susunan anggota Dewan Komisaris untuk tahun 2015 adalah sebagai berikut:
The Board of Commissioners’ main duties and functions are to review, monitor, support and guide Board of Directors in managing the Company. Together with the Board of Directors, Board of Commissioners shares the key role in planning and evaluating the Company’s business strategies. The Board of Commissioners reports to the General Meeting of Shareholders. Members of the Board of Commissioners are selected and appointed for a five-year period based on the General Meeting of Shareholders’ decision. The Board of Commissioners of BPF for the year 2015 are as follows:
44 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Bapak Christopher J. Clower, anggota baru Dewan Komisaris BPF, bergabung dalam jajaran Dewan Komisaris di tahun 2015 dan mulai bertugas sejak 30 April 2015, sesuai Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.262 tanggal 30 April 2015 oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi. Prosedur penetapan remunerasi anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: • Penelaahan atas kompensasi yang diberikan untuk jabatan anggota Dewan Komisaris pada perusahaan lainnya dengan bidang usaha yang sama dan sesuai kondisi pasar. • Dengan memperhitungkan kinerja usaha Perusahaan dan kontribusi masing-masing individu kemudian dilakukan pembahasan oleh manajemen untuk menyiapkan rekomendasi. • Rekomendasi tersebut disampaikan untuk dibahas dan mendapatkan persetujuan dalam RUPS Tahunan.
1. Irena Istary Iskandar / Komisaris Utama - President Commissioner 2. Desti Liliati / Komisaris Independen - Independent Commissioner 3. Christopher J. Clower / Komisaris - Commissioner
Christopher J. Clower, a new addition to BPF Board of Commissioners, joined the Board of Commissioners in 2015 and commenced his post since April 30, 2015, based on the Deed of Resolutions No.262 dated April 30, 2015 by Notary Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi. The procedures for Board of Commissioners’ remuneration scheme are as follow: • To conduct a survey and review on compensations awarded to Board of Commissioners’ members in other companies of the same industry and according to the market’s condition. • To review the Company’s performance achievement and each individual contribution to be discussed by the management and for further recommendations. • To propose the recommendations to the General Meeting of Shareholders for discussion and approval.
45 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Dewan Direksi memiliki tugas utama memimpin dan mengelola aktivitas strategis maupun operasional Perusahaan, yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi usaha. Dewan Direksi mengemban tugas memimpin seluruh tim kerja agar Perusahaan dapat mencapai tujuan, serta visi dan misinya. Dewan Direksi bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Anggota-anggota Dewan Direksi dipilih dan diangkat berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), untuk masa jabatan 5 (lima) tahun. Susunan anggota Dewan Direksi untuk tahun 2015 adalah sebagai berikut:
The Board of Directors leads and manages all the Company’s business strategies and operational activities, which cover planning, execution, monitoring and evaluation. The Directors lead the whole workteams in achieving the Company’s objectives, vision and mission. The Board of Directors reports to the Board of Commissioners. Members of the Board of Directors are selected and appointed for a five-year period based on the General Meeting of Shareholders’ decision. The Board of Directors for the year 2015 are as follows:
46 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Bapak Jasin Hermawan bergabung dalam jajaran Dewan Direksi di tahun 2015 dan mulai bertugas sejak 30 April 2015, sesuai Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.262 tanggal 30 April 2015 oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi. Prosedur penetapan remunerasi anggota Dewan Direksi adalah sebagai berikut: 1. 2. 3.
Penelaahan atas kompensasi yang diberikan untuk jabatan Dewan Direksi pada perusahaan lainnya dengan bidang usaha yang sama dan sesuai kondisi pasar. Dengan memperhitungkan kinerja usaha Perusahaan dan kontribusi masing-masing individu kemudian dilakukan pembahasan oleh manajemen untuk menyiapkan rekomendasi. Rekomendasi tersebut disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk dilakukan pembahasan lanjutan dan persetujuan. Usulan remunerasi anggota Dewan Direksi dibahas dan mendapatkan persetujuan dalam RUPS Tahunan.
1. Markus Dinarto Pranoto / Direktur Utama - President Director 2. Indah Mulyawan / Direktur (Tidak Teraffiliasi) - Director (Non Affiliated) 3. Jasin Hermawan / Direktur - Director
Jasin Hermawan was appointed Director of the Company on April 30, 2015, based on the Deed of Resolutions No.262 dated April 30, 2015 by Notary Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi. The procedures for Directos’ remuneration scheme are as follow: 1. 2. 3.
To conduct a survey and review on compensations awarded to Board of Directors’ members in other companies of the same industry and according to the market’s condition. To review the Company’s performance achievement and each individual contribution to be discussed for recommendations. To propose the recommendations to the Board of Commissioners for further discussion and approval, then to be discussed and approved in the annual General Meeting of Shareholders.
47 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi secara rutin menyelenggarakan pertemuan setiap bulan untuk membahas dan melakukan evaluasi terhadap rencana dan hasil kerja dari periode bulan sebelumnya, serta mengambil keputusankeputusan penting yang perlu dilakukan bersama. Berikut ini adalah pelaksanaan pertemuan bulanan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi untuk kegiatan usaha tahun 2015.
The Board of Commissioners and Board of Directors regularly hold monthly meetings to discuss and evaluate business plans and previous month’s results, and make decisions on various issues. Below are the 2015 monthly meetings dates and attendance.
Tingkat kehadiran pada rapat Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Boards of Commissioners and Directors meeting attendance record
-
-
√
√
√
-
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
-
-
-
√
-
-
√
-
-
√
-
-
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
-
-
-
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Dewan Direksi dan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik sepanjang tahun 2015, terutama dalam beberapa langkah strategis yang telah dilaksanakan BPF, seperti:
The Boards of Directors and Commissioners have performed their duties and responsibilities well in 2015, as reflected in some strategic steps that have been implemented, including:
•
•
•
•
Manajemen risiko biaya dana yang meningkat seiring tingginya tingkat suku bunga nasional, terutama melalui pengelolaan dana yang dihimpun dari penerbitan obligasi sebesar Rp 300 miliar pada Juli 2013 dan pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I (rights issue) pada Desember 2014. Analisis dan pengambilan keputusan untuk terus memperluas jaringan dan membuka 6 cabang baru di kota Langsa (Aceh), Rantau Prapat (Sumatera Utara), Palopo (Sulawesi Selatan), Ambon (Maluku), Jayapura dan Sorong (Papua). Implementasi sistem teknologi informasi terpadu baru untuk lebih meningkatkan efisiensi dan efektivitas semua proses dalam kegiatan usaha BPF.
•
•
Risk management of the rising costs of funds impacted from the high national interest rate, particularly through the effective administration of funds raised from BPF’s bond issuance worth IDR 300 billion in July 2013 and Rights Issue I in December 2014. Analysis and decision to expand the Company’s network and opened 6 new branches in Langsa (Aceh), Rantau Prapat (North Sumatra), Palopo (South Sulawesi), Ambon (Maluku), Jayapura and Sorong (Papua). Implementation of the new integrated information technology system to improve efficiency and effectiveness of all process in BPF’s business activities.
48 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
•
Penjajakan peluang bisnis pembiayaan lain sebagai diversifikasi usaha dan diversifikasi risiko. BPF mulai merambah bidang pembiayaan rumah sejak pertengahan 2015 dan secara aktif terus mengeksplorasi peluang dan tren permintaan pembiayaan berbagai bidang lain yang menjanjikan.
•
Assesment of other potential financing business lines as part of business diversification and risk diversification plans. BPF commenced its home financing services in mid 2015 and actively continued to explore demand trends and other potential financing opportunities.
SEKRETARIS PERUSAHAAN Corporate Secretary Menurut ketentuan dari regulator, suatu perusahaan publik wajib memiliki seorang Sekretaris Perusahaan yang berfungsi sebagai penghubung antara pihak Perusahaan dengan masyarakat, bursa efek, para pemegang saham, dan juga regulator.
The regulator requires every public company to have a Corporate Secretary as the company’s intermediary to the public, stock exchange, shareholders and regulators.
Selain ketentuan tersebut, BPF menyadari pentingnya peran seorang Sekretaris Perusahaan, yang memang sangat dibutuhkan untuk menjaga citra Perusahaan, juga untuk memelihara hubungan dan komunikasi yang baik dengan para pemegang kepentingan.
BPF is fully aware of this critical role of a Corporate Secretary, which is very important to uphold the Company’s brand image, to nurture and maintain good relationships and to promote effective communication with all stakeholders.
Posisi Sekretaris Perusahaan BPF sekarang dijabat oleh Bapak Indah Mulyawan, sesuai Surat Keputusan Dewan Direksi No. 00507/BPF/III/2009, dengan periode jabatan 13 Maret 2009 hingga sekarang. Profil Bapak Indah Mulyawan dapat dilihat di halaman 15.
The current Corporate Secretary position is filled by Indah Mulyawan according to Decree of Directors No. 00507/BPF/ III/2009 for the period of March 13, 2009 to date. His profile is presented on page 15.
Informasi kontak Sekretaris Perusahaan BPF:
Contact information of BPF Corporate Secretary:
Nama : Indah Mulyawan Telepon : (021) 520 0434 Faksimili : (021) 520 9160 Email :
[email protected] Alamat Kantor : Gedung Plaza Chase Lantai 15 Jl. Jend. Sudirman Kav. 21 Jakarta 19920 – Indonesia
Name : Indah Mulyawan Telephone : (021) 520 0434 Facsimile : (021) 520 9160 Email :
[email protected] Office Address : Gedung Plaza Chase Lantai 15 Jl. Jend. Sudirman Kav. 21 Jakarta 19920 – Indonesia
Selama tahun fiskal 2015, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik, termasuk:
The Corporate Secretary has performed his duties well in the fiscal year 2015, as demonstrated in the following tasks performed, including:
1.
1.
2. 3.
4.
Mengikuti perkembangan pasar modal, khususnya peraturan-peraturan yang berlaku terkait pasar modal. Memberikan pelayanan pada masyarakat atas setiap informasi yang berkaitan dengan kondisi Perusahaan. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dan Dewan Direksi untuk mematuhi ketentuan Undangundang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal dan peraturan pelaksanaannya. Sebagai penghubung antara Perusahaan dengan pihak-pihak berwenang (OJK, BEI, dan lainnya), investor, publik.
2. 3.
4.
Following up on the capital market development, particularly on applicable regulations. Providing information to the public on any information required about the Company. Providing advices to the Board of Commissioners and Board of Directors on Law No. 8 of 1995 regarding the capital market and related regulations. Acting as the Company’s intermediary with authorized bodies (OJK-Indonesia’s financial services authority, BEIIndonesia stock exchange, and others), investors, and the public.
49 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
5. 6. 7. 8.
Membuat daftar pemegang saham termasuk kepemilikan 5% atau lebih. Menghadiri Rapat Dewan Direksi dan membuat notulen hasil rapat. Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan RUPS. Membina dan mengendalikan kepatuhan hukum, perundangan, dan tata kelola perusahaan yang baik.
5.
Making a list of shareholders with above 5% ownership.
6.
Attending Meetings of Directors and recording the minutes. Organizing the General Meeting of Shareholders. Developing and controlling the Company’s compliance to rules/regulations, laws, and good corporate governance.
7. 8.
KOMITE AUDIT Audit Committe Sesuai ketentuan Peraturan Bapepam Nomor IX.I.5 tahun 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Perusahaan telah membentuk Komite Audit berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris no. BPF/KOM/04/V/2010 tanggal 18 Mei 2010. Di tahun buku 2015 terdapat perubahan anggota Komite Audit yang ditetapkan dalam Keputusan Dewan Komisaris No. BPF/KOM/03/I/2015 tanggal 6 Januari 2015. Susunan Komite Audit tetap terdiri atas satu orang Ketua Komite Audit yang merangkap sebagai Komisaris Independen Perusahaan, serta dua orang Anggota. Para anggota Komite Audit BPF adalah:
To conform to the regulators and the Indonesia Stock Exchange requirements, BPF established an Audit Committee based on the Decree of Board of Commissioners No. BPF/KOM/04/V/2010 dated May 18, 2010. In January 2015 there were changes in the Audit Committee team members based on the Board of Commissioners Decree No. BPF/KOM/03/I/2015 dated January 6, 2015. The Audit Committee structure remained unchanged, consisting of one Chairman who also filled the position of BPF’s Independent Commissioner and two Members. The Audit Committee team is comprised of:
Komite Audit Audit Committe Sebelum - Before
Sesudah - After
Desti Liliati Emanuel Handoyo Pranadjaja Jimmy Cakranegara
Desti Liliati Eddy Silalahi Iwan Setiawan
Ketua - Chairman Anggota - Member Anggota - Member
Desti Liliati
Desti Liliati
Ibu Desti Liliati meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Atma Jaya, Jakarta pada tahun 2002. Beliau telah menjadi Komisaris Independen PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. sejak tahun 2010 dan sebagai Ketua Komite Audit sejak tahun 2010. Lahir di Tanjung Karang, Lampung tahun 1979, Ibu Desti Liliati memulai karirnya di perusahaan akuntansi KAP Prasetyo & Sanjaya (Ernst & Young) sebagai Associate Auditor hingga tahun 2004, lalu bergabung dengan PT Batavia Prosperindo Sekuritas sebagai Manajer di Divisi Corporate Finance (2004 2007). Beliau kemudian melanjutkan karirnya sebagai Head of Finance Division PT Strait Finance (2007 - 2010), Head of Finance Division PT Karya Anugrah Kusuma (2010 - 2011), dan sebagai Head of Finance Division PT Prima Cipta Jaya sejak 2011.
Desti Liliati received her Accounting degree in 2002 from Atma Jaya University, Jakarta. She was appointed Independent Commissioner of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. since 2010 and as Chairman of the Audit Committee since 2010. Born in Tanjung Karang, Lampung in 1979, she began her career as an Associate Auditor of the public accounting firm Prasetyo & Sanjaya (Ernst & Young) until 2004, then joined PT Batava Prosperindo Sekuritas as Manager of its Corporate Finance Division (2004 2007). She then went on to become Head of Finance Division at PT Strait Finance (2007 - 2010), Head of Finance Division at PT Karya Anugrah Kusuma (2010 - 2011) and Head of Finance Division at PT Prima Cipta Jaya (since 2011).
50 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Eddy Silalahi
Eddy Silalahi
Bapak Eddy Silalahi lahir di Sarimatondang pada tahun 1960. Beliau memulai karirnya sebagai Senior Auditor di Kantor Akuntan Publik Prasetio Utomo & Co (1991-1995), lalu melanjutkan karir di PT Swadharma Indotama Finance sebagai Account Receivables Manager (1995-1997), Accounting Manager (1998-2000), Branch Manager (2000-2005), dan Credit Manager (2005-2006). Beliau lalu menjabat Finance and Accounting Manager di PT Indoliziz Marine (2009-2012), sebelum kemudian bergabung dengan PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk. sebagai anggota Komite Audit sejak tahun 2013.
Eddy Silalahi was born in Sarimatondang in 1960. He began his career as Senior Auditor of the public accounting firm Prasetio Utomo & Co (1991-1995), then continued his career in PT Swadharma Indotama Finance as Account Receivables Manager (1995-1997), Accounting Manager (1998-2000), Branch Manager (2000-2005) and Credit Manager (2005-2006). He then worked as Finance and Accounting Manager of PT Indoliziz Marine (20092012), prior to joining PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk. as member of the Audit Committee in 2013.
Iwan Setiawan
Iwan Setiawan
Bapak Iwan Setiawan lahir di Cirebon pada tahun 1973. Beliau merintis karirnya di Bank Danamon Indonesia sebagai Supervisor Divisi Consumer Banking (2001-2007), Supervisor Divisi Retail Banking (2007-2010), Manajer Administrasi dan Support-Divisi Perkreditan (2010-2014), dan terakhir sebagai Manajer Portfolio dan Perencanaan-Divisi Manajemen Risiko (2014-2015).
Iwan Setiawan was born in Cirebon in 1973. He built his career in Bank Danamon Indonesia as Supervisor Consumer-Banking Division (2001-2007), Supervisor Retail-Banking Division (20072010), Administration and Support Manager-Credit Division (2010-2014), and the last position was Portfolio and Planning Manager-Risk Management Division (2014-2015).
Pertemuan kerja tim Komite Audit dilakukan secara rutin setiap sekitar tiga bulan sekali. Selain itu, Komite Audit juga mengadakan pertemuan dengan Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Auditor Internal, dan Auditor Independen untuk koordinasi dan pembahasan. Di tahun 2015, Komite Audit telah mengadakan pertemuan sebanyak empat kali pada tanggaltanggal berikut:
Meetings of the Audit Committee team are held regularly every quarter. There are also meetings with the Board of Commissioners and Directors, Internal Auditors and Independent Auditors for coordination and discussion sessions. In 2015, the Audit Committee held four regular meetings as follows:
Rapat dan Laporan Komite Audit Audit Committee Meetings and Reports 9 Februari 2015 - February 9, 2015 5 Juni 2015 - June 5, 2015 25 September 2015 - September 25, 2015 13 November 2015 - November 13, 2015
Semua Hadir - All Present Semua Hadir - All Present Semua Hadir - All Present Semua Hadir - All Present
Komite Audit memiliki tugas dan fungsi utama untuk membantu Dewan Komisaris dan Direksi dalam melakukan pemantauan dan pengawasan atas manajemen dan operasional Perusahaan. Penerapan sistem pengendalian internal ini penting untuk memastikan bahwa semua kegiatan usaha Perusahaan dijalankan dengan benar sesuai tata kelola perusahaan yang baik dan peraturan maupun kebijakan yang berlaku.
The main duty and function of the Audit Committee is to assist the Boards of Commissioners and Directors in monitoring and overseeing the Company’s management and operations. This internal control system is important to ensure all business activities comply with GCG, applicable regulations and policies.
51 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Di tahun finansial 2015, Komite Audit telah melakukan tugastugasnya, antara lain:
In the financial year of 2015, the Audit Committee has performed its duties, as follows:
1.
1.
2. 3.
4. 5.
Meninjau seluruh kegiatan usaha BPF, pengendalian internal, kebijakan manajemen, dan pelaksanaan good corporate governance. Melakukan penelaahan atas informasi laporan keuangan Perusahaan. Mengadakan pertemuan dengan auditor internal dan eksternal untuk mengkaji hasil pelaksanaan pemeriksaan, efektivitas pelaksanaan fungsi pengendalian Perusahaan, dan temuan audit. Meninjau independensi dan objektivitas auditor independen. Menelaah kepatuhan dan penerapan peraturan perundang-undangan di pasar modal dan peraturan perundangan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan.
Dalam anggaran dasar Perusahaan, telah ditentukan bahwa masa tugas anggota Komite Audit tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris, dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) periode berikutnya.
2.
Reviewed BPF’s business activities in overall, internal control, management regulations and implementation of good corporate governance. Reviewed the Company’s financial reports.
3.
Held meetings with internal and external auditors to discuss assessment results, effectiveness of the Company’s control function, and audit findings.
4.
Reviewed the independency and objectivity of the independent auditor. Reviewed the Company’s compliance to the laws and regulations of the capital market and other related laws and regulations.
5.
As stated on the Company’s charter, the Audit Commmittee’s term of office should not be longer than the Board of Commissioners’ term of office, and reassignment can be possible for only one more term.
AUDIT INTERNAL Internal Audit Sesuai ketentuan regulator, BPF mempunyai tim audit internal yang merupakan satuan kerja yang independen dan terpisah dari unit kerja operasional lainnya, serta bertanggung jawab dan melapor langsung kepada Dewan Direksi. Pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian tim audit internal dilakukan oleh Dewan Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris.
Referring to the regulator’s directives, BPF has an Internal Audit Team that is a standalone and independent work unit from other operational work units. The team is responsible and reports directly to the Board of Directors. The Board of Directors may appoint, replace and dismiss the Internal Audit team upon approval from the Board of Commissioners.
Tugas dan tanggung jawab Divisi Audit Internal, antara lain adalah:
The general duties of the Internal Audit are amongst others as follows:
•
•
• • • • • •
Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal Tahunan. Menyusun program untuk kegiatan Audit Internal yang dilakukannya dan melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, dan sebagainya. Memberikan saran perbaikan dan informasi obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan kepada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan, bekerja sama dengan Komite Audit.
• • • • • •
To organize and perform annual internal audit plans. To develop internal audit activity programs and to conduct special investigation when required. To examine and evalute the internal control and risk management implementation in accordance with the Company’s policies. To review and make assessment on the efficiency and effectiveness of the Company’s finance, accounting, operational activities and others. To make suggestions and give objective evaluation information on the assessed activities at all management levels. To develop audit reports and submit it to the Board of Directors and Board of Commissioners. To monitor, analyze and report on the recommended follow-up actions, in cooperation with the Audit Committee.
52 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Piagam Audit Internal BPF menyatakan pengangkatan Bapak Andre Hardi sebagai Kepala Divisi Audit Internal berdasarkan SK Direksi No. 478/BPF/DIR-HRD/XII/2012.
The Company’s Internal Audit Charter stated the appointment of Andre Hardi as the Head of Internal Audit Division, based on Decree of Directors No. 478/BPF/DIR-HRD/XII/2012.
Pengalaman Kerja Bapak Andre Hardi Andre Hardi’s Working Experience: 2004 - 2005 2005 - 2007 2007 - 2008 2008 - 2011 2011 - 2012
Junior Staff Internal Audit PT BCA Finance Senior Staff Internal Audit PT BCA Finance Unit Head Internal Audit PT BCA Finance Unit Head Head Office Internal Audit PT BCA Finance Unit Head Sales Management Internal Audit BCA Finance
Selama tahun buku 2015, Audit Internal telah melaksanakan audit terhadap kantor - kantor cabang dan hasilnya telah dilaporkan langsung kepada Dewan Direksi, serta telah ditindaklanjuti dengan baik tanpa ada masalah yang berarti.
The Internal Audit has conducted audits to branches in 2015 and has reported the results to the Board of Directors, which have been well responded and followed up without any significant problem.
53 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Sebagai usaha untuk menjaga integritas Perusahaan dan juga sebagai langkah strategis pencegahan terjadinya tindakan kecurangan, penipuan, dan penggelapan, Perusahaan menerapkan sistem pengendalian internal yang cukup ketat di berbagai proses vital dalam kegiatan usaha BPF. Selain melalui penerapan fungsi Komite Audit, Audit Internal, dan sistem Whistleblowing yang optimal, BPF juga memanfaatkan sistem teknologi informasi yang semakin dipercanggih dan ketat untuk memperkecil peluang terjadinya kecurangan.
To constantly uphold and maintain the Company’s integrity and as a prevention measure against frauds and scams, the Company applies a tight internal control system in its vital business activities process. In addition to optimum function of the Audit Committee, Internal Audit and Whistleblowing system, BPF also utilizes the increasingly improved information technology system to minimize fraud possibilities.
BPF menyadari bahwa sistem manajemen risiko memiliki peran yang integral dalam membantu tim manajemen untuk menganalisis dan mengambil keputusan penting bagi Perusahaan setelah melalui proses identifikasi, pengukuran, monitor, dan pengendalian risiko yang mungkin dihadapi Perusahaan. Manajemen risiko ini ditangani oleh satu divisi khusus, yaitu Divisi Manajemen Risiko, seperti terlihat dalam struktur organisasi.
BPF realizes how risk management plays an integral role in assisting the management team to analyze and make critical decisions for the Company, following the process of identification, measurement, monitoring and control of foreseen risks that may affect the Company’s business activities. Risk management in BPF is handled by a specialized division, the Risk Management Division, as seen in the organization structure.
Selain fungsi utamanya, BPF terus berusaha meningkatkan sistem manajemen risiko yang diterapkan agar lebih sistematis dan terstruktur, akurat dan dapat diandalkan, bersifat dinamis terhadap perubahan maupun perbaikan, serta dapat memberi nilai lebih bagi Perusahaan.
BPF continues to improve the implementation of a risk management system which is structured and systematic, accurate and reliable, dynamic to any necessary change and improvement, and which creates more value for the Company.
54 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Sebagai perusahaan pembiayaan, berikut adalah identifikasi beberapa risiko utama yang berkaitan dengan aktivitas usaha BPF, antara lain:
As a multifinance company, there are several related main risks identified:
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah kemungkinan konsumen tidak mampu membayar kembali fasilitas pembiayaan yang disalurkan Perusahaan kepadanya, baik pokok pinjaman, bunga, maupun keduanya. Ketidaklancaran pembayaran angsuran oleh konsumen (kredit macet), dapat berimbas langsung pada kinerja Perusahaan secara keseluruhan. Untuk meminimalkan risiko kredit, BPF selalu mengelola dan mengevaluasi struktur pembiayaan kredit, kelayakan konsumen, dan piutang dengan ketat. Prinsip kehati-hatian yang dianut juga terlihat dalam program “Prinsip Mengenal Nasabah” atau “Know Your Customer” yang diterapkan untuk lebih mengenali konsumen yang akan diberi fasilitas pembiayaan. BPF juga menerapkan strategi penagihan yang efektif dan efisien dengan penanganan kredit bermasalah oleh tim khusus.
The Company faces the credit risk, as there is a possibility of a customer default to repay his/her obligation, either the principal, interest, or both. Irregular payments from the customer (bad debt) may hinder the Company’s overall performance. To minimize the credit risk, the Company always carefully monitors the credit financing structure, customers’ credit-worthiness and applies proper receivable management. The precautionary principle is also reflected in the “Know Your Customer” program implemented to better understand the Company’s customers. BPF also applies an effective and efficient collection strategy and assigns a special team to handle non-performing loans.
Risiko Pendanaan
Funding Risk
Risiko pendanaan, yang timbul jika Perusahaan mengalami kesulitan dukungan penyediaan dana dari para mitra usahanya, dapat mengganggu kemampuan Perusahaan untuk memenuhi kewajibannya pada investor dan kreditur. Risiko pendanaan sangatlah penting untuk dikendalikan, karena akan mempengaruhi kesehatan keuangan Perusahaan dan potensi pengembangan bisnis lebih jauh. BPF menerapkan strategi diversifikasi sumber pendanaan yang di antaranya bersumber dari penerimaan pembayaran angsuran konsumen, pinjaman perbankan, serta penerbitan surat berharga seperti obligasi. Untuk meminimalkan risiko ini, BPF telah mengambil langkah strategis untuk memastikan ketersediaan pendanaan, yaitu melalui penerbitan obligasi di tahun 2013 dan Penawaran Umum Terbatas I (rights issue) pada tahun 2014.
Funding risk may arise when the Company fails to obtain sufficient funding, which in turn may affect the Company’s ability to repay its obligations to investors and creditors. It is a very crucial risk to manage for it will impact the Company’s financial condition and further business development. BPF implements diversified funding sources, which include consumer instalments, bank loans, and bond issuances. Stategic steps taken to mitigate this risk were amongst others, the bond issuance in 2013 and the rights issue in 2014.
Risiko Teknologi
Technology Risk
Berkaitan dengan bidang usaha BPF yang meliputi jaringan operasional yang cukup luas, teknologi memegang peran yang penting dalam efektivitas dan efisiensi pelayanan konsumen dan operasional Perusahaan secara keseluruhan. Teknologi memadai yang tepat dapat sangat meningkatkan kualitas layanan. Perusahaan mengembangkan sistem teknologi informasi yang online dan terintegrasi yang efisien, serta DRC (Data Recovery Center) untuk penyimpanan dan pemulihan data. Di tahun 2015, sebuah sistem teknologi informasi baru mulai diimplementasikan secara paralel dengan sistem sebelumnya dan akan diimplementasikan sepenuhnya di tahun 2016. Pembaruan sistem informasi teknologi terpadu merupakan salah satu solusi BPF untuk secara optimal mencapai efisiensi, keamanan, dan juga pencegahan risiko teknologi.
In relation with the Company’s expanding network, technology plays an important role in the overall customer services as well as operations. The implementation of an efficient and effective technology will definitely improve the Company’s service quality. BPF has developed an efficient online and integrated information technology system and Data Recovery Center (DRC) for data storage and recovery. In 2015, a new information technology system began implementation in parallel with the existing system, and would be fully implemented in 2016. These upgrades are BPF’s solution to achieve optimum efficiency, security, and prevention of technology risk.
55 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Risiko Operasional
Operational Risk
Kurangnya efisiensi dan efektivitas dalam sistem operasional suatu perusahaan dapat mengganggu keseluruhan proses kerja di perusahaan tersebut, yang akan menyebabkan menurunnya produktivitas dan daya saing perusahaan. Selain itu, risiko operasional juga mencakup aspek-aspek yang krusial, seperti aspek keamanan, penipuan, dan hukum. Karenanya, BPF selalu berusaha mengelola risiko yang sulit ini, termasuk melalui penerapan tata kelola perusahaan yang baik, Prosedur Operasi Standar (SOP) yang mengatur setiap proses dalam kegiatan usaha, dan sistem manajemen risiko.
Efficiency and effectiveness problems in any company’s operational systems and procedures may affect the overall working processes, which will result in reduced productivity and competitiveness. In addition, operational risk also includes crucial aspects such as security, fraud and legal aspects. Therefore, BPF continuously and consistently strives to manage this difficult risk through the application of good corporate governance, Standard Operating Procedures as a guideline of every process in the Company’s business activities and risk management system.
Risiko Persaingan
Competition Risk
Dalam menangani risiko persaingan, BPF secara terus menerus mengembangkan strategi pemasaran yang inovatif dan kompetitif, serta memperluas jaringan layanannya agar dapat mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya. Selain itu, BPF terus berusaha mengeksplorasi peluang baru dan mengembangkan bisnisnya ke usaha pembiayaan lainnya.
In an effort to overcome the competition risk, BPF continuously develops innovative and competitive marketing strategy, and expands its service network to be able to retain and increase its market share. In addition, BPF also keeps on exploring new opportunities and expands its business to other financing service lines of business.
Risiko Ekonomi
Economic Risk
Selama beberapa tahun terakhir, risiko ekonomi menjadi tantangan yang dihadapi semua pelaku bisnis. Kondisi perekonomian global maupun nasional yang melambat dan bahkan mengalami beberapa guncangan memberikan dampak yang cukup signifikan, terutama dalam hal tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang, tingkat inflasi, dan penurunan daya beli masyarakat. Isu-isu lain yang turut mempengaruhi perekenomian secara nasional tentu akan memberi dampak juga bagi situasi industri pembiayaan. Di tahun 2015, guncangan ekonomi global dan nasional menjadi faktor utama yang paling menjadi tantangan bagi BPF. Secara khusus, BPF telah melakukan berbagai langkah antisipasi yang terbukti sangat efektif, terutama melalui penerbitan obligasi di tahun 2013 dan Penawaran Umum Terbatas I (rights issue) pada tahun 2014.
In the last few years, the economic risk had been a great challenge for all businesses. Both global and national economies were slowing down and even faced with some economic turmoil which brought a significant impact, especially with regard to interest rates, currency exchange rates, inflation rate and a decline in consumer purchasing power. In 2015, the global and national economic fluctuations were the most challenging factor to BPF. To mitigate this risk BPF had taken some strategic steps that were proven to be very effective, especially the bond issuance in 2013 and the rights issue in 2014.
Risiko Perubahan Kurs
Foreign Exchange Risk
Bagi industri usaha pembiayaan, risiko perubahan nilai tukar mata uang yang signifikan akan mempengaruhi harga kendaraan dan daya beli masyarakat secara signifikan, sehingga akan berimbas juga pada jumlah penjualan kendaraan dan marjin keuntungan yang diperoleh. BPF terus mengembangkan produk-produk pembiayaan baru yang inovatif dan kompetitif untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan daya beli masyarakat yang terimbas seiring perubahan kurs mata uang.
For the consumer financing business, the risk of significant changes on foreign exchange rate will impact prices of vehicles and consumers’ purchasing power, resulting in reduced profit margin and sales, hence reduces profit. BPF consistently develops innovative and competitive new financing products to adapt to consumers’ purchasing power, which is impacted by the fluctuating exhange rates.
Risiko Kebijakan Moneter
Monetary Policy Risk
Risiko kebijakan moneter, global maupun nasional, dapat memberi dampak yang signifikan bagi perekonomian dan para pelaku bisnis. BPF senantiasa mengantisipasi risiko ini dengan memantau perkembangan situasi dan kebijakan moneter, serta menerapkan strategi untuk fokus mengelola risiko kenaikan
Both global and national monetary policies bring significant impact to the general economy and business. BPF consistently strives to mitigate this risk by continuously monitoring developments in the monetary regulations, and implementing strategies to focus in managing the rising costs of funds that had
56 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
biaya dana yang menjadi tantangan besar selama beberapa tahun terakhir.
been a great challenge in the last few years.
Risiko Sosial Politik
Social and Political Risk
Risiko sosial politik berasal dari gangguan, ketidakstabilan, dan ketidakpastian kondisi sosial politik, terutama yang sampai berimbas pada kondisi perekonomian umum nasional. Dalam situasi sosial politik yang terguncang, tentunya kegiatan usaha dan pencapaian Perusahaan akan ikut terimbas negatif. Risiko ini sangat berkaitan erat dengan kemampuan bayar konsumen (risiko kredit), situasi perekonomian nasional (risiko ekonomi), dan ketersediaan pendanaan (risiko pendanaan). Perusahaan selalu mengkaji dan memantau situasi dan mengambil kebijakan yang sesuai dengan keadaan.
The social and political risk is a result of social and political disturbances, volatility and uncertainty, especially those that affect the general economic condition. Unfavorable social and political situation will certainly bring negative impact on business activities. This risk is closely related to consumer’s ability to pay (credit risk), domestic economy situation (economic risk) and fundings availability (funding risk). BPF always reviews and monitors the situations, and make appropriate adjustments to the Company’s policies.
Risiko Regulasi
Regulation Risk
Risiko ini mencakup perubahan-perubahan regulasi pemerintah maupun pihak otoritas lain yang terkait, yang secara langsung maupun tidak langsung mengatur dan mempengaruhi cara kerja industri keuangan. Hal tersebut akan memberi dampak pada kinerja Perusahaan dan harus ditangani dengan strategi yang tepat. Sebagai bagian penting dari tata kelola perusahaan dan manajemen risiko yang baik, kesesuaian dengan ketentuan yang berlaku selalu menjadi perhatian BPF.
The regulation risk includes changes in the government’s or other related authorities’ regulations, which directly or indirectly affect the financial industry. It will impact the Company’s performance and should be handled with the right strategies. As an important part of good corporate governance and risk management, compliance to the applicable regulations has always been BPF’s main concern.
SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN Whistleblowing System BPF telah menerapkan sistem whistleblowing sejak tahun 2012. Sistem whistleblowing memungkinkan dan memberi kesempatan bagi kalangan internal untuk melaporkan adanya kecurigaan dan tindakan pelanggaran atau masalah di dalam Perusahaan, baik yang terkait hukum maupun etika. Sistem whistleblowing menjadi bagian strategis untuk fungsi kontrol internal dan manajemen risiko, dalam rangka menegakkan integritas Perusahaan.
BPF implemented the whistleblowing system since 2012. This system makes it possible, and provides internal parties with the tool to report on any suspicious acts and any violation or issues within the Company, either related to legal or ethical matters. The whistleblowing system becomes a strategic function of the internal control and risk management, in BPF’s efforts to promote the Company’s business integrity.
Sistem whistleblowing BPF memiliki alamat email khusus, yaitu
[email protected], yang digunakan untuk pelaporan tersebut. Sosialisasi mengenai adanya fasilitas whistleblowing serta alamat email tersebut sudah diinformasikan kepada seluruh karyawan dan terus disosialisasikan pada setiap karyawan baru. Dengan demikian, diharapkan setiap pelanggaran atau masalah dapat langsung terdeteksi dan ditindaklanjuti sesegera mungkin.
BPF has an email address
[email protected] - dedicated for this reporting system’s purpose. The set-up of a whistleblowing facility, together with the email address mentioned, has been rolled-out to all employees; and is continued to be rolled-out to new employees. As such, it is hoped that early detection and resolve of any acts of violation or issues can be made as quickly as possible.
Hingga sampai saat ini, belum ada pelaporan ataupun kejadian berarti yang melibatkan karyawan dalam segala bentuk pelanggaran. Ini berarti sampai saat ini integritas tinggi diiringi dengan etika kerja yang berkualitas telah berhasil dibina dengan baik dalam Perusahaan.
So far, there have not been any reporting or significant events involving employees in any manner of violations. This means up until now, a high level of integrity and exemplary work ethic has been successfully fostered within the company.
57 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Tanggung Jawab Produk
Product Responsibility
Sebagai perusahaan yang kegiatan utama usahanya adalah memberikan jasa pembiayaan bagi masyarakat, potensi disalahgunakannya dana yang diberikan untuk keperluan lain, misalnya pencucian uang (money laundering) dan sebagainya adalah salah satu risiko utama yang dihadapi BPF.
The potential risks of misuse of funds, such as money laundering and other misuses of funds, are the most possible risks faced by companies in the financing service business like BPF.
Karenanya, sudah menjadi kewajiban dan juga sebagai bentuk tanggung jawab usaha Perusahaan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan dana pembiayaan yang diberikan. BPF menerapkan sistem pemeriksaan yang ketat di setiap proses kerjanya untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, salah satunya adalah penerapan program “Know Your Customer” atau “Prinsip Mengenal Nasabah”. Program tersebut ditujukan untuk validasi pemohon kredit, termasuk pendataan pemohon kredit secara lengkap, memastikan bahwa semua data sesuai dengan aplikasi yang diajukan, dan berbagai pemeriksaan lainnya untuk menghindari penyalahgunaan dana.
Therefore, BPF has made it the Company’s responsibility to prevent such happenings. BPF applies a strict checking and verification system in each and every work process. One of the tools used is the “Know Your Customer” program. This program is designed to validate prospective customer’s credit request, which includes complete data filing to ensure data and application accuracy and consistency, and perform detailed inspections to avoid fund misuses.
Data-data ini secara teratur dan konsisten dikumpulkan dan disimpan oleh cabang dan kantor pusat. Melalui sistem teknologi informasi baru yang akan diimplementasikan sepenuhnya di tahun 2016, semua prosedur yang dijalankan akan menjadi semakin sistematis, cepat, dan akurat.
Customers’ data is regularly and consistently collected and stored in head office and each branch office. With the new information technology system, which will be fully implemented in 2016, these procedures will be accomplished in a more systematic, quick and accurate manner.
Tanggung Jawab Kepegawaian
Personnel Responsibility
BPF berkeyakinan bahwa karyawan adalah mitra kerja yang sangat menentukan dalam mencapai keberhasilan Perusahaan. Oleh sebab itu, BPF mengutamakan pentingnya melengkapi dan mengatur keperluan karyawan dengan sebaik-baiknya, terutama untuk memastikan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan mereka.
BPF believes that the Company’s employees are its important partners that greatly impact the Company’s success. Thus, it has always been BPF’s priority to provide well and manage its personnel matters in a good fashion, especially to ensure that programs covering the employees’ health coverage, safety and welfare are in place.
Selain kebijakan yang pokok seperti Jamsostek, pemberian asuransi bagi karyawan melalui BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) kesehatan, serta pengurusan pajak karyawan, BPF juga memiliki kebijakan perihal pemberian sumbangan bagi karyawan, misalnya sumbangan duka cita, sumbangan pernikahan, kelahiran, dan lainnya.
In addition to principal coverage policies like Jamsostek (government’s social security scheme), BPJS (government’s health insurance scheme) and employees income tax reporting, BPF also applies financial contribution policy at occasions, such as deaths in the family, employee weddings, births, etc.
BPF juga secara rutin mengadakan acara rekreasi dan/atau acara lainnya bersama para karyawan, yang penting untuk membina sinergi yang baik dan membangun suasana kekeluargaan antar karyawan. Di tahun 2015, BPF menyelenggarakan acara gathering ke Bali bagi para karyawan kantor BPF yang berlokasi di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.
BPF regularly holds company outings and/or other programs with the employees, which is important to build good synergy and close professional relationships. In 2015, BPF held a gathering event in Bali for staff of BPF’s branches located in Java, Bali and West Nusa Tenggara.
58 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Tanggung Jawab Kemasyarakatan
Social Responsibility
Dalam menjalankan kegiatan usaha utama BPF yang memberikan jasa pembiayaan kendaraan yang secara tidak langsung meningkatkan aksesibilitas dan fasilitas bagi masyarakat, keberadaan Perusahaan pasti tidak lepas dari masyarakat sekitar. Karenanya sebagai bentuk sumbangsih dan partisipasi Perusahaan dalam membantu lingkungan, dari waktu ke waktu BPF berkomitmen menyisihkan anggaran dan meluangkan waktu untuk memberikan sumbangan berupa dana ataupun tenaga. BPF turut berpartisipasi dalam programprogram sosial, terutama yang bertujuan meningkatkan pendidikan bagi generasi muda bangsa yang berasal dari keluarga kurang mampu.
While BPF’s main business activities in consumer financing helps provide accessibility and facilities for the community, the Company aspires for a balanced and harmonious co-existence with the environment and local communities. This is reflected in BPF’s commitment to make contributions from time to time to the community by giving financial and non-financial aid. BPF participates in various social programs, especially those which objectives are to improve the education of children of underprivileged families.
Di tahun 2014, Group Batavia Prosperindo membentuk Yayasan Batavia Prosperindo Peduli. Yayasan ini, yang salah satu visi dan misinya adalah membantu pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu, menaungi sebuah sekolah, yaitu Sekolah Misi Bagi Bangsa di Tanjung Uncang, Batu Aji, Batam. Bersama perusahaan-perusahaan lain yang tergabung dalam Group Batavia Prosperindo, BPF turut berperan serta dalam pembangunan gedung sekolah Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) sekolah tersebut.Pembangunan sekolah ini terus berlangsung selama tahun 2015 dan rencananya akan segera diresmikan pada bulan April 2016.
In 2014, the Batavia Prosperindo Group established Batavia Prosperindo Peduli Foundation. With its primary vision and mission being to provide education for children of underprivileged families, currently Sekolah Misi Bagi Bangsa, a school in Tanjung Uncang, Batu Aji, Batam is under the auspices of the Foundation. Together with other companies within the Group, BPF took part in the construction of Misi Bagi Bangsa school building, designed for preschool and primary school teachings. The construction process went on throughout 2015 and will be completed in April 2016.
59 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. menyatakan bahwa Laporan Tahunan PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. tahun 2015 adalah benar adanya dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isinya. The Board of Commissioners and Board of Directors of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. state that the 2015 Annual Report of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. is a fair presentation and shall be held accountable for the accuracy of its contents.
Jakarta, April 2016
60 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
61 Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Batavia Prosperindo Finance Tbk.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013 AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Nama Klien Periode Audit No Opini Tanggal Opini Tanggal Cetak
PT Kresna Graha Sekurindo Tbk dan Entitas Anak 31 Desember 2013 KNT&R-C2/0022/14 24 Maret 2014 28 Maret 2013
Signing Patner
Emanuel Handojo Pranadjaja
Engangement Patner
Juninho Widjaja
Engangement Manager
Silvana Devi
Engangement Senior
Inez Puspasari
Dicetak oleh
Andri
APPROVED BY:
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015, 2014 AND 2013 AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/ Pages Director’s Statement
Surat Pernyataan Direksi
Independent Auditors’ Report
Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan...........................................
1-2
...........................Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain.............................................
3
Statements of Profit or Loss and Other ………………………..Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas.......................................
4-6
………………….Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas.......................................................
7
………………………….Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan................................
8 - 123
………………...Notes to the Financial Statements
APPROVED BY:
APPROVED APPROVED BY: APPROVED APPROVED BY: BY: BY:
The original report included herein is in Indonesian language.
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan No. KNMT&R-C2-18.03.2016/03
Report No. KNMT&R-C2-18.03.2016/03
Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk
Shareholders, Board of Commissioners, Directors PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk
Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Batavia Prosperindo Finance Tbk terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
We have audited the accompanying financial statements of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk, which comprise the statements of financial position as of December 31, 2015 and 2014, and the statements of profit or loss and other comprehensive income, changes in equity, and cash flows for the years ended December 31, 2015 and 2014, and a summary of significant accounting policies and other explanatory information.
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
Management’s statements
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Management is responsible for the preparation and fair presentation of such financial statements in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, and for such internal control as management determines is necessary to enable the preparation of financial statements that are free from material misstatement, whether due to fraud or error.
Tanggung jawab auditor
Auditors’ responsibility
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.
Our responsibility is to express an opinion on such financial statements based on our audit. We conducted our audits in accordance with Standards on Auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we comply with ethical requirements and plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether such financial statements are free from material misstatement.
responsibility
for
the
and
financial
APPROVED BY:
The original report included herein is in Indonesian language.
Tanggung jawab auditor (lanjutan)
Auditors’ responsibility (continued)
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun oleh kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the financial statements. The procedures selected depend on the auditors’ judgment, including the assessment of the risk of material misstatement of the financial statements, whether due to fraud or error. In making those risk assessments, the auditors consider internal control relevant to the entity’s preparation and fair presentation of the financial statements in order to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion of the effectiveness of the entity’s internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by management, as well as evaluating the overall presentation of the financial statements.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.
We believe that the audit evidence we have obtained is sufficient and appropriate to provide a basis for our audit opinion.
Opini
Opinion
Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Batavia Prosperindo Finance Tbk tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
In our opinion, the accompanying financial statements present fairly, in all material respects, the financial position of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk as of December 31, 2015 and 2014, and its financial performance, and cash flows for the years ended December 31, 2015 and 2014, in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
Hal lain
Other matters
Laporan keuangan PT Batavia Prosperindo Finance Tbk tanggal 31 Desember 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, diaudit oleh auditor independen lain yang menyatakan opini wajar tanpa modifikasian atas laporan keuangan tersebut pada tanggal 17 Februari 2014.
The financial statements of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk as of December 31, 2013 and for the year then ended, were audited by other independent auditors who expressed an unmodified opinion on such financial statements on February 17, 2014.
Laporan ini diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan dengan rencana penawaran obligasi berkelanjutan PT Batavia Prosperindo Finance Tbk di Bursa Efek Indonesia, serta tidak ditujukan, dan tidak diperkenankan untuk digunakan untuk tujuan lain.
This report has been prepared solely for inclusion in the prospectus in connection with proposed public offering of the debt securities of PT Batavia Prosperindo Finance Tbk on Indonesia Stock Exchange, and is not intended to be, and should not be, used for any other purposes.
KOSASIH, NURDIYAMAN, MULYADI, TJAHJO & REKAN
Juninho Widjaja, CPA Izin Akuntan Publik No. AP.1029 / Public Accountant License No. AP.1029 18 Maret 2016 / March 18, 2016
APPROVED BY: