II. nNJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengelolaan Sumberdaya A'am Keg iata n
pembangunan
pada
umumnya
adalah
menyangkut
pendayagunaan sumberdaya alam, karena dan sumberdaya alamlah segala kebutuhan manusia dapat terpenuhi. Mantaat sumberdaya alam ini bagi manusia dapat bersifat langsung ataupun tidak langsung. Pengertian sumberdaya alam adalah komponen lingkungan alami baik fisik maupun hayati yang diperlukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya dan
meningkatkan
dikatakan
oleh
kesejahteraannya
Soeparmoko
(1997)
(Soerianegara, bahwa
1977).
sumberdaya
Selanjutnya alam
perlu
diklasifikasikan karena dengan penggolongan akan lebih mempermudah dalam merencanakan bagaimana memanfaatkannya dan bagaimana mengelolanya agar volume sumber daya alam tersebut tidak cepat habis dan lingkungannya tetap \estan, namun memberikan mantaat sosial yang optimal. Berdasarkan kemampuannya memperbaharui din, maka sumberdaya alam digolongkan menjadi : 1}. Sumberdaya alam dapat pulih seperti hutan dan perikanan, 2). Sumberdaya alam tidak dapat pulih seperti mineral dan gas bumi. Hal ini karena sumberdaya alam tersebut tidak akan pernah ada lagi setelah diambil. sehingga diharapkan pengelolaannya secara bertanggung jawab (Mayer 2001). Arah pembangunan jangka panjang yang digariskan dalam GBHN 1998 menyatakan bahwa bangsa Indonesia menghendaki keselarasan hubungan antara manusia dengan Tuhannya, diantara sesama manusia serta manusia dengan lingkungan alam sekitamya. Dengan demikian, maka keserasian antars kegiatan
manusia
dengan
ekosistem
yang
mendukungnya
merupakan
pengarahan pembangunan jangka panjang yang harus diikuti. Pemerintah menetapkan kebijaksanaan nasional tentang pengelolaan lingkungan hidup dan penataan ruang dengan tetap memperhatikan nUai-nilai agama, adat istiadat dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat (UU No. 23 Tahun 1997 pasal 9). Sumberdaya alam yang ada sekarang ini sebenamya merupakan titipan untuk generasi yang akan datang, yang sementara dikuasakan pada generasi sekarang int Hal ini menyebabkan penanganan yang dilakukan sekarang ini haruslah benar-benar bertanggung jawab (Budianta, 1998).
8
Secara umum pengelolaan sumberdaya atam dapat didefenisikan sebagai usaha manusia dalam mengubah ekosistem sumberdaya alam agar manusia memperoleh
manfaatnya
semaksimal
mungkin
dengan
mengusahakan
kontinuitasnya (Soerianegara, 1977). Tujuan pengekllaan sumberdaya alam menuM Husein (1994) adalah sebagai berikut: 1}. Tercapainya keselarasan hubungan
antara
manusia
dengan
lingkungannya,
2).
Terkendalinya
pemanfaatan sumberdaya alam secara bijaksana, 3). Terwujudnya manusia Indonesia sebagai pembina lingkungan, 4). Teriaksananya pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan generasi yang akan datang.
2.2. Pembangunan Pertambangan Falsafah
pembangunan pertambangan pada PJP "
adalah
untuk
mendukung terciptanya perekonomian nasional yang mandiri dan handal melalui pendayagunaan sumberdaya alam mineral dan energi secara hemat dan optimal serta befWawasan lingkungan.
Secara umum sasaran sektor pertambangan
selama PJP II adalah: 1. Peningkatan produksi dan diversifikasi. 2. Memenuhi kebutuhan bahan baku industri dan energi primer. 3. Terciptanya sistem penambangan yang efisien, produktif dan disertai penguasaan teknologi. 4. Peningkatan kualitas sumberdaya dan manfaat usaha pertambangan. 5. Peningkatan peran serta masyarakat terutarna melalui wadah koperasi. 6. Meluaskan pembangunan pertambangan melalui daerah khususnya kawasan timur Indonesia. 7. Tersedianya petayanan infolTTlasi geologi dan sumberdaya mineral. Klasifikasi bahan galian di Indonesia berdasarkan pad a Undang-undang Pokok Pertambangan Nomor 11 tahun 1967 dan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1980 adalah sebagai berikut: 1. Bahan galian strategis disebut pula sebagai bahan galian 90longan A yang terdiri dan: minyak bumi, bitumen cair, lilin beku, gas alam, bitumen padat, aspal, antrasit, batubara, batubara muda, uranium, radium, thorium, bahan galian radioaktif lainnya, nikel, kobalt, dan timah. 2. Bahan galian vital disebut pula sebagai bahan galian golongan B yang terdiri dari : besi, mangan, molibdenum, krom, wolfram, vanadium, titan,
9
bauksit, tembaga, timbal, seng, emas, pfatina, perak, air raksa, arsen, antimon, bismuth, serium, kristal kuarsa, kriolit, barit, jodium. brom. khlor dan belerang. 3. Bahan galian non-strategis dan non-vital disebut pula bahan galian goklngan C yang terdiri dali : nHm. nitrat, fosfat, garam batu (halit), asbes, talk, mika, graflt, magnesit, garosit, tawas, oker. batu permata, pasir kuarsa, kaolin, gipsum, bentonH, tanah serap. batu apung, marmer, batu tulis, batu kapur, dolomit, kalsit, gran it, andesit. tanah liat dan pasir. DaJam Undang-undang Pokok Pertambangan Nomor 11 Tahun 1967 dikatakan yang dimaksudkan dengan usaha pertambangan adalah semua usaha yang dilakukan oleh seseorang atau bad an hukum atau badan usaha unluk mengambil bahan galian dengan tujuan untuk dimanfaatkan Jebih lanjut bagi kepentingan manusia. Usaha pertambangan dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Usaha pertambangan penyelidikan umum, merupakan penyelidikan geologi ataupun geofisika secara umum baik di daratan, perairan ataupun dari udara dengan maksud untuk membuat peta geologi umum dalam usaha untuk menetapkan tanda-tanda adanya bahan galian. 2. Usaha pertambangan eksplorasi, adalah segala usaha penyelidikan geologi pertambangan untuk menetapkan lebih teliti atau lebih seksama adanya sifat dan letak bahan galian. 3. Usaha pertambangan eksploitaai, adalah usaha pertambangan dengan maksud untuk menghasilkan bahan galian dan memanfaatkannya. 4. Usaha pertambangan pengolahan dan pemumian, adalah pengerjaan untuk mempertinggi mutu bahan galian serta untuk memanfaatkannya dan memperoleh unsur-unsur yang terdapat dalam bah an galian tersebut. 5. Usaha pertambangan pengangkutan, adalah segala usaha pemindahan bahan galian dali daerah eksplorasi, eksploitasi atau dan tempat pengolahan atau pemumian ke tempat lain. 6. Usaha pertambangan penjualan, adalah segala usaha penjualan dan hasil pengelolaan ataupun pemumian bahan galian. Peraturan
Pemerintah
Nomor 27
Tahun
1980
ditetapkan
bahwa
pengusahaan pertambangan bahan galian 9010ngan strategis (A) dan bahan galian vital (8)
diatur dalam Kuasa Pertambangan (KP) yang diatur oleh
Departemen Pertambangan dan Energi. sedangkan untuk bahan galian golongan
10
non-strategis dan non-vital (golongan C) diatur dalam bentuk Surat Ijin Pertambangan Daerah (SPID) dan diatur oleh Gubemur Kepala Daerah.
2.3. Pertambangan Rakyat Penambangan yang dikelola oleh rakyat pada umumnya
adalah
pertambangan yang dilakukan dengan tidak mendapatkan izin dan pemenntah, sehingga disebut oleh pemerintah dengan nama" Pertambangan Emas Tanpa Izin " atau PETI. Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) adalah usaha pertambangan yang dilakukan oleh perseorangan, sekelompok orang atau perusahaan atau yayasan berbadan hukum yang didalam operasinya tidak memiliki izin dan instansi pemenntah sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. PETI diawali oleh keberadaan para penambang tradisional, yang kemudian berkembang karena adanya faldor kemiskinan, keterbatasan lapangan pekerjaan, dan kesempatan usaha, keterlibatan pihak lain yang bertindak sebagai cukong atau backing, ketidak harmonisan antara perusahaan dengan masyarakat setempat, serta knsis ekonomi berkepanjangan yang diikuti oleh penafsiran keliru tentang reformasi. Oi sisi lain kelemahan dalam penegakan hukum dan perundangundangan yang menganak tirikan pertambangan oleh rakyat, juga ikut mendorong maraknya PETI (Anonim, 2000). Apabila dilihat dari karalderistik PETI, maka dapat dikelompokan menjadi : A. Ditinjau dari pelaku usaha, terdiri atas : 1. Masyarakat setempat 2. Masyarakat pendatang 3. Cukong dan oknum aparat sebagai backing B. Ditinjau dari teknologi pengolahan terdiri atas: 1. Peralatan sederhana atau tradisional 2. Peralatan semi mekanis atau kombinasi antara peralatan sederhana dengan peralatan mekanis 3. Peralstan mekanis. C. Ditinjau dari status lahan, terdiri dari: 1. Lahan milik sendili 2. Lahan milik Negara seperti hutan lindung dan eagar alam 3. Wilayah konsesi perusahaan: Kuasa Pertambangan dan Kontrak Karya.
11
O. Oitinjau dan komoditi atau bahan galian. terdiri atas : 1. Batu bara (goloogan A)
2. Emas dan intan (golongan B) 3. Golongan A dan B lainnya serta hampir seluruh bahan gal ian golongan C (Anonim.2oo0) .
2.4. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Menurut Suratmo (1995) , analisis mengenai dampak lingkungan adalah suatu hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan. Hal ini dijelaskan
oleh
Soemarwoto
(1997)
bahwa
anaHsis
mengenai
dampak
lingkungan dimaksudkan sebagai alat untuk merencanakan tindakan preventif terhadap kerusakan lingkungan yang mungkin akan ditimbulkan oleh suatu aktivitas pembangunan (proyek) yang sedang direncanakan. Oampak adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat dan adanya suatu aktivitas manusia. dapat bersifat posrtif maupun negatif. Pada umumnya dampak suatu kegiatan pembangunan (proyek) selalu menjadi masalah karena perubahan yang disebabkan oleh adanya suatu aktivitas pembangunan (proyek) selalu \ebih besar daripada yang menjadi sasaran untuk proyek itu (Soemarwoto, 1997). Suratmo (1995) mengatakan bahwa untuk menetapkan adanya suatu dampak diperlukan 3 tahapan sebagai benkut: 1}. Tahap 1 melakukan identifikasi dampak yang terjadi pada komponen-komponen lingkungan, 2). Tahap II pengukuran atau penghitungan dampak yang akan
te~adi
pada komponen-
komponen lingkungan tersebut. 3). Tahap III penggabungan beberapa komponen lingkungan yang sangat berkaitan kemudian dianalisis dan digunakan untuk menetapkan refleksi dari dampak komponen-komponen sebagai indikator yang menjadi gambaran perubahan lingkungan atau dampak lingkungan. Oampak dan suatu kegiatan pembangunan atau proyek menurut Suratmo (1995), pada umumnya mempunyai pengaruh baik langsung maupun tidak
langsung kepada 3 komponen penting yaitu : 1). Biofisik kimia, 2). Sosial budaya masyarakat dan 3). Sosial ekonomi masyarakat di daerah proyek tersebut. Penambangan terbuka menurut Robertson (1996), dampak penting dan suatu kegiatan penambangan terbuka yang harus diperhatikan adalah aliran air asam tambang, kolam limbah dan rembesan legam berat ke dalam ali ran air tanah.
12
2.5. Pencemaran Lingkungan Pengertian lingkungan berdasarkan pada UU No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda. daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dengan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Dikatakan oleh Ismoyo (1995) bahwa lingkungan adalah semua faktor luar, fisik dan biologis yang secara terhadap ketahanan hidup. pertumbuhan.
langsung berpengaruh
perl<.embangan dan reproduksi
organisme. Secara umum yang dimaksudkan dengan pencemaran lingkungan diartikan sebagai masuknya atau dimaksukannya makhluk hidup, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam. sehingga menyebabkan kualitas lingkungan turun sampai pada tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997).
Jadi pada dasamya peristiwa pencemaran ini mempunyai beberapa
komponen pokok untuk bisa disebut sebagai pencemaran yaitu: 1. Lingkungan yang terkena pengaruh adalah lingkungan hidup manusia. 2. Yang terkena akibat negatif adalah manusianya. 3. Oi dalam lingkungan tersebut terdapat "bahan berbahaya" yang juga disebabkan oleh adanya aktivjtas manusia itu sendiri atau aktivitas alamiah dari alam (Amsyari. 1986). Pencemaran daratan pada umumnya diartikan sebagai masuknya bahanbahan pencemar baik yang bersifat organik ataupun anorganik, berada di permukaan tanah dan yang menyebabkan daratan menjadi rusak, sehingga tidak dapat memberikan days dukung bagi kehidupan manusia. Apabila bahan-bahan pencemar ini berada dalam waktu yang cukup lama akan dapat menimbulkan gangguan terhadap kehidupan manusia, hewsn maupun tanaman yang ada di sekitamya. Adapun pencemaran daratan ini dapat dipindahkan dan suatu tempat ke tempat lainnya ok!h adanya aliran permukaan (Wardhana, 1995). Pengamatan
terhadap
pencemaran
daratan
dibandingkan dengan pencemaran air stau udara.
lebih
mudah jikalau
Secara gans besar
pencemaran daratan dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : 1. Faktor internal merupakan pencemaran yang disebabkan oleh peristiwa alam seperti letusan gunung berapi yang memuntahkan debu, pasir, batu dan bahan vulkanik lainnya yang menutupi serta merusak daratan, sehingga
13
daratan me njad i tercemar.
Pencemaran dengan faldor internal ini tidak
terlalu menjadi beban pemikiran karen a dianggap sebagai musibah atau bencana alam. 2. Faktor ekstemal merupakan pencemaran daratan karena ulah dan aktivitas manusia.
Pencemaran daratan karena faldor eksternal ini merupakan
masalah yang harus mendapatkan banyak perhatian karena dapat dikurangi oleh manusia sebagai penyebabnya. Pencemaran air pada umumnya diartikan sebagai masuknya bahan pencemar ke dalam perairan sebagai akibat dan kegiatan alemiah maupun aktivitas
manusia
yang
menyebabkan
terganggunya
kehklupan
btota,
membahayakan kesehatan manusia dan mengurangi adanya aktivitas perairan, sehingga menurunkan kualitas perairan baik untuk budidaya ataupun berekreasi (Mahidah, 1992 dan Mat,1994). Menurut Fardiaz (1995) berdasarkan perbedaan sifat-sifatnya pencernaran air dapat digolongkan atas 9 kelompok : 1. Bahan padatan. 2. Bahan buangan yang membutuhkan oksigen. 3. Mikroorganisme. 4. Komponen organik sintetik. 5. Hara tanaman. 6. Minyak. 7. Senyawa anorganik dan mineral. 8. Bahan radioaktif. 9. Panas. Dikatakan oleh Eiswerth (1990) untuk mengetahui apakah air tercemar atau tidak diperlukan pengujian untuk menentukan sifat-sifatnya, sehingga dapat diketahui apakah terjadi penyimpangan dari batasan pencemaran air atau baku mutu air. Sifat-sifat air yang umum diuji dan dapat digunakan untuk menentukan tingkat pencemaran air adalah : 1. Nilai pH, keasaman dan alkalinitas. 2. Suhu. 3. Warna, bau dan rasa. 4. Jumlah padatan. 5. Nilai BOD dan COO. 6. Pencemaran mikroorganisme patogen. 7. Kandungan minyak.
14
8. Kandungan Jogam berat. 9. Kandungan bahan radioaktif. Jenis kegiatan manusia yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran perairan, o\eh Brotowidjojo (1995) digolongkan sebagai berikut
1. Pencemaran karena limbah industri (industrial pollution). 2. Pencemaran karena sampah (sewage pollution). 3. Pencemaran karena sedimentasi (sedimentation pollution). 4. Pencemaran karena kegiatan pertanian (agriculture pollution) Berdasarkan
pada
penguraiannya,
maka
bah an
pencemar
dapat
digokmgkan kedalam 2 9010ngan :
1. Bahan pencemar yang mudah terurai atau biodegradable pollutant, misalnya sampah organik. 2. Bahan pencemar yang sukar terurai atau non-biodegradable pollutant, misalnya senyawa logam berat, DDT dan lain-lain. Bahan pencemar yang sangat membahayakan adalah bahan pencemar yang sulit terurai atau non-biodegradable terutama untuk jenis-jenis Iogam berat yang mempunyai daya racun yang tinggi terhadap makhluk hidup. Oleh Palar (1994) digolongkan daya racun dari Jogam adalah sebagai berikut: 1. Ion kelas B merupakan ion-ion logam yang mempunyai daya racun besar (ion
logam yang sangat beracun) karena: (a). Paling efektif untuk berikatan dengan gugus sulfihidril (-SH) seperti slstein dengan struktur molekul yang memiliki gugus nitrogen (N) seperti terdapat dalam lis in atau histidin. Gusus sulfur dan nitrogen merupakan gugus aktif dari enzim-enzim tersebut. (b). Dapat menggantikan posisi dari ion-ion logam kelas antara seperti ion seng (Zn 2.) dari enzim logam (methalloenzim). (c). Bersama dengan ion-ion logam kelas antara, maka ion-ion logam kelas B akan dapat membentuk ion-ion logam yang dapat larut dalam lemak (lipid soluble) . Ion-ion logam yang dapat larut dalam lemak ini akan mampu melakukan penetrasi pada membran sel, sehingga akan menumpuk dalam sel dan organ-organ lainnya yang akan membahayakan. Contohnya adalah ion-ion logam Hg, Pb dan Sn.
(d).
Beberapa ion logam dari logam kelas B dalam methalloprotein menunjukkan kemampuan oksidasi reduksi (redoks) seperti Cu2+ - + Cu·, ion logam tembaga (Cu') 1ni akan mengubah kesatuan fungsional dari protein terkait. 2. Ion-ion Iogam kelas antara adalah merupakan ion Iogam dengan daya racun yang ada lebih besar disebabkan oleh kemampuan dari ion-ion Iogam yang sudah ada secara alamiah pada molekulnya.
Salah satu contoh dan
15
kelompok ion logam kelas antara ini ialah logam nikel (Ni2+). Ion tersebut dapat menggeser gugus Zn 2+ yang merupakan faktor aktif pada enzim karbonat gulihidrase. 3. Ion-ion logam kelas A yang dapat dikatakan sebagai ion logam dengan daya
racun rendah. Daya racunnya cenderung disebabkan oIeh kemampuannya dalam menggantikan posisi ion lain. Sebagai contoh adalah ion Iogam Be akan dapat digantikan oleh ion logam Mg2+.
2 •
Ion logam Mg2+ karena
menggantikan ion Iogam Be2 • akan menjadi beracun karena menghalangi kerja enzim yang ditempelinya atau yang ber1
Ikan
Udang
Kerang
Polycheta
Berat Cd
22-55
0,015-47
2,2-35
2,5-12.1
Cr
91
10
14-105
2,0-9,0
Cu
2,5-3,5
0,17-100
0,14-2,4
0.16-0,5
Hg
0,23-0,8
0,05-0,5
0,058-32
0,02-0,09
Ni
350
6-47
72-320
25-72
Pb
188
Zn
60
7,7-20 0,5-50
10-50
1.8-5,5
2.6. Pencemaran Merkuri 2.6.1. Pengenalan Mer1curi Hydrargyrum (Hg) adalah kata yang berasal dali bahasa latin yang artinya dalam Bahasa Indonesia adalah air raksa.
Hydrargyrum (Hg) apabila
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris adalah mercury yang mengandung arti sangat mudah menguap.
Masyarakat umumnya lebih mudah mengenalnya
dengan menggunakan nama mef1curi. Mef1curi sudah dimanfaatkan oleh manusia sejak jaman dahulu kala mulai dan awal tahun 1100 SM oteh masyarakat Cina yang pada waktu digunakan untuk pembuatan obat dan cat merah. Pada waktu itu merkuri yang digunakan adalah sinabar (HgS). Dalam bidang fisika, logam mef1curi digunakan untuk mengisi instrumen fisika seperti barometer dan nanometer dalam bidang kedokteran. Kolomel (Hg2CI2 ) dipakai juga sebagai desinfektan. Senyawa merkuri juga banyak digunakan untuk pembuatan biotin, terutama untuk fungisida di dalam bidang
16
pertanian. Lebih dari 80% kegiatan industri memakai meri
Zat Pencemar
I
I I
Zat Perle.mar
I
I
Adukan Turbot.nsl
I
I
Zat Pene.mar
I
I
I
Arus
Arus
Biota Yang
Laut
Laut
Berag.m
I I
Zat Penc:emar
I
Pros.. 810109 • '
1
I
OI.....p
Dfserap
lkan
PI.nton N.batI
Dlpekatkan
Diserap Rumput Laut & Tumbuhan
~/~~ I Av.rtebrata
I
I
I
I
I
Proses Fiala Kim"
I
Adsorbsi
II
I Pengendapan
l
Patahan Ion
Plantort
~/Inn
Manus"
Pengendapan dl Daur paralran
Kenng
Gambar 2.
Masuknya zat pencemar ke lingkungan (EPA, 1990)
I
Oi dalam bidang kelautan, bahan merkuri juga banyak dipakai sebagai anti fouling yang digunakan sebagai bahan pencegah penempelan hewan-hewan laut pada dinding kapal (Keckes dan Meffinen, 1972). Pada daftar periodik merkuri yang memiliki simbol Hg terletak pada 9010ngan liB dengan nomor atomnya 80, bobot atomnya adalah 200,59 dengan jari-jari atom adalah 1,48 AO. Pada suhu kamar (2SO C) merkuri adalah satusatunya Iogam yang berada dalam keadaan cair dan mudah sekali menguap. Titik bekunya adalah -38,8't'C dan titik didihnya adalah 356,saoC. Warna dari merkuri sangat ditentukan oleh fasenya. Pada fase cair akan berwama putih dan pada fase padat akan belWarna abu-abu dengan densitas yang tertinggi daripada semua benda cair yaitu 13, 546 glcm3 • Merkuri tidak dapat bereaksi dengan air, uap alkalis atau asam-asam yang bukan oksidator kuat kecuali Fe dan Pt, tetapi merkuri dapat bereaksi dengan cepat dengan gas-gas seperti e12, Br2 dan N02. Merkuri juga dapat membentuk amalgam sebagai hasil reaksi dengan logam-Iogam lainnya. Oi samping itu merkuri juga sangat mudah larut di dalam larutan
HN~
dan sukar larut di dalam
pelarut-pelarut umum seperti air dan aseton .
2.6.2. Merkuri Oi Alam Unsur logam ditemukan secara luas di seluruh permukaan bumi, mulai dan tanah dan batuan, badan air sampai pada atmosfir, di mana pada umumnya Iogam-Iogam itu ditemukan dalam bentuk unsur. Pada batuan , merkuri ditemukan sebagai bagian dan mineral seperti sinabar (HgS). Oi perairan, logam umumnya ditemukan berada dalam bentuk ion maupun dalam bentuk senyawa yang kompleks, jarang ditemukan dalam bentuk unsur bebas di dalam atmosfir bumi inj kecuali logam met1
18
Secara alami merkuri banyak terdapat di alam namun distribusinya tidak merata seperti di dalam air tanah kadamya akan ber1tisar antara 0.01-0.07 ppb, di dalam air laut antara 0.1-0.2 ppb dan di dalam batuan vulkanik merkuri akan berkisar antara 10-100 ppb. Secara alami distribusi merkuri ditemukan seperti ter1ihat pada Tabel 2.
Tabel2. Kandungan merkuri pada berbagai bahan secara alami. Media
No
Konsentrasi 0.01-60.0 ppb
1. IlJr 2.
Batu - batuan
0.00 -10.0 ppm
3.
Udara
0.005 -1.0 ug 1m
4.
Makanan
0.01 -1.5 ppm
5.
Urin manusia
1.0 - 25.0 ppb
6.
Darah manusia
1.0 - 50.0 ppb
7.
Rambut manusia
8.
Batu - batuan vulkanis
10.0 -100 ppb
9.
Tanah
30.0 - 500 ppb
10.
Ikan air tawar
0.03 - 0.1 ppb
11.
Ikan air laut ...
0.1 - 0.2 ppb
12.
Air laut
0.1 -1.2 ppb
13.
Air tawar
0.08 -0.12 ppb
14.
IlJrtanah
0.01 - 0.07 ppb
15.
Tumbuh - tumbuhan
0.001 - 0.3 ppm
16. Oaging
3
1.0-5.0 ppm
0.001 - 0.05 ppm
Keterangan : .. ) Kecuali ikan air laut yang berukuran besar seperti tuna, cucut,
kadar Hg sering ditemukan 0.2 - 1.5 ppm.
Jumlah
merkuri yang dijumpai pada seluruh perairan di bumi ini
diperkirakan sebanyak 68 juta ton dan waktu tinggalnya 42.000 tahun (Keekes dan Miettinen , 1972). Merkuri di perairan umumnya terikat dengan
cr dan dapat
membentuk senyawa : (HgC4)2 ,(HgCI3 ) dan (HgCbBr)' . Apabila merkuri di perairan air tawar senyawa Hg sangat tergantung pada pH air, pada pH 6 senyawa Hg yang terbentuk adalah HgCI, pada kondisi pH
~bih
keeil dan 6 yang
19
akan terbentuk adalah HgClt, sedangkan pada kondisi pH tebih besar dan 6 maka yang akan terbentuk adalah senyawa Hg(OH)z (Keckes dan Miettinen,
1972). Merril (1978) memperi(irakan sejak tahun 1930-1970 jumlah merXuri yang di impor oleh Amerika Serikat sebesar 990 ton setiap tahun ,dan sekiar 455 ton akan dilepas ke perairan laut. Untuk total merXuri yang digunakan di seluruh dunia adalah 20.000 Secara alamiah merXuri yang terdapat di alam sangat kecil, seperti diperlihatkan pada Tabel 2.
Peningkatan konsentrasi merXuri di alam
selanjutnya
ada
akan
terjadi
apabila
kegiatan-kegiatan
manusia
yang
menghasilkan limbah yang mengandung merXuri. Kegiatan manusia yang diduga dapat menghasilkan limbah merkuri adalah perindustrian, pertambangan dan pertanian. Bahan pencemar seperti merkuri apabila masuk ke lingkungan akan mengalami dispersi (penyebaran) secara fisis ke dalam udara, air tanah dan sediment. Pada waktu yang sarna bahan-bahan tersebut juga dapat mengaiami modifikasi kimia dan terdegradasi atau mengalami perubahan bentuk dalam lingkungan sehingga dapat terjadi pengambilan atau penyerapan hasil degradasi tersebut. Masuknya zat pen-cemar merXuri ke lingkungan akan mengalami tahapan-tahapan yang dijabarican oleh Environmental Protection Agency adalah seperti tertera pada Gambar 2. Polar (1994) mengatakan bahwa mef1<:uri sebagai bahan pencemar di alam dapat ditemukan dalam bentuk : 1. Merkuri anorganik adalah termasuk ion logam merkuri (HgZ, dan garamgaramnya seperti mer1(uri klorida (HgClz), mericuri oksida HgO dan merkuri sulfide HgS.
2. Senyawa aril merkuri dengan struktur yang mengandung cincin hidrokarbon aromatik seperti fenil merkuri asetat (FMA). 3. Senyawa alkil merXuri yang mempunyai struktur hidrokarbon rantai lurus alifatik dan merupakan merXuri yang paling beracun misalnya metil mer1(uri klorida (CH3 HgCI), etil klorida (C2H5HgCI). 4. Senyawa alkoksi alkil merXuri (R-C-H).
20
2.6.3. Merkuri Oi Organisme Hidup Adanya kemampuan akumutas; dari organisme terhadap logam berat atau yang disebut bio akumulasi di dalam tubuhnya menyebabkan konsentrasi log am berat akan Iebih tinggi. Hal in; bisa kits jumpai pada organisme hidup dengan konsentrasi lebih tinggi dibandingkan dengan yang terdapat di alam. Pengikatan merKuri dalam bentuk meti! meri\:uri oleh gugus sulfuhidril protein tubuh yang sering disebut sebagai metalloprotein dapat menyebabkan aglutinasi menghambat aktivitas enzim, bersifat anti metaloid tertladap unsur Zn, sehingga dapat menyebabkan kerusakan sistem lapisan merKuri pada insang (coagulation fifaroxia) dan dapat mengganggu sistem pemapasan dan sirKulasi
darah Iewat insang. Pada kadar yang cukup ting9i dapat menyebabkan kematian pada organisme (Katz, 1973). Merkuri dapat masuk ke dalam tubuh organisme hk:lup rnelalui beberapa cara:
1. Melalu; ranta; makanan. 2. Melalui difusi pennukaan kulit. 3. Melalui pemapasan ( insang untuk hewan air). Dari ketiga cara ini yang paling besar kemungkinan masuknya merkuri ke dalam tubuh adalah melalui ranta; makanan (Kiney, 1981). Dalam proses ini bagi hewan air, maka frtoplanton akan memegang peranan yang sangat penting dan vital. Fitoplanton akan menyerap merKuri organik pada waktu ber1angsungnya proses fotosintesis, kemudian dalam rantai makanan akan dimakan oleh zooplankton dan selanjutnya zooplankton akan dimakan oleh ikan-ikan keci!. Hal ini akan berlangsung terus dalam rantai makanan sampai pada struktur yang tertinggi. Dengan terjadinya pemangsaan ini organisme pemangsa akan turut terKontaminasi merKuri. Mer1c;uri yang masuk melalui difusi pennukaan kulit dapat dimungkinkan oleh adanya lemak yang terdapat dalam kulit. Merkuri akan mudah berdifusi melalui membran kulit. kemudian masuk ke dalam sistem jaringan tubuh. Insang merupakan alat pernapasan pada ikan merkuri akan masuk ke dalam tubuh melalui pertukaran gas dalam proses respirasi (Connel, 1997). Dikatakan oleh Stoker dan Seager (1976) tingkat toksisitas dari raksa ditentukan oleh:
1. Bentuk senyawa.
senyawa dalam bentuk merKuri organik akan Jebih
toksik daripada senyawa mel1
21
2. Efek sinergis, yaitu efek yang dapat menurunkan atau menaikkan tingkat toksisitas raksa seperti Cu yang dapat meningkatkan daya racun Hg dan Mn, Fe dapat mengurangi daya racun mertun. 3. Kualitas air, seperti pH. DO,suhu, salinitas yang menurun akan meningkatkan daya racun merturi. 4. Jenis kelamin dan Usia, organisme yang lebih muda akan lebih cepat tertena akibat keracunan merturi danpada yang lebih tua. 5. Makanan, semakin tinggi kandungan
me~uri
dalam makanan akan
semakin tinggi juga kandungan racunnnya. 6. Aktivitas organisme, makin tinggi aktivitas organisme akan semakin kurang peka terhadap racun merkun. Metil merkuri adalah senyawa merkuri yang paling berbahaya karena mempunyai efek terhadap sistem syaraf terutama pada pertembangan janin dan anak keeil, karen a metil merkuri dapat menerobos dinding plasenta yang mengakibatkan anak yang akan dilahirkan dalam keadaan cacat.
Kasus
keracunan yang ringan akan menunjukkan gejala-gejala seperti cepat lelah, mata kabur dan kesemutan.
Gejala-gejala ini akan tampak setelah periode laten
beberapa minggu sampai beberapa bulan (Kusnoputranto, 1996). WHO menetapkan batas aman untuk konsumsi ikan ppm.Batas pemasukan merturi kedalam tubuh
~dalah
0.5
berdasarkan pada PTWI
(Provisional Tolerable Weekly Intake) adalah sebanyak 300 \.Ig untuk merkuri
total dan 200 \.19 untuk metil merkuri setiap minggunya untuk setiap 70 kg bobot badan. Apabila didasarkan pada petunjuk ADI (Acceptable Daily Intake) untuk mefindungi konsumen dan keracunan merkuri, ditetapkan batas aman adalah sebanyak 30 I-Ig untuk setiap hari. Masuknya merkuri (Hg) ke dalam tubuh manusia dapat melaui air minum dan bahan makanan seperti yang digambarkan oleh Setiadi dan Soeprianto (1992) yang ter1ihat pada Gambar 3.
22
I
Indusb1
Batuan
+
I
Buengan
+
I
Logam Berat
Air Minum
I
lrigasl
Sungai
I
laut
J
Tambak Ikan
Fttoplankton Dan Zooplankton
~
I
Pertanian
I
llean
Ikan dan Bentos
t
Manusia
Gambar 3. Masuknya logam berat ke dalam tubuh man usia (Setiadi dan Suprianto, 1992)