1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perancangan Bandung
sebagai
salah
satu
kota
besar
di
Indonesia,
pada
perkembangannya tergolong cukup pesat. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya populasi masyarakat dengan berbagai macam kegiatan di dalamnya. Animo masyarakat yang berkembang terhadap keinginan melakukan suatu jenis kegiatan didasari oleh faktor kesenangan dan kegemaran, salah satunya adalah kegiatan berolahraga. Olahraga sendiri merupakan satu keharusan dari aspek biologis manusia guna mengembangkan ketahanan fisik yang bersifat menyeluruh, pembentukan keterampilan hidup, keterampilan sosial, keterampilan berfikir, pembentukan prestasi, penghayatan nilai sportifitas, nilai moral dan estetika. Dalam perkembangannya, olahraga bukan lagi suatu kegiatan yang bersifat pembentukan kekuatan dan ketahanan tubuh, namun telah menjadi suatu kegiatan yang bersifat permainan dan kegiatan rekreasi untuk bersantai, karena aktivitasnya dapat dilakukan disela-sela rutinitas maupun sebagai aktivitas untuk pengisi waktu luang. Di kota Bandung, fasilitas olahraga yang ada hanya mengakomodasi aktivitas berolahraga saja tanpa ditunjang dengan fasilitas hiburan atau olahraga yang bersifat fun. Sehingga, fasilitas olahraga yang ada hanya bersifat one-used. Padahal perkembangan masyarakat saat ini lebih cenderung membutuhkan fasilitas-fasilitas dengan sifat mixed-used. Fasilitas sarana olahraga saat ini sudah tidak lagi berorientasi pada dimana letak tempat tinggal masyarakat, melainkan dimana letak sekolah, kampus, perkantoran, dan daerah komersil. Namun tempat-tempat olahraga yang saat ini sudah ada di Bandung, secara umum belum memadai, selain dari sarana dan fasilitasnya yang masih kurang, juga karena lokasi tempat-tempat olahraga tersebut masih terpencar-pencar untuk setiap cabang olahraganya. Oleh karena itu, dibutuhkan tempat olahraga yang lebih bersifat terpusat, terjangkau dan menyediakan berbagai fasilitas yang mampu menunjang kegiatan olahraga aktif dan olahraga pasif.
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016 BANDUNG SPORTS CLUB Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
Maka agar dapat memenuhi kebutuhan penduduk kota Bandung untuk berolahraga dibutuhkan sarana olahraga yang dapat memberikan fungsi manfaat kesehatan dan rekreasi pada saat yang bersamaan. Dimana beberapa macam kegiatan olahraga ditampung dalam sebuah massa bangunan yang letaknya dekat dengan aktivitas utama masyarakat. Dengan adanya pertimbangan tersebut, maka pengadaan Bandung Sports Club ini harus mampu menjadi sebuah wadah untuk menampung kegiatan berolahraga, sekaligus menjadi ruang publik untuk masyarakat dengan menyediakan fasilitas fisik maupun nonfisik yang kemudian dapat menjadi sebuah tempat berkumpulnya komunitas olahraga skala kota Bandung.
1.2 Maksud dan Tujuan Perancangan 1.2.1 Maksud Perancangan Maksud dari perancangan ini yaitu untuk merancang Sports Club menjadi sebuah fasilitas yang memadukan antara unsur olahraga dengan hiburan yang lebih bersifat terpusat, dan menyediakan berbagai fasilitas yang mampu menunjang kegiatan olahraga aktif dan olahraga pasif, sehingga dapat mewadahi kebutuhan berolahraga dari semua golongan dan kalangan, serta gaya hidup masyarakat kota Bandung.
1.2.2 Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan ini adalah untuk menunjang kegiatan berolahraga masyarakat Bandung yang disertai dengan unsur hiburan dan refreshing, agar keberadaan olahraga tetap dekat dengan aktivitas sehari-hari masyarakat, yang kemudian Sports Club ini dapat menjadi sebuah tempat berkumpulnya komunitas olahraga skala kota Bandung. Tujuan perancangan secara arsitektural :
Menghasilkan fisik arsitektural bangunan yang mampu mengundang masyarakat untuk beraktivitas di dalamnya.
Menciptakan bangunan arsitektur yang dapat menanggapi iklim tropis kota Bandung, sehingga dapat menghasilkan bangunan yang nyaman untuk penggunanya dan ramah terhadap lingkungan.
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016 BANDUNG SPORTS CLUB Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
Menciptakan ruang-ruang luar dan ruang-ruang dalam yang terintegrasi sehingga dapat menghasilkan pengalaman ruang yang berbeda.
Menghasilkan
pengalaman
berolahraga
yang
berbeda
dengan
dipadukannya ruang-ruang olahraga dengan ruang-ruang hiburan.
1.3 Permasalahan Perancangan
Sebagai daerah yang terletak dekat dengan garis khatulistiwa, bagaimana mewujudkan rancangan yang dapat memberikan respons yang tepat terhadap iklim yang ada untuk memenuhi aspek kenyamanan pengguna dan ramah terhadap lingkungan.
Bagaimana penggunaan material dan struktur yang tepat digunakan pada daerah yang beriklim tropis tanpa mengurangi nilai estetika dari fisik arsitektural bangunan dan dapat mempertahankan nilai-nilai sportivitas dari olahraga.
Bagaimana menciptakan harmonisasi fungsi antara fungsi olahraga dan fungsi hiburan serta komersil dalam satu bangunan.
Bagaimana menciptakan ruang-ruang luar yang berkualitas yang terintegrasi dengan ruang-ruang dalam, sehingga dapat menghasilkan pengalaman ruang yang berbeda.
1.4 Batasan Perancangan
Perancangan yang akan dilakukan adalah berupa sebuah bangunan Sports Club yang menampung beberapa macam kegiatan olahraga, baik indoor maupun outdoor dengan menambahkan beberapa fungsi komersial sebagai hiburan dan rekreasi.
Lahan dalam kondisi siap untuk dibangun, dengan mempertimbangkan kondisi struktur tanah dan kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak negatif terhadap kelestarian lingkungan.
Lahan merupakan lahan yang diperuntukkan untuk fasilitas dan sarana olahraga sesuai dengan RTRW kota Bandung. Luasan lahan yang akan
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016 BANDUNG SPORTS CLUB Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
dirancang sekitar 2,3 Hektar dan dekat dengan fasilitas serta infrastruktur wilayah yang mendukung Sports Club.
1.5 Pendekatan Perancangan 1.5.1 Studi Literatur Pendekatan secara deskriptif dengan mempelajari mengenai sejarah dan perkembangan bangunan yang akan dirancang, mempelajari jenis-jenis dan tipologi dari bangunan fasilitas olahraga serta mempelajari mengenai standar-standar dan peraturan ruang dari fasilitas olahraga. Dan melakukan pencarian
teori-teori
mengenai
tema
yang akan
digunakan
pada
perancangan.
1.5.2 Studi Banding Pendekatan yang dilakukan untuk pencarian gambaran ruang dan suasana, pengguna fasilitas, kebutuhan dan aktivitas pengguna fasilitas, serta keistimewaan dari masing-masing fasilitas pada bangunan Sports Club yang sudah ada di kota Bandung, di Indonesia, maupun di luar negeri. Mempelajari mengenai kualitas ruang, dan penggunaan material serta struktur yang baik yang bisa diterapkan di dalam perancangan.
1.5.3 Studi Lapangan Pendekatan yang dilakukan untuk mempelajari potensi, karakter, kondisi lahan, dan mengamati kondisi sosial dan lingkungan sekitar yang dapat mempengaruhi perancangan. Melakukan wawancara singkat kepada pengguna dan masyarakat sekitar tentang permasalahan umum di sekitar lahan.
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016 BANDUNG SPORTS CLUB Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
1.6 Kerangka Berfikir Diagram 1.1 Kerangka Berfikir Perencanaan Bandung Sport Club Ide/Gagasan : Bandung Sport Club Tema Perancangan : Arsitektur Tropis
Latar Belakang : Kebutuhan manusia akan olahraga Olahraga untuk menjaga kesehatan, kebugaran dan kegembiraan
Pengumpulan Data Survey Lokasi : Pemilihan lahan yang sesuai Kondisi lahan yang ada
Tujuan : Merencanakan dan merancang suatu sarana yang dapat menjadi pusat untuk fasilitasfasilitas olahraga, dimana sarana yang disediakan pada umumnya adalah untuk mencari hiburan, bersantai sambil berolahraga serta bersosialisasi
Survey Literatur : Data RUTRK Data Arsitek Arsitektur Tropis
Masalah : Urban (kota) Fungsi Bangunan Struktur dan Material yang berorientasi terhadap iklim Integrasi antara R. Dalam dan R. Luar Harmonisasi Fasilitas Olahraga dengan Fasilitas Hiburan
Analisa Analisa Fisik : - Lokasi Ruang - Kondisi - Peraturan - Orientasi - Pencapaian - Prasarana - Karakter Lingkungan
Konsep Lanjutan : Sistem Air Bersih Sistem Air Kotor Sistem Drainase M&E
- Pemakai
FEEDBACK
Konsep Konsep Dasar : Konsep R. Luar Konsep R. Dalam Gubahan Bentuk Konsep Struktur dan Material
Analisis Non Fisik Kebutuhan
DESIGN SKEMATIK
FINAL DESIGN
Sumber : Analisa Pribadi 2015
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016 BANDUNG SPORTS CLUB Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
1.7 Sistematika Laporan Bab I Pendahuluan Pendahuluan merupakan uraian tentang latar belakang, maksud dan tujuan perancangan, batasan perancangan, permasalahan perancangan, pendekatan perancangan, kerangka berfikir, dan sistematika laporan.
Bab II Kajian Teori Kajian teori berupa eksplorasi teoritis yang terkait dengan aspek permasalahan yang akan dipecahkan secara arsitektural.
Bab III Deskripsi Proyek Terdiri atas uraian umum mengenai proyek, tinjauan proyek, lokasi, tinjauan fungsi, dan studi banding terhadap kasus proyek sejenis dan menjelaskan mengenai studi teori tentang dasar-dasar tema yang digunakan dalam perancangan, membahas penyikapan bangunan terhadap iklim setempat, interpretasi tema dan studi banding tema sejenis.
Bab IV Analisis Perencanaan dan Perancangan Berisi tentang kajian analisis terhadap lokasi tapak perancangan, masalah, potensi, prospek dan kondisi lingkungan, pemakai dan aktivitasnya. Juga berisi tentang dasar-dasar pemrograman fasilitas yang direncanakan, meliputi kebutuhan ruang, besaran dan persyaratan ruang dan hubungan antar ruang.
Bab V Konsep Perencanaan dan Perancangan Merupakan uraian mengenai landasan konseptual yang diterapkan dalam proses perancangan, diantaranya : konsep pemintakatan, konsep rancangan massa, konsep rancangan ruang dalam, dan penyediaan energi atau utilitas.
Mei Adilah Puteri Riauwindu, 2016 BANDUNG SPORTS CLUB Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu