2011
laporan tahunan
Building A Solid Foundation
laporan tahunan
daftar isi
2011
Building A Solid Foundation 1 Ikhtisar Kinerja 2011
2
Tentang Perusahaan Sekilas Perusahaan 8 Visi, Misi dan Nilai-nilai Perusahaan 10 Sinergi Bisnis 12 Wilayah Operasional 14 Jejak Langkah Perusahaan 16 Peristiwa Penting 2011 18 Penghargaan dan Sertifikasi 2011 19 Ikhtisar Keuangan 20 Ikhtisar Saham 22 Ikhtisar Operasional 24 Rencana dan Strategi Perusahaan 2011 25 Tinjauan Industri 29 Dari Manajemen Laporan Dewan Komisaris 42 Laporan Direksi 48
Tinjauan Bisnis 58
Tinjauan Kinerja Bisnis 60 Tinjauan Pendukung Bisnis 80 Sumber Daya Manusia 96 Teknologi Informasi 102
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 106 Laporan CSR 108
Laporan Tata Kelola Perusahaan 114 Tata Kelola Perusahaan 116
Tinjauan Keuangan 136
Diskusi dan Analisa Manajemen 138
Data Perusahaan 161
Profil Dewan Komisaris 162 Profil Direksi 164 Struktur Organisasi 166 Alamat Entitas Anak 168 Lembaga dan Profesi Penunjang 168 Tanggung Jawab Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Atas Laporan Tahunan 2011 169
Laporan Keuangan Konsolidasi 171
Tahun 2011 merupakan tahun yang dinamis bagi ABM Investama.
1
Sinergi unit bisnis, kerja keras dan semangat meraih prestasi Di saat yang sama, Perusahaan berfokus untuk membangun landasan operasional yang solid di seluruh unit usaha dengan menyempurnakan proses bisnis, membangun sistem yang efektif dan handal sesuai karakteristik bisnis masing-masing unit usaha, serta mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkarakter dan berkompetensi. “Building a solid foundation” adalah tema yang
Building A Solid Foundation tepat untuk menggambarkan tekad dan semangat kami mewujudkan grup ABM sebagai entitas bisnis lokal yang tangguh dan tangkas menghadapi berbagai tantangan dan mampu bertahan sampai abad berikutnya.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
tertinggi menghasilkan pencapaian kinerja yang meningkat signifikan.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Menciptakan pertumbuhan kinerja berkelanjutan ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
2
Dengan dukungan sinergi yang terintegrasi dari unitunit usaha yang terangkum dalam bisnis sumber daya energi, jasa energi dan infrastruktur energi, serta kontribusi dari sumber daya manusia yang handal, pada tahun 2011 ABM Investama berhasil meraih pertumbuhan pendapatan sebesar 47,7% dan peningkatan laba bersih sebesar 226%, yang mencerminkan konsistensi peningkatan kinerja berkelanjutan dari seluruh unit usaha bisnis grup ABM.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
2010
415.740
127.324
(dalam juta Rupiah)
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
226
%
LABA BERSIH meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. 2011 3
6.626.275
4.486.419 2010
47,7
%
PENDAPATAN tumbuh pesat dibandingkan tahun sebelumnya.
2011
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
(dalam juta Rupiah)
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
4
SDM Berkualitas
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
5
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Untuk merespon tantangan dan menyesuaikan diri terhadap tuntutan pasar yang dinamis dan terus berkembang, ABM Investama mengerahkan seluruh sumber daya manusia yang berkualitas dan kemampuan yang dimiliki agar Perusahaan menjadi kuat dan kompetitif.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
6
Program CSR
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
7
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Setiap kegiatan usaha yang dilaksanakan Perusahaan, akan memberikan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan bagi masyarakat, serta menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat lingkar tambang agar dapat memberikan nilai tambah bagi kualitas hidupnya.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Sekilas Perusahaan
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
8
PT ABM Investama Tbk (ABM Investama), adalah perusahaan energi terintegrasi yang melakukan investasi strategis di sektor terkait energi antara lain sumberdaya (resources), jasa (services) dan infrastruktur (infrastructure). Grup ABM menyediakan solusi energi terintegrasi dengan bisnis sinergi yang berfokus pada tiga unit bisnis utama yaitu produksi batubara, jasa kontraktor pertambangan, dan solusi tenaga listrik yang didukung oleh dua komponen bisnis penting yaitu jasa servis engineering dan logistik terintegrasi. Perusahaan didirikan pada tanggal 1 Juni 2006 dengan nama PT Adiratna Bani Makmur di bawah naungan grup Tiara Marga Trakindo (TMT). Grup TMT adalah sebuah kelompok usaha dengan 12 anak perusahaan yang berkecimpung di industri alat berat dan telah membangun reputasi bisnis selama 40 tahun. Pendirian Perusahaan menandakan keinginan grup TMT untuk mengembangkan dan mengoptimalkan unit-unit usaha yang terkait dengan sektor energi untuk menciptakan sinergi dan efisiensi terbaik. Pada tahun 2009 perusahaan berganti nama menjadi PT ABM Investama dan mengakuisisi mayoritas saham beberapa perusahaan di bawah grup TMT. Reorganisasi ini menjadikan ABM Investama sebagai perusahaan holding yang kuat yang bertugas untuk memberikan arahan dan perencanaan bisnis serta melakukan ekspansi melalui investasi strategis sehingga unit-unit usaha dapat menjadi entitas bisnis yang lebih terbuka, lebih progresif dan lebih responsif menghadapi iklim persaingan usaha yang semakin ketat dan menantang serta mampu memberikan nilai tambah kepada seluruh pemangku kepentingan.
Laporan Data Keuangan Perusahaan Konsolidasi
Laporan Data Keuangan Perusahaan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Sekilas Perusahaan
Mengembangkan organisasi yang komprehensif, saling bersinergi dan terintegrasi.
Sebagai perusahaan holding, peran utama ABM Investama tidak hanya mengintegrasikan anak-anak usahanya, namun juga melakukan investasi strategis dalam upaya memberdayakan (empower) unit usaha agar dapat tumbuh lebih cepat dan lebih kuat serta mampu memberikan nilai tambah kepada seluruh pemangku kepentingan. Dalam dua tahun terakhir, ABM Investama telah berhasil mendampingi anak usahanya
melakukan ekspansi melalui investasi strategis di masing-masing anak usahanya. Hingga saat ini, unitunit usaha ABM Investama yaitu PT Reswara Minergi Hartama (Reswara), PT Cipta Kridatama (CK), PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama), PT Sanggar Sarana Baja (SSB) dan PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics), telah berkembang menjadi sub-holding dengan 11 anak perusahaan dengan total karyawan sekitar 7.500 orang. Perusahaan terus berupaya memperluas portofolio bisnis sektor energi melalui pertumbuhan unit usaha, meningkatkan profitabilitas dan mengembangkan organisasi yang komprehensif, saling bersinergi dan terintegrasi.
9
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Pada tanggal 6 Desember 2011 perusahaan mencatatkan 550,6 juta lembar saham di Bursa Efek Indonesia dengan kode ABMM. Sejak saat itu PT ABM Investama menjadi perusahaan publik dengan nama PT ABM Investama Tbk.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Visi, Misi dan Nilai-nilai Perusahaan
Visi
Untuk menjadi perusahaan investasi terkemuka dengan melakukan berbagai investasi strategis di bidang sumber daya energi, jasa energi dan infrastruktur energi. Misi
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
10
1. Secara terus menerus menciptakan lapangan kerja yang layak dan berkualitas bagi sebanyak mungkin rakyat Indonesia. 2. Selalu memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan yang selalu memaksimalkan nilai pemegang saham. 3. Senantiasa menyediakan solusi-solusi bernilai tambah yang akan mengoptimalkan kepuasan pelanggan. 4. Secara aktif terlibat dalam masyarakat sebagai warga korporat yang baik.
Karyawan kami memiliki semangat menghadapi tantangan, melakukan perbaikan terus menerus untuk menuju kesempurnaan.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Visi, Misi dan Nilai-nilai Perusahaan
Nilai-nilai Inti Perusahaan menanamkan setiap nilai dalam operasional sehari-hari untuk memperkuat jiwa kepemimpinan. INTEGRITAS Kita senantiasa menerapkan standar etika dan moral tertinggi dengan selalu mengedepankan azas kejujuran dan keadilan dalam setiap kegiatan. PENGEMBANGAN BERKELANJUTAN Kita bertekad untuk senantiasa mengembangkan perusahaan kita berikut sumber daya manusianya. KEUNGGULAN Kita terus berupaya untuk mencapai standar kinerja tertinggi. PROAKTIF Kita terus mencari teknik-teknik dan pendekatan-pendekatan baru untuk meningkatkan mutu bisnis kita. AKUNTABILITAS Kita bertanggung jawab kepada seluruh pemangku kepentingan atas segala keputusan dan tindakan yang kita ambil. KERJA SAMA KELOMPOK Kita mendorong dan mendukung keanekaragaman tenaga kerja berdasarkan azas saling percaya dan saling menghormati, serta bersama-sama mencapai semua sasaran yang telah ditetapkan dengan berkomunikasi secara baik.
KOMPETEN Menunjukkan kompetensi kepemimpinan dalam mengambil keputusan yang tepat. BERWAWASAN KE DEPAN Dapat menetapkan tujuan secara menyeluruh; memiliki visi yang dapat dikomunikasikan dengan baik dan kemudian dimiliki oleh seluruh anggota organisasi; mempunyai gambaran bagaimana cara untuk meraih keberhasilan dan menetapkan prioritas berdasarkan nilai-nilai inti perusahaan. MENGINSPIRASI Memperlihatkan kepercayaan diri dalam semua interaksi; memegang kendali; memiliki daya tahan; senantiasa berkomunikasi, memberi inspirasi, dan memberdayakan para karyawan untuk terus berprestasi. MENGAKTUALISASI DIRI Terus mengembangkan potensi diri dan mencari tantangan baru. JUJUR DAN RENDAH HATI Selalu bersikap tulus, rendah hati, dapat diandalkan, dan jujur dalam menjaga kepercayaan.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Sifat-sifat Kepemimpinan
11
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Sinergi Bisnis Diperkirakan terdapat 221 juta ton cadangan batubara dan 561 juta ton sumber daya batubara
Kapasitas produksi diharapkan meningkat secara signifikan dari 1,0 juta ton menjadi 12,5 juta ton dalam jangka sedang.
Perusahaan penyedia listrik temporer terbesar, dengan pangsa pasar 42% di Indonesia. Kapasitas pembangkit listrik mendekati 1 GW.
Kemampuan untuk meningkatkan layanan ABM Group.
Termasuk kontraktor pertambangan 5 besar* di Indonesia. Menyediakan layanan penuh jasa pertambangan dari tambang ke pelabuhan
Memperluas portofolio dengan meningkatkan bisnisnya disektor Independent Power Production (IPP).
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
12
SSB dan CKB menyediakan layanan jasa rekayasa dan dukungan logistik terintegrasi untuk grup ABM dan grup TMT. Anak perusahaan menyediakan layanan intragroup, sehingga dapat mencapai efisiensi biaya dan meningkatkan dukungan untuk bisnis grup.
Bisnis kami terdiri dari tiga unit bisnis utama yakni produksi batubara, jasa kontrak pertambangan dan solusi ketenagalistrikan, yang didukung oleh dua komponen penting yakni layanan jasa rekayasa dan logistik terintegrasi. Berkomitmen untuk memberikan layanan dan produk yang lebih beragam, pola bisnis terpadu ini menciptakan sinergi dan memberikan solusi energi yang menyeluruh, sehingga kami dapat menciptakan struktur biaya yang lebih efisien; meningkatkan profitabilitas, dan menjamin keberlanjutan bisnis. * Dengan catatan Thiess dan Leighton tergabung dalam satu group yaitu Leighton Group.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Sinergi Bisnis
ABM Investama adalah sebuah perusahaan energi terpadu
99,99%
Valle Verde Pte. Ltd.
PT Tiara Marga Trakindo (“TMT”)
Publik
55%
23%
22%
99,99%
99,98%
99,96%
99,99%
PT Cipta Kridatama
PT Sumberdaya Sewatama
PT Sanggar Sarana Baja
PT Cipta Krida Bahari
COAL PRODUCTION
CONTRACT MINING
POWER SOLUTIONS
ENGINEERING SERVICES
INTEGRATED LOGISTICS
PT Tunas Inti Abadi
PT Meppogen
PT Prima Wiguna Parama
PT Alfa Trans Raya
COAL PRODUCER
IPP – GAS
MATERIAL HANDLING
SHIPPING COMPANY
PT Pelabuhan Buana Reja
PT Pradipa Aryasatya
PT Baruna Dirga Dharma
PORT SERVICE/ MANAGEMENT
IPP – THERMAL ENERGY
COAL LOGISTICS
PT Media Djaya Bersama
PT Nagata Bisma Shakti
HOLDING COMPANY
IPP – RENEWABLE ENERGY
PT Bara Energi Lestari COAL PRODUCER
PT Mifa Bersaudara COAL PRODUCER
Berkomitmen untuk tumbuh dalam kegiatan bisnis yang fokus pada penambangan batubara, jasa kontraktor pertambangan, solusi ketenagalistrikan, jasa rekayasa, dan logistik terintegrasi.
13
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
PT Reswara Minergi Hartama
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Wilayah Operasional
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
14
KEBERADAAN DAN CAKUPAN PASAR DI SELURUH INDONESIA Sebagai perusahaan energi terpadu yang terkemuka, kami menyadari bahwa tanggung jawab kami kepada bangsa dimulai dari peran kami sebagai penyedia energi untuk kehidupan modern. Cara kami menjalankan bisnis dengan menjunjung tinggi standar etika dan hukum, menjaga lingkungan, serta melaksanakan praktik-praktik warga korporat yang baik di tengah masyarakat adalah bagian dari tanggung jawab kami. Begitu pula dengan interaksi kami dengan seluruh pemangku kepentingan, dalam hal ini masyarakat luas.
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Wilayah Operasional
Dengan menjalankan kegiatan bisnis terpadu sejak 2009 di seluruh Indonesia melalui anak perusahaannya, ABM Investama memastikan kehadirannya dan menyediakan layanan dari bagian barat hingga jauh ke timur Indonesia.
15
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Kantor Logistik Terintegrasi
Lokasi Proyek Pertambangan
Workshop Jasa Rekayasa
Kantor Jasa Rekayasa
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Jejak Langkah Perusahaan
PT Sumberdaya Sewatama, anak Perusahaan di bawah Trakindo didirikan pada tanggal 27 Maret untuk penyediaan tenaga listrik melalui penyewaan genset untuk berbagai proyek.
AHK Hamami mendirikan PT Trakindo Utama (Trakindo), yang kemudian menjadi satusatunya distributor resmi dari peralatan berat dan mesin-mesin Caterpillar di Indonesia.
16
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
1970
1977
Trakindo mendirikan anak perusahaan, PT Sanggar Sarana Baja pada tanggal 19 Maret untuk menyediakan rancangan (desain) dan pelayanan fabrikasi untuk kebutuhan pasar yang berkaitan dengan peralatan berat.
1992
PT Cipta Krida Bahari, sebuah perusahaan freight forwarding didirikan pada tanggal 9 Mei.
1997
PT Cipta Kridatama didirikan pada tanggal 8 April untuk memenuhi kebutuhan pasar terhadap jasa pelayanan sewa alat berat dan kemudian menjadi kontraktor pada industri pertambangan.
Trakindo Utama menjadi sebuah induk perusahaan yang terintegrasi, hal ini ditandai dengan berubahnya PT Trakindo Utama menjadi PT Tiara Marga Trakindo (TMT) pada tanggal 16 Agustus.
2000
PT Alfa Trans Raya dibentuk sebagai anak perusahaan dari CKB Logistics pada tanggal 28 November sebagai perusahaan perkapalan yang memberikan pelayanan terutama di sektor yang terkait dengan industri energi, serta membeli kapal pertama yang diberi nama Alfa Trans Satu pada Desember.
2006
PT Cipta Krida Bahari memperkenalkan nama dan logo baru sebagai CKB Logistik.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Jejak Langkah Perusahaan
Pada bulan Maret, PT ABM Investama meningkatkan investasi saham dengan melakukan konversi Obligasi Wajib Konversi, yang setara dengan 64,7111% saham PT ABM Investama. Konversi in dilakukan oleh Valle Verde Ltd, perusahaan berbasis Singapura milik Keluarga Hamami.
PT ABM Investama menjadi pemilik saham mayoritas atas PT Cipta Kridatama pada tanggal 10 Desember.
Pada bulan Desember, PT Sumberdaya Sewatama dan PT Sanggar Sarana Baja mengambil alih PT Tunas Inti Abadi, sebuah konsesi batubara di Kalimantan Selatan.
2007
PT Reswara Minergi Hartama didirikan pada tanggal 16 November, diposisikan sebagai sebuah sub-holding di bidang pertambangan terintegrasi menangani sektor industri yang berkaitan dengan pertambangan batubara.
2009
Pada bulan Desember, untuk mendukung perdagangan Compliant Coal yang diproduksi oleh PT TIA dan batubara lainnya. Reswara mendirikan PT Pelabuhan Buana Reja yang akan menjadi pemilik dan pengelola pelabuhan untuk batubara.
Pada tanggal 26 Mei, PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) memperluas portofolio melalui pendirian PT Baruna Dirga Dharma (BDD), sebuah perusahaan untuk transportasi batubara & layanan tongkang dan kapal tunda. Pada tanggal 26 Juni PT Sanggar Sarana Baja (SSB) mendirikan PT Prima Wiguna Parama (PWP) untuk mengelola penanganan peralatan yang terkait dengan industri energi.
2011
Pada tanggal 28 Juni Reswara mengakuisisi PT Media Djaya Bersama (MDB), yang mengoperasikan dua konsesi batubara di Aceh yaitu PT MIFA Bersaudara dan PT Bara Energi Lestari (BEL).
Pada tanggal 21 September, PT Sanggar Sarana Baja (SSB) memperkenalkan logo baru perusahaan.
Pada bulan November, PT Sumberdaya Sewatama membeli saham minoritas di PT Metaepsi Pejebe Power Generation (Meppogen), sebuah perusahaan pembangkit listrik yang beroperasi di Sumatera Selatan.
Pada tanggal 6 Desember, ABM Investama berhasil melaksanakan pencatatan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia dan resmi menjadi Perusahaan Publik.
17
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
PT Tiara Marga Trakindo mengambil alih PT Adiratna Bani Makmur pada bulan Agustus dan mengubah nama menjadi PT ABM Investama, yang kemudian menjadi pemilik saham mayoritas dari PT Sanggar Sarana Baja, PT Sumberdaya Sewatama, PT CKB Logistics, PT Tunas Inti Abadi, dan juga pemilik minoritas PT Cipta Kridatama.
2010
Pada tanggal 23 Mei, PT Sumberdaya Sewatama (SS) membentuk 2 anak perusahaan baru dengan nama PT Nagata Bisma Shakti (Nagata), yang berfokus pada energi terbarukan, dan PT Pradipa Aryasatya (Pradipa) dengan fokus pada energi thermal, sejalan dengan rencana ekspansinya ke Pembangkit Tenaga Listrik Independen/Captive.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Peristiwa Penting 2011 03
01
Desember
26 Mei CKB Logistics melebarkan portofolio nya dengan mendirikan PT Baruna Dirga Dharma (BDD), jasa transportasi untuk batubara (Tug & Barges).
Maret ABM Investama meningkatkan ekuitasnya dengan mengkonversi Obligasi Wajib Konversi ABM yang dimiliki oleh Valle Verde Ltd.
November Oktober
September
02
Agustus
08
Juli
23 Mei Sumberdaya Sewatama mendirikan 2 anak usaha yaitu PT Nagata Bisma Shakti & PT Pradipa Aryasatya.
Juni Mei
6 Desember
18
Listing Day di IDX
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
April
09 26 Desember
Maret Februari Januari
ABM Investama melakukan pelunasan pinjaman terhadap Bank Permata sebesar Rp225 miliar.
06 22 September ABM Investama melakukan penandatangan prospektus untuk submission ke Bappepam sebagai bagian dari proses menuju IPO.
04
07
28 Juni Anak usaha ABM Investama, Reswara melakukan akuisisi PT Media Djaja Bersama (MDB), yang mengoperasikan 2 konsesi batubara di Nanggroe Aceh Darussalam.
05
21 September Sanggar Sarana Baja memperkenalkan logo baru untuk lebih memperkuat positioningnya.
8 November Public Expose di Ritz Carlton.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Penghargaan dan Sertifikasi 2011
KADARIGAT AWARD (Medium W/S – Best EMS ISO 14001) PT Sumberdaya Sewatama
KADARIGAT AWARD (Medium W/S – Best Hydrocarbon Management) PT Sumberdaya Sewatama
KADARIGAT AWARD (Medium W/S – Best Total Score) PT Sumberdaya Sewatama
19
Sertifikat Audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT Sumberdaya Sewatama
Penghargaan Kecelakaan Nihil (Zero Accident) PT Tunas Inti Abadi
Sertifikat ISO 9001:2008 PT Sanggar Sarana Baja
Penghargaan Upakarti Pratama Keselamatan Pertambangan PT Tunas Inti Abadi
Sertifikat ISO 14001:2004 PT Sanggar Sarana Baja
Sertifikat Pencatatan Bursa Efek Indonesia PT ABM Investama
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Sertifikat OHSAS 18001:2007 PT Sumberdaya Sewatama
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
2011
2010
2009
2008
2007
4.268.611
2.106.194
2.001.334
1.384.649
1.174.987
Ikhtisar Keuangan (dalam juta Rupiah) URAIAN LAPORAN POSISI KEUANGAN Aset Lancar Aset Tetap - Bersih
4.007.349
2.107.655
1.532.725
1.469.802
1.266.307
Total Aset
9.883.180
4.890.266
4.199.977
3.549.129
3.062.585
Liabilitas Jangka Pendek
3.134.821
2.359.085
1.797.869
2.338.481
1.743.025
Liabilitas Jangka Panjang
3.725.353
1.404.745
1.301.583
2.022.469
1.559.872
Total Liabilitas
6.860.174
3.763.830
3.099.452
4.360.950
3.302.897
Total Ekuitas (Defisiensi Modal)
3.023.006
1.126.436
1.100.525
(811.821)
(240.312)
Total Liabilitas dan Ekuitas
9.883.180
4.890.266
4.199.977
3.549.129
3.062.585
Penjualan dan Pendapatan Jasa
6.626.275
4.486.419
3.926.320
3.235.172
2.379.876
Laba Bruto
KINERJA OPERASI
1.381.717
713.025
469.094
120.790
168.762
Laba (Rugi) Usaha
656.022
315.772
491.429
(469.841)
(341.516)
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan
464.406
237.417
379.814
(578.617)
(413.843)
Laba (Rugi) Bersih Komprehensif
415.740
127.324
(11.346)
(3.913)
(3.817)
Laba (Rugi) Usaha/Penjualan dan Pendapatan Jasa
9,9%
7,0%
12,5%
-14,5%
-14,4%
Laba (Rugi) Bersih Komprehensif/Penjualan dan Pendapatan Jasa
6,3%
2,8%
-0,3%
-0,1%
-0,2%
RASIO USAHA
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
20
Laba (Rugi) Usaha/Total Ekuitas
21,7%
28,0%
44,7%
-57,9%
-142,1%
Laba (Rugi) Bersih Komprehensif/Total Ekuitas
13,8%
11,3%
-1,0%
-0,5%
-1,6%
Laba (Rugi) Usaha/Total Aset
6,6%
6,5%
11,7%
-13,2%
-11,2%
Laba (Rugi) Bersih Komprehensif/Total Aset
4,2%
2,6%
-0,3%
-0,1%
-0,1%
47,7%
14,3%
21,4%
35,9%
-
RASIO PERTUMBUHAN Penjualan dan Pendapatan Jasa
93,8%
52,0%
288,4%
-28,4%
-
Laba (Rugi) Usaha
107,8%
-35,7%
204,6%
-37,6%
-
Laba (Rugi) Bersih Komprehensif
226,5%
1222%
-190,0%
-2,5%
-
Total Aset
102,1%
16,4%
18,3%
15,9%
-
82,3%
21,4%
-28,9%
32,0%
-
168,4%
2,4%
235,6%
-237,8%
-
Laba Bruto
Total Liabilitas Total Ekuitas
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Ikhtisar Keuangan
Total Aset dan Total Liabilitas
11
10
09
08
3.302.897
3.062.585
4.360.950
3.549.129
3.099.452
4.199.977
3.763.830
4.890.266
6.860.174
9.883.180
(dalam juta Rupiah)
Total Aset Total Liabilitas
07
Total Hutang dan Total Ekuitas
11
09
1.882.069
08
(240.312)
(811.821)
1.726.372
1.100.525
1.678.949
1.126.436
1.924.066
10
21
Total Hutang Total Ekuitas
07
Penjualan & Pendapatan Jasa dan Laba (Rugi) Usaha (dalam juta Rupiah)
10
09
08
(341.516)
2.379.876
(469.841)
3.235.172
491.429
315.772
3.926.320
4.486.419 656.022
11
07
Penjualan & Pendapatan Jasa Laba (Rugi) Usaha
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
3.023.006
4.928.352
(dalam juta Rupiah)
6.626.275
Tentang ABM
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Ikhtisar Saham Penawaran Umum Perdana Saham Pada tanggal 28 November 2011, PT ABM Investama Tbk melakukan aksi Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering – IPO) kepada masyarakat dengan menawarkan 550.633.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp500 setiap saham. Saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang telah dibuat antara Perseroan dengan BEI No.S-05664/BEI/PPJ/08-2011 tanggal 16 Agustus 2011.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
22
Jumlah saham ditawarkan merupakan 20% (dua puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana, yang terdiri dari: • Sejumlah 413.165.000 saham biasa atas nama yang merupakan saham baru Perseroan dengan nilai nominal Rp500 setiap saham; • Sejumlah 137.468.000 saham biasa atas nama milik Pemegang Saham
Penjual dengan nilai nominal Rp500 setiap saham (Saham Divestasi), yang terdiri dari 137.463.000 saham biasa atas nama milik TMT dan 5.000 saham biasa atas nama milik Achmad Hadiat Hamami. Sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum atau sejumlah 55.063.000 saham akan dialokasikan pada program Management and Employee Stock Allocation (MESA) sesuai Pernyataan Keputusan Rapat Para Pemegang Saham Secara Edaran Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tanggal 27 Juli 2011.
550,6
juta
Lembar Saham dilepas pada IPO ABM Investama (20%)
3.750
Rp
Harga Penawaran Perdana
Keseluruhan saham tersebut ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp3.750 setiap saham sehingga jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah sebesar Rp2.064.873.750.000 yang terdiri dari sebesar Rp1.549.368.750.000 saham biasa atas nama dan sebesar Rp515.505.000.000 dari Saham Divestasi.
Struktur Pemilikan Saham No
Status Pemilik
Pemilik Minimal 500 Lembar Saham Jumlah PS
Jumlah Saham
% Pemilikan
PEMODAL NASIONAL 1.
Perorangan INDONESIA
595
74.632.500
2,71079
2.
Karyawan
423
7.270.500
0,26408
3.
Yayasan
3
5.047.500
0,16333
4.
Dana Pensiun
7
5.863.000
2,21295
5.
Asuransi
2
1.300.000
0,04722
6.
Perseroan Terbatas
30
667.822.000
24,25652
7.
Reksadana
20
50,049.500
1,81789
1.080
811.985.000
29,49278
Sub Total PEMODAL ASING 8.
Perorangan Asing
10
1.160.000
0,04213
9.
Badan Usaha Asing
50
1.940.020.000
70,46508
60
1.941.180.000
70,50721
1.140
2.753.165.000
100
Sub Total TOTAL
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Ikhtisar Saham
Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2011 11,54%
10,46%
23,00%
CitiBank Singapore A/C BJBS AS Asia PT Tiara Marga Trakindo Valle Verde PTE LTD
Pemegang Saham Pengendali
Publik dibawah 5%
55,00%
Kinerja Saham di Bulan Desember 2011 setelah IPO
23
Berdasarkan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, pembagian dividen dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) atau Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Sebelum berakhirnya tahun keuangan, dividen interim dapat dibagikan sepanjang hal itu diperbolehkan oleh anggaran dasar Perseroan dan pembagian dividen interim tidak menyebabkan aset bersih Perseroan menjadi kurang dari modal ditempatkan dan disetor penuh serta cadangan wajib Perseroan. Pembagian dividen interim
ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Setelah dilaksanakannya Penawaran Umum Perdana Saham, mulai tahun 2013 berdasarkan laba bersih tahun 2012, Perseroan berniat untuk mempertahankan rasio pembayaran dividen sebanyakbanyaknya 35% dari laba bersih untuk masa yang akan datang. Dengan tetap memperhatikan persetujuan RUPS, Direksi dapat, dari waktu ke waktu, mengubah kebijakan pembagian dividen Perseroan. Dalam kebijakannya, Direksi
dapat mengurangi jumlah dividen yang akan dibayarkan atau tidak melakukan pembayaran dividen sama sekali. Pembayaran dividen di masa yang akan datang akan bergantung pada berbagai faktor, antara lain pada: • Laba ditahan, kinerja operasional dan keuangan, kondisi keuangan, kondisi likuiditas, prospek bisnis di masa yang akan datang, kebutuhan kas, peluang bisnis; serta • Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku serta faktor lain yang dianggap relevan oleh Direksi.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Kebijakan Dividen
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Bisnis
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Ikhtisar Operasional
Pertambangan Batubara Produksi dan Penjualan
Strip Ratio Rata-rata* (%)
4,1
113
1.179
4,4
2.163
5,8
(ribu ton)
11
10
09
11
10
09
* Strip ratio rata-rata adalah strip ratio yang digunakan sebagai dasar perhitungan biaya penambangan berdasarkan Laporan JORC
Kontraktor Pertambangan Pengupasan Lahan
(juta ton)
10,6
09
11
7,1
8,3
104
100
11
10
10
09
Solusi Ketenagalistrikan Total Kapasitas Terpasang (MW)
Tingkat Utilisasi Rata-rata (%)
74
70
10
74
11
758
792
934
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
118
24
Pengambilan Batubara
(juta BCM)
09
11
10
09
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Rencana dan Strategi Perusahaan 2011
Di tahun 2011 Perusahaan fokus untuk memastikan bahwa seluruh unit usaha telah terintegrasi secara lengkap, sinergis dan saling terkait serta mengukuhkan komitmen untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan proses bisnis di semua lini agar menjadi sistem yang berkelanjutan. Strategi Pertumbuhan Visi ABM Investama adalah menjadi perusahaan investasi terkemuka di bidang sumber daya energi, jasa energi dan infrastruktur energi. Dengan visi tersebut, perusahaan harus memastikan bahwa portofolio bisnis yang dimiliki telah didukung oleh sumber daya yang cukup dan strategi pertumbuhan yang tepat untuk menjadi pemimpin di industrinya masing-masing. Strategi yang baik harus didukung dengan langkah-langkah implementasi yang terukur dan perbaikan proses-proses bisnis yang ada secara berkelanjutan.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Sampai akhir tahun 2010, kondisi ekonomi Indonesia sangat baik. Tingkat pertumbuhan GDP (Gross Domestic Product) mencapai 6,1%, yang merupakan pencapaian tertinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Kondisi ini juga didukung oleh situasi sosial dan politik yang relatif stabil dan terkendali sepanjang tahun sehingga mampu meningkatkan kembali iklim investasi yang sebelumnya sempat tertahan. Berdasarkan fakta tersebut ABM Investama melangkah optimis memasuki tahun 2011 dengan merencanakan percepatan pertumbuhan dengan memacu peningkatan produksi, merger dan akuisisi serta merencanakan alternatif pendanaan untuk ekspansi Perusahaan.
25
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Rencana dan Strategi Perusahaan 2011
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
26
Perusahaan terus mencari dan mengembangkan peluang-peluang yang terkait dengan bisnis energi, baik melalui strategi pertumbuhan organik maupun non-organik. Pertumbuhan organik dipacu melalui penambahan kapasitas unit bisnis yang sudah ada, sedangkan pertumbuhan non-organik dilakukan melalui merger dan akuisisi. Dalam menilai peluang akuisisi, perusahaan juga mempertimbangkan potensi sinergi antara target akuisisi dengan portofolio bisnis yang sudah ada. Hal ini penting untuk memastikan bahwa langkah akuisisi tersebut memberikan peningkatan nilai dan dapat diintegrasikan dengan baik ke dalam kegiatan operasional Perusahaan.
perusahaan tidak membatasi kemungkinan berinvestasi ke segmen energi lainnya seperti minyak dan gas (migas), sumber energi terbarukan dan lainnya sepanjang masih relevan dengan visi Perusahaan.
Sebagai holding, Perusahaan fokus pada pertumbuhan non-organik. Sedangkan pertumbuhan organik merupakan tanggung jawab unitunit bisnis untuk memformulasikan dan mengimplementasikan langkahlangkah strategis pencapaiannya. Meskipun demikian, sebagai holding, secara periodikal Perusahaan harus senantiasa mengkaji secara keseluruhan pertumbuhan setiap unit bisnis agar komposisinya tetap seimbang.
COE merupakan inisiatif untuk mensinergikan beberapa kegiatan operasional yang dapat menjadi lebih efektif bila dikelola di tingkat holding dimana skala ekonomisnya akan menjadi lebih baik dan diharapkan akan memberikan mutual benefit untuk holding dan unit bisnis. Mutual benefit dapat berupa efisiensi biaya, efisiensi sumber daya manusia dan kehandalan sistem. Aspek-aspek yang dapat dikelola secara terpusat diantaranya adalah sentralisasi pelaporan keuangan dari seluruh unit bisnis, teknologi informasi dan komunikasi (ICT), cash management atau cash pooling yang mengelola dana idle dari seluruh unit bisnis sebagai salah satu alternatif pendanaan.
Saat ini Perusahaan fokus mengembangkan bisnis di industri pertambangan batubara dan penyedia solusi kelistrikan. Namun demikian,
Strategi Efisiensi Biaya Strategi lainnya adalah melakukan upayaupaya efisiensi untuk menekan biaya. Perusahaan melakukan langkah-langkah efisiensi biaya dengan melakukan integrasi bisnis dan membangun sinergi yang optimal di antara anak-anak perusahaan termasuk upaya memperbaiki dan menyempurnakan proses bisnis. Selain itu perusahaan mengembangkan Center of Excellence (COE).
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Rencana dan Strategi Perusahaan 2011
Implementasi Strategi 2011 Bisnis ABM Investama terus dikembangkan lebih jauh melalui bisnis pendorong pertumbuhan utama, yaitu bisnis produksi batubara yang dijalankan oleh PT Reswara Minergi Hartama (Reswara), bisnis kontraktor pertambangan yang dijalankan oleh PT Cipta Kridatama (CK) dan bisnis infrastruktur energi melalui PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama). Tiga bisnis ini didukung oleh dua komponen penting yaitu bisnis logistik terintegrasi dan jasa engineering yang dikelola oleh PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) dan PT Sanggar Sarana Baja (SSB).
Perusahaan memperkuat portofolio bisnis Reswara untuk menjadi sub-holding bisnis tambang batubara. Reswara yang didirikan pada tahun 2010 telah menyelesaikan proses akuisisi PT Media Djaya Bersama (MDB) yang memiliki konsesi tambang batubara di Aceh dan membentuk anak perusahaan PT Pelabuhan Buana Redja (PBR) yang menangani pelabuhan. MDB dan PT Tunas Inti Abadi (TIA) anak perusahaan Reswara lainnya yang memiliki konsesi batubara di Kalimantan Selatan akan menjadi motor produksi batubara Reswara dengan dukungan kontraktor tambang PT Cipta Kridatama
Menyempurnakan Proses Bisnis Salah satu aksi korporasi yang penting dan cukup sukses di tahun 2011 adalah penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering - IPO) di Bursa Efek Indonesia. Persiapan menuju IPO menjadi momentum yang tepat untuk mengukuhkan komitmen seluruh jajaran perusahaan untuk merapikan barisan dalam melakukan berbagai perbaikan dan penyempurnaan proses bisnis di semua anak perusahaan agar menjadi sistem yang berkelanjutan. Strategi penyempurnaan proses bisnis menggunakan perangkat yang disebut APEX (ABM Business Practice and Process Excellence) yang terbagi dalam empat fase. APEX1 adalah fase membangun strategi, dimulai dari visi, misi, nilai-nilai perusahaan, sasaran, analisa SWOT, matriks SWOT, menyusun strategi secara kuantitatif (budgeting). Fase kedua atau APEX2 menerjemahkan strategi yang telah ditetapkan menjadi tugas individu dengan menggunakan balance scorecard. Sasaran yang telah diformulasikan dibagikan ke Direksi, semua unit bisnis sampai ke tingkat supervisor. Fase ketiga atau APEX3 adalah menyelaraskan seluruh acuan operasional mulai dari strategi, job description, work instruction dan sebagainya. Mekanisme sistem pelaporan, pemantauan dan
27
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Pada tahun 2011, salah satu fokus Perusahaan adalah memastikan bahwa bisnis pertambangan batubara sudah terintegrasi dengan unit-unit bisnis lainnya secara lengkap dan sinergis. Unit-unit bisnis yang telah dimiliki, yaitu tambang batubara, kontraktor tambang, coal logistics, pengelola pelabuhan dan pembangkit listrik yang menggunakan batubara diintegrasikan secara sinergis dan saling terkait.
(CK) dan perusahaan jasa pengangkutan batubara (coal logistics) PT Baruna Dirga Dharma (BDD). BDD baru didirikan pada bulan Mei 2011 sebagai anak perusahaan PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) dan telah mempunyai kontrak pengangkutan batubara dengan TIA.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Rencana dan Strategi Perusahaan 2011
koordinasi dibakukan dalam bentuk rapatrapat berkala, mulai dari rapat tahunan, tiga bulanan, bulanan, mingguan sampai harian. Rapat harian memungkinkan Direksi memantau kinerja dan memperoleh laporan data operasi terkini dengan segera termasuk EBITDA dan profit harian. Fase keempat atau APEX4 adalah penyempurnaan proses dan pengendalian kualitas dengan menggunakan alat manajemen yang sudah teruji di dunia bisnis seperti Six Sigma dan Toyota Ways. Di fase ini diharapkan sudah terjadi peningkatan kualitas, efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian kinerja bisnis.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
28
Fase-fase ini akan terus berulang untuk sistem yang lebih sempurna lagi dan pada saatnya, sistem yang sudah berjalan dengan sendirinya akan menjadi budaya perusahaan.
Tantangan ke Depan Perusahaan berada di dalam Industri yang sangat kompetitif karena prospek industri energi di Indonesia sangat menjanjikan. Dengan naiknya peringkat utang Indonesia masuk ke status “Layak Investasi” oleh lembaga pemeringkat Fitch Ratings dan Moody’s Investors Services, banyak pemain dari luar Indonesia yang ingin berkompetisi di bisnis energi, sementara pemain lama juga semakin berkembang dan tangguh. Bagi ABM Investama kompetisi adalah suatu tantangan, baik dengan kompetitor lokal maupun dari luar.
Isu lingkungan hidup yang dikaitkan dengan produk batubara dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Salah satu keunggulan batubara produksi TIA adalah mempunyai kandungan sulfur dan abu yang rendah yang dipasarkan dengan nama TIA Compliant Coal, yang dapat dikategorikan sebagai batubara ramah lingkungan karena menghasilkan pembakaran yang lebih bersih. Selain itu perilaku perusahaan dalam menjalankan bisnis pertambangan juga menunjukan kepedulian dan komitmen perusahaan terhadap lingkungan. Dalam melakukan operasi penambangan, Perusahaan secara konsisten melakukan reklamasi dan rehabilitasi lahan dengan revegetasi sebagai upaya memperbaiki, memulihkan kembali dan meningkatkan kondisi lahan yang kritis dan kemudian ditanami kembali. Komitmen untuk keberlanjutan usaha semacam ini diterapkan secara konsisten pada setiap aktivitas bisnis ABM Investama. Orientasi bisnis perusahaan adalah untuk jangka panjang. Setiap investasi yang dilakukan harus bertumbuh secara berkelanjutan dan menguntungkan. Hal ini yang membedakan bahwa ABM Investama bukan sekedar perusahaan investasi yang mempunyai orientasi jangka pendek. Unit-unit usaha di bawah naungan ABM Investama dibangun dari nol sejak belasan bahkan puluhan tahun lalu dan telah mempunyai positioning tersendiri di industrinya masingmasing. Oleh karena itu peran ABM Investama lebih sebagai strategic investment company yang melengkapi portofolio usaha yang sudah ada dengan investasi-investasi jangka panjang yang meningkatkan sinergi.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Industri
29
Batubara adalah sumber daya alam yang dihasilkan berbagai negara di dunia. Batubara merupakan produk yang bersifat heterogen, dengan diferensiasi kualitas dan harga yang signifikan berdasarkan jenis, nilai kalorifik, kandungan kelembaban, kandungan mineral serta mutu yang merupakan kriteria standar di perdagangan batubara. Berdasarkan penggunaan akhir, pasar batubara dibagi kedalam dua sub pasar utama, yaitu: a) Batubara metalurgis, yang digunakan dalam produksi baja. Batubara ini digunakan untuk memproduksi kokas (coke), yang kemudian dimasukkan ke dalam bagian atas tungku tinggi (blast furnace) bersama dengan bijih besi.
b) Batubara thermal, yang digunakan untuk proses pembakaran yang menghasilkan uap bagi pembangkit listrik, sistem pemanas dan aplikasi industri seperti pembuatan semen. Klasifikasi batubara thermal berdasarkan kandungan energinya dapat mengacu pada berbagai sumber referensi seperti US system (ASTM), International system (UN-ECE), Amandemen I-SNI 13-50414-1998 dan Keppres no. 13 tahun 2000 diperbaharui dengan PP No. 45 tahun 2003 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Departemen Pertambangan dan Energi Bidang Pertambangan Umum. Mengacu pada Keppres 13/2000 dan PP 45/2003, pembagian kualitas batubara Indonesia adalah sebagaimana tabel berikut:
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Industri Tambang Batubara Indonesia
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tinjauan Industri
Klasifikasi batubara thermal berdasarkan Keppres 13/2000 dan PP 45/2003 Jenis Batubara
Nilai Kalori (kal/g adb)
Kalori rendah
<5.100
Kalori sedang
5.100 – 6.100
Kalori tinggi
6.100 – 7.100
Kalori sangat tinggi
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
30
Kualitas batubara akan ditentukan oleh faktor suhu, tekanan, serta lama waktu pembentukannya yang dikenal dengan istilah maturitas organik. Semakin tinggi maturitas organiknya, semakin tinggi kualitas batubara yang dihasilkan, begitu juga sebaliknya. Berdasarkan hal tersebut, batubara diidentifikasikan menjadi 5 jenis, yaitu: a) Antrasit, yang merupakan batubara kelas tertinggi dengan warna hitam berkilauan (luster) metalik. Kandungan karbonnya (C) sangat tinggi, berkisar antara 86%-98% dan kadar air sangat rendah, hanya 8%. b) Bituminous, mengandung kadar karbon lebih rendah yaitu 68%-86% dengan kadar air antara 8%-10% dari beratnya. Jenis batubara ini paling banyak ditambang di Australia. c) Sub-Bituminous, mengandung lebih banyak air daripada karbon, sehingga menghasilkan panas yang lebih rendah. d) Lignit, mempunyai kadar karbon yang sangat rendah. Batubara ini bahkan bukan lagi berwarna hitam melainkan coklat. Kadar airnya sangat tinggi, 35%-75% dari berat keseluruhan. e) Gambut, memiliki tekstur berpori dengan kadar air paling tinggi, lebih dari 75%.
>7.100
Pasar Batubara Thermal Pasar batubara thermal dan metalurgis tidak saling mempengaruhi satu sama lain. Batubara thermal berkontribusi lebih dari 98% terhadap total produksi dan ekspor batubara Indonesia. Data historis permintaan global terhadap pasokan batubara thermal dalam rentang waktu 10 tahun (2000-2010) menunjukkan tren yang terus bertumbuh sehingga diproyeksikan pada tahun 2014 peningkatan permintaan mencapai 830 mtpa (juta ton per tahun).
Historis Permintaan Impor Global Batubara Thermal (2000-2010) mtpa
700 600 500 400 300 200 100 0
00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Industri
Proyeksi pertumbuhan permintaan di pasar Asia Pasifik lebih kuat dibandingkan dengan pasar Atlantik, dimana terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi dan menguatnya isu lingkungan yang membatasi penggunaan batubara untuk pembangkit listrik. Permintaan pasar Asia Pasifik saat memberi kontribusi sebesar 70% dari permintaan global. Di pasar Asia Pasifik, Asia Timur merupakan pusat permintaan utama. Pembeli tradisional Asia Timur adalah Jepang, Korea Selatan dan Taiwan. Importir terbesar dari Asia Timur adalah China. Pada tahun 2011 impor China mencapai 114 juta ton termasuk sejumlah batubara sub-bituminous berkalori rendah dalam kuantitas yang signifikan dari Indonesia.
Permintaaan dari negara-negara ASEAN khususnya Malaysia, Thailand, Vietnam dan Filipina, juga akan meningkat seiring dengan pembangunan pusat pembangkit listrik batubara di negara-negara tersebut.
Pasokan Batubara Thermal Pasokan batubara thermal diprediksi akan meningkat dari sekitar 700 juta ton pada tahun 2011 menjadi 830 juta ton pada tahun 2014 sejalan dengan peningkatan permintaan. Australia dan Indonesia akan meningkatkan ekspor batubara thermal sehingga ekspor dari Indonesia dan Australia yang saat ini secara
Pertumbuhan produksi Indonesia mampu mendukung kenaikan ekspor dan memenuhi permintaan domestik yang tengah bertumbuh. Pertumbuhan ekspor Indonesia akan didominasi oleh batubara jenis subbituminous berkalori rendah, walaupun ekspor batubara jenis bituminous masih tetap tinggi. Rendahnya biaya produksi dan transportasi, dipadukan dengan penetapan harga yang kompetitif, akan terus mendorong pertumbuhan yang kuat dalam ekspor batubara kalori rendah Indonesia. Peningkatan permintaan domestik maupun ekspor mendorong peningkatan produksi batubara di Indonesia secara signifikan. Mayoritas pertumbuhan produksi bersumber dari operasi pertambangan yang sudah ada atau proyek baru yang langsung memacu kapasitas produksinya.
Sumberdaya dan Cadangan Batubara Indonesia Mengacu data dari Pusat Sumberdaya Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM tahun 2011, total sumber daya (resources) batubara di Indonesia mencapai 161,34 miliar ton. Sumatera memiliki sumber daya terbesar yaitu 85,25 miliar ton dan Kalimantan 75,03 miliar ton. Sisanya tersebar di Jawa, Sulawesi, Maluku dan Papua. Dari sumber daya tersebut, terdapat cadangan batubara (reserves) sebesar 28,17 miliar ton dengan cadangan terkira (probable) sebesar 17,7 miliar ton dan cadangan terbukti (proven) sebesar 10,3 miliar ton. Berdasarkan kalorinya, Indonesia memiliki cadangan batubara kalori rendah sebesar 10 miliar ton, kalori sedang 16,1 miliar ton dan kalori tinggi 1,6 miliar ton.
31
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Di Asia barat, India diperkirakan akan mengalami pertumbuhan terbesar dalam kebutuhan batubara thermal. Di masa mendatang India akan mengungguli China dan Jepang sebagai importir batubara thermal terbesar di dunia. Sejumlah pembangkit listrik besar tengah dibangun saat ini yang dirancang untuk dapat menggunakan batubara subbituminous dan kalori rendah. Permintaan India yang terus bertumbuh akan dipenuhi pasokan dari Indonesia dan Afrika Selatan yang memiliki kedekatan geografis.
total menguasai 55% dari pasokan batubara dunia akan meningkat sampai lebih dari 60% pada tahun 2014.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tinjauan Industri
Sumberdaya dan Cadangan Batubara di Indonesia
32
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
(Sumber: Badan Geologi Kementerian ESDM)
Sumatera memiliki cadangan terbukti sebesar 3,4 milar ton sedangkan Kalimantan 6,8 miliar ton. Cadangan terkira di Sumatera mencapai 11,3 miliar ton dan Kalimantan 6,4 miliar ton. “Cadangan terbukti” dan “cadangan terkira” adalah kategorisasi geologis berdasarkan data pengambilan sampel batubara dengan melakukan pengeboran dengan kerapatan (jumlah) lubang bor per jarak/area tertentu. Sekitar 98% cadangan batubara Indonesia merupakan batubara thermal. Sisanya sejumlah kecil deposit batubara metalurgis yang ditemukan terutama di Kalimantan. Sejalan dengan menurunnya cadangan batubara kalori sangat tinggi dan kalori tinggi, eksploitasi cadangan batubara kalori sedang dan rendah akan meningkat.
Produksi dan Ekspor Produksi batubara Indonesia sebagian besar berasal dari Kalimantan. Pada tahun 2011, Kalimantan menyumbang 92% dari produksi batubara nasional atau sebesar 293 juta ton. Tambang-tambang di Kalimantan masih akan memberikan kontribusi terbesar dari produksi Indonesia selama beberapa tahun mendatang. Hal ini disebabkan karena secara geografis wilayah Kalimantan lebih diuntungkan dan sarana-prasarana angkutan maupun pelabuhan di Kalimantan sudah lebih memadai dibandingkan dengan wilayah pertambangan lainnya di Indonesia.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Bisnis
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Industri
Perkiraan Produksi Batubara menurut Jenis Batubara (2011-2014)
Produksi Total
Hanya Ekspor
mta
mt
550
60%
500
60%
350
450
50%
400 350
40%
300
50%
300 250
40%
200
250 30%
200 150
20%
100
30%
150 100
20%
50
50 0
400
2011
2012
2013
2014
10%
0
2011
2012
2013
2014
Bituminous
Sub-bituminous
Bituminous
Sub-bituminous
Low rank
Metallurgical
Low rank
Metallurgical
Low rank (%)
10%
Low rank (%)
33
Pasokan domestik terutama untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik dan sebagian kecil dialokasikan untuk industri semen dan industri lainnya. Konsumsi pembangkit listrik akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang sejalan dengan crash program pembangunan pembangkit listrik. Pemerintah akan meningkatkan kapasitas pembangkit tambahan sebesar 7 GW (Giga Watt) sebelum tahun 2014, yang mengakibatkan kebutuhan batubara thermal domestik di Indonesia diprediksi meningkat sampai 90 juta ton pada tahun 2014. Pembangkit baru dirancang untuk dapat menggunakan batubara subbituminous berkalori rendah.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Produksi batubara Sumatera akan berkembang pesat. Dari produksi nasional sebesar 317 juta ton pada tahun 2011, produksi Sumatera masih relatif kecil yaitu sebesar 24 juta ton (8%). Namun demikian, diprediksi dalam 3 tahun ke depan produksi batubara Sumatera akan meningkat sampai lebih dari 38 juta ton. Sejumlah faktor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan di Sumatera diantaranya adalah peningkatan kebutuhan batubara domestik dan meningkatnya penerimaan pasar terhadap batubara kalori rendah dimana Sumatera memiliki cadangan yang berlimpah. Pengembangan produksi Sumatera bergantung pada sejumlah pembangunan prasarana dan pengembangan armada tongkang.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Bisnis
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tinjauan Industri
Perkiraan Permintaan Domestik Batubara Thermal menurut Sektor (mtpa)
90
domestic demand (mt)
70
50
30
General Industry Cement Production Power Generation
10 2011
2012
2013
2014
Keunggulan Produk
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
34
Produk batubara kalori rendah Indonesia memiliki nilai kalorifik lebih rendah dan kandungan kelembaban yang lebih tinggi daripada batubara yang sebelumnya diterima di pasar. Akan tetapi, biaya produksi yang rendah dan penetapan harga yang kompetitif telah mendorong pertumbuhan yang kuat dalam ekspor batubara jenis ini. Pasar utama untuk batubara kalori rendah Indonesia adalah India dan china, yang mengoperasikan pembangkit-pembangkit listrik baru yang dirancang untuk dapat menggunakan batubara kalori rendah. Parameter mutu lainnya seperti sulfur, juga mempengaruhi kinerja batubara. Batubara thermal Indonesia pada dasarnya rendah dalam abu dan sulfur, dibandingkan dengan mayoritas batubara yang diperdagangkan di pasar. Batubara dari Afrika Selatan, Australia dan China mempunyai kandungan abu yang relatif tinggi, 10% hingga 15%, sehingga mengakibatkan biaya penanganan sisa pembakaran yang substansial bagi pengguna batubara, terutama di negara-negara yang berpenduduk padat dengan kesadaran lingkungan yang tinggi seperti Hong Kong, Taiwan, Jepang dan Eropa Barat.
Tekanan konsumen kepada produsen untuk mengurangi kandungan abu akan terus berlanjut dan menjadi kekuatan tawar bagi pembeli dan pemasok batubara subbituminous dan kalori rendah yang mencoba berkompetisi di pasar. Persyaratan tingkat abu dan kandungan sulfur rendah dari konsumen akan semakin diantisipasi. Kandungan sulfur rendah lebih disukai oleh kebanyakan perusahaan dengan berbagai alasan, seperti untuk menunda bahkan menghindari pemasangan peralatan cerobong desulfurisasi gas (flue gas desulphurization-FGD), atau agar dapat mencampurkan batubara ini dengan batubara bersulfur tinggi dari sumbersumber lain. Preferensi yang meningkat terhadap kandungan abu dan sulfur yang rendah memberikan suatu peluang bagi batubara dari kawasan konsesi TIA dan MDB, anak perusahaan Reswara. Tipe batubara TIA Compliant Coal merupakan batubara kalori rendah ekspor berdasarkan parameterparameter mutu utama seperti tingkat energi, kelembaban total, serta kandungan abu dan sulfur. Sementara batubara MDB Coal mempunyai tingkat energi lebih rendah dan kandungan air lebih tinggi daripada
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Industri
rata-rata pasokan kalori rendah Indonesia, tetapi memiliki kandungan sulfur yang sangat rendah sehingga diminati konsumen terutama sebagai batubara campuran. Sama halnya dengan batubara kalori rendah Indonesia lainnya, batubara ini juga menunjukkan tingkat abu rendah.
Industri Jasa Kontraktor Pertambangan Indonesia
Kontraktor berperan atas aktivitas ekstraksi batubara dan pemindahan pengupasan tanah, serta pelayanan jasa lainnya mencakup eksplorasi, perencanaan tambang, pengolahan batubara, transportasi (pengangkutan, pengapalan dengan tongkang dan pengapalan transhipment) serta rehabilitasi dan reklamasi lahan tambang. Kontrak pemindahan pengupasan tanah merupakan sumber pendapatan utama kontraktor tambang. Kontraktor dibutuhkan oleh pemilik konsesi sebagai mitra untuk “risk sharing” dalam usaha pertambangan yang mempunyai banyak aspek risiko. Konsesi pertambangan besar cenderung menggunakan beberapa kontraktor guna mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh kontraktor tunggal jika terjadi kondisi atas kinerjanya yang kurang baik.
Tingkat Persaingan Saat ini terdapat 116 perusahaan kontraktor jasa pertambangan di Indonesia. Perusahaanperusahaan ini melayani sekitar 60 produsen batubara. Beberapa pemain utama kontraktor jasa pertambangan di Indonesia adalah PT Pamapersada Nusantara (PAMA), PT Thiess Contractors Indonesia dan PT Bukit Makmur Utama Mandiri (BUMA). Pemain besar lainnya adalah PT Leighton Contractors Indonesia, yang bersama Thiess merupakan bagian dari konglomerat multi-nasional besar, Leighton Group serta PT Saptaindra Sejati (SIS), anak perusahaan dari Adaro Energy. Kontraktor terbesar adalah PAMA, anak usaha PT United Tractors Tbk, dengan pangsa pasar 33 persen. Kontraktor pertambangan batubara terbesar kedua nasional memiliki pangsa pasar sebesar 19 persen yakni BUMA. Thiess ada di peringkat ketiga dengan pangsa pasar sebesar 12 persen. Kontraktor PT Cipta Kridatama (CK), unit usaha dari ABM Investama pada tahun 2010 masuk dalam 6 besar kontraktor utama dalam hal pemindahan pengupasan tanah.
35
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Kontraktor mempunyai peran penting di sektor pertambangan Indonesia. Para produsen komoditas pertambangan menyerahkan operasi konsesi mereka kepada kontraktor tambang di bawah perjanjian kontrak jangka panjang, dalam beberapa kasus perjanjian jangka sepanjang usia tambang. Hal ini akan memungkinkan mereka mengenal dengan baik kegiatan operasionalnya, sehingga meningkatkan efisiensi.
“Risk sharing” antara pemilik konsesi dan kontraktor umumnya terjadi dalam hal investasi modal. Investasi pemilik konsesi sebagian besar telah dikeluarkan pada tahap “pemenuhan keyakinan atas jumlah cadangan” melalui proses pengeboran yang lebih akurat, serta pembangunan saranaprasarana tambang seperti jalan angkut, sarana pelabuhan, mesin pemecah batu (crusher), conveyor load-out dan sebagainya. Sementara kontraktor diharapkan berbagi investasi dan risiko dalam hal pengadaan peralatan tambang dan proses produksi. Oleh karena itu, faktor efisiensi dan efektivitas penggunaan peralatan bagi kontraktor dalam memenuhi target produksi sangat menentukan tingkat profitabilitas kontraktor tambang.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tinjauan Industri
Kontraktor Tambang Utama di Indonesia Berdasarkan Ekstraksi Batubara dan Pemindahan Pengupasan Tanah Tahun 2010
Ekstraksi Batubara
Pemindahan Pengupasan Tanah
Petrosea
Madhani
Darma Henwa
Darma Henwa
Cipta Kridatama
Petrosea
Madhani
Cipta Kridatama
Leighton
SIS
SIS
Leighton
Thiess
Thiess
BUMA
BUMA
Other
Other PAMA
PAMA 0
10
20 30
40 50
60
70
80 90
Tambang Batubara Mentah (MT)
0
100
200 300
400 500 600
700
Pengupasan Tanah (Mbcm)
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
36
Para pemain yang telah mapan umumnya memiliki aliansi yang kuat dengan produsen dan pemasok alat berat. Kontraktor yang memiliki hubungan kuat dengan pemasok alat berat akan diuntungkan dalam memenangkan kontrak karena jaminan ketersediaan serta kehandalan peralatan berkaitan erat dengan kelancaran kegiatan operasi. Selain ketersediaan, pasokan alat berat tertentu membutuhkan masa tunggu (lead time) 18-24 bulan di muka. Armada yang besar dan canggih juga meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Sektor Pembangkit Listrik Indonesia Sektor pembangkit listrik di Indonesia diawasi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kementerian ESDM mengembangkan
Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) yang menetapkan kebijakan pengembangan luas untuk sektor tenaga termasuk penyediaan tenaga listrik, pengelolaan pasokan dan permintaan untuk mengoptimalisasikan penggunaan listrik. RUKN memperkirakan permintaan dan pasokan listrik serta menetapkan investasi dan kebijakan pendanaan. Berdasarkan RUKN, disusun program Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik 2010–2019 (RUPTL) yang merupakan rencana pengembangan tenaga listrik sepuluh tahun. RUPTL disiapkan oleh badan usaha listrik milik negara, PT PLN (Persero), disetujui oleh Kementerian ESDM, dan memperoleh wewenang sesuai ketentuan hukum perundangundangan yang berlaku. RUPTL berisi proyeksi permintaan dan pembangkitan, rencana ekspansi kapasitas pembangkitan,
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Industri
estimasi kebutuhan bahan bakar dan proyek yang akan dikembangkan oleh PLN dan penyandang dana swasta.
PT PLN (Persero)
Pada tahun 2009, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Undang-undang Ketenagalistrikan yang baru untuk memperkuat kerangka kerja regulasi sektor tenaga listrik. Ketentuan hukum ini memberi peran yang lebih besar bagi Pemerintah Daerah dalam hal perizinan dan dalam menentukan tarif listrik. Peraturan ini mendorong investasi pihak swasta dengan memperbolehkan peran serta swasta dalam kegiatan sektor tenaga listrik dalam kerangka kerja kemitraan pemerintah-swasta.
Undang-undang Ketenagalistrikan tahun 2009 telah mencabut peran PLN sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK). Peran PLN saat ini hanya sebagai pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL). Akan tetapi, PLN masih memiliki wewenang eksklusif sehubungan dengan transmisi, distribusi dan pasokan listrik bagi umum, yang memberikan hak kepada PLN untuk menolak pelaksanaan listrik di suatu daerah, sebelum Pemerintah Pusat atau Daerah dapat menawarkan kesempatan tersebut kepada perusahaan milik daerah, swasta atau koperasi di daerahnya.
37
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
PT PLN (Persero) adalah badan usaha milik negara otoritas pengelola kelistrikan di Indonesia. PLN beroperasi di 33 provinsi di seluruh Indonesia yang terbagi dalam 23 wilayah operasi. Sebagai perusahaan negara, PLN diatur dan disupervisi oleh Kementerian ESDM, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Keuangan. PLN saat ini bertanggung jawab atas lebih dari 85% kapasitas total terpasang Indonesia.
Undang-undang Ketenagalistrikan tahun 2009 membagi kegiatan dalam sektor tenaga listrik dalam dua kategori besar, yaitu: 1. Usaha Penyediaan Energi Listrik, termasuk pembangkit listrik untuk penggunaan sendiri maupun penjualan kepada masyarakat, transmisi, distribusi dan penjualan. 2. Usaha Penunjang Tenaga Listrik, termasuk kegiatan konsultasi, pembangunan, pemasangan, operasi dan pemeliharaan peralatan tenaga listrik serta pengembangan teknologi peralatan pendukung listrik.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tinjauan Industri
Program Percepatan 10.000 MW Tahap I
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
38
Permintaan yang bertumbuh cepat menyebabkan Indonesia terus mengalami kekurangan daya. Kekurangan daya kini menjadi masalah umum di seluruh Indonesia dan sekitar seperempat populasi penduduk Indonesia belum menikmati listrik. Untuk menangani kekurangan ini, pada tahun 2006, Pemerintah Indonesia telah meluncurkan program Percepatan 10.000 MW yang dimulai dengan diterbitkannya keputusan Presiden 71/2006 pada Agustus 2006. Di bawah program ini, direncanakan pembangunan pembangkit listrik batubara dangan kapasitas total 10 GW di 35 lokasi di Indonesia. Semua instalasi pembangkit listrik program Percepatan 10.000 MW I akan dibangun oleh PLN dengan pendanaan melalui kredit ekspor dari pemerintah China, dan dikucurkan melalui perusahaan pembangunan instalasi tenaga China.
Program Percepatan 10.000 MW Tahap II Program Percepatan 10.000 MW II menggariskan penambahan kapasitas daya total 10 GW antara 2014 dan 2018 di 94 lokasi di seluruh Indonesia. Lebih dari 55% dari kapasitas ini direncanakan untuk grid daya Jawa-Bali. Sekitar 47% dari kapasitas total yang direncanakan akan memanfaatkan sumber energi geothermal. Sekitar separuh dari kapasitas Program Percepatan 10.000 MW II akan dibangun oleh PLN dan separuh lainnya oleh IPP.
Tidak seperti program Percepatan 10.000 MW I, di mana beban untuk memperoleh pembiayaan semata-mata pada pada PLN saja, dalam program Percepatan 10.000 MW II baik PLN maupun sektor swasta bertanggung jawab atas penjaminan kredit.
Produsen Listrik Independen (Independent Power Producers-IPP) Di masa lalu, harga listrik rendah dan imbal hasil investasi (ROI) yang kurang menarik menyurutkan minat swasta untuk terlibat dalam proyek-proyek pembangkit listrik di Indonesia. Disamping faktor pembiayaan yang menjadi tantangan utama, krisis keuangan global telah memaksa banyak perusahaan energi untuk menahan investasinya, menangguhkan atau bahkan membatalkan proyeknya. Permintaan yang meningkat cepat dan kebutuhan yang mendesak mendorong pemerintah untuk terus berupaya menarik investasi swasta di sektor ini. Perbaikan regulasi terkait, dipadukan dengan dukungan fiskal untuk menjamin risiko khusus tertentu, diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada dan menarik investasi sektor swasta di masa mendatang.
Permintaan Pasokan Listrik Permintaan pasokan listrik di Indonesia pada 2011 secara total diperkirakan mencapai 155 Tera Watt jam (TWh) dan akan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan PDB. Permintaan listrik datang dari sektor residensial/hunian dan komersial, serta sektor industri.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Bisnis
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Industri
Prediksi Permintaan Pasokan Listrik menurut Sektor Pelanggan dan Daerah
Permintaan menurut Sektor
Permintaan menurut Daerah
250
250
200
200
150
150
Power demand (TWh)
Dari Manajemen
Power demand (TWh)
Tentang ABM
100
50
0
100
50
2011
2012
Bisnis dan Pemukiman
2013
2014 Industri
0
2011
2012
2013
Jawa-Bali
2014 Sumatera
Indonesia Lainnya
39
Sebagai wilayah kepulauan, kondisi geografis beberapa daerah pulau dan daerah terpencil mengharuskan pembangunan pembangkit listrik sendiri yang tidak akan terhubung dengan jaringan listrik regional manapun. Investasi kelistrikan bagi daerah terpencil semacam ini bukanlah hal yang mudah, sementara menghubungkan ke grid regional dengan kabel transmisi mungkin tidak feasible. Pihak swasta tidak akan tertarik untuk berinvestasi di instalasi terpencil semacam ini, dan PLN menghadapi kesulitan dalam mendanai proyek-proyek yang telah direncanakan.
Permintaan Listrik Captive Permintaan listrik captive di Indonesia berasal dari industri minyak, gas dan tambang, sampai ke ribuan unit generator set yang digunakan baik sebagai pasokan listrik utama maupun sumber listrik siaga untuk industri. Listrik merupakan satu-satunya sumber daya untuk banyak masyarakat di daerah atau pulau terpencil. Permintaan listrik captive tersebar luas karena PLN belum dapat memenuhi permintaan dan juga karena banyak perusahaan telah beralih ke generator sendiri karena rendahnya variabel mutu dan keandalan pasokan PLN. Sumatera memiliki proporsi permintaan listrik yang sangat tinggi karena konsumsi industri pertambangan, manufaktur kertas, pupuk, dan migas. Sebelum tahun 2010, permintaan listrik captive di Sumatera telah melebihi permintaan listrik grid. Diperkirakan bahwa permintaan listrik captive akan melambat dan kemudian
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Sesuai dengan RUPTL 2009, pemerintah menargetkan peningkatan rasio elektrifikasi dari 65% di tahun 2009 menjadi 96% pada tahun 2018. Kenaikan sebesar ini tidak mungkin dapat diimplementasikan dalam waktu cepat mengingat keterbatasan jaringan prasarana saat ini.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tinjauan Industri
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
40
stabil setelah penyelesaian sejumlah besar pusat pembangkit listrik berbahan bakar batubara dibawah program Percepatan 10.000 MW. Pembangkit baru ini akan meningkatkan pasokan listrik dan menarik para pengguna daya listrik.
Pasar Pembangkit Listrik Sementara Indonesia Indonesia merupakan suatu kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, 6.000 pulau di antaranya telah dihuni. Karena populasi yang sangat tersebar, maka sektor daya Indonesia secara perlahan berkembang sebagai suatu paduan antara grid yang saling terhubung untuk pemerataan distribusi listrik, dan sistem daya terpencil untuk melayani kelompok desa berpenduduk yang terpencil dari pulau-pulau utama, atau grid terpisah untuk pulau-pulau lebih kecil.
sementara diperkirakan tetap stabil pada angka sekitar 1,5 GW dalam lima tahun ke depan. Pasar pembangkit listrik sementara di Indonesia sebagian besar untuk memenuhi permintaan di daerah terpencil dan kebutuhan listrik pada saat beban puncak PLN. Hampir semua kebutuhan listrik sementara saat ini dipasok oleh pembangkit dengan pembakaran diesel, karena fleksibilitas operasional diesel yang tinggi dan kemudahan mobilisasi. Kapasitas pembangkit bermesin diesel saat ini disediakan oleh PLN, IPP, dan penyedia generator set sewa. Meskipun demikian, peluang sumber daya biomassa dan sumber energi terbarukan lainnya dapat mengambil peran dalam pasar listrik sementara.
Pemain Kunci Untuk melayani permintaan daya di daerah terpencil yang tidak bisa dijangkau jaringan transmisi, instalasi pembangkit listrik berukuran kecil yang dekat dengan konsumen merupakan satu-satunya solusi. Pembangkit listrik sementara akan memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat daerah terpencil. Pasar listrik
Pasar listrik sementara Indonesia dipenuhi oleh pemain dari perusahaan kecil, menengah sampai besar. Sewa jangka pendek dan sewa guna jangka panjang generator set merupakan sumber bisnis utama pelaku pasar. Sebagian besar fokus untuk melayani industri tambang, migas, perusahaan dan industri lainnya. Tidak ada hambatan masuk bagi pemain
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Industri
baru dan peralatan generator set berbagai ukuran kapasitas tersedia dari berbagai manufaktur peralatan internasional seperti Caterpillar, Cummins, Perkin, Mercedes, Deutz dan Honda. Sesuai ketentuan hukum di Indonesia, perusahaan internasional tidak dapat beroperasi langsung di dalam negeri. Mereka beroperasi melalui anak perusahaan atau melalui agen-agen yang ditunjuk. Aggreko adalah salah satu dari pemain global terbesar, dan kehadirannya di Indonesia telah semakin menonjol. Namun Aggreko beroperasi hanya melalui kantor regionalnya di Singapura dan usaha rental generator di Indonesia dilaksanakan oleh agen-agen yang ditunjuknya.
PT Coates Hire dan PT Atlas Copco, merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki perusahaan induk internasional mereka. Kedua perusahaan fokus pada usaha rental dan sewa guna generator diesel kepada sektor industri dan tambang, dengan penetrasi kecil ke pasar PLN. PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama) adalah salah satu dari pemain pasar yang terbesar dalam pasar listrik sementara dengan fokus utama pada sektor PLN. Mayoritas dari peralatan yang tersedia untuk disewakan oleh perusahaan berasal dari Caterpillar, dimana agen tunggalnya di Indonesia, yaitu Trakindo Utama merupakan sister company dari Sewatama. 41
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Dewan Komisaris
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
42
Pemegang saham yang terhormat, Dengan memanjatkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, bersama ini kami sampaikan kepada pemegang saham PT ABM Investama Tbk, laporan tentang pengawasan Dewan Komisaris atas perkembangan dan pengelolaan perusahaan sepanjang tahun 2011.
Secara umum, kondisi dunia usaha pada tahun 2011 cukup menggembirakan karena didukung oleh fundamental ekonomi yang kondusif. Pertumbuhan ekonomi mencapai 6,5%, tingkat inflasi cukup rendah dan nilai tukar Rupiah relatif stabil. Stabilitas ekonomi Indonesia juga
RACHMAT MULYANA HAMAMI Komisaris Utama
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Dewan Komisaris
Kondisi eksternal yang baik membuat kami lebih percaya diri untuk memacu pertumbuhan, melakukan aksi korporasi penting serta mendorong anak-anak usaha untuk terus meningkatkan kapasitas dan kinerja, membangun sinergi dan meningkatkan efisiensi.
Kondisi eksternal yang baik membuat kami lebih percaya diri untuk memacu pertumbuhan perusahaan dengan targettarget pencapaian yang optimistis. Sepanjang tahun 2011 ABM Investama telah melakukan berbagai aksi korporasi penting seperti akuisisi dan pendirian anak-anak usaha baru di bawah naungan unit-unit usaha yang sudah ada. Kami mengevaluasi dan memilih peluangpeluang terbaik untuk memperkuat
portofolio usaha, mencapai efektivitas investasi, optimalisasi alokasi sumber daya, serta pertumbuhan yang menguntungkan dan berkelanjutan. Disamping itu kami mendorong anakanak usaha dan afiliasi untuk terus meningkatkan kapasitas dan kinerja, membangun sinergi antar anak usaha dan meningkatkan efisiensi.
Pencapaian 2011 Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi kepada jajaran Direksi beserta seluruh karyawan grup ABM yang mampu mencapai kinerja sangat baik dengan meraih Pendapatan sebesar Rp6,626 triliun, meningkat 47,7% dibandingkan Pendapatan tahun 2010 sebesar Rp4,486 triliun. Perusahaan mencatat Laba Bersih Rp415,7 miliar, naik 226% dari Laba Bersih pada tahun 2010. Kami meyakini bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari kemampuan Direksi yang secara cermat mengelola perusahaan dengan prinsip-prinsip
43
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
diakui oleh komunitas internasional. Pada pertengahan Desember 2011 lembaga pemeringkat utang Fitch Ratings menaikkan peringkat utang Indonesia untuk jangka panjang valuta asing dari BB+ menjadi BBB- dengan prediksi stabil. Dengan peringkat tersebut, Indonesia sudah termasuk pada negara layak Investasi. Hal ini selain berdampak positif terhadap investor dan pembeli asing, juga meningkatkan kepercayaan masyarakat sehingga indeks kepercayaan konsumen semakin menguat dan pasar domestik terus meningkat.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Laporan Dewan Komisaris
manajemen yang profesional termasuk membangun komunikasi ke segala arah, serta melaksanakan praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik. Keberhasilan perusahaan tidak dapat dilepaskan dari kerja keras yang ditunjukkan oleh unit-unit usaha, yaitu PT Reswara Minergi Hartama (Reswara), PT Cipta Kridatama (CK), PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama), PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) dan PT Sanggar Sarana Baja (SSB). Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada Direksi dan karyawan anak-anak perusahaan atas kinerja yang baik dan sinergi yang solid sepanjang tahun 2011.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
44
Dewan Komisaris mendukung dan memberi arahan terhadap berbagai langkah strategis untuk menangkap peluang peningkatan pendapatan dan profitabilitas termasuk pengembangan usaha terintegrasi yang difokuskan untuk memperkuat portofolio Perusahaan di bidang sumber daya energi dan infrastruktur energi. Pada tahun 2011, Reswara mengakuisisi PT Media Djaya Bersama (MDB) di Aceh. MDB memiliki 169 juta ton cadangan batubara dari 455 juta ton sumberdaya batubara jenis sub-bituminous berkalori rendah. Didukung berbagai keunggulan kompetitif seperti kondisi geografis yang sangat strategis dan dekat dengan pelabuhan serta jarak transportasi yang pendek ke pasar Asia Barat, MDB akan menjadi mesin pertumbuhan perusahaan di masa depan. Untuk melengkapi infrastruktur dan sarana pendukung usaha pertambangan, Reswara mendirikan PT Pelabuhan Buana Reja (PBR) yang saat ini mengoperasikan pelabuhan milik lokasi PT Tunas Inti
Abadi (TIA), yang juga merupakan anak perusahaan Reswara. PBR telah memiliki izin sebagai Badan Usaha Pelabuhan dan oleh karena itu dapat memberikan jasa operasi pelabuhan dimana saja di seluruh Indonesia. Dukungan logistik terhadap operasi pertambangan TIA diberikan oleh CKB Logistics dengan membentuk anak usaha PT Baruna Dirga Dharma (BDD) yang mengoperasikan tugs and barges untuk mengangkut produk TIA dari pelabuhan ke titik buang sauh kapal pengangkut di tengah laut. Infrastruktur energi masih menawarkan peluang yang besar. Rasio elektrifikasi di Indonesia relatif masih rendah sehingga bisnis temporary power yang dijalankan Sewatama masih menjanjikan pertumbuhan yang sangat baik. Di sisi lain, pemerintah telah membuka kesempatan bagi pihak swasta untuk memasuki bisnis penyedia listrik independen (Independent Power Producer – IPP) untuk mendukung program percepatan 10.000 MW. Setelah memasuki bisnis IPP pada tahun 2010 melalui akuisisi PT Meppogen, perusahaan IPP di Sumatera Selatan, pada tahun 2011 Sewatama telah melebarkan sayapnya di bisnis IPP dengan menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat (Conditional Sale and Purchase of Share Agreement – CSPA) untuk mengakuisisi pembangkit listrik tenaga batubara 15 MW di Aceh dan pembangkit listrik tenaga gas 100 MW di Jambi. Sewatama juga membentuk dua anak usaha yaitu PT Pradipa Aryasatya, yang akan fokus pada bisnis pembangkitan listrik berbahan bakar thermal seperti batubara dan gas, dan PT Nagata Bisma Shakti yang akan melakukan mengembangkan usaha pembangkitan listrik energi terbarukan seperti mikro hydro.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Dewan Komisaris
Dari kiri ke kanan MIVIDA HAMAMI Komisaris RACHMAT MULYANA HAMAMI Komisaris Utama ERRY RIYANA HARDJAPAMEKAS Komisaris Independen
Penawaran Umum Perdana Saham
Perusahaan melepas 550,6 juta lembar saham (20%) kepada publik dengan harga perdana Rp3.750 per lembar dan berhasil memperoleh dana sebesar Rp2,1 triliun. IPO ABM Investama merupakan IPO terbesar ketiga di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011.
Tata Kelola Perusahaan Rencana IPO yang telah disiapkan dengan kerja keras oleh seluruh jajaran perusahaan dan unit-unit usaha sejak awal tahun 2011 sempat terganggu oleh situasi perekonomian global yang tidak menguntungkan pada triwulan ketiga. Krisis keuangan di Amerika Serikat dan Eropa berpengaruh negatif kepada kinerja
Dewan Komisaris mendukung penuh implementasi tata kelola perusahaan yang baik berdasarkan pada prinsip-prinsip GCG yang meliputi transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kewajaran di seluruh aspek kegiatan perusahaan.Dewan Komisaris bersama Direksi telah sepakat untuk menerapkan
45
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
ABM Investama telah melakukan langkah bersejarah dengan melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering – IPO) di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Desember 2011. Dengan menjadi perusahaan publik, Perusahaan bukan hanya bertujuan menghimpun dana masyarakat, tetapi juga agar pengelolaan perusahaan menjadi lebih transparan, akuntabel dan terbuka dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Dengan mengelola dana masyarakat, Perusahaan harus senantiasa meningkatkan kinerja, menjaga reputasi dan mematuhi aturan-aturan otoritas pasar modal termasuk pelaporan keuangan secara berkala dan tepat waktu.
saham di lantai bursa terkemuka dunia seperti di Inggris, Jerman, Perancis, Jepang dan Hong Kong. Namun dengan dukungan penuh dari TMT sebagai induk perusahaan yang memiliki reputasi dan tingkat kredibilitas tinggi di mata investor, IPO tetap dilaksanakan dan berjalan sukses.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Laporan Dewan Komisaris
prinsip-prinsip tata kelola secara konsisten dan menjadikan praktik tata kelola perusahaan yang baik sebagai landasan operasionalnya. Dewan Komisaris telah dilengkapi dengan Komite Audit yang dibentuk pada bulan November 2011. Komite Audit sedang mempersiapkan program kerja dan telah menyusun perangkat kerja termasuk Piagam Komite Audit. Terkait dengan kegiatan audit laporan keuangan tahun buku 2011, Komite Audit telah mengadakan kick-off meeting dengan auditor eksternal, Internal Audit dan manajemen. Komite Audit akan menjalankan tugasnya secara efektif di tahun 2012.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
46
Pada tahun 2012, Dewan Komisaris akan melengkapi komite-komite lainnya untuk membantu Dewan Komisaris melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya yaitu Komite Nominasi dan Remunerasi serta Komite Investasi. Komite Investasi akan membantu Dewan Komisaris dalam melakukan kajiankajian komprehensif sudut pandang atas peluang usaha baru, termasuk mengidentifikasi potensi-potensi risikonya. Kajian dari komite akan menjadi dasar pertimbangan bagi keputusan-keputusan penting investasi. Kondisi lingkungan bisnis yang terus berubah secara dinamis mempertegas pentingnya manajemen risiko yang dapat diandalkan. Dewan Komisaris mendorong Direksi untuk melakukan proses manajemen risiko yang menyeluruh dengan melakukan langkah-langkah
sistematis untuk mengidentifikasi, mengukur, mengevaluasi dan mengelola berbagai faktor risiko yang ada, baik risiko strategis maupun risiko operasional Perusahaan. Proses manajemen risiko telah dilaksanakan di tingkat holding maupun anak-anak usaha melalui berbagai perangkat, kebijakan dan prosedur serta metodologi.
Perubahan Susunan Dewan Komisaris Kami sangat berbesar hati dengan bergabungnya bapak Erry Riyana Hardjapamekas sebagai Komisaris Independen. Kami yakin, dengan reputasi beliau yang telah dikenal luas integritas dan komitmennya terhadap pemberantasan korupsi, implementasi GCG di ABM Investama semakin berjalan di jalur yang benar sesuai kaidah-kaidah hukum dan sebagai warga korporasi yang baik.
Prospek 2012 Harga komoditas batubara Indonesia pada tahun 2012 diproyeksikan mengalami kenaikan 5-10 persen, dipicu meningkatnya permintaan domestik dan ekspor. Permintaan domestik akan terus meningkat sejalan dengan crash program pemerintah membangun pusat-pusat pembangkit listrik batubara. Sementara permintaan ekspor terutama untuk tujuan China dan India menunjukkan tren yang meningkat. India mengoperasikan pembangkit-pembangkit listrik baru yang dirancang untuk dapat menggunakan batubara jenis kalori rendah yang dapat dipenuhi oleh produk perusahaan, MDB Coal yang merupakan batubara jenis
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Dewan Komisaris
sub-bituminous berkalori rendah dengan keunggulan rendah abu dan rendah sulfur. MDB Coal dihasilkan dari konsesi penambangan di Aceh yang memiliki keuntungan jarak transportasi relatif dekat dengan pasar India. Kami percaya perusahaan mampu menangkap peluang tersebut dengan baik dan terus memantapkan posisi sebagai perusahaan produsen batubara terkemuka di tengah pasar yang terus tumbuh. Dengan sinergi yang solid, unitunit usaha lainnya akan ikut bertumbuh di sektor energi secara terintegrasi dan lebih menguntungkan.
Penutup Akhirnya, atas nama Dewan Komisaris, saya menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh para pemegang saham dan pemangku kepentingan ABM Investama. Penghargaan yang tulus kami sampaikan kepada Direksi, manajemen dan seluruh karyawan dari PT ABM Investama Tbk beserta anak-anak usaha yang telah bekerja dengan penuh kesungguhan dan dedikasi dalam mewujudkan visi dan misi Perusahaan. Kami berharap, perusahaan senantiasa dapat memberikan kontribusinya bagi kepentingan seluruh masyarakat Indonesia.
47
Rachmat Mulyana Hamami Komisaris Utama
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Atas nama Dewan Komisaris
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Direksi
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
48
Pemegang saham yang terhormat, Dengan mengucapkan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, perkenankanlah kami melaporkan ringkasan kinerja PT ABM Investama Tbk (ABM Investama) untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011. Pada tahun 2011 situasi ekonomi global masih tertekan akibat krisis ekonomi
yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat. Namun demikian kondisi fundamental ekonomi dan politik Indonesia yang stabil mampu meminimalisasi dampak negatif krisis global tersebut. Indikator ekonomi makro berada pada kondisi yang cukup baik. Laju inflasi sebesar 3,79%, jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai 6,96%. Produk Domestik
ACHMAD ANANDA DJAJANEGARA Direktur Utama
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Direksi
Pendapatan yang tumbuh 47,7% dan laba bersih yang meningkat lebih dari tiga kali lipat merupakan pencapaian yang sangat bermakna dan mencerminkan konsistensi peningkatan kinerja berkelanjutan dari seluruh unit usaha yang membangun sinergi bisnis grup ABM.
Di awal tahun, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan pencapaian Foreign Direct Investment (FDI) dan Domestic Direct Investment (DDI) naik 15% dari tahun 2010 menjadi Rp240 triliun. Faktanya, realisasi investasi modal asing dan dalam negeri pada tahun 2011 mencapai Rp251,3 triliun atau 4,7% di atas target. Mendekati akhir tahun, lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings menaikkan peringkat utang Indonesia dari BB+ menjadi BBB- yang menjadikan Indonesia masuk kategori sebagai negara layak investasi. Kondisi ini diprediksi akan segera mendorong pengalihan tujuan investasi ke Indonesia.
Di sisi lain, pesatnya pertumbuhan ekonomi di Cina dan India yang membutuhkan suplai energi yang besar, meningkatkan permintaan dan harga komoditas batubara yang digunakan untuk pembangkit tenaga listrik.
Kinerja dan Pencapaian 2011 ABM Investama sebagai perusahaan penyedia jasa energi terintegrasi mampu menangkap peluang pasar dengan baik. Semua anak usaha menunjukkan kinerja usaha dan keuangan yang jauh lebih baik dari tahun 2010. Secara keseluruhan, Perusahaan berhasil meraih pendapatan sebesar Rp6,626 triliun, atau tumbuh 47,7% dibandingkan tahun 2010. Perusahaan juga membukukan laba bersih sebesar Rp415,7 miliar, meningkat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya. Pencapaian yang sangat bermakna dan mencerminkan konsistensi peningkatan kinerja berkelanjutan dari seluruh unit usaha yang membangun sinergi bisnis grup ABM.
49
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Bruto (PDB) tumbuh mencapai 6,5% dibandingkan 6,1% pada tahun 2010. Para pengamat memprediksi bahwa Indonesia akan menjadi negara tujuan investasi yang besar, karena pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, rasa aman dan nyaman dalam menjalankan usaha, serta stabilitas yang terjaga.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Laporan Direksi
Bisnis Batubara Terintegrasi
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
50
Bisnis batubara yang dijalankan oleh sub-holding PT Reswara Minergi Hartama (Reswara) mencatat pencapaianpencapaian penting. Pada tahun 2011 Reswara membukukan produksi dan penjualan batubara mencapai 2,163 juta metrik ton, dengan sumbangan Pendapatan sebesar Rp918,6 miliar terhadap Pendapatan konsolidasi ABM Investama. Pencapaian produksi meningkat hingga 2 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, dimana hampir seluruhnya merupakan kontribusi dari anak usaha Reswara yaitu PT Tunas Inti Abadi (TIA) yang memiliki Ijin Usaha Penambangan (IUP) di daerah Kalimantan Selatan. TIA menghasilkan batubara subbituminous rendah kalori yang dipasarkan dengan merek dagang “TIA Compliant Coal”. Produk TIA memiliki karakteristik rendah sulfur dan rendah kadar abu yang semakin diminati pasar karena relatif lebih ramah lingkungan dan mengurangi biaya pengelolaan sisa pembakaran yang substansial bagi perusahaan pembangkit listrik. Pada tahun 2011 Reswara mengakuisisi PT Media Djaya Bersama (MDB) yang memiliki konsesi pertambangan di Aceh. Saat ini MDB belum beroperasi secara penuh dan hanya memasok batubara untuk pembangkit listrik di lokasi pertambangan. Perusahaan tengah mempersiapkan infrastruktur tambang dan pelabuhan di Aceh dan akan segera meningkatkan produksinya mulai pertengahan tahun 2012 untuk memasok pasar yang sangat prospektif di Asia Barat. Reswara melalui anak usahanya, PT Pelabuhan Buana Reja (PBR), mengelola operasi pelabuhan untuk mendukung aktivitas pertambangan TIA
di Kalimantan Selatan dan MDB di Aceh. Pelabuhan ini akan menunjang operasional pertambangan dan meningkatkan efisiensi biaya transportasi serta pengapalan. Pengoperasian pelabuhan yang lebih baik dan jadwal pengapalan yang terencana akan mengurangi potensi penalty dari pembeli, menghindari biaya demurrage, sehingga dapat menekan biaya operasional. Strategi bisnis Reswara adalah memproduksi batubara sub-bituminous dengan biaya sekompetitif mungkin. Sampai akhir tahun 2011 pembangunan pelabuhan milik TIA di Kalimantan Selatan telah diselesaikan dan dimanfaatkan untuk aktivitas pengiriman batubara TIA.
Bisnis Kontraktor Tambang Bisnis penyedia jasa kontraktor tambang yang dijalankan oleh PT Cipta Kridatama (CK) terus bertumbuh seiring dengan pertumbuhan industri pertambangan. Selain melakukan operasi penambangan di lokasi tambang TIA di Kalimantan Selatan, saat ini CK juga mendapat kontrak penambangan dari enam produsen batubara lainnya. CK merupakan satu dari sekitar 160 kontraktor tambang batubara yang beroperasi di Indonesia. Salah satu keunggulan kompetitif CK adalah “close relationship” dengan produsen-produsen alat berat terkemuka disamping dukungan penuh dari Trakindo Utama sebagai dealer alat berat merk “Caterpillar”. Dengan keunggulan tersebut, skala kegiatan operasi CK berada dalam posisi 6 besar diantara kontraktor tambang utama dalam hal pemindahan pengupasan tanah (overburden removal).
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Direksi
Dari kiri ke kanan WILLY AGUNG ADIPRADHANA Direktur Keuangan ACHMAD ANANDA DJAJANEGARA Direktur Utama SYAHNAN POERBA Direktur Layanan Pendukung Korporat
Bisnis Penyedia Tenaga Listrik PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama) yang selama ini telah memantapkan eksistensinya di bidang penyedia daya listrik sementara (temporary power) mulai dikembangkan sebagai power solution provider. Setelah mengakuisisi Meppogen, sebuah pembangkit listrik independen berkapasitas 80 MW di Sumatera Selatan pada tahun 2010, pada tahun 2011 Sewatama mendirikan dua anak usaha yang akan berfokus sebagai penyedia tenaga listrik independen (Independent Power Producer - IPP) dengan sumber energi thermal dan energi terbarukan.
Di tahun 2011, Sewatama mengelola lebih dari 70 proyek sewa pengadaan tenaga listrik diesel dan gas di seluruh wilayah Indonesia, baik di segmen pelanggan PLN maupun non-PLN. Sewatama telah memiliki kapasitas daya listrik sebesar 934 Mega Watt dengan tingkat utilisasi 74% dan menyumbangkan Pendapatan Rp989,9 miliar terhadap Pendapatan konsolidasi ABM Investama, atau naik 26% dari Rp788,4 miliar pada tahun 2010. Sewatama saat ini menguasai pangsa pasar terbesar di pasar bisnis temporary power di Indonesia, baik dari sisi pendapatan maupun kapasitas daya yang dimiliki. Pelanggan utama Sewatama untuk temporary power adalah PT PLN (Persero). Pelanggan lainnya adalah sektor swasta dari industri pertambangan dan migas. Pangsa pasar non-PLN masih terbuka luas untuk meningkatkan pendapatan. Demikian juga tenaga listrik cadangan bagi industri-industri yang membutuhkan kontinuitas pasokan daya dalam proses produksinya.
51
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
YOVIE PRIADI Direktur Strategi Korporat
Pada tahun 2011 CK menyumbangkan Pendapatan Rp2,961 triliun terhadap Pendapatan konsolidasi ABM Investama, naik 45,6% dari tahun 2010 sebesar Rp2,034 triliun. Volume pengupasan lahan meningkat 18% menjadi 118 juta BCM dan ekstraksi batubara meningkat 28% menjadi 10,6 juta ton. Pencapaian tersebut menggambarkan tingkat pertumbuhan yang agresif untuk segera mencapai puncak produksi beberapa tahun mendatang.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Laporan Direksi
Bisnis Logistik Terintegrasi
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
52
Bisnis logistik terintegrasi yang dijalankan oleh PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) mencakup jasa freight forwarding, warehouse management, project logistic, shorebase management, perkapalan dan logistik batubara. CKB Logistics terus berupaya meningkatkan kemampuannya dalam melayani pelanggan baik dari lingkungan grup maupun eksternal. CKB Logistics telah membangun rantai bisnis logistik batubara untuk mendukung operasional tambang. Sejak tahun 2011, anak usahanya yaitu PT Baruna Dirga Dharma (BDD) telah menyediakan jasa kepada TIA untuk transportasi batubara dari pelabuhan ke titik buang sauh di tengah laut. BDD telah membeli satu set tongkang dan kapal tunda (tug & barge) Kaili VIII dan Moana VIII, dan memesan enam set tugs and barges yang rencananya akan diterima sepanjang tahun 2012 untuk mendukung kegiatan TIA. Anak usaha lainnya, PT Alfa Trans Raya (ATR) menyediakan jasa penyewaan kapal untuk industri lepas pantai. Sekitar 60% armada ATR disewa oleh perusahaan industri pertambangan serta minyak dan gas, sedangkan sekitar 40% armada ATR melayani bisnis pengiriman kargo dan project logistic CKB Logistics. Pada tahun 2011 CKB menyumbangkan Pendapatan sebesar Rp750,2 miliar terhadap Pendapatan konsolidasi ABM Investama, naik 62% dari pendapatan pada tahun 2010 sebesar Rp461,6 miliar.
Bisnis Engineering Services PT Sanggar Sarana Baja (SSB) telah mempunyai pengalaman panjang dalam membangun reputasi di bisnis solusi engineering. SSB menyediakan jasa engineering yang mencakup pabrikasi,
site services, re-pabrikasi dan transport equipment kepada pelanggan yang bergerak dalam industri pertambangan, minyak dan gas, petrokimia dan tenaga listrik. Pada tahun 2011 SSB membangun fasilitas workshop tambahan untuk jasa re-pabrikasi di Kariangau dan Samarinda, Kalimantan Timur serta fasilitas site services di Kuala Kencana, Papua. Fasilitas ini dekat dengan lokasi pelanggan sehingga dapat menawarkan jasa yang efisien dari segi waktu, transportasi dan biaya bagi pelanggan. SSB mencatat sumbangan Pendapatan sebesar Rp1,006 triliun terhadap Pendapatan konsolidasi ABM Investama pada tahun 2011, meningkat 24% dari pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp808,5 miliar. Pendapatan yang menembus angka Rp1 triliun merupakan kebanggaan tersendiri di tengah semakin ketatnya persaingan terutama di sektor pabrikasi serta meningkatnya harga bahan baku terutama baja.
Penawaran Umum Perdana Saham Satu langkah korporasi yang penting bagi ABM Investama adalah melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering - IPO) di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Desember 2011. Lebih dari sekedar untuk menghimpun dana masyarakat, tujuan menjadi perusahaan publik adalah untuk mengukuhkan komitmen kami agar senantiasa meningkatkan aspek-aspek kualitas kerja operasional, pelayanan kepada pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya serta sistem pelaporan dan pengawasan keuangan, karena kinerja Perusahaan akan selalu diawasi langsung oleh masyarakat.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Direksi
Kondisi pasar global yang melemah memasuki kuartal ketiga tahun 2011 nyaris menyurutkan langkah untuk tetap melakukan IPO pada tahun ini. Namun mengingat kerja keras dan semangat yang tinggi dari seluruh komponen Perusahaan termasuk anak-anak usaha selama satu tahun penuh untuk mempersiapkan IPO dan dukungan dari pemangku kepentingan serta investor, IPO tetap dilaksanakan sesuai rencana dan terbukti sukses. Sebanyak 550,6 juta lembar saham (20%) dengan harga perdana Rp3.750 per lembar terjual dan mengumpulkan dana sebesar Rp2,1 triliun. Yang lebih membesarkan hati, IPO ABM Investama tercatat sebagai IPO terbesar ketiga dari 25 perusahaan yang melakukan IPO di tahun 2011.
Fokus Strategi 2011
Berbagai parameter kinerja menunjukkan pertumbuhan usaha ABM Investama yang terus meningkat cepat. Secara size of business, pertumbuhan dari tahun 2010 ke 2011 meningkat sekitar 40%. Kebutuhan SDM terlatih terutama di industri pertambangan (Reswara dan CK) sangat tinggi dalam 2 tahun ke depan. Oleh karena itu, pertumbuhan Perusahaan harus ditopang dengan proses dan sistem
Di tahun 2010 Perusahaan telah membentuk sub-holding untuk menangani bisnis tambang batubara. Selanjutnya, sumber-sumber daya yang terkait bisnis tambang terintegrasi dipersiapkan secara simultan. Mulai dari perusahaan konsesi tambang batubara, kontraktor tambang, coal logistics, pelabuhan sampai pembangkit listrik yang menggunakan batubara. Strategi yang berikutnya adalah memperkuat dan mengembangkan tiga bisnis utama kami, yaitu produsen batubara, jasa kontraktor tambang, dan penyedia tenaga listrik. Ketiganya akan didukung oleh bisnis logistik terintegrasi dan jasa engineering. Strategi-strategi yang telah ditetapkan sebelum memasuki tahun 2011 saat ini masih terus berjalan. Pencapaian yang baik di tahun 2011 barulah langkah awal. Di tahun 2012 tantangannya akan lebih besar lagi, karena pada saat IPO, Perusahaan telah menjanjikan pertumbuhan yang lebih baik lagi kepada investor sesuai tekad ABM Investama untuk menjadi fast growing, profitable, integrated energy company.
Pengembangan Sumber Daya Manusia Di antara nilai-nilai inti perusahaan adalah komitmen yang tinggi untuk senantiasa mengembangkan sumber daya manusia secara berkelanjutan serta berupaya mencapai standar kinerja tertinggi. Sejalan dengan nilai tersebut, adalah tanggung
53
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Perusahaan tetap melakukan berbagai penyempurnaan di setiap aspek secara berkesinambungan dengan fokus di tiga area. Area pertama adalah perbaikan dalam proses, baik proses produksi, proses engineering maupun proses manufaktur. Area yang kedua adalah penyempurnaan sistem sehingga benarbenar handal dan sesuai kebutuhan masing-masing unit usaha. Kemudian yang ketiga adalah sumber daya manusia (SDM), yang kompetensinya harus selalu ditingkatkan agar dapat menjalankan sistem dengan baik.
yang sempurna serta manajemen SDM yang tepat. Dengan demikian, semua unit usaha akan siap menyongsong pertumbuhan yang pesat dan menjadi leader di industrinya masing-masing.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Laporan Direksi
jawab manajemen untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki agar mempunyai kompetensi kelas dunia dan siap menjawab setiap tantangan. Di tingkat holding, fokus pengembangan SDM diarahkan pada soft skill development sementara yang bersifat functional skill bisa dilakukan oleh masingmasing anak perusahaan.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
54
Mempertahankan SDM berkualitas yang dimiliki merupakan tantangan tersendiri. Mayoritas anak usaha kami berada di industri yang sekarang sedang booming, yaitu sektor tambang batubara dan kontraktor tambang. SDM spesialis di sektor tersebut masih terbatas dan menjadi incaran perusahaan kompetitor. Perusahaan merancang program-program yang berpihak kepada karyawan yang mampu meminimalkan angka turnover karyawan. Selain program yang bersifat reaktif, ke depan kami akan membuat program Talent Pool, untuk mengidentifikasi SDM yang mempunyai kinerja yang baik dari sisi pekerjaan maupun kepemimpinan (talent employee). Perusahaan senantiasa mencari strategi yang tepat baik dari sisi pengembangan pribadi, karir serta kompensasi dan benefitnya agar mereka mau bertahan dan terus maju bersama kami.
Tata Kelola Perusahaan Di ABM Investama, penerapan prinsipprinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance - GCG) telah melekat dalam budaya kerja dan kegiatan operasional Perusahaan. Walaupun Perusahaan sendiri sebagai holding relatif baru, beberapa anak usaha telah beroperasi 20 tahun bahkan lebih dengan menjunjung tinggi nilai-nilai integritas sesuai etika bisnis yang pantas dalam
menjalankan usahanya. Nilai-nilai inti perusahaan yang telah ditanamkan oleh pendiri grup TMT dan telah dijalankan dengan konsisten dan konsekuen selama lebih dari 40 tahun di lingkungan grup TMT diadopsi untuk diterapkan dalam seluruh aktivitas operasional Perusahaan. Nilai-nilai inti seperti integritas, pengembangan berkelanjutan, keunggulan, proaktif, akuntabilitas dan kerja sama kelompok diterjemahkan dengan bahasa yang sederhana dan lugas agar dapat dipahami dan menjadi karakter serta perilaku dasar bagi setiap karyawan dalam menjalankan aktivitasnya. Seorang pemimpin di grup ABM Investama setidaknya harus memiliki 5 sifat dasar yaitu berwawasan ke depan, jujur dan rendah hati, kompeten, sumber inspirasi dan aktualisasi diri sehingga Perusahaan dapat menjalankan usahanya secara berkelanjutan, berkompetisi dengan santun, menjadi warga korporasi yang baik dan mampu mencapai visinya menjadi perusahaan investasi terkemuka. Pada tahun 2011, Perusahaan melakukan kodifikasi nilai-nilai telah yang terkandung dalam budaya perusahaan untuk dituangkan dalam pedoman-pedoman seperti misalnya Board Manual, Code of Conduct, Piagam Komite Audit dan Peraturan Perusahaan. Sosialisasi dan penandatanganan Code of Conduct telah selesai dilaksanakan di holding dan pada tahun 2012 dilanjutkan ke seluruh anak perusahaan. Sejak bulan November 2011, Perusahaan telah memiliki Komite Audit yang akan membantu fungsi Dewan Komisaris dalam memastikan kesesuaian prinsipprinsip transparansi, tanggung jawab,
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Direksi
akuntabilitas, kemandirian dan kesetaraan dalam perencanaan dan pelaksanaan operasional Perusahaan termasuk pelaporan keuangan. Unit Internal Audit juga telah dibentuk melalui keputusan Direksi pada bulan September 2011 yang memberlakukan Piagam Internal Audit dan menunjuk Manager Departemen Manajemen Risiko untuk menjalankan fungsi Ketua Internal Audit. Ketua Internal Audit bertugas mempersiapkan perangkat kerja, organisasi dan program audit untuk dapat dilaksanakan pada tahun 2012.
Dalam rangka sosialisasi, pada tahun 2011 Departemen Manajemen Risiko (ERM Department) mengadakan suatu workshop besar untuk Risk Management Committee dan Risk Management Coordinator dilanjutkan dengan roadshow ke unit-unit usaha untuk mengadakan workshop dan presentasi risk awareness. Tujuannya adalah menyamakan visi mengenai pentingnya manajemen risiko dalam setiap kegiatan bisnis sebelum mengambil keputusan.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bagi ABM Investama, keberadaan Perusahaan harus dirasakan dampak positifnya bagi masyarakat. Kami memulai pemahaman terhadap tanggung jawab
Program-program pengembangan masyarakat telah dilaksanakan TIA di desa-desa sekitar wilayah konsesi TIA, memberi manfaat bagi lebih dari 8.000 warga. Sementara CK sebagai kontraktor tambang memberi kesempatan kerja bagi masyarakat lokal, sub-kontraktor dan badan usaha lokal sebagai mitra kerja. CK juga mendukung program perbaikan infrastruktur dan fasilitas dekat tambang. Sedangkan Sewatama menjalin kemitraan dengan pihak lain untuk membangunan pembangkit listrik mini hydro berbasis pemberdayaan masyarakat pedesaan di 26 lokasi di wilayah Indonesia Timur. Ke depan, kegiatan-kegiatan CSR yang dilaksanakan oleh masing-masing unit usaha dan tersebar di berbagai lokasi akan dikoordinasikan oleh Departemen khusus yang menangani hal ini. Kegiatan CSR yang dinilai baik secara kualitas dan mempunyai dampak jangka panjang, akan dijadikan program CSR korporat yang diimplementasikan secara terintegrasi.
Perubahan Susunan Direksi Untuk memperkuat kinerja Direksi, pada tanggal 17 Januari 2011 para pemegang saham telah menyetujui perubahan susunan Direksi perseroan dengan mengangkat Yovie Priadi sebagai Direktur Strategi Korporat.
55
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Kami juga melakukan proses manajemen risiko untuk mengantisipasi kemungkinan Perusahaan mengalami tekanan keuangan dan perlindungan terhadap kerugian serius. Departemen Manajemen Risiko mengelola proses manajemen risiko, termasuk memfasilitasi anak-anak perusahan untuk membentuk manajemen risiko di masing-masing organisasinya.
sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) dari interaksi kami dengan masyarakat sekitar lokasi tambang Perusahaan. Pada prinsipnya, kami mendukung anak-anak usaha untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan, pendidikan dan kesejahteraaan sosial ekonomi masyarakat.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Laporan Direksi
Prospek ke Depan Melihat ke depan, tantangan di tahun 2012 akan lebih berat lagi. Sebagai perusahaan energi terintegrasi, secara makro Perusahaan sangat sensitif pada resesi ekonomi global yang selalu berdampak terhadap harga komoditas khususnya batubara. Kebijakan pemerintah di bidang infrastruktur juga dapat mempengaruhi bisnis di sektor tenaga listrik. Namun demikian, sebagai perusahaan terbuka, kami harus memegang komitmen pertumbuhan yang telah disampaikan kepada masyarakat. Pencapaianpencapaian Perusahaan secara kuantitatif maupun kualitatif harus lebih baik lagi.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
56
Kami optimis prospek bisnis anak-anak usaha tetap menjanjikan. Diharapkan perusahaan batubara kita sudah dapat beroperasi dengan kecepatan penuh ditunjang oleh fasilitas pelabuhan dan infrastruktur lainnya yang terus dipersiapkan. Usaha kontraktor tambang juga tetap menjanjikan, karena tidak banyak kompetitor yang memiliki akses ke alat berat, seperti yang kami miliki. Sementara bisnis tenaga listrik mempunyai prospek yang cerah sejalan dengan program pemerintah untuk memacu pertumbuhan infrastruktur termasuk tenaga listrik.
Dengan rasio elektrifikasi di Indonesia yang masih di kisaran 70%, peluang usaha temporary power juga masih terbuka, terutama di daerah-daerah yang secara geografis tidak mempunyai akses ke sumber energi seperti batubara dan gas. Disamping itu, Perusahaan juga secara serius mendalami peluang pengembangan usaha membangun IPP dengan sumber energi alternatif termasuk panas bumi, tenaga matahari, dan energi terbarukan lainnya. Bisnis logistik juga diyakini akan terus membesar karena selain melayani kebutuhan pasar eksternal, kebutuhan internal juga akan meningkat baik untuk tranportasi batubara maupun mobilisasi alat berat dan peralatan tambang lainnya serta peralatan pembangkit listrik. Sedangkan bisnis jasa engineering akan tetap menunjang pertumbuhan bisnis Perusahaan. Dengan fundamental yang bagus, pencapaian operasional Perusahaan akan terus melakukan quantum leap sampai beberapa tahun mendatang dimana perusahaan tambang PT Media Djaya Bersama (MDB) di Aceh akan beroperasi penuh dan menyokong pertumbuhan Reswara. Pada saat itu, unit-unit usaha
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Direksi
lainnya akan ikut bertumbuh dan saling bersinergi secara optimal dan menguntungkan.
Apresiasi Mewakili Direksi, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemegang saham, Dewan Komisaris, pelanggan dan mitra usaha atas dukungan dan kerja samanya. Saya sampaikan juga penghargaan kepada seluruh karyawan ABM Investama dan
Direksi serta karyawan anak-anak usaha yang telah menunjukkan dedikasi dan profesionalisme dalam bekerja serta konsistensi dalam menjaga nilai-nilai perusahaan. Kami yakin dengan dukungan semua pihak, di masa mendatang ABM Investama bukan hanya semakin terdepan sebagai perusahaan energi, tetapi juga semakin dirasakan manfaat keberadaannya di masyarakat.
Atas nama Direksi
57
Direktur Utama
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Achmad Ananda Djajanegara
Tentang ABM
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
58
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tinjauan Bisnis
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
59
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Membangun sinergi bisnis grup ABM
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Kinerja Bisnis
COAL PRODUCTION Sampai akhir tahun 2011, Reswara telah menghasilkan produksi dan penjualan hingga sekitar 2,163 juta metrik ton dan akan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya kemampuan logistik dan perluasan rantai logistik batubara terintegrasi.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
60
PT Reswara Minergi Hartama (Reswara) didirikan pada tahun 2010 untuk menjadi sub-holding di bisnis pertambangan terintegrasi. Setelah pendiriannya, Reswara segera melakukan berbagai langkah penting untuk memperkuat portofolio bisnis di bidang pertambangan batubara. Pada bulan Desember 2010 Reswara mengakuisisi PT Tunas Inti Abadi (TIA) yang memiliki konsesi tambang batubara di Kalimantan Selatan dan pada bulan Juni 2011 Reswara mengakuisisi PT Media Djaya Bersama (MDB). Konsesi tambang milik TIA berada di wilayah Sungai Loban dan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dengan luas 3.074 hektar. Wilayah konsesi TIA telah dipastikan mengandung 52 juta metrik ton cadangan (reserves) batubara dari 106 juta metrik ton sumber daya (resources) dengan perkiraan umur tambang 13 tahun. Cadangan batubara TIA umumnya terdiri dari batubara subbituminous berkalori rendah berkandungan abu dan sulfur rendah yang digunakan
pada pembangkit listrik thermal berbahan bakar batubara. Produk batubara TIA dipasarkan dengan nama TIA Compliant Coal untuk pelanggan industri pembangkit listrik di India, Cina, Thailand dan Filipina, selain juga memasok ke pasar domestik. TIA juga menjalankan bisnis trading batubara dengan membeli sejumlah batubara tertentu dari produsen lain yang kemudian dipasarkan sebagai TIA Traded Coal. Untuk mendukung kegiatan pengapalan batubara, pada bulan Desember 2010 Perusahaan juga mendirikan PT Pelabuhan Buana Reja (PBR) untuk mengelola jasa pelabuhan. PBR telah mendapat izin Badan Usaha Pelabuhan dari Kementerian Perhubungan sehingga PBR dapat melakukan usaha jasa pelabuhan kepada TIA. Pada akhir tahun 2011 pelabuhan yang dikelola PBR di TIA telah mencapai kapasitas penuh dan dapat menyediakan pengelolaan stockpile, crushing, pengelolaan conveyor pemuatan
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Kinerja Bisnis COAL PRODUCTION
tongkang, dan dermaga di wilayah konsesi TIA.
Dengan demikian, secara total wilayah konsesi Reswara mencakup luas 7.703 hektar dengan estimasi sumber daya batubara sebesar 561 juta metrik ton, dimana 221 juta metrik ton diantaranya
PT Tunas Inti Abadi (TIA) Sebelum diakuisisi Reswara, TIA merupakan anak usaha ABM Investama. Saat itu TIA yang masih tahap konstruksi telah berproduksi dan menjual produknya ke pasar ekspor sejak bulan Oktober 2009 sebesar 0,1 juta metrik ton. Berikutnya, TIA telah menghasilkan produksi 1 juta metrik ton pada tahun 2010. Suatu pencapaian kinerja yang cukup agresif walaupun pada saat itu masih menggunakan fasilitas pelabuhan
61
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Pada bulan Juni 2011 Perusahaan mengakuisisi PT Media Djaya Bersama (MDB), yang melalui dua anak perusahaannya, PT Bara Energi Lestari (BEL) dan PT Mifa Bersaudara (Mifa) memiliki konsesi tambang batubara yang berdampingan di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Konsesi penambangan tersebut secara total memiliki luas 4.629 hektar di Seunagan, Suka Makmue, Kabupaten Nagan Raya (BEL) dan Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat (Mifa). Di kedua konsesi ini, MDB diperkirakan memiliki 169 juta metrik ton cadangan batubara dari 455 juta metrik ton sumber daya batubara jenis batubara subbituminous.
adalah cadangan terukur. Dalam 4 tahun ke depan (2012-2016), TIA dan MDB akan menjadi motor produksi batubara Reswara dengan target pertumbuhan sampai 66% menjadi 17 juta metrik ton. Sebanyak 5 juta metrik ton akan dihasilkan dari TIA dan sebesar 12 juta metrik ton akan diproduksi oleh MDB. Dari sisi infrastruktur, saat itu Perusahaan sudah memiliki kapasitas sebesar 15 juta metrik ton sehingga memungkinkan untuk empat tahun ke depan memenuhi target produksinya.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tinjauan Kinerja Bisnis COAL PRODUCTION
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
62
milik orang lain. Pada tahun 2011 TIA telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur tambang dan sarana pendukung termasuk jalan angkut utama, pelabuhan stockpile, crushing plant dan barge loading facility sehingga memungkinkan untuk beroperasi penuh sesuai kapasitas disain. Di tahun 2011 TIA berhasil membukukan volume penjualan hingga 2,163 juta metrik ton.
underpass di titik persimpangan sebidang dengan jalan raya provinsi. Pembangunan jalan sendiri dan underpass merupakan investasi infrastruktur yang cukup besar namun memberikan dampak yang signifikan bagi kelancaran hauling batubara ke pelabuhan, meminimalisasi biaya serta mengurangi risiko ketergantungan dengan infrastruktur pihak eksternal.
Lokasi tambang TIA secara geografis sangat menguntungkan karena jarak transportasi batubara mulai dari tambang sampai ke pelabuhan hanya sekitar 24 kilometer dengan sebagian besar akses jalan berada di lahan milik Perusahaan yang dibangun sendiri.
Dengan faktor-faktor yang menguntungkan tersebut, tambang-tambang di sekitar lokasi TIA sangat potential untuk bekerja sama dalam perluasan kapasitas trading TIA. Pada bulan Mei 2011, TIA memperoleh izin pengangkutan dan penjualan batubara dari Kementerian ESDM dan membeli batubara dari konsesi lain dekat wilayah konsesi Perusahaan. Perusahaan menjual TIA Compliant Coal dan TIA Traded Coal melalui trader batubara yang pada umumnya memasok batubara kepada perusahaan pembangkit tenaga listrik di China, India, Thailand dan Filipina. Selain penjualan dengan perjanjian
Transportasi batubara tidak melalui daerah permukiman penduduk, jalan masyarakat maupun jalan provinsi. Perusahaan menyediakan jalur pengangkutan batubara tahan cuaca selebar 20 meter dengan kapasitas stock sampai dengan 50 ton. Perusahaan juga telah membangun
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Kinerja Bisnis COAL PRODUCTION
PT Media Djaya Bersama (MDB) Konsesi MDB berlokasi sekitar 14 km arah timur kota Meulaboh, Aceh Barat. Wilayah konsesi MDB diperkirakan memiliki 169 juta metrik ton cadangan yang diidentifikasikan sebagai batubara sub-bituminous berkalori rendah. Selain cadangan yang relatif besar, MDB mempunyai banyak keunggulan kompetitif baik dari sisi kemudahan akses ke lokasi tambang maupun dari sisi pasar. Dari sisi kemudahan akses, lokasi konsesi MDB hanya berjarak 30 menit dari bandar udara Cut Nyak Dhien di Nagan Raya, sekitar 45 kilometer dari kota Meulaboh dan telah tersedia jalan-jalan perintis. Selain itu, lokasi tambang hanya berjarak 12,3 kilometer dari pesisir pantai. Perusahaan telah membuat disain konseptual dan studi kelayakan berdasarkan data-data
geoteknik, hidrologi, dan oseanografi yang dibuat oleh konsultan-konsultan international untuk membangun infrastruktur dan pengembangan tambang yang direncanakan akan dimulai pada tahun 2012. Dari sisi pasar, lokasi tambang MDB di pantai Barat Sumatera sangat dekat dengan pasar Asia Barat. Pasar Asia Barat seperti India sendiri merupakan pengguna batubara jenis sub-bituminous rendah sulfur dan rendah abu yang merupakan produk dari tambang MDB. Perusahaan telah mencanangkan target pertumbuhan MDB yang agresif. Dalam siklus waktu 2 tahunan, kapasitas MDB akan ditingkatkan dua kali lipat untuk mendukung target pertumbuhan produksi Reswara sebesar 10 juta metrik ton dalam dua tahun ke depan. Dengan akan diselesaikannya infrastruktur yang terdiri dari stockpile, jalan angkut utama, crusher, overland conveyor, barge loading conveyor, pilihan antara FBOS atau
63
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
pasokan berjangka waktu tertentu, Perusahaan juga melakukan penjualan batubara melalui spot market.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tinjauan Kinerja Bisnis COAL PRODUCTION
Floating Crane, MDB diproyeksikan untuk memproduksi batubara skala besar (>10 juta metrik ton per tahun). Dukungan infrastruktur dan jarak transportasi yang pendek ke pasar Asia Barat menyebabkan tercapainya Delivered Energy Unit (DEU) yang lebih kompetitif dibandingkan dengan tambang batubara lain sekelasnya. Nilai DEU yang merefleksikan kecepatan waktu penyerahan sangat menentukan nilai jual produk disamping karakteristik dan jenis batubara.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
64
Perusahaan telah menjajaki pasar India dengan menandatangani nota kesepahaman dengan satu pembangkit tenaga listrik India, Sarash, untuk menyediakan 5 juta metrik ton batubara produksi MDB dalam jangka waktu yang akan ditentukan dalam perjanjian. Perusahaan juga telah membicarakan kontrak jangka panjang dengan perusahaan lain di India.
PT Pelabuhan Buana Reja (PBR) PBR mengoperasikan pelabuhan yang berlokasi di Sebamban Baru, Kalimantan Selatan yang meliputi wilayah seluas 27 hektar. Pelabuhan dilengkapi fasilitas conveyor sepanjang 900 meter untuk memudahkan pemuatan batubara dan dua fasilitas pemuatan (sea berth) yang dapat mengakomodasi tongkang berukuran 300 kaki (8.000 metrik ton). Pelabuhan berlokasi sekitar 25 kilometer dari wilayah konsesi TIA. Hal ini memberikan jarak pemuatan yang pendek dan biaya transportasi yang lebih rendah. Kedekatan dan kemudahan akses tambang pada fasilitas pemuatan tongkang serta kepada para pelanggan di Asia dan India, akan mengurangi biaya pengiriman batubara dan dengan demikian memberikan keunggulan kompetitif tersendiri.
Pada tanggal 25 Juli 2011, PBR mendapatkan Izin Badan Usaha Pelabuhan yang dikeluarkan oleh Menteri Perhubungan. Infrastruktur pelabuhan telah siap dan beroperasi pada akhir tahun 2011 dengan kapasitas 5 juta metric ton per tahun. Saat ini pelabuhan yang dioperasikan PBR masih difokuskan untuk mendukung kegiatan usaha TIA. PBR diproyeksikan untuk berkembang menyediakan jasa pelabuhan batubara terintegrasi yang mencakup: 1. Pengelolaan stockpiling, termasuk stockpile atau persediaan dengan kapasitas 120.000 metrik ton; 2. Crushing batubara melalui crushing plant dengan kapasitas output dapat mencapai 750 metrik ton pecahan batubara per jam; 3. Pemuatan melalui conveyor sepanjang 900 meter dengan kapasitas sebesar 5 juta metrik ton per tahun dan dermaga pemuat (jetty loading).
Pasar dan Profil Pelanggan Perusahaan memasok batubara ke China, India, Thailand, Filipina dan pasar domestik. Perusahaan juga melakukan trading batubara, membeli batubara dari produsen lain untuk memasok tambahan batubara kepada pelanggan di saat permintaan relatif lebih tinggi dari suplai yang tersedia. Penjualan ke pasar internasional dilakukan melalui perusahaan trading yang melayani perusahaan pembangkit listrik batubara seperti Agarwal, MSPL, Sarash dan Oorja, yang umumnya mensuplai batubara kepada pengguna akhir pembangkit listrik di India. Pelanggan pedagang batubara lainnya adalah LG, IMR dan Sinar Energi Alam yang umumnya mensuplai batubara kepada pembangkit listrik pengguna akhir di Cina. Konsumen lainnya pada tahun 2011 adalah Siam Cement Group.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Kinerja Bisnis COAL PRODUCTION
Uraian mengenai pasar batubara dunia secara lengkap ada pada pembahasan Tinjauan Industri.
Rencana dan Strategi Perusahaan menyadari bahwa umur tambang mempunyai jangka waktu tertentu sampai suatu saat nilai keekonomiannya menurun. Untuk menjaga dan meningkatkan tingkat pertumbuhan Perusahaan dan menunjang portofolio grup ABM, dalam periode 2-3 tahun Perusahaan harus menambah jumlah properti tambang, baik melalui akuisisi atau joint operation. Selain itu, Perusahaan juga akan membentuk divisi trading batubara untuk memfasilitasi perusahaan-perusahaan batubara dalam mendapatkan pasarnya. Divisi Trading ini juga akan mendukung rencana strategi joint operation.
Kinerja Operasional Kinerja Reswara mengalami peningkatan pesat pada tahun 2011. Dengan pertumbuhan yang sangat baik, Perusahaan memproyeksikan produksi batubara TIA akan mencapai 5 juta metrik ton pada tahun 2013 dengan dukungan sinergis dari anak perusahaan grup ABM lainnya. Pada akhir tahun 2011 Reswara telah menghasilkan produksi dan penjualan hingga sekitar 2,163 juta metrik ton. Produksi ini akan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya kemampuan logistik dan perluasan rantai logistik batubara terintegrasi. Pada tahun 2011 MDB belum beroperasi penuh dan hanya memasok batubara batubara ke pembangkit listrik di lokasi pertambangan. MDB sedang mempersiapkan pembangunan infrastruktur untuk logistik batubara termasuk pelabuhan dan jalan mulai tahun 2012. Untuk sementara, Perusahaan masih menggunakan infrastruktur yang ada, termasuk pelabuhan dan jalan milik pemerintah. Kinerja operasional Reswara tercermin dari produsi batubara dibandingkan dengan rasio pengupasan lahan (strip ratio) yaitu perbandingan antara volume pengupasan tanah untuk dibuang yang dihitung dalam meter kubik untuk mendapatkan (ekstraksi) satu ton batubara. Kinerja Perusahaan pada tahun 2011 dirangkum dalam tabel berikut:
65
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Untuk mewujudkan operation excellence, Perusahaan harus melakukan berbagai inovasi untuk mengoptimalkan produktivitas untuk menekan biaya produksi. Perusahaan menerapkan program K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan) secara ketat untuk mencegah kecelakaan fatal dan terwujudnya operasi pertambangan yang aman. Perusahaan mengembangkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) sendiri mengacu pada SMK3 berbasis resiko dengan elemen-elemen pencegahan fatal yang dikembangkan sendiri berdasarkan kebutuhan aktual di lapangan sesuai risk assessment yang telah dilakukan menyeluruh di semua bidang operasi. Disamping itu, Perusahaan juga mengadopsi sistem manajemen K3 OHSAS 18001:2007 dan sistem manejemen lingkungan ISO 14001:2004.
Upaya peningkatan produktivitas juga dilakukan dengan pengoperasian pelabuhan dan pengaturan jadwal pengapalan yang lebih baik dan terencana untuk mengurangi penalty dari buyer yang berakibat langsung kepada meningkatnya biaya operasional.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Kinerja Bisnis COAL PRODUCTION
Parameter Kinerja Operasional Strip Ratio Rata-rata* (%)
Volume Produksi dan Penjualan
Harga Penjualan Rata-rata (US$/metric ton)
47,1
37,1
2.163
113
1.179
28,4
4,1
4,4
5,8
(ribu ton)
11
10
09
11
10
09
11
10
09
* Strip ratio rata-rata adalah strip ratio yang digunakan sebagai dasar perhitungan biaya penambangan berdasarkan Laporan JORC
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
66
Kontrak Baru yang Diperoleh pada Tahun 2011 Penjualan batubara Perusahaan umumnya melalui kontrak satu tahun, sembilan bulan dan pasar spot. Kontrak jual beli batubara yang diperoleh pada tahun 2011 dengan TIA sebagai penjual adalah sebagai berikut: 1. Contract to Sale & Purchase of Coal No. 022/S&P.VSL/TCC-ACC/ XII/2010 tanggal 9 Desember 2010 sebagaimana diubah dengan Addendum-A Contract to Purchase & Sale of Coal tanggal 20 Januari 2011 dengan Agarwal, dimana Agarwal sepakat untuk membeli batubara sebanyak 1.200.000 metrik ton dari TIA untuk periode pengapalan yang dimulai sejak Februari 2011 sampai dengan Januari 2012.
2. Contract to Sale & Purchase of Coal No. 023/S&P.VSL/TCT-MS/ XII/2010 tanggal 9 Desember 2010 sebagaimana diubah dengan Addendum-A Contract to Purchase & Sale of Coal tanggal 20 Januari 2011 dengan MSPL, dimana MSPL sepakat untuk membeli batubara sebanyak 600.000 metrik ton dari TIA untuk periode pengapalan yang dimulai sejak Januari 2011 sampai dengan Desember 2011 dengan harga yang disepakati untuk FOB Muara Satui Anchorage. 3. Contract to Sale & Purchase of Coal No. 024/S&P.VSL/TCC-MS/ XII/2010 tanggal 9 Desember 2010 sebagaimana diubah dengan Addendum-A Contract to Purchase & Sale of Coal tanggal 20 Januari 2011 dengan MSPL, dimana MSPL sepakat untuk membeli batubara sebanyak 600.000 metrik ton dari TIA untuk
83,5% Pertumbuhan Volume Penjualan 2010-2011
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Kinerja Bisnis COAL PRODUCTION
periode pengapalan yang dimulai sejak Januari 2011 sampai dengan Desember 2011 dengan harga yang disepakati untuk FOB Muara Satui Anchorage. 4. Kontrak jual beli batubara No.TCC-029/ BYR/FOB-VSL/TIA-MS/XII-11 tanggal 6 Desember 2012 dengan Mega Strada Pte Ltd, dimana Mega Strada Pte Ltd sepakat untuk membeli batubara sebanyak 1.200.000 metrik ton dari TIA untuk periode pengapalan yang dimulai sejak Januari sampai dengan Desember 2012.
Membangun Sinergi Kontraktor tambang grup ABM Investama, PT Cipta Kridatama (CK), melakukan jasa penambangan bagi TIA. CK menambang dan melakukan pemindahan dengan truk ke lokasi yang lebih dekat ke pelabuhan dimana terdapat fasilitas pemuatan batubara ke tongkang untuk dipindahkan ke dalam kapal. Sejak bulan Juli 2011, PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) mulai menyediakan jasa tongkang bagi TIA dengan mengakomodasi pemuatan batubara ke tongkang sampai dengan 100.000 ton batubara per bulan.
67
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Kinerja Bisnis
CONTRACT MINING Pada tahun 2011, CK telah melakukan pengupasan tanah sebesar 118 juta BCM (Bank Cubic Metre), dan mengekstraksi 10,6 juta ton batubara, masing-masing meningkat 18,2% dan 27% dibandingkan tahun sebelumnya.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
68
PT Cipta Kridatama (CK) yang dibentuk pada tahun 1997, adalah pengembangan dari divisi penyewaan dan penjualan alat berat rekondisi merek Caterpillar PT Trakindo Utama. Saat ini CK telah bertransformasi menjadi salah satu pemain utama jasa pertambangan di Indonesia yang didukung oleh lebih dari 2.800 karyawan dan empat kantor perwakilan di Kalimantan. Perusahaan menyediakan jasa kontraktor tambang “dari tambang ke pelabuhan” (pit to port) yang meliputi jasa eksplorasi, perencanaan penambangan, pengupasan tanah, ekstraksi dan pemuatan batubara, transportasi dan pengolahan, reklamasi dan rehabilitasi. Sampai 31 Desember 2011 CK memiliki 428 alat berat dan peralatan pertambangan yang digunakan dalam penambangan dan produksi batubara seperti excavator, truk, dozer, grader, wheel loader, compactor dan mesin pengeboran. Perusahaan menerapkan
sistem pengelolaan armada (JigSaw) untuk memantau tingkat kinerja armada dan peralatan melalui data komunikasi dan teknologi GPS (global positioning system). Hubungan historis yang kuat dengan Trakindo Utama merupakan keunggulan kompetitif tersendiri bagi CK karena tidak banyak kontraktor tambang memiliki kemudahan akses ke alat berat. CK juga menjalin aliansi yang erat dengan produsen dan pemasok alat berat lainnya. Untuk mendukung proses bisnisnya, perusahaan memiliki sistem pengawasan produksi dan perencanaan untuk memantau dan meninjau pengoperasian pada setiap lokasi proyek setiap hari melalui program Project Calculator pada sistem manajemen operasi internal yang dinamakan CMOS (Ciptakridatama Management Operating System). Dengan sistem yang terintegrasi ini, CK dapat memantau proses bisnis Perusahaan di berbagai lokasi proyek secara real time.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Kinerja Bisnis CONTRACT MINING
Pasar dan Profil Pelanggan
Adaro Energy adalah pemilik tunggal tambang besar Tutupan dan Wara di Kalimantan Selatan. Bumi Resources adalah pemilik saham mayoritas di Arutmin Indonesia dan di Kaltim Prima Coal (KPC) disamping juga memiliki proyek batubara di Pendopo Energi Batubara di Sumatera. Arutmin memiliki tambang Satui, Mulia, Batulicin dan Senakin yang berlokasi di Kalimantan Selatan dan KPC memiliki tambang di Sangatta dan Bengalon yang berlokasi di
Selain pemain-pemain di atas, produsen batubara dengan skala lebih kecil juga merupakan pasar potensial bagi CK. Pada tahun 2011, Perusahaan mempunyai kontrak jasa pertambangan untuk tujuh produsen batubara yaitu PT Mahakam Sumber Jaya, PT Gema Rahmi Persada, PT Kaltim Bumi Manunggal, PT Multi Harapan Utama, PT Arutmin Indonesia, PT Titan Wijaya, dan perusahaan grup ABM yaitu PT Tunas Inti Abadi (TIA). Kontrak dengan produsen batubara umumnya dengan jangka waktu yang berkisar dari tiga tahun sampai dengan masa manfaat seumur tambang. Sampai dengan 31 Desember 2011, dari ketujuh kontrak tersebut CK telah dan akan mengerjakan sekitar 34,4 juta ton ekstraksi batubara dan 465,3 juta BCM pengupasan tanah (overburden removal).
69
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Di Indonesia terdapat sepuluh produsen batubara terbesar yang menyumbangkan hampir 60% dari total produksi batubara domestik. Adaro Energy dan Bumi Resources memberikan kontribusi lebih dari seperempat total produksi. Kedua perusahaan tersebut memiliki cadangan dan rencana-rencana ekspansi yang substansial. Pemain lainnya termasuk Tata, Indo Tambangraya Megah (ITM), dan Berau Coal Energy.
Kalimantan Timur. ITM memiliki sejumlah tambang di Kalimantan Timur, Tengah dan Selatan. Tata merupakan perusahaan konglomerasi India yang bermitra dengan Bumi Resources.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Bisnis
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Kinerja Bisnis CONTRACT MINING
Profil Proyek Jasa Pertambangan CK Pemegang Konsensi
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
70
Site Proyek Pertambangan
Estimated Outstanding Contracted Volume of Coal/ Overburden (Million Tons/ Million BCM) as of Dec 31, 2011
Target Lama Kontrak
1
Samarinda– Kalimantan Timur
14 Juni 2004–31 Agustus 2015
125.0
2
Kotabangun, Kutai Kertanegara– Kalimantan Timur
Dari Desember 2007–Penyelesaian semua pekerjaan < 42 months from the commencement of overburden removal
12.5
3
Desa Batuah (Air Panas), Kecamatan Los Janan, Kabupaten Kutai Kertanegara –Kalimantan Timur
From Mar 18, 2005–Target of 54.2 million BCM of overburden and/or 7.7 MT coal ROM is reached
2.8/12.3
4
Jonggong, Busang dan Loa Kulu –Kalimantan Timur
From Nov 29, 2007–October 19, 2015
1.1/14.4
5
Satui dan Kusan Hulu, Tanah Bumbu –Kalimantan Timur
From Jun 25, 2009–Later of Life of Mine, or Jun 30, 2020
6
Batulicin–Kalimantan Selatan
From Jul 1, 2006–Life of mine Sungkai site: From start or operations or by AUg 2008–Earlier of Jul 2011 or when the pit coal reserve is considered to be un-economical to mine
7
Desa Tanjung Dalam–Bengkulu
From March 18, 2011–72 months from start of operations, or completion of obligations, whicever is earlier
Total
2
5
27.0/155.3
3.5/16.2
7 -/129.6 34.4/465.3
Lokasi Operasi CK Pada Tahun 2011 Dengan Tujuh Perjanjian Operasional PT MULTI HARAPAN UTAMA Jonggon, Kalimantan Timur
PT GEMA RAHMI PERSADA Kota Banggun, Kalimantan Selatan
PT MAHAKAM SUMBER JAYA Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur
PT KALTIM BATU MANUNGGAL Sanga-sanga, Kalimantan Timur
KALIMANTAN SUMATERA SULAWESI IRIAN JAYA
JAWA
PT TITAN WIJAYA Air Muning Muko-muko, Bengkulu PT ARUTMIN INDONESIA Mangkal Api, Kalimantan Selatan
PT ARUTMIN INDONESIA Sangkai, Kalimantan Selatan
PT TUNAS INTI ABADI Sungai Danau, Kalimantan Selatan
PT ARUTMIN INDONESIA Batulicin ATA, Kalimantan Selatan
6
4
1 3
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Kinerja Bisnis CONTRACT MINING
Rencana dan Strategi Untuk menghadapi tantangan ke depan, secara internal Perusahaan terus membangun dan memperkuat sumber daya manusia (SDM), kelengkapan peralatan, kondisi keuangan yang sehat serta proses bisnis yang sejalan dengan nilai-nilai perusahaan melalui komitmen dan prosedur kerja yang baik.
Disamping itu, Perusahaan juga melakukan strategi meminimalisasi kendala eksternal dengan cara sebagai berikut:
Kinerja Operasional Pada tahun 2011, Perusahaan telah melakukan pengupasan tanah sebesar 118 juta BCM (Bank Cubic Metre), meningkat dari 100 juta BCM pada tahun 2010 dan mengekstraksi 10,6 juta ton batubara, meningkat signifikan dibandingkan 8,3 juta ton batubara pada tahun 2010. Peningkatan produksi terjadi pada proyek yang memiliki stripping ratio rendah. TIA dan proyek di PT Arutmin Indonesia telah memasuki area stripping ratio rendah sehingga ekstraksi batubara meningkat 27,7% dibanding tahun 2010.
71
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Upaya memaksimalkan potensi Perusahaan dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Mempertahankan dan meningkatkan kinerja serta menjaga citra Perusahaan. 2. Merancang organisasi yang terstruktur, mendorong pengembangan inovasi melalui pembinaan keahlian pada bidang Engineering, Operation Excellence, K3L serta efisiensi keterjaminan pasokan (supply chain efficiency). 3. Melakukan inisiatif backward integration di dalam portofolio inisiatif Perusahaan.
1. Meningkatkan kemampuan untuk menganalisis arah kebijakan pemerintah pusat dan daerah dengan cara membangun komunikasi dan kerja sama yang baik dengan lembagalembaga pemerintah dan organisasi non pemerintah. 2. Melakukan optimalisasi penggunaan teknologi terapan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas seluruh sumberdaya. 3. Mengembangkan SDM yang mempunyai kompetensi tinggi dan meningkatkan kinerja secara berkelanjutan melalui Penilaian Kinerja Individual dan Training Development bagi karyawan sesuai dengan perencanaan karir setiap individu.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tinjauan Kinerja Bisnis CONTRACT MINING
Kinerja Operasional 2009-2010 Pengupasan Lahan
Pengambilan Batubara
09
11
7,1
8,3
10,6
(juta ton)
104,2
100,0
118,0
(juta BCM)
11
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
72
10
Kontrak Baru yang Diperoleh pada Tahun 2011 Pada tahun 2011 Perusahaan mendapat beberapa kontrak baru sebagai berikut: 1. Perpanjangan kerja sama kontrak jasa penambangan antara PT Cipta Kridatama dengan PT Titan Wijaya untuk jangka waktu 6 (enam) tahun hingga tahun 2017 dengan target produksi sebesar 1,8 juta BCM overburden per bulan, yang ditandatangani pada tanggal 18 Maret 2011. 2. Ekspansi kerja sama kontrak jasa penambangan dengan perubahan harga antara PT Cipta Kridatama dan PT Mahakam Sumber Jaya untuk jangka waktu 5 (lima) tahun hingga 2016.
Membangun Sinergi Sebagai bagian dari grup ABM, CK menjalin kerja sama yang erat dengan Reswara untuk mengoperasikan penambangan berdasarkan rencana penambangan dan ketentuan pemerintah
10
09
terkait. Perusahaan telah mengikat kontrak berjangka dengan TIA, anak perusahaan Reswara dimana syarat pembayaran diatur oleh jadwal biaya tetap per BCM atas tanah yang dikupas dan jumlah per ton batubara yang diserahkan dalam jangka waktu yang disepakati. Di lokasi pertambangan milik TIA, CK melakukan penambangan, pengangkutan dan pemindahan dengan truk ke lokasi yang lebih dekat ke pelabuhan yang terletak di Bunati, Kalimantan Selatan, dimana terdapat fasilitas pemuatan tongkang untuk kemudian dipindahkan ke dalam kapal di lepas pantai. Dalam hal TIA meningkatkan produksi batubara dari wilayah konsesinya, CK berkomitmen untuk menyediakan jasa kontraktor tambang bagi produksi tambahan tersebut. Demikian juga untuk wilayah konsesi lainnya, seperti wilayah konsesi PT Bara Energi Lestari (BEL) dan PT Mifa Bersaudara (Mifa), anak usaha Reswara di Aceh.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Kinerja Bisnis CONTRACT MINING
Prospek ke Depan Permintaan batubara di pasar domestik maupun ekspor menunjukkan peningkatan yang cukup besar dengan estimasi pertumbuhan rata-rata 5-10%. Pertumbuhan permintaan mendorong produsen meningkatkan produksinya dengan melakukan ekspansi dan meningkatkan pembangunan infrastuktur yang kuat pada semua proyek tambang yang di tangani. Hal ini berdampak positif terhadap pertumbuhan industri kontraktor tambang. Namun booming industri tambang tidak diikuti pertumbuhan alat berat yang seimbang. Demikian pula tenaga kerja terlatih di sektor pertambangan.
Perusahaan mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi terkait alat berat dengan membangun close relationship dengan dealer alat berat seberti Hitachi, Liebherr, Terex dan lain-lain, selain juga mendapat dukungan penuh dari PT Trakindo Utama sebagai dealer Caterpillar. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil, Perusahaan melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi dan sekolah kejuruan untuk mengadakan knowledge sharing mengenai industri pertambangan sekaligus mencari dan menyeleksi calon karyawan dari lulusanlulusan terbaik sekolah-sekolah tersebut.
73
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Kinerja Bisnis POWER SOLUTIONS
POWER SOLUTIONS Kapasitas daya terpasang mencapai 934 MW pada tahun 2011 atau meningkat sebesar 17,9% dengan tingkat utilisasi 74% mencerminkan pertumbuhan permintaan yang nyata dari pelanggan dan menghasilkan peningkatan pendapatan secara bermakna.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
74
PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama) dibentuk pada tahun 1992 sebagai divisi penyedia jasa sewa generator set PT Trakindo Utama. Sejalan dengan restrukturisasi PT Trakindo Utama menjadi sebuah induk perusahaan terintegrasi PT Tiara Marga Trakindo (TMT), pada tahun 2000 Sewatama menjadi perusahaan yang berdiri sendiri di bawah naungan holding TMT. Selanjutnya, sejak tahun 2009 Sewatama menjadi bagian dari grup ABM. Mengawali bisnis penyewaan generator set sejak 20 tahun lalu, bisnis inti penyediaan daya listrik sementara (temporary power) sudah berkembang mencakup penyewaan peralatan dan jasa pemeliharaan, konsultasi, perencanaan dan pelaksanaan. Pada tahun 2006, visi Sewatama untuk menjadi a leading power rental provider di Indonesia telah tercapai dengan kapasitas daya listrik total yang dimiliki mencapai 400 Mega Watt (MW). Sejak saat itu Sewatama meningkatkan visinya untuk menjadi a leading power
solutions provider. Sampai akhir 2011, Sewatama telah memiliki kapasitas daya listrik total mendekati 1 Giga Watt (934 MW) dengan cakupan layanan di seluruh wilayah Indonesia. Untuk mendukung pengembangan bisnis sebagai penyedia solusi kelistrikan, saat ini Sewatama memiliki tiga divisi yaitu: • Divisi Temporary Power, yang merupakan penyumbang pendapatan terbesar bagi Perusahaan dari jasa sewa pembangkit listrik temporary, pembangkit listrik emergency, tenaga listrik segera, tenaga listrik standby/ back-up, tenaga listrik jangka panjang, tenaga listrik sementara dan tenaga listrik tidak terinterupsi. • Divisi Operational & Maintenance (O&M), yang berfokus menyediakan jasa pengoperasian dan pemeliharaan end-to-end pembangkit listrik. Target pelanggan adalah penyedia kelistrikan pemerintah dan swasta/independen, industri minyak dan gas serta pertambangan.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Kinerja Bisnis POWER SOLUTIONS
Disamping itu, menyikapi dinamika pertumbuhan usaha yang cepat, Sewatama memutuskan untuk mendirikan dua anak perusahaan yaitu PT Pradipa Aryasatya, yang akan menjadi wadah invetasi Sewatama di pembangkitan listrik berbahan bakar thermal seperti batubara dan gas, dan PT Nagata Bisma Shakti yang direncanakan akan melakukan beberapa investasi dan akuisisi untuk pengembangan usaha pembangkitan listrik energi terbarukan seperti mikro hydro.
Ke depan, bila penguasaan teknologi dan sumber daya telah mencukupi, Perusahaan juga akan menjajaki pemanfaatan potensi geothermal, sel surya dan tenaga angin sebagai sumber energi baru dan terbarukan.
Pasar dan Profil Pelanggan Pasar sewa mesin pembangkit listrik di Indonesia sangat kompetitif dan para pesaing Perusahaan memiliki kegiatan operasional dan pangsa pasar yang besar. Pesaing utama Sewatama adalah Aggreko, penyedia daya listrik sementara internasional, dengan jaringan kerja di sekitar 34 negara dan 148 lokasi. Aggreko menyediakan jasa kepada serangkaian luas industri, termasuk pertambangan, minyak dan gas, pembangunan, petrokimia, perkapalan dan telekomunikasi. Sebagai perusahaan internasional, Aggreko harus bekerja sama dengan mitra lokal seperti Bima Goltens Powerindo dan PT Cogindo Daya Bersama, yang merupakan anak perusahaan PLN.
75
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
• Divisi Pillar, yang menyewakan pompa sentrifugal untuk kegiatan dewatering terutama kepada pelanggan yang melakukan operasi pertambangan dan disiapkan untuk mewadahi kegiatan Sewatama dalam bidang efisiensi energi, consulting dan optimasi. Pelanggan Divisi Pillar sebagian besar adalah perusahaan kontraktor pertambangan, termasuk PT Cipta Kridatama (CK), salah satu anak perusahaan grup ABM Investama.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tinjauan Kinerja Bisnis POWER SOLUTIONS
Di bisnis penyedia tenaga listrik independen (IPP), Perusahaan akan menghadapi pesaing baik dalam sektor pembangkit listrik tenaga thermal maupun energi terbarukan. Pemain besar di sektor IPP diantaranya adalah PT Indika Energy Tbk, Bakrie Power dan Medco Power, serta perusahaan independen, seperti Navigat Energy dan Keramasan Power.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
76
Pelanggan utama Sewatama adalah PT PLN (Persero), otoritas pengelola kelistrikan negara. Selain PLN yang disebut sebagai segmen utility, Perusahaan juga mempunyai basis pelanggan yang kuat di segmen non-utility yang berasal dari perusahaan pertambangan, minyak dan gas, konstruksi, pengelola gedung serta penyelenggara event. Sewatama mengelola lebih dari 70 proyek sewa pengadaan tenaga listrik diesel dan gas di seluruh Indonesia. Sampai saat ini segmen utility masih memberi kontribusi sekitar 85% dari total pendapatan Sewatama. Perusahaan mempunyai kontrak sewa pembangkit listrik dengan PLN di berbagai wilayah Indonesia. Umumnya dengan jangka waktu 6 sampai 12 bulan, namun bisa juga jangka waktu yang lebih panjang. Dengan kontrak ini, Perusahaan menyediakan generator set dengan total kapasitas terpasang 934 MW yang didistribusikan ke Indonesia Timur (SulawesiMaluku-Papua), Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara serta Jawa. Kontrak dengan pelanggan non-utility umumnya lebih pendek, berkisar 3 sampai 6 bulan. Pelanggan non-utility masih sangat potensial untuk meningkatkan pendapatan. Di industri pertambangan, pompa dewatering merupakan bagian penting dari kegiatan operasional. Perusahaan menyediakan sistem dewatering dengan volume tinggi dan sistem pompa tekanan multistage serta pompa yang dilengkapi dengan set pompa yang
bersifat corrosive resistant. Untuk pelanggan di industri minyak dan gas, Sewatama menyediakan pompa cooling tower dan pompa fire untuk sistem pendingin cairan yang mudah terbakar dan gas yang mudah meledak. Perusahaan juga menyediakan sistem air bervolume dan bertekanan tinggi untuk melakukan tes pada tangki, pipa, kapal dan konstruksi baja lainnya di industri kelautan serta sistem pompa air bagi pelanggan di industri properti. Perusahaan meyakini bahwa bisnis sewa generator set masih terus berkembang pesat dengan tingkat pertumbuhan mencapai sekitar 20% setiap tahunnya. Walaupun pertumbuhan PLN masih cukup tinggi, Perusahaan berharap segmen nonutility juga bertumbuh secara signifikan. Tren pertumbuhan di luar Jawa sudah menunjukkan ke arah non-utility seperti misalnya sektor pertambangan, perminyakan, perkebunan dan industri kelautan. Pada segmen non-utility, Perusahaan dapat menawarkan solusi premium bernilai tinggi untuk kebutuhan-kebutuhan yang kritikal. Walaupun demikian, dari segi volume, segmen PLN masih memberikan pendapatan yang cukup besar bagi Perusahaan. Diharapkan dalam 5 tahun ke depan dapat tercapai komposisi ideal 60%:40% antara segmen utility dengan non-utility, sehingga kedua segmen membentuk profil yang sinergis dan memberikan profitabilitas optimal.
Rencana dan Strategi Strategi yang dijalankan pada tahun 2011 adalah bagian dari strategi besar yang sudah dicanangkan sejak 4 tahun yang lalu, yaitu: • Mempertahankan dan menumbuhkan bisnis inti penyediaan temporary power dan jasa terkait, seperti O&M dan Pillar. • Mengimbangi pertumbuhan di temporary power dengan memasuki bisnis penyedia
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Kinerja Bisnis POWER SOLUTIONS
kelistrikan independen (Independent Power Producer – IPP) baik menggunakan tenaga thermal (batubara dan gas) maupun tenaga energi terbarukan. Perusahaan telah melangkah maju untuk membangun fundamental pengembangan usaha mempeluas cakupan bisnis pembangkitan listrik. Beberapa keputusan akuisisi telah diambil agar Sewatama dapat dengan segera memasuki bisnis IPP dan memahami segala permasalahannya. Pada saatnya, Sewatama akan membangun pembangkit listrik sendiri dengan kompetensi dan pengetahuan yang lebih lengkap.
Langkah ini merupakan pintu masuk bagi Sewatama untuk memasuki dunia IPP dan terlibat langsung dalam perusahaan pembangkitan listrik swasta yang sudah beroperasi. Selain memperoleh peluang untuk meningkatkan kompetensi karyawan dengan melakukan OJT (on the job training) di tempat tersebut, sebagai pemegang saham Perusahaan juga berharap suatu saat akan mendapatkan manfaat pengembalian investasi yang baik.
Sebelumnya, pada tahun 2009 Sewatama menjalin kemitraan dengan Jaya Dinamika Geohidroteknika (JDG) yang didukung oleh dana hibah dari IFC (International Finance Corporation), untuk mengembangkan proyek pembangkit listrik mini hydro di 26 lokasi di wilayah Indonesia Timur. Diharapkan secara agregat, dari 26 lokasi pembangkit listrik energi terbarukan mini hydro tersebut dapat dihasilkan daya sebesar 50 MW. Kerja sama ini memperkaya portofolio Sewatama untuk pemanfaatan energi terbarukan bagi masyarakat luas.
Kinerja Operasional Kinerja Sewatama tumbuh secara berkelanjutan dan menunjukkan tingkat pertumbuhan yang setara dengan kompetitorkompetitor yang beroperasi di tataran global pada parameter-parameter pembanding yang relevan. Pertumbuhan bisnis penyediaan daya listrik sementara terlihat dari kapasitas daya yang dimiliki yang mencapai 934 MW pada tahun 2011 atau meningkat sebesar 17,9% dibandingkan tahun 2010. Peningkatan kapasitas daya terpasang dan tingkat utilisasi yang tetap pada angka 74% secara umum mencerminkan adanya pertumbuhan permintaan yang nyata dari pelanggan.
77
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Pada tahun 2010 Sewatama mulai memasuki bisnis penyedia kelistrikan independen (IPP) dengan mengakuisisi 20% saham PT Metaepsi Pejebe Power Generation (Meppogen), sebuah perusahaan IPP yang memiliki dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga gas SCPP (Simple Cycle Power Plant) dengan kapasitas total 80 MW di Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Saat ini Meppogen sedang meningkatkan kapasitas pembangkitnya dengan mengkonversi ke skema combined cycle sehingga dapat menghasilkan 110 MW. Meppogen telah mengikat suatu perjanjian jual beli daya listrik (Power Purchase Agreement – PPA) dengan PLN pada tahun 2005 untuk jangka waktu 20 tahun.
Pada tahun 2011 Sewatama melangkah lebih maju lagi di bisnis IPP dengan menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat (Conditional Sale and Purchase of Share Agreement – CSPA) untuk mengakuisisi dua proyek pembangkit listrik. Proyek tersebut adalah pembangkit listrik tenaga batubara 15 MW di Aceh dan pembangkit listrik tenaga gas 100 MW di Jambi. Perjanjian ini diharapkan dapat dilanjutkan dengan proses pembelian saham (SPA) pada tahun 2012. Dengan memiliki kedua pembangkit tersebut Sewatama semakin mengukuhkan diri di bisnis IPP.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tinjauan Kinerja Bisnis POWER SOLUTIONS
Kinerja Operasional Penyedia Daya Listrik Sementara Tingkat Rata-rata Utilisasi (%)
Tingkat Rata-rata Sewa (Rp/kWh)
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
78
09
11
10
09
Dari total pendapatan Sewatama pada tahun 2011 sebesar Rp1.007 miliar, divisi Temporary Power memberi kontribusi pendapatan sebesar Rp952,0 miliar (94,5%), divisi Pillar Rp49,5 miliar (4,9%) dan divisi O&M Rp5,5 miliar (0,5%).
199
70
255 74
10
74
11
758
792
934
(MW)
235
Total Kapasitas Terpasang
11
10
09
Kontrak Baru yang Diperoleh pada Tahun 2011 Sepanjang tahun 2011, Sewatama mendapatkan kontrak-kontrak baru, baik berasal dari jasa sewa mesin pembangkit listrik tenaga diesel dan gas baik untuk sektor utility (PLN) maupun non-utility. Beberapa kontrak dengan nilai di atas Rp250 juta per bulan adalah sebagai berikut:
Produk/Jasa
Nilai Sewa/Bulan (miliar Rp)
PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (PLTG/D Teluk Lembu)
Diesel Genset
8,91
PT PLN (Persero) Wilayah Lampung (PLTD Tarahan)
Diesel Genset
2,22
PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (PLTD Maburai)
Diesel Genset
4,53
PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (GI Rantau)
Diesel Genset
4,53
PT Pertamina EP UBEP Tanjung (Kalimantan)
Diesel Genset
0,69
PT Pertamina EP, Tanjung (Kalimantan)
Diesel Genset
0,50
PT Bhumi Pala Perkasa (Kalimantan)
Diesel Genset
0,43
PT TanjungEnim Lestari Pulp and Paper, Muara Enim – Palembang (Sumatera Selatan)
Diesel Genset
0,39
PT Bhumi Pala Perkasa, Badak NGL Bontang (Kalimantan Timur)
Diesel Genset
0,33
PT Asahimas Chemical – Anyer, Cilegon
Diesel Genset
0,29
Gas Genset
0,29
Pelanggan/Lokasi Proyek UTILITY – PLN
NON UTILITY
PT Pertamina EP UBEP Sangasanga & Tarakan (Kalimantan Timur)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Kinerja Bisnis POWER SOLUTIONS
Membangun Sinergi Sewatama terus membangun dan meningkatkan sinergi yang kuat dengan semua unit bisnis yang tergabung di bawah naungan holding ABM Investama. Pasokan batubara dan transportasi ke lokasi pembangkit listrik IPP serta pabrikasi komponen-komponen pembangkit listrik merupakan contoh sinergi end-to-end yang dilakukan Sewatama dengan unit bisnis lainnya. PT Sanggar Sarana Baja telah membantu mewujudkan modul pembangkit listrik yang dikemas di dalam kontainer yang memungkinkan peningkatan fleksibilitas, kecepatan dan efisiensi dalam pemasangan instalasi listrik sementara sesuai keinginan pelanggan. Armada CKB Logistics memungkinkan mobilisasidemobilisasi mesin-mesin tersebut ke lokasi proyek yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Sewatama telah memperhitungkan bahwa iklim kompetisi akan lebih ketat. Dinamika persaingan telah diprediksi sebelumnya dengan masuknya para pemain global ke indonesia yang melihat Indonesia sebagai sebuah tujuan investasi, termasuk di bidang ketenagalistrikan. Di sisi lain, kompetisi yang semakin berat memberikan banyak pembelajaran dan memacu perbaikan yang berkelanjutan agar kinerja Sewatama menjadi semakin baik. Permintaan listrik di Indonesia masih akan terus meningkat. Permintaan listrik datang dari sektor residensial/hunian dan komersial serta sektor industri sejalan dengan peningkatan pertumbuhan
Di sisi lain, bisnis IPP memberikan peluang yang besar. Namun Perusahaan menyikapi peluang investasi di bisnis IPP secara sangat hati-hati dengan mempertimbangkan faktor-faktor fundamental dari pertumbuhan usaha yang berkelanjutan termasuk faktor komersial, sosial dan lingkungan hidup. Tidak semua peluang harus ditangkap walaupun kompetensi dan dukungan finansial memungkinkan. Permintaan listrik captive di Indonesia meliputi segmen yang sangat luas. Dari industri minyak dan gas, sumber daya siaga untuk industri, sampai ke desa-desa terpencil dan pulau-pulau terluar yang tidak tercapai oleh sumber-sumber energi. Sumatera secara khusus memiliki proporsi permintaan listrik yang luar biasa tinggi. Hal ini karena permintaan dari industri tambang, industri manufaktur kertas dan pupuk dan proyek-proyek minyak dan gas. Selain itu, banyak industri yang lebih mengandalkan pasokan dari generator set karena masih rendahnya variabel mutu dan keandalan pasokan PLN di beberapa daerah. Semua kondisi tersebut menunjukkan bahwa potensi pasar untuk penyediaan listrik melalui sewa generator set masih terbuka luas sebagai peluang Perusahaan.
79
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Prospek Usaha
ekonomi domestik. Angka permintaan masih tetap tinggi karena PLN tidak dapat dengan segera memenuhi permintaan. Rasio elektrifikasi Indonesia masih disekitar angka 70%. Masih dibutuhkan waktu beberapa tahun untuk mencapai rasio yang ideal karena untuk membangun sebuah pusat pembangkitan listrik membutuhkan waktu yang lama dengan biaya infrastruktur yang tinggi.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Pendukung Bisnis
ENGINEERING SERVICES Kinerja empat divisi SSB memberikan kontribusi penting bagi pencapaian pendapatan yang berhasil menembus angka Rp1 triliun, meningkat 19,2% dari tahun sebelumnya.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
80
PT Sanggar Sarana Baja yang lebih dikenal dengan SSB didirikan pada tahun 1977 sebagai pendukung bisnis PT Trakindo Utama. SSB memfokuskan diri untuk memproduksi komponen dan asesoris untuk alat berat produk Caterpillar. Sejalan dengan meningkatnya kapabilitas engineering dan fasilitas produksi yang dimiliki, pada tahun 1985 SSB mulai melakukan diversifikasi usaha dan melebarkan sayap bisnis. SSB mulai memasuki pasar industri minyak dan gas, petrokimia dan pembangkit listrik selain juga tetap memperkuat bisnis inti di industri pertambangan. Saat ini SSB mempunyai empat divisi yang siap memberikan solusi engineering untuk berbagai kebutuhan industri. Perusahaan memiliki sumber daya yang sangat lengkap baik dari sisi SDM, fasilitas, permesinan serta workshop yang dekat dengan lokasi operasi pelanggan. Pengalaman dan keahlian SDM Perusahaan sudah diakui oleh pasar sebagai kompetensi inti
Perusahaan. SSB memiliki welder yang mempunyai sertifikat keahlian tertinggi G6 dan diantaranya mampu melakukan pengelasan Titanium. Sampai dengan 31 Desember 2011, SSB memperkerjakan 2.883 karyawan (permanen dan kontrak) tersebar di kantor pusat, pabrik, dan workshop yang berada di 10 lokasi di Indonesia.
Divisi Fabrikasi (SSBF) Pada tahun 1983, SSB membentuk Divisi Pabrikasi untuk melayani pelanggan yang semakin meningkat baik dari perusahaan domestik maupun internasional. Divisi ini menawarkan jasa pabrikasi menyeluruh, mulai dari rancangan, pembuatan peralatan, pemasangan di lokasi dan penyediaan solusi bagi kontrol proses dan instalasi. SSBF didukung tenaga ahli teknik yang berpengalaman dan mempunyai sertifikasi keahlian yang dibutuhkan dalam jasa perancangan dan pabrikasi. Proses pabrikasi dilakukan di fasilitas Perusahaan di Pulogadung, Jakarta. Instalasi dan pekerjaan commissioning
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Pendukung Bisnis ENGINEERING SERVICES
dapat dilaksanakan di fasilitas pelanggan bila diperlukan.
Peralatan yang dibuat SSBF diantaranya adalah pressure vessel bertekanan tinggi, gas separator, heat exchanger, carbon dioxide removal. SSBF mengerjakan pabrikasi baja untuk membuat incinerator, silo, bin dan chute, metering skid, clamp shell, transformer dan peralatan mud tank. Sampai hari ini Divisi Pabrikasi telah menjalin hubungan bisnis yang cukup lama, berkisar dari 26 sampai 31 tahun dengan perusahaan-perusahaan terkemuka seperti PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI), PT Total Indonesie dan PT Pertamina (Persero).
Divisi Site Service (SSBS) Divisi Site Service (SSBS) memberikan jasa dan perbaikan teknis bagi perusahaanperusahaan pertambangan di lokasi pelanggan (on site) maupun di workshop
81
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Kemampuan engineering Perusahaan telah mendapat pengakuan berbagai pihak dengan berbagai sertifikasi yang telah diraih dari lembaga-lembaga sertifikasi terkemuka. Sejak tahun 2008 SSBF memperoleh sertifikasi dari National Board Inspection Code (NBIC) untuk sertifikasi kelas R Stamp dan tahun 2009 dari American Society of Mechanical Engineers (ASME) untuk sertifikasi kelas U, U2 dan S Stamp. Divisi Pabrikasi SSB juga telah menjalani asesmen dan di sertifikasi oleh PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) sehingga diakui sebagai kontraktor yang berhasil menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Perusahaan juga telah memperoleh Surat Ketetapan dari Direktorat Jendral Minyak dan Gas Kementerian ESDM sebagai perusahaan jasa pendukung bagi pekerjaan minyak dan gas seperti yang dipersyaratkan oleh Undang-undang. Dalam bidang K3L,
Perusahaan mendapatkan sertifikasi OHSAS 18001 untuk Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta ISO 14001 untuk Sistem Manajemen Lingkungan.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tinjauan Pendukung Bisnis ENGINEERING SERVICES
terdekat milik Perusahaan. Dengan memberikan jasa perbaikan di site, pelanggan tidak perlu mengirim barang yang akan diperbaiki ke Jakarta atau kemanapun sehingga dapat meminimalkan downtime dan memaksimalkan tingkat ketersediaan peralatan. Divisi Site Service menyediakan jasa perbaikan mulai dari perawatan dasar sampai dengan perbaikan struktur untuk peralatan-peralatan yang digunakan pada aktivitas penambangan seperti wheel loader, Dozer, grader dan OHT truck. SSBS melakukan perbaikan sasis, modifikasi sesuai kebutuhan, rekondisi (refurbishment) dan upgrade peralatan penambangan.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
82
Secara umum, jasa yang diberikan oleh SSBS meliputi: • Pengelasan dan pekerjaan permesinan (lineboring, bubut, milling dan lain-lain). • Perakitan bak truk tambang, perbaikan keretakan pada struktur, pengelasan struktural, jasa fabrikasi dan jasa crack failure analysis, serta solusi untuk masalah alignment. • Perbaikan sasis dan bak truk tambang. • Rekondisi komponen dan modifikasi alat penunjang. • Pelapisan dengan liner wear plate untuk melindungi interior bak truk. • Rancangan dan pabrikasi khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan.
Divisi Re-pabrikasi (SSBR) Divisi Re-pabrikasi (SSBR) berfokus dalam perbaikan dan re-pabrikasi komponen utama alat berat yang digunakan di industri pertambangan. Pelanggan Divisi Repabrikasi terdiri dari perusahaan domestik
dan perusahaan internasional yang bergerak dalam industri pertambangan di Indonesia. Jasa re-pabrikasi yang diberikan SSBR memungkinkan pelanggan untuk memperpanjang masa pakai mesin dan peralatan dengan mengganti atau memperbaiki komponen inti tertentu. SSBR mengerjakan re-pabrikasi dan perawatan kembali komponen inti drive train, trackpad shoe, silinder hidrolis, bagian-bagian dari mesin dan rotating equipment yang dibuat oleh Caterpillar, Hitachi dan pabrik alat berat lainnya yang digunakan dalam operasional pertambangan. Perusahaan menyediakan komponen inti peralatan berat tertentu bagi pelanggan atau melakukan rekondisi komponen inti yang ada pada peralatan pelanggan sehingga life time peralatan tersebut menjadi lebih panjang. Perusahaan menangani sebagian besar jasa re-pabrikasi di fasilitas Perusahaan di Pulogadung, Jakarta dan Kariangau, Balikpapan - Kalimantan Timur. Fasilitas pertama di Kariangau beroperasi bulan Oktober 2009 dan diperluas pada tahun 2011. Fasilitas tambahan telah dibangun di Kuala Kencana - Papua dan telah beroperasi pada akhir tahun 2011. Fasilitas-fasilitas ini terletak dekat dengan lokasi pelanggan dan calon pelanggan yang bergerak dalam operasional pertambangan, sehingga menguntungkan pelanggan dari sisi efisiensi, transportasi dan waktu pengiriman barang. Komponen inti yang dire-pabrikasi atau direkondisi oleh Divisi Re-pabrikasi ditandai dengan stempel “SSB Reman”. Perusahaan telah mengembangkan kemampuan untuk melakukan repabrikasi komponen inti dengan kualitas
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Pendukung Bisnis ENGINEERING SERVICES
tinggi dengan melakukan investasi dalam pembelian peralatan permesinan terbaru serta menerapkan sistem manufaktur modern.
bobot tambahan bagi kendaraan. Dengan demikian daya angkut dan kapasitas truk dapat dimaksimalkan dan biaya pengangkutan dapat lebih efisien.
Divisi Transport Equipment (SSBT)
Untuk melayani pelanggan dari sektor industri minyak dan gas serta aviasi, SSBT juga memproduksi kendaraan tangki bahan bakar termasuk untuk bahan bakar pesawat yang dilengkapi dengan dispenser, yang dirancang dengan standar keamanan maksimum.
SSBT menyediakan jasa spesialisasi pada peralatan transportasi untuk industri pertambangan, seperti merancang, memproduksi dan mendistribusikan produk untuk transportasi personil (manhaul bus) dan pemindahan material. Divisi Transport Equipment saat ini mempunyai fasilitas di Kawasan Industri Millennium (Tigaraksa), Tangerang.
Salah satu produk unggulan SSBT adalah light weight body, body truk pengangkut barang atau orang dengan material yang kuat namun ringan sehingga menghemat
Perjalanan panjang SSB selama 35 tahun telah membentuk basis pelanggan tersendiri di segmen yang berorientasi pada kualitas produk. Perusahaan terus melakukan upaya untuk meningkatkan keunggulan kompetitif dengan cara meningkatkan kompetensi SDM dan menciptakan nilai dari produk yang dihasilkan agar dapat diapresiasi pasar pada level harga premium. Divisi Pabrikasi memiliki beberapa pelanggan utama dari industri minyak, gas dan pertambangan serta industri lainnya yang telah menjalin hubungan kerja sama yang panjang, diantaranya adalah PT Chevron Pacific Indonesia, PT Semen Tonasa dan PT Salamander Energy. Divisi Pabrikasi telah melakukan terobosan penting dengan memasuki pasar kontrak servis untuk peralatan yang dibuat. Tahun 2011, Perusahaan mengikat kontrak servis dengan Chevron dan ConocoPhillips. Divisi Site Services memberikan jasa untuk proyek-proyek pertambangan besar di Indonesia, seperti Newmont di Batu Hijau – Nusa Tenggara Barat, Freeport di tambang Grassberg – Papua, PT International Nickel Indonesia (INCO)
83
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
SSBT memproduksi dan mendistribusikan produk yang sangat beragam untuk peralatan transportasi, termasuk peralatan yang dirancang khusus, seperti: • Bak truk tambang (dump body), side tipper, trailer, bulk haulage, truk servis (termasuk tangki bahan bakar dan air, truk untuk servis pelumas, crane tray dan low loader) serta bis modifikasi untuk lokasi pertambangan, baik untuk penggunaan khusus di jalan tambang maupun di jalan raya. • Crane, hook loader, aerial lift platform, tangki bahan bakar aluminium dan container side loader. Untuk produk ini SSBT memegang keagenan merek Palfinger (Eropa) untuk crane, Heil (North Amerika) untuk alumunium tanker dan Hammar (Swedia) untuk handling equipment. • Jasa perawatan, layanan suku cadang, dan perbaikan pada produk-produk tersebut di atas.
Pasar dan Profil Pelanggan
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tinjauan Pendukung Bisnis ENGINEERING SERVICES
di Soroako - Sulawesi Selatan, tambang PT Kaltim Prima Coal di Sangatta Kalimantan Timur dan beberapa wilayah operasi sister company PT Cipta Kridatama (CK) di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Perusahaan juga memberikan jasa kepada sub-kontraktor beberapa lokasi tambang, seperti Trakindo Utama, PT Thiess Contractors Indonesia dan PT Liebherr Indonesia Perkasa.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
84
Pada akhir tahun 2011, SSB memberikan kontribusi yang bernilai bagi PT Freeport Indonesia (PTFI) yang saat itu sedang mengalami kerusakan pipa jalur konsentrat. SSB Papua ditugaskan untuk memperbaiki jaringan pipa tersebut dengan total sambungan keseluruhan mencapai 80 kilometer. SSB Papua mampu menyelesaikan pekerjaan pipeline tersebut pada 21 Desember 2011, lebih cepat dari target yang diberikan oleh PTFI. Pencapaian tersebut memperoleh apresiasi yang baik dari pemberi pekerjaan. Dengan pencapaian tersebut, Divisi Site Service mampu membuktikan bahwa SSB tetap yang terbaik dalam kualitas, kecepatan dan ketepatan untuk mendukung pekerjaan pengelasan di wilayah dan kondisi apapun. Divisi Re-pabrikasi menjalin hubungan kerja sama selama lebih dari 5 tahun dengan para pelanggan utamanya seperti PT Trakindo Utama, PT Kaltim Prima Coal, Leighton Contractors dan Newmont. Perseroan juga menyediakan jasa re-pabrikasi kepada CK.
Rencana dan Strategi Pada tahun 2011, Perusahaan melakukan investasi penting untuk meningkatkan
citra Perusahaan di persepsi pelanggan. Perusahaan memperkenalkan logo Perusahaan yang baru dengan berpartisipasi pada Mining, Oil & Gas Exhibition. Pembenahan website dilakukan untuk menciptakan citra Perusahaan agar lebih profesional dan informatif. Melihat peluang yang baik dari rencana perluasan pertambangan Newmont di Batu Hijau, Perusahaan akan meningkatkan kemampuan dan kapasitas workshop di Batu Hijau agar dapat segera melayani meningkatnya permintaan perbaikan dan perawatan peralatan tambang di Batu Hijau. Sebagai perusahaan yang telah mempunyai fasilitas di sana, SSB tidak ingin peluang melayani ekspansi pelanggan didahului oleh kompetitor. Disamping itu, fasilitas baru juga akan dibuka di Kalimantan dan Papua yang masih merupakan wilayah pertumbuhan utama bagi bisnis yang dijalankan Perusahaan. Di tahun 2012 Perusahaan akan melakukan akuisisi produk baru sebagai langkah investasi berikutnya. Perusahaan akan memasuki segmen-segmen baru dengan menawarkan produk yang spesifik.
Kinerja Operasional Keempat Divisi SSB mempunyai pencapaian dan tingkat persaingan pasar yang berbeda-beda. Di tahun 2011, Divisi Site Service mencatat pendapatan terbaik sementara permintaan tertinggi diperoleh Divisi Transport Equipment. Permintaan untuk Divisi Pabrikasi juga tinggi, namun kenaikan harga bahan baku baja dan ketatnya persaingan mengoreksi tingkat pendapatan.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Pendukung Bisnis ENGINEERING SERVICES
Secara keseluruhan, pendapatan Perusahaan tumbuh 20% dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya. Kontrak baru untuk divisi Transport Equipment yang didapat dari PT Pertamina (Persero) dan PT Chevron Pacific Indonesia berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan Perusahaan. Pencapaian lain dari pendapatan Perusahaan adalah keberhasilan menembus angka psikologis Rp1 triliun.
Kinerja operasional Divisi Pabrikasi (SSBF) dan Divisi Transport Equipment (SSBT) dapat diukur dengan indikator Tonnage dari peralatan yang diproduksi. Sedangkan kinerja Divisi yang memberikan jasa seperti Divisi Site Service (SSBS) dan Divisi Re-pabrikasi (SSBR) diukur dengan indikator Service Hours dimana pencapaiannya pada tahun 2011 dan perbandingannya pada tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Pendapatan SSB dalam 3 Tahun Terakhir
10
716.539
09
Kinerja Operasional Masing-masing Divisi dalam 3 Tahun Terakhir Divisi Fabrikasi – SSBF (ton)
Divisi Transport Equipment – SSBT
Divisi Site Service – SSBS (ribu - service hour)
Divisi Re-pabrikasi – SSBR (ribu - service hour)
1.411,9
1.700,0
10
09
11
10
09
220,2
11
525,3
11
549,0
679,5
09
4.486
4.483
10
5.261
4.576
6.836
7.351
(ton)
11
10
09
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
11
85 844.208
1.006.083
(juta Rupiah)
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tinjauan Pendukung Bisnis ENGINEERING SERVICES
Pada tahun 2011 Perusahaan berhasil memperoleh sertifikasi ISO 14001 dan OHSAS 18001. Kedua sertifikasi tersebut merupakan salah satu persyaratan penting untuk berkompetisi di pasar industri minyak dan gas. Merupakan suatu prestasi dan kebanggaan tersendiri bagi seluruh jajaran Perusahaan bahwa sertifikasi tersebut mampu diraih tanpa bantuan konsultan dan dapat diperoleh dalam waktu persiapan hanya 6 bulan saja. Hal ini membuktikan bahwa kapabilitas sumber daya manusia Perusahaan sangat kompeten. Prestasi lainnya adalah pencapaian sertifikasi American Society of Mechanical Engineers (ASME) untuk sertifikasi
kelas U3 yang merupakan pengakuan kompetensi tertinggi di bidang mekanikal engineering. Sertifikasi U3 menunjukkan pengakuan atas kompetensi SSB dalam membuat peralatan pressure vessel dengan kekuatan tekanan sampai 100 bar. Tidak banyak perusahaan engineering yang mempunyai sertifikasi tersebut. Bahkan baru SSB yang memilikinya di Indonesia maupun kawasan regional Asia Tenggara.
Kontrak Baru yang Diperoleh pada Tahun 2011 Beberapa kontrak baru dan perpanjangan yang nilainya signifikan yang diperoleh pada 2011 adalah sebagai berikut:
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
86
No
Pelanggan
Nama Proyek/ Keterangan
Tanggal Pengiriman (sesuai Kontrak)
Nilai
1
PT Chakra Jawara
Manhaul Bus Body
30/11/2011 - 31/3/2012
USD5.403.600
2
PT Tri Swardana Utama
Supporting Equipment
30/4/2012 - 31/10/2012
USD3.660.000
3
PT Thiess Contractors
Fuel Lube Service Body on CAT740
31/10/2011 - 30/9/2011
USD2.891.580
4
PT Freeport Indonesia
Double Trailer
17/12/2011
USD1.937.061
5
PT Bukit Makmur Mandiri Utama
Coal Body
25/1/2012 - 23/3/2012
USD1.650.000
6
PT Freeport Indonesia
Trailers
20/11/2011 - 24/1/2012
USD1.380.933
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Pendukung Bisnis ENGINEERING SERVICES
No
Proyek/Keterangan
1
Heat Exchanger Service, Repair and Modification
2
Tracks
3
Pembangunan Unit Heavy Poly Nuclear Adsorption (HPNA) Removal Hydrocracking Complex Unit (HCU-A) Refinery Unit V Balikpapan
4
Pekerjaan Desain, Fabrikasi, dan Penggantian Column CDU 1.C.01 Refinery Unit VII Kasim-Sorong
Pelanggan ConocoPhillips Indonesia Inc, Ltd.
USD4.960.155,40
FL Smith
USD4.128.336,00
PT Pertamina (Persero)
USD3.250.000,00
PT Pertamina (Persero)
Rp28.050.000.000,00 USD2.348.780,00
Supply of Glycol Dehydration Package 5
Amendment I Service order - HAZOP Meeting of Glycol Package
Nilai
ConocoPhillips (Grissik) Ltd.
USD162.500,00 USD22.500,00
Prospek Usaha
Sebagai bagian dari grup ABM, Perusahaan mendukung upaya ABM Investama untuk memberdayakan energi sebagai visi besarnya. Perusahaan siap memberikan kontribusi yang terkait dengan sinergi engineering dengan tetap menjalankan prinsip kewajaran dan dalam kaidah bisnis profesional. Saat ini Perusahaan mendukung operasi PT Cipta Kridatama (CK) di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur, dan membangun “packager” bagi PT Sumberdaya Sewatama.
Sepanjang tahun 2011 Perusahaan telah meletakkan strategi fundamental untuk memperbesar pasar, tidak hanya pasar domestik tetapi juga pasar internasional. Langkah-langkah strategis telah diambil termasuk memperluas infrastruktur, mengambil sertifikasi yang diperlukan dan meningkatkan kompetensi sebagai modal untuk memasuki pasar LNG. Beberapa pasar ekspor telah terbuka lebar namun Perusahaan masih menyikapi dengan hati-hati dan pertimbangan matang terutama dalam hal alokasi modal kerja dan kesiapan SDM untuk bertugas di luar negeri.
87
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Membangun Sinergi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Pendukung Bisnis INTEGRATED LOGISTICS
INTEGRATED LOGISTICS Pendapatan dan profitabilitas yang dinamis dari enam portofolio bisnis CKB Logistics, memberikan kontribusi pendapatan konsolidasi yang saling melengkapi dan menunjang dengan tingkat pertumbuhan yang selalu positif.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
88
PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) didirikan pada tahun 1997 sebagai perusahaan yang melayani jasa kepabeanan termasuk pengiriman melalui darat, laut dan udara. Pada awalnya CKB Logistics hanya berkantor di Jakarta dan Surabaya untuk melayani jasa kepabeanan melalui pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak. Seiring dengan perjalanan waktu, pelayanan Perusahaan terus ditingkatkan mencakup jasa pengangkutan darat, laut dan udara hingga mampu melayani pengangkutan peralatan dan alat berat ke lokasi proyek yang dikategorikan sebagai jasa project logistics. Selama kurun waktu 14 tahun, CKB Logistics terus berkembang pesat menjadi sub-holding yang menyediakan bisnis jasa logistik terintegrasi dengan fokus pada pelanggan di sektor energi. Saat ini CKB Logistics mempunyai dua anak perusahaan dengan jumlah karyawan 877 orang per 31 Desember 2011 (permanen, kontrak dan outsource). Perusahaan mempunyai 35 cabang di
seluruh Indonesia, termasuk 60 kota dan area yang sulit dijangkau oleh transportasi komersial. Layanan CKB Logistics meliputi Integrated Logistics, Warehouse Management, Project Logistics, Shorebase Management, Industrial Shipping dan Coal Logistics. Secara umum Perusahaan melayani sektor energi (minyak dan gas, pertambangan), industri (alat berat, pabrik pupuk) dan infrastruktur (PLN, Kontraktor EPC). Armada pendukung operasional Perusahaan terdiri dari armada truk, peralatan, kapal dan tongkang yang jumlahnya pada akhir tahun 2011 adalah sebagai berikut: 1. Armada Truk: – 130 truk kapasitas antara 0.5T-12T – Flat Bed Trailer 20’ dan 40’ – Low Loader kapasitas 20T-80T 2. Peralatan berat: – Forklift kapasitas 2.5T, 5T, 30T – Heavy Duty Loader: Multi Axle Commetto (10 Axles) – Hydraullic Roller dan Jacking Tools
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Pendukung Bisnis INTEGRATED LOGISTICS
Saat ini, CKB Logistics telah mempunyai 6 portofolio usaha, yaitu: 1. Integrated logistics services, yang menyediakan jasa freight-forwarding yang mencakup jasa kepabeanan dan pengiriman kargo biasa melalui darat, laut dan udara. 2. Warehouse management dengan lokasi gudang di jakarta, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan dan Samarinda. Melalui layanan ini, CKB Logistics memberikan solusi penyimpanan barang dan mempersiapkannya untuk distribusi lebih lanjut ke lokasi yang diinginkan pelanggan.
3. Project logistics, yang menyediakan jasa yaitu jasa transportasi khusus untuk pengiriman kargo ekstra berat dan besar (Over Weight Over Size – OWOS) seperti alat berat, mesin, peralatan pabrik dan pembangkit listrik hingga ke lokasi terpencil. 4. Supply base atau shorebase management, yang melayani perusahaan minyak dan gas yang melakukan aktivitas pengeboran, eksplorasi dan produksi yang membutuhkan base atau lokasi untuk menyimpan sementara barang-barang yang akan disuplai ke anjungan. Jasa ini meliputi penanganan penyimpanan, pelabuhan, pengiriman dan bongkar muat. 5. Anak usaha PT Alfa Trans Raya (ATR) yang melayani industrial shipping, menyewakan kapal sesuai kebutuhan pelanggan di sektor pertambangan dan energi.
89
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
3. Kapal: – MV Alfa Trans Satu: 60 TEU Semi Container Vessel – MV Alfa Trans Dua: 1.500 DWT LCT – MV JNW: 2,000 DWT LCT – MV Adinda Azula: 1.200 LCT
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tinjauan Pendukung Bisnis INTEGRATED LOGISTICS
6. Anak usaha PT Baruna Dirga Dharma (BDD) yang menjalani bisnis coal logistics, melakukan transhipment batubara dari stockpile ke mother vessel di tengah laut dengan menggunakan tongkang.
PT Alfa Trans Raya (ATR)
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
90
ATR didirikan pada tahun 2006 sebagai Perusahaan pelayaran untuk memperkuat kegiatan operasional logistik dan sewa kapal. Sampai tahun 2011, ATR memiliki tiga kapal, yaitu kapal multi-guna Alfa Trans Satu, landing-craft-tank (LCT) Alfa Trans Dua dan Adinda Azula. ATR telah membeli dua kapal lagi yaitu LCT Adinda Bella dan Adinda Celinna yang saat ini sedang dalam proses pembangunan di galangan dan akan diserahkan pada pertengahan tahun 2012. Selain itu, untuk melayani kebutuhan pelanggan, ATR juga menyewa dan mengoperasikan enam LCT tambahan dengan kontrak sewa berjangka.
PT Baruna Dirga Dharma (BDD) BDD dibentuk pada bulan Mei 2011 untuk menjalankan usaha di bidang jasa pengangkutan batubara (coal logistics). BDD telah membeli tug and barge (tongkang) Kaili VIII dan Moana VIII sekaligus memesan 6 set tongkang kepada galangan yang akan diserahkan pada tahun 2012. BDD sudah mempunyai kontrak dengan PT Tunas Inti Abadi, anak perusahaan Reswara yang memiliki konsesi batubara di Kalimantan Selatan untuk pengangkutan batubara dari pelabuhan ke titik buang sauh mother vessel di tengah laut.
Pasar dan Profil Pelanggan Berawal dari melayani satu pelanggan, kompetensi CKB Logistics semakin teruji dan terasah dengan melayani pelanggan-pelanggan sektor energi yang membutuhkan jasa pengiriman alat berat, material dan mesin ke daerah-daerah terpencil. Basis pelanggan tidak hanya berasal dari dari perusahaan-perusahaan satu grup tetapi juga perusahaan pertambangan, minyak dan gas multinasional serta dealer alat-alat berat Patria, Komatsu dan Hitachi. Saat ini, sekitar 60% armada ATR terikat kontrak satu sampai empat tahun untuk digunakan oleh pelanggan di sektor eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi. Sekitar 40% kapasitas kapal armada ATR digunakan untuk mendukung bisnis pengiriman kargo dan project logistics CKB. Sementara jasa shorebase management telah dimanfaatkan oleh BP dan Conoco Phillips sepanjang tahun 2010-2011. Dalam pasar bisnis logistik, keenam portofolio Perusahaan memperoleh laba kotor yang berbeda. Bisnis integrated logistics atau jasa freight-forwarding berada pada kompetisi yang ketat dan margin yang rendah. Sementara segmen usaha shipping mampu mendapatkan laba kotor yang bagus namun di sisi lain menuntut belanja modal yang tinggi. Demikian juga warehouse, belanja modalnya juga tinggi, tetapi dapat menghasilkan laba kotor yang baik untuk layanan gudang terintegrasi sampai dengan jasa pengiriman ke lokasi proyek. Project logistics yang menawarkan solusi bagi pelanggan yang ingin mengirim Over
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Pendukung Bisnis INTEGRATED LOGISTICS
Weight and Over Size cargo (OWOS) ke lokasi yang jauh, sulit dan berisiko tinggi, dapat menghasilkan pendapatan premium karena yang ditawarkan adalah akurasi, konsistensi dan kehandalan dalam pengiriman. Hal ini kemudian membuat portofolio Perusahaan berimbang.
Rencana dan Strategi
Dalam upaya memberikan solusi logistik yang terintegrasi, CKB Logistics telah mendirikan anak usaha BDD dan menambah armada kapal ATR. Pembelian kapal baru untuk memperkuat armada dan menambah reabilitas dalam melayani pelanggan. Berikutnya, di tahun 2012-2013 CKB Logistics akan menyediakan floating crane untuk meningkatkan pelayanan
Pola bisnis, kebutuhan pelanggan dan arah pasar selalu mendasari keputusan strategis pembelian aset kritikal. Menggunakan aset milik sendiri akan memberi dampak positif pada biaya operasional dan laba Perusahaan. Oleh karena itu Perusahaan secara bertahap menambah aset seperti gudang, truk dan kapal. Memperluas basis pelanggan adalah visi Perusahaan yang berkeinginan untuk tumbuh berkembang bersama pelanggan. Perusahaan mencanangkan bahwa proporsi pendapatan dari luar grup harus jauh lebih besar daripada pendapatan dari internal.
Kinerja Operasional Secara individual, segmen usaha integrated logistics mencatat pendapatan terbesar, yaitu Rp819,92 miliar, tumbuh 60,3% dari Rp511,40 miliar pada tahun 2010. Sementara jasa sewa kapal yang dikelola ATR membukukan pendapatan sebesar Rp99,63 miliar, tumbuh 156,6% dari Rp38,83 miliar pada tahun 2010. Pada tahun 2011 BDD yang baru berdiri dan mengelola jasa logistik batubara telah membukukan pendapatan sebesar Rp5,27 miliar.
91
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
CKB Logistics telah menetapkan, sasaran jangka panjang untuk 5 tahun ke depan adalah untuk menjadi yang terdepan dalam memberikan solusi logistik terintegrasi di sektor energi. Langkah-langkah strategis dan target finansial tahunan telah diformulasikan. Di tahun 2011 Perusahaan menginventarisasi aset-aset kritikal yang dapat memberikan dampak bagi kinerja operasional dan menciptakan pelayanan yang prima bagi pelanggan. CKB Logistics membeli gudang di Samarinda, membangun gudang di Banjarmasin serta membangun gudang baru di Jakarta di atas lahan seluas 7,5 hektar di daerah Cakung. Gudang di Cakung direncanakan akan diresmikan pada bulan Mei 2012.
pada segmen coal logistics. Dengan menggunakan floating crane, kapasitas pemuatan batubara ke mother vessel bisa ditingkatkan dan pelanggan bisa menggunakan kapal yang lebih besar.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tinjauan Pendukung Bisnis INTEGRATED LOGISTICS
Pendapatan CKB per Segmen Usaha Tahun 2011 CKB Integrated Logistic
ATR Sewa Kapal (miliar Rupiah)
(miliar Rupiah)
5,270
10
09
11
Total Volume
11
09
Total Manifest
1,5
134.907
12,4
190.793
(juta m3)
11
10
09
11
10
09
11
10
227,5
10
269,3
871.676
1.029.225
290.936
09
(juta kg)
120.006
10
Total Berat
877.883
11
09
manifes, serta volume dan jumlah berat yang ditangani oleh grup CKB yang kesemuanya menunjukkan peningkatan pada tiga tahun terakhir seperti disajikan pada grafik berikut:
Total Koli
314.925
339.104
Total DA
10
431,1
99,631
11
31,055
09
Pencapaian kinerja operasional grup CKB dapat ditunjukkan melalui angkaangka pencapaian volume, baik jumlah DA (Delivery Advice), jumlah koli, jumlah
10,6
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
92
10
38,822
11
457,088
511,404
819,917
(miliar Rupiah)
BDD Logistik Batubara
09
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Pendukung Bisnis INTEGRATED LOGISTICS
Kontrak-kontrak Baru yang Diperoleh pada tahun 2011 Beberapa kontrak baru atau perpanjangan yang diperoleh pada tahun 2011 yang
Pelanggan
Subjek
Indo Muro Kencana, PT
Manage and coordinate Land Transportation in MuaraTeweh
ConocoPhillips Indonesia, Inc. Ltd
Provide Landing Craft Tank (LCT) on rental basis
ConocoPhillips (Grissik) Ltd.
menyumbangkan kenaikan pendapatan CKB Logistics secara signifikan adalah sebagai berikut:
Nilai Kontrak
Kategori
Mulai Pelaksanaan
Rp1.920.000.000/ year
Service
26-Feb-11
USD 759.500
Vessel
1-Apr-11
Amandement 2 Agreement to extend Contract term and to add the total contract value until April 13, 2012
Rp1.576.230.000
Vessel
17-Jun-11
ConocoPhillips (Grissik) Ltd.
Truck charter from Jabodetabek/Cilegon to dayung/rawa staging area Mangsang/Grissik and airfreight services from Jakarta to Palembang/Jambi
Rp7.924.052.000
Medco E&P Indonesia, PT
Perjanjian jasa sewa dan pengelolaan pergudangan
Rp266.040.000
Warehouse
1-Okt-11
Medco E&P Indonesia, PT
Ekspedisi door-to-door angkutan udara gudang Medco ke lokasi
Rp587.983.750
Airfreight
1-Nov-11
Medco E&P Indonesia, PT
Jasa Pengiriman Barang Kondisi FOT dari Medco Jakarta ke Wilayah Operasional Medco
Rp13.308.409.000
Transportation
1-Nov-11
ConocoPhillips
Rental Light Vehicles and Equipment forMatak Base
Rp9.104.097.500
Trucking
29-Des-11
ConocoPhillips Indonesia, Inc. Ltd
Addendum additional route for loading offloading equipments & mobilization tools from jetty to DayungRawa
USD759.500
Trakindo Utama, PT
Layanan transportasi untuk pengiriman impor alat-alat berat merk Caterpillar dari Pelabuhan Singapura ke lokasi pelanggan PTTU area Kalimantan (Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda)
Suberdaya Sewatama, PT
Sewa Forklift Kapasitas 25 ton
16-Sep-11
1-Apr-11
Rp1.250.000.000/ round trip atas LCT
Vessel
1-Mar-11
Rp72.000.000/bulan
Forklift
30-Jul-11
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Transportation
93
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tinjauan Pendukung Bisnis INTEGRATED LOGISTICS
Membangun Sinergi Sinergi CKB Logistics dengan anak perusahaan lainnya di bawah naungan grup ABM telah terbentuk sejak lama terutama dalam mendukung kegiatankegiatan yang membutuhkan jasa freight-forwarding, custom clearence dan project logistics. Perusahaan melayani pengangkutan alat berat untuk kegiatan operasional kontraktor tambang PT Cipta Kridatama. Kebutuhan pengangkutan batubara Reswara mendorong CKB Logistics menambah portofolio dengan membentuk anak perusahaan BDD dan akan terus berkembang bersama pertumbuhan bisnis batubara Reswara. Perusahaan juga mendukung aktivitas mobilisasi dan demobilisasi generator set Sewatama ke seluruh lokasi di Indonesia. 94
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Prospek Usaha Ke depan, Perusahaan terus berupaya mewujudkan visi 2016 yaitu membangun CKB Logistics menjadi organisasi yang
berbasis pada proses (process based company). CKB Logistics juga berupaya untuk senantiasa menjadi yang terdepan di sektor dimana Perusahaan melakukan aktivitasnya dengan bertumbuh bersama pelanggan yang juga menjadi pemimpin di industrinya masing-masing. Kendala terbesar dari bisnis logistik adalah masih rendahnya kualitas infrastruktur. Hal ini adalah di luar kendali Perusahaan. Namun demikian, Perusahaan dapat meminimalisasi risiko dengan memilih aset yang tepat disesuaikan dengan kondisi infrastruktur yang ada. Keuntungan kompetitif Perusahaan adalah portofolio bisnis yang relatif lengkap dan saling menunjang. Masing-masing mempunyai kompetisi yang berbeda. Dengan bermain di enam portofolio, pendapatan dan profitabilitas yang berbeda dari tiap bisnis saling menunjang dan secara konsolidasi memberikan pertumbuhan yang selalu positif.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
95
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Pendukung Bisnis SUMBER DAYA MANUSIA
SUMBER DAYA MANUSIA Pengembangan SDM difokuskan pada penanaman core values dan leadership traits untuk mewujudkan perilaku yang positif dan kepemimpinan yang berkarakter di dalam organisasi ABM Investama.
Membangun dan Memberdayakan SDM Berkarakter dan Berkompetensi
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
96
Bagi ABM Investama, sumber daya manusia (SDM) adalah faktor penting dalam mewujudkan visi untuk menjadi perusahaan investasi terkemuka di bidang sumber daya energi, jasa energi dan infrastruktur energi. ABM Investama harus berada pada posisi terdepan dalam menangkap peluang pasar dengan keunggulan-keunggulan komparatif yang dimiliki. Kami secara serius merancang program-program rekrutmen dan pengembangan kompetensi sekitar 7.500 karyawan yang tersebar di 16 (enam belas) perusahaan yang tergabung dalam grup ABM sebagai mitra strategis dalam menjalankan usaha. Sebelum kami mengulas mengenai pengembangan SDM, tentunya kami mempersiapkan struktur organisasi yang telah disesuaikan dengan proses bisnis baik di level holding maupun anak perusahaan sehingga siap untuk merealisasikan visi, misi dan tujuan jangka pendek perusahaan. Hal ini sangat penting untuk direncanakan baik untuk pemenuhan organisasi/SDM (manpower
planning) sesuai dengan rencana kerja operasional, maupun untuk diketahui oleh para SDM kami dalam menata pengembangan karirnya (career plan).
Strategi Pengembangan SDM Untuk merespon tantangan dan menyesuaikan diri terhadap tuntutan pasar yang dinamis, ABM Investama mengerahkan seluruh sumber daya dan kemampuan yang dimiliki agar Perusahaan menjadi kuat dan kompetitif. Setiap karyawan, baik secara individu maupun tim, diberi kesempatan (empowered) untuk mengambil peran yang lebih besar dari tugas dan tanggung jawabnya, sehingga dapat memberikan kontribusi optimal bagi pencapaian kinerja Perusahaan disamping sebagai ajang untuk peningkatan kompetensinya. Secara umum, sesuai dengan konsep Balance Scorecard, Perusahaan telah menetapkan company objective yang terbagi dalam empat perspektif sinergi, yaitu financial synergy, customer synergy, process synergy dan learning and growth synergy. Dari sisi manajemen pengelolaan SDM, kami fokus pada perspektif learning
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Pendukung Bisnis SUMBER DAYA MANUSIA
and growth synergy, dimana ABM Investama sebagai holding mengambil peran strategis dalam pengembangan SDM dengan cara:
Pentingnya aspek leadership dan core values ditunjukkan pada komposisi evaluasi kinerja. Untuk level manajer sampai eksekutif, komposisi evaluasi dapat mencapai 60%:40%, dimana 60% adalah aspek kompetensi teknis dalam menangani penugasan dan 40% adalah aspek leadership dan core values. Perusahaan melibatkan konsultan untuk memberikan modul-modul pelatihan untuk memperbaiki dan meningkatkan core values dan leadership. Pada bulan Oktober - November 2011 dilakukan 360o Core Values and Leadership Survey sehingga setiap karyawan dapat menilai karyawan lainnya dari aspek value, integritas dan leadership. Perusahaan juga akan mengadakan management workshop mengenai core values dan leadership agar terbentuk pemahaman mengenai pentingnya aspek perilaku yang positif dan kepemimpinan yang baik di dalam organisasi ABM Investama. Peserta workshop yang terpilih akan dijadikan kader pelatih untuk melakukan sosialisasi
97
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
1. Melakukan upaya-upaya untuk memastikan tercapainya kinerja organisasi terbaik dengan membantu unit-unit bisnis melakukan proses rekrutmen dan promosi atau pengembangan eksekutif dan karyawan khususnya untuk mengisi posisi-posisi strategis di masingmasing unit usaha yang diyakini akan mampu merealisasikan tujuan organisasi. Perusahaan sedapat mungkin membantu mencari solusi termasuk merekrut SDM yang berkualitas dan memiliki pengalaman di bidang yang dibutuhkan atau mentransfer kandidat dari unit bisnis lain yang mempunyai kapabilitas yang sesuai. 2. Merancang program-program pengembangan kompetensi SDM dari aspek leadership dan mengupayakan terciptanya aspek-aspek yang menunjang kepuasan kerja (job satisfaction).
Penanaman Core Values dan Leadership Traits untuk Mewujudkan Kepemimpinan yang Berkarakter
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tinjauan Pendukung Bisnis SUMBER DAYA MANUSIA
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
98
core values dan leadership ke tingkat di bawahnya. Diharapkan tahun 2013 program ini telah dapat mencakup seluruh karyawan sampai ke tingkat operator.
perbaikan-perbaikan berkelanjutan, baik dari aspek kompensasi dan benefit, jenjang karir, penempatan kerja dan sebagainya.
Ke depan, program-program SDM di tingkat holding akan lebih mengarah pada pengembangan soft skill, sementara pengembangan kompetensi teknis atau fungsional dilakukan secara mandiri oleh masing-masing unit bisnis. Pelatihan yang diselenggarakan di holding selain meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya, juga membangun hubungan antar karyawan lintas unit bisnis yang diyakini sangat bermanfaat dalam membangun sinergi.
Aspek peningkatan kepuasan kerja ini lebih lanjut kami uraikan dalam 3 (tiga) bagian, yaitu: 1. Program Pengembangan Karir 2. Pelatihan 3. Kompensasi dan Benefit
Aspek Kepuasan Kerja Aspek kepuasan kerja merupakan faktor penting dalam peningkatan SDM karena perusahaan dan karyawan merupakan mitra yang saling mendukung untuk mencapai tujuan perusahaan. Pada dasarnya karyawan akan merasa terikat (engaged) ketika perkerjaan yang ditekuninya sesuai minatnya. Hal ini dapat memotivasi karyawan untuk melakukan tugasnya secara efektif dan lebih dari sekedar tuntutan pekerjaan. Perusahaan melakukan Employee Engagement Survey yang dilakukan pada bulan Juli – Agustus 2011 untuk mengetahui lebih mendalam mengenai opini dan tingkat kepuasan karyawan bekerja di grup ABM. Masukan hasil survei yang berupa data dan statistik ditindak-lanjuti dengan melakukan
Program Pengembangan Karir Perusahaan telah mencanangkan target pertumbuhan yang ambisius untuk meningkatkan skala usahanya dalam kurun waktu empat tahun ke depan. Setiap unit bisnis memiliki peran penting dalam proses pencapaiannya. Untuk mendukung tekad tersebut, pada tahun 2011 telah dilakukan pemetaan untuk mengidentifikasi potensi dan kompetensi karyawan. Selama setahun Perusahaan melakukan identifikasi untuk menyeleksi karyawan yang dapat dikategorikan sebagai talent atau star employee yang mempunyai kinerja dan core values yang baik termasuk aspek leadership. Perusahaan menyiapkan rencana pengembangan karir melalui serangkaian pelatihan dan penugasan khusus. Sistem ini secara efektif menciptakan talent pool yang berguna untuk mengantisipasi pengembangan Perusahaan ke depan.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Pendukung Bisnis SUMBER DAYA MANUSIA
Pelatihan Sudah menjadi komitmen Perusahaan untuk mengembangkan dan melatih karyawan secara berkesinambungan sebagai salah satu kunci menjaga kualitas kinerja. Melalui program pengembangan manajerial, seluruh manajer dari semua tingkatan terus diberdayakan untuk mempercepat proses pengembangan kompetensi dan menghasilkan SDM terbaik untuk mengisi posisi-posisi strategis Perusahaan.
Sepanjang tahun 2011, ABM Investama telah mengeluarkan biaya pelatihan dan pengembangan SDM sebesar total Rp599.817.047 atau meningkat 304% dibanding tahun sebelumnya.
Setiap karyawan mempunyai kesempatan yang setara dalam meningkatkan kompetensi sesuai dengan potensi, kemampuan dan ketrampilan yang dipersyaratkan. Perusahaan menyelenggarakan berbagai bentuk pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi karyawan No.
Kursus/seminar/pelatihan SDM yang dilaksanakan di level holding pada tahun 2011 adalah sebagai berikut: Pelatihan
1
Inhouse English Training
2
Valuation and Technical Economic Assessment of Mining Project (Singapore)
3
Sosialisasi Performance Management Process
4
Sosialisasi 360 Degree Survey (TMT Core Values & Leadership Traits)
5
Workshop Pengisian IDP (Individual Development Plan)
6
Sosialisasi Peraturan Perusahaan
7
Sosialisasi Employee Opinion Survey
8
Sosialisasi Tata Cara Pengisian SPT
9
Konferensi Tahun Ke-3 Batubara Indonesia
99
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
yang dilaksanakan secara in-house (di korporat atau masing-masing anak perusahaan), maupun di lembaga pendidikan/pelatihan luar. Jenis pelatihan bervariasi, mulai dari pelatihan keterampilan, kompetensi teknis/ fungsional, pendidikan keahlian yang dibutuhkan sesuai tuntutan tugasnya, pendidikan manajerial serta berbagai knowledge sharing session untuk mempertajam kualitas SDM.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Bisnis
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tinjauan Pendukung Bisnis SUMBER DAYA MANUSIA
No.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
100
Pelatihan
10
IPO-Pembelajaran dari BUMN & BUMS, Panel Discussion
11
Workshop PSAK
12
The Future Policy Direction on Mining Tax
13
Accounting for Mining (Singapore)
14
Pendidikan Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal Dasar 1
15
Legal & Corporate Communication Workshop
16
Aspek Pajak IFRS
17
GCG Workshop “How to do GCG Assessment Effectively”
18
Cloud Fundamentals, Cloud Deployment Option & Cloud Strategies for the Future
19
SAP BPC 420 Consolidation Administration
20
SAP BPC 430 Planning & Reporting
21
Targeted Selection Interview
22
SAP HR Master Data
23
How to Develop your KRI to Strengthen your Organization ERM
24
Guide in Implementing Project Risk Management
25
SAP BPC 430 Planning & Budgeting
26
Certified Talent Management Professional
27
Professional Director Program
Kompensasi dan Benefit Kompensasi adalah seluruh imbalan yang diterima karyawan atas hasil kerja karyawan tersebut. Perusahaan memberikan kompensasi kepada karyawan berdasarkan penilaian kinerja dengan membuat sistem penilaian yang berjenjang dan adil. Perusahaan berupaya menyetarakan kompensasi dan benefit yang diterima karyawan di semua unit bisnis melalui kebijakan dalam menentukan job grading dan arahan agar kebijakan SDM di unit bisnis senantiasa mematuhi peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Dengan melakukan survei kompensasi dan benefit ke pasar secara berkala, Perusahaan
memastikan bahwa kompensasi yang diterima karyawan yang meliputi gaji, tunjangan-tunjangan, THR dan bonus secara keseluruhan cukup kompetitif dibandingkan perusahaan sejenis.
Profil SDM Sampai dengan 31 Desember 2011, jumlah karyawan ABM Investama mencapai 7.582 orang, meningkat 20% dibandingkan tahun 2010 yang jumlahnya 6.335 orang. Peningkatan karyawan sejalan dengan pertumbuhan dan perluasan usaha Perusahaan sepanjang tahun 2011. Profil SDM ABM Investama pada tahun 2011 dan perbandingannya dengan tahun 2010 ditunjukkan pada tabel-tabel berikut:
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Pendukung Bisnis SUMBER DAYA MANUSIA
Komposisi Karyawan Berdasarkan Fungsi Bisnis Fungsi Bisnis
2011
Management Support
2010
101
12
1.173
371
Sales Marketing
214
94
Operational
6.094
5.858
TOTAL
7.582
6.335
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang Manajemen Jenjang Manajemen
2011
2010
Director
16
10
General Manager & Senior Manager
44
28
Manager
212
151
Staff & Non Staff
7.310
6.146
TOTAL
7.582
6.335
Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia Kelompok Usia
2010
1.533
1.244
25 – 45 tahun
5.554
4.649
495
442
7.582
6.335
46 – > 55 tahun TOTAL
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tingkat Pendidikan
2011
2010
SD
127
SMP
675
SMA
3.831
D1, D2, D3
6.487
798
S1
1.013
867
S2
82
37
7.582
6.335
TOTAL
Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Karyawan 2011
2010
Permanen
Staus Kayawan
4.768
4.076
Kontrak
2.814
2.259
TOTAL
7.582
6.335
101
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
2011
< 25 tahun
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Pendukung Bisnis TEKNOLOGI INFORMASI
TEKNOLOGI INFORMASI Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi mencakup peningkatan kompetensi SDM yang mampu mendukung pengembangan aplikasi bisnis, membangun infrastruktur termasuk Disaster Recovery Unit serta jaringan intranet yang terintegrasi ke seluruh unit bisnis.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
102
Departemen Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) di ABM Investama berperan sebagai unit yang mendukung kegiatan operasional Perusahaan dengan menyediakan layanan teknologi informasi dan komunikasi yang mumpuni, handal dan selaras dengan kebutuhan bisnis Perusahaan dan seluruh anak perusahaan.
Strategi Pengembangan ICT Perusahaan telah menyusun corporate plan pengembangan ICT jangka panjang untuk 5 tahun ke depan dari 2010 sampai 2014. Dimulai dari mempersiapkan kompetensi SDM, pengembangan infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak, jaringan intranet yang terintegrasi ke seluruh unit bisnis, dan pada akhirnya, setelah memperkuat jaringan internal, maka Perusahaan akan membuka jaringan untuk para customer dan vendor mengakses informasi Perusahaan (CRM dan SRM) serta internet untuk memberikan informasi bagi publik.
Pada awalnya, pengembangan ICT di ABM Investama mendapat dukungan dari perusahaan satu grup yang bergerak di bidang teknologi informasi, PT Mitra Solusi Telematika (MST). MST memberikan dukungan teknis dan fungsional pada modul-modul aplikasi yang dikembangkan sejak tahun 2010. Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan teknologi informasi, Perusahaan mulai menetapkan dan mengembangkan aplikasi SAP (System Application and Product in data processing) sebagai aplikasi standar di ABM Investama untuk mendukung kegiatan operasional secara efektif dan efisien. SAP sebagai software Enterprise Resources Planning (ERP), membantu Perusahaan merencanakan dan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Perusahaan menggunakan SAP karena memiliki sejumlah modul aplikasi yang mampu mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan. Semua modul aplikasi di SAP dapat bekerja secara terintegrasi satu dengan lainnya.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Pendukung Bisnis TEKNOLOGI INFORMASI
Pada tahun 2011 ABM Investama fokus pada penerapan modul Financial and Controlling (FICO) agar Perusahaan dapat menyajikan pelaporan keuangan konsolidasi. Di tahun berikutnya, ABM Investama mulai mengimplementasikan new General Ledger yang sesuai dengan ketentuan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) dan IFRS (International Financial Reporting Standard) yang baru mengenai functional currency. Berikutnya adalah pengembangan sistem anggaran (Budgeting System) dan aplikasi BI (Business Intelligence) yang dapat membantu manajemen memantau kinerja dan produktivitas operasional seluruh unit bisnis.
Implementasi BPC untuk sistem pelaporan keuangan konsolidasi merupakan yang pertama di Indonesia sehingga pada tahun 2011 ABM Investama mendapat penghargaan dari CPM Consulting Pte. Ltd. sebagai Best EPM Project. Secara bersamaan, modul sistem informasi sumber daya manusia (HRIS) yang berhubungan dengan administrasi personalia dan pengembangan kompetensi karyawan secara bertahap terus dikembangkan. Fungsi-fungsi seperti wawancara, perencanaan dan jenjang karir serta pelatihan telah dimasukkan ke dalam sistem dan telah digunakan oleh sebagian anak perusahaan. Ke depan, rencana pengembangan modul aplikasi akan mencakup fungsi Employee Self Service sehingga setiap karyawan dapat mengakses sistem untuk melihat sisa cuti, pelatihan-pelatihan yang telah diikuti, dan sebagainya. Untuk para manager juga akan dikembangkan Manager Self Service yang memungkinkan proses approval melalui sistem.
103
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Sebagai perusahaan holding, prioritas pengembangan aplikasi pada tahun 2011 adalah pada sistem yang mendukung pelaporan keuangan konsolidasi. Perusahaan menggunakan aplikasi Business Planning & Consolidation (BPC), yaitu perangkat produk SAP untuk planning dan budgeting.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tinjauan Pendukung Bisnis TEKNOLOGI INFORMASI
Membangun Infrastruktur ICT Infrastruktur ICT yang handal dan aman menjadi landasan utama dalam mengoperasikan system aplikasi bisnis, kebutuhan akses data serta komunikasi Perusahaan. Pada tahun 2011 Perusahaan melakukan investasi membangun Disaster Recovery System (DRC) sebagai sistem back-up bagi Pusat Data. DRC bekerja secara simultan memutakhirkan data sehingga bila ada masalah terjadi pada Pusat Data, dalam waktu singkat sistem akan beralih ke lokasi server DRC. Investasi DRC termasuk membangun infrastruktur jaringan untuk menghubungkan kedua server tersebut telah diselesaikan pada akhir Agustus 2011.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
104
Pembangunan DRC merupakan salah satu mitigasi risiko yang telah dilakukan untuk mengantisipasi bila terjadi gangguan pada data center. Nilai investasi pengembangan infrastruktur ICT tahun 2011 yang mencakup pengadaan perangkat keras DRC, infrastruktur sistem server dan aplikasi adalah sekitar USD500.000
Perusahaan menjalin kerja sama dengan McAfee untuk mendapatkan perangkat lunak anti virus yang terbaru. Perangkat lunak anti virus untuk kantor anak perusahaan dapat di-install dan di-update dari kantor pusat.
Pelatihan dan Pengembangan SDM ICT SDM ICT di ABM Investama terus ditambah dan ditingkatkan kompetensinya. Perusahaan memanfaatkan jasa konsultan eksternal untuk merekrut SDM dengan kualifikasi minimal berpengalaman dengan SAP 2 cycle implementation yang mampu memberikan dukungan sampai ke fase melakukan modifikasi alur proses bisnis (customizing system). SDM dengan kualifikasi tersebut dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem aplikasi bisnis yang dilakukan secara in-house. Saat ini Departemen ICT di Perusahaan terdiri dari empat karyawan tetap yaitu ICT Department Head dibantu masing-masing satu orang File Application Support, Logistics Application dan ABAP Programmer. Departemen ICT juga
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tinjauan Pendukung Bisnis TEKNOLOGI INFORMASI
dibantu oleh jasa konsultan eksternal yang berpengalaman minimal 2-cycle implementation.
• SAP TBW 10, TBW20 and TBW 42 Enterprise Data Warehousing and Reporting
Untuk meningkatkan kemampuan SDM yang ada, staf Departemen ICT diberikan pelatihan intensif selaras dengan arah pengembangan ICT di ABM Investama. Pelatihan-pelatihan sepanjang 2011 meliputi pengelolaan Business Warehouse, yang merupakan pusat data base Perusahaan, dan modul-modul aplikasi SAP seperti: • SAP BPC 420 Consolidation Administration • SAP BPC 430 Planning & Reporting • SAP HR Master Data
Rencana ke Depan Pada tahun 2012, rencana pengembangan akan lebih diarahkan pada implementasi aplikasi ke seluruh anak perusahaan yang baru diakuisisi. Investasi perangkat keras mungkin diperlukan ketika akan melakukan pembenahan jalur akses jaringan untuk cabang dan lokasi proyek yang berada di remote area.
105
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
106
Memberikan nilai tambah bagi kualitas hidup masyarakat
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
107
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan CSR
Berupaya berbuat sesuatu yang bernilai bagi lingkup pemangku kepentingan yang lebih luas melalui perspektif sosial, ekonomi dan lingkungan hidup adalah konsep CSR grup ABM.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
108
ABM Investama meyakini bahwa kesinambungan pertumbuhan usaha (business sustainability) tidak diperoleh melalui pencapaian target-target operasional belaka, bukan pula hanya dipengaruhi oleh kinerja finansial, tetapi juga berkorelasi positif dengan kinerja sosial yang memberikan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan termasuk para karyawan dan keluarga mereka, pemegang saham, pelanggan, pemasok, mitra usaha, masyarakat luas maupun pemerintah. Perusahaan mempunyai kewajiban moral untuk memberi manfaat, termasuk memperbesar kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk mencapai kualitas kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan. Tekad tersebut tidak hanya tercermin dalam misi utama grup ABM, tetapi juga sesuai dengan definisi CSR yang dikenal umum. Pasal 74 Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menyatakan bahwa pelaksanaan tanggung jawab perusahaan atau
Corporate Social Responsibility (CSR) ditujukan untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat. Sedangkan menurut World Business Council on Sustainable Development, CSR adalah komitmen perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, seraya meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal serta masyarakat luas. Pada dasarnya, aktivitas CSR yang dilakukan oleh anak-anak perusahaan grup ABM telah dilaksanakan seiring perjalanan usaha anak-anak usaha itu sendiri. Setiap anak usaha dapat merancang program CSR baik secara mandiri maupun bersinergi dengan perusahaan induk maupun anak perusahaan lainnya dalam upaya mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat luas, komunitas lokal termasuk juga karyawan dan keluarganya. Disamping itu, tentu saja Perusahaan harus tanggap terhadap hal-
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan CSR
Kegiatan CSR tahun 2011 Kegiatan CSR anak-anak usaha di tahun 2011 secara umum dapat dikelompokkan dalam bidang-bidang (1) Kesehatan, (2) Sarana Prasarana Umum, Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, (3) Sosial Keagamaan dan (4) Pendidikan.
Bidang Kesehatan Program CSR untuk bidang kesehatan difokuskan pada perbaikan dan peningkatan kualitas fasilitas kesehatan masyarakat di sekitar perusahaan yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan diantaranya: • Rehabilitasi delapan Puskesmas Pembantu (Puskestu) dilaksanakan oleh PT Media Djaya Bersama (MDB) di sekitar wilayah konsesinya di Aceh, yang telah diselesaikan pada bulan Juli 2011.
• Pemberian bantuan obat ke pusatpusat kesehatan masyarakat di sekitar lokasi penambangan dan penyelenggaraan program donor darah secara periodik yang dilaksanakan oleh PT Cipta Kridatama (CK).
Bidang Sarana Prasarana Umum, Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan Hidup • Program pengembangan masyarakat proaktif dengan menyediakan peralatan dan sarana untuk melakukan penghijauan serta pemberian bibit untuk perkebunan dan peternakan dilakukan oleh PT Tunas Inti Abadi (TIA) pada enam desa sekitar daerah operasi TIA di Kalimantan Selatan dengan jumlah penduduk kurang lebih 8.000 jiwa. • Reklamasi dan rehabilitasi lahan dengan revegetasi sebagai upaya memperbaiki, memulihkan kembali dan meningkatkan kondisi lahan bekas tambang yang kritis dan kemudian ditanami kembali dilakukan oleh Reswara bersama CK.
109
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
hal yang bersifat musibah seperti bencana alam dan musibah besar lainnya yang terjadi di tengah masyarakat.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Laporan CSR
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
110
• Pengeboran sumur air bersih untuk tiga desa di Pucok Reudeup dan Reudeup, Aceh Barat dan menghibahkannya untuk masyarakat setempat, dilakukan oleh MDB pada bulan Agustus 2011. • Rehabilitasi Pembangkit Listrik Tenaga Air Mikro Hidro (PLTMH) di lokasi Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) di desa Sirna Rasa, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat dilakukan oleh Sewatama bekerja sama dengan yayasan IBEKA (Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan). Di proyek “Rehabilitasi PLTMH Ciganas I” ini, karyawan Sewatama berkesempatan menjadi sukarelawan mendampingi IBEKA melakukan rehabilitasi turbin dan genset dan mengedukasi masyarakat penerima bantuan dalam melakukan perawatan PLTMH secara mandiri. Dalam kegiatan tersebut, Sewatama juga mendapat dukungan dari sister company, CKB Logistics. • Pemberian bantuan untuk sarana dan prasarana umum bagi masyarakat di lokasi tambang PT Arutmin Batulicin seperti: – Bantuan rehabilitasi rumah warga dan bantuan penerangan lampu untuk 12 rumah penduduk di desa Mentewe km 42. – Bantuan solar untuk penerangan rumah penduduk di sekitar desa Batuharang, km 48- 50,
desa Mentewe dan desa Teluk Kepayang. – Bantuan pengurukan untuk perbaikan halaman dan drainase saluran air di SD Negeri 4, Desa Mentewe dan Halaman Puskesmas dan Pasar Baru di Desa Mentewe. – Perbaikan jalan poros yang menghubungkan desa Muara Wis dengan jalan poros SP II. – Bantuan pengadaan tandon air bersih kapasitas 2.000 liter untuk warga Blok Adi Dusun SP II. – Bantuan fasilitas olahraga dengan membuat lapangan sepakbola untuk Karang Taruna desa Joggon site MHU. • Kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat lokal dalam bentuk program ekonomi yang dilakukan oleh CK seperti memberikan kesempatan kerja dan peluang untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal sesuai dengan tingkat kebutuhan perusahaan, penunjukan subkontraktor lokal atau perusahaan setempat sebagai mitra usaha sepanjang mampu mengikuti standar kualitas yang dipersyaratkan.
Bidang Sosial Keagamaan • Program mengunjungi Panti Asuhan Remaja Masa Depan yang berlokasi di Jakarta untuk memberikan santunan, berinteraksi dan memberikan motivasi bagi anak-
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan CSR
kegiatan keagamaan bersama masyarakat setempat dilakukan oleh CK. • Pembangunan Mesjid Baiturahman dan Musholla Darul Falah di Site Arutmin Batulicin dilaksanakan oleh CK bersama PT Arutmin Tambang Batulicin. • Safari Ramadhan dan buka puasa bersama dengan jamaah beberapa pengurus mesjid di beberapa desa di sekitar lokasi tambang PT Gemida antara lain di desa Kedung Murung, Muarawis, Kecamatan Kotabangun. Sumbangan hewan kurban pada hari raya Idul Adha dan bantuan kain sarung dan sajadah bagi pengurus masjid di desa SP II, site Gemida, dilakukan oleh CK.
Bidang Pendidikan • Kuliah Umum Program Studi D3 Higiene Perusahaan, Kesehatan (Hiperkes) dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta (FK UNS) di
111
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
anak dilaksanakan oleh CKB Logistics pada hari Sabtu dan Minggu, 10-11 September 2011. Acara motivation days yang bertema “Aku Punya Mimpi!” melibatkan karyawan CKB Logistics dan diikuti oleh 50 anak-anak Panti Asuhan Remaja Masa Depan yang berusia 5 tahun hingga 18 tahun. • Perbaikan/renovasi rumah ibadah, melengkapi sarana rumah ibadah serta kegiatan santunan anak yatim di 15 desa di Aceh Barat dilakukan oleh MDB. Kegiatan renovasi rumah ibadah juga dilakukan oleh CKB Logistics. • Pemberian bantuan sosial berupa pengadaan peralatan makan piring dan gelas sejumlah 36 lusin kepada Balai Adat Dayak pada acara upacara panen di daerah Desa Gunung Raya Site ATA yang diberikan oleh CK. • Pengadaan kasur busa sebanyak 20 buah untuk pesantren di desa Kotabangun, memberikan santunan kepada kaum duafa dan yatim piatu, merehabilitasi mesjid dan mushola serta menyelenggarakan berbagai
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Laporan CSR
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
112
kampus Tirtomoyo Jebres dilaksanakan oleh CK pada tanggal 7 Juni 2011 bertujuan untuk menambah wawasan mahasiswa tentang penerapan ilmu Hiperkes dan Keselamatan Kerja di tempat kerja khususnya pada perusahaan pertambangan dengan materi mencakup sistem operasional pertambangan, Sistem K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan) serta motivasi. • Kerja sama dengan berbagai kampus seperti UNS Surakarta dan Unisba Bandung dilakukan oleh CK untuk saling membantu, memanfaatkan sarana penunjang kegiatan dan penyediaan tenaga ahli dengan bidang tugas dan kemampuan masing-masing. CK memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk kerja praktik, magang hingga penelitian tugas akhir di lokasi proyek dan memberikan bantuan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi. Hal serupa juga dilakukan oleh CKB Logistics pada tanggal 13 Mei 2011 dengan dengan Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi Trisakti (STMT Trisakti) untuk bekerja sama meningkatkan kualitas dan wawasan mahasiswa STMT Trisakti. CKB Logistics selanjutnya secara berkala memberikan kuliah umum yang disampaikan oleh Direksi dan para Senior Manager. • Bantuan kegiatan belajar mengajar di beberapa sekolah TK, SD maupun Madrasah di desa setempat berupa donasi dan pengadaan beberapa bus untuk berdarmawisata, diberikan oleh CK untuk sekolah-sekolah sebagai berikut:
– TK Melati dan TK Budi Luhur, Km 42, SD Mentewe 2, Km 2, SD Batuharang dan Madrasah Tsanawiyah Miftahul Ulum Batuharang, Desa Mentewe. – TK Tunas Harapan, Km 50, Desa Rejosari. – TK Mantawakan Mulya, Desa Mantawakan Mulya. – TK Tunas Rimba dan SD Teluk Kapayang2, Desa Teluk Kapayang. – TK/TPA Dinniyah Darussalam, Desa Dukuhrejo. – TK/TPA Al Istiqomah dan SD Negeri 1, Desa Manunggal. – SD Sukadami 1 dan Madrasah Tsanawiyah Bahrul Ulum, Desa Sukadamai. – SD Mekarsari, Desa Mekarsari. – SD Sarigadung, Desa Sari Gadung.
Kegiatan CSR Lainnya • Dalam rangka memperigati hari Kemerdekaan Indonesia ke-66, dilakukan serangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Kantor CKB Logistics Balikpapan. Diawali dengan kegiatan “go green” dengan melakukan kegiatan pembersihan sampah di pantai yang diikuti oleh seluruh karyawan CKB Logistics, lomba 17 Agustus, buka bersama pemberian santunan di Panti Asuhan Yasma, Tanjung Kelor – Manggar. • Kegiatan dalam rangka peresmian fasilitas baru CKB Logistics di Samarinda yang meliputi perbaikan Posyandu, perbaikan Mesjid dan perbaikan Jembatan.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan CSR
Tekad Kami ke Depan Disamping kegiatan-kegiatan CSR di atas, ABM Investama juga harus peka dan responsif terhadap kejadian atau kebutuhan tertentu yang sifatnya insidental, memenuhi kebutuhan sesaat ataupun tanggap darurat. Dalam hal memberikan bantuan terhadap bencana alam, perusahaan akan memberikan bantuan infrastruktur secara terpadu dengan mengerahkan sumber daya yang dimiliki anak-anak perusahaan. Sebagai contoh yang sudah pernah dilaksananakan adalah partisipasi CK dalam kegiatan tanggap darurat (emergency response team dan bantuan dapur umum) serta pemulihan pada peristiwa bencana runtuhnya jembatan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur.
Perusahaan menyadari bahwa aktivitas CSR yang telah kami lakukan masih belum cukup optimal dan mengakar dalam memberikan kontribusi positif bagi reputasi perusahaan. Untuk itu, kami terus berusaha menggali programprogram yang paling dibutuhkan untuk dikembangkan kualitas kegiatannya dan diperluas cakupan programnya sehingga mempunyai dampak yang bermakna dan berkelanjutan. Ke depan, kegiatan CSR selain harus dapat membangun citra perusahaan yang positif juga harus berdampak jangka panjang, sehingga manfaatnya dapat terus dinikmati oleh semua pihak, para pemangku kepentingan yang lebih luas lagi, masyarakat Indonesia.
113
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Menerapkan GCG sebagai budaya kerja Perusahaan
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
114
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
115
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tata Kelola Perusahaan
Penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik di setiap kegiatan bisnis ABM Investama akan meningkatkan nilai perusahaan di mata pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya serta menjamin pertumbuhan usaha berkelanjutan.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
116
Komitmen Pelaksanaan GCG ABM Investama berkomitmen untuk menjunjung tinggi nilai-nilai integritas dan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance - GCG) dalam setiap kegiatan usahanya. Praktik tata kelola perusahaan sesuai standar etika tertinggi sesungguhnya telah melebur dalam setiap aktivitas usaha perusahaan sesuai nilai-nilai budaya yang ditanamkan oleh para pendiri Grup TMT yang telah beroperasi selama 40 tahun. Seluruh jajaran perusahaan meyakini bahwa pemenuhan aspek-aspek GCG dapat mendukung tujuan perusahaan baik dalam hal pertumbuhan usaha, profitabilitas dan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan, serta keberlangsungan usaha jangka panjang.
Prinsip-prinsip GCG Prinsip-prinsip GCG yang diimplementasikan dalam setiap aspek bisnis dan operasional di ABM Investama
mengacu pada pemenuhan lima prinsip dasar GCG yang terdiri dari: a. Transparansi, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materil dan relevan mengenai perusahaan. b. Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organisasi sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. c. Tanggung jawab, yaitu kesesuaian pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. d. Kemandirian, dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/ tekanan dari pihak manapun. e. Kewajaran, yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tata Kelola Perusahaan
Asesmen Penerapan GCG
Asesmen implementasi GCG dilaksanakan dengan menggunakan kriteria dan metodologi yang meliputi 7 (tujuh) aspek pokok yaitu: 1. Hak Dan Tanggung Jawab Pemegang Saham/RUPS (Shareholders),
Kebijakan GCG, Penerapan GCG, Pengungkapan Informasi (Disclosure), Manajemen Risiko (Risk Management), 6. Hubungan dengan Stakeholders (Stakeholders Relation), 7. Komitmen. Dari ketujuh aspek pokok tersebut, Perusahaan telah mengetahui aspek mana saja yang perlu prioritas perbaikan dan aspek mana yang harus disempurnakan lagi. Beberapa aspek yang menyangkut praktik bisnis sesuai standar etika memperoleh skor yang menunjukkan bahwa prinsip-prinsip GCG telah diterapkan dalam setiap aktivitas Perusahaan walaupun masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Namun demikian, Perusahaan belum memiliki aturan-aturan tertulis yang terdokumentasikan dengan baik seperti Pedoman GCG, Board Manual, Code of Conduct, Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter), Piagam Internal
117
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Pada tahun 2011 ABM Investama mengundang konsultan GCG independen untuk melakukan asesmen terhadap pelaksanaan nilai-nilai tata kelola di perusahaan. Assessment GCG yang dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2011 sampai tanggal 17 Juni 2011 bertujuan untuk: a. Melakukan pemetaan dan evaluasi terhadap kelengkapan dokumen, infrastruktur dan soft structure yang terkait dengan GCG serta untuk mengetahui tingkat kepatuhan perusahaan (scoring) terhadap praktik GCG. b. Mengetahui aspek-aspek yang perlu disempurnakan dalam implementasi GCG agar sesuai best practices.
2. 3. 4. 5.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Audit (Internal Audit Charter), Kebijakan Sistem Pengendalian Internal, Kebijakan Pemberian dan Penerimaan Hadiah serta Gratifikasi, Kebijakan Komunikasi Eksternal termasuk didalamnya pengelolaan informasi, Kebijakan Pengelolaan Aset (Asset Management Policy), Piagam Sekretaris Perseroan (Corporate Secretary Charter), Kebijakan Pengaduan (Whistleblowing Policy), Kebijakan Pengendalian Anak Perusahaan, Kebijakan Teknologi Informasi serta Kebijakan Corporate Social Responsibility (CSR).
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
118
Sebagai perusahaan publik dan warga korporasi yang baik serta untuk menjamin efektivitas penerapan GCG di Perusahaan yang berkelanjutan, Perusahaan menyadari pentingnya mempersiapkan kodifikasi dan perangkat-perangkat pendukung GCG sesuai peraturan pemerintah dan perundang-undangan yang berlaku. Sebuah tim ad-hoc telah ditugaskan untuk menyusun kodifikasi dan perangkat pendukung implementasi GCG yang mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT), Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, Peraturan Bapepam-LK, Peraturan Bursa Efek Indonesia, Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), praktikpraktik terbaik di dunia bisnis serta nilainilai inti dan sifat-sifat kepemimpinan yang tumbuh dan mengakar kuat di lingkungan induk perusahaan yaitu TMT Group, yang selama ini dikenal menjalankan praktik GCG secara konsisten. Sampai akhir tahun 2011 tim ad-hoc GCG telah bekerja dan secara bertahap menyelesaikan sejumlah kodifikasi
seperti Standar Etika Perseroan (Code of Conduct), Peraturan Perusahaan, Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual) serta Piagam Komite Audit dan Internal Audit. Manajemen menindaklanjuti dengan membentuk Unit Internal Audit pada bulan September 2011 dan melakukan sosialisasi Standar Etika Perusahaan ke seluruh karyawan ABM Investama dan beberapa anak perusahaan. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki kelemahan implementasi GCG yang selama ini sebenarnya telah dilaksanakan di seluruh grup. Pada tahun 2011 seluruh karyawan ABM Investama telah menandatangani pernyataan komitmen pemahaman Standar Etika Perusahaan dan ditargetkan pada tahun 2012 sosialisasi dan penandatangan telah mencakup seluruh karyawan grup. Dengan demikian, sampai akhir tahun 2011 Perusahaan telah melengkapi perangkat kerja dan sarana yang dibutuhkan dalam implementasi GCG yang akan dilanjutkan dengan menempatkan personil-personil yang mempunyai kompetensi sesuai lingkup tugasnya. Perusahaan juga telah menargetkan pencapaian kepatuhan GCG pada tahun 2012 sebesar 70%.
Struktur Tata Kelola Berdasarkan UU PT, organ perusahaan terdiri dari tiga unsur, yaitu pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi bagi pemegang saham, Dewan Komisaris sebagai pengawas jalannya pengelolaan Perusahaan, dan Direksi sebagai pengelola Perusahaan. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tata Kelola Perusahaan
masing sesuai anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan. Pada akhir tahun 2011 Perusahaan telah mengeluarkan Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual) melalui Keputusan Dewan Komisaris dan Direksi PT ABM Investama Tbk Nomor: 004/ABM-BOC-BOD/XII/2011. Board Manual berisi kesepakatan antara Direksi dan Dewan Komisaris mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab masingmasing organ untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas hubungan kerja antar organ, menerapkan asas-asas GCG serta membangun kemandirian dalam membuat keputusan dan dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan harapan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
Selain itu, manajemen telah membentuk organ-organ pendukung Direksi sebagai unit kerja untuk mengendalikan, mengawal dan bertanggung jawab atas implementasi GCG yang dijalankan oleh tim ad-hoc GCG, sekaligus sebagai mitra kerja dari komite di bawah Dewan Komisaris. Unit kerja tersebut diluar
Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ perusahaan tertinggi yang wewenangnya diatur oleh undangundang dan anggaran dasar. RUPS memiliki wewenang untuk, antara lain, mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan anggaran dasar perusahaan, menyetujui laporan keuangan, serta menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS terdiri dari RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB). RUPST 2011 dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2011 yang diantaranya memutuskan sebagai berikut: 1. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 termasuk laporan mengenai kegiatan dan jalannya Perusahaan dan pemberian pelunasan dan pembebasan tanggungjawab kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan untuk pengurusan dan pengawasan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2010. 2. Menyetujui penunjukkan Akuntan Publik Purwantono, Suherman dan Surja (Ernst & Young) untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2011.
119
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Dewan Komisaris telah melengkapi perangkat kerja dan sarana yang dibutuhkan dalam implementasi GCG dengan membentuk Komite Audit pada tahun 2011 untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan dan memberi saran sesuai ruang lingkup tugas komite tersebut termasuk mengawasi kebijakan keuangan Perusahaan. Selanjutnya, Perusahaan berencana untuk membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi, serta Komite Investasi pada tahun 2012.
tim ad-hoc GCG adalah Sekretaris Perusahaan dan Internal Audit. Kedua organ pendukung tersebut diangkat dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
3. Menyetujui pemberian kewenangan kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk menentukan gaji, tunjangan dan fasilitas yang diterima oleh anggota Direksi Perusahaan.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
120
Selain dari RUPST tersebut, di tahun 2011 para pemegang saham Perusahaan melakukan beberapa kali pengambilan keputusan di luar rapat dengan merujuk kepada ketentuan perundang-undangan yang berlaku terkait perseroan terbatas. Para pemegang saham Perusahaan membuat keputusan-keputusan sebagai berikut: 1. Tanggal 24 Januari 2011 dengan keputusan menyetujui perubahan susunan Direksi Perseroan terbaru dengan mengangkat Bapak Yovie Priadi sebagai Direksi Perseroan. 2. Tanggal 8 Maret 2011 dengan keputusan menyetujui konversi Mandatory Convertible Bond milik Valle Verde Pte Ltd menjadi kepemilikan saham Perseroan. 3. Tanggal 20 Juni 2011 dengan keputusan menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris Perseroan dengan mengangkat Bapak Erry Riyana Hardjapamekas sebagai Komisaris Independen Perseroan. 4. Tanggal 21 Juli 2011 dengan keputusan menyetujui perubahan anggaran dasar Perseroan sebagai konsekuensi dari perubahan status perusahaan dari tertutup menjadi terbuka. 5. Tanggal 27 Juli 2011 dengan keputusan menyetujui pelaksanaan program Management and Employee Stock Allocation – MESA terkait dengan pelaksanaan penawaran umum perdana saham ABM Investama.
Dewan Komisaris Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS dan tugas Komisaris Utama adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Tugas pokok Dewan Komisaris secara kolektif diantaranya adalah: 1) Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat dan persetujuan berkenaan dengan kebijakan Direksi terhadap rencana pengembangan Perusahaan, Rencana Kerja Jangka Panjang (RKJP), Rencana Kerja Tahunan (RKT) serta pelaksanaan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai ketentuan anggaran dasar dan keputusan RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2) Melakukan tindakan untuk kepentingan Perusahaan dan bertanggung jawab kepada RUPS. Dalam kapasitas ini, Dewan Komisaris mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, dan segera melaporkan kepada RUPS apabila Perusahaan menunjukkan gejala kemunduran yang mencolok disertai saran langkah perbaikan yang harus ditempuh. Dewan Komisaris juga memberi saran yang sesuai dengan tugas pengawasan Dewan Komisaris kepada RUPS mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap penting, termasuk mengusulkan kepada RUPS mengenai akuntan publik yang akan melakukan audit di Perusahaan.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tata Kelola Perusahaan
3) Menentukan sistem nominasi, evaluasi kinerja, remunerasi yang transparan bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk selanjutnya diajukan untuk memperoleh persetujuan RUPS. Dewan Komisaris juga menentukan sistem nominasi, remunerasi, evaluasi kinerja para eksekutif senior (General Manager atau setara) yang tidak menjabat sebagai anggota Direksi. 4) Menetapkan Key Performance Indicator (KPI) Direksi setiap awal tahun kerja serta memantau efektivitas praktik GCG dan pelaksanaan tanggung jawab sosial Perusahaan (CSR).
Masa Jabatan Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Setiap anggota Dewan Komisaris menjabat untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ketiga setelah pengangkatannya dan dapat dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya. RUPS mempunyai wewenang untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris sebelum masa tugasnya berakhir.
Komisaris Independen Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang berasal dari luar Perusahaan, tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikian saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak secara independen. Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen yang dijabat oleh Bapak Erry Riyana Hardjapamekas berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham melalui RUPSLB tanggal 20 Juni 2011 yang dituangkan dalam Akta Notaris Ny. Djumini Setyoadi, SH. Mkn. No.32 Tanggal 20 Juni 2011. Dengan demikian komposisi Dewan Komisaris Perusahaan telah memenuhi ketentuan Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengenai jumlah Komisaris Independen yaitu sekurang-kurangnya 30% dari jumlah Komisaris.
121
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Dalam menjalankan tugasnya melakukan pengawasan terhadap pengelolaan Perusahaan, Dewan Komisaris mempunyai hak dan wewewang diantaranya adalah: 1) Melihat buku-buku, surat-surat serta dokumen lainnya, memeriksa kas, surat berharga dan kekayaan Perusahaan termasuk meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perusahaan untuk keperluan verifikasi. 2) Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan, dan meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris. 3) Melalui rapat setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi, apabila mereka bertindak bertentangan dengan anggaran dasar atau terdapat indikasi melakukan
kerugian Perusahaan atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan mendesak bagi Perusahaan.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Susunan Dewan Komisaris Dewan Komisaris ABM Investama terdiri dari 3 orang anggota, yaitu 1 (satu) orang Komisaris Utama, 1 (satu) orang Komisaris dan 1 (satu) orang Komisaris Independen. Susunan Dewan Komisaris ABM Investama saat ini adalah berdasarkan Akta Nomor 32 tanggal 20 Juni 2011 yang dibuat oleh Ny Djumini Setyoadi, SH, Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui bukti Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perusahaan Nomor AHU-AH.01.1021037 tanggal 5 Juli 2011yaitu: Nama
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
122
Jabatan
Rachmat Mulyana Hamami
Komisaris Utama
Mivida Hamami
Komisaris
Erry Riyana Hardjapamekas
Komisaris Independen
Pembagian Tugas Dewan Komisaris Pembagian tugas diantara para anggota Dewan Komisaris diatur secara mandiri dan untuk kelancaran tugasnya Dewan Komisaris dapat dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris yang diangkat oleh Dewan Komisaris atas beban Perusahaan.
Rapat Dewan Komisaris Rapat Dewan Komisaris adalah rapat yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris yang berkenaan dengan masing-masing tugas dan fungsinya. Apabila dinyatakan perlu Rapat Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi.
Sesuai anggaran dasar Perusahaan dan Board Manual, Dewan Komisaris dapat mengadakan rapat bila dipandang perlu oleh seorang Komisaris atau lebih, atas permintaan tertulis satu atau lebih pemegang saham yang secara bersamasama memiliki 1/10 atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan. Sepanjang tahun 2011 Dewan Komisaris telah mengadakan pertemuan sebanyak 3 kali, yaitu pada tanggal 27 April, 10 Agustus, dan 29 November 2011 dengan mengundang Direksi untuk mendapatkan hasil laporan Direksi atas kinerjanya untuk waktu tertentu dalam menjalankan Perusahaan. Dewan Komisaris ABM Investama dalam menjalankan fungsi pengawasannya juga melakukan pertemuan-pertemuan informal. Selain itu, Dewan Komisaris juga secara bersamasama juga mengambil keputusan melalui Sirkular Dewan Komisaris sebagai berikut: 1. Pembentukan Komite Audit Perusahaan berikut pemberlakuan Piagam Komite Audit; 2. Pemberian persetujuan pemberian pinjaman pemegang saham kepada PT Cipta Krida Bahari; 3. Pemberian persetujuan pemberian pinjaman pemegang saham kepada PT Sanggar Sarana Baja; 4. Pemberian persetujuan pemberian pinjaman pemegang saham kepada PT Sumberdaya Sewatama; 5. Pemberian persetujuan pemberian pinjaman pemegang saham kepada PT Reswara Minergi Hartama; dan 6. Persetujuan dan Pemberlakuan Board Manual Perseroan.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tata Kelola Perusahaan
KOMITE AUDIT Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi pelaksanaan pengelolaan Perusahaan yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit bersifat mandiri, serta bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Pembentukan Komite Audit bagi perusahaan publik dan kriteria keanggotaannya mengacu pada Lampiran Keputusan Ketua Bapepam nomor: Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004, Peraturan Nomor IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Dalam ketentuan tersebut, anggota Komite Audit paling kurang terdiri dari seorang Komisaris Independen sebagai ketua komite dan dua orang pihak independen.
Susunan Keanggotaan Komite Audit Komite Audit PT ABM Investama Tbk dibentuk melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris PT ABM Investama Tbk Nomor 001/ABM-RES-BOC/XI/2011 tanggal 9 November 2011. Komite Audit dibantu oleh tim ad-hoc GCG telah menyusun Piagam Komite Audit yang akan menjadi landasan kerja Komite Audit sebagaimana dituangkan dalam Surat Keputusan
Susunan anggota Komite Audit ABM Investama adalah sebagai berikut: Nama
Jabatan
Erry Riyana Hardjapamekas
Ketua/Komisaris Independen
Andradiet J. Alis
Anggota
Lucy Saptari
Anggota
123
Untuk menjaga independensi dalam pelaksanaan tugasnya, dua anggota Komite Audit tersebut adalah pribadi yang tidak memiliki hubungan, baik langsung maupun tidak langsung dengan Perusahaan. Dengan demikian, seluruh anggota Komite Audit telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, pengalaman dan integritas yang dipersyaratkan dalam ketentuan yang berlaku.
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Komite Audit Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan memberikan masukan kepada manajemen. Dalam kaitan ini, Komite Audit menjalankan tugas dan tanggung jawab secara profesional dan independen tanpa campur tangan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Persyaratan keanggotaan Komite Audit terutama adalah memiliki integritas yang tinggi, memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan, memiliki pengetahuan yang cukup dalam membaca dan memahami laporan keuangan, mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang pendidikannya serta mampu berkomunikasi dengan baik.
Dewan Komisaris PT ABM Investama Tbk No.005/ABM-RES-BOC/XII/2011 tentang Pemberlakuan Piagam Komite Audit tanggal 22 Desember 2011. Piagam Komite Audit ini mengatur secara rinci mengenai visi, misi, tujuan, sasaran kerja, dan tugas Komite Audit, termasuk wewenang dan kode etik, tanggung jawab pelaporan, serta program pengenalan bagi anggota baru.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Komite Audit mendorong terciptanya praktik yang sehat dalam pelaporan keuangan, manajemen risiko, pengendalian internal dan etika bisnis yang baik. Dalam pelaksanaannya, Direksi bertanggung jawab sepenuhnya atas penyajian laporan keuangan yang sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku, kecukupan pengelolaan risiko dan sistem pengendalian internal serta kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
124
Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit berwenang untuk mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, data keuangan, aset serta sumber daya Perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit bekerja sama dan berkoordinasi dengan Unit Internal Audit dan auditor eksternal.
Kegiatan Komite Audit Tahun 2011 Komite Audit baru dibentuk pada bulan November 2011 sehingga pada tahun 2011 Komite Audit belum sepenuhnya melakukan fungsi pengawasan. Meskipun demikian, dalam periode 16 November sampai 31 Desember 2011 Komite Audit telah melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagaimana tertuang dalam “Laporan Kegiatan Komite Audit Tahun 2011” yang dilampirkan pada Laporan Tahunan ini.
Profil Komite Audit Erry Riyana Hardjapamekas (Ketua) Profil Erry Riyana Hardjapamekas dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris.
Andradiet J.Alis (Anggota) Dilahirkan di Pangkalpinang – Bangka, pada tanggal 17 Agustus 1963, Andradiet J. Alis (Andre Alis) lulus sebagai sarjana Pertambangan, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung (FTTM ITB) pada tahun 1988. Mengawali karir di PT Kaltim Prima Coal (KPC) sebagai Trainee Engineer pada tahun 1988, Andre Alis mengembangkan karir profesional lebih dari 20 tahun di berbagai perusahaan industri pertambangan nasional dan multinasional tidak hanya di area engineering dan produksi, tetapi juga marketing, project management, konsultansi pertambangan dan business advisory. Pernah menjadi anggota Komite Audit PT Timah (Persero) Tbk (2007-Juni 2011) dan sejak Juli 2011 sampai saat ini beliau menjadi anggota Komite GCG PT Timah (Persero) Tbk. Aktif di kepengurusan organisasi profesi seperti Ikatan Komite Audit Indonesia (KAI) dan Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI), juga aktif sebagai pengajar (Dosen Luar Biasa) di Departemen Teknik Pertambangan Universitas Trisakti. Lucy Saptari (Anggota) Dilahirkan di Jakarta ada tanggal 30 April 1969, Lucy Saptari (Lucy) lulus dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1991 dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1998. Mengawali karir sebagai Auditor BPKP (1991-1997), kemudian selama 10 tahun menjadi Auditor pada Kantor Akuntan Publik (1997-2007), Manager pada PT Advisia Sigma Dinamika (2007-2009) dan sejak tahun 2009 sampai sekarang menjadi anggota Komite Audit pada Sucofindo-Surveyor Indonesia Joint Operation.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Kegiatan Komite Audit Tahun 2011
Komite Audit PT. ABM Investama Tbk. (Komite Audit) dibentuk dan mulai bekerja pada tanggal 16 November 2011. Komite Audit, yang bekerja secara profesional dan independen serta berpedoman pada Piagam Komite Audit, berperan membantu dan mendukung Dewan Komisaris dalam menjalankan pengawasan dan pemberian nasihat terhadap pengelolaan Perseroan. Susunan Komite Audit serta kehadiran dalam rapat yang diselenggarakan dalam perioda 16 November 2011-31 Desember 2011 adalah sbb.:
Nama
Jabatan
Kehadiran Dalam Rapat
Prosentase Kehadiran
1.
Erry Riyana Hardjapamekas
Ketua
3
100%
2.
Andradiet J. Alis
Anggota
3
100%
3.
Lucy Saptari
Anggota
3
100%
Catatan : Jumlah rapat Komite Audit : 3 kali
Dalam perioda 16 November 2011-31 Desember 2011, Komite Audit telah melaksanakan kegiatan sbb.: 1. Finalisasi penyusunan Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) PT. ABM Investama Tbk. 2. Melakukan ‘kick-off meeting’ untuk audit tahun buku Perseroan 2011, yang dihadiri oleh Manajemen, Auditor Eksternal dan Auditor Internal. 3. Menyusun program kerja Komite Audit tahun 2012.
Jakarta, 4 Januari 2012 Komite Audit,
Erry Riyana Hardjapamekas Ketua KA
Andradiet J. Alis Anggota KA
Lucy Saptari Anggota KA
125
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit meliputi: 1. Melakukan penelaahan atas kepatuhan terhadap standar dan kebijakan akuntansi yang berlaku dalam proses penyusunan laporan keuangan, dan informasi keuangan lainnya yang akan dipublikasikan Perseroan; 2. Mendorong terbentuknya sistem pengendalian Internal yang memadai dalam pengelolaan Perseroan, dengan melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian internal Perseroan dan implementasinya; serta memastikan Manajemen melakukan tindak lanjut atas rekomendasi yang diberikan oleh Auditor Internal dan Auditor Eksternal; 3. Melakukan penelaahan atas kualitas pekerjaan dan independensi Auditor Internal dan Auditor Eksternal; 4. Melakukan penelaahan atas pengelolaan risiko usaha yang dilakukan Perseroan dan penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) secara memadai, sesuai dengan praktik umum terbaik; 5. Melakukan identifikasi dan evaluasi atas hal-hal yang dianggap penting oleh Dewan Komisaris, termasuk pengaduan oleh para pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya; 6. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris terkait dengan peran dan tanggung jawab Dewan Komisaris.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
DIREKSI Tugas pokok Direksi adalah melaksanakan pengurusan Perusahaan sesuai kepentingan dan tujuan Perusahaan dan bertindak selaku pimpinan dalam pengurusan tersebut. Direksi berwenang melakukan segala tindakan dan perbuatan baik mengenai pengurusan maupun mengenai pemilikan kekayaan Perusahaan termasuk mengikat Perusahaan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perusahaan, dengan pembatasanpembatasan yang ditetapkan dalam anggaran dasar Perusahaan. Secara hukum, Direksi bertanggung jawab mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
126
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Direksi secara kolegial diantaranya bertugas dan bertanggung jawab untuk: 1) Menetapkan visi, misi, strategi Perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris, dan merumuskan pemahaman, komitmen dan penyempurnaan terhadap visi, misi dan strategi Perusahaan. 2) Menetapkan kebijakan dasar korporat mengenai strategi, keuangan, organisasi, SDM sistem sistem teknologi informasi dan komunikasi. 3) Mengajukan usulan kebijakan/policy, Standard Operating Procedure (SOP), serta menjalankan Perusahaan sesuai kewenangan Direksi, yang diatur dalam anggaran dasar, keputusan RUPS dan/atau Board Manual. 4) Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris.
5) Mengajukan usulan RKT dan RKJP, menetapkan usulan dan perubahan RJT dan RKJP serta menetapkan sasaran dan evaluasi kinerja unit kerja yang berada di bawah masing-masing anggota Direksi sesuai dengan RKT dan RKJP. 6) Menetapkan dan berusaha sebaik mungkin untuk mencapai sasaran/Key Performance Indicator (KPI) perseroan dan anak-anak perusahaan sesuai RKT dan RKJP, mengkoordinasikan pelaksanaan RKT dan RKJP terkait dengan pengendalian akuntansi dan keuangan, treasury, serta pengelolaan dan pengembangan sumber dana perusahaan. 7) Mengusulkan kebijakan dan evaluasi secara periodik atas Limit of Authority yang mengatur ketentuan nilai transaksi atau penggunaan/perolehan aset yang masuk kewenangan Direksi dengan merujuk kepada kebijakan keuangan Perusahaaan. 8) Mengangkat, memberhentikan, promosi dan demosi pejabat Perusahaan. 9) Melaksanakan analisa risiko, menetapkan langkah-langkah untuk mengurangi dan menanggulangi berbagai jenis risiko yang dihadapi oleh Perusahaan. 10) Menelaah, mengkaji, termasuk melakukan koreksi dan memberikan persetujuan dalam pelaksanaan setiap proyek investasi sesuai kewenangan Direksi, serta melakukan pengawasan terhadap implementasi proyek dan investasi yang telah disetujui. 11) Merumuskan, menyempurnakan dan melaksanakan rencana pengembangan bisnis grup ABM. 12) Mengidentifikasi dan mengembangkan nilai-nilai yang dapat meningkatkan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tata Kelola Perusahaan
5) Menetapkan struktur organisasi perusahaan dan menetapkan sistem manajemen personalia Perusahaan.
Pencalonan dan Pengangkatan Direksi Tata cara pencalonan, pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian anggota Direksi diatur dalam anggaran dasar Perusahaan. Pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dilakukan oleh RUPS dimana anggota Direksi tersebut dipilih dari calon-calon yang diusulkan oleh Dewan Komisaris. Individu yang diusulkan sebagai calon anggota Direksi menjalani proses penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) oleh Dewan Komisaris. Para calon anggota Direksi yang telah lulus penilaian kemampuan dan kepatutan maupun anggota Direksi yang diangkat kembali wajib menandatangani kontrak manajemen sebelum ditetapkan sebagai anggota Direksi.
Wewenang Direksi Direksi memiliki wewenang yang mencakup namun tidak terbatas kepada hal-hal berikut: 1) Mewakili dan/atau mengikat Perusahaan dengan pihak lain sesuai kewenangan yang ditetapkan dalam anggaran dasar Perusahaan. 2) Menyelenggarakan rapat Direksi tiap kali dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi. 3) Mengesahkan laporan tahunan Perusahaan termasuk di dalamnya laporan keuangan. 4) Membuat kebijakan dan prosedur di masing-masing departemen atau unit kerja yang bernaung di bawah masing-masing anggota Direksi guna mencapai sasaran kerja departemen atau unit kerja tersebut.
Masa Jabatan Direksi Setiap anggota Direksi menjabat untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ketiga setelah pengangkatannya dan dapat dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya. Masa jabatan anggota Direksi berakhir apabila yang bersangkutan meninggal dunia, masa jabatannya berakhir, dan diberhentikan berdasarkan keputusan pemegang saham karena tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi.
127
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
daya saing Perusahaan dengan memberikan perhatian dan penghargaan kepada sumber daya manusia (Compensation and benefit). 13) Merancang dan mengembangkan organisasi yang dapat melaksanakan strategi usaha dengan efektif serta mencapai efisiensi dalam pelaksanaan rutinitas operasional Perusahaan (Organization planning). 14) Merekrut, mengembangkan dan mempertahankan personil kunci yang dibutuhkan grup ABM (Leadership development). 15) Mengelola, mengembangkan dan memastikan komunikasi kepada pemangku kepentingan melalui komunikasi korporat dilakukan secara efektif dan sesuai dengan kebijakan Perusahaan. 16) Merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan kewajiban Perusahaan yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Independensi Direksi Independensi Direksi merupakan salah satu faktor penting yang harus dijaga agar Direksi dapat bertindak sebaik-baiknya demi kepentingan Perusahaan. Untuk menjaga independensi, maka Perusahaan menetapkan aturan bahwa pihak manapun kecuali organ Perusahaan dilarang melakukan atau campur tangan dalam pengurusan Perusahaan dan anggota Direksi dilarang melakukan aktivitas yang dapat mengganggu independensinya dalam mengurus Perusahaan.
Susunan Direksi
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
128
Direksi ABM Investama beranggotakan 4 (empat) orang dan bertugas secara kolegial. Agar lebih efisien dan efektif dalam melaksanakan tugas, dilakukan pembidangan tugas diantara anggota Direksi sesuai bidang dan kompetensinya, namun tidak menghilangkan tanggung jawab Direksi secara kolegial dalam pengurusan Perusahaan. Setiap anggota Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan namun keputusan Direksi merupakan tanggung jawab bersama. Kedudukan anggota Direksi termasuk Direktur Utama adalah setara. Tugas Direktur Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi. Komposisi Direksi PT ABM Investama Tbk berdasarkan kepada Akta Nomor 25 tanggal 24 Januari 2011 yang dibuat Ny Djumini Setyoadi, SH, Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui bukti Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor AHU-AH.01.10-05228 tanggal 21 Februari 2011 adalah sebagai berikut:
Nama
Jabatan
Achmad Ananda Djajanegara
Direktur Utama
Willy Agung Adipradhana
Direktur Keuangan
Syahnan Poerba
Direktur Layanan Pendukung Korporat
Yovie Priadi
Direktur Strategi Korporat
Pembagian Tugas Direksi Pembagian tugas Direksi dilakukan untuk memastikan efektivitas pelaksanaan tugas semua anggota Direksi dalam mengelola Perusahaan. Pembagian tugas dan tanggung jawab Direksi secara garis besar dapat dilihat pada bagan struktur organisasi pada bagian Data Perusahaan pada laporan tahunan ini. Tugas masing-masing anggota Direksi ABM Investama adalah sebagai berikut: 1. Achmad Ananda Djajanegara, Direktur Utama Bertanggung terhadap seluruh kegiatan di ABM Investama maupun anak perusahaan termasuk: – Memberikan arahan dan mengendalikan kebijakan, visi, misi dan strategi Perusahaan. – Mengkoordinasikan pemecahan masalah Perusahaan, kebijakan perencanaan, pengendalian, pencapaian sasaran jangka panjang Perusahaan, kebijakan audit, peningkatan budaya, citra dan tata kelola Perusahaan (GCG). – Menyelenggarakan dan memimpin rapat Direksi secara periodik atau rapat-rapat lain apabila dipandang perlu. – Mengesahkan semua Keputusan Direksi. – Memilah dan memberikan informasi tentang Perusahaan kepada pemangku kepentingan.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tata Kelola Perusahaan
– Membawahi Unit Internal Audit dan Sekretaris Perusahaan. 2. Willy Agung Adipradhana, Direktur Keuangan Bertanggung jawab terhadap pengendalian seluruh kebijakan keuangan termasuk: – Melaksanakan efisiensi dan efektivitas fungsi-fungsi keuangan di Perusahaan dan anak perusahaan. – Mengkoordinasikan pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja Jangka Panjang (RKJP) terkait dengan pengendalian akuntansi dan keuangan, treasury, serta pengelolaan sumber dana bagi pengembangan Perusahaan. – Membina dan menjaga hubungan dengan investor publik. – Membawahi departemen-departemen Treasury, Accounting & Tax, ICT dan Investor Relation.
4. Yovie Priadi, Direktur Strategi Korporat Bertanggung jawab terhadap aspek-aspek pengembangan usaha dan investasi termasuk: – Melakukan pengawasan terhadap implementasi proyek dan investasi yang telah disetujui. – Merumuskan, menyempurnakan dan melaksanakan rencana pengembangan bisnis baru grup ABM. – Mencari dan menetapkan mitra usaha strategis. – Membawahi departemen Business Process Improvement, Corporate Planning Budgeting dan divisi Strategic Planning and Business Development.
Rapat Direksi Direksi melakukan rapat secara periodik 2 (dua) minggu sekali. Diluar waktu tersebut, rapat Direksi dapat dilaksanakan setiap waktu bila dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi, atas permintaaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris dan atas permintaan tertulis seorang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama memiliki 1/10 atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara. Sepanjang tahun 2011, Direksi mengadakan 28 kali rapat baik untuk melakukan evaluasi atas capaian kinerja perusahaan maupun halhal lain yang dinilai penting. Data kehadiran dari masing-masing anggota Direksi adalah sebagai berikut:
129
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
3. Syahnan Poerba, Direktur Layanan Pendukung Korporat Bertanggung jawab terhadap aspekaspek penunjang operasional Perusahaan termasuk: – Strategi pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM), memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan SDM yang berkinerja tinggi dan core values baik (Leadership development) termasuk dari sisi perhatian dan penghargaan (Compensation and benefit). – Merancang dan mengembangkan organisasi yang efektif. – Mengelola, mengembangkan dan memastikan komunikasi kepada pemangku kepentingan.
– Merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. – Membawahi departemen-departemen Legal, Corporate Communication, Risk Management dan Human Resources.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Nama
Jabatan
Achmad Ananda Djajanegara
Direktur Utama
100%
Willy Agung Adipradhana
Direktur Keuangan
100%
Syahnan Poerba
Direktur Layanan Korporat
100%
Yovie Priadi
Direktur Strategi Korporat
100%
Remunerasi Komisaris dan Direksi
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
130
Kehadiran
Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dalam menentukan remunerasi Direksi, Dewan Komisaris mengajukan usul kepada RUPS untuk memutuskan besarnya kompensasi yang akan diberikan kepada Direksi. Penentuan besarnya kompensasi bagi Direksi berdasarkan proses dan rumusan yang transparan dan Dewan Komisaris melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan remunerasi Perusahaan. Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 25 Mei 2011, pemegang saham melimpahkan wewenang penentuan gaji, fasilitas dan tunjangan anggota Direksi kepada Dewan Komisaris Perseroan. Besaran remunerasi ditetapkan dengan memperhatikan besaran pendapatan tahun
sebelumnya, beban tugas dan tanggung jawab, serta disesuaikan dengan tingkat remunerasi eksekutif pada industri sejenis. Remunerasi dari pejabat kunci sesuai dengan definisi PSAK No.7 (Revisi 2010) yaitu dalam hal ini Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 ditetapkan sebesar Rp20.415.000.000, sementara pada tahun 2010 adalah sebesar Rp7.688.000.000.
Program Pendalaman Pengetahuan Program Pendalaman Pengetahuan dimaksudkan agar Direksi dapat selalu mengikuti perkembangan terbaru tentang core business perusahaan di bidang energi. Program Pendalaman Pengetahuan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas Direksi. Pada tahun 2011 Direksi mengikuti beberapa pelatihan, seminar dan lokakarya sebagai berikut:
Pelatihan Direksi 2011 No
Tanggal
Topik
Penyelenggara
Peserta
1
22-Feb-11
Human Resources Development
Yayasan IICD
Syahnan Poerba
2
12-Apr-11
Summit Meeting Coal
Coaltrans Conferences Ltd
Achmad Ananda Djajanegara, Yovie Priadi, Syahnan Poerba
3
2-Mei-11
Seminar Evaluation and Technical Economic Assessment Mining Project
IBC Asia Pte Ltd
Yovie Priadi
4
8-Jun-11
Seminar Mining and Financial Accounting
IBC Asia Pte Ltd
Willy Agung Adipradhana
5
31-Des-11
Understand all standards relating to financial instrument, including NEW IFRS 9
Euromoney Institutional Investor (Jersey) Ltd
Willy Agung Adipradhana
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tata Kelola Perusahaan
Internal Audit
Tugas dan Tanggung Jawab
Untuk memastikan sistem pengendalian internal yang efektif dan terintegrasi antara Perusahaan dengan anak perusahaan guna memastikan bahwa kegiatan operasional sudah dijalankan dengan baik dan dapat meningkatkan nilai perusahaan melalui efektivitas pengelolaan Perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip GCG dan manajemen risiko, Perusahaan membentuk Internal Audit pada bulan September 2011. Internal Audit merupakan mitra manajemen dalam mencapai tujuan Perusahaan dengan melaksanakan fungsi audit dan fungsi konsultasi secara independen dan objektif.
Internal Audit bertugas menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai kebijakan Perusahaan. Untuk melaksanakan tugasnya, Internal Audit menyusun rencana audit tahunan yang disetujui dan disahkan oleh Direksi. Internal Audit melakukan pemeriksaaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, teknologi informasi dan kegiatan lainnya.
Aktivitas yang dilakukan oleh Internal Audit dapat dikelompokkan menjadi kegiatan audit reguler, kegiatan audit khusus, monitoring tindak lanjut dan pengembangan audit. Audit reguler merupakan audit yang dilakukan berdasarkan rencana audit tahunan yang mengatur fokus dan arah kegiatan audit pada tahun bersangkutan dengan prioritas sesuai dengan hasil risk assessment. Audit khusus merupakan audit yang tidak termasuk dalam rencana audit tahunan namun dilakukan berdasarkan usulan Internal Audit atau ditugaskan oleh Direksi.
Piagam Audit Internal Untuk melaksanakan fungsinya secara independen dan obyektif, Internal Audit telah memiliki Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter) yang ditetapkan melalui Keputusan Direksi PT ABM Investama Tbk Nomor ABM-BOD/092/BOD/09/2011 tanggal 21 September 2011 mengenai penunjukan ketua Audit Internal dan Pemberlakuan Piagam Audit Internal. Piagam Audit Internal menjadi acuan dalam melaksanakan seluruh kegiatan audit internal. Piagam Audit Internal adalah pedoman kerja unit Internal Audit yang memuat maksud, visi, misi, struktur dan hubungan kerja, fungsi, tugas dan tanggung jawab, wewenang, ruang lingkup, kebijakan, kode etik, evaluasi dan
131
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Internal Audit dipimpin oleh seorang kepala Internal Audit yang bertanggung jawab kepada Direksi. Dalam melaksanakan tugasnya, Internal Audit mempunyai hubungan konsultatif dengan Komite Audit dimana Komite Audit memberi masukan mengenai penyusunan rencana audit tahunan, masukan mengenai metodologi, alat bantu dan sumber daya audit serta menelaah laporan hasil kerja Internal Audit dan memantau tindak lanjut hasil audit.
Berdasarkan hasil audit, Internal Audit membuat laporan hasil audit untuk disampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Selanjutnya, Internal Audit melakukan kegiatan monitoring tindak lanjut untuk memastikan bahwa rekomendasi perbaikan yang telah disepakati telah dilaksanakan sesuai dengan komitmen auditee.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
penyempurnaan. Piagam Audit Internal juga mengatur larangan perangkapan tugas dan jabatan auditor dan pelaksana yang duduk dalam Unit Internal Audit dari pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan baik di holding maupun anak usaha.
sama BPMIGAS. Beliau memiliki sertifikasi Integrated management system course untuk ISO 9001:2008, ISO 14001:2004 dan OHSAS 18001:2007; Certified Risk Management Profession dan Enterprise Risk Management Certified Profession.
Keputusan Direksi tersebut sekaligus mengangkat Bernado Agustono Mochtar sebagai ketua Internal Audit berlaku sejak tanggal Keputusan Direksi tersebut.
Manajemen Risiko
Kegiatan Internal Audit 2011
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
132
Pada tahun 2011 Internal Audit belum melakukan kegiatan audit internal. Internal Audit berkoordinasi dengan Komite Audit mempersiapkan perangkat-perangkat kerja seperti rencana audit tahunan untuk tahun 2012, prosedur audit, alat bantu dan personil auditor internal.
Profil Kepala Internal Audit Kepala Internal Audit adalah Bernado Agustono Mochtar yang ditunjuk melalui Surat Keputusan Direksi Nomor: ABMBOD/092/BOD/09/2011 tanggal 21 September 2011 dan telah dilaporkan kepada PT Bursa Efek Indonesia melalui surat nomor: ABM-BOD/092/BOC/2011 tanggal 21 September 2011. Saat ini Bernado Agustono Mochtar merangkap sebagai ERM Department Head ABM Investama. Berpengalaman lebih dari 10 tahun di berbagai perusahaan diantaranya sebagai underwriter dan underwriting audit untuk perusahaan asuransi swasta nasional, manajemen resiko dan Integrated audit pada perusahaan publik yang bergerak dibidang jasa kontrak pertambangan serta manajemen risiko pada perusahaan minyak dan gas international - Kontraktor Kontrak Kerja
Pada awalnya, kebijakan manajemen risiko dan prosedur manajemen risiko ABM Investama mengadopsi kebijakan manajemen risiko PT Tiara Marga Trakindo sebagai perusahaan induk. Namun dalam perkembangannya, prosedur manajemen risiko yang ada tidak aplikatif dengan karakteristik bisnis yang dijalankan grup ABM. Maka pada tahun 2011 perusahaan mulai menata ulang kebijakan manajemen risiko dimulai dari penyusunan kerangka kerja, infrastruktur dan soft structure sampai terbentuk struktur pengelolaan manajemen risiko. Pengelolaan manajemen risiko di ABM Investama dilaksanakan oleh Departemen ERM (Enterprise Risk Management). Fungsi Departemen ERM adalah mengelola proses manajemen risiko yang ada di grup ABM, memfasilitasi dan memberi arahan kepada pemilik risiko untuk mengelola risiko-risiko yang ada di masing-masing anak perusahaan atau unit bisnis. Departemen ERM juga mendorong anak-anak perusahaan untuk membentuk unit manajemen risiko di masingmasing organisasinya yang disebut Risk Management Unit (RMU). Pada tahun 2011 Departemen ERM melakukan sosialisasi kebijakan manajemen risiko dalam upaya membangun kesadaran pentingnya
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tata Kelola Perusahaan
manajemen risiko. Kebijakan perusahaan saat ini lebih kepada memberi pemahaman mengenai manajemen risiko, bagaimana mengelolanya secara konsisten sehingga menjadi budaya dalam setiap aktivitas sebelum mengeksekusi sebuah keputusan bisnis. Selain mengadakan kegiatan workshop dalam rangka penugasan Koordinator RMU, Departemen ERM juga melakukan roadshow ke anak perusahaan untuk mengadakan presentasi mengenai Risk Awareness, dilanjutkan dengan Risk Workshop yang mengkaji kasus dan diskusi kelompok. Sedikitnya telah diadakan lima kali Risk Workshop, satu kali seminar besar dan lima kali studi kasus di luar focus group.
Proses manajemen risiko mengacu pada Standar Penerapan Manajemen Risiko ISO31000 dimana proses dimulai dari menentukan cakupan dari risiko yang akan dikelola, risk appetite apa yang ingin
Identifikasi risiko dilakukan oleh masingmasing anak perusahaan. Setiap anak perusahaan mengidentifikasi 10 risiko besar (Top Ten Risks) termasuk operasional dan finansial strategis yang tergantung pada karakteristik bisnisnya masing-masing, membuat risk register dan memformulasikan mitigasinya. Kemudian Koordinator RMU sebagai perwakilan anak perusahaan melaporkannya di forum RMC secara periodik per triwulan dan tahunan. Forum RMC membahas masukan tersebut dan memastikan bahwa semua aspek telah diidentifikasi secara lengkap. RMC melakukan analisa terhadap risk register, memberikan saransaran termasuk saran penyempurnaan mitigasinya, tetapi tidak mengubah isi. Hasil identifikasi risiko dikompilasi juga dilengkapi dengan mitigasi risikonya dan dilaporkan kepada Direksi dalam bentuk ABM Operation Risk Management Report. Laporan tersebut juga berisi mitigasi risiko yang dirangkum dalam laporan Business Risk & Mitigation.
SEKRETARIS PERUSAHAAN Sekretaris Perusahaan diangkat dan bertanggung jawab pada Direktur Utama. Secara umum, fungsi Sekretaris Perusahaan adalah sebagai Compliance Officer yang membantu tugas Direksi memenuhi ketentuan tata kelola perusahaan yang baik.
133
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Berdasarkan Inter Office Memo dari Direktur Utama ABM Investama, pada tanggal 2 Maret 2011 telah dibentuk Komite Manajemen Risiko (Risk Management Committee – RMC) ABM Investama. RMC diketuai oleh Direktur Layanan Korporat, beranggotakan Direktur Keuangan, Manager Departemen ERM dan Manager Departemen ABM Investama lainnya serta Koordinator RMU masing-masing anak perusahaan. Komite Manajemen Risiko membantu fungsi kerja Direksi dalam mengelola risiko dengan cara memfasilitasi dan memastikan proses manajemen risiko dilaksanakan di seluruh anak perusahaan. Komite juga bertugas memberi saran, masukan dan koreksi terhadap pelaksanaan manajemen risiko yang sedang berjalan.
diambil, dilanjutkan ke proses asesmen manajemen risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi, analisa, dan mitigasi. Proses mitigasi dipantau dan dievaluasi untuk memastikan bahwa mitigasi telah efektif dan memadai atau perlu dirancang model mitigasi yang baru.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
134
Fungsi tersebut dijabarkan dalam tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan sebagai berikut: 1) Sebagai penghubung (contact person) dan fasilitator komunikasi antara Direksi, Dewan Komisaris, pemegang saham, pemerintah/instansi terkait, masyarakat dan pemangku kepentingan. 2) Mengkoordinasikan pemberian pendapat dari segi hukum, pengelolaan dokumen, kehumasan protokoler dan seremonial Perusahaan untuk menunjang aktivitas Perusahaan agar berjalan dengan efektif dan efisien serta meningkatkan citra Perusahaan. 3) Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan dalam lingkungan Direksi, Dewan Komisaris dan Perusahaan serta pengadministrasiannya termasuk mengelola dokumen RUPS, risalahrisalah rapat Direksi, Dewan Komisaris, rapat gabungan, Daftar Pemegang Saham Khusus, dokumentasi perbedaan pendapat (dissenting opinion), undangan, agenda dan materi rapat serta dokumen lainnya. 4) Mengkoordinasikan penyelenggaraan RUPS, rapat-rapat Direksi, Dewan Komisaris, rapat gabungan, mengelola jadwal rapat agar berlangsung efektif. 5) mengkoordinasikan penyediaan informasi dalam bentuk orientasi formal, kliping, surat elektronik dan media lainnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris serta pemangku kepentingan lainnya. 6) Memberikan informasi secara berkala kepada Direksi dan Dewan Komisaris jika diminta, untuk memastikan bahwa Perusahaan mematuhi peraturan
tentang persyaratan keterbukaan sesuai peraturan Perusahaan dan peraturan yang berlaku. 7) Mengkoordinasikan kegiatan Direksi yang berkaitan dengan kegiatan korporasi untuk mendukung efektivitas fungsi Direksi dan kinerja Perusahaan. 8) Mewakili Direksi untuk berhubungan dengan pihak-pihak di luar atau di dalam Perusahaan sesuai dengan penugasan yang diberikan serta kebijakan yang telah ditentukan. 9) Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan Perusahaan guna menjembatani hubungan Perusahaan dengan pemangku kepentingan dan pihak eksternal lainnya.
Profil Sekretaris Perusahaan Sesuai dengan laporan Perusahaan kepada PT Bursa Efek Indonesia dalam surat ABM Nomor: ABM-BOD/126/ADJ/2011 tanggal 5 Desember 2011, Sekretaris Perusahaan PT ABM Investama Tbk adalah Ade Renaldi Satari. Memiliki pemahaman yang mendalam mengenai prinsip-prinsip kepatuhan dalam peraturan-peraturan Pasar Modal melalui pengalamannya menjalankan fungsi Sekretaris Perusahaan di perusahaan publik yang bergerak di sektor jasa minyak dan gas bumi selama lebih dari sembilan tahun sejak November 2002. Ade Renaldi Satari juga memiliki pengetahuan memadai dalam prinsipprinsip dasar keuangan dan lulus dalam kualifikasi CFA level 1, serta memiliki pemahaman hubungan investor dan media melalui pengalamannya sebagai Investor Relations dan Media Relations pada perusahaan publik yang bergerak dibidang perbankan sejak tahun 1999.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tata Kelola Perusahaan
KETERBUKAAN INFORMASI Dalam melakukan penentuan klasifikasi informasi, perusahaan akan senantiasa mengacu pada peraturan dan ketentuan yang berlaku. Informasi yang bersifat non rahasia dimungkinkan untuk dipublikasikan dan dapat diakses oleh masyarakat melalui sarana dan fasilitas yang cukup dan memadai.
Selama tahun 2011 tidak ada perkara penting yang secara langsung sedang dihadapi oleh ABM Investama maupun Direksi dan Komisaris yang sedang menjabat. Beberapa perkara hukum sedang dihadapi oleh anak perusahaan namun tidak menimbulkan dampak negatif secara material terhadap kelangsungan usaha dan keuangan Perusahaan. Selengkapnya penjelasan mengenai kasus kasus litigasi yang dihadapi oleh anak perusahaan tercantum pada Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun Buku 2011, halaman 148-150.
TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN Pada tahun 2011, secara korporasi ABM Investama tidak melakukan transaksi-transaksi yang mengandung benturan kepentingan, sebagaimana yang ditetapkan dalam ketentuan Peraturan Bapepam-LK No.IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011.
135
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Untuk memperoleh informasi mengenai ABM Investama, Perusahaan membuka akses informasi seluas-luasnya bagi pemangku kepentingan, masyarakat umum dan investor melalui situs www.abm-investama.com yang memuat informasi terkini seperti profil Perusahaan, profil anak perusahaan, berita Perusahaan, struktur organisasi, investor relations, tata kelola perusahaan (GCG), laporan keuangan, aksi korporasi, tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), kesempatan kerja dan lainnya.
KASUS LITIGASI DAN PERKARA PENTING
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
136
Tinjauan Keuangan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Mencapai kinerja usaha dan keuangan yang lebih baik 137
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Diskusi dan Analisa Manajemen
Kinerja yang optimal dari anak-anak usaha membuat ABM Investama meraih pendapatan sebesar Rp6,626 triliun dan membukukan laba bersih sebesar Rp415,7 miliar, masing-masing tumbuh 47,7% dan 226% dibandingkan tahun sebelumnya.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
138
Tinjauan Ekonomi Makro Pada tahun 2011 terjadi krisis keuangan di Eropa sebagai imbas dari krisis hutang Yunani. Dunia juga mengkhawatirkan kemungkinan resesi ekonomi di Amerika Serikat setelah penurunan peringkat hutang Amerika Serikat untuk yang pertama kalinya dalam sejarah. Gejolak tersebut menimbulkan ketidakpastian global yang memperlambat pertumbuhan. Namun demikian, Indonesia mampu memelihara pertumbuhan ekonomi yang stabil dan kondisi politik yang kondusif sehingga krisis global tersebut relatif tidak menimbulkan dampak negatif. Indikator ekonomi makro pada tahun 2011 berada pada kondisi yang cukup baik. Nilai tukar Rupiah selama tahun 2011 secara rata-rata mengalami apresiasi 3,56% dibandingkan rata-rata pada tahun 2010, walaupun terjadi tekanan terhadap rupiah pada semester kedua yang disebabkan persepsi yang memburuk akibat krisis Eropa. Laju inflasi sepanjang tahun terkendali di angka
3,79%, menurun tajam dibandingkan inflasi tahun 2010 yang mencapai 6,96%. Tingkat suku bunga yang stabil juga ikut mendorong laju pertumbuhan ekonomi dimana Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh mencapai 6,5% dibandingkan 6,1% pada tahun 2010. Kondisi ekonomi makro yang baik ini membuat lembaga pemeringkat utang Fitch Ratings pada pertengahan Desember 2011 menaikkan peringkat utang Indonesia dari BB+ menjadi BBB- atau peringkat “layak investasi”. Hal ini diyakini akan meningkatkan arus dana investasi asing dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi lagi.
Pencapaian Menyikapi kondisi eksternal yang positif, Perusahaan telah mencanangkan target pertumbuhan yang optimis dan mendorong anak-anak perusahaan untuk menunjukkan kinerja operasional dan keuangan yang lebih baik dari tahun 2010. Secara keseluruhan, anak-anak usaha telah memberikan kontribusi yang optimal
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Diskusi dan Analisa Manajemen
Pertumbuhan Usaha per Segmen Berdasarkan Pendapatan (miliar Rupiah)
2011 2010
220,2 Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara
Jasa
142,0
2.525,9
Perusahaan membagi segmentasi usaha sebagai berikut: 1. Kontraktor tambang dan tambang batubara. 2. Jasa: a. Sewa mesin pembangkit listrik b. Divisi Transport Equipment, Divisi Site Service dan Divisi Re-pabrikasi c. Logistik terintegrasi dan sewa kapal 3. Pabrikasi.
1.916,6
Pertumbuhan Usaha
Ketiga segmen usaha memberikan kontribusi pendapatan yang bertumbuh secara signifikan dibandingkan pencapaian pada tahun 2010. Dua diagram berikut menggambarkan pertumbuhan masingmasing segmen usaha dan komposisi kontribusi tiap segmen bagi pendapatan Perusahaan.
Pabrikasi
139
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
sehingga Perusahaan berhasil meraih pendapatan sebesar Rp6,626 triliun, atau tumbuh 47,7% dibandingkan tahun 2010. Perusahaan juga membukukan laba bersih sebesar Rp415,7 miliar, meningkat 226% dibandingkan tahun sebelumnya.
3.880,1
Dari Manajemen
2.427,8
Tentang ABM
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Bisnis
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Diskusi dan Analisa Manajemen
Kontribusi Pendapatan per Segmen Usaha 3% 12%
11%
59%
Sewa Mesin Pembangkit Tenaga Listrik Logistik Terintegrasi dan Sewa Kapal
140 15%
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara
Divisi Transport Equipment, Divisi Site Service, Refabrikasi Pabrikasi
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Perusahaan Kinerja dan kondisi keuangan Perusahaan sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor penting baik internal maupun eksternal. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah:
Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara Penjualan dan pendapatan jasa Perusahaan sebagian besar masih bergantung pada segmen usaha Kontraktor Pertambangan, yang meliputi aktivitas usaha pengambilan batubara (coal getting) dan pengupasan tanah (overburden removal) yang dijalankan oleh PT Cipta Kridatama (CK). Pendapatan dari bisnis tambang batubara yang dikelola
PT Reswara Minergi Hartama (Reswara) juga meningkat seiring dengan ekspansi tambang batubara yang terus dilakukan. Peningkatan volume produksi batubara tergantung pada manajemen perencanaan tambang dan manajemen logistik untuk mengekstraksi batubara dan transportasi dari daerah konsesi pertambangan ke lokasi loading tongkang di pelabuhan, serta titik pengapalan batubara. Kegiatan pertambangan batubara dapat terpengaruh oleh cuaca buruk selama musim hujan yang mungkin terjadi pada berbagai waktu. Oleh karenanya, volume produksi perlu ditingkatkan pada bulan kering untuk menumpuk persediaan batubara sehingga dapat mengimbangi kekurangan volume
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Diskusi dan Analisa Manajemen
Fluktuasi Harga Batubara Dunia Fluktuasi harga batubara dunia yang bersifat sangat siklis dan dapat berfluktuasi secara signifikan sangat mempengaruhi pendapatan Perusahaan dari usaha pertambangan. Sebagai produk komoditas, harga batubara dunia dipengaruhi oleh dinamika pasokan dan permintaan pasar ekspor batubara global serta permintaan domestik terutama untuk sektor pembangkit listrik. Pasar sangat sensitif terhadap dinamika yang terjadi pada usaha pertambangan, termasuk pembukaan dan penutupan pertambangan baru, penemuan deposit baru, ekspansi kegiatan pertambangan, gangguan terhadap distribusi batubara, peningkatan permintaan dari konsumen akhir batubara karena adanya
pembangunan pembangkit tenaga listrik dan fasilitas industri baru, serta perubahan perekonomian dunia. Di sisi lain, peningkatan harga batubara dunia akan mendorong para produsen batubara untuk meningkatkan kapasitas yang pada gilirannya akan mengakibatkan surplus pasokan batubara sehingga harga terkoreksi dan menurunkan pendapatan Perusahaan.
Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan Jasa Beban pokok penjualan dan pendapatan jasa (BPP) merupakan faktor penting bagi tingkat profitabilitas Perusahaan. BPP terdiri dari biaya pengupasan tanah, ekstraksi batubara, crushing, pengangkutan batubara, bahan peledak, bahan bakar, suku cadang, penyusutan peralatan, amortisasi biaya eksplorasi tangguhan, biaya pemeliharaan peralatan, biaya sewa, biaya tenaga kerja langsung, fee subkontraktor dan biaya lain-lain.
141
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
produksi selama musim hujan. Produksi dan volume penjualan juga dipengaruhi oleh permintaan pasar, ketersediaan kapal dan kapasitas serta kinerja kontraktor.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Diskusi dan Analisa Manajemen
BPP bisnis kontraktor tambang memberikan kontribusi paling besar terhadap BPP konsolidasi dan secara substansial terdiri atas biaya bahan bakar dan pelumas serta tenaga kerja. Oleh karena itu, harga bahan bakar berpengaruh signifikan terhadap hasil operasional Perusahaan. Kenaikan harga bahan bakar akan menyebabkan peningkatan biaya dalam bisnis kontraktor tambang dan tambang batubara, dan juga biaya untuk bisnis lainnya, seperti jasa logistik dan sewa kapal, serta meningkatkan biaya transportasi batubara.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
142
BPP akan terus meningkat seiring dengan perluasan kegiatan operasional tambang di Kalimantan Selatan dan Aceh, serta ekspansi bisnis lainnya termasuk produksi tenaga listrik independen dan logistik batubara. BPP akan terus bertumbuh seiring dengan perluasan kegiatan operasional tambang di Kalimantan Selatan dan Aceh, serta ekspansi bisnis lainnya termasuk produksi tenaga listrik independen dan logistik batubara.
Strip Ratio Penambangan Beban produksi batubara dipengaruhi oleh strip ratio pada saat melakukan ekstraksi batubara dari tambang. Strip ratio adalah banyaknya volume kubik meter kupasan tanah (batu dan tanah) yang harus dipindahkan untuk memperoleh satu ton batubara. Semakin tinggi strip ratio berarti semakin tinggi volume tanah yang harus dikupas untuk memperoleh batubara, yang pada akhirnya mengakibatkan semakin meningkatnya beban produksi. Pada saat Perusahaan menambang di wilayah baru, strip ratio akan berbeda-beda tergantung karakteristik geologi dari batubara yang akan ditambang.
Strip ratio rata-rata Perusahaan berfluktuasi sejalan dengan peningkatan produksi dan diperkirakan akan meningkat dalam jangka waktu dekat seiring dengan upaya pengembangan wilayah baru untuk memperluas wilayah produksi batubara. Jika strip ratio rata-rata meningkat di masa depan, Perusahaan akan menghadapi tingginya beban produksi batubara terutama karena meningkatnya biaya kontraktor dan beban produksi dalam operasi Perusahaan.
Beban Kontraktor Tambang Dalam bisnis jasa kontraktor tambang (CK), Perusahaan harus menyediakan peralatan, mesin, perlengkapan, dan tenaga kerja serta plant dalam sejumlah porsi tertentu yang disepakati bersama, untuk dapat menambang di wilayah pit yang ditargetkan. Oleh karenanya, Perusahaan harus melakukan sejumlah belanja modal yang signifikan untuk melaksanakan kegiatan operasional tersebut dan memprediksi kebutuhan modal kerja untuk memperluas usaha jasa kontraktor tambang. Fee yang diterima untuk jasa kontraktor tambang berdasarkan strip ratio di wilayah pertambangan. Pendapatan dari proyek pertambangan meningkat sejalan dengan meningkatnya strip ratio pada wilayah pertambangan tersebut. Pendapatan yang berasal dari bisnis kontraktor tambang akan terus berfluktuasi disebabkan oleh strip ratio di wilayah pertambangan para pemegang konsesi di luar grup yang menjadi pelanggan CK.
Pembayaran Royalti kepada Pemerintah Indonesia Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2003 yaitu Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Diskusi dan Analisa Manajemen
di Departemen ESDM (PP 45/2003) mewajibkan pembayaran royalti sebesar 5% dari pendapatan yang berasal dari penjualan batubara. Selain itu, terdapat kewajiban kontribusi untuk pembangunan daerah setempat yang besarnya pada kisaran 2% dari penjualan batubara. Dalam laporan keuangan konsolidasi, pembayaran yang dilakukan kepada Kementerian ESDM dicatat dalam beban pokok penjualan sebagai pembayaran royalti kepada Pemerintah.
Kebijakan Pemerintah dan Perubahan Regulasi
Armada dan Tingkat Utilisasi Mayoritas pendapatan dari bisnis kontraktor tambang (CK) dan sewa mesin pembangkit listrik yang dikelola oleh PT Sumberdaya Sewatama (Sewatama), berasal dari utilisasi (pemanfaatan) unit mesin dan peralatan yang dikelola dan dioperasikan, jumlah hari atau jam lamanya unit beroperasi dalam suatu periode tertentu (tingkat utilisasi) dan tarif yang dikenakan atas jasa yang diberikan tersebut (tarif harian). Ketika kontrak telah berakhir atau tidak diperbarui, maka Perusahaan akan mengalami tingkat utilisasi yang rendah. Perjanjian bisnis kontraktor tambang umumnya bersifat jangka panjang, dengan jangka waktu lebih dari 3 tahun hingga seumur tambang. Sedangkan kontrak sewa mesin pembangkit listrik umumnya berjangka waktu enam bulan sampai satu tahun, termasuk opsi untuk perpanjangan kontrak. Kontrak jasa yang berkaitan dengan jasa divisi Transport Equipment, Site Service, Re-pabrikasi dan Fabrikasi serta jasa logistik dan sewa kapal umumnya memiliki jangka waktu yang lebih pendek.
Kebijakan Pemerintah Indonesia terkait industri pertambangan batubara pada umumnya berorientasi pasar. Meskipun demikian, Pemerintah Indonesia dari waktu ke waktu dapat menetapkan kebijakan atau peraturan hukum baru yang mempengaruhi usaha Perusahaan di bidang kontraktor tambang dan tambang batubara.
Ekspansi Bisnis dan Akuisisi
Kontrak Perusahaan dengan PLN memberikan porsi pendapatan yang signifikan.
Perusahaan dan anak usaha telah mengakuisisi sejumlah entitas bisnis termasuk perusahaan pemilik konsesi batubara dan perusahaan pembangkit listrik independen. Perusahaan akan terus mempertimbangkan dan menilai setiap kesempatan untuk melakukan kegiatan ekspansi dan akuisisi.
143
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Berdasarkan peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 17 Tahun 2010 tentang Tata Cara Penetapan Harga Patokan Penjualan Mineral dan Batubara, harga patokan batubara ditentukan setiap bulan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara berdasarkan formula yang mengacu pada rata-rata indeks harga batubara sesuai dengan mekanisme pasar dan/atau sesuai dengan harga yang berlaku umum di pasar internasional. Peraturan tersebut juga menyatakan bahwa pemegang IUP Operasional Produksi harus menjual batubara yang diproduksi dengan mengacu pada harga patokan baik untuk penjualan ekspor maupun domestik.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Diskusi dan Analisa Manajemen
Hubungan Perusahaan dengan PLN Karena sebagian besar pendapatan Perusahaan berasal dari pembayaran PLN untuk jasa sewa mesin pembangkit listrik, maka setiap peristiwa yang berdampak negatif terhadap hasil kegiatan operasional dan kondisi keuangan PLN juga dapat mempengaruhi Perusahaan. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan PLN antara lain, kebijakan pemerintah kepada PLN, dan juga pengembangan dan perubahan peraturan yang sedang direncanakan atau diajukan sehubungan dengan PLN dan industri listrik di Indonesia.
Pembayaran Denda Berdasarkan Kontrak Sewa Mesin Pembangkit Tenaga Listrik
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
144
Perusahaan memiliki kontrak sewa mesin pembangkit listrik dengan PLN maupun pelanggan lainnya, dimana Perusahaan menyediakan generator dengan total kapasitas terpasang sebesar 934 MW, pada faktor kapasitas berkisar antara 7075% tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kontrak sewa mesin pembangkit tenaga listrik dengan PLN, pada dasarnya berisi ketentuanketentuan yang menjamin hasil kinerja (performance output guarantee provisions) yang telah disepakati untuk menyediakan daya listrik dengan prosentase yang disepakati dalam periode tertentu. Berdasarkan kontrak Perusahaan dengan PLN maupun pelanggan lainnya, umumnya Perusahaan akan dikenakan sanksi apabila: (1) Generator listrik Perusahaan mengkonsumsi bahan bakar dalam jumlah yang melebihi batas konsumsi bahan bakar yang telah disepakati; (2) Terdapat penundaan dalam menghasilkan daya dari generator listrik Perusahaan, dan (3) Perusahaan tidak mampu memenuhi kinerja output yang telah disepakati.
Pada umumnya Perusahaan menerima pembayaran tagihan secara penuh dari PLN yang dicatat sebagai pendapatan dan membayar kepada PLN sejumlah denda ekonomi yang diberlakukan, yang dicatat sebagai beban pokok penjualan dan pendapatan jasa dari segmen usaha Sewa Mesin Pembangkit Listrik.
Subkontraktor Pihak Ketiga, Pemasok Utama dan Beban-Beban Lainnya Perusahaan memanfaatkan jasa subkontraktor untuk membantu penyelesaian berbagai kontrak, khususnya untuk kegiatan operasional bisnis kontraktor tambang. Penggunaan mitra kerja dapat mengurangi belanja modal dan kebutuhan modal kerja. Estimasi biaya untuk subkontraktor pihak ketiga diakumulasikan ke dalam estimasi seluruh biaya dalam proyek kontraktor tambang dalam penawaran kontrak. Kenaikan biaya subkontraktor karena kenaikan biaya bahan bakar, material dan biaya tenaga kerja, akan menyebabkan biaya kontrak yang lebih besar.
Ketentuan dalam Kontrak Kontrak-kontrak Perusahaan secara garis besar dapat dikategorikan sebagai kontrak dengan harga tetap dan kontrak dengan waktu dan materi yang dapat ditagih. Kontrak dengan harga tetap menyebutkan nilai kontrak tertentu yang mencakup seluruh biaya termasuk marjin keuntungan untuk lingkup kerja yang dilakukan oleh kontraktor. Kontrak dengan harga tetap umumnya memiliki risiko yang lebih tinggi karena kontrak ini mengharuskan Perusahaan memperkirakan sejak awal banyaknya pekerjaan yang dilakukan dan biaya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Perusahaan menghadapi beberapa risiko dari mulai pelaksanaan kontrak sampai
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Diskusi dan Analisa Manajemen
dengan kontrak tersebut diselesaikan, diantaranya risiko biaya kelebihan produksi, inflasi biaya operasional, dan fluktuasi harga komoditas, perubahan harga dasar, keberadaan tenaga kerja, produktivitas, pemasok serta kinerja subkontraktor. Meskipun demikian, kontrak ini berpotensi memberikan keuntungan yang lebih besar, karena pelanggan membayar premi untuk meminimalisasi risiko. Profitabilitas dari kontrak harga tetap didorong oleh tingkat efisiensi dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal dan mengendalikan biaya kontrak. Kontrak perjanjian sewa mesin pembangkit tenaga listrik menggunakan sistem kontrak dengan harga tetap.
Industri Batubara, Migas dan Utilitas di Indonesia
Kontrak dengan waktu dan materi yang dapat ditagih adalah kontrak dimana harganya didasarkan pada biaya aktual yang timbul dari waktu dan material yang digunakan atau atas berbagai variabel pekerjaan yang dinilai dengan satuan tarif yang ditetapkan, termasuk berdasarkan jam kerja. Keuntungan kontrak diperoleh dari prosentase tertentu dari biaya yang timbul. Kontrak dengan waktu dan materi yang dapat ditagih berisiko lebih rendah dibandingkan kontrak harga tetap karena pelanggan yang menghadapi risiko fluktuasi biaya. Perjanjian kontraktor tambang pada umumnya adalah kontrak dengan waktu dan materi yang dapat ditagih. Pendapatan dari kontrak dengan waktu dan materi yang dapat ditagih relatif lebih stabil dibandingkan pendapatan dari kontrak harga tetap karena dapat melakukan penagihan kepada pelanggan secara rutin, serta pelanggan diperkenankan untuk menyesuaikan perhitungan yang timbul akibat fluktuasi harga bahan bakar, material, suku cadang, dan tenaga kerja.
Dampak dari pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS
Berdasarkan International Energy Outlook yang diterbitkan oleh International Energy Agency pada bulan April 2011, konsumsi energi dunia pada tahun 2009 hingga 2035 diperkirakan meningkat mendekati 50%. Indonesia juga diharapkan mengalami pertumbuhan yang kuat dalam konsumsi energi. Pertumbuhan konsumsi energi berdampak pada tumbuhnya industri di sektor energi di Indonesia. Anak-anak perusahaan menghasilkan pendapatan yang substansial dari penjualan dan jasa untuk pelanggan yang beroperasi di sektor batubara, migas dan utilitas industri.
145
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Laporan keuangan konsolidasi Perusahaan berdenominasi Rupiah sedangkan pendapatan Perusahaan sekitar 24% berdenominasi Rupiah dan 76% pendapatan berdenominasi Dollar Amerika Serikat (AS). Prosentase biaya kontrak Perusahaan dan pengeluaran operasional yang berdenominasi Rupiah jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang berdenominasi Dollar AS. Penguatan Rupiah dapat meningkatkan beban kontrak dan pengeluaran operasional yang berdenominasi atau terikat dalam nilai Rupiah, termasuk pengadaan material dan peralatan lainnya serta pembelian mesin yang berdenominasi dalam Rupiah atau ditranslasikan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs pada tanggal pembelian. Sebaliknya, melemahnya Dollar AS dapat berdampak pada hasil kegiatan operasional Perusahaan dengan menurunnya nilai relatif pendapatan dari kontrak yang berdenominasi atau terikat dalam nilai Dollar AS terhadap beban yang berdenominasi Rupiah.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Diskusi dan Analisa Manajemen
Laporan Laba Rugi
68,8% dari tahun sebelumnya. Sedangkan pendapatan dari usaha penyewaan kapal meningkat karena adanya kontrak penyewaan kapal oleh Talisman Energy mulai akhir Februari 2012.
Penjualan dan Pendapatan Jasa Penjualan dan pendapatan jasa konsolidasi Perusahaan pada tahun 2011 meningkat sebesar 47,7% menjadi Rp6,626 triliun dari penjualan dan pendapatan jasa konsolidasi tahun 2010 sebesar Rp4,486 triliun, yang terutama disebabkan oleh: • Kenaikan pendapatan jasa kontraktor pertambangan sebesar 45,6% menjadi Rp2,961 triliun dari Rp2,034 triliun pada tahun 2010, karena adanya peningkatan aktivitas over burden dan coal getting seiring dengan perluasan area pertambangan dari pelanggan CK.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
146
• Kenaikan penjualan dari sektor pertambangan batubara sebesar 232% menjadi Rp918,6 miliar dari Rp393,6 miliar pada tahun 2010 terutama dikarenakan peningkatan kapasitas produksi dan adanya kenaikan harga jual batubara. Penjualan batubara mayoritas disumbangkan oleh TIA. • Kenaikan pendapatan jasa dari sektor Logistik Terintegrasi dan sewa kapal sebesar 62,5% menjadi Rp750,25 miliar dari Rp461,617 miliar pada tahun 2010. Kontribusi kenaikan pendapatan terbesar berasal dari Divisi Project Logistic yang naik sebesar Rp156,6 miliar atau naik 93% dari tahun sebelumnya karena peningkatan kuantitas barang yang diangkut sebesar
• Kenaikan pendapatan jasa dari sektor usaha Sewa Mesin Pembangkit Listrik sebesar 25,6% atau mencapai Rp989,935 miliar dari sebesar Rp788,375 miliar pada tahun 2010. Kenaikan pendapatan tersebut terutama dikarenakan tambahan proyek baru selama tahun 2011 antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Teluk Lembu 40 MW, Maburai & Rantau 40 MW, Tarahan 50 MW dan Tegineneng 20 MW.
Komposisi pendapatan dari sektor Sewa Mesin Pembangkit Listrik terdiri dari pendapatan Divisi Temporary Power sebesar 94,5%, pendapatan dari Divisi Pillar sebesar 4,5% dan pendapatan dari Divisi O&M sebesar 0,5%.
• Kenaikan penjualan dari segmen Pabrikasi sebesar 55,1% atau mencapai Rp220,206 miliar pada tahun 2011 dari tahun sebelumnya sebesar Rp141,951 miliar. Kenaikan pendapatan juga berasal dari kontribusi segmen Divisi Transport Equipment, Site Service dan Re-pabrikasi yang naik 17,9% atau Rp785,752 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp666,639 miliar.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Diskusi dan Analisa Manajemen
Pendapatan per Segmen
Untuk periode dua belas bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (audited) Rp miliar
Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara
%
2010 (audited) Rp miliar
%
Pertumbuhan Rp miliar
%
3.880
58,6%
2.428
54,1%
1.452
59,8%
Sewa Mesin Pembangkit Tenaga Listrik
990
14,9%
788
17,6%
202
25,6%
Integrated Logistik dan sewa kapal
750
11,3%
461
10,3%
289
62,6%
786
11,9%
667
14,9%
119
17,9%
220
3,3%
142
3,2%
78
55%
6.626
100%
4.486
100%
2.140
47,7%
Jasa
Divisi Transport Equipment,Divisi Site Service dan Divisi Repabrikasi
Pabrikasi TOTAL
Beban pokok penjualan dan pendapatan jasa meningkat 39% atau mencapai Rp5.244,56 miliar dari Rp3.773,4 miliar pada tahun 2010. Peningkatan biaya tersebut sebagian besar berasal dari biaya segmen usaha Pertambangan dan Kontraktor Pertambangan yang meningkat 49,6% atau mencapai Rp3.210,5 miliar dari Rp2.146,1 miliar pada tahun 2010 yang meliputi mining cost, biaya depresiasi, biaya fuel & lubricant, biaya subkontraktor, biaya peralatan & suku cadang dan lainnya sebagai dampak dari peningkatan volume produksi batubara dan aktivitas overburden. Beban pokok penjualan dan pendapatan jasa dari sektor usaha Logistik Terintegrasi
dan Sewa Kapal juga meningkat 67,9% atau mencapai Rp694,97 miliar dari Rp413,85 miliar pada tahun 2010. Peningkatan biaya di sektor ini terutama berasal dari peningkatan biaya Freight (angkutan) dan biaya sewa kapal seiring dengan peningkatan aktivitas bisnis Perusahaan. Beban pokok penjualan dan pendapatan jasa dari segmen usaha Pabrikasi juga meningkat 75% atau mencapai Rp208,5 miliar dari Rp119,1 miliar pada tahun 2010. Peningkatan biaya tersebut terutama berasal dari peningkatan pemakaian bahan mentah (raw material) dan biaya subkontraktor seiring dengan peningkatan produksi Perusahaan dan juga efek dari produk dimana banyak pekerjaan di divisi Pabrikasi yang memerlukan pemakaian material yang lebih banyak.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan Jasa
147
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Diskusi dan Analisa Manajemen
Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan Jasa Per Segmen Usaha
Untuk periode dua belas bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (audited)
2010 (audited)
Pertumbuhan
Rp miliar
% Penjualan
Rp miliar
% Penjualan
Rp miliar
% Penjualan
3.210
61,2%
2.146
56,9%
1.064
49,6%
Sewa Mesin Pembangkit Tenaga Listrik
565
10,8%
570
15,1%
(5)
-0,8%
Integrated Logistik dan sewa kapal
695
13,3%
414
11,0%
281
67,9%
565
10,8%
524
13,9%
41
7,8%
208
4,0%
119
3,2%
89
75,0%
5.245
79,1%
3.773
84,1%
1.471
39,0%
Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara Jasa
148
Divisi Transport Equipment,Divisi Site Service dan Divisi Repabrikasi
Pabrikasi
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
TOTAL
Laba Kotor dan Margin Laba Kotor Perusahaan membukukan Laba Kotor sebesar Rp1,382 triliun atau naik 93,8% dibandingkan Rp713 miliar pada tahun 2010. Peningkatan tersebut terutama berasal dari peningkatan Laba Kotor segmen usaha Kontraktor Pertambangan dan Tambang Batubara yang membukukan Laba Kotor sebesar Rp669,6 miliar atau meningkat 137,6% dibandingkan dengan Laba Kotor tahun 2010 sebesar Rp281,8 miliar. Peningkatan Laba Kotor terutama berasal dari peningkatan volume penjualan batubara dari 1.178.776 ton pada tahun 2010 menjadi 2.163.021 ton pada tahun 2011. Kenaikan dalam Laba Kotor juga merupakan dampak dari adanya kenaikan harga jual rata-rata batubara menjadi sebesar USD47,1 per ton pada tahun 2011 dari rata-rata sebesar USD39,5 per ton pada tahun 2010.
Peningkatan Laba Kotor juga berasal dari kontribusi segmen usaha Sewa Mesin Pembangkit Listrik yang berhasil membukukan Laba Kotor sebesar Rp424,4 miliar atau meningkat 94,6% dibandingkan Rp218,1 miliar pada tahun 2010. Peningkatan Laba Kotor tersebut sebagian besar berasal dari keberhasilan Perusahaan mengurangi biaya pemeliharaan dan perawatan (repair & maintenance) dengan program pemeliharaan dan perawatan yang lebih terjadwal dengan baik, juga efisiensi dari biaya consumables dengan pemakaian material minyak pelumas lokal (Pertamina) dengan harga yang lebih kompetitif. Efisiensi produksi yang meningkat berdampak pada turunnya biaya penalty yang harus dibayar ke PLN.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Diskusi dan Analisa Manajemen
Kenaikan dalam Laba Kotor tersebut sedikit terkoreksi dengan adanya penurunan dalam Laba Kotor segmen usaha Pabrikasi dimana terjadi penurunan sebesar Rp11 miliar pada tahun 2011 karena pemakaian material yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya (produk mixed).
Laba Kotor dan Margin Laba Kotor Per Segmen Usaha Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara
Secara keseluruhan, Marjin Laba Kotor (GPM) tahun 2011 sebesar 20,9% atau meningkat dibandingkan 15,9% pada tahun 2010. Peningkatan GPM tersebut terutama berasal dari GPM segmen usaha Sewa Mesin Pembangkit Listrik dan segmen usaha Pertambangan dan Kontraktor Pertambangan. Kenaikan marjin tersebut selain berasal dari kontribusi kenaikan penjualan, juga hasil dari proses produksi yang lebih efisien.
Untuk periode dua belas bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (audited)
2010 (audited)
Pertumbuhan
Rp miliar
% Margin
Rp miliar
% Margin
Rp miliar
% Margin
669,6
17,3%
281,8
11,6%
387,8
137,6% 149
Jasa
Integrated Logistik dan sewa kapal
Divisi Transport Equipment, Divisi Site Service dan Divisi Repabrikasi
Pabrikasi TOTAL
424,4
42,9%
218,1
27,7%
206,3
94,6%
55,3
7,4%
47,8
10,3%
7,5
15,7%
220,7
28,1%
142,5
21,4%
78,2
54,8%
11,7
5,3%
22,8
16,1%
(11,1)
-48,6%
1.381,7
20,9%
713,0
15,9%
668,7
93,8%
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Sewa Mesin Pembangkit Tenaga Listrik
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Diskusi dan Analisa Manajemen
Beban Penjualan, Umum dan Administrasi Total beban penjualan, umum dan administrasi naik 55,1% atau mencapai Rp718,95 miliar dibandingkan Rp463,6 miliar pada tahun 2010 terutama berasal dari:
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
150
• Gaji dan kesejahteraan karyawan yang meningkat 53% menjadi Rp337,2 miliar atau naik Rp116,5 miliar dari tahun 2010 yang sebesar Rp220,8 miliar karena hal-hal berikut: (1) Peningkatan jumlah karyawan pada tahun 2011, dimana karyawan tetap bertambah menjadi 4.752 orang dari tahun 2010 yang sejumlah 4.067 orang, (2) Adanya tambahan bonus karyawan berupa saham (MESA) terkait IPO, (3) Kenaikan gaji regular tahunan karena inflasi (4) Kenaikan gaji karena faktor promosi karyawan. • Biaya Penjualan meningkat 83,7% atau naik Rp41 miliar sebagian besar berasal dari kenaikan biaya pengapalan dari segmen usaha Tambang Batubara sejalan dengan peningkatan omzet Perusahaan. • Jasa profesional meningkat 233% atau naik Rp50,5 miliar meliputi biaya konsultan untuk berbagai proyek perbaikan (improvement project) di bidang ICT, akuntansi dan manajemen, biaya konsultan pajak dan biaya konsultan hukum untuk segmen usaha Kontraktor Pertambangan dan Tambang Batubara. • Biaya sewa dalam beban penjualan, administrasi dan umum meliputi biaya sewa gedung untuk kantor dan biaya sewa kendaraan dinas. Kenaikan dalam biaya sewa pada tahun 2011 mencapai
78,4% atau Rp21 miliar terutama terkait dengan bertambahnya ruangan kantor yang disewa Perusahaan dari PT Triyasa Propertindo sejalan dengan bertambahnya anak Perusahaan dan juga perluasan kantor untuk mendukung perkembangan bisnis Perusahaan. • Biaya perjalanan dinas tahun 2011 meningkat 78% atau naik Rp14,5 miliar untuk kepentingan perjalanan dinas domestik dan luar negeri terkait dengan bisnis Perusahaan. • Biaya lain-lain meliputi biaya depresiasi dan amortisasi, biaya pemeliharaan kantor, biaya kantor, biaya komunikasi, biaya asuransi, biaya bank (bank charges) dan lain-lain. Kenaikan dalam biaya tersebut terkait erat dengan penambahan jumlah karyawan, peningkatan bisnis Perusahaan dan penambahan kapasitas ruang kantor.
Pendapatan Operasi Lainnya, Biaya Operasi Lainnya dan Laba (Rugi) Selisih Kurs Pendapatan operasi lainnya merupakan pendapatan yang diperoleh Perusahaan di luar pendapatan bisnis utamanya. Sebagian besar pendapatan operasi lainnya berasal dari keuntungan atas penjualan aktiva tetap bekas, penjualan material scrap dan pendapatan dari pihak pengguna jalan milik Perusahaan di lokasi tambang yang dialokasikan untuk biaya pemeliharaan rutin jalan. Pendapatan operasi lainnya naik 193,3% menjadi Rp70,9 miliar dari Rp24,2 miliar pada tahun 2010. Biaya operasi lainnya sebagian besar merupakan biaya pajak yang dibayarkan oleh Perusahaan terkait dengan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Diskusi dan Analisa Manajemen
pemberian bonus saham bagi karyawan dan biaya pajak yang timbul terkait dengan terbitnya SKP (Surat Ketetapan Pajak) atas pemeriksaan yang dilakukan oleh Kantor Pajak. Biaya operasi lainnya naik 480,8% menjadi Rp13,5 miliar dari Rp2,3 miliar pada tahun 2010.
Pendapatan Keuangan yang merupakan pendapatan bunga atas deposito Perusahaan naik 5,7% dari Rp22,5 miliar pada tahun 2010 menjadi 23,7 miliar. Kisaran bunga deposito pada tahun 2011 sekitar 4%-8,5% untuk IDR dan antara 0,3%-3,1% untuk USD.
Perusahaan menanggung rugi selisih kurs yang cukup besar terutama terkait dengan kewajiban moneter - bersih Perusahaan dalam USD yang meningkat drastis menjadi sebesar USD303.246.714 dari tahun 2010 sebesar USD2.749.893. Kurs tahun 2011 ditutup dengan angka Rp9.068 per 1 USD atau melemah dibandingkan kurs tutup buku tahun 2010 yang sebesar Rp8.991 per USD. Laba (rugi) selisih kurs naik 244,1% dari Rp44,5 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp(64,1) miliar pada tahun 2011.
Biaya Keuangan berupa biaya bunga tahun 2011 mencapai Rp215,62 miliar atau meningkat sebesar 113,9% dibandingkan dengan biaya bunga tahun 2010 sebesar Rp100,8 miliar karena adanya peningkatan dalam hutang bank ke Bank Mandiri, DBS dan ANZ baik untuk kepentingan modal kerja maupun investasi terutama di segmen usaha Kontraktor Pertambangan, Sewa Pembangkit Listrik, Kontraktor Engineering dan Pertambangan Batubara.
Laba Usaha konsolidasi tahun 2011 tercatat Rp656,02 miliar atau meningkat 107,8% dari Rp315,8 miliar pada tahun 2010. Kenaikan Laba Usaha terutama berasal dari kontribusi kenaikan penjualan dan pendapatan jasa Perusahaan sehingga margin Laba Kotor Perusahaan juga meningkat.
Perusahaan membukukan Laba Usaha Sebelum Pajak Penghasilan sebesar Rp464,4 miliar atau meningkat 95,6% dari Rp237,4 miliar pada tahun 2010. Laba sebelum pajak penghasilan meningkat cukup signifikan terutama karena pencapaian Laba Kotor Perusahaan yang juga meningkat sebesar Rp668,7 miliar atau naik 93,8% dibandingkan tahun 2010.
Beban Pajak Penghasilan Laba Bersih Asosiasi, Pendapatan Keuangan dan Beban Keuangan Bagian atas laba netto asosiasi yang besarnya Rp0,3 miliar merupakan bagian perusahaan atas Laba Bersih perusahaan asosiasi (PT Meppogen). Sejak bulan Desember 2011 kepemilikan saham Perusahaan di PT Meppogen terdilusi menjadi sebesar 12% karena adanya konversi hutang pemegang saham (PT Widjaja Tunggal Sejahtera) menjadi modal sebesar USD10 juta.
Beban Pajak Penghasilan yang terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan turun 28,5% dari Rp66,2 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp51,5 miliar pada tahun 2011. Pajak Penghasilan Kini (current income tax) tahun 2011 sebesar Rp39,4 miliar atau turun 36% dibandingkan Rp61,5 miliar pada tahun 2010. Penurunan Pajak Penghasilan Kini terutama dikarenakan adanya kenaikan dalam koreksi fiskal negatif di segmen usaha Sewa Mesin Pembangkit Listrik karena besarnya
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Laba Usaha
151
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Bisnis
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Diskusi dan Analisa Manajemen
nilai perbedaan sementara (temporary differences) yang dikoreksi pada tahun 2011 dimana secara pembukuan akuntansi diakui sebagai laba karena menurunkan biaya tetapi secara pajak dikoreksi negatif. Penurunan pajak penghasilan kini juga dikarenakan pada tahun 2010 secara fiskal Perusahaan mengakui adanya keuntungan dari penjualan saham anak perusahaan sebesar Rp40,7 miliar. Pajak tangguhan tahun 2011 sebesar Rp12,14 miliar atau meningkat 162% dari pajak tangguhan tahun 2010 karena meningkatnya jumlah perbedaan sementara (temporary differences) yang menyebabkan kenaikan dalam koreksi fiskal negatif.
Neraca TOTAL ASET Saldo Aset Konsolidasi Perusahaan meningkat sebesar 102% atau menjadi Rp9.883 miliar pada tahun 2011 dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp4.890 miliar. Peningkatan total aset terutama berasal dari kenaikan Kas dan Setara Kas yang meningkat sebesar Rp1.235,6 miliar, kenaikan Piutang Usaha sebesar Rp420,4 miliar, peningkatan Aset Tetap sebesar Rp1.889,7 miliar, peningkatan nilai Persediaan sebesar Rp114,3 miliar, dan adanya goodwill sebesar Rp593,9 miliar.
ASET LANCAR 1. Kas dan Setara Kas
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
152
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan Total Laba komprehensif konsolidasi Perusahaan tahun 2011 sebesar Rp415,7 miliar atau meningkat 226% dari total laba komprehensif tahun 2010 sebesar Rp127,3 miliar. Kenaikan laba komprehensif tersebut dikarenakan Perusahaan berhasil meningkatkan penjualan sebesar 47,7% dari tahun sebelumnya, dan juga berhasil meningkatkan efisiensi proses produksi.
Total Kas dan Setara Kas konsolidasi sebesar Rp1.668,67 miliar atau meningkat 385% dibandingkan dengan kas dan setara kas tahun 2010. Peningkatan dalam kas dan setara kas terutama berasal dari kontribusi kas dari aktivitas pendanaan sebesar Rp3.510,5 miliar atau meningkat signifikan dibandingkan dengan saldo tahun 2010 sebesar Rp197,25 miliar. Kenaikan kas dari aktivitas pendanaan tersebut terutama berasal dari pinjaman bank sebesar Rp3.339,8 miliar pada tahun 2011 untuk kepentingan modal kerja, investasi maupun pembiayaan kembali. Sedangkan total hutang bank pada tahun 2010 sebesar Rp1.636 miliar.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Diskusi dan Analisa Manajemen
Kas dari Aktivitas Operasi turun menjadi Rp148,1 miliar dari Rp612,5 miliar pada tahun 2010 karena kenaikan dalam pembayaran kepada pemasok, pembayaran bunga dan pembayaran pajak penghasilan.
Saldo Kas dari Aktivitas Investasi juga mengalami penurunan menjadi minus Rp2.425,4 miliar dari semula minus Rp983,4 miliar pada tahun 2010 dikarenakan kenaikan yang sangat signifikan untuk pembayaran pembelian aset tetap dan akusisi anak Perusahaan
usaha merupakan akibat langsung dari kenaikan penjualan dan pendapatan jasa Perusahaan sebesar 47,7% pada tahun 2011. Kolektibilitas piutang usaha tahun 2011 rata-rata selama 76 hari atau lebih cepat 3 hari dibandingkan dengan kolektibilitas piutang rata-rata tahun 2010 sebesar 79 hari.
4. Piutang Lain-lain
2. Kas dan Setara Kas yang dibatasi Penggunaannya
3. Piutang Usaha
Piutang Usaha konsolidasi Perusahaan tahun 2011 meningkat sebesar 43% menjadi Rp1.406 miliar dibandingkan Rp985 miliar pada tahun sebelumnya. Piutang usaha terdiri dari piutang pihak ketiga sebesar Rp1.219 miliar, naik 33% dibandingkan Rp918 miliar pada tahun 2010, dan piutang pihak yang berelasi sebesar Rp186 miliar, naik 178% dari Rp67 miliar pada tahun 2010. Peningkatan piutang
5. Jasa Penambangan Dalam Proses
Jasa Penambangan Dalam Proses merupakan akun yang terdiri dari biaya pengupasan tambang, biaya penambangan batubara dan pengangkutan batubara dalam penyediaan jasa pertambangan kepada PT Arutmin Indonesia yang masih dalam pelaksanaan dan akan ditagihkan seluruhnya pada saat batubara tiba di pelabuhan. Pada tahun 2011 nilainya adalah Rp174 miliar, turun 22% dari tahun 2010 sebesar Rp224 miliar. Penurunan dalam akun Jasa Penambangan Dalam Proses tersebut karena sebagian biaya tersebut sudah dibayarkan oleh PT Arutmin Indonesia.
153
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Kas dan Setara Kas yang dibatasi Penggunaannya sebagian besar merupakan deposito yang dibatasi penggunaannya oleh Bank DBS terkait dengan perjanjian pinjaman gabungan Perusahaan untuk segmen usaha Sewa Mesin Pembangkit Listrik dan PT Eramas Persada dengan PT Bank DBS. Pada tahun 2011 nilainya naik 2347% menjadi Rp187 miliar dari Rp8 miliar pada tahun 2010.
Piutang Lain-lain sebesar Rp162 miliar merupakan piutang pihak ketiga terutama berasal dari segmen usaha Sewa Mesin Pembangkit Listrik yang merupakan piutang kepada PT Energi Alam Raya untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Payo Selincah 100 MW dan piutang kepada PT Sinergi Pancawahana atas uang muka pembelian saham dimana Perusahaan membatalkan rencana pembelian saham tersebut.
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Bisnis
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Diskusi dan Analisa Manajemen
6. Persediaan
10. Aset Lancar Lainnya
Persediaan Perusahaan naik sebesar 38% menjadi Rp416 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp301 miliar. Kenaikan Persediaan terutama disebabkan kenaikan persediaan batubara karena peningkatan usaha Perusahaan dan juga kenaikan dalam bahan baku untuk segmen Pabrikasi. Kenaikan nilai Persediaan tersebut tidak berpengaruh terhadap level Persediaan dimana tahun 2011 dan 2010 masih berkisar di 30 hari.
ASET TIDAK LANCAR 1. Aset Pajak Tangguhan
7. Uang Muka
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
154
Kenaikan Uang Muka pada tahun 2011 sebesar Rp73 miliar terutama terkait dengan pembayaran uang muka pembelian untuk segmen usaha Pabrikasi dan Kontraktor Pertambangan karena peningkatan usaha Perusahaan.
8. Beban Dibayar di Muka
Beban Dibayar di Muka naik 127% dari Rp12 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp26 miliar. Kenaikan Beban Dibayar di Muka terutama untuk pembayaran di muka atas biaya asuransi dan biaya sewa kantor.
9. Pajak Dibayar di Muka
Pajak Dibayar di Muka tahun 2011 meningkat 108% dari Rp62 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp129 miliar, terutama karena kenaikan Pajak Pertambahan Nilai di segmen usaha Kontraktor Pertambangan dan Sewa Mesin Pembangkit Listrik seiring dengan pertumbuhan usaha Perusahaan.
Aset Lancar Lainnya turun 64% dari Rp67 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp24 miliar. Penurunan aset lancar lainnya terutama karena adanya reklasifikasi akun untuk tagihan atas pembatalan uang muka pembelian saham PT Kwartadaya Dirganusa menjadi piutang lain-lain.
Aset Pajak Tangguhan adalah jumlah pajak penghasilan terpulihkan pada periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan sisa kompensasi kerugian. Nilainya pada tahun 2011 adalah Rp156 miliar, naik 16% dari Rp134 miliar pada tahun 2011. Kenaikan Aset Pajak Tangguhan pada tahun 2011 terutama berasal dari kenaikan dalam perbedaan sementara (temporer) yang dapat dikurangkan dimasa depan.
2. Aset Tetap
Aset Tetap Bersih Perusahaan tahun 2011 sebesar Rp4.007,3 miliar atau naik 90% dari aset tetap bersih tahun 2010 sebesar Rp2.107,6 miliar. Peningkatan Aset Tetap Bersih tersebut terjadi di hampir semua segmen usaha Perusahaan terkait dengan pertumbuhan bisnis Perusahaan.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Diskusi dan Analisa Manajemen
Total pengeluaran modal selama tahun 2011 sebesar Rp2.489,9 miliar yang dipergunakan untuk: a. Pembelian mesin dan peralatan sebesar Rp1.509 miliar b. Pembelian bangunan dan prasarana Rp63,9 miliar c. Pembelian tanah sebesar Rp62,8 miliar d. Pembelian kendaraan sebesar Rp45,7 miliar e. Pengeluaran untuk jalan dan infrastruktur Rp23,8 miliar. Pengeluaran untuk aset yang masih dalam penyelesaian (kapal, pelabuhan, mesin dan peralatan) sebesar Rp729,6 miliar. Pengeluaran untuk perlengkapan, perabotan dan lain-lain Rp55,1 miliar.
3. Goodwill
Pada tahun 2011 Perusahaan mengakui adanya goodwill sebesar Rp593,8 miliar atas selisih antara harga beli oleh perusahaaan dengan nilai aset dan liabilitas yang teridentifikasi pada saat melakukan akuisisi perusahaan konsesi batubara MDB di bulan Juni 2011.
Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tambang yang Ditangguhkan naik 107% menjadi Rp145 miliar dari Rp70 miliar pada tahun 2010 dikarenakan adanya kenaikan dalam biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan sebesar Rp75 miliar pada tahun 2011. Kenaikan tersebut terutama berkaitan dengan perluasan area penambangan baik di Kalimantan maupun di Aceh.
5. Aset Tidak Lancar Lainnya
Perusahaan mengakui adanya kenaikan Aset Tidak Lancar Lainnya sebesar 1.351% pada tahun 2011 atau mencapai Rp345 miliar dibandingkan dengan Rp24 miliar pada tahun 2010. Kenaikan aset tidak lancar lainnya tersebut terutama dari kontribusi kenaikan dalam biaya pengupasan tanah tangguhan terkait dengan perluasan area tambang dan secara aktual Stripping ratio yang dihasilkan lebih tinggi dari Stripping ratio yang direncanakan. Kenaikan Aset Tidak Lancar Lainnya juga berasal dari adanya uang muka untuk pembelian saham di PT Energi Alamraya Semesta (PT EAS).
155
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Sumber dana pembelian barang modal diperoleh dari hasil kegiatan operasional, fasilitas kredit perbankan dan dana yang diperoleh dari pemegang saham.
4. Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tambang yang Ditangguhkan
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Bisnis
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Diskusi dan Analisa Manajemen
LIABILITAS Total liabilitas Perusahaan pada tahun 2011 adalah sebesar Rp6.860,2 miliar atau meningkat 82% dari Rp3.763,8 miliar pada tahun 2010. Peningkatan liabilitas terutama berasal dari peningkatan liabilitas jangka panjang sebesar Rp2.320,6 miliar atau meningkat 164% dari Rp1.404,7 miliar pada tahun 2010. Peningkatan liabilitas jangka panjang terutama karena adanya tambahan pinjaman bank dari Bank Mandiri, Bank DBS, ANZ dan OCBS NISP yang signifikan pada tahun 2011 yang sebagian besar dimanfaatkan untuk kepentingan investasi di hampir semua segmen usaha.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
156
Perusahaan juga mencatat peningkatan liabilitas jangka pendek sebesar Rp775,7 miliar atau menjadi Rp3.134,8 miliar pada tahun 2011 dari tahun sebelumnya sebesar Rp2.359,1 miliar. Peningkatan hutang berasal dari:
10% dari hutang usaha tahun 2010 sebesar Rp1.270,5 miliar. Peningkatan hutang usaha terutama berasal dari transaksi dengan pihak ketiga atas jasa subkontraktor, pemasok material, pemasok bahan bakar, peralatan dan lain-lain.
3. Hutang Lain-lain
4. Hutang Pajak
1. Hutang Bank Jangka Pendek
Peningkatan hutang bank jangka pendek sebesar Rp202 miliar atau menjadi Rp494 miliar pada tahun 2011, meningkat 69% dari total hutang jangka pendek tahun 2010 sebesar Rp292 miliar. Peningkatan hutang bank jangka pendek terutama ke bank Mandiri, Bank DBS, ANZ dan Standard Chartered Bank yang digunakan untuk pembiayaan modal kerja.
2. Hutang Usaha
Perusahaan membukukan adanya peningkatan hutang usaha sebesar Rp124,9 miliar atau menjadi Rp1.395,4 miliar pada tahun 2011, meningkat
Perseroan membukukan hutang lain-lain sebesar Rp59,6 miliar atau naik 55% dari Rp38,5 miliar pada tahun 2010. Kenaikan hutang lain-lain tersebut dikarenakan banyak porsi hutang lain-lain yang belum jatuh tempo seperti hutang pembelian perangkat lunak ICT, hutang ke konsultan dan sebagainya.
Perusahaan membukukan hutang pajak tahun 2011 sebesar Rp55,1 miliar atau naik 63% dibandingkan dengan hutang pajak tahun 2010 sebesar Rp33,8 miliar. Kenaikan hutang pajak tersebut terutama merupakan kontribusi hutang pajak Pph 23, Pph 21 dan CIT yang akan dilunasi pada saat jatuh temponya di bulan Januari 2012.
5. Beban yang Masih Harus Dibayar
Beban yang masih harus dibayar oleh Perusahaan pada tahun 2011 sebesar Rp231,9 miliar, turun 18% dibandingkan dengan beban yang masih harus dibayar tahun 2010 sebesar Rp282,1 miliar. Penurunan tersebut terutama dikarenakan penurunan dalam provisi atau pencadangan biaya perbaikan dan pemeliharaan.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Diskusi dan Analisa Manajemen
6. Hutang Sewa Pembiayaan
Ekuitas
Ekuitas Perusahaan tahun 2011 sebesar Rp3.023 miliar atau meningkat 168% dari ekuitas tahun 2010 sebesar Rp1.126,4 miliar. Peningkatan ekuitas berasal dari kontribusi modal ditempatkan dan disetor penuh dimana pada tahun 2011 berjumlah Rp1.376,6 miliar sedangkan pada tahun 2010 sebesar Rp1.170 miliar yang terdiri dari modal ditempatkan dan disetor Rp413 miliar dan obligasi wajib konversi Rp757 miliar, tambahan modal disetor netto (agio saham) sebesar Rp1.273,7 miliar dan kontribusi dari kenaikan Laba Bersih tahun berjalan sebesar Rp415,74 miliar.
Perusahaan mengakui adanya hutang sewa pembiayaan sebesar Rp1.133 miliar pada tahun 2011, meningkat 72% dari Rp658 miliar pada tahun 2010. Peningkatan hutang sewa pembiayaan terutama berasal dari hutang sewa pembiayaan kepada pihak ketiga yaitu PT Caterpillar Finance Indonesia dan PT Austindo Nusantara Jaya Finance untuk mendukung pembiayaan pembelian barang modal Perusahaan.
7. Hutang Bank
Hutang Bank sebesar Rp3.302 miliar merupakan hutang bank ke Bank Mandiri, DBS, ANZ, dan OCBC NISP yang digunakan oleh Perusahaan untuk pembiayaan investasi dan refinancing.
8. Liabilitas Pajak Tanggguhan Liabilitas Pajak Tangguhan sebesar Rp33,8 miliar pada tahun 2011 merupakan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan dari segmen usaha Sewa Mesin Pembangkit Listrik karena adanya koreksi atas biaya provisi perbaikan dan pemeliharaan pada tahun 2011 dimana secara akuntansi diakui sebagai keuntungan sementara secara pajak dilakukan koreksi fiskal negatif sehingga menimbulkan perbedaan temporer yang akan terpulihkan di masa yang akan datang berupa koreksi fiskal positif.
Dibandingkan tahun 2010, kemampuan solvabilitas Perusahaan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu dari 0,8 kali menjadi 0,7 kali karena adanya peningkatan total kewajiban sebesar 82%. Namun demikian total aset juga mengalami peningkatan sebesar 102% dibandingkan tahun sebelumnya Kolektibilitas piutang usaha tahun 2011 rata-rata meningkat menjadi 76 hari dibandingkan dengan 79 hari pada tahun 2010.
Tingkat Likuiditas Rasio Aktiva Lancar Perusahaan naik menjadi 1,4 dibandingkan 0,9 pada tahun 2010 yang menunjukkan meningkatnya kemampuan Perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
9. Liabilitas Imbalan Kerja
Struktur Modal
Struktur Modal Perusahaan adalah sebagai berikut:
Pada tahun 2011, Liabilitas Imbalan Kerja naik 36% menjadi Rp92,2 miliar dari Rp67,9 miliar pada tahun 2010. Kenaikan dalam Liabilitas Imbalan Kerja merupakan efek langsung adanya penambahan karyawan, kenaikan gaji dan total masa kerja.
157
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Solvabilitas dan Kolektibilitas
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Diskusi dan Analisa Manajemen
Besaran Modal Ditempatkan (dalam juta Rupiah) Valle Verde Pte,Ltd
757.120
TMT
316.614
Momentum Fund SP.B
144.000
Masyarakat Umum (dengan kepemilikan masing-masing di bawah 5%)
157.769
Total Modal ditempatkan dan disetor penuh
1.376.583
Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
158
Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan agar Perusahaan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka untuk mendukung usaha dan memaksimalkan nilai Perusahaan.
Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian Luar Biasa Tidak ada informasi keuangan yang mengandung kejadian luar biasa.
Komponen-komponen Substansial dari Pendapatan atau Beban Lainnya Pendapatan operasi lainnya yang merupakan pendapatan Perusahaan di luar bisnis inti berasal dari keuntungan penjualan aktiva tetap bekas, penjualan material scrap dan pendapatan dari pihak pengguna jalan milik Perusahaan di lokasi tambang yang secara keseluruhan mencatat peningkatan signifikan yaitu 193,3% dari Rp24,2 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp70,9 miliar. Sedangkan biaya operasi lainnya yang mencatat peningkatan 480% dari Rp2,3 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp13,5 miliar timbul dari biaya pajak yang dibayarkan Perusahaan terkait pemberian
bonus saham bagi karyawan dan biaya pajak terkait terbitnya SKP (Surat Ketetapan Pajak) atas pemeriksaan yang dilakukan oleh Kantor Pajak.
Peningkatan atau Penurunan yang Material dari Penjualan atau Pendapatan Bersih Pada tahun 2011 tidak ada peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan atau Pendapatan Bersih.
Dampak Perubahan Harga terhadap Penjualan dan Pendapatan Bersih Kenaikan dalam penjualan dan pendapatan bersih terutama merupakan kontribusi dari kenaikan volume penjualan dan pendapatan jasa yang berhasil dicapai oleh Perusahaan. Disamping itu Perusahaan juga berhasil mencapai tingkat produktivitas yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Pengaruh dari perubahan harga terhadap penjualan dan pendapatan bersih dapat dianggap tidak signifikan.
Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Neraca Sewatama Pada bulan Maret 2012, Sewatama memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus III dengan total maksimal kredit sebesar Rp600 miliar dari Bank Mandiri, yang tersedia selama satu tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Pinjaman dari fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga 9,5% per tahun. Selain itu, Sewatama melakukan perubahan batas maksimum fasilitas bank garansi yang diperoleh dari Bank Mandiri dari Rp70 miliar menjadi Rp143 miliar, dengan periode penarikan diperpanjang sampai tanggal 26 September 2013.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Diskusi dan Analisa Manajemen
ATR Pada tanggal 16 Januari 2012, PT Talisman Energy Nuigini Limited (Talisman), pelanggan pihak ketiga di Papua Nuigini memutuskan kontrak sewa menyewa kapal No. TENL00146 yang dimulai pada tanggal 11 Oktober 2010. Talisman setuju untuk membayar ATR sebesar USD460.165 sebagai penyelesaian akhir kontrak seperti tercatat dalam Surat Penyelesaian Kontrak tanggal 8 Februari 2012.
Reswara
CK Pada tanggal 29 Februari 2012, CK menandatangani kontrak jasa pertambangan batubara dengan PT Riau Baraharum dengan nilai kontrak sekitar USD300.000.000 selama lima tahun. Jasa yang disediakan meliputi pembersihan lahan, pengupasan lahan dan penyewaan alat.
Setelah dilaksanakannya Penawaran Umum Perdana Saham pada bulan Desember 2011, mulai tahun 2013 berdasarkan laba bersih tahun 2012, Perusahaan telah menetapkan kebijakan rasio pembayaran dividen sebanyakbanyaknya 35% dari laba bersih. Saat ini Perusahaan belum membagikan dividen.
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perolehan dana hasil dari penawaran umum sebesar Rp2,06 triliun yang diterima oleh Perusahaan terdiri dari Rp1,55 triliun saham biasa atas nama dan Rp515,5 miliar saham divestasi. Setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi dan pengeluaran tertentu yang berhubungan dengan penawaran umum, hasil penjualan saham divestasi Tiara Marga Trakindo (TMT) telah dikembalikan kepada TMT dan sebanyak Rp1,55 triliun sesuai rencana di prospektus akan digunakan Perusahaan dengan komposisi sebagai berikut: a. Sekitar 70% digunakan untuk meningkatkan penyertaan modal dalam dan/atau pemberian pinjaman kepada anak perusahaan yang akan digunakan oleh anak perusahaan untuk membiayai investasinya dalam bentuk belanja modal pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2013.
159
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Pada tanggal 20 Januari 2012, Reswara melalui perjanjian antara TIA, anak perusahaan Reswara, dan Subham Corporation Pvt. Ltd., menandatangani kontrak jual beli batubara sebanyak 800.000 metrik ton dengan periode pengapalan antara Januari 2012 sampai dengan Desember 2012. Nilai kontrak sekitar USD40.200.000 yang akan dikaji setiap tiga bulan sesuai dengan harga pasar.
Kebijakan Dividen yang Dibayarkan dan Dividend Payout Ratio
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Diskusi dan Analisa Manajemen
b. Sekitar 24% digunakan untuk pengembalian pinjaman perusahaan kepada perbankan dimana pinjaman tersebut telah digunakan untuk membiayai akuisisi melalui anak perusahaan terhadap perusahaan dan/atau proyek yang sesuai dengan strategi pertumbuhan grup ABM. c. Sekitar 6% digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja yang meliputi biaya operasional seperti biaya-biaya umum dan peralatan kantor, yang terkait dengan implementasi rencana strategi dan pengembangan bisnis perusahaan.
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
160
Perubahan Peraturan perundangundangan Di tahun 2011 tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap aktivitas operasi dan laporan keuangan konsolidasi ABM Investama.
Kebijakan Akuntansi yang Signifikan Kebijakan akuntansi dijabarkan dalam laporan keuangan akuntan publik mulai dari halaman 20 sampai halaman 79.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Data Perusahaan
161
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Profil Dewan Komisaris
162
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
RACHMAT MULYANA HAMAMI Komisaris Utama
Warga Negara Indonesia, 47 tahun. Mendapat gelar Bachelor of Arts dari jurusan Business Studies University of Brighton, Sussex, Inggris pada tahun 1989. Menjabat sebagai Komisaris Utama Perusahaan sejak tahun 2010. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Valle Verde Pte. Ltd. (2010-sekarang), Direktur Utama PT Tiara Marga Trakindo (2005-sekarang), Komisaris Utama PT Mahadana Dasha Utama (2010sekarang) dan Komisaris PT Chandra Sakti Utama Leasing (2005-sekarang). Sebelumnya menjabat antara lain sebagai Direktur Utama PT ABM Investama (2009-2010), Komisaris Utama PT Tri Swardana Utama (2008-2010), Direktur Utama PT Chakra Jawara (2006-2010), Komisaris PT Sanggar Sarana Baja (2002-2010), Direktur Utama PT Trakindo Utama (2005-2008), Sekretaris Jenderal KADIN KIKT (Indonesian Chamber Chinese Committee) (2005-2009), Direktur PT Cipta Kridatama (1997-2004), Marketing Manager PT Trakindo Utama (1997-2005), Group Credit Controller PT Trakindo Utama (1991-1997), Credit Manager Finning Ltd. Vancouver, Canada (1990-1991), Credit Supervisor Leverton Plc, Windsor–UK (1989-1990), Risk Management Standard Chartered Bank Plc, London–UK (1987-1988).
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Profil Dewan Komisaris
MIVIDA HAMAMI Komisaris
Warga Negara Indonesia, 50 tahun. Mendapat gelar Sarjana dalam bidang Administrasi Niaga dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia pada tahun 1988, tahun 1989 mendapatkan First English Certificate The Bell School of Languages Bath - England. Gelar Diploma in Marketing dari The Hotel Career Centre, Bournemouth, Inggris pada tahun 1990 dan gelar Master of Business Administration dari New Hampsire College, Manchester, Amerika Serikat pada tahun 1992. Menjabat sebagai Komisaris Perusahaan sejak tahun 2009. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Mahadana Dasha Utama (2010-sekarang), Direktur PT Tiara Marga Trakindo (2005-sekarang), Komisaris Utama PT Chakra Jawara (2010sekarang), Komisaris Utama PT Tri Swardana Utama (2010-sekarang), Komisaris Utama PT Mitra Solusi Telematika (2010-sekarang), Komisaris Utama PT Triyasa Propertindo (2010-sekarang), dan Komisaris PT Chitra Paratama (2010-sekarang). Sebelumnya pernah menjabat antara lain sebagai Direktur Utama PT Sumberdaya Sewatama (2008-2010), Direktur PT Sumberdaya Sewatama (2004-2008), Direktur Utama PT Cipta Krida Bahari (2007-2010), Direktur PT Cipta Krida Bahari (2002-2007), General Manager PT Cipta Krida Bahari (1998-2002), General Administration Manager PT Krida Cipta Bahari (1997-1998), Trainee Caterpillar Asia Pte Ltd – CDL 200 Program, Singapura (1997), Sales & Marketing Manager Aryaduta Hotel Management (1996), Business Development Manager PT Wynncor Bali Grand Hyatt Bali Hotel (1993-1996), Sales Executive PT Wynncor Bali Grand Hyatt Bali Hotel (1992-1993).
Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, 62 tahun. Mendapat gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 1978. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perusahaan sejak tahun 2011. Saat ini juga menjabat sebagai sebagai Komisaris PT Weda Bay Nickel (2010-sekarang). Komisaris Independen PT Hero Supermarket Tbk. (2009-sekarang), Komisaris Independen PT Tirta Investama/ Danone (2011-sekarang). Sebelumnya sempat menjabat sebagai Komisaris Utama Bank BNI (2008-2009), Ketua Tim Pelaksana Tim Nasional Pengalihan Aktivitas Bisnis TNI (2008-2009), Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (2003-2007), Komisaris Independen PT Kaltim Prima Coal (2003), Komite Audit dan Komisaris Independen PT Kabelindo Murni Tbk. (2002-2003), Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Hero Supermarket Tbk. (2002-2003), Komisaris dan Ketua Komite Audit PT Pembangunan Jaya Ancol (2001-2003), Penasehat dan Anggota Komite Audit PT Unilever Indonesia (2001-2003), Penasehat dan Komisaris Independen PT Semen Cibinong Tbk. (2001-2003), Penasehat Komisaris PT Semen Cibinong Tbk. (2001), Komisaris Utama PT Agrakom (2000-2003), Komisaris Utama Bursa Efek Jakarta (1998-2001), Komisaris Bursa Efek Jakarta (19961998), Direktur Utama PT Timah Tbk. (1994-2002), Direktur Keuangan PT Timah Tbk. (1991-1994), Kepala Divisi Akuntansi PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) (1987-1991), Kepala Urusan Akuntansi dan Verifikasi PT Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) (1982-1987), Kepala Bagian Akuntansi Perum Perumnas (1980-1982), Kepala Bagian Audit Keuangan Perum Perumnas (1979-1980).
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
ERRY RIYANA HARDJAPAMEKAS
163
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Profil Direksi
164
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
ACHMAD ANANDA DJAJANEGARA Direktur Utama
Warga Negara Indonesia, 45 tahun. Mendapatkan gelar Sarjana Bisnis Administrasi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, pada tahun 1990 dan gelar Master of Business Administration dari Rotterdam School of Management, Erasmus University, Rotterdam, Belanda pada tahun 1992. Menjabat sebagai Direktur Utama Perusahaan sejak tahun 2010. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Managing Director Perseroan (2009-2010), Chief Strategy Officer PT Tiara Marga Trakindo (2008-2009), Managing Director Standard Chartered Bank (20072008), Senior Director Standard Chartered Bank (2006-2007), Partner Corporate Finance and Advisory Fund Asia (2006-2006), Managing Director Abacus Capital (2001-2003), dan berkarir di Bank of America sejak tahun 1992. Jabatan yang pernah diemban di Bank of America antara lain Assistant Vice President/Account & Credit Manager (1995-1996), Vice President/Relationship Manager (1996-2000), Senior Vice President (2000-2001).
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Profil Direksi
SYAHNAN POERBA
Direktur Layanan Pendukung Korporat Warga Negara Indonesia, 51 tahun. Mendapatkan gelar Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, pada tahun 1986 dan gelar Master of Economics in Accounting and Finance dari Macquarie University, Sydney, Australia pada tahun 1992. Menjabat sebagai Corporate Support Service Director Perusahaan sejak tahun 2009. Sebelumnya menjabat antara lain sebagai Country Manager PT D&B (Dun & Bradstreet) Indonesia (2007-2009), Direktur Operasional PT AXA Mandiri Financial Services (2004-2007), Director & Chief Financial Officer John Hancock Indonesia (2000-2004), Senior Facilitator and Team Leader for Jakarta & Bandung area The Jakarta Initiative Task Force/JITF (Prakarsa Jakarta) (1999-2000), Corporate Secretary PT Bangun Tjipta Pratama Group (1997-1999), Managing Director PT Surya Pelita Pratama (a subsidiary of PT Bangun Tjipta Pratama Group) (1994-1997), Accounting and Tax Manager PT Bangun Tjipta Pratama Group (1992-1994), Management Consultant The Flagler Management Group Inc. (Jakarta Office) (1987-1990), Auditor Arthur Young International – Public Accounting Firm (1986-1987).
WILLY A. ADIPRADHANA Direktur Keuangan
Warga Negara Indonesia, 43 tahun. Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan, Bandung pada tahun 1989. Menjabat sebagai Finance Director Perusahaan sejak tahun 2009.
YOVIE PRIADI
Direktur Strategi Korporat Warga Negara Indonesia, 42 tahun. Mendapatkan gelar Sarjana Teknik dari Fakultas Teknik Industri Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1991 dan meraih gelar Master of Business Administration dari San Francisco State University, San Fransisco, Amerika Serikat pada tahun 1996. Menjabat sebagai Corporate Strategy Director Perusahaan sejak tahun 2011. Sebelumnya menjabat antara lain sebagai President Director PT Mitra Energi Batam dan PT Dalle Energy Batam (bagian dari Grup Medco Energi) (2009-2010), Senior Vice President bagian corporate growth and planning PT Medco Power Indonesia (2008-2009), Vice President Commercial & Planning PT Medco Power Indonesia (2006-2008), Commercial Manager Corporate Business Development Division PT Medco Energi Internasional Tbk. (2003-2006), Manager/Department Head Finance & Planning Department PT Medco Energi Internasional Tbk. (2001-2003), Section Head, Budget, Planning & Treasury, Finance & Planning Department PT Medco Energi Internasional Tbk. (2000-2001), Business Development PT Pasaman & Soeparman Ch. Eng. (1999-2000), dan berkarir di Bimantara Group dari tahun 1991-1999. Jabatan yang pernah diemban Beliau di Bimantara Group antara lain pada divisi Infrastruktur, termasuk sebagai Project Controller/Scheduler, Project Engineer, Business Analyst dan Manager.
165
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Sebelumnya pernah menjabat antara lain sebagai Chief Financial Officer Sime Darby (Minamas Plantation) (2007-2009), Chief Financial Officer San Miguel Indonesia (2003-2007), Senior Financial Controller PT John Crane Indonesia (1999-2003), General Manager pada Corporate Finance dan Administrasi Keris Group (1997-1999), Deputy General Manager Sinar Mas Group (1996-1997), Corporate Controller Sinar Mas Group (1995-1997), Financial Controller Sinar Mas Group (1994-1995) dan Supervisor pada Prasetio Utomo & Co (1989-1994).
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Struktur Organisasi
Presiden Direktur Achmad Ananda Djajanegara
Corporate Internal Audit
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
166
Corporate Support Services Director Syahnan Poerba
Finance Director Willy A. Adipradhana
Head of Corporate Information & Communication Technology (ICT)
Corporate Investor Relations
Head of Corporate Treasury
Head of Corporate Finance & Accounting
Head of Corporate Legal
Head of Corporate Human Resources
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tinjauan Bisnis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Struktur Organisasi
Executive Secretary Corporate Secretary Executive Secretary
Secretary
167
Head of Enterprise Risk Management
Head of Corporate Communication
Head of Corporate Planning & Budgeting
Head of Corporate Strategy Planning & Business Development
Head of Business Process Improvement
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Corporate Strategic Director Yovie Priadi
Tentang ABM
Dari Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Bisnis
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Alamat Entitas Anak
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
168
PT Reswara Minergi Hartama
PT Sumberdaya Sewatama
PT Cipta Kridatama
Gedung TMT 1, 9th Fl Suite 902 Jl, Cilandak KKO No. 1 Jakarta 12560 Tel. : +62 21 2997 6733 Fax. : +62 21 2997 6731 / 6732
Gedung TMT 2 , Floor 1 & 2 Jl. Cilandak KKO No. 1 Jakarta 12560 Tel. : +62 21 2997 6712 (Hunting) Fax. : +62 21 2997 6725
Gedung TMT 2, 2nd & 3rd Floor Jl. Cilandak KKO No.1 Jakarta 12560 Indonesia Tel. : +62 21 2997 6866 Fax. : +62 21 2997 6867
PT Cipta Krida Bahari
PT Sanggar Sarana Baja
Gedung TMT 1, 7th Floor Suite 701 Jl. Cilandak KKO No. 1, Jakarta 12560 Tel. : +62 21 2997 67 77/88 Fax. : +62 21 2997 6797
Gedung TMT 1, 5th Floor Suite 501 Jl. Cilandak KKO No. 1, Jakarta 12560 Tel. : +62 21 2997 6830 Fax. : +62 21 2997 6835
Lembaga dan Profesi Penunjang Public Accountant Firm:
Share Registrar:
KAP Purwantono, Suherman & Surja Gedung Bursa Efek Indonesia Menara 2, Lantai 7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Indonesia Tel. : +62 21 5289 5000 Fax. : +62 21 5289 4100
PT Datindo Entrycom Puri Datindo – Wisma Sudirman Jl. Jenderal Sudirman Kavling 34-35 Jakarta 10220 Tel. : +62 21 5709009 Fax. : +62 21 5709026
Tanggung Jawab Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Atas Laporan Tahunan 2011
Seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris PT ABM Investama Tbk (Perseroan) bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Tahunan 2011 yang termasuk didalamnya Laporan Keuangan Konsolidasi Auditan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2011 (Laporan Keuangan Tahun 2011). Laporan Tahunan 2011 Perseroan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) Nomor X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik. Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan. Laporan Keuangan Konsolidasi 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, anggota dari Ernst & Young Global (EY), sebuah kantor akuntan independen yang ditunjuk oleh Pemegang Saham sebagaimana diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 25 Mei 2011.
Pernyataan ini dibuat oleh Dewan Komisaris dan Direksi dengan sebenar-benarnya dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing dibawah ini.
169
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Kami, yang bertanda tangan dibawah ini, sebagai anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, dengan ini menyatakan bertanggungjawab penuh atas penyusunan dan penyajian Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahun 2011. Seluruh informasi dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahun 2011 telah disajikan dengan lengkap dan benar, dan tidak ada informasi atau fakta material yang tidak benar atau dihilangkan.
Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2011 Dewan Komisaris
RACHMAT MULYANA HAMAMI Komisaris Utama
MIVIDA HAMAMI
ERRY RIYANA HARDJAPAMEKAS
Komisaris
Komisaris Independen
170
ABM Investama • Laporan Tahunan 2011
Direksi
ACHMAD ANANDA DJAJANEGARA Direktur Utama
SYAHNAN POERBA Direktur
WILLY AGUNG ADIPRADHANA Direktur
YOVIE PRIADI Direktur
Laporan Keuangan Konsolidasi
PT ABM Investama Tbk dan Entitas Anak Laporan Keuangan Konsolidasi beserta Laporan Auditor Independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
Daftar Isi
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
Table of Contents
Halaman/ Page
Independent Auditors’ Report
Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ……………
1-3
……. Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian …..
4-5
……… Consolidated Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian …………
6
…… Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian ...............................
7-8
………..…. Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ........
9 - 160
….. Notes to the Consolidated Financial Statements
***************************
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2011
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2010
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Pihak ketiga setelah dikurangi penyisihan kerugian atas penurunan nilai sebesar Rp20.707 pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp36.378 pada tanggal 31 Desember 2010 Pihak-pihak berelasi Piutang lainnya Jasa pertambangan dalam proses Persediaan - setelah dikurangi penyisihan keusangan dan penurunan nilai persediaan usang Rp798 pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp2.277 pada tanggal 31 Desember 2010 Uang muka Beban dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Aset lancar lainnya TOTAL ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Penyertaan saham Aset pajak tangguhan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp2.283.129 pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp1.890.848 pada tanggal 31 Desember 2010 Taksiran tagihan pajak Goodwill Biaya ekplorasi dan pengembangan tambang ditangguhkan Aset tidak lancar lainnya
ASSETS 1.668.670
2e,2x,4,34,35
433.039
186.577
2f,2x,5,34,35 2h,2x,6,34,35
7.626
1.219.389 186.207 2g,30 161.938 2h,2x,33,34,35 173.613 7
415.693 77.188 26.239 129.049 24.048
2i,2p,8 2j 2x,9,35
4.268.611
301.356 4.399 11.526 62.091 67.335
Third parties net of allowance for impairment of Rp20,707 as of December 31, 2011 and Rp36,378 as of December 31, 2010 Related parties Other receivables Mining services in process Inventories - net of allowance for inventory obsolescence and decline in value of Rp798 as of December 31, 2011 and Rp2,277 as of December 31, 2010 Advances Prepaid expenses Prepaid taxes Other current assets
2.106.194
TOTAL CURRENT ASSETS
918.142 67.096 9.950 223.634
70.222
NON-CURRENT ASSETS Investment in shares of stock Deferred tax assets Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp2,283,129 as of December 31, 2011 and Rp1,890,848 as of December 31, 2010 Estimated claims for tax refund Goodwill Deferred mining exploration and development costs
23.772
Other non-current assets
59.780 156.082
2k,2x,10,35 2t,21e
59.919 134.465
4.007.349 307.172 593.883
2g,2l,2n, 2p,2q,11,30 21a 1c,2c,2o,2p
2.107.655 388.039 -
145.489
2m,12 2j,2o 344.814 2u,2x,13,33,35
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Restricted cash and cash equivalents Trade receivables
TOTAL ASET TIDAK LANCAR
5.614.569
2.784.072
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
TOTAL ASET
9.883.180
4.890.266
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
1
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2011
2010
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Utang lainnya Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi Utang pajak Beban yang masih harus dibayar Uang muka pelanggan Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Pihak ketiga Pihak berelasi TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS JANGKA PANJANG Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Pihak ketiga Pihak berelasi Utang jangka panjang lainnya Pihak berelasi Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja Utang usaha jangka panjang Beban yang masih harus dibayar - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Uang muka pelanggan
LIABILITIES AND EQUITY 493.852
2x,14,34,35 2x,15,34,35
615.875 779.531
2g,30 2x,34,35
46.670 12.889 55.086 231.911 29.442
2g,30 21b 2v,2x,17,34,35 2g,18,30 2x 16,34,35 2l,19,34,35
470.526 197.280 201.759
2g,30
3.134.821
2x 16,34,35 2l,19,34,35
2.831.156 561.350 172.429 33.766 92.194 -
2g,30 2g,20, 30,34,35 2t,21e 2w,29 2g,2x,15,30,35
34.458
2x,17,35 2g,18,30
95.028 194.173
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Related parties Taxes payable Accrued expenses Advances from customers Current maturities of long-term debts: Long-term bank loans Obligations under finance lease Third parties Related party
2.359.085
TOTAL CURRENT LIABILITIES
292.208 478.751 791.792 37.421 1.102 33.836 282.130 20.831 131.813
NON-CURRENT LIABILITIES Long-term debts - net of current maturities: 715.785
125.874 67.939 56.435
Long-term bank loans Obligations under finance lease Third parties Related party Other long-term loan Related party Deferred tax liabilities Employee benefits liability Long-term trade payable
35.361 34.166
Accrued expenses - net of current maturities Advances from customers
74.981 294.204
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG
3.725.353
1.404.745
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS
6.860.174
3.763.830
TOTAL LIABILITIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
2
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2011
2010
EKUITAS EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham - nilai nominal Rp500 (dalam angka penuh) per saham pada tanggal tanggal 31 Desember 2011 dan Rp1.000 (dalam angka penuh) pada tanggal 31 Desember 2010 Modal dasar 9.360.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2011 dan 1.651.520.000 saham pada tanggal 31 Desember 2010 Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.753.165.000 saham pada tanggal 31 Desember 2011 dan 412.880.000 saham pada tanggal 31 Desember 2010 Tambahan modal disetor - neto Obligasi wajib konversi Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba Sub-total Kepentingan nonpengendali
EQUITY EQUITY ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT COMPANY Share capital - Rp500 (full amount) par value per share as of December 31, 2011 and Rp1,000 (full amount) as of December 31, 2010 Authorized capital 9,360,000,000 shares as of December 31, 2011 and 1,651,520,000 shares as of December 31, 2010
1.376.583 1.273.719 -
(152.914) 525.038
23 2z,24 2g,2x,22
2c,2d,25
3.022.426 580
1c,2b
412.880 757.120
(152.914) 109.298
Issued and fully paid capital 2,753,165,000 shares as of December 31, 2011 and 412,880,000 shares as of December 31, 2010 Additional paid-in capital - net Mandatory convertible bonds Difference arising from restructuring transactions of entities under common control Retained earnings
1.126.384
Sub-total
52
Non-controlling interests
TOTAL EKUITAS
3.023.006
1.126.436
TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
9.883.180
4.890.266
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
3
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2011
2010
PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA
6.626.275
2g,2r,26
4.486.419
SALES AND SERVICES
BEBAN POKOK PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA
5.244.558
2g,2r,27
3.773.394
COST OF GOODS SOLD AND SERVICES
LABA BRUTO
1.381.717
713.025
GROSS PROFIT
Beban penjualan, umum dan administrasi Pendapatan operasi lainnya Laba (rugi) selisih kurs - bersih Beban operasi lainnya LABA USAHA Bagian atas laba neto entitas asosiasi Pendapatan keuangan Biaya keuangan LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
(718.953) 70.864 (64.126) (13.480) 656.022 261 23.743 (215.620)
39.375 12.148
Total beban pajak penghasilan
51.523
RUGI PROFORMA DARI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
2k,10 2g,30
2t,21c 21e
412.883
-
(463.599) 24.161 44.506 (2.321) 315.772
464.406
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
LABA SEBELUM RUGI PROFORMA DARI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
2g,2r,2aa,28 2r,11 2s 2r,11
1c
22.456 (100.811)
Selling, general and administrative expenses Other operating income Gain (loss) on foreign exchange - net Other operating expenses INCOME FROM OPERATIONS Equity in net income of associated company Finance income Finance charges
237.417
INCOME BEFORE INCOME TAX
61.528 4.635
INCOME TAX EXPENSE Current Deferred
66.163
Total income tax expense
171.254
INCOME BEFORE PROFORMA LOSS ARISING FROM RESTRUCTURING TRANSACTIONS OF ENTITIES UNDER COMMON CONTROL
(43.878)
PROFORMA LOSS ARISING FROM RESTRUCTURING TRANSACTIONS OF ENTITIES UNDER COMMON CONTROL
412.883
127.376
NET INCOME FOR THE YEAR
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
-
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
TOTAL LABA BERSIH KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
412.883
127.376
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
127.324 52
Net income/total comprehensive income for the year attributable to: Owners of the parent company Non-controlling interests
127.376
TOTAL
Laba bersih/total laba komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
415.740 (2.857)
TOTAL
412.883
2b
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
4
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
2011 LABA BERSIH PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (DALAM ANGKA PENUH) Dasar Dilusian
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (continued) Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
192 176
2y,31
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2010
154 54
EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO THE OWNERS OF THE PARENT COMPANY (FULL AMOUNT) Basic Diluted
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
5
-
1.376.583
1.273.719
(152.914)
-
-
-
-
(152.914)
-
(9.460)
-
(143.454)
Selisih nilai transaksi restukturisasi entitas sepengendali/ Difference arising from restructuring transactions of entities under common control
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1c
-
-
Saldo, 31 Desember 2011
1.273.719
206.583
1b, 23
-
412.880
757.120
22
-
-
-
-
-
-
Tambahan modal disetor - neto/ Additional paid-in-capital - net
Konversi obligasi wajib konversi Penerbitan saham melalui penawaran umum Total laba komprehensif tahun berjalan Kepentingan nonpengendali pada entitas anak yang baru diakuisisi
2d,25
1c
412.880
Modal saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital
Saldo, 31 Desember 2010
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Total laba komprehensif tahun berjalan
Modal proforma dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
Saldo, 31 Desember 2009
Catatan/ Notes
6
-
-
-
-
-
-
-
-
(92.005)
92.005
Modal proforma dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Proforma capital arising from restructuring transactions of entities under common control
525.038
-
415.740
-
-
109.298
127.324
-
-
(18.026)
Saldo laba (defisit)/ Retained earnings (deficit)
3.022.426
-
415.740
1.480.302
-
1.126.384
127.324
(9.460)
(92.005)
1.100.525
580
3.385
(2.857)
-
-
52
-
-
-
52
Kepentingan nonpengendali/ Non-controlling Interests
3.023.006
3.385
412.883
1.480.302
-
1.126.436
127.376
(9.460)
(92.005)
1.100.525
Total ekuitas / Net equity
Balance, December 31, 2011
Balance, December 31, 2010 Conversion of mandatory convertible bonds Issuance of shares through public offering Total comprehensive income for the year Non-controlling interest in newly acquired subsidiary
Balance, December 31, 2009 Proforma capital arising from restructuring transactions of entities under common control Difference arising from restructuring transactions of entities under common control Total comprehensive income for the year
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
-
-
-
-
(757.120)
757.120
-
-
-
757.120
Obligasi wajib konversi/ Mandatory convertible bonds Total/ Total
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Equity attributable to owners of the parent company
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
2011 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan lainnya Kas diperoleh dari operasi
Penerimaan dari taksiran tagihan pajak Penerimaan lainnya Penerimaan dari pendapatan bunga Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran lainnya Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Hasil dari penjualan penyertaan saham Penambahan aset tetap Akuisisi Entitas Anak Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan pinjaman Penambahan uang muka pembelian aset tetap Penambahan biaya eksplorasi dan pengembangan tambang Penambahan uang muka penyertaan saham Penambahan penyertaan saham Penambahan aset takberwujud Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perolehan utang bank Penerimaan dari penawaran umum perdana saham - bersih setelah dikurangi biaya penerbitan Pembayaran utang bank Pembayaran utang sewa pembiayaan Pembayaran utang jangka panjang Penambahan dari pihak-pihak berelasi Pembayaran kepada pihak-pihak berelasi Kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
2010
6.214.820
4.586.444
(5.877.532)
(3.867.027)
337.288 80.867 45.032 23.743 (195.152) (130.223) (13.480)
719.417 21a
148.075
54.773 1.000 (1.532.977) (601.310)
128.286 2.134 22.456 (112.342) (104.006) (43.469) 612.476
5
-
(72.852)
13
-
(56.708)
12,38
(41.711)
13
(328.584) (125.874) -
(9.897) -
(593.461) 166.220
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans Proceeds from initial public offering of shares - net of issuance costs Payments of bank loans Payments of obligations under finance lease Payments of long-term loans Proceeds of loan from related parties
(428.179)
Payments to related parties
1.636.017 1b,24
20
3.510.511
(583.346)
197.251
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Net cash provided by operating activities
Net cash used in investing activities
(786.936) -
(175.627)
1.480.302 (855.112)
Receipts from estimated claims for tax refund Receipts from others Receipts from interest income Payments for interest Payments for income taxes Other payments
(983.364)
10 11,38 1c,38
3.339.779
Cash generated from operations
(204.862) (7.426)
25.757
(2.425.412)
Receipts from customers Payments to suppliers, employees and others
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of fixed assets Proceeds from sale of investment in shares of stock Acquisitions of fixed assets Acquisition of Subsidiary Time deposits used as loan collateral Payments of advances for purchases of fixed assets Expenditures for mining exploration and development costs Addition of advance for purchase of investment in shares Acquisition of additional investment in shares of stock Acquisitions of intangible assets
11
-
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Net cash provided by financing activities
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
7
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
2011 KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
1.233.174
2.457
2010 (173.637)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
(7.899)
NET EFFECT OF CHANGES IN EXCHANGE RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
433.039
4
614.575
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1.668.670
4
433.039
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Tambahan informasi arus kas disajikan pada Catatan 38.
Supporting cash flow information is presented in Note 38.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
8
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
The Company’s establishment
PT ABM Investama Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris Asih Wahyuni Martaningrum, S.H., No. 01 tanggal 1 Juni 2006 di Depok, Indonesia dengan nama PT Adiratna Bani Makmur. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-22790.HT.01.01. Tahun 2006 tanggal 3 Agustus 2006.
PT ABM Investama Tbk (the Company) was established based on Notarial Deed No. 01 dated June 1, 2006 of Notary Asih Wahyuni Martaningrum, S.H., in Depok, Indonesia under the name PT Adiratna Bani Makmur. The deed of establishment was approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. C-22790.HT.01.01 Year 2006 dated August 3, 2006.
Berdasarkan Akta Notaris Dwi Yulianti, S.H., No. 5 tanggal 31 Agustus 2009, nama Perusahaan diubah dari PT Adiratna Bani Makmur menjadi PT ABM Investama. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-50239.AH.01.02 Tahun 2009 tanggal 16 Oktober 2009.
Based on Notarial Deed No. 5 dated August 31, 2009 of Dwi Yulianti, S.H., the Company’s name was changed from PT Adiratna Bani Makmur to PT ABM Investama. The change was approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. AHU50239.AH.01.02 Year 2009 dated October 16, 2009.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. No. 163 tanggal 21 Juli 2011, sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan kepada masyarakat. Perubahan anggaran dasar terakhir telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-38025.AH.01.02. Tahun 2011 tanggal 28 Juli 2011.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, the latest of which was based on Notarial Deed No. 163 dated July 21, 2011 of Aulia Taufani, S.H., in connection with the Initial Public Offering (IPO) of the Company. The latest amendment of the Articles of Association was accepted by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No. AHU38025.AH.01.02. Year 2011 dated July 28, 2011.
Perusahaan berkedudukan di gedung Tiara Marga Trakindo lantai 18, Jl. Cilandak KKO No.1, Jakarta Selatan, Indonesia. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial tahun 2006.
The Company is domiciled in Tiara Marga th Trakindo Building, 18 floor, Jl. Cilandak KKO No. 1, South Jakarta, Indonesia. The Company started its commercial operations in 2006.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha jasa Perusahaan adalah menjalankan konsultasi manajemen bisnis.
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company’s scope of activities are conducting business management consultancy services.
Valle Verde Pte. Ltd., yang didirikan di Singapura, adalah entitas induk akhir (ultimate parent) dari Perusahaan dan Entitas Anak (secara bersama-sama disebut “Grup”).
Valle Verde Pte. Ltd., incorporated in Singapore, is the ultimate parent of the Company and Subsidiaries (collectively referred to as “the Group”).
9
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Penawaran umum Perusahaan
b.
Entitas Anak dan Entitas Asosiasi
c.
Nama entitas/ Name of entity
The Subsidiaries and Associated Company The percentages of ownership, either directly or indirectly, of the Company in, and total assets of, the subsidiaries and associated company are as follows:
Persentase kepemilikan Perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan total aset entitas anak dan entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
Ruang lingkup aktivitas/ Scope of activities
The Company’s public offerings On November 24, 2011, the Company obtained the effective statement from the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM and Lembaga Keuangan or BAPEPAM-LK) to conduct public offering of its 550,633,000 shares with nominal value of Rp500 (full amount) per share at a price of Rp3,750 (full amount) per share. On December 6, 2011, the Company listed all of its issued shares in the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 24 November 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 550.633.000 saham dengan nilai nominal Rp500 (dalam angka penuh) per saham dengan harga Rp3.750 (dalam angka penuh) per saham. Pada tanggal 6 Desember 2011, Perusahaan mencatatkan seluruh saham yang telah diterbitkan di Bursa Efek Indonesia. c.
GENERAL (continued)
Kedudukan, tanggal pendirian/ Domicile, date of establishment
Tahun usaha komersial dimulai/ Year commercial operations started
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2011
Total aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination
2010
2011
2010
Entitas Anak/Subsidiaries Kepemilikan langsung:/ Direct ownership: PT Cipta Kridatama (CK)
Kontraktor Pertambangan/ Mining contractor
Jakarta, 8 April 1997/ April 8, 1997
1999
100%
100%
3.384.825
2.190.288
PT Sumberdaya Sewatama (SS)
Penyewaan mesin pembangkit tenaga listrik/ Power engines rental
Jakarta, 31 Januari 1992/ January 31,1992
1992
100%
100%
2.283.863
1.297.272
PT Reswara Minergi Hartama (Reswara)
Perdagangan/ Trading
Jakarta, 19 Oktober 2010/ October 19, 2010
2011
100%
100%
1.145.727
250.576
PT Sanggar Sarana Baja (SSB)
Perencanaan rekayasa mesin, pengembangan, dan pembuatan perlengkapan penunjang alatalat berat dan alat angkut bahan/ Engineering, development and manufacture of heavy equipment attachment and materials handling products
Jakarta, 19 Maret 1977/ March 19, 1977
1977
99,96%
99,96%
1.127.498
819.986
10
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
Nama entitas/ Name of entity
Ruang lingkup aktivitas/ Scope of activities
GENERAL (continued) c.
Kedudukan, tanggal pendirian/ Domicile, date of establishment
The Subsidiaries and Associated Company (continued)
Tahun usaha komersial dimulai/ Year commercial operations started
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2011
Total aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination
2010
2011
2010
Entitas Anak/Subsidiaries Kepemilikan langsung:/ Direct ownership: Cipta Krida Bahari (CKB)
Jasa logistik/ Logistic services
Jakarta, 9 Mei 1997/ May 9, 1997
1997
100%
100%
478.356
231
PT Pradipa Aryasatya (PAS)
Industri pembangkit listrik energi thermal/ Thermal energy IPP
Jakarta, 13 Mei 2011/ May 13, 2011
-
100%
-
43.523
-
PT Nagata Bisma Shakti (NBS)
Industri pembangkit listrik energi yang terbarukan/ Renewable energy IPP
Jakarta, 13 Mei 2011/ May 13, 2011
-
100%
-
1.026
-
PT Tunas Inti Abadi (TIA)
Pengembangan dan pertambangan sumberdaya, terutama batubara/ Development and mining resources, principally coal
Jakarta, 11 November 2003/ November 11, 2003
2009
100%
100%
820.826
311.253
PT Media Djaya Bersama (MDB)
Perdagangan, pengembangan dan industri/ Trading, development and industry
Jakarta, 6 Mei 2005/ May 6, 2005
-
70%
-
121.772
-
PT Pelabuhan Buana Reja (PBR)
Jasa pengelolaan Pelabuhan/ Port management services
Jakarta, 2 Desember 2010/ December 2, 2010
-
100%
100%
52.264
50.003
PT Mifa Bersaudara (Mifa)
Pertambangan batubara/ Coal mining
Aceh Darusalam, 14 Januari 2002/ January 14, 2002
-
70%
-
47.043
-
PT Bara Energi Lestari (BEL)
Pertambangan batubara/ Coal mining
Aceh Darusalam, 24 Juni 2005/ June 24, 2005
2011
70%
-
12.691
-
Perdagangan dan konstruksi/ General trading and construction
Jakarta, 20 Juni 2011/ June 20, 2011
-
100%
-
5.000
-
Kepemilikan tidak langsung:/ Indirect ownership: Melalui SS:/ Through SS:
Melalui Reswara:/ Through Reswara:
Melalui SSB:/ Through SSB: PT Prima Wiguna Parama (PWP)
11
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
Nama entitas/ Name of entity
Ruang lingkup Aktivitas/ Scope of activities
GENERAL (continued) c.
Kedudukan, tanggal pendirian/ Domicile, date of establishment
The Subsidiaries and Associated Company (continued)
Tahun usaha komersial dimulai/ Year commercial operations started
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2011
Total aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination
2010
2011
2010
Entitas Anak/Subsidiaries Kepemilikan tidak langsung:/ Indirect ownership: Melalui CKB:/ Through CKB: PT Alfa Trans Raya (ATR)
Transportasi laut/ Sea transportation
Jakarta, 28 November 2006/ November 28, 2006
2007
100%
100%
127.265
71.401
PT Baruna Dirga Dharma (BDD)
Transportasi laut domestik/ Domestic sea transportation
Jakarta, 24 Mei 2011/ May 24, 2011
2011
100%
-
74.655
-
Pembangkit tenaga listrik/ Power generation
Jakarta, 31 Januari 2005/ January 31, 2005
2007
12%
20%
-
-
Entitas Asosiasi/ Associated Company PT Metaepsi Pejebe Power Generation (Meppogen)*)
*) Pada tanggal 31 Oktober 2011, investasi di Meppogen terdilusi menjadi 12% (Catatan 10)/As of October 31, 2011, the investment in Meppogen was diluted to become 12% (Note 10).
CK
CK
Berdasarkan Akta Notaris Djumini Setyoadi, SH. M.Kn., No. 18 tanggal 14 Desember 2010, Perusahaan meningkatkan kepemilikan saham di CK sebesar Rp484.475 sehingga pemilikan saham di CK menjadi sebesar 99,99%. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, pemilikan saham Perusahaan bersama dengan pemilikan saham SSB di CK mencerminkan 100% kepemilikan saham di CK. Peningkatan investasi tersebut merupakan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali, dan oleh karena itu, dicatat dengan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interests) sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 38 (Revisi 2004), "Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali".
Based on Notarial Deed No. 18 dated December 14, 2010 of Djumini Setyoadi, SH. M.Kn., the Company increased its investment in CK by Rp484,475 making its equity interest in CK to become 99.99%. As of December 31, 2011 and 2010, the Company’s investment, together with that of SSB, in CK shares represented 100% equity interest in CK. The said increase in the investment constituted a restructuring transaction among entities under common control and, therefore, was accounted for in a manner similar to the pooling-of-interests method in accordance with Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring Transaction of Entities under Common Control”.
Reswara
Reswara
Berdasarkan Akta Notaris Justriany Koni, S.H. No. 38 tanggal 19 Oktober 2010, Perusahaan mendirikan Reswara dengan total modal awal yang disetor Rp250.000. Jumlah penyertaan modal Perusahaan bersama dengan kepemilikan saham SSB di Reswara sebesar Rp250.000, mewakili 100% kepemilikan saham.
Based on Notarial Deed No. 38 dated October 19, 2010 of Justriany Koni, S.H., the Company established Reswara with total paid-in capital amounting to Rp250,000. The Company’s investment, together with that of SSB in Reswara, amounted to Rp250,000, representing 100% equity interest.
12
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
The Subsidiaries and Associated Company (continued)
Reswara (lanjutan)
Reswara (continued)
Reswara memiliki 99,99% kepemilikan saham atas TIA dan PBR dan 70% atas MDB.
Reswara has 99.99% equity interest in TIA and PBR and 70% in MDB.
PAS
PAS
Berdasarkan Akta Notaris Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., No. 25 tanggal 13 Mei 2011, SS dan SSB mendirikan entitas anak dengan nama PT Pradipa Aryasatya, dengan total modal awal disetor Rp1.000.
Based on Notarial Deed No. 25 dated May 13, 2011 of Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., SS and SSB established a subsidiary under the name PT Pradipa Aryasatya, with total initial paid-in capital of Rp1,000.
NBS
NBS
Berdasarkan Akta Notaris Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., No. 26 tanggal 13 Mei 2011, SS dan SSB mendirikan entitas anak dengan nama PT Nagata Bisma Shakti, dengan total modal awal yang disetor Rp1.000.
Based on Notarial Deed No. 26 dated May 13, 2011 of Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., SS and SSB established a subsidiary under the name PT Nagata Bisma Shakti, with total initial paidin capital of Rp1,000.
TIA
TIA As of December 31, 2011, TIA has mining business rights (Ijin Usaha Pertambangan/ IUP), as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2011, TIA memiliki Ijin Usaha Pertambangan (IUP), sebagai berikut:
Lokasi/ Location
Kode Area/ Area Code
Luas (ha)/ Area (ha)
Kusan Hulu dan/and Sungai Loban Sub-district
TB.07 OKTPR 45
718,7
Kusan Hulu dan/and Sungai Loban Sub-district
TB.04 FEBPR 03
2.355,2
IUP Operasi Produksi/ IUP Production Operations
Total Cadangan/ Total Reserves
No. 51.A Tahun 2011 Berlaku sampai 5 Maret 2021/ Valid until March 5, 2021
52,0
(Dalam jutaan ton)- tidak diaudit/ (In million tonnes)- unaudited Produksi untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal Akumulasi Total 31 Desember Produksi pada 2011/ tanggal 31 Desember 2011/ Production for the Year Accumulated Total Ended December Production as of 31, 2011 December 31, 2011
1,91
3,08
Sisa Cadangan/ Remaining Reserves
48,92
No. 217 Tahun 2011 Berlaku sampai 16 Maret 2021/ Valid until March 16, 2021
The reserves are based on the results of the survey conducted by PT Runge Indonesia to appraise the reserves of the above areas as described in its report No. ADV-JA03768_TIA_2011 issued in September 2011.
Cadangan didasarkan pada hasil survei yang dilakukan oleh PT Runge Indonesia untuk menilai cadangan dari daerah di atas berdasarkan laporan No. ADV-JA03768_TIA_2011 yang dikeluarkan pada bulan September 2011.
13
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
The Subsidiaries and Associated Company (continued)
TIA (lanjutan)
TIA (continued)
TIA telah mendapatkan izin lokasi untuk pembangunan pelabuhan khusus dengan Surat Keputusan No. 95 Tahun 2005 tanggal 3 Juni 2005 dan izin pembangunan pelabuhan khusus dengan Surat Keputusan No. 125 Tahun 2007 tanggal 10 Mei 2007. Kedua izin tersebut dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Tanah Bumbu, yang berlokasi di Desa Sebamban Baru, Kecamatan Sungai Loban, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan mencakup 221 hektar.
TIA has obtained location permit for special port construction based on Decision Letter No. 95 Year 2005 dated June 3, 2005 and special port construction permit based on Decision Letter No. 125 Year 2007 dated May 10, 2007. Both permits issued by the District Head of Tanah Bumbu, located at Sebamban Baru Village, Sungai Loban Sub-district, Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan covered 221 hectares.
Pada tanggal 10 Maret 2008, TIA mendapatkan izin operasional dari Pemerintah Daerah Tanah Bumbu dengan Surat Keputusan No. 220 Tahun 2008 untuk menjalankan pelabuhan khusus di Desa Bunati, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Surat Keputusan ini berlaku sampai dengan tanggal 10 Maret 2013. TIA juga telah memperoleh Persetujuan Pengelolaan Terminal untuk kepentingan sendiri berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan No. 483 Tahun 2010 yang berlaku selama terminal dikelola untuk menunjang kegiatan usaha pokok TIA.
On March 10, 2008, TIA obtained operational permit from the District Head of Tanah Bumbu with Decision Letter No. 220 Year 2008 to operate a special port in Bunati Village, Angsana Sub-district, Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan. This Decision Letter is valid until March 10, 2013. TIA has also obtained permit No. 483 Year 2010 to Operate Special Port from the Minister of Transportation, which shall be valid as long as the port is used to support TIA’s main business activities.
TIA mengadakan perjanjian “Pinjam Pakai Lahan” dengan PT Hutan Rindang Benua (HRB) pada tanggal 19 Januari 2010, dimana HRB menyetujui untuk meminjamkan area Hutan Tanaman Industri kepada TIA sebesar 1.753,8 hektar yang berlokasi di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Perjanjian tersebut berlaku selama umur tambang TIA. Izin mengenai Pinjam Pakai Kawasan Hutan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan berdasarkan Surat Keputusan No. SK.370/Menhut-II/2009 tanggal 23 Juni 2009 dan No.SK.479/Menhut-II/2010 tanggal 24 Agustus 2010.
TIA entered into a “Pinjam Pakai Lahan” agreement dated January 19, 2010 with PT Hutan Rindang Benua (HRB), wherein HRB agreed to lend the Industrial Timber Plantation area to TIA with an area of 1,753.8 hectares located in Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan. The agreement is valid during the life of TIA’s mine. The rights of “Pinjam Pakai Kawasan Hutan” have been approved by the Minister of Forestry based on Decision Letters No. SK.370/Menhut-II/2009 dated June 23, 2009 and No. SK.479/MenhutII/2010 dated August 24, 2010.
MDB
MDB
Pada tanggal 10 Juni 2011, PT Agrotama Raya (Agrotama) dan Equity First International Limited (EFIL), keduanya adalah pihak ketiga, menandatangani option agreement, dimana Agrotama memberikan opsi tanpa syarat dan mutlak kepada EFIL untuk membeli 54.250 saham milik Agrotama di MDB yang mewakili 70% dari kepemilikan saham MDB.
On June 10, 2011, PT Agrotama Raya (Agrotama) and Equity First International Limited (EFIL), both third parties, signed an option agreement, whereby Agrotama granted EFIL the unconditional and absolute option to purchase Agrotama’s 54,250 MDB shares, representing 70% equity interest in MDB.
14
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
The Subsidiaries and Associated Company (continued)
MDB (lanjutan)
MDB (continued)
Pada tanggal 17 Juni 2011, Reswara, Agrotama dan EFIL menandatangani perjanjian pengalihan dimana EFIL mengalihkan opsi untuk membeli saham MDB diatas kepada Reswara dengan harga pengalihan opsi sebesar USD60.000.000 (setara dengan Rp512.820), yang telah dibayar Reswara kepada EFIL pada tanggal 30 Juni 2011.
On June 17, 2011, Reswara, Agrotama and EFIL signed an assignment agreement whereby EFIL assigned the above option to purchase MDB shares to Reswara for an assignment option price subsequently set at USD60,000,000 (equivalent to Rp512,820), which Reswara paid to EFIL on June 30, 2011.
Selain itu, pada tanggal 17 Juni 2011, Reswara, Agrotama dan EFIL menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat, dimana Agrotama setuju untuk mengalihkan saham MDB yang disebutkan di atas kepada Reswara dengan harga USD10.000.000 (setara dengan Rp86.095), yang telah dibayar Reswara sepenuhnya kepada Agrotama pada tanggal 27 Juni 2011. Berdasarkan Akta Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., No. 167 tanggal 28 Juni 2011, Reswara memiliki 54.250 saham MDB.
Also, on June 17, 2011, Reswara, Agrotama and EFIL signed a conditional shares sale and purchase agreement, whereby Agrotama agreed to transfer the above-mentioned MDB shares to Reswara for a total purchase price of USD10,000,000 (equivalent to Rp86,095), which Reswara fully paid to Agrotama on June 27, 2011. Based on Notarial Deed No. 167 dated June 28, 2011 of Humberg Lie, S.H., S.E., M.kn., Reswara owns a total of 54,250 shares of MDB.
Total biaya perolehan saham MDB adalah sebesar USD70.000.000 (setara dengan Rp601.915). Sehubungan dengan akuisisi saham MDB, Reswara mengakui goodwill sebesar Rp593.883 dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2011.
Total cost of the investment in MDB shares amounted to USD70,000,000 (equivalent to Rp601,915). In connection with the acquisition of MDB shares, Reswara recognized goodwill amounting to Rp593,883 in the 2011 consolidated statement of financial position.
Nilai wajar aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih dari akuisisi di atas beserta nilai tercatat goodwil yang timbul merupakan jumlah sementara menunggu penyelesaian penilaian nilai wajar aset dan liabilitas tersebut (Catatan 2c).
The fair values of the identifiable assets acquired and liabilities assumed from the above transaction, and the resulting goodwill are provisional pending receipt of the final valuations of the fair values of those assets and liabilities (Note 2c).
PBR
PBR
Berdasarkan Akta Notaris Justriany Koni, S.H., No. 3 tanggal 2 Desember 2010, Reswara bersama dengan SSB mendirikan PBR dengan total penyertaan modal sebesar Rp50.000. Jumlah penyertaan Reswara, bersama dengan penyertaan SSB pada PBR, adalah sebesar Rp50.000, mewakili 100% kepemilikan saham.
Based on Notarial Deed No. 3 dated December 2, 2010 of Justriany Koni, S.H., Reswara, together with SSB, established PBR with total paid-in capital amounting to Rp50,000. Reswara’s investment, together with that of SSB in PBR, amounted to Rp50,000, representing equity interest of 100%.
15
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
The Subsidiaries and Associated Company (continued)
Mifa
Mifa
Mifa adalah entitas anak dari MDB, yang memiliki 99,997% dari total saham yang dikeluarkan Mifa.
Mifa is a subsidiary of MDB, which owns 99.997% of Mifa’s total issued shares.
Pada tanggal 31 Desember memiliki IUP, sebagai berikut:
As of December 31, 2011, Mifa has IUP, as follows:
2011,
Lokasi/ Location
Kode Area/ Area Code
Luas (ha)/ Area (ha)
Meureubo, Aceh Barat
KW 020505/MB
3.134
Mifa
IUP Operasi Produksi/ IUP Production Operations No. 117.b Tahun 2011 Berlaku sampai 13 April 2025/ Valid until April 13, 2025
Total Cadangan/ Total Reserves 150,00
(Dalam jutaan ton)- tidak diaudit/ (In million tonnes)- unaudited Produksi untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal Akumulasi Total 31 Desember Produksi pada 2011/ tanggal 31 Desember 2011/ Production for the Year Accumulated Total Ended Production as of December 31, December 31, 2011 2011 -
-
Sisa Cadangan/ Remaining Reserves 150,00
Cadangan didasarkan pada hasil survei yang dilakukan oleh PT Runge Indonesia untuk menilai cadangan dari daerah di atas berdasarkan laporan No. ADV-JA03770_MDB_2011 yang dikeluarkan pada tanggal 22 Juli 2011.
The reserves are based on the results of the survey conducted by PT Runge Indonesia to appraise the reserves of the above area as described in its report No. ADV-JA03770_MDB_2011 issued on July 22, 2011.
Mifa memegang Izin Eksplorasi No. 157 tanggal 30 Agustus 2003 untuk wilayah pertambangan 3.000 hektar di Meureubo dan Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat, Nanggroe Aceh Darussalam; Izin Pertambangan Eksploitasi No. 96 tanggal 1 Agustus 2005; dan Izin untuk Mengangkut dan Menjual Barang Tambang No. 95 tanggal 1 Agustus 2005 dari Bupati Aceh Barat.
Mifa holds Exploration Permit No. 157 dated August 30, 2003 for a mining area of 3,000 hectares at Meureubo and Kaway XVI Subdistricts, West Aceh Regency, Nanggroe Aceh Darussalam; Mining Exploitation Permit No. 96 dated August 1, 2005; and Permit for Transfer and Selling for Mining No. 95 dated August 1, 2005 from the Regent of West Aceh.
Mifa juga memiliki izin lokasi untuk wilayah penambangan batubara seluas 3.134 hektar di Meureubo dan Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat, Nanggroe Aceh Darussalam yang terakhir diubah berdasarkan Surat Keputusan Bupati Aceh Barat No. 179 Tahun 2008, tanggal 31 Mei 2008.
Mifa also has a location permit for a coal mining area of 3,134 hectares in Meureubo and Kaway XVI Sub-districts, West Aceh Regency, Nanggroe Aceh Darussalam which was last amended based on Decision Letter No. 179 Year 2008 dated May 31, 2008 of the Regent of West Aceh.
16
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
The Subsidiaries and Associated Company (continued)
Mifa (lanjutan)
Mifa (continued)
Pada tanggal 13 April 2010, Mifa memperoleh IUP dari Bupati Aceh Barat berdasarkan Surat Keputusan No. 124 Tahun 2010 untuk melakukan konstruksi, produksi, memuat dan menjual, dan pengolahan dan pemurnian di lahan IUP untuk periode lima tahun yang berakhir pada tanggal 13 April 2015. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Aceh Barat No. 117.b Tahun 2011 tanggal 30 Maret 2011, izin ini telah disesuaikan untuk periode 20 tahun yang berakhir pada tanggal 13 April 2025.
On April 13, 2010, Mifa obtained IUP from the Regent of West Aceh based on Decision Letter No. 124 Year 2010 to conduct construction, production, loading and selling, and processing and purifying in the area of the IUP for a period of five years ending on April 13, 2015. Based on Decision Letter No. 117.b Year 2011 dated March 30, 2011 from the Regent of West Aceh, this permit has been adjusted to become effective for a period of 20 years ending on April 13, 2025.
BEL
BEL
BEL adalah entitas anak dari MDB, dengan kepemilikan 99,995% dari jumlah saham yang dikeluarkan BEL.
BEL is a subsidiary of MDB, which owns 99.995% of BEL’s total issued shares.
Pada tanggal 31 Desember memiliki IUP, sebagai berikut:
As of December 31, 2011, BEL has IUP, as follows:
Lokasi/ Location Seunagan dan/and Suka Makmue, Nagan Raya
Kode Area/ Area Code
KW Sng 01 Ep 2007
2011,
Luas (ha)/ Area (ha)
1.495
BEL
IUP Operasi Produksi/ IUP Production Operations No. 545/41/SK/IUPOP/2010 Tahun 2011 Berlaku sampai 26 September 2017/ Valid until September 26, 2017
Total Cadangan/ Total Reserves
19,00
(Dalam jutaan ton)- tidak diaudit/ (In million tonnes)- unaudited Produksi untuk Tahun yang Berakhir Akumulasi Total pada tanggal Produksi pada 31 Desember tanggal 2011/ 31 Desember 2011/ Production Accumulated Total for the Year Production as of Ended December 31, December 31, 2011 2011
0,03
0,03
Sisa Cadangan/ Remaining Reserves
18,97
Cadangan didasarkan pada hasil survei yang dilakukan oleh PT Runge Indonesia untuk menilai cadangan dari daerah di atas berdasarkan laporan No. ADV-JA03770_MDB_2011 yang dikeluarkan pada tanggal 22 Juli 2011.
The reserves are based on the results of the survey conducted by PT Runge Indonesia to appraise the reserves of the above area as described in its report No. ADV-JA03770_MDB_2011 issued on July 22, 2011.
Berdasarkan Keputusan Kabupaten Nagan Raya No. 545/41/SK/IUP-OP/2010 tanggal 18 Maret 2010, BEL telah memperoleh persetujuan untuk perubahan izin pertambangan eksploitasi menjadi IUP yang berlaku hingga tanggal 26 September 2017.
Based on Nagan Raya Regency Decree No. 545/41/SK/IUP-OP/2010 dated March 18, 2010, BEL has obtained an approval for a change of its mining exploitation right to become IUP which is valid until September 26, 2017.
17
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Entitas Anak dan Entitas Asosiasi (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
The Subsidiaries and Associated Company (continued)
PWP
PWP
Berdasarkan Akta Notaris Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn. No. 31 tanggal 20 Juni 2011, SSB dan CKB mendirikan entitas anak dengan nama PT Prima Wiguna Parama, dengan total modal awal yang disetor Rp5.000.
Based on Notarial Deed No. 31 dated June 20, 2011 of Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., SSB and CKB established a subsidiary under the name PT Prima Wiguna Parama, with total initial paid-in capital of Rp5,000.
ATR
ATR
Berdasarkan Akta Notaris Justriany Koni, S.H., No. 20 tanggal 28 September 2010, ATR menerima tambahan setoran modal dari CKB sebesar Rp10.000 pada bulan September 2010.
Based on Notarial Deed No. 20 dated September 28, 2010 of Justriany Koni, S.H., ATR received additional capital contribution from CKB amounting to Rp10,000 in September 2010.
Berdasarkan Akta Notaris Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., No. 7 tanggal 1 Juni 2011, ATR meningkatkan modal dasar menjadi Rp180.000 dan menerima tambahan setoran modal dari CKB sebesar Rp25.000 pada bulan Juni 2011.
Based on Notarial Deed No. 7 dated June 1, 2011 of Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., ATR increased its authorized capital to Rp180,000 and received additional capital contribution from CKB amounting to Rp25,000 in June 2011.
BDD
BDD
Berdasarkan Akta Notaris Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., No. 44 tanggal 24 Mei 2011, CKB dan SS mendirikan entitas anak dengan nama PT Baruna Dirga Dharma, dengan total modal awal disetor Rp1.000.
Based on Notarial Deed No. 44 dated May 24, 2011 of Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., CKB and SS established a subsidiary under the name PT Baruna Dirga Dharma, with total initial paid-in capital of Rp1,000.
Berdasarkan Akta Notaris Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., No. 7 tanggal 25 Agustus 2011, BDD meningkatkan modal dasar menjadi Rp252.000 dan menerima tambahan setoran modal dari CKB sebesar Rp62.000 pada bulan Agustus 2011.
Based on Notarial Deed No.7 dated August 25, 2011 of Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., BDD increased its authorized capital to Rp252,000 and received additional capital contribution from CKB amounting to Rp62,000 in August 2011.
Meppogen
Meppogen
Berdasarkan Akta Notaris Andreas, S.H., LL.M., No. 36 pada tanggal 24 November 2010, SS mengakuisisi 27.900 saham (dengan nilai nominal Rp1.000.000 [dalam angka penuh] per saham) Meppogen dari PT Widjaja Tunggal Sejahtera, pihak ketiga, sebesar USD6.500.000 (setara dengan Rp59.519), yang mewakili 20% kepemilikan di Meppogen.
Based on Notarial Deed No. 36 dated November 24, 2010 of Andreas, S.H., LL. M., SS acquired 27,900 shares (at par value of Rp1,000,000 [full amount] per share) of Meppogen from PT Widjaja Tunggal Sejahtera, a third party, amounting to USD6,500,000 (equivalent to Rp59,519), representing 20% equity interest in Meppogen.
Pada tanggal 31 saham Meppogen pinjamannya, kepemilikan SS di 12%.
On October 31, 2011, the other shareholders of Meppogen converted their convertible loans which diluted the equity interest of SS in Meppogen to 12%.
Oktober 2011, pemegang lainnya melakukan konversi yang mengakibatkan Meppogen terdilusi menjadi
18
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) d.
1.
Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan karyawan
GENERAL (continued) d.
Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and employees The composition of the Boards of Commissioners and Directors of the Company as of December 31, 2011 and 2010 is as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011
2010
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Board of Commissioners Rachmat Mulyana Hamami
Rachmat Mulyana Hamami
Mivida Hamami Erry Riyana Hardjapamekas
Mivida Hamami
2011
2010
-
Direksi Direktur Utama
President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Board of Directors Achmad Ananda Djajanegara
Achmad Ananda Djajanegara
Direktur
Willy Agung Adipradhana
Willy Agung Adipradhana
Director
Direktur
Syahnan Poerba
Syahnan Poerba
Director
Direktur
Yovie Priadi
-
Director
President Director
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham, yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 25 tanggal 24 Januari 2011 dari Notaris Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., para pemegang saham menyetujui pengangkatan Yovie Priadi sebagai Direktur.
Based on the Circular Resolution of Shareholders, as notarized under Deed No. 25 dated January 24, 2011 of Djumini Setyoadi, S.H., M.kn., the shareholders approved the appointment of Yovie Priadi as Director.
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham, yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 4 tanggal 14 Desember 2010 dari Notaris Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., para pemegang saham menyetujui pengangkatan Rachmat Mulyana Hamami sebagai Komisaris Utama.
Based on the Circular Resolution of Shareholders, as notarized under Deed No. 4 dated December 14, 2010 of Djumini Setyoadi, S.H., M.kn., the shareholders approved the appointment of Rachmat Mulyana Hamami as President Commissioner.
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris tanggal 9 November 2011, Dewan menyetujui Komisaris Perusahaan pembentukan Komite Audit Perusahaan sehubungan dengan perubahan status Perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan publik sesuai dengan peraturan BAPEPAM-LK.
Based on the Board of Commissioners’ Decision Letter dated November 9, 2011, the commissioners approved the establishment of the Audit Committee relating to the change in the Company’s status from a private company to a public company in accordance with the regulation of BAPEPAM-LK.
19
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) d.
1.
Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan karyawan (lanjutan)
GENERAL (continued) d.
The composition of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2011 is as follows:
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Ketua
2.
Erry Riyana Hardjapamekas
Chairman
Anggota
Andradiet I.J Alis
Member
Anggota
Lucy
Member
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Direksi No. ABM-BOD/092/BOD/09/2011 tanggal 21 September 2011, Direksi menyetujui pengangkatan Bernando Agustono Mochtar sebagai Ketua Internal Audit.
Based on the Board of Directors’ Decision Letter No. ABM-BOD/092/BOD/09/2011 dated September 21, 2011, the directors approved the appointment of Bernando Agustono Mochtar as Internal Audit Chairman.
Grup mempunyai jumlah karyawan tetap masing-masing adalah 4.752 dan 4.067 (tidak diaudit) pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The Group had a total of 4,752 and 4,067 (unaudited) permanent employees as of December 31, 2011 and 2010, respectively.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and employees (continued)
Dasar penyusunan konsolidasian
laporan
2.
keuangan
SUMMARY POLICIES a.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAKs) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAKs) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan No. VIII.G.7 yang terdapat di dalam Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAMLK. Seperti diungkapkan dalam catatancatatan terkait di bawah ini. beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011 secara prospektif atau retrospektif.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (SAK), which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (PSAKs) and Interpretations to Financial Acccounting Standards (ISAKs) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants, and Rule No. VIII.G.7 on the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by the BAPEPAM-LK. As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2011, prospectively or retrospectively.
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” yang diterapkan pada tanggal 1 Januari 2011.
The consolidated financial statements are prepared in accordance with PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, adopted on January 1, 2011.
20
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
Dasar penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan)
2.
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan kewajiban jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lain, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan.
PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates the presentation of financial statements as to, among others, the objective, components of financial statements, fair presentation, materiality and aggregation, offsetting, distinction between current and non-current assets and liabilities, comparative information and consistency, and introduces new disclosures, such as key estimations and other management, judgments, capital comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance.
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) has significant impact on the related presentation and disclosures in the consolidated financial statements.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang diungkapkan pada catatan ini.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those made in the preparation of the Group’s consolidated financial statements for the year ended December 31, 2010, except for the adoption of several amended PSAKs effective January 1, 2011 as disclosed in this note.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur dengan menggunakan dasar seperti yang disebutkan dalam catatan yang relevan.
The consolidated financial statements have been prepared using the accrual basis, and the measurement basis used is historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases as described in the relevant notes herein.
Laporan arus kas konsolidasian, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.
The consolidated statements of cash flows present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities using the direct method.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 2 (Revisi 2009), "Laporan Arus Kas", yang menggantikan PSAK No. 2 dengan judul yang sama. Penerapan PSAK No. 2 (Revisi 2009) tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Company has adopted PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”, which superseded PSAK No. 2 with the same title. The implementation of PSAK No. 2 (Revised 2009) does not have significant impact on the consolidated financial statements.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah.
The reporting currency used in consolidated financial statements is Indonesian rupiah.
21
the the
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip konsolidasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Principles of consolidation
Sejak 1 Januari 2011
From January 1, 2011
Efektif 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali (KNP); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menilai keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasian atas entitas anak yang dibatasi oleh restriksi jangka panjang.
Effective January 1, 2011, the Group adopted PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively: (i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling interests (NCI); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; and (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction.
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
PSAK No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information.
Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan, termasuk pengungkapan terkait, dalam laporan keuangan konsolidasian.
As described herein, the adoption of PSAK No. 4 (Revised 2009) has a significant impact on the financial reporting, including the related disclosures, in the consolidated financial statements.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan entitas anak (CK, SS, Reswara, SSB, CKB, PAS, NBS, TIA, MDB, PBR, Mifa, BEL, PWP, ATR dan BDD) dimana Perusahaan, baik secara langsung atau tidak langsung, memiliki lebih dari 50% kepemilikan saham.
The consolidated financial statements include the accounts of the subsidiaries (CK, SS, Reswara, SSB, CKB, PAS, NBS, TIA, MDB, PBR, Mifa, BEL, PWP, ATR and BDD) in which the Company owns more than 50% share ownership, either directly or indirectly.
Semua akun dan transaksi antar Perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Grup sebagai satu kesatuan usaha.
All material intercompany accounts and transactions, including unrealized gains or losses, if any, are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Group as one business entity.
22
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Principles of consolidation (continued)
Sejak 1 Januari 2011 (lanjutan)
From January 1, 2011 (conitnued)
Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas.
Subsidiaries are fully consolidated from the dates of acquisition, being the date on which the Company obtains control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through Subsidiaries, more than half of the voting power of an entity.
Pengendalian juga ada ketika Perusahaan memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:
Control also exists when the Company owns half or less of the voting power of an entity when there is:
a) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; b) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
a) b)
c)
d)
power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement; power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI even if such losses result in a deficit balance for the NCI.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan: menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi atau ke saldo laba.
In case of loss of control over a subsidiary, the Company: derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; -
23
recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and, reclassifies its share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Principles of consolidation (continued)
Sejak 1 Januari 2011 (lanjutan)
From January 1, 2011 (conitnued)
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas-entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represent the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the parent company.
Sebelum 1 Januari 2011
Prior to January 1, 2011
Proporsi bagian pemilikan pemegang saham minoritas atas aset bersih dan laba atau rugi bersih entitas anak konsolidasian sebelumnya disajikan sebagai "Hak Minoritas atas Aset Neto Entitas Anak" pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan sebagai "Hak Minoritas di Laba (Rugi) Neto Entitas Anak" pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The proportionate shares of minority shareholders in net assets and net income or loss of the consolidated subsidiaries were previously presented as “Minority Interest in Net Assets of Subsidiaries” in the consolidated statements of financial position and as “Minority Interest in Net Income (Loss) of Subsidiaries” in the consolidated statements of comprehensive income.
Kerugian yang menjadi bagian pemegang saham minoritas pada suatu Entitas Anak dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan pada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas, kecuali apabila pemegang saham minoritas memiliki kepentingan jangka panjang lainnya pada Entitas Anak tersebut atau terdapat kewajiban yang mengikat untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya Entitas Anak melaporkan laba, maka laba tersebut terlebih dahulu dialokasikan kepada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang di bebankan pada Perusahaan terpulihkan.
The losses applicable to the minority interests in a Subsidiary may have exceeded the minority interests in the equity of the Subsidiary. The excess and any further losses applicable to the minority interests were absorbed by the Company as the majority shareholder, except to the extent that the minority interests had other long-term interest in the related Subsidiary or had binding obligations for, and were able to make good of, the losses. If the Subsidiary subsequently reported profits, all such profits were allocated to the majority interest holder, in this case, the Company, until the minority interests’ share of losses previously absorbed by the Company were recovered.
24
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Kombinasi bisnis
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Business combinations
Sejak 1 Januari 2011
From January 1, 2011
Efektif 1 Januari 2011, Grup menerapkan secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, yang diterapkan bagi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
Effective January 1, 2011, the Group prospectively adopted PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, applicable for business combinations that occur on or after the beginning of a financial year commencing on or after January 1, 2011.
PSAK No. 22 (Revisi 2010) menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
PSAK No. 22 (Revised 2010) stipulates the nature of a transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.
Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 22 (Revisi 2010) tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan, termasuk pengungkapan terkait, dalam laporan keuangan konsolidasian.
As described herein, the adoption of PSAK No. 22 (Revised 2010) did not have a significant impact on the financial reporting, including the related disclosures, in the consolidated financial statements.
dicatat dengan bisnis Kombinasi menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi, dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disajikan dalam “Beban Penjualan, Umum dan Administrasi”.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition-date fair value, and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Transaction costs incurred are directly expensed and included in “Selling, General and Administrative Expenses”.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.
25
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Kombinasi bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Business combinations (continued)
Sejak 1 Januari 2011 (lanjutan)
From January 1, 2011 (continued)
Jika proses akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, maka Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangan konsolidasiannya. Selama periode pengukuran, Grup menyesuaikan secara retrospektif jumlah sementara yang diakui pada tanggal akuisisi untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, telah berdampak pada pengukuran jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. Periode pengukuran berakhir segera setelah Grup menerima informasi yang dicari tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi atau mempelajari bahwa informasi lebih tidak dapat diperoleh. Namun demikian, periode pengukuran tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal akuisisi.
When the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports in its consolidated financial statements provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. During the measurement period, the Group shall retrospectively adjust the provisional amounts recognised at the acquisition date to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date and, if known, would have affected the measurement of the amounts recognised as of that date. The measurement period ends as soon as the Group receives the information it was seeking about facts and circumstances that existed as of the acquisition date or learns that more information is not obtainable. However, the measurement period shall not exceed one year from the acquisition date.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan melalui laba atau rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition-date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability will be recognized in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006) either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi kompehensif konsolidasian.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the Subsidiary acquired, the difference is recognized in consolidated statement of comprehensive income.
26
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Kombinasi bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Business combinations (continued)
Sejak 1 Januari 2011 (lanjutan)
From January 1, 2011 (continued)
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (UPK) dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is allocated from the acquisition date, to each of the Group’s cash-generating units (CGU) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquirer are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu dalam UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari penghentian operasi. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operations within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operations disposed of is included in the carrying amount of the operations when determining the gain or loss on disposal of the operations. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operations disposed of and the portion of the CGU retained.
Sebelum 1 Januari 2011
Prior to January 1, 2011
Sebagai perbandingan dengan persyaratanpersyaratan tersebut diatas, kebijakan akuntansi atas kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut:
In comparison to the above, the following were the accounting policies applied for business combinations prior to January 1, 2011:
i.
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode pembelian. Biayabiaya transaksi yang secara langsung dapat diatribusikan pada akuisisi merupakan bagian dari harga perolehan akuisisi. KNP (sebelumnya disebut hak minoritas) diukur berdasarkan proporsi atas nilai tercatat aset neto teridentifikasi;
i.
Business combinations were accounted for using the purchase method. Transaction costs directly attributable to the acquisition formed part of the acquisition costs. The NCI (formerly known as minority interest) was measured at the book value of the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets;
ii.
Kombinasi bisnis yang diperoleh secara bertahap diakui sebagai tahap-tahap yang terpisah. Tambahan kepemilikan saham tidak mempengaruhi goodwill yang telah diakui sebelumnya;
ii.
Business combinations achieved in stages were accounted for as separate steps. Any additional acquired equity interest did not affect previously recognized goodwill;
27
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
d.
2.
Kombinasi bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Business combinations (continued)
Sebelum 1 Januari 2011 (lanjutan)
Prior to January 1, 2011 (continued)
iii.
Ketika Grup mengakuisisi sebuah bisnis, derivatif melekat yang dipisahkan dari kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi tidak diukur kembali pada saat akusisi, kecuali kombinasi bisnis menyebabkan perubahan syarat-syarat kontrak yang secara signifikan merubah arus kas yang semula disyaratkan dalam kontrak;
iii.
iv.
Imbalan kontinjensi diakui jika, dan hanya jika, Grup mempunyai kewajiban saat ini, kemungkinan besar terjadi arus ekonomis keluar, dan dapat diestimasi secara memadai diestimasi. Penyesuaian setelah akuisisi terhadap imbalan tanggal kontinjensi diakui sebagai bagian dari goodwill.
iv. Contingent consideration was recognized if, and only if, the Group had a present obligation, the economic outflow was more likely than not and a reliable estimate was determinable. Subsequent adjustments to the contingent consideration were recognized as part of goodwill.
Restrukturisasi entitas sepengendali
d.
When the Group acquired a business, embedded derivatives separated from the host contract by the acquiree were not reassessed on acquisition unless the business combination resulted in a change in the terms of the contract that significantly modified the cash flows that otherwise would have been required under the contract;
Restructuring transactions under common control
of
entities
Akuisisi atau pengalihan saham antara entitas sepengendali, dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004), "Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali". Dalam PSAK No. 38 (Revisi 2004), pengalihan aset, kewajiban, saham, dan instrumen kepemilikan lainnya dari entitas sepengendali tidak akan menghasilkan laba atau rugi bagi Perusahaan atau entitas individual dalam kelompok yang sama.
Acquisition or transfer of shares among entities under common control is accounted in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring of Entities under Common Control”. Under PSAK No. 38 (Revised 2004), transfer of assets, liabilities, shares, and other instruments of ownership of entities under common control would not result in a gain or loss to the Company or to the individual entity within the same group.
Karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, aset atau kewajiban yang dialihkan dicatat pada nilai buku sebagai kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interests).
Since the restructuring transaction of entities under common control does not result in a change of the economic substance of the ownership of assets, liabilities, shares or other instruments of ownership which are exchanged, assets or liabilities transferred are recorded at book values as a business combination using the pooling-of-interests method.
Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan keuangan untuk periode dimana terjadi restrukturisasi dan untuk periode lain yang disajikan untuk tujuan perbandingan, disajikan sedemikian rupa seolah-olah restrukturisasi telah terjadi sejak awal periode laporan keuangan yang disajikan. Selisih antara nilai tercatat investasi pada tanggal efektif dan harga pengalihan diakui dalam akun "Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali".
In applying the pooling-of-interests method, the components of the financial statements for the period during which the restructuring occurred and for other periods presented for comparison purposes, are presented in such a manner as if the restructuring has already happened since the beginning of the earliest period presented. The difference between the carrying values of the investments at the effective date and the transfer price is recognized under the account “Difference Arising from Restructuring Transactions of Entities under Common Control”.
28
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
2.
Kas dan setara kas
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
Kas dan setara penggunaannya
kas
yang
dibatasi
f.
Restricted cash and cash equivalents Cash in banks relating to customer deposits which are restricted for the payments of tax clearance in accordance with goods handling activities in ports and time deposits which are pledged for loan facility are presented as “Restricted Cash and Cash Equivalents”.
Kas di bank yang terkait dengan uang muka dari pelanggan yang penggunaannya dibatasi untuk pembayaran surat keterangan fiskal (tax clearance) sehubungan dengan proses pengeluaran barang di pelabuhan dan deposito berjangka yang dijaminkan untuk fasilitas pinjaman disajikan sebagai “Kas dan Setara Kas yang Dibatasi Penggunaannya”. g.
Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents include cash on hand and in banks and time deposits with original maturity periods of three months or less and not restricted in use.
Kas dan setara kas terdiri atas kas dan bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak saat penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya. f.
ACCOUNTING
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
g.
Transactions with related parties Effective January 1, 2011, the Group applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, which superseded PSAK No. 7 (Revised 1994), “Related Party Disclosures”. PSAK No. 7 (Revised 2010) requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. The adoption of PSAK No. 7 (Revised 2010) did not have a significant impact on the related disclosures in the consolidated financial statements.
Efektif 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, yang menggantikan PSAK No. 7 (Revisi 1994), "Pengungkapan Pihak-Pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa". PSAK No. 7 (Revisi 2010) mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan PSAK No. 7 (Revisi 2010) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika:
A party is considered to be related to the Group if:
a
langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan, Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup;
a.
directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, is controlled by, or is under common control with, the Group; (ii) has an interest in the Group that gives it significant influence over the Group; or, (iii) has joint control over the Group;
suatu pihak adalah entitas asosiasi Grup;
b.
the party is an associate of the Group;
b.
29
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.
h.
Transaksi (lanjutan)
dengan
pihak-pihak
2.
berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
Transactions (continued)
with
ACCOUNTING
related
parties
c.
suatu pihak adalah ventura bersama di mana Grup sebagai venturer;
c.
the party is a joint venture in which the Group is a venturer;
d.
suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau entitas induk Grup;
d.
the party is a member of the key management personnel of the Group or its parent;
e.
suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);
e.
the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d);
f.
suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau di mana hak suara signifikan dimiliki oleh, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
f.
the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or,
g.
suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup.
g.
the party is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of the Group, or of any entity that is a related party of the Group.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Beberapa persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan persyaratan yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo dengan pihakpihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
Penyisihan piutang
kerugian
penurunan
nilai
h.
Allowance for receivables
impairment
losses
of
The Group provides allowance for impairment losses of receivables in accordance with the provisions of PSAK No. 55 (Revised 2006) (Note 2x).
Grup melakukan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 2x).
30
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
j.
2.
Persediaan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dengan nilai realisasi bersih.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value.
Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang yang terdiri dari semua biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lainnya yang terjadi pada saat membawa persediaan ke lokasi dan kondisi yang sekarang. Penyisihan untuk persediaan usang dan/atau penurunan nilai persediaan ditetapkan untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih.
Cost is determined using the weightedaverage method which comprises all costs of purchase, costs of conversion and other costs incurred in bringing the inventories to their present location and condition. Allowance for inventory obsolescence and/or decline in the value of inventories is provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value.
Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal, dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan perkiraan biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
Beban dibayar dimuka
j.
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited. The long-term portion of prepaid expenses is presented as part of “Other Non-current Assets” account in the consolidated statements of financial position.
Beban dibayar dimuka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari beban dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari "Aset Tidak Lancar lainnya" dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. k.
ACCOUNTING
Penyertaan saham
k.
Investments in shares of stock
Penyertaan saham pada entitas dimana Grup tidak memiliki pengaruh yang signifikan dicatat sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006).
Investments in shares of stock of entities wherein the Group does not have significant influence are accounted for in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006).
Efektif 1 Januari, 2011, Grup menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK revisi ini diterapkan secara retrospektif dan mengatur akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri. Penerapan PSAK No. 15 (Revisi 2009) yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Group applied PSAK No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associated Companies”. PSAK No. 15 (Revised 2009) is applied retrospectively and prescribes the accounting for investments in associated companies in relation to the determination of significant influence, accounting method to be applied, impairment in values of investments and separate financial statements. The adoption of PSAK No. 15 (Revised 2009) has no significant impact on the consolidated financial statements.
31
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k.
2.
Penyertaan saham (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
ACCOUNTING
Investments in shares of stock (continued)
Investasi Grup pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Grup mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Grup atas laba atau rugi bersih, dan penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan.
The Group’s investment in its associated company is accounted for using the equity method. An associated company is an entity in which the Group has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in net earnings or losses of, and dividends received from, the investee since the date of acquisition.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Grup mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika ada, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksitransaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi sesuai dengan kepemilikan Grup dalam entitas asosiasi.
The consolidated statements of comprehensive income reflect the Group’s share of the results of operations of the associated company. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associated company, the Group recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statements of changes in equity. Unrealized gains or losses resulting from transactions between the Group and the associated company are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associated company.
Grup menentukan apakah diperlukan untuk mengakui rugi penurunan nilai atas investasi Grup dalam entitas asosiasi. Grup menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Grup menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Group determines whether it is necessary to recognize an impairment loss on the Group’s investment in its associated company. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associated company is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in shares of stock and its carrying value, and recognizes the amount in the consolidated statements of comprehensive income.
32
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
2.
Sewa
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Leases
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”, penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset tertentu dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK No. 30 (Revisi 2007) ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan sebagai sewa aset, diklasifikasikan pembiayaan.
Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), “Leases”, the determination of whether an arrangement is, or contains, a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Under PSAK No. 30 (Revised 2007), leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset are classified as financial leases.
Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset are classified as operating leases.
Grup sebagai lessee
The Group as lessee
i.
i.
Berdasarkan PSAK 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Grup sebagai lessee mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan biaya keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Biaya keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Biaya keuangan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
33
Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Group, as lessee, recognizes assets and liabilities in the consolidated statements of financial position at amounts equal to the fair value of the leased fixed asset or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. The finance charge is allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents are charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in the consolidated statements of comprehensive income.
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
2.
Sewa (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Leases (continued)
Grup sebagai lessee (lanjutan)
The Group as lessee (continued)
ii
Aset sewaan (disajikan sebagai bagian “Aset Tetap”) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
ii.
Capitalized leased asset (presented as a part of the “Fixed Assets” account) is depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term.
iii.
Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan metode garis lurus (straight-line method) selama masa sewa.
iii.
Under an operating lease, the Group recognizes lease payments as an expense on a straight-line basis over the lease term.
Grup sebagai lessor
The Group as lessor
i.
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Grup mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan pendapatan pembiayaan. Pengakuan pendapatan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.
i.
Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Group recognizes assets held under a finance lease in its consolidated statements of financial position and present them as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease. Lease receivable is treated as repayment of principal and finance income. The recognition of finance income is based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the Group’s net investment in the finance lease.
ii.
Dalam sewa operasi, Grup mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan konsolidasian sesuai sifat aset langsung awal tersebut. Biaya sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Rental kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa.
ii.
Under an operating lease, the Group presents the asset subject to operating leases in its consolidated statements of financial position according to the nature of the asset. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income. Contingent rents, if any, are recognized as revenue in the periods in which they are earned. Lease income from operating leases is recognized as income on a straight-line method over the lease term.
34
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Biaya eksplorasi dan tambang ditangguhkan
2.
pengembangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m. Deferred mining development costs
ACCOUNTING
exploration
and
Biaya eksplorasi diakumulasi untuk setiap area of interest dan ditangguhkan sebagai aset apabila biaya-biaya tersebut diharapkan akan dapat diperoleh kembali melalui eksploitasi atau penjualan, atau ketika kegiatan tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan untuk memastikan apakah kegiatan tersebut akan dapat menghasilkan cadangan yang secara ekonomis dapat diperoleh, kegiatan yang signifikan dalam, atau terkait dengan, area of interest masih berlangsung.
Exploration expenditures are accumulated for each area of interest and deferred as an asset when the costs are expected to be recouped through exploitation or sale, or where activities in the area of interest have not yet reached a stage which permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves, and active and significant operations in, or in relation to, the area of interest are continuing.
Biaya pengembangan termasuk biaya-biaya untuk mengembangkan area of interest sebelum dimulainya kegiatan operasi dalam area of interest yang bersangkutan dikapitalisasi dan diamortisasi selama masa produksi yang diharapkan atau berdasarkan estimasi umur tambang atau periode IUP, yang mana yang lebih pendek. Biaya yang tidak diamortisasi dihapuskan pada saat Grup menentukan bahwa tidak ada lagi nilai yang dapat diharapkan dari area of interest yang bersangkutan di masa mendatang.
Development expenditures which incorporate costs for developing an area of interest prior to the commencement of operations in the respective area are capitalized and are amortized based on anticipated coal production during the mine life or estimated IUP period, whichever is shorter. Unamortized costs are written off in the period in which the Group determines that no future value is expected from the area of interest.
Setiap area of interest ditelaah pada setiap akhir periode akuntansi dan apabila untuk diperlukan, penyesuaian dibuat menghapuskan biaya eksplorasi tangguhan sepanjang nilainya tidak dapat dipulihkan kembali di masa yang akan datang.
Each area of interest is reviewed at the end of each accounting period and, where appropriate, an adjustment is made to write off deferred exploration expenditures to the extent that they are not recoverable.
Biaya eksplorasi dan pengembangan tambang tangguhan diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi yang dihitung sejak tanggal dimulainya produksi komersial dari setiap area of interest yang bersangkutan.
Deferred mining exploration and development expenditures are amortized on the unit-ofproduction method from the date of commencement of commercial production of each respective area of interest.
35
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
2.
Aset tetap
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
ACCOUNTING
Fixed assets Fixed assets, except for land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as incurred. Depreciation is computed using the straightline method over the estimated useful lives of the assets, as follows:
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam nilai tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, dengan estimasi masa manfaat atas aset adalah sebagai berikut: Tahun/Years Kepemilikan langsung Jalan dan infrastruktur Bangunan dan prasarana Perlengkapan, perabot, dan peralatan kantor Kendaraan Kapal Mesin dan peralatan
10 5 - 25 3-5 3-8 3 - 16 3-8
Direct ownership Roads and infrastructure Building and improvement Office furniture, fixtures and equipment Vehicles Vessels Machineries and equipment
Aset sewa Kendaraan Mesin dan peralatan
3-5 3-5
Leased assets Vehicles Machineries and equipment
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah dapat ditangguhkan dan diamortisasi selama jangka hukum hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Land is stated at cost and not amortized. Specific costs associated with the acquisition or renewal of land titles may be deferred and amortized over the legal term of the landrights or economic life of the land, whichever is shorter.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Construction in progress is stated at cost and presented as part of “Fixed Assets” in the consolidated statements of financial position. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed asset account when the construction is substantially completed and the constructed asset is ready for its intended use.
36
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
ACCOUNTING
Fixed assets (continued)
Uang muka pembelian kapal dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Uang muka akan dipindahkan ke akun aset tetap yang sesuai pada saat kapal tersebut diterima dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Advances for purchase of vessels are stated at cost and presented as part of “Fixed Assets” in the consolidated statements of financial position. The advances will be reclassified to the appropriate fixed asset account when the vessels are received and ready for their intended use.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya; pembaruan dan perbaikan yang signifikan akan dikapitalisasi ke dalam nilai aset. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari akun aset tetap dan laba atau rugi yang terjadi dibebankan pada tahun berjalan.
The cost of repairs and maintenance is charged to operations as incurred; significant renewals and betterments are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed, their costs and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is credited or charged to current operations.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the consolidated statement of comprehensive income in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, manajemen mereviu nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan aset tetap.
The residual values, useful lives and methods of depreciation of fixed assets are reviewed at each financial year end.
37
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
p.
2.
Aset takberwujud
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
ACCOUNTING
Intangible assets
Efektif 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 19 (Revisi 2010), "Aset Takberwujud". PSAK No. 19 (Revisi 2010), yang menggantikan PSAK No. 19 (Revisi 2000), "Aktiva Tidak Berwujud". PSAK No. 19 (Revisi 2010) mengatur perlakuan akuntansi untuk aset takberwujud yang tidak dibahas secara khusus dalam PSAK lainnya, dan mengharuskan pengakuan suatu aset takberwujud jika, dan hanya jika: (1) aset tersebut dapat dipisahkan, (2) aset tersebut timbul dari hak kontraktual atau hak legal lain, dan (3) Grup memiliki kemampuan untuk memperoleh manfaat ekonomi masa depan yang timbul dari aset tersebut dan dapat membatasi akses pihak lain dalam memperoleh manfaat ekonomi tersebut. PSAK No. 19 (Revisi 2010) juga menentukan bagaimana mengukur jumlah tercatat aset takberwujud dan pengungkapan yang terkait. Penerapan PSAK No. 19 (Revisi 2010) tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Group adopted PSAK No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”. PSAK No. 19 (Revised 2010), which superseded PSAK No. 19 (Revised 2000), “Intangible Assets”, prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in other PSAKs, and requires the recognition of an intangible asset if, and only if: (1) the asset is separable, (2) the asset arises from contractual or other rights, and (3) the Group has the power to obtain the future economic benefits flowing from the asset and to restrict the access of others to those benefits. PSAK No. 19 (Revised 2010) also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and the related disclosures. The adoption of PSAK No. 19 (Revised 2010) has no significant impact on the consolidated financial statements.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan suatu aset takberwujud diukur sebagai perbedaan antara hasil pelepasan bersih dan nilai tercatat bersih aset, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian saat aset dihentikan pengakuannya.
Gain or loss arising from derecognition of an intangible asset is measured as the difference between the net disposal proceeds and the net carrying amount of the asset, and is recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the asset is derecognized.
Penurunan nilai aset non-keuangan
p.
Impairment of non-financial assets Effective January 1, 2011, the Group prospectively adopted PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, including goodwill and assets acquired from business combinations before January 1, 2011. PSAK No. 48 (Revised 2009) superseded PSAK No. 48 (Revised 1998), “Impairment of Assets”.
Efektif 1 Januari 2011, Grup menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, termasuk goodwill dan aset yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum 1 Januari 2011. PSAK No. 48 (Revisi 2009) menggantikan PSAK No. 48 (Revisi 1998), "Penurunan Nilai Aktiva".
38
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p.
Penurunan (lanjutan)
nilai
aset
2.
non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
Impairment (continued)
of
ACCOUNTING
non-financial
assets
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya.
PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amounts.
Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan berikut terhadap pelaporan keuangan, pengungkapan terkait, terutama atas uji penurunan nilai bagi goodwill yang diharuskan minimal satu kali setiap tahun atau lebih sering bila ada indikasi penurunan nilai.
As described herein, the adoption of PSAK No. 48 (Revised 2009) has a significant impact on financial reporting, including for the related disclosures, mainly on the impairment test of goodwill which is required at least once a year and more frequently when indications for impairment exist.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset takberwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e., an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar terkini atas nilai waktu dari uang dan risiko spesifik dari aset. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikasi nilai wajar yang tersedia.
An asset’s recoverable amount is the higher of the asset’s or its CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
39
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p.
Penurunan (lanjutan)
nilai
aset
2.
non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
Impairment (continued)
of
ACCOUNTING
non-financial
assets
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori beban yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statements of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceeds the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Goodwill diuji untuk penurunan setiap tahun (per 31 Desember) dan ketika keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan dari UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Kerugian penurunan nilai yang berhubungan dengan goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
Goodwill is tested for impairment annually (as at December 31) and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than its carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan nilai aset non-keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Management believes that there is no indication of potential impairment in values of non-financial assets as of December 31, 2011 and 2010.
40
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
2.
Kapitalisasi biaya pinjaman
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
Capitalization of borrowing costs In accordance with PSAK No. 26 (Revised 2008), “Borrowing Costs”, the Group capitalizes interest charges and foreign exchange differences incurred on borrowings and other related costs to finance advances for purchase of vessels, and the construction or installation of major facilities. Capitalization of these borrowing costs ceases when the construction or installation is completed and the related asset constructed or installed and the vessels purchased and delivered are ready for their intended use.
Sesuai dengan PSAK No. 26 (Revisi 2008), “Biaya Pinjaman”, Grup mengkapitalisasi beban bunga dan selisih kurs atas pinjaman dan biaya pinjaman lainnya yang digunakan untuk mendanai uang muka pembelian kapal, dan pembangunan atau instalasi aset tetap. Kapitalisasi atas biaya pinjaman dihentikan pada saat pembangunan atau instalasi aset tersebut selesai dan aset yang telah selesai dibangun atau telah diinstalasi tersebut serta kapal-kapal yang telah dibeli dan diterima telah siap untuk digunakan. r.
ACCOUNTING
Pengakuan pendapatan dan beban
r.
Revenue and expense recognition
Efektif 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK No. 23 (Revisi 2010) ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Penerapan PSAK No. 23 (Revisi 2010) tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Group adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. PSAK No. 23 (Revised 2010) identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition are met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. The adoption of PSAK No. 23 (Revised 2010) has no significant impact on the consolidated financial statements.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (VAT). The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
Penjualan Barang
Sales of Goods
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Grup diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, yang pada umumnya terjadi pada saat yang bersamaan dengan pengiriman dan penerimaan barang.
Revenue from sales arising from physical delivery of the Group’s products is recognized at the time when the significant risks and rewards of ownership of the products have passed to the buyer, which time generally coincides with their delivery and acceptance.
41
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
Pengakuan (lanjutan)
pendapatan
dan
2.
beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
Revenue and (continued)
expense
ACCOUNTING recognition
Pendapatan jasa
Revenues from Services
Pendapatan dan jasa diakui pada saat jasa diberikan. Pembayaran diterima untuk bagian jasa yang belum selesai diakui sebagai pendapatan diterima di muka dan dicatat sebagai bagian dari uang muka yang diterima dari pelanggan.
Revenues from services are recognized when the services are rendered. Payments received for the uncompleted portion of services are recognized as unearned revenues and recorded as part of advances from customers.
1.
Pendapatan dari jasa logistik, jasa penanganan kargo dan kontainer, dan dari kegiatan keagenan dan terminal diakui pada saat jasa diberikan.
1.
Revenues from logistic services, container equipment and cargo handling services, and from agency and terminal activities are recognized when the services are rendered.
2.
Pendapatan sewa kapal (time charter) diakui selama masa perjanjian sewa kapal. Pendapatan dari jasa pengangkutan batu bara diakui berdasarkan jumlah muatan dalam metrik ton.
2.
Time charter revenue is recognized over the life of the time charter agreement. Revenue from coal affreightment is recognized based on metric ton measurement.
3.
Pendapatan dari penyediaan forwarding angkutan laut diakui pada saat jasa diberikan.
3.
Revenues from rendering sea freight forwarding are recognized when the services are rendered.
4.
Pendapatan yang dihasilkan dari dan biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas kontrakkontrak tertentu, seperti kegiatan pabrikasi, diakui berdasarkan metode persentase penyelesaian. Jika kemungkinan besar terjadi bahwa total biaya kontrak akan melebihi total pendapatan kontrak, maka taksiran rugi segera diakui sebagai beban.
4.
Revenues from and cost of contracting activities, such as from fabrication work, are recognized based on the stage of completion. When it is probable that the total contract costs will exceed total contract revenue, the expected loss is recognized as an expense immediately.
Interest Income and Expense
Pendapatan dan Beban Bunga
For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the effective interest rate (EIR), which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability.
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau beban bunga dicatat dengan menggunakan metode suku bunga efektif (SBE), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, sebesar nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
Expenses are recognized when they are incurred.
Beban diakui pada saat terjadinya.
42
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
2.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
s.
Foreign balances
currency
ACCOUNTING
transactions
and
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Jika ada keuntungan atau kerugian akan dikreditkan atau dibebankan di tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates prevailing at the time the transactions are made. At the consolidated statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to rupiah using the middle rates of foreign currency bank notes published by Bank Indonesia. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Kurs (dalam angka penuh) yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The exchange rates (in full amounts) used to translate the monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2011 Euro (EUR)1/rupiah Dolar Australia (AUD)1/rupiah Dolar Amerika Serikat (USD)1/rupiah
t.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
2010
11.739 9.203 9.068
Pajak penghasilan
11.956 9.143 8.991
t.
Euro (EUR)1/ rupiah Australian dollar (AUD)1/ rupiah United States dollar (USD)1/ rupiah
Income tax
Pajak penghasilan tidak final
Non-final income tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak tahun berjalan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak pada masa mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas yang bersangkutan, kecuali perbedaan tersebut dikenakan pajak final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases, except those differences that are subject to final tax. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences while deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
43
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
2.
Pajak penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
ACCOUNTING
Income tax (continued)
Pajak penghasilan tidak final (lanjutan)
Non-final income tax (continued)
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada usaha berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Efek pajak tangguhan yang timbul dari akuisisi bisnis disajikan sebagai bagian dari akun “Aset atau liabilitas pajak tangguhan”.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the consolidated statement of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity. The deferred tax effect arising from business acquisitions is recognized as part of “Deferred tax asset or liability” account.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, penyajian yang sama dilakukan untuk aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statements of financial position, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Pajak penghasilan final
Final income tax
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2008 tanggal 20 Juli 2008 yang telah diubah dengan No. 40 Tahun 2009 tanggal 4 Juni 2009, penghasilan dari jasa konstruksi dikenakan pajak final. Peraturan ini berlaku efektif tanggal 1 Agustus 2008.
Based on Government Regulation No. 51 Year 2008 dated July 20, 2008 which was amended by Government Regulation No. 40 Year 2009 dated June 4, 2009, income derived from construction services is subject to final income tax. This regulation is effective on August 1, 2008.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 416/ KMK.04/1996 dan No. 417/KMK.04/1996 tanggal 14 Juni 1996 dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. 29/PJ.4/1996 tanggal 13 Agustus 1996, pendapatan dari jasa pengangkutan dan sewa kapal yang diterima Wajib Pajak Dalam Negeri dan Wajib Pajak Luar Negeri dikenakan pajak bersifat final masing-masing sebesar 1,20% dan 2,64% dari pendapatan, serta biaya sehubungan dengan kegiatan diatas tidak dapat dikurangkan untuk tujuan perhitungan pajak penghasilan.
Based on the Decision Letters No. 416/ KMK.04/1996 and No. 417/KMK.04/1996 dated June 14, 1996 of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia and Circular Letter No. 29/PJ.4/1996 dated August 13, 1996 of the Directorate General of Taxes, revenues from freight operations and charter of vessels are subject to final income tax computed at 1.20% and 2.64% of the revenues for domestic and foreign companies, respectively, and the related costs and expenses are considered non-deductible for income tax purposes.
44
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
u.
2.
Pajak penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
ACCOUNTING
Income tax (continued)
Pajak penghasilan final (lanjutan)
Final income tax (continued)
Beban pajak kini sehubungan dengan penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui proposional dengan jumlah pendapatan yang diakui pada tahun berjalan untuk tujuan akuntansi. Selisih antara pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan beban pajak penghasilan final pada tahun berjalan diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak.
Current tax expense related to income subject to final income tax is recognized in proportion to total income recognized during the current year for accounting purposes. The difference between the final income tax paid and the final income tax expense for the current year is recognized as prepaid tax or tax payable.
Perbedaan nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.
The differences between the carrying amounts of existing assets or liabilities related to the final income tax and their respective tax bases are not recognized as deferred tax assets or liabilities.
Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika diajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan.
Adjustment to tax obligation is recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined.
Biaya pengupasan
u.
Stripping costs Stripping costs are recognized as production costs based on the average of the estimated stripping ratio over the life of the mine. When the actual stripping ratio exceeds the average of the estimated stripping ratio over the life of the mine, the excess stripping costs are deferred and recorded in the consolidated statements of financial position as deferred stripping costs. In addition, these deferred stripping costs are expensed as production costs in the year where the actual ratio is significantly lower than the average of the estimated stripping ratio, over the life of the mine. Changes in the average of the estimated stripping ratio are accounted for on a prospective basis over the remaining mine life.
Biaya pengupasan tanah diakui sebagai biaya produksi berdasarkan rata-rata rasio pengupasan yang diperkirakan selama usia tambang. Bila rasio pengupasan aktual melebihi rata-rata rasio pengupasan yang diperkirakan selama usia tambang, kelebihan biaya pengupasan ditangguhkan dan dicatat dalam laporan posisi keuangan sebagai biaya pengupasan ditangguhkan. Selain itu, biaya pengupasan tanah tangguhan dibebankan sebagai biaya produksi pada tahun di mana rasio aktual secara signifikan lebih rendah daripada rata-rata rasio pengupasan yang diperkirakan, selama usia tambang. Perubahan rata-rata rasio pengupasan yang diperkirakan dicatat secara prospektif selama sisa umur tambang.
45
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) v.
2.
Provisi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
ACCOUNTING
Provisions
Efektif 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), "Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi". PSAK No. 57 (Revisi 2009) harus diterapkan secara prospektif dan menetapkan kriteria pengakuan dan dasar pengukuran untuk provisi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi, dan untuk memastikan bahwa informasi yang memadai diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Penerapan PSAK No. 57 (Revisi 2009) tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Group adopted PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”. PSAK No. 57 (Revised 2009) is applied prospectively and provides that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets, and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information. The adoption of PSAK No. 57 (Revised 2009) has no significant impact on the consolidated financial statements.
Provisi diakui jika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, maka provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
Provisi untuk biaya pembongkaran aset diestimasi berdasarkan beberapa asumsi dan disajikan pada nilai wajar sesuai dengan tingkat diskonto yang berlaku.
Provision for asset dismantling costs is estimated based on certain assumptions and carried at fair value based on applicable discount rates.
Restorasi, rehabilitasi dan pengeluaran lingkungan lainnya yang timbul selama tahap produksi dibebankan sebagai bagian dari biaya produksi.
Restoration, rehabilitation, and other environmental expenditures incurred during the production phase of operations are charged as part of the cost of production.
Grup memiliki kewajiban tertentu untuk memulihkan dan merehabilitasi daerah pertambangan setelah selesai produksi. Kewajiban di akru menggunakan metode unit produksi sepanjang umur tambang sehingga akrual tersebut akan cukup untuk memenuhi kewajiban ketika produksi dari sumber daya selesai. Perubahan dalam estimasi biaya restorasi dan lingkungan yang harus dibayarkan dicatat secara prospektif selama sisa umur tambang.
The Group has certain obligations to restore and rehabilitate mining areas following the completion of production. Such obligations are being accrued using the unit-of-production method over the life of the mine so that the accrual will be adequate to meet those obligations once production from the resource is completed. Changes in estimated restoration and environmental costs to be incurred are accounted for on a prospective basis over the remaining life of the mine.
46
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
w. Liabilitas imbalan kerja
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
w. Employee benefits liability
Grup mengakui liabilitas imbalan kerja sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), ”Imbalan Kerja”. Pernyataan ini mengharuskan Grup mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundangundangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan pasca-kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas.
The Group recognizes employee benefits liability in accordance with PSAK No. 24 Revised 2004), “Employee Benefits”. This statement requires the Group to provide all employee benefits under formal and informal plans or agreements, under legislative requirements or through industry arrangements, including post-employment benefits, short-term and other long-term employee benefits, termination benefits and equity compensation benefits.
Imbalan kerja jangka panjang Grup meliputi:
Long-term employee benefits of the Group comprise the following:
Program Pensiun Iuran Pasti
Defined Contribution Pension Plan
Perusahaan dan Entitas Anak tertentu menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang memenuhi syarat.
The Company and certain Subsidiaries have a defined contribution pension plan for all of their eligible permanent employees.
Kontribusi program pensiun iuran pasti diakui sebagai beban pada usaha tahun berjalan.
Contributions for the defined contribution pension plan are charged to current operations.
Program Pensiun Manfaat Pasti, Undangundang Ketenagakerjaan No.13/2003 dan Imbalan Pasca-kerja Lainnya.
Defined Benefit Pension Plan, Labor Law No.13/2003 and Other Post-employment Benefits.
Grup menyelenggarakan program manfaat pasti (dana pensiun) untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat dan liabilitas imbalan kerja yang tidak didanai menurut Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU). Penyisihan berdasarkan UU telah dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan pada umur wajar pensiun dari dana pensiun dengan manfaat yang diatur dalam UU setelah dikurangi akumulasi kontribusi dari karyawan dan hasil investasi yang berkaitan.
The Group has a defined benefit pension plan covering substantially all of its eligible employees and an unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Law”). The provision for the Law has been calculated by comparing the benefit that will be received by an employee at normal pension age from the Pension Plan with the benefit as stipulated under the Law after deduction of accumulated employee contributions and the related investment results.
Jika manfaat dana pensiun yang didanai pemberi kerja lebih kecil dari manfaat sesuai UU, Grup akan menyediakan kekurangannya.
If the employer-funded portion of the Pension Plan benefit is less than the benefit as required by the Law, the Group will provide for such shortage.
Grup juga memberikan imbalan kerja jangka panjang selain pensiun berupa jubile yang tidak didanai.
The Group also provides long-term employment benefits other than pension, such as jubilee, which are unfunded.
47
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
w. Liabilitas imbalan kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
w. Employee benefits liability (continued)
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi liabilitas atas imbalan kerja, ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria projected-unit-credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti. Keuntungan dan kerugian ini diakui dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diperkirakan.
Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the calculation of estimated liability of employees benefits is determined using the projected-unitcredit method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceed 10% of the present value of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straightline basis over the expected average remaining service years of the employees.
Lebih lanjut, biaya jasa lalu atas pengenalan program manfaat pasti atau perubahan utang imbalan dari program yang ada diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested.
Furthermore, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized using the straight-line method over the period until the benefits concerned become vested.
Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti diakui ketika kurtailmen atau penyelesaian terjadi.
Gains or losses on the curtailment or settlement of a defined benefit plan are recognized when the curtailment or settlement occurs.
Kurtailmen terjadi apabila salah satu dari kondisi berikut terpenuhi:
A curtailment occurs when an entity either:
i.
untuk Menunjukkan komitmennya mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program; atau,
i.
Is demonstrably committed to make a significant reduction in the number of employees covered by a plan; or
ii.
Mengubah ketentuan dalam program imbalan pasti yang menyebabkan bagian yang material dari jasa masa depan pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah.
ii.
Amends the terms of a defined benefit plan so that a significant element of future service by current employees will no longer qualify for benefits, or will qualify only for reduced benefits.
A settlement occurs when the Group enters into a transaction that eliminates all further legal or constructive obligation for part or all of the benefits provided under a defined benefit plan.
Penyelesaian program terjadi ketika Grup melakukan transaksi yang menghapuskan semua kewajiban hukum atau konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program imbalan pasti.
48
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) x.
2.
Instrumen keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) x.
ACCOUNTING
Financial instruments
Efektif 1 Januari 2010, Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan", dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran".
Effective January 1, 2010, the Group adopted PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.
i.
i.
Aset keuangan
Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-tomaturity investments, available-for-sale financial assets.
Pada tanggal 1 Januari 2010, Grup tidak memiliki aset keuangan selain kas dan setara kas, kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lainnya, aset lancar lainnya, dan uang jaminan. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode pelaporan.
On January 1, 2010, the Group did not have financial assets other than cash and cash equivalents, restricted cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, other current assets, and security deposits. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates the classification of those assets at each financial periodend.
Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
•
•
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi
Financial assets at fair value through profit or loss Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi.
49
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) x.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) i.
x.
Aset keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
setelah
pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Financial instruments (continued) i.
Financial assets (continued) Subsequent measurement (continued)
awal
Derivative assets are classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit or loss are carried in the consolidated statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Aset derivatif diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. •
•
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi (lanjutan)
Financial assets at fair value through profit or loss (continued) The Group did not have financial assets at fair value through profit or loss as of December 31, 2011 and 2010.
Grup tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. •
ACCOUNTING
•
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial measurement, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method, which is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability (or group of financial assets or financial liabilities) and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yang merupakan metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan yang diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau grup aset keuangan atau liabilitas keuangan) dan alokasi pendapatan bunga atau biaya bunga sepanjang periode yang bersangkutan. Keuntungan dan kerugian terkait diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi.
50
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) x.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) i.
x.
Aset keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan) •
setelah
pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Financial instruments (continued) i.
Financial assets (continued) Subsequent measurement (continued)
awal
•
Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan)
Loans and receivables (continued) The Group’s cash and cash equivalents, restricted cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, other current assets (other receivable, staff loans, and deposit for bank guarantee) and other non-current assets (security deposits) are classified under this category.
Grup memiliki kas dan setara kas, kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lainnya, aset lancar lainnya (piutang lainnya, pinjaman karyawan, dan dana ditahan untuk bank garansi) dan aset tidak lancar lainnya (uang jaminan) dalam kategori ini. •
ACCOUNTING
•
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM)
Held-to-maturity (HTM) investments
Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Grup mempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya.
Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Group has the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest rate method. This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset.
Laba atau rugi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Gains or losses are recognized in consolidated statements comprehensive income when investments are derecognized impaired, as well as through amortization process.
Grup tidak mempunyai investasi HTM pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The Group did not have any HTM investments as of December 31, 2011 and 2010.
51
the of the or the
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) x.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) i.
x.
Aset keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan) •
setelah
pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) i.
Financial assets (continued) Subsequent measurement (continued)
awal
•
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Available-For-Sale assets
(AFS)
financial
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai penyesuaian reklasifikasi.
AFS financial assets are nonderivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity shall be reclassified to the consolidated statements of comprehensive income as a reclassification adjustment.
Grup memiliki penyertaan saham yang nilai wajarnya tidak tersedia dimana kepemilikan saham kurang dari 20%. Investasi ini dinyatakan sebesar biaya perolehan.
The Group has investments in shares of stock that do not have readily determinable fair value in which the ownership of equity interest is less than 20%. These investments are carried at cost. Derecognition of financial assets
Penghentian pengakuan aset keuangan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:
A financial asset, or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:
i.
i.
hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
52
the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) x.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) x.
Aset keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) i.
Financial assets (continued)
Penghentian pengakuan aset keuangan (lanjutan)
Derecognition (continued)
ii.
ii.
Grup mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, telah mentransfer namun pengendalian atas aset keuangan tersebut.
ACCOUNTING
of
financial
assets
The Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) substantially transferred all the risks and rewards of the asset, or (b) neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Apabila Grup mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Grup sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
When the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset, is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.
53
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) x.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) x.
Aset keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) i.
Financial assets (continued)
Penghentian pengakuan aset keuangan (lanjutan)
Derecognition (continued)
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new assets obtained less any new liabilities assumed, and (ii) any cumulative gain or loss which had been recognized in the equity, should be recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Penurunan nilai dari aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari salah satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each consolidated statement of financial position date, the Group assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that have occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
54
of
financial
assets
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) x.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) i.
x.
Aset keuangan (lanjutan) Penurunan (lanjutan)
nilai
dari
aset
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) i.
Financial assets (continued) Impairment of financial assets (continued)
keuangan
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi. ●
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
●
Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Financial assets carried at amortized cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and the group is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
55
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) x.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) i.
x.
Aset keuangan (lanjutan) Penurunan (lanjutan) ●
nilai
dari
aset
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) i.
Financial assets (continued) Impairment of financial assets (continued)
keuangan
●
Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
Financial assets carried at amortized cost (continued)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a “loans and receivables” financial asset has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif atas aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan penyisihan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, telah direalisasi atau telah dialihkan kepada Grup.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the of consolidated statements comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Group.
56
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) x.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) i.
x.
Aset keuangan (lanjutan) Penurunan (lanjutan) ●
nilai
dari
aset
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Financial instruments (continued) i.
Financial assets (continued) Impairment of financial assets (continued)
keuangan
●
Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
Financial assets carried at amortized cost (continued) If in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced (reversed) by adjusting the allowance account. The recovery should not lead to the carrying amount of the asset exceeding its amortized cost that would have been determined had no impairment loss been recognized for the asset at the reversal date. The amount of reversal is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. ●
ACCOUNTING
●
Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
Financial assets carried at cost If there is objective evidence that an impairment has occurred over equity instruments that do not have quotations and are not carried at fair value because fair value can not be measured reliably, then the amount of any impairment loss is measured as the difference between the carrying value of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the prevailing rate of return on the market for a similar financial asset. Impairment losses may not be reversed in succeeding years.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi dan tidak dicatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada tahuntahun berikutnya.
57
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) x.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) ii.
Liabilitas ekuitas
keuangan
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) x.
instrumen
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) ii.
Financial liabilities instruments
and
equity
Pengakuan awal
Initial recognition
Grup menetapkan klasifikasi liabilitas keuangannya pada saat pengakuan awal. Instrumen utang dan ekuitas dikelompokkan sebagai liabilitas keuangan atau sebagai ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual.
The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. Debt and equity instruments are classified as either financial liabilities or as equity in accordance with the substance of the contractual arrangement.
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, utang dan pinjaman, atau derivatif yang ditetapkan untuk tujuan instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan Grup meliputi utang usaha, beban yang masih harus dibayar, utang bank, utang lainnya, utang jangka panjang lainnya dan utang sewa pembiayaan.
The Group’s financial liabilities include trade payables, accrued expenses, bank loan, other payables, other long-term loans and obligations under finance lease.
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup akan dicatat sebesar jumlah yang diperoleh, setelah dikurangi dengan biaya emisi langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Group are recorded at the amount of the proceeds received, net of direct issuance costs.
Suatu instrumen merupakan instrumen ekuitas jika, dan hanya jika, kedua kondisi (a) dan (b) di bawah ini terpenuhi.
The instrument is an equity instrument if, and only if, both conditions (a) and (b) below are met.
58
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) x.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) ii.
Liabilitas keuangan ekuitas (lanjutan)
dan
x. instrumen
(a) Instrumen tersebut tidak kewajiban kontraktual:
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) ii.
Financial liabilities and instruments (continued)
equity
Initial recognition (continued)
Pengakuan awal (lanjutan)
b)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
(a) The instrument includes contractual obligation:
memiliki
no
i.
Untuk memberikan kas atau aset keuangan lainnya kepada entitas lain; atau
i.
To deliver cash or another financial asset to another entity; or
ii.
Untuk menukar aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain dalam kondisi yang tidak menguntungkan bagi penerbit.
ii.
To exchange financial assets or financial liabilities with another entity under conditions that are potentially unfavorable to the issuer.
(b) If the instrument will or may be settled in the issuer's own equity instruments, it is:
Jika instrumen akan atau dapat diselesaikan oleh penerbit yang memiliki instrumen ekuitas, apabila instrumen itu: i.
non-derivatif yang tidak memiliki kewajiban kontraktual terhadap penerbit untuk memberikan sejumlah variabel terhadap instrumen ekuitas pemilik; atau
i.
a non-derivative that includes no contractual obligation for the issuer to deliver a variable number of its own equity instruments; or
ii.
derivatif yang akan diselesaikan oleh penerbit hanya dengan menukarkan sejumlah uang tunai atau aset keuangan lainnya untuk sejumlah instrumen ekuitas pemilik. Untuk kepentingan ini, instrumen ekuitas milik penerbit tidak meliputi instrumen yang terikat kontrak untuk penerimaan di masa mendatang atau pengiriman instrumen ekuitas milik penerbit.
ii
a derivative that will be settled only by the issuer exchanging a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of its own equity instruments. For this purpose the issuer's own equity instruments do not include instruments that are themselves contracts for the future receipt or delivery of the issuer's own equity instruments.
The Group’s equity instruments include common shares and mandatory convertible bonds.
Instrumen ekuitas Grup meliputi saham biasa dan obligasi wajib konversi.
59
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) x.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) ii.
Liabilitas keuangan ekuitas (lanjutan)
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) x.
instrumen
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) ii.
Financial liabilities and instruments (continued)
equity
Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Instrumen keuangan majemuk, seperti obligasi atau instrumen konversi sejenis yang diubah menjadi sejumlah saham biasa oleh pemegangnya, diklasifikasikan secara terpisah sebagai liabilitas keuangan dan ekuitas sesuai dengan materi dalam perjanjian kontraktual. Pada tanggal penerbitan instrumen keuangan majemuk, nilai wajar dari komponen kewajiban diestimasi menggunakan tingkat suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen non-konversi yang sejenis. Jumlah ini dicatat sebagai kewajiban atas dasar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif sampai dengan pelaksanaan konversi atau pada tanggal jatuh tempo instrumen. Komponen ekuitas ditentukan dengan mengurangi jumlah komponen kewajiban dari nilai wajar instrumen keuangan majemuk secara keseluruhan. Jumlah ini diakui dan dimasukkan ke dalam ekuitas, setelah dikurangi dengan efek pajak penghasilan, dan tidak diperhitungkan kembali.
Compound financial instruments, such as bond or similar instrument convertible by the holder into a fixed number of ordinary shares, are classified separately as financial liabilities and equity in accordance with the substance of the contractual arrangement. At the date of issuance of compound financial instruments, the fair value of the liability component is estimated using the prevailing market interest rate for a similar non-convertible instrument. This amount is recorded as a liability on an amortized cost basis using the effective interest rate method until extinguished upon conversion or at the instrument’s maturity date. The equity component is determined by deducting the amount of the liability component from the fair value of the compound financial instruments as a whole. This amount is recognized and included in equity, net of income tax effects, and is not subsequently remeasured.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
•
•
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi
Financial liabilities at through profit or loss
fair
value
Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi.
60
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) x.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) ii.
Liabilitas keuangan ekuitas (lanjutan) Pengukuran (lanjutan) •
•
setelah
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) x.
instrumen
pengakuan
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) ii.
Financial liabilities and instruments (continued)
equity
Subsequent measurement (continued)
awal
•
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi (lanjutan)
Financial liabilities at fair value through profit or loss (continued)
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
Keuntungan atau kerugian atas liabilitas dalam kelompok diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statements of comprehensive income. •
Utang dan pinjaman
Loans and borrowings After initial recognition, interestbearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. At consolidated statement of financial position date, the accrued interest is recorded separately from the respective principal loans as part of current liabilities. Gains or losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process using the effective interest rate method.
Setelah pengakuan awal, utang yang dikenakan bunga dan pinjaman selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
61
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) x.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) ii.
Liabilitas keuangan ekuitas (lanjutan) Penghentian keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) x.
dan
instrumen
pengakuan
liabilitas
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) ii.
Financial liabilities and instruments (continued)
equity
Derecognition of financial liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Instrumen keuangan derivatif
Derivative financial instruments
Grup menandatangani kontrak swap valuta asing yang diperbolehkan, jika dianggap perlu, untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang berasal dari utang Grup dalam mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif tersebut tidak ditetapkan untuk suatu hubungan lindung nilai yang memenuhi syarat (qualifying hedge relationship) dan pada awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif ditandatangani dan kemudian diukur kembali pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas keuangan apabila memiliki nilai wajar negatif.
The Group enters into and engages in permitted foreign currency swap contracts, if considered necessary, for the purpose of managing the foreign exchange exposures emanating from the Group’s loans in foreign currencies. These derivative financial instruments are not designated in a qualifying hedge relationship and are initially recognized at fair value on the date on which a derivative contract is entered into and are subsequently re-measured at fair value. Derivatives are carried as financial assets when the fair value is positive and as financial liabilities when the fair value is negative.
62
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) x.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) ii.
Liabilitas keuangan ekuitas (lanjutan)
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) x.
instrumen
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) ii.
Financial liabilities and instruments (continued)
equity
Instrumen keuangan derivatif (lanjutan)
Derivative (continued)
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif selama tahun berjalan yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai diakui langsung pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Any gains or losses arising from changes in fair value of derivatives during the year that do not qualify for hedge accounting are taken directly to the consolidated statements of comprehensive income.
Aset dan liabilitas derivatif disajikan masing-masing sebagai aset dan liabilitas lancar. Derivatif melekat disajikan bersama dengan kontrak utamanya pada laporan posisi keuangan konsolidasian yang mencerminkan penyajian yang tepat atas seluruh arus kas pada masa datang dari instrumen tersebut secara keseluruhan.
Derivative assets and liabilities are presented under current assets and current liabilities, respectively. Embedded derivative is presented with the host contract on the consolidated statements of financial position, which presentation is an appropriate disclosure of overall future cash flows for the instrument taken as a whole.
Perubahan bersih nilai wajar instrumen derivatif dan penyelesaian dari instrumen derivatif dibebankan atau dikreditkan pada usaha tahun berjalan.
Net changes in fair value of derivative instruments and settlement of derivative instruments are charged or credited to current operations.
iii. Saling hapus instrumen keuangan
financial
instruments
iii. Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
63
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) x.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) x.
iv. Nilai wajar instrumen keuangan
Financial instruments (continued) iv. Fair value of financial instruments The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan yang teroganisir, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar; referensi atas nilai wajar terkini dari instrument lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lainnya. y.
ACCOUNTING
Laba per saham
y.
Earnings per share
Sesuai dengan PSAK No. 56, "Laba per Saham", laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun setelah mempertimbangkan efek pemecahan saham (Catatan 31).
In accordance with PSAK No. 56, ”Earnings per Share”, the amount of basic earnings per share is calculated by dividing the net income for the year attributable to owners of the parent company by the weighted-average number of shares outstanding during the year after considering the effect of stock split (Note 31).
Laba per saham dilusi dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun ditambah jumlah saham rata-rata tertimbang yang akan dikeluarkan pada saat obligasi wajib konversi dikonversi menjadi saham biasa.
The amount of diluted earnings per share is calculated by dividing the net income for the year attributable to owners of the parent company by the weighted-average number of shares outstanding during the year plus the the weighted-average number of shares that would be issued on conversion of mandatory convertible bonds into ordinary shares.
64
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) z.
2.
Biaya emisi saham
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) z.
ACCOUNTING
Shares issuance costs Shares issuance costs are presented as a reduction to additional paid-in capital - net under the equity section of the consolidated statements of financial position.
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang terhadap tambahan modal disetor bersih pada bagian ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian. aa. Program penjatahan saham manajemen dan karyawan
aa. Management and allocation program
employee
stock
Compensation expense in relation to management and employee stock allocation program is recognized in the year of granting such stocks, as stated in PSAK No. 53, “Share-Based Compensation Accounting”.
Beban kompensasi yang terjadi sehubungan dengan pelaksanaan program penjatahan saham manajemen dan karyawan diakui pada tahun berjalan saat saham diberikan kepada manajemen dan karyawan, sesuai dengan PSAK No. 53, “Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham”. ab. Informasi segmen
ab. Segment information
Efektif 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), "Segmen Operasi", yang menggantikan PSAK No. 5 (Revisi 2000), "Pelaporan Segmen". PSAK No. 5 (Revisi 2009) mengatur pengungkapan yang akan memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi di mana entitas beroperasi. Penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009) tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Group applied PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, which superseded PSAK No. 5 (Revised 2000), “Segment Reporting”. PSAK No. 5 (Revised 2009) requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. The adoption of PSAK No. 5 (Revised 2009) has no significant impact on the consolidated financial statements.
Segmen adalah komponen yang dapat dibedakan dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk-produk tertentu (segmen usaha), atau dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intragroup balances and intragroup transactions are eliminated.
65
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
ac. Penerapan standar dan interpretasi akuntansi lainnya yang telah direvisi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ac. Adoption of other revised standards and interpretations
accounting
Selain standar akuntansi yang telah direvisi yang telah disebutkan sebelumnya pada tanggal 1 Januari 2011, Grup juga menerapkan standar akuntansi yang telah direvisi berikut, yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan kecuali bagi pengungkapan terkait:
Other than the revised accounting standards previously mentioned above, the Group also adopted the following revised accounting standards and interpretations on January 1, 2011, which are considered relevant to the consolidated financial statements but did not have significant impact except for the related disclosures:
•
PSAK No. 8 (Revisi 2009), "Peristiwa Setelah Periode Pelaporan"
•
PSAK No. 8 (Revised 2009), "Events after the Reporting Period"
•
PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”
•
PSAK No. 25 (Revised 2009), “Accounting in Accounting Policies, Changes Estimates and Errors”
•
PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang dihentikan”
•
PSAK No. 58 (Revised 2009), “Noncurrent Assets Held for Sale and Discontinued Operations”
•
ISAK No. 9, “Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purna Operasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa”.
•
ISAK No. 9, “Changes in Existing Decommissioning Restoration and Similar Liabilities”.
ad. Pernyataan dan interprestasi yang telah dikeluarkan tapi belum efektif berlaku
ad. Standards and interpretations issued but not yet effective
PSAK dan ISAK yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan relevan untuk Grup tetapi berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2012 adalah sebagai berikut:
The PSAKs and ISAKs issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK), which are relevant to the Group but are effective only starting on January 1, 2012, are summarized below:
•
•
PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan kedalam mata uang penyajian.
66
PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effect of Changes in Foreign Exchange Rates”, prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and how to translate financial statements into a presentation currency.
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
ad. Pernyataan dan interprestasi yang telah dikeluarkan tapi belum efektif berlaku (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ad. Standards and interpretations issued but not yet effective (continued)
•
PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”, mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.
•
PSAK No. 16 (Revised 2011), “Property, Plant and Equipment”, prescribes the accounting treatment for property, plant and equipment so that users of the financial statements can discern information about an entity's investment in its property, plant and equipment and the changes in such investment. The principal issues in accounting for property, plant and equipment are the recognition of the assets, the determination of their carrying amounts and the depreciation charges and impairment losses to be recognized in relation to them.
•
PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. PSAK ini melengkapi PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
•
PSAK No. 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”, establishes the accounting and reporting by the plans to all participants as a group. This PSAK complements PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.
•
PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan mengatur akuntansi dan Kerja”, pengungkapan imbalan kerja.
•
PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, establishes the accounting and disclosures for employee benefits.
•
PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman”, menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban.
•
PSAK No. 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs”, provides that borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset form part of the cost of that asset. Other borrowing costs are recognized as an expense.
•
PSAK 30 (Revisi 2011), “Sewa”, mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor terkait dengan sewa, yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa substansial oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara aset tersebut.
•
PSAK 30 (Revised 2011), “Leases”, prescribes, for lessees and lessors, the appropriate accounting policies and disclosure to apply in relation to leases which apply to agreements that transfer the right to use assets even though substantial services by the lessor may be called for in connection with the operation or maintenance of such assets.
67
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
ad. Pernyataan dan interprestasi yang telah dikeluarkan tapi belum efektif berlaku (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ad. Standards and interpretations issued but not yet effective (continued)
•
PSAK No. 33 (Revisi 2011), “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”, diterapkan untuk akuntansi pertambangan umum yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah dan aktivitas pengelolaan lingkungan hidup.
•
PSAK No. 33 (Revised 2011), “Stripping and Environmental Management Activities in General Mining”, applies to accounting for general mining in relation to stripping activity and environmental management activity.
•
PSAK No. 34 (Revisi 2010), “Kontrak Konstruksi”, mengatur perlakuan akuntansi pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kontrak konstruksi.
•
PSAK No. 34 (Revised 2010), “Accounting for Construction Contracts”, prescribes the accounting treatment of revenue and costs associated with construction contracts.
•
PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
•
PSAK No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statement of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
•
PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
•
PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, establishes the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
•
PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”, mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.
•
PSAK No. 53 (Revised 2010), “Sharebased Payment”, specifies the financial reporting by an entity when it undertakes a share-based payment transaction.
68
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
ad. Pernyataan dan interprestasi yang telah dikeluarkan tapi belum efektif berlaku (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ad. Standards and interpretations issued but not yet effective (continued)
•
PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. Persyaratan penyajian informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK No. 50 (revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”. Persyaratan pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 60 “Instrumen Keuangan: No. Pengungkapan”.
•
PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, establishes principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to purchase or sell non-financial items. The requirements for presenting information about financial instruments are prescribed in PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”. The requirements for information that needs to be disclosed about financial instruments are prescribed in PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.
•
PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”, menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan sama dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.
•
PSAK No. 56 (Revised 2011), “Earnings per Share”, prescribed principles for the determination and presentation of earnings per share, so as to improve performance comparisons between different entities in the same period and between different reporting periods for the same entity.
•
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan; dan sifat dan luas risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
•
PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”, requires disclosures in the financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
•
PSAK No. 64, “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral”, menetapkan pelaporan keuangan atas eksplorasi dan evaluasi pada pertambangan sumber daya mineral, yang mensyaratkan entitas yang mengakui aset eksplorasi dan evaluasi untuk menilai apakah aset tersebut mengalami penurunan nilai sesuai dengan Pernyataan ini dan mengukur setiap penurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset.”
•
PSAK No. 64, ”Exploration for and Evaluation of Mineral Resources”, specifies the financial reporting for the exploration and evaluation of mineral resource, requires entities that recognize exploration and evaluation assets to assess such assets for impairment in accordance with this PSAK and measure any impairment in accordance with PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets.”
69
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
ad. Pernyataan dan interprestasi yang telah dikeluarkan tapi belum efektif berlaku (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ad. Standards and interpretations issued but not yet effective (continued)
•
ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
•
ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.
•
ISAK No. 20, “Pajak penghasilan Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
•
ISAK No. 20, “Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in its tax status or that of its shareholders.
•
ISAK No. 24, ”Evaluasi Substansi beberapa Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa”, memberikan pedoman bagaimana menentukan apakah serangkaian transaksi adalah terkait dan dicatatkan sebagai transaksi tunggal; dan menentukan apakah perjanjian yang ada memenuhi definisi sewa berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”.
•
ISAK No. 24, “Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease”, provides guidance on how to determine whether a series of transactions is linked and should be accounted for as one transaction; and whether the arrangement meets the definition of a lease under PSAK No. 30 (Revised 2007), “Leases”.
•
ISAK No. 25, ”Hak atas Tanah”, memberikan pedoman bagaimana mencatat biaya perolehan hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai beserta biaya pengurusan legal hak atas tanah dan perpanjangan atau awal pembaruannya.
•
ISAK No. 25, “Land Rights”, provides guidance on how to account for the acquired cost of Land Rights in the form of Right to Exploit (Hak Guna Usaha), Right to Build (Hak Guna Bangunan) and Right to Use (Hak Pakai), and also the cost to obtain the legal rights at the beginning and at the extension or renewal of the rights.
•
ISAK No. 26, “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”, membahas kapan penilaian terhadap derivatif melekat yang terdapat dalam kontrak dipisahkan dari kontrak utamanya, apakah harus dilakukan ketika entitas pertama kali menjadi pihak dalam kontrak, atau penilaian tersebut dilakukan sepanjang umur kontrak.
•
ISAK No. 26, “Reassessment of Embedded Derivatives”, prescribes when the assessment shall be made on whether embedded derivatives contained in a contract are required to be separated from the host contract, whether it should be made only when the entity first becomes a party to the contract, or it should be considered throughout the life of the contract.
The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these revised and new standards and interpretations on the consolidated financial statements.
Grup sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
70
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas di masa mendatang.
The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities affected in future years.
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Financial Liabilities
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2x.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2x.
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill
Purchase Price Allocation and Goodwill Impairment
Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar yang dapat diandalkan aset dan liabilitas yang diperoleh, termasuk aset takberwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Grup menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya. Nilai tercatat goodwill Grup pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp593.883. Seperti dijelaskan dalam Catatan 1c, nilai tercatat tersebut merupakan jumlah sementara menunggu hasil penilaian nilai wajar aset dan liabilitas yang diperoleh. Rincian lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 1c.
Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the reliable fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Group have resulted in goodwill. Under PSAK No. 22 (Revised 2009), “Business Combinations”, such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing. The carrying amount of the Group’s goodwill as of December 31, 2011 amounted to Rp593,883. As discussed in Note 1c, the carrying amount is provisional pending receipt of the final valuation of the fair values of the acquired assets and liability. Further details are disclosed in Note 1c.
Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal goodwill, aset diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai, Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan jumlah penurunan nilai.
Impairment testing is performed when certain impairment indicators are present. In the case of goodwill, such assets are subject to annual impairment testing and whenever there is an indication that such asset may be impaired, management has to use its judgment in estimating the recoverable value and determining the amount of impairment.
71
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Pertimbangan (lanjutan)
Judgments (continued)
Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha
Allowance for Impairment of Trade Receivables
Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk piutang usaha. Nilai tercatat dari piutang usaha Grup sebelum nilai pada tanggal penyisihan penurunan 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp1.426.303 dan Rp1.021.616. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 6.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce the receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables. The carrying amount of the Group’s trade receivables before allowance for impairment as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp1,426,303 and Rp1,021,616, respectively. Further details are presented in Note 6.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan mengakibatkan penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi yang di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
72
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (lanjutan)
Pensiun dan Imbalan Kerja
Pension and Employee Benefits
Penentuan kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi imbalan kerja Grup pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masingmasing sebesar Rp92.194 dan Rp67.939. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 29.
The determination of the Group’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions are recognized immediately in profit or loss as and when they occur. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. The carrying amount of the Group’s estimated liabilities for employee benefits as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp92,194 and Rp67,939, respectively. Further details are disclosed in Note 29.
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Fixed Assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 3 sampai 25 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih atas aset tetap Grup pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp4.007.349 dan Rp2.107.655. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 3 to 25 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Group’s fixed assets as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp4,007,349 and Rp2,107,655, respectively. Further details are disclosed in Note 11.
73
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Pajak Penghasilan
Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 21.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Further details are disclosed in Note 21.
Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan
Realization of Deferred Tax Assets
Grup melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sebesar penghasilan kena pajak tersedia untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Grup atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu taksiran penghasilan kena pajak pada periode pelaporan berikutnya.
The Group reviews the carrying amounts of deferred tax assets at the end of each reporting period and reduces these to the extent that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred income tax assets to be utilized. The Group’s assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods.
Taksiran penghasilan kena pajak didasarkan pada hasil pencapaian Grup di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, serta strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Namun, tidak terdapat kepastian bahwa Grup dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang memadai untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 21.
The forecast of taxable income is based on the Group’s past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Group will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. Further details are disclosed in Note 21.
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits, together with future tax planning strategies.
74
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Ketidakpastian Liabilitas Perpajakan
Uncertain Tax Exposure
Dalam situasi tertentu, Grup tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan oleh otoritas perpajakan yang masih berlangsung. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Grup menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. Grup membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan apakah liabilitas pajak atas manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
In certain circumstances, the Group may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing investigations by the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Group applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK No. 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. The Group makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine whether a tax liability of unrecognized tax benefit should be recognized.
Grup menyajikan bunga dan denda untuk kekurangan pembayaran pajak penghasilan sebagai bagian dari “Beban Operasi Lain” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Group presents interest and penalties for the underpayment of income tax as part of “Other Operating Expenses” in the consolidated statements of comprehensive income.
Penyisihan Keusangan Persediaan
Nilai
Allowance for Inventory Obsolescence and Decline in Value
Penyisihan keusangan dan penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Grup sebelum penyisihan atas keusangan dan penurunan nilai pasar pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp416.491 dan Rp303.633. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 8.
Allowance for inventory obsolescence and decline in value is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to sell. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amount of the Group’s inventories before allowance for obsolescence and decline in market values as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp416,491 and Rp303,633, respectively. Further details are disclosed in Note 8.
dan
Penurunan
75
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Penentuan Nilai Wajar dari Instrumen Keuangan
Fair Value of Financial Instruments
Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dapat diperoleh dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian termasuk model discounted cash flow. Masukan untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak dimungkinkan, pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan masukan seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan.
When the fair value of financial assets and financial liabilities recorded in the consolidated statement of financial position cannot be derived from active markets, their fair value is determined using valuation techniques including the discounted cash flow model. The inputs to these models are taken from observable markets where possible, but where this is not feasible, a degree of judgment is required in establishing fair values. The judgments include considerations of inputs such as liquidity risk, credit risk and volatility. Changes in assumptions about these factors could affect the reported fair value of financial instruments.
Estimasi Cadangan
Reserve Estimates
Cadangan merupakan estimasi jumlah batubara yang dapat diekstraksi secara ekonomis dan legal dari wilayah kuasa pertambangan milik TIA, Mifa dan BEL (Grup Pertambangan Batubara). Grup Pertambangan Batubara menentukan dan melaporkan cadangan batubara berdasarkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam “Standar Nasional Indonesia”. Dalam memperkirakan cadangan batubara diperlukan beberapa asumsi seperti faktor geologi, teknis dan ekonomi, termasuk jumlah, teknik produksi, rasio pengupasan tanah, biaya produksi, biaya transportasi, permintaan komoditas, harga komoditas dan nilai tukar mata uang.
Reserves are estimates of the quantity of coal that can be economically and legally extracted from TIA, Mifa and BEL’s (Coal Mining Group) mining authorization areas. The Coal Mining Group determines and reports its coal reserves under the principles incorporated in the “Standar Nasional Indonesia”. In order to estimate coal reserves, assumptions are required about a range of geological, technical and economic factors, quantities, production techniques, including stripping ratio, production costs, transport costs, commodity demand, commodity prices and exchange rates.
Penaksiran jumlah dan/atau nilai kalori cadangan batubara mengharuskan ukuran, bentuk dan kedalaman batubara atau lahan ditentukan dengan menganalisa data geologis seperti sampel pengeboran. Proses ini mungkin memerlukan pertimbangan geologis yang kompleks dan sulit dalam menginterpretasikan data.
Estimating the quantity and/or calorific value of coal reserves requires the size, shape and depth of coal bodies or fields to be determined by analyzing geological data such as drilling samples. This process may require complex and difficult geological judgments to interpret the data.
76
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Estimasi Cadangan (lanjutan)
Reserve Estimates (continued)
Karena asumsi-asumsi ekonomi yang digunakan dalam membuat estimasi cadangan berubah dari waktu ke waktu dan karena tambahan data geologis dihasilkan selama periode operasi, maka jumlah estimasi cadangan dapat berubah dari waktu ke waktu. Perubahan cadangan yang dilaporkan dapat mempengaruhi hasil dan posisi keuangan Grup Pertambangan Batubara dalam berbagai cara, diantaranya: Penyusutan dan amortisasi yang dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dapat berubah jika biaya tersebut ditentukan berdasarkan basis unit produksi. - Provisi untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup dapat berubah karena perubahan estimasi cadangan mempengaruhi ekspektasi atas saat atau biaya kegiatankegiatan tersebut.
Because the economic assumptions used to estimate reserves change from period to period, and because additional geological data are generated during the course of operations, estimates of reserves may change from period to period. Changes in reported reserves may affect the Coal Mining Group’s financial results and positions in a number of ways, including the following: Depreciation and amortization charged in the consolidated statements of comprehensive income may change where such charges are determined on the units-of-production basis.
Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tambang Ditangguhkan
Deferred Mining Exploration and Development Costs
Kebijakan akuntansi Grup Pertambangan Batubara untuk biaya eksplorasi menyebabkan adanya beberapa biaya yang dikapitalisasi untuk suatu area of interest dimana biaya tersebut dianggap dapat dipulihkan melalui kegiatan eksploitasi di masa depan atau penjualan atau dimana kegiatan belum mencapai tahap yang memungkinkan penilaian yang wajar atas keberadaan cadangan. Kebijakan ini mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tertentu sehubungan peristiwa dan keadaan di masa depan, khususnya apakah operasi ekstraksi yang ekonomis dapat dilaksanakan. Setiap perkiraan dan asumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. Jikalau, setelah biaya dikapitalisasi, kemungkinan kecil biaya dapat dipulihkan, maka biaya yang dikapitalisasi tersebut dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Coal Mining Group’s accounting policy for exploration expenditure results in certain items of expenditure being capitalized for an area of interest where it is considered likely to be recoverable by future exploitation or sale or where the activities have not yet reached a stage which permits a reasonable assessment of the existence of reserves. This policy requires management to make certain estimates and assumptions as to future events and circumstances, in particular whether an economically viable extraction operation can be established. Any such estimates and assumptions may change as new information becomes available. If, after having capitalized the expenditure under the policy, a judgment is made that recovery of the expenditure is unlikely, the capitalized amount will be charged to the consolidated statement of comprehensive income.
-
77
Provision for environmental and reclamation costs may change where changes in estimated reserves affect expectations about the timing or cost of these activities.
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tambang Ditangguhkan (lanjutan)
Deferred Mining Exploration and Development Costs (continued)
Kegiatan pengembangan dimulai setelah dilakukan pengesahan proyek oleh tingkat manajemen yang berwenang. Manajemen melakukan pertimbangan untuk menentukan kapan suatu proyek layak dikembangkan secara ekonomis. Dalam melaksanakan pertimbangan tersebut, manajemen perlu membuat estimasi dan asumsi tertentu seperti yang dijelaskan di atas untuk biaya eksplorasi yang dikapitalisasi. Setiap estimasi dan asumsi tersebut dapat berubah seiring tersedianya informasi baru. Jika, setelah memulai kegiatan pengembangan, dinilai bahwa terdapat penurunan nilai aset pengembangan, jumlah penurunan nilai akan dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12.
Development activities commence after project sanctioning by the appropriate level of management. Judgment is applied by management in determining when a project is economically viable. In exercising this judgment, management is required to make certain estimates and assumptions similar to those described above for capitalized exploration expenditure. Any such estimates and assumptions may change as new information becomes available. If, after having commenced the development activity, a judgment is made that a development asset is impaired, the appropriate amount will be charged to the consolidated statement of comprehensive income. Further details are disclosed in Note 12.
Provisi untuk Biaya Pengelolaan dan Reklamasi Lingkungan Hidup
Provision for Environmental and Reclamation Costs
Kebijakan akuntansi Grup Pertambangan Batubara untuk pengakuan nilai provisi untuk biaya pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup membutuhkan estimasi dan asumsi yang signifikan, seperti persyaratan hukum dan regulasi yang relevan, serta waktu, cakupan dan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup. Ketidakpastian ini dapat menimbulkan perbedaan atas biaya aktual di masa mendatang dengan jumlah yang dicadangkan saat ini. Pencadangan yang diakui untuk setiap lokasi ditinjau dan diperbarui secara berkala berdasarkan pada fakta dan keadaan pada saat itu. Saldo provisi ini dicatat sebagai bagian dari “Beban yang Masih Harus Dibayar - Lain-lain” (Catatan 17).
The Coal Mining Group’s accounting policy for the recognition of provision for environmental and reclamation costs requires significant estimates and assumptions, such as requirements of the relevant legal and regulatory framework, and the timing, extent and costs of required environmental and reclamation activity. These uncertainties may result in future actual expenditure differing from the amounts currently provided. The provision recognized for each location is periodically reviewed and updated based on the facts and circumstances available at that time. The balance of the provision is recorded as part of “Accrued Expenses - Others” (Note 17).
Biaya Pengupasan Tangguhan
Deferred Stripping Costs
Grup Pertambangan Batubara menangguhkan biaya pengupasan tanah yang timbul selama tahap produksi operasinya. Perhitungan ini memerlukan pertimbangan dan estimasi seperti perkiraan jumlah bcm (bank cubic meter) lapisan tanah penutup yang akan dibuang sepanjang umur area pertambangan dan cadangan yang secara ekonomis dapat diekstrak. Perubahan pada umur dan desain tambang biasanya akan menghasilkan perubahan pada rasio pengupasan yang diharapkan (rasio lapisan tanah penutup terhadap cadangan mineral). Perubahan ini dicatat secara prospektif. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 13.
The Coal Mining Group defers advanced stripping costs incurred during the production stage of its operations. This calculation requires the use of judgments and estimates such as estimates of bcm (bank cubic meter) of overburden to be removed over the life of the mining area and economically recoverable reserves extracted as a result. Changes in a mine’s life and design will usually result in changes to the expected stripping ratio (overburden to mineral reserves ratio). These changes are accounted for prospectively. Further details are disclosed in Note 13.
78
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCES OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Tanggal mulai produksi
Production start date
Grup Pertambangan Batubara menilai kondisi setiap tambang dalam tahap pengembangan untuk menetapkan kapan suatu tambang dipindahkan ke tahap produksi yaitu saat dimana tambang tersebut secara substansial telah selesai dan sudah siap digunakan. Kriteria yang digunakan untuk menentukan tanggal mulai produksi didasarkan pada kondisi masing-masing tambang, seperti kompleksitas dan lokasi tambang yang dimaksud. Grup mempertimbangkan beberapa kriteria dalam menentukan kapan tahap produksi dapat dimulai dan mereklasifikasi nilai terkait dari “Biaya eksplorasi dan pengembangan tambang ditangguhkan sehubungan dengan area of interest yang belum mencapai tahap produksi komersial” menjadi “Biaya eksplorasi dan pengembangan tambang ditangguhkan sehubungan dengan area of interest yang telah mencapai tahap produksi komersial”.
The Coal Mining Group assesses the stage of each mine under development to determine when a mine moves into the production stage, being the time when the mine is substantially developed and ready for commercial production. The criteria used to assess the start date are determined based on the unique nature of each mine construction project, such as the complexity of a plant and its location. The Group considers various relevant criteria to assess when the production phase is considered to commence and all related amounts are reclassified from “Deferred mining exploration and development costs related to areas of interest which have not yet reached the commercial production stage” to “Deferred mining exploration and development costs related to areas of interest which have reached the commercial production stage”.
Berikut beberapa kriteria yang digunakan, termasuk namun tidak terbatas: Besaran belanja modal yang telah terjadi dibandingkan dengan estimasi biaya konstruksi awal Penyelesaian periode pengujian yang memadai atas tambang beserta peralatannya Kemampuan untuk memproduksi hasil tambang dalam bentuk siap jual (dengan spesifikasi tertentu) Kemampuan untuk mempertahankan kesinambungan produksi.
Some of the criteria used will include, but are not limited to, the following: Level of capital expenditure incurred compared to the original construction cost estimates Completion of a reasonable period of testing of the mine plant and equipment Ability to produce metal in saleable form (within specifications) Ability to sustain ongoing production of metal.
Pada saat sebuah tambang dalam tahap pengembangan/konstruksi dipindahkan ke tahap produksi, kapitalisasi biaya pengembangan tambang dihentikan dan biaya yang timbul dicatat sebagai bagian dari beban pokok penjualan, kecuali untuk biaya yang memenuhi kriteria untuk dikapitalisasi sehubungan dengan penambahan atau pengembangan aset tambang atau pengembangan cadangan tambang. Pada tahap ini penyusutan/amortisasi dimulai.
When a mine development/construction project moves into the production stage, the capitalization of certain mine development/construction costs ceases and costs are either regarded as forming part of the cost of inventory sold, except for costs that qualify for capitalization relating to mining asset additions or improvements or mineable reserve development. It is also at this point that depreciation/amortization commences.
79
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS
4. 2011
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2010
Kas Rupiah Dolar Amerika Serikat Mata uang asing lainnya
1.768 131 1
1.438 -
Cash on hand Rupiah United States dollar Other foreign currencies
Sub-total
1.900
1.438
Sub-total
Pihak ketiga Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk Citibank, N. A., Indonesia Standard Chartered Bank, Indonesia PT Bank ANZ Panin PT Bank Permata Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Central Asia Tbk Lain-lain
Third parties Cash in banks Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional IndonesiaTbk Citibank, N. A., Indonesia Standard Chartered Bank, Indonesia PT Bank ANZ Panin PT Bank Permata Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Central Asia Tbk Others
97.152
51.412
32.166 26.923 4.927
11.111 5.949
2.140 1.391 980 611 239 53
520 5.361 138 10
163.605 110.844 56.378 9.068
136.797 45.833 -
841 126 37
2.379 1.182 -
545
164
110
113
European euro Citibank, N. A., Indonesia Standard Chartered Bank, Indonesia
Lain-lain
663
258
Others
Sub-total
508.799
261.227
Sub-total
86.885 51.900 4.500 6.500
Time deposits Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank UOB Buana PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Danamon Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Central AsiaTbk PT Bank BukopinTbk Citibank, N. A., Indonesia PT Bank Syariah Mandiri
Dolar Amerika Serikat PT Bank ANZ Panin PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Citibank, N. A., Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk Standard Chartered Bank, Indonesia PT Bank DBS Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk Euro Eropa Citibank, N. A., Indonesia Standard Chartered Bank, Indonesia
Deposito Berjangka Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank UOB Buana PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Danamon Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Bukopin Tbk Citibank, N. A., Indonesia PT Bank Syariah Mandiri
195.653 175.000 175.000 175.000 175.000 77.500 50.000 50.000 25.000 22.000 8.800 -
80
United States dollar PT Bank ANZ Panin PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Citibank, N.A., Indonesia PT Bank Internasional IndonesiaTbk Standard Chartered Bank, Indonesia PT Bank DBS Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4. 2011
Dolar Amerika Serikat PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank UOB Buana PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Citibank, N. A., Indonesia PT Bank Syariah Mandiri
2010 United States dollar PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank UOB Buana PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Citibank, N. A., Indonesia PT Bank Syariah Mandiri
13.602 13.602 1.814 -
1.798 9.800 8.991
Sub-total
1.157.971
170.374
Sub-total
Total kas dan setara kas
1.668.670
433.039
Total cash and cash equivalents
The ranges of time deposit interest rates per annum were as follows:
Tingkat suku bunga deposito berjangka per tahun adalah sebagai berikut: 2011 Rupiah Dolar Amerika Serikat
5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2010
5,50% - 8,50% 0,25% - 3,10%
KAS DAN SETARA KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
5,30 - 7,00% 0,25 - 1,91%
5.
2011
Rupiah United States dollar
RESTRICTED CASH AND CASH EQUIVALENTS 2010
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya PT Bank DBS Indonesia (DBS) Kas di bank yang dibatasi penggunaannya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri)
184.547
-
2.030
7.626
Restricted time deposits PT Bank DBS Indonesia (DBS) Restricted cash in bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri)
Total
186.577
7.626
Total
Pada tanggal 31 Desember 2011, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya pada DBS sebesar USD17.881.444 (setara dengan Rp162.149) dan USD2.470.000 (setara dengan Rp22.398) masing-masing sehubungan dengan perjanjian pinjaman gabungan antara SS/ PT Eramas Persada Energy dan PT Bank DBS Indonesia (Catatan 33), dan untuk penerbitan L/C untuk pembelian aset tetap (Catatan 14).
As of December 31, 2011, the restricted time deposits in DBS amounting to USD17,881,444 (or equivalent to Rp162,149) and USD2,470,000 (or equivalent to Rp22,398) are related to the joint borrowing loan agreement between SS/PT Eramas Persada Energy and PT Bank DBS Indonesia (Note 33) and for the issuance of L/C for the purchase of fixed assets (Note 14), respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo kas yang dibatasi penggunaannya milik CKB pada Mandiri masing-masing sebesar Rp2.030 dan Rp7.626 merupakan uang muka dari SSB, CJ dan TU yang khusus digunakan untuk pembayaran surat keterangan fiskal (tax clearance) sehubungan dengan proses pengeluaran barang di pelabuhan.
As of December 31, 2011 and 2010, the balances of the restricted cash in Mandiri of CKB amounting to Rp2,030 and Rp7,626, respectively, are related to deposits from SSB, CJ and TU, and are restricted for the payments of tax clearance in connection with goods handling activities in ports only.
81
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA
6. 2011
Piutang usaha Pihak ketiga Penyisihan kerugian penurunan nilai Neto Pihak berelasi (Catatan 30) Piutang usaha, neto
2010
1.240.096 (20.707)
954.520 (36.378)
Trade receivables Third parties Allowance for impairment
1.219.389 186.207
918.142 67.096
Net Related parties (Note 30)
1.405.596
985.238
2011
Total
Trade receivables, net
The details of trade receivables from third parties based on customers are as follows:
Rincian piutang usaha pihak ketiga berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut:
Pihak ketiga PT Multi Harapan Utama PT PLN (Persero) PT Arutmin Indonesia PT Mahakam Sumber Jaya PT Kaltim Batu Manunggal Lain-lain
TRADE RECEIVABLES
2010
239.428 189.219 161.878 117.447 61.318 470.806
63.311 146.005 64.439 129.919 42.552 508.294
Third parties PT Multi Harapan Utama PT PLN (Persero) PT Arutmin Indonesia PT Mahakam Sumber Jaya PT Kaltim Batu Manunggal Others
1.240.096
954.520
Total
Details of trade receivables based on currencies are as follows:
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2011
2010
Dolar Amerika Serikat Rupiah Mata uang asing lainnya
1.032.696 393.605 2
807.745 212.261 1.610
United States dollar Rupiah Other foreign currencies
Total Penyisihan kerugian penurunan nilai
1.426.303 (20.707)
1.021.616 (36.378)
Total Allowance for impairment
Piutang usaha, neto
1.405.596
985.238
Trade receivables, net
The aging analysis of trade receivables is as follows:
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 2011
2010
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 sampai 30 hari 31 sampai 60 hari 61 sampai 90 hari Lebih dari 90 hari
1.152.390
529.503
30.310 132.386 16.303 94.914
243.694 76.751 24.231 147.437
Total Penyisihan kerugian penurunan nilai
1.426.303 (20.707)
1.021.616 (36.378)
Piutang usaha, neto
1.405.596
985.238
82
Current Overdue: 1 to 30 days 31 to 60 days 61 to 90 days Over than 90 days Total Allowance for impairment Trade receivables, net
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
6.
The changes in the allowance for impairment of trade receivable are as follows:
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut: 2011 Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan Pemulihan penyisihan Penghapusan
8.
2010
36.378 2.972 (14.807) (3.836)
108.388 7.829 (3.530) (76.309)
20.707
36.378
Saldo akhir
7.
TRADE RECEIVABLES (continued)
Beginning balance Provision during the year Reversal Write-off Ending balance
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir setiap tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on the review of the status of the individual receivables at the end of each year, the Group’s management is of the opinion that the allowance for impairment of receivables is adequate to cover any loss from uncollectible accounts.
Pada tanggal 31 Desember 2011, piutang usaha milik Entitas Anak tertentu sebesar USD73.928.522 dan Rp973.922 digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 14 dan 16).
As of December 31, 2011, trade receivables owned by certain Subsidiaries amounted to USD73,928,522 and Rp973,922 were pledged as collateral for their respective loans payable (Notes 14 and 16).
JASA PERTAMBANGAN DALAM PROSES
7.
MINING SERVICES IN PROCESS
Akun ini terdiri atas biaya pengupasan tanah tambang, penambangan batubara, dan pengangkutan batubara dalam penyediaan jasa pertambangan kepada PT Arutmin Indonesia, yang masih dalam pelaksanaan dan akan ditagihkan seluruhnya pada saat batubara tiba di pelabuhan.
This account pertains to costs incurred for overburden works, coal extraction and coal hauling in the provision of mining services to PT Arutmin Indonesia, which are still ongoing and will be fully claimed when the coal products arrive at the port.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap jasa pertambangan dalam proses, manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian tidak diperlukan.
Based on the review of the condition of mining services in process, management is of the opinion that no allowance for losses is required.
PERSEDIAAN
8. 2011
INVENTORIES 2010
Bahan baku dan barang setengah jadi Barang dalam proses Suku cadang Barang jadi Lain-lain
152.232 136.234 69.976 56.869 1.180
99.374 98.634 72.902 30.785 1.938
Raw materials and semi-finished goods Work in process Spare parts Finished goods Others
Total Penyisihan keusangan dan penurunan nilai persediaan
416.491
303.633
Total Allowance for inventory obsolescence and decline in value
Persediaan, neto
415.693
(798)
83
(2.277) 301.356
Inventories, net
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN (lanjutan)
8.
The changes in the allowance for inventory obsolescence and decline in value are as follows:
Perubahan penyisihan keusangan dan penurunan nilai persediaan sebagai berikut: 2011 Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan Pemulihan penyisihan
2010 2.277 3.224 (4.703)
Saldo akhir
9.
INVENTORIES (continued)
5.694 1.404 (4.821)
798
Beginning balance Provision during the year Reversal
2.277
Ending balance
Berdasarkan hasil penelaahan kondisi persediaan pada setiap akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan keusangan dan penurunan nilai persediaan adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian penurunan nilai dan kerugian yang mungkin timbul dari nilai yang tidak terpulihkan dari persediaan yang lambat pergerakannya.
Based on the review of the condition of inventories at the end of each year, the Group’s management is of the opinion that the allowance for inventory obsolescence and decline in value is adequate to cover possible losses that may arise from nonrecoverability of slow-moving inventories.
Pada tanggal 31 Desember 2011, persediaan milik Entitas Anak dilindungi asuransi oleh PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi MSIG Indonesia, kesemuanya adalah pihak ketiga, yang bertindak sebagai co-insurers, terhadap kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan perjanjian asuransi bersama PT Tiara Marga Trakindo (TMT) sebesar USD54.954.716. Manajemen Grup berkeyakinan bahwa nilai tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut.
As of December 31, 2011, the inventories of Subsidiaries are covered by insurance, with PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi MSIG Indonesia, all third parties, as co-insurers, against losses from fire and other risks under insurance agreement with PT Tiara Marga Trakindo (TMT) totaling USD54,954,716. The Group’s management believes that the above coverage is sufficient to cover possible losses arising from those risks.
Pada tanggal 31 Desember 2011, persediaan milik Entitas Anak tertentu sebesar Rp99.724 digunakan sebagai jaminan atas hutang bank masing-masing Entitas Anak (Catatan 14 dan 16).
As of December 31, 2011, inventories owned by certain Subsidiaries amounting to Rp99,724 was pledged as collateral for their respective loans payable (Notes 14 and 16).
ASET LANCAR LAINNYA
9. 2011
Uang muka operasional Pinjaman karyawan Uang muka perjalanan dinas Uang muka penyertaan saham Lain-lain Total aset lancar lainnya
OTHER CURRENT ASSETS 2010
11.079 3.621 2.339
33.758 732 2.532
7.009
26.871 3.442
Advances for operations Staff loans Travel advances Advance for purchase of investment in shares of stock Others
24.048
67.335
Total other current assets
84
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
ASET LANCAR LAINNYA (lanjutan)
9.
OTHER CURRENT ASSETS (continued)
Uang muka penyertaan saham mencerminkan uang muka yang dibayarkan oleh SS sebesar USD3.000.000 atau setara dengan Rp26.871 pada tahun 2010 untuk pembelian 75% kepemilikan saham (setara dengan 54.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 [dalam angka penuh] per saham) pada PT Kwartadaya Dirganusa (KDD) dari PT Sinergi Pancawahana Setara (SPS), dengan harga beli sebesar USD5.000.000.
Advance for purchase of investment in shares of stock represents advance made by SS amounting to USD3,000,000 or equivalent to Rp26,871 in 2010 to purchase 75% equity ownership (equivalent to 54,000 shares with par value of Rp1,000,000 [full amount] per share) in PT Kwartadaya Dirganusa (KDD) from PT Sinergi Pancawahana Setara (SPS), with purchase value of USD5,000,000.
Selanjutnya, pada bulan Maret 2011, SS memutuskan untuk membatalkan pembelian dan meminta pengembalian uang muka yang telah disetorkan. Pada tahun 2011, SS telah menerima pembayaran sebesar USD75.000. Sesuai dengan perjanjian jual beli antara SS dan SPS, uang muka tersebut dikenakan tingkat bunga sebesar 6% per tahun. Piutang ini dijamin dengan fiduciary assignment atas 2 set generator. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo piutang beserta bunga yang terkait adalah sebesar USD3.128.000 (setara dengan Rp28.365), yang dicatat sebagai bagian dari piutang lainnya.
Subsequently in March 2011, SS decided to cancel the purchase and requested the advance to be refunded. In 2011, SS received a payment amounting to USD75,000. As stated in the sales and purchase agreement between SS and SPS, the balance will be charged interest at 6% per annum. This receivable is collateralized by a fiduciary assignment over 2 generator sets. As of December 31, 2011, the outstanding receivable and related interest amounting to USD3,128,000 (equivalent to Rp28,365), are recorded as part of other receivables.
10. PENYERTAAN SAHAM
10. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK 2011
Tersedia untuk dijual: PT Metaepsi Pejebe Power Generation (Meppogen)
2010
59.780
-
Available-for-sale: PT Metaepsi Pejebe Power Generation (Meppogen)
-
59.519
Equity method: Meppogen
-
400
Cost method: PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL)
59.780
59.919
Total investment in shares of stock
Metode ekuitas: Meppogen Metode harga perolehan: PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL) Total penyertaan saham
Meppogen
Meppogen
Based on Notarial Deed No. 36 dated November 24, 2010 of Andreas, S.H., LL.M, SS acquired 27,900 shares (at par value of Rp1,000,000 [full amount] per share) of Meppogen from PT Widjaja Tunggal Sejahtera for USD6,500,000 or equivalent to Rp59,519, representing 20% equity ownership in Meppogen. The equity in net income of this investee amounted to Rp261 in 2011. On October 31, 2011, SS investment in Meppogen was diluted to 12%. Consequently, SS has discontinued the use of the equity method and has accounted for the investment in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006) from that date.
Berdasarkan Akta No. 36 tanggal 24 November 2010 dari Notaris Andreas, S.H., LL.M, SS mengakuisisi 27.900 saham Meppogen (dengan nilai nominal Rp1.000.000 [dalam angka penuh] per saham) dari PT Widjaja Tunggal Sejahtera sebesar USD6.500.000 atau setara dengan Rp59.519, yang mewakili 20% kepemilikan saham di Meppogen. Bagian atas laba neto entitas asosiasi adalah sebesar Rp261 pada tahun 2011. Pada tanggal 31 Oktober, 2011, investasi SS pada Meppogen terdilusi menjadi 12%. Oleh karena itu, SS telah menghentikan pencatatan dengan menggunakan metode ekuitas dan mencatat investasinya sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006) sejak tanggal tersebut diatas.
85
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
10. INVESTMENT (continued)
IN
SHARES
OF
STOCK
CSUL
CSUL
SS mengakuisisi 40 saham pada nilai nominal Rp10.000.000 per saham (dalam angka penuh) pada tanggal 24 Oktober 1996. Akuisisi tersebut mewakili 0,45% kepemilikan saham.
SS acquired 40 shares at par value of Rp10,000,000 (full amount) per share on October 24, 1996. The acquisition represented share ownership of 0.45%.
Pada tanggal 24 Juni 2011, SS menjual semua penyertaan saham di CSUL kepada PT Mahadana Dasha Utama (MDU), pihak berelasi, sebesar Rp1.000.
On June 24, 2011, SS sold all its investment in CSUL to PT Mahadana Dasha Utama (MDU), a related party, for Rp1,000.
11. ASET TETAP
11. FIXED ASSETS 2011 Saldo awal/ Beginning balances
Biaya perolehan Kepemilikan langsung Tanah Jalan dan infrastruktur Bangunan dan prasarana Perlengkapan, perabot dan peralatan kantor Kendaraan Kapal Mesin dan peralatan
57.669 43.803 55.452 1.812.576
Sub-total
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo akhir/ Ending balances
7.037
70.210
85.815 65.704 250.503
53.061* 15.164* 199 739.764*
666 3.365 184.964
7.769 8.296 63.474 358.433
117.833 63.898 119.125 2.725.809
Acquisition cost Direct ownership Landrights Road and infrastructure Building and improvements Office furniture, fixtures and equipment Vehicles Vessels Machineries and equipment
2.157.776
958.761
196.032
508.182
3.428.687
Sub-total
161.970
649.150
-
(149.616)
661.504
Construction in progress
4.883
80.457
-
(23.840)
61.500
Advances for purchase of vessels
Sewa pembiayaan Perlengkapan, perabot dan peralatan kantor Kendaraan Mesin dan peralatan Aset dalam penyelesaian - mesin dan peralatan
664 27.773 1.640.429
30.589 769.231
210 1.723
(664) (7.934) (326.128)
50.218 2.081.809
5.008
1.752
-
6.760
Finance lease Office furniture, fixtures and equipment Vehicles Machineries and equipment Construction in progress machineries and equipment
Sub-total
1.673.874
801.572
1.933
2.138.787
Sub-total
Total biaya perolehan
3.998.503
2.489.940
197.965
Aset dalam penyelesaian Uang muka pembelian kapal
Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Jalan dan infrastruktur Bangunan dan prasarana Perlengkapan, perabot dan peralatan kantor Kendaraan Kapal Mesin dan peralatan Sub-total
23.048 41.848 123.380
62.767 23.856 63.950
(334.726) -
6.290.478
Total acquisition cost Accumulated depreciation Direct ownership Road and infrastructure Building and improvements Office furniture, fixtures and equipment Vehicles Vessels Machineries and equipment
4.837 28.299
5.404 11.207
4.788
-
10.241 34.718
34.141 34.211 11.489 961.492
15.204 5.495 6.089 256.060
458 3.213 158.949
721 5.074 250.356
49.608 41.567 17.578 1.308.959
1.074.469
299.459
167.408
256.151
1.462.671
Sub-total
12.223 808.235
Finance lease Office furniture, fixtures and equipment Vehicles Machineries and equipment
Sewa pembiayaan Perlengkapan, perabot dan peralatan kantor Kendaraan Mesin dan peralatan
284 9.823 806.272
7.501 253.745
57 959
Sub-total
816.379
261.246
1.016
(256.151)
820.458
Sub-total
Total akumulasi penyusutan
1.890.848
560.705
168.424
-
2.283.129
Total accumulated depreciation
Nilai tercatat
2.107.655
4.007.349
Carrying amount
(284) (5.044) (250.823)
* termasuk saldo awal dari entitas anak baru yang terdiri dari biaya perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp1.491 dan Rp983 (Catatan 1c)/ including beginning balances of new subsidiaries, which consist of acquisition cost and accumulated depreciation totaling Rp1,491 and Rp983, respectively (Note 1c)
86
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued) 2010 Saldo awal/ Beginning balances
Biaya perolehan Kepemilikan langsung Tanah Jalan dan infrastruktur Bangunan dan prasarana Perlengkapan, perabot dan peralatan kantor Kendaraan Kapal Mesin dan peralatan Sub-total Aset dalam penyelesaian Uang muka pembelian kapal Sewa pembiayaan Perlengkapan, perabot dan peralatan kantor Kendaraan Mesin dan peralatan Aset dalam penyelesaian - mesin dan peralatan
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
6.223 19.381
-
49.296 42.555 53.563 872.854
14.138 2.056 1.688 648.039
1.207 2.005 47.077
(4.558) 1.197 201 338.760
57.669 43.803 55.452 1.812.576
1.121.226
691.525
50.289
395.314
2.157.776
Sub-total
86.522
140.052
-
161.970
Construction in progress
-
4.883
-
4.883
Advances for purchase of vessels
14.623 1.808.596
12.242 163.981
172 16.496
664 1.080 (315.652)
664 27.773 1.640.429
15.370
6.440
-
(16.802)
5.008
Finance lease Office furniture, fixtures and equipment Vehicles Machineries and equipment Construction in progress machineries and equipment
(330.710)
1.838.589
182.663
16.668
Total biaya perolehan
3.046.337
1.019.123
66.957
(64.604) -
-
Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung Jalan dan infrastruktur Bangunan dan prasarana Perlengkapan, perabot dan peralatan kantor Kendaraan Kapal Mesin dan peralatan
1.009 22.041
3.828 6.258
-
30.249 31.652 7.647 622.914
9.554 4.389 3.842 134.910
1.036 2.003 38.400
(4.626) 173 242.068
Sub-total
715.512
162.781
41.439
237.615
Sewa pembiayaan Perlengkapan, perabot dan peralatan kantor Kendaraan Mesin dan peralatan
5.311 792.789
134 4.709 264.019
97 12.871
Sub-total
798.100
268.862
12.968
Total akumulasi penyusutan
1.513.612
431.643
54.407
Nilai tercatat
1.532.725
-
23.048 41.848 123.380
Acquisition cost Direct ownership Landrights Road and infrastructure Building and improvements Office furniture, fixtures and equipment Vehicles Vessels Machineries and equipment
6.251 35.625 61.082
Sub-total
16.797 42.917
Saldo akhir/ Ending balances
1.673.874
Sub-total
3.998.503
Total acquisition cost
4.837 28.299 34.141 34.211 11.489 961.492
Accumulated depreciation Direct ownership Road and infrastructure Building and improvements Office furniture, fixtures and equipment Vehicles Vessels Machineries and equipment
1.074.469
Sub-total
150 (100) (237.665)
284 9.823 806.272
Finance lease Office furniture, fixtures and equipment Vehicles Machineries and equipment
(237.615)
816.379
Sub-total
1.890.848
Total accumulated depreciation
2.107.655
Carrying amount
-
The details of gain on sales of fixed assets are as follows:
Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 2011
2010
Hasil penjualan aset tetap Nilai tercatat aset tetap
54.773 29.280
25.757 12.550
Proceeds from sales of fixed assets Carrying amount of fixed assets
Laba penjualan aset tetap
25.493
13.207
Gain on sales of fixed assets
Gain on sales of fixed assets is presented as part of “Other Operating Income” in consolidated statements of comprehensive income.
Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Operasi Lainnya” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
87
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued)
Pada tahun 2011, SS dan SSB menghapus aset tetapnya dengan nilai tercatat sebesar Rp261 dan mengakui rugi penghapusan aset tetap yang disajikan sebagai bagian dari “Beban Operasi Lainnya” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
In 2011, SS and SSB disposed fixed assets with carrying amount of Rp261 and recognized loss on disposal of fixed assets which is presented as part of “Other Operating Expenses” in the consolidated statements of comprehensive income.
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Allocation of depreciation expense is as follows:
2011 Beban pokok penjualan dan pendapatan jasa Beban penjualan, umum dan administrasi Total
2010
538.315
420.139
21.407
11.504
Cost of goods sold and services Selling, general and administrative expenses
559.722
431.643
Total
Pada tahun 2011 dan 2010, aset dalam penyelesaian terutama berupa bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan dengan persentase penyelesaian berkisar antara 94% dan 96%.
In 2011 and 2010, construction in progress mainly represents building and improvements, and machineries and equipments wherein the percentage of completion is approximately 94% and 96%.
Pada tanggal 31 Desember 2011, tidak terdapat hambatan yang signifikan dalam penyelesaian aset dalam penyelesaian di atas.
There are no significant obstacles to the completion of the construction in progress as of December 31, 2011.
Uang muka pembelian kapal merupakan pembayaran uang muka atas dua kontrak pembelian dua Landing Craft Tank (LCT) dan enam set kapal penarik dan tongkang. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, pembayaran uang muka masing-masing mencerminkan 30% dan 25% dari total nilai kontrak.
The advances for purchase of vessels represent the advance payments under two contracts to purchase two Landing Craft Tank (LCT) and six sets of tug boats and barges. As of December 31, 2011, the advance payments represent 30% and 25% of the total contract, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Grup mengasuransikan aset tetapnya, kecuali tanah, terhadap kerugian dari kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan Rp20.156 dan USD60.684.340 dengan PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi MSIG Indonesia, PT Asuransi Indrapura dan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, semuanya pihak ketiga, sebagai coinsurers. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.
As of December 31, 2011, the Group has insured its fixed assets, except landrights, against losses from fire and other risk under blanket policies with a total insurance coverage of Rp20,156 and USD60,684,340 with PT Asuransi AXA Indonesia, PT Asuransi MSIG Indonesia, PT Asuransi Indrapura and PT Asuransi Dayin Mitra Tbk, all third parties, as co-insurers. In management’s opinion, the insurance coverage is adequate to cover possible losses that may arise from such risks.
Entitas Anak (SSB, CKB, dan TIA) memiliki dua puluh delapan Hak Guna Bangunan (HGB) yang akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2014 sampai 2041. Manajemen berpendapat HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.
Certain subsidiaries (TIA, SSB and CKB) have twenty-eight parcels of land with Rights to Build and Use the Building (HGB), which will expire on various dates from year 2014 up to 2041. Management is of the opinion that the landrights can be extended on their respective expiration dates.
88
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued)
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke dalam aset dalam penyelesaian adalah masing-masing sebesar Rp16.242 dan Rp3.811 pada tahun 2011 dan 2010, sedangkan biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke dalam uang muka pembelian kapal adalah masing-masing sebesar Rp386 dan Rp137 pada tahun 2011 dan 2010.
The borrowing costs capitalized to construction in progress amounted to Rp16,242 and Rp3,811 in 2011 and 2010, respectively, while, the borrowing costs capitalized to advances for purchase of vessels amounted to Rp386 and Rp137 in 2011 and 2010, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2011, aset tetap milik Entitas Anak tertentu digunakan sebagai jaminan atas hutang bank masing-masing Entitas Anak (Catatan 14 dan 16).
As of December 31, 2011, fixed assets owned by certain Subsidiaries are pledged as collateral for their respective loans payable (Notes 14 and 16).
Berdasarkan hasil evaluasi manajemen Grup, tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Based on the assessment of the Group’s management, there were no events or changes in circumstances which may indicate impairment in the value of fixed assets as of December 31, 2011 and 2010.
12. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN TAMBANG DITANGGUHKAN
12. DEFERRED MINING EXPLORATION DEVELOPMENT COSTS
2011 Biaya eksplorasi dan pengembangan tambang ditangguhkan sehubungan dengan area of interest yang belum mencapai tahap produksi komersial Biaya eksplorasi dan pengembangan tambang ditangguhkan sehubungan dengan area of interest yang telah mencapai tahap produksi komersial - bersih Biaya eksplorasi dan pengembangan tambang ditangguhkan, neto
AND
2010
122.395
67.322
23.094
2.900
Deferred mining exploration and development costs related to areas of interest which have not yet reached the commercial production stage Deferred mining exploration and development costs related to areas of interest which have reached the commercial production stage - net
145.489
70.222
Deferred mining exploration and development costs, net
Movements in deferred mining exploration and development costs are as follows:
Mutasi biaya eksplorasi dan pengembangan tambang ditangguhkan adalah sebagai berikut: 2011 Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo akhir/ Ending balance
Biaya perolehan Biaya eksplorasi dan pengembangan tambang ditangguhkan sehubungan dengan area of interest yang belum mencapai tahap produksi komersial Biaya eksplorasi dan pengembangan tambang ditangguhkan sehubungan dengan area of interest yang telah mencapai tahap produksi komersial
67.322
73.136*
(18.063)
122.395
5.604
6.029*
18.063
29.696
Total
72.926
-
152.091
Total
6.602
Accumulated amortization Deferred mining exploration and development costs related to areas of interest which have reached the commercial production stage
145.489
Net
Akumulasi amortisasi Biaya eksplorasi dan pengembangan tambang ditangguhkan sehubungan dengan area of interest yang telah mencapai tahap produksi komersial Neto
2.704
79.165
3.898*
70.222
-
Cost of acquisition Deferred mining exploration and development costs related to areas of interest which have not yet reached the commercial production stage Deferred mining exploration and development costs related to areas of interest which have reached the commercial production stage
* termasuk saldo awal dari entitas anak baru yang terdiri dari biaya perolehan dan akumulasi amortisasi masing-masing sebesar Rp22.457 dan Rp903 (Catatan 1c)/ including beginning balances of new subsidiaries, which consist of acquisition cost and accumulated amortization totaling Rp22,457 and Rp903, respectively (Note 1c)
89
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
12. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN TAMBANG DITANGGUHKAN (lanjutan)
12. DEFERRED MINING EXPLORATION DEVELOPMENT COSTS (continued)
AND
2010 Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan Biaya eksplorasi dan pengembangan tambang ditangguhkan sehubungan dengan area of interest yang belum mencapai tahap produksi komersial Biaya eksplorasi dan pengembangan tambang ditangguhkan sehubungan dengan area of interest yang telah mencapai tahap produksi komersial
57.425
Total Akumulasi amortisasi Biaya eksplorasi dan pengembangan tambang ditangguhkan sehubungan dengan area of interest yang telah mencapai tahap produksi komersial Neto
Penambahan/ Additions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo akhir/ Ending balance
9.897
-
5.604
-
-
5.604
63.029
9.897
-
72.926
Total
2.704
Accumulated amortization Deferred mining exploration and development costs related to areas of interest which have reached the commercial production stage
70.222
Net
287
2.417
-
62.742
67.322
Cost of acquisition Deferred mining exploration and development costs related to areas of interest which have not yet reached the commercial production stage Deferred mining exploration and development costs related to areas of interest which have reached the commercial production stage
Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan tambang ditangguhkan yang dibebankan pada operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp2.995 dan Rp2.417.
Amortization of deferred mining exploration and development costs charged to operations for the years ended December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp2,995 and Rp2,417, respectively.
Tidak ada biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke biaya eksplorasi dan pengembangan tambang ditangguhkan pada tahun 2011 dan 2010.
There were no borrowing costs capitalized to deferred mining exploration and development costs in 2011 and 2010.
Berdasarkan hasil evaluasi manajemen Grup, tidak ada peristiwa atau perubahan keadaan yang dapat mempengaruhi pemulihan aset diatas pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Based on the Group’s management’s assessment, there were no events or changes in circumstances which may affect the recoverability of the above assets as of December 31, 2011 and 2010.
13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
13. OTHER NON-CURRENT ASSETS 2011
Biaya pengupasan tangguhan Uang muka pembelian aset tetap Uang muka penyertaan saham Uang jaminan Aset takberwujud - perangkat lunak Lain-lain (Catatan 33) Total
2010
165.530 80.148
7.296
41.711 13.038 5.698 38.689
4.700 7.426 4.350
Deferred stripping costs Advances for purchases of fixed assets Advance for purchase of investment in shares of stock Security deposits Intangible asset- software Others (Note 33)
344.814
23.772
Total
Biaya pengupasan tangguhan
Deferred stripping costs
Biaya pengupasan tangguhan akan dibebankan sebagai biaya produksi untuk daerah dimana rasio aktual secara signifikan lebih rendah dari pada rasio pengupasan yang direncanakan.
The deferred stripping costs will be charged as production costs for areas where the actual ratio is significantly lower than the planned stripping ratio.
90
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (lanjutan)
13. OTHER NON-CURRENT ASSETS (continued)
Biaya pengupasan tangguhan (lanjutan)
Deferred stripping costs (comtinued)
Rasio pengupasan rata-rata aktual untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah 7,08:1 dan 4,47:1 (tidak diaudit). Estimasi rasio pengupasan rata-rata pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masingmasing adalah 4,43:1 dan 4,21:1 (tidak diaudit), berdasarkan rencana manajemen atas pengelolaan tambang pada periode yang bersangkutan.
The actual average stripping ratios as of December 31, 2011 and 2010 were 7.08:1 and 4.47:1 (unaudited), respectively. The estimated average stripping ratios as of December 31, 2011 and 2010 were 4.43:1 and 4.21:1 (unaudited), respectively, based on management’s mine plan for those periods.
Uang muka penyertaan saham
Advance for purchase of investment in shares of stock
Berdasarkan perjanjian jual beli saham bersyarat tanggal 14 Juni 2011, PAS setuju untuk mengambil alih 70% kepemilikan saham (yang merupakan 5.950 saham) di PT Energi Alamraya Semesta (EAS) dari Link Energy Pte. Ltd, Hendry Jurnawan dan Toh Seng Hee dengan harga total USD7.000.000, yang akan dibayarkan sebagai berikut: Pembayaran awal USD2.500.000, yang harus dibayar pada Pemberitahuan Pemenuhan Pertama. Pembayaran ke 2 USD2.000.000, yang harus dibayar pada Pemberitahuan Pemenuhan Kedua. Pembayaran ke 3 USD2.000.000, yang harus dibayar pada Pemberitahuan Pemenuhan Ketiga. Pembayaran akhir USD500.000, yang harus dibayar pada Pemberitahuan Pemenuhan Keempat.
Based on a conditional share sale and purchase agreement dated June 14, 2011, PAS agreed to take over the 70% equity ownership (represented by 5,950 shares) in PT Energi Alamraya Semesta (EAS) from Link Energy Pte. Ltd., Hendry Jurnawan and Toh Seng Hee for a total price of USD7,000,000, which will be paid as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2011, PAS telah melakukan pembayaran sebesar USD4.500.000 (setara dengan Rp38.486) dan Rp3.225.
As of December 31, 2011, PAS has made payments amounting to USD4,500,000 (equivalent to Rp38,486) and Rp3,225.
-
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK
Dolar Amerika Serikat PT ANZ Panin Bank (ANZ) Mandiri DBS Standard Chartered Bank, Indonesia (SCB) Citibank N.A, Indonesia (Citibank) Total
Final payment of USD500,000, which shall be paid upon the Fourth Notification of Fulfillment.
14. SHORT-TERM BANK LOANS 2011
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) PT Bank DBS Indonesia (DBS)
Initial payment of USD2,500,000, which should be paid upon the First Notification of Fulfillment. nd 2 payment of USD2,000,000, which shall be paid upon the Second Notification of Fulfillment. rd 3 payment of USD2,000,000, which shall be paid upon the Third Notification of Fulfillment.
2010 Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) PT Bank DBS Indonesia (DBS)
84.826 49.593
-
131.214 90.531 89.781
89.910 35.964
47.907 -
8.991 157.343
United States dollar PT ANZ Panin Bank (ANZ) Mandiri DBS Standard Chartered Bank, Indonesia (SCB) Citibank N.A, Indonesia (Citibank)
493.852
292.208
Total
91
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Mandiri
Mandiri
Pada tanggal 25 April 2011, TIA memperoleh fasilitas pinjaman revolving untuk modal kerja dari Mandiri dengan jumlah fasilitas sebesar Rp75.000. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 10,25%. Saldo pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 24 April 2012. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp65.826 (setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp174).
On April 25, 2011, TIA obtained a revolving loan facility for working capital from Mandiri with a total facility of Rp75,000. The loan from this facility bears interest at the annual rate of 10.25%. The loan will mature on April 24, 2012. The outstanding balance of the loan as of December 31, 2011 at amortized cost amounted to Rp65,826 (net of unamortized transaction cost amounting to Rp174).
Berdasarkan perjanjian pinjaman, TIA diharuskan untuk menjaga rasio keuangan tertentu, sebagai berikut: a. Rasio pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) terhadap bunga minimal 150% b. Rasio debt service coverage minimal 100%.
The loan agreement requires TIA to maintain certain financial ratios, as follows: a.
Pembatasan pinjaman ini berlaku untuk semua fasilitas utang yang diperoleh dari Mandiri, termasuk utang bank jangka panjang (Catatan 16).
This loan covenant applies to all loan facilities obtained from Mandiri, including the long-term bank loan facilities (Note 16).
Pinjaman dari fasilitas tersebut di atas, bersamasama dengan pinjaman TIA lainnya dari fasilitas kredit investasi dalam mata uang rupiah dan dolar AS dari Mandiri (Catatan 16) dijamin dengan sebidang tanah seluas 273.866 meter persegi dengan nilai jaminan sebesar Rp40.837 serta persediaan batubara dan piutang usaha dengan nilai jaminan masing-masing sebesar Rp47.857 dan USD7.625.000 (Catatan 6, 8 dan 11).
The loan from the above facility, together with TIA’s other loans in Mandiri which are drawn from rupiah and U.S. dollar investment credit facilities (Note 16), is collateralized by a parcel of land with an area of 273,866 square meters with guaranteed value of Rp40,837, and coal inventory and trade receivables with guaranteed values totaling Rp47,857 and USD7,625,000, respectively (Notes 6, 8 and 11).
Pada tanggal 15 Agustus 2011, SS memperoleh fasilitas pinjaman revolving untuk modal kerja dan bank garansi dengan batas kredit maksimum masing-masing sebesar Rp50.000 dan Rp70.000.
On August 15, 2011, SS obtained a revolving working capital and bank guarantee facility with total maximum credit limits of Rp50,000 and Rp70,000, respectively.
Fasilitas tersebut tersedia sampai dengan tanggal 26 September 2012. Pinjaman dari fasilitas modal kerja dikenakan tingkat bunga sebesar 9,50% per tahun. Saldo pinjaman dari fasilitas modal kerja pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp10.000, sedangkan fasilitas bank garansi yang telah digunakan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp57.269.
The facilities are available up to September 26, 2012. The loan from the working capital facility bears interest at 9.50% per annum. The outstanding working capital loan as of December 31, 2011 amounted to Rp10,000, while the bank guarantee facility used as of December 31, 2011 amounted to Rp57,269.
Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari fasilitas ini.
No assets are pledged as collateral for loan obtained from the facilities.
b.
92
Ratio of earnings before interest, taxes, depreciation and amortization (EBITDA) over interest at a minimum of 150% Debt service coverage ratio at a minimum of 100%.
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) Mandiri (continued)
Mandiri (lanjutan)
The loan agreement requires SS to maintain certain financial ratios, as follows:
Berdasarkan perjanjian pinjaman, SS diharuskan untuk menjaga rasio keuangan tertentu, sebagai berikut: a. Rasio utang atas ekuitas maksimal 300% b. Rasio debt service coverage minimal 150%.
a. b.
Debt-to-equity ratio at a maximum of 300% Debt service coverage ratio at a minimum of 150%.
Pembatasan pinjaman ini berlaku untuk semua fasilitas utang yang diperoleh dari Mandiri, termasuk utang bank jangka panjang (Catatan 16).
This loan covenant applies to all loan facilities obtained from Mandiri, including the long-term bank loan facilities (Note 16).
Pada tanggal 3 Oktober 2011, CKB memperoleh fasilitas pinjaman revolving untuk modal kerja dari Mandiri dengan total fasilitas sebesar Rp12.500 dan tingkat bunga sebesar 9,75% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini adalah sebesar Rp9.000, yang akan jatuh tempo pada tanggal 26 September 2012.
On October 3, 2011, CKB obtained a revolving working capital facility from Mandiri with total facility amount of Rp12,500 and interest at the annual rate of 9.75%. As of December 31, 2011, the outstanding loan from this facility amounted to Rp9,000, which will mature on September 26, 2012.
Pinjaman dari fasilitas di atas, bersama dengan hutang jangka panjang CKB lainnya dari Mandiri, dijaminkan dengan tanah seluas 17.500 meter persegi dan piutang usaha dengan nilai penjaminan masing-masing sebesar Rp51.732 dan Rp93.283 (Catatan 16).
The loan from the above facility, together with CKB’s other long-term loan from Mandiri, is secured by a parcel of land with an area of 17,500 square meters and trade receivables with guaranteed value of Rp51,732 and Rp93,283, respectively (Note 16).
Berdasarkan perjanjian pinjaman, CKB diharuskan untuk menjaga rasio keuangan tertentu, sebagai berikut: a. Rasio lancar minimal 100% b. Rasio leverage maksimum sebesar 200% c. Rasio debt service coverage minimal 120%.
The loan agreement requires CKB to maintain certain financial ratios, as follows: a. Current ratio at a minimum of 100% b. Leverage ratio at a maximum of 200% c. Debt service coverage ratio at a minimum of 120%.
Pembatasan pinjaman ini berlaku untuk semua fasilitas utang yang diperoleh dari Mandiri, termasuk utang bank jangka panjang (Catatan 16).
This loan covenant applies to all loan facilities obtained from Mandiri, including the long-term bank loan facilities (Note 16).
93
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Mandiri (lanjutan)
Mandiri (continued)
Pada tanggal 28 September 2010, SSB juga memperoleh fasilitas pinjaman dari Mandiri sebagai berikut:
On September 28, 2010, SSB also obtained the following loan facilities from Mandiri:
a.
Fasilitas pinjaman revolving non tunai (noncash loan) dengan batas kredit maksimum USD10.000.000 dapat digunakan untuk penerbitan Letter of Credit (LC), Surat Kredit Berdokumen dalam Negeri (SKBDN) dan garansi bank. Fasilitas ini tersedia selama 1 tahun dimulai dari 27 September 2010 sampai dengan 26 September 2011. SSB dapat melakukan pembayaran pokok sebelum jatuh tempo. Pada tanggal 21 Oktober 2011, fasilitas ini dikonversi menjadi Rp85.000 dan jangka waktu fasilitas diperpanjang sampai dengan 26 September 2012. Pinjaman ini dikenakan biaya provisi tertentu sebagaimana diatur dalam perjanjian. Fasilitas bank garansi yang telah digunakan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp29.177.
a.
Revolving non-cash loan facility with a maximum credit limit of USD10,000,000 can be used for issuance of Letter of Credit (LC), Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) and bank guarantee. This facility is available for a period of 1 year starting from September 27, 2010 up to September 26, 2011. SSB may make payment of the principal prior to maturity. On October 21, 2011, the credit facility was converted to Rp85,000 and the facility period was extended to September 26, 2012. The loan is subject to certain provisional fees as stipulated in the agreement. The bank guarantee facility used as of December 31, 2011 amounted to Rp29,177.
b.
Fasilitas pinjaman revolving untuk modal kerja dengan batas kredit maksimum USD10.000.000 dan tingkat bunga sebesar SIBOR ditambah 3,75% per tahun. Fasilitas ini tersedia selama 1 tahun dimulai dari 27 September 2010 sampai dengan 26 September 2011. SSB dapat melakukan pembayaran pokok sebelum jatuh tempo. Pada tanggal 21 Oktober 2011, jangka waktu fasilitas ini diperpanjang sampai dengan 26 September 2012 dan tingkat bunga ditingkatkan menjadi SIBOR 3 bulan ditambah 5,5% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini sebesar USD9.983.333 (setara dengan Rp90.531), setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp149, dan pada tanggal 31 Desember 2010, sebesar USD10.000.000 (setara dengan Rp89.910).
b.
Revolving working capital loan facility with a maximum credit limit of USD10,000,000 and interest at SIBOR plus 3.75% per annum. This facility is available for a period of 1 year starting from September 27, 2010 up to September 26, 2011. SSB may make payment of the principal prior to maturity. On October 21, 2011, the facility period was extended to September 26, 2012 and the interest rate was increased to SIBOR 3 months plus 5.5% per annum. As of December 31, 2011, the outstanding loan balance from this facility amounted to USD9,983,333 (equivalent to Rp90,531), net of unamortized transaction cost amounting to Rp149, while as of December 31, 2010, the loan balance amounted to USD10,000,000 (equivalent to Rp89,910).
Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit ini.
No assets are pledged as collateral for this loan.
Berdasarkan perubahan perjanjian pinjaman tanggal 21 Oktober 2011, SSB diharuskan untuk menjaga rasio keuangan tertentu, sebagai berikut: a. Rasio lancar minimal 100% b. Rasio utang atas ekuitas maksimum sebesar 500% pada tahun 2011, 475% pada tahun 2012, 400% pada tahun 2013, 330% pada tahun 2014, dan 300% pada tahun 2015 c. Rasio debt service coverage minimal 100%.
Based on the amendment of the loan agreement made on October 21, 2011, SSB was required to maintain certain financial ratios, as follows: a. Current ratio at a minimum of 100% b. Debt-to-equity ratio at a maximum of 500% in 2011, 475% in 2012, 400% in 2013, 330% in 2014, and 300% in 2015 c. Debt service coverage ratio at a minimum of 100%.
94
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Mandiri (lanjutan)
Mandiri (continued)
Pembatasan pinjaman ini berlaku untuk semua fasilitas utang yang diperoleh dari Mandiri, termasuk utang bank jangka panjang (Catatan 16).
This loan covenant applies to all loan facilities obtained from Mandiri, including the long-term bank loan facilities (Note 16).
DBS
DBS
Pada tanggal 19 Oktober 2010, SSB memperoleh fasilitas pinjaman dari DBS dengan total batas kredit maksimum sebesar USD35.000.000 dan Rp40.000 sebagai berikut:
On October 19, 2010, SSB obtained from DBS the following banking facilities with aggregate maximum credit limits of USD35,000,000 and Rp40,000:
a.
Fasilitas kredit amortisasi berjangka (ATL) dengan batas kredit maksimum sebesar USD16.000.000 dan tingkat bunga sebesar Fund Tranfer Pricing (FTP) ditambah 1,8% per tahun. Pinjaman yang ditarik dari fasilitas ini terutang dalam 20 cicilan triwulan sejak tanggal 20 Januari 2011 sampai 20 Oktober 2015. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini sebesar USD14.904.187 (setara dengan Rp135.151), setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp1.232, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2010, sebesar USD16.000.000 (setara dengan Rp143.856), yang disajikan sebagai bagian dari "Utang Bank Jangka Panjang" dalam laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 16).
a.
Amortizing term loan (ATL) facility with a maximum credit limit of USD16,000,000 and interest at Fund Transfer Pricing (FTP) plus 1.8% per annum. The loan drawn from this facility is payable in 20 quartely installments from January 20, 2011 up to October 20, 2015. As of December 31, 2011, the outstanding loan balance from this facility amounted to USD14,904,187 (equivalent to Rp135,151), net of unamortized transaction cost amounting to Rp1,232, while as of December 31, 2010, the loan balance amounted to USD16,000,000 (equivalent to Rp143,856) which is presented as part of “Long-term Bank Loans” in the consolidated statement of financial position (Note 16).
b.
Fasilitas kredit uncommitted revolving (RCF 1) dengan batas kredit maksimum sebesar USD4.000.000 dan tingkat bunga sebesar FTP ditambah 2,25% per tahun. Fasilitas ini jatuh tempo pada 20 Oktober 2011 dan telah diperpanjang sampai dengan 30 Juni 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo terutang dari fasilitas ini sebesar USD4.000.000 (setara dengan Rp36.272 di 2011 dan Rp35.964 di 2010).
b.
Uncommitted revolving credit facility (RCF 1) with a maximum credit limit of USD4,000,000 and interest at FTP plus 2.25% per annum. The facility was available up to October 20, 2011 and was extended up to June 30, 2012. As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding loan balance from this facility amounted to USD4,000,000 (equivalent to Rp36,272 in 2011 and Rp35,964 in 2010).
c.
Fasilitas kredit uncommitted revolving (RCF 2) dengan batas kredit maksimum sebesar Rp40.000 dan tingkat bunga sebesar FTP ditambah 2,25% per tahun. Fasilitas kredit yang tersedia sampai dengan 20 Oktober 2011 telah diperpanjang sampai dengan 22 Mei 2012 dan 12 Juni 2012 untuk saldo pinjaman masing-masing sebesar Rp25.000 dan Rp10.000. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini sebesar Rp35.000 dan nol.
c.
Uncommitted revolving credit facility (RCF 2) with a maximum credit limit of Rp40,000 and interest at FTP plus 2.25% per annum. The facility, which was originally available up to October 20, 2011, was extended up to May 22, 2012 and June 12, 2012 for the outstanding loans amounting to Rp25,000 and Rp10,000, respectively. As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding loan balance from this facility amounted to Rp35,000 and nil, respectively.
95
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
DBS (lanjutan)
DBS (continued)
d.
d.
Fasilitas uncommitted trade finance dengan batas kredit gabungan maksimum sebesar USD15.000.000 atau setara rupiah nya, dan tingkat bunga sebesar FTP ditambah 2,0% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini adalah sebesar USD690.857 (setara dengan Rp6.265) dan Rp14.593. Tidak ada saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2010.
Uncommitted trade finance facility with a combined maximum limit of USD15,000,000 or its rupiah equivalent, and interest at FTP plus 2.0% per annum. As of December 31, 2011, the outstanding loans from this facility amounted to USD690,857 (equivalent to Rp6,265) and Rp14,593. There was no outstanding loan from this facility as of December 31, 2010.
Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit ini.
No assets are pledged as collateral for these loans.
Berdasarkan perjanjian pinjaman, SSB diharuskan untuk menjaga rasio keuangan tertentu, sebagai berikut: a. Rasio debt service coverage minimal 100%
The loan agreement requires SSB to maintain certain financial ratios, as follows:
b. Rasio gearing maksimum sebesar 500% pada tahun 2010, 450% pada tahun 2011, 400% pada tahun 2012 dan 350% pada tahun 2013.
b.
Pada tahun 2011, SS memperoleh uncommitted import letter of credit (L/C) sejumlah USD5.210.000 (setara dengan Rp47.244) dari DBS untuk pembelian Gas Turbin dari Chromalloy San Diego Corporation (Catatan 33). L/C tersebut jatuh tempo pada 270 hari sejak tanggal penarikan dan dikenakan biaya acceptance sebesar 1% per tahun di tahun 2011. Penarikan L/C ini dijaminkan oleh deposito yang dibatasi penggunaannya di DBS sebesar USD2.470.000 (Catatan 5).
In 2011, SS obtained an uncommitted import letter of credit (L/C) totaling USD5,210,000 (equivalent to Rp47,244) from DBS for the purpose of Gas Turbine purchases from Chromalloy San Diego Corporation (Note 33). The L/C is due within 270 days of the drawdown date and was charged with an acceptance fee of 1% per annum in 2011. The L/C drawdown is collateralized by restricted time deposits placed in DBS amounting to USD2,470,000 (Note 5).
ANZ
ANZ
Pada tanggal 16 Agustus 2011, SS memperoleh fasilitas pinjaman dari ANZ untuk membiayai pembelian suku cadang, biaya perbaikan dan modal kerja dengan batas kredit maksimum sebesar USD20.000.000 dan tingkat bunga sebesar Cost of Fund (COF) ditambah 2,5% per tahun. Tingkat bunga tahunan yang dikenakan berkisar antara 3,75% sampai dengan 4,30% di tahun 2011. Fasilitas ini akan jatuh tempo dalam 12 bulan setelah penandatanganan perjanjian.
On August 16, 2011, SS obtained a facility from ANZ to finance its purchase of spare parts, maintenance cost and working capital with a maximum credit limit of USD20,000,000 and interest at Cost of Fund (COF) plus 2.5% per annum. The annual interest rate ranged from 3.75% to 4.30% in 2011. This facility is available up to twelve months from the signing date of the agreement.
a.
96
Debt service coverage ratio at a minimum of 100% Gearing ratio at a maximum of 500% in 2010, 450% in 2011, 400% in 2012 and 350% in 2013.
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) ANZ (continued)
ANZ (lanjutan)
The loan agreement requires SS to maintain certain financial ratios, as follows:
Berdasarkan perjanjian pinjaman, SS diharuskan untuk menjaga rasio keuangan tertentu, sebagai berikut: a. Rasio debt service coverage minimal 1,5 kali b.
a. Debt service coverage ratio at minimum of 1.5 times b. Debt to EBITDA ratio at maximum of 3 times.
Rasio utang terhadap EBITDA maksimum sebesar 3 kali.
Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit ini.
No assets are pledged as collateral for this loan.
Pada tanggal 31 Desember 2011 saldo pinjaman terutang sebesar USD14.470.000 (setara dengan Rp131.214).
The outstanding balance of the loan as of December 31, 2011 amounted to USD14,470,000 (equivalent to Rp131,214).
SCB
SCB
Pada April 1996, SSB memperoleh fasilitas pinjaman dari SCB yang telah diperbaharui dan diubah pada tanggal 7 Juli 2011 menjadi sebagai berikut:
In April 1996, SSB obtained loan facilities from SCB which were renewed and amended on July 7, 2011 to become:
a.
Fasilitas pinjaman jangka pendek untuk modal kerja dengan batas kredit maksimum sebesar USD2.000.000 (atau setara rupiahnya) dan tingkat bunga per tahun sebesar COF ditambah 2,25%. Saldo terutang dari fasilitas ini sebesar USD2.000.000 (setara dengan Rp18.136) dan USD1.000.000 (setara dengan Rp8.991) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
a.
Short-term loan facility for working capital with a maximum credit limit of USD2,000,000 (or its equivalent in rupiah) and interest at COF plus 2.25% per annum. The outstanding balance under this facility amounted to USD2,000,000 (equivalent to Rp18,136) and USD1,000,000 (equivalent to Rp8,991) as of December 31, 2011 and 2010, respectively.
Fasilitas import letter of credit dengan batas sebesar kredit gabungan maksimum USD4.000.000 (atau setara dalam berbagai mata uang) dan tingkat bunga tahunan sebesar 2% sampai 2,25% di atas COF. Fasilitas ini tersedia sampai dengan 31 Mei 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman terutang dari fasilitas ini adalah sebesar USD3.283.064 (setara dengan Rp29.771) dan telah dilunasi terakhir pada tanggal 21 Februari 2012. Tidak ada saldo terutang dari fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2010. Pada tahun 2011, pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha terkait sebesar USD3.283.064 (Catatan 6).
b.
Import letter of credit facility with aggregate maximum credit limit of USD4,000,000 (or its equivalent in multiple currencies) and interest rates from 2% to 2.25% above COF per annum. This facility is available up to May 31, 2012. As of December 31, 2011, the outstanding loan balance from the facility amounted to USD3,283,064 (equivalent to Rp29,771) which has been fully paid on February 21, 2012. There was no outstanding loan balance under this facility as of December 31, 2010. In 2011, this loan was collateralized by trade receivables amounting to USD3,283,064 (Note 6).
b.
97
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Citibank
Citibank
Pada bulan Juli 2004, TMT memperoleh fasilitas pinjaman revolving dari Citibank dalam mata uang Rupiah atau Dolar Amerika Serikat atau gabungan keduanya, dengan batas kredit gabungan maksimum sebesar USD50.000.000. Batas kredit gabungan fasilitas tersebut diberikan kepada CSUL, CK, SSB, TU dan TMT. Jumlah saldo pinjaman terutang tidak diperkenankan melebihi batas fasilitas kredit gabungan. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 2% diatas COF jika setidaknya 75% dari fasilitas jangka pendek telah ditarik dan dimanfaatkan, atau 2,25% diatas COF jika kurang dari 75% dari fasilitas jangka pendek ditarik dan dimanfaatkan. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pinjaman terutang dari CK dan SSB atas fasilitas ini sebesar USD17.500.000 (setara dengan Rp157.343) telah dibayar penuh di tahun 2011.
In July 2004, TMT obtained a revolving credit facility from Citibank in either rupiah or USD or a combination thereof, with a maximum combined facility credit of USD50,000,000. The combined facility credit limit was provided for CSUL, CK, SSB, TU and TMT. The total outstanding loan should not exceed the combined facility credit limit. The loan bore interest at the annual rate of 2% above the COF if at least 75% of the short-term facility was drawn and utilized, or at 2.25% above COF if less than 75% of the short-term facility was drawn and utilized. The outstanding loan balance from CK and SSB as of December 31, 2010 amounted to USD17,500,000 (equivalent to Rp157,343), which was fully paid in 2011.
Pembatasan utang
Debt Covenants
Sebagai tambahan dari rincian tersebut di atas, Grup harus mematuhi batasan-batasan tertentu, antara lain untuk memperoleh persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman sebelum melakukan transaksi-transaksi tertentu seperti penggabungan usaha, pengambilalihan, likuidasi atau perubahan status dan Anggaran Dasar, pengurangan modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh; pembatasan pemberian pinjaman kepada pihak ketiga; penjaminan negatif, dengan pengecualian tertentu; pembatasan dalam perubahan kegiatan bisnis utama dan pembagian dividen; dan persyaratan untuk memenuhi rasio-rasio keuangan tertentu.
In addition to those detailed above, the Group, under the loan agreements, is subject to various covenants, which include obtaining written approval from the lenders before entering into certain transactions such as mergers, takeovers, liquidation or change in status and the articles of association; reducing the authorized, issued and fully paid capital; restrictions on lending money to third parties; negative pledges, with certain exceptions; restrictions on change in core business activities and payments of dividends; and requirement to comply with certain financial ratios.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Grup telah memenuhi pembatasan finansial dari semua utang bank jangka pendek.
As of December 31, 2011, the Group is in compliance with the financial covenants of all the short-term bank loans.
Manajemen menyatakan bahwa selama periode pelaporan dan sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, Grup tidak pernah gagal bayar atas pemenuhan kewajibannya.
Management declares that during the reporting periods and up to the date of the consolidated financial statements, the Group has not defaulted in the payment of any of its obligations.
98
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
15. UTANG USAHA
15. TRADE PAYABLES Trade payables represent payables for purchases of goods and services, with details as follows:
Utang usaha merupakan utang atas pembelian barang dan jasa, dengan rincian sebagai berikut: 2011 Utang usaha Pihak-pihak berelasi (Catatan 30) Pihak ketiga
Dikurangi: Pihak-pihak berelasi yang jatuh tempo dalam satu tahun Pihak ketiga yang jatuh tempo dalam satu tahun
2010
779.531 615.875
848.227 478.751
1.395.406
1.326.978
Trade payables Related parties (Note 30) Third parties
Less: 779.531
791.792
Related parties - current maturities
615.875
478.751
Third parties - current maturities
1.395.406
1.270.543
-
56.435
Utang usaha jangka panjang - pihak berelasi
Long-term trade payables - related party
The details of trade payables to third parties based on suppliers are as follows:
Rincian utang usaha kepada pihak ketiga berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut: 2011
2010
Pihak ketiga PT Berkat Manunggal Jaya PT Patra Niaga PT Halcon Prima Logistics Pte. Ltd. Lain-lain
22.994 17.593 16.605 558.683
7.707 36.038 435.006
Third parties PT Berkat Manunggal Jaya PT Patra Niaga PT Halcon Prima Logistics Pte. Ltd. Others
Total
615.875
478.751
Total
Details of trade payables based on currency are as follows:
Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2011 Rupiah Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Mata uang asing lainnya Total
2010
708.785 657.600 13.589 15.432
169.465 1.133.404 11.594 12.515
Rupiah United States dollar European euro Other foreign currencies
1.395.406
1.326.978
Total
Aging of trade payables is as follows:
Rincian umur utang usaha adalah sebagai berikut: 2011 Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Total
2010
728.979
472.369
354.076 102.234 71.944 138.173
181.178 62.002 68.516 542.913
Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days
1.395.406
1.326.978
Total
99
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG
16. LONG-TERM BANK LOANS 2011
Rupiah Mandiri DBS
2010 303.282 213.978
Rupiah Mandiri DBS
1.016.486 815.941 310.013 135.151 7.105
186.482 143.856 -
United States dollar ANZ Banking Group Limited Syndicated loan DBS Bank Ltd. Mandiri DBS (Note 14) PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC NISP)
Total Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
3.301.682
847.598
Total
Bagian jangka panjang
2.831.156
Dolar Amerika Serikat ANZ Banking Group Limited Syndicated loan DBS Bank Ltd. Mandiri DBS (Catatan 14) PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC NISP)
698.176 318.810
(470.526)
(131.813) 715.785
Less current maturities Long-term portion
Mandiri
Mandiri
SS memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri pada tanggal 28 Juni 2010 sebesar Rp600.000, yang tersedia selama satu tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian, yang telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, dan terbagi atas: a. Pinjaman transaksi khusus I sebesar Rp350.000 b. Pinjaman transaksi khusus II sebesar Rp250.000.
SS obtained a loan facility from Mandiri on June 28, 2010 in the amount of Rp600,000, available within one year from the signing date of the agreement, which was extended up to December 31, 2011, and divided into: a. b.
Specific transaction loan I amounting to Rp350,000 Specific transaction loan II amounting to Rp250,000.
Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai pengeluaran modal. Pinjaman dari fasilitas ini dikenakan tingkat bunga sebesar 9,50% per tahun yang dapat berubah berdasarkan tingkat bunga pasar saat ini dan dibayarkan pada maksimum 48 cicilan bulanan yang dimulai dari Juni 2010. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 9,50% untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman adalah sebesar Rp476.910, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp1.255, sementara pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pinjaman adalah sebesar Rp303.282.
The loan proceeds were used to finance capital expenditures. The loan from the facility bears interest at 9.50% per annum which is subject to change based on current market rate and is payable at a maximum of 48 monthly installments starting in June 2010. The loan bore interest at the rate of 9.50% for the years ended December 31, 2011 and 2010. As of December 31, 2011, the outstanding balance of the loan amounted to Rp476,910, which is net of unamortized transaction cost amounting to Rp1,255, while as of December 31, 2010, the loan balance amounted to Rp303,282.
Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit ini.
No assets are pledged as collateral for this loan.
Pada tanggal 25 April 2011, TIA memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp116.500 dari Mandiri. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 10,25%. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 24 April 2016. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman adalah sebesar Rp115.640, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp860.
On April 25, 2011, TIA obtained an investment credit facility of Rp116,500 from Mandiri. The loan facility bears interest at the annual rate of 10.25%. This loan will mature on April 24, 2016. As of December 31, 2011, the outstanding balance of the loan amounted to Rp115,640, which is net of unamortized transaction cost amounting to Rp860.
100
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Mandiri (lanjutan)
Mandiri (continued)
Pada tanggal 3 Oktober 2011, CKB memperoleh fasilitas kredit investasi pinjaman dengan batas kredit maksimum Rp40.000 dari Mandiri. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 10% dan terutang dalam 33 cicilan bulanan sejak tanggal 23 Januari 2012 sampai 23 September 2014. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman adalah sebesar Rp39.800, setelah dikurangi dengan biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp200.
On October 3, 2011, CKB obtained an investment credit facility with a maximum of Rp40,000 from Mandiri. The loan drawn from this facility bears interest at the annual rate of 10% and is payable in 33 monthly installments from January 23, 2012 until September 23, 2014. As of December 31, 2011, the loan is presented at amortized cost of Rp39,800, which is net of unamortized transaction cost amounting to Rp200.
Pada tanggal 21 Oktober 2011, SSB menerima fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus III dari Mandiri dengan batas kredit maksimum Rp135.000 dan tingkat bunga sebesar 9,75% per tahun. Pada tanggal 8 November 2011, pinjaman ini diperbaharui menjadi sebagai berikut :
On October 21, 2011, SSB obtained Non-Revolving Specific Transaction Loan III facility from Mandiri with a maximum credit limit of Rp135,000 and interest at 9.75% per annum. On November 8, 2011, this facility was amended to become:
a.
Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus III (PTK III) dengan batas kredit maksimum Rp66.000 dan tingkat bunga sebesar 9,75% per tahun. Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai pembelian kantor dan workshop SSB di Tangerang (Catatan 11). Pinjaman yang ditarik dari fasilitas ini terutang dalam 19 cicilan triwulanan sejak tanggal penandatanganan perjanjian sampai 30 September 2016. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman dari fasilitas ini adalah sebesar Rp65.826, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp173.
a.
Non-revolving specific transaction loan III (PTK III) facility with a maximum credit limit of Rp66,000 and interest at 9.75% per annum. The loan proceeds were used to purchase SSB’s office and workshop in Tangerang (Note 11). The loan drawn from this facility is payable in 19 quarterly installments from the signing date of the agreement, until September 30, 2016. As of December 31, 2011, the outstanding loan balance from this facility amounted to Rp65,826, net of unamortized transaction cost amounting to Rp173.
b.
Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus IV (PTK IV) dengan batas kredit maksimum Rp69.000 dan tingkat bunga sebesar 9,75% per tahun. Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai operasional SSB. Fasilitas ini tersedia sampai dengan 30 November 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011, tidak ada fasilitas pinjaman yang telah digunakan oleh SSB.
b.
Non-revolving specific transaction loan IV (PTK IV) facility with a maximum credit limit of Rp69,000 and interest at 9.75% per annum. The loan proceeds will be used to finance SSB’s operations. This facility is available up to November 30, 2012. As of December 31, 2011, SSB has not utilized this loan facility.
101
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM BANK LOANS (continued) Mandiri (continued)
Mandiri (lanjutan) Pada tanggal 28 September memperoleh fasilitas pinjaman sebagai berikut:
On September 28, 2010, SSB obtained the following loan facilities from Mandiri:
2010, SSB dari Mandiri
Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus I (PTK I) dengan batas kredit maksimum USD8.000.000 dan tingkat bunga sebesar SIBOR 3 bulan ditambah 5,5% per tahun. Fasilitas ini digunakan untuk melunasi hutang ke PT Halcon Prima Logistic Pte. Ltd. Pinjaman yang ditarik dari fasilitas ini terutang dalam 20 cicilan triwulanan sejak tanggal 23 Maret 2011 sampai 23 Desember 2015. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo pinjaman dari fasilitas ini masingmasing sebesar USD7.518.653 (setara dengan Rp68.179), setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp12, dan USD8.000.000 (setara dengan Rp71.928).
a.
Non-revolving specific transaction loan I (PTK I) facility with a maximum credit limit of USD8,000,000 and interest at SIBOR 3 months plus 5.5% per annum.The facility was used to refinance a loan from PT Halcon Prima Logistic Pte. Ltd. The loan drawn from this facility is payable in 20 quarterly installments from March 23, 2011 until December 23, 2015. As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding loan balance from this facility amounted to USD7,518,653 (equivalent to Rp68,179), net of unamortized transaction cost amounting to Rp12 and USD8,000,000 (equivalent to Rp71,928), respectively.
b. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus II (PTK II) dengan batas kredit maksimum USD10.000.000 dan tingkat bunga sebesar SIBOR 3 bulan ditambah 5,5% per tahun. Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai pengeluaran modal. Pinjaman yang ditarik dari fasilitas ini terutang dalam 20 cicilan triwulanan sejak tanggal 23 Maret 2011 sampai 23 Desember 2015. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo pinjaman dari fasilitas ini masing-masing sebesar USD8.046.679 (setara dengan Rp72.967), setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp121, dan USD8.660.045 (setara dengan Rp77.862).
b.
Non-revolving specific transaction loan II (PTK II) facility with a maximum credit limit of USD10,000,000 and interest at SIBOR 3 months plus 5.5% per annum. The loan was used to finance capital expenditures. The proceeds were drawn from this facility is payable in 20 quarterly installments from March 23, 2011 until December 23, 2015. As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding loan balance from this facility amounted to USD8,046,679 (equivalent to Rp72,967), net of unamortized transaction cost amounting to Rp121 and USD8,660,045 (equivalent to Rp77,862), respectively.
a.
No assets are pledged as collateral for the loan.
Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit ini.
102
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Mandiri (lanjutan)
Mandiri (continued)
Pada tanggal 25 April 2011, TIA memperoleh fasilitas non-revolving Kredit Investasi sebesar USD22.500.000 dari Mandiri. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan berdasarkan SIBOR untuk periode 3 bulan ditambah 4%. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 24 April 2016. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman sebesar USD13.526.346 (setara dengan Rp122.657), setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp1.525.
On April 25, 2011, TIA obtained a non-revolving investment credit facility of USD22,500,000 from Mandiri. The loan from the facility bears interest at annual rate based on SIBOR for a period of 3 months plus 4% annually. This loan will mature on April 24, 2016. As of December 31, 2011, the loan amounted to USD13,526,346 (equivalent to Rp122,657), which is net of unamortized transaction cost amounting to Rp1,525.
Pada tanggal 23 November 2010, ATR memperoleh fasilitas kredit dengan batas kredit maksimum gabungan sebesar USD6.200.000 dari Mandiri dan tingkat bunga sebesar 4% diatas SIBOR per tahun sebagai berikut:
On November 23, 2010, ATR obtained the following credit facilities with aggregate maximum credit limit of USD6,200,000 from Mandiri and interest rate at 4% above SIBOR per annum:
a.
Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus I (PTK I) dengan batas kredit maksimum USD4.150.000. Fasilitas PTK I ini digunakan untuk melunasi pinjaman dari Perusahaan untuk pembelian Kapal Multi Purpose Container (MPC) Alfa Trans Satu dan Landing Craft Tank (LCT) Alfa Trans Dua dan juga untuk pembiayaan modifikasi LCT Alfa Trans Dua. Pinjaman ini ditarik pada tanggal 25 November 2010 dan terutang dalam 60 cicilan bulanan sejak Desember 2010 sampai November 2015. Pinjaman ini dijamin dengan kapal Alfa Trans Satu dan Alfa Trans Dua.
a.
Specific transaction loan I (PTK I) facility with a maximum credit limit of USD4,150,000. PTK I facility was used to refinance a loan from the Company for the acquisition of MultiPurpose Container (MPC) Alfa Trans Satu and Landing Craft Tank (LCT) Alfa Trans Dua vessels and also for financing the modification of LCT Alfa Trans Dua. The loan was drawn on November 25, 2010 and is payable in 60 monthly installments from December 2010 until November 2015. The loan is collateralized by Alfa Trans Satu and Alfa Trans Dua vessels.
b.
Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus II (PTK II) dengan batas kredit maksimum USD2.050.000. Fasilitas PTK II ini digunakan untuk membiayai pembuatan kapal LCT Adinda Azula. Fasilitas ini awalnya tersedia hingga tanggal 30 Juni 2011 dan telah diperpanjang sampai 31 Desember 2011. Fasilitas pinjaman ini terutang dalam 60 kali cicilan bulanan sejak Juli 2011 sampai dengan Juni 2016. Pinjaman ini dijamin dengan kapal Adinda Azula.
b.
Specific transaction loan II (PTK II) facility with a maximum credit limit of USD2,050,000. PTK II facility was used to finance the building of LCT Adinda Azula vessel. The availability period of the facility was originally set on June 30, 2011, which subsequently extended up to December 31, 2011. The loan is payable in 60 monthly installments from July 2011 until June 2016. The loan is collateralized by Adinda Azula vessel.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo pinjaman masing-masing sebesar USD5.095.896 (setara dengan Rp46.210) dan USD4.080.945 (setara dengan Rp36.692).
As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of the loans amounted to USD5,095,896 (equivalent to Rp46,210) and USD4,080,945 (equivalent to Rp36,692), respectively.
Berdasarkan perjanjian pinjaman, ATR diharuskan untuk menjaga rasio leverage maksimum sebesar 233%.
The loan agreement requires ATR to maintain leverage ratio at a maximum of 233%.
103
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
DBS
DBS
SS menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan DBS pada tanggal 22 Juni 2010. Fasilitas ini memiliki batas kredit maksimum Rp400.000 yang tersedia selama enam bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian, yang telah diperpanjang sampai dengan tanggal 22 Juni 2011. Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai pengeluaran modal. Pinjaman dari fasilitas ini terutang dalam cicilan sampai tanggal 22 Juni 2015 dan dikenakan tingkat bunga sebesar COF ditambah 1,8% per tahun. Tingkat bunga tahunan berkisar antara 10,25% sampai 10,75% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan antara 9,50% sampai 10% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Pada 31 Desember 2011, saldo pinjaman adalah sebesar Rp318.810, setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp3.504, sementara pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pinjaman adalah sebesar Rp213.978.
SS entered into a loan facility agreement with DBS on June 22, 2010. The facility has a maximum credit limit of Rp400,000 which is available for six months from the signing date of the agreement, which was extended up to June 22, 2011. The loan proceeds were used to finance capital expenditures. The loan from the facility is payable in installments up to June 22, 2015 and is subject to interest at COF plus 1.8% per annum. The annual interest rates ranged from 10.25% to 10.75% for the year ended December 31, 2011 and from 9.50% to 10% for the year ended December 31, 2010. As of December 31, 2011, the outstanding balance of the loan amounted to Rp318,810 which is net of unamortized transaction cost amounting to Rp3,504, while as of December 31, 2010, the loan balance amounted to Rp213,978.
Berdasarkan perjanjian pinjaman, SS diharuskan untuk menjaga rasio keuangan tertentu, sebagai berikut: a. Rasio debt service coverage minimal 100%
The loan agreement requires SS to maintain certain financial ratios, as follows:
b.
b.
a.
Rasio gearing maksimum sebesar 300%.
Debt service coverage ratio at minimum of 100% Gearing ratio at maximum of 300%.
ANZ Banking Group Limited - Pinjaman Sindikasi
ANZ Banking Group Limited - Syndicated Loan
Pada tanggal 17 Juni 2011, CK mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi dengan beberapa bank asing dan bank lokal (“Pemberi Pinjaman”), yang terdiri dari Overseas-Chinese Banking Corporation (OCBC), PT ANZ Panin Bank (ANZ Panin), PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC NISP), Standard Chartered Bank (cabang Jakarta) (SCB), dan The Royal Bank of Scotland N.V. (cabang Singapura) (RBS). OCBC NISP dan ANZ Banking Group Limited bertindak masing-masing sebagai Security Agent dan Facility Agent. Berdasarkan perjanjian, Pemberi Pinjaman setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman dolar Amerika Serikat yang terdiri dari Fasilitas A dan Fasilitas B dengan nilai maksimum masing-masing sebesar USD75.000.000 dan USD40.000.000 dengan tingkat bunga berdasarkan London Interbank Offered Rate (LIBOR) ditambah dengan presentase tertentu, terutang setiap kuartal dengan masa tenggang satu tahun untuk Fasilitas A dan sembilan bulan untuk Fasilitas B. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk membiayai kembali (refinance) beberapa pinjaman CK yang ada.
On June 17, 2011, CK, as the borrower, entered into a term loan facility agreement with several foreign and local banks (the “Lenders”), which consisted of Overseas-Chinese Banking Corporation (OCBC), PT ANZ Panin Bank (ANZ Panin), PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC NISP), Standard Chartered Bank (Jakarta Branch) (SCB), and The Royal Bank of Scotland N.V. (Singapore Branch) (RBS). OCBC NISP and ANZ Banking Group Limited serve as Security Agent and Facility Agent, respectively. Based on the agreement, the Lenders agreed to grant U.S. dollar term loan, broken down into Facility A and Facility B, with maximum amounts of USD75,000,000 and USD40,000,000, respectively, and interest rates at London Interbank Offered Rate (LIBOR) plus a certain percentage, payable every quarter with grace period of one year for Facility A and nine months for Facility B. This loan facility was used to refinance some of CK’s existing loans.
104
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
ANZ Banking Group Limited - Pinjaman Sindikasi (lanjutan)
ANZ Banking Group Limited - Syndicated Loan (continued)
Pada tanggal 23 Juni 2011, CK melakukan penarikan penuh atas Fasilitas A sebesar USD75.000.000, yang akan dibayarkan dalam cicilan triwulanan, dimulai sejak Juni 2012 sampai Juni 2016 selama lima tahun sesuai dengan perjanjian. Pada tanggal 30 September 2011 dan 15 Desember 2011 CK melakukan penarikan penuh atas Fasilitas B sebesar USD40.000.000, yang akan dibayarkan dalam cicilan triwulan, dimulai sejak Maret 2012 sampai Juni 2016 selama lima tahun sesuai dengan perjanjian. Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga sebesar LIBOR ditambah persentase tertentu, yang dibayarkan setiap triwulanan. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman terutang adalah sebesar USD112.095.959 (atau setara dengan Rp1.016.486), setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp26.334.
On June 23, 2011, CK fully availed of Facility A amounting to USD75,000,000, payable in specified quarterly installments as indicated in the agreement over a total term of five years from June 2012 until June 2016. On September 30, 2011 and December 15, 2011, CK fully availed of Facility B amounting to USD40,000,000, payable in specified quarterly installments as indicated in the agreement over a total term of five years from March 2012 until June 2016. The loan from this facility bears interest at LIBOR plus a certain percentage, payable every quarter. As of December 31, 2011, the loan is presented at amortized cost of USD112,095,959 (or equivalent to Rp1,016,486), which is net of unamortized transaction cost amounting to Rp26,334.
Pinjaman ini dijamin dengan (i) Kontrak Penugasan (Catatan 33) dan (ii) fiduciary assignment atas piutang, persediaan, aset bergerak dan klaim/hasil asuransi masing-masing sebesar USD63.020.458, Rp40.066, Rp73.190 dan USD165.742.827.
The loan is collateralized by (i) the Assignment of Contracts (Note 33) and (ii) fiduciary assignment over receivables, inventory, movable asset and insurance claim/proceeds amounting to USD63,020,458, Rp40,066, Rp73,190 and USD165,742,827, respectively.
Berdasarkan perjanjian pinjaman, CK diharuskan untuk menjaga rasio keuangan tertentu, sebagai berikut: a. Rasio debt service coverage minimal 125% b. Rasio utang terhadap nilai aset bersih konsolidasian maksimal sebesar 425% pada tahun 2011, 375% pada tahun 2012, 325% pada tahun 2013 dan 300% pada tahun 2014 dan seterusnya.
The loan agreement requires CK to maintain certain financial ratios, as follows:
DBS Bank Ltd.
DBS Bank Ltd.
Pada tanggal 15 Juni 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan DBS Bank Ltd. dengan total fasilitas maksimum sebesar USD90.000.000 untuk kebutuhan modal kerja dengan tingkat bunga sebesar 4% per tahun. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada 17 Juni 2016. Bunga dibayarkan setiap tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman terutang sebesar USD89.980.222 (setara dengan Rp815.941), setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp179. Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas kredit ini.
On June 15, 2011, the Company signed a loan facility agreement with DBS Bank Ltd. with a maximum facility amount of USD90,000,000 for working capital requirement and interest at 4% per annum. The loan will be due on June 17, 2016. Interest is payable annually. As of December 31, 2011, the outstanding balance of the loan amounted to USD89,980,222 (equivalent to Rp815,941), net of unamortized transaction cost amounting to Rp179. No assets are pledged as collateral for the loan.
a. b.
105
Debt service coverage ratio at a minimum of 125% Total debt to consolidated net worth ratio at a maximum of 425% in 2011, 375% in 2012, 325% in 2013 and 300% in 2014 and thereafter.
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
OCBC NISP
OCBC NISP
Pada tanggal 24 Oktober 2011, ATR memperoleh fasilitas pinjaman dari OCBC NISP dengan batas kredit maksimum sebesar USD7.150.000. Pinjaman dari fasilitas ini dikenakan tingkat bunga SIBOR perbulan ditambah 4% per tahun dan tersedia selama 60 bulan dari tanggal pencairan dana pertama atau sampai tanggal 28 Oktober 2016. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman dari fasilitas ini adalah sebesar USD783.575 (setara dengan Rp7.105) setelah dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi sebesar Rp86. Pinjaman ini dijaminkan, antara lain, dengan kapal LCT Adinda Bella dan Adinda Celina, piutang usaha dari kontrak operasi kapal, Letter of Undertaking, dan Letter of Comfort dari CKB.
On October 24, 2011, ATR obtained a term loan facility from OCBC NISP with a maximum credit limit of USD7,150,000. The loan from the facility bears interest at monthly USD SIBOR rate plus 4% per annum and is available for sixty months from the first drawdown date or up to October 28, 2016. As of December 31, 2011, the outstanding loan balance from this facility amounted to USD783,575 (equivalent to Rp7,105), net of unamortized transaction cost amounting to Rp86. The loan is collateralized by, among others, LCT Adinda Bella and Adinda Celina vessels, trade receivable from contract operations of the vessel, letter of undertaking and letter of comfort from CKB.
Berdasarkan perjanjian pinjaman, ATR diharuskan untuk menjaga rasio-rasio keuangan tertentu, sebagai berikut: a. Rasio debt service coverage minimal 1x di 2011 dan 2012, dan 1,25x di 2013, dan seterusnya b. Rasio leverage yang disesuaikan maksimal 2,33x c. Kontrak Time charter dengan nilai minimal 125% dari nilai saldo pinjaman terhutang.
The loan agreement requires ATR to maintain certain financial ratios, as follows:
Pembatasan utang
Debt Covenants
Sebagai tambahan dari rincian tersebut di atas, Grup harus mematuhi batasan-batasan tertentu, antara lain untuk memperoleh persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman sebelum melakukan transaksi-transaksi tertentu seperti penggabungan usaha, pengambilalihan, likuidasi atau perubahan status dan Anggaran Dasar; pengurangan modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh; pembatasan pemberian pinjaman kepada pihak ketiga; penjaminan negatif, dengan pengecualian tertentu; pembatasan dalam perubahan kegiatan bisnis utama dan pembagian dividen; dan persyaratan untuk memenuhi rasio-rasio keuangan tertentu.
In addition to those detailed above, the Group, under the loan agreements, is subject to various covenants, which include obtaining written approval from the lenders before entering into certain transactions such as mergers, takeovers, liquidation or change in status and the articles of association; reducing the authorized, issued and fully paid capital; restrictions on lending money to third parties; negative pledges, with certain exceptions; restrictions on change in core business activities and payments of dividends; and requirement to comply with certain financial ratios.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Grup telah memenuhi pembatasan finansial dari semua utang bank jangka panjang.
As of December 31, 2011, the Group is in compliance with the financial covenants of all its long-term bank loans.
Manajemen menyatakan bahwa selama periode pelaporan dan sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, Grup tidak pernah gagal bayar atas pemenuhan kewajibannya.
Management declares that during the reporting periods and up to the date of the consolidated financial statements, the Group has not defaulted in the payment of its obligations.
a. b. c.
106
Debt service coverage ratio at a minimum of 1x in 2011 and 2012, and 1.25x in 2013 onwards Adjusted leverage ratio at a maximum of 2.33x Time charter contract amount at a minimum of 125% of the outstanding loan.
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
17. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
17. ACCRUED EXPENSES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011 Biaya perbaikan dan pemeliharaan mesin Gaji dan kesejahteraan karyawan Biaya proyek Jasa profesional Bunga Lain-lain Total beban yang masih harus dibayar Dikurangi: bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
2010
57.410 50.385 39.226 32.609 24.308 27.973
237.798 35.454 31.615 1.302 3.840 7.482
Repairs and maintenance on machinery Salaries and employees’ benefits Project cost Professional fees Interest Others
231.911
317.491
Total accrued expenses
231.911
282.130
Less current maturities
-
35.361
Accrued expenses - net of current maturities
Beban yang masih harus dibayar - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
18. UANG MUKA PELANGGAN
18. ADVANCES FROM CUSTOMERS 2011
Uang muka pelanggan Dikurangi: bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Uang muka pelanggan setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
2010 63.900
54.997
Advances from customers
29.442
20.831
Less current maturities
34.458
34.166
Advances from customers - net of current maturities
The advances received were mainly from the customers of TIA and SSB.
Uang muka yang diterima terutama berasal dari pelanggan TIA dan SSB.
107
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
18. UANG MUKA PELANGGAN (lanjutan)
18. ADVANCES FROM CUSTOMERS (continued)
Pada tanggal 9 Desember 2010, TIA mengadakan Perjanjian Kesepahaman dengan Mega Strada Pte. Ltd. (MSPL), pihak berelasi, dimana MSPL setuju memberikan uang muka sebesar USD5.000.000 kepada TIA untuk pembelian batubara sebesar 5.000.000MT yang akan dikirim pada Januari 2011 sampai dengan Desember 2016. Sebagai tambahan, pada tanggal 9 Desember 2010, TIA mengadakan perjanjian Jual Beli Batubara, dimana TIA setuju untuk menjual batubara kepada MSPL sebesar 1.200.000MT, yang akan dikirimkan pada Januari 2011 sampai dengan Desember 2012. Lebih lanjut, harga batubara yang disepakati, berdasarkan perjanjian adalah sebesar USD42,50 sampai USD47,50 tergantung pada harga pasar dan kondisi batubara, sebagian akan diselesaikan dengan pembayaran uang muka diatas dengan tarif sebesar USD1/MT. Saldo uang muka pelanggan pada 31 Desember 2011, yang akan digunakan dalam satu tahun berdasarkan perjanjian Jual Beli Batubara tersebut diatas sebesar USD878.140 (setara dengan Rp7.963) dan sisanya akan diselesaikan pada tahun 2013 sampai dengan 2016 sebesar USD3.800.000 (setara dengan Rp34.458).
On December 9, 2010, TIA entered into a Memorandum of Understanding with Mega Strada Pte. Ltd. (MSPL), a related party, whereby MSPL agreed to make an advance payment amounting to USD5,000,000 to TIA for the purchase of 5,000,000 MT coal that will be delivered from January 2011 to December 2016. In addition, on December 9, 2010, TIA entered into a Coal Sale and Purchase agreement, whereby TIA agreed to sell 1,200,000MT coal to MSPL, with shipment period from January 2011 to December 2012. Furthermore, the agreed coal prices, based on the agreement, ranging from USD42.50 to USD47.50 depending on the market price and condition of coal will be partially settled from the above advance payments at the rate of USD1/MT. The outstanding balance of the advances from the customers as of December 31, 2011 which will be settled in one year based on the coal Sale and Purchase agreement described above amounted to USD878,140 (equivalent to Rp7,963), and the remaining balance amounting to USD3,800,000 (equivalent to Rp34,458) will be settled in 2013 until 2016.
Selain itu, uang muka lainnya sebesar USD1.671.233 (setara dengan Rp15.155) dan Rp926 diterima oleh SSB dari pelanggannya sehubungan dengan kegiatan usaha yang dihasilkan dari kontrak-kontrak tertentu.
In addition, other advance payment amounting to USD1,671,233 (equivalent to Rp15,155) and Rp926 is received by SSB from its customer in relation to its contracting activities.
108
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
19. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
19. OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASE 2011
Pihak ketiga: PT Caterpillar Finance Indonesia PT Austindo Nusantara Jaya Finance Pihak berelasi: PT Chandra Sakti Utama Leasing Utang sewa pembiayaan Dikurangi beban bunga Utang sewa pembiayaan, bersih Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Pihak ketiga PT Caterpillar Finance Indonesia PT Austindo Nusantara Jaya Finance Pihak berelasi PT Chandra Sakti Utama Leasing (Catatan 30) Utang sewa pembiayaan - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Pihak ketiga PT Caterpillar Finance Indonesia PT Austindo Nusantara Jaya Finance Pihak berelasi PT Chandra Sakti Utama Leasing (Catatan 30)
2010
570.627
180.024
257.809
-
Third parties: PT Caterpillar Finance Indonesia PT Austindo Nusantara Jaya Finance
403.819
533.197
Related party: PT Chandra Sakti Utama Leasing
1.232.255
713.221
Obligations under finance lease
99.437
54.835
Less amount applicable to interest
1.132.818
658.386
Obligations under finance lease, net
129.278 68.002
95.028 -
201.759
194.173
389.922 171.428
74.981 -
172.429
294.204
2011
______________________________________________________________________________
Total
Obligations under finance lease - net of current maturities Third parties PT Caterpillar Finance Indonesia PT Austindo Nusantara Finance Related party PT Chandra Sakti Utama Leasing (Note 30)
The present values of the scheduled payments of the obligations under finance lease by the year of maturity are as follows:
Jadwal pembayaran nilai kini utang sewa pembiayaan berdasarkan tahun jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Dalam 1 tahun Dalam 1 - 2 tahun Dalam 2 - 3 tahun Lebih dari 3 tahun
Less current maturities Third parties PT Caterpillar Finance Indonesia PT Austindo Nusantara Finance Related party PT Chandra Sakti Utama Leasing (Note 30)
_
Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan Minimum/ Minimum Leasing Payment
Komponen Bunga/ Interest Component
448.854 348.927 219.078 215.396 ________________
(49.815) (28.017) (14.031) (7.574) _________________
399.039 320.910 205.047 207.822 _________________
Within 1 year Within 1 - 2 years Within 2 - 3 years More than 3 years
1.232.255
(99.437)
1.132.818
Total
109
Nilai Kini/ Present Value
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
19. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
19. OBLIGATIONS (continued) 2010
______________________________________________________________________________
Dalam 1 tahun Dalam 1 - 2 tahun Dalam 2 - 3 tahun Lebih dari 3 tahun
UNDER
FINANCE
LEASE
_
Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan Minimum/ Minimum Leasing Payment
Komponen Bunga/ Interest Component
321.179 233.206 131.849 26.987 ________________
(31.978) (16.899) (5.154) (804) _________________
289.201 216.307 126.695 26.183 _________________
Within 1 year Within 1 - 2 years Within 2 - 3 years More than 3 years
713.221
(54.835)
658.386
Total
Total
Interest rates per annum
Tingkat bunga per tahun 2011 PT Chandra Sakti Utama Leasing Dolar Amerika Serikat Rupiah
Nilai Kini/ Present Value
2010
5,0% - 7,2% 12,0% - 23,0%
7,0% - 8,0% 15% - 17%
PT Chandra Sakti Utama Leasing United States dollar Rupiah
PT Caterpillar Finance Indonesia Dolar Amerika Serikat
2,3% - 5,2%
2,3% - 6,4%
PT Caterpillar Finance Indonesia United States dollar
PT Austindo Nusantara Finance Dolar Amerika Serikat
3,7% - 3,8%
-
PT Austindo Nusantara Finance United States dollar
Seluruh aset yang diperoleh melalui perjanjian sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan atas utang sewa pembiayaan tersebut.
All assets acquired under finance lease agreements are used as collateral for the obligations under finance leases.
Grup memiliki komitmen sewa pembiayaan mencakup perlengkapan, perabot dan peralatan kantor, kendaraan dan mesin dan peralatan dengan jangka waktu sewa mulai dari tiga sampai lima tahun dan jatuh tempo pada berbagai tanggal.
The Group has lease commitments covering office furniture, fixtures and equipment, vehicles and machineries and equipment with lease terms ranging from three to five years and expiring on various dates.
20. UTANG JANGKA PANJANG LAINNYA
20. OTHER LONG-TERM LOAN On October 26, 2010, CK obtained a subordinated loan facility from TMT with maximum amount of USD20,000,000 or its equivalent in other currencies, available up to October 26, 2015. Interest rate was determined based on market rates. On December 31, 2010, the interest rate was 3.7% per annum. The outstanding balance of the loan as of December 31, 2010 amounted to USD14,000,000 (equivalent to Rp125,874). On June 24, 2011, the loan was fully paid. The interest expense amounted to USD256,355 (equivalent to Rp2,236) which is presented as part of “Finance Charges” in the 2011 consolidated statement of comprehensive income.
Pada tanggal 26 Oktober 2010, CK memperoleh fasilitas pinjaman subordinasi dari TMT dengan jumlah maksimum sebesar USD20.000.000 atau setara dengan mata uang lainnya, dengan tanggal jatuh tempo pada tanggal 26 Oktober 2015. Tingkat bunga ditetapkan berdasarkan tingkat bunga pasar. Pada tanggal 31 Desember 2010, bunga yang ditetapkan sebesar 3,7% per tahun. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar USD14.000.000 (setara dengan Rp125.874). Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 24 Juni 2011. Beban bunga sebesar USD256.355 (setara dengan Rp2.236) disajikan sebagai bagian dari “Biaya Keuangan” di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 2011.
110
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
21. PERPAJAKAN a.
21. TAXATION
Taksiran tagihan pajak
a. 2011
Estimated claims for tax refund
2010
Lebih bayar pajak penghasilan badan: 2011 2010 2009 2008 2007 2005
85.870 94.298 1.503 1.447
91.208 99.616 2.652 996 62.803
Overpayments of corporate income taxes: 2011 2010 2009 2008 2007 2005
Lebih bayar pajak pertambahan nilai (PPN): 2011 2010 2009 2008 2007 2005
29.015 22.658 247 535 -
1.249 277 247 535 -
Overpayments of value-added tax (VAT): 2011 2010 2009 2008 2007 2005
Pembayaran ketetapan pajak untuk:
Payment of tax assessments for:
(i) Pajak penghasilan: 2008 2007 2005
217 2.125 13.253
5.362 2.125 58.770
(i) Income taxes: 2008 2007 2005
(ii) Pajak Pertambahan Nilai: 2008 2007 2006 2005 2004 2003 2002
2.007 16.213 51.621 5.220 1.460 5.626 -
2.007 16.213 54.539 6.483 1.460 5.626 -
(ii) Value-added tax: 2008 2007 2006 2005 2004 2003 2002
Sub-total Penyisihan kerugian atas taksiran tagihan pajak
333.315
412.168
(26.143)
(24.129)
Taksiran tagihan pajak, bersih
307.172
388.039
Sub-total Allowance for losses on estimated claims for tax refund Net estimated claims for tax refund
Perusahaan
The Company
Pada tahun 2011, Perusahaan menerima beberapa Surat Tagihan Pajak (STP) untuk Pajak Penghasilan Pasal 21 dan 4(2) sejumlah Rp1 untuk tahun 2008 dan STP Pajak Penghasilan Pasal 21, 26, 4(2), dan PPN sejumlah Rp102 untuk tahun 2009. Sebagai tambahan, Perusahaan juga menerima STP untuk Pajak Penghasilan Pasal 21, 23 dan 4(2) sejumlah Rp5 untuk tahun 2010.
In 2011, the Company received several Tax Collection Letters (Surat Ketetapan Pajak or STP) for 2008 Income Tax Article 21 and 4(2) amounting to Rp1 and 2009 income tax article 21, 26, 4(2) and VAT amounting to Rp102. In addition, the Company also received STPs for Income Tax Articles 21, 23 and 4 (2) totaling Rp5 for the year 2010.
111
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
21. PERPAJAKAN (lanjutan) a.
21. TAXATION (continued)
Taksiran tagihan pajak (lanjutan)
a.
Perusahaan (lanjutan)
Estimated claims for tax refund (continued) The Company (continued)
Pada tahun 2010, Perusahaan menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang/Lebih Bayar (SKPs) untuk Pajak Penghasilan Badan, Pajak Penghasilan 23, 26, dan 4(2) dan PPN untuk tahun 2008. Berdasarkan SKP tersebut, Perusahaan dinyatakan kurang bayar bersih sebesar Rp246 yang dicatat sebagai bagian dari "Beban Penjualan, Umum dan Administrasi" pada tahun 2010.
In 2010, the Company received several Tax Underpayment/Overpayment Assessment Letters (SKPs) for the fiscal year 2008 Corporate Income Tax, Income Tax Articles 23, 26 and 4(2) and VAT. Based on the SKPs and STPs, the Company was assessed for net underpayment of taxes amounting to Rp246 which was recorded as part of “Selling, General and Administrative Expenses” in 2010.
CK
CK
Pada tanggal 27 Juli 2011, CK menerima Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan tahun 2009 sebesar Rp99.616 sama dengan jumlah yang diajukan oleh CK. CK menerima pengembalian sebesar Rp99.302, dan sisanya sebesar Rp314 dikompensasikan untuk pajak kurang bayar PPN masa Juni, Oktober dan Desember 2009 sebesar Rp36 dan pajak kurang bayar PPh 21 tahun 2009 sebesar Rp278.
On July 27, 2011, CK received SPMKP for its Tax Overpayment Assesment Letter (SKPLB) for 2009 Corporate Income Tax amounting to Rp99,616, which is the same as CK’s tax claim. CK received the refund amounting to Rp99,302, and the balance amounting to Rp314 has been compensated with VAT underpayment for the periods June, October and December 2009 amounting to Rp36 and income tax payable article 21 for the year 2009 amounting to Rp278.
Pada tanggal 4 Agustus 2011, CK menerima SPMKP atas Surat Putusan Pengadilan Pajak yang menyetujui banding yang diajukan CK atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2005 sebesar Rp104.450, lebih kecil sebesar Rp6.337 dari total klaim yang diajukan oleh CK. Per tanggal 31 Desember 2011, CK sedang mempersiapkan proses “Pengajuan Kembali (PK)” kepada Mahkamah Agung atas keputusan Pengadilan Pajak tersebut.
On August 4, 2011, CK received SPMKP for Tax Court Decision Letter that approved CK’s objection on the adjustment to its 2005 Corporate Income Tax for the amount of Rp104,450, which is Rp6,337 lower than CK’s original claim. As of December 31, 2011, CK is in the process of filing “Judicial Review (PK)” to the Supreme Court against such Tax Court decision.
Pada tanggal 17 Juni 2010, CK menerima SKPLB atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2008 sebesar Rp80.989 dari Rp81.094 yang sebelumnya diklaim oleh CK. Sisa sebesar Rp105 masih dalam proses banding. Disamping itu, rugi fiskal tahun 2008 CK sebesar Rp431.624 dikoreksi menjadi Rp249.023. Koreksi sebesar Rp8.888 disetujui oleh CK, sedangkan atas sisa koreksi sebesar Rp173.713 masih dalam proses banding di Pengadilan Pajak.
On June 17, 2010, CK received SKPLB for 2008 Corporate Income Tax amounting to Rp80,989 out of Rp81,094 which previously was claimed by CK. The balance amounting to Rp105 is still in tax appeal process. In addition, CK‘s 2008 tax loss amounting to Rp431,624 was adjusted to become Rp249,023. Some adjustments amounting to Rp8,888 was agreed by CK, while the remaining adjustments of Rp173,713 is still in tax appeal process in the Tax Court.
Pada tanggal yang sama, CK menerima SKPLB atas PPN tahun 2008 sebesar Rp30.330 dari Rp30.577 yang diklaim oleh CK. Sisanya sebesar Rp247 masih dalam proses banding di Pengadilan Pajak.
On the same date, CK received SKPLB for 2008 VAT amounting to Rp30,330 out of Rp30,577 that was claimed by CK. The difference amounting to Rp247 is still in tax appeal process in the Tax Court.
112
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
21. PERPAJAKAN (lanjutan) a.
21. TAXATION (continued)
Taksiran tagihan pajak (lanjutan)
a.
Estimated claims for tax refund (continued)
CK (lanjutan)
CK (continued)
Pada tanggal 29 Mei 2009, CK menerima SKPLB Pajak Penghasilan Badan tahun 2007 sebesar Rp62.993 sama dengan jumlah yang diklaim oleh CK. Disamping itu, rugi fiskal tahun 2007 CK dikoreksi dari Rp273.385 menjadi Rp192.811. Dari koreksi tersebut sebesar Rp80.574, CK mengajukan banding pada Pengadilan Pajak. Pada tanggal 19 Desember 2011, Pengadilan Pajak memutuskan bahwa rugi fiskal adalah sebesar Rp228.781. Per tanggal 31 Desember 2011 CK sedang mempersiapkan proses PK kepada Mahkamah Agung atas keputusan Pengadilan Pajak tersebut.
On May 29, 2009, CK received SKPLB for its 2007 Corporate Income Tax amounting to Rp62,993 as claimed by CK. In addition, CK’s 2007 tax loss was adjusted from Rp273,385 to become Rp192,811. CK disagrees with some adjustments totalling Rp80,574 and submitted its appeal to the Tax Court. On December 19, 2011, the Tax Court decided that CK’s tax loss is Rp228,781. As of December 31, 2011, CK is in the process of filing PK to the Supreme Court against such Tax Court decision.
SS
SS
Pada bulan November 2011, SS menerima Surat Putusan Pengadilan Pajak yang menyetujui banding yang diajukan SS atas Pajak Penghasilan Badan dan PPN tahun 2007 dengan jumlah sebesar Rp764 (Rp232 lebih kecil dari jumlah yang diajukan SS). SS telah menerima pembayaran pada bulan November 2011.
In November 2011, SS received Tax Court Decision Letter regarding the approval of its objection to the 2007 Corporate Income Tax and VAT with total amounting to Rp764 (Rp232 less than the original amount of the claim). SS received the refund in November 2011.
Pada bulan November 2011, SS menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar untuk Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Pasal 23 tahun 2008 sebesar Rp1.149. Atas koreksi tersebut, SS telah mengajukan keberatan.
In November 2011, SS received Tax Underpayment Assessment Letter for 2008 value-added tax and Income Tax Article 23 totaling Rp1,149. SS filed an objection to the assessment.
Pada bulan September 2010, SS menerima SKPLB atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2008 sebesar Rp16.499 dari Rp18.956 yang diklaim oleh SS. SS menerima pembayaran pada tanggal 13 Oktober 2010. Atas selisih yang masih belum disetujui, SS telah mengajukan keberatan, di samping itu SS menghapusbukukan klaim Pajak Penghasilan Badan tahun 2008 sebesar Rp1.149, agar sesuai dengan jumlah yang diajukan dalam proses keberatan.
In September 2010, SS received SKPLB for 2008 Corporate Income Tax amounting to Rp16,499 out of Rp18,956 that was claimed by SS. SS received the refund on October 13, 2010. SS has filed an objection for the unapproved portion of its claim. In addition, SS has written off a part of the 2008 Corporate Income Tax refund claim amounting to Rp1,149, to conform with the balance under objection.
113
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
21. PERPAJAKAN (lanjutan) a.
b.
21. TAXATION (continued)
Taksiran tagihan pajak (lanjutan)
a.
SS (lanjutan)
SS (continued)
Berdasarkan penelaahan dari status taksiran tagihan pajak pada tanggal 31 Desember 2011, manajemen berpendapat bahwa penyisihan untuk taksiran tagihan pajak adalah cukup untuk menutup kerugian dari klaim tidak tertagih.
Based on the review of the status of individual estimated claims for tax refund as of December 31, 2011, the management is of the opinion that the allowance for estimated claims for tax refund is adequate to cover any loss from uncollectible claims.
Utang pajak
b. 2011
c.
Estimated claims for tax refund (continued)
Taxes payable
2010
Pajak Penghasilan: Pasal 4 (2) Pasal 15 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 (Catatan 21d) Pajak Pertambahan Nilai
1.747 744 14.228 19.109 1.513 782 10.700 6.263
866 140 5.035 6.168 630 18.772 2.225
Income Taxes: Article 4 (2) Article 15 Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 (Note 21d) Value-added tax
Total utang pajak
55.086
33.836
Total taxes payable
Manfaat (beban) pajak
c.
Tax benefit (expense) Tax benefit (expense) of the Group consist of the following:
Manfaat (beban) pajak Grup adalah sebagai berikut: 2011
2010
Kini Perusahaan Entitas Anak
(39.375)
(8.136) (53.392)
Sub-total
(39.375)
(61.528)
11.661 (29.619)
902 (5.537)
Tangguhan Perusahaan Entitas Anak Lainnya Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi intragrup Bersih Beban pajak, neto
5.810
-
(12.148)
(4.635)
(51.523)
(66.163)
114
Current The Company Subsidiaries Sub-total Deferred The Company Subsidiaries Other Unrealized intra-group profits Net Tax expense, net
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
21. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
21. TAXATION (continued)
Pajak kini
d.
Current tax The reconciliation between income before income tax, as shown in the consolidated statements of comprehensive income, and estimated taxable income (tax loss) is as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak, seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dan taksiran laba (rugi) kena pajak adalah sebagai berikut: 2011 Laba sebelum pajak penghasilan per laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum pajak penghasilan Entitas Anak Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Perusahaan
2010
464.406
237.417
551.835
233.358
Income before income tax per consolidated statements of comprehensive income Income before income tax of the Subsidiaries
4.059
Income (loss) before income tax of the Company
(87.429)
Beda temporer Beban yang masih harus dibayar Liabilitas imbalan kerja Penyusutan dan amortisasi Utang sewa pembiayaan
25.390 1.188 1.048 (851)
2.895 941 (65) (164)
Beda temporer, neto
26.775
3.607
Temporary differences, net
7.721
255
Permanent differences Tax penalties
Beda tetap Denda pajak Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak penghasilan final Lain-lain Beda tetap, neto Taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) Beban pajak kini - Perusahaan Pembayaran pajak penghasilan dibayar dimuka Pajak Penghasilan Pasal 23 dan 25 Taksiran utang (tagihan pajak) Pajak .. . Penghasilan Badan
Temporary differences Accrued expenses Employee benefits liability Depreciation and amortization Obligations under finance lease
Interest income already subjected to final income tax Others
(11.263) 16.727
(17.359) 41.980
13.185
24.876
Permanent differences, net
(47.469)
32.542
Estimated taxable income (tax loss)
8.136
Current tax expense - the Company
-
(6.614)
(1.686)
Prepayments of income taxes Income Tax Articles 23 and 25
(6.614)
6.450
Estimated payable for (claims for tax refund of) Corporate Income Tax
Taksiran tagihan pajak Perusahaan Entitas Anak
(6.614) (79.256)
-
Estimated claims for tax refund The Company Subsidiaries
Tagihan pajak (Catatan 21a)
(85.870)
-
Claims for tax refund (Note 21a) Tax payable The Company Subsidiaries
Utang pajak Perusahaan Entitas Anak
10.700
6.450 12.322
Utang pajak penghasilan badan (Catatan 21b)
10.700
18.772
115
Corporate income tax payable (Note 21b)
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
21. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
e.
21. TAXATION (continued)
Pajak kini (lanjutan)
d.
Current tax (continued)
Taksiran laba kena pajak untuk tahun 2010 telah sesuai dengan jumlah yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan Badan tahun 2010 yang dilaporkan Perusahaan ke Kantor Pelayanan Pajak.
Estimated taxable income for 2010 is in agreement with the information reported in the 2010 annual income tax return of the Company, which was submitted to the Tax Office.
Pada tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan belum menyampaikan SPT Pajak Penghasilan Badan tahun 2011 kepada Kantor Pajak. Manajemen Perusahaan menyatakan bahwa SPT Pajak Penghasilan Badan tahun 2011 akan dilaporkan sesuai dengan perhitungan pajak di atas.
As of the date of completion of the consolidated financial statements, the Company has not yet submitted its 2011 annual income tax return to the Tax Office. The Company’s management has declared that the Company’s 2011 annual income tax return will be reported based on the computation above.
Pajak tangguhan Rincian dari aset dan liabilitas tangguhan adalah sebagai berikut:
e.
The details of deferred tax assets and deferred tax liabilities are as follows:
pajak 2011
Perusahaan Aset pajak tangguhan Akumulasi rugi fiskal Liabilitas imbalan kerja Aset tetap Beban yang masih harus dibayar Liabilitas pajak tangguhan Utang sewa pembiayaan Aset tetap Aset pajak tangguhan neto Perusahaan Entitas Anak Aset pajak tangguhan PT Cipta Kridatama PT Sanggar Sarana Baja PT Reswara Minergi Hartama PT Tunas Inti Abadi PT Cipta Krida Bahari PT Pradipa Aryasatya PT Mifa Bersaudara PT Bara Energi Lestari PT Nagata Bisma Shakti PT Alfa Trans Raya PT Sumberdaya Sewatama Aset pajak tangguhan Entitas Anak Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi intragrup Aset pajak tangguhan - neto
Deferred tax
2010
11.867 532 218 (106) -
235 673 (41) (16)
Company Deferred tax assets Tax loss carry-forward Employee benefits liability Fixed assets Accrued expenses Deferred tax liabilities Obligations under finance lease Fixed assets
851
Net deferred tax assets - Company
93.016 19.462 10.581 10.175 2.143 806 783 768 19 8 -
90.591 9.850 19.641 1.294 6 12.232
Subsidiaries Deferred tax assets PT Cipta Kridatama PT Sanggar Sarana Baja PT Reswara Minergi Hartama PT Tunas Inti Abadi PT Cipta Krida Bahari PT Pradipa Aryasatya PT Mifa Bersaudara PT Bara Energi Lestari PT Nagata Bisma Shakti PT Alfa Trans Raya PT Sumberdaya Sewatama
137.761
133.614
Deferred tax assets Subsidiaries
5.810
-
Unrealized intra-group profits
156.082
134.465
Deferred tax assets - net
12.511
116
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
21. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
21. TAXATION (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
e. 2011
Deferred tax (continued)
2010
Entitas Anak Liabilitas pajak tangguhan PT Sumberdaya Sewatama
33.766
-
Subsidiary Deferred tax liabilities PT Sumberdaya Sewatama
Liabilitas pajak tangguhan - neto
33.766
-
Total deferred tax liabilities - net
The details of deferred tax benefit (expense) are as follows:
Rincian manfaat (beban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 2011 Perusahaan Pengaruh pajak atas beda temporer pada tarif pajak maksimum: Kompensasi rugi fiskal Liabilitas imbalan kerja Aset tetap Beban yang masih harus dibayar Utang sewa pembiayaan Total - Perusahaan Entitas Anak Lainnya Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi intragrup Beban pajak tangguhan, bersih
2010
11.867 297 235 (674) (65)
235 (16) 724 (41)
11.660 (29.618)
902 (5.537)
5.810 (12.148)
117
(4.635)
Company Effects of temporary differences at maximum tax rates: Tax loss carry-forward Employees benefits liability Fixed assets Accrued expenses Obligations under finance lease Total - Company Subsidiaries Other Unrealized intra-group profits Deferred tax expense, net
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
21. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
21. TAXATION (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
e.
Deferred tax (continued) The reconciliation between tax expense computed using the prevailing tax rates on the accounting income before tax benefit expense and the tax expense reported in the consolidated statements of comprehensive income for the years ended December 31, 2011 and 2010 is as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba akuntansi sebelum beban pajak penghasilan dan beban pajak seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, sebagai berikut: 2011 Laba sebelum pajak per laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum beban pajak Entitas Anak Laba (rugi) sebelum beban pajak Perusahaan (Catatan 21d) Manfaat (beban) pajak dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap Perusahaan Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final Lainnya Manfaat (beban) pajak: Perusahaan Entitas Anak Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi intragrup Beban pajak bersih menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
2010
464.406
237.417
551.835
233.358
Income before income tax per consolidated statements of comprehensive income Income before income tax of the Subsidiaries
4.059
Income (loss) before income tax of the Company (Note 21d)
(87.429)
21.857
(1.015)
(6.112)
(10.558)
2.816 (6.901)
4.340 -
11.660 (68.993)
(7.233) (58.930)
5.810
(51.523)
22. OBLIGASI WAJIB KONVERSI
-
(66.163)
Tax benefit (expense) computed using the applicable tax rate Tax effect on the Company’s permanent differences Less interest income subject to final tax Others Tax benefits (expense): The Company Subsidiaries Unrealized intra-group profits Tax expense, net per consolidated statements of comprehensive income
22. MANDATORY CONVERTIBLE BONDS On October 1, 2009, the Company entered into a Mandatory Convertible Bonds (MCB) subscription agreement with AHK Holding Pte. Ltd. (AHKH), with maximum facility amounting to Rp600,000. On December 11, 2009, the facility was increased by Rp157,120. As of December 31, 2010, the outstanding bonds amounted to Rp757,120. The bonds bore no interest and would be converted into common shares of the Company at nominal value on the date when the entire issued shares of the Company were listed in the Indonesia Stock Exchange or other date as to be mutually agreed by the parties.
Pada tanggal 1 Oktober 2009, Perusahaan mendatangani perjanjian Obligasi Wajib Konversi (OWK) dengan AHK Holding Pte. Ltd. (AHKH), dengan batas kredit maksimum sebesar Rp600.000. Pada tanggal 11 Desember 2009, fasilitas ini bertambah sebesar Rp157.120. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo obligasi ini adalah sebesar Rp757.120. Fasilitas obligasi ini tidak dikenakan bunga dan akan dikonversikan menjadi saham biasa Perusahaan dengan nilai nominal pada saat seluruh saham yang diterbitkan oleh Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia atau tanggal lain yang telah disepakati bersama oleh para pihak.
118
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
22. OBLIGASI WAJIB KONVERSI (lanjutan)
22. MANDATORY (continued)
CONVERTIBLE
BONDS
Pada tanggal 29 Desember 2010, Perusahaan melakukan amandemen terhadap perjanjian OWK. AHKH, sebagai pemegang obligasi menyerahkan dan memindahkan hak dan liabilitasnya dalam perjanjian kepada Valle Verde Pte. Ltd., sesuai dengan Perjanjian Jual Beli.
On December 29, 2010, the Company amended the MCB subscription agreement. AHKH, as subscriber, assigned and transferred its rights and obligations in the agreement to Valle Verde Pte. Ltd., pursuant to a Sale and Purchase Agreement.
Pada Maret 2011, OWK telah dikonversi menjadi 757.120.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp1.000 (dalam angka penuh) per saham (Catatan 23 dan 30a).
In March 2011, the MCBs were converted into 757,120,000 shares of the Company with nominal value of Rp1,000 (full amount) per share (Notes 23 and 30a).
23. MODAL SAHAM
23. SHARE CAPITAL The composition of the Company’s shareholders is as follows:
Susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut: 2011
______________________________________________________________________________
Pemegang saham
Jumlah Saham/ Number of Shares
_
Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and Fully Paid
Persentase/ Percentage
Shareholders
Valle Verde Pte. Ltd. TMT Momentum Fund SP.B Achmad Ananda Djajanegara (Direktur Utama) Willy Agung Adipradhana (Direktur) Syahnan Poerba (Direktur) Yovie Priadi (Direktur) Rachmat Mulyana Hamami (Komisaris Utama) Mivida Hamami (Komisaris) Masyarakat umum dan karyawan (dengan pemilikan masing-masing dibawah 5%)
1.514.240.000 633.229.000 288.000.000 890.000
55,0000% 23,0000% 10,4607% 0,0323%
757.120 316.614 144.000 445
403.000
0,0146%
202
285.500
0,0104%
143
280.000
0,0102%
140
165.500
0,0060%
83
133.500
0,0048%
67
315.538.500
11,4610%
157.769
Valle Verde Pte. Ltd. TMT Momentum Fund SP.B Achmad Ananda Djajanegara (President Director) Willy Agung Adipradhana (Director) Syahnan Poerba (Director) Yovie Priadi (Director) Rachmat Mulyana Hamami (President Commissioner) Mivida Hamami (Commissioner) Public and employees (each with ownership interest below 5%)
Total
2.753.165.000
100,0000%
1.376.583
Total
2010
______________________________________________________________________________
Pemegang saham
Jumlah Saham/ Number of Shares
_
Persentase/ Percentage
Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and Fully Paid
Shareholders
TMT Achmad Hadiat Kismet Hamami
412.877.500 2.500
99,999% 0,001%
412.877 3
TMT Achmad Hadiat Kismet Hamami
Total
412.880.000
100,000%
412.880
Total
119
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
23. MODAL SAHAM (lanjutan)
23. SHARE CAPITAL (continued)
Pada tanggal 6 Desember 2011, Perusahaan menyelesaikan penawaran umum perdana (IPO) atas 550.633.000 saham kepada masyarakat (termasuk 137.468.000 saham pendiri) dengan harga Rp3.750 per saham (dalam angka penuh).
On December 6, 2011, the Company completed its initial public offering (IPO) of 550,633,000 shares (including 137,468,000 of founders’ shares) to the public at Rp3,750 per share (full amount).
Sehubungan dengan IPO dan berdasarkan perjanjian tertentu dengan para penjamin pelaksana emisi efek, TMT menjual tambahan 55.063.000 saham guna menutup penjatahan lebih selama proses IPO.
In connection with the IPO and in accordance with certain agreements with the underwriters, TMT sold additional 55,063,000 shares to cover the overallotments during the IPO process.
Berdasarkan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. No.163 tanggal 21 Juli 2011, para pemegang saham Perusahaan menyetujui hal-hal berikut: - Pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp1.000 (dalam angka penuh) per saham menjadi Rp500 (dalam angka penuh) per saham. - Peningkatan modal dasar Perusahaan menjadi Rp4.680.000 yang terbagi atas 9.360.000.000 saham dengan nilai nominal Rp500 (dalam angka penuh) per saham.
Based on Notarial Deed No.163 dated July 21, 2011 of Aulia Taufani, S.H., the Company’s shareholders approved the following matters: - Stock split of the par value of the Company’s shares from Rp1,000 (full amount) per share to Rp500 (full amount) per share. -
Increase in the authorized capital of the Company to become Rp4,680,000, consisting of 9,360,000,000 shares with par value of Rp500 (full amount) per share.
-
Penerbitan saham baru sebanyak 413.165.000 saham dengan nilai nominal Rp500 (dalam angka penuh) per saham untuk ditawarkan kepada masyarakat melalui IPO.
-
Issuance of new shares by as much as 413,165,000 shares with par value of Rp500 (full amount) per share to be offered to the public through the IPO.
-
Pelepasan kepemilikan PT Tiara Marga Trakindo sebanyak 137.463.000 saham, setelah pemecahan saham, dengan nilai nominal Rp500 (dalam angka penuh) per saham atau sebesar Rp68.732, kepada masyarakat melalui IPO.
-
Release of the ownership of PT Tiara Marga Trakindo in 137,463,000 shares, after the stock split, with par value of Rp500 (full amount) per share or amounting to Rp68,732, to the public through the IPO.
-
Pelepasan kepemilikan saham Achmad Hadiat Hamami sebanyak 5.000 saham, setelah pemecahan saham, dengan nilai nominal Rp500 (dalam angka penuh) per saham atau sebesar Rp2,5, kepada masyarakat melalui IPO.
-
Release of the ownership of Mr. Achmad Hadiat Hamami in 5,000 shares, after the stock split, with par value of Rp500 (full amount) per share or amounting to Rp2.5, to the public through the IPO.
-
Perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Terbatas menjadi Perusahaan Terbuka.
-
Change of the status of the Company from a Limited Liability Company to become a Public Company.
120
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
23. MODAL SAHAM (lanjutan) -
23. SHARE CAPITAL (continued) -
Perubahan anggaran dasar Perusahaan sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No.IX.J.1, tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.
Amendment of the Company’s articles of association to comply with BAPEPAM-LK Regulation No.IX.J.1, on Articles of Association of Companies Conducting Public Offering and Public Companies.
Pada bulan Maret 2011, OWK (Catatan 22) telah dikonversi menjadi 757.120.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp1.000 (dalam angka penuh) per saham. Konversi ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-19151.AH.01.02 Tahun 2011 tanggal 15 April 2011. Pengumuman konversi dalam Berita Negara masih dalam proses.
In March 2011, the MCBs (Note 22) were converted into 757,120,000 shares of the Company with nominal value of Rp1,000 (full amount) per share. The conversion was approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic Indonesia in his Decision Letter No. AHU19151.AH.01.02 Year 2011 dated April 15, 2011. The publication of the conversion in the State Gazette is still in process.
Manajemen Modal
Capital Management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan agar Perusahaan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka untuk mendukung usaha dan memaksimalkan nilai pemegang saham.
The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize stockholder value.
24. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH
24. ADDITIONAL PAID-IN-CAPITAL - NET
Saldo akun ini merupakan selisih antara nilai nominal saham baru yang diterbitkan dalam rangka IPO pada bulan Desember 2011 dengan hasil yang diterima, setelah dikurangi biaya penerbitan saham sebesar Rp69.067.
This account represents the difference between the total par value of new shares issued in connection with the IPO conducted in December 2011 and the related proceeds, net of the share issuance costs of Rp69,067.
25. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
25. DIFFERENCE ARISING FROM RESTRUCTURING TRANSACTIONS OF ENTITIES UNDER COMMON CONTROL
2011
2010
Saldo awal tahun Penambahan
152.914 -
143.454 9.460
Balance at beginning of year Additions
Saldo akhir
152.914
152.914
Ending balance
In 2009, the Company acquired subsidiaries’ shares from TMT, TU and SS (entities under common control). The resulting difference arising from the acquisitions/restructuring transactions is as follows:
Pada tahun 2009, Perusahaan memperoleh saham beberapa entitas anak yang sebelumnya dimiliki oleh TMT, TU dan SS (entitas sepengendali). Selisih yang timbul dari transaksi perolehan/restrukturisasi adalah sebagai berikut:
121
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
25. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI (lanjutan)
25. DIFFERENCE RESTRUCTURING ENTITIES UNDER (continued)
ARISING FROM TRANSACTIONS OF COMMON CONTROL
Nilai buku yang diperoleh dalam restrukturisasi PT Sumberdaya Sewatama PT Sanggar Sarana Baja PT Cipta Krida Bahari PT Cipta Kridatama PT Tunas Inti Abadi
73.522 60.544 46.085 (217.474) (90.107)
Net book value acquired from restructuring: PT Sumberdaya Sewatama PT Sanggar Sarana Baja PT Cipta Krida Bahari PT Cipta Kridatama PT Tunas Inti Abadi
Sub-total
(127.430)
Sub-total
Biaya perolehan PT Sumberdaya Sewatama PT Sanggar Sarana Baja PT Cipta Krida Bahari PT Cipta Kridatama PT Tunas Inti Abadi
527 2.929 805 1.472 10.291
Acquisition cost PT Sumberdaya Sewatama PT Sanggar Sarana Baja PT Cipta Krida Bahari PT Cipta Kridatama PT Tunas Inti Abadi
Sub-total
16.024
Sub-total
Selisih bersih
(143.454)
In 2010, the Company acquired shares of CK (an entity under common control). The resulting difference arising from the acquisition/restructuring transaction is as follows:
Pada tahun 2010, Perusahaan memperoleh saham CK (entitas sepengendali). Perbedaan yang timbul dari transaksi perolehan/restrukturisasi adalah sebagai berikut: Nilai buku yang diperoleh dari restrukturisasi Biaya perolehan Selisih 26. PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA
Total
135.881 145.341
Net book value acquired from restructuring Acquisition cost
(9.460)
Difference
26. SALES AND SERVICES 2011
Kontraktor tambang dan tambang batubara Jasa Sewa mesin pembangkit tenaga listrik Divisi Transport Equipment (TED), Site Services (SSD) dan Repabrikasi (Reman) Logistik dan sewa kapal Pabrikasi
Net difference
2010
3.880.132
2.427.837
Mining contractors and coal mining Services
989.935
788.375
785.752 750.250 220.206
666.639 461.617 141.951
Power engine rental Transport Equipment Division (TED), Site Services Division (SSD), and Remanufacturing (Reman) Logistics and vessel rental Manufacturing
6.626.275
4.486.419
Total
The details of sales and services to individual customers representing more than 10% of the total sales and services are as follows:
Rincian penjualan dan pendapatan jasa kepada pelanggan yang melebihi 10% dari total penjualan dan pendapatan jasa adalah sebagai berikut:
122
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. PENJUALAN (lanjutan)
DAN
PENDAPATAN
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
JASA
26. SALES AND SERVICES (continued)
2011
2010
Nilai: PT Trakindo Utama PT Arutmin Indonesia PT PLN (Persero)
1.107.381 1.039.464 847.095
485.435 671.258 656.610
Amount: PT Trakindo Utama PT Arutmin Indonesia PT PLN (Persero)
Persentase: PT Trakindo Utama PT Arutmin Indonesia PT PLN (Persero)
16,71% 15,69% 12,78%
10,82% 14,96% 14,63%
Percentage: PT Trakindo Utama PT Arutmin Indonesia PT PLN (Persero)
27. BEBAN POKOK PENDAPATAN JASA
PENJUALAN
DAN
27. COST OF GOODS SOLD AND SERVICES
2011 Kontraktor tambang dan tambang batubara Jasa Sewa mesin pembangkit tenaga listrik Divisi Transport Equipment (TED), Site Services (SSD), dan Repabrikasi (Reman) Logistik dan sewa kapal Pabrikasi Total
2010
3.210.547
2.146.079
565.520
570.235
565.065 694.966 208.460
524.118 413.846 119.116
Mining contractors and coal mining Services Power engine rental Transport Equipment Division (TED), Site Services Division (SSD) and Remanufacturing (Reman) Logistic and vessel rental Manufacturing
5.244.558
3.773.394
Total
There were no purchases from individual suppliers which exceeded 10% of the sales and services for the years ended December 31, 2011 and 2010 except for the purchases from PT Trakindo Utama amounting to Rp1,830,814 and Rp721,827 which represent 27.63% and 16.09% of the sales for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively.
Tidak ada pembelian dari satu pihak yang melebihi 10% dari penjualan dan pendapatan jasa untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kecuali untuk pembelian dari PT Trakindo Utama masing-masing sebesar Rp1.830.814 dan Rp721.827, yang mewakili 27,63% dan 16,09%, dari penjualan dan pendapatan jasa untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. 28. BEBAN PENJUALAN, ADMINISTRASI
UMUM
DAN
28. SELLING, GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2011
2010
Penjualan, umum dan administrasi Gaji dan kesejahteraan karyawan Biaya penjualan Jasa profesional Sewa Perjalanan dinas Perbaikan dan pemeliharaan Peralatan dan fasilitas Penyusutan Lain-lain
337.218 90.090 72.209 47.701 33.074 22.271 21.554 21.407 73.429
220.758 49.048 21.670 26.744 18.583 16.293 44.615 11.504 54.384
Selling, general and administrative Salaries and employees’ benefits Selling expense Professional fees Rental Travelling Repairs and maintenance Utilities and facilities Depreciation Others
Total beban penjualan, umum dan administrasi
718.953
463.599
Total selling, general and administrative expenses
123
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
29. LIABILITAS IMBALAN KERJA
29. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
Dana pensiun iuran pasti
Defined contribution pension plan
Perusahaan dan Entitas Anak tertentu menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang memenuhi syarat. Program pensiun iuran pasti Perusahaan dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
The Company and certain Subsidiaries have a defined contribution pension plan for all of their eligible permanent employees. The Company’s defined contribution pension plan is managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Dana pensiun manfaat pasti
Defined benefit pension plan
Perusahaan dan beberapa Entitas Anak menyelenggarakan dana pensiun manfaat pasti untuk sebagian karyawan tetap yang didanai melalui kontribusi bulanan kepada dana pensiun yang dikelola terpisah. Program pensiun manfaat pasti Perusahaan dikelola oleh Dana Pensiun PT Trakindo Utama. Sumber dana program pensiun berasal dari kontribusi Perusahaan dan beberapa Entitas Anak tertentu, dan karyawan yang termasuk dalam program pensiun ini. Manfaat dana pensiun tersebut telah disesuaikan dengan manfaat minimal sesuai UU No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (Undang-undang). Tambahan manfaat pasti diluar dari Undang-undang tidak didanai. Umur normal pensiun adalah 55 tahun.
The Company and certain Subsidiaries have a defined benefit pension plan, covering certain permanent employees, which plan is funded through monthly contributions to a separately administered fund. The pension plan is managed by Dana Pensiun PT Trakindo Utama. The fund for the pension plan is contributed by the Company and certain Subsidiaries and their covered employees. The benefits under such pension plan have been adjusted to cover minimum benefits under Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“the Law”). The additional benefits under the Law are unfunded. The normal retirement age is 55 years.
Liabilitas berdasarkan Undang-undang telah dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan pada umur wajar pensiun dari Dana Pensiun dengan manfaat yang diperoleh sesuai dengan Undang-undang setelah dikurangi akumulasi kontribusi dari pemberi kerja dan hasil investasi terkait. Jika manfaat dana yang didanai pemberi kerja lebih kecil dari manfaat sesuai UU, Grup akan menyediakan kekurangannya.
The obligation under the Law has been calculated by comparing the benefit that will be received by an employee at normal pension age from the Pension Plan with the benefit as stipulated under the Law after deducting the accumulated employer contributions and the related investment results. If the employer-funded portion of the Pension Plan benefit is less than the benefit as required by the Law, the Group will provide for such shortage.
Beberapa karyawan tetap tidak ikut serta dalam kedua program. Liabilitas imbalan kerja Grup atas karyawan tersebut dihitung berdasarkan persyaratan minimum Undang-undang.
Some permanent employees are not covered in both programs. The Group’s liability for the benefits of these employees is calculated based on the minimum requirement of the Law.
Tabel berikut ini merupakan rangkuman komponen beban imbalan kerja bersih yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dan status pendanaan dan liabilitas atas imbalan kerja karyawan yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 yang ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaria independen (PT Sentra Jasa Aktuaria) berdasarkan laporannya tertanggal 15 Februari 2012 dan 28 Januari 2011.
The following tables summarize the components of net employee benefit expense recognized in the consolidated statements of comprehensive income and the funded status and amounts recognized in the consolidated statements of financial position for the employee benefits liability as of December 31, 2011 and 2010, as determined by an independent actuary (PT Sentra Jasa Aktuaria) in its reports dated February 15, 2012 and January 28, 2011, respectively.
124
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
29. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
29. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued) The principal assumptions used in determining employee benefits liability as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam menghitung liabilitas imbalan kerja pada tanggal tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011
2010
Tingkat diskonto Kenaikan gaji tahunan Tingkat investasi Tingkat mortalitas Usia pensiun
7,0% p.a. 8,5% p.a. 8,0% p.a. 10,0% p.a. 9,0% p.a. 9,0% p.a. TMI 99 TMI 99 55 tahun (asumsi seluruh karyawan pensiun pada usia pensiun)/ 55 years (all employees are assumed to retire at the retirement age)
Discount rate Annual salary increase Investment rate Mortality rate Retirement age
Tingkat pengunduran diri
6% dari karyawan usia dibawah 30 tahun dan menurun hingga 0% pada usia 52 tahun/ 6% from employees before age of 30 years and will linearly decrease until 0% at the age of 52 years
Resignation rate
Tingkat kecacatan
a.
10% dari tingkat mortalitas/ 10% of the mortality rate
Beban imbalan kerja
a.
Disability rate
Net employee benefits expense
2011 Didanai/ Funded Plan Biaya jasa kini Biaya bunga Rugi (laba) aktuaria, bersih Biaya jasa lalu - non vested Biaya jasa lalu Pengembalian aset program yang diharapkan Lain-lain
4.221 4.237
b.
24.586 8.582
Total/ Total
Didanai/ Funded Plan
Tidak didanai/ Unfunded Plan
4.234 3.296
16.967 5.678
28.807 12.819 374 156 (175)
(366) -
(4.246) -
(5.178)
(4.246) (5.178)
(3.266) (101)
(1.872)
4.296
28.261
32.557
3.797
25.372
29.169
b.
Didanai/ Funded Plan
Tidak didanai/ Unfunded Plan
Total/ Total
Didanai/ Funded Plan
56.716 (48.594)
115.772 -
172.488 (48.594)
49.842 (47.178)
Nilai kini liabilitas imbalan kerja, bersih Keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum diakui
8.122
115.772
123.894
2.664
(2.739)
(27.367)
(30.106)
-
Net employee benefits expense
2010
Nilai kini liabilitas imbalan kerja Nilai wajar aktiva program
5.383
4.442 156 1
Employee benefits liability
2011
Liabilitas imbalan kerja
21.201 8.974
290 156 (175)
Liabilitas imbalan kerja
Biaya jasa lalu - non vested
Total/ Total Current service cost Interest cost Net actuarial losses 4.076 (gains) 156 Past service cost non-vested 1 Past service cost Expected return on plan (3.266) asset (1.973) Others
84 -
Beban imbalan kerja
2010
Tidak didanai/ Unfunded Plan
(1.594)
(1.594)
86.811
92.194
125
528 3.192
Tidak didanai/ Unfunded Plan
88.798 -
Total/ Total
138.640 (47.178)
88.798
91.462
(22.300)
(21.772)
Present value of employee benefits obligation (PBO) Fair value of plan assets PBO, net Unrecognized actuarial gains (losses) Past service cost - nonvested
(1.751)
(1.751)
64.747
67.939 Employee benefits liability
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
29. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
29. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued) Movements in the employee benefits liability for the years ended December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Perubahan liabilitas imbalan kerja selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011 Didanai/ Funded Plan Saldo awal
2010
Tidak didanai/ Unfunded Plan
Total/ Total
Didanai/ Funded Plan
Tidak didanai/ Unfunded Plan
Total/ Total
3.192
64.747
67.939
1.470
41.839
43.309
Beban imbalan kerja Transfer masuk/keluar Pembayaran manfaat Pembayaran kontribusi
4.296 (2.105)
28.261 (6.197) -
32.557 (6.197) (2.105)
3.797 (2.075)
25.372 437 (2.901) -
29.169 437 (4.976)
Saldo akhir
5.383
86.811
92.194
3.192
64.747
67.939
30. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI
30. BALANCES AND RELATED PARTIES
Beginning balance Employee benefits expense Transfer in/out Benefit paid Contribution paid Ending balance
TRANSACTIONS
WITH
Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Entitas dianggap sebagai pihak berelasi dari Grup berkaitan dengan kesamaan pemilik dan manajemen. Harga jual atau beli antara pihakpihak berelasi ditentukan berdasarkan harga yang disepakati oleh kedua belah pihak.
In the normal course of business, the Group has transactions with entities which are considered related parties. The entities are considered related parties of the Group in view of their common ownership and management. Sales or purchase price among related parties is determined based on prices agreed by both parties.
Rincian transaksi dan saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Details of transactions and balances with related parties are as follows:
a.
a.
Saldo signifikan dari pihak-pihak berelasi
Persentase terhadap total aset konsolidasian (%)/ Percentage to total consolidated assets (%)
Total 2011
Significant balances with related parties
2010
2011
2010
Piutang usaha (Catatan 6)
Trade receivables (Note 6)
PT Trakindo Utama Megastrada Pte. Ltd. PT Chakra Jawara PT Tri Swardana Utama PT Chitra Paratama PT Mitra Solusi Telematika PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Tiara Marga Trakindo PT Mahadana Dasha Utama
115.875 34.240 21.257 14.318 302 196 10 9 -
45.961 11.754 8.724 345 167 145
1,17 0,35 0,22 0,14 0,00 0,00 0,00 0,00 -
0,94 0,24 0,18 0,01 0,00 0,00
PT Trakindo Utama Megastrada Pte. Ltd. PT Chakra Jawara PT Tri Swardana Utama PT Chitra Paratama PT Mitra Solusi Telematika PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Tiara Marga Trakindo PT Mahadana Dasha Utama
Total
186.207
67.096
1,88
1,37
Total
126
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
30. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) a.
30. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
Saldo signifikan dari pihak-pihak berelasi (lanjutan)
a.
Significant balances with related parties (continued)
Persentase terhadap total liabilitas konsolidasian (%)/ Percentage to total consolidated liabilities (%)
Total 2011
WITH
2010
2011
2010
Utang usaha (Catatan 15)
Trade payables (Note 15)
PT Trakindo Utama PT Tri Swardana Utama PT Tiara Marga Trakindo PT Mitra Solusi Telematika PT Chakra Jawara PT Chitra Paratama PT Triyasa Propertindo PT Mahadana Dasha Utama PT Chandra Sakti Utama Leasing
721.524 44.452 6.336 3.017 2.400 1.715 72 15 -
820.668 4.549 1.568 10.076 3.862 7.504
10,52 0,65 0,10 0,04 0,03 0,02 0,00 0,00 -
21,81 0,12 0,04 0,27 0,10 0,20
PT Trakindo Utama PT Tri Swardana Utama PT Tiara Marga Trakindo PT Mitra Solusi Telematika PT Chakra Jawara PT Chitra Paratama PT Triyasa Propertindo PT Mahadana Dasha Utama PT Chandra Sakti Utama Leasing
Total
779.531
848.227
11,36
22,54
Total
Utang lainnya PT Tiara Marga Trakindo PT Mitra Solusi Telematika PT Trakindo Utama PT Chakra Jawara PT Triyasa Propertindo PT Mahadana Dasha Utama Total
Other payables 8.693 3.010 524 475 147 40
1.007 43 52
0,13 0,04 0,01 0,01 0,00 0,00
0,03 0,00 0,00
PT Tiara Marga Trakindo PT Mitra Solusi Telematika PT Trakindo Utama PT Chakra Jawara PT Triyasa Propertindo PT Mahadana Dasha Utama
12.889
1.102
0,19
0,03
Total
42.421
-
0,62%
-
Uang muka pelanggan (Catatan 18) Mega Strada Pte. Ltd.
Advances from customers (Note 18)
Obligations under finance lease (Note 19)
Utang sewa pembiayaan (Catatan 19) PT Chandra Sakti Utama Leasing
374.188
488.377
5,45
12,98
Utang jangka panjang lainnya (Catatan 20) PT Tiara Marga Trakindo
PT Chandra Sakti Utama Leasing Other long-term loan (Note 20)
-
125.874
-
3,34
-
757.120
-
20,12
Obligasi wajib konversi (Catatan 22) Valle Verde Pte. Ltd.
Mega Strada Pte. Ltd.
PT Tiara Marga Trakindo Mandatory convertible bonds (Note 22)
127
Valle Verde Pte. Ltd.
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
30. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) b.
30. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
Transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi
b.
Significant transactions with related parties
Persentase terhadap total penjualan dan pendapatan jasa (%)/ Percentage to total consolidated sales and services (%)
Total 2011
WITH
2010
2011
2010
Penjualan dan pendapatan jasa
Sales and services
PT Trakindo Utama PT Chakra Jawara PT Tri Swardana Utama PT Chitra Paratama PT Mitra Solusi Telematika PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Tiara Marga Trakindo PT Triyasa Propertindo PT Mahadana Dasha Utama
720.388 67.173 26.672 6.143 1.436 46 1 1 -
485.435 49.938 11.529 4.350 734 170 1.252
10,88 1,01 0,40 0,09 0,02 0,00 0,00 0,00 -
10,82 1,11 0,26 0,10 0,02 0,03
PT Trakindo Utama PT Chakra Jawara PT Tri Swardana Utama PT Chitra Paratama PT Mitra Solusi Telematika PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Tiara Marga Trakindo PT Triyasa Propertindo PT Mahadana Dasha Utama
Total penjualan dan pendapatan jasa
821.860
553.408
12,40
12,34
Total sales and services
Persentase terhadap Total aset konsolidasian (%)/ Percentage to total consolidated assets (%)
Total 2011
2010
2011
2010
Pembelian aset tetap
Purchased fixed assets
PT Trakindo Utama PT Tiara Marga Trakindo PT Tri Swardana Utama PT Mitra Solusi Telematika PT Mahadana Dasha Utama
1.507.765 141.390 78.097 6.197 3.087
869.668 1.730 7.719 -
15,26 1,43 0,79 0,06 0,03
17,78 0,04 0,16 -
PT Trakindo Utama PT Tiara Marga Trakindo PT Tri Swardana Utama PT Mitra Solusi Telematika PT Mahadana Dasha Utama
Total pembelian aset tetap
1.736.536
879.117
17,57
17,98
Total purchased fixed assets
Persentase terhadap beban terkait (%)/ Percentage to total respective expenses (%)
Total 2011
2010
2011
2010
Sewa ruang kantor, tempat parkir, dan kendaraan
Rented office, parking spaces and vehicles
PT Tiara Marga Trakindo PT Mahadana Dasha Utama PT Chakra Jawara PT Triyasa Propertindo
96.782 1.523 213 196
28.116 -
13,46 0,21 0,03 0,03
6,06 -
PT Tiara Marga Trakindo PT Mahadana Dasha Utama PT Chakra Jawara PT Triyasa Propertindo
Total sewa ruang kantor, tempat parkir dan kendaraan
98.714
28.116
13,73
6,06
Total rented office, parking spaces and vehicles
Pembelian jasa teknologi dan informasi PT Mitra Solusi Telematika dan PT Mahadana Dasha Utama
Purchased Information and technology services 16.726
21.938
128
2,33
4,73
PT Mitra Solusi Telematika and PT Mahadana Dasha Utama
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
30. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) b.
30. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
Transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan)
b.
Significant transactions with related parties (continued)
Persentase terhadap beban terkait (%)/ Percentage to total respective expenses (%)
Total 2011
WITH
2010
2011
2010
Pembelian suku cadang dan lain-lain
Purchased sparepart and others
PT Trakindo Utama PT Chitra Paratama PT Chakra Jawara PT Tri Swardana Utama
322.514 42.443 10.025 38
345.888 50.924 8.625 -
6,15 0,81 0,19 0,00
9,17 1,35 0,23 -
PT Trakindo Utama PT Chitra Paratama PT Chakra Jawara PT Tri Swardana Utama
Total pembelian suku cadang dan lain-lain
375.020
405.437
7,15
10,75
Total purchased sparepart and others
Pelatihan karyawan
Employee training
PT Mahadana Dasha Utama PT Trakindo Utama PT Tiara Marga Trakindo
1.529 535 31
-
0,22 0,07 0,00
-
PT Mahadana Dasha Utama PT Trakindo Utama PT Tiara Marga Trakindo
Total pelatihan karyawan
2.095
-
0,29
-
Total employee trainning
30.266
41.833
14,04
41,50
PT Chandra Sakti Utama Leasing
Biaya keuangan PT Chandra Sakti Utama Leasing
Finance expenses
c. Transaksi dengan karyawan kunci
c.
Transaction personnel
with
key
management
Program Penjatahan Saham Manajemen dan Karyawan (MESA)
Management and Employee Stock Allocation Program (MESA)
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Para Pemegang Saham Secara Edaran Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tanggal 27 Juli 2011, para pemegang saham menyetujui, antara lain, alokasi saham sebanyak-banyaknya sebesar 10% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO dalam rangka Program Penjatahan Saham Manajemen dan Karyawan (MESA). MESA memberikan sejumlah saham yang ditawarkan dalam IPO kepada personil Grup tertentu yang memenuhi syarat, dimana alokasi saham tersebut ditentukan berdasarkan perhitungan tertentu.
Based on the Circular Resolution in lieu of General Meeting of the Shareholders dated July 27, 2011, the shareholders approved, among others, the allocation of a maximum of 10% of the shares offered in the IPO for Management and Employee Stock Allocation Program (the MESA). The MESA granted certain quantity of shares offered in the IPO to certain qualifying personnel of the Group, the allocation of which is determined based on certain formula.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahan telah menerbitkan 7.270.500 saham atas pelaksanaan program MESA tersebut dan mencatat beban yang terkait sebesar Rp34.720 sebagai bagian dari “Beban Penjualan, Umum dan Administrasi” (Catatan 28).
As of December 31, 2011, the Company has allocated 7,270,500 shares pursuant to the MESA Program and recorded the related costs amounting to Rp34,720 as part of “Selling, General and Administrative Expenses” (Note 28).
129
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
30. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
30. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
c. Transaksi dengan karyawan kunci (lanjutan)
c.
Transaction with key personnel (continued)
WITH
management
Compensation of key management personnel of the Group
Kompensasi personil kunci Grup
2011
2010
Imbalan kerja jangka pendek MESA Imbalan pasca-kerja
12.668 6.969 778
7.058 630
Short-term employee benefits MESA Post-employment benefit
Total
20.415
7.688
Total
The amounts disclosed in the table are amounts recognized as an expense during the reporting periods.
Jumlah yang dilaporkan dalam tabel merupakan jumlah yang dicatat sebagai biaya tahun berjalan. Sifat hubungan dengan adalah sebagai berikut:
pihak-pihak
Perusahaan/Company Valle Verde Pte. Ltd. PT Tiara Marga Trakindo (TMT) Mega Strada Pte. Ltd. PT Trakindo Utama (TU) PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Mahadana Dasha Utama (Mahadasha) (dahulu PT Mitra Solusi Telematika/ formerly PT Mitra Solusi Telematika) PT Chakra Jawara PT Chitra Paratama PT Tri Swadarna Utama PT Triyasa Propertindo PT Mitra Solusi Telematika (dahulu PT Mitra Sembada/ formerly PT Mitra Sembada) Dana Pensiun PT Trakindo Utama
The nature of the relationship with each of the related parties is as follows:
berelasi
Sifat hubungan/Nature of relationship Pemegang saham akhir (ultimate shareholder) Grup/ Ultimate Shareholder of the Group Entitas yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap Grup/ Entity with significant influence over the Group Entitas yang dikendalikan oleh ultimate shareholder Grup / Entity controlled by Ultimate Shareholder of the Group Entitas yang dikendalikan oleh TMT/ Entity controlled by TMT Entitas yang dikendalikan oleh TMT/ Entity controlled by TMT Entitas yang dikendalikan oleh TMT/ Entity controlled by TMT Entitas yang dikendalikan oleh TMT melalui Mahadasha/ Entity controlled by TMT through Mahadasha Entitas yang dikendalikan oleh TMT melalui Mahadasha/ Entity controlled by TMT through Mahadasha Entitas yang dikendalikan oleh TMT melalui Mahadasha/ Entity controlled by TMT through Mahadasha Entitas yang dikendalikan oleh TMT melalui Mahadasha/ Entity controlled by TMT through Mahadasha Entitas yang dikendalikan oleh TMT melalui Mahadasha/ Entity controlled by TMT through Mahadasha Program manfaat kerja dari Grup/ Post-employment benefit plan of the Group
130
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
31. LABA PER SAHAM
31. EARNINGS PER SHARE The following reflects the income and shares data used in the basic and diluted earnings per share computations:
Berikut merupakan data laba dan saham yang digunakan dalam perhitungan laba bersih per saham dasar dan dilusian: 2011 Laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk
2010
415.740
127.324
Rata-rata tertimbang jumlah saham untuk perhitungan laba per saham dasar (dalam angka penuh):
Net income attributable to owners of the parent company Weighted average number of shares for calculation of basic earnings per share (full amount):
Saldo awal sebelum pengaruh pemecahan saham
412.880.000
412.880.000
Beginning balance before effect of stock splits
Pengaruh konversi OWK menjadi saham bulan Maret 2011 (Catatan 22)
657.280.000
-
Effect of conversion of MCBs into shares on March 2011 (Note 22)
1.070.160.000
412.880.000
Effect of stock split on July 2011 (Note 23)
28.376.717
-
Effect of issuance of new shares in connection with the IPO (Note 23)
2.168.696.717
825.760.000
Total
Pengaruh pemecahan saham bulan Juli 2011 (Catatan 23) Pengaruh penerbitan saham baru dalam rangka IPO (Catatan 23) Total Rata-rata tertimbang jumlah saham untuk perhitungan laba per saham dilusian (dalam angka penuh): Rata-rata tertimbang total saham untuk perhitungan laba per saham dasar Pengaruh dilusi OWK setelah mempertimbangkan pengaruh pemecahan saham tahun 2011 Total Laba per saham (dalam angka penuh): Dasar Dilusian
Weighted average number of shares for calculation of diluted earnings per share (full amount): 825.760.000
Weighted average number of shares for calculation of basic earnings per share
199.680.000
1.514.240.000
Effect of dilution of mandatory convertible bonds after considering the effect of 2011 stock split
2.368.376.717
2.340.000.000
Total
192 176
154 54
Earnings per share (full amount): Basic Diluted
2.168.696.717
131
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
32. INFORMASI SEGMEN
32. SEGMENT INFORMATION
Segmen primer
Primary segments
Grup mengklasifikasikan usahanya menjadi tiga segmen usaha yaitu jasa, pabrikasi dan pertambangan batubara. Informasi mengenai segmen usaha Grup adalah sebagai berikut:
The Group classifies its business into three business segments, namely services, manufacturing and coal mining. Information concerning the Group’s business segments is as follows: 2011
Jasa/ Services Penjualan dan pendapatan jasa dari pelanggan eksternal Penjualan dan pendapatan jasa antar segmen
Pabrikasi/ Manufacturing
Tambang batubara/ Coal Mining
Lain-lain/ Others
Eliminasi/ Elimination
Neto/ Net
5.165.347
542.310
918.618
-
-
6.626.275
568.328
124
6.785
-
(575.237)
-
Sales and services from external customers Sales and services inter-segment
Penjualan dan pendapatan jasa Beban pokok penjualan dan pendapatan jasa
5.733.675
542.434
925.403
-
(575.237)
6.626.275
4.596.992
459.762
692.078
-
(504.274)
5.244.558
Sales and services Cost of goods sold and services
Laba bruto
1.136.683
82.672
233.325
-
(70.963)
1.381.717
Gross profit
Beban penjualan, umum dan administrasi Pendapatan operasi lainnya
Selling, general and (718.953) administrative expenses 70.864 Other operating income Loss on foreign (64.126) exchange - net (13.480) Other operating expenses
Rugi selisih kurs - bersih Beban operasi lainnya Laba usaha Bagian atas laba neto entitas asosiasi Pendapatan keuangan Biaya keuangan Laba sebelum pajak penghasilan
656.022
Income from operations
261 23.743 (215.620)
Equity in net income of associated company Finance income Finance charges
464.406 Income before income tax
Beban pajak penghasilan Kini Tangguhan
39.375 12.148
Income tax expense Current Deferred
Total beban pajak penghasilan
51.523
Total income tax expense
Income before proforma loss arising from restructuring transactions of entities 412.883 under common control
Laba sebelum rugi proforma dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
Rugi proforma dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Laba bersih tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain Total laba bersih komprehensif tahun berjalan
-
Proforma loss arising from restructuring transactions of entities under common control
412.883
Net income for the year
-
Other comprehensive income
412.883
Total comprehensive income for the year
Segmen aset
6.694.753
527.512
1.514.506
1.178.723
(32.314)
9.883.180
Segment assets
Segmen liabilitas
4.811.199
844.712
460.023
895.363
(151.123)
6.860.174
Segment liabilities
Informasi lainnya Belanja modal Biaya depresiasi dan amortisasi
Other information 2.084.081
192.592
254.149
14.335
-
2.545.157
525.769
23.314
11.521
2.113
-
562.717
132
Capital expenditures Depreciation and amortization expense
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
32. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
32. SEGMENT INFORMATION (continued)
Segmen primer (lanjutan)
Primary segments (continued) 2010 Jasa/ Services
Penjualan dan pendapatan jasa dari pelanggan eksternal Penjualan dan pendapatan jasa antar segmen Penjualan dan pendapatan jasa Beban pokok penjualan dan pendapatan jasa Laba bruto
3.599.216
Pabrikasi/ Manufacturing 493.614
Tambang batubara/ Coal Mining
Lain-lain/ Others
393.589
Eliminasi/ Elimination -
Neto/ Net -
4.486.419
Sales and services from external customers Sales and services inter-segment
321.894
5.030
-
-
(326.924)
-
3.921.110
498.644
393.589
-
(326.924)
4.486.419
3.329.410
409.188
361.720
-
(326.924)
3.773.394
Sales and services Cost of goods sold and services
591.700
89.456
31.869
-
713.025
Gross profit
-
Beban penjualan, umum dan administrasi Pendapatan operasi lainnya
(463.599) 24.161
Laba selisih kurs - bersih Beban operasi lainnya
44.506 (2.321)
Laba usaha
315.772
Pendapatan keuangan Biaya keuangan
22.456 (100.811)
Laba sebelum pajak penghasilan
Selling, general and administrative expenses Other operating income Gain on foreign exchange - net Other operating expenses Income from operations Finance income Finance charges
237.417 Income before income tax
Beban pajak penghasilan Kini Tangguhan
61.528 4.635
Income tax expense Current Deferred
Total beban pajak penghasilan
66.163
Total income tax expense
Income before proforma loss arising from restructuring transactions of entities 171.254 under common control
Laba sebelum rugi proforma dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
Rugi proforma dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
(43.878)
Proforma loss arising from restructuring transactions of entities under common control
Laba bersih tahun berjalan
127.376
Net income for the year
-
Other comprehensive income
127.376
Total comprehensive income for the year
Pendapatan komprehensif lain Total laba bersih komprehensif tahun berjalan Segmen aset
3.362.156
416.859
311.253
853.422
(53.424)
4.890.266
Segment assets
Segmen liabilitas
2.207.866
595.963
306.145
779.719
(125.863)
3.763.830
Segment liabilities
Informasi lainnya
Other information
Belanja modal
870.481
67.116
87.250
4.173
-
1.029.020
Capital expenditures
Biaya depresiasi dan amortisasi
419.116
6.073
7.946
925
-
434.060
Depreciation and amortization expense
133
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI
PERIKATAN
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
DAN
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Grup mengadakan perjanjian-perjanjian penting sebagai berikut:
The Group agreements:
a.
Grup, bersama-sama dengan TMT dan seluruh entitas anak TMT, menandatangani fasilitas perjanjian "Notional Pooling Facility" dengan Mandiri pada tanggal 12 September 2007. Disepakati bahwa Mandiri akan mengkonsolidasikan semua rekening bank di Grup TMT dan memungkinkan entitas anak untuk menarik overdraft dalam batas yang telah disepakati oleh TMT dan disetujui oleh Mandiri. Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali, dengan perpanjangan terakhir sampai tanggal 12 September 2013.
a.
The Group, together with TMT and all the TMT subsidiaries, entered into a “Notional Pooling Facility” agreement with Mandiri on September 12, 2007. It was agreed that Mandiri would consolidate all the bank accounts in TMT Group and allow the TMT subsidiaries to draw an overdraft within the limit which had been agreed by TMT and approved by Mandiri. This agreement has been renewed several times, with the latest renewal extending up to September 12, 2013.
b.
Pada tanggal 1 Februari 2007, SSB dan SS menandatangani perjanjian "account-linked deposit" dengan Citibank NA, dimana setiap saldo rekening bank diatas Rp2.000 atau USD200.000 akan otomatis didebet dan dikonversikan menjadi "deposito berjangka" dengan jangka waktu minimal satu minggu. Perjanjian ini diperbaharui dengan perjanjian tanggal yang ditandatangani pada 26 Agustus 2009, dimana setiap saldo rekening bank di atas USD50.000 akan otomatis didebet dan dikonversikan menjadi "deposito berjangka" dengan jangka waktu minimal satu minggu.
b.
On February 1, 2007, SSB and SS signed an “account-linked deposit” agreement with Citibank N.A., whereby any amount on the balance of bank account over Rp2,000 or USD200,000 will be automatically debited and taken as “time deposit” with a minimum term of one week. This agreement was renewed with the agreement signed on August 26, 2009, whereby any amount on the balance of bank account over USD50,000 will be automatically debited and taken as “time deposit” with a minimum term of one week.
SS a.
has
the
following
significant
SS a.
Pada tanggal 31 Oktober 2011, SS dan Chromalloy San Diego Corporation (Chromalloy) menandatangani perjanjian jual beli LM2500 Generator Package, yang terdiri atas mesin gas turbin lengkap dengan perlengkapan pendukungnya seharga USD6.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2011, SS telah melakukan pembayaran sebesar USD5.710.000 (setara dengan Rp30.392).
134
On October 31, 2011, SS and Chromalloy San Diego Corporation (Chromalloy) entered into a purchase and sale agreement covering LM2500 Generator Package, consisting of a complete gas turbine engine and a package of support equipment with total purchase price amounting to USD6,000,000. As of December 31, 2011, SS has paid the amount of the total purchase price of USD5,710,000 (equivalent to Rp30,392).
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
PERIKATAN
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
DAN
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
SS (lanjutan)
SS (continued)
b. Pada tanggal 16 Agustus 2011, Eramas menandatangani perjanjian pinjaman dengan SS untuk menyelesaikan pelaksanaan proyek pembangunan penyewaan pembangkit listrik 100 MW berbahan bakar gas di Payoselincah, Jambi, dengan jumlah maksimum sebesar USD15.000.000 dan dikenakan bunga COF ditambah 2,5% per tahun. Pinjaman ini akan jatuh tempo dua belas bulan setelah penandatanganan perjanjian. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman dan bunga sebesar USD11.683.727 (setara dengan Rp105.948), yang dicatat sebagai bagian dari “Piutang Lainnya”.
b.
On August 16, 2011, Eramas signed a loan agreement with SS for the development of “lease purchase” of 100 MW gas-fired power plant in Payoselincah, Jambi, with a maximum amount of USD15,000,000 and interest at COF plus 2.5% per annum. This loan will be due twelve months after the signing of the agreement. As of December 31, 2011, the total outstanding loan and related interest amounted to USD11,683,727 (equivalent to Rp105,948), which are recorded as part of “Other Receivables”.
c. Pada tanggal 17 Juni 2011, SS dan Eramas menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman bersama dengan DBS untuk memperoleh fasilitas Uncommitted Import Usance Letter of Credit (Usance L/C) dengan fasilitas pinjaman sebesar USD18.000.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 17 Juni 2012. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar suku bunga bank yang berlaku. Pinjaman akan digunakan untuk membiayai pembelian mesin yang berhubungan dengan proyek Eramas di Payo Selincah dan dijamin dengan deposito berjangka sebesar USD18.000.000, dengan jaminan yang didukung oleh mortgage agreement yang ditandatangani pada tanggal yang sama (Catatan 5). Selanjutnya pada tanggal 12 Juli 2011, SS dan Eramas menandatangani perubahan fasilitas pinjaman dengan total fasilitas maksimum menjadi USD45.000.000. Perubahan tersebut juga mengharuskan SS dan Eramas untuk memenuhi rasio-rasio keuangan sebagaimana dipersyaratkan atas utang bank jangka panjang yang diperoleh dari DBS (Catatan 16) dan mengharuskan Eramas untuk menyediakan tambahan jaminan senilai minimum USD45.000.000.
c.
On June 17, 2011, SS and Eramas entered into a joint borrowing agreement with DBS to obtain an Uncommitted Import Usance Letter of Credit (Usance L/C) facility with a total facility amount of USD18,000,000 which is available up to June 17, 2012. The loan from the facility bears interest at the applicable bank interest rate. The loan will be used to finance the purchase of machine related to Eramas’ project in Payo Selincah and is collateralized by time deposits amounting to USD18,000,000, which collateral is supported by the mortgage agreement signed on the same date (Note 5). On July 12, 2011, SS and Eramas subsequently entered into an Addendum of the Loan Agreement with DBS. The addendum increased the principal facility amount to a maximum of USD45,000,000. The addendum also requires SS and Eramas to maintain certain financial ratios, which is also required on the long-term bank loan obtained from DBS (Note 16), and Eramas to provide additional collateral at the minimum of USD45,000,000.
Prior to the above-mentioned agreement, on June 16, 2011, SS, PT Elektrindo Perkasa Utama (EPU) and Eramas entered into an agreement for a facility to borrow the time deposits amounting to USD17,800,000 of SS placed in DBS, which facility is available from June 17, 2011 up to June 16, 2012. The applicable interest rate on the borrowing is 6% per annum. The borrowing is collateralized by EPU’s 51% equity ownership in Eramas and its shareholder’s loan receivable from Eramas.
Sebelum perjanjian diatas dilakukan, pada tanggal 16 Juni 2011, SS, PT Elektrindo Perkasa Utama (EPU) dan Eramas menandatangani perjanjian peminjaman deposito berjangka sebesar USD17.800.000 milik SS yang ditempatkan di DBS, yang fasilitasnya tersedia dari tanggal 17 Juni 2011 sampai dengan tanggal 16 Juni 2012. Tingkat suku bunga yang berlaku adalah 6% per tahun. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan 51% kepemilikan saham EPU di Eramas dan piutang pinjaman pemegang saham EPU dari Eramas.
135
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
PERIKATAN
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
DAN
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
SS (lanjutan)
SS (continued)
d.
Pada tanggal 30 Desember 2010, SS menandatangani perjanjian jual beli dengan TU untuk membeli 23 unit Caterpillar Generator Set seharga USD6.888.500, tidak termasuk PPN. Pembayaran akan dicicil dalam 12 angsuran bulanan mulai dari tanggal 1 Januari 2012 sampai dengan tanggal 30 Desember 2012. Pada tanggal 28 Juni 2011, SS telah melunasi seluruh nilai pembelian.
d.
On December 30, 2010, SS entered into a sale and purchase agreement with TU for SS to purchase 23 units of Caterpillar Generator Set for USD6,888,500, excluding VAT. The payment of the purchase price was set to be made in 12 monthly installments starting from January 1, 2012 until December 30, 2012. On June 28, 2011, SS fully paid the purchase price.
e.
Pada tanggal 1 Oktober 2010, SS menandatangani Perjanjian Operasi Bersama (JOA) dengan PT Jaya Dinamika Geohidro Energi (JDGE) untuk pengembangan Minihydro Power Plant dalam satu program yang meliputi maksimum 10 sub-proyek (dengan maksimal kapasitas 10 MW untuk masing-masing sub-proyek) di Indonesia Timur. Sebelum JOA, SS telah menandatangani “Convertible Grant and Option Agreement” (CGA) dengan International Finance Corporation (IFC), dimana IFC sepakat untuk membentuk fasilitas pinjaman Convertible Grant ke SS untuk membiayai sebagian pengembangan proyek. IFC adalah yayasan di bawah grup Bank Dunia yang bertujuan untuk mengembangkan dan mendukung investasi energi terbaharui pada negara-negara kelompok International Development Association (IDA) dan Indonesia. Bantuan tersebut akan dicairkan sebagian setiap triwulanan dan hanya terbatas pada 50% dari biaya proyek yang dianggarkan dan maksimum USD900.000, dan sisa biaya proyek akan ditanggung bersama oleh SS dan JDGE (bersama-sama disebut penerima pinjaman) dengan komposisi 25% untuk masing-masing pihak. Setelah pembangunan proyek selesai, IFC memiliki hak untuk menjadikan pembiayaan tersebut menjadi investasi ekuitas atau perpanjangan bentuk lain dari pembiayaan yang sesuai dengan masing-masing sub-proyek. IFC juga memiliki opsi untuk (i) mengalihkan pinjaman kepada penerima pinjaman atau pihak ketiga, atau (ii) meminta pengembalian bantuan dalam bentuk investasi ekuitas atau pembiayaan jangka panjang yang sesuai untuk masing-masing sub-proyek. Pada tanggal 31 Desember 2011, porsi sebesar Rp1.720 dari biaya pengembangan proyek yang telah dicairkan oleh SS dicatat sebagai bagian dari "Aset Tidak Lancar Lainnya - Lain-lain" (Catatan 13).
e.
On October 1, 2010, SS entered into a Joint Operation Agreement (JOA) with PT Jaya Dinamika Geohidro Energi (JDGE) in the development of a Mini-hydro Power Plant under a program covering up to a maximum of 10 sub-projects (with maximum capacity of 10 MW for each sub-project) in East Indonesia. Prior to this JOA, SS has entered into a Convertible Grant and Option Agreement (CGA) with International Finance Corporation (IFC), where IFC agreed to establish a grant facility convertible to a loan to SS to partially finance the development of the projects. IFC is a foundation under a World Bank group which aims to develop and support prospective renewable energy investments in International Development Association (IDA) countries and Indonesia. The grant will be disbursed partially on a quarterly basis and shall be limited to 50% of the project cost budgeted and will be totaling only up to USD900,000, and the remaining project cost will be borne jointly by SS and JDGE (together, the Grantee) with composition of 25% for each party. Upon the completion of the development process of the projects, IFC has the right to make equity investment or extend any other form of financing to the relevant sub-projects. IFC also has the option to (i) transfer its option to the Grantee or a third party, or (ii) reimburse the grant from the equity investment or the longterm financing that it proposes to make in connection with the sub-projects. As of December 31, 2011, the portion amounting to Rp1,720 of the development cost of the projects which has been paid by SS is recorded as part of “Other Non-current Assets - Others” (Note 13).
136
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
PERIKATAN
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
DAN
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
PAS
PAS
Berdasarkan perjanjian jual beli saham bersyarat pada tanggal 1 Juni 2011, PAS menyetujui untuk mengambil alih 51% kepemilikan saham (diwakili oleh 306 saham) di Eramas dari EPU dengan total harga pembelian Rp371 dan mengambil alih piutang pinjaman pemegang saham EPU dari Eramas sebesar USD15.252.000. Pembelian tersebut akan dilakukan dalam 2 tahap sebagai berikut: Tahap 1: 240 saham dengan harga pembelian sebesar Rp288 (setara dengan 40% kepemilikan saham) dan mengambil-alih pinjaman pemegang saham sebesar USD11.856.000 yang akan dibayarkan setelah proses due diligence selesai, atau paling lambat pada Tanggal Operasi Komersial.
Based on a conditional share sale and purchase agreement dated June 1, 2011, PAS agreed to take over the 51% equity ownership (represented by 306 shares) in Eramas from EPU for a total purchase price of Rp371 and take over shareholder’s loan receivable from Eramas amounting to USD15,252,000. The purchase will be conducted in 2 phases as follows: -
Phase 1: 240 shares at a total purchase price of Rp288 (equivalent to 40% shares ownership) and take-over of the shareholder’s loan amounting to USD11,856,000, which will be paid after the due diligence process is completed or at the latest, on the Commercial Operation Date.
-
-
Phase 2: 66 shares at a total purchase price of Rp83 (equivalent to 11% shares ownership) and take-over of the shareholder’s loan amounting to USD3,396,000, which will be paid one year after the Commercial Operation Date.
Tahap 2: 66 saham pada total harga pembelian Rp83 (setara dengan 11% kepemilikan saham) dan mengambil alih pinjaman pemegang saham sebesar USD3.396.000 yang akan dibayarkan 1 tahun setelah Tanggal Operasi Komersial.
Jika ada bagian dari ketentuan tersebut tidak terpenuhi atau tidak sesuai sebelum penyelesaian, PAS memiliki pilihan untuk: a) Menyesuaikan harga pembelian yang akan ditentukan lebih lanjut, atau b) Membatalkan perjanjian dan mendapatkan pengembalian dana atas uang muka transaksi pertama.
If any such provision is not met or is appropriate before the settlement, PAS has option to: a) Adjust the purchase price that will determined further, or b) Cancel the agreement and get a refund for first transaction downpayment.
Pada tanggal 31 Desember 2011, proses due diligence masih berlangsung.
As of December 31, 2011, the due diligence process is still in progress.
137
not the be the
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
PERIKATAN
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
DAN
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
CKB
CKB
a.
Pada tanggal 3 Oktober 2011, CKB memperoleh fasilitas bank garansi dari Mandiri dengan batas kredit maksimum sebesar Rp25.000. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 26 September 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011, tidak ada saldo pinjaman dari fasilitas ini.
a.
On October 3, 2011, CKB obtained a bank guarantee facility from Mandiri with a maximum credit limit of Rp25,000. Any loan drawn from the facility will mature on September 26, 2012. As of December 31, 2011, there is no outstanding loan balance from this facility.
b.
Pada tanggal 16 Mei 2011, CKB menandatangani perjanjian sewa bangunan dan gudang dengan PT Multi Sejahtera Abadi. Periode perjanjian ini selama lima tahun dari tanggal penyerahan obyek sewa atau selambatlambatnya 1 Maret 2012 sampai dengan 28 Februari 2017. Syarat dan ketentuan mengenai hak dan kewajiban kedua belah pihak dinyatakan dalam kontrak perjanjian.
b.
On May 16, 2011, CKB entered into a building and warehouse rental agreement with PT Multi Sejahtera Abadi. The agreement period is for five years from the date of the handover of the lease object or no later than March 1, 2012 until February 28, 2017. The terms and conditions concerning the rights and obligations of both parties are stated in the agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2011, CKB telah melakukan pembayaran uang muka sebesar Rp6.356 yang disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2011.
As of December 31, 2011, CKB made down payment amounting to Rp6,356, which is presented as part of “Other Non-current Assets” in the 2011 consolidated statement of financial position.
c. Pada tanggal 28 Oktober 2010, CKB melakukan perjanjian jasa logistik dengan PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO). Periode perjanjian adalah 2 tahun dan dapat diperpanjang selama 2 tahun.
c. On October 28, 2010, CKB entered into a Logistic Services Agreement with PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO). The period of the agreement is 2 years and may be extended for another 2 years.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, pendapatan yang diakui masing-masing sebesar Rp33.733 dan nihil, yang disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
For the years ended December 31, 2011 and 2010, revenue amounted to Rp33,733 and nil, respectively, which is presented in the consolidated statements of comprehensive income.
d. Pada tanggal 20 April 2009, CKB melakukan perjanjian jasa impor logistik dengan BUT BP Berau Ltd. (BP) untuk menyediakan jasa logistik terpadu dan jasa pengaturan barang dan logistik selama 5 tahun sejak tanggal 20 April 2009 dengan nilai kontrak tidak melebihi USD19.502.670.
d. On April 20, 2009, CKB entered into an Inbound Logistic Services Agreement with BUT BP Berau Ltd. (BP) to provide integrated logistics and materials management services for five years starting from April 20, 2009 or a maximum contract value not to exceed USD19,502,670.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, pendapatan jasa yang diakui masing-masing sebesar Rp45.510 dan Rp21.664, yang disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
For the years ended December 31, 2011 and 2010, service fees amounted to Rp45,510 and Rp21,664, respectively, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income.
138
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
PERIKATAN
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
DAN
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
CK Perjanjian batubara,
CK pengangkutan, dan lainnya
pemindahan
Coal transportation, barging, transhipment and other agreement
CK sebagai penyedia jasa kontraktor pertambangan kepada produsen batubara mengadakan beberapa perjanjian dengan produsen batubara. Berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut, CK menyediakan tenaga kerja, peralatan, dan material untuk pembuangan overburden, penambangan batubara, dan pengangkutan overburden dan batubara, dan diharuskan untuk memenuhi produksi minimum tertentu untuk aktivitas-aktivitas ini. CK akan menerima imbalan jasa yang dihitung secara bulanan, berdasarkan suatu rumusan yang meliputi beberapa klausa penyesuaian.
CK, as a provider of mining services to coal producers, entered into several agreements with coal producers. Under these agreements, CK provides manpower, equipment, and materials for the disposal of overburden, coal mining, and transport of overburden and coal, and is required to meet certain minimum production for these activities. CK receives a fee, calculated on a monthly basis, based on a formula that includes some adjustment clauses.
Produsen Batubara/ Coal Producer PT Arutmin Indonesia (Ata & Mangkal Api) PT Arutmin Indonesia (Sungkai)
PT Kaltim Batumanunggal PT Mahakam Sumber Jaya PT Gema Rahmi Persada PT Multi Harapan Utama PT Tunas Inti Abadi
PT Titan Wijaya
Tanggal Perjanjian/ Agreement Date 1 Juli 2006/ July 1, 2006 1 Juli 2006/ July1,2006 18 Maret 2005/ March 18, 2005 24 November 2011/ November 24, 2011 24 November 2011/ November 24, 2011 29 November 2007/ November 29, 2007 25 Juni 2009/ June 25, 2009 18 Maret 2011/ March 18, 2011
Periode Kontrak atau Tingkat Produksi (Metric Tonnes/MT)/ Contract Period or Production Level (Metrik Ton/MT) Sampai masa umur tambang berakhir/ Until the life of the mine Agustus 2008 - Juli 2011 atau saat seluruh cadangan ekonomis tambang batubara telah habis/ August 2008 - July 2011 or until all of the economical coal reserves are depleted Sampai target produksi tercapai/ Until target production is achieved 1 September 2010 - 31 Agustus 2015/ September 1, 2010 - August 31, 2015 Maret 2008 - April 2012/ March 2008 - April 2012 19 Oktober 2010 - 18 Oktober 2015/ October 19, 2010 - October 18, 2015 Sampai berakhir masa pakai tambang atau sampai 30 Juni 2020/ Until the expiration of the life of mine or until June 30, 2020 72 bulan terhitung dari tanggal mulainya CK beroperasi di tambang Titan/ 72 months from the date CK starts its operations in the Titan site
Piutang yang berasal dari kontrak jasa pertambangan batubara antara CK dengan para produsen batubara dijaminkan untuk fasilitas pinjaman sindikasi (Catatan 16).
Receivables from coal mining service contracts between CK and the coal producers are pledged as collateral to a Syndicated Loan facility (Note 16).
Seluruh perjanjian dengan para produsen batubara telah dijaminkan untuk fasilitas pinjaman sindikasi di ANZ Banking Group Limited.
All the agreements with coal producers have been assigned to syndicated banks in relation to the ANZ Banking Group Limited loan facility.
139
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
PERIKATAN
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
DAN
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
ATR
ATR
a.
a.
b.
Fasilitas pinjaman
Loan facility
Pada tanggal 24 Oktober 2011, ATR memperoleh fasilitas demand loan dari OCBC NISP dengan batas kredit kredit maksimum sebesar USD500.000. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar SIBOR ditambah 4% per tahun. Pada saat bersamaan ATR juga memperoleh fasilitas rekening koran sebesar Rp1.000 dan dengan tingkat bunga sebesar Sertifikat Bank Indonesia (SBI) per bulan ditambah 4% per tahun, dan fasilitas transaksi mata uang asing sebesar USD1.000.000.
On October 24, 2011, ATR obtained demand loan facility from OCBC NISP with total amount of USD500,000. The loan from this facility bears interest at SIBOR plus 4% per annum. At the same time, ATR also obtained overdraft facility in the amount of Rp1,000 with interest rate based on monthly Sertifikat Bank Indonesia (SBI) rate plus 4% per annum and foreign currency transaction facility in the amount of USD1,000,000.
Fasilitas pinjaman tersebut diatas berlaku dua belas bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Pada tanggal 31 Desember 2011, tidak terdapat saldo pinjaman dari fasilitas ini.
The facilities as stated above are available for twelve months from the signing date of the agreement. As of December 31, 2011, there is no outstanding loan balance from those facilities.
Kontrak Sewa Kapal
b.
Contract of affreightment
Pada tanggal 22 Juni 2011, ATR menandatangani kontrak sewa kapal dengan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) untuk batu bara. Periode kontrak tersebut dimulai dari tanggal 1 Juli 2011 sampai tanggal 30 Juni 2012, dimana MBSS akan menyediakan kapal penarik dan tongkang untuk memuat 2.200.000MT batubara. Harga akan dievaluasi dan disesuaikan setiap bulan berdasarkan antara lain harga bahan bakar. Pada tanggal 31 Desember 2011 ATR mengalihkan kontrak tersebut kepada BDD.
On June 22, 2011, ATR entered into contract of affreightment with PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) for coal. The contract period is from July 1, 2011 up to June 30, 2012, whereby MBSS will provide tug boat and barge to load up to 2,200,000MT of coal. The price for the service will be evaluated and adjusted every month based on, among others, fuel price. As of December 31, 2011, ATR has handed over the contract to BDD.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, biaya jasa yang diakui sebesar Rp31.606, yang disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
For the year ended December 31, 2011, service fee amounted to Rp31,606, which is presented in the consolidated statement of comprehensive income.
140
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
PERIKATAN
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
DAN
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
ATR (lanjutan) c.
d.
ATR (continued)
Perjanjian pembangunan kapal
c.
Shipbuilding contracts
Pada tanggal 27 Mei 2011, ATR menandatangani perjanjian pembangunan LCT N 11607 Adinda Bella dan N 11608 Adinda Cellina dengan PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero). Nilai kontrak untuk setiap kapal yang akan diserahkan kepada ATR adalah sebesar USD3.965.000 tidak termasuk pajak dan biaya lainnya. Pada tanggal 31 Desember 2011, total pembayaran adalah sebesar USD2.379.000 (setara dengan Rp20.724). Penyelesaian pembangunan LCT diestimasikan pada bulan Juni 2012. Kontrak pembuatan kapal ini dibiayai dengan pinjaman dari OCBC NISP (Catatan 16).
On May 27, 2011, ATR entered into a contract with PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) for the latter to build the LCT N 11607 Adinda Bella and N 11608 Adinda Cellina. The total contract price for each vessel amounted to USD3,965,000 excluding tax and other expenses. As of December 31, 2011, total payments for the contract price amounted to USD2,379,000 (equivalent to Rp20,724). The completion of building the LCT is estimated in June 2012. This shipbuilding contract is financed with loan from OCBC NISP (Note 16).
Pada tanggal 8 September 2010, ATR menandatangani perjanjian pembangunan LCT Adinda Azula dengan PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) berdasarkan kontrak HULL No. N 10605. Nilai kontrak untuk kapal yang akan diserahkan kepada Perusahaan adalah sebesar USD2.662.000 tidak termasuk PPN. Pada tanggal 31 Desember 2011, CKB telah melunasi seluruh nilai kontrak. Kontrak pembuatan kapal ini dibiayai dengan pinjaman PTK II dari Mandiri (Catatan 16).
On September 8, 2010, ATR entered into a contract with PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) for the latter to build the LCT Adinda Azula based on contract HULL No. N 10605. The contract price of the shipbuilding amounted to USD2,662,000 excluding VAT. As of December 31, 2011, CKB has fully paid the contract price. This shipbuilding contract is financed by the proceeds of the PTK II loan from Mandiri (Note 16).
Fasilitas jaminan
d.
Bond facility Based on agreement No. 071/FA/ANZ/V/2011 dated May 11, 2011, ATR obtained a bond facility from ANZ to facilitate the tender process and delivery of vessel through the issuance of performance bond, bid bond and customs bond for a maximum amount of USD750,000, which is unsecured. The maximum period for each guarantee instrument issued by ANZ is one year. As of December 31, 2011, ATR has used USD543,976 from the facility.
Berdasarkan perjanjian No. 071/FA/ANZ/V/ 2011 tanggal 11 Mei 2011, ATR memperoleh fasilitas jaminan dari ANZ untuk memfasilitasi proses tender dan pengiriman kapal melalui penerbitan performance bond, bid bond dan customs bond dengan jumlah maksimum USD750.000, yang tanpa jaminan. Periode maksimum untuk setiap instrumen jaminan yang dikeluarkan oleh ANZ adalah satu tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011, ATR telah menggunakan USD543.976 dari fasilitas tersebut.
141
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
PERIKATAN
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
DAN
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
ATR (lanjutan)
ATR (continued)
e.
e.
f.
Perjanjian penyewaan kapal dengan Talisman Energy Niugini Limited (Talisman)
Time charter vessel agreement with Talisman Energy Niugini Limited (Talisman)
Pada bulan Oktober 2010, ATR melakukan perjanjian sewa menyewa kapal (time charter) dengan Talisman berdasarkan kontrak TENL00146, dimana ATR menyetujui untuk menyewakan kapal Alfa Trans Dua ke Talisman terhitung tanggal 11 Oktober 2010 untuk jangka waktu 2 tahun, dan dapat diperpanjang selama 1 tahun (Catatan 40). Harga sewa adalah USD6.325 per hari.
In October 2010, ATR entered into a time charter agreement with Talisman based on contract TENL00146, whereby ATR agreed to charter Alfa Trans Dua vessel to Talisman commencing on October 11, 2010 for an original term of two years, extendable for another one year (Note 40). The charter price is USD6,325 per day.
Perjanjian sewa kapal tersebut dijamin dengan jaminan kinerja dari CKB.
The above-mentioned vessel agreement is covered by a performance guarantee from CKB.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010, pendapatan yang diakui masing-masing sebesar USD2.027.109 (setara dengan Rp17.735) dan nihil, yang disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
For the years ended December 31, 2011 and 2010, revenue amounted to USD2,027,109 (equivalent toRp17,735) and nil, respectively, which is presented in the consolidated statements of comprehensive income.
Perjanjian penyewaan kapal dengan INCO
f.
Time charter vessel agreement with INCO
Pada bulan Desember 2006, ATR melakukan perjanjian sewa menyewa kapal (time charter) dengan INCO dimana ATR menyetujui untuk menyewakan kapal Alfa Trans Satu kepada INCO pada tanggal 1 Januari 2007 sampai dengan 31 Desember 2010. Harga sewa USD94.000 per bulan untuk dua tahun pertama, USD87.000 per bulan untuk tahun 2009 dan USD86.000 per bulan untuk tahun 2010.
In December 2006, ATR entered into a time charter agreement with INCO, whereby ATR agreed to charter Alfa Trans Satu vessel to INCO commencing January 1, 2007 to December 31, 2010. The charter price was USD94,000 per month in the first two years, USD87,000 per month in 2009 and USD86,000 per month in 2010.
Pendapatan ATR dari perjanjian dengan INCO masing-masing sebesar USD1.032.000 (setara dengan Rp9.416) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
Revenue from INCO amounted to USD1,032,000 (equivalent to Rp9,416) for the year ended December 31, 2010.
142
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
PERIKATAN
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
DAN
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
BDD
BDD
a.
a.
b.
Fasilitas pinjaman
Loan facility
Pada tanggal 22 Desember 2011, BDD memperoleh fasilitas pinjaman demand loan untuk membiayai kebutuhan modal kerja dari OCBC NISP sebesar USD200.000 dengan tingkat bunga mengambang pinjaman sebesar 6% per tahun dan dapat disesuaikan oleh bank sewaktu-waktu. Pada tanggal 31 Desember 2011, tidak terdapat saldo terutang dari fasilitas ini.
On December 22, 2011, BDD obtained demand loan facility for working capital from OCBC NISP in the amount of USD200,000 with floating interest rate of 6% per annum and can be adjusted by OCBC NISP at anytime. As of December 31, 2011, there is no outstanding loan balance from the facility.
Pada tanggal 22 Desember 2011, BDD menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan OCBC NISP dengan batas kredit maksimum USD15.052.000 yang terbagi atas:
On December 22, 2011, BDD also entered into a loan facility agreement with OCBC NISP with a maximum credit limit of USD15,052,000, consisting of:
a. Fasilitas Pinjaman Berjangka 1 sebesar USD5.594.500 yang tersedia 66 bulan dari tanggal penarikan pinjaman pertama.
a. Term Loan Facility 1 for USD5,594,500 which is availabile for 66 months from the first drawdrown date.
b. Fasilitas Pinjaman Berjangka 2 sebesar USD9.457.500 yang tersedia 66 bulan dari tanggal penarikan pinjaman pertama.
b. Term Loan Facility 2 for USD9,457,500 which is available for 66 months from the first drawdrown date.
Fasilitas ini memiliki tingkat bunga 6% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan suku bunga pasar. Sampai dengan 31 Desember 2011 tidak terdapat saldo terutang dari fasilitas ini.
The loan from the facility bears interest at the annual rate of 6% subject to fluctuation based on market interest rates. As of December 31, 2011, there is no outstanding loan balance from the facility.
Perjanjian pembangunan kapal
b.
Shipbuilding contract On August 25, 2011, BDD entered into a contract with PT Palma Progress Shipyard for the latter to build tug boat and barges for a total contract price of USD18,510,000. As of December 31, 2011, BDD has made a total payment amounting to USD4,627,500 (equivalent to Rp40,699) which is presented as part of “Fixed Assets” as advance for purchase of vessels in the consolidated statements of financial position. The completion of the shipbuilding will be divided into several phases that are estimated to be completed between February and September 2012.
Pada tanggal 25 Agustus 2011, BDD menandatangani kontrak dengan PT Palma Progress Shipyard untuk membuat kapal penarik dan tongkang dengan total harga kontrak sebesar USD18.510.000. Pada tanggal 31 Desember 2011, BDD telah melakukan pembayaran sebesar USD4.627.500 (setara dengan Rp40.699) yang disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap” sebagai uang muka pembelian kapal pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Penyelesaian pembangunan kapal terbagi dalam beberapa tahap yang diestimasikan akan selesai antara Februari dan September 2012.
143
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
PERIKATAN
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
DAN
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
TIA a.
TIA Jual beli tanah
Sale and purchase of land
Berdasarkan Akta Notaris No. 20 tanggal 16 Juni 2011 oleh Notaris Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., TIA akan menjual beberapa bidang tanah di Desa Sebamban kepada PBR dengan nilai penjualan sebesar Rp150.000. Namun demikian sertifikat hak atas tanah tersebut masih digunakan sebagai jaminan utang TIA kepada Mandiri.
Based on Notarial Deed No. 20 dated June 16, 2011 of Djumini Setyoadi, S.H., M.Kn., TIA will sell several parcels of land in Desa Sebamban to PBR for selling prices totaling Rp150,000. However, the certificates of land rights are still used as guarantee to TIA’s loan from Mandiri.
Jual beli akan dilakukan jika persyaratan yang ditetapkan telah dipenuhi oleh kedua belah pihak, sebagai berikut:
The sale and purchase will be executed if certain conditions are fulfilled by both parties, as follows:
-
-
-
-
b.
a.
TIA telah memperoleh surat pembebasan jaminan atas tanah dari Mandiri; PBR telah memperoleh izin dari Badan Usaha Pelabuhan Republik Indonesia cq Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Pembayaran dari nilai pembelian tanah akan dilakukan dengan angsuran; Setiap pihak telah memperoleh izin yang diperlukan, dari otoritas pemerintah/pusat atau otoritas pemerintah/daerah yang terlibat dalam pelaksanaan perjanjian berkaitan dengan penjualan dan pembelian tanah.
-
-
Jasa sampling dan analisa batubara
b.
TIA has obtained the release letter of collateral for the land from Mandiri; PBR has obtained permission from the Port Enterprise Agency of the Republic of Indonesia cq the Ministry of Transportation Directorate General of Sea Transportation; The payment of the purchase price of the land will be made in installments; Each party has obtained the required permits, from the government/central authorities or government/local authorities involved in the implementation of agreements related to the sale and purchase of land.
Coal sampling and analysis
Pada tanggal 10 Februari 2011, TIA mengadakan perjanjian dengan PT Geoservices untuk jasa sampling dan analisa batubara di wilayah operasional TIA di Kalimantan Selatan. Biaya minimum atas jasa ini adalah USD30.000/bulan. Jangka waktu kontrak ini berlaku dari tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 dan dapat diperpanjang oleh kedua belah pihak.
On February 10, 2011, TIA entered into an agreement with PT Geoservices for sampling and analysis services at TIA’s stockpile operation in South Kalimantan. The minimum cost of this service is USD30,000/month. The period of this contract is from January 1, 2011 to December 31, 2014 and may be extended by both parties.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, biaya jasa sampling dan analisa batubara yang dibebankan pada operasi tahun berjalan sebesar Rp5.224, yang disajikan sebagai bagian dari “Beban Penjualan, Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 28).
For the year ended December 31, 2011, coal sampling and analysis service cost charged to current operations amounted to Rp5,224, which is presented as part of ”Selling, General and Administrative Expenses” in the consolidated statements of comprehensive income (Note 28).
144
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
PERIKATAN
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
DAN
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
TIA (lanjutan)
TIA (continued)
c.
c.
Pembangunan jetty
On January 11, 2011, TIA signed a contract with PT Bangun Arta Hutama for the construction of a jetty at Desa Sebamban, District Tanah Bumbu, South Kalimantan. The contract price is Rp53,000 (before value added tax). As of December 31, 2011, the completion of the construction is around 35%, and TIA has already paid Rp18,688 of the contract price. The construction is recorded as construction in progress, which is presented as part of “Fixed Assets” in the consolidated statements of financial position (Note 11).
Pada tanggal 11 Januari 2011, TIA menandatangani kontrak perjanjian untuk pembangunan jetty dengan PT Bangun Arta Hutama di Desa Sebamban, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Nilai kontrak sebesar Rp53.000 (sebelum pajak pertambahan nilai). Pada tanggal 31 Desember 2011, penyelesaian atas konstruksi ini diperkirakan mencapai 35%, dan TIA telah membayar Rp18.688 dari nilai kontrak dan dicatat sebagai aset dalam penyelesaian yang disajikan sebagai bagian dari "Aset tetap” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 11). d.
e.
Construction of jetty
Perjanjian penjualan batubara
d.
Coal sales agreement
TIA mempunyai beberapa komitmen untuk menjual batubara kepada beberapa pelanggan dengan jumlah tertentu yang disepakati. Penyerahan barang akan dilakukan secara berkala selama jangka waktu tertentu yang berkisar antara satu minggu hingga satu bulan.
TIA has various commitments to sell coal to various buyers at specified agreed quantities. The products are periodically delivered for periods ranging from one week to one month.
Pada tanggal 9 Desember 2010, TIA telah melakukan perjanjian dengan MSPL untuk menjual 5.000.000MT batubara dengan harga yang disepakati dalam perjanjian. Pengiriman batubara dilakukan selama periode Januari 2011 sampai dengan Desember 2016 (Catatan 18).
On December 9, 2010, TIA entered into a commitment to sell 5,000,000MT of coal to MSPL, a proportion of which is subject to price agreement. The coal will be delivered during the period January 2011 until December 2016 (Note 18).
Pemeliharaan jalan hauling batubara
e.
Coal hauling road maintenance On November 26, 2010, TIA and PT Borneo Indobara (BIB) entered into coal hauling road maintenance agreement. BIB may pass the hauling road which is owned by TIA for a total volume of 15,000,000MT for five years or for 3,000,000MT per year and pay maintenance fees as follows: (i) hauling road amounting to USD0.067/MT/KM and (ii) Minamas road amounting to Rp71 per month. During 2011, total maintenance fees recognized by TIA amounted to Rp4,608, which is presented as part of “Other Operating Income” in the consolidated statements of comprehensive income.
Pada tanggal 26 November 2010, TIA dan PT Borneo Indobara (BIB) menandatangani perjanjian kerjasama pemeliharaan jalan hauling batubara. BIB dapat melintasi jalan hauling batubara milik TIA untuk total volume batubara 15.000.000MT selama lima tahun atau 3.000.000MT per tahun dan membayar biaya pemeliharaan sebagai berikut: (i) jalan hauling sebesar USD0,067/MT/KM dan (ii) jalan Minamas Rp71 per bulan. Selama tahun 2011, total biaya pemeliharaan yang diakui TIA adalah sebesar Rp4.608, yang disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Operasi Lainnya” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
145
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
PERIKATAN
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
DAN
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
TIA (lanjutan)
TIA (continued)
f.
f.
g.
Perjanjian layanan hukum
Legal service agreement
Pada tanggal 1 April 2010, TIA mengadakan perjanjian jasa hukum dengan Yanuar & Partners Law Office dalam rangka memberikan pelayanan hukum dalam proses penambangan batubara di area pertambangan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Maret 2013 dan dapat diperpanjang oleh kedua belah pihak.
On April 1, 2010, TIA entered into legal service agreement with Yanuar & Partners Law Office in the framework of providing legal services in the course of coal mining in the mining area. This agreement is valid until March 31, 2013 and can be extended by both parties.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010, biaya layanan hukum yang dibebankan pada operasi tahun berjalan masing-masing sebesar Rp15.044 dan Rp8.200, yang disajikan sebagai bagian dari “Beban Penjualan, Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 28).
For the years ended December 31, 2011 and 2010, legal service fees charged to current operations amounted to Rp15,044 and Rp8,200, respectively, which are presented as part of ”Selling, General and Administrative Expenses” in the consolidated statements of comprehensive income (Note 28).
Perjanjian penggunaan jasa pelabuhan
g.
Port utilization service agreement
TIA menandatangani perjanjian No. 001/CAVDR/TIA-BBC/IX/09 mengenai penggunaan jasa pelabuhan dengan PT Berkat Borneo Coal (BBC) sebagai pemilik sekaligus pengelola fasilitas pelabuhan pada tanggal 7 September 2009. Batubara yang akan diproduksi dan dikapalkan selama satu tahun jangka waktu perjanjian sejumlah 800.000MT yang akan dikenakan ongkos jasa pelabuhan sebesar Rp50.000/MT (dalam angka penuh) (termasuk didalamnya biaya pelabuhan, crushing, rehandling, pemuatan, dan biaya jetty).
TIA entered into agreement No. 001/CAVDR/TIA-BBC/IX/09, dated September 7, 2009 to render port utilization service to PT Berkat Borneo Coal (BBC) as owner and operator of coal port facility. Coal that will be produced and shipped during the contract term of one year is 800,000MT on which will be charged port service fee amounting to Rp50,000/MT (full amount) (including port fee, crushing, rehandling, loading, and jetty fee).
Perjanjian ini diubah pada tanggal 21 Juni 2010, untuk merubah ongkos jasa pelabuhan menjadi Rp37.000/MT (dalam angka penuh) untuk batubara di ROM dan Rp50.000/MT (dalam angka penuh) untuk batubara crushed (termasuk biaya pelabuhan, crushing, rehandling, pemuatan, dan biaya jetty).
The agreement was amended on June 21, 2010, changing the service fee to Rp37,000/MT (full amount) for coal in ROM, and Rp50,000/MT (full amount) for crushed coal (including port fee, crushing, re-handling, loading, and jetty fee).
Untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010, biaya jasa penggunaan pelabuhan yang telah dibebankan pada operasi tahun berjalan masing-masing sebesar Rp27.037 dan Rp35.951, yang disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan Jasa” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 27).
For the years ended December 31, 2011 and 2010, port utilization service fee charged to current operations amounted to Rp27,037 and Rp35,951, respectively, which is presented as part of “Cost of Goods Sold and Services” in the consolidated statements of comprehensive income (Note 27).
146
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
PERIKATAN
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
DAN
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
TIA (lanjutan)
TIA (continued)
h.
h.
i.
Biaya eksploitasi
Exploitation fee
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45/2003 seluruh perusahaan yang memiliki ijin eksploitasi diwajibkan untuk membayar iuran eksploitasi sebesar 4% sampai 5% dari nilai penjualan, setelah dikurangi beban penjualan. Iuran eksploitasi (royalti) disajikan sebagai “Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan Jasa” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 27).
Based on Government Regulation No. 45/2003, all companies holding mining rights will have an obligation to pay exploitation fees ranging from 4% to 5% of sales, net of selling expenses. The fees are presented as part of “Cost of Goods Sold and Services” in the consolidated statements of comprehensive income (Note 27).
Untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010, iuran eksploitasi yang telah dibebankan pada operasi tahun berjalan masing-masing adalah sebesar Rp55.448 dan Rp23.956.
For the years ended December 31, 2011 and 2010, exploitation fees charged to current operations amounted to Rp55,448 and Rp23,956, respectively.
Biaya keagenan
i.
Agency fees
TIA memiliki perjanjian keagenan dengan Tn. Girish Raghavan, seorang agen, untuk memasarkan batubara kepada beberapa pelanggan tertentu. Agen tersebut mendapatkan komisi sebesar USD0,75/MT berdasarkan jumlah penjualan batubara kepada pelanggan.
TIA has an agency agreement with Mr. Girish Raghavan, an agent, to market coal to certain customers. Under the agreement, the agent would receive commission of USD0.75/MT based on quantity sold to customers.
Sejak Oktober 2011, perjanjian keagenan dengan Tn. Girish Reaghavan tidak dilanjutkan, tetapi TIA menandatangani perjanjian keagenan dengan Reswara. Komisi yang dibayarkan sebesar USD1,00/MT berdasarkan jumlah penjualan batubara kepada pelanggan.
In October 2011, the agency agreement was terminated, hence, TIA entered into an agency agreement with Reswara. Commission is paid at USD1.00/MT based on quantity sold to customers.
MDB
MDB
Pada tanggal 28 April 2011, MDB dan PT Tata Bara Utama (TBU) menandatangani perjanjian pekerjaan pembangunan infrastruktur dan penambangan batubara di wilayah IUP MIFA dan BEL, dengan jangka waktu pekerjaan selama periode 36 bulan, mulai dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2011 sampai dengan 23 Mei 2014.
On April 28, 2011, MDB and PT Tata Bara Utama (TBU) signed an agreement for the infrastructure development and coal mining in the IUP of MIFA and BEL, for a period of 36 months effective on May 23, 2011 up to May 23, 2014.
147
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
PERIKATAN
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
DAN
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
MDB (lanjutan)
MDB (continued)
Selama tahun 2011, total biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan tersebut sebesar Rp8.886 (sebelum pajak pertambahan nilai). TBU berhak menerima management fee sebesar 15% setiap bulan yang dihitung berdasarkan total biaya operasional aktual setiap bulan.
During 2011, total costs incurred for work amounted to Rp8,886 (excluding VAT). TBU is entitled to receive a management fee of 15% per month that is calculated based on total actual operating expenses per month.
Proses litigasi
Litigations
a.
CK terlibat dalam perkara dengan Bulk Trading, sehubungan dengan kegagalan Bulk Trading untuk melakukan pembayaran atas pekerjaan yang telah dilakukan oleh CK senilai USD7.100.000 dan Rp3.800 berdasarkan kontrak pekerjaan penambangan batubara tanggal 20 Februari 2007 antara CK dan Bulk Trading yang diakhiri oleh CK pada tanggal 24 Juni 2008. Merujuk pada Putusan No. 396K/PDT.SUS/2010, Mahkamah Agung memutuskan menerima permohonan banding dari BANI dan membatalkan Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. CK kemudian mengajukan permohonan Peninjauan Kembali pada tanggal 22 Juli 2011 kepada Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal laporan, perkara ini masih dalam proses pemeriksaan Mahkamah Agung.
a.
CK is involved in litigation proceedings with Bulk Trading, in relation to Bulk Trading's payment default amounting to USD7,100,000 and Rp3,800 under a coal mining services contract dated February 20, 2007 between CK and Bulk Trading which was terminated by CK on June 24, 2008. Pursuant to the Supreme Court Decision No. 396/PDT.SUS/2010, the Supreme Court decided in favor of BANI’s request and cancelled the decision of the South Jakarta District Court. CK subsequently submitted an appeal for review on July 22, 2011. As of the date of this report, the case is still in the process of investigation by the Supreme Court.
b.
CK juga terlibat dalam perkara lainnya sehubungan dengan sengketa kepemilikan dua buah bidang tanah yang terletak di Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dengan luas total tanah sebesar 20.000 meter persegi. Pada tahun 2011, Abdul Hadi mengajukan gugatan terhadap PT. Arutmin Indonesia, CK dan H. Darmansyah pada Pengadilan Negeri Kotabaru. Dalam gugatan tersebut, penggugat menuntut pembayaran (i) kerugian material sebesar Rp358.800 dan Rp3.120 serta (ii) kerugian immaterial yang diderita oleh penggugat sebesar Rp10.000. Penggugat juga menuntut CK untuk menghentikan kegiatan pertambangan yang dilakukan di tanah sengketa sampai ada putusan pengadilan yang menetapkan hak milik dari obyek sengketa. Sampai dengan tanggal laporan, proses beracara di pengadilan Negeri Kotabaru masih berlangsung
b.
CK is also involved in a legal dispute in connection with the ownership rights to two plots of land located in Mantewe, Tanah Bumbu, South Kalimantan with a total area of 20,000 square meters. In 2011, Abdul Hadi filed a lawsuit against PT Arutmin Indonesia, CK and H. Darmawan as the defendants, with the Kotabaru District Court, claiming (i) material loss amounting to Rp358,800 and Rp3,120 and (ii) moral damage suffered by the plaintiff amounting to Rp10,000. The plaintiff further seeks to cease CK's mining contracting activity on the disputed land until the court has issued its decision. As of the date of this report, CK is in the process of proceeding in the District Court of Kotabaru.
148
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
PERIKATAN
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
DAN
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Proses litigasi (lanjutan)
Litigations (continued)
c. CK terlibat dalam gugatan hukum dengan Bulk Trading SA, dimana CK digugat oleh Bulk Trading melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena telah memutuskan kontrak secara sepihak dan mencairkan bank garansi senilai USD2.000.000 yang ada di Credit Agricole (Suisse) SA, Swiss. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berdasarkan putusannya No. 481/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel. menyatakan bahwa gugatan Bulk Trading dan eksepsi CK tidak dapat diterima. Pada tanggal 21 Oktober 2011, CK telah melakukan upaya hukum banding dan mengajukan Memori Banding ke Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal laporan, CK masih dalam proses banding di Mahkamah Agung.
c. CK is involved in litigation proceedings with Bulk Trading SA whereby CK was sued by Bulk Trading in the District Court of South Jakarta for unilaterally terminating a contract and withdrawing the Bank Guarantee of USD2,000,000 at Credit Agricole (Suisse) SA, Switzerland. The District Court of South Jakarta, in its decision No.481/Pdt.G.2010/ PN.Jak.Sel., stated that the suit filed by Bulk Trading and the exception by CK is not accepted. On October 21, 2011, CK filed an appeal with the Supreme Court. As of the date of this report, no decision has been made by the Supreme Court.
d. TIA terlibat dalam gugatan hukum sehubungan dengan kompensasi bagi pemanfaatan lahan yang berada pada area konsesi milik TIA. Pada bulan Januari 2011, Haji Adi selaku penggugat mendaftarkan gugatan terhadap TIA di Pengadilan Negeri Banjarmasin. Penggugat juga berusaha untuk mencabut dan membatalkan IUP milik TIA berikut ijin pinjam pakai kawasan hutan yang telah diberikan kepada TIA. Pada bulan September 2011, Pengadilan Negeri Banjarmasin telah mengeluarkan putusan yang menolak gugatan penggugat dan memberikan waktu 14 hari bagi penggugat untuk mengajukan perlawanan hukum (banding) ke Pengadilan Tinggi Kalimantan Selatan. Namun demikian, karena penggugat sampai dengan tanggal yang ditetapkan tidak mengajukan banding, maka putusan Pengadilan Negeri Banjarmasin telah berkekuatan hukum tetap.
d.
149
TIA is involved in legal proceedings in connection with the compensation for the utilization of a parcel of land in TIA's concession area. In January 2011, Haji Adi as the plaintiff filed a lawsuit with the District Court of Banjarmasin against TIA. The plaintiff also seeks the revocation and nullification of TIA's IUPs as well as the forestry borrow-use permits granted to TIA. In September 2011, the District Court of Banjarmasin rejected the lawsuit and gave 14 (fourteen) days for the plantiff to appeal to the High Court of South Kalimantan. Since the plaintiff did not submit his appeal until the determined date, the decision of the District Court of Banjarmasin is legally binding.
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
PERIKATAN
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
DAN
33. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Proses litigasi (lanjutan)
Litigation (continued)
e. TIA juga terlibat dalam gugatan hukum sehubungan dengan kepemilikan tanah yang berada didalam area konsesi milik TIA. Pada bulan Januari 2011, Froperi (sebuah organisasi massa setempat) selaku penggugat mendaftarkan gugatan kepada, salah satunya, TIA di Pengadilan Negeri Kotabaru. Penggugat meminta TIA melepaskan tanah yang menjadi sengketa untuk dikembalikan kepada masyarakat. Pada bulan November 2011, Pengadilan Negeri Kotabaru telah mengeluarkan putusan yang menolak gugatan penggugat. Terhadap putusan tersebut, penggugat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Kalimantan Selatan. Sampai dengan tanggal laporan, perkara ini masih di proses di Pengadilan Tinggi Kalimantan Selatan.
e.
TIA is also involved in a legal proceeding in connection with the land ownership rights within TIA's concession area. In January 2011, Fropery (a local mass organization) as the plaintiff filed a lawsuit against TIA, among other defendants, with the District Court of Kotabaru. The plaintiff also seeks TIA's relinquishment of the disputed land to the community. On November 2011, the District Court of Kotabaru has rejected the lawsuit. Upon The verdict, plaintiff appealed to the High Court of South Kalimantan. As of the date of the report, the case is still in process at the High Court of South Kalimantan.
f.
f.
CKB is involved in environmental criminal cases, where Antonius Roni Setyawan as Director of CKB, charged with environmental crimes. Pursuant to Decision No. 1060/ Pid.B/2010/PN.Mks. dated December 16, 2010 in District Court of Makassar, Director of CKB is expressed not proven legally and convincingly guilty of committing a crime and acquitted him of all charges. Over this decision the Public Prosecutor appealed to the Supreme Court, which Director of CKB also has expressed Kontra Memori Kasasi on January 28, 2011. As of the date of this report, the case is still in the process of the Supreme Court.
CKB terlibat dalam perkara pidana lingkungan, dimana Antonius Roni Setyawan selaku Direktur CKB, dituntut atas tindak pidana lingkungan. Berdasarkan Putusan No. 1060/ Pid.B/2010/PN.Mks. tanggal 16 Desember 2010 di Pengadilan Negeri Makassar, Direktur CKB dinyatakan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dan membebaskannya dari semua tuntutan. Atas putusan ini Jaksa Penuntut Umum mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung, dimana Direktur CKB juga telah menyampaikan Kontra Memori Kasasi pada tanggal 28 Januari 2011. Sampai dengan tanggal laporan ini, perkara ini masih dalam proses kasasi di Mahkamah Agung.
150
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. ASET DAN LIABILITAS MATA UANG ASING
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
MONETER DALAM
34. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Grup memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing yang signifikan sebagai berikut:
As of December 31, 2011 and 2010, the Group has significant monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:
2011
USD
2010
Setara dengan Rupiah/Equivalent Amount in Rupiah
USD
Setara dengan Rupiah/Equivalent Amount in Rupiah
Dolar Amerika Serikat Aset Kas dan setara kas Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lainnya
40.808.066
370.048
22.998.554
206.780
United States dollar Assets Cash and cash equivalents
20.351.444 113.883.578 14.811.727
184.547 1.032.696 134.313
89.839.284 -
807.745 -
Restricted cash and cash equivalent Trade receivables Other recevaibles
Sub-total
189.854.815
1.721.604
112.837.838
1.014.525
Sub-total
Liabilitas Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lainnya Beban yang masih harus dibayar Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan Utang jangka panjang lainnya
39.637.254 72.518.766 1.418.375 6.406.774 251.951.517 119.406.851 -
359.433 657.600 12.862 58.097 2.284.696 1.082.781 -
32.500.000 126.059.838 36.740.990 68.325.272 14.000.000
292.208 1.133.404 330.338 64.313 125.874
Liabilities Short-term bank loans Trade payables Other payables Accrued expenses Long-term bank loans Obligations under finance lease Other long-term loan
Sub-total
491.339.537
4.455.469
277.626.100
1.946.137
Sub-total
931.612
Liabilities in United States dollar, net
Liabilitas dalam Dolar Amerika Serikat, neto
301.484.722
Euro Euro Eropa Aset Kas dan setara kas
2.733.865
Setara dengan Rupiah/Equivalent Amount in Rupiah
164.788.262
Euro
Setara dengan Rupiah/Equivalent Amount in Rupiah
55.824
655
23.168
277
European Euro Asset Cash and cash equivalents
Liabilitas Utang usaha
1.157.582
13.589
969.722
11.594
Liability Trade payables
Liabilitas dalam Euro, neto
1.101.758
12.934
946.554
11.317
Liability in Euro, net
Setara dengan Rupiah/Equivalent Amount in Rupiah
Setara dengan Rupiah/Equivalent Amount in Rupiah
Mata uang asing lainnya Aset Kas dan setara kas Piutang usaha
664 2
258 1.610
Other foreign currencies Assets Cash and cash equivalents Trade receivables
Sub-total
666
1.868
Sub-total
Liabilitas Utang usaha
15.432
12.515
Liability Trade payables
Liabilitas dalam mata uang asing lainnya, neto
14.766
10.647
Liability in other foreign currencies, net
151
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
35. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
35. FAIR VALUES OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan adalah nilai dimana instrumen dapat dipertukarkan/ diselesaikan antar pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm's length transaction), yang bukan berasal dari penjualan yang dipaksakan atau likuidasi.
Fair values of the financial assets and liabilities are included at the amounts at which the instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's length transaction, other than in a forced or liquidation sale.
Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Grup:
The following are the methods and assumptions used to estimate the fair value of each class of the Group’s financial instruments:
a.
Kas dan setara kas, kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lainnya, aset lancar lainnya, utang usaha, utang lainnya dan beban yang masih harus dibayar mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.
a.
Cash and cash equivalents, restricted cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, other current assets, trade payables, other payables and accrued expenses approximate their carrying amounts largely due to the short-term maturities of these instruments.
b.
Nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual yang tidak tersedia nilai wajarnya diperkirakan dengan menggunakan metode penilaian.
b.
The fair value of unquoted available-for-sale financial assets is estimated using appropriate valuation techiques.
c.
Nilai tercatat dari utang bank dan utang jangka panjang lainnya mendekati nilai wajarnya disebabkan oleh pemakaian suku bunga mengambang atas instrumen tersebut, dimana tingkat bunga tersebut selalu disesuaikan oleh bank.
c.
The carrying values of bank loans and other long-term loans approximate their fair values due to the floating rate interests on these instruments which are subject to adjustments by the banks.
d.
Nilai wajar aset tidak lancar lainnya, utang sewa pembiayaan, utang usaha jangka panjang dan beban yang masih harus dibayar jangka panjang diperkirakan dengan mendiskontokan arus kas masa depan menggunakan tingkat suku bunga saat ini bagi pinjaman, yang mempersyaratkan risiko kredit dan sisa masa jatuh tempo yang serupa. Namun karena selisih antara nilai yang tercatat dengan nilai wajarnya tidak material, maka tidak dilakukan penyesuaian.
d.
The fair values of non-current assets, obligations under finance lease, long-term trade payables and long-term accrued expenses are estimated by discounting future cash flows, using rates currently available for debt on similar terms, credit risks and remaining maturities. However, since the differences between the carrying values and fair values are not material, these are no longer adjusted.
152
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. NILAI WAJAR (lanjutan)
INSTRUMEN
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
KEUANGAN
35. FAIR VALUES OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup:
The following tables set forth the fair values, which approximate the carrying amounts, of financial assets and financial liabilities of the Group:
2011
2010
Aset Keuangan Lancar Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha Piutang lainnya Aset lancar lainnya
1.668.670
433.039
186.577 1.405.596 161.938 3.621
7.626 985.238 9.950 732
Current Financial Assets Loans and receivables Cash and cash equivalents Restricted cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables Other current assets
Total Aset Keuangan Lancar
3.426.402
1.436.585
Total Current Financial Assets Non-current Financial Assets Loans and receivables Other non-current assets
Aset Keuangan Tidak Lancar Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset tidak lancar lainnya
13.038
4.700
Aset keuangan tersedia untuk dijual Penyertaan saham
59.780
-
3.499.220
1.441.285
Total Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Liabilitas yang dicatat pada nilai wajar atau biaya perolehan yang diamortisasi Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lainnya Beban yang masih harus dibayar Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank jangka panjang Utang sewa pembiayaan
493.852 1.395.406 59.559 231.911
292.208 1.270.543 38.523 282.130
470.526 399.039
131.813 289.201
Total Liabilitas Keuangan Jangka Pendek
3.050.293
2.304.418
Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Liabilitas yang dicatat pada nilai wajar atau biaya perolehan yang diamortisasi Kewajiban jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank jangka panjang Utang jangka panjang lainnya Utang sewa pembiayaan Utang usaha jangka panjang Beban yang masih harus dibayar setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
Financial asset available-for-sale Investment in shares of stock Total Financial Assets Current Financial Liabilities Liabilities at fair value or amortized cost Short-term bank loans Trade payables Other payables Accrued expenses Current maturities of: Long-term bank loans Obligations under finance lease Total Current Financial Liabilities Non-current Financial Liabilities
Liabilities at fair value or amortized cost Long-term debts - net of current maturities Long-term bank loans Other long-term loans Obligations under finance lease Long-term trade payable
2.831.156 733.779 -
715.785 125.874 369.185 56.435
-
35.361
Total Liabilitas Keuangan Jangka Panjang
3.564.935
1.302.640
Total Non-current Financial Liabilities
Total Liabilitas Keuangan
6.615.228
3.607.058
Total Financial Liabilities
153
Accrued expenses - net of current maturities
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. KEBIJAKAN DAN RISIKO KEUANGAN
TUJUAN
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Liabilitas keuangan utama Grup meliputi utang jangka pendek dan jangka panjang, utang usaha dan lainnya, utang sewa pembiayaan, dan beban yang masih harus dibayar. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk mengumpulkan dana untuk operasi Grup. Grup juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti kas dan setara kas, kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan lainnya, aset lancar lainnya, dan aset tidak lancar lainnya yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya.
The principal financial liabilities of the Group consist of short-term and long-term loans, trade and other payables, obligations under finance lease, and accrued expenses. The main purpose of these financial liabilities is to raise funds for the operations of the Group. The Group also has various financial assets such as cash and cash equivalents, restricted cash and cash equivalents, trade and other receivables, other current assets and other non-current assets which arise directly from its operations.
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan seiring perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.
The main risks arising from the Group’s financial instruments are fair value and cash flow interest rate risk, foreign exchange rate risk, credit risk and liquidity risk. The importance of managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in both Indonesian and international financial markets. The Company's Board of Directors reviews and approves the policies for managing these risks which are summarized below.
a.
a.
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas
Fair value and cash flow interest rate risk
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan utang bank jangka pendek dan utang jangka panjangnya. Fluktuasi suku bunga mempengaruhi biaya atas pinjaman baru dan bunga atas saldo utang Grup yang dikenakan suku bunga mengambang.
Fair value and cash flow interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group is exposed to the risk of changes in market interest rates relating primarily to its short-term bank loans and long-term loans. Interest rate fluctuations influence the cost of new loans and the interest on the outstanding variable rate loans of the Group.
Kebijakan Grup terkait dengan risiko suku bunga adalah dengan mengelola biaya bunga melalui kombinasi pinjaman dengan suku bunga tetap dan mengambang. Grup mengevaluasi perbandingan suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang dari utang bank jangka pendek dan utang jangka panjang lainnya sejalan dengan perubahan suku bunga yang relevan di pasar uang. Berdasarkan penilaian manajemen, pembiayaan baru akan ditentukan pada suku bunga tetap atau mengambang.
The Group’s policies relating to interest rate risk are to manage interest cost through a mix of fixed and variable rate debts. The Group evaluates the fixed to floating ratio of its shortterm bank loans and other long-term loans in line with movements of relevant interest rates in the financial markets. Based on management's assessment, new financing will be priced either on a fixed or floating rate basis.
Saat ini, Grup tidak mempunyai kebijakan lindung nilai formal atas risiko suku bunga. Untuk utang sewa pembiayaan dan utang jangka panjang, Grup mengelola risiko suku bunga dengan mengalihkannya kepada para pelanggan.
Currently, the Group does not have a formal hedging policy for interest rate exposures. For obligations under finance lease and long-term loan, the Group may seek to mitigate its interest rate risk by passing it on to its customers.
154
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
c.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko mata uang
b.
Foreign exchange rate risk
Risiko mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Dampak fluktuasi nilai tukar terhadap Grup terutama berasal dari utang jangka pendek, utang jangka panjang, piutang usaha dari penjualan dalam mata uang asing dan utang usaha dari pembelian dalam mata uang asing.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposure to exchange rate fluctuations results primarily from short-term loans, long-term loans, trade receivables from sales in foreign currencies and trade payables from purchases in foreign currencies.
Aset dan liabilitas moneter Grup dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 disajikan pada Catatan 34.
Monetary assets and liabilities of the Group which are denominated in foreign currencies as of December 31, 2011 and 2010 are presented in Note 34.
Grup tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk risiko pertukaran mata uang asing. Walaupun demikian, terkait dengan halhal yang telah didiskusikan pada paragraf diatas, fluktuasi nilai tukar rupiah masingmasing terhadap, dolar Amerika Serikat, dolar Australia, dan Euro menghasilkan lindung nilai natural terhadap risiko mata uang Grup.
The Group does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, in relation to the matters discussed in the preceding paragraph, the fluctuations in the exchange rates between the rupiah and each of the United States dollar, Australian dollar, and Euro provide some degree of natural hedge for the Group’s foreign exchange exposure.
Risiko kredit
c.
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak terhadap suatu instrumen keuangan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Grup berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Grup melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Grup memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.
Credit risk is the risk that a party to a financial instrument will fail to discharge its obligation and will result in a financial loss to the other party. The Group is exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. The Group trades only with recognized and creditworthy third parties. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures.
Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Nilai maksimal eksposur terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat piutang sebagaimana diungkapkan pada Catatan 6. Tidak ada risiko kredit yang terpusat.
In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts. The maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of receivables as shown in Note 6. There is no concentration of credit risk.
155
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
36. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
c.
With respect to credit risk arising from the other financial assets, which comprise cash and cash equivalents, restricted cash and cash equivalent, short-term investment in terms of time deposits and certain derivative instruments, the Group’s exposure to credit risk arises from default of the counterparty. The Group has a policy not to place investments in instruments that have a high credit risk and to put the investments only in banks with high credit ratings.The maximum exposure to this risk is equal to the carrying amounts of the above-mentioned financial assets disclosed in Notes 4, 5 and 6.
Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan setara kas, kas yang dibatasi penggunaanya, dan investasi jangka pendek dalam bentuk deposito, risiko kredit yang dihadapi timbul karena wanprestasi dari pihak terkait. Grup memiliki kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrumen yang memiliki risiko kredit tinggi dan hanya menempatkan investasinya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimal eksposur terhadap risiko ini adalah sebesar nilai tercatat dari aset keuangan sebagaimana diungkapkan pada Catatan 4, 5 dan 6. d.
Credit risk (continued)
Risiko likuiditas
d.
Liquidity risk
Dalam mengelola risiko likuiditas, Grup memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasi Grup dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Grup juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit.
In the management of liquidity risk, the Group monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. The Group also regularly evaluates the projected and actual cash flows, including its long-term loan maturity profiles, and continuously assesses conditions in the financial markets to maintain flexibility in funding by keeping committed credit facilities available.
Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2011 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan (tidak termasuk pembayaran bunga):
The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities as of December 31, 2011 based on contractual undiscounted payments to be made (excluding interest payments): 2011
Kurang dari 1 tahun/ Below 1 year Liabilitas jangka pendek Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lainnya Beban yang masih harus dibayar Sub-total Liabilitas jangka panjang Utang bank jangka panjang* Utang sewa pembiayaan* Sub-total Total
1 - 2 tahun/ 1 - 2 years
3 - 5 tahun/ 3 - 5 years
Total/ Total
493.852 1.395.406 59.559 231.911
-
-
493.852 1.395.406 59.559 231.911
2.180.728
-
-
2.180.728
483.120 399.039
617.668 525.957
2.236.375 207.822
3.337.163 1.132.818
882.159
1.143.625
2.444.197
4.469.981
3.062.887
1.143.625
2.444.197
6.650.709
Biaya transaksi yang belum diamortisasi
(35.481)
Neto
6.686.190
*Termasuk bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
* including current maturities
156
Current liabilities Short-term bank loans Trade payables Other payables Accrued expenses Sub-total Non-current liabilities Long-term bank loans* Obligations under finance lease* Sub-total Total Unamortized transaction cost Net
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
37. PERATURAN MENTERI a.
b.
37. MINISTERIAL REGULATIONS
Peraturan Menteri No. 28/2009
a.
Ministerial Regulation No. 28/2009
Pada bulan September 2009, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 28/2009, mengatur, antara lain, pengelompokan perusahaan jasa pertambangan dan penggunaan perusahaan jasa pertambangan termasuk perusahaan afiliasi oleh para pemegang ijin usaha pertambangan (IUP).
In September 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 28/2009 which, among other regulates categorization of mining contractor and the utilization of a mining service contractor including affiliated company by the owner of mining concession.
Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi telah mengeluarkan peraturan pelaksanaan atas Peraturan Menteri No. 28 Tahun 2009 melalui Peraturan Direktur Jenderal No. 376.K/30/DJB/2010 tertanggal 10 Mei 2010 tentang tata cara dan persyaratan permohonan persetujuan keikutsertaan entitas anak dan afiliasi dalam usaha jasa pertambangan. Peraturan ini mengatur dan menjelaskan lebih lanjut mengenai definisi dan syarat penggunaan entitas anak dan afiliasi pemegang IUP dalam bidang usaha jasa oertambangan di wilayah usaha pertambangan yang diusahakannya, untuk dijadikan pedoman dalam penggunaan perusahaan jasa pertambangan afiliasi.
The Director General of Mineral, Coal and Geothermal has issued implementation regulation of Minister Decree No. 28 Year 2009 through the Director General Regulation No. 376.K/30/DJB/2010 dated May 10, 2010 on the procedures and requirements of a request for approval to involve a subsidiary and/or an affiliate in mining service activities (Peraturan Dirjen). Peraturan Dirjen further regulates and explains the definition of and the requirement to use a subsidiary and an affiliate company of IUP holders at mining service contractor in their mining area in order providing guidance for the utilization of an affiliated mining contractor services company.
CK selaku perusahaan pertambangan nasional sedang mempertimbangkan dampak dari peraturan tersebut oleh karena CK menyediakan jasa kontraktor pertambangan kepada pihak ketiga di berbagai lokasi di Indonesia.
CK as a national mining contractor company is considering the impact of the regulation since CK provides mining contractor services to third parties at several locations in Indonesia.
Peraturan Menteri No. 34/2009
b.
Ministerial Regulation No. 34/2009 In December 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources (MEMR) issued Ministerial Regulation No. 34/2009, which provides a legal framework to require mining companies to sell a portion of their output to domestic customers (Domestic Market Obligation or DMO). The list of mining companies that are required to fulfill DMO and the related minimum percentage of coal sales for DMO is determined based on the Decree of the MEMR every year. Based on the latest Decree of the MEMR on the 2012 DMO, TIA is not required to fulfill DMO. However, TIA is closely monitoring the progress of the implementation of the Regulation, and will consider its impact on its operations, if any, when the revised implementing regulations are issued.
Pada Desember 2009, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) mengeluarkan Peraturan Menteri No. 34/2009, yang menetapkan kerangka hukum yang mengharuskan perusahaan pertambangan untuk menjual sebagian produknya ke pelanggan dalam negeri (Domestic Market Obligation atau DMO). Daftar perusahaan pertambangan yang diwajibkan untuk memenuhi DMO beserta persentase minimal penjualan batubara untuk DMO ditetapkan berdasarkan keputusan KESDM setiap tahunnya. Berdasarkan keputusan KESDM terakhir yang mengatur DMO tahun 2012, TIA tidak diwajibkan untuk memenuhi DMO. Namun demikian, TIA terus memonitor perkembangan dari peraturan pelaksanaan, dan akan mempertimbangkan pengaruh peraturan tersebut, bila ada, ketika peraturan pelaksanaan revisi diterbitkan.
157
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
37. PERATURAN MENTERI (lanjutan) c.
37. MINISTERIAL REGULATIONS (continued)
Peraturan Menteri No. 17/2010
c.
Ministerial Regulation No. 17/2010 In September 2010, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 17/2010 on “The Procedure for the Setting of Benchmark Prices for Mineral and Coal Sales”, which regulates that the sale of coal shall be conducted with reference to the benchmark price as issued by the Directorate General of Mineral and Coal. In the Ministerial Regulation, existing spot and term contracts which have been signed prior to the date of the Ministerial Regulation must conform their provisions with the provisions under the Ministerial Regulation within 6 months for spot contracts and 12 months for term contracts. Those contracts whose coal sales prices have been renegotiated under and in accordance with the instruction of the Minister or Director General are exempted. TIA is still studying the impact of the above regulation on its operations.
Pada bulan September 2010, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 17/2010 tentang “Tata Cara Penetapan Harga Patokan Penjualan Mineral dan Batubara” yang mengatur bahwa penjualan batubara dilaksanakan dengan berpedoman pada harga patokan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara. Di dalam Peraturan Menteri tersebut, kontrak penjualan langsung (spot) dan penjualan jangka tertentu (term) yang telah ditandatangani sebelum tanggal ditetapkannya Peraturan Menteri ini, wajib disesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dalam jangka waktu paling lama 6 bulan untuk kontrak penjualan langsung dan 12 bulan untuk kontrak penjualan jangka tertentu. Kontrak dimana harga penjualan batubara telah dinegosiasikan kembali sesuai instruksi Menteri atau Direktorat Jenderal dikecualikan dari peraturan ini. TIA masih mempelajari pengaruh atas pemberlakuan peraturan tersebut terhadap kegiatan operasional. 38. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS
38. SUPPLEMENTAL CASH FLOWS INFORMATION
Akuisisi Entitas Anak (Catatan 1c)
Acquisition of a Subsidiary (Note 1c)
Nilai wajar aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih adalah sebagai berikut:
The fair values of assets acquired and liabilities assumed were as follows: Amount
Kas dan bank Uang muka Aset tetap - net Goodwill Biaya eksplorasi dan pengembangan tambang ditangguhkan Aset tidak lancar lainnya Utang lainnya Bagian kepentingan nonpengendali
605 4.071 508 593.883 21.554 20 (15.341) (3.385)
Total harga beli yang dibayarkan Dikurangi: kas dari Entitas Anak
601.915 (605)
Arus kas neto akuisisi Entitas Anak
601.310
158
Cash on hand and cash in banks Advances Fixed assets - net Goodwill Deferred mining exploration and development costs Other non-current assets Other payables Non-controlling interests portion Total purchase price paid in cash Less: cash of acquired Subsidiary Net cash paid to acquire Subsidiary
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
38. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS (lanjutan)
38. SUPPLEMENTAL CASH FLOWS INFORMATION (continued) Significant non-cash transactions
Transaksi non-kas yang signifikan 2011
2010
Aktivitas Investasi: Perolehan aset tetap dengan: Utang sewa pembiayaan Utang usaha
801.572 153.900
182.663 73.759
Investing activities: Acquisition of fixed assets under: Finance lease arrangements Trade payables
Aktivitas Pendanaan: Konversi OWK menjadi modal saham
757.120
-
Financing activity: Conversion of MCBs to share capital
39. REKLASIFIKASI AKUN
39. RECLASSIFICATION OF ACCOUNT Reclassification from selling, general and administrative - royalty expenses to cost of goods sold and services amounting to Rp23,956 was made to the consolidated statements of comprehensive income for the year ended December 31, 2010 to conform with the presentation in the financial statements for the year ended December 31, 2011.
Reklasifikasi dari beban penjualan, umum dan administrasi - royalti ke beban pokok penjualan dan pendapatan jasa sebesar Rp23.956 telah dibuat pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian per tanggal 31 Desember 2010 agar sesuai dengan penyajian pada laporan keuangan per tanggal 31 Desember 2011.
40. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN
40. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
SS
SS
Pada bulan Maret 2012, SS memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus III dengan total maksimum kredit sebesar Rp600.000 dari Mandiri, yang tersedia selama satu tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Pinjaman dari fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga 9,50% per tahun. Selain itu, SS melakukan perubahan batas maksimum fasilitas bank garansi yang diperoleh dari Mandiri dari Rp70.000 menjadi Rp143.000, dengan periode penarikan diperpanjang sampai tanggal 26 September 2013 (Catatan 14).
In March 2012, SS obtained specific transaction loan III facility with total maximum credit of Rp600,000 from Mandiri, which is available within one year from the signing date of the agreement. The loan from the facility will bear interest at the annual rate of 9.50%. In addition, SS also amended the maximum bank guarantee facility limit obtained from Mandiri from Rp70,000 to become Rp143,000, with the availability period extended to September 26, 2013 (Note 14).
ATR
ATR
Pada tanggal 16 Januari 2012, PT Talisman Energy Nuigini Limited (Talisman), pelanggan pihak ketiga di Papua Nuigini memutuskan kontrak sewa menyewa kapal No. TENL00146 yang dimulai pada tanggal 11 Oktober 2010. Talisman setuju untuk membayar ATR sebesar USD460.165 sebagai penyelesaian akhir kontrak seperti tercatat dalam surat penyelesaian kontrak tanggal 8 Februari 2012.
On January 16, 2012, PT Talisman Energy Nuigini Limited (Talisman), a third party customer in Papua New Guinea, terminated Time Charter Agreement Contract No. TENL00146 that was commenced on October 11, 2010. Talisman agreed to pay ATR USD460,165 as the final settlement of the contract that is stated in a letter of contract settlement dated February 8, 2012.
159
The consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ABM INVESTAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated)
40. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN (lanjutan)
40. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD (continued)
Reswara
Reswara
Pada tanggal 20 Januari 2012, Reswara melalui perjanjian antara TIA, anak perusahaan Reswara, dan Mega Strada Pte. Ltd. dan Subham Corporation Pvt. Ltd., menandatangani kontrak jual beli batubara sebanyak 1.200.000MT dan 800.000MT dengan periode pengapalan antara Januari 2012 sampai dengan Desember 2012. Nilai kontrak berkisar antara USD40.200.000 sampai dengan USD59.400.000 yang akan dikaji setiap tiga bulan sesuai dengan harga pasar.
On January 20, 2012, Reswara through agreements made between TIA, a subsidiary of Reswara, and each of Mega Strada Pte. Ltd. and Subham Corporation Pvt. Ltd., entered into sale and purchase contracts of coal involving 1,200,000MT and 800,000MT, respectively, with shipment period from January 2012 until December 2012. The contract values were determined to range from USD40,200,000 to USD59,400,000 which will be reviewed quarterly to align with market values.
CK
CK
Pada tanggal 29 Februari 2012, CK menandatangani kontrak jasa pertambangan batubara dengan PT Riau Bara Harum dengan nilai kontrak USD300.000.000 selama lima tahun. Jasa yang disediakan meliputi pembersihan lahan, pengupasan lahan dan penyewaan alat.
On February 29, 2012, CK signed a coal mining service contracts with PT Riau Bara Harum with estimated contract value of USD300,000,000 covering five years. The scope of the services includes land clearing, overburden removal and equipment rentals.
41. PENYELESAIAN KONSOLIDASIAN
LAPORAN
KEUANGAN
41. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS
CONSOLIDATED
The management of the Group is responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed on March 22, 2012.
Manajemen Grup bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada tanggal 22 Maret 2012.
160
2011
laporan tahunan
PT ABM Investama Tbk Gedung TMT 1, 18th Floor Jl. Cilandak KKO No. 1, Jakarta 12560 T +62 21 2997 6767 F +62 21 2997 6768 www.abm-investama.com A member of Tiara Marga Trakindo Group