BUILDING SOLID FOUNDATION FOR CONTINUOUS GROWTH annualreport2011
Designed & Printed by MAESTRO 90 Adv.
PT Golden Energy Mines Tbk Plaza BII Tower II lt. 27, Jl. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta-10350, Indonesia Ph. 088.1110.9999, Fax (021) 3199-0319 Email:
[email protected] www.goldenenergymines.com
BUILDING SOLID FOUNDATION FOR CONTINUOUS GROWTH
annualreport2011
DAFTAR ISI
Table of Content
VISI MISI
4
VISION MISION
NILAI
5
SHARED VALUE
STRATEGI PERUSAHAAN
6
CORPORATE STRATEGY
STRUKTUR PERUSAHAAN
7
CORPORATE STRUCTURE
JEJAK LANGKAH
8
MILESTONE
PENGHARGAAN
9
AWARDS
IKHTISAR KEUANGAN
10
FINANCIAL HIGHLIGHTS
IKHTISAR SAHAM
11
STOCK HIGHLIGHTS
SEKILAS GEMS
GEMS AT A GLANCE
STRUKTUR ORGANISASI •
12 13 14 15
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
16
BOARD OF COMMISSIONERS REPORT
LAPORAN DIREKSI
20
BOARD OF DIRECTORS REPORT
ANALISIS MANAJEMEN
24
MANAGEMENT ANALYSIS
PROFIL DEWAN KOMISARIS
34
BOARD OF COMMISSIONERS PROFILE
PROFIL DIREKSI
38
BOARD OF DIRECTORS PROFILE
PROFIL KOMITE AUDIT
41
AUDIT COMMITTEE PROFILE
PROFIL MANAJER SENIOR
42
SENIOR MANAGEMENT PROFILE
TATA KELOLA PERUSAHAAN
43
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
MANAJEMEN RESIKO
51
RISK MANAGEMENT
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
52
HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT
LINGKUNGAN , KESEHATAN, DAN
56
SAFETY, HEALTH AND
PROFIL PERUSAHAAN • LOKASI PENAMBANGAN •
KESELAMATAN KERJA
• COMPANY PROFILE • MINING LOCATION • ORGANIZATION STRUCTURE
ENVIRONMENT
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
58
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN
63
STATEMENT OF RESPONSIBILITY
LAPORAN KEUANGAN
65
FINANCIAL STATEMENT
3
VISI Vision Menjadi perusahaan pertambangan No. 1 di Indonesia
To be Number One Mining Company in Indonesia
MISI Mision • Mendapatkan lahan dan cadangan baru • Menjalankan operasional tambang di lahan yang ada • Mengembangkan kapasitas tambang • To acquire new land and mine reserves • To run the mining operation in existing land • To expand the mining capacity
4
NILAI Shared Value
SIKAP POSITIF POSITIVE ATTITUDE
INTEGRITAS INTEGRITY
LOYAL LOYALTY KOMITMEN COMMITMENT
INOVASI INNOVATION
PENYEMPURNAAN BERKELANJUTAN CONTINUOUS IMPROVEMENT
5
STRATEGI PERUSAHAAN Corporate Strategy
Perseroan dan Anak Perusahaan terus berusaha untuk meningkatkan kinerja dan mencapai pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan. Untuk mencapai tujuan ini, Perseroan dan Anak Perusahaan menetapkan strategi usaha utama yang mencakup: • • • • • • • •
Peningkatan produksi batubara Peningkatan efisiensi biaya penambangan Pembinaan dan peningkatan hubungan dengan pelanggan Perluasan jaringan distribusi pasar Peningkatan jumlah sumber daya dan cadangan batubara Peningkatan kualitas sumber daya manusia Peningkatan teknologi Pengembangan hubungan baik dengan komunitas lokal The Company and its Subsidiaries strive to improve work performance and achieve long term sustainable growth. To achieve the goal, the Company and its Subsidiaries provide primary business strategies which include:
6
• • • • • • • •
Increased production of coal Increased efficiency of mining cost Increased and improvement of customer relationships Expansion of the market distribution network Increased the amount of coal resources and reserves Improved the quality of Human Resources Improved the technology Developed of good relation with local communities
STRUKTUR PERUSAHAAN Corporate Structure
GEMS 125 shares 5%
350 shares 70%
TKS
DSSP
12,014 shares 99,99%
KCP
499 shares 99,8%
BBU
KIM
249 shares 99,6%
BHBA
A: 148,797 shares B: 3,500,000 shares 99,01%
49,999 shares 99,99%
RCI
BNP
MAL
183,887 shares 99,07%
5,149 shares 99,9%
BIB
499 shares 99,8%
12,939 shares* 39,280%
11,294 shares 99,99%
NIP
*As per 9 January 2012
TBBU
GEMS DSSP TKS KIM RCI MAL KCP
: PT Golden Energy Mines Tbk : PT DSSP Power Sumsel : PT Trisula Kencana Sakti : PT Kuansing Inti Makmur : PT Roundhill Capital Indonesia : PT Manggala Alam Lestari : PT Karya Cemerlang Persada
BBU BHBA BNP BIB NIP TBBU
: PT Bungo Bara Utama : PT Bara Harmonis Batang Asam : PT Berkat Nusantara Permai : PT Borneo Indobara : PT Nusa Indah Permai : PT Tanjung Belit Bara Utama
7
JEJAK LANGKAH Milestone
Kronologis Pencatatan Saham Chronological Listing Shares
2007- 2009 13 MARET 1997
March 13, 1997
Perseroan didirikan dengan nama PT Bumi Kencana Eka Sakti. The Company was established under the name of PT Bumi Kencana Eka Sakti.
Perseroan meningkatkan pembangunan infrastuktur untuk mendukung kegiatan operasional pertambangan di PT Borneo Indobara. Infrastruktur yang dibangun meliputi pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan Bunati, serta pembangunan mess dan kantor perwakilan di Kalimantan Selatan. The Company increased infrastructure development to support mining operations at PT Borneo Indobara. The development of infrastructure includes roads, bridges, ports Bunati, as well as the construction living quarter and a representative office in South Kalimantan.
2006
Perseroan mengakuisisi PKP2B yang terletak di Kalimantan Selatan, yakni PT Borneo Indobara melalui Anak Perusahaan PT Roundhill Capital Indonesia.
8
The Company acquired PKP2B located in South Kalimantan, which is PT Borneo Indobara, through its Subsidiary PT Roundhill Capital Indonesia.
2009
Perseroan diakuisisi oleh PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. The Company was acquired by PT Dian Swastatika Sentosa Tbk.
PENGHARGAAN Awards
Perseroan berupaya terus meningkatkan nilai unggulan di tahun mendatang, baik penghargaan atas kinerja maupun kemampuan Perseroan The Company strives to increase its value by winning awards for both performance and the potential of the Company in the years to come
2009-2010
Perseroan memperbesar kegiatan usaha utama di pertambangan dengan mengakuisisi beberapa wilayah penambangan baru yang terletak di Sumatera dan Kalimantan. The Company expanded its main business activities in mining with the acquisition of several new mining areas located in Sumatera and Kalimantan.
20 JUNI 2011 June 20, 2011
Perseroan menandatangani perjanjian pendahuluan pencatatan efek dengan PT Bursa Efek Indonesia. The Company signed a preliminary agreement of share listing with PT Bursa Efek Indonesia.
17 NOVEMBER 2011 November 17, 2011
Pencatatan saham Perdana Perseroan di PT Bursa Efek Indonesia. The Company first listed its shares on PT Bursa Efek Indonesia.
16 NOVEMBER 2010
9 NOVEMBER 2011
Nama Perseroan diubah menjadi PT Golden Energy Mines Tbk.
Surat efektif pernyataan pendaftaran dari Bapepam–LK.
The Company name was changed to PT Golden Energy Mines Tbk.
Effective letter of registration statement from Bapepam-LK.
November 16 , 2010
November 9, 2011
9
IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights
In million Rp, except otherwise stated
Dalam jutaan Rp, kecuali dinyatakan lain
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
2011
2010
2009
2008
2007
2,861,548
927,112
671,972
447,387
258,391
Net Sales
Laba Bruto
833,903
247,729
236,668
198,608
115,966
Gross Profit
Laba (Rugi) Usaha*
386,880
51,643
(20,304)
58,173
(8,037)
Income (Loss) from Operations*
Laba (Rugi) Bersih
301,660
33,961
3,722
14,246
(16,987)
Net Income (Loss)
Laba (Rugi) Bersih -- pemilik entitas induk
284,776
30,752
652
5,892
(9,312)
Net Income (Loss) -- owners of the Company
5,882,353,000
5,000,000,000
48,802
36,272
5
Issued Shares -- In Shares
55.74
16.93
1.40
21.00
(186,238.12)
Earning (Loss) per Share--in Rp
Penjualan Bersih
Jumlah Saham Beredar -- dalam lembar Laba (Rugi) Bersih per Saham -- Rp
In million Rp, except otherwise stated
Dalam jutaan Rp, kecuali dinyatakan lain
2011
2010
2009
2008
2007
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
2,479,680
540,928
162,383
138,496
123,112
Current Assets
840,622
576,342
273,256
130,597
129,528
Noncurrent Assets
3,320,302
1,117,270
435,639
269,093
252,640
Total Assets
Liabilitas Jangka Pendek
457,483
235,901
136,055
147,310
139,276
Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang
22,549
310,142
230,698
71,893
113,987
Noncurrent Liabilities
Jumlah Liabilitas
480,032
546,043
366,753
219,203
253,263
Total Liabilities
Goodwill Negatif
-
-
1,723
-
-
Negative Goodwill
Jumlah Ekuitas
2,840,270
571,227
67,163
49,890
(623)
Total Equity
Modal Kerja Bersih
2,022,197
305,027
26,328
(8,814)
(16,164)
Net Working Capital
125
-
-
-
-
Total Investment
2011
2010
2009
2008
2007
FINANCIAL RATIO
8.58%
2.75%
0.15%
2.19%
-3.69%
Return on Assets
10.03%
5.38%
0.97%
11.81%
1,494.70%
Return on Equity
5.42
2.29
1.19
0.94
0.88
Current Ratio (x)
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas
16.90%
95.59%
546.06%
439.37%
-40,652.17%
Liabilities to Equity Ratio
Rasio Liabilitas terhadap Aset
14.46%
48.87%
84.19%
81.46%
100.25%
Liabilities to Assets Ratio
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset
Jumlah Investasi RASIO KEUANGAN Rasio Laba terhadap Aset Rasio Laba terhadap Ekuitas Rasio Lancar (x)
10
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME
*Laba (Rugi) Usaha : laba bruto – beban penjualan – beban umum dan administrasi – beban eksplorasi / Income (Loss) from Operations : gross profit – selling expenses – general and administration expenses – exploration expenses
IKHTISAR SAHAM Stock Highlights
KRONOLOGI PENCATATAN SAHAM
THE CHRONOLOGY OF STOCK LISTING
Saham Perseroan tercatat dan mulai diperdagangkan di PT Bursa Efek Indonesia pada tanggal 17 November 2011 dengan kode saham GEMS. Perseroan mencatatkan 5.882.353.000 lembar saham dengan harga saham Perseroan pada saat IPO adalah sebesar Rp 2.500 per saham. Saham Perseroan ditutup pada harga Rp 2.725 pada akhir tahun 2011, dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 16.029.411.925.000.
The Company’s shares were listed and traded on PT Bursa Efek Indonesia on November 17 th, 2011 with the stock code GEMS. A total of 5.882.353.000 shares were registered at the price of Rp 2500 per share at the time of the IPO. The Company’s shares closed at a price of Rp 2,725 at the end of 2011, with a market capitalization of Rp 16,029,411,925,000.
KINERJA SAHAM
STOCK PERFORMANCE
Pergerakan harga dan volume perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia sampai dengan Desember 2011.
The price movements and trading volume of Company’s shares on PT Bursa Efek Indonesia up to December 2011.
RUPIAH 3,000
Harga Penutupan Closing Price
25,000,000
2,900
Jumlah Saham Diperdagangkan Number of Shares Traded
20,000,000
2,800 15,000,000 2,700 2,600
10,000,000
2,500 5,000,000 2,400 2,300 Nov 18th
Nov 25th
Des 2nd
Des 9th
JUMLAH SAHAM DIPERDAGANGKAN number of shares traded
Des 16th
3%
Tertinggi
Rp 2.925
Highest
Terendah
Rp 2.550
Lowest
Penutupan
Rp 2.725
Closing
111.316.500 lembar
Des 30th
KEPEMILIKAN SAHAM share ownership
2011
Jumlah Saham Diperdagangkan
Des 23th
0,02%
30% 66,98%
Total Trading Volume PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (3.941.166.500 lembar saham/shares)
Tabel menunjukkan harga saham tertinggi, terendah dan penutupan serta volume perdagangan saham Perseroan selama tahun 2011 The following table shows the highest, lowest and closing price of the Company’s shares and total volume traded during the year 2011
GMR Coal Resources Pte Ltd (dh GMR Infrastructure Investment (Singapore) Pte Ltd. (1.764.706.000 lembar saham/shares) Masyarakat/Public (176.480.500 lembar saham/shares) PT Sinar Mas Cakrawala (10.000 lembar saham/shares)
11
SEKILAS GEMS GEMS at a Glance
PT Golden Energy Mines Tbk bergerak di bidang jasa perdagangan hasil tambang dan jasa pertambangan. Ketika berdiri pada 13 Maret 1997 Perseroan bernama PT Bumi Kencana Eka Sakti. Perubahan nama dari PT Bumi Kencana Eka Sakti menjadi PT Golden Energy Mines Tbk terjadi pada tanggal 16 November 2010. Perseroan merupakan induk perusahaan dari 12 Anak Perusahaan, 10 di antaranya bergerak dalam bidang pertambangan batubara termal bernilai kalori berkisar antara 5.200-6.100 kkal/KG (adb). Lokasi proyek pertambangan seluruhnya berada di wilayah Indonesia, tersebar di Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah. Luas area proyek pertambangan dari semua Anak Perusahaan seluas 47.500 hektar. Sejak November 2011, Perseroan berubah menjadi perusahaan publik, dan tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan kapitalisasi pasar per akhir tahun 2011 sebesar Rp 16.029.411.925.000. Pada akhir 2011 jumlah karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan mencapai 842 orang, sebagian besar adalah tenaga terdidik. PT Golden Energy Mines Tbk is engaged in trading services of mining product and mining services. When it was established on March 13rd, 1997 the Company was named PT Bumi Kencana Eka Sakti. The name changed from PT Bumi Kencana Eka Sakti to PT Golden Energy Mines Tbk occurred on November 16th, 2010. The Company is the holding Company of 12 Subsidiaries, 10 of which engaged in mining of thermal coal with a caloric value of between 5200-6100 kcal / KG (adb). The locations of mining projects throughout Indonesia, spread out over South Sumatra, Jambi, South Kalimantan and Central Kalimantan. The mining project area of all Subsidiaries covers 47,500 hectares. Since November 2011, the Company became a public Company and was listed on PT Bursa Efek Indonesia with a market capitalization of Rp 16,029,411,925,000 on the year ending 2011.
12
At the end of 2011 the number of employees at the Company and its Subsidiaries reached 842 employees, and most are well educated.
PROFIL PERUSAHAAN
Company Profile
NAMA PERSEROAN/NAME OF COMPANY
PT Golden Energy Mines Tbk TANGGAL BERDIRI/DATE OF ESTABLISHMENT
13 Maret 1997 BERKEDUDUKAN DI/INCORPORATED IN
Jakarta Pusat - Indonesia TANGGAL PENCATATAN DI BURSA/LISTING DATE
17 November 2011 BIDANG USAHA/LINE OF BUSINESS
Bergerak di bidang pertambangan melalui Anak Perusahaan dan perdagangan batubara ALAMAT/ADDRESS
Plaza BII Tower II lt. 27, Jl. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta-10350, Indonesia NOMOR TELEPON/PHONE NUMBER
088.1110.9999
FAKSIMILI/FACSIMILE
(021) 3199-0319 EMAIL
[email protected] WEBSITE
http://www.goldenenergymines.com MODAL DASAR/AUTHORIZED CAPITAL
Rp 2.000.000.000.000 MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH/ ISSUED AND FULLY PAID CAPITAL
Rp 588.235.300.000 JUMLAH SAHAM TERCATAT DI BURSA/ NUMBER OF SHARES LISTED
5.882.353.000 lembar saham NILAI NOMINAL PER SAHAM/ NOMINAL VALUE PER SHARE
Rp 100/saham AKUNTAN PUBLIK/PUBLIC ACCOUNTANT
KAP MULYAMIN SENSI SURYANTO & LIANNY, Intiland Tower 7th Floor , Jl. Jend. Sudirman Kav. 32, Jakarta 10220 Indonesia Phone number : 62-21-570 8111, Fax : 62-21-570 8012 BIRO ADMINISTRASI EFEK/ SHARE ADMINISTRATION BERAU
PT Sinartama Gunita, BII Plaza Tower III, 12th Floor, Jl. M. H. Thamrin No. 51, Jakarta 10350 - Indonesia, Phone Number : 021 – 392 2332, Fax : 021 – 392 3003
13
LOKASI PENAMBANGAN The Location of Mining
Keunggulan Perseroan adalah harga batubara yang diproduksinya lebih murah bagi pelanggan di Asia, dibandingkan dengan batubara yang berasal dari Afrika Selatan atau Australia. Harga lebih murah itu disebabkan lokasi Perseroan dan perusahaan tambang lain di Indonesia diuntungkan secara geografis. Sebab, Indonesia berada di Asia, sehingga berdekatan dengan pelanggan yang berada di Asia. Secara ekonomi, kedekatan lokasi ini akan menjadikan biaya kirim lebih murah dibandingkan dengan biaya kirim yang harus dikeluarkan produsen batubara yang berada di Afrika Selatan dan Australia.
The advantage of the Company is that it produces lower coal price for customers in Asia, compared to coal from South Africa or Australia. The lower price was due to the geographically strategic location of the Company and also for other mining companies in Indonesia. This is because Indonesia is in the continent of Asia, so it is closer to the customers located in Asia. Economicaly, the proximity of this location will make shipping fares much cheaper compared to the shipping cost incurred by the South African and Australian coal producers. Below is the location of coal mines managed by Subsidiaries of the Company.
Di bawah ini adalah lokasi tambang batubara yang dikelola oleh Anak Perusahaan dari Perseroan.
KIM BLOK
TKS
MAL & NIP
14
MAL NIP TKS BIB KIM Blok
: PT Manggala Alam Lestari : PT Nusa Indah Permai : PT Trisula Kencana Sakti : PT Borneo Indobara : PT Kuansing Inti Makmur dan Anak Perusahaan
BIB
STRUKTUR ORGANISASI Organizational Structure
DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners
KOMITE AUDIT Audit Committee DIREKSI Board of Directors
CEO Chief Executive Officer SEKRETARIS PERUSAHAAN Corporate Secretary
INTERNAL AUDIT Internal Audit
COD Chief of Organization & Development
CMO Chief Marketing Officer
CEO BIB Chief Executive Officer of Borneo Indobara
CFO Chief Financial Officer
DIVISI KEPATUHAN, PERIZINAN DAN ADMINISTRASI Compliance, License & Administration Division
CEO KIM BLOCK Chief Executive Officer of Kuansing Inti Makmur & Subsidiaries
DIVISI PENGEMBANGAN BISNIS/ Business Development Division
SUMBER DAYA MANUSIA & DIVISI UMUM
Human Resources & General Affairs Division
CEO TKS Chief Executive Officer of Trisula Kencana Sakti
15
LAPORAN DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners Report
16
Peristiwa penting tahun ini adalah Penawaran Umum Saham Perdana (IPO). Melalui Penawaran Umum Saham Perdana inilah Perseroan menyambut GMR Coal Resources Pte. Ltd. (sebelumnya GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd.) sebagai mitra strategis Perseroan. Perseroan memperoleh dana sebesar Rp 2,205 triliun dari penjualan 882.353.000 saham Perseroan pada harga Rp 2.500 per lembar saham. The important event of this year is the Initial Public Offering (IPO). Through IPO the Company welcomes GMR Coal Resources Pte. Ltd. (formerly GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd.), as a strategic partner of the Company. The Company received funds of Rp 2.205 trillion from the sale of 882.353.000 shares of the Company at a price of Rp 2,500 per share.
PARA PEMEGANG SAHAM YANG TERHORMAT,
DEAR SHAREHOLDERS,
Saya bergembira dapat melaporkan kinerja Perseroan yang pertama pada tahun buku 2011 ini.
I’m grateful that I could report the Company’s first performance in this book year 2011.
Tahun 2011 merupakan tahun yang membanggakan bagi Perseroan, ditandai dengan keberhasilan Perseroan menjadi perusahaan publik dan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 17 Nopember 2011, hingga keberhasilan meningkatnya laba dan pendapatan yang signifikan akhir tahun 2011 ini.
The Year 2011 was a landmark year for the Company, marked by the success of the Company to become a public company and listed on the Indonesia Stock Exchange on November 17th, 2011, until the success of increasing number of profit and significant revenue this year-end of 2011.
Perseroan menutup tahun 2011 dengan peningkatan laba setelah pajak sebesar 788% dari Rp. 34 miliar di tahun 2010 menjadi Rp. 302 miliar di tahun 2011 dan pendapatan sebesar 209% dari Rp. 927 miliar di tahun 2010 menjadi Rp. 2.862 miliar di tahun 2011, yang terutama didorong oleh volume produksi batubara, kenaikan harga dan peningkatan volume penjualan batubara. Merupakan awal yang membanggakan karena Perseroan telah dapat membuktikan awal yang baik untuk kelanjutan di masa yang akan datang.
The Company closed the year 2011 with an increase in profit after tax of 788% from Rp 34 billion in 2010 to Rp 302 billion in 2011 and revenues of 209% from Rp 927 billion in 2010 to Rp 2,862 billion in the year 2011, which is mainly driven by the volume of coal production, rising prices and increased volume of coal sales. It was a great start, because the Company has been able to lay a good foundation for the future.
Peristiwa penting tahun ini adalah Penawaran Umum Saham Perdana (IPO). Melalui IPO, Perseroan menyambut GMR Coal Resources Pte. Ltd. (sebelumnya GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd.) sebagai mitra strategis Perseroan. Perseroan memperoleh dana sebesar Rp 2,205 triliun dari penjualan 882.353.000 sahamnya pada harga Rp 2.500 per lembar saham. Dana yang diperoleh tersebut digunakan untuk perkembangan infrastruktur dan bisnis Perseroan dalam mencapai tujuan Perseroan.
The important event of this year is the Initial Public Offering (IPO). Through IPO, the Company welcomes GMR Coal Resources Pte.Ltd. (formerly GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte.Ltd.), as a strategic partner of the Company. The Company received funds of Rp 2.205 trillion from the sale of 882.353.000 shares at a price of Rp 2,500 per share. The funds obtained are used for infrastructure and business development of the Company to achieve its objectives.
Dalam melaksanakan tanggung jawab pengawasan terhadap manajemen Perseroan, Dewan Komisaris telah mengadakan
In conducting the supervision over the management of the Company, Board of Commissioners has held a formal
17
Laba Perseroan setelah pajak naik 788% dan pendapatan naik 209% di tahun 2011. Company’s profit after tax rise 788% and revenue rise 209% in 2011. pertemuan resmi secara terjadwal untuk meninjau kinerja Perseroan. Dewan Komisaris merasa puas dengan hasil kinerja yang dicapai oleh Direksi selama tahun 2011 ini, hal ini tercapai karena Direksi telah secara konsisten dengan tetap fokus untuk memberikan yang terbaik bagi Perseroan dan para Pemegang Saham.
meeting in scheduled in order to review the Company’s performance. The Board of Commissioners are satisfied with the results performance achieved by the Directors during the year 2011, and this was achieved because the Board of Directors has consistently remained focused on delivering the best for the Company and its Shareholders.
Saat ini Perseroan terus mempersiapkan diri untuk menghadapi peluang-peluang yang akan datang di tahun 2012 dengan bertumpu pada strategi investasi yang progresif dan terarah. Dalam rangka menghadapi peluang yang lebih besar, maka berdasarkan RUPS Luar Biasa Perseroan pada tanggal 12 Januari 2012 telah dibentuk susunan Dewan Komisaris Perseroan yang baru dengan susunan selengkapnya sebagai berikut :
Currently, the Company continuously prepare for the opportunities that will come in 2012 by relying on a progressive and effective investment strategy. In order to deal with a greater opportunity, and based on the Extraordinary GMS of the Company on January 12th, 2012, the Company’s Board of Commissioners has been formed with the following composition:
Presiden Komisaris President Commissioner Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner
18
: L. Krisnan Cahya : Raaj Kumar : Michael JP Widjaja : Ketut Sanjaya : H. Agus Tagor : DR. Ir. Bambang Setiawan
Dewan Komisaris Perseroan telah membentuk Komite Audit Perseroan pada tanggal 7 Maret 2012. Komite Audit akan membantu Dewan Komisaris Perseroan untuk melakukan penelaahan atas informasi keuangan Perseroan serta berbagai resiko yang dihadapi Perseroan. Komite Audit akan bekerjasama dengan departemen internal audit Perseroan dalam menjalankan tugasnya.
The Board of Commissioners has established a Company Audit Committee on March 7th, 2012. The Audit Committee will assist the Board of Commissioners to conduct a review of the Company’s financial information as well as a variety of risks faced by the Company. The Audit Committee will cooperate with the Company’s internal audit department in carrying out their duties.
Di atas segalanya, karyawan adalah aset terbesar yang dimiliki oleh Perseroan. Merekalah yang membangun bisnis di masa depan termasuk pencapaian yang membanggakan di tahun 2011 ini. Perseroan bertekad untuk terus menerus menciptakan
Above of all, the employees are the largest asset that owned by the Company. They are the people who build the business in the future including the commendable achievements in 2011. The Company is committed to continuously create innovative
lingkungan kerja yang inovatif sejalan dengan perkembangan Perseroan dalam mencapai tujuannya menjadi salah satu pemain batubara terbesar di Asia Pasifik.
work environment in line with the Company’s progress in achieving its goal of becoming one of the leading coal players in Asia Pacific.
Sebagai perusahaan publik, kami berusaha untuk terus menerus meningkatkan kinerja disertai dengan pengelolaan Perseroan yang lebih baik, sehingga dapat memberikan manfaat positif bagi para Pemegang Saham.
As a public company, we strive to continuously improve the performance of the Company accompanied by better management, to provide positive benefits for shareholders.
Sebagai penutup, perkenankan saya mewakili Dewan Komisaris Perseroan, menyampaikan apresiasi kami terhadap Direksi, manajemen, dan staf Perseroan atas kinerja yang solid sepanjang tahun 2011 dan atas komitmen bersama dalam melanjutkan kesinambungan usaha, landasan yang semakin kokoh untuk menghadapi tantangan di tahun-tahun yang akan datang.
In conclusion, allow me to represent the Board of Commissioners, to convey our appreciation to the Board of Directors, the management, and the Company staff for the solid performance that has been shown during the year 2011, the shared commitment in maintaining the business continuity and a more solid foundation to face the challenges in the years to come.
L. Krisnan Cahya
Presiden Komisaris President Commissioner
19
LAPORAN DIREKSI
Board of Directors Report
Tahun 2011 merupakan tahun terobosan buat Perseroan dan merupakan suatu usaha yang terus menerus untuk melanjutkan kinerja organisasi dalam mengembangkan bisnis, menjadi salah satu pemain batubara terbesar di Asia Pasifik. The year 2011 was a landmark year for the Company and was a continuation effort in order to continue the performance of the organization in developing the business, to become one of the leading coal players in Asia Pacific.
20
PARA PEMEGANG SAHAM YANG TERHORMAT,
DEAR SHAREHOLDERS,
Dengan mengucap syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, kami bergembira dapat menyampaikan laporan tahunan Perseroan yang berakhir pada periode tanggal 31 Desember 2011 kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan. Ini adalah laporan tahunan yang istimewa sebagai laporan tahunan pertama setelah Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan pada tanggal 17 Nopember 2011 dan ini menandai langkah Perseroan sebagai perusahaan terbuka. Kami juga senang bahwa dalam edisi perdana ini, Perseroan menunjukkan hasil-hasil kinerja yang luar biasa, dibantu oleh kuatnya pasar batubara global, dan kestabilan kondisi politik domestik. Hampir seluruh angka Perseroan meningkat pesat dibandingkan dengan tahun 2010.
With gratitude to God Almighty, we are delighted to deliver the Company’s annual report for the year which ended on December 31st, 2011 to all shareholders and stakeholders. This is a special annual report since this is the first after the IPO of the Company in November 17 th, 2011 and it marks the Company’s debut as a publicly listed entity. We are also pleased that in this first edition, the Company shows fantastic results, helped by strong Global coal markets, and stable domestic political conditions. Almost all of the Company’s numbers have increased tremendously as compared to 2010.
Kami sangat bergembira melaporkan Pendapatan yang meningkat sebesar 209% dari Rp 927 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 2.862 miliar pada tahun 2011, dengan Laba setelah Pajak yang meningkat 788% dari Rp 34 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 302 miliar di tahun 2011. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan yang fenomenal dalam produksi batubara dari 1,765 juta ton di tahun 2010 menjadi 4,390 juta ton di tahun 2011. Peningkatan produksi batubara Perseroan juga diiringi dengan peningkatan volume penjualan yang tumbuh 176% dari 2,064 juta ton di tahun 2010 menjadi 5,689 juta ton di tahun 2011.
We are thrilled to report the jump in Revenues of 209% from Rp 927 billion in 2010 to Rp2,862 billion in the year 2011, with Profit after Tax increasing 788% from Rp34 billion in 2010 to Rp 302 billion in 2011. This was largely driven by the phenomenal ramp up of coal production from 1,765 mmt in 2010 to 4,390 mmt in 2011. The boost in the Company’s coal production is also accompanied by the increase in sales volume which grew 176% from 2.064 million tons in 2010 to 5.689 million tonnes in 2011.
Fasilitas pertambangan Perseroan berlokasi di Sumatera, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Wilayah konsesi pertambangan ini, yang dipegang oleh Anak Perusahaan Perseroan, memiliki total cadangan sebesar 911,25 juta ton per 31 Desember 2011. Tahun 2011 merupakan tahun terobosan bagi Perseroan dan merupakan suatu usaha yang terus menerus untuk melanjutkan kinerja organisasi dalam mengembangkan bisnis, menjadi salah satu pemain batubara terbesar di Asia Pasifik.
The Company’s mining facilities are located in Sumatera, Central and South Kalimantan. These mining concessions, which are held through Subsidiaries, have total reserves of 911.25 million tonnes per December 31 st, 2011. The year 2011 is a landmark year for the Company and it is our constant endeavor to sustain our organization’s effort towards growing the business and becoming one of the leading coal players in the Asia Pacific.
21
22
Dalam mempertahankan pertumbuhan produksi dan penjualan yang luar biasa ini, Perseroan akan menginvestasikan sebagian signifikan dana Penawaran Umum untuk mengembangkan infrastruktur dan rencana mengatasi hambatan untuk peningkatan produksi pertambangan. Aktivitas perdagangan juga diharapkan akan meningkat tinggi. Secara keseluruhan, berdasarkan cadangan batubara dan jaringan logistik, Perseroan dengan sendirinya akan mampu bergerak cepat menjadi lebih besar.
To maintain our spectacular growth in coal production and sales, the Company will invest a significant part of the IPO funds on infrastructure development and for debottlenecking initiatives to enhance throughput from the mines. Trading activities are also expected to increase considerably. All in all, based on our coal reserves and logistical network, the Company will be able to rapidly propel itself of even greater heights.
Sebagai bagian dari strategi pertumbuhan, kami sangat menekankan peningkatan Sumber Daya Manusia dan Organisasi. Ini semua dilakukan melalui berbagai program seperti pendidikan dan pelatihan,penerapan berbasis penilaian kompetensi dan kegiatan-kegiatan perencanaan karir, untuk menciptakan budaya kerja yang berfokus pada pengembangan karyawan kami. Perseroan menerapkan sebuah rencana perekrutan dan pengembalian yang berusaha membawa orang-orang terbaik ke dalam organisasi, dan memicu karyawan untuk melakukan yang terbaik. Selain itu, Perseroan merekrut tenaga kerja secara signifikan dari masyarakat yang berada dekat dengan lokasi pertambangan dan memastikan dilakukannya kontribusi sosial yang berkelanjutan.
As part of our growth strategy, we strongly emphasize enhancing our Human Capital and Organization. This is done through various programs such as education and training, implementation of competency-based reviews, and career planning initiatives, to create a work culture that focuses on the development of our employees. The Company implements a recruitment and retention plan that strives to bring the best people into the organization, and also bring out best of the current personnel. In addition, the Company recruits manpower significantly from the community that resides near the mine sites and activities to ensure social contribution and sustainability.
STRATEGI PERTUMBUHAN JANGKA PANJANG
LONG-TERM GROWTH STRATEGY
Pertumbuhan yang berkesinambungan adalah kunci kinerja kami yang berkelanjutan. Tim pengembangan usaha kami akan terus antusias dalam melakukan kegiatan-kegiatan eksplorasi dalam memelihara perkembangan cadangan kami. Perseroan juga berencana untuk melakukan akuisisi pertambangan batubara lainnya yang dapat bersinergi dan memberikan nilai tambah bagi aktivitas kami yang telah ada. Infrastuktur dan fasilitas akan dibangun dan dikembangkan atau diperbaharui, juga bekerja sama dengan pemerintahan atau komunitas daerah setempat.
Sustainable growth is the key of our continued performance. Our business development team shall remain enthused to carry out exploration activities to maintain the growth of our reserves. The Company also has plans to conduct acquisitions of other coal mines that can provide a synergy and value added to our existing activities. Infrastructure and facilities will be built, upgraded or renewed, sometimes in cooperation with local governments or communities.
Tanggung jawab Perseroan, keselamatan dan kesadaran lingkungan juga menjadi prioritas utama Perseroan. Masingmasing prioritas tersebut telah mendedikasikan para profesional untuk terus berusaha memperbaiki kehidupan masyarakat di sekitar pertambangan, merawat dan merehabilisasi lingkungan yang telah terganggu dan juga memastikan rekor keselamatan kerja yang baik. Sejauh ini Perseroan telah menerima banyak pengakuan dan penghargaan dalam bidang tersebut, akan tetapi kami akan berusaha untuk melakukan yang lebih baik.
Corporate Social Responsibility, safety and environmental awareness are also top priorities for the company. Each of these have dedicated professionals to continually seek to improve the lives of the communities around the mines, care and rehabilitate the environment that was disturbed and also ensure a great work safety record. So far the Company has already received many recognitions and awards in these areas, but we shall strive to do even better.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
CORPORATE GOVERNANCE
Direksi juga terus menerus mendorong peningkatan kualitas praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) di lingkungan Perseroan. Perseroan telah membentuk Komite Audit sesuai dengan kelayakan perseroan yang sedang terus bertumbuh, dan memfungsikan komite audit semaksimal mungkin dalam memberikan kontribusi terbaik bagi Perseroan secara keseluruhan.
The Board of Directors also continues to encourage the implementation of quality improvement practices of Good Corporate Governance within the Company. The Company has established an Audit Committee in accordance with serving a company that is steadily growing, and empowering the audit committee as much as possible in order for it to provide great contribution for the Company as a whole.
Sejalan dengan peningkatan kinerja keuangan di tahun 2011, Perseroan juga meningkatkan alokasi dana yang diperuntukkan bagi berbagai program kepedulian sosial sebagai wujud tanggung jawab sosial Perseroan terhadap komunitas dan masyarakat sekitar. Untuk mendukung Tata Kelola Perusahaan yang lebih baik, maka berdasarkan RUPS Luar Biasa Perseroan pada tanggal 12 Januari 2012 telah dibentuk susunan Direksi Perseroan yang baru dengan susunan selengkapnya sebagai berikut :
In line with the improvement of financial performance in the year 2011, the Company also increased the allocation of funds designated for various social awareness programs as a form of Company’s social responsibility towards the community and surrounding communities. In order to support better Good Corporate Governance, the Extraordinary GMS of the Company held on January 12th, 2012, the Board of Directors has been formed with the following composition:
Presiden Direktur President Director : Fuganto Widjaja Wakil Presiden Direktur Vice President Director : Ashis Basu Direktur Director : Yudha Wibawa Direktur Director : Bambang Heruawan Haliman Direktur Director : Kumar Krishnan Direktur Tidak Terafiliasi Non Affiliated Director : Aubry Gerard Pierre Daniel
PROSPEK USAHA DI TAHUN 2012
BUSINESS PROSPECTS IN THE YEAR 2012
Kami percaya bahwa penduduk dunia akan bertumbuh dari 7 miliar hingga 10 miliar dalam 20 tahun mendatang, generasi energi akan menjadi kebutuhan terbesar bagi masyarakat yang berkembang dengan cepat. Karena permintaan atas minyak bumi melebihi pasokan baru yang ada, harga energi akan tetap tinggi di masa yang akan datang. Batubara masih merupakan sumber bahan bakar termurah untuk kebutuhan energi berbagai negara, terutama untuk negara-negara yang sedang berkembang pesat yang sangat membutuhkan listrik seperti Indonesia, China, India, dan Thailand. Dengan salah satu cadangan terbesar di Indonesia dan lokasi geografis yang strategis untuk melayani pasar ini, Perseroan sangat siap dalam menciptakan nilai dari kesempatan ini.
We believe that as the world population grows from 7 billion to 10 billion in the next 20 years, energy generation will become the largest necessity for a rapidly urbanizing society. As the demand for oil outgrows the availability of new supplies, energy prices will remain high in the forseable future. Coal is still the cheapest fuel source for many countries’ energy needs, especially for large developing nations hungry for electricity such as Indonesia, China, India, and Thailand. With one of the largest reserves of coal in Indonesia, and a geographically suitable location to serve these markets, the Company is very well poised to create value from these opportunities.
Saya mewakili jajaran Direksi menyampaikan apresiasi tinggi kami kepada tim manajemen Perseroan, pemangku kepentingan dan seluruh karyawan yang telah bekerja keras dengan penuh semangat dan dedikasi dalam sehingga memungkinkannya pencapaian kinerja Perseroan yang luar biasa di tahun 2011 ini. Kami juga menghaturkan ucapan terima kasih kami yang tulus kepada para pemegang saham, rekan-rekan bisnis kami, pengguna jasa dan para pemangku kepentingan lainnya atas kepercayaan dan dukungan yang terus menerus diberikan kepada Perseroan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati semua upaya kita dalam mengembangkan layanan dan kontribusi Perseroan di tahun-tahun yang akan datang.
I represent the Board of Directors to express our big appreciation to the Company’s management team, stakeholders, and all the fine employees who have worked hard with passion and dedication for achieving the wonderful performance of the Company in 2011. We also wish to express our sincere gratitude to the shareholders, our business partners, service users and other stakeholders for the continued trust and support given to the Company. May God Almighty bless all our efforts to continuously improving our service and contribution for years to come.
Fuganto Widjaja
Presiden Direktur President Director
23
ANALISIS MANAJEMEN Management Analysis
Tahun 2011 adalah Tahun terobosan untuk Perseroan, ditandai dengan keberhasilan kinerja operasional yang mengakibatkan pencapaian keuangan yang luar biasa yang berpuncak pada suksesnya Penawaran Umum Perdana (IPO) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada bulan November 2011. The year 2011 was a Landmark Year for the Company, with the business operations producing exceptional financial results culminating in a successful Initial Public Offering (IPO) in November 2011 with the shares getting listed in Indonesia Stock Exchange.
TINJAUAN KEUANGAN
FINANCIAL OVERVIEW
PRODUKSI DAN PENJUALAN
Perseroan melalui Anak Perusahaan mencatatkan peningkatan produksi yang signifikan dari 1,765 juta ton pada tahun 2010 menjadi 4,390 juta ton pada tahun 2011, atau meningkat sebesar 149%. Dua dari Anak Perusahaan, PT Borneo Indobara (BIB) dan PT Bara Harmonis Batang Asam (BHBA), bersamasama menyumbang sekitar 96% dari keseluruhan peningkatan produksi tersebut. Dibantu oleh kondisi pasar yang sehat dan harga yang kompetitif di hampir sepanjang tahun, Perseroan berhasil mengkonversikan peningkatan produksinya terhadap volume penjualan sebesar 5,689 juta ton pada tahun 2011 dibandingkan dengan 2,064 juta ton pada tahun 2010 atau meningkat sebesar 176%. Termasuk dalam peningkatan ini adalah peningkatan volume perdagangan batubara dari 0,607 juta ton pada tahun 2010 menjadi 1,576 juta ton pada tahun 2011. Jutaan Ton/ Million Ton 6.000
PRODUCTION AND SALES
The Company through its Subsidiaries recorded significant ramp up in production from 1.765 million tons in 2010 to 4.390 million tons in 2011, an increase of 149%. Two of the Subsidiaries PT Borneo Indobara (BIB) and PT Bara Harmonis Batang Asam (BHBA), together accounted for around 96% of the overall increase. Assisted by a robust market and healthy prices that prevailed for most part of the year, the Company was able to convert its increased production to sales with the aggregate sales volume recording 5.689 million tons in 2011 as against 2.064 million tons in 2010, an increase of 176%. This included increase in trading volumes from 0.607 million tons in 2010 to 1.576 million tons in 2011
Produksi vs Volume Penjualan Production vs Sales Volume
5.000 4.000 3.000 2.000 1.000
24
Produksi/Production 2010 Pihak Ketiga / Third Parties Produksi Perusahaan / Own Production
Penjualan/Sales 2010
Produksi/Production 2011
0.607 1.765
1.457
Penjualan/Sales 2011 1.576
4.390
4.113
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME (dalam jutaan Rp, kecuali dinyatakan lain) Volume Produksi (ton) Volume Penjualan (ton) Harga Jual Rata-rata (Rp/ton) Penjualan Bersih Beban Pokok Penjualan Laba Bruto Laba Usaha* Laba Bersih Laba Bersih -- pemilik entitas induk
2011
2010
4,390,328 5,688,700 503,023 2,861,548 (2,027,645) 833,903 386,880 301,660 284,776
1,764,821 2,064,416 449,092 927,112 (679,383) 247,729 51,643 33,961 30,752
% perubahan / % variance 149% 176% 12% 209% 198% 237% 649% 788% 826%
(in million Rp, except otherwise stated) Production Volume (tons) Sales Volume (tons) Average Selling Price (Rp/ton) Net Sales Cost of Sales Gross Profit Income from Operations* Net Income Net Income - owners of the Company
*Laba Usaha = Laba Bruto - Beban Penjualan - Beban Umum dan Administrasi - Beban Eksplorasi/ Income from Operations = Gross profit - Selling expenses - General and Administrative Expenses - Exploration Expenses
PENJUALAN BERSIH
Perseroan mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 2.861.548 juta pada tahun 2011 atau meningkat sebesar 209% dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan volume penjualan dari 2,064 juta ton pada tahun 2010 menjadi 5,689 juta ton pada tahun 2011, serta kenaikan harga jual rata-rata dari Rp 449.092 per ton pada tahun 2010 menjadi Rp 503.023 per ton pada tahun 2011 dikarenakan kondisi pasar yang sehat. Pada tahun 2011, penjualan luar negeri menyumbang sekitar 61% dari keseluruhan penjualan, dimana penjualan luar negeri meningkat dari Rp 346.928 juta pada 2010 menjadi Rp 1.743.909 juta pada tahun 2011 atau meningkat sebesar 403%. Perseroan mencatatkan peningkatan yang signifikan dalam penjualannya ke Cina di mana penjualan meningkat dari Rp 106.787 juta pada tahun 2010 menjadi Rp 1.261.927 juta pada tahun 2011 atau meningkat sebesar 1.082%. Penjualan dalam negeri juga bertumbuh sebesar 93% dari Rp 580.184 juta pada tahun 2010 menjadi Rp 1.117.639 juta pada tahun 2011.
BEBAN POKOK PENJUALAN
NET SALES
The Company recorded sales revenue of Rp 2,861,548 million in 2011, representing an increase of 209% over the previous year. This increase in revenue was contributed by the increase in sales volume from 2.064 million tons in 2010 to 5.689 million tons in 2011 as well as the increase in average selling price from Rp 449,092/ton in 2010 to Rp 503,023/ ton in 2011 owing to robust market conditions. In 2011, the export sales contributed around 61% from the overall sales, with the export revenue increasing from Rp 346,928 million in 2010 to Rp 1,743,909 million in 2011 an increase of 403%. The Company clocked significant increase in its exports to China with the revenues growing from Rp 106,787 million in 2010 to Rp 1,261,927 million in 2011 an increase of 1,082%. The domestic sales also grew by 93% from Rp 580,184 million in 2010 to Rp 1,117,639 million in 2011.
COST OF SALES
Beban pokok penjualan meningkat sebesar 198% dari tahun 2010, sebanding dengan peningkatan penjualan bersih sebesar 209%. Selain itu, Perseroan mengalami peningkatan beban produksi per ton selama tahun berjalan. Peningkatan beban produksi sebagian besar disebabkan oleh kenaikan beban jasa penambangan yang dipicu oleh kenaikan harga solar pada tahun 2011 yakni sekitar 33% dari tahun sebelumnya, dan peningkatan beban jasa penambangan di area pertambangan Kusan milik BIB yang mulai berproduksi pada bulan Agustus 2011. Volume penjualan yang berasal dari area penambangan Kusan adalah sekitar 7% dari jumlah keseluruhan volume penjualan pada tahun 2011. Selain itu, beban iuran dana hasil produksi batubara juga meningkat seiring dengan peningkatan harga penjualan.
The cost of sales increased by 198% from 2010, as compared to increase in sales revenue of 209%. However the Company did experience during the year an increase in the production cost per ton. The increase in production costs was largely contributed by the increase in mining service costs due to higher gasoline prices in 2011 by around 33% from the previous year and increased mining service costs at Kusan mine of BIB which started the production in August 2011. The sales volume from Kusan area constituted around 7% of the overall sales volume of 2011. In addition, the royalty costs also went up on account of higher selling prices.
Sepanjang tahun 2011, total pembelian batubara dari pihak ketiga adalah sebesar Rp 760.586 juta atau meningkat sebesar 198% dari tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan peningkatan volume pembelian dari 0,607 juta ton pada tahun 2010 menjadi 1,576 juta ton pada tahun 2011 serta kenaikan harga batubara.
During 2011, total purchase of coal from third parties amounted to Rp 760,586 million, an increase of 198% from the previous year. This was on account of the increase in purchase volume from 0.607 million tons in 2010 to 1.576 million tons in 2011 as well as on account of increase in coal prices.
LABA BRUTO
GROSS PROFIT
Pada tahun 2011, Perseroan melaporkan laba bruto sebesar Rp 833.903 juta dan Rp 247.729 juta pada tahun 2010. Marjin laba bruto pada tahun 2011 adalah 29% dibandingkan 27% pada tahun 2010.
In 2011, the Company reported a gross profit of Rp 833,903 million against Rp 247,729 million in 2010. The gross profit margin in 2011 was 29% compared to 27% in 2010.
25
BEBAN USAHA
OPERATING EXPENSES
Beban usaha terdiri dari beban penjualan; beban umum dan administrasi serta beban eksplorasi. Beban Usaha untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp 447.022 juta, meningkat sebesar 128% dari beban usaha pada tahun 2010 yaitu sebesar Rp 196.086 juta. Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh kenaikan beban umum dan administrasi sebesar Rp 125.018 juta yang meliputi kenaikan beban gaji dan tunjangan, beban jasa profesional, beban pemeliharaan dan perbaikan, biaya operasional kantor dan beban sewa sejumlah Rp 100.555 juta; kenaikan beban penjualan sebesar Rp 122.351 juta yang terutama disebabkan oleh peningkatan volume penjualan, serta kenaikan biaya eksplorasi sebesar Rp 3.567 juta.
The operating expenses consist of selling expenses, general and administrative expenses and exploration expenses. The Operating expenses for 2011 at Rp 447,022 million was higher than the 2010 expenses of Rp 196,086 million by 128%. This increase was predominantly on account of increase in general and administrative expenses by Rp 125,018 million owing to increase in salaries and benefits, professional fee, repair and maintenance expenses, office expenses and rental expenses totaling around Rp 100,555 million; increase in selling expenses by Rp 122,351 million mainly due to the increase in sales volume; and increase in exploration expenses by Rp 3,567 million.
LABA USAHA
INCOME FROM OPERATIONS
Laba usaha Perseroan dari aktivitas operasional meningkat tajam sebesar 649%, dari Rp 51.643 juta pada tahun 2010 menjadi Rp 386.880 juta pada tahun 2011. Skala ekonomi yang lebih baik, peningkatan volume penjualan dan harga pasar yang sehat mendorong Perseroan mencatatkan peningkatan yang signifikan atas laba usaha Perseroan.
The Company’s income from operations sharply increased by 649%, from Rp 51,643 million in 2010 to Rp 386,880 million in 2011. Better economies of scales, increased sales volumes and healthy market prices helped the Company record an impressive increase in Income from Operations.
PENGHASILAN JASA PELABUHAN
Pada tahun 2011 Perseroan mencatatkan penghasilan jasa pelabuhan sebesar Rp 47.918 juta dan sebesar Rp 13.911 juta pada tahun 2010. Penghasilan jasa pelabuhan dihasilkan oleh BIB Anak Perusahaan, atas penggunaan jasa pelabuhan yang diberikan BIB kepada pihak lain.
PENDAPATAN BUNGA
INTEREST INCOME
Pendapatan bunga mengalami peningkatan sebesar Rp 11.966 juta dari Rp 3.402 juta pada tahun 2010, terutama disebabkan oleh pendapatan bunga deposito dari dana IPO yang belum digunakan.
The interest income increased by Rp 11,966 million from Rp 3,402 million in 2010, mainly on account of time deposit interest income on the unutilized funds generated from IPO.
BAGIAN LABA (RUGI) BERSIH ANAK PERUSAHAAN
SHARE IN NET INCOME (LOSSES) OF SUBSIDIARIES
Pada tahun 2011, Perseroan mencatatkan bagian dari laba bersih PT Citra Alam Indah (CAI) sebesar Rp 1.127 juta, sebelum pelepasan CAI pada bulan Maret 2011. Pada tahun 2010, bagian rugi bersih dari Anak Perusahaan adalah sebesar Rp 1.936 juta.
26
PORT INCOME
In 2011 the Company recorded a port income of Rp 47,918 million as against Rp 13,911 million in 2010. This port income was generated by BIB, a subsidiary, for port services rendered by it to other parties.
In 2011, the Company recorded share in net income of PT Citra Alam Indah (CAI) amounting to Rp 1,127 million, prior to the disposal of CAI in March 2011. In 2010, the share in net losses of the Subsidiaries amounted to Rp 1,936 million.
BEBAN ADMINISTRASI BANK
Beban administrasi bank meningkat pada tahun 2011 sebesar Rp 852 juta dari tahun 2010 dikarenakan skala aktivitas yang meningkat pada tahun yang bersangkutan.
KEUNTUNGAN (KERUGIAN) SELISIH KURS – BERSIH
BANK ADMINISTRATION CHARGES
The bank administration charges increased in 2011 by Rp 852 million from 2010 mainly on account of higher scale of commercial activities during the year.
GAIN (LOSS) ON FOREIGN EXCHANGE – NET
Rupiah terdepresiasi terhadap US Dolar pada tahun 2011 dari Rp 8.991 pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp 9.068 pada tanggal 31 Desember 2011. Perseroan mencatatkan rugi selisih kurs bersih sebesar Rp 10.727 juta selama tahun 2011 dibandingkan laba selisih kurs bersih sebesar Rp 13.877 juta pada tahun 2010. Rugi kurs bersih pada tahun 2011 disebabkan oleh rugi selisih kurs yang terealisasi atas pembayaran pinjaman dalam mata uang US Dolar selama tahun berjalan serta rugi selisih kurs yang belum terealisasi atas penilaian kembali aset dan liabilitas moneter Perseroan pada akhir tahun.
The IDR had depreciated during the year 2011 from Rp 8,991 as of 31st December 2010 to Rp 9,068 as of 31st December 2011. The Company recorded a net foreign exchange loss of Rp 10,727 million during 2011 as against net foreign exchange gain of Rp 13,877 million in 2010. The net loss of foreign exchange in 2011 was attributable to the loss realized on repayment of US Dollar denominated loans during the year as well as the unrealized foreign exchange loss on account of the revaluation of Company’s monetary assets and liabilities as at the end of the year.
BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN LAINNYA
INTEREST EXPENSE AND OTHER FINANCIAL CHARGES
Beban bunga dan beban keuangan lainnya pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar Rp 373 juta dibandingkan dengan tahun 2010, terutama dikarenakan penurunan beban bunga atas utang bank jangka pendek dan penurunan beban bunga atas utang bank dan lembaga keuangan.
BEBAN LAIN-LAIN – BERSIH
Perseroan mencatatkan beban lain-lain bersih sebesar Rp 10.789 juta pada tahun 2011, menurun sebesar Rp 3.458 juta dari tahun 2010.
BEBAN PAJAK - BERSIH
Beban pajak-bersih meningkat dari Rp 6.733 juta pada tahun 2010 menjadi Rp 101.685 juta pada tahun 2011, sejalan dengan peningkatan laba sebelum pajak Perseroan. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan Pajak Penghasilan Badan BIB sebesar Rp 65.940 juta serta KIM dan Anak Perusahaannya sebesar Rp 30.921 juta.
LABA BERSIH
Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 301.660 juta pada tahun 2011 atau meningkat sebesar 788% dari tahun 2010. Laba bersih Perseroan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 284.776 juta pada tahun 2011 dibandingkan dengan Rp 30.752 juta pada tahun 2010. Laba per saham Perseroan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah sebesar Rp 55,74 pada tahun 2011 dibandingkan dengan Rp 16,93 pada tahun 2010.
The interest expense and other financial charges in 2011 decreased by Rp 373 million compared to 2010, mainly because of the decrease in interest expense on short-term bank loans and loans payable to banks and financial institutions.
OTHER EXPENSES – NET
The Company recorded other expenses of Rp 10,789 million in 2011, a decrease by Rp 3,458 million from 2010.
TAX EXPENSES – NET
The tax expenses increased from Rp 6,733 million in 2010 to Rp 101,685 million in 2011, in line with the increase in Company’s income before tax. The increase was mainly on account of the increase in Corporate Income Tax of BIB by Rp 65,940 million and KIM and its Subsidiaries by Rp 30,921 million.
NET INCOME
The Company posted a net income of Rp 301,660 million in 2011, representing an increase of 788% from 2010. The net income attributable to owners of the Company amounted to Rp 284,776 million in 2011 against Rp 30,752 million in 2010. Earning per share attributable to owners of the Company was at Rp 55.74 in 2011 as against Rp 16.93 in 2010.
27
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (dalam jutaan Rp, kecuali dinyatakan lain) ASSETS Current Assets Cash and cash equivalents Trade receivables - net Inventory Other current Assets Total Current Assets
2011
2010
% perubahan / % variance
1,878,791 239,712 96,197 264,980 2,479,680
250,150 182,130 50,571 58,077 540,928
651% 32% 90% 356% 358%
Noncurrent Assets Property and equipment - net Mining properties - net Deferred stripping costs
265,069 48,706 91,757
108,404 55,363 39,352
145% -12% 133%
Deferred exploration and development costs - net
310,734
227,897
36%
124,356 840,622 3,320,302
145,326 576,342 1,117,270
-14% 46% 197%
Other noncurrent Assets Total Noncurrent Assets TOTAL ASSETS LIABILITIES AND EQUITY Current Liabilities Short-term bank loans Trade accounts payable Other accounts payable Taxes payable Accrued expenses Advances from customers Current portion of long-term liabilities Convertible bond Total Current Liabilities Noncurrent Liabilities Due to related parties Defined post-employment benefits reserve Other long-term liabilities Total Noncurrent Liabilities TOTAL LIABILITIES
28
Aset Tidak Lancar Aset tetap - bersih Properti pertambangan - bersih Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan - bersih Aset tidak lancar lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
20,000
-
100%
457,483
235,901
94%
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
15 17,570 4,964 22,549
284,721 11,602 13,819 310,142
-100% 51% -64% -93%
Liabilitas Jangka Panjang Utang lain-lain - pihak berelasi Cadangan imbalan pasti pasca-kerja Liabilitas jangka panjang lainnya Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
480,032
546,043
-12%
JUMLAH LIABILITAS
223,176 11,974 109,701 61,436 30,632
50,000 119,531 8,605 14,438 34,294 978
-100% 87% 39% 660% 79% 3033%
564
8,055
-93%
Equity Attributable to Owners of the Company
Noncontrolling interest TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
ASET Aset Lancar Kas dan setara kas Piutang usaha - bersih Persediaan Aset lancar lainnya Jumlah Aset Lancar
LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain - pihak ketiga Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Uang muka pelanggan Liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Obligasi konversi
EQUITY
Capital stock Additional paid-in capital - net Other equity components Retained earnings
(in million Rp, except otherwise stated)
588,235 2,065,277 39,173 142,268 2,834,953 5,317 2,840,270 3,320,302
500,000 8,513 27,492 536,005 35,222 571,227 1,117,270
18% 100% 360% 417% 429% -85% 397% 197%
EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham Tambahan modal disetor - bersih Komponen ekuitas lainnya Saldo laba Kepentingan nonpengendali JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
ASET
ASSETS
Perseroan membukukan kenaikan sebesar 197% pada jumlah aset dari Rp 1.117.270 juta pada akhir tahun 2010 menjadi Rp 3.320.302 juta pada akhir tahun 2011. Aktiva lancar meningkat 358% menjadi Rp 2.479.680 juta pada tanggal 31 Desember 2011. Peningkatan ini terutama berasal dari kenaikan kas dan setara kas sebesar Rp 1.628.641 juta, yang merupakan dana yang belum digunakan dari IPO Perseroan pada bulan November 2011. Piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 239.712 juta dan Rp 182.130 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan skala aktivitas selama tahun berjalan. Aset tidak lancar juga bertumbuh dari Rp 576.342 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp 840.622 juta pada akhir tahun 2011 atau meningkat sebesar 46% disebabkan oleh kenaikan bersih aset tetap dan biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan sebesar masing-masing Rp 156.665 juta dan Rp 82.837 juta dibandingkan tahun tahun sebelumnya.
The Company posted an increase of 197% in its total assets from Rp 1,117,270 million as of end of 2010 to Rp 3,320,302 million by end of 2011. The current assets increased by 358% to Rp 2,479,680 million as of 31st December 2011. This increase mainly came from the increase in cash and cash equivalents of Rp 1,628,641 million representing the unutilized funds of the IPO of November 2011. The trade accounts receivable as of 31st December 2011 was Rp 239,712 million as against Rp 182,130 million as of 31st December 2010. This increase is commensurate with the increased scale of activities during the year. The noncurrent assets also grew from Rp 576,342 million as of 31st December 2010 to Rp 840,622 million by end of 2011, an increase of 46% predominantly on account of net increase in property and equipment and deferred exploration and development costs by Rp 156,665 million and Rp 82,837 million, respectively compared to the previous year.
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas mengalami penurunan sebesar 12% dari Rp 546.043 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp 480.032 juta pada tanggal 31 Desember 2011. Di lain pihak, liabilitas jangka pendek mencatat kenaikan sebesar 94%, dari Rp 235.901 juta pada akhir 2010 menjadi Rp 457.483 juta pada akhir tahun 2011. Penyebab utama kenaikan tersebut adalah peningkatan utang usaha kepada kontraktor pertambangan BIB sebesar Rp 83.376 juta, kenaikan utang pajak sebesar Rp 95.263 juta, terutama disebabkan oleh kenaikan Pajak Penghasilan Badan, peningkatan iuran dana hasil produksi batubara yang masih harus dibayar dan jasa pengeboran sebesar Rp 26.772 juta. Pada tahun 2011 jumlah liabilitas jangka panjang menurun sebesar 93% atau Rp 287.593 juta terutama disebabkan oleh pembayaran kembali utang yang diperoleh pada tahun sebelumnya dari PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSS), pemegang saham utama, dan PT Nusantara Indah Lestari (NIL), pihak hubungan berelasi, sebesar Rp 284.721 juta
The liabilities decreased by 12% from Rp 546,043 million as of December 31, 2010 to Rp 480,032 million as of 31st December 2011. The current liabilities however recorded an increase 94%, from Rp 235,901 million as of end of 2010 to Rp 457,483 million by end of 2011. Main reasons for the increase were the increase in trade accounts payable to the mining contractor of BIB amounting to Rp 83,376 million, increase in taxes payable by Rp 95,263 million mostly because of the increase in Corporate Income Tax and increase in accrued professional fee, royalty and drilling costs of Rp 26,772 million. The total noncurrent liabilities decreased in 2011 by 93% or Rp 287,593 million essentially on account of repayment of loan taken in the previous year from PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSS), the major shareholder and PT Nusantara Indah Lestari (NIL), a related party, totaling to Rp 284,721 million.
EKUITAS
EQUITY
Jumlah ekuitas Perseroan meningkat dari Rp 571.227 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp 2.840.270 juta pada akhir tahun 2011 dikarenakan adanya tambahan modal disetor dari penerbitan modal saham di bulan November 2011 dikurangi dengan biaya emisi saham sebesar Rp 2.065.277 juta. Saldo laba tumbuh sebesar 417% sebagai akibat dari peningkatan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 284.776 juta dikurangi dengan pembagian dividen interim. Pada bulan September 2011, Perseroan telah mengumumkan dan membayar dividen interim sebesar Rp 34 per saham atau sebesar Rp 170.000 juta.
The Company’s total equity rose from Rp 571,227 million as of December 31, 2010 to Rp 2,840,270 million by end of 2011 mainly because of the additional paid-in capital from capital stock issuance in November 2011 net-of the stock issuance costs amounting to Rp 2,065,277 million. The retained earnings grew by 417% as a result of increase in the net income attributable to owners of the Company amounting to Rp 284,776 million net-of the interim dividend. The Company in September 2011 had declared and paid an interim dividend of Rp 34 per share totaling to Rp 170,000 million .
29
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS 2011
2010
% perubahan / % variance
315,695
(121,893)
-359%
(340,722) 1,651,860 1,626,833 (176)
(181,971) 516,585 212,721 (74)
87% 220% 665% 138%
2,584
(9,120)
-128%
(600)
12,939
-105%
250,150 1,878,791
33,684 250,150
643% 651%
(dalam jutaan Rp, kecuali dinyatakan lain) Net cash provided by (used in) Operating Activities Net cash used in Investing Activities Net cash provided by Financing Activities Net increase in cash and cash equivalents Effect of foreign exchange rate changes Effect of non-consolidation of the financial statements of disposed subsidiaries Effect of proforma adjustments from restructuring transactions among entities under common control Cash and cash equivalents at the beginning of the year Cash and cash equivalents at the end of the year
30
(in million Rp, except otherwise stated) Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi Kas bersih digunakan untuk Aktivitas Investasi Kas bersih diperoleh dari Aktivitas Pendanaan Kenaikan bersih kas dan setara kas Pengaruh perubahan kurs mata uang asing Pengaruh tidak dikonsolidasikannya anak perusahaan yang dilepaskan Pengaruh penyesuaian proforma dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Kas dan setara kas awal tahun Kas dan setara kas akhir tahun
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
Perseroan membukukan nilai positif dan kenaikan pada kas dan setara kas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 sebesar 665%, sejumlah Rp 1.626.833 juta dibandingkan dengan Rp 212.721 juta untuk tahun sebelumnya.
The Company posted positive and increasing cash and cash equivalent for the year ended 31st December 2011 by 665%, amounting to Rp 1,626,833 million compared to Rp 212,721 million a year earlier.
KAS BERSIH DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK) AKTIVITAS OPERASI
NET CASH PROVIDED BY (USED IN) OPERATING ACTIVITIES
Pada tahun 2011, Perseroan membukukan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp 315.695 juta, yang sebagian besar berasal dari selisih penerimaan pelanggan sebesar Rp 2.881.538 juta dengan pembayaran kepada kontraktor, pemasok dan lainnya sebesar Rp 2.252.724 juta.
In 2011, the Company recorded a net cash provided by operating activities of Rp 315,695 million, mainly generated from the collection from customers of Rp 2,881,538 million netof payment to contractors, suppliers and others amounting to Rp 2,252,724 million.
KAS BERSIH DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS INVESTASI
NET CASH USED IN INVESTING ACTIVITIES
Kas bersih Perseroan yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp 340.722 juta pada tahun 2011 dibandingkan dengan Rp 181.971 juta pada tahun 2010. Dana tersebut diinvestasikan atas perolehan aset tetap dan pembangunan infrastruktur sebesar Rp 163.249 juta.
The Company’s net cash used in investing activities was Rp 340,722 million in 2011 against Rp 181,971 million in 2010. The monies were invested in acquisition of property and equipment and infrastructure creation amounting to Rp 163,249 million.
KAS BERSIH DIPEROLEH DARI AKTIVITAS PENDANAAN
NET CASH PROVIDED BY FINANCING ACTIVITIES
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp 1.651.680 juta pada tahun 2011, dibandingkan dengan Rp 516.585 juta pada tahun 2010. Faktor utama yang menyumbang peningkatan ini adalah penerimaan atas pengeluaran modal saham melalui IPO sebesar Rp 2.205.883 juta, dikurangi dengan pembayaran biaya emisi saham sebesar Rp 49.949 juta, pembayaran dividen interim sebesar Rp 171.165 juta, dan pembayaran utang lain-lain pihak berelasi sebesar Rp 616.949 juta.
The net cash provided by financing activities was at Rp 1,651,680 million in 2011, as against Rp 516,585 million from 2010. The main factor that contributed to the increase was the proceeds from issuance of capital stock through Initial Public Offering amounting to Rp 2,205,883 million, net of the payment of stock issuance costs of Rp 49,949 million, payment of interim dividends of Rp 171,165 million and payments of other accounts payable to related parties of Rp 616,949 million.
PENGGUNAAN DANA IPO
USE OF IPO PROCEEDS
Tabel berikut menggambarkan penggunaan Dana IPO pada tanggal 31 Desember 2011:
The following table describes the use of the IPO Proceeds as of 31st December, 2011:
Keterangan Modal kerja Belanja modal Pelunasan utang Jumlah
Rencana dalam Prospektus / Use of IPO Proceeds in the Prospectus Jumlah (dalam jutaan Rupiah) / % Total (in million Rupiah) 25.00% 538,378 65.00% 1,399,783 10.00% 215,351 100.00% 2,153,512
Realisasi Penggunaan Dana / Realization of Use of IPO Proceeds Jumlah (dalam jutaan Rupiah) / Description % Total (in million Rupiah) 9.33% 200,863 Working Capital 0.00% - Capital Expenditures 10.00% 215,351 Repayment loan 19.33% 416,214 Total
31
PENGURUS LAMA Member of BOC & BOD as per 13 September 2011
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
PRESIDEN KOMISARIS
PRESIDENT OF COMMISSIONER
Fuganto Widjaja KOMISARIS
COMMISSIONER
Michael J.P. Widjaja KOMISARIS INDEPENDEN
INDEPENDENT COMMISSIONER
Ketut Sanjaya
KOMISARIS INDEPENDEN
INDEPENDENT COMMISSIONER
H. Agus Tagor DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
PENGURUS BARU
New Member of BOC & BOD as per 12 January 2012
PRESIDEN DIREKTUR
PRESIDENT DIRECTOR
L. Krisnan Cahya DIREKTUR
DIRECTOR
Yudha Wibawa DIREKTUR
DIRECTOR
Bambang Heruawan Haliman DIREKTUR
DIRECTOR
Eddy
DIREKTUR TIDAK TERAFILIASI
NON-AFFILIATED DIRECTOR
Aubry Gerard Pierre Daniel
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
PRESIDEN KOMISARIS
PRESIDENT OF COMMISSIONER
L. Krisnan Cahya WAKIL PRESIDEN KOMISARIS
VICE PRESIDENT OF COMMISSIONER
Raaj Kumar KOMISARIS
COMMISSIONER
Michael J.P. Widjaja KOMISARIS INDEPENDEN
INDEPENDENT COMMISSIONER
Ketut Sanjaya
KOMISARIS INDEPENDEN
INDEPENDENT COMMISSIONER
H. Agus Tagor
KOMISARIS INDEPENDEN
INDEPENDENT COMMISSIONER
Dr. Ir. Bambang Setiawan DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
PRESIDEN DIREKTUR
PRESIDENT DIRECTOR
Fuganto Widjaja WAKIL PRESIDEN DIREKTUR
VICE PRESIDENT DIRECTOR
Ashis Basu DIREKTUR DIRECTOR
Yudha Wibawa DIREKTUR
DIRECTOR
Bambang Heruawan Haliman DIREKTUR
DIRECTOR
Kumar Krishnan
32
DIREKTUR TIDAK TERAFILIASI
NON-AFFILIATED DIRECTOR
Aubry Gerard Pierre Daniel
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS PRESIDEN KOMISARIS
PRESIDENT COMMISSIONER
1
L. Krisnan Cahya WAKIL PRESIDEN KOMISARIS
VICE PRESIDENT COMMISSIONER
5
2
Raaj Kumar KOMISARIS
COMMISSIONER
Michael J.P. Widjaja
4
3
3
1
INDEPENDENT COMMISSIONER
Ketut Sanjaya
6
2
KOMISARIS INDEPENDEN
4
5
KOMISARIS INDEPENDEN INDEPENDENT COMMISSIONER
H. Agus Tagor 6
KOMISARIS INDEPENDEN INDEPENDENT COMMISSIONER
Dr. Ir. Bambang Setiawan 33
PROFIL DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners Profile
L. Krisnan Cahya
Raaj Kumar
Warga Negara Indonesia, 51 tahun. Menjabat sebagai Presiden Komisaris sejak Januari 2012. Saat ini juga menjabat sebagai Presiden Direktur DSS sejak 2009 dan sebagai Direktur Utama di DSSP sejak Agustus 2011. Berbagai posisi pernah dijabatnya seperti Direktur PT Lippo Karawaci Tbk (2005-2008), Komisaris dan Direktur PT Multipolar Tbk (20012008), serta menduduki beberapa posisi senior di PT Bank Bali Tbk (1995-2000) dan di PT Bank Panin Tbk (1984-1995).
Warga Negara India, 60 tahun. Menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris sejak Januari 2012. Saat ini juga menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris BIB, Chief Executive Officer dan Direktur GMR Energy Limited sejak September 2007, Direktur Homeland Energy Group yang telah tercatat dalam Bursa Efek Toronto, serta sebagai Direktur PT Barasentosa Lestari, sebuah perusahaan pertambangan batubara di Indonesia. Sebelumnya pernah menduduki jabatan di perusahaan Grasim Industries, AP Rayons, Baroda Rayons, Asian Paints, Jindal Praxair Oxygen Company Limited, dan JSW Energy Limited.
Presiden Komisaris President Commissioner
Beliau lulus dari Universitas Tarumanagara pada 1986 dalam bidang Ekonomi Akuntansi dan merupakan anggota dari National Institute of Accountant of Australia. Mr. L. Krisnan Cahya, 51 years old, an Indonesian Citizen, and has been a President Commissioner since January 2012. Currently, Mr. L. Krisnan Cahya is also a President Director of DSS since 2009, and he also holds the position of a President Director of DSSP since August 2011. He used to be on various positions, such as a Director of PT Lippo Karawaci Tbk (2005-2008), Commissioner and Director of PT Multipolar Tbk (2001-2008), and also on several senior position in PT Bank Bali Tbk (19952000) and in PT Bank Panin Tbk (1984-1995). Mr. L. Krisnan Cahya graduated from Tarumanagara University in 1986 majoring Accounting Economy, and he is a member of The National Institute of Accountant of Australia.
Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
Beliau lulus dari Birla Institute of Technology pada tahun 1974 sebagai electrical engineer. Mr. Raaj Kumar, 60 years old, an Indian Citizen, and has been a Vice President Commissioner since January 2012. Currently, Mr. Raaj Kumar is also a Vice President of Commissioner BIB, Chief Executive Officer and Director of GMR Energy Limited since September 2007, Director of Homeland Energy Group which has been listed in Toronto Stock Exchange, and also as a Director of PT Barasentosa Lestari a coal mining Company in Indonesia. Mr. Raaj Kumar previously held various senior positions in Grasim Industries, AP Rayons, Baroda Rayons, Asian Paints, Jindal Praxair Oxygen Company Limited, and JSW Energy Limited. Mr. Raaj Kumar graduated from Birla Institute of Technology in 1974 as an electric engineer.
34
Michael J.P. Widjaja
Ketut Sanjaya
Warga Negara Indonesia, 28 tahun, menjabat sebagai Komisaris sejak Maret 2011. Saat ini juga menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Duta Pertiwi Tbk dan Wakil Presiden Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk sejak 2008. Sebelumnya pernah bekerja di Top Tier Trading (2005), PT Arara Abadi (2004), dan EuroRevine (2003).
Warga Negara Indonesia, 60 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak Februari 2011. Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris PT Bank Barclays Indonesia dan merupakan pejabat karier di Bank Indonesia dengan posisi: Peneliti Senior Perbankan (2008-2009), Direktur Pengawasan Bank (2007-2008), Pemimpin Bank Indonesia cabang Denpasar (2004-2007), Pengawas Bank (1994-2004), Pemeriksa Bank (1985-1994), dan Analis Kredit (1979-1983).
Komisaris Commissioner
Beliau lulus dari University of Southern California, Amerika Serikat, pada 2006 jurusan International Relations. Mr. Michael J.P. Widjaja, 28 years old, an Indonesian Citizen, and has been a Commissioner since March 2011. Currently, he is also holds the position as a Vice President Director of PT Duta Pertiwi Tbk and Vice President Director of PT Bumi Serpong Damai Tbk since 2008. Mr. Michael J.P. Widjaja previously worked in Top Tier Trading (2005), PT Arara Abadi (2004), and EuroRevine (2003). Mr. Michael J.P. Widjaja graduated from The University of Southern California, USA, in 2006, majoring International Relations.
Komisaris Independen Independent Commissioner
Beliau lulus dari Universitas Padjajaran pada 1977 jurusan Teknik dan dari Management Education Institute Boston USA pada 1984. Mr. Ketut Sanjaya, 60 years old, an Indonesian Citizen. He has been an Independent Commissioner since February 2011. Previously, he holds the position of Commissioners in PT Bank Barclays Indonesia and held the following positions in Bank of Indonesia : senior Banking Researcher (2008-2009), Director of Supervisory Bank (2007-2008), The Chairman of Bank of Indonesia branch Denpasar (2004-2007), Bank Supervisor (1994-2004), Bank Examiner (1985-1994), and Credit Analyst (1979-1983). He graduated from Padjajaran University in 1977 majoring Technical and from Management Education Institute Boston USA in 1984.
35
H. Agus Tagor
Dr. Ir. Bambang Setiawan
Warga Negara Indonesia, 67 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak Februari 2011. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Dian Swastatika Sentosa Tbk sejak 2009, dan Koordinator Badan Nasional Perubahan Musim sejak 2009. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Negara Lingkungan Hidup RI (20052009), Anggota Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN, 2001-2004), Konsultan Public Relation Nasional Development Information Office (NDIO, 1998-2005), Direktur PT SKH Indonesian Times (1992-1995), Anggota DPR (1990-1997), Advisor Radio Kayumanis (1980-2004), Komisaris PT Gunung Batu Farmasi (1976-2005), Direktur Utama PT Radio Kauman Bogor (1974-2000), Direktur PT Bina Patria Indonesia (1968-1974).
Warga Negara Indonesia, 60 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak Januari 2012. Ia merupakan pejabat karier di Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Sebelum pensiun pada 1 April 2011, pernah menjabat Direktur Jenderal Mineral, Batubara, dan Panas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (sejak Juli 2008) dan Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral, Batubara, dan Panas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Komisaris Independen Independent Commissioner
Beliau pernah menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (1962-1965), BP7 Pusat (1980), Tarpadnas Kadin II (1984), dan Lemhanas. Mr. H. Agus Tagor, 67 years old, an Indonesian Citizen, and has been an Independent Commissioner since February 2011. Currently, Mr. H. Agus Tagor is also as Independent Commissioner of PT Dian Swastatika Sentosa Tbk since 2009, and also a Coordinator of National Board for Climate Change since 2009. He was previously an Expert Staff of State Minister of Environment, Republic of Indonesia (2005-2009), Member of Commissioner of State Executor Possession Inspector (KPKPN, 2001-2004), Public Relation Consultant of National Development Information Office (NDIO, 1998-2005), Director of PT Daily Indonesian Times (1992-1995), Member of House of Representative (1990-1997), Advisor of Radio Kayumanis (19802004), Commissioner of PT Gunung Batu Farmasi (1976-2005), Chief Director of PT Radio Kauman Bogor (1974-2000), Director of PT Bina Patria Indonesia (1968-1974).
36
Mr. H. Agus Tagor studied medical in Medicine Faculty, University of Indonesia (1962-1965), BP7 Central (1980), Tarpadnas Kadin (Indonesian Chamber of Commerce) II (1984), and Lemhanas (Indonesian National Defence Institute)
Komisaris independen Independent Commissioner
Beliau lulus dari Institut Teknologi Bandung dengan program sarjana pada Mining Exploration Engineering pada 1976. Memperoleh gelar Ph.D dari The Ecole Nationale Superieure Des Mines de Paris, Perancis, dengan jurusan Geology and Mining Exploration pada 1993. Mr. Bambang Setiawan, 60 years old, an Indonesian Citizen, and has been an Independent Commissioner since January 2012. Mr. Bambang Setiawan was a carrier officer in Directorate General of Mineral and Coal, Ministry of Energy and Mineral Resources. Previously Mr. Bambang Setiawan retired in April 1, 2011, he was the Director General of Mineral, Coal, and Geothermal, Ministry of Energy and Mineral Resources since July 2008 and Secretary of Directorate General of Mineral, Coal and Geothermal. Mr. Bambang Setiawan graduated from Bandung Technology Institute (ITB) in Bachelor Program of Mining Exploration Engineering in 1976. He was awarded his Ph.D degree from The Ecole Nationale Superieure Des Mines de Paris, France, major in Geology and Mining Exploration in 1993.
3
4
6
5
1
2
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
PRESIDEN DIREKTUR
1
4
PRESIDENT DIRECTOR
Fuganto Widjaja WAKIL PRESIDEN DIREKTUR
Bambang Heruawan Haliman 2
5
VICE PRESIDENT DIRECTOR
DIRECTOR
Yudha Wibawa
DIREKTUR
DIRECTOR
Ashis Basu DIREKTUR
DIREKTUR
DIRECTOR
Kumar Krishnan 3
6
DIREKTUR TIDAK TERAFILIASI
NON-AFFILIATED DIRECTOR
Aubry Gerard Pierre Daniel
37
PROFIL DIREKSI
Board of Directors Profile
Fuganto Widjaja
Ashis Basu
Warga Negara Indonesia, 30 tahun. Menjabat sebagai Presiden Direktur sejak Januari 2012. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama di RCI dan DSSP serta sebagai Komisaris di BIB dan Presiden Komisaris di PT Super Wahana Tehno. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden Direktur di PT Super Wahana Tehno (2005-2006), Wakil Presiden Direktur di BIB (2006-2011), dan Investment Analyst UBS Bank Singapore.
Warga Negara India, 49 tahun. Menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur sejak Januari 2012. Saat ini juga menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur di BIB dan sebagai Wakil Direktur Utama di RCI dan KIM. Ia juga menjabat sebagai anggota Direksi dalam GMR Group, antara lain GMR Energy Trading Limited, Homeland Energy Group Limited, Homeland Mining and Energy SA (Proprietary) Limited, dan GMR Mining and Energy Private Limited. Sebelumnya pernah bergabung dalam berbagai perusahaan antara lain di CESC Limited, Rolls Royce Power Engineering Limited, dan Integrated Coal Mining Limited.
Presiden Direktur President Director
Beliau lulus dari College of Arts and Sciences, Cornell University dalam bidang Computer Science and Economics pada 2003, serta dari Cambridge University, Judge Institute of Management Studies pada 2004. Mr. Fuganto Widjaja, 30 years old, an Indonesian Citizen and has been a President Director since January 2012. At present time, Mr. Fuganto Widjaja is also a President Commissioner of RCI and DSPP, and a Commissioner as well in BIB. He was previously a President Director of PT Sumber Wahana Tehno (2005-2006), Vice President Director of BIB (2006-2011), and Investment Analyst of UBS Bank, Singapore. Mr. Fuganto Widjaja graduated from College of Arts and Sciences, Cornell University, major in Computer Science and Economics in 2003, and from Cambridge University as well, Judge Institute of Management Studies in 2004.
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Beliau lulus dari St. Xavier’s College, Calcutta University, India sebagai Bachelor of Commerce, selain juga tercatat sebagai akuntan dalam Institute of Chartered Accountants of India. Mr. Ashis Basu, 49 years old, an Indian Citizen, and has been a Vice President Director since January 2012. He also currently holds position as a Vice President Director of BIB, and as a Vice President Director as well in RCI and KIM. He also holds position as a Member of Board of Director in GMR Group, such as GMR Energy Trading Limited, Homeland Energy Group Limited, Homeland Mining and Energy SA (Proprietary) Limited, and GMR Mining and Energy Private Limited. He previously joined various companies such as CESC Limited, Rolls Royce Power Engineering Limited, and Integrated Coal Mining Limited. Mr. Ashis Bashu graduated from St. Xavier’s College, Calcutta University, India and holds Bachelor of Commerce degree, and is registered as an accountant as well in The Institute of Chartered Accountants of India.
38
Yudha Wibawa
Bambang Heruawan Haliman
Warga Negara Indonesia, 38 tahun. Menjabat sebagai Direktur sejak September 2011. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama di RCI dan Direktur di BIB. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Komersial BIB (20062009), Direktur Komersial Sinarmas Energy & Mining (20062008), Management Consultant McKinsey & Co. (2002-2005), Management Consultant The Boston Consulting Group (1997-1999), Global Product Manager – Applied Materials – Silicon Valey USA (1996-1997), dan Product Engineer Procter & Gamble, Kobe, Japan (1995).
Warga Negara Indonesia, 49 tahun. Menjabat sebagai Direktur sejak September 2011. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama di KIM, KCP, BBU, BHBA, BNP, TBBU, MAL, NIP, dan TKS, serta sebagai Wakil Komisaris Utama di RCI dan sebagai Direktur di BIB. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Deputi Direktur Keuangan PT Duta Pertiwi Tbk (19942006), Manajer Keuangan PT Benua Indah Grup (1993-1994), menduduki jabatan senior di bidang akuntansi/keuangan pada beberapa perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit, antara lain di PT Sadang Mas/PT Salim Plantation (1988 – 1992), dan Chief Accountant pada PT Unindo Nusantara P.S. (1987 – 1988).
Direktur Director
Beliau memperoleh gelar Bachelor of Science Chemical Engineering dari University of Wisconsin-Madison, Amerika Serikat pada tahun 1995, Master of Science Chemical Engineering dari Stanford University, Amerika Serikat pada tahun 1996 dan Master of Business Administration (MBA) dari Harvard University, USA, pada 2001. Mr. Yudha Wibawa, 38 years old, an Indonesian citizen. He has been the Director of the Company since September 2011. Currently, he also served as President Director of RCI and also as a Director of BIB. Previously, had served as a Commercial Director of BIB (2006-2009), Commercial Director of Sinarmas Energy & Mining (2006-2008), Management consultant of Mckinsey & Co (2002-2005), Management Consultant of the Boston Consulting Group (1997-1999), Global Product Manager-Applied MaterialSilicon Valley USA (1996-1997), and Product Engineer Procter & Gamble, Kobe, Japan (1995). He graduated with a Bachelor degree of Science Chemical Engineering from the University of Wisconsin-Madison, USA in 1995, Master of Science Chemical Engineering from Stanford University, USA, in 1996 and Master of Business Administration (MBA) from Harvard University, USA, in 2001.
Direktur Director
Beliau lulus dari Universitas Krisnadwipayana, Jakarta, dalam bidang Ekonomi Manajemen pada 1986. Since September 2011, Mr. Bambang Heruawan, 49 years old and an Indonesian Citizen, holds position as a Director. Currently, he also holds position a President Commissioner of KIM, KCP, BBU, BHBA, BNP, TBBU, MAL, NIP, and TKS, and also as a Vice of President Commissioner in RCI and as a Director in BIB. Mr. Bambang Heruawan was previously a Deputy Director of Finance in PT Duta Pertiwi Tbk (1994-2006), Finance Manager of PT Benua Indah Group (1993-1994). He also held senior position in accountancy/finance sector in several companies which deals in with palm plantation, such as PT Sadang Mas/ PT Salim Plantation (1988-1992), and in PT Unindo Nusantara P.S. as Chief Accountant (1987-1988). He graduated from Krisnadwipayana University, Jakarta, majoring Management Economics in 1986.
39
Aubry Gerard Pierre Daniel
Direktur Tidak Terafiliasi Non Affiliated Director
Kumar Krishnan Direktur Director
Warga Negara India, 48 tahun. Menjabat sebagai Direktur sejak Januari 2012. Saat ini juga menjabat sebagai Wakil Direktur Utama di KCP, BBU, dan TKS, serta sebagai Direktur di BIB. Ia juga menjabat sebagai Chief Financial Officer dari GMR Grup dalam bidang Agribisnis dan sebagai Wakil Presiden dalam bisnis baru GMR Grup. Sebelumnya pernah menduduki jabatan di beberapa perusahaan antara lain Dunlop, WIMCO, Marico, dan Kawalram Chanrai Group, Filipina. Beliau lulus Bachelor of Commerce dari University of Madras, India pada 1983, selain juga tercatat sebagai Akuntan dalam Institute of Chartered Accountants of India serta berpartisipasi dalam Program Manajemen Senior angkatan ke-3 untuk Management Development yang diselenggarakan oleh Indian Institute of Management, Ahmedabad pada 2009. Mr. Kumar Krishnan, 48 years old, an Indian Citizen and holds position as Director since January 2012. Currently he also hold positions as a Vice President Director in KCP, BBU, and TKS as well as the Director of BIB, and a Chief Financial Officer of GMR Group in Agribusiness Sector and Vice President in new business of GMR Group. Mr. Kumar Krishnan previously held various positions in several companies such as Dunlop, WIMCO, Marico, and Kawalram Chanrai Group of Philippines.
40
Mr. Kumar Krishnan holds a Bachelor degree of Commerce degree from University of Madras, India in 1983. He also listed as an Accountant in the Institute of Chartered Accountants of India, and participated in third batch Senior Management Program of Management Development which was organized by the Indian Institute of Management, Ahmedabad in 2009.
Warga Negara Australia, 65 tahun. Menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi sejak Februari 2011. Sebelumnya menjabat sebagai Project Manager PT Stargate Pacific Resources (20082010), Technical Advisor untuk beberapa proyek batubara (1990-2006), Project Manager di PT Allied Indo Coal (19871990), Project Manager di PT Transmita (1987), Site Engineer di Campenon Bernard & Singapore Piling (1985-1986), Konsultan di beberapa perusahaan di Thailand (1982-1985), Site Engineer di beberapa perusahaan di Afrika Selatan (1978-1981), Project Coordinator di beberapa perusahaan di Indonesia (1976-1978), dan Senior Engineer di beberapa perusahaan di Australia (1965-1976). Beliau memperoleh gelar Master of Business Administration Marketing Management pada 1999 dari American Institute of Management Studies, Hawaii. Ia juga lulus juga dari Wollongong & Newcastle Technical Colleges dalam bidang Mining Engineering & Mining Development Underground and Open Pit pada 1967 dan Benjamin Franklin Orlean College, France dalam bidang Electrical & Mechanical Bacalaureat pada 1963. Mr. Aubry Gerard Pierre Daniel, 65 years old and an Australian Citizen holds position as a Non-affiliated Director since February 2011. He previously held position as a Project Manager of PT Stargate Pacific Resources (2008-2010), Technical Advisor for several mining companies (1990-2006), Project Manager in PT Allied Indo Coal (1987- 1990), Project Manager in PT Transmita (1987), Site Manager in Campenon Bernard & Singapore Piling (1985-1986), as a Consultant for several companies in Thailand (1982-1985), as a Site Engineer for several companies in South Africa (1978-1981), as a Project Coordinator for several companies in Indonesia(1976-1978), and as a Senior Engineer for several companies in Australia (1965-1976). Mr. Aubry Gerard Pierre Daniel achieved Master degree in Business Administration, majoring Marketing Management in 1999 from the American Institute of Management Studies, Hawaii. He also graduated from Wollongong & New Castle Technical Colleges in Mining Engineering & Mining Development – Underground and Open Pit in 1967 and Benjamin Franklin Orlean College, France, in 1963, majoring Electrical and Mechanical.
KOMITE AUDIT
The Audit Committee Edwin Hidayat Abdullah Anggota Member
Ketut Sanjaya Ketua Chairman
Sunarto
Anggota Member
41
MANAJER SENIOR The Senior Manager
Lukman Kristanto
Endro Lazuardi
Chief Organization & Development
Robin Sandy
BIB Operation & Technical Division Head
Robin W Alimutomo
Marketing & Trading Division Head
42
Human Resources & General Affairs Division Head
Sandy Susanto
Mochtar Suhadi
Sumatera Division Head
Kalimantan Tengah Division Head
Hartana
Sudin, SH
Compliance, License & Administration Division Head
Corporate Secretary & Legal Division Head
TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance
Perseroan berkomitmen untuk menerapkan standar tata kelola perusahaan yang terbaik dalam setiap aspek usaha Perseroan. Prinsip tata kelola perusahaan yang baik dirangkum dalam nilainilai yang dianut Perseroan, dalam proses bisnis, pengendalian, dan prosedur operasi standard (Standard Operating Procedures) perusahaan. Perseroan berupaya keras untuk memastikan bahwa hal-hal tersebut ditanamkan dan diterapkan secara konsisten pada setiap personal yang bekerja di Perseroan. Company is committed to implement the highest standards of corporate governance in every aspect of the Company’s operations. Good Corporate Governance principles are embodied in our values, our Code of Business Principles and in our business processes, controls and standard operating procedures, and we strive to ensure that these are internalized and consistently practiced by every member of the Company.
43
44
Perseroan berusaha menerapkan praktik tata kelola perusahaan sesuai standar kepatutan terhadap ketentuan yang berlaku. Manajemen percaya bahwa pelaksanaan bisnis yang transparan dan bertanggung jawab, untuk manfaat terbaik bagi seluruh pihak yang berkepentingan, merupakan faktor penting dalam mencapai misi dan tujuan serta keberlanjutan Perseroan.
Our application of Good Corporate Governance practices in compliance with the legal requirements. We believe that doing business in a transparent and accountable manner and acting in the best interests of all our shareholders is essential to the achievement of our corporate mission and objectives and the sustainability of the Company.
Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik diimplementasikan melalui sebuah kerangka kerja yang mencakup tata hubungan antara Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi; tata hubungan antara Perseroan dan pemegang saham; pengelolaan aset dan risiko untuk menunjang pengembangan bisnis; kepatuhan; pengembangan sumber daya manusia; praktik keselamatan kerja dan pengelolaan lingkungan; serta pengembangan budaya Perseroan.
Good Corporate Governance principles are applied through a framework that covers the Relationships between the general Meeting of Shareholders, the Board of Commissioners and the Board of Directors, the relationship between the Company and its shareholders and other stakeholders; the management of assets and risks in support of the development of the business; compliance; the development of our human resources; our safety and environmental management practices; and the development of our corporate culture.
Berdasarkan ketentuan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan terdiri atas tiga lembaga korporasi yang utama: Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi. Ketiga lembaga ini, yang didukung oleh sejumlah Komite dan Sekretaris Perusahaan yang memegang peranan penting dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan.
As prescribed by Law No. 40 year 2007 regarding Limited Liability Companies, Law No. 8 year 1995 regarding Capital Market and by our Articles of Association, the Company consists of three main corporate organs: the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners and the Board of Directors. These three organs, along with our Committees and the Corporate Secretary, play a key role in implementing Good Corporate Governance.
Dalam rangka meningkatkan tata kelola perusahaan, Perseoran telah mengangkat Komisaris independen, direktur tidak terafiliasi, dan sekretaris Perseroan sejak Februari 2011. Perseroran juga telah membentuk unit audit internal sejak Oktober 2008 dan mengangkat Komite Audit sejak 7 Maret 2012.
In order to improve Good Corporate Governance, the Company has appointed independent commissioner, non Affiliated Directors, and corporate secretary since February 2011. The Company has also established an internal audit unit since October 2008 and formed audit committee since March 7th, 2012.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan instansi tata kelola tertinggi dalam Perseroan. RUPS memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan tentang masalah penting yang berkaitan dengan bisnis dan operasional Perseroan seperti pengangkatan dan pemberhentian Direktur dan Komisaris, jumlah remunerasi Direktur dan Komisaris, pengumuman/ persetujuan tentang pembagian dividen dan distribusi keuntungan, pengesahan laporan tahunan, penunjukan auditor eksternal, persetujuan tentang perubahan Anggaran Dasar, dan pemberian otorisasi kepada Direksi untuk menindaklanjuti semua keputusan RUPS. RUPS Tahunan diselenggarakan dalam jangka waktu enam bulan setelah akhir tahun dan RUPS Luar Biasa dapat diselenggarakan setiap waktu.
The General Meeting of Shareholders (GMS) is the Company’s highest governance body. It has the authority to take decisions on important matters pertaining to the Company’s business and operations such as the appointment and termination of Directors and Commissioners, the amount of the Directors’ and Commissioners’ remuneration, the declaration/approval of dividends and distribution of profits, the approval of the Annual Report, the appointment of external auditors, approval of changes to the Articles of Association, and the authorization for the Boards of Director to follow up on matters discussed and agreed at the GMS. The Annual GMS is convened within six months after the end of year and the Extraordinary GMS can be held anytime.
Selama tahun 2011, Perseroan telah mengadakan RUPS dengan perincian sebagai berikut: - 21 Februari 2011: Perseroan mengadakan RUPS sehubungan dengan perubahan susunan dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, termasuk mengangkat Komisaris Independen dan Direktur Tidak Terafiliasi.
During 2011, the Company has entered into the GMS with the following details: - February 21, 2011: Company’s GMS held in connection with changes in the composition of the Board of Commissioners and Directors of the Company, including appointment of Independent Commissioners and non Affiliated Directors.
- 23 Maret 2011: Perseroan mengadakan RUPS sehubungan dengan perubahan rencana penggunaan dana hasil penawaran umum perdana, pemberian wewenang dan kuasa kepada direksi dengan hak subsitusi untuk mengeluarkan saham dalam simpanan atau portopolio menjadi sebanyak-banyaknya 1.250.000.000 lembar saham baru untuk ditawarkan kepada masyarakat dalam proses penawaran umum perdana serta persetujuan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris. - 13 September 2011: Perseroan mengadakan RUPS sehubungan dengan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi. - 12 Januari 2012, Perseroan mengadakan RUPS Luar Biasa dengan keputusan sebagai berikut: 1. Menyetujui rencana perubahan Anggaran Dasar Perseroan termasuk penyesuaian dengan peraturan Bapepam-LK No IX.J.I –Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No Kep179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 Tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik; dan 2. Menyetujui rencana perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.
- March 23, 2011: Company’s GMS held in connection with a change in intended use of proceed of an initial public offering, the granting of authority and power to the Board of Directors with the right of substitution to issue shares in the savings or portfolio to a maximum of 1.250.000.000 new shares to be offered to the public in initial public offering process and the approval of the resignation of Commissioner member.
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris bertanggung jawab atas pengawasan pengelolaan Perseroan oleh Direksi. Dalam pelaksanaannya, Dewan Komisaris menerima laporan Direksi dan komite-komite yang dibawahinya secara berkala, dan memberi nasihat dan saran kepada Direksi atas masalah-masalah manajemen seperti tertera dalam Anggaran Dasar. Dewan Komisaris dapat diberikan tanggung jawab atas tugas-tugas lain dari RUPS dari waktu ke waktu. Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS. Dewan Komisaris memiliki 6 anggota, yang terdiri dari seorang Presiden Komisaris, seorang Wakil Presiden Komisaris, dan 4 orang Komisaris, sedikitnya 2 orang merupakan Komisaris Independen.
The Board of Commissioners is responsible for supervising the management of the Company by the Directors. In practice, the Board of Commisioners received the report of Directors and subordinate committees at regular intervals, and give counsel and advice to the Directors on management issues as stated in the Articles of Association. The Board of Commissioners may be given responsibility for other tasks of the GMS from time to time. The Board of Commissioners is responsible to GMS. The Board of Commissioners has 6 members, which consist of a President Commissioner, a Vice President and four Commissioners, at least 2 of them are independent.
- September 13th, 2011: the Company’s GMS held in connection with changes in the composition of the Board of Commissioners and Directors. - January 12th, 2012, the Company held an Extraordinary General Meeting of Shareholders with the decision as follows: 1. Approved the amendments to the Company’s Articles of Association include the adjustments to BapepamLK No.IX.J.1 attachment of Chairman of Bapepam-LK Kep-179/BL/2008 dated May 14, 2008 on the Principles of Company’s Articles of Association That Make Public Offering of Equity Securities and Public Companies; and 2. Approved to reshuffle the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners.
45
Berdasarkan RUPS Luar Biasa Perseroan pada tanggal 12 Januari 2012 Dewan Komisaris terdiri dari 6 (enam) anggota, dengan susunan selengkapnya adalah sebagai berikut:
Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Company on January 12, 2012 the Board of Commissioners consists of six (6) members, with the following detail structure as follows:
Presiden Komisaris President Commissioner Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Komposisi Dewan Komisaris di atas sesuai dengan ketentuan pendaftaran PT Bursa Efek Indonesia yang mensyaratkan sekurang-kurangnya 30% adalah Komisaris Independen. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS. Masa jabatannya terhitung sejak tanggal keputusan RUPS hingga penutupan RUPS kelima setelah pengangkatan Komisaris yang bersangkutan. Dalam hal terjadi penggantian sebelum selesainya masa jabatan, anggota Dewan yang baru akan melaksanakan tugasnya selama sisa masa jabatan Komisaris yang diganti.
46
: L. Krisnan Cahya : Raaj Kumar : Michael J.P. Widjaja : Ketut Sanjaya : H. Agus Tagor : DR. Ir. Bambang Setiawan
The composition of the above Board of Commissioner is already in accordance with the provisions of the PT Bursa Efek Indonesia which requires the registration of at least 30% Independent Commissioner. The members of the Board of Commissioners are appointed by the GMS. His term of appointment starts from the date of the GMS’s decision to the closing of the fifth GMS after the appointment of the Commissioner concerned. In the event of replacement prior to the completion of the term of office, the new Board members will perform their duties during the term of the Commissioner being replaced.
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Direksi bertanggung jawab untuk melaksanakan kepemimpinan dan manajemen Perseroan, dan untuk mengelola, memanfaatkan, dan mempertahankan aset Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan.
The Directors are responsible for implementing the Company’s leadership and management, and to manage, utilize, and maintain the assets of the Company in accordance with the objectives of the Company.
Direksi memiliki kewenangan untuk mewakili Perseroan, termasuk di lembaga peradilan untuk masalah apapun; untuk
The Board of Directors has the authority to represent the Company, including in the judiciary for any problem occurred;
Manajemen percaya bahwa pelaksanaan bisnis yang transparan dan bertanggung jawab merupakan faktor penting dalam mencapai misi dan tujuan serta keberlanjutan Perseroan We believe that doing business in a transparent and accountable manner is essential to achieving our corporate mission and objectives and the sustainability of the Company.
mengikat Perseroan terhadap pihak-pihak lain atau mengikat pihak lain dengan Perseroan; dan untuk melaksanakan setiap dan semua tindakan, yang berkaitan dengan pengelolaan maupun masalah lain, dalam batasan ketentuan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan.
to bind the Company to other parties or bind the other party by the Company, and to execute any and all actions, relating to management and other issues, within the limits of the provisions of the stipulated in the Articles of Association.
Direksi memiliki 6 anggota, yang terdiri dari seorang presiden direktur, seorang Wakil Presiden Direktur, dan 4 orang Direktur sedikitnya 1 orang diantaranya adalah Direktur Tidak Terafiliasi.
The Board of Directors has 6 members, consisting of a President, a Vice President, and 4 Directors including at least 1 non Affiliated Director.
RUPS Luar Biasa Perseroran pada tanggal 12 Januari 2012 mengangkat 6 (enam) orang anggota Direksi. Susunan Direksi Perseroan selengkapnya adalah:
The Company’s Extraordinary GMS on January 12th, 2012 appointed 6 members to the Board of Directors. The newest composition of the Company’s Directors is as follows:
Presiden Direktur President Director : Fuganto Widjaja Wakil Presiden Direktur Vice President Director : Ashis Basu Direktur Director : Yudha Wibawa Direktur Director : Bambang Heruawan Haliman Direktur Director : Kumar Krishnan Direktur Tidak Terafiliasi Non Affiliated Director : Aubry Gerard Pierre Daniel Masa jabatan Direksi berlaku sejak tanggal keputusan RUPS hingga penutupan RUPS kelima setelah pengangkatan Direktur yang bersangkutan. Dalam hal terjadi penggantian sebelum selesainya masa jabatan, anggota baru Direksi akan menjalankan tugas selama sisa masa jabatan Direktur yang digantikannya. Direksi mengadakan rapat setiap kali dianggap perlu. Notulen disusun oleh orang yang hadir dalam rapat, sesuai dengan keputusan Pimpinan Rapat. Notulen tersebut berfungsi sebagai bukti yang sah dari pertemuan dan hasil-hasil keputusan rapat, sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
The term of Directors is effective from the date of the GMS’s decision until the closing of the fifth GMS after the appointment of the Director concerned. In the event of replacement prior to the completion of a term, a new member of the Board of Directors will run during the term of the director being replaced. The Board of Directors meets whenever deemed necessary. Minutes of Meeting is prepared by people who attended the meeting, in accordance with the decision of Leaders Meeting. Minutes of Meeting serves as legal proof of the meeting and the results of the meeting’s decision, in accordance with the Articles of Association.
47
Pada dasarnya Perseroan berusaha membentuk berbagai komite sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan manajemen modern bagi perusahaan publik.
The Company basically is trying to establish various committees in accordance with the needs and demands of modern management for public companies.
REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
REMUNERATION OF BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS
Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi berhak memperoleh remunerasi sesuai dengan tanggung jawab dan pengalaman, pengetahuan dan keahlian yang dibawanya ke dalam Perseroan. Jumlah remunerasi diusulkan setiap tahun oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris sesuai kewenangan yang diberikan oleh RUPS. Paket remunerasi total untuk Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2011 berjumlah Rp 20.581.211.487.
Each member of the Board of Commissioners and Board of Directors is entitled to remuneration commensurate with their responsibility and the experience, knowledge and skills that they bring to the Company. The amount is proposed each year by the Board of Directors and approved by the Board of Commissioners under the authority delegated to it by the GMS. The total remuneration package for the Board of Directors and Board of Commissioners in 2011 was Rp 20,581,211,487.
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal 7 Maret 2012, Perseroan telah membentuk Komite Audit, di mana susunan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut :
Based on the Decree of the Board of Commissioners dated on March 7th, 2012, the Company has established an Audit Committee, where the composition of the Audit Committee is as follows:
Ketua Chairman Anggota Members Anggota Members Pembentukan Komite Audit Perseroan sejalan dengan peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dan peraturan PT Bursa Efek Indonesia No. I-A tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa. Berdasarkan peraturan tersebut, tugas dan wewenang Komite Audit adalah sebagai berikut :
48
• Menelaah informasi keuangan Perseroan antara lain laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya; • Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan; • Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal; • Melakukan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Akuntan Publik untuk memastikan semua resiko yang penting telah dipertimbangkan; • Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris Perseroan mengenai laporan yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris; • Mengidentifikasi dan melaporkan hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris; dan • Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi Perseroan.
: Ketut Sanjaya : Edwin Hidayat Abdullah : Sunarto The establishment of the Audit Committee is already in accordance with Bapepam-LK. IX.I.5 regarding the Establishment and Implementation Guidelines for the Audit Committee and it also in line with PT Bursa Efek Indonesia regulations No. I-A concerning the General Provisions Registration of the Equity Securities in the Stock Exchanges. Under these regulations, duties and authority of the Audit Committee are as follows: • To review the Company’s financial information including financial reports, projections and other financial information; • To conduct review on the Company’s compliance against legislation in the field of capital markets and other legislation relating to the activities of the Company; • To conduct a review of the implementation of the inspection by Internal Auditors; • To conduct a review of the adequacy of an examination conducted by a Public Accountant to ensure all important risks have been considered; • To give opinions to the Board of Commissioners on the report submitted by the Board of Directors to the Board of Commissioners; • To identify and report on matters that require attention of the Board of Commissioners; and • Maintaining the confidentiality of documents, data, and information of the Company.
KOMITE LAINNYA
OTHER COMMITTEES
Pada dasarnya Perseroan berusaha membentuk berbagai komite sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan manajemen modern bagi perusahaan publik. Saat ini Perseroan belum memiliki Komite Nominasi maupun Komite Remunerasi. Perseroan akan mempertimbangkan untuk membentuk berbagai komite tersebut di masa yang akan datang.
The Company basically is trying to establish various committees in accordance with the needs and demands of modern management for public companies. Currently the Company has not had the Nomination Committee and Remuneration Committee. The Company will consider setting up the various committees in the future.
AUDIT INTERNAL
INTERNAL AUDIT
Unit Audit Internal memberikan layanan konsultasi dan jaminan kemandirian, obyektivitas untuk peningkatan operasional Perseroan. Melalui pendekatan yang sistematis dan berdisiplin dalam mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, proses pengendalian dan tata kelola, hal tersebut akan menunjang Perseroan dalam merealisasikan tujuannya.
The Internal Audit Unit (IAU) provides independent, objective assurance and consulting services to improve the Company’s operations. By bringing a systematic, disciplined approach to evaluating and improving the effectiveness of risk management, control and governance processes, it helps the Company accomplish its objectives.
Berdasarkan Piagam Audit Internal yang ditandatangani 26 September 2011, tanggung jawab Unit Audit Internal mencakup: • Mengidentifikasi dan mengevaluasi paparan risiko yang signifikan dan berkontribusi terhadap peningkatan manajemen risiko dan sistem pengendaliannya; • Membantu Perseroan dalam melaksanakan pengendalian yang efektif melalui evaluasi efektivitas dan efisiensinya dan mendorong upaya perbaikan secara kontinyu untuk mencapai kondisi berikut: - Informasi keuangan dan usaha dapat dipercaya dan memiliki integritas, - Usaha dilaksanakan secara efisien dan mencapai hasil yang efektif, - Aset Perseroan terjaga, dan - Tindakan dan keputusan Perseroan sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.
According to the Internal Audit Charter, the responsibilities of the IAU include: • Identifying and evaluating significant exposures to risk and contributing to the improvement of risk management and control systems; • Assisting the Company in maintaining effective controls by evaluating their effectiveness and efficiency and by promoting continuous improvement to achieve the following conditions: - Financial and operational information is reliable and possesses integrity, - Operations are performed efficiently and achieve effective results, - Assets are safeguarded, and - Actions and decisions of the Company are in compliance with laws and regulations.
Unit Audit Internal menyusun rencana audit tahunan melalui konsultasi dengan Presiden Direktur dan Komite Audit, dan mengkomunikasikannya secara rutin dan langsung dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit. Unit ini juga bertugas membuat laporan tertulis mengenai kesimpulan dari setiap audit dan ringkasannya untuk Presiden Direktur dan Dewan Komisaris. Unit Audit Internal bertanggung jawab untuk menindaklanjuti hasil audit untuk memastikan bahwa manajemen telah mengambil tindakan secara efektif atau bahwa manajemen senior telah menerima risiko untuk tidak mengambil tindakan. Audit internal Perseoran pertama kali dibentuk pada Oktober 2008 dan saat ini kepala satuan unit audit internal dijabat oleh Dedy Susanto.
The IAU prepares an annual audit plan in consultation with the President Director and the Audit Committee, and communicates regularly and directly with the Board of Commissioners, Board of Directors and the Audit Committee. It must also produce a written report upon the conclusion of each audit and summarize these for President Director and Board of Commissioners. The IAU is responsible for following up the audits to ensure that management actions have been effectively implemented or that senior management has accepted the risk of not taking action. The Company Internal audit was first formed in October 2008 and currently the head of internal audit units is held by Dedy Susanto.
49
50
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Sekretaris Perusahaan merupakan penghubung utama antara Perseroan dengan pemegang saham, otoritas pasar modal dan masyarakat, serta menjalankan peran penting dalam menjaga transparansi Perseroan. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk, antara lain: • Memantau kepatuhan Perseroan terhadap Undang-Undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar, ketentuan pasar modal dan peraturan lain yang terkait; • Memelihara komunikasi secara berkala dengan instansi pemerintah dan otoritas pasar modal, termasuk BapepamLK dan Bursa Efek Indonesia, yang berkaitan dengan permasalahan tata kelola, tindakan korporasi, dan transaksi material; • Memberikan informasi terkini mengenai Perseroan kepada pemegang saham, media dan masyarakat umum secara rutin; • Menghadiri seluruh rapat Direksi dan Dewan Komisaris serta mencatat risalah rapat; dan • Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan RUPS.
The Corporate Secretary is the key liaison between the Company and the shareholders, capital market authorities and the public, and performs a vital role in keeping the Company transparent. The Corporate Secretary is responsible for, among other matters: • Monitoring the Company’s compliance with Company Law, the Articles of Association, capital market rules and various statutory regulations; • Maintaining regular communications with regulatory institutions and capital market regulatory agencies, including Bapepam-LK and PT Bursa Efek Indonesia, on all governance matters, corporate actions and relevant material transactions; • Providing up-to-date information about the Company to shareholders, media and the general public on a regular basis; • Attending all Board of Directors and Commissioners meetings and recording the minutes of the meetings; and • Responsible of the held of GMS.
Sekretaris Perusahan Perseroan pertama kali diangkat pada Februari 2011. Saat ini Sekretaris Perusahaan Perseroan dijabat oleh Sudin, SH sejak 24 November 2011.
The Corporate Secretary of the Company was first appointed in February 2011. Currently the Corporate Secretary is held by Sudin, SH since November 24th, 2011.
MANAJEMEN RESIKO Risk Management
Perseroan dan Anak Perusahaan telah menerapkan Manajemen Risiko secara komprehensif dari setiap level dalam struktur organisasi Perseroan.
The Company and its Subsidiaries have implemented a comprehensive risk management in each level in the organizational structure of the Company.
Untuk mengurangi risiko operasional dalam mencapai tujuan usaha, Perseroan dan Anak Perseroan telah menerapkan Manajemen Risiko secara komprehensif dari setiap level dalam struktur organisasi Perseroan. Fungsi Manajemen Risiko dalam Perseroan dilaksanakan dengan cara: 1. Dewan Komisaris membentuk Komite Audit; 2. Direksi bertanggung jawab terhadap pelaksana kebijakan dan pengendali internal untuk mengamankan investasi dan aset Perseroan; 3. Pengendalikan Anggaran. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko keuangan, Perseroan melaksanakan manajemen biaya secara efektif dan efisien dibandingkan dengan anggaran belanja. Pengeluaran biaya dan/atau pembelanjaan anggaran Perseroan dilakukan dengan sistem tender, dengan mempertimbangkan aspek finansial dan aspek teknis; 4 Membentuk badan Pengendalian dan Analisa Usaha. Badan ini diadakan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko bisnis dan investasi.
In order to reduce operational risks to achieve business goals, the Company and its Subsidiaries have implemented a comprehensive risk management in its level in the organizational structure of the Company. The risk management function of the Company is conducted by: 1. The Board of Commissioners formed an Audit Committee; 2. Board of Directors is responsible for implementing policies and internal controls in order to secure the investments and assets of the Company; 3. Budget Controlling. To reduce the possibility of financial risk, the Company is implementing cost management in effective and efficient approach compared to the budget. The expenses and/or expenditures made by the Company’s budget, organized using tender system, taking both the financial aspects and technical aspects; 4. Establish a Control and Business Analysis Unit. This unit is formed to reduce the possibility of business and investment risks.
51
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Human Resource Development
Perseroan mempunyai visi strategis jangka panjang untuk mengembangkan sumber daya manusia. Di masa depan Perseroan harus dipimpin oleh mereka yang menerapkan nilai-nilai Perseroan dalam perilaku sehari-hari, dan memahami dengan baik bidang usaha yang dilakukan Perseroan.
52
Oleh karena itu, pembekalan kepada para karyawan dilakukan secara berkesinambungan, program pelatihan manajemen dirancang bukan sekadar untuk membekali mereka dengan keterampilan dan kompetensi yang diperlukan untuk memimpin perusahaan namun juga untuk menanamkan budaya Perseroan.
Therefore, the briefing to the employees carried out in continuity basis, management training program is designed not just to skilled them and competencies necessary to lead the Company and also to inculcate the culture of the Company.
Prioritas utama dari strategi pengembangan human capital bagi Perseroan adalah memastikan bahwa dalam setiap tahapan karir mereka, para karyawan dilibatkan secara aktif dengan usaha, tujuan, dan nilai-nilai inti dari Perseroan.
The main priority of human capital development strategy of the Company is to ensure in every stage of their career, employees are actively involved with the business, objectives and core values of the Company.
Pengelolaan bakat pada level korporasi yang kuat akan berperan penting pada keberlanjutan Perseroan. Untuk memperoleh hasil yang terbaik, seluruh manajer dari semua tingkatan perlu terus diberdayakan untuk mempercepat proses pengembangan bakat dan kemampuan.
The strong management of talent on corporate level will play an important role in the sustainability of the Company. For the best results, all managers of each levels need to be empowered in order to accelerate the process of developing their talents and abilities.
Menumbuhkan lingkungan kerja yang menantang sekaligus rewarding di mana karyawan termotivasi untuk tetap bergabung dan terus memberikan kinerja terbaiknya merupakan perhatian utama dari pengelolaan sumber daya manusia.
To foster challenging working environment and to provide rewarding at the some time where employees are motivated and continue to deliver their best performance are the major concern of human resource management.
The Company has a long-term strategic vision to develop human resources. In the future the Company should be led by those who apply the Company’s values in everyday’s behavior, and for better understanding the line of business conducted by the Company. Karena itu, sejak awal dalam merekrut calon pegawai Perseroan melakukan dengan sistematis agar mendapat calon karyawan terbaik. Seleksi yang dilakukan bertahap dan lengkap mulai seleksi administasi, tes tertulis (antara lain tes inteligensia, tes kepribadian, dan tes kompetensi), wawancara individu maupun panel. Setelah menjadi karyawan, Perseroan melakukan program orientasi karyawan baru secara berkala setiap bulan, tujuannya untuk memastikan karyawan baru dapat beradaptasi dan berkontribusi dengan cepat.
Therefore, the beginning of the prospective of employee recruitment, the Company carried out the systematically in order to get the best candidates. The selection is conducted in gradual manner and comprehensively from administration selection, written tests (such as intelligence tests, personality tests, and tests of competence), individuals and panel interviews. After being an employee, the Company made a new employee orientation program that is organized regularly every month, and it is aimed to ensure that the new employee be able to quickly adapt and contribute to Company.
Perseroan juga sudah mengantisipasi dengan baik faktor internal dan eksternal yang akan mempengaruhi Perseroan di masa depan, misalnya kompetisi yang makin ketat dan perkembangan perusahaan yang kian pesat. Perseroan menjawab antisipasi itu dengan program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia menjadi salah satu fokus penting sepanjang 2011 dan juga pada tahun-tahun mendatang. Selama 2011, Perseroan telah menyelenggarakan 68 program pelatihan dan pengembangan karyawan baik teknikal maupun nonteknikal. Jumlah peserta yang
The Company also anticipates in well manner of internal and external factors that will affect the Company’s future, for example tighter competition and the rapid growth of the Company. To anticipate, the Company answers the situation by emphasizing human resource development program and training and it becomes an important focus throughout 2011 and for the years to come. During 2011, the Company has organized 68 employee’s training and development programs for both technical and nontechnical category. The number of participants of 542
53
Pelantikan program pengembangan GEMS GEMS development program graduation Komposisi SDM berdasarkan Pendidikan HR based on Education
PENDIDIKAN / EDUCATION
54
Desember 2011
Januari 2012
Master Degree
34
34
Bachelor Degree
433
433
Diploma
56
58
Senior High School
254
264
Junior High School
47
47
Elementary School
18
18
Total
842
854
berpartisipasi sebanyak 542 karyawan, dengan total waktu pelatihan lebih dari 7.100 jam. Beberapa program yang telah dilaksanakan antara lain:
employees, with total of more than 7,100 hours training. There are several programs that have been implemented as follow:
• Program Pelatihan Supervisory Skills (in house), difasilitasi oleh Supreme Learning International; • Program Pelatihan Managing by Project (in house), difasilitasi oleh PT Project Management Academy; • Program Pelatihan Surpac (in house), difasilitasi oleh PT GEMCOM Software Office Indonesia; • Program Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan (in house), difasilitasi oleh LAPI ITB; • Program Sertifikasi Juru Ukur Tambang (eksternal), difasilitasi oleh Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara; • Program Pemenuhan dan Uji Kompetensi Pengawas Operasional Pratama (eksternal), difasilitasi oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral.
• Supervisory Skills Training Program (in house), facilitated by the Supreme Learning International; • Managing by Project Training Program (in house), facilitated by PT Project Management Academy; • Surpac Training Program (in house), facilitated by PT GEMCOM Software Office Indonesia; • Planning and Mining Operations Training Program (in house), facilitated by the LAPI ITB; • Mine Measure Interpreter Certification Program (external), facilitated by Pusdiklat Teknologi Mineral and Batubara; • Program and Competency Fulfillment Test for Primary Operational Supervisor (external), facilitated by the Office of Energy and Mineral Resources.
Pelantikan program pengembangan Development program graduation
Penandatanganan MOU dengan ITSB The signing of ITSB MOU
Komposisi SDM berdasarkan Jabatan HR based on Position
Komposisi SDM berdasarkan Usia HR based on Age Non Staff Staff Supervisor
<20thn
Manager
21-‐30
General Manager Vice President Director Managing Director
31-‐40 41-‐50 51-‐55 >55
CEO
Mulai 2008 sampai akhir 2011 Perseroan juga telah menyelenggarakan program Management Trainee sebanyak 8 angkatan. Program ini bertujuan untuk merekrut lulusan sarjana terbaik dari beberapa perguruan tinggi pilihan dan melatih mereka agar dapat menjadi karyawan berkompetensi tinggi dan calon pemimpin masa depan. Program ini sangat strategis dalam rangka memastikan keberlangsungan operasional Perseroan seperti disebut di atas, sekaligus perencanaan suksesi yang terstruktur.
From 2008 until the end of 2011, the Company also organized 8 batch of Management Trainee Programs. The programs were aimed to recruit the best graduates from several leading universities and provide the training so they be able to be the highly competent leaders in the future. This program is very strategic in order to ensure the continuity of the Company’s operational, and also the structured planning succession.
Pada kuartal terakhir 2011, Perseroan menyelenggarakan survei opini karyawan untuk mengetahui pendapat karyawan mengenai beberapa aspek penting yang ada di Perseroan. Dari survei ini diharapkan Perseroan mendapat masukan yang dapat digunakan untuk melakukan perbaikan yang lebih terarah dalam rangka menciptakan kondisi lingkungan tempat kerja, kepuasan kerja, dan produktivitas kerja yang lebih baik.
In the last quarter of 2011, the Company conducted employee’s opinion surveys to determine employee’s opinion on some important aspects in the Company. From this survey, the Company expect to get usefull feedback to improve in directive ways to create a better workplace environment, working satisfaction, and better working productivity.
55
LINGKUNGAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJA Safety, Health, and Environment
Perseroan memiliki komitmen untuk terusmenerus mengadakan perbaikan dalam pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja serta pengelolaan dampak lingkungan di Perseroan. Selama 2 tahun berturutturut, yakni tahun 2010 dan 2011, PT Borneo Indobara memperoleh Sertifikat PROPER BIRU dari Kementerian Lingkungan Hidup atas prestasi dan kinerja di bidang pengelolaan dan pemantauan lingkungan pertambangan.
56
Bagi Perseroan semua itu penting dilakukan untuk mendukung sasaran jangka panjang agar menjadi Perseroan yang berkembang dan langgeng. Perseroan akan bekerja sama dalam kemitraan dengan pihak lain untuk menggalakkan kepedulian lingkungan, meningkatkan pemahaman akan masalah lingkungan, dan menyebarluaskan budaya karya yang baik.
In Company’s point of view, it is very important to support the long-term goal in order to become a growing and lasting Company. The Company will work in partnership with other parties to promote environmental awareness, increasing understanding of environmental issues, and spread out the good work’s culture.
Tentang keselamatan dan kesehatan kerja, Perseroan senantiasa berkomitmen untuk mencapai standard pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja dengan meminimalkan risiko kecelakaan yang terjadi dalam kegiatan operasional. Hal ini telah ditanamkan kepada seluruh lapisan manajemen bahwa suksesnya operasional Perseroan harus didukung oleh suatu lingkungan kerja yang sehat, aman, dan nyaman.
Regarding to the occupational safety and health, the Company always commit to achieve safety and health management standards by minimizing the risk of accidents occurred in the Company’s operations. This issue has been inculcated to all layers management that the Company’s operation’s success must be supported by a healthy work environment, safe, and convenient.
Kepedulian terhadap lingkungan kerja, selain kepada seluruh karyawan, juga diterapkan kepada kontraktor, dan pihak ketiga yang terlibat dalam kegiatan usaha Perseroan. Komitmen ini diwujudkan melalui ketentuan dan kebijakan Perseroan terkait Lingkungan, Kesehatan dan K3LH (Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup), sebagai bagian dari kebijakan Perseroan. Perseroan berupaya penuh terhadap K3LH dengan cara mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The work environment concern, in addition to all employees, also applied to contractors, and third parties involved in the Company’s business activities as well. This commitment is realized through the provision and related liability policy of Environment, Health and K3LH (Health and Occupational Safety and the Natural Environment), as part of the Company’s policy. The Company try to performs the K3LH by full compliance with the applicable laws.
Perseroan bahu membahu dengan semua karyawan dan kontraktor dalam menerapkan manajemen K3LH demi menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan aman bagi semua pihak. Perseroan telah menetapkan sasaran K3LH yang terukur dan selalu berupaya mencapai kinerja terbaik dan melakukan manajemen risiko untuk mengidentifikasi bahaya yang mungkin timbul di setiap ruang lingkup pekerjaan.
The Company works in full cooperation with all employees and contractors in implementing K3LH management in order to create a comfortable working environment and safe for all parties. The Company has set up K3LH measurable goals and always strives to achieve the best performance and identify the risk management’s hazards that may arise in any scope of works.
Salah satu kegiatan dalam SHE (safety, health, and environment ) yang juga melibatkan karyawan dan kontraktor adalah pelatihan dan pembentukan Emergency Response yang diselenggarakan Perseroan, dalam hal ini adalah Anak Perusahaan PT Borneo Indobara, bekerja sama dengan Basarnas (Badan SAR Nasional),
One of the SHE (safety, health, and environment) activities which also involve the employees and contractors is the training and formation of Emergency Response itself that organized by the Company, in this case is a Subsidiary of PT Borneo Indobara, in cooperation with Basarnas
The Company committed to continuously improves the management of occupational health and safety and environmental impact management of the Company. During two consecutive years, which 2010 and 2011, PT Borneo Indobara obtained a BLUE PROPER Certificate from Ministry of Environment on the achievements and performance in the field of environmental management and mining monitoring. yang berlangsung pada tanggal 25 Januari 2012 – 01 Februari 2012. Pelatihan ini diikuti oleh peserta dari PT Borneo Indobara dan Kontraktor SIS, WBS, BAMA, RSM dan Bangun ARTHA. Obyektif pelatihan ini adalah meningkatkan kemampuan personal di lapangan untuk rnenghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Setelah mengikuti pelatihan, seluruh peserta diharapkan telah memiliki pengetahuan dan kesiapan menghadapi berbagai risiko tentang exposure tambang yang sangat bervariasi. Ini semua untuk menghindari kecelakaan kerja, baik yang ringan maupun yang berakibat kematian pekerja di lapangan.
(National SAR Agency), on 25th January 2012 to 1st February 2012. The training was attended by participants of PT Borneo Indobara and Contractors SIS, WBS, Bama, RSM and Bangun Artha. The objective of this training is to improve personal skills in order to encounter all possibilities that occurred in the field. After the training, all participants are expected to have knowledge and readiness to face the risks on various mining exposure, and also to avoid any possibility of accidents, both light accident and as well as resulting in the death of workers in the field.
Materi yang diberikan selama delapan hari pelatihan adalah bagaimana menolong dan menghadapi situasi sulit/darurat yang terjadi di darat, laut, dan ketinggian, dengan rincian seperti di bawah ini:
The materials provided during the eight days of training is how to help and deal with difficult situations/emergencies that occur on land, sea, and height, with details as below:
• • • • • • • • •
• • • • • • • • •
Pertolongan pertama pada kecelakaan Penyelamatan kecelakaan & kendaraan bermotor Teknik penyelamatan tingkat tinggi Latihan pemadam kebakaran Penyelamatan bangunan runtuh Penyelamatan atas kebakaran Dasar penyelamatan dan metode pertolongan di air Pengetahuan Peta & Kompas Penyelamatan di hutan
Sebagai institusi bisnis yang menyadari pentingnya mengelola lingkungan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan untuk kelangsungan hidup manusia dan juga demi mempertahankan daya saing Perseroan. Perseroan dan anakAnak Perusahaannya terus berupaya meminimalisasi dampak negatif terhadap lingkungan yang dapat ditimbulkan dari kegiatan usahanya, baik sekarang, maupun di masa datang.
Medical First Responder: Road Accident Rescue & Motor Vehicle Accident High Angle Rescue Techniques Fire Fighting Structure Collapse Rescue Fire Fighting and Rescue Basic Sea Survival & methods in water rescue Knowledge Map & Compass Jungle Rescue
As a business institution that is realize the importance of managing business in responsible and environmentally sustainable as well as for human survival and also to maintain the competitiveness of the Company. The Company and its Subsidiaries continue to minimize the negative environmental impacts that may result by both present time and years to come bussines activities.
57
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Sosial Responsibility
Program tanggung jawab sosial perusahaan merupakan bagian tak terpisahkan dari agenda keberlanjutan Perseroan. Membangun masyarakat di sekitar Perseroan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan Perseroan dan Anak Perusahaan di antaranya dengan kegiatan mengembangkan karyawan dan keterlibatan dengan komunitas terhadap masyarakat secara keseluruhan. Semua kegiatan ini akan menciptakan nilai jangka panjang yang akan menjamin kelangsungan pertumbuhan bagi usaha Perseroan. Keterlibatan Perseroan dengan masyarakat adalah dengan membantu masyarakat melakukan kegiatan peningkatan kesehatan dan kesejahteraan, serta pembangunan infrastruktur. Semua kalangan terlibat dalam melaksanakan kegiatan ini, mulai dari karyawan, pemangku kepentingan eksternal, termasuk media. Perseroan mengelompokkan kegiatan itu dalam lima kegiatan utama pemberdayaan masyarakat, yaitu pendidikan, bantuan ekonomi, kesehatan dan lingkungan, pengembangan infrastruktur, serta hubungan The Corporate Social Responsibility programs are an integral part of kemasyarakatan. Uraian lebih rinci dari the Company’s sustainability agenda. Developing the community around the Company through various activities of the Company and program tersebut adalah sebagai berikut: its Subsidiaries by developing employees and the involvement of the whole community. All these activities will create long term values that will ensure the sustainability of Company’s business’s growth. The involvement with the community is to help people making improvements in health and welfare activities, as well as infrastructure development. All parties involved in carrying out these activities, ranging from employees, external stakeholders, including the media. Company’s activities are grouped in five main empowerment community activities, namely, education, economic assistant, health and the environtment, infrastructure development and community relations. More detail descriptions of the program are as follows:
58
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BIDANG PENDIDIKAN
EMPOWERMENT COMMUNITY IN EDUCATION SECTOR
Perseroan melalui Anak Perusahaan PT Borneo Indobara memberikan Beasiswa Gemilang bagi para pelajar yang berprestasi agar keberlangsungan mereka menuntut ilmu menjadi terjamin dan tidak terkendala masalah biaya. Selain itu, beasiswa ini akan membangkitkan gairah belajar sehingga prestasi mereka semakin tinggi, dan mampu mendorong pelajar lain untuk belajar lebih rajin agar mendapat kesempatan menikmati beasiswa dari Perseroan di masa datang.
The Company through its Subsidiary PT Borneo Indobara provided Gemilang Scholarships for students who are excelent in learning so the continuity of their studies are not constrained and to be assured in cost issues. In addition, this scholarship will encourage them to learn for much more higher achievement, and enable other students in encouraging them to study more diligently in order to have the opportunity to enjoy the fellowship of the Company in the future.
Pada tahun 2011 Perseroan telah memberikan beasiswa kepada 80 pelajar dari 5 Sekolah Dasar (SD) dan 150 pelajar dari 5 Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang terdapat di Kecamatan Angsana dan Kecamatan Sungai Loban, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Perseroan memberikan beasiswa kepada mereka dua kali dalam setahun yaitu pada setiap semester, saat hasil belajar diterbitkan sekolah. Beasiswa tahap pertama telah diberikan pada bulan Agustus 2011 dan untuk tahap kedua dilunaskan pada Desember 2011.
In 2011 the Company has provided scholarships to 80 students from 5 elementary schools (SD) and 150 students from 5 junior high schools (SMP) which are located at Angsana Sub-District and Sungai Loban Sub-District, Tanah Bumbu District, Province of South Kalimantan. The Company provides scholarships twice a year i.e. in each semester, when school learning result is distributed. The first phase of scholarship had been given in August 2011 and for second phase was paid in December 2011.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN EKONOMI
EMPOWERMENT COMMUNITY THROUGH ECONOMIC ASSISTANCE
Tujuan kegiatan ini adalah membantu masyarakat untuk melakukan usaha sendiri dengan bantuan modal, teknis, dan pemasaran dari Perseroan. Sepanjang tahun 2011, Perseroan sudah mengadakan pemberdayaan masyarakat melalui bantuan ekonomi, dalam hal ini peternakan kambing, pemberdayaan
The purpose of this activity is to help people to do their own business with the capital, technical, and marketing support of the Company. Throughout the year 2011, the Company has held a community empowerment through economic aid, in this case, family economic empowerment through goat farm, chicken farm and etc.
ekonomi keluarga melalui ternak ayam dan lainnya.
59
Perseroan membangun titik sarana air bersih baik berupa sumur bor maupun sumur siringan. Pembangunan sumber air bersih ini penting bagi masyarakat di sana untuk mencegah mereka kekurangan air bersih di saat musim kemarau. The Company developed points of fresh water facilities both in artesian and drilled wells. The development of these water sources is very essential for the people in this region to in order for them to prevent from water shortages during the dry season.
60
PEMBERDAYAAN DI BIDANG KESEHATAN DAN LINGKUNGAN
EMPOWERMENT COMMUNITY IN HEALTH AND THE ENVIRONMENT
Program utama dalam kegiatan ini adalah membangun sarana air bersih di beberapa desa binaan PT Borneo Indobara, Anak Perusahaan Perseroan. Perseroan membangun titik sarana air bersih baik berupa sumur bor maupun sumur siringan. Pembangunan sumber air bersih ini penting bagi masyarakat di sana untuk mencegah mereka kekurangan air bersih di saat musim kemarau.
The main programs in this activity is to develop fresh water facilities in several PT Borneo Indobara guided villages, a Subsidiary Company. The Company developed points of fresh water facilities as well as in the form of artesian wells and drilled wells. The development of these water sources is very essential for the people in this region to in order for them to prevent from water shortages during the dry season.
Perseroan melalui Anak Perusahaan PT Borneo Indobara telah membantu memperbaiki kondisi fisik sekolah seperti sarana dan prasarana olahraga, ruang kelas, sumber air bersih, tempat pencucian tangan serta kamar mandi yang sesuai dengan standar kesehatan. Untuk lingkungan sehat sekolah, Perseroan juga akan membangun taman sekolah dan kelas yang asri.
The Company through its Subsidiary PT Borneo Indobara has helped to improve the physical condition of the school such as sports facilities and infrastructure, classrooms, fresh water facilities, wash hands facilities and bathrooms which are in accordance with health standards. For a healthy school environment, the Company will also build a school garden and a beautiful class.
Taman ini sekaligus menjadi media pembelajaran untuk mencintai lingkungan bagi siswa di sekolah itu, karena taman ini akan dirawat sendiri oleh para siswa di sekolah. Mereka akan diajarkan bagaimana menanam pohon, merawat pohon, serta mengenal tumbuhan secara luas, sehingga dalam jangka panjang akan timbul rasa cinta pada lingkungan.
This garden at the same time as a medium of learning to love the environment for students at the school, because this garden will be cared for solely by the students at the school. They will be taught how to plant trees, care for trees and plants and the knowledge of plants comprehensively, so that in the long term there will be sense of love of the environment.
Perseroan telah mengadakan kegiatan bakti sosial operasi massal bibir sumbing gratis yang bekerja sama dengan Obor Berkat Indonesia bagi penderita bibir sumbing yang berasal dari masyarakat prasejahtera. Sejumlah penderita bibir sumbing ( usia anak-anak hingga dewasa) yang berasal dari Jakarta dan Jawa Barat dioperasi.
The Company conducted social activities free mass cleft lip surgery in cooperation with the Obor Berkat Indonesia for patients with cleft lip derived from the pre-prosperous community. A number of patients with cleft lip (children to adult age) who came from Jakarta and West Java were under surgery.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI BIDANG PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
EMPOWERMENT COMMUNITY IN INFRASTUCTURE DEVELOPMENT
Pada tahun 2011 Perseroan melakukan kegiatan yang menunjukkan kepedulian sosial di desa-desa yang berdekatan dengan lokasi Anak Perusahaan Perseroan. Dalam hal ini Perseroan mengembangkan infrastruktur desa baik berupa jalan, jembatan, maupun sarana umum seperti lapangan desa. Perbaikan dilakukan di jalan-jalan utama dan jembatan utama desa yang menghubungkan satu desa dengan desa lain ataupun merupakan jalur utama aktivitas masyarakat.
In 2011, the Company carried out activities that demonstrate social awareness in villages adjacent to the location of the Subsidiary Company. In this case the Company developed rural infrastructure in the form of roads, bridges, and public facilities such as the village square. The repairs were carried out on major roads and major bridges that connect one village to another village or village lane functioned as the main line of activity.
61
62
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI BIDANG HUBUNGAN KEMASYARAKATAN
EMPOWERMENT COMMUNITY IN COMMUNITY RELATIONS PROGRAMS
Perseroan mengupayakan kegiatan hubungan kemasyarakatan di bidang sosial budaya, berupa memberikan donasi sebagai wujud partisipasi Perseroan untuk kegiatan yang diadakan oleh masyarakat maupun pemerintah. Adapun contoh dari donasi ini yaitu diberikan bagi kegiatan-kegiatan seperti perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2011, kegiatan bersih desa, lomba cerdas cermat yang diselenggarakan Bapedalda, dan lain sebagainya. Di luar kegiatan di atas, sepanjang tahun 2011, Perseroan juga membantu dan membangun masyarakat di sekitar lokasi Anak Perusahaan PT Kuansing Inti Makmur, Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Sumatera Barat.
The community relations activities of the Company’s efforts in social and culture are in the form of a donation as a form of participation of Company to the activities held by society and government. As an example of this, the donation that was awarded were for activities such as Independence Day Celebration of the Republic of Indonesia, on August 17th, 2011, the activities of cleaning the village, quiz competitions organized Bapedalda, and so forth. Apart of the above activities, throughout the year 2011, the Company also helped and developed the community who are located surrounding the location of PT Kuansing Inti Makmur Subsidiaries, Dusun Tanjung Belit, Jujuhan District, West Sumatra Province.
Kegiatan kepedulian masyarakat yang paling tinggi di sini adalah Perseroan merekrut warga lokal sebagai tenaga kerja, sehingga 80 persen warga sekitar sudah bekerja. Sebelum bekerja, Perseroan melatih mereka agar mempunyai keterampilan yang baik untuk bekerja. Sebagian mereka bekerja di bidang yang menuntut keterampilan tinggi, seperti operator alat berat dan pengemudi. Sedangkan bagi kaum ibu yang tidak bekerja, Perseroan melalui Anak Perusahaan PT Kuansing Inti Makmur mendirikan kelompok pengajian di masjid di Jujuhan. Kebutuhan mereka untuk kegiatan ini dipenuhi oleh Perseroan, termasuk mewakafkan sejumlah Al-Quran.
The most important activity of this social awareness program of the Company is to recruit local people as workers, so that 80 percent of local people are currently working. Prior to work, the Company provides them training for having good skills to work. Most of them work in fields that demand high skills, such as heavy equipment operators and drivers. For the mothers who do not earned, the Company through Subsidiaries of PT Kuansing Inti Makmur established Islamic study groups in mosques in Jujuhan. Their needs for this activity were fulfilled by the Company, including benefaction of numbers of Al-Quran.
Selengkapnya kegiatan yang dilakukan Perseroan melalui Anak Perusahaan PT Kuansing Inti Makmur pada 2011 adalah:
More detailed activities conducted by Company through its Subsidiary PT Kuansing Inti Makmur in 2011 were:
1. Menyediakan bis sekolah untuk beberapa sekolah 2. Menyediakan berbagai obat untuk keperluan Polda Sumatera Barat 3. Membangun jembatan dusun Tanjung Belit 4. Melatih warga setempat agar mereka mempunyai keterampilan untuk bekerja dan bisa diserap oleh industri yang berada di sekitar desa mereka. 5. Menyumbang sarana ibadah dan pengajian kepada kaum ibu dalam melakukan ibadah rutin 6. Membantu korban banjir di Kabupaten Muara Bungo, Jambi.
1. Provide school buses to several schools 2. Provide a variety of medicine for West Sumatra Police requirements 3. Develop a village bridge for Tanjung Belit 4. Train local residents in order for them to have skills to work and able be absorbed by the industries located in their village 5. Contribute the worship and Islamic study group facilities for women in performing their routine religious ritual and activities. 6. Helping the flood victims in Muara Bungo Regency, Jambi.
PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN Statement of Responsibility
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
L. Krisnan Cahya Presiden Komisaris
Raaj Kumar Wakil Presiden Komisaris
Michael J.P. Widjaja Komisaris
Ketut Sanjaya Komisaris Independen
H. Agus Tagor Komisaris Independen
DR. Ir. Bambang Setiawan Komisaris Independen
President Commissioner
Vice President Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
DIREKSI Board of Directors
Fuganto Widjaja Presiden Direktur
Ashis Basu Wakil Presiden Direktur
Yudha Wibawa Direktur
Bambang Heruawan Haliman Direktur
Kumar Krishnan Direktur
Aubry Gerard Pierre Daniel Direktur Tidak Terafiliasi
President Director
Director
Director
Vice President Director
Director
Non Affiliated Director
63
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN THIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK
LAPORAN KEUANGAN Financial Report
65
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN THIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND ITS SUBSIDIARIES DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS
Halaman/ Page Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT Golden Energy Mines Tbk dan Anak Perusahaan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010/ The Directors’ Statement on the Responsibility for the Consolidated Financial Statements of PT Golden Energy Mines Tbk and Its Subsidiaries for the Years Ended December 31, 2011 and 2010 Laporan Auditor Independen/Independent Auditors’ Report
1
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS – For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian/Consolidated Statements of Financial Position
3
Laporan Laba Rugi Konsolidasian/Consolidated Statements of Income
5
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian/Consolidated Statements of Comprehensive Income
6
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian/Consolidated Statements of Changes in Equity
7
Laporan Arus Kas Konsolidasian/Consolidated Statements of Cash Flows
8
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian/Notes to Consolidated Financial Statements
10
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010
2011
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Financial Position December 31, 2011 and 2010
Catatan/Notes
Rp
2010 Rp
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Deposito berjangka Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 86.406.567 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain - pihak ketiga Persediaan Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Aset pajak tangguhan - bersih Investasi saham Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 21.125.817.446 dan Rp 10.537.124.563 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Properti pertambangan - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 14.007.332.809 dan Rp 7.349.965.375 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 41.566.779.547 dan Rp 30.977.170.877 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Dana yang dibatasi pencairannya Uang muka pembelian batubara Aset tidak lancar lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
ASSETS
1.878.790.806.278 -
9.861.437.844 229.850.783.059 2.161.086.224 96.197.412.402 495.557.561 262.323.235.720
2e,2f,2h,2j,3,5,20,21,34,35 2f,2i,2j,3,20,21,34,35 2e,2j,3,6,20,35
250.150.020.957 16.657.500.000
2f,34
62.008.150.736 120.121.675.589 633.033.250 50.570.622.934 493.783.224 40.293.000.224
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Time deposits Trade accounts receivable - net of allowance for doubtful accounts of Rp 86,406,567 as of December 31, 2011 and 2010, respectively Related parties Third parties Other accounts receivable - third parties Inventories Prepaid taxes Prepaid expenses and other current assets
540.927.786.914
Total Current Assets
2e,2j,3,20,35 2k,3,7,34 2f,2l,8,34,36
2.479.680.319.088
8.788.225.564 13.585.019.651 125.000.000
2j,3,20,35 2e,2f,34 36 2v,3,31 2j,3,20,34,35
265.069.415.077
2m,2n,2r,3,4,9,25,26,27,34
108.403.595.710
48.705.991.895 91.756.886.816
2p,3,4,10,30 2o,3,11
55.363.359.329 39.351.678.015
310.733.801.265 2.952.327.973 98.904.921.078
1d,2o,12,25 2f,2j,3,20,34,35,36 36 2e,2f,2j,2q,3,13,20,25,27,34,35,36
227.896.505.024 101.813.950 80.082.832.716 47.260.373.417
NONCURRENT ASSETS Other accounts receivable Related parties Third parties Deferred tax assets - net Investment in shares of stock Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 21,125,817,446 and Rp 10,537,124,563 as of December 31, 2011 and 2010, respectively Mining properties - net of accumulated amortization of Rp 14,007,332,809 and Rp 7,349,965,375 as of December 31, 2011 and 2010, respectively Deferred stripping costs Deferred exploration and development costs - net of accumulated amortization of Rp 41,566,779,547 and Rp 30,977,170,877 as of December 31, 2011 and 2010, respectively Restricted funds Advance for purchase of coal Other noncurrent assets
840.621.589.319
576.342.195.543
Total Noncurrent Assets
3.320.301.908.407
1.117.269.982.457
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
3.709.227.500 8.788.225.564 5.384.584.318 -
TOTAL ASSETS
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-3-
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010
2011
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Financial Position December 31, 2011 and 2010
Catatan/Notes
Rp
2010 Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain - Pihak ketiga Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Uang muka pelanggan Pihak berelasi Pihak ketiga Liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Sewa pembiayaan Utang bank dan lembaga keuangan Obligasi konversi Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang lain-lain - pihak berelasi Cadangan imbalan pasti pasca-kerja Liabilitas jangka panjang lainnya Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Sewa pembiayaan Utang bank dan lembaga keuangan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 20.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 5.882.353.000 saham dan 5.000.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Tambahan modal disetor - bersih Selisih transaksi penambahan investasi pada anak perusahaan Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Ekuitas proforma dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba
LIABILITIES AND EQUITY
240.234.043 222.935.605.445 11.973.925.249 109.700.684.962 61.437.273.207 8.674.556.324 21.957.088.067
2j,14,20,28,34,35 2j,15,20,35 2f,34 2e 2e,20,36 2v,16,31 2e,2f,2j,17,20,34,35,36 18 2f,34 2e,35,36
50.000.000.000 1.781.208.009 117.749.645.562 8.605.186.130 14.438.104.166 34.294.877.343 977.771.250
70.538.706
2j,20,21,28,35 2f,2n,9,34
112.666.230
493.377.480 20.000.000.000
2e,17,19,28 2f,20,21,34,35
7.941.985.794 -
457.483.283.483
14.869.315 17.569.791.000 3.981.468.928
982.618.837
2e,2f,2j,20,21,34,35 2t,3,27,29 2x,30
2j,20,21,28,35 2f,2n,9,34 2e,17,19,28
CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Trade accounts payable Related parties Third parties Other accounts payable - third parties Taxes payable Accrued expenses Advances from customers Related party Third parties Current portion of long-term liabilities: Lease liabilities Loans payable to bank and financial institutions Convertible bond
235.901.444.484
Total Current Liabilities
284.720.916.664 11.602.210.000 -
NONCURRENT LIABILITIES Other accounts payable - related parties Defined post-employment benefits reserve Other noncurrent liabilities
70.538.706 13.747.912.628
Long-term liabilities - net of current portion: Lease liabilities Loans payable to bank and financial institutions
22.548.748.080
310.141.577.998
Total Noncurrent Liabilities
480.032.031.563
546.043.022.482
TOTAL LIABILITIES
500.000.000.000 -
EQUITY Equity Attributable to Owners of the Company Capital stock - Rp 100 par value per share Authorized - 20,000,000,000 shares Issued and paid up - 5,882,353,000 shares and 5,000,000,000 shares as of December 31, 2011 and 2010, respectively Additional paid-in capital - net Difference arising from additional investment in subsidiaries Difference in value arising from restructuring transactions among entities under common control Proforma equity from restructuring transactions among entities under common control Retained earnings
588.235.300.000 2.065.277.180.390
21 2u,22
34.709.779.517
1
(9.998.731.535)
4.462.119.306
2d,4
5.572.157.110
1
12.939.000.000 27.492.203.401
142.268.259.176
Kepentingan nonpengendal
2.834.952.638.389 5.317.238.455
536.004.628.976 35.222.330.999
JUMLAH EKUITAS
Noncontrolling Interests
2.840.269.876.844
571.226.959.975
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
3.320.301.908.407
1.117.269.982.457
2c,23
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
1.117.269.982.457
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-4-
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Laba Rugi Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
2011
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Income For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
Catatan/Notes
Rp
2010 Rp
PENJUALAN BERSIH
2.861.548.447.435
2f,2s,24,34
927.111.965.072
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
2.027.645.842.094
2s,9,12,13,25,36
679.382.743.227
COST OF SALES
247.729.221.845
GROSS PROFIT
LABA BRUTO Penghasilan jasa pelabuhan Pendapatan bunga Bagian laba (rugi) bersih anak perusahaan Beban administrasi bank Beban eksplorasi Keuntungan (kerugian) selisih kurs - bersih Beban bunga dan keuangan lainnya Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban lain-lain - bersih
833.902.605.341 47.918.439.572 15.367.884.034 1.127.355.979 (1.726.336.452) (4.937.013.368) (10.726.653.198) (24.707.861.678) (182.789.926.128) (259.295.303.118) (10.788.652.934)
LABA SEBELUM PAJAK
403.344.538.050
BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK Kini Tangguhan
2s,36 2f,2s,34 2c,2s,4 2s 2o,2s 2e,2s 2f,2s,14,19,28,34 2s,9,26 2s,2t,9,13,27,29,36 2p,2s,2x,10,30.36
13.911.333.365 3.401.508.691 (1.936.098.006) (874.662.693) (1.369.586.514) 13.876.627.691 (25.080.745.158) (60.439.212.208) (134.277.582.265) (14.246.980.288)
Port Income Interest Income Share in net income (losses) of subsidiaries Bank administration charges Exploration expense Gain (loss) on foreign exchange - net Interest and other financial charges Selling expenses General and administrative expenses Other expenses - Net
40.693.824.460
INCOME BEFORE TAX
109.885.095.000 (8.200.435.333)
9.188.532.750 (2.455.777.757)
TAX EXPENSE (BENEFIT) Current Deferred
101.684.659.667
6.732.754.993
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
301.659.878.383
33.961.069.467
NET INCOME FOR THE YEAR
Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
284.776.055.775 16.883.822.608
30.752.392.265 3.208.677.202
Net income attributable to: Owners of the Company Noncontrolling interests
2v,31
2c,23
301.659.878.383 LABA BERSIH PER SAHAM DI ATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Dasar Dilusian
55,74
33.961.069.467
2w,33
-
16,93 15,59
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE COMPANY Basic Diluted
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-5-
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
2011
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Comprehensive Income For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
Catatan/Notes
Rp LABA TAHUN BERJALAN
2010 Rp
301.659.878.383
33.961.069.467
PENDAPATAN (KERUGIAN) KOMPREHENSIF LAIN Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Proforma selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
(1.110.037.804)
2d,4
300.549.840.579
-
8.096.657.074
OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) Difference due to restructuring transactions among entities under common control
(2.524.499.964)
COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR Proforma income due to restructuring transactions among entities under common control
42.057.726.541
2d,1
NET INCOME FOR THE YEAR
LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN SETELAH PROFORMA SELISIH TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
300.549.840.579
39.533.226.577
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR AFTER PROFORMA DIFFERENCE DUE TO RESTRUCTURING TRANSACTIONS AMONG ENTITIES UNDER COMMON CONTROL
Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
283.666.017.971 16.883.822.608
36.324.549.375 3.208.677.202
Comprehensive income attributable to: Owners of the Company Noncontrolling interests
300.549.840.579
39.533.226.577
Efek proforma dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk
-
(2.524.499.964)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Effect of proforma difference arising from restructuring transactions among entities under common control attributable to: Owners of the Company
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-6-
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAANAND ITS SUBSIDIARIES Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian/Consolidated Statements of Changes in Equity Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010/ For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/Equity Attributable to Owners of the Company Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Ekuitas Proforma dari Entitas Sepengendali/ Selisih Transaksi Transaksi Restrukturisasi
Catatan/
Modal Saham/
Notes
Capital Stock
Entitas Sepengendali/
Saldo Laba
Penambahan Investasi pada Anak Perusahaan/
Difference in Value Arising
Tambahan Modal
from Restructuring
Proforma Equity from
Kepentingan
Disetor - Bersih/
(Defisit)/
Difference Arising from
Transactions Among
Restructuring Transactions
Nonpengendali/
Retained Earnings
Additional Investment
Entities Under Common
Among Entities under
Jumlah/
Non-Controlling
Jumlah Ekuitas/
(Deficit)
in a Subsidiary
Control
Common Control
Total
Interests
Total Equity
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
-
-
42.996.016.574
-
-
451.198.000.000
-
-
Additional Paid-in Capital - Net
Rp
Saldo pada tanggal 1 Januari 2010/Balance as of January 1, 2010 Penerbitan modal saham tahun berjalan/Issuance of shares during the year Selisih transaksi penambahan investasi pada anak perusahaan/ Difference arising from additional investment in a subsidiary
21
1b,4
Kepentingan nonpengendali dari kombinasi bisnis/ Noncontrolling interests arising from business combination
48.802.000.000
-
451.198.000.000
-
(3.260.188.864) -
(2.545.794.562)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
424.087.056
424.087.056
(30.200.000)
-
(7.452.936.973)
(7.452.936.973)
24.167.223.596 -
7.452.936.973
67.163.240.170 451.198.000.000
-
Akuisisi saham dari pemegang saham non-pengendali/ Acquisition of shares from noncontrolling interests
4
-
-
-
-
-
-
-
(30.200.000)
Dampak pelepasan anak perusahaan/Effect of the disposed subsidiaries
4
-
-
-
-
-
-
-
(2.118.517)
-
-
30.752.392.265
-
8.096.657.074
-
38.849.049.339
3.208.677.202
42.057.726.541
-
27.492.203.401
8.096.657.074
-
525.590.128.940
35.220.606.310
560.810.735.250
-
1.724.689
1.724.689
Jumlah laba komprehensif/Total comprehensive income Saldo pada tanggal 31 Desember 2010/Balance as of December 31, 2010
500.000.000.000
Proforma kepentingan nonpengendali dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/Proforma noncontrolling interests from restructuring transactions among entities under common control Proforma transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Proforma equity from restructuring transactions among entities under common control
1
Saldo pada tanggal 31 Desember 2010 yang disajikan kembali/ Balance as of December 31, 2010 as restated
-
-
-
-
-
-
-
(2.524.499.964)
12.939.000.000
10.414.500.036
5.572.157.110
12.939.000.000
536.004.628.976
-
-
-
88.235.300.000
-
88.235.300.000
-
2.065.277.180.390
-
-
-
-
2.065.277.180.390
-
2.065.277.180.390
4
-
-
-
-
-
-
-
1b
-
-
32
-
-
-
-
-
-
-
-
284.776.055.775
2.065.277.180.390
142.268.259.176
Selisih transaksi penambahan investasi pada anak perusahaan/ Difference arising from additional investment in a subsidiary Dividen/Dividend Dividen anak perusahaan kepada kepentingan non-pengendali/ Dividend of subsidiaries to non-controlling interests
4
588.235.300.000
-
44.708.511.052
35.222.330.999
10.414.500.036
-
Dampak pelepasan anak perusahaan/Effect of the disposed subsidiaries
(9.998.731.535)
-
-
22
27.492.203.401
-
-
Tambahan modal disetor - bersih/Additional paid-in capital - net
Saldo pada tanggal 31 Desember 2011/Balance as of December 31, 2011
-
88.235.300.000
21
Jumlah laba komprehensif/Total comprehensive income
-
500.000.000.000
Penerbitan modal saham tahun berjalan/Issuance of shares during the year
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Difference in value arising from restructuring transactions among entities under common control
(9.998.731.535)
(2.118.517)
(1.000.000)
(1.000.000)
-
-
44.708.511.052
-
-
-
(170.000.000.000)
-
-
-
-
-
-
-
-
(1.110.037.804)
-
283.666.017.971
16.883.822.608
300.549.840.579
4.462.119.306
-
2.834.952.638.389
5.317.238.455
2.840.269.876.844
(170.000.000.000)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidas See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statement
-7-
34.709.779.517
(12.939.000.000)
-
(12.939.000.000)
(44.708.511.052)
571.226.959.975
-
(2.079.404.100)
-
(170.000.000.000)
(2.079.404.100)
(12.939.000.000)
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Arus Kas Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada kontraktor, pemasok dan lainnya Pembayaran kepada karyawan Pembayaran DHPB dan deadrent kepada pemerintah Penghasilan bunga Pembayaran beban bunga dan keuangan lainnya Pembayaran pajak penghasilan badan Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan (penempatan) deposito berjangka Penempatan investasi saham Perolehan aset tetap Penambahan biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan Penambahan aset tidak lancar lain-lain Penurunan (penambahan) dana yang dibatasi pencairannya Kenaikan uang muka pembelian lahan Kenaikan uang muka pembelian aset tetap Pembayaran untuk akuisisi anak perusahaan setelah dikurangi saldo kas anak perusahaan pada tanggal akuisisi Arus kas bersih dari pelepasan anak perusahaan setelah dikurangi saldo kas anak perusahaan pada tanggal pelepasan Penambahan investasi saham pada anak perusahaan sebelum pelepasan Akuisisi saham anak perusahaan dari kepentingan nonpengendali Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran utang bank jangka pendek Pembayaran pinjaman anjak piutang Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Cash Flows For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
2011
2010
Rp
Rp
857.031.874.863 (847.508.097.448) (72.489.125.433) (36.247.783.910) 3.401.508.691 (24.383.198.324) (1.697.748.272)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to contractors, suppliers and others Cash paid to employees Royalty fees and deadrent paid to Government Interest received Payments of interest and other financial charges Payments of corporate income tax
315.694.903.382
(121.892.569.833)
Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
16.657.500.000 (125.000.000) (163.249.074.218)
(16.657.500.000) (38.924.678.106)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Withdrawal of (placements in) time deposits Placement in investment in share of stock Acquisition of property and equipment
(93.426.904.911) (52.011.003.241)
(71.395.256.478) (15.498.207.268)
Increase in deferred exploration and development costs Additions in other noncurrent assets
(2.850.514.023) -
109.474.550 (2.044.571.000)
(30.709.117.603)
(7.933.387.243)
(12.339.078.762)
(37.000.907.463)
(2.668.621.628)
31.704.054.625
2.881.538.365.570 (2.252.723.931.189) (129.963.159.621) (155.170.762.036) 15.367.884.034 (24.352.300.204) (19.001.193.172)
-
(24.300.000.000)
-
(30.200.000)
(340.721.814.386)
(181.971.178.383)
(50.000.000.000) (112.666.230)
(20.000.000.000) (5.000.000.000) (125.081.501)
Decrease (increase) in restricted fund Increase in advances for purchases of a parcel of land Increase in advances for purchases of property and equipment Payment for acquisition of subsidiaries - net of cash balance of acquired subsidiaries Net cash inflow (outflow) from disposal of subsidiaries net of cash balance of subsidiaries on disposal date Additional investment in subsidiaries prior to disposal Acquisition of noncontrolling interests in subsidiaries Net Cash Used in Investing Activities
Penerimaan utang bank dan lembaga keuangan Pembayaran utang bank dan lembaga keuangan Penerimaan utang lain-lain dari pihak berelasi Pembayaran utang lain-lain kepada pihak berelasi Penambahan modal disetor Penerbitan modal saham melalui penawaran umum perdana Pembayaran biaya emisi saham Penambahan utang obligasi Pembayaran dividen Pembayaran utang obligasi
(20.675.902.105) 334.366.743.870 (616.948.519.179) -
(178.206.934.490) 268.758.505.556 451.198.000.000
2.205.882.500.000 (49.948.707.610) 20.000.000.000 (171.165.228.200) -
(35.851.040.000)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payments of short-term bank loans Payment of factoring payable Payments of lease liabilities Proceeds from loans payable to bank and financial institutions Payments for loans payable to bank and financial institutions Proceeds from other accounts payable - related parties Payments of other accounts payable - related parties Proceeds from issuance of shares of stock Proceeds from issuance of capital stock through initial public offering Payment of stock issuance costs Proceeds from issuance of convertible bond Payment of dividends Payment for redemption of bonds payable
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
1.651.860.220.546
516.584.614.938
Net Cash Provided by Financing Activities
462.000.000
35.811.165.373
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-8-
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Arus Kas Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS PENGARUH PERUBAHAN KURS MATA UANG ASING
PENGARUH TIDAK DIKONSOLIDASIKANNYA ANAK PERUSAHAAN YANG DILEPASKAN PENGARUH PENYESUAIAN PROFORMA DARI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Cash Flows For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
2011
2010
Rp
Rp
1.626.833.309.542
212.720.866.722
(175.542.786)
(73.501.675)
2.582.939.803
(599.921.238)
(9.120.127.007)
12.939.000.000
EFFECT OF PROFORMA ADJUSTMENTS FROM RESTRUCTURING TRANSACTIONS AMONG ENTITIES UNDER COMMON CONTROL CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR
250.150.020.957
33.683.782.917
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1.878.790.806.278
250.150.020.957
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Perolehan aset tetap melalui utang pihak ketiga
EFFECT OF FOREIGN EXCHANGE RATE CHANGES EFFECT OF NON - CONSOLIDATION OF THE FINANCIAL STATEMENTS OF DISPOSED SUBSIDIARIES
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas Reklasifikasi dari aset tidak lancar lainnya ke aset tetap
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR SUPPLEMENTARY DISCLOSURES
1.367.977.750
-
2.637.460.282
-
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Noncash investing and financing activities Reclassification of other noncurrent assets to property and equipment Liability arising from acquisition of property and equipment
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-9-
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 1.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Umum a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
General a.
Establishment and General Information
PT Golden Energy Mines Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Bumi Kencana Eka Sakti berdasarkan Akta No. 81 tanggal 13 Maret 1997 yang dibuat dihadapan Imam Santoso, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) dalam Surat Keputusan No. C2-7.922HT.01.01.TH.98 tanggal 30 Juni 1998 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 30 tanggal 12 April 2002, Tambahan No. 3667.
PT Golden Energy Mines Tbk (the Company) was established under the name of PT Bumi Kencana Eka Sakti based on Notarial Deed No. 81 dated March 13, 1997 of Imam Santoso, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia) in its Decision Letter No. C2-7.922HT.01.01.TH.98 dated June 30, 1998 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 30 dated April 12, 2002, Supplement No. 3667.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 43 tanggal 16 November 2010 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, untuk disesuaikan dengan Anggaran Dasar Perseroan Terbuka, termasuk perubahan nama Perusahaan serta maksud dan tujuan Perusahaan yakni berusaha di bidang perdagangan hasil tambang dan jasa pertambangan. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-54931.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 23 November 2010.
The Articles of Association had been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 43 dated November 16, 2010 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, to be in accordance with Articles of Association of a public company, including the change in the Company’s name and its purpose and objective of engaging in trading of mining resources and mining services. These changes in the Articles of Association were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-54931.AH.01.02 Tahun 2010 dated November 23, 2010.
Saat ini Perusahaan bergerak dalam bidang pertambangan melalui penyertaan pada anak perusahaan dan perdagangan batubara. Perusahaan telah memulai kegiatan komersialnya pada tahun 2010. Pada tanggal 4 Februari 2011, berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 206.K./30/DJB/2011, Perusahaan memperoleh ijin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus untuk Pengangkutan dan Penjualan Batubara untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang. Perusahaan berkedudukan di Plaza BII, Menara II, Lantai 27, Jl. M.H. Thamrin Kav. 51, Jakarta 10350.
Currently, the Company is engaged in coal mining through its subsidiaries and in coal trading. The Company started its commercial operations in 2010. On February 4, 2011, based on the Decision of the Ministry of Energy and Mineral Resource No. 206.K./30/DJB/2011, the Company obtained Particular License of IUP Operation Production for Transportation and Trade of Coal which is valid for three (3) years and can be extended. The Company’s main office is located at Plaza BII, Tower II, 27th Floor, Jl. M.H. Thamrin Kav. 51, Jakarta 10350.
Dalam laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan dan anak perusahaan bersamasama disebut sebagai “Grup”.
In the consolidated financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred to as “the Group”.
Perusahaan tergabung usaha Sinarmas.
The Company operates under the Sinarmas group of business.
dalam
kelompok
- 10 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut b.
c.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Penawaran Umum Efek Perusahaan
b.
Public Offering of Shares
Pada tanggal 9 November 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dengan Surat No. S-12171/BL/2011 untuk melakukan penawaran umum saham perdana sebanyak 882.353.000 saham seharga Rp 2.500 per saham kepada masyarakat. Pada tanggal 17 November 2011 seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On November 9, 2011, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) in his Letter No. S-12171/ BL/2011 for its offering to the public of 882,353,000 shares at Rp 2,500 per share. On November 17, 2011 all of these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 31 Desember 2011, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 5.882.353.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2011, all of the Company’s shares totaling 5,882,353,000 shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan
c.
Perusahaan mempunyai penyertaan saham baik secara langsung maupun tidak langsung pada anak perusahaan berikut ini:
Anak Perusahaan/Subsidiary
Domisili/ Domicile
Jenis Usaha/ Nature of Business
Consolidated Subsidiaries The Company’s subsidiaries, directly or indirectly, are as follows:
Tahun Operasi Komersial/ Start of Commercial Operations
Kepemilikan Efektif/ Effective Ownership Interest 2011 2010 % %
owned
Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi)/ Total Assets (Before Elimination) 2011 2010 Rp'000 Rp'000
Pemilikan langsung/Direct Ownership: PT Roundhill Capital Indonesia (RCI)
Jakarta Pusat/ Central Jakarta
Penyertaan saham/ Holding company
-
99,016
80,403
755.682.072
422.506.814
PT Kuansing Inti Makmur (KIM)
Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Jambi
Perdagangan dan eksplorasi batubara/ Trading and coal exploration
2005
99,998
99,998
502.376.055
262.316.158
PT Trisula Kencana Sakti (TKS)
Barito Utara, Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah/ Central Kalimantan
Pertambangan batubara/ Coal mining
2008
70,000
70,000
125.076.834
71.230.005
PT Manggala Alam Lestari (MAL)
Jakarta Pusat/ Central Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
99,992
99,992
34.063.019
34.135.230
PT Citra Alam Indah (CAI) *)
Jakarta Pusat/ Central Jakarta
Perdagangan besar/ Trading
2011
-
98,000
-
PT Borneo Indobara (BORNEO) (melalui/through RCI)
Jakarta Pusat/ Central Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
2005
98,095
79,655
750.733.047
421.413.308
PT Karya Cemerlang Persada (KCP) (melalui/through KIM)
Jakarta Pusat/ Central Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
2011
99,998
99,998
145.270.575
21.913.245
PT Bungo Bara Utama (BBU) (melalui/through KIM)
Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Jambi
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
99,998
99,998
2.849.305
217.945
PT Bara Harmonis Batang Asam (BHBA) (melalui/through KIM)
Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Jambi
Pertambangan batubara/ Coal mining
2010
99,998
99,998
307.870.787
47.977.649
8.538.569
Pemilikan tidak langsung/Indirect Ownership:
- 11 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Anak Perusahaan/Subsidiary
Domisili/ Domicile
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Jenis Usaha/ Nature of Business
Tahun Operasi Komersial/ Start of Commercial Operations
Kepemilikan Efektif/ Effective Ownership Interest 2011 2010 % %
Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi)/ Total Assets (Before Elimination) 2011 2010 Rp'000 Rp'000
Pemilikan tidak langsung/Indirect Ownership: PT Berkat Nusantara Permai (BNP) (melalui/through KIM)
Jakarta Pusat/ Central Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
99,998
99,998
2.214.629
487.893
PT Tanjung Belit Bara Utama (TBBU) (melalui/through KCP)
Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Jambi
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
99,798
99,798
82.578.897
3.141.930
PT Nusa Indah Permai (NIP) (melalui/through MAL)
Musi Banyuasin, Sumatera Selatan/ South Sumatera
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
99,983
99,915
8.122.760
9.023.876
*) Anak perusahaan yang dilepaskan pada tahun 2011 (Catatan 4)/Subsidiary disposed in 2011 (Note 4)
RCI
RCI
RCI didirikan berdasarkan Akta No. 65 tanggal 31 Januari 2003 dari Saal Bumela, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) dalam Surat Keputusan No. C-27211.HT.01.01.TH.2004 tanggal 1 November 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 3 tanggal 11 Januari 2005, Tambahan No. 295.
RCI was established based on Deed No. 65 dated January 31, 2003 of Saal Bumela, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia) in its Decision Letter No. C-27211.HT.01.01.TH.2004 dated November 1, 2004 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 3 dated January 11, 2005, Supplement No. 295.
Berdasarkan Akta No. 58 tanggal 20 Juli 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham RCI menyetujui peningkatan modal dasar dari Rp 100.000.000.000 menjadi Rp 700.000.000.000 serta modal ditempatkan dan disetor dari Rp 85.064.000.000 menjadi Rp 185.064.000.000 atau meningkat sebesar Rp 100.000.000.000 yang diambil bagian seluruhnya oleh Perusahaan. Terdapat selisih lebih antara nilai setoran modal dengan nilai buku RCI pada tanggal akuisisi sebesar Rp 7.452.936.973. Setelah peningkatan modal tersebut, kepemilikan Perusahaan pada RCI meningkat dari 57,365% menjadi 80,403%.
Based on Deed No. 58 dated July 20, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of RCI agreed to increase its authorized capital from Rp 100,000,000,000 to Rp 700,000,000,000, and its issued and paid up capital from Rp 85,064,000,000 to Rp 185,064,000,000 or an increase of Rp 100,000,000,000 which were all acquired by the Company. The excess of the amount paid by the Company over the book value of the assets of RCI at transaction date amounted to Rp 7,452,936,973. Accordingly, the Company’s ownership interest increased from 57.365% to 80.403%.
- 12 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berdasarkan Akta No. 59 tanggal 15 April 2011 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn, notaris di Jakarta, para pemegang saham RCI menyetujui antara lain perubahan klasifikasi saham RCI menjadi saham Seri A bernilai nominal Rp 1.000.000 dan saham Seri B bernilai nominal Rp 1.000 dan perubahan seluruh saham yang telah dikeluarkan menjadi saham Seri A serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 185.064.000.000 terbagi atas 185.064 saham menjadi Rp 188.564.000.000 terbagi atas 185.064 saham Seri A dan 3.500.000 saham Seri B yang diambil bagian seluruhnya oleh Perusahaan sebanyak Rp 3.500.000.000 terbagi atas 3.500.000 saham Seri B. Terdapat selisih lebih antara nilai buku RCI pada tanggal akuisisi dengan nilai setoran modal sebesar Rp 44.708.511.052. Dengan peningkatan modal tersebut, kepemilikan Perusahaan pada RCI meningkat dari 80,403% menjadi 99,016%.
Based on Deed No. 59 dated April 15, 2011 of Deni Thanur, S.E., S.H. M.Kn, public notary in Jakarta, the shareholders of RCI agreed, among others, to change the classification of RCI’s share into Series A share with nominal value per share of Rp 1,000,000 and Series B shares with nominal value per share of Rp 1,000 and to change all of the issued shares to Series A shares and increase the issued and paid up capital from Rp 185,064,000,000 consisting of 185,064 shares to Rp 188,564,000,000 consisting of 185,064 Series A shares and 3,500,000 Series B shares which were all acquired by the Company amounting to Rp 3,500,000,000 consisting of 3,500,000 Series B shares. The excess of the book value of the assets of RCI at transaction date over the amount paid by the Company amounted to Rp 44,708,511,052. With such an increase in the capital, the Company’s ownership interest in RCI increased from 80.403% to 99.016%.
Selisih lebih antara nilai buku RCI pada tanggal akuisisi dengan nilai setoran modal sebesar Rp 44.708.511.052 dan selisih lebih antara nilai setoran modal dengan nilai buku RCI pada tanggal akuisisi sebesar Rp 7.452.936.973 masing-masing pada tahun 2011 dan 2010 dibukukan sebagai “Selisih transaksi penambahan investasi pada anak perusahaan” sebagai bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
The excess of the book value of the net assets of RCI at transaction date over the amount of capital paid by the Company amounting to Rp 44,708,511,052 and the excess of the amount of capital paid by the Company over the book value of the net assets of RCI at transaction date amounting to Rp 7,452,936,973 in 2011 and 2010, respectively, was recorded as “Difference arising from additional investment in a subsidiary” as part of equity section of the consolidated statements of financial position.
BORNEO
BORNEO
BORNEO didirikan berdasarkan Akta No. 79 tanggal 21 Desember 1990 dari Bertha Suriati Ihalauw Halim, S.H., notaris di Banjarmasin, dan perubahannya dengan Akta No. 222 tanggal 26 Juni 1991 dari Mohamad Said Tadjoedin, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian dan perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) dalam Surat Keputusan No. C2-12.173.HT.01.01.TH.94 tanggal 12 Agustus 1994 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 100 tanggal 16 Desember 1994, Tambahan No. 10406.
BORNEO was established based on Deed No. 79 dated December 21, 1990 of Bertha Suriati Ihalauw Halim, S.H., public notary in Banjarmasin, and its amendment by Deed No. 222 dated June 26, 1991 of Mohamad Said Tadjoedin, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment and its Amendment were approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia) in its Decision Letter No. C2-12.173.HT.01.01.TH.94 dated August 12, 1994 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 100 dated December 16, 1994, Supplement No. 10406.
- 13 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berdasarkan Akta No. 24 tanggal 6 Agustus 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham BORNEO menyetujui peningkatan modal dasar dari Rp 110.000.000.000 menjadi Rp 700.000.000.000 serta modal ditempatkan dan disetor dari Rp 85.613.000.000 menjadi Rp 185.613.000.000 atau meningkat sebesar Rp 100.000.000.000 dengan penerbitan 100.000 saham baru yang diambil bagian seluruhnya oleh RCI. Dengan penerbitan saham baru ini efektif kepemilikan Perusahaan pada BORNEO meningkat dari 78,782% menjadi 79,655%.
Based on Deed No. 24 dated August 6, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of BORNEO agreed to increase its authorized capital from Rp 110,000,000,000 to Rp 700,000,000,000, and its issued and paid up capital from Rp 85,613,000,000 to Rp 185,613,000,000 or an increase of Rp 100,000,000,000 by issuing 100,000 shares which were all acquired by RCI. Accordingly, the Company’s ownership interest increased from 78.782% to 79.655%.
Sehubungan dengan peningkatan kepemilikan Perusahaan pada RCI pada tanggal 15 April 2011 maka efektif kepemilikan Perusahaan pada BORNEO juga meningkat dari 79,655% menjadi 98,095%.
In relation with the increase of the Company’s ownership interest in RCI on April 15, 2011, the Company’s effective ownership interest in BORNEO also increased from 79.655% to 98.095%.
BORNEO memperoleh ijin Pengusahaan Pertambangan Batubara dari instansiinstansi berikut:
BORNEO has obtained from the following its license to conduct coal mining activities:
1.
Pemerintah Republik Indonesia diwakili oleh PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) (PTBA) dalam Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) No. 007/PK/PTBA-BI/1994 tanggal 15 Agustus 1994. Berdasarkan perubahan PKP2B antara PTBA dan BORNEO tanggal 27 Juni 1997, efektif sejak tanggal 1 Juli 1997 semua hak dan kewajiban PTBA dalam PKP2B beralih kepada Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Menteri Pertambangan dan Energi (sekarang Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral).
1.
The Government of the Republic of Indonesia as represented by PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) (PTBA) in Coal Contract of Work (CCoW) No. 007/PK/PTBA-BI/1994 dated August 15, 1994. Based on the changes in CCoW between PTBA and BORNEO dated June 27, 1997, effective July 1, 1997, all of the PTBA rights and obligations in CCoW have been transferred back to the Government of the Republic of Indonesia which was represented by the Ministry of Energy and Mineral Resources.
2.
Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 10.K/40.00/DJB/2006 tanggal 17 Februari 2006 tentang Permulaan Tahap Kegiatan Produksi Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara seluas 24.100 hektar untuk jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun.
2.
Ministry of Energy and Mineral Resources in its Decision Letter No. 10.K/40.00/DJB/2006 dated February 17, 2006 which permits BORNEO to conduct its mining activities in accordance with CCoW within a parameter of 24,100 hectares of land for a period of thirty (30) years.
- 14 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
KIM
KIM
KIM didirikan berdasarkan Akta No. 20 tanggal 20 Januari 2004 dari Dra. Butet, S.H., notaris di Padang. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) dalam Surat Keputusan No. C-03598.HT.01.01.Th.2004 tanggal 13 Februari 2004, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 22 tanggal 17 Maret 2009, Tambahan No. 7762.
KIM was established based on Deed No. 20 dated January 20, 2004 of Dra. Butet, S.H., public notary in Padang. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia) in its Decision Letter No. C-03598.HT.01.01.Th.2004 dated February 13, 2004, and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 22 dated March 17, 2009, Supplement No. 7762.
Berdasarkan Akta No. 14 tanggal 12 Oktober 2010 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para pemegang saham KIM menyetujui peningkatan modal dasar dari semula Rp 20.000.000.000 menjadi Rp 200.000.000.000 serta modal yang ditempatkan dan disetor sebesar Rp 5.000.000.000 menjadi Rp 50.000.000.000 melalui pengeluaran 15.000 saham dalam simpanan dan 30.000 saham baru yang diambil bagian seluruhnya oleh Perusahaan. Setelah peningkatan modal saham tersebut, efektif kepemilikan Perusahaan dalam KIM meningkat dari semula 99,980% menjadi 99,998%.
Based on Deed No. 14 dated October 12, 2010 of Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the shareholders of KIM agreed to increase its authorized capital from Rp 20,000,000,000 to Rp 200,000,000,000, and its issued and paid up capital from Rp 5,000,000,000 to Rp 50,000,000,000 by issuing 15,000 shares out of the unissued shares and 30,000 new shares which were all acquired by the Company. Accordingly, the ownership interest of the Company in KIM increased from 99.980% to 99.998%.
Dalam melaksanakan kegiatan pertambangannya, KIM telah memperoleh perijinan sebagai berikut:
In relation to its mining activities, KIM has obtained the following licenses: Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
199
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 251/DESDM Tahun 2010
23 April 2010 s.d./up to 22 April 2020
Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
199
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 252/DESDM Tahun 2010
23 April 2010 s.d./up to 22 April 2018
No.
Ijin KP/Licenses
Daerah/Location
1.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
2.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
KCP
KCP
KCP didirikan berdasarkan Akta No. 10 tanggal 11 September 2007 dari Hanita Sentono, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-07481 HT.01.01 TH.2007 tanggal 27 Desember 2007 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 58 tanggal 18 Juli 2008, Tambahan No. 12392.
KCP was established based on Deed No. 10 dated September 11, 2007 of Hanita Sentono, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-07481 HT.01.01 TH.2007 dated December 27, 2007 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 58 dated July 18, 2008, Supplement No. 12392.
- 15 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berdasarkan Akta No. 26 tanggal 11 Mei 2010 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, KCP meningkatkan modal dasar dari Rp 50.000.000 menjadi Rp 20.000.000.000 dan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 15.000.000 menjadi Rp 12.015.000.000 yang diambil bagian seluruhnya oleh KIM sebanyak 12.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 per saham. Sehingga, KIM memiliki kepemilikan pada KCP sebesar 99,875%.
Based on Deed No. 26 dated May 11, 2010 of Deni Thanur, S.E, S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the shareholders of KCP agreed to increase its authorized capital from Rp 50,000,000 to Rp 20,000,000,000 and its issued and paid up capital from Rp 15,000,000 to Rp 12,015,000,000 wherein 12,000 shares with nominal value per share of Rp 1,000,000 were all acquired by KIM, resulting to an ownership interest of KIM in KCP of 99.875%.
Berdasarkan Akta No. 28 tanggal 28 Juni 2010 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, rapat umum pemegang saham luar biasa KCP menyetujui penjualan 14 saham dalam KCP yang dimiliki oleh PT Cakrawala Dinamika Permai, pihak ketiga, kepada KIM dan 1 saham dalam KCP yang dimiliki PT Persada Bangun Cemerlang Abadi, pihak ketiga, kepada Perusahaan. Sehingga kepemilikan KIM meningkat dari 99,875% menjadi 99,992% dan efektif kepemilikan Perusahaan dalam KCP adalah 99,998%.
Based on Deed No. 28 dated June 28, 2010 of Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the shareholders of KCP agreed to sell 14 shares in KCP owned by PT Cakrawala Dinamika Permai, a third party, to KIM and 1 share in KCP owned by PT Persada Bangun Cemerlang Abadi, a third party, to the Company, therefore increasing KIM’s ownership interest in KCP from 99.875% to 99.992% and increasing the Company’s effective ownership interest in KCP to 99.998%.
KCP telah memperoleh ijin pengusahaan pertambangan batubara sebagai berikut:
KCP has obtained a coal mining license with details as follows:
No.
Ijin KP/Licenses
Daerah/Location
1.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
143
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 350/DESDM/Tahun 2009
22 Juli/July 2009 s.d/up to 21 Juli/July 2019
BBU
BBU
BBU didirikan berdasarkan Akta No. 38 tanggal 16 Oktober 2006 dari Suprayitno, S.H., notaris di Jambi. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. W20.00021.HT.01.01.Tahun 2007 tanggal 7 Maret 2007 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 29 Oktober 2010, Tambahan No. 36526. Berdasarkan Akta No. 157 tanggal 29 April 2010 dari notaris yang sama, pemegang saham menyetujui perubahan seluruh Anggaran Dasar untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007, tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-28309.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 3 Juni 2010.
BBU was established based on Deed No. 38 dated October 16, 2006 of Suprayitno, S.H., public notary in Jambi. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. W20.00021.HT.01.01.Tahun 2007 dated March 7, 2007 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 87 dated October 29, 2010, Supplement No. 36526. Based on Deed No. 157 dated April 29, 2010 of the same notary, the shareholders of BBU agreed to amend all of the Deed of Establishment to be in accordance with Law No. 40 Tahun 2007, regarding Limited Liability Company. The amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-28309.AH.01.02.Tahun 2010 dated June 3, 2010.
- 16 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berdasarkan Akta No. 81 tanggal 21 Mei 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham BBU, pihak ketiga, menyetujui penjualan 499 saham atau 99,800% saham BBU kepada KIM dan 1 saham BBU kepada Perusahaan. Efektif kepemilikan Perusahaan dalam BBU adalah 99,998%.
Based on Deed No. 81 dated May 21, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of BBU, third parties, agreed to sell 499 shares or equivalent to ownership interest of 99.800% in BBU to KIM and 1 share in BBU to the Company. Thus, the Company’s effective ownership interest in BBU is 99.998%.
BBU telah memperoleh ijin pengusahaan pertambangan batubara sebagai berikut:
BBU has obtained the following coal mining licenses: Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
199
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 250/DESDM/Tahun 2010
23 April 2010 s.d./up to 22 April 2018
Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
1.301
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 341/DESDM/Tahun 2009
9 Juli/July 2009 s.d./up to 8 Juli/July 2029
No.
Ijin KP/Licenses
Daerah/Location
1.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
2.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
BHBA
BHBA
BHBA didirikan berdasarkan Akta No. 30 tanggal 27 Mei 2008 dari Ahmad Yani, S.H., notaris di Muara Bungo. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-35632.AH.01.01. Tahun 2008 tanggal 25 Juni 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 105 tanggal 31 Desember 2010, Tambahan No. 42904.
BHBA was established based on Deed No. 30 dated May 27, 2008 of Ahmad Yani, S.H., public notary in Muara Bungo. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-35632.AH.01.01.Tahun 2008 dated June 25, 2008 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 105 dated December, 31 2010, Supplement No. 42904.
Berdasarkan Akta No. 30 tanggal 25 November 2010 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para pemegang saham BHBA menyetujui penjualan 249 saham BHBA milik PT Andalan Satria Cemerlang, pihak ketiga, kepada KIM dan 1 saham BHBA milik PT Persada Bangun Lestari, pihak ketiga, kepada Perusahaan. Efektif kepemilikan Perusahaan dalam BHBA adalah 99,998%.
Based on Deed No. 30 dated November 25, 2010 of Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the shareholders of BHBA agreed to sell 249 shares of BHBA owned by PT Andalan Satria Cemerlang, a third party, to KIM and 1 share of BHBA owned by PT Persada Bangun Lestari, a third party, to the Company. Thus, the Company’s effective ownership interest in BHBA is 99.998%.
Dalam melaksanakan kegiatan pertambangannya, BHBA telah memperoleh perijinan sebagai berikut:
In relation to its mining activities, BHBA has obtained a license with details as follows:
No.
Ijin KP/Licenses
Daerah/Location
1.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
172
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 247/DESDM/Tahun 2010
23 April 2010 s.d./up to 22 April 2016
- 17 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
BNP
BNP
BNP didirikan berdasarkan Akta No. 20 tanggal 13 Maret 2008 dari Heleni Ritliany, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-18286.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 11 April 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 46 tanggal 6 Juni 2008, Tambahan No. 8096.
BNP was established based on Deed No. 20 dated March 13, 2008 of Heleni Ritliany, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-18286.AH.01.01.Tahun 2008 dated April 11, 2008 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 46 dated June 6, 2008, Supplement No. 8096.
Berdasarkan Akta No. 77 tanggal 17 Desember 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham BNP menyetujui penjualan 149 saham BNP yang dimiliki PT Cakrawala Dinamika Permai, pihak ketiga, kepada KIM, dan 1 saham BNP yang dimiliki PT Persada Bangun Cemerlang Abadi, pihak ketiga, kepada Perusahaan serta peningkatan modal dasar dari Rp 50.000.000 terdiri dari 500 saham menjadi Rp 2.000.000.000 terdiri dari 20.000 saham serta modal ditempatkan dan disetor dari Rp 15.000.000 terdiri dari 150 saham menjadi Rp 515.000.000 terdiri dari 5.150 saham yang peningkatannya sebesar Rp 500.000.000 terdiri dari 5.000 saham diambil bagian seluruhnya oleh KIM. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-05874.AH.01.02 Tahun 2011, tanggal 4 Februari 2011. Efektif kepemilikan Perusahaan dalam BNP adalah 99,998%.
Based on Deed No. 77 dated December 17, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of BNP agreed to sell 149 shares of BNP owned by PT Cakrawala Dinamika Permai, a third party, to KIM, and 1 share of BNP owned by PT Persada Bangun Cemerlang Abadi, a third party, to the Company and to increase its authorized capital from Rp 50,000,000 consisting of 500 shares to Rp 2,000,000,000 consisting of 20,000 shares and its issued and paid up capital from Rp 15,000,000 consisting of 150 shares to Rp 515,000,000 consisting of 5,150 shares or an increase of Rp 500,000,000 consisting of 5,000 shares which were all acquired by KIM. The Deed was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-05874.AH.01.02 Tahun 2011 dated February 4, 2011. The Company’s effective ownership interest in BNP is 99.998%.
BNP telah memperoleh ijin pengusahaan pertambangan batubara sebagai berikut:
BNP has obtained a coal mining license with details as follows:
No.
Ijin KP/Licenses
Daerah/Location
1.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
199
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 545/DESDM/Tahun 2010
Desember/December 2010 s.d./up to Oktober/October 2019
- 18 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
TBBU
TBBU
TBBU didirikan berdasarkan Akta No. 6 tanggal 4 Agustus 2006 dari Suprayitno S.H., notaris di Muara Bungo. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. W20-00025 HT.01.01.TH.2007 tanggal 8 Maret 2007 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 29 Oktober 2010, Tambahan No. 36525. Berdasarkan Akta No. 134 tanggal 25 April 2009 dari Suprayitno, S.H., notaris di Muara Bungo, pemegang saham menyetujui perubahan pemegang saham, susunan pengurus dan penyesuaian Anggaran Dasar dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007, tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-29200.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 30 Juni 2009.
TBBU was established based on Deed No. 6 dated August 4, 2006 of Suprayitno S.H., public notary in Muara Bungo. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. W20-00025 HT.01.01.TH.2007 dated March 8, 2007 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 87 dated October 29, 2010, Supplement No. 36525. Based on Deed No. 134 dated April 25, 2009 of Suprayitno S.H., public notary in Muara Bungo, the shareholders agreed to change the shareholders and management composition, and the provisions in the Articles of Association to be in accordance with Law No. 40 Tahun 2007, regarding Limited Liability Company. The Amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-29200.AH.01.02.Tahun 2009 dated June 30, 2009.
Berdasarkan Akta No. 27 tanggal 11 Mei 2010 dari Deni Thanur S.E., S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, pemegang saham TBBU menyetujui antara lain penjualan 1 saham TBBU yang dimiliki oleh PT Persada Bangun Cemerlang Abadi, pihak ketiga, kepada Perusahaan. Dengan penjualan saham KCP kepada KIM dan Perusahaan berdasarkan Akta No. 28 tanggal 28 Juni 2010, dari notaris yang sama, efektif kepemilikan Perusahaan dalam TBBU adalah 99,798%.
Based on Deed No. 27 dated May 11, 2010 of Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the shareholders of TBBU agreed to sell 1 share of TBBU owned by PT Persada Bangun Cemerlang Abadi, a third party, to the Company. With the sale of KCP shares to KIM and to the Company based on Deed No. 28 dated June 28, 2010, of the same notary, the Company’s effective ownership interest in TBBU increased to 99.798%.
TBBU telah memperoleh ijin pengusahaan pertambangan batubara sebagai berikut:
TBBU has obtained a coal mining license with details as follows:
No.
Ijin KP/Licenses
Daerah/Location
1.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi/Province Jambi
Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
198
Keputusan Bupati Bungo/ Decision of Bupati Bungo No. 249/DESDM/Tahun 2010
23 April 2010 s.d./up to 22 April 2018
- 19 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
TKS
TKS
TKS didirikan berdasarkan Akta No. 16 tanggal 21 September 2002 dari Gaby Siantori, S.H., notaris di Banjarmasin. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-22648.HT.01.01.TH.2002 tanggal 18 November 2002 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 10 Oktober 2003, Tambahan No. 9793. Berdasarkan Akta No. 110 tanggal 29 Juni 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Anggaran Dasar mengalami perubahan maksud dan tujuan kegiatan usaha. Perubahan Anggaran Dasar ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-36772.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 23 Juli 2010.
TKS was established based on Deed No. 16 dated September 21, 2002 of Gaby Siantori, S.H., public notary in Banjarmasin. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-22648.HT.01.01.TH.2002 dated November 18, 2002 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 81 dated October 10, 2003, Supplement No. 9793. Based on Notarial Deed No. 110 dated June 29, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the Articles of Association had been amended regarding the change in the purpose and objective of TKS’ business. The Amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-36772.AH.01.02.Tahun 2010 dated July 23, 2010.
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 111 tanggal 29 Juni 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 350 saham TKS yang merupakan 70% kepemilikan dari PT Citra Persada Abadi, pihak ketiga.
Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 111 dated June 29, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the Company acquired ownership interest of 70% or 350 shares of TKS from PT Citra Persada Abadi, a third party.
Dalam melaksanakan kegiatan pertambangannya, TKS telah memperoleh perijinan sebagai berikut:
In relation to its mining activities, TKS has obtained the following licenses:
No.
Ijin KP/Licenses
Daerah/Location
Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
1.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Desa Malateken, Gandring, Panaen, Liang Buah, Kecamatan Teweh Tengah/Central dan/and Teweh Timur/East , Kabupaten Barito Utara/North , Provinsi/Province Kalimantan Tengah/Central
4.748
Keputusan Bupati Barito Utara/ Decision of Bupati - North Barito No. 188.45/207/2010
26 April 2010 s.d./up to 25 April 2026
2.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Desa Malateken Gandring dan/and Panaen, Kecamatan Teweh Tengah/Central dan/and Teweh Timur/East , Provinsi/Province Kalimantan Tengah/Central
4.959
Keputusan Bupati Barito Utara/ Decision of Bupati - North Barito No. 188.45/208/2010
26 April 2010 s.d./up to 25 April 2028
3.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Desa Saing, Patung, Gandrung, Kecamatan Dusun Tengah/Central dan/and Paku, Kabupaten Barito Timur/East , Provinsi/Province Kalimantan Tengah/Central
1.748
Keputusan Bupati Barito Timur/ Decision of Bupati - North Barito No. 570 tahun/year 2009
31 Desember/December 2009 s.d./up to 13 Agustus/ August 2019
- 20 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
MAL
MAL
MAL didirikan berdasarkan Akta No. 14 tanggal 27 Februari 2004 dari Yulia, S.H., notaris di Tangerang. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-13084 HT.01.01.TH.2004 tanggal 25 Mei 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 51 tanggal 25 Juni 2004, Tambahan No. 6052.
MAL was established based on Deed No. 14 dated February 27, 2004 of Yulia, S.H., public notary in Tangerang. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-13084 HT.01.01.TH.2004 dated May 25, 2004 and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 51 dated June 25, 2004, Supplement No. 6052.
Berdasarkan Akta No. 106 tanggal 31 Agustus 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham MAL menyetujui pengeluaran saham baru dalam simpanan sebanyak 1.280 saham atau sebesar Rp 1.280.000.000 yang diambil bagian seluruhnya oleh Perusahaan. Setelah pengeluaran saham tersebut, kepemilikan Perusahaan atas MAL meningkat dari 99,980% menjadi 99,984%.
Based on Deed No. 106 dated August 31, 2010 of Hannywati Gunawan S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of MAL agreed to issue 1,280 new shares out of the unissued shares or Rp 1,280,000,000 which were all acquired by the Company. After such issuance, the Company’s ownership interest in MAL increased from 99.980% to 99.984%.
Berdasarkan Akta No. 45 tanggal 12 Oktober 2010 dari Hannywati Gunawan S.H., para pemegang saham MAL menyetujui peningkatan modal dasar dari Rp 20.000.000.000 menjadi Rp 50.000.000.000 serta modal ditempatkan dan disetor dari Rp 6.280.000.000 menjadi Rp 12.940.000.000 yang diambil bagian seluruhnya oleh Perusahaan sebanyak Rp 6.660.000.000. Dengan peningkatan tersebut kepemilikan Perusahaan atas MAL meningkat dari 99,984% menjadi 99,992%.
Based on Deed No. 45 dated October 12, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of MAL agreed to increase its authorized capital from Rp 20,000,000,000 to Rp 50,000,000,000 and its issued and paid up capital from Rp 6,280,000,000 to Rp 12,940,000,000 or amounting to Rp 6,660,000,000 which were all acquired by the Company. Accordingly, the Company’s ownership interest in MAL increased from 99.984% to 99.992%.
Berdasarkan Akta No. 124 tanggal 29 Desember 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham MAL menyetujui penjualan seluruh 12.939 saham MAL yang dimiliki Perusahaan kepada PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES), pihak berelasi.
Based on Deed No. 124 dated December 29, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of MAL agreed to sell all 12,939 shares of MAL owned by the Company to PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES), a related party.
Berdasarkan Akta No. 68 tanggal 18 Februari 2011 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham MAL menyetujui penjualan 12.939 saham MAL yang dimiliki BKES, pihak berelasi, kepada Perusahaan.
Based on Deed No. 68 dated February 18, 2011 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, shareholders of MAL agreed to sell 12,939 shares in MAL owned by BKES, a related party, to the Company.
- 21 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Karena Perusahaan, MAL, dan BKES merupakan entitas sepengendali, maka akuisisi yang dilakukan Perusahaan atas MAL dilakukan dengan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interest method). Untuk tujuan penyajian, laporan keuangan konsolidasian Perusahaan untuk tahun 2010 telah disajikan dengan menggabungkan laporan keuangan MAL tahun 2010, seolaholah MAL yang dijual kepada BKES pada tanggal 29 Desember 2010 (Catatan 4) masih bergabung pada tanggal 31 Desember 2010. Selanjutnya, ekuitas bersih MAL hasil penggabungan dicatat sebagai “Ekuitas proforma dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali”.
Since the Company, MAL, and BKES are entities under common control, the acquisition of MAL by the Company is accounted for in a manner similar to pooling of interest method. For presentation purposes, the consolidated financial statements of the Company in 2010 were combined with the financial statements of MAL in 2010 as if MAL, which was sold to BKES on December 29, 2010 (Note 4), is still a subsidiary as of December 31, 2010. Consequently, net equity of MAL is recorded as “Proforma equity from restructuring transactions among entities under common control”.
Dalam melaksanakan kegiatan pertambangannya, MAL telah memperoleh perijinan sebagai berikut:
In relation to its mining activities, MAL has obtained the following licenses:
No.
Ijin KP/Licenses
Daerah/Location
Luas Area/ Area Hektar/Hectare
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
Masa Berlaku/ Validity
1.
IUP Operasi Produksi/ Production Operations
Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan/ South Sumatera Province
4.836
Keputusan Bupati Musi Banyuasin / Decision of Bupati Musi Banyuasin No. 1259 Tahun 2009
11 September 2009 s.d./up to 7 Maret/March 2017
2.
SK Perubahan Masa Berlaku IUP Operasi Produksi/ Decision Letter on Change in Validity Period of IUP Production Operations
-
-
Keputusan Bupati Musi Banyuasin/ Decision of Bupati Musi Banyuasin No. 0672 Tahun 2010
11 September 2009 s.d. s.d./up to 8 Maret/March 2021
NIP
NIP
NIP didirikan berdasarkan Akta No. 11 tanggal 30 Januari 2004 dari Yulia, S.H., notaris di Tangerang. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-13083 HT.01.01.TH.2004 tanggal 25 Mei 2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 51 tanggal 25 Juni 2004, Tambahan No. 6051.
NIP was established based on Deed No. 11 dated January 30, 2004 of Yulia, S.H., public notary in Tangerang. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-13083 HT.01.01.TH.2004 dated May 25, 2004 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 51 dated June 25, 2004, Supplement No. 6051.
- 22 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berdasarkan Akta No. 70 tanggal 27 September 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham NIP antara lain menyetujui penjualan 14 saham NIP yang dimiliki PT Andalan Satria Lestari, pihak ketiga, kepada MAL dan 1 saham yang dimiliki PT Persada Bangun Lestari, pihak ketiga, kepada Perusahaan serta peningkatan modal dasar dari Rp 50.000.000 menjadi Rp 5.000.000.000 serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 15.000.000 menjadi Rp 1.295.000.000, yang diambil bagian seluruhnya oleh MAL. Kepemilikan efektif Perusahaan pada NIP adalah 99,923%.
Based on Deed No. 70 dated September 27, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, shareholders of NIP agreed, among others, to sell 14 shares of NIP owned by PT Andalan Satria Lestari, a third party, to MAL and 1 share of NIP owned by PT Persada Bangun Lestari, a third party, to the Company, and to increase its authorized capital from Rp 50,000,000 to Rp 5,000,000,000 and its issued and paid up capital from Rp 15,000,000 to Rp 1,295,000,000, which were all acquired by MAL. The effective ownership interest of the Company in NIP is 99.923%.
Berdasarkan Akta No. 127 tanggal 29 Desember 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham NIP menyetujui penjualan 1 saham dalam NIP yang dimiliki Perusahaan kepada PT Bumi Kencana Eka Sejahtera, pihak berelasi, sehingga kepemilikan efektif Perusahaan pada NIP turun dari 99,923% menjadi 99,915%.
Based on Deed No. 127 dated December 29, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, shareholders of NIP agreed to the sale of 1 share of NIP owned by the Company to PT Bumi Kencana Eka Sejahtera, a related party, therefore, the effective ownership interest of the Company decreased from 99.923% to 99.915%.
Berdasarkan Akta No. 156 tanggal 25 April 2011 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham NIP, anak perusahaan, menyetujui peningkatan modal dasar dari Rp 5.000.000.000 menjadi Rp 45.000.000.000 serta modal ditempatkan dan disetor dari Rp 1.295.000.000 menjadi Rp 11.295.000.000 yang diambil bagian seluruhnya oleh MAL, anak perusahaan, sebanyak Rp 10.000.000.000. Dengan peningkatan tersebut, kepemilikan efektif Perusahaan atas NIP meningkat dari 99,915% menjadi 99,983%. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-25826.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 23 Mei 2011.
Based on Deed No. 156 dated April 25, 2011 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholder of NIP, a subsidiary, agreed to increase the authorized capital from Rp 5,000,000,000 to Rp 45,000,000,000 and issued and paid up capital from Rp 1,295,000,000 to Rp 11,295,000,000 which were all acquired by MAL, a subsidiary, amounting to Rp 10,000,000,000. With such issuance, the Company’s effective ownership interest in NIP increased from 99.915% to 99.983%. The change in the Articles of Association was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-25826.AH.01.02 TH. 2011 dated May 23, 2011.
- 23 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
NIP telah memperoleh ijin pengusahaan pertambangan batubara sebagai berikut: Daerah/Location
Luas Area/ Area Hektar/Hectare
IUP Operasi Produksi/
Kecamatan Bayung Lencir
4.500
Production Operations
Kabupaten Musi Banyuasin,
Ijin KP/Licenses
No.
1.
NIP has obtained the following licenses:
-
Persetujuan Perubahan
Keputusan Bupati Musi Banyuasin/
-
Operasi Produksi/ Approval on the Change of the Validity Period of IUP Production Operations
Area Eksplorasi dan Eksploitasi
Keputusan Bupati Musi Banyuasin/
d.
Grup memiliki area eksplorasi maupun eksploitasi/pengembangan sebagai berikut (tidak diaudit):
Pemilik/ License Owner
BORNEO
KIM
Nama Lokasi/ Location
Blok/Block Blok/Block Blok/Block Blok/Block
Batulaki ****) Sebamban ****) Kusan *) *****) Girimulya *) *****)
Blok/Block - I Muara Bungo Blok/Block - II Muara Bungo *)
Perpanjangan ijin sampai dengan
Jumlah Biaya Eksplorasi dan Pengembangan yang Ditangguhkan pada Tanggal 31 Desember 2011/ Total Deferred Exploration and Development Costs as of December 31, 2011
8 Maret 2021 dan dapat diperpanjang kembali/ Extension of the License until March 8, 2021 and can be further extended
Exploration and Exploitation Area The details of the Group’s exploration and exploitation/development area are as follows (unaudited):
Jumlah Cadangan Terbukti dan Terduga pada Tanggal 31 Desember 2010***)/ Total Proven and Probable Reserves as of December 31, 2010***) Jutaan ton/ Million Tons
43.798.168.223 26.127.209.794 32.779.597.823 37.395.614.059
Penambahan Cadangan Terbukti dan Terduga Karena Perluasan Area Pengeboran/ Addition in Proven and Probable Reserves Due to Expanded Drilling Area Jutaan ton/ Million Tons
8,72 18,93 299,00 145,00
-
79,90
Jumlah Produksi untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 ***)/ Total Production for the Year Ended December 31, 2011 ***) Jutaan ton/ Million Tons
Jumlah Cadangan Terbukti dan Terduga pada Tanggal 31 Desember 2011***)/ Total Proven and Probable Reserves as of December 31, 2011***) Jutaan ton/ Million Tons
0,94 1,21 0,60
7,78 17,72 335,40 410,00
-
1,48
78,42
0,16
33,00
37,00 265,00
-
55.251.133.574
KCP
Blok/Block - Muara Bungo *)
9.767.259.156
TBBU
Blok/Block - Muara Bungo *)
14.681.624.597
BBU
Blok/Block - Muara Bungo *)
2.156.984.336
BNP
Blok/Block - Muara Bungo *)
316.950.000
TKS
Blok/Block Muara Teweh **)
60.202.418.226
33,16
-
MAL
Blok/Block Bayung Lencir *) ****)
21.020.498.342
14,70
-
NIP
Blok/Block Bayung Lencir *) ****)
7.236.343.135
14,23
-
310.733.801.265
613,64
Jumlah/Total
11 September 2009 s.d/up to 7 Maret/March 2017
Decision of Bupati Musi Banyuasin No. 0671 Tahun 2010
Masa Berlaku IUP
d.
Masa Berlaku/ Validity
Decision of Bupati Musi Banyuasin No. 1255 Tahun 2009
Provinsi Sumatera Selatan/ South Sumatera Province 2.
No. Surat Keputusan/ Decision Letter No.
14,70
-
14,23
302,00
4,39
Catatan/Notes : *) Masih dalam tahap penggalian/Still in exploration stage **) Sebagian masih dalam tahap penggalian/Part is still in exploration stage ***) Tidak diaudit/Unaudited ****) Berdasarkan data internal/Based on internal data *****) Berdasarkan JORC Reserve Statement dari PT SMG Consultants, pihak independen per Maret 2011 setelah memperhitungkan produksi batubara sampai dengan bulan Desember 2011 (jika ada)/ Based on JORC Reserve Statement from PT SMG Consultants, an independent party, as of March 2011, and after considering coal production up to December 2011 (if any)
- 24 -
911,25
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut e.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Cadangan Batubara
e.
Jumlah cadangan batubara yang dimiliki oleh Grup pada tanggal 31 Desember 2011 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut:
Coal Reserves The details of coal reserves owned by the Group as of December 31, 2011, are as follows (unaudited):
Cadangan batubara/Coal Reserves Terbukti/Proven Terduga/Probable Jumlah/Total Jutaan Ton/ Jutaan Ton/ Jutaan Ton/ Million Tons Million Tons Million Tons
Lokasi/Location
Blok/Block Kusan Blok/Block Girimulya Blok/Block KIM Blok/Block Muara Teweh
238,40 176,00 60,22 30,43
97,00 234,00 18,20 2,57
335,40 410,00 78,42 33,00
Blok/Block Bayung Lencir Blok/Block Batulaki Blok/Block Sebamban
505,05 9,10 7,78 17,72
351,77 19,83
856,82 28,93 ****) 7,78 ****) 17,72 ****)
Jumlah/Total
539,65
371,60
911,25
-
*) *) **) ***)
Catatan/Notes : *) Berdasarkan JORC Reserve Statement dari PT SMG Consultants, pihak independen, per Maret 2011, dan setelah memperhitungkan produksi batubara sampai dengan Desember 2011 (jika ada)/ Based on JORC Reserve Statement from PT SMG Consultants, an independent party, as of March 2011,and after considering coal production up to December 2011 (if any) Berdasarkan Laporan Independent Technical Study dari PT SMG Consultants, pihak independen, per Februari 2011, dan setelah **) memperhitungkan produksi batubara sampai dengan Desember 2011(jika ada)/ Based on Independent Technical Study Report from PT SMG Consultants, an independent party, as of February 2011, and after considering coal production up to December 2011 (if any) ***) Berdasarkan Laporan Independent Technical Study dari PT Danmar Explorindo, pihak independen, per Februari 2011, dan setelah memperhitungkan produksi batubara sampai dengan Desember 2011(jika ada)/ Based on Independent Technical Study Report from PT Danmar Explorindo, an independent party, as of February 2011, and after considering coal production up to December 2011 (if any) ****) Berdasarkan data internal setelah memperhitungkan penjualan batubara yang diproduksi dari cadangan batubara Grup selama tahun 2011 (jika ada)/ Based on internal data after considering coal sales which were produced from the Group reserves during 2011 (if any)
Jumlah produksi batubara diaudit) sebagai berikut:
Grup
(tidak
Blok/Block
Total Group’s coal productions (unaudited) are as follows:
2011 Ton/Tons
2010 Ton/Tons
BIB KIM TKS
2.754.551 1.477.049 158.728
1.118.046 638.207 8.569
Jumlah/Total
4.390.328
1.764.822
- 25 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut f.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan
f.
Pada tanggal 31 Desember 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No. 12 tanggal 13 September 2011 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta adalah sebagai berikut:
Board of Commissioners, Directors, and Employees As of December 31, 2011, the members of the Company’s Board of Commissioners and Directors based on Memorandum of Stockholders’ Meeting No. 12 dated September 13, 2011 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, are as follows:
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
Board of Commissioners : : :
Fuganto Widjaja : Michael Jackson Purwanto Widjaja : : Ketut Sanjaya Haji Agus Tagor
Direksi
President Commissioner Commissioner Independent Commissioners Directors
: Lay Krisnan Cahya President Director Bambang Heruawan Haliman : Directors Yudha Wibawa Eddy*) Direktur tidak terafiliasi : Aubry Gerard Pierre Daniel : Independent Director *) Merangkap sebagai corporate secretary /Also act as corporate secretary Presiden Direktur Direktur
: :
Pada tanggal 31 Desember 2010, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No. 45 tanggal 23 Februari 2009 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2010, the members of the Company’s Board of Commissioners and Directors based on Memorandum of Stockholders’ Meeting No. 45 dated February 23, 2009 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris
Board of Commissioners : :
Muktar Widjaja Ichsanto Gunawan
: :
Direksi Direktur Utama Direktur
President Commissioner Commissioner Directors
: :
Fuganto Widjaja Bambang Heruawan Haliman Sardjono Soemardjo
: :
President Director Directors
Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen yang diwajibkan oleh Bapepam-LK. Sampai dengan 31 Desember 2011, Perusahaan belum membentuk Komite Audit. Komite Audit akan dibentuk paling lambat dalam 6 (enam) bulan sejak efektif penawaran saham perdana Perusahaan kepada masyarakat.
As a public company, the Company has Independent Commissioners as required by Bapepam-LK. The Company has not yet developed an Audit Committee. Audit Committee will be developed at the latest six (6) months since the effective date of initial public offering of the Company’s shares.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 jumlah karyawan tetap (tidak diaudit) Grup masing-masing 419 dan 346 karyawan. Pada tanggal 31 Desember 2011 jumlah karyawan tetap Perusahaan (tidak diaudit) 156 karyawan dan pada tanggal 31 Desember 2010 tidak mempunyai karyawan.
As of December 31, 2011 and 2010, the Group has 419 and 346 permanent employees (unaudited), respectively. As of December 31, 2011, the Company has 156 permanent employees (unaudited) and as of December 31, 2010 has no permanent employees.
- 26 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Laporan keuangan konsolidasian PT Golden Energy Mines Tbk dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 20 Februari 2012. Direksi bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.
The consolidated financial statements of PT Golden Energy Mines Tbk and its subsidiaries for the year ended December 31, 2011 were completed and authorized for issue on February 20, 2012 by the Company’s Directors who are responsible for the consolidated financial statements.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
dan
Pengukuran
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 yang telah diubah dengan Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010, dan Surat Edaran No. SE-2/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum, yang telah dipertegas dengan Surat Edaran No. SE-03/BL/2011 tanggal 13 Juli 2011. Seperti diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011.
- 27 -
2.
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies a.
and
Basis of Financial Statement Preparation and Measurement The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (SAK) which comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and Regulation No. VIII.G.7. regarding “Financial Statements Presentation Guidelines” included in the Appendix of the Decree of the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam LK) No. KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000 as amended with the Decree of the Chairman of Bapepam LK No. KEP-554/BL/2010 dated December 30, 2010, and Circular Letter No. SE-02/BL/2008 dated January 31, 2008 regarding “Guidelines on Preparation and Disclosures of Financial Statements of Issuers or Publicly Listed Companies in General Mining industry”, as reaffirmed with Circular Letter No. SE-03/BL/2011 dated July 13, 2011. As disclosed further in relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2011. Such consolidated financial statements are an English translation of the Group’s statutory report in Indonesia, and are not intended to present the financial position, results of operations, and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” yang diterapkan sejak 1 Januari 2011.
The consolidated financial statements for the year December 31, 2011 are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, adopted on January 1, 2011.
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut menimbulkan dampak signifikan terhadap penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
The said adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) has significant impact on the related presentation and disclosures in the consolidated financial statements.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010, kecuali penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2010, except for the adoption of several amended PSAK effective January 1, 2011 as disclosed in this Note.
Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian.
The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp).
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp).
- 28 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut b.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011
b.
Adoption of Statements of Financial Accounting Standards Effective January 1, 2011
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut:
The Group has adopted the following Statements of Financial Accounting Standards (PSAKs) and Interpretations of Financial Accounting Standards (ISAKs) effective January 1, 2011:
(1)
PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, mengatur penyajian laporan keuangan, antara lain tujuan, komponen laporan keuangan, penyajian yang wajar, materialitas dan agregat, saling hapus, pemisahan antara aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif dan konsistensi dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain estimasi dan pertimbangan untuk akun-akun utama, manajemen permodalan, dan pendapatan komprehensif lain. Standar ini memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif yang menggabungkan semua pendapatan dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi secara bersama-sama dengan "pendapatan komprehensif lainnya”. Entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan laba rugi komprehensif atau dua laporan yang berkaitan, yakni laporan laba rugi terpisah dan laporan laba rugi komprehensif. Grup memilih untuk menyajikan dalam bentuk dua laporan dan menyajikan laporan keuangan konsolidasian periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2011.
(1)
PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, regulates the presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, comparative information and consistency and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgments, capital management, and other comprehensive income. This standard introduces a statement of comprehensive income that combines all items of income and expenses recognized in the profit and loss together with “other comprehensive income”. The entities may choose to present all items in one statement, or to present two linked statements, a separate statement of income and a statement of comprehensive income. The Group has elected to present two statements and has presented its prior periods’ consolidated financial statements in conformity with this PSAK to be comparative with the December 31, 2011 consolidated financial statements.
(2)
PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian Perusahaan, dan akuntansi untuk investasi pada anakanak perusahaan, pengendalian bersama entitas, dan perusahaan asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
(2)
PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, provides for the preparation and presentation of the consolidated financial statements for a group of entities under the control of Company, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities, and associated entities when separate financial statements are prepared as additional information.
- 29 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
(3)
PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, yang mensyaratkan informasi dilaporkan dalam setiap segmen operasi sesuai dengan informasi yang dilaporkan secara regular kepada pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya. PSAK ini menyempurnakan definisi segmen operasi dan mengharuskan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Grup menyajikan informasi segmen periodeperiode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011.
(3)
PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, requires reporting information of each operating segment to be in accordance with the information which are regularly reported to the decision maker in operations to make decisions on resources that will be allocated to the segment and to value its performance. This PSAK has improved the definition of segment information using the same basis as in the internal reporting. The Group has presented prior period’s segment information in accordance with this PSAK to be comparative with the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2011.
(4)
PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan pihakpihak berelasi, transaksi dan saldo, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan.
(4)
PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, requires disclosures of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the financial statements.
Berikut ini PSAK dan ISAK yang relevan dan diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian:
The following are the PSAKs and ISAKs which are relevant and have been adopted effective January 1, 2011 but do not have material impact to the consolidated financial statements:
PSAK
PSAK
1.
PSAK No. 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas
1.
PSAK No. 2 (Revised Statements of Cash Flows
2.
PSAK No. 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim
2.
PSAK No. 3 (Revised 2010), Interim Financial Reporting
3.
PSAK No. 8 (Revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
3.
PSAK No. 8 (Revised 2010), Events after the Reporting Period
4.
PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset Tak Berwujud
4.
PSAK No. 19 Intangible Assets
(Revised
2010),
5.
PSAK No. 22 (Revisi 2010), Kombinasi Bisnis
5.
PSAK No. 22 (Revised Business Combinations
2010),
6.
PSAK No. Pendapatan
2010),
6.
PSAK No. Revenues
2010),
7.
PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
7.
PSAK No. 25 (Revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Errors
23
(Revisi
- 30 -
23
(Revised
2009),
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
8.
PSAK No. 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset
8.
PSAK No. 48 (Revised Impairment of Assets
9.
PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
9.
PSAK No. 57 (Revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
ISAK
2009),
ISAK
1.
ISAK No. 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa
1.
ISAK No. 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration, and Similar Liabilities
2.
ISAK No. 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai.
2.
ISAK No. 17, Interim Reporting and Impairment.
Financial
Berikut ini PSAK dan ISAK yang wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian:
The following are the PSAKs and ISAKs which are effective January 1, 2011 but are irrelevant to the consolidated financial statements:
PSAK
PSAK
1.
PSAK No. 12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
1.
PSAK No. 12 (Revised Investments in Joint Ventures
2009),
2.
PSAK No. 15 (Revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi
2.
PSAK No. 15 (Revised Investments in Associates
2009),
3.
PSAK No. 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
3.
PSAK No. 58 (Revised 2009), Noncurrent Assets Held for Sale and Discontinued Operations
ISAK
ISAK
1.
ISAK No. 7 (Revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
1.
ISAK No. 7 Consolidation Entities
2.
ISAK No. Pelanggan
Loyalitas
2.
ISAK No. Program
3.
ISAK No. 11, Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik
3.
ISAK No. 11, Distribution of Non Cash Assets to Owners
4.
ISAK No. 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
4.
ISAK No. 12, Jointly Controlled Entities - NonMonetary Contributions by the Venturer
5.
ISAK No. 14, Aset tak Berwujud - Biaya Situs Web
5.
ISAK No. 14, Web Site Costs
10,
Program
- 31 -
10,
(Revised 2009), Special Purpose
Customer
Loyalty
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut c.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis
c.
Principles of Consolidation and Accounting for Business Combination
Prinsip Konsolidasi
Principles of Consolidation
Efektif 1 Januari 2011, Grup secara retrospektif menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali untuk beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif, yaitu: (i) kerugian anak perusahaan yang mengakibatkan akun kepentingan nonpengendali bersaldo defisit; (ii) kehilangan pengendalian atas anak perusahaan; (iii) perubahan dalam bagian kepemilikan anak perusahaan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan pengendalian yang ada; dan (v) konsolidasi anak perusahaan yang dibatasi dalam jangka waktu yang panjang.
Effective January 1, 2011, the Group retrospectively adopted PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively: (i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to noncontrolling interests (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; and (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction.
Kebijakan Akuntansi 1 Januari 2011
Accounting January 1, 2011
Efektif
Tanggal
Policies
Effective
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan sebagaimana diungkapkan pada Catatan 1b.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and subsidiaries mentioned in Note 1b.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated.
Anak perusahaan dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika Grup memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than a half of the voting power of an entity unless, in exceptional circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control. Control also exists under certain circumstances even when the Group owns half or less of the voting power of an entity.
Rugi anak perusahaan yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (KNP) (sebelumnya dikenal sebagai hak minoritas) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI (formerly known as minority interest) even if that results in a deficit balance.
- 32 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Jika kehilangan pengendalian atas suatu anak perusahaan, maka Perusahaan dan/atau anak perusahaan:
In case of loss of control over a subsidiary, the Company and/or its subsidiaries:
•
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas anak perusahaan;
•
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary;
•
menghentikan pengakuan tercatat setiap KNP;
jumlah
•
derecognizes the carrying amount of any NCI;
•
menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
•
derecognizes the translation differences, equity, if any;
•
mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;
•
recognizes the fair value consideration received;
of
the
•
mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
•
recognizes the fair investment retained;
of
any
•
mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan
•
recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and
•
mereklasifikasi bagian induk perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
•
reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
Kebijakan 1 Januari 2011
Akuntansi
Sebelum
Sebelum tanggal 1 Januari 2011, kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada anakanak perusahaan tertentu yang tidak dimiliki secara penuh yang sudah melebihi bagiannya dalam modal disetor anak-anak perusahaan tersebut dibebankan sementara kepada pemegang saham pengendali, kecuali terdapat liabilitas yang mengikat KNP untuk menutupi kerugian tersebut. Laba anak-anak perusahaan tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian KNP yang dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapat ditutup.
- 33 -
Accounting Policy January 1, 2011
cumulative recorded in
value
Prior
to
Prior to January 1, 2011, losses attributable to the NCI in certain non-wholly owned subsidiaries that have exceeded the NCI’s portion in the equity of the said subsidiaries were temporarily charged against the controlling shareholder unless the NCI has a binding obligation to cover these losses. Subsequent profits of the said subsidiaries are allocated to the controlling shareholder until the NCI's share of losses previously absorbed by the controlling shareholder has been recovered.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Kombinasi Bisnis Kebijakan 1 Januari 2011
Business Combination Akuntansi
Efektif
Accounting January 1, 2011
Policies
Effective
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi pada nilai wajar atau sebesar proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disajikan sebagai beban administrasi.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition related costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.
When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pada tanggal akuisisi pihak pengakuisisi mengukur kembali nilai wajar kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam komponen laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam komponen laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability will be recognized in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006) either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be measured until it is finally settled within equity.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah yang diakui untuk KNP atas aset bersih teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika nilai agregat tersebut lebih kecil dari nilai wajar aset neto anak perusahaan yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam komponen laba rugi.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the acquired subsidiary, the difference is recognized in profit or loss.
- 34 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Perusahaan dan/atau anak perusahaan yang diharapkan akan menerima manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan ke UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Company and/or its subsidiaries’ cashgenerating units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquired subsidiary are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part of the operation within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.
Kebijakan 1 Januari 2011
Accounting Policies January 1, 2011
Akuntansi
Sebelum
Prior
to
Sebagai perbandingan, kebijakan akuntansi kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut:
In comparison to the above, the following were the accounting policies applied on business combination prior to January 1, 2011:
•
kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode pembelian. Biaya-biaya transaksi yang secara langsung dapat diatribusikan pada akuisisi merupakan bagian dari harga perolehan akuisisi. KNP diukur berdasarkan proporsi kepemilikan atas nilai tercatat aset neto teridentifikasi;
•
business combinations were accounted for using the purchase method. Transaction costs directly attributable to the acquisition formed part of the acquisition costs. The NCI was measured at the book value of the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets;
•
kombinasi bisnis yang diperoleh secara bertahap diakui sebagai tahap-tahap yang terpisah. Tambahan kepemilikan saham tidak mempengaruhi goodwill yang telah diakui sebelumnya;
•
business combinations achieved in stages were accounted for as separate steps. Any additional acquired equity interest did not affect previously recognized goodwill; and
•
imbalan kontinjensi diakui jika, dan hanya jika, Perusahaan dan/atau anak perusahaan mempunyai kewajiban kini, kemungkinan besar arus ekonomis keluar akan terjadi, dan dapat diestimasi secara andal. Penyesuaian setelah tanggal akuisisi terhadap imbalan kontinjensi diakui sebagai bagian dari goodwill.
•
contingent consideration was recognized if, and only if, the Company and/or its subsidiaries’ had a present obligation, the economic outflow was more likely than not and a reliable estimate was determinable. Subsequent adjustments to the contingent consideration were recognized as part of goodwill.
- 35 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut d.
Transaksi Restrukturisasi Sepengendali
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Entitas
d.
Restructuring Transactions Among Entities Under Common Control
Akuisisi atau pelepasan anak perusahaan dari atau kepada entitas yang merupakan entitas sepengendali yang merupakan reorganisasi perusahaan-perusahaan di bawah pengendali yang sama (pooling of interest), dipertanggungjawabkan sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004) “Akuntansi Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Transfer aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali tidak menghasilkan laba atau rugi bagi grup atau bagi perusahaan individu berada di bawah grup yang sama. Karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak menimbulkan perubahan substansi ekonomi atas kepemilikan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset dan liabilitas yang ditransfer dicatat pada nilai tercatatnya seperti kombinasi bisnis yang menggunakan metode penyatuan kepemilikan.
Acquisition or disposal of a subsidiary from or to entities under common control which is a reorganization of companies under common control (pooling of interest), is accounted for in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring Transactions among Entities Under Common Control. Transfer of assets, liabilities, shares and other instruments of ownership among entities under common control do not result in a gain or loss to the group or to the individual company within the same group. Since a restructuring transaction among entities under common control does not result in a change of the economic substance of the ownership of assets, liabilities, shares and other instruments of ownership which are exchanged, assets or liabilities transferred are recorded at book values as business combination using the pooling of interest method.
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dibukukan pada akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada bagian ekuitas.
Any difference between the transfer price and book value of each restructuring transaction between entities under common control are recorded in the account “Difference in value of restructuring transactions among entities under common control,” presented as a component of equity.
Saldo “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai laba atau rugi yang direalisasi pada saat (1) hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi, (2) pelepasan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak lain yang tidak sepengendali. Sebaliknya, jika ada transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama maka saling hapus dilakukan antara saldo yang ada dengan yang baru, sehingga menimbulkan saldo baru atas akun ini.
The balance of “Difference in value arising from restructuring transactions among entities on control” account is taken to the consolidated statements of comprehensive income as realized gain or loss as a result of (1) loss of under common control substance, and (2) transfer of the assets, liabilities, equity or other ownerhip instruments to another party who is not under common control. On the other hand, when there are reciprocal transactions between entities under common control, the existing balance is set - off with the new transaction, hence creating a new balance of this account.
- 36 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan keuangan konsolidasian pada periode terjadinya restrukturisasi dan periode perbandingan yang disajikan, untuk tujuan komparatif, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah restrukturisasi tersebut telah terjadi sejak permulaan periode paling awal yang disajikan.
In applying the pooling of interest method, the components of the consolidated financial statements for the period of restructuring and comparative periods presented for comparative purposes, should be presented in such a way as if the restructuring has occurred since the beginning of the earliest period presented.
Sehubungan dengan hal tersebut, pada tanggal 31 Desember 2010, ekuitas bersih anak perusahaan yang diakuisisi pada bulan Februari 2011 dicatat dan disajikan pada akun “Ekuitas proforma dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali”. Selanjutnya, akun proforma tersebut disesuaikan atas perubahan dalam ekuitas bersih anak perusahaan yang diakuisisi yang tercermin pada laba operasi dan perubahan lainnya, jika ada, dan disajikan sebagai “Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” sebagai bagian komponen ekuitas lainnya pada bagian ekuitas, pada tanggal efektif restrukturisasi pada tahun 2011.
Therefore, the net equity as of December 31, 2010 of the subsidiary acquired in February 2011, was recorded and presented under the “Proforma capital arising from restructuring transactions among entities under common control”. Subsequently, the proforma account is adjusted for the changes in the net equity of the acquired subsidiary which reflected the income from operations and other changes, if any, and is presented as “Difference in value arising from restructuring transactions among entities under common control”, as part of other equity components in the equity section, at the effective date of restructuring in 2011.
e.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
e.
Foreign Currency Balances
Transactions
and
Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun yang bersangkutan.
The books of accounts of the Group are maintained in Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the consolidated statements of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted using the Bank Indonesia’s middle rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Keuntungan atau kerugian selisih kurs atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun yang disesuaikan dengan bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dengan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun.
The foreign exchange gains or losses on monetary items is the difference between amortized cost in Rupiah at the beginning of the year, adjusted for effective interest and payments during the year, and the amortized cost in foreign currency translated into Rupiah at the exchange rate at the end of the year.
- 37 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal laporan posisi keuangan kurs mata uang asing yang digunakan adalah sebagai berikut:
As of the date of the consolidated statements of financial position, the exchange rates used were as follows: 31 Desember/December 31, 2011 2010 Rp Rp
Mata uang asing/Foreign Currency
Dolar Amerika Serikat (US$)
f.
9.068
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Kebijakan 1 Januari 2011
Akuntansi
f.
Efektif
8.991
Transactions with Related Parties Accounting January 1, 2011
Policy
Effective
Pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Grup:
A party is considered to be related to the Group if:
1)
langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, jika suatu pihak: a) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup; b) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau c) memiliki pengendalian bersama atas Grup;
1)
2)
perusahaan asosiasi;
2)
the party is an associate of the Group;
3)
perusahaan ventura bersama dimana Grup sebagai venturer;
3)
the party is a joint venture in which the Group is a venturer;
4)
pihak tersebut adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau induk perusahaan;
4)
the party is a member of the key management personnel of the Group or its parent;
5)
anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4);
5)
the party is a close member of the family of any individual referred to in (1) or (4);
6)
entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh, atau dimana hak suara signifikan atas entitas tersebut, langsung maupun tidak langsung, dimiliki oleh individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau
6)
the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (4) or (5); or
7)
suatu program imbalan pasca - kerja untuk imbalan kerja dari Grup, atau entitas lain yang terkait dengan Grup.
7)
the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Group, or of any entity that is a related party of the Group.
- 38 -
directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party: a)
controls, is controlled by, or is under common control with, the Group;
b)
has an interest in the Group that gives it significant influence over the Group; or has joint control over the Group;
c)
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Kebijakan Akuntansi 1 Januari 2011
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Sebelum
Accounting January 1, 2011
Policy
Before
Pihak-pihak berelasi adalah:
Related parties consist of the following:
1.
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
1.
Companies that, through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries, and fellow subsidiaries);
2.
Perusahaan asosiasi;
2.
Associated companies;
3.
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
3.
Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close family members of such individuals (close family members are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);
4.
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
4.
Key management personnel, that is, those persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the Company, including commissioners, directors and managers of the Company and close family members of such individuals; and
5.
Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaanperusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
5.
Companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such person is able t`o exercise significant influence. These include companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company, and companies that have a common member of key management with that of the Company.
Semua transaksi-transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
- 39 -
All transactions with related parties, whether or not done under similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut g.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Penggunaan Estimasi
g.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang mempengaruhi jumlahjumlah yang dilaporkan atas aset, liabilitas, pendapatan dan beban. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak. h.
Kas dan Setara Kas
Management makes estimates and assumptions in the preparation of the financial statements which affect the reported amounts of assets, liabilities, revenues and expenses. Actual results could differ from those estimates. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
h.
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. i.
Deposito Berjangka
i.
Instrumen Keuangan
- 40 -
Time Deposits Time deposits with maturities of three months or less from the date of placement which are used as collateral or are restricted, and time deposits with maturities of more than three months from the date of placement, are presented as time deposits in the consolidated statements of financial position.
j.
Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian.
Cash and Cash Equivalents Cash consists of cash on hand and in banks. Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash with original maturities of three months or less from the date of placements, and which are not used as collateral and are not restricted.
Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau dibatasi pencairannya, dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan disajikan sebagai deposito berjangka dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. j.
Use of Estimates
Financial Instruments The Group recognizes a financial asset or a financial liability in the consolidated statement of financial position if, and only if, they become a party to the contractual provisions of the instrument. All regular way purchases and sales of financial instruments are recognized on the settlement date.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value of the consideration given or received is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value of the consideration is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest income or expense over the relevant period by using an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the instruments or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial instruments. When calculating the effective interest, the Group estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments excluding future credit losses and includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
- 41 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
Amortized cost is the amount at which the financial asset or financial liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategorikategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.
The classification of the financial instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market. At initial recognition, the Group classifies its financial instruments in following categories: financial assets at FVPL, loans and receivables, held-tomaturity (HTM) investments, available for sale (AFS) financial assets, financial liabilities at FVPL, and other financial liabilities; and, where allowed and appropriate, re-evaluates such classification at every reporting date.
Penentuan Nilai Wajar
Determination of Fair Value
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai.
The fair value of financial instruments traded in active markets at the consolidated statements of financial position date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, except investment in unquoted equity securities, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, comparison to similar instruments for which market observable prices exist, options pricing models, and other relevant valuation models. In the absence of a reliable basis for determining fair value, investments in unquoted equity securities are carried at cost net of impairment.
- 42 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Laba/Rugi Hari ke-1
Day 1 Profit/Loss
Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Grup mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Grup menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.
Where the transaction price in a non-active market is different from the fair value of other observable current market transactions in the same instrument or based on a valuation technique whose variables include only data from observable market, the Group recognizes the difference between the transaction price and fair value (a “Day 1” profit/loss) in the consolidated statement of income unless it qualifies for recognition as some other type of asset. In cases where the data is not observable, the difference between the transaction price and model value is only recognized in the consolidated statements of income when the inputs become observable or when the instrument is derecognized. For each transaction, the Group determines the appropriate method of recognizing the “Day 1” profit/loss amount.
Aset Keuangan
Financial Assets
(1)
(1)
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
Financial Assets at FVPL
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat.
Financial assets at FVPL include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at FVPL. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term.
Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
Financial assets may be designated at initial recognition at FVPL if the following criteria are met:
a.
a.
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau
- 43 -
the designation eliminates or significantly reduces the inconsistent treatment that would otherwise arise from measuring the financial assets or recognizing gains or losses on them on a different basis; or
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(2)
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
b.
aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau
b.
the assets are part of a group of financial assets, financial liabilities or both which are managed and their performance evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy; or
c.
instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.
c.
the financial instruments contains an embedded derivative, unless the embedded derivative does not significantly modify the cash flows or it is clear, with little or no analysis, that it would not be separately recorded.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan.
Financial assets at FVPL are recorded in the consolidated statements of financial position at fair value. Changes in fair value are recognized directly in the consolidated statement of income. Interest earned is recorded as interest income, while dividend income is recorded as part of other income according to the terms of the contract, or when the right of payment has been established.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Grup tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
As of December 31, 2011 and 2010, the Group has not classified any financial asset at FVPL.
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
(2)
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset tersedia untuk dijual.
- 44 -
Loans and Receivables Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are not entered into with the intention of immediate or short-term resale and are not classified as financial assets at FVPL, HTM investments or AFS financial assets.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
After initial measurement, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statements of income. The losses arising from impairment are recognized in the consolidated statements of income.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kategori ini meliputi kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain, dana yang dibatasi penggunaannya, dan piutang jangka panjang tertentu dan jaminan tertentu yang dicatat sebagai bagian aset tidak lancar lainnya yang dimiliki oleh Grup.
As of December 31, 2011 and 2010, the Group’s cash and cash equivalents, time deposits, trade accounts receivable, other accounts receivable, restricted funds, and certain long term receivables and certain refundable deposits recorded as part of other noncurrent assets are included in this category.
(3)
Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
(3)
HTM Investments
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Grup memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Grup menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.
HTM investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities for which the Group’s management has the positive intention and ability to hold to maturity. When the Group sells or reclassifies other than an insignificant amount of HTM investments before maturity, the entire category would be tainted and the investments are reclassified as AFS financial assets.
Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode bunga efektif.
After initial measurement, these investments are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less impairment in value. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statements of ncome. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the HTM investments are derecognized and impaired, as well as through the amortization process using effective interest method.
- 45 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Grup tidak memiliki investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
As of December 31, 2011 and 2010, the Group has not classified any financial asset as HTM investments.
(4)
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
(4)
AFS Financial Assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktuwaktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi ekonomi.
AFS financial assets are those which are designated as such or not classified in any of the other categories. They are purchased and held indefinitely and may be sold in response to liquidity requirements or changes in market conditions.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar, dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui sebagai pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau dianggap telah mengalami penurunan nilai, dimana pada saat itu akumulasi laba atau rugi direklasifikasi ke komponen laba rugi dan dikeluarkan dari pendapatan komprehensif lain.
After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized as other comprehensive income until the investment is derecognized, or determined to be impaired, at which time the cumulative gain or loss is reclassified to the profit and loss and removed from other comprehensive income.
Pada tanggal 31 Desember 2011 kategori ini meliputi investasi saham Perusahaan, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2010, Grup tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini. Karena nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal, maka investasi Grup dalam saham dinyatakan pada biaya perolehan.
As of December 31, 2011, the Company’s investment in shares of stock is included in this category. As of December 31, 2010, the Group has no financial asset included in this category. However, in the absence of a reliable basis for determining fair value, these investments are stated at cost.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
(1)
(1)
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Financial Liabilities at FVPL
Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivative yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Grup memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini.
Financial liabilities are classified in this category if these result from trading activities or derivative transactions that are not accounted for as accounting hedges, or when the Group elects to designate a financial liability under this category.
Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Changes in fair value are recognized directly in the consolidated statement of income.
- 46 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, obligasi konversi Grup ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
As of December 31, 2011 and 2010, the convertible bond of the Group has been classified as financial liability at FVPL.
(2)
Liabilitas keuangan lain-lain
(2)
Other Financial Liabilities
Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.
Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVPL are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Group having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.
Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto, dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Other financial liabilities are recognized initially at fair value and are subsequently carried at amortized cost, taking into account the impact of applying the effective interest method of amortization (or accretion) for any related premium, discount, and any directly attributable transaction costs.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kategori ini meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, utang jangka panjang kepada bank dan lembaga keuangan.
As of December 31, 2011 and 2010, the Group’s short-term bank loans, trade accounts payable, other accounts payable, accrued expenses, long-term loans to bank and financial institutions are included in this category.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
- 47 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, manajemen Grup menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
The Group’s management assesses at each consolidated statement of financial position date whether a financial asset or group of financial assets is impaired.
(1)
(1)
Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi
Assets Carried at Amortized Cost
Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
The management first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the management determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss, is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi konsolidasian.
If there is objective evidence that an impairment loss on loans and receivables or HTM investments carried at amortized cost has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate (i.e., the effective interest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset is reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to the consolidated statement of income.
- 48 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.
If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of income, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date.
(2)
Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
(2)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. (3)
Aset keuangan tersedia untuk dijual
If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on an unquoted equity instrument that is not carried at fair value because its fair value cannot be reliably measured, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset.
(3)
Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi konsolidasian. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.
- 49 -
Assets Carried at Cost
AFS Financial Assets In case of equity investments classified as AFS, assessment of any impairment would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investments below its cost. Where there is evidence of impairment, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in the consolidated statements of comprehensive income is removed from equity and recognized in the consolidated statements of income. Impairment losses on equity investments are not reversed through the consolidated statements of income. Increases in fair value after impairment are recognized directly in equity.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasian. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui laporan laba rugi konsolidasian.
In the case of debt instruments classified as AFS, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Interest continues to be accrued at the original effective interest rate on the reduced carrying amount of the asset and is recorded as part of interest income in the consolidated statements of income. If, in subsequent year, the fair value of a debt instrument increased and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the consolidated statements of income, the impairment loss is reversed through the consolidated statements of income.
Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan (1)
Aset
dan
Aset Keuangan
Derecognition of Financial Assets and Liabilities (1)
Financial Assets
Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:
Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:
a.
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
a.
the rights to receive cash flows from the asset have expired;
b.
Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
b.
The Group retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or
c.
Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
c.
The Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) have transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
- 50 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan Grup dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.
Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a passthrough arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor the transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.
(2)
Liabilitas Keuangan
(2)
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. k.
Persediaan
A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged, cancelled or has expired. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability. The recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statements of income.
k.
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Biaya persediaan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak. Harga perolehan persediaan pertambangan terdiri dari bahan baku, tenaga kerja, penyusutan, dan alokasi biaya overhead yang terkait dengan aktivitas penambangan. Penyisihan persediaan usang dan penyisihan penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
- 51 -
Financial Liabilities
Inventories Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. The cost of inventories is determined using the moving average method. Cost of mining inventories consists of material, labour, depreciation and overhead cost related to mining activities. Allowances for inventory obsolescence and decline in values of inventories are provided to reduce the carrying values of inventories to their net realizable values. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut l.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Biaya Dibayar Dimuka
l.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat atau kontrak masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. m.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial or contract periods using the straight-line method.
Aset Tetap
m.
Property and Equipment
Pemilikan Langsung
Direct Acquisition
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai.
Property and equipment, except land, are carried at cost, excluding day-to day servicing, less accumulated depreciation and any impairment in value. Land is not depreciated and is stated at cost less any impairment in value.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of property and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property and equipment to its working condition and location for its intended use.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.
Expenditures incurred after the property and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property and equipment.
Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed on a straight-line basis over the property and equipment’s useful lives, as follows:
Tahun/Years Bangunan Infrastruktur Mesin dan alat berat Kendaraan Perabotan dan perlengkapan kantor
5 - 20 10 4 - 16 4-8 4-8
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
- 52 -
Building Infrastructure Machinery and heavy equipment Vehicles Office furnitures and fixtures The carrying values of property and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.
When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and any impairment loss are eliminated from the accounts. Any gains or loss arising from derecognition of property and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in the consolidated statement of income in the year the item is derecognized.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
The asset’s residual values, useful lives and depreciation and amortization method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end.
Aset dalam Konstruksi
Construction in Progress
Aset dalam konstruksi merupakan aset tetap dalam tahap konstruksi, yang dinyatakan pada biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat konstruksi selesai secara substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai tujuannya.
Construction in progress represents property and equipment under construction which is stated at cost and is not depreciated. The accumulated costs will be reclassified to the respective property and equipment account and will be depreciated when the construction is substantially complete and the asset is ready for its intended use.
n.
Transaksi Sewa
n.
Penentuan apakah suatu kontrak merupakan atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.
- 53 -
Lease Transactions The determination of whether an arrangement is or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:
A reassessment is made after inception of the lease only if one of the following applies:
a.
terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada;
a.
there is a change in contractual terms, other than a renewal or extension of the agreement;
b.
opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;
b.
a renewal option is exercised or extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included in the lease term;
c.
terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau;
c.
there is a change in the determination of whether the fulfillment is dependent on a specified asset; or
d.
terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa.
d.
there is a substantial change to the asset
Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c, atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario b.
Where a reassessment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gave rise to the reassessment for scenarios a, c or d and the date of renewal or extension period for scenario b.
Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Grup, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
Leases which transfer to the Group substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item, are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest in the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly against consolidated statements of income.
Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat keyakinan memadai bahwa Grup akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat aset atau masa sewa, mana yang lebih pendek.
Capitalized leased assets are depreciated over the estimated useful life of the assets except if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term, in which case the lease assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term.
Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasian dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Operating lease payments are recognized as an expense in the consolidated statements of income on a straight-line basis over the lease term.
- 54 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut o.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Biaya Tangguhan Biaya Pengupasan Ditangguhkan
o. Tanah
yang
Deferred Charges Deferred Stripping Costs
Biaya pengupasan tanah dibebankan sebagai biaya produksi berdasarkan Rasio Rata-rata Tanah Penutup. Dalam keadaan dimana Rasio Aktual Tanah Penutup (yaitu rasio antara kuantitas tanah/batuan yang dikupas pada periode tertentu terhadap kuantitas bagian cadangan yang diproduksi untuk periode yang sama) tidak berbeda jauh dengan rasio rata-ratanya, maka biaya pengupasan tanah yang timbul pada periode tersebut seluruhnya dapat dibebankan sebagai biaya produksi.
Stripping costs are charged as production costs based on the Average Stripping Ratio. In situations where the Actual Stripping Ratio (which is the ratio between the quantity of land/rock which has been stripped for a certain period and the quantity of reserve produced for the same period) is not significantly different from the average stripping ratio, the whole stripping costs incurred during the period are charged to expense as production costs.
Dalam hal rasio aktual berbeda jauh dengan rasio rata-ratanya, maka bila rasio aktual lebih besar dari rasio rata-ratanya, kelebihan biaya pengupasan ditangguhkan pembebanannya dan dibukukan sebagai “Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan”. Selanjutnya, biaya yang ditangguhkan ini dibebankan sebagai biaya produksi pada periode dimana rasio aktual jauh lebih kecil dari rasio rata-ratanya.
When the actual stripping ratio is significantly different from the average stripping ratio, as in the case when the actual stripping ratio is higher than average stripping ratio, the excess stripping costs is deferred and recorded as “Deferred Stripping Costs”. Furthermore, these deferred costs are charged to production costs in periods where the actual stripping ratio is significantly lower than the average stripping ratio.
Perubahan atas estimasi rasio rata-rata pengupasan tanah terhadap umur tambang diperhitungkan secara prospektif sepanjang sisa umur tambang.
Changes in the estimated average life of mine stripping ratio are accounted for on a prospective basis over the remaining mine life.
Biaya Eksplorasi dan yang Ditangguhkan
Pengembangan
Deferred Exploration and Development Costs
Biaya eksplorasi dan pengembangan untuk area of interest yang berpotensi secara signifikan terkait dengan cadangan mineral dimana hak pertambangan masih berlaku dan (i) biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui eskploitasi atau penjualan cadangan terbukti, atau (ii) kegiatan tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan untuk memastikan penentuan adanya cadangan yang secara ekonomis terbukti serta kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau sehubungan dengan area of interest tersebut masih berlangsung, ditangguhkan dan diamortisasi sejak dimulainya produksi secara komersial menggunakan metode unit produksi dengan memperhatikan masa PKP2B atau Ijin Usaha Pertambangan. Biaya eksplorasi dan pengembangan dibebankan dalam periode dimana Grup menentukan tidak adanya manfaat yang diharapkan di masa yang akan datang dari area of interest.
Exploration and development costs for a potential significant area of interest associated with a mineral deposit where the mining right is still valid and (i) such costs are expected to be recovered through exploitation or sale of proven reserves, or (ii) activities have not yet reached a stage permitting a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves and active and significant operations in or in relation to the area of interest are continuing, are deferred and amortized upon commencement of commercial production using the units of production method and considering the term of the Coal Contract of Work or Mining License (IUP). These costs are charged to expense in the period during which the Group determines that no future value is expected from the area of interest.
- 55 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan mencakup akumulasi biaya yang terkait dengan penyelidikan umum, administrasi dan perizinan, geologi, dan geofisika, dan biaya-biaya yang terjadi untuk mengembangkan area tambang sebelum dimulainya produksi komersial.
Deferred exploration and development expenditures represent the accumulated costs incurred in relation to general investigation, administration and licenses, geology and geophysics and preparatory activities before the commencement of commercial productions.
Manajemen menelaah nilai tercatat biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan setiap tahun. Apabila nilai tercatat melebihi nilai kini taksiran produksi selama sisa umur tambang atau periode hak pertambangan yang mana yang lebih pendek, selisihnya dibebankan pada periode berjalan.
Management makes an assessment of the carrying value of deferred exploration and development costs annually. If the carrying value of deferred exploration and development costs is higher than the present value of estimated ore production during the remaining life of the mine or the period of the mining right whichever is shorter, the difference is charged to operations.
Biaya-biaya yang berkaitan dengan unit pertambangan yang sedang berjalan dan biaya pengembangan untuk produksi yang sedang berlangsung dibebankan pada saat terjadinya.
Costs relating to mining units currently being exploited and ongoing development expenditures to maintain production are charged to operations as incurred.
p.
q.
Properti Pertambangan
p.
Mining Properties
Aset tak berwujud diperoleh dari kombinasi bisnis dan diakui terpisah dari goodwill dicatat sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.
Intangible assets acquired in a business combination and recognized separately from goodwill are initially recognized at their fair value at the acquisition date (which is regarded as their cost).
Properti pertambangan merupakan penyesuaian nilai wajar properti pertambangan yang diperoleh pada tanggal akuisisi dan dinyatakan sebesar harga perolehan. Properti pertambangan diamortisasi selama umur manfaat properti menggunakan metode unit produksi, mulai sejak tanggal akuisisi dengan menggunakan basis estimasi cadangan. Umur manfaat properti pertambangan yang timbul dari hak kontraktual tidak lebih lama dari masa hak kontraktual tersebut, kecuali jika hak kontraktual dapat diperbarui dengan tidak menimbulkan biaya yang signifikan. Perubahan dalam estimasi cadangan dilakukan secara prospektif, dimulai sejak awal periode terjadinya perubahan.
Mining properties represent the fair value adjustment of mining properties acquired at the date of acquisition and are stated at cost. Mining properties are amortized over the life of the property using the units of production method from the date of the acquisition based on estimated reserves. The useful life of mining properties pertaining to contractual rights is not longer than the validity period of such rights, except if the contractual rights can be renewed upon expiration without incurring significant costs for such renewal Changes in estimated reserves are accounted for on a prospective basis, from the beginning of the period in which the change occurs.
Piranti Lunak
q.
Aset tak berwujud yang diperoleh terpisah dicatat pada biaya perolehannya dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
- 56 -
Software Intangible assets acquired separately are carried at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Jumlah tersusutkan aset tak berwujud dengan umur manfaat terbatas ditentukan setelah dikurangi nilai residunya dan dialokasikan secara sistematis dengan metode garis lurus selama umur manfaatnya. Nilai residu ditelaah setidaknya setiap akhir tahun laporan keuangan. Amortisasi dimulai ketika aset tersedia untuk digunakan dan dihentikan pada waktu mana yang lebih dulu antara ketika aset tersebut digolongkan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dan tanggal ketika aset dihentikan pengunaannya. Amortisasi yang dibebankan untuk setiap periode diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.
The unamortized value with limited useful life is determined after deducting the residual value and allocated systematically on a straight-line basis over their estimated useful lives. The estimated useful life and amortization method are reviewed at the end of each annual reporting period, with the effect of any changes in estimate being accounted for on a prospective basis. Amortization starts when the asset is ready for use and ceased whenever the asset is classified as held for sale and on the date the assets are no longer in use, whichever comes first. Amortization expense during the period is recorded in the consolidated statement of income.
r.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
r.
Impairment of Non-Financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan (atas aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset takberwujud yang belum digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis), maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e. an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statements of income as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available.
Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.
If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
- 57 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statements of income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsiasumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may not longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statements of income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
s.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
s.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke Grup dan manfaat ini dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan pendapatan berikut harus dipenuhi sehingga pengakuan dapat diakui:
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
Pendapatan atas penjualan dalam negeri diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan telah berpindah kepada pelanggan. Pendapatan atas penjualan ekspor diakui sesuai dengan syarat penjualan, pada saat barang dikapalkan (f.o.b shipping point).
Revenue from domestic sales is recognized when the goods are delivered to the customers. Revenue from export sales is recognized when the goods are shipped (f.o.b shipping point), in accordance with the terms of sale.
Pendapatan sewa diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Rental revenue is recognized on a straight line basis over the term of the lease contracts.
Pendapatan bunga dan beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income and interest expense for all financial instruments are recognized in the consolidated statements of income on accrual basis using the effective interest rate method.
- 58 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.
Transaction costs incurred and are directly attributable to the acquisition or issuance of financial instruments not measured at FVPL are amortized over the life of financial instruments using the effective interest rate method and recorded as part of interest income for transaction costs related to financial assets, and as part of interest expense for transaction costs related to financial liabilities.
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan dalam kategori investasi dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman diberikan dan piutang, dan aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelah pengakuan penurunan nilai tersebut diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan pada saat perhitungan penurunan nilai.
If a financial asset or group of similar financial assets in the category classified as held to maturity, loans and receivables, and AFS are impaired, the interest income earned after the impairment loss is recognized based on the interest rate used for discounting future cash flows in calculating impairment losses.
t.
Imbalan Kerja
t.
Employee Benefits
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
Short-term employee benefits are in form of wages, salaries, and social security. Shortterm employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability after deducting any amount already paid in the consolidated statements of financial position and as an expense in the consolidated statements of income.
Imbalan Pasca-Kerja
Post-employment benefits
Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait, dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.
Post-employment benefits are an unfunded defined-benefit plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value of defined-benefit reserve, related current service costs, and past service costs is the Projected Unit Credit. Current service costs, interest costs, vested past service costs, and effects of curtailments and settlements (if any) are charged directly to current operations. Past service costs which are not yet vested and actuarial gains or losses for working (active) employees are amortized during the employees’ average remaining years of service, until the benefits become vested.
- 59 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut u.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Biaya Emisi Saham
u.
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang akun tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi. v.
w.
Pajak Penghasilan
Stock Issuance Costs Stock issuance costs are deducted from the additional paid-in capital portion of the related proceeds from issuance of shares and are not amortized.
v.
Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta rugi fiskal yang dapat dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to the differences between the financial statement’s carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and carryforward tax benefit of unused fiscal losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized and the carryforward tax benefit of unused fiscal losses can be applied.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at consolidated statements of financial position date. Deferred tax is charged or credited in the consolidated statements of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statements of financial position, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan oleh Grup, ketika hasil banding telah ditentukan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Group, when the result of the appeal is determined.
Laba per Saham
w.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan, setelah memperhitungkan efek retroaktif perubahan nilai nominal per saham.
- 60 -
Earnings per Share Basic earnings per share are computed by dividing net income attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year, after considering the retroactive effect of change in par value per share.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah ratarata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
Diluted earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year as adjusted for the effects of all potentially dilutive ordinary shares.
x.
Provisi
x.
Provisions
Provisi diakui saat kewajiban masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu kemungkinan besar akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya Perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi dan dapat diestimasi secara andal meskipun waktu pengeluarannya belum pasti. Kewajiban kini timbul dari adanya komitmen legal dan konstruktif yang merupakan hasil dari peristiwa masa lalu.
Provisions are recognized when present obligations as a result of a past event will probably lead to an outflow of economic resources and they can be estimated reliably even if the timing or amount of the outflow may still be uncertain. A present obligation arises from the presence of a legal or constructive commitment that has resulted from past events.
Provisi diukur berdasarkan hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini berdasarkan bukti yang paling andal yang tersedia pada akhir periode pelaporan, termasuk risiko dan ketidakpastian yang berhubungan dengan kewajiban kini tersebut. Saat ada beberapa kewajiban sejenis, kemungkinan adanya sumber daya yang dibutuhkan untuk penyelesaiannya ditentukan dengan mempertimbangkan kelompok kewajiban tersebut secara keseluruhan. Jika dampak nilai waktu uang material, provisi jangka panjang didiskontokan ke nilai kini, menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar dan risiko yang terkait dengan kewajiban yang bersangkutan. Provisi ditelaah setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini.
Provisions are measured at the estimated expenditure required to settle the present obligation, based on the most reliable evidence available at the end of the reporting period, including the risks and uncertainties associated with the present obligation. When there are a number of similar obligations, the likelihood that an outflow will be required in settlement is determined by considering the class of obligations as a whole. When time value of money is material, long-term provisions are discounted to their present value, using a pretax rate that reflects market assessments and the risks specific to the obligation. Provisions are reviewed at the end of each reporting and adjusted to reflect the current best estimate.
Dalam beberapa kasus dimana kemungkinan arus keluar sumber daya sebagai akibat kewajiban kini dianggap tidak mungkin atau jarang terjadi, tidak ada liabilitas yang dicatat di laporan keuangan. Demikian pula jika terdapat kemungkinan arus masuk manfaat ekonomi ke Grup yang belum memenuhi kriteria pengakuan aset dipertimbangkan sebagai aset kontijensi dan tidak diakui di laporan keuangan konsolidasian. Di lain pihak apabila sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan liabilitas diestimasi diganti oleh pihak ketiga, penggantian itu diakui sebagai aset, dengan nilai yang tidak melebihi nilai liabilitas diestimasi tersebut, hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian pasti diterima pada saat perusahaan menyelesaikan kewajibannya.
In those cases where the possible outflow of economic resource as a result of present obligations is considered improbable or remote, or the amount to be provided for cannot be measured reliably, no liability is recognized in the financial statements. Similarly, possible inflows of economic benefits to the Group does not yet meet the recognition criteria of an asset are considered contingent assets, hence, are not recognized in the consolidated financial statements. On the other hand, any reimbursement that the Group can be virtually certain to collect from a third party with respect to the obligation is recognized as a separate asset not exceeding the amount of the related provision.
- 61 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut y.
z.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Informasi Segmen
y.
Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements.
Efektif 1 Januari 2011, PSAK No. 5 (Revisi 2009) mensyaratkan identifikasi segmen operasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Grup yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Grup. Sebaliknya, standar terdahulu mengharuskan Grup untuk mengidentifikasi dua jenis segmen (usaha dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian.
Effective January 1, 2011, PSAK No. 5 (Revised 2009) requires operating segments to be identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances. In contrast, the predecessor standard required the Group to identify two sets of segments (business and geographical), using a risks and returns approach.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
a.
Yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
a.
That engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);
b.
Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b.
Whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and
c.
Tersedia informasi dapat dipisahkan.
c.
For which discrete information is available.
keuangan
yang
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
z.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa nonpenyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
- 62 -
financial
Events After The Reporting Date Post year-end events that provide additional information about the consolidated statement of financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the consolidated financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to consolidated financial statements when material.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 3.
Penggunaan Estimasi, Asumsi Manajemen
Pertimbangan
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
dan
3.
Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.
In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make estimates, judgments, and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan, dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgment and assumptions made that affected certain reported amounts of and disclosures in the consolidated financial statements.
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
a.
a.
Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2006). Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2j.
b.
Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar Aktif Grup mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara reguler, dan kuotasi harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi wajar.
- 63 -
Classification of Financials Assets and Financial Liabilities The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2j.
b.
Financial Assets Not Quoted in Active Market The Group classifies financial assets by evaluating, among others, whether the asset is quoted or not in an active market. Included in the evaluation on whether a financial asset is quoted in an active market is the determination on whether quoted prices are readily and regularly available, and whether those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut c.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
c.
Allowance for Impairment of Financial Assets
Penyisihan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
Allowance for impairment losses is maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible receivables. The Group assesses specifically at each consolidated statement of financial position date whether there is objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).
Penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectability such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtors or significant delay in payments.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan piutang raguragu dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
If there is an objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Allowance for doubtful accounts is provided on accounts specifically identified as impaired. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of provision for decline in value recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used.
Nilai tercatat pinjaman diberikan dan piutang Grup tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The carrying value of the Group’s loans and receivables as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2011 Rp Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Investasi jangka pendek - deposito Piutang usaha Piutang lain-lain lancar Piutang lain-lain tidak lancar Dana yang dibatasi pencairannya Aset tidak lancar lain-lain - uang jaminan Jumlah
2010 Rp
1.878.790.806.278 239.712.220.903 2.161.086.224 3.362.694.757 2.952.327.973
250.150.020.957 16.657.500.000 182.129.826.325 633.033.250 7.071.922.257 101.813.950
711.690.368
1.515.890.459
2.127.690.826.503
458.260.007.198
- 64 -
Loans and receivables Cash and cash equivalents Short-term investments - time deposits Trade accounts receivable Other accounts receivable - current Other accounts receivable - noncurrent Restricted funds Other non current assets - refundable deposits Total
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut d.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Komitmen Sewa
d.
Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan dan alat berat. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
Lease Commitments The Group has entered into various lease agreements for commercial spaces and heavy equipment. The Group has determined that these are operating leases since the Group does not bear substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur:
a.
a.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 20.
The fair value of financial assets and financial liabilities are set out in Note 20.
- 65 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut b.
c.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
b.
Estimated Useful Lives of Property and Equipment
Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
The useful lives of each of the item of the Group’s property and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of property and equipment would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of these assets.
Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama tahun berjalan.
There is no change in the estimated useful lives of property and equipment during the year.
Estimasi masa manfaat aset diungkapkan pada Catatan 2m.
Estimated useful lives of property and equipment is disclosed in Note 2m.
tetap
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
c.
Impairment of Non-Financial Assets
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup.
Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations.
Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 265.069.415.077 dan Rp 108.403.595.710.
The carrying value of property and equipment as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 265,069,415,077 and Rp 108,403,595,710, respectively.
- 66 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut d.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Imbalan Pasti Pasca-Kerja
d.
Penentuan cadangan dan imbalan pascakerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 29 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah cadangan imbalan pasti pasca-kerja. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, cadangan imbalan pasti pasca-kerja masing-masing sebesar Rp 17.569.791.000 dan Rp 11.602.210.000. e.
Biaya Pengupasan Ditangguhkan
Tanah
yang
Biaya pengupasan tanah dibebankan sebagai biaya produksi pada periode dimana Rasio Aktual Tanah Penutup (yaitu rasio antara kuantitas tanah/batuan yang dikupas pada periode tertentu terhadap kuantitas bagian cadangan yang diproduksi untuk periode yang sama) jauh lebih kecil dari rasio rata-ratanya. Rasio Rata-rata Tanah Penutup yaitu perbandingan antara taksiran kuantitas lapisan batuan/tanah penutup terhadap taksiran ketebalan bahan galian batubara dan dinyatakan dalam satuan unit kuantitas. Bila terjadi perubahan atas Rasio Rata-rata Tanah Penutup, dapat berdampak material terhadap jumlah biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan, perubahan ini merupakan perubahan estimasi. Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, masing-masing sebesar Rp 91.756.886.816 dan Rp 39.351.678.015.
- 67 -
Post Employment Benefits The determination of the obligation and post-employment benefits is dependent on the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in Note 29 and include, among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Group’s assumptions are accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of defined benefit post-employment reserve. As of December 31, 2011 and 2010, defined-benefit post-employment reserve amounted to Rp 17,569,791,000 and Rp 11,602,210,000, respectively.
e.
Stripping Costs
Stripping costs are charged as production costs in situations where the Actual Stripping Ratio (which is the ratio between the quantity of land/rock which has been stripped for a certain period and the quantity of reserve produced for the same period) is not significantly different from the average stripping ratio. The average stripping ratio is the ratio of the estimated rock/land cover layer to the estimated amount of coal stated in unit quantity. Any change in average stripping ratio may materially affect the amount of deferred stripping costs, this change is considered a change in estimate. The balances of deferred stripping costs as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 91,756,886,816 and Rp 39,351,678,015, respectively.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut f.
Estimasi Cadangan Batubara
dan
Sumber
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Daya
f.
Cadangan batubara diestimasi berdasarkan nilai batubara yang secara ekonomis dan legal dapat dihasilkan dari pertambangan Grup. Grup melakukan estimasi atas cadangan batubara dan sumber daya mineral berdasarkan informasi tentang data geologis, kedalaman dan bentuk batubara, dan pertimbangan geologis yang komplek yang dikumpulkan oleh orang-orang yang memiliki kualifikasi yang layak. Perubahan pada estimasi cadangan dan sumber daya akan mempengaruhi nilai tercatat dari biaya eksplorasi ditangguhkan serta besarnya amortisasi. g.
Aset Pajak Tangguhan
Coal reserves are estimates of the amount of coal that can be economically and legally extracted from the Group’s mining properties. The Group estimates its coal reserves and mineral resources based on information compiled by appropriately qualified persons relating to the geological data on the size, depth and shape of the coal body, and requires complex geological judgments to interpret the data. Changes in the reserve or resource estimates may have impact on the carrying value of deferred exploration and development costs and amortization charges. g.
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 saldo aset pajak tangguhan masing-masing sebesar Rp 13.585.019.651 dan Rp 5.384.584.318 (Catatan 31). Aset pajak tangguhan yang tidak diakui dari rugi fiskal sebesar Rp 1.133.320.574 dan Rp 830.630.390 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
- 68 -
Coal Reserve and Resources Estimates
Deferred Tax Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the financial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. As of December 31, 2011 and 2010, deferred tax assets amounted to Rp 13,585,019,651 and Rp 5,384,584,318, respectively (Note 31). Unrecognized deferred tax assets on unused fiscal losses amounted to Rp 1,133,320,574 and Rp 830,630,390 as of December 31, 2011 and 2010, respectively.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 4.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Akuisisi dan Pelepasan Anak Perusahaan
4.
Acquisition and Disposal of Subsidiaries
Akuisisi Anak Perusahaan Tahun 2011
Acquisition of a Subsidiary in 2011
MAL
MAL
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 69 tanggal 18 Februari 2011 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi kembali 12.939 saham atau 99,992% kepemilikan atas PT Manggala Alam Lestari (MAL) dari PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES), pihak berelasi, dengan harga sebesar Rp 12.939.000.000. Karena transaksi merupakan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali, maka akuisisi dilakukan dengan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga akuisisi dengan nilai buku investasi MAL dicatat sebagai “Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada pendapatan komprehensif lainnya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian, serta pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Based on Deed of Sale and Purchase of Shares No. 69 dated February 18, 2011 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the Company acquired back 12,939 shares or 99.992% ownership interest in PT Manggala Alam Lestari (MAL) from PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES), a related party, at an acquisition cost of Rp 12,939,000,000. Since the transaction is among entities under common control, the acquisition was accounted for using the pooling of interest method. The difference between the acquisition cost and the carrying value of the investment in MAL is presented as “Difference Due to Restructuring Transanctions among Entities under Common Control” in the other comprehensive income in the consolidated statement of comprehensive income, in the consolidated statement of changes in equity, and in the equity section of the consolidated statements of financial position.
Arus kas yang timbul sehubungan dengan akuisisi MAL adalah sebagai berikut:
The cash flows relating to acquisition of MAL is as follows: MAL Rp
Nilai buku investasi MAL Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Harga pembelian Dikurangi saldo kas MAL pada tanggal akuisisi Arus kas yang timbul dari akuisisi MAL
10.414.500.036
2.524.499.964 12.939.000.000 599.921.238 12.339.078.762
- 69 -
Carrying value of investment in MAL Difference in value arising from restructuring transactions among entities under common control Purchase price Less cash balance of MAL at the date of acquisition Cash flows on acquisition of MAL
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pelepasan Anak Perusahaan Tahun 2011
Disposal of a Subsidiary 2011
CAI
CAI
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 124 tanggal 24 Maret 2011 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan menjual 514 saham yang dimilikinya dalam PT Citra Alam Indah (CAI) kepada BKES, pihak berelasi, dengan harga sebesar Rp 514.000.000. Selisih antara harga pelepasan dengan nilai buku investasi CAI dicatat sebagai selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali pada pendapatan komprehensif lainnya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian, serta sebagai bagian dari komponen ekuitas lainnya pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Based on Deed of Sale and Purchase of Shares No. 124 dated March 24, 2011 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the Company sold its 514 shares in PT Citra Alam Indah (CAI) to BKES, a related party, at a selling price of Rp 514,000,000. The difference between the selling price and the carrying value of the investment in CAI is presented as “Difference Due to Restructuring Transanctions among Entities under Common Control” in the other comprehensive income in the consolidated statement of comprehensive income and in the consolidated statement of changes in equity, and as part of other equity component in the equity section of the consolidated statements of financial position.
Arus kas yang timbul sehubungan pelepasan CAI adalah sebagai berikut:
The cash flows relating to disposal of CAI is as follows:
dengan
CAI Rp Nilai buku investasi CAI Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
1.624.037.804
(1.110.037.804)
Harga pelepasan
514.000.000
Carrying value of investment in CAI Difference in value arising from restructuring transactions among entities under common control
Dikurangi saldo kas CAI pada tanggal pelepasan
3.182.621.628
Disposal price Less cash and cash equivalents of CAI at the date of disposal
Arus kas yang timbul dari pelepasan CAI
(2.668.621.628)
Cash flows from the disposal of CAI
Bagian laba bersih dari CAI sebelum pelepasan sebesar Rp 1.127.355.979 disajikan sebagai “Bagian laba bersih anak perusahaan” dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun 2011.
Share in net income of CAI prior to disposal amounting to Rp 1,127,355,979 is presented as “Share in net income of subsidiaries” in the 2011 consolidated statement of income.
Akuisisi Anak Perusahaan Tahun 2010
Acquisition of Subsidiaries in 2010
TKS
TKS
Pada tanggal 29 Juni 2010, Perusahaan mengakuisisi 350 saham TKS dengan biaya perolehan sebesar Rp 3.009.241.698.
On June 29, 2010, the Company acquired 350 shares of TKS at acquisition cost of Rp 3,009,241,698.
- 70 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
CAI
CAI
Pada tanggal 30 Desember 2010, CAI meningkatkan modal dasar dari Rp 50.000.000 terdiri dari 50 saham menjadi Rp 2.000.000.000 terdiri dari 2.000 saham serta modal ditempatkan dan disetor dari Rp 15.000.000 terdiri dari 15 saham menjadi Rp 515.000.000 terdiri dari 515 saham yang seluruhnya diambil bagian oleh Perusahaan.
On December 30, 2010, CAI increased its authorized capital from Rp 50,000,000 consisting of 50 shares to Rp 2,000,000,000 consisting of 2,000 shares and its issued and paid up capital from Rp 15,000,000 consisting of 15 shares to Rp 515,000,000 consisting of 515 shares all of which were acquired by the Company.
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 130 tanggal 30 Desember 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan membeli 14 saham CAI dengan harga pembelian sebesar Rp 14.000.000.
Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 130 dated December 30, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the Company bought 14 shares of CAI at acquisition cost of Rp 14,000,000.
KCP dan anak perusahaan
KCP and its Subsidiaries
Pada tanggal 11 Mei 2010, KCP meningkatkan modal dasar dari Rp 50.000.000 menjadi Rp 20.000.000.000 dan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 15.000.000 menjadi Rp 12.015.000.000 yang diambil bagian seluruhnya oleh KIM sebanyak 12.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 per saham.
On May 11, 2010, KCP increased its authorized capital from Rp 50,000,000 to Rp 20,000,000,000 and its issued and paid up capital from Rp 15,000,000 to Rp 12,015,000,000 wherein 12,000 shares with nominal value per share of Rp 1,000,000 were all acquired by KIM.
Kemudian pada tanggal 28 Juni 2010, KIM membeli 14 saham KCP dengan biaya perolehan sebesar Rp 14.000.000 dan Perusahaan membeli 1 saham KCP dengan biaya perolehan sebesar Rp 1.000.000.
Subsequently, on June 28, 2010, KIM 14 shares of KCP at acquisition Rp 14,000,000 and the Company 1 share of KCP at acquisition Rp 1,000,000.
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 28 tanggal 11 Mei 2010 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, Perusahaan membeli 1 saham TBBU dari PT Persada Bangun Cemerlang Abadi, pihak ketiga, dengan biaya perolehan sebesar Rp 15.200.000.
Based on Deed of Sale and Purchase of Shares No. 28 dated May 11, 2010, of Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the Company acquired 1 share in TBBU from PT Persada Bangun Cemerlang Abadi, a third party, at acquisition cost of Rp 15,200,000.
BNP
BNP
Pada tanggal 17 Desember 2010, BNP meningkatkan modal dasar dari Rp 50.000.000 terdiri dari 500 saham menjadi Rp 2.000.000.000 terdiri dari 20.000 saham dan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 15.000.000 terdiri dari 150 saham menjadi Rp 515.000.000 terdiri dari 5.150 saham yang peningkatannya sebesar Rp 500.000.000 terdiri dari 5.000 saham diambil bagian seluruhnya oleh KIM.
On December 17, 2010, BNP increased its authorized capital from Rp 50,000,000 consisting of 500 shares to Rp 2,000,000,000 consisting of 20,000 shares and its issued and paid up capital from Rp 15,000,000 consisting of 150 shares to Rp 515,000,000 consisting of 5,150 shares wherein the increase of Rp 500,000,000 consisting of 5,000 shares were all acquired by KIM.
Berdasarkan Akta-Akta Jual Beli Saham No. 78 dan 79 tanggal 17 Desember 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, KIM membeli 149 saham BNP dengan harga pembelian sebesar Rp 14.900.000 dan Perusahaan membeli 1 saham BNP dengan harga pembelian sebesar Rp 100.000.
Based on the Deeds of Sale and Purchase of Shares No. 78 and No. 79, both dated December 17, 2010 of Hannywatri Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, KIM bought 149 shares of BNP at acquisition cost of Rp 14,900,000 and the Company bought 1 share in BNP at acquisition cost of Rp 100,000.
- 71 -
acquired cost of acquired cost of
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
BHBA
BHBA
Berdasarkan Akta-Akta Jual Beli Saham No. 31 dan 32 tanggal 25 November 2010 dari Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, KIM membeli 249 saham BHBA dari PT Andalan Satria Cemerlang, pihak ketiga, dengan harga pembelian sebesar Rp 16.932.000.000 dan Perusahaan membeli 1 saham BHBA dari PT Persada Bangun Lestari, pihak ketiga, dengan harga pembelian sebesar Rp 68.000.000.
Based on the Deeds of Sale and Purchase of Shares No. 31 and No. 32 both dated November 25, 2010 of Deni Thanur, S.E., S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, KIM bought 249 shares of BHBA from PT Andalan Satria Cemerlang, a third party, at acquisition cost of Rp 16,932,000,000 and the Company bought 1 share in BHBA from PT Persada Bangun Lestari, a third party, at acquisition cost of Rp 68,000,000.
BBU
BBU
Berdasarkan Akta-Akta Jual Beli Saham No. 85 tanggal 18 Juni 2010, No. 10 tanggal 1 Juli 2010, No. 92 tanggal 27 Juli 2010, dan No. 31 tanggal 10 Agustus 2010 seluruhnya dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, KIM mengakuisisi 499 saham BBU dari para pemegang saham lama dengan biaya perolehan keseluruhan sebesar Rp 6.986.000.000. Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 85 tanggal 18 Juni 2010 dari notaris yang sama, Perusahaan membeli 1 saham BBU dari pemegang saham lama dengan biaya perolehan sebesar Rp 14.000.000.
Based on the Deeds of Sale and Purchase of Shares No. 85 dated June 18, 2010, No. 10 dated July 1, 2010, No. 92 dated July 27, 2010, and No. 31 dated August 10, 2010, all of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, KIM acquired 499 shares in BBU from BBU’s previous shareholders at acquisition cost of Rp 6,986,000.000. Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 85 dated June 18, 2010, of the same notary, the Company acquired 1 share in BBU from a previous shareholder at acquisition cost of Rp 14,000,000.
NIP
NIP
Pada tanggal 27 September 2010, NIP meningkatkan modal dasar, modal ditempatkan, dan disetor yang diambil bagian seluruhnya oleh MAL sebanyak 1.280 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 per saham.
On September 27, 2010, NIP increased its authorized, issued and paid up capital which were all acquired by MAL amounted to 1,280 shares with nominal amount of Rp 1,000,000 per share.
Pada tanggal 27 September 2010, MAL mengakuisisi 14 saham NIP dengan biaya perolehan sebesar Rp 14.000.000. Pada tanggal yang sama, Perusahaan membeli 1 saham NIP dengan biaya perolehan sebesar Rp 1.000.000.
On September 27, 2010, MAL acquired 14 shares of NIP at the acquisition cost of Rp 14,000,000. On the same date, the Company bought 1 share in NIP at an acquisition cost of Rp 1,000,000.
Arus kas yang timbul sehubungan dengan akuisisi anak-anak perusahaan pada tanggal akuisisi adalah sebagai berikut:
The cash flows from the acquisition of the subsidiaries at the date of acquisition are as follows:
TKS Rp
CAI Rp
KCP *) Rp
BNP Rp
BHBA Rp
BBU Rp
NIP Rp
Jumlah/Total Rp
Aset bersih yang diakuisi Properti pertambangan (Catatan 10) Goodwill
(720.520.555) 3.729.762.253 -
(3.318.175) 17.318.175
12.181.456.702 (181.456.702)
2.657.451 12.342.549
(1.536.601.724) 18.469.601.724 67.000.000
(647.500) 6.987.147.500 13.500.000
(1.512.510.781) 2.806.510.781 -
8.410.515.418 31.993.022.258 (71.295.978)
Net assets acquired Mining properties (Note 10) Goodwill
Harga beli Dikurangi saldo kas pada tanggal akuisisi
3.009.241.698 (1.696.002.774)
14.000.000 (99.681.825)
12.000.000.000 (392.992.259)
15.000.000 (11.126.201)
17.000.000.000 (371.518.994)
7.000.000.000 -
1.294.000.000 (760.012.182)
40.332.241.698 (3.331.334.235)
Purchase price Less cash balance at the acquisition date
Arus kas yang timbul untuk akuisisi anak perusahaan setelah dikurangi saldo kas
1.313.238.924
(85.681.825)
11.607.007.741
3.873.799
16.628.481.006
7.000.000.000
533.987.818
37.000.907.463
Cash flows for acquisition of subsidiaries net of cash balance of subsidiaries (net of payment for acquisition of subsidiaries)
*) Termasuk TBBU
*) Includes TBBU
- 72 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pelepasan Anak Perusahaan Tahun 2010
Disposal of Subsidiaries in 2010
MAL
MAL
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 125 tanggal 29 Desember 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan menjual seluruh 12.939 saham yang dimilikinya dalam MAL kepada PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES), pihak berelasi, dengan harga Rp 12.939.000.000.
Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 125 dated December 29, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the Company sold 12,939 shares in MAL to PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES), a related party, at a selling price of Rp 12,939,000,000.
NIL
NIL
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 122 tanggal 29 Desember 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan menjual seluruh 29.299 saham yang dimilikinya dalam NIL kepada BKES seharga Rp 29.299.000.000.
Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 122 dated December 29, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the Company sold 29,299 shares in NIL to BKES at a selling price of Rp 29,299,000,000.
WAL
WAL
Berdasarkan Akta No. 119 tanggal 29 Desember 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan menjual seluruh 4.999 saham yang dimilikinya dalam WAL kepada BKES seharga Rp 4.999.000.000.
Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 119 dated December 29, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the Company sold 4,999 shares in WAL to BKES at a selling price of Rp 4,999,000,000.
Selisih antara harga pelepasan dengan nilai buku investasi anak-anak perusahaan disajikan sebagai bagian dari komponen ekuitas lainnya pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
The difference between the selling price and the net book value of investment in subsidiaries was presented as part of other equity components in the equity section in the consolidated statements of financial position.
Arus kas yang timbul sehubungan dengan pelepasan anak-anak perusahaan sebagai berikut
The cash flows from the disposal of the subsidiaries are as follows:
MAL Rp Nilai buku investasi pada anak perusahaan Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Harga pelepasan Dikurangi saldo kas anak perusahaan pada tanggal pelepasan Arus kas yang timbul dari pelepasan anak perusahaan
NIL Rp
Jumlah/Total Rp
WAL Rp
10.414.500.036
29.086.205.785
(360.362.895)
39.140.342.926
2.524.499.964
212.794.215
5.359.362.895
8.096.657.074
12.939.000.000
29.299.000.000
4.999.000.000
47.237.000.000
599.921.238
2.413.794.501
180.150.874
3.193.866.613
Disposal price Less cash balance of subsidiaries at disposal date
12.339.078.762
26.885.205.499
4.818.849.126
44.043.133.387
Net cash inflows from disposal of the subsidiaries
Jumlah bagian rugi bersih dari anak perusahaan yang dilepaskan tersebut sebelum pelepasan sebesar Rp 1.936.098.006 disajikan sebagai “Bagian rugi bersih anak perusahaan” dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun 2010.
- 73 -
Net book value of investments in subsidiaries Difference in value arising from restructuring transactions among entities under common control
Total share in net loss of aforemention subsidiaries prior to disposal amounting to Rp 1,936,098,006 is presented as “Share in net losses of subsidiaries” in the 2010 consolidated statement of income.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 5.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Kas dan Setara Kas
5. 2011 Rp
Kas
2010 Rp
1.693.281.037
Bank Pihak berelasi (Catatan 34) PT Bank Sinarmas Tbk Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 35) Jumlah
Cash and Cash Equivalents
711.397.310
24.103.056.274 49.707.319.732
7.834.000.740 110.522.780.447
73.810.376.006
118.356.781.187
Cash Cash in Banks Related party (Note 34) PT Bank Sinarmas Tbk Rupiah U.S. Dollar (Note 35) Total
Pihak ketiga Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Index Selindo PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Jasa Jakarta PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Capital Indonesia Tbk
3.389.808.917 3.023.067.422 1.670.557.720 962.345.492 756.711.569 485.798.073 281.282.559 156.399.165 152.736.141 -
1.540.168.895 55.441.688 269.829.829 567.966.055 167.257.052 5.149.255 373.632.785 379.584.502 200.930.740 42.623.966 474.123
Third parties Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Index Selindo PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Jasa Jakarta PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Capital Indonesia Tbk
Dolar Amerika Serikat (Catatan 35) PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Standard Chartered Bank PT Bank Bukopin Tbk PT Bank ANZ Indonesia
6.178.852.227 505.624.970 95.105.511 29.781.126 22.402.131 9.612
3.237.167.023 1.370.349.598 20.370.819 9.530
U.S. Dollar (Note 35) PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Standard Chartered Bank PT Bank Bukopin Tbk PT Bank ANZ Indonesia
Jumlah
17.710.482.635
8.230.955.860
Jumlah Bank
91.520.858.641
126.587.737.047
Deposito berjangka dalam Rupiah Pihak berelasi (Catatan 34) PT Bank Sinarmas Tbk Pihak ketiga PT Bank Mega Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Total Total Cash in Banks Time deposits in Rupiah Related party (Note 34) PT Bank Sinarmas Tbk Third parties PT Bank Mega Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
10.700.000.000
27.854.220.000
650.000.000.000 650.000.000.000 372.000.000.000 100.000.000.000 2.876.666.600 -
2.876.666.600 92.120.000.000
Jumlah Deposito Berjangka
1.785.576.666.600
122.850.886.600
Total Time Deposits
Jumlah
1.878.790.806.278
250.150.020.957
Total
6,25% - 8,75%
Interest rates on time deposits per annum
Suku bunga deposito berjangka per tahun
3,58% - 7,25%
- 74 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 6.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Piutang Usaha
6.
Trade Accounts Receivable
Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:
The details of trade accounts receivable are as follows:
a.
a.
Berdasarkan Pelanggan 2011 Rp Pihak berelasi (Catatan 34) PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
By Customer 2010 Rp Related parties (Note 34) PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
9.071.940.984
53.014.775.908
789.496.860 -
735.250.336 8.258.124.492
9.861.437.844
62.008.150.736
54.185.828.831 29.490.845.318 27.816.301.920 26.295.386.400 25.566.689.174 22.544.920.995 20.960.448.034 20.083.987.035 1.954.872.367 493.326.222 458.176.763 86.406.567 -
71.071.529.208 31.786.008.174 3.705.211.860 86.406.567 8.166.218.886 4.237.422.701 1.155.284.760
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
229.937.189.626 (86.406.567)
120.208.082.156 (86.406.567)
Total Allowance for doubtful accounts
Jumlah
229.850.783.059
120.121.675.589
Total
239.712.220.903
182.129.826.325
Jumlah Pihak ketiga Arrow Capital Investment Pte. Ltd. Zhongdian Resources (H.K.) Co., Ltd PT Tanjung Batang Asam Hunan Xiangzhong Mining Group Ltd Oleander Financial Pte. Ltd. Cargill International Trading PT Transindo Makmur Sejahtera LG International Corp PT Victor Dua Tiga Mega PT Mitra Maju Sukses PT Mitrada Sinergy Guangzhou Lifesource Energy Glencore International AG PT Tunas Inti Abadi PT Samudera Bahtera Kencana Sakti
Jumlah - bersih
- 75 -
Total Third parties Arrow Capital Investment Pte. Ltd. Zhongdian Resources (H.K.) Co., Ltd PT Tanjung Batang Asam Hunan Xiangzhong Mining Group Ltd Oleander Financial Pte. Ltd. Cargill International Trading PT Transindo Makmur Sejahtera LG International Corp PT Victor Dua Tiga Mega PT Mitra Maju Sukses PT Mitrada Sinergy Guangzhou Lifesource Energy Glencore International AG PT Tunas Inti Abadi PT Samudera Bahtera Kencana Sakti
Net
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut b.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berdasarkan Umur Piutang
b.
Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade accounts receivable from the date of invoice issuance is as follows:
2011 Rp
c.
By Age
2010 Rp
1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
137.499.994.603 81.354.227.874 15.354.704.496 5.589.700.497
166.122.716.807 14.427.580.182 1.579.529.336 86.406.567
1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
239.798.627.470 (86.406.567)
182.216.232.892 (86.406.567)
Total Allowance for doubtful accounts
Jumlah - bersih
239.712.220.903
182.129.826.325
Net
Berdasarkan mata uang
c. 2011 Rp
By Currency 2010 Rp
Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 35)
58.638.187.798 181.160.439.672
71.106.070.057 111.110.162.835
Rupiah U.S. Dollar (Note 35)
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
239.798.627.470 (86.406.567)
182.216.232.892 (86.406.567)
Total Allowance for doubtful accounts
Jumlah - bersih
239.712.220.903
182.129.826.325
Net
Piutang usaha kepada pihak ketiga milik Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 2.587.162.620 digunakan sebagai jaminan fidusia oleh Perusahaan untuk menjamin pembayaran pinjaman fasilitas kredit investasi yang diperoleh PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, pemegang saham mayoritas Perusahaan, dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 34).
The trade accounts receivable of the Company from third parties as of December 31, 2010 amounting to Rp 2,587,162,620 was used as fiduciary collateral by the Company to guarantee the payment of investment loan facility obtained by PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, the Company’s majority shareholder, from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 34).
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang.
Based on management’s evaluation of the collectibility of the individual receivable account as of December 31, 2011 and 2010, they believe that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses from uncollectible accounts.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang dari pihak ketiga.
Management believes that there is no significant concentration of credit risk on trade accounts receivable from third parties.
- 76 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 7.
8.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Persediaan
7.
Inventories
Akun ini merupakan persediaan batubara.
This account represents coal inventory.
Persediaan batubara milik BORNEO, anak perusahaan, sebesar Rp 38.443.126.974 pada tanggal 31 Desember 2010 digunakan sebagai jaminan fidusia oleh Perusahaan untuk menjamin pembayaran pinjaman fasilitas kredit investasi yang diperoleh PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, pemegang saham mayoritas Perusahaan, dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 34).
Coal inventories owned by BORNEO, a subsidiary, amounting to Rp 38,443,126,974 as of December 31, 2010, was used as fiduciary collateral by the Company to guarantee the payment of investment loan facility obtained by PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, the Company’s majority shareholder, from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 34).
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat persediaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya.
Management believes that the carrying value of inventories as of December 31, 2011 and 2010 has reflected the net realizable values of those inventories.
Biaya Dibayar Lainnya
Dimuka
dan
Aset
Lancar
8.
Prepaid Expenses and Other Current Assets
2011
2010
Rp
Rp
Biaya dibayar dimuka Sewa tanah Sewa gedung Asuransi Sewa kendaraan Lain-lain Uang muka Jasa penambangan (Catatan 36f) Pembelian solar Pemasok (Catatan 36d) Ganti rugi lahan Infrastruktur dan konstruksi Karyawan Pembelian lahan Lain-lain
5.470.185.185 2.538.658.948 1.286.842.185 1.055.327.425
136.296.296 2.389.696.759 840.008.643 23.925.000 807.829.533
131.139.653.936 49.304.630.999 36.306.731.257 21.926.257.000 7.377.582.000 3.442.366.785 2.475.000.000
20.283.375.780 11.310.868.691 1.342.565.522 2.044.571.000 1.113.863.000
Prepaid expenses Land rental Building rental Insurance Vehicle rental Others Advances Mining service (Note 36f) Purchase of gasoline Suppliers (Note 36d) Land compensation Infrastructure & construction Employees Purchase of a parcel of land Others
Jumlah
262.323.235.720
40.293.000.224
Total
Uang muka karyawan merupakan uang muka yang diberikan anak-anak perusahaan kepada karyawannya dalam rangka kegiatan pengeboran, penyelidikan umum, dan aktivitas pertambangan lainnya. Uang muka akan dipertanggungjawabkan oleh karyawan.
- 77 -
Advances to employees represent funds given by the subsidiaries to their employees for drilling, general investigation and other mining activities related expenses. These advances will be accounted for and liquidated by the employees.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 9.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Aset Tetap
9.
1 Januari 2011/ January 1, 2011 Rp Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Infrastruktur Mesin dan alat berat Kendaraan Perabot dan peralatan kantor Aset sewaan - kendaraan Aset dalam konstruksi Jumlah Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Infrastruktur Mesin dan alat berat Kendaraan Perabot dan peralatan kantor Aset sewaan - kendaraan Jumlah Nilai Buku
Property and Equipment
Perubahan selama tahun 2011/Changes during 2011 Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassifications Rp Rp Rp
201.490.000 5.351.396.461 5.799.210.525 3.294.847.000 11.391.487.870 573.000.000 92.329.288.417
260.645.000 8.463.180.525 4.465.673.230 4.800.784.184 7.311.071.282 140.585.180.279
-
118.940.720.273
165.886.534.500
-
31 Desember 2011/ December 31, 2011 Rp
1.367.977.750 36.642.923.222 10.846.815.100 61.141.592.608 334.764.837 (108.966.095.767) 1.367.977.750
1.830.112.750 50.457.500.208 10.846.815.100 71.406.476.363 8.095.631.184 19.037.323.989 573.000.000 123.948.372.929
At cost Direct acquisitions Land Buildings Infrastructure Machinery and heavy equipment Vehicles Office furniture and fixtures Leased vehicles Construction in progress
286.195.232.523
Total
499.385.443 3.124.883.607 987.101.244 5.547.904.465 377.849.804
2.368.020.650 723.121.007 2.831.195.556 691.082.997 3.852.872.477 122.400.196
-
-
2.867.406.093 723.121.007 5.956.079.163 1.678.184.241 9.400.776.942 500.250.000
10.537.124.563
10.588.692.883
-
-
21.125.817.446
108.403.595.710
1 Januari 2010/ January 1, 2010 Rp
Akuisisi anak perusahaan *)/ Acquired subsidiaries *) Rp
265.069.415.077
Perubahan selama tahun 2010/Changes during 2010 Pelepasan anak perusahaan **)/ Disposed Penambahan/ Pengurangan/ subsidiaries **) Additions Deductions Rp Rp Rp
Reklasifikasi/ Reclassifications Rp
Accumulated depreciation Direct acquisitions Buildings Infrastructure Machinery and heavy equipment Vehicles Office furniture and fixtures Leased vehicles Total Net Book Value
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Rp
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Bangunan Mesin dan alat berat Kendaraan Perabot dan peralatan kantor Aset sewaan - kendaraan Aset dalam konstruksi
841.572.970 3.085.037.490 2.511.230.000 11.021.313.720 984.000.000 59.844.977.229
201.490.000 593.462.734 2.650.364.900 408.992.659 -
(295.747.500) (292.370.265) (14.125.000) (1.113.156.770) (411.000.000) -
1.408.966.076 356.178.400 ` 797.742.000 1.074.338.261 35.287.453.369
-
Jumlah
78.288.131.409
3.854.310.293
(2.126.399.535)
38.924.678.106
-
-
118.940.720.273
308.044.230 1.289.108.749 452.910.027 3.125.452.257 323.422.721
13.846.256 1.363.927.935 162.985.204 -
(16.614.719) (79.658.485) (3.825.521) (259.942.924) (89.979.167)
194.109.676 551.505.408 538.016.738 2.519.409.928 144.406.250
-
-
499.385.443 3.124.883.607 987.101.244 5.547.904.465 377.849.804
5.498.937.984
1.540.759.395
(450.020.816)
3.947.448.000
-
-
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan Mesin dan alat berat Kendaraan Perabot dan peralatan kantor Aset sewaan - kendaraan Jumlah Nilai Buku *)
2.803.142.181 (2.803.142.181)
72.789.193.425
201.490.000 5.351.396.461 5.799.210.525 3.294.847.000 11.391.487.870 573.000.000 92.329.288.417
10.537.124.563 108.403.595.710
At cost Direct acquisitions Land Buildings Machinery and heavy equipment Vehicles Office furniture and fixtures Leased vehicles Construction in progress Total Accumulated depreciation Direct acquisitions Buildings Machinery and heavy equipment Vehicles Office furniture and fixtures Leased vehicles Total Net Book Value
Saldo aset tetap anak perusahaan pada tanggal akuisisi (Catatan 4)/Property and equipment of acquired subsidiaries at the acquisition date (Note 4)
Reklasifikasi tanah senilai Rp 1.367.977.750 merupakan reklasifikasi perolehan tanah di port Bunati dan kantor Angsana milik BORNEO, anak perusahaan, yang sebelumnya dicatat sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lain-lain”.
- 78 -
Reclassification of land amounting to Rp 1,367,977,750 represents reclassification of land acquired in Bunati port and Angsana office owned by BORNEO, a subsidiary, which was previously recorded as part of “Other Noncurrent Assets”.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Allocation of depreciation expense is as follows:
2011 Rp Beban pokok penjualan (Catatan 25) Beban penjualan (Catatan 26) Beban umum dan administrasi (Catatan 27) Jumlah
2010 Rp
2.873.542.888 1.240.257.943
115.525.836 -
6.474.892.052
3.831.922.164
Cost of sales (Note 25) Selling expenses (Note 26) General and administrative expenses (Note 27)
10.588.692.883
3.947.448.000
Total
Aset tetap dalam konstruksi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Infrastruktur Portable Coal Crusher, Extention Conveyor, dan New Line Port Nilau Mesin dan peralatan Bangunan Kantor Angsana Port Bunati, Crushing Plant, dan Loading Facility Perabot dan peralatan kantor Jumlah
Construction in progress as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
2011
2010
Rp
Rp
46.815.943.353
8.670.926.605
-
57.294.594.192 62.000.000
Infrastructure Portable Coal Crusher, Extention Conveyor, and New Line Port Nilau Machinery and equipment Buildings Angsana office Port Bunati, Crushing Plant, and Loading Facility Office furniture and fixtures
36.347.232.397 28.982.463.395 5.852.858.140 5.154.482.449 795.393.195
1.020.594.650 25.281.172.970
123.948.372.929
92.329.288.417
Total
Pada tanggal 31 Desember 2011, estimasi penyelesaian aset tetap dalam penyelesaian berkisar antara 10% sampai dengan 77% dan diperkirakan akan selesai pada akhir Desember 2012.
As of December 31, 2011, the percentage of completion of the construction in progress is estimated to be between 10% to 77% and expected to be completed at the end of December 2012.
Fasilitas sipil dan peralatan mekanik dan elektrik di lokasi Port Bunati, Kecamatan Satui, Kalimantan Selatan diasuransikan kepada Allianz, pihak ketiga, dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 6.715.165 pada tanggal 31 Desember 2011.
Civil facilities and mechanical and electrical equipment located at Port Bunati, Kecamatan Satui, South Kalimantan were insured to Allianz, a third party, with total coverage amounting to US$ 6,715,165 as of December 31, 2011.
Aset sewaan dan kendaraan diasuransikan kepada PT Asuransi Raksa Pratikara, pihak ketiga, dengan jumlah nilai pertanggungan sebesar Rp 388.000.000 dan Rp 291.000.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta kepada PT Asuransi Sinar Mas, pihak berelasi, dengan jumlah nilai pertanggungan sebesar Rp 1.477.500.000 dan Rp 1.361.000.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Catatan 34).
Leased assets and vehicles, are insured with PT Asuransi Raksa Pratikara, a third party, with total coverage amounting to Rp 388,000,000 and Rp 291,000,000 as of December 31, 2011 and 2010, respectively, and with PT Asuransi Sinar Mas, a related party, with total coverage amounting to Rp 1,477,500,000 and Rp 1,361,000,000 as of December 31, 2011 and 2010, respectively (Note 34).
- 79 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, aset sewaan kendaraan digunakan sebagai jaminan atas liabilitas sewa pembiayaan.
As of December 31, 2011 and 2010 leased vehicles are used as collateral on leased liabilities.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Management believes that there is no impairment in the value of property and equipment as of December 31, 2011 and 2010.
Seluruh aset tetap Grup telah atas nama Grup.
All of the property and equipment is under the name of the Group.
10.
Properti Pertambangan
Harga perolehan Saldo awal Saldo awal anak perusahaan pada tanggal akuisisi Penambahan tahun berjalan (Catatan 4) Jumlah Akumulasi amortisasi Saldo awal Amortisasi tahun berjalan (Catatan 30) Jumlah Jumlah - bersih
10. 2011
2010
Rp
Rp
-
10.141.810.781
Cost Beginning balance Beginning balance from acquired subsidiaries at acquisition date
-
29.186.511.477
Additions during the year (Note 4)
62.713.324.704
62.713.324.704
Total
(7.349.965.375)
(5.074.927.793)
(6.657.367.434)
(2.275.037.582)
Accumulated amortization Beginning balance Amortization during the year (Note 30)
(14.007.332.809)
(7.349.965.375)
Total
48.705.991.895
55.363.359.329
Net
62.713.324.704
23.385.002.446
Amortisasi properti pertambangan dicatat sebagai bagian dari “Beban Lain-lain - Bersih” (Catatan 30) dalam laporan laba rugi konsolidasian sebesar Rp 6.657.367.434 dan Rp 2.275.037.582 masingmasing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010. 11.
Mining Properties
Biaya Pengupasan Tanah yang Ditangguhkan
Amortization of mining properties recorded as part of “Other Expenses - Net” (Note 30) in the consolidated statements of income amounting to Rp 6,657,367,434 and Rp 2,275,037,582 for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively. 11.
Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan akan dibebankan sebagai biaya produksi pada saat rasio pengupasan aktual secara signifikan lebih rendah dibandingkan estimasi rasio pengupasan rata-rata.
- 80 -
Deferred Stripping Costs These represent costs that will be charged to production costs when the actual stripping ratio is significantly lower than the estimated average stripping cost.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Rasio pengupasan rata-rata aktual pada area konsesi BORNEO, anak perusahaan, berkisar antara 3,00 : 1 sampai dengan 5,41 : 1 dan 3 : 1 sampai dengan 4 : 1, masing-masing untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010.
The actual average stripping ratio on concession area of BORNEO, a subsidiary, ranges from 3.00 : 1 to 5.41 : 1 and 3 : 1 to 4 : 1, for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively.
Rasio pengupasan rata-rata aktual pada area konsesi TKS, anak perusahaan, sebesar 8,77 : 1 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011.
The actual average stripping ratio on concession area of TKS, a subsidiary, is 8.77 : 1 for the year ended December 31, 2011.
12.
Biaya Eksplorasi dan Pengembangan yang Ditangguhkan 2011 Rp Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan sehubungan dengan area of interest yang pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian belum mencapai tahap produksi Area Muara Bungo Area Girimulya Area Batulaki Utara Area Muara Teweh Area Sebamban Atas Area Kusan Area Bayung Lencir Jumlah Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan sehubungan dengan area of interest yang pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian telah mencapai tahap produksi Area Batulaki Selatan Area Muara Teweh Area Kusan Area Sebamban Bawah Area Batulaki Utara Area Muara Bungo Jumlah Akumulasi amortisasi
Jumlah biaya ditangguhkan - bersih
12.
Deferred Exploration and Development Costs
2010 Rp
72.406.692.507 37.395.614.059 20.903.958.998 13.714.311.911 28.256.841.477
47.417.627.956 12.323.759.068 7.361.280.682 3.179.976.869 13.024.580.734 22.699.042.146 27.641.210.869
172.677.418.952
133.647.478.324
63.144.824.099 39.855.752.153 32.862.404.070 22.225.621.325 11.506.632.053 10.027.928.160
63.144.824.099 39.855.752.153 22.225.621.325 -
179.623.161.860 (41.566.779.547)
125.226.197.577 (30.977.170.877)
138.056.382.313
94.249.026.700
310.733.801.265
227.896.505.024
- 81 -
Deferred exploration and development costs in the area of interest which as of the consolidated statements of financial position dates has not achieved production stage Muara Bungo Area Girimulya Area North Batulaki Area Muara Teweh Area Upper Sebamban Area Kusan Area Bayung Lencir Area Total
Deferred exploration and development costs in the area of interest which as of the consolidated statements of financial position dates is in production stage South Batulaki Area Muara Teweh Area Kusan Area Lower Sebamban Area North Batulaki Area Muara Bungo Area Total Accumulated amortization
Net
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Mutasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan berdasarkan area of interest adalah sebagai berikut:
The changes in the deferred exploration and development costs based on area of interest are as follows:
1 Januari 2011/ January 1, 2011 Rp
Area
Batulaki Sebamban Bayung Lencir Kusan Muara Bungo Girimulya Muara Teweh Total
Area
Batulaki Sebamban Bayung Lencir Kusan Muara Bungo Indragiri Hulu Girimulya Tebo Muara Teweh Total
1 Januari 2010/ January 1, 2010 Rp
Perubahan selama tahun 2011/Changes during 2011 Penambahan/ Pengurangan/ 31 Desember 2011/ Additions Deductions December 31, 2011 Rp Rp Rp
46.403.989.495 28.396.758.733 27.641.210.869 22.699.042.146 47.417.627.956 12.323.759.068 43.014.116.757
4.145.351.372 689.731.177 615.630.608 10.163.361.923 35.016.992.711 25.071.854.991 17.723.982.129
(6.751.172.644) (2.959.280.116) (82.806.246) (260.669.004) (535.680.660)
43.798.168.223 26.127.209.794 28.256.841.477 32.779.597.823 82.173.951.663 37.395.614.059 60.202.418.226
227.896.505.024
93.426.904.911
(10.589.608.670)
310.733.801.265
Perubahan selama tahun 2010/Changes during 2010 Akuisisi Pelepasan anak perusahaan *)/ anak perusahaan **)/ Acquired Disposed Penambahan/ Pengurangan/ subsidiaries **) subsidiaries *) Additions Deductions Rp Rp Rp Rp
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Rp
48.670.924.401 22.508.928.720 18.084.145.020 13.266.445.420 11.747.216.073 10.824.799.826 6.819.640.101 2.853.391.125 -
6.964.634.835 2.658.462.844 33.948.923.271
(10.824.799.826) (2.853.391.125) -
5.843.415.547 5.923.939.434 2.592.431.014 9.432.596.726 33.011.949.039 5.504.118.967 9.086.805.751
(8.110.350.453) (36.109.421) (21.612.265)
46.403.989.495 28.396.758.733 27.641.210.869 22.699.042.146 47.417.627.956 12.323.759.068 43.014.116.757
134.775.490.686
43.572.020.950
(13.678.190.951)
71.395.256.478
(8.168.072.139)
227.896.505.024
*) Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan anak perusahaan pada tanggal akuisisi (Catatan 4)/ Deferred exploration and development costs of acquired subsidiaries at acquisition date (Note 4) **) Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan anak perusahaan yang dilepaskan (Catatan 4)/ Deferred exploration and development costs of disposed subsidiaries (Note 4)
Amortisasi biaya eksplorasi yang ditangguhkan diakui sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan” dalam laporan laba rugi konsolidasian sebesar Rp 10.589.608.670 dan Rp 8.168.072.139 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 (Catatan 25).
- 82 -
Amortization of deferred exploration costs presented as part of "Cost of Sales" in the consolidated statements of income amounted to Rp 10,589,608,670 and Rp 8,168,072,139, for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively (Note 25).
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 13.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Aset Tidak Lancar Lain-lain
Piranti lunak - bersih Uang jaminan Kompensasi tanah (Catatan 36c) Perbaikan sarana dan prasarana (Catatan 36c) Penggarapan lahan (Catatan 36c) Sewa gedung, kendaraan dan alat berat Pengelolaan jalan (Catatan 36e) Kesungguhan KP Pengeboran Lain-lain Uang muka Konstruksi dan infrastruktur Karyawan Pengelolaan stockpile dan stevedoring (Catatan 36j) Pembelian aset tetap Biaya dibayar dimuka mobilisasi alat berat Lain-lain Jumlah
13.
Other Noncurrent Assets
2011
2010
Rp
Rp
10.442.843.330 26.000.000.000
8.027.905.579 -
19.860.000.000 5.000.000.000
5.000.000.000
3.040.326.445 2.300.000.000 759.900.000 349.084.630 421.798.000
615.490.459 2.300.000.000 759.900.000 1.798.200.000 549.420.000
22.176.776.000 3.283.571.435
13.610.143.623
2.000.000.000
2.135.000.000
2.576.259.603
10.722.864.993
506.911.635 187.450.000
645.160.263 1.096.288.500
98.904.921.078
47.260.373.417
Software - Net Guarantee deposits Land compensation (Note 36c) Infrastructure maintenance (Note 36c) Land exploitation (Note 36c) Building, vehicle, and heavy equipment rental Road maintenance (Note 36e) Mining license Drilling Others Advances Construction and infrastructure Employees Stockpile management and stevedoring (Note 36j) Purchase of property and equipment Prepaid expenses for heavy equipment mobilization Others Total
Uang muka karyawan merupakan uang muka yang diberikan anak-anak perusahaan kepada karyawannya dalam rangka kegiatan pengeboran, penyelidikan umum dan aktivitas pertambangan lainnya. Uang muka akan dipertanggungjawabkan oleh karyawan.
Advances to employees represent funds given by the subsidiaries to their employees for drilling, general investigation and other mining activities related expenses. These advances will be accounted for and liquidated by the employees.
Mutasi piranti lunak sebagai berikut:
Movements of software is as follows:
Harga perolehan Saldo awal Saldo piranti lunak anak perusahaan pada tanggal pelepasan Penambahan tahun berjalan Jumlah
2011
2010
Rp
Rp
8.549.538.371
1.461.905.246
4.067.587.255
(78.945.376) 7.166.578.501
Costs Beginning balance Software balance of the disposed subsidiary Additions during the year
12.617.125.626
8.549.538.371
Total
- 83 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
2011 Rp
2010 Rp
Akumulasi amortisasi Saldo awal Saldo akumulasi amortisasi piranti lunak anak perusahaan pada tanggal pelepasan Amortisasi tahun berjalan
(521.632.792)
(177.144.724)
Accumulated amortization Beginning balance
(1.652.649.504)
16.121.553 (360.609.621)
Accumulated amortization balance of the disposed subsidiary Amortization during the year
Jumlah
(2.174.282.296)
(521.632.792)
Total
Jumlah - bersih
10.442.843.330
8.027.905.579
Amortization of software amounting to Rp 1,644,284,921 and Rp 360,609,621 for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively, was charged as part of “General and administrative expenses” (Note 27) and Rp 8,364,583 was charged as part of “Cost of Sales” (Note 25) for the year ended December 31, 2011.
Beban amortisasi piranti lunak sebesar Rp 1.644.284.921 dan Rp 360.609.621 untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010, disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” (Catatan 27) dan sebesar Rp 8.364.583 disajikan sebagai bagian dari “Beban pokok penjualan (Catatan 25) untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011. 14.
Utang Bank Jangka Pendek
Total - net
14.
Short-term Bank Loans
2011
2010
Rp
Rp
PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Jasa Jakarta PT Bank CIMB Niaga Tbk
-
25.000.000.000 20.000.000.000 5.000.000.000
PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Jasa Jakarta PT Bank CIMB Niaga Tbk
Jumlah
-
50.000.000.000
Total
PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank ICBC Indonesia
Pada tanggal 22 Oktober 2009, MAL, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank ICBC Indonesia dengan jumlah maksimum pinjaman Rp 10.000.000.000 dan dikenakan bunga 6,5% per tahun serta jatuh tempo tanggal 22 Oktober 2010. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari Perusahaan. Pinjaman ini telah diperpanjang hingga 22 Oktober 2011 dan dikenakan bunga 6,85% per tahun. Pada tanggal 28 April 2011, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.
On October 22, 2009, MAL, a subsidiary, obtained a working capital loan facility from PT Bank ICBC Indonesia for a maximum amount of Rp 10,000,000,000, bears interest at 6.5% per annum and due on October 22, 2010. This facility is collateralized by a corporate guarantee from the Company. This loan has been extended until October 22, 2011 and bears interest at 6.85% per annum. On April 28, 2011, this loan has been fully settled.
Pada tanggal 28 Oktober 2009, NIP, anak perusahaan, memperoleh pinjaman modal kerja dari PT Bank ICBC Indonesia dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 10.000.000.000 dan dikenakan bunga 6,5% per tahun serta jatuh tempo tanggal 27 Oktober 2010. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari MAL, anak perusahaan. Pinjaman ini telah diperpanjang hingga 28 Oktober 2011 dan dikenakan bunga 6,85% per tahun. Pada tanggal 28 April 2011, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.
On October 28, 2009, NIP, a subsidiary, obtained a working capital loan facility from PT Bank ICBC Indonesia for a maximum amount of Rp 10,000,000,000, bears interest at 6.5% per annum and due on October 27, 2010. This loan is collateralized by a corporate guarantee from MAL, a subsidiary. This loan has been extended until October 28, 2011 and bears interest at 6.85% per annum. On April 28, 2011, this loan has been fully settled.
- 84 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 3 Maret 2010, KCP, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank ICBC Indonesia dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 2.000.000.000 dan dikenakan bunga 6,5% - 6,85% per tahun serta jatuh tempo tanggal 4 Maret 2011. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari Perusahaan. Pada tanggal 3 Maret 2011, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.
On March 3, 2010, KCP, a subsidiary, obtained a working capital loan facility from PT Bank ICBC Indonesia for a maximum amount of Rp 2,000,000,000, bears interest at 6.5% 6.85% per annum, and due on March 4, 2011. This facility is collateralized by a corporate guarantee from the Company. On March 3, 2011, this loan has been fully settled.
Pada tanggal 12 Maret 2010, TBBU, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank ICBC Indonesia dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 3.000.000.000 dan dikenakan bunga 6,5% - 6,85% per tahun serta jatuh tempo tanggal 12 Maret 2011. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari Perusahaan. Pada tanggal 11 Maret 2011, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.
On March 12, 2010, TBBU, a subsidiary, obtained a working capital loan facility from PT Bank ICBC Indonesia for a maximum amount of Rp 3,000,000,000, bears interest at 6.5% 6.85% per annum and due on March 12, 2011. This facility is collateralized by a corporate guarantee from the Company. On March 11, 2011, this loan has been fully settled.
PT Bank Jasa Jakarta
PT Bank Jasa Jakarta
Pada tanggal 10 Desember 2009, TKS, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank Jasa Jakarta dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 20.000.000.000 dan dikenakan bunga 7,5% - 8,75% per tahun serta jatuh tempo tanggal 10 Desember 2010. Jangka waktu pinjaman telah diperpanjang hingga 10 Desember 2011 dan dijamin dengan jaminan perusahaan dari Perusahaan. Pada tanggal 25 Maret 2011, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.
On December 10, 2009, TKS, a subsidiary, obtained a working capital loan facility from PT Bank Jasa Jakarta for a maximum amount of Rp 20,000,000,000, bears interest at 7.5% 8.75% per annum and due on December 10, 2010. This loan has been extended until December 10, 2011 and is collateralized by a corporate guarantee from the Company. On March 25, 2011, this loan has been fully settled.
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Pada tanggal 23 November 2009, KCP, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 5.000.000.000 dan dikenakan bunga 7,5% per tahun serta jatuh tempo tanggal 25 November 2010. Pinjaman ini telah diperpanjang hingga 25 November 2011 dan dijamin dengan jaminan perusahaan dari Perusahaan. Pada tanggal 29 Maret 2011, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.
On November 23, 2009, KCP, a subsidiary, obtained a working capital loan facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk for a maximum amount of Rp 5,000,000,000, bears interest at 7.5% per annum and due on November 25, 2010. This loan has been extended until November 25, 2011 and is collateralized by a corporate guarantee from the Company. On March 29, 2011 this loan has been fully settled.
Beban bunga pinjaman bank jangka pendek sebesar Rp 959.361.477 dan Rp 2.553.239.918 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 (Catatan 28). Bunga yang telah dibayarkan sebesar Rp 1.226.150.007 dan Rp 1.455.923.611 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010.
Interest expense on short-term bank loans amounted to Rp 959,361,477 and Rp 2,553,239,918 for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively (Note 28). Interest expense paid amounted to Rp 1,226,150,007 and Rp 1,455,923,611 for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively.
- 85 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 15.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Utang Usaha a.
15.
Berdasarkan Pemasok
Pihak berelasi (Catatan 34) PT Citra Alam Indah PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills Jumlah Pihak ketiga PT Sapta Indra Sejati PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk PT Andalan Satria Cemerlang PT Wira Bumi Sejati PT Bangun Arta Hutama PT Intibara Nusa Lima PT Tunas Inti Abadi PT Borneo Bandar Segara CV Rasita Mulia PT Transindo Makmur Sejahtera PT Geoservices PT Lasung Indah Lestari CV X Dareh CV Bangun Arta Ladiono PT Bumi Riau Cemerlang PT Mitrada Sinergy CV Miyor PT Bukit Asam PT Surya Persada Erasindo CV Erlianti PT Stevedore Putra Mandiri CV Waletindo Setia Perkasa PT Malindo Mandiri Makmur CV Borneo Jaya Diesel Hj. Abidin PT Samudera Utama Narapati PT Gagah Putera Satria PT Mitra Angkasa Bersatu CV Riski Pratama Putra CV Restu Samudra Mandiri PT Bara Pagmer Jaya PT Asia Pacific Coalindo PT Tanjung Batang Asam Hadi Prastyo PT Bara Global Energy PT Anugrah Borneo Coal PT Buana Karya Bhakti Lain-lain Jumlah Jumlah
Trade Accounts Payable a.
By Supplier
2011
2010
Rp
Rp
240.234.043 -
1.781.208.009
240.234.043
1.781.208.009
104.814.116.075 18.036.840.055 18.033.009.919 14.355.871.060 10.619.350.916 8.820.720.918 4.676.117.942 3.703.605.832 3.423.329.638 3.408.466.854 2.556.813.654 2.528.143.394 2.396.184.170 2.157.819.022 2.105.003.390 2.093.922.641 2.077.934.677 1.887.783.750 1.280.927.672 1.222.092.250 1.181.144.689 1.158.910.426 1.057.436.740 917.118.696 808.147.435 796.202.696 772.200.000 757.349.122 621.114.367 557.366.940 56.355.362 4.054.205.143
21.438.305.115 12.386.940.626 6.611.795.610 9.029.361.707 583.981.605 1.402.634.766 13.011.873.743 345.543.149 2.899.595.250 2.865.318.666 969.239.532 5.404.725.130 26.938.024 12.099.983.298 632.182.945 9.255.549.075 6.420.175.200 4.333.936.542 1.464.923.200 1.165.657.800 1.038.472.862 623.892.503 3.738.619.214
222.935.605.445
117.749.645.562
223.175.839.488
119.530.853.571
- 86 -
Related parties (Note 34) PT Citra Alam Indah PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills Total Third parties PT Sapta Indra Sejati PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk PT Andalan Satria Cemerlang PT Wira Bumi Sejati PT Bangun Arta Hutama PT Intibara Nusa Lima PT Tunas Inti Abadi PT Borneo Bandar Segara CV Rasita Mulia PT Transindo Makmur Sejahtera PT Geoservices PT Lasung Indah Lestari CV X Dareh CV Bangun Arta Ladiono PT Bumi Riau Cemerlang PT Mitrada Sinergy CV Miyor PT Bukit Asam PT Surya Persada Erasindo CV Erlianti PT Stevedore Putra Mandiri CV Waletindo Setia Perkasa PT Malindo Mandiri Makmur CV Borneo Jaya Diesel Hj. Abidin PT Samudera Utama Narapati PT Gagah Putera Satria PT Mitra Angkasa Bersatu CV Riski Pratama Putra CV Restu Samudra Mandiri PT Bara Pagmer Jaya PT Asia Pacific Coalindo PT Tanjung Batang Asam Hadi Prastyo PT Bara Global Energy PT Anugrah Borneo Coal PT Buana Karya Bhakti Others Total Total
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut b.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berdasarkan Umur
b.
Rincian umur utang usaha dihitung sejak tanggal tagihan adalah sebagai berikut:
c.
The aging analysis of trade accounts payable from the date of invoice is as follows:
2011 Rp
2010 Rp
1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
180.537.326.694 23.308.128.209 176.027.733 19.154.356.852
103.013.742.641 13.553.507.324 1.154.304.061 1.809.299.545
1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days
Jumlah
223.175.839.488
119.530.853.571
Total
Berdasarkan Mata Uang
c. 2011 Rp
Jumlah
223.175.839.488
Utang Pajak
Jumlah
84.237.928.505 35.292.925.066 119.530.853.571
16. 2011 Rp
Pajak penghasilan badan (Catatan 31) Pajak penghasilan: Pasal 4 ayat (2) Pasal 15 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai Pajak ekspor
By Currency
2010 Rp
Rupiah 59.358.155.976 Dolar Amerika Serikat (Catatan 35) 163.817.683.512
16.
By Age
Rupiah U.S. Dollar (Note 35) Total
Taxes Payable 2010 Rp
98.402.180.596
7.518.278.768
1.598.726.876 232.377.070 4.195.477.335 2.326.033.564 698.043.042 1.583.174.079 664.672.400
62.948.788 13.746.197 1.586.939.075 2.427.206.396 2.164.312.542 664.672.400
109.700.684.962
14.438.104.166
- 87 -
Corporate income tax (Note 31) Income tax: Article 4 (2) Article 15 Article 21 Article 23 Article 25 Value Added Tax Export tax Total
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self-assessment). Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun (dari sebelumnya 10 tahun) setelah terutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sedangkan untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya ketetapan tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013.
The filing of tax returns is based on the Group’s own calculation of tax liabilities (self-assessment). Based on the third amendment of the General Taxation Provisions and Procedures No. 28 Year 2007, the time limit for the tax authorities to assess or amend taxes was reduced from 10 to 5 years, subject to certain exceptions, since the tax became payable and for year 2007 and prior years, the time limit will end at the latest on fiscal year 2013.
17.
Biaya yang Masih Harus Dibayar
17.
Accrued Expenses
2011
2010
Rp
Rp
Iuran dana hasil produksi batubara (Catatan 36a) Jasa profesional Sewa Jasa pengeboran Pembelian material konstruksi Perbaikan dan pemeliharaan jalan Bunga (Catatan 34) Pengangkutan Kontraktor Penggarapan lahan (Catatan 36c) Jasa penambangan Jasa analisa Lain-lain
25.368.277.802 16.418.335.240 3.813.888.915 3.764.093.448 3.279.705.625 1.541.735.520 1.511.466.668 1.300.167.861 581.768.356 49.500.000 3.808.333.772
16.889.150.470 1.889.458.845 652.010.935 266.788.530 2.770.076.534 2.280.615.047 1.146.938.945 5.404.664.434 129.338.641 2.865.834.962
Royalty (Note 36a) Professional fees Rental Drilling Purchase of construction materials Road maintenance Interest (Note 34) Hauling Contractors Land exploitation (Note 36c) Mining service Analyst fee Others
Jumlah
61.437.273.207
34.294.877.343
Total
Biaya yang masih harus dibayar lain-lain antara lain merupakan biaya yang masih harus dibayar terkait dengan penggunaan fasilitas dermaga, perjalanan dinas karyawan, pembayaran kepada pemilik lahan, pembelian alat tulis kantor dan lainnya.
- 88 -
Other accrued expenses represent accrued expenses related to the usage of port facility, employee business travel, land compensation, purchase of stationeries and others.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 18.
Uang Muka Pelanggan
Pihak berelasi (Catatan 34) Rupiah PT Indah Kiat Pulp & Paper Industry Tbk Pihak ketiga Rupiah PT Transindo Makmur Sejahtera PT Elite Bara Mining Dolar Amerika Serikat (Catatan 35) Element Commodities Ltd.
Jumlah
19.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended 18.
2011
2010
Rp
Rp
8.674.556.324
977.771.250
21.957.088.067
977.771.250
30.631.644.391
977.771.250
19.
2010
Rp
Rp
Jumlah
1.475.996.317
Jumlah
-
493.377.480 493.377.480
982.618.837 982.618.837
- 89 -
Related party (Note 34) Rupiah PT Indah Kiat Pulp & Paper Industry Tbk Third parties Rupiah PT Transindo Makmur Sejahtera PT Elite Bara Mining U.S. Dollar (Note 35) Element Commodities Ltd.
Total
Loans Payable Institutions
2011
1.475.996.317
Bagian yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun Rupiah PT Bank Index Selindo Dolar Amerika Serikat (Catatan 35) PT Tifa Finance Tbk
-
-
Pihak ketiga Rupiah PT Bank Index Selindo Dolar Amerika Serikat (Catatan 35) PT Tifa Finance Tbk
Jumlah
-
20.558.713.067 1.398.375.000
Utang Bank dan Lembaga Keuangan
Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Rupiah PT Bank Index Selindo Dolar Amerika Serikat (Catatan 35) PT Tifa Finance Tbk
Advances from Customers
to
Bank
and
Financial
20.137.685.486
Third parties Rupiah PT Bank Index Selindo U.S. Dollar (Note 35) PT Tifa Finance Tbk
21.689.898.422
Total
1.552.212.936
7.547.432.013
Less: current portion Rupiah PT Bank Index Selindo U.S. Dollar (Note 35) PT Tifa Finance Tbk
7.941.985.794
Total
1.157.659.155 12.590.253.473
Long term portion Rupiah PT Bank Index Selindo U.S. Dollar (Note 35) PT Tifa Finance Tbk
13.747.912.628
Total
394.553.781
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
PT Bank Index Selindo
PT Bank Index Selindo
KIM, anak perusahaan, menandatangani perjanjian Kredit Multi Guna (KMG) dengan jumlah fasilitas maksimum masing-masing sebesar Rp 3.000.000.000 dan Rp 510.000.000 dengan PT Bank Index Selindo, pihak ketiga, dengan jangka waktu kredit antara 3 (tiga) tahun sampai 5 (lima) tahun.
KIM, a subsidiary, entered into a Kredit Multi Guna (KMG) agreement with PT Bank Index Selindo, a third party, for a maximum facility amounting to Rp 3,000,000,000 and Rp 510,000,000, respectively, and with the term of the loan between three (3) to five (5) years.
Jadwal pembayaran KMG pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Schedule of repayment of KMG loan as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Pembayaran yang jatuh tempo dalam: Satu tahun Dua tahun Tiga tahun Empat tahun Lima tahun
2011
2010
Rp
Rp
493.377.480 552.435.498 230.568.220 152.428.745 47.186.374
394.553.781 439.917.648 490.381.746 158.539.138 68.820.623
1.475.996.317
1.552.212.936
Dikurangi: bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
493.377.480
394.553.781
Liabilitas yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun
982.618.837
1.157.659.155
Jumlah pembayaran
Payments due in: One year Two years Three years Four years Five years Total payments
Less: current portion
Long term portion
PT Tifa Finance Tbk
PT Tifa Finance Tbk
Pinjaman dari PT Tifa Finance Tbk (TIFA) merupakan pinjaman BORNEO, anak perusahaan, untuk port sebesar US$ 2.239.760 pada tanggal 31 Desember 2010. Pinjaman ini dikenakan bunga berkisar antara 8,5% - 11% per tahun dan diangsur setiap bulan sejak Juli 2010 hingga jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2013.
Loans payable to PT Tifa Finance Tbk (TIFA) represent loan of BORNEO, a subsidiary, for port amounting to US$ 2,239,760 on December 31, 2010. These loans bear annual interest rate ranging from 8.5% - 11% and payable in monthly installments starting July 2010 until maturity date on June 30, 2013.
- 90 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Jadwal pembayaran kepada TIFA pada tanggal 31 Desember 2010 sebagai berikut:
Schedule of repayment of this loan as of December 31, 2010 as follows: 2010 Rp
Pembayaran yang jatuh tempo dalam: Satu tahun Dua tahun Tiga tahun Jumlah
20.137.685.486
Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun
20.
7.547.432.013 8.214.546.231 4.375.707.242
7.547.432.013
12.590.253.473
Payments due in: One year Two years Three years Total payments
Less current portion
Long-term portion
Pada tanggal 11 Februari 2011, pinjaman dari TIFA telah dilunasi seluruhnya.
On February 11, 2011, all loans payable to TIFA were settled.
Jumlah beban bunga atas utang bank dan lembaga keuangan sebesar Rp 435.629.000 dan Rp 16.747.713.919 masing-masing untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 (Catatan 28).
Total interest expense on loans payable to bank and financial institutions amounted to Rp 435,629,000 and Rp 16,747,713,919 for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively (Note 28).
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
20.
Fair Value of Financial Assets and Liabilities
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan.
Fair value is defined as the amount at which the financial instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction, other than in a forced sale or liquidation.
Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010:
The following table sets forth the carrying amounts and estimated fair values of Group’s financial assets and liabilities as of December 31, 2011 and 2010:
Nilai Tercatat/ Carrying Value Rp
2011 Estimasi Nilai Wajar/ Estimated Fair Value Rp
Nilai Tercatat/ Carrying Value Rp
2010 Estimasi Nilai Wajar/ Estimated Fair Value Rp
Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Deposito berjangka Piutang usaha - bersih Piutang lain-lain - pihak ketiga
1.878.790.806.278 239.712.220.903 2.161.086.224
1.878.790.806.278 239.712.220.903 2.161.086.224
250.150.020.957 16.657.500.000 182.129.826.325 633.033.250
250.150.020.957 16.657.500.000 182.129.826.325 633.033.250
Current Financial Assets Cash and cash equivalents Time deposits Trade accounts receivable - net Other accounts receivable - third parties
Jumlah Aset Keuangan Lancar
2.120.664.113.405
2.120.664.113.405
449.570.380.532
449.570.380.532
Total Current Financial Assets
- 91 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Nilai Tercatat/ Carrying Value Rp
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
2011 Estimasi Nilai Wajar/ Estimated Fair Value Rp
Nilai Tercatat/ Carrying Value Rp
2010 Estimasi Nilai Wajar/ Estimated Fair Value Rp
Aset Keuangan Tidak Lancar Piutang lain-lain Investasi saham Dana yang dibatasi pencairannya Aset tidak lancar lain-lain
3.362.694.757 125.000.000 2.952.327.973 711.690.368
3.115.621.545 125.000.000 2.952.327.973 685.398.575
7.071.922.257 101.813.950 1.515.890.459
6.499.731.001 101.813.950 1.447.946.037
Noncurrent Financial Assets Other accounts receivable Investment in share of stocks Restricted funds Other noncurrent assets
Jumlah Aset Keuangan Tidak Lancar
7.151.713.098
6.878.348.093
8.689.626.666
8.049.490.988
Total Noncurrent Financial Assets
2.127.815.826.503
2.127.542.461.498
458.260.007.198
457.619.871.520
Total Financial Assets
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Obligasi konversi
223.175.839.488 11.973.925.249 61.437.273.207 20.000.000.000
223.175.839.488 11.973.925.249 61.437.273.207 20.000.000.000
50.000.000.000 119.530.853.571 8.605.186.130 34.294.877.343 -
50.000.000.000 119.530.853.571 8.605.186.130 34.294.877.343 -
Current Financial Liabilities Short-term bank loans Trade accounts payable Other accounts payable Accrued expenses Convertible bonds
Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Pendek
316.587.037.944
316.587.037.944
212.430.917.044
212.430.917.044
Total Current Financial Liabilities
14.869.315 70.538.706
14.869.315 70.538.706
284.720.916.664 183.204.936
284.720.916.664 183.204.936
Jumlah Aset Keuangan
Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Utang lain-lain kepada pihak berelasi Sewa pembiayaan Utang bank dan lembaga keuangan Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Jumlah Liabilitas Keuangan
Noncurrent Financial Liabilities Other accounts payable - related parties Lease liabilities Loans payable to bank and financial institutions
1.475.996.317
1.354.657.619
21.689.898.422
21.517.981.188
1.561.404.338
1.440.065.640
306.594.020.022
306.422.102.788
Total Noncurrent Financial Liabilities
318.148.442.282
318.027.103.584
519.024.937.066
518.853.019.832
Total Financial Liabilities
Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Grup untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan:
The following methods and assumptions were used by the Group to estimate the fair value of each class of financial instrument:
Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek
Current financial assets and current financial liabilities
Karena instrumen keuangan tersebut jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
Due to the short term nature of the transactions, the carrying amounts of the current financial assets and financial liabilities approximate the estimated fair market values.
Piutang lain-lain dari dan utang lain-lain kepada pihak berelasi yang dicatat sebagai bagian aset tidak lancar dan liabilitas jangka panjang jatuh tempo dalam jangka pendek sehingga nilai tercatatnya telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
Other accounts receivable from and other accounts payable to related parties, which are recorded as part of noncurrent assets and longterm liabilities, are due within short-term period therefore their carrying values approximate the estimated market values.
Aset keuangan tidak lancar keuangan jangka panjang
Noncurrent financial assets and noncurrent financial liabilities
(1)
dan
liabilitas
Liabilitas keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap dan variabel Terdiri dari sewa pembiayaan dan utang bank dan lembaga keuangan. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama.
- 92 -
(1)
Long-term fixed-rate and variable rate financial liabilities Consist of lease liabilities and long-term loans payable to bank and financial institutions. The fair value of the financial liabilities is determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk, and remaining maturities.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (2)
21.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Aset keuangan tidak lancar lainnya
(2)
Other long-term liabilities
financial
assets
and
Nilai wajar sebagian piutang jangka panjang dan uang jaminan tertentu yang dicatat sebagai bagian dari aset tidak lancar lainnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak lawan menggunakan suku bunga pasar terkini untuk instrumen serupa.
Fair value of certain long-term receivable and refundable deposits recorded as part of other non-current assets is based on discounted future cash flows adjusted to reflect counterparty risk using current market rates for similar instruments.
Nilai tercatat dana yang dibatasi pencairannya telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
The fair value of restricted funds approximates the estimated fair market values.
Modal Saham
21.
Susunan kepemilikan saham Perusahaan berdasarkan catatan PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Capital Stock The share ownership in the Company based on the record of PT Sinartama Gunita, share’s registar as of December 31, 2011, is as follows:
Jumlah Saham/ Number of Shares
2011 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk GMR Coal Resources Pte. Ltd (dahulu/formerly GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd.) PT Sinar Mas Cakrawala Publik/Public
3.941.166.500
66,9998%
Jumlah Modal disetor/ Total Paid-up Capital Stock Rp 394.116.650.000
1.764.706.000 10.000 176.470.500
30,0000% 0,0002% 3,0000%
176.470.600.000 1.000.000 17.647.050.000
Jumlah/Total
5.882.353.000
100,0000%
588.235.300.000
Pemegang Saham/ Name of Stockholders
Susunan kepemilikan saham Perusahaan berdasarkan Akta No. 74 tanggal 22 Oktober 2010 dari Hannywati Gunawan S.H., notaris di Jakarta pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The share ownership in the Company based on Deed No. 74 dated October 22, 2010 of Hannywati Gunawan S.H., public notary in Jakarta as of December 31, 2010 is as follows:
Jumlah Saham/ Number of Shares
2010 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk PT Sinar Mas Cakrawala
4.999.990.000 10.000
99,9998% 0,0002%
499.999.000.000 1.000.000
Jumlah/Total
5.000.000.000
100,0000%
500.000.000.000
Pemegang Saham/ Name of Stockhol ders
- 93 -
Jumlah Modal disetor/ Total Paid-up Capital Stock Rp
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana dinyatakan dalam akta Berita Acara Rapat No. 74 tanggal 22 Oktober 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000.000 menjadi Rp 100 dan peningkatan modal dasar dari Rp 900.000.000.000 terbagi atas 900.000 saham menjadi Rp 2.000.000.000.000 terbagi atas 20.000.000.000 saham serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 228.802.000.000 terbagi atas 228.802 saham menjadi Rp 500.000.000.000 terbagi atas 5.000.000.000 saham atau meningkat sebesar Rp 271.198.000.000 terbagi atas 2.711.980.000 saham yang diambil bagian seluruhnya oleh PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-50927.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 29 Oktober 2010.
Based on Extraordinary Shareholders General Meeting as documented in Notarial Deed No. 74 dated October 22, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders agreed to change the nominal value per share from Rp 1,000,000 to Rp 100 and to increase the authorized capital from Rp 900,000,000,000 consisting of 900,000 shares to Rp 2,000,000,000,000 consisting of 20,000,000,000 shares and issued and paid-up capital from Rp 228,802,000,000 consisting of 228,802 shares to Rp 500,000,000,000 consisting of 5,000,000,000 shares or an increase of Rp 271,198,000,000 consisting of 2,711,980,000 shares which were all acquired by PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. These amendments have been approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-50927.AH.01.02.Tahun 2010 dated October 29, 2010.
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, para pemegang saham Perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 56 tanggal 20 Juli 2010 dari Hannywati Gunawan, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan modal dasar dari Rp 145.000.000.000 terbagi atas 145.000 saham menjadi Rp 900.000.000.000 terbagi atas 900.000 saham dan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 48.802.000.000 terbagi atas 48.802 saham menjadi Rp 228.802.000.000 terbagi atas 228.802 saham atau meningkat sebesar Rp 180.000.000.000 terbagi atas 180.000 saham yang diambil bagian seluruhnya oleh PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No. AHU-37165.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 27 Juli 2010.
Based on Extraordinary Shareholders General Meeting as documented in Notarial Deed No. 56 dated July 20, 2010 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders agreed to increase authorized capital from Rp 145,000,000,000 consisting of 145,000 shares to Rp 900,000,000,000 consisting of 900,000 shares and issued and paid-up capital from Rp 48,802,000,000 consisting of 48,802 shares to Rp 228,802,000,000 consisting of 228,802 shares or an increase of Rp 180,000,000,000 consisting of 180,000 shares which were all acquired by PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. These amendments have been approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-37165.AH.01.02.Tahun 2010 dated July 27, 2010.
Perubahan dalam jumlah saham beredar adalah sebagai berikut:
The changes in the number outstanding are as follows:
of
shares
Jumlah Saham/ Number of Shares Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 Penerbitan saham sebelum stock split Efek pemecahan nilai nominal saham Penerbitan saham selama tahun berjalan
48.802 180.000 2.287.791.198 2.711.980.000
Balance as of January 1, 2010 Issuance of shares before stock split Increase in number of shares due to stock split Issuance of shares during the year
Saldo pada tanggal 31 Desember 2010 Penerbitan saham selama tahun berjalan melalui penawaran umum perdana dan pencatatan saham perusahaan pada Bursa Efek Indonesia
5.000.000.000
Balance as of December 31, 2010 Issuance of shares during the year through IPO and listing of the Company's shares in the Indonesia Stock Exchange
Saldo pada tanggal 31 Desember 2011
5.882.353.000
882.353.000
- 94 -
Balance as of December 31, 2011
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2011, all of the Company’s shares are listed in the Indonesia Stock Exchange.
Manajemen Permodalan
Capital Management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan bahwa Grup mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Grup tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.
The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Group is not required to meet any capital requirements.
Grup mengelola permodalan untuk menjaga kelangsungan usahanya dalam rangka memaksimumkan kekayaan para pemegang saham dan manfaat kepada pihak lain yang berkepentingan terhadap Grup dan untuk menjaga struktur optimal permodalan untuk mengurangi biaya permodalan.
The Group manages its capital to safeguard the Group’s ability to continue as a going concern in order to maximize the return to shareholders and benefits for other stakeholders, and to maintain optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Struktur permodalan Grup terdiri dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (terdiri dari modal saham, selisih transaksi penambahan investasi pada anak perusahaan, selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali, ekuitas proforma dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dan saldo laba) dan pinjaman dan utang bersih (terdiri dari utang bank jangka pendek, sewa pembiayaan, utang bank dan lembaga keuangan dan utang lain-lain kepada pihak berelasi serta obligasi konversi dikurangi dengan saldo kas dan setara kas serta deposito berjangka).
The capital structure of the Group consists of equity attributable to owners of the Company (consists of share capital, difference arising from additional investment in subsidiary, difference in value arising from restructuring transaction among entities under common control, proforma equity from restructuring transaction among entities under common control and retained earnings) and net of loans and payables (consists of short term bank loans, lease liabilities, loans payable to banks and financial institutions, other accounts payable - related parties, and convertible bond net off cash and cash equivalents and time deposits).
Rasio utang bersih terhadap ekuitas pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Ratio of net debt to equity as December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Jumlah pinjaman dan utang Kas dan setara kas dan deposito berjangka
2011
2010
Rp
Rp
21.546.535.023
340.694.020.022
1.878.790.806.278
266.807.520.957
(1.857.244.271.255)
73.886.499.065
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
2.834.952.638.389
536.004.628.976
Rasio pinjaman dan utang bersih terhadap ekuitas
-
Jumlah - bersih
*)
13,78%
Total loans and payables Cash and cash equivalents and time deposits Net Equity attributable to owners of the company Debt-to-Equity Ratio
*) Pada tanggal 31 Desember 2011, kas dan setara kas Grup dapat menutup jumlah pinjaman dan utangnya/ As of December 31, 2011, the Group's cash and cash equivalents can cover their loans and payables
- 95 -
of
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 22.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Tambahan Modal Disetor
22.
Rincian tambahan modal disetor sebagai berikut:
Additional Paid-in Capital Details of additional paid-in capital is as follows:
2011 Rp
23.
24.
Tambahan modal disetor dari penerbitan modal saham Biaya emisi saham
2.117.647.200.000 (52.370.019.610)
Additional paid-in capital from capital stock issuance Stock issuance costs
Jumlah
2.065.277.180.390
Total
Kepentingan Nonpengendali
23.
Noncontrolling Interest
2011
2010
Rp
Rp
Kepentingan nonpengendali atas aset bersih anak perusahaan PT Roundhill Capital Indonesia PT Borneo Indobara PT Kuansing Inti Makmur PT Nusa Indah Permai PT Manggala Alam Lestari PT Citra Alam Indah
2.554.117.348 2.389.473.028 372.508.753 619.195 520.131 -
33.618.462.608 1.599.929.100 1.214.602 1.000.000 724.689 1.000.000
Noncontrolling interest in net assets of the subsidiaries PT Roundhill Capital Indonesia PT Borneo Indobara PT Kuansing Inti Makmur PT Nusa Indah Permai PT Manggala Alam Lestari PT Citra Alam Indah
Jumlah
5.317.238.455
35.222.330.999
Total
Kepentingan non-pengendali atas rugi (laba) bersih anak perusahaan PT Manggala Alam Lestari PT Kuansing Inti Makmur PT Borneo Indobara PT Roundhill Capital Indonesia
585.363 (372.324.152) (1.805.294.928) (14.706.788.891)
(250.242) (116.281.985) (3.092.144.975)
Noncontrolling interest in net loss (income) of the subsidiaries PT Manggala Alam Lestari PT Kuansing Inti Makmur PT Borneo Indobara PT Roundhill Capital Indonesia
Jumlah
(16.883.822.608)
(3.208.677.202)
Total
Penjualan Bersih
-
24.
Net Sales
Penjualan bersih merupakan penjualan batubara sebagai berikut:
Net sales represent coal sales with details as follows:
a.
a.
Berdasarkan Tujuan
By Sales Area
2011
2010
Rp
Rp
Penjualan dalam negeri Penjualan luar negeri
1.117.638.949.226 1.743.909.498.209
580.183.686.362 346.928.278.710
Domestic sales Export sales
Jumlah
2.861.548.447.435
927.111.965.072
Total
- 96 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut b.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berdasarkan Pelanggan
Pihak berelasi (Catatan 34) PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills PT Sinar Mas Tunggal Jumlah Pihak ketiga Oleander Financial Pte. Ltd. Zhejiang Qiying Energy & Chemical Co. Ltd Arrow Capital Investment Pte. Ltd. PT Transindo Makmur Sejahtera PT Cargill International Trading PT Tanjung Bersinar Cemerlang Coal and Oil Company L.L.C. LG International Corp Hunan Xiangzhong Mining Ltd. PT Bukit Asam PT Mitrada Sinergy PT Batubara Global Energy Zhongdian Resources (H.K) Co. Limited PT Tanjung Batang Asam Novo Commodities Pte. Ltd. Gupta Coal India Limited Coeclerici Asia (Pte) Ltd East India Energy Company Graceland Industry Pte., Ltd Metalloyd., Ltd Flame SA Virtuous Urja Limited Guandong Material Fuel Co. PT Holcim Indonesia Tbk Glencore International AG PT Antara Mas Gemilang PT Victor Dua Tiga Mega PT Mitra Maju Sukses PT Andalan Satria Cemerlang PT Samudera Bahtera Kencana Sakti PT Karbindo Abesyapradhi Jumlah Jumlah
b.
Based on Customer
2011
2010
Rp
Rp
670.502.176.814
394.255.112.115
20.680.301.557 12.675.688.225
21.946.985.584 29.411.996.911
4.642.293.082 -
48.713.023.701 41.791.246.900
708.500.459.678
536.118.365.211
521.179.741.499
239.103.704.834
344.603.840.181 329.914.757.874 142.539.405.890 131.891.731.720 87.774.550.998 64.402.833.760 60.444.850.928 58.604.852.660 45.238.278.700 38.267.999.643 34.402.886.094 29.318.479.328 27.816.301.920 24.902.340.166 23.307.820.154 22.512.710.769 21.891.623.055 21.755.412.800 21.239.009.604 20.446.057.175 19.386.034.536 18.911.670.057 14.227.391.233 9.195.731.942 8.578.477.380 5.421.464.826 4.871.732.865 -
96.472.720.000 26.521.895.610 6.033.318.046 11.351.853.876 10.234.882.735 1.155.284.760 119.940.000
2.153.047.987.757
390.993.599.861
2.861.548.447.435
927.111.965.072
- 97 -
Related parties (Note 34) PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills PT Sinar Mas Tunggal Total Third parties Oleander Financial Pte. Ltd. Zhejiang Qiying Energy & Chemical Co. Ltd Arrow Capital Investment Pte. Ltd. PT Transindo Makmur Sejahtera PT Cargill International Trading PT Tanjung Bersinar Cemerlang Coal and Oil Company L.L.C. LG International Corp Hunan Xiangzhong Mining Ltd. PT Bukit Asam PT Mitrada Sinergy PT Batubara Global Energy Zhongdian Resources (H.K) Co. Limited PT Tanjung Batang Asam Novo Commodities Pte. Ltd. Gupta Coal India Limited Coeclerici Asia (Pte) Ltd East India Energy Company Graceland Industry Pte., Ltd Metalloyd., Ltd Flame SA Virtuous Urja Limited Guandong Material Fuel Co. PT Holcim Indonesia Tbk Glencore International AG PT Antara Mas Gemilang PT Victor Dua Tiga Mega PT Mitra Maju Sukses PT Andalan Satria Cemerlang PT Samudera Bahtera Kencana Sakti PT Karbindo Abesyapradhi Total Total
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut c.
Berdasarkan Mata Uang
c.
Based on Currency
2011
2010
Rp
Rp
Rupiah Dolar Amerika Serikat
937.544.656.433 1.924.003.791.002
574.150.368.316 352.961.596.756
Rupiah U.S. Dollar
Jumlah
2.861.548.447.435
927.111.965.072
Total
Penjualan kepada pihak berelasi untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 24,76% dan 57,83% dari jumlah penjualan bersih pada tahun yang bersangkutan (Catatan 34). Manajemen berpendapat tidak terdapat ketergantungan penjualan kepada pihak berelasi.
Sales to related parties for the years ended December 31, 2011 and 2010 represent 24.76% and 57.83%, respectively, of the total net sales for the respective years (Note 34). Management believes that there is no concentration of sales to related parties.
Penjualan yang melebihi 10% penjualan adalah sebagai berikut:
Sales which are more than 10% of the total sales for the year are as follows:
dari
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Oleander Financial Pte. Ltd. Zhejiang Qiying Energy & Chemical Co. Ltd. Arrow Capital Investment Pte. Ltd. Jumlah
25.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
jumlah
2011
2010
Rp
Rp
670.502.176.814 521.179.741.499
394.255.112.115 239.103.704.834
344.603.840.181 329.914.757.874
96.472.720.000
1.866.200.516.368
729.831.536.949
Beban Pokok Penjualan
25. 2011 Rp
Beban produksi Jasa penambangan Iuran dana hasil produksi batubara (Catatan 36a) Ongkos angkut batubara Amortisasi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan (Catatan 12) Penggarapan Lahan (Catatan 36c) Sewa peralatan *) Overhead pertambangan Jumlah Beban Produksi
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Oleander Financial Pte. Ltd. Zhejiang Qiying Energy & Chemical Co. Ltd. Arrow Capital Investment Pte. Ltd. Total
Cost of Sales 2010 Rp
598.756.915.040
184.331.512.398
162.804.577.572 275.981.600.624
44.512.743.168 158.745.164.647
10.589.608.670 36.577.796.877 19.711.754.333 208.264.465.993
8.168.072.139 7.233.020.646 5.725.671.124 53.522.845.983
1.312.686.719.109
462.239.030.105
- 98 -
Production costs Mining services Royalty (Note 36a) Coal freight Amortization of deferred exploration and development costs (Note 12) Land exploitation (Note 36c) Equipment rental Mining overhead *) Total Production Costs
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
2011
2010
Rp
Rp
Persediaan batubara Persediaan awal tahun Pembelian Persediaan akhir tahun
50.570.622.934 760.585.912.453 (96.197.412.402)
12.476.174.170 255.238.161.886 (50.570.622.934)
Coal inventory Beginning balance Purchases Ending balance
Kenaikan bersih
714.959.122.985
217.143.713.122
Net increase
2.027.645.842.094
679.382.743.227
Cost of Sales
Beban Pokok Penjualan
*) Overhead pertambangan termasuk beban penyusutan aset tetap sebesar Rp 2.873.542.888 dan Rp 115.525.836 masing-masing untuk
tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 (Catatan 9) dan beban amortisasi piranti lunak sebesar Rp 8.364.583 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 (Catatan 13)/ Mining overhead includes depreciation expense of property and equipment amounting to Rp 2,873,542,888 and Rp 115,525,836 for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively (Note 9) and amortization expense of software amounting to Rp 8,364,583 for the year ended December 31, 2011 (Note 13).
Pembelian yang melebihi 10% pembelian adalah sebagai berikut:
dari
jumlah
Purchases which are more than 10% of the total purchases for the year are as follows:
2011
2010
Rp
Rp
PT Andalan Satria Cemerlang PT Servo Buana Resources PT Sungai Musi Jaya
395.437.452.063 -
95.336.296.700 36.894.329.175 25.650.293.960
Jumlah
395.437.452.063
157.880.919.835
Tidak terdapat pembelian bahan baku dari pihak berelasi. 26.
Beban Penjualan
Ongkos angkut Jasa dermaga Analisa dan survei Sewa Penyusutan (Catatan 9) Dokumen ekspor Asuransi pengapalan Jumlah
PT Andalan Satria Cemerlang PT Survo Buana Resources PT Sungai Musi Jaya Total
There were no purchases of raw materials from related parties. 26.
Selling Expenses
2011
2010
Rp
Rp
98.949.021.639 72.635.793.283 5.310.623.697 3.777.882.571 1.240.257.943 488.285.627 388.061.368
35.526.001.708 20.550.367.459 1.910.604.620 1.929.867.188 328.565.333 193.805.900
Freight Stockpile Surveyor Rental Depreciation (Note 9) Export documentation Insurance
182.789.926.128
60.439.212.208
Total
- 99 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 27.
28.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Beban Umum dan Administrasi
27.
General and Administrative Expenses
2011
2010
Rp
Rp
Gaji dan tunjangan Sewa gedung, kendaraan dan peralatan Jasa profesional Biaya operasional kantor Pemeliharaan dan perbaikan Asuransi Perjalanan dinas Penyusutan (Catatan 9) Transportasi Imbalan pasti pasca-kerja (Catatan 29) Jamuan dan sumbangan Biaya operasional tambang Pendidikan dan pelatihan Amortisasi piranti lunak (Catatan 13) Pajak-pajak Corporate Social Responsibilities Listrik dan telekomunikasi Perijinan Iuran tetap (Catatan 36b) Komunikasi Peralatan Kesejahteraan karyawan Lain-lain
129.963.159.621
72.448.664.451
19.667.114.790 19.386.798.976 15.840.588.900 14.791.607.666 9.836.995.891 9.404.545.214 6.474.892.052 6.090.796.896
11.623.509.794 2.854.945.071 7.473.121.610 4.693.794.979 7.925.583.470 4.603.345.179 3.831.922.164 2.615.403.850
5.952.089.000 3.445.404.615 2.307.542.414 1.649.007.000 1.644.284.921 1.569.177.075 1.323.679.734 1.271.837.649 1.241.069.595 845.311.796 801.438.653 745.944.926 5.042.015.734
4.710.898.000 881.016.988 1.364.560.626 428.051.778 360.609.621 1.530.813.860 176.856.764 1.235.777.909 168.050.000 877.274.075 328.830.798 1.230.709.930 504.671.597 2.409.169.751
Jumlah
259.295.303.118
134.277.582.265
Beban Bunga dan Keuangan Lainnya
Beban bunga atas: Utang lain-lain kepada pihak berelasi (Catatan 34) Diskonto SKBDN Obligasi konversi (Catatan 34) Liabilitas anjak piutang Utang bank jangka pendek (Catatan 14) Utang bank dan lembaga keuangan jangka panjang (Catatan 19) Sewa pembiayaan Lain-lain Jumlah
28.
Total
Interest Expense and Other Financial Charges
2011
2010
Rp
Rp
15.878.533.905 4.081.835.861 1.761.466.668 1.574.253.175
4.056.651.098 1.129.129.077 522.500.000
959.361.477
2.553.239.918
435.629.000 16.781.592 -
16.747.713.919 32.152.700 39.358.446
24.707.861.678
25.080.745.158
- 100 -
Salaries and benefits Rental of building, vehicle and equipment Professional fees Office expenses Repairs and maintenance Insurance Travel Depreciation (Note 9) Transportation Defined post-employment benefit expense (Note 29) Representation and donation Mining operational expenses Education and trainings Amortization of software (Note 13) Taxes Corporate Social Responsibilities Electricity and telecommunication Licenses and permits Deadrent (Note 36b) Communication Equipment Employee welfare Others
Interest expense on: Other accounts payable - related parties (Note 34) Discounted SKBDN Convertible bond (Note 34) Factoring payable Short-term bank loans (Note 14) Loans payable to banks and financial institutions (Note 19) Lease liabilities Others Total
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Beban bunga atas pinjaman kepada pihak berelasi adalah sebesar Rp 19.215.528.754 dan Rp 4.587.197.705 masing-masing untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 atau sebesar 77,77% dan 18,28% dari jumlah beban bunga dan keuangan lainnya (Catatan 34).
Interest expense from transactions with related parties amounted to Rp 19,215,528,754 and Rp 4,587,197,705 for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively, or 77.77% and 18.28%, respectively, of the total interest expense and other financial charges (Note 34).
29.
Imbalan Pasti Pasca-Kerja
29.
Post-Employment Benefits
Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasti pasca-kerja tersebut.
The amount of post-employment benefits is determined based on the outstanding regulation Law No. 13 Year 2003 dated March 25, 2003. No funding of the benefits has been made to date.
Perhitungan aktuaria terakhir atas cadangan imbalan pasti pasca-kerja dilakukan oleh PT Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris independen, tertanggal 10 Februari 2012.
The latest actuarial valuation report on the defined-benefit post-employment reserve was from PT Eldridge Gunaprima Solution, an independent actuary, dated February 10, 2012.
Jumlah karyawan Grup yang berhak atas imbalan pasti pasca-kerja tersebut (tidak diaudit) masingmasing sebanyak 401 dan 332 karyawan masingmasing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010.
The number of eligible employees (unaudited) is 401 and 332 for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively.
Rekonsiliasi antara nilai kini cadangan imbalan pasti yang tidak didanai dengan jumlah cadangan imbalan pasti pasca-kerja pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Reconciliation of the present value of unfunded defined-benefit reserve to the amount of defined post-employment benefits reserve presented in the consolidated statements of financial position is as follows:
Nilai kini cadangan imbalan pasti yang tidak didanai Kerugian aktuarial yang belum diakui
Cadangan imbalan pasti pasca-kerja
2011
2010
Rp
Rp
20.030.243.000
13.347.325.000
(2.460.452.000)
(1.745.115.000)
Present value of unfunded defined benefit reserve Unrecognized actuarial losses
17.569.791.000
11.602.210.000
Defined post-employment benefit reserve
- 101 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berikut adalah rincian beban imbalan pasti pascakerja:
Defined post-employment benefits expense consists of the following:
2011
2010
Rp
Rp
Beban jasa kini Beban bunga Amortisasi kerugian aktuarial Efek mutasi karyawan - bersih Pengakuan pendapatan jasa lalu yang telah menjadi hak
4.796.830.000 1.064.337.000 90.922.000 -
Jumlah beban imbalan pasti pasca-kerja
5.952.089.000
-
3.849.668.000 819.425.000 31.661.000 40.840.000 (30.696.000)
4.710.898.000
Current service costs Interest costs Net amortization of actuarial losses Effect of transferred employees Vested past service income Total defined post employment benefits expense
Beban imbalan pasti pasca-kerja disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” (Catatan 27).
Defined post-employment benefits expense is presented as part of "General and administrative expenses" (Note 27).
Mutasi cadangan imbalan pasti pasca-kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The movements of defined post-employment benefits reserve are as follows:
2011 Rp Cadangan imbalan pasti pasca-kerja awal tahun Beban imbalan pasti pasca-kerja tahun berjalan Pembayaran selama tahun berjalan Cadangan imbalan pasti pasca-kerja karyawan yang ditransfer Cadangan imbalan pasti pasca-kerja akhir tahun
2010 Rp
11.602.210.000
6.928.859.000
5.952.089.000 -
4.710.898.000 (37.547.000)
15.492.000 17.569.791.000
Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan pasti pasca-kerja:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Usia pensiun normal (tahun) Tabel mortalita
11.602.210.000
Defined post employment benefits reserve at the end of the year
Principal actuarial assumptions used in the valuation of the defined post-employment benefits are as follows:
2011
2010
7,50% 8,00% 55 TMI 99
8,00% 8,00% 55 TMI 99
- 102 -
Defined post employment benefits reserve at the beginning of the year Defined post employment benefits expense for the year Payments made during the year Transferred liability for transferred employees
Annual discount rate Annual salary increase rate Normal retirement age (years) Mortality table
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
30.
Beban Lain-Lain - Bersih
Amortisasi properti pertambangan (Catatan 10) Provisi biaya penutupan tambang Royalti dan denda (Catatan 36k) Lain - lain Jumlah
31.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
30.
Others Expenses - Net
2011
2010
Rp
Rp
6.657.367.434 3.981.468.928 149.816.572
2.275.037.582 9.519.223.454 2.452.719.252
10.788.652.934
14.246.980.288
Pajak Penghasilan
31.
Beban (penghasilan) pajak terdiri dari:
Amortization of mining properties (Note 10) Provision for mining closure cost Royalty and penalty (Note 36k) Others Total
Income Tax Tax expense (benefit) consists of:
2011
2010
Rp
Rp
Perusahaan Kini Tangguhan Anak perusahaan Kini Tangguhan
101.897.607.250 (6.763.318.368)
5.035.956.000 (2.455.777.757)
The Company Current Deferred Subsidiaries Current Deferred
Beban pajak
101.684.659.667
6.732.754.993
Tax expense
7.987.487.750 (1.437.116.965)
4.152.576.750 -
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasian dengan laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per consolidated statements of income and taxable income of the Company is as follows:
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasian Dikurangi: laba sebelum pajak anak perusahaan Laba sebelum pajak Perusahaan
2011
2010
Rp
Rp
403.344.538.050
40.693.824.460
367.506.319.733
26.946.704.841
Income before tax per consolidated statements of income Less: income before tax of the subsidiaries
35.838.218.317
13.747.119.619
Income before tax of the Company
Perbedaan temporer: Beban imbalan pasti pasca-kerja Selisih penyusutan fiskal dan komersial Jumlah perbedaan temporer
5.723.868.000
-
24.599.860
-
Temporary differences: Defined post-employment benefit expense Difference in fiscal and commercial depreciation
5.748.467.860
-
Total temporary differences
- 103 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Perbedaan tetap: Amortisasi properti pertambangan Beban yang tidak dapat dikurangkan Pendapatan bunga yang pajak penghasilannya bersifat final
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
2011
2010
Rp
Rp
(1.127.355.979)
1.936.098.006
Permanent differences: Amortization of mining properties Nondeductible expenses Interest income already subjected to final income tax Equity in net loss (income) of subsidiaries
Jumlah perbedaan tetap
(9.636.734.476)
2.863.187.863
Total permanent differences
Laba kena pajak
31.949.951.701
16.610.307.482
Bagian rugi (laba) anak perusahaan
1.837.203.314 2.180.110.136 (12.526.691.947)
Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:
Perusahaan 2011 : 25% x Rp 31.949.951.000 2010 : 25% x Rp 16.610.307.000 Jumlah Beban pajak kini Perusahaan Anak perusahaan Jumlah Pembayaran pajak dimuka Perusahaan Anak perusahaan Jumlah Pajak dibayar dimuka Perusahaan Anak perusahaan Jumlah
1.972.461.352 540.502.611 (1.585.874.106)
Taxable income
The calculation of current tax expense and tax payable are as follows:
2011
2010
Rp
Rp
7.987.487.750 -
4.152.576.750
7.987.487.750
4.152.576.750
7.987.487.750 101.897.607.250
4.152.576.750 5.035.956.000
109.885.095.000
9.188.532.750
(5.169.146.228) (6.313.768.176)
(332.303.400) (1.359.066.104)
(11.482.914.404)
(1.691.369.504)
The Company 2011: 25% x Rp 31,949,951,000 2010 : 25% x Rp 16,610,307,000 Total Current income tax expense The Company Subsidiaries Total Prepaid taxes The Company Subsidiaries Total
-
(21.115.522)
Prepaid tax The Company Subsidiaries
-
(21.115.522)
Total
Utang pajak (Catatan 16) Perusahaan Anak perusahaan
2.818.341.522 95.583.839.074
3.820.273.350 3.698.005.418
Taxes payable (Note 16) The Company Subsidiaries
Jumlah
98.402.180.596
7.518.278.768
Total
Penghasilan kena pajak pada tahun 2010 adalah sesuai dengan yang tercantum dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Perusahaan yang disampaikan kepada Kantor Pelayanan Pajak.
- 104 -
The taxable income in 2010 is in accordance with the corporate income tax returns filed to the Tax Service Office.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian aset pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
The details of the Company’s deferred tax assets are as follows:
1 Januari 2011/ January 1, 2011 Rp Aset pajak tangguhan Rugi fiskal Cadangan imbalan pasti pasca-kerja Penyisihan piutang ragu-ragu Aset tetap dan lainnya Jumlah - bersih
1 Januari 2010/ January 1, 2010 Rp Aset pajak tangguhan Rugi fiskal Cadangan imbalan pasti pasca-kerja Penyisihan piutang ragu-ragu Aset tetap dan lainnya Jumlah - bersih
*) **)
Dikreditkan ke laporan laba rugi konsolidasian/ Credited to consolidated statement of income Rp
31 Desember 2011/ December 31, 2011 Rp
2.231.784.344 2.900.552.500 21.601.642 230.645.832
5.697.994.100 1.491.895.250 1.010.545.983
7.929.778.444 4.392.447.750 21.601.642 1.241.191.815
5.384.584.318
8.200.435.333
13.585.019.651
Akuisisi Pelepasan anak perusahaan *)/ anak perusahaan **)/ Acquired Disposed subsidiaries *) subsidiaries **) Rp
Dikreditkan ke laporan laba rugi konsolidasian/ Credited to consolidated statement of income Rp
Deferred tax assets Fiscal loss Defined post employment benefit reserve Allowance for doubtful accounts Property and equipment and others Net
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Rp
1.732.214.750 170.092.698
1.015.116.566 19.680.427
(8.297.880)
1.216.667.778 1.168.337.750 21.601.642 49.170.587
2.231.784.344 2.900.552.500 21.601.642 230.645.832
1.902.307.448
1.034.796.993
(8.297.880)
2.455.777.757
5.384.584.318
Deferred tax assets Fiscal loss Defined post employment benefit reserve Allowance for doubtful accounts Property and equipment and others Net
Saldo anak perusahaan pada tanggal akuisisi (Catatan 4)/ Balance of acquired subsidiaries at acquisition date (Note 4) Saldo anak perusahaan yang dijual (Catatan 4)/Balance of disposed subsidiaries (Note 4)
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan dapat terpulihkan seluruhnya terhadap penghasilan kena pajak dimasa yang akan datang sebelum masa manfaat pajak tersebut berakhir.
Management believes that deferred tax assets can be utilized against future taxable income before the utilization period of fiscal losses expires.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rate is as follows:
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasian Dikurangi: laba sebelum pajak anak perusahaan Laba sebelum pajak Perusahaan Beban pajak sesuai tarif yang berlaku
2011
2010
Rp
Rp
403.344.538.050
40.693.824.460
367.506.319.733
26.946.704.841
Income before tax per consolidated statements of income Less: income before tax of the subsidiaries
35.838.218.317
13.747.119.619
Income before tax of the Company
8.959.554.579
3.436.779.905
Tax expense at effective tax rates
- 105 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
32.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
2011
2010
Rp
Rp
Pengaruh pajak atas perbedaan tetap: Amortisasi properti pertambangan Beban yang tidak dapat dikurangkan Pendapatan bunga yang pajak penghasilannya bersifat final
(3.131.672.987)
Bagian rugi (laba) anak perusahaan
(281.838.995)
484.024.502
Tax effects of permanent differences: Amortization of mining properties Non-deductible expenses Interest income already subjected to final income tax Equity in net losses (income) of subsidiaries
Jumlah
(2.409.183.794)
715.796.845
Total
Beban pajak Perusahaan Anak perusahaan
6.550.370.785 95.134.288.882
4.152.576.750 2.580.178.243
Tax expense The Company Subsidiaries
Jumlah beban pajak
101.684.659.667
6.732.754.993
Total tax expense
459.300.828 545.027.360
Dividen Tunai
493.115.338 135.125.532 (396.468.527)
32.
Cash Dividends
Berdasarkan Akta No. 24 tanggal 19 September 2011, dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, seluruh anggota Direksi Perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perusahaan memutuskan:
Based on Deed No. 24 dated September 19, 2011, of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, all of the Directors of the Company with an approval from the Board of Commissioners decided to:
•
Membagikan dividen interim Perusahaan tahun buku 2011 kepada PT Dian Swastatika Sentosa Tbk sebesar Rp 169.999.660.000 dan PT Sinar Mas Cakrawala sebesar Rp 340.000.
•
Pay interim dividends for the year 2011 to PT Dian Swastatika Sentosa Tbk amounting to Rp 169,999,660,000 and to PT Sinar Mas Cakrawala amounting to Rp 340,000.
•
Apabila setelah berakhirnya tahun buku Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, ternyata Perusahaan menderita kerugian, maka dividen interim yang telah dibagikan harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perusahaan.
•
If, after the end of the year on December 31, 2011 the Company is incurring losses, then the distributed interim dividends should be returned by the shareholders to the Company.
- 106 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 33.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Laba Bersih per Saham
33.
Perhitungan laba per saham dasar dan dilusian berdasarkan pada informasi berikut:
Rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar
The computation of basic and diluted earnings per share is based on the following data:
2011
2010
Rp
Rp
5.108.783.247
Rata-rata tertimbang saham biasa berpotensi dilutif
Earnings Per Share
1.816.892.877
Weighted average number of ordinary shares for computation of basic earnings per share
155.558.926
Weighted average number of ordinary potentially dilutive ordinary shares
-
Rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dilusian Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (dalam Rp)
Weighted average number of ordinary shares for computation of diluted 5.108.783.247
1.972.451.803
284.776.055.775
30.752.392.265
55,74
16,93
Earnings per share Basic
15,59
Diluted
Laba per saham dasar (dalam Rp) Dasar Dilusian
34.
-
Sifat Dan Transaksi Hubungan Berelasi
34.
Sifat Pihak Berelasi
earnings per share
Net income (loss) attributable to owners of the Company (in Rp)
Nature of Relationships and Transactions with Related Parties Nature of Relationships
a.
Pemegang saham/Shareholders
:
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk GMR Coal Resources Pte. Ltd. (dahulu/formerly GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd.) PT Sinar Mas Cakrawala
b.
Perusahaan yang berada dibawah/ kelompok usaha (Grup) Sinar Mas/ Companies under the Sinar Mas Group
:
PT Bank Sinarmas Tbk PT Sinar Mas Multifinance PT AB Sinar Mas Multifinance PT Asuransi Sinarmas PT Sinar Mas Tunggal PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry PT Royal Oriental PT Nusantara Indah Lestari PT Wahana Alam Lestari PT Bumi Kencana Eka Sejahtera PT Purinusa Ekapersada PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk PT Citra Alam Indah PT DSSP Power Sumsel
- 107 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut c.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
GMR Consulting Services Private Limited merupakan perusahaan dalam satu grup usaha dengan GMR Coal Resources Pte. Ltd. (dahulu GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte, Ltd.), pemegang saham Perusahaan.
c.
GMR Consulting Services Private Limited belong to the same group of GMR Coal Resources Pte. Ltd. (formerly GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd.), the stockholder of the Company.
Tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi baik yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kegiatan usaha utama Grup, yang didefinisikan sebagai transaksi benturan kepentingan berdasarkan peraturan BAPEPAMLK No. IX.E.1 “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu“.
There are no transactions with related parties that directly or indirectly related with main business of the Group and identified as conflict of interest based on BAPEPAM-LK Regulation No. IX.E.1 “Affiliated Transactions and Conflict of Interest on Certain Transactions”.
Transaksi dengan Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
a.
a.
Akun-akun terkait transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Jumlah/Total 2011 Rp Aset Kas dan setara kas (Catatan 5) PT Bank Sinarmas Tbk Bank Deposito berjangka
Deposito berjangka PT Bank Sinarmas Tbk Piutang usaha (Catatan 6) PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
Piutang lain-lain dari pihak berelasi PT Wahana Alam Lestari PT Nusantara Indah Lestari PT Bumi Kencana Eka Sejahtera
Biaya dibayar dimuka - sewa gedung (Catatan 8) PT Royal Oriental
2010 Rp
The accounts involving related parties transactions are as follows:
Persentase terhadap jumlah Aset/ Liabilitas dan terhadap Pendapatan/ Beban yang bersangkutan/ Percentage to Total Assets/ Liabilities and to Total Respective Revenue/Expenses 2011 2010 % %
73.810.376.006 10.700.000.000
118.356.781.187 27.854.220.000
2,22% 0,32%
10,59% 2,50%
84.510.376.006
146.211.001.187
2,54%
13,09%
-
16.657.500.000
9.071.940.984 789.496.860 -
53.014.775.908 735.250.336 8.258.124.492
9.861.437.844
62.008.150.736
1,49%
Time deposits PT Bank Sinarmas Tbk
0,27% 0,02%
4,75% 0,07% 0,74%
Trade accounts receivable (Note 6) PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
0,29%
5,56%
-
-
-
3.700.230.000 6.500 8.991.000
-
0,33% 0,00% 0,00%
-
3.709.227.500
-
0,33%
2.358.631.679
2.280.674.476
0,07%
Investasi saham PT DSSP Power Sumsel
125.000.000
Dana yang dibatasi pencairannya PT Bank Sinarmas Tbk
111.220.000
101.813.950
0,00%
2.266.647.839 1.864.434.509
624.790.459
0,07% 0,06%
4.131.082.348
624.790.459
0,13%
Aset tidak lancar lain-lain (Catatan 13) PT Citra Alam Indah PT Royal Oriental
-
- 108 -
Assets Cash and cash equivalents (Note 5) PT Bank Sinarmas Tbk Cash in banks Time deposits
0,00%
0,20%
Other accounts receivable - related parties PT Wahana Alam Lestari PT Nusantara Indah Lestari PT Bumi Kencana Eka Sejahtera
Prepaid expenses - building rental (Note 8) PT Royal Oriental Investment in shares of stock PT DSSP Power Sumsel
-
0,01%
Restricted funds PT Bank Sinarmas Tbk
0,06%
Other noncurrent assets (Note 13) PT Citra Alam Indah PT Royal Oriental
-
0,06%
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Jumlah/Total 2011 Rp Liabilitas Utang usaha (Catatan 15) PT Citra Alam Indah PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills
Biaya yang masih harus dibayar (Catatan 17) GMR Consulting Services Private Limited PT Bumi Kencana Eka Sejahtera
Uang muka pelanggan (Catatan 18) PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Utang lain-lain kepada pihak berelasi PT Citra Alam Indah PT Dian Swastatika Sentosa Tbk PT Nusantara Indah Lestari
Liabilitas sewa pembiayaan PT AB Sinar Mas Multifinance Penjualan bersih (Catatan 24) PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills PT Sinar Mas Tunggal
Pendapatan bunga Beban bunga (Catatan 28) Utang lain-lain PT Dian Swastatika Sentosa Tbk PT Bumi Kencana Eka Sejahtera Sewa pembiayaan PT AB Sinar Mas Multifinance Anjak piutang PT Sinar Mas Multifinance PT AB Sinar Mas Multifinance Obligasi konversi PT Bumi Kencana Eka Sejahtera
2010 Rp
240.234.043 -
1.781.208.009
240.234.043
1.781.208.009
Persentase terhadap jumlah Aset/ Liabilitas dan terhadap Pendapatan/ Beban yang bersangkutan/ Percentage to Total Assets/ Liabilities and to Total Respective Revenue/Expenses 2011 2010 % %
0,05%
-
-
0,33% 0,05%
0,33%
13.602.000.000 1.511.466.668
-
2,83% 0,31%
-
15.113.466.668
-
3,14%
-
8.674.556.324
-
1,81%
-
0,00%
-
14.869.315 -
268.820.916.664 15.900.000.000
14.869.315
284.720.916.664
-
-
Accrued expenses (Note 17) GMR Consulting Services Private Limited PT Bumi Kencana Eka Sejahtera
Advance from a customer (Note 18) PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
49,23% 2,91% 0,00%
28.844.820
0,01%
670.502.176.814 20.680.301.557 12.675.688.225
394.255.112.115 21.946.985.584 29.411.996.911
23,43% 0,72% 0,45%
4.642.293.082 -
48.713.023.701 41.791.246.900
708.500.459.678
536.118.365.211
24,76%
57,83%
4.863.312.513
1.336.186.336
31,65%
39,28%
63,34% 0,92%
1.275.006
8.046.607
0,01%
1.574.253.175 -
522.500.000
1.761.466.668
5,25% 4,51%
4.056.651.098 -
19.215.528.754
42,53% 2,37% 3,17%
-
15.650.538.072 227.995.833
6,37%
16,17% 0,03% -
-
-
2,08% 7,13%
4.587.197.705
77,77%
Other accounts payable - related parties PT Citra Alam Indah PT Dian Swastatika Sentosa Tbk PT Nusantara Indah Lestari
52,14%
-
0,16%
Liabilities Trade accounts payable (Note 15) PT Citra Alam Indah PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills
-
Lease liabilities PT AB Sinar Mas Multifinance Net Sales (Note 24) PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills PT Sinar Mas Tunggal
Interest income Interest expense (Note 28) Other accounts payable PT Dian Swastatika Sentosa Tbk PT Bumi Kencana Eka Sejahtera Lease liability PT AB Sinar Mas Multifinance Factoring payable PT Sinar Mas Multifinance PT AB Sinar Mas Multifinance Convertible bonds PT Bumi Kencana Eka Sejahtera
18,28%
b.
Grup mempunyai kontrak asuransi dengan PT Asuransi Sinarmas dalam rangka asuransi aset tetap tertentu (Catatan 9).
b.
The Group has insurance contracts with PT Asuransi Sinarmas in relation to insurance of certain property and equipment (Note 9).
c.
Perusahaan memberikan jaminan perusahaan (Corporate Guarantee) atas utang anak perusahaan pada PT Bank Jasa Jakarta, PT Bank ICBC Indonesia dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. Sampai dengan April 2011, utang ini telah dilunasi seluruhnya (Catatan 14).
c.
The Company gives corporate guarantee for the loans obtained by the subsidiaries from PT Bank Jasa Jakarta, PT Bank ICBC Indonesia and to PT Bank CIMB Niaga Tbk. As of April 2011, these loans have been fully settled (Note 14).
- 109 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut d.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 16 Juni 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Konsorsium dengan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSS) dalam rangka tender Pengadaan Pembelian Tenaga Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumatera Selatan yang berbasis BOOT (Build-Own-OperateTransfer) yang diselenggarakan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (Proyek PLTU). Perjanjian mengatur antara lain pembagian tugas dan tanggung jawab Perusahaan dan DSS dan pembentukan perusahaan operasional dan komposisi penyertaan saham Perusahaan dan DSS atas perusahaan tersebut. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani sampai dengan selesainya Proyek PLTU dan berjalannya Proyek PLTU secara komersial yang akan dijalankan oleh perusahaan operasional. Berdasarkan Surat No. 02635/121/DITDANS/2011 tanggal 11 Agustus 2011 dari PT PLN (Persero), Konsorsium DSS dan Perusahaan terpilih sebagai calon pengembang proyek PLTU tersebut.
d.
On June 16, 2010, the Company entered into Consortium Agreement with PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSS) in relation to bid to tender for the Procurement of the Purchase of Steam Power Plant (PLTU) Mulut Tambang in South Sumatera on a BOOT (Build-Own-Operate-Transfer) basis which was opened by PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLTU Project). The agreement stipulates, among others, the duties and responsibilities of the Company and DSS, and the establishment of a company for operational acitivities of the PLTU project and the composition of the Company and DSS investment in such company. The agreement is valid since the signing date of the agreement up to the completion of the PLTU project and operation of the PLTU project commercially which will be operated and managed by the operational company. Based on Letter No. 02635/121/DITDANS/2011 dated August 11, 2011 from PT PLN (Persero), Consortium of DSS and the Company was chosen as the developer for the PLTU project.
Berdasarkan Akta No. 45 tanggal 23 Agustus 2011 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan dan DSS mendirikan PT DSSP Power Sumsel (DSSP) yang bergerak dalam suplai tenaga listrik. Perusahaan memiliki kepemilikan sebesar 5% dalam 125 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham dalam DSSP.
Based on Deed No. 45 dated August 23, 2011 of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, the Company and DSS established PT DSSP Power Sumsel (DSSP) which engages in electricity power supply. The Company has ownership interest of 5% in 125 shares with nominal value of Rp 1,000,000 per share in DSSP.
Berdasarkan Sponsors Agreement tanggal 3 November 2011 antara PT PLN (Persero) (PLN) dan PT DSSP Power Sumsel (DSSP) (sebagai penjual), PT Dian Swastatika Sentosa Tbk dan PT Golden Energy Mines Tbk (keduanya sebagai sponsor), Perusahaan sebagai sponsor memiliki kewajiban untuk mengambil bagian atas saham dalam DSSP, memberikan subordinated loan kepada DSSP, dan menyediakan dana untuk proyek DSSP sampai dihentikannya Power Purchase Agreement tanggal 3 November 2011 antara PLN dan DSSP, dan tidak akan menjual, mengalihkan atau menjaminkan sahamnya dalam DSSP.
Based on Sponsors’ Agreement dated November 3, 2011 by and between PT PLN (Persero), PT DSSP Power Sumsel (DSSP) and PT Dian Swastatika Sentosa Tbk and PT Golden Energy Mines Tbk (both as sponsors), the Company as the sponsor has obligations to subscribe and pay for shares of DSSP, make subordinated loans to DSSP, and provide funds for DSSP’s project, until the termination of the Power Purchase Agreement dated November 3, 2011, by and between PLN and DSSP, and will not sell, assign, transfer mortage, or pledge its shares in DSSP.
Pada tanggal 7 Oktober 2011, MAL (sebagai penjual) menandatangani Perjanjian Penyediaan Batubara dengan PT DSSP Power Sumsel, (sebagai pembeli), yang berlaku selama 25 tahun. Syarat dan ketentuan lainnya dinyatakan dalam perjanjian tersebut.
On October 7, 2011, MAL (as the seller) entered into a Coal Supply Agreement with PT DSSP Power Sumsel, (as the buyer) that will be valid for twenty five (25) years. Other terms and conditions are stipulated in the agreement.
- 110 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut e.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berdasarkan Akta No. 172 dan No. 174 keduanya tertanggal 29 Juni 2010 dari Desman, S.H., M.H., notaris di Jakarta, Perusahaan sebagai Pemberi Fidusia dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai Penerima Fidusia mengadakan perjanjian Jaminan Fidusia untuk menjamin pembayaran utang Fasilitas Kredit Investasi dengan limit sebesar US$ 140.000.000 dan Rp 979.355.811.855 yang diperoleh DSS, pemegang saham mayoritas Perusahaan (Debitur), dari PT Bank Mandiri (persero) Tbk (Kreditur). Obyek Jaminan Fidusia berupa seluruh piutang dagang milik Perusahaan kepada pihak ketiga dengan nilai penjaminan sebesar US$ 4.900.000 dan seluruh persediaan barang/stok barang termasuk tapi tidak terbatas pada persediaan batubara di lokasi Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan sampai dengan nilai penjaminan sebesar US$ 750.000, baik yang sekarang telah ada maupun yang ada dikemudian hari yang dimiliki Grup (Catatan 6 dan 7). Berdasarkan surat tertanggal 16 Mei 2011 kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri), DSS mengajukan permohonan perubahan Syarat Pengikatan Agunan Fasilitas Kredit untuk menghapuskan penjaminan atas seluruh persediaan barang stock batubara dengan nilai penjaminan sebesar US$ 750.000 yang diikat dengan Akta Jaminan Fidusia No. 172 tanggal 29 Juni 2010 dan atas seluruh piutang usaha Perusahaan kepada pihak ketiga dengan nilai penjaminan sebesar US$ 4.900.000 yang diikat dengan Akta Jaminan Fidusia No. 174 tanggal 29 Juni 2010. Pada tanggal 3 Agustus 2011, DSS menerima Surat Persetujuan Penggantian/Penukaran Agunan Non Fixed Asset atas nama PT Dian Swastatika Sentosa Tbk dari Mandiri yang antara lain menyetujui perubahan syarat pengikatan agunan fasilitas kredit yang semula diikat dengan Akta Jaminan Fidusia No. 172 dan 174 menjadi jaminan tunai berupa deposito sebesar Rp 50.000.000.000 atas nama DSS yang selanjutnya akan dilakukan pengikatan secara gadai. Syarat efektif dan ketentuan lainnya dinyatakan dalam surat tersebut. Pada tanggal 1 November 2011, jaminan fidusia berdasarkan Akta No. 172 dan No. 174 tidak berlaku lagi.
- 111 -
e.
Based on Deeds No. 172 and No. 174, both dated June 29, 2010 of Desman, S.H., M.H., public notary in Jakarta, the Company as Fiduciary Assignor and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk as Fiduciary Assignee entered into Fiduciary Assignment Agreement to ensure the payment of Credit Investment Facility loan with maximum limit of totaling to US$ 140,000,000 and Rp 979,355,811,855 obtained by DSS (Debitor), the majority shareholder of the Company, from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Creditor). The objects of Fiduciary Assignment are all a third party trade receivables owned by the Company with guarantee amount of US$ 4,900,000 and all inventory, including but not limited to coal inventory in Tanah Bumbu, South Kalimantan with guarantee amount up to US$ 750,000, which are currently existing and not yet existing and owned by the Group (Notes 6 and 7).
Based on letter dated May 16, 2011 to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri), DSS requested changes in the Provision for Guarantee of Credit Facility by removing the guarantee in form of all inventory stock in Tanah Bumbu, South Kalimantan, including but not limited to coal inventory with guarantee amount of US$ 750,0000 which was bound by Deed of Fiduciary Collateral No. 172 dated June 29, 2010 and of all a third party trade receivables owned by the Company with guarantee amount of US$ 4,900,000 which was bound by Deed of Fiduciary Collateral No. 174 dated June 29, 2010. On August 3, 2011, DSS received Approval Letter for Changing the Non Fixed Asset Guarantee under the name of DSS from Mandiri, which among others, approved changes in the guarantee of credit facility, which was previously bound by Deeds Nos. 172 and 174, to cash guarantee in form of time deposits amounting to Rp 50,000,000,000 under the name of DSS, which later on will be fiduciary bound. Effective terms and other conditions are stipulated in the letter. Therefore, on November 1, 2011, the certificates of fiduciary collateral based on Deeds Nos. 172 and 174 were no longer valid.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut f.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 10 November 2009 dan 11 Agustus 2010, PT Royal Oriental (RO pihak yang menyewakan) menandatangani perjanjian sewa menyewa ruang kantor dengan BORNEO dan KIM, (penyewa), anak perusahaan. Perjanjian sewa berlaku masing-masing selama 3 tahun sejak tanggal perjanjian.
f.
Pada 2 Desember 2011, RO (sebagai pihak yang menyewakan) menandatangani Perjanjian Sewa Menyewa Basement dengan KIM, anak perusahaan. Perjanjian sewa berlaku selama 3 tahun sejak 5 Desember 2011. g.
Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 2 Desember 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman untuk pengembangan usaha dari DSS dengan maksimum pinjaman sebesar US$ 22.550.000 dan dikenakan bunga 8% per tahun dengan jangka waktu sampai dengan 31 Desember 2011 serta dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis kedua belah pihak. Berdasarkan Adendum tanggal 24 Maret 2011, fasilitas pinjaman meningkat dari sebelumnya sebesar US$ 22.550.000 menjadi US$ 100.000.000. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 22 November 2011.
On December 2, 2011, RO (as a lessor) entered into a Basement Space Rental Agreement with KIM, a subsidiary. The agreement is valid for three (3) years from December 5, 2011.
g.
Pinjaman ini dicatat sebagai bagian dari “Utang lain-lain - pihak berelasi” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2010. h.
Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 8 Desember 2010, BORNEO, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman untuk pengembangan usaha dari DSS, dengan maksimum pinjaman sebesar US$ 7.250.000 dan dikenakan bunga 8% per tahun. Jangka waktu pinjaman sampai dengan 31 Desember 2011 dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis kedua belah pihak. Pada tanggal 21 Februari 2011 pinjaman dari DSS telah dilunasi seluruhnya. Pinjaman ini dicatat sebagai bagian dari “Utang lain-lain - pihak berelasi” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2010.
- 112 -
On November 10, 2009 and August 11, 2010, PT Royal Oriental (RO - as a lessor) entered into an office space rental with BORNEO and KIM, subsidiaries, respectively, (as lessee). The agreement is valid for three (3) years, from the date of the agreement.
Based on Loan Agreement dated December 2, 2010, the Company received a credit facility for business development from DSS with maximum amount of US$ 22,550,000 and bears interest rate at 8% per annum. The term of the loan is until December 31, 2011 and can be extended upon written consent of both parties. Based on Addendum dated March 24, 2011, the facility was increased from US$ 22,550,000 to US$ 100,000,000. This loan was fully settled on November 22, 2011.
This loan is recorded as part of “Other accounts payable - related parties” in 2010 consolidated statement of financial position.
h.
Based on Loan Agreement dated December 8, 2010, BORNEO, a subsidiary, received a credit facility for business development from DSS with maximum amount of US$ 7,250,000 and bears interest rate at 8% per annum. The term of the loan is until December 31, 2011 and can be extended upon written consent of both parties. This loan was fully settled on February 21, 2011. This loan was recorded as part of “Other accounts payable - related parties” in the 2010 consolidated statement of financial position.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut i.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 18 Februari 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman untuk pengembangan usaha dari PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES), dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 12.939.000.000, dan dikenakan bunga 10% per tahun. Jangka waktu pinjaman sampai dengan 29 Februari 2012 dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis kedua belah pihak. Pada tanggal 26 April 2011, pinjaman dari BKES telah dilunasi seluruhnya. Pinjaman ini dicatat sebagai bagian dari “Utang lain-lain pihak berelasi”.
i.
Piutang lain-lain dari dan utang lain-lain kepada pihak berelasi, kecuali kepada BKES dan DSS dilakukan tanpa bunga, tanpa jaminan, dan tanpa jangka waktu pengembalian. j.
Pada tanggal 25 April 2011, MAL, anak perusahaan, menandatangani Perjanjian Penerbitan Obligasi Konversi dengan BKES, dimana MAL akan menerbitkan obligasi konversi sebesar Rp 20.000.000.000 dengan tingkat bunga 12% dan BKES akan mengambil bagian atas obligasi konversi tersebut. MAL setuju dan sepakat untuk membayar kembali obligasi dari BKES pada tanggal jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal perjanjian. BKES berhak mengkonversikan obligasi baik sebagian maupun seluruh nilai obligasi menjadi dan dikompensasikan dengan saham hasil konversi dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham setiap saat sebelum tanggal jatuh tempo. Pada tanggal 9 Januari 2012 BKES menggunakan hak konversi sehingga kepemilikannya meningkat sebesar Rp 20.000.000.000 atas 20.000 saham dan kepemilikan Perusahaan menjadi Rp 12.939.000.000 atas 12.939 saham (Catatan 41).
Other accounts receivable and payable related parties, except for those to BKES and DSS are non interest bearing, without collateral and no definite terms of repayment. j.
Beban bunga obligasi konversi sebesar Rp 1.761.466.668 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 (Catatan 28). k.
Pada tanggal 11 Agustus 2011, Perusahaan (penjual) dan GMR Coal Resources Pte. Ltd. (dahulu GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd.) (GMR) (pembeli) mengadakan Perjanjian Jual Beli Batubara (CSA) untuk jangka waktu 25 tahun sejak pengiriman batubara pertama kali.
- 113 -
Based on Loan Agreement dated February 18, 2011, the Company obtained a credit facility for business development from PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES), with maximum amount of Rp 12,939,000,000, and bears interest rate at 10% per annum. The term of the loan is until February 29, 2012 and can be extended upon written consent of both parties. On April 26, 2011, this loan has been fully settled. This loan was recorded as part of “Other accounts payable - related parties”.
On April 25, 2011, MAL, a subsidiary, entered into an Issuance of Convertible Bonds Agreement with BKES, wherein MAL will issue convertible bonds amounting to Rp 20,000,000,000, with interest rate at 12 % per annum and BKES will purchase the bonds. MAL agreed to repay the bonds to BKES on maturity date which is within twelve (12) months since the date of the agreement. BKES has the right to convert the bonds whether in part or in whole the value of the bonds to be compensated with the conversion shares with nominal value Rp 1,000,000 per share at any time before maturity date. On January 9, 2012, BKES opted to convert the bond into shares of stock thus, increasing its ownership interest by Rp 20,000,000,000 of 20,000 shares and the Company’s ownership becomes Rp 12,939,000,000 of 12,939 shares (Note 41).
Interest expense on convertible bonds amounted to Rp 1,761,466,668 for the year ended December 31, 2011 (Note 28). k.
On August 11, 2011, the Company (as a seller) and GMR Coal Resources Pte. Ltd. (formerly GMR Infrastructure Investments (Singapore) Pte. Ltd.) (GMR) (as a buyer) entered into a Coal Sales Agreement (CSA) for a period of 25 years since the date of first shipment of coal.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
l.
Pada tanggal 11 Agustus 2011, GMR, Perusahaan, dan anak perusahaan (supplier) yang terdiri dari BBU, BIB, BHBA, BNP, KCP, KIM, TBBU, dan TKS mengadakan Perjanjian Penunjang Jual Beli Batubara (CSSA). Perjanjian ini mengatur dukungan ketersediaan batubara dari anak-anak perusahaan kepada Perusahaan sehingga Perusahaan dapat memenuhi kewajibannya dalam CSA. Perjanjian ini berjangka waktu 25 tahun terhitung sejak tanggal pengiriman batubara pertama kali.
l.
On August 11, 2011, GMR, the Company, and its subsidiaries (suppliers) consisting of BBU, BIB, BHBA, BNP, KCP, KIM, TBBU, and TKS entered into a Coal Sales Support Agreement (CSSA). The agreement stipulates the support for coal availability from the subsidiaries to the Company so that the Company can fulfill its obligations in the CSA. The agreement is valid for 25 years since the date of first shipment of coal.
m.
Pada tanggal 11 Agustus 2011, Perusahaan dan GMR (penyedia jasa) mengadakan Perjanjian Support Manajemen dan Teknis (MTSA) dalam rangka pemberian jasa konsultasi di bidang teknis terkait teknik persiapan dan pembakaran batubara, jasa pengelolaan dan penasehat teknis, termasuk perencanaan infrastuktur, jasa pengawasan pelaksanaan proyek infrastruktur dan penelaahan sistem, maupun pemusatan sistem pengadaan. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 8 tahun sejak tanggal pencatatan saham Perusahaan di Bursa Efek.
m.
On August 11, 2011, the Company and GMR (service supplier) entered into a Management and Technical Support Agreement (MTSA) relating to consultation service in technical preparation and incineration of coal, technical management and advisory services including infrastructure planning, infrastructure project monitoring service and system analysis, and procurement centralization. The agreement is valid for eight (8) years since the date of the Company’s share registration at the stock exchange.
n.
Pada tanggal 20 Oktober 2011, BHBA, anak perusahaan (pembeli) menandatangani Perjanjian Jual Beli Alat Berat dengan PT Citra Alam Indah (CAI) (penjual), atas 5 (lima) unit alat berat yang akan dibayar dengan cicilan selama 36 bulan sejak alat berat dialihkan kepada BHBA dan pelunasan pembayaran sebesar nilai pasar alat berat pada saat cicilan berakhir dikurangi dengan jumlah uang muka yang telah dibayar BHBA. Uang muka yang telah dibayar kepada CAI sebesar US$ 114.442 dan Rp 116.997.552 atau ekuivalen Rp 1.154.759.603 pada tanggal 31 Desember 2011 dicatat sebagai bagian “Aset tidak lancar lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2011 (Catatan 13).
n.
On October 20, 2011, BHBA, a subsidiary (as buyer) entered into a Heavy Equipment Sale and Purchase Agreement with PT Citra Alam Indah (CAI) (as seller), for five (5) units of heavy equipment which is to be paid in installments over a period of 36 months since the heavy equipment is handed over to BHBA. The settlement price which is equivalent to market price of the heavy equipment at the end of the term with less the total advances already paid by BHBA. The advances paid to CAI amounted to US$ 114,442 and Rp 116,997,552 or equivalent to Rp 1,154,759,603 as of December 31, 2011 and was presented as part of “Other noncurrent assets” in the 2011 consolidated statement of financial position (Note 13).
o.
Pada tanggal 20 Oktober 2011, BHBA, anak perusahaan (sebagai penyewa), menandatangani Perjanjian Sewa Alat Berat dengan CAI (sebagai pemilik), untuk 5 (lima) unit alat berat. Perjanjian ini berlaku selama 36 bulan sejak alat berat tersebut dialihkan kepada BHBA di lokasi kerja Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Sebagai jaminan, BHBA membayar sewa sejak bulan ke 32 sampai dengan ke 36 sebesar US$ 122.617 (ekuivalen Rp 1.111.888.236) yang disajikan sebagai bagian “Aset tidak lancar lain-lain” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2011 (Catatan 13).
o.
On October 20, 2011, BHBA, a subsidiary (as lessee), entered into a Heavy Equipment Rental Agreement with CAI (as the owner), for five (5) units of heavy equipment. This agreement is valid for 36 months since the heavy equipment is handed over to BHBA in work area at Kabupaten Bungo, Jambi Province. As guarantee deposits, BHBA paid rental fee from the 32 month to 36 month of rental amounting to US$ 122,617 (equivalent to Rp 1,111,888,236) and was presented as part of “Other noncurrent assets” in the 2011 consolidated statement of financial position (Note 13).
- 114 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut p.
35.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended p.
Jumlah imbalan kerja jangka pendek yang dibayar atau diakru kepada Dewan Komisaris dan Direksi (tidak diaudit) sebesar Rp 20.581.211.487 dan Rp 9.670.624.844 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010.
Tujuan dan Keuangan
Kebijakan
Manajemen
Risiko
35.
Total short term employee benefits paid to or accrued for the Group’s Board of Commissioners and Directors (unaudited) amounted to Rp 20,581,211,487 and Rp 9,670,624,844 for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively.
Financial Risk Management Objectives and Policies
Manajemen Risiko Keuangan
Financial Risk Management
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup.
The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, foreign exchange risk, credit risk, and liquidity risk. The operational activities of the Group are managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank, sewa pembiayaan dan utang bank dan lembaga keuangan.
Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Group’s exposures to the interest rate risk relates primarily to bank loans, lease liabiltiies, and loans payable to bank and financial institutions.
Walaupun Grup memiliki pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap, Manajemen Grup juga melakukan penelaahan atas suku bunga yang telah ditetapkan, apabila suku bunga pasar turun secara signifikan, manajemen Grup akan melakukan negosiasi untuk menurunkan suku bunga tersebut.
Eventhough the Group has liabilities with fixed interest rate, management of the Group also conducts assessments of such rates and if market interest rate decreases significantly, management of the Group would negotiate to decrease its loan interest rate.
- 115 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan konsolidasian Grup yang terkait risiko suku bunga:
The following table sets out the carrying amount, by maturity, of the Group’s consolidated financial assets and liabilities that are exposed to interest rate risk:
Suku bunga mengambang/ Floating interest rate Kurang dari atau sama dengan Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ <= 1 Year > 1 Year Rp Rp
2011 Suku bunga tetap/ Fixed interest rate Kurang dari atau sama dengan Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ <= 1 Year > 1 Year Rp Rp
Jumlah/Total Rp
Aset Kas dan setara kas Dana yang dibatasi pencairannya Piutang lain-lain - pihak ketiga
1.877.097.525.241 -
-
2.952.327.973 -
3.362.694.757
1.877.097.525.241 2.952.327.973 3.362.694.757
Assets Cash and cash equivalents Restricted funds Other accounts receivable - third party
Jumlah aset keuangan
1.877.097.525.241
-
2.952.327.973
3.362.694.757
1.883.412.547.971
Total financial assets
-
-
20.000.000.000 70.538.706
-
-
493.377.480
982.618.837
1.475.996.317
Liabilities Convertible bonds Lease liabilities Loans payable to bank and financial institutions
-
-
20.563.916.186
982.618.837
21.546.535.023
Total financial liabilities
Liabilitas Obligasi konversi Liabilitas sewa pembiayaan Utang bank dan lembaga keuangan Jumlah liabilitas keuangan
-
20.000.000.000 70.538.706
2010 Suku bunga mengambang/ Floating interest rate Kurang dari atau sama dengan Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ <= 1 Year > 1 Year Rp Rp
Suku bunga tetap/ Fixed interest rate Kurang dari atau sama dengan Lebih dari satu tahun/ satu tahun/ <= 1 Year > 1 Year Rp Rp
Jumlah/Total Rp
Aset Kas dan setara kas Deposito berjangka Dana yang dibatasi pencairannya Piutang lain-lain - pihak ketiga
249.438.623.647 -
-
16.657.500.000 101.813.950 -
3.362.694.757
249.438.623.647 16.657.500.000 101.813.950 3.362.694.757
Assets Cash and cash equivalents Time deposits Restricted funds Other accounts receivable - third party
Jumlah aset keuangan
249.438.623.647
-
16.759.313.950
3.362.694.757
269.560.632.354
Total financial assets
-
50.000.000.000 268.820.916.664 112.666.230
70.538.706
50.000.000.000 268.820.916.664 183.204.936
Liabilitas Utang bank jangka pendek Utang lain-lain - pihak berelasi Liabilitas sewa pembiayaan Utang bank dan lembaga keuangan
7.547.432.013
12.590.253.473
394.553.781
1.157.659.155
21.689.898.422
Jumlah liabilitas keuangan
7.547.432.013
12.590.253.473
319.328.136.675
1.228.197.861
340.694.020.022
-
Liabilities Short-term bank loans Other accounts payable - related parties Lease liabilities Loans payable to bank and financial institutions Total financial liabilities
Risiko Nilai Tukar
Foreign Exchange Risk
Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko nilai tukar terutama terkait dengan utang bank dan lembaga keuangan jangka panjang.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposures to the foreign exchange risk relates primarily to loans payable to bank and financial institutions.
- 116 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Selain utang bank dan lembaga keuangan jangka panjang, Grup memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi operasionalnya. Eksposur tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan dalam mata uang selain mata uang fungsional unit operasional atau pihak lawan. Meskipun Grup mempunyai eksposur bersih liabilitas dalam mata uang asing, manajemen berpendapat hal ini tidak berdampak signifikan karena sebagian penjualan Grup dilakukan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.
Other than the long-term loans payable to bank and financial institutions, the Company has transactional currency exposures. Such exposure arises when the transaction is denominated in currencies other than the functional currency of the operating unit or the counterparty. Eventhough the Group has net liabilities exposure in foreign currencies, management believes that it has no significant effect because part of sales are generated in U.S. Dollar.
Berikut adalah posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010:
At December 31, 2011 and 2010, the Group has monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:
2011
Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Aset tidak lancar lain-lain
US$ US$ US$
Ekuivalen Rp/ Equivalent in Rupiah Rp
Mata uang asing/ Foreign Currency
Ekuivalen Rp/ Equivalent in Rupiah Rp
6.235.013 19.977.993 -
56.539.095.309 181.160.439.672 -
12.807.327 12.357.932 163.175
115.150.677.417 111.110.162.835 1.467.108.500
Assets Cash and cash equivalents Trade accounts receivable Other noncurrent assets
227.727.948.752
Total Assets
237.699.534.981
Jumlah Aset Liabilitas Utang usaha Utang lain-lain Biaya yang masih harus dibayar Uang muka pelanggan Utang bank dan lembaga keuangan Jumlah Liabilitas Jumlah Aset (Liabilitas) - Bersih
2010
Mata uang asing/ Foreign Currency
US$ US$ US$ US$
18.065.470 11.533 3.978.818 -
163.817.683.512 104.583.855 36.079.925.877 -
3.925.361 29.898.890 1.272.568 108.750
-
2.239.760
-
35.292.925.066 268.820.916.664 11.441.660.147 977.771.250 20.137.685.486
Liabilities Trade accounts payable Other accounts payable Accrued expenses Advances from a customer Loans payable to bank and financial institution
200.002.193.244
336.670.958.613
Total Liabilities
37.697.341.737
(108.943.009.861)
Total Assets (Liabilities) - Net
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 kurs konversi yang digunakan Grup diungkapkan pada Catatan 2e atas laporan keuangan konsolidasian.
As of December 31, 2011 and 2010 the conversion rates used by the Group were disclosed in Note 2e to the consolidated financial statements.
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Grup mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.
Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Group manages and controls the credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regularly monitoring the collectibility of receivables to reduce the exposure to bad debts.
- 117 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berikut adalah eksposur laporan posisi keuangan yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010:
The table below shows the Company’s exposures related to credit risk as of December 31, 2011 and 2010:
2011
2010
Total Bruto/
Total Neto/
Total Bruto/
Total Neto/
Gross Amount Rp
Net Amount Rp
Gross Amount Rp
Net Amount Rp
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Kas dan setara kas
1.877.097.525.241
1.877.097.525.241
249.438.623.647
249.438.623.647
Cash and cash equivalents
Deposito berjangka Piutang usaha
239.798.627.470
239.712.220.903
16.657.500.000 182.216.232.892
16.657.500.000 182.129.826.325
Time deposits Trade accounts receivable
5.523.780.981 2.952.327.973
5.523.780.981 2.952.327.973
7.704.955.507 101.813.950
7.704.955.507 101.813.950
Other accounts receivable Restricted funds
711.690.368
711.690.368
1.515.890.459
1.515.890.459
Other noncurrent assets
2.126.083.952.033
2.125.997.545.466
457.635.016.455
457.548.609.888
Piutang lain-lain Dana yang dibatasi pencairannya Aset tidak lancar lain-lain Jumlah
Total
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi likuiditasnya.
Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo pinjaman dan utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.
In the management of liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Company and its subsidiaries’ operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluate the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.
Berikut adalah jadwal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The table below summarizes the maturity profile of financial assets and liabilities based on contractual undiscounted payments as of December 31, 2011 and 2010. 2011
<= 1 tahun/
1-2 tahun/
3-5 tahun/
Total/
Biaya transaksi/
Nilai Tercatat/
<= 1 year
1-2 years
3-5 years
Total
Transaction costs
As Reported
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
-
-
1.878.790.806.278
-
1.878.790.806.278
-
-
239.712.220.903
-
239.712.220.903
-
5.523.780.981
-
5.523.780.981
Aset Kas dan setara kas Piutang usaha - bersih
Assets 1.878.790.806.278 239.712.220.903
Piutang lain-lain
2.161.086.224
Investasi saham
125.000.000
-
-
125.000.000
-
125.000.000
2.952.327.973
-
-
2.952.327.973
-
2.952.327.973
Dana yang dibatasi pencairannya Aset lain-lain Jumlah
2.123.741.441.378
3.362.694.757
711.690.368
-
711.690.368
-
711.690.368
4.074.385.125
-
2.127.815.826.503
-
2.127.815.826.503
223.175.839.488
Liabilitas Utang usaha
Cash and cash equivalents Trade accounts receivable - net Other accounts receivable Investment in shares of stock Restricted funds Other noncurrent assets Total Assets Liabilities
223.175.839.488
-
-
223.175.839.488
-
Utang lain-lain
11.988.794.564
-
-
11.988.794.564
-
11.988.794.564
Other accounts payable
Biaya yang masih harus dibayar
61.437.273.207
-
-
61.437.273.207
-
61.437.273.207
Accrued expenses
70.538.706
-
-
70.538.706
-
70.538.706
1.475.996.317
-
1.475.996.317
20.000.000.000
-
20.000.000.000
Convertible bond
318.148.442.282
-
318.148.442.282
Total Liabilities
1.809.667.384.221
-
1.809.667.384.221
Sewa pembiayaan
Trade accounts payable
Lease liabilities Loans payable to bank and
Utang bank dan lembaga keuangan Obligasi konversi Jumlah Selisih aset dengan liabilitas
493.377.480 20.000.000.000
552.435.498 -
317.165.823.445
552.435.498
1.806.575.617.933
3.521.949.627
430.183.339 430.183.339 (430.183.339)
- 118 -
financial institutions
Maturity gap of assets and liabilities
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended 2010
<= 1 tahun/
1-2 tahun/
3-5 tahun/
Total/
Biaya transaksi/
Nilai Tercatat/
<= 1 year
1-2 years
3-5 years
Total
Transaction costs
As Reported
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
-
-
Aset
Assets
Kas dan setara kas Piutang usaha - bersih
250.150.020.957
250.150.020.957
-
250.150.020.957
16.657.500.000
-
-
16.657.500.000
-
16.657.500.000
Piutang lain-lain
182.129.826.325
-
-
182.129.826.325
-
182.129.826.325
Investasi saham
4.342.260.750
-
7.704.955.507
-
7.704.955.507
-
101.813.950
-
101.813.950
-
1.515.890.459
-
1.515.890.459
458.260.007.198
-
458.260.007.198
Dana yang dibatasi pencairannya
101.813.950
Aset lain-lain
899.100.000
616.790.459
454.280.521.982
616.790.459
Jumlah
3.362.694.757
-
3.362.694.757
Liabilitas
Cash and cash equivalents Trade accounts receivable - net Other accounts receivable Investment in shares of stock Restricted funds Other noncurrent assets Total Assets Liabilities
50.000.000.000
-
-
50.000.000.000
-
50.000.000.000
Short-term bank loans
Utang usaha
119.530.853.571
-
-
119.530.853.571
-
119.530.853.571
Trade accounts payable
Utang lain-lain
293.326.102.794
-
-
293.326.102.794
-
293.326.102.794
34.294.877.343
-
-
34.294.877.343
-
34.294.877.343
-
183.204.936
-
183.204.936
Utang bank jangka panjang
Biaya yang masih harus dibayar Sewa pembiayaan
112.666.230
70.538.706
7.941.985.794
8.654.463.879
5.093.448.749
21.689.898.422
-
21.689.898.422
Jumlah
505.206.485.732
8.725.002.585
5.093.448.749
519.024.937.066
-
519.024.937.066
Selisih aset dengan liabilitas
(50.925.963.750)
(8.108.212.126)
(5.093.448.749)
(60.764.929.868)
-
(60.764.929.868)
Other accounts payable Accrued expenses Lease liabilities Loans payable to bank and
Utang bank dan lembaga keuangan
financial institutions Total Liabilities Maturity gap of assets
36.
Perjanjian Penting, Komitmen, dan Kontinjensi
a.
36.
Iuran Dana Hasil Produksi Batubara (DHPB)
Agreements, Contingencies a.
and liabilities
Commitments
and
Royalty
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 129/KMK.01/1997 tanggal 31 Maret 1997, perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan batubara berkewajiban untuk menyetor DHPB sebesar 13,5% dari produksi batubara.
Based on the Decision Letter No. 129/KMK.01/1997 dated March 31, 1997 of Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, all companies engaged in coal mining activities are required to pay royalty fee equivalent to 13.5% of coal produced from its activities.
Sehubungan dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 129/KMK.01/1997, BORNEO, anak perusahaan, dan Pemerintah Republik Indonesia mengadakan Perjanjian Kerjasama Penjualan Batubara No. 32.KS/05/DJB/2009 tanggal 12 November 2009 yang berlaku sejak 1 Juli 2009 sampai dengan 31 Desember 2010 dan No. 49.BA/05/DJB/2011 tanggal 28 Maret 2011 yang berlaku sejak 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2015. Berdasarkan perjanjian tersebut BORNEO wajib menyetor hasil penjualan batubara bagian Pemerintah sebesar 13,5% dari penjualan yang diterima BORNEO.
In accordance with the Decision Letter No. 129/KMK.01/1997 of Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, BORNEO, a subsidiary, and the Government of the Republic of Indonesia entered into Coal Sale agreement No. 32.KS/05/DJB/2009 dated November 12, 2009, which was valid starting July 1, 2009 until December 31, 2010 and No. 49.BA/05/DJB/2011 dated March 28, 2011 which is valid starting January 1, 2011 until December 31, 2015. As stated in the agreement, BORNEO is required to pay to Indonesia Government an amount equivalent to 13.5% of proceeds from sale of BORNEO’s coal.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45/2003, seluruh perusahaan yang memiliki kuasa pertambangan diwajibkan untuk membayar iuran eksploitasi sebesar 3% - 5% dari nilai penjualan, setelah dikurangi beban penjualan.
Further, based on Government regulation No. 45/2003, all companies holding mining rights have an obligation to pay an exploitation fee equivalent to certain percentage, ranging from 3% - 5% of sales, net of selling expenses.
- 119 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Iuran DHPB yang masih harus dibayar pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 25.368.277.802 dan Rp 16.889.150.470 disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 17). Beban DHPB untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 162.804.577.572 dan Rp 44.512.743.168 disajikan dalam “Beban Pokok Penjualan” (Catatan 25).
As of December 31, 2011 and 2010, accrued royalty fee amounted to Rp 25,368,277,802 and Rp 16,889,150,470, respectively, and is presented as part of “Accrued expenses” in the consolidated statements of financial position (Note 17). The royalty fee for the years ended December 31, 2011 and 2010, amounted to Rp 162,804,577,572 and Rp 44,512,743,168, respectively, and was presented as part of “Cost of Sales“ (Note 25).
b.
Iuran Tetap (Deadrent)
b.
In accordance with the Coal Contract of Work (CCoW), BORNEO, a subsidiary, is required to pay fixed payment (deadrent) to the Government based on total area of land of 24,100 hectares and the rates stipulated therein. Deadrent for the years ended December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 845,311,796 and Rp 877,274,075, respectively, and was presented as part of “General and administrative expenses” (Note 27).
Sesuai dengan Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), BORNEO, anak perusahaan, diwajibkan untuk membayar iuran tetap kepada Pemerintah berdasarkan jumlah hektar yang termasuk dalam area PKP2B yaitu 24.100 hektar sesuai dengan tarif yang ditetapkan dalam PKP2B. Beban deadrent untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 845.311.796 dan Rp 877.274.075, disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” (Catatan 27). c.
Perjanjian Penggarapan Pertambangan Batubara
Lahan
Deadrent
c.
Land Exploitation Agreement
BORNEO, anak perusahaan, mengadakan perjanjian penggarapan/eksploitasi lahan tambang batubara dengan beberapa pihak ketiga. Sesuai dengan perjanjian tersebut, BORNEO akan membayar pemilik lahan sejumlah nilai tertentu berdasarkan hasil produksi setiap bulan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerjasama.
BORNEO, a subsidiary, had agreements with third parties relating to usage/ exploitation of a certain parcel of land in relation to its mining activities. Based on the aforementioned agreement, BORNEO will pay the land owner a certain sum of money calculated based on the production output for each month in accordance with the terms and conditions stipulated in the Agreement.
Biaya yang masih harus dibayar sehubungan dengan penggarapan lahan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 49.500.000 dan Rp 1.146.938.945, disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar” (Catatan 17). Beban penggarapan lahan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 36.577.796.877 dan Rp 7.233.020.646 disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan” (Catatan 25).
Accrued production fee related to the agreement as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 49,500,000 and Rp 1,146,938,945, respectively, and was recorded as part of “Accrued expenses” (Note 17). Land exploitation expense for the years ended December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp 36,577,796,877 and Rp 7,233,020,646, respectively, and was recorded as part of “Cost of Sales” (Note 25).
- 120 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berdasarkan Perjanjian Pemakaian Lahan tanggal 4 Juli 2008 antara PT Kirana Chatulistiwa (KIRANA), pihak ketiga, dengan BORNEO, KIRANA selaku pemilik hak atas Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) mengijinkan BORNEO melakukan kegiatan penambangan batubara didalam area HTI milik KIRANA, dimana sebagian areal PKP2B BORNEO berada di dalam areal HTI milik KIRANA. Perjanjian ini akan berakhir setelah BORNEO selesai melakukan penambangan di areal HTI. Sehubungan dengan perjanjian ini, pada tanggal 27 Agustus 2010, BORNEO telah menyerahkan uang jaminan kepada KIRANA sebesar Rp 5.000.000.000 (Catatan 13).
Based on Land Exploitation Agreement dated July 4, 2008 between PT Kirana Chatulistiwa (KIRANA), a third party, and BORNEO, KIRANA as the owner of the Industrial Forest Concession Rights (Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HPHTI)) allowed BORNEO to use a certain parcel of land in relation to its mining activities inside HTI’s area owned by KIRANA. The agreement shall be in force until BORNEO completed its mining activities. In relation to this agreement, on August 27, 2010, BORNEO has placed guarantee deposits to KIRANA amounting to Rp 5,000,000,000 (Note 13).
Pada tanggal 23 Maret 2009, BORNEO memberikan pinjaman tanpa bunga kepada KIRANA, sehubungan dengan pembiayaan kembali Dana Reboisasi Proyek HTI KIRANA sebesar Rp 5.425.530.807 dicatat sebagai bagian dari “Piutang lain-lain - pihak ketiga” tidak lancar pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Pinjaman ini berjangka waktu sampai dengan 5 (lima) tahun.
On March 23, 2009, BORNEO granted a non-interest bearing loan to KIRANA, to pay KIRANA’s Industrial Forest Reforestation Fund amounting to Rp 5,425,530,807 and was recorded as part of noncurrent “Other accounts receivable - third parties” in the consolidated statements of financial position. The loan has a term for five (5) years.
Pada tanggal 19 Juli 2011, BORNEO, mengadakan perjanjian dengan PT Gerak Bangun Utama, pihak ketiga. Perjanjian ini dibuat sehubungan dengan kegiatan penambangan BORNEO di areal yang terdapat Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HPHTI) milik pihak ketiga lainnya. Perjanjian ini berlaku 1 (satu) tahun sejak ditandatangani dan berakhir sampai dengan BORNEO selesai melakukan kegiatan penambangan di area tersebut.
On July 19, 2011, BORNEO, entered into an agreement with PT Gerak Bangun Utama, a third party. This agreement has been made in a relation with BORNEO’s mining activities in the area which Industrial Forest Concession Rights (HPHTI) is owned by other third party. This agreement is valid for one year since the signing date of the agreement until BORNEO’s mining activities in the area are completed.
Pada tanggal 5 Oktober 2011, BORNEO dan PT Buana Karya Bhakti (BKB), pihak ketiga, telah menandatangani Perjanjian Pemakaian Lahan Perkebunan BKB seluas 183,11 hektar di Batulaki Utara untuk keperluan eksploitasi/ penambangan batubara BORNEO, dengan periode kegiatan penambangan selama 4 (empat) tahun terhitung sejak tanggal 5 Oktober 2011 dengan toleransi perpanjangan waktu selama 1 (satu) tahun. Sehubungan dengan perjanjian ini, BORNEO memberikan ganti rugi lahan pada tahun 2011 sebesar Rp 10.000.000.000, uang jaminan atas kompensasi tanah yang belum digunakan sebesar Rp 26.000.000.000 dan uang jaminan atas perbaikan sarana dan prasarana sebesar Rp 19.860.000.000 (Catatan 13).
On October 5, 2011, BORNEO and PT Buana Karya Bhakti (BKB), a third party, signed a Plantation Land Usage Agreement for an area of 183.11 hectares owned by BKB in North Batulaki for BORNEO’s coal exploitaiton/mining acitivities for a period of four (4) years since October 5, 2011 and can be extended for one (1) year. In relation to this agreement, BORNEO pays compensation for the land used in 2011 amounting to Rp 10,000,000,000, guarantee for unused land area amounting to Rp 26,000,000,000 and guarantee for infrastructure maintenance amounting to Rp 19,860,000,000 (Note 13).
- 121 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 5 Oktober 2011, BORNEO, mengadakan Perjanjian Kerjasama dengan PT Gagah Putera Satria (GPS), pihak ketiga, sehubungan dengan kegiatan penambangan BORNEO di areal lahan perkebunan milik BKB, uang jasa pengelolaan lahan dibayarkan oleh BORNEO kepada BKB berkisar antara US$ 1/ton sampai dengan US$ 4,75/ton berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani dan berakhir sampai dengan BORNEO selesai melakukan kegiatan penambangan di areal tersebut.
On October 5, 2011, BORNEO, entered into a Cooperation Agreement with PT Gagah Putera Satria (GPS), a third party, relating to BORNEO’s mining activities in BKB’s plantation land area. Management fee paid by BORNEO to BKB ranges from US$ 1/ton up to US$ 4.75/ton based on the provision stated in the agreement. The agreement is valid since the signing date until BORNEO’s mining activities in the area are completed.
d.
Perjanjian Jual Beli Batubara
d.
Coal Sale and Purchase Agreement
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 20 April 2010, Perusahaan (sebagai pembeli) menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara dengan PT Andalan Satria Cemerlang (ASC), pihak ketiga (sebagai penjual), yang berlaku sampai dengan 30 April 2011. Sesuai dengan Adendum Perjanjian tanggal 5 Oktober 2010, jangka waktu perjanjian diperpanjang sampai dengan 31 Agustus 2012 dan Perusahaan sepakat untuk memberikan uang muka pembelian batubara sebesar Rp 100.000.000.000 yang akan diperhitungkan dengan pembelian batubara setiap bulannya. Syarat dan ketentuan lainnya dinyatakan dalam perjanjian tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo uang muka pembelian batu bara kepada ASC sebesar Rp 17.131.576.625 dicatat sebagai bagian dari “Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya” (Catatan 8) dan pada tanggal 31 Desember 2010 uang muka sebesar Rp 80.082.832.716 dicatat sebagai “Uang muka pembelian batubara”, dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
On April 20, 2010, the Company (as the buyer) entered into a Coal Sale and Purchase Agreement with PT Andalan Satria Cemerlang (ASC) (as the seller), a third party, which shall be valid until April 30, 2011. Based on the Addendum of the Agreement dated October 5, 2010, the term of contract has been extended until August 31, 2012 and the Company agreed to pay an advance for purchase amounting to Rp 100,000,000,000 which will be reckoned with its monthly purchase of coal. Other terms and conditions are stipulated in the agreement. As of December 31, 2011, advances paid to ASC amounted to Rp 17,131,576,625 was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets” (Note 8) and as of December 31, 2010 amounted to Rp 80,082,832,716 was recorded as “Advance for purchase of coal”, both in consolidated statements of financial position.
Pada tanggal 25 Mei 2010, Perusahaan (sebagai pembeli) menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara dengan PT Bara Global Energy (sebagai penjual), pihak ketiga. Spesifikasi dan harga batubara disepakati kedua belah pihak dalam perjanjian tersebut. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 30 Juni 2011 dan tidak diperpanjang. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo uang muka pembelian batubara sebesar Rp 1.376.000.000 dicatat sebagai bagian dari “Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2010 (Catatan 8).
On May 25, 2010, the Company (as the buyer) entered into a Coal Sale and Purchase Agreement with PT Bara Global Energy (as the seller), a third party. Coal price and specifications were agreed upon by both parties in the agreeement. This Agreement is valid until June 30, 2011 and has not been extended anymore. As of December 31, 2010, advance for coal purchase amounted to Rp 1,376,000,000 was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets” in the 2010 consolidated statement of financial position (Note 8).
- 122 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 2 Agustus 2010, Perusahaan (sebagai penjual) menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara dengan PT Transindo Makmur Sejahtera (TMS) (sebagai pembeli), pihak ketiga. Spesifikasi dan harga batubara disepakati dalam perjanjian tersebut. Perjanjian berlaku sampai dengan 31 Mei 2011, dan berdasarkan Adendum tanggal 30 Mei 2011, telah diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2011.
On August 2, 2010, the Company (as the seller) entered into a Coal Sale and Purchase Agreement with PT Transindo Makmur Sejahtera (as the buyer), a third party. Coal specification and price are stated in the agreement. This agreement is valid until May 31, 2011 and based on Addendum dated May 30, 2011, has been extended until December 31, 2011.
Pada tanggal 30 September 2010, PT Purinusa Ekapersada dan anak-anak perusahaannya (sebagai pembeli), pihak berelasi, menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara dengan Perusahaan dan anakanak perusahaannya (sebagai penjual). Perjanjian ini berlaku sampai dengan 29 September 2011 dan mencakup spesifikasi batubara dan syarat-syarat lainnya. Berdasarkan Adendum tanggal 23 September 2011, perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan 30 September 2012.
On September 30, 2010, PT Purinusa Ekapersada and its subsidiaries (as the buyer), related parties, entered into a Coal Sale and Purchase Agreement with the Company and its subsidiaries (as the seller). This agreement, which stated coal specifications and other terms, shall be valid until September 29, 2011. Based on Addendum dated September 23, 2011 the agreement has been extended until September 30, 2012.
Pada tanggal 25 Oktober 2010 Perusahaan (sebagai pembeli) menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara dengan PT Kike (sebagai penjual), pihak ketiga, yang berdasarkan Adendum tanggal 14 Maret 2011 berlaku sampai dengan 15 Mei 2011 dan tidak diperpanjang. Syarat dan spesifikasi serta ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo uang muka kepada PT Kike sebesar Rp 1.619.093.101 dicatat sebagai bagian dari “Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya - Uang muka pemasok” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2010 (Catatan 8).
On October 25, 2010 the Company (as the buyer) entered into a Coal Sale and Purchase Agreement with PT Kike (as the seller), a third party, which based on Addendum dated March 14, 2011 is valid until March 15, 2011 and has not been extended. Other terms, specifications and conditions are stated in the agreement. As of December 31, 2010, advances paid to PT Kike amounting to Rp 1,619,093,101 was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets - Advances to suppliers” in the 2010 consolidated statement of financial position (Note 8).
Pada tanggal 27 Juni 2011, Perusahaan (sebagai pembeli) menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara dengan PT Intan Sari Prakarsa, pihak ketiga (sebagai penjual), yang berlaku sejak tanggal perjanjian sampai dengan 26 Juni 2012. Perjanjian ini telah diubah dengan adendum tanggal 1 Desember 2011 mengenai perubahan mekanisme pembayaran. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo uang muka kepada PT Intan Sari Prakarsa sebesar US$ 500.000 (setara Rp 4.534.000.000) dicatat sebagai bagian dari “Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya - Uang muka pemasok” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2011 (Catatan 8).
On June 27, 2011, the Company (as the buyer) entered into a Coal Sale and Purchase Agreement with PT Intan Sari Prakarsa, a third party (as the seller), which is valid since the date of the agreement until June 26, 2012. This agreement has been changed with addendum dated December 1, 2011 regarding the change in payment scheme. Other terms and conditions are stated in the agreement. As of December 31, 2011, advances paid to PT Intan Sari Prakarsa amounted to US$ 500,000 (equivalent to Rp 4,534,000,000) was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets - Advances to suppliers” in the 2011 consolidated statement of financial position (Note 8).
- 123 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 27 Juni 2011, Perusahaan (sebagai penjual) menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara dengan Zhejiang Qiying Energy & Chemical Co. Ltd., (sebagai pembeli), pihak ketiga, untuk jangka waktu sejak Agustus 2011 sampai dengan Juni 2012. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian tersebut.
On June 27, 2011, the Company (as the seller) entered into a Coal Sale and Purchase Agreement with Zhejiang Qiying Energy & Chemical Co. Ltd., (as the buyer), a third party, for the period since August 2011 until June 2012. Other terms and conditions are stated in the agreement.
Pada tanggal 1 Juli 2011, Perusahaan (sebagai pembeli) menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara dengan PT Transindo Makmur Sejahtera, pihak ketiga (sebagai penjual), yang berlaku sampai dengan 30 Juni 2012. Syarat dan ketentuan lainnya dinyatakan dalam perjanjian tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2011, uang muka dibayar kepada TMS sebesar Rp 2.508.750.000 dicatat sebagai bagian “Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya - Uang muka pemasok” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2011 (Catatan 8).
On July 1, 2011, the Company (as a buyer) entered into a Coal Sale and Purchase Agreement with PT Transindo Makmur Sejahtera, a third party (as a seller), which is valid until June 30, 2012. Other terms and conditions are stated in the agreement. As of December 31, 2011, advances paid to TMS amounted to Rp 2,508,750,000 was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets - Advances to suppliers” in the 2011 consolidated statement of financial position (Note 8).
BORNEO
BORNEO
Pada tanggal 23 Agustus 2010, BORNEO, anak perusahaan, (sebagai penjual) mengadakan Perjanjian Jual Beli Batubara dengan Element Commodities Ltd (Element), pihak ketiga, (sebagai pembeli), dengan minimum kuantitas sebesar 50.000 metrik ton selama 7 bulan sampai dengan 7 Maret 2011. Spesifikasi dan harga batubara telah disepakati kedua belah pihak dalam amandemen tanggal 15 Desember 2010. Perjanjian ini tidak diperpanjang lebih lanjut. Berdasarkan Surat Korespondensi tanggal 16 Desember 2010, Element mengalihkan Perjanjian Jual Beli Batubara tersebut kepada Graceland Pte Ltd (Graceland). Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo uang muka yang diterima sehubungan dengan perjanjian jual beli batubara sebesar US$ 108.750 (setara Rp 977.771.250) (Catatan 18) disajikan sebagai uang muka pelanggan - pihak ketiga pada laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2010.
On August 23, 2010, BORNEO, a subsidiary, (as the seller) entered into a Coal Sale and Purchase Agreement with Element Commodities Ltd (Element), a third party, (as the buyer) with a minimum quantity of 50,000 metric tons in seven month up to March 7, 2011. The specifications and coal price agreed by both parties are stated in amendment dated December 15, 2010. This agreement was not extended. Based on Corespondence Letter dated December 16, 2010, Element transferred the Coal Sale and Purchase Agreement to Graceland Pte Ltd (Graceland). As of December 31, 2010, advances for coal purchase amounted to US$ 108,750 (equivalent to Rp 977,771,250) (Note 18) and was recorded as part of “Advance from a customer - third party” in the 2010 consolidated statement of financial position.
Pada tanggal 31 Mei 2011, BORNEO, anak perusahaan, (sebagai penjual) menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara dengan Zhejiang Qiying Energy & Chemical Co., Ltd., pihak ketiga, (sebagai pembeli) untuk sejumlah 450.000 metrik ton batubara. Perjanjian berlaku sampai dengan 30 Juni 2012 atau sampai kewajiban kedua belah pihak terpenuhi, mana yang tercapai terlebih dahulu. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On May 31, 2011, BORNEO, (as the seller) entered into a Coal Sale and Purchase Agreement with Zhejiang Qiying Energy & Chemical Co., Ltd., a third party, (as the buyer) for 450,000 metric tons of coal. This agreement is valid until June 30, 2012 or until obligations of both parties are fullfilled, whichever comes first. Other terms and conditions are stated in the agreement.
- 124 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
KIM
KIM
Pada tanggal 25 Agustus 2010, KIM mengadakan Perjanjian Jual Beli Batubara dengan PT Bara Global Energy, pihak ketiga. KIM akan membeli batubara dengan spesifikasi standar dan kualitas yang disepakati kedua belah pihak. Perjanjian ini berlaku efektif sejak tanggal 25 Agustus 2010 dan akan berakhir pada tanggal 24 Agustus 2011. Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali sampai dengan 23 Januari 2013. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo uang muka sebesar Rp 2.300.000.000 dicatat sebagai bagian dari “Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya Uang muka pemasok” (Catatan 8).
On August 25, 2010, KIM entered into a Coal Sale and Purchase Agreement with PT Bara Global Energy, a third party. KIM will purchase coal with standard specifications and quality agreed upon by both parties. The agreement is valid effective August 25, 2010 and will expire on August 24, 2011. This agreement has been extended several times until January 23, 2013. As of December 31, 2011 and 2010, advances paid amounted to Rp 2,300,000,000 was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets - Advances to suppliers” (Note 8).
KIM, NIL, WAL, dan MAL
KIM, NIL, WAL, and MAL
Pada tanggal 31 Juli 2009, KIM, NIL, WAL dan MAL, anak-anak perusahaan, mengadakan Perjanjian Jual Beli Batubara dengan PT Sinar Mas Tunggal (SMT), pihak berelasi, dimana anak-anak perusahaan akan menyediakan dan menjual batubara kepada SMT dengan spesifikasi standar dan kualitas yang akan disepakati oleh kedua belah pihak. Perjanjian ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Agustus 2009 dan akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2019 dan dapat diperpanjang oleh SMT untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun.
On July 31, 2009, KIM, NIL, WAL and MAL, subsidiaries, entered into Coal Sale and Purchase Agreement with PT Sinar Mas Tunggal (SMT), a related party. The subsidiaries will provide and sell coal to SMT based on specification and quality of coal agreed by the parties. These agreements are effective on August 1, 2009 until July 31, 2019 and can be extended by SMT for another ten (10) years.
Pada akhir tahun 2010, NIL dan WAL telah dijual kepada pihak berelasi (Catatan 4). Pada tanggal 7 April 2011, KIM dan MAL, anak perusahaan, mengadakan Pengakhiran Perjanjian Jual Beli Batubara dengan SMT yang berlaku efektif sejak tanggal perjanjian.
At the end of 2010, NIL and WAL were sold to a related party (Note 4). On April 7, 2011, KIM and MAL, subsidiaries, entered into Coal Sale and Purchase Termination Agreement with SMT which is effective from the date of the agreement.
BHBA
BHBA
Pada tanggal 19 Mei 2010, beserta adendum tertanggal 16 Juni 2010, BHBA, anak perusahaan (sebagai penjual), menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara dengan PT Andalan Satria Cemerlang (ASC), pihak ketiga, (sebagai pembeli), yang berlaku sampai habisnya cadangan batubara BHBA berdasarkan penilaian ASC. Syarat serta ketentuan lainnya dinyatakan dalam perjanjian tersebut.
On May 19, 2010 with addendum dated June 16, 2010, BHBA, a subsidiary, (as the seller), entered into a Coal Sale and Purchase Agreement with PT Andalan Satria Cemerlang (ASC), a third party, (as the buyer), which shall remain valid until the coal reserve of BHBA is completely consumed based on ASC’s assessment. The terms and other conditions are stipulated in the agreement.
- 125 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 1 Desember 2010, BHBA dan ASC sepakat untuk melakukan pengakhiran perjanjian yang berlaku efektif sejak tanggal 31 Desember 2010. Sehubungan dengan pengakhiran perjanjian, BHBA dan ASC akan mengadakan perhitungan atas liabilitas masing-masing pihak yang timbul sebelum tanggal efektif dan akan melakukan penyelesaian dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal efektif.
On December 1, 2010, BHBA and ASC agreed to terminate the agreement effective on December 31, 2010. In relation with the termination, BHBA and ASC shall calculate both parties liabilities before the effective date of the termination and shall settle the liabilities within three (3) months since the termination date.
Liabilitas BHBA kepada ASC pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 7.159.485.220 dicatat sebagai bagian dari “Utang lain-lain - pihak ketiga” pada laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2010.
BHBA liability to ASC amounting to Rp 7,159,485,220 as of December 31, 2010 was recorded as part of “Other accounts payable - third parties” in the 2010 consolidated statement of financial position.
TKS
TKS
Pada tanggal 24 Maret 2011, TKS, anak perusahaan, (sebagai penjual), menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara dengan PT Mitrada Sinergy, pihak ketiga, (sebagai pembeli), untuk kuantitas batubara sebanyak 20.000 metrik ton sampai dengan 30.000 metrik ton per bulan. Perjanjian berlaku sejak tanggal 25 Maret 2011 sampai dengan 24 Maret 2012. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On March 24, 2011, TKS, a subsidiary, (as the seller), entered into a Coal Sale and Purchase Agreement with PT Mitrada Sinergy, a third party, (as the buyer), for a quantity of 20,000 metric tons up to 30,000 metric tons coal per month. The agreement is valid starting March 25, 2011 until March 24, 2012. Other terms and conditions are stipulated in the agreement.
Pada tanggal 25 November 2011, TKS (sebagai penjual), menandatangani Perjanjian Jual Beli Batubara dengan PT Mitrada Sinergy, pihak ketiga, (sebagai pembeli). Perjanjian berlaku sejak tanggal 25 November 2011 sampai dengan 24 November 2012. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On November 25, 2011, TKS (as the seller), entered into a Coal Sale and Purchase Agreement with PT Mitrada Sinergy, a third party, (as the buyer). The agreement is valid from November 25, 2011 until November 24, 2012. Other terms and conditions are stipulated in the agreement.
e.
Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Jalan
e.
Road Management Cooperation Agreement
BORNEO
BORNEO
Pada tanggal 8 Juni 2007, BORNEO, anak perusahaan, mengadakan perjanjian kerjasama operasional pengelolaan jalan Eks PT Alam Unda sepanjang 21 km di Kecamatan Satui, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan dengan pihak ketiga. Perjanjian tersebut meliputi pengelolaan dan perawatan jalan, penyempurnaan jalan, pengendalian pemakaian jalan serta perawatan jalan untuk kepentingan pengangkutan hasil alam disekitar jalan. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 25 (dua puluh lima) tahun sejak tanggal perjanjian. Jaminan yang dibayarkan oleh BORNEO sehubungan dengan perjanjian tersebut sebesar Rp 2.300.000.000 disajikan sebagai bagian dalam “Aset tidak lancar lainlain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 13).
On June 8, 2007, BORNEO, a subsidiary, entered into a Road Maintenance Agreement ex PT Alam Unda covering a land road for 21 km at Kecamatan Satui, Kabupaten Kotabaru, South Kalimantan with third parties. The said agreement includes provision for continuous road management and maintenance, completion of road construction, control of road usage with respect to transportation of natural resources products along the road. This agreement is valid for twenty five (25) years from the agreement date. Guarantee deposit paid by BORNEO in accordance with the agreement amounted to Rp 2,300,000,000 and was presented as part of “Other noncurrent assets” in the consolidated statements of financial position (Note 13).
- 126 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 26 November 2010, BORNEO menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemeliharaan Jalan Hauling Batubara dengan PT Tunas Inti Abadi (Tunas), pihak ketiga. Perjanjian tersebut meliputi perawatan jalan sehingga dapat dilintasi BORNEO. Perjanjian ini berlaku sampai tercapainya volume jumlah 15.000.000 metrik ton atau untuk jangka waktu 5 tahun mana yang tercapai lebih dulu terhitung sejak ditandatanganinya berita acara dimulainya kegiatan sesuai perjanjian. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On November 26, 2010, BORNEO entered into Maintenance Road for Coal Hauling Cooperation Agreement with PT Tunas Inti Abadi (Tunas), a third party. This agreement includes road maintenance so that BORNEO can pass by. This agreement is valid until total volume achieved 15,000,000 metric tons or for 5 years period, whichever comes first, starting the date the memorandum of activity was signed. Other terms and conditions are stated in the agreement.
Pada tanggal 5 Mei 2011, BORNEO, menandatangani Perjanjian untuk Melintasi Jalan Hauling dengan PT Berlian Indo Bara (BERLIAN), pihak ketiga. BORNEO mengijinkan BERLIAN untuk melintasi jalan hauling dengan maksimum volume jumlah sebesar 10.000 metrik ton per bulan atau 300 metrik ton per hari dan BERLIAN wajib membayar biaya pemeliharaan jalan hauling sebesar Rp 5.000 per metrik ton. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal perjanjian ditandatangani sampai dengan 4 Mei 2012.
On May 5, 2011, BORNEO, entered into an Agreement to Pass Hauling Road with PT Berlian Indo Bara (BERLIAN), a third party. BORNEO allowed BERLIAN to pass by hauling road with maximum total volume of 10,000 metric tons per month or 300 metric tons per day and BERLIAN have to pay hauling road maintenance of Rp 5,000 per metric ton. This agreement is effective starting the date of this agreement was signed until May 4, 2012.
Pada tanggal 6 Oktober 2011, BORNEO, menandatangani Perjanjian Pengerasan, dan Pemeliharaan Jalan dengan PT Emhaindo Usaha Mandiri, pihak ketiga, di Batulaki Utara, Kalimantan Selatan, dengan nilai kontrak sebesar Rp 39.860.000.000. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian. Perjanjian berlaku sejak ditandatangani sampai dengan akhir September 2012.
On October 6, 2011, BORNEO, entered into a Road Upgrading, Pavement, and Maintenance Agreement with PT Emhaindo Usaha Mandiri, a third party, at North Batulaki, South Kalimantan, with contract value of Rp 39,860,000,000. Other terms and conditions are stipulated in the agreement. This agreement is valid since the signing date of the agreement until end of September 2012.
KIM dan anak perusahaan
KIM and its subsidiaries
Pada tanggal 9 Agustus 2011, KIM dan anak perusahaan (KCP, BBU, BHBA, BNP dan TBBU) mengadakan Perjanjian Penggunaan dan Perawatan Jalan Akses untuk Kegiatan Pengangkutan Batubara dengan PT Wirakarya Sakti (WKS), pengelola kawasan HTI, serta PT Andalan Nusantara Sejahtera (ANS), perusahaan yang ditunjuk WKS untuk melakukan perawatan jalan akses sepanjang 126,61 km (Jalan Akses). WKS mengijinkan KIM dan anak perusahaan menggunakan Jalan Akses terhitung mulai 1 Agustus 2011 sampai selama KIM dan anak perusahaan melakukan kegiatan penambangan batubara dan selama ijin Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HPHTI) WKS masih berlaku, mana yang berakhir lebih dahulu. Selama jangka waktu penggunaan jalan akses, maka KIM dan anak perusahaan wajib menanggung dan membayar biaya perawatan kepada ANS sebesar US$ 1,3 per ton batubara. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On August 9, 2011, KIM and its subsidiaries (KCP, BBU, BHBA, BNP, and TBBU) entered into a Use and Maintenance of Access Road for Coal Hauling Agreement with PT Wirakarya Sakti (WKS), management of an Industrial Forest Concession (HTI), and PT Andalan Nusantara Sejahtera (ANS). ANS has been appointed by WKS to conduct maintenance of access road of 126.61 km (Access Road). WKS permits KIM and its subsidiaries to use the access road starting August 1, 2011 as long as KIM and its subsidiaries conduct coal mining activities and as long as WKS’ Industrial Forest Concession Rights (HPHTI) is still valid, whichever comes first. During the use of the access road, KIM and its subsidiaries have to pay maintenance fee to ANS amounting to US$ 1.3 per ton of coal. Other terms and conditions are stated in the agreement.
- 127 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 7 Oktober 2011, KIM dan anak perusahaan (KCP, BBU, BHBA, BNP dan TBBU) mengadakan Perjanjian Penggunaan dan Perawatan Jalan Akses untuk Kegiatan Pengangkutan Batubara dengan PT Wirakarya Sakti (WKS), pengelola kawasan HTI, serta PT Andalan Nusantara Sejahtera (ANS), perusahaan yang ditunjuk WKS untuk melakukan perawatan jalan akses sepanjang 102,59 km. WKS mengijinkan KIM dan anak perusahaan menggunakan Jalan Akses terhitung sejak tanggal rencana penggunaan jalan akses sesuai surat pemberitahuan resmi tertulis dari KIM dan anak perusahaannya kepada WKS, sampai selama KIM dan anak perusahaan melakukan kegiatan penambangan batubara dan selama ijin Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HPHTI) WKS masih berlaku, mana yang berakhir lebih dahulu.
On October 7, 2011, KIM and its subsidiaries (KCP, BBU, BHBA, BNP, and TBBU) entered into a Use and Maintenance of Access Road for Coal Hauling Agreement with PT Wirakarya Sakti (WKS), management of an Industrial Forest Concession (HTI), and PT Andalan Nusantara Sejahtera (ANS). ANS has been appointed by WKS to conduct maintenance of access road of 102.59 km. WKS permits KIM and its subsidiaries to use the access road from the intended date of usage of the the access road as stated in the formal notice letter from KIM and its subsidiaries to WKS, as long as KIM and its subsidiaries conduct coal mining activities and as long as WKS’ Industrial Forest Concession Rights (HPHTI) is still valid, whichever comes first.
Selama jangka waktu penggunaan jalan akses, maka KIM dan anak perusahaan wajib menanggung dan membayar biaya perawatan setiap bulan yang ditanggung ANS ditambah 15% jumlah biaya perawatan, biaya perbaikan (jika ada), biaya penanganan dan kebersihan sehubungan dengan kegiatan penambangan KIM dan anak perusahaan sepanjang jalan akses (jika ada). Berdasarkan Adendum I tanggal 26 Oktober 2011, KIM dan anak perusahaan juga diharuskan untuk membayar jasa konsultasi teknis kepada ANS sebesar Rp 5.129.500.000 setiap tahun dan melaksanakan perawatan dan keamanan jalan akses. Berdasarkan Adendum II tanggal 7 November 2011, selama penggunaan jalan akses, KIM dan anak perusahaan bertanggung jawab penuh atas seluruh biaya pemeiharaan jalan akses. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
During the use of the access road, KIM and its subsidiaries have to pay maintenance fee to ANS for monthly costs incurred by ANS plus 15% of the total maintenance costs, upgrading costs (if any) and handling and cleaning costs due to coal mining activities conducted by KIM and its subsidiaries along the access road (if any). Based on Addendum I dated October 26, 2011, KIM and its subsidiaries also have to pay technical consultant fee to ANS amounting to Rp 5,129,500,000 per year and conduct maintenance and security of the access road. Based on Addendum II dated November 7, 2011, during the use of the access road, KIM and its subsidiaries are fully responsible for all access road maintenance costs. Other terms and conditions are stated in the agreement.
f.
Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan Batubara
f.
Coal Mining and Hauling Agreements
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 30 April 2010, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kerjasama Pengawasan Penambangan dengan PT Andalan Satria Cemerlang (ASC), pihak ketiga. Berdasarkan perjanjian, Perusahaan berhak untuk mengawasi kegiatan penambangan yang dilakukan ASC di area tambang PT Tanjung Batang Asam dan memberikan bantuan kepada ASC (apabila diperlukan) agar ASC dapat memenuhi kewajiban kepada Perusahaan berdasarkan perjanjian Jual Beli Batubara (Catatan 36d).
On April 30, 2010, the Company entered into a Mining Supervision Cooperation Agreement with PT Andalan Satria Cemerlang (ASC), a third party. Based on the agreement, the Company has the right to supervise mining activities conducted by ASC in PT Tanjung Batang Asam mining area and to provide assistance to ASC (if needed), so that ASC is able to meet its obligations to the Company based on Coal Sale and Purchase Agreement (Note 36d).
- 128 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 1 April 2010, Perusahaan mengadakan Perjanjian Kerja untuk pengangkutan batubara dengan PT Transindo Makmur Sejahtera (TMS), pihak ketiga. Perjanjian berlaku untuk pengangkutan batubara minimal 12.500 metrik ton per bulan atau sesuai dengan jumlah batubara yang ada di stockpile Bungo dan berjangka waktu sampai dengan 30 April 2011. Perjanjian ini tidak diperpanjang.
On April 1, 2010, the Company entered into Agreement for coal transportation with PT Transindo Makmur Sejahtera (TMS), a third party. The agreement applies for the transportation of minimum 12,500 metric tons coal per month or existing coal stock in Bungo stockpile. This agreement is valid until April 30, 2011 and has not been extended.
Pada tanggal 1 April 2010, Perusahaan mengadakan Perjanjian Pengangkutan Batubara masing-masing dengan CV Riski Pratama Putra (RPP), CV Waletindo Setia Perkasa (WSP), dan CV X-Dareh (XD), pihak ketiga. Perjanjian berlaku untuk pengangkutan batubara minimal 12.500 metrik ton per bulan, 4.250 metrik ton per bulan, dan 8.000 metrik ton per bulan, atau sesuai dengan jumlah batubara yang ada di stockpile Bungo, masing-masing oleh RPP, WSP, dan XD. Seluruh perjanjian ini berjangka waktu sampai dengan 2 April 2011. Perjanjian telah diubah berdasarkan adendum tanggal 24 Januari 2011 masing-masing untuk RPP, WSP dan XD antara lain mengenai harga, pelaksanaan pekerjaan, dan perpanjangan jangka waktu perjanjian sampai dengan tanggal 31 Januari 2012.
On April 1, 2010, the Company entered into Coal Hauling Agreements with CV Riski Pratama Putra (RPP), CV Waletindo Setia Perkasa (WSP), and CV X-Dareh (XD), third parties, respectively. The agreements apply for the transportation of minimum 12,500 metric tons coal per month, 4,250 metric tons coal per month, and 8,000 metric tons coal per month or existing coal stock in Bungo stockpile, by the RPP, WSP, and XD. All of the agreements are valid until April 2, 2011. The agreements have been amended by Addendums dated January 24, 2011 for RPP, WSP and XD, respectively, among others, relating to the price, the implementation of the work, and the extention of the agreements until January 31, 2012.
Pada tanggal 19 Agustus 2010, Perusahaan mengadakan Perjanjian Pengangkutan Batubara dengan PT Surya Persada Erasindo (SPE), pihak ketiga. Perjanjian berlaku untuk pengangkutan batubara minimal sejumlah 15.000 metrik ton per bulan atau sesuai dengan jumlah batubara yang ada di stockpile Bungo dan berjangka waktu sampai dengan 23 November 2010. Perjanjian telah diubah berdasarkan adendum tanggal 23 November 2010, antara lain mengenai harga, pelaksanaan pekerjaan, dan jangka waktu perjanjian sampai dengan tanggal 31 Januari 2012.
On August 19, 2010, the Company entered into Hauling Agreements with PT Surya Persada Erasindo (SPE), a third party. The agreement applies to a minimum quantity of 15,000 metric tons per month or existing coal in Bungo stockpile. This agreement is valid until November 23, 2010. The agreement has been amended by an addendum dated November 23, 2010, regarding the price, the implementation of work, and term of the agreement until January 31, 2012.
Pada tanggal 18 Februari 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerja dengan CV Miyor, pihak ketiga, dimana CV Miyor akan melakukan pengangkutan batubara dari area pertambangan di Desa Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi (stockpile Bungo) ke pabrik PT Indah Kiat Pulp and Paper Perawang untuk pengangkutan sejumlah minimal 4.250 metrik ton batubara per bulan atau sesuai dengan jumlah batubara yang ada di stockpile Bungo. Perjanjian ini berlaku sejak 21 Februari 2011 sampai dengan 21 Februari 2012.
On February 18, 2011, the Company entered into an Agreement with CV Miyor, a third party, wherein CV Miyor conducts coal hauling from mining area in Desa Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Jambi Province (Bungo stockpile) to PT Indah Kiat Pulp and Paper Perawang for minimum of 4,250 metic tons coal per month or existing coal in Bungo stockpile. The agreement is valid since February 21, 2011 until February 21, 2012.
- 129 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 26 Januari 2012, Perusahaan mengadakan Perjanjian Pengangkutan Batubara masing-masing dengan RPP, WSP, XD, SPE, TMS, dan CV Miyor, pihak ketiga. Perjanjian ini berlaku untuk pengangkutan batubara minimal 30.000 metrik ton per bulan masing-masing untuk RPP, XD, TMS dan CV Miyor, minimal 20.000 metrik ton per bulan untuk WSP, dan minimal 15.000 metrik ton per bulan untuk SPE, di stockpile Bungo. Seluruh perjanjian ini berjangka waktu sampai dengan 31 Desember 2012. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On January 26, 2012, the Company entered into Coal Hauling Agreements with RPP, WSP, XD, SPE, TMS, and CV Miyor, third parties. The agreement is valid for minimum coal hauling of 30,000 for RPP, XD, TMS, and CV Miyor, of 20,000 for WSP, and 15,000 for SPE, metric tons per month, respectively, in Bungo stockpile. All of the agreements have a term until December 31, 2012. Other terms and conditions are stated in the agreements.
BORNEO
BORNEO
Pada tanggal 17 Oktober 2006, BORNEO, anak perusahaan, menandatangani Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan Batubara dengan PT Sapta Indra Sejati, pihak ketiga, untuk jangka waktu 5 (lima) tahun atau produksi 7.000.000 MT, mana yang tercapai terlebih dahulu. Berdasarkan amandemen perjanjian tanggal 19 Agustus 2009, kedua belah pihak sepakat untuk antara lain menambah proyek Batulaki dan meningkatkan kuantitas menjadi sebesar 10.000.000 metrik ton atau jangka waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal amandemen ke 2 tanggal 19 Agustus 2009, mana yang lebih dulu. Berdasarkan amandemen ketiga tanggal 1 September 2010, keduabelah pihak sepakat untuk mengubah harga yang berlaku di pit Batulaki. Syarat dan ketentuan lain dalam kontrak tetap berlaku.
On October 17, 2006, BORNEO, a subsidiary, entered into a Coal Mining and Hauling Agreement with PT Sapta Indra Sejati, a third party, which is valid for a period of five (5) years or applies to 7,000,000 metric tons of coal, whichever comes first. Based on amendment dated August 19, 2009, both parties agreed, among others, to add Batulaki projects and to increase the quantity to 10,000,000 metric tons or within 5 (five) years since the 2nd amendement dated August 19, 2009, whichever comes first. Based on the third amendment dated September 1, 2010, both parties agreed to change the prices prevailing in Batulaki pit. Other terms and conditions in the contract remain valid.
Pada tanggal 1 September 2010, BORNEO menandatangani Perjanjian Penambangan dan Pengangkutan Batubara dengan PT Wira Bumi Sejati, pihak ketiga, sebagai kontraktor, untuk produksi 4.000.000 metrik ton atau untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun, mana yang tercapai terlebih dahulu. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On September 1, 2010, BORNEO entered into a Coal Mining and Hauling Agreement with PT Wira Bumi Sejati, a third party, as the contractor, for a production of 4,000,000 metric tons of coal or for a period of three (3) years, whichever comes first. Other terms and conditions are stipulated in the agreement.
- 130 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
KIM
KIM
Pada tanggal 1 Februari 2010, KIM, anak perusahaan, mengadakan kontrak jasa penambangan dengan PT Inti Bara Nusalima (IBN), pihak ketiga. Perjanjian ini berlaku sejak 1 Januari 2010 sampai dengan 30 April 2015 atau sampai tercapainya jumlah produksi sebesar 2.980.000 metrik ton batubara yang dikirim ke stockpile, mana yang lebih dahulu terjadi. Berdasarkan Adendum tanggal 2 November 2010, KIM telah memberikan uang muka untuk pelaksanaan pekerjaan yang akan diperhitungkan dengan tagihan jasa penambangan. Berdasarkan Adendum Kedua Kontrak Jasa Penambangan tanggal 13 Mei 2011, keduabelah pihak sepakat antara lain menambah jumlah-jumlah produksi batubara dari semula sebesar 2.980.000 ton menjadi 7.500.000 ton. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian. Saldo uang muka pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 21.344.129.688 dan Rp 13.497.728.866 disajikan sebagai bagian dari “Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya - Uang muka jasa penambangan” (Catatan 8).
On February 1, 2010, KIM, a subsidiary, entered into a Coal Mining Agreement with PT Inti Bara Nusalima (IBN), a third party. The agreement is valid starting January 1, 2010 until April 30, 2015 or up to production of 2,980,000 metric tons of coal transported to stockpile, whichever comes first. Based on Addendum dated November 2, 2010, KIM has given advances for the work which will be calculated with the mining service charge by IBN. Based on Second Addendum to the Coal Mining Agreement dated May 13, 2011, both parties agreed to, among others, increase total coal production from 2,980,000 metric tons to 7,500,000 metric tons. Other terms and conditions are stipulated in the agreement. As of December 31, 2011 and 2010, advances amounted to Rp 21,344,129,688 and Rp 13,497,728,866, respectively, was presented as part of “Prepaid expenses and other current assets - Advances for mining service” (Note 8).
Pada tanggal 1 Februari 2011, KIM mengadakan Perjanjian Pengangkutan Batubara dengan PT Transindo Makmur Sejahtera, pihak ketiga, untuk jangka waktu sejak tanggal 1 Februari 2011 sampai dengan tanggal 31 Januari 2015. Syarat, harga dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On February, 1 2011, KIM entered into Hauling Agreement with PT Transindo Makmur Sejahtera, a third party, for the period from February 1, 2011 until January 31, 2015. Terms, price and other provisions are stipulated in the agreement.
- 131 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
TKS
TKS
Pada tanggal 9 Desember 2009, TKS, anak perusahaan, mengadakan kontrak penambangan dengan PT Trinity Mine Resources, pihak ketiga. Jangka waktu kontrak adalah 5 (lima) tahun sejak dimulainya pekerjaan sesuai Surat Perintah Kerja atau sampai tercapainya jumlah produksi sebesar 1.800.000 metrik ton, mana yang lebih dahulu terjadi. Berdasarkan adendum terakhir tanggal 24 Oktober 2011, kedua belah pihak sepakat untuk mengubah ketentuan Satuan Nilai Jasa Penambangan dari single rate menjadi double rate dengan perhitungan harga penyesuaian sesuai harga BBM solar industri di Depo Banjarmasin. TKS telah memberikan uang muka untuk pelaksanaan pekerjaan yang akan diperhitungkan dengan tagihan jasa penambangan. Saldo uang muka pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 15.462.804.607 dan Rp 6.785.646.914 disajikan sebagai bagian dari “Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya - Uang muka jasa penambangan” (Catatan 8).
On December 9, 2009, TKS, a subsidiary, entered into a Coal Mining Agreement with PT Trinity Mine Resources, a third party. The term of the contract is five (5) years starting at the time the work begins based on Work Instruction Letter or up to production of 1,800,000 metric tons, whichever comes first. Based on the latest addendum dated October 24, 2011, both parties agreed to change the basis of mining service fee from single rate to double rate using the adjusted industrial gasoline price at Banjarmasin depot. TKS has given an advance for the work which will be reckoned with the mining service. As of December 31, 2011 and 2010, advances amounting to Rp 15,462,804,607 and Rp 6,785,646,914, respectively, was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets - Advances for mining service” (Note 8).
Pada tanggal 8 November 2011, TKS mengadakan Perjanjian Pengangkutan Batubara dengan CV Borneo Jaya Diesel, pihak ketiga, dengan jangka waktu perjanjian sampai dengan 8 November 2012. Syarat, harga dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On November 8, 2011, TKS entered into a Coal Hauling Agreement with CV Borneo Jaya Diesel, a third party, which shall be valid until November 8, 2012. The terms, price and other provisions are stipulated in the agreement.
BHBA
BHBA
Pada tanggal 23 Februari 2010, BHBA, anak perusahaan, mengadakan kontrak jasa penambangan dengan PT Artamulia Tatapratama, pihak ketiga, yang berlaku terhitung sejak tanggal 1 Maret 2010 sampai dengan 1 Maret 2015 atau sampai habisnya cadangan batubara di area penambangan, mana yang lebih dulu terjadi. Perjanjian tersebut telah diubah berdasarkan adendum tanggal 2 November 2010 tentang uang muka yang telah dibayar. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo uang muka sebesar Rp 83.468.096.307 dicatat sebagai bagian dari “Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya - Uang muka jasa penambangan” (Catatan 8). Saldo biaya yang masih harus dibayar - jasa penambangan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 4.530.360.039 disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar” (Catatan 17).
On February 23, 2010, BHBA, a subsidiary, entered into a Coal Mining Agreement with PT Artamulia Tatapratama, a third party, which is valid from March 1, 2010 until March 1, 2015 or until the coal reserve in the area is completely consumed, whichever comes first. The agreement was amended based on addendum dated November 2, 2010 regarding the paid advances. As of December 31, 2011, advances amounted to Rp 83,468,096,307 was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets - Advances for mining service” (Note 8). As of December 31, 2010, accrued expenses mining service amounting to Rp 4,530,360,039 was recorded as part of “Accrued expenses” (Note 17).
- 132 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 18 Februari 2011, BHBA menandatangani Perjanjian Kerja dengan CV Miyor, pihak ketiga, dimana CV Miyor akan melakukan pengangkutan batubara dari area pertambangan di Muara Bungo, Kecamatan Jujuhan, Desa Ujung Tanjung (stockpile Bungo) ke pabrik PT Indah Kiat Pulp and Paper Perawang dan ke stockpile Pelabuhan Teluk Bayur masing-masing untuk pengangkutan minimal 4.250 metrik ton batubara per bulan atau sesuai dengan jumlah batubara yang ada di stockpile Bungo. Perjanjian ini berlaku sejak 21 Februari 2011 sampai dengan 21 Februari 2012. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On February 18, 2011, BHBA entered into an Agreement with CV Miyor, a third party, wherein CV Miyor conducts coal hauling from mining area in Muara Bungo, Kecamatan Jujuhan, Desa Ujung Tanjung (Bungo stockpile) to PT Indah Kiat Pulp and Paper Perawang and to Teluk Bayur port stockpile for minimum of 4,250 metric tons coal per month or existing coal in Bungo stockpile. The agreements are valid since February 21, 2011 until February 21, 2012. Other terms and conditions are stipulated in the agreements.
TBBU
TBBU
Pada tanggal 3 Mei 2011, TBBU, anak perusahaan, menandatangani kontrak jasa penambangan dengan PT Artamulia Tatapratama untuk jangka waktu sejak 1 Februari 2011 sampai dengan 1 Maret 2015 atau sampai tercapainya produksi 10.000.000 ton cadangan batubara, mana yang lebih dulu terjadi. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian. Berdasarkan Adendum tanggal 4 Juli 2011, kedua belah pihak sepakat untuk menambah peralatan kontraktor sebagaimana tercantum dalam adendum tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2011 uang muka sebesar Rp 600.725.818 dicatat sebagai bagian “Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya - Uang muka jasa penambangan” (Catatan 8).
On May 3, 2011, TBBU, a subsidiary, entered into mining service contract with PT Artamulia Tatapratama for a period starting from February 1, 2011 until March 1, 2015 or up to production volume of 10,000,000 tons coal reserve, whichever comes first. Other terms and conditions are stated in the agreement. Based on Addendum dated July 4, 2011, both parties agreed to add provision on contractor equipment as stated in the addendum. As of December 31, 2011 advance amounted to Rp 600,725,818 was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets - Advances for mining service” (Note 8).
KCP
KCP
Pada tanggal 14 Juni 2011, KCP, anak perusahaan, mengadakan kontrak jasa penambangan dengan PT Inti Bara Nusalima (IBN), pihak ketiga, untuk jangka waktu sejak tanggal 1 Februari 2011 sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 atau sampai tercapainya jumlah produksi sebesar 4.000.000 metrik ton batubara yang dikirim ke stockpile, mana yang lebih dulu terjadi. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian. Berdasarkan Adendum tanggal 4 Juli 2011, kedua belah pihak sepakat untuk menambah peralatan kontraktor sebagaimana tercantum dalam adendum tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2011, uang muka sebesar Rp 10.263.897.516 dicatat sebagai bagian “Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya - Uang muka jasa penambangan” (Catatan 8).
On June 14, 2011, KCP, a subsidiary, entered into a Mining Service Contract with PT Inti Bara Nusalima (IBN), a third party, for a period starting from February 1, 2011 until December 31, 2015 or up to production of 4,000,000 metric tons coal hauled to the stockpile, whichever comes first. Other terms and conditions are stated in the agreement. Based on Addendum dated July 4, 2011, both parties agreed to add provision on contractor equipment as stated in the addendum. As of December 31, 2011 advance amounted to Rp 10,263,897,516 was recorded as part of “Prepaid expenses and other current assets - Advances for mining service” (Note 8).
- 133 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
g.
Pada tanggal 25 Maret 2009, BORNEO, anak perusahaan, menerima Salinan Surat Paksa No. SP-1435/PUPNC.10/2008 dari Panitia Urusan Piutang Negara cabang DKI Jakarta sebesar Rp 5.071.289.634. Sehubungan dengan hal tersebut pada tanggal 2 April 2009, BORNEO mengajukan Surat Tanggapan dan Penjelasan kepada Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara Jakarta V. Menurut BORNEO, jumlah Piutang Negara tersebut berasal dari Pungutan Ekspor Batubara sebagaimana diatur dalam PMK No. 95/PMK.02/2005 dan No. 131/PMK.10/2005, yang telah dinyatakan batal oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam Putusannya No. 07P/HUM/2006 tanggal 21 Juli 2006. Berdasarkan Surat Tugas No. ST-208/D101/I/2011 tanggal 7 Maret 2011, Direktorat Pengawasan Fiskal dan Investasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan melaksanakan pemeriksaan atas pemenuhan kewajiban pungutan ekspor BORNEO untuk periode 11 Oktober 2005 sampai dengan 12 September 2006. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, proses pemeriksaan masih berlangsung.
g.
On March 25, 2009, BORNEO, a subsidiary, received a copy of Distress Warrant No. SP-1435/PUPNC.10/2008 from the Committee for State Claim Affair Jakarta branch amounting to Rp 5,071,289,634. In this regard, BORNEO has responded to the State Receivable and Auction Service Office Jakarta V on April 2, 2009. As represented by BORNEO, such receivables pertain to Coal Export Levy in accordance with PMK No. 95/PMK.02/2005 and No.131/PMK.10/2005, which have been cancelled by the Supreme Court of the Republic Indonesia in its Decision No. 07P/HUM/2006 dated July 21, 2006. Based on letter No. ST-208/D101/I/2011 dated March 7, 2011, the Directorate of Fiscal and Investment Monitoring, Monitoring Unit of Finance and Development conducted an audit on BORNEO’s export tax levy for a period since October 11, 2005 until September 12, 2006. Until the date of the completion of the consolidated financial statements, the audit process is still in progress.
h.
Pada tanggal 23 Maret 2009, BORNEO, anak perusahaan, menerima surat dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi No. 1046/87/DJB/2009, yang menetapkan Jaminan Reklamasi BORNEO sejumlah Rp 3.625.704.666 untuk 5 tahun sejak tahun 2009 sampai dengan 2013 yang ditempatkan dalam bentuk asuransi. Untuk tahun 2011 dan 2010, Jaminan Reklamasi ditetapkan masing-masing sebesar Rp 810.600.760 dan Rp 849.446.135 dalam bentuk asuransi pada PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) (ASEI).
h.
On March 23, 2009, BORNEO, a subsidiary, received a letter from the Directorate General of Mineral, Coal and Geothermal No. 1046/87/DJB/2009, stating that BORNEO’s Reclamation Guarantee amounting to Rp 3,625,704,666 can be in the form of insurance for 5 years from 2009 until 2013. For 2011 and 2010, the Reclamation Guarantee was determined to be Rp 810,600,760 and Rp 849,446,135, respectively, in the form of insurance to PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) (ASEI).
Deposito BORNEO pada PT Bank Sinarmas Tbk sebesar Rp 101.813.950 pada tanggal 31 Desember 2010 digunakan sebagai jaminan kepada ASEI sehubungan dengan penerbitan asuransi atas jaminan reklamasi dan dicatat sebagai bagian dari “Dana yang dibatasi pencairannya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
- 134 -
As of December 31, 2010, BORNEO’s time deposits in PT Bank Sinarmas Tbk amounting to Rp 101,813,950 was used as a guarantee to ASEI in relation to the insurance issuance of reclamation guarantee and recorded as part of “Restricted funds” in the consolidated statements of financial position.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Kemudian berdasarkan Surat No. 395/37.03/DBT/2011 tanggal 16 Februari 2011 dari Direktorat Jendral Mineral dan Batubara, BORNEO diminta untuk memperpanjang sisa Jaminan Reklamasi tahun 2009 sebesar Rp 168.693.350 dan Jaminan Reklamasi tahun 2010 sebesar Rp 849.446.135, keduanya untuk periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 dan menempatkan Jaminan Reklamasi tahun 2011 sebesar Rp 810.600.760. Sehubungan dengan hal tersebut BORNEO telah menempatkan deposito berjangka pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 1.828.740.245 sebagai jaminan reklamasi dan dicatat sebagai bagian dari “Dana yang dibatasi pencairannya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian tahun 2011.
Furthermore, based on Letter No. 395/37.03/DBT/2011 dated February 16, 2011 from the Directorate General of Mineral and Coal, BORNEO was required to extend the remaining of reclamation guarantee for 2009 amounting to 168,693,350 and Reclamation Guarantee for 2010 amounting to Rp 849,446,135, both for the period from January 1, 2011 until December 31, 2011 and place a Reclamation Guarantee for 2011 amounting to Rp 810,600,760. As such, BORNEO has placed time deposits at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounting to Rp 1,828,740,245 as a reclamation guarantee which is included as part of “Restricted Funds” in the 2011 consolidated statement of financial position.
i.
Perjanjian Jasa Pelabuhan
i.
Port Service Agreement
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 1 Juli 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jasa Penggunaan Dermaga dan Fasilitas Pengapalan Pelabuhan Telang Baru dengan PT Aman Kokoh Mandiri (AKM), pihak ketiga, dimana Perusahaan akan menyewa dermaga dan fasilitas pengapalan pelabuhan dari AKM di pelabuhan PT Gunung Emas Abadi, di Telang Baru, Kalimantan Tengah. Perjanjian berlaku sejak 1 Juli 2011 sampai dengan 30 Juni 2012. Syarat dan ketentuan lain diatur dalam perjanjian.
On July 1, 2011, the Company entered into a Dock Service Usage and Telang Baru Shipping Facilities Agreement with PT Aman Kokoh Mandiri (AKM), a third party, wherein the Company shall rent dock and port shipping facilities from AKM at PT Gunung Emas Abadi port, in Telaga Baru, Central Kalimantan. This agreement is valid from July 1, 2011 until June 30, 2012. Other terms and conditions are stipulated in the agreement.
BORNEO
BORNEO
Pada tanggal 20 September 2007, BORNEO, anak perusahaan, menandatangani Surat Perjanjian Penyerahan Penggunaan Bagian Perairan Pelabuhan Kotabaru dengan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia III Cabang Kotabaru (Pelindo III), pihak ketiga, dimana Pelindo III menyerahkan kepada BORNEO penggunaan bagian perairan pelabuhan seluas + 200.000 m2 yang terletak di Desa Bunati, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan untuk mendirikan dermaga untuk kepentingan sendiri. Perjanjian berlaku sejak 1 Juli 2007 sampai dengan 30 Juni 2017. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On September 20, 2007, BORNEO, a subsidiary, signed Letter of Delivery to Use Port Kotabaru Water Area with PT (Persero) Pelabuhan Indonesia III Kotabaru Branch (Pelindo III), a third party, wherein Pelindo III handed over the utilization of + 200.000 square meters port water area located in Bunati Village, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan, to BORNEO to build dock for its private use. The agreement is valid starting July 1, 2007 until June 30, 2017. Other terms and provisions are stipulated in the agreement.
- 135 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 24 September 2007, BORNEO menandatangani Surat Perjanjian Kerjasama Pelayanan Jasa Kepelabuhanan Pada Dermaga BORNEO, dengan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia III Cabang Kotabaru (Pelindo III), pihak ketiga. Perjanjian ini mengatur penyelenggaraan pelayanan jasa kepelabuhanan yang dilaksanakan untuk kegiatan di dermaga dan fasilitas-fasilitas pelabuhan milik BORNEO di Desa Bunati, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Perjanjian ini berlaku sejak 1 Juli 2007 sampai dengan 30 Juni 2017 dan dapat diperpanjang atas kesepakatan keduabelah pihak. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On September 24, 2007, BORNEO signed Letter of Cooperation Agreement for Port Service at BORNEO Dock with PT (Persero) Pelabuhan Indonesia III Kotabaru Branch (Pelindo III), a third party. The agreement stipulates port service activities conducted in dock and BORNEO port facilities in Bunati Village, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan. The agreement is valid starting July 1, 2007 until June 30, 2017 and can be extended upon agreement of both parties. Other terms and conditions are stipulated in the agreement.
Pada tanggal 9 Agustus 2010, BORNEO mengadakan Perjanjian Penggunaan Jasa Pelabuhan dengan PT Tunas Inti Abadi (TUNAS), pihak ketiga. Perjanjian tersebut meliputi penggunaan jasa Pelabuhan milik BORNEO untuk keperluan pemuatan batubara milik TUNAS dengan harga, syarat dan ketentuan yang diatur dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sejak tanggal perjanjian dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu dan syarat-syarat yang disetujui kedua belah pihak. Perjanjian ini tidak diperpanjang.
On August 9, 2010, BORNEO entered into a Port Services Agreement with PT Tunas Inti Abadi (TUNAS), a third party. The said agreement includes port services rendered by BORNEO for loading and hauling of TUNAS’s coal, with price, terms and conditions as set forth in the agreement. This agreement is valid for one (1) year from the agreement date and can be extended for terms and conditions as agreed by both parties. This agreement was not extended.
Pendapatan jasa pelabuhan yang diterima BORNEO untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 meliputi sewa pemakaian mesin loading conveyor dan crushing plant masing-masing sebesar Rp 47.918.439.572 and Rp 13.911.333.365 yang disajikan sebagai “Penghasilan jasa pelabuhan” dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Income from Port Services received by BORNEO for the years ended December 31, 2011 and 2010 include rental using loading conveyor and crushing plant amounting to Rp 47,918,439,572 and Rp 13,911,333,365, respectively, was presented as “Port income” in the consolidated statements of income.
- 136 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 9 Agustus 2010, BORNEO menandatangani Perjanjian Jasa Port Operator Pelabuhan Bunati BORNEO dengan PT Bangun Arta Hutama (BAH), dimana BORNEO menunjuk BAH sebagai port operator untuk melakukan kegiatan operasional di pelabuhan BORNEO, antara lain melakukan pengoperasian crushing plant dan stockpile management termasuk pemeliharaan dan perbaikan alat tersebut di areal pelabuhan (Pekerjaan 1) dan membangun 1 (satu) set fasilitas loading conveyor tambahan dan pemuatan batubara termasuk pemeliharaan dan perbaikan alat dan fasilitas tersebut (Pekerjaan 2). Rincian kegiatan dan syarat-syarat lainnya diatur dalam perjanjian. Perjanjian Pekerjaan 1 berlaku selama 3 tahun setelah masa percobaan selama 6 bulan terhitung sejak 9 Agustus 2010 dan untuk Pekerjaan 2 berlaku selama 1 tahun sejak 9 November 2010.
On August 9, 2010, BORNEO entered into Port Service Operator at BUNATI Port Agreement with PT Bangun Arta Hutama (BAH), wherein BORNEO appointed BAH as a port operator to conduct operational activities in BORNEO port, among others, to operate crushing plant and stockpile management including repair and maintenance of those equipment in the port area (Work 1) and to build one (1) set of loading conveyor facility and coal loading including repair and maintenance of such equipment and facility (Work 2). Details and other prerequisites are stipulated in the agreement. For Work 1, the agreement is valid for three (3) years after six (6) months trial period starting August 9, 2010 and for Work 2 the agreement is valid for one (1) year since November 9, 2010.
Pada tanggal 18 Juli 2011, BORNEO mengadakan Perjanjian Penggunaan Jasa Pelabuhan dengan PT Transindo Makmur Sejahtera (TRANSINDO), pihak ketiga. Perjanjian tersebut meliputi penggunaan jasa Pelabuhan milik BORNEO untuk keperluan pemuatan batubara milik TRANSINDO dengan harga, syarat dan ketentuan yang diatur dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sejak tanggal perjanjian dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan keduabelah pihak.
On July 18, 2011, BORNEO entered into a Port Service Agreement with PT Transindo Makmur Sejahtera (TRANSINDO), a third party. This agreement includes the use of BORNEO’s port service for TRANSINDO’s coal loading, with price, terms and conditions stated in the agreement. This agreement is valid for one (1) year since the date of the agreement and can be extended based on agreement of both parties.
j.
Pada tanggal 6 September 2010, TKS, anak perusahaan, menandatangani Perjanjian Pelaksanaan Pengelolaan stockpile dan stevedoring dengan PT Kencana Andalan Bersama (KAB), pihak ketiga, yang berlaku sampai dengan tanggal 30 September 2012. Berdasarkan Adendum I dan II masingmasing tertanggal 20 September 2010 dan 29 Desember 2010, TKS telah memberikan uang muka untuk pelaksanaan pekerjaan sebesar Rp 2.135.000.000 yang akan diperhitungkan dengan tagihan KAB kepada TKS atau TKS berhak meminta KAB untuk melakukan pembayaran kembali kepada TKS atas uang muka tersebut. Berdasarkan Adendum III tertanggal 19 Agustus 2011, kedua belah pihak sepakat untuk mengubah nilai uang muka yang akan dibayarkan menjadi sebesar Rp 2.000.000.000. Uang muka tersebut disajikan sebagai bagian dari “Aset tidak lancar lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian (Catatan 13).
- 137 -
j.
On September 6, 2010, TKS, a subsidiary, entered into Stockpile and Stevedoring Management Agreement with PT Kencana Andalan Bersama (KAB), a third party, which shall be valid until September 30, 2012. Based on Addendum I and II each dated September 20, 2010 and December 29, 2010, respectively, TKS has given an advance payment amounting to Rp 2,135,000,000 which will be reckoned with KAB invoice to TKS or TKS has the right to require KAB to return the advance. Based on Addendum III dated August 19, 2011, both parties agreed to change the advance payment amount into Rp 2,000,000,000. The advance was presented as part of “Other Noncurrent Assets” in the consolidated statements of financial position (Note 13).
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut k.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berdasarkan Berita Acara Hasil Rapat Pembahasan Hasil Pemeriksaan Pemenuhan Kewajiban Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada tanggal 8 Februari 2010 antara KIM, anak perusahaan, dan Direktorat Jenderal Anggaran Departemen Keuangan Republik Indonesia, terdapat kekurangan penyetoran iuran eksploitasi/royalti sebesar Rp 9.519.223.454 yang terdiri dari pokok royalti sebesar Rp 6.941.297.381 dan denda sebesar Rp 2.577.926.073 selama tahun 2008 dan 2007. Selain itu KIM juga dikenakan denda sebesar Rp 1.393.000 atas keterlambatan penyetoran iuran tetap (deadrent) untuk tahun 2008 dan 2007.
k.
Pada tanggal 9 April 2010 dan 13 April 2010, KIM telah melunasi kekurangan pokok royalti dan denda yang disajikan sebagai bagian dari “Beban lain-lain - bersih” (Catatan 30) dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun 2010. l.
Pada tanggal 17 Januari 2011, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jasa Penggunaan Fasilitas Pengapalan Dermaga Khusus Batubara Teluk Bayur, Padang, dengan PT Bukit Asam (Persero) Tbk - Unit Pertambangan Ombilin (PTBA), pihak ketiga. PTBA menyewakan lapangan penumpukan batubara di dermaga Teluk Bayur, Padang. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 31 Desember 2011.
On April 9, 2010 and April 13, 2010, KIM paid the royalty and penalty which are included as part of “Other expenses - net” (Note 30) in the 2010 consolidated statement of income.
l.
Pada tanggal 30 Desember 2011, Perusahaan memperbaharui Perjanjian dengan PTBA yang berlaku mulai tanggal 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian. m.
Pada tanggal 20 Januari 2011, Perusahaan menandatangani Surat Perjanjian Pokok Kerjasama Penggunaan Pengoperasian Lapangan Penumpukan Batubara dan Handling Batubara ke Kapal Besar serta Pengurusan Dokumen Ekspor Pengapalan Batubara di Lokasi Pelabuhan Pelindo Teluk Bayur dengan PT Stevedore Putra Mandiri (SPM), pihak ketiga. SPM akan menyediakan lapangan penumpukan batubara di pelabuhan Pelindo Teluk Bayur (stockpile), pemuatan ke kapal besar dan pengurusan dokumen ekspor pengapalan batubara (jasa stevedoring) kepada Grup. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian tersebut. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 31 Desember 2011.
- 138 -
Based on the Minutes on Meeting on results of Discussion on Settlement of State Obligations on Non Tax Revenue (PNBP) on February 8, 2010 between KIM, a subsidiary, and the Directorate General of Budget Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, total deficiency in the payment of exploitation fees/royalties amounted to Rp 9,519,223,454 which consists of basic royalties for Rp 6,941,297,381 and penalties of Rp 2,577,926,073 for 2008 and 2007. Moreover, KIM was also charged with penalties of Rp 1,393,000 for late payment of fee for 2008 and 2007.
On January 17, 2011, the Company entered into Service Agreement for the Use of Shipping Facility at Dock Specified for Coal in Teluk Bayur, Padang with PT Bukit Asam (Persero) Tbk - Ombilin Mining Unit (PTBA), a third party. PTBA provides coal stockpile area in Teluk Bayur Dock, Padang. This agreement, which stated the specification and terms, shall be valid until December 31, 2011.
On December 30, 2011, the Company renewed the Agreement which shall be valid from January 1, 2012 until December 31, 2012. Other terms and conditions are stipulated in the agreement.
m.
On January 20, 2011, the Company entered into Cooperation Agreement for Utilization and Operation of Coal Stockpile Area and Coal Handling to Vessel and Coal Export Documentation Management at Pelindo Port Teluk Bayur with PT Stevedore Putra Mandiri (SPM), a third party. SPM will provide an area for coal stockpile at Pelindo Port Teluk Bayur, load the coal to vessel and export documentation processing for shipment of coal (stevedoring service) to the Group. This agreement, which stated the specification and terms, shall be valid until December 31, 2011.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
n.
Pada tanggal 25 April 2007, BORNEO, anak perusahaan, menandatangani Perjanjian Kerjasama Sewa Alat Berat dan Jasa Pemuatan Batubara dengan CV Bangun Artha (BA), pihak ketiga, dengan Adendum tertanggal 9 Desember 2008, dimana BORNEO menyewa alat crusher dan conveyor milik BA serta menggunakan jasa BA untuk melakukan pemuatan batubara. Perjanjian ini berlaku sejak 1 Mei 2007 sampai dengan 30 April 2012, atau apabila jumlah pemuatan batubara telah mencapai minimum 3.000.000 metrik ton, dan dapat diperpanjang atas kesepakatan keduabelah pihak. Berdasarkan Adendum II tanggal 19 Januari 2012, perjanjian telah diperpanjang sampai 30 April 2017. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
n.
On April 25, 2007, BORNEO, a subsidiary, entered into Cooperation Agreement for Heavy Equipment Rental and Coal Loading with CV Bangun Artha (BA), a third party, with Addendum dated December 9, 2008, wherein BORNEO rents crusher and conveyor owned by BA and uses loading service provided by BA. This agreement is valid starting May 1, 2007 until April 30, 2012, or up to minimum 3,000,000 metric tons coal loaded, and can be extended upon agreement of both parties. Based on Addendum II dated January 19, 2012, the agreement has been extended until April 30, 2017. Other terms and conditions are stipulated in the agreement.
o.
Perjanjian Pembangunan Infrastruktur
o.
Infrastructure Development Agreement
TKS
TKS
Pada tanggal 8 Januari 2010, TKS, anak perusahaan, menandatangani Perjanjian Pemborongan Pembangunan Jetty dengan PT Trio Jaya Utama Group, pihak ketiga, untuk pembangunan jetty di Buntok Kecil, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Nilai kontrak sebesar Rp 2.335.000.000 dan syarat serta ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian. Perjanjian telah diubah terakhir dengan Adendum tanggal 15 Maret 2010 tentang perubahan material dalam pelaksanaan pekerjaan.
On January 8, 2010, TKS, a subsidiary, entered into Jetty Construction Agreement with PT Trio Jaya Utama Group, a third party, for the construction of jetty at Buntok Kecil, Kabupaten Barito Utara, Central Kalimantan. The value of the contract amounted to Rp 2,335,000,000 and other terms and conditions are stipulated in the agreement. This agreement was last amended through Addendum dated March 15, 2010 regarding the change in the materials to be used in the construction.
Pada tanggal 19 Januari 2010, TKS menandatangani Perjanjian Pemborongan Perbaikan dan Pembentukan Hauling Road dan Land Preparation dengan PT Trio Jaya Utama, pihak ketiga, untuk perbaikan dan pembentukan jalan dan penyiapan tanah untuk area office camp dan fasilitas dan port stockpile di Buntok Kecil, Kabupaten Barito Utara. Nilai pekerjaan sebesar Rp 5.543.600.000 dan syarat serta ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
On January 19, 2010, TKS signed Repair and Development of Hauling Road and Land Preparation Agreement with PT Trio Jaya Utama, a third party, for repairing and developing road and preparing land for office camp and facility area and port stockpile at Buntok Kecil, Kabupaten Barito Utara. The value of the contract amounted to Rp 5,543,600,000 and other terms and conditions are stipulated in the agreement.
- 139 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
p.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
BORNEO
BORNEO
Pada tanggal 11 Mei 2011, BORNEO, anak perusahaan, menandatangani Perjanjian Kerja dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, pihak ketiga, untuk pembangunan Underpass di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dengan nilai pekerjaan Rp 12.683.181.818. Berdasarkan adendum I tanggal 19 September 2011 dan adendum II tanggal 27 Oktober 2011, keduabelah pihak setuju mengubah jangka waktu perjanjian menjadi sampai dengan 15 Desember 2011 dan nilai pekerjaan menjadi Rp 13.257.802.386.
On May 11, 2011, BORNEO, a subsidiary, entered into a Work Agreement with PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, a third party, to construct underpass in Desa Mekar Jaya, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan. Value of the contract is Rp 12,683,181,818. Based on addendum I dated September 19, 2011 and addendum II dated October 27, 2011, both parties agreed to change the term of the agreement until December 15, 2011 and the contract value amounting to Rp 13,257,802,386.
Pada tanggal 18 Maret 2011, BORNEO, anak perusahaan, menandatangani Perjanjian Coal Transhipment dengan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MITRABAHTERA), pihak ketiga. MITRABAHTERA memberikan jasa transhipment batubara dengan menggunakan Barge dari loading point (Bunati Jetty dan Abidin Jetty) di Satui, Kalimantan Selatan ke Mother Vessel dan syarat serta ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 April 2011 sampai dengan tanggal 31 Maret 2012. Berdasarkan Adendum I tanggal 6 Desember 2011, keduabelah pihak setuju untuk, antara lain, mengubah loading point ke Bunati Jetty dan jangka waktu perjanjian menjadi sejak 1 Januari 2012 sampai 31 Desember 2014.
p.
Pada tanggal 6 Desember 2011, BORNEO, menandatangani Perjanjian Coal Transhipment dengan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MITRABAHTERA), pihak ketiga. MITRABAHTERA memberikan jasa transhipment batubara dengan menggunakan Barge dari loading point (Abidin Jetty) di Satui, Kalimantan Selatan ke mother vessel dan syarat serta ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2012 sampai dengan tanggal 31 Desember 2014. q.
Pada tanggal 30 April 2011, KIM, anak perusahaan, menandatangani Perjanjian Jasa Keamanan dengan PT Agung Rahardja Manunggal Yudha (ARMY), dimana ARMY akan memberikan jasa keamanan di lokasi tambang KIM dengan nilai pekerjaan sebesar Rp 111.595.754 per bulan. Perjanjian berlaku untuk 24 bulan sejak 1 Mei 2011 dan dapat diperpanjang dengan pemberitahuan tertulis dari KIM. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
- 140 -
On March 18, 2011, BORNEO, a subsidiary, entered into Coal Transhipment Agreement with PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MITRABAHTERA), a third party, wherein MITRABAHTERA provides coal transhipment service using barge from loading point (Bunati Jetty and Abidin Jetty) in Satui, South Kalimantan to mother vessel. Other terms and conditions are stipulated in the agreement, which is valid since April 1, 2011 until March 31, 2012. Based on Addendum I dated December 6, 2011, both parties agreed to change, among others, loading point to Bunati Jetty and the term of the agreement will be commencing from January 1, 2012 until December 31, 2014.
On December 6, 2011, BORNEO entered into Coal Transhipment Agreement with PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MITRABAHTERA), a third party, wherein MITRABAHTERA provides coal transhipment service using barge from loading point (Abidin Jetty) in Satui, South Kalimantan to mother vessel. Other terms and conditions are stipulated in the agreement. The agreement is valid from January 1, 2012 until December 31, 2014.
q.
On April 30, 2011, KIM, a subsidiary, entered into a Security Service Agreement with PT Agung Rahardja Manunggal Yudha (ARMY), wherein ARMY provides security service in KIM’s mining location with contract value of Rp 111,595,754 per month. This agreement is valid for 24 months starting May 1, 2011 and can be extended through written notification from KIM. Other terms and conditions are stipulated in the agreement.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
r.
Berdasarkan Perjanjian Pinjam Meminjam Uang tanggal 14 April 2008, KIM, anak perusahaan, bersedia memberikan pinjaman kepada PT Transindo Makmur Sejahtera sampai dengan jumlah sebesar Rp 3.500.000.000 dengan bunga 12% per tahun dan tenggang waktu (grace period) untuk membayar bunga selama 3 (tiga) tahun. Pembayaran kembali dilakukan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun dan perjanjian ini dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis kedua belah pihak. Berdasarkan Amandemen Perjanjian Pinjam Meminjam Uang tanggal 30 Maret 2011, tenggang waktu untuk membayar bunga diubah dari 3 (tiga) tahun menjadi 4 (empat) tahun. Saldo pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 3.362.694.757 disajikan sebagai bagian dari “Piutang lain-lain - pihak ketiga tidak lancar” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
r.
Based on Loan Agreement dated April 14, 2008, KIM, a subsidiary, agreed to provide a loan to PT Transindo Makmur Sejahtera up to an amount of Rp 3,500,000,000 with interest rate at 12% per year and grace period for interest payment for three (3) years. Payment of the principal shall be within five (5) years and can be extended upon written consent of both parties. Based on Amedment to the Loan Agreement dated March 30, 2011, the grace period was changed from three (3) years to four (4) years. Balance of the receivable as of December 31, 2011 and 2010 amounting to Rp 3,362,694,757 was presented as part of “Noncurrent other accounts receivable - third parties” in the consolidated statements of financial position.
s.
Pada tanggal 11 Juli 2011, Perusahaan (sebagai penyewa), menandatangani Perjanjian Induk Sewa Menyewa Kendaraan dengan PT Serasi Autoraya (TRAC) (sebagai yang menyewakan), pihak ketiga, yang mengatur ketentuan dan syarat umum sewa menyewa kendaraan untuk Grup. Perjanjian berlaku sejak tanggal perjanjian sampai diakhiri oleh Perusahaan atau TRAC.
s.
On July 11, 2011, the Company (as a lessee), entered into a Vehicle Rental Agreement with PT Serasi Autoraya (TRAC) (as a lessor), a third party. The agreement stipulates terms and general conditions of vehicle rental for the Group. This agreement is valid since the date of the agreement until it is terminated by the Company or by TRAC.
Pada tanggal 25 Oktober 2011, Perusahaan (sebagai penyewa), menandatangani Perjanjian Induk Sewa Menyewa Kendaraan dengan PT Adi Sarana Armada (ASA) (sebagai yang menyewakan), pihak ketiga, yang mengatur ketentuan dan syarat umum sewa menyewa kendaraan untuk Grup. Perjanjian berlaku sejak tanggal perjanjian sampai diakhiri oleh Perusahaan atau ASA.
On October 25, 2011, the Company (as a lessee), entered into a Vehicle Rental Agreement with PT Adi Sarana Armada (ASA) (as a lessor), a third party. The agreement stipulates terms and general conditions of vehicle rental for the Group. This agreement is valid since the date of the agreement until it is terminated by the either party.
t.
Pada tanggal 19 Agustus 2011, TKS, anak perusahaan, mengadakan perjanjian dengan CV Andalan Surya (AS), pihak ketiga, dimana TKS akan memberikan US$ 1,5 per metrik ton dari hasil penjualan TKS yang berasal dari area tambang TKS yang terletak di Kecamatan Teweh Tengah dan Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara, Propinsi Kalimantan Tengah kepada AS.
t.
On August 19, 2011, TKS, a subsidiary, entered into an agreement with CV Andalan Surya (AS), a third party, wherein TKS shall pay to AS amounting to US$ 1.5 per metric ton proceeds from sale of coal generated in TKS’ mining area which is located at Kecamatan Central Teweh and East Teweh, Kabupaten North Barito, Province Central Kalimantan.
u.
Pada tanggal 16 November 2011, BNP dan TBBU, anak perusahaan, mengadakan Perjanjian Jasa Pengeboran dan Peledakan dengan PT Dahana (Persero), pihak ketiga, untuk periode selama 24 bulan sejak surat perintah kerja ditandatangani keduabelah pihak. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
u.
On November 16, 2011, BNP and TBBU, subsidiaries, entered into Drilling and Blasting Service Agreement with PT Dahana (Persero), a third party, for a period of 24 months from the signing date of the work order by both parties. Other terms and conditions are stipulated in the agreement.
- 141 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 37.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Perkara Hukum
37.
Lawsuit
Pada tanggal 2 November 2007 BORNEO, anak perusahaan, sebagai Tergugat III, menghadapi perkara perdata yang terdaftar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan No. 363/PDT.G/2007/PN.JKT.PST Jakarta Pusat yang diajukan oleh G.E. Haryanto (Penggugat) berkaitan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa BORNEO atas pengalihan saham sebanyak 1.925 saham dari Penggugat kepada PT Sarana Kelola Investa (Tergugat I) pada tanggal 19 November 2003 dan dari Tergugat I kepada PT Roundhill Capital Indonesia (Tergugat II) pada tanggal 20 Oktober 2004. Selain itu gugatan juga ditujukan kepada notaris Saal Bumela, S.H., (Tergugat IV) dan notaris Robensjah Sjachran, S.H., sebagai Turut Tergugat. Atas dasar gugatan tersebut Penggugat menuntut Tergugat secara tanggung renteng atas kerugian material sebesar Rp 106.000.000.000 (kemudian berubah menjadi sebesar Rp 98.000.000.000 - dalam Replik) serta kerugian immaterial sebesar Rp 500.000.000.000 (kemudian berubah menjadi sebesar Rp 100.000.000.000 - dalam Replik).
On November 2, 2007 BORNEO, a subsidiary, as one of the Defendants (Defendant III), is a party to a lawsuit filed by GE Haryanto (Plaintiff), through civil case register No. 363/PDT.G/2007/PN.JKT.PST in Central Jakarta State Court, relating to the Extraordinary Meetings of the Shareholders of BORNEO on November 19, 2003 approving the transfer of 1,925 shares of stock owned by the Plaintiff to PT Saranakelola Investa (Defendant I) and on October 20, 2004 approving the transfer of the said shares from Defendant I to PT Roundhill Capital Indonesia (Defendant II). This case also includes Saal Bumela, S.H., notary, (Defendant IV) and Robensjah Sjachran, S.H., notary, (Defendant V) as Co-Defendant. Based on the case filed against the Defendants, the Plaintiff is claiming charges for material losses incurred totaling to Rp 106,000,000,000 (subsequently changed to Rp 98,000,000,000) and immaterial losses totaling to Rp 500,000,000,000 (subsequently changed to Rp 100,000,000,000).
Pada tanggal 23 Juni 2008, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat melalui Putusan atas gugatan No. 363/PDT.G/2007/PN.JKT.PST memutuskan menolak seluruh gugatan Penggugat. Selanjutnya pada tanggal 12 Januari 2009, Pengadilan Tinggi Jakarta memutuskan menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 363/PDT.G/2007/PN.JKT.PST tanggal 23 Juni 2008.
On June 23, 2008, the Central Jakarta State Court has denied the claims filed by the Plaintiff through its Decision on case register No. 363/PDT.G/2007/PN.JKT.PST. Moreover, on January 12, 2009, the Jakarta High Court Decision is in agreement with the Decision of Central Jakarta State Court No. 363/PDT.G/2007/PN.JKT.PST dated June 23, 2008.
Pada tanggal 24 Maret 2009 Penggugat mengajukan Memori Kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia, dan berdasarkan Relas Pemberitahuan isi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1680.K/PDT/2009jo. No. 363/PDT.G.2007/PN JKT.Pst tanggal 4 Mei 2010, memutuskan menolak permohonan kasasi dari Penggugat, hal ini diperkuat dengan Surat dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.W10.U.1./ 913/Pdt.02.I.2011.04 tanggal 21 Januari 2011 tentang keterangan bahwa perkara perdata No. 1680/K/Pdt/2009 Jo. Nomor : 608/Pdt/2008/ PT.DKI., Jo. Nomor : 363/Pdt.G/2007/PN.Jkt.Pst., telah berkekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde).
On March 24, 2009 the Plaintiff has filed an appeal to Supreme Court of Republic of Indonesia and based on Notification of Supreme Court Decision No. 1680.K/PDT/2009 jo No. 363/PDT.G.2007/PN JKT.Pst dated May 4, 2010, the filed case was rejected. This is substantiated by the letter from the Central Jakarta State Court No. W10.U.1./913/Pdt.02. I.2011.04 dated January 21, 2011 stating that the lawsuit No. 1680/K/Pdt/2009 Jo. No. 608/Pdt/ 2008/PT.DKI. Jo. No. 363/Pdt.G/2007/PN. JKT.Pst which has permanent legal force.
- 142 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 38.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Informasi Segmen
38.
Informasi segmen Grup disajikan berdasarkan jenis usaha, yakni perdagangan batubara dan pertambangan batubara. Pertambangan
Segment Information The Group’s segment information is presented based on their business, namely coal trading and coal mining.
31 Desember 2011/December 31, 2011 Perdagangan
Batubara/ Coal mining
Batubara/ Coal trading
Lain-lain/ Others
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasian/ Consolidated
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Penjualan bersih Lokal Ekspor Jumlah Beban pokok penjualan Laba kotor Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban eksplorasi Beban bunga dan keuangan lain Pendapatan bunga Pendapatan (beban) lain-lain - bersih Laba sebelum pajak Beban pajak Laba tahun berjalan Aset segmen - bersih dari pajak Liabilitas segmen - bersih dari pajak
Net sales 806.291.204.429 1.090.343.741.483
618.246.000.776 653.565.756.726
-
1.896.634.945.912
1.271.811.757.502
1.155.245.319.970
1.179.298.778.103
741.389.625.942
92.512.979.399
(182.789.926.128) (199.851.343.873)
(59.388.948.295)
(4.937.013.368)
-
(55.010.950) -
(306.898.255.979) -
1.117.638.949.226 1.743.909.498.209
(306.898.255.979)
2.861.548.447.435
(306.898.255.979)
2.027.645.842.094 833.902.605.341
Gross profit
-
(182.789.926.128) (259.295.303.118)
Selling expenses General and administrative expense
-
(4.937.013.368)
(20.991.370.469)
17.087.451.563
(24.707.861.678)
2.025.325.051 32.363.200.068
30.281.022.968 248.912.742.958
148.987.578 192.351.451.904
(17.087.451.563) (447.823.241.963)
15.367.884.034 25.804.152.967
367.395.924.920
291.326.426.561
192.445.428.532
(447.823.241.963)
403.344.538.050
95.134.288.882
6.550.370.785
272.261.636.038
284.776.055.776
192.445.428.532
1.399.605.495.218
2.921.087.230.217
259.074.070.720
957.696.402.882
83.415.267.554
-
258.211.941.439
5.169.085.235
-
-
263.381.026.674
21.465.254.987
1.365.696.070
-
-
22.830.951.057
-
Depresiasi dan amortisasi
Income before tax Tax expense
301.659.878.383
Net income
(1.273.545.464.960)
3.306.221.331.195
(670.780.323.835)
370.331.346.601
Segment assets - net of tax Segment liabilities - net of tax
Additional disclosures Capital expenditures Depreciation and amortization Sales based on geographical location
Indonesia Thailand
812.199.404.113 257.295.325.926
618.246.000.776 -
-
India Cina
111.256.847.093 712.595.836.522
104.234.925.471 549.330.831.255
-
Jumlah
Interest income Other income (expense) - net
(447.823.241.963)
Penjualan berdasarkan lokasi geografis
Malaysia
Exploration Expense Interest expense and bank and financial charges
101.684.659.667
Pengungkapan tambahan Perolehan barang modal
Total Cost of sales
-
(20.803.942.772)
-
Local Export
3.287.532.258 1.896.634.945.912
1.271.811.757.502
-
- 143 -
(306.898.255.979) -
1.123.547.148.910 257.295.325.926
Indonesia Thailand
-
215.491.772.564 1.261.926.667.777
India China
-
3.287.532.258
(306.898.255.979)
2.861.548.447.435
Malaysia Total
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Pertambangan
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
31 Desember 2010/December 31, 2010 Perdagangan
Batubara/ Coal mining
Batubara/ Coal trading
Lain-lain/ Others
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasian/ Consolidated
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Penjualan bersih
Net sales
Lokal Ekspor
244.076.526.369 346.928.278.710
336.107.159.993 -
-
-
580.183.686.362 346.928.278.710
Local Export
Jumlah
591.004.805.079
336.107.159.993
-
-
927.111.965.072
Total
Beban pokok penjualan
383.549.234.362
295.833.508.865
-
-
679.382.743.227
Cost of sales
Laba kotor
207.455.570.717
40.273.651.128
-
-
247.729.221.845
Gross profit
(60.439.212.208) (132.191.116.649)
(2.036.662.546)
-
(60.439.212.208) (134.277.582.265)
-
(1.369.586.514)
Beban penjualan Beban umum dan administasi Beban eksplorasi
(1.369.586.514)
Beban bunga dan keuangan lain Pendapatan bunga
(49.803.070)
-
-
Exploration expenses Interest expense and bank and
(23.614.239.740) 1.780.254.640
(4.982.419.199) 4.229.801.106
(2.675.912) 35.379.945
2.643.927.000 (2.643.927.000)
(25.955.407.851) 3.401.508.691
financial charges Interest income
Pendapatan (beban) lain-lain - bersih
35.735.306.844
(2.579.401.475)
17.441.338.106
(38.992.360.713)
11.604.882.762
Other income (expense) - net
Laba sebelum pajak
27.356.977.090
34.904.969.014
17.424.239.069
(38.992.360.713)
40.693.824.460
Income before tax
2.580.178.243
4.152.576.750
24.776.798.847
30.752.392.264
17.424.239.069
Aset segmen - bersih dari pajak
783.216.333.380
792.913.477.376
Liabilitas segmen - bersih dari pajak
541.111.665.932
262.813.394.233
Perolehan barang modal
121.076.248.687
6.705.286.700
-
-
127.781.535.387
Depresiasi dan amortisasi
12.475.040.382
1.089.378
-
-
12.476.129.760
244.076.526.369
336.107.159.993
-
-
580.183.686.362
-
-
-
228.789.466.215 106.786.958.619
-
-
-
11.351.853.876
India
-
-
927.111.965.072
Total
Beban pajak Laba tahun berjalan
-
-
6.732.754.993
Tax expense
(38.992.360.713)
33.961.069.467
Net income
210.960.798.767
(675.698.994.608)
1.111.391.614.915
8.040.887.243
(280.361.029.092)
531.604.918.316
Pengungkapan tambahan
Penjualan berdasarkan lokasi geografis Indonesia Thailand Cina
11.351.853.876
Jumlah
591.004.805.079
336.107.159.993
Informasi Lainnya a.
Segment assets - net of tax Segment liabilities - net of tax
Additional disclosures
228.789.466.215 106.786.958.619
India
39.
Selling expenses General and administrative expenses
39.
Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara
Capital expenditures Depreciation and amortization Sales based on geographical location Indonesia Thailand China
Other Information a.
Mineral and Coal Mining Law
Pada tanggal 12 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan UndangUndang No. 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara yang baru (Undang-Undang). Saat ini Grup, sedang mengevaluasi dampak penerapan Undang-Undang yang baru tersebut terhadap operasinya, antara lain:
On January 12, 2009, the Government of the Republic of Indonesia issued Law No. 4 year 2009 regarding Mineral and Coal Mining (Law). Currently, the Group, still evaluating the impact of this new Law on its operations, such as:
a.
a.
Ketentuan Peralihan atas PKP2B, Undang-Undang yang baru menjelaskan bahwa PKP2B akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak. Namun, UndangUndang juga menetapkan bahwa PKP2B yang ada harus disesuaikan dalam jangka waktu satu tahun terhadap ketentuan Undang-Undang yang baru.
- 144 -
The CCow transitional provisions, states that new Law will honor existing CCow until their expiration. However, it also states that existing CCoW must be amended within one year to conform with the provisions of the new Law.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut b.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Keharusan bagi pemegang PKP2B yang telah memulai aktivitasnya untuk, dalam jangka waktu satu tahun sejak diberlakuan Undang-Undang yang baru, menyerahkan rencana kegiatan pertambangan untuk keseluruhan area kontrak. Jika rencana ini tidak dilaksanakan, area kontrak dapat dikurangi menjadi hanya seluas area yang diperbolehkan untuk Izin Usaha Pertambangan berdasarkan UndangUndang yang baru.
b.
The requirement for CCoW holder which has already commenced with some form of activities to, within one year of enactment of the new Law, submit a mining activity plan for the entire contract area. If this plan is not fulfilled, the contract area maybe reduced to that allowed for licenses under the new Law.
Sehubungan dengan penerapan UndangUndang Pertambangan No. 4 tahun 2009, pada tanggal 1 Februari 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan dua Peraturan Pemerintah (PP) No. 22 dan 23 tahun 2010, yang mengatur hal-hal sebagai berikut:
In relation with the implementing regulation for Mining Law No. 4 year 2009, on February 1, 2010, the Government of Indonesia released two Government Regulation (PP) Nos. 22 and 23 year 2010, covering the following:
a.
PP No. 22 mengatur tentang pembentukan area pertambangan dengan menggunakan ijin usaha pertambangan yang baru (“Ijin Usaha Pertambangan” atau “IUP”).
a.
PP No. 22 deals with the establishment of mining areas under the new mining business license (“Ijin Usaha Pertambangan” or “IUP”).
b.
PP No. 23 memperjelas prosedur untuk memperoleh IUP dan juga menyatakan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diakui oleh Pemerintah. Namun demikian perpanjangan atas PKP2B tersebut akan dilakukan melalui penerbitan IUP.
b.
PP No. 23 provides clarifications surrounding the procedures to obtain new IUPs. It also indicates that existing CCoW will be honored by the Government although any extension of existing CCoW will be through the issuance of an IUP.
Pada tanggal 5 Juli 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan PP No. 55 tahun 2010, yang mengatur mengenai pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan usaha pertambangan mineral dan batubara di Indonesia.
On July 5, 2010, the Government of Indonesia released PP No. 55 year 2010, regarding the development and supervision of implementation of mineral and coal mining activities in Indonesia.
Grup terus memonitor perkembangan dari implementasi peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Pertambangan baru ini dan menganalisis pengaruhnya terhadap operasional Grup. Manajemen berpendapat bahwa implementasi peraturan ini tidak akan menimbulkan kerugian material pada operasional Grup.
The Group has monitored the development and implementation of new Mining Law and analyzed the impact on the Group’s operations. The Group’s management believes that the provisions of the new law will have no significant impact to the Group in the near term.
Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan implementasi atas UndangUndang Pertambangan No. 4/2009, yaitu Peraturan Pemerintah No. 78/2010 (PP No. 78) yang mengatur aktivitas reklamasi dan pasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi. Peraturan ini memperbarui Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 18/2008 tanggal 29 Mei 2008.
On December 20, 2010, the Government of Indonesia released an implementing regulation for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulation No. 78/2010 (GR No. 78) that deals with reclamation and post-mining activities for both IUP-Exploration and IUP-Production Operation holders. This regulation updates Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources No. 18/2008 dated May 29, 2008.
- 145 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
b.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Ketentuan peraturan ini antara lain:
The regulation requires among others:
a.
Pemegang IUP-Eksplorasi, harus memuat rencana reklamasi di dalam rencana kerja dan anggaran biaya ekplorasinya dan menyediakan jaminan reklamasi berupa deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah.
a.
An IUP-Exploration holder, must include a reclamation plan in its exploration work plan and budget and provide a reclamation guarantee in the form of a time deposit placed at a state-owned bank.
b.
Pemegang IUP-Operasi Produksi, harus menyiapkan (1) rencana reklamasi lima tahunan; (2) rencana pasca tambang; (3) menyediakan jaminan reklamasi yang dapat berupa rekening bersama atau deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah, bank garansi, atau cadangan akuntansi (bila diizinkan); dan (4) menyediakan jaminan pasca tambang berupa deposito berjangka yang ditempatkan di bank pemerintah.
b.
An IUP-Production Operation holder, must prepare (1) a five-year reclamation plan; (2) a post-mining plan; (3) provide a reclamation guarantee which may be in the form of a joint account or time deposit placed at a state-owned bank, a bank guarantee, or an accounting provision (if eligible); and (4) provide a postmine guarantee in the form of a time deposit at a state-owned bank.
Penempatan jaminan reklamasi dan jaminan pasca tambang tidak menghilangkan kewajiban pemegang IUP dari ketentuan untuk melaksanakan aktivitas reklamasi dan pasca tambang.
The requirement to provide reclamation and post-mine guarantees does not release the IUP holder from the requirement to perform reclamation and post-mine activities.
Ketentuan peralihan didalam PP No. 78 menegaskan bahwa para pemegang PKP2B juga wajib mematuhi peraturan ini.
The transitional provisions in GR No. 78 make it clear that Coal Contract of Work holders are also required to comply with this regulation.
Pada tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Grup telah membuat jaminan reklamasi dalam bentuk penempatan deposito berjangka di bank Pemerintah.
As at the date of completion of the consolidated financial statements, the Group has placed reclamation guarantees in the form of time deposits placed in a state-owned bank.
Analisis Dampak Lingkungan Hidup
b.
BORNEO, anak perusahaan, telah memiliki persetujuan AMDAL pada kegiatan penambangan batubara yang dijalankannya berdasarkan Keputusan Bupati Tanah Bumbu Nomor 29 Tahun 2005 tentang Persetujuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (Andal), Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) PT Borneo Indobara pada Kegiatan Penambangan Batubara Di Kecamatan Satui, Kecamatan Sei Loban dan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, Propinsi Kalimantan Selatan (”SK 29/2005”) yang berlaku sejak tanggal ditetapkannya. SK 29/2005, antara lain, mengatur bahwa BORNEO dapat melaksanakan kegiatan penambangan batubara dan wajib mentaati ketentuan yang tersirat dalam dokumen Andal, RKL dan RPL yang telah disetujui.
- 146 -
Environmental Impact Assessment BORNEO, a subsidiary, has an Environmental Impact Assessment (EIA) approval for its coal mining activities based on Decision of Bupati Tanah Bumbu No. 29 Tahun 2005 regarding Approval on Environmental Impact Assessment (Andal), Environment Management Plan (RKL) and Environment Monitoring Plan (RKL) of PT Borneo Indobara for Coal Mining Activities in Kecamatan Satui, Kecamatan Sei Loban and Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan Province (”SK 29/2005”) which is valid starting from date of the Decision. SK 29/2005, among others, stated that BORNEO can conduct coal mining activities and should comply with the terms stipulated in the approved Andal, RKL, and RPL documents.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 6 Mei 2010, Bupati Tanah Bumbu telah menerbitkan Surat Keputusan Bupati Nomor 261 Tahun 2010 atas Kelayakan Lingkungan Kegiatan Tambang Batubara PT Borneo Indobara Kecamatan Satui, di Kecamatan Angsana, Kecamatan Sungai Loban, Kecamatan Kuranji dan Kecamatan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, Propinsi Kalimantan Selatan (”SK 261/2010”). SK 261/2010, antara lain mengatur, bahwa Andal, RKL dan RPL BORNEO dapat disetujui dan dapat melakukan kegiatan tambang batubara.
On May 6, 2010, Bupati of Tanah Bumbu issued Decision Letter No. 261 Tahun 2010 on the Environment Feasibility for Mining Activities of PT Borneo Indobara in Kecamatan Satui, Kecamatan Angsana, Kecamatan Sungai Loban, Kecamatan Kuranji and Kecamatan Kusan Hulu, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan Province (”SK 261/2010”). SK 261/2010, among others, stated that Andal, RKL and RPL of BORNEO could be approved and BORNEO could start coal mining activities.
Sehubungan dengan kegiatan pelabuhan khusus stockpile batubara yang berlokasi di desa Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, BORNEO telah memiliki UKL dan UPL yang telah memperoleh persetujuan dari Bupati Tanah Bumbu sebagaimana ternyata dari Surat Keputusan Bupati Tanah Bumbu Nomor 169 Tahun 2006 (”SK 169/2006”). Selanjutnya, pada tanggal 20 Juli 2010, Bupati Tanah Bumbu mengeluarkan Surat Keputusan Bupati Nomor 379 Tahun 2010 atas Kelayakan Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan Operasional Terminal Khusus Batubara PT Borneo Indobara di Desa Bunati, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan (”SK 379/2010”). SK 379/2010 mengatur, antara lain bahwa Andal, RKL, dan RPL BORNEO dapat disetujui dan dapat melakukan kegiatan terminal khusus.
In relation to the port activities specifically for coal stockpile located in Angsana Village, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan, BORNEO already obtained UKL and UPL which was approved by Bupati Tanah Bumbu as documented in his Decision Letter No. 169 Tahun 2006 (”SK 169/2006”). Furthermore, on July 20, 2010, Bupati Tanah Bumbu issued Decision Letter No. 379 Tahun 2010 on Environment Feasibility for Development and Operation of Specific Coal Terminal Activities of PT Borneo Indobara in Bunati Village, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan Province (”SK 379/2010”). SK 379/2010 stated, among others, that Andal, RKL, and RPL of BORNEO could be approved and BORNEO could start specific terminal activities.
Pada tanggal 7 September 2011, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu (”Bapedalda”) mengeluarkan Surat Nomor 660/75/ BAPEDALDA/2011 yang pada intinya mencabut SK 261/2010 (”SK 660/75/2011”) dan Surat Nomor 660/76/BAPEDALDA/2011, yang mencabut SK 379/2010 (”SK 660/76/2011”).
On September 7, 2011, Control of Environmental Impact Body Kabupaten Tanah Bumbu Area (”Bapedalda”) issued Letter No. 660/75/BAPEDALDA/2011 which principally annulled SK 261/2010 (”SK 660/75/2011”) and Letter No. 660/76/ BAPEDALDA/2011, which annulled SK 379/2010 (”SK 660/76/2011”).
- 147 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, BORNEO telah melakukan berbagai upaya untuk meminta klarifikasi terhadap pihakpihak yang berwenang terhadap permasalahan tersebut di atas. Pada tanggal 8 September 2011 Badan Lingkungan Hidup Daerah Propinsi Kalimantan Selatan (”BLHD”) menerbitkan surat nomor 660/497/APDL/BLHD perihal Klarifikasi tentang AMDAL Tambang PT Borneo Indobara (”Surat BLHD”) kepada BORNEO dan juga ditembuskan kepada Bapedalda antara lain, mengklarifikasikan bahwa:
In relation to the above, BORNEO has exerted efforts to request clarification from the authorities. On September 8, 2011, Environment Body of South Kalimantan Province Area (”BLHD”) issued letter No. 660/497-A/APDL/BLHD regarding the Clarification on the Environment Impact Assessment of PT Borneo Indobara Mine (”Surat BLHD”) to BORNEO and also copied to Bapedalda. The letter includes clarifications that:
(1)
BORNEO sudah memiliki dokumen Amdal berdasarkan SK 29/2005 yang berlaku selama 5 tahun,
(1)
BORNEO has owned EIA document based on SK 29/2005 which is valid for five years,
(2)
berdasarkan kajian Amdal dalam SK 29/2005 tahun 2005, BORNEO memiliki kapasitas produksi 5 juta ton/tahun dengan rencana produksi kegiatan sampai tahun ke 26, sesuai cadangan deposit yang ada sebesar 114,5 juta ton dan lingkup kajian seluruh areal PKP2B seluas 24.100 Ha,
(2)
Based on EIA study in SK 29/2005 Tahun 2005, BORNEO has production capacity of 5 million tons/year with production plan until the 26th year, in accordance with coal reserves availability amounting to 114.5 million tons and study on the feasibility of PKP2B area of 24,100 Ha;
(3)
sesuai Pasal 25 dan Pasal 26 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang AMDAL, keputusan kelayakan lingkungan hidup (Amdal) pada dasarnya berlaku selama umur usaha dan/atau kegiatan, sepanjang Pemrakarsa tidak melakukan pemindahan lokasi, mengubah desain dan/atau proses dan/atau kapasitas dan/atau bahan baku dan/atau bahan penolong,
(3)
In accordance with Article 25 and 26 of Government Regulation No. 27 Tahun 1999 regarding EIA, decision on the environment feasibility is principally valid as long as the life of the business or the mining activities is carried out but subject to change of location, design and/or process and/or capacity and/or raw material and/or supplies decided by the owner;
(4)
berkaitan dengan butir (3) di atas serta berdasarkan hasil verifikasi yang telah dilakukan dan keterangan yang disampaikan oleh BORNEO, kegiatan pertambangan BORNEO saat ini masih dalam kapasitas Amdal yang ada (tahun 2005),
(4)
In relation to (3) above and based on verification result and information submitted by BORNEO, its mining activities is currently still within the capacity of valid EIA (year 2005); and
(5)
berkaitan dengan keberlakuan SK 29/2005 selama 5 tahun dan dengan mengingat butir (3) di atas, maka disarankan kepada BORNEO agar meminta kepada Bapedalda untuk menerbitkan Perubahan atas SK/29/2005 tersebut.
(5)
Regarding the validity of SK 29/2005 for five (5) years and referring to the (3) above, BORNEO was advised to request Bapedalda to issue an Amendment on SK/29/2005.
- 148 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Sesuai dengan Surat BLHD tersebut di atas, BORNEO telah melakukan upaya permohonan klarifikasi kepada beberapa instansi terkait, antara lain:
In accordance with Surat BLHD, BORNEO has requested clarifications to below institutions, among others:
(1)
kepada Bapedalda dengan suratnya No. 088/BIB/GM-KTT/IX/2011 tanggal 9 September 2011, meminta agar Bapedalda menerbitkan surat perubahan atas SK 261/2010 yang telah dicabut berdasarkan SK 660/75/2011, serta meminta arahan mengenai penyusunan dokumen Amdal pelabuhan khusus;
(1)
To Bapedalda with its letter No. 088/BIB/GM-KTT/IX/2011 dated September 9, 2011, requesting Bapedalda to issue an amendment on SK 261/2010 which was annulled based on SK 660/75/2011, and requesting guidance regarding the preparation of EIA documents for specific port;
(2)
kepada Kementerian Lingkungan Hidup dengan suratnya No. 087/BIBJKT/IX/11 tanggal 12 September 2011, meminta arahan dan petunjuk mengenai SK 261/2010 agar dapat berlaku selama umur usaha atau kegiatan pertambangan berlangsung dan penyusunan dokumen lingkungan yang diperlukan atas Amdal BORNEO pada kegiatan pelabuhan khusus; dan
(2)
To the Ministry of Environment with its letter No. 087/BIB-JKT/IX/11 dated September 12, 2011, requesting guidance regarding SK 261/2010 to be valid for the life of the business or as long as the mining activities is carried out and regarding the preparation of EIA documents for BORNEO in specific port; and
(3)
kepada Kementerian ESDM dengan suratnya No. 088/BIB-JKT/IX/11 tanggal 12 September 2011, meminta arahan dan petunjuk agar kegiatan operasional pertambangan batubara BORNEO dapat terus berjalan.
(3)
To the Ministry of Economic of Human Resources with its letter No. 088/BIBJKT/IX/11 dated September 12, 2011, requesting guidance so that coal mining operational activities of BORNEO can still be continued.
Berdasarkan klarifikasi dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. B-8894/Dep.I/LH/09/2011 tanggal 30 September 2011 (Surat KLH No. 8894) dan surat dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral No. 2251/37.03/DBT/2011 tanggal 5 Oktober 2011 (Surat ESDM No. 2251), dijelaskan hal-hal sebagai berikut:
Based on clarifications from the Ministry of Environment of the Republic of Indonesia No. B-8894/Dep.I/LH/09/2011 dated September 30, 2011 (Surat KLH No. 8894) and a letter from the Directorate General of Mineral and Coal of the Ministry of Energy and Mineral Resources No. 2251/37.03/DBT/2011 dated October 5, 2011 (Surat ESDM No. 2251):
1.
1.
Surat Keputusan Bupati Tanah Bumbu No. 29 Tahun 2005 tanggal 25 Februari 2005 atas BORNEO pada prinsipnya masih relevan dan dapat mengakomodir kegiatan operasi produksi pertambangan batubara BORNEO; dan
- 149 -
Decision Letter of Bupati Tanah Bumbu No. 29 Tahun 2005 dated February 25, 2005 for BORNEO is principally still relevant and can accommodate BORNEO’s production operational activities; and
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Kegiatan pelabuhan khusus BORNEO telah memiliki dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) yang telah disetujui melalui Surat Keputusan Bupati No.169 Tahun 2006 tentang Persetujuan UPL dan UKL. Apabila kegiatan pelabuhan khusus batubara BORNEO masih sesuai dengan lingkup kajian dokumen UKL dan UPL tersebut, maka lingkup kegiatan pada pelabuhan khusus masih relevan. Namun apabila terjadi perubahan-perubahan yang tidak termasuk dalam cakupan kajian dokumen UKL dan UPL tersebut, maka terhadap kegiatan pelabuhan khusus tersebut perlu dilakukan Audit Lingkungan, dimana Audit Lingkungan dilakukan pada kegiatan yang sedang beroperasi.
2.
BORNEO’s specific port activities has Environment Management Effort (UKL) and Enviroment Monitoring Effort (UPL) which were approved by the Decision Letter of Bupati No. 169 Tahun 2006 regarding the Approval of UPL and UKL. If BORNEO’s specific port activities are relevant to the study regarding UKL and UPL documentations, then the scope of activities in the specific port is still relevant. However, if there were changes that were not included in the scope of the study on UKL and UPL documentations, then Environment Audit shall be conducted for the operational activities on the specific port.
Pada tanggal 17 Oktober 2011, Bapedalda mengeluarkan Surat Keterangan dengan No. 660.4/762/APDL/BAPEDALDA/2011 (“Surat Bapedalda 660/2011”) yang isinya mengacu kepada Surat KLH No. 8894/2011 dan antara lain menerangkan sebagai berikut:
On October 17, 2011, Bapedalda issued Letter No. 660.4/762/APDL/BAPEDALDA/ 2011 (“Surat Bapedalda 660/2011”) which refers to Surat KLH No. 8894/2011 and describes, among others:
(1)
AMDAL BORNEO sebagaimana tercantum dalam SK 29/2005, berlaku selama 5 tahun, sedangkan dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pasal 24, 25, 26 dan 27 Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL, kecuali terjadi perubahan desain dan/atau proses dan/atau kapasitas dan/atau bahan baku dan/atau bahan penolong dan/atau kegiatan tidak dilaksanakan dalam jangka waktu 3 tahun sejak diterbitkannya keputusan, maka tidak ada batasan masa berlaku AMDAL, dan berdasarkan evaluasi, tidak terdapat perubahan pada kegiatan tambang batubara BORNEO;
(1)
BORNEO’s EIA as described in SK 29/2005, is valid for five (5) years, however in Law No. 32 Tahun 2009 regarding Protection and Management of Environment and Articles 24, 25, 26 and 27, and Government Regulation No. 27 Tahun 1999 regarding EIA, unless there were changes in the design and/or process and/or capacity and/or raw material and/or supplies and/or the activity was not done within three (3) years since the Decision’s issuance date, then there is no limitation on the EIA, and based on evaluation, there is no change in BORNEO’s coal mining activities.
(2)
Memperhatikan Surat KLH No. 8894/2011, agar dilakukan addendum terhadap SK 29/2005 yang mencabut Diktum Keempat SK 29/2005 tersebut yang memuat klausula SK 29/2005 berlaku lima tahun sejak ditetapkan;
(2)
Referring to Surat KLH No. 8894/2011, an addendum should be issued on SK 29/2005 to annul the Fourth Article of SK 29/2005 which stated that SK 29/2005 is valid for five years since the date of the Decision;
- 150 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
(3)
Mengingat angka 1 dan 2 Surat Bapedalda tersebut, maka SK 29/2005 saat ini sedang dalam proses addendum pencabutan Diktum keempat sebagaimana disebutkan dalam SK 29/2005 tersebut yang memuat klausula bahwa SK 29/2005 berlaku lima tahun sejak tanggal ditetapkan;
(3)
Referring to Nos. 1 and 2 of Surat Bapedalda, therefore SK 29/2005 is currently under process for an amendment to cancel the fourth article in SK 29/2005, which stated that SK 29/2005 is valid for five (5) years since the date of the Decision;
(4)
Terhadap AMDAL Pelabuhan Khusus BORNEO saat ini dalam proses evaluasi dalam rangka Audit Lingkungan Wajib sesuai dengan ketentuan Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup dengan pedoman sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 30 Tahun 2001 dan dalam melakukan kegiatannya, BORNEO mengacu kepada UKL-UPL sesuai dengan SK 169/2006 tentang persetujuan UKL dan UPL BORNEO pada kegiatan pelabuhan khusus dan stockpile batubara di Desa Angsana Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu propinsi Kalimantan Selatan.
(4)
Relating to BORNEO’s EIA in specific port, an evaluation is in progress for Compliance Environment Audit in accordance with Law No. 32 Tahun 2009 regarding the Protection and Management of Environment which refers to the Decision of Ministry of Environment No. 30 Tahun 2001 and in its activities, BORNEO refers to UKL-UPL which confoms to SK 169/2006 regarding the Approval of UKL and UPL of BORNEO’s specific port activities and coal stockpile in Angsana Village, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, South Kalimantan Province.
Pada tanggal 25 November 2011, Bapedalda mengeluarkan surat No. 660.4/878/APDL/Bapedalda/2011 (“Surat Bapedalda No. 660.4/878”) perihal Amdal Rencana Peningkatan Produksi yang intinya menerangkan bahwa untuk kelancaran proses AMDAL peningkatan kapasitas produksi BORNEO dapat diproses dan dilakukan pembahasan pada Komisi AMDAL Provinsi Kalimantan Selatan dengan sekretariat pada BLHD Provinsi Kalimantan Selatan sambil menunggu adanya rekomendasi lisensi Kabupaten Tanah Bumbu.
- 151 -
On November 25, 2011, Bapedalda issued letter No. 660.4/878/APDL/Bapedalda/2011 (Surat Bapedalda No. 660.4/878) regarding EIA Plan on Increase Production which describes that for processing increase production EIA of BORNEO can be consulted to EIA Commission of South Kalimantan Province with its official at BLHD South Kalimantan Province while waiting for the license recommendation from Kabupaten Tanah Bumbu.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Perusahaan menegaskan bahwa sampai dengan tanggal 20 Februari 2012, BORNEO tidak menjalankan kegiatan usaha di luar ketentuan ataupun kapasitas sebagaimana diatur dalam Andal yang dimilikinya berdasarkan SK 29/2005. Sehubungan dengan hal tersebut dan dengan mengacu kepada Surat KLH No. 8894/2011, Surat Dirjen Minerba No.2251 dan Surat Bapedalda 660/2011, maka SK 29/2005 tetap berlaku sehingga BORNEO dapat menjalankan kegiatan usahanya. Selanjutnya, terkait dengan UKL dan UPL pelabuhan khusus BORNEO, sampai dengan tanggal laporan keuangan, Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat hal-hal yang dapat mengakibatkan SK 169/2006 menjadi dicabut ataupun halhal material yang dapat mengakibatkan perluasan daripada UKL dan UPL pelabuhan khusus BORNEO dimaksud menjadi tidak dapat dilaksanakan.
The Company confirmed that until February 20, 2012, BORNEO has no activities against the rule and capacity as stipulated in its Andal based on SK 29/2005. Therefore, and referring to Surat KLH No. 8894/2011, Surat Dirjen Minerba No. 2251 and Surat Bapedalda 660/2011, SK 29/2005 is still valid so that BORNEO can continue its business activities. Furthermore, in relation to UKL and UPL for BORNEO’s specific port, until the date of consolidated financial statements, the Company believes that there are no events that will result in annulment of SK 169/2006 or other material events that resulted in the extension of UKL and UPL for BORNEO’s specific port to be cancelled.
40.
Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru
40.
Prospective Accounting Pronouncements
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), yang akan berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012 sebagai berikut:
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised statements of financial accounting standards (PSAK) and interpretations (ISAK), which will be effective for periods beginning on or after January 1, 2012:
1.
PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
1.
PSAK No. 10 (Revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
2.
PSAK No. Investasi
2.
PSAK No. 13 (Revised 2011), Investment Property
3.
PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap
3.
PSAK No. 16 (Revised 2011), Property, Plant, and Equipment
4.
PSAK No. 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
4.
PSAK No. 18 (Revised 2010), Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans
5.
PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja
5.
PSAK No. 24 (Revised 2010), Employee Benefits
6.
PSAK No. 26 (Revisi 2011), Biaya Pinjaman
6.
PSAK No. 26 (Revised 2011), Borrowing Costs
7.
PSAK No. 28 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian
7.
PSAK No. 28 (Revised 2011), Accounting for Loss Insurance Contracts
8.
PSAK No. 30 (Revisi 2011), Sewa
8.
PSAK No. 30 (Revised 2011), Leases
9.
PSAK No. 33 (Revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum
9.
PSAK No. 33 (Revised 2011), Accounting of Land Stripping Activities and Environmental Management in General Mining
13
(Revisi
2011),
Properti
- 152 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 34
10.
PSAK No. Konstruksi
Kontrak
10.
PSAK No. 34 (Revised 2010), Construction Contract
11.
PSAK No. 36 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa
11.
PSAK No. 36 (Revised 2011), Accounting for Life Insurance Contracts
12.
PSAK No. 45 (Revisi 2011), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba
12.
PSAK No. 45 (Revised 2011), Financial Reporting for Non-profit Entities
13.
PSAK No. Penghasilan
Pajak
13.
PSAK No. 46 (Revised 2010), Accounting Income Taxes
14.
PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian
14.
PSAK No. 50 (Revised 2010), Financial Instruments: Presentation
15.
PSAK No. 53 (Revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham
15.
PSAK No. 53 (Revised 2010), Share-Based Payment
16.
PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
16.
PSAK No. 55 (Revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement
17.
PSAK No. 56 (Revisi 2011), Laba Per Saham
17.
PSAK No. 56 (Revised 2011), Earnings per Share
18.
PSAK No. 60, Pengungkapan
Keuangan:
18.
PSAK No. Disclosures
19.
PSAK No. 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
19.
PSAK No. 61, Accounting of Government Grants and Disclosure of Government Assistance
20.
PSAK No. 62, Kontrak Asuransi
20.
PSAK No. 62, Insurance Contracts
21.
PSAK No. 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
21.
PSAK No. 63, Financial Reporting in Hyperinflationary Economies
22.
PSAK No. 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral
22.
PSAK No. 64, Exploration Evaluation of Mineral Resources
46
(Revisi
(Revisi
2010),
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
2010),
Instrumen
ISAK
60,
Financial
Instruments:
for
and
ISAK
1.
ISAK No. 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri.
1.
ISAK No. 13, Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation.
2.
ISAK No. 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum, dan Interaksinya
2.
ISAK No. 15, PSAK 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements, and Their Interaction
3.
ISAK No. 16, Perjanjian Konsesi Jasa
3.
ISAK No. Agreement
4.
ISAK No. 18, Bantuan Pemerintah - Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi
4.
ISAK No. 18, Government Assistance No Specific Relation with Operating Activity
5.
ISAK No. 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
5.
ISAK No. 19, Applying the Restatement Approach under PSAK 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies
- 153 -
16,
Service
Concession
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
6.
ISAK No. 20, Pajak Penghasilan Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya
6.
ISAK No. 20, Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders
7.
ISAK No. 22, Perjanjian Konsesi Jasa : Pengungkapan
7.
ISAK No. 22, Service Arrangements: Disclosures
8.
ISAK No. 23, Sewa Operasi - Insentif
8.
ISAK No. 23, Operating Leases-Incentives
9.
ISAK No. 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa
9.
ISAK No. 24, Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease
10.
ISAK No. 25, Hak atas Tanah
10.
ISAK No. 25, Landrights
11.
ISAK No. 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
11.
ISAK No. 26, Reassessment of Embedded Derivatives
PPSAK
PPSAK
1.
PPSAK No. 7, Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat
1.
PPSAK No. 7, Withdrawal of PSAK 44: Accounting for Real Estate Development Activities
2.
PPSAK No. 8, Pencabutan Akuntansi Perkoperasian
27:
2.
PPSAK No. 8, Withdrawal of PSAK 27: Accounting for Cooperatives
3.
PPSAK No. 9, Pencabutan ISAK 5: Interprestasi atas Par. 14 PSAK 50 (1998) tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual
3.
PPSAK No. 9, Withdrawal of ISAK 5: Interpretation on Par. 14 PSAK 50 (1998) Regarding Reporting of Changes in Fair Value of Available for Sale Investment Securities
4.
PPSAK No. 11, Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi
4.
PPSAK No. 11, Withdrawal of PSAK 39: Accounting for Joint Venture
PSAK
Grup masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan. 41.
Concession
Peristiwa Setelah Keuangan a.
Tanggal
Laporan
Posisi
Pada tanggal 6 Januari 2012, BORNEO, anak perusahaan, mengadakan Engineering, Procurement, and Construction (EPC) New Line Loading Conveyor Agreement dengan PT Bangun Arta Hutama, pihak ketiga untuk pembangunan lajur loading conveyor baru di port Bunati, Kecamatan Angsana, Kalimantan Selatan dengan nilai kontrak sebesar Rp 71.750.000.000. Perjanjian ini berlaku sampai 13 November 2012. Syarat dan ketentuan lainnya diatur dalam perjanjian.
- 154 -
The Group is still evaluating the effects of these revised PSAKs and ISAK and has not yet determined the related effects on the consolidated financial statements. 41.
Subsequent Events
a.
On January 6, 2012, BORNEO, a subsidiary, entered into an Engineering, Procurement, and Construction (EPC) New Line Loading Conveyor Agreement with PT Bangun Arta Hutama, a third party, to build new line loading conveyor at Bunati Port, Kecamatan Angsana, South Kalimantan, with contract value of Rp 71,750,000,000. This agreement is valid until November 13, 2012. Other terms and conditions are stipulated in the agreement.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut b.
c.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Pada tanggal 6 Januari 2012, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah mengenai penerimaan negara bukan pajak yang berlaku di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral No. 9/2012 yang menggantikan Peraturan Pemerintah No. 45/2003.
b.
On 6 January 2012, the Government of Indonesia released a regulation for non-tax state revenue applied in Ministry of Energy and Mineral Resources GR No.9/2012 which replaced previous regulation GR No.45/2003.
Peraturan ini memberikan penjelasan mengenai iuran eksploitasi dari bisnis mineral logam dan komoditas batubara yang sebelumnya tidak diatur oleh Peraturan Pemerintah No. 45/2003. Peraturan ini juga memberikan arahan untuk imbalan tetap lainnya terkait dengan aktivitas mineral logam dan komoditas batubara dan imbalan lainnya yang tidak terkait dengan komoditas seperti kompensasi untuk informasi terkait dengan IUP dan IUPK area eksplorasi, biaya penggantian untuk penambangan batubara tertutup dan porsi bagian Pemerintah (4%) dari pemegang IUPK-Operasi Produksi berdasarkan pendapatan bersihnya.
This regulation provides clarification for obligation fees on metal mineral and coal commodities business which previously has not been set in GR No.45/2003. It also provides guidelines on other fixed fees related to metal mineral and coal mines activities and other fees which are not related to commodities such as compensation for information related to IUP and IUPK exploration areas, replacement costs for closed coal mines and portion of the Government’s share (4%) from IUPKProduction Operation holders based on its net income.
Tidak ada perubahan dari tarif iuran eksploitasi yang akan dikenakan kepada Grup sebagai pemegang IUP sebagai dampak dari penerapan regulasi ini.
There is no change in exploitation fee rate for the Group as an IUP holder based on the new regulation.
Berdasarkan Akta No. 7 tanggal 9 Januari 2012 dari Hannywati Gunawan, notaris di Jakarta, pemegang saham MAL setuju untuk:
c.
Based on Deed No. 7 dated January 9, 2012 of Hannywati Gunawan, S.H., public notary in Jakarta, the shareholders of MAL, a subsidiary, agreed to:
•
Mengkonversi obligasi konversi yang dikeluarkan kepada PT Bumi Kencana Eka Sejahtera, pihak berelasi, menjadi 20.000 saham pada nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 per saham.
•
convert the convertible bonds issued to PT Bumi Kencana Eka Sejahtera (BKES), a related party, into 20,000 shares at Rp 1,000,000 par value per share
•
Meningkatkan saham ditempatkan dan disetor dari Rp 12.940.000.000 menjadi Rp 32.940.000.000 atau meningkat sebesar Rp 20.000.000.000 sehubungan dengan konversi obligasi konversi.
•
Increase the issued and paid up capital from Rp 12,940,000,000 to Rp 32,940,000,000 or an increase of Rp 20,000,000,000 relating to the conversion of convertible bonds.
Akta tersebut telah didaftarkan dalam database Sistem Administrasi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-01392 tanggal 13 Januari 2012.
- 155 -
The Deed was registered in the database of Administration System of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-AH.01.1001392 dated January 13, 2012.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Sehubungan dengan hal tersebut, kepemilikan Perusahaan atas MAL menjadi terdilusi, yang sebelumnya sebesar 99,99% menjadi 39,28%. Berikut ini proforma laporan posisi keuangan konsolidasian dan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (tidak diaudit) untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 yang disajikan seolah-olah kepemilikan Perusahaan atas MAL terjadi pada tanggal 31 Desember 2011, sehingga investasi saham Perusahaan dicatat dengan metode ekuitas.
Accordingly upon conversion of BKES of this convertible bond into shares of stock of MAL, the ownership interest of the Company in MAL was diluted, from 99.99% to 39.28%. The following proforma consolidated statements of financial position and consolidated statement of comprehensive income (unaudited) for the year ended December 31, 2011 are presented as if the dilution took place on December 31, 2011, therefore the Company’s investment in MAL is stated using the equity method.
2011 Proforma Tidak Diaudit/Unaudited Rp ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain - pihak ketiga Persediaan Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka dan aset lancar lainnya Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Aset pajak tangguhan Investasi saham Aset tetap - bersih Properti pertambangan - bersih Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Biaya eksplorasi dan pengembangan ditangguhkan - bersih Dana yang dibatasi penggunaannya Aset tidak lancar lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
ASSETS
1.878.647.859.549 9.861.437.844 229.850.783.059 2.161.086.224 96.197.412.402 495.557.561 262.323.235.721 2.479.537.372.360
5.549.940.402 8.788.225.564 12.165.577.173 7.510.961.911 264.370.437.248 45.243.494.400 91.756.886.816
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade accounts receivables Related parties Third parties Other accounts receivable - third parties Inventories Prepaid taxes Prepaid expenses and other current assets Total Current Assets NONCURRENT ASSETS Other accounts receivable Related parties Third parties Deferred tax assets Investment in shares of stock Property and equipment - net Mining properties - net
282.476.959.788 2.952.327.973 98.166.621.078
Deferred stripping costs Deferred exploration and development costs - net Restricted funds Other noncurrent assets
818.981.432.353
Total Noncurrent assets
3.298.518.804.713
- 156 -
TOTAL ASSETS
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
2011 Proforma Tidak Diaudit/Unaudited Rp LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain - pihak ketiga Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Uang muka Pihak berelasi Pihak ketiga Liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Sewa pembiayaan Utang kepada bank dan lembaga keuangan
CURRENT LIABILITIES Trade accounts payable Related parties Third parties Other accounts payable - third parties Taxes payable Accrued expenses Advance from customers Related parties Third parties
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang lain-lain - pihak berelasi Cadangan imbalan pasti pasca-kerja Liabilitas jangka panjang lainnya Utang kepada bank dan lembaga keuangan - setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS
240.234.043 222.935.605.445 11.973.925.248 109.669.672.462 59.686.321.340 8.674.556.324 21.957.088.067
70.538.706 493.377.480 435.701.319.115
14.869.315 17.569.791.000 3.981.468.928
982.618.837 22.548.748.080 458.250.067.195
Current portion of long-term liabilities: Lease liabilities Loans payable to bank and financial institutions Total Current Liabilities NONCURRENT LIABILITIES Other accounts payable - related parties Defined post-employment benefits reserve Other noncurrent liabilities Loans payable to bank and financial institutions - net of current portion Total Noncurrent Liabilities TOTAL LIABILITIES
EKUITAS
EQUITY
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham Modal ditempatkan dan disetor Tambahan modal disetor Selisih penambahan investasi pada anak perusahaan
Equity Attributable to Owners of the Company Capital stock Issued and paid up Additional paid in capital Difference due to additional investment in a subsidiary Difference in value arising from restructuring transactions among entities under common control Retained earnings
Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba
588.235.300.000 2.065.277.180.390 34.709.779.517
4.462.119.306 142.268.259.176
Kepentingan nonpengendali
2.834.952.638.389 5.316.099.129
Noncontrolling Interest
JUMLAH EKUITAS
2.840.268.737.518
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
3.298.518.804.713
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
- 157 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
2011 Proforma Tidak Diaudit/Unaudited Rp PENJUALAN BERSIH
2.861.548.447.435
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
2.027.645.842.095
COST OF SALES
LABA BRUTO Penghasilan jasa pelabuhan Keuntungan selisih kurs - bersih Pendapatan bunga Beban administrasi bank dan denda Beban eksplorasi Bagian rugi bersih anak perusahaan Beban bunga dan keuangan lainnya Beban penjualan Beban umum dan administrasi Lain-lain
833.902.605.340 47.918.439.572 (10.726.672.671) 15.360.386.482 (1.722.857.452) (4.937.013.368) (1.901.152.644) (22.499.242.225) (182.789.926.128) (257.899.538.448) (10.788.682.436)
GROSS PROFIT Port income Loss on foreign exchange - net Interest income Bank administration and penalty expenses Exploration expenses Equity in net loss of subsidiaries Interest and other financial charges Selling expenses General and administrative expenses Other expenses - net
LABA SEBELUM PAJAK
403.916.346.022
INCOME BEFORE TAX
BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK Kini Tangguhan
109.885.095.000 (7.629.212.723)
TAX EXPENSE (BENEFIT) Current Deferred
102.255.882.277 LABA TAHUN BERJALAN
301.660.463.745
NET INCOME
Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
284.776.055.775 16.884.407.970
Net income attributable to: Owners of the Company Noncontrolling interest
301.660.463.745
- 158 -
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 dan 2010 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut d.
PT GOLDEN ENERGY MINES Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements December 31, 2011 and 2010 and For the Years then Ended
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perusahaan No. 10 tanggal 3 Februari 2012 dari Linda Herawati, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui perubahan anggaran dasar Perusahaan termasuk penyesuaian dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 tanggal 14 Mei 2008 tentang pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek dan menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan, menjadi sebagai berikut:
d.
Based on Deed of Shareholder’ Decision No. 10 dated February 3, 2012, of Linda Herawati, S.H., public notary in Jakarta, the Company’s shareholders agreed to change the Company’s articles of association to be in accordance with Bapepam - LK regulation No. IX.J.1 dated May 14, 2008 regarding Articles of Association of the Companies Conducting Public Offering and Public Company and agreed to change the members of the Company’s Board of Commissioners and Directors as follows:
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen
Board of Commissioners : : : :
Lay Krisnan Cahya Raaj Kumar Michael Jackson Purwanto Widjaja Ketut Sanjaya Haji Agus Tagor Bambang Setiawan
: : : :
Direksi
President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Independent Commissioners
Directors
Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
: : :
Direktur Tidak Terafiliasi
:
Fuganto Widjaja Ashis Basu Yudha Wibawa Bambang Heruawan Haliman Kumar Krishnan Aubry Gerard Pierre Daniel
Perubahan ini telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-08684.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 20 Februari 2012.
*******
- 159 -
: : :
President Director Vice President Director Directors
:
Independent Director
This amendment was received and recorded in the administration system of the Department of Law & Human Rights of the Republic of Indonesia in Letter No. AHU-08684.AH.01.02.Tahun 2012 dated February 20, 2012.
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN THIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK