Modul ke:
14 Fakultas
Studio Desain 1 Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana
FDSK Program Studi
Desain Produk
Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Hapiz Islamsyah
DESAIN DAN KEBUTUHAN Modul Studio Desain 1
Kebutuhan • Berdasarkan dari pengertiannya, kebutuhan adalah salah satu “aspek psikologis (dalam diri) yang menggerakkan mahluk hidup dalam aktivitasnya dan menjadi alasan mendasar untuk berusaha untuk mendapatkannya.” Dengan adanya kebutuhan maka manusia telah memberikan bukti (aktualisasi) tentang keberadaan dirinya serta secara tidak langsung memberikan makna kepada lingkungannya tentang posisi dirinya. • Pada dasarnya, setiap usaha yang dilakukan manusia mempunyai maksud dan tujuan tertentu, yaitu “memenuhi kebutuhan. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari.” selama hidup manusia membutuhkan bermacam kebutuhan, seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Kebutuhan “dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama.” Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin tinggi atau banyak pula kebutuhan yang harus dipenuhi.
Kebutuhan Berdasarkan berbagai macam bentuk, jenis dan penjelasan yang ada. Pernyataan tentang kebutuhan dapat juga mengacu kepada pernyataan dari Marshall Rosenberg yang ”menyebutkan tentang adanya perbedaan antara kebutuhan universal manusia (apa yang menopang dan mendorong kehidupan manusia) dengan strategi tertentu untuk memuaskan kebutuhan itu. Rosenberg tidak membagi kebutuhan ke dalam hierarki tertentu. Dalam model yang diajukannya, ”perasaan dijadikan indikator apakah kebutuhan itu telah terpuaskan atau belum. Salah satu tujuan dari model Rosenberg ini adalah mendorong manusia untuk mengembangkan kesadaran bahwa kebutuhan makhluk hidup akan terus bertambah sepanjang hidupnya sehingga manusia harus berusaha mencari strategi yang lebih efektif untuk menutupi kebutuhannya itu.”
Tingkat Kebutuhan • Mengacu kepada pernyataan Abraham Maslow, ”manusia memiliki lima tingkat kebutuhan hidup yang akan selalu berusaha untuk dipenuhi sepanjang masa hidupnya.” Kelima tingkatan tersebut dapat membedakan setiap manusia dari sisi kesejahteraan hidupnya, pernyataan tersebut telah resmi diakui dalam dunia psikologi. • Tingkat kebutuhan tersebut memiliki jenjang dari yang ”paling mendesak hingga yang akan muncul dengan sendirinya saat kebutuhan sebelumnya telah dipenuhi.” Setiap manusia akan melalui tingkatan itu, dan dengan serius berusaha untuk memenuhinya, namun hanya sedikit yang mampu mencapai tingkatan tertinggi. Lima tingkat kebutuhan dasar menurut teori Maslow adalah sebagai berikut :
Tingkat Kebutuhan 1. Kebutuhan fisiologis / dasar Merupakan kebutuhan paling dasar pada manusia. Antara lain ; pemenuhan kebutuhan oksigen dan pertukaran gas, cairan (minuman), nutrisi (makanan), eliminasi, istirahat dan tidur, aktivitas, keseimbangan suhu tubuh, serta seksual. 2. Kebutuhan akan rasa aman dan tentram Kebutuhan ini dibagi menjadi perlindungan fisik dan perlindungan psikologis. Perlindungan fisik, meliputi perlindungan dari ancaman terhadap tubuh dan kehidupan seperti kecelakaan, penyakit, bahaya lingkungan, dll. Perlindungan psikologis, perlindungan dari ancaman peristiwa atau pengalaman baru atau asing yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang.
Tingkat Kebutuhan 3. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi Merupakan kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki, memberi dan menerima kasih sayang, kehangatan, persahabatan, dan kekeluargaan. 4. Kebutuhan untuk dihargai. Merupakan kebutuhan akan harga diri dan perasaan dihargai oleh orang lain serta pengakuan dari orang lain. 5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri Ini merupakan kebutuhan tertinggi dalam hierarki Maslow, yang berupa kebutuhan untuk berkontribusi pada orang lain atau lingkungan serta mencapai potensi diri sepenuhnya.
Desain dan Kebutuhan • Desain hadir tidak dapat lepas dari kebutuhan manusia. Karena desain adalah “suatu tindakan yang memberi jaminan inovasi produk di masa depan” (Ideo,1997). Jika mengacu kepada istilah jaminan masa depan maka desain akan selalu hadir untuk memberikan jawaban akan kebutuhan di masa yang akan datang. • Namun untuk desain juga tidak dapat dilepas begitu saja. Karena dalam perkembangannya saat ini. Selain kebutuhan juga terdapat kesenangan yang akan hadir dalam kehidupan manusia. Menurut Steppen C. Pepper dalam bukunya berjudul ”The principles of Appreciation” beliau memberikan empat tingkatan kesenangan seseorang:
Desain dan Kebutuhan •
•
Tingkatan pertama disebut; tingkat subyektif relatifitas, dimana seseorang dalam memberikan ultimatum senang dan tidak senang karena adanya keputusan subyektivitas, Contoh :Saya senang karena film itu dimaikan oleh ....”, pernyataan tersebut berdasarkan keputusan yang berorientasi pada selera pribadi, lepas sebelum atau setelah menikmati karya tersebut. Keputusan senang dan tidak senang lahir dari akibat pengaruh aspek psikologis secara instrinsik. Tingkatan kedua disebut tingkat culture ralatifitas tingkat relatifitas ini merupakan pernyataan senang atau tidak senang atas keputusan sikap psikologis karena ikatan latar belakang budaya. Tingkatan ini selalu berorientasi terhadap sikap budaya dimana mereka hidup. Contoh: ”saya senang karena karya seni yang disajikan merupakan kebudayaan daerah...” Alasan yang menyangkut atas budaya kesukuan, kebangsaan, dan semua yang menyangkut tentang adanya orentasi budaya yang sepihak terhadap budayanya, akan mempengaruhi pernyataan senang dan tidak senang terhadap karya seni atau desain setelah atupun sebelum karya seni atau desain tersebut dinikmati.
Desain dan Kebutuhan •
•
Tingkatan ketiga disebut tingkat biologikal relatifitas , di mana pernyataan senang dan tidak senang didasari atas keputusan yang berdasarkan atas intrinsik yang muncul setelah menikmati karya tersebut. Pernyataan tersebut hampir mendekati proses apresiasi, namun masih banyak menggunakan aspek psikologis dibanding logika pemahaman estetik. Keptusan senang dan tidak merupakan proses penikmatan karya estetika yang sedang disajikan. Hal itu biasanya dilakukan pada penikmat yang tidak sepihak terhadap subyektifitas ataupun budaya simpatik. Tingkatan keempat merupakan tingkatan relatifitas yang disebut Absolut, artinya pernyataan senang atau tidak senang bukan dari intrinksik tetapi cenderung kepada sikap ekstinksik. Pernytaan didasarkan atas pengaruh dari luar. Misal; ”Semua seni itu indah, tanpa berusaha menikmati dengan segala kekuatan aspek psikogis yang ia punyai.” Semua tingkat relatifitas tersebut menunjukkan adanya tingkat relatifitas yang dipunyai oleh seorang penikmat. Tingkat tersebut ”merupakan proses interaksi psikologis seorang penikmat. Dalam sajian seni diperlukan penikmatan yang baik, sedang untuk menangkap isi atau makna dalam karya estetika dibutuhkan sikap logis seorang penghayat.” Sehingga apabila seseorang mampu melakukan kedua aspek tersebut sekaligus maka barulah ia siap dengan kajian kritik sajian karya seni atau desain.
Penemuan Masalah Penemuan masalah seperti halnya memecahkan masalah merupakan salah satu bagian yang dilakukan oleh seniman atau desainer dalam proses penciptaan karya seni. Penemuan masalah merupakan hal yang penting dalam proses desain. Kemampuan seorang desainer untuk menemukan masalah sebagai suatu tantangan merupakan potensi dari seniman yang sangat kreatif. Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan Jacob Getzels dan Mihaly Csikszentmihalyi didapat kesimpulan bahwa ”orang lebih sering termotivasi untuk meningkatkan tantangan daripada menguranginya.” Getzel dan Csikszentmihalyi berhipotesa bahwa orang kreatif adalah orang yang selalu mencari stimulus untuk termotivasi mencari dan menemukan masalah untuk diselesaikan. Berdasarkan hasil tersebut seorang desainer dapat dikatakan dapat memenuhi kebutuhan manusia jika dapat memecahkan masalah tetapi juga termotivasi untuk menemukan masalah baru untuk dipecahkan.
Penemuan Masalah Maka dilihat dari kondisi sekarang. Desain dan kebutuhan. Akan lebih menekankan kepada apa yang dibutuhkan manusia saat ini dan yang akan datang. Serta bagaimana seorang desainer mampu memberikan kebutuhan yang belum jelas namun penting bagi kehidupan manusia.
Terima Kasih Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si