06 Modul ke:
Fakultas
FTPD Program Studi
Desain Produk
Marketing Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
Marketing Communication & Value Driven Marketing Modul Marketing
Pendahuluan •
Ferrel & Hartline, dalam Marketing Strategy, 5th Ed (2011:291-295) menjelaskan bahwa aplikasi komunikasi pemasaran di dalam organisasi terbukti mendatangkan banyak keuntungan sehingga perkembangan dalam bidang ini sendiri cukup pesat. Semakin banyak ahli-ahli yang meneliti dan memperdalam khazanah bidang ilmu ini. Salah satu alasan mengapa komunikasi pemasaran disukai adalah variasi media yang bisa digunakan untuk menyampaikan satu pesan yang konsisten. Kredibilitas, efektivitas, serta efisiensi berkenaan dengan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan sangat terbantu oleh hal ini.
•
Konsistensi adalah kunci untuk menghasilkan strategi komunikasi pemasaran yang efektif. Konsistensi pesan yang ingin disampaikan kepada konsumen haruslah konsisten di setiap departemen di dalam perusahaan, seperti layaknya konsistensi di dalam setiap sarana komunikasi pemasaran yang dipakai. Pesan yang bertubitubi namun saling tumpang tindih dan berkontradiksi satu sama lain akan membingungkan konsumen, padahal pemahaman konsumen akan pesan yang disampaikan adalah langkah pertama dari keberhasilan strategi promosional dan pemasaran.
Strategy Salah satu model strategi yang paling sering digunakan sebagai kerangka dalam promosi adalah model AIDA, sebagai berikut (Ferrel & Hartline, 2011; 294) 1. Attention Langkah pertama adalah mendapatkan perhatian dari konsumen yang telah ditargetkan. Perusahaan tidak akan bisa menjual produk/ jasanya bila ‘potential customers’nya sendiri tidak mengetahui keberadaan program promosional 2. Interest Menarik perhatian bukan berarti menjual. Perusahaan harus dapat mendemonstrasikan keunggulan dan fitur dari produk/ jasa. 3. Desire Sebagian besar konsumen tidak akan perduli dengan produk/ jasa bila mereka tidak dapat menemukan manfaat secara langsung, betapapun spektakulernya kampanye promosional yang dilakukan. Adalah tugas perusahaan untuk meyakinkan konsumen bahwa produk/ jasa mereka memiliki keuntungan superior dan dapat memenuhi kebutuhan khusus. 4. Action Setelah berhasil meyakinkan konsumen untuk membeli produk, maka tahap terakhir adalah mendorong konsumen potensial untuk melakukan pembelian
Komponen IMC Pada dasarnya, komponen dari IMC terdiri atas: 1. Advertising (Periklanan) Periklanan mungkin merupakan bentuk komunikasi produk tertua dan paling banyak dipakai hingga hari ini. Dari banner di pinggir jalan, iklan di media cetak, iklan di televisi, hingga manusia, semuanya adalah bentuk periklanan. 2. Public Relations (Hubungan Masyarakat) Publisitas, relasi dengan media, lobby kepada pemerintah, hingga manajemen isu, semuanya menjadi tanggung jawab dari humas. 3. Personal Selling (Penjualan Pribadi) Personal selling banyak dilakukan di perusahaan jasa yang memerlukan komunikasi yang lebih intensif untuk meyakinkan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. 4. Direct Marketing (Pemasaran Langsung) Bentuk pemasaran langsung biasanya ditujukan kepada publik spesifik yang telah ditentukan sebelumnya, dengan tujuan khusus untuk membentuk relasi dengan konsumen secara personal (Kotler & Armstrong, 2008; 387)
Customer Driven Marketing Strategy 1. Segmentation (Segmentasi Pasar) “The process of dividing a market into distinct groups of buyers who have different needs, characterictics, or behaviors, who might require separate products or marketing programs” (Proses pemisahan pasar menjadi kelompokkelompok pembeli khusus yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda, yang mungkin akan memerlukan produk atau program pemasaran yang berbeda pula) (Kotler & Armstrong, 2008:46).
Segmentasi dapat dibagi dari sisi geografis, demografis, psikografis, atau perilaku. Tuntutan pasar dan jumlah konsumen yang semakin tinggi menyebabkan mass marketing yang menyasar keseluruhan pembeli di pasar dengan satu produk atau satu strategi saja tidak efektif lagi. Segmentasi pasar yang baik akan memberikan beberapa keuntungan kepada perusahaan, mulai dari presisi yang lebih tinggi untuk pemenuhan kebutuhan konsumen, peningkatan profit, menjadi market leader di segmen tertentu, menjaga loyalitas konsumen, dan terakhir perusahaan akan dapat memfokuskan strategi komunikasi pemasaran yang akan mereka pilih (Drummond, Ensor, & Ashford, 2008:49-50).
Customer Driven Marketing Strategy 2. Targetting (Target Pasar) Targetting adalah proses pemilihan segmen mana yang akan dimasuki oleh sebuah perusahaan. Targetting yang berhasil “will have identified a market segment or segment that are in alignment with the company’s asses and competencies and is also compatible with the wider organizational issues” (Dapat mengidentifikasi segmen pasar yang sejalan dengan penilaian dan kompetensi serta sejalan dengan isu-isu organisasi yang lebih luas) (Drummond, Ensor, & Ashford, 2008:189). Pada intinya, targetting ditujukan untuk mencegah perusahaan menjual produk yang salah kepada kelompok konsumen yang salah melalui program pemasaran yang salah bidik pula.
Customer Driven Marketing Strategy 3. Differentiation (Diferensiasi Pasar) Perusahaan harus dapat menawarkan nilai-nilai superior yang tidak dimiliki pesaing kepada konsumen. Jasa, produk, informasi, hingga pengalaman yang hanya bisa didapatkan melalui perusahaan. 4. Positioning (Penempatan Diri) Positioning berhubungan dengan usaha menempatkan posisi perusahaan di benak konsumen melalui atributatribut terntentu yang berbeda atau lebih baik dibandingkan dengan kompetitor.
Integrated Marketing Mix (Bauran Pemasaaran) Bauran pemasaran (Marketing Mix) yang dikenal dengan salah satu konsep paling terkenal dalam pemasaran modern. Integrasi dari keempat elemen tersebut akan menghasilkan berbagai macam strategi pemasaran untuk konsumen. Konsumen sendiri akan melihat ke empat hal tersebut sebagai nilai yang dibeli dari perusahaan. (Kotler & Armstrong, 2008: 48-49) 4Ps Product Promotion Price Place
4Cs Customer Solutions Communication Customer Cost Convenience
Konsep Corporate Marketing
Kunci Penghubung Elemen Corporate Marketing
Kunci Penghubung Elemen Corporate Marketing Dua elemen tambahan dalam tabel 1, yakni Context dan Custodianship cenderung hanya dipakai sebagai tambahan untuk aplikasi corporate marketing pada level senior managers dan antar industri. Ini berarti kedua elemen tersebut akan dipakai bila sebuah perusahaan telah berhasil mengimplementasikan corporate marketing ke dalam manajemen.
Balmer menyarankan bahwa corporate marketing seharusnya lebih dipandang sebagai sebuah filosofi daripada dijadikan sebuah fungsi manajemen. Konsep pemasaran traidisional harus diperluas ruang lingkupnya agar dapat mengakomodasi konsep corporate marketing. Dua hal yang disebut Balmer harus dimiliki perusahaan modern adalah corporate identity dan corporate brand, dengan orientasi pemasaran tidak lagi pada produk, tapi pada konsumen dan stakeholders melalui corporate marketing mix. (Balmer, 2011: 1351)
Terima Kasih Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si