Modul ke:
07 Fakultas
FDSK Program Studi
Desain Produk
Persepsi Bentuk Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.
BENTUK DAN RUANG Modul Folklore
DEFINISI Dalam membahas bentuk dan ruang tidak dapat lepas dari keberadaan bentuk itu sendiri dan berkaitan dengan pengertian “bentuk geometri.” Pengertian geometri sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu ”geo” dan ’metria’ di mana ”geo” memiliki arti bumi dan ”metria” berarti ”ukur”. Hal ini dikarenakan geometri “memiliki keterkaitan dengan pengukuran bumi”. “Jika disederhanakan bentuk geometri merupakan bentuk yang pembuatannya didasarkan oleh perhitungan” Ilmu tentang geometri merangkum pengkajian tentang bentuk, sains, kedudukan dan ruang serta memiliki keterkainan dengan kehidupan manusia.
DEFINISI
BENTUK GEOMETRI Berbicara tentang bentuk geometri, saat ini dikenal dua macam bentuk yaitu bentuk 2 Dimensi Dan bentuk 3 Dimensi. Bentuk 2 dimensi ialah bentuk yang mempunyai panjang dan lebar saja. Ia diklasifikasikan kepada tiga kumpulan utama iaitu bentuk yang dibatasi oleh beberapa garis lurus, bentuk yang dibatasi garis melengkung dan bentuk yang dibatasi oleh penggabungan garis lurus dan melengkung. Contoh bentuk 2 dimensi ialah segitiga, segiempat, lingkaran, elips dan setengah lingakaran. Dan dalam perkembangannya dalam suatu batasan pembentuknya, bentuk geometri memiliki berbagai macam istilah seperti adanya bentuk poligon. Poligon merupakan “bentuk yang terbuat oleh lebih daripada tiga bagian garis lurus pada satu bagian yang sama di mana tidak ada sisi bersebelahan yang berada pada satu garis, setiap sisi memotong hanya pada dua garis lurus dan setiap sisi hanya bertemu dengan sisi-sisi disebelahnya.” Contoh poligon ialah segitiga, quadrilateral, pentagon, heksagon, heptagon, oktagon, nonagon dan dekagon. Selain itu, terdapat juga poligon cembung dan poligon cengkung. Poligon dapat dimasukan ke dalam tiga jenis yaitu “equilateral, equiangular dan regular.” Poligon equilateral adalah “jika semua sisinya sama panjang,” Untuk poligon equiangular didapatkan “jika semua sudutnya sama” dan poligon regular “jika semua sisi adalah sama dan semua sudut juga adalah sama.”
BENTUK GEOMETRI
BENTUK GEOMETRI Sedangkan untuk bentuk 3 dimensi “merupakan objek yang mempunyai panjang, lebar dan tinggi atau kedalaman serta bersifat memenuhi ruang”. Bentuk 3 dimensi dapat juga dikatakan pengembangan bentuk 2 dimensi. Sebagai salah satu contoh adalah bentuk segi empat dapat menjadi bentuk kotak jika ditambahkan tinggi atau kedalaman. Karena pada dasarnya bentuk segi empat sudah memiliki panjang dan lebar. Selain itu, pengembangan yang terdapat pada bentuk 3 dimensi tergantung kepada hasil yang telah dibuat. Ketergantungan tersebut dikarenakan pengaruh yang dihasilkan dari posisi melihat. Jika posisi datar maka bentuk tersbut tetap menjadi bentuk dua dimensi namun jika melihat dari posisi yang berbeda dapat mengubah hasil bentuk tersbut. Seperti contoh jika memandang alas dari piramid maka akan terlihat bentuk persegi yang notabene bentuk 2 dimensi. Namun jika melihat dari sudut pandang lain maka baru terlihat bentuk 3 dimensi dari piramid. Begitu juga yang terjadi kepada bentuk lingkaran. Yang jika diberikan kedalaman atau ketinggian dari bentuk maka akan menjadikannya bentuk silinder bahkan bola.
BENTUK GEOMETRI
BENTUK GEOMETRI Dalam penerapannya, bentuk 2 dan 3 dimensi memiliki parameter yang menjadi acuan dalam membuat suatu bentuk. Dan parameter tersebut adalah ukuran – ukuran yang dapat menjadi bentuk.
PARAMETER 2 DIMENSI
PARAMETER 3 DIMENSI
RUANG Sedangkan untuk ruang, terdapat berbagai macam pengetian yang dirangkum oleh Cornelis Van D Ven (1995) yang membahas tentang arti ruang yaitu: Lao Tzu “Ruang adalah “kekosongan” yang ada disekitar kita maupun disekitar obyek atau benda, ruang yang terkandung didalam adalah lebih hakiki ketimbang materialnya, yakni masa. Kekosongan yang terbingkaikan oleh elemen pembatas pintu dan jendela, boleh dianggap sebagai ruang transisi yang membatasi bentuk arsitekur yang fundamental. Ada tiga tahapan hirarki ruang : pertama, ruang sebagai hasil dari perangkaian secara tektonik; kedua, ruang yang dilingkup bentuk stereotomik dan ketiga, ruang peralihan yang membentuk suatu hubungan antara di dalam dengan dunia diluar.”
RUANG Plato “Ruang adalah sesuatu yang dapat terlihat dan teraba, menjadi teraba karena memiliki karakter yang jelas berbeda dengan semua unsur lainnya. Plato mengatakan : kini, segala sesuatunya harus berwadah, kasat mata, dan teraba: namun tak ada sesuatupun yang dapat kasat mata tanpa adanya api, tak ada sesuatupun yang dapat teraba bila tak bermassa, dan tak ada sesuatupun yang dapat bermassa tanpa adanya unsur tanah. Aristoteles “Ruang adalah sebagai tempat, sebagai suatu dimana, atau sesuatu place of belonging, yang menjadi lokasi yang tepat dimana setiap elemen fisik cenderung berada. Aristoteles mengatakan : „wadah semata bergerak ke atas dan kebawah menuju tempatnya yang tetap„ dan ‟setiap hal berada di suatu tempat yakni dalam sebuah tempat‟.
Terima Kasih Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si