Halaman 1/13
LAPORAN REKTOR PADA UPACARA PERINGATAN LUSTRUM V UNIVERSITAS BUNG HATTA 20 APRIL 2006
Bismilahirrah maanirrahiim, Assalamu 'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh.
Yang kami hormati; Menteri Riset dan Tekhnologi Republik Indonesia, Menteri Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia, Gubernur Provinsi Sumatera Barat beserta unsur Muspida, Keluarga Bung Hatta Koordinator Kopertis Wilayah X, Walikota Padang beserta unsur Muspida Kota Padang, Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang berhadir, Ketua dan Pengurus Yayasan Pendidikan Bung Hatta, Anggota Senat Universitas, para Guru Besar, dosen, para Karyawan, hadirin, para undangan yang kami hormati
Pertama-tama marilah kita bersyukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya lah kita dapat mengikuti acara Dies Natalis ke-25 Universitas yang kita cintai ini, Salawat dan salam kita kirimkan untuk nabi besar Muhammad. s.a.w. Selanjutnya izinkan saya untuk mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua hadirin yang telah meluangkan waktu untuk menghadiri acara kami ini. Dua puluh lima tahun yang lalu, tepatnya tgl 20 April 1981, telah berdiri sebuah perguruan tinggi yang diberi nama Universitas Bung Hatta. Dalam usianya yang ke-25 tahun ini, dengan corak kemajemukan merupakan dinamika tersendiri yang dijalani oleh Universitas Bung Hatta untuk mewujudkan cita-citanya. Tugas mulia yang di emban sesuai dengan visi, misi dan tujuan senantiasa di jalankan oleh Universitas Bung Hatta sebagai salah satu perguruan tinggi swasta besar yang sama-sama kita cintai ini. Dalam perkembangannya, Universitas Bung Hatta terus melakukan upaya-upaya pencerdasan, pemberdayaan, baik berupa pengembangan fisik dalam bentuk pembangunan fasilitas perkuliahan, laboratorium dan perpustakaan, maupun pengembangan akademik seperti penguatan dan pengembangan kelembagaan, perbaikan kualitas proses belajar mengajar, peningkatan kualitas dosen, dan lain sebagainya. Namun demikian, kita masih merasakan dan menyadari bahwa masih banyak lagi upaya dan usaha yang perlu dilakukan dalam mewujudkan visi Universitas Bung Hatta, untuk menjadi perguruan tinggi bermutu dan terkemuka. Pada acara lustrum ke 5 ini, perkenankan saya secara singkat menyampaikan perkembangan aktual universitas ini mulai dari berdirinya hingga usianya 25 tahun, yang dikelompokkan ke dalam beberapa bidang.
Halaman 2/13
DUA PULUH LIMA TAHUN UNIVERSITAS BUNG HATTA
1.Periode Penumbuhan Kepercayaan Masyarakat
Periode lima tahun pertama Universitas Bung Hatta (1981-1986) merupakan periode menumbuhkan kepercayaan, dengan pengembangan utama terhadap pembangunan fisik. Awal berdirinya Universitas Bung Hatta, mahasiswa berjumlah 986 orang, dosen 84 orang (semuanya luar biasa), karyawan 14 orang dan gedung kuliah semi permanen seluas 1.764 m2, yang dibangun pada lokasi perpustakaan saat ini. Kondisi ini menunjukan keterbatasan sarana dan prasarana dalam proses belajar mengajar. Namun dengan kerja keras dan kebersamaan dibawah rektor pertama Dr. Agustiar Syah Nur, MA, proses belajar mengajar terlaksana dengan baik dan selanjutnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan perguruan tinggi ini semakin kuat sehingga pada akhir tahun ajaran 1985/1986 jumlah mahassiwa telah mencapai 5.455 orang dengan pertumbuhan rata-rata 15% pertahun. Jika dilihat dari jumlah peminat yang masuk ke Universitas Bung Hatta pada akhir periode itu, seperti ditunjukan pada tabel 1 dengan urutan fakultas teknik (FT), fakultas ekonomi (FE), fakultas hukum (FH), fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (FKIP), fakultas perikanan (FP), dan fakultas sastra (FS), kini FIB.
Rekrutmen dosen dan karyawan tetap pertama mulai dilakukan pada tahun 1983 sesuai kebutuhan. Sampai dengan tahun 1985, proses rekruitmen menghasilkan dosen tetap sebanyak 49 orang (30 tetap yayasan dan 19 tetap PNSD) dan 128 orang karyawan. Pada dies ke-4 pada waktu itu dilakukan wisuda pertama lulusan Fakultas Teknik yang merupakan integrasi Sekolah Tinggi Teknik Sumatera Barat sebanyak 5 orang sarjana dan 46 orang sarjana muda dari jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan.
Antusias masyarakat yang sangat tinggi terhadap universitas ini, mendatangkan banyak bantuan moril dan material sehingga pembangunan fisik dapat terus terlaksana dengan baik. Akhir periode lima tahun pertama telah terselesaikan tiga gedung berlantai tiga yakni (gedung A, gedung B, gedung C), gedung koperasi, labor bahasa, dan mesjid Nurjanah, dan juga tersedianya dua kapal untuk pratikum mahasiswa fakultas perikanan.
Pada periode ini juga mulai dilaksanakan pengembangan SDM untuk proses belajar mengajar yaitu dengan mendatangkan dosen tamu (dosen terbang) dari UI; Dr. Sri Edi Swasono dan Dra. Mutia Hatta, Prof. A.P. Parlindungan dari USU, Dr. Muchtar Ahmad dan Ir. Asna Makmoen dari UNRI, Ir. Abdul Rahman dari Dirjen Perikanan, Prof. Dr. Bonar Pasaribu dan Prof. Dr. Soemardi Sastrakusuma dari IPB, Prof. Umar Yunus dari Malaysia, Mr. Brian dan Mrs. Russo dari Amerika Serikat melalui VIA ( Program Volontrin in Asia).
Dibidang kemahasiswaan pada periode ini, pembinaan mahasiswa banyak terarah pada kesejahteraan mahasiswa (student welfare) dan bidang pengembangan minat bakat. Organisasi kemahasiswaan belum tertata dengan baik, baru ada senat mahasiswa (fakultas), akan tetapi kegiatan mahasiswa terutama dibidang olah raga dan seni dapat dibanggakan begitu berkembang, baru ada senat mahasiswa (fakultas), dan belum tertata secara optimal â ¬ tumbuh secara secara sporadis.
Dari segi keuangan pada periode ini, pendapatan rata-rata sebesar Rp 921.000.000. Pendapatan operasional ini dapat menutupi beban operasional Universitas dan bahkan dapat memperoleh margin rata-rata 40%. Terjadi peningkatan yang cukup signifikan dalam pendapatan yaitu sebesar 298%. Di sisi lain juga terjadi peningkatan beban usaha sebesar 539.3%. Hasil bersih Universitas meningkat sebesar 298% dan aktiva bersih meningkat sekitar 166.2%.
Perkembangan itu menunjukkan tumbuh dan berkembangnya kepercayaan masyarakat kepada Universitas kita ini. Kepercayaan yang diperoleh itu adalah berkat karya besar Prof. Dr. Agustiar Syah Nur, M.A. sebagai rektor I. Melalui kesempatan ini izinkanlah saya mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa, baik yang telah beliau berikan beban utamanya dalam meletakkan fundamental yang kokoh universitas ini.
Halaman 3/13
2.Periode Pertumbuhan
Periode ini adalah periode lima tahun kedua (1986-1991). Selain melanjutkan pembangunan fisik, juga dilakukan program non fisik, dengan melakukan kerjasama dan rekrutan dosen serta peningkatan status jurusan/prodi. Peningkatan status seluruh jurusan/prodi yang ada dilaksanakan pada periode ini melalui Kopertis Wilayah I di Medan yakni dari status terdaftar menjadi diakui hal ini membawa perubahan pula terhadap pelaksanaan ujian negara, dari sistem ujian negara paket menjadi sistem ujian negara cicilan. Selain terjadinya peningkatan status jurusan/prodi tersebut, Universitas Bung Hatta pada periode ini juga mendapat kepercayaan dari Dikti untuk melaksanakan program D2 di FKIP.
Jumlah mahasiswa yang terdaftar pada akhir periode ini adalah 9.099 orang dengan laju pertumbuhan mahasiswa baru sebesar 11,8% per tahun. Peningkatan jumlah mahasiswa juga diiringi peningkatan jumlah dosen, dengan laju pertumbuhan 2,9% per tahun, sehingga jumlah dosen tetap meningkat dari 49 orang di tahun 1986 menjadi 83 orang di tahun 1990 dan jumlah karyawan sebanyak 148 orang. Jumlah peminat yang masuk ke Universitas Bung Hatta pada periode ini mengalami pergeseran urutan sejak awal lima tahun periode kedua, dari FT bergeser ke FE dengan urutannya FE, FKIP, FT, FH, FP, dan FS.
Pada periode ke-2 ini telah pula dimulai pengiriman dosen tetap untuk melanjutkan studi ke jenjang S2 sebanyak 18 orang. Pada tahun 1989 ini juga mulai dilakukan rekrutan dosen tetap dari para alumni berdasarkan kemampuan akademiknya dan potensi lain yang harus dipenuhi seseorang untuk menjadi dosen melalui sistim kontrak dan baru diangkat menjadi dosen tetap setelah yang bersangkutan menyelesaikan pendidikan S2 nya.
Peningkatan jumlah mahasiswa berdampak positif terhadap keuangan Universitas. Pendapatan operasional meningkat tajam sebesar 222% dari Rp 1,9 Milyar menjadi Rp 3,8 Milyar. Margin rata-rata menurun sebesar rata-rata 25%. Rata-rata pendapatan sebesar Rp 2,7 Milyar. Hasil bersih Universitas meningkat sebesar 187.6%, dan aktiva bersih dalam periode ini juga meningkat sebesar 152.16%.
Pada periode ini, pembinaan mahasiswa tetap berpijak bidang yang sudah ditetapkan pada periode sebelumnya. Mahasiswa terus dibina dan dimativasi untuk mengembangkan diri mereka melalui program-program pembinaan mahasiswa. Pembinaan kesejahteraan mahasiswa meningkat, terjadi peningkatan jumlah pemberi Beasiswa. Pertumbuhan organisasi kemahasiswaan sudah mulai tertata, walaupun baru ada beberapa wadah organisasi kemahasiswaan seperti Senat Mahasiswa dan Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM). Kegiatan-kegiatan kemahasiswaan dalam pengembangan keilmuan juga mengalami peningkatan.
Percepatan pertumbuhan Universitas Bung Hatta seperti saya sebutkan di atas adalah berkat kerja keras rektor kedua Bapak Drs. Adrin Kahar, Ph.D (Hon). Pada hari yang bahagia ini izinkan pula kami dan seluruh civitas akademik mengucapkan terima yang setinggi-tingginya kepada Bapak Drs. Adrin Kahar, Ph.D (Hon) atas pengabdiannya itu.
3.Periode Peningkatan Mutu
Periode lima tahun ketiga (1991-1996) adalah periode peningkatan mutu. Dalam periode ini, pembangunan fisik masih terus dilaksanakan dan begitu pula dengan peningkatan kualitas akademik. Peningkatan kualitas akademik melalui pengiriman dosen ke jenjang S2 dan S3 di dalam dan luar negeri. Peningkatkan kerjasama dengan perguruan tinggi luar dan dalam negeri juga dilaksanakan. Peningkatan kualitas lulusan juga dilakukan mulai pengesahan kerjasama Bung Hatta dengan Univ. HAWK Hildesheim Germany dengan mengirim mahasiswa tingkat terakhir untuk kerja praktek di Jerman selama 3 bulan. Pada tahun 1993/1994 telah tercatat jumlah dosen yang menyelesaikan S2 sebanyak 47 orang.
Peningkatan kualitas akademik yang secara terus menerus tersebut, juga menyebabkan peningkatan jumlah mahasiswa terdaftar di
Halaman 4/13
Universitas Bung Hatta. Pada tahun ajaran 1994/1995, jumlah mahasiswa mencapai 10.327 orang dengan jumlah lulusan sebanyak 7.735 orang. Rekrutan mahasiswa baru juga ditingkatkan kualitasnya melalui TPA (tes potensial akademik) yang dilaksanakan oleh Balitbang Departemen Pendikan Nasional Republik Indonesia. Dengan pola rekrutan mahasiswa baru tersebut, jumlah peminat semakin bertambah sehingga jumlah peminat pada akhir lima tahun kedua mencapai 3.841 orang sehingga jumlah mahasiswa terdaftar sebanyak 11.943 orang dan jumlah total alumni yang dihasilkan sudah mencapai 9.621 orang.
Peningkatan peminat berdampak terhadap peningkatan pendapatan Universitas. Pada periode lima tahun ketiga (1990-1995), pendapatan operasi Universitas rata-rata sebesar Rp 6.1 Milyar dan margin rata-rata sebesar 17%. Terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada pendapatan sebesar 208%. Di sisi lain terjadi peningkatan beban usaha sebesar 162%. Hasil bersih Universitas meningkat sebesar 234.2% dan aktiva bersih juga meningkat sebesar 162.7%.
Peningkatan kegiatan mahasiswa juga terjadi. Kegiatan-kegiatan melalui forum akademik seperti seminar, lokakarya dan diskusi mulai tumbuh di kalangan mahasiswa. Di bawah binaan Pembantu Dekan III dan Pembantu Rektor III, mahasiswa tidak hanya aktif dalam kegiatan akademik seperti mengadakan seminar/lokakarya di lingkungan kampus, tetapi juga sudah dikirim untuk mengikuti kegiatan sejenis di kampus lain. Di bidang organisasi, pada periode ini, di samping Senat Mahasiswa dan BPM, juga sudah ada sejumlah organisasi kemahasiswaan pada saat ini boleh dikatakan organisasi kemahasiswaan sudah tertata dengan baik.
Peranan rektor ke-3, Prof. Dr. Ir. Sjoyan Asnawi, M.A.D.E (Alm) sangatlah besar. Pada acara Dies ke-25 ini saya ajak kita semua untuk memanjatkan doa kehadirat Allah S.W.T semoga beliau tetap tenang di alam barzah dan beliau ditempatkan disisinya sesuai dengan amal yang telah beliau perbuat, terima kasih Pak Syofyan jasa-jasa Bapak akan tetap kami kenang.
4.Periode Penggapaian Cita-Cita
Periode lima tahun keempat (1996-2001) adalah periode mengapai cita-cita. Dalam periode ini, Universitas Bung Hatta dipimpin oleh tiga rektor (Prof. Dr. Ir. Sjofyan Asnawi, M.A.D.E (Alm) sampai tahun 1998, Prof. Dr. Ir. Fachri Ahmad, M.Sc. (1998-2000), dan Prof. Dr. Alfian Lains). Sebagai penerus rektor sebelumnya, ketiga rektor ini melanjutkan pengembangan fisik terhadap sarana laboratorium di kampus III dan gedung kuliah bersama di kampus I. Pengembangan sumberdaya dosen dan karyawan tetap dilakukan, walaupun pada akhir tahun 1997 bangsa Indonesia mengalami krisis ekonomi dan mulainya era reformasi pada tahun 1998. Sampai akhir periode ini, jumlah dosen yang telah menyelesaikan pendidikan lanjutan sebanyak 166 orang yang terdiri dari 159 orang program S2 dan 7 orang program S3.
Jumlah mahasiswa yang berminat masuk Universitas Bung Hatta diakhir periode ini mencapai 5.470 orang, sedangkan yang diterima hanya 3.161 orang (57,69%). Ini menunjukan animo dan kepercayaan masyarakat untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Bung Hatta semakin tinggi. Jumlah mahasiswa yang aktif adalah 13.474 orang dan alumni yang dihasilkan pada akhir periode ini sebanyak 18.594 orang.
Pengembangan dalam proses belajar mengajar terus ditingkatkan mutunya melalui perubahan kurikulum, penyusunan SAP dan GBPP, monitoring perkuliahan, peningkatan jumlah buku pustaka serta melanjutkan kerjasama yang sudah ada dan melakukan kerjasama dengan institusi pendidikan lain dalam bentuk tridharma perguruan tinggi, pendidikan lanjutan S2 dan S3 untuk dosen tetap dan bahkan untuk karyawan, pengadaan dan pembutan peralatan laboratorium, magang dan kerja praktek mahasiswa serta usaha kongkrit untuk mendapatkan beasiswa untuk studi lanjut dosen ke S2 dan S3.
Pada periode ke-3 yakni pada tahun 1996, Fakultas Teknik (FT) dipecah menjadi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) dan
Halaman 5/13
Fakultas Teknologi Industri (FTI). Pemecahan ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam pengelolaan untuk kelompok ilmu yang sama. Penambahan beberapa jurusan/prodi juga dilakukan sehingga pada akhir periode ini jurusan/prodi yang ada berjumlah 20 jurusan/prodi. Status jurusan/prodi berubah dari status diakui menjadi disamakan, sehingga ujian negara cicilan dibawah pengawasan Kopertis tidak dilakukan lagi.
Jurusan/prodi yang mendapat status disamakan diperkenankan melaksanakan ujian negara sendiri dengan pola yang sama dengan ujian semester. Selanjutnya terjadi perubahan kebijakan pemerintah melalui Dikti bahwa setiap program studi diharuskan melakukan akreditasi ke BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi) Alhamdulilllah 19 program studi S1 yang ada di Universitas Bung Hatta memperoleh akreditasi A, B, dan C. Semenjak terakreditasinya jurusan/prodi ini, maka ujian negara tidak perlu lagi kita adakan.
Perubahan status jurusan / program studi menjadi disamakan tersebut menunjukkan terjadinya peningkatan kualitas pendidikan di Universitas Bung Hatta. Itu adalah bukti terlaksananya pendidikan dan pembinaan mahasiswa dengan baik. Sebanyak 785 mahasiswa berhasil memperoleh beasiswa dari Supersemar, BTA, BKM, PPA, T.Y ASTRA, BPM, ST.GRANT,PERTAMINA,TELKOMSEL,dll. Mahasiswa semakin berperan aktif dalam mengembangkan diri mereka. Sejumlah organisasi kemahasiswaan tumbuh seperti Parlemen Mahasiswa Universitas (PMU), Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Parlemen Mahasiswa Fakultas (PMF), Badan Eksekutif Mahasiswa Fakulas (BEMF), dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ).
Pada lima tahun keempat (1996-2000), keadaan keuangan mengalami peningkatan yang cukup besar. Pendapat operasi Universitas rata-rata 12.7 Milyar dan margin rata-rata sebesar 15%. Pendapatan meningkat sebesar 227%, sedangkan peningkatan aktiva sebesar 162%. Hasil bersih Universitas pada periode ini sebesar 184.9%.
5.Periode Tantangan, Krisis Multi Dimensi, dan Prestasi
Periode ini adalah periode lima tahun kelima (2001-sekarang). Di bawah pimpinan dua orang rektor, Prof. Dr. Alfian Lains, S.E., M.A sampai September 2004 dan saya, Prof. Dr. Yunazar Manjang mulai September 2004, dampak krisis multidimensi yang terjadi di Republik Indonesia sejak akhir tahun 1997 mulai dirasakan pula di Universitas Bung Hatta. Utamanya berupa crisis inetrnal. Hal ini seiring dengan tuntutan reformasi yang terus bergulir di semua lini dalam masyarakat luas. Tuntutan stakeholders terhadap mutu lulusan yang siap pakai, masa studi yang cepat dengan nilai IPK yang tinggi merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh setiap perguruan tinggi. Untuk itu, perubahan kurikulum berbasis kompetensi perlu dilakukan terhadap jurusan/prodi yang ada di Universitas Bung Hatta. Sejak semester ganjil 2005/2006 pada 14 jurusan/prodi. Namun dampak dari perubahan kurikulum berbasis kompetensi baru akan dapat dirasakan pada 2-3 tahun yang akan datang.
Perubahan kurikulum berbasis kompetensi tersebut diikuti pula dengan pembuatan silabi, SAP, dan GBPP untuk mata kuliah yang diberikan pada setiap semester. Peningkatan kualitas proses belajar mengajar melalui quality ansurance (penjamin mutu) telah mulai dilakukan sejak semester ganjil 2005/2006 dengan mulai melakukan monitoring dan evaluasi terhadap jadual, waktu perkuliahan benar-benar berdasarkan SKS, dan penilaian dosen oleh mahasisawa melalui angket. Pemberian sanksi terhadap dosen yang lalai menjalan proses belajar mengajar juga sudah mulai diterapkan.
Ditinjau dari jumlah peminat yang masuk ke Universitas Bung Hatta mengalami penurun dan dirasakan pada saat penerimaan mahasiswa baru mulai tahun 2002/2003 hingga tahun 2005/2006 ini. Penurunan tersebut mencapai 20-30% dari tahun-tahun sebelumnya. Keadaan ini bukanlah semata akibat kondisi internal Universitas Bung Hatta tetapi juga oleh kondisi eksternal. Krisis ekonomi dan krisis mutidimensi lain yang terjadi di Indonesia belum dapat mengangkat perekomomian masyarakat, sehingga masyarakat yang masih berkeinginan untuk menyekolahkan anaknya ke Universitas Bung Hatta terbentur oleh biaya yang tidak
Halaman 6/13
mencukupi. Kondisi ini tercermin dari calon mahasiswa yang diterima masih banyak yang meminta keringanan untuk pembayaran SPP pada tahun pertama. Ditambah lagi adanya beberapa kebijakan yang diambil pemerintah RI melalui Dirjen Dikti seperti memberikan status BHMN bagi enam PTN (UI, ITB, IPB, UGM, Unair, dan ITS), memberi kesempatan bagi semua PTN membuka kelas non-reguler (ekstensi), kelas Eksekutif, SPMB lokal setelah SPMB yang terpusat, tumbuhnya perguruan tinggi swasta lain di hampir setiap kota dan kabupaten akibat adanya otonomi daerah, serta berkurangnya jumlah lulusan SMA/SMK yang ada serta kurangnya dan sulitnya pengawasan yang dilakukan Dirjen Dikti terutama terhadap kelas Non Reguler, Ekstensi, dan Eksekutif.
Walaupun jumlah mahasiswa yang masuk ke Universitas Bung Hatta pada periode ini terjadi penurunan, namun ditinjau dari kepercayaan Pemerintah melalui Dikti dalam pengelolaan pendidikan tinggi terjadi peningkatan yang sangat signifikan. Hal ini tercermin dengan jumlah jurusan/prodi yang mendapatkan hibah-hibah yang ditawarkan secara berkompetisi oleh Dikti berupa hibah TPSDP (Technical Professional Skill Development Project), Program Hibah Kompetisi (PHK) A1, A2, Kemitraan, FKK dan lain-lain (lampiran tabel 2). Sampai tahun ini dari 20 Perguruan Tinggi Swasta yang telah berhak untuk mengikuti PHK, Alhamdulilllah 12 PTS Lokal telah mendapat hibah antara lain : A1 8, A2 4, TPSDP 2, dan hibah lainnya seperti ISS, dan FKK, sehinga sampai dengan saat ini Universitas Bung Hatta telah mendapatkan dana sebesar 28,9 M.
Hibah-hibah yang diperoleh ini dipergunakan untuk meningkatkan sumberdaya dosen (magang, program S2 dan S3), mahasiswa (tugas akhir dan beasiswa), dan karyawan (magang dan pelatihan), meningkatkan bahan ajar dan pustaka, meningkatkan peralatan laboratorium dan peralatan proses belajar mengajar, pelaksanaan penelitian dan metoda ajar dosen, pelaksanaan kegiatan kerjasama dan lain-lain. Kesemuanya ini apabila dilaksanakan dengan keuangan masyarakat melalui yayasan tidak akan dapat tercapai dengan kondisi keuangan saat ini yang hanya bersumber dari SPP mahasiswa.
Prestasi dosen yang menyelesaikan pendidikan S2 dan S3 juga menunjukan peningkatan. Akhir tahun 2005 dosen tetap yang masih S1 hanya 17 orang, sudah S2 = 188 orang, sedang S2 = 5 orang, sudah S3 = 20 orang dan sedang S3=17 orang. Prestasi dosen dalam penelitian dan pengabdian masyarakat yang dibiayai Dikti juga meningkat. Pada tahun 2006 penelitian dan pengabdian kepada masyarakat juga meningkat sebanyak 16 proposal dimana pada tahun 2005 hanya delapan proposal saja. Prestasi dosen tetap juga dapat dibanggakan dengan terpilihnya satu orang dosen tetap sebagai reviewer nasional Dikti untuk mereview hibah-hibah yang ditawarkan juga Dikti kepada perguruan tinggi dan merupakan satu-satunya wakil dari PTS se Sumatera pada pertengahan tahun 2005. Disamping itu juga telah terpilih Sdr. Ir. Eddy Soesilo, M.Eng dan Ir. Elmi Sundari, MT dalam lomba cipta Tehnologi di Balitbang Daerah Sumatera Barat.
Prestasi lain adalah telah diizinkannya pembukaan dua program pascasarjana untuk prodi PSP2K (Pengelolaan Sumberdaya Perairan, Pesisir dan Kelautan) dengan nomor 1616/D/T/2003 tanggal 31 Juli 2003. Program ini telah menghasilkan lulusan perdananya sebanyak 3 orang pada wisuda periode Oktober 2005 dan Insyaalllah akan diwisuda sebanyak 6 orang lagi pada wisuda periode April 2006 ini. Satu program pascasarjana lagi adalah untuk prodi Magister Sains Manajemen dengan SK Dikti nomor 3030/D/T/2005 tanggal 8 September 2005, dan Alhamdulillah telah dapat menyelesaikan program semesternya dengan baik, dan sampai saat ini sudah memasuki semester ke-2.
Prestasi lain pada program adalah dibukanya program studi D3 Teknik Ekonomi Konstruksi/Quantyty Surveying. Prodi ini merupakan satu-satunya dan pertama di Indonesia. Program studi ini dilaksanakan bekerjasama dengan Jurusan Quantity Surveying Universiti Teknologi Malaysia. Pada wisuda Oktober 2005 telah dihasilkan lulusan perdana sebanyak 19 orang dan akan diwisuda 7 orang lagi pada periode April 2006 ini. Dari 26 lulusan ini 24 sudah diterima bekerja sebelum diwisuda, dimana sudah diterima bekerja di beberapa perusahan nasional dan internasional di Jakarta. Dua alumni terbaik prodi ini dipersiapkan untuk melanjutkan studi ke jenjang S1 di UTM dan akan diangkat menjadi dosen tetap setelah mereka diseleksi nantinya
Halaman 7/13
Prestasi mahasiswa juga tidak ketinggalan. Sebanyak 1724 orang mahasiswa karena prestasi akademiknya berhasil memperoleh berbagai jenis beasiswa dari seperti Supersemar, BTA, BKM, PPA, T.Y ASTRA, BPM, ST.GRANT, PERTAMINA, TELKOMSEL, ASKRDA, BPMIGAS, PKPS-BBM, PLN, INDOFOOD, TPSDP BATCH III, YAYASAN PENDIDIKAN BUNG HATTA, dll. Di bidang olah raga, mahasiswa juga menunjukkan prestasi. Pada kegiatan POMNAS di Bali, diperoleh medali perak, di Pekan Baru diperoleh medali perak dan perunggu. Pada POMDA yang diselenggarakan oleh BAPOMI Sumbar, mahasiswa berhasil memperoleh 7 emas, 5 perak, dan 7 perunggu. Medali perak juga diperoleh pada panjat tebing se-Sumatra yang diadakah di USU. Baru-baru ini, pada POMDA yang diadakan di UNP, Universitas Bung Hatta juga meraih juara II umum. Prestasi bidang kesenian juga menonjol â ¬ juara I lomba nyanyi pop keroncong (PEKSIMIDA). Prestasi lainnya terpilihnya jurusan PWK (Arsitektur) sebagai Tim Pemakalah terbaik pada Seminar Asosiasi Sekolah Peencanaan Indonesia (ASPI) di Jakarta. Data tersebut menunjukkan keberhasilan pembinaan mahasiswa mengalami peningkatan dari periode-periode sebelumnya.
Numun kondisi keuangan Universitas mengalami penurunan pada periode ini. Pendapatan operasi Universitas rata-rata sebesar Rp 28.8 Milyar dan margin rata-rata hanya diperoleh sebesar 9%. Hasil bersih Universitas menurun 56.38%, walaupun aktiva bersih meningkat sebesar 166.3%.
KONDISI SAAT INI DAN KEBIJAKAN YANG TELAH DIAMBIL
Tuntutan stakeholders terhadap dunia pendidikan semakin komplek. Banyak pekerjaan lama yang hilang dan banyak pekerjaan baru yang muncul. Paradigma perguruan tinggi juga berubah sesuai dengan tuntutan. Dalam HELTS (Higher Education Long Terms Strategy) 2003-2010 sudah digariskan bahwa dunia pendidikan diarahkan untuk meningkatkan daya saing bangsa yang dilandasi oleh adanya otonomi penyelenggaraan pendidikan dan kesehatan organisasi. Agar perguruan tinggi survive dalam era globalisasi ini maka perlu mempertahankan dan meningkatkan mutu di segala bidang untuk mencapai motto Universitas Bung Hatta â ¬•bermutu dalam pengelolaan, berpretasi out put yang dihasilkan.
1Kurikulum
Kurikulum merupakan dasar dalam penyelengaran pendidikan pada setiap jurusan/prodi yang ada di perguruan tinggi. Kurikulum pada prodi sejak tahun 2003 telah dibenahi, dan sampai semester ganjil 2005/2006, seperti saya sampaikan di atas, telah dilaksanakan pada 14 prodi yang telah menyelesaikan evaluasi dan rekonstruksi berdasarkan kurikulum berbasiskan kompetensi sesuai dengan SK Mendiknas No. 232/U/2000 dan SK Dikti No. 045/U/2002.
Kurikulum berbasis kompetensi adalah suatu rencana tertulis tentang program-program pembelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik, yaitu sejumlah kompetensi yang disyaratkan dalam suatu pekerjaan atau profesi tertentu. Ciri utama kurikulum berbasis kompetensi adanya nilai relevansi antara berbagai komponen kurikulum (baik dalam bentuk rencana tertulis maupun dalam proses pembelajarannya) dengan tuntutan kebutuhan yang ada dalam dunia kerja dan kehidupan masyarakat.
Selanjutnya kurikulum tersebut dibuatkan silabi dan SAP serta GBPP dari setiap mata kuliah yang ada. Bagi prodi yang belum selesai melakukan evaluasi dan rekonstruksi kurikulum berbasis kompetensi diberi waktu 1 semester lagi untuk menyelesaikan sehingga pada semester ganjil 2006/2007 seluruh prodi yang ada di Universitas Bung Hatta telah melaksanakan kurikulum berbasis kompetensi ini.
2Sumberdaya Manusia Dosen dan Penunjang
Halaman 8/13
Dosen yang mengasuh mata kuliah pada tahun akademik 2005/2006 berjumlah 576 orang yang terdiri dari dosen tetap dan dosen tidak tetap. Dosen tidak tetap berasal dari dosen Perguruan Tinggi Negeri (PTN), instansi pemerintah non PTN, TNI, POLRI, dan dosen asing (native speaker) dari Jepang dan USA (kerjasama dengan VIA. Sementara dosen tetap adalah dosen tetap yayasan dan dosen tetap pegawai negeri sipil diperbantukan (PNSD) dibawah naungan Kopertis Wilayah X. Jumlah dosen tetap sampai 1 April 2006 adalah 251 orang (tabel 2) dengan pendidikan masih S1 sebanyak 12 orang (4,7)%), 9 orang sedang S2 (3,5%), 192 orang S2 (76,5%), 19 orang sedang S3 (7,5%), dan 20 orang (7,9%) telah menyelesaikan S3. Dari 251 orang dosen tetap tersebut Alhamdulillah 1 orang telah mencapai guru besar yaitu Prof. Dr. Ir. Hafrijal Syandri, MS dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Biaya studi bagi dosen yang masih mengikuti pendidikan terdiri dari beasiswa yayasan, BPPS, instansi lain, dan biaya pribadi. Ratio pendidikan dosen S3 dan S2 diharapkan menjadi 60% dan 40%. Bagi yang belum S2 didorong dan diupayakan mendapatkan beasiswa dari sumber lain, dan bagi yang belum S3 diminta untuk melanjutkan ke S3 khususnya bagi jurusan/prodi yang berpeluang untuk membuka program pascasarjana. Kelemahan yang paling utama adalah kemampuan bahasa inggeris dosen yang masih belum mencapai skor TOELF yang disyaratkan untuk mengikuti studi lanjut. Untuk itu diberi kesempatan bagi dosen mengikuti kursus bahasa Inggeris di Pusat Pendidikan Bahasa Asing (PPBA) Universitas Bung Hatta. Bagi dosen yang menginginkan segera mengikuti dan mendapatkan nilai TOELF dari institusi yang diakui oleh Dikti diberi bantuan biaya separuh dari biaya yang diperlukan, seperti untuk dosen yang akan mengikuti overseas training melalui program TPSDP. Hal yang sama juga diberikan kepada dosen yang akan mengikuti pendidikan lanjut S3.
Karyawan yang ada saat ini sebanyak 217 orang. Kesempatan yang sama bagi karyawan untuk meningkatkan kemampuan melalui pendidikan S1 dan S2 telah diberikan. Karyawan yang telah menyelesaikan S2 sebanyak 5 orang, dan S1 sebanyak 34 orang, dan sedang mengikuti pendidikan S1 sebanyak 4 orang. Karier karyawan ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan dan uji kompetensinya, seperti untuk Kabag dan Kasubag sudah dilakukan pelatihan AMT dan uji kompetensinya beberapa waktu yang lalu. Penempatan karyawan pada suatu jabatan mendatang dilakukan berdasarkan kompetensi mereka. Hal yang sama juga akan diberlakukan untuk jabatan akademik pada tingkat tertentu.
3.Mahasiswa
Jumlah mahasiswa baru sejak tahun 2002/2003 mengalami penurunan. Jumlah mahasiswa yang terdaftar pada semester genap 2005/2006 adalah 8.211 orang. Akibat kebijakan pemerintah yang membuka program non-reguler di PTN dan adanya PTS di masing-masing kota dan kabupaten sebagai konsekuensi pelaksanaan otonomi daerah, serta adanya image di masyarakat bahwa biaya studi di Universitas Bung Hatta adalah mahal. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka mulai tahun akademik 2006/2007, tidak lagi dipungut uang pembangunan. Hal ini dilakukan karena: (a) Universitas sudah memiliki fasilitas fisik (sarana kuliah) yang sudah sangat memadai, (b) lima belas jurusan/program studi berhasil memperoleh hibah-hibah (grands) dari DIKTI bernilai 29,4 Milyar rupiah semenjak tahun 2003, dan (c) memberikan kesempatan yang sama kepada calon mahasiswa dengan latar belakang ekonomi lemah. Mulai tahun akademik 2006/2007 seleksi mahasiswa dilakukan dengan pola PMDK, tes reguler, dan TPA (Tes Potensial Akademik). TPA dilaksanakan di sekolah-sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan terpilih. Untuk mahasiswa yang berprestasi di Universitas Bung Hatta diberikan beasiswa dari berbagai jenis seperti beasiswa Kopertis, beasiswa Telkomsel, beasiswa Supersemar, beasiswa Askrida, beasiswa Caltex dan Pertamina, beasiswa TPSDP, beasiswa Yayasan Bung Hatta sendiri. Jumlah mahasiswa yang memperoleh beasiswa pada tahun akademik 2005/2006 berjumlah 378 orang. Beasiswa seperti itu akan tetap diberikan dan mulai tahun akademik 2006/2007 khusus untuk mahasiswa wanita yan masuk ke Teknik Mesin yang berasal dari sekolah terpencil diberikan beasiswa selama menjalani pendidikan di Universitas Bung Hatta. Melaui kerja sama antara Universitas Bung Hatta dan Rotary Club (Jerman), Insya'Allah mulai tahun ini, kepada 3 orang mahasiswa FTSP yang berasal dari sekolah menengah kejuruan teknik telah diberikan pula beasiswa sampai yang bersangkutan tamat.
Halaman 9/13
4Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana sejak awal berdiri sudah ditingkatkan sesuai dengan kemampuan keuangan yayasan. Sarana dan prasarana fisik sudah sangat memadai. Perkuliahan saat ini dilakukan di tiga kampus yaitu Kampus I di Ulak Karang, Kampus PPBA di Jalan Khatib Sulaiman dan Kampus III di Jl. Gajah Mada, Gunung Pangilun yang dikhususkan untuk kegiatan perkuliahan utamanya untuk civitas akademika Universitas Bung Hatta dan praktikum mahasiswa Fakultas Teknologi Industri dan laboratorium-laboratorium. Kampus PPBA di Jalan Khatib Sulaiman, selain untuk program pascasarjana (program studi Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Kelautan, program studi Magister Manajemen), juga digunakan untuk peningkatan kemampuan berbahasa asing (Inggris, Jerman dan Jepang).
Peralatan yang belum optimal untuk proses belajar mengajar tetap difasilitasi sesuai dengan kemampuan keuangan yang ada. Penambahan fasilitas infocus untuk setiap jurusan dan OHP semakin dilengkapi dan direncanakan setiap fakultas akan mempunyai ruang kuliah repsentatif dengan peralatan yang permanen. Disamping itu, juga telah difasilitasi pinjaman dari yayasan untuk dosen tetap yang memerlukan peralatan komputer jinjing dalam proses belajar mengajar.
5Keuangan
Sistem keuangan sampai saat ini masih menganut sentralisasi dengan anggaran berimbang. Anggaran tahunan yang diperlukan universitas dibuatkan berdasarkan rapim yang dimulai dari jurusan/prodi, fakultas, dan universitas. Tiga tahun terakhir forsi anggaran dibuat berdasarkan program kerja dan kinerja yang akan dicapai. Selanjutnya anggaran berdasarkan hasil rapim tersebut diajukan universitas ke yayasan. Setelah disetujui yayasan, untuk operasionalnya universitas mengajukan kebutuhan belanja ke yayasan setiap bulan.
Anggaran tahun akademik 2004/2005 diajukan sebesar Rp. 25.150.185.500,- dan direalisasikan sebesar RP. 24.697.581.600,sementara uang masuk pada tahun yang sama adalah sebesar Rp. 24.950.842.400. Sementara untuk tahun akademik 2005/2006 anggaran yang diajukan ke yayasan adalah sebesar Rp.26.234.284.300,- dengan perkiraan uang masuk Rp. 22.566.479.900,-. Jika ini disetujui maka akan defisit sebesar Rp.3.667.804.400,. Karena anggaran yang diajukan ke yayasan untuk tahun akademik 2005/2006 belum disetujui maka anggaran yang digunakan untuk tahun yang sedang berjalan ini adalah berdasarkan anggaran tahun akademik 2004/2005. Secara ringkas tentang keuangan ini digambarkan pada tabel Rekapitulasi Keuangan (terlampir).
6.Proses Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar masih perlu ditingkatkan, tercermin dari masa studi mahasiswa, masa bimbingan skripsi/tugas akhir, IPS dan IPK lulusan, fasilitas penyelenggaraan proses belajar mengajar berbasis teknologi informasi, dan raw material yang masuk. Oleh sebab itu perbaikan proses belajar mengajar merupakan target utama saat ini. Pengawasan proses belajar mengajar mulai dilakukan secara intensif melalui penjamin mutu dengan pembentukan Badan Pengembangan, Pengawas dan Pengendalian Mutu (BP3M). Penjamin mutu dilaksanakan dengan audit mutu. Hal ini sudah dimulai dengan melakukan pengisian angket mutu kepada setiap prodi, penilaian mahasiswa terhadap semua dosen yang mengajar. Kebijakan untuk menerapkan penghargaan dan sanksi terhadap dosen terus dilakukan sehingga proses belajar mengajar dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat dipertangung jawabkan. Pengawasan terhadap mahasiswa juga diintensifkan terutama mahasiswa yang akan mengikuti proses belajar mengajar seperti busana yang mereka gunakan dan kesiapan mereka untuk Proses Belajar Mengajar (PBM) tersebut.
7.Suasana Akademik
Halaman 10/13
Suasana akademik merupakan suatu hal yang perlu ditumbukan lagi. Interaksi antara dosen dan mahasiswa masih perlu dioptimalkan, misalnya antara lain keterlibatan mahasiswa dalam penelitian dosen, dan aktivitas akademik lainnya seperti seminar, diskusi, lokakarya yang melibatkan dosen dan mahasiswa. Untuk itu penelitian yang akan dilaksanakan dosen diharuskan melibatkan mahasiswa dalam penelitiannya terutama mahasiswa tahun akhir sehingga dapat mempercepat masa studi mahasiswa. Di masa akan datang kegiatan seminar, LKTI, dan kegiatan sejenis diberikan forsi lebih banyak sehingga suasana akademik dapat tumbuh dan berkembang. Suasana akademik juga dapat tumbuh dengan mengadakan diskusi-diskusi kelompok dan aktivitas lainnya melalui UKM (unit kegiatan mahasiswa) dan himpunan mahasiswa jurusan (HMJ) dibawah bimbingan dosen pembina kemahasiswaan. Kebijaksanaan ke arah ini sudah dilaksanakan.
8.Penelitian dan PPM serta Publikasi Ilmiah
Penelitian dosen tetap yang dibiayai Dikti semakin meningkat seiring dengan penambahan dana penelitian yang dialokasi universitas dari Rp. 200 juta (2005) menjadi Rp. 300 juta (2006). Jumlah penelitian dan PPM yang dibiayai Dikti ditunjukan pada tabel lampiran. Tahun 2005 jumlah penelitian yang dibiayai Dikti hanya 4 buah (2 penelitian muda, 1 kajian wanita, 1 hibah bersaing), dan pada tahun 2006 miningkat menjadi 9 proposal. Pada tahun ini proposal yang telah diajukan ke Dikti meningkat 36 buah dan dosen yang mengajukan proposal ke LPPM untuk dibiayai tahun ini menjadi 72 buah dimana pada tahun 2005 hanya sebanyak 38 proposal.
Publikasi ilmiah melalui jurnal, seminar, dan masmedia cetak juga meningkat. Setiap karya ilmiah yang dipublikasi oleh dosen sesuai bidangnya diberikan insentif, karena publikasi ilmiah dari civitas akademik merupakan tolak ukur keunggulan dari perguruan tinggi tersebut. Makin banyak publikasi ilmiah menunjukan makin banyak penelitian yang dihasilkan. Saat ini media publikasi ilmiah berupa jurnal sudah ada di masing-masing fakultas bahkan sudah ada yang berbasis jurusan/prodi dan kesemuanya telah mempunyai ISSN. Kebijakan lain adalah mewajibkan kepada seluruh dosen tetap yang telah menyelesaikan S3 untuk menulis buku serta memberikan fasilitasi penerbitannya sesuai dengan bidangnya masing-masing. Pada tahun ini, Alhamdulillah, telah akan ditandatangani kontrak penerbitan buku ini dengan penerbitan sebanyak 18 buah buku.
9.Sistim Informasi
Sistem informasi merupakan kebutuhan mutlak yang sedang dilaksanakan. Pembangunan data base untuk sistem informasi telah dilakukan sejak tahun 2003. Namun dengan keterbatasan keuangan yayasan belum sepenuhnya dapat diimplementasikan. Insyaallah pelayanan administrasi akademik secara online akan dapat dilaksanakan pada semester ganjil 2006/2007. Sistem administrasi akademik (e-campus) tersebut sedang dipersiapkan bersama PT. Gamatechno. Diharapkan sistem informasi berbasis web ini dapat diakses oleh stakeholders dimana saja dan kapan saja. Tambahan layanan akan dinikmati melalui layanan SMS seperti untuk mengetahui IPS, IPK, dan jadual kuliah. Hal ini bukan saja berguna bagi mahasiswa dan dosen, tetapi juga dapat digunakan oleh orang tua mahasiswa untuk mengetahui aktifitas anak atau keluarganya yang ada di Universitas Bung Hatta.
10. Net Working (kerjasama)
Keberadaan Universitas Bung Hatta serta pengakuan yang diberikan dapat diketahui melalui kerja sama yang dilakukan. Beberapa kerjasama yang telah dilakukan baik dengan institusi dalam negeri maupun luar negeri di antara lain dengan FHH di Jerman, Sekolah Tinggi Ekonomi di Belanda, Universiti di Malaysia (UTM, UPM, UUM), Sonoda Women University di Jepang dan lain-lain. Institusi dalam negeri seperti Unand, UNP, ITB, UGM, Unri, pemda kabupaten dan kota seperti Kota Padang, Pemda Pasaman, Pemda
Halaman 11/13
Pesisir Selatan, Pemda Pasaman Barat, dan lain-lain. Kerjasama yan dilakukan difokuskan kepada kemitraan melalui sharing ide, fasilitas, dan finansial.
11. Fokus PBM dan Berbasis Jurusan Kegiatan Universitas Bung Hatta pada kurun waktu lima tahun keenam (sejalan dengan peringatan Lustrum kelima) difokuskan pada kegiatan proses belajar-mengajar. Fokus pada proses belajar-mengajar dipilih karena secara esensial, kualitas lulusan sangat diwarnai oleh kompetensi keilmuan yang dikuasai dan diaplikasikannya di dalam pekerjaan yang sesungguhnya kelak. Berbasis jurusan dimaknai jurusan dan SDM dan staf yang ada padanya sebagai sebagai fundamen terkuat Universitas ini jika PBM dapat kita kembangkan di tingkat jurusan dengan baik, ini merupakan modal dasar pelaksanaan tridharma lainnya sekaligus secara berangsur dan pasti, mutu dan kepercayaan dari dan terhadap Universitas akan dapat dicapai. Jika dihubungkan dengan aktivitas Tridarma Pendidikan Tinggi, proses belajar-mengajar menjadi aktivitas utama. Aktivitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dalam rangka memperkuat basis keilmuan yang diaplikasikan dalam proses belajar-mengajar. Hasil penelitian yang sistematis dapat menjadi materi yang amat berharga dalam memperkaya materi perkuliahan dan menghangatkan diskusi dalam memantapkan kualitas perkuliahan. Pada gilirannya nanti, diharapkan materi ajar yang senantiasa diperbarui dengan proses penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang sistematis makin diminati oleh mahasiswa; dan lulusan yang dibekali dengan kompetensi keilmuan maksimal diharapkan akan memperlihatkan kualitas optimal. Aktivitas akademik seperti seminar, diskusi, kongres dan konferensi yang diikuti oleh dosen dimaksudkan untuk lebih menyempurnakan kegiatannya di dalam proses belajar-mengajar. Kgiatan pengabdian kepada masyarakat pun dimaksudkan untuk lebih memantapkan proses belajar-mengajar di kelas, terutama mengenai memanfaatkan pengalaman dan informasi primer yang diperoleh di dalam masyarakat ketika kegiatan berlangsung. Juga kegiatan kemahasiswaan secara objektif diarahkan pada penyelesaian tugas-tugas akademik yang sekaligus dapat menambah kemampuan softskillnya seperti oral and written communication skill, analystical skill, activity to work in team and self-independence. Dengan demikian, fokus kegiatan akademik di Universitas Bung Hatta ditujukan untuk meningkatkan kualitas lulusan secara optimal berdasarkan proses pembelajaran yang maksimal.
12.
UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen memberikan harapan baru yang signifikan kepada guru dan dosen. Guru, yang selama ini dipandang sebelah mata oleh masyarakat sebagai profesi kurang terhormat, pada masa yang akan datang akan berubah dengan adanya Bagian Kedua Pasal 14 sampai 20, dan Pasal 51 sampai 59 UU No.14/2005 tentang Guru dan Dosen. Pada pasal-pasal itu dinyatakan mengenai hak dan kewajiban guru dan dosen. Guru mempunyai sepuluh macam hak, antara lain hak untuk memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial (pasal 14 ayat 1)). Penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain berupa (1) tunjangan profesi, (2) tunjangan fungsional, (3) tunjangan khusus, dan (4) maslahat tambahan. Selama ini hanya ada gaji pokok dan tunjangan yang melekat pada gaji dan tunjangan fungsional (pasal 15 ayat 1). Pemerintah memberikan tunjangan profesi kepada guru yang telah memiliki sertifikat pendidikan yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan dan/atau satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat (pasal 16 ayat 1). Tunjangan profesi diberikan setara dengan 1 (satu) kali gaji pokok guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah, atau pemerintah daerah pada tingkat masa kerja, dan kualifikasi yang sama (pasal 16 ayat 1) Tunjangan profesi dialokasikan dalam APBN dan/atau APBD (pasal 16 ayat 2). Pemerintah juga memberi tunjangan khusus kepada guru yang bertugas di daerah khusus yang besarnya setara dengan 1 (satu) kali gaji pokok. Ini memberikan prospek cerah bagi calon guru yang dibina di salah satu fakultas di Universitas ini; sekaligus memberikan harapan baru yang pespektif kepada FKIP yang membina calon gusu SMTP dan SMTA. Bagi dosen, juga tercakup harapan penggajian yang lebih baik sehingga dosen dapat berkonsentrasi penuh menghadapi tugas pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Perbaikan kesejahteraan dosen sekaligus mengangkat prestisenya di mata masyarakat yang selama ini memandang profesi dosen sebagai pelarian; jika ada kerja lain, tidak akan memilih dosen sebagai
Halaman 12/13
bentuk pengabdian karena penghasilannya terlalu kecil berbanding profesi lain dengan ijazah yang sama. Oleh karena itu, pada masa yang akan datang, Universitas Bung Hatta akan membina dosennya secara optimal sehingga benar-benar memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Universitas menyadari bahwa pembinaan dosen dengan kualifikasi standar itu akan memerlukan biaya yang banyak karena di samping biaya peningkatan kompetensi, yang lebih besar lagi adalah penggajian yang minimal rata-rata dua kali gaji yang diterima sekarang. Hal itu terjadi karena Universitas akan mengeluarkan pembayaran gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan profesi, tunjangan fungsional, tunjangan kehormatan dsb. Biaya besar itu tidaklah dapat dianggap berat jika dibandingkan dengan kualitas lulusan yang ingin ditingkatkan. Karena itu, Universitas memang bertekad untuk membina dosen secara optimal sehingga dapat dihasilkan proses belajar mengajar yang bermutu dan dihasilkan lulusan yang berkualitas baik dan unggul.
Untuk mencapai hal tersebut diperlukan kerja keras dari semua komponen yang ada di Universitas Bung Hatta secara holistik dan berkelanjutan. Krisis yang melanda saat ini hanya bersifat sementara. Untuk itu diperlukan komitmen setiap civitas akademika untuk ikut berpartisipasi aktif. Komitmen ini akan menjadi signifikan jika semuanya mempunyai rasa memiliki terhadap Universitas Bung Hatta. Kerjasama yang lebih baik antara pimpinan dan civitas akademika, pejabat struktural akademik dan non akademik, serta dengan seluruh karyawan, kerja sama antara pimpinan universitas dengan pengurus yayasan akan menentukan keberhasilan pengembangan Universitas Bung Hatta ini selanjutnya.
PENUTUP
Dalam perjalanan seperempat abad, telah banyak pelaku sejarah yang memberikan sumbangan moril maupun materil untuk tercapai kondisi Universitas Bung Hatta pada saat ini. Tanpa mengurangi penghargaan kepada siapa pun juga yang telah memberikan sumbangsihnya kepada Universitas Bung Hatta yang kita cintai ini sejumlah nama pimpinan Universitas yang selayaknya dengan sangat penting kita ingat dan ucapan terima kasih kepada Prof. Dr. Agustiar Syah Nur, Dr. (HC) Adrin Kahar, Prof. Dr. Syofyan Asnawi, Prof. Dr. Fachri Achmad dan Prof. Dr. Alfian Lains serta seluruh Pembantu Rektor dan dekan yang telah berbakti secara ikhlas sejak 1981 s.d. sekarang. Penghargaan yang tinggi juga kita sampaikan kepada seluruh dosen dan karyawan yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang selama ini telah berbakti untuk kejayaan universitas ini. Doa kita bersama kita sampaikan buat seluruh sivitas akademika dan pengurus Yayasan Pendidikan Bung Hatta yang telah mendahului kita. Kepada Allah, kita berdo'a semoga semua amal baktinya diterima disisi Nya. Amin-amin YaRaball'alamin. Akhirnya perkenankan saya menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Menteri Riset dan Tekhnologi, Ibuk Menteri Pemberdayaan Perempuan, keluarga Proklamator Bung Hatta, Pemerintah Republik Indonesia, Pemda Propinsi Sumatera Barat, Pemerintah Kota Padang, Kopertis Wilayah X, Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang dan Perguruan Tinggi lainnya, lembaga-lembaga pemerintah dan non pemerintah, serta segenap masyarakat yang telah ikut membantu dan bekerja sama dengan Universitas Bung Hatta selama ini. Kepada kawan-kawan dari pers baik media cetak maupun media elektronik yang telah banyak berperan dalam menginformasikan Universitas Bung Hatta kepada masyarakat dan menjaga nama baik Universitas yang kita cintai ini, kami juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi. Saya mengharapkan kiranya bantuan dan kerja sama ini dapat ditingkatkan lagi pada masa yang akan datang. Terima kasih dan penghargaan saya sampaikan pula kepada sivitas akademika dan karyawan universitas ini, serta para panitia yang telah berkerja keras mempersiapkan acara Dies Natalis ke-25 ini. Kepada semua hadirin, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih atas kehadirannya memenuhi undangan kami, terutama atas kesabaran dan perhatian Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu sekalian dalam mengikuti prosesi Dies Natalis ini, Lustrum ke V ini. Semoga seluruh sumbangan dan perbuatan yang telah Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu berikan baik moril maupun materil kepada
Halaman 13/13
Universitas Bung Hatta menjadi amal ibadah dan diterima oleh Allah Swt. Amin ya Rabbal Alamin!! Wabillahi taufik walhidayah, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wa-barakatuh.
Padang, 20 April 2006 ttd.
Prof. Dr. Yunazar Manjang
http://bunghatta.ac.id/berita/150/laporan-rektor-pada-upacara-peringatan-lustrum-v.html