11AN NSSEH
TB K
"x JI ...j w.
UVPORAN KINERJA INSTANS1 _%1ERINTAH TAHUN 201 r
JAUN GAJAH \\ Website: www.pn-sem
Telp. (0^1:;
A NO^
i9 SEMARAPURA 80711
'ia.t'in.iil: pnsrpc^pn-semarapura.go.id
iU03424, Fax : (0366) 24350
KATAPENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kehadiiat Tuhan Yang Maha Kuasa, telah
tersusun Laporau Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2016 pada PENGADILAN NEGERI SEMARAPURA yang merupakan evaluasi pencapaian kinerja yang dijabarkan dalam Renstra tahun 2015-2019. Selain dalam rangka menindaklanjuri Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor: 7 Tahun
1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja histansi Pemerintah (SAKIP) serta DIKTUM KETIGA Instruksi Presiden No Tahun 2004 tentang Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja dari Pengadilan Tingkat Pertama, yang dituangkan dengan Surat Edaran Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur dan Refonnasi Birokrasi Negara Nomor : 11 Tahun 2011 tertanggal 23 November
2011 Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini merupakan salah satu kegiatan rutin tahunan yang harus dibuat setiap satuan kerja sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada intansi vertikal dan juga kepada
publik mengenai apa yang telah dicapai dan dilakukan selama tahun berjalan sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi dalam Perencana Strategis yang akan dicapaipada masa berikutnya. Mengingat pentingnya hal ini maka Satuan Kerja Pengadilan Negeri Semarapura telah menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Tahun 2016 dengan berpedoman pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan MenteriPendayagunaanAparaturNegara(MenPAN) No.PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umrnn Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah dan No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Program tersebut dilanjutkan kembali pelaksanaannya dalam DIPA Satuan Kerja Pengadilan Negeri Semarapura Tahun Anggaran 2016. Berdasaikan dengan Tugas Pokok, Fungsi dan Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) tahun 2015:
A.No. SP DIPA-005.01.2.099816/2015 Tgl 14 November 2014, dhnana pada Tahun 2016 Pengadilan Negeri Semarapura menerima 2 (dua) macam Program yaitu: 1.Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung (005.01.01). 2.Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung (005.01.02). B.No. SP DIPA-005.03.2.099817/2015 Tgl 14 November 2014, dhnana pada Tahun 2016 Pengadilan Negeri Semaiapura menerima 1 (satu) macam Program yaitu: 1. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum (005.03.07) Program tersebut dilanjutkan kembah pelaksanaannya dalam DIPA Tahun Anggaran 2016 dimana Satuan Kerja Pengadilan Negeri Semarapura. Namun berbeda dengan anggaran yang tersedia dalam DIPA tahun 2016 yang telah ditetapkan dengan: C.No. SP DIPA-005.01.2.099816/2016 Tgl 07 Desember 2015, dimana pada Tahun 2016 Pengadilan Negeri Semarapura menerhna 2 (dua) macam Program yaitu: 1.Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung (005.01.01). 2.Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung (005.01.02). D.No. SP DIPA-005.03.2.099817/2016 Tgl 07 Desember 2015, dhnana pada Tahun 2016 Pengadilan Negeri Semarapura menerhna 1 (satu) macam Program yaitu: 1. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum (005.03.07) Tentunya dengan harapan besar program ini akan kembali dapat dialokasikan anggarannya pada tahun-tahun mendatang sebagai usaha yang beikesinambungan
sebagahnana teituang dalam Rencana Strategis tahap I (2010-2015) dan tahap II (2015-2019). Melalui penyusunan LAKIP 2016 yang disampaikan kepada Biro Perencanaan Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung maka kami Satuan
Kerja Pengadilan Negeri Semarapura sebagai pengadilan yang berada di bawah hharki Mahkamah Agung Republik Indonesia dan pelaksana tugas kekuasaan Kehakiman di daerah Thigkat II/kabupaten merupakan wujud nyata bahwa kami telah melaksanakan usaha Reformasi Bhokrasi sebagai bagian pendukung dalam
mewujudkan visi Mahkamah Agung Republik Indonesia yakni "Tenvujudnya Badan Peradilan yang Agung"
EXECUTIVE SUMMARY
Laporan Akuntabihtas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2016 Mahkamah Agung, merupakan LAKIP ke-enam sejak dikeluaikannya Rencana Strategis (Renstra) tahun 2010-2015 dan merupakan LAKIP pertama dari Renstra
tahap II (2015-2019), sehingga LAKIP ini bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan pelayanan dan kinerja Pengadilan Negeri Semarapura dalam melaksanakan usaha Reformasi Bhokrasi dari hisritusi penegak hukum pada satuan terkecil yang merupakan bagian dari Mahkamah Agung Republik Indonesia. LAKIP hii disusun dalam rangka menindaklanjuti Peraturan Presiden
Nomor : 29 tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kerja histansi Pemerintah serta Permenpan Nomor 53 Tahun 2015 tentang petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang kemudian di tindaklanjuti dengan surat Sekretaris Mahkamah
Agung RI Nomor : 516-1/SEK/KU.Ol/l 1/2016 kepada seluruh Pengadilan Thigkat Banding di seluruh Indonesia perihal: Penyampaian LAKjIP Tahun 2016 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016. Terselenggaranya good govemance goverment merupakan prasyarat bagi setiap pemerintah untuk mewujudkan asphasi masyarakat dalam mencapai tujuan mulia serta cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka mewujudkan hal itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate sehingga dapat menjamin penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolnsi dan nepotisme. Upaya pengembangan tersebut sejalan dengan dan didasarkan pada
TAP MPR RI Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih, dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, serta Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih, dan Bebas dari Korupsi, dan Nepotisme. Dalam Pasal 3 Undang-Undang tersebut dinyatakan bahwa asas-asas umum penyelenggaraan Negara meliputi asas kepastian hukum, asas terrib penyelenggaraan negara, asas kepentmgan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas, dan asas akuntabihtas. Dalam
penjelasan mengenai pasal tersebut, dirumuskan bahwa asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhh dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam rangka penjabaran lebih lanjut, pemerintah menerbitkan histruksi
Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Inpres tersebut mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintah negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang ditetapkan oleh masing-masing instansi. Pertanggungjawaban dhnaksud berupa laporan yang disampaikan kepada atasan masing-masing, lembaga-lembaga pengawasan dan penilai akuntabilitas, dan akhirnya disampaikan kepada Presiden selaku kepala pemerintahan Repubhk Indonesia. Laporan tersebut menggambarkan kmeija instansi pemerintah mulai dari unit terkecil sampai induk melalui penyusunan, penetapan dan pelaksanaan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dalam rangka pelaksanaan Inpres Nomor 7 Tahim 1999 tentang Akuntobilitas Kinerja Instansi Pemerintah tersebut, Presiden menugaskan Kepala Lembaga Administrasi Negara untuk menetapkan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bagian dari sistem akuntabihtas kinerja histansi pemerintah. Memenuhi amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang mewajibkan instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara, untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakannya. Untuk memenuhi hal tersebut diatas disusunlah Laporan Akuntabilitas
Kinerja histansi Pemerintah (LAKIP) Satuan Kerja Pengadilan Negeri Semarapura yang berfiingsi sebagai media pertanggungjawaban dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Bhokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabihtas Kinerja Instansi Pemerintah. Sesuai Inpres No. 7 Tahun 1999 yang mensyaratkan setiap Instansi Pemerintah menyusun suatu laporan akuntabilitas, namun bagi Pengadilan Negeri Semarapura LAKIP bukanlah hanya semata-mata sebagai suatu kewajiban namun
lebih dari itu yaitu menjadi suatu kebutuhan yang berfimgsi sebagai alat analisis dalam melaksanakan pengukuran dan evaluasi penetapan kinerja, program dan kegiatan yang telah disusun dan ditetapkan sebelumnya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Satuan Kerja Pengadilan Negeri Semarapura hii mencakup pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis pencapaian program, kegiatan - kegiatan dan sasaran kineija yang telah ditetapkan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Satuan Kerja Pengadilan Negeri Semarapura tahun 2016, tidak saja berisi tingkat keberhasitan atau kegagalan yang dicerminkan dari perolehan mashig-masing indikator kinerja kegiatan, sasaran, dan target yang dicapai. Selain itu, LAKIP juga menyajikan data dan infoimasi yang relevan dengan kebutuhan sebagai bahan perthnbangan bagi pembuat keputusan dan pemangku kepentingan lahmya (stake holder) dalam menilai, mengukur ltinerja yang telah ditetapkan dan juga memberikan hiformasi untuk menentukan kebijakan yang akan diambil pada masa- masa mendatang.
Sejalan dengan visi Mahkamah Agung tentunya berbagai upaya dilakukan secara terus menerus untuk meraih dan mencapai bobot tertinggi dari LAKIP yang berdasarkan SAKIP. Tekad itulah yang juga selalu dipegang dan selalu diperjuangkan Pengadilan Negeri Semarapura, karena dengan mewujudkan LAKIP yang proporsional dan profesional mencerminkan semakin transparannya upaya dalam mempertanggungjawabkan kinerja Pengadilan Negeri Semarapura selaku Peradilan Umum Tingkat Pertama. Sesuai prioritas implementasi Cetak Biru Pembaruan tahun 2010-2035 dan
Rencana Strategis Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam jangka waktu 5 tahun kedepan maka Pengadilan Negeri Semarapura memiliki beberapa program dan sasaran strategis antara lain adalah (1) Pemngkatan Penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu dan akuntabel (2) Peningkatan Sumber Daya Manusia
(SDM) (3) Pengembangan Sistem Informasi Mahkamah Agung yang terintegrasi dengan fungsi-fiingsi manajemen (4) Menhigkatkan kepercayaan masyarakat
teihadap lembaga terhadap lembaga peradilan dan penegakan hukum lainnya (5) Terselenggaranya tugas pokok dan fimgsi Pengadilan Negeri Semarapura. Namun demikian, keberhasilan yang dicapai Satuan Kerja Pengadilan Negeri Semarapura tidak teriepas dari kendala, hambatan dan tantangan yang dihadapi, baik bersifat intemal maupun eksternal. Kondisi ini dianrisipasi dengan cara melakukan evaluasi secara berkala atas kendala, hambatan setta tantangan tersebut, sehingga diketahui penyebab thnbulnya kendala, hambatan dan tantangan dalam mencapai kinerja yang diharapkan. Menyadari hal tersebut, satuan kerja Pengadilan Negeri Semarapura telah mempersiapkan langkah/strategi pemecahannya, sehingga pada masa mendatang kendala, hambatan dan tantangan tersebut dapat dhninimalkan dan diselesaikan.
vii
DAFTARISI KATAPENGANTAR
i
EXECUTIVE SUMMARY
iv
DAFTARISIviii
BABI PENDAHULUAN A Latar Belakang1 B.Tugas dan Fungsi3 C.Sistematika Penyajian9
BABIIPERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA A.Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Semarapura12
B.Penetapan Kinerja Tahun 201614 C.Rencana Kinerja Tahun 201716
BABIII AKUNTABILITAS KINERJA A.Pengukuran Kinerja17
B.Analisis Akuntabihtas Kinerja20 C.Akuntabilitas Keuangan40
BABIV PENUTUP A.Kesimpulan42 B.Saran-saran42
BABV LAMPIRAN 1.Struktur Organisasi 2.Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Semarapura tahun 2016 3.RencanaKinerjaTahun2016 4.PenetapanKinerjaTahun2016 5.Pengukuran Kinerja Tahun 2016
6.Matriks Rencana Strategis 2016-2019 7.SK Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
viii
BABI PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Secara umum kebijakan yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri Semarapura dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan Peradilan Tingkat Pertama, baik yang bersifat administratif, keuangan dan organisasi mengacu pada Surat Keputusan Sekretaris
Mahkamah Agung RI Nomor MA/SEK/07/SK/III/2006 tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Mahkamah Agung RI dhnana Lembaga Mahkamah Agung RI sebagai salah satu institusi negara /kepemerintahan sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Instruksi Presiden Nomor: 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas, fimgsi dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya, dan sumber dana serta kewenangan yang dipercayakan kepada publik. Untuk itulah Pengadilan Negeri Semarapura membuat Laporan Akuntabihtas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 dan Penetepan Kinerja Tahun 2016. Gambaran umiun Pengadilan Negeri Semarapura sebagai salah satu pelaksana kekuasaan kehakhnan yang langsung herada di bawah Pengadilan Tinggi Denpasar. Kantomya terletak Jalan Gajah Mada No. 59 Semarapura sekitar 40 km arah timur Kota Denpasar. Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Semarapura meliputi empat kecamatan yaitu, Kecamatan Klungkung, Banjarangkan, Dawan, dan Nusa Penida. Kecamatan Nusa Penida berlokasi di sebuah pulau yang dipisahkan oleh Selat Badung. Kabupaten Klungkung merupakan kabupaten dengan wilayah terluas ke-2 setelah Kodya Denpasar
yakni sebesar 315 km2. Wilayah Kabupaten Klungkung sepertiganya terletak di daratan Pulau Bali (11.216 Ha) dan dua pertiganya terletak di Kepulauan Nusa Penida (20.284 Ha). Secara administrasi Kabupaten Klungkung terdiri 4 kecamatan, 53 desa, 6 kelurahan, 244 dusun/lingkungan. Secara adat terdhi
Laporan Klnerja Instansl Pemerintah Tahun 2016
dari 113 desa adat dan 394 banjar adat. Jumlah penduduk Kabupaten Klun^rung sesuai data BPS Klungkung sampai 31 Desember 2013 yang terbit tahun 2015 adalah 173.900 dengan sex ratio 97%. Sebagian besar mata pencaharian penduduk pada sektor pertanian, perikanan, perdagangan, industri, dan kerajinan. Kantor Pengadilan Negeri Semarapura berdhi di atas tanah seluas 2000 M2 dengan gedung kantor berlantai dua seluas 3600 M2 yang cukup representatif dengan halaman tertata rapi walaupun tidak terlalu luas. Begitu
pula tempat parkhnya masih cukup memadai yang terdiri dari parkh mobil di halaman depan kantor dan parkh sepeda motor di sebelah kanan kantor. Ruangan tempat kerjanya cukup nyaman dimana pada lantai I terdapat ruangan sidang utama, ruangan umum dan keuangan, IT, Perencanaan, TI dan Pelaporan, Panitera, ruangan hukum, pidana, perdata, mang arsip, ruang penasehat hukum seita ruangan barang bukti. Sedangkan di lantai II terdapat ruangan ketua, ruangan wakil ketua, ruang sidang 1, ruang sidang anak, mang hakhn, 2 ruangan panitera pengganti, ruangan gudang, ruangan mediasi, ruangan sekretaris dan ruangan kepegawaian. Selaht ruangan tersebut terdapat pula ruangan lainnya yang menunjang fiingsi hisritusi seperri ruangan tahanan utama, ruangan tahanan anak, dan toilet Untuk saat hti terdapat beberapa ruangan yang belum dipasang berpendinghi udara/AC antara lain ruangan IT dan ruang arsip. Listrik dengan kekuatan 23.000 Watt dan aimya telah mencukupi untuk mendukung lancamya akrivitas dan operasional kantor. Khusus di wilayah kerja di Kecamatan Nusa Penida terdapat pula sebuah
ruang sidang tetap (zetting plaatz) seluas 400M2 yang berdiri di atas lahan seluas 500 M2. Gedung ini terdhi dari ruang sidang dan rumah dinas yang biasa dipergunakan bila ada sidang di tempat di pulau Nusa Penida. Untuk meundukung kelancaran pekerjaan administrasi perkara dan penyelesaian perkara seriap bagian sudah dilengkapi dengan komputer dan disediakan 7 buah laptop yang dipergunakan oleh ketua, wakil ketua, panitera, panmud pidana, panmud perdata dan panmud hukum. Sedangkan untuk mendukung administrasi keuangan, IT dan umum maka seriap bagian kesekretariatan dilengkapi dengan minimal 1 buah komputer, dan 6 laptop
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
yang saat ini dipergunakan oleh sekretaris, kasubag umum dan keuangan, hendahara, kasubag perencanaan, IT dan pelaporan,
dan kasubag
kepegawaian dan tata laksana. Namun laptop yang dipergunakan oleh IT, saat ini tidak bisa dipergunakan karena rasak berat. Mobilitas mtin kantor
Pengadilan Negeri Semarapura ditunjang dengan 2 (dua) unit kendaraan dinas roda 4 yang dipergunakan untuk Ketua Pengadilan dan satu mobil dipergunakan untuk operasional kantor. Selahi kendaraan roda 4 juga
didukung oleh 12 (dua belas) unit sepeda motor yang dipergunakan oleh panitera, sekretaris, panitera muda, kepala urusan dan bendahara. Jumlah hakhn saat hti sebanyak 8 (sembilan) orang termasuk Ketua dan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Semarapura. Sedangkan jumlah pegawai sebanyak 27 (dua puluh tujuh),. Untuk melaksanakan fimgsi kebersihan dan keamanan kantor, Pengadilan Negeri Semarapura memiliki 9 orang karyawan kontrak yang ditugaskan sebagai petugas kebersihan, satpam dan sopir. B. Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Negeri Semarapura sebagai salah satu pelaksana kekuasaan yudikasi mempunyai tugas-tugas pokok dan fungsi sesuai dengan yang diamatkan oleh peraturan-peraturan dan pemndang-undangan yang berlaku.
1.TugasPokok Pengadilan Negeri Semarapura sebagai bagian dari Peradilan Umum adalah salah satu pelaksana Kekuasaan Kehakhnan bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya (Pasal 2 UU No.2 Tahun 1986). Berdasaikan Pasal 50 UU No.2 Tahun 1986, Pengadilan Negeri Semarapura bettugas dan berwenang: menerhna, memeriksa, mengadili, memutus dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di tingkat pertama.
2.Fungsi Pengadilan Negeri Semarapura dalam melaksanakan tugas pokok tersebut di atas memiliki fiingsi sebagai berikut:
Laporan Kineija Instansi Pemerintah Tahun 2016
a)Fungsi mengadili (Judicial power), yaitu menerima, memeriksa, mengadili, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata yang menjadi kewenangannya. b)Fungsi administrasi, yaitu menyelenggarakan administrasi perkara dan administrasi umum. c)Fungsi pengelolaan barang milik negara/kekayaan negara sebagai pengguna barang yang menjadi tanggung jawabnya. d)Fungsi pengawasan intemal dalam pelaksanaan tugas-tugasnya.
3. Organisasi
Kepaniteraan dan
Kesekretariatan Pengadilan Negeri
Semarapura Pengadilan Negeri Semarapura mempakan Pengadilan kelas II yang
mana berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung SEMA NO 7 Tahun 2015 struktur organisashiya adalah seperri tersaji dalam lampirm 1. Sesuai dengan struktur organisasi tersebut Pengadilan Negeri Semarapura diphnphi oleh seorang Ketua Pengadilan yang didampingi seorang Wakil Ketua yang mempakan Pimpinan Pengadilan. Penanganan tugas-tugas administrasi petkara dipimpin oleh seorang Panitera, dan penanganan tugastugas administrasi umum diphnphi oleh seorang sekietaris:
Berdasaikan SEMA NO 7 Tahun 2015, Panitera membawahi 3 (tiga) Umsan Kepaniteraan yang terdhi atas: a. UrusanKepaniteraanPerdata/PaniteraMudaPerdata Urusan Kepaniteraan Perdata diphnpin oleh seorang Panitera Muda yang mempunyai tugas-tugas sebagai berikut: -Pelaksanaan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan berkas perkara perdata, -Pelaksanaan registrasi peikara gugatan dan permohonan, -Pelaksanaan distribusi perkara yang telah dhegister untuk diteraskan kepada Ketua Majehs Hakim berdasarkan Penetapan
Penunjukkan Majelis Hakhn dari Ketua Pengadilan, -Pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah diputus dan dhnhnitasi,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
-Pelaksanaan pemberitahuan isi putusan tingkat pertama kepada
para pihak yang tidak hadh, -Pelaksanaan penyampaian pemberitahuan putusan tingkat bandhig, kasasi dan peninjauan kembah kepada para pihak, -Pelaksanaan penerhnaan dan pengiriman berkas perkara yang dhnohonkan bandhig, kasasi dan peninjauan kembali, -Pelaksanaan pengawasan terhadap pemberitahuan isi putusan upaya hukum kepada para pihak dan menyampaikan relas penyerahan isi putusan kepada Pengadilan Thiggi dan Mahkamah Agung, -Pelaksanaan penerimaan konsinyasi, -Pelaksanaan penerhnaan permohonan eksekusi, -Pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan hukum tetap, -Pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah berkekuatan hukum tetap kepada Panitera Muda Hukum, -Pelaksanaan urusan tata usaha kepaniteraan, h. Urasan Kepaniteraan Pidana/Panitera Muda Pidana Urusan Kepaniteraan Pidana diphnpin oleh seorang Panitera Muda yang mempunyai tugas-tugas sebagai berikut: -Pelaksanaan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan berkas perkara pidana, -Pelaksanaan registrasi perkara pidana, -Pelaksanaan
penerhnaan
permohonan
praperadilan
dan
pemberitahuan kepada termohon, -Pelaksanaan distribusi perkara yang telah dhegister untuk ditemskan kepada Ketua Majelis Hakim berdasarkan Penetapan
Penunjukkan Majelis Hakim dari Ketua Pengadilan, -Pelaksanaan penghitungan, penyiapan dan pengirhnan penetapan penahanan, perpanjangan penahanan dan penangguhan penahanan, -Pelaksanaan penerhnaan peimohonan ijhi penggeledahan dan ijm
penyitaan dari penyidik,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
-Pelaksanaan penerimaan kembah berkas perkara yang sudah diputus dan diminutasi, -Pelaksanaan pemberitahuan isi putusan tingkat pertama kepada
para pihak yang tidak hadir, -Pelaksanaan penyampaian pemberitahuan putusan tingkat banding, kasasi dan peninjauan kembah kepada para pihak, -Pelaksanaan penerimaan dan penghiman berkas perkara yang dhnohonkan banding, kasasi dan peninjauan kembali, -Pelaksanaan pengawasan terhadap pemberitahuan isi putusan upaya hukum kepada para pihak dan menyampaikan relas penyerahan isi putusan kepada Pengadilan Thiggi dan Mahkamah Agung, -Pelaksanaan pemberitahuan isi putusan upaya hukum kepada Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa, -Pelaksanaan penerhnaan permohonan eksekusi, -Pelaksanaan penyhnpanan berkas peikara yang belum mempunyai kekuatan hukum tetap, -Pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah berkekuatan hukum tetap kepada Panitera Muda Hukum, -Pelaksanaan urusan tata usaha kepaniteraan, dan -Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.
c.
Urusan Kepaniteraan Hukum/Panitera Muda Hukum Urusan Kepaniteraan Hukum diphnpin oleh seorang Panitera Muda yang mempunyai tugas-tugas sebagai berikut: -pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data perkara, -pelaksanaan penyajian staristik perkara, -pelaksanaan penyusunan dan pengirhnan pelaporan perkara, -pelaksanaan penataan, penyimpanan dan pemeliharaan arsip perkara, -pelaksanaan kerja sama dengan Arsip Daerah untuk penitipan berkas perkara,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
-pelaksanaan penyiapan, pengelolaan dan penyajian bahan-bahan yang berkaitan dengan transparansi perkara, -pelaksanaan penghhnpunan pengaduan dari masyarakat, hubungan masyarakat dan, -pelaksanaan fiingsi lain yang diberikan oleh Panitera. Sedangkan berdasarkan SEMA NO 7 Tahun 2015, Sekretaris membawahi
3 (tiga) Sub Bagian yang terdhi atas:
a. Sub Bagian Umum dan Keuangan Sub Bagian Umum dan Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala SubBagian yang mempunyai
tugas-tugas sebagai berikut:
-Mengelola hiventaris/BMN -Melakukan distribusi inventaris/BMN, usul penghapusan dan lelang -Menyelenggarakan rekonsihasi BMN intemal maupun eksternal
(KPKNLdanKorwil), -Mengelola ATK dan persediaan rumah tangga -Menyelenggarakan agenda dan disposisi surat masuk/keluar Melaksanakan penghiman surat dalam kota dan melalui pos -Mengelola perpustakaan -Menyelenggarakan kebersihan dan keamanan kantor
-Melaksanakan fimgsi PPABP (Pejabat Pembuat Anggaran Belanja Pegawai). Menerbitkan dan menandatangani SPM. -Melaksanakan rekonsiliasi SAKPA baik internal maupun eksternal
(KPPN.DJPdanKorwil) -Menyelenggarakan PNBP -Pengajuan uang makan, gaji hiduk, SKPP dan remunerasi -Melaksanakan tugas perpajakan serta pelaporannya
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
b.Sub Bagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan Sub Bagian Perencanaan, Teknologi Infonnasi dan Pelaporan dipimphi oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas-tugas
sebagai berikut: Menyusun pra RKAKL. -Menyusun Rencana Realisasi Anggaran. -Membuat rencana kerja -Membuat kalender kerja -Membuat program keija -Membuat laporan Tahunan
-Membuat LAKjP -Membuat Renstra Mengelola Web, Jaringan c.Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana dipimpin oleh seorang Kepala sub Bagian yang mempunyai tugas-tugas sebagai
berikut: -MembuatDaftarUrutKepangkatan. -Membuat usul kenaikan pangkat. -Membuat surat kenaikan gaji berkala. -Membuat laporan mtin bulanan. -Membuat laporan Bezetting. -Menyelengarakan absensi, ijhi dan cuti pegawai. Dalam rangka penyegaran dan peningkatan ktnerja oiganisasi, selama tahun 2016 pada Pengadilan Negeri Semarapura dilakukan mutasi dan promosi. Antara lain: Pelantikan I Putu Sumadana, SH dan Ni Luh Putu Meity Uatami, SH sebagai Panitera Pengganti, pelantikan I Wayan Sarjana, SH sebagai Panmud Pidana, dan I Wayan Astawa, Sm.Hk sebagai Pamnud Hukum. Sesuai data per 31 Desember 2016 pada Pengadilan Negeri Semarapura
memiliki 9 orang hakim, 31 (riga puluh) orang pegawai, 1 (dua) orang calon pegawai dan ditambah 9 (sembilan) orang tenaga honorer dengan rician sebagai berikut:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
Tenaga Honorer=9Orang Golonganl=-Orang Golonganll=2Orang GolonganHI=36Orang GolonganlV=2Orang Jumlah49Orang
Ketua dan Hakim=9Orang Panitera=1Orang Sekretaris=1Orang Panitera Muda Pidana=1Orang Panitera Muda Perdata=1Orang Panitera Muda Hukum=1Orang
Panitera Pengganti=12Orang Jumsita pengganti=4Orang Ka Sub Bag Umum dan Keuangan
=1Orang
KaSubBagPTIP=1Orang Kaur Kepegawaian=1Orang Staf=7Orang CalonPegawai=0Orang Jumlah=40Orang
C. Sistematika Penyajian Pada dasamya Laporan Akuntabibtas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) hii untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja Pengadilan negeri Semarapura dalam tahun anggaran 2016 dengan bentuk sajian seperti
berikut: Bab I. PENDAHULUAN, menguraikan gambaran secara garis besar tentang Pengadilan Negeri Semarapura dan tentang LAKIP yang berisikan antara lain : A. Latar belakang; B. Tugas dan Fungsi;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
C. Organisasi Kepaniteraan dan Kesekretariatan Pengadilan Negeri Semarapura; D. Sistematika Penyajian;
Bab II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA Menguraikan Perencanaan dan Penetapan Kinerja serta Program Kerja Pengadilan Negeri Semarapura dalam tabun anggaran 2015 yang berisikan antara lain : A. Rencana Strategis tahap I
(2010-2014) dan tahap II (2015-2019) yang terdidi dari 1. Visi dan Misi; 2. Tujuan dan Sasaran Strategis; 3. Program Utama dan Kegiatan Pokok; B. Penetapan dan Perjanjian Kinerja tahun
2016; C. Rencana Kinerja tahun 2016; BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA yang terdiri dari A. Pengukuran Kinerja; B. Anabsis Aknntabibtas Kinerja; C. Akuntabilitas Keuangan;
BAB IV: PENUTUP yang menguraikan keshnpulan dari selurah sajian laporan tentang krnerja (LAKIP) serta harapan adanya
koreksi untuk peningkatan kinerja Pengadilan Negeri Semarapura di masa yang akan datang. Yang berisikan antara lahi: A Kesimpulan; B. Saran-saran;
BAB V: LAMPIRAN yang berisikan antara lahi : 1. Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Semarapura; 2. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Semarapura tahun 2015.; 3. Rencana
Kinerja Tahun 2016 ; 4. Penetapan Kinerja tahun 2016; 5. Pengukuran Kinerja 2015; 6. Matriks Rencana Strategis 20162019; 7. SK Ketua Pengadilan tentang Penyusunan Sistem Akuntabilitas Kineija Pemerintah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
BABII PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA Rencana Strategis Pengadilan Negeri Semarapura Tahun 2016 - 2019 mempakan komitmen betsama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penerriban, perbaikan/pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan pemndang-undangan untuk mencapai cara kerja yang efektif dan efesien dengan hasil yang sudah ditetapkan secara kuantitas dan kualitas. Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Pengadilan Negeri Semarapura menyelaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam
Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 - 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015 - 2019, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan Negeri Semarapura dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015- 2019. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan
yang diinginkan (ekspektasi masa depan) untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fiingsi Pengadilan Negeri Semarapura. Mengacu dan menyelaraskan pada visi Mahkamah Agung Republik Indonesia maka Visi Pengadilan Pengadilan Negeri Semarapura adalah: "Terwujudnya Pengadilan Negeri Semarapura yang Agung" Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Negeri Semarapura menetapkan misi yang menggambarkan hal yang hams dilaksanakan, yaitu: 1.Mewujudkan peradilan yang sederbana, cepat, biaya murah dan tran spfl r^^n
2.Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat. 3.Melaksanakan pengawasan dan pembhiaan yang efektif dan efisien.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
4.Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien. 5.Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan pokok tersebut masuk kembali ke dalam matrik Rencana Strategis Pengadilan Negeri Semarapura tahun 2016-2019 yang mempakan lanjutan dari program reformasi Mabkamah Agung RI yang akan dilaksanakan secara tems menems dan ditingkatkan kualitasnya untuk menunjang tercapainya tujuan jangka panjang sesuai dengan cetak bim Mahkamah Agung tahun 2035. A. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Semarapura
Pengadilan Negeri Semarapura telah menetapkan Reviu Indikator Kinerja Utama berdasarkan Surat Keputusan (SK) Ketua Pengadilan Negeri Semarapura
Nomor: W24-U3/
/KP.01.10/XI/2013 tanggal 25 Nopember 2013 dan
dipergunakan sampai tahun 2019 sebagai berikut:
\
INDIKATORKINERJA
KINERJAUTAMA iii,,:. •: .••'.-.•.•..
Meningkatnya perkara
penyelesaian
.
•
••
1 - '-.rn^UB
a. Persentase mediasi yang dapat diselesaikan b. Persentase
mediasi
yang
menjadi
akta
perdamaian c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: -Perdata -Pidana d. Persentase peikara yang diselesaikan: - Perdata -Pidana d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam
jangka waktu makshnal 5 bulan e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam
jangka waktu lebib dari 5 bulan Peningkatan
aksepbibtas Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
putusan Hakhn
hukum: -Banding -Kasasi - Peninjauan Kembab
Peningkatan
efektifitas
pengelolaan
penyelesaian
perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang sudah dhegister dan siap
didistribusikan ke Majelis c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pibak d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat e. Ratio Majelis Hakhn terhadap perkara Peningkatan
aksesibilitas
masyarakat terhadap peradilan (acces tojustice)
a. Persentase peikara prodeo yang diselesaikan b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zettingplaat c. Persentase (amar) putusan perkara
(yang
menarik perharian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1
hari kerja sejak diputus. Meningkatnya
kepatuhan
terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang
ditindaklanjuri Meningkatnya
kuabtas
a. Persentase
pengaduan
masyarakat
yang
ditindaklanjuri
pengawasan
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan ekstemal
yang ditindaklanjuti. Menhigkatnya kualitas dan
a.Presentase pegawai yang mengikuti bimtek dan
kompetensi
pelatihan teknis yudisial
manusia
sumber
daya
a.Presentase pegawai yang mengikuri bimtek dan pelatihan teknis non yudisial
Catatan: Indikator Kinerja Utama dapat disesuaikan sesuai dengan perkembangan situasi dan organisasi dengan menerbitkan reviu IKU
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
B. Penetapan Kinerja Tahun 2016 Penetapan kinerja pada dasamya merupakan pemyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tabun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola sebagai pendukung. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lahi adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen refonnasi serta sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Negeri Semarapura, menggunakan tolok ukur kineija sebagai dasar evaluasi kinerja.
Adapun Penetapan Kinerja Tahun 2016 Pengadilan Negeri Semarapura, sebagai berikut:
NO
KINERJAUTAMA . : - •-•
1.
•".'.-
TARGETl
INDIKATOR KINERJA
' ^i^^ri^^^fMii^^ifiTtfri
Menhigkatnya
a. Persentase mediasi yang dapat
penyelesaian perkara
2%
diselesaikan b. Persentase mediasi yang menjadi
1%
akta perdamaian c. Persentase
sisa
perkara
yang
98%
perkara
yang
80%
perkara
yang
98%
diselesaikan - Perdata -Pidana d. Persentase diselesaikan -Perdata -Pidana e. Persentase
diselesaikan dalam jangka waktu
makshnal 5 bulan f. Persentase
perkara
yang
diselesaikan dalam jangka waktu
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
2%
1
lebib dari 5 bulan 2.
Peningkatan
Persentase
aksepbilitas
putusan
Hakhn
perkara
yang
tidak
90%
a. Persentase berkas yang diajukan
99%
mengajukan upaya hukum: -Banding -Kasasi - Peninjauan Kembali
3.
Peningkatan efektifitas pengelolaan
kasasi dan PK yang disampaikan
penyelesaian perkara
secara lengkap b. Persentase berkas yang dhegister
99%
dan siap didistribusikan ke Majelis c. Persentase
penyampaian
80%
pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak. d. Prosentase penyitaan tepat waktu
100%
dan tempat
4.
Peningkatan aksesibibtas masyarakat
tetbadap
e.
X
a. Persentase perkara prodeo yang
X
diselesaikan
peradilan b. Persentase peikara yang dapat
(accestojustice)
10%
diselesaikan dengan cara zetting plaat c. Persentase (amar) putusan perkara
(yang
menarik
100%
perhatian
masyarakat) yang dapat diakses secara on
line
dalam waktu
maksimal 1 hari kerja sejak diputus. 5.
Meningkatnya kepatuhan
Persentase pennohonan eksekusi atas terhadap
putusan pengadilan.
putusan
peikara
berkekuatan
perdata
hukum
tetap
yang yang
ditindaklanjuti
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
95%
6.
Menhigkatnya kuabtas
a. Persentase pengaduan masyarakat
95%
yang ditindaklanjuti
pengawasan
b. Persentase pemeriksaan
temuan
hasil
ekstemal
yang
95%
ditindaklanjuti. 7.
Meningkatnya kualitas
a. Persentase pegawai yang mengikuti
dan kompetensi sumber
bhntek dan pelatihan teknis
daya manusia
yudisial
a. Persentase pegawai yang mengikuti
50%
50%
bhntek dan pelatihan teknis non yudisial
C. Rencana Kinerja Tahun 2017
Setelah penetapkan kinerja tahun 2016 dijabarkan ke dalam perjanjian kineija maka sangat penting untuk melakukan perencanaan kinerja selanjutnya ke dalam Rencana Kinerja tahun 2017. Hal ini penting karena suatii program dan kegiatan akan opthnal pencapaiannya apabila dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan sampai target yang teal ditetapkan dapat tercapai bahkan terlampaui. Sebagai bagian dari Rencana Strategis tahap II yang berlaku dari tahun 2016-2019 maka Rencana Kinerja tahun 2017 masih tetap sama dengan tabun 2016 baik dari program dan kegiatan maupnn dari target yang ditetapkan. Namun tetap diharapkan capaian yang semakin baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
BABlll.
AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Kinerja Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan beikesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja mempakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak hanya dhnaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi. Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Semarapura tahun 2016, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian mdikater kinerja yang telah ditetapkan dengan reabsasinya, sehingga dapat diketahui apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tabun 2016. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masmg indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini: • '" ••^™"^-™
NO
SASARAN
INDIKATOR
TARGET
REALISASI CAPAIAN
KINERJA
1.
Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase
mediasi
yang diselesaikan b. Presentase
(%)
2%
0%
0%
1%
0%
0%
mediasi
yang menjadi akte
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
perdamaian c. Persentase
sisa
peikara
yang
diselesaikan -
Perdata
95%
100%
105%
-
Pidana
95%
100%
105 %
d. Persentase
perkara
yang diselesaikan -
Perdata
80%
87%
108%
-
Pidana
80%
95%
119%
95%
100%
105%
2%
1%
200%
e. Persentase yang
perkara
diselesaikan
dalam jangka waktu makshnal 5 bulan f. Persentase yang
perkara
diselesaikan
dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan 2.
3.
Peningkatan
Persentase perkara yang
aksepbilitas
tidak mengajukan upaya
putusan Hakhn
hukum:
Peningkatan
- Banding
90%
97%
107%
-Kasasi
90%
99%
110%
- Peninjauan Kembali
90%
100%
111%
95%
100%
105%
a. Persentase
berkas
efektifitas
yang diajukan kasasi
pengelolaan
dan
penyelesaian
disampaikan secara
perkara
lengkap
PK
b. Persentase
yang
berkas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
yang diregister dan
95%
100%
105%
95%
100%
105%
siap didistribusikan ke Majelis c. Persentase
penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak. d. Prosentase penyitaan tepat
waktu
95%
-
-
X
X
X
1%
0%
0%
1%
4%
400%
95%
0%
0%
dan
tempat
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 4.
Penhigkatan
a. Persentase
aksesibilitas
prodeo
masyarakat
diselesaikan
terhadap
yang
b. Persentase
peradilan (acces
perkara
perkara
yang to
justice)
dapat
diselesaikan dengan cara zetting plaat c. Persentase
(amar)
putusan
perkara
(yang
menarik
perhatian masyarakat)
yang
dapat diakses secara on line dalam waktu
makshnal
1
hari
kerja sejak diputus. 5.
Meningkatnya
Persentase permohonan
kepatuhan
eksekusi atas putusan
90%
50%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
55%
terhadap
perkara perdata yang
putusan
berkekuatan
pengadilan.
tetap
hukum yang
ditindaklanjuti Meningkatnya
6.
a. Persentase
kualitas
pengaduan
pengawasan
masyarakat
90%
0%
0%
90%
100%
111%
yang
ditindaklanjuti b. Persentase hasil
temuan
pemeriksaan
ekstemal
yang
ditindaklanjuti.
B. Analisis Akuntabilitas Kinerja Pengukuran kinerja Pengadilan Negeri Semarapura Tahun 2016 mengacu pada mdikator kinerja utama yang telah ditetapkan sebagahnana teituang pada tabel di atas. Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan pada akbir tahun 2016 Pengadilan Negeri Semarapura telah melaksanakan seluruh sasaran dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut: 1. Sasaran Pertama: Meningkatnya penyelesaian perkara Pencapaian target kinerja atas sasaran hii adalah sebagai berikut: •>^^^*^r..^:m^~k>.:^
:
SASARAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
% a. Persentase mediasi yang dapat
2%
0%
1%
0%
0%
diselesaikan b. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian e. Persentase sisa perkara yang diselesaikan:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
0%
- Perdata
95%
100%
105%
- Pidana
95%
100%
105%
- Perdata
80%
87%
105%
-Pidana
80%
95%
119%
95%
100%
105%
2%
1%
200%
d. Persentase
perkara
yang
diselesaikan:
e. Persentase
peikara
yang
diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan f. Persentase
perkara
yang
diselesaikan dalam jangka waktu
lebih dari 5 bulan
? Persentase mediasi yang dapat diselesaikan Berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) No. 2 Tahun 2003 yang mewajibkan ditempuhnya proses mediasi sebelum pemeriksaan pokok perkara perdata dengan mediator terdhi dari hakim-hakim Pengadilan Negeri tersebut yang tidak menangani perkaranya. Penggunaan mediator bakim dan penyelenggaraan mediasi di salah satu ruang pengadilan tingkat pertama ridak dikenakan biaya. Proses mediasi pada dasamya tidak teibuka (tettutup) untuk umum, kecuali para pihak menghendaki lain. Pada tahun 2016 Pengadilan Negeri Semarapura menerhn perkara perdata gugatan sebanyak 93 perkara. Dari 93 perkara tersebut yang dilakukan mediasi 26 perkara akan tetapi ridak mencapai sepakat sedangkan 61 perkara di putus verstek. Hal-hal yang menyebabkan minimnya peikara perdata gugatan dilakukan mediasi disebabkan karena berikut: - Ada salah satu pihak tergugat bertumt-tumt tidak hadh dalam jadwal mediasi
dan
secara
hnplisit
tidak
bersedia
dilakukan
mediasi/perdamaian. Sebagai bahan perbandhigan perkara gugatan perdata yang diselesaikan
melalui mediasi sebagai berikut:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
Keterangan Gugatan perdata yang masuk Perkara yang selesai dengan
2016
2015
2014
2013
93
75
72
49
0
1
0
0
i-ZS? j
0%
mediasi Capaian(%V *•^*""—1-- • M^"0%"'"*
Berdasaikan data tersebut di atas terlihat bahwa dari tahun 2013-2016
hanya pada tabun 2015 terdapat perkara yang bisa diselesaikan melalui mediasi. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian Nihihiya keberhasilan pelaksanaan mediasi terhadap perkara perdata yang masuk tentu berpengaruh terhadap jumlah keberhasilan jumlah perkara
yang menjadi akta perdamaian yang digambaikan pada tabel berikut: """^•••"""^
Keterangan
2016
2015
2014
0
1
0
0
0
1
0
0
Perkara yang selesai dengan
2013 ,;
mediasi
Mediasi
menjadi
akta
perdamaian Capaian (^)""':"•- ••—••• ••"•„ „,„w„-.
^^^L
Berdasaikan data tersebut di atas terlihat bahwa dari tahun 2013-2016 hanya pada tahun 2015 terdapat perkara yang bisa diselesaikan melalui mediasi dan menjadi akta perdamaian.
Persentase sisa perkara yang diselesaikan: -Perdata
^ Perkara gugatan perdata yang masuk tahun 2015 pada Pengadilan Negeri Semarapura yang ridak dapat diselesaikan pada tahun tersebut mempakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahnn berikutnya yaitu pada tabun 2016, penyebab adanya sisa perkara karena perkara
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
yang masuk pada akhir bulan Desember 2015 dan bam akan disidangkan pada tahun 2016. Sebagian besar peikara peidata yang belum putus yang masuk di bawah bulan Desember masih dalam taraf pemeriksaan, tabapan proses, replik, duplik seria pembuktian/saksi. Sisa perkara gugatan perdata Tahun 2015 sebanyak 3 peikara dan pada Tahun 2016 diselesaikan selurubnya sebanyak 3 perkara sehingga capaiannya sebesar 100%.
Penyelesaian perkara tahun 2015 yang diselesaikan pada tahun 2016 mencapai target yang ditetapkan yaitu 100%, hal ini menunjukan
bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Semarapura telah berjalan dengan baik dan iancar sehingga tidak ada sisa peikara tahun sebelumnya yang tidak selesai pada tabun berikutoya. Sebagai bahan perbandingan persentase sisa perkara gugatan peidata
yang diselesaikan pada tahun 2013, 2014, 2015 dan 2016 disajikan sebagai berikut: W"" .-==••. :^^^mt^*^^^!?^.
:
Petkara
2016
2015
2014
3
7
16
8
3
7
16
8
100%
100%
100%
100%
2013 :
Sisa Gugatan Perdata Jumlah yang diselesaikan tahun berikutnya Capaian""*^1""™1 " ''
Penyelesaian (%)
-"•ttinifiiSiiii
Berdasaikan data tersebut di atas pencapaian akuntabibtas kinerja pada sisa perkara yang diselesaikan dari tahun 2012 sampai dengan capaian tahun 2016 sebanyak 100 %. Hal ini menunjukkan bahwa komitment Pengadilan Negeri Semarapura untuk melaksanakan proses percepatan penyelesaian sisa perkara gugatan perdata sangat baik capaiannya dan secara konsisten dapat dipertahankan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
Pidana ^ Perkara pidana yang masuk tabun 2015 yang tidak dapat diselesaikan pada tahun tersebut mempakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun 2016, penyebab adanya sisa peikara karena adanya perkara yang masuk pada bulan Desember 2015 dan bam disidangkan pada Tahun 2016, sedangkan yang masuk di bawah bulan Juni masih dalam proses pemeriksaan beikas, ada pula yang masih dalam tahapan replik, duplik,pembuktian/pemeriksaan saksi. Sisa perkara pidana Tahun 2015 sebanyak 5 perkara dan pada Tahun 2016 diselesaikan seluruhnya sebanyak 5 peikara sehingga capaiannya 100%. Penyelesaian perkara pidana Tahun 2015 yang diselesaikan pada tahun 2016 mencapai target yang ditetapkan yaitu 100 % menunjukan
bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Negeri Semarapura telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa perkara tahun sebelumnya yang tidak selesai pada tahun berikutnya. Sebagai baban perbandingan persentase sisa perkara pidana yang
diselesaikan pada tahun 2013, 2014, 2015 dan 2016 disajikan dalam tabel berikut: ***• "*^"*"*!
Perkara
2016
2015
2015
2013
Sisa Perkara Pidana
5
5
9
14
Jumlah Diselesaikan
5
5
9
14
Capaiaff""!Penyelesaian*'
,,im,.
Berdasarkan data tersebut di atas tercermin adanya konsistensi pencapaian akuntabibtas kinerja pada sisa perkara pidana yang diselesaikan dari
tahun 2012 sampai dengan 2016 dengan capaian sebanyak 100 %. Hal ini
Laporan Ktnerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
menunjukan bahwa Pengadilan Negeri Semarapura telah melaksanakan sisa peikara gugatan perdata dengan efekrif dan efesien.
• Persentase perkara yang diselesaikan: - Perdata ^ Perkara gugatan perdata yang masuk pada tahun 2016 sebanyak 93 dan sisa tahun 2015 sebanyak 3 perkara, diselesaikan sebanyak 85 peikara dan sisa sebanyak 11 perkara presentase penyelesaian perkara sebesar87%. Dibandingkan target penyelesaian peikara perdata tahun 2016 sebesar 80% maka reabsasi sebesar 87% ini merapakan prestasi yang sangat menggembirakan. Hal ini menunjukkan bahwa Pengadilan Negeri Semarapura telah melaksanakan fimgsi sebagai penerima dan pemutus peikara perdata dengan cepat memenuhi bahkan melampaui target yang telah ditetapkan. Sebagai bahan perbandingan persentase perkara gugatan perdata yang diselesaikan, sebagai berikut:
--20^ Perkara
masuk
Perdata
71
selesai
Pi^^^r reaiisasi
masuk
seiesai
realisasi
masuk
Selesai
90%
96
85
realisasi
^i-' L
65
91%
65
71
Berdasaikan historis tabel di atas adanya penumnan presentase reabsasi penyelesaian perkara yaitu perkara gugatan perdata yang
diselesaikan pada tahun 2014 sebanyak 91%, tabun 2015 yang capainnya sebanyak 90% dan pada tahun 2016 capaiannya menjadi 87% ini kemungkinan disebabkan karena semakin meningkatnya jumlah perkara yang masuk namun untuk personil hakim berkurang.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
^
87%
-
Pidana ^ Perkara pidana yang masuk pada tahun 2016 sebanyak 99 perkara, diselesaikan sebanyak 91 perkara dan sisa 11 peikara sehingga realisasinya sebesar 94%.
Realisasi tahun ini juga jauh lebih baik dibandingkan dengan pencapaian tahun 2014 yang hanya sebesar 87%. Dibandingkan dengan target penyelesaian perkara pidana tabun 2015 sebesar 80%. Untuk memberikan gambaran tentang peikara pidana pada Pengadilan
Negeri Semarapura tahun 2016 dapat disajukan pada berikut ini: Keadaan Perkara Pidana pada Pengadilan Negeri Semarapura Tahun
2016 """""""'"Keterangari/Bulan *"*""7 ^""Masil: **
Putus"* "**mr Sisa' *"^|
Sisa tahun lalu
5
1
Januari
4
7
2
2
Pebmari
8
5
5
3
Maret
3
5
3
4
April
4
3
4
5
Mei
9
3
10
6
Juni
12
10
11
7
Juli
4
5
13
8
Agustus
16
14
14
9
September
6
7
12
10
Oktober
14
10
16
11
Nopember
8
13
11
Desember
11
11
11
^*^*"*"- -JUMLAH""*0^*^^**"'™1 1,4. . ^j r^ , ..-g^v
""/ZH**^
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
Sebagai bahan perbandingan persentase peikara pidana yang diselesaikan,
•^^"dw*
Peikara
masuk
Pidana
selesai
56
realisasi
selesai
89%
59
50
selesai
58
realisasi
masuk
selesai
reabsasi
91%
99
93
94%
Berdasarkan data tersebut di atas terlihat adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada persentase perkara pidana yang diselesaikan dari capaian
tahun tahun 2014 sebesar 89% menjadi 91% di tahun 2015 dan pada tahun 2016 menajdi 94%. Secara umum proses penyelesaian perkara perdata maupun pidana pada tahun 2016 meningkat capaiannya. Hal ini menunjukan proses reformasi birokrasi peradilan umum khususnya dalam proses percepatan penyelesaian perkara sudah berjalan dengan baik. ? Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal Sbulan.
Berdasarkan Surat Edaran Mahkamab Agung No 2 Tahun 2015 Tentang Penyelesaian Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama bahwa Penyelesaian peikara pada Pengadilan Tingkat Pertama pabng lambat dalam waktu 5 (lima) bulan termasuk penyelesaian minutasi. Keadaan Perkara Pidana dan
Perdata tahun 2016 yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan dapat disajikan sebagai berikut:
No
L
Keterangan
.
Sisath
Masuk
2015
,2 . „ ,^j
Target putus6
Sisath
2016
bln
ftealisasl putus maks 6 bulan
^^ 4 .^J M^A^^ ^,4(3+4-51^i^*^ 7 ^^
1
Pidana Umum
5
2
Perdata Gugatan
3
\
99~
11
94
11
\
93
93
85
84
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
Realisasi(%)
8(7:6xlOOli 100 99
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa semua peikara pidana umum yang masuk tahun 2016 maupun sisa tahun 2015 dapat diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan yaitu sebanyak 93 perkara sehingga realisasinya sebesar 100%. Sedangkan untuk perkara perdata gugatan dari target peikara yang putus 5 bulan sebanyak peikara dapat diputus
sebanyak 85 perkara ada 1 perkara yang diselesaikan/diputus lebih dari 5 bulan sehingga reabsasinya sebesar 99.5%. Secara rata-rata realisasi persentase penyelesaian peikara pidana dan perdata maksimal 5 bulan sebesar 99.43% dimana angka ini sudah melampaui target yang ditetapkan sebesar 95%.
Pencapaian akuntabilitas kinerja ini didukung oleh hal-hal berikut: -Peikara pidana yang masuk adalah perkara yang sederhana. -Lancamya proses persidangan. -Jumlah penggugat, tergugat dan saksi yang masih ridak terlalu banyak. -Terpenuhinya jumlah hakim dengan jumlah perkara. Capaian akuntabilitas perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu
maksimal 5 bulan tahun 2016 disajikan dalam tabel berikut:
ICetetiingari •
Perkara
Pidana
dan
Targef"
Tteansaa
'Capaiari
95%
99.5%
104%
Perdata
Berdasaikan data tetsebut di atas menunjukan keberhasilan dalam memenuhi capaian akuntabibtas kinerja pada perkara yang diselesaikan dalamjangkawaktumaksunal5 bulansebesar 104%. ? Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5bulan.
Berikut ini disajikan keadaan perkara yang pidana dan perdata yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
F
.
i
Pidana Umum
5
98
11
93
-
0%
2
Perdata Gugatan
3
93
11
85
1
1%
iLj
Sisath 2015
Keterangan
.. .2..^^
Masuk
Sisath
2016
Perkara putus 6 bulan
TgjkaH"5*
Realisasi (%) 1
putus
Iebih6 bulan
siJL.J
^^..4 ^,., ^*^J /^ U-u^ 6 -Jt^^ML^.
^HLjumlaHLL, ,
,Ll?i„^
J^1W _J
L JS(7:6xl00)j
i: j-'.rarca
Tabel di atas menunjukan bahwa terdapat 1 perkara perdata gugatan yang
masuk tahun 2016 diselesaikan dalam waktu lebih dari 5 bulan. Capaian akuntabilitas perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan tabun 2016 disajikan dalam tabel berikut:
Keterangan '
Peikara
Pidana
Target
dan
2%
^ tLapaiafi
1%
1
200%
Perdata
Berdasarkan data tersebut di atas menunjukan proses penyelesaian perkara sndab sangat baik dilihat dari keberhasilan dalam memenuhi capaian
akuntabibtas kinerja pada perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan sebesar 1% karena hanya terdapat 1 perkara yang
diselesaikan lebih dari lima bulan.
Sasaran 2. Peningkalan aksepbilitas putusan Hakim
Tidak dapat dipungkiri bahwa putusan yang baik, adil dan sesuai dengan yurispmdensi menjadi suatu pertrinbangan bagi pencari keadilan untuk mengajukan upaya hukum lanjutan baik berupa banding, kasasi maupun
PK (Peninjauan Kembali). Sebingga realisasi atas kinerja ini dijadikan cerminan tingkat akseptabilitas (penerimaan) pencari keadilan terhadap putusan hakim. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
lanjutan pada Pengadilan Negeri Semarapura tahun 2016 dapat disajikan sebagai berikut:
po 1.
SASARAN
TARGET
REALISASI
CAPAIANj
- Banding
90%
97%
107%
-Kasasi
90%
99%
108%
- Peninjauan Kembali
90%
100%
111%
INDIKATORKINERJA
Peningkatan
Persentase perkara yang
aksepbibtas
tidak mengajukan upaya
putusan Hakim
hukum:
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:
^ Banding Pada tahun 2016 jumlah perkara sisa tahun 2015 dan perakara yang masuk ke Pengadilan Negeri Semarapura sebanyak 192 perkara dan
telah diputus sebanyak 178 peikara terdiri dari: -Perkara gugatan perdata yang diputus sebanyak 85 peikara dan yang mengajukan upaya hukum banding sebanyak 5 perkara dan sisanya tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 80 perkara. -Perkara pidana yang diputus sebanyak 93 perkara dan yang mengajukan upaya hukum banding sebanyak 1 perkara, dan sisanya tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 92 perkara.
Adapun hal - hal yang mendukung tidak dilakukannya pegajuan upaya hukum antara lain: -Proses hukum dalam persidangan berjalan dengan baik dan lancar. -Integritas dan profesionabsme Hakim dan Panitera yang
- Putusan yang baik dan berkualitas sehingga dapat diterima oleh semuapihak. Perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
banding sebagai berikut:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
1
^~"^'^^*^,/"/",/^^^^^: • j
1
Keterangan
2012
2013
Jumlah putusan perkara
138
117
Peikara yang tidak mengajuan
132
114
2014 140 134
2015
201
137
178
131
172
upaya hukum banding
papaian (%J '~"m<^*>*'er^*r^*'-i
r'v'i
v-E^L
Berdasaikan histori data di atas perkara yang tidak mengajukan banding pada tahun 2016 ada peningkatan persentase dibandingkan tahun 2015 yaitu sebesar 97%. Kasasi
Akuntabilitas kinerja pada putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi bertumt-tumt dari tahun 2012 sampai dengan
tahun 2016 dapat disajikan seperti tabel di bawah ini:
Keterangan
2012
2013
2014
2015
2016
Jumlah putusan perkara
149
138
117
140
178
Perkara
146
132
116
137
174
' "97%'
96%
99%
98%
98%T
yang
tidak
mengajuan upaya hukum kasasi
apaian (%)'-—"^^
Capaian Akuntabilitas kinerja pada putusan pericara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi sebesar 97% pada tahun 2012 menurun menjadi 96% pada tahun 2013 , kembali meningkat menjadi
99% pada tahun 2014 , 98% pada tahun 2015 dan pada tahun 2016
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
98%. Sebenarnya keputusan pencari keadilan untuk mengajukan kasasi ini lebih erat korelasinya dengan putusan banding yang
diterbitkan oleh Pengadilan Tingkat Banding.
Peninjauan Kembali Sesuai data peikara yang pidana dan perdata tahun 2012 dan tahun
2013 diketahui babwa ridak ada perkara yang mengajukan upaya hukum peninjauan kembali. Namun pada tahun 2015 terdapat 3
petkara kasasi yang mengajukan upaya hukum PK (peninjauan kembali). Sehingga capaian akuntabilitas pada indikator ini pada tahun 2015 sebesar 98% untuk realisasi pada tahun 2016 sebesar 99%.
Adapun data histori perkara yang mengajukan PK (Peninjauan Kembali) dari tahun 2011 sampai 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:
mmrm^^^^:-.- ,t^mi Jj ^jj^- • ^.^^^HPWp^.. ... mmw^^^
Keterangan 't , •
.•-.••••..-••.. . ..„:•:,.' :
MSb^l
2012 fft^v;,,. : .
2013
2014
2015
2016 j
v ,^^/
Jumlab putusan perkara
138
117
140
137
178
Perkara
138
117
137
137
177
yang
tidak
mengajuan upaya hukum
PK CSpaiafi (%)' • " •*"^•" "^=^-—
""KOOff"** "f00%""" "" t^f^""" "" T00% •' ^55^^ Mm^ JJ
Sama hahiya dengan perkara yang mengajukan upaya hukum kasasi
maka upaya hukum PK (Peninjauan Kembali) lebih ditentukan oleh putusan dari Mahkamab Agung selaku pemutus atas upaya hukum kasasi.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
Sasaran 3. Peningkatan EfektiJUas Pengelolaan Penyelesaian Perkara ? Persentase peikara yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap.
Berikut disajikan data jumlah perkara yang mengajukan upaya hukum kasasi dan peninjauan kembali serta lengkap ridaknya berkas yang
diajukan: TJJniii Keterangan
2011 Perkara yang mengajuan
i 2012
2013
2015
l 2016 ;
3
6
1
6
6
3
6
1
6
6
upaya hukum kasasi dan PK Beikas Perkara yang diajuan upaya hukum kasasi dan PK secara lengkap Ciajiaimi (%) ***^*""^**^^•** •"•.• •
•^-fl&m .
..-•. ••••••. .•;••••
•ffflS TO0%
fOO^
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa dari tahun 2012 sampai 2016 semua perkara yang mengajukan upaya hukum kasasi dan peninjauan
kembali sudah diajukan dengan lengkap sehingga tidak pernah kembali ke Pengadilan Negeri Semarapura. Untuk melakukan kros cek maka dibuatkan cek list atas kelengkapan beikas perkara yang melakukan upaya hukum kasasi dan peninjauan kembab sehingga meminimalkan kekurangan/pengembaban berkas. ? Persentase berkas yang diregester dan siap didistribusikan ke majelis Berikut disajikan data jumlab perkara masuk baik pidana dan perdata dan beikas perkara yang diregister dan siap didistrribusikan ke majelis: Keterangan t
/••„^^^^, •••. :,iSa^,.. .-.;:.;.
Jumlah
Berkas
Perkara
2012
2013
2014
2015
2016,
148
143
118
140
192
148
143
118
140
192
Masuk Pidana dan Perdata Beikas diregister
Perkara
yang
dan
siap
didisribusikan ke majelis papaian (%)™*"r**^*"^"'^"'*- - ^*T00%"" "'TW/T***
* 100% *" '100%"** * ?(&M
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa dari tahun 2011 sampai 2016 semua berkas peikara masuk baik perkasa pidana maupun perkara perdata
selalu diregistrasi dan siap didistribusikan ke majebs sebingga pencapaian akuntabilitas indikator ini selalu optimal 100% dari tahun ke tahun. Capaian ini akan dipertahankan secara terus menerus melalui segala upaya dan kerjasama yang maksimal. ? Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak.
Berikut disajikan data jumlah relaas putusan perdata dibandingkan dengan jumlah relaas putusan perkara perdata yang penyampaiannya tepatwaktu,
tempat dan para pihak dari tahun 2012,2013,2014,2015 dan 2016 sebagai berikut:
<
raiir".W^V...^V^v.
Keterangan
Jumlah Relaas Putusan Perkara
2012
2013
2014
2015
2016
34
39
55
80
93
34
39
55
78
93
TO%
^"^JB^S'""
TO%
Perdata Penyampaian
pemberitahuan
relaas putusan tepat waktu,
tempat dan para pibak Papmmi'(%J*^^^p™"-^^l^*^^*''""'
100%^
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa dari tahun 2011 sampai 2013 dan 2016 semua Relaas Putusan Perkara Perdata yang haras disampaikan selalu dilakukan penyampaian/ pemberitahuan relaas putusan tepat waktu,
tempat dan para pibak sehingga pencapaian akuntabilitas indikator ini selalu 100%. Namun pada tahun 2015 terdapat 2 relaas putusan perkara perdata yang gagal disampaikan secara tepat waktu, tempat dan para pihak.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
? Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat
Tabel berikut ini menyajikan data jumlah permohonan penyitaan pada Pengadilan Negeri Semarapura pada tahun 2012, 2013, 2014 , 2015 dan tahun 2016. ^i^Mvli^^v.™,., ... .fl.w^ty^iill, ^.^l.,|!^P^SIi!iWtli .........41,..w^.. .,^^. Yahim •*••.•—"^'"^
•
Keterangan 2011
Jumlah Permohonan Penyitaan
-
,
2012 j 2013 -
-
2015 -
2016^ -
Jumlah Penyitaan tepat waktu dan tempat Capaian(%J " :"*="^ - w-.w<s. . kvau^.....
jw^ .
n
/-•:/./-/•'//:/ ' .,.;,:..... ",.. ,,
-
,.m _,....
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa dari tahun 2011 sampai 2016 tidak ada Beikas Permohonan penyitaan yang diterima Pengadilan Negeri Semarapura. Sehingga pencapaian akuntabilitas indikator ini belum dapat
diukur dan dijadikan indikator keberhasilan kinerja.
?Persentase responden yang puas terbadap proses penyelesaian perkara.
Pengadilan Negeri Semarapura menyediakan kotak saran yang dipergunakan untuk penyaluran aspirasi masyarakat baik beropa pesan, saran maupun pengaduan. Namun selama tahun 2011 sampai 2016 kotak saran tersebut selalu kosong, hal ini menunjukkan bahwa responden sudah merasa puas terhadap pelayanan dan proses proses penyelesaian perkara.
Dari meja informasi/pengaduan yang disiapkan juga tidak ditemukan adanya masyarakat yang melakukan pengaduan yang disampaikan kepada Pengadilan Negeri Semarapura terbadap proses penyelesaian peikara.
Sasaran 4. Peningkatan AksesibiUtas masyarakat terhadap peraditan (acces to
justiee) ?Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zitting plaate. Mulai tahun 2013 Pengadilan Negeri Semarapura telah melaksanakan
beberapa kali sidang di tempat untuk wilayab Nusa Penida dan sidang
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
tilang di wilayab Kabupaten Klungkung. Berikut disajikan data jumlah peikara serta sidang di tempat yang telah dilaksanakan selama tahun 2011
sampai tahun 2016 sbb: -TaluiT™ Keterangan Jumlah Perkara putus
Jumlah Perkara sidang di tempat
2012
2013
143
118
-
1
2014 140 ^
2015
2016
137
178
6
6
5
Capaian(%) •-
J
Dari data tersebut dapat diketahui babwa dari tahun 2011 dan tahun 2012
belum pemah dilakukan sidang di tempat (zitting plaate) namun bam dilaksanakan pada akhir tahun 2013 sebanyak 1 kab sidang di wilayah Nusa Penida sehingga pencapaian pada tahun 2013 hanya 1% saja. Sidang di tempat (zitting plaate) tni semakin ditingkatkan pelaksanaannya pada tahun 2015 dan 2016 sehingga capaiannya naik cukup signifikan menjadi 4% dari target yang ditetapkan sebesar 1%. Untuk kedepannya akan dioptimalkan kembali sidang di tempat ini sesuai dengan dana yang ada sehingga diharapkan capaian indikator ini bisa tems meningkat seiring kenaikan target yang telah ditetapkan. ? Persentase amar putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal
1 hari kerja setelah diputns. Selama tahun 2012 sampai tabun 2016 pada Pengadilan Negeri Semarapura belum ada perkara yang menarik peifaatian masyarakat. Sehingga pencapaian akuntabibtas masih belum ada. Berikut kami sampaikan data jumlah perkara yang menarik perhatian masyarakat dari
tahun 2012 sampai 2016:
J^I^^> i^jiwf •™^*^.k^ JfllH<^!WVV*."^'?s^^„
Keterangan
2012 Jumlah Perkara yang menarik peifaatian masyarakat
2013
2014
2015
2016
'
1
'
"
^_
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
Jumlah Putusan perkara yang
1
menarik perbarian masyarakat yg
diupload max 1 hari sejak diputus Capaian"(%) mmmtmmam,.. fej.-,, . •,
;•.„•' ,'. •
.:. :„•:'
..
. . .... ..
-
-
,'-
•••'•• 4
Terdapat 1 (satu) perkara yang menarik perhatian masyarakat dan media
pada tahun 2015 yaitu perkara pembunuhan mutilasi terdakwa Fikri dengan nomor perkara 44/Pid.B/2015/Pn Srp namun bam putus per bulan Januari 2016. Walaupun tidak ada perkara yang menarik perhatian masyarakat namun komitmen Pengadilan Negeri Semarapura adalah menciptkan peradilan yang transparan dan modem sehingga kami fokus terhadap semua putusan untuk dapat diupload 1 hari sejak perkara tersebut diputus.
Sasaran 4. Meningkatnya kepatahan terhadap putusan PengadUan ? Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang bekekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti. Berikut ini disajikan tabel data jumlah permohonan eksekusi atas putusan perdata yang telah berkekuatan hukum tetap dan jumlah yang telah
dilaksanakan/ditindaklanjuti selama tahun 2012 sampai 2016. r^!™>***^^^™"*^"=s*''"Tahtini "= ••-•••• .>tx
Keterangan ^••'
. v. -v--^-
Jumlah
•'"•:•• i'-ii^ (^-^". r •- "
Permohonan
2012
eksekusi
2013
2014
2015
2016'
3
3
4
2
3
3
atas putusan perdata yang telah berkekuatan hukum tetap Jumlah Permohonan yang sudah
1
ditindaklanjuti Capaiafi (!lSr!P^^™wr
,,,_.,
m |(^jJ^ TflOTF""
Peimohonan eksekusi bam mulai ada pada tahun 2013 sedangkan tahun 2012tidak ada pennohonan eksekusi. Semua peikara eksekusi pada tahun
2013dan 2015 sudah ditindaklanjuti namun ada 1 permohonan pra eksekusi yang belum berhasil dilakukan eksekusi pada tahun 2015 kaiena tennohon eksekusi sudah tidak memiliki obyek eksekusi. Namun
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
permohonan eksekusi ini tetap ditindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan langsung kepada termohon eksekusi. Pada tahun 2016 terdapat 2 permohonan eksekusi, 1 peimohonan dapat dilaksanakan namun masib ada pihak yang melakukan perlawanan.
Sasaran 4. Meningkatnya kuaUtaspengawasan <• Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
Dari tahun 2011 sampai 2013 dan tahun 2016 tidak ada pengaduan terkait pelayanan baik teknis dan non teknis, demikian pula mengenai perilaku hakim dan pegawai pada lingkungan Pengadilan Negeri Semarapura Namun pada tahun 2015 terdapat 1 pengaduan yang disampaikan langsung
kepada Mabkamab Agung RI terkait perilaku salah satu pegawai pada Pengadilan Negeri Semarapura. Pengaduan tersebut sudah ditindaklanjuri dengan baik dengan hasil bahwa tidak cukup bukti yang menguatkan pengaduan tersebut, sehingga pengaduan dianggap selesai sampai terdapat bukti-bukti bam yang mendukung.
*^^*™^^*"Tahufi-' """*•
Keterangan is'
• •
............v ....,
Jumlali Pengaduan Masyarakat Jumlah
Pengaduan
2012
2013
2014
2015
2016,
-
-
1
-
-
yang
1
ditindaklanjuti Capaian"(%) *^^^*•**<****^*••** ' • """"-"" '*
100% '
„, ^p^| •i
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa Pengadilan Negeri Semarapura sudah cukup baik dan sudab menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga peradilan kbususnya pada Pengadilan Negeri Semarapura terlebih dengan melihat sikap cepat tanggap yang diambil untuk menindaklanjuti pengaduan yang ada. ? Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
Tabel berikut adalah data hasil pengawasan pada tahun 2013 dan 2015 yang membandingkan antara jumlah temuan dari hasil pemeriksaan serta
jumlah yang ditindaklanjuti. ' •", "* •" •
•^•' ' •^>**^'-yahUtt"'
...,, . . ........ t . ,m.. t^j
Keterangan
Jumlah
Temuan
2013
2014
2015
basil
15
6
6
yang
15
6
6
2016
pemeriksaan eksternal Jumlah
Temuan
ditindaklanjuti Clpaiffi (%J mmrmrrr^ni^^^^^m..
rTW^*" TOO^T" T00%^
Pemeriksaan reguler tahun 2013 yang diselenggarakan pada bulan Juni
2013 oleh Pengadilan Tinggi Denpasar terdiri atas 9 point mengenai administrasi perkara dan administrasi persidangan, 1 point tentang managemen peradilan, 2 point mengenai administrasi umum, dan 3 point mengenai pelayanan publik. Temuan pada pemeriksaan pada tahun 2016
sebanyak 5 temuan dan sudffi di tindak lanjuti
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN Realisasi DIPA (Daftar Isian Pagu Anggaran) Belanja pada Pengadilan Negeri Semarapura pada tahun 2016 sebesar 68,67%. Hal ini menunjukkan penyerapan terhadap program dan kegiatan sudah cukup baik dan optimal. Adapun tingkat penyerapan per Program dan per jenis belanja/MAK dapat
disajikan seperti tabel berikut: RBUPrTULASl LAPORAN REALHAM PENYBtAPAN AHOOARAN DIPA •ULANJUI2O16
: 006.01 BADAN URU8AN ADMHWTItAMMAHKAMAH AOUNO M 0064 HDAN PBtADLAN UMUM MAHKAMAH AOUNO M : MPA-0064 .2086616^010 TOL 07-120016 D4PA-0064)1.X6tei7/a016 TOL 07-12-2016
NO
l
006.014)1 1066,994
z
Program Dukungan Mana]aman dan PaMnanaanTtogas Tfiknta Latnnya Mahkamah Agung - - .' , --..-,;• '..'^••" .:'."..v0' . ...:. ,:. ; ;•,. '. .. • . eeianja Pegawai
PAOU OIPA (R^^
^mmm,
REAUSAai MT TOTAL(RP)
*
TOTAL(RP)
*
S^M4.6464M6
94^0
286^46864
^4>,"f.i 283.965.294 6,19
6,16
4.586.340000
4.302.374.706
93,61
780.556.240
99.90
761760
0,10
1066,904
Betanja&arang Operaetonor i
781.338.000
1066,007
Belanja Barang Non Operaelonal
132.714.000
131.715.100
99,
798.900
0,60
006 014
Pfogr am Penfngkatan Sarana dan Pfatfiffina ApnraAur Mahkamah Agung
171000 000
170 650000
99,80
350000
020
1071 022
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
171 000 000
170 650 000
99 80
350 000
020
_
1Z
•JDM8BJUUA/MAK*)
kooc
ZSSHS^L
^^nuianiPaian^araa.Man^Nwn^ra.^^ir.Mra.in;^'"
M*
'1049.003
Poa Pcfleyanan Hukum
44.205.000
40.241000
91,03
3.964.000
8.97
'1409.004
Sidang dl bar gedung Pengedflan
47.000.000
46.690.000
99,77
110.000
0,23
23.055.000
22.569.000
97.98
466.000
2,02
1.400.000
900.000
64,29
500.000
35,71
5.61&OS2.M0
5J3$O**.0*6
26ft73LM<
5,1*
'1409.005
1049,006
Berkaa Parkara yang Dleeleealkan dengan Zetttig PUte dan Prodeo
JUMLMH
tt
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
Reabsasi Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mabkamah Agung dimana anggaranya Rp. 5.500.392.000,tereabsasi Rp. 5.214.646.046,- dengan tingkat penyerapan 94,80%. Realisasi Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung dimana anggaranya Rp. 171.000.000,- tereabsasi Rp. 170.650.000,dengan tingkat penyerapan 99,80%.
Trogram PeningkatffiP"" Manajemen Peradilan
Rp
Rp
Rp
rp
50.000.000,-
51.000.000,-
104.257.000
115.660.000
102.887.000
110.620.000
Umum Anggaran Reabsasi
43.030.350,-
Capaiffi'"•"••*'™"™"^""" • .. ... -^5,79^"'"'*'
49.566.130,-
Tfi5,(fi5W^** m tjrfj^^f**
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum dimana anggaranya Rp. 115.660.000,- tereabsasi Rp. 110.620.000,- dengan tingkat penyerapan 95,64%.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
;
BABIV PENUTUP A.Kesimpulan Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Kerja Pengadilan Negeri Semarapura Tahun 2016 ini mempakan bentuk perianggung-jawaban Pelaksanaan Rencana Kinerja yang telffi ditetapkan untuk tffiun 2016. Secara umum tujuan, sasaran, program dan kegiatan Satuan Kerja Pengadilan Negeri Semarapura Tffiun 2016 dapat dilaksanakan dengan baik, namun demikian hasil yang diperoleh tersebut masih perlu ditingkatkan tems guna merespon tuntutan pelayanan masyarakat yang semakin tinggi. Adapun sasaran yang
sudffi baik pencapaian kinerjanya tffiun 2016 antara lain: a.Meningkatnya penyelesaian sisa perkara. b.Peningkatan aksepbibtas tetbadap putusan hakim. c.Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara. d.Meningkatnya kepatuhan terhffiap putusan pengadilan. e.Peningkatan aksesbibtas masyarakat tethadap peradilan. f.Meningkatnya kualitas pengawasaa Sedangkan beberapa sasaran yang masih dibadapi dan perlu adanya program lanjutan antara lain: a.Persentase mediasi yang diselesaikan. b.Persensentase mediasi yang menjadi akte pedamaian. c.Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pelatihan teknis yudisial dan non yudisial untuk meningkatkan kompetensi yang sudah diprogramkan dalam Renstra 2016-2019.
B.Saran-saran
Sebagai langkah untuk pemecahan masalah/hambatan yang dihadapi agar
hal ini dapat ditingkatkan pada tffiun-tffiun mendatang dapat dilakukan dengan beberapa solusi/saran-saran antara lain: a. Komunikasi antar user dalam CTS dapat teras ditingkatkan agar proses publikasi/upload putusan terbadap semua putusan dapat dioptimalkan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
secara kuantitas maupun kualitas. Mendorong program "one day minute bisa" diterapkan di Pengadilan Negeri Semarapura. b.Meningkatkan terus kedisiplin dan kinerja temtama dalam hal memberikan pelayanan yang terbaik bagi pencari keadilan. c.Secara proakrif mengajukan pelatihan terhadap pegawai secara proporsional sehingga peningkatan kualitas sumber daya manusia serta pemerataan profesionabsme sesuai tugas pokok dan fimgsinya dapat tercapai.
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun sebagai bentuk pencapaian sekaligus evaluasi kinerja pada Pengadilan Negeri Semarapura untuk dapat menentukan langkah-langkah dalam pencapaian Rencana Strategis tahap II ( 2015-2019) yang telab dicanangkan sehingga cita-cita mulia yang tertuang dalam Visi Mahkamah Agung Republik Indonesia dapat terwujud.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
BABV LAMPIRAN-LAMPIRAN DALAM LAKIP
1.Struktur organasasi
2.IKU 3.RKT2017' 4.MatriksRenstra 2015-2019 5.SK Tim Penyusunan SAKIP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016
Struktur Organlsasl Pengadilan Negeri Semarapura
I Wbyan Sukradana. Sh.. MH
IIAKIM t. Mayasari Oklivia, SH 2.SahidflAriynni, SH 3.Idfl Avu Masyieti. SH 4.Ni l.uh Made Kustunu SH 5.Ni Nyoouui Mci McllniMwati. SH 6 Adrik Du. SiL.MII
WAKILKETUA Eki Sunti Ani Wibimni. SH, MH
SEKRETARIS
1
1
PANrTFJtA MUDAPCKDATA
MNITERA • MUDAPtDANA
—-
——.-
KELOMPOK. JABATANFUNGSIONAL PANITERA PEN^GA,NTi NI KETUT KAMAR, I WAYAN S.H. GEGER ARTHA RUPIAH, S SOS., S.H. 4. I WAYAN WENDRA ANAK AGl^^^G fi. IWAYAN RAKAN DERESTA ENDARWATI, SH I NYOMAN DARMO . IWAYAN WIDJOOO, S H SUMETRO NI LUH NYOMAN 10, NI LUH PUTU SUTARNING MEITYUTAML SH , DEWAAYUOKA 11 IWAYAN TIRTAWATI PU1U SUMADANA, S.H.
__ KELOMPpKJABATANFUNGSIONAL FUNGSlpNAL ARSIPARIS FUNGSIONAL
t PRANATA KOMPUTER FUNGSIONAL BENDAHARA
I
1-8
RENCANA KINERJA TAMUNAN PENGADILAN NEGERI SEMARAPURA TAHUN 2017
NO 1.
KINERJAUTAMA Meningkatnya perkara
penyelesaian
INDIKATOR KINHUA
TARGET
a. Persentase tnediasi yang dapat diselesaikan b. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian c. Persentase sisa perkara yang
2% 1% 98%
diselesaikan -Perdata -Pidana d. Persentase diseiesaikan - Perdtta -Pidana
perkara
yang
80%
e. Persentase
perkara
yang
98%
diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan f. Persentase perkara yang diselesaikan datam jangka waktu 2.
Peningkatan
lebih dari 6 bulan aksepbititas Persentase perkara
tidak
90%
efektifitas
a. Persentase berkas yang diajukan
99%
penyelesaian
kasasi dan PK yang disampaikan
putusan llakim
yang
2%
mengajukan upaya bukum: - Banding -Kasasi
- Peninjauan Kembali 3.
Peningkatan pengetolaan perkara
secara Iengkap b. Persentase berkas yang diregister
99%
dan siap didistribusikan ke Majelis
4.
Pentngkatan
aksesibilitas
masyarakat terbadap peradilan
(acces to justice)
c. Persentase penyampaian pemberirahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak. d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat
80%
e. Ratio Majelis Hakim terhadap jierkara a. Persentase petkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaal c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian
X
masyarakat) yang dapat diakses
100%
X 10% 100%
secara on line dalam waktu
maksimal 1 hari kerja sejak diputus. 5.
Menhtgkatnya
kepatuhan Persentase permohonan eksekusi atas
tertiadap putusan pengadilan.
putusan
perkara
perdata
berkekuatan hukum ditindaklanjuti 6.
Meningkatnya pengawasan
pemeriksaan 7.
tetap yang
kualitas a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditmdaklanjuti b. Persentase
Meningkatoya kualitas dan kompetensi sumber daya manusia
95%
yang
temuan
hastl
ekstemal
yang
ditindaklanjuti. a. Persentase pegawai yang mengikuti
95% 95% 50%
bimtek dan pelatihan tekms yudisial b. Persentase pegawai yang mengikuti
bimtek dan pelatihan teknts non yudisial
50%
DIPA
RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERISEMARAPURA TAHUN 2017 PROGRAM
099816
Program Dnknngan Manajemen dan Pdaksanau
Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung Belanja Pegawai
TARGET 95% 95% 95%
Belanja Barang Operasional Belanja Barang Non Operasional
099816
Program Peningkatiin Sarana dan Aparatur Mahkamah Agnng Perangktt Pengolah Data dan Komunikasi
099817
Program Peningkatu Manajemen Peradibin Umum Bericas Petkara Kasasi, PK, dan Grasi pada Pengadilan
Prasarana
Tingkat Periama dan Tingkat Banding yang diselesaikan TepatWaktu
95% 95%
II 1^1
IIf
II III 2
H
l i,
8
I
s.g
s
f!
SI
ll11
l
f|J
S o. o. 5.
fir c|| ^ a 2J-
I I-S !
liU
ii
II
n-
i!t ;8C
s1
2 II
^a
||
sl
u 3 X II
I!
II
II
^1
lii
1
!f
^I
|
_
I!
^1
'15 >•
II! i s lll t
^:
ll
IS vi 2
&4 •S ft
1!
f-S
a j ai
llli Illi
1j
flUil : e ^ jj
H-
:ilI
PENGADILAN NEGERI SEMARAPURA JL Gajah Mada Nomor 59, Telp. (0366) 21003,21424, Fax: (0366) 24350 Semarapura 80711
SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERISEMARAPURA NOMOR :W21-U3/ tUS /KP. 01.2/1/2017 TENTANG TEM PENYUSUN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAINSTANSIPEMERINTAH PENGADILAN NEGERISEMARAPURA KETUA PENGADILAN NEGERISEMARAPURA Menimbang:
1.
Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 dan pasal 4 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan bidikator Kinerja Utama (IKU) Instansi Pemerintah;
2.
Bahwa dalam penyampaian informasi kinerja dalam bentuk laporan yang lebib efektif maka Pengadilan Negeri Semarapura perlu melakukan penilaian dan pengukuran kinerja tahun 2016.
Mengingtt:
1.
Undang-undang Nomor: 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer.
2.Undang-undang Nomor : 3 Tahun 2009 tentang perabahan kedua atas Undang-undang Nomor .14 Tahun 1985 tentang Mabkamah Agung. 3.Undang-undang Nomor : 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. 4.Undang-undang Nomor : 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kebakiman. 5.Undang-undang Nomor : 49 Tahun 2009 tentang pembahan kedua atas Undang- undang Nomor: 2 Tabun 1986 tentang Peradilan Umum. 6.Undang-undang Nomor :50 Tahun 2009 tentang pembaban kedua atas Undang-undang Nomor: 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. 7.Undang-undang Nomor : 51 Tahun 2009 tentang perabahan kedua atas Undang-undang Nomor : 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara.
8.Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 9.Peraturan Presiden Nomor: 7 Tahun 2005 tentang Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2005-2009. 10.Peraturan Presiden Nomor :
Rencana
9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,
Fungsi, Struktur Organisasi, dan Tata Kerja. 11.Peraturan Presiden Nomor : 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah Agung. 12.Peraturan Presiden Nomor: 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung. 13.Peraturan Menteri
Negara
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
Nomor : PER/9 M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikttor Kinerja.
MEMUTUSKAN Menetapkan: KEPUTU5AN KETUA PENGADILAN NEGERI SEMARAPURA TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABIUTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 PAOA PENGADILAN NEGERISEMARAPURA
Peitama
LAKIP sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini merupakan acuan kinerja yang digunakan oleh PengadUan Negeri Semarapura untuk melakukan evaluasi pencapaian krnerja sesuai dengan dokumen Penetepan Kinerja Tahun 2016 serta sebagai acuan Rencana Kinerja dan Penetapan Kinerja tahun 2016-2017.
Kedua
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja dan Evatuasi terhadap pencapaian kinerja dan disampaikan kepada Pengadilan Negeri Semarapura.
Ketiga
Dalam rangka lebih meningkatkan efektifitas pelaksanaan keputusan/peraturan ini, Hakim Pengawas Bidang diberikan tugas untuk: a.Meiakukan reviu ttas capaian kinerja setiap bagian dalam rangka meyakinkan keandalan infitnnasi yang disajikan dalani ls^oran akuntabititas kinerja. b.Melakukan evaluasi terhadap keputusan/peraturan ini dan melaporkan kepada Kctua Pengadilan Negeri Sernarapura
Keempat
Keputusaa ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengaa ketentuan apabila dikemudianhariteidapatkekeliruanakandiperbaikisebagaimanamestinya.
017
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada: 1. Ketua Pengadilan Tinggi Denpasar
PENGADILAN NEGERI SEMARAPURA JL Gajah Mada Nomor 59, Telp. (0366) 21003,21424, Fax: (0366) 24350 Semarapura 80711
IAMPIRAN: SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERl SEMARAPURA NOMOR:W21-U3/a^F /W 01.2/1/2017
Pembina
: 1. KetuaPengadilanNegeriSemarapura 2. Wakfl Ketua Pengadilan Negeri Semarapura
Pengarah
: Hakim Pengawas Bidang
Penanggung Jawab
:. Panitera Pengadilan Negeri Semarapura Sekretaris Pengadilan Negeri Semarapura
Koordinator
: 1. Kasub Bag. Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan
Anggota
: 1. Panmud Hukum; 2.Panmud Perdata; 3.Panmud Pidana; 3.Kasub Bag. Umum dan Keuangan
4.Kasub Bag. Kepegawaian dan Ortala;
Sekretarial
: LStafOperator
NIP. 19601111 1996031002