PRARANCANGAN PABRIK DIAMONIUM POSFAT (DAP) DARI AMONIA DAN ASAM POSFAT PADA KAPASITAS 40.000 TON/TAHUN (Prarancangan Reaktor 201 (RE-201))
(Skripsi)
Oleh ARCHEALIN ANGGRAENI
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017
ABSTRACT PREDISEGN OF DIAMMONIUM PHOSPHATE (DAP) FROM AMMONIA ANDPHOSPHORIC ACID WITH CAPACITY 40.000 TONS/YEAR (Design of Reactor (RE-201)) By ARCHEALIN ANGGRAENI The development of the fertilizer industry today is growing due to increasing fertilizers demand. One of which types of fertilizer is diammonium phosphate. Making DAP conducted by reacting ammonia with phosphoric acid at a temperature of 185oC and a pressure of 3 atm at the reactor pipe. Provision of utility requirements in the form of plant treatment systems and water supply, steam supply systems, cooling water and power systems as well as waste management system Capaity of the plant is 40.000 tons/year with 330 working days in a year. The location of plant is planned in Gresik, East Java. Labor needed in this plant is 172 people with a business entity form Limited and Liability Company (PT) with line and staff organization structure. From the economic analysis is obtained: Fixed Capital Investment (FCI) Working Capital Investment (WCI) Total Capital Investment (TCI) Break Even Point (BEP) Shut Down Point (SDP) Pay Out Time before taxes (POT)b Pay Out Time after taxes (POT)a Return onInvestment before taxes (ROI)b Return onInvestment after taxes (ROI)a Discounted cash flow (DCF)
= = = = = = = = = =
Rp 145.580.845.238 Rp 25.690.737.395 Rp 171.271.582.633 52,897% 29,785% 1,88 years 2,38 years 42,436 % 33,948% 50,790%
By considering above the summary, it is proper establishment of diammonium phosphate plant for studied further, because the plant is profitable and has good prospects future.
ABSTRAK PRARANCANGAN PABRIK DIAMONIUM POSFAT (DAP) DARI AMONIA DAN ASAM POSFAT PADA KAPASITAS 40.000 TON/TAHUN (Prancangan Reaktor 201(RE-201))
Oleh ARCHEALIN ANGGRAENI Perkembangan industri pupuk saat ini sangatlah berkembang, dikarenakan kebuthan pupuk yang semakin meningkat. Salah satu jenus pupuk adalah diamonium posfat. Pembuatan DAP dilakukan dengan mereaksikan amonia dengan asam posfat pada suhu 185oC dan tekanan 3 atm pada reaktor pipa. Penyediaan kebutuhan utilitas pabrik berupa sistem pengolahan dan penyediaan air, sistem penyediaan steam, cooling water, dan sistem pembangkit tenaga listrik serta sistem pengelolaan limbah. Kapasitas produksi pabrik DAP direncanakan 40.000 ton/tahun dengan 330 hari kerja dalam 1 tahun. Lokasi pabrik direncanakan didirikan di daerah Gresik, Jawa Timur. Tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 172 orang dengan bentuk badan usaha Perseroan Terbatas (PT) dengan struktur organisasi line and staff. Dari analisis ekonomi diperoleh: Fixed Capital Investment Working Capital Investment Total Capital Investment Break Even Point Shut Down Point Pay Out Time before taxes Pay Out Time after taxes Return onInvestment before taxes Return onInvestment after taxes Discounted cash flow
(FCI) (WCI) (TCI) (BEP) (SDP) (POT)b (POT)a (ROI)b (ROI)a (DCF)
= = = = = = = = = =
Rp 145.580.845.238 Rp 25.690.737.395 Rp 171.271.582.633 52,897% 29,785% 1,88 tahun 2,38 tahun 42,436 % 33,948% 50,790%
Berdasarkan beberapa paparan di atas, maka pendirian pabrik DAP ini layak untuk dikaji lebih lanjut, karena merupakan pabrik yang menguntungkan dari sisi ekonomi dan mempunyai prospek yang relatif cukup baik.
PRARANCANGAN PABRIK DIAMMONIUM FOSFAT DARI AMONIA DAN ASAM FOSFAT PADA KAPASITAS PRODUKSI 40.000 TON/TAHUN (Prancangan Reaktor (RE- 201))
Oleh
ARCHEALIN ANGGRAENI 1115041004
(Skripsi) Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknik Pada Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Rama Gunawan, pada tanggal 03 Februari 1994, sebagai putri kedua dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak Ahmad Yuli dan Ibu Hayati. Penulis memiliki kakak laki-laki bernama Devi Alfandy Adhiatma dan adik perempuan bernama Archealina Nur Azhiza. Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 2 Rejo Asri, Lampung Tengah pada tahun 2005, Sekolah Menengah Pertama di SMP negeri 2 Kotagajah pada tahun 2008 dan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Kotagajah pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung. Pada tahun 2014, penulis melakukan Kerja Praktik di PTPN VII (Persero) Bungamayang, Bungamayang, Lampung Utara dengan Tugas Khusus “Kajian Kinerja Peralatan Evaporator Clear Juice PT.Perkebunan Nusantara VII (Persero) Pabrik Gula Bungamayang”. Selain itu, penulis melakukan penelitian dengan judul “Inkorporasi Zirkonia Tersulfat ke dalam silika Mesostructured Cellular Foam (MCF) sebagai Katalis Heterogen pada Reaksi Pembuatan Minyak Pelumas Bio”, dimana penelitian tersebut dipublikasikan pada tahun 2016.
viii
Selama kuliah penulis aktif dalam organisasi kemahasiswaan yaitu Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (Himatemia) FT Unila pada periode 2012/2013 sebagai Staff Departemen Media Informasi Himatemia FT Unila dan pada periode 2013/2014 sebagai Sekretaris Departemen Dana dan Usaha Himatemia FT Unila.
ix
Sebuah Karya Kupersembahkan dengan sepenuh hati untuk :
Allah SWT, berkat Rahmat dan Ridho-Nya aku dapat menyelesaikan karyaku ini
Ayah dan Ibu sebagai pengganti atas pengorbanan yang sudah tak terhitung jumlahnya, terima kasih atas do’a, kasih sayang dan pengorbanannya selama ini
Devi dan Ziza, terima kasih atas do’a, bantuan dan dukungannya selama ini
Sahabat-Sahabat Tercintaku, Terima kasih telah menjadi bagian hidupku selama berada di Perantauan ini. Semua cerita hidup ini, semua akan ku simpan selamanya. Semoga kita bisa tetap menjaga ukhuwah yan telah terjalin. Semoga kita berhasil mencapai impian kita masing-masing.
MOTTO
“Cukuplah Allah menjadi Pelindung (bagimu). Dan Cukuplah Allah menjadi Penolong (bagimu).” -(Q.S. An-Nisa : 45)-
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan) tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain” -(Qs. Al-Insyirah : 6-7)-
“Yakinlah, ada sesuatu yang menanti selepas banyak kesabaran yang dijalani, hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit” -Ali bin Abi Thalib-
“Science without religion is lame, religion without science is blind” “Life is like riding a bicycle. To keep your balance you must keep moving” -Albert Einstein-
“karena ragu-ragu tidak menjawab apapun” -Archealin Anggraeni-
SANWACANA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga tugas akhir ini denganjudul “Prarancangan Pabrik Diammonium Phosphate dari Amonia dan Asam Posfat Dengan Kapasitas 40.000 Ton/Tahun” dapat diselesaikan dengan baik.
Tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna memperoleh derajat kesarjanaan (S-1) di Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung. Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari beberapa pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Ir. Azhar, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung, yang telah memberikan banyak ilmu, pengarahan, bimbingan, kritik dan saran untuk kelancaran proses belajar selama di kampus. 2. Bapak Taharuddin, S.T., M.Sc.sebagai Dosen Pembimbing Akademik dan pembimbing II tugas akhir saya atas ilmu, pengarahan, bimbingan, kritik dan sarannya selama berada di kampus. 3. Ibu Dr. Elida Purba, S.T., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing I yang tidak kenal lelah memberikan ilmu, pengarahan, bimbingan, kritik dan saran selama penyelesaian tugas akhir saya.
xii
4. Ibu Dr. Lilis Hermida, S.T.,M.Sc. selaku dosen pembimbing penelitian atas ilmu, semangat, pengarahannya selama saya berada di kampus maupun di luar kampus. 5. Bapak Edwin Azwar, S.T., M.TA., P.hD dan Bapak Muhammad Hanif, S.T., M.T. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran, juga selaku dosen atas semua ilmu yang telah penulis dapatkan. 6. Seluruh Dosen dan Staff Teknik Kimia yang telah banyak memberikan ilmu yang sangat bermanfaat dan membantu kelancaran dalam pengerjaan. 7. Ayah dan Ibun Tersayang atas segala dukungan, pengorbanan, do’a, cinta dan kasih sayang yang selalu mengiringi di setiap langkahku. Semoga Allah SWT selalu memberikan kebahagiaan, kesehatan, keselamatan dan karunia-Nya. 8. Kak Devi dan Azhiza sebagai tempat meluapkan kekesalan dan kesayangan, atas do’a, dukungan, bantuan dan kasih sayangnya. Semoga Allah SWT memberikan perlindungan dan Karunia-Nya. 9. Ricky Fahlevi K.S selaku partner seperjuangan dalam suka dan duka yang telah membantu penulis dalam penyelesaian laporan tugas akhir. Saya pikir K.S itu singkatan dari Ricky Fahlevi Kesabaran. 10. Sahabat-sahabat kesayangan Fully Resha Rangganita, Destiara Khoirunnisa. Fully sebagai ketua geng kerapihan, ibu dua anak Elin dan Ara pas penelitian. Nisa Meutia, Sherlyana dan Dian Anggita. Kalian yang selalu ada disaat apapun suasana hati saya, memahami kemoodian saya. terimakasih atas hati yang selalu terbuka, warna warni hari dengan kalian terasa begitu menyenangkan. Teman yang hanya dengan lirikan mata saja bisa tahu apa
xiii
yang dipikirkan masing-masing yahh walaupun ara terkadang suka lama. I love you. 11. Teman-teman seperjuangan angkatan 2011 dari NPM awal sampai akhir: Ajeng Ayu Puspasari, Alief Nurtendron, Andy Fini Ardhian, Aryanto, Ayu Septriana, Baariklie Mubarokah, Bima Firmandana, Dai Bachtiar Purba, Diah Rosalina, Dicky Aditya Resagian, Dini Dian Prajawati, Eriski Prawira, Eti Purwaningsih, Pirda Hiline Novriyantoro, Fitria Yenda Elpita, Fitriani Wulandari, Gilang Faisal Gunawan (11-21), Koni Prasetyo, Lamando Aquan Raja, M. Nurul Hidayta, Mega Pristiani, Megananda Eka Wahyu, Merry Christine, Mitra Dimas Sanjaya, M. Haikal Pasha , M. Iqbal Immadudin, Nadya Mustika Insani, Nilam Sari Sitorus Pane, Nita Listiani, Poppy Meutia Zari, Raynal Rahman, Rendri Ardinata, Rina Septiana, Rizka Aidila Fitriana, Siti Sumartini, Tika Novarani, dan Yeni Ria Wulandari. Terimakasih yang sebanyak-banyaknya untuk kalian semua yang telah memberikan kepercayaan lebih kepada saya dan membantu saya dalam segala hal. Kalianlah keluarga terbaik yang pernah saya punya di tempat perantauan. Sukses untuk kita semua dan semoga kita dapat dipertemukan kembali dalam keadaan yang lebih baik suatu saat nanti. Tak akan ada apa-apanya saya tanpa kehadiran kalian semua, love you all. 12. Feni Afriyati, S.Pd. , when we both smile at the same time knowing what each other is thingking. Sahabat berbicara dari a , b, c, z, m, n, a dalam waktu yang bersamaan. Kartika Andini Putri, S.T. you are rock mok. Sahabat melakukan hal-hal aneh. Jangan berubah ya gengs.
xiv
13. Sahabat-sahabat KKN Agung Dalam, Anto, Omegam Inafa dan Fadel Terimakasih atas supportnya selama ini. 14. Kakak-kakak serta adik tingkat Teknik Kimia yang tidak bias saya sebutkan satu per satu, terimakasih telah memberikan cerita, pembelajaran, dan pengalaman selama berada di kampus. 15. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.
Bandar Lampung, Februari 2017 Penulis,
Archealin Anggraeni
xv
DAFTAR ISI
Halaman COVER ...........................................................................................................
i
ABSTRACT .....................................................................................................
ii
ABSTRAK........................................................................................................
iii
COVER DALAM ...........................................................................................
iv
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................
v
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................
vi
PERNYATAAN..............................................................................................
vii
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................
viii
PERSEMBAHAN...........................................................................................
x
MOTTO ..........................................................................................................
xi
SANWACANA ...............................................................................................
xii
DAFTAR ISI...................................................................................................
xvi
DAFTAR TABEL...........................................................................................
xxi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................
xxvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1 1.2 Kegunaan Produk ........................................................................... 3 1.3 Ketersediaan Bahan Baku ............................................................. 3 1.4 Analisa Pasar ................................................................................. 4
1.5 Kapasitas Rancangan .................................................................... 4 1.6 Lokasi Pabrik ................................................................................ 10 BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1 Jenis-jenis Proses........................................................................... 13 2.2 Pemilihan Proses ........................................................................... 16 2.3 Perbandingan Proses ..................................................................... 28 2.4 Uraian Proses Diammonium Phosphate........................................ 29 2.4.1 Persiapan Bahan Baku ......................................................... 29 2.4.2 Pembentukan Produk .......................................................... 30 2.4.3 Penyelesaian ....................................................................... 30 2.5 Diagram Alir Proses ...................................................................... 31 BAB III SPESIFIKASI BAHAN BAKU DAN PRODUK 3.1 Spesifikasi Bahan Baku ................................................................ 32 3.2 Spesifikasi Produk ........................................................................ 33
BAB IV NERACA MASSA DAN NERACA PANAS 4.1 Neraca Massa ................................................................................ 35 4.2 Neraca Energi ................................................................................ 41 BAB V SPESIFIKASI PERALATAN PROSES DAN UTILITAS 5.1 Peralatan Proses ............................................................................ 50 5.2 Peralatan Utilitas .......................................................................... 68 BAB VI UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH 6.1 Unit Pendukung Proses ....................................................................... 115 6.1.1 Unit Penyediaan Air ................................................................... 116 6.1.2 Unit Penyedian Steam................................................................. 134 xvii
6.1.3 Unit penyedia Udara instrumen ................................................. 137 6.1.4 Unit Pembangkit Tenaga Listrik ................................................ 137 6.1.5 Unit Pengadaan Bahan Bakar .................................................... 138 6.1.6 Laboratorium .............................................................................. 138 6.1.7 Instrumentasi dan Pengendalian Proses ...................................... 142 6.1.8 Pengolahan Limbah ................................................................... 148
BAB VII TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK 7.1 Lokasi Pabrik ...................................................................................... 153 7.1.1 Bahan Baku ............................................................................. 154 7.1.2 Fasilitas Transportasi .............................................................. 154 7.1.3 Utilitas ..................................................................................... 154 7.1.4 Lahan ....................................................................................... 155 7.1.5 Tenaga kerja ............................................................................ 155 7.1.6 Karakterisasi Lokasi ................................................................ 155 7.1.7 Perizinan .................................................................................. 155 7.2 Tata Letak Pabrik ................................................................................ 156 7.2.1 Area Proses .............................................................................. 157 7.2.2 Area Penyimpanan .................................................................. 157 7.2.3 Area pemeliharan dan Perbaikan ............................................ 157 7.2.4 Area Utilitas ............................................................................ 157 7.2.5 Area Perkantoran ..................................................................... 158 7.2.6 Area Fasilitas Umum ............................................................... 158 7.2.7 Area Perluasan ........................................................................ 158 7.2.8 Pos Keamanan ......................................................................... 158
xviii
7.3 Prakiraan Area Lingkungan ................................................................ 161 7.4 Tata Letak Peralatan Proses ................................................................. 162 BAB VIII MANAGEMEN DAN ORGANISASI 8.1 Bentuk Perusahaan .............................................................................. 165 8.1.1 Perusahaan Perseorangan ........................................................ 165 8.1.2 Perusahaan Firma .................................................................... 166 8.1.3 Perusahaan Komanditer .......................................................... 166 8.1.4 Perseroan Terbatas (PT) .......................................................... 166 8.2 Struktur Organisasi Perusahaan .......................................................... 168 8.2.1 Tugas dan Wewenang ............................................................. 171 8.2.1.1 Pemegang Saham .............................................................. 171 8.2.1.2 Dewan Komisaris .............................................................. 172 8.2.1.3 Dewan Direksi ................................................................... 172 8.2.1.4 Kepala Bagian ................................................................... 174 8.2.1.5 Kepala Seksi ...................................................................... 178 8.3 Status Karyawan dan Sistem Penggajian ............................................ 179 8.3.1 Status Karyawan ...................................................................... 179 8.3.2 Pembagian Jam Kerja Karyawan ............................................ 179 8.4 Penggolongan Jabatan dan Jumlah Karyawan .................................... 183 8.4.1 Penggolongan Jabatan ............................................................. 183 8.4.2 Perincian Jumlah Karyawan ...................................................... 184 8.4.3
Penggolongan Gaji .................................................................. 188
8.5 Kesejahteraan Karyawan ..................................................................... 188
xix
BAB IX INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI 9.1 Investasi ............................................................................................... 191 9.1.1 Fixed Capital Investment ......................................................... 191 9.1.2 Working CapitaL Investment (Modal Kerja) ........................... 192 9.1.3 Total Production Cost (TPC) .................................................. 193 9.2 Evaluasi Ekonomi ............................................................................... 197 9.2.1 Return On Investment (ROI) ................................................... 197 9.2.2 Pay Out Time (POT) ............................................................... 198 9.2.3 Break Evan Point (BEP) ......................................................... 198 9.2.4 Shut Down Point (SDP) .......................................................... 199 9.3 Angsuran Pinjaman ............................................................................. 200 9.4 Discounted Cash Flow (DCF) ............................................................. 200 BAB X SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ....................................................................................... 201 B. Saran .............................................................................................. 201 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN A LAMPIRAN B LAMPIRAN C LAMPIRAN D LAMPIRAN E LAMPIRAN F
xx
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1. Harga Bahan Baku ......................................................................... 4 Tabel 1.2. Data Impor Diamonium Posfat ....................................................... 5 Tabel 1.3. Data perhitungan dengan Metode Regresi Linear .......................... 6 Tabel 1.4. Kapasitas DAP. PT. Petrokimia Gresik ......................................... 7 Tabel 1.5. Data perhitungan dengan Metode Regresi Linear........................... 8 Tabel 2.1. Data Energi Pembentukan pada Suhu 25oC ................................... 22 Tabel 2.2. Data energi Bebas Gibss pada Suhu 25oC ..................................... 22 Tabel 2.3. Data konstanta Cp masing-masing komponen................................ 24 Tabel 2.4. Metode koops rule .......................................................................... 24 Tabel 2.5. Perbandingan Proses ...................................................................... 28 Tabel 4.1. Komposisi Bahan Baku Asam Posfat ............................................ 36 Tabel 4.2. komposisi Bahan Baku Ammonia .................................................. 36 Tabel 4.3. Berat Molekul Komponen .............................................................. 36 Tabel 4.4. Neraca Massa Vaporizer ............................................................. 37 Tabel 4.5. Neraca Massa di Reaktor I (RE - 201)............................................ 38 Tabel.4.6 Neraca Massa di Flash Drum .......................................................... 39 Tabel 4.7. Neraca Massa di Granulator Tower (GT 101) ............................... 40 Tabel 4.8 Kapasitas Panas Cair ....................................................................... 42 Tabel 4.9 Kapasitas Panas Gas ....................................................................... 42
Tabel 4.10 Kapasitas Panas Padatan .............................................................. 43 Tabel 4.11 Data Konstanta Kapasitas Panas ................................................. 44 Tabel 4.12 Data Enthalpy pada Kondisi Standard pada Suhu 298K.............. 44 Tabel 4.13 Neraca Panas Vaporizer (VP-101)................................................ 45 Tabel 4.14 Neraca Panas Heat Exchanger (HE-101)) ................................... 45 Tabel 4.15 Neraca Panas Heat Exchanger (HE-102) ...................................... 46 Tabel 4.16 Neraca Panas Reaktor (RE-201) ................................................... 47 Tabel 4.17 Neraca Panas Flash Drum (FD-301)............................................. 48 Tabel 4.18 Neraca Panas Granulator Tower (GT-301)................................... 49 Tabel 5.1. Spesifikasi Tangki Amonia (ST-101) ........................................... 50 Tabel. 5.2. Spesifikasi Tangki Asam Posfat (ST – 102) ................................. 51 Tabel 5.3 Spesifikasi Reaktor (RE-201) ......................................................... 52 Tabel 5.4 Spesifikasi Vaporizer (P-101) ......................................................... 53 Tabel 5.5 Sfesifikasi Flash Drum (FD-301) ................................................... 54 Tabel 5.6 Sfesifikasi Condensor (CD-301)...................................................
55
Tabel 5.7. Spesifikasi Pompa Proses 102 (PP-102) ........................................ 56 Tabel 5.8. Spesifikasi Pompa Proses 103 (PP-103) ........................................ 57 Tabel. 5.9 Spesifikasi Exander (EX-101) .. ..................................................... 58 Tabel 5.10 Sfesifikasi Pompa Proses 101 (PP-101) ........................................ 59 Tabel 5.11 Spesifikasi Heater (HE-101) ......................................................... 60 Tabel 5.12. Spesifikasi Heater (HE-102) ........................................................ 61 Tabel 5.13 Spesifikasi Cooler (CO-301) ......................................................... 62 Tabel 5.14. Spesifikasi Granulator Tower (GT-301) ..................................... 63 Tabel. 5.15. Sfesifikasi Screw Conveyor (SC-301) ......................................... 64
xxii
Tabel. 5.16. Sfesifikasi BIN (SS-301) ............................................................ 65 Tabel 5.17. Spesifikasi Belt Conveyor (BC – 301) ........................................ 66 Tabel 5.18 Spesifikasi Ware House ( WH – 401) ........................................... 67 Tabel 5.19.Spesifikasi Bak Sedimentasi (BS–101) ......................................... 68 Tabel 5.20. Tabel 5.16. Spesifikasi Tangki Alum (ST–401) .......................... 69 Tabel 5.21.Spesifikasi Tangki Kaporit (ST – 402) ........................................ 70 Tabel 5.22.Spesifikasi Tangki Soda Kaustik (ST– 403) ...................................... 71 Tabel 5.23.Spesifikasi Klarifier (CF–401) ...................................................... 72 Tabel 5.24. Spesifikasi Sand Filter (SF–401) ................................................. 75 Tabel 5.25 Spesifikasi Tangki Air Filter (FWT – 401)) ................................ 74 Tabel 5.26 Spesifikasi Hot Basin (HB–401) ................................................... 75 Tabel 5.27.Spesifikasi Tangki Asam Sulfat (ST–405) .................................... 76 Tabel 5.28.Spesifikasi Tangki Dispersan (ST–406) ....................................... 77 Tabel 5.29. Spesifikasi Tangki Inhibitor (ST–407) ........................................ 78 Tabel 5.30.Spesifikasi Cooling Tower (CT–401) ........................................... 79 Tabel 5.31.Spesifikasi Cold Basin (CB–401) ................................................. 80 Tabel 5.32. Spesifikasi Tangki Air Kondensat (ST– 409) .............................. 81 Tabel 5.33.Spesifikasi Cation Exchanger (CE–401) ...................................... 82 Tabel 5.34 Spesifikasi Anion Exchanger (AE–401) ....................................... 83 Tabel 5.35.Spesifikasi Demin Water Tank (DWT–401) ................................. 84 Tabel 5.36. Spesifikasi Deaerator (DE–401) ................................................. 85 Tabel 5.37 Spesifikasi Tangki Hidrazin (ST–407) ........................................ 86 Tabel 5.38 Spesifikasi Boiler (B–401) ............................................................ 87 Tabel 5.39 Spesifikasi Tangki Bahan Bakar(ST–408) .................................... 88
xxiii
Tabel 5.40 Spesifikasi Blower Steam (BS– 401) .................................................. 89 Tabel 5.41 Spesifikasi Air Dryer (AD – 401) ................................................. 89 Tabel 5.42 Spesifikasi Air Compressor (AC-401) .......................................... 90 Tabel 5.43 Spesifikasi Blower Udara 2 (BU – 404) ....................................... 91 Tabel 5.44 Spesifikasi Blower Udara 3 (BU – 405) ...................................... 91 Tabel 5.45 Spesifikasi Generator Listrik (GS-401) ........................................ 92 Tabel 5.46 Spesifikasi Pompa (PU – 401) ...................................................... 93 Tabel 5.47. Spesifikasi Pompa (PU – 402) ..................................................... 94 Tabel 5.48. Spesifikasi Pompa (PU – 403) ..................................................... 95 Tabel 5.49. Spesifikasi Pompa (PU – 404) ..................................................... 96 Tabel 5.50. Spesifikasi Pompa (PU – 405) ..................................................... 97 Tabel 5.51. Spesifikasi Pompa (PU – 406) ..................................................... 98 Tabel 5.52. Spesifikasi Pompa (PU – 407) ..................................................... 99 Tabel 5.53. Spesifikasi Pompa (PU – 408) ..................................................... 100 Tabel 5.54. Spesifikasi Pompa (PU – 409) ..................................................... 101 Tabel 5.55. Spesifikasi Pompa (PU – 410) ..................................................... 102 Tabel 5.56. Spesifikasi Pompa (PU – 411) ..................................................... 103 Tabel 5.57 Spesifikasi Pompa (PU – 412) ..................................................... 104 Tabel 5.58. Spesifikasi Pompa (PU – 413) ..................................................... 105 Tabel 5.59. Spesifikasi Pompa (PU – 414) ..................................................... 106 Tabel 5.60. Spesifikasi Pompa (PU – 415) ..................................................... 107 Tabel 5.61. Spesifikasi Pompa (PU – 416) ..................................................... 108 Tabel 5.62. Spesifikasi Pompa (PU – 417) ..................................................... 109 Tabel 5.63 Spesifikasi Pompa Utilitas (PP-418) ............................................. 110
xxiv
Tabel 5.64 Spesifikasi Pompa Utilitas (PP-419) ............................................. 111 Tabel 5.65 Spesifikasi Pompa Utilitas (PP-420) ............................................. 112 Tabel 5.66 Spesifikasi Pompa Utilitas (PP-421) ............................................ 113 Tabel 5.67 Spesifikasi Pompa Utilitas (PP-422) ............................................. 114 Tabel 6.1. Standar Air Kebutuhan Domestik .................................................. 117 Tabel 6.2. Kebutuhan air Pendingin ................................................................ 121 Tabel.6.3. Kebutuhan Air Umpan Boiler ........................................................ 125 Tabel 6.4.Tingkatan Kebutuhan Informasi dan Sistem Pengendalian ............ 145 Tabel 6.5. Tingkat Kebutuhan Informasi dan Sistem Pengendalian ............... 145 Tabel 6.6 Syarat-Syarat Kualitas (Mutu) Air Limbah ..................................... 150 Tabel 7.1 Perincian Luas Area Pabrik ……..................................................... 161 Tabel 8.1. Jadwal kerja masing - masing regu ................................................ 182 Tabel 8.2. Perincian Tingkat Pendidikan ........................................................ 183 Tabel 8.3. Jumlah Operator Berdasarkan Jenis Alat ....................................... 185 Tabel 8.4. Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenis Alat Utilitas ........................ 185 Tabel 8.4. Perincian Jumlah Karyawan............................................................ 186 Tabel 9.1. Fixed capital investment ................................................................ 192 Tabel 9.2. Manufacturing cost ........................................................................ 194 Tabel 9.3. General expenses ........................................................................... 195 Tabel 9.4. Biaya Administratif ........................................................................ 195 Tabel 9.5. Minimum acceptable persent return on investment ....................... 197 Tabel 9.6. Acceptable payout time untuk tingkat resiko pabrik ...................... 198 Tabel 9.7. Hasil uji kelayakan ekonomi .......................................................... 200
xxv
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Digram Alir Proses TVA ........................................................... 13 Gambar 2.1. Digram Alir Proses David G. Salladay ...................................... 15 Gambar 2.3.Digram Alir Proses ..................................................................... 31 Gambar 6.1. Cooling Tower ............................................................................ 124 Gambar 6.2. Dearator ..................................................................................... 136 Gambar 7.1. Tata letak Pabrik ......................................................................... 159 Gambar 7.2. Tata Letak Alat Proses ............................................................... 163 Gambar 7.3. Peta Gresik ................................................................................. 164 Gambar 8.1. Struktur Organisasi Perusahaan ................................................. 170 Gambar 9.1. Grafik Analisa Ekonomi ............................................................ 199
xxvi
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perkembangan industri di Indonesia semakin mengalami peningkatan. Pemerintah telah melaksanakan pembangunan di segala bidang, baik fisik dan non-fisik. Salah satu wujud pembangunan itu adalah pembangunan industri di Indonesia. Peningkatan pembangunan pada sektor ini diharapkan dapat memberikan devisa bagi negara, menambah lapangan pekerjaan dan mengurangi ketergantungan terhadap produk negara lain.
Industri kimia belakangan ini terus berkembang secara terintegrasi. Perkembangan industri hilir dan juga industri bahan setengah jadi yang pesat selama ini, merupakan pendorong dibangunnya industri-industri hulu. Dengan kata lain, kebutuhan bahan baku atau penyedia bahan baku dalam sektor industri saling terkait. Oleh karena itu, pembangunan industri kimia haruslah seimbang antara industri hulu yang merupakan penyedia bahan baku, dengan industri hilir yang akan memproses bahan baku tersebut menjadi produk.
Indonesia juga merupakan negara agraris, dimana mayoritas mata pencaharian penduduknya adalah di bidang pertanian. Indonesia juga termasuk negara dengan lahan pertanian yang luas. Kehidupan masyarakat yang mayoritas sebagai petani membuat kebutuhan akan pupuk semakin meningkat seiring
2
dengan peningkatan kualitas dan kuantitas hasil pertanian. Salah satu pupuk yang dapat digunakan adalah diamonium fosfat (DAP).
Diamonium fosfat (DAP) adalah salah satu jenis garam yang larut di dalam air, yang dapat diproduksi dengan mereaksikan amonia dengan asam fosfat. DAP digunakan sebagai pupuk dan sebagai pencegah kebakaran. DAP untuk pupuk dapat digunakan untuk meningkatkan pH tanah selain itu DAP mengandung Nitrogen (N) dan Fosfor (F) yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Selain itu DAP dapat digunakan sebagai ragi pada pembuatan bir dan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan rokok.
Kebutuhan diamonium fosfat di Indonesia sampai saat ini dipenuhi dengan import dari negara lain seperti Cina, Thailand, Taiwan, Jerman dan Amerika Serikat. Oleh karena itu, diharapkan didirikannya pabrik diamonium fosfat di dalam negeri karena selain dapat mengurangi ketergantungan terhadap luar negeri, diharapkan pula dapat membantu menyerap tenaga kerja dan menambah devisa negara.
Pendirian pabrik diamonium fosfat (DAP) ini dianggap perlu dengan alasanalasan sebagai berikut: 1. Memenuhi kebutuhan pupuk diamonium fosfat di dalam negeri 2. Dari segi sosial dan ekonomi, didirikannya pabrik ini akan membuka lapangan kerja baru sehingga dapat mengurangi pengangguran.
3
3. Dengan meningkatnya pertumbuhan industri pupuk diharapkan Indonesia menjadi salah satu penghasil diamonium fosfat sekaligus menambah devisa negara.
1.2 Kegunaan Produk Diamonium Fosfat (DAP) adalah pupuk yang berbentuk butiran yang telah banyak diaplikasikan di dalam dunia pertanian. Banyak sektor yang telah memanfaatkan DAP, diantaranya adalah : 1. Sektor pertanian yang menggunakan DAP sebagai pupuk karena mengandung Nitrogen (N) dan Fosfor (F) yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. 2. Industri rokok menggunakan DAP sebagai bahan tambahan dalam campuran rokok yaitu untuk menambah kenikmatan rokok. 3. Dalam industri makanan, DAP digunakan sebagai bahan tambahan pembuatan ragi roti. 4. Dalam industri minuman, DAP digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan anggur dan bir.
1.3 Ketersediaan Bahan Baku Ketersediaan bahan merupakan faktor yang penting dalam keberlangsungan produksi suatu pabrik. Untuk mendapatkan kontinuitas produksi suatu pabrik, bahan baku harus mendapatkan perhatian yang serius dengan tersedianya secara periodik dalam jumlah yang cukup. Pada prarancangan pabrik
4
diamonium fosfat (DAP), amonia dan asam fosfat dari PT. Petrokimia Gresik, Jawa Timur.
1.4 Analisa Pasar Harga bahan baku dan produk dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Harga Bahan Baku dan Produk Bahan
Harga (US $/ ton)
Produk
Diammonium Fosfat
1036,953
Bahan Baku
Amonia
135
Asam Fosfat
450
Sumber : Alibaba.com,2016
1.5 Kapasitas Rancangan Dalam menentukan kapasitas pabrik diamonium fosfat perlu diperhatikan beberapa pertimbangan yaitu proyeksi kebutuhan akan diammonium fosfat dan kapasitas pabrik yang sudah ada.
1.5.1 Proyeksi Impor Produk Diammonium Fosfat Dengan semakin pesatnya perkembangan di era industrialisasi ini, maka kebutuhan akan diammonium fosfat dalam negeri semakin meningkat karena banyaknya industri – industri yang menggunakan diammonium fosfat sebagai bahan bakunya dan kebutuhan akan diammonium sebagai pupuk majemuk yang dibutuhkan pada sektor pertanian.
5
Sampai saat ini, Indonesia belum mampu mengekspor diammonium fosfat ke pasar dunia karena produksi diammonium fosfat belum bisa mengimbangi akan kebutuhan diammoniuim fosfat dalam negri yang begitu besar menuntut Indonesia untuk melakukan impor. Berikut adalah data impor diammonium fosfat dari tahun 2010 – 2015 dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2 Data Impor Diamonium Fosfat (DAP) No
Tahun
Kebutuhan (kg/tahun)
1
2010
76.364.374
2
2011
87.236.318
3
2012
215.808.369
4
2013
134.954.285
5
2014
211.724.532
Sumber : Badan Pusat Statistik, Indonesia 2015
Untuk
memprediksikan
impor
diammonium
fosfat
pada
tahun
prarancangan yaitu 2021, dapat digunakan metode regresi linear. Berikut data perhitungan ditampilkan pada Tabel 1.3.
6
Tabel 1.3 Data Perhitungan Dengan Metode Regresi Linear. Data (n)
Tahun (x)
Kebutuhan
Xy
x2
(ton/thn) (y) 1
2010
76.364
153492391,7
4040100
2
2011
87.236
175432235,5
4044121
3
2012
215.808
434206438,4
4048144
4
2013
134.954
271662975,7
4052169
5
2014
211.725
426413207,4
4056196
Σ
10060
726.088
1461207249
20240730
Digunakan regresi linear dengan persamaan (1.1) sebagai berikut : ....... (1.1) (Bird,John. Higher Engineering Mathematic, 2010)
dimana
didapatkan a
= 145217,576
b
1461207249 1460888811 31843,8283 20240730 20240720
7
1100600 2012 5
y
= 14521,576 + 31843,8283 (2021-2012)
y
= 431.812 ton/ tahun
Jadi prediksi impor diammonium fosfat pada tahun 2021 sebesar 431.812 ton/tahun.
1.5.2 Kapasitas pabrik yang sudah ada Di Indonesia sudah berdiri pabrik diammonim fosfat yaitu PT.Petrokimia Gresik yang berlokasi di Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Hanya pabrik ini yang menghasilkan diammonium fosfat di Indonesia dengan kapasitas ditampilkan pada tabel 1.4.
Tabel 1.4 Kapasitas DAP PT. Petrokimia Gresik No
Tahun
Kapasitas Produksi
1
2010
35586
2
2011
24610
3
2012
21595
4
2013
71491
5
2014
121393
8
Untuk memprediksikan kapasitas produksi diammonium fosfat di PT Petrokimia Gresik pada tahun prarancangan yaitu 2021, dapat digunakan metode regresi linear. Data perhitungan ditampilkan pada Tabel 1.5.
Tabel 1.5 Data perhitungan dengan metode regresi linear. Data (n)
Tahun (x)
Kapasitas
xy
x2
(ton/thn) (y) 1
2010
35586
71527680
4040100
2
2011
24610
49490710
4044121
3
2012
21595
43449140
4048144
4
2013
71491
143911383
4052169
5
2014
121393
244485502
4056196
Σ
10060
274675
552864595
20240730
Digunakan regresi linear dengan persamaan (1.1) sebagai berikut : ....... (1.1)
dimana
9
didapatkan a
= 54935
b
552864595 552646100 21849,5 20240730 20240720
1100600 2012 5
y
= 54935 + 21894,5 (2021-2012)
y
= 251580 ton/ tahun
Jadi prediksi kapasitas produksi diammonium fosfat PT. Petrokimia Gresik pada tahun 2021 sebesar 251.580 ton/tahun.
Prediksi kebutuhan impor diammonium fosfat di dalam negeri pada tahun 2021
adalah
431.812,03
ton/tahun
sedangkan
kapasitas
produksi
diammonium fosfat PT. Petrokimia Gresik pada tahun 2021 sebesar 251.580 ton/tahun. Untuk mengurangi kebutuhan impor pada tahun 2021 diperlukan kapasitas produksi sebesar 180.231,5 ton/tahun. Melihat kondisi tersebut direncanakan pada tahap awal tahun 2021 kapasitas produksi diammonium fosfat sebesar 40.000 ton/tahun (22% dari kapasitas produksi maksimum), dengan pertimbangan besar reaktor dan bahan baku yang tersedia di Indonesia serta sebagai awal pabrik mulai beroperasi dan secara bertahap dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.
10
Berdasarkan pertimbangan di atas dengan kapasitas produksi diammonium fosfat sebesar 40.000 ton/tahun diharapkan : 1. Dapat memenuhi kebutuhan diammonium fosfat di Indonesia sehingga mengurangi impor dari luar negeri 2. Memberi
kesempatan
Diammonium
Posfat
pada untuk
industri-industri mengembangkan
yang
menggunakan
produksinya
dan
memperolehnya dengan mudah dan murah tanpa harus mengimpor
1.6 Lokasi Pabrik Pemilihan lokasi merupakan hal yang penting dalam perancangan suatu pabrik karena berhubungan langsung dnegan nilai ekonomis dari pabrik yang akan didirikan. Pabrik di-ammonium phosfat ini direncanakan didirikan di daerah kawasan industri Gresik, Jawa Timur. Pertimbangan pemilihan lokasi ini pada umumnya adalah sebagai berikut :
1. Bahan baku Lokasi ketersedian bahan baku menentukan lokasi pabrik yang akan didirikan. Lokasi sumber bahan baku yang lebih dekat dengan lokasi pabrik akan meminimalisir biaya transfortasi atau pengangkutan bahan. Untuk bahan baku berupa amonia dan asam sulfat di dapat dari PT. Petrokimia Gresik, Jawa Timur yang mana lokasinya berdekatan dengan lokasi pabrik didirikan.
11
2. Kebutuhan air Ketersediaan air sangat diperlukan dalam proses industri karena air digunakan dalam jumlah besar untuk pendinginan, bahan baku dan regenerasi steam. Oleh karena itu, lokasi pabrik lebih baik berdekatan dengan sumber air untuk mempermudah jalannya proses industri. kebutuhan air untuk pabrik ini diperoleh dari Sungai Bengawan Solo yang lokasinya tidak jauh dengan pabrik.
3. Transportasi Transportasi
sangat
dibutuhkan
sebagai
penunjang
utama
untuk
penyediaan bahan baku dan pemasaran produk. Gresik, Jawa Timur memiliki sarana transportasi darat yang cukup baik. Selain itu, adanya jalur laut juga mempermudah sarana transportasi sehingga dapat memperlancar distribusi hasil produksi dan diharapkan hubungan antar daerah tidak mengalami hambatan.
4. Sumber bahan bakar Listrik untuk kebutuhan pabrik dapat diperoleh dari generator pembangkit tenaga listrik. Bahan bakar solar untuk generator diperoleh dari Pertamina.
5. Tenaga Kerja Tenaga kerja di Indonesia cukup banyak sehingga penyediaan tenaga kerja tidak terlalu sulit diperoleh. Tenaga kerja yang berpendidikan menengah dan kejuruan dapat siambil dari daerah pabrik. Sedangkan untuk tenaga
12
kerja ahli dapat didatangkan dari kota lain. Di samping itu, lokasi pabrik mudah dijangkau oleh transportasi angkutan yang beroperasi secara permanen pada daerah lokasi pabrik.
6. Perijinan Lokasi pabrik pada daderah khusus untuk kawasan industri, sehingga memudahkan dalam perizinan pendirian pabrik.
X. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis ekonomi yang telah dilakukan terhadap Prarancangan Pabrik Diammonium Posfat dari Asam Posfat dan Amonia dengan kapasitas 40.000 ton/tahun dapat ditarik simpulan sebagai berikut : 1. Percent Return on Investment (ROI) sesudah pajak adalah 33,948 %. 2. Pay Out Time (POT) sesudah pajak adalah 2,4 tahun 3. Break Even Point (BEP) sebesar 52,897 % dimana syarat umum pabrik di Indonesia adalah 30 – 60 % kapasitas produksi. Shut Down Point (SDP) sebesar 29,785 %, yakni batasan kapasitas produksi sehingga pabrik harus berhenti berproduksi karena merugi. 4. Discounted Cash Flow Rate of Return (DCF) sebesar 50,790%, lebih besar dari suku bunga bank sekarang sehingga investor akan lebih memilih untuk berinvestasi ke pabrik ini dari pada ke bank.
B. SARAN Pabrik Diammonium Posfat dari Asam Posfat dan Amonia dengan kapasitas empat puluh ribu ton per tahun sebaiknya dikaji lebih lanjut baik dari segi proses maupun ekonominya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
2015.
Peta
Provinsi
Gresik.
https://www.google.co.id/maps,2016.Diakses pada 20 Februari 2016. Bachus, L and Custodio, A. 2003. Know and Understand CentrifugaI Pumps. Bachus Company, Inc. Oxford: UK. Badan Pusat Statistik, 2015, Statistic Indonesia, www.bps.go.id, Indonesia. Diakses10 Februari 2016. Banchero, Julius T., and Walter L. Badger. 1988. Introduction to Chemical Engineering. McGraw Hill : New York. Bank Indonesia. 2015. NilaiKurs. www.bi.go.id. Diakses 23 Agustus 2016 Bird,John.2010. Higher Engineering Mathematics. Elsevier Ltd: Burlinton, United States of America Brown.G.George., 1950, Unit Operation 6ed, Wiley&Sons, USA. Brownell.L.E. and Young.E.H., 1959, Process Equipment Design 3ed, John Wiley & Sons, New York. Coulson.J.M. and Ricardson.J.F., 1983, Chemical Engineering vol 6, Pergamon Press Inc, New York. Coulson J.M., and J. F. Richardson. 2005. Chemical Engineering 4th edition. Butterworth-Heinemann : Washington.
Duh, Y.S., Hsu, C.C., Kao, C.S. and Yu, S.W., 1996, Applications ofreaction calorimetry in reaction kinetics and assessment of thermalhazards, Thermochim Acta, 285: 67±79. Fogler, H. Scott. 2006. Elements of Chemical Reaction Envgineering4thedition. Prentice Hall International Inc. : United States of America. Geankoplis.Christie.J., 1993, Transport Processes and unit Operation 3th
ed
,
Allyn & Bacon Inc, New Jersey. Himmeblau.David., 1996, Basic Principles and Calculation in Chemical Engineering, Prentice Hall Inc, New Jersey. Kern, Donald Q. 1965. Process Heat Transfer. Mcgraw-Hill Co.: New York. Kirk, R.E and Othmer, D.F., 2006, “Encyclopedia of Chemical Technologi”, 4nd ed., vol. 17., John Wiley and Sons Inc., New York. Levenspiel.O., 1972, Chemical Reaction Engineering 2nd edition, John Wiley and Sons Inc, New York. McCabe.W.L. and Smith.J.C., 1985, Operasi Teknik Kimia, Erlangga, Jakarta. Megyesy.E.F., 1983, Pressure Vessel Handbook, Pressure Vessel Handbook Publishing Inc, USA. Metcalf and Eddy, 1991, Wastewater Engineering Treatment, Disposal, Reuse, Mc Graw-Hill Book Company, New York. MSDS Diammoium Posfat Lab.com, Diakses pada21 Februari 2016, 09:01 WIB MSDS Ammonia.Science Lab.com, Diakses pada21 Februari 2016, 09:12 WIB MSDS Asam Posfat.Science Lab.com, Diaksespada21 Februari 2016, 09:48 WIB Perry.R.H. and Green.D., 1997, Perry’s Chemical Engineer Handbook 7th McGraw-Hill Book Company, New York.
ed
,
Perry, Robert H., and Don W. Green. 1999. Perry’s Chemical Engineers’ Handbook 7th edition. McGraw Hill : New York. Perry, Robert H., and Don W. Green. 2008. Perry’s Chemical Engineers’ Handbook 8th edition. McGraw Hill : New York. Peter.M.S. and Timmerhause.K.D., 1991, Plant Design an Economic for Chemical Engineering 3ed, McGraww-Hill Book Company, New York. Powell, S.T., 1954, “Water Conditioning for Industry”, McGraw Hill Book Company, New York. Rase.1977.Chemical Reactor Design for Process Plant, Vol. 1st, Principles and Techniques.John Wiley and Sons : New York Smith.J.M. and Van Ness.H.C., 1975, Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics 3ed, McGraww-Hill Inc, New York. Smith, J.M., H.C. Van Ness, and M.M. Abbott. 2001. Chemical Engineering Thermodynamics 6th edition. McGraw Hill : New York. Timmerhaus, Klaus D., Max S. Peters, and Ronald E. West. 1991. Plant Design an Economic for Chemical Engineering 3thedition. McGraww-Hill Book Company: New York. Timmerhaus, Klaus D., Max S. Peters, and Ronald E. West. 2002. Plant Design and Economics for Chemical Engineers 5th edition. McGraw-Hill : New York. Treyball.R.E., 1983, Mass Transfer Operation 3ed, McGraw-Hill Book Company, New York. Ulrich.G.D., 1984, A Guide to Chemical Engineering Process Design and Economics. John Wiley & Sons Inc, New York.
Wallas, Stanley M. 1990. Chemical Process Equipment. Butterworth-Heinemann : Washington. Wallas. S.M., 1988, Chemical Process Equipment, Butterworth Publishers, Stoneham USA. Wang, L, K.2008. Gravity Thickener, Handbook of Enviromental Engineering, Vol. 6th. The Humana Press Inc. : New Jersey Wilson, E. T.2005.Clarifier Design. Mc Graw Hill Book Company : London Yaws, C.L., 1999, Chemical Properties Handbook, Mc Graw Hill Book Co., NewYork