PRARANCANGAN PABRIK DIAMMONIUM FOSFAT DARI AMONIA DAN ASAM FOSFAT DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 40.000 TON/TAHUN (Perancangan Granulator Tower (GT-201))
(Skripsi)
Oleh RICKY FAHLEVI SINULINGGA
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016
ABSTRACT PREDISEGN OF DIAMMONIUM PHOSPHATE FROM AMMONIA AND PHOSPHORIC ACID WITH CAPACITY 40.000 TONS/YEAR (Design of Granulator Tower (GT-201))
By RICKY FAHLEVI SINULINGGA The development of the fertilizer industry today is growing due to increasing fertilizers demand. One of which types of fertilizer is diammonium phosphate. Making DAP conducted by reacting ammonia with phosphoric acid at a temperature of 185oC and a pressure of 3 atm at the reactor pipe. Provision of utility requirements in the form of plant treatment systems and water supply, steam supply systems, cooling water and power systems as well as waste management system Capaity of the plant is 40.000 tons/year with 330 working days in a year. The location of plant is planned in Gresik, East Java. Labor needed in this plant is 172 people with a business entity form Limited and Liability Company (PT) with line and staff organization structure. From the economic analysis is obtained: Fixed Capital Investment (FCI) Working Capital Investment (WCI) Total Capital Investment (TCI) Break Even Point (BEP) Shut Down Point (SDP) Pay Out Time before taxes (POT)b Pay Out Time after taxes (POT)a Return onInvestment before taxes (ROI)b Return onInvestment after taxes (ROI)a Discounted cash flow (DCF)
= = = = = = = = = =
Rp 145.580.845.238 Rp 25.690.737.395 Rp 171.271.582.633 52,897% 29,785% 1,88 years 2,38 years 42,436 % 33,948% 50,790%
By considering above the summary, it is proper establishment of diammonium phosphate plant for studied further, because the plant is profitable and has good prospects future.
ABSTRAK PRARANCANGAN PABRIK DIAMONIUM FOSFAT DARI AMONIA DAN ASAM FOSFAT DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 40.000 TON/TAHUN (Perancangan Granulator Tower (GT-201))
Oleh RICKY FAHLEVI SINULINGGA Perkembangan industri pupuk saat ini sangatlah berkembang, dikarenakan kebuthan pupuk yang semakin meningkat. Salah satu jenus pupuk adalah diamonium posfat. Pembuatan DAP dilakukan dengan mereaksikan amonia dengan asam posfat pada suhu 185oC dan tekanan 3 atm pada reaktor pipa. Penyediaan kebutuhan utilitas pabrik berupa sistem pengolahan dan penyediaan air, sistem penyediaan steam, cooling water, dan sistem pembangkit tenaga listrik serta sistem pengelolaan limbah. Kapasitas produksi pabrik DAP direncanakan 40.000 ton/tahun dengan 330 hari kerja dalam 1 tahun. Lokasi pabrik direncanakan didirikan di daerah Gresik, Jawa Timur. Tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 172 orang dengan bentuk badan usaha Perseroan Terbatas (PT) dengan struktur organisasi line and staff. Dari analisis ekonomi diperoleh: Fixed Capital Investment Working Capital Investment Total Capital Investment Break Even Point Shut Down Point Pay Out Time before taxes Pay Out Time after taxes Return onInvestment before taxes Return onInvestment after taxes Discounted cash flow
(FCI) (WCI) (TCI) (BEP) (SDP) (POT)b (POT)a (ROI)b (ROI)a (DCF)
= = = = = = = = = =
Rp 145.580.845.238 Rp 25.690.737.395 Rp 171.271.582.633 52,897% 29,785% 1,88 tahun 2,38 tahun 42,436 % 33,948% 50,790%
Berdasarkan beberapa paparan di atas, maka pendirian pabrik DAP ini layak untuk dikaji lebih lanjut, karena merupakan pabrik yang menguntungkan dari sisi ekonomi dan mempunyai prospek yang relatif cukup baik.
PRARANCANGAN PABRIK DIAMMONIUM FOSFAT DARI AMONIA DAN ASAM FOSFAT DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 40.000 TON/TAHUN (Tugas Khusus Perancangan Granulator Tower (GT- 201))
Oleh
RICKY FAHLEVI SINULINGGA 1115041041
(Skripsi) Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknik Pada Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe, pada tanggal 3 September 1993,sebagai anak ke dua dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak Alm. Pt. Ir. Jakona Karo – karo Sinulingga dan Ibu Agus Nartha Br Sembiring Depari. Penulis menyelesaikan pendidikan taman kanak-kanak di TK Cahaya Dharma Wanita Kabanjahe pada tahun 2001, menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SDN 040448 Kabanjahe pada tahun 2002, Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Kabanjahe pada tahun 2008, dan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Kabanjahe pada tahun 2011. Pada tahun 2011, Penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung melalui Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Selama menjalani masa perkuliahan, Penulis aktif dalam beberapa organisasi kemahasiswaan. Di dalam kampus Penulis aktif di Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HIMATEMIA) FT Unila sebagai Staff Departemen Edukasi tahun 20122013, Ketua Divisi Kristiani Departemen Kerohanian tahun 2013-2014. Penulis juga aktif di organisasi eksternal kampus sebagai Anggota Persekutuan Umum Forum Komunikasi Mahasiswa Kristiani Fakultas Teknik Universitas Lampung tahun 2012-2013, Anggota Bidang Pendidikan Ikatan Mahasiswa Karo Rudang Mayang Lampung tahun 2013-2014, Ketua Tim Pendamping
Pelayanan
Mahasiswa FKMK FT tahun 2014-2015, Koordinator Biro Musik dan Pujian PERMATA GBKP Bandar Lampung tahun 2012-2014, Dewan Penasehat Ikatan Mahasiswa Karo Rudang Mayang Lampung tahun 2014-2015, Ketua Kebaktian Anak dan Remaja GBKP Bandar Lampung tahun 2013- 2019, Anggota Organis dan Songleader GBKP Bandar Lampung, dan aktif di kepengurusan dan kepanitian organisasi lainnya.
Dalam kegiatan kuliah Penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sinar Palembang , Kecamatan Candi Puro, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung pada bulan Agustus-September 2014. Pada bulan Oktober – November tahun 2014.
Penulis melakukan Kerja Praktek di PT. Pupuk Sriwdidjaja,Tbk., Palembang, Sumatera Selatan Plant IV dengan tugas khusus “Evaluasi Kinerja Methanator RE-106”.
Penulis juga melakukan penelitian pada tahun 2015-2016 dengan judul dari penelitian ini adalah “Pengaruh Konsentrasi Katalis SnCl2 dan Suhu Polimerisasi Asam Laktat Dengan Metode Ring Opening Polymerization (ROP) Terhadap Karakteristik Polylactic Acid (PLA)”. Penelitian ini juga sudah dipublikasikan pada Seminar Nasional Kimia Universitas Gadjah Mada 2016, “Pemanfaatan Kimia Material untuk Meningkatkan Daya Saing Indonesia dalam MEA” dengan Prociding Nomor ISSN: 2338-2368 yang diselenggarakan pada 21 Mei 2016 di Hotel Crystal Lotus Yogyakarta.
MOTTO
“ Giving My Best” “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Kolose 3:23)” Rumus Hidup : KUE TaPaNi Know Understand Enjoy Tahu Paham Nikmati Hidup hanya sekali harus berdampak bagi sekitar Pemenang atau Pecundang ? Pilih salah satunya, bukan keduanya. _Ricky Fahlevi Sinulingga_
Persembahan Sebuah Karya Hasil Perjuanganku ……. Kupersembahkan dengan penuh bangga kepada Tuhanku Yesus Kristus dengan pertolonganNya yang luar biasa, Juga kepada Almarhum Papa dan Mama yang selalu memberi kasih saying kepada kami anak – anaknya. Juga buat abangku Yudha Sinulingga dan adekku Yola Sinulingga yang selalu memberi semangat Juga buat kekasih hatiku, Enda Ngapulisa si nande biring yang selalu mendukungku Juga untuk keluarga, seluruh dosen Teknik Kimia Universitas Lampung, teman – teman seangkatan (Chemeng 2011), kakak dan adik tingkat Teknik Kimia Unila, Keluarga Besar GBKP Bandar Lampung, KAKR GBKP Bandar Lampung, Permata GBKP Bandar Lampung, Forum Komunikasi Mahasiswa Kristiani Fakultas Teknik, Ikatan Mahasiswa Karo Rudang Mayang Lampung yang telah membantu… Dan tak lupa kupersembahakan kepada Almamaterku terinta, Universitas Lampung. Terimakasih atas dukungan, kebersamaan dan doa nya selama ini untuk keberhasilanku. Mejuah – juah man banta kerina.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas berkat dan kasih karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Prarancangan Pabrik Diammonium Fosfat dari Amonia dan Asam Fosfat dengan Kapasitas Produksi 40.000 ton/tahun” dengan tugas khusus “Perancangan Granulator Tower GT-201” dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah banyak membantu selama mengerjakan tugas akhir ini. Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Ir. Azhar, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung dan Dosen Penguji I, yang telah memberikan kritik dan saran dan ilmu yang bermanfaat untuk tugas akhir ini. 2. Ibu Dr. Elida Purba,S.T.,M.Sc selaku Dosen Pembimbing I, yang telah banyak memberikan pengetahuan, saran, motivasi dan bimbingan dalam penyusunan tugas akhir ini. 3. Bapak Taharuddin,S.T.,M.Sc. selaku Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan saran, bimbingan, pengalaman penyususnan tugas akhir ini.
x
dan pengetahuan
dalam
4. Ibu Panca Nugrahini F,S.T.,M.T. selaku Dosen Penguji II dan Dosen Pembimbing Akademik, yang telah banyak memberikan masukan, kritikan dan bimbingan sejak semester awal hingga penyusunan tugas akhir ini. 5. Ibu Simparmin Br Ginting,S.T.,M.T. yang telah memberikan bimbingan dan pengetahuan terkhusus pada saat pengerjaan perhitungan tugas khusus. 6. Seluruh Dosen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung yang telah memberikan ilmu, bimbingan, pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat untuk masa depan penulis. 7. Orang tua tercinta, Alm. Pt. Ir. J Sinulingga dan A. Br Sembiring Depari yang senantiasa
mendukung, memberikan kasih sayang, mendoakan dan selalu
memotivasi saya untuk selalu bangkit menjadi yang terbaik. 8. Saudara kandungku, Bang Uwa, Yudha Pranata Sinulingga,S.P. yang selalu mengasihi kami adik – adiknya dan Adikku Agripina Yolanda Br Sinulingga yang selalu memberi semangat kepada abang – abangnya. 9. Kekelengenku, Enda Ngapulisa Sembiring yang selalu memberikan semangat, motivasi dan doanya dalam tugas akhir ini. Thank you biring. 10. Pak Tengah dan Bik Tengah, Bapak Dr Tuntun Sinaga M.Hum. dan Ibu Dr. Zipora Br Sembiring Depari,S.Si,M.S. yang telah memberikan semangat, bimbingan dan kebersamaan saat pengerjaan tugas akhir dan selama penulis berada di kota Bandar Lampung. 11. My Best Patner, Arhealin Anggraeini selaku rekan seperjuangan tugas akhir atas kerja sama, semangat, kebersamaan saat mengerjakan tugas akhir ini. Semangat untuk seminar hasil penelitian dan sidang komprenya patner.
xi
12. Raynal Rahman,S.T. dan Merry Christine Pakapahan,S.T. dan Nilam Sari Sitorus sebagai teman seperjuangan dan memberikan kebersamaan luar biasa. 13. Teman – teman Chemical Engineer’s UNILA angkatan 2011 yang selalu memberikan canda tawa. Semangat Process Engineer.. Kita pasti bisa. 14. Keluarga besar KAKR GBKP Bandar Lampung, PERMATA GBKP Bandar Lampung, Ikatan Mahasiswa Karo Rudang Mayang Lampung, Forum Komunikasi Mahasiswa Kristiani Fakultas Teknik Universitas Lampung yang selalu memberikan semangat dan dukungan. 15. Keluarga Bp. Astarin Tarigan, Kila Bp Bram Sembiring dan Mama Bp Marco Sembiring yang telah
memberi kepercayaan kepada penulis untuk dapat
menjadi guru private anak – anak . 16. Semua pihak yang telah membantu sehingga pelaksanaan penelitian dapat berjalan dengan lancar dan laporan penelitian ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari laporan penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Penulis berharap laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Bandar Lampung, Desember 2016 Penulis
Ricky Fahlevi Sinulingga
xii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i ABSTRAK ..................................................................................................... ii ABSTRACT .................................................................................................... iii LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iv RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. viii SANWACANA ............................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL .......................................................................................... xix DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xxv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1 1.2 Kegunaan Produk ........................................................................... 3 1.3 Ketersediaan Bahan Baku ............................................................. 3 1.4 Analisis Pasar ................................................................................ 4 1.5 Kapasitas Rancangan .................................................................... 4 1.6 Lokasi Pabrik ................................................................................ 13 BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1 Jenis-jenis Proses........................................................................... 15
2.2 Pemilihan Proses ........................................................................... 18 2.3 Uraian Proses Diammonium Poshphate ........................................ 32 1. Persiapan Bahan Baku ............................................................. 32 2. Pembentukan Produk .............................................................. 32 3. Penyelesaian ............................................................................ 33 2.4 Diagram Alir Proses ....................................................................... 34 BAB III SPESIFIKASI BAHAN BAKU DAN PRODUK 3.1 Spesifikasi Bahan Baku ................................................................ 34 3.2 Spesifikasi Produk ........................................................................ 35 BAB IV NERACA MASSA DAN NERACA PANAS 4.1 Neraca Massa ................................................................................ 37 4.2 Neraca Panas ................................................................................. 44 BAB V SPESIFIKASI PERALATAN PROSES DAN UTILITAS 5.1 Peralatan Proses ............................................................................ 54 5.2 Peralatan Utilitas .......................................................................... 71 BAB VI UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH 6.1 Unit Pendukung Proses ....................................................................... 118 A. Kebutuhan Air ......................................................................... 119 B. Unit Penyedian Steam .............................................................. 137 C. Unit penyedia Udara instrumen .............................................. 140 D. Unit Pembangkit Tenaga Listrik ............................................. 140 E.
Unit Pengadaan Bahan Bakar ................................................. 141
F.
Laboratorium ............................................................................ 141
G. Instrumentasi dan Pengendalian Proses ................................... 145
xiv
H. Pengolahan Limbah ....................................................................... 151
BAB VII TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK 7.1 Lokasi Pabrik ...................................................................................... 155 1. Bahan Baku ............................................................................. 156 2. Fasilitas Transportasi .............................................................. 156 3. Utilitas ..................................................................................... 156 4. Lahan ....................................................................................... 157 5. Tenaga kerja ............................................................................ 157 6. Karakterisasi Lokasi ................................................................ 157 7. Perizinan .................................................................................. 157 7.2
Tata Letak Pabrik .......................................................................... 158 1. Area Proses ............................................................................. 159 2. Area Penyimpanan .................................................................. 159 3. Area pemeliharan dan Perbaikan ............................................ 159 4. Area Utilitas ............................................................................ 159 5. Area Perkantoran ..................................................................... 160 6. Area Fasilitas Umum .............................................................. 160 7. Area Perluasan ........................................................................ 160 8. Pos Keamanan ......................................................................... 160
7.3
Prakiraan Area Lingkungan .......................................................... 163
7.4
Tata Letak Peralatan Proses ........................................................... 164
BAB VIII MANAGEMEN DAN ORGANISASI 8.1
Bentuk Perusahaan ........................................................................ 167 1. Perusahaan Perseorangan ........................................................ 167
xv
2. Perusahaan Firma .................................................................... 166 3. Perusahaan Komanditer .......................................................... 168 4. Perseroan Terbatas (PT) .......................................................... 168 8.2 Struktur Organisasi Perusahaan ......................................................... 170 A. Tugas dan Wewenang ................................................................... 173 1. Pemegang Saham .................................................................... 173 2. Dewan Komisaris .................................................................... 174 3. Dewan Direktur ....................................................................... 174 4. Kepala Bagian ......................................................................... 176 5. Kepala Seksi ............................................................................ 180 B. Status Karyawan dan Sistem Penggajian ...................................... 181 1. Status Karyawan ..................................................................... 181 C. Pembagian Jam Kerja Karyawan .................................................. 181 1. Karyawan Reguler.................................................................... 182 2. Karyawan Shift ......................................................................... 182 D. Penggolongan Jabatan dan Jumlah Karyawan .............................. 185 1. Penggolongan Jabatan ............................................................. 185 2. Perincian Jumlah Karyawan .................................................... 186 E. Kesejahteraan Karyawan ............................................................... 190 1. Gaji Pokok ............................................................................... 190 2. Tunjangan ................................................................................ 190 3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja .......................................... 191 BAB IX INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI 9.1 Investasi ............................................................................................... 193
xvi
1. Fixed Capital Investment ......................................................... 193 2. Working CapitaL Investment (Modal Kerja) .......................... 194 3. Total Production Cost (TPC) .................................................. 195 9.2 Evaluasi Ekonomi ............................................................................... 199 1. Return On Investment (ROI) ................................................... 199 2. Pay Out Time (POT) ............................................................... 200 3. Break Evan Point (BEP) ......................................................... 200 4. Shut Down Point (SDP) .......................................................... 201 9.3 Angsuran Pinjaman ............................................................................. 202 9.4 Discounted Cash Flow (DCF) ............................................................. 202 BAB X SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ....................................................................................... 203 B. Saran .............................................................................................. 203 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN A LAMPIRAN B LAMPIRAN C LAMPIRAN D LAMPIRAN E LAMPIRAN F
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Digram Alir Proses TVA ........................................................... 15 Gambar 2.1. Digram Alir Proses David G. Salladay ...................................... 17 Gambar 2.3.Digram Alir Proses ..................................................................... 33 Gambar 6.1. Cooling Tower ............................................................................ 127 Gambar 6.2. Daerator ..................................................................................... 139 Gambar 7.1. Tata letak Pabrik ......................................................................... 161 Gambar 7.2. Tata Letak Alat Proses ............................................................... 165 Gambar 7.3. Peta Gresik ................................................................................. 166 Gambar 8.1. Struktur Organisasi Perusahaan ................................................. 172 Gambar 9.1. Grafik Analisa Ekonomi ............................................................ 201
xxv
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1. Harga Bahan Baku ......................................................................... 4 Tabel 1.2. Data Impor Diamonium Posfat ....................................................... 5 Tabel 1.3. Data perhitungan dengan Metode Regresi Linear .......................... 6 Tabel 1.4. Kapasitas DAP. PT. Petrokimia Gresik ......................................... 7 Tabel 1.5. Data perhitungan dengan Metode Regresi Linear........................... 8 Tabel 1.6 Kebutuhan DAP di Indonesia .. ....................................................... 9 Tabel 1.7. Data perhitungan dengan Metode Regresi Linear........................... 10 Tabel 2.1. Data Energi Pembentukan pada Suhu 25oC ................................... 24 Tabel 2.2. Data energi Bebas Gibss pada Suhu 25oC ..................................... 24 Tabel 2.3. Data konstanta Cp masing-masing komponen................................ 26 Tabel 2.4. Metode koops rule .......................................................................... 26 Tabel 2.5. Perbandingan Proses ...................................................................... 30 Tabel 4.1. Komposisi Bahan Baku Asam Posfat ............................................ 38 Tabel 4.2. komposisi Bahan Baku Ammonia .................................................. 38 Tabel 4.3. Berat Molekul Komponen .............................................................. 40 Tabel 4.4. Neraca Massa di Reaktor I (RE - 201)............................................ 41 Tabel.4.5 Neraca Massa di Separator .............................................................. 42 Tabel 4.6. Neraca Massa di Granulator Tower (GT 101) ............................... 43 Tabel 4.7 Kapasitas Panas Cair ....................................................................... 45
Tabel 4.8 Kapasitas Panas Gas ....................................................................... 45 Tabel 4.9 Kapasitas Panas Padatan ................................................................ 46 Tabel 4.10 Data Konstanta Kapasitas Panas ................................................. 47 Tabel 4.11 Data Enthalpy pada Kondisi Standard pada Suhu 298K.............. 48 Tabel 4.12 Neraca Panas Heat Exchanger (HE-101)) .................................... 49 Tabel 4.13 Neraca Panas Heat Exchanger (HE-102) ...................................... 49 Tabel 4.14 Neraca Panas Reaktor (RE-201) ................................................... 50 Tabel 4.15 Neraca Panas Separator ................................................................ 51 Tabel 4.16. Neraca Panas Flash Drum ............................................................. 52 Tabel 4.17 Neraca Panas Granulator Tower .. ................................................ 53 Tabel 5.1. Spesifikasi Storage Tank (ST-101) ............................................... 54 Tabel. 5.2. Spesifikasi Tangki Amoniak (ST – 102) ....................................... 55 Tabel 5.3 Spesifikasi Reaktor (RE-201) ......................................................... 56 Tabel 5.4 Spesifikasi Vaporizer (P-201) ......................................................... 57 Tabel 5.5 Sfesifikasi Separator (SE-101) ........................................................ 58 Tabel 5.6 Sfesifikasi Condensor (CD-301)...................................................
59
Tabel 5.7. Spesifikasi Pompa Proses 102 (PP-102) ........................................ 60 Tabel 5.8. Spesifikasi Pompa Proses 103 (PP-103) ........................................ 61 Tabel. 5.9 Spesifikasi Exander (EX-101) .. ..................................................... 62 Tabel 5.10 Sfesifikasi Pompa Proses 101 (PP-101) ........................................ 63 Tabel 5.11 Spesifikasi Heater (HE-101) ......................................................... 64 Tabel 5.12. Spesifikasi Heater (HE-102) ........................................................ 65 Tabel 5.13 Spesifikasi Cooler (CO-101) ......................................................... 66 Tabel 5.14. Spesifikasi Granulator Tower (GT-101) ..................................... 67
xx
Tabel. 5.15. Sfesifikasi Screw Conveyor (SC-101) ......................................... 68 Tabel. 5.16. Sfesifikasi BIN (SS-101) ............................................................ 69 Tabel 5.17. Spesifikasi Belt Conveyor (BC – 301) ........................................ 70 Tabel 5.18 Spesifikasi Ware House ( WH – 401) ........................................... 70 Tabel 5.19.Spesifikasi Bak Sedimentasi (BS–101) ......................................... 71 Tabel 5.20. Tabel 5.16. Spesifikasi Tangki Alum (ST–401) .......................... 72 Tabel 5.21.Spesifikasi Tangki Kaporit (ST – 402) ........................................ 73 Tabel 5.22.Spesifikasi Tangki Soda Kaustik (ST– 403) ...................................... 74 Tabel 5.23.Spesifikasi Klarifier (CF–401) ...................................................... 75 Tabel 5.24. Spesifikasi Sand Filter (SF–401) ................................................. 76 Tabel 5.25 Spesifikasi Tangki Air Filter (FWT – 401)) ................................ 77 Tabel 5.26 Spesifikasi Hot Basin (HB–401) ................................................... 78 Tabel 5.27.Spesifikasi Tangki Asam Sulfat (ST–405) .................................... 79 Tabel 5.28.Spesifikasi Tangki Dispersan (ST–406) ....................................... 80 Tabel 5.29. Spesifikasi Tangki Inhibitor (ST–407) ........................................ 81 Tabel 5.30.Spesifikasi Cooling Tower (CT–401) ........................................... 82 Tabel 5.31.Spesifikasi Cold Basin (CB–401) ................................................. 83 Tabel 5.32. Spesifikasi Tangki Air Kondensat (ST– 409) .............................. 84 Tabel 5.33 .Spesifikasi Cation Exchanger (CE–401) ..................................... 85 Tabel 5.34 Spesifikasi Anion Exchanger (AE–401) ....................................... 86 Tabel 5.35.Spesifikasi Demin Water Tank (DWT–401) ................................. 87 Tabel 5.36. Spesifikasi Deaerator (DE–401) ................................................. 88 Tabel 5.37 Spesifikasi Tangki Hidrazin (ST–407) ........................................ 89 Tabel 5.38 Spesifikasi Boiler (B–401) ............................................................ 90
xxi
Tabel 5.39 Spesifikasi Tangki Bahan Bakar(ST–408) .................................... 91 Tabel 5.40 Spesifikasi Blower Steam (BS– 401) .................................................. 92 Tabel 5.41 Spesifikasi Air Dryer (AD – 401) ................................................. 92 Tabel 5.42 Spesifikasi Air Compressor (AC-401) .......................................... 93 Tabel 5.43 Spesifikasi Blower Udara 2 (BU – 404) ....................................... 94 Tabel 5.44 Spesifikasi Blower Udara 3 (BU – 405) ...................................... 94 Tabel 5.45 Spesifikasi Generator Listrik (GS-401) ........................................ 95 Tabel 5.46 Spesifikasi Pompa (PU – 401) ...................................................... 96 Tabel 5.47. Spesifikasi Pompa (PU – 402) ..................................................... 97 Tabel 5.48. Spesifikasi Pompa (PU – 403) ..................................................... 98 Tabel 5.49. Spesifikasi Pompa (PU – 404) ..................................................... 99 Tabel 5.50. Spesifikasi Pompa (PU – 405) ..................................................... 100 Tabel 5.51. Spesifikasi Pompa (PU – 406) ..................................................... 101 Tabel 5.52. Spesifikasi Pompa (PU – 407) ..................................................... 102 Tabel 5.53. Spesifikasi Pompa (PU – 408) ..................................................... 103 Tabel 5.54. Spesifikasi Pompa (PU – 409) ..................................................... 104 Tabel 5.55. Spesifikasi Pompa (PU – 410) ..................................................... 105 Tabel 5.56. Spesifikasi Pompa (PU – 411) ..................................................... 106 Tabel 5.57 Spesifikasi Pompa (PU – 412) ..................................................... 107 Tabel 5.58. Spesifikasi Pompa (PU – 413) ..................................................... 108 Tabel 5.59. Spesifikasi Pompa (PU – 414) ..................................................... 109 Tabel 5.60. Spesifikasi Pompa (PU – 415) ..................................................... 110 Tabel 5.61. Spesifikasi Pompa (PU – 416) ..................................................... 111 Tabel 5.62. Spesifikasi Pompa (PU – 417) ..................................................... 112
xxii
Tabel 5.63 Spesifikasi Pompa Utilitas (PP-418) ............................................. 113 Tabel 5.64 Spesifikasi Pompa Utilitas (PP-419) ............................................. 114 Tabel 5.65 Spesifikasi Pompa Utilitas (PP-420) ............................................. 115 Tabel 5.66 Spesifikasi Pompa Utilitas (PP-421) ............................................ 116 Tabel 5.67 Spesifikasi Pompa Utilitas (PP-422) ............................................. 117 Tabel 6.1. Standar Air Kebutuhan Domestik .................................................. 120 Tabel 6.2. Kebutuhan air Pendingin ................................................................ 124 Tabel.6.3. Kebutuhan Air Umpan Boiler ........................................................ 128 Tabel 6.4.Tingkatan Kebutuhan Informasi dan Sistem Pengendalian ............ 147 Tabel 6.5. Tingkat Kebutuhan Informasi dan Sistem Pengendalian ............... 147 Tabel 6.7 Syarat-Syarat Kualitas (Mutu) Air Limbah ..................................... 153 Tabel 7.1 Perincian Luas Area Pabrik ……..................................................... 163 Tabel 8.1. Jadwal kerja masing - masing regu ................................................ 184 Tabel 8.2. Perincian Tingkat Pendidikan ........................................................ 185 Tabel 8.3. Jumlah Operator Berdasarkan Jenis Alat ....................................... 187 Tabel 8.4. Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenis Alat Utilitas ........................ 187 Tabel 8.4. Perincian Jumlah Karyawan............................................................ 188 Tabel 9.1. Fixed capital investment ................................................................ 194 Tabel 9.2. Manufacturing cost ........................................................................ 196 Tabel 9.3. General expenses ........................................................................... 197 Tabel 9.4. Biaya Administratif ........................................................................ 197 Tabel 9.5. Minimum acceptable persent return on investment ....................... 199 Tabel 9.6. Acceptable payout time untuk tingkat resiko pabrik ...................... 200 Tabel 9.7. Hasil uji kelayakan ekonomi .......................................................... 202
xxiii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perkembangan industri di Indonesia semakin mengalami peningkatan. Pemerintah telah melaksanakan pembangunan di segala bidang, baik fisik dan non-fisik. Salah satu wujud pembangunan itu adalah pembangunan industri di Indonesia. Peningkatan pembangunan pada sektor ini diharapkan dapat memberikan devisa bagi negara, menambah lapangan pekerjaan dan mengurangi ketergantungan terhadap produk negara lain.
Industri kimia belakangan ini terus berkembang secara terintegrasi. Perkembangan industri hilir dan juga industri bahan setengah jadi yang pesat selama ini, merupakan pendorong dibangunnya industri-industri hulu. Dengan kata lain, kebutuhan bahan baku atau penyedia bahan baku dalam sektor industri saling terkait. Oleh karena itu, pembangunan industri kimia haruslah seimbang antara industri hulu yang merupakan penyedia bahan baku, dengan industri hilir yang akan memproses bahan baku tersebut menjadi produk.
Indonesia juga merupakan negara agraris, dimana mayoritas mata pencaharian penduduknya adalah di bidang pertanian. Indonesia juga termasuk negara dengan lahan pertanian yang luas. Kehidupan masyarakat yang mayoritas sebagai petani membuat kebutuhan akan pupuk semakin meningkat seiring
2
dengan peningkatan kualitas dan kuantitas hasil pertanian. Salah satu pupuk yang dapat digunakan adalah diamonium fosfat (DAP).
Diamonium fosfat (DAP) adalah salah satu jenis garam yang larut di dalam air, yang dapat diproduksi dengan mereaksikan amonia dengan asam fosfat. DAP digunakan sebagai pupuk dan sebagai pencegah kebakaran. DAP untuk pupuk dapat digunakan untuk meningkatkan pH tanah selain itu DAP mengandung Nitrogen (N) dan Fosfor (F) yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Selain itu DAP dapat digunakan sebagai ragi pada pembuatan bir dan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan rokok.
Kebutuhan diamonium fosfat di Indonesia sampai saat ini dipenuhi dengan import dari negara lain seperti Cina, Thailand, Taiwan, Jerman dan Amerika Serikat. Oleh karena itu, diharapkan didirikannya pabrik diamonium fosfat di dalam negeri karena selain dapat mengurangi ketergantungan terhadap luar negeri, diharapkan pula dapat membantu menyerap tenaga kerja dan menambah devisa negara.
Pendirian pabrik diamonium fosfat (DAP) ini dianggap perlu dengan alasanalasan sebagai berikut: 1. Memenuhi kebutuhan pupuk diamonium fosfat di dalam negeri 2. Dari segi sosial dan ekonomi, didirikannya pabrik ini akan membuka lapangan kerja baru sehingga dapat mengurangi pengangguran.
3
3. Dengan meningkatnya pertumbuhan industri pupuk diharapkan Indonesia menjadi salah satu penghasil diamonium fosfat sekaligus menambah devisa negara.
1.2 Kegunaan Produk Diamonium Fosfat (DAP) adalah pupuk yang berbentuk butiran yang telah banyak diaplikasikan di dalam dunia pertanian. Banyak sektor yang telah memanfaatkan DAP, diantaranya adalah : 1. Sektor pertanian yang menggunakan DAP sebagai pupuk karena mengandung Nitrogen (N) dan Fosfor (F) yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. 2. Industri rokok menggunakan DAP sebagai bahan tambahan dalam campuran rokok yaitu untuk menambah kenikmatan rokok. 3. Dalam industri makanan, DAP digunakan sebagai bahan tambahan pembuatan ragi roti. 4. Dalam industri minuman, DAP digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan anggur dan bir.
1.3 Ketersediaan Bahan Baku Ketersediaan bahan merupakan faktor yang penting dalam keberlangsungan produksi suatu pabrik. Untuk mendapatkan kontinuitas produksi suatu pabrik, bahan baku harus mendapatkan perhatian yang serius dengan tersedianya secara periodik dalam jumlah yang cukup. Pada prarancangan pabrik
4
diamonium fosfat (DAP), amonia dan asam fosfat dari PT. Petrokimia Gresik, Jawa Timur.
1.4 Analisa Pasar Harga bahan baku dan produk dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Harga Bahan Baku dan Produk Bahan
Harga (US $/ ton)
Produk
Diammonium Fosfat
1036,953
Bahan Baku
Amonia
135
Asam Fosfat
450
Sumber : Alibaba.com,2016
1.5 Kapasitas Rancangan Dalam menentukan kapasitas pabrik diamonium fosfat perlu diperhatikan beberapa pertimbangan yaitu proyeksi kebutuhan akan diammonium fosfat dan kapasitas pabrik yang sudah ada.
1.5.1 Proyeksi Impor Produk Diammonium Fosfat Dengan semakin pesatnya perkembangan di era industrialisasi ini, maka kebutuhan akan diammonium fosfat dalam negeri semakin meningkat karena banyaknya industri – industri yang menggunakan diammonium fosfat sebagai bahan bakunya dan kebutuhan akan diammonium sebagai pupuk majemuk yang dibutuhkan pada sektor pertanian.
5
Sampai saat ini, Indonesia belum mampu mengekspor diammonium fosfat ke pasar dunia karena produksi diammonium fosfat belum bisa mengimbangi akan kebutuhan diammoniuim fosfat dalam negri yang begitu besar menuntut Indonesia untuk melakukan impor. Berikut adalah data impor diammonium fosfat dari tahun 2010 – 2015 dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2 Data Impor Diamonium Fosfat (DAP) No
Tahun
Kebutuhan (kg/tahun)
1
2010
76.364.374
2
2011
87.236.318
3
2012
215.808.369
4
2013
134.954.285
5
2014
211.724.532
Sumber : Badan Pusat Statistik, Indonesia 2015
Untuk
memprediksikan
impor
diammonium
fosfat
pada
tahun
prarancangan yaitu 2021, dapat digunakan metode regresi linear. Berikut data perhitungan ditampilkan pada Tabel 1.3.
6
Tabel 1.3 Data Perhitungan Dengan Metode Regresi Linear. Data (n)
Tahun (x)
Kebutuhan
Xy
x2
(ton/thn) (y) 1
2010
76.364
153492391,7
4040100
2
2011
87.236
175432235,5
4044121
3
2012
215.808
434206438,4
4048144
4
2013
134.954
271662975,7
4052169
5
2014
211.725
426413207,4
4056196
Σ
10060
726.088
1461207249
20240730
Digunakan regresi linear dengan persamaan (1.1) sebagai berikut : ....... (1.1) (Bird,John. Higher Engineering Mathematic, 2010)
dimana
didapatkan a
= 145217,576
b
1461207249 1460888811 31843,8283 20240730 20240720
7
1100600 2012 5
y
= 14521,576 + 31843,8283 (2021-2012)
y
= 431.812 ton/ tahun
Jadi prediksi impor diammonium fosfat pada tahun 2021 sebesar 431.812 ton/tahun.
1.5.2 Kapasitas pabrik yang sudah ada Di Indonesia sudah berdiri pabrik diammonim fosfat yaitu PT.Petrokimia Gresik yang berlokasi di Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Hanya pabrik ini yang menghasilkan diammonium fosfat di Indonesia dengan kapasitas ditampilkan pada tabel 1.4.
Tabel 1.4 Kapasitas DAP PT. Petrokimia Gresik No
Tahun
Kapasitas Produksi
1
2010
35586
2
2011
24610
3
2012
21595
4
2013
71491
5
2014
121393
8
Untuk memprediksikan kapasitas produksi diammonium fosfat di PT Petrokimia Gresik pada tahun prarancangan yaitu 2021, dapat digunakan metode regresi linear. Data perhitungan ditampilkan pada Tabel 1.5.
Tabel 1.5 Data perhitungan dengan metode regresi linear. Data (n)
Tahun (x)
Kapasitas
xy
x2
(ton/thn) (y) 1
2010
35586
71527680
4040100
2
2011
24610
49490710
4044121
3
2012
21595
43449140
4048144
4
2013
71491
143911383
4052169
5
2014
121393
244485502
4056196
Σ
10060
274675
552864595
20240730
Digunakan regresi linear dengan persamaan (1.1) sebagai berikut : ....... (1.1)
dimana
9
didapatkan a
= 54935
b
552864595 552646100 21849,5 20240730 20240720
1100600 2012 5
y
= 54935 + 21894,5 (2021-2012)
y
= 251580 ton/ tahun
Jadi prediksi kapasitas produksi diammonium fosfat PT. Petrokimia Gresik pada tahun 2021 sebesar 251.580 ton/tahun.
1.5.3 Kebutuhan DAP di Indonesia Dari data Badan Pusat Statistik 2015 diperoleh data kebutuhan Diammonium fosfat di Indonesia ditampilkan pada Tabel 1.6
Tabel 1.6 Kebutuhan DAP di Indonesia No
Tahun
Kebutuhan(ton/tahun)
1
2012
92592
2
2013
162.248
3
2014
253.895
Total
507.735
10
Untuk memprediksikan kebutuhan Diammonium fosfat di Indonesia pada tahun prarancangan yaitu 2021, dapat digunakan metode regresi linear. Data perhitungan ditampilkan pada Tabel 1.7
Tabel 1.7 Data perhitungan dengan metode regresi linear. Data (n)
Tahun (x)
Kapasitas
Xy
x2
(ton/thn) (y) 1
2012
92.592
186295104
4048144
2
2013
161.248
324592224
4052169
3
2014
253.895
511344530
4056196
Σ
10060
507.735
1022231858
12156509
Digunakan regresi linear dengan persamaan (1.1) sebagai berikut : ....... (1.1)
dimana
11
didapatkan a = 169.245 b = 80.651
6039 2013 5
y
= 169.245 + 80.651 (2021-2012)
y
= 814.457 ton/ tahun
Jadi prediksi kapasitas produksi diammonium fosfat PT. Petrokimia Gresik pada tahun 2021 sebesar 814.457 ton/tahun.
Kapasitas produksi suatu pabrik ditentukan berdasarkan kebutuhan konsumsi produk dalam negeri, data impor, data ekspor, serta data produksi yang telah ada, sebagaimana dapat dilihat dari berbagai sumber, misalnya dari Biro Pusat Statistik, dari biro ini dapat diketahui kebutuhan akan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dari data industri yang telah ada. Berdasarkan data- data ini,
kemudian ditentukan besarnya kapasitas
produksi.Maka peluang kapasitas pendirian pabrik fenol di tahun 2020 dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut.
PKPP = JK + EKS – IMP – PDN Keterangan: PKPP
= Peluang Kapasitas Pendirian Pabrik Tahun 2021 (Ton)
JK
= Jumlah Kebutuhan DAP tahun 2021 (Ton)
12
EKS
= Jumlah Ekspor DAP Tahun 2021 (Ton)
IMP
= Jumlah Impor DAP Tahun 2021 (Ton)
PDN
= Jumlah Produksi DAP Dalam Negeri (Ton)
PKPP = JK + EKS – IMP– PDN PKPP = 814.457 ton + 0 ton – 431.812 ton – 251.580 ton PKPP = 131.065 ton
Berdasarkan peluang pendirian pabrik yang telah dihitung, direncanakan pada tahap awal tahun 2021 kapasitas produksi diammonium fosfat sebesar 40.000 ton/tahun (30% dari kapasitas produksi maksimum), dengan pertimbangan besar reaktor dan bahan baku yang tersedia di Indonesia serta sebagai awal pabrik mulai beroperasi dan secara bertahap dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Berdasarkan pertimbangan di atas dengan kapasitas produksi diammonium fosfat sebesar 40.000 ton/tahun diharapkan : 1. Dapat memenuhi kebutuhan diammonium fosfat di Indonesia sehingga mengurangi impor dari luar negeri 2. Memberi
kesempatan
Diammonium
Posfat
pada untuk
industri-industri mengembangkan
yang
menggunakan
produksinya
memperolehnya dengan mudah dan murah tanpa harus mengimpor
dan
13
1.6 Lokasi Pabrik Pemilihan lokasi merupakan hal yang penting dalam perancangan suatu pabrik karena berhubungan langsung dnegan nilai ekonomis dari pabrik yang akan didirikan. Pabrik di-ammonium phosfat ini direncanakan didirikan di daerah kawasan industri Gresik, Jawa Timur. Pertimbangan pemilihan lokasi ini pada umumnya adalah sebagai berikut :
1. Bahan baku Lokasi ketersedian bahan baku menentukan lokasi pabrik yang akan didirikan. Lokasi sumber bahan baku yang lebih dekat dengan lokasi pabrik akan meminimalisir biaya transfortasi atau pengangkutan bahan. Untuk bahan baku berupa amonia dan asam sulfat di dapat dari PT. Petrokimia Gresik, Jawa Timur yang mana lokasinya berdekatan dengan lokasi pabrik didirikan.
2. Kebutuhan air Ketersediaan air sangat diperlukan dalam proses industri karena air digunakan dalam jumlah besar untuk pendinginan, bahan baku dan regenerasi steam. Oleh karena itu, lokasi pabrik lebih baik berdekatan dengan sumber air untuk mempermudah jalannya proses industri. kebutuhan air untuk pabrik ini diperoleh dari Sungai Bengawan Solo yang lokasinya tidak jauh dengan pabrik.
14
3. Transportasi Transportasi
sangat
dibutuhkan
sebagai
penunjang
utama
untuk
penyediaan bahan baku dan pemasaran produk. Gresik, Jawa Timur memiliki sarana transportasi darat yang cukup baik. Selain itu, adanya jalur laut juga mempermudah sarana transportasi sehingga dapat memperlancar distribusi hasil produksi dan diharapkan hubungan antar daerah tidak mengalami hambatan.
4. Sumber bahan bakar Listrik untuk kebutuhan pabrik dapat diperoleh dari generator pembangkit tenaga listrik. Bahan bakar solar untuk generator diperoleh dari Pertamina.
5. Tenaga Kerja Tenaga kerja di Indonesia cukup banyak sehingga penyediaan tenaga kerja tidak terlalu sulit diperoleh. Tenaga kerja yang berpendidikan menengah dan kejuruan dapat siambil dari daerah pabrik. Sedangkan untuk tenaga kerja ahli dapat didatangkan dari kota lain. Di samping itu, lokasi pabrik mudah dijangkau oleh transportasi angkutan yang beroperasi secara permanen pada daerah lokasi pabrik.
6. Perijinan Lokasi pabrik pada daderah khusus untuk kawasan industri, sehingga memudahkan dalam perizinan pendirian pabrik.
X. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis ekonomi yang telah dilakukan terhadap Prarancangan Pabrik Diammonium Posfat dari Asam Posfat dan Amonia dengan kapasitas 40.000 ton/tahun dapat ditarik simpulan sebagai berikut : 1. Percent Return on Investment (ROI) sesudah pajak adalah 33,948 %. 2. Pay Out Time (POT) sesudah pajak adalah 2,4 tahun 3. Break Even Point (BEP) sebesar 52,897 % dimana syarat umum pabrik di Indonesia adalah 30 – 60 % kapasitas produksi. Shut Down Point (SDP) sebesar 29,785 %, yakni batasan kapasitas produksi sehingga pabrik harus berhenti berproduksi karena merugi. 4. Discounted Cash Flow Rate of Return (DCF) sebesar 50,790%, lebih besar dari suku bunga bank sekarang sehingga investor akan lebih memilih untuk berinvestasi ke pabrik ini dari pada ke bank.
B. SARAN Pabrik Diammonium Posfat dari Asam Posfat dan Amonia dengan kapasitas empat puluh ribu ton per tahun sebaiknya dikaji lebih lanjut baik dari segi proses maupun ekonominya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
2015.
Peta
Provinsi
Gresik.
https://www.google.co.id/maps,2016.Diakses pada 20 Februari 2016. Bachus, L and Custodio, A. 2003. Know and Understand CentrifugaI Pumps. Bachus Company, Inc. Oxford: UK. Badan Pusat Statistik, 2015, Statistic Indonesia, www.bps.go.id, Indonesia. Diakses10 Februari 2016. Banchero, Julius T., and Walter L. Badger. 1988. Introduction to Chemical Engineering. McGraw Hill : New York. Bank Indonesia. 2015. NilaiKurs. www.bi.go.id. Diakses 23 Agustus 2016 Bird,John.2010. Higher Engineering Mathematics. Elsevier Ltd: Burlinton, United States of America Brown.G.George., 1950, Unit Operation 6ed, Wiley&Sons, USA. Brownell.L.E. and Young.E.H., 1959, Process Equipment Design 3ed, John Wiley & Sons, New York.
Coulson.J.M. and Ricardson.J.F., 1983, Chemical Engineering vol 6, Pergamon Press Inc, New York. Coulson J.M., and J. F. Richardson. 2005. Chemical Engineering 4th edition. Butterworth-Heinemann : Washington. Duh, Y.S., Hsu, C.C., Kao, C.S. and Yu, S.W., 1996, Applications ofreaction calorimetry in reaction kinetics and assessment of thermalhazards, Thermochim Acta, 285: 67±79. Fogler, H. Scott. 2006. Elements of Chemical Reaction Envgineering4thedition. Prentice Hall International Inc. : United States of America. Geankoplis.Christie.J., 1993, Transport Processes and unit Operation 3th
ed
,
Allyn & Bacon Inc, New Jersey. Himmeblau.David., 1996, Basic Principles and Calculation in Chemical Engineering, Prentice Hall Inc, New Jersey. Kern, Donald Q. 1965. Process Heat Transfer. Mcgraw-Hill Co.: New York. Kirk, R.E and Othmer, D.F., 2006, “Encyclopedia of Chemical Technologi”, 4nd ed., vol. 17., John Wiley and Sons Inc., New York. Levenspiel.O., 1972, Chemical Reaction Engineering 2nd edition, John Wiley and Sons Inc, New York. McCabe.W.L. and Smith.J.C., 1985, Operasi Teknik Kimia, Erlangga, Jakarta.
Megyesy.E.F., 1983, Pressure Vessel Handbook, Pressure Vessel Handbook Publishing Inc, USA. Metcalf and Eddy, 1991, Wastewater Engineering Treatment, Disposal, Reuse, Mc Graw-Hill Book Company, New York. MSDS Diammoium Posfat Lab.com, Diakses pada21 Februari 2016, 09:01 WIB MSDS Ammonia.Science Lab.com, Diakses pada21 Februari 2016, 09:12 WIB MSDS Asam Posfat.Science Lab.com, Diaksespada21 Februari 2016, 09:48 WIB Perry.R.H. and Green.D., 1997, Perry’s Chemical Engineer Handbook 7th
ed
,
McGraw-Hill Book Company, New York. Perry, Robert H., and Don W. Green. 1999. Perry’s Chemical Engineers’ Handbook 7th edition. McGraw Hill : New York. Perry, Robert H., and Don W. Green. 2008. Perry’s Chemical Engineers’ Handbook 8th edition. McGraw Hill : New York. Peter.M.S. and Timmerhause.K.D., 1991, Plant Design an Economic for Chemical Engineering 3ed, McGraww-Hill Book Company, New York. Powell, S.T., 1954, “Water Conditioning for Industry”, McGraw Hill Book Company, New York. Rase.1977.Chemical Reactor Design for Process Plant, Vol. 1st, Principles and Techniques.John Wiley and Sons : New York
Smith.J.M. and Van Ness.H.C., 1975, Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics 3ed, McGraww-Hill Inc, New York. Smith, J.M., H.C. Van Ness, and M.M. Abbott. 2001. Chemical Engineering Thermodynamics 6th edition. McGraw Hill : New York. Timmerhaus, Klaus D., Max S. Peters, and Ronald E. West. 1991. Plant Design an Economic for Chemical Engineering 3thedition. McGraww-Hill Book Company: New York. Timmerhaus, Klaus D., Max S. Peters, and Ronald E. West. 2002. Plant Design and Economics for Chemical Engineers 5th edition. McGraw-Hill : New York. Treyball.R.E., 1983, Mass Transfer Operation 3ed, McGraw-Hill Book Company, New York. Ulrich.G.D., 1984, A Guide to Chemical Engineering Process Design and Economics. John Wiley & Sons Inc, New York. Wallas, Stanley M. 1990. Chemical Process Equipment. Butterworth-Heinemann : Washington. Wallas. S.M., 1988, Chemical Process Equipment, Butterworth Publishers, Stoneham USA. Wang, L, K.2008. Gravity Thickener, Handbook of Enviromental Engineering, Vol. 6th. The Humana Press Inc. : New Jersey
Wilson, E. T.2005.Clarifier Design. Mc Graw Hill Book Company : London Yaws, C.L., 1999, Chemical Properties Handbook, Mc Graw Hill Book Co., NewYork