Modul ke:
02
Tehnik Lobby, Negosiasi dan Diplomasi Lobby dan dimensi komunikasi
Fakultas
FIKOM Program Studi
Hubungan Masyarakat
Radityo Muhamad, SH., MA
Tujuan dan Aktivitas Utama me-Lobby
Tujuan
Tujuan Utama Lobbying: Mempengaruhi proses pengambilan keputusan atau kebijakan agar kepentingan pelobby (komunikator) dapat ter-cover/terakomodasi dalam output kebijakan tersebut
LOBBY
Aktivitas
Aktivitas Utama : - Memberikan Informasi & - Membujuk
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
LOBBY ?
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTVITAS LOBBY Sistem Politik Norma Etika
Siapa yang Melobby
Sistem Politik
Lobby Aktivity
Norma dan Etika Hukum dan Peraturan Adat Istiadat Mengetahui Siapa yang akan diLobby Siapa yang meLobby
Hukum Peraturan
Mengetahui Target Lobby
Adat Istiadat
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Kondisi LOBBY Sistem Politik Norma dan Etika Hukum dan Peraturan Adat Istiadat Mengetahui Siapa yang akan diLobby Siapa yang meLobby
- DEMOKRATIS Pendelegasian wewenang dan keterbukaan pasti, karena itu sasaran lobi menjadi lebih jelas. Selama berada dalam kerangka aturan main yang telah ditentukan, maka orang tidak perlu takut mendapatkan resiko politik yang tidak diperhitungkan - OTORITER Berbagai peraturan dan perhitungan-perhitungan rasional menjadi sulit dijadikan pegangan, karena hukum dan peraturan ditangan pemegang kekuasaan yang bisa berubah setiap saat sesuai kehendaknya sendiri.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Kondisi LOBBY Sistem Politik Norma dan Etika Hukum dan Peraturan Adat Istiadat Mengetahui Siapa yang akan diLobby Siapa yang meLobby
Lobbying pada intinya adalah suatu upaya untuk memaksimalkan penggunaan tehnik komunikasi untuk mempengaruhi pihak lain yang semula cenderung menolak, agar menjadi setuju atau untuk memperoleh dukungan. Namun tidak berarti harus menghalalkan semua cara, norma dan etika harus tetap dihormati dan menjadi pegangan, karena apabila tidak dilakukan lobi akan menjadi arena atau media perantara adanya korupsi dan kolusi.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Kondisi LOBBY Sistem Politik Norma dan Etika Hukum dan Peraturan Adat Istiadat Mengetahui Siapa yang akan diLobby Siapa yang meLobby
Lobbying tidak boleh dilakukan dengan mengabaikan batas batas hukum, misalnya: memanipulasikan data dan informasi, menipu atau menyesatkan pihak yang dilobby sehingga memperoleh kesan atau kesimpulan yang salah/keliru. Namun demikian pelanggaran dan atau penyimpangan terhadap hukum yang dilakukan dalam lobbying mungkin saja malah melancarkan pendekatan yang dilakukan. Tetapi berpotensi menimbulkan konsekuensi hukum tertentu.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Kondisi LOBBY Sistem Politik Norma dan Etika Hukum dan Peraturan Adat Istiadat Mengetahui Siapa yang akan diLobby Siapa yang meLobby
Adat dan istiadat yang berkembang dalam masyarakat perlu diperhatikan, peLobby harus memastikan tidak ada tindakan yang dianggap bertentangan dengan adat istiadat yang dihormati oleh sasaran Lobby. karena akan menimbulkan antipati atau perasaan kurang simpati Misalnya Lobbying dilakukan pada orang yang sedang berduka cita atau sedang terkena musibah
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Kondisi LOBBY Sistem Politik
Memahami Target Lobby: Norma dan Etika Hukum dan Peraturan Adat Istiadat Mengetahui Siapa yang akan diLobby Siapa yang meLobby
Mengatur dan merancang teknik komunikasi yang sebaik- baiknya sesuai dengan sifat, pandangan, kegemaran, dan lainnya dari pihak yang diLobby, sehingga dapat mengundang simpati dan dukungan yang diharapkan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Kondisi LOBBY Sistem Politik Norma dan Etika Hukum dan Peraturan Adat Istiadat Mengetahui Siapa yang akan diLobby Siapa yang meLobby
Kriteria peLobby: Intelegensia: Penguasaan terhadap masalah yang dihadapi, keleluasaan dan wawasan, Pribadi yang Menyenangkan: Mempunyai sikap yang baik dan penampilan yang menarik, Kredibilitas: Orang yang integritasnya diragukan atau kurang dipercaya, akan mengalami kesulitan apabila melakukan lobbying . Kemampuan Komunikasi : Yang baik, sabar, dan telaten ( tidak mudah tersinggung dan marah)
Beberapa hal yang dilakukan pe-LOBBY
Yang Dilakukan Pelobby Frank Seitel sebagaima dituliskan oleh Kasali (1994)
1. Pengumpulan Data & Fakta 2. Interpretasi terhadap LangkahLangkah Pengambil Kebijakan 3. Interpretasi terhadap LangkahLangkah Organisasi 4. Membangun Posisi 5. Melemparkan Berita Nasional 6. Mendukung Kegiatan Pemasaran
Yang Dilakukan Pelobby Frank Seitel sebagaima dituliskan oleh Kasali (1994)
Pengumpulan data dan fakta Interpretasi terhadap langkahlangkah pengambil kebijakan Interpretasi terhadap langkahlangkah organisasi Membangun posisi Melemparkan berita nasional Mendukung kegiatan pemasaran
Data data umumnya dikumpulkan dari berbagai institusi dan lembaga pemerintah, mengingat datadata yang dibutuhkan dalam proses lobbying biasanya disimpan atau didokumentasikan negara.
Yang Dilakukan Pelobby Frank Seitel sebagaima dituliskan oleh Kasali (1994)
Pengumpulan data dan fakta Interpretasi terhadap langkahlangkah pengambil kebijakan Interpretasi terhadap langkahlangkah organisasi Membangun posisi Melemparkan berita nasional Mendukung kegiatan pemasaran
Keputusan pemerintah/pimpinan perusahaan umumnya merupakan penjabaran dari opini orangorangnya. Fungsi utama para pelobi adalah menterjemahkan opini itu ke dalam kebutuhan kepentingan yang diingikannya. Pelobi melakukan prediksi yang diduga akan terjadi secara hukum, atau mengakibatkan dampak tertentu dan membuat rekomendasi langkah penyesuaian diri atau memanfaatkan keadaan baru tersebut.
Yang Dilakukan Pelobby Frank Seitel sebagaima dituliskan oleh Kasali (1994)
Pengumpulan data dan fakta Interpretasi terhadap langkahlangkah pengambil kebijakan Interpretasi terhadap langkahlangkah organisasi Membangun posisi Melemparkan berita nasional Mendukung kegiatan pemasaran
Melalui kontak dengan para pejabat pemerintah dan/atau pembuat keputusan, seorang pelobi menyampaikan informasi tentang bagaimana suatu ketentuan dirasakan oleh perusahaan atau organisasinya atau oleh kelompok masyarakat tertentu.
Yang Dilakukan Pelobby Frank Seitel sebagaima dituliskan oleh Kasali (1994)
Pengumpulan data dan fakta Interpretasi terhadap langkahlangkah pengambil kebijakan Interpretasi terhadap langkahlangkah organisasi Membangun posisi Melemparkan berita nasional Mendukung kegiatan pemasaran
Adakalanya seorang pelobi perlu melakukan tindakan untuk menunda suatu peraturan agar klien atau perusahaan/kelompok yang dibantunya tidak mengalami kesulitan serius atau agar semua pihak siap melaksanakan peraturan tersebut. Para pelobi harus bisa meyakinkan para pembuat keputusan bahwa pelaksaan keputusan membutuhkan waktu untuk conditioning.
Yang Dilakukan Pelobby Frank Seitel sebagaima dituliskan oleh Kasali (1994)
Pengumpulan Data dan Fakta Interpretasi Terhadap LangkahLangkah Pengambil Kebijakan Interpretasi Terhadap LangkahLangkah Organisasi Membangun Posisi Melemparkan Berita Nasional Mendukung Kegiatan Pemasaran
Sebagaimana dikutip oleh Kasali (1994), ada sebuah istilah yang dipakai untuk menunjukkan tempat yang biasa dipakai sebagai pusat peredaran berita yakni publicity springboard. Tempat lobby mengacu pada tempat yang bisa dikunjungi oleh para wartawan dalam dan luar negeri, baik cetak maupun televisi. Dari tempat inilah, berita yang dikeluarkan oleh pejabat atau instansi pemerintah akan segera beredar dan diliput ke seluruh media nasional ataupun internasional
Yang Dilakukan Pelobby Frank Seitel sebagaima dituliskan oleh Kasali (1994)
Pengumpulan Data dan Fakta Interpretasi Terhadap LangkahLangkah Pengambil Kebijakan Interpretasi Terhadap LangkahLangkah Organisasi Membangun Posisi Melemparkan Berita Nasional Mendukung Kegiatan Pemasaran
Kegiatan lobbying di sini ditujukan agar pemrintah mau membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Selain itu menawarkan barang dan jasa, pelobi juga biasanya menawarkan proposal kerjasama atau penawaran bisnis agar disetujui dan dianggarkan oleh pemerintah. Biasanya dalam proses tender, pihak pihak pelobi juga akan lebih giat lagi melakukan pendekatan pada pemerintah.
Cara LOBBY ?
Cara Melobby Terbuka
Terbuka Langsung
Terbuka – Tidak Langsung
Langsung Tertutup Langsung
Tertutup – Tidak Langsung
Tertutup
Tidak Langsung/ Third Party
1. Tidak langsung (Third Party) Tidak Langsung/ Third Party
Langsung
Terbuka
Tertutup
Alasan Menggunakan Cara Tidak Langsung/ Third Party -
Akses / Hubungan Kepercayaan atau Kredibilitas
Kendala yang mungkin terjadi dari P-3: Bisa merusak hubungan yang sudah ada, karena kesalahan atau ulahnya. - Tidak selalu menguasai atau mengerti permasalahan atau obyek yang jadi sasaran. - Membuka peluang bagi kebocoran terhadap informasi rahasia. -
2. Langsung Tidak Langsung/ Third Party
Pihak yang berkepentingan bertemu atau berkomunikasi secara langsung dengan target Lobby
Langsung Kendalanya : a.
Terbuka
b. c.
Tertutup
Pihak pihak yang terlibat, belum tentu saling mengenal Tidak semua orang mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan baik Kesan terhadap pribadi.
3. Terbuka Tidak Langsung/ Third Party
Lobbying dilakukan tanpa ketakutan untuk diketahui orang lain
Langsung
Terbuka
Tertutup
Mis: Pendekatan yang dilakukan oleh OPP atau partai politik tertentu pada salah satu Organisasi Massa atau sebaliknya dan antara suatu Ormas pada Ormas yang lain
4. Tertutup Tidak Langsung/ Third Party
Lobbying dilakukan secara diam diam agar tidak diketahui oleh pihak lain apalagi masyarakat
Langsung
Terbuka
Tertutup
Lobbying cara ini dilakukan karena apabila sampai diketahui oleh pihak lain maka bisa berakibat negatif atau merugikan pihak yang melakukan Lobby tersebut maupun pihak yang diLobby
Kunci Pokok dalam me- LOBBY ?
Kunci Pokok dalam me-Lobby Perlu mengenal/mengindentifikasi target Lobby dengan baik
Perfomance /Penampilan diri yang baik
Memperhatikan situasi dan kondisi
Mengemas pesan
Jangan takut gagal
1. Mengenal Target Lobby Mengenal/Mengindentifikasi Target Lobby dengan Baik
-
Teknik yang akan dipergunakan tergantung dari siapa yang akan dilobby.Untuk mencapai keberhasilan yang optimal, harus mengenal dengan baik sifat, sikap dan pandangan bahkan mungkin perilaku target Lobby.
-
Dengan mengenal, bisa ditentukan cara pendekatan yang akan dilakukan,atau pemilihan teknik komunikasi yang akan dipergunakan. Guna menghindari kekeliruan yang berakibat fatal.
Perfomance /Penampilan Diri yang Baik
Memperhatikan Situasi & Kondisi
Mengemas Pesan
Jangan Takut Gagal
“Masuklah dari apa yang ia sukai”
2. Perfomance /Penampilan diri Mengenal/Mengindentifikasi target Lobby dengan Baik
Perfomance /Penampilan Diri yang Baik
Memperhatikan Situasi & Kondisi
Mengemas Pesan
Jangan Takut Gagal
Mampu menampilkan diri dengan baik, menimbulkan kesan yang positif bagi pihak yang diLobby. Penampilan diri ini tidak berarti semata-mata hanya bersifat fisik (lahiriah) seperti pakaian dan sebagainya, tetapi juga kepribadian dan intelektualitas.
3. Situasi dan Kondisi Mengenal/Mengindentifikasi target Lobby dengan Baik
Perfomance /Penampilan Diri yang Baik
Memperhatikan Situasi & Kondisi
Mengemas Pesan
Jangan Takut Gagal
Selalu perhatikan Situasi dan kondisi yang ada atau melingkupi suasana lobbying, demikian pula perubahan-perubahan yang terjadi. Hal ini terutama sangat penting dalam penggunaan cara menyampaikan pesan.
4. Mengemas Pesan Mengenal/Mengindentifikasi target Lobby dengan Baik
Perfomance /Penampilan Diri yang Baik
Memperhatikan Situasi & Kondisi
Mengemas Pesan
Jangan Takut Gagal
Sajikan pesan dengan menarik, dapatkan perhatian, sehingga target Lobby bisa mengerti dan memahami apa yang diinginkan dan pada gilirannya dapat menerima dan ahirnya mendukung.
Quates : Mengemas Pesan Mengenal/Mengindentifikasi target Lobby dengan Baik
Perfomance /Penampilan Diri yang Baik
Memperhatikan Situasi & Kondisi
Mengemas Pesan
Jangan Takut Gagal
Jika anda ingin lebih mahir membujuk, asah selera humor anda. Pelawak Inggris John Cleese dari Monty Phyton mengatakan, “Jika saya dapat membuat anda tertawa bersama dengan saya, anda akan lebih menyukai saya, sehingga anda akan lebih terbuka kepada saya". Orang-orang memiliki kecenderungan untuk tertawa dengan suatu alasan.
5. Jangan Takut Gagal Mengenal/Mengindentifikasi target Lobby dengan Baik
Perfomance /Penampilan Diri yang Baik
Memperhatikan Situasi & Kondisi
Mengemas Pesan
Jangan Takut Gagal
1. Konsistensi Lobby (It Takes Time) Untuk membuat atau mengubah pihak atau orang yang semula tidak suka menjadi suka, yang semula menolak menjadi menerima dan yang menentang menjadi mendukung 2. Lobby sebagai Investasi Selain missi yang diperjuangkan, pelobby harus menghitung relasi jangka panjang. Apabila proses Lobby kali ini gagal, relasi jangka panjang dengan target Lobby harus dipertahankan untuk Lobby-Lobby berikutnya. 3. Ganti Tim Lobby
(Q) Membuat Target Lobby Simpatik Mengenal/Mengindentifikasi target Lobby dengan Baik
Perfomance /Penampilan Diri yang Baik
Memperhatikan Situasi & Kondisi
Mengemas Pesan
Jangan Takut Gagal
Jika anda ingin lebih mahir membujuk, asah selera humor anda. Pelawak Inggris John Cleese dari Monty Phyton mengatakan, “Jika saya dapat membuat anda tertawa bersama dengan saya, anda akan lebih menyukai saya, sehingga anda akan lebih terbuka kepada saya". Orang-orang memiliki kecenderungan untuk tertawa dengan suatu alasan.
Memilih Jalur Lobby
Jalur Lobby
Jalur Lobby Tradisional Forum Langsung
Forum Sosial
Jalur Lobby Modern Grassroot
PACs (Political Action Committees)
Jalur Lobby Tradisional
Jalur Lobby Tradisional: Menggunakan jalur komunikasi langsung pada pembuat kebijakan Forum Langsung
Forum Sosial
• Membuat forum Lobby secara nyata
• Melakukan Lobby, dalam kegiatan sosial. Seperti santap bisnis, olahraga bersama, dsb
Jalur Lobby, Modern: Jalur Lobby Modern: Menggunakan Jalur Tidak Langsung Untuk Mempengaruhi Pembuat Kebijakan Grassroot
PACs
• Grassroot Lobbying, grassroot Lobbying menggunakan cara cara tidak langsung. Menggerakkan masyarakat pemilih karena dari merekalah para pembuat keputusan (undang undang) dipilih
• Political Action Committees (PACs), • Dibentuk oleh perusahaan besar dengan maksud untuk memenangkan calonnya sebagai wakil rakyat, pemimpin nasional, pemimpin daerah, menteri, atau pejabat tinggi negara lainnya. • Jika kandidat tersebut menang, secara tidak langsung kandidat itu akan membuat keputusan yang menguntungkan bagi korporasi bisnis yang mendukungnya.
Komunikasi dalam LND
Sebuah Proses Komunikasi LND = Strategi Komunikasi
Karena itu, akan selalu ada komponen komunikasi yang terdapat dalam ketiga strategi komunikasi tersebut.
Prinsip Komunikasi dalam LND
Lobby, Negosiasi dan Diplomasi merupakan bentuk strategi komunikasi yang melibatkan proses pertukaran pesan, Bargaining – Interaction – Exchange agar komunikasi efektif Prinsip Komunikasi (McQuail)
(Bargaining, Interaction, Exchange)
4 Komponen Utama Proses Komunikasi
Komponen Komunikasi Lobby Message
Source
Medium/ Channel
Memberi Info &
pe-Lobby Yang dianggap mampu.
-Forum Informal, Pengambil Interpersonal, Kebijakan Third party, Presure Group kelompok penekan.
Membujuk; POV;
Persuasif
Inisiasi Komunikasi The Source/Lobbyist: Direct & Indirect.
Recipient
Komponen Komunikasi Negosiasi Message
Source
Paket Tawaran;
Negosiator -Forum Formal, Partnet – Individu/ Interpersonal, Counter Part Lembaga Tim, First Person.
Take & Give;
Medium/ Channel
Recipient
Persuasif
Inisiasi Komunikasi The Source (Negosiator) Vs The Recipients (Negosiator): Direct
Komponen Komunikasi Diplomasi Message
Source
Medium/ Channel
Recipient
Kepentingan Pemerintah -Forum Formal & - Pemerintah & Nasional; -Korporasi Informal, Publik Negara Persuasif Interpersonal, Lain Represif Kelompok & Komunikasi Massa Inisiasi Komunikasi The Source Vs The Recipient: Direct & Indirect.
Kekuatan Komunikasi Interpersonal dalam LND
Meningkatkan Kemampuan LND?
Bagaimana cara meningkatkan Kemampuan kita dalam menguasai Tehnik LND?
Asah Komunikasi Interpersonal Baik lobby, negosiasi, dan diplomasi banyak mengandalkan komunikasi yang bersifat interpersonal. Untuk itu ada 5 kemampuan atau keahlian yang harus dipertimbangkan oleh aktor yang terlibat (Devito),
Keterbukaan (openness), Empati (empathy), Sikap mendukung (supportiveness), Sikap positif (positiveness), dan Kesetaraan (equality).
Posisi Strategis, LND
Posisi Strategis LND Penguasaan strategi komunikasi Lobby, Negosiasi, dan Diplomasi yang baik menjadi sangat strategis untuk
Pemasaran dan Penciptaan Iklim Bisnis yang Kondusif.
Posisi Strategis LND dalam Pemasaran Input Konsumen
Pemasaran
Dialog dan Interaksi dengan Konsumen Sikap Konsumen
Posisi Strategis LND dalam Penciptaan Iklim Bisnis yang Kondusif
Sektor Privat Corporate Communication Sektor Public
MoU Negosiasi Bisnis Investor Relation Lingkungan Kerja Pendekatan Presure Group
Government Relation
Tujuan Government Relations Menurut Seitel, sebagaimana dikutip oleh Kasali (1994), – Meningkatkan komunikasi dengan pejabat pemerintah dan lembaga tinggi negara; – Memantau lembaga pembuat keputusan dan peraturan pada area yang mempengaruhi bidang usaha mereka – Mendorong partisipasi para pemilih (rakyat) pada setiap lapisan pemerintahan; – Mempengaruhi undang-undang yang berdampak pada ekonomi rakyat dan pelaksanannya; – Meningkatkan kesadaran dan pemahaman para pembuat keputusan.
Tujuan Government Relations Selain itu, kasali juga menambahkan beberapa tujuan lainnya, diantaranya : – Menguragi ketidakpastian karena tidak dapat membaca tanda tanda peraturan; – Mempercepat keluarnya keputusan yang berkaitan dengan operasi perusahaan, seperti ijin investasi, ijin eksploitasi hasil alam dan sebagainya; – Meningkatkan pemahaman satu sama lain; – Mendapatkan perlindungan dan pembelaan pada saat perusahaan mengalami krisis.
Kekuatan LND
Fabel: Kelinci Melakukan Penelitian
Hari yang cerah disebuah hutan, ada seekor kelinci duduk diluar kandangnya, sedang menulis dengan mesin ketiknya. Tak lama kemudian munculah seekor musang yang lagi berjalan-jalan.
Fabel: Kelinci Mengerjakan Skripsi Musang : Apa yang sedang kamu kerjakan? Kelinci : Skripsi ku Musang : Hmm… Tentang apa? Kelinci : Oh, Saya sedang menulis tentang bagaimana kelinci memakan rubah Musang : Itu tidak masuk akal! Semua tahu kalau kelinci tidak memakan rubah! Kelinci : Ikutlah, akan saya tunjukan!
Fabel: Kelinci Menyelesaikan Skripsi
Mereka berdua masuk kedalam kandang sang kelinci, beberapa menit kemudian terdengar rintihan kesakitan. Aarrgh…, kelinci kembali kemesin ketiknya dan melanjutkan menyelesaikan Skripsi.
Fabel: Kelinci Mengerjakan Tesis Tak lama kemudian datanglah serigala, ia berhenti dan melihat kelinci pekerja keras tadi. Serigala : Apakah yang sedang kamu ketik? Kelinci : Saya sedang mengerjakan tesis tentang bagaimana kelinci memakan serigala. Serigala : Kau tak berharap tulisan sampah itu akan dibaca orang lain, kan? Kelinci : Tidak masalah, kau ingin tau mengapa?
Fabel: Kelinci Menyelesaikan Tesis
Kelinci dan serigala kemudian masuk kedalam kandang kelinci dan kelinci kembali lagi seorang diri. Beberapa waktu kemudian sang kelinci melanjutkan menyelesaikan tesis-nya.
Fabel: Kelinci Mengerjakan Disertasi Akhirnya datang juga seekor beruang, dan ia bertanya kepada si kelinci, “Apa yang sendang engkau lakukan?” Kelinci : Saya sedang mengerjakan disertasiku bagaimana kelinci memakan beruang Beruang : Itu sungguh konyol Kelinci : Ikutlah kerumah ku, akan ku tunjukan
Fabel: Rahasia Kelinci Setelah mereka masuk ke kandang , kelinci itu mengenalkan beruang pada …
SINGA
Makna dari Fabel tersebut diatas…
Apa yang Terjadi ?? Skripsi
: Kelinci meneliti cara Singa Menaklukan lawannya;
Tesis
: Kelinci meneliti tentang bagaimana kelinci bisa menggunakan cara-cara singa untuk mengalahkan lawannya;
Disertasi : Kelinci menulis Disertasi tentang
bagaimana caranya dia bisa membujuk singa untuk mengalahkan musuh-musuh kelinci.
Bagaimana Cara Kelinci bisa mengendalikan Singa?
Lobby Negosiasi Diplomasi
Apa Hasil Disertasinya Kelinci ? • Lobby : Kelinci berkata kepada singa bahwa siang ini ia akan mengajak singa makan dengan menu kesukaannya. • Negosiasi: Kelinci menawarkan kepada singa “Jika singa ingin terus mendapatkan makanan yang enak, kita perlu selalu bersama, kemana kelinci pergi disitu ada singa” • Diplomasi: Singa adalah raja hutan, sebagai seorang raja, makananlah yang harus datang menemui raja, bukan raja yang mengejar-ngejar makanan
Terima Kasih Radityo Muhamad, SH., MA