e-journalS1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1(Vol : 8 No : 2 Tahun 2017)
EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS DANA PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH SEBAGAI PENYEDIA INFORMASI PENGENDALIAN INTERNAL PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BUSUNGBIU KABUPATEN BULELENG ¹│Putu Wahyu Mahayusa 1| Gede Adi Yuniarta, 2| Ni kadek Sinarwati Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail :
[email protected] {
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan mengevaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas dana program bantuan operasional sekolah (BOS) sebagai penyedia informasi pengendalian internal pada sekolah menengah atas negeri 1 busungbiu, sudah terdapatnya sistem informasi akuntansi dalam penerimaan dan pengeluaran kas dan bagaiamana sistem informasi akuntansi sudah berjalan efektif sebagai penyedia informasi untuk pengendalian internal. Objek penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA N) 1 Busungbiu. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif yaitu menguraikan secara menyeluruh terhadap pelaksanaan sistem informasi akuntansi yang diterapkan pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Busungbiu dan dibandingkan dengan teori-teori yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi, sehingga didapat hasil yang diinginkan pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi khususnya sistem pendapatan, penerimaan kas dan pengeluaran kas berjalan dengan efektif. Hal ini dapat dilihat dari struktur organisasi yang telah sesuai dengan karakteristik sekolah, dokumen yang memadai dan terancang dengan baik, sistem pengendalian intern dan laporan yang memadai. Kata kunci : Evaluasi, sistem informasi akuntansi, penerimaan dan pengeluaran kas, dan pengendalian internal. Abstract The purpose of this research is to analyze the accounting information system of revenue,cash in and cash out flow, any accounting information system on revenue, cash in andoutflow and does the accounting information system run effectively as the supplierinformation for internal control. The object of this research is the State Senior High School1Busungbiu Buleleng Regency, the test is done by give evaluation accounting information system to organizesystem, document, internal control system, and the results of the report. This research use a descriptive qualitative analysis that is implementation of accountinginformation system which applied at Senior High School 1Busungbiu Buleleng Regency and compared totheories related with accounting information system, so it will obtain the desired results ofthis research. The results of this research shows that accounting information system especially revenuesystem, cash inflow, purchasing, and cash outflow are run effectively. It can be seen onorganization chart which have as according to School characteristic, adequate documentand good plan, internal control system and adequate report. Keyword : Evaluation, Accounting information system, cash in and outflow, revenue accounting, internal control
e-journalS1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1(Vol : 8 No : 2 Tahun 2017)
PENDAHULUAN Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional mengamanatkan bahwa pendidikan nasioanl harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan dan peningkatan mutu serta relevansi pendidikan untuk menghadapi tantangan perubahan kehidupan, lokal, nasional, dan global. Kebijakan pembangunan pendidikan dalam kurun waktutahun2009-2014 meliputi peningkatan akses rakyat terhadap pendidikan yanglebihberkualitas melalui peningkatan pelaksanaan Wajib Belajar PendidikanDasarSembilan Tahun dan pemberian akses yang lebih besar kepadakelompokmasyarakat yang selama ini kurang dapat menjangkau layananpendidikan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan pemerintah agar rakyat mendapat peningkatan akses pendidikan yang lebih berkualitas dan menjangkau pelayanan pendidikan adalah dengan cara mengadakan suatu program pemberian dana terhadap pendidikan dasar sembilan tahun.Program pemberian dana tersebut adalah Bantuan Operasional Sekolah atau yanglebihdikenal dengan nama BOS. Peranan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sangat strategis dalam percepatan pencapai antar get program wajib belajar Sembilan tahun sejak tahun 2005. Tercapainya Angka Partisipasi Kasar (APK) 98,2 % pada tahun 2010,sudah menunjukan bahwa ke depan program BOS tidak saja perlu di pertahankan tapi juga harus dilanjutkan. Oleh karena itu, mulai tahun2011 pemerintah melakukan perubahan terhadap tujuan dan pendekatan atau orientasi program BOS ke depan. Peranan BOS tidak saja untuk mempertahankan APK, tetapi juga berkontribusi besar untuk memaksimalkan manfaat sistem informasi sebagai bahan olah bagi keputusan manjerial pihak sekolah. Keputusan yang tepat dan cepat akan memberikan dampak signifikan terhadap kemampuan kemajuan pendidikan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan agar program operasional sekolah (BOS) dapat tetap hidup dan mampu bersaing meningkatkan kualitas pendidikan adalah bagaimana sekolah atau perusahaan nirlaba tersebut dapat menjalankan system informasi dengan tepat dan cepat. Sistem informasi yang tepat dan cepat dapat membantu kebijakan manajemen dalam merencanakan program dan menjalankan system informasi yang tepat dan cepat.Sistem informasi yang tepat dan cepat dapat membantu kebijakan manajemen dalam merencanakan program dan menjalankan kegiatan operasional
sekolah sehingga dapat mencapai sasaran yang ditetapkan oleh perusahaan tersebut. Sistem informasi yang tepat itu sendiri dapat digolongkan ke dalam sistem yang lebih kecil. Menurut Amir Abadi Jusuf dalam buku Sistem Informasi Akuntansi (2005: 4); sistem informasi dibagi menjadi 7sub system yang meliputi : Sistem Pemrosesan Data Elektronik ( EDP),Sistem Pemrosesan Data (DP), Sistem Informasi Manajemen (SIM),Sistem Penunjang Keputusan (DSS), Sistem Ahli (ES), Sistem Informasi Eksekutif (EIS) dan Sistem Informasi Akuntansi(SIA). Salah satu sistem informasi tersebut adalah informasi akuntansi yang dihasilkan dari sebuah sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan ,menggolongkan, mengolah, menganalisa, dan mengkomunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan kepada pihak internal dan eksternal. Dengan adanya sistem informasi akuntansi di harap kan pihak manajemen dapat mengefisiensikan sumber daya sehingga kegiatan operasional sekolah tetap berjalan dengan baik serta memperoleh kualitas pendidikan yang maksimal. Sistem informasi akuntansi merupakan suatu system mencatat, mengumpulkan, mengklasifikasikan data atau informasi yang di hasilkan dari transaksi perusahaan. Data atau informasi tersebut selanjutnya dianalisis, di distribusikan, di komunikasikan kepada pihakpihak yang memerlukan.Halini dikarenakan dalam melaksanakan kegiatannya, organisasi atau perusahaan yang bergerak dalam bidang barang, jasa maupun manufaktur sangat memerlukan sistem informasi akuntansi yang sesuai dengan kebutuhan manajemen maupun berbagai pihak diluar perusahaan yang membutuhkannya. Agar sistem informasi akuntansi dapat beroperasi dengan efektif dan efisien, maka manajemen perlu membuat system pengendalian intern. Pengendalian intern dirancang untuk mencegah, mendeteksi,dan mengoreksi adanya kesalahan maupun penyimpangan yang terjadi dalam sistem informasi akuntansi, sehingga tujuan sistem pengendalian intern untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong di patuhinya kebijakan manajemen dapat tercapai. Mendapatkan gambaran tentang sistem informasi akuntansi,maka diperlukan sebuah analisis sistem informasi akuntansi dan pengendalian intern pada sebuah sekolah.
e-journalS1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1(Vol : 8 No : 2 Tahun 2017) Evaluasi ini dimaksudkan untuk menilai hingga sejauh mana analisis sistem informasi akuntansi atas prosedur penerimaan dan pengeluaran dana program bantuan operasional sekolah (BOS) pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Busungbiu di Kabupaten Buleleng terhadap teori relevan yang melandasinya. Selain itu, evaluasi ini di arahkan pada pelaksaan pengendalian internal sekolah atau perusahaan nirlaba tersebut terhadap prosedur, maksudnya adalah apakah pelaksanaan pengendalian internalnya efisien, efektif dan dapat di pertanggung jawabkan. Oleh karena itu, dengan dilakukannya evaluasi ini di harapkan dapat memberikan jaminan yang memadai terhadap keamanan sekolah atau perusahaan nirlaba,keandalan serta keakuratan informasi yang dihasilkan. Adapun kriteria dari pengendalian internal, yaitu : (a) keandalan pelaporan keuangan,(b) efektivitas dan efisiensi operasi,dan (c) keputusan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. (IAI,2001:319). Menetapkan serta menerapkan pengendalian internal secara baik dan benar pada suatu perusahaan, maka sekolah atau perusahaan nirlaba tersebut akan lebih mudah dalam mencapai tujuan dan dapat meminimalkan resiko. Menurut Wilkison seperti yang telah dikutip oleh Yuli Apriani(2004:2) mengungkapkan bahwa: “Jika suatu pengendalian internal telah di tetapkan maka semua operasi, sumber daya fisik, dan data akan di monitor serta berada di bawah kendali, tujuan akan tercapai, resiko menjadi kecil,dan informasi yang dihasilkan akan lebih berkualitas. Di sisi lain, tanpa pengendalian internal, kondisi yang membawa dampak negatef bagi sekolah atau perusahaan nirlaba mungkin akan terjadi, seperti kesalahan pengambilan keputusan, inefisiensi biaya, kehilangan aset, terhentinya kegiatan usaha maupun terkena sanksi”. Sebagai hasilnya, dengan di terapkannya pengendalian internal dalam sistem informasi akuntansi, maka system informasi akuntansi akan menghasilkan informasi akuntansi yang lebih berkualitas (tepat waktu, relevan, akurat dan lengkap), dapat diaudit (Auditable) dan juga dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan bagi pihak manajemen sekolah. Mekanisme pengalokasian dana BOS dimulai dengan melakukan pendataan peseta didik. Pengalokasian dana BOS didasarkan sesuai dengan jumlah peserta didik. Perhitungan jumlah dana BOS untuk SMA yang diterima adalah Rp. 1.400.000 per siswa per tahun. Pendataan dilakukan dengan memasukan data peserta didik ke aplikasi.
Pembelian dan pengeluaran kas di SMA Negeri 1 Busungbiu ada 10 yaitu buku teks pelajaran, alat tulis kantor, biaya alat peraga, biaya cetak, biaya fotocopy, konsumsi PTK, pembelian alat olahraga dan kesehatan, pembelian alat pembersihan, biaya langganan daya dan jasa, dan biaya pemeliharaan gedung. Prosedur order pembelian pemeliharaan gedung dimulai dari perencanaan yang dilakukan oleh PPTK melalui konsultasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Bali. Prosedur order pembelian pemeliharaan gedung hampir sama dengan order pembelian ATK, yang berbeda hanya mencari rekanan menggunakan sistem tender. Prosedur penerimaan barang konsumsi PTK yaitu rekanan menyediakan konsumsi sesuai jumlah pesanan tata usaha.Rekanan memberikan nota sebagai bukti pembayaran konsumsi.Jika konsumsi digunakan untuk pertemuan atau rapat maka wajib melampiri notulen rapat, absensi peserta pertemuan.Kuitansi daitandatangani oleh kepala sekolah, Kepala UPT, PPTK dan Bendahara sekolah.Bendahara menginput data akuntansi keuangan pada komputer. Prosedur penerimaan barang biaya langganan daya dan jasa yaitu tata usaha menerima data biaya langganan daya dan jasa kemudian menyerahkan 1 lembar nota yang telah distempel oleh penyedia langganan daya dan jasa sebagai bukti.Kuitansi ditandatangani oleh kepala sekolah, Kepala UPT, PPTK dan Bendahara sekolah. Neraca bulanan/tahunan Neraca merupakan salah satu laporan keuangan yang memberikan informasi kekayaan (aktiva), kewajiban dan modal yang digunakan oleh sekolah untuk menapai tujuan sekolah pada suatu saat tertentu. Laporan arus kas bulanan/tahunan Laporan arus kas merupakan laporan yang memberikan informasi akuntansi tentang arus kas masuk dan arus kas keluar akibat adanya transaksi yang terjadi di sekolah selama periode tertentu. Analisa atau laporan pertanggung jawaban keuangan bulanan/tahunan. Analisa atau laporan pertanggungjawaban keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan kinerja suatu sekolah dalam suatu periode tertentu baik dalam hal kemampuannya dalam mengembalikan dana BOS. Analisa atau laporan pertanggungjawaban keuangan terdiri
e-journalS1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1(Vol : 8 No : 2 Tahun 2017) dari laporan penerimaan dan pengeluaran kas dana BOS Menurut AICPA seperti yang dikutip oleh Yuli Apriani (2004:60) struktur organisasi yang baik disertai dengan garis wewenang dan pertanggungjawaban yang jelas. Struktur organisasi SMA Negeri 1 Busungbiu telah memenuhi ciri-ciri sekolah berakreditasi yang baik yaitu struktur jenjang hierarkinya pendek, struktur organisasi berbentuk datar dan bukan berbentuk piramid, serta pengorganisasiannya berorientasi pada tim yang mudah pula untuk dibubarkan kembali. SMA Negeri 1 Busungbiu dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah dan mempunyai komite, Tim Pengawas BOS, empat wakil kepala sekolah, tata usaha dengan bidang kerja yaitu staf kurikulum, staf kesiswaan, staf bendahara dan keuangan, staf perlengkapan / pengurus barang dan memiliki guru/pendidik. Tujuan dilakukannya evaluasi adalah untuk menilai sampai sejauhmana penerapan sistem informasi akuntansi yang dijalankan oleh Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Busungbiu Kabupaten Buleleng terhadap teori relevan yang melandasinya. Oleh karena itu,dengan dilakukannya evaluasi ini, diharapakan dapat memberikan jaminan yang memadai terhadap keamanan sekolah atau perusahaan nirlaba, keandalan serta keakuratan informasi yang dihasilkan. Berdasarkan latar berlakang di atas, adapun beberapa permasalahan penelitian yang akan dijawab pada penelitian ini antara lain : 1) Bagaimana sistem informasi akuntansi atas prosedur penerimaan dan pengeluaran dana program operasional sekolah (BOS) yang telah di terapkan oleh Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Busungbiu Kabupaten Buleleng, 2) Bagaimana evaluasi sistem informasi akuntansi atas penerimaan dan pengeluaran dana program bantuan operasional sekolah (BOS) sebagai penyedia informasi untuk pengendalian internal penerimaan dan pengeluaran dana program bantuan opersional sekolah (BOS) pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Busungbiu Kabupaten Buleleng.
METODE Ruang lingkup dalam penelitian ini berdasarkan ilmu tentangsisteminformasi akuntansi prosedur penerimaan dan pengeluaran kas danaprogram bantuan operasional sekolah (BOS). Didalam penulisan ini akan difokuskan pada sistem informasi akuntansi yang diterapkan pada Sekolah
Menengah Atas Negeri 1 Busungbiu Kabupaten Buleleng.Objek yang akan diteliti mengenai sistem informasi akuntansi meliputi sistem penerimaan kas,sistem pengeluaran kas, sistem alat tulis kantor, sistem pembelian alat dan bahanperaga, sistem biaya cetak, sistem fotocopy, sistem pembelian konsumsi dan sistem pemeliharaan gedung dan serta fungsifungsi yang terkait dengan system informasi akuntansi dan sistem pengendalian internalnya. Penelitian akan dilakukan pada Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Busungbiu Kabupaten Buleleng dengan tujuan untuk mengevaluasi sisteminformasiakuntansi yang ada diterapkan disekolah. Populasi dalam penelitian ini yaitu staf bendahara keuangan sekolah yang bertugas dalam mengevaluasi kelayakan usulan penerimaan dan pengeluaran dana program bantuan operasional sekolah (BOS). Metode penentuan sampel yang digunakan adalah Judgement Sampling (purposive) yaitu pengumpulan data atas dasar strategic kecakapan atau pertimbangan pribadi semata. Metode penentuan sampel ini berdasarkan kriteria yang disesuaikan dengan tujuan penelitian atau pertimbangan dari peneliti. Dalam proses menggali data penelitian, peneliti menggunakan dua sumber data yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Data primer yaitu dengan meninjau secara langsung obyek penelitian serta melakukan wawancara dengan beberapa karyawan yang bersangkutan dengan penjelasan. Untuk mendapatkan data primer menggunakan metode wawancara dan observasi. Sedangkan data sekunder menggunakan metode kepustakaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Gambaran Busungbiu
Umum
SMA
Negeri
1
SMA Negeri 1 Busungbiu adalah sekolah menengah umum negeri pertama di Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, berdiri tahun 1998 yang diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof. DR. Fuad Hassan, tanggal 29 Januari 1998. Setelah beroperasi diterbitkan SK Penegerian oleh Mendikbud RI Nomor 13A/O/1998 tanggal 29 Januari 1998 dengan Nomor Statistik Sekolah (NSS) 301220103500.
e-journalS1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1(Vol : 8 No : 2 Tahun 2017) Pembahasan Sistem Informasi Akuntansi SMA Negeri 1 Busungbiu Sistem pendapatan dan penerimaan kas dimulai dengan pengalokasian dana BOS dan seleksi dana BOS. Pengalokasian dana BOS dimulai dengan melakukan pendataan peseta didik. Pengalokasian dana BOS didasarkan sesuai dengan jumlah peserta didik. Perhitungan jumlah dana BOS untuk SMA yang diterima adalah Rp. 1.400.000 per siswa per tahun. Pendataan dilakukan dengan memasukan data peserta didik ke aplikasi Dapodik yang telah disiapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Setelah dilakukan pendataan dilanjutkan dengan penetapan alokasi dana BOS disertai penyaluran dana ke rekening sekolah. Proses pengambilan dana BOS sebagai berikut : 1) Bank menerima dana BOS yang disalurkan oleh BUD dengan SP2D, selanjutnya mentransfer dana ke nomor rekening sekolah dan dana masuk ke dalam pos penerimaan di dalam RKAS 2) Pihak sekolah dapat mengambil dana BOS melalui kepala sekolah dan bendahara sekolah dengan membawa buku tabungan dan program kegiatan penggunaan anggaran 3) Bendahara sekolah membuat laporan penerimaan dana BOS dan menyimpan fotocopy rekening agar dibuatkan jurnal atau laporan kas 4) Bendahara sekolah kemudian mengalokasi dana BOS kepada pos-pos anggaran yang telah tercantum di RKAS 5) Mengumpulkan bukti-bukti transaksi bahwa dana BOS telah dialokasi atau digunakan sesuai RKAS. 6) Bendahara Sekolah menyimpan bukti transaksi dan membuat jurnal 7) Setelah membuat jurnal kemudian bendahara sekolah membuat laporan keuangan dan membuat surat pertanggung jawaban atas penggunaan dana BOS 8) Bendahara sekolah juga menyerahkan laporan keuangan, buku besar kas kepada pihak monitoring dan supervisi dari tim BOS propinsi agar terpantau penggunaan dana tersebut 9) Bendahara Sekolah melalui staf bagian akuntansi melakukan pencatatan pendapatan.
Sistem Pembelian dan Pengeluaran Kas Pembelian dan pengeluaran kas di SMA Negeri 1 Busungbiu ada 10 yaitu buku teks pelajaran, alat tulis kantor, biaya alat peraga,
biaya cetak, biaya fotocopy, konsumsi PTK, pembelian alat olahraga dan kesehatan, pembelian alat pembersihan, biaya langganan daya dan jasa, dan biaya pemeliharaan gedung. Misalnya prosedur pembelian ATK sebagai berikut : 1) Pengurus barang di sekolah memeriksa fisik barang yang telah habis atau tersisa sedikit. Pengurus barang kemudian mencatat nama, jumlah dan spesifikasi persediaan menipis sesuai dengan data sarana prasarana dan stok barang 2) Pengurus barang membuat daftar permintaan barang yang merupakan bukti permintaan barang sarana dan prasarana ke bendahara sekolah 3) Pengurus barang menyerahkan data ke bendahara sekolah 4) Bendahara sekolah selanjutnya membuat Surat Permintaan Pembelian (SPP) yang disetujui oleh kepala sekolah dan PPTK dan diserahkan kepada UPT. Untuk prosedur order pembelian sebagai berikut : UPT menerima surat permintaan pembelian beserta daftar pembelian ATK dari Bendahara sekolah yang telah dibuat oleh pengurus barang. UPT mengecek jumlah total pembelian sesuai permintaan pembelian ATK. Jika jumlah total pembelian barang lebih dari 50 juta, maka UPT melakukan survey kepada 3 rekanan pemasok barang untuk mendapatkan harga paling rendah. Setelah menentukan rekanan maka UPT mengeluaran surat permintaan penawaran harga (SPPH) dan membuat berita acara penawaran harga (BAPH). UPT melakukan negosiasi harga agar mendapatkan harga yang sesuai. UPT membuat Surat Perjanjian Kerja (SPK) yang ditandatangani oleh Kepala UPT dan Rekanan. UPT kemudian membuat surat pesanan pembelian ATK.
Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi SMA Negeri 1 Busungbiu Menurut mulyadi seperti yang telah dikutip oleh Yuli Apriani (2004:59) struktur organisasi adalah kerangka (framework) pembagian tanggungjawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Struktur organisasi sekolah atau lembaga pendidikan non profit harus fleksibel dalam arti jangan sampai terjadi adanya ketimpangan fungsi masing-masing bagian. Menurut AICPA seperti yang dikutip oleh Yuli Apriani (2004:60) struktur organisasi yang baik disertai dengan garis wewenang dan pertanggungjawaban yang jelas.
e-journalS1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1(Vol : 8 No : 2 Tahun 2017) Struktur organisasi SMA Negeri 1 Busungbiu telah memenuhi ciri-ciri sekolah berakreditasi yang baik yaitu struktur jenjang hierarkinya pendek, struktur organisasi berbentuk datar dan bukan berbentuk piramid, serta pengorganisasiannya berorientasi pada tim yang mudah pula untuk dibubarkan kembali. SMA Negeri 1 Busungbiu dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah dan mempunyai komite, Tim Pengawas BOS, empat wakil kepala sekolah, tata usaha dengan bidang kerja yaitu staf kurikulum, staf kesiswaan, staf bendahara dan keuangan, staf perlengkapan / pengurus barang dan memiliki guru/pendidik. Struktur organisasi SMA Negeri 1 Busungbiu telah menunjukkan garis wewenang dan tanggungjawab yang jelas serta uraian tugas yang memberikan kejelasan dalam pelaksanaan tugas seharihari diantara personel maupun bidang lain. Hal ini terlihat dari SK (surat kerja) yang merupakan pedoman perintah tertulis bagi personel-personel atau bidang-bidang dalam organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional masing-masing bidang. Menurut Raymond Mc Leod (2005:87) cara yang ditempuh perusahaan untuk menciptakan praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap organisasi yaitu pembentukan unit organisasi yaitu satuan pengawas intern, yang bertanggungjawab langsung kepada manajemen puncak (kepala sekolah). Unit ini akan menjamin efektivitas unsurunsur sistem pengendalian intern, sehingga kekayaan sekolah akan terjamin keamanannya dan tata akuntansi akan terjamin ketelitian dan keandalannya. SMA Negeri 1 Busungbiu memiliki Satuan Pengawas Intern yang merupakan unit tersendiri dalam sekolah. Satuan pengawas intern bertugas melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan kegiatan sekolah dan kegiatan belajar mengajar serta audit intern sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dan bertanggungjawab langsung kepada kepala sekolah. Efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian intern akan terjamin dengan adanya Satuan Pengawas Intern, sehingga kegiatan sekolah akan berjalan dengan efektif. Selain itu SMA Negeri 1 Busungbiu juga memiliki komite yang bertugas untuk melakukan pemantauan atas penyelenggaraan pelayanan sesuai
dengan standar, aturan, dan etika, sehingga pelayanan yang diberikan sekolah merupakan pelayanan pendidikan yang terbaik. Berdasarkan penjelasan di atas SMA Negeri 1 Busungbiu memiliki struktur organisasi yang baik, mudah beroperasi dan tidak banyak birokrasi dan telah memenuhi ciri-ciri sekloah menengah atas negeri yang berakreditasi amat baik, menunjukan garis wewenang dan tanggungjawab yang jelas serta uraian tugas, pembagian sub bagian berdasarkan fungsi dan produk dan satuan pengawas intern dan komite yang independen, sehingga kegiatan operasional SMA Negeri 1 Busungbiu berjalan sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Evaluasi Sistem Pendapatan dan Sistem Penerimaan Kas (1) Evaluasi dokumen/formulir Berdasarkan prosedur yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat dilihat dokumen atau formulir yang digunakan dalam sistem pendapatan dan penerimaan kas pada SMA Negeri 1 Busungbiu sudah cukup memadai. Hal tersebut dapat dilihat dari dokumen yang digunakan dalam transaksi pendapatan dan penerimaan kas dana bantuan operasional sekolah (BOS) antara lain : a. Formulir pendataan. Dokumen ini berisi data peserta didik, PTK dan sekolah seperti Nama peserta didik, jumlah peserta didik, identitas peserta didik, identitas PTK, jumlah PTK, dan profil lengkap data sekolah. b. Rencana kerja anggaran sekolah. Dokumen ini merupakan rincian anggaran sekolah yang akan diserahkan kepada Dinas Pendidikan Propinsi Bali. Dokumen ini juga berfungsi sebagai tanda bukti penerimaan dana BOS. c. BKBM (Bukti Kas/Bank Penerimaan). Dokumen ini digunakan untuk mencatat pendapatan dan penerimaan kas yang mencatat dana BOS. d. Rekening koran. Dokumen ini merupakan tanda bukti penerimaan dana BOS.
e-journalS1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1(Vol : 8 No : 2 Tahun 2017) (2) Evaluasi sistem pengendalian intern Menurut Mulyadi (1997:223) pengendalian yang dibutuhkan dalam sistem ini untuk mencapai tujuan pokok pengendalian intern akuntansi yaitu menjaga kekayaan (kas), menjamin ketelitian dan keandalan data akuntansi. Pengendalian yang dibutuhkan dalam sistem penerimaan kas yaitu fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penagihan dan fungsi penerimaan kas, fungsi penerimaan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi, fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas, transaksi penerimaan kas dilaksanakan oleh fungsi akuntansi dan kas, dan diotorisasi oleh fungsi kas oleh fungsi kas dengan membutuhkan stempel pada rekening koran. Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2008:7) ada beberapa resiko yang dapat terjadi dalam pemrosesan transaksi penerimaaan kas yaitu pencurian uang kas, ketidaktepatan jumlah saldo penerimaan kas akibat kesalahan dalam pemosan dan keterlambatan transfer dana dari pemerintah, penghapusan yang tidak mendapat otorisasi, penggelapan dan pencurian kas lainnya oleh karyawan. Untuk mengurangi timbulnya resiko tersebut, prosedur penerimaan kas harus dikendalikan, antara lain dengan alat kendali yaitu penyiapan bukti penerimaan dan rekening koran untuk mencatat penerimaan uang yang dikirim oleh Bendahara Umum Daerah (BUD) melalalui Bank Pembangunan Daerah Bali (BPD Bali), pembandingan antara jumlah daftar bukti penerimaan dengan hasil penjumlahan pemosan dan dari bukti setor, rekonsiliasi bank, pembatasan ruang gerak dan pengawasan secara ketat atas semua bagian yang menangani kas, bagan organisasi yang menunjukan adanya pemisahan tugas antara pencatatan piutang dan penyimpanan uang kas. Pengendalian-pengendalian dalam transaksi penerimaan kas tersebut di atas telah diterapkan oleh SMA Negeri 1 Busungbiu. Hal ini terlihat dari prosedur pelayanan pendidikan dan kegiatan belajar mengajar. Prosedur pendapatan dan penerimaan kas dimulai dari pendataan sekolah yang meliputi data jumlah peserta didik, PTK, dimana data tersebut diinput melalui aplikasi Dapodik. Prosedur pencatatan data peserta didik oleh petugas tata usaha cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari formulir pendataan yang cukup memuat data peserta didik, PTK seperti nama peserta didik, PTK, umur, alamat, golongan dan jabatan (bagi PTK), pekerjaan orang tua (bagi peserta didik). Penginputan data peserta didik yang telah terkomputerisasi melalui aplikasi Dapodik menjadikan kearsipan data siswa di
database server Kemdikbud menjadi lebih baik. Siswa hanya memiliki satu nomor induk siswa (NISN) sebagai kunci identitas siswa. Sedangkan untuk PTK pada pendataan menggunakan dua rekam yaitu rekam nomor induk pegawai nasional dan nomor induk kependudukan (NIK) yang nanti menghasilkan Pegid terutama bagi PTK yang masih berstatus kontrak maupun honor. Fungsi-fungsi yang terkait dalam transaksi pembelian dan pengeluaran kas pada SMA Negeri 1 Busungbiu adalah : 1) Fungsi pengurus barang. Fungsi ini bertanggungjawab untuk mengajukan permintaan pembeliaan sesuai dengan persediaan yang ada. Menerima barang yang sebelumnya telah diperiksa oleh pejabat pengadaan barang dan jasa dinas pendidikan propinsi Bali dan menyimpan barang yang diterima dari rekanan. 2) Fungsi bendahara. Fungsi ini bertanggungjawab dalam membuat laporan keuangan 3) Fungsi Wakil Kepala Sekolah. Bagian ini bertanggungjawab untuk memverifikasi kegiatan yang diikuti PTK baik secara akademik maupun non akademik dan memeriksa perhitungan yang terdapat dalam BAP dan proposal kegiatan PTK. 4) Fungsi akuntansi. Fungsi akuntansi (pencatat hutang) bertanggungjawab untuk mencatat transaksi pembelian berdasarkan faktur yang diterima oleh bendahara sekolah. a)
Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan telah dilaksanakan SMA Negeri 1 Busungbiu.Surat permintaan pembelian diotorisasi oleh fungsi pengurus barang, bendahara dan staf sarana dan prasarana untuk barang yang disimpan dalam gudang atau langsung dipakai.Surat pesanan diotorisasi oleh UPT melalui PPTK dan bendahara di sekolah. Laporan penerimaan barang (berita acara pemeriksaan/penerimaan barang) diotorisasi oleh Kepala UPT, pejabat pengadaaan barang dan jasa di dinas pendidikan Propinsi Bali, PPTK dan pengurus barang. Bukti kas keluar diotorisasi oleh kepala sekolah, bendahara sekolah dan staf bendahara sekolah bagian akuntansi. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi didasarkan atas dokumen sumber yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap yaitu
e-journalS1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1(Vol : 8 No : 2 Tahun 2017)
b)
(1) (2)
(3) (4)
(5)
(6)
Bukti Kas/Bank Pengeluaran, surat pesanan, dan faktur. Praktek yang sehat Penggunaan formulir bernomor urut tercetak, pengecekan terhadap harga, syarat pembelian, ketelitian dalam faktur sebelum dibuat BKBK oleh staf verifikasi di bagian akuntansi serta BKBK yang dicap lunas oleh bendahara setelah pembayaran dilakukan merupakan praktik yang sehat yang telah dilakukan SMA Negeri 1 Busungbiu dan sesuai dengan unsur pengendalian intern karena praktek yang sehat merupakan salah satu unsur dari sistem pengendalian intern. Resiko yang mungkin timbul dalam transaksi pengeluaran kas menurut Wilkinson (1995:190) adalah pembayaran cek yang tidak tepat, pembayaran faktur yang sama secara berulang, pembayaran atas barang atau jasa yang tidak diterima, dan ketidaktepatan saldo hutang dalam perkiraan pelanggan akibat kesalahan pemosan. Untuk mengurangi resiko tersebut pengendalian yang dapat dilakukan adalah pembayaran kas dalam jumlah besar harus menggunakan cek, tinjauan atas bukti yang mendukung keabsahan pengeluaran, membandingkan antara bukti kas keluar dengan jumlah cek, pemisahan tugas secara organisasional dalam hal pencatatan hutang usaha dan penyiapan cek. Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2006:17) pengendalian dalam transaksi pengeluaran kas pada sekolah yaitu : Pemisahan fungsi penyimpanan kas dan fungsi akuntansi Transaksi pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan sendiri oleh bagian bendahara sejak awal sampai akhir, tanpa campur tangan dari fungsi yang lain. Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas harus didasarkan bukti kas keluar yang telah diotorisasi dari pejabat yang berwenang. Dokumen dasar dan pendukung transaksi pengeluaran kas harus dibubuhi cap ”lunas” oleh bendahara setelah transaksi pengeluaran kas dilakukan. Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama perusahaan
(7)
(8)
penerima pembayaran atau dengan pemindahbukuan. Jika pengeluaran hanya menyangkut jumlah yang kecil, pengeluaran dilakukan dengan sistem kas kecil. Semua nomor cek harus dipertanggungjawabkan. Berdasarkan prosedur yang telah dijelaskan sebelumnya, sistem pengendalian intern yang telah diterapkan SMA Negeri 1 Busungbiu dalam sistem pengeluaran kas telah sesuai dengan pengendalian yang disebutkan di atas. SMA Negeri 1 Busungbiu telah memisahkan fungsi penyimpanan kas (bendahara sekolah) dan fungsi akuntansi.Hal ini agar data akuntansi yang dicatat dalam catatan akuntansi keandalanya terjamin. Pelaksanaan transaksi pengeluaran kas dilakukan oleh bagian bendahara, akuntansi, dan tata usaha, sehingga akan tercipta internal check antar bagian dan kas perusahaan akan terjamin keamanannya dan data akuntansi yang dicatat dalam catatan akuntansi terjamin ketelitian dan keandalannya. Setelah sekolah melakukan pendataan, kemudian data diproses dan diperiksa langsung di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jika terjadi ketidakcocokan NISN peserta didik maka dilakukan verifikasi dan validasi peserta didik secara online melalui website resmi vervalpd.kemdikbud.go.id. Selanjutnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan verifikasi dan validasi data sesuai jumlah peserta didik yang ada. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menetapkan jumlah peserta didik yang akan menerima dana BOS. Untuk PTK jika terdapat kekeliruan data bisa memperbaiki data melalui situs resmi vervalptk.kemdikbud.go.id.
Formulir rincian biaya yang tercantum dalam dokumen yang dimasukan ke dalam rencana kerja anggaran sekolah (RKAS) akan membuat data akuntansi dalam hal ini penyaluran dana bantuan operasional sekolah (BOS) terjamin keandalan serta ketelitiannya, sehingga laporan rekapitulasinya menjadi akurat. Laporan rekapitulasi yang telah diverifikasi oleh Tim BOS Propinsi selanjutnya
e-journalS1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1(Vol : 8 No : 2 Tahun 2017) dibuatkan surat ke Bendahara Umum Daerah agar dana BOS ditransfer ke rekening sekolah. Fungsi yang terkait dalam transaksi pengeluaran kas pada SMA Negeri 1 Busungbiu adalah : (a) Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas meminta bagian verifikasi untuk membuat BKBK (Bukti Kas/Bank Pengeluaran) untuk memungkinkan fungsi keuangan mengisi cek atau kuintansi sejumlah permintaan yang diajukan. (b) Fungsi pencatat hutang. Fungsi ini bertanggungjawab untuk mencatat hutang yang telah dibayar akibat pembelian kredit dan mencatat pengeluaran kas yang menyangkut biaya. (c) Bagian akuntansi. Bagian ini bertanggungjawab untuk membuat BKBK dan melakukan verifikasi kelengkapan dan validitas dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan BKBK. (d) Fungsi keuangan (bendahara). Fungsi ini bertanggungjawab untuk mengisi kuintansi dan mengirimkan kuintansi kepada pemasok sebagai bukti pembayaran hutang. Analisis laporan keuangan yang terdiri atas telah diterimanya prosedur laporan keuangan sekolah dengan baik oleh tim BOS dinas pendidikan propinsi sehingga dengan analisis tersebut sekolah dapat menilai kemampuan sekolah tersebut dalam memenuhi kewajibannya dan menilai kemampuan sekolah dalam menghasilkan siswa yang berprestasi. Laporan untuk pihak internal (manajemen) yaitu anggaran tahunan dan bulanan serta laporan pertanggung jawaban kinerja unit.
KESIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1) SMA Negeri 1 Busungbiu telah memiliki sistem informasi akuntansi atas penerimaan dan pengeluaran kas dana bantuan operasional sekolah (BOS). 2) Pelaksanaan rancangan sistem informasi akuntansi atas penerimaan dan pengeluaran kas dana bantuan operasional sekolah sudah baik hanya saja belum terbentuk rancangan flowchart pada sistem informasi akuntansinya 3) Evaluasi sistem informasi akuntansi yang dihasilkan untuk membantu SMA Negeri 1 Busungbiu membuat perancangan flowchart dan memperbaiki sistem
informasi akuntansi sehingga sesuai dengan prinsip-prinsip dasar penerimaan dan pengeluaran kas dana bantuan operasional sekolah (BOS) sehingga tersedianya informasi yang akurat dan cukup memadai sebagai pengendalian internal dalam laporan pertanggungjawaban.
Saran 1) Membentuk suatu sub unit organisasi unit membawahi masing-masing unit, seperti adanya unit pembantu di bagian bendahara sekolah, staf sarana dan prasarana dan tata usaha, sehingga garis tanggungjawabnya jelas, kegiatan operasional sekolah dapat berjalan lancar dan tidak terjadinya overlap dalam unit kerja 2) Adanya pengembangan sistem yang saat ini masih menggunakan double system yaitu sistem manual dan komputerisasi menjadi sistem berbasis komputer yang terintegrasi. Sistem berbasis komputer akan membuat proses pengolahan data yang cepat dan akurat serta mudah di akses dengan jaringan internet sehingga informasi yang dibutuhkan tepat waktu dan proses pengambilan keputusan akan lebih cepat, akurat, efisiensi sumber daya manusia yang tinggi, dan peningkatan informasi, prestasi dan nilai moral serta adanya peningkatan daftar hadir dan kinerja PTK 3) Meningkatkan sistem pengendalian intern yang telah diterapkan dalam cara pemeriksaan rutin yang dilakukan tiap minggu kepada pihak pendidik, tenaga kependidikan dan organisasi sekolah, sehingga mendorong PTK melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Perputaran jabatan diadakan secara rutin yaitu berdasarkan masa jabatan kepala sekolah, sehingga terciptanya independensi manajemen sekolah dan terhindarnya kecurangan dalam sekolah 4) Kualitas PTK dapat ditingkatkan dengan cara memperketat seleksi penerimaan PTK baru berrdasarkan persyaratan-persyaratan sesuai dengan pekerjaannya serta memberikan pelatihan-pelatihan kepada PTK baru dengan tujuan peningkatan kinerja dan peningkatan angka kredit PTK sehingga sekolah mendapatkan PTK yang kompeten dan berdedikasi yang tinggi.
e-journalS1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1(Vol : 8 No : 2 Tahun 2017)
DAFTAR PUSTAKA Hendry, Pratama Lubis.``Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Citacontrak Cabang Purwokerto”. Skripsi Sarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta. 2006. IAI. “Standar Akuntansi Keuangan”, Salemba Empat, Jakarta, 2002 Ikatan Akuntansi Indonesia. “ Standar Profesional Akuntansi Publik”, Per Januari 2001, Cetakan kesatu, Salemba Empat, Jakarta, 2000 Jogiyanto. ”Sistem Teknologi Informasi”. Penerbit Andi. Yogyakarta. 2003. Jusuf, Amir, Abadi.” Audit, Pendekatan Terpadu, Edisi Indonesia, Buku satu”, Salemba empat, Jakarta, 1996 Kieso, Weygandt dan Warfield. “Akuntansi Intermediate”. Erlangga. Jakarta. 2002. Krismiaji. “Sistem Informasi Akuntansi.” Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN. Yogyakarta. 2002. Mc Leod, Raymond. “Sistem Informasi Manajemen”. Terjemahan Hadi Sukardi dan Agus Widyantoro. Prenhallindo. Jakarta. 2001. Mulyadi. “ Sistem Akuntansi”. Penerbit STIE YKPN. Yogyakarta. 1997. Niswonger, Rollin C, Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fees, Alfonsus Sirait dan Helda Gunawan. “ PrinsipPrinsip Akuntansi”, Edisi ke-19, Cetakan kesatu, Erlangga, Jakarta, 2000 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.50 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah, 2016. Jakarta: Depdiknas.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 8 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah, 2017. Jakarta: Depdiknas. Republik Indonesia 2017. Jakarta: Depdiknas. Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Sekaran, Uma, “ Research Methods for Business “, John Willey&Sons.Inc. Yuli, Apriani. 2004. “Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi pada Rumah Sakit Haji Jakarta”. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah..