REGIONAL MAhIPOIryER PLANNING AND TRAII\ING PROJECT (RMPT) Bureau of Manpower, ptanning Agency (BAPPENAS) T3jiolu! Development (world Bank Professional Human Resources Development Loan 3134-IND)
Project Office: Jl. Taman Suropati
2, Jakarta I03I0INDONESIA Tel.: 62 (2r) 390 1279. Fat.: 62 (Zl) 3gO t28L
TFCHNICAL REPORT No. STTJDI PELACAKAN LULUSAN
2Q
TEKNIK DAN MIPA
PERGTJRUAN TINGGI NEGERI DAN SWASTA
(TRACER STUDY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY GRADUATES FROM PUBLIC AND PRIVATE IIIGIIER EDUCATI
by West Java Study Team and RMFT Project - Bappenas
Jakarta, November 1994
D{-riii-i
;\,1
iIi'll
A i:,
i
i-?r
;iiilil
i:,
li;\ fi) r r i'd rh S
,
...,..........-........../..
//-=
l -7b
T.\D
Regional Manpower Planning and rraioittg project (Rvlpr) Implementing Agency
Bureau of Manpower, National Development Planning Agency (BAPPENAS), Jakarra, INDONESIA
Funding Source
Professional Human Resource Development project, World Bank Loan 3134-IND
Pilot Provinces
North Sumatra, West Sumatra West Java, Central Java, East Java Nonh Sulawesi, Nusa Tenggara Timur
Main Project Outputs
Provincial Human Resource Development profiles Provincial Manpower Development Strategies Provincial/Regional Labour Market Studies
Project Duration
Approximately three years (July I99Z - March 1995)
Project Director
Drs. Maman Setiawan Head Bureau of Manpower, BAPPENAS
Project Manager
Mr. Lucky Firnandy Bureau of Manpower, BAPPENAS
Consulting Firm
PT. Intercapitol-Munral Consultants Kebayoran Baru Mall Block b No. 23 Jalan Kebayoran Baru, Jakarta I2lZ0, INDONESIA Tel. 720 6253, 721 0231 Fax.720 6276
Project Leader
Dr. Shafiq Dhanani Human Resource Economist
Project Administration
Mr. Syaherman
Research Assistants
Mr. Adam Malik
Rasjid
Ms. Erni Novalisa Support Staff
Ms. Anita Sari Ms. Alina
ANALISA HASIL STU DI PENDIDIKAN TINGGI DAN PASAR KERJA
KEITJASAMA
BADAN PERENCANNAN PEMBANGUNAN DAERAI.I PIT,OPINSI DA'I'I I JAWN IJARA'I' DAN
RI]GIONAL MANPOWER PLANNING AND TIIAINING PITOJEC'I' (RMPT) - IIAPPENAS
BANDUNC, NOPEMI}ER 1994
I(ATA PENGAI
TAR
puji syukur ke Hadirat Allah SWT, buku Anali-sa Hasil Studi Pendidikan Tinggi dan Pasar Kerja di PropinsiDati I ,.Tawa Barat dapat disusun dan diterbitkan. Buku Analisa ini mengungkapkan tent,ang informasi Pendidikan Tinggi dan Pasar Kerja (Program D3 dan S1) di t,ujuh Perguruan Tinggi (ITB, UNPAD, politehnik Mekanik Swis, ITB Politeknik, UNfSBA, UNPAS dan Universitas Kristen Maranatha), dengan sampel terhadap 51-9 orang lulusan antara Eahun 1-989-1993. Dengan memanjatkan
Hasil analisa studi ini dimaksudkan untuk memberikan saran dan rekomendasi mengenai relevansi antara pendidikan cinggi dan lapangan pekerjaan, serta memberikan masukan dalam menyusun kebijaksanaan pendidikan dan pelaEihan.
St.udi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi-informasi menqenai : a-
Berapa lama waktu yang dibutuhkan ol-eh para lulusan dalam
mendapatkan pekerjaan b. Di sektor manakah mereka bekerja dan apakah pendidikan atau pelatihan yang mereka dapatkan dari perguruan tinggi relevan dengan pekerjaannya c. Apakah terdapat perbedaan dalam pendapatan dan bagaimana opini para pengrusaha terhadap para lul-usan perguruan tinggi negeri dan swasta
d. Apa bent,uk pelatihan bekerj
a
yang mereka dapatkan
di tempat mereka
.
Hasil Analisa Studi ini tidak dimaksudkan untuk menggeneralisasikan temuan . Kesimpulan secara deskriptif ini hanya berlaku untuk lulusan dan Perguruan Tinggi yang terkena sampel dalam studi ini. Walaupun studi ini dari sampel yang relatif sedikit, harapan kami hasil Analisa ini dapat merupakan informasi yang berguna, sebagai bahan masukan dalam penentuan kebijaksanaan dan merupakan langkah awal dalam kegiatan-kegiatan yang serupa untuk dapat ditindaklanjut,i .
pihak yang telah memberikan andilnya dalam penyusunan buku ini, kami ucapkan terimakasih dan saran penyempurnaan atas berbagai kekurangan dan kekhilapan yang ada Kepada berbagai
didalamnya sangat kami nantikan. Terimakasih.
Bandung, Nopember
1994
Koordinat,or AnaIisa,
DTa.
NENNY ROCIIAENI
NrP 01_0 r_05 946
i-:-
SAMBUTAI.I
KErUA BADAN
TffffH.#""'T:H1^-3;*
PRoPrNsr
Assalamu' alaikum Wr. wb.
syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat A]]ah swT' karena atas perkenan-Nya penyusunan Analisa Hasil studi Pendidikan Tinggi dan Pasar kerja di Propinsi Jawa Barat' dapat disel-esaikan. rnformasi hasi] analisa ini penEing unEuk dikeLahui di Ii-ngkungan Dinas/Inst,ansi/Lembaga Cerkait' yang akan merupaka4 bahan masukan dalam penentuan kebijaksanaan pendidikan dan pelatihan.
Analisa ini merupakan hasil kerjasama antara Propinsi Daerah Tingkat I Jawa BaraL dengian Regional Planning And Trainning ProjecE (RMPT) Bappenas'
Bappeda Menpower
Kepada semua pihak kami ucapkan Lerima kasih khususnya
Penyusun Analisa (sdr. Drs. Didin A. Holodin, MA' aktif dalam Cs) yang telah membantru dan aEau berparEisipasi penyusunan buku ini. kepada Tim
Harapan kami, mudah-mudahan Buku Analisa ini bermanfaaE bagi semua pihak yang berkaitan dengan masalah pendidikan dan ketenagakerj aan . Wassalamu'
alaikum Wr-
Wb-
Bandung,
Nopember 1994 PEMBANGI'NAN DAERAH I JAWA BARAT
o25 L59 a1L
DAFTAR
KATA
ISI
l-
PENGANTAR
SA}IBUTAII KETUA BAPPEDA PROPINSI DAERAH TINGICAT
DAFTAR
I
JAWA
BARAT iii
iv
ISI
vii
DAFTAR TABEL
BAB
I J-.1 T.2 ]..3 L.4
PENDAIIIILUNI
1
LATAR BELAKANG MAKSUD DAN TUJUAN
1
z
METODOLOGI
3
KARAKTERISTIK SAMPEL
3
1 L.4 .2 ]..4 .3 L.4.4 1. 4.
BAB
II 2.L 2.2
KOMPOSISI RESPONDEN
3
KETERI,IBATAN MJ\HJ\SISWA DALAM BEKER.JA
6
LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI AYAH RESPONDEN
7
STATUS KERJA RESPONDEN
8
KJA,RJR,KTERTSTIK
PEIIDIDIKAN
9
9
PENDAHULUAI{
INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK)
Lv
l-0
z.z.L
MENURUT,JENJANG PENDIDIKAN
10
2.2..2
MENURUT ASAI, PERGURUAN TINC.GI
10
2.2.3
MENURUT .JURUSAN
LL
2.3
BAB
PROGRAM PENDTDIKAN
t4
2.3.r
MENURIII,JENIS
2.3.2 2.3.3 2.3.4
MENURUT,JENJA.\IG PENDTDII(AN
22
MENURUT ASAL PERGURUAN TTNGGT
23
INDEKS PRESTASI KUIVITILATIF ( IPK)
26
III
AKTIVITAS SAAT INI
3.1 3.2 3.3
BAB IV
.1 4 ,2 4
KELAIITTN
27
PENDAHULUAN
27
PENGALAMAN BEKERJA
27
WAKTU TUNGGU
30
KARMTERISTIK TENAGA KERJA
33
PENDAHULUAI{
33
KARAKTERISTIK PEKERJA MENURUT I(ARAKTERISTIK I,ULUSA.IV
4.2.1 4.2.2 4.3 4.4 4.5
2L
33
MENURIIT TEMPAT BEKERJA
33
MENURUT JABATA}I
37
GA.JI
38
TUGAS UTAIVI]\
42
PELATIHAN
43
BAB V
KES
q q
]. .2 .
II\'PULAI{ DA}.I TMPIJII(AS
I
PENDAHULUAN
50
RINGI(ASAI,I TEMUA}I YANG PALING POKOK
50
A. IPK B. PROGRAM PENDIDTI(AN C. PENGALAMAN BEKERJA D. AKTIVITAS KER.JA E. GAJI F. PELATIHAN
f,I
5.3 IMPLTKASI 5.4 IMPLIKASI
TINTUK PENYUST]NAN KURIKULUM
5.5 IMPLII(ASI DAFTAR PUSTAKA
5t 5l5t3Z
52 52
UNTUK PENGEMBAI{GAN SISTEM PENDIDTKAN
54
TINGGI
LAMPIRAN
50
UNTUK PASAR KERJA
55 57 q,q . .JJ
DAFTAR TABEL
Tabel 1.4.1.1: Persentase responden menurut jenis kelamin dan jenjang pendidikan Tabel 1.4.L.22 Persent.ase responden menurut fakultas dan asal perguruan t.inggi Tabel 2.3.1: Pola tanggapan 'sangat baik' terhadap unsurunsur program pendidikan Tabel 2.3.2:
l-9
Pola tanggapan 'kurang' terhadap unsur-unsur
program pendidikan
20
Tabel 3.3.1: Pola terserapnya lulusan dalam pasar kerja
32
Tabel 4.2.L.1: Perusahaan/instansi dengan persentase terbesar dan Eerkecil menurut tahun lulusan per jenjang pendidikan
35
Tabel 4.3.1-: Rata-rata gaji maksimum dan minimum menurut berbagai kriteria
40
Tabel 4.3.2: Gaji Minimum dan Maksimum berdasarkan berbagai 4t
kriteria .fabatan Tabel 4.5.1-: Responden yang sekarang bekerja menurut ratarata pelatihan per peserta dan PTN/PTS
44
Tabel 4.5.22 Responden yang mengikuti latihan menuruc jabatan dan jenis Pelatihan
47
tabel 4.5.3 : .Iumlah pelatihan dan peringkaEnya menurut jenis dan materi vLa
4B
BAB
I
PENDAIII'LUA}I
1.1
LATAR BEI,AKANG
Sumber Daya Manusia (SDM) disepakat.i sebagai aset yang dapat menentukan karakter dan )-angkah pembangrunan sosial dan ekonomi.
Seperti dikatakan Harbison (L973) bahwa modal dan Sumber Daya ALam merupakan faktor-faktor produksi yang pasif, sedangkan manusia merupakan faktor yang,aktif yang bisa mengumpul-kan modal, mengeksploit,asi sumber alam, membangun organisasi-organisasi sosial, ekonomi dan poliEik serta melaksanakan pembangunan nasional. Pendidikan dan pelatihan diharapkan mampu meningkatkan kualitas SDM. Dengan pendidikan, kemampuan mengeftbangkan kepribadian yang berurusan dengan lingkungannya dan pembangunan masa depan diharapkan dapat dit,ingkatkan.
Perguruan Tinggi yang merupakan wadah untuk mendidik mahasiswa agar mampu meningkatkan daya penalaran serca mengawasi ilmu pengetahuan dan teknologi (ipeek) terus dikembangkan. Peranan ipcek dalam masyarakat industri Eidak dit,awar lagi dan Robert M. Solow, pemenang menuntut, manusia yang sadar iptek. hadiah Nobel ekonomi t,ahun 1-98?, menyatakan bahwa kemajuan pembangunan ekonomi ditentukan oleh kemampuan negara itu (Tilaar , L992) . menguasai dan memanf aatkan teknologi Pengembangan dan penguasaan iptek diarahkan agar Indone'sia mampu mengikut.i kemajuan iptek di dunia sehingga dapat mengejar ketertinggalan demi kesejahteraan bangsa. Sistem pendidikan Einggi ag'ar Iebih sesuai- dengan kebutuhan masyarakat dan pembangrrnan terus ditata. Sukirno (f geS: l-98) mengemr.rkakan tiga Pertama, alasan perlunya pengembangan sistem pendidikan. pendidikan yang lebih tinggi memperluas pengetahuan masyarakat Kedua, dan mempertinggi rasionaliEas pemikiran mereka. pendidikan memungkinkan masyarakaE mempelajari pengetahuan-
pengetahuan teknik yang diperlukan untuk memimpin dan menjalankan perusahaan-perusahaan rnodern dan kegiatan-kegiatan modern
lainnya.
Ketiga, pengetahuan yang lebih baik dapat menjadi peluang unt,uk mencipt.akan pembaharuan-pembaharuan dalam bidang teknik, ekonomi dan dalam berbagai aspek kehidupan lainnya. DaIam rangka meningkaLkan hasi] pendidikan tinggi dengan kebutuhan masyarakaL, maka seti-ap perguruan t,inggi aeau lembaga pendidikan tinggi perlu mengamati sejauh mana hasil lulusan dapat diserap dan sesuai- dengan kebut,uhan masyarakat. Lulusan perguruan tinggi perlu dimanfaatkan sepenuhnya untuk meningkaLkan produkt,ivitas dan efisiensi lapangan kerja yang ada. Sehubungan dengan ini, Biro Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja BAPPENAS menyelenggarakan survei terhadap para lulusan perguruan tinggi negeri dan swasta, khususnya lulusan Fakulcas Teknik dan Fakulcas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) periode L989 - l-993 melalui kegiaEan proyek Regional Manpower Planning and
Training L.2
(RMPT)
.
MAKSI'D DAAI TUiIuAII
Hasil survei ini dimaksudkan untuk dapat memberikan saran dan rekomendasi mengenai relevansi anLara pendidikan Einggi dan Iapangan pekerjaan yang ada, serta memberikan masukan dalam men)rusun kebijaksanaan pendidikan dan pelatihan yang akan dibuat oleh PemerinLah. Sgrvej- ini diselenggarakan dengan tujuan unt,uk megumpulkan informasi - informasi mengenai :
IT
Berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh para lulusan dalam mendapatkan pekerj aan; Di sektor manakah mereka bekerja dan apakah pendidikan atau pelatihan yang mereka dapatkan dari perguruan tinggi relevan dengan pekerjaannya;
iii lv
Apakah terdapat perbedaan dalam pendapatan dan bagaimana opini para pengusaha terhadap para lulusan perguruan tinggi negeri dan swasta; dan Apa benEuk pelatihan yang mereka dapatkan di t.empat mereka bekerj
a
.
Perlu diEegaskan di sini bahwa penelitian ini t.idak dimaksudkan untuk mengtgeneralisasikan temuan. Kesimpulan secara deskript,if ini hanya berlaku unt.uk lulusan dan perguruan t.inggi yang terkena sampel dalam studi ini. Namun demikian, temuan dari studi ini dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk ketujuh pergiuruan tinggi yang diteliti saja. 1.3
METODOLOGI
Penelitian ini dilakukan secara samPeI dengan ukuran 519 orang lulusan antara tahun 1989 hingga tahun 1993. Pelaksanaan survei dilakukan di tujuh perguruan tinggi, yaitu fTB, UNPAD, PMS, POLITEKNIK ITB, UNISBA, UNPAS dAN
UNMAR.
DaLa dikumpulkan
melalui kuesioner. T.4
KARJAKTERISTIK SAMPET
L.4.L
KOMPOSISI RESPOIIDEN
Dari sampel yang berukuran 5L9 orang lu1usan, 4L2 orangl diantaranya pria (lg,q ?). Dengan demikian rasio jenis kelamin respond.en sekitar 385 orang. DilihaC dari komposisi jenjang pendid.ikannya, 51,5 eo merupakan lulusan program D3 dan 48,4 Z lainnya berasal dari program 3L (Tabel L-4.1.1).
Tabel l-.4.1.1-: Persentase responden menurut jenis kelamin dan jenjang pendidikan
Pendidikan
,Jenis Kelamin
D3
st
Pria
68
Wanita
89,2 10, 8
'JumIah (n)
l-00, 0 (268)
JumIah
,9
31,l_
,4 20 ,6
100, 0 (2s1)
100, 0 (s1s)
79
L.4.1.2 disajikan distribusi responden mengenai komposisi status perguruan tinggi. Bagian terbesar dari responden ini merupakan alumni pergiuruan tinggi negeri (+r Z,, sedangkan dari perg'uruan tinggi swasta hanya mencakup (tZ Z\, dan 47 Z lainnya berasal dari politeknik. Dalam Tabel
Distribusi responden menurut asal pergiuruan tinggi, sekitar LB % diantara semua responden berasal dari fTB, 23 Z dari UNPAD, 26 Z dari PMS dan dari Politeknik ITB terjaring sebanyak 2L eo, hampir 4 eo masing-masing dari UNISBA dan UNPAS, dan sekitar 5 Z sebagai lulusan UNMAR. Survei ini mengumpulkan informasi dari para lulusan Fakultas MIPA dan Fakultas Teknik dengan perbanding an sekitar L;2.
Tabel L.4.1.2: Persentase responden menurut fakultas dan asal perguruan tinggi
Fakultas Pergiuruan
Tinggi
MIPA
Teknik
ITB
L4,2 72,2
7-9
L8,
37 ,3
22,9 25,6
30,0
21-,0
UNPAD PMS
ITB Politeknik UNISBA
L,2 L2,3
,9 0r5
JumIah
3
1
'9
UNPAS
5r0
?q
UNMAR
7'3
5r0
100, 0 (3s7)
Lo0, 0 (sLe)
'Jumlah (n)
100, 0 (L62',
Penelitian ini meliput.i 12 jurusan, enam diantaranya Lermasuk ke dalam Fakultas MIPA (31,3 Z) dengan pencaran sebagai berikut.: Matematika (1t,4 ?), Fisika (2,9 z), Kimia (6,4 z) ' Farmasi (5,0 %) , Biologi (2,9 eo) , dan Geologi (2'7 Z) . SemenLara enam jurusan lainnya tergolong ke dalam Fakultas Teknik (68,8 Z) dengan distribusi sebagai berikut: Teknik Mesin {38,2 Z), Teknik Elektro (tl ,g Z) , Teknik Kimia (7,9 ZI , Teknik Pangan (2,7 Z) ' Teknik Pertambangan (1,3 Z) dan Arsit,ektur (0,8 ?). Selengkapnya dapaL dilihat dalam Tabel A.L Lampiran. Seperti telah disebutkan bahwa t,arget population dari survei ini yakni lulusan pergruruan tinggi dalam kurun waktu 1989-1993. Rincian menuruE tahun lulusan {Tabel A2 Lampiran), 14,6 Z lu1us tahun 1989, 23,L ? tahun 1990, 20,4 ? t'ahun 199L, 15,0 + tahun tgg2 dan 26,8 Z tahun 1993. ,Jadi lebih dari seperempat responden
berasal dari lulusan tahun L993. Hal- ini kemungkinan akan berpengaruh terhadap pengalaman bekerja.
Perlu di-kemukakan di sini bahwa diantara lulusan tersebut, sebanyak 286 responden (sekitar 55 z), mengaku menambah pengetahuan aEau keterampilan melalui kursus-kursus keterampilan. Sekitar 7B Z dari pesert,a kursus tersebut (lihat Tabe1 A.3 Lampiran) merasa perlu membekali- dirinya dengran E.ambahan pengetahuan bahasa (sebagian besar dengan bahasa Inggris), 20 + Iainnya mengikuti kursus komputer, dan sisanya menjalani kursus teknik Q ?). L.4
.2
KETERI,TBATAIV I{ATIASTSWA DAI,AM BEKERTA
Tidak terungkap apakah kursus-kursus tersebut dilakukan setelah mereka lulus atau selagi mereka masih menjadi mahasiswa, serta apakah pemilihan jenis-jenis kursus tersebut didasarkan kepada jenis pekerjaan yang tengah dilakukan atau sekedar persiapan dalam memiLih jenis pekerjaan yang diharapkan setelah mereka lulus dari perguruan tinggi yang bersangkutan. Namun demikian, dari sel-uruh responden hanya seperempat,nya yang sudah memiliki pekerjaan selama mereka masih menjadi mahasiswa (L26 orang). Dari mereka yang melakukan peran ganda {kuliah sambil bekerja) ini, sekitar 29 Z bahkan sudah memilikj- pekerjaan teEap (tabel a.+ Lampiran). Tidak mudah untuk menjelaskan pengaruh keterlibatan mahasiswa dalam pasar. kerja tersebut Lerhadap perkuliahan, karena dari rabel-tabel yahg dihasilkan tidak dit.emukan informasi apakah mereka bekerja pada saat di dalam waktu kuliah atau di luar jam kuliah. Di samping itu, responden tidak menjelaskan bagaimana pengaruh dari pekerjaannya i-tu t.erhadap prestasi pendidikan mereka (misalnya mengakibatkan terEanggunya lama waktu studi atau nilai fndeks PresEasi Kumulatif (IPK) di perguruan tinggi tersebuE). Meskipun demikian, survei ini mengumpulkan informasi tentang prestasi lulusan yang dicerminkan oleh nilai
BAB
II
KARAKTERTSTIK PEITDIDII(AI{
2.L
PENDAIIULUAIV
Sistem Kredit yang diberlakukan di perguruan tinggi berarti sistem penghargaan terhadap prestasi mahasj-swa dalam bidang penga laman belajar dalam rangka pemenuhan syarat-syarat prog'ram pendidikan yang diikutinya. Sejalan dengan itu, Satuan Kredit Semester (SKS) di perguruan t,inggi merupakan suatu kebutuhan karena perguruan tinggi berfungsi mempersiapkan Lenaga-t€naga para lulusan yang memiliki kualifikasi ahli, profesional, dan memiliki sifat kepemimpinan. Out,puE dari SKS ini berupa presEasi betajar dalam bentuk perangkat kemampuan yang diperoleh.
fndeks Prestasi (IP) dilakukan pada seEiap akhir semester yang meliputi semua maEa kuliah yang diambil dan ditempuh oleh mahasiswa dalam semester yang bersangkutan. Adapun Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) d-i-hitung sejak semest.er pertama hingga semester Eerakhir. Sehubungan dengan itu, nilai IPK merupakan nilai presEasi mahasiswa selama menempuh pelajaran di perguruan tinggi
Di daLam bab ini akan dideskripsikan bagaimana diferensiasi KarakteristikpresEasi lulusan menurut berbagai karakteristik. karakteristik tersebut mencakup jenjang pendidikan, asal perguruan tinggi, fakultas, jurusan, dan jenis kelamin- Di samping itu, akan dibahas pula rata-rata lama studi di perguruan tinggi.
2.2 2.2.
TITDEKS PRESTASI KUMUI.,ATIF (IPK)
L
MENURUT .IEN.TA}TG PE}TDIDIIG}I
Mengingat program s1 memakan waktu ]ebih l-ama daripada program D3, maka hubungan rata-raEa lama studi dan umur lulusan menjadi kurang poEensial untuk dianalisis (diperbandingkan) . ,Jawaban dari keduanya sudah jelas bahwa baik lama scudi maupun umur lulusan program D3 cenderung akan lebih kecil dari lulusan program S1. Namun demikian, nilai IPK tetap menarik untuk dikomparasikan. Hasil survei ini, melalui Tabe1 81 Lampiran, memperlihatkan bahwa nilai rata-rata IPK lulusan program D3 (2,7a) cidak jauh berbeda dengan nilai IPK lulusan program S1 (2,771. walaupun perbedaan ini tidak besar, angka-angka tersebut tetap memberikan indikasi bahwa lulusan program SL relat.if lebih 'baik' dibanding lulusan program D3.
2.2.2
MENT'RUT ASAL PERGIIRUA}I TINGGI
Dari ke tujuh Iembaga pendidikan tinggi yang diobservasi (Tabel 82 Lampiran), Iulusan ITB memiliki rata-raEa nilai fPK yang paling tinggi (2,82) dengan rent,ang antara 2,80 (pria) dan 2,89 (wanita). Sementara itu, UNISBA melahirkan lulusan dengan nilai IPK yang paling rendah (2,45) dengan rent.ang antara 2,36 (wanita) dan 2,50 (pria) . Rat,a-rata nilai IPK ke lima perguruan tinggi lainnya (trNPAD, uNPAs, PMs, Politeknik rrB, dan UNMAR), berturut-turut 2,79; 2,78, 2,7L, 2,69 dan 2,60. Dilihat dari jenis kelamin, unEuk lulusan progiram D3 hanya lulusan pMS yang memiliki nilai IPK wanita lebih rendah dari nilai IPK pria (bandingkan Tabel 82.t dan Tabel P2.2 dalam Larnpiran). Sementara untuk lulusan program 51, hanya lulusan UNPAS yang memiliki nilai IPK pria lebih kecil daripada nilai IPK waniE.a. Mengenai rendahnya nilai IPK lulusan pria diduga
10
IPK. Berdasarkan Tabel A5 Lampiran, sebagian besar responden
(s3
?ol memiliki nilai rPK anEara 2,o dan 2,9 dan 39 z dengan nilai rPK s ke aE,as, dan hanya sekitar I ? yang bernilai rpK kurang
dari L.4.3
2
-
LATAR BErJAI(ANG SOSfAIJ EKONOMf AYNI RESPoNDEN
Tidak bisa dipungkiri bahwa orangeua yang berkeinginan menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi perlu memikirkan fakcor biaya, karena biaya yang dibutuhkan cukup. besar. Walaupun tid.ak semua orangtua yang kurang mampu harus mengurungkan niatnya untuk meluluskan keinginan anaknya mengikuti kuliah di perguruan tinggi (mengingat E.ersedianya berbagai jenis beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi), namun latar belakang ekonomi orangtua dipandang tetap memegang peranan penting. Dalam survei ini,
orang tua diwakili oleh ayah responden. HaI ini barangkali dikaitkan dengan kedudukan seorang ayah sebagai- kepala dalam keluarga. Dari Tabe1 A6 Lampiran dapat dijelaskan bahwa hanya L5 Z responden berasal dari keluarga di mana ayah nya sebagai pensiunan. Dengan demikian, sekitar 85 Z responden datang dari keluarga di mana ayahnya masih bekerja. Rincian mengenai latar belakang ayah responden ini selengkapnya adalah sebagai berikut : hampir 35 Z responden berasal dari keluarga di mana ayahnya bekerja sebagai pegawai negeri sipil, 18 Z dari responden mempunyai ayah bergerak di bidang wiraswasLa, dan hampir 33 Z lagi ayahnya mengikatkan hubungan dengan pihak lain sebagai karyawan.
Di samping pekerjaan ayah responden, Iat,ar belakang pendidikan ayahpun dapat, dijadikan indikator sosial ekonomi keluarga responden. Berdasarkan Tabel A.7 Lampiran, terdapat kecenderungian semakin tinggi pendidikan ayah, semakin besar keinginan untuk menyekolahkan anaknya sampai jenjang pendidikan yang t.inggi. Berdasarkan distribusi pendidikan ayah, sekitar 16 Z responden memiliki ayah berpendidikan paling tinggi SD; 1-5 Z
responden dengan pendidikan ayahnya SLTP, 32 t respond.en dengan pendidikan ayahnya SLTA; dan sekitar 35 t responden berasal dari keluarga dimana ayahnya rulusan pendidikan Einggi (D1-D3 dan s1s2) . 1.4
.4
STATUS KER.IA RESPONDEN
Terdapatr 397 responden (76,s zl menurut, Tabel A.g Lampiran pada saat survei dilakukan sedang bersLatrus memillki pekerjaan. Sebanyak 234 orang (58,9 %\ dianEaranya mengaku belum pernah bekerja sebeLumnya (bekerja untuk pertama kali) dan sisanya atrau 153 responden yang sudah bekerja (41, L v.\ sebelumnya telah memiliki pengalaman bekerja. Selanjutnyd, ].22 responden lainnya, pada wakt,u survei berjalan, mengaku belum bekerja. Sekitar 6115
Z dari kelompok yang tidak bekerja ini bahkan belum pernah bekerja sama sekali. Menyoroti responden yang bekerja, seperti digambarkan dalam Tabel A.9 Lampiran), selang waktu yang dibutuhkan sejak Lulus hingga memperoleh pekerjaan cukup bervariasi. Hampir 12 eo dari responden daLam kelompok ini t,idak merasa perlu mencari kerja sebab mereka sudah memiliki pekerjaan sejak mereka masih berstatus mahasiswa. Sekitar 23 Z lainnya langsung memperoleh
pekerjaan begitu mereka menyelesaikan studi. Namun lebih dari setengahnya (SZ Z) mereka harus menunggu dalam waktu yang tidak terlalu lama ( kurang dari seEengah tahun). Sebagian dari mereka (fO %) perlu menunggu.hampir satu tahun, dan hanya sebagian kecil (: ?) yang harus menunggu dalam kurun wakEu 1-2 tahun-
8
disebabkan oleh karena mahasiswa pria melakukan peran ganda (kuliah sambil bekerja) lebih banyak dari yang dilakukan mahasiswa wanita.
Ditinjau dari rata-rata lamanya studi yang pernah dijalani oleh para lulusan, Tabel B1 menggambarkan bahwa secara umum wanita (5,34 cahun) lebih lama menyelesaikan kuliahnya dibanding pria (4,37 eahun). Dengan membandingkan Tabel B2.3 dan Tabel 82.4 dalam Lampiran, dapat, diterangkan bahwa lulusan UNfSBA secara rata-rata harus menyelesaikan studinya dalam waktu yang paling lama (8,46 tahun) dengan rent.ang antara 8,1"0 t,ahun (pria) dan 9,L4 tahun (wanita) . Lamanya studi ini mungkin dipengaruhi oleh adanya mahasiswa yang berhenti kuliah unEuk sementara wakEu kemudian yang bersangkutan melanjutkan kuliah lagi. Di samping it.u, perguruan tinggi yang menyelenggarakan program sarjana muda (misalnya pada tahun 1989) memberikan kesempatan kepada lulusannya tersebuE unEuk menempuh program S1 meskipun ]ulusan sarjana muda tersebut, berhenE.i dahulu (misalnya karena bekerja) beberapa waktu. SeIain daripada itu, lamanya studi bagi mahasiswa di perguruan tinggi swasta yang statusnya belum disamakan, dipengaruhi oleh karena yang bersangkutan harus menempuh ujian neglara. Sementara lama studi paling singkat ditempuh oleh para lulusan PMS (3,O7 tahun) dengan rentang' antara 3,a4 tahun (wanita) dan 3,07 tahun (pria). Membandingkan IPK dengan lama studi tidak terlihat menunjukkan hubungan linier. Tidak selalu tinggi atau rendahnya nilai fPK berhubungan dengan lama atau singkatnya waktu studi. 2 .2
.3
TIIENURII:I intRUSAl{
dari tujuh jurusan Apoteker, yaitu: Matematika, Fisika, Farmasi, Biologi, Statistika, dan Geologi. Walaupun lulusan dari jurusan Geologi memiliki nilai fPK yang paling tinggi di fakultas inl, namun tidak terdapat anggota sampel lulusan wanita dari jurusan ini. Dari ketujuh jurusan ini, rnasih diperlihatkan oleh Tabel 82.l- dan Secara lengkap, Fakultas MIPA terdiri
11
Tabel 82.2 bahwa lulusan 51 dengan nilai IPK terendah diremukan pada pria jurusan Fisika (2,3e) sedangkan u/aniEanya berasal dari jurusan Biologi (2,43). uncuk pria yang bernilai rpK tert.inggi berasal dari jurusan Geologi (2,99), sementara wanitanya berasal dari jurusan Kimia (2,60). untuk program D3, rata-rata nilai rpK Eerendah bagi pria (t,9G) berasal dari jurusan Kimia, semenE,ara untuk wanita berasal dari jurusan Matematika (2,6L). posisi demikian menjadi lebih menarik apabila dilihat dari nilai IpK tertinggi untuk lurusan program D3 pria. Kedudukan ini t,erjadi sebaliknya, yakni jurusan Matematika memberikan nilai rpK t,ert.inggi bagi pria (2,62) . Nilai rata-rata IPK tertinggi bagi wanita diperoleh dari jurusan Biologi (2,7t) sedikit lebih tinggi dibanding jurusan Farmasi (2,7O\ di mana bagi pria jusrru merupakan jurusan dengan niLai IPK terendah. Secara keseluruhan, nilai IPK pria (2,32) untuk l-ul-usan program D3 di lingkungan MIPA lebih rendah dibanding nilai IPK wanita (2,5L) . SemenE,ara untuk program S1, terjadi sebaliknya di mana pria memiliki nilai IPK yang lebih tinggi 12,69 berbanding 2,55). Per1u dijelaskan di sinl, bahwa pada saat ini kelulusan dengan IKP kurang dari 2,00 adalah hal yang t,idak mungkin Namun hal ini agar disimpulkan hanya untuk sampel dalam studi ini. Masalahnya terlet.ak pada t.idak ditampilkannya nilai IPK menuruL tahun kelulusan. Memperhatikan lama studi di lingkungan MIPA (Tabel 82.3 dan Tabel P.2.4 Lampiran) , para lulusan program D3 dengan waktu sEudi yang paling lama ditemukan pada jurusan Biologi di mana secara raLa-rata mereka 6ier1u menghabiskan wakEu sekitar 3,25 t.ahun (untuk pria) dan jurusan Farmasi unEuk wanita selama 9,25 tahun. Besarnya angka untuk yang terakhir ini sungguh sulit dipercaya Hal ini karena program D3 tidak menyediakan waktu selama itu. diduga berkaitan dengan tidak jelasnya apa yang dimaksud dengan Iama studi tersebut, terutama untuk beberapa kasus. Andaikan angka 9,25 t.ahun itu didiskualif ikasi, maka jurusan Biologi
L2
paling lama unLuk kedua jenis kelamin (3,25 tahun untuk pria dan 3,L7 tahun untuk wanita). Lama studi yang paling'pendek dialami oleh lulusan jurusan Kimia uncuk pria (2,67 tahun) dan jurusan-jurusan MatemaLika dan Fisika unt,uk wanit,a (masing-masing 3 , 0 t.ahun) . Secara umum, pria (3 ,25 tahun) di fakultas MIPA menyelesaikan kuliah lebih lama daripada wanita memberikan wakE.u yang
(3, 05 tahun)
.
Sementara itu, bagi program Sl- t,ernyaEa jurusan Farmasi memberikan wakt,u yang paling lama (6,05 Eahun untuk pria dan 5.88 Eahun untuk wanita) Adapun lama studi yang paling pendek tercatat di jurusan Biologi (5,40 Cahun) bagi pria dan jurusan Geologi (5,51 tahun) untuk waniEa. Berbeda dengan program D3, Iama studi pada program S1- ternyata lebih lama bagi wanita (6,26 Dengan demikian, t.ahun) dibanding pria (6 , 10 tahun) . kecenderungan bahwa wanita lebih cepat menyelesaikan studinya dibandingkan dengan pria hanya berlaku untuk program D3.
Fakultas Teknik yang diamat,i terdiri dari ]ima jurusan, yaitu : Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Kimia, Teknik Pangan dan Arsitektur. Dapat dilihat dalam Tabel 82.1 dan Tabe1 82.2 Lampiran bahwa nilai IPK prj-a (4,82) untuk program D3 lebih tinggi dari yang dicapai wanita (2,88). Khususnya untuk nilai IPK pria, angka tersebut meragukan, dalam skala berapa IPK tersebut dihitung sehingga menghasilkan nilai IPK melebihi 4. Nilai IPK yarrg ekstrim tersebut tercatat pada jurusan Teknik Mesin program D3 (5,65 untuk pria dan 4,65 untuk wanita) Masih dalam tiebel-tabe} yang sama, nilai IPK pria (2,69) bagi program S1 berada sedikitr lebih tinggi dibanding nilai IPK wanita (2,61-) . Untuk program D3, nilai IPK Eert.inggi diraih oleh Iulusan dari jurusan Arsitektur untuk pria (2,80) dan jurusan yang sama serta jurusan Teknik Mesin untuk wanita (3,47\. jurusan-jurusan Teknik Pangan dan Teknik Sement.ara itu, Pertambangan memiliki nilai IPK terkecil Teknik Elektro bagi wanj.t.a (2 , 02) . 13
bagi pria (2,56)
dan
untuk FakulEas Teknik ini, rama studi per jenis kelamin pada program D3 dan SL saling berlawanan. Lama strudi pada program D3 Iebih lama bagi pria {3,09 tahun) dibanding wanitra (3,04 tahun), sement,ara pada program Sl lama studi bagi pria (6,04 rahun) lebih rendah dj-banding wanita (6,27 t,ahun) . Secara ringkas, mengenai IPK ini dapat ditarik beberapa kesimpulan. Pertama, antara rata-rata nilai rpK dan. ratra-raLa lama sE,udi E,idak terdapat hubungan (baik asosiatif maupun deE.erminatif). Kedua karakteristik ini bersifat independen. Kedua, secara umum nilai IPK pria relatif lebih tinggi dibanding dengan nilai IPK wanita baik untuk program D3 maupun untuk progfam S1. Ketiga, pria menyelesaikan studi relatif lebih lama dibanding wanit.a. Keempat,, Iulusan Fakultas MIPA selain memiliki nilai rPK sedikit lebih cinggi juga memlliki rat,a-rata ]ama st,udi yang lebih panjang dibanding lulusan darj- FakulEas Teknik.
2.3
PROGRN{ PEIIDIDIKA}I
pendidikan di samping harus dilandasi oleh sistem kredit semester, juga harus berpijak pada kebijaksana an nasional pendidikan tinggi, yang dikenal dengan wawasan almamater dan kebebasan akademik (Hamalik, 199L 2 29) . Program pendidikan di perguruan tinggi mencakup banyak hal, yaitu: haIhal teknis yang relevan, kerja praktek di dal-am Laboratorium, Pengembangan program
praktek di dalam perusahaan, keterampilan teknis, dan pengembangan kualitas perseorangian (misaI, lnisiatif kerjasama), pengembangan keterampilan komunikasi secara ]j.san, pengembangan keterampilan menulis, kualitas staf pengajar, metoda pengajaran yang digunakan, kualitas / kuant,j.tas sarana dan prasarana (misa1 peralat,an dan bahan baku) , kualitas bahan pelajaran, jumlah bahan pelajaran, bantuan pembuat.an skripsi, dan referensi perpustakaan. kerja
Selanjutnya, tanggapan responden Eerhadap rnasing-masing jenis program pendidikan tersebut. akan diinformasikan oleh hasil L4
demikian, tanggapan ini dibatasi hanya untuk Canggapan "sangat baik" terhadap unsur program pendidikan. Dengan'demikian, semakj.n banyak responden yang memberikan tanggapan 'sangat baik' terhadap suaEu unsur yang dinilai berarti penilaian terhadap unsur tersebuE semakin baik (karena didukung oleh banyak responden) .
survei ini.
Namun
demikian sepanjang konsep 'sangat baik' tersebuE t,idak dijelaskan, maka pengertian atau penafsiran mengenai 'sangat baik' terhadap suatu unsur yang dinilai oleh beberapa orang akan sangat rancu. Hampir sulit ditarik garis yang tegas antara tanggapan 'baik' dan 'sangat baik'. Kemudian, dari suduE apa suatu program dapaE dikaEakan 'sangat baik', tentu pula akan heterogen bila Eidak diikat oleh konsep yang tegas. Oleh karena iLu, dalam penelitian ini diasumsikan bahwa semua responden berangkat, dari konsep yang sama. Namun
Secara umum, penilaian Eerhadap setiap program pendidikan dapat dikatakan masih belum 'sangat baik' . HaI ini didasarkan kepada persentase tanggapan yang relatif sangat. kecil, paling tinggi 28,5 Z untuk sarana dan prasarana (IihaC Tabel 83.L Lampiran). Terdapat empat, program pendidikan yang memiliki persentase lebih dari 20 Z, yaitu: hal-hal teknis yang relevan (20 Z') , praktek laboratorium (2+,3 t) , keterampilan teknis (23,1 Z\, dan sarana dan prasarana (28,5 Z). Sedangkan unsur-unsur kerja praktek perusahaan, pengembangan keterampi-Ian, keterampilan menulis, bantuan pembuatan skripsi dan referensi perpustakaan dinilai masih kurang (kurang dari 10 Z). Dalam menanggapi program pendidikan ini lulusan perempuan nampaknya lebih pendiam dibanding dengan lulusan pria. Dibanding lulusan Eeknik, lulusan MIPA baik dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi SwasEa (PTS) lerkesan banyak yang kecewa dengan program pendidikan yang mereka t'erima. Walaupun demikian, sekitar ti-ga perempat lulusan dari t,eknik elektro UNMAR juga merasa tidak puas dan E.idak memilih 'sangat baik' t_5
Dengan persentase yang cukup
tinggi responden sL MrpA dari ketiga perguruan Linggi, rrB, UNPAD dan ttNrsBA, ridak memilih 'sangat'baik' ketika mereka diminta pendapatnya mengenai program pendidikan (56,5 z dari lulusan MrPA rrB, 89,5 % dari UNPAD dan 66,7 Z dari UNISBA) . Secara spesifik, responden MIPA dari semua perguruan t.inggi yang disurvei merasakan kekurangan dalam praktek kerja (53,3 z) dan ketrampilan praktis (29,9 Zl . Ha1 lain yang disorot.i sebagai ' kurang' adalah perpustakaan sert,a kualitas dan kuanEit,as peralat,an dan buku. Pengembangan ketrampilan umum (kualitas perorangan, komunikasi dan ketrampilan menulis) ditandai oleh lulusan fTB sebagai kurang memadai.
Ket,rampilan-ketrampilan yang' transferabLe' diant.ara jabatan dan majikan yang berbeda ini, dan pengembangannya dalam program Sl- dinilai penting sebab banyak perusahaan yang merekrut. manajer yang potensial dari tingkat. pendidikan ini. Ketrampilan inipun penting bagi ilmuwan, peneliti, ahli farmasi dan profesi Lain sebagai jabatan yang bisa disediakan bagi lulusan Sl MIPA.
Penelitian yang juga mencakup lulusan dari fakultas Teknik, sebagian besar diwakili- oleh lulusan dari jurusan teknik elektro, mesin dan kimia. Responden program SL berasal dari ITB (7)responden) dan UNMAR tZA responden), sementara L40 dan 113 responden D3 masing-masing berasal dari PMS dan Polit,eknik ITB. Penilaian yang tinggi
Lelah diberikan pada kebanyakan
pendidikan, mayoritas peringkat, untuk program D3 adalah ,sangat baik' atau 'baik'. Keadaan praktikum dari program politeknik dihargai oleh sejumlah lulusan PMS (?8,8 Z) yang telah memilih 'sangiat baik' dan 64, 5 % dari politekni-k f TB menyatakan komponen program
'baik'
.
16
Lulusan program diploma secara khusus banyak diperlukan untuk jabatan pengawasan yangi membutuhkan kemampuan berbicara dan menulis yang baik. Terhadap kedua komponen ini dinyatakan oleh Iulusan dari semua instit.usi sebagai perlu perbaikan, sejalan dengan pengembangan kualitas perorangan. Di samping itu, Iulusan dari semua perguruan tinggi mengakui penEingnya pengal-aman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan t inggi KeEidakpuasan mereka dengan sj-cuasi sekarang direfleksikan dalam rendahnya 'rating' untuk aspek kurikulum ini. .
Untuk mengetahui bagaimana sesungguhnya kondisi program pendidikan tersebut - paling tidak perlu diketahui tanggapan dari kedua sisi ekst,rim ('kurang' dan 'sangat baik') sebaiknya dilihat pula banyaknya responden yang memberikan tanggapan 'kurang:' . Dengan demikian, akan diketahui besarnya persentase di antara kedua nilai ekstrim tersebut.
Selanjutnya akan dibunjukkan seberapa jauh para lulusan Di memandang program pendidikan tersebut masih kurang baik. sini, semakin besar nilai persentasenya berarti kondisi semakin Secara umum, progiram pendidikan tersebut semakin tidak baik. banyaknya pendapat para lulusan yang memilih 'sangac baikt dan 'kurang' memberikan arah yang berlawanan. Suatu unsur yang banyak dinilai 'sanglat baik' ternyata mengantungi predikat 'kurang' dalam persent,ase yang kecil, dan sebaliknya. Namun mengingat, kedua persent,ase tersebut bernilai relat,if keci}, maka kondisi program pendidikan tersebut berada di atas 'kurang' dan di bawah 'sangat ba'ik', atau sekitar cukup dan baik. Sekitar 45 Z dari responden tidak memberikan predikat 'kurang (lihat Tabet 3.2 Lampiran). Penilaian 'kurang' banyak diberikan kepada unsur-unsur kerja praktek perusahaan (29,9 Zl , referensi perpustakaan (22,7 Z,, dan keterampilan menulis (L9,5
t7
. Sedangkan unsur-unsur jumlah bahan pelajaran (1,9 "6) , metoda pengajaran (3, I Z) , hal-hal reknis yang relevan (3,3 Z) d,an kualitas'pengajar (3,7 Z) tidak banyak dinilai ,kurang,. Z)
Di
daLam membandingkan tanggapan
tersebut, tentu saja ridak
bisa dicerjemahkan secara langsung sebab mungkin ada unsur-unsur program pendidikan trertentru yang mendapat penekanan lebih dari fakultas Teknik, atau sebaliknya. Kerag,aman ini bahkan bisa dilihat, lebih bervariasi lagi apabila dihadapkan kepada Tabel 8.6 r,ampj-ran. Nampaknya rrB, PMs dan rrB Politeknik keadaannya relatif lebih baik daripada perguruan tinggi lainnya. Timbul pertanyaan apakah memang benar bahwa program-program pendidikan di perguruan tinggi t,eknik lebih realisEik dibandingkan dengan di perguruan tinggi yang sifatnya non-Eeknik. Tentu saja perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam lagi agar jawabannya bisa diperoleh. Untuk melihat apakah program pendidikan Eersebut dari wakE.u ke waktu dj-rasakan lebih baik atau Eidak nampaknya Tabel 7.t DiLemukan bahwa Lampiran akan membantu menjelaskan hal ini. jumlah responden yang tidak memberikan Eanggapan 'sangat baik' justru memprihatinkan sebab polanya berdisEribusi seperti huruf U. Halini berarti polanya bergerak dari banyak yang Eidak memilih sangiat baik kemudian menurun dan kembali responden yang Eidak
Secara rinci memilih sangat baik menjadi meningkat lagi. persenE,ase tanggapan sangat baik yang diberikan terhadap masingmasing unsur dapat disusun seperti dalam Tabel 2.3.1.
r.8
Tabel 2.3 .L:
Pora tanggapan 'sangrat baik' terhadap unsur-unsur program pendidikan
Rafa-rata Unsur program Pendidikan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. l-0. Ll-. L2. L3. L4.
Pola
Persentase
Kesimpulan
Tanggapan
relatif
Hal-hal teknis
U terbalik
22,O
Praktek laborat,orium
konsEan
24
Kerja Prakt,ek
U terbalik U terbalik U t.erbalik multimodal konstan multimodal U terbalik U terbalik U terbalik
Keterampilan Teknis Pengemb. kualitas Pengemb. keterampilan
Keterampilan menulis
Kualitas Pengajar MeEoda pengajaran
Sarana & prasarana Mutu bahan pelajaran Jm1. bahan pelajaran Bantuan pemb. skripsi
IT
menaik
Referensi perpusEakaan U terbalik
,3 8,7
23,r L3,7 6,2 3r7 L6 ,6 12,5 28 ,5 L7 ,3
]-l.,4
9r2 9
r4
kurang baik kurang kurang kurang
baik baik baik baik
fluktuatif tidak baik fluktuatif kurang baik kurang baik kurang baik membaik membaik
tidak baik
Di samping itu Tabel 87.2 Lampiran juga menunjukkan seri waktu eeneang pendapat dari lulusan yang menyatakan bahwa program pendidikan tersebut 'kurang'. Da1am hal ini nilai persent.ase yang besar tenEu Eidak diharapkan karena menggambarkan semakin banyak pendapat 'kurang' yang dialamatkan kepada proglram pendidikan tersebut. Secara umum, terdapat kecenderungan menurun dari responden yang menyatakan 'kurang'. Ini berarti dari waktu ke waktu telah terjadi perubahan yang membaik. Walaupun demikian pendapat dari lulusan tahun t993 agak sedikit memprihaLinkan mengingat nilai persenEase 'kurang' meningkat dari 37,2 Z (dari Iulusan tahun 1992) menjadi 38,8 Z. Apakah ini merupakan gejala L9
semakin banyaknya tuntutan kual-it.as dan kuantitas program pendidikan yang dikaitkan dengran lapangan kerj a at.aukah memang terdapat penurunan dalam segi manajemen program pendidikan. sayang dari survei ini ridak bisa diungkapkan alasannya. Tapi bagaimanapun, hal ini menjadi bahan perhatian bersama ant,ara para pengelola pendidikan dan para alumninya. TabeL
2.3.2: PoIa tanggapan ,kurang, terhadap unsur-unsur program pendidikan
Unsur program Pendidikan
L. HaI-haI teknis 2. Praktek laboratorium 3. Kerja Praktek 4. Keterampilan Teknis 5. Pengemb. kualitas 6. Pengemb. keterampilan 7. Keterampilan menulis 8. Kualit,as Pengajar 9. MeEoda pengajaran L0. Sarana & prasarana L1. MuEu bahan pelajaran L2. Jml. bahan pelajaran 13. Bantuan pemb. skripsi L4. Referensi perpustakaan
Pola Turun Naik U
MulEimodalU
mulEimodal U
Turun U
U
Turun Turun
multimodal Naik
Rat,a-rat.a Persentase
Kesimpulan
Tanggapan
relatif
3r3 7
r9
,9 L2 ,5
29
7,r L4, 19,
8
5
3r7 3r1 LL,
0
2'5 l.'9 L5,
5
22,7
membaik menurun menurun membaik
menurun membaik menurun membaik menurun menurun membaik membaik
kurang baik menurun
Perlu juga diketahui di fakultas mana yang mempunyai anggap an bahwa program pendidikan di perg"uruan uinggi yang bersangkutan belum bisa dikatakan 'sangat baik'. Dalam Tabel 85.L l,ampiran dapat, dilihat. bahwa sekitar 75 "6 dari responden di lingkungan 20
fakultas MrPA tidak memberikan tanggapan ,sanglat baik,, sementara hal yang sama dilakukan oleh lulusan fakult,as Teknik sekitar 32 Z. Dengan demikian, l"ulusan fakultas Teknik memandang program pendidikan lebih baik dibanding lulusan fakultas MIPA. Evaluasi demikian sudah barang tentu akan sangat berharga bagi para pengelola program, terutama di fakult,as MrPA yang hanya mempunyai nilai persentase 'sangat baik' untuk set,iap unsurnya antara 0,6 z (keterampilan t,eknis dan pengembangan kuaritas) dan 9 ,9 e6 ( kualitas pengajar). 2.3
.L
MENI]RIIT {TENIS KEI,AI{IN
lebih jauh terhadap yang bersifat subyektif ini. Distribusi tanggapan terhadap program pendidikan menurut jenis kelamin t,idak menggambarkan pola yang seraqam. HaI ini kemungkinan diakibatkan oleh karena perbandingan anEara banyaknya respon wanita dan respon pria sekitar L : 4. Dengan demikian, persent,ase rata-rata semua respon t.erhadap program pendidikan lebih diwakili oleh respon pria. Art.inyd, penilaian terhadap program pendidikan tersebut secara umum lebih ditentukan oleh piendapat pria. Meskipun demikian, ada baiknya mengetahui bagaimana respon wanita. MeIaIui Tabel 3.L Lampiran dikeEahui bahwa respon wanita yang memberikan predikat 'sangaE baik' bergerak dalam rentang antara 2,8 Z (pengembangan kualitas, dan keEerampilan menulis) dan 1,2,1 Z (praktek laboratorium dan kualitas pengajar). Lebih dari setengah responden wanita (67,3 ?) tidak memberikan nilai 'sangrat baik', sementara hanya 39,8 Z responden pria yang E,idak memilih Pria menganggap sarana dan prasarana (34,0 Z), 'sangat baik'. keterampilan teknis (28,2 *), praktek laboratorium (22,+ Z), dan hal-hal teknis (26,5 Zl cukup 'sangat baik'. Sementara itu, keterampilan menulis (3,9 Zl, pengembangan keterampilan (6,8 z\ dan kerja praktek di perusahaan (9,5 Z) kurang sekali mendapat, Secara kontras, dukungan pria untuk dikatakan 'sangaE baik'. disajikan dalam Tabel 83.2 Lampiran yang menggambarkan tangtgapan Cukup menarik untuk dit.eliti
2L
'kurang' terhadap program pend.idikan. Banyaknya responden yang tidak memilih ,kurang', (menganggap lebih baik dari itu) yaitu sebesar 45,1- z unEuk responden pria dan 43,0 eo untuk responden wanita. Jadi terdapat kesesuaian pendapat dian tara pria dan wanita (dinyaEakan dalam persenLase yang hampir sama) bahwa program pendidikan di perguruan tinggi tid.ak pantas diberi predikat kurang. Pendapat kurang baiknya program pendidikan ini bagi pria didukung oleh pendapaE sebanyak ant,ara 2,2 "6 (jumlah bahan pelajaran) dan 2g,g * (kerja praktek perusahaan), semen tara untuk wanita diniLai oleh pendapat antara o,g z (jumrah bahan pelajaran dan kualitas bahan pelajaran) dan 33,6 z (kerja praktek perusahaan). Masarah 'like and dislike, atau ,choice preference' atau'perbedaan kebutuhan, kelihatannya berperan dalam diferensiasi pandangan Eerhadap sesuatu unsur yang dinilai. 2.3.2
MENITRUT,JENiIANG PEIIDfDfKAN
seperti halnya jenis kelamin, dal-am jenjang pendidikanpun ditemukan respon yang hampir bertoJak belakang ant,ara tanggapantanggapan lulusan program D3 dan program S1. Apabila kedua program (D3 dan S1) dibandingkan, terlihat daLam Tabel 84. L Lampiran bahwa pelaksanaan seEiap unsur program pendidikan bagi program 3L re1atif lebih baik; Eerutama untuk unsur-unsur ha1-hal
teknis yang relevan, praktek laboratorium, keterampilan teknis dan sarana dan prasarana (lebih dari 30 ?). Sementara itu, pengembangan keterampilan dan keterampilan menulis dianggap masih
minim (kurang dari ?
Z')
.
Persentase tanggapan 'sangat baik' terhadap setiap unsur program pendidikan dalam program D3 memiliki rentang antara 0,6 (keterampilan t.eknis dan kerja praktek perusahaan) dan 9 ,9 Z (kualitas pengajar). Jadi, untuk program D3 dukungannya terhadap setiap unsur kurang dari 10 Z. Sementara pada program S1, nilai tersebut bergerak dari 4,2 Z (keterampilan menulis) hingga 38,1- Z (sarana & prasarana). Untuk program D3, sebesar 75,3 Z dari responden program D3 Eidak bersedia memberikan penilaian 'sangat %
22
baik'. sementara di pihak S1 hanya dilakukan oleh sekitar 32 Z. Oleh karenanya, berbeda dengan lulusan program 51, bagi program D3 dukringan pendapat atas 'sangat baiknya' program sangat minim. . Unsur-unsur yang tergolong paling miskin dukungan , sangat. baik' dari program D3 yaitu kerja praktek di perusahaan dan keterampilan teknis (masing-masing 0,62). Sementara itu dari program Sl- diberikan kepada unsur-unsur keEerampilan menulis (4,2 Z) dan pengembangan keterampilan (6,4 Z) . Untuk program S1 ini unsur-unsur sarana dan prasarana (38,L eo), ket.erampilan teknis (33,3 Z), prakt,ek laboratorium (32,2 Z), dan hal-hal teknis (31,4 z) dianggap memperoleh banyak dukungan. Perbedaan t,anggapan dari kedua lulusan (program D3 dan prog ram 51) masih memperlihatkan kewajaran mengingat, kebutuhan dari
kedua program t,ersebut tidak sama. Namun yang menj adi pertanyaan, kalau benar, mengapa program D3 yang lebih diharapkan untuk bisa cepat mengaplikasikan ilmunya ternyata 'kurang' mendapat dukungan dari program pendidikan yang ada. Sebagaimana diilustrasikan dalam Tabel 84.2 l-,ampiran yang menyatakan respons 'kurang', terutama untuk program kerja prakt.ek di perusahaan (26 ,5 Z) , keE,erampilan menulis (2o ,9 Z) , dan ref erensi perpust.akaan (19,8 ?) . 2.3 .3
MENURIIT ASAI. PERGI'RUA}I TINGGI
Terhadap ketujuh perguruan tinggi dari mana lulusan berasal, unsur-unsur program pendidikannya ditanggapi secara cukup bervari asi. Dari responden yang t,idak memilih 'sangat baik', seperti disajikan dalam Tabel 86.t- Lampiran, secara kasar dapat mencermin kan bagaimana kondisi program pendidikan di seEiap perguruan tinggi tersebut. Sekitar 82 + lulusan ttNPAD tidak bersedia memilih 'sangat baik' terhadap semua unsur program, sebaliknya ha1 yang sama dilakukan oleh lulusan PMS oleh sekitar 9 %
responden. Selengkapnya dapat diurutkan sebagai berikut,: 23
UNPAS
(77,8 Z) , UNMAR (76,9 Z) , UNfSBA (70,O Z) , politeknik %), o"l rrB (3s,1 zl.
ITB
(42,2
unsur-unsur yang memiliki penilaian , sangat baik, reraLif kecil (
keterampilan teknis (4,3 e") ; semua unsur (paling Cinggi hanya 7,6 Z untuk kualitas pengajar);
c.
pengembangan ket.erampilan ( 5, 3 Z) , keterampilan menulis (2,3 Z), dan bantuan pembuat.an skripsi (5,3 *) ; praktek perusahaan (2,8 kerja +) , pengembangian kualitas lz,3 Z) , pengembangan keterampilan (5,5 eol, keterampilan menulis (2,8 %1, kualitas pengajar (3,7 %\, metoda pengajaran (4,6 7), jumlah bahan pelajaran dan bantuan pembuat.an skripsi (masing-masing 8,3 %), dan referensi perpustakaan (9,2 t); hampir semua unsur, kecuali kualitas bahan pelajaran (25 ?) dan jumlah bahan pelajaran
PMS
d. POLITEKNIK ITB
e.
UNISBA
(10 z) ;
f.
UNPAS
g.
UNMAR
hampir semua unsur, kecuali kerja praktek perusahaan (L6,7 >,) ; dan hampir semua unsur, kecualj- kuaLitas pengajar dan kualitas bahan pelajaran (masing-masing LL,5 eo) , dan bantuan pembuatan skripsi (t9,2 ?)
.
Seperti halnya dengan bagian lain dalam bab ini, di samping angka-angka persentase 'sangaE baik' tersebut perlu dilihat pula angka-angka persentase 'kurang'. Semakin banyak nilai 'kurang' berarti semakin tidak baik penilaiannya, dan sebaliknya. Dalam hal lain dapat dikatakan bahwa semakin banyak responden yang tidak memilih 'kurang' menunjukkan semakin besar kontribusinya untuk menganggap program pendidikan semakin baik. 24
Dari 519 responden yang diteliti tersebar di tujuh pergiuruar tinggi. Sebanyak 27,7 Z lulusan UNPAD tidak memberikan kriteri: 'kurang', sementara 57,4 Z lulusan ITB tidak memilih 'kurang' Lulusan-lu1usan lainnya tidak memilih 'kurang' dalam urutar sebagai berikut : Politeknik ITB (52,3 Z) , PMS (46 ,5 eo) , UNPAT (44,4 eol , UNISBA (40,0 Z), dan UNI'IAR (38,5 Z).
.
Unsur-unsur mana saja yang banyak (>tO Z) mendapat predikat 'kurang' (berarti perlu mendapat perhatian) pada setiap perguruar tinggi disusun sebagai berikut:
a.
kerja praktek perusahaan (L9, t ?), ket.erampilar teknis (2I,3 Z\ , pengembangan kualitas (10,6 +') , pengembangan ket,erampilan ( 18, 1 Z'l keterampilan menulis (16,0 *), dan referens:
ITB
,
perpustakaan (l-1-,7 ?) ;
b.
UNPAD
c.
PMS
d. ITB
POLITEKNIK
e.
UNISBA
f.
UNPAS
g.
UNMAR
hampir semua unsur, kecuali hal--ha1 teknir (5,9 z\ , kualitas pengajar (5,0 Z) , metod; pengajaran (2,5 *), kualitas bahan pelajarar {3,4 Z), dan jumlah bahan pelajaran (L,7 *); kerja praktek perusahaan (24,8 ZI, pengembang an keterampilan (L3,5 Z) , keterampilan menulir (29,6 Z\ , bantuan pembuatan skripsi (2o,3 Z) , dan referensi perPusLakaan (15,0 ?\; kerja praktek perusahaan (27,5 %) , pengembang an keterampilan dan keterampilan menulis (11,: ?l, bantuan pembuatan skripsi (L8,3 4), dan r, ferensi perpustakaan (28, q %) ; hampir semua unsur, kecuali ket.erampilan menu lis dan kualitas pengajar (5,0 t) ; hampir semua unsur, kecuali kerja praktek per sahaan dan metoda pengajaran (5,6 %); dan hampir semua unsur, kecuali hal-hal teknis (7,7 Z) , kualitas pengajar dan jumlah bahan p lajaran (3,8 eol , dan sarana dan prasarana (7, ,o\
.
25
Apabira kedua j enis penilaian di at.as digabungkan, maka unsur-unsur yang perlu mendapat perhatian antara lain unsur-unsur kerja' prakEek perusahaan, pengembangan keterampilan, keterampilan menulis, bantuan pembuat.an skripsi, dan referensi perpustakaan. 2.3.4
IIIDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK)
Berdasarkan IPK, hanya lulusan dengan IpK antara 2,5 dan 2,99 yang memandang sangat baik terhadap semua unsur program pen didikan. Anehnyd, hanya unsur keterampilan menulis yang paling banyak dianggap sangat. baik di kalangan para lulusan dengan nilai IPK 3 ke atas. Sulit, mencari alasan dari survei ini mengapa ha1 ini bisa terjadi. Namun, kondisinya sama dengan tanggapan menurut asal perguruan tinggi di mana banyaknya unit sampel yang kurang bagus dalam set,iap stratum nilai IPK.
26
BAB
III
AICTTVITAS SAAT TNI 3.
]-
PEIIDATIULUAI{
Lulusan perguruan tinggi t,ermasuk ke dalam penduduk usia kerja. Begitu seseorang luIus, maka dalam kelompok penduduk usia kerja terjadi pergeseran aktivitas. Terjadi mobilitas dari bukan angkaEan kerja ke dalam angkatan kerja (bekerja dan mencari kerja). Di samping itu perminEaan Eerhadap Eenaga kerja diperkirakan akan ditentukan oleh pert,umbuhan ekonomi.
Hauser (L974) mengemukakan bahwa kelompok angkatan kerja yang sedang mencari pekerjaan merupakan salah satu bent.uk pema kaian tenaga kerja tidak penuh. Mudah dimengerti karena tenaga kerja yang ada belum dapat dimanfaatkan sepenuhnya. Sebagian t,enaga kerja terdidik cenderung memilih menganggur sambil menunggu t.erbukanya lapangan pekerjaan yang sesuai dengan yang dikehendaki. Ha1 demikian mengakibat,kan tingkat pengangguran semakin bertambah tinggi dengan semakin meningkatnya jenjang pendidikan.
Esmara (1986) mengatakan bahwa penyerapan tenaga-tenaga tamatan perguruan tinggi masih lebih besar dibandingkan dengan tingkaE pendidikan sebelumnya. Di samping jumlah lulusan perguruan tinggi masih sedikit, kebutuhan terhadap tenaga kerja dengan jenjang pendidikan ini semakin meningkat pula. Namun pada kenyataannya belum semua lulusan perguruan Einggi memperoleh pekerjaan. Barangkali hal demikian mendukung apa yang dikemukakan oleh Hauser di atas. 3
.2
PENGALAI{AN BEKERTA
Kegiatan para l-ulusan pada saat survei diselenggarakan sebagi.an besar sudah memiliki pekerjaan. Berdasarkan Tabel C.127
Lampiran, hanya sekitar 24 z dari responden yang dalam keadaan tidak sedang bekerja. sekitar 4L ? dari yang sudah bekerja tercatat sebelumnya berum pernah bekerja. Dari 519 1ulusan yang Eerserap oleh lapangan pekerjaan hanya 396 orang (le t). Tidak j elas mengapa 24 eo lagi mas j-h menganggur. Beberapa dugaan mungkin bisa menjadi penyebabnya. Kemungkinan mereka masih ingin berist,irahat set.elah lulus (teruEama yang baru lulus) . Bisa juga mereka sudah meramar t,etapi masih menunggu panggiran. Kemungkin an lain, diantara mereka sudah ada panggilan akan tetapi belum memperoleh kecocokan dalam hal gaji, jenis pekerjaan, atau posisi yang ditawarkan. sepert.i diungkapkan oleh Todaro (1-978), sebagian dari lulusan berpendidikan tinggi merasa lebih senang tetap menganggur unt,uk sementara waktu daripada menerima pekerjaan yang mutunya di bawah pendidikan mereka. Lewj-s (L966) menambahkan bahwa orang terpelajar tidak hanya memerlukan pendapatan, melainkan juga status sosial lebih daripada pendapatan mereka yang berkemampuan sama.
Diantara pria dan wanita, lulusan pria yang belum bekerja Q0 ?) reLatif lebih kecil daripada wanita (38 %). Besarnya persentase lulusan wanita yang belum bekerja rnungkin merefleksikan tingkat kegesitan pria dalam memburu Iowongan kerja. IiaI demikian diduga berkaican dengran nilai budaya di mana sebelum pria menikah mereka cenderung akan berusaha memperoleh pekerjaan EerLebih dahulu. Selain daripada itu, terutama pada sifat pekerjaan teknik, mungkin pria lebih banyak diminati. Hal terakhir ini masih dapat didiskusikan. Membandingkan'aktivitas lulusan menurut jenjang pendidikan, baik lulusan program D3 maupun program SL memberikan proporsi
yang hampir serupa. Dari setiap jenjang pendidikan, seperti ditunjukkan dalam Tabel C.2 Lampiran, lulusan program D3 yang sudah nemiliki pekerjaan sekitar 77 7; sementara lulusan dari program 51 hampir mencapai 75 %. Sebagai konsekuensinya, lulusan program S1 yang menganggur (Zs Zl lebih banyak daripada penganggur lulusan program D3 (23 ?). Yang menarik perhatian 2a
adalah rurusan program D3 yang menganggur tetapi sebelumnya tel-ah pernah bekerja (70,2 z) jauh lebih banyak diband.ing d.ari luLusan program S1 (29,g Z). Dengran demikian, pengalaman b€kerja lebih banyak dimiliki oreh lulusan program D3. patut disayangkan bahwa dalam penelitian ini tidak Eerungkap informasi untuk menjawab mengapa hal demikian terjadi. Untuk melihat seberapa banyak luLusan dari setiap perguruan tinggi dapaE terserap lapangan kerja, dapaE dilihat, dalam Tabe1 c.3 Lampiran yang dapat mengungkapkan berapa persen lulusan setiap perguruan t,inggi tersebut memiriki pekerjaan. Apabila persentase lulusan yang bekerja diurutkan dari yang terbesar menuju terkecil, urut,annya adalah sebagai berikut : rrB (90,5 %), PMS (90, 3
UNMAR (84,7 Z) , UNPAD (68 , g ?) , POIJITEKNIK rTB UNISBA (eo eol , dan UNpAS (38,9 ?) . Dari sini tsergambar ZT
,
(62,4 Zr, bahwa, secara umum, keterkenalan suatu perguruan tinggi tidak sela1u menjadi jaminan unEuk bj.sa memperoleh pekerjaan dengan mudah. Hal ini terlihaE dari posisi LINPAD yang menempati urut,an keempat. Namun dalam anarisis ini t,idak tersedia tabel yang dapat menunjukkan apakah ada korelasi aneara terserapnya lulusan dalam lapangan kerja dan kualicas program pendidikan.
Ditinjau
dari pengalaman bekerjanya para lulusan, gambarannya cukup variat,if. Ha1 ini masih diEunjukkan oleh Tabel C.3 Lampiran. Pertama, bekerja perEama kali paling banyak dialami oleh lulusan UNPAD ( 5t,3 Z) hampir sama dengan lulusan ITB (5L,1 eol , sedangkan lulusan UNPAS rnemberikan persentase yang paling kecil {t6,7 Z) . Kedua, diantara mereka yang bekerja dan sebelumnya telah pernah bekerja, persentase terbanyak ditempati oleh para lulusan dari PMS (44,4 Z), sementara persentase terkecil dimiliki oleh lulusan UNPAD (L7,6 ?) . Ketiga, dari lulusan yang menganggur tapi sebelumnya pernah bekerja, POLITEKNIK ITB sebagai penyumbang terbanyak (18,3 Z), sementara UNPAD menyumbang hanya 4,2 Z. Keempat, dari semua lulusan yang menganggur (belum rnemiliki 5rengalaman kerja), IINPAS menrlrerikan 29
persentase terbesar (55,6 eo), sedangkan persentase terkecil berasal dari lulusan pMS (1,5 Z) . Kondisi demikian barangkali bertalian dengan apakah lulusan berasal dari fakultas MrPA atau fakultas Teknik. Dari hasil survei tercatat, melalui Tabel c.4 r,amp j-ran, bahwa lulusan fakultas Teknik menunjukkan lebih berpengalaman daripada lulusan fakultas MIPA. Terdapat, sekitar i-0 Z lulusan fakultas teknik dan 24 Z lulusan fakultas MIPA yang sama sekali belum memiliki pengalaman kerja. Dari lulusan fakultas Teknik, sekitar 79 + sudah bekerja, sementara lulusan fakultas MIPA ?t Z (Iihat Tabe] C.5 Lampiran). Perbandingan antara kedua fakultas t,ersebut lebih mudah dilihat dari persentase masing-masing kriteria pekerja. Untuk lulusan yang baru bekerja pertama kali, 66 z diantaranya berasal dari fakultas Teknik. Adapun untuk lulusan yang bekerja di mana sebelumnya pernah bekerja, 79 ? diantaranya berasal dari fakuleas Teknik. Dengan demikian terLihat bahwa pasaran MIpA relat.if sedikit sepi dibanding teknik. Kesenjangan demikian tentu saja menjadi tantangan, dan sedapat mungkin direduksi. Di samping itu, kenyataan demikian bisa berkaiLan dengan program pendidikan di setiap fakultas tersebut. 3
.3
WAKTU TUNGGU
Cepat lambatnya seorang lulusan perguruan tinggi untuk dapat merebut pasar kerja dapat diukur dengan berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga yhng bersangkutan memperoleh pekerjaan. Dalam Tabel C.6 Lampiran, modus waktu tunggnr para lulusan untuk pria dan wanita sama, yakni maksimum enam bulan. Hasil survei
pria lebih Iulusan wanita. Terdapat sekitar perlu menunggu (begitu lu1us memperoleh pekerjaan) , semenLara mencaLat bahwa lulusan
30
cepat terserap dibanding dengan
23 % dari lulusan pria tidak yang bersangkutan langsung untuk lulusan wanit,a hanya g t.
Dari segi jenjang pendidikanpun yang ditunjukkan oleh Tabel c.7 Lampiran, modusnya sama dengan keadaan menurut jenis kel-amin. Dalam hal ini para Lurusan pada umumnya perlu menunggu paling lama enam bu1an. Lulusan program D3, ditunjukkan oleh hasil survei ini, rebih cepat. diserap dalam lapangan pekerjaan. .ruga, tercatat bahwa semakin lama waktu menunggu, semakin banyak dialami oleh lulusan program s1- Namun demikian, lulusan yang sudah memiliki pekerjaan sejak masih kuriah rebih banyak dilakukan oleh lulusan program s1 (l-3,7 z) , sementara lulusan program D3 hanya 5,3 Z. Berdasarkan TabeI C.8 Lampiran dapat dikatakan bahwa pemanfaatan t.enaga kerja lulusan perguruan Cinggi bervariasi, baik dalam besaran maupun dalam kecepatan t.erserapnya. Sehubungan dengan kecepaE,an terserapnya lu1usan, lulusan dari setiap perguruan tinggi memiliki wakt,u tunggu yang relatif singkat, yaiE,u enam bulan ke bawah, kecuali lulusan UNiSBA bisa menunggu sampai sat,u tahun. Lulusan yang langsung memiliki pekerjaan tanpa harus menunggu terlebih dahulu banyak dialami oleh lulusan PMS (42,3 Zl, sedangkan lulusan dari perguruan tinggi lainnya umumnya di bawah 20 Z.
Untuk membandingkan lulusan dari setiap jurusan dapat dilihat dalam Tabe1 C.9 Lampiran. Dalam tabel tersebut tercatat bahwa lulusan jurusan Teknik mesin (67,8 Z) dan Teknik ELektro (t7 , a ? ) tidak perlu menung'gu untuk memperoleh pekerj aan. Jurusan-jurusan lainnya hanya memilj-ki persentase antara' 2,2 Z dan 5,6 Z. UnEuk rata-rata waktu tunggu L2 bulan ke bawah, paling banyak dialami oleh lulusan dari jurusan-jurusan Matematika dan Teknik Elektro (masing-masing 24 Z). Untuk melihat bagaimana perkembangan kecepatan penyerapan lulusan oleh pasar kerja bisa dilihat dalam Tabel C.10 Lampiran. Gambarannya agak memprihatinkan sebab pada saat survey dilakukan,
31
ternyata lurusan dari murai tahun 19g9 hingga tahun Lg93 mengalami peningkatan. Secara lengkap d.apat dilihat. dalam Tabel 3.3.1. Tabel 3.3-t-: Pora t.erserapnya rulusan dalam pasar kerja Rata-rata waktu tunggu
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
PersenEase
PoIa
Tidak menunggu 5 bulan ke bawah l-2 bulan ke bawah 18 bulan ke bawah 2 tahun ke bawah Bekerja sebelum lulus Tidak bekerja
U t.erbalik U terbalik Menurun Menurun
rata-rata 19,
9
44,2 9,2
Tidak jelas
1r 0r
Menurun
9,4
Meningkat
L5,
6 8
0
Selanjutnya, akan dikemukakan bagraj-mana hubungan ant.ara nilai IPK dan lamanya waktu t.unggu. Datanya disajikan dalam Tabel C.11 Lampiran. Unt.uk mereka yang beruntung, Eidak perlu menunggu, hubungannya tidak jelas karena mereka yang memiliki nilai IPK tinggi (3+) tidak memberikan persentase yang besar. Dari lulusan dengan niLai IPK antara 2,5 dan 2,9 hampir 50 harus menunggu paling lama enam bulan. Modus ini dialami pula oleh ]ulusan dengan nilai-nilai IPK lainnya. Sekitar seperempaE Iulusan-Iu1usan dengan IP.K (2,o-2,4) dan 3+ hingga survei dilaksa nakan masih belum memiliki pekerjaan. Hal demikian dialami hanya oleh sekiiar 8 Z dari lulusan dengan nilai IPK <2 dan 12,5 ? dari mereka yang bernilai IPK (2,5-2,9\ . %
32
BAB IV KARJA,KTERISTIK TENAGA KER.'A
4.L
PENDAIIUIJUA}I
Analisa sumber daya manusj,a biasanya dikaitkan dengan studi keperluan tenaga manusia untuk pertumbuhan dan pembangunan (Sal-va tore dan Dowling, L977). Dengan demikian, perlu pengoptimasian
produktivitas tenaga kerja. sebagai imbalan E,erhadap produktivitas tenaga kerja ini yaitu dengan diterimanya upah/gaji yang memadai oleh setiap t,enaga kerja. Optimalnya produkt.ivit,as tenaga kerja bersesuaian dengan banyak faktor, diant,aranya gairah kerja yang juga berhubungan dengan jenis pekerjaan, kedudukan, dan sebagainya. sehubungan dengan iLu, beberapa karakteristik Eenaga kerja akan dibahas daLam bab ini.
4.2
KARAKTERISTIK PEKER.IA MENI'RIIT KARJMTERTSTIK LULUSAI{
4.2.1
MENURIJIT TEMPAT BEKER.TA
Lulusan-lulusan dari ke Eujuh perguruan tinggi yang disurvei sebagian besar sudah memperoleh pekerjaan. Mereka menempaE,i beberapa instansi/perusahaan (Pemerint,ah/Departemen, BUMN/BIIMD, Wiraswata, Swasta' Nasional, SwasEa Asi-ng, dan lain-lain) . Kecuali yang bergerak di wiraswasta, menurut Tabel D.1 Lampiran, Iulusan yang bekerja di perusahaan-perusahaan,/instansi-instansi Iainnya pada umumnya bekerj a unt,uk pertama kali . Usaha wiraswasta ditempati oleh 63,6 Z pekerja yang sebelumnya pernah bekerja (bukan unEuk pertama kali). Barangkali karena dia sendiri yang mengatur roda perusahaan, maka nampaknya pengaruh terhadap jalannya perkuliahan t,idak banyak Eerganggu. 33
Dari lulusan yang sudah bekerja, sekitar sg z diantaranya bekerja unEuk pert.ama kali, sedangkan sisanya merupakan tenagia kerja yang sudah berpengaraman (seberumnya pernah bekerja) Hampir di seti.ap instansi/perusahaan, sebagian besar lulusan bekerja unt.uk pertama kari, kecuali di bidang wiraswasta yang "
memang memerlukan pengalaman bagaimana memperlakukan,manajemen,
dengan baik.
Pola persebaran pekerjaan dari lulusan program D3 dan sl berdasarkan pengalaman kerjanya dapat disajikan dalam Tabel D.2 Lampiran. Di sini terdapat kesamaan di mana sebagian besar lulusan ditampung dalam perusahaan swasta nasional. Namun untuk lulusan D3 yang sebelumnya pernah bekerja, bekerja di sektor pemerint,ah merupakan pilihan kedua. Dikaitkan dengan jenjang pendidikan pekerja, luLusan St_ lebih menyebar dibanding lulusan D3. Lulusan program D3 hampir setengahnya bekerja di perusahaan nasional. sement,ara hanya sekitar sepertiganya (32,8 Z) dari lulusan program St- yang bekerja di sini. Sebanyak 22,6 Z dari lulusan 51 bekerja di sektor pemerintah, 2L ? di BUMN/BUMD dan 18,3 % bekerja di sektor swasta asing (Tabe1 D.2 Lampiran). Dengan menyimak TabeI D.3 Lampiran diharapkan bisa mengetahui bagaimana persebaran penempatan lulusan D3 dan SL dari setiap fakultas. Untuk Lulusan D3, sebanyak 85,7 eo dari lingkungan fakultas MIPA bekerja di pemerintah, sedangkan lulusan dari fakuleas E.eknik hanya mengisi sebanyak L9,I Z sektor ini. Sebagian besar lulusan D3 Fakultas Teknik ini tersebar ke perusahaan swasta nasional (45,9 Z) dan swasta asing (20,L ?). Untuk lulusan 51, sekitar 37 Z mengisi sektor pemerintah dan sekitar 31 ? berada di sektor swasta nasional. Sedangkan lulusan fakult.as Teknik lebih menyebar di sektor-sektor swasta nasional (32,8 Z) , Swasta asing (28,0 e.l dan BUMN/BIIMD (25,8 z) . Kurang Cari 9 ? yang memasuki sektor pemerintah. 34
Tabel D.4 Lampiran menyajikan dist,ribusi lulusan yang sudah bekerja berdasarkan jenjang pendidikan dan asal perguruan tinggi. Di dalam rangka 'persaingan antar perguruan tinggi' dalam merebuE pasar kerja, terdapat dua sekt,or yang paling banyak diperebuEkan, yaitu swast.a nasional dan pemerintah. Pertama akan dijelaskan
untuk luluean D3. Lulusan dari rrB terbagi habis dengan persenease yang sama di instansi pemerintah dan swasta nasional, sementara dari UNPAD sekitar 90 e6 lari ke instansi pemerintah. Lulusan D3 dari PMS paling banyak mengisi perusahaan swasta nasional (63,3 *), sedangkan dari Politeknik fTB hampir sepertiga lulus-annya bekerja di perusahaan BUMN/BUMD, 27 Z di swasta asing dan 25 ? di perusahaan swasta nasional. Kedua, unt.uk lulusan S1 dari UNMAR (42,9 Zl dan UNPAS (63,6 Z) lebih banyak mengisi perusahaan swasEa nasional. Lulusan dari UNISBA paling banyak bekerj a di in stansi pemerint,ah (63 , 6 eo) . Dua instansi/perusahaan yang banyak diisi lulusan dari UNPAD, yaitu pemerinEah (35,5 ?), sawasta nasi onal (30,2 ?). Lebih.dari 80 Z lulusan fTB bekerja di tiga instansi,/perusahaan, yaitu BIJMN/BUMD (:t,3 Z), Swasta Asing (28,9 Z), dan Swast.a Nasional {,27,7 ?). Berikut akan disajikan Tabel 4.2.1.1, diturunkan darj- Tabel D.5 Lampiran, yang mengilusErasikan t,rend mengenai insEansi / perusahaan yang paling banyak dan paling sedikit diisi oleh lulusan.
35
TabeI 4.2.L.L: perusahaan/instansi dengan persentase terbesar dan terkecil menurut tahun lulusan
per Tahun
Lulusan r_98 9
j en j ang pend.idikan
,Jenj ang
Pendidikan D3
Persent,ase
Terbesar Swasta nasional
Terkecil Pemerint,ah,
Swasta Asing st-
SwasEa
Nasional,
BUMN/BI.IMD
r-990 1991_
D3
SwasEa Nasional
s1
Swasta Nasional SwasLa Nasional Pemerintah Swasta Nasional Pemeri.ntah Swasta Nasional Swasta Nasional
D3
s1
1992
D3
s1 1_993
D3
s1
Wiraswasta Wiraswast.a Wiraswasta Wi.raswasta Lainnya Wiraswast,a Wiraswast.a [,ainnya Swast.a Asing
Dari tabel.di atas dapat dikemukakan bahwa dari tahun ke t.ahun untuk lulusan D3 tetap konsisten mengisi p.eru.sahaan swasEa nasional. Lulusan S1-pun memiliki persebaran yang hampir sama, kecuali untuk lulusan tahun 1991 dan tahun L992 di mana persent.ase terbesar bergeser ke instansi pemerintah. Bergesernya lulusan S1 ke sektor pemerintah tersebut diduga bertalian dengq,n situasi perekonomian yang suram, Eerimbas oleh situasi perekonomian dunia yang tidak menentu (seperLi Perang Teluk). Dengan demikian kaEup perusahaan swasta kurang terbuka unEuk menerima pegawai pegawai baru. Sebagai alternatif, Iulusan pada saat i-tu (Eerutama yang belum berpengalaman) mencoba bersaing d.i j-nstansi pemerintah.
36
4.2.2
MENURUT JABATA}I
Posisi atau jabatan para lul-usan yang sudah bekerja cukup beraneka ragam, artinya mereka bertebaran pada 14 jenis jabatan. Apabila pengi-sian j abatan t,ersebut, dinilai dengan persentase lulusan yang menduduki jabatan yang bersangkutan seperti d.itam pilkan daram Taber D.7 Lampiran, diurutkan dari yang paling banyak, susunannya sebagai berikut,:
(1). teknisi dan rekayasa (L6,3 zl , (2') . pengawas (16,1_ tl ; (3). pengajar/peIaEih (14,8 *); (4). akhli Leknik rekayasa (13,8 e"); (5). akhli teknik eksakta (8,9 %)i (5). manajer (6,L %); (7). marketing (5,1); (8). quality concrol (3,8 z); (9). profesi lainnya (3,6 ?l; (10). P.N.s. (3,6 ?); (11) . peneliti (3,3 ?) ; (L2') . t,rainee (2,3 ?) ; (13) . keuangan (2,O %); dan (14). ahli profesi lainnya (0,3 Zl. Dengan demikian, pdr€r lulusan lebih banyak yang ditempatkan pada bidang Eeknik. Apakah hal ini memberikan balas jasa (upah/ gaji) yang cukup baik, dapat dilihar pada pembahasan mengenai gaj i.
Berdasarkan Tabel- D. 8 Lampiran tercatat bahwa l-ulusan program D3 hanya mengisi 11 jabatan. ,Jabatan-jabat,an sebagai t.enaga keuangan, pegawai negeri sipil, dan ahli profesional lainnya tidak diisi oreh lulusan program D3. Dari ke-11 jenis jabatanpun lulusan program D3 Fakultas MIPA hanya menempati t,iga jabatan, yairu pengajar/pelatih (90,5 zl, Ahli Teknik Eksakta dan Teknisi Rekayasa (masing-masj-ng 4,8 ?) . Di pihak lain, lulusan D3 dari lingkungan Fakultas Teknik mengisi semua jabatan di mana jabatan Teknisi Rekayasa (37,2 Zl, dan Pengawas (26,9 Z) merupa kan dua jabatan yang banyak dipegang, semenEara jabatan sebagai Trainee (0,5 Z'), Peneliti dan Ahli Teknik Rekayasa (masing-masing L,L Z) t.idak banyak dipegang oleh lulusan D3.
37
Berbeda dengan lulusan program D3, rurusan program sl mengi
si hampir setiap jabatan, kecuari Ahli profesi lainnya tidak diisi oleh l-ulusan dari Fakult,as MrpA. Lurusan MrpA paling banyak mengisi jabat,an Ahli teknik eksakta (26,6 ?) dan sekirar L4 z mengisi jabatan pegawai negeri sipil. Teknik rekayasa (t,1 %) merupakan jabatan yang t,idak banyak diisi oleh lulusan SL dari f akul-tas MIPA. Unt,uk lulusan S1 dari FakuJtas Teknik paling banyak mengisi jabatan AhIi teknik rekayasa (37,q z.) , sementara jabatan pegawai negeri- sipir dan Ahri profesi lainnya (1,1 +) merupakan dua jabatan yang tidak banyak dipegang oLeh mereka. Menarik untuk diperlihatkan bahwa jabatan-jabatan manajer (sekitar 8 ?) , pengajar/pelarih (sekit.ar 10 ?) , dan keuangan (sekitar 4 +) memiliki kesempatan yang sama untuk diisi oleh lulusan baik dari Fakult,as MrpA maupun dari Fakultas Teknik. Mengenai akt ivit.as peker j aan ut,ama pada saat survei dilakukan, tercataE, bahwa kegiaEan-kegiaEan dalam kont.rol kuaritas (]-2,6 z), mendisain (r2,i" %), kerja di }aboratorium (11,8 Z), dan penjualan (t0,3 &) merupakan aktivitas yang banyak dilakukan. Sebaliknya, aktivitas-aktivitas dalam hal penelitian dasar (0,3 Z), keuangan, jasa konsultasi, dan pembelian (masingmasing 0,5 eo), tidak banyak dilakukan oleh para lulusan. Selengkapnya dapat. dilihat dalam Tabel D.9 Lampiran.
4.3
G
A ,J f
Dj.katakan oleh Schiller (1973) bahwa jenjang pendidikan sangat mempengaruhi Eingkat pendapatan. Dia mengemukakan tiga alasan. Pert,ama, tingkat pendidikan akan mempengaruhi tingkat produktivitas, baik secara langsung maupun tidak langsung, seba gai akibat dari pertambahan pengetahuan dan keterampilan. Kedua, dengan tingkat pendidikan yang semakin tinggi akan terbuka kesem pat.an kerja yang lebih luas. KeEiga, lembaga-lembaga pendidikan, dalam hal t,ertentu, dapaE berfungsi sebagai badan penyalur tenaga kerja. Sehubungan dengan ini, lulusan berpendidikan tinggi seakan-akan memperoleh perlakuan istimewa dalam pasar kerja. 38
Secara rata-rata (dihitung dari Tabel D.10 Lampiran), gaji yang dit.erima oleh lulusan program D3 (Rp. 394.052) Iebih kecil dari yang diterima oleh lulusan program s1 (Rp. sL3.227) . rni berarti gaji lulusan program D3 mencapai sekitar 76 z dari gaji yar.g diterima oleh sarjana. Perbedaan tingkat pendapatan inipun
berlaku serag'am untuk setiap jenis kelamin. Tingkat gaji pria (sekitar Rp. 419.000 untuk D3 dan Rp. 57o.o0o untuk sl) Iebih besar dari yang diterima wanita (sekiEar Rp.91-.000 unEuk D3 dan Rp- 350.000 untuk s1). Perbedaan yang paring mencorok terjadi pada waniEa lulusan program D3. Pekerja wanit.a dengan dasar pendidikan D3 hanya memperoleh sekit.ar 22 Z dari yang diterima oleh teman pria. Lulusan pria dari fakultas MIPA memperoleh gaji hanya seki Lar 20 Z (untuk D3) dan 4L Z (unEuk 51) dari yang diterima oleh rekannya yang dari fakultas teknik. Untuk wanit.a perbedaan yang mencolok tersebut cidak terjadi. caji wanita lulusan D3 dari MIPA dan Teknik berbanding sekitar Rp. 86.00C,- dan Rp. 96.000, sementara bagi lulusan Sl- berbanding sekitar Rp.340.000 dan Rp. 406.000.
Dilihat, dari jurusantryd, gaji yang diterima oleh pria lulusan progran D3 berada antara Rp. 55.000 (Matematika) dan Rp. 48L . 000 (Teknik Mesin) . Untuk pri.a lu1usan progran s1 gaj inya berkisar ant.ara Rp. 83.000 (Biologi) dan Rp. l-.31-0.000 (Teknik Kimia). Sementara itu, gaji yang diterima oleh wanita lulusan progra"n D3 berkisar antara Rp. 24,?50 (Teknik Kimia) dan Rp. 262.500 (teknik Mesin). Adapun gaji yang diterima oleh wanita lulusan S1 berkisar antara Rp. 44.000 (Teknik Pangan) dan Rp. 1.030.000 (Arsitektur) . caji raEa-rata yang diterima oleh setiap lulusan dari tahun ke tahun cukup bervariasi. Dari Tabel D.l-l-.1 Lampiran -Tabe1 D. lL . 4 Lampiran diturunkan Tabel 4 .3 .1 berikut .
39
Tabel" 4.3.r: Rat,a-rata gaji maksimum dan minimum menurut berbagai
kriteria
.
Lap. UsahaJenis Maksimum/ rgag L99019911992 Kelamin Minimum
Prog S1
Pria
Maks. Min.
wanita
Maks. Min.
Prog D3
Pria
Maks. Min.
Wanit.a Maks. Min.
L993
(dalam jutaan Rp.)
SA SA SA SA SA (1,1) (L,5) (1 ,3) (2,4) (0,6) Pem. Pem.LainPem.Pem. (0,21 (0,3) (0,1) (0,21 (o,2, sA SA SA SNSN (1,0) (1,7) (1,4) (1,1) (0,5) Pem. Pem. Pem.Wir. Pem. (o'1) (o'2) (0'2) (0'2') (o'21 SN SABUMNWiTWiT (0,9) (0,8) (0,8) (0, ?) (0,4) Pem. Pem.Wir. Pem. Pem. (0,3) (0,2) (o ,21 (o,2) (0,2) Pem. SNBUMNSN Pem. (0,21 (0,5) (0,2) (0,5) (0,1) Pem. SNBUMNPem.SN (0,21 (0,5) (0,21 (0,11 (o,t_)
Cat,atan: SA - Sasta Asingr SN - Swasta Nas j-onal ; Pemerintah; Wir - Wiraswasca, Lain - Iainnya.
Pem
Penggajian menurut jabatan pekerjaanpun ternyata memberikan perbedaan yang cukup besar selain antar jenis kelamin juga antar fakultas. Dari Tabel DL2.I Lampiran hingga Tabel D.12 . 3 Lampiran, dapat dit,urunkan Tabel 4.3.2.
40
Tabel 4.3 2: caji Minimum dan
Maksimum
berdasarkan berbaqai
kriteri.a .fabatan Jenis
caj i (JuEa Rp. )
Kelamin
Prog'ram
Pria
D3
Fakultas MIPA
Teknik Wanita
MIPA
Teknik
Pria
S1
MIPA
Teknik
Minimum o,o7g (pengajar) 0, 119
0,400 (markeEing) 0, 903
(rrainee)
(ATR)
0, 094 ( eengaj ar) o, 1gg (oc)
0,250
0, 173 ( Pengaj ar) 0, l_09 (PNS)
Wanita
Maksimum
MIPA
0, L34 (Pengaj ar)
Teknik
,287 (Pengajar) 0
(ATR)
0,530 (
su)
L,425 (ATR)
L,22L {Manaj er) 1, 500 (Pengawas)
1,030 (ATE)
- Ahti Teknik Rekayasa; eC - euality Control; PNS - Pegawai Negeri Sipil; SU - Staf Umum,-' ATE - Ahli Teknik Eksakta
Catat.an: ATR
Dapat disimpulkan bahwa jabaLan pengajar/pelat,ih memberikan gaji yang rerat.if paling kecir, sementaia jabatan Ahri teknik Rekayasa menjanjikan gaji yang relatif cukup menggiurkan.
4L
4.4
TUGAS UTAI{A
Bagi seseorang yang memiliki saEu jenis pekerjaan at.au lebih dari satu jenis pekerjaan bisa ditetapkan jenis pekerjaan mana yang utama dan mana yang merupakan pekerjaan tambahan. penentuan ut,ama ini bisa ditentukan oleh beberapa hal, misarnya yang menghabiskan wakt.u lebih rama, aEau yang memberikan pendapat.an pal.ing besar. Bagi mereka yang hanya memiliki saEu j enis pekerjaan, maka pekerjaannya itu sebagai pekerjaan uLama.
llasir survei ini, dituangkan dalam Taber D.13 Lampiran, mencataL bahwa para lurusan perguruan Einggi banyak yang memiliki aktivitas pekerjaan utama dalam hal quarity control (L2,6 ?); desain (tz,t 7); bekerja di laboratorium (1t,g %l; dan humas dan periklanan (10,3 Zl. Hanya sedikit lul_usan (kurang dari 1 %) yang memiliki kegiatan-kegiatan keuangan, jasa konsultasi, dan pembelian (masing-masing 0,5 ?); dan penelitian dasar (0,3 +). Melihat aktivitas yang dikerjakan fakultas, maka untuk setiap aktivitas respon dari fakultas teknik (]ebih kegiatan humas dan periklanan banyak fakultas MIPA (58.3 *\. Selengkapnya
pada saaL ini diantara dua Eerlihat didominasi oleh dari 50 Z) . Sementara
dipilih oleh lulusan dari dapat dilihat dalam Tabel
D.14 Lampiran.
Apabila dilihat distribusi rulusan dari masing-masing fakultas, ternyara dalam banyak aktivit,as banyak dilakukan oleh lulusan darj- fakultas MrpA, serengkapnya dapat dilihat dalam Tabel DL5 Lampiran. Aktivitas-aktivitas yang lebih banyak diisi oleh lulusan fakultas. MIPA dibanding dengan fakultas teknik yaitu: keuangan (3,3 z\, administrasi {8,9 z), peneriEian terapan (8,7 +) , penelitian dasar (s,7 z) , hubungan kepegawaian (3,3 >o) , kerja di laboratorium (6,t zl , jasa konsult.asi (2,0 %) , pembelian (3,0 %), humas dan periklanan (2,2 ?1, penjualan (5,0 %r, mengajar dan pelatihan (9,6 %), klerikal ('I,O ?), dan lainnya (3,3 t) Sementara lulusan fakultas E,eknik unggul dalam 42
aktivitas-akt.ivitas aplikasi komput.er (7,6 Z) , pengembangan (7,5 Z), mendisain (10,1 %), pemeliharaan/perbaikan (9,L +), produksi/operasi (4,1 Z't , mengawasi produksi (7,'7 Z) , mengawasi konstruksi (5,1 Zl, dan quality control (7,5 %) . Melihat persebaran data di atas, nampak bahwa lulusan kedua fakultas t.ersebut memiliki kegiat,an yang sesuai dengan bidangnya. 4.5
PEI,ATIIAN
Pelatihan merupakan unsur yang paling penting dalam meningkackan kualitas sumber daya manusia yang pada gilirannya akan meningkatkan produkLivitas kerja. Procton dan Thornton yang dialih bahasakan oleh Sugandi (1983) menjelaskan bahwa fungsi latihan kerja yang ideal bertujuan memberikan kesempatan dan cara kepada semua pekerja untuk (1) menyesuaikan diri dengan puas terhadap tuntutan bisnis dan operasi-operasi i-ndustri sejak hari pertama masuk bekerja; l2l memperoleh kemajuan sebagai kekuatan yang produktif daLam perusahaan dengan jalan mengembangkan secara rutin kebutuhan keterampilan, pengetahuan dan sikap. Kuliah atau belajar di sekolah dan latihan kerja jelas memiliki perbedaan, kesamaannya hanyalah bahwa keduanya merupakan proses belajar mengajar. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya dapat disebutkan sebagai berikut. Di tempat bekerja E,ugas utamanya bukanlah belajar (seperEi halnya di sekolah), melainkan menghasilkan. Begitu pula kurikulum diarahkan bukan kepada pendidi-kan murni, melainkan kepada kemudahan untuk peningkaE,an-peningkatan yang dapat diukur dalam suatu kecakapan pekerj aan.
Lulusan fTB merupakan kelompok terbesar yang dilat,ih (l+ Z), diikuti oleh PoliEeknik rTB 171, zl , PMs (59 z) , dan UNPAD @7 z) Mengenai hal ini selengkapnya dapat, dilihat, dalam Tabe1 4.5.1. Ini t,idak selalu bahwa muatan program pendidikan t.inggi tidak cukup, oleh karena' jenis ketrampilan dan jabatan dari peserta -
43
pelacihan juga memainkan peran dalam penent,uan apakah seseorang perlu dilatih atau tidak.
Jenis ketrampiran yang diterima peserta peratihan dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar, ket.rampilan teknik dan umum- Ketrampilan teknik perlu dikembangkan karena dengan mudah mereka tertinggal dengan pesatnya perkembangan dunia teknologi. Ketrampilan umum, di lain pihak,cukup potensial unEuk diEransfer ke jabatan atau perusahaan Lain. Majikan kad.ang-kadang merasa enggan untuk melatih dalam bidang ini mengingat dua har, yaitu: Tabel 4.5.L: Responden yang sekarang bekerja menurut raEa-rata pelatihan per peserta dan pTN/pTS Umr:n dan
Teknik
Pelatihan
Rata-rat,a
SampeI
Bekerja PTN/PTS
Sekarang
Hanya
Nomor
Peserta
Umum &
.Tumlah Kursus,/
(n)
(r)
Teknik
Pelat.i.han PeserEa
rlumlah
rTB
93
69
74,2
q1
385
5r6
UNPAD
85
40
47,2
23
199
5r
L27
75
59,
1
41
370
4,9
ITB Politeknik
72
51
'70
,8
35
244
4,8
UNISBA
L2
7
58,
3
4
25
3'6
I'NPAS
7
2
28
,6
2
2t
UNMAR
22
16
72 ,7
10
58
3r5
,fumlah Pesert.a 418
260
62,2
l.66 13 02
5,0
PMS
'Jumlah Pelatihan
(t-00,0)
?
44
l-0,
o
5
Umr:.ur
Pelatihan
Raea-raEa Hanya
Sampel
Bekerj a PTN/PTS
Sekarang
Jumlah
Nomor
PeserEa
Umum &
.Tumlah Kursus/
(r)
Teknik
Pelat,ihan PeserEa
(n)
I?B
93
59
63,4
I
223
3r8
UNPAD
85
34
40,O
1L
L23
3'6
L27
53
4!,'l
L2
189
3
lTB Politeknik
72
44
61,
9
133
3r0
UNISBA
L2
4
33,3
11
2,8
7
2
28
,6
14
7
PMS
UNPAS
1
22
13
59,
1
Jumlah PeserEa 418
209
50,
0
UNMAR
'6
39
'O 3rO
732
3,5
43
Jumlah Pelatihan
(56 ,22',,
z
Teknik Raba-raea
Pelat,ihan Bekerj a PTN/PTS
Sekarang
Nomor
Hanya
Sampel .7um1ah
(n)
PeserEa
(t)
Umum
&
Teknik
ilumlah Kursus/ Pelatihan Pesert,a
ITB
93
5L
65
,6
10
162
2r7
UNPAD
85
29
34,L
6
76
2,6
L21
63
49
,6
22
181
2r9
ITB PoliEeknik
72
42
58,
3
7
111
2r6
UNTSBA
L2
7
58,
3
3
14
2rQ
TJNPAS
7
2
28,6
7
3,5
IJNMAR
22
13
59,L
3
19
1r5
418
2L8
5L,9
5L
570
2,6
PMS
,Jum1ah
Peserga
Jumlah Pelatihan z
(43, 78)
Pertama, khawatir orang yang sudah diratih ini diambil/pindah oreh/ke perusahaan lain; dan kedua, orang yang sudah dilatih dikhawatirkan menuntuE balas jasa yang lebih tinggi. Namun, hal demikian bukan kasus yang banyak terjadi di Indonesia. Pelatihan ketrampilan umum (56,2 Z) diadakan 1ebih banyak dari ketrampilan teknik (43,.8 ,ol . Dari 419 yang sekarang bekerja, 209 (so Z) dilaporkan menerima pengetahuan umum dan 2L7 (SZ Z) mengikuti pelatihan Eeknik. Sekitar 64 eo mengikut.i kedua jenis Erai-ning tersebut..
Beralih kepada jabatan dari peserta pelatihan, 3't Z diantaranya manajer atau pengawas, jenis pekerjaan dengan pendidikan t.inggi namun seringkali dengan persiapan kurang dan membutuhkan ketrampilan umum. Dalam Tabel 4.5.2 diilust,rasikan bahwa mereka memerlukan ketrampilan umum. Mereka yang tergolong manajer dan pengawas ini memperoleh lebih banyak latihan 'gene.ral
skills' dengan rata-rat,a masing-masing 3,2 dan 3,7 kali pelatihan dibandingkan dengan keikutsertaan dalam lat,ihan ketrampilan t.eknik, technical courses, dengan rata-rata masing-masingr 2,1 dan 2,9 kali pelaE,ihan. Situasi yang sama juga ditemukan pada ahli ilmu rekayasa, kelompok terbesar yang menerima pelatihan (85 ?). .fenis pelat,ihan bahasa fnggris dan Komputer digarnbarkan daLam Tabel 4.5.3 termasuk kelompok yang paling banyak pengikuE,nya, baik dalam pelaLihan ketrampilan umum maupun ketrampilan teknik. .fenis pelat.ihan dengan peringkat t.inggi Iainnya dalam kursus ketrampilan umum yakni pemecahan masalah, penulisan laporan dan bekerja dalam tim.
46
Tabel 4.5 .22 Responden yang mengikut.i latihan menurut .fabat.an dan Jenis Pelatihan
PeserEa
Pelatihan
yang dilatih
'JabaEan/ ,Jenis
Sekarang
Pelatsihan
Bekerja
(n)
Manajer
27
L'7
Pengawas
58
cn
,0 73,5
Ahli flmu EksakEa AhIi IImu Rekayasa Teknisi
36
2L
58,
55
48
85
95
Umum
Sekarang (?)
,fumlah
Per Pesertra
& Teknik 82
4r8
2'tL
5,4
3
64
3r0
25L
5r2
40
,7 42,L
18r-
4,5
135
84
61,
I
358
4,3
418
260
62,2
13 02
5,0
Manajer
27
15
55,
6
48
3,2
Pengawas
68
40
58,
I
L47
Ahli llmu Eksakta AhIi IImu RekaYasa Teknisi
36
L7
47
4T
56
40
,2 7L,4
140
3'7 2r4 3,5
95
32
33,7
91
135
65
47
,8
203
3,1
4tg
209
50, 0
732
3,5
Lainnya ,fumlah
KeErampilan
Lainnya Jumlah
63
Umum
47
Zro
Ket.rampilan Teknik Manajer
2'l
15
59
,3
34
2,L
Pengawas
68
43
63,2
L24
2,9
36
15
4L,'l
23
55
40
7L,4
111
Teknisi
95
31
32
,6
90
Lainnya
136
72
52,9
155
2,9 2,9 2'2
4L8
2L7
51,
570
2r6
Ahli rlmu Eksakta Ahli Ilmu Rekayasa
,Jumlah
9
1r
5
Tabel 4.5.3: Jumlah pelat,ihan dan peringkatnya Menurue ,fenis dan materi
Jenis/ Maeeri Pelatihan Ket.rampilan
,Jumlah PelaEihan
. (n)
Umum
Peringkat
(t)
732
Bahasa Asing
83
l1
Pernecahan masalah
67
a
2
Penulisan Laporan
53
8,6
3
Komputser
oz
8,6
4
Bekerja dalam Tim
58
I
6
Berpikir kritis
29
15
Ketiamoilan Teknik Teknik tertsentu
570 91
16
alat
77
13,
Sof E/hardware kompuLer
64
11
QualiEy Control
54
9r5
4
Keselamatan kerja
54
9r5
4
Manajemen perusahaan
L2
Pengoperasian
4B
1
5
2 3
t4
Dari survey ini diketahui bahwa selama tahun t-989 -L993 tercaLat sebanyak 324 kali pelatihan umum untuk lulusan D3 dan 159 kali untuk lulusan 31 (fabel D.l-5 Lampiran) . Sedangkan untuk pelatihan teknis tercatat sebanyak 1-42 kali untuk lulusan D3 dan 1"48 kali untuk lulusan SL (tabel D.1? Lampiran). Pelatihan umum yang paling banyak dilakukan, baik untuk lulusan D3 (r+ kari) maupun lulusan Sl (qg kali), menyangkut bahasa asing. Nampaknya bahasa asing menjadi kelemahan para lulusan secara umum. Keluhan para Lulusan mengenai ,kurang baik,nya program pendidikan keterampilan menulis tercermin dengan banyaknya frekuensi pelatihan penulisan laporan dalam pelatihan ini (27 kali untuk Iulusan D3 dan 36 kali unt,uk lulusan Sf ) . Begitu pula dengan aspek pemecahan masalah memiliki frekuensi yang cukup tinggi. Untuk pelatihan ?eknis, aspek-aspek yang menuntut pelatihan dengan frekuensi tinggi dapat, disebutkan sebagai berikut: (l-). Untuk lulusan D3: Pengoperasian alat,, Teknis tertentu, dan
(2) Untuk lulusan
: Teknis tertent.u, Sofe/Hardware komputer, dan Fengoperasi-an alat. Sedangkan aspekaspek manajemen personalia, pemasaran, dan keuangian/akuntansi tidak banyak diberikan dalam pelat.ihan.
Quality
Control .
49
51
BAB V KESIMPULA}T DAI{ IMPIJIKASI
5.1
PENDAIIULUAI{
Dalam memasuki pembangunan nasional jangka panjang tahap kedua, diperlukan pemikiran-pemiki-ran tentang kebijakan yang per lu dirumuskan dalam berbagai bidang, t,ermasuk bidang pendidikan, yang vital dan strategis. Da1am t.ahap ini pendidikan akan sangat berperan dalam upaya meningkatkan kualiE,as penduduk. Kehidupan ekonomi dan sosial di masa mendatang tidak akan J-agi ditentukan sepenuhnya oleh tersedianya sumber daya alam
ataupun junlah penduduk yang besar, t,etapi oleh kuaritas penduduknya yang dapat menguasai dan memanfaat.kan teknologi unt,uk meningkatkan taraf kehidupapny3. Dengan demikian, eksisEensi dan pengembangan lembaga pendidikan tinggi menjadi sangat berarti. Tujuan yang ingin dicapai dalam sektor pendidikan pada pergiuruan tinggi yaitu meningkatkan daya penalaran mahasiswa, penguasaan iptek serta bertanggungjawab atas masa depan bangsa dan negara (Tilaar,1992) . Melalui pembangunan pendidikan, ditambahkan oleh Siagian (1985), yang ingin ditingkatkan bukan hanya pengietahuan dan keterampilan melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat penga jaran, akan t.eEapi juga yang menyangkut, pembentukan pribadi yang cerdas, berrnoral, tidak egoistik, memiliki rasa t,anggungjawab sosial yang tinggi, kesadaran bernegara dan bermasyarakat serEa kecintaan terhadap bangsa dan negaranya. 5.2
RINGKASAI{ TEUUAI{ YAIIG PAI,ING POKOK
Dari bahasan yang telah dilakukan terhadap ha-eil survei ini ditemukan beberapa ha1, yaitu:
50
A. 1. 2. 3.
B.
IPK
Nilai rpK wanita (2,79) lebih tinggi daripada nilai IpK pria (2'721 . Namun, wanit.a lebih rama menyeresaikan sEudinya (5,34 tahun) dibanding pria (q,31 Eahun). Lulusan rrB memiliki nilai rpK rata-rata paling tinggi (2,82) dan lulusan uNrsBA memiliki nilai rpK rata-rac,a paling rendah (2,45\ . Lurusan dari jurusan Teknik sipir dan Teknik Metalurgi memiliki nilai IpK rat.a-rata paling tinggi, yaitu 3,02, sementara lulusan dari jurusan Pertambangan memiliki nilai IPK terendah, yaitu 2,49. PROGRN{ PENDIDIKAI{
Pro.gram pendidikan yang masih dianggap kurang yaitu: keterampiLan teknis, pengembangan ket,erampilan, keterampilan menulis, metode pengajaran, jumlah bahan pelajaran, bantuan pembuatan skripsi, dan referensi perpustakaan.
C.
PENGALAI,TAN BEKERTA
Secara rata-rat.a, sekitar 24 % dari responden masih belum bekerja, di mana 22 Z merupakan lulusan program D3 dan 26 Z merupakan lulusan program 51.
D. 1. 2.
AKTIVITAS KERTA
Paling banyak para lulusan bekerja di perusahaan swasta nasional (40 %), dan yang paling kecil sebagai wj-raswasEawan (s ?). yang paling banyak dipunyai respond.en adalah teknisi "Tabacan rekayasa (16,3 Z\ sedangkan yang paling sedikit adalah keuangan (2,O
e"l
.
51-
3.
Lapangan usaha yang paling banyak diminati adalah sektor
indusLri (45 Z) , sementara sektor Iistrik, gas dan air sektor yang paling sedikit menyerap responden (0,3 ?). E.
GA,JI
Masih terjadi kesenjangan yang cukup besar antara gaji pria dan wanita (baik program D3 maupun program s1). Demikian pula ant,ara rurusan dari fakurt,as MrpA dan fakurtas Teknik. Sektor pert,ambangan dan transportasi & komunikasi memberikan gaji yang besar. ,fabat,an sebagai pegawai negeri sipil menyediakan gaji paling rendah, sement.ara ahri teknik rekayasa merupakan jabaEan yang menyediakan gaji paling besar.
1.
3.
F.
PEI.,ATIIIAN
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa pelatihan yang dipandang perlu diikuti/diselenggarakan Eerbagi ke dalam dua golongan, yakni latihan ketrampilan umum dan keErampilan teknik: Dua hal yang bisa disimpulkan. PerEama, para pimpinan di mana responden bekerja membangun pengeLahuan keakhlian dan ket.rampilan berdasarkan pendidikan yang lebih tinggi mel-alui pelat.ihanpelatihan profesional dalam ketrampi-Ian Eeknik dengan memberikan
aplikasi praktis. Kedua, mereka menyediakan pelatihan yang bersifat 'transferable general ski1ls', suatu area yang juga disoroti oleh para }ulusan sebagai kelemahan dalam program pendidikan di perguruan t,inggi. 5.
3 fMPLIKASI
ITNIUK PENfiISIINAI.I KURIKUIJITM
Kurikulum rnerupakan sarana dari suatu sistem pendidikan. Masyarakat modern merupakan masyarakat yang hidup dan dihidupi oleh sains dan Eeknologi. Oleh karena itu, pelajaran sains dan teknologi menempaLi urutan yang tinggi dalam kurikulum. 52
StraEegi pengembangan kurikulum mesti sejalan dan bersumber
pada straLegi pengembangan perguruan tinggi. Berdasarkan telaahan daLam Bab rr untuk sub Program Pendidikan diperoleh suatu gambaran penting bahwa unt.uk program D3 hal-har berikut perlu ditingkatkan. Kurikurum yang mengarah kepada program-program kerja praktek di perusahaan, pengembangan ketrampilan, ketrampilan menulis, dan jumlah bahan pelajaran perlu dilakukan peninjauan kembali. sedangkan untuk program sl, masih perlu dikembangkan kurikul-um yang menyangkut beberapa program. Har-hal
yang masih lemah yaitu hal-har teknis yang relevan, praktek raboratorium, kerja prakcek perusahaan, ketrampilan teknis, ketrampilan menulis, dan jumlah bahan pelajaran. peningkat,an kualitas program ini harus terEuang secara jelas d.alam kurikulum. Kerja praktek dipandang sangat berharga bagi para rulusan. Hendaknya universitas memberikan perhatian yang lebih besar lagi dalam ha1 ini deng'an diserLai perencanaan dan pemant,auan yang Iebih baik.
Dari survei ini diketahui bahwa pemecahan masalah, bekerja pimpinan daram tim dan penurisan laporan sangat penting. perusahaan menghabiskan banyak sumbeidaya dalam menyediakan pelatihan untuk materi tersebut. Perguruan tinggi dapat membantu dengan meningkatkan metode mengajar khususnya yang berkaitan dengan materi yang dirasakan penting tersebut. Kemampuan
berbahasa asing dan pengeE,ahuan komputer masih
harus banyak dilakukan oleh perusahaan dengan menyediakan pelarihan-pelat,ihan. untuk mat.eri ini. Pengetahuan ini mungkin dapat diajarkan dengan lebih efektif dan efisien dari mulai tingkat sekolah lanjutan. Apabila lulusan sudah memiliki ketrampilan berbahasa Inggris dan komput,er, maka para pimpinan perusahaan dapat lebih mengkonsentrasikan pada ketrampilan yang lebih lanjutan, seperti pelaLihan yang menyangktrL materi pengawasan, manajemen dan kemampuan berkomunikasi.
53
Disarankan oleh Hamalik (1991_) bahwa sistem dan prosedur pengembangan kurikulum yang meliputi pengembangan struktur dan
isi kurikulum serta pengembangan desain sistem instruksional. Prosedur pengembangian kurikulum diharapkan meliputi aspek analisis tugas, identifikasi kemampuan, kebutuhan latihan pengalaman belajar, tujuan kurikuler, isi paket program, kriteria keberhasilan, strategi belajar-mengajar, strategi bimbingan, pelaksanaan kurikulum, prosedur evaluasi, pengelolaan kurikulum, umpan balik, dan aspek penyesuaian dan perbaikan. Selanjuttryd, kurang relevannya pendidikan bukan hanya disebabkan kesenjangan antara supply dan demand tenaga yang dibuLuhkan oleh berbagai sektor ekonomi, melainkan juga karena isi kurikulum yang t.idak sesuai dengan perkembangan ekonomi atau dengan perkembangan
iptek. 5.4 IMPIJIIGSI
INflTUK PENGEMBAI{GAI{ STSTEM PENDTDTKAI{ TINGGI
KegiaLan perguruan tinggi perlu ditunjang oleh seperangkat fasilitas serta prasarana yang memungkinkan terlaksananya
kegiatan tersebut. Tersedianya perpustakaan yang memadai merupakan salah satu fasilitas yang perlu dan penting. Penerapan meEodologi belajar-mengajar yang sesuai dapat dirangsang oleh adanya perpustakaan yang memadai tadi, di samping akan menumbuhkan sikap meneliti untuk mencari fakta. Dari penj el-asan tentang tanggapan terhadap berbagai proglram pendidikan, aspek pengembangan kualitas, bantuan pembuat.an skripsi dan referensi perpusLakaan termasuk yang perlu memperoleh perhat.ian. Aspek sarana dan prasarana memperol-eh respon yang cukup baik. Sudah tentu tuntutan terhadap penj-ngkatan berbagai program tersebut tidak akan terlepas dari faktor biaya, dan ini merupakan salah satu kendala. Sehubungan dengan itu, sistem kemitraan antara perguruan tinggi negeri dan pergiuruan ti nggi swast,a menjadi perlu dikembangkan. Dengan kemitraan ini diharapkan 54
terjarin kondisi yang simbiose mutualistis, agar citra perguruan t,inggi swasL.a yang sering (warau tidak semuanya) dianggap lebih rendah mutunya dibanding perguruan tinggi negeri dapat
dihilangkan.
Sejalan dengan berkembangnya iptek, pendidikan dan pelaEihan perlu dipersiapkan dalam menyesuaikan programnya dengan kemajuan
iptek it,u sendiri.
- Khususnya bagi Perguruan Tinggi yang memiliki fakultas MIpA, diharapkan dapat, menjalin kemitraan dengan pihak perusahaan untuk mengetahui aspek-aspek yang membuLuhkan perbaikan (misarnya, perajaran yang relevan dengan dunia kerja, perpustakaan yang rebih memadai, fasiritas peralatan, dan meEoda mengajar yang lebih baik) . Penegfasan ini perlu mengi-ngaE, d.alam survei ini, Iulusan MrPA memiliki alasan untuk Eidak puas begit.u dihadapkan ke dalam dunia kerja. Mereka umumnya bekerja d.engan gaji yang relat,if kecil sebagai pegawai negeri dan tenaga pengajar. Dialog dengan perusahaan industri nampaknya perlu untuk mencari jalan ke luar bagaimana mereka dapat memperbaiki pasar kerja bagi lulusan MrPA, seperti dalam bidang konErol kuarit.as, dan peneritian. 5.5
IMPLTKASI UMTUK PASAR
KER\TA
industri modern, maka permintaan terhadap tenaga teknik profesional akan semakin berkembang pula. Pemenuhan kebutuhan tersebut erat kaitannya dengan mampu tidaknya sistem pendidikan mengikuti kemajuan iptek. oleh karena itu, selain pendidikan, program pelaEihanpun menjadi memiliki peran. Program-program pelatihan bukan hanya dilaksanakan di dalam perusahaan, tapi juga dj-selenggarakan oleh p.erguruan Cinggi. Untuk menjawab tuntutan dunia kerja, perguruan tinggi sudah Dengan semakin meningkatnya
waktunya menyelenggarakan pendidikannya bukan hanya berorient,asi kepada legitimasi sertifikasi pendidikan, melainkan juga bernilai kekaryaan.
55
Persebaran Iulusan kedalam berbagai jabatan menunjukkan adanya . tuntutan dari jabatan-jabatan tersebut. terhadap para Iul-usan. Dari distribusi frekuensi lulusan menurut jabatan tidak terjawab apakah tuntucan itu sudah terpenuhi atau belum. HaI ini
berkaitan
dengan tidak diketahuinya distribusi (kesempatan) pada setiap jabatan t,ersebut.
lowongan
Perluasan kesempat,an pendidikan dapat membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi. penciptaan Eenaga kerja prqduktif yang lebih banyak serta pemberian pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan merupakan salah saEu pendukungnya. Di samping itu, tuntutan akan pendidikan tinggi akan semakin berkembang. Perolehan pekerjaan di sektor modern, pertama-tama tergantung pada tingkat pendidikan yang dimiliki. Di sektor tradisional, EingkaE penghasilan tidak ditentukan oleh syaratsyaraE pendidikan. Sehubungan dengan ini, Todaro (19?B) menyimpulkan bahwa semakin besar perbedaan penghasilan di sektor modern dan di sektor Eradisional, semakin tinggj- pula permintaan/tuntut.an terhadap pendidikan.
56
DAFTAR PUSTAKA
ESMARA, Hendra
L985
Perencanaan dan Pembanqunan
di fndonesia, Jakarta,
Gramedia
HAI{ALIK, Oemar
1991
HARBISON,
Manaiemen Belaiar Sinar Baru
di perquruan Tinqqi,
Bandung,
Frederick
1973
Human Resources
is the Wealt,h of Nations, Oxford
Philip M. J.974 The Measurement of Labour UE,ilization, The Malavan Economic Review, Vol L9. No. L
I{AUSER,
LEWIS, W. Arthur 1966 Developm€nt Plannilrq, George
Allen & Unwin
Dominick and Edward l. DOWLING L977 Theorv and Problems of Development Economics, York, McGraw-Hill
SALVATORE,
SCHfLLER, Bradley R. 1973 The Economics
New
of Poverty and Discrimination,
*ttar".a a'tif f s:
Prentice-Ha1l
SIAGIAN, Sondang P. 1985 Proses P_gnqelolaan Pembanqunan Nasional, ,JakarLa, Gunung Agung
57
SUGANDf, Mulyana
l-983
Latihan Ker-ia, Jakarta, Bina Akasara
SUKfRNO, Sadono
1-985
Ekonomi pembanqunan, ,Jakarta Lp FEUI
TTLAAR, H.A.R.
l.992
TODARO,
Manaiemen pendidikan Rosdakarya
Nasional, Bandung,
Remaja
Michael p.
1978
Economic Development Lonclman
58
in the Third Wor1d,
New
york,
I-,AMPIRAN
Tabel A.1
:
Jurusan Responden
Ilatematika
59 15 33 26 15
Fisika Kirnia Fa rnr:r s
lliologi
i
Gcologi.
L4
Tek. Ilesin Tek. Elekcro Teh. K:nia Tck. Pa:rgan Telt. Percambangan
198 93 41
l4
ArsicclcEur
JumIah
Valid
Cases
519
519
Missing Cases
59
Persen 11.4 2.9 6.4
5.O
2.9 2.7 3B
.2
77 .9
7.9 2.7 1.3 .8
100.
0 0
Tabel A..2
,
Tahun lulusan responden
Tahun Lulus l_989 t_990
t 99L L992 L993 TOTAL
Valid Cases
VaIid
Frekuensi
Persen
76 120
14 .6 23.L
t_0 6
20 .4
78 L39
15.0 26 .8
519
1,00. o
l,lissing
519
Cum
Persen
L4.6 37.8 58.
2
100.
o
73.2
100.0
Cases
Tabel A.3 . Jenis kursus yang diikuti Jenj.s
Frequency
Bahasa Inggris
199 58 23
Komputer
Bahasa lainnya Kursus Teknik
69 .6 20 .3
8.0 2.L
6
TOTAL
Valid
Valid Cum Persen persen
286
Cases
286
100.
0
69 .6 89 o 97 a 1nn
l_00. 0
Missing Cases 233
50
Table A.4
: Status responden apakah bekerja tetap atau paruh waktu
Be)<er j a tetap Bekerja paruh waktu
Jurnlah
Valio Cases
Responden
Val id Persen
37 89
70.6
Tabel A.5: Frekuensi
dan
3. O0 dan
di atas
Cases
393
VaIid
Kom
Persen
Persen
7.7 11.4
2t8
12.
202 519
519
100.
o
persentase nilai IPK responden
40 59
Jumlah
valid
100.
Missing Cases
Responden
Dibawah 2.O 2.O 2.4 2.5 2.9
29 .4 Loo. o
29 .4
L26
'126
Kom
Persen
Missing
61
A
3S.9 100.
Cases
o
7.7 19. L 61. r. Lo0. o 100.
o
o
Pekerj aan aryawan pens]-un
wiraswasta
168 t6 92
PNS
181
JunIah
Valid
VaIid Persen
Responden
Cases
519
47 .4
0
1-7.7
34.9
100.
519
t'lissing
32.4
32.4 15.
Cases
0
0
Tabel A.? . Latar belakang pendidikan ayah Pendidikan Ayah
SD/ke
bavrah
SLTP SLTA
D1
B5
16.4
t6.5
77
l_4.
90 99
sr-/ s2
Jurnlah
Valid
Persen
L64 D3
Cases
s15
Kom
Persen
Responden
519
Missing
62
B
31.5 t7 .3
31.5 OJ. J
80.8
1
r00.0
100.0
100.0
19.
Cases
Kom
Persen
65. 1oo.
l" o
100.
o
Tabel A.8
:
Frekuensi dan persentase status kerja responden
Status
Bekerja pertama kali Bekerja dan sebelunnya pernah bekerja Tidak bekerja tapi sebelunnya bekerja Tidak pernah bekerja
Valid cases
:
45.t-
45.L
163
3L.4
IO.3
9.1
75
14.5
519
100.0 Cases
o
Valid
tidak menunggu 6 bulan ke bawah L2 bulan ke bawah 18 bulan ke bawah 2 tahun ke bawah bekerja sblrn lulus tidak pernah bekerja
90 206 4t 8 2 45 1
JumIah 393
397
l,lissing
.
63
22.9 52.4 10.4 2.O .5 11.5 .3 100.0 Cases
o
100-o
Kum
Responden Persen Persen
Lanta lrienunsgu
Cases
85.5 100.
lDistribusi' Responden yang bekerja menurut -Iama menunggu pekerjaan :
valid
Persen
234
Missing
519
Kon
Persen
A1 .lt
JumIah
aabel A.9
Valid
Responden
22.9 75.3 85.887.8 88.3 99 .7 100.
O
lama studi, rpK dan umur menurut pendidikan, laf ,il ll.L ; Rata-rata jenis kelamin dan fakultas
Pendidi-kan: D3 ,F1
Jenis Kelamin: Pria l,lanita
Fakultas: MTPA
!"1
S
268 251
412
r07 l41
Teknik
&
tuci
i
I
PK
Umur
3.10 6. 14
2.70 2.77
24.68 28.24
4.37 5.34
2.72 2.79
26.33 26.64
5.69 4.06
2.75 2.73,
2't.B.I 25.76
Tabel
lama studi & IPK menurut asal perguruan tinggi B.2 I Rata-rata qan lurusan STUDY
Asal perguruan ITB
IPK
nggr.:
5.96
5.t2
UNPAD
.07 3. 09
P}1S
3
ITB
POLITEKNIK UNISBA
8.46 6.67 6.43
UNPAS UNMAR
Jurusan: Mathematik
5.29 4.84
Fisika
Kimia
.82 5. 04 4 .97 4
i Biologi Apoteker Statistik Geologi Tek. SipiI Tek. Mesin Tek. Elektro Tek. Metalurgi Tek. Gas&Kimia Tek. Listrik Tek. Pangan Tek. Telkorn Pertambangan Arsitektur' Farnas
.4L 6 .87 5.61 5.55 3.38 5.28 4.92 4 .43 3.L2 6-64 3 .98 7
6. 07
5.17
65
.82 2.79 2.7L 2.69 2 .45 2.78 2.60 2
2.81 2.60 2-74 2.60
.86 2.84 2-58. 2.99 3.02 2.72 2.7 4 3 .02 2.80 2 -5L 2
2.
ril
2.56
2.49 t 2 .80
Tabel 8.2.L
:
,
Rata-rata nilai fpK per jenjang pendidikan rnenurut asal perguruan tinggi, fakultas dan jurusan (PRIA) Perguruan
Tinggi
llilai
IPK s1
D3
ITB UNPAD P},IS
fTB Poli.
2 .55 6 .63
2
.82
2 2 2
.66 .50
z. Jo
UNISBA UNPAS UNMAR
.5;
JumIah
4.70
2.69
MATEMATTK
2 .62 2.54 1.96
2.30 2.43
2.34
2 2
FISIKA KIMIA FARMASI
BIOLOGI GEOLOGI
T. MESIN T. ELEKTRO T. KIMIA T. PANGAN T. PERTAMBANGAN
5. 6;
2.0r. 2.28
ARSITEKTUR
66
2.68
2
.64
.87 .89
2.99 2.78
.68 2.64 2 .56 2.56 2
2.BO
JumIah
4.70
2
MIPA TEKNIK
2.32 4 .82
2.69 2.69
Junlah
4.70
2.69
.69
Tabel 8.2.2
:
Rata-rata nilai Iex per jenjang pendidillan nenurut asal perguruan tinggi, fakultas dan jurusan (tfANITA) IPK
Perguruan
" Tinggi
S1
D3
ITB UNPAD PI'lS
ITB PoIi
.50 2.63.
2
2.65 4 .65 2.60
z. Jo
UNISBA
2.83
UNPAS UNI"IATT
.68
2
.57
.6L 2.63 2.70
2
.59
2.7L
2 3
JumIah
2
I'IATEMATIK
2
FISIKA KIMIA FARTYASI
BIOLOGI T. MESIN
T. ELEKTRO T. KIMIA T. PANGAN
t.62
.43 .47 2-02
.68
2.57
4
.65
ARSITEKTUR
67
2.60 2.49
2.07 2-83 3 .47
JumIah
2
I"lIPA TEKNIK
2.5I
2
Junlah
2
.68
2
2.88
.55 2-6L .57
Tabel ts.2.3
:
Rata-rata lama studi per j.njang pendidikan menurut asa] perguruan tinggi, fakultas dan jurusan (PRIA) STUDY
Perguruan
Tinggi ITB U}IPAD Pr\lS
ITB PoIi
D3
s1
4.92 3.06 3.07 3.09
5.98
UNTSBA UNPAS UNI'IAR
B. 1; 6.7 6
6.43
Junlah
3. 09
6.
MATEMATIK
3 . O0 3 .00
6.36 6.43 6.43
FISIKA KIMIA FARMAST
3.09
BIOLOGI
3.25
GEOLOGI T. MESIN T. ELEKTRO
3 3
T. KIMIA T. PANGAN T. PERTAMBANGAN
.0;
14
(). oo
5.8r
s.61 5.06
.33
, .r:
6. 08
ARSITEKTUR
68
J.IJ
5.94 6.75 5.91 5.83
JumIah
3
.09
6.t4
MIPA TEKNIK
3. 05 3 .09
6.26
JumIah
3.09
6. L4
6. 04
Tabel ts.2.4
:
Rata-rata larha studi per jenjang pendidikan menurut asal perguruan tinggi, fakultas dan jurusan (VIAIIITA)
Perguruan
Lana studi
Tinggi
D3
ITB UNPAD PMS
fTB PoIi
9.25 2.85 3.04 3.04
5.
B0
u.u:
UNTSBA
9. 14
UNPAS
(). oJ
UNMAR
6. 50
JunIah
3.16
6. L5
MATEMATTK
2.96
6.54
FTSIKA KIMTA
3. 09
FAR-TYASI
BIOLOGI
T. MESIN T. ELEKTRO T. KIMIA T. PANGAN
2.67 9 .25 3.L7 3.04 3.OO
5. 55 6. 05
5.40 8.58 5.
A8
5.38 6. 63
4.33
ARSITEKTUR
Junlah
3.16
6. 15
MIPA
3.26 3. 04
6. 10 6.27
3. 16
5. 15
Teknik JumIah
69
S1
Tabel 8.3.1 : Presentase jwnla.h responden yang rnernberikan tanggapan rrsangat baikrr terhadap program pendidikan nenurut jenis kelarnin
Jenis kelanin
Prograrn penclidikan
JumIah Responden
I,Ianita
HaI-haL -.eknls Praktek laboratoriun Kerja pra):tek perusahaan KetrampiLan teknis Pengb. kualitas Pengb. ketrampilan Ketrampilan rrrenulis Kua.l-itas penga j ar
27 .1 qq
5.6
zo.
z
16.5 6.8
J.y 17 .7
l.tethode penga j aran Sarana & prasarana I"uJ. bahan pelajaran Jum1ah bahan peli.jaran Bantuan penrbt. skiipsi
t-4.8 34.0 1q 1
13.1 10. L0.
ere,nsi perpustakian Tidak memilih nilangq!.'batkn Ref
0 0
39.8
Junrlah (n)
(412)
7o
1.? 12.1 J.l
2.8 3.7 2.8 J./
7.5 8.4 4.7
(e;)
22.O' 21 .3
8.7 23.1 13.7 6.2 3.7 16.6 12 .5 28.5 'l 7
?
.3
LI.4 9.2 9.4 45.5
(107)
(srs)
b.5
7.5 67
:
Tabel B.3.2: Persentase rersponden yang memberikan tanggapan ,,kurang,. terhadap progranfl pendidikan menurut jenis kelamirr
Jenis Kelarnin
Prograr,r pendidikan
JumIah Responden
(r)
Pria
i{aI-hal teknis Praktek Iaborat,orium Kerja prakEek perusahaan Keterampilan teknis Pengembangan kual!tas
Pengembangan keterampilan Keterampilan rnenuLis KuaIit.as pengajar
Het,ode penga j aran Sarana dan prasarana Kualitas bahan pe).ajaran
!lan!--a
2.7 7.e 28.9 IO.
AA
2
15.8 zu.> 4.1 3.1 1O;7
Jumlah bahan pelajaran Bantuan pembuatan skripsi
Referensi perpuscakaan tidak mem!)rn- ..kurans..
71
J.J
.2
7.9 29.9 12.s 7.1 14 .8
'ta
3.7
l:L
1.:.O
1.9
1'r
't
J.L
1
2s.2 43 .0
11.0 2.5 1.9 15.5 22.7 14.7
(412)
(107)
(sIs)
2.9 2.2
lo. J
22.t 45.
Jumlah (n)
.).o
8.4 33.6 21.5 9.3
.9 .9
13.
1
Tabel 8.4.1 : Presentase responden lulusan teknjk yang mernberikan ranggapan rrsangat bajlcrt terhadap prograrn pend.idikan menu::qt jenjang pendidikan.
Junlah
Pendidikan
Program Pendidikan
D3
Hal-ha1 teknis Praktek laboratorium
Kerja praktek perusahaan Ketra:irpilan teknis Pengb. kualitas Pengb. ketrampi).an
Ketranpilan nenulis Kualitas pengajar
Hethode pengajaran Sarana & .Prasarana KuaI. bahan pelajaran Jurolah bahan pelajaran Bantuan penbt. skripsi Ref erensi perpustakaan. Tidak menrilih I'sangat baik" Junrlah (n)
1.2 6.8 .6 ,6 4.3 5.6 2.5 9.9 2.5 7.4 8.6 5.6 5.6 5.6 75.3 (162)
72
Responden (?)
S1
3L.4 32.2 J.2.3
33.3 L7 .9 6.4 4.2
'19. 6 1,7.1
38.1 21.3 14.0 10.9
11. 2 e 11. (3s7)
22.O
24.3 E.7
23.r J.3.7
6.2 3.7 J-O. b
12.5 28.5 17 .3
11.
4
9.2 9.4
45
.5
(s1e)
Tabel 8.4.2: Persent.ase rersponclen yang memberikan tanggapan',kurang,, terhadap prograr.r pencticlikan menurut jenjang penclidikan
Pendidikan
Program pendidikan
Jurnlah Responden (e")
D3
Hal-ha]- teknis Pralltek laboratoriur,r Kerja praXtek perusahaan Ketrampilan teknis Pengb. kualitas Pengb. ll,etrainpilan Ketrampilan rnenulis
Kualitas pengajar
l'fethode pengajaran Sarana & prasarana Kual- bahan pelajaran Ju:ulah bahan pefijaran Bantuan penrbt. skripsi
Referensi perpustakaan.
Tidak memilih I'kurangrr Jumlah (n)
5.6
1. l3.4 26 .5 t_.
l.2.7 33.5 24.7 12.0 t7 .5 17 .9
I
2.6 12.3 20.9 4.1 3.0 4,1 2.2 2.2
3.2 3.2 18.3 2.8 1.6 12.7
18 .l 19 .8 49 .3
(268)
?3
S1
(
1.3
7.9 29 12
.9 .5
7.r
14. B 19 .5
3.7
3.i_
11.o 2.5 1.9 15.
5
25 .9
39.6
22.7 44.7
2sr.)
(51e)
Tabel 8,5 t Presentase jumlah resporrden yarg mernberikan tanggapan rrsang*t baik,t terhadap prograrn pendid.ikan menu-rrrt fakultas
Fakultas
Progran pendidil;an
r'1lyA {Ia'I_IId,J.
LE}\NIS
Praktek Iaboratoriun Kerja praktek perusahaan Ket,ranrpilan teknis Pengb. kuaLitas Pengb. ketranpilan Ketrahpilan menulis Kualitas pengajar
Methode. pengajaran Sarana & prasarana Kual. bahan pelajaran Jutolah bahan pelaj arall
Bantuan penbt,. skripsi
Re
f erenr:
Tidak
i.
perpus takaan. menrilih rikuranqrl
Junlah (n)
74
I.2
6.8 .6 .6 .
q.J
5.5
)<
9.9 z.a 7.4 8.6 5.6 5.6 5.6
JumIah Responden (?)
Teknik 31.4 .2
32 LZ.
J
33.3 17.9 6.4 4.2 19.6
17. t 38. 1
2!.3
22.O
lq.t
8.7
23
.I
LJ.
I
6.2 3.7 16.6 LZ .3 28 .5
73.3
31.9
17.3 11.4 9.2 9.4 45.5
(162)
(357)
(sls)
14. 10.
O
9
11 )
v fr l\ -t (\ rl r \.o| (n rn 11 -J c.l
rdC^ --{ O ci
I'
Ekv
lr
j U.r
F)o
Ot
ls
:< -d
tr
ot
o l{
Ol
a
IJ
o
!)
: .-{ .o 'lJ
(' Ol
..c
(, Ul
.c
€to c, !or H('
ll' l. I
ltl
o u)
c,
t-. t-'
.1
oooo oo rnurtno rno oc{ m.{ l'-
l.
d
e.
r.n
-;;;;* ^tf.l
!t -{ ut \t o0 rn |r -t \o or @ rn F| |n o r+ o.
; A
@ol
3
:tOut\OC'n.f\tOtOu.tU,r f\ F Fr (n. - ;.i.i
(n rrr
@-{
aU
i<
-.{
ls r-
t"l 0)
.a
E,
o e
O -{
@ .vt Ft (It t.o
9
Or u1
F O .n
o o o .r ; .; ; t6ddq .f pFlFlFl
Ol
c
..i
rvf F{
j ;
; -
t
r!
3
.1
la
C
c.. rn
lsI L
@ \O (v) |/r @ a-- iO (\l c) 11 r! c{ C!
CO
1:1 HCI
l$l-
I
lE
c o
T c
I I
O.
I E t iF oO. _E
tt
o
It o f"l
..{
c
ac .f1..{
-{
lJ
.e
ua
A
rtt
t/l
l=
6ll
E
\o
Ot
r\o\o€o \o'@ d
llls f t14
(t
tr|@(rJt.r|@cr@c'\ a,l dt -l -l O\ .n \O -{ d.-1 elr
-l
I'
.'{ 0,
r-@@ f'. -l
do tror o oc 6t rd Ctl
oa st cn koor.l Apr
!
!
c
0)
E
dl
!
or
o ll A
O,AIO-+r
EeHfjts iiq{Fi o r ! c o d crj ! | F..!
.:1
ttt
x
'; c'd [".?.n
?4-{tl-t
rrtF(.n
,i-
r{ E qq{'d!cdrroOjAbi; .-.qqor0ro.nrro aiii(,! ! .. +rJ4J( E (' d d c A.;u 6.E it q q c c g?H,,E..3 bf g 6t!.1 Ssi E P.,3.9E
rj ;;iF€aFt;:r:;;E [I n ff.{1lq fl d ! qqo.! 9 r{*tra d-i-4 = qr',u g,
1
!s
E_r,ci
-e
i.r
3 l{+, C Crr.dt, k.d E C.,+{O 5
srEEssE As8;;sed
0 .i
nI
,r. v r\tC^
t)
-{€ O o.-"v'
n('\('r6d@nrdof0\rorr ('tC\O\ N fr
f.! dC! -'t
liiiii: t--Or\OiI).{Oifl
i:f1 F. .'111i'1 Uld@
dllt
N..t d C{ '{
o\ d
trr
aa F) ol
Lr 0,
4
rd
e{ (\l c{ r{ Ft -l
.i
-{ .{ cl
G' c\
'(t
.A
c
0,
O.
(t !r
3'-
r{ lJt \O -{ 10 rO ?l r-l -t Fl -t
)
or
r.O
.i rO l-. r{ r\
v',
4
(o(1
a-. sl
tn r')
@
frl
@
r{
Lr
o.
t'|
4 (It
.4 (tl
(t JJ
u') H
oa
c,
oooo
ooo
ooo
or'lorn
o|'|tn
OOo.it
r{ .-t
o
c{
..{
D
Fr
c
.7
,.1
A o
a !.
:
a
ol
Ol
.it
o
@( ltt
1oororrtlo..tc-@(.1
(\a
st Fl.{ Fl-{
rOl
tO {<|
CO
. 9fn ..'
c'} Fl @ @ $l FlOllo
(
O -{
}{
!
:
[<
H
tn@
trt
o
g
1
(I,
NR. co f4 ox a. .4.
o 4 A
ct
@.n\ouran@t,|o(no(o (.l@-lc! .{11Otn\O .{a!
c'l
A
ol \o ..lt r)
-"! rr4
Fl c\t
d
Or @ l\'C{ I
O
a-.
N,{
O ttl c!
tn\O@ ln(Vl tONl/l N ttlf'l Fl tn rtf.{ I Gl -l Fl f\{ Fl an C.l C\l
an
a't
Fl
o\ -1 Fl
2
cJ
e o e ol
-t .V| rO r{ O rl Ol V) N Fl <' l- I g or rl O CO(, Fl rn (nan r{ F dr\ -l Ol'd d -l -l Yl
C{ .rt dt
ei H
C
tvl
r{
-o c ! c o a o o l{
(, -.{
doi Eor :tc 'n'-{ 0,
u
qc dcl $a c!l ot ul .Ctl ! oo.t{ AP''
c(t
x g
.-{'
tc (u
9{
c a
k
ol o
k,
A
C-A CtdCt;nl (t-,{ do ..{ d tt C *{ Clr .C o Or d, ct t drtt, dEtn E.d nt.rr!J(ds at,l,Ud.A C.rtdojl 9. ..1 .rt-a.rl a4 d k-l Ct Lr l{t CJOa'{C trO.!C4,t' O OJ< d, tt C.tt.tt.6 O.A dt 63 u.q@1Oo!.r-rtro OrJt: r! t! ..!!J( -&t XX e d dt ri C O.d O.
Ur{1lrd tr/ ,c, q O O C C C C C.d 91.c CA A.a x4r.f 6.rtdrdoo dtnteo.A:..'| O d{-r CtrU|-r AC c-O.C 0 UA4t-!CC-{ r'!ro Od .6914e Clrt st.e o O . ! qd nr .rt ccE -.1 {qE44g'! 'UO t6gen,+ror.d|J.CdoO o !-'t.c| c*l rrt t l{.X 4P-6 I J
75
:-c .c 6
A
E
3
F,
.
! }{ c, E
X
.A .-1
(-- .< r- C{ r- \O trl tn rrl g C\l st ttl c\ { @ rl cl @ cl(oGt@ ar -{ olr crr dt .< -l C\l Fl r{
O rn
0)
c^
AOdF
Eaaa
o\ a tn
DO
E (u
|,n r?l
o\
o
(t
k ol o !
-{
Ol
(!
(t
Or
g{
ol
!
ri
\o or tn ro ot 10 rf or (1 tr| -{ v ln t-. .n
rO Ft C- \O @ 3-.
FlC\
F{
.l
r-{r{r{c{
tl
(n or o gi c- @ ut @ c- o\ ln r- a't'ttl '<
r| \O Or Ul \O fn tnO r-r O\ i-.{ (\lc\dl-<'{ rl.{ f')(\
C-
c, @ -{(,)
Ol
rn
A
@ t--
(u
u
x.4
c
.o
o
d
(It
or
a
rJ
ol
tl
ul ri' C! c\ -{ tn @ -{ (\ O !i' \t rn sl O
|'i \o rtor rn t(\ Ft N F{
C.l
(\t ltt st st
roo o o r^
Ft Ft fn Ct -{
Fl c1
\o
o r1
(t
o| (,
(t
UI
F{
o
c
Ol
x
e<
o\
r-
11 ut co
o
@ r.r @
c) o t. rrt
(Yt
rn l'lrn|nOO \O f-@ -lc) C-O (\f (\f ?1 drnrl C! '{
r- o e{!O rlst
o C\l Fl
(t
F{ot . Orl t\c -. t!
u
o\
@
Or
Fid
3
OJ(
rfrk c-r-
@
o
(n Fl @ (,t (n c- ol \o (D @ o! c\t
ul ul rnF. .-t (\
U.|
el .{
o
!n morrn r- ulFt..t ot o Fl -l Gl F{ r<
tn
(o
r-
O
-o F
o e ol
.:(
c (t
\
c o 5 o
O.
c {rt
,y ..{
!
o
..{ T'
.c
0..
A
e (t
Ut
f{
tg
e .r'l
,
o o
(tl
+tc ctd oo qa
c
o
!
t'|
o
t{
A
qdcod c-e.A d.{qtp{A .'{ tlt k c..t c E o g{ d d r{ dr.t .d rd-nk.:4 d d Ed E ur ,oOU.d..{ Cddo,:(trt .44."1 *l l.t-l (l C d-t.n !.tr tr-r At t A C. li O qt C.tJ fil O 0r.:( d {J C.d cl tlt OF{.tl o O rrO.OtOO'n!tn g.d O. o d !JCJ4 E.rt d d C Orrts .{ f{X Or.r-rL d t t{.C cOOCCCC-C.6A.CC.OO.'{ .i(a+r.rt d 6 d grC o or Gl ct e o{-t O dJ4F{ UttI-{ C-Q.C O *{ +J-{.d-{CC9{ g{o O.d dA-{E lr O.(t d 9{O ut.O ul O .tt CCg -{J(QEAnEd rrtO $ge d+rO.drJ.CdO EU rd f{ O O l.-'tO C-{ ct t l.rx I X'nO O dF{-{r, O
u?l 0ra Q-{
77
c.
S d -lE l)A
1J
IJ ll
a (1)
-c
0)
AC^ E Od" t C.Dul
:o
I' l1
q{ E d ! Or
Of @ .n -l (! Or.< Ol \O O l-
g -r
ci\
-{
I
o
t-
ll
o|r
l$
l-
rd
t)
c
r
t)
I
llol -<
tn :t
or
tn
0,
.-{
.-{
:
f'l Ol Or trt Fl @ r/l t-- -l O ut Or \D t-- r(-l F Or C! f- -.' Or rl.1 --{(\.{ r/1f! a' r{ --l Ol -{ F4 Ft C\l .f
lor
3 Al l-
CD @ \-o \t t.\
rO
O
.{
l.l I
t; .;;.;c;.;d; ;;;;ddd";
rn @ rn @ c- c- c! co F| co ft rn c! c\l ro
3
lOr
lor l-{
.6
O.
cil
C\
Fl
r-{
r-{
rt Ft rn
R rl
I
.U
t--
u .(t
J
ln
.A
t{ 0,
Ft ot ro r\ (\t @ r- ('|.,1 or ro \o l'| @ @ ur or -t 11 o\ o\ rr) rr) J.r; J J;C; rt 6l
''
d .-{
-l Ft
s.|
F
I
c o
I
E
ol ti
c o
.t c
o 9. o o !
c
.6
J(
o -.1
!
c
.U
o
-ltr
A.
a
o o (l lJC
c.0 oo qa
e IU tl o o l1 A
. c ..-l cdco (t-{dQ. .-{ cl tr C.-t- : (t' O tr C O O. rU O ,,C dEo Eo o.n!.:(rii Ul JJ 4t.-l qt j( t.i ul .4..{ C ,it O lrt (r -t .n l.r -{ ? d r{ ll:tq-tAaUclO,tCr.r: oq;adrcdooo-+dio-! ll.oaq O-nko _-q ul F.,4JJ<)( E ct d ct c A$a= O.ia o. '1 Y.x ttr.n l. .! a L. .C Sqqqc.ctcc,uQ.cc.oqr; * J.l {.1 o lu r! ,! q, o|| ct .rt Ei g.-t
o dx-{ o'-..r :C ,JAgiqq4u|ot-t o.cEdc.aEd0...{E *o E- e g€rd+ro,!u-coo qq f?EESH .17 o t{.-t.d c-t.rt 5 r{)( ;e fl.{.!-,O +l ,o 19, Orcno-t O ro-r-r+r Ot-O- 3 4gluccunr$koeLG! q o o 0, t o rd: ro o.i 6 .q l.q !c A )4 }4 A A{ X X X v, x r: = (
l*
Io. 2 si
l{ F{
ata
C<
-{
N C.-
-ia, $
Fr
'i8
F,
-
Tabel C. I : Responden rnenurut status pekerjaan dan jenis kelanin
Status
pe}:er j aan
Bekerja pertana kali Bekerja & pernah bekerja sebel,unnya
Jenis Kelamin Pria wanfta
Jumlah
46.6
38-3
233
33.5
23 .4
163
pernah bekerja sblm
t_0. 0
5.6
47
Belun pernah bekerja
10.
0
32.7
't6
100.
0
100.0
Tidak bekerja tapi
Jurnlah FersdEase (n)
79
4\2
LO7
519
?abel C.Z :
Status Pekerjaan
P:NDIDIKA}J JumIah D3
51
Bekerja pertama kali
44
.8
45.0
233
Bekerja & Pernah bekerja sebelunnya
32.3
29.5
163
5.6 19.9
47
Tidak bekerja tapi pernah bekerja sblm I2.3 Belun pernah bekerja
9.7 Junlah persentase 100. O 100.0 (n) 268 2il.
8o
76
s1e
o\
CTr,)t-'t.9 f1\OSf\ r"t C!
.1 F
-l
tr)
F)
a D (/)
Cn
4 O{ 7 D
.Ft
,<
+J
ca
-d
Ut
a
H
zb
(d
k Cn
t{
c, Or (o
{J
H
(, (,
(0
..ok
H F
F]
z,{
r-
C\
cO r)
\O
e-
F.
\t
\o
c\ Gl \oc!tr|tn -lNtf)
o
D
&
Q
u
E A
x t'l
o 4 A
UI
5
r1 A 0, +r .o('+) -6 HO
tO @11
Ot
("l
C{
i
1
tf).C@Ft
H H
tr
ld a o P{
o
&
rl
c{
a,) rf @o\
o\
ii
m
e{
o
FI
Fl
r)
t;
f,t
\o
c!
ot
Flf-g\O |n.{C!
g (t .g
t{
xo0, A Ul
a
+J
d
{J
U)
C)
a1
(-l
t(d OE 'A-l .Q (do.AO rdo E Ed d d> {r (o U QC d'r-r t{ ,a E -nt{ o aa g. o'l-l l.t 0, o ox C €.Q )1 O (d 0, oA d .-r do .q .n .a k t{.d f Xdi O O.r'r ,'td C XO ,!4t{6k OO ..{O A cax Fg{ 81
Ool .d Orl el
ci
rl(nn$ tn
r{
o
Otf
.o\ o o rl
)
o
@
o
.c
rl @
+J
tr
m
oooo ooulro sfc!d(\
A
J< c, rQl
e 0, F
ro
A
r.1
u
(\
ca
H H H
D tU
u,)
k X o
.q
E
c o o
.d
}{
t{ q, o.
a
c
E'
o
c
E* 6
A
F1
O
a
A !q
E
F)
'
Tabel C.4
:
Responden menurut status pekerjaan dan asal fakultas
St.atus Pekerjaan
Bekerja pertarna kali
Fakultas Junlah l'llPA Teknik 233 49 .4 42.9
Bekerja & pernah bekerja sebelumnya 2L.6 Tidak bekerja tapi bekerja sebelunnya
.9 Belum pernah bekerja 24 . L Jumlah persen 100.0 (n) ]-62
82
4
35.9
L63
L0.9 10. 4
47 76
100.0
357
51e
Tabel C.5
:
Itesponden rnenurut Status Pekerjaan clan asa] Fa):ultas FAKULTAS JUNI}Ah
Status Pekerlaan
IlIPA teknik 34-3
65 . ?
100.0
Bekerja & pernah bekerja sebelumnYa 2L-5
78.5
100.0
Tidak bekerja taPi bekerja sebelumnya
17 - O
83 . 0
100.0
bekerja
51-3
48
-7
' 100.0
3L.2
68-8
Loo.
Bekerja pertama kali
Belum pernah (
)
L62
(nl
83
357
o
5L9
Tabe] C.6
:
Persentase. waktu tunggu responclen menurut
jenis
keLanin
Jenis Kelamin I'Jaktu tunggu
I'lanita
tidak menunggu 6 bulan ke bawah 12 bulan ke bawah 18 bulan ke bawah 2 tahun ke bawah bekerja sblm lulus tidak pernah bekerja Jumlah persen (n)
22.6 .2
47
8.6 -5 1.O
. 9.8 10.
3
100.
o
407
84
9.4 33.0 11.3 5.7
7.5
33.0 100.
JunIah ro2
'227
47 o
48 77
o
106
513
'
Tabel C.7
:
Persentase vraktu tunggu responden menurui jenjang
pendidikan
Jenjang Pendidikan i.laktu tunggu
D3
t.idak nenunggu 6 bulan ke bawah 12 bul-an ke bawah LB bulan ke bavrah 2 tahun ke bawah bekerja sblm lulus tidak pernah bekerja
29.2 4B .9 4.9 1". 5
Jumlah persen (n)
a5
JunIah
SI 10.
o
39.4 13 .7
1.6 L.2 ).3.7
5.3 9.8
20 -5
100.0
100.0
264
249
102 227 47 (J
4 .t
77 51,3
c{c!c-cO9@f\
fit
F
L'l
D
4
OOc)
OO
C)rn
oco@
\o@ ..7
c) c| Ft
\O\O |r|rA rn
Oc' .d ()
cY cl
vl
f\r{rO (\d.n c\l-{
4 ll. :) 4 t4
..1 cn
H
ol
D
.f!
O
l-t..1.1
(')Ul1tO
OC\
ttt-l\O NN
anO.{ Ft(n
O O
..{
d
..1
u
-4
l'd lo ta
o t{ 0,
.d an
nl
-{o
IC I"{.rJ I lc l(t lk
t{
I
t ..c cc'
o
oranv
@-{O FIsf-I
OrOr ,l
f')@@
rnu.l
H
o:r
t{
an
o
A
.tJ
!a
tnc\cl
(\l rl g rtl
o
o 4
E
O{
r-) d 5
:,
oo OFI
o i.l
-{ tlt 4
oc:
.o O; O d
tO@qr<.@roOr l-C\O.'t NrO
oo!
@ (1 99 ot -l.ro (\ll'|.vlr'l-lOt\t iitnFl
Ott
a.l Ft
?t (\
Od
o
'oR
#a
c..j
r3ko
t0
t{
F'
a
(Yl
.or
o o Fl
.
.olo| .c +,
x.p|I'
ql
EE
3
,oo cl
)
g|
o o o '.1
A
t
ot
.C ltt .d .gA;4
C
tJ
gtt
trr
c +,
t
!
.:(
r!
3
d33({to t 3 d d 3-{-o od-o.Q d c of.cl .Qe.c o s 0ro Fld o tcxoJaJ( x0r-o c rr o ! o, o, EC O O. EC|(!tttcdp{ t.n .,Ud-l E .x-f:JrEltg. flt^ f0f.Q.Q,00rd Ac -'txo
a.a 4 N@ +J rO
O..{ -l -l O{.Q fJ
86
Ei
a
F)
3
(''n i(Clr {0 }r C, ! oA '-t qc,
o
Cr^
o
Otv
o -t
u.o
(t Crn A) rr JAa ulf,
l<
\O r-O\SO\@9OrC.t ul \.o@
C\l . C.l
O^ .(rl O
0,
6 3
(t (t IJ
!
oo oo u, (n
o^ .c\ ov
o ?l
0, rJ
o
!
(t 3 .a
.r-l
€
C
o|
xo
$ o!
('
Or
-1
.tJ
!t )1 o 3 .n
I
3
.a
xo 6 3
I (l k I (l ! (lt k
X
a !
c
.{ C.l Ol C\
qg@rnororr't
Gl
OIF{
o
ctt
o|
c c(U
C} A
v, .n
o-.o ool
c{c{ ot$t
QCDot c.t . c\Fc{ cv \OFl
'd
r \8, OO O(\I _tv
Ov
E
Y
c (, UT
2 d 2 c
H F
lrlc( o zz) & ZE{44,4H t{r{r{HVHOE{)4
CcHF.trl':Xr|IXAAF<
F)
)€9.|{tqOOF{HFht{4
l{
c dpv
44 .(/,ooao=z&rA EE (I'(' >X<4OOtlFlF{4r.1€{ ?tA q ee €-1 sr)t4oo ....,& 4f{H4H9l aJ
a
bt-)
-tq,
-
oA .d Os
C! rt O
c
o\
_t
Ov r-l
€
o
ov
+ c!
o
o !q o a o
o^ .@
E fil
JJ
Ln
. c\l r{o
(It rd
(,
A
triooo NLnrnul
B7
(J1c\tN\oco
rJ
-1 F
-
-
o
^ro
-l st
FJ
o^ .c-) Orl
otnv
-l
r1
U1
I
(*)
"--l
o\
tr)lf)otF.
\or.
o^
G\
.{
\9OrN r{N
@-l
'Ol Oc1 O.-i -lv
c!
t---'tg\D
Om
O^
o
e r9
Ol Ol i{
gg\oc.r oro dr d c|-{n r{
4 o-'
-
t) 1)
-l
r{
-t
Ol Ol
C
Er
rd
r'{
o qt
gr -l
d
OlOt--O
tf)Ol
O^
\O6tcO-l N
rlN "1
OO Or{
c\t i-"1.$ f-. tr) \o to Oc!C1 r{f\t-.C! ' C{[O-l
.s
o a 'or Orl O-l r{v
r-'l
ol
1)
@
Ol
l]
-l
f!r-lcot.{()@ q -l r- c! r{ r{ \o r{+r{ r{
O^ a'I ov -l
c')
F
tu
<)d l(t
a
4J
,
l_r
n!
:.0)g.
Fl
..1
(! (J
o
xd 3
pa dcn f{tn rc 6J (u
+)tr d0)
&E
o'[ EE O .C d {d E-t.y, (d33d50)'
a7(6(!3-{-o or(d'q-Q d
Fo
r oA5€
J oX,'4 o-e c CJ4 q cc :4 o r.ro d\o EC(ddcdo, J.6 ..(l-l-{ k x ,ea rs c 1a 1E (d o'(6 6 7 A1 .Q -{ J rJ.q +r;4'6 ':1 c\ @ o..{ JE +J \O rl r.l Ol .Q
o
+J
F)
lJ e o
o t{ 0,
o +J
t
o UI L
o 8B
Tabel C.11
;
Responden nenurut rata-rata
NiIai
Rata-rata
vraktu tunggu 17 .9
33.3 17 .9 q't
2.6
15.4
3+
3.3 31. 7 2L.7
24.L 48.4
3.3 15.0
14.5 40.6 4.3 2.9
?
25.O
100.0
Z
(n)
(3e)
89
IPK
2.5-2.9
2.O-2.4
tidak menunggu 6 bulan ke bawah L2 bulan ke bawahr 18 bulan ke bawah 2 tahun ke bawah bekerja sblnr ]u1us tidak pernah bekerja Jumlah
la.,a r.:a)'.tu tunggu dengan IPK
100. 0 (60)
7.O 1)
14.5
6.7 .5
23 .2
100.0 (34s)
100. 0 (6e)
L2
Tabel
D'1 : Persentase responden nenurut status kerja dan tenpat kerja
sekarang
Status Kerja PER,USNIIL\N/
INSTANSI
Pekerj aan pertana
Bekerja dan
pernah bekerja
Jumlah
sebelumnya
Pemerintqn/Dept BUl"rN/ BUr,lD
Wiraswasta Swasta Nasional 'Swasta Asing Lainnya Jurnlah persen (n)
72.0\
28 .02
B2
37.L2
36 .4+,
61.6t
62 L1
52 .62
45.22
r57
47 .4"" 28 .62
76 '7
59 . O>o 233
41.0?
100.0?
62.92
54.82
7L.42
9o
l.62
395
o ! (t 1)
o
(t
.1t
(t
o o O
E*
.4
a ! p
o o (f
A
F)
-l
cr^ 'oh oo Ocr
O o
O o O
cr^ .\o o@ .-'l
.
O
ina
rn f1
CAl
C!^ .io riv
C)
F{d
(t @
.A
.
.a
(l
._{
rd
.l
rd
(t
ll
o
t\ ro
.tt
tu
{J
(t
3o vt4
Cn
|nc.'{ (l
x .A
cI
d^ .N o
ft
C{
t\ r{ g
F Fl ltt
ch. \cl tn Or rqr v
Or
c\l
@^
-{ r'1
mv
t'\ Fl
\O rn
(n A
cO et
Cot
(\t^ . rq' otv
r-
j
O^ .an
O^ . ol\ Fl rl flv
.A
a .{
a
.0d 4Jq
g. ur
(l
-a
]J
u 6 c
.r-r
o
oo (t .,{
3o .4 td
..{
C\l \o
C
ttt
ll
H
c
ftJ9
.It
(J
(t
rE
.,+
c
A.A ()9
Fo
s'(
E
O.
o o
.rt
n a l. o
(t IJ
o (It 3 {U
! ..{
za )d
:c D5 qlrn
cl
(\|
.{(ll Plv
(\ N
Or A
o\
?1 ^
()
O\ ro^
r\
o
m c.{
Fl C{
Ft Ff
O ?l
rjt
+J
.t\ (nv
+t
c
.!
(l
tv
-4.,
t{
..{
xoq, O{
d d
r{
o e o ga
r\ (\l
.o
'(l Nre v
Ot
1J
O.
c o !
.
o
0.
ut 0,
l{
cr. oc .0d
tr'n Ot{
o0, l{ J( qro A{Q
EC .rt Eo U -lrt rr -O t{ o orQ, o. OJ( o^ C rJ,O ttl (' r{
!d
(t
tl,
C
ttl .lt n ! O
CP
4t EE t{c dd
.ll.c .r-l
O F{-t O l. .:< xo eg 0, oo. bb aa rtl. g{ Cq
al
rrl > EC .d Ed .lJ fr ! -t.Or. o 0r0l a utx 0r^ c r,.'A
ril
6 .e, .r-ld trq Ok
c OP
EE (ld AA
xo .!(ot ee o9. brl aa co
Frl_ A (/ll
g1
tJl
.d
{J
-
CJ
S{
(('dp A
(,
fr
OO
()^
oo OQ
oo
.{
.{
t-{
ln
!O^
.Or
ON v
OO oo O()
O^ .\O o@ OFI
-l-l
-lv
S r{
C\.1
F)
.d
UI
rJ
.A
|'rl -{
.A
-
^ .@ f,) v
td
{It
(l o lr (,
n
4t
tO@
t0-a
s?< c\l
r{a .C{ O(l (\e
\oO @@
mO o\o
g|^ .rO rn(
cl<' Fl if
(\a \O
r.. |n^ .r('lv
Nc{ c!c\t
ol^ .9r c{v
Fl@
Or ^ .0h Ft .vl o{v
!ol AC
c
3o vl 4
fit
i< .4
C!
.'l^ .g
cor.) F{v
t
-..1
!
C 0, d
or
6 d
o 1J J
tr
..c
o
t.r\E. /1 '.{ -d
..{
'.4 q)rr
.d
,dc
.a
!o-'.1
ln
o
do
(rt
trl
3.d U'Z
lJ
o
c
rna?|
Srv
@^ .?l anv
H
(t
(t
d
l)
(l tt
(t 3 o
o
la
m
.d
q)
l.l
..{
A
.o(l d(Il
'5j
o
za :[T
O{
cJ . O^ .r'l
DD
'U J.J
(\l F{
c0fQ
(u
+)
c(t
-l (\l elv
rO u'l
ela
rOrO ro@ a.t
.{cJ
E
ql
a!
,c
f{
.e
o J'
lr o E o
o q (t
A
ro
Ff.
.o
ltl Ft ..O\ sl rlv €el
@
.(rl^ c{sl ot v
.!
A c 0,
nc o
O{
o o
rr
.o
o nl p-
c
.r{
c d
n c
rlt
xs! Cn-d rrt trg lt ddF{
-n€ t
c cx oo(l b Q,+{
e
c
dPe
dpv
x .tE
H (tnt 4Z As ?tA Hfrl ee at .il.>tH Dh) ol
X H EE tltnl AA 4Z ex eE H(rl aj )tFr br) at
o o o
A
g2
A f0
o .,{ a,
!
.A
OOOO
(t
!
oooo oooo a tf.| A.<
ul
..{ F)
O^ .o\
O()OO
O^ .\o oco O?l
oo orrv
oooo o (fOO
r4^ rrl
(\
[email protected]
(!^
e{
fnv
FtFlFid
-{
Ftv
(t .d
o fl
@ .
|it
.
rlr
{t
X
..1
..{
t7
tJo| 1^c
q,
O rtl
f7 .A
O\o
3o q4
ttr
ot f\l
.{^
.c\ oq cYv
(h rn
C!
fn^
@or c{
@ d
@.-) '-tv
r-f\t(\l(
rO
c
t6
..{ .lJ
rr
+O {g
o
c
(t
uo H
c
O rn.o Cr
r!|
.dc UO o'a (lo 3.d qz
OOr'tut ll.lFl@N
or ^ .rO
rno\
r\o@Nfn .\la)d9\o
<|v
@^
.
.F{
ot\o
r.rv
d (0
r{q., "{ -o 1) rn.I' iY(I, r' o
O{ ro
.q,
l,
f0
o l{ 0,
6 o
tt
Orn m^ .F,
,d
3
a
Ul-t
{Qv
@
Qa . frl .Ft (\ rlv
Vtet
Fl
. t\l^.rt FIQ\ Or c{v
CI r.a
.A
{J
c.It r!
k a,
za )ct DD
(\l .Y)
rqtrl
fn|rl rJF -(YlFl-
.nlJl
cr^
!tt!. .{
Flfrt (\tv
.
Orr
q,
O.
(t (t
,(t
o q o
! c
o O. o o
dt
+,
c
Orn6trOOrO<. rO@Fl-l
! o e q, A
k. ut or! a! (, .-{
4 A
+JO
ck oo o> l.r -..1
crc
Q'
.
.c
o aO 4
rt^
@|'|rOrO(rt . orom@ti' rl rY, lo ol
Orst
rtv
dpv
EE d.tr AA
'
.
4 QtrlOC( 4ul 4(
(O
a .(\l N< ot v
a
dpv
EE d (' AA
8NgEfl E5 alflizzg iE HPQF{ DF) HpDDD bf) 93
!
oooooooo d
o^ .Or i-
OOOOoooOOooO oooooooooooo OOOOOOOOOOOO
rn^
O
lJl
oqi
t/l
O
Orr
oooooooo oooooooo AA-td.1
(t
oo or\r
-tr{r-.f
-l -{ r'l .'t --t r< r{ r{ F{ .l --l Fl
D
.A
.
Cr^ .\o oco O.{v '-t
o
t)
C.
.0
\
.?|
UI
.'l
.4
.A
(\^ .\o
11 v
-{
C'
d rd
.d
o JJ
OI
utC (l .-t
o.
'o\ r- or d\oN (\-tg
O O d
f0
!
a,
3o .n4
r/tOrf c{OL'.r c! d
F{^
.f!
ov (\v
O\-o\Oc) rtr| c|r.rnU1 ;; st .-l cY
-t^ d; v ,{
'o .A
.A
.-l
6
g o| c o
A
(tc(t
l)
o
o O d
aJO U| ..1 (I'ut
H
.1 r)c' ..t\oO rtutrt
ln c\ (\l
Ol\
^ .rO
rn O\
Qstl-OstrnOO.i) Or-\OOOr\OOl'|r.) .Vlrt@.{(\tst(\tOl(n
@^
(\t \o frl v
3d lrz
.! 0, JJ
t{
o l{
.1
rJ
c
tno .E t-
(n^
.a-' anv
ttl ol
za
OcnFl
cq El
rO('lr\ rlln
@a .(?l -l C{
>\ OOFI(E ItlOfn|'| -l rt Ol F{
.Vt rn
rrt
(\l^
.<.
r0
IJ --1
...1
3
(',,c.-1
o E) '61
€
a 6 3 o
q,
1) Gt
-': (t ;ro
EE DD
|It
u
O-t.YtOOt Of-rDtntnV, Fl <| -l .vt (\ Fl
Ct^ . Orr -{Av (rl
ql
(l
(,
u
t{
.A
.n
c
k o E o
o
J(
o
a
OOOOI-rOO
.o!t
oooo\ooo oo000(rF{N FlFl
Or
a
ttlOCO-1.1O . . . . . . O tOO-lf1 {trtfllNnF)
O F
OC.F . C)rOro UfFlrO
rOA .N c{S Olv
trt
1, d
tu
c o ! c
o g. o o
t{
o
tl d
+J
c
c
|rl
!
c
x.6 pn..t C
C! d..{
rr,
-^a t CCt oot b Q./-r O
xe,e
F H
ar
rl€{4 HHHXH
54 (49Aa:E E1444Oxrlx !.lHHX}](/lHX
q(,tEqo
. ... 4HH4H .tl.Xt&X!&rOC{E{gr ol
cev
EE trt.d
?t?l
EE at b6
x F t1
A
v4
.
P
fir< Z:E5 2t<44C&{ HI{HHXF{OC{X
ff"E88fr3r?frA
H:q }f }f E fl }1 A A Fr .n HqZEOO {FH4Hr,r.....tr dl..=fu)4E43aO HF|F F{t<4 {.t H
aAl
o o l{ o
o il
!
c
lpJ
ff JF a
-- F bt,
u ..1
TJ
..1
1)
o
.4
ooooo
d .{
e
c|^
ooooo
.{ v
oOooo oOooo
.( . oo ooooo oc{ ooooo
dp
-'t -J -.1 -l d
F)
.
o^ .@
(>co
o-r
.1e1.1A,{
r
(t
o k
(\,
tg
0,
l--r/)o
tla
c\t^ .\O (nv
flc\ttn
c\r
Fl
c .A d
|-l
.A ..<
0)
o| r! 0)
.r.r JJ
JIl
c
c
\oeo
H
A
-,.r
d (l
UI
ri.'a -o
o
Fd (g
o
g.
o
]J
.c, +J
attnr\l'lF .-l (\l Ol
.
(n^ .
o q
rJ
ct
O(^tnc)F
.N O.c c!v
-.1
t{
Fro
.-lOl^|-|\o l-- rt) r^ ul (\l C{ c\ Or .{
|rlOr |Jq O.-a td t^ 34 ql
-<
ltl f'l ct
U1
r.
.Ilc rJo..{ O oo 3.! .42
l.rl Ct \O
c}
rO
.q
o\^ .tO
mv
@(nt1a f.r
('t^ .F {ne
.no\ stFl
ota .tt (\lv
q./|
F
rrl'l
\o
o^ . f'l
Cr^ .
f-@OON . r{
rO^ .(\l (\|sl (\lv
9
ttl
Or
@ .?|
^
C.,t\o
(Il
t{
.!
u a (, 3 o
o . tn
(l }{
c(t
3
kq,
\.Q
(t
o
O.
zz E3
Fi -(ll
3la ca
Ft Ol
C!
ofr
F{ (n (!v
el
(t
!
o
P.
g qt
c
(t
IJ
c k
o O{ o
E
k
o.
q,
l-t|',IJlOr9
.4
a\ (rl Q C\ sl.
o o
C-{
Fl
(\{ Ol
q,
!
q
(tt
+,
c. oo oa la
-{ 0r:l tu-l
.o
o
c cd aq EA O-l era A
.
O\OFlnrrn @o\ororor _or or or or or f1l Fl F{ Ft Ft d Al
;Qa
rd C
-{v E ;)A
de
E^ t6
oto-f Nrl c @O\OrO\O\ Aor e -o\oror( .{l-l Fl Ft Fl a -l
ol
95
F)
Tabel D.7
; Frekuensi
dan persentase pekerj aan saat ini Responden
IIana j er Pengawas
.63
AhIi teknik eksata Pengaj ar/pelatih AhIi teknik rekayasa Peneliti' Profesi lainnya
35 5B
Keuangan
Marketing Teknisi rekayasa
Kualiti kontol AhIi profesi 1ainnya
L6.
Cun
'6.1 22..2
r_
8.9 14 .8
54 13 14
L3.B
o
2.O
20 64 15
16.3 3.8
3.3
11
59.7 63 . O
66.
9
,'.2':3
397
100.:"0
6
68.5 73.7
5.1 .3
1
45-9.
.
3.6
3.6
j abatan
Persen
6.L
14
.nttine'e
90.
L
93.9 94. L
.. 97.'I \ 10o'.'o I
;Junlah Cases
VaIid
Persen
1
P. N. S..
Valid
24
responde:r :nenurui
i
392
Missing
96
Cases
5
"lbrif o:
Tabel D.8
Jabatan pekerjaan
:
saat ini menurut jenjang pendidikan
Jumlah
Fakultas
Jabatan Pekerjaan Saat Ini
dan fal<.ultas
Teknik
MIPA
D3
Manaj er Pengawas
5.4
AhIi Teknik '-Eksakta Pengaj arlPelatih AhIi Teknik R€kayasa Peneliti Profesi Lainnya Marketing Teknisis Rekayasa Kuality Kontiol
4.8 90.5
4.8
Trainee Jumlah
100.
Z
Junlah (n) s1Mana
j er
Peneliti Profesi Lainnya
Keuangan
Marketing Rekayasa
Kualiti Kontrol Ahli Profesi Lainnya P.N.
1". l-
11.3
9.1 1.1 3.2 4.8 3L.2
5.4 .5
100. 0 (186)
S
Trainee Jumlah Z Jumlah (n)
5.3 26.6 9.6 3.2 5.3 6.4 4.3 7.4 1.1 3.2 13.8 6.4 100.0
'
(s4
97
)
4.8 24.2 1.4 19.
3
100.
0
(2o7
)
8.2 1.0 2-9 4.3 ?B .s 4.8 .5
7.6
r\
Penqawas M' Ahli Teknik Eksakta Pengaj arl Pelatih Ahli Teknik Rekayasa
Teknisis
0
(21)'
26 -9
B.B
7.7 9.9
7.O
]-7.3
6.6 2.2 4.4 4.4 4.4 2.2 1.1 1.1 2.2
9.7 20.0 5.9 4.3 4.3 5.9 2.7 2.7 .5 7.6 4.3
100.0 ( s1)
100. 0 ( 18s)
37 .4
Z
Tabel D.9 ;
Aktivitas Pekerjaan yang utarna VaIid
Respondr.:n persen Keuangan
2
ACninistrasi Penelitian terapan Penelitian dasar Aplikasi kornputer
29 L
28 10 48 14 47 10
Pengembangan
l.fendisain
'Hubungan kepagawaian
Kerja di lab.
,
Pemeliharaan/perbaik Produksiloperasi Jasa konsultasi
6 2
'Pembelian .Humas, periklanan
1
25
Penjulan
4t
Mengawasi produksi Mengavrasi konstruksi
7
19 50 L2 2T
Q. c. Mengajar, pelatihan .
Klerikal '
Junlah Cases
Jumlah 397
38L Missing
9B
.5 1.8 7.3 -l
7.r
2.5 12.
1
3.5 11.8 2.5 1.5 .5 .5 6.3 10.3 1.8 4.8 L2.6 3.0 5.3 100.0 Cases
16
Tabel D.10
:
Rata-rata g.aji pada pekerjaan saat inj- per jenjang pendidikan menurut jenis kelanin, fakultas dan jurusan. caj i Saat Ini s1
D3
Pr ia Faku Itas MIPA
8657 8
1997 1
435260
784846
JumIah
4192]-2
56987 5
65000 15684 0
27L542 340613 384587
Jurusan Matematik
Fisika
Kimia .
3
Teknik
Farnasi
2644 44
Biologi
83333
Geologi
T. Mesin T. Elektro T. Kinria T. Pangan T. Pertambangan Arsitektur n
JunIah
513 2B 5
48072]-
614430
28907 6 27 r7 53
720356
q3 4L92L2
10065 180000 818000 36333
L3
t-! L
569875
l"t
WANITA
Fakultas MIPA
Teknik
85839 96385
339602 405883
JunIah
90556
359146
Fisika
114450 67500
383 347
8L77 0
Biologi
250000 35120 2 62 500
437864 287L63 9 0000
Jurusan Matematik Kirnia Farmasi
T. Mesin T. Elektro T. 'T. Kirnia
17 6667
,.n,u:
Pangan
859 3 00 227 50
7
995000
4423I
Arsitektur
103 0000
n
a(.
Junlah
90566
99
$7
359].46
d ql
--{ F{
Ln . .oo
m c! @ @ rl
c,l
o\ o\
4 tu
.
OO rtto oto r|t'l rf \C
. .ooo ooo tnoo
trt Ol
N
o q
o o o
NU)O \9NOr c1 \o cl
c,)
rJ
to
c,l
.+
N ql
(I,
X
'
or
--t
F{
'rJ
..i
.
f\dl rl@ @|.\
.OOO OOO OOO
. o .oo O t..O o c\to O -lO o @o r) ds..
r{ Ol
lr)co ooo c\@ ooc,.r r{m O\\tC\t c\
rt
c{ uJ
-l
.-l ..1
bit
+J
4
((t
F]
o
q
C
..1
d
':Jtl
o
C.l
UI
(d
'l--l
@ t'n rO
.o
OJ
p{
(o
o o
tr)
olt).ooo
rl o\
ON \Of'. c10 n\O C! f-
or
rl
NC)O OnO t{Nn NOf\ Ot c1 _l
d
u
o
oor)d
O()mr{ oomo Oof1d Otr)NO c1c!otc{ rl rl
N
O\
n
Ol C-
.
e1
F
c! tO Ot
o rl
E{
A -i r'l
.\c
or) .crto . trl|.. \Olr) OrC! $O N\f c'rc{ \o \o rl r.| Nt\ @tf)
o o\
A.r J):
O\
r{
dia
ooo\oo oc!ovo ootrn@tr}
a
\O
rif
v
O C! COtO\OrlF \9 (rl o\ ot \o r{ -{ tal c\l C\
to Ol
F{
d d 'r't t,l xoo -o{
.
ocroo;
O\rOOO of1 00\o .OOTO\r@ Nlr)0sr| C{f.N@d
o\ @
g'l
.rl
CI
to
f\Or{('.tO rlO!Or)O roo(nmo LOrl\f OrO C\rOCOrlO oFFCn\O
rf
@
m C\l
F
rl
el
lJ d
c! ro
rr r{ O rl -l
f\
O
o\
f\
@ @
P.
.rl 'f-r
(o
A
.dl .cl (Ul
(0
1)
.Fl
k
.-ltr
(0 I
+) .U
x
(do +Jd
trl
(u En
+J
f(t rl
(g(') u (u .Fl > .r-r q
d(0
UE
t.l
rU
AI
HI
100
OX )4O
nil
.c O..{ ald P (d a az4 l+r d Cl tr 0l..| qk 3'dd> op+rc E(d trlAZ-6AAtr ..qEF k.d rd.-r -iEa tdl al_oD:-r 3 3 o 'ilHI qlA a 3 tn ul Fl r-) ol
X> (d.d
fl
.,-l
tg
c o trt .rt c (6
ot{
Xt I
trl t{
AE oEa F{ F{ .'{
aU
Irfl o 3.-1..{ O E #l'n 6-A.d (0l r-l
Ut--l d !l(ol dcd o.c.c tr-lF{XE E l?lt oa,{,{ Fo F)t
o
-{
o . .o o.1 c\r o
(-l
--l
Ol
o
o .o . ooo ooo ooo oo|rl -{ c!
o
.ooo orlo ocoo rn(1c\ c!toor l,O
N
(r|
.ca
OC{.1 c!@c{ lft r!
o\ r{
. .o . oo oo oo ro l--
co
tr)
rn c-
tu
tJ
d
.oo Oo Oo OO oo C! -l A
c\l
C
cl Ol
r{
.A n<,
..{
G)
'n
c1
c'l
.(r
11
(6
(d
Fl
Q
c
(t
NO
.t1f-.
orc) m\o OO r1\o (1o |r)rn .f \O
r{ Ol Or
rt
\g
rl j.
cO
rq.
r+ rl
O or @
o l-'
ttt
Ot
l-' r{
c1
or
fl
tn Ol
(g
o
€{
r{O
)
..{
Ol
o\
rl
rr
Ol-OC)coO
co
C-(OOOr-O @@ooc'lo dOOOcOm Nro(rrr\rom rl
rt o
o\ooooo
o
a-
t-l-
\o
-l
o
p
'r-r l-t
c,)
(g
.Fl
At
c'l
C
.-{
Ctl
11
a'U -Jo
ol cO
lo
.oO o o o cl
.C\O
\oo oo \o.o o \oo \o \o@ tf) \o{ rd
tr
(o rd
mr1wrt6 trtf! oti rSO rl@
'f-r
k
Ol
c)
co
g
Fl
xo
or
(J
oo. OO OO oo NO f\O r{
.oo olo
sf lf,
Ol tf
or
co \o (\oo Norl
a/)
fn
cil c\l
.@
to
\o
15
6
a .-t
td
'n 6
u' d
+) to
l{
Fl
.01 ,cl 6l
tr .-l
.d c oz4 cll+,
I
.d +J ,d
x
+J
tU
rl
d(4 n
td
c
o ur ._t c tg .C O'-{ Ol .d P.da 5l
.r{
(t
-d> .ng
rdt! (,!c
'-l 3dd> d A trlk rr+JtJtr Ad |UlCf oz6u'uJtr e +ll ol EElroo"r ..tl OIOD'-1 33d A Fl AtaS(/lCr)Fl rol trl rol
tolFll
BI
101
,{, ut trl +r(d (6t x> (' td tdl .rl ox Xo frl
Ol
o
l-l
)E 6l t'rFa ol 'lktd-t-l
O i-'{.'{ trl -f-r
d +Jl d ttr..{'.{ agl Ctr-{-{ (dl
€lE3€€ bl
E d
F{
E
e
rc
--l A
f-c'TOOOO orc,r 0noo olc/|o\oc-o -{\OOOIOO
c,)
or
ol
!c c{ or
o\
..1
-{
.li
rJ
o ttt .d
F\, .o Fi
rO
f\O|r).+mn rlmCnrrmm
r{
d
c!
o rc
r- .OOO ro o@o tr) ANlr) or o(\N O Ocorl c{ F.qtr)
.
OtOOc{O tngOrlo
.
.-{ c1
c,r
c,l C\
ro
-t v
on .mr\
O c.t o\9 OO OO sq
c\
\O flco -l\O @f.! (nc1 c/)
ooooo ooooo oroooN
c1
o
(1
\9 f1
o
co
O\Cc{Otn osc\o\tr Orntnc1sf
f{ r{ .{ u.f
.?1
r0
C"
.-t
ut
{J
r-l
d
-.1
d q
FI
-{ o\ rl
0,
.-l
r{
()
c{
r)c'tovrn tnf-tOOcO qrlnc-@O\
o\
o
tr)
@
Nf\.{tf}tfl
'n
\O
Ln
O.{ .Orl oot o(-|
tON
O\9 () tf 9N
it) C\l
f.t-.
n \o
Oa,lOO\t ()ooool OO()Of\ f-\OOc!O r{oomn c1 \O (\ CO tO
c{
tnn
d
(g
t-t
o,
r-l
O@ O c.l lfl @ FltO
o
ql
'rr y
or
oc! (\s|"
d
\Or{
@ \o c\t rf
.
(-)tO
\|ot \Of-
<. r-{
!o (\ (o
tft
Fio
Fl
@ an r,O
trl
!\D
e{
c(0 d
'r-r
C) . .Oc1 .
o
h o X o
o c\l lrl
@
or
rl
g.
tO f\r
c1 r| rn('l c1\o
f)nf olo\
cO
{
m
ol
f. F
d
Osf .Oo OF{ OO cDf\ Oo\ liOr l0rl €(\ g\@ f{to oN rl
a.{t
g. ..{
6
o
(ol
41
.Fl
d t{
c .r{
I (g +J (d
4J
x
Or
O
(n
rt
ol
(!u)d
'41
(d +J
cn
I
m& o ,.1
5o
,u'd.5 el. .'l(g {J o 8=o " dE giZ frssi. fr d O A C -l
J40,
AE t^8,
((t
(d11
(g0
a
+r(6 X> rdC'
(!
..{ > 'r-r E
(d(d (,t
r-l O
,q3l5E.ISE; 'ilsl"rQ3u)',F] AI
.102
E
F)
lr (l -{ F{..{
.g
E
'''*.1
d bl!.-t..{ c C C'F| e1 X
fdAEEoi EA4{€{
E
-tr -j
e 15
d F1
c{
$otn -tOO\ o\o|'n \o|rllo
m
c1 .O d)on
c/| Or
qr
6
P
(o
,g
x
Ol
€
F{
NOO1 r{in@ c\ c\l r{t.()r{
Ol
._l -_l
E
-d ._l
IT
+J td (0
(d
'n o rf
-.
l.{
l-
c(d
q)
O.
f-
o -1 Fl
tt
.O
rl
o\
ol F{
.-l
'-r ([ o
' oo oo @@
O
gr -ld
6l
.O
O
.d
H .
o
.Fl
oo oo oo
c
-o){J
g\
A
,o _.o .d Hut
c'l ntrl
atr
c1
d
(6
oo oo oo oo ron
o
l{ o X
@
ol
o
F{
O.
oo oo oo oo ro
NC{
C!N
.|/)
6
€(t O{
.-l 'r-l (0
b-r
{d +J rd
t{
rul .cl .gl
.A
c
dtx
I
+J
d
.dQ a
({'(1
.-l d> 'r-\ c (dd
u!c
(dl
(d
tr o ..{
hl o ol o XI ot 5
(6l'-1 6 E Ull.t P ?1rd ftltrlo)Z a (d
+JI(0IEE -40loD 3 FIS*
*'
BI
d
'r1J4
ol.q o tl d d l+r z cle
..1
d
JJ
cl
_1
E
a
r-)
elE
lF{ trl'-l A {01 rd
A +Jl.-l .Ol E -l .alr cl4 ba bl
I : Rata-rata gaji pada pellerjaan saat ini pcr fa!,.urtas kelanin, lapangan usaha , .lar'r j abatan p.iier j aan ( Dl ) Tabel
D. 12.
ncnrrru,c jenLs
.
caji Saat Ini IllIPA
I'ekn i k
PRIA:
Lapanqan Usaha (ISIC) Pertambangan Pengolahan
Konstruks
7
i
58 67 56
7B9O;
510000 625556 6L925A 27 5048
119045
536735
Perdagangan
Transpor/ Komnun ikas i Jasa-j asa Junrlah
Jabatan pekeriaan Manaj er
(ISCO) 7
Pengawas
AhIi Teknik Eksakta Pengaj arlpelatih Ahli Teknik Rekavasa Peneliti
Marketing Quality Kontrol
Staf
02'159
ooooo
n
24 660
2293 886000 258357 903471 27 5000 57
78909
400000 -.
Umum
5
139 12
356178 5812 5 119 000
4
Trainee Junlah
L19 045
538602
I,IANITA:
Latranqan 'Usaha ( ISICI Pengolahan Transpor & Komunikasi
3 61500 5 3 0000
Jala-)asa
105 648
Juml_ah
105548
Jabatan pekeriaan AhIi Teknik Rekayasa
arlpelatih Quality Kontrol Staf Unurn Pengaj
Jumlah
250000 93618
L9 B 00; 53 0000
105648
1U
4L7 667
4L7 667
-
?abe1 D L2.2
:
Ilata-raha 9a ji p.rda pel:crjaan.saat. ini pcr railultas ncnurut jenis ):eIa:nin, lapancyan usaha, ian jabatan pcierjaan (S1).
caji Saat fni MIPA
Teknilt
PRTA:
Lalranqan Usaha
Pert.ambangan PengoJ.ahan Bangunan Perdagangan Transpor & Komuni. Keuangan Jasa-j asa
Jur,rIah
r14 6250 5j-27
46
250000 663333 5498L3 B 50000 2
5069
t4 69 647 835290 625000 650000 1089500 466667
1
5 68B O0
458575
9I8237
82477 5
]-22I429 1209229
Jabatan pekerjaan
I'lana j er Pengawas
Ahli Teknik Eksakta Pengaj arlpelatih AhIi Teknik Rekayasa Penel iti
Keuangan Pernasaran
47 6250
52454l. 172580 L4 2 5000 2 93 500
Trainee Junlah
3
14
5 13 000 2 10000
tAr
974439
600000
25032s
457
;05
448286 1133
595333 9 00000 53 1250 3 55000 109000 333333 180000
5673 13
quality Kontrol P. N. S. Staf Umurn
84 16 67
Tabel D.12.3
:
Rata-rata gaji pada pekerjaan saat ini per fakultas mcnur\lt. jcnis I:eIarnin, lapangan. usaha, clan jurusan (Sf) .
caji. Saat Ini llI
PIr
Teknik
00000 610250 B 00000 5 00000
1453333 604 650
I.IANTTA
Laoanqan Usaha Pertambangan Pengolahan Uti I ities Perdagangan
Transpor & Komunikasi Keuangan
L5
5000 750000 32
54 37 50
Jasa-j asa
3 42l-3 6
JumIah
4 BB
Jabatan Pekeriaan I'lana j er Pengawas
Ahli Teknik Eksata Pengaj ar/ pelatih Peneliti Keuangan
Quality Kontrol P.N. S. staf Umun
Trainee Jurnlah
106
597
591500 777
9
42
4 66667 L50 00 00
350000
424326 134450
103 0000 2B? 000
4 4
08 600
00000
542 000 3
L50000 60000 420288
65000;
49L529
777942
Tabel D.13
Aktivitas
pekerjaan yang utana Valid Responden persen
Keuangan
Administrasi Penelitian terapan Penelitian dasar Aplikasi komputer
28 10 qo
Hubungan kepagawaian
I4
Kerja di lab.
47 10
iharaan/perba ik Produks i / operasi
, Peme I
6
Jasa konsultasi
2 2
Pembelian .Humas, periklanan Penj u lan Mengawasi produksi
.
z)
41 7
i }construks i
19 50
Mengajar, pelatihan KIerikaI
LZ
21
Jumlah
Junlah Cases
397
1
1
].lenoisain
v. L.
.5 1 .t1
29
Penge:bangan
I'lengawas
2
7
381
Missing
107
.3 .3 .1
1 L
T2 3
-t
.5
11 .8
) .5 1 .5 .5 .5 6
.3 -l
10 I
a
.B
t2 .6 .o f,
100. Cases
o
16
Tabel D.14
:
3::;;;':;.'i|fl" iJJ;'i Ti.: J;11,0",,"', aan saae !n i Fakultas
Aktivitas
pe,.ba nd i,sa
JumIah Respons
ieknik Keuangan AdminioE,ras
.{f,. /t
i
38.0r
Penelitian terapan Penelitian daoar Aplikaei komputer
29. Or
3s.2r
Pengembangan
zl.
Mendisain Hubungan kepegawaian
LZ. J\
Kerja di
b
3
1s.9r
Lab
Pemeliharaan/perbaik Produks i/operae i Jaea konsultas!
Lainnya
Jumlah respons (c)
25.8s
644
108
84.1r 87.7\
.0r 61.4t
82.1r 51.9r 68.3r 41.7r 59. 5t 86.5r 92 .2r 83.1r 52.9r 60.5r 58.0r
13.4r 7.8r 16.9r 37.1r 39.5r 42.0r
Hengajar, pelatlhan Klerikal
64.83 74.5?
17. 9r
40. 5r
Mengawasi produksi Mengawaei koneE,rukei Q.c
71.0r
72
48.1r 31.7r 58.3r
Humas, periklanan PenJ ualan
O3
28. 0B 38. 6r
1s.2r
PembeLian
54.lr
62.
84. 8r
1
848
74.21
100. or 100.0r 100. or 100. 0r 100. 0r 100. 0r 100. 0r 1.00. or 100.0r 100.0r
lo0.0r
100.0r
100. 0t 100. or
100.0r
100. ot 100. 0r 100. or 100. or 100. or 100. 0r 2492 100. or,
nnv
e
Tabel D.15
Aktivitas fakultas
yano dikcr j
akan
:
p.rcla
pel'.erJ
aan oaat. ini
Fakul-,as
mcnurut asal
Jumlah Respons.
MIPA : leknik Keuangan Adminie hras
Penelltian Pcnel!tian
i
J J.JI,
-
tcrapan dagar
B.9r
v o. /\
' 5.7\
Aplikaoi komputer
/.lt
Pengembanoan
Hendieain
e. u5
4.Ot
Hubungan kepcAawaian
Kerja di laL
Iiharaa n/pe rba ik Produko i/operis i Jasa konsultas!
"3.31 -5.11
Peme
Pembelian periklanan Penjualan' Hengawasi produksi rrengawasi konsE,ruks i Q.c peraEihan Humas,
'
3.0x r'2.01 -3.Or t 2.21 /5.Ot 3.4r L. Zn
4.3r /9.61
Ii::ii:i,
r'7.o1
Latnnya
t/3.3t
JumIah respons
644
100. 0r
109
r. af
.io
5.Or
105 193 105
'I .4\ 3.7r /.o6
7. 5r 10. 1r 2 .9\ 3.4r
9.1r: 4.7\ .81 2.2\
I
164 2].2 /f,
101 lQa
to6 zt
60
,51 2. 5r
7.7\
.A
79
154 1 n'r 155 167 114
'50
2492 100. 0r
1l? cD
c cc0
os cCu ?a,l ,o-
c9
,-o ai(
U)
rno a 0)q
zr
o
c (-
J (-
:)(c0
-
'.=
!q c)
o_
c$
! (J
c
q) o_
() c G
ro'd r{ c) a?
a- f -l
-\
r
.vO (5e f{c(c.) (,
o
ou)
)2 'c a) (). a)d -.-
r-rN
c')
C?."_
C')
-N{-r
o)
-
(\rrN-C!
c?)
cr)O)(oOrrN
I
(Cr l-_ J(O lut U-C , to I JA a= l.'r f0)
l'
-)o
r
CrJ
(\ r (O c) Ol
C1
C\l
f.-
cooC\l
N
lr) G,I
cv
o (o c|) co tr) N to @ c9 co (o c.r _
tf)
-Fr
I
o
c I
O
o
I
@ (O l.- o) (0 $
C! rf) cD N rO N O) r
CD
C\J
r
rr.rrr
r N
Ol
(o Gl tO O) cO V N 69 gl) F N
-o
.o
(O gt) rO
$ ON $
c?
O) cO$l
ro
(/)
0)
5
I (- a)
o)
c.)
v
o?
c
cEc r(U
\u :=
-=v
f,(l) 1O-
C9r_r(9r-
v
N
U)
a,)
hcJ
r()
-f ro r N ca !l N \f O (O o.) ( N N lrN - c? o) - r - - c.j ir.f co i( N c.r
;d JU) o
_o
(D
":
NN
-Y
.:
to t!:- C) - c) v or-rt--* !? ct O fl) (\ cc N cv r (\ cV cv c" V ; tj -
co
dq cFc
rubF =6\ (l)(l)c o-Y)
E
--E ;5sE
E F\'6'-
e€ Ft E$ HEg -
fffsrr; sF$# EfFH 110
(o
t0) t (l)
r''r ar(S (U=
tr(g lo 10-
N f.- (i) rrC?(\rr CO
-c (!"'
Cv) LO
:='; co ];r) -rcio
!Q - l- @ tr) (')rNrrc)
.-fi L::
rrC9ir)NC.J
o) -r-
ET6 zr Ltu $:ca
OJI--(Or
c
'c
(O'
.9
a)o) -7 ': l- o-
CC
.t - -t <.f N C, rrrtf)Cr.l r
aC
sl r rf
N
$.-
(\-O)()r-NC/):f
c
:(,(os6
r ..,
JU'
n
!D f
-(o
o)
-NNf-t1Qtf)N r
.
CDC9.f r
r-.t/)f-tOc\l-
(o
c) $ N
c")
o
.r\ F .o_ ao)
--) r
o) ro N ro ro q g co ol (o (o c) c) q
(o
tONr(')$-r
v .f
1
o)
-ic or(g .'Y r-) q)
I
-:
c')
o" -o o 'fr
ta
Nf-oroN
rrrF
@LOCOO-NNC)xf(ONO)tOr
O
.
c)
c)
cr
-c I
LO
f G)
-
o: /1 r
o-
f,':Z
-c(0'6
Eg JO J
tO O)nCrrCC tO CC r r(\
o6
aE
(D -:: cc n0)
--2
-
5 bo
x(J
(-L
r.-
U.C
(d a)
"lo
e{C/)
N !(r
ct
--CV
3ao
F
..t
r
o)-u)
d ec:
r
r
C\ll.i)
Q)r
c
O) N C) @
cgctN re
i>"
a)
CD
O)
c
CJ
dq
€Etr ;95 o0)E
N C! @--r
N N
r
lr)
ruL
I s:sf nt g=$ ic*Hgf;e*e*gE OfrE R FJ E
0-v:) 55FFFEg$$EF$F€ 111
(g
E G)
q
c) o-c
-(g (g= F(g rG)
5o-
J
ql ol ol FI
\a o\
F
o F 1..
$
o.l
N C\I
(r)
(t,
(t)
N
C\l
tr)
N
<*
z f
ro
ra,
r')
\t'
9l ol ol Ft
@
FT
€
s
(7)
N
@
o o
F
ol cil ol Fl
co >s (/) i
2
@
@
ol
u-^ <;e
z ro \f
|r)
t(r
z
(o N
v
o ci o
o)
v
ot ol ol Fl
o)
cf)
C\I
ct ol
ol
sst
*
|r)
^l
ol
(\,I
(t
O)
ql ol ol rl
co
Ft o) N
o $
o
ci
(D
<*
f
@
s
a o +
o o (Y)
q o
o-
c
z
(7)
(f)
s
st
o,
.
d)
o)
(v,
ol ol
c!
(t)
F
6S o-
fl
co
t-^
co
t)
rf)
(o
d]
+
(5
I
F
f
o,
@
c\l
rf,
co
(o
c!
C\l
@
ct ol ol rl
D
@
C\l
\r
I
F-
$t
t
a
= fr
t
I
(D
5 ,n
(r)
g
'D
o)
t
q,
:s 5 It l)
o
I
@
o) 6
(D
o
]J
g (u
E
(t
o (d
tl (D
6: ID EB --e xi6 atI (l,o 'do =o. .;d .=.! @
ai
q)
.9
I
a6
E
F
;
o
oi
c
(1o
o
o
c
o
;
o
(r,
E
(s
c.n Cf co o .- .96 .9 6g (D: o= o EH (D -=, o \)o ob a
E (u
D
o
I o
o (D
9
(D
.= (!
cco
at,
.Y(E
ur= o9
=tr eo) lJog '=O
ia gle Ou,
z,
t6
rrj
LL2
T
vC')o?ro@co-rf,rf) .qf $ .
(O@@
NNg)':(oaisf Nr C
5
o ol
f?
o o J o ul a
oo ro v>
:z
(\lOltoro@
IFF F
a o o J
@@N l\$cr)
I
co
(o(o
a
sv
l-
r{ ico
tf
Lr
= -? c') @ l'-
I
@\f(?)
ta Q =
z o
N(o(o NCf)c9
g a l!
E
tll
o IU
o (r l-
v J
IU
a o
:) E :l (t E
ro
LIJ
z
z tr z
ro (o$
(E
tr
'a
F tu
o
z
rorfF
o)rosf
\z
o
6 tl-l
co g) (Y)\f
.?
uJ
Y Y z.
o.
uJ
tu
(L
z a
f J f, J J
a L
IIJ
2. U)
-t
= ? =
-= =a
z
(L
F
a TE uJ
z
(r -t
?-= t 3oo A
Z r I lDz i
l--t
6(t
XY t- z-
-Y_t*?2
A 1r==d
FfFoozz FFTLfJ 113
o Y (0
:t
-
!
5
:f@tr.)r/)r @tr)Frfr.lt
9C)r*itr)u)o"i(o (')qrvc
@ ao
O c)
$lf)tr
= (,
to ro NF
Y
Nrt*
o J o trj a F
a
(o
F F
o
o o J o
Gl € :t NOJq) (\ir
co
6
k.Y
@@ C\tN
E
co
lt
= I
F
o
= =
a = z o E
:z
L!
z 6 o z e f
E f o E
ut o-
z
$rNrO g) q,
o)
& t-
a u-
o lrl
tr
O)@e NOIO (\l-e
vIIJ
Nlo
ov
N
J
uJ
cC'
6 f 5 ?
g =
)<
tr
(DtO-Or 6l--
6 UJ
-) Y
=
v,
= F trJ
ut
z
(u
(oc)
IOF (Y) $
zY
uJ
F
U'
f
J f J U)
_f
f L
o L
a
tt
Q
cc
J
IIJ
f?=
z =
z
:
YY =9 tt |
(r
s
?-= S Boooe < | | ;zf
O-
(U
V3
-.:
;z fxa vaz L-<--JlLL ppozz EEo-f= -
r14
o) q)
th
Y (U
E
-
Fo
Ol=(t oaN ?(oN -- c\i
a
bR3 (OOI-
6
o'
v,
o
?-
P
J
t'a (D
o a
c\i
O q
.o 'O
N(oN
O
F@O c\i
O
rt oO CrFIO
ooo qcq
o L o
ooo ooo
o
t\N(o o) tt' <' d cj c\i rDtU)
@
!?
t't lo
o) ao to
o Nro@ q qqol lolsl\ NFt',
o O
('aot or4rro JciFtu)t
I o d €
N () N
t-9o) (',olo cidai \lFt
O
ooo
d O
eqe ooo ooo
o q o o
(t O) 6
(ortto) ool@ .jcid tlrFlO
o o o O
r+o)o Nf-N
clO
loNN @N@ tf ('O
--J
N o,
NrF.
-qg oq(o C\lFL,
o)
t-
t€
l* t-
t'
rt(t!l r\tO e$(\1
(Drte COOlt)FF
.--.
I
I
$la :lEI
t\t
-- --
t-o)
o q o O
ooo qgq ooo ooo
o q o o
o q 9\r or@G, o o
o,(otl Nst@ aiN(oNt\
lt)
@o)(t oto@ o.o@ etr)Al
o o o O
Ftt(O c!u?-
NN@ (9NC\'
IO
\itN (\letD C)Flt)
O
q
ooo qcg
o
o
rr' t\@O rr(9o o)(')(o d) Jot
ooo ooo
o o
a
aoNc, -rD$l IOFO)
oJAr(O s@N AidF(9roo
o o
caoo
c;
9@N rD r+ r'
q tO
or/)(o o@v, dt'ioi (r)FU)
o o
NlOt*
o)
rD(')$,t
ttt
@(,rf,t aOo)st FOI
rf N
lr)
F(qta
$(")@ lou)F FN
(o
o
@('o -FC)
I
P
@
A
F(?(o aq\ (o@(o
C"
d o)
AIAI\
@
N@t9|J)
l-
o) o o
(orN
co
o O
6
(qt
o O
oioot ID\lCD
d@cj (o(\lF
o
o) (t)
slr)o (o(ot\
o
o a
Atoot (7)\t(o
vOJ
CD
t')
O
+ O)
ol tI
o)
6 6
I
(t) @
d
a
F
@
o o
F
@
o a
U) =
z
o
o)Ft\
@
O
r, ,j |-
oaa ttF@
o (t J
otqa
O O
ci O
-ac?
qu?q $lO!l
c ld lf,
(,
o!
t[D
lY lP tlu
lo td lo lo l\ IN
lo) lo)
E
uJ
I
o
zllJ
6
(,
,o F
za F z
) )o
a
(t o)O
c\t-
.q\lr', lr)tr)o Itott\
Jnt
CE
E
llJ
(L
L U'
(t) @
o)
o at,
@
6 (t)
lr)(oo) FOrat ('Aro JJ
.c-
o ? O
+ (o
roroo \f (9(\1 o-d Nr@ ?f9tD
o o cj O
o
@rr)(o o dod ci F?FO N@f@rrro
oioi+ AIF(O
O
o
ci O
ooo ooo ooo ooo
o o o o
(oNo) I |r) NAI@
o,
d) o
@
o o, rU
q 6
rrri|o(r(o
v,
a7
riCO-
(o
6 -o
c!\c? ro!t@ vt(9
o;
q o \t
o
o)
o
z'6,
) lJ r
co)
J
i
tr
E
5
o-
ad
J
o-
E
-,
V
)z
Y,
o
t
I
od
oU
cU
c!)
)z
:<
:z
>Y r
>Y r
= o
f
F
E
(t,
(D
5
3
-
) )t
TL
o
tr
tr S
b
F
F
S b F
6 6
o
tr
>Y r
0)
E
a
U'
F 6 ! o o o c)
6 6 o) o)
o
o) (t)
(t C'
'o (6
o .U
o)
ot
.=o -c o_
3e
d6 .=o orc o6
6?
-.lJ Jv (6=
95 e6
?tr o= oro >J !46
o.x
70
EA aE :io OY
ou)$ (Droo qrg)@F(t
rn
F
a
lt) l'\ (') ()9@
O
.!-
(v)
E
o a
ol
l()Fl-
c.r@F
caoot !foto-
F a
Fvrf (oc!F
OJ (o
o
6
o
F
rl O) tf lfo)N
o-or
o
o)(')I'-
O
cr.oo
O
to o.t c"
o q
qu?.q
(o-
(OOlF (\|F(O
F
o)
O
\qe? F(')OI
o)
t-
O A
;-N Orto
d
q F
O O
rto(D o OFl.O
f(o
q
ol
ooo ooo cicio ooo
o o o o
Fro qag @r('J rr
(o
oo)o
c?rqq $q ('@(o u) srou) or ooo qqc ooo ooo
o q o o
Al \l cO
1..
FFF
a
ot o)
o U)
oalo
$rOF U)F(D
S F- rf OVr lr)F
FOIO
ol O
(o_
\Yq (vro)(o
O
o)FF
O
(')
tf)
tn
q o o ?
\-C rnol$t o t-Ar o
@
(o
o)
a?
a\ rq
\qY Foco
q
uru)or of(o(oot q': u? o c? tOo,o) g rl c\t
(D
ta0
l6 lF
El.o
d
(U
c
eia 6
gt
o
o)
h
o,
Ol(r)t\ c) Ol (o(o(o (D O,l c)- .t rN
6
o)
o
(t
I
lOo)tlr)(')9 \t-F
v ("-
(t) (o
tr u.l o
o
ooo ceq ooo ooo
.,l-o O)('f-
o O
O(oto \qq NN$
:
i*SO oNot tfr(O
6 lO
.:
f,
tr f, o (f o
ol()IOtF1qt
c'iort c)Fln (oF-t-
q?\e
O
F ('lco.f \ FN
a
9F@ rro1r, eN:
o)oN ola?q $-c' Olr(O
o a
tD(Or NOO s)OItO
o)
t'@_
Ot (o
-
CO
ci O
O
co rooC) (?Flr, O
F
o
z
(t f J f J
o
O()r qqa? Nc)@ NFIO
dt
a o z tr
z
o a
o) @ o,
zlru
lrl
Io .:: = @
o)
o o)
$osf (Y,rto
o
N
@
o u'lu?oq orr(o oq
z? ft
F-c)O q\q O.lf-O ('rrro
q)
O
o
c O O
q O O
Nroro Ol F (')
o)
ooo qeq ooo ooo (ootu) l'- F l.r, voto ror{t@ $coro
O O
ni oi t't
c!corr
(U
9S(")
O,
(u
c
d J J J o d E J
(u
!
C' (U
tr
IF
fi
IB
@
t-_
;J
t'6
o IE ot
C/)
(U
ls ld,
c;
@
tr
t\<
t;
o)
o
ls lc0
lo IF o lol q o IB o
(D
o (U
l= lo lo
E
t:
6
dl
l*
3
o (U
t.g
5 :) f
Y
Y
Y
I
od
od
ad
Y
Y
Y
(D
o
IF F-F.ut vw\r dv IH lrlo)
?
F tr
J
F
q rorou) (9o
O
q
o q o f ()
o
U'
5
3
l Y
f
lJ-
o
o
tr
a>Y r
lSE
o-
0-
TL
P
F
tr
E!
J F o F
>Y J
IE
-)6
lflo
J t c :l
l{
u
(0
(t
(g
I
q @
Bx
rC
o
'
F.
I
lL
lBx lc (9 o, o,
o
OrF@ ootco (v
@
orero
oa?
(D@
@u)F
NtOO
ls (D ri rc
F- c"j cd
lr)@rn
olqq rroo
qqa (\I(\IF (r)vc)
aac? Fd)r
N tt) lt N F tt)
o) rt \t t')oc\r
q,NF |') lt)
@N(o ('OIF
lrt
(', F Oj c)NF
ocr(oF
@crro
@c/(o
l/r@N
(, rt
or
0o)f
(o(o
(OtDr
('
r(rcr(o
9rrr(',
-gc
rroro CO
(0
au?u? FFF-
N(o@ F (., (VF
@
F
rt)
o
!fF(,
rt)
Ol
CVFF
lr I
lg
(!
lB;e
at
ol O)
ot
t* IY
o
(')
t\
o.=
(u
5i
q
ll, E
qq\
N
(',s)
A?(g OI('F
ut ut Fol rN
roo)(o !C
C')
@@ol OrFF
@(9rO (') (.,
FrO OIFF
$r
ot
F-U)Ol
oI
ol
(r, g)
-rO (\lrF
e)OFF
o$(o clvtr,
?
aqq
f-OO tr)\fO N()F
F- rrt ol !fotAl
(o(,o
co@o
ul q q aq @ c) o) oltr,
tO
FF
o g)
N-- tr) lr)
-oF 9(\lO'
FFO tO tO
r-r(O (\IFF
$ o,
lJ)
F @
l.-F(O til tt
OOlr {FCV
(oFu)
@O(o
ro
\tg)
u?q oro Flo
(,orf t @vc.)
t- (O r
(t (')
J (D
(l J
o'
P8
fr o
O(I'(\I
I
O r\lr)Ol @NN
(c
o. o, d
({F
tr,@t-
l=o
=
(o
Fc,co
F
@(\t(o
t-lo .= I
tu
rfcO@
A' (!FF
t:i
o I
:l<
@Ol(o c)NF @(')u) FF
(')
I
@t\F tr) O o(v)(o
l:.
t<
@rno (V) F
-;N t.(o@
OrO) tr)CDr
I(L
I
rCtntO
F.tr)Or c, <')
I
lcD
rOO Fitrjd rrc\to
lr.-
I
I
\'r(7) F-d; slr)(1
voloJ o|N
l5i I'lt.. IJ
coo)al ojoi(99('
!f
lo.= I
(o(oo
qqq
F9(O OINF
CO
Y
C'
o ol tt) rt d.r
(D
o)
:<
o.= 5i
@
o
o.
cqt
d
O
ci
rl
xl
(o
(o
aioi
OIFF
J
(D
ol ol
ot
(tt
P8
ED
o
o-
6
o o, O)
:l
!
:a
6
o
l< o q .E
Es
d
(oNN o t..t
$(')F
r.a)
t tO
$ tO
FNo) 9rol
r/, oJ
c9
lO
lJ)
OFo) sFN
9NN
u?q:
a?gq (',oo
a?cq
o) (Il
o
Y
FOc1
@
F
@NrC -7
OOF
rFN
FFF
L
co o
d
o.i
(7rroJ
q
o
! c
1() N3C) rr) lr)No
to rd
trlq@
d)
6 o
o dl
Nto Fto
ao
J
c
.9
ul alol:
@(t
6
lg
au?
lnlr,
lO
F
(\lrp
O,t
Or
oo(' loc)ot
F N
N
(ooc)
o.=
@O@ c)OlF st
O,t
FF
(\l
tn()l/) FF
OIFF
:!
20-
o
o)
OIFF (\t
qt
lr< (9l<'E
(o
o
(\,1
NNO 9(\r$l
(\,
c)(')\l
stCO@
oJ
(7'FF
j I CE
d)
qt
-
f
olo- r
l=g
I
I
lr
lJ
-l<'Er u)lo-
l=g
lf
ol<('e r Olc. l:: O t2F
l-
I
t:
(')l<'E -l<'e.r l€ olc: olol=e It l=P
I17
l*E
6lf
l=f
Orl ff\ O, N O r CDI - O C9 e)l sf N c'll u?Q- \lrq q qq\ql q I (o (o Nl co o)o(o c\]l N@ orotool rCDI r e) F r Cll C") r Cll tf) C\.1
-
-c Js
(o
o)l toi
cf)ro@ Cr)I rO-
IONN
@l
r@CD (\r
:l
C\l l'- tO
9rCD
N
C\I
ot
E
-))
GI
'cc (g(q
X(g
oo sx
f :f
afit
E
G(g o(IJ
U;
o(g
=f
co(?to
(osi'r
c)N(O (O Ot
l-Crrf r
(r) C9
LL
l
c(l) j
c\I c{l
tr
LL
co
lo
f.-l cot
Ol olNro l0l c)N
f-
@
oo .sj< -(t)o-
tr LJ t-
ct
o
oo)
o)
NI
F-l
Cv)l rN{ Nlf)fr CDI (\l c\l
N
oll
N NI
o)
r
Al
-
cv) o)
o (0
N
o)
C
'.(g
.q
o)
o
r
o)
o-
c(g' .9 ,; O ..:J J-r o:
o-c
fr1 I-
i5(o
F
O)
tol
tOr$
a)I
Cr)
rl
(o
r
c')
r
o cIJ o)
-
(o
(\l
=P
P s'If,,u' (').: CC (s'-
(ol
O)
co
C')I
sgl (g
(ol
(o
o)
ccl (Il(ot
!r
o(u q 6 .v. \o VE
-
P.tj
EE
P
o-.q ql
o)
^qo IJ. l<
>(g
I
E -)
CD CD
r
>6 co @o
m
C')
cD
-,8* dEp
o<.Fl=YF
F
q 6x \o VUVUI
q'P'
6 .v.' \o, ;EI
n
>(g -
>(ul
TEffi
_k5pl pYFl r a 118
-l
q'B1
6r(l \ol d
-t
>(61
JI FI FI
<Ef; *E*I ol geF iaFl
oN(' tNo ot-oi oIt\ro
o o o o
888 I 888 8
@(oo |/,l{)@ odct =r@
o o o O
ft(OO
-NN oA|@ oio(o NIO(\|
O
o o O
(otN t\ o{ at ol. a .n 6@(\l N NttF
+
!toN (?o(' +da; rAllD
o o o O
ooo ooo ood ooo
o o o o
R
<'('N 1.qq @tto ee@
o q o O
-fsO @.-\ Fo)F (ootN
lo
FO(' NOt-cjto elOO
O
ao
N@o| (o{ts rGIt
oI
(D
NNr Cld!Frrt
tO
o o
NtrOF@
t\ N
!
etO ,\tt(o FN
ro o)
F
o O
N (O
o,
n@o ;aiN F|o(D
o @ < f-
E F
o
N
o o
o
o
oR
(DOtF
.f
('No (\|Oi-
sO
o,
O,
\
@
o)CtF c)(oOI
N
o
cJo6 c,t o| -3
o
ooo ooo ooo ooo
o o o o
t
O
O
o o g
o()u) (oo)rf FN
F
CI'
o o
o o
9 ol lf)
r('@ t@t-
(odd -(')t
O
o O
@cro o q\q o)@ot FF@
o
o(orc \qq Olt\F
rt N
oo)o olo@ oro@ eu)(\1
o o o O
-rt(o N|,)F F. oj .o c)No,
t/t
6|ne' oNit N
e,
O@rl
O q q-:q cr@@ o N-() O
ooo ooo ooo ooo
o o o o
o(o@ @Fl'-
N ro
rO€O root .+t-di (\(oo
O
NO(o oot
F
O
ta)(o Ul|nt'-
(\roo tt (0 ct
g, @
AI
I
O
c
@Ali-
rO
o) o
C
o)
F
T
c)
o o)
a
N o o)
o,
o o
(9
N
I
o) @
o E
o
{
F
Io
o a
Nt\N (?!')(o
(o 6
o o o
O l'. @ob ()@ts ONN @
l"-
N
N O
o)
6 t,
o o F
ONt*ol
o
z tr z
oo
;;
tt N
o o)
ooN o('(o oo d+utoo o
oo oo
88 I
n o)
OoOGOr
o(o oc ori ot,)
o)
o o
o) I
o
f G
Ot\o
(o t,)
:)
o O dF-oiOrOo
o c
ut to
z
o) 6
a
a 6
o
o a
OOR tt?
P
888 doB I I
oq otn d@
CD
o
@
o s
o
E ll,
tn
!
(')
s
v)
tr
J
I
5 f =
o = Y
o
Y
I
#
a
dt
,J
f, Y L
Y
-zF
F J
S O
t-
== z -lu
aFv
o
! ii
Y
:<
tr
*
= 6
Y
d
.d
F
! E
tL
o-
-
= -
6 (L c)
3 a o
l J D
o
Y uJ
{,
.L
o
F
J r
lfP I
>X J -lr z r
qFv
o.sfi -2P
o F
I19
L'
o
E v)