@
W
NT CORP
PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI INSTRUKSI KERJA PEMBUATAN DAN PEMELIHARAAN JALAN, JEMBATAN DAN GORONG.GORONG NO. ISK'AGR€AR'0I
Status Dokumen
No. Distribusi
Disahkan Pada tanggal25 Januari 2017
Dim pos Giartg-Valentino Tamou
bolon
Direktur Utama Diterima & Disimpan Oleh Diperiksa Oleh
Disusun Oleh
Abnng
;
;
;
(
-fdftF'
rnemperbanyak dokunren
manajemen PT. Bangkitgiat
Usha
ini tanp izin pergendali
Mandiri
dokunrenlwakill
I ''na1dan21
No.
PT, BANGKITGIAT USAHA MANDIRI
INSTRUKSI KERJA NT CORP
: ISI(AGR-SARi01
Tgl. Berlaku
1
'l Januari 2017
PEMBUATAN DAN PEMELIHAFI/MN JALAN, JEMBATAN DAN GORONG. Revisi :00 GORONG FRM/JKO-WKM/15-OO
13 Jan2017
SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN Tanggal 13101t2016
Catatan Perubahan Standarisasi dan Fenyelesaian Untuk Pencapaian RKT
W'3!7r&?#:fffii;{rli#,f,n
Alasan Perubahan lnstruksi Preskom
initanpa izin pensendati dokumenAttakit manaiemen
I *, z dai 21
PT" BANGKITGIAT USAHA MANDIRI
INSTRUKSI KERJA
No.
: ISI(AGR-SARI/01
Tgrl.
: 11 Januari 2017
Berlaku
PEMBUATAN DAN PEMELIHARAAN JALAN, JEMBATAN DAN GORONG- Revisi :00 GORONG
NT COxp
1.
Tujuan
1.1.
Untuk memastikan pencapaian produksi sesuai RKT dengan zero restan
dan zero losses secara efektif dan efisien, yang berdampak signifikan terhadap pelaksanaan reward dan punishment. 1.2.
Sebagai pedoman dan acuan baku untuk melakukan pembuatan dan pemeliharaan terhadap jalan, jembatan dan gorong-gorong yang ada di Kebun untuk mendukung kelancaran tranportasi uniUkendaraan;
1.3.
Untuk memberikan standarisasi teknis dan percepatan aplikasi pembuatan Jalan, Jembatan dan Gorong-gorong sehingga dapat dilaksanakan dengan baik, cepat dan berkualitas.
2.
Ruang Lingkup
lnstruksi kerja
ini berlaku untuk kegiatan/pekerjaan pembuatan dan
pemeliharaan terhadap Jalan, Jembatan
dan Gorong-gorong di
seluruh
lingkungan kerja PT Bangkitgiat Usaha Mandiri (BUM) dimulai dari Blok sampai Estate (SBU).
3.
Pengertian/Definisi
4.
Referensi
4.1. 4.2. 4.3.
5.
Manual Mutu ISO 9001 SNI Pandual Manual ISPO
lnstruksi Dewan Direksi
Ketentuan
5.1.
Umum
!
Pimpinan Kebun (GM) bertanggung jawab untuk memastikan pelaksanaan pembangunan Kebun yang meliputi pembangunan Jalan,
';f'E!?r#;,#!ff;?{:fr!i,ilf,fen
initanpa izin pensendati dokumenAdtakit manaiemen
I
rra 3
dan 21
PT. BANGKTTGIAT USAHA MANDIRI
No,
: IS1(AGR-SAR/01
INSTRUK$I KERJA
Tgl.
:11 Januari2017
Berlaku
PEMBUATAN DAN PEMELIHAR/MN JALAN, JEINBATAN DAN GORONG- Revisi :00 GORONG
NT C0RT,
Jembatan dan Gorong-gorong telah dibangun/dirawat sesuai dengan prosedur di seiuruh wilayah/Kebun
;
5.2. SBU yang dipimpin oleh Estate Manager bersama sama dengan Asisten Afdeling dan Asisten Teknik dan Sarpra, wajib memastikan bahwa seluruh pembuatan dan perawatan jalan, jembatan maupun Goronggorong sudah dilakukan sesuai dengan prosedur di areal yang menjadi tanggung jawabnya;
5.3.
Asisten Afdeling, Asisten Sarpra dan Asisten Teknik, bertanggung jawab
untuk mengawasi secara langsung pekerjaan di lapanganlkebun dalam melaksanakan kegiatan pembuatan dan pemeliharaan Jembatan dan Gorong-gorong.
5.4. Untuk Jalan Poros (Jalan yang dilalui akses CPO, JLLS, dan yang ditentukan sebagai jalan poros) dirawat oleh Manager Sarpra yang langsung dipimpin oleh GM dan dibantu oleh masing-masing EM dan asisten Afdeling yang dilaluijalan poros tersebut.
6.
Rincian lnstruksi Kerja Membangun Jalan, jembatan dan Gorong-gorong merupakan hal yang
sangat penting dan harus diusahakan semunya dapat dilalui dalam segala waktu dan segala auaea (All Weather) "
6.1.
Fungsi utama Jalan, Jembatandan Gorong-gorong adalah sebagai berikut
6.1.1.
:
Transportasi buah/TBS dari TPH menuju Pabrik (wajib nol restan). Jika
pengangkutan buah/TBS dari TPH menuju Pabrik lambat, maka mengakibatkan FFA naik dan kualitas CPO menurun. Hal ini sangat signifikan mempengaruhi tidak tercapainya produktifitas dan sekaligus menurunkan Reward dan meningkatkan Punishment.
6.1.2. Transportasi hasil produk .berupa CPO dan Kernel dari Pabrik kepadh pembelilbuyer
6.1.3. Transportasi bahan atau material seperti pupuk dari gudang menuju blok pemupukan, unit semprot;
6.1.4.
Tranportasi bibit yang dikirim langsung ke lapangan
Dilarang memperbanyak dokumen initanpa izin pengendali dokumen/wakil manaiemen PT. Bangkttgsiat Usafia
Mandiri
II
'Hal4 '*' dai 21
PT, BANGKITGIAT USAHA MANDIRI
No.
:
INSTRUKSI KER'A
Tgl.
:11 Januari2017
|SI(AGR-SAR/01
Berlaku
PEMBUATAN DAN PEMELIHAR/MN JALAN, JHMBATAN OAN GORONG. Revisi GORONG
:00
6.1.5. Sarana mempercepat pergi dan pulangnya karyawan,
karena
arealyang sangat luas
6.1.6. Sarana mempercepat dan mempertinggi intensitas control dan komunikasi.
6.1.7. Mengurangi dari Breakdown alat yang sekaligus menurunkan biaya pemeliharaan dan biaya operasi di perkebunan
6.2. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan konstruksi Jembatan dan Gorong - gorong adalah sebagai berikut
6.2.1.
SistemdrainaseJalan/Jembatan/Gorong-gorong LevelingkonturJalan/Jembatan/Gorong-gorong Desain kapasitas jalan/Jembatan/Gorong-gorong
Kelasjalan/Jembatan/Gorong-gorong
Faktor penyebab jalan cepat rusak
1. 2. 3. 4. 5.
:
Konstruksi dan bentuk jalan yang diinginkan;
1. 2. 3. 4. 6.3.
jalan,
:
Air;
Bahan organik;
Kurangnyapanaslsinarmatahari; Jonis dan sifat tanah {tekstur dan struktur); Beban Angkutan (tonase)
6.4 Kebutuhan Jalan 1. Panjang jalan pada design blok 25 Ha adalah 10 m/Ha main road dan 40 m/Ha collection road;
2.
Panjang jalan pada design blok 20 Ha adalah 10 m/Ha main road dan 50 m/Ha collection road;
3. 4.
.
Main roafl leb6rnya 8 meter dan Collection road lebarnya 6 meter.
JLLS lebarnya 10 meter, dengan pembagian 5 meter dari PT.BUM dan 5 meter dari kebun tetangga sebelah.
Dilarang memperbanyak dokumen initanpa izin pengendali dokumenfutakil manajemen PT. Bangkitgiat usafia Mafidiri
Hal 5 dari 21
No.
PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI INSTRUK$I KERJA NT CORP
Tgl. Bedaku
:
|SI(AGR-SAR/01 'I
1 Januari 2017
PEMBUATAN DAN PEMELIHARAAN JALAN, JEfi,IBATAN DAN GORONG. Revisi :00 GORONG
6.5. Jenis Jalan
1.
Acces Road yaitu jalan yang menggabungkan Kebun dengan jalan Negara, lebar badan jalan acces road adalah 12 neter;
2.
Main Road yaitu jalan utama penghubung jalan produksi dan jalan akses dengan arah Utara dan Selatan, Jarak antara main road adalah 1000 meter. Lebar badan jalan main road 9 meter;
3.
Collection Road yaitu jalan pembantu atau jalan produksi yang membatasi blok, dipergunakan untuk transport produksi. Jalan ini dibangun dengan arah Timur dan Barat. Jarak antara collection road adalah 250 meter (25 Ha) atau 300 meter (30 Ha). Lebar badan jalan adalah 7 meter
4.
Contour Road yaitu jalan kontur yang dibangun pada areal berbukit, dengan
memotong kontur atau terasan untuk memudahkan transportasi dan pengumpulan hasil. Lebar jalan contour road 4-6 meter
5.
Boundary Road yaitu jalan yang dibangun pada batas areal yang berfungsi selain sebagai pembatas serta akses jalan untuk pengamanan perbatasan. Lebar jalan boundary 4-6 meter
6.6
Ukuran dan jarak jalan Ukuran dan jarak jalan untuk blsk standar dengAn luas 50 Ha, ketentuannya sebagai *
berikut
Ukuran dan Jarak Jalan Lebar badan jalan Lebar badan jalan dikeraskan Ketebalan tabur Volume tanah Lebar bahu jalan Parit tepijalan * Arah jalan Panjang jalan
Jalan Akses
Jalan utama
Jalan Produksi
LZm 7m
9m 6m
7m 4m
20 cm 1.400 ms 0,5 m
20 cm
15 cm
1m Disesuaikan Disesuaikan
1.200
ms
o,5 m 0,5 m Utara-Selatan 250 m
600
ms
0,5 m 0,5 m Timur-Barat 2.000 m
Dilarang memperbanyak dokumen initanpa izin pengendalidokumenlwakil manaiemen PT. Bangnwiat Usatla
Mafidiri
It H"t6 "*' dari 21
PT. BA$IGKITGIAT USAHA MANDIRI
No.
: |SI(AGR-SAR/01
INSTRUKSI KER^IA
Tgl.
:
ll
Januari20iT
PEMBUATAN DAN PEMELIHAFUMN JALAN, JEI/IBATAT.T DAru GOROI\TG- Revisi :00 GORONG Berlaku
NT C{}RI,
,lt-***r*---*--effir'lclAn
g,
fiI*-*d,'tar**S
ffi Sload eHedrakt
Gambar 6.6.1. Jalan Utama
iCun*n*****€rCfutshr?%
fiM&dr$il. Gambar 6.6.2. Jalan produksi
,ri
!9,9n9
memWrbanyak-dokumen initanpa izin pengendatido*umenAuakil naraieme,
PT. Bangkitgiat tJsaha Mandii
HalT dari21
PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI
INSTRUKSI KERJA NT CoRP
No.
:
ISI(AGR-SAR/01
Tsl.
l'l
Januari 2017
Berlaku
PEMBUATAN DAN PEMELIHARAAN JALAN, JEilfrBATAH DAN GOROT.IG- Revisi :00 GORONG
Gambar 6.6.3. Jalan Utama di Daorah Rendahan
Tmmm pen*ry
t P*tqm *rlrm rir Inr
4f. Sf,fuffirt
#, ffi
Gambar 6.6.4. Penampang Melintang Jalan di Areal Berbukit dengan Dua Sisi
Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin pengendali dokumen/wakil manaiemen PT. Bangkitgiat Usaha
Mandiri
II
'Hal '-' g dari 21
PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI
No.
: |SI(AGR-SAR/01
INSTRUK$I KERJA
TSl.
:11 Januari2017
Berlaku
PEMBUATAN DAN PEMELIHARAAN JALAII, JEMBATAN DAII GORONG. Revisi :00 GORONG
T'*I*!ila p+6*:+f
T*ege*** hx.*r.g $*B 6*rili Srr,!1 SrIsf,ta X lBl
Scr+*g-g**rag
x:1rli kr::!u
Gambar 6.6.5. Penampang Melintang Jalan di Areal Berbukit
Gambar 6.6.6. Penampang Melintang Jalan diAreal Berbukit
6.7
Pembuatan
1.
Jalan
Pada
,
Lreal yang lahannya baru dibuka lebih dahulu dibuat peta dan
layout jalan dengan menggunakan data pengukuran oleh tim survey.
2.
Semua jalan dibuat lurus, perkecualian pada areal miring/berbukit dan
jalan di kaki bukit dikarenakan secara agronomis tidak memungkinkan Dilarang memperbanyak dokumen initanpa izin pngendali dohumen/wakil manaiemen PT. Bangkitgiaf Usaha
Mandii
I I
'Ha '-'
g dan 21
PT" BANGKITGIAT U$AHA MANDIRI
No.
: |S|(AGR-SAR/01
INSTRUKSI KERJA
Tgl.
:11 Januari2017
Berlaku
NT CORT
PEMBUATAN DAN PEMELIHAR,/MN JALAN, JEMBATAN DAN GORONG. Revisi :00 GORONG untuk dibuat jalan, namun demikian jalan tersebut harus menemukan kembali main road atau collection roadnya
3.
Spesifikasi teknis untuk masing-masing jenis tanah ditentukan oleh sifat
sifat dasar tanah
4.
Semua jalan dibuat parit tepi jalan pada salah satu sisinya, kecuali di areal atau daerah yang tidak memungkinkan sehingga perlu dibuat parit pembuangan air
5. 6.
Jika diperlukan parit dihubungkan ke box culvert
Semua program pengerasan jalan harus selesai sebelum menjadi tanaman menghasilkan
6.8.
Teknis Pembangunan Jalan 1. Jalan Pada Areal Mineral Datar
a. Bulldozer membersihakn jalur jalan dengan mengupas lapisan top soil serta membentuk prototype badan jalan sesuai dengan pancang yang telah dibual (clearing, scraping, shaping). Pancang tersebut umumnya adalah batas antar blok
b. Badan jalan dibentuk menggunakan Motor Grader, berbentuk cembung di bagian tengah {punggung kura-kura) agar air tidak trertahan ditengah ialan (grading dan camfuring). Motor Grader juga membentuk parit tepi jalan dengan jarak minimal 0.5 meter dari badan jalan c. Tali air perlu dibuat untuk mengalirkan air dari parik menuju blok. Jumlah tali air tergantung pada kelandaian areal
d. Badan jalan dipadatkan dengan Comiactor dengan berat minimal 6 ton 2. Jalan Pada ArealMineral Berbukit
a.
Profiljalan fang harus dibentuk terutama di lereng bukit adalah dengan kemiringan 10" kearah tebing dengan kelandaian jalan (mendaki/menurun)
';f'8!?,#;#:f{f;?{;#,!:#,fen
initanpa izin pengendatidokumenlwakil manaiemen
I ** n daizl
PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI
No.
: |SI(AGR-SAR/01
INSTRUKSI KERJA
Tgl.
:11 Januari2017
Berlaku
PEMBUATAN DAN PEMELIHAR/MN JALAN, JEIIf,BATAN DAN GORONG. Revisi :00 GORONG b.
Penentuan posisi jalan harus melalui survey, pemancangan jalan ditentukan dengan menggunakan theodolit, . dan pembuatan jatan di bukit dimulai dari bawah ke atas
c.
Pembuatan jalan dilakukan sebelum pembuatan teras kontur
d. Pembuatan parit tepi
jalan diperlukan untuk mengalirkan air dad atas
bukit
e.
Pada setiap jarak 50 meter atau di tempat tempat yang cekung, dibuat
rorak dengan ukuran 75 cm
x 75 cm dengan kedalam 1 meter untuk
menampung air dari bukit maupun dari parit tepijalan
Untuk membuang ketebihan air di rorak perlu dibuaUdipasang goronggorong berdiameter 30 cm mengarah ke lereng dibawah jalan g.
Bulldozer membersihakn jalur jalan dengan mengupas lapisan top soil
serta membentuk prototype badan jalan sesuai dengan pancang yang telah dibuat (clearing, scraping, shaping). h. Badan i.
jalan yang telah dibentuk secara kasar
Badan jalan dipadatkan dengan menggunakan Compactor 6 Ton
3. Jalan Pada Arael RawalRendahan
a,
Penetuan aisi badan jalan yang akan dibuat parit searah didasarkan pada perimbangan lokasi rendahan yang dominan sehingga parit yang terbentuk dapat mengalirkan air secara optimal
b. membuat parit dan membersihkan badan jalan dari bahan
organic
maupun mating-mating
c. Penimbunan
badan jalan dilakukan
a.
jalan hasil timbunan dibentuk cembung (grading
Permukaan
i"ng"n tanah hasil galian parit dan
cambering) dengna menggunakan Motor Grader
d.
Bila di-lapafigan tidak memberikan kesepatan untuk pengaliran alami, harus dibuat sodetan atau tali air pada setiap 50 meter yang dibuat berselang seling untuk mengalirkan air hujan menuju blok. Sodetan atau
tali air tersebut harus mempunyai kemiringan pengaliran yang optimal
e.
Badan jalan dipadatkan dengan Compactor seberat minimal 6 Ton
?f'ilfl#;#:,"ffi?{:*::!f{en
ini tanpa izin pensendatidokumentwakit manaiemen
I
rra
1i
dan21
#
.
&,,*h
No.
: |Si(AGR-SARIO1
IhI$TRUKSI KERJA
Tgl
:
Il
Januari 2017
Berlaku
NT C0RI,
6.9.
PT" BANGKITGIAT USAHA MANDIRI
PEMBUATAN DAN PEMELIHARAAN JALAN, JEIINBATAN DAII GORONG. Revisi :00 GORONG
Penimbunan dan Pengerasan Jalan 1.
Waktu Pelaksanaan
a.
Perencanaan penimbunan atau pengerasan jalan disesuaikan dengan
kebutuhan Kebun dengan tetap memperhatikan iklim/musim sehingga pekerjaan tidak dilakukan pada saat musim hujan
b. Rencana penimbunan atau pengerasan jalan harus dimasukkan ke dalam
anggaran df\isertai dengan data pendukung seperti peta jalan, volume bahan material yang dibutuhkan (spesifikasi lebar, tebal dan panjang jatan yang akan ditimbun) 6.10. Alat yang dibutuhkan
1. Alat berat dan kendaraan angkutan yang dibutuhkan adalah Motor Grader, Excavator, Wheel Loader, Compactor dan Dump Truk
2. Jika proses pengerjaannya menggunakan jasa kontraktor, wajib dipastikan bahwa jumlahnya dan jenis alat sesuai dengan spesifikasi yang disepakati
6.1 1. Pengadaan dan Kualitas Bahan
1. Material tanah yang dipakai harus mempertimbangkan kondisi struktur tanah
yang rnenjadi landaaan yang akan ditimbun/dikeraskan
2. Kualitas dan kandungan bahan seperti tanah, batu dan pasir harus ditentukan dan diperiksa terlebih dahulu oleh Pimpinan Kebun
6.12. Penimbunan Jalan 1. Penimbunan jalan menggunakan tanah pada umumnya dilakukan pada areal
rawa/rendahan dan lahan gambut. Proses penimbunan tanah harus sudah selesai paling lambat pada. akhir usia tanaman mcrnasukitahun ke-A {TBM 3) 2. Teknis penimbundn tanah
't. Tanah timbunan harus disebar rnerata
ke permukaan jalan yang
telah
disiapkan dengan menggunakan Bulldozer atau Excavator
';f'Hfl#;#:,"f;i{:{,::l{fen
ini tanpa izin pengendati dokumen/wakit manaiemen
I
na
fi
dai 21
.lW,'
PT" BANGKITGIAT U$AHA MANDIRI
6.,,,-&
INSTRUKSI KERJII
NT CORP
No.
: |SI(AGR-SAR/01
Tgl Berlaku
: I 'l Januari 2017
PEMBUATAN DAN PEMELIHARAAN JALAN, JEMBATAN DAN GORONG. Revisi :00 GORONG
2. Jalan yang telah ditimbun dengan tanah harus segera dibentuk dan
diratakan (menggunakan Motor
Grader)
.
kemudian
dipadatkan
menggunakan Compactor
6.13. Pengerasan Pengerasan jalan tahap awal dilakukan selama 3 tahun berdasarkan panjang
jalan dengan distribusi sebagai berikut:
2) : MR 1A0Vo, CR 50o/o 2. Tahap 2 (TBM 3) : CR 25% 3. Tahap 3 (TM 1) : CR 25% 1. Tahap 1 (TBM
6.14. Teknik Pengerasan Jalan 1. Jalan yang akan dikeraskan harus digrader terlebih dahulu agar membentuk
kembali badan jalan (camber)
2.
Bahan pengerasan diecer berupa tumpukan berdelang seling di kanan kiri jalan dengan jumlah dan jarak yang telah disesuaikan volume timber per meternya
3. Bahan timbunan diratakan dengan Motor Grader membentuk
bidang
cembung
4. Bahan timbunan yang telah diratakan segera dipadatkan dengan Compactor
6.15. Pemeliharaan
Jalan
1. Setiap Pimpinan
r
Kebun wajib memelihara dan menjaga bentuk jalan dan
drainase jalan sehingga tidak memberi kesempatan air untuk meresap, menggerus serta menggenaingi jalan
2.
*Afdeling. Setiap Asisten bertanggung jawab terhadap' pemeliharaan jalan
secara layak di dalam Afdelingnya masing-masing dibawah pengawasan Manager Kebun
3.
Untuk mengetahui persebaran dan kondisi jalan di Afdeling yang up to date, dapat dibuat peta yang menggambarkan keadaan terkini dari jalan
Dilarang memperbanyak dokumen initanpa izin pengendalidokumenlwakil _."-._..e PT. BafigkitEiat usafia Maildirt
manajemen
I I
Hal 13 dari21
,
#w,
@-# NT CORI'
PT, BANGKITGIAT USAHA MANDIRI
No.
:
INSTRUKSI KERJA
Tgl.
:11 Januari2017
ISI(AGR-SAR/01
Berlaku
PEMBUATAN DAN PEMELIHARAAN JALAN, JEINBATAN OAN GORONG- Revisi :00 GORONG
tersebut dengan diberikan tanda warna yang berbeda untuk setiap kondisi jalan. Seperti, warna hijau untuk jalan yang baik dan bisa ditewati semua jenis kendaraan, warna kuning untuk jalan yang rusak ringan (kurang baik)
dan masih bisa dilewati kendaraan, dan warna merah untuk kondisi jalan rusak berat dan tidak dapat dilewati kendaraan
4.
Pemeliharaan jalan dilakukan dengan metode kombinasi antara perawatan manual dan mekanis
6.16. Jalan masuk ke PT.BUM hanya diijinkan di 3 gerbang. Antara lain: Dua gerbang di region satu. Satu gerbang di region dua
6.17. Kebutuhan Jembatan dan Gorong-gorong
1.
Pembangunan Jembatan dan Gorong-gorong merupakan kebutuhan utama pada areal yang dialiri sungai, parit atau rendahan
2.
Jembatan dengan struktur yang kuat seperti jembatan beton bertulang dan
multi plate pipe dapat dibangun di acces road, main road, ataupun collection road yang bentangannya > 4 meter, untuk bentangan 3m dan 4m
menggunakanBoxCulvert'sedangkanuntukbentangan< d
3.
ibang un gorong-gorong.
Penentuan jenis
dan spesifikasi Jembatan atau Gorong-gorong
juga
dipengaruhi oleh debit air dan kedalaman sungai yang melalui jembatan ataupun gorong-gorong, dimana hal ini team Sarpra akan terlebih dahulu melakukan survey lokasi.
4.
Pembuatan jembatan direncanakan. secara bertahap dan harus selesai sebelum tanamEn memasuki usia menghasilkan (TM
1),
6.18. Pembuatan Jembatan dan Gorong-Gorong Penentuan type Jembatan
dan Gorong-gorong yang akan dibuat
harus
dikonsultasikan dengan Department Engineering/Sarpra.
Yf,3:rr#i#:,"#Zi{rr{,,!:li{en
initanpa izin pengendatidakumen/wakil manaiemen
I
ua M dan21
No.
PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI
.,,y'w,
ffi#
INSTRUK$I KERJA
:
Tgl. Berlaku
ISI{AGR-SAR/01
t1
Januari 201 7
PEMBUATAN DAN PEMELIHARAAN JALAT.I, JEIIIIBATAN DAN GORONG. Revisi :00 GORONG
NT CoR.r,
1. Gorong-Gorong Bundar (buist beton)
a) Spesifikasi
{
bahan Gorong
- gorong (buist beton)
Gorong-gorong ini memiliki luas permukaan kontak yang relatif
kecil sehingga biasanya dipasang untuk kondisi tanah yang relative baik dan stabil.
{
Bagian bawah gorong
-
gorong harus menggunakan lantai kerja
dengan ketebalan 10cm dan untuk penguat gorong
-
gorong
menggunakan pondasi batu kali kanan kiri dari gorong - gorong
'/
Bagian atas gorong-gorong dapat digunakan tanah timbunan yang sudah dipadatkan.
,/
Gorong
-
gorong yang digunakan menggunakan Diameter 0,5
meter dan 1 meter dengan kuat tekan beton minimal K 250.
b)
Urutan pembuatan Gorong -gorong (buis beton) persiapan
,/
o
. . . {
Pembersihan lapangan Pengukuran Mesin pompa air
Pekerjaan tanah
. r . e
r'
Mobilisasi dan demobilisasi excavator
Galian tanah pdndasi Pemasangan lantai kerja Urugan tanah kembali Timbunan tanah diatas Gorong - gorong
Pekerjaan Pemasangan Gorong
- gorong
c) Spesifikasi dan Gambar Gorong-gorong
dan lain-lain
(terlampir)
."' 2. Jembatan dengan box culvert
a) Box culvert merupakan kotak yang bagian sisinya terbuat dari
plat
beton bertulang dengan kuat tekan beton minimal K 250 dan ketebalan dinding box culvert minimal 20 cm
?f'E:'r&;#trtr1,{;#!ili.fen
initanpa izin pensendatidokumentwakil manajemen
I
,u
fi dan21
PT. BANGKTTGIAT USAHA MANDIRI
No.
:
INSTRUKSI KERJA
Tgl.
:11 Januari2017
|SI(AGR-SAR/0'!
Berlaku
PEMBUATAN DAN PEMELIHARAAN JALAN, JEIiIIBATAN DAN GORONG. Revisi :00 GORONG
NT COrr
/
Bangunan ini dapat dibuat dalam bentuk
tipe tunggal, ganda atau
rangkap tergantung dari kebutuhan dan kondisi lapangan.
{
Pondasi jembatan box culvert menggunakan pondasi cerucuk
kayu ulin dengan diameter minimal 15cm dan kedalan ,pondasi cerucuk tersebut harus mencapai tanah keras.
,/
Lantai kerja jembatan box culvert ini menggunakan cor beton dengan ketebalan minimal 1Scm,
,/
Untuk peguat dinding samping box culvert harus dipasang pondasi
batu kali dengan kedalaman minimal 50cm lebih dalam dari box culvert dan lebar pondasi batu kali minimal l meter.
,/
Konstruksi bagian atas box culvert bisa dibuat dengan plat lantai
beton bertulang dengan diberi pagar sandaran dan wing wall/dinding penahan tanah dengan ketebalan 20cm.
{
Bagian atas box culvert dapat juga diaplikasikan tanah timbun yang dipadatkan dengan diberi lapisan perkerasan
/
Tembok sayap (wing wall) dibuat diujung jembatan box culvert dan
berfungsi untuk melindungi pondasi batu kali dan timbunan dari erosi yang disebabkan oleh aliran air
b)
Urutan pembuatan Jennbatan Box Culvert
{ Persiapan o e
. . . { {
Y
Mobilisasi dan demobilisasi excavator Pembersihan lapangan Pengukuran Penyediaan cerucuk kayu Mesin pompa air, barak kerja dan keamanan
Pekerjaan tanah.
.,
GalLn tanah dan pondasi batu kali
.
Urugan tanah kembali
Pekerjaan beton dan lain-lain
.
Pembesian
?f'il'r&i#:ftzi{:frlilirren
initanpa izin pensendatidokumentwakil manajemen
I
n.'
$ danzl
,.
PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI
lW
W-#
INSTRUKSI KERJA
:
Tgl. Berlaku
ISI(AGR-SAR/OI 11 Januari2OlT
PEMBUATAN DAN PEMELIHARAAN JALAN, JEMBATAN DAN GORONG. Revisi :00 GORONG
NT C0RP
o
r . c)
No.
Bekisting (mal beton) Pengecoran Pengecatan
Spesifikasi dan Gambar Jembatan Box Culvert (terlampir)
3. Jembatan Konvensional
a) Jembatan konvensional merupakan
jembatan dengan struktur dan
badan jembatan di kerjakan secara manual langsung ditempat dengan
kuat tekan beton bertulang minimal menggunakan l(250 untuk lantai jembatan dan balok jembatan sedangkan K300 untuk abutment jembatan dan pilecap jembatan.
{
Pondasi jembatan konvensional menggunakan pondaei oerucuk
kayu ulin dengan diameter minimal 15cm dan kedalan pondasi cerucuk tersebut harus sampai kedalam tanah keras.
{
Pile cap jembatan menggunakan beton bertulang dengan ketebalan pilecap minimal 40cm.
{
Konstruksi bagian atas jembatan konvensional bisa dibuat dengan
plat lantai beton bertulang dengan diberi pagar
sandaran
menggunakan pipa beeidiameter 2 inchi.
b)
Urutan pembuatan Jelnbatan Konvensional
/
Persiapan
. . . .
Mobilisasi dan demobilisasi excavator Pembersihan
lapangan
i
Pengukuran Penyediaan cerocok kayu
o
,/
Mesin pompa air, barak kerja dan keamanan * Pekerjaan tanah-
. r {
Galian tanah dan pondasi Foot Plate Urugan tanah kembali
Pekerjaan beton dan lain-lain
Dilarang memperbanyak dokumen initanpa izin pengendalidokumenfurakil manajemen pr. Bafi(ikitgiat tJsaha
Mandirt
I
I
Hal 17 dart?1
PT" BANGKITGIAT USAHA MANDIRI
No.
:
INSTRUKSI KERJA
Tgl.
:11 Januari2017
ISI(AGR-SAR/0'|
Bedaku
PEMBUATAN DAN PEMELIHAFUMN JALAN, JEilfiBATAN OAN GORONG- Revisi :00 GORONG
o
r . c) 6.19.
Pembesian Bekisting (mal beton) Pengecoran abutment, Jelagar jembatan, dan Lantaijembatan
Spesifikasi dan Gambar Jembakn konvensional
Pelaksanaan Pembuatan dan pembangunan Jembatan dan Gorong-gorong
Pembuatan dan Pembangunan Jembatan dan Gorong-gorong dilaksanakan oleh kontraktor (Pihak ll) yang mengacu kepada spesifikasi dan gambar yang
tertuang dalam kontrak yang dilakukan melalui
Departement
Engineering/Sarpra.
1.
Beberapa hal yang menjadi parameter dan kelentuan yang harus dimasukkan kedalam kontrak, yaitu
{
:
Uraian Pekerjaan harus mencakup penyediaan, pengangkutan dan pemasangan yang artinya PT. BUM tinggal mengoperasikan namun pelaksanaannya harus benar-benar diawasi agar tepat waktu dan berkwalitas.
{
Material harus sesuai dengan yang tertera dalam spesifikasi dan BOMPE
{
PelaksanaanPekerj6an Meliputi penggalian, pembuatan lantai kerja, pemasangan cerucuk,
penyusunan
batu, pembuatan dinding sayap, penutupan,
pengerasan serta urugan harus tertera dalam kontrak.
r'
Sebelum kontraktor mengerjakan lantai kerja atau pile cap secara bersama
-
sama mulai General Manager, Estate Manager, Manager
Sarpra dan Kontraktor harus memastikan benar
-
benar bahwa
pondasi ierucuk yang dipancangkan sudah mencapaitanah keras.
{ 2.
Sistern Pemasangan sesuai gambar dan lampiran
Ketentuan dalam menentukan type gorong
-
gorong, jembatan box
culvert dan jembatan konvensional
Dilarang memperbanyak dokumen initanpa izin pengendalidokumenAankil manajemen
pr. Bangkitgiat t)saha
Mandirt
I
I
Hal 18 dan21
PT" BANGKITGIAT USAHA MANPIRI
No.
:|SI(AGR-SAR/01
INSTRUKSI KERJA
Tgl.
:
l1 Januari2017
Berlaku
PEMBUATAN DAN PEMELIHARAAN JALAN, JEINBATAN DAN GORONG- Revisi :00 GORONG
a.
Type gorong
{
- gorong
Lebar sungai dari 1 meter sampai dengan lebar sungai 2 meter
Kedalamsungai
Debit air sungai kecil/tidak deras
Untuk lebar sungai 1 meter pada jalan CR, lebar jalan yang ditentukan
harus minimal
4
meter sehingga jumlah
gorong
gorong yang
digunakan menggunakan diameter 1 meter dengan panjang gorong
gorong minimal 50 cm sebanyak
I
unit gorong
-
-
gorong, sedangkan
untuk lebar sungai 1 meter pada jalan MR, lebar jalan yang ditentukan
harus minimal
6
meter sehingga jumlah
gorong
gorong yang
digunakan sebanyak 12 unit.
Untuk lebar sungai 2 meter pada ialan CR, lebar jalan yang ditentukan
harus minimal
4 meter sehingga jumlah gorong
gorong yang
digunakan menggunakan diameter 1 meter dengan panjang gorong
gorong minimal 50 cm sebanyak 16 unit gorong
-
- gorong terdiri dari
dua baris gorong - gorong, sedangkan untuk lebar sungai 2 meter pada
jalan MR, lebar jalan yang ditentukan harus minimal 6 meter sehingga jumlah gorong - gorong yang digunakan sebanyak 24 unit. b.
Type Jembatan Box Culvert
/
Lebar sungai 2 meter dan kedalaman 2 meter Lebar sungai dari 3 meter sampai dengan lebar sungai 4 meter
Untuk lebar sungai 3 meter pada jalan CR, lebar jalan yang ditentukan
harus minimal
4 meter sehingga jumlah box culvert yang digunakan
menggunakan lebar sisi box culvert
3
meter dengan panjang box
culvert minimal 1,2 meter sebanyak 4 unit box culvert, sedangkan untuk tebar sungai 3 meter pada jalan MR, lebar jalan yang ditentukan harus minimal 6 nleter sehingga jumlah box culvert yang digunakan sebanyak 5 unit.
Untuk lebar sungai 4 meter pada jalan MR, lebar jalan yang ditentukan
harus minimal
4 meter sehingga jumlah box culvert yang digunakan
menggunakan lebar sisi box culvert
?f,3:X#;ff:,"frzi{:1,:ili{en
4
meter dengan panjang box
initanpa izin pensendatidokumen/wakit manaiemen
I
Har
1e dai21
,
PT, BANGKITGIAT USAHA MANDIRI
l%,i,
INSTRUKSI KERJA
W*,,"# NT Conr
No.
:
Tgl. Berlaku
|Si(AGR-SAR/01 1 Januari 201 7
1
PEMBUATAN DAN PEMELIHAR/MN JALAN, JEilNBATAN DAN GORONC- Revisi :00 GORONG culvert minimal 1,2 meter sebanyak 4 unit box culvert, sedangkan untuk lebar sungai 4 meter pada jalan MR, Iebar jalan yang ditentukan harus minimal 6 meter sehingga jumlah box culvert yang digunakan sebanyak 5 unit.
Type Jembatan Konvensional
{ {
Lebar sungai dari 5 meter sampai dengan seterusnya
Untuk lebar sungai 5 meter dan seterusnya pada jalan CR, lebar jalan yang ditentukan harus minimal 4 meter sedangkan untuk lebar sungai 5 meter dan seterusnya pada jalan MR, lebar jalan yang ditentukan harus minimal 6 meter.
3.
Untuk memastikan Jembatan dan Gorong-gorong dapat dilaksanakan dengan tepat waktu dan berkualitas maka pembuatan Gorong-gorong
dan Box culvert dengan lebar sungai mulai dari 1 meter dan 4 meter harus dilakukan dengan pracetak, sehingga pengaturan jadwal produksi elemen atau segmen-segmen yang akan dipasang lebih awal diproduksi
lebih dahulu sedangkan untuk lebar sungai lebih dari
5 meter maka
pembuatan jembatan tetap menggunakan jembatan konvensional.
6,2A. Speeifrkasi Urnum Jalan 1. Jalan CR dapat dilalui dengan muatan minimum 10 ton
2. Jalan MR dapat dilalui dengan muatan minimum 15 ton 3. Jalan Poros dan JLLS minimal 20 ton
6.21. Spesifikasi umum gorong
-
gorong, lembatan box culvert dan jembatan
konvensional
1.
Spesifikaei gorong
- gorong
Data Unnum '" Diameter Panjang Tebal dinding Spesifikasi material Penulangan
: 1 Meter dan 0.5 Meter : 1 Meter dan 0.5 Meter :0.1 Meter
:\Mre Mesh M 8
Dilarang memperbanyak dokumen initanpa izin pengendalidokumenlwakil t"s"sJv"'vt' Pe"vv"vs" evr\u"'e"'vtq^" rnanajemer ' "L"' pr. Bangkitgiat usaha Mandifi
I
I
Hal 20 dan21
-wk-r' PT, BANGKITGIAT USAHA MANDIRI
No.
: ISKIAGR-SAR/OI
INSTRUKSI KER"'A
Tgl.
:11 Januari2017
Berlaku
PEMBUATAN DAN PEMELIHARAAN JALAN, JEIIIBATAN DAN GOHONG. Revisi :00 GORONG
NT COgr,
Beton Lantaikerja Pondasi batu kali
:K250K250k9/cm2 : Tebat0.lMeter : Pasangan batu belah camp 1 : 3 : 5
2. Spesifikasi Jembatan box culvert r' Data Umum :2 Meter,3 Meterdan4 meter Lebar Panjang : 1.2 Meter : 0.15 Meter Tebal dinding { Spesifikasi material : Tulangan utarna D 13, sengkang O 8 Penulangan : M8 Penulangan lantai : K 250 atau K 250 kg/cm2 Beton :Tebal O.lMeter Lantai kerja : Pasangan batu belah camp 1 : 3 : 5 Pondasi batu kali : menggunakan Kayu ulin diameter 15 cm Pondasi cerucuk perjarak 60cm
3. SpesifikasiJembatankonvensional ,/ Data Umum : 5 Meter Lebar { Spesifikasi material Penulangan : Tulangan D 22,D 16, 13 dan D 10 :Tulangan D 10 Penulangan lantai 250 untuk lantai dan balok, K 300 untuk Beton . : Kabutment dan pilecap : Tebal O.1Meter Lantai kerja : menggunakan Kayu ulin diameter 15 cm Pondasi cerucuk 7,
perjarak 60crn Daftar Dokumen Pendukung. i 7.1 Data jembatan dan gorong gorong disetiap afdeling dan estate
7.2
8.
Peta jembatan dan gorong
- gorong setiap estate
Lampiran S.l . BOMPE
Gorong-girong
.
'
8.2. BOMPE Box Culvert 8.3. BOMPE Jembatan konvensional 8.4. Gambar Kerja
Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin pengendali dokumen/wakil manaiemen PT. Bangkitgiat Usafia
Mandiri
II
Hd ' '-' 21
dan 21
-@r#{.-@.@s'
u z o & o f.l? I
(}
Z
o & o (9 E m
E
(.?
i
2 g E ul
F E tu J
3 ()
xo .E
Y]
I
c o
6 ME
o €
s9 Ea og
s;
m.g
si
SE
C ol; -lo
FI l,rJ
I
6l ol 5l ol JI
o
(' I I
I i
o(o CA 6-
:5 tulg
6E
&)
o=
91
!
E a o
ci,
3 e a
s
@
co
G
c 6 c L
{
fr ol; 6l olJ :tl
il
o
].*+
olJ FI ull i.nl
FI ull
-.. ,...,';.:.'.'1.
C zl?
:
ol ll ol
Jl
6+*r
E fn
l&&,
H; T3 Ox 63
frE fiI,3 ,E { (,-.
E E
I fi3
d tu =
3 (,
3l 1l
o
#
Eb
ts E ut
F I
9tg
f,E
]3
_t
q
o z o
J
xo
-o
t o
o b I
!T
ft$
gi
,H
f, t
F
a,
EE
iE
f
d = ts
trl-
o !!
o xo o
6&
cr9
EE
H][
;H
H gx
J 5E
,T
ffi
EB
EE
AE
h 6
;i
*rl*lmlael- ft
+I
I
-t (3
c.
I
-l I
I
LI
$t
+-
EI
.1 0)()
o
PI
1l-
GI
$)
ol :,l
trt
:ti\u\
E2zEr ,!, rfi -^r a.- ai
b
'l
lrc. s'\
oi r.l
6l
Eil
ot
JI EI tol
rl ol >l JI
ul xl
I
.C
o!r
ol
E
o
OI
u-,
.l *l
I
I
,/
\
,/'
.,/
\ .\
O C
o ts)
!
!
co*-o 9t,-NLO
oo!
a L
!
it
E
6 2
2 F
ts E tu J
EE
EF
JE
o o
o
;ltt
2 3l
il6-k ptt
SE
oE
cl9 9R
2
# ,18
6 E u
E L E
io
)o
rl
#t;
F
d
5 h g o F
llt =
3b
dB
I I 0
f,
x
.L
Ig
U,
:o J
x
EE
lo
o d
J
F I
zti
-,6 EE
EE
9t*
iE EE
E
3
L
J
e F T
t I I
HE
E
e
!t
H
5 n
rlE
*AE
(s
tle 3ta
Ei 3B
EIE
*i Eh
EE
E
6 2
g
i d 6 l F
(t F
!
Ia lj !.
E
q I
G
o F E lrl J
,o
xo a!
C zlg st;
zt
zo F
o o
E
fn l-
Eg =z as xg O.,
E= J AC ]!O" -r =-'
g,i
c o E u
)3(,
xo o J
ts I
a
o Jt$ -to
$l: _t< rIY
zl
ol
zl o s
q
F
o o-
|. EK
E
li
T
iB
6 2
za
iI
,
J 5
(,
*
#
ilPl TE
o
3
t ! I
$H
F
AE
Ua
gB
EIE
B
gr
u
E
!I
u
b
E
L
so
E,
;IE !li 5L
ts
g,
F
l.i
o
:E E
6
lll t
EH
EE
:t
!T
ts
xo
6 -1" AR #
o
,o J
Il
o 2 o E c
xo
UE
E
J
d
st EE
g&
1,
!E I
N F
5 E
#
$ g*
E
# d6
5lB
J
FH EIF Ele de
.H
E
{
T -,
sI
E
6 I F
o
F E [t
o F
3 o xo o
Y
o 2 lo
J
F:
G
F u at
c)^r_--l) > \ f $ _{-f ;$-Qr>: YE )P--vi ,i'= ,}{-"(E );><-"T A{-Y >.fl, -j' "i iC\ -_ JBi(\._-)"'i.-{},1),, I -{ii.I)'-Ii,€{ ). -/\7, rr -/\7
{'^"( 1.(
ia*
t:i.$--l't\; )! /vl
)\ -
-i. _)v- -t \\
)ur
J;--i -/ \\
\\
)uJ
-)\Y/-
\.)Lr tJ---1 -r \\
;!-".Y115"r"!'l)3r"vi*-i:-.".Yj +.'- \ \-Jv-. \ \-J \ \.'-J v/', ",^. \ \--J ',,}= llT }J.-"T i-{JTiC\ ii.f) _.-I l..-if \ ;:,i J:+;f \ --r ,i+YI:-rhJ'r'K**i?CT-,h/rYJ
_r iLi ill )'w -1.r f\\ i/.,-" -t./ \\Jt/.r-i/ -l \\JE\.lqJ )'J;.-1 / \\
\.lu? I-r>---1 r \\
u
I
5E 3E
\.i.*-/ r'J_r \\
\
)!-/
r \
7 I
e
g 2 a
I
g
ta
l|l
:, F
F 4
tj
ll,
Jj (, BF
*
xo rn
3l
il fH
IE
! I
E
ur
J
g
o 2 o
:, o xo o
#
J(
J
F L
d
EH]
G
c
I
:E
.
d E c
o F
E
ffi
N
*h
EE
"fi EE
EF
E
iE
9E
al
E
6
)
a E
I I
t
"l
'16
L
U F
t
ae e8o EE ia cil EE E{ Se
ffi
;E]
#l slEl el
--! o u. j ..:g:g
6 6 g =$ o 22zQl,q O
rfr
'
crcr$
o o
t .E
C'
e
o 6
,lt
'c
3 tE
c
E
0
t
Q
Dr:-:4.':' tr: : : :q
o
o x oo
! !.o:6'E .i; r c o. 3:: -. -.
\. * ..2
l--
,X.
'a\
E qf
lu, lr|
E
L,
z 3 (J 5 !r x o J
{
a
G {
E E {
(9
'
F =
z,
3
e 6 2
f
= 3 a F
g o F
x o 2 .o l: G
E
F E
u
I5
o x o o
J F
u .l
C Jt{ -t6 {iVI
rl
z.l
zt o F
o &
E E I
= o 3
f F
o ts
I
o 2
E
F E llt
Jl) x
lo
o !!
l:I
a F
J
u a
C ol9 4lr aLt =I
ol vt
aLl
LJa.l)-I"r'l)-lr-; r{-};;= EH{ ,t=r.{ ,k
-\{
.r; -d\ \-J
_1
l-u;)\--l-v;
:- Jr-U--\ V: .(-\.\ i> Ji.
(
)\ t(-\
)v-vI '\ lL
:( )U,#{ -i,.l.
$=I"r-.$'\,i{)= ' ','. lrYr 'i. lrYr ,-<(-..-( r7^<.r1-(
='S--Ari'$-\ri
-
E
l,8,
E,
E= J7 33 xg O., o=J
OEF Cfl. -r
g'. =-'
E
6 2 c
f0 ,
= F
6 ts
I
o 2 o d q
E
ts
E E
t,o x o o J
F
u a
l-
E F E
IU
J 5
u
xo o J
ts lll
o
C zlq
Ei
rxl -l al
v IL
= F
f-
J.-{\;.li.f\*--l"i;
C.r'i|-ct+irrr
)>.
1-{O--V1-{,*Q-"J* ,t rr-.1 "i, j'r--a1 \, J'J;.-
.-{ }-!-/^\( )"!/^\{ )\ /vt )\ /vt )! l /f--{-,( /a-\(-.( rf\ \ \i-i\ \t\-rtr \. f v-.\ \- f v-.\ t. J--\( ( ,-J-_ i-U-.^\ J, )( /V, )! /W,
,!,
i+, -f\-'(,,,,,2f4i$.
\{
',:\-l->
r .\r--- --\L I I
I I
I I
I I I
I
I
I
I
I I
I I
I
I
I I I I
I
I
I I I
I I I I I
I
I
I I
it
I I I
I I I
iI 8i
I I I
i I
I I I
I
I I
I
I
I
I
I I
I
I I
I
I
I
I I I
I i
I I I
I
I
I I I I
-i -\*'-
-1,i.-:=u-z-----ll.-
-r.Yz:--\
F
E ro (9
Z -l Z o-
z F m ul'i -l
E,
m = *(g
;1
t &
ilt
lt2lillEr ill
EEr g6t t2z
EE9 EEE
*:$ 1g-
ti
I!
t
I
t= llt ls lll lg lll le lE lll lE tE ill ille ill I
I
IF
lil
Itl
I
[T
o
iE
il
I
Illrll
-
tiI
s
O I
lril
!I trr
!I :t
o & =
I
I
lil'
t.J
E
&
iE
Ic dt
n T
{
E
E
-
t! ill
F
it
ff h fr
/--h"
W tl lo ,Lt
l=l--
ill-
>t .Tl
,nl
vl
{l
nl
>t
fi
_. ilt
IEIII iL
td E
I E
I
-t
ill le
l:Eulll lE I < I E93Iil I t IH59ilt I ? lsEElll l6 I s9-1il1 I E
ill
lZzalll
I. iEl
tiitl
=
I I
t_ I
ulll E
III
'lli <
r Hl 'uullllll
It
rl
d
III
lll*
It It 3T
la t< ,o l2 to IC It<
ffil
$ sIt E
-
i ffi
Ic t I
tr
I
I
I
I
I
I
I
I
9L'
ffil rl<-l {l_.
I
rll * =tt o-l 1l
I
I
._+i
fitl I
(lt
e G o) c
E c
i5
ffi w/
Cr_1
L!l -t --l lt
rrl
nl [ll
I
/t -l AI -l Hl
zt
E
,l I
ol
ol ;<1 dl 'a@t
:
E=
E*
-r {f
Z. L,."lE a B
I
g.E,l lDc
rr
I
I
I
s EEI I
I
I
I
a
it
H
I
9a,
E
E
6=
at t, S* gEE
IE
IL
,6 ,
Ht-
l+
?r
'{ l* al
zl
f]l
rl
il
-rl
?I Fi L,l
l
G
ffi Hl-
(,11<
{l; ?l nl al
@ mlv H IC]
sl +l
--,1
l;
<-
?i
Ii
El =l
a
u:l
ffi
o-J
zl zl 5 -l L--t -t
+r
I
rz--N. /NN
W
lC)
14 ?d
l$ l*
L-,.t -t
I
;zl
I
nl
a-l
-,I
H]
Hl-
,1 I$
Iul
{l*
tl
.,_l
r-t -zl
I
rrl
@
nl
H IC]
rrl >t Hl
I
L-]
zl E
I
7)l<-
dl;
I
cl -l rtI z._-
|
o-l I
+l ___t
I
il (:)
llll
E
I BEe
2 T t o 3 F
E L E
I E=E
6 F
6
l:Ei L23
-o2
i Ee;
-I
ill
iIl
-'Eci-u
it
o fA
I l_.1
e
it
o 2
i!m
I
F
z
: u -o
till d
t
2 o F
fi
o G
F
t
i r t 5
4
F
t
I!
E
tc $
z
i[
#i
fi
fi it
ffi +lc) lw ;z l-
{l
Z
r:l
zl
t_l
Z tI
'l
fl L
nl FI nl
T
il
<{
F--
*