VOL 70 - Maret 2016
Paroki Santa Perawan Maria Sapta Kedukaan Stasi St. Theodorus Stasi Caritas
Dari Kita Untuk Kita
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI EDITORIAL
1 2
BUAH PIKIRAN
3
KHAZANAH IMAN KATOLIK
6
DARI KITA UNTUK KITA
8
• SEKAPUR SIRIH
2
• SALIB: • MERANGKUL (CONSUMMAR) ATAU MENGHABISI (CONSUMERE)? • MELIHAT SALIB: MENGHARGAI MANUSIA
6
• WE ARE FAMILY LINGKUNGAN GRAHA MEGATERAN • KASIH ALLAH YANG MEMULIHKAN • MISA ANAK 31 JANUARI 2016 • RABU ABU AWAL MASA PRAPASKAH
14
JELAJAH ALKITAB
16
YANG MUDA YANG BICARA
19
UMAT BERBICARA
23
UMAT MENULIS
25
100% KATOLIK
27
LEMBAR ANAK INFORMASI
29 30
14
• MENGATASI ALERGI TERHADAP SAKRAMEN TOBAT • YOU ARE SO PRECIOUS… • HOW IF VALENTINE WITHOUT LOVE?
23
• KELURGA SUMBER CINTA
25
• PENGHORMATAN ALTAR
Sekretariat Paroki : Sdr. Mulyono setiap hari kerja Kamis s.d. Selasa
16 19 21
• SALIB: POHON KEHIDUPAN
Pst. Yoyo Yohakim, OSC Pst. B. Hendra Kimawan, OSC Pst. S. Dany Sanusi, OSC Pst. H. Tedjoworo, OSC F. de P. Mammouth KAMDP, OSC Pst. Petrus A. Didi Tarmedi, OSC Pst. M. A. Yuwono, OSC Pst. Yoannes Barualamsyah, OSC Pst. Markus Suradi, OSC Pst. Managamtua Simbolon, SJ
8 9 11 12
CINTA KITAB SUCI
• SESUNGGUHNYA SAMPAH ITU INDAH
Para Pastor di Biara Pandu
3 3
27
• PENANGGALAN LITURGI BULAN MARET 2016 • LAGU BULAN MARET 2016 • PETUGAS KOOR DAN ORGANIS MARET 2016 • JADWAL PETUGAS KOOR DAN ORGANIS MISA TRI HARI SUCI • JADWAL IBADAT TOBAT PAROKI PANDU & STASI ST. THEODORUS • JADWAL ACARA PDPKK PANDU MARET 2016 • LAPORAN SUMBANGAN SIE PANGAN PSE 2015 • KEGIATAN RUTIN PAROKI PANDU • KEGIATAN RUTIN STASI ST. THEODORUS • SUMBANGAN UNTUK GEREJA PANDU JANUARI 2016 • BAPTIS BAYI 24 JANUARI 2016 • DOA TESERA BERSAMA
31 32 32 33 33 33 34 35 37 38 38 38
(kecuali rabu dan tgl merah nasional)
Jam - Pagi: 07.30 - 12.00 & Sore: 16.00-19.00 BK Berita Kita Maret 2016
1
EDITORIAL
EDITORIAL
Penanggung Jawab: Pst. Yoyo Yohakim, OSC Pembimbing: Pst. P.A. Didi Tarmedi, OSC Pemimpin Redaksi: Maria Sugianti
SEKAPUR SIRIH
Sekretaris: A.G. Ratnamettha S Bendahara: Natalia Christianti W.
Pembaca yang terkasih, Di mata Tuhan, kita semua bukanlah sampah yang harus dibuang dan dibinasakan. Kita memang sudah berlumur dosa, namun Tuhan tetap menganggap kita berharga seperti sebuah mutiara yang hilang. Dia memberikan keselamatan kepada orang berdosa agar kembali kepada-Nya. Berita Kita edisi Maret 2016 berisi renungan dari Pastor Managamtua S.,SJ, juga Khazanah Iman Katolik dari Pastor H. Tedjoworo, OSC . Renungan untuk kaum muda dari Ibu Waty, dan rubrik tetap lainnya juga memberikan makna yang lebih mendalam mengenai Kristus yang rela menderita bagi kita. Kegiatan dari kategorial BIR Paroki Pandu dan Bidang Persaudaraan DPS St. Theodorus berkenaan dengan acara Hari Kasih Sayang juga layak untuk disimak. Semoga dalam masa pra-paskah ini kita semua semakin menyadari bahwa Tuhan adalah kasih yang mau membimbing kita menjadi umat yang baik dihadapan-Nya agar kita layak dan pantas hidup dalam karunia Roh-Nya. Amin. Salam Ketua Redaksi
Para Kontributor: Anita Karjo Boris S Dennis Kwaria Gabriella Anggraini Henny H Leny Muliadi M. Y. Eko Maria Goretty S. Yaning Maria K Nanny Tjahjadi T.E. Rosalina N. V. Waty S. Halim Fotografer: Amelia Christine J. Stephanus Wijaya Steffan Artistik: Dicky Wahyu Distributor : Mulyono Alamat Redaksi: Sekretariat Paroki Jl. Pandu No. 4 Bandung Tel. 022-6011138
Email:
redaksiBKpandu@ gmail.com Website: http://bkpandu.wordpress.com Facebook: www.facebook.com/beritakita.pandu
Desain sampul muka Dicky wahyu
2
BK Berita Kita Maret 2016
Percetakan:
Tri Tunggal Karya
BUAH PIKIRAN
BUAH PIKIRAN
SALIB: MERANGKUL CONSUMMAR ATAU MENGHABISI CONSUMERE?
Oleh: Managamtua Simbolon, SJ
Misteri Salib Entah sudah berapa kali kita mendengarkan kisah Passio saat Ibadat Jumat Agung, berapa kali menyaksikan drama/tablo Penyaliban Yesus, berapa kali menonton film tentang Jalan Salib, bahkan beberapa dari kita tak segan merogoh kocek untuk mengikuti prosesi Via Dolorosa di tempat-tempat lain, namun Salib tetaplah menjadi misteri besar. Sewaktu kecil dulu saya sering bertanyatanya mengenai sengsara Yesus. Kenapa kok Yesus tidak tampil sebagai super-hero? Dia kan Allah, Mahakuasa, pencipta langit dan bumi, masak Dia tidak bisa menghabisi para algojo dan menghindari salib? Dan masih banyak pertanyaanpertanyaan lain mengiang dalam kepala banyak orang, yang tinggal sebagai misteri. Pertanyaan tersebut ternyata bukan hanya milik kita. Penderitaan dan kematian Yesus di salib menjadi tanda tanya besar bagi pengikut-pengikutnya. Paulus merumuskan: “Kami memberitakan Kristus yang disalibkan: Untuk orang Yahudi sebuah batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi adalah kebodohan, tapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi dan orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah”. (1Kor 1:23-24) Harap diingat, salib bukanlah sesuatu yang tiba-tiba turun dari langit. Kita merenungkannya karena salib
merupakan bagian dari kisah sengsara Yesus. Dan dalam seluruh rentetan kisah sengsara tersebut, sebenarnya kita diajak untuk mencecap dalam-dalam bagaimana keAllahan menyembunyikan diri dalam penderitaan dan kesulitan manusia. Gampangnya, Yesus memang Allah dan Dia Mahakuasa, tetapi dalam peristiwa salib, Ia menyembunyikan ke-Allahannya, ke-Mahakuasa-annya. Kenapa? Ternyata ada 2 dimensi berkenaan dengan penderitaan Yesus. Yang pertama adalah Dimensi Psikologis, dan yang kedua adalah Dimensi Teologis. Apa maknanya? Dimensi Salib Secara psikologis, dalam penderitaanlah relasi sungguh-sungguh terasa dekat. Dalam penderitaan-Nya di kayu salib, Yesus menampilkan relasi yang sangat dekat dengan manusia. Ia menyuguhi drama kemanusiaan terbesar sepanjang sejarah peradaban. Allah yang rela menjadi manusia, Allah yang rela berdarah-darah. Ia yang adalah Putera tunggal Allah sampai mengucapkan kata-kata: “Allahku ya Allahku, mengapa Kau tinggalkan daku?” saat tergantung lunglai di atas kayu salib. Dalam hidup sehari-hari, kita pun seringkali mengalami bahwa sesuatu yang baik biasanya merupakan hasil dari perjuangan yang tak mudah. Hidup berumah tangga misalnya, yang BK Berita Kita Maret 2016
3
BUAH PIKIRAN dari hari ke hari dibangun dengan susah payah. Tak ada rumah-tangga yang tanpa pengorbanan dari masing-masing anggota. Tidak sekedar pengorbanan waktu, namun juga pengorbanan diri diperlukan agar relasi dalam keluarga tetap hidup dan berkembang. Penerimaan identitas pribadi yang lain adalah hal yang tidak mudah. Karena itu, hidup bersama kadang terasa menjadi beban. Kesetiaan pada komitmen dalam hidup perkawinan menuntut pemberian diri yang total demi terwujudnya kebahagiaan bersama. Demikian juga bagi seorang religious yang berusaha setia pada hidup pangilannya. Kesetiaan pada komitmen panggilannya menyebabkan orang rela menderita mengalahkan segala godaan tawaran kesenangan duniawi demi hidup menurut nasihat Injil. Dimensi yang kedua adalah Dimensi Teologis. Kisah sengsara menjadi bukti yang paling kuat bahwa Allah hadir dalam penderitaan dan kegelapan hidup manusia yang paling dalam. Dengan wafat di salib, Yesus menyelesaikan misi-Nya. Ia adalah anak domba Paskah yang menjadi silih atas dosa seluruh umat manusia. Ia menemani kita, menuntun kita berjalan melewati lorong-lorong hidup yang paling kelam. Kita boleh yakin takkan ditinggalkan oleh Dia yang diutus oleh Bapa untuk membawa kita kembali kepadaNya, ke sumber kehidupan, ke sumber terang. Lewat kematian-Nya, Yesus menunjukkan apa artinya cinta. “Cinta harus lebih diwujudkan dalam perbuatan daripada diungkapkan dalam kata-kata”. Cinta menampilkan diri paling nyata justru dalam penderitaan. Sebagaimana sering dikatakan oleh Mother Teresa: “Mencintai tanpa merasa sakit hati belumlah mencintai”. Dan Allah mencintai kita, bukan hanya sampai merasa sakit hati, bahkan sampai mati.
4
BK Berita Kita Maret 2016
Tantangan Salib Kita bukanlah kaum masochis, kita tidak tergila-gila pada penderitaan. Maka penderitaan, dan juga kejahatan yang menjadi sumber penderitaan, haruslah kita basmi. Namun dalam realita hidup, hal ini seringkali tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak faktor yang bermain di dalamnya. Dan ujungnya, kita harus menjalani penderitaan tersebut. Manusia harus menyongsong sisi gelapnya, bukan melarikan diri untuk mencari kebahagiaan semu. Kebahagiaan adalah visi yang harus berani ditempuh melalui jalan salib. Sebagaimana dituliskan dalam Surat Gembala Keuskupan Bandung 2016: “Di tengah impian akan kebahagiaan berkeluarga, ada orang yang tidak setia pada janji perkawinannya hingga hidup gelisah.” Paus dalam salah satu misa hariannya juga mengingatkan bahwa hati manusia bisa membeku bagai batu, entah karena pengalaman pahit dalam hidupnya, atau juga hati mengeras karena menutup diri pada dirinya sendiri belaka. Di sinilah pentingnya komitmen pada visi awal. Ketika tidak bahagia, ya berkomitmen bersama, melakukan jalan salib dalam sisi gelap kehidupan, bukan melarikan diri dan mencari kebahagiaan semu. Kisah sengsara Yesus sendiri memberikan perspektif baru. Dalam situasi yang sulit di mana solusi tak kunjung ditemukan dan jalan di depan terasa berat, kita diajak untuk berjuang agar kita tidak berbelok dari kesetiaan kita kepada Allah, tidak mencari jalan pintas. Secara khusus pada Tahun Keluarga Keuskupan Bandung, Bapak Uskup mendoakan kita semua untuk setia menjaga kekudusan sakramen perkawinan dan keutuhan keluarga. Dan Paus mengingatkan kaum religius, “Seorang imam hendaknya menjadi bapak bagi komunitas atau umatnya, bukan
BUAH PIKIRAN orang yang sedih dan mukanya pedih… Seorang suster hendaknya menjadi ibu, bukan malahan menjadi perawan tua.”. Maka tepatlah dalam masa Prapaskah tahun ini, keuskupan kita mengambil tema mengandalkan Allah, pantang menyerah. Dan sebagaimana Yesus yang berhasil mengatasi pencobaan, kita pun boleh memiliki jaminan bahwa kita pun akan berhasil bilamana berjuang bersama Yesus dalam menghadapi percobaan sepanjang sejarah kehidupan ini. Peristiwa sengsara merupakan peristiwa ke-Allah-an yang menyembunyikan diri. Ia mengasihi kita sampai terlaksana sesuatu yang mengubah arah hidup kita sendiri. Maka di sini yang penting adalah: bagaimana aku bersikap terhadap penderitaan, khususnya penderitaan orang lain? Apakah aku lebih terdorong untuk merangkul (consummar) kesulitan mereka (sebagaimana kata-kata Yesus di salib: consummatum est) atau malah lebih condong untuk “menghabisi” (consumere) mereka? Apakah aku mau dan mampu untuk terlibat dalam tahun kering dan panas teriknya (fase padang gurun) kehidupan sesamaku? Kalau iya, di sanalah kita bertemu dengan Allah yang menyembunyikan diri. ***
BK Berita Kita Maret 2016
5
KHAZANAH IMAN KATOLIK
KHAZANAH IMAN KATOLIK
MELIHAT SALIB: MENGHARGAI MANUSIA
oleh: H. Tedjoworo, OSC
A
da orang yang sangat takut terhadap jarum suntik. Karenanya, pergi ke dokter atau ke rumah sakit juga sangat takut, khawatir akan disuntik. Ada juga yang ngeri melihat darah, meskipun itu darahnya sendiri. Seorang pernah ingin menyumbang darah ke PMI. Karena ada batas minimum berat badan, ia ditimbang dahulu beberapa waktu sebelumnya, dan dinyatakan layak. Ketika masuk ruangan, banyak orang yang berada di situ. Semua sedang diambil darahnya. Tiba-tiba teman ini pias mukanya. Badannya lemas dan sempoyongan. Perawat yang melayani khawatir, dan menimbang lagi berat badannya. Beratnya turun! Tensinya juga turun. Ia tidak boleh menyumbang darah. Pikiran kita suka melayang kalau melihat bekas luka. Gigi ngilu, mata kabur, badan lemas. Ada yang lari terbirit-birit kalau hendak ditunjuki bekas luka operasi. Padahal itu bekas luka, artinya sudah sembuh. Kita pun sering berpaling kalau melihat seseorang sedang kesakitan dan menderita, merasa ‘tidak tega’. Ada orang yang pingsan kalau masuk ruang ICU. Mungkin kita yang merasa diri ‘kuat’ merasa heran dengan hal itu. Tapi, melihat, apalagi mendampingi orang yang menderita, perlu keberanian dan kesetiaan besar.
6
Para ahli Taurat dan orang Farisi dalam Mat. 12:38-50 belum tahu apa-apa tentang ‘salib’ yang akan dijalani Yesus sebagai tanda keselamatan. Maka, mereka minta tanda. Dan jawaban Yesus menggambarkan tanda Yunus. Yunus pernah berada di dalam perut ikan—kegelapan, kematian—selama tiga BK Berita Kita Maret 2016
hari tiga malam. Itu, bagi Yesus, menunjuk pada penderitaanNya, salib-Nya. Metafor kegelapan dan kematian selama tiga hari di dalam kubur, sebenarnya adalah ujian yang paling ‘kena’ bagi kesetiaan dan keberanian. Kita tahu bahwa banyak murid Yesus yang lari dan bersembunyi karena ngeri melihat salib Yesus. Kadang-kadang Kita punya dalih ‘tidak tega’ melihat orang yang sedang kesakitan. Kita menutup mata karena takut, tak mau berada di sana karena kasihan, mengindar karena bulu kuduk merinding. Tapi, justru di saat itu kita harus berjuang untuk tetap berdiri di sana, tetap memandang, ikut merasakan dan menanggung kesusahannya. Itulah satu-satunya cara untuk “masuk ke dalam perut ikan” seperti yang dialami Yunus! Masuk ke dalam kegelapan dan rasakan kesunyian yang sungguh-sungguh menguji nyali manusia! Hanya keberanian dan kesetiaan untuk tetap berdiri di sana, akan membawa kita dan orang yang sedang menderita itu kepada cahaya. Masuk ‘ke dalam Salib’ adalah satu-satunya cara untuk sampai pada keselamatan. Kalau kita suatu saat merasa kesakitan, entah karena orang lain atau penyakit, semakin meronta-ronta, semakin tersiksa pula. Cara yang terbaik, kendati seakan-akan pasif, ialah: menerimanya, menjalaninya. Kita seperti ‘dibiarkan’ Tuhan mengalami peristiwa yang menyakitkan, dan kita perlu menjawab:
KHAZANAH IMAN KATOLIK “Baik, Tuhan... aku mau menjalaninya.” Tidak enak dan tersiksa, namun itu berarti kita menerima kemanusiaan kita dan kemanusiaan orang lain. Mungkin dengan permenungan itu kita baru mengerti ketaatan dan ketahanan diri seperti apa yang dimiliki Bunda Maria dan Yohanes saat berdiri di dekat salib Yesus (Yoh 19:26-27). Mereka harus ‘tega’ dan kuat hanya untuk hadir di sana, melihat Yesus dalam sakratul maut. Lebih berat lagi, yang menderita itu adalah Putra satu-satunya, sahabat serta guru yang paling disayangi. Pada waktu itu bukan hanya Yesus yang disalibkan, tetapi juga Maria, Bunda-Nya; juga Yohanes, murid yang dikasihi-Nya. Mereka ikut disalibkan di tempat itu. Dan mereka yang setia berada di dekat salib, menghargai seluruh diri Yesus sebagai Allah dan manusia.
Melihat siapapun yang menderita, jangan membuat kita lari dan menghindari. Jangan menutupi mata. Jangan hanya berkata, “Kasihan”. Kita diajak untuk memperlakukan mereka sebagai manusia yang bermartabat, sekalipun sedang dalam keadaan yang begitu susah. Sebab, manusia memang bukanlah sampah. Manusia selalu adalah manusia, yang pernah diciptakan Allah dari cinta kedua orangtuanya. Di masa ini, kita diingatkan bahwa ketaatan dan kesetiaan yang sama dituntut dari diri kita, di hadapan setiap salib yang dijalani oleh orang-orang yang terkasih, dan juga salib-salib kita sendiri. Jangan pergi. Jangan berpaling. Hadir saja di sana, di dalam Roh Tuhan, dan kita akan menemukan dan menumbuhkan kekuatan untuk sampai kepada cahaya. Salib adalah keberanian dan kesetiaan untuk menghargai martabat diri manusia di hadapan Allah, lebih dari sekadar sebuah penderitaan.
Uniform for All Purpose Penampilan yang menarik akan menunjang segala aktifitas anda Kami hadir melayani pemesanan segala jenis seragam untuk berbagai keperluan (pria/wanita) dengan harga terjangkau (minimal pemesanan untuk 5 orang) BK Berita Kita Maret 2016
7
DARI KITA UNTUK KITA
DARI KITA UNTUK KITA
WE ARE FAMILY ACARA KEBERSAMAAN LINGKUNGAN GRAHA MEGATERAN
B
ermula dari antusiasme warga untuk mengadakan acara bersama maka pada hari Minggu, 31 Januari 2016 yang lalu Lingkungan Graha Megateran mengadakan acara ramah tamah untuk mempererat tali persaudaraan di antara warga. Acara ini diselenggarakan di rumah Bapak Bambang dan Ibu Evy Komplek perumahan Cipta Graha . Acara dikemas secara santai maka kemeriahan dan kebersamaan sangat terasa.Diselingi dengan canda dan tawa acara dimulai dengan kata sambutan dari Bapak Ignatius Setyawan selaku ketua lingkungan dilanjutkan dengan doa pembuka oleh Pastor Markus, OSC selaku Pembina lingkungan. Acara kebersamaan ini juga dihadiri oleh Bapak A.H. Sugiarto dan Bapak Yustinus Guiso selaku ketua wilayah 9 dimana Lingkungan Graha Megateran berada. Mengakrabkan dan mempererat persaudaraan di antara warga adalah tujuan diadakannya acara tersebut. Terselenggaranya acara ini juga dalam rangka menjaga lingkungan yang
8
BK Berita Kita Maret 2016
Oleh: Lydia S.
hidup , harmonis dan aktif. Saat acara keakraban itu juga dilakukan perkenalan kembali di antara warga lingkungan baik yang lama maupun yang baru. Tercatat warga lingkungan Graha Megateran berjumlah 82 kepala keluarga/268 warga yang terbagi menjadi 3 Sub Lingkungan yaitu Taman Pesona Mediteran, Mega Raya dan Cipta Graha-Gunung Batu. Acara kemudian dilanjutkan dengan makan siang bersama, quiz, door prize sederhana, dan karaoke lagu-lagu lawas yang diupayakan untuk mencairkan suasana sehingga semakin terjalin keakraban antar warga.Harapan kami semoga dengan acara keakraban ini makin banyak warga yang tersapa sehingga ada hubungan yang akrab diantara warga yang tergabung di lingkungan Graha Megateran ini. Semoga kami mampu meneladani semangat Santo Ignatius yang merupakan pelindung lingkungan ini.
DARI KITA UNTUK KITA
KASIH ALLAH YANG MEMULIHKAN
D
alam menyambut Tahun Belas Kasih Allah, pada 29 Januari 2016 Paroki Pandu mengadakan acara meditasi dan adorasi dengan tema “Kasih Allah yang Memulihkan”. Dipimpin oleh Pastor Maximilian Marciano, Er. Dio dari Purwokerto dan Pastor Markus Suradi, OSC. Acara ini diprakarsai oleh kelompok Meditasi Cinta Kasih Ilahi dan kemudian menjadi kegiatan Paroki Pandu yang kepanitiaannya melibatkan seluruh kategorial. Undangan kami sebarkan ke seluruh paroki yang ada di Jawa Barat. Acara ini diawali dengan puji-pujian,dilanjutkan dengan pembacaan Injil Yohanes 15:9-17 oleh Pastor Markus dan homili oleh Pastor Maximilian . Dalam amanat perpisahan Yesus dengan murid-murid-Nya, Dia memerintahkan agar murid-murid saling mengasihi. Kaitannya dengan meditasi dan adorasi ini ada diawal amanat, yaitu untuk tinggal didalam kasih Allah. Ketika kita tinggal dalam kasih Allah, disitu akan mengalami sukacita/ bahagia sehingga mampu mengasihi satu sama lain. Jadi rahasia besar dalam meditasi adalah untuk tinggal dalam kasih Allah, dan Allah akan mengalirkan kasih-Nya. Tahun 2013 Pastor Maximilian sebagai perumus MCKI untuk pertama kalinya memberikan rekoleksi di Stasi Sukawarna. Beliau pendiri Pertapaan Awam Oasis Sungai Kerit di Melung, Purwokerto; karena pertapaan awam, maka pertapaan
Oleh: Henny Herawati ini hidup dari sumbangsih awam. Dalam hidup keseharian kita yang penuh dengan kebisingan, kita dapat mengerjakan dua hal sekaligus, misalnya nonton tv sambil ngemil. Dalam meditasi ini kita mau duduk diam, seluruh diri mau diarahkan kepada Tuhan. Tidak perlu alergi atau takut pada keheningan karena dalam keheningan banyak rahasia kehidupan terkuak; dalam kesendirian kita menerima rahmat Allah. Agar dalam keheningan kita dapat berkonsetrasi, ada kalimat suci/ mantra yang perlu kita daraskan berulang-ulang, yaitu: Aku mengasihi dan menyembahMu Tuhan. O Yesus aku mengasihi dan menyembahMu. Engkaulah sumber kerahiman ilahi. Kasihanilah kami orang berdosa ini. Dalam keheningan juga kita mau meneliti segala dosa kita . Allah sangat rindu mencurahkan belaskasih-Nya. Maka dalam mantra ada rumusan “kasihanilah kami”. Penerangan di dalam gereja dimatikan. Pastor memandu kami agar duduk dengan rileks. Posisikan tubuh, kaki dan tangan dengan nyaman. Mata terpejam, diawali agar konsentrasi dengan nafas. Fokus pada telinga, tangkap suara suara dalam keheningan. Sadari dan renungkan. Bangkitkan kerinduan akan Bapa. Arahkan sepenuhnya pada Allah sang pencipta. Allah itu maha tahu, berkuasa. Allah adalah kasih. Mengulangi kata-kata Allah adalah kasih terus menerus, lebih lembut dan setengah suara. Fokus pada getaran lidah dan BK Berita Kita Maret 2016
9
DARI KITA UNTUK KITA akhirnya dalam hati disuarakan mantra itu. Ingatlah akan dosa dosa kita dan tak terasa airmata mengalir dengan deras. Terdengar isak tangis tertahan dari umat yang hadir. Demikialah, dua setengah jam tidak terasa kami lewati dalam penyembahan
10
BK Berita Kita Maret 2016
dan tinggal bersama dengan kasih-Nya, ada kelegaan dan keindahan luar biasa. Acara diakhiri dengan penghormatan Sakramen Maha Kudus . Acara ini dihadiri oleh 245 umat dari berbagai paroki.
DARI KITA UNTUK KITA
MISA ANAK 31 JANUARI 2016
Oleh: Michael Jehan – Bina Iman Remaja
A
da yang ditunggu anak-anak di SD Pandu, Pra-remaja pukul 09.15 , dan Paroki Pandu… yang menjadi Bina Iman Remaja pukul 08.00 Bagi anak acara rutin setiap minggu ke-5, dan remaja yang senang menyanyi dapat yaitu Misa Anak. Misa diselenggarakan bergabung dalam Campanella Voce latihan di penghujung bulan Januari 2016. setiap hari Jumat. Ingin menjadi misdinar? Kali ini, Misa anak bertema tentang dapat mendaftarkan diri ke Sekretariat kasih. Dalam homilinya, Paroki. Ditunggu ya, Pastor Barualamsyah, “Pastor juga bercerita tentang teman-teman.....! OSC mengungkapkan seorang anak nakal yang kasih sebagai suatu bolos sekolah, lalu karena essensi yang diberikan kena marah orang tuanya ia Tuhan untuk kita. memanjat pohon dan tidak Bacaan pertama diambil mau turun meskipun sudah dari 1 Korintus:13, dipanggilkan orang pintar, bahwa kasih adalah pendeta, bahkan polisi.” hal terbesar dibanding dengan harapan dan iman. Pastor juga bercerita tentang seorang anak nakal yang bolos sekolah, lalu karena kena marah orang tuanya ia memanjat pohon dan tidak mau turun meskipun sudah dipanggilkan orang pintar, pendeta, bahkan polisi. Tetapi akhirnya ia mau turun setelah dipanggilkan seorang pastor tua yang tidak bicara apa-apa tapi hanya membuat tanda salib. Rupanya anak itu mengartikan pohon akan ditebeng jika dia tidak turun. Pastor Baru mengajak anakanak untuk menjadi anak yang baik dan rajin, serta, taat pada orang tua dan Tuhan. Beberapa kelompok kategorial juga terlibat sebagai petugas liturgi. Diantaranya, petugas misdinar dari kelompok misdinar Paroki Pandu, kelompok Campanella Voce mengisi koor, kelas praremaja yang bertugas sebagai petugas persembahan, dan Bina Iman Remaja menjadi kolektan. Usai misa anak-anak tetap semangat dan mendapat bingkisan makan siang. Bagi yang belum bergabung, jangan ragu untuk hadir dalam acara Bina Iman Anak setiap hari Minggu pukul 07.15 dan 09.15 BK Berita Kita Maret 2016
11
DARI KITA UNTUK KITA
RABU ABU AWAL MASA PRAPASKAH
M
asa prapaskah atau masa pertobatan, masa pantang dan puasa dalam tradisi Gereja kita diawali dengan Misa Rabu Abu. Masa persiapan selama 40 hari (tidak termasuk Minggu) menyambut Paskah. Dalam perayaan Rabu Abu, dahi kita ditandai dengan abu yang berasal dari daundaun palma yang telah diberkati pada Minggu Palma tahun sebelumnya. Imam memberkati abu dan mengenakanya pada dahi umat dengan membuat tanda salib. Adapun makna yang terkandung dalam perayaan misa Rabu Abu ini adalah kita menyesali segala dosa dan melakukan silih bagi dosadosa, lebih mengarahkan hati pada Kristus, mengenang sengsara-Nya, wafat dan kebangkitan-Nya demi keselamatan manusia.
12
Di paroki kita, diadakan empat kali Misa Rabu Abu yang dipenuhi oleh umat yang rindu untuk mengikuti Misa dan mengawali masa Prapaskah. Dalam homili yang disampaikan oleh Pastor M. A. Yuwono, OSC pada Misa pukul 19.00 wib bahwa setiap agama pasti mengajarkan kebaikan dan mengajak kita dekat dengan Tuhan. Tradisi dalam Gereja Katolik mengajarkan ‘jalan’ mengikuti BK Berita Kita Maret 2016
Oleh: M.Y Eko ajaran Kristus, Gereja banyak menerbitkan buku-buku doa untuk umat. Doa yang sering kita lantunkan dan ungkapkan akan mendekatkan kita dengan Sang Pencipta dan mengubah karakter kita sehingga menjadi seseorang yang lebih baik. Pada masa Prapaskah ini hendaknya yang dilakukan adalah menambah intensitas kegiatan rohani antara lain : (1) Berdoa, (2) Ibadat Harian, (3) Doa Syafaat, (4) Devosi, (5) Meditasi, (6) Komtemplasi, (7) Doa Harian, (8) Ibadat Lingkungan, (9) Doa-doa Sakramen dan Sakramentali. Oleh sebab itu tidak ada alasan bagi umat Katolik merasa bingung harus berdoa. Bapa-bapa Gereja telah mewariskan banyak doa bagi kita. Kesempatan masa Prapaskah ini hendaknya digunakan sebagai waktu yang tepat untuk lebih dekat dengan Tuhan, mengenangkan kasih-Nya yang besar pada kita dan sudah sepantasnya kita membalas kasih itu dengan melakukan kebaikan bagi sesama yang dapat kita salurkan melalui Aksi Puasa Pembangunan (APP). Pantang dan puasa bukan hanya sekedar menahan kesenangan duniawi yang biasa kita lakukan atau sekedar mengurangi makan, tetapi lebih kepada makna untuk menghayati hidup iman kita. Beberapa hal
DARI KITA UNTUK KITA sederhana dapat kita lakukan seperti dalam homili yang disampaikan Pastor. Semoga di masa pertobatan ini, seperti ajakan para imam, kita semakin menyadari betapa ‘kecil’ dan berdosanya kita di hadapan Allah namun Ia dengan kasih-Nya membawa kita kembali pada-Nya untuk mendapatkan
warisan surga melalui pengorbanan putera-Nya yakni Kristus. Akhirnya pada saat Paskah dan kebangkitan Kristus kita diperkenankan untuk merayakan kemenangan iman kita dan melanjutkan kehidupan dengan lebih dekat dengan Allah seperti pada saat masa prapaskah ini.
BK Berita Kita Maret 2016
13
CINTA KITAB SUCI CINTA KITAB SUCI
SESUNGGUHNYA SAMPAH ITU INDAH
P
Oleh: Nanny Tjahjadi
ada masyarakat kita, sebenarnya Injil Matius 25:40 dikatakan: “Aku berkata terdapat dua kelompok umat manusia, kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yaitu kelompok yang terdiri dari yang kamu lakukan untuk salah seorang orang-orang kaya, orang-orang-orang dari saudara-Ku yang paling hina, kamu serba kecukupan, tidak mengenal haus telah melakukannya untuk Aku.” Jadi di sini dan lapar, tidak mengenal kedinginan jelas bahwa Tuhan Yesus dapat disamakan karena berpakaian serba wah dan serba dengan kaum “sampah masyarakat” tadi. cukup sempurna. Kelompok ini disebut Tuhan Yesus dapat didentifikasikan kelompok Mapan. Sedang kelompok dengan kaum marginal, kaum yang yang lain adalah kelompok fakir miskin, terpinggirkan, kaum fakir miskin yang para penganggur, mereka yang kelaparan dibuang dalam kancah pergaulan. Yesus dan kehausan, mereka dapat disamakan solider “Di mata Tuhan, sesungguhnya dengan kaum penderita, yang merasa kedinginan Ia tidak mengenal perbedaan kaum yang sengsara. karena kekurangan pakaian, termasuk juga antara yang kaya dan miskin, kaum papa melarat tidak mengenal kaum mapan Di mata Tuhan, pesakitan, tunawsima, sesungguhnya Ia tidak dan kaum sampah. Tuhan cacat mental yang tidak tidak mengenal kelas. Ia tidak mengenal perbedaan dapat berproduksi antara yang kaya dan pandang bulu (Rom 2:11)” lagi. Kelompok yang miskin, tidak mengenal kedua ini sering kaum mapan dan kaum dianggap “sampah masyarakat”. sampah. Tuhan tidak mengenal kelas. Ia tidak pandang bulu (Rom 2:11). Bapak Kedua kelompok ini yang berada didalam Suci Paus Fransiskus menyatakan bahwa masyarakat, yang dasar penilainannya dan manusia itu sebagai “The most perfect being”. tolak ukurnya berdasarkan segi materiil, Manusia diciptakan sebagai makhluk segi keuangan. Keuangan dianggap yang paling sempurna. Manusia yang sebagai kunci pokok segala-galanya. diciptakan Tuhan menurut gambar dan Dalam teori ekonomi disebutkan:”Money rupa Allah (Kej 1:26-27). Manusia yang makes market, money makes the global go diciptakan oleh Allah sebagai makhluk around”. Maka, manusia yang tak mampu tercinta dan terkasih serta tersayang. berproduksi untuk menghasilkan uang Karena kasih-Nya itu, Allah menciptakan dianggap sebagai sampah masyarakat. pohon kehidupan dan pohon pengetahuan Sifat masyarakat yang demikian ini akan yang baik dan yang jahat (Kej 2:9). sebenarnya dianggap tidak berguna, Sesungguhnya pohon-pohon tersebut kotor dan harus dibuang jauh-jauh. diciptakan oleh Allah sebagai ramburambu dalam kehidupan manusia, agar Pada negara berkembang (developed manusia berhati-hati menurut jalan dan country), sampah tersebut dapat didaur arah kehidupan yang selamat sentosa, agar ulang menjadi pupuk buatan yang berguna manusia tidak terjatuh dalam kedosaan untuk pertanian. Namun bagaimanakah yang membawa suatu kematian. dengan pandangan Tuhan Yesus? Di dalam
14
BK Berita Kita Maret 2016
CINTA KITAB SUCI Yesus adalah pribadi yang solider dengan kemiskinan dan kesengsaraan serta penderitaan sepanjang hidup-Nya di dunia ini. Kisah sengsara Yesus di dunia ini telah dinubuatkan Nabi Yesaya, “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakkan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan bilurbilurnya kita menjadi sembuh” (Yes 53:5). Di dalam Lukas 12:50 disebutkan, “Aku harus menerima baptisan, dan betapa susahnya hati-Ku sebelum hal itu berlangsung!” Dia sungguh merindukan saat permandian darah-Nya yang akan ditumpahkan bagi semua orang. Yesus acapkali (sampai tiga kali) memberitahukan kepada murid-murid-Nya akan penderitaan yang akan terjadi. “Ketika Yesus akan pergi ke Yerusalem. Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka di tengah jalan: Sekarang kita
pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah supaya ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga ia akan dibangkitkan (Mat 20:17-19). Sesungguhnya sengsara Kristus, khususnya di Kayu Salib adalah karya terbesar dan termulia dari cinta kasih Ilahi (Yoh 3:16). Kisah sengsara Yesus di Kayu Salib perlu direfleksi dan direnungkan baik-baik dalam hati umat yang berkenan kepadaNya: sejauh mana Salib Kristus itu selalu berada di tiap keluarga Kristiani. Dalam bahasa Belanda disebut “Ieder huis heeft een kruisje,” artinya di setiap keluarga senantiasa ada salib sebagai lambang penderitaan atau sebagai lambang kebahagiaan dan kemuliaan Allah. Amin.
BK Berita Kita Maret 2016
15
JELAJAH ALKITAB JELAJAH ALKITAB
MENGATASI ALERGI TERHADAP SAKRAMEN TOBAT
J
elajah Alkitab edisi 18 Februari 2016 menampilkan tema ”Mengatasi Alergi Terhadap Sakramen Tobat”. Dibawakan oleh Pastor Doni Srisadono, MSC., dari Wonosobo. Beliau sudah ketiga kalinya membawakan seminar dalam Jelajah Alkitab ini. Malam itu, seperti biasa umat yang hadir lebih banyak wanitanya daripada pria. Demikian juga dalam ruang pengakuan dosa. Sebab pria lebih memakai ratio, sedang wanita memakai perasaan. Bagaimana kalau pengakuan dosa memakai ratio? Buat apa pengakuan dosa itu? Demikian Pastor Doni mengawali pembicaraannya.
Banyak umat Katolik yang merasa tidak nyaman dengan Sakramen Tobat dan kekuatan dari Sakramen itu. Mengapa harus lewat pastor? Pastor kan juga manusia yang tidak luput dari dosa? Pastornya menyebalkan. Saya tahu kartunya. Dosaku ‘kan’ urusan pribadi dengan Allah. 16
BK Berita Kita Maret 2016
Oleh: Henny Herawati
Matius 18:18 Aku berkata kepadamu: “Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga”. Kuasa ini diberikan oleh Yesus kepada para rasul (Petrus dan teman-temannya). Petrus adalah Paus pertama dan bersama para rasul menjadi hirarki pertama Gereja. Hirarki ini diwariskan turun temurun hingga hari ini, sampai pada para imam di saat ini. Sehingga pewarisan hirarki ini disertai juga dengan pewarisan kuasa pengampunan dosa (Yoh 20:23): Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang, tetap ada, dosanya tetap ada.
Inilah power seorang imam. Meskipun imam itu pendosa selama kuasa itu belum dicabut maka ia memiliki kuasa untuk melakukan pengampunan dosa, karena rahmat tahbisan yang dia terima dari hirarki Gereja. Yang memberi pengampunan adalah Yesus
JELAJAH ALKITAB sendiri melalui absolusi yang diucapkan tanpa kematian. Tapi mengapa tidak imam. Kata-kata absolusi itu adalah lahir di Surga? Karena dosa, maka Yesus jawaban pasti dari Tuhan atas diampuninya diutus ke dunia untuk menyelamatkan kita dari dosa, sehingga kita yakin sudah manusia, untuk mengembalikan manusia diampuni Tuhan. Dalam Sakramen Tobat ke Firdaus. Jadi bukan manusia yang ada tindakan membuka pintu hatiku untuk mencari Tuhan. Tapi Tuhan yang mencari disembuhkan dari dosa. Ketika orang manusia. Mana ada kisah dalam Kitab membuka hati ada kualitas kerendahan hati Suci tentang Gembala yang hilang? di dalamnya. Begitu pun dengan imamnya. Yang ada juga Anak yang hilang. Saat melayani, imam tidak merasa lebih Alergi ke-3: Dosa saya terlalu besar, Tuhan benar dari umat yang mengaku dosa. tidak mungkin mengampuni saya. Berapa Imam juga merenungkan, mengoreksi diri, banyak hutangmu? 1 Miliar? Berapa gajimu jangan-jangan dia juga melakukan hal itu. sebulan? Sebulan mau mencicil berapa? Tidak ada kesombongan sama sekali. Ini Kapan lunasnya? Tidak bisa. Lalu tiba-tiba juga merupakan pengalaman kerendahan ada orang kaya yang mau melunasinya. hati seorang imam. Jadi baik umat yang Tentu kamu senang sekali. Berapa besar mengaku dosa maupun imam yang dosamu? Kalian orang Katolik sudah melayani, sama-sama memiliki kualitas bebas. Orang yang kaya, karena tidak kerendahan hati. Jadi punya hutang lagi. Sudah alergi pengakuan dosa “Inilah power seorang imam. ditebus oleh Yesus. Maka itu tidak ada dasarnya. Suci dikatakan Meskipun imam itu pendosa Kitab Alergi/ penolakan kabar gembira, kamu selama kuasa itu belum dicabut tidak akan mati. Itulah terhadap Sakramen maka ia memiliki kuasa untuk kerahiman Allah. Allah Tobat kedua: Untuk melakukan pengampunan dosa, tidak memperhitungkan apa mengaku dosa? karena rahmat tahbisan yang dosa. Sebetulnya mustahil Nanti berdosa lagi. Jika dia terima dari hirarki Gereja.” kita masuk surga. Kalau ditimbang-timbang, kebaikan dan dosa yang engkau masuk surga dibuat dalam sehari, pasti timbangan dosa bukan karena jasamu. Kalau sudah ditebus, lebih berat. Tidak ada gunanya bertobat. dicintai lebih dahulu oleh Allah, maka saya Mengapa setiap hari rumah anda disapu? mau hidup sebaik baiknya. Jadi keselamatan Nanti juga kotor lagi. Ya disapu lagi. itu kerjasama Allah dengan manusia. Artinya dirawat. Jangan tunda sampai kotor Keselamatan itu dari Allah tetapi butuh sekali. Ketika sering mengaku dosa, kita jawaban kita: “Ya saya percaya.” Jika engkau menjadi peka. Menerima Sakramen Tobat tidak percaya, maka rahmat keselamatan adalah pembersihan kembali. Jadi, tindakan tidak akan diperoleh. Begitu juga dengan mengaku dosa bukan tindakan yang pengakuan dosa. Patung St. Paulus ditaruh sia-sia. Dengan bertobat, kita mengobati di tempat tempat suci, padahal masa jiwa yang terluka, dan itu memberikan lalu Paulus adalah seorang pembunuh. sukacita. Mengapa dalam hidup ada Artinya, sebesar apapun dosamu, selalu ada penderitaan, luka, penyakit dan kematian? kerahiman Allah jika engkau bertobat. Kita sebenarnya tidak normal. Seharusnya Alergi ke-4: Saya tidak akan pernah kita tidak lahir di Bandung tetapi di Surga. mengalahkan dosa-dosa saya. Dosa seolah Adam dan Hawa diciptakan di taman mengendalikan saya. Orang seperti ini firdaus (surga). Kita seharusnya lahir di mengandalkan kekuatannya sendiri. surga juga, tidak bisa mati. Itu baru normal. Banyak orang mengira bahwa mereka dapat Tanpa derita, tanpa luka, tanpa penyakit, mengalahkan iblis dengan kekuatannya BK Berita Kita Maret 2016
17
JELAJAH ALKITAB sendiri. Kita tidak mungkin mengalahkan kuasa kejahatan tanpa melibatkan Allah. Dalam Sakramen Tobat, kita menyerahkan segala kerapuhan kita, menunjukkannya secara terbuka sebagai ungkapan nyata bahwa kita perlu diselamatkan. Satusatunya cara mengalahkan dosa: jangan berfokus pada dosa, berfokuslah pada cinta. Fokus pada kebaikan. Harus percaya cinta Tuhan lebih besar dari dosa. Kalau saya sudah berjuang, hasilnya hanya begini, ya sudah yang penting ada sesuatu yang saya persembahkan. Sekali lagi, bukannya aku mencari Tuhan, karena Tuhan tidak pernah hilang. Yang hilang itu kita. Dalam Sakramen Tobat ada tindakan nyata bahwa: Saya mau ditemukan Allah. Sakramen Tobat adalah “ruang” di mana kita berjumpa dengan Tuhan, diampuni dan dicintai Tuhan. Menerima sakramen tobat adalah sebuah pengalaman pemulihan relasi (pengampunan) dengan Tuhan, sesama dan diri kita sendiri.
JL. PAMOYANAN NO. 8 (022)6011937/081.220.16.993 BANDUNG 18
BK Berita Kita Maret 2016
YANG MUDA YANG BICARA
YOU ARE SO PRECIOUS… Jaka: “Tambah lagi?” “Boleh, ma” “…………” Ada kilau bahagia di mata mama. Aku tahu, ini kejutan buat mama. Jaka~nya sekarang bisa makan lebih banyak variasi makanan. Dulu waktu kecil aku sering buat mama bingung. Beruntung aku punya mama yang cukup sabar dan –menurutkupenuh pengertian. Jadi mama selalu punya ide kreatif untuk membuatku dan Dara –kakak perempuanku- mau melahap habis hidangan yang beliau siapkan. I love the way you raise us, mom! Just make us feel so precious…so important to you! Memang mama selalu mencari cara untuk membuat kami, Dara kakakku, dan aku sendiri- tertarik untuk mencoba makanan atau kegiatan yang semula kurang kami minati. Mungkin seperti itulah ibu-ibu… termasuk salah satu bu guru-ku dulu. Punya Bank Ide kali ya? Aku ingat waktu baru masuk TK, saat yang paling horror adalah acara makan bubur kacang hijau bersama di kelas. Sedih rasanya memikirkan tak mungkin pergi bermain kalau tidak menghabiskan isi mangkuk kecil di meja kami masing-masing. Sebagai murid aku hanya bisa menangis sendiri. Ibu guru yang tampak bingung segera mendekati mama yang hari itu masih cuti untuk menjemputku. Mereka sepertinya punya kode rahasia… haha… karena setelahnya ibu gutu mendekatiku, dan bilang, “Jaka boleh juga pergi bermain dengan teman-teman, kalau bisa menghabiskan kuah bubur kacang hijau…” Dan segera kuseruput habis kuah bubur kacang hijau di mangkuk kecil di hadapanku! Yes!
YANG MUDA YANG BICARA Oleh: V. Waty S.Halim MAMA : Merawat dua anak dengan selera berbeda bukanlah hal yang mudah. Belum lagi harus memadukan dengan menu orang dewasa di rumah. Dara sukanya telur, tahu, sayuran, tapi kurang suka ikan dan sayur bayam. Jaka anti kalau ketemu telur, apalagi tahu.Tapi suka ikan dan sayuran. Jadi kucoba berbagai cara untuk mencapai “win-win solution”. Supaya Dara mau makan ikan, kuajak ke dua buah hatiku bermain “prajurit gesit” saat makan, dan aku sebagai “komandan” yang menyuapi mereka dengan nasi yang kubentuk bulatan diisi ikan. Dara akan makan dengan sukarela. Ketika menghidangkan telur dadar untuk Jaka kusebut sebagai “dadar calon ayam”. Tahu kuhaluskan dan diolah bersama makanan lain sehingga Jaka tidak kekurangan protein. Untuk membuat mereka suka bayam, kucincang daun bayam dan diolah menjadi perkedel bayam dikombinasi wortel… dan mereka makan dengan lahap. Repot, deh. Tapi aku menyukainya. Menikmati momen menjadi ibu muda dengan persoalan yang kuhadapi. Berbagai hal harus disiasati supaya acara makan dan kegiatan sehari-hari menjadi menyenangkan… karena mereka masih terlalu muda untuk mengerti masalah gizi seimbang atau apapun namanya… But I love them the way they are… You are so precious… so important to me! Kini Jaka dan Dara telah menginjak masa remaja. Praise the Lord! Aku tak perlu jungkir balik seperti dulu lagi. Kini Dara akan sukarela menyantap sayur bening dan ikan olahan yang dihidangkan di meja makan kami. Jaka bahkan bisa lahap menghabiskan macam-macam omelet, nasi bakmoy, batagor, bahkan menghabiskan semangkuk bubur kacang hijau dan bukan BK Berita Kita Maret 2016
19
Kel. Petrus -Agnes
Kel. Petrus -Agnes
YANG MUDA YANG BICARA hanya menyeruput kuahnya saja! Suamiku boleh bersenang hati tidak perlu mencari bayam dibalik perkedel lagi… I love you, my children, my husband… You are all so precious… so important to me! Remaja terkasih, dari pengalaman nyata keluarga ini kita belajar bagaimana seseorang berproses menjadi makin dewasa baik dalam pemikiran, tutur kata, perbuatan dan tentunya dalam kehidupan rohani. Mungkin kita pernah mengalami atau pernah menyaksikan bagaimana berproses untuk menjadi lebih baik. dari perilaku negatif semau gue sampai menjadi positif dapat memilih yang baik seperti dalam hal-hal seperti bersyukur atas rejeki yang diterima termasuk tidak komplain atas hidangan yang disiapkan mama, rajin belajar juga rajin ke gereja, disiplin, bersikap sopan dan menghargai sesama, dan lainlain. Ketika kita berproses, orang tua kita, guru kita, semua orang di sekitar kita ikut membentuk kita dengan cara mereka mengekspresikan kasih mereka kepada kita. Mungkin kita sempat BT atau malah sedih ketika kita merasakan orang tua dan sesama kita peduli dan mengerti kita. Sebagai remaja pengikut Kristus, kita perlu mengingat ayat ini: Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak
20
BK Berita Kita Maret 2016
akan melupakan engkau ” (Yes 49:15). Kita semua orang berdosa, tetapi Tuhan mengasihi lebih kita lebih daripada ibu kita mengasihi kita. KasihNya begitu besar kepada manusia, sehingga Dia mengutus Putera-Nya ke dunia untuk menebus dosa kita semua (bdk. Yoh 3:16). Tuhan terus campur tangan dalam kehidupan kita masing-masing, dalam setiap hal yang kita alami. Kita perlu menanggapi kasihNya dengan berusaha hidup makin baik mengamalkan ajaran-Nya dari hari ke hari sebagi bentuk nyata sikap tobat kita. Sobat remajaku yang dikasihi Tuhan, Tuhan mau menderita buat kita, dan Ia setia dalam sukacita dan kebahagiaan kita yang semuanya. Roh-Nya terus memimpin kita semua untuk bertobat. Karena itu kita ‘yuk’ kita belajar terbuka terhadap bimbingan Tuhan, orang tua, guru, teman, atau siapapun sesama kita, supaya kita bertumbuh menjadi remaja yang berkenan di mata Tuhan dan sesama. Because we are so precious… Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yoh 3:16)
HOW IF VALENTINE WITHOUT LOVE?
YANG MUDA YANG BICARA
Oleh: Aura & Agita ~ Bina Iman Remaja Pandu
Minggu pagi, 14 Februari 2016 yang lalu, Persaudaraan Remaja Katolik (Perekat) Paroki Pandu menyelenggarakan acara valentine yang bertema How If Valentine Without Love? Acara ini diselenggarakan untuk memupuk persaudaraan di antara remaja Paroki yang tersebar dalam berbagai kegiatan di paroki dan stasi, seperti kelompok misdinar, Campanella Voce, Legio, Pemazmur, Kelas Katekumen, Kelas siswa dari sekolah non Katolik dan Bina Iman Remaja, serta para remaja lingkungan di paroki dan stasi.
Yesus sendiri. Dengan mengampuni, kita dapat merasakan damai di hati.
Acara cara diawali dengan perkenalan, ice breaking, dilanjutkan dengan sharing Kasih yang Membebaskan yang dibawakan oleh Ibu Waty dari BIR Pandu. Setelah terlebih dulu mengulas asal mulanya perayaan valentine serta tinjauan perayaan valentine yang ternyata bukan merupakan bagian dari ajaran Gereja Katolik. Dalam acara ini para remaja diajak untuk berani mengasihi yang berarti juga berani mengampuni seperti yang diajarkan oleh
Misa penutup dipersembahkan oleh Pastor Yoyo Yohakim, OSC. Dalam bacaan Injil misa ini yang dikutip dari Lukas 4:1-13 digambarkan tentang Yesus yang dicobai oleh iblis saat itu Yesus sedang berpuasa 40 hari 40 malam. Dalam homilinya, Pastor Yoyo mengajak para remaja untuk memahami bahwa jabatan, kekuasaan, bahkan ketenaran/popularitas adahal hal-hal duniawi yang dapat menghalangi hubungan kita dengan Bapa kita. Pada era
Acara dimeriahkan dengan gerak dan lagu dan pemutaran klip video tentang kasih dalam keluarga oleh Bapak Paulus dan Ibu Sutji. Para remaja tampak antusias mengikuti acara demi acara. Kemeriahan bertambah lagi saat acara games, di mana peserta di bagi dalam kelompokkelompok kecil yang akan berkeliling mendatangi 5 pos untuk games.
BK Berita Kita Maret 2016
21
YANG MUDA YANG BICARA
modern ini banyak remaja yang cenderung dapat digodai iblis . Oleh karena itu kita harus berhati-hati, jangan sampai kita tergoda dan masuk dalam godaan iblis, karena hal itu dapat membuat kita berdosa. Bagaimana cara mencegah hal itu terjadi? untuk mencegahnya khususnya kalangan remaja yang masih labil atau sedang mencari jati diri, kita perlu rajin beribadah, lebih banyak berdoa, mengikuti kegiatan/organisasi gereja, melakukan hal-hal yang bermanfaat, mengatur waktu dengan sebaik mungkin kerena bila kita memanfaatkan waktu dengan baik, iblis susah untuk mencobai kita, karena tidak ada waktu yang terbuang sia-sia.
22
BK Berita Kita Maret 2016
Ramah tamah setelah misa merupakan acara yang ditunggu para remaja. Pada kesempatan ini dirayakan ulang tahun bersama para remaja Paroki dan undian door prize. Acara ditututp dengan makan siang bersama dan foto bersama. Semoga acara ini menjadi berkat buat semua….Semoga Iman kita para remaja kepada Tuhan semakin kuat dan kita lebih dekat dengan Tuhan, sehingga kita tidak mudah terbawa ke hal-hal yang negatif. Agar kita makin bertumbuh sebagai remaja pengikut-Nya yang setia dan siap mewarnai dunia dengan tebaran kasih kita bukan hanya di hari kasih sayang saja tetapi setiap saat seumur hidup kita. Amin.
UMAT BERBICARA
UMAT BERBICARA
SALIB: POHON KEHIDUPAN
N
ilai-nilai kehidupan saat ini terasa mulai bergeser. Hal-hal yang pada masa lalu dianggap tabu kini dianggap hal yang biasa. Rasa malu melanggar aturan agama semakin terkikis, bahkan lenyap. Contohnya para koruptor yang dengan santai cengengesan tanpa rasa bersalah, kelompok LGBT (penganut penyimpangan seksual, lesbian, gay, bisexual, transgender) dengan terangterangan menunjukan eksistensinya, tega membunuh temannya hanya karena sakit hati ditegur, anak-anak yang seharusnya dilindungi malah menjadi objek kekerasan, dimangsa oleh predator seksual, diperjual belikan tanpa rasa kemanusiaan. Seolah manusia hidup dalam hutan belantara yang harus memangsa manusia yang lain untuk bertahan hidup. Apa yang sedang terjadi pada dunia kita? Nyata benar dunia dalam cengkeraman kuasa dosa. Manusia dengan tenang melakukan dosa tanpa rasa malu, tanpa rasa bersalah. Bahkan tanpa takut akan Allah. Seakan tidak ada penghukuman bagi pelanggaran terhadap aturan yang telah ditetapkan Tuhan melalui ajaran-Nya. Adakah harapan buat suatu perubahan, membalik keadaan yang kacau menjadi lebih baik ? Yesus Kristus telah berjuang habishabisan mempertaruhkan nyawa-Nya bagi seluruh manusia yang ada di dunia. Dia tekun memikul salib bagi penebusan dosa kita. Menanggung hukuman atas pelanggaran dan kelemahan kita. Ia telah disalibkan karena kelemahan kita, namun Ia hidup karena kuasa Allah. Kristus telah menghapuskan surat hutang kita (karena hidup sebagai budak kelemahan dan dosa, maka kita berhutang hukuman atas pelanggaran kita terhadap aturan Tuhan),
Oleh: Anita K. yang mendakwa dan mengancam kita. Hal itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib (Bdk. Kol 2:14). Lunas dibayar tunai! Oleh Darah Salib Kristus kita didamaikan dengan Allah Bapa. Salib melenyapkan perseteruan antara Allah dan manusia, yang terjadi saat terjadi pelanggaran, ketidak-taatan dan saat menjauhkan diri dari hadapan Tuhan Allah. Bersembunyi dalam hidup yang jauh dari Allah dengan mengikuti hawa nafsu dunia yang membawa hukuman. Manusia lama kita telah turut dimatikan dalam kematian Kristus di atas kayu salib, tetapi telah bangkit pula bersama dengan kebangkitan Kristus. Kita telah menjadi milik Kristus, karena telah ditebus olehNya. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya (Gal 5:24). Salib lambang kemenangan atas dosa dan maut yang menghantui kehidupan. Ada kehidupan baru setelah hukuman diselesaikan. Oleh penebusan Kristus, Tuhan sungguh berkuasa dan mulia. Ia disembah dan diutamakan. Penyelamatan umat manusia karena kasih Allah yang tanpa batas ini perlu kita terima dengan hati terbuka. Kehendak bebas yang Tuhan berikan pada kita membuat kita harus mengambil keputusan. Untuk percaya dan menerima dalam iman. Mengambil langkah iman yaitu pertobatan untuk mau menjadi pengikut Kristus dengan sadar. Mengabdi pada Tuhan yang sudah menebus dengan harga yang mahal, yaitu penyerahan diri sehabis-habisnya di kayu salib. Kekejian BK Berita Kita Maret 2016
23
UMAT BERBICARA yang dialami Kristus seharusnya membuat kita tahu diri dan berani mengabdi padaNya tanpa pamrih dengan sepenuh hati. Keluarga Katolik saat ini mengalami krisis di tengah dunia yang carut-marut seperti diuraikan di atas. Ada tegangan antara dosa dengan budaya Kristiani yang melawan arus kedosaan. Dengan hidup berpegang teguh pada salib Kristus yang kokoh maka diharapkan keluarga-keluarga kita bisa tetap berjalan sampai tujuan. Menghadirkan Kristus yang tersalib di tengah keluarga kita bukan hanya memasang salib di rumah kita, tetapi mau menghayati hidup dalam penderitaan karena iman kepada Kristus. Penderitaan terjadi karena keluarga Katolik menganut nilai-nilai luhur yang tidak sesuai dengan nilai dunia. Kadang dicemooh atau ditertawakan. Bahkan dipinggirkan. Jangan takut, Tuhan selalu menyertai umatNya. Ajaran nilai luhur yang diwariskan oleh Kristus sebagai manusia inilah yang menjadi pegangan hidup keluarga kita. Di tengah gempuran arus informasi modern, yang kadang bertentangan dengan ajaran iman Kristiani yang kita anut, juga dengan semakin canggih alat telekomunikasi, membuat dunia tanpa batas, sehingga hal negatif cepat melindas hal yang benar. Salib menjadi pegangan yang kokoh supaya keluarga kita tidak hanyut terbawa arus dunia. Salib menjadi kebanggaan kita. Ajaran tentang salib menjadi acuan yang mendasari tindakan perilaku kita. Di dalam keluarga, kita wajib mengajarkan nilai yang terkandung di balik salib yang dipandang hina oleh dunia. Kemenangan, kemuliaan, sukacita penghiburan, harapan dan kehidupan baru telah disediakanNya. Pohon selalu bertumbuh. Ke atas pucuknya yang terlihat, juga akarnya ke dalam tanah yang memperkokoh pohon 24
BK Berita Kita Maret 2016
tersebut. Pemahaman tentang salib harus makin mendalam. Seperti akar yang makin mengakar; makin kokoh sehingga tak tergoyahkan. Tidak terombangambing oleh ajaran yang berbeda. Hidup berpengalaman dengan Allah, saat memikul balok salib masing-masing, merasakan kasih dan kuasa Allah akan membuat kita makin mengerti dan mengenal Dia. Proses iman yang membawa sukacita. Jadi jangan takut memikul salib, karena Kristus telah memberikan teladan dan menang. Yesus telah mengubah, membalik arti salib lambang hukuman paling keji yang membawa kematian menjadi sumber kehidupan yang membawa kemenangan. Maka kita pun akan diberi kesanggupan untuk memikul salib dengan taat, asal sungguh bergantung pada-Nya. Sampai beroleh kemenangan yang serupa dengan Kristus Yesus. In cruce salus. Berikut ini adalah opini umat tentang Salib Pohon Kehidupan. Ibu Yiyin – Pendamping BIR “Saat kita mengalami penderitaan menjalani kehidupan seperti memanggul salib maka selalu ada harapan.” Ibu Luciana - Lingkungan Sukamulya “Walaupun Salib adalah hukuman yang membawa kematian, tetapi oleh Tuhan Yesus Kristus telah diubah menjadi pembawa jalan kehidupan yang baru.” Ibu Grace Gracia - Lingkungan Cicendo “Tuhan Yesus telah mati di atas kayu salib dan menanggung hukuman dosa kita, maka jika kita percaya pada kedahsyatan salib itu, kita akan memperoleh pengampunan atas dosa dan mendapatkan hidup yang kekal.”
UMAT MENULIS
KELURGA SUMBER CINTA 2016-2019 Bapak Uskup Keuskupan Bandung Mgr. Anton Subianto, OSC menetapkan bahwa 3 tahun ini adalah sebagai Tahun Keluarga. Mengapa demikian? Karena ditahun belas kasih ini mempunyai fokus pada semua keluarga teristimewa kepada mereka yang membutuhkan belas kasih dan tak tersapah. Nah di Rubrik BK ini kita akan melihat sharing dari Keluargakeluarga yang ada di paroki kita, nah pada edisi bulan ini kita akan melihat sharing dari keluarga Bapak Triawan dan Ibu Dede. Semoga sharing Keluarga Bapak Triawan dapat menginspirasi Keluargakeluarga Katolik di paroki kita. Keluarga merupakan suatu tanggung jawab, dimana tanggung jawab tersebut mengenai pendampingan, perhatian dan cinta kasih. Karena pilihan bekeluarga adalah sebuah tanggung jawab itu sendiri. Sudah 25 tahun pasangan Bapak Antonius Triawan Lukito dan Ibu Anastasia Harjati Soemali atau yang biasa disapa Pak Tri dan Ibu Dede, mengarungi bahtera rumah
UMAT MENULIS Oleh: Boris Silvanus P Situmorang tangga, banyak hal yang dilalui, tetapi disaat suka atau duka melanda, mereka selalu ingat akan janji pernikahan kala itu, di Katedral Bandung di hadapan Pastor A. Bogartz, OSC. Janji untuk setia dalam untung dan malang, dalam suka maupun duka, dalam sakit maupun sehat. Keluarga adalah mutiara terindah bagi sebagian besar orang, begitu juga dengan bapak triawan dan Ibu Dede, dengan dikaruniai dua anak Karina dan Ryan, mereka selalu merasakan bahwa cinta Tuhan akan keluarga begitu indah. Kehidupan yang harmonis menjadikan setiap pribadi dalam keluarga merasakan sebuah cinta yang begitu besar. Rasa bersyukur menjadi pondasi dalam membangun keluarga nan kokoh. Pendidikan dan menanamkan nilainilai katolik telah diberikan oleh Bapak Triawan dan Ibu Dede kepada anakanak mereka, hal ini ditunjukan dengan membaptis Karina dan Ryan sejak kecil. Hal ini dilakukan karena pilihan orang BK Berita Kita Maret 2016
25
UMAT MENULIS tua adalah yang terbaik, pembinaan terus ungkapan syukur atas cinta Tuhan yang menerus berlanjut hingga anak-anak diberikan kepada keluarga Bapak Triawan. menginjak dewasa. Menyekolahkan mereka “saya melakukan ini karena Tuhan telah disekolah katolik juga merupakan upaya terlebih dahulu baik pada saya “ jelas Bapak Bapak Triawan dan Ibu Dede dalam Triawan. Banyak warna dalam pelayanan pembinaan nilai-nilai kekatolikan dan di gereja akan tetapi Bapak Triawan kemanusian. Tetapi pada saat masuk dunia dan Keluarga sadar bahwa pelayanan kuliah, Karina dan Ryan tidak masuk yang dilakukan adalah rasa syukur yang pada Universitas Katolik, tetapi masuk dapat diberikan sehingga sukacita dan pada Universitas Umum. kegembiraan menjadi Ketika ingin masuk, hal yang utama dalam “Selalu ditekankan oleh Bapak Triawan dan Ibu dasar pelayanan itu. Bapak Triawan bila Dede selalu berpesan Pelayanan mendekatkan perayaan Ekaristi pada agar dapat menjaga relasi Keluarga dan Tuhan. hari Minggu wajib untuk dengan baik, menjaga keharmonisan, menghargai Tema APP Pra Paskah pergi bersama-sama, satu sama lain. Nilaitahun ini ialah “Hidup menjadi sebuah tradisi nilai itulah yang menjadi Menyerah”, sejak anak-anak masih kecil Pantang pegangan bagi Karina dan Bapak Triawan dan hingga sekarang ini.” Ryan dalam menjalani Bu Dede memaknai kehidupannya di kampus. tema ini dengan sebuah perumpamaan. Ke gereja bersama menjadi hal yang Bahwa hidup itu adalah anugerah, utama tiap minggu dilakukan. Minggu hidup merupak hadiah terindah yang pagi, untuk mengikuti misa yang ke-2 berasal dari Allah Bapa. Maka sudah pukul 07.15, Bapak Triawan, Ibu Dede, menjadi Tugas dan Kewajiaban kita Karina, Ryan, dan Oma selalu berangkat untuk menjaga dan merawat, agar hidup bersama. Suatu kegembiraan saat pergi itu menjadi seyogyanya dan menjadi bersama untuk merayakan Kurban Indah. Iman Kuat Hidup pun akan kuat, Ekaristi. Merayakan Iman bersama demikian penjelasan dari Ibu Dede. dengan umat yang lain. Ekaristi bersama juga merupakan kekuatan untuk keluarga Keluarga adalah sesuatu yang indah Bapak Triawan. Selalu ditekankan oleh maka sudah menjadi kewajiban dan Bapak Triawan bila perayaan Ekaristi pada tugas kita untuk merawat keutuhan dan hari Minggu wajib untuk pergi bersamakeindahan keluarga. Sebab keluarga itu sama, menjadi sebuah tradisi sejak anakjuga merupakan anugerah dan hadiah dari anak masih kecil hingga sekarang ini. Tuhan. Allah adalah belas kasih, maka kita harus peka akan belas kasih Allah Keluarga Bapak Triawan memang aktif sehingga kita juga dapat membagikan dalam pelayanan Gereja. Bapak Triawan cinta yang Tuhan berikan. Keluarga Bapak dan Ibu Dede sendiri menjadi anggota Triawan telah mensharingkan berbagai hal DPP harian Paroki SPMSK. Sedangkan dalam dinamika Keluarga. Rasa bersyukur Karina dan Ryan terlibat dalam OMK. dan cinta kasih menjadi hal utama Karina menjadi anggota dari TM3 begitu dalam keberlangsungan hidup mereka. juga dengan Ryan. Keaktifan mereka semata-mata bukan untuk mengisi waktu kosong atau lain sebagainya, tetapi 26
BK Berita Kita Maret 2016
100% KATOLIK
100% KATOLIK
PENGHORMATAN ALTAR
A
ltar adalah simbol Kristus, sebagaimana dikatakan oleh Santo Ambrosius: “Sebab apakah yang ada pada altar, kalau bukan kehadiran Tubuh Kristus”. Altar adalah tanda suci, tempat perayaan sakramental yang menghadirkan kurban Salib. Altar adalah meja Tuhan, pusat tindakan syukur yang memuncak pada perayaan Ekaristi atau Misa (secara khusus pada bagian Liturgi Ekaristi). Dengan kata lain, altar adalah pusat selama Misa berlangsung tanpa mengabaikan bahwa tempat yang paling kudus dalam gereja adalah tabernakel yang di dalamnya terdapat Sakramen Mahakudus. Setibanya di panti imam, imam, diakon dan para pelayan menghormati altar dengan membungkuk khidmat. Kemudian, sebagai tanda penghormatan, imam dan diakon mencium altar, sesuai dengan tingkat perayaan, imam dapat juga mendupai salib dan altar (PUMR 49). Jadi, ada tiga cara penghormatan altar yang dilakukan oleh selebran utama yakni membungkukkan badan, mengecup altar, dan mendupai altar. Ketiga penghormatan ini hendaknya dilakukan secara berurutan karena memiliki makna simbolis dari urutan yang ada. Membungkukkan badan Ada tiga cara penghormatan secara liturgis yakni menundukkan kepala (inclinat caput), membungkukkan badan atau membungkuk hikmat (profunda inclinatione), dan berlutut (genuflectit). Pada prinsipnya,
Oleh: Sandra S. Hariadi*
penghormatan pertama pada altar adalah dengan membungkukkan badan baik oleh selebran utama, konselebran, diakon, pelayan liturgi lain termasuk semua umat beriman jika tidak melakukan tata gerak lain seperti menyanyikan lagu pembuka. Jika terdapat Sakramen Mahakudus di dalam tabernakel yang terletak di belakang altar, penghormatan dilakukan dengan berlutut. Sedangkan penghormatan dengan menundukkan kepala dilakukan oleh petugas yang membawa dupa, salib, lilin, dan Injil. Paus Pius V mengatakan bahkan kalau kita melewati Sakramen Mahakudus, selayaknyalah kita menghormati Kristus dengan berlutut. Berlutut dihadapan Sakramen Mahakudus dimulai sekitar abad ke-13 dan sampai serkarang masih diteruskan di biara-biara monastik dan secara umum dalam Misa Tridentin. Akan tetapi, akhir abad ke-19 dan ke20, aturan umum mengatakan bahwa tabernakel hendaknya tidak ditempatkan lagi di dekat altar atau pada bagian panti imam kendati sejak abad ke-16, banyak gereja telah membangun altar besar yang menyatu dengan tabernakel sebagai tempat Sakramen Mahakudus. Dalam Misa yang dipimpin oleh Uskup, sesampainya di depan altar, Uskup melepaskan seluruh tanda kemuliaan dan keagungannya seperti mitra dan tongkat untuk menghormati altar dengan membungkuk hikmat. Setelah itu naik ke panti imam dan mengecup atau mencium altar. BK Berita Kita Maret 2016
27
100% KATOLIK Mengecup Altar Penghormatan yang kedua adalah mengecup altar bagian tengah, dilakukan oleh imam (dalam perayaan besar imam konselebran lebih dahulu, kemudian imam selebran) dan diakon, setelah meletakkan Injil di atas altar. Dahulu kala, relikwi martir yang ada di altar juga dikecup, namun sekarang tidak dilakukan lagi karena altar dimengerti sebagai simbol Kristus, dan mengandung nilai keagungan dan martabat altar Kristus. Mendupai Altar Penghormatan altar yang terakhir adalah mendupai altar yang dilakukan oleh selebran utama. Imam mengelilingi altar dan mendupainya. Jika di altar terdapat salib pancang, salib itu didupai terlebih dahulu, baru kemudian altarnya. Pendupaan ini tidak wajib, berbeda dengan masa sebelum Misa Vatikan II di mana pendupaan adalah wajib dilakukan dalam Misa Agung (solemnis). Meski demikian, pendupaan tetap diharapkan tetap dilakukan dalam Misa Agung, karena dimaksudkan untuk menambah khidmat dan meriah Misa tersebut. Berdasarkan Misa menurut Ordo Kuria Romawi (Honirius III), Uskup mendupai altar dimulai dari panti imam bagian atas menuju bagian depan altar. Pendupaan tidak dimulai dari depan altar (bagian bawah) melainkan dilakukan terlebih dahulu di bagian panti imam persis setelah mencium altar. Apakah makna dupa itu? Dupa, berdasarkan fungsinya yaitu pertama adalah aromanya yang sangat asali dan alami (aromatis) menyebar menciptakan suasana khusus yang menghantar kita kepada yang Ilahi (2 Kor 2:14-15). Yang kedua, asap yang membumbung ke atas diibaratkan sebagai doa yang naik menuju Allah (Mzm 140:2, Kis 5:8; 8:3). 28
BK Berita Kita Maret 2016
Berikutnya, aroma yang menyenangkan merupakan suatu bentuk penghormatan kepada pribadi tertentu, misalnya yang biasa digunakan dalam lingkungan Bizantin pada zaman dahulu. Keempat, yang banyak disebut dalam Kitab Suci sebagai bentuk persembahan (Kel 30:7; Mak 4:49-50; dsb); dan yang terakhir adalah untuk penyembuhan, yaitu mengusir roh-roh jahat (Tob 6:8). Maka, sejak dulu pembawa dupa hendaknya adalah orang yang bermartabat dan terhormat. Dalam Perjanjian Lama, pendupaan mempunyai makna persembahan yang suci. Mendupai baik benda suci maupun orang dapat dilakukan dengan dua cara. Yang pertama, dengan membakar dupa dan diletakkan di dalam turibulum dibawa dan diarahkan pada orang yang dihormati dengan cara mengayunkannya. Yang kedua, dimasukkan ke dalam turibulum atau juga bisa bokor pedupaan yang diletakkan di tempat atau di depan benda atau orang yang dihormati. Asap membubung ke luar dari turibulum atau bokor tersebut. Demikianlah uraian singkat mengenai penghormatan altar ini, semoga kita tetap memperhatikan urutan yang benar: membungkukkan badan atau berlutut, mencium altar, dan mendupai altar lalu imam menuju kursi imam tanpa menghormati altar lagi. Mendupai altar dapat ditiadakan kecuali pada hari raya atau pesta besar menurut kalender Liturgi Katolik Romawi. Semoga penjelasan ini dapat membantu pemahaman pembaca dalam menghayati Ekaristi. Bulan depan kita akan membahas “Tanda Salib”. Semangat Liturgi!*** *Anggota Komisi Liturgi Keuskupan Bandung.
LEMBAR ANAK
Belajar& bermain
Z
LEMBAR ANAK
Asuhan Kak Leni Muliadi
BK Berita Kita Maret 2016
29
INFORMASI
INFORMASI
GEREJA SANTA PERAWAN MARIA SAPTA KEDUKAAN - BMV 7 DOL - PANDU JL. PANDU NO. 4, BANDUNG 40173 TELP. 022-60-111-38 / FAX.022-603-02-30
Visi dan Misi Paroki St. Perawan Maria Sapta Kedukaan
Mengembangkan Umat Paroki Santa Perawan Maria Sapta Kedukaan Menjadi Gereja yang Lebih Mandiri, Terbuka, Terlibat, Solider, dan Tangguh. Dimana Semua Unsurnya Berperan dan Bertanggung Jawab Secara Aktif dalam Memuwujudkan Komunitas Basis Sebagai Cara Baru Menggereja
Pastor Moderator Wilayah: 1. 2. 3. 4. 5.
Wilayah I & VIII Wilayah II & V Wilayah III & VII Wilayah IV, VI Wilayah IX
Jadwal Misa:
: Pastor Petrus A. Didi Tarmedi, OSC : Pastor Yoannes Barualamasyah, OSC : Pastor Matheus A. Juwono, OSC : Pastor P. Yoyo Yohakim, OSC : Pastor Markus Suradi, OSC
GEREJA PANDU Harian - 06.00 pagi Jumat Pertama - 06.00, 17.30 Sabtu - 17.30 Minggu - 05.30, 07.15, 09.15, 17.30
GEREJA ST. THEODORUS BANDUNG Harian (Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu) - 06.00 pagi Jumat Pertama - 11.30, 18.30 Minggu - 08.00 & 17.00 GEREJA CARITAS WIYATAGUNA Minggu - 07.00 pagi WUJUD DOA BULAN MARET 2016
UNIVERSAL: Keluarga dalam Kesulitan – Semoga keluarga-keluarga yang sedang membutuhkan bantuan dapat menerima dukungan yang dibutuhkan dan semoga anak-anak mereka dapat tumbuh dalam lingkungan yang sehat dan damai. EVANGELISASI: Umat Kristiani yang Teraniaya – Semoga umat Kristiani, yang karena imannya, didiskriminasi dan dianiaya, dapat bertahan dengan kuat dan berteguh pada Injil berkat doa Gereja yang tak kunjung putus. GEREJA INDONESIA:
Daerah Terpencil – Semoga Gereja memberikan dukungan bagi mereka yang bekerja dalam melayani kebutuhan umat dan masyarakat di daerah-daerah terpencil di luar Jawa. 30
BK Berita Kita Maret 2016
INFORMASI
PENANGGALAN LITURGI BULAN MARET 2016
Tgl 1, Selasa : Hari Biasa Pekan III Prapaskah. Dan. 3:25,34-43; Mat. 18:21-35. Tgl 2, Rabu : Hari Biasa Pekan III Prapaskah. Ul. 4:1,5-9; Mat. 5:17-1. Tgl 3, Kamis : Hari Biasa Pekan III Prapaskah. Yer. 7:23-28; Luk. 11;14-23. Tgl 4, Jumat : Hari Biasa Pekan III Prapaskah. Hos. 14:2-10; Mrk. 12:28b-34. Tgl 5, Sabtu : Hari Biasa Pekan III Prapaskah. Yer. 17:5-10; Luk. 16:19-31. Tgl 6, Minggu : HARI MINGGU PRAPASKAH IV. Yos. 5:9a, 10-12; 2Kor. 5:17-21. Tgl 7, Senin : Hari Biasa Pekan IV Prapaskah. Yes. 65:17-21; Yoh. 4:43-54. Tgl 8, Selasa : Hari Biasa Pekan IV Prapaskah. Yoh. 47:1-9,12; Yoh. 5:1-16. Tgl 9, Rabu : Hari Biasa Pekan IV Prapaskah. Yes. 49:8-15; Yoh. 5:17-30. Tgl 10, Kamis : Hari Biasa Pekan IV Prapaskah. Kel. 32:7-14; Yoh. 5:31-47. Tgl 11, Jumat : Hari Biasa Pekan IV Prapaskah. Keb. 2:1a,12-22; Yoh. 7:1-2,10,25-30. Tgl 12, Sabtu : Hari Biasa Pekan IV Prapaskah. Yer. 11:18-20; Yoh. 7:40-53. Tgl 13, Minggu : HARI MINGGU PRAPASKAH V. Yes. 43:16-21; Flp. 3:8-14, Yoh. 8:1-11. Tgl 14, Senin : Hari Biasa Pekan V Prapaskah. Dan. 13:1-9,15-17,19-30,33-62; Yoh. 8:12-20. Tgl 15, Selasa : Hari Biasa Pekan V Prapaskah. Bil. 21:4-9; Yoh. 8:21-30. Tgl 16, Rabu : Hari Biasa Pekan V Prapaskah. Dan. 3:14-20,24-25,28; Yoh. 8:31-42. Tgl 17, Kamis : Hari Biasa Pekan V Prapaskah. Kej. 17:3-9; Yoh. 8:51-59. Tgl 18, Jumat : Hari Biasa Pekan V Prapaskah. Yer. 20:10-13; Yoh. 10:31-42. Tgl 19, Sabtu : HARI RAYA S. YOSEF, SUAMI SP MARIA. 2Sam. 7:4-5a,12-14a,16, Rm. 4:13,16-18,22, Mat. 1:16,18-21,24a; Luk. 2:41-51a. Tgl 20, Minggu : HARI MINGGU PALMA MENGENANGKAN SENGSARA TUHAN. Luk. 19:28-40, Yes. 50:4-7, Flp. 2:6-11; Luk. 22:14-23:56. Tgl 21, Senin : HARI SENIN DALAM PEKAN SUCI. Yes. 42:1-7; Yoh. 12:1-11, Yer. 26:1-15. Tgl 22, Selasa : HARI SELASA DALAM PEKAN SUCI. Yes. 49:1-6; Yoh. 13:21-33,3638. Tgl 23, Rabu : HARI RABU DALAM PEKAN SUCI. Yes. 50:4-9a; Mat. 26:14-25. Tgl 24, Kamis : HARI KAMIS DALAM PEKAN SUCI. Kel. 12:1-8,11-14; 1Kor. 11:2326, Yoh. 13:1-15. Tgl 25, JUmat : HARI JUMAT AGUNG. Yes. 52:13-53;12, Ibr. 4:14-16; 5:7-9; Yoh. 18:1-19;42. Tgl 26, Sabtu : HARI SABTU SUCI. Kej. 1:1-2:2; Rm. 6:3-11, Luk. 24:1-12. Tgl 27, Minggu : HARI RAYA PASKAH KEBANGKITAN TUHAN. Kis. 10:34a,37-43; Kol. 3:1-4, Yoh. 20:1-9. Tgl 28, Senin : HARI SENIN DALAM OKTAF PASKAH. Kis. 2:14,22-32; Mat. 28:8-15. Tgl 29, Selasa : HARI SELASA DALAM OKTAF PASKAH. Kis. 2:36-41; Yoh. 20:11-18. Tgl 30, Rabu : HARI RABU DALAM OKTAF PASKAH. Kis. 3:1-10; Luk. 24:13-35. Tgl 31, Kamis : HARI KAMIS DALAM OKTAF PASKAH. Kis. 3:11-26; Luk. 24:35-48.
BK Berita Kita Maret 2016
31
INFORMASI * ACHM LK: LAGU KHUSUS
LAGU BULAN MARET 2016 TANGGAL Hari 04-03-2016 JUMAT PERTAMA 06-03-2016 MINGGU PRAPASKAH IV 13-03-2016 PRAPASKAH V 20-03-2016 MINGGU PALMA 24-03-2016 KAMIS PUTIH 25-03-2016 JUMAT AGUNG 26-03-2016 SABTU SUCI 27-03-2016 HARI RAYA PASKAH
PBK
PCK
KML
Maz
PSB KDS BP KAMI KOM PNT
BPI
485 383 *81 233/592 - 857/307 965/378 376 488 233/592 - 830/329 965/379 *185 L A G U K H L A G U K H L A G U K H L A G U K H L A G U K H
PETUGAS KOOR DAN ORGANIS MARET 2016 GEREJA SANTA PERAWAN MARIA SAPTA KEDUKAAN
04-05-2016
06-03-2016
13-03-2016
20-03-2016
27-03-2016
32
391 NYANYI 391 NYANYI 390 NYANYI U S U S U S U S U S
LK LK *43 482 428 *94 U S U S U S U S U S
GEREJA STASI ST. THEODORUS
STASI CARITAS
JUMAT
SABTU
MINGGU
MINGGU
MINGGU
MINGGU
JUMAT
MINGGU
MINGGU
MINGGU
17.30
17.30
05.30
07.15
09.15
17.30
17.30
08.00
17.00
07.00
MEGATERAN MARIA
BAKJER ANTON
CICENDO-GG. POLISI
BALTAS/ CIPEDES REZA
LYDIA FERIYADI WIL.5
HENNY
WKRI
TM3
ARABI-BIMKRES
JENY
FERIYADI
STANIS
-
AUDREY
SEJAHTERA
H.J. MURTI
LINGGAWASTU BELCANTO
JENY
JESSICA
BALTAS/ CIPEDES
LEGIO M
PKRK
WIL 4
WIL.2
STANIS
MARIA
FERIYADI
STANIS
AUDREY
-
LENA
SMP PANDU
PDKK
SUKAJADI
-
DEWI
STANIS
REZA
JENNY
BK Berita Kita Maret 2016
FERIYADI
MARIA
KORLES NASABA REZA
LKTR & PEMAZ DIAN
GN. BATU KBN KAWUNG DIAN WIL 9
RAJIMAN BAWAH
PSM MARANATHA
MOH.YUNUS
INFORMASI
JADWAL PETUGAS KOOR DAN ORGANIS MISA TRI HARI SUCI GEREJA SANTA PERAWAN MARIA SAPTA KEDUKAAN KAMIS PUTIH 24.03.2016 JUMAT AGUNG 25.03.2016 SABTU SUCI 26.03.2016
13.00 SD PANDU STANIS 11.00 KOOR WIL. 6 STANIS 17.00 KOOR WIL. 3 REZA
16.00 KOOR WIL. 1 & 2 TONY 15.00 LINGGAWASTU FERIYADI 20.30
ST THEODORUS 19.00 KOOR WIL. 5 REZA 18.00 BELCANTO MARIA
TM3
18.30 WIL.8 15.30 STC 18.30 STC
JADWAL IBADAT TOBAT PAROKI PANDU & STASI ST. THEODORUS
Paroki Pandu Ibadat tobat + pengakuan dosa pribadi Senin, 14 Maret 2016 pk.17.30
Pengakuan Dosa Selasa,15 Maret s.d. Jumat, 18 Maret 2016 08.00-10.00 & 17.00 -19.00
Stasi St. Theodorus Ibadat tobat + pengakuan dosa pribadi Rabu, 16 Maret 2016 pk.18.00
JADWAL ACARA PDPKK PANDU MARET 2016 RABU, 02-03-2016
RABU, 09-03-2016 RABU, 16-03-2016 RABU, 23-03-2016 RABU, 30-03-2016
YGF GATHERING INFO: SDR. MARCEL HP: 0812-2072-0888 “KEWASPADAAN” IBU HENNY HERAWATI “PENYANGKALAN DIRI DAN PIKUL SALIB” IBU TINTIN “HIDUP UNTUK KRISTUS” BAPAK SURYADI TJAHJADI “KEBANGKITAN KRISTUS” PASTOR ANICETUS BALI, OAD
Keterangan: Bagi yang tergerak utk melayani Tuhan melalui talenta alat musik & pujian, silakan bergabung dengan kami di acara Latihan, setiap hari Selasa, pk.19.00 hubungi : Jaya 08122301281, Marcel: 081220720888 BK Berita Kita Maret 2016 33
INFORMASI
LAPORAN SUMBANGAN SIE PANGAN PSE 2015
34
BK Berita Kita Maret 2016
INFORMASI
KEGIATAN RUTIN PAROKI PANDU NO. JENIS A. RAPAT KOORDINASI
TEMPAT
WAKTU
PENGHUBUNG
TELP/HP
1
RAPAT DPP PLENO
R. DPP 1
SENIN KE-1, PK. 18.30
6011-138
2
DEWAN PAROKI INTI
R. DPP 1
0816-625-262
3
DPI & LINGKUNGAN RAPAT KOORD. PAROKI
AULA ATAS
DAVID S.
9251-5658 / 0812-2393-572
4 5 6
SEKSI PEWARTA DAN LINGKUNGAN SEKSI KOMSOS OMK
AULA ATAS R. KOMSOS R. OMK
ANITA K. MARIA S. HELEN S.
0815-8615-8524 0857-2141-4476 0899-7815-520
7
BIDANG KATEGORIAL
R. DPP 1
KAMIS KE-2, PK. 18.30 SENIN KE-3 PK.18.00 (2 BULAN 1X) SENIN KE-4, PK. 18.00 SABTU KE-1, PK. 18.00 MINGGU KE-1, PK. 11.00 SENIN KE-2 PK.18.00 (3 BULAN 1X) MINGGU KE-3, PK. 11.00 MINGGU KE-4, PK. 11.00 MINGGU KE-2, PK. 11.00
PST. YOYO YOHAKIM, OSC. A. BUDIMAN S.
RETNA
0816-610-177
NURHAYATI C. CHRISTINE W. JOVAN
0818-0907-2725 2017-044 / 0818-219-300 0822-21-6666-147
V. JOSEPHINE ALUMNI KEPSRI W KTM - AGUSTINUS TJANDRA GRACIA L.S. AGUSTINUS
0813-2030-0028
0811-230-251 0816-607-808
YIYIN
0815-6235-236
MARCELIUS E. C. LENNYANA
7077-8979/081220720888 0856-2137-467
IGN. HARSONO
0817-9220-110
WINNY
0856-9184-2007
8 HIMANTO 9 SANTA MONIKA 10 PUTERA ALTAR B. PERSEKUTUAN DOA 1 ADORASI EKARISTI ABADI 2
DOA SYAFAAT
3
KERASULAN KERAHIMAN ILAHI
4
MEDITASI CINTA KASIH ILAHI
5 6
YOUNG GENERATIONS FELLOWSHIP PDPKK
7
DOA TAIZE
AULA ATAS SD PANDU SD PANDU
R. PRADIPA K. SETIAP HARI (24 JAM ) R. LEGIO
SENIN PK. 20.00
R. EFESUS
SELASA PK. 09.00
AULA ATAS
SETIAP SELASA, PK. 14.45 SELASA PK. 10.00 R.KATEKUMEN RABU & JUMAT PK. 19.00 KAMIS PK. 09.00 AULA ATAS RABU KE-1, PK. 19.00 AULA ATAS RABU KE-2,3,4 PK. 18.00 JL. PANDU RABU KE-4 PK. 18.30 NO. 27
0818-616-202 0821-2023-5657
DOA SYAFAAT CM MISERICORDIA GROUP DOA SYAFAAT & PELAYANAN 9 DOA / KONSELING C. PENDALAMAN KS/IMAN
SD PANDU
JUMAT KE-1 & 3, PK. 19.00
R. EFESUS
SABTU PK.08.00
1
AULA ATAS
RABU, PK. 08.00
KOHARDI / ZR. EMMANUELLA G.
6011-313
PENDALAMAN IMAN KATOLIK WYATA GEREJA GUNA CARITAS 3 JELAJAH ALKITAB AULA ATAS D. PENDIDIKAN IMAN SD PANDU 1 BIA (BINA IMAN ANAK) SD PANDU
KAMIS, PK. 18.00
ROMAULI
0813-6043-5666
KAMIS KE-3, PK. 18.00
SUSY ERLINA
9122-0604
MINGGU, PK.07.30 MINGGU, PK.09.15
MELANIE
421-1235
8
2
PENDALAMAN ALKITAB
BK Berita Kita Maret 2016
35
INFORMASI 2
R. RAPAT DPP 2
HERMAN & SUSAN 0811-2277-65 201-4412 426-4025
GEREJA PANDU
FRANS GARNAEN AKUM S R F. MARIA OLLY SUTJIADI
SENIN & JUMAT, PK.19.30 SELASA & KAMIS, PK.19.30 RABU, PK. 18.00 KAMIS, PK. 18.00 RABU, PK. 19.00
MALVIN WAWAN S. LIA LUCIANA IGN. JIMMY S.
0821-2161-5460 0817-0298-806 0815-6038856 0818-0607-6778 0816-4210-880
JUMAT, PK. 18.00
NI WAJAN LENI
0818-611-900
CAECILIA S MELIA I.YULLY W. STANIS
601-4018 421-3535 703-268-7010 0852-2130-4577
SD PANDU
3
KATEKUMEN ANAK
4
PELAJARAN AGAMA UNTUK SISWA SEKOLAH NON KATOLIK
5
KATEKUMEN DEWASA
MINGGU, PK. 07.30 MINGGU PK. 09.00 SELASA, PK. 18.00 R. KATEKUMEN MINGGU, PK. 11.00
6
BAPTIS BAYI
E. LATIHAN LITURGI 1 PS TM3 2 PS BELCANTO 3 PEMAZMUR 4 LEKTOR 5 PS PKRK
36
SD PANDU
ABUNG YIYIN Y CHRISTINE
BIR (BINA IMAN REMAJA)
MINGGU, PK.07.30
6
PSA CAMPANELLA VOCE
GEREJA PANDU GEREJA PANDU GEREJA PANDU GEREJA PANDU GEREJA PANDU AULA ATAS / GEREJA
7
MERANGKAI BUNGA YASMIN
GEREJA PANDU SABTU, PK. 08.00
8 PS WKRI 9 ORGANIS F.KARYA SOSIAL
GEREJA PANDU SABTU, PK. 11.00
1
KLINIK PRATAMA PANDU
BP PANDU
2
KOPDIT PELANGI KASIH
3 4
SENIN - SABTU, PK.15.00-18.00, PAGI SELASA & JUMAT 08.00-11.00 R B. ROBERT KWARIA SENIN, KAMIS PK. 09.00 -12.00 SABTU 10.00 - 13.00 SENIN - JUMAT PK.08.00-17.00 PETRUS M. SABTU, PK.11.00-14.00
0813-2018-9610 0815-6235-236 0813-2044-1012
2011-096/ 0811-215-635
POLI UMUM POLI GIGI
DANA SOSIAL KEMATIAN PAROKI PANDU
PANDU DAKOTA -CIMAREME SEKRETARIAT PAROKI
SETIAP HARI
TH. SETYARSO
2036-569/0812-2052-494
PSE
R. PSE
RABU, PK. 16.30 KEC. MINGGU KE-5 (LIBUR)
IGN. HARSONO
0817-9220-110
R. DPP 2 RUANG LM
SENIN KE-2, PK.16.00 KAMIS, PK. 17.15
HENNY H. PAULUS PRIBADI
0822-1900-2229 201-1136
0852-2922-7584
G. KATEGORIAL KONSULTATIF 1 WKRI 2 BBC (BUNDA BERDUKA CITA) POB (PENGHIBUR ORANG BERDUKA 3 CITA) 4 BK (BUNDA KERAHIMAN) 5 MBK (MARIA BUNDA KRISTUS)
RUANG LM
MINGGU, 13.00
PETER
9251-5354
RUANG LM RUANG LM
MINGGU, 16.`5 SELASA, PK. 17.15
6
BENTENG GADING(LM SD-SMP)
RUANG LM
MINGGU, PK. 09.30
7
STELLA MARIES (LM ANAK2 SMA)
RUANG LM
MINGGU, PK. 11.00
CHRISPIANUS K THEOPHILUS ANTONIUS OCHE LUNG-LUNG EVE
0812-2152715 6029-628/0878-2296-250 0877-2207-3182 0812-2226-7129 0813-2049-6695
BK Berita Kita Maret 2016
INFORMASI
KEGIATAN RUTIN STASI ST. THEODORUS NO. JENIS A. RAPAT KOORDINASI 1 RAPAT DPS PLENO 2 RAPAT DPS HARIAN 3 PUTERA - PUTRI ALTAR B. PERSEKUTUAN DOA 1 KERASULAN KERAHIMAN ILAHI C. PENDALAMAN KS/IMAN 1 KATEKISMUS 2
TEMPAT
3
LEGIO M RATU PARA MALAIKAT LEGIO M BUNDA BERBELAS K.
PENGHUBUNG TELP/HP
AULA RUMAH STASI SENIN KE-2, PK. 18.30 NATALIA A. G. 0818-0228-8613 R.RPT 1 - RMH STASI SELASA KE-1, PK. 18.30 A. HERY S 0816-629-204 R.RPT 1 - RMH STASI MINGGU KE-1, PK.10.00
MARIA DORA
0857-2260-0428
AULA RUMAH STASI SABTU, PK. 14.45
YUSTINUS GUISO
022-70710252
AULA ATAS
PEMBEKALAN GEREJA STASI LEKTOR DAN PEMAZMUR D. PENDIDIKAN IMAN 1 BINA IMAN ANAK R.RPT 2 - RMH STASI E. LATIHAN LITURGI 1 LATIHAN KOOR GEREJA STASI STASI 2 LATIHAN LEKTOR GEREJA STASI 3 LATIHAN MAZMUR GEREJA STASI F. KATEGORIAL KONSULTATIF 1 RAPAT WKRI R.RPT 1 - RMH STASI 2
WAKTU
SELASA KE-2 & 4, PK. CH. SUKISTINI 0818-429-950 18.30 SELASA KE-3, PK. 18.00 VERONICA L 0878-2146-4721
MINGGU, PK.08.00
F. LAKSITA L
0899-600-2610
SENIN & JUMAT, PK. 19.00 SELASA, PK. 17.30 RABU, PK. 17.30
F. TRYA G
0816-600-283
F. FANNY VERONICA L
0857- 2222- 5029 0878-2146-4721
EVY P
0811-234-078
DION
0813-2072-8279
MARIA S.
0857-2141-4476
MINGGU KE-2, PK.10.00 JL.TRSN BBK JERUK RABU, PK. 19.00 I/111 R.RPT 2 - RMH STASI MINGGU, PK. 15.30
BK Berita Kita Maret 2016
37
INFORMASI
SUMBANGAN UNTUK GEREJA PANDU JANUARI 2016 DARI
JUMLAH
IBU L
400.000
BAPAK S
325.000
NN
420.000
KOLEKTE PDKK
565000
BAPAK S
325.000
NN
420.000
NN
21.000,-
TOTAL
2.476.000
BAPTIS BAYI 24 JANUARI 2016 NAMA BAYI
NAMA ORTU
ALAMAT
NICHOLAS RUSSEL FORD
IGN. TEDDY S. & MARIA OLIVIA T.
JL. RIKRIK
CAECILIA FRENZA JOCELYN HANDOYO
S. ROMMY K. & C. YESSY S
JL. CIHAMPELAS
DOA TESERA BERSAMA Sabtu, 19 April 2016 Pukul 16.30 di Gereja Pandu
38
BK Berita Kita Maret 2016
INFORMASI
BK Berita Kita Maret 2016
39