VI. HASIL ESTIMASI DAN VALIDASI MODEL EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI KEDELAI
Dari hasil penelitian lapang, hasil estimasi model ekonomi rumahtangga petani kedelai di Indo nesia dapat dilihat pada Lampiran 2, yang merupakan hasil pengolahan dari program estimasi model pada Lampiran 1, yaitu dengan menggunakan program SAS/ETS v.9.13. Model dan tabel nilai koefisien regresi serta elastisitas masing- masing peubah model ekonomi rumahtangga petani kedelai dapat dipaparkan berikut ini. Model yang telah dirumuskan sebelumnya dalam Bab IV, hasilnya merupakan model ekonomi rumahtangga petani kedelai, dengan model persamaan simultan linear-additive, menggunakan estimasi mode l metode 2SLS (Two Stage Least Square). Secara keseluruhan, nilai statistik uji-F mempunyai range da ri 3.67 (investasi kesehatan) hingga 1408.68 (ko nsumsi nonpangan), dengan probabilitas kesalahan (Fα) sebesar 0.32% hingga 0.01%. Koefisien determinasi (R2 ) berkisar antara 0.0699 (investasi kesehatan) hingga 0.9664 (konsumsi non-pangan), dimana koefisien determinasi yang disesuaikan (Adj-R2) bernilai antara 0.0508 hingga 0.9657. N ilai statistik uji-F tinggi berarti variasi dari masing- masing peubah endogen, secara nyata dapat dijelaskan oleh masing- masing peubah penjelas (explanatory variables). Peubah struktural/mode l meliputi luas areal panen kedelai (LAP), produksi kedelai (PRO), penggunaan sarana produksi seperti benih kedelai, pupuk (Urea, SP36/TSP, KCL/ZA), pestisida (obat/pestisida, ZPT, rhizoplus), tenaga kerja dalam keluarga (TKDK, TKDN, TKDL), tenaga kerja luar keluarga (TKLK), pendapatan usahatani non-kedelai dan pendapatan non-usahatani lain, konsumsi pangan tunai dan konsumsi non-pangan, investasi pendidikan daninvestasi kesehatan sertainvestasi produksi pertanian, tabungan (TAB), dan kredit pertanian (KRE). Model ekonomi rumahtangga petani kedelai di Indonesia secara keseluruhan dapat dilihat hasilnya pada persamaan model dan identitas berikut ini.
120
Model Ekonomi Rumahtangga Petani Kedelai di Indonesia: 1.
LAP
=
0.0667 + 0.0001 HKA – 0.0002 HJ A – 0.00002 HKH – 0.0002 HPU + 0.000000003ATA + 0.0100 JBA + 0.0025 TKDKA + 0.00000002 PRTA
2.
PRO
=
1168.30 – 0.1711 HBA – 0.1931 HPS – 0.0025 HZC – 0.0922 HRA + 250.11 LAPB + 0.0005KREA +0.0003PUKA
3.
JB
=
50.34 – 0.0058 HBA – 0.0002 HZA – 0.0063 HRA + 20.97 LAPA + 0.00001KREC + 0.00001 PUKA
4.
JPU
=
73.23+ 10.53 HkpuB – 0.0136 HBB – 0.0005 HOA – 0.0006 HZA + 0.0046 Jph + 0.000004 PNKA + 0.000001 PNL + 0.00001 PUKA
5.
JPS
=
– 0.6695+11.86 Hkps B – 0.0057 HBC – 0.0004 HZA + 4.11 Da + 13.70 LAPB + 0.1314 TKLKA + 0.000001 PNKB
6.
JPK
=
8.79+1.35 Hkpk – 0.0025 HB – 0.0001 HO – 0.0001 HZ + 0.0020 Jph + 9.97LAP + 0.000002 PNKA + 0.000003 PUKC
7.
JO
=
3.92 – 0.00002 HOA – 0.0003 HBB – 0.00001 HZ – 0.0003 HRA + 0.0001 Jph + 0.2710 Di + 0.0000001 PNKB + 0.0000003 PUKA
8.
JZ
=
3.28 – 0.00003 HZA – 0.0002 HB – 0.00001 HOA – 0.0003 HRA + 0.0000002 PNKA + 0.0000003 PUKA
9.
JR
=
3.61 – 0.0002 HRC – 0.0001 HB – 0.0013 HPU – 0.00001 HOB – 0.00001 HZ + 0.0004 JphA + 1.23 LAPA + 0.00000004 PRT
10.
TKDK
=
93.42 –0.0014 UTKL –0.7505 UMB –3.67 EDA +5.59 AKKB + 23.91 Dg B + 29.65 LAPA + 0.3843 JPSB + 0.000001TABC
11.
TKLK
=
173.65 –0.0055 UTKLB – 0.3846 UM– 1.49 ED + 25.29 Ds B–0.0921 TKDL + 1.17JPS A + 0.00001PUKB
12.
TKK
=
TKDK + TKLK
13.
TKDN
=
90.93 – 0.0024 UTKL + 0.0088 HK + 3.76 AKK – 0.0801 TKLK + 0.00001 PNKA + 0.000001 TAB
14.
TKDL
=
115.10 –0.0011 UTKL – 0.6390 UMC – 4.06 EDA – 0.0909 TKLK + 0.00001 PNLA + 0.00001 PUKTB
15.
TKD
=
TKDK + TKDN + TKDL
16.
TKL
=
TKLK + Tkln + Tkll
17.
TK
=
TKD + TKL
18.
CK
=
CKD + Ckl
19.
BS
=
((JB*HB ))+((JPU* HPU)+(JPS*HPS)+(JPK* HPK))+((JO* HO)+ (JZ* HZ)+(J R* HR))
20.
BTK
=
(TKLK * UTKL)
21.
B UK
=
BS + BTK
22.
PUK
=
(PRO * HK)
23.
PUKT
=
PUK – B UK
121
24.
PNK
=
+225.32HKTC +4.80KREA
–0.1854PNLA
–0.1184PUKT+0.4211TABA
25.
PNL
=
+1683.71 HTpA +0.4814 HTI +0.0054 AT –0.3306 PNKA –0.4729 PUKTB + 0.4260 TABA + 1.62 KREC
26.
PRT
=
PUKT + PNK + PNL
27.
PD
=
PRT – Pbb
28.
KPT
=
15819.43 –7.52 HJ C +1583.56 AKC + 376.34 KKA –0.0030 KNPA + 0.0155 KREB
29.
KNP
=
+ 15917.22 UMA + 211566.5AKA –7.01 KPTB +0.0623 PNLB + 0.4886 KTA
30.
KT
=
KPT + KNP + Kl
31.
IE
=
– 74899.8 +11.02 HKA +17.55 HS +11.22 HU +0.0050 HTI + 1.11 HHK + 179.80 UM + 1094.34 EDC +1392.74 AK – 0.8198 IPA + 0.0009PNL + 0.8180 INVA
32.
IH
=
– 18268.7 +17.95 HG +4.57 HTh – 0.1115 IPA + 0.0165 KREB + 0.1112INVA
33.
IP
=
+ 0.0079 ATB – 3.71 IS C + 336.15 PRO + 0.0421 PRTC
34.
IS
=
IE + IH
35.
INV
=
IS + IP
36.
BRT
=
KT + INV
37.
TAB
=
– 103469 SBA + 1.18 HTI +0.6901 PDA
38.
KRE
=
+ 11827.49 SBA – 175.96 HPU – 2.07 HOB + 52.14JphC + 0.0041TAB + 4173.82JBA + 0.0478KTA + 2.80 IHB
39.
KJ
=
PRO – Kk
40.
PKp
=
(PRO / LAP)
Catatan: Nilai Uji Tαataunilai probabilitas uji-T dua arah, Nilai Uji-T pada α: <1%=A, <5%=B,<10%=C.
6.1. Luas Areal Panen dan Produksi Kedelai Luas areal panen kedelai (LAP) dipengaruhi oleh harga kedelai (HK), harga jagung (HJ), harga kacang-hijau (HKH), harga pupuk urea (HPU), asset total (AT), jumlah benih kedelai (JB), tenaga kerja dalam keluarga (TKDK), dan pendapatan rumahtangga (PRT). Persamaan dan nilai elastisitas luas areal panen kedelai (LAP) adalah: (Tabel 54.) LAP
=
0.0667 + 0.0001 HKA – 0.0002 HJ A – 0.00002 HKH – 0.0002 HPU + 0.000000003ATA + 0.0100 JBA + 0.0025 TKDKA + 0.00000002 PRTA (6.1.)
122
Tabel 54. Hasil Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Petani Kedelai dan Nilai ElastisitasLuas Areal Panen Kedelai No
Persamaan/ Peubah
Koefisien
Nilai F/Tα
N
Prob>|t|/2 Elastisitas/R2
136.30
A
<.0001
Luas Areal Panen Kedelai (LAP) 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Intercept 0.0667 Harga Kedelai 0.0001 Harga Jagung -0.0002 Harga Kacang-Hijau -0.00002 Harga Pupuk Urea -0.0002 Asset Total 0.000000003 Jumlah BenihKedelai 0.0100 TenagaKerjaDlmKlrg 0.0025 PndapatnRumahtangga 0.00000002 Durbin-Watson 1.4398 Keterangan: Tα = Nilai Probabilitas Uji-T Dua Arah. N = Nilai Uji-T pada α: <1%=A, <5%=B,<10%=C.
R2 :0.8190 AR2 :0.8130
0.19 2.47 -3.45 -0.87 -0.66 5.60 10.11 6.22 3.43
A A
A A A A
0.4249 0.0072 0.0004 0.1914 0.2563 <.0001 <.0001 <.0001 0.0004
0.1011 0.2343 -0.3017 -0.1230 -0.2746 0.2842 0.4842 0.3871 0.2424
R2 = R-Square; AR2 = Adjusted R-Square.
Tanda dari peubah penjelas dalam persamaan luas areal panen kedelai (LAP), adalah sesuai dengan harapan dan perilaku ekonomi. Komoditas jagung dankacang- hijau, bersaing dengan kedelai pada lahan yang sama. Penggunaan pupuk urea be rtamba h jika harga inp ut tersebut turun. Asset total naik akan memperluas areal panen kedelai. Jumlah benih kedelai meningkat, berarti semakin luas areal tanam dan panen kedelai yang digarap. Pendapatan rumahtangga meningkat, akan memperluas areal panen kedelai. Pada Tabel 54, harga kedelai, harga jagung, asset total, jumlah benih kede lai, tenaga kerja dalam keluarga, dan pendapatan rumahtangga, berpengaruh nyata terhadap luas areal panen kedelai pada taraf α<=1.00%. Koefisien determinasi (R2 ) dan koefisien penyesuaian- nya (Adj-R2 ) sangat tinggi, yaitu 0.8190 dan 0.8130, dimana nilai uji-F sangat tinggi, yaitu 136.30. Berarti, peubah independen persamaan luas areal panen kedelai, secara bersamasama dapat menjelaskan dengan sangat baik perilaku luas areal panen kedelai. Respon luas areal panen kedelai terhadap peubah independen adalah inelastis.
Berarti, peningkatan maupun penurunan pada peubah independen,
berdampak kecil terhadap luas areal panen kedelai.
123
Produksi kedelai (PRO) dipengaruhi oleh harga benih kedelai, harga pupuk SP36/TSP (HPS), harga ZPT (HZ), harga rhizoplus (HR), luas areal panen kedelai (LAP), kredit pertanian (KRE), dan penerimaan usahatani kedelai (PUK). Persamaan dan nilai elastisitas produksi kedelai (PRO) adalah: (Tabel 55.) PRO
=
1168.30 – 0.1711 HBA – 0.1931 HPS – 0.0025 HZC – 0.0922 HRA + 250.11 (6.2.) LAPB + 0.0005KREA +0.0003PUKA
Tabel 55. Hasil Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Petani Kedelai danNilai Elastisitas Produksi Kedelai No
Persamaan/ Peubah Produksi Kedelai (PRO)
Koefisien
Nilai F/Tα 183.23
N A
Prob>|t|/2 <.0001
Elastisitas/R2 R2 : 0.8413 AR2 :0.8367
Intercept 1168.30 Harga Benih Kedelai -0.1711 Harga Pupuk SP36/TSP -0.1931 HargaZatPerangsangTumbuh -0.0025 Harga Rhizoplus -0.0922 Luas Areal Panen Kedelai 250.11 Kredit Pertanian 0.0005 Penerimaan UsahataniKedelai 0.0003 Durbin-Watson 1.6164 Keterangan: Tα = Nilai Probabilitas Uji-T Dua Arah. N = Nilai Uji-T pada α: <1%=A, <5%= B, <10%= C. 1 2 3 4 5 6 7 8
3.65 -4.44 -0.99 -1.62 -3.33 2.16 3.64 8.14
A A C A B A A
0.0002 <.0001 0.1607 0.0538 0.0005 0.0160 0.0002 <.0001
1.3695 -0.5841 -0.3420 -0.0541 -0.4751 0.1934 0.2989 0.5937
R2 = R-Square; AR2 = Adjusted R-Square.
Tanda dari peubah penjelas dalam persamaan produksi kedelai (PRO), ada lah sesuai de ngan harapa n da n perilaku eko nomi. Harga benih kedelai turun maka jumlah penggunaan benih akan meningkat searah dengan kenaikan produksi kedelai. Harga pupuk SP36/TSP, zat perangsang tumbuh, dan rhizoplus menurun, maka akan menambah jumlah input yang dipakai, sehingga meningkatkan produksi kedelai.Dengan perluasan areal panen kedelai, maka produksi kedelai akan bertambah pula. Kredit pertanian dapat menambah modal untuk meningkatkan produksi kedelai. Dengan meningkatnya penerimaan usahatani kedelai akan menambah produksi kedelai. Pada Tabel 55, harga benih kedelai, harga rhizoplus, kredit pertanian, dan penerimaan usahatani kedelai, berpengaruh nyata terhadap produksi kedelai pada
124 taraf α<=1.00%. Sedangkan luas areal panen kedelai dan zat perangsang tumbuh berpengaruh nyata pada taraf α<=5.00% dan α<=10.00%. Koefisien determinasi (R2 ) dan koefisien penyesuaian-nya (Adj-R2) adalah tinggi, yaitu 0.8413 dan 0.8367, dimana nilai uji-F sangat tinggi, yaitu 183.23. Berarti, peubah independen dari persamaan produksi kedelai, secara bersamasama dapat menjelaskan dengan sangat baik perilaku produksi kedelai. Respon produksi kedelai terhadap peubah independen adalah inelastis, kecuali intercept-nyaelastis (1.3695). Berarti, peningkatan atau penurunan pada peubah independen, berdampak kecil terhadap produksi kedelai. 6.2. Pengg unaa nSarana Produksi Penggunaan sarana produksi kedelai meliputi benih kedelai, pupuk (Urea, Sp36/Tsp, dan Kcl/Za), dan pestisida (Obat, Zat Perangsang Tumbuh, dan Rhizoplus). Jumlah benih kedelai (JB) dipengaruhi oleh harga benih kedelai (HB), harga ZPT (HZ), harga rhizoplus (HR), luas areal panen kedelai (LAP), kredit pertanian (KRE), dan penerimaan usahatani kedelai (PUK).Persamaan dan nilai elastisitas jumlah benih kedelai (JB) adalah: (Tabel 56.) JB
=
50.34 – 0.0058 HBA – 0.0002 HZA – 0.0063 HRA + 20.97 LAPA + 0.00001KREC + 0.00001 PUKA (6.3.)
Tabel 56. Hasil Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Petani Kedelai dan Nilai Elastisitas Benih Kedelai No
Persamaan/ Peubah
Koefisien
Nilai F/ Tα
N
Prob |t|/2
Elastisitas/R2
152.85
A
<.0001
R2 : 0.7905
Juml ah Benih Kedelai (JB)
AR2 : 0.7854 Intercept 50.34 Harga Benih Kedelai -0.0058 HargaZatPerangsangTumbuh -0.0002 Harga Rhizoplus -0.0063 Luas Areal Panen Kedelai 20.97 Kredit Pertanian 0.00001 Penerimaan UsahataniKedelai 0.00001 Durbin-Watson 1.3547 Keterangan: Tα = Nilai Probabilitas Uji-T Dua Arah. N = Nilai Uji-T pada α: <1%=A, <5%= B, <10%= C. 1 2 3 4 5 6 7
R2 = R-Square; AR2 = Adjusted R-Square.
7.82 -3.81 -3.22 -6.04 4.74 1.43 5.17
A A A A A C A
<.0001 0.0001 0.0008 <.0001 <.0001 0.0776 <.0001
1.5768 -0.5280 -0.1115 -0.8726 0.4334 0.1231 0.3790
125
Tanda dari peubah penjelas dalam persamaan jumlah benih kedelai (JB), ada lah sesuai de ngan harapa n da n pe rilaku ekonomi.Harga benih kedelai berlawanan arah dengan jumlah benih kedelai.Jika harga benih menurun maka jumlah be nih yang ditanamakan meningkat. Harga ZPT dan harga Rhizoplus, juga berlawanan arah dengan jumlah benih kedelai.Berarti, jumlah ZPT dan Rhizoplus bertambah jika harga ZPT da n Rhizoplus menurun.Inovasi teknologi produksi melalui pemakaian Rhizoplus dan Zat Perangsang Tumbuh bersifat pos itif terhadap kenaikan jumlah benih kedelai. Jika luas areal panen kedelai meningkat, maka jumlah benih kedelai yang ditanam akanmeningkat. Kredit pertanian akan memperkuat modal petani dalam meningkatkan jumlah pemakaian benih kedelai. Penerimaan usahatani kedelai meningkat searah dengan jumlah benih kedelai. Pada Tabel 56, harga benih kedelai,harga ZPT, harga Rhizoplus, luas areal panen kedelai, dan penerimaan usahatani kedelai, berpengaruh nyata terhadap jumlah benih kedelai pada pada taraf α<=1.00%. Sedangkan kredit pertanian, berpengaruh nyata terhadap jumlah benih kedelai pada taraf α<=10.00%. Koefisien determinasi (R2 ) dan koefisien penyesuaian- nya (Adj-R2) sangat tinggi, yaitu 0.7905 dan 0.7804, dimana nilai uji-F sangat tinggi, yaitu 152.85. Berarti, peubah independen persamaan jumlah benih kedelai, secara bersamasama dapat menjelaskan dengan sangat baik perilaku jumlah benih kedelai. Respon jumlah benih kedelai terhadap peubah independen adalah inelastis, kecuali intercept-nya elastis (1.5768). Berarti, peningkatan atau penurunan pada peubah independen, berdampak kecil terhadap jumlah benih kedelai. Penggunaan pupuk terdiri dari jumlah pupuk Urea, pupuk SP36/TSP, dan pupuk KCL/ZA. Jumlah penggunaan pupuk Urea (JPU) dipengaruhi oleh rasio harga kede lai de ngan harga pupuk Urea (Hkpu), harga benih kedelai (HB), harga obat/pestisida (HO), harga Zat Perangsang Tumbuh (HZ), harga Rhizoplus (HR), jumlah pupuk hijau/kandang (Jph), pe ndapatan non-kedelai, pendapatan nonusahatani lain, dan penerimaan usahatani kedelai (PUK). Persamaan dan nilai elastisitas jumlah pupuk Urea (JPU) adalah: (Tabel 57.) JPU
=
73.23+10.53 HkpuB –0.0136 HBB –0.0005 HOA –0.0006 HZA +0.0046 Jph + 0.000004 PNKA + 0.000001 PNL + 0.00001 PUKA (6.4.)
Tabel 57. Hasil Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Petani Kedelai
126
dan Nilai Elastisitas Pupuk Urea No
Persamaan/ Peubah Juml ah Pupuk Urea (JPU)
Koefisien Nilai F/ Tα 10.92
N A
Prob >|t|/2 <.0001
Elastisitas/R2 R2 : 0.2660 AR2 : 0.2416
Intercept 73.23 RasioHKedelai/ HPupukUrea 10.53 Harga Benih Kedelai -0.0136 Harga Obat/Pestisida -0.0005 HargaZatPerangsangTumbuh -0.0006 JumlahPupukHijau/Kandang 0.0046 Pendapatan NonKedelai 0.000004 Pendapatan NonUt.Lain 0.000001 Penerimaan Ut.Kedelai 0.00001 Durbin-Watson 1.6780 Keterangan: Tα = Nilai Probabilitas Uji-T Dua Arah. N = Nilai Uji-T pada α: <1%=A, <5%= B, <10%= C. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
4.06 1.83 -2.33 -3.61 -2.54 1.00 2.82 0.89 3.43
A B B A A A A
<.0001 0.0342 0.0102 0.0002 0.0059 0.1598 0.0026 0.1867 0.0004
1.4878 0.4335 -0.8038 -0.6942 -0.2247 0.0355 0.3673 0.1089 0.2764
R2 = R-Square; AR2 = Adjusted R-Square.
Tanda dari peubah independen dalam persamaan jumlah pupuk Urea (JPU), adalah sesuai dengan harapan dan perilaku ekonomi.Rasio antara harga kedelai dengan harga pupuk Urea sebagai peubah Hkpu, meningkat searah dengan jumlah pupuk Urea.Jika harga pupuk Urea menur un aka n menamba h jumlah pupuk Urea yang dipakai. Harga-harga benih kedelai, obat/pestisida, da n ZPT menurun, maka jumlah input yang dipakai meningkat atau berlawanan arah.J umlah pupuk hijau/kandangjugameningka t searah de ngan jumlah pupuk Urea.Pendapatan nonkedelai, pendapatan non-usahatani lain, dan penerimaan usahatani kedelai, meningkat searah dengan jumlah pupuk Urea. Pada Tabel 57, harga obat/pestisida, harga ZPT, pendapatan non-kede lai, dan penerimaan usahatani kedelai, berpengaruh nyata terhadap jumlah pupuk Urea pada taraf α<=1.00%. Sedangkan harga benih kedelai da n rasio harga kedelai dengan harga pupuk urea, berpengaruh nyata terhadap jumlah pupuk Urea, pada taraf α<=5.00%. Koefisien determinasi (R2 ) dan koefisien penyesuaian-nya (Adj-R2 ), yaitu 0.2660 dan 0.2416, dimana nilai uji-F sebesar10.92. Berarti, peubah independen dari persamaan jumlah pupuk Urea, secara bersama-sama dapat menjelaskan dengan cukup baik perilaku jumlah pupuk Urea.
127
Respo n jumlah pupuk Urea terhadap pe uba h indepe nde n ada lah inelastis, kecuali intercept-nya elastis (1.4878). Berarti, peningkatan atau penurunan pada peubah independen, berdampak kecil terhadap jumlah pupuk Urea. Jumlah pupuk SP36/TSP (JPS) dipengaruhi oleh rasio harga kedelai dengan harga pupuk SP36/TSP(Hkps), harga benih kedelai (HB), harga Zat Perangsang Tumbuh (HZ), dummy area (Da), luas areal panen kedelai (LAP), tenaga kerja luar keluarga, dan pendapatan non-kedelai (PNK). Persamaan dan nilai elastisitas jumlah pupuk SP36/TSP (JPS) adalah: (Tabel 58.) JPS
=
– 0.6695 +11.86 Hkps B –0.0057 HBC –0.0004 HZA +4.11 Da +13.70 LAPB + 0.1314 TKLKA + 0.000001 PNKB(6.5.)
Tabel 58. Hasil Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Petani Kedelai dan Nilai Elastisitas Pupuk SP36/TSP No
1 2 3 4 5 6 7 8
Persamaan/ Peubah Juml ahPupukSP36/TSP(JP S)
Koefisien Nilai F/ Tα 13.89
Intercept RasioHKedelai/ HPupukSP36 Harga Benih Kedelai HargaZatPerangsangTumbuh Dummy Area Luas Areal Panen Kedelai Tenaga Kerja Luar Keluarga Pendapatan Non-Kedelai Durbin-Watson
-0.6695 11.86 -0.0057 -0.0004 4.1113 13.70 0.1314 0.000002 1.7888
N A
Prob>|t|/2 Elastisitas/R2 <.0001 R2 : 0.2866 AR2 : 0.2659
-0.05 2.11 -1.44 -2.40 0.87 1.98 3.07 1.82
B C A B A B
0.4783 0.0179 0.0751 0.0086 0.1931 0.0247 0.0012 0.0352
-0.0189 0.4798 -0.4711 -0.1852 0.0808 0.2552 0.5966 0.2655
Keterangan: Tα = Nilai Probabilitas Uji-T Dua Arah. N = Nilai Uji-T pada α: <1%=A, <5%= B,<10%= C. R2 = R-Square; AR2 = Adjusted R-Square.
Tanda dari peubah penjelas dalam persamaan jumlah pupuk SP36/TSP (JPS), sesuai dengan harapan dan perilaku ekonomi. Rasio antara harga kedelai dengan harga pupuk SP36 /TSP sebagai peubah Hkps,meningkat searah dengan jumlah pupuk SP36/TSP. Jika harga pupuk SP36/TSP menurun akan menambah jumlah pupuk SP36/TSP yang dipakai.Jika harga-harga benih kedelai dan Zat Perangsang Tumbuh menurun, maka jumlah benih kedelai dan ZPTumbuh yang dipakai meningkat atau berlawanan arah. Dummy area juga meningkat searah dengan jumlah pupuk SP36/TSP. Luas areal panen kedelai, tenaga kerja luar
128
ke luarga, da n pe ndapatan non-kedelai,meningkatsearahdengan jumlah pupuk SP36/TSP. Pada Tabel 58, harga Zat Perangsang Tumbuh dan tenaga kerja luar ke luarga, berpengaruh nyata terhadap jumlah pupuk SP36/TSP pada taraf α<=1.00%. Luas areal panen kedelai, pendapatan non-kedelai, dan rasio harga kedelai dengan harga pupuk SP36/TSP, berpengaruh nyata terhadap jumlah pupuk SP36/TSP pada taraf α<=5.00%. Sedangkan harga benih kedelai, berpengaruh nyata terhadap jumlah pupuk SP36/TSP pada taraf α<=10.00%. Koefisien determinasi (R2 ) dan koefisien penyesuaian-nya (Adj-R2 ), yaitu 0.2866 dan 0.2659, dimana nilai uji-F sebesar13.89. Berarti, peubah independen dari persamaan jumlah pupuk SP36/TSP, secara bersama-sama dapat menjelaskan cukup baik perilaku jumlah pupuk SP36/TSP. Respon jumlah pupuk SP36/TSP terhadap peubah independen adalah inelastis. Berarti, peningkatan atau penurunan pada peubah independen, berdampak kecil terhadap jumlah pupuk SP36/TSP. Jumlah pupuk KCL/ZA (JPK) dipengaruhi oleh rasio harga kedelai dengan harga pupuk KCL/ZA sebagai peubah (Hkpk ), harga benih kede lai (HB), harga obat/pestisida (HO), harga ZPT (HZ), jumlah pupuk hijau/kandang (Jph), luas areal panen kedelai (LAP), pendapatan non-kedelai (PNK), dan penerimaan usahatani kedelai (PUK). Persamaan dan nilai elastisitas jumlah pupuk KCL/ZA (JPK) adalah: (Tabel 59.) JPK
=
8.79 + 1.35 Hk pk – 0.0025 HB – 0.0001 HO – 0.0001 HZ + 0.0020 Jph + 9.97LAP+0.000002 PNKA + 0.000003PUKC (6.6.)
Tanda dari peubah penjelas dalam persamaan jumlah pupuk KCL/ZA (JPK), adalah sesuai harapan dan perilaku ekonomi. Rasio antara harga kedelai dengan harga pupuk KCL/ZAsebagai peubah Hkpk, meningkat searah dengan jumlah pupuk KCL/ZA. Jika harga pupuk KCL/ZA menurun, akan menambah jumlah pupuk KCL/ZA yang dipakai. Harga-harga benih kedelai, obat/pestisida, dan Zat Perangsang Tumbuh menurun, maka jumlah kedelai, obat/pestisida, dan ZPT yang dipaka i aka n meningkat atau berlawanan arah. Jumlah pupuk hijau/ka nda ng juga meningkat searah dengan jumlah pupuk KCL/ZA. Produksi kedelai dan pendapatan rumahtangga meningkat searah de ngan jumlah pupuk KCL/ZA.
129
Tabel 59.Hasil Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Petani Kedelai danNilai Elastisitas Pupuk KCL/ZA No
Persamaan/ Peubah
Koefisien
Nilai F/Tα
N
Prob>|t|/2
Elastisitas/R2
15.81
A
<.0001
R2 : 0.3441
Juml ah Pupuk KCL/ ZA (JPK) 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Intercept 8.7866 Rasio HKedelai/HPupukKCL 1.3533 Harga Benih Kedelai -0.0025 Harga Obat/Pestisida -0.0001 HargaZatPerangsangTumbuh -0.0001 JumlahPupukHijau/Kandang 0.0020 Luas Areal Panen Kedelai 9.9725 Pendapatan Non-Kedelai 0.000002 Penerimaan UsahataniKedelai 0.000003 Durbin-Watson 1.5709 Keterangan: Tα = Nilai Probabilitas Uji-T Dua Arah. N = Nilai Uji-T pada α: <1%=A, <5%=B,<10%=C.
AR2 : 0.3224 0.94 0.32 -0.83 -0.89 -1.21 0.83 1.09 2.52 1.65
A C
0.1741 0.3752 0.2031 0.1875 0.1133 0.2033 0.1387 0.0062 0.0504
0.4347 0.0905 -0.3659 -0.2029 -0.1298 0.0372 0.3255 0.5023 0.3169
R2 = R-Square; AR2 = Adjusted R-Square.
Pada Tabel 59, pendapatan non-kedelai berpengaruh nyata terhadap jumlah pupuk KCL/ZA pada taraf α<=1.00%. Sedangkan penerimaan usahatani kedelai berpengaruh nyata terhadap jumlah pupuk KCL/ZA pada taraf α<=10.00%. Koefisien determinasi (R2 ) dan koefisien penyesuaian-nya (Adj-R2 ), yaitu 0.3441 dan 0.3224, dimana nilai uji-F adalah sebesar 15.81. Berarti, peubah indepe nde n dari persamaan jumlah pupuk KCL/ZA, secara bersama-sama dapat menjelaskan dengan cukup baik perilaku jumlah pupuk KCL/ZA. Respo n jumlah pupuk KCL/ZA terhadap peubah independen adalah ine lastis. Berarti, peningkatan atau penurunan pada peubah independen berdampak kecil pada jumlah pupuk KCL/ZA. Jumlah obat/pestisida (JO) dipengaruhi oleh harga obat/pestisida (HO), harga benih kedelai (HB), harga Zat Perangsang Tumbuh (HZ), harga rhizoplus (HR), jumlah pupuk hijau/ kandang (Jph), dummy irigasi (Di), pe ndapa tan nonkedelai (PNK), dan penerimaan usahatani kedelai (PUK). Persamaan dan nilai elastisitas jumlah obat/pestisida (JO) adalah: (Tabel 60.) JO
=
3.92 –0.00002 HOA –0.0003 HBB –0.00001 HZ –0.0003 HRA +0.0001 Jph + 0.2710 Di + 0.0000001 PNKB + 0.0000003 PUKA (6.7.)
130
Tabel 60.Hasil Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Petani Kedelai danNilai Elastisitas Obat/Pestisida No
Persamaan/ Peubah
Koefisien
Nilai F/ Tα N
Juml ah Obat/Pestisida (JO) Intercept 3.9272 Harga Obat/Pestisida -0.00002 Harga Benih Kedelai -0.0003 HargaZatPerangsangTumbuh -0.00001 Harga Rhizoplus -0.0003 JumlahPupukHijau/Kandang 0.0001 Dummy Irigasi 0.2710 0.0000001 Pendapatan Non-Kedelai Penerimaan UsahataniKedelai 0.0000003 Durbin-Watson 1.7893 Keterangan: Tα = Nilai Probabilitas Uji-T Dua Arah. N = Nilai Uji-T pada α: <1%=A, <5%= B, <10%= C. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
14.91
A
Prob>|t/2|
Elastisitas/R2
<.0001
R2 : 0.3311 AR2 :0.3089
4.51 -4.90 -1.90 -1.22 -2.57 0.59 0.92 1.77 5.19
A A B A
B A
<.0001 <.0001 0.0291 0.1126 0.0054 0.2779 0.1791 0.0394 <.0001
3.2520 -1.1244 -0.7665 -0.1234 -1.1930 0.0253 0.1650 0.2876 0.5058
R2 = R-Square; AR2 = Adjusted R-Square.
Tanda dari peubah penjelas dalam persamaan jumlah obat/pestisida (JO), adalah sesuai dengan harapan dan perilaku ekonomi. Harga obat/pestisida menurun, maka jumlah obat/pestisida yang dipakai akan meningkat atau berlawanan arah. Harga-harga benih kedelai, Zat Perangsang Tumbuh, dan Rhizoplus, berlawanan arah dengan jumlah benih kedelai, ZPT, dan Rhizoplus yang digunakan, sehingga jumlahobat/pestisida akan meningkat. Adanya inovasi teknologi pemakaian Rhizoplus dan Zat Perangsang Tumbuh, bersifat positif dan searah dengan kenaikan jumlah obat/pestisida. Demikian pula jumlah pupuk hijau/kandang, meningkat searah dengan jumlah obat/pestisida. Dummy irigasi teknis atau setengah teknis meningkat searah dengan jumlah obat/pestisida yang digunakan. Pendapatan non-kedelai dan penerimaan usahatani kedelai juga meningkatsearah dengan jumlah oba t/pestisida. Pada Tabel 60, harga obat/pestisida, harga Rhizoplus, dan penerimaan usahatani kedelai, berpengaruh nyata terhadap jumlah obat/pestisida pada taraf α<=1.00%. Sedangkanharga benih dan pendapatan non-kedelai, berpengaruh nyata terhadap jumlah obat/pestisida, pada taraf α<=5.00%. Koefisien determinasi (R2 ) dan koefisien penyesuaian-nya (Adj-R2 ), yaitu 0.3311 dan 0.3089, dimana nilai uji-F adalah sebesar 14.91. Berarti, peubah
131
indepe nde n dari persamaan jumlah obat/pestisida, secara bersama-sama dapat menjelaskan dengan cukup baik perilaku jumlah obat/pestisida. Respon jumlah obat/pestisida terhadap peubah independen adalah inelastis, kecuali intercept-nya elastis (3.2520). Berarti, peningkatan atau penurunan pada peubah independen, berdampak kecil terhadap jumlah obat/pestisida, kecuali harga obat/pestisida dan harga Rhizoplus. Respon jumlah obat/pestisida terhadap harga obat/pestisida dan harga Rhizoplus elastis, yaitu –1.1244 dan –1.1930. Berarti, penurunan harga obat/pestisida dan harga Rhizoplus, berdampak besar pada peningkatan jumlah obat/pestisida. Jumlah zat perangsang tumbuh (JZ) dipengaruhi oleh harga Zat Perangsang Tumbuh (HZ), harga benih kedelai (HB), harga obat/pestisida (HO), harga Rhizoplus (HR), pendapatan non-kede lai (PNK), dan pe nerimaan usahatani kede lai (PUK). Persamaan dan nilai elastisitas jumlah ZPT(JZ) adalah:(Tabel 61.) JZ
=
3.28 –0.00003 HZA –0.0002 HB –0.00001 +0.0000002PNKA +0.0000003PUKA (6.8.)
HOA
–0.0003
HRA
Tabel 61.Hasil Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Petani Kedelai danNilai Elastisitas Zat Perangsang Tumbuh No
Persamaan/ Peubah
Koefisien
Juml ahZatPerangsang Tumbuh(JZ)
Nilai F/ Tα
N
Prob>|t|/2
Elastisitas/R2
16.45
A
<.0001
R2 : 0.2888 AR2 : 0.2713
Intercept 3.2824 HargaZatPerangsangTumbuh -0.00003 Harga Benih Kedelai -0.0002 Harga Obat/Pestisida -0.00001 Harga Rhizoplus -0.0003 Penerimaan UsahataniKedelai 0.0000002 Pendapatan Ut.NonKedelai 0.0000003 Durbin-Watson 1.6468 Keterangan: Tα = Nilai Probabilitas Uji-T Dua Arah. N = Nilai Uji-T pada α: <1%=A, <5%= B, <10%= C. 1 2 3 4 5 6 7
3.68 -3.63 -1.13 -2.67 -2.52 3.85 3.57
A A A A A A
0.0002 0.0002 0.1298 0.0041 0.0062 0.0001 0.0002
2.7667 -0.4740 -0.5645 -0.5760 -1.1853 0.7597 0.4403
R2 = R-Square; AR2 = Adjusted R-Square.
Tanda dari peubah penjelas dalam persamaan jumlah zat perangsang tumbuh (JZ), adalah sesuai de ngan harapa n da n perilaku eko nomi. Harga Zat Perangsang Tumbuh berlawanan arah dengan jumlah Zat Perangsang Tumbuh. Harga-harga benih kedelai, obat/pestisida, dan Rhizoplus menurun, maka jumlah
132
benih kedelai, obat/pestisida, dan Rhizoplus yang dipakai akan meningkat atau berlawanan
arah.
kedelaimeningkat,
Pendapa tan maka
jumlah
non-kedelai penggunaan
dan Zat
penerimaan Perangsang
usahatani Tumbuh
jugameningkat. Pada Tabe l 61, harga Zat Perangsang Tumbuh, harga obat/pestisida, harga Rhizoplus, berpengaruh nyata terhadap jumlah Zat Perangsang Tumbuh pada taraf α<=1.00%. Demikian pula pendapatan non-kedelai dan penerimaan usahatani kedelai, berpengaruh nyata terhadap jumlah Zat Perangsang Tumbuh pada taraf α<=1.00%. Koefisien determinasi (R2 ) dan koefisien penyesuaian-nya (Adj-R2), yaitu 0.2888 dan 0.2713, dimana nilai uji-F adalah sebesar 16.45.
Berarti, peubah
indepe nde n dari persamaan jumlah Zat Perangsang Tumbuh, secara bersama-sama dapat menjelaskan dengan cukup baik perilaku jumlah penggunaan Zat Perangsang Tumbuh. Respo n jumlah Zat Perangsang Tumbuh terhadap peubah independen adalah inelastis, kecuali intercept- nya elastis (2.7667). Berarti, peningkatan atau penurunan pada peubah independen, berdampak kecil terhadap jumlah Zat Perangsang Tumbuh, kecuali harga Rhizoplus adalah elastis, yaitu –1.1853. Berarti, penurunan harga Rhizoplus berdampak besar terhadap peningkatan jumlah penggunaan Zat Perangsang Tumbuh. Jumlah pemakaian Rhizoplus (JR) dipengaruhi oleh harga Rhizoplus (HR), harga benih kedelai (HB), harga pupuk Urea (HPU), harga obat/pestisida (HO), harga Zat Perangsang Tumbuh (HZ), jumlah pupuk hijau/kandang (Jph), luas areal panen kedelai (LAP) dan pendapatan rumahtangga (PRT). Persamaan dan nilai elatisitas jumlah pemakaian Rhizoplus (JR) adalah: (Tabel 62.) JR
=
3.61 –0.0002 HRC –0.0001 HB –0.0013 HPU –0.00001 HOB –0.00001 HZ + 0.0004 JphA + 1.23 LAPA + 0.00000004 PRT (6.9.)
Tanda dari peubah penjelas dalam persamaan jumlah Rhizoplus (JR), adalah sesuai dengan harapan dan perilaku ekonomi. Dengan adanya inovasi teknologi pemakaian Rhizoplus dan Zat Perangsang Tumbuh, berdampak pada peningkatan pemakaian sarana produksi secara positif. Jika harga Rhizoplus dan Zat
133
Perangsang Tumbuh menurun, maka jumlah Rhizoplus dan Zat Perangsang Tumbuh yang dipakai akan meningkat. Tabel 62.Hasil Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Petani Kedelai danNilai Elastisitas Rhizoplus No
Persamaan/ Peubah Juml ah Rhizoplus (JR)
Koefisien
Nilai F/ Tα N 9.10 A
Prob>|t|/2 <.0001
Elastisitas/R2 R2 : 0.2320 AR2 : 0.2065
Intercept 3.6103 Harga Rhizoplus -0.0002 Harga Benih Kedelai -0.0001 Harga Pupuk Urea -0.0013 Harga Obat/Pestisida -0.00001 HargaZatPerangsangTumbuh -0.00001 JumlahPupukHijau/Kandang 0.0004 Luas Areal Panen Kedelai 1.2285 Pendapatan Ru mahtangga 0.00000004 Durbin-Watson 2.0228 Keterangan: Tα = Nilai Probabilitas Uji-T Dua Arah. N = Nilai Uji-T pada α: <1%=A, <5%= B, <10%= C. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.81 -1.29 -0.75 -0.78 -1.80 -0.69 2.76 3.68 1.27
B C
B A A
0.0360 0.0995 0.2265 0.2194 0.0369 0.2458 0.0032 0.0002 0.1029
1.8495 -0.3377 -0.2088 -0.6878 -0.2941 -0.0483 0.0835 0.4152 0.2200
R2 = R-Square; AR2 = Adjusted R-Square.
Demikian pula jika harga- harga benih kedelai, pupuk Urea, dan obat/pestisida menurun,
maka jumlah penggunaan benih
obat/pestisida,
akan
meningkat
atau
kedelai,
berlawanan
pupuk
arah.
Urea,
dan
Jumlah pupuk
hijau/kandang juga meningkat searah dengan jumlah Rhizoplus. Luas areal panen kedelai meningkat searah dengan jumlah pemakaian Rhizoplus. Pendapatan rumahtangga juga meningkat searah de ngan jumlah Rhizoplus. Pada Tabel 62, jumlah pupuk hijau/kandang dan luas areal panen kedelai, berpengaruh nyata terhadap jumlah Rhizoplus pada taraf α<=1.00%. obat/pestisida,berpengaruh nyata
terhadap
jumlah
Rhizoplus pada
Harga taraf
α<=5.00%.Sedangkan harga Rhizoplus, berpengaruh nyata terhadap jumlah Rhizoplus pada taraf α<=10.00%. Koefisien determinasi (R2 ) dan koefisien penyesuaian-nya (Adj-R2 ), yaitu 0.2432 dan 0.2180, dimana nilai uji-F adalah sebesar9.68.
Berarti, peubah
indepe nde n dari persamaan jumlah Rhizoplus, secara bersama-sama dapat menjelaska n de ngan cukup ba ik pe rilaku jumlah pemakaian Rhizoplus.
134
Respon jumlah pemakaian rhizoplus terhadap peubah independen adalah ine lastis, kecuali intercept- nya elastis (1.8495). Berarti, peningkatan atau penurunan pada peubah independen, berdampak kecil terhadap jumlah Rhizoplus. 6.3. Penggunaan Tenaga Kerja Tenaga kerja dalam keluarga untuk usahatani kedelai (TKDK), dipengaruhi oleh upah tenaga kerja luar keluarga (UTKL), umur petani (UM), lama pendidikan (ED), angkatan kerja keluarga (AKK), dummy gender (Dg), luas areal panen kedelai (LAP), jumlah pupuk SP36/TSP (JPS), dan tabungan (TAB). Persamaan dan nilai elastisitas tenaga kerja dalam keluarga usahatani kedelai (TKDK) adalah: (Tabel 63.) TKDK
=
93.42 –0.0014 UTKL –0.7505 UMB –3.67 EDA +5.59 AKKB + 23.91 Dg B + (6.10.) 29.65 LAPA + 0.3843 JPSB + 0.000001TABC
Tabel 63.Hasil Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Petani Kedelai danNilai Elastisitas Tenaga Kerja Dalam Keluarga No
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Persamaan/ Peubah
Koefisien Nilai F/ Tα
N
Prob>|t|/2
Elastisitas/R2
TKDalamKeluarga Ut.Kedelai (TKDK)
9.27
A
<.0001
R2 : 0.2353
Intercept 93.42 UpahTKLuarKeluarga -0.0014 Umur Petani -0.7505 Lama Pendidikan -3.6696 Angkatan Kerja Keluarga 5.5917 Dummy Gender 23.91 Luas Areal Panen Kedelai 29.65 Jumlah Pupuk SP36/TSP 0.3843 Tabungan 0.000001 Durbin-Watson 1.2217 Keterangan: Tα = Nilai Probabilitas Uji-T Dua Arah. N = Nilai Uji-T pada α: <1%=A, <5%= B, <10%= C. R2 = R-Square; AR2 = Adjusted R-Square.
AR2 : 0.2099 3.35 -0.59 -1.90 -2.67 1.93 2.06 2.48 1.73 1.29
A B A B B A B C
0.0005 0.2779 0.0296 0.0041 0.0275 0.0205 0.0070 0.0422 0.0992
0.9114 -0.0785 -0.3482 -0.2558 0.1833 0.2053 0.1909 0.1328 0.0588
Tanda dari peubah penjelas dalam persamaan tenaga kerja dalam keluarga usahatani kedelai (TKDK), adalah sesuai dengan harapan dan perilaku ekonomi. Upah tenaga kerja luar keluarga berlawanan arah dengan tenaga kerja dalam keluarga usahatani kedelai. Jika upah tenaga kerja luar keluarga menurun, maka
135
tenaga kerja dalam keluarga usahatani kedelai yang digunakan akan meningkat. Umur petani dan lama pendidikan petani juga berlawanan arah dengan tenaga kerja dalam keluarga usahatani kedelai. Sedangkan angkatan kerja keluarga meningkat searah dengan tenaga kerja dalam keluarga usahatani kedelai. Perbedaan gender atau jenis kelamin searah kenaikannya dengan tenaga kerja dalam keluarga usahatani kedelai. Perluasan areal panen kedelai akan menambah penggunaan tenaga kerja dalam keluarga usahatani kedelai. Jika jumlah pupuk SP36/TSP meningkat, maka tenaga kerja dalam keluarga usahatani kedelai yang digunakan akan meningkat. Demikian pula tabungan meningkat searah dengan tenaga kerja dalam keluarga usahatani kedelai. Pada Tabel 63, lama pendidikan dan luas areal panen kedelai, berpengaruh nyata terhadap tenaga kerja dalam keluarga usahatani kedelai pada taraf α<=1.00%. Umur petani, angkatan kerja keluarga, dummy gender, dan jumlah pupuk SP36/TSP, berpengaruh nyata terhadap tenaga kerja dalam keluarga usahatani kedelai pada taraf α<=5.00%. Sedangkantabungan, berpengaruh nyata terhadap tenaga kerja dalam keluarga usahatani kedelai pada taraf α<=10.00%. Koefisien determinasi (R2 ) dan koefisien penyesuaian-nya (Adj-R2), yaitu 0.2353 dan
0.2099, dimana nilai uji-F adalah sebesar9.27.
Berarti, peubah
indepe nde n dari persamaan tenaga kerja dalam keluarga usahatani kedelai, secara bersama-sama dapat menjelaskan dengan cukup baik perilaku penggunaan tenaga kerja dalam keluarga usahatani kedelai. Respon tenaga kerja dalam keluarga usahatani kedelai terhadap peubah indepe nde n inelastis. Berarti, peningkatan atau penurunan peubah independen, berdampak kecil terhadap tenaga kerja dalam keluarga usahatani kedelai. Tenaga kerja luar keluarga usahatani kedelai (TKLK), dipengaruhi oleh upa h tenaga kerja luar ke luarga (UTKL),umur petani (UM), lama pendidikan (ED), dummy skill (Ds), tenaga kerja dalam keluarga non- usahatani lain (TKDL), jumlah pupuk SP36/TSP (JPS), dan penerimaan usahatani kedelai (PUK). Persamaan dan nilai elastisitas tenaga kerja luar keluarga usahatani kedelai (TKLK) adalah: (Tabe l 64.) TKLK
=
173.65 –0.0055 UTKLB –0.3846 UM–1.49 ED +25.29 DsB–0.0921TKDL– 1.17JPSA+0.00001PUKB (6.11.)
136
Tabel 64. Hasil Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Petani Kedelai dan Nilai Elastisitas Tenaga Kerja Luar Keluarga No
Persamaan/ Peubah
Koefisien Nilai F/ Tα
N
Prob>|t|/2
Elastisitas/R2
11.47
A
<.0001
R2 : 0.2491
TKLuarKel uarg aKedel ai(T KLK) Intercept 173.65 UpahTKLuarKeluarga -0.0055 -0.3846 Umur Petani Lama Pendidikan -1.4918 Dummy Skill 25.29 TKDlmKeluargaNonUt Lain -0.0921 1.1734 Jumlah Pupuk SP36/TSP 0.00001 Penerimaan UsahataniKedelai Durbin-Watson 1.6100 Keterangan: Tα = Nilai Probabilitas Uji-T Dua Arah. N = Nilai Uji-T pada α: <1%=A, <5%= B,<10%= C. 1 2 3 4 5 6 7 8
AR2 : 0.2274 5.62 -1.97 -0.84 -0.83 1.96 -0.97 4.90 1.85
A B
B A B
<.0001 0.0251 0.1997 0.2039 0.0257 0.1664 <.0001 0.0327
1.0799 -0.1934 -0.1137 -0.0663 0.0340 -0.0609 0.2584 0.0617
R2 = R-Square; AR2 = Adjusted R-Square.
Tanda dari peubah penjelas dalam persamaan tenaga kerja luar keluarga usahatani kedelai (TKLK), sesuai dengan harapan dan perilaku ekonomi.Upah tenaga kerja luar keluarga berlawanan arah dengan tenaga kerja luar keluarga usahatani kedelai.Jika upah tenaga kerja luar keluarga menurun, maka penggunaan tenaga kerja luar keluarga usahatani kedelai akan meningkat. Umur petani dan lama pendidikanjuga meningkat berlawanan arah dengan tenaga kerja luar keluarga usahatani kedelai.Sedangka n perbedaan skill atau keterampilan meningkat searah dengan tenaga kerja luar keluarga usahatani kedelai. Disisi lain, tenaga kerja dalam keluarga non- usahatani lain, berlawanan arah (substitusi) dengan tenaga kerja luar keluarga usahatani kedelai. Seda ngka n jumlah pupuk SP36/TSP meningkat searah dengan tenaga kerja luar keluarga usahatani kedelai.Penerimaan usahatani kedelai juga meningkat searah dengan tenaga kerja luar keluarga usahatani kedelai. Pada Tabel 64, jumlah pupuk SP36/TSP yang digunakan, berpengaruh nyata terhadap tenaga kerja luar keluarga usahatani kedelai pada taraf α<=1.00%.
137
Sedangkan upah tenaga kerja luar keluarga, perbedaan skill, dan penerimaan usahatani kedelai, berpengaruh nyata terhadap tenaga kerja luar keluarga usahatani kedelai pada taraf α<=5.00%. Koefisien determinasi (R2 ) dan koefisien penyesuaian-nya (Adj-R2 ), yaitu 0.2491dan 0.2274, dimana nilai uji-F sebesar11.47. Berarti, peubah independen dari persamaan tenaga kerja luar keluarga usahatani kedelai, secara bersama-sama dapat menjelaska n de ngan cukup baik pe rilaku penggunaan tenaga kerja luar keluarga usahatani kedelai. Respo n tenaga kerja luar ke luarga usahatani non-kedelai, terhadap peubah independen adalah inelastis, kecuali intercept-nya (1.0799). Berarti, peningkatan atau pe nurunan pada peubah independen, berdampak kecil terhadap penggunaan tenaga kerja luar keluarga usahatani kedelai. Penjumlahan dari tenaga kerja dalam keluarga usahatani kedelai (TKDK) dengan tenaga kerja luar keluarga usahatani kedelai (TKLK), merupakan jumlah tenaga kerja usahatani kedelai total (TKK), yaitu: TKK
=
TKDK + TKLK
(6.12.)
Tenaga kerja dalam keluarga usahatani non-kedelai (TKDN), dipengaruhi oleh upah tenaga kerja luar keluarga (UTKL), harga kedelai (HK), angkatan kerja keluarga (AKK), tenaga kerja luar keluarga usahatani kedelai (TKLK), pendapatan usahatani non-kedelai (PNK), dan tabungan (TAB).Persamaan dan nilai elastisitas tenaga kerja dalam keluarga usahatani non-kedelai (TKDN) ada lah: (Tabel 65.) TKDN
=
90.93 – 0.0024 UTKL + 0.0088 HK + 3.76 AKK – 0.0801 TKLK + 0.00001 PNKA + 0.000001 TAB (6.13.)
Tanda dari peubah penjelas dalam persamaan tenaga kerja dalam keluarga usahatani
non-kedelai
(TKDN),
sesuai
dengan
harapan dan
perilaku
ekonomi.Upah tenaga kerja luar keluarga berlawanan arah dengan tenaga kerja dalam keluarga usahatani non-kedelai. Berarti, penurunan upah tenaga kerja luar keluarga, akan meningkatkan tenaga kerja dalam keluarga usahatani nonkede lai.Harga kedelai meningkat searah dengan tenaga kerja dalam keluarga usahatani non-kedelai.Demikian pula angkatan kerja keluarga meningkat searah dengan tenaga kerja dalam keluarga usahatani non-kedelai. Disisi lain, tenaga
138
kerja luar keluarga usahatani kedelai berlawanan arah dengan tenaga kerja dalam ke luarga usahatani non-kedelai atau bersubstitusi.
Tabel 65.Hasil Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Petani Kedelai dan Nilai Elastisitas Tenaga Ke rja Dalam Keluarga Ut.Non-Kedelai No
Persamaan/ Peubah
Koefisien Nilai F/ Tα
N
Prob>|t|/2
Elastisitas/R2
10.81
A
<.0001
R2 : 0.2107
TKDalamKeluarga Ut.NonKedelai (TKDN) 1 2 3 4 5 6 7
Intercept 90.93 3.22 UpahTKLuarKeluarga -0.0024 -0.77 Harga Kedelai 0.0088 1.10 Angkatan KerjaKeluarga 3.7644 1.11 TK LuarKeluargaKedelai -0.0801 -0.89 Pendapatan NonKedelai 0.00001 3.90 Tabungan 0.000001 0.98 Durbin-Watson 1.2839 Keterangan: Tα = Nilai Probabilitas Uji-T Dua Arah. N = Nilai Uji-T pada α: <1%=A, <5%= B, <10%= C.
AR2 : 0.1912 A
A
0.0008 0.2222 0.1366 0.1335 0.1865 0.0001 0.1645
0.6403 -0.0952 0.1334 0.0891 -0.0906 0.2809 0.0420
R2 = R-Square; AR2 = Adjusted R-Square.
Sedangkan pendapatan usahatani non-kedelaimeningkat searah dengan tenaga kerja dalam keluarga usahatani non-kedelai. Demikian pula tabungan, meningkat searah dengan tenaga kerja dalam keluarga usahatani non-kede lai. Pada Tabel 65, pendapatan usahatani non-kedelai, berpengaruh nyata terhadap tenaga kerja dalam keluarga usahatani non-kedelai pada taraf α<=1.00%. Koefisien determinasi (R2 ) dan koefisien penyesuaian-nya (Adj-R2 ), yaitu 0.2107 dan 0.1912, dimana nilai uji-F adalah sebesar10.81. Berarti, peubah indepe nde n persamaan tenaga kerja dalam keluarga usahatani non-kedelai, secara bersama-sama dapat menjelaskan dengan cukup baik perilaku penggunaan tenaga kerja dalam keluarga usahatani non-kedelai. Respon tenaga kerja dalam keluarga usahatani non-kedelai terhadap peubah independen adalah inelastis. Berarti, peningkatan atau penurunan pada peubah independen, berdampak kecil terhadap penggunaan tenaga kerja dalam keluarga usahatani non-kedelai. Penggunaan tenaga kerja dalam keluarga non-usahatani lain (TKDL), dipengaruhi oleh upah tenaga kerja luar keluarga (UTKL), umur petani (UM),
139
lama pendidikan (ED), tenaga kerja luar keluarga usahatani kedelai (TKLK), pendapa tan non- usahatani lain (PNL), dan pendapatan usahatani kedelai total (PUKT).Persamaan dan nilai elastisitas tenaga kerja dalam keluarga nonusahatani lain (TKDL) adalah: (Tabel 66.) TKDL
=
115.10 –0.0011 UTKL – 0.6390 UMC – 4.06 EDA – 0.0909 TKLK+ 0.00001 PNLA + 0.00001 PUKTB (6.14.)
Tabel 66.Hasil Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Petani Kedelai dan Nilai Elastisitas Tenaga Ke rja Dalam Keluarga Non-Ut.Lain No
Persamaan/ Peubah
Koefisien Nilai F/ Tα
N
Prob>|t|/2
Elastisitas/R2
TKDalamKeluarga NonUt.Lain(TKDL)
11.74
A
<.0001
R2 : 0.2247
Intercept 115.10 UpahTKLuarKeluarga -0.0011 Umur Petani -0.6390 Lama Pendidikan -4.0615 TK LuarKeluargaKedelai -0.0909 Pendapatan NonUt.Lain 0.00001 Pendapatan Ut.Kd lTotal 0.00001 Durbin-Watson 2.0960 Keterangan: Tα = Nilai Probabilitas Uji-T Dua Arah. N = Nilai Uji-T pada α: <1%=A, <5%= B, <10%= C. 1 2 3 4 5 6 7
AR2 : 0.2056 3.55 -0.38 -1.43 -2.46 -1.10 7.66 1.82
A C A A B
0.0003 0.3524 0.0777 0.0074 0.1356 <.0001 0.0351
1.0818 -0.0601 -0.2856 -0.2727 -0.1373 0.6252 0.0301
R2 = R-Square; AR2 = Adjusted R-Square.
Tanda dari peubah penjelas dalam persamaan tenaga kerja dalam keluarga non-usahatani lain (TKDL), adalah sesuai dengan harapan dan perilaku ekonomi. Upah tenaga kerja luar keluarga berlawanan arah dengan tenaga kerja dalam ke luarga non-usahatani lain. Jika upa h tenaga kerja luar ke luarga menurun, maka tenaga kerja dalam keluarga non-usahatani lain akan meningkat. Demikian pula umur petani dan lama pendidikan, berlawanan arah dengan tenaga kerja dalam ke luarga non- usahatani lain. Disamping itu, tenaga ke rja luar keluarga usahatani kede lai, juga berlawanan arah dengan kenaikan tenaga kerja luar keluarga nonusahatani lain atau bersubstitusi. Seda ngka n pe ndapatan non-usahatani lain dan pendapatan usahatani kedelai total, searah dengan kenaikan tenaga kerja dalam ke luarga non-usahatani lain. Pada Tabel 66, lama pendidikan dan pendapatan non- usahatani lain, berpengaruh nyata terhadap tenaga kerja dalam keluarga non-usahatani lain pada
140 taraf α<=1.00%. Pendapatan usahatani kedelai total, berpengaruh nyata terhadap tenaga kerja dalam keluarga non- usahatani lain pada taraf α<=5.00%. Sedangkan umur petani, berpengaruh nyata terhadap tenaga kerja dalam keluarga nonusahatani lain pada taraf α<=10.00%. Koefisien determinasi (R2 ) dan koefisien penyesuaian-nya (Adj-R2 ), yaitu 0.2247 dan 0.2056, dimana nilai uji-F adalah sebesar11.74.
Berarti, peubah
indepe nde n dari persamaan tenaga kerja dalam keluarga non- usahatani lain, secara bersama-sama dapat menjelaskan dengan cukup baik perilaku penggunaan tenaga kerja dalam keluarga non- usahatani lain. Respon tenaga kerja dalam keluarga non-usahatani lain terhadap peubah indepe nde n ada lah inelastis, kecuali intercept-nya (1.0818). Berarti, peningkatan atau penurunan pada peubah independen, berdampak kecil terhadap penggunaan tenaga kerja dalam keluarga non-usahatani lain. Tenaga kerja dalam keluarga pada usahatani milik sendiri (TKD), merupakan penjumlahan dari tenaga kerja dalam keluarga usahatani kedelai (TKDK), tenaga kerja dalam keluarga usahatani non-kedelai (TKDN), dan tenaga kerja dalam keluarga non- usahatani lain (TKDL). Persamaan dari tenaga kerja dalam keluarga pada usahatani milik sendiri (TKD), dapat dirumuskan:: TKD
=
TKDK + TKDN + TKDL
(6.15.)
Tenaga kerja luar keluarga pada usahatani milik sendiri (TKL) merupakan penjumlahan dari tenaga kerja luar keluarga usahatani kedelai (TKLK), tenaga kerja luar ke luarga usahatani non-kedelai (Tkln), dan tenaga kerja luar keluarga non-usahatani lain (Tkll).
Persamaan dari tenaga kerja luar keluarga pada
usahatani milik sendiri (TKL), dapat dirumuskan sebagai berikut: TKL
=
TKLK + Tkln + Tkll
(6.16.)
Tenaga kerja pada usahatani milik sendiri (TK) merupakan penjumlahan dari tenaga kerja dalam keluarga (TKD) dengan tenaga kerja luar keluarga (TKL). Persamaan jumlah tenaga kerja (TK) dapat dirumuskan sebagai berikut: TK
=
TKD+ TKL
(6.17.)
Curah kerja dalam keluarga pada usahatani milik sendiri (CKD) sama dengan tenaga kerja dalam keluarga usahatani kedelai (TKD). Jadi curah kerja
141
dalam keluarga merupakan penjumlahan dari tenaga kerja dalam keluarga pada usahatani milik sendiri (TKD), dengan curah kerja dalam keluarga pada usahatani milik orang lain (Ckl), sehingga dapat dirumuskan: CK
=
TKD + Ckl
(6.18.)
6.4. Biaya Usahatani Biaya sarana produksi usahatani kedelai (BS) merupakan penjumlahan dari biaya benih, biaya pupuk, dan biaya pestisida. Biaya benih adalah jumlah benih kedelai dikalikan harga benih kedelai. Nilai pupuk (NPK) atau biaya pupuk adalah jumlah pupuk Urea, SP36/TSP, dan KCL/ZA, dikalikan dengan harga- harga pupuk Urea, SP36/TSP, dan KCL/ZA. Nilai obat/pestisida (NOK) atau biaya obat/pestisida adalah jumlah obat/pestisida, Zat Perangsang Tumbuh, dan Rhizoplus, dikalikan harga-harga obat/pestisida, Zat Perangsang Tumbuh, dan Rhizoplus. Persamaan biaya sarana produksi usahatani kedelai (BS), yaitu: BS
=
((JB*HB ))+((JPU* HPU)+(JPS*HPS)+(JPK* HPK))
(6.19.)
+ ((JO* HO)+(JZ* HZ)+(JR* HR))
Biaya tenaga kerja usahatani kedelai (BTK) merupakan perkalian dari tenaga kerja luar keluarga usahatani kedelai (TKLK) dengan upah tenaga kerja luar ke luarga (UTKL), yang merupaka n upa h yang diba yarka n. Persamaan biaya tenaga kerja usahatani kedelai (BTK), yaitu: BTK
=
(TKLK * UTKL)
(6.20.)
Biaya usahatani kedelai (BUK) merupakan penjumlahan dari biaya sarana produksi usahatani kedelai (BS) dengan biaya tenaga kerja usahatani kedelai (BTK). Persamaan biaya usahatani kedelai (BUK), yaitu: B UK
=
BS + BTK
(6.21.)
6.5. Pendapatan Rumahtangga Penerimaan usahatani kedelai (PUK) merupakan perkalian dari produksi kedelai (PRO) dengan harga kedelai (HK). Persamaan penerimaan usahatani kedelai (PUK), yaitu:
142
PUK
=
(PRO * HK)
(6.22.)
Dengan demikian pendapatan usahatani kedelai total (PUKT) adalah selisih antara penerimaan usahatani kedelai (PUK) dengan biaya usahatani kedelai (BUK). Persamaan pendapatan usahatani kedelai total (PUKT), yaitu: PUKT
=
PUK – B UK
(6.23.)
Pendapa tan usahatani non-kedelai (PNK) dipengaruhi oleh harga kacangtanah (HKT), pendapatan non-usahatani lain (PNL), pendapatan usahatani kedelai total (PUKT), tabungan (TAB), dan kredit pertanian (KRE). Persamaan dan nilai elastisitas pendapatan usahatani non-kedelai (PNK) adalah: (Tabel 67.) PNK
=
+225.32 HKTC –0.1854 PNLA –0.1184 PUKT+0.4211TABA +4.80KREA (6.24.)
Tabel 67.Hasil Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Petani Kedelai dan Nilai Elastisitas Pendapatan Usahatani Non-Kedelai No
Persamaan/ Peubah
Koefisien
Nilai F/ Tα N
Pendapatan Ut.NonKedel ai (PNK) 1 2 3 4 5 6
Intercept 0 Harga KacangTanah 225.32 Pendapatan NonUt.Lain -0.1854 PendapatanUt.KedelaiTotal -0.1184 Tabungan 0.4211 Kredit Pertanian 4.8003 Durbin-Watson 1.7004 Keterangan: Tα = Nilai Probabilitas Uji-T Dua Arah. N = Nilai Uji-T pada α: <1%=A, <5%= B, <10%= C.
162.47
A
Prob>|t|/2
Elastisitas/R2
<.0001
R2 : 0.7683 AR2 : 0.7636
0 1.60 -2.50 -0.75 9.46 6.27
A A A
0 0.0558 0.0066 0.2259 <.0001 <.0001
0 0.1665 -0.2064 -0.0170 0.4349 0.6263
R2 = R-Square; AR2 = Adjusted R-Square.
Tanda dari peubah penjelas dalam persamaan pendapatan usahatani nonkedelai (PNK), adalah sesuai dengan harapan dan perilaku ekonomi.
Harga
kacang-tanah, meningkat searah dengan pendapatan usahatani non-kedelai. Disisi lain, pendapatan non-usahatani lain dan pendapatan usahatani kedelai total meningkat, akan menurunkan pendapatan usahatani non-kedelai atau berlawanan arah (substitusi). Sedangkan tabungan dan kredit pertanian, meningkat searah dengan pendapatan usahatani non-kede lai.
143
Pada Tabel 67, pe ndapatan non- usahatani lain, tabungan, dan kredit pertanian, berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani non-kedelai pada taraf α<=1.00%.
Sedangkan harga kacang-tanah,berpengaruh nyata terhadap
pendapa tan usahatani non-kedelai pada taraf α<=10.00%. Koefisien determinasi (R2 ) dan koefisien penyesuaian-nya (Adj-R2), yaitu 0.7683 dan 0.7636, dimana nilai uji-F adalah tinggi, yaitu 162.47.
Berarti,
peuba h independen dari persamaan pendapatan usahatani non-kedelai, secara bersama-sama dapat menjelaskan dengan baik sekali perilaku pendapatan usahatani non-kedelai. Respon pendapatan usahatani non-kedelai terhadap peubah independen adalah inelastis. Berarti, peningkatan atau penurunan pada peubah independen, berdampak kecil terhadap pendapatan usahatani non-kedelai. Pendapa tan non-usahatani lain (PNL) dipengaruhi oleh harga tempe kedelai (HTp), harga rata-rata hasil ternak/ikan (HTI), asset total (AT), pendapatan usahatani non-kedelai (PNK), pendapatan usahatani kedelai total (PUKT), tabungan (TAB), dan kredit pertanian (KRE).Persamaan dan nilai elastisitas penerimaan non-usahatani lain (PNL) adalah: (Tabel 68.) PNL
=
+ 1683.71 HTpA +0.4814 HTI +0.0054 AT –0.3306 PNKA –0.4729 PUKTB + (6.25.) 0.4260 TABA + 1.62 KREC
Tabel 68.Hasil Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Petani Kedelai dan Nilai Elastisitas Pendapatan Non-Usahatani Lain No
Persamaan/ Peubah
Koefisien Nilai F/ Tα
N
Prob>|t/2|
Elastisitas/R2
81.38
A
<.0001
R2 : 0.7010
Pendapatan NonUt.Lain (PNL) 1 2 3 4 5 6 7 8
Intercept 0 Harga Tempe Kedelai 1683.71 HargaRata2 H.Ternak/Ikan 0.4814 Asset Total 0.0054 Pendapatan Ut.NonKedelai -0.3306 PendapatanUt.KedelaiTotal -0.4729 Tabungan 0.4260 Kredit Pertanian 1.6162 Durbin-Watson 1.9985 Keterangan: Tα = Nilai Probabilitas Uji-T Dua Arah. N = Nilai Uji-T pada α: <1%=A,<5%= B,<10%= C. R2 = R-Square; AR2 = Adjusted R-Square.
AR2 : 0.6924 0 5.57 0.69 0.85 -2.49 -2.24 6.03 1.34
A
A B A C
0 <.0001 0.2444 0.1979 0.0068 0.0132 <.0001 0.0906
0 0.6646 0.0329 0.0830 -0.2969 -0.0611 0.3951 0.1894
144
Tanda dari peubah penjelas dalam persamaan pendapatan non- usahatani lain (PNL), sesuai dengan harapan dan perilaku ekonomi. Harga tempe kedelai dan harga rata-rata hasil ternak/ikan, meningkat searah dengan pendapatan nonusahatani lain. Asset total juga meningkat searah dengan pendapatan nonusahatani lain. Disisi lain, pendapatan usahatani non-kedelai dan pendapatan usahatani kedelai total meningkat, maka pendapatan non- usahatani lain akan menurun atau berlawanan arah (substitusi). Seda ngka n tabungan da n kredit pertanian bertambah, maka pendapatan non-usahatani lain akan bertambah pula. Pada Tabel 68, harga tempe kedelai, pendapatan usahatani non-kedelai, dan tabungan, berpengaruh nyata terhadap pendapatan non-usahatani lain pada taraf α<=1.00%. Pendapatan usahatani kedelai total, berpengaruh nyata terhadap pendapatan non-usahatani lain pada taraf α<=5.00%.Sedangkan kredit pertanian, berpengaruh nyata terhadap
pendapatan
non- usahatani lain pada taraf
α<=10.00%. Koefisien determinasi (R2 ) dan koefisien penyesuaian-nya (Adj-R2), yaitu 0.7010 dan 0.6924, sedangkan nilai uji-F sebesar81.38. Berarti peubah indepe nde n dari persamaan pendapatan non-usahatani lain, secara bersama-sama dapat menjelaskan dengan baik sekali perilaku pendapatan non-usahatani lain. Respon pendapatan non- usahatani lain terhadap pe uba h indepe nde n ada lah inelastis. Berarti, peningkatan atau penurunan pada peubah independen, berdampak kecil terhadap pendapatan non- usahatani lain. Pendapatan rumahtangga petani kedelai (PRT) adalah penjumlahan dari pendapatan usahatani kedelai total (PUKT), pendapatan usahatani non-kedelai (PNK), dan pe ndapatan non- usahatani lain (PNL). Persamaan pendapatan rumahtangga petani (PRT) dapat dirumuskan: PRT
=
PUKT + PNK + PNL
(6.26.)
Pendapa tan disposable (PD) merupakan pendapatan rumahtangga petani (PRT) dikurangi pajak bumi dan bangunan serta iuran lainnya (Pbb). Persamaan pendapatan disposable (PD) dapat dirumuskan sebagai berikut: PD
=
PRT – Pbb
(6.27.)
145
6.6. Penge luaran Konsumsi Konsumsi pangan tunai (KPT) dipengaruhi oleh harga jagung (HJ), jumlah anggota keluarga (AK), konsumsi kedelai (KK), konsumsi non-pangan (KNP), dan kredit pertanian (KRE).Persamaan da n nilai elastisitas konsumsi pangan tuna i (KPT) adalah:(Tabel 69.) KPT
=
15819.43 – 7.52 HJ C + 1583.56 AKC + 376.34 KKA – 0.0030 KNPA + 0.0155 (6.28.) KREB
Tabel 69.Hasil Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Petani Kedelai dan Nilai Elastisitas Kons umsi Panga n Tunai No
Persamaan/ Peubah
Koefisien
Nilai F/ Tα
N
Prob>|t|/2
Elastisitas/R2
13.01
A
<.0001
R2 : 0.2431
Konsumsi PanganTunai (KPT) 1 2 3 4 5 6
Intercept 15819 Harga Jagung -7.5161 Anggota Keluarga 1583.56 Konsumsi Kedelai 376.34 Konsumsi Non-Pangan -0.0030 Kredit Pertanian 0.0155 Durbin-Watson 1.5203 Keterangan: Tα = Nilai Probabilitas Uji-T Dua Arah. N = Nilai Uji-T pada α: <1%=A, <5%= B, <10%= C.
AR2 : 0.2244 2.14 -1.60 1.47 7.76 -2.82 2.24
B C C A A B
0.0167 0.0557 0.0716 <.0001 0.0026 0.0131
0.6214 -0.2672 0.2794 0.7204 -0.6909 0.3379
R2 = R-Square; AR2 = Adjusted R-Square.
Tanda dari peubah penjelas dalam persamaan konsumsi pangan tunai (KPT), adalah sesuai dengan harapan dan perilaku ekonomi.
Harga jagung
berlawanan arah dengan konsumsi pangan tunai, dimana harga jagung meningkat, konsumsi pangan tunai akan menurun. Jumlah anggota keluarga meningkat searah dengan konsumsi pangan tunai, demikian pula konsumsi kedelai searah dengan konsumsi pangan tunai. Di sisi lain, jika konsumsi non-pangan meningkat maka konsumsi pangan tunai akan menurun (substitusi). Sedangkan kredit pertanian meningkat searah dengan konsumsi pangan tunai. Pada Tabel 69, konsumsi kedelai dan konsumsi non-pangan, berpengaruh nyata terhadap konsumsi pangan tunai pada taraf α<=1.00%.Kredit pertanian berpengaruh nyata terhadap konsumsi pangan tunai pada taraf
α<=5.00%.
146
Sedangkan harga jagung dan jumlah anggota keluarga, berpengaruh nyata terhadap konsumsi pangan tunai pada taraf α<=10.00%. Koefisien determinasi (R2 ) dan koefisien penyesuaian-nya (Adj-R2 ), yaitu 0.4041 dan0.3919, dimana nilai uji-F adalah cukup tinggi, yaitu 33.09. Berarti, peuba h independen dari persamaan konsumsi pangan tunai, secara bersama-sama dapat menjelaskan dengan cukup baik perilaku konsumsi pangan tunai. Respon konsumsi pangan tunai (KPT) terhadap peubah independen adalah inelastis. Berarti, peningkatan atau penurunan pada peubah independen, berdampak kecil terhadap konsumsi pangan tunai (KPT). Konsumsi non-pangan (KNP) dipengaruhi oleh umur petani (UM), jumlah anggota keluarga (AK), konsumsi pangan tunai (KPT), dan pendapatan nonusahatani lain (PNL), dan konsumsi rumahtangga total (KT).Persamaan dan nilai elastisitas konsumsi non-pangan (KNP) adalah: (Tabel 70.) KNP
=
+ 15917.22 UMA + 211566.5AKA – 7.01 KPTB +0.0623 PNLB + 0.4886 KTA (6.29.)
Tanda dari peubah penjelas dalam persamaan konsumsi non-pangan (KNP), adalah sesuai dengan harapan dan perilaku ekonomi. Umur petani dan jumlah anggota keluarga bertanda positif atau searah dengan konsumsi non-pangan. Di sisi lain, jika konsumsi pangan tunai meningkat, maka konsumsi non-pangan akan menurun (substitusi). Pendapatan non-usahatani lain dan konsumsi rumahtangga total, meningkat searah dengan konsumsi non-pangan. Tabel 70.Hasil Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Petani Kedelai dan Nilai Elastisitas Kons umsi Non-Pangan No
Persamaan/ Peubah
Koefisien
Nilai F/ Tα
N
Prob>|t|/2
Elastisitas/R2
43.70
A
<.0001
R2 : 0.4164
Konsumsi NonPang an (KNP) 1 2 3 4 5 6
Intercept 15917 Umur Petani 211567 Anggota Keluarga -7.0098 Konsumsi Pangan Tunai 0.0623 Pendapatan NonUt. Lain 0.4886 Konsumsi RT. Total 15917 Durbin-Watson 1.9180 Keterangan: Tα = Nilai Probabilitas Uji-T Dua Arah. N = Nilai Uji-T pada α: <1%=A, <5%= B, <10%= C. R2 = R-Square; AR2 = Adjusted R-Square.
AR2 : 0.4069 3.44 4.14 -1.80 2.27 16.29 3.44
A A B B A A
0.0004 <.0001 0.0368 0.0121 <.0001 0.0004
0.1308 0.1643 -0.0308 0.0512 0.6804 0.1308
147
Pada Tabel 70, umur petani, jumlah anggota keluarga, dan konsumsi rumahtanggatotal, berpengaruh nyata terhadap konsumsi non-pangan pada taraf α<=1.00%.
Sedangkan konsumsi pangan tunai dan pendapatan non- usahatani
lain, berpengaruh nyata terhadap konsumsi non-pangan pada taraf α<=5.00%. Koefisien determinasi (R2 ) dan koefisien penyesuaian-nya (Adj-R2 ), yaitu 0.9664 dan 0.9657, dimana nilai uji-F sangat tinggi sekali, yaitu 1408.7. Dengan demikian peubah independens dari persamaan konsumsi non-pangan, secara bersama-sama dapat menjelaskan dengan amat sangat baik sekali perilaku konsumsi non-pangan. Respo n ko nsumsi non-pangan (KNP) terhadap pe uba h independen adalah inelastis. Berarti, peningkatan atau penurunan pada peubah independen, berdampak kecil terhadap konsumsi non-pangan. Dengan
demikian
konsumsi
rumahtangga
tot al
(KT)
merupakan
penjumlahan dari konsumsi pangan tunai (KPT), konsumsi non-pangan (KNP), dan konsumsi lainnya (Kl). Persamaan konsumsi rumahtangga tot al (KT), yaitu: KT
=
KPT + KNP + Kl
(6.30.)
6.7. Penge luaran Inve stas i Investasi pendidikan (IE) dipengaruhi oleh harga kedelai (HK), harga singko ng (HS), harga ubi- jalar (HU), harga rata-rata hasil ternak/ikan (HTI), harga rata-rata hasil kebun (HHK), umur petani (UM), lama pendidikan (ED), jumlah anggota keluarga (AK), investasi produksi pertanian (IP), pendapatan nonusahatani lain (PNL), dan investasi rumahtangga total (INV).Persamaan dan nilai elastisitas investasi pendidikan (IE) adalah: (Tabel 71.) IE
=
– 74899.8 + 11.02 HKA + 17.55 HS + 11.22 HU + 0.0050 HTI + 1.11 HHK + 179.80 UM + 1094.34 EDC +1392.74 AK – 0.8198 IPA + 0.0009PNL + 0.8180 INVA (6.31.)
Tanda dari peubah penjelas dalam persamaan investasi pendidikan (IE), ada lah sesuai de ngan harapa n da n perilaku ekonomi.
Harga-harga ko mod itas
kedelai, singkong, dan ubi- jalar, meningkat searah dengan investasi pendidikan, karena pendapatan petani akan meningkat.
148
Tabel 71.Hasil Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Petani Kedelai dan Nilai Elastisitas Inve stas i Pendidikan No
Persamaan/ Peubah
Koefisien Nilai F/ Tα N
Investasi Pendi dikan (IE)
51.32
A
Prob>|t|/2
Elastisitas/R2
0.0001
R2 : 0.7034 AR2 : 0.6897
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Intercept Harga Kedelai Harga Singkong Harga Ubi-Jalar Harga Rata2 HslTernak/Ikan Harga Rata2 Hasil Kebun Umur Petani Lama Pendidikan Anggota Keluarga Investasi ProduksiPertanian Pendapatan NonUt.Lain Investasi Rumahtangga
-74900 11.02 17.55 11.22 0.0050 1.1065 179.80 1094.34 1392.74 -0.8198 0.0009 0.8180 2.0215
-3.56 2.70 0.80 0.60 0.68 0.53 0.78 1.30 0.78 -18.07 0.93 18.15
A A
C A A
0.0002 0.0038 0.2118 0.2734 0.2482 0.2972 0.2169 0.0966 0.2187 <.0001 0.1762 <.0001
-1.1660 0.3685 0.0698 0.0933 0.0251 0.0433 0.1331 0.1217 0.0974 -8.5290 0.0664 9.6763
Durbin-Watson Keterangan: Tα = Nilai Probabilitas Uji-T Dua Arah. N = Nilai Uji-T pada α: <1%=A, <5%=B, <10%=C. R2 = R-Square; AR2 = Adjusted R-Square.
Demikian pula harga rata-rata hasil ternak/ikan dan hasil kebun, meningkat searah dengan investasi pendidikan. Umur petani, lama pendidikan, dan jumlah anggota keluarga, juga meningkat searah dengan investasi pendidikan. Di sisi lain, jika investasi produksi pertanian meningkat maka investasi pendidikan akan menurun atau berlawanan arah (subs titusi).Sedangkan pendapatan non-usahatani lain bergerak searah dengan peningkatan investasi pendidikan. Investasi rumahtangga total juga searah dengan investasi pendidikan. Pada Tabel 71, harga kedelai, investasi produksi pertanian, dan investasi rumahtangga total, berpengaruh nyata terhadap investasi pendidikan pada taraf α<=1.00%. Sedangkan lama pendidikan, berpengaruh nyata terhadap investasi pendidikan pada taraf α<=10.00%. Koefisien determinasi (R2 ) dan koefisien penyesuaian- nya (Adj-R2 ), yaitu 0.7034 dan 0.6897, dimana nilai uji-F adalah tinggi, yaitu 51.32. Jadi peubah penjelas dari persamaan investasi pendidikan, secara bersama-sama menjelaskan dengan baik perilaku investasi pendidikan.
dapat
149
Respon investasi pe ndidika n terhadap pe uba h indepe nde n ada lah inelastis, kecuali intercept-nya elastis (–1.1660). Berarti, peningkatan atau penurunan pada peubah independen, berdampak kecil terhadap investasi pendidikan, kecuali investasi produksi pertanian dan investasi rumahtangga total.
Peningkatan
investasi produksi pertanian, berdampak besar seka li bagi penurunan investasi pendidikan (–8.5290), sedangkan peningkatan investasi rumahtangga total, berdampak besar sekali bagi peningkatan investasi pendidikan (9.6763). Investasi kesehatan (IH) dipe ngaruhi oleh harga gaba hKP (HG), harga tahu (HTh), investasi produksi pertanian (IP), kredit pertanian (KRE), dan investasi rumahtangga (INV). Persamaan dan nilai elastisitas investasi kesehatan (IH) ada lah: (Tabel 72.) IH
=
– 18268.7 +17.95 HG +4.57 HTh –0.1115 IPA +0.0165 KREB +0.1112INVA (6.32.)
Tabel 72.Hasil Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Petani Kedelai dan Nilai Elastisitas Investasi Kesehatan No
Persamaan/ Peubah
Koefisien
Nilai F/ Tα N
Investasi Kesehatan (IH)
3.67
A
Prob>|t|/2
Elastisitas/R2
0.0033
R2 : 0.0699 AR2 : 0.0508
1 2 3 4 5 6
Intercept Harga GabahKP Harga Tahu InvestasiProduksiPertanian Kredit Pertanian Investasi Rumahtangga
-18269 17.95 4.5692 -0.1115 0.0165 0.1112 1.9477
-0.86 1.10 0.82 -2.68 1.82 2.69
A B A
0.1953 0.1370 0.2068 0.0040 0.0352 0.0039
-0.6683 0.6648 0.3014 -2.7257 0.3370 3.0906
Durbin-Watson Keterangan: Tα = Nilai Probabilitas Uji-T Dua Arah. N = Nilai Uji-T pada α: <1%=A, <5%=B,<10%=C. R2 = R-Square; AR2 = Adjusted R-Square.
Tanda dari peubah penjelas dalam persamaan investasi kesehatan (IH), adalah sesuai de ngan harapan da n perilaku eko nomi. Harga gaba hKP da n harga tahu kedelai, meningkat searah dengan investasi kesehatan, karena pendapatan akan bertambah. Di sisi lain, jika investasi produksi pertanian bertambah, maka investasi kesehatan akan menurun, atau berlawanan arah (substitusi).Sedangkan kredit pertanian, meningkat searah dengan investasi kesehatan. Disamping itu, investasi rumahtangga total juga meningkat searah dengan investasi kesehatan.
150
Pada Tabel 72, investasi produksi pertanian dan investasi rumahtangga total, berpengaruh nyata terhadap investasi kesehatan, pada taraf α<=1.00%. Sedangkan kredit pertanian, berpengaruh nyata terhadap investasi kesehatan, pada taraf α<=5.00%. Koefisien determinasi (R2 ) dan koefisien penyesuaian-nya (Adj-R2), yaitu 0.0699 dan 0.0508, dimana nilai uji-F adalah 3.67. Namun demikian, peubah indepe nde n dari persamaan investasi kesehatan, secara bersama-sama masih dapat menjelaskan perilaku investasi kesehatan, hingga tingkat kesalahan 0.3%. Respo n
investasi
kesehatan
terhadap
peubah
independen
adalah
ine lastis.Akan tetapi investasi produksi pertanian dan investasi rumahtangga total mempunyai elastisitas sebesar –2.7257 dan 3.0906. Berarti, peningkatan atau penurunan pada peubah independen, berdampak kecil terhadap investasi kesehatan, kecuali investasi produksi pertanian dan investasi rumahtangga total. Peningkatan investasi produksi pertanian, akan berdampak besar bagi penurunan investasi kesehatan, sedangkan peningkatan investasi rumahtangga total, akan berdampak besar bagi peningkatan investasi kesehatan. Investasi produksi pertanian (IP) merupakan pengeluaran investasi untuk alat-alat pertanian, yang dipengaruhi oleh asset total (AT), investasi sumberdaya (IS), produksi kedelai (PRO), dan pendapatan rumahtangga petani (PRT). Persamaan dan nilai elastisitas investasi produksi pertanian (IP) yaitu:(Tabe l 73.) IP
=
+ 0.0079 ATB – 3.71 IS C + 336.15 PRO + 0.0421 PRTC
(6.33.)
Tabel 73.Hasil Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Petani Kedelai dan Nilai Elastisitas Investasi Produksi Pertanian No
Persamaan/ Peubah
Koefisien
Nilai F/ Tα
N
Prob>|t|/2
Elastisitas/R2
19.86
A
<.0001
R2 : 0.2441
InvestasiProduksiPertanian (IP) 1 2 3 4 5
Intercept Asset Total Investasi Sumberdaya Produksi Kedelai Pendapatan Ru mahtangga Durbin-Watson
AR2 : 0.2318 0 0.0079 -3.7074 336.15 0.0421 1.8954
Keterangan: Tα = Nilai Probabilitas Uji-T Dua Arah. N = Nilai Uji-T pada α: <1%=A, <5%= B, <10%= C. R2 = R-Square; AR2 = Adjusted R-Square.
0 1.81 -1.50 1.19 1.37
B C C
0 0.0355 0.0673 0.1169 0.0864
0 0.8737 -0.5080 0.4291 0.6068
151
Tanda dari peubah penjelas dalam persamaan investasi produksi pertanian (IP), sesuai dengan harapan dan perilaku ekonomi. Asset total meningkat searah dengan investasi produksi pertanian. Di sisi lain, investasi sumberdaya bertanda negatif
dan
berlawanan
arah
dengan
investasi
produksi
pertanian
(substitusi).Sedangkan produksi kedelai meningkat searah dengan investasi produksi pertanian. Pendapatan rumahtangga juga meningkat searah dengan investasi produksi pertanian. Pada Tabel 73, asset total berpengaruh nyata terhadap investasi produksi pertanian pada taraf α<=5.00%. Sedangkan investasi sumberdayadan pendapatan rumahtangga, berpengaruh nyata terhadap investasi produksi pertanian, pada taraf α<=10.00%. Koefisien determinasi (R2 ) dan koefisien penyesuaian-nya (Adj-R2 ), yaitu 0.2441 dan 0.2318, dimana nilai uji-F adalah 19.86. Berarti, peubah independen dari persamaan investasi produksi pertanian, secara bersama-sama dapat menjelaskan dengan cukup baik perilaku investasi produksi pertanian. Respon investasi produksi pertanian terhadap peubah independen adalah ine lastis. Berarti, peningkatan atau penurunan pada peubah independen, berdampak kecil terhadap investasi produksi pertanian. Investasi sumberdaya (IS) adalah penjumlahan dari investasi pendidikan (IE) dan investasi kesehatan (IH). Persamaan investasi sumberdaya (IS), yaitu: IS
=
IE + IH
(6.34.)
Investasi rumahtangga total (INV) merupakan penjumlahan dari investasi sumberdaya (IS) dan investasi produksi pertanian (IP).
Persamaan investasi
rumahtangga tot al (INV) dapat dirumuskan: INV
=
IS + IP
(6.35.)
Jadi pengeluaran rumahtangga petani (BRT) adalah penjumlahan dari konsumsi rumahtangga tot al (KT) dengan investasi rumahtangga total (INV). Persamaan pengeluaran rumahtangga (BRT) dapat dirumuskan: BRT
=
KT + INV
(6.36.)
152
6.8. Tabunga n Tabungan (TAB) dipengaruhi oleh suku-bunga kredit (SB), harga rata-rata hasil ternak/ikan (HTI), dan pendapatan dispos able (PD). Persamaan dan nilai elastisitas tabungan (TAB) adalah: (Tabel 74.) TAB
=
– 103469 SBA + 1.18 HTI + 0.6901 PDA
(6.37.)
Tabel 74.Hasil Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Petani Kedelai dan Nilai Elastisitas Tabunga n No
Persamaan/ Peubah
Koefisien Nilai F/ Tα N
Tabungan (TAB)
116.28
A
Prob>|t|/2
Elastisitas/R2
<.0001
R2 : 0.5855 AR2 : 0.5804
1 2 3 4
Intercept Suku-Bunga Kredit HargaRata2HslTernak/Ikan Pendapatan Disposable
0 -103469 1.1774 0.6901 1.7187
0 -3.49 1.20 11.39
A A
0 0.0003 0.1159 <.0001
0 -0.4955 0.0866 1.5031
Durbin-Watson Keterangan: Tα = Nilai Probabilitas Uji-T Dua Arah. N = Nilai Uji-T pada α: <1%=A, <5%= B, <10%= C. R2 = R-Square; AR2 = Adjusted R-Square.
Tanda dari peubah penjelas dalam persamaan tabungan (TAB), adalah sesuai dengan harapan dan perilaku ekonomi. Suku-bunga kredit pertanian menurun, jumlah kredit pertanian sebagai modal tunai meningkat, sehingga tabungan akan bertambah. Harga rata-rata hasil ternak/ikan meningkat searah pula dengan tabungan. Pendapatan disposable sebagai pendapatan bersih setelah dikurangi pajak/iuran tahunan meningkat, sehingga tabungan akan bertambah. Pada Tabel 74, suku-bunga kredit dan pendapatan disposable,berpengaruh nyata terhadap tabungan, pada taraf α<=1.00%. Koefisien determinasi (R2 ) dan koefisien penyesuaian-nya (Adj-R2 ), yaitu 0.5855 dan 0.5804, dimana nilai uji-F adalah sangat tinggi, yaitu 116.28. Berarti, peubah independen dari persamaan tabungan, secara bersama-sama dapat menjelaskan dengan sangat baik sekali perilaku tabungan. Respon tabungan terhadap peubah independen adalah inelastis, kecuali pendapatan disposable elastis, yaitu sebesar 1.5031. Berarti, peningkatan atau penurunan pada peubah independen, berdampak kecil terhadap tabungan, kecuali
153
pendapatan disposable. Respon tabungan terhadap pendapatan disposable adalah elastis, atau peningkatan pendapatan disposable aka n berdampak besar bagi peningkatan tabungan (positif). 6.9. Kredit Pertanian Kredit pertanian (KRE) dipengaruhi oleh suku-bunga kredit (SB), harga pupuk Urea (HPU), harga obat/pestisida (HO), jumlah pupuk hijau/kandang (Jph), tabungan (TAB), jumlah benih kedelai (JB), konsumsi rumahtangga total (KT), dan investasi kesehatan (IH). Persamaan dan nilai elastisitas kredit pertanian (KRE) adalah: (Tabel 75.) KRE
=
+ 11827.49 SBA– 175.96 HPU – 2.07 HOB + 52.14JphC + 0.0041TAB + (6.38.) 4173.82JBA + 0.0478 KTA + 2.80 IHB
Tabel 75.Hasil Estimasi Model Ekonomi Rumahtangga Petani Kedelai dan Nilai Elastisitas Kredit Pertanian No
Persamaan/ Peubah
Koefisien
Nilai F/ Tα
N
Prob>|t|/2
Elastisitas/R2
74.06
A
<.0001
R2 : 0.7100
Kredi tPertani an(KRE)
AR2 : 0.7004 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Intercept 0 Suku-Bunga Kredit 11827 Harga Pupuk Urea -175.96 Harga Obat/Pestisida -2.0670 JumlahPupukHijau/Kndng 52.14 Tabungan 0.0041 Jumlah Benih Kedelai 4173.82 Konsumsi RT. Total 0.0478 Investasi Kesehatan 2.7990 Durbin-Watson 1.7506 Keterangan: Tα = Nilai Probabilitas Uji-T Dua Arah. N = Nilai Uji-T pada α: <1%=A, <5%= B, <10%= C.
0 3.34 -1.64 -1.87 1.37 0.74 3.78 4.58 1.79
A C B C A A B
0 0.0005 0.0515 0.0311 0.0860 0.2299 0.0001 <.0001 0.0377
0 0.4483 -0.3368 -0.2537 0.0356 0.0328 0.2393 0.6922 0.1374
R2 = R-Square; AR2 = Adjusted R-Square.
Tanda dari peubah penjelas dalam persamaan kredit pertanian (KRE), ada lah sesuai de ngan harapa n da n perilaku eko nomi. Suku-bunga kredit menurun, jumlah kredit yang diminta meningkat, sehingga tabungan aka n bertambah. Jadi tabungan searah dengan kredit pertanian.
Harga pupuk Urea da n harga
obat/pestisida menurun, akan menambah jumlah permintaan pupuk Urea dan jumlah obat/pestisida, sehingga akan menambah jumlah kredit yang diminta
154
petani. Jumlah penggunaan pupuk hijau/kandang meningkat searah dengan permintaan kredit pertanian. Jumlah benih kedelai meningkat searah dengan permintaan kredit pertanian. Konsumsi rumahtangga total bertambah, akan menambah kredit yang diminta petani.Demikian pula investasi kesehatan meningkat, aka n menambah permintaan kredit pertanian. Pada Tabel 75, suku-bunga kredit, jumlah benih kedelai, dan konsumsi rumahtangga total, berpengaruh nyata terhadap kredit pertanian pada taraf α<=1.00%.
Harga obat/pestisida dan investasi kesehatan, berpengaruh nyata
terhadap kredit pertanian pada taraf α<=5.00%. Sedangkan harga pupuk Urea dan jumlah pupuk hijau/kandang, berpengaruh nyata terhadap kredit pertanian pada taraf α<=10.00%. Koefisien determinasi (R2 ) dan koefisien penyesuaian-nya (Adj-R2 ), yaitu 0.7100
dan 0.7004, dimana nilai uji-F tinggi adalah sebesar74.06.
Berarti,
peuba h independen dari persamaan kredit pertanian, secara bersama-sama dapat menjelaskan dengan baik perilaku kredit pertanian. Respon kredit pertanian terhadap peubah independen adalah inelastis. Berarti, peningkatan atau penurunan pada peubah independen, berdampak kecil terhadap kredit pertanian. 6.10. Surplus Pas ar Surplus pasar atau marketed surplus usahatani kedelai merupakan jumlah kedelai yang dijual oleh petani ke pasar (KJ), yaitu selisih antara produksi kedelai (PRO) dengan konsumsi kedelai (KK). Persamaan kedelai jual petani sebagai surplus pasar (KJ), yaitu: KJ
=
PRO – KK
(6.39.)
Sebagai tambahan, dapat dirumuskan pula produktivitas kedelai (PKp) sebagai rasio antara produksi kedelai (PRO) dengan luas areal panen kedelai (LAP), yaitu: PKp
=
( PRO / LAP )
(6.40.)
155
Untuk meliha t respo n pe ubah endo gen terhadap peruba han kebijaka n kenaika n harga-harga terhadap pe uba h endo gen pada persamaan model ekonomi rumahtangga petani kedelai di Indonesia, secara keseluruhan, dapat digunakan nilai elastisitas seperti pada Tabel 76. Rumus nilai elastisitas adalah rasio antara nilai rata-rata peubah independent atau peubah kebijakan, dengan nilai rata-rata peuba h dependent, dikalikan nilai koe fisien masing- masing peuba h pe njelas (explanatory variables) atau pe ubah eksogen. Pada Tabel 76, terlihat bahwa respon jumlah obat/pestisida terhadap harga obat/pestisida dan harga Rhizoplus adalah elastis sebesar –1.1244 dan –1.1930, atau pe nurunan harga oba t/pe stisida dan harga Rhizoplus akan berdampak besar bagi peningkatan jumlah penggunaan obat/pestisida. Respon jumlah Zat Perangsang Tumbuh terhadap harga Rhizoplus adalah elastis sebesar –1.1853, atau penurunan harga Rhizoplus akan berdampak besar bagi peningkatan jumlah penggunaan Zat Perangsang Tumbuh. Respon investasi pendidikan terhadap investasi produksi pertanian dan investasi rumahtangga total adalah elastis sebesar –8.5290 dan 9.6763. Berarti, penurunan investasi produksi pertanian dan peningkatan investasi rumahtangga total, akan berdampak besar bagi peningkatan investasi pendidikan. Respon investasi kesehatan terhadap
investasi produksi pertanian dan investasi
rumahtangga total adalah elastis sebesar –2.7257 dan 3.0906. Berarti, penurunan investasi produksi pertanian dan peningkatan investasi rumahtangga total, akan berdampak besar bagi peningkatan investasi kesehatan. Respon tabungan terhadap pendapatan disposable adalah elastis sebesar 1.5031. Berarti, peningkatan pendapatan disposable, akan berdampak besar bagi peningkatan tabungan. 6.11. Validasi Model Ekonomi Rumahtangga Petani Kedelai Pada Lampiran 4, disajikan hasil validasi model ekonomi rumahtangga petani kedelai, dari program validasi model pada Lampiran 3, yaitu dengan menggunakan program SAS/ETS versi 9.13 metode Newton. Dengan prosedur SIMNLIN (simulasi non- linear) pada simulasi kebijakan, akan diperoleh deskripsi statistik peubah model dan identitas, dengan membandingkan antara nilai actual mean dan nilai predicted mean, sehingga dapat dihitung nilai statistics of fit.
156
Tabel 76. Respon Model Ekonomi Rumahtangga Petani Kedelai Persamaan/Peubah 1 2
Koefisien
Uji-F/Tα 136.30 A 183.23 A 3.65 A 152.85 A 7.82 A 10.92 A 4.06 A 13.89 A 15.81 A 14.91 A 4.51 A -4.90 A -2.57 A 16.45 A 3.68 A -2.52 B 9.68 A 1.81 C 9.27 A 11.47 A 5.62 A 10.81 A 11.74 A 3.55 A 162.47 A 81.38 A 33.09 A 1408.7 A 51.32 A -3.56 A -18.07 A 18.15 A 3.67 A -2.68 A 2.69 A 19.86 A 116.28 A 11.39 A 74.06 A
Luas Areal Panen Kedelai Produksi Kedelai Intercept 1168.30 3 Jumlah Benih Kedelai Intercept 50.34 4 Jumlah Pupuk Urea Intercept 73.23 5 Jumlah Pupuk SP36/TSP 6 Jumlah Pupuk KCL/ZA 7 Jumlah Obat/Pestisida Intercept 3.9272 Harga Obat/Pestisida -0.00002 Harga Rhizoplus -0.0003 8 JmlhZatPerangsangTumbuh Intercept 3.2824 Harga Rhizoplus -0.0003 9 Jumlah Rhizoplus Intercept 3.6103 10 TK DlmKeluarga UtKedelai 11 TKLuarKeluarga UtKedelai Intercept 173.65 12 TKDlmKeluargaNonKedelai 13 TKDlmKeluargaNonUtLain Intercept 115.10 14 Pendapatan Ut.NonKedelai 15 Pendapatan NonUt. Lain 16 Konsumsi Pangan Tunai 17 Konsumsi NonPangan 18 Investasi Pendidikan Intercept -74900 InvestasiProduksiPertanian -0.8198 Investasi Rumahtangga 0.8180 19 Investasi Kesehatan InvestasiProduksiPertanian -0.1115 Investasi Rumahtangga 0.1112 20 Investasi Produksi Pertanian 21 Tabungan Pendapatan Disposable 0.6901 22 Kredit Pertanian Catatan: (€) = Nilai elastisitas = ((Nilai Mean X / Nilai Mean Y) *( Koefisien X)) F/Tα = Nilai Probabilitas Uji-F Searah dan Uji-T DuaArah = Hasil Uji- F/T pada α: <1%=A, <5%=B, <10%=C
R2 0.8190 0.8413
Adj-R2 0.8130 0.8367
0.7905
0.7854
0.2660
0.2416
0.2866 0.3441 0.3311
0.2659 0.3224 0.3089
Elastisitas
1.3695 1.5768 1.4878
3.2520 -1.1244 -1.1930 0.2888
0.2713 2.7667 -1.1853
0.2432
0.2180
0.2353 0.2491
0.2099 0.2274
0.2107 0.2247
0.1912 0.2056
0.7683 0.7010 0.4041 0.9664 0.7034
0.7636 0.6924 0.3919 0.9657 0.6897
1.8495
1.0799
1.0818
-1.1660 -8.5290 9.6763 0.0699
0.0508 -2.7257 3.0906
0.2441 0.5855
0.2318 0.5804
0.7100
0.7004
1.5031
157
Jika nilai predicted mean mendekati nilai actual mean, maka hasil validasi mode l adalah baik untuk simulasi kebijakan, sebab standard deviasi kecil. Nilai Theil Forecast Error Statistics dalam va lidasi mod el ini, ada lah untuk mengetahui nilai MSE Decomposition Proportions, sehingga dapat dihitung nilai mean square error, korelasi parsial (R), simpangan bias (UM), simpangan regresi (UR), simpangan distribusi (UD), simpangan variasi (US), covariance (UC), nilai ketidak-samaan (U1), dan nilai koefisien U-Theil (U). Nilai simpangan bias, regresi, dan distribusi (UM + UR + UD) sama dengan atau mendekati nilai variasi dan covariance (UM + US + UC), dan bernilai mendekati satu. Nilai koefisien U-Theil terndah adalah konsumsi rumahtangga total (12.72%), dan yang tertinggi adalah produktivitas kedelai. Nilai koefisien U-Theil renda h berarti ba ik hasil validasi modelnya, sedangkan nilai koefisien U-Theil tinggi adalah naif. Kriteria RMSPE juga bisa dipakai sebagai kriteria ekonometri. Nilai U-Theil dibawah 50% adalah: TKDK 45%,
TKLK 43%,
TKDN
32%, TKDL 32%, PNL 40%, KPT 34%, KNP 18%, TKK 43%, TKD 32%, TKL 21%, TK 25%, CK 16%, BTK 48%, KT 13%, dan BRT 20%. Nilai UTheil diatas 50% boleh dikatakan naif, sehingga dapat pula dilihat dari kriteria root- mean square error-nya. Nilai RMSPE dibawah 500 adalah: LAP 341, JR 278, TKDK 169, TKLK 272, TKDN 144, PNK 325, PNL 395, KPT 208, KNP 42, TKK 153, TKD 95, TKL 44, TK 49, CK 36, BTK 273, BUK 236, PRT 229, PD 230, KT 28, dan BRT 40. Nilai RMSPE dibawah 1000 adalah: JB 823, JO 992, TKDL 543, dan BS 504. Selebihnya nilai RSMPE diatas 1000. Dari nilai deskripsi statistik, nilai fit statistik, dan nilai statistik forecast error Theil, secara keseluruhan hasil validasi model-nya cukup ba ik untuk dilakukan simulasi kebijakan, seperti tersaji pada Bab VII.