UPAYA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH STAIN PONOROGO DALAM MEMPERSIAPKAN CALON TENAGA PENDIDIK AGAMA ISLAM PROFESIONAL
SKRIPSI
Oleh : BETI SARIFUL JANAH NIM : 243 042 018
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PONOROGO JUNI 2008
ii
UPAYA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH STAIN PONOROGO DALAM MEMPERSIAPKAN CALON TENAGA PENDIDIK AGAMA ISLAM PROFESIONAL
SKRIPSI Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Ponorogo Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Agama Islam
Oleh : BETI SARIFUL JANAH NIM : 243 042 018
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PONOROGO JUNI 2008
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi atas nama saudara: Nama NIM Jurusan Program Studi Judul
: : : : :
BETI SARIFUL JANAH 243042018 Tarbiyah Pendidikan Agama Islam UPAYA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH STAIN PONOROGO DALAM MEMPERSIAPKAN CALON TENAGA PENDIDIK AGAMA ISLAM PROFESIONAL
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji dalam ujian munaqasyah
Pembimbing I
DR. Hj. Siti Maryam Yusuf, M.Ag NIP. 150 215 384
Tanggal 30 April 2008
Pembimbing II
Khusniati Rofi’ah, M.S.I Tanggal 05 Mei 2008
NIP. 150 300 069 Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo
BASUKI, M.Ag NIP. 150 327 277
ii
ABSTRAK
Janah, Beti Sariful. 2008. Upaya Prodi Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Ponorogo dalam Mempersiapkan Calon Tenaga Pendidik Agama Islam Profesional. Skripsi. Program Studi Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ponorogo. Pembimbing (I) DR. Hj. Siti Maryam Yusuf, M.Ag, (II) Khusniati Rofi’ah,M.S.I Kata Kunci
:
Prodi PAI, Jurusan Tarbiyah, Tenaga Pendidik Agama
Islam Profesional
Jurusan Tarbiyah sebagai LPTK A banyak sekali mengalami kendala untuk mewujudkan tenaga educatif yang profesional, akibatnya banyak dari mahasiswa yang tidak begitu mempedulikan usaha atau upaya yang telah dilakukan pihak jurusan pada waktu mereka mengenyam pendidikan. Diantara kendala-kendala itu adalah ketatnya persaingan di kalangan LPTK dan kualitas dari mahasiswa yang kurang. Dengan fenomena seperti di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: (1) Bagaimana visi dan misi serta tujuan pembelajaran di Jurusan Tarbiyah STAIN Ponorogo? (2) Bagaimana kompetensi lulusan tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Ponorogo? (3) Mata kuliah apa saja yang diajarkan untuk mencapai kompetensi lulusan? (4) Usaha-usaha apa yang dilakukan Jurusan Tarbiyah STAIN Ponorogo untuk mencapai kompetensi lulusan yang baik? (5) Faktor-faktor pendukung dan penghambat tercapainya kompetensi lulusan Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo? Untuk menjawab pertanyaan itu, penelitian ini dirancang dengan rancangan diskriptif analitif serta dilaksanakan di Jurusan Tarbiyah STAIN Ponorogo dan menggunakan wawancara, observasi, serta dokumentasi dalam pengumpulan data. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa: (1) Visi dan misi Jurusan Tarbiyah STAIN Ponorogo sudah baik dan sudah memenuhi standar untuk menciptakan tenaga educatif yang profesional, hanya pada waktu pelaksanaannya kurang konsisten. (2) Kompetensi lulusan Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo yang baik adalah mereka yang lulus dengan indikator di atas 3.25, walaupun sebenarnya kompetensi lulusan tidak hanya bisa dilihat dari indikator angka. (3) Mata kuliah yang diajarkan di Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam sudah sangat cukup untuk membantu dan memberikan sumbangan yang besar untuk menciptakan lulusan yang memiliki keterampilan atau kompetensi yang baik. Akan
ii
tetapi akan semakin baik jika pada kelompok mata kuliah itu seperti MKK, MKB dan MPB ditambah jumlah SKS, dengan harapan bahwa setiap mahasiswa menjadi lebih paham dan memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam terhadap disiplin ilmu tertentu. (4) Usaha-usaha yang dilakukan pihak jurusan untuk mencapai kompetensi yang baik diantaranya, diadakan perkuliahan reguler selama 16 kali tatap muka, tugas individu, perkuliahan tutor, PPLK 1 (mikro teaching) dan PPLK II. Selain itu juga diadakan workshop-workshop diantaranya workshop pengembangan kepribadian guru, workshop PTK, dan workshop sebelum PPLK I. (5) Faktor pendukung tercapainya kompetensi lulusan yang baik diantaranya faktor mahasiswa, faktor dosen, sarana dan prasarana, lingkungan, baik keluarga, sekolah, masyarakat, kurikulum. Sedangkan faktor penghambatnya diantaranya: iklim akademis mahasiswa yang kurang, ketidaksesuaian antara mata kuliah yang diajar dengan keahlian dosen, tidak adanya perpustakaan Prodi, penilaian yang kurang ketat terhadap mahasiswa. Bertolak dari temuan penelitian ini, beberapa saran dari peneliti yang mungkin dapat diambil manfaatnya, yakni antara lain: (1) Menjadi seorang guru memang tidak mudah seperti yang dibayangkan oleh setiap orang, sebelum siap menjalankan profesinya, hendaknya ia menjalani pendidikan dengan sebaik-baiknya. (2) Tugas lembaga pendidikan tinggi adalah sebagai pencetak tenaga educatif yang profesional, untuk itu alangkah baiknya, kualitas dari mahasiswa perlu untuk ditingkatkan. (3) Jika setiap komponen pendidikan saling bekerja sama, saling melengkapi dan saling keterkaitan maka terciptanya GPAI yang profesional akan semakin mudah sesuai dengan visi, misi yang dibawa oleh suatu lembaga.
ii