PENGARUH KEDISIPLINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PELAKSANAAN TUGAS GURU DI MADRASAH TSANAWIYAH RAUDLATUL MUTA’ALIMIN KECAMATAN KASUI KABUPATEN WAY KANAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I) Dalam Ilmu Tarbiyah OLEH
AMSARUDIN
NPM :
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI ) MA’ARIF METRO LAMPUNG 1433 H/2012M
xiii
PENGARUH KEDISIPLINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PELAKSANAAN TUGAS GURU DI MADRASAH TSANAWIYAH RAUDLATUL MUTA’ALLIMIN KASUI KABUPATEN WAY KANAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
ABSTRAKSI Oleh : AMSARUDIN NPM. 09210234 Dalam penelitian ini penulis meneliti tentang Pengaruh kedisiplinan Kepala Sekolah Terhadap pelaksanaan tugas Guru di Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Muta’allimin Kecamatan Kasui Kabupaten Way kanan. Rumusan masalah dalam penelitian ini dalah “Pelaksanaan kedisiplinan Kepala Sekolah sudah baik akan tetapi pelaksanaan tugas guru masih bervariasi ada yang baik ada yang sedang bahkan ada yang rendah, dan kalau di prosentase baru mencapai prosentase sedang,“Hipotesis dalam Penelitian adalah “Ada Pengaruh Pelaksanaan Kedisiplinan Kepala Sekolah Terhadap Pelaksanaan Tugas Guru di Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Muta’alimin Kasui Tahun Ajaran 2011/2012”. Adapun tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Kedisiplinan Kepala Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Muta’alimin Kasui Kabupaten Way kanan Tahun ajaran 2011/2012. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah, metode angket, metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang Pengaruh Kedisisiplinan Kepala Sekolah terhadap pelaksanaan Tugas Guru di Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Muta’alimin Kasui Kabupaten Way kanan Tahun ajaran 2011/2012. Metode wawancara ini penulis gunakan untuk mencari data tentang sejarah Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Muta’alimin Kasui Kabupaten Way kanan. Metode dukumentasi penulis gunakan untuk memperoleh data tentang sekolah. Metode observasi atau pengamatan, Metode ini penyusun pergunakan untuk mendapatkan data tentang tugas-tugas guru dalam peroses mengajar. Adapun dalam menganalisaa dari data yang penulis peroleh menggunakan rumus Chi Kuadrat. Dan hasil dari analisa data yang penulis lakukan adanya pengaruh Kedisiplinan Kepala Sekolah terhadap pelaksanaan tugas Guru di Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Muta’alimin Kasui. Hal itu dilihat dari analisa data, bahwa hasil dari tabel Chi Kuadrat hitung sebesar 15,648 dan penulis konsultasikan dengan harga Chi Kuadrat Tabel. Dengan mengunakan db 4, diperoleh harga Chi Kuadrat tabel taraf signifikan 5 % sebesar 9,488 dan taraf signifikan 1 % sebesar 13, 277. dengan demikian harga chi kuadrat hitung lebih besar dari harga chi kuadrat tabel, baik taraf signifikan 1 % maupun taraf 5%. Maka Ha diterima dan Ho ditolak.
xiv
xv
DAFTAR ISI Halaman
……………………………………………………
i
HALAMANPENGESAHAN ……………………………………………………
ii
HALAMAN JUDUL
PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………………………… iii NOTA DINAS ……….………………………………………………………….. iii MOTTO
……………………………………………………………………. iv
PERSEMBAHAN
……………………………………………………………. v
RIWAYAT HIDUP ……………………………………………………………. vi KATA PENGANTAR
……………………………………………………. vii
DAFTAR ISI ………..…………………………………………………………… viii DAFTAR TABEL ………………………………………………………………… xi DAFTAR LAMPIRAN
……………………………………………………. xii
ABSTRAKSI
……………………………………………………. xiii
BAB. I Pendahuluan A. Penegasan Judul
…………………………………………….
1
B. Alasan Memilih Judul
…………………………………………….
3
C. Latar Belakang Masalah …………………………………………….
3
D. Permasalahan
…………………………………………….
8
E. Rumusan Masalah
…………………………………………….
8
F. Hipotesis
…………………………………………….
9
viii
ix
G. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .…………………………………….
9
H. Metode Penelitian ……………………………………………………. 10 I. Tehnik Analisa Data
…………………………………………….
16
BAB. II LANDASAN TEORI A. Pengertian Kepala Sekolah ………….………………………………. 18 1. Administrasi Kepala Sekolah ..………………………………. 19 2. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah ………………... 20 3. Kedisiplinan Kepala Sekolah ………………………………… 21 B. Pelaksanaan Tugas Guru ……………………………………………... 23 1. Tugas dan Tanggung Jawab Guru dalam Mengajar ………….. 23 2. Kriteria keberhasilan Tugas Guru ……………………………. 24 3. Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan aktivitas atau tugas Guru ………………………………………………. 27 C. 1.
Pengaruh Kedisiplinan Kepala Sekolah Terhadap Pelaksanaan Tugas Guru ……………………………………………………… 30
2.
Pelaksanaan Tugas Guru di Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Muta’allimin Kasui ……………………………………………... 31
BAB III
: LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data ……………………………………………….. 32 B. Kondisi Madrasah ……………………………………………. 34 C. Struktur Organisasi Madrasah ……………………………….. 38 D. Pelaksanaan Administrasi Di Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Muta’allimin Kasui ………………………………………….. 40
x
E. Pelaksanaan Tugas Guru Di Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Muta’allimin Kasui …………………………………………...
BAB IV
42
: ANALISIS DATA A. Pengujian Persyaratan Analisis Data ………… ………………. 47 B. Pengujian Hipotesis ……………………………………………. 48 C. Pembahasan ……………………………………………………. 51
BAB V
: KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………………………………………………….... 52 B. Saran-saran …………………………………………………….. 53
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul Judul dalam skripsi ini adalah: “PENGARUH KEDISIPLINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PELAKSANAAN TUGAS GURU DI MADRASAH TSANAWIYAH
RAUDLATUL
MUTA’ALIMIN
KASUI
TAHUN
PELAJARAN 2011/2012”. Setiap orang berbeda-beda dalam menginterpresikan suatu kata atau kalimat, untuk menghindari perbedaan interprastasi dan prestasi pembaca, maka judul tersebut perlu dijelaskan sebagai berikut : 1. Pengaruh Pengertian pengaruh menurut W.J.S. Poerwadarminta, adalah “daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda, dsb), yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan sesorang”.1 Dengan demikian makna pengaruh dalam skripsi ini adalah daya yang timbul dari adanya kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran, baik berupa kegiatan yang menunjang bahan pengajaran atau berupa kegiatan dalam rangka mengembangkan wawasan Islam. 2. Kedisiplinan Kedisplinan bersasal dari kata “disiplin” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disiplin adalah “ ketaatan (kepatuhan) pada peraturan (tata tertib 1
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua . (Jakarta Balai Pustaka, 1998, cet Ke-10, hal, 747.
1
2
dan sebagainya)”2. Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dengan melaksanakan tata tertib, .3 Dalam disimpulkan bahwa kedisiplinan adalah suatu sikap prilaku positif dalam menerapkan semua aturan main yang secara tegas dan ketat harus dilakukan. 3. Kepala Sekolah Kepala Sekolah adalah “orang (guru) yang memimpin suatu sekolah”.4 Dapat disimpulkan bahwa Kepala sekolah sebagai pemimpin dalam suatu sekolah, “ seperti Scheerens (1992) menyatakan bahwa sekolah efektif memilki kepemimpinan yang kuat”5.
4. Guru Guru
adalah
orang
yang
pekerjaannya
(mata
pencaharianya,
profesinya)mengajar”6 Mengajar adalah sebuah cara dan sebuah proses hubungan timbal balik antara siswa dengan guru yang sama – sama aktif melakukan kegiatan belajar7. Dalam hal ini yang dimaksud adalah guru yang menyampaikan pelajaran kepada siswa di sekolah. 2
Ibid hal 237. Slameto, Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya, Reineka Cipta,Jakarta, 2010, hal. 67 3
4 5
, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI Op. Cit, hal. 480 Aan komariah dan Cepi Triatna, Visionary Leadership, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2005,
hal. 40 6
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI Op. Cit, hal hal. 330 Ahmad Ahwan. Dimensi Etika Belajar – Mengajar Dalam Pendidikan Islam, Gama Media, Yogyakarta, 2010, hal.19 7
3
Dari penjelasan judul tersebut, dapat disimpulkan maksud judul skripsi ini adalah Pengaruh Kedisiplinan Kepala Sekolah Terhadap Pelaksanaan Tugas Guru di Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Muta’allimin Kecamatan Kasui Kabupaten Way Kanan Tahun Pelajaran 2011/2012.
B. Alasan Memilih Judul Adapun yang menjadi alasan dalam memilih judul skripsi
ini adalah
sebagai berikut :
Alasan penulis memilih skripsi ini adalah : 1. Penulis ingin mengetahui tentang kedisplinan sekolah tentang pelaksanaan 2. Tertarik dengan upaya-paya dalam kedisplinan sekolah terhadap pelaksanan tugas guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa 3. Ingin
mengatahui
faktor-faktor
penghambat
dalam
penyelenggaraan
kedisiplinaan sekolah terhadap pelaksanaan tugas guru di Madrasah Tasanawiyah Raudlatul Muta’alimin Kasui. 4. Untuk mengatahui kelemahan dan kekurangan dalam penyelengaraan kedisiplinan sekolah pelaksanaan tugas guru di Madrasah Tasanawiyah Raudlatul Muta’alimin Kasui untuk disempurnakan pada masa-masa mendatang.
C. Latar Belakang Masalah Pendidikan formal di Indonesia mengarah pada upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai salah satu indikator untuk mewujudkan tujuan program
4
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Untuk mencapai sasaran itu, disamping pembangunan dibidang sosial, budaya, ekonomi dan sebagainya, bidang pendidikan disamping faktor manusia, dan yang menjadi tujuan utamanya adalah perubahan harkat dan martabatnya manusia karena yang lebih baik, sesuai dengan idiologi Bangsa Indonesia seperti yang tertuang dalam GBHN pada Sub Pendidikan. Kedisiplinan seorang Guru di dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai seorang pendidik memang merupakan tanggung jawab pribadi guru itu sendiri. Sehingga sering kita jumpai fakta dilapangan bahwa ada guru yang sangat profesionalisme dan disiplin dala menjalankan tugasnya, begitu juga sebaliknya ada guru yang malas, kurang profesionalisme, dan tidak disiplin dalam menjalankan tugasnya, bahkan ada guru yang baru datang ke sekolah apabila akan menerima gaji. Dari fakta di atas jelaslah bahwa untuk meningkatkan profesionalisme dan kedisiplinan guru diperlukan tanggung jawab yang penuh dalam diri seorang guru, selain itu juga sangat diperlukan peran seorang kepala sekolah sebagai pemegang kebijaksanaan dan keputusan tertinggi di Sekolah. Sosok kepala sekolah sangat berperan sentral dalam kegiatan-kegiatan pendidikan sekolah terutama di sekolah dasar. Kepala sekolah selain berfungsisebagai administrator sekolah, kepala sekoah juga berfungsi sebagai pengambil kebijaksanaan dan keputusan tertinggi disekolah sekaligus dapat menindak tegas guru bantunya yang tidak profesional dan kurang disiplin didalam melaksanakan tugas sesuai dengan tuntunan utama dan kode keguruan.
5
Maksud pelaksanaan tugas guru disini ialah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh guru untuk mewujudkan hasil yang berupa pengetahuan. Dengan demikian pelaksanaan tugas guru akan nampak atau dapat melihat pada kehadiran guru, ketetapan waktu mengajar menggunakan metode mengajar yang tepat, pembuatan program pengajaran, pembuatan satuan pelajaran, penggunaan media yang cocok serta pencapaian target kurikulum. Tugas guru sebagai pendidikan adalah merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan yang dilaksanakan dengan kesadaran dan penuh rasa tanggung jawab, sehingga tujuan pendidikan yang diharapkan dapat tercapai dengan baik. Dan diharapkan setelah selesainya program mengajar, penggunaan metode mengajar maka memiliki pengalaman baru yang berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan yang sesuai dengan tujuan instruksional dalam kurikulum sekolah. Tabel. 1 Kedisiplinan Sekolah di MTs Raudlatul Muta’alimin TahunPelajaran 2011/2012 Kedisiplinan Kepala Sekolah
Disiplin
Nama Guru Ferliyansah, SPd.I Subagiyo, SPd.I Nus alfiyan Sapriudin Muslihan, SPd.I Kuriyamah Sulhida Hidayatun Kamilah, SH.I Yunita Nura’aini, SPd.I
Tugas Guru Baik Cukup Baik Cukup Baik Kurang Cukup Cukup Cukup Cukup
6
Dari hasil pra survai di atas kita bisa melihat bahwa pelaksanaan kedisiplinan Kepala Sekolah di MTs Raudlatul Muta’alimin Kasui sudah baik, akan tetapi pelaksanaan tugas guru masih bervariasi. Adapun indikator kedisiplinan dikatakan baik, cukup dan kurang adalah : 1. Baik, yaitu guru melaksanakan kedisiplinan sekolah sudah baik, guru bertugas mencatat data siswa dan melaporkan kepada kepala sekolah dan kepala orang tua siswa. Sedangkan aktivitas guru yaitu guru dalam mengajar sudah merencanakan sebelumnya, membuat SP, menentukan media yang cocok dan mengevaluasi setelah materi pelajaran selesai. 2. Cukup, kedisiplinan yang dilaksanakan guru dalam mencatat data siswa dan melaporkan kepada sekolah dan tidak kepada wali murid. Sedangkan pelaksanaan aktivitas guru sudah baik, tetapi dalam mengevaluasi belum rutin. 3. Kurang, kedisiplinan sekolah tidak dilaksanakan sepenuhnya dan dalam mengajar guru hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran dan tidak membuat persiapan sebelumnya.
1. Pelaksanaan Tugas Guru Pelaksanaan pendidikan dilaksanakan oleh guru sebanyak 20 orang, mulai bulan Maret sampai Mei 2011. Untuk subyek pertama yang kegiatannya meliputi : a. Mengisis daftar hadir
: 66 %
b. Membuat SP
: 66 %
c. Mencapai target kurikulum depat dicapai sebesar : 65 % Selanjutnya sebagai standar perhitungan maka penyusun kriteriakan sebagai berikut :
7
70 % - 100 % adalah aktif dengan bobot 3 40 % - 69 % adalah cukup aktif dengan bobot 2 Dibawah 39 % adalah kurang aktif dengan bobot 1 Kemudian dari data di atas dihitung skornya : a. Mengisi daftar hadir
: 66 % = cukup aktif = 2
b. Membuat SP
: 66 % = cukup aktif = 2
c. Pencapian target kurikulum
: 65 % = cukup aktif = 2
Selanjutnya dari ketiga kegiatan yang dilakukan oleh subyek No. 1, jika dihitung mendapat skor : 222 6 2 3 3
Maka sebagai kesimpulan aktifitas mengajar untuk subjek No.1 adalah cukup aktif. Dari hasil pra survay di atas dapat diambil kesimpulan bahwa di Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Muta’alimin Kasui pelaksanaan kedisiplinannya sudah baik, akan tetapi pelaksanaan tugas guru masih sedang. Selanjutnya pelaksanaan tugas guru dikatakan baik adalah yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : setiap guru hadir, membubuhkan tanda tangan pada daftar hadir yang telah disediakan, melaksanakan tugas sesuai dengan waktunya, menggunakan metode yang telah, pembuatan rencana pelajaran, membuat suatu pelajaran setiap akan menyampaikan pelajaran serta dapat memenuhi target kurikulum dalam menyamaikan program pelajaran.
8
Jika kita perhatikan data tersebut di atas, maka akan terlihat kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Harapannya karena pelaksanaan kedisiplinan sudah baik, tetapi pelaksanaan tugas guru hanya mampu mencapai prosentase sedang.
D. Permasalahan Berdasarkan latar belakang masalah dari hasil pra survai di atas, maka dapat ditarik permasalahan yaitu : Pelaksanaan kedisiplinan Kepala Sekolah sudah baik, namun dalam pelaksanaan tugas guru hanya taraf kategori sedang, terutama bila dikaitkan dengan teori dan kegiatan di lapangan yakni MTs Raudlatul Muta’alimin Kasui.
E. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, pelaksanaan tugas guru akan berjalan dengan baik apabila kehidupan kedisiplinan dilaksanakan dengan tertib. Namun dari data yang penyusun peroleh ketika mengadakan pra survai terdapat adanya kesenjangan. Di MTs Raudlatul Muta’alimin Kasui. Pelaksanaan kedisiplinan Kepala Sekolah sudah baik akan tetapi pelaksanaan tugas guru masih bervariasi ada yang baik ada yang sedang bahkan ada yang rendah, dan kalau di prosentase baru mencapai prosentase sedang. Keadaan tersebut menunjukkan belum adanya kesesuaian antara harapan dengan kenyataan. Bertitik tolak dari kenyataan di atas, pelaksanaan tugas guru masih sedang, artinya belum sesuai dengan harapan, maka disini penyusun akan merumuskan masalah
tersebut
kedalam
rumusan
maslah
yaitul:
“Adakah
Pengaruh
9
Kedisiplinan Kepala Sekolah Terhadap Pelaksanaan Tugas Guru di Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Muta’alimin Kasui Tahun Ajaran 2011/2012”.
F. Hipotesis Suatu penelitian memerlukan adanya hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap problem penelitian itu sendiiri. Yang dimaksudkan sebagai tuntunan sementara mengenai penelitian untuk mencari jawaban yang sebenarnya. “Sehubungan dengan pembatasan pengertian tersebut maka Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”.8 Adapun hipotesis yang mempunyai ajukan adalah sebagai berikut: “Ada Pengaruh Pelaksanaan Kedisiplipinan Kepala Sekolah Terhadap Pelaksanaan Tugas Guru di Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Muta’alimin Kasui Tahun Ajaran 2011/2012”. Dasar hipotesis yang penyusun ambil dari teori-teori yang penyusun ajukan dalam penelitiaan dalam penelitiaan ini, untuk kebenarannya akan dibuktikan setelah diadakan penelitian di lapangan sesuai data yang ada.
G. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian Adapun tujuan dan kegunaan penelitian pengaruh kedisiplinan sekolah terhadap pelaksanaan tugas guru di Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Muta’alimin Kasui Tahun Ajaran 2011/2012.
8
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta, 2010, hal. 110
10
1. Tujuan a. Untuk mengetahui kedisiplinan kepala sekolah di Madrasah Tasanawiyah Raudlatul Muta’alimin Kasui Tahun Ajaran 2011/2012. b. Untuk mengetahui pelaksanaan tugas guru di Madrasah Tasanawiyah Raudlatul Muta’alimin Kasui Tahun Ajaran 2011/2012. c. Untuk mengetahui kedisiplinan kepala sekolah terhadap pelaksanaan tugas guru di Madrasah Tasanawiyah Raudlatul Muta’alimin Kasui Tahun Ajaran 2011/2012.
2. Kegunaan Penelitian a. Untuk menerapkan dan menambah pengetahuan serta menambah wawasan penulis dalam bidang penelitian. b. Untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam menerapkan kedisiplinan sekolah terhadap pelaksanaan tugas guru di Madrasah Tasanawiyah Raudlatul Muta’alimin Kasui Tahun Ajaran 2011/2012. c. Untuk membuktikan hipotensis yang penulis ajukan dalam penelitian ini.
H. Metode Penelitian 1. Jenis dan sifat penelitian Jenis – jenis metode penelitian dapat diklasifikasiakn berdasarkan, tujuan, dan tingkat kealamiahan ( natural setting ) obyek yang diteliti. Berdasarkan kegunaan dan tujuan penelitian maka penelitian ini disebut penelitian kuantitatif.
11
a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.9
Sedangkan
menurut
Suharsimi
Arikunto
mengemukakan pendapatnya : Populasi adalah Keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian Populasi.10 Dengan demikian populasi adalah seluruh individu yang ada dan pernah ada serta merupakan sasaran sesungguhnya dari penelitian. Dari kenyataan diatas, maka penyusun tetapkan populasi yaitu : kepala sekolah guru dan karyawan Madrasah Tasanawiyah Raudlatul Muta’alimin Kasui, dengan perincian sebagai berikut : a. Kepala Sekolah
: 1 orang
b. Guru
: 19 orang
Jumlah
: 20 orang
Jadi jumlah populasi seluruhnya dalam penelitian nantinya adalah 20 orang.
9
Sugiyono, Metodelogi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2007 hal. 80 10 Suharsimi Arikunto, Op. Cit , hal. 173
12
2. Metode Pengumpulan Data Untuk mencapai suatu kebearan dalam penulisan perlu adanya metode tertentu, agar penelitian dapat dilakukan serta dalam menghasilkan yang diharapkan. Dalam pengumpulandata ini, penyusun menggunakan beberapa metode dengan harapan data memperoleh data yang lengkap, karena metode yang satu dengan metode yang lainnya saling bantu dan saling melengkapi. Metode yang penyusun gunakan, yaitu metode observasi, metode angket, metode interview dan metode dokumentasi.
a. Metode Angket Angket atau kuesioner adalah “ daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab di bawah pengawasan peneliti, responden ditentukan berdsarkan tehnik sampling”.11 Dalam penulisan skripsi ini penyusun menggunakan secara langsung, karena responden secara langsung diberikan daftar pernyataan. Adapun bentuk angket yang digunakan adalah bentuk angket tertutup, yang berarti jawaban sudah tersedia dan responden hanya boleh menjawab dari jawaban yang telah tersedia dan hanya satu jawaban yang harus dipilih.
11
Ibid, hal. 128.
13
Metode ini penyusun gunakan untuk mendapatkan data tentang Kedisiplinan Kepala Sekolah dan pelaksanaan tugas guru di Madrasah Tasanawiyah Raudlatul Muta’alimin Kasui. Sedangkan data yang dicari dalam angket ini adalah : a) Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan Kedisiplinan yang dilakukan oleh kepala sekolah Madrasah Tasanawiyah Raudlatul Muta’alimin Kasui b) Untuk
mengetahui
sejauh
mana
guru-guru
di
Madrasah
Tasanawiyah Raudlatul Muta’alimin Kasui melaksanakan tugas nya disekolah c) Untuk mengetahui apakah guru-guru mengadakan persiapan sebelum mengajar. d) Untuk mengetahui bagaimana teknik guru-guru di Madrasah Tasanawiyah
Raudlatul
Muta’alimin
Kasui
ini
dalam
menyampaikan materi pelajaran. e) Untuk mengetahui apakah yang dilakukan oleh guru-guru di Madrasah Tasanawiyah Raudlatul Muta’alimin Kasui setelah menyampaikan materi pelajaran selesai. b.
Metode Interview Pengertian “Wawancara atau interview adalah,
suatu bentuk
komunikasi verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi ”.12
12
Ibid, hal. 113.
14
Dalam proses ini metode interview berfungi sebagai pelengkap, sebab sifatnya hanya melengkapi data-data setelah digunakan metode angket dan observasi. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : -
Menetapkan sample yang akan diselidiki
-
Menyusun pedoman interview
-
Memcoba interview
-
Berhubungan orang yang akan di interview. Dalam metode interview ada bermacam-macam cara, yaitu :
-
Interview terpimpin
-
Interview tak terpimpin
-
Iterview bebas terpimpin.13 Dalam ketiga jenis
interview diatas, penyusun
hanya
mempergunakan jenis interview bebas terpimpin, yang maksudnya dalam wawancara penyusun tidak keluar dari ketentuan-ketentuan yang ada. Metode interview ini penyusun pergunakan untuk mendapatkan data pendukung atau data penguat terhadap hal-hal yang ada hubungan dengan masalah yang diteliti. Metode bebas terpimpin ini penusun pergunakan untuk kepala sekolah Madrasah Tasanawiyah Raudlatul Muta’alimin Kasui.
13
Ibid, hal. 114.
15
c. Metode Observasi Sutrisno
Hadi
(1986) mengemukakan
bahwa,
obsevasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”.14 Data kutipan di atas dapat diambil pengertian bahwa observasi adalah suatu metode yang bisa digunakan untuk mengumpulkan datadata dengan pengamatan, setelah
mengamati
baru
dilakukan
pencatatan dengan cara sistematis. Metode ini penyusun pergunakan untuk mendapatkan data tentang tugas-tugas guru dalam peroses mengajar, pembuatan program pengajaran, pembuatan satuan pelajaran, penggunaan media yang cocok dan evaluasi. d. Metode Dokumentasi Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal–hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, leger, agenda, dan sebagainya15. Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang – barang tertulis, di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki
benda–benda
tertulis
seperti
buku-buku,
majalah,
dokumen, peraturan-peraturan, notulen catatan harian, dan sebagainya. Metode ini penyusun pergunakan untukk mendapatkan data mengenai :
14 15
Sugiyono, Op. Cit, hal. 145. Suharsimi Arikunto, Op. Cit, hal. 274
16
-
Keadaan
personalia
di
Madrasah
Tasanawiyah
Raudlatul
Madrasah
Tasanawiyah
Raudlatul
Muta’alimin Kasui -
Situasi
dan
kondisi
di
Muta’alimin Kasui.
I. Tehnik Analisa Data
Untuk mengelola data yang terkumpul, penyusun akan menganalisanya dalam mempergunakan metode kualitatif, maka data itu penyusun jadikan dulu dalam data kuantitatif, dengan mempergunakan metode statistik. Adapun dalam analisa ini penyusun pergunakan rumusan “Chi Kuadrat” yaitu : f o f h X = fh
2
2
Keterangan : X2 : Chi Kuadrat f o : Frekuensi yang diobservasikan f h : Frekuensi yang diharapkan(ekspektasi)16
Setelah diketahui ada atau tidaknya pengaruh Kedisiplinan Kepala sekolah terhadap pelaksanaan tugas guru, maka untuk mengetahui tingkat-tingakat pengaruhnya digunakan rumusan kontingensi yang rumusannya sebagai berikut :
16
Subana Dkk, Statistik Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2000, Hal. 176
17
KK +
X2 X2 N
Keterangan : KK : Koefesien Kontingensi X2 : Chi Kuadrat.17
Untuk itu penyusun tuliskan standar sebagai berikut : 0,800 – 1,000, mempunyai pengaruh yang tinggi 0,000 – 0,800, mempunyai pengaruh yang cukup 0,400 – 0,680, mempunyai pengaruh yang sedang 0,200 – 0,400, mempunyai pengaruh yang rendah 0,000 – 0,200, mempunyai pengaruh yang rendah sekali.
17
Sutrisno Hadi, Metodologi Reseach 3, Andi, Yogyakarta, 2004, hal. 304
18
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kepala Sekolah Menurut kamus besar bahasa Indonesia Kepala sekolah adalah “ orang (guru) yang memimpin suatu sekolah” 1 “Kepala sekolah adalah guru yang diberi tugas khusus untuk mengelola, membuat kebijakan, mengatur tata tertip dan operasionalisasi sekolah sehingga tidak terjadi kesemerawutan atau diberi kepercayaan untuk menjadi pemimpin sekaligus manajer sekolah”2 Dalam menjalankan fungsinya sebagai manajer ini kepala sekolah perlu pedoman pada prinsip- prinsip manjemen pendidikan disekolah. Pada buku Pedoman Penyelenggaraan SPG (1977:218) diketengahkan bahwa prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penyelenggaraan manajemen sekolah antara lain : 1. perencanaan secara jelas, sederhana, fleksibel dan seimbang. 2. organisasi tegas dan memiliki asas-asas: a. adanya kesatuan komando b. adanya pengawasan yang terus menerus; c. adanya pembagian tangggung jawab yang seimbang d. adanya pembagian tugas yang logis dengan memperhatikan usia, masa kerja, pangkat dan kemampuan. 3. Staffing secara tepat: the right man on the righ place. 4. Pengarahan secara terus menerus oleh setiap unsur pimpinan kepada bawahan. 5. koordinasi yang menimbulkan suasana kerja dan kerjasama secara harmonis. 6. pengawasan secara cermat sehingga terhindar dari penyimpangan – penyimpangann kegiatan. 1
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta Balai Pustaka, 1987, cet Ke-9, hal, 480. 2 Aan komariah dan Cepi Triatna, Visionary Leadership, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2005, hal. 3
18
19
7. Pelaporan dapat dimanfaatkan untuk memelihara dan mengembangkan hal – hal yang baik dan mungkin dari terhalangnya kegagalan. 8. Pembiayaan yang hemat merata dan dapat dipertanggungjawabkan. 9. Pelaksanaannya berlangsung secara tertib, lengkap, tepat dan cepat sehingga siap dipakai. 10. Peka terhadap pembaharuan agar dapat melayani proses pembaruan pendidikan”3. 1. Administrasi Kepala Sekolah “Henry Fayol, mengemukakan bahwa tugas – tugas pokok pimpinan itu setelah diterjemahkan terdiri atas: merencanakan (to plan), mengorganisasikan (to organize), menggerakan (to command), mengkoordinasikan (to coordinate), mengendalikan (to control)”4
Yang dibicarakan dalam administrasi Kepala sekolah
berperan sebagai
prinsip – prinsip organisasi dan manajemen, kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga pendidikan harus memahami pula langkah – langkah pokok organisasi dan manajemen.
Dari macam-macam administrasi tersebut di atas peneliti mengadakan penelitian mengenai administrasi yang dilakukan oleh kepala sekolah. Sementara Moh.Rifai (1982) menjelaskan bahwa administrasi merupakan bantuan agar suatu usaha dapat berjalan lancer dalam upaya untuk mencapai tujuan dengan tanpa menghambur-hamburkan sumber – sumber yang tersedia.”5
3
B.Suryosubroto, Manajemen Pendidikan Di Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta, 2004, hal.184 Ibid, hal.9 5 Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian I, PT. Imperial Bhakti Utama Bandung, 2007, hal.149 4
20
Dari beberapa definisi administrasi pendidikan yang telah dikemukakan di atas, ternyata bahwa setiap kegiatan administrasi terdapat beberapa unsur pokok yang selalu berkitan satu sama lain. Beberapa unsur pokok dalam administrasi yang dimaksud ialah : 1. Adanya sekelompok manusia (sedikitnya dua orang atau lebih) 2. Adanya tujuan hendak dicapai bersama 3. Adanya tugas atau fungsi yang harus dilaksanakan (kegiata kerja) dan 4. Adanya peralatan dan perlengkapan yang diperlukan
Dengan kata lain administrasi sekolah ialah proses keseluruhan dan kegiatankegiatan bersama yang harus dilakukan oleh semua pihak yang terlibat di dalam tugas-tugas
pendidikan,
selain
dilakukan
tugas
tersebut
hendaknya
dapat
dipertanggung jawabkan. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda :
روه البخارى. ُك ُّل ُك ْم َر ٍعا َر َر ْم ُك ٌلو َر ْم َر ِع َّيِع ِع Setiap kamu adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya.”6 2. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah Menurut buku “Pedoman administrasi dan supervise”(1978:4-5) disebutkan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah sebagai manajer adalah : a. Menguasai Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP). 6
Ust. Labib MZ dan Ust. Ilham Hamid, Koleksi Hadist Nabi Yang disepakati Bukhari & Muslim, Amanah Tuban Jawa timur, 1997. hal. 249
21
b. Bersama – sama guru menyusun program sekolah untuk satu tahun kegiatan. c. Menyusun jadwal pelajaran d. Mengkoordinasi kegiatan penyusunan model satuan pelajaran e. Mengatur pelaksanaan evaluasi belajar dengan memperhatikan syaratsyarat dan norma – norma penilaian. f. Mencatat dan melaporkan hasil – hasil kemajuan kepada instansi atasan ( Kanwil Dinas P dan K). g. Melaksanakan penerimaan murid baru berdasarkan ketentuan Dep. P dan K. h. Mengatur kegiatan Program Bimbingan Penyuluhan (BP) i. Meneliti dan mencatat kehadiran murid j. Mengatur program – program ke –kurikuler seperti UKS, kepramukaan dan sebagainya. k. Merencanakan pembagian tugas Guru l. Mengusulkan formasi pengangkatan , kenaikan – tingkat dan mutasi guru. m. Mengatur usaha – usaha kesejahteraan sekolah n. Memerlihara pencatatan buku sekolah o. Merencanakan, mengembanngkan dan memelihara alat pelajaran peraga. p. Mengatur pemeliharaan gedung dan halaman sekolah q. Memelihara perlengkapan sekolah r. Mengatur dan bertanggung jawab dalam pengelolaan keuangan sekolah. s. Memelihara dan mengembang kan hubungan sekolah dengan masyarakat. t. Memelihara dan mengatur penyimpanan arsip kegiatan sekolah.7 3. Kedisiplinan Kepala Sekolah Budaya sekolah merupakan aspek penting dalam sistem pendidikan yang memberikan perasaan senang atau sedih, suka atau duka, bergairah atau lesu bangga atau kecewa, dan segala yangmelibatkan perasaan seseorang. Ini berkaitan dengan konsep bahwa budaya aspek iklim yang berkembang dalam organisasi.
7
B.Suryosubroto, Op. Cit, hal.183
22
Orang yang bertanggung jawab atas manajemen sekolah adalah seorang kepala sekolah yang memiliki karteristik kepemimpinan karena untuk mengerakan orang – orang diperlukan pengaruh pimpinan yang memiliki kapabilitas sebagai seorang pemimpin professional. Sebagaimana firman Allah dalam alqur’an
Kami Telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami dan Telah kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan Hanya kepada kamilah mereka selalu menyembah.8 Pemimpin profesionanl adalah pemimpin yang mapu melakukan proses kepemimpinan berdasarkan bidang garapan pekerjaannya, baik secara teknis maupun subtansi. Pemimpin yang demikian adalah pemimpin yang memiliki perhatian terhadap upaya mendorong personel
untuk tetap
bersemangat bekerja sekaligus mampu menguraikan kompleksitas rutinitas pekerjaan seharai – hari secara simpel. Kedisiplinan kepala sekolah dapat tercermin dari profil sekolah yang memiliki keteraturan dalam berbagai aspek untuk mencapai tujuan. Aspekaspek tersebut antara lain siswa, guru dan tenaga kependidikan lainnya, 8
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Diponogoro, Bandung 2008, hal 328
23
kurikulum, sarana prasarana, kegiatan belajar mengajar, ektra kurikuler, bimbingan dan konseling. Jika hal tersebut berjalan dengan baik artinya kepala sekolah tersebut termasuk pada kepala sekolah disiplin.
B. Pelaksanaan Tugas Guru Pelaksanaan tugas guru adalah bukan saja menyangkut hal mengajar saja, tetapi juga berkaitan dengan penga dministrasian kegiatan sekolah lainnya. 1. Tugas dan tanggung jawab guru dalam mengajar Secara terperinci tugas guru berpusat pada : 1. mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motivasi pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang; 2. memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai 3. membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai, dan penyesuaian diri.9 Jika ditelusuri secara mendalam, proses pembelajarn yang merupakan inti dari proses pendidikan formal di sekolah di dalamnya terjadi interaksi antara tiga kategori utama, yaitu guru, isi atau materi pembelajaran, dan siswa. Interaksi antar ketiga komponen utama melibatkan saranan dan prasarana, seperti metode pembelajaran, media pembelajaran, dan penataan lingkungan tempat belajar, sehingga tercipta situasi pembelajarn yang memungkinkan tercapainya tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. 9
Slameto, Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya, Reineka Cipta, Jakarta, 2010, hal. 97
24
Dengan
demikian,
guru
memegang
peranan
sentral
dalam
proses
pembelajaran. 2. Kriteria Keberhasilan Tugas Guru Mengajar yang efektif ialah mengajar yang dapat membawa belajar siswa yang efektif pula. Belajar disini adalah suatu aktivitas mencari, menemukan dan melihat pokok masalah. Untuk melaksanakan mengajar yang efektif diperlukan syarat – syarat sebagai berikut : 1. Belajar secara aktif , baik mental maupun fisik. 2. Guru harus menggunakan banyak metode pada waktu mengajar. 3. Motivasi, hal ini sangat berperan pada kemajuan perkembangan siswaselanjutnya melalui proses belajar. 4. Kurikulum yang baik dan seimbang. 5. Guru perlu mempertimbngkan perbedaan individual. 6. Guru akan mengajar efektif jika bila selalu membuat perencanaan sebelum mengajar. 7. Pengaruh Guru yang sugestif perlu diberikan pula kepada siswa. 8. seorang guru harus memiliki keberanian menghadapi siswa siswanya, juga masalah – masalah yang timbul waktu proses belajar mengjar berlangsung. 9. Guru harus mampu menciptakan suasana yang demokratis di sekolah. 10. Pada penyajian bahan pelajarn pada siswa, guru perlu memeberikan masalah – masalah yang merangsang untuk berpikir. 11. Semua pelajaran yang diberikan pada siswa perlu diintegrasikan, sehingga siswa memiliki pengetahuan yang terintegrasi. 12. Pelajaran disekolah perlu dihubungkan dengan kehidupan yang ada didalam masyarakat. 13. Dalam interaksi belajar mengajar, guru harus banyak memberi kebebsan pada siswa, untuk dapat menyelidiki sendiri, mengamati sendiri, belajar sendiri memcari pemecahan masalah sendiri. 14. Pengajaran remedial.10
10
Slameto, Op. Cit hal. 92
25
Bila semua syarat itu
dipenuhi oleh guru waktu mengajar, diharapkan
interaksi mengajar belajar meningkat, atau dapat dikatakan guru melaksanakan mengajar efektif dan keberhasil akan tercapai. Adapun untuk menciptakan suasana belajar yang baik sebagai berikut : a. mengusahakan lingkungan yang menguntungkan bagi kegiatan belajar ; b. mengatur bahan pelajaran dalam suatu organisasi yang memudahkan pelajar untuk mencernanya; c. memilih suatu startegi mengjar yang optimal bedsarkan pertimbangan efektivitas dan lain sebagainya; serta d. memilih jenis alat – alat audio-visula yang tepat untuk keperluan belajar pelajar.11 Pengajaran harus memperoleh suasana belajar yang baik, kalau ke 4 ( empat ) hal itu dapat dipenuhi maka satu syarat terpenting untuk proses belajar dapat terpenuhi pula dengan suasana yang baik pengajar akan merasa senang dan akan berusaha menyajikan pelajaran sebaik-baiknya. dan pihak murid akan merasa puas dan mempunyai motivasi untuk menghayati serta memiliki secara kritis hal yang dikaitkan oleh pegajar.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kriteria keberhasilan tugas guru tidak dapat diukur atau dilihat secara konkret seperti keberhasilan seorang petani, yang begitu melakukan pekerjaan akan dapat melihat hasilnya beberapa waktu kemudian hari. Pekerjaan seorang guru adalah mengajar, yaitu menyampaikan pengetahuan kepada anak didik sebagaimana yang juga dilakukan oleh nabi Lukman as.
11
Departemen Agama RI, Metotologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta, 2002, hal. 66
26
Allah berfirman dalam alqur’an
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran
kepadanya:
"Hai
anakku,
janganlah
kamu
mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar"12 Sardiman Mendefinisikan mengajar adalah : “Menyampaikan pengetahuan pada anak didik.”.13
Dalam menjalankan tugas kesehariannya, guru sebgai pendidik dalam proses belajar-mengajar
dituntut
kemampuannya
dalam
merencanakan,
mengorganisasikan, melaksanakan dan mengawasi semua kegiatannya.14 Dengan demikian dalam proses belajar mengajar guru tidak terbatas sebagai penyampai ilmu pengetahuan, akan tetapi ia bertanggung jawab akan keseluruhan pekembangan pribadi siswa.
12
Departemen Agama RI, Op. Cit, hal. 412 Sardiman. A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada Cetakan Kesembilan , Jakarta, 2001, hal. 45. 14 Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian 4, PT. Imperial Bhakti Utama Bandung, 2007, hal.131 13
27
3. Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Aktivitas Atau Tugas Guru Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas/aktivitas guru adalah hal-hal berkenalan dengan kegiatan untuk mencapai pengajaran yang telah direncanakan terlebih dahulu. Sehubungan dengan fungsi yang dimiliki guru maka terdapat beberapa aspek utama yang merupakan kecakapan serta pengetahuan dasar bagi seorang guru. 1. Guru harus dapat memahami dan menempatkan kedewasaannya. 2. Guru harus mengenal diri siswanya. 3. Guru harus memiliki kecakapan memberi bimbingan. 4. guru harus memilki dasar pengetahuan yang luas tentang tujuan – tujuan pendidikan di indonesia pada umumnya. 5. Guru harus memilki pengetahuan yang bulat dan baru mengenai ilmu yang diajarkan15.
Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru merupakan factor utama. Menurut Ibrahim (2007) Sehubungan dengan perannya sebagai pembimbing, seorang guru harus : 1. 2. 3. 4.
Mengumpulkan data tentang siswa. Mengamati tingkah laku siswa dalam situasi sehari – hari. Mengenal para siswa yang memerlukan bantuan khusus. Mengadakan pertemuan atau hubungan dengan orangtua siswa, baik secara individu maupun secara kelompok, untuk memperoleh saling pengertian tentang perkembangan pendidikan anaknya. 5. Bekerjasama dengan masyarakat dan lembaga – lembaga lain untuk membantu memecahkan masalah siswa. 6. Membuat catatan pribadi siswa. 7. Menyelenggarakan bimbingan kelompok atau individu. 16
15 16
Sardirman AM. Op. Cit, 139 Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UI Loc. Cit, hal.131.
28
Berdasakan penjelasan tersebut, guru yang memiliki tujuh hal di atas adalah guru yang dapat mengajar dengan baik. “Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan”17. Dari kutipan tentang proses belajar mengajar tersebut penyusunan jelaskan secara ringkas : 1. Prinsip Motivasi Prinsip motivasi bertujuan untuk memperoleh hasil mengajar yang baik sehingga dalam proses mengajar guru membangkitkan minat siswa supaya seluruh perhatian tertuju dan terpusat pada bahan pelajaran yang disampaikan. 2. Prinsip Aktivitas Yaitu memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan bagian yang dapat aktif bagi rohani maupun jasmani terhadap pengajaran yang diberikan secara perorangan atau kelompok. 3. Prinsip Apresiasi Yaitu suatu gejala jiwa dialami, bila baru masuk ke dalam kesadaran seorang dan menilai dengan kesan-kesan lama yang sudah dimiliki desertai proses pengolahan sehingga menjadi kesan-kesan yang lebih luas. 4. Prinsip Peragaan Yaitu memberi variasi dalam cara guru mengajar dengan mewujudkan secara nyata apa yanga diajaknya, baik dalam bentuk benda aslinya atau tiruan sehingga 17
Slameto. Loc. Cit, hal. 97
29
siswa dapat mengamati dengan jelas dan pengajaran tertentu mencapai hasil yang diharapkan. 5. Prinsip Ulangan Yaitu sebagai usaha untuk mengatahui tarap kemajuan atau hasil belajar siswa dalam aspek pengetahuan ketrampilan dan cakap setelah mengikuti program pengajaran lebih dahulu. 6. Prinsip Korelasi Dengan adanya korelasi maka timbul adanya apresiasi dalam kesadaran sekaligus membangkitkan minat para siswa dan menghubungkan masalah-maslah pokok sehari-hari dalam kehidupan yang harus dipecahkan oleh anak. 7. Prinsip Konsentrasi Yaitu menentukan sesuai sesuatu tertentu dari keseluruhan bahan pelajaran dalam rangka melaksanakan tujuan sekolah serta memperhatikan anak dilingkungan. 8. Prinsip Individualisasi Yaitu karena perbedaan pembawaan dan lingkungan yang meliputi seluruh pribadi murid seperti, perbedaan jasmani, watak, inteligensi, bakat, pendidikan keluarga, kesehatan, dan sebaginya, sehingga tidak ada dua anak yang sama untuk itu perlu diperhatikan secara individu agar tiap siswa mencari nilai yang sama. 9. Prinsip Sosialisasi Yaitu mewujudkan suasana sosial sehingga tergolong untuk lebih tekun, belajar lebih cermat dan semangat demokratis semakin tumbuh subur. 10. Prinsip Evalusi
30
Yaitu alat untuk mengukur menilai sampai dimana pelajaran telah dicapai baik dari segi ataupun guru.
C. 1. Pengaruh Kedisiplinan Kepala Sekolah Terhadap Pelaksanaan Tugas Guru Kita pada umumnya maklum bahwa tugas dan kewajiban guru yang utama adalah mendidik (mengajar). Tetapi agar tugas tersebut mampu mencapai tujuannya yakni tujuan pendidikan, guru harus melibatkan diri dalam masalah manajemen. Surya Subroto dalam buku Pedoman Administrasi dan supervisi
yang
diterbitkan Dep.P & K ( 1978: 4) tertulis tugas dan tanggung jawab guru sebagai manajer, sebagai berikut. 1. menguasai program pengajaran (garis- garis besar program). 2. menyusun program kegiatan mengajar. 3. menyusun model satuan pelajaran dan pembagian waktu. 4. melaksanakan tata usaha kelas, antara lain pencatatan data murid”18 “Guru di sekolah disamping berperan sebagai pengajar, pendidikan dan pembimbing juga sebagi administrator. Dengan demikian maka guru harus mengenal dan menyelengarakan administrasi sekolah. Hal ini sebagai upaya pemuasan layanan para siswa”.19
18 19
B. Surya Subroto, Op. Cit, hal. 170. Sardirman AM. Op. Cit, 175.
31
Dengan demikian hubungan kedisiplinan kepala sekolah terhadap tugas guru dalam pelaksanaan bila kedisiplinan sekolah baik, maka dapat menunjang pelaksanaan tugas guru, juga sebaliknya bila tugas guru baik maka dapat menunjang kedisiplinan sekolah. Sebab dalam hal ini tugas guru bukan hanya sekedar pendidik dan pelajar saja tetapi juga sebagai administrasi. Dengan demikian dalam hal ini kedisiplinan sekolah berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas guru.
2. Pelaksanaan Tugas Guru di Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Muta’allimin Kasui Dibawah ini penyusun sajikan data tentang pelaksanaan tugas guru di Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Muta’allimin Kasui, sebagai berikut : Data tentang pelaksanaan tugas guru sebanyak 20 orang hasil observasi tanggal 28 Desember 2011 yang kegiatan meliputi : 1. Mengisis daftar pelajaran 66 % 2. Pembuatan program pelajaran 77 % 3. Pembuatan satuan pelajaran 66 % 4. Menetapkan waktu mengajar 70 % 5. Evalusi 60 % Selanjutnya sebagai standar dalam pengkritikan, penyusunan menggunakan kriteria sebagai berikut : “70 % - 100 % adalah aktif 40 % - 69 % adalah cukup aktif
32
39 % - kebawah adalah kurang aktif Dengan demikian pelaksanaan tugas guru di Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Muta’allimin Kasui berarti mencapai cukup aktif.
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data 1. Sejarah Singkat Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Muta’alimin Kasui Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Muta’allimin Kasui didirikan pada tanggal 16 Juni 1995, dan menempati kompleks Ponpes Raudlatul Muta’allimin Kasui di Dr.Ak. gani no. 50 Kampung Jaya Tinggi. Madrasah tersebut didirikan dan dikelola oleh Ust. Marsudi. Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Muta’allimin Kasui saat ini dipimpin oleh : -
Oktawidodo, S.Pd.I (Kepala Sekolah)
-
Muslihan, S.Pd.I . ( Waka Kurikulum) Pada tahun pertama menerima kelas 1 (satu) sebanyak 15 siswa dan diasuh oleh
10 tenaga pengajar. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri dan Departemen Agama RI ditambah kurikulum dari Raudlatul Muta’allimin sebagai program tambahan, yaitu : -
Ilmu Tajwid
-
Membaca Kitab
-
Ketrampilan Agama
-
Ilmu Da’wah.”1
1
Dokumentasi : Buku Agenda MTs. Raudlatul Muta’allimin , Tanggal 28 Desember TP.
2010/2011
32
33 2. Status Madrasah Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Muta’allimin Kasui memperoleh status terakreditasi pada Badan Akreditasi Nasional tahun 2008.
Sejak
Tahun
Pelajaran
1997/1998
Madrasah
Tsanawiyah
Raudlatul
Muta’allimin Kasui telah mengikutsertakan siswa-siswinya pada ujian akhir nasional ( UN ) untuk memperoleh STTB dari Dinas Pendidikan apun hasil kelulusan tiap tahunnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : TABEL 2 DAFTAR KELULUSAN SISWA-SISWI MTS RAUDLATUL MUTA’ALLIMIN KASUI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
2
PRIODE 2011/20122 TAHUN PESERTA UN 1997-1998 61 Orang 1998-1999 63 Orang 1999-2000 70 Orang 2000-2001 66 Orang 2001-2002 53 Orang 2002-2003 46 Orang 2003-2004 41 Orang 2004-2005 38 Orang 2005-2006 34 Orang 2006-2007 36 Orang 2007-2008 46 Orang 2008-2009 49 Orang 2009-2010 42 Orang 2010-2011 52 Orang 2011-2012 52 Orang
LULUS 61 Orang 60 Orang 70 Orang 65 Orang 53 Orang 45 Orang 41 Orang 38 Orang 32 Orang 36 Orang 46 Orang 49 Orang 41 Orang 52 Orang - Orang
Dokumentasi : Data Statistik MTs Raudlatul Muta’allimin Kasui Tanggal 28 Desember 2011
34
B. Kondisi Madrasah 1. Kondisi Madrasah Tempat Kusus
Ada /Tidak
Dokumen Pendidikan Sekolah
Ada /Tidak
Peralatan
Ada /Tidak
Program Kerja
Ada /Tidak
Kalender Pendidikan
Ada /Tidak
Daftar Pembagian Tugas
Ada /Tidak
Jadwal Pelajaran
Ada /Tidak
Buku Piket
Ada /Tidak
Buku Tamu
Ada /Tidak
Data Statistik
Ada /Tidak
Kegiatan Supervisi Sekolah
Ada /Tidak
2. Administrasi Siswa Tempat Khusus
Tidak /Tidak
Buku Induk
Ada /Tidak
Daftar Calon Siswa
Ada /Tidak
Daftar STTB dan Foto Copy
Ada /Tidak
Buku Mutasi
Ada/Tidak
Klaper
Ada /Tidak
Daftar Kelas
Ada /Tidak
35 Papan Absen Harian
Ada /Tidak
3. Administasi Guru Tempat Khusus
Ada /Tidak
Buku Kurikulum
Ada /Tidak
Agenda Guru
Ada /Tidak
Buku Nilai
Ada /Tidak
Kumpulan Soal Test/Ulangan
Ada /Tidak
Daftar Buku Pegangan Guru
Ada /Tidak
Daftar Nama Wali Murid
Ada /Tidak
4. Administrasi Pegawai Tempat Khusus
Ada /Tidak
Daftar Urutan Pangkat
Ada /Tidak
Catatan Waktu Kenaikan Gaji
Ada /Tidak
Buku Induk Pegawai
Ada /Tidak
Daftar Hadir Pegawai
Ada /Tidak
Kartu Cuti Pegawai
Ada /Tidak
Urutan Tugas Pegawai
Ada /Tidak
Administrasi Surat Menyurat Tempat Khusus
Ada /Tidak
Agenda Surata Masuk/Keluar
Ada //Tidak
Buku Ekspidisi
Ada //Tidak
File Untuk Arsip
Ada //Tidak
36
5. Administrasi Keuangan Tempat Khursus
Ada /Tidak
Pengajuan Logistik Papes Ke Yayasan
Ada//Tidak
Catatan Kasus Dan Penyelesaian
Ada//Tidak
6. Administrasi BP/BK Tempat Khusus
Ada//Tidak
Daftar Inventaris
Ada//Tidak
Catatan Kasus Dan Penyelesaian
Ada//Tidak
Peta Kelas
Ada/Tidak
7. Administrasi Tempat Khusus
Ada/Tidak
Daftar Inventaris Total
Ada/Tidak
Daftar Inventaris Ruang
Ada/Tidak
Daftar Penghapus
Ada/Tidak
Daftar Nomor Barang
Ada/Tidak
8. Administrasi Ketrampilan Tempat Khusus
Ada/Tidak
Daftar Peralatan
Ada/Tidak
Daftar Bahan Praktek
Ada/Tidak
Daftar Penggunaan Bahan
Ada/Tidak
37
9. Administrasi Pepustakaan Tempat Khusus
Ada/Tidak
Daftar Kelurusan Buku
Ada/Tidak
Katalog
Ada/Tidak
Kartu Anggota
Ada/Tidak
Kartu Buku
Ada/Tidak
Daftar Pinjaman
Ada/Tidak
Daftar Pengapus
Ada/Tidak
Kartu Pinjaman
Ada/Tidak
10. Kelembagaan Stasus Lembaga Penyelengaraan
Ada/Tidak
Organisasi Penyelengaraan
Ada/Tidak
Lolayitas Lembaga Pada Pemerintah
Ada/Tidak
Program Kerja Lembaga
Ada/Tidak
11. Keadaan Sekolah Status Tanah
Ada/Tidak
Status Gedung Madrasah
Ada/Tidak
Ruang Khusus Ka.Sekolah
Ada/Tidak
Ruang BP/BK
Ada/Tidak
Ruang Perpustakaan
Ada/Tidak
Ruang Penyimpanan
Ada/Tidak
Masjid
Ada/Tidak
38 Kondisi Gedung, Ruang, Tanah
Ada/Tidak
WC/ Kamar Mandi
Ada/Tidak
12. Keadaan Umum Kekeluargaan Madrasah
Ada/Tidak
Kebersihan Madrasah
Ada/Tidak
Keamanan Madrasah
Ada/Tidak
13. Keadaan Guru dan Kayawan Guru
19 orang
Pegawai Tu
1 pria
14. Keadaan Siswa Kelas I
28 siswa
Kelas II
28 siswa
Kelas III
11 siswa
C. Struktur Organisasi Madrasah3 Kepala Madrasah Waka. Madrasah I Waka. Madrasah II
3
BP
Ketua TU
Bendahara
Wali Kelas
Pegawai
pegawai
pembina
Dokumentasi : Data Statistik MTs Raudlatul Muta’allimin Kasui Tanggal 28 Desember 2011
39 GAMBAR 2 DENAH LOKASI BELAJAR MADRASAH TSANAWIYAH RAUDLATUL MUTA’ALIMIN KASUI TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Rumah Kepala sekolah
Ruang Guru
Kelas IXa
Asrama
Kelas IXb Kelas
Lapangan
Asrama
VIII Ruang VII
Ket.
: Tanah Waktu Belajar Pagi Hari Pukul 07.30 -13.25 Luas Tanah : 54 x 114 = 5156 m24
4
Dokumentasi : Monografi Raudlatul Muta’allimin Kasui Tahun 2010
40
TABEL 3 KEADAAN SISWA MTS RAUDLATUL MUTA’ALIMIN KASUI5 Jml lokasi
Kelas VII
Kelas VIII
Kelas IX
No kls 1 2 3
IX VIII VII
jml I I I
L
P
Jml
24
23 47
L
P
20 26
Jml
L
P
Jm l
46 21 31
Jumlah
52
Jumlah total L
P
Jml
24 20 21
23 26 31
47 46 52
65
80
145
D. Pelaksanaan Administrasi Di Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Muta’alimin Pelaksanaan administrasi di Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Muta’alimin Kasui menurut Bapak Okta Widodo, SPd.I adalah “pelaksanaan administrasi sekolah oleh guru memang sudah baik hal ini tentu saja berkat kerja sama yang baik dan setiap personal yang ada selalu melaksanakan tugas-tugasnya, sesuai dengan tugasnya masing-masnig, sehingga tidak terjadi tumpah tindih dalam melaksanakan pekerjaan”.6 Adapun pelaksanaan tugas-tugas administrasi yang dilaksankan oleh setiap persoalan adalah :
1. Tugas Kepala Sekolah Kepala sekolah mempunyai tugas merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan pendidikan di sekolah dengan perincian sebagai berikut : a. Mengatur proses belajar mengajar 5 6
Dokumentasi : Data Statistik MTs Raudlatul Muta’allimin Kasui Tanggal 28 Desember 2011 Okta Widodo, kepala MTs Raudlatul Muta’allimin, Wawancara, Tanggal 27 Desember 2011
41 1) Progam tahunan, per semester, (percatur wulan) berdasarkan kalender pendidikan. 2) Jadwal pelajaran pertahunan, persemester, per catur wulan, termasuk jenis mata pelajaran atau bidang studi / bidang pengajaran / keterampilan dan pembagian tugas guru. 3) Program satuan pelajaran (teori dan praktek) berdasarkan kurikulum. 4) Pelaksanaan jadwal satuan pelajaran (teori dan praktek) menurut alokasi waktu yang telah ditentukan berdasarkan kalender pendidikan. 5) Palaksanaan ulangan, tes, hasil evaluasi belajar untuk kenaikan kelas dan EBTA. 6) Penetapan kenaikan kelas. 7) Laporan kemampuan hasil belajar siswa 8) Penetapan dalam peningkatan proses belajar mengajar. b. Mengatur administrasi kantor c. Mengatur administrasi murid / siswa d. Mengatur administrasi pegawai e. Mengatur administrasi keuangan f. Mengatur administrasi perlengkapan g. Mengatur administrasi perpustakaan h. Mengatur hubungan dengan masyarakat7
7
Okta Widodo, Kepala MTs Raudlatul Muta’allimin, Wawancara, Tanggal 27 Desember 2011
42 2. Tugas Tata Usaha Sekolah Tata usaha sekolah mempunyai tugas melaksanakan urusan ke tata usahaan sekolah kegiatannya meliputi : a. Pencatatan dan penerimaan murid b. Menyediakan dokumentasi daftar hadir/ absen c. Membuat dokumen kelas, sekolah dan membuat laporan d. Mengatur jalannya proses belajar mengajar e. Membuat agenda, kearsipan eksepidisi8 E. Pelaksanaan Tugas Guru di Madrash Tsanawiyah Raudlatul Muta’alimin Kasui Dibawah ini penyusun sajikan data tentang pelaksanaan tugas guru di Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Muta’alimin Kasui, sebagai berikut : Data tentang pelaksanaan tugas guru sebanyak 20 orang hasil observasi tanggal 28 Desember 2011 yang kegiatannya meliputi : 1. Mengisis daftar pelajaran 66 % 2. Pembuatan program pelajaran 77 % 3. Pembuatan satuan pelajaran 66 % 4. Menetapkan waktu mengajar 70 % 5. Evalusi 60 % Selanjutnya sebagai standar dalam pengkritikan, penyusunan menggunakan kriteria sebagai berikut : “70 % - 100 % adalah aktif 8
Okta Widodo, Kepala MTs Raudlatul Muta’allimin, Wawancara, Tanggal 27 Desember 2011
43 40 % - 69 % adalah cukup aktif 39 % - kebawah adalah kurang aktif Dengan demikian pelaksanaan tugas guru di Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Muta’alimin Kasui berarti mencapai cukup aktif. Dan untuk mengetahui bagaimana kedisiplinan kepala sekolah, maka peneliti telah menyebarkan anget kepada guru yang menjadi wali dari pada populasi dalam penelitian ini. Angket tersebut dibuat dalam bentuk pilihan ganda, pertanyaan yang diajukan telah dilengkapi dengan tiga poin jawaban, yaitu : 1. Poin jawaban a dengan skor nilai tiga (3) 2. Poin jawaban b dengan skor nilai tiga (2) 3. Poin jawaban c dengan skor nilai tiga (1) Selanjutnya dari tiga jawaban yang telah disediakan tersebut. Para responden diberikan kesempatan untuk memilih poin jawaban yang sesuai dengan kenyataan yang ada yang berkaitan dengan masalah motivasi. Hasil angket tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : TABEL 4 HASIL ANGKET TENTANG KEDISIPLINAN KEPALA SEKOLAH DI MADRASAH TSANAWIYAH RAUDLATUL MUTA’ALIMIN KASUI T.P. 2011/2012 NO 1 2 3 4 5 6
1 3 3 3 2 3 3
2 3 3 3 1 3 3
3 3 2 3 3 3 3
4 3 2 2 1 2 3
5 3 1 2 2 3 3
6 3 3 3 2 2 1
ITEM/SKOR 7 8 9 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 2 3 3
JML 10 3 1 3 1 1 3
11 3 3 3 3 3 3
12 3 3 3 1 3 2
13 3 3 3 1 3 3
14 3 2 3 1 2 3
15 3 3 3 2 2 2
45 38 42 29 37 40
44 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2
2 3 2 3 2 1 3 3 1 3 2 3 2 2
2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 1 3 2 1
2 3 3 2 1 2 3 2 2 2 2 3 3 1
3 3 3 2 1 1 3 2 3 2 2 2 3 2
3 3 3 2 1 2 3 3 3 1 2 3 3 2
1 3 2 3 2 3 3 2 1 2 2 3 2 2
1 3 3 1 3 3 3 2 1 2 2 3 3 2
3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 1
3 3 2 3 2 1 3 3 3 3 3 2 2 1
1 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2
2 3 2 3 3 1 2 1 1 3 3 3 2 1
2 3 1 3 1 2 2 3 2 3 2 3 1 1
2 3 1 3 3 1 1 3 2 3 3 3 1 2
2 3 2 3 3 1 1 3 1 1 3 3 2 1
31 45 34 38 27 29 38 38 29 36 35 42 34 23
Sumber : Hasil Angket Tanggal 27 Desember 2011.
Dari skor angket tersebut selanjutnya dihimpun kembali dalam tabel distribusi berdasarkan tigkat dan kritria nilai yang ada :
TABEL 5 DISTRIBUSI HASIL ANGKET KEDISIPLINAN KEPALA SEKOLAH DI MADRASAH TSANAWIYAH RAUDLATUL MUTA’ALIMIN KASUI NO
KELOMPOK PREDIKAT FREKUENSI SKOR 1 38 -45 BAIK 9 2 30 – 37 CUKUP 6 3 22 – 29 KURANG 5 JUMLAH 20 Sumber : Hasil Angket Tanggal 27 Desember 2011.
PROSENTASE 45 % 30 % 25 % 100 %
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh penjelasan bahwa pelaksanaan kedisiplinan kepala sekolah yang dilakukan oleh 19 orang guru,
45 TABEL 6 DAFTAR NILAI ANGKET PELAKSANAAN TUGAS GURU DI MADRASAH TSANAWIYAH RAUDLATUL MUTA’ALIMIN KASUI TAHUN 2011/2012 NO
ITEM/SKOR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3 1 3 3 2 2 3 3 2 5 3 3 3 2 3 2 3 3 1 6 3 1 3 2 1 3 3 3 2 7 2 2 2 2 3 3 1 1 3 8 3 3 2 3 3 3 3 3 3 9 3 2 2 3 3 3 2 3 3 10 3 3 2 2 2 2 2 3 1 11 3 2 2 1 1 1 2 3 3 12 2 2 2 3 3 3 2 2 3 13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 14 3 3 3 2 2 3 2 2 3 15 1 1 3 2 3 3 1 1 2 16 3 3 2 2 1 2 2 2 2 17 3 2 1 2 2 2 2 2 3 18 3 3 3 3 2 3 3 3 2 19 2 2 3 3 2 3 2 1 3 20 3 3 2 1 2 1 1 3 2 Sumber : Hasil Angket Tanggal 27 Desember 2011 .
JML 10 3 2 3 3 1 2 3 3 2 2 2 1 3 3 3 2 3 2 3 2
11 3 2 3 3 3 1 1 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2
12 3 2 3 1 3 3 2 3 2 3 3 3 2 1 1 3 3 3 3 3
13 3 3 3 1 3 3 2 3 1 3 1 3 2 3 2 3 2 3 3 3
14 3 3 3 3 2 2 2 3 1 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 1
15 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 1
45 40 42 36 37 32 31 45 34 38 27 38 38 38 29 36 35 42 39 30
Dari tabel tersebut di atas, untuk menentukan katagori dari interpretasi angka tersebut, peneliti tugas seperti pada pelaksanaan kedisiplinan kepala sekolah, kemudian data-data tersebut akan penulis masukkan pada tabel distribusi frekuensi.
46 TABEL 7 DISTRIBUSI HASIL ANGKET DI MADRASAH TSANAWIYAH RAUDLATUL MUTA’ALIMIN KASUI No 1 2 3
Kelompok Skor 38 -45 30 – 37 22 – 29 Jumlah
Predikat Baik Cukup Kurang
Frekwensi 10 8 2 20
prosentase 55 % 25 % 20 % 100 %
Berdasakan tabel tersebut di atas di peroleh penjelasan bahwa aktifitas guru yang hadir dari 20 orang guru-guru yang melakukan aktifitas dengan baik sebanyak 10 orang (55 %), cukup 8 orang (25 %), dan kurang 2 orang (20 %).
BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Persyaratan Analisis Data Setelah data tiap variabel diperoleh maka selanjutnya mendapatkan kesimpulan sebagai hasil penelitian. Dalam analisis ini ditempuh dengan menghubungkan variabel X dengan Y sebagai berikut : TABEL 8 TABEL KERJA UNTUK MENGETAHUI PENGARUH KEDISIPLINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PELAKSANAAN TUGAS GURU DI MADRASAH TSANAWIYAH RAUDLATUL MUTA’ALLIMIN KASUI 2011/2012 Kedisiplinan Kepala Sekolah (X) Baik Jumlah
Pelaksanaan Tugas Guru (Y) Baik Cukup Kurang 8 1 0 1 5 0 1 2 2 10 8 2
Jumlah 9 6 5 20
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Dari 9 orang guru, yang pelaksanakan tugas guru baik, terhadap 8 guru yang pelaksanaannya baik, 1 guru yang tergolong cukup, dan yang pelaksanakan kurang tidak ada 2. Dari 6 orang guru yang pelaksanakan tugas guru cukup, 1 orang yang aktifitas baik, 5 guru yang aktifitasnya sedang, aktifitasnya kurang tidak ada. 3. Dari 5 orang guru yang pelaksanaannya kurang terdapat 1 orang yang aktifitas baik, yang aktifitasnya cukup 2 orang guru dan aktifitasnya kurang ada 2 orang guru.
47
48
B. Pengujian Hipotesis Untuk mencari Kai Kuadrat, langkah yang harus ditempuh adalah mengetahui besarnya Kai Kuadrat, untuk itu maka disiplin tabel kerjanya sebagai berikut : TABEL 9 TABEL KERJA UNTUK MENGETAHUI HARGA KAI KUADRAT Sel
Fo
Ft
Fo – ft
(fo – ft)
(fo – ft)2 ft
3,5
12,25
2,722
1
8
10 x9 4,5 20
2
1
8 x9 3,6 20
- 2,6
6,76
1,877
3
0
2x9 = 0,9 20
- 0,9
0,81
0,9
4
1
10 x6 3 20
-2
4
1,333
5
5
8 x6 2,4 20
2,6
6,76
2,816
- 0,6
0,36
0,6
- 1,5
2,25
0,9
0
0
0
1,5
2,25
4,5
0
-
15,648 X2O
6
0
2 x6 0,6 20
7
1
10 x5 2,5 20
8
2
8 x5 2 20
9
3
2 x5 0,5 20
Total
N = 20
N = 20
49
Dari tabel diatas telah diperboleh Kai Kuadrat observasi (X2o) = 15,648 hipotesis alternatif yang diajukan adalah : Ha : Ada pengaruh kedisiplinan Kepala sekoalah terhadap pelaksanaan tugas guru Ho : Tidak ada pengaruh kedisiplinan Kepala sekolah terhadap pelaksanaan tugas guru. Untuk membuktikan ada dan tidaknya pengaruh tersebut, peneliti gunakan kriteria uji sebagai berikut : Ha ditolak apabila X2 observasi < X2 tabel Ho diterima apabila X2 observasi < X2 tabel Untuk mengetahuai X2 tabel, maka tersebut dahulu harus diketahui degrees of fendom (df) atau derajat kebebasannya (db) yaitu dengan rumus : = (r – 1) (c – 1) Diterima : r = variabel bebasnya = variabel kedisiplinan Kepala sekolah (jumlah kriteria/ kolom) c = variabel terikat = variabel pelaksanaan tugas guru (jumlah kriteria/ kolom) Karena kedua variabel dalam penelitian ini digolongkan pada tigkat kritera dan dituangkan dalam tiga kolom, maka variabel pelaksanaan tugas guru ( c) adalah 3, kemudian r dan c dikurangi satu (-1). Jadi df atau db df atau db
= (r - 1), dan diperoleh = (3 – 1) (3 – 1) 2x2 = 4
50
Dengan menggunakan df atau db sebesar 4, diperoleh harga Kai Kuadrat pada tabel nilai Kai Kuadrat (X2) sebagai berikut : -
Pada taraf signifikan 5 % = 9,488
-
Pada taraf signifikan 1 % = 13, 277 Dengan demikian memperhatika dan membandingkan besarnya harga nilai
Kai Kuadrat hasil perhitumgan (x2 o) dengan harga nilai Kai Kuadrat pada tabel (x21) ternyata x2o lebih besar dari x2o baik pada taraf signifikasi 5 % maupun pada taraf signifikan 1 % yaitu 9,488 < 13,227. karena x2o lebih besar dari x2t maka dapat dikatakan bahwa perbedaan fo dan ft adalah perbedaan yang menyajikan(signifikan), oleh karena itu hipotensis alternatif (Ha) yang peneliti ajukan dapat dinyatakan diterima, penerimaan terhadap pelaksanaan adanya pengaruh administrasi kepala sekolah terhadap pelaksanaan tugas guru di Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Muta’alimin Kasui Tahun Pelajaran 2011/2012. Berdasarkan hasil analisis data dengan rumus Kai Kuadrat didapatkan hasil x2 = 15,648, kemudian untuk mengetahui tigkat keeratan Kedisiplinan kepala sekolah terhadap pelaksanaan tugas guru tersebut, peneliti masukkan kedalam rumus koefesien kontingensi (KK) sebagai berikut :
x2 KK = 2 x N 15,648 15,648 20 15,648 35,648
0,438 0,662
51
Berdasakan hasil perhitunagan KK tersebut, maka nilai KK – 0,662, dengan demikian di dalam standar KK nilai bergerak antara 0,600 – 0,800 mempunyai pengaruh tinggi.
C. Pembahasan Berdasakan analisis daya yang telah dilakukan maka hasil uji hipotesis dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa harga Kai Kuadrat (x2) hasil observasi = 15,648 lebih besar dari hasil Kai Kuadrat (x2) pada tabel, pada taraf signifikasi 5 % = 9,488 dan taraf signifikasi 1 % = 13,277, sehingga dapat dikemukakan bahawa tingkat kedisiplinan kepala sekolah berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas guru. Dan untuk mengetahui tingkat keeratan kedisiplinan kepala sekolah terhadap pelaksanaan tugas guru digunakan rumus Koevesien (KK). Dan dari hasil perhitungan KK tersebut diperoleh hasil = 0,662 sehingga dari hasil kurang KK mempunyai pengaruh sedang. Sesuai dengan standar KK yaitu 0,600 -0,800 mempunyai pengaruh tinggi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkah hasil penelitian dan analisis data yang peneliti lakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa tingkat kedisiplinan Kepala Sekolah di Madrasah Tsanawiyah Raudlatul Muta’allimin Kasui Kabupaten Way Kanan dapat disimpulkan sudah baik. 2. Berdasarkan hasil penelitian Prlaksanaan Tugas guru
di Madrasah
Tsanawiyah Raudlatul Muta’allimin Kasui Kabupaten Way Kanan dapat disimpulkan dengab prosentase sedang. 3. Hipotesis yang peneliti ajukan “ada Pengaruh Kedisiplinan Kepala Sekolah terhadap Pelaksanaan Tugas Guru” dalam penelitian ini sesuai dengan pengujian analisia data dengan menggunakan x2 = 15,648. dengan memperhatikan dan membandingkan besarnya harga Kai Kuadrat pada tabel (x2t), ternyata Kai Kuadrat observasi (x2o) lebih besar dari x2t, baik pada taraf signifikan 5 % maupun pada taraf 1 %, yaitu 9,488 <15,648> 13,277, maka dapat dikatakan bahwa perbedaan of dan ft adalah perbedaan yang menyakinkan (signifikan), oleh karena itu hipotesis alternatif (Ha) yang peneliti ajukan dapat diterima, penerimaan tersebut berarti memberikan pengertian bahwa ada pengaruh atministrasi sekolah terhadap pelaksanaan
53
tugas guru. Sehingga dengan analisa data ini bisa dibuktikan bahwa Hipotesis yang peneliti ajukan dapat terbukti. 4. Untuk mengetahui tingkat keeratan kedisiplinan kepala sekolah terhadap pelaksanaan tugas guru, maka nilai Kai Kuadrat tersebut peneliti masukan ke dalam rumus Koefisien Kontingensi (KK). Dari perhitungan KK didapat nilai KK = 0,662, didalam standar KK nilai antara 0,600 – 0,800 mempunyai pengaruh tinggi.
B. Saran – Saran 1. Hendaknya pelaksana kedisiplinan kepala sekolah dapat dilaksanakan dengan baik, sebab kedisiplinan sekolah yang baik akan berpengauruh terhadap pelaksanaan tugas guru, dengan kata lain apabila kedisiplinan kepala sekolah dilaksanakan dengan baik maka akan tercapailah tujuan pendidikan yang efektif dan efesien. 2. Kepada pelaksana pendidikan (Guru) hendaknya jangan menunggu perintah dalam melaksanakan tugas (pengajaran) sehingga tujuan Pendidikan Nasioanal seperti yang kita cita-citakan dapat segera terwujud.
DAFTAR PUSTAKAAN
Aan Komariah Dan Cepi Triatna, Visionary Leadership, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2005 Ahmad Ahwan, Dimensi Etika Belajar-Mengajar Dalam Pendidikan ISlam, Gama Media, Yogyakarta, 2011. Al-Quran Dan Terjemahnya, Departemen Agama Republik Indonesia, Dipnogoro, Bandung, Tahun 2008 B. Suryosubroto, Manajemen Pendidikan Di Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta, 2004. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1987 Derektorat Jenderala Kelembagaan Dan Pembinaan Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Umum, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta, 2002 Harun Rasyid Dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar, CV Wacana Prima, Bandung 2008 Slameto, Belajar Dan faktor-faktor Yang Mepengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta, 2010 R. Ibrahim Dan Benny Karyadi, Pengembangan Inovasi dan Kurikulum, Universitas Terbuka Depdikbud, Jakarta, 1996 Roestiyah N.K., Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta, 2008. Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP – UPI, PT.Imperial Bhakti Utama, Bandung, 2007 Labib, MZ Dan Mulkhan Hamid, Koleksi Hadits Nabi Yang Disepakati Bukhari dan Muslim, Yayasan Amanah, Tuban Jawa Timur, 1997. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta, 2010. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2008
S. Nasution, Metode Reseach, Bumi Aksara, Jakarta, 2009 Sumiati Dan Asra, Metode Pembelajaran, CV Wacana Prima, Bandung, 2008 Muhammad Ali, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, CV. Sinar Ilmu, Bandung, 1984. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Paktek, Reinika Cipta, Jakarta, 1993 Sutrisno Hadi, Metode Research 3,Andi UGM, Yogyakarta, 1987.