UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI ZAKAT FITRAH MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF TIRTO GRABAG MAGELANG TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
MUH AMIN NIM: 11409022
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2011
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI ZAKAT FITRAH MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF TIRTO GRABAG MAGELANG TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
MUH AMIN NIM: 11409022
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2011
Prof.Dr.H. Mansur, M.Ag Dosen STAIN Salatiga
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 1 eksemplar
Kepada:
Hal
Yth. Ketua STAIN Salatiga
: Naskah Skripsi Sdr. Muh Amin.
di Salatiga.
Assalamualaikum Wr. Wb Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya maka Skripsi sdr: Nama
: Muh Amin.
NIM
: 11409022
Jurusan
: Fakultas Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul
: Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fiqih Materi Zakat Fitrah Melalui Metode Resitasi Pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif Tirto Grabag Magelang Tahun Pelajaran 2011.
Sudah dapat diajukan dalam Sidang Munaqosah Skripsi. Demikian surat ini harap menjadikan perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya. Waassalamu’alaikum Wr. Wb. Salatiga,
Agustus 2011. Pembimbing
Prof . Dr. H.Mansur, M.Ag. NIP.1968061319940310004
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Bismillahirrohmaanirrohim. Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab peneliti bahwa
skripsi
ini
tidak
pernah
ditulis
orang
lain
menyatakan
dan
diterbitkan,
demikian juga skripsi ini tidak berisi pikiran pikiran orang lain kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang jadikan bahan rujukan. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran pikiran
orang
sanggup
lain
diluar
referensi
mempertanggungjawabkan
penulis
cantumkan,
kembali
keaslian
maka skripsi
penulis ini
di
hadapan sidang munakosah skripsi. Demikian
pernyataan
ini
dibuat
oleh
peneliti
untuk
dapat
dimaklumi.
Peneliti
Muh Amin
MOTTO Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan ......... (At-Taubah 122)
Sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. ( Al-Hadis)
PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada: 1. Isteriku Musyarofah dan anaku tercinta Amalia Amini yang selalau member dorongan dan bantuan. 2. Ayah Muh Tamil dan ibu Juwariyah yang selalu mendoakan agar aku berhasil. 3. Saudara saudaraku tercinta Ibnu dan Istikanah. 4. Teman teman guru MI Ma’arif Tirto Grabag Magelang, pak Budi , bu Siti,pak Hari,bu Yani, bu Anis, bu Ari dan bu Iin. 5. MI Ma’arif Tirto dan STAIN Salatiga semoga SKRIPSI ini membawa manfaat bagi kita semua.
KATA PENGANTAR
Alhamduliilah, segala puji dan sukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayahNya sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan
penulisan
sekripsi
berjudul
“Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fiqih Materi Zakat Fitrah Melalui Metode Resitasi Pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif Tirto
Grabag
Magelang Tahun 2011”. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda rosul Muhammad SAW,keluarga , dan sahabatnya. Semoga kita di akui sebagai beliau dan akan mendapatkan syafaatnya. Penulis menyadari bahwa dalam menulis skripsi ini tak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag.selaku ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag, selaku dosen Pembimbing yang dengan kesabarannya dan ketulusan telah mencurahkan dengan segala waktu ,tenaga, dan fikiran untuk terselesainya penyusunan skripsi ini. 3. Bapak Drs. Joko Sutopo, MM, selaku Ketua Program Ektensi. 4. Seluruh Dosen STAIN Salatiga yang telah mendidik dan memberi bekal ilmu selama menempuh studi di STAIN Salatiga. 5. Kepada Kepala MI Ma’arif Tirto Grabag yang telah memberi ijin penelitian dan membantu dalam penulisan skripsi ini.
6. Isteri dan anak tercinta yang telah mendorong dan membantu dalam penulisan skripsi ini 7. Segenap memberi
keluarga
dan
sahabat
dorongan
semangat
yang
sehingga
senantiasa penulis
membantu
dapat
dan
menyelesaikan
penulisan skripsi ini. 8. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga semua bantuan, dorongan dan bimbingan menjadi amal kebaikan dan mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan untuk penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Akhirnya
dengan
mengharap
rido
dari
Allah
SWT,
penulis
berharap semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi penulis sendiri, almamater, sekolah, dan bagi para pembaca semua, Amin.
Magelang,
Agustus 2011.
Penulis
Muh Amin.
ABSTRAK MUH AMIN, NIM 11409022. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fiqih Materi Zakat Fitrah Melalui Metode Resitasi Pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif Tirto Grabag Magelang Tahun 2011”. Jurusan Pendidikan Agama Islam Pada Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga Tahun 2011. Pembimbing Prof. Dr.H. Mansur, M.Ag Kata Kunci: Prestasi Belajar dan Metode Resitasi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran metode resitasi dalam meningkatkan perhatian, keaktifan, dan prestasi belajar fiqih di Mdrasah Ibtidaiyah Ma’arif Tirto Grabag Magelang tahun 2011. Penelitian ini merupakan tindakan kelas yang mengambil sobyek penelitian kelas IV dengan jumlah siswa 26 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, tes, dan pengamatan langsung selama proses pembelajaran.Tekni analisis data yang digunakan adalah teknis analisis deskripti, kualitatif, dan kuantitatif dengan prinsif berfikir induktif. Hasil pengamatan yang dilaksanakan dalam tiga siklus diketahui bahwa penggunaan metode reistasi sebagai salah satu metode pembelajaran aktif dapat meningkatkan perhatian, keaktifan dan prestasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan data prosentase keaktifan siswa adalah 31,72 %, rata rata hasil evaluasi siswa 72,31 pada siklus I. Pada siklus II 36,53% dan rata rata hasil evaluasi siswa 76,20. Sedang pada siklus III keaktifan siswa 40,38% rata rata hasil evaluasi siswa 80,15.Dengan demikian metode resitasi dapat meningkatkan perhatian dan prestasi dalam pembelajaran mata pelajaran fiqih.
DAFTAR ISI
Halaman Halaman Judul ...........................................................................................
i
Lembar Persetujuan Pembimbing...................................................................
ii
Lembar Pengesahan........................................................................................
iii
Abstrak..................................................................................................................iv Motto.....................................................................................................................v Lembar Persembahan..............................................................................................vi Lembar Pernyataan................................................................................................vii KataPengantar.........................................................................................................v Daftar Isi................................................................................................................ix Daftar Tabel.............................................................................................................x Daftar Lampiran.....................................................................................................xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...................................................................1 B. Rumusan Masalah...........................................................................4 C. Tujuan Penelitian.............................................................................4 D. Kegunaan Penelitian........................................................................5 E. Hipitesis Tindakan............................................................................6 F. Definisi Operasional.........................................................................6 G. Metode Penelitian...........................................................................9 H.Sistematika Penelitian......................................................................13
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi dan Belajar.........................................................................15 B. Fiqih.................................................................................................30 C. Metode Resitasi................................................................................36 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Pelaksanaan Siklus I..........................................................................46 B. Pelaksanaan Siklus II.......................................................................53 C. Pelakasanaan Siklus III.............................................,.......................53 BAB IV HASIL PEENLITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Persiklus..........................................................................66 B. Pembahasan..................................................................................68 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan....................................................................................73 B. Saran..............................................................................................74 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 01 Data Tingkat Prestasi Siswa Sebelum Dilaksanakan PTK ....................44 Tabel 02 Data Hasil Evaluasi Siswa Sebelum PTK...............................................45 Tabel 03 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Secara Global...................................48 Tabel 04 Hasil Observasi Keaktifan Siswa..........................................................49 Tabel 05 Hasil Evaluasi Pada Siklus I..................................................................50 Tabel 06 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Secara Global...................................55 Tabel 07 Hasil Observasi Keaktifan Siswa..........................................................55 Tabel 08 Hasil Evaluasi Belajar Pada Siklus II.....................................................57 Tabel 09 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Secara Global...................................61 Tabel 10 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pada Siklus III...................................62 Tabel 11 Hasil Evaluasi Siklus III.........................................................................63 Tabel 12 Rekapitulasi tingkat keaktifan siswa pada siklus I,II,dan III................70 Tabel 13 Perbandingan hasil evaluasi siswa pada siklus I,II,dan III...................71
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1. Daftar Pustaka..................................................................................................75 2. Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran..............................................76 3. Contoh Lembar Evaluasi.................................................................................78 4. Daftar Riwayat Hidup Penulis.........................................................................79 5. Daftar Riwayat Pendidikan Penulis ................................................................80 6. Surat Keterangan Penelitian............................................................................81 7. Lembar Konsultasi Sekripsi............................................................................82
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Dalam melakasanakan tugasnya secara profesional, guru memerlukan wawasan yang mantap dan utuh tentang kegiatan belajar mengajar. Proses belajar mengajar mempunyai makna dan pengertian yang lebih luas dari pada pengertian mengajar. Dalam proses belajar mengajar tersirat adanya satu kesatuan kegiatan yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang mengajar. Setiap guru mengetahui bahwa keterlibatan anak secara aktif dalam kegiatan belajar sangat diperlukan agar belajar lebih efektif dan
dapat
mencapai sesuai yang diinginkan. Salah satu tolok ukur keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar adalah prestasi belajar.Prestasi belajar siswa yang baik, merupakan keberhasilan siswa dalam belajar, sedangkan prestasi belajar yang kurang atau jelek merupakan kegagalan siswa dalam belajar. Hasil prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya siswa, metode strategi pembelajaran, media pembelajaran, bahan atau materi, motivasi, dan lingkungan belajar. Kurangnya prestasi siswa kelas IV MI Ma’arif Tirto Grabag dalam mata pelajaran Fiqih dikarenakan metode yang digunakan kurang tepat.
Metode ceramah yang digunakan membawa dampak yang tidak baik bagi siswa kelas IV pada mata pelajaran fiqih. Hal ini karena siswa cenderung pasif, bosan, berbicara sendiri dan bahkan banyak siswa yang mengantuk akibatnya mereka tidak dapat menerima pelajaran dengan baik sehingga proses belajar mengajar menjadi tidak aktif dan kreatif. Hal tersebut menyebabkan pembelajaran fiqih kurang berhasil dalam mendoktrin siswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal. Upaya peneliti untuk meningkatkan prestasi belajar siswa inilah yang menjadi tantangan peneliti sebagai guru. Sebagai guru banyak diharapkan berbagai perubahan dan inovasi dalam pembelajaran demi terciptanya peningkatan prestasi belajar siswa karena guru adalah kunci pokok dalam pembelajaran. Akan tetapi guru bukan berarti aktif dalam proses pengajaran hanya guru yang aktif sedangkan peserta didik pasif. Proses belajar mengajar diperlukan keaktifan antara guru dan siswa agar proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik. Standar kompetensi mata pelajaran fiqih dijabarkan dari standar kompetensi dan tamatan Madrasah Ibtidaiyah. Adapun kompetensi atau tamatan Madrasah Ibtidaiyah yang digunakan sebagai acuan dalam menentukan standar kompetensi mata pelajaran fiqih adalah sebagai berikut. 1. Peserta dapat mengetahui dan memahami pokok – pokok hukum Islam secara mendasar untuk dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan seharihari,terutama yang berkaitan dengan zakat fitrah. Sebagaimana yang di perintahkan Allah dalam surat At Taubah ayat 60:
Ïpxÿ©9xsßJ ø9$#ur $pköŽn=tæ tû,Î#ÏJ »yèø9$#ur ÈûüÅ3 »|¡ yJ ø9$#ur Ïä!#ts)àÿ ù=Ï9 àM »s%y‰ ¢Á 9$# $yJ ¯RÎ) (È@ ‹Î6¡ 9$# Èûøó$#ur «! $# È@ ‹Î6y™ † Îûur tûüÏBÌ»tóø9$#ur É> $s%Ìh9$# † Îûur öN åkæ5qè=è% ÒO ‹Å6 ym íO ŠÎ=tæ ª! $#ur 3«! $#šÆ
ÏiB ZpŸÒ ƒÌsù
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orangorang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana” Juga dalam hadis Rosululloh yang di riwayatkan Abu Daud dan Ibnu Majah tentang kuwajiban zakat fitrah.
ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎس ﻗﺎل ﻓﺮض رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻲ اﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ زﻛﺎة اﻟﻔﻄﺮ ﻃﮭﺮة ﻟﻠﺼﺎأم وﻃﻌﻤﺔ ﻟﻠﻤﺴﺎﻛﯿﻦ ﻓﻤﻦ اداھﺎ ﻗﺒﻞ اﻟﺼﻼة ﻓﮭﻲ زﻛﺎة ﻣﻘﺒﻮﻟﺔ ﻓﻤﻦ اداھﺎ ﺑﻌﺪ اﻟﺼﻼة ﻓﮭﻲ ﺻﺪﻗﺔ ﻣﻦ اﻟﺼﺪﻗﺎث رواه أﺑﻮداود واﺑﻦ ﻣﺎﺣﺔ Dari Ibnu Abbas. Ia berkata,”Tidak diwajibkan oleh Rosulullah Saw zakat fitrah sebagai penbersih bagi orang puasa dan memberi makan bagi orang miskin. Barang siapa yang menunaikanya sebelum solat hari raya, maka zakat itu diterima, dan barang siapa yang membayarnya sesudah salat, maka zakat itu sebagai sedekah biasa. (Riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah).
2. Peserta didik dapat melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hokum islam dengan benar pengamalan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial. Adapun standar kompetensi mata pelajaran fiqih di kelas empat Madrasah Ibtidaiyah adalah : 1. Mengetahui ketentuan zakat 2. Mengenal ketentuan - ketentuan infak dan sedekah 3. Mengenal ketentuan shalat Id ( Depag RI, 2008 X ). Dari pengamatan selama ini di MI Ma’arif Tirto, Grabag Kab. Magelang dijumpai adanya beberapa masalah sehingga prestasi belajar khususnya mata pelajaran fiqih belum mencapai hasil yang memuaskan. Permasalahan tersebut diantaranya kurangnya jam pelajaran dan penggunaan media pembelajaran yang belum maksimal sehingga siswa kurang tertarik untuk mengikuti pelajaran. Selain itu metode pengajaran yang digunakan guru kurang bervariasi sehingga siswa kurang aktif dan merasa jenuh
dalam
mengikuti pelajaran di kelas. Guru sering menganggap siswa hanya sebagai obyek saja, sehingga siswa hanya disuruh mendengarkan, mencatat dan mengerjakan tugas yang diceritakan oleh guru. Zakat menurut bahasa bersih, suci dan bertambah. Resitasi adalah dari bahasa Inggris recitation yang artinya penugasan atau penghafalan. Jadi dengan resitasi ini Murid akan lebih aktif dalam proses belajar mengajar.Interaksi antara guru dan siswa masih sangat kurang. Hal ini
berakibat penguasaan materi dan prestasi belajar siswa kurang memuaskan. Dan ironisnya guru kadang – kadang beranggapan bahwa hal itu merupakan kesalahan dan kekurangan siswa semata tanpa mau beristerospeksi diri. Berdasarakan permasalahan diatas, maka penulis bermaksud meneliti dengan konsep Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ), adalah peneleitian tindakan ( action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki praktek pembelajarannya dikelasnya
(Arukunto
2007:58).
Oleh
karena
itu
penelitian ini berjudul : “UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI ZAKAT FITRAH MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF TIRTO GRABAG MAGELANG TAHUN 2011. “ B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Apakah metode resitasi tentang zakat fitrah dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran fiqih materi zakat fitrah siswa kelas IV MI Ma’arif Tirto Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun 2011 ? 2. Bagaimana keaktifan siswa ketika metode resitasi mata pelajaran
fiqih
di terapkan di kelas IV MI Ma’airf Tirto Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun 2011 ? 3. Apakah metode resitasi dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran fiqih materi zakat fitrah pada siswa kelas IV MI MI Ma’arif Tirto Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang tahun 2011 ?
C. Tujuan Penelitian Sesuai permasalahan diatas penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui efektifitas metode resitasi dalam meningkatkan perhatian belajar siswa kelas IV MI MI Ma’arif Tirto Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun 2011 2. Mengetahui kondisi kelas ketika metode resitasi terapkan di kelas IV MI Ma’arif Tirto Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun 2011 3. Mengetahui prestasi ketika metode resitasi diterapkan di kelas IV MI Ma’arif Tirto Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang tahun 2011. D. Kegunaan Penelitian. Hasil penelitian Tindakan kelas ini, diharapkan memberikan manfaat Secara praktis maupun teoritis yaitu: 1. Manfaat secara Praktis. a. Manfaat Bagi Sekolah. Sebagai bahan pertimbangan dalam memilih metode pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. b. Manfaat bagi Guru. Sumbangan Pemikiran Pendidikan
bagi upaya
peningkatan
pembelajaran
Agama Islam bagi siswa.
c. Manfaat bagi Siswa. Menambah pengetahuan siswa dalam mengatasi masalah dalam pembelajara Pendidikan Agama Islam.
2. Manfaat secara teoretis. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menambah hasanah dibidang pendidikan dasar dan dapat memberikan sumbangan berupa pemikiran pemikiran tentang metode pengajaran bidang studi fiqih. E. Hipotesis Tindakan Dalam penelitian ini di rumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : Jika metode resitasi ini di terapkan dengan baik dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran fiqih materi zakat fitrah pada MI Ma’arif Tirto Kecamatan Grabag Magelang Tahun 2011. F. Definisi Operasional 1. Pengertian a. Prestasi belajar Prestasi berarti hasil yang telah dicapai melebihi ketentuan( Puthot Tunggal Handayani, Pujo Adhi Suryani: 356) Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai selama proses belajar. Dalam hal ini prestasi belajar ditunjukkan dengan nilai yang diberikan guru. Pada penelitian ini prestasi dengan nilai yang diperoleh siswa pada mata perlajaran fiqih oleh guru bidang studi. Untuk madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Tirto Grabag Magelang menetapkan Standar Ketuntasan Minimal 65.00 untuk mata pelajaran fiqih, sehingga bagi anak yang mendapat nilai kurang dari Standar Ketuntasan Madrasah dalam mata pelajaran tersebut dianggap belum memenuhi kriteria tuntas dalam mata pelajaran tersebut.
b. Fiqih Sebagaimana lazimnya sutu bidang studi yang diajarkan di Madrasah, materi keilmuan mata pelajaran fiqih mencakup dimensi pengetahuan ( knowledge ), ketrampilan ( skill ), dan nilai ( values ). Hal ini sesuai dengan ide pokok mata pelajara fiqih yaitu mengarahkan peserta didik untuk menjadi muslim yang selalu bertambah keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT. (Depag RI, 2004: 2). Ruang lingkup mata pelajaran fiqih di Madrasah Ibtidaiyah meliputi keserasian, keselarasan , dan keseimbangan antara hubungan dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan alam dan lingkungan. Sehingga ruang lingkup bahan pelajarannya terfokus pada aspek fiqih ibadah dan fiqih muamalah. Untuk kelas IV Madrasah Ibtidaiyah materi yang diajarkan meliputi : zakat, infak dan sedekah serta shalat Id. Adapun standar kompetensi mata pelajaran fiqih dikelas IV adalah : 1). Mengetahui ketentuan zakat. 2). Mengenal ketentuan infak dan sedekah. 3). Mengenal ketentuan shalat Id. Dari beberapa standar kompetensi diatas, maka dapat dijelaskan kompetensi dasar yang diharapkan yaitu : 1). Menjelaskan macam – macam zakat. 2). Menjelaskan ketentuan zakat fitrah. 3). Mepraktikan tata cara zakat fitrah.
4). Menjelaskan ketentuan infak dan sedekah. 5). Mempraktikkan tata cara infak dan sedekah. 6). Menjelaskan macam- macam shalat Id. 7). Menjelaskan ketentuan shalat Id. 8). Mendemonstrasikan tata cara shalat Id. c. Resitasi atau Pembagian Tugas Resitasi berasal dari bahasa inggris , “ recitation “yang berarti pembacaan atau penghafalan. Yang dimaksud dengan metode mengajar dengan memberikan tugas kegiatan belajar, membaca, merangkum,membuat catatan, membuat laporan dan lain sebagainya baik individu atau kelompok ( Darwis Djamaludin, 1998:231 ). Metode resitasi atau pemberian tugas belajar adalah penyajian bahan pelajaran dengan pemberian tugas tertentu kepada siswa yang dapat dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas. G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian . Rancangan penelitian yang ditetapkan berupa tindakan kelas. Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action
research) yang dilakukan dengan
tujuan memperbaiki mutu praktik
pembelajaran dikelasnya. Tahapan – tahapan penting dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebagai berikut : a. Perencanaan/ rancangan tindakan (http://www.studygs.net/indon)
b. Pelaksanaan tindakan ( acting ) c. Pe nga matan ( observing ). d. Refleksi ( reflecting ). Gambar 1.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Perencanaan e. Siklus I
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan f. Perencanaan g. h. II Siklus
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan i. III Siklus
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
Sumber gambar: Arikunto PTK 2006 : 16 2. Subyek Penelitian Subyek Penelitian ini adalah 26 siswa kelas IV tempat penelitian yaitu di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Tirto Grabag, Kabupaten Magelang Tahun 2011.
3. Langkah- langkah / Siklus Penelitian Menurut Suharjono langkah – langkah siklus adalah ( Suharsini Arikunto, Suharjono, Supardi, 2007: 74 ). Pada tahap ini disusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. a. Tindakan Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran
akan diterapkan.
Skenario
dari tindakan
harus
dilaksanakan dengan baik dan tampak wajar. b. Pengamatan Atau Observasi. Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. c. Refleksi Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilaksanakan berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya 4. Insrtumen Penelitian Instrumen Penelitian adalah alat – alat bantu yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini alat bantu yang digunakan adalah lembar pe ngamatan keaktifan siswa yang
berimsi tabel yang
menggambarkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, lembar evaluasi yang berisi soal- soal untuk mengukur kem ampuan atau prestasi siswa, catatan hasil evaluasi siswa berupa tabel berisi daftar nilai dari masing- masing siswa. 5. Teknik Pengumpulan Data a. Dokumentasi Untuk melihat ni.lai fiqih sebelum penerapan penelitian tindakan kelas, sehingga dapat mengelompokkan siswa m enjadi empat kelompok: Sangat baik, baik, cukup dan kurang. Karen nilai mata pelajaran fiqih memenuhi standar yang di tetapkan madrasah. b. Tes Digunakan lembar tes yang digunakan siswa baik berupa tes awal maupun tes akhir. Tes pertama di lakukan pada akhir Maret 2011, dan tes yang ke dua kali di laksanakan pada pertengahan Juni 20111. c. Pengamatan Di pandu dengan lembar pengamatan yang dilakukan langsung oleh peneliti untuk memperoleh data peneliti, aktifitas siswa dan data keterampilan guru selama proses pembelajaran berlangsung.Denagn metode resitasi ternyata di kelas siswa lebih aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar.
6. Teknis analisa Data Analisa data yang digunakan dalam penelitian tindakan di awali oleh momen refleksi putaran. Dari refleksi tindakan putaran pertama akan di peroleh
hasil
yang
kemudian
menjadi
evaluasi pelaksanaan
pembelajaran selanjutnya.Sehingga dengan melakukan refleksi tersebut peneliti akan memiliki wawasan otentik dalam menafsirkan data. Berdasarkan hal tersebut maka tehnik analisa data yang yang digunakan daalm penelitian ini denagan menggunakan teknis analisis deskriptif kualitatif yaitu keputusan keputusan khusus dari data yang terkumpul kemudian diambil keismpulan secara umum. Rata – rata / mean (Wardani 2007: 2. 19) dengan rumus: fx Rata – rata (mean)
X = å N
Keterangan: X
= mean yang dicari
å fx
= jumlah nilai seluruh siswa
N
= jumlah
Frekuensi Prosentase % =
X 100% N
N
Jumlah Subyek
H. Sistematika Penulisan. BAB I.
PENDAHULUAN Menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, kegunaan penelitian, definisi istilah, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA Menguraikan tentang kajian pustaka dari peneliti.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN Mendeskrepsikan
tentang
pelaksanaan
penelitian
yang
menguraikan tentang dikripsi pelaksanaan siklus I, II, dan III. Masing- masing siklus memuat rencana pelaksanaan pengamatan atau pengumpulan dan refleksi. BAB IV ANALISIS PENELITIAN Membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab ini diuraikan data hasil pengamatan, refleksi keberhasilan dan di uraikan pula pembahasan tiap siklus. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN Penutup menguraikan tentang kesimpulan akhir dari pelaksanaan penelitian yang telah dilaksanakan dan saran yang diharapkan dapat mendorong atau memotivasi agar dicapai hasil yang telah baik.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. PRESTASI DAN BELAJAR 1. Belajar Para pakar pendidikan mengemukakan pengertian belajar yang berbeda antara satu dengan yang lain diantaranya: Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga keliang lahat nanti. (Arief S. Sadiman, Rahardjo. Anung Haryono,1993 :1) Menurut skinner seperti yang dikutip Brlow ( 1985 ) dalam bukunya Educational Psychology : The Teaching – Learning Process, berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Chaplin dalam bukunya Dicotionary of Psychology mengatakan bahwa belajar dibatasi dalam dua rumusan. Rumusan pertama, belajar adalah perolehan perubahan tingkat laku yang relative menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan kedua belajar adalah khusus memperoleh respon – respon sebagi akibat adanya latihan khusus. Menurut Wittig dalam bukunya Psychology of learning, belajar adalah perubahan yang relative menetap yang terjadi dalam segala macam / keseluruhan tingkah laku seseorang organisme sebagai hasil pengalaman (Muhibbin Syah, 1995: 89 – 90).
Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, ketrampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2006: 10 – 11) Faktor yang mempengaruhi Belajar terdiri dari dua hal yaitu faktor inter dan extern (Slameto 1987: 56- 67). Slameto berpendapat bahwa faktor intern terdiri dari faktor jasmaniah, psikologis, dan kelelahan. a. Faktor Jasmaniah. 1. Faktor kesehatan. Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian bagiannya/ bebas dari penyakit.Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupun ada gangguan – gangguan atau kelainan –kelainan, fungsi alat indranya serta tubuhnya, Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan tentang bekerja, tidur, olah raga dan rekreasi. 2. Cacat Tubuh Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh / badan. Cacat itu dapat berupa buta, setengah buta, tuli, patah kaki dll. Keadaan cacat
tubuh juga mempengaruhi belajar siswa yang cacat belajarnya juga terganggu belajarnya. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan kusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu. b. Faktor Psikologis 1. Intelegensi. Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaiakn kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui / menggunakan
konsep
konsep
yang abstrak secara
efekti,
mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. a. Motif. Dalam proses belajar haruslah diperhatiakn apa yang dapat mendorong siswa agar belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif untuk berfikir dan
memusatkan perhatian,
memecahkan dan melaksanakan kegiatan yang berhubunagn atau menunjang belajar. Motif – motif di atas dapat jubga ditanamkan kepada diri siswa dengan cara memberikan latihan latihan / kebiasaan – kebiasaan yang kadang- kadang juga di pengatuhi keadaan lingkungan. Dari uraian di atas jelaslah bahwa motif yang kuat sangatlah perlu di dalam belajar, di dalam membentuk motif yang kuat itu dilaksanakan dengan adanya latihan atau kebiasaan dan pengaruh lingkungan yang
memperkuat, jadi latihan atau kebiasaan itu sangat perlu dalam belajar. b. Kematangan. Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat – alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapoan baru.Misalnya anak dengan kakinya sudah siap untuk berjalan. Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus menerus, untuk itu di perlukan laithan – latihan dan pelajaran. Dengan kata lain anak yang sudah siap atau matang belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar. c.
Kesiapan. Kesiapan atau readiness menurut James Drever adalah preparedness to respond or react. Kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalm diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu dip[erhatikan, dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.
2. Faktor kelelahan. Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk di pisahkan tetapi dapat di bedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan
jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk m,embaringkan tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah
tidak / kurang lancer pada bagian – bagian tertentu.
Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Dari uraian diatas dapatlah dapat dimengerti bahwa kelelelahan itu mempengaruhi belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya.Sehingga perlu diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan. Menurut Slameto faktor extern terdiri dari factor keluarga dan faktor sekolah. a. Faktor Keluarga Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. b. Faktor sekolah. Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
siswa, relasi siwa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu
sekolah, standar pelajaran keadan gedung, metode
belajar, dan tugas rumah. 2. Prestasi Prestasi berasal dari prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti “hasil ”. Menurut Puthot Tunggal Handayani dan Pujo Adhi Suryani (356). Prestasi adalah hasil yang dicapai melebihi ketentuan jadi yang dimaksud prestasi adalah hasil yang telah dicapai oleh sesorang murid. a. Pengertian prestasi belajar Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Adapaun prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Namun banyak orang beranggapan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu dan menuntut ilmu. Ada lagi yang lebih khusus mengartikan bahwa belajar adalah menyerap pengetahuan. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam tingkah laku manusia. Proses tersebut tidak akan terjadi apabila tidak ada suatu yang mendorong pribadi yang bersangkutan.
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai dengan pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik persamaan. Sehubungan dengan prestasi belajar, Poerwanto (1986:28) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport. Selanjutnya Winkel (1996:162) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.” Sedangkan menurut S. Nasution (1996:17) prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu
memenuhi
target
dalam
ketiga
kriteria
tersebut.”
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh
dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan,
maka
perlu
diperhatikan
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya. Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern yaitu kecedersan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi. 1. Kecerdasan/intelegensi Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Adakalany perkembangan
ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak yang lainnya, sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawan sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar. Menurut Kartono (1995:1) kecerdasan merupakan “salah satu aspek yang penting, dan sangat menentukan berhasil tidaknya studi seseorang. Kalau seorang murid mempunyai tingkat kecerdasan normal atau di atas normal maka secara potensi ia dapat mencapai prestasi yang tinggi.” Slameto (1995:56) mengatakan bahwa “tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah.” Muhibbin (1999:135) berpendapat bahwa intelegensi adalah “semakin tinggi kemampuan intelegensi seseorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi seseorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk meraih sukses. Dari pendapat di atas jelaslah bahwa intelegensi yang baik atau kecerdasan yang tinggi merupakan faktor yang sangat penting bagi seorang anak dalam usaha belajar.
2. Bakat Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan. Ungkapan ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto (1986:28) bahwa “bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupankesanggupan tertentu.” Kartono (1995:2) menyatakan bahwa “bakat adalah potensi atau kemampuan kalau diberikan kesempatan untuk dikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata.” Menurut Syah Muhibbin (1999:136) mengatakan “bakat diartikan sebagai kemampuan indivedu untuk melakukan tugas tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan.” Dari pendapat di atas jelaslah bahwa tumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya sehubungan dengan bakat ini dapat mempunyai tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Dalam proses belajar terutama belajat keterampilan, bakat memegang peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik. Apalagi seorang guru atau orang tua memaksa anaknya untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan bakatnya maka akan merusak keinginan anak tersebut.
3. Minat Minat
adalah
kecenderungan
yang
tetap
untuk
memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan yang dimiliki seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa
sayang.
Menurut
Winkel
(1996:24)
minat
adalah
“kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.” Selanjutnya Slameto (1995:57) mengemukakan bahwa minat adalah “kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus yang disertai dengan rasa sayang.” Kemudian Sardiman (1992:76) mengemukakan minat adalah “suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciriciri atai arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginankeinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.” Berdasarkan pendapat di atas, jelaslah bahwa minat besar pengaruhnya terhadap belajar atau kegiatan. Bahkan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar. Untuk menambah minat seorang siswa di dalam menerima pelajaran di sekolah siswa diharapkan dapat mengembangkan minat untuk melakukannya sendiri. Minat belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi
hasil
belajarnya.
Apabila
seseorang
mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai sesuai dengan keinginannya. 4. Motivasi Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar sorang anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar. Nasution (1995:73) mengatakan motivasi adalah “segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.” Sedangkan Sardiman (1992:77) mengatakan bahwa “motivasi adalah menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu.” Dalam perkembangannya motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu (a) motivasi instrinsik dan (b) motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang yang atas dasarnya kesadaran sendiri untuk melakukan sesuatu pekerjaan belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang datangnya dari luar diri seseorang siswa yang menyebabkan siswa tersebut melakukan kegiatan belajar. Dalam memberikan motivasi seorang guru harus berusaha dengan segala
kemampuan yang ada untuk mengarahkan perhatian siswa kepada sasaran tertentu. Dengan adanya dorongan ini dalam diri siswa akan timbul inisiatif dengan alasan mengapa ia menekuni pelajaran. Untuk membangkitkan motivasi kepada mereka, supaya dapat melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri dan belajar secara aktif. Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa pengalaman-pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya dan sebagainya. Pengaruh lingkungan ini pada umumnya bersifat positif dan tidak memberikan paksaan kepada individu. Menurut
Slameto
(1995:60)
faktor
ekstern
yang
dapat
mempengaruhi belajar adalah “keadaan keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat.” 1. Keadaan Keluarga Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Slameto bahwa: “Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama. Keluarga yanng sehat besar artinya untuk pendidikan kecil, tetapi bersifat menentukan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia.” Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Rasa aman itu membuat seseorang akan terdorong untuk belajar secara
aktif, karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang menambah motivasi untuk belajar. Dalam hal ini Hasbullah (1994:46) mengatakan: “Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan pendidikan dan bimbingan, sedangkan tugas utama dalam keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan.” Oleh karena itu orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai dari keluarga. Peralihan
Sedangkan pendidikan
sekolah
merupakan pendidikan
informal
ke
lembaga-lembaga
lanjutan. formal
memerlukan kerjasama yang baik antara orang tua dan guru sebagai pendidik dalam usaha meningkatkan hasil belajar anak. Jalan kerjasama yang perlu ditingkatkan, dimana orang tua harus menaruh perhatian yang serius tentang cara belajar anak di rumah. Perhatian orang tua dapat memberikan dorongan dan motivasi sehingga anak dapat belajar dengan tekun. Karena anak memerlukan waktu, tempat dan keadaan yang baik untuk belajar. 2. Keadaan Sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum.
Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan mempengaruhi hasil-hasil belajarnya. Menurut Kartono (1995:6) mengemukakan “guru dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan, dan memiliki tingkah laku yang tepat dalam mengajar.” Oleh sebab itu, guru harus dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang disajikan, dan memiliki metode yang tepat dalam mengajar. 3. Lingkungan Masyarakat Di samping orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalm proses pelaksanaan pendidikan. Karena lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana anak itu berada. Dalam hal ini Kartono (1995:5) berpendapat: Lingkungan masyarakat dapat menimbulkan kesukaran belajar anak, terutama anak-anak yang sebayanya. Apabila anak-anak yang sebaya merupakan anak-anak yang rajin belajar, maka anak akan terangsang untuk mengikuti jejak mereka. Sebaliknya bila anak-anak di sekitarnya merupakan kumpulan anak-anak nakal yang berkeliaran tiada menentukan anakpun dapat terpengaruh pula. Dengan demikian dapat dikatakan lingkungan membentuk kepribadian anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya. Oleh karena itu, apabila seorang siswa bertempat
tinggal di suatu lingkungan temannya yang rajin belajar maka kemungkinan besar hal tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya, sehingga ia akan turut belajar sebagaimana temannya. B. FIQH ( MAHJUDDI, 1995: 1-4) Iman Muhamad Abu Zahrah dalam kitabnya yang berjudul “ Usul Fiqh” merumuskan pengertian Fiqh sebagai berikut : 1. Pengertian secara Lught ( Ethimologi ) : -
اﻟﻔﻘﮫ ھﻮ اﻟﻌﻠﻢ ﺑﺎﻻﺣﻜﺎم اﻟﺸﺮﻋﯿﺔ اﻟﻌﻤﻠﯿﺔ ﻣﻦ أدﻟﺘﮭﺎ اﻟﺘﻔﺼﯿﻠﯿﺔ
“ Fiqih menurut pengertian Lught ialah Faham yang dalam dan luas yang dapat di mengerti maksud perkataan dan perbuatan Nabi”. 2. Pengertian secara istilah (Terminologi) “ Fiqih ialah ilmu tentang hukum alami (hukum positip) dalam Islam yang bersumber dari dalil – dalil tafshili (terurai)” a. Imam Jalaudin Al Muhalli dalam kitabnya berjudul “ Syarah Al Waraqat fi Ushulil Fiqh” mengatakan sebagai berikut : “ Fiqih ialah ilmu pengetahuan hukum islam yang dihasilkan oleh Ijtihad para ulama Fiqh “
.اﻟﻔﻘﮫ ھﻮ ﻣﻌﺮﻓﺔ اﻻﺣﻜﺎم اﻟﺸﺮﻋﯿﺔ اﻟﺘﻰ ﻃﺮﯾﻘﮭﺎ اﻹﺟﺘﮭﺎد
Fiqih adalah hasil (produk) yang digali dari dalil-dalil tafshili (terurai) yang bersumber dari Al-Qur’an, Sunah, Ijma, Qiyas dan sebagainya. 1. Tujuan mempelajari Fiqh 1) Untuk mengetahui sesuatu yang diperintahkan Alloh dan yang dilarangnya serta sesuatu yang diperbolehkan-Nya. 2) Untuk mengetahui hal – hal yang shah diperbuat dan yang bathal atau fasid. 3) Untuk mengetahui cara – cara beribadah kepada Alloh SWT agar dapat diterima – Nya dan diberi pahala yang setimpal (Mahjuddi, 1995 : 1 – 4). 2. Masalah – masalah Fiqih Secara garis besar mata pelajaran fiqih mecakup dimensi pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai ke agamaan. Oleh karena itu Fiqih dipandang sebagai mata pelajaran yang memegang peranan penting dalam membentuk umat Islam yang baik sesuai dengan syariat islam, taisafah bangsa dan konstitusi Negara Republik Indonesia. Adapun salah satu standar kompetensi mata pelajaran fiqih di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah adalah mengetahui dan memahami ketentuan wajib zakat.
1) Zakat Fitrah a. Pengertian Zakat Fitrah Zakat menurut bahasa adalah bersih, suci dan bertambah. Sedangkan menurut istilah fiqih zakat adalah mengeluarkan sejumlah harta kepada orang yang berhak menerimanya dengan syarat – syarat yang telah ditentukan oleh syariat islam. Fitrah artinya suci jiwa yang bersih jadi zakat fitrah adalah mengeluarkan sejumlah harta bagi setiap muslim sehubungan dengn datangnya idul fitri setelah puasa Ramadhan. (Muh Asnawi, 2007 : 57) b. Syarat – syarat Wajib Zakat Fitrah 1) Islam Orang yang baik beragama Islam tidak wajib zakat fitrah. 2) Lahir sebelum hari penghabisan bulan Rahadhan. Anak yang lahir sesudah terbenam matahari, tidak wajib membayarkan fitrah istrinya yang baru dikawininya itu. Karena dalam hadis ialah “Zakat Fitrah” (berbuka) bulan Ramadhan. Yang dinamakan berbuka dari bulan Ramadhan ialah malam hari raya, jadi malam hari raya itulah waktu wajibnya fitrah. 3) Dia
mempunyai
kelebihan
harta
dari
keperluan
makanan untuk dirinya sendiri dan untuk yang wajib
dinafkahinya, baik manusia atau binatang, pada malam hari raya dan siang harinya. (Sulaiman Rasjid, 1987 : 198) 2) Besarnya Zakat Fitrah Banyaknya zakat fitrah yang dikeluarkan untuk setiap orang adalah 3.1 liter atau 2,5 kg beras, gandum, atau makanan pokok yang lain di daerah atau negeri tertentu. Zakat fitrah boleh dibayarkan dengan uang seharga beras, gandum atau makanan pokok yang lain dengan harga yang berlaku saat ini. (Anis Tanwir Hadi, 2009 : 12) 3) Waktu Membayar Zakat Fitrah 1) Waktu mubah atau boleh yaitu sejak tanggal 1 Ramadhan. cara ini biasanya dilaksanakan oleh sekolah, madrasah atau masjid. 2) Waktu wajib yaitu sejak terbenam matahari pada akhir bulan Ramadhan sampai menjelang waktu shalat Idul Fitri. 3) Waktu Afdal atau lebih utama yaitu sesudah shalat subuh tanggal 1 Syawal sampai sebelum pagi shalat Idul Fitri. 4) Waktu makruh yaitu sesudah shalat Idul Firti tetapi sebelum terbenamnya matahari pada tanggal 1 Syawal. Waktu ini sebenarnya sudah terlambat. Zakat yang dikeluarkan menjadi sedekah biasa.
5) Waktu haram yakni membayar zakat fitrah setelah terbenam matahari pada Hari Raya Idul Fitri. 4) Orang yang berhak menerima Zakat Fitrah orang yang berhak menerima Zakat Fitrah sudah dijelaskan dalam Al – Qur’an surat At – Taubah ayat 60, yaitu ada delapan golongan. Mereka itu adalah : 1) Orang fakir yaitu orang yang tidak mampunyai penghasilan dan tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sehari – hari. 2) Orang miskin yaitu orang yang mempunyai penghasilan tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari. 3) Amil yaitu petugas, panitia atau lembaga yang mengurus, mengumpulkan, mengelola, dan membagikan zakat kepada masyarakat. 4) Mualaf yaitu orang yang baru masuk islam dan imannya masih lemah, sehingga perlu perhatian dan bimbingan dari umat islam. 5) Riqab yaitu budak yang akan memerdekakan dirinya dengan menebus atau membayar uang te busan. Tapi pada zaman sekarang budak sudah jarang ditemukan. 6) Garim yaitu orang yang banyak hutang tetapi bukan untuk foya – foya.
7) Sabilillah yaitu orang yang berjuang di jalan Alloh untuk kemaslahatan umat islam 8) Ibnu Sabil yaitu orang yang berpergian untuk tujua kebaikan dan pengembangan Islam, tetapi kehabisan bekal diperjalanan. 5) Pelaksanaan Zakat Fitrah Pelaksanaan zakat fitrah dapat di lakukan secara individu yaitu di berikan secara langsung. Dan bisa juga dengan mewakilkan kepada panitia zakat. 6) Manfaat Zakat Fitrah antara lain : 1) Sebagai rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Alloh SWT. 2) Meningkatkan derajat ketakwaan kepada Alloh SWT. 3) Menumbuhkan sikap dermawan dan mengikis sifat kikir dan sifat tercela lainnya. 4) Membantu dan menolong orang – orang miskin yang lemah. 5) Mensucikan harta dan jiwa. 6) Menjalin persatuan dan persaudaraan. 7) Meningkatkan syiar Islam .( Muh Asnawi, 2007 : 60 – 61 )
C. METODE TUGAS DAN RESITASI (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain 2006: 85-87). Metode Resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Masalahnya tugas yang dilaksanakan oleh siswa dpat dilakukan dalam kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, di bengkel, di rumah siswa, atau di mana saja asal tugas itu dapat dikerjakan. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, sementara waktu sedikit. Artinya, banyaknya bahan yang tersedia dengan waktu kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai batas waktu yang ditentukan, maka metode inilah yang biasanya guru gunakan untuk mengatasinya. Tugas atau resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah (PR), tetapi jauh legih luas dari itu. Tugas biasanya bisa resitasi merangsang anak untuk aktif belajar, baik secara individual maupun secara kelompok. Karena itu, tugas dapat diberikan secara individual, atau dapat pula secara kelompok. Tugas yang dapat diberikan kepada anak didik ada berbagai jenis karena itu, tugas sangat banyak macamnya, bergantung pada tujuan yang akan dicapai, seperti tugas meliputi, tugas menyusun laporan (lesan / tertulis), tugas motorik (pekerjaan motorik), tugas dilaboratorium, dan lain- lain. Ada langkah-langkah yang harus diikuti dalam penggunaan metode tugas atau resitasi, yaitu :
a. Fase Pemberian Tugas Tugas yang diberikan kepad siswa hendaknya mempertimbangkan: -
Tujuan yang akan dicapai
-
Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang ditugaskan tersebut.
-
Sesuai dengan kemapuan siswa
-
Ada petunjuk / sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa
-
Sediakan waktu yang cukup untuk mengrjakan tugas tersebut.
b. Langkah Pelaksanaan Tugas -
Diberikan bimbingan / pengawasan oleh guru
-
Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja
-
Di usahakan / dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain.
-
Dianjurkan agar siswa mencatat hasil – hasil yang ia peroleh dengan baik dan sistematik.
c. Fase Mempertanggungjawabkan Tugas Hal yang harus dikerjakan pada fase ini : -
Laporan siswa baik lisan / tertulis dari apa yang telah dikerjakannya.
-
Ada tanya jawab / diskusi kelas.
-
Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun notes atau cara lainnya.
Fase mempertanggungjawabkan tugas inilah yang disebut “ Resitasi “
Metode tugas dan resitasi mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan, antara lain: 1. Kelebihan a. Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok. b. Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru. c. Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa. d. Dapat mengembangkan kreativitas siswa. 2. Kekurangan a. Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengerjakan tugas ataukah orang lain. b. Khusus tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikannya adalah anggoya tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik. c. Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa. d. Sering memberikan tugas yang monoton (tidak bervariasi) dapat menimbulkan kebosanan siswa ( Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, 2006 : 85 – 87 ). Dengan demikian metode resitasi merupakan suatu cara atau alat yang dapat digunakan dalam mengadakan proses pembelajaran agar tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan belajar mengajar dapat tercapai sesuai harapan. Dengan metode resitasi, diharapkan dapat menumbuhkan
berbagai kegiatan belajar bagi pelajar dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Dengan mempelajari mengenal pengertian, memeperhatikan,syarat, langkah-langkah serta kelemahan dan kelebihan dari metode pembelajaran dapat memeilih metode yang tepat yang dapat meningkatkan prestasi belajar. Mata pelajaran Fiqh merupakan salah satu mata pelajaran wajib di Madrasah Ibtidaiyah karena bidang kajian Fiqh yang meliputi ibadah dan muamalah sangat penting. Maka dari beberapa fakta mendorong penulis untuk mengangkat pembelajaran Fiqh dengan metode resitasi sebagai upaya untuk meningkatkan perhatian, keaktifan dan juga prestasi siswa sebagai bahan penelitian.
BAB III Diskripsi Pelaksanaan Siklus I A. Pra Siklus I Sebelum dijelaskan pelakasanaan siklus yang pertama maka peneliti akan menguraikan kondisi awal akan diadakan PTK yaitu siswa MI Ma’arif Tirto Grabag Magelang kelas IV jumlah siswa yang diteliti ada 26 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Metode pembelajaran yang digunakan, sebelum diadakan PTK adalah metode ceramah dan pemberian tugas mencatat. Pada proses pembelajaran tugas guru lebih dominan, karena tugas guru sebagai subyek dan siswa sebagai obyek saja. Dari 26 siswa tersebut, prestasi siswa bisa dikelompokkan menjadi 4 kelompok yang dapat di lihat pada tabel di bawah ini: Tabel 01.
Data
tingkat prestasi siswa kelas IV MI Ma’arif Tirto Grabag sebelum dilaksanakan PTK tahun 2011. No
Tingkat prestasi
Jumlah siswa
1
Sangat baik
(81- 100)
2 orang
2
Baik
(71- 80)
8 orang
3
Cukup
(60- 70)
9 orang
4
Kurang
(kurang dari 60)
7 orang
Jumlah
26 orang
Dari data diatas, hasil evaluasi siswa secara lebih terperinci dapat di lihat pada tabel di bawah ini. Tabel 02. Data hasil evaluasi siswa kelas IV sebelum PTK MI Ma’arTirto Grabag tahun 2011. No
Nama Siswa
Nilai
1
Ahmad Rizkiyanto
72
2
Ahmad Kurniawan
75
3
Abdul Rosid
74
4
Ahsanul Ulum
78
5
Bambang Eko Prasetiyo
78
6
Choirul Rozikin
55
7
Fatkhur Rizal
56
8
Lailatun Najah
58
9
Lina Listiyani
55
10
Lilik Masruroh
85
11
Mahirul Mabrur
60
12
Muhammad Zaki Izul Haq
70
13
Mutoharoh
70
14
Nurul Fadilah
65
15
Nikmatul Ulya
90
16
Nur Ahmad
68
17
Nurul Mustofa
67
18
Nurul Hasan
66
19
Roudotul Inayah
69
20
Safitri
60
21
Saeful Ansor
70
22
Vita Setianingrum
70
23
Wildan Yaser Arafat
67
24
Zamzuri
66
25
Yusuf Arifin
69
26
Laela Nur Afida
68
Jumlah
1781
Rata rata
68.5
Dari data di atas maka peneliti akan melakukan tindakan agar prestasi belajar pada siswa meningkat. B. Pelaksanaan Siklus I. 1. Perencanaan Tindakan. a. Rencana persiapan yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: Menyusun Rencana Pembelajaran (RPP) yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar.Adapun materi yang dibahas adalah zakat fitrah.
b. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. c. Pembelajaran akan disiapkan peneliti sendiri dengan pokok bahasan zaakt fitrah. Metode yang di gunakan adalah metode resitasi, , ceramah , Tanya jawab, tetapi yang lebih dominan adalah metode resitasi. d. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa. e. Dalam setiap pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilakukan pengamatan yang dilakukan peneliti sendiri. 2. Pelaksanaan Tindakan. a. Guru menjelaskan tentang materi yang akan di bahas yaitu
tentang
zakat fitrah. b. Kemudian guru membagi siswa dalam empat kelompok. c. Tiap kelompok diberi sebuah buku pegangan yang memuat tentang zakat fitrah. d. Kemudian guru menuliskan beberapa pertanyaan dipapan tulis yang berhubungan dengan zakat fitrah. e. Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan tersebut dibuku tugas masing-masing yang pengerjaannya boleh secara berkelompok. f. Setelah semua siswa selesai mengerjakan tugas, guru membahas tugas yang telah dikerjakan dan memberi kesempatan bertanya kepada murid yang belum jelas. Selanjutnya guru memberikan tugas secara individu.
3. Pengamatan / Observasi. Selama pembelajaran langsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh
kegiatan pembelajaran dalam peningkatan hasil
belajar siswa. Adapun hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 03. Hasil observasi siswa kelas IV MI Ma’arif Tirto Grabag secara global tahun 2011 No
Aspek yang dinilai
Jumlah siswa
Prosentase
1
Keaktifan bertanya
3
11,53
2
Menjawab pertanyaan
2
7,69
3
Mengemukakan pendapat
2
7,69
4
Mengerjakan latihasn
26
100
Rata-rata
31,72
Untuk lebih jelasnya maka hasil observasi keaktifan siswa kelas IV dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 04. Hasil Observas siswa kelas IV MI Ma’arif Tirto Grabag tahun 2011. No
Nama Siswa
Keaktifan
Menjawab
bertanya
pertanyaan
Mengemukakan Mengerjakan pendapat
latihan
1
A. Rizkiyanto
V
2
A. Kurniawan
V
3
Abdul Rosid
4
Ahsanul Ulum
V
5
B Eko Prasetiyo
V
6
Chorul Rozikin
7
Fathur Rizal
8
Lailatun Najah
9
Lin aListiyani
10
Lilik Masruroh
11
Mahirul Mabrur
V
12
M Zaki Izul Haq
V
13
Mutoharoh
V
14
Nurul Fadilah
V
15
Nikmatul Ulya
16
Nur Ahmad
V
17
Nurul Mustofa
V
18
Nurul Hasan
V
V
V
V
V V
V
V V V
V
V
V
19
Roudlotu Inayah
V
20
Safitri
V
21
Saeful Ansor
V
22
Setianingrum
V
23
W Yaser Arafat
V
24
Zamzuri
V
25
Yusuf Arifin
26
Laila Nur Afida
V
V V
V
Dari pengamatan tersebut dapat di ketahui bahwa keaktifan siswa cukup bagus yaitu rata – rata 31,72 Sedangkan rata- rata hasil evaluasi adalah 68,5. Data tersebut dapat di lihat dari tabel di bawah ini: Tabel 05. Hasil evaluasi pada siklus I kelas IV MI Ma’arif Tirto Grabag tahun 2011. No
Nama Siswa
Nilai
1
Ahmad Rizkiyanto
75
2
Ahmad Kurniawan
76
3
Abdul Rosid
75
4
Ahsanul Ulum
80
5
Bambang Eko Prasetiyo
78
6
Choirul Rozikin
60
7
Fatkhur Rizal
60
8
Lailatun Najah
70
9
Lina Listiyani
82
10
Lilik Masruroh
65
11
Mahirul Mabrur
74
12
Muhammad Zaki Izul Haq
76
13
Mutoharoh
70
14
Nurul Fadilah
70
15
Nikmatul Ulya
90
16
Nur Ahmad
70
17
Nurul Mustofa
70
18
Nurul Hasan
70
19
Roudotul Inayah
75
20
Safitri
70
21
Saeful Ansor
70
22
Vita Setianingrum
75
23
Wildan Yaser Arafat
70
24
Zamzuri
70
25
Yusuf Arifin
69
26
Laela Nur Afida
70
Jumlah
1880
Rata rata
72,31
4. Refleksi. Hasil belajar dari siklus I ini sudah dapat menunjukkan peningkatan dari pada sebelum PTK. Sebagian siswa sudah aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dengan adanya tugas untuk menemukan sendiri konsep – konsep tentang zakat fitrah dari buku, tanpa penjelasan dari guru sebelumnya.Disini guru Cuma sebagai fasilitator, pembimbing dan motifator saja. Yang lebih aktif proses pembelajaran adalah anak. Dalam hasil evaluasi juga mengalami peningkatan dari rata- rata 68,5sebelum PTK menjadi 72,31. Hasil ini menunjukkkan bahwa dengan belajar menemukan konsep sendiri ternyata akan lebih mengendap pada ingatan siswa, dari pada siswa di beri catatan langsung dari guru. Hal ini membuktikan bahwa metode resitasi dengan memberi tugas kepada siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan tugas yang diberikan guru tidak usah memberikan catatan yang harus di tulis oleh siswa, tetapi dengan adanya tugas tersebut
anak sudah mempunyai
rangkuman atau catatan, guru tinggal member penekanan saja. Tetapi dari tugas pembelajaran siklus I terdapat juga hambatan yaitu adanya anak yang hanya diam menanti jawaban dari teman.Bahkan ada anak yang bermain -main sendiri tanpa berusaha membaca dan menemukan jawaban dari pertanyaan yang diajukan . Maka dengan adanya hambatan tersebut di atas maka peneliti akan melakkan siklus yang kedua untuk memperbaiki hasil belajar pada siklus yang pertama.
C. Pelaksanaan Siklus ll 1. Perencaan Tindakan. Rencana yang dilakukan pada siklus II ini adalah: a. Menyusun RPP yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar guru dan siswa. Materi pada siklus II ini merupakan lanjutan dari siklus I yaitu tentan besarnya zakat fitrah dan orang yang berhak menerima zakat fitrah. b. Mempersiapkan alat dan bahan yan akan digunakan dalam proses belajar mengajar. c. Menyusun lembar evaluasi untuk mengukur prestasi belajar siswa. d. Melakukan observasi/ monitoring selama proses belajar mengajar. 2. Pelaksanaan Tindakan. Pelaksanaan tindakan pada siklus II dapat di uraikan sebagai berikut: a. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. b. Guru mengawali pembelajaran dengan mengawali mengucapkan salam dilanjutkan dengan apersepsi yaitu dengan tanya jawab secara lesan tentang materi yang lalu. c. Guru menjelaskan tentang besarnya zakat fitrah dan orang yang berhak menerima zakat fitrah.
d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya yang belum faham
dan
memberi
kesempatan
untuk
mengemukakan
pendapat.Ternyata siswa antusias untuk bertanya tentang materi zakat fitrah. e. Guru memberi tugas untuk membuat laporan secara individu tentang besarnya zakat yang harus dikeluarkan oleh masing- masing keluarga siswa. f. Pada akhir pembelajaran guru memberikan kesimpulan materi dan selanjutnya memberikan tugas individu untuk mengetahui hasil belajar siswa dan terakhir menutup pelajaran dengan salam penutup. 3. Observasi monitoring. Selama proses pembelajaran berlangsung juga sekaligus diadakan monitoring / pengamatan kepada siswa. Pada siklus II ini keaktifan siswa lebih meningkat karena tiap siswa dituntut untuk menyelesaikan tugas secara mandiri. Pada siklus II ini siswa merasa lebih senang karena tugas yang diberikan adalah sering mereka temui dalam kehidupan sehari- hari di sekeliling mereka. Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi keaktifan siswa dalam tabel dibawah ini:
Tabel 06. Hasil observasi keaktifan siswa secara global kelas IV MI Ma’arif Tirto Grabag tahun 2011. No
Aspek yang diamati
Jumlah siswa
Prosentase
1
Keaktifan bertanya
4
15,38
2
Menjawab pertanyan
6
23,07
3
Mengemukakan pendapat
2
7,69
4
Mengerjakan latihan
26
100
Rata- rata
36,53
Data terperinci dari keaktifan siswa kelas IV pada siklus II terdapat pada tabel dibawah ini: Tabel 07 Hasil Observasi keaktifan siswa kelas IV MI Ma’arif Tirto Grabag tahun 2011. No
Nama Siswa
Keaktifan
Menjawab
Mengemukakan
Mengerjakan
bertanya
pertanyaan
pendapat
latihan
1
A Rizkiyanto
V
V
2
A Kurniawan
3
Abdul Rosid
V
4
Ahsanul Ulum
V
5
B Eko Prasetiyo
V
6
Chorul Rozikin
V
V
V
V
7
Fathur Rizal
V
8
Lailatun Najah
9
LinaListiyani
V
10
Lilik Masruroh
V
11
Mahirul Mabrur
12
M Zaki Izul Haq
V
13
Mutoharoh
V
14
Nurul Fadilah
V
15
Nikmatul Ulya
16
Nur Ahmad
V
17
Nurul Mustofa
V
18
Nurul Hasan
19
Roudlotul I
20
Safitri
21
Saeful Ansor
22
Setianingrum
V
23
W Yaser Arafat
V
24
Zamzuri
V
25
Yusuf Arifin
26
Laila Nur Afida
V
V V
V
V
V
V
V
V V V V
V
V V
V V
V
Sedang pada
siswa
waktu
diberi evaluasi,
mereka
juga
mengerjakan dengan rasa senang dan hasil lebih baik dari siklus I. Hasil evaluasi siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 08. Hasil evaluasi belajar pada siklus II siswa kelas IV MI Ma’arif Tirto Grabag tahun 2011. No
Nama Siswa
Nilai
1
Ahmad Rizkiyanto
78
2
Ahmad Kurniawan
78
3
Abdul Rosid
80
4
Ahsanul Ulum
80
5
Bambang Eko Prasetiyo
80
6
Choirul Rozikin
68
7
Fatkhur Rizal
66
8
Lailatun Najah
75
9
Lina Listiyani
80
10
Lilik Masruroh
76
11
Mahirul Mabrur
78
12
Muhammad Zaki Izul Haq
78
13
Mutoharoh
75
14
Nurul Fadilah
72
15
Nikmatul Ulya
92
16
Nur Ahmad
72
17
Nurul Mustofa
80
18
Nurul Hasan
75
19
Roudotul Inayah
76
20
Safitri
75
21
Saeful Ansor
74
22
Vita Setianingrum
77
23
Wildan Yaser Arafat
74
24
Zamzuri
72
25
Yusuf Arifin
74
26
Laela Nur Afida
74
Jumlah
1979
Rata rata
76,20
4. Refleksi Hasil dari siklus II ini menunjukkkan adanya peningkatan dibanding dengan siklus I. Siswa lebih aktif dan merasa lebih senang dalam mengikuti proses pembelajaran . Siswa yang biasanya bermaian sendiri sudah mau berusaha mengerjakan sendiri.Sedangkan siswa yang biasanya mengandalkan teman, harus mengerjakan sendiri karena tugas yang di berikan tidak sama antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Walaupun demikian keakifan siswa dalam mengemukakan pendapat dan bertanya masih sedikit, sehingga ada sebagian kecil siswa
yang masih kebingungan saat mengerjakan tugas tetapi masih malu bertanya. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan perbaikan pengajaran yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam siklus III. D. Diskripsi Pelaksanaan Siklus III 1. Perencanaan Tindakan. a. Menyusun Rencana Pembelajaran (RPP). b. Mempersiapkan alat dan bahan yang di perlukan dalam proses pembelajaran. c. Menyusun lembar evaluasi. d. Melakukan observasi dan monitoring selama proses pembelajaran. 2. Pelaksanaan tindakan. Tindakan yang di laksanakan pada siklus III di jelaskan sebagai berikut: a. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan persiapan yang sudah di buat sebelumnya. b. Guru memulai pelajaran dengan salam dan memberikan apersepsi berupa pertanyaan lesan tentang materi pelajaran yang lalu. c. Guru menjelaskan secara singkat materi tentang zakat fitrah. d. Guru memberikan kesempatan pada siswa unutk menjawab pertanyaan tentang pelaksanaan zakat fitrah
e. Guru membagi siswa menjadi dua kelompok dan menugaskan untuk membuat susunan panitia pembagian zakat fitrah yang harus melibatkan semua siswa dalam kelompok tersebut. f. Guru membimbing dan memonitor kegiatan siswa dan member kesimpulan dari tugas yang baru saja diberikan. g. Selanjutnya guru memberikan lembar evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa dan sebagai penutup guru mengucapkan salam. 3. Observasi/ Monitoring. Pada siklus III ini walaupun keadaan kelas menjadi gaduh, tapi hal tersebut menggambarkan bahwa siswa sedang bermusyawarah dalam menyelesaikan tugas. Keaktifan siswa pada siklus III ini lebih meningkat Karena semua siswa terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Siswa yang semula masih malu bertanya sedikit demi sedikit sudah timbul keberanian bertanya atau mengungkapkan pendapat walaupiun dengan teman sendiri. Dan pada saat diadakan evaluasi siswa lebih bersemangat dalam mengerjakan karena mereka baru saja mempelajarinya dan mempraktekkan secara langsung. Hasil dari proses dan evaluasi tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 09. Hasil Observasi Keaktifan Siswa secara global siswa kelas IV MI Ma’arif Tirto Grabag tahun 2011. No
Aspek yang diamati
Jumlah siswa
Prosentase
1
Keaktifan bertanya
8
30,76
2
Menjawab pertanyaan
5
19,23
3
Mengemukakan pendapat
3
11,53
4
Mengerjakan latihan
26
100
Rata- rata
40,38
Hasil terperinci keaktifan siswa terdapat pada tabel dibawah ini : Tabel 10. Hasil observasi keaktifan siswa pada siklus III siswa kelas IV MI Ma’arif Tirto Grabag tahun 2011. No
Nama Siswa
1
Ahmad Rizkiyanto
2
Ahmad Kurniawan
3
Abdul Rosid
4
Ahsanul Ulum
5
B Eko Prasetiyo
6
Chorul Rozikin
7
Fathur Rizal
Keaktifan Menjawab
Mengemukakan
Mengerjakan
bertanya
pendapat
latihan
pertanyaan V
V
V
V V
V V
V V
V V V
V
V
8
Lailatun Najah
9
Lin aListiyani
V
10
Lilik Masruroh
V
11
Mahirul Mabrur
12
M Zaki Izul Haq
V
V
13
Mutoharoh
V
V
14
Nurul Fadilah
V
V
15
Nikmatul Ulya
V
V
16
Nur Ahmad
17
Nurul Mustofa
18
Nurul Hasan
19
Roudlotul Inayah
20
Safitri
21
Saeful Ansor
22
Vita Setianingrum
23
W Yaser Arafat
24
Zamzuri
25
Yusuf Arifin
26
Laila Nur Afida
V
V
V
V V V
V
V V
V V
V V V
V
V V
V
V V
V
Pada saat dilaksanakan evaluasi belajar hasil yang diperoleh juga mengalami peningkatan seperti yang tertera pada tabel dibawah ini
Tabel 11. Hasil evaluasi pada siklus III siswa kelas IV MI Ma’arif Tirto Grabag tahun 2011 No
Nama Siswa
Nilai
1
Ahmad Rizkiyanto
80
2
Ahmad Kurniawan
82
3
Abdul Rosid
82
4
Ahsanul Ulum
83
5
Bambang Eko Prasetiyo
84
6
Choirul Rozikin
75
7
Fatkhur Rizal
75
8
Lailatun Najah
80
9
Lina Listiyani
82
10
Lilik Masruroh
80
11
Mahirul Mabrur
80
12
Muhammad Zaki Izul Haq
82
13
Mutoharoh
78
14
Nurul Fadilah
78
15
Nikmatul Ulya
92
16
Nur Ahmad
80
17
Nurul Mustofa
82
18
Nurul Hasan
82
19
Roudotul Inayah
80
20
Safitri
80
21
Saeful Ansor
76
22
Vita Setianingrum
80
23
Wildan Yaser Arafat
80
24
Zamzuri
78
25
Yusuf Arifin
78
26
Laela Nur Afida
80
Jumlah
2084
Rata rata
80,15
4. Refleksi. Dari proses pembelajaran pada siklus III ini peneliti memberikan perlakuan tindakan atau tugas yang yang berbeda agar siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran . Hasil dari siklus III juga mengalami peningkatan baik hasil evaluasi maupun keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. 1. Siklus I Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada siklus pertama keaktifan dan prestasi belajar yang ditunjukkan dengan nilai evaluasi siswa meningkat. Dari nilai rata- rata 68,5 sebelum dilaksanakan PTK, meningkat menjadi rata- rata 72,31, begitu juga tingkat keaktifan siswa meningkat. Pada siklus I guru memberi tugas kepada siswa untuk membaca buku dan meringkas dengan berkelompok. Di sini guru hanya membimbing dan sebagai fasilitator yang menyediakan bahan belajar berupa buku-buku. Siswa berusaha untuk mencari sendiri atau membaca informasi informasi yang diperlukan di bawah pengawasan dari guru. Hal ini ternyata membuat siswa lebih bersemangat dalam mengerjakan tugas dan pengetahuan yang diperoleh lebih membekas pada diri siswa dibandingkan dengan memberikan materi pelajaran dicatatkan oleh guru. Pada siklus I ini masih mengalami kendala yaitu masih ada siswa yang hanya mengandalkan jawaban dari teman, dan ada juga masih bermain main sendiri tanpa berusaha mencari informasi dengan membaca. Maka untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peneliti melakukan tindakan lain yang tercakup dalam siklusII.
2. Siklus II. Pada siklus ke II dengan materi yang merupakan kelanjutan dari siklus I, peneliti memberikan tugas yang berbeda yaitu siswa diminta untuk membuat laporan tentang besarnya zakat fitrah yang dikeluarkan oleh masing- masing keluarga siswa dan memberi contoh orang- orang yang berhak menerima zakat fitrah dilingkungan keluarga masing- masing. Semua siswa aktif mengikuti pembelajaran karena masing- masing siswa mengerjakan tugas yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Hal ini mendoronng minat siswa dalam bertanya maupun mengeluarkan pendapat. Pada siklus ke II ini terdapat kendala yaitu ada sebagian siswa yang
masih
malu
bertanya
sehingga
masih
kebingungan
dalamkmengerjakan tugasnya. Sehingga ppada hasil laporan yang dibuat masih kurang memuaskan. Kemudian peneliti mengadakan siklus III untuk mengatasi kendala- kendala di atas. 3. Siklus III. Pada siklus III membahas tentang pelaksanaan zakat fitrah. Pada siklus III ini guru memberikan tugas secara kelompok untuk membentuk susunan panitia pembagian zakat fitrah. Guru membagi siswa menjadi dua kelompok yang masing- masing kelompok harus menyelesaikan tugas yang di berikan dan melaporkan hasilnya kepada guru. Pada siklus III ini semua siswa sudah aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa merasa senang karena semua terlibat dalam
mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru. Guru dalam pembelajaran kali ini hanya sebagai pembimbing dan fasilitator bagi siswa. B. Pembahasan. Hasil peenelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yaitu hasil evaluasi dan keaktifan siswa yang meliputi keaktifan bertanya, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat dan mengerjakan tugas mengalami penigkatan.Hal ini dicapai setelah pelaksanaan proses belajar mengajar menggunakan pendekatan pembelajaran aktif dengan metode resitasi. Pada siklus I guru memberikan tugas membaca tentang zakat fitrah. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I ini keaktifan siswa rata- rata 31,72%. Sedangkan hasil evaluasi mengalami peningkatan yaitu 68,5 sebelum PTK menjadi 72,31. Pada siklus I ini sudah mengalami peningkatan walaupun belum begitu memuaskan. Pada siklus I ini masih ada siswa yang bermain sendiri dan hanya mengandalkan pekerjaan dari teman tanpa mau berusaha sendiri. Sehingga peneliti melakukan tindakan yang berbeda pada siklus berikutnya. Pada pelaksanaan siklus II yang dicapai meningkat. Rata- rata keaktifan siswa menjadi 36,53% Sedangkan hasil evaluasi rata-rata menjadi 76,20.Berdasarkan data di atas sudah ada peningkatan baik keaktifan siswa maupun hasil belajarnya. Namun masih ada sebagian kecil siswa yang masih malu untuk bertanya sehingga masih kesulitan dalam mengerjakan tugas. Pada siklus II ini guru memberi tugas membuat laporan tentang besarnya zakat yang dikeluarkan oleh keluarga masing- masing siswa dan golongan orang-
orang yang berhak menerima zakat fitrah di lingkungan siswa. Karena masih ada kendala maka peneliti melaksanakan tindakan yang lain pada siklus selanjutnya. Hasil yang dicapai pada siklus III yaitu rata- rata keaktifan siswa menjadi 40,38% dan rata- rata hasil evaluasi 80,15. Hal ini berarti pada siklus III hasil yang dicapai juga mengalami peningkatan. Pada pembelajaran di siklus III ini guru memberikan tugas kelompok membentuk susunan panitia zakat fitrah oleh siswa. Dengan melibatkan semua siswa, pembelajaran menjadi lebih menyenangkan bagi siswa yang tadinya pasif menjadi lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan dsata di atas maka pembelajaran mata pelajaran fiqih materi zakat fitrah dengan pendekatan pembelajaran aktif menggunakan metode resitasi dapat meningkatkan minat, keaktifan dan prestasi belajar siswa. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan nilai rata- rata tertulis dan keaktifan siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 12. Rekapitulasi tingkat keaktifan siswa kelas IV pada siklus I, II, dan III, MI Ma’arif Tirto Grabag tahun 2011. No
Nama Siswa
Keaktifan
Menjawab
Mengemukakan
Mengerjakan
bertanya
pertanyaan
pendapat
latihan
1
Ahmad Rizkiyanto
1
-
-
3
2
Ahmad Kurniawan
1
-
-
3
3
Abdul Rosid
1
-
-
3
4
Ahsanul Ulum
-
-
-
3
5
B Eko Prasetiyo
-
1
-
3
6
Chorul Rozikin
2
-
-
3
7
Fathur Rizal
-
-
1
3
8
Lailatun Najah
2
1
-
3
9
LinaListiyani
-
-
1
3
10
Lilik Masruroh
-
-
1
3
11
Mahirul Mabrur
-
2
-
3
12
M Zaki Izul Haq
1
-
-
3
13
Mutoharoh
1
-
-
3
14
Nurul Fadilah
-
-
1
3
15
Nikmatul Ulya
1
1
1
3
16
Nur Ahmad
1
-
-
3
17
Nurul Mustofa
-
-
-
3
18
Nurul Hasan
1
1
1
3
19
Roudlotul Inayah
-
-
-
3
20
Safitri
-
-
2
3
21
Saeful Ansor
1
1
-
3
22
Setianingrum
-
-
-
3
23
W Yaser Arafat
1
1
-
3
24
Zamzuri
-
-
-
3
25
Yusuf Arifin
2
1
-
3
26
Laila Nur Afida
2
1
3
-
Tabel 13. Perbandingan hasil evaluasi siklus I, II dan III siswa kelas IV MI Ma’airf Tirto Grabag tahun 2011. Siklus 1
Siklus 2
Ahmad Rizkiyanto
75
78
80
2
Ahmad Kurniawan
76
78
82
3
Abdul Rosid
75
80
82
4
Ahsanul Ulum
80
80
83
5
B Eko Prasetiyo
78
80
84
6
Chorul Rozikin
60
68
75
7
Fathur Rizal
60
66
75
8
Lailatun Najah
70
75
80
9
Lin aListiyani
82
80
82
10
Lilik Masruroh
65
76
80
11
Mahirul Mabrur
74
78
80
12
M Zaki Izul Haq
76
78
82
13
Mutoharoh
70
75
78
14
Nurul Fadilah
70
72
78
15
Nikmatul Ulya
90
92
92
16
Nur Ahmad
70
72
80
17
Nurul Mustofa
70
80
80
No
Nama Siswa
1
Siklus 3
18
Nurul Hasan
70
75
82
19
Roudlotul Inayah
75
76
80
20
Safitri
70
75
80
21
Saeful Ansor
70
74
76
22
Setianingrum
75
77
80
23
W Yaser Arafat
70
74
80
24
Zamzuri
70
72
78
25
Yusuf Arifin
69
74
78
26
Laila Nur Afida
70
74
80
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan. Berdasarkan analisa data dan pembahasan pada bab IV maka hasil penelitian dapat disimpulkan sebagi berikut: 1. Penerapan metode resitasi dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran fiqih materi zakat fitrah pada siswa kelas IV MI Ma’arif Tirto Grabag Magelang tahun 2011. 2. Penerapan metode resitasi mata pelajaran fiqih materi zakat fitrah siswa lebih aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar di MI Ma’arif Tirto Grabag Magelang tahun 2011, di buktikan meningkatnya keaktifan siswa yaitu 31,72% pada siklus I, menjadi 36,53 % pada siklus II dan terakhir 40,38 % pada siklus III. 3. Penerapan metode resitasi juga dapat meningkatkan prestasi belajar fiqih materi zakat fitrah siswa kelas IV MI Ma,arifTirto Grabag Magelang tahun 2011. Hal ini di buktikan dengan meningkatnya rata- rata hasil evaluasi pada setiap akhir kegiatan yaitu 72,31 pada siklus I dan 76,20 pada siklus II dan 80,15 pada siklus III.
B. Saran. Berdasarkan penelitian ini ada beberapa saran yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran fiqih yaitu : 1. Bagi pihak sekolah dan guru- guru MI Ma’arif Tirto khususnya dan guruguru pada umumnya dapat penggunakan metode resitasi sebagai salah satu metode pembelajaran aktif dapat meningkatkan minat, aktifitas dan prestasi belajar siswa selain metode mengajar yang lain. 2. Bagi peneliti hendaknya dapat lebih banyak menggunakan metode metode lain yang lebih variatif sesuai dengan materi yang diajarkan sehingga siswa lebih tertarik dan pemahamannya lebih mendalam. 3. Bagi guru jadikan siswa sebagai subyek bukan hanya sebagai objek dalam proses pembelajaran karena dengan pengalaman langsung, pengetahuan akan lebih membekas dalam diri siswa.
DAFTAR PUSTAKA
A.S.Horby,Oxford, press,2003
Adfanred
Learner’s
dicsionary,
oxford
University
Arikunto, Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta, cet. Ke-4, Agustus 2007. Asnawi, Muh, Fiqih Untuk MI Kelas IV, Aneka Ilmu, Semarang, Maret 2007 Bahri Djamarah, Syaiful, Zain Aswan, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta 1987. DEPAG RI, Pedoman Khusus Fiqih MI,Dirjen Binbaga Islam, Jakarta, 2004 Departemen Agama RI, AL- QUR’AN TERJEMAH PER- KATA Syaamil Al- Qur’an,2007. Mahjudin, Dirasah Islamiyah bagian ilmu fiqih,Percetakan Buana Indah, Pasuruan, 1995.
Garoeda
Putot Tunggal, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN Balai Pustaka, Jakarta,1984 Rasjid, Sulaiman, Fiqih Islam, Sinar Baru, Bandung, 1987. S. Sudiman, Arief, Media Pendidikan, Pustekom, Jakarta, 1993. Sardiman, Interaksi dan Motifasi Belajar Mengajar,PT Raja Grafindo Persada, Jakarta,1990 Slameto, Belajar dan FaktorCipta, Salatiga,1987.
factor
Yang
Mempengaruhinya,Rineka
Sunartombs, wordpress.com. Syah,
Muhibbin, i995.
Psikologi
Pendidikan,
Remaja
Rosdakara,
Bandung,
Tanwir, Hadi, Anis, Pengantar Fiqih 4, PT Tiga Serangkai, Solo, 2007 Utari Subakto, Sri, dkk.Metodologi pengajaran, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1993.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
I.
Mata Pelajaran
: Fiqih
Kelas / Semester
: IV / II
Alokasi waktu
: 2 jam pelajaran ( 2x 30 menit )
Standar Kompetensi Mengetahui dan memahami ketentuan wajib zakat fitrah.
II.
Kompetensi dasar Menjelaskan ketentuan wajib zakat fitrah.
III.
Indikator. 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian zakat fitrah. 2. Siswa dapat menjelaskan hokum zakat fitrah.
IV.
Materi pembelajaran. Zakat Fitrah.
V.
Langkah Langkah Pembelajaran. 1. Kegiatan Awal. Setelah mengucap salam guru member apersepsi dengan Tanya jawab materi yang lalu. 2. Kegiatan inti. -
Siswa dibagi menjadi lima kelompok, dan di beri buku panduan.
-
Siswa menjawab pertanyaan yang di berikan guru di buku masing – masing siswa.
VI.
Siswa bertanya jawab dan mengerjakan lembar evaluasi.
Alat dan Sumber Bahan. 1. Buku fiqih Klas IV MI. Penerbit Aneka Ilmu. 2. Buku buku lain yang relevan.
VII.
Penilaian. 1. Tehnik
: Tertulis
2. Bentuk tes : Uraian.
Mengetahui Kepala MI Ma, arif Tirto
Tafrihan Budi Santosa.SPd.I. NIP. 197606112005011004
Tirto, 14 Juni 2011 Guru Mapel
Muh Amin.
CONTOH LEMBAR EVALUASI
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar. 1. Apa zakat menurut bahasa? 2. Apakah zakat menurut istilah fiqih? 3. Apa hokum zakat fitrah itu? 4. Jelaskan tujuan zakat fitrah. 5. Tulislah satu ayat Al-quran yang berisi perintah melakukan zakat.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Muh Amin.
Tempat, tanggal Lahir : Magelang, 10 Mei 1970 Agama
: Islam..
Jenis Kelamin
: Laki-laki.
Alamat
: Watuanten rt 05 rw 03 Tlogorejo Grabag Magelang 56196
Pekerjaaan
: Mahasiswa STAIN Salatiga.
Nim
: 11409022
Orang Tua Ayah
: Muh Tamil
Ibu
: Juwariyah.
Alamat
: Watuanten Tlogorejo Grabag Magelang.
RIWAYAT PENDIDIKAN PENELITI
1. SD
NAMA
: MUH AMIN
NIM
: 11409022
: SD Tlogorejo Grabag Tahun 1994
2. MTsN : MTsN Grabag Magelang Tahun 1997 3. PGAN : PGAN Magelang 1989 4. D II
: IAIN Wali Songo Semarang 2001
5. S1
: Fakultas Tarbiyah Program Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga.
SURAT KETERANGAN PENELITIAN Nomor :
Magelang, 20 Mei 2011
Perihal : Ijin Penelitian
Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga
.Assalamu’alaikum Wr. Wb. Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala MI Ma,arif Tirto Grabag menyatakan bahwa Nama
:Muh Amin
NIM
: 11409022
Judul Skripsi : Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fiqih Materi Zakat Fitrah Melalui Metode Resitasi Pada Siswa Kelas IV MI Ma,arif Tirto Grabag Magelang Tahun Pelajaran 2011. Benar – benar telah mengadakan penelitian untuk memperoleh data sesuai dengan judul skripsi tersebut. Demikian keterangan kami unruk dapat menjadikan periksa. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Kepala MI Ma’arif Tirto
Tafrihan Budi Santosa, S.Pd.I NIP.197606112005011004