PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE CARD SORT PADA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN PENINGGALAN SEJARAH DARI MASA HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA KELAS V DI MI MUHAMMADIYAH TEJOBANG KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: NURUL AZIZAH WIDYAWATI NIM: 11508052 JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2012
iii
iv
v
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp (0298) 323706, 323433 Fax 323433Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id Emal:
[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama
: Nurul Azizah Widyawati
NIM
: 11508052
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE CARD SORT PADA MATA PELAJARAN IPS
POKOK BAHASAN PENINGGALAN
SEJARAH DARI MASA HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA
KELAS
V
DI
MI
MUHAMMADIYAH
TEJOBANG KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan. Salatiga,14 Februari 2013 Dosen Pembimbing
Peni Susapti, M. Si. NIP. 19970403 200003 2 003
vi
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp (0298) 323706, 323433 Fax 323433Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id Emal:
[email protected]
SKRIPSI PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE CARD SORT PADA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN PENINGGALAN SEJARAH DARI MASA HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA KELAS V DI MI MUHAMMADIYAH TEJOBANG KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 DISUSUN OLEH NURUL AZIZAH WIDYAWATI NIM : 11508052 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 04 April 2013 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji Sekertaris Penguji Penguji 1 Penguji 2 Penguji 3
: : : : :
Drs. Sumarno Widjadipa, S.Pd Drs. Djoko Sutopo Dra. Djamiatul Islamiyati, M.Ag Fatchurrohman, M.Pd Dr. Budiyono Saputra, M.Pd
________________ ________________ ________________ ________________ ________________
Salatiga,04 April 2013 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M. Ag NIP. 198580827 198303 vii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini Nama
: Nurul Azizah Widyawati
Nim
: 11508052
Program studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Simo, 14 Februari 2013 Yang Menyatakan
Nurul Azizah Widyawati
viii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO .... 34ö N ÍkŦ
àÿRr'Î/ $tB (#rçŽÉitóム4Ó®Lym BQ öqs)Î/ $tB çŽÉitóムŸw ©! $#žc
Î)...
Artinya :”Sesungguhnya Allah swt tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar Ra’ad: 11)
PERSEMBAHAN
Suamiku tercinta, Anak ku tersayang, Kedua Orang tuaku, Keluarga besar ku Teman-teman mahasiswa seperjuanganku
ix
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahnya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan tugas dan syarat yang wajib dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat kelak. Suatu kebanggaan tersendiri, jika tugas dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bentuannya, khususnya kepada: 1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag, sebagai ketua STAIN Salatiga. 2. Suwardi, M. Pd, sebagai ketua jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga 3. Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd, sebagai ketua program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga. 4. Miftachurrif’ah, M. Ag, sebagai sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga. 5. Peni Susapti, M. Si, sebagai pembimbing yang telah memberikan waktu,tenaganya dengan ikhlas untuk membimbing dan memberikan arahan sehingga skripsi ini selesai. 6. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. 7. Tunjiyah, S. Ag sebagai kepala Madrasah Ibtidaiyah Tejobang yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian madrasah yang beliau pimpin. 8. Bapak/Ibu guru dan Karyawan MI Tejobang melakukan penelitian di madrasah tersebut.
x
yang telah membantu penulis selama
9. Murid-murid kelas V MI Tejobang yang telah mendukung dan membantu penulis dalam melakukan penelitian. 10. Suamiku tercinta yang tak henti-hentinya memberikan doa dan dukungan demi keberhasilan penulis. 11. Anakku, Luthfia tersayang yang selalu menjadi motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. 12. Bapak dan Ibu tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang, doa dan dukungan demi keberhasilan penulis. 13. Keluargaku tersayang yang selalu mendukung dan memberikan semangat dalam nasehatnasehat yang bermanfaat. 14. Teman-teman PGMI seperjuangan yang selalu bersama dalam suka dan duka. 15. Sahabat-sahabat tercinta dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan kalian. 16. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal mereka mendapat balasan yang lebih baik serta mendapat kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat. Penulis dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Salatiga, Penulis
xi
ABSTRAK Azizah, Nurul. 2013. Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa melalui Metode Card Sort pada Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Peninggalan Sejarah Masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia Kelas V Di MI Muhammadiyah Tejobang Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Peni Susapti, M.Si Kata kunci: Keaktifan Belajar, Prestasi Belajar, metode Card Sort Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat dan semangat belajar siswa terhadap pelajaran IPS. Penyebabnya adalah kurang adanya variasi dalam menggunakan metode dalam pembelajaran sehingga siswa menjadi jenuh dan bosan. Selain itu, para siswa menganggap pelajaran IPS merupakan pelajaran hafalan. Saat mengajar, guru kurang adanya interaksi terhadap siswa, sehingga masih ada siswa yang melakukan aktivitas di luar pelajaran, seperti menggambar, melamun dan berbicara sendiri. Dalam penelitian ini, masalah yang ingin dijawab adalah apakah penggunaan metode Card Sort dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V MI Muhammadiyah Tejobang Kec. Simo Kab. Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang bersifat kolaboratif. Penelitian ini dilakukan secara kerjasama dengan guru kelas V MI Muhammadiyah Tejobang Kec. Simo Kab. Boyolali. Penelitian ini merupakan upaya dalam meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS melalui metode Card Sort pada siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Tejobang Kec. Simo, Kab. Boyolali tahun 2012/2013. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan 3 siklus. Tiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari 1) Planning, untuk mengindentifikasi masalah dan merencanakan kegiatan pembelajaran, dan membuat instrument penelitian lainnya. 2) Acting, melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran IPS. 3) Observing, pengambilan data tentang hasil melalui tes dan lembar pengamatan, 4) Reflecting, menganalisis data hasil pengamatan. Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V MI Tejobang Kec. Simo, Kab. Boyolali yang berjumlah 15 Siswa, terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 7 siswi perempuan. Penelitian ini menggunakan metode Card Sort pada saaat pembelajaran IPS. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode Card Sort mampu meningkatkan keaktifan siswa terhadap pelajaran IPS. Terbukti pada siklus I (33,33%),pada siklus II meningkat menjadi (46,67%),dan siklus III menjadi (86,67%). Dengan menggunakan metode Card Sort yang tepat akan mampu meningkatkan prestasi dan ketuntasan belajar siswa, dilihat dari rata-rata hasil tes formatif pada setiap siklus yaitu pra-siklus (48), siklus I menjadi (52), siklus II menjadi (58,67) dan siklus III menjadi (71,33). Mengacu pada hasil penelitian, peneliti menyarankan kepada para guru atau calon guru untuk selalu meningkatkan inovasi pembelajarannya dengan menggunakan media dan metode pembelajaran.
xii
DAFTAR ISI
Sampul Judul ………………………………………………………………………….. i Lembar Berlogo ………………………………………………………………………..
ii
Persetujuan Pembimbing ………………………………………………………………. iii Pengesahan Kelulusan ………………………………………………………………… iv Pernyataan Keaslian Tulisan …………………………………………………………..
v
Motto dan Persembahan ………………………………………………………………. vi Kata Pengantar …………………………………………………………………………
vii
Abstrak ………………………………………………………………………………...
viii
Daftar Isi ………………………………………………………………………………
ix
Daftar Tabel ……………………………………………………………………………
x
Daftar Gambar …………………………………………………………………………. xiv Daftar Lampiran ………………………………………………………………………..
xv
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah ……………………………………………………….
1
2. Rumusan Masalah ……………………………………………………………...
5
3. Tujuan Penelitian ………………………………………………………………
6
4. Hipotesis Penelitian ……………………………………………………………. 6 5. Manfaat Penelitian …………………………………………………………….
7
6. Definisi Operasional …………………………………………………………..
8
7. Metode Penelitian …………………………………………………………….
8
8. Sistematika Penelitian …………………………………………………………
15
xiii
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Keaktifan ………………………………………………………………………
17
1. Pengertian Keaktifan ……………………………………………………….. 17 2. Macam-macam Keaktifan ………………………………………………….
17
3. Asas-asas Keaktifan ………………………………………………………
18
4. Kelebihan dan Kelemahan Keaktifan ………………………………………
19
5. Cara Menumbuhkan Keaktifan …………………………………………….
19
B. Prestasi Belajar ………………………………………………………………… 20 1. Pengertian Prestasi Belajar …………………………………………….......
20
2. Ciri-ciri Belajar …………………………………………………………
20
3. Teori Belajar ……………………………………………………………..
21
4. Prinsip Belajar …………………………………………………………...
22
C. Metode Card Sort ………………………………………………………………
22
1. Metode …………………………………………………………………….
22
a. Pengertian Metode ………………………………………………………
22
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode ………………… 23 2. Card Sort …………………………………………………………………..
23
a. Pengertian Card Sort …………………………………………………… 23 b. Langkah-langkah Penggunaan Card Sort ……………………………….
25
c. Kelebihan dan Kelemahan Card Sort …………………………………..
26
D. Pelajaran IPS …………………………………………………………………..
26
1. Pengertian IPS ……………………………………………………………… 26
xiv
2. Tujuan IPS ………………………………………………………………….
27
3. Ruang Lingkup IPS ………………………………………………………… 28 4. Karakteristik Mata Pelajaran IPS ………………………………………….. 29 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian ………………………………………………………………. 32 B. Setting dan Prosedur Penelitian ……………………………………………….
36
C. Rencana dan Prosedur Penelitian ………………………………………………
36
1. Deskripsi Siklus I …………………………………………………………..
36
2. Deskripsi Siklus II ………………………………………………………
41
3. Deskripsi Siklus III …………………………………………………………
46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus …………………………………………………………...
51
1. Siklus I ……………………………………………………………………...
51
2. Siklus II …………………………………………………………………….
58
3. Siklus III ……………………………………………………………………
59
E. Pembahasan ……………………………………………………………………. 63 1. Hasil Rekapitulasi…………………………………………………………..
63
3. Siklus I …………………………………………………………………......
64
4. Siklus II …………………………………………………………………….
64
5. Sijklus III …………………………………………………………………...
66
BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan 2. Saran
xv
Daftar Pustaka Lampiran-lampiran Daftar Riwayat Hidup Penulis
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Nama Guru MI Tejobang ………………………………………………….
43
Tabel 3.2 Jumlah Siswa MI Tejobang ……………………………………………….
44
Tabel3 .3 Nama Siswa Kelas V MI Tejobang ……………………………………….
46
Tabel 4.2 Hasil Persentase Ketuntasan ………………………………………………
63
Tabel 4.4 Daftar keaktifan Siswa Siklus I ……………………………………………
65
Tabel 4.5 Hasil Persentase Keaktifan Siswa Siklus I ……………………………….
66
Tabel 4.6 Hasil Tes Formatif Siklus I ………………………………………………
66
Tabel 4.7 Daftar Keaktifan Siswa Siklus II …………………………………………
68
Tabel 4.7 Hasil Persentase Keaktifan Siklus II ………………………………………
69
Tabel 4.8 Hasil Tes Formatif Siklus II ……………………………………………….
69
Tabel 4.9 Daftar Keaktifan Siswa Siklus III ………………………………………….
71
Tabel 4.10 Daftar Keaktifan Siswa Siklus III ………………………………………..
72
Tabel 4.11 Hasil Persentase Keaktifn SIklus III …………………………………….
72
Tabel 4.12 Hasil Tes Formatif Siklus III …………………………………………….
74
Tabel 4.13 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus ………………………………..
75
xvii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I Lampiran 2 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II Lampiran 3 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus III Lampiran 4 Lembar test formatif siklus I Lampiran 5 Lembar test formatif siklus II Lampiran 6 Lembar test formatif siklus III Lampiran 7 Lembar jawaban siklus I Lampiran 8 Lembar jawaban siklus II Lampiran 9 Lembar jawaban siklus III Lampiran 10 Hasil tes formatif siswa pada siklus I Lampiran 11 Hasil tes formatif siswa pada siklus II Lampiran 12 Hasil tes formatif siswa pada siklus III Lampiran 13 Foto pelaksanaan pembelajaran Lampiran 14 Lembar metode Card Sort Lampiran 15 Lembar penentuan KKM Lampiran 16 Lembar konsultasi skripsi Lampiran 17 Surat permohonan ijin penelitian Lampiran 18 Surat Keterangan penelitian Lampiran 19 Nilai SKK mahasiswa Lampiran 20 Riwayat hidup penulis
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Siklus Penelitian............................................................
xix
10
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada
dasarnya
manusia
diciptakan
sebagai
makhluk
monodualisme, yaitu sebagai mahkluk sosial dan mahkluk individu. Sebagai mahkluk sosial tentu tidak lepas dari kehidupan bermasyarakat, sedangkan dalam hidup bermasyarakat diperlukan sebuah ilmu sosial. Ilmu sosial dapat dipelajari secara langsung dalam lingkungan masyarakat, sehingga mampu dipahami dan diketahui makna yang seutuhnya dari ilmu sosial secara nyata. Menurut Ahmadi dkk (1997: 2), Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan pelajaran di sekolah dasar dan menengah (Elementary and Secondary). Begitu pentingnya ilmu sosial bagi kehidupan masyarakat dapat dilihat dari manfaat yang ditimbulkan, diantaranya sebagai bekal bagi siswa di Sekolah Dasar untuk kehidupan kelak di masyarakat, untuk memecahkan berbagai masalah yang timbul di masyarakat (masalah sosial), untuk membekali kemampuan berkomunikasi dengan
masyarakat dan lain
sebagainya. Menurut Sanusi (1997) (dalam Sardjiyo dkk, 2009: 25), pengertian studi sosial tidak selalu bertaraf akademik-universitas, bahkan dapat merupakan bahan pelajaran bagi anak-anak didik sejak pendidikan dasar
1
2
dan dapat berfungsi sebagai pengantar bagi lanjutan kepada disiplindisiplin ilmu social. IPS juga merupakan ilmu sosial yang sangat penting untuk bekal dalam bermasyarakat sehingga mampu menciptakan kehidupan yang serasi. Melihat kondisi saat ini, mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang kurang diminati siswa, hal ini terlihat dari nilai yang diperoleh siswa kurang dari standar yang telah ditentukan. Selain itu pandangan siswa yang menganggap IPS merupakan pelajaran hafalan. Apalagi guru dalam menyampaikan materi kurang adanya variasi dalam menggunakan metode, akibatnya perhatian dan semangat siswa menurun yang akhirnya hasil belajar siswa juga semakin menurun. Berdasarkan dokument yang ada di MI Tejobang tahun ajaran 2011/2012 ada sebagian siswa yang
tuntas. Hal ini masih di bawah
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan, yaitu 60. Hal ini membuat penulis ingin melakukan penelitian di MI Tejobang Kec. Simo, Kab. Boyolali guna mengetahui penyebab rendahnya nilai siswa kelas V kurang memenuhi standar yang ditentukan. Selain itu juga ingin memberikan masukan kepada guru dalam menggunakan metode ketika proses pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti bekerja sama dengan guru kelas untuk melakukan penelitian. Dalam penelitian ini, guru kelas bertindak sebagai pelaksana dari kegiatan pembelajaran, sedangkan peneliti menyiapakan peralatan yang digunakan dalam pembelajaran, serta sebagai pengamat kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir.
2
3
Rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa tidak semata-mata disebabkan oleh kemampuan siswa, tetapi juga bisa disebabkan kurang berhasilnya guru dalam mengajar. Salah satu tugas guru adalah sebagai pengajar yang lebih menekankan kepada tugas dalam merencanakan dan melaksanakan pengajaran. Dalam hal ini guru dituntut memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan teknis mengajar, disamping menguasai ilmu atau bahan yang akan diajarkan. Dalam pembelajaran terdapat tiga komponen utama yang saling belajar-mengajar.
Ketiga
berpengaruh dalam proses
komponen tersebut
adalah: (1)
kondisi
pembelajaran, (2) metode pembelajaran, dan (3) hasil pembelajaran. Terkait tentang ketiga komponen tersebut maka guru harus mampu memadukan dan mengembangkannya, supaya kegiatan pembelajaran menuai hasil yang maksimal. Oleh karena itu, dengan bekal kemampuan dan keterampilan yang dimiliki guru diharapkan mampu menjadikan pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan, sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal. Sebagaimana firman Allah swt dalam alQur’an surat An Nahl ayat 125 yang berbunyi :
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhan-mu yang lebih
3
4
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.. Dari ayat di atas dapat diketahui bahwa seorang pengajar, ketika dalam mengajar hendaknya menggunakan pendekatan yang baik sebelum melakukan proses pembelajaran khususnya sebelum menggunakan metode misalnya dengan memahami keadaan siswanya terlebih dahulu, memahami materi pelajaran yang akan disampaikan, dan ketika menegurnya hendaknya dengan sikap yang baik pula, tidak kasar ataupun membentakbentak. Penggunaan metode yang baik dan pengajaran yang baik dapat meningkatkan prestasi siswa. Keaktifan belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Keaktifan siswa ketika dalam proses pembelajaran dapat menciptakan suasana kelas menjadi lebih hidup lagi ketika dalam proses pembelajaran. Keaktifan belajar ditandai dengan adanya keterlibatan secara optimal, baik intelektual, emosi, dan fisik. Menggunakan metode pembelajaran yang variatif, berbeda dari biasanya, atau membuat pembelajaran berlangsung. Sebagai seorang guru harus berani mengadakan pembaharuan dalam proses pembelajaran agar dapat membuat siswanya aktif. Keaktifan siswa ketika dalam pembelajaran dapat dilihat dari, perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru, kerjasama dalam kelompok, kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat, kemauan siswa untuk bertanya, kemampuan siswa untuk menjawab pertanyaan dari guru, kemampuan siswa dalam menyimpulkan
4
5
materi pelajaran, kemampuan memberikan kesempatan teman untuk bertanya, kemampuan siswa menghargai pendapat temannya. Adapun indikator dari prestasi belajar diambil dari nilai Ulangan Harian, UTS, dan nilai UAS. Oleh karena itu, selain meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar, seorang guru harus dapat menentukan metode yang paling cocok untuk digunakan dalam pembelajaran meskipun tidak dapat dipungkiri kalau dalam penggunaan metode tersebut terdapat kekurangan. Untuk tujuan inilah guru harus memiliki keberanian untuk melakukan berbagai uji coba terhadap suatu metode mengajar, membuat suatu media murah atau penerapan suatu strategi mengajar tertentu yang secara teoritis dapat dipertanggungjawabkan untuk memecahkan permasalahan pembelajaran. Dengan pembelajaran Card Sort diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran menerapkan metode Card Sort merupakan metode pembelajaran
yang
diharapkan
mampu
memberi
inovasi
dalam
pembelajaran. Pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang terdapat nuansa bermain dalam pembelajarannya (Zaini, 2006:50). Hal ini diharapkan membuat siswa tidak jenuh selama mengikuti pembelajaran IPS di sekolah. Penerapan
metode
pembelajaran Card
Sort
dalam proses
pembelajaran diharapakan tidaklah menjemukan. Diharapkan penerapan strategi pembelajaran ini siswa akan merasa nyaman dalam proses
5
6
pembelajaran, dengan demikian materi yang disampaikan akan mudah diterima oleh peserta didik. Kemudahan dan kesesuaian penerimaan materi ajar yang disampaikan oleh pendidik akan menyebabkan prestasi baik akademik maupun interaksi dengan masyarakat dapat diraih. Adapun alasan pemilihan metode Card Sort, diantaranya : membantu mendinamisir kelas yang jenuh, memperkuat ingatan siswa tentang materi atau informasi, meningkatkan motivasi siswa khusunya terhadap
maata
mengembangkan
pelajaran
IPS
mengoptimalkan
kreativitas
guru
dalam
energi
menggunakan
dan
metode
pembelajaran. Untuk menjawab problematika di atas, penulis mengangkat judul “PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE CARD SORT PADA MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN PENINGGALAN SEJARAH DARI MASA HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA KELAS V MI TEJOBANG
KECAMATAN
SIMO
KABUPATEN
BOYOLALI
TAHUN AJARAN 2012/2013”. B. Rumusan Masalah 1. Apakah metode Card Sort dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS Pokok Bahasan Peninggalan Sejarah Darii Masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia kelas V MI Tejobang Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013?
6
7
2. Apakah metode Card Sort dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Pokok Bahasan Peninggalan Sejarah Darii Masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia kelas V MI Tejobang Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS Pokok Bahasan Peninggalan Sejarah Dari Masa HinduBudha dan Islam di Indonesia kelas V MI Tejobang Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan penerapan metode Card Sort. 2. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Pokok Bahasan Peninggalan Sejarah Dari Masa HinduBudha dan Islam di Indonesia kelas V MI Tejobang Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan penerapan metode Card Sort. D. Hipotesis Penelitian 1. Penerapan metode Card Sort dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS Pokok Bahasan Peninggalan Sejarah Dari Masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia kelas V MI Tejobang Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012. 2. Penerapan metode Card Sort dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Pokok Bahasan Peninggalan Sejarah Dari
7
8
Masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia kelas V MI Tejobang Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Bagi Siswa Siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik khususnya pada mata pelajaran IPS. b. Bagi Guru Guru mampu mengembangkan metodologi pembelajaran yang sesuai dengan situasi yang terjadi pada suatu kelas. c. Bagi Sekolah Mampu mengembangkan kualitas pendidikan baik dalam bidang akademik maupun non akademik. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Memberikan kemudahan dalam menerima dan memahami materi yang disampaikan oleh guru. Dapat melatih disiplin dalam bekerja sama antar siswa. Dapat meningkatkan minat belajar siswa terhadap pelajaran IPS.
b. Bagi Guru
8
9
Mampu mengembangkan kreativitas dalam menyampaikan materi dan mengoptimalkan waktu dan materi secara efektif dan efisien. Selain itu guru dapat mencapai tujuan pendidikan sesuai yang diharapkan. c. Bagi Sekolah Dapat meningkatkan kualitas sekolah, ini terwujud dengan adanya minat belajar siswa-siswa yang tinggi, guru yang kreatif dan kualifikasi serta tidak lepas adanya dukungan penuh dari pihak kepala sekolah dan sekolah. F. Definisi Operasional Untuk menghindari perbedaan pendapat, maka pemulis memberikan batasan sebagai berikut : a. Keaktifan belajar siswa, adalah Suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional (Rochman Natawijaya dalam Depdiknas, 2005 : 31). b. Mata Pelajaran IPS, adalah mata pelajaran yang mengkaji seperangkat fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan. (Depag, 2004: 77-78) c. Metode Card Sort, adalah berupa potongan kertas yang berisikan informasi atau materi yang digabungkan dengan lawan yang sesuai dengan isi potongan kertas dan menginterpretasikan hasil gabungan dari potongan kertas-kertas tersebut. Menurut Zaini,dkk (2002: 50). Metode ini merupakan metode kolaboratif yang digunakan untuk mengajar
9
10
konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang objek, atau mengulang informasi. Gerakan fisik yang dominan
dalam metode ini dapat
membantu mendinamisir kelas yang jauh atau besar. G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Rancangan yang ditetapkan adalah penelitian tindakan kelas, pada tahap ini peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu diperhatikan khusus untuk diamati. Adapun siklus atau tahaptahap penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut (Arikunto, 2008: 16) :
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Refleksi
SIKLUS II Pengamatan
? Gambar 1.1 Siklus Penelitian
2. Subjek, Lokasi, dan Waktu Penelitian
10
Pelaksanaan
11
a. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V yang berjumlah 15 anak di MI
Muhammmadiyah Tejobang
Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun 2012/2013. b. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Madrasah Ibtidaiyah Tejobang Kecamatan Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013. c. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada tahun pelajaran 2012/2013 pada tanggal 17 september s/d 13 oktober 2012 3. Langkah-langkah atau Siklus Penelitian a. Perencanaan Pada tahap ini rencana pelaksanaan tindakan kelas yang harus dilaksanakan oleh peneliti yaitu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP),
menyiapkan
peralatan
yang
akan
digunakan dalam pembelajaran dan menyiapkan instrument penelitian. b. Tindakan Pada tahap ini tindakan yang dilakukan pada saat jam pelajaran IPS dengan menggunakan Metode Card Sort. Guru menyajikan materi yang telah disiapkan dan membimbing siswa dalam melaksanakan kegiatan mencari kartu yang sesuai dengan informasi yang dimilki dan mempresentasikan isi informasi.
11
12
Selanjutnya guru melaksanakan observasi selama pelaksanaan proses belajar mengajar dan evaluasi. c. Pengamatan Untuk mengamati metode ini berhasil atau belum, maka dapat diamati dari respon siswa terhadap metode yang digunakan guru.
Kegiatan
ini
berpengaruh
terhadap
peningkatan
kemampuan siswa memahami materi pelajaran, yang akhirnya dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. d. Refleksi Setelah metode Card Sort diterapkan dan telah melakukan evaluasi melalui observasi dan test, maka dapat dapat dillihat adanya perubahan dari hasil belajar. Perubahan tersebut dapat dibandingkan dengan sebelumnya dan sesudah metode Card Sort diterapkan. 4. Instrument Penelitian Untuk mendapatkan data pada penelitian ini, bentuk instrument penelitian adalah : a. Pedoman/lembar pengamatan (observasi) digunakan untuk mengamati
kegiatan
dalam
proses
belajar
dengan
menggunakan metode Card Sort. b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan pembelajaran dan menerapkan metode Card Sort.
12
13
c. Soal digunakan untuk mengetahui berhasil tidaknya siswa dalam menguasai materi setelah menggunakan metode Card Sort. d. Dokument digunakan untuk mengetahui keadaan sekolah sebagai tempat penelitian. Yang berisi tentang profil, data monografi, foto keadaan sekolah). 5. Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan a. Observasi Menurut Arikunto dkk (2008: 127) observasi adalah kegiatan pengamatan atau pengalihan data untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Observasi
atau
pengamatan
dilakukan
peneliti
adalah
mengamati dan mencatat kegiatan yang dilakukan siswa dan guru pada saat proses pembelajaran. Observasi siswa diambil untuk mengetahui data pemahaman siswa terhadap proses pembelajaran. mengetahui
Adapun penguasaan
observai guru
guru dalam
diambil
untuk
kegiatan
proses
pembelajaran.
b. Tes/soal Tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan
kepada
seseorang
13
dengan
maksud
untuk
14
mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan skor angka (Hamdani dan Dodi dkk, 2008: 77) Peneliti menggunakan tes objektif yaitu pilihan ganda (multiple choice test) c. Dokumentasi Dokumentasi terdiri dari atas tulisan pribadi seperti buku harian, surat-surat, dan dokumentasi resmi (Nasution, 2003: 85) Dalam penelitian ini data yang diambil dari dokumentasi adalah data mengenai keadaan sekolah baik dari sisi sistem pendidikan maupun dari segi organisasi sekolah. d. Wawancara Wawancara adalah salah satu cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada subjek (Hamdani dan Dodi dkk 2008: 76). Pada penelitian ini hasil wawancara yang didapatkan adalah data tentang kelengkapan profil sekolah. 6. Analisis Data Menurut Arikunto (2008: 131), dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ada dua jenis data yang digunakan yaitu : a. Data Kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan analisa statistika deskriptif.
14
15
b. Data Kualitatif, yaitu data yang berupa informasi dalam bentuk kalimat yang memberi gambaran ekspresi siswa tentang peningkatan pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru atau efektif. Langkah-langkah analisa data dalam penelitian ini : 1) Mengumpulkan data dari hasil observasi dan test. 2) Menentukan kriteria nilai dengan menggunakan kriteria ketuntasan belajar, kriteria tuntas (60-100) dan kriteria tidak tuntas (0-59). 3) Menentukan kriteria dari keaktifan siswa dengan kriteria, baik ( 80-100), cukup baik (60-70), kurang baik (< 60) 4) Data keaktifan siswa diperoleh dari hasil pengamatan para siswa tiap siklus ketika pembelajaran berlangsung dengan
memperhatikan
kriteria-kriteria
yang
ditentukan, yang kemudian dianalisis dan dicari rataratanya dengan menggunakan rumus. 5) Hasil belajar dianalisis dengan membandingkan tes antar siklus maupun indikator kinerja. Nilai pre tes dan post tes dibandingkan untuk mengetahui seberapa kuat tingkat pemahaman siswa dalam mata pelajaran IPS.
15
16
Untuk memperolah nilai rata-rata tes formatif maka dapat dirumuskan : M=
∑
Keterangan : M
= Nilai rata-rata
∑
= Jumlah semua nilai siswa
N
= Jumlah siswa (Djamarah, 2006: 64)
Sedangkan
untuk
memperoleh
atau
menghitung
presentase ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut: P=
x 100%
Keterangan : P = nilai dalam persen F = Frekuensi N = Jumlah keseluruhan (Djamarah, 2006: 225226 6) Setelah
diketahui
hasil
prosentase
kemudian
mengambil kesimpulan dalam bentuk kalimat. Penerapan metode Card Sort
ini dikatakan efektif apabila
indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis sebagai berikut: a. Ada perubahan hasil belajar secara berkelanjutan dari siklus pertama, kedua dan seterusnya. 16
17
b. Nilai siswa kelas V memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam pembelajaran IPS. c. Siswa sangat senang dengan pembelajaran menggunakan penerapan metode Card Sort d. Keaktifan siswa semakin tinggi, sehingga suasana kelas ketika pembelajaran berlangsung lebih hidup. e. Guru
mitra
menyatakan terkesan dan
tertarik dengan
pembelajaran menggunakan penerapan metode Card Sort. H. Sistematika Penulisan Bagian awal yang meliputi sampul, lembar berlogo, judul persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. Bab I berisi pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan. Metode penelitian mencakup rancangan penelitian, subyek penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data, dan analisis data. Bab II berisi kajian pustaka yang mencakup: prestasi belajar yang meliputi: definisi prestai, kegunaan, fungsi,dan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Pembelajaran IPS yang meliputi: definisi pembelajaran, tujuan pembelajaran, teori-teori pembelajaran, ciri-ciri pembelajaran, unsur-unsur pembelajaran dan definisi pembelajaran IPS di SD/MI.
17
18
Metode pembelajaran Card Sort meliputi: pengertian Card Sort, langkahlangkah Card Sort, kelebihan dan kelemahan Card Sort. Prestasi belajar yang berisi pengertian belajar dan pengertian prestasi belajar. Bab III berisi tentang deskripsi pelaksanaan pra siklus meliputi rencana, pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan data, dan refleksi. Deskripsi pelaksanaan siklus I. Deskripsi pelaksanaan siklus II, deskripsi pelaksanaan III dan seterusnya. Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan meliputi deskripsi per siklus yang membahas mengenai data hasil pengamatan/wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan. Dan berisi pembahasan. Bab V penutup berisi kesimpulan dan saran.
18
19
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KEAKTIFAN BELAJAR 1. Pengertian Keaktifan Belajar Keaktifan berasal dari kata aktif, mendapat imbuhan ke-an. Aktif adalah giat (bekerja keras), sedangkan keaktifan adalah kesibukan atau kegiatan (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1995: 19). Menurut Sanjaya (2007: 101-106) aktivitas tidak hanya ditentukan oleh aktivitas fisik semata, tetapi juga ditentukan oleh aktivitas non fisik seperti mental, intelektual dan emosional. Menurut Sriyono (1991: 74), yang dimaksud dengan keaktifan adalah bahwa pada waktu guru mengajar ia harus mengusahakan agar murid-muridnya aktif jasmani maupun rohani. Beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud keaktifan belajar adalah kegiatan atau kesibukan yang mengaktifkan fisik dan non fisik ataupun jasmani dan rohani. 2. Macam-macam Keaktifan Belajar Menurut Slameto (2003: 107), macam keaktifan belajar antara lain, yaitu: 1. Mendengarkan, 2. Memandang 3. Menulis, mencatat 4. Membaca 5. Membuat ringkasan
19
20
Sedangkan menurut Sriyono,(1992: 75), macam keaktifan ada dua yaitu kektifan jasmani maupun keaktifan rohani. Keaktifan jasmani maupun rohani itu meliputi antara lain: a. Keaktifan indera, yaitu: pendengaran, penglihatan, peraba dan lain-lain. b. Keaktifan akal, yaitu: akal anak-anak harus aktif atau diaktifkan untuk memecahkan masalah, menimbang-nimbang, menyusun pendapat dan mengambil keputusan. c. Keaktifan ingatan, yaitu: pada waktu mengajar anak harus aktif menerima bahan pengajaran yang disampaikan oleh guru, dan menyimpannya dalam otak. Kemudian pada suatu saat ia siap dan mampu mengutarakan kembali. d. Keaktifan emosi, yaitu: dalam hal ini murid hendaklah senantiasa berusaha mencintai pelajarannya. Sesungguhnya mencintai pelajaran akan menambah hasil studi seseorang. 3. Asas-asas Keaktifan Belajar Menurut
Zainudin
(1992:
7-8)
azas
aktifitas
yaitu
azas
mengaktifkan rokhani dan jasmani anak. Azas ini berusaha mencegah pengajara an bersifat verbalistis, pengajaran yang hanya kata-kata saja, tetapi tidak dapat diwujudkan kedalam praktek. Keaktifan Jasmani adalah keaktifan yang nampak pada saat anak sementara bekerja, seperti: melakukan percobaan, membut konstruksi model, berkebun, dan lain-lain. Sedangkan keaktifan rohani adalah
20
21
kegiatan yang nampak apabila anak sedang mengamati suatu proses dengan teliti, mengingat, memecahkan persoalan, mengambil kesimpulan. 4. Kelebihan dan Kelemahan Keaktifan Belajar Keaktifan belajar siswa merupakan keikutsertaan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran di kelas baik saat guru menerangkan maupun saat bekerjasama. Dalam hal ini, keaktifan memiliki kelbihan, antara lain yaitu melatih siswa untuk berani, bekarjasama. Sedangkan kelemahannya adalah siswa mudah putus asa, karena tidak dapat menemukan kelompoknya secara tepat. 5. Cara-cara menumbuhkan Keaktifan Belajar Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya,siswa juga dapat berlatih untuk berpikir kritis. Gagne dan Brings ( dalam Martinis,2007: 84) " Faktorfaktor yang dapat menumbuhkan timbulnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran" yaitu: a. Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, sehingga mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran b) Menjelaskan tujuan instruksional (kemampuan dasar kepada siswa). c) Memberi petunjuk siswa cara mepelajarinya d) Memunculkan aktifitas, partisifasi siswa dalam kegiatan pembelajaran e)
Memberi umpan balik (feed back)
f) Menyimpulkan setiap
materi yang
pembelajaran.
21
akan disampaikan diakhir
22
B. PRESTASI BELAJAR 1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dikerjakan, dilakukan (Kamus Umum Bahasa Indonesia, 2006: 910). Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu “prestatie”, kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti hasil usaha (Arifin,1988: 2) Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologi belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Sebagai manusia yang sempurna kita dituntut untuk menuntut ilmu. Menurut Slameto (1988: 2), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dari berbagai definisi di atas, dapat kita simpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu proses usaha yang dilakukan seorang individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya 2. Ciri- ciri Belajar Ada beberapa ciri-ciri belajar antara lain yaitu :
22
23
a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change behavior). b. Perubahan tingkah laku tidak harus segera diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial. c. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman d. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku. 3. Teori-teori Belajar Menurut Ahmadi (1991: 15-16), teori-teori belajar antara lain yaitu a. Teori Belajar menurut Faculty-psychology (Ilmu Jiwa Daya) Menurut teori ini, jiwa manusia terdiri dari berbagai daya seperti berfikir, mengenal, mengamat, dan lain-lain. Cara yang digunakan ialah dengan menghafal, memecahkan soal-soal dan berbagai jenis kegiatan lainnya. b. Teori belajar menurut Ilmu Jiwa Assosiasi Menurut teori ini, jiwa manusia terdiri dari assosiasi dari berbagai tanggapan yang masuk ke dalam jiwa kita. Belajar demikian sifatnya mekanis, seperti mesin dan akhirnya akan terbentuk kebiasaankebiasaan dan sejumlah ilmu pengetahuan..
23
24
c. Teori belajar menurut Ilmu Jiwa Gestalt (Organis). Menurut teori ini, jiwa manusia merupakan satu keseluruhn yang bulat, bukan tanggapan-tanggapan (elemen-elemen). Jiwa manusia bersifat hidup dan aktif, berinteraksi dengan lingkungan. Karena itu belajar menurut pandangan ini berarti mengalami, bereaksi, berbuat, berfikir secara kritis. 4. Prinsip Belajar Prinsip-prinsip
belajar
adalah
prinsip
belajar
yang
dapat
dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa secara individual.
Prinsip belajar tersebut antara lain sebagai
berikut : a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional. b. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untukk mencapai tujuan instruksional c. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan discovery. d. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang. e. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya. (Slameto, 1988: 29).
24
25
C. METODE CARD SORT 1. METODE 1) Pengertian Metode Metode mengajar merupakan cara menyajikan suatu materi atau pokok bahasan kepada siswa sesuai tujuan ang dicapai. Sebagai seorang guru menyampaiakan materi merupakan suatu amanah. Kegiatan belajar mengajar hendaklah dengan cara yang baik yang sesuai dengaketentuan yang dijelaskan dalam Al Qur’an surat An Nisa’ ayat 63 yang berbunyi sebagai berikut:
Artinya: “Mereka itu adalah orang-orang yang (sesungguhnya) Allah Mengetahui apa yang ada di dalam hatinya. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka nasihat,dan katakanlah kepada mereka perkataan yang membekas pada jiwanya.(QS. An Nisa’: 63) Ayat di atas mengandung pengertian bahwa dalam proses belajar mengajar guru hendaknya memberikan nasihat yang baik dan ketika menyampaiakan materi kepada anak hendaknya dengan cara yang baik sehingga anak mudah untuk mengingatnya. Menurut Solchan,dkk (2009: 9), metode diartikan sebagai cara mengajar. Metode adalah suatu prosedur untuk mencapai suatu tujuan
25
26
yang telah ditetapkan. Slameto,(1991: 84), metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Fajri dan Senja, (2008: 565), metode adalah cara sistematis dan terpikir secara baik untuk tujuan, prinsip, dan praktek-praktek pengajaran bahasa. Beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode adalah suatu cara yang sistematis untuk mencapai tujuan sesuai dengan kaidahkaidah yang ditentukan khususnya dalam proses pembelajaran. 2) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Menurut Djamarah dan Zain,(2002:
89-92), faktor yang
mempengaruhi pemilihan metode adalah sebagai berikut: 1) Anak didik 2) Tujuan 3) Situasi 4) Fasilitas 5) Guru Menurut Anita (2009: 10), faktor yang mempengaruhi pemilihan metode adalah sebagai berikut: 1) Tujuan pembelajaran 2) Karakteristik bahan pelajaran 3) Waktu 4) Faktor siswa 5) Fasilitas, media, dan sumber belajar
26
27
Dalam menentukan atau memilih metode pembelajaran harus mempertimbangkan dan memperhatikan materi. Memilih metode tidak bisa sembarangan, karena tidak semua metode dapat digunakan dalam pembelajaran. 2. Card Sort 1) Pengertian Card Sort Menurut Siberman (2007: 157), card sort adalah memilah atau memilih kartu. Card Sort ini merupakan kegiatan kolaboratif yang biasa digunakan untuk mengajarkan konsep. Penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek atau mengulangi informasi. Gerakan fisik yang diutamakan dapat membantu untuk energy kepada kelas yang jenuh. Menurut Zaini, dkk (2002: 50-51) Card Sort adalah mencari kawan. Metode ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bias digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta tentang objek atau mengulang informasi. Gerak fisik yang dominan dalam metode ini untuk dapat mendinamiskan kelas yang jenuh atau bosan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode Card Sort adalah suatu metode yang digunakan untuk pembelajaran baik mata pelajaran IPS maupun mata pelajaran lain, dengan menggunakan media atau alat berupa bermacam-macam kartu. Adapun cara penggunaannya sesuai langkah yang telah ditetapkan dan metode ini bermanfaat untuk mengembalikan semangat siswa yang berkurang.
27
28
2) Langkah Penggunaan Metode Card Sort Adapun langkah-langkah penggunaan metode Card Sort (Zaini, 2002: 50-51) antara lain sebagai berikut: a. Setiap siswa diberikan potongan kertas yang berisi informasi atau contoh yang tercakup dalam satu atau lebih kategori. b. Mintalah siswa untk bergerak mencari dan berkeliling di dalam kelas untuk menemukan kartu dengan kategori yang sama. c. Siswa dengan kategori yang sama diminta mempresentasikan kategori masing-masing di depan kelas. d. Seiring dengan presentasi dari tiap-tiap kategori tersebut, berikan poin-poin penting yang terkait dengan materi pelajaran. Langkah-langkah penggunaan metode Card Sort menurut penulis, yaitu: a. Setiap siswa diberi satu potongan kertas yang berisi tentang materi yang disampaikan b. Setelah mendapat kartu, siswa disuruh mencari pasanganna yang sesuai. c. Jika sudah ada yang ketemu dengan pasangannya, siswa membentuk satu kelompok. d. Setiap kelompok membacakan hasil mereka secara bergantian. e. Setelah selesai, guru memberikan penegasan atau penjelasan dari materi tersebut.
28
29
3) Kelebihan dan Kelemahan Metode Card Sort a. Kelebihan Metode Card Sort 1) Siswa lebih aktif dalam pembelajaran 2) Memperkuat daya ingat siswa 3) Suasana kelas lebih dinamis 4) Guru lebih kreatif dalam pembelajaran 5) Waktu pembelajaran lebih efektif dan efisien b. Kelemahan Metode Card Sort 1) Dibutuhkan waktu diluar jam pembelajaran dalam persiapan penggunaan metode ini 2) Dibutuhkan biaya yang lebih 3) Tidak semua materi dapat diajarkan menggunakan metode ini. D. Pelajaran IPS 1. Pengertian IPS Pengetahuan Sosial adalah mata pelajaran yang mengkaji seperangkat fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan. (Depag, 2004: 77-78). Menurut Nasution (1975), IPS adalah suatu program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan fisik maupun dalam lingkungan sosial yang bahannya diambil dari berbagai ilmu sosial seperti, geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, ilmu politik, dan psikologi. Manusia sebagai mahkluk
yang
heterogen
atau
29
makluk
yang
bermacam-macam
30
memerlukan adanya saling ketergantungan atau saling membutuhkan antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Hal ini sesuai dengn firman Allah swt dalam Al Qur’an surat Al Hujurat ayat 13, yang berbunyi:
Artinya: “Wahai manusia sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia diantara kamu disisi Allah swt ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah swt Maha Mengetahui, Maha Teliti”. (QS. Al Hujurat:13) Ayat diatas mengandung pengertian bahwa, di dalam masyarakat manusia sangatlah berbeda-beda dan bermacam-macam. Manusia hendaklah saling berinteraksi sehingga mereka saling mengenal satu sama lain. Ips merupakan sarana untuk belajar berinteraksi dengan manusia satu dengan yang lain. Dari kedua definisi diatas, dapat disimpulkan IPS adalah mata pelajaran yang diajarkan di MI yang mengkaji masalah sosial dan salah satu mata pelajaran yang menjadi dasar untuk berinteraksi dengan masyarakat. 2. Tujuan IPS
30
31
Mata pelajaran IPS MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut (Wahidmurni, 2010: 217): a. Mengenal
konsep-konsep
yang
berkaitan
dengan
kehidupan
masyarakat dan lingkungannya b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. 3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPS Secara umum, ruang lingkup pembelajaran IPS untuk SD/MI mencakup aspek-aspek sebagai berikut : 1) Manusia, tempat dan lingkungan. 2) Waktu keberlanjutan dan perubahan. 3) Sistem sosial dan budaya. 4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. 5) Sikap berbangsa dan bernegara. (Departemen Agama, 2004: 78) Lima aspek tersebut merupakan unsur-unsur yang terdapat dalam ruang lingkup pada pembelajaran IPS secara umum.
Unsur-unsur
tersebut berlaku dalam setiap pembelajaran IPS SD/MI atau jenjang di
31
32
atasnya. Sedangkan pada kelas V SD/MI ruang lingkup pembelajaran IPS mencakup: 1. Peninggalan sejarah dari Masa Hindu-Budha, dan Islam di Indonesia 2. Kenampakan Alam dan Buatan serta Pembagian Waktu di Indonesia 3. Keragaman suku bangsa dan Budaya di Indonesia 4. Kegiatan Ekonomi di Indonesia 5. Perjuangan Bangsa Indonesia melawan Penjajah 6. Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan Perumusan Dasar-Dasar Negara 7. Peristiwa Sekitar Proklamasi 8. Perjuangan mempertahankan Kemerdekaan (Departemen Agama, 2004: 80) Kedelapan aspek tersebut dipelajari siswa kelas V SD/MI selama dua semester yang akan dikaji dan dipelajari oleh siswa yang nantinya akan dijabarkan oleh guru masing-masing submateri yang akan dipelajari. 3. Karakteristik Mata Pelajaran IPS Pembelajaran IPS di SD/MI memiliki karateristik masing-masing sesuai dengan aspek yang menjadi pembelajaran, akan tetapi satu hal yang menjadi kesamaan yaitu ruang lingkup yang dipelajarinya adalah manusia dalam kontak sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat. Pembelajaran IPS pada umumnya memiliki karakteristik, antara lain (Departemen Agama, 2004: 77): 32
33
1. Kerangka kerja IPS lebih menekankan pada bidang praktis tentang peristiwa gejala dan masalah sosial daripada teoritis keilmuan. 2. Dalam
pembelajaran objek
studinya,
IPS
menekankan pada
keterpaduan aspek-aspek yang terpisah satu sama lain. 3. Kerangka kerja IPS berlandaskan ilmu-ilmu sosial sebagai induknya dan menjadikan ilmu-ilmu sosial tersebut sebagai sumber materinya. 4. Pada pengajaran IPS masyarakat menjadi sumber materi, objek studi, dan sekaligus menjadi ruang lingkup pembelajarannya. 5. Dalam melaksanakan kerjanya pembelajaran IPS menerapkan pendekatan terhadap kehidupan sosial masyarakat. 6. Pembelajaran IPS dapat dilaksanakan mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Karakteristik pembelajaran IPS tersebut menjadi pedoman setiap guru dalam pembelajan IPS. Meskipun pada umumnya pembelajaran IPS berkaitan dengan isu-isu sosial terus berkembang sesuai arus globalisasi akan tetapi karateristik-karakteristik pembelajaran IPS tersebut tidak lepas dari kontak yang dipelajari dalam pembelajaran IPS. Alasan menggunakan metode Card Sort antara lain yaitu: a) Agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran b) Melatih siswa untuk kerja sama c) Menghilangkan rasa jenuh atau bosan E. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kolaboratif 1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif
33
34
Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis terhadap tindakan yang dilakukan oleh guru atau pelaku, mulai dari perencanaan samapai dengan penilaian erhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan (Wibawa, 2003: 9). Penerapan penelitian tindakan kelas dalam pendidikan dan pembelajaran memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas praktek pembelajaranyang secara berkesinambungan sehingga meningkatkan mutu hasil instruksional, mengembangkan ketrampilan guru.. dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas diperlukan adanya suatu kerjasama dengan pihak lainya, seperti atasannya, sejawat atau kolega, mahasiswa. Bentuk kerjasama atau kolaborasi diantara [para anggota itulah dapat menyebabkan suatu proses dapat berlangsung. Kolaborasi dalam kesempatan ini adalah berupa sudut pandang yang disampaiakan oleh kolaborator. Selanjutnya sudut pandang ini dianggap sebagai andil yang sangat penting dalam upaya pemahaman terhadap berbagai permasalahan yang muncul. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kolaboraatif adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis dan dilakukan secara kerjasama dengan guru atau teman sejawat guna meningkatkan kualitas pembelajaran. 2. Peran Peneliti dan Peran Kolaborator (Guru)
34
35
Dalam penelitian ini, peran guru (kolaborator) dalam penelitian tindakan kelas disini adalah sebagi pembantu dalam melaksanakan penelitrian tindakan kelas. Sedangkan peran peneliti dalam penelitian disini yaitu sebagai pengamat dari jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir, selain itu juga peneliti yang menyiapkan peralatan yang diperlukan dalam pembelajaran. 3. Kelemahan dan Kelebihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kolaboratif Setiap kegiatan pasti memiliki kelebihan dan kelemahan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kolaboratif pun kuga memiliki kelemahan dan kelebihan. Kelemahan dari PTK Kolaboratif adalah sulitnya mencari keharmonisan kerjasama antara orang-orang yang berlatar belakang yang berbeda. Sering adanya perbedaan pendapat,
35
36
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Keadaan Subyek, Obyek, Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Gambaran Umum MI Muhammadiyah Tejobang a. Subjek Penelitian Subjek penelitiannya adalah siswa kelas V yang berjumlah 15 yang terdiri dari 8 laki-laki dan 7 perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.3 daftar nama siswa kelas V No 1 2 3 4 5 6 7
Nama Siswa Mita Dyah Ayu Puspitasari An nisa Oktavianti W Dea Amalia Salsabilla Erfani Catur Prasetyo Lailatul Chabibah Lucki Dwi Oktaviani Pradana Haidar
Jenis Kelamin P P P L P P L
8
Ramadhan Zalmaezano
L
9
Rada Ayu Muslimah
P
10
M. Candra U
L
11
Arya Wahyu Putra
L
12
Sarjiyanto
L
13
Rizqi Syah Putra
L
14
Rizka Yogi Septiana
P
15
Deni Candra Ramadhan
L
b. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas V semester I dengan standar kompetensi: Menghargai berbagai peninggalan dan sejarah yang berskala nasional pada masa
36
37
Hindu-Budha dan Islam di Indonesia, Kompetensi dasar: Mengenal makna peninggalan bangunan sejarah yang berskala nasional yang bercorak Hindu-Budha dan Islam di Indonesia. c. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 (satu) dalam tiga siklus. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:. Siklus I : Rabu, 26 September 2012. Siklus II : Rabu 03 Oktober 2012. Siklus III : Rabu, 10 Oktober 2012. Penelitian ini di lakukan di tempat biasa melakukan kegiatan belajar mengajar yaitu di ruang kelas V MI Tejobang, Kec. Simo, Kab. Boyolali. d. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah, Kec Simo, Kab. Boyolali. B. Deskripsi Siklus I Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan pada semester I, Rabu, 26 September 2012. Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V semester I, standar kompetensi “Menghargai berbagai peninggalan dan sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia”, dengan kompetensi dasar Mengenal makna peninggalan bangunan sejarah yang berskala nasional yang bercorak Hindu-Budha dan Islam di Indonesia.
37
38
Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilakukan dalam 4 (empat) tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi tindakan (acting), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi (reflekting), secara garis besar pelaksanaan dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti merencanakan : 1) Guru menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran IPS pokok bahasan peninggalan bangunan bersejarah yang bercorak HinduBudha dan Islam yang ada di Indonesia dengan penerapan metode Card Sort 2) Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran Card Sort dengan lebih baik 3) Mempersiapkan soal-soal IPS pokok bahasan peninggalan bangunan bersejarah yang bercorak Hindu-Budha dan Islam yang ada di Indonesia sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan siswa 4) Mempersiapkan lembar observasi untuk siswa guna mengetahui atau mendapatkan data perubahan dan perkembangan tentang penerapan metodeCard Sort 5) Mempersiapkan lembar observasi untuk guru guna mengetahui pelaksanaan metode Card Sort dalam pembelajaran di kelas. b. Tindakan 1. Kegiatan Awal a) Guru memberi salam
38
39
b) Guru mengabsen kehadiran siswa c) Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran dimulai d) Guru kolaborator menyiapkan peralatan pembelajaran Card Sort e) Guru memberi penjelasan tentang jalannya metode pembelajaran Card Sort 2. Kegiatan Inti 1) Eksplorasi a) Guru menjelaskan dan menyusun daftar peninggalan sejarah yang bercorakHindu-Budha dan Islam di Indonesia b) Guru menjelaskan daftar peninggalan sejarah ng bercorak Hindu-Budha dan Islam yang ada di Indonesia c) Guru menjelaskan dan menceritakan beberapa peninggalan sejarah yang bercorak Hindu-Budha dan Islam di Indonesia d) Guru menjelskan cara-cara melestarikan dan memberi makna peningalan yang berskala nasional dan masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia e) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran f) Menjelaskan permainan Card Sort 2) Elaborasi a) Membagi potongan kertas yang berisi tentang materi yang disampaikan
39
40
b) Menyuruh siswa mencari pasangan yang sesuai dengan materi yang disampaikan c) Jika sudah ada yang ketemu pasangannya,siswa membentuk satu kelompok d) Menyuruh semua kelompok untuk mempresentasikan hasilnya secara bergantian. 3) Konfirmasi a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa b) Memberikan penegasan dan penjelasan dari hasil diskusi. 3. Kegiatan Akhir a) Guru memberi evaluasi pada siswa b) Guru memberikan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram c) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. d) Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama e) Guru mengucapkan salam c. Pengamatan Adapun dalam pelaksanaan ini peneliti melakukan pengamatan. Pengamatan disini, siswa lah yang menjadi fokus pengamatan. Hal ini sesuai dengan tujuan dari penelitian yaitu untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V MI Muhammadiyah Tejobang Kec. Simo Kab. Boyolali. Adapun aspek-aspek yang diamati dalam penelitian ini yaitu: Keaktifan Siswa yang meliputi,
40
41
perhatian
siswa
terhadap
materi,
kerjasama
dalamkelompok,
kemampuan mengemukakan pendapat, dan kemauan dalam bertanya. d. Refleksi Hasil observasi di lapangan dijadikan bahan refleksi untuk perbaikan rencana pada siklus berikutnya. Pada siklus I ini, masih banyak kelemaha-kelemahan, di antaranya sebagai berikut, guru kurang bersosialisasi terhadap metode Card Sort. Pengelolaan waktu yang kurang
optimal,
karena
ada
siswa
yang
belum
selesai
serius
dalam
mempresentasikan materi waktu sudah habis. Dari
aktivitas
belajar
siswa,
siswa
kurang
memperhatikan guru dalam bertanya, siswa masih malu-malu bertanya dalam pembelajaran, siswa belum banyak berpartisipati dalam diskusi kelompok, dan masih rendanya kerjasama siswa dalam mengerjakan LKS. .
Pada
siklus I belum menunjukkan hasil yang memuaskan hal ini
terlihat nilai tes formatif siswa. Dari 15 orang siswa, sebanyak 7 siswa atau 46,67 % dari jumlah siswa tuntas dalam pembelajaran, dan 8 orang siswa atau 53,33 % tidak tuntas dalam pembelajaran. Nilai ratarata siswa pada siklus I hanya 52. Sehingga ketuntasan klasikal siswa pada siklus I belum dapat tercapai karena siswa yang tuntas dalam pembelajaran kurang dari 75 % dari jumlah siswa yang seluruhnya.
41
42
Maka diharapkan pada siklus II dengan penerapan metode Card Sort hasil belajar siswa lebih meningkat.
C. Deskripsi Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan pada semester I, Rabu, 03 Oktober 2012. Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V semester I, standar kompetensi “Menghargai berbagai peninggalan dan sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia”, dengan kompetensi dasar Mengenal makna peninggalan bangunan sejarah yang berskala nasional yang bercorak Hindu-Budha dan Islam di Indonesia. Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilakukan dalam 4 (empat) tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi tindakan (acting), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi (reflekting), secara garis besar pelaksanaan dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. Perencanaan 1) Guru menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran IPS pokok bahasan tokoh-tokoh pada masa Hindu-Budha dan Islam yang ada di Indonesia dengan penerapan metode Card Sort 2) Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran Card Sort dengan lebih baik
42
43
3) Mempersiapkan soal-soal IPS pokok bahasan tokoh-tokoh pada masa Hindu-Budha dan Islam yang ada di Indonesia sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan siswa 4) Mempersiapkan lembar observasi untuk siswa guna mengetahui atau mendapatkan data perubahan dan perkembangan tentang penerapan metode Card Sort dalam pembelajaran. 5) Mempersiapkan lembar observasi untuk guru guna mengetahui pelaksanaan metode Card Sort dalam pembelajaran di kelas. b. Tindakan 1. Kegiatan Awal a. Guru memberi salam b. Guru mengabsen kehadiran siswa c. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran dimulai d. Guru kolaborator menyiapkan peralatan pembelajaran Card Sort e. Guru memberi penjelasan tentang jalannnya pembelajaran Card Sort 2. Kegiatan Inti 1) Eksplorasi a. Guru menjelaskan dan menyusun daftar peninggalan sejarah yang bercorak Hindu-Budha dan Islam di Indonesia b. Guru menjelaskan daftar peninggalan sejarah ng bercorak Hindu-Budha dan Islam yang ada di Indonesia
43
44
c. Guru menjelaskan dan menceritakan beberapa peninggalan sejarah yang bercorak Hindu-Budha dan Islam di Indonesia d. Guru menjelskan cara-cara melestarikan dan memberi makna peningalan yang berskala nasional dan masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia e. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran f. Menjelaskan permainan Card Sort 2) Elaborasi a. Membagi potongan kertas yang berisi tentang materi yang disampaikan b. Setiap siswa mendapat satu potongan kertas yang berisi materi yang disampaikan c. Menyuruh siswa mencari pasangan yang sesuai dengan materi yang disampaikan d. Jika sudah ada yang ketemu pasangannya,siswa membentuk satu kelompok e. Menyuruh
semua
kelompok
hasilnya secara bergantian.
3) Konfirmasi
44
untuk
mempresentasikan
45
a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa b. Memberikan penegasan dan penjelasan dari hasil diskusi. 3. Kegiatan Akhir a) Guru memberi evaluasi pada siswa b) Guru memberikan penilaian atau refleksi dari pembelajaran yang sudah dilaksanakan c) Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama d) Guru mengucapkan salam c. Pengamatan Selama pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan pengamatan yang berpedoman dengan lembar observasi yang telah ditentukan sebelumnya. Guna untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa MI Muhammadiyah Tejobang Kec. Simo Kab. Boyolali. Adapunaspek yang diamati selama proses pembelajaran adalah keaktifan siswa dikelas, yang meliputi tentang perhatian terhadap materi, kemampuan mengemukakan pendapat, kerjasama dalam kelompok, dan kemauan untuk bertanya. c. Refleksi Selama penelitian berlangsung, untuk siklus II sudah berjalan lancar dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Namun, masih terdapat kelemahan-kelemahan padasiklus II, antara lain penggunaan media
45
46
yang kurang menarik. Siswa dalam mengerjakan soal kurang konsentrasi, sehingga masih banyak yang belum tuntas. Dari hasil tes formati yang diberikan oleh guru, terdapat dari 15 siswa hanya 10 siswa atau 66,67% siswa yang tuntas belajar, sedangkan yang tidak tuntas 5 siswa atau 33,33% dengan rata-rata 58,67. Hal ini masih perlu diadakannya perbaikan pada pembelajaran selanjutnya dengan guru dalam penggunaan media hendaknya dibuat semenarik mungkin. Pada akhir pembeljaran lebih ditekankan pada penguatan. D. Deskripsi Siklus III a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti merencanakan : 1) Guru menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran IPS pokok bahasan peninggalan bangunan bersejarah yang bercorak HinduBudha dan Islam yang ada di Indonesia dengan penerapan metode Card Sort 2) Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran Card Sort dengan lebih baik 3) Mempersiapkan soal-soal IPS pokok bahasan peninggalan bangunan bersejarah yang bercorak Hindu-Budha dan Islam yang ada di Indonesia sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan siswa
46
47
4) Mempersiapkan lembar observasi untuk siswa guna mengetahui atau mendapatkan data perubahan dan perkembangan tentang penerapan metodeCard Sort 5) Mempersiapkan lembar observasi untuk guru guna mengetahui pelaksanaan metode Card Sort dalam pembelajaran di kelas. b.Tindakan 1. Kegiatan Awal a. Guru memberi salam b. Guru mengabsen kehadiran siswa c. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran dimulai d. Guru kolaborator menyiapkan peralatan pembelajaran Card Sort e. Guru memberi penjelasan tentang jalannnya pembelajaran Card Sort 2. Kegiatan Inti 1) Eksplorasi a. Guru menjelaskan dan menyusun daftar peninggalan sejarah yang bercorak Hindu-Budha dan Islam di Indonesia b. Guru menjelaskan daftar peninggalan sejarah ng bercorak Hindu-Budha dan Islam yang ada di Indonesia c. Guru menjelaskan dan menceritakan beberapa peninggalan sejarah yang bercorak Hindu-Budha dan Islam di Indonesia
47
48
d. Guru menjelskan cara-cara melestarikan dan memberi makna peningalan yang berskala nasional dan masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia e. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran f. Menjelaskan permainan Card Sort 2) Elaborasi a. Membagi potongan kertas yang berisi tentang materi yang disampaikan b. Setiap siswa mendapat satu potongan kertas yang berisi materi yang disampaikan c. Menyuruh siswa mencari pasangan yang sesuai dengan materi yang disampaikan d. Jika sudah ada yang ketemu pasangannya,siswa membentuk satu kelompok e. Menyuruh
semua
kelompok
untuk
mempresentasikan
hasilnya secara bergantian. 3) Konfirmasi a. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya. b. Memberikan penejelasa dari hasil permainan. 3. Kegiatan Akhir a. Guru memberi evaluasi pada siswa
48
49
b. Guru memberikan penilaian atau refleksi dari pembelajaran yang sudah dilaksanakan c. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama d. Guru mengucapkan salam c. Pengamatan Pada siklus III ini, sebagian besar siswa sudah terlibat langsung dengan pembelajaran menggunakan metode Card Sort saat pembelajaran berlangsung. Siswa sudah banyak yang bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru. Siswa sudah paham akan pembelajaran menggunakan metode Card Sort, serta dalam mengerjakan tes formatif siswa sudah banyak yang konsentrasi. Dari hasil belajar, telihat dari 15 siswa semuanya tuntas 100%dengan rata-rata 71,33. Pada siklus III ini, nilai siswa sudah memenuhi KKM yang telah ditentukan. Peneliti sudah merasa puas karena proses pembelajaran telah sesuai dengan apa yang peneliti rencanakan. Hal ini disebabkan karena motede Card Sort tersebut dapat merangsang keingintahuan siswa terhadap materi, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai karena dengan menggunakan metode Card Sort siswa akan termotivasi pada saat kegiatan proses pembelajaran berlangsung. Maka pada siklus II dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode Card Sort dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Tejobang Ke. Simo Kab. Boyolali.
49
50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. SIKLUS I Adapun hasil pengamatan keaktifan pada siklus II adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4 Daftar Keaktifan siswa Siklus II No
Nama Perhatian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
A B C D E F G H I J K L M N O
C B C B C C C C C B C B C C B
Kriteria Keaktifan Kerjasama Kemauan dalam mengemukaka kelompok n pendapat C C B C C C C B B B C C C B C B B C B B C C C C C B B C C C
Kemauan untuk bertanya B B C C B B C C C C B C B B B
Keterangan : I.
Perhatian nilainya: A : Baik (80-100), jikaanak memperhatikan dengan sungguhsungguh B: Cukup (60-70), jika anak memperhatikan, ketika ditanya tidak bisa menjawab C: Kurang (<60), jika anak tidak memperhatikan
II.
Kerjasama dalam kelompok A : Baik (80-100), jika anak tepat dalam mencari kelompok B: Cukup (60-70), jika anak kurang tepat dalam mencari kelompok C: Kurang (<60), jika anak tidak tepat dalam mencari kelompok 50
51
III.
Kemauan mengemukakan pendapat A : Baik (80-100), jika anak berani menjawab dan jawabannya benar B: Cukup (60-70), jika anak berani menjawab tapi kurang tepat C: Kurang (<60), jika anak tidak berani menjawab
IV.
Kemauan untuk bertanya A : Baik (80-100), jika anak berani bertanya dan sesuai dengan materi B: Cukup (60-70), jika anak berani bertanya tapi tidak sesuai dengan materi C: Kurang (<60), jika anak tidak berani bertanya
Adapun hasil prosentase dari setiap kriteria ketuntasan dari Siklus I, sebagai berikut:
Tabel 4.5 hasil Persentase Keaktifan siklus I No 1 2 3 4
Kriteria ketuntasan Perhatian Kerjasama dalam kelompok Kemauan mengemukakan pendapat Kemauan untuk bertanya
Nilai A -
51
B 33,33% 33,33%
C 66,67% 66,67%
40%
60%
53,33%
46,67%
52
Sedangkan untuk mengetahui tingkat pemahaman anak di adakan evaluasi. Adapun dari hasil tes formatif pada siklus I ini didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada Tabel berikut ini: Tabel 4.6 Hasil Tes Formatif pada Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 No 13 14 15
Nama A B C D E F G H I J K L Nama M N O Rata-rata
KKM 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 KKM 60 60 60
Nilai 40 60 60 40 50 60 60 60 40 50 70 30 Nilai 50 50 60 52
Ketuntasan TT T T TT TT T T T TT TT T TT Ketuntasan TT TT T
Keterangan: Tuntas (T)
: 7 Siswa atau 46,67%
Tidak Tuntas (TT)
:8 Siswa atau 53,33%
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I ini, dari 15 siswa ternyata banyak siswa yang kurang memperhatikan, hal ini disebabkan selain metode pembelajaran yang baru dikenal ternyata banyak siswa yang menganggap bahwa Card Sort pada pembelajaran IPS hanya mainan saja dan tidak ada unsur pendidikannya. Tetapi siswa sangat antusias dan berharap pembelajaran dengan penerapan metode Card Sort dilanjutkan keesokan harinya lagi. Dari data dan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada siklus I dapat diperoleh hasil sebagai berikut :
52
53
a) Adanya beberapa siswa yang kurang memperhatikan, karena guru menggunakan metode pembelajaran yang baru. Jadi, guru masih canggung saat penyajian materi dengan Card Sort. b) Adanya siswa yang kurang aktif ketika dalam pembelajaran. c) Adanya beberapa siswa yang belum mendapatkan nilai sesuai dengan standar ketuntasan, hal ini dikarenakan belum paham dengan materi yang disampaikan dengan metode Card Sort. Secara garis besar siklus I berjalan baik dan kondusif, walaupun hasil belajar siswa belum mencapai rata – rata 60. Masih banyak siswa yang belum aktif dalam pembelajaran. 2. SIKLUS II Adapun hasil pengamatan keaktifan pada siklus II adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7 Daftar Keaktifan Siswa Siklus II No
Nama Perhatian
Kriteria Keaktifan Kerjasama dalam Kemauan kelompok mengemukakan pendapat C B A C B C B C A B B C
Kemauan untuk bertanya
1 2 3 4 5 6
A B C D E F
B A B B A B
7 8
G H
A B
B C
B B
B B
9 10
I J
B A
C A
B B
C B
11
K
A
B
C
B
12
L
B
B
C
C
13
M
B
C
B
C
14
N
B
B
C
C
15
O
B
C
B
C
Keterangan :
53
B C C C B C
54
I.
Perhatian nilainya: A : Baik (80-100), jika anak memperhatikan dengan sungguhsungguh B: Cukup (60-70), jika anak memperhatikan, ketika ditanya tidak bisa menjawab C: Kurang (<60), jika anak tidak memperhatikan
II.
Kerjasama dalam kelompok A : Baik (80-100), jika anak tepat dalam mencari kelompok B: Cukup (60-70), jika anak kurang tepat dalam mencari kelompok C: Kurang (<60), jika anak tidak tepat dalam mencari kelompok
III.
Kemauan mengemukakan pendapat A : Baik (80-100), jika anak berani menjawab dan jawabannya benar B: Cukup (60-70), jika anak berani menjawab tapi kurang tepat C: Kurang (<60), jika anak tidak berani menjawab
IV.
Kemauan untuk bertanya A : Baik (80-100), jika anak berani bertanya dan sesuai dengan materi B: Cukup (60-70), jika anak berani bertanya tapi tidak sesuai dengan materi C: Kurang (<60), jika anak tidak berani bertanya
Adapun hasil prosentase dari setiap kriteria ketuntasan dari Siklus II, sebagai berikut:
54
55
Table 4.8 Hasil Prosentase Ketuntasan siklus II
No
Kriteria ketuntasan
Nilai
Perhatian
A 33,33%
B 66,67%
C
1 2
Kerjasama dalam kelompok
20 %
46,67%
33,33%
3
Kemauan pendapat
53,33%
46,67%
4
Kemauan untuk bertanya
40 %
60%
mengemukakan
Untuk mengetahui timgkat kemampuan siswa di dapat dari hasil evaluasi yang diadakan setelah pembelajaran berlangsung. Adapun dari hasil tes formatif pada Siklus II ini didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada Tabel berikut ini: Tabel 4.9 Hasil Tes Formatif pada Siklus II No
Nama
KKM
Nilai
Ketuntasan
1
A
60
50
TT
2
B
60
70
T
3
C
60
60
T
4
D
60
50
TT
5
E
60
60
T
6
F
60
50
TT
7
G
60
70
T
8
H
60
60
T
55
56
9
I
60
50
TT
10
J
60
60
T
11
K
60
60
T
12
L
60
50
TT
13
M
60
60
T
14
N
60
60
T
15
O
60
70
T
Rata-rata
58.67
Keterangan: Tuntas (T)
: 10 Siswa atau 66,67%
Tidak Tuntas (TT)
: 5 Siswa atau 33,33 %
Pada siklus II ini, siswa sudah mulai memperhatikan dibandingkan siklus I,. hal ini dikarenakan guru melaksanakan pembelajaran Card Sort secra maksimal. Guru mulai menyiapkan perlengkapan pembelajaran dengan maksimal dan penyampaian materi dengan menggunakan metode Card Sort. Dari hasil belajar, terjadi peningkatan yang semula hanya 7 siswa atau 46,67% yang tuntas,pada siklus II ini meningkat menjadi 10 siswa atau 66,67%. Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II ini, sebagian siswa sudah banyak yang memperhatikan dan siswa sudah mulai aktif.
Siswa mulai mengerti dan paham akan materi yang
disampaikan melalui metode Card Sort. Banyak siswa sangat antusias dan berharap pembelajaran dengan penerapan metode Card Sort dilanjutkan keesokan harinya lagi.
56
57
Setelah adanya pengamatan dalam pembelajaran pada Siklus II didapatkan hasil sebagai berikut: a.
Siswa tidak lagi merasa bingung dengan pembelajaran menggunakan metode Card Sort.
b.
Siswa sudah banyak memperhatikan intruksi guru dan suasana kelas dalam pembelajaran sudah mulai efektif.
c.
Sebagian siswa sudah mulai aktif dan paham dengan metode Card Sort
d.
Sebagian besar siswa sudah benar dalam menjawab soal-soal tes formatif.
e.
Guru dalam mempersiapkan materi sudah baik Secara garis besar pelaksanaan siklus II sudah berjalan baik. Dari
hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal. Terbukti dari 15 siswa, 10 siswa (66,67%) tuntas dan 5 siswa (33,33%) tidak tuntas. Berarti ada peningkatan prestasi siswa dalam hasil belajar siswa. Meskipun sudah 50 % lebih siswa yang tuntas dalam mengikuti tes formatif pada siklus II akan tetapi nilai yang diperoleh belum cukup memuaskan sehingga perlu diadakan Siklus III. 3. SIKLUS III Adapun hasil pengamatan keaktifan pada siklus III adalah sebagai berikut :
Tabel 4.10 daftar kaktifan siswa siklus III No
Nama Perhatian
1 2
A B
A A
Kriteria Keaktifan Kerjasama dalam Kemauan kelompok mengemukakan pendapat B B A A
57
Kemauan untuk bertanya B B
58
3 4 5 6
C D E F
B A A A
A A A A
B A B B
B B B B
7 8
G H
B B
B B
B B
B B
9 10
I J
B A
B A
B B
B B
11
K
A
A
B
A
12
L
A
A
A
B
13
M
B
A
A
A
14
N
A
A
A
B
15
O
B
A
A
B
Keterangan : I.
Perhatian nilainya: A : Baik (80-100), jikaanak memperhatikan dengan sungguhsungguh B: Cukup (60-70), jika anak memperhatikan, ketika ditanya tidak bisa menjawab C: Kurang (<60), jika anak tidak memperhatikan.
II.
Kerjasama dalam kelompok A : Baik (80-100), jika anak tepat dalam mencari kelompok B: Cukup (60-70), jika anak kurang tepat dalam mencari kelompok C: Kurang (<60), jika anak tidak tepat dalam mencari kelompok
III.
Kemauan mengemukakan pendapat A : Baik (80-100), jika anak berani menjawab dan jawabannya benar B: Cukup (60-70), jika anak berani menjawab tapi kurang tepat C: Kurang (<60), jika anak tidak berani menjawab
58
59
IV.
Kemauan untuk bertanya A : Baik (80-100), jika anak berani bertanya dan sesuai dengan materi B: Cukup (60-70), jika anak berani bertanya tapi tidak sesuai dengan materi C: Kurang (<60), jika anak tidak berani bertanya
Adapun hasil prosentase dari setiap kriteria ketuntasan dari Siklus III, sebagai berikut: Tabel 4.11 hasil prosentase ketuntasan Siklus III No
Kriteria ketuntasan
Nilai
1
Perhatian
A 60%
B 40%
2
Kerjasama dalam kelompok
73,33%
26,67%
3
Kemauan pendapat
4
Kemauan untuk bertanya
mengemukakan 40%
C
60%
13,33%
86,67%
Untuk mengukur tingkat pengetahuan siswa diadakan evaluasi diakhir pembelajaran. Adapun dari hasil tes formatif pada siklus III ini didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada Tabel berikut ini:
Tabel 4.12 Hasil Tes Formatif pada Siklus III No
Nama
KKM
Nilai
Ketuntasan
1
A
60
70
T
2
B
60
80
T
59
60
3
C
60
70
T
4
D
60
70
T
5
E
60
80
T
6
F
60
70
T
7
G
60
80
T
8
H
60
70
T
9
I
60
60
T
10
J
60
70
T
11
K
60
70
T
12
L
60
60
T
13
M
60
70
T
14
N
60
70
T
15
O
60
80
T
Rata-rata
71,33
Keterangan: Tuntas (T)
: 15 Siswa atau 100%
Pada siklus III hampir semua siswa fokus dan memperhatikan materi pembelajaran yang disampaikan guru, hal ini dikarenakan guru melaksanakan pembelajaran Card Sort secara maksimal. Selain itu pembelajaran Card Sort yang dilaksanakan pada siklus III sudah tidak asing lagi bagi siswa. Hal itu dapat dilihat dari pengamatan peneliti yang mengamati perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran Card Sort. Selain itu, semua siswa sudah mulai aktif dan paham akan pembelajaran
60
61
yang menggunakan metode Card Sort.
Dari pengamatan diperoleh
bahwa 90% siswa fokus dalam mengikuti pembelajaran metode Card Sort, sisanya atau 10% masih kurang memperhatikan. Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan prestasi siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti 15 siswa tuntas (100%). Setelah adanya pengamatan dalam pembelajaran pada Siklus III didapatkan hasil sebagai berikut: a. Siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran Card Sort. b. Sebagian besar siswa sudah fokus dalam mengikuti jalannya pembelajaran IPS dengan menggunakan metode Card Sort. c. Semua siswa sudah aktif bertanya, menjawab pertanyaan dan mulai ikut partisipasi dalam pembelajaran. d. Sebagian besar siswa sudah benar dalam menjawab soal-soal tes formatif. e. Guru sudah menggunakan alat peraga f. Guru sudah mulai berinteraksi dengan siswa g. Guru sudah terbiasa menyampaikan materi pembelajaran dengan metode Card Sort kepada siswa. Secara garis besar pelaksanaan siklus III sudah berjalan baik. Dari hasil
belajar
siswa
terjadi
peningkatan
prestasi
siswa
dalam
menyelesaikan soal, terbukti 15 siswa tuntas (100%), berarti ada peningkatan yang signifikan prestasi siswa dalam hasil belajar siswa.
61
62
Pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi Card Sort pada siklus III ini sudah dikatakan berhasil dilihat dari segi prestasi hasil belajar siswa. B. PEMBAHASAN 1. Hasil Rekapitulasi Hasil rekapitulasi hasil (prestasi siswa) belajar IPS melalui strategi pembelajaran Card Sort. Tabel 4.13 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus No
Nama
Siklus I
Siklus II
Siklus III
1
A
40
50
70
2
B
60
70
80
3
C
60
60
70
4
D
40
50
70
5
E
50
60
80
6
F
60
50
70
7
G
60
70
80
8
H
60
60
70
9
I
40
50
60
no
Nama
Siklus I
Siklus II
Siklus III
10
J
50
60
70
11
K
70
60
70
12
L
30
50
60
13
M
50
60
70
14
N
50
60
70
15
O
60
70
80
Rata-rata
48
58,67
71,33
62
63
Tabel 4.14 Hasil Rekapitulasi Tentang Ketuntasan Siswa Pelaksanaan Siklus I Siklus II Siklus III Ketuntasan Tuntas
Tidak tuntas
7 siswa
10 siswa
15 siswa
( 46,67 % )
( 67,67 % )
( 100 % )
8 siswa
5 siswa
( 53,33 % )
( 33,33 % )
-
2. SIKLUS I Setelah melakukan penelitian pada siswa kelas V di MI Tejobang Kec. Simo, Kab. Boyolali, peneliti dapat mengerti bahwa sebenarnya kemampuan siswa dalam mempelajari pelajaran IPS sangat tinggi. Walaupun pada siklus I terdapat kurang dari 50% nilai siswa yang memenuhi KKM, hal ini terjadi karena siswa masih kurang mengenal strategi pembelajaran Card Sort. Selain itu guru belum menggunakan alat peraga ketika dalam mengajar, guru kurang berinteraksi dengan siswa. Pada siklus I perlu diadakannya perbaikan misalnya guru harus menggunakan tehnik yang menarik minat dan membangkitkan semangat siswa untuk memperhatikan materi, sehingga siswa berani untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru. Dari 15 siswa terdapat 7 siswa atau 46,67% yang belum tuntas belajar, sedangkan siswa yang tuntas ada 8 siswa atau 53,33%, dengan rata-rata keseluruhan 52. Pada siklus I keaktifan dikelas sudah baik, walaupun belum semua siswa aktif. Dari 15 siswa ada 33,33% yang memperhatikan, 33,33% kerjasama dalam kelompok, 40% kemauan mengemukakan pendapat,dan 53,33% mau untuk bertanya.
63
64
3. SIKLUS II Pada siklus II ini jumlah yang kurang memperhatikan sudah berkurang jika dibandingkan dengan siklus I, hal ini dikarenakan guru sebelumnya bersosialisasi tentang metode Card Sort kepada siswa sehingga siswa tidak bingung dan mulai mengenal strategi pembelajaran Card Sort. Guru cukup membuat mereka mengerti akan materi yang disajikan. Guru mulai bertanya jawab dengan siswa. Selain itu, guru mulai mengadakan evaluasi diakhir pelajaran. Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan soal formatif yang diberikan oleh guru. Dari 15 siswa hanya 10 siswa atau (67,67%) tuntas belajar, sedangkan siswa yang belum tuntas belajarnya ada 5 siswa atau (33,33%) dengan nilai rata-rata 58,67. Pada siklus II siswa lebih memperhatikan dan fokus pada materi, kerjasama dalam dalam lebih baik, sebagian siswa mulai bertanya dan berani menjawab pertanyaan. Menurut pengamatan dan wawancara nilai mereka dapat meningkat dan memenuhi KKM pada siklus II ini, di dukung oleh: a.
Motivasi yang diberikan guru
b.
Siswa penasaran pada strategi pembelajaran Card Sort yang mereka ikuti pada siklus I, sehingga siswa banyak yang antusias dan memperhatikan pada saat pembelajaran dimulai
c.
Siswa mulai paham dengan strategi pembelajaran Card Sort
d.
Siswa mulai berani aktif dalam pembelajaran
e.
Guru mulai mempersiapkan materi
64
65
f.
Guru mulai berinteraksi dengan siswa
g.
Siswa juga mulai merasakan pembelajaran IPS yang tidak kaku seperti dulu (saat guru berulang-ulang hanya menggunakan metode ceramah dan menghafal)
4. SIKLUS III Pada siklus III ini keseluruhan siswa memperhatikan jalannya pembelajaran Card Sort dari awal sampai akhir. Hampir semua siswa ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Dalam menyelesaikan soal formatif yang diberikan oleh guru dari 15 siswa, seluruhnya dapat tuntas dalam belajarnya dengan nilai rata-rata 71,33. Keseluruhan siswa dapat tuntas dalam belajar tersebut dikarenakan: a. Memperhatikan intruksi dan perintah dari guru b. Guru sudah mempersiapkan materi dengan baik c. Guru menggunakan alat peraga d. Memperhatikan penyampaian materi guru e. Konsentrasi dalam mengerjakan soal f. Berani bertanya kepada guru maupun kepada temannya yang sudah paham Setelah peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran IPS melalui metode Card Sort pada siswa kelas V di MI Tejobang Kec. Simo, Kab. Boyolali dapat diketahui bahwa seluruh siswa sudah memperoleh nilai sesuai KKM individual yaitu 100%, dengan nilai rata-rata yaitu 71,33. Selain itu keaktifan di kelas mengalami peningkatan, hampir semua siswa memperhatikan dan fokus pada materi,
65
66
kerjasama semakin bagus, siswa berani bertanya dan menjawab pertanyaan. Dari hasil belajar siswa di atas dapat membuktikan bahwa pembelajaran ini efektif meningkatkan keaktifan, ketuntasan dan prestasi belajar pada siswa.
66
67
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Keaktifan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan bahwa pembelajaran
dengan
menggunakan
metode
Card
Sort
dapat
meningkatkan keaktifan siswa khususnya pembelajaran IPS pokok bahasan Peninggalan Sejarah dari Masa Hindu-Budha, dan Islam di Indonesia.Hal ini terbukti dari hasil pengamatan yang dilakukan di kelas terjadi peningkatan keaktifan dari setiap siklus per siklus. Hal ini terbukti dari hasil rekapitulasi pengamatan keaktifan siswa per siklus dapat dilihat dari hasil pengamatan siswa terhadap keaktifan siswa menunjukkan, pada aspek perhatian, pra-siklus (20%), siklus I (33,33%), siklus II (66,67), siklus III 40%. Pada aspek kerjasama dalam kelompok, pra-siklus (26,67%) siklus I (33,33%) siklus II (46,67%) siklus III (26,67%). Aspek kemampuan mengemukakan pendapat, pra-siklus (20%) siklus I(40%) siklus II (53,33%) siklus III (60%). Aspek kemampuan bertanya, prasiklus (26,67%) siklus I (53,33%) siklus II (40%) siklus III menjadi (86,67). Berdasarkan data di atas bahwa keaktifan siswa kelas V di MI Muhammadiyah Tejobang terjadi peningkatan dari setiap siklusnya. Hal ini membuktikan pembelajaran menggunakan metode Card Sort dapat meningkatkan keaktifan siswa. 2. Prestasi Belajar
67
68
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran Card Sort dapat meningkatkan prestasi pembelajaran IPS pokok bahasan Peninggalan sejarah dari Masa HinduBudha, dan Islam di Indonesia pada siswa kelas V MI TejobangKec. Simo Kab. Boyolali tahun 2012/2013. Hal ini dibukti dari hasil rekapitulasi nilai siswa per siklus menunjukkan bahwa prestasi siswa meningkat dari pra siklus (48), Siklus I (52), Siklus II (58,67), Siklus III ( 71,33). Begitu pula jumlah siswa yang mencapai KKM dari pra siklus (33,33%), Siklus I(46,67%), Siklus II (66,67%), Siklus II (100%). Ini membuktikan bahwa penggunaan metode Card Sort dapat meningkatkan prestasi siswa. b. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, hal-hal yang sebaiknya dilakukan oleh guru dalam pembelajaran agar siswa aktivitas siswa dan penguasaan materi pelajaran meningkat adalah : 1. Kepada guru sebaiknya lebih kreatif dan variatif dalam menggunakan metode pembelajaran. Hal ini akan menghilangkan kejenuhan para siswa selama mengikuti proses pembelajaran. 2. Para guru sebaiknya tidak takut dalam menggunakan metode pembelajaran baru dalam pembelajaran karena dengan menggunakan metode yang variatif dapat meningkatkan minat peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Selain itu juga dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dalam materi pembelajaran.
68
69
3. Sebelum melaksanan pembelajaran, sebaiknya guru menyiapkan segala kebutuhan baik materi ataupun metode dengan sebaik-baiknya. 4. Ketika dalam pembelajaran, hendaknya melibattkan siswanya agar suasana kelas lebih menjadi hidup.
69
70
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi,
Iif Khoiru dan Sofan Amri. 2011. PAIKEM GEMBROT Mengembangkan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan Berbobot. Jakarta. Prestasi Pustaka
Al Qur’anul Karim. CV. Bin Syuaib Putra. 2008. Semarang. Arikunto, Suharsini, Suhadjono & Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Universitas Terbuka Baharudin & Esa Nur Wahyuni. 2006. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta Basrowi, Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Galia Indonesia. Departemen Agama. 2004. Standard Kompetensi Madrasah Ibtidayiah. Jakarta. Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam Dimyati &Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta. Djamarah Saiful Bahri & Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Dja’far,
Zainuddun. 1992. Didaktik Metodik. Pasuruan. Garoeda Buana
Indah Fajar, Arnie.2005. Portofolio dalam Pembelajaran IPS. Bandung. Remaja Rosdakarya Fajri EM Zul& Ratu Aprilia Senja. 2008. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta. Aneka Ilmu dan Publisher Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta. PT. Bumi Aksara. -----------. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta. Sinar Grafika Hasibuan.J.J, &Moerdiono.1988. Proses Belajar Mengajar. Bandung. Remaja Karya Martinis, Yamin. 2007. Kiat Membelajarkan. Jakarta. Gaung Persada Press. Saepudin Edi. 2002. Pendidikan IPS di Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta. Departemen Agama Sardiman. 1990. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. PT.Raja Grafindo Persada Slameto.1990. Belajar Dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. Remaja Rosdakarya
70
71
Sriyono,dkk. 1992. Tehnik Belajar Mengajar Dalam CBSA. Jakarta. Rineka Cipta. Wardhani IGAK & Kuswaya Wihardit. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka. Wibawa,Basuki. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Depdiknas Direktorat JenderalPendidikan Dasar dan MenengahDirektorat Tenaga Kependidikan. Jakarta Zaini Hisam, Bermawy Munthe & Sekar Ayu.2002. Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi. Yogyakarta. CTSD IAIN Sunan Kalijaga.
71