PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN TOKOH SEJARAH PADA MASA KERAJAAN HINDU, BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA MELALUI METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS V MI DARUSSALAM LEBAK KEC. BRINGIN KAB. SEMARANG TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: SITI HAKIMAH NIM 11510023
JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014
i
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id Email:
[email protected]
NOTA PEMBIMBING Lamp Hal
: 5 Eks : Naskah Skripsi Saudara SITI HAKIMAH
Kepada Yth: Ketua STAIN Salatiga di – Salatiga
ASSALAMU’ALAIKUM, WR. WB. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama NIM Jurusan Judul
: : : :
Siti Hakimah 11510023 Tarbiyah/ Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN TOKOH SEJARAH PADA MASA KERAJAAN HINDU, BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA MELALUI METODE CARD SORT SISWA KELAS V MI DARUSSALAM, LEBAK BRINGIN TAHUN 2014.
Dengan ini mohon agar skripsi saudara tersebut diatas segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian. WASSALAMU’ALAIKUM, WR. WB.
Salatiga, 25 September 2014 Pembimbing
Suwardi. MP.d
ii
SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN TOKOH SEJARAH PADA MASA KERAJAAN HINDU, BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA MELALUI METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS V MI DARUSSALAM LEBAK KEC. BRINGIN KAB. SEMARANG TAHUN 2014/2015
DI SUSUN OLEH : SITI HAKIMAH NIM.11510023 Telah dipertahankan di Depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Kependidikan Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal 3 Desember 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana SI kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji Sekretaris Penguji Penguji I Penguji II Penguji III
: Dra. Siti Zumrotun, M.Ag : Ilya.Muhsin, M.Ag : Dra. Srisuparwi, M.Si : Peni Susapti, M.Si : Suwardi, M.Pd
_______________ _______________ _______________ _______________ _______________
Salatiga, 3 Desember 2014 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. NIP. 19670112 199203 1 005
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini.
Nama
: Siti Hakimah
NIM
: 11510023
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 25 September 2014 Yang menyatakan
Siti Hakimah NIM.11510023
iv
MOTTO
“Berbuat kebaikan sekecil apapun yang bisa kita lakukan sebagai rasa syukur Kepada Allah SWT”
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Nenekku tersayang (Sumirah Alm), Ayahku (Wadiyan Alm) dan Ibuku (Asminah) sebagai wujud baktiku padanya, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang dan doanya. 2. Kakak-kakakku (Mas Iman dan Mas Ndori) dan Ponakanku tersayang (Dek Aji dan Dek Hidar) yang selalu memberikan nasehat dan dukungan. 3. Bapak Suprat dan Bapak Basri sekeluarga. 4. Andri Setiawan yang selalu memberikan motivasi dan do’a. 5. Teman-teman PGMI 2010 seperjuangan (Alfi, Dwiyan, Dina, Meiliya, Ike, Erma, saya sendiri, Arif, Burhan, Wildan, Tari, Septi, Catur, Ali, Yunita, Ika, Tismi, Vivi, Nofi, Ida, Purwati, Lina Fauziah, Lina Rohaini, Ana, Tyas, Diah dan Lita).
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahnya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan tugas dan syarat yang wajib dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat kelak. Suatu kebanggaan tersendiri, jika tugas dapat terselesaikan dengan sebaikbaiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada: 1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku ketua STAIN Salatiga. 2. Peni Susapti, M.Pd, selaku ketua program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga. 3. Suwardi, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran, arahan dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijaksanaan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. 4. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
vii
5. Nur Wakhidah, S.PS.i selaku kepala MI Darussalam, Lebak Bringin yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di madrasah yang beliau pimpin. 6. Bapak/Ibu guru dan Karyawan MI Darussalam, Lebak Bringin yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian di madrasah tersebut. 7. Murid-murid kelas IV MI Darussalam, Lebak Bringin yang telah mendukung dan membantu penulis dalam melakukan penelitian. 8. Bapak dan Ibu tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang, doa dan dukungan demi keberhasilan penulis. 9. Kakak-kakak tersayang yang selalu mendukung dan memberikan semangat dalam nasehat-nasehat yang bermanfaat. 10. Teman seperjuangan, PGMI 2010, yang selama ini telah berjuang bersama. 11. Sahabat-sahabat tercinta dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan kalian. 12. Teman spesial ku Andri Setiawan yang senantiasa memberi semangat dalam pengerjaan skripsi, baik secara langsung dan tidak langsung 13. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal mereka mendapat balasan yang lebih baik serta mendapat kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat. Penulis dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Salatiga, 25 September 2014 Penulis
viii
ABSTRAK
Hakimah, Siti. 2014. Peningkatan Hasil Belajar IPS Pokok Bahasan Tokoh Sejarah Pada Masa Kerajaan Hindu, Budha, Dan Islam Di Indonesia Melalui Metode Card Sort Siswa Kelas V MI Darussalam Lebak Bringin Tahun 2014. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Suwardi, M.Pd. Kata kunci: Hasil belajar dan metode card sort Penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa penggunaan metode dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas V MI Darussalam Lebak Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015. Subjek penelitian terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2014. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas terdiri dari 3 siklus yang masing-masing terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus ttes. Berdasarkan penelitian pada siklus I, II dan III diperoleh data bahwa rata-rata siklus I rata-rata pre test 60,7 sedangkan pada pos tes adalah 79,23. Dari hasil rata-rata antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 18,53. Pada siklus II rata-rata pre test 53,84 sedangkan pada pos tes adalah 80. Dari hasil rata-rata antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 26,16. Pada siklus III rata-rata pre test 65,38 sedangkan pada pos tes adalah 87,6. Dari hasil rata-rata antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 22,3. Oleh karena itu terjadi peningkatan rata-rata pre test ke post test siklus I, siklus II dan siklus III. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode card sort dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS IV Madrasah Ibtidaiyah Darusslam Lebak Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015, sehingga pengembangan pembelajaran IPS dengan menggunakan Metode card sort diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran.
ix
DAFTAR ISI
JUDUL .........................................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................
ii
PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................
iv
MOTTO .......................................................................................................
v
PERSEMBAHAN ........................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................
vii
ABSTRAK ...................................................................................................
ix
DAFTAR ISI ................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
xiii
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah ....................................................................
1
B.
Rumusan Masalah...............................................................................
6
C.
Tujuan Penelitian ................................................................................
7
D.
Hipotesis Penelitian ............................................................................
8
E.
Manfaat Penelitian ..............................................................................
8
F.
Definisi Operasional ...........................................................................
9
G.
Metode Penelitian ...............................................................................
13
H.
Sistematika Penulisan .........................................................................
20
BAB II A.
KAJIAN PUSTAKA
Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS ........................................................
22
1. Hasil Belajar .................................................................................
22
a. Pengertian Hasil ........................................................................
22
b. Pengertian Belajar .....................................................................
22
c. Tujuan Belajar ...........................................................................
23
x
B.
d. Ciri-ciri Belajar .........................................................................
24
e. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar ..............................
25
f. Fungsi Evaluasi Hasil Belajar ....................................................
29
g. Tujuan Hasil Belajar .................................................................
30
h. Sasaran Evaluasi Hasil Belajar .................................................
31
2. Ilmu Pengetahuan Sosial ..............................................................
32
a .Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial .........................................
32
b. Tujuan Ilmu pengetahuan Sosial ...............................................
33
c. Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial .................................
34
d. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial .....................................
35
e. Metode Pembelajaran IPS .........................................................
36
Metode Card Sort ...............................................................................
37
1.
Metode .......................................................................................
37
a. Pengertian Metode..................................................................
37
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode..........
38
c. Macam-macam Metode Mengajar .........................................
39
Card Sort .....................................................................................
41
a. Pengertian Card Sort ..............................................................
41
b. Kelebihan dan Kelemahan Metode Card Sort .......................
43
2.
BAB III A.
PELAKSANAAN PENELITIAN
Subjek Penelitian ...............................................................................
45
1. Gambaran umum MI Darussalam Lebak......................................
45
2. Identitas MI Darussalam Lebak ....................................................
46
3. Keadaan gedung MI Darussalam Lebak .......................................
47
4. Keadaan Guru MI Darussalam Lebak ..........................................
47
5. Keadaan peserta didik MI Darussalam Lebak ..............................
48
6. Visi dan misi MI Darussalam Lebak ............................................
49
7. Kurikulum MI Darussalam Lebak ................................................
50
8. Subyek penelitian .........................................................................
51
xi
B.
Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1. Siklus I
....................................................................................
52
2. Siklus II
....................................................................................
58
3. Siklus III ....................................................................................
63
BAB IV A.
B.
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian..................................................................................
70
1. Siklus I
....................................................................................
70
2. Siklus II
....................................................................................
71
3. Siklus III ....................................................................................
72
Pembahasan .......................................................................................
72
1. Pembahasan Siklus I .....................................................................
73
2. Pembahasan Siklus II....................................................................
76
3. Pembahasan Siklus III .................................................................
79
PENUTUP
A.
Kesimpulan ........................................................................................
83
B.
Saran ................................................................................................
84
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Keadaan Kepala dan Guru di MI Darussalam Lebak...................... 48 Tabel 3.2. Data jumlah siswa MI Darussalam Lebak ........................................ 49 Tabel 3.3. Daftar nama siswa kelas V MI Darussalam Lebak ................. ........ 52 Tabel 4.1. Hasil nilai tes awal pada siklus I ...................................................... 71 Tabel 4.2. Hasil nilai tes awal pada siklus II ..................................................... 72 Tabel 4.3. Hasil nilai tes awal pada siklus III......................................................73 Tabel 4.4. Perhitungan nilai beda dan beda kuadrat pada siklus I......................74 Tabel 4.5. Perhitungan nilai beda dan beda kuadrat pada siklus II.....................77 Tabel 4.6. Perhitungan nilai beda dan beda kuadrat pada siklus III....................80 Tabel 4.7. Hasil nilai post test pada siklus I, II, dan III........................................83
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1.
Siklus penelitian ......................................................................... 15
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I
Lampiran 2
Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II
Lampiran 3
Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus III
Lampiran 4
Lembar hasil nilai awal pada siklus I
Lampiran 5
Lembar pengamatan pada siklus I
Lampiran 6
Lembar hasil nilai awal pada siklus II
Lampiran 7
Lembar pengamatan pada siklus II
Lampiran 8
Lembar hasil nilai awal pada siklus III
Lampiran 9
Lembar pengamatan pada siklus III
Lampiran 10 Hasil tes formatif siswa pada siklus I Lampiran 11 Hasil tes formatif siswa pada siklus II Lampiran 12 Hasil tes formatif siswa pada siklus III Lampiran 13
Daftar kelompok pada siklus I
Lampiran 14 Daftar kelompok pada siklus II Lampiran 15
Daftar kelompok pada siklus III
Lampiran 16
Skripsi dalam bentuk power point
Lampiran 17 Surat tugas pembimbing Lampiran 18 Lembar konsultasi skripsi Lampiran 19 Surat permohonan ijin penelitian Lampiran 20 Surat bukti penelitian Lampiran 21 Nilai SKK mahasiswa Lampiran 22 Riwayat hidup penulis
xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Hubungan masyarakat yang telah ada sejak manusia lahir dan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, oleh karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengahtengah masyarakat. Dengan demikian sebagai makhluk sosial, manusia harus mengembangkan karakter sosial dalam diri melalui pendidikan dan pembelajaran. Pengembangan karakter kepribadian sosial seharusnya di bina sejak dini. Untuk itu pembelajaran IPS di MI sangat penting untuk pembinaan generasi penerus usia dini agar memahami potensi dan peran dirinya dalam berbagai tata kehidupannya, menghayati keharusan dan pentingnya bermasyarakat dengan penuh rasa kebersamaan dan kekeluargaan serta mahir berperan dilingkungannya sebagai insan sosial dan warga negara yang baik. Untuk itulah dalam pengajaran IPS harus dapat membawa anak didik kepada kenyataan hidup yang sebenarnya yang dapat dihayati, ditanggapi, dianalisis akhirnya dapat membina kepekaan sikap mental, ketrampilan dalam menghayati kehidupan.
1
Melalui pengajaran IPS seperti yang digambarkan di atas diharapkan dapat membina sikap warga negara yang peka terhadap masalah sosial dan membantu anak untuk mengenal hubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya. Dengan demikian pembelajaran IPS seharusnya menjadi dasar dalam pembentukan keterampilan-keterampilan sosial, karena IPS merupakan pelajaran yang memadukan sejumlah ilmu-ilmu sosial yang mempelajari kehidupan sosial, seperi geografi, sosiologi, ekonomi, tata negara, dan sejarah. Menurut Nasution (1975) dalam Edi Saepudin dkk, (2002:8), pengertian IPS adalah suatu keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan fisiknya maupun dalam lingkungan sosial yang bahannya diambil dari berbagai ilmu sosial seperti geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, ilmu politik, dan psikologi. Menurut Puskur (2001:9) dalam Rasimin (2012:56) ilmu pngetahuan sosial adalah suatu bidang kajian ilmu pengetahuan yang dilakukan secara terpadu, dan merupakan hasil dari penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi bahkan disiplin ilmu humaniora, pendidikan dan agama. Menurut A. Sanusi (1971) dalam Sarjiyo dkk, (2009: 25), pengertian studi sosial tidak selalu bertaraf akademis-universitas, bahkan dapat merupakan bahanbahan pelajaran bagi anak didik sejak pendidikan dasar dan dapat berfungsi sebagai pengantar bagi lanjutan kepada disiplin-disiplin ilmu sosial.
2
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran IPS merupakan bagian dari studi sosial. Mata pelajaran IPS diberikan tidak hanya di Perguruan Tinggi tetapi dari pendidikan dasar. IPS juga merupakan ilmu sosial yang sangat penting untuk bekal dalam bermasyarakat sehingga mampu menciptakan kehidupan yang serasi. Pembelajaran IPS di sekolah seharusnya dilakukan dengan melibatkan langsung peserta
didik
terhadap
masalah-masalah
sosial,
sehingga
menjadikan
pembelajaran yang bermakna. Kenyataannya pembelajaran IPS biasa diajarkan secara konvensional hampir di setiap sekolah dasar, dengan metode klasik, seperti ceramah dan diskusi kelompok, yang pada umumnya kurang melibatkan peserta didik secara langsung dalam penyelesaian masalah sosial, sehingga menciptakan kejenuhan dalam lingkungan belajar. Pada dasarnya pembelajaran macam ini kurang membentuk sikap antusias pada diri siswa. Siswa cenderung bosan dan kurang memahami dengan hanya mendengarkan-mendengarkan. Dan hal tersebut menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Menurut
Baharudin
dan
Esa
(2007:19-28),
faktor-faktor
yang
mempengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi 2 kategori yaitu: faktor internal dan eksternal. 1. Faktor-faktor internal Faktor Internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisiologi dan psikologi.
3
a. Faktor Fisiologi Faktor fisiologi adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. b. Faktor Psikologi Beberapa faktor psikologi yang utama mempengaruhi proses belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, dan bakat. 2. Faktor-faktor Eksternal Faktor-faktor eksternal ini meliputi faktor lingkungan sosial dan lingkungan non-sosial. a. Lingkungan Sosial, yang mempengaruhi proses belajar adalah lingkungan sosial sekolah, lingkungan masyarakat dan lingkungan sosial keluarga. b. Lingkungan non-sosial, yang mempengaruhi proses belajar adalah lingkungan alamiah, faktor instrumental dan faktor materi pelajaran. Menurut Asmani (2009:138), sebagai seorang guru, harus mengenal bermacam-macam metodelogi mengajar, agar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berjalan secara variatif, sehingga guru dan siswa sama-sama semangat dalam menjalani proses (KBM). Selain itu menurut Sudjana dalam Djamarah dan Zain (2002:144-145), dalam menggunakan media hendaknya guru memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media. Prinsip-prinsip itu adalah: 4
1. Menentukan jenis media dengan tepat. 2. Menetapkan atau memperhitungkan subjek yang tepat. 3. Menyajikan media dengan tepat. 4. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. Melihat faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa, penulis memberikan sedikit
gambaran tentang solusi yang tepat menurut penulis. Untuk mengatasi
masalah ini, yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran yang lebih variatif. Adapun metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS adalah dengan menggunakan Metode Card Sort. Adapun alasan pemilihan Metode Card Sort, diantaranya: 1) Membantu mendinamisir kelas yang jenuh, 2) Memperkuat ingatan siswa tentang materi atau informasi, 3) Mengoptimalkan
energi
dan
mengembangkan
kreativitas
guru
dalam
menggunakan metode pembelajaran. Berdasarkan faktor-faktor di atas, penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode card sort pada mata pelajaran IPS dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas V MI Darussalam Lebak. Dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN TOKOH SEJARAH MASA HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIAMELALUI METODE CARD SORT SISWA KELAS V MI
DARUSSALAM
LEBAK
KECAMATAN
SEMARANG .
5
BRINGIN
KABUPATEN
B. Rumusan Masalah Dalam PTK ini, peneliti memfokuskan pada permasalahan antara metode dengan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, permasalahan dalam PTK ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah penerapan strategi pembelajaran dengan metode Card Sort dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mata pelajaran IPS pada siswa kelas V MI Darussalam Lebak tahun 2014? 2. Apakah penerapan strategi pembelajaran dengan metode Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS pada siswa kelas V MI Darussalam Lebak tahun 2014?
C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS Pokok Bahasan Tokoh Sejarah Masa Hindu-Budha kelas V MI Lebak Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan penerapan metode Card Sort. 2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Pokok Bahasan Tokoh Sejarah Masa Hindu-Budha kelas V MI Lebak metode Card Sort. D. Hipotesis Penelitian 1. Penerapan metode Card Sort dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS Pokok Bahasan Tokoh
6
Sejarah Masa Hindu-Budha kelas V MI Lebak Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Tahun pelajaran 2013/2014. 2. Penerapan metode Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Pokok Bahasan Tokoh Sejarah Masa Hindu-Budha kelas V MI Lebak Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Bagi Siswa Siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik khususnya pada mata pelajaran IPS. b. Bagi Guru Guru mampu mengembangkan metodelogi pembelajaran yang sesuai dengan situasi yang terjadi pada suatu kelas. c. Bagi Sekolah Mampu mengembangkan kualitas pendidikan baik dalam bidang akademik maupun non akademik.
7
2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Memberikan kemudahan dalam menerima dan memahami materi yang disampaikan oleh guru. Dapat melatih disiplin dalam bekerjasama antar siswa. Dapat meningkatkan minat belajar siswa terhadap pelajaran IPS. b. Bagi Guru Mampu
mengembangkan
kreativitas
dalam
menyampaikan materi dan mengoptimalkan waktu dan materi secara efektif dan efisien. Selain itu guru dapat mencapai tujuan pendidikan sesuai yang diharapkan. c. Bagi Sekolah Dapat meningkatkan kualitas sekolah, ini terwujud dengan adanya minat belajar siswa-siswa yang tinggi, guru yang kreatif dan kualifikasi serta tidak lepas adanya dukungan penuh dari pihak kepala sekolah dan sekolah. F. Definisi Operasional Untuk mendapatkan kejelasan judul diatas, penulis memberikan definisi operasional terhadap istilah-istilah yang ada.
8
Dengan harapan agar tidak ada kesalahpahaman dalam pemahaman judul yang penulis angkat. Adapun istilah- istilah tersebut adalah: 1. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Surayin (2007) hasil adalah suatu pendapatan atau perolehan dari sesuatu yang telah dikerjakan. Belajar adalah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologi belajar memiliki arti ”berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki bahwa
pengertian
belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian
(Baharuddin, 2010:13). Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan prilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh. Dalam hal ini, Gagne dan Briggs mengidentifikasi hasil belajar sebagai kemampuan
yang diperoleh
seseorang sesudah mengikuti proses belajar (Sam’s, 2010:33). Jadi, hasil belajar ialah suatu perolehan yang telah di capai dari suatu pekerjaan sesuai dengan usaha yang dilakukannya dalam proses keiatan belajar. Aktifitas belajar perlu diadakan evaluasi. Hal ini penting karena dengan evaluasi dapat diketahui apakah tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai atau tidak. Untuk melihat sejauh mana taraf keberhasilan mengajar guru dan belajar peserta didik secara tepat (valid) dan dapat dipercaya (reliable), diperlukan suatu informasi tentang indikator- indikator perubahan tingkah laku dan pribadi siswa.
9
Menurut Bloom, prestasi dikategorikan menjadi 3 ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor (Sam’s, 2010:35). Dalam penelitian ini, tiga ranah diatas menjadi hal yang sangat penting dalam keberhasilan pembelajaran. Ranah kognitif meliputi pembelajaran yang mengutamakan nilai pengetahuan, afektif meliputi tingkah laku atau sikap anak didik dalam pembelajaran dan psikomotor meliputi skill atau keterampilan peserta didik dalam pembelajaran. Jadi tiga hal tersebut sebagai alat atau cara untuk membantu keberhasilan dari penelitian. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah tercapainya hasil atau prestasi belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan, yaitu adanya peningkatan nilai belajar dari pembelajaran sebelumnya. Dalam penelitian ini dikatakan berhasil apabila dari siklus I ke siklus II dan seterusnya hasil belajar mengalami peningkatan secara berkesinambungan, sesuai Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM) yang dipatokkan pada mata pelajatan Ilmu Pengetahuan Sosial. 2. Perhatian belajar Perhatian adalah keaktifan peningkatan kesabaran seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang sesuatu, baik yang ada di dalam maupun diluar diri kita (Dakir, 1993:11). Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang ditulis oleh Zul Fajr menuliskan yang dimaksud perhatian adalah perhati, memperhatikan kk. memandang lama-lama dengan seksama, memperhatikan mengamati
10
dengan sungguh-sungguh, menilik. Kemudian Sumanto (1990:33) berpendapat bahwa perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa kepada suatu obyek, atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu aktivitas. Belajar adalah dalam kamus besar Bahasa Indonesia, secara etimologi belajar memiliki arti ”berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian (Baharuddin, 2010:13). Jadi perhatian belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar dengan melakuakan suatu tindakan yang sifatnya memandang, mengamati, mendengarkan dengan seksama dan sungguh sungguh. 3. Metode card short Metode mengajar merupakan cara menyajikan sustu materi atau pokok bahasan kepada siswa sesuai tujuan yang harus dicapai. Sebagai seorang guru harus
berusaha
mengatur
lingkungan
belajar
agar
menyenangkan
dan
menyemangati siswa dengan mempersiapkan rencana pengajaran dengan baik. Menurut Slameto (1991:84), metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedang menurut Fajri dan Senja (2008:565), metode adalah cara sistematis dan terpikir secara baik untuk tujuan, prinsip dan praktek-praktek pengajaran bahasa Menurut Silberman (2007:157), card sort adalah memilah dan memilih kartu. Card sort ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta
11
tentang suatu objek atau mengulangi informasi, gerak, fisik, yang diutamakan dapat membantu untuk energi kepada kelas yang letih. Menurut Zaini dkk (2002:50), card sort adalah cari kawan. Metode ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta tentang objek atau mengulang informasi. Gerak fisik yang dominan dalam metode ini dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh atau bosan. Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan, bahwa card sort adalah suatu metode yang digunakan untuk pembelajaran baik mata pelajaran IPS maupun mata pelajaran yang lain, dengan menggunakan media atau alat berupa bermacam-macam kartu, adapun cara penggunaannya sesuai langkah-langkah yang telah ditetapakan dan metode ini bermanfaat untuk mengembalikan semangat siswa yang berkurang. G. Metode Penelitian 1. Rancangan penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian tindakan kelas, istilah dalam bahasa inggrisnya adalah Classroom Action Research (CAR) kalau di Indonesia dikenal dengan sebutan PTK. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai seorang guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Wardani,
12
2009:14). Sedangkan pendapat lain mengemukakan PTK adalah Proses penetapan dan suatu tindakan-tindakan baru, baik terhadap anak didik didalam kelas maupun warga lain dilingkungan sekolah, sebagai alternatif pemecahan masalah (Sam’s, 2010:57). Penelitian tindakan adalah metode penelitian yang menekankan pada praktik sosial, bertujuan kearah peningkatan sebuah proses siklus diikuti oleh penemuan yang sistematis sebuah reflektif, bersifat partisipatif, dan ditentukan oleh pelaksana (Sam’s, 2010:57). Arikunto dalam bukunya mengungkapkan Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya (Arikunto, 2006:58). Jadi secara garis besarnya penelitian tindakan kelas adalah jenis penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas untuk memecahkan masalah/meningkatkan mutu pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus menerus. Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas karena melalui penelitian ini seorang peneliti terjun langsung dan ikut berperan langsung dalam proses penelitian. Dalam penelitian ini kelas dijadikan penelitian.
Penelitian
mengumpulkan
data
bisa
dengan
dilakukan cara
oleh
mengamati
orang guru
luar
yang
mengajar
(Wardani,2009:14). Peneliti mengumpulkan data observasi kelas, wawancara dengan guru dan siswa. Dalam penelitian ini kelas dijadikan obyek penelitian.
Penelitian mengumpulkan data observasi kelas,
13
wawancara dengan guru dan siswa. Adapun gambaran tahap penelitian (Arikunto, 2006:16) adalah sebagai berikut: Gambar 1.1 Siklus penelitian pengamatan
SIKLUS I
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan SIKLUS II
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
?/
2. Subyek penelitian a. Subjek penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Darussalam Lebak, Bringin dan dilaksanakan di kelas V yang jumlah siswanya terdiri dari 13 siswa. Terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 7 siswi perempuan. Penelitian ini dilakukan tiga siklus dengan menggunakan penerapan card short setelah itu dilakukan refleksi.
14
b. Lokasi Penelitian
Lokasi
penelitian
ini
adalah
Madrasah
Ibtidaiyah
Darussalam Lebak, Kecamatan Bringin, Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015.
c. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada Tahun Pelajaran 2014/2015 pada bulan Agustus 2014/2015. Langkah-langkah penelitian Arikunto (2006:20), mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting, meliputi: (1) planning (rencana), (2) Action (tindakan), (3) Observation (pengamatan) dan (4) Reflection (refleksi). Lebih jelasnya sebagai berikut: a. Tahap rencana (planning) Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah: 1) Membuat skenario pembelajaran dengan penerapan teknik card shot (Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ). 2) Mempersiapkan sumber belajar yang relevan. 3) Menyusun daftar pertanyaan untuk tanya jawab. 4) Mempersiapkan perlengkapan card short yang dibutuhkan.
15
5) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran untuk penilaian perhatian siswa. 6) Menyusun
lembar
pengamatan
aktivitas
guru
dalam
pembelajaran. 7) Menyusun test formatif untuk siswa 8) Target yang diharapkan dalam penerapan teknik card short ini keberhasilan
pembelajaran
minimal
memenuhi
Kriteria
Ketuntasan Minimum b. Tahap tindakan(action) Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa penerapan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertulis pada RPP dan tahap perencanaan. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, inti dan penutup. Dan pada RRP bagian inti meliputi elaborasi, eksplorasi dan konfirmasi. c. Tahap pengamatan (observation) Pada tahap ini segala aktivitas siswa dalam proses pembelajaran diamati, dicatat dan dinilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik. Pengamatan tersebut meliputi keaktifan dan inisiatif siswa selama kegiatan pembelajaran. Pantauan guru saat pembelajaran berlangsung, kondisi siswa mampu menyerap konsentrasi secara maksimal atau tidak. d.
Tahap refleksi (reflection), meliputi : 1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran.
16
2) Evaluasi hasil observasi. 3) Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I pada siklus II.
Hasil refleksi berupa refleksi terhadap
perencanaan yang telah dilaksanaan tersebut, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada tahap selanjutnya, yaitu siklus II dan seterusnya. 3. Instrumen penelitian Intrumen pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian tindakan ini adalah: a. Pedoman pengamatan:
digunakan untuk mengamati secara
langsung kegiatan siswa dalam proses pembelajaran dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. b. Tes/ Soal Tes digunakan untuk mengetahuai tingkat hasil belajar setelah mengikuti pembelajaran dengan teknik card short. 4. Pengumpulan data Data merupakan informasi-informasi tentang obyek penelitian. Data digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan dan menguji hipotesis. Dalam pengumpulan data penelitian ini cara mengumpulkan data dengan menggunakan metode: a. Pengamatan Pengamatan adalah suatu pengamatan langsung terhadap peserta didik dengan memperhatikan tingkah lakunya secara teliti (Farikhah,
17
2006:10). Dalam setiap siklus guru melakukan pengamatan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana perhatian aktivitas, dan prestasi belajar terhadap materi materi Ilmu Pengetahuan Sosial yang diajarkan. b. Tes Tes digunakan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS. Pada setiap siklus guru memberikan tes tertulis dalam bentuk uraian untuk mengukur kemampuan siswa dalam pemahaman terhadap materi. 5. Analisis data Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil penelitian yang terekam dalam tes dan format pengamatan lainnya. Analisis reflektif dilakukan peneliti bersama guru kelas V MI Darussalam, Lebak, Bringin, sebagai pijakan untuk menemukan program aksi pada siklus selanjutnya atau untuk mendeteksi bahwa kajian tindakan kelas ini sudah mencapai tujuannya. Peneliti ini menggunakan analisis deskriptif. Deskriptif yang digunakan berupa persentase sebagai berikut:
18
1. Analisa Data
Untuk membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan analisis dengan menggunakan rumus T-Tes
t=
D
n�
∑ 𝐷𝐷 2−
( ∑ 𝐷𝐷)2
𝑁𝑁(𝑁𝑁−1)
𝑁𝑁
Keterangan : t = harga t untuk sampel berkorelasi D
= perbedaan antara skor tes awal dengan skor tes akhir untuk setiap individu
D
= rerata dari nilai perbedaan
D²
= kuadrat dari D
N
= banyaknya subjek penelitian
H. SistematikaPenulisan Dalam penulisan penelitian ini tersusun menjadi lima bab dan dari setiap bab dibagi beberapa sub bab dengan susunan sebagai berikut BAB 1: PENDAHULUAN, berisi Latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat
19
penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : KAJIAN PUSTAKA, berisiPengertian belajar, pembelajaran, faktor yang mempengaruhi belajar, pengertian Ilmu Pengetahuan sosial, pengertian hasil belajar, tujuan dan fungsi IPS, ruang lingkup IPS,dalam pembelajaran yang mencakup pengertian metode pembelajaran, kriteri pemilihan metode, tujuan dan manfaat metode pembelajara, pengertian metode card sort, penggunaan metode card sort, serta kelebihan dan kekukarangan metode card sort. BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN berisi:Gambaran umum MI Darussalam
Lebak, diskripsi pelaksanaan yang mencakup pra siklus,
siklus I, siklus II, dan siklus III. BAB V : PENUTUP, berisiKesimpulan dan saran.
20
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS 1. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Menurut Fajri dan Senja (2008:350), hasil adalah sesuatu yang didapati dari jerih payah, sedangkan menurut Poerwadarminta (2006:408), hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan dan sebagainya) oleh usaha (pikiran, tanaman tanah dan sebagainya). Dalam kegiatan proses belajar, hasil merupakan nilai dari suatu pembelajaaran yang menjadi acuan atau tolok ukur tentang pemahaman siswa terhadap suatu materi. Dengan nilai pula seorang guru dapat menentukan keberhasilan atau kemunduran dari pembelajaran. b. Pengertian Belajar Menurut Morgan dkk. (dalam Baharudin dan Esa 2008:14), belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman. Menurut Sriyanti dkk (2009:18), belajar adalah perubahan relatif permanen dalam tingkah laku atau potensi perilaku yang diperolah dari pengalaman dan tidak berhubungan dengan kondisi tubuh pada saat tertentu semacam penyakit, kelelahan atau obat-obatan. Sedangkan menurut Slameto (1991:2), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku 21
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya, Pandangan umum menyebutkan bahwa belajar adalah kegiatan yang dilakukan di sekolah, padahal yang dimaksud belajar bukan hanya belajar di sekolah, melainkan dimana saja dapat melakukan proses pembelajaran. Dari definisi-definisi diatas, penulis menemukan kesamaan tentang pengertian belajar. Adapun kesamaan itu adalah belajar membawa perubahan, perubahan mendapatkan kecakapan baru dan perubahan terjadi karena usaha. c.
Tujuan belajar Menurut Hamalik (2003:73), tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya meliputi, pengetahuan, keterampilan dan sikapsikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh siswa. Menurut Gagne (dalam Hasibun dan Moedjiono 1998:5), mengelompokkan kondisi-kondisi belajar sesuai dengan tujuan belajar. Tujuan belajar dalam hal ini dibagi menjadi lima yaitu: 1) Keterampilan intelektual. 2) Strategi kognitif, mengatur cara belajar dalam arti luas. 3) Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta. 4) Keterampilan motorik. 5) Sikap dan nilai.
22
Dari pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tuju an belajar adalah hasil belajar, yang berupa kemampuan intelektual meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.
Dalam
pembelajarn di sekolah tujuan belajarnya adalah mampu menguasai seluruh indikator-indikator, sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. d.
Ciri- ciri belajar Menurut Baharudin dan Esa (2008:15-16), ciri-ciri belajar adalah: 1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change behavior). 2) Perubahan perilaku relatif permanen, ini berarti bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. 3) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial. 4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman. 5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Menurut Nasution dkk. (1998:3) ciri-ciri belajar adalah: 1)
Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan pada diri
individu yang belajar, baik yang aktual maupun potensial.
23
2)
Perubahan itu pada dasarnya berupa kemampuan baru, yang
beusaha. berlaku dalam waktu yang relatif lama. 3) Perubahan itu terjadi karena usaha. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri belajar sama dengan definisi belajar, yaitu perubahan tingkah laku relatif permanen dalam suatu proses latihan atau pengalaman yang dapat memberi penguatan. Dalam pembelajaran ciri-ciri belajar dapat diamati secara langsung, adapun perubahan yang terjadi dapat dilihat dari hasil belajar berupa nilai. e.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar Menurut Baharudin dan Esa (2008:19-28), faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar terdiri dari dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 1)
Faktor Internal
Faktor Internal adalah faktor-faktor yang berasal dari individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar, Faktor internal meliputi fisiologis dan faktor psikologis. a)
Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini dibagi menjadi dua macam. Pertama keadaan tonus jasmani, keadaan ini sangat berpengaruh dalam aktivitas belajar. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberi pengaruh positif, sebaliknya kondisi 24
fisik yang lemah akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. Kedua keadaan fungsi jasmani atau fisiologi yang sangat mempengaruhi hasil belajar terutama pancaindra. Pancaindra yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula. b)
Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar. Faktor psikologis yang mempengaruhi belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, dan bakat. Kecerdasan siswa pada umunya diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Kecerdasan merupakan faktor yang paling penting dalam proses belajar, karena itu menentukan kualitas belajar. Motivasi adalah sebagai proses di dalam individu yang aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat (Slavin, 1994). Motivasi inilah yang mendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu, dalam hal ini keinginan untuk belajar. Sikap adalah gejala internal yang mengarah pada afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang relatif tetap terhadap suatu objek, orang, peristiwa dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif (Syah, 2003). Bakat adalah kemampuan seseorang yang menjadi salah satu komponen yang diperlukan dalam proses belajar seseorang.
25
2) Faktor eksternal Faktor eksternal juga dapat mempengaruhi belajar. Dalam hal ini, Syah (2003) menjelaskan bahwa faktor eksternal yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial faktor lingkungan nonsosial. a) Faktor lingkungan sosial Lingkungan sosial sekolah dapat mempengaruhi proses belajar siswa, h dan teman-temanubungan yang baik antara guru, administrasi akan menjadi motivasi belajar lebih baik di sekolah. 1. Lingkungan sosial masyarakat Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan mempengaruhi belajar. 2. Lingkungan sosial keluarga Hubungan antara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik. b) Lingkungan nonsosial (1) Lingkungan alamiah Kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang cukup, dan suasana yang tenang dapat mempengaruhi aktivitas belajar.
26
(2)
Faktor instrumental Faktor ini perangkat belajar yang digolongkan menjadi dua macam. Pertama hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, dan lain sebagainya. Kedua software, seperti kurikulum sekolah, peraturan sekolah, buku-buku panduan dan lain sebagainya.
(3) Faktor materi pelajaran Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan siswa, maka guru harus menguasai materi dan metode mengajar yang sesuai dengan kondisi siswa. Menurut Purwanto (1997:102), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan menjadi dua golongan: 1)
aktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut faktor
individual antara lain: faktor kematangan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi. 2)
Faktor yang ada diluar yang disebut faktor sosial. Yang termasuk
dalam faktor sosial antara lain: faktor keluarga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan mengajar, lingkungan dan kesempatan dan motifasi sosial. Dari pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ada dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Untuk memaksimalkan proses belajar mengajar hendaknya
27
kedua faktor tersebut harus berjalan sesuai dengan kebutuhan dan kegunaannya. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 1990:22). Dalam penelitian ini hasil
belajar
berimdikator
pada
peningkatan
kehadisran
siswa,
kesungguhan memperhatikan pelajaran, keaktifan mengikuti pembelajaran dan pemahaman siswa dalam penerapan metode. Hasil belajar juga merupakan tujuan utama dalam pembelajaran bagi siswa, sekolah, maupun orang tua. Untuk mengetahui hasil belajar dibutuhkan evaluasi pembelajaran, sedangkan evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa (Hamalik, 2003:159). f. Fungsi Evaluasi Hasil Belajar Menurut Hamalik (2003:159-160), fungsi evaluasi hasil belajar adalah untuk diagnostik dan pengembangan, untuk seleksi calon siswa baru atau seleksi melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya, untuk kenaikan kelas dan untuk penempatan. Diagnostik dan pengembangan digunakan untuk menggambarkan kemajuan, kegagalan dan kesulitan masing-masing siswa. Untuk mengatasi kesulitan yang dialami dicarikan alternatif melalui bimbingan
28
dan pengajaran remidial. Seleksi calon siswa yang dimaksudkan adalah siswa telah memenuhi persyaratan pengetahuan dan keterampilan yang telah ditetapkan. Kenaikan kelas merupakan hasil dari proses pembelajaran yang biasanya berdasarkan rangking, siswa yang tidak memenuhi rangking dinyatakan tidak naik kelas, dan harus mengulang progam studi sebelumnya. Penempatan yang di maksud adalah para lulusan yang ingin bekerja ditempatkan sesuai dengan kemampuannya. g. Tujuan Hasil Belajar Menurut Hamalik (3003:160-161), tujuan hasil belajar adalah sebagai berikut: 1) Memberi informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajar melalui berbagai kegiatan belajar. Informasi yang didapat dari hasil belajar menunjukkan adanya suatu perubahan yang mengalami kemajuan atau kemunduran. 2) Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan-kegiatan belajar yang lebih lanjut. Informasi hasil belajar dipertimbangkan baik dari segi kelebihan dan kelemahan, yang dijadikan sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan belajar selanjutnya. 3) Memberikan informasi tentang kemampuan siswa, menetapkan kesulitan-kesulitannya dan menyarankan kegiatan remidial (perbaikan). Hasil belajar yang menunjukkan adanya siswa
29
yang belum tuntas belajar supaya mengikuti program perbaikan. 4) Memeberikan informasi sebagai dasar untuk mendorong motivasi belajar siswa dengan cara mengenal kemajuan sendiri dan merangsangnya untuk melakukan perbaikan. Informasi ini berguna untuk menyadarkan siswa untuk memperbaiki diri tanpa adanya paksaan dari pihak luar. 5) Memberi informasi tentang semua aspek tingkah laku siswa, sehingga guru dapat membantu perkembangannnya menjadi warga masyarakat dan pribadi yang berkualitas. Informasi ini ditujukan untuk manfaat jangka panjang demi kualitas kehidupan siswa yang lebik baik. 6) Memberikan informasi yang tepat untuk membimbing siswa memilih sekolah, atau jabatan, yang sesuai dengan kecakapan, minat dan bakatnya. Informasi ini sangat penting dalam mengambil keputusan dalam menentukan masa depan. h. Sasaran Evaluasi Hasil Belajar Menurut Benyamin Bloom (dalam Sudjana 1990:22-23), sasaran evaluasi hasil belajar dibagi menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Aspek pengetahuan 1) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
aplikasi,
30
analisis,
sisntesis,
dan
evaluasi.
Pengetahuan dan pemahaman merupakan aspek kognitif tingkat rendah, sedangkan aplikasi, analisis dan evaluasi merupakan aspek kognitif tingkat tinggi. 2) Ranah Afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penelitian, organisasi dan internalisasi. 3) Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek pada ranah ini yang gerak refleks, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,keharmonisan atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks dan gerakan ekspresif dan interpretatif. Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa sasaran hasil belajar meliputi tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual, ranah afektif berkenaan dengan sikap atau perilaku, dan
psikomotor
berkenaan
dengan
keterampilan
dan
kemampuan bertindak. 2. Ilmu Pengetahuan Sosial a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial Menurut Saepudin (2002:7), Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang-cabang ilmu sosial seperti sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi dan disiplin ilmu sosial lainnya. Sedangkan menurut Sardijiyo dkk. 31
(2009:26), ilmu pengetahuan sosial adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis, gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan. Dari kedua definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa IPS adalah mata pelajaran yang diajarkan di Madrasah Ibtidaiyah yang mengkaji masalah-masalah sosial. Selain itu IPS juga merupakan mata pelajaran yang menjadi dasar siswa untuk berinteraksi dengan masyarakat. b. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial Menurut
Sardjiyo
dkk.
(2009:280),
tujuan
ilmu
pengetahuan sosial adalah sebagai berikut: 1) Memebekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupan di masyarakat. 2) Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi kehidupan masyarakat. 3) Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuan serta bidang keahlian. 4) Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidun yang menjadi bagian dari kehidupan.
32
5) Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Saepudin (2002:10), tujuan ilmu pengetahuan sosial adalah untuk memperkaya dan mengembangkan kehidupan siswa dengan mengembangkan kemampuan dalam lingkungan dan melatih
siswa
untuk
menempatkannya
dalam
masyarakat
demokratis, mereka menjadi negaranya sebagai tempat hidup yang baik. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan dalam bermasyarakat dan melatih siswa untuk mampu menempatkan diri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tentu tidak lepas dari aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh suatu negara. c. Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial Menurut Sardjiyo dkk. (2009-29), ruang lingkup mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial meliputi aspek: 1) Manusia, tempat dan lingkungan. 2) Waktu, keberlanjutan dan perubahan. 3) Sistem sosial dan budaya. 4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
33
Menurut
Wahab
dkk.
(2009:60),
ruang
lingkup
pembelajaran IPS di sekolah dasar di batasi hanya sampai pada gejala dan masalah sosial yang dipelajari diutamakan pada kehidupan sehari-hari . Ruang lingkup IPS dikembangkan sesuai dengan kematangan berfikir siswa, yang pada akhirnya sampai pada hubungan kerja sama ekonomi, sosial, dan budaya di wilayah Indonesia, serta negara-negara di dunia. Dari kedua pendapat di atas terdapat kesamaan tentang ruang lingkup IPS dikembangkan sesuai dengan kematangan berfikir siswa. d. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial Menurut
Saepudin
(2007:17),
karakteristik
ilmu
pengetahuan sosial terdiri dari enam karakter, yaitu: 1) Kerangka kerja IPS lebih menekankan pada bidang praktis tentang peristiwa, gejala dan masalah sosial daripada bidang teoritis keilmuan. 2) Dalam menelaah objek studinya ilmu pengetahuan sosial menekankan pada keterpaduan aspek-aspek kehidupan sosial daripada aspek-aspek yang terpisah satu sama lain. 3) Kerangka kerja ilmu pengetahuan sosial berlandaskan ilmuilmu sosial sebagai induknya dan menjadikan ilmu-ilmu sosial tersebut sebagai sumber materinya.
34
4) Pada pengajaran ilmu pengetahuan sosial masyarakat menjadi sumber materi, objek studi laboratorium dan sekaligus juga menjadi ruang lingkup penelahaannya. 5) Dalam melaksanakan kerjanya, ilmu pengetahuan sosial menerapakan pendekatan interdispliner. 6) Pengajar IPS dilaksanakan mulai dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah sampai perguruan tinggi. Dari pendapat di atas, maka karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial adalah kerangka kerja IPS lebih menekankan pada bidang praktis dan keterpaduan aspek-aspek kehidupan sosial, kerangka kerja IPS berlandaskan ilmu-ilmu sosial, sumber materi IPS adalah masyarakat dengan menerapkan pendekatan interdispliner, dan IPS diajarkan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. e. Metode Pembelajaran IPS Metode dalam pembelajaran sangat dibutuhkan sebagai suatu cara untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Begitu juga dengan pembelajarn ilmu pengetahuan sosial, dibutuhkan metode-metode yang tepat. Adapun metode-metode yang tepat dalam pengajaran ilmu pengetahuan sosial diantaranya: 1) Metode Ceramah 2) Metode Tanya Jawab 3) Metode Diskusi 4) Metode Eksperimen 35
5) Metode Sosiodrama 6) Metode Bermain peran 7) Metode Simulasi 8) Metode Tugas 9) Metode Kerja Kelompok (Saepudin, 2004:136). Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran IPS sangat komplek. Meskipun banyak pilihan metode untuk mengajarkan IPS tidak boleh sembarangan dalam penggunaannya. Untuk menggunakan metode harus disesuaikan dengan materi pelajaran. B. Metode Card Sort 1. Metode a. Pengertian Metode Metode mengajar merupakan cara menyajikan sustu materi atau pokok bahasan kepada siswa sesuai tujuan yang harus dicapai. Sebagai seorang guru harus berusaha mengatur lingkungan belajar agar
menyenangkan
dan
menyemangati
siswa
dengan
mempersiapkan rencana pengajaran dengan baik. Menurut Slameto (1991:84), metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedang menurut Fajri dan Senja (2008:565), metode adalah cara sistematis dan terpikir secara baik untuk tujuan, prinsip dan praktek-praktek pengajaran bahasa. 36
Dari uraian di atas, maka metode adalah suatu cara yang sistematis untuk mencapai tujuan sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditentukan khususnya dalam proses pembelajaran. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Menurut Djamarah dan Zain (2002:89-92), faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode adalah sebagai berikut: 1). Anak didik Anak didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan pendidikan. Dalam pembelajaran dipengaruhi oleh aspek jasmani dan psikologi. Kedua aspek ini juga mempengaruhi guru dalam menentukan suatu metode pembelajaran. 2). Tujuan Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan mengajar. Tujuan pembelajaran yaitu TIU (Tujuan Instruksional umum) atau sekarang lebih dikenal dengan standar kompetensi dan TIK (Tujuan Instruksional Khusus) atau kompetensi dasar. 3). Situasi Situasi kegiatan belajar mengajar yang diciptakan tidak selamanya sama dari hari ke hari. Guru harus memilih metode sesuai dengan sifat bahan dan kemampuan yang ingin dicapai oleh tujuan. 4). Fasilitas Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar siswa di sekolah.
37
5). Guru Guru merupakan salah satu kunci dalam belajar. Adapun guru yaang profesional adalah guru yang menguasai metodelogi pengajaran. Guru memiliki kepribadian dan guru harus memiliki kualitas pendidikan. Menurut
Anitah
W(2009:10),
faktor-faktor
yang
mempengaruhi pemilihan metode adalah: 1) Tujuan pembelajaran atau kompetensi siswa. 2) Karakteristik bahan pelajaran atau materi pelajaran. 3) Waktu yang digunakan. 4) Faktor siswa. 5) Fasilitas, media, dan sumber belajar. Dalam penentuan atau pemilihan metode pembelajaran harus mempertimbangkan dan memperhatikan materi. Memilih metode tidak bisa sembarangan, karena tidak sama metode dapat digunakan dalam pembelajaran. c. Macam-macam metode mengajar Menurut Anitah W(2009:18-31), macam-macam metode mengajar dibagi menjadi tujuh yaitu: 1) Metode Ceramah Metode ceramah adalah suatu cara menyajikan bahan atau penyampaian bahan pelajaran secara lisan dari guru.
38
2) Metode Diskusi Metode diskusi adalah cara mengajar yang dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu problema yang diselesaikan berdasarkan pendapat atau kepeutusan secara bersama. 3) Matode Simulasi Metode
simulasi
merupakan
cara
mengajar
dengan
menggunakan objek atau bendan dan kegiatan pembelajaran bersifat pura-pura. 4) Metode Demonstrasi 5) Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung atau cara melakukan sesuatu sehingga dapat mempelajarinya secara proses. 6) Metode Karyawisata 7) Metode karyawisata adalah pembelajaran outdoor atau aktivitas di luar kelas untuk mengunjungi tempat-tempat yang berkaitan dengan topik bahasan. Menurut Hsibun dan Moedjiono (1988:13-29), macam-macam metode mengajar ada enam macam yaitu:Metode Ceramah 1) Metode Tanya jawab
39
2) Metode Diskusi 3) Metode Kerja Kelompok 4) Metode Simulasi 5) Metode Demonstrasi Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar dibutuhkan beberapa metode mengajar membantu mencapai tujuan belajar. Untuk penggunaan metode harus memperhatikan kesesuaian metode dengan materi pembelajaran. 2. Card Sort a. Pengertian Card Sort Menurut Silberman (2007:157), card sort adalah memilah dan memilih kartu. Card sort ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek atau mengulangi informasi, gerak, fisik, yang diutamakan dapat membantu untuk energi kepada kelas yang letih. Menurut Zaini dkk (2002:50), card sort adalah cari kawan. Metode ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta tentang objek atau mengulang informasi. Gerak fisik yang dominan dalam metode ini dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh atau bosan.
40
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan, bahwa card sort adalah suatu metode yang digunakan untuk pembelajaran baik mata pelajaran IPS maupun mata pelajaran yang lain, dengan menggunakan media atau alat berupa bermacam-macam kartu, adapun cara penggunaannya sesuai langkah-langkah yang telah ditetapakan dan metode ini bermanfaat untuk mengembalikan semangat siswa yang berkurang. a. Langkah-langkah Penggunaan Metode Card Sort Menurut
Zaini
dkk
(2002:50-51),
langkah-langkah
penggunaan metode card sort adalah sebagai berikut: 1) Setiap siswa diberi potongan kertas yang berisi informasi atau contoh yang tercakup dalam satu atau lebih kategori. 2) Mintalah siswa untuk bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk menemukan kartu dengan kategori yang sama. 3) Siswa dengan kategori yang sama diminta mempresentasikan kategori masing-masing di depan kelas. 4) Seiring dengan presentasi dari tiap-tiap kategori tertentu berikan poin-poin penting terkait materi pelajaran. Langkah-langkah penggunaan matode card sort yang tepat menurut peneliti adalah sebagai berikut: 1) Setiap siswa diberi potongan kertas atau kartu yang berisi tentang materi yang diajarkan.
41
2) Guru menentukan dan menempelkan sub materi pada tempattempat tertentu. 3) Siswa diminta untuk mencari sub materi sesuai dengan isi kartu yang telah dimiliki oleh siswa. 4) Siswa diminta untuk mempresentasikan isi materi sesuai dengan kartu yang dimiliki. 5) Guru
memberikan
kesimpulan
dan
penguatan
serta
memperkuat poin-poin materi yang dianggap penting. b. Kelebihan dan Kelemahan Metode card sort 1). Kelebihan metode card sort a) Siswa lebih aktif dalam pembelajaran. b) Memperkuat daya ingat siswa. c) Suasana kelas lebih dinamis. d) Guru lebih kreatif dalam proses pembelajaran. e) Waktu pembelajaran lebih efektif dan efisien. 2). Kelemahan Metode card sort a). Dibutuhkan waktu diluar jam pembelajaran dalam persiapan penggunaan
metode ini.
b) Dibutuhkan biaya yang lebih. c) Tidak semua materi dapat diajarkan menggunakan metode ini.
42
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Gambaran Umum MI Darussalam Lebak Kecamatan Bringin a. Letak Geografis MI Darussalam Lebak Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Lebak terletak di Dusun Brangkulon, Desa Lebak, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang. Letak geografis MI Darussalam Lebak dapat dikatakan sangat strategis, karena sebelah selatan MI merupakan gedung RA yang bersebelahan dengan lapangan dan dekat jalan utama, depan atau sebelah barat MI adalah Masjid, sedang disebelah utara dan timur MI adalah pemukiman penduduk. b. Sejarah singkat berdirinya MI Darussalam Lebak Berdasarkan
hasil
wawancara
dengan
kepala
Madrasah Ibtidaiyah MI Darussalam Lebak didapatkan data sebagai berikut. MI Darussalam lebak didirikan oleh tokohtokoh masyarakat dari empat dusun yaitu Brangkulon, Domas, Bulu, Krajan Lebak Tengah, Desa Lebak pada tahun 1950. Sebelumnya tujuan utama didirikan Madrasah adalah untuk Madrasah Diniah, namun dengan semangat masyarakat sekolah diniah ini berkembang dengan cepat, bahkan ada sebagian siswa yang berasal dari dusun-dusun 43
lain. Para pengajar pada mulanya hanya berasal dari keempat dusun yang mendirikan sekolah ini, namun setelah berjalan empat tahun barulah menerima guru dari desa lain. 2. Identitas MI Darussalam Lebak Berdasarkan data dokumentasi MI Darussalam Lebak, ditemukan adanya data yang menjelaskan identitas dari Madrasah tersebut. Adapun identitas MI Darussalam adalah sebagai berikut: a. Nama sekolah
:
MI
Darussalam
Lebak b. NIS/MPSN
: 20320552/60712788
c. NSM
: 111233220100
d. Provinsi
: Jawa Tengah
e. Otonomi
: Kabupaten semarang
f. Kecamatan
: Beringin
g. Desa/kelurahan
: Lebak
h. Jalan dan nomor
: Jln. Raden Patah 8B
i. Kode pos
: 50772
j. Daerah
: Pedesaan
k. Status sekolah
: Swasta
l. Kelompok sekolah
: Inti
m. Akredetasi
:B
n. Tahun berdiri
: 1950
44
o. Kegiatan belajar mengajar
: Pagi
p. Bangunan sekolah
: Yayasan
q. Luas bangunan
: 3720 m
r. Jarak ke pusat kecamatan
: 4 km
s. Terletak pada lintasan
: Desa
3. Keadaan Gedung MI Darussalam Lebak Jumlah gedung MI Darussalam Lebak sudah layak dan memadai sebagai salah satu sarana pendidikan. Gedung-gedung yang dimiliki MI Darussalam Lebak meliputi: a. 6 lokal kelas untuk kelas I – VI dengan ukuran 6 x 7 b. 1 lokal ukuran 5 x 7 m menjadi ruang kepala sekolah dan ruang guru. c. 1 lokal WC untuk siswa dan 1 WC untuk guru. d. Gudang. 4. Keadaan Guru MI Darussalam Lebak Berdasarkan dokumentasi-dokumentasi yang ada di MI Darussalam Lebak ditemukan data jumlah guru. Adapun jumlah guru di MI Darussalam lebak seluruhnya berjumlah 9 orang, terdiri dari 5 guru perempuan dan 4 guru laki-laki. Selain bertugas secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar, sebagian guru juga bertanggung jawab terhadap program ekstrakurikuler.
45
Untuk lebih jelasnya mengenai data guru MI Darussalam Lebak dapat dilihat pada tabel berikut: Ijazah / N0.
Nama
Jabatan Jurusan
1.
Nur Wakhidah
S.Psi
Kepala
2.
Maemanah
Dra
sekolah
3.
Fatkhul Hidayat
Drs
Guru Kelas
4.
Anik Masfufah
S.PdI
IV
5.
Muzaro’ah
S.PD
Guru Kelas
6.
Joko Hadi Laksono
S.PD
V
7.
M. Jauhari Siddiq
S.PdI
Guru Kelas
8.
Imanul Masri
S.PdI
III
9.
Nur Arifah Fijarwati
S.PdI
Guru Kelas II Guru Kelas I Guru Kelas V
Tabel 3.1 Keadaaan Kepala dan Guru MI Darussalam Lebak Tahun Ajaran 2014-2015
46
5. Keadaan Peserta Didik MI Darussalam Lebak
Berdasarkan dokumentasi-dokumentasi MI
Darussalam
Lebak ditemukan data tentang keadaan siswa. Adapun jumlah peserta didik MI Darussalam Lebak dari kelas I sampai kelas VI tahun pelajaran 2014-2015 seluruhnya berjumlah 104 siswa. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut : NO.
Kelas
Jumlah Siswa
1.
I
12
2.
II
18
3.
III
20
4.
IV
23
5.
V
13
6.
VI
18
Jumlah
104
Tabel 3.2 Data Jumlah Siswa MI Darussalam Lebak 6. Visi dan Misi MI Darussalam Lebak Berdasarkan
dokumentasi-dokumentasi
Madrasah
Ibtidaiyah Darussalam Lebak ditemukan adanya visi dan misi. Visi dan misi Madrasah Ibtidaiyah tersebut adalah sebagai berikut:
47
a. Visi Madrasah Madrasah Ibtidaiyah Darussalam lebak kecamatan Bringin, jawa tengah sebagai lembaga pendidikan dasar berciri khas islam perlu mempertimbangkan harapan murid, orang tua murid, lembaga pengguna lulusan madrasah dan masyarakat dalam merumuskan visinya. Madrasah Ibtidaiyah Maarif Darussalam Lebak bringin, Kab. Semarang, jawa tengah juga dijharapkan merespon perkembangan dan tantangan masa depan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi: Era informasi dan globalisasi yang sangat cepat. Madrasah Ibtidaiyah Maafif Darussalam Lebak bringin, Kab Semarang,jawa tengah ingin mewujudkan
harapan
dan
respon
dalam
visi
berikut:“MENGANTARKAN GENERASI ISLAM YANG BERIMAN, BERPRESTASI, BERAKHLAKUL KARIMAH”
b. Misi Madrasah 1. Menanamkan aqidah dengan beribadah 2. Menumbuhkan semangat untuk maju 3. Membiasakan berperilaku sesuai dengan ajaran islam 4. Menjadikan siswa belajar PAKEM/ (pembelajaran aktif, kreatif, aktif, dan menyenangkan)
48
7. Kurikulum MI Darussalam Lebak Berdasarkan
dokumentasi-dokumentasi
Madrasah
Ibtidaiyah Darussalam Lebak ditemukan data kurikulum atau mata pelajaran yang diajarkan di MI Darussalam Lebak. Adapun kurikulum tersebut sebagai berikut. a. Mata pelajaran yang diajarkan di MI Darussalam Lebak adalah: Pendidikan Agama Islam yang meliputi: Alqur’an Hadis,
Fiqih,
Aqidah
Akhlak,
Bahasa
Arab,
Sejarah
Kebudayaan Islam. Pendidikan umum meliputi Pendidikan Kewarganegaraan,
Ilmu
Pengetahuan
Sosial,
Ilmu
Pengetahuan Alam, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya, dan Keterampilan, Olah Raga serta Pendidikan Jasmani. Muatan lokal meliputi: Bahasan Inggris, Bahasa Jawa dan Ke-Nuan. b. Ekstrakurikuler yaitu kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran,adapun kegiatan ekstrakurikuler yang diajarkan di MI Darussalam Lebak antara lain adalah kepramukaan, seni baca Al-Qur’an dan olah raga meliputi bulu tangkis dan bola voli. 8. Subyek penelitian Subyek yang diteliti adalah siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah
Lebak.
Berdasarkan
dokumentasi-dokumentasi
Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Lebak ditemukan data siswa
49
kelas V dengan jumlah 13 siswa, terdiri dari 6 laki-laki dan 7 perempuan. No. Nama Siswa
Jenis Kelamin
1.
Aditya Candra Adam
L
2.
Agung Prasetya
L
3.
Andriyanto
L
4.
Azizah Nuraini Mawati
P
5.
Enricco Firmansyah
L
6.
Khoirul Anwar
L
7.
Siti Awalia Nur Arifah
P
8.
Salma Nafis Sani
P
9.
Siti Kotimah
P
10
Sania Nuha Alfani
P
11.
Dewi Yunita
P
12.
Sugeng Antaroylah
L
13.
Zahra Salsabila Nur Larasati
P
Jumlah
13
Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas V MI Darussalam Lebak B. Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observasing), dan refleksi (reflecting).
50
Siklus 1 dilaksanakan pada hari senin, 26 Agustus 2014 dengan waktu pelaksanaan 2 jam pelajaran (2x35 menit). 1. Deskripsi Siklus 1 1) Perencanaan (Planning) Dalam siklus 1 rencana pembelajaran yang dilakukan adalah melakukan pre test untuk siswa sebagai penjajagan kemampuan siswa (soal latihan terlampir) dengan materi tokoh sejarah Indonesia. Setelah mengetahui hasilnya, penulis mengadakan perbaikan pembelajaran. Yaitu menjelaskan kembali materi tentang tokoh sejarah masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia. Kemudian dilakukan post test untuk mengetaui hasil belajar siswa sesudah pelaksanaan tindakan kelas. Adapun tindakan yang direncanakan penulis adalah: 1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada hari senin tanggal 26 Agustus 2014. 2) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (terlampir). 3) Menyiapkan alat peraga. a) Buku pelajaran IPS b) Kartu Materi 4) Membuat instrumen penelitian: a) Lembar observasi kegiatan siswa. b) Lembar observasi kegiatan guru.
51
c) Tes formatif (pre test dan post test) sebagai alat pengukur tingkat keberhasilan guru dalam mengajar pada masa pelajaran IPS.(terlampir). 5) Guru meminta bantuan guru lain untuk menjadi pengamat dalam pelaksanaan pembelajaran. 2) Pelaksanaan (Acting) Pelaksanaan tindakan yang dilakukan peneliti untuk meningkatkan hasil belajar IPS bagi siswa kelas V MI Darussalam Lebak Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang adalah sebagai berikut : 1) Pra Pembelajaran Guru menyiapkan alat pembelajaran yaitu buku IPS dan kartu berisi materi untuk penggunaan card sort. 2) Kegiatan awal (10 menit) Guru mengucapkan salam pembukaan dan membuka pelajaran dengan do’a belajar a. Presentasi b. Guru melakukan appersepsi, dengan mengajukan beberapa pertanyaan sesuai dengan materi pelajaran : 1. Siapa nama Raja pada masa Hindu? 2. Terletak dimanakah Kerajaan Hindu? 3. Melaksanakan pre test dengan menjawab soal uraian.
52
3) Kegiatan inti (50 menit) a) Guru menjelaskan materi tentang tokoh sejarah pada masa Hindu. b) Guru membagi siswa menjadi dua kelompok dan masingmasing kelompok diberi amplop yang berisi kartu-kartu tentang materi. c) Guru menyuruh siswa untuk memainkan kartu dengan cara tentang mencari kawan atau pasangan kartu yang di bawa. d) Guru
menyuruh
masing-masing
kelompok
untuk
mempresentasikan isi kartu. e) Guru memberi kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari, yaitu tokoh sejarah pada masa Hindu. 4) Kegiatan Akhir (10 menit) a) Guru membagikan dan siswa mengerjakan soal post test. b) Pembelajaran ditutup dengan do’a bersama dan salam. 3) Pengamatan (Observasing) Selama proses pembelajaran guru melakukan pengamatan pada siswa dan guru lain melakukan pengamatan terhadap guru atau peneliti yaitu mencatat hal-hal yang terjadi pada saat tindakan berlangsung, baik aktivitas siswa dan aktivitas guru sendiri dengan ditulis pada lembar pengamatan siswa dan guru. Untuk mengurangi kesubyektifan maka pengamatan penelitian dengan meminta tolong pada guru lain untuk
53
mengamati yaitu guru kelas V, lembar pengamatan siswa dengan kriteria sebagai berikut: 1. Kehadiran siswa 2. Kesungguhan memperhatikan pelajaran 3. Keaktifan mengikuti pembelajaran 4. Pemahaman siswa dalam menerapkan metode Adapun lembar pengamatan yang digunakan untuk guru adalah sebagai berikut: 1. Membuka pelajaran 2. Mengembangkan kegiatan belajar 3. Penguasaan materi 4. Menyajikan materi 5. Pengelolaan kelas 6. Ketepatan metode 7. Pelaksanaan evaluasi 8. Menutup pelajaran 4) Refleksi (Reflecting) 1) Hal yang Mendukung a) Terjadi peningkatan dibandingkan dengan perhatian siswa pada siklus I. Selain memperhatikan teman yang sedang presentasi, siswa juga paham dengan apa yang di tugaskan oleh guru.
54
b) Terjadi peningkatan dibandingkan dengan keaktifan siswa pada siklus I, yaitu jumlah siswa yang aktif mengemukakan pendapat dan bertanya meningkat. c) Terjadi peningkatan yang signifikan dalam menyusun konsep siswa di banding dengan siklus I. d) Guru mengelola kelas dengan baik, terbukti tidak adanya siswa berbicara
dengan
temannya
ketika
proses
pembelajaran
berlangsung. e) Guru menguasai materi ajar dengan baik. f) Guru menggunakan EYD dengan baik dan benar. g) Penampilan guru yang rapi membuat siswa bersemangat untuk belajar. 2) Hal yang Menghambat a) Tidak semua siswa merapikan tempat duduk. b) Banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru. c) Siswa tidak paham tentang permainan card sort. d) Banyak anak didik yang ribut. e) Banyak anak didik yang tidak mendengarkan penjelasan guru. f) Ada 3 siswa yang kurang paham dengan permainan kartu dan kurang aktif. g) Ada satu siswa yang melamun dan satu siswa bermain sendiri 3) Ide perbaikan a) Mengajak semua siswa untuk merapikan tempat duduk.
55
b) Guru memberikan penjelasan dengan suara yang lebih keras agar anak didik mendengarkan penjelasan dari guru. c) Guru memberikan penjelasan yang lebih serius lagi agar anak didik paham tentang permainan card sort. d) Sebaiknya guru harus lebih tegas lagi, agar anak didik tidak pada ribut. e) Seharusnya volume suaranya lebih di keraskan lagi agar anak didik mendengarkan penjelasan dari guru. f) Guru memberi arahan lebih jelas dan memotivasi siswa yang kurang aktif. g) Guru meminta siswa untuk memperhatikan 2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus Ke II a. Perencanaan (Planning) Dalam tahapan ini mencakup kegiatan sebagai berikut: 1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada hari rabu tanggal 28 Agustus 2014 2) Merumuskan perbaikan hasil refleksi siklus I 3) Merancang pelaksanaan
skenario
pembelajaran
tindakan
di
kelas
sebagai
dengan
pedoman
memperhatikan
kelemahan-kelemahan di siklus I. (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terlampir). 1) Menyiapkan alat peraga dan pendukung. a) Kartu berisi materi
56
b) Gamabar pahlawan c) Buku pelajaran IPS 5) Membuat instrumen penelitian: a) Lembar observasi kegiatan siswa, yaitu untuk mengumpulkan data tentang perhatian
siswa
terhadap
proses pembelajaran
dan
penguasaan materi. b) Lembar observasi kegiatan guru, yaitu untuk mengumpulkan data tentang ketepatan guru dalam menggunakan metode card sort. c) Tes formatif (pre test dan post test) sebagai alat pengukur tingkat keberhasilan siswa dalam belajar pada mata pelajaran IPS.(terlampir) 6) Menyusun soal pre test dan post test untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan kelas. 7) Guru meminta bantuan guru lain untuk menjadi pengamat dalam pelaksanaan pembelajaran. a. Pelaksanaan (Acting) Pelaksanaan tindakan siklus II pada hakekatnya sama dengan tindakan siklus I. Perbedaannya terletak pada peningkatan tindakan perbaikan. Inti sasaran tindakan adalah meningkatkan hasil belajar bagi siswa kelas V MI Darussalam Lebak Kec. Bringin Kab. Semarang. Target persentase perubahan yang diharapkan adalah lebih dari 50 % menuju ke arah yang lebih baik. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1)
Pra pembelajaran
57
Menyiapkan alat pembelajaran berupa buku IPS dan kartu yang berisi materi. 1) Kegiatan awal (10 menit) a) Guru mengucapkan salam pembuka dan membuka pelajaran dengan do’a belajar b) Presensi c) Guru
melakukan
appersepsi,
dengan
mengajukan
beberapa pertanyaan sesuai dengan materi pelajaran: (1) Siapa tahu tokoh sejarah pada masa Kerajaan Budha? (2) Dimanakah
letak
tokoh
sejarah
pada
masa
Kerajaan Budha? d) Melaksanakan pre test dengan mengerjakan soal uraian. 2) Kegiatan Inti (50 manit) a) Guru menjelaskan tokoh sejarah pada masa Kerajaan Budha. b) Guru menentukan tempat untuk menempelkan sub materi. c) Guru d) Guru meminta siswa untuk mencari kawan atau pasangan dari kartu yang dipegang. e) Guru
meminta
setiap
mempresentasikan isi materi.
58
kelompok
untuk
f) Guru menyimpulkan materi sebagai penguatan materi yang telah dipelajari. 3) Kegiatan Akhir (10 menit) a) Guru membagikan dan siswa mengerjakan soal post test b) Pembelajaran ditutup dengan do’a bersama dan salam. c. Pengamatan (Observasing) Dalam observasi atau pengamatan terhadap guru dengan
bantuan
guru
lain,
menggunakan
lembar
pengamatan siswa dengan kriteria sebagai berikut: 1)
Kehadiran siwa
2)
Kesungguhan memperhatikan pelajaran
3)
Keaktifan mengikuti pelajaran
4)
Pemahaman siswa dalam menerapkan metode Adapun lembar pengamatan yang digunakan untuk
guru adalah sebagai berikut: 1) Membuka pelajaran 2) Mengembangkan kegiatan belajar 3) Penguasaan materi 4) Menyajikan materi 5) Pengelolaan kelas 6) Ketepatan metode 59
7) Pelaksanaan evaluasi 8) Menutup pelajaran d. Refleksi (Reflecting) 1) Hal yang Mendukung a) Terjadi peningkatan dibandingkan dengan perhatian siswa pada siklus II. Selain memperhatikan teman yang sedang presentasi, siswa juga paham dengan apa yang di tugaskan oleh guru. b) Terjadi peningkatan dibandingkan dengan keaktifan siswa pada siklus II, yaitu jumlah siswa yang aktif mengemukakan pendapat dan bertanya meningkat. c) Terjadi peningkatan yang signifikan dalam menyusun konsep siswa di banding dengan siklus II. d) Guru mengelola kelas dengan baik, terbukti tidak adanya siswa berbicara dengan temannya ketika proses pembelajaran berlangsung. e) Guru menguasai materi ajar dengan baik. f) Guru menggunakan EYD dengan baik dan benar. g) Penampilan
guru
yang
rapi
membuat
bersemangat untuk belajar. 2) Hal yang Menghambat a) Tidak semua siswa merapikan tempat duduk.
60
siswa
b) Banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru. c) Siswa tidak paham tentang permainan card sort. d) Banyak anak didik yang ribut. e) Banyak
anak
didik
yang
tidak
mendengarkan
penjelasan guru. f) Ada 2 siswa yang kurang paham dengan permainan kartu dan kurang aktif. g) Ada satu siswa yang melamun dan satu siswa bermain sendiri 5) Ide perbaikan a) Mengajak semua siswa untuk merapikan tempat duduk. b) Guru memberikan penjelasan dengan suara yang lebih keras agar anak didik mendengarkan penjelasan dari guru. c) Guru memberikan penjelasan yang lebih serius lagi agar anak didik paham tentang permainan card sort. d) Sebaiknya guru harus lebih tegas lagi, agar anak didik tidak pada ribut. e) Seharusnya volume suaranya lebih di keraskan lagi agar anak didik mendengarkan penjelasan dari guru.
61
f) Guru
memberi
arahan
lebih
jelas
dan
memotivasi siswa yang kurang aktif. g) Guru meminta siswa untuk memperhatikan 3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus Ke III a. Perencanaan (planning) Dalam tahapan perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai berikut: 1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus III yaitu pada hari sabtu tanggal 30 Agustus 2014 2) Merumuskan perbaikan hasil refleksi siklus II 3) Merancang pelaksanaan
skenario
pembelajaran
tindakan
di
kelas
sebagai
dengan
pedoman
memperhatikan
kelemahan-kelemahan di siklus II (RPP terlampir). 4) Menyiapkan alat peraga dan pendukung pembelajaran a) Kartu berisi materi b) Buku pelajaran IPS a) Lembar
observasi
mengumpulkan
data
kegiatan tentang
siswa,
yaitu
untuk
perhatian
dalam
proses
pembelajaran dan penguasaan materi tokoh sejarah pada masa kerajaan Islam di indonesia. b) Lembar
observasi
mengumpulkan
data
kegiatan tentang
menggunakan metode card sort.
62
guru,
yaitu
untuk
ketepatan
guru
dalam
c) Tes formatif (pre test dan post test) sebagai alat pengukur tingkat keberhasilan guru dalam mengajar pada mata pelajaran IPS (soal terlampir). 5) Menyusun soal pre test dan post test untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan kelas. 6) Guru meminta bantuan guru lain untuk menjadi pengamat dalam pelaksanaan pembelajaran. b. Pelaksanaan (Acting) Pelaksanaan tindakan siklus III pada hakekatnya sama dengan tindakan siklus II. Perbedaannya terletak pada peningkatan tindakan perbaikan. Inti sasran tindakan adalah meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS kelas V MI Darussalam Lebak Kec. Bringin Kab. Semarang. Target presentase perubahan yang diharapkan adalah lebih dari 75 % menuju ke arah yang lebih baik. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Pra pembelajaran Menyiapkan alat pembelajaran berupa buku IPS dan kartu berisi materi. 2) Kegiatan awal (10 menit) a) Guru mengucapkan salam pembuka dan membuka pelajaran dengan do’a belajar
63
b) Presensi c) Guru melakukan appersepsi, dengan mengajukan beberapa pertanyaan sesuai dengan materi pelajaran: 1) Anak-anak siapa tahu tokoh sejarah pada masa kerajaan islam di Indonesia? 2) Anak-anak siapa tahu nama-nama kerajaan pada masa kerajaan islam di Indonesia? a) Guru memilih beberapa siswa yang mempunyai kemampuan lebih tinggi untuk menjelaskan isi materi secara lebih rinci. b) Melaksanakan pre test dengan mengerjakan soal uraian. 3) Kegiatan inti (50 menit) a) Guru menjelaskan materi tentang tokoh sejarah pada masa kerajaan islam di Indonesia. b) Guru meminta siswa untuk membuka buku paket pada materi. c) Guru menentukan tempat untuk menempelkan sub materi. d) Guru membagi siswa kartu berisi materi. e) Guru
meminta
setiap
kelompok
mempresentasikan kartu materi sesuai sub materi.
64
untuk
f) Guru
meminta
setiap
kelompok
untuk
mempresentasikan kartu materi sesuai sub materi. g) Guru memberikan kesimpulan sebagai penguatan akan materi tentang tokoh sejarah pada masa kerajaan islam di Indonesia. 4) Kegiatan Akhir (10 menit) 1) Guru membagikan dan siswa mengerjakan soal post test. 2) Pembelajaran ditutup dengan do’a bersama dan salam. c. Pengamatan (observasing) Dalam observasi atau pengamatan terhadap guru dengan
bantuan
guru
lain,
menggunakan
lembar
pengamatan siswa dengan kriteria sebagai berikut: 1) Kehadiran siswa 2) Kesungguhan memperhatikan pelajaran 3) Keaktifan mengikuti pembelajaran 4) Pemahaman siswa dalam menerapkan metode Adapun lembar pengamatan yang digunakan untuk guru adalah sebagai berikut: 1) Membuka pelajaran 2) Mengembangkan kegiatan belajar 3) Penguasaan materi
65
4) Menyajikan materi 5) Pengelolaan kelas 6) Ketepatan metode 7) Pelaksanaan evaluasi 8) Menutup pelajaran d. Refleksi (Reflecting) 1) Hal yang Mendukung a) Terjadi peningkatan dibandingkan dengan perhatian siswa pada siklus III. Selain memperhatikan teman yang sedang presentasi, siswa juga paham dengan apa yang di tugaskan oleh guru. b) Terjadi peningkatan dibandingkan dengan keaktifan siswa pada siklus III, yaitu jumlah siswa yang aktif mengemukakan pendapat dan bertanya meningkat. c) Terjadi
peningkatan
yang
signifikan
dalam
menyusun konsep siswa di banding dengan siklus III. d) uru mengelola kelas dengan baik, terbukti tidak adanya siswa berbicara dengan temannya ketika proses pembelajaran berlangsung. e) Gru menguasai materi ajar dengan baik. f) Guru menggunakan EYD dengan baik dan benar.
66
g) Penampilan
guru
yang
rapi
membuat
siswa
bersemangat untuk belajar. h) Siswa sudah aktif semua. 2) Hal yang Menghambat a) Tidak semua siswa merapikan tempat duduk. b) Banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru. c) Siswa tidak paham tentang permainan card sort. d) Banyak anak didik yang ribut. e) Banyak anak didik yang tidak mendengarkan penjelasan guru. 3) Ide perbaikan a) Mengajak semua siswa untuk merapikan tempat duduk. b) Guru memberikan penjelasan dengan suara yang lebih keras agar anak didik mendengarkan penjelasan dari guru. c) Guru memberikan penjelasan yang lebih serius lagi agar anak didik paham tentang permainan card sort. d) Sebaiknya guru harus lebih tegas lagi, agar anak didik tidak pada ribut.
67
e) Seharusnya volume suaranya lebih di keraskan lagi agar anak didik mendengarkan penjelasan dari guru. f) Siswa sebagian besar sudah memperhatikan pembelajaran dan tata cara permainan kartu sudah baik dan tertib.
68
BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan A.
Hasil Penelitian 1. Hasil nilai tes awal siklus I Berdasarkan pre test dan post test didapatkan hasil sebagai berikut : No
Nama
Pre test
Post test
KKM
Ket
1
Agung Prasetyo
50
70
60
T
2
Andriyanto
50
70
60
T
3
Azizah Nuraini M.
50
70
60
T
4
Dewi Yunita
80
70
60
T
5
Enricco Firmansyah
40
50
60
TT
6
Aditya Candra A.
40
50
60
TT
7
Khoirul Anwar
40
50
60
TT
8
Siti Awalia N.
50
100
60
T
9
Sugeng Antoroylah
80
100
60
T
10
Sania Nuha Alfani
80
100
60
T
11
Salma Nafis Sani
80
100
60
T
12
Siti Kotimah
70
100
60
T
13
Zahra Salsabila Nur L. 80
100
60
T
Jumlah
790
1030
Rata-rata
60,7
79,23
Tabel 4.1 Hasil nilai tes awal pada siklus I 69
Keterangan: Tuntas (T)
:10 Siswa atau 76,92%
Tidak Tuntas (TT)
:3 Siswa atau 23,07%
2. Hasil nilai tes awal siklus II Pre No
Post
Nama
KKM test
Ket
test
1
Agung Prasetyo
50
100
60
T
2
Andriyanto
50
100
60
T
3
Azizah Nuraini
50
90
60
T
4
Dewi Yunita
50
100
60
T
5
60
80
60
T
6
Enricco Firmansyah Aditya Candra
40
50
60
TT
7
Khoirul Anwar
40
90
60
T
8
Siti Awalia N.
40
50
60
TT
9
80
80
60
T
10
Sugeng Antoroylah Sania Nuha A.
60
90
60
T
11
Salma Nafis S.
60
70
60
T
12
Siti Kotimah
60
100
60
T
13
Zahra Salsabila
60
80
Jumlah
700
1040
Rata-rata
53,84
80
Tabel 4.2 hasil nilai tes awal siklus II
70
T
Keterangan: Tuntas
:11 Siswa atau 84,61%
Tidak Tuntas
:2 Siswa atau 15,38%
3. Hasil nilai tes awal siklus III Pre No
Nama
Post test
KKM
Ket
test 1
Agung Prasetyo
50
100
60
T
2
Andriyanto
50
100
60
T
3
Azizah Nuraini
50
90
60
T
4
Dewi Yunita
40
70
60
T
5
70
90
60
T
6
Enricco Firmansyah Aditya Candra
40
50
60
TT
7
Khoirul Anwar
70
100
60
T
8
Siti Awalia N.
60
100
60
T
9
Sugeng Antoroylah 70
100
60
T
10
Sania Nuha A.
60
80
60
T
11
Salma Nafis S.
70
80
60
T
12
Siti Kotimah
50
80
60
T
13
Zahra Salsabila
70
100
60
T
Jumlah
850
1140
Rata-rata
65,38
87,6
Tabel 4.3 hasil nilai tes awal pada siklus III
71
Keterangan: Tuntas
:12 Siswa atau 92,30%
Tidak Tuntas :1 Siswa atau 7,69% B.
Pembahasan Hasil penelitian 1. Pembahasan Siklus I
Dalam rangka menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan metode terhadap peningkatan hasil belajar maka digunakan perhitungan dengan menggunakan rumus T-Tes. Adapun perhitungan tersebut sebagai berikut: No
Nama
Pretest
Postest
D Nilai
Beda
Beda
Kuadrat
1
Agung Prasetyo
50
70
-30
900
2
Andriyanto
50
70
-30
900
3
Azizah Nuraini
50
70
-30
900
4
Dewi Yunita
80
70
-20
400
5
40
50
-40
1600
6
Enricco Firmansyah Aditya Candra
40
50
-0
0
7
Khoirul Anwar
40
50
-40
1600
8
Siti Awalia N.
50
100
-50
2500
9
Sugeng Antoroylah Sania Nuha A.
80
100
-20
400
80
100
-20
400
10
72
11
Salma Nafis S.
80
100
-20
400
12
Siti Kotimah
70
100
-30
900
13
Zahra Salsabila
80
100
-20
400
Jumlah
790
1030
350
13000
Rata-rata
60,7
79,23
-26,9
1000
Tabel 4.4 Penghitungan Nilai Beda dan Beda Kuadrat Siklus I Rerata D= -350:13=-26,9 t=
=
D
26,9
n
=
26,9
n
=
26,9
73
n
=
26,9
n
=
26,9
n
=
= 5,62 Hasil penghitungan diperoleh t hitung = 5,62dan t tabel dengan db = N – 1 maka N = 12, taraf signifikansi 5% t tabel = 1,782. Berdasarkan hasil tersebut berarti terdapat perbedaan atau ada hubungan karena t hitung > t tabel. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa antara pre test dan post test mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata pre test 60,7 sedangkan pada pos test adalah 79,23. Dari hasil rata-rata antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 18,53. Ini menunjukkan penerapan metode card sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menguasai materi IPS sub tema tokoh sejarah pada masa kerajaan Hindu, Budha, dan Islam di Indonesia.
74
2. Pembahasan Siklus II Dalam rangka menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan metode terhadap peningkatan hasil belajar maka digunakan perhitungan dengan menggunakan rumus T-Tes. Adapun perhitungan tersebut sebagai berikut: No
Nama
Pretest
Postest
D Nilai
Beda
Beda
Kuadrat
1
Agung Prasetyo
50
100
-50
2500
2
Andriyanto
50
100
-50
2500
3
Azizah Nuraini M.
50
90
-40
2500
4
Dewi Yunita
50
100
--50
100
5
Enricco Firmansyah
60
80
-20
400
6
Aditya Candra A.
40
50
-10
100
7
Khoirul Anwar
40
90
-50
2500
8
Siti Awalia N.
40
50
-30
900
9
Sugeng Antoroylah
80
80
-0
0
10
Sania Nuha Alfani
60
90
-30
900
11
Salma Nafis Sani
60
70
-10
100
12
Siti Kotimah
60
100
-40
1600
13
Zahra Salsabila Nur L. 60
80
-20
400
Jumlah
700
1040
-400
15300
Rata-rata
53,84
80
30,76
1176,9
Tabel 4.5 Penghitungan Nilai Beda dan Beda Kuadrat Siklus II
75
Rerata D= -400:13=-30,76 t=
D
=
-30,76
n
=
-30,76
n
=
-30,76
n
=
-30,76
76
n
=
-30,76
n
=
= 6,9 Hasil penghitungan diperoleh t hitung = 6,9 dan t tabel dengan db = N – 1 maka N = 12, taraf signifikansi 5% t tabel = 1,782. Berdasarkan hasil tersebut berarti terdapat perbedaan atau ada hubungan karena t hitung > t tabel. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa antara pre test dan post test mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata pre test 53,84sedangkan pada pos test adalah 80. Dari hasil rata-rata antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 26,16. Ini menunjukkan penerapan metode card sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menguasai materi IPS sub tema tokoh sejarah pada masa kerajaan Hindu, Budha, dan Islam di Indonesia.
77
3. Pembahasan Siklus III Dalam rangka menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan metode terhadap peningkatan hasil belajar maka digunakan perhitungan dengan menggunakan rumus T-Tes. Adapun perhitungan tersebut sebagai berikut: No
Nama
Pretest
Postest
D Nilai
Beda
Beda
Kuadrat
1
Agung Prasetyo
50
100
-50
2500
2
Andriyanto
50
100
-50
2500
3
Azizah Nuraini
50
90
-40
400
4
Dewi Yunita
40
70
-10
100
5
Enricco
70
90
-20
400
Firmansyah 6
Aditya Candra
40
50
-10
100
7
Khoirul Anwar
70
100
-30
900
8
Siti Awalia N.
60
100
-40
1600
9
Sugeng
70
100
-30
900
Antoroylah 10
Sania Nuha A.
60
80
-20
0
11
Salma Nafis S.
70
80
-10
100
12
Siti Kotimah
50
80
-20
400
13
Zahra Salsabila
70
100
-30
900
Jumlah
850
1140
-360
10800
Rata-rata
65,38
87,6
27,6
830,7
Tabel 4.6 Penghitungan Nilai Beda dan Beda Kuadrat Siklus III
78
Rerata D= -390:13=-30 t=
=
D
-30
n
=
-30
n
=
-30
n
79
=
-30
n
=
-30
N
=
= 7,67 Hasil penghitungan diperoleh t hitung = 7,67dan t tabel dengan db = N – 1 maka N = 12, taraf signifikansi 5% t tabel = 1,782. Berdasarkan hasil tersebut berarti terdapat perbedaan atau ada hubungan karena t hitung > t tabel. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa antara pre test dan post test mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata pre test 65,3 sedangkan pada pos test adalah 87,6. Dari hasil rata-rata antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 22,3 . Ini menunjukkan penerapan metode card sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menguasai materi IPS sub tema tokoh sejarah pada masa kerajaan Hindu, Budha, dan Islam di Indonesia.
80
No
Nama
Nilai Post test Siklus I
Siklus II
Siklus III
1
Agung Prasetyo
70
100
100
2
Andriyanto
70
100
100
3
Azizah Nuraini M.
70
90
90
4
Dewi Yunita
70
100
70
5
Enricco Firmansyah
50
80
90
6
Aditya Candra A.
50
50
50
7
Khoirul Anwar
50
90
100
8
Siti Awalia N.
100
50
100
9
Sugeng Antoroylah
100
80
100
10
Sania Nuha Alfani
100
90
80
11
Salma Nafis Sani
100
70
80
12
Siti Kotimah
100
100
80
13
Zahra Salsabila Nur L. 100
80
100
Jumlah
1030
1040
1140
Rata-rata
79,23
80
87,6
Tabel 4.7 Hasil Nilai Post Test Siklus I, II dan III
81
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan
hasil
penelitian
tindakan
kelas
yang
telah
dilaksanakan melalui beberapa tindakan dari siklus I, II dan III serta berdasarkan seluruh media card sortdapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Tokoh sejarah pada masa kerajaan Hindu, Budha dan Islam di Indonesia. Pada siklus I menunjukkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa antara pre test dan post test mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata pre test 60,7 sedangkasn pada post tes adalah 79,23. Dari hasil rata-rata antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 18,53. Pada siklus II rata-rata pre test 53,84 sedangkan pada post test adalah 80. Dari hasil rata-rata antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 26,16. Pada siklus III rata-rata pre test 65,38 sedangkan pada post test adalah 87,6. Dari hasil rata-rata antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 22,3. Jika dilihat secara keseluruhan dari siklus I menunjukkan rata- rata post test sebesar 79,23 dengan prosentase siswa yang tuntas sebanyak 76%. Pada siklus II menunjukkan rata-rata post test sebesar 80 dengan prosentase siswa yang tuntas sebanyak 84%. Sedangkan pada siklus III menunjukkan rata- rata postest sebesar 87,6 dengan prosentase siswa yang
82
tuntas sebanyak 92%. Dengan melihat hasil ketiga siklus diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode card sort dapat meningkatkan
hasil
belajar IPS pada siswa kelas IV dengan sub pokok bahasan tokoh sejarah pada masa kerajaan Hindu,Budha dan Islam di Indonesia.. B. Saran Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan sebelumnya serta data dan bukti nyata yang didapat setelah penerapan metode card sort pelajaran IPS sub materi ”Tokoh sejarah pada masa kerajaan Hindu, Budha dan Islam di Indonesia.” yang ternyata mampu meningkatkan terhadap hasil belajar dan minat belajar siswa, peneliti mempunyai saran sebagai berikut : 1. Penelitian lebih lanjut Mengingat pelaksanaan penelitian ini hanya berjalan sebatas waktu yang diperlukan saja, serta dengan subjek penelitian yang belum merata pada kelas-kelas lainnya, maka peneliti atau guru lain diharapkan dapat melanjutkan untuk mendapatkan temuan baru yang lebih signifikan dan dapat digunakan pada kelas tinggi (kelas IV, V dan VI). 2. Penerapan hasil penelitian Mengingat media permainan kartu ternyata telah terbukti mampu meningkatkan hasi belajar siswa pada materi yang disampaikan, diharapkan guru lain mau mencoba media ini. Selain itu, guru selalu mempersiapkan dengan baik sebelum melakukan pembelajaran, seperti media pendekatan dalam memotivasi siswa, trik ketika siswa mulai jenuh atau gaduh dan strategi pengelolaan waktu.
83
84
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
Nama Sekolah
: MI Darussalam Lebak
Mata Pelajaran
: IPS
Kelasa/Semeste : V/1 Alokasi Waktu I.
: 2 x 35 Menit
Standar Kompetensi: Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Hindu, Budha, dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
II.
Kompetensi Dasar : Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia.
III.
Indikator : 1. Dapat menyebutkan tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Hindu di Indonesia. 2. Dapat menceritakan tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Hindu di Indonesia. 3. Dapat mengelompokkan tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Hindu di Indonesia. 4. Dapat menunjukkan letak tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Hindu di Indonesia.
IV.
Tujuan Pembelajaran. 1. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Hindu di Indonesia. 2. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menceritakn tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Hindu di Indonesia. 3. Dengan penjelasan guru, siswa dapat mengelompokkan tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Hindu di Indonesia. 4. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menunjukkan letak tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Hindu di Indonesia.
V.
Materi Ajar Tokoh dari Kerajaan Masa Hindu
1. Kerajaan Kutai Kerajaan Kutai terletak di daerah Muarahakam, tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Kerajaan ini didirikan oleh Kudungga yang kemudian digantikan oleh putranya yang bernama Aswawarman. Rajanya yang terkenal adalah Mulawarwan, putra dari Aswawarman. Kebesaran Raja Mulawarman terbukti dari adanya sedekah dengan memberikan 20.000 ekor sapi kepada Kerajaan Kutai dan rakyatnya. Kerajaan Kutai merupakan kerajaan tertua di Indonesia. Kerajaan ini berdiri sekitar abad ke-4 Masehi. Sumber sejarah Kutai yang utama adalah prasasti yang berbentuk Yupa. Yupa adalah tugu batu yang bertulis. Yupa ini menggunakan huruf Pallawa dengan bahasa Sansekerta. Dari cerita dalam yupa tersebut terlihat bahwa Kerajaan Kutai adalah negara yang kaya dan makmur serta telah mengadakan hubungan dagang dengan kerajaan lain di luar Kalimantan. 2. Kerajaan Tarumanegara Kerajaan Tarumanegara terletak di pantai utara Jawa Barat, antara Sungai Cisadane di sebelah barat dan Sungai Citarum di sebelah timur. Kedua sungai tersebut yang sekarang membentuk Teluk Jakarta. Tarumangara merupakan kerajaan pertama di Jawa yang berdiri antara 400-500 masehi. Ada tujuh buah prasasti yang menjadi sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara. 3. Kerajaan Mataram Kuno Kerajaan Mataram kuno terletak di pedalaman Jawa Tengah dan berdiri sekitar abad ke-8 Masehi. Peninggalan sejarah yang ditemukan berupa candi dan prasasti. Adapun candi-candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno antara lain Candi Prambanan, Candi Gedong Songo, Candi Pringapus, Candi Selogiri, dan Kompleks Candi Dieng. 4. Kerajaan Kediri Kerajaan kediri berdiri sekitar 1042 Masehi. Kerajaan Kediri merupakan gabungan dari dua kerajaan, yaitu Jenggala dan Kahuripan. Raja pertamanya Bameswara dan raja yang terakhir adalah Kertajaya.
Namun, raja yang paling terkenal dari Kerajaan Kediri adalah Jayabaya. Jayabaya terkenal dengan ramalannya, yaitu Ramalan Jayabaya. 5. Kerajaan Singasari Kerajaan Singasari terletak di daerah Singasari, Jawa Timur (sekarang meliputi daerah Malang, Jawa Timur). Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 Masehi setelah berhasil mengalahkan Raja Kertajaya dari Kediri dalam pertempuran Ganter. 6. Kerajaan Majapahit Kerajaan
Majapahit
didirikan
oleh
Raden
Wijaya,
menantu
Kertanegara, Raja Singasari. Raden Wijaya menjadi raja pertama dan bergelar Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan Majapahit bercorak Hindu dan merupakan kerajaan agraris maritim. Raja terbesar Majapahit adalah Hayam Wuruk dengan patihnya yang bernama Gajah Mada. VI.
Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Demonstrasi 3. Tanya jawab 4. Card Sort
VII.
Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal a. Guru memberi salam b. Guru mengabsen kehadiran siswa c. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran dimulai d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca materi e. Guru menyiapkan permainan Card Sort f. Guru menjelaskan cara permainan Card Sort
2. Kegiatan Inti 1) Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru : a. Guru menjelaskan dan menyusun daftar tokoh sejarah pada masa kerajaan Hindu di Indonesia. b. Guru menjelaskan daftar tokoh sejarah pada masa kerajaan Hindu di Indonesia. c. Guru menjelaskan dan menceritakan beberapa tokoh sejarah pada masa kerajaan Hindu di indonesia. d. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaan. e. Menjelaskan permainan Card Sort 1) Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: a. Membagi
potongan
kertas
yang
berisi
tentang
materi
yang
disampaikan. b. Menyuruh siswa mencari pasangan yang sesuai dengan materi yang disampaikan. c. Jika sudah ada yang ketemu pasangannya, siswa membentuk satu kelompok. d. Menyuruh semua kelompok untuk mempresentasikan hasilnya secara bergantian. 2) Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. b. Memberikan penegasan dan penjelasan dari hasil diskusi. 3. Kegiatan Akir a. Guru memberi evalusai pada siswa b. Guru memberikan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. d. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama. e. Guru mengucapkan salam.
VIII.
Sumber Belajar dan Alat 1.
Buku Paket BSE kelas 5 penerbit depdiknas
2.
LKS IPS untuk SD/MI Kelas 5 Semester Gasal
3.
Gambar tokoh sejarah
4.
Papan tulis
5.
Spidol
6.
Card Sort Kerajaan Kutai Kerajaan Tarumanegara Kerajaan Masa Hindu
Kerajaan Mataram Kuno Kerajaan Kediri Kerajaan Singasari Kerajaan Majapahit
Aswawarman Purnawarman Nama-nama Kerajaan Hindu Sanjaya Jayabaya Ken Arok Hayam Wuruk Ciaruteun Kebon Kopi Prasasti Kerajaan Tarumanegara
Jambu Pasir Awi Muara Cianten
IX.
Evaluasi Jenis : Tertulis, Lisan Instrumen (10 soal) 1.
Jawablah dengan jawaban singkat dan jelas! 1. Sebutkan kerajaan masa Hindu! 2. Sebutkan nama raja pada masa hindu! 3. Sebutkan prasasti kerajaan Tarumanegara! 4. Siapakah nama raja Kutai? 5. Siapakah nama raja Tarumanegara? Kunci Jawaban 1. Kerajaan Kutai, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Mataram Kuno, Kerajaan Kediri, Kerajaan Singasari, Kerajaan Majapahit. 2. Aswawarman, Purnawarman, Sanjaya, Jayabaya, Ken Arok, Hayam Wuruk. 3. Prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, Jambu, Pasir Awi, dan Muara Cianten. 4. Aswawarman. 5. Purnawarman. Penilaian Nilai
=
B x 2 = 10
Lebak, 26 Agustus 2014
Mengetahui , Kepala Madrasah
Peneliti
Nur Wakhidah S.Psi
Siti Hakimah
NIP.
NIM.11510023
19770405200501200
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
Nama Sekolah
: MI Darussalam Lebak
Mata Pelajaran
: IPS
Kelasa/Semeste : V/1 Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
I. Standar Kompetensi: Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Hindu, Budha, dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia. II. Kompetensi Dasar : Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia. III. Indikator : 5. Dapat menyebutkan tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Kerajaan Budha di Indonesia. 6. Dapat menceritakan tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Kerajaan Budha di Indonesia. 7. Dapat mengelompokkan tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Kerajaan Budha di Indonesia. 8. Dapat menunjukkan letak tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Kerajaan Budhadi Indonesia. IV. Tujuan Pembelajaran. 5. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Kerajaan Budha di Indonesia. 6. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menceritakn tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Kerajaan Budhadi Indonesia. 7. Dengan penjelasan guru, siswa dapat mengelompokkan tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Kerajaan Budha di Indonesia. 8. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menunjukkan letak tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Kerajaan Budha di Indonesia.
V. Materi Ajar Tokoh dari Kerajaan Masa Budha
7. Kerajaan Sriwijaya Pusat Kerajaan Sriwijaya terletak di Palembang, dekat pantai dan di tepi Sungai Musi. Sumber sejarah Sriwijaya antara lain prasasti Kedukan Bukit, prasasti Talang Tuo, prasasti Telaga Batu, prasasti Kota Kapur, dan prasasti Karang Berahi. Semua prasasti tersebut ditulis dengan huruf Pallawa dalam bahasa Melayu Kuno. Sementara itu, peninggalan Sriwijaya yang berupa bangunan adalah Candi Muaratakus di Kampar, Riau. Sriwijaya sebagai Kerajaan yang besar dapat dilihat dari hal-hal berikut: a. Sriwijaya sebagai Kerajaan maritim Kerajaan Sriwijaya memiliki wilayah perairan yang luas sehingga armada lautnya kuat dan tangguh. b. Sriwijaya sebagai pusat perdagangan
Kerajaan Sriwijaya terletak di tempat yang strategis sehingga dilewati jalur perdagangan dunia. Dari jalur lalu lintas perdagangan tersebut, Sriwijaya banyak mendapat keuntungan. Salah satunya berupa pajak yang masuk ke dalam kas negara. Hasil Bumi rakyat Sriwijaya, seperti lada dan cengkih dijual di pasaran. c. Sriwijaya sebagai pusat pendidikan dan penyebaran agama Budha terbesar di Asia Tenggara Banyak pendeta dari Cina yang datang ke Sriwijaya untuk belajar agama Budha. Di Sriwijaya, ada dua mahaguru agama Budha yang terkenal yaitu Syakyakirti dan Dharmapala. 8. Kerajaan Mataram Budha Kerajaan Mataram Budha merupakan pecahan dari Kerajaan Mataram Kuno. Mataram Budha diperintah oleh Dinasti Syailendra. Wilayahnya meliputi Jawa Tengah bagian Selatan. Peninggalan Kerajaan Mataram Budha yang terkenal adalah Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon, dan Candi Kalasan.
V. Metode Pembelajaran 5. Ceramah 6. Demonstrasi 7. Tanya jawab 8. Card Sort
VI. Kegiatan Pembelajaran 4. Kegiatan Awal g. Guru memberi salam h. Guru mengabsen kehadiran siswa i. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran dimulai j. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca materi k. Guru menyiapakan permainan Card Sort l. Guru menjelaskan cara permainan Card Sort 5. Kegiatan Inti 2) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru : f. Guru menjelaskan dan menyusun daftar tokoh sejarah pada masa Kerajaan Budha di Indonesia. g. Guru menjelaskan daftar tokoh sejarah pada masa Kerajaan Budha di Indonesia. h. Guru menjelaskan dan menceritakan beberapa tokoh sejarah pada masa Kerajaan Budhadi indonesia. i. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaan. j. Menjelaskan permainan Card Sort 3) Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: e. Membagi
potongan
disampaikan.
kertas
yang
berisi
tentang
materi
yang
f. Menyuruh siswa mencari pasangan yang sesuai dengan materi yang disampaikan. g. Jika sudah ada yang ketemu pasangannya, siswa membentuk satu kelompok. h. Menyuruh semua kelompok untuk mempresentasikan hasilnya secara bergantian. 4) Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: c. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. d. Memberikan penegasan dan penjelasan dari hasil diskusi. 6. Kegiatan Akir f. Guru memberi evalusai pada siswa g. Guru memberikan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. h. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. i. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama. j. Guru mengucapkan salam. VI.
Sumber Belajar dan Alat 7.
Buku Paket BSE kelas 5 penerbit depdiknas
8.
LKS IPS untuk SD/MI Kelas 5 Semester Gasal
9.
Gambar tokoh sejarah
10.
Papan tulis
11.
Spidol
12.
Card Sort
Kerajaan Budha
Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Mataram Budha
Prasasti Kerajaan budha Prasasti Kedukan Bukit, prasasti Talang Tuo, prasasti Telaga Batu, prasasti Kota Kapur, dan prasasti Karang Berahi.
Nama-nama Kerajaan Budha Balaputradewa Dinasti Syainlendra
Peninggalan Kerajaan Mataram Budha
Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon, dan Candi Kalasan.
VII.
Evaluasi
Jenis : Tertulis, Lisan Instrumen (10 soal)
2.
Jawablah dengan jawaban singkat dan jelas! 1. Sebutkan kerajaan masa Budha! 2. Sebutkan nama raja pada masa Budha! 3. Sebutkan prasasti kerajaan Budha ! 4. Siapakah nama raja Sriwijaya? 5. Siapakah nama raja Mataram Budha ? Kunci Jawaban 1. Kerajaan Sriwijaya dan Mataram Budha. 2. Balaputradewa dan Syainlendra. 3. Prasasti Kedukan Bukit, Talang Tuo, Telaga Batu, Kota Kapur, Karang berahi. 4. Balaputradewa 5. Syainlendra Penilaian Nilai
=
B x 2 = 10
Bringin,28 Agustus 2014
Mengetahui , Kepala Madrasah
Peneliti
Nur Wakhidah S.Psi
Siti Hakimah
NIP. 197704052005012004
NIM.11510023
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS III
Nama Sekolah
: MI Darussalam Lebak
Mata Pelajaran
: IPS
Kelasa/Semeste : V/1 Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
I. Standar Kompetensi: Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Hindu, Budha, dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia. II. Kompetensi Dasar : Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia. III. Indikator : 9. Dapat menyebutkan tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Islam di Indonesia. 10. Dapat menceritakan tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Islam di Indonesia. 11. Dapat mengelompokkan tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Islam di Indonesia. 12. Dapat menunjukkan letak tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Islamdi Indonesia. IV. Tujuan Pembelajaran. 9. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Islam di Indonesia.
10. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menceritakn tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Islamdi Indonesia. 11. Dengan penjelasan guru, siswa dapat mengelompokkan tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Islam di Indonesia. 12. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menunjukkan letak tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Islam di Indonesia. V. Materi Ajar Tokoh dari Kerajaan Islam 9. Kerajaan Samudra Pasai Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Nusantara yang berdiri pada abad ke-13 Masehi. Hal itu seperti diceritakan Marco Polo seorang penngembara dari Vanesia, Italia. Samudra Pasai dibangun oleh seorang laksamana di laut dari Mesir yang bernama Nazimuddin Al Kamil. Sultan Samudra Pasai yang pertama adalah Merah Silu yang kemudian bergelar Sultan Malik Al Shaleh. Kerajaan Samudra Pasai mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Sultan Iskandar Muda merupakan Sultan Aceh yang terbesar dan termasyhur. 10. Kerajaan Aceh Kerajaan Aceh terletak di ujung utara Pulau Sumatra. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-16 Masehi. Raja Aceh yang pertama bernama Sultan Ali Mughayat Syah (1513-1528). Raja Aceh yang terkenal adalah Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Pada waktu itu, perdagangan berkembang pesat dan Aceh menjadi pelabuhan Internasional. Peninggalan bersejarah Kerajaan Aceh berupa lukisan Cap Sultan Sembilan.
11. Kerajaan Demak Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Raja demak yang pertama bernama Raden Patah. Beliaulah sultan pertama yang mendirikan Masjid Agung Demak dengan dukungan dan bantuan pada Wali Songo. Raden Patah diangkat sebagai raja di Demak oleh para Wali berdasarkan musyawarah yang dipimpin oleh Sunan Ampel. Dalam menjalankan pemerintahannya, Raden Patah didampingi oleh para Wali Songo, khususnya yang berkaitan dengan penyebaran agama Islam.
12. Kerajaan Banten Banten sebelumnya merupakan bawahan Kerajaan Demak. Setelah Sultan Trenggono wafat, Banten sempat diperintah oleh Fatahilah dan memisahkan diri dari Demak. Fatahillah merupakan peletak dasar Kerajaan Banten, setelah menyerahkan Banten kepada Hasanuddin, Fatahillah pindah ke Cirebon dan mendirikan kerajaan baru di sana.
13. Kerajaan Ternate Tidore Kerajaan Ternate dan tidore terletak di Kepaulaan Maluku bagian utara. Kerajaan ternate didirikan oleh Sultan Zainal Abidin pada abad ke13 Masehi. Raja Ternate yang terkenal adalah Sultan Baabullah (15701583). Sultan Baabullah berhasil mengusir Portugis dan Ternate pada
tahun 1577. Sementara itu, Kerajaan Tidore didirikan oleh Sultan Nuku pada abad ke-15 Masehi. 14. Kerajaan Gowa Tallo Kerajaan Gowa Tallo terletak di Sulawesi Selatan. Gowa Tallo sebenarnya dua kerajaan tetapi mempunyai hubungan yang erat dalam bidang pemerintahan. Dua kerajaan tersebut kemudian bersatu menjadi Kerajaan Makassar. Raja Gowa, Daeng Manrabia menjadi raja pertama Makassar dengan gelar Sultan Alaudin. Sementara itu, Raja Tallo, Karaeng Mentoaya menjadi patih (perdana mentri) dengan gelar sultan abdullah. VI. Metode Pembelajaran Ceramah Demonstrasi Tanya jawab Card Sort VII.
Kegiatan Pembelajaran
7. Kegiatan Awal m. Guru memberi salam n. Guru mengabsen kehadiran siswa o. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran dimulai p. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca materi q. Guru menyiapakan permainan Card Sort r. Guru menjelaskan cara permainan Card Sort
8. Kegiatan Inti 3) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru : k. Guru menjelaskan dan menyusun daftar tokoh sejarah pada masa kerajaan Islam di Indonesia. l. Guru menjelaskan daftar tokoh sejarah pada masa kerajaan Islam di Indonesia. m. Guru menjelaskan dan menceritakan beberapa tokoh sejarah pada masa kerajaan Islamdi indonesia. n. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaan. o. Menjelaskan permainan Card Sort 5) Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: i. Membagi
potongan
kertas
yang
berisi
tentang
materi
yang
disampaikan. j. Menyuruh siswa mencari pasangan yang sesuai dengan materi yang disampaikan. k. Jika sudah ada yang ketemu pasangannya, siswa membentuk satu kelompok. l. Menyuruh semua kelompok untuk mempresentasikan hasilnya secara bergantian. 6) Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru: e. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. f. Memberikan penegasan dan penjelasan dari hasil diskusi.
9. Kegiatan Akir k. Guru memberi evalusai pada siswa l. Guru memberikan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram. m. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. n. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama. o. Guru mengucapkan salam.
VIII.
Sumber Belajar dan Alat
13.
Buku Paket BSE kelas 5 penerbit depdiknas
14.
LKS IPS untuk SD/MI Kelas 5 Semester Gasal
15.
Gambar tokoh sejarah
16.
Papan tulis
17.
Spidol
18.
Card Sort
Kerajaan Masa Islam
Kerajaan Samudra Pasai Kerajaan Aceh Kerajaan Demak Kerajaan Banten Kerajaan Ternate Tidore Kerajaan Gowa Tallo
Nama-nama Raja Islam
Merah Silu Sultan Iskandar muda Raden Patah Fatahillah Sultan Zainal Abidin Manrabia Sultan Hasanudin
Sunan Ampel Nama-nama Wali Songo
Sunan Bonang Sunan Drajat Sunan Giri
Sunan Gunung Jati Sunan Kali jaga Sunan Kudus Sunan Maulana Sunan Muria
IX.
Evaluasi Jenis : Tertulis, Lisan Instrumen (5 soal) Jawablah dengan jawaban singkat dan jelas! 1. Sebutkan kerajaan masa Islam! 2. Sebutkan nama-nama Wali songo! 3. Siapakah nama raja di Aceh? 4. Siapakah nama raja di Banten? 5. Siapakah nama raja Demak? Kunci Jawaban
1.
Samudra Pasai, Aceh, Demak, Banten, Ternate Tidore, Gowa Tallo.
2.
Sunan ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan Gunung Jati, Sunan Kali jaga, Sunan Kudus, Sunan Maulana, Sunan Muria.
3.
Sultan Iskandar Muda.
4.
Sultan Zaenal Abidin.
5.
Raden Patah. Penilaian Nilai
=
B x 2 = 10
Lebak, 30 Agustus 2014
Mengetahui , Kepala Madrasah
Peneliti
Nur Wakhidah S.Psi
Siti Hakimah
NIP.
NIM.11510023
19770405200501200
4. Siklus I Berdasarkan pretest dan posttest didapatkan hasil sebagai berikut : No
Nama
Pretest
Postest
1
Agung Prasetyo
50
70
2
Andriyanto
50
70
3
Azizah Nuraini M.
50
70
4
Dewi Yunita
80
70
5
Enricco Firmansyah
40
50
6
Aditya Candra A.
40
50
7
Khoirul Anwar
40
50
8
Siti Awalia N.
50
100
9
Sugeng Antoroylah
80
100
10
Sania Nuha Alfani
80
100
11
Salma Nafis Sani
80
100
12
Siti Kotimah
70
100
13
Zahra Salsabila Nur L. 80
100
Jumlah
790
1030
Rata-rata
60,7
79,23
LEMBAR PENGAMATAN I Pengaruh No.
Ide Perbaikan
Kegiatan Pembelajaran Mendukung
1.
Mengajak siswa untuk
Tempat duduk
Menghambat Tidak semua
Mengajak semua
merapikan tempat duduk dengan siswa rapi.
siswa merapikan
siswa untuk
rapi.
tempat duduk.
merapikan tempat duduk.
2.
Berdoa bersama menurut agama
Semua siswa
dan kepercayaan masing-masing berdo’a. untuk mengawali kegiatan pembelajaran 3.
4.
Mengisi daftar kelas,
Guru menyiapkan
mempersiapkan materi ajar,
materi dan alat-
model dan alat peraga.
alat dengan baik.
Tanya jawab dengan siswa
Siswa sangat
mengenai Kerajaan Hindu di
berkompetitif
Indonesia.
dalam menjawab pertanyaan guru.
5.
Menjelaskan cakupan materi
Banyak siswa
Guru memberikan
“Hari ini kita akan belajar
yang tidak
penjelasan dengan
tentang tokoh sejarah pada masa
memperhatikan
suara yang lebih
Kerajaan Hindu di Indonesia.
dan bicara sendiri. keras agar anak didik mendengarkan
penjelasan dari guru. 6.
Guru menjelaskan dan
Siswa
menyusun daftar tokoh sejarah
memperhatikan
pada masa Kerajaan Hindu di
guru.
Indonesia. 7.
8.
Guru menjelaskan daftar tokoh
Siswa
sejarah pada masa Kerajaan
mendengarkan
Hindu di Indonesia.
penjelasan guru.
Guru menjelaskan dan
Siswa
menceritakan beberapa tokoh
mendengarkan
sejarah pada masa Kerajaan
penjelasan guru.
Hindu di Indonesia. 9.
Melibatkan peserta didik secara
Anak didik sangat
aktif dalam setiap kegiatan
bersemangat.
pembelajaran. 10.
Menjelaskan permainan Card
Siswa tidak
Guru memberikan
Sort.
paham tentang
penjelasan yang
permainan card
lebih serius lagi
sort.
agar anak didik paham tentang permainan card sort.
11.
Guru membagi potongan kertas
Banyak anak
Sebaiknya guru
yang berisi tentang sub materi
didik yang ribut.
harus lebih tegas
yang disampaikan.
lagi, agar anak didik tidak pada ribut.
12.
13.
14.
Guru menentukan dan
Semua siswa
menempelkan sub materi pada
sangat antusias
tempat-tempat tertentu.
sekali.
Guru menyuruh siswa mencari
Semua siswa
sub materi sesuai dengan isi
serentak untuk
kartu yang telah dimiliki oleh
mencari sub
siswa.
materi siswa
Guru menyuruh siswa untuk
Siswa sangat
mempresentasikan isi materi
berantusias dan
sesuai dengan kartu yang
bersemangat.
dimiliki. 15.
Guru memberikan kesimpulan
Banyak anak
Seharusnya
dan penguatan serta
didik yang tidak
volume suaranya
memperkuat poin-poin materi
mendengarkan
lebih di keraskan
yang di anggap penting.
penjelasan guru.
lagi agar anak didik mendengarkan penjelasan dari guru.
16.
17.
Guru membagikan lembar tes
Siswa sangat
pada siswa.
senang sekali.
Guru memberikan waktu kepada Siswa antusias. siswa untuk mengerjakan tes.
18.
Guru menanyakan apa yang
Siswa
telah dipelajari hari ini.
bersemangat untuk menjawab.
19.
Tindak lnjut: “Meminta siswa
Siswa antusias.
untuk mengenang dan mencontoh sifat kepahlawanan tokoh sejarah pada masa Kerajaan Hindu di Indonesia”.
20.
Guru menutup pelajaran dengan
Siswa bersama-
salam
sama menjawab salam dari guru.
21.
Keaktifan siswa
Ada 3 siswa yang
Guru memberi
kurang paham
arahan lebih jelas
dengan permainan dan memotivasi
22.
Perhatian siswa
kartu dan kurang
siswa yang
aktif.
kurang aktif.
Ada satu siswa
Guru meminta
yang melamun
siswa untuk
dan satu siswa
memperhatikan.
bermain sendiri.
4) Hal yang Mendukung h) Terjadi peningkatan dibandingkan dengan perhatian siswa pada siklus I. Selain memperhatikan teman yang sedang presentasi, siswa juga paham dengan apa yang di tugaskan oleh guru. i) Terjadi peningkatan dibandingkan dengan keaktifan siswa pada siklus I, yaitu jumlah siswa yang aktif mengemukakan pendapat dan bertanya meningkat. j) Terjadi peningkatan yang signifikan dalam menyusun konsep siswa di banding dengan siklus I. k) Guru mengelola kelas dengan baik, terbukti tidak adanya siswa berbicara dengan temannya ketika proses pembelajaran berlangsung. l) Guru menguasai materi ajar dengan baik. m) Guru menggunakan EYD dengan baik dan benar.
n) Penampilan guru yang rapi membuat siswa bersemangat untuk belajar. 5) Hal yang Menghambat
h) Tidak semua siswa merapikan tempat duduk. i) Banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru. j) Siswa tidak paham tentang permainan card sort. k) Banyak anak didik yang ribut. l) Banyak anak didik yang tidak mendengarkan penjelasan guru. m) Ada 3 siswa yang kurang paham dengan permainan kartu dan kurang aktif. n) Ada satu siswa yang melamun dan satu siswa bermain sendiri 6) Ide perbaikan h) Mengajak semua siswa untuk merapikan tempat duduk. i) Guru memberikan penjelasan dengan suara yang lebih keras agar anak didik mendengarkan penjelasan dari guru. j) Guru memberikan penjelasan yang lebih serius lagi agar anak didik paham tentang permainan card sort. k) Sebaiknya guru harus lebih tegas lagi, agar anak didik tidak pada ribut. l) Seharusnya volume suaranya lebih di keraskan lagi agar anak didik mendengarkan penjelasan dari guru. m) Guru memberi arahan lebih jelas dan memotivasi siswa yang kurang aktif. n) Guru meminta siswa untuk memperhatikan. 5. Hasil nilai tes awal siklus II
No
Nama
Pretest
Postest
1
Agung Prasetyo
50
100
2
Andriyanto
50
100
3
Azizah Nuraini
50
90
4
Dewi Yunita
50
100
5
Enricco Firmansyah
60
80
6
Aditya Candra
40
50
7
Khoirul Anwar
40
90
8
Siti Awalia N.
40
50
9
Sugeng Antoroylah
80
80
10
Sania Nuha A.
60
90
11
Salma Nafis S.
60
70
12
Siti Kotimah
60
100
13
Zahra Salsabila
60
80
Jumlah
700
1040
Rata-rata
53,84
80
LEMBAR PENGAMATAN II Pengaruh No.
Ide Perbaikan
Kegiatan Pembelajaran Mendukung
1.
Mengajak siswa untuk
Tempat duduk
Menghambat Tidak semua
Mengajak semua
merapikan tempat duduk dengan siswa rapi.
siswa merapikan
siswa untuk
rapi.
tempat duduk.
merapikan tempat duduk.
2.
Berdoa bersama menurut agama
Semua siswa
dan kepercayaan masing-masing berdo’a. untuk mengawali kegiatan pembelajaran 3.
4.
Mengisi daftar kelas,
Guru menyiapkan
mempersiapkan materi ajar,
materi dan alat-
model dan alat peraga.
alat dengan baik.
Tanya jawab dengan siswa
Siswa sangat
mengenai Kerajaan Budha di
berkompetitif
Indonesia.
dalam menjawab pertanyaan guru.
5.
Menjelaskan cakupan materi
Banyak siswa
Guru memberikan
“Hari ini kita akan belajar
yang tidak
penjelasan dengan
tentang tokoh sejarah pada masa
memperhatikan
suara yang lebih
Kerajaan Budha di Indonesia.
dan bicara sendiri. keras agar anak didik mendengarkan penjelasan dari
guru. 6.
Guru menjelaskan dan
Siswa
menyusun daftar tokoh sejarah
memperhatikan
pada masa Kerajaan Budha di
guru.
Indonesia. 7.
8.
Guru menjelaskan daftar tokoh
Siswa
sejarah pada masa Kerajaan
mendengarkan
Budha di Indonesia.
penjelasan guru.
Guru menjelaskan dan
Siswa
menceritakan beberapa tokoh
mendengarkan
sejarah pada masa Kerajaan
penjelasan guru.
Budha di Indonesia. 9.
Melibatkan peserta didik secara
Anak didik sangat
aktif dalam setiap kegiatan
bersemangat.
pembelajaran. 10.
Menjelaskan permainan Card
Siswa tidak
Guru memberikan
Sort.
paham tentang
penjelasan yang
permainan card
lebih serius lagi
sort.
agar anak didik paham tentang permainan card sort.
11.
Guru membagi potongan kertas
Banyak anak
Sebaiknya guru
yang berisi tentang sub materi
didik yang ribut.
harus lebih tegas
yang disampaikan.
lagi, agar anak
didik tidak pada ribut. 12.
13.
14.
Guru menentukan dan
Semua siswa
menempelkan sub materi pada
sangat antusias
tempat-tempat tertentu.
sekali.
Guru menyuruh siswa mencari
Semua siswa
sub materi sesuai dengan isi
serentak untuk
kartu yang telah dimiliki oleh
mencari sub
siswa.
materi siswa
Guru menyuruh siswa untuk
Siswa sangat
mempresentasikan isi materi
berantusias dan
sesuai dengan kartu yang
bersemangat.
dimiliki. 15.
Guru memberikan kesimpulan
Banyak anak
Seharusnya
dan penguatan serta
didik yang tidak
volume suaranya
memperkuat poin-poin materi
mendengarkan
lebih di keraskan
yang di anggap penting.
penjelasan guru.
lagi agar anak didik mendengarkan penjelasan dari guru.
16.
Guru membagikan lembar tes
Siswa sangat
pada siswa. 17.
senang sekali.
Guru memberikan waktu kepada Siswa antusias. siswa untuk mengerjakan tes.
18.
Guru menanyakan apa yang
Siswa
telah dipelajari hari ini.
bersemangat untuk menjawab.
19.
Tindak lnjut: “Meminta siswa
Siswa antusias.
untuk mengenang dan mencontoh sifat kepahlawanan tokoh sejarah pada masa Kerajaan Budha di Indonesia”.
20.
Guru menutup pelajaran dengan
Siswa bersama-
salam
sama menjawab salam dari guru.
21.
Keaktifan siswa.
Ada 2 siswa yang
Guru memberi
kurang paham
arahan lebih jelas
dengan permainan dan memotivasi kartu dan kurang
siswa yang
aktif.
kurang aktif.
22.
Perhatian siswa
Ada satu siswa
Guru meminta
yang melamun
siswa untuk
dan satu siswa
memperhatikan.
bermain sendiri.
3) Hal yang Mendukung h) Terjadi peningkatan dibandingkan dengan perhatian siswa pada siklus II. Selain memperhatikan teman yang sedang presentasi, siswa juga paham dengan apa yang di tugaskan oleh guru. i) Terjadi peningkatan dibandingkan dengan keaktifan siswa pada siklus II, yaitu jumlah siswa yang aktif mengemukakan pendapat dan bertanya meningkat. j) Terjadi peningkatan yang signifikan dalam menyusun konsep siswa di banding dengan siklus II. k) Guru mengelola kelas dengan baik, terbukti tidak adanya siswa berbicara
dengan
temannya
ketika
proses
pembelajaran
berlangsung. l) Guru menguasai materi ajar dengan baik. m) Guru menggunakan EYD dengan baik dan benar. n) Penampilan guru yang rapi membuat siswa bersemangat untuk belajar. 4) Hal yang Menghambat
h) Tidak semua siswa merapikan tempat duduk. i) Banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru. j) Siswa tidak paham tentang permainan card sort. k) Banyak anak didik yang ribut. l) Banyak anak didik yang tidak mendengarkan penjelasan guru.
m) Ada 2 siswa yang kurang paham dengan permainan kartu dan kurang aktif.
n) Ada satu siswa yang melamun dan satu siswa bermain sendiri 6) Ide perbaikan h) Mengajak semua siswa untuk merapikan tempat duduk. i) Guru memberikan penjelasan dengan suara yang lebih keras agar anak didik mendengarkan penjelasan dari guru. j) Guru memberikan penjelasan yang lebih serius lagi agar anak didik paham tentang permainan card sort. k) Sebaiknya guru harus lebih tegas lagi, agar anak didik tidak pada ribut. l) Seharusnya volume suaranya lebih di keraskan lagi agar anak didik mendengarkan penjelasan dari guru. m) Guru memberi arahan lebih jelas dan memotivasi siswa yang kurang aktif. n) Guru meminta siswa untuk memperhatikan
6. Hasil nilai tes awal siklus III
No
Nama
Pretest Postest
1
Agung Prasetyo
50
100
2
Andriyanto
50
100
3
Azizah Nuraini
50
90
4
Dewi Yunita
40
70
5
Enricco Firmansyah
70
90
6
Aditya Candra
40
50
7
Khoirul Anwar
70
100
8
Siti Awalia N.
60
100
9
Sugeng Antoroylah
70
100
10
Sania Nuha A.
60
80
11
Salma Nafis S.
70
80
12
Siti Kotimah
50
80
13
Zahra Salsabila
70
100
Jumlah
850
1140
Rata-rata
65,38
87,6
LEMBAR PENGAMATAN III
Pengaruh No.
Ide Perbaikan
Kegiatan Pembelajaran Mendukung
1.
Mengajak siswa untuk
Tempat duduk
Menghambat Tidak semua
Mengajak semua
merapikan tempat duduk dengan siswa rapi.
siswa merapikan
siswa untuk
rapi.
tempat duduk.
merapikan tempat duduk.
2.
Berdoa bersama menurut agama
Semua siswa
dan kepercayaan masing-masing berdo’a. untuk mengawali kegiatan pembelajaran 3.
4.
Mengisi daftar kelas,
Guru menyiapkan
mempersiapkan materi ajar,
materi dan alat-
model dan alat peraga.
alat dengan baik.
Tanya jawab dengan siswa
Siswa sangat
mengenai Kerajaan Budha di
berkompetitif
Indonesia.
dalam menjawab pertanyaan guru.
5.
Menjelaskan cakupan materi
Banyak siswa
Guru memberikan
“Hari ini kita akan belajar
yang tidak
penjelasan dengan
tentang tokoh sejarah pada masa
memperhatikan
suara yang lebih
Kerajaan Budha di Indonesia.
dan bicara sendiri. keras agar anak didik
mendengarkan penjelasan dari guru. 6.
Guru menjelaskan dan
Siswa
menyusun daftar tokoh sejarah
memperhatikan
pada masa Kerajaan Budha di
guru.
Indonesia. 7.
8.
Guru menjelaskan daftar tokoh
Siswa
sejarah pada masa Kerajaan
mendengarkan
Budha di Indonesia.
penjelasan guru.
Guru menjelaskan dan
Siswa
menceritakan beberapa tokoh
mendengarkan
sejarah pada masa Kerajaan
penjelasan guru.
Budha di Indonesia. 9.
Melibatkan peserta didik secara
Anak didik sangat
aktif dalam setiap kegiatan
bersemangat.
pembelajaran. 10.
Menjelaskan permainan Card
Siswa tidak
Guru memberikan
Sort.
paham tentang
penjelasan yang
permainan card
lebih serius lagi
sort.
agar anak didik paham tentang permainan card sort.
11.
Guru membagi potongan kertas
Banyak anak
Sebaiknya guru
yang berisi tentang sub materi
didik yang ribut.
yang disampaikan.
harus lebih tegas lagi, agar anak didik tidak pada ribut.
12.
13.
14.
Guru menentukan dan
Semua siswa
menempelkan sub materi pada
sangat antusias
tempat-tempat tertentu.
sekali.
Guru menyuruh siswa mencari
Semua siswa
sub materi sesuai dengan isi
serentak untuk
kartu yang telah dimiliki oleh
mencari sub
siswa.
materi siswa
Guru menyuruh siswa untuk
Siswa sangat
mempresentasikan isi materi
berantusias dan
sesuai dengan kartu yang
bersemangat.
dimiliki. 15.
Guru memberikan kesimpulan
Banyak anak
Seharusnya
dan penguatan serta
didik yang tidak
volume suaranya
memperkuat poin-poin materi
mendengarkan
lebih di keraskan
yang di anggap penting.
penjelasan guru.
lagi agar anak didik mendengarkan penjelasan dari
guru. 16.
17.
Guru membagikan lembar tes
Siswa sangat
pada siswa.
senang sekali.
Guru memberikan waktu kepada Siswa antusias. siswa untuk mengerjakan tes.
18.
Guru menanyakan apa yang
Siswa
telah dipelajari hari ini.
bersemangat untuk menjawab.
19.
Tindak lnjut: “Meminta siswa
Siswa antusias.
untuk mengenang dan mencontoh sifat kepahlawanan tokoh sejarah pada masa Kerajaan Budha di Indonesia”.
20.
Guru menutup pelajaran dengan
Siswa bersama-
salam
sama menjawab salam dari guru.
21.
Keaktifan siswa.
Siswa sudah aktif semua.
22.
Perhatian siswa.
Siswa sebagian besar sudah memperhatikan
pembelajaran dan tata cara permainan kartu sudah baik dan tertib.
4) Hal yang Mendukung
i) Terjadi peningkatan dibandingkan dengan perhatian siswa pada siklus III. Selain memperhatikan teman yang sedang presentasi, siswa juga paham dengan apa yang di tugaskan oleh guru.
j) Terjadi peningkatan dibandingkan dengan keaktifan siswa pada siklus III, yaitu jumlah siswa yang aktif mengemukakan pendapat dan bertanya meningkat.
k) Terjadi peningkatan yang signifikan dalam menyusun konsep siswa di banding dengan siklus III.
l) uru mengelola kelas dengan baik, terbukti tidak adanya siswa berbicara dengan temannya ketika proses pembelajaran berlangsung.
m) Gru menguasai materi ajar dengan baik. n) Guru menggunakan EYD dengan baik dan benar. o) Penampilan guru yang rapi membuat siswa bersemangat untuk belajar. p) Siswa sudah aktif semua. 5) Hal yang Menghambat f) Tidak semua siswa merapikan tempat duduk. g) Banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru. h) Siswa tidak paham tentang permainan card sort. i) Banyak anak didik yang ribut. j) Banyak anak didik yang tidak mendengarkan penjelasan guru. 6) Ide perbaikan g) Mengajak semua siswa untuk merapikan tempat duduk. h) Guru memberikan penjelasan dengan suara yang lebih keras agar anak didik mendengarkan penjelasan dari guru. i) Guru memberikan penjelasan yang lebih serius lagi agar anak didik paham tentang permainan card sort. j) Sebaiknya guru harus lebih tegas lagi, agar anak didik tidak pada ribut. k) Seharusnya volume suaranya lebih di keraskan lagi agar anak didik mendengarkan penjelasan dari guru. l) Siswa sebagian besar sudah memperhatikan pembelajaran dan tata cara permainan kartu sudah baik dan tertib.
7. Lembar soal siklus I Jawablah dengan jawaban singkat dan jelas! 1. Sebutkan kerajaan masa Hindu! 2. Sebutkan nama raja pada masa hindu! 3. Sebutkan prasasti kerajaan Tarumanegara! 4. Siapakah nama raja Kutai? 5. Siapakah nama raja Tarumanegara?
8. al siklus II Jawablah dengan jawaban singkat dan jelas! 1. Sebutkan kerajaan masa Budha! 2. Sebutkan nama raja pada masa Budha! 3. Sebutkan prasasti kerajaan Budha ! 4. Siapakah nama raja Sriwijaya? 5. Siapakah nama raja Mataram Budha ?
6. Lembar soal siklus III Jawablah dengan jawaban singkat dan jelas! 1. Sebutkan kerajaan masa Islam! 2. Sebutkan nama-nama Wali songo! 3. Siapakah nama raja di Aceh? 4. Siapakah nama raja di Banten? 5. Siapakah nama raja Demak
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Dengan ini penulis cantumkan riwayat hidup sebagai berikut: 1.Nama
: Siti Hakimah
2.NIM
: 11510023
3.TTL
: Kab. Semarang 11 September 1990
4.Jenis Kelamin
: Perempuan
5.Agama
: Islam
6.Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
7. Alamat: Desa Lebak RT 03 RW 03 Kec. Bringin, Kab. Semarang 8. Riwayat Pendidikan a. RA Tarbiyatul Banin X, lulus tahun 1995 b. MI Darussalam Lebak, lulus tahun 2001 c. SMP N 1 Bringin, lulus tahun 2004 d. SMA N 1 Tuntang, lulus tahun 2007 e. Sedang menyelesaikan S1 Kependidikan Islam STAIN Salatiga Demikian riwayat hidup penulis, penulis buat dengan sebenar-benarnya. Salatiga, 25 September 2014 Penulis,
Siti Hakimah NIM 11510023