BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Otonomi Daerah yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 memberikan peluang kepada daerah untuk memanfaatkan segenap potensi yang dimiliki guna melaksanakan pembangunan, dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata, dan bertanggung jawab kepada daerah. Sejalan dengan perkembangan kewenangan pemerintah daerah dalam pelaksanaan
pembangunan
kehutanan
dan
perkebunan
di
wilayah
administrasi Kabupaten Dharmasraya, telah digabungkan Dinas Kehutanan dan Dinas Perkebunan menjadi Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah di bidang kehutanan dan perkebunan. Pembentukan Dinas Kehutanan dan Perkebunan didasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Dharmasraya Nomor 08 Tahun 2010. Terbentuknya Dinas Kehutanan dan Perkebunan juga didukung dengan adanya sumberdaya hutan, perkebunan, tanah dan air yang merupakan sumberdaya strategis yang diperlukan dalam proses pembangunan di daerah, baik dilihat dari aspek ekonomis maupun dilihat dari aspek ekologis (kestabilan lingkungan). Mengingat pentingnya keberadaan sumberdaya hutan, kebun, tanah dan air bagi kehidupan manusia, maka pengelolaan
dan pemanfaatannya harus
dilakukan secara benar dan bijaksana. Pemanfaatan sumberdaya alam harus berprinsip pada keseimbangan dan kelestarian, sehingga hutan dan kebun dapat tetap berfungsi sebagai sistem penyangga kehidupan dan penyedia sumberdaya bagi kemakmuran seluruh masyarakat, baik generasi sekarang maupun generasi yang akan datang. Untuk mewujudkan pengelolaan kehutanan dan perkebunan secara bijak dandalam rangka meningkatkan efektifitas pelaksanaan tugas pokok dan Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
1
fungsi, maka dinas kehutanan dan perkebunan
pada tahap awal perlu
merumuskan suatu perencanaan yang matang dan disusun sebagai suatu bentuk Rencana Strategi (Renstra). Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Dharmasraya merupakan salah satu dokumen teknis operasional yang dipakai sebagai arah kebijakan penyelenggaraan pemerintah. Penyusunan Rencana Strategi (Renstra) didasarkan kepada kondisi saat ini dan permasalahan serta isu-isu strategis dalam pembangunan kehutanan dan perkebunan kedepan dengan memperhitungkan potensi (kekuatan, kelemahan peluang dan kendala) yang ada atau mungkin timbul dan memuat visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program
dan
kegiatan.
Disamping
juga
berpedoman
pada
Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Dharmasraya tahun 2011–2015, yang merupakan penjabaran dari visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Dharmasraya. Rencana Strategis ini selanjutnya akan dijabarkan dalam Rencana Kerja Tahunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Renja) sebagai masukan bagi penyusunan dan penetapan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Daerah, sebagai cikal bakal penyusunan dan penetapan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) setiap tahunnya. Dengan disusunnya rencana strategis ini diharapkan dapat memberikan arah dan pedoman untuk menentukan
prioritas-prioritas
perencanaan
pembangunan
di
bidang
kehutanan dan perkebunan dan memudahkan pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait, monitoring, evaluasi kegiatan baik secara internal maupun eksternal dan menjadi kerangka dasar bagi Dinas Kehutanan dan Perkebunan dalam upaya meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan,
memberikan
informasi
kepada
pemangku
kepentingan
(stakeholders).
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
2
1. 2. Landasan Hukum Landasan penyusunan Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan tahun 2011 – 2015 adalah sebagai berikut : 1. Undang-undang nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN; 2. Undang nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan; 3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 4. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Dharmasraya; 5. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan; 6. Undang-undang
Nomor
25
tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional; 7. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah; 8. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah; 9. Peraturan
Pemerintah
Nomor
6
Tahun
2007 tentang Tata Hutan
dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan dan Pemanfaatan Hutan; 10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 30 Tahun 2009 Tentang Tata Cara Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD); 11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 51 Tahun 2010 Tentang Rencana Strategis Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Dharmasraya Nomor 8 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Dharmasraya; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Dharmasraya Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Dharmasraya Tahun 2010 -2015
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
3
1.3. Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Dharmasraya
tahun
2010
–
2015
sebagai
dokumen
perencanaan
pembangunan yang memberikan arah kebijakan kegiatan yang ingin dicapai selama 5 tahun kedepan Maksud : a. Sebagai dokumen perencanaan yang dijadikan pedoman dalam menyusun Sebagai dasar dan tolok ukur penilaian kinerja b. Tersedianya
program
kerja
SKPD
yang
sesuai
terarah
dan
berkesinambungan yang dapat dijadikan pedoman oleh Sekretariat dan Bidang-Bidang pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan dalam mewujudkan optimalisasi kinerja c. Untuk menjamin terciptanya integritas, sinkronisasi dan sinergi antara Sekretariat dan Bidang-Bidang yang ada pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Renstra disusun untuk menjabarkan visi, misi Bupati dan Wakil Bupati serta program kerja Kepala Daerah, melalui pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan 5 (lima) tahun kedepan, yang penyusunannya mengacu dan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Dharmasraya Tahun 2010-2015. Tujuan : a. Memberikan pedoman pada seluruh bidang
pada Dinas Kehutanan dan
Perkebunan dalam penyusunan perencanaan pembangunan serta dalam penentuan skala prioritas program dan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan lima tahun mendatang b. Mendukung upaya pencapaian visi dan misi kepala daerah c. Meningkatkan kualitas dan kinerja aparatur pemerintah 1.4. Sistematika Penulisan Renstra-SKPD Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Dharmasraya Tahun 2011- 2015 disusun dengan sistematika sebagai berikut :
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
4
I. BAB I. Pendahuluan 1.1 . Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan BAB II. Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 . Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD 2.2. Sumber Daya SKPD 2.3. Kinerja Pelayanan SKPD 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BABI III. Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan 3.2. Telaaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 3.3. Telaahan Renstra Dinas Kehutanan dan Perkebunan Propinsi Sumatera Barat 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis BAB IV. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis dan Kebijakan dan Indikator Kinerja Utama 4.1. Visi dan Misi SKPD 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD 4.3. Strategi dan kebijakan SKPD BAB V. Rencana Program dan Kegiatan Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif BAB VI. Indikator Kinerja Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Yang
Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD BAB VII. Penutup Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
5
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan adalah merupakan unsure pelaksana otonomi Daerah di bidang Kehutanan dan Perkebunan. Tugas dan Fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Dharmasraya Nomor 8 Tahun 2010 adalah sebagai berikut : 1. Kepala Dinas (1). Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan urusan Pemerintah Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang Kehutanan dan Perkebunan (2). Dalam melaksanakan tugas Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan mempunyai fungsi : a. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis dibidang Kehutanan dan Perkebunan b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum dibidang Kehutanan dan Perkebunan c. Pembinaan
dan pelaksanaan
tugas
dibidang
Kehutanan
dan
Perkebunan d. Mengkoordinasikan
pelaksanaan program Dinas Kehutanan dan
Perkebunan e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan 2. Sekretariat (1). Sekretariat
dipimpin
oleh
seorang
Sekretaris
yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas (2). Sekretaris
mempunyai
tugas
membantu Kepala Dinas dalam
menyelenggarakan pelayanan teknis administrative kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
6
(3). Dalam
melaksanakan
tugas
sebagaimana
dimaksud, Sekretaris
mempunyai fungsi : a. Pengelolaan
urusan
rumah
tangga,
perlengkapan,
surat
menyurat, kearsipan, asset, kepegawaian dan ketatalaksanaan dinas b. Membantu Kepala
Dinas
mengkoordinasikan kebijakan Dinas
Kehutanan dan Perkebunan bersama bidang-bidang lain c. Pengelolaan sumber daya ketenagaan dan sarana dan prasarana kantor d. Mengkoordinasikan
penyusunan
program, perencanaan, dan
pelaporan pelaksanaan tugas dinas e. Pengelolaan administrasi keuangan dan asset f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan atasan Selanjutnya Sekretaris membawahi : a). Sub Bagian Umum dan Anggaran mempunyai tugas membantu Sekretaris
dalam
melaksanakan
urusan
surat
menyurat,
kearsipan, rumah tangga, pemeliharaan barang inventaris dan asset, pengelolaan perlengkapan kantor, keprotokolan dan hubungan masyarakat serta melaksanakan penyusunan dan pengelolaan anggaran dinas b). Sub
Bagian
membantu pembinaan
Kepegawaian
sekretaris
dalam
kepegawaian,
mempunyai
pengelolaan
pembinaan
tugas
administrasi
kelembagaan
dan serta
ketatalaksanaan c). Sub
Bagian
Program
dan
Pelaporan
mempunyai
tugas
membantu sekretaris dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis dibidang perencanaan dan penyusunan serta pelaporan pelaksanaan program dinas 3. Bidang Inventarisasi, Tata Guna dan Perlindungan Hutan
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
7
(1). Bidang Inventarisasi, Tata Guna dan Perlindungan Hutan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melelui Sekretaris (2). Bidang Inventarisasi Tata Guna dan Perlindungan Hutan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan perumusan dan kebijakan teknis dibidang Inventarisasi, Tata gunas dan Perlindungan Hutan (3). Dalam melaksanakan tugas sebagaimana diatas Bidang Inventarisasi, Tata Guna dan Perlindungan Hutan mempunyai fungsi : a. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis inventarisasi, Tata Guna dan Pemetaan Hutan b. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis perlindungan dan rehabilitasi hutan c. Mengkoordinasikan dan memadukan rencana program dan kegiatan Bidang Inventarisasi, Tata Guna dan Perlindungan Hutan d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan atasan Bidang Inventarisasi, Tata Guna dan Perlindungan Hutan membawahi seksi , seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Inventarisasi, Tata Guna dan Perlindungan Hutan a). Seksi Inventarisasi, Tata Guna dan Pemetaan Hutan mempunyai tugas
membantu
Kepala
Bidang
dalam
merumuskan
dan
melaksanakan kebijakan teknis Inventarisasi, Tata Guna dan Pemetaan Hutan b). Seksi Perlindungan dan Rehabilitasi Hutan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis Perlindungan dan Rehabilitasi Hutan. 4. Bidang Bina Usaha dan Produksi Hasil Hutan (1). Bidang Bina Usaha dan Produksi Hasil Hutan dipimpin seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
8
(2). Bidang
Bina
Usaha
dan
Produksi
Hasil
Hutan mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan perumusan dan kebijakan teknis dibidang Bina Usaha dan Produksi Hasil Hutan (3). Dalam melaksanakan tugas sebagaimana diatas, Bidang Bina
Usaha
dan Produksi Hasil Hutan mempunyai fungsi : a. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis peredaran hasil hutan dan legalitas b. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis pengolahan hutan dan pemungutan iuran c. Mengkoordinasikan dan nmemadukan rencana program dan kegiatan bidang Bina Usaha dan Produksi Hasil Hutan d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan atasan Bidang Bina Usaha dan Produksi Hasil Hutan terdiri dari : a). Seksi Peredaran Hasil Hutan dan Legalitas mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis peredaran hasil hutan dan legalitas. b). Seksi Pengolahan Hutan dan Pemungutan Iuran membantu
Kepala
Bidang
dalam
merumuskan
mempunyai tugas dan
melaksanakan
kebijakan teknis pengolahan hutan dan pemungutan iuran. 5. Bidang Pengelolaan Perkebunan (1). Bidang Pengelolaan Perkebunan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui sekretaris (2). Bidang Pengelolaan Perkebunan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan perumusan dan kebijakan teknis dibidang pengelolaan perkebunan (3). Dalam
melaksanakan
tugas,
Bidang
Pengelolaan
Perkebunan
mempunyai fungsi : a. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis budi daya perkebunan b. Perumusan
dan
pelaksanaan
kebijakan
teknis
perlindungan
tanaman perkebunan Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
9
c. Mengkoordinasikan dan memadukan rencana program dan kegiatan bidang pengelolaan perkebunan d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan atasan Bidang Pengelolaan Perkebunan terdiri dari : a). Seksi Budi Daya Perkebunan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis budi daya usaha perkebunan b). Seksi
Perlindungan
Tanaman Perkebunan mempunyai tugas
membantu Kepala Bidang dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis usaha perlindungan tanaman perkebunan 6. Bidang Bina Usaha Produksi Perkebunan (1). Bidang Bina Usaha Produksi Perkebunan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui sekretaris (2). Bidang Bina Usaha Produksi Perkebunan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan perumusan dan kebijakan teknis dibidang bina usaha produksi perkebunan (3). Dalam
melaksanakan tugas, Bidang Bina Usaha Produksi Perkebunan
mempunyai fungsi : a. Perumusan
dan
pelaksanaan
kebijakan
teknis
perizinan
dan
investasi perkebunan b. Perumusan
dan
pelaksanaan kebijakan teknis teknologi, sarana
prasarana produksi dan pemasaran usaha perkebunan c. Mengkoordinasikan dan memadukan rencana program dan kegiatan bidang bina usahadan produksi perkebunan d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan atasan (4). Bidang Bina Usaha dan Produksi Perkebunan terdiri dari : a). Seksi Perizinan dan
Investasi Perkebunan
mempunyai tugas
membantu Kepala Bidang dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis perizinan dan investasi perkebunan
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
10
b). Seksi
Teknologi,
Sarana
Prasarana Produksi dan Pemasaran
mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis teknologi, sarana prasarana produksi dan pemasaran 7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (1). Unit
Pelaksana Teknis Dinas merupakan unit pelaksana dinas yang
melaksanakan sebagian tugas teknis dinas dalam wilayah kerjanya (2). Unit Pelaksana oleh
seorang
Teknis Dinas Kehutanan dan Perkebunan dipimpin Kepala
UPTD
yang
berada
dibawah
dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris (3). Unit Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan dan Perkebunan dibentuk berdasarkan kebutuhan yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati yaitu UPTD Labor Tanah, Daun, Pupuk dan Kultur Jaringan Peraturan Bupati Nomor 26 Tahun 2012 8. Kelompok Jabatan Fungsional (1). Kelompok Jabatan Fungsional pada masing-masing Dinas berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas (2). Kelompok
Jabatan
Fungsional sebagaimana tersebut mempunyai
tugas melakukan kegiatan teknis sesuai dengan keahlian masingmasing
Struktur organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan dapat dilihat pada bagan organisasi berikut :
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
11
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
12
2.2. Sumber Daya SKPD 2.2.1.
Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia yang mengelola kehutanan dan perkebunan berdasarkan data adalah sebanyak 43 orang PNS yang bertugas di Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Dharmasraya, 7 Orang PNS yang bertugas di UPTD Perbenihan Sungai Rumbai, dan 7 orang Polisi kehutanan, ditambah dengan 5 orang tenaga honor Daerah. Jadi total pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan adalah sebanyak 62 orang terdiri dari PNS 57 orang dan non PNS 5 orang. Untuk pejabat structural pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan n terdiri dari dari 1 orang pejabat eselon II sebagai Kepala Dinas, 5 orang pejabat eselon III yang terdiri dari seorang Sekretaris Dinas dan 4 orang Kepala Bidang dan 10 orang pejabat eselon IV dengan rincian 3 orang kepala sub bagian dan 7 orang kepala seksi. Rincian seperti tabel 1 Berikut : Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Dharmasraya Tahun 2010 No
Eselon
PNS
Non
Jumlah
Ket
PNS 1.
II.b
1
1
IIIa
1
1
IIIb
4
4
IVa
10
10
2.
Staf Struktural
34
3.
Polhut
7
Total
57
5
39 7
5
62
Sumber Data : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Dharmasraya
Sedangkan berdasarkan golongan jumlah pegawai dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini : Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
13
Tabel 2. 2 Jumlah Pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan Berdasarkan Golongan dan Pendidikan Tahun 2010 No
Golongan
Jumlah
1.
IV
3
2.
III
28
3.
II
26
Total
57
Ket
Sumber Data : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Dharmasraya
Secara
kuantitas
jumlah
pegawai
pada
Dinas
Kehutanan
dan
Perkebunan memang cukup banyak tapi jika dilihat dari segi kualifikasi pendidikan hanya mempunyai 19 orang sarjana yang terdiri dari 3 orang pendidikan S2, 11 orang pendidikan S1 dan 5 orang pendidikan DIII, rincian seperti pada tabel 3 berikut : Tabel 2.3 Komposisi Pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan Berdasarkan Pendidikan Tahun 2010 No
Pendidikan
Jumlah
1.
S2
3
2.
S1
11
3.
DIII
6
4.
DI
2
5.
SLTA
40
Keterangan
Sumber Data : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Dharmasraya
Disamping itu juga pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan sebagai dinas teknis yang khusus mengurus kehutanan dan perkebunan seharusnya pegawainya adalah orang-orang yang memang mempunyai basic dan keahlian dibidang kehutanan dan perkebunan, dimana mereka telah dibekali dengan berbagai pelatihan dan pendidikan
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
14
teknis kehutanan dan perkebunan sehingga bisa diaplikasikan dalam melaksanakan pekerjaan ataupun kegiatan di lapangan. 2.2.2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana Untuk menjalankan tugas dan fungsinya aparatur Dinas Kehutanan dan perkebunan didukung oleh sarana dan prasarana pendukung sebagai berikut : Tabel 2.4. Sarana dan Prasarana Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tahun 2010 N0.
Jenis Barang
Urut 1
2
Volume
Tahun
Asal
Satuan
Pembelian
Usul
3
4
5
6
Merk/Type
I
Kendaraan
1
Kendaraan R2
Honda Supra
1 unit
2007
APBD II
2
Kendaraan R2
Honda New Tiger
1 UNIT
2007
APBD II
3
Kendaraan R.2
Honda
1 Unit
2007
APBD II
4
Kendaraan R.2
Yamaha
1 Unit
2007
APBD II
5
Kendaraan R.2
Honda Supra
1 Unit
2007
APBD II
7
Kendaraan R.2
Honda
1 Unit
2008
APBD II
8
Kendaraan R.4
Panther
1 Unit
2007
APBD
9
Kendaraan R.2
Honda Supra X
1 Unit
2008
APBD
9
Kendaraan R.2
Suzuki
1 Unit
2008
APBD
10
Kendaraan R.2
Suzuki Shogun
1 Unit
2008
APBD
11
Kendaraan R.2
Honda
1 Unit
2008
APBD
12
Kendaraan R.2
Honda
1 Unit
2008
APBD
13
Kendaraan R.2
Honda X 125
1 Unit
2008
APBD
14
Kendaraan R.2
Honda X 125
1 Unit
2008
APBD
15
Kendaraan R.2
Honda
1 Unit
2008
APBD
16
Kendaraan R.2
Honda
1 Unit
2008
APBD
17
Kendaraan R.2
Suzuki
1 Unit
2008
APBD
II
Alat Bengkel/Ukur
1
Chainsaw
1 Unit
2009
APBD
2
Ginset
Deepsea
1 Unit
2009
APBD
3
GPS
Juno Seres
2 Unit
2010
APBN
4
1 buah
2010
APBN
III
Meteran Alat Pertanian/Hutbun
1
Poging
1 Unit
2008
T.Darurat
Tasco KA-150
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
15
1 2
2 Pahat Batang Kelapa
3
Martel
4
Belender
5
Power Sprayer
6
Mesin Pengolahan
7
Ginset
8
Freezer
9
Pompa Air
IV
E.Alat Kantor & RT
1
Filing Kabinet
2
3
4
5
6
2008
sda
2008
sda
Nasional
3 Unit
2008
APBD
Tanika TNK-
2 Unit
2008
sda
Jian dong Firman
2008 1 Unit
2008
APBD
1 unit
2009
APBD
Robin
2 unit
2009
APBD
Mustang
1 Unit
2008
APBD II
AC
LG
1 Unit
2008
APBD II
3
Komputer
LG
1 Unit
2008
APBD II
4
Lemari Arsip
1 Unit
2008
APBD
5
Mesin Tik
1 Unit
2007
APBD
6
Mesin Tik
1 Unit
2008
APBD
7
Lemari Kayu
2 Unit
2008
APBD
8
Lemari
1 Unit
2008
APBD
9
Meja
2 Unit
2007
APBD
10
Kursi Besi/metal
1 Unit
2006
APBD
11
Kursi Besi/metal
1 Unit
2008
APBD
12
Kursi Tamu
1 Unit
2008
APBD
13
Kursi Putar kecil
Frantline
2 Unit
2008
APBD
14
Kursi Putar besar
Fontani
1 Unit
2008
APBD
15
Kursi Putar besar
1 Unit
2008
APBD
16
Kursi Putar besar
Fontani
1 Unit
2008
APBD
17
Kursi Putar besar
Fontani
1 Unit
2008
APBD
18
Kursi Putar kecil
Frantline
1 Unit
2008
APBD
19
Kursi Putar kecil
1 Unit
2007
APBD
20
Kursi Putar besar
Fontani
1 Unit
2008
APBD
21
Kursi Putar besar
Fontani
1 Unit
2006
APBD
22
Meja Komputer
1 Unit
2008
APBD
23
Meja Komputer
3 Unit
2007
APBD
24
Meja Komputer
1 Unit
2008
APBD
25
Meja Komputer
3 Unit
2008
APBD
26
Meja Komputer
3 Unit
2008
APBD
27
Meja Komputer
3 Unit
2008
APBD
28
Meja 1/2 Biro
3 Unit
2008
APBD
29
Meja 1/2 Biro
2 Unit
2007
APBD
30
Meja 1/2 Biro
6 Unit
2007
APBD
Olympia
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
16
1
2
3
4
5
6
31
Meja 1/2 Biro
1 Unit
2008
APBD
32
Meja 1/2 Biro
1 Unit
2007
APBD
33
Meja 1/2 Biro
1 Unit
2007
APBD
34
Meja 1/2 Biro
1 Unit
2008
APBD
35
Meja 1/2 Biro
3 Unit
2008
APBD
36
Meja 1/2 Biro
1 Unit
2008
APBD
37
AC
2 Unit
2008
APBD
38
AC
LG
2 Unit
2008
APBD
39
AC
LG
1 Unit
2008
APBD
40
Stabilisator
Viro
1 Unit
2008
APBD
41
Komputer
Lenova
1 Unit
2008
APBD
42
Komputer
1 Unit
2008
APBD
43
Komputer
LG 505G/C15
1 Unit
2008
APBD
44
Komputer
ACC
1 Unit
2008
APBD
45
Lap Top
Toshiba
4 Unit
2008
APBD
46
Lap Top
Toshiba S.A
1 Unit
2007
APBD
47
Meja Biro
1 Unit
2008
APBD
48
Meja Biro
1 Unit
2008
APBD
49
Meja Biro
1 Unit
2008
APBD
50
Meja Biro
1 Unit
2008
APBD
51
Lemari Arsip
1 Unit
2007
APBD
52
Lemari Arsip
1 Unit
2008
APBD
53
Lemari Arsip
1 Unit
2007
APBD
54
Blender
Nasional
3 Unit
2008
APBD
55
Power Suprayer
Tanika TNK
2 Unit
2008
APBD
56
Mesin Pengolahan
Jian dong
1 Unit
2008
APBN
57
Ginset
Firman
1 Unit
2008
APBD
58
Mesin Hitung
Citizen
3 Unit
2009
APBD
59
AC
LG
1 Unit
2009
APBD
60
Lemari Arsip
1 Unit
2009
APBD
61
Filing Kabinet
Top
1 Unit
2009
APBD
62
Gorden
Tile
1 Paket
2009
APBD
63
Komputer/PC
Adven
1 Unit
2009
APBD
64
Rak Piring
1 Unit
2009
APBD
65
Piring/Gelas dll
1 Set
2009
APBD
66
Plang Merek
2 Unit
2009
APBD
67
Infokus
Digital Proyektor
1 Unit
2009
APBD
68
Komputer
Acer
3 Unit
2009
APBD
69
Note Book/Lap Top
Sony
1 Unit
2009
APBD
70
Lap Top
Toshiba
1 Unit
2009
APBD
ECATECH
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
17
1
2
3
4
5
6
71
Scaner
Canon
1 Unit
2009
APBD
72
Invokus
EpsonEMP55
1 Unit
2009
APBD
73
AC
LG
4 Unit
2009
APBD
74
Lemari Arsip
4 Unit
2009
APBD
75
Pacah Balah/PRT
1 Paket
2009
APBD
76
Meja Biro
1 Unit
2009
APBD
77
Kursi Putar besar
Futuna
1 buah
2009
APBD
78
Kursi Staf
Futuna
12 buah
2009
APBD
79
Kalkulator
Citizen
1 Unit
2009
APBD
80
Lemari ATK
1 buah
2009
APBD
81
Lemari Standar
2 buah
2009
APBD
82
Lemari Gantung
1 Unit
2009
APBD
83
Meja 1/2 Biro
6 buah
2009
APBD
84
Meja Biro
2 buah
2009
APBD
85
Lemari Arsip
2 buah
2009
APBD
86
Meja Adminstrasi
2 buah
2009
APBD
87
Kursi Tamu
3 buah
2009
APBD
88
Meja Miting
Unit
2009
APBD
89
Kursi Meting
8 Unit
2009
APBD
90
Lemari Pakaian
1 Unit
2009
APBD
91
Kursi Putar Pejabat
3 Unit
2009
APBD
92
Kursi Staf
8 Unit
2009
APBD
93
Rak Tabung gelas
3 Unit
2009
APBD
94
Lemari tbg gelas
1 Unit
2009
APBD
95
Rak Penjamuran
3 Unit
2009
APBD
96
Lemari Asam
2 Unit
2009
APBD
97
Komputer
2 Unit
2010
APBD
98
Meja Fortabel
1 Unit
2010
APBD
99
Meja Informasi
1 Unit
2010
APBD
100
AC
LG
4 Unit
2010
APBD
101
Kompor Gas
Rinai
1 Unit
2010
APBD
102
Dispenser
Nasional
3 Unit
2010
APBD
103
Piring Gelas
1 Paket
2010
APBD
104
Rak Piring
1 Set
2010
APBD
105
30x20x6Cm
1500 lb
2010
APBD
V
Tas Kantong Alat Sutadio & Komunikasi
1
Kamera Digital
Sony
1 Unit
2009
APBD
2
Televisi
LG
1 Unit
2009
APBD
1
Televisi
LG
1 Set
2009
APBD
Acer
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
18
1
2
3
4
5
6
2
Baliho Labor D/T
1 buah
2010
APBD
3
Baliho Rokok
1 buah
2010
APBD
VI
Alat Labor
1
Gilingan Daun
2
Oven(1,5x1x0.8)
1 buah
2009
APBD
3
Oven
1 buah
2009
APBD
4
Shaker
2 buah
2009
APBD
5
Aqua Distilator
1 buah
2009
APBD
6
Tanur
2 buah
2009
APBD
7
Kjeltek
1 buah
2009
APBD
8
Lemari Es
1 Unit
2009
APBD
9
Hot plate
1 buah
2009
APBD
10
Hot plate
1 buah
2009
APBD
11
Spektrofometer
1 buah
2009
APBD
12
Atomic Absorbtion
1 buah
2009
APBD
2009
APBD
Spectrometer 13
Peralatan Gelas
14
Labu Ukur
280 buah
2009
APBD
15
Tabung Reaksi
310 buah
2009
APBD
16
Pipet
37 buah
2009
APBD
17
Pipet Measuring
29 buah
2009
APBD
18
Beaker Glas
52 buah
2009
APBD
19
Buret
5 buah
2009
APBD
20
Tabung Destilasi
65 buah
2009
APBD
21
Tabung Centrfuge
30 buah
2009
APBD
22
Cawan Porselen
90 buah
2009
APBD
23
Tabung Perkolasi
50 buah
2009
APBD
25
Ayakan
2 buah
2009
APBD
26
Bottle
2009
APBDII
27
Bottle
2009
APBDII
28
Bottle
2009
APBDII
29
Gelas With tekstan
2009
APBDII
30
Belender
2009
APBDII
26
Kompor Gas +Assr
1 buah
2010
APBD
27
Tabung Gas
1 buah
2010
APBD
28
Panci Stailess stil
2 buah
2010
APBD
29
Autoclve
1 buah
2010
APBD
30
Labu Takar
8 Unit
2010
APBD
31
Pipet Volume
8 Unit
2010
APBD
32
Erlemeyer Flask
6 unit
2010
APBD
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
19
1
2
3
4
5
6
33
Beaker Glass
8 unit
2010
APBD
34
Petridish
20 unit
2010
APBD
35
Gelas Ukur
8 unit
2010
APBD
36
Lemari Alat/Bahan
2 unit
2010
APBD
37
Kereta Dorong
2 unit
2010
APBD
38
Botol Kultur
2000 bh
2010
APBD
39
2000 bh
2010
APBD
40
Tutup Kultur Laminar Air Flow Kb
1 Unit
2010
APBD
41
Bunsen Burner
6 unit
2010
APBD
42
Alat Diseksi
6 unit
2010
APBD
43
Bahan Sterilan
1 Unit
2010
APBD
44
Hend Sprayer
4 unit
2010
APBD
45
Rak Kultur
2 unit
2010
APBD
46
Thermometer
2 unit
2010
APBD
47
Lemari Etalase
1 unit
2010
APBD
48
Rak Buku dan HP
1 Unit
2010
APBD
49
Freezer
2 unit
2010
APBD
51
Gilingan Daun
1 unit
2010
APBD
52
Centrfugal
1 unit
2010
APBD
53
Dry Blok
1 unit
2010
APBD
54
Desicator Vacum
1 unit
2010
APBD
1 unit
2010
APBD
Top Opening+Stop 55
Neraca Analitik
56
Neraca Teknis
1 unit
2010
APBD
57
Kompresor Vacum
1 unit
2010
APBD
58
PH Meter
2 unit
2010
APBD
59
Timbangan
1 unit
2010
APBD
61
Spatula
5 unit
2010
APBD
63
Botol Reagen
2 unit
2010
APBD
64
Timer
1 unit
2010
APBD
65
1 kotak
2010
APBD
6 buah
2010
APBD
69
Universal Indikator Botol utklarutanStock Piette Supprot S.polypropilen
1 unit
2010
APBD
70
Pipette Filter
4 unit
2010
APBD
71
Pipette Aid
1 unit
2010
APBD
72
Stand Clamp For Two Burette Clam For Stand at 4 Jawes
4 unit
2010
APBD
4 unit
2010
APBD
4 unit
2010
APBD
68
73 74
Kern kb
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
20
1 75
2 50 Spatula With Spon
76
Tongs
3 unit
2010
APBD
77
Tongs
3 unit
2010
APBD
78
Reagen Bootle
6 unit
2010
APBD
79
Funenel Siza
19 unit
2010
APBD
80
Flask Kjedahl Keck Kt Tubing Clamp
4 unit
2010
APBD
2 unit
2010
APBD
Dropping Bottle Bulb for Pasteur Pippet
3 unit
2010
APBD
1 unit
2010
APBD
1 unit
2010
APBD
85
Pasteur Pippet Test tube for Kjeltek
17 unit
2010
APBD
86
Glass Rod Stimer
12 unit
2010
APBD
87
Iron Rod Stimer
2 unit
2010
APBD
90
Respirator Mask
10 unit
2010
APBD
92
Wash Bottle
10 unit
2010
APBD
93
3 lsn
2010
APBD
95
Serbet Botol Tempat Sampl
70 buah
2010
APBD
96
Mortal + alu
2 set
2010
APBD
97
Alat Destilasi leng
1 unit
2010
APBD
98
Clorid Meter
1 unit
2010
APBD
99
Water Bath Hidrometer Bouyoucos
1 unit
2010
APBD
1 unit
2010
APBD
Exicator/Desicator Alat-alat Keamanan
1 unit
2010
APBD
King Cobra
15 Unit
2009
APBD
Handcuff
15 Unit
2009
APBD
3 Parang Bengkok 10 Unit 2009 Sumber Data : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Dharmasraya
APBD
81 82 83 84
100 101 VII 1
Sangkur
2
Borgol
3
3
3
3
6 unit
2010
APBD
2.2.3. Sumber Daya Sektor Kehutanan Sampai dengan tahun 2010 luas kawasan hutan Kabupaten Dharmasraya mencapai 104.090 hektar atau 35.15 % dari luas Kabupaten Dharmasraya dan luasan ini memang masih
cukup memadai dari luasan yang
dipersyaratkan yaitu 30 % dari luas wilayah (Kabupaten). Dari luasan tersebut merupakan bagian dari 120,3 juta hektar hutan di Indonesia yang Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
21
diyakini mampu menyerap emisi secara signifikan, karena merupakan kelompok hutan tropis yang berfungsi sebagai paru-paru dunia dan penyeimbang iklim dunia. Pembagian kawasan hutan Kabupaten Dharmasraya berdasarkan SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No.422/Kpts-II/1999 dibagi menurut fungsinya seperti berikut : Tabel 2.5 Pembagian Kawasan Hutan Kab. Dharmasraya Menurut Sk No. 422/Kpts-II/1999 No 1.
Kawasan Hutan TNKS / HSAW
2.
Hutan Lindung (HL)
Luas (Ha) 5.696
Hutan 3. Produksi Terbatas (HPT)
% 1.92
6.923
2.34
40.266
13.60
4.
Hutan Produksi Tetap (HP)
38.245
12.92
5.
Hutan Produksi Konversi (HPK)
12.960
4,38
Jumlah Kawasan Hutan
104.090
35.15
Areal Penggunaan Lain (APL)
192.023
64.85
Sumber Data : SK.Menhut No.422 Tahun 1999
Sedangkan fungsi kawasan hutan menurut tingkatannya perkecamatan sesuai dengan SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No.422/Kpts-II/1999 sebagai berikut : Tabel 2. 6 Pembagian Kawasan Hutan Kab. Dharmasraya Per Kecamatan No
Kecamatan
1. Pulau Punjung
Fungsi Kawasan 1.Hutan Produks Terbatas (HPT) 2. Hutan Produksi Tetap (HP) 3. Areal Penggunaan Lain (APL)
2. Sitiung
Areal Penggunaan Lain (APL)
3. Koto Baru
Areal Penggunaan Lain (APL)
4. Sungai Rumbai
Areal Penggunaan Lain (APL)
5. IX Koto
1. Hutan Suaka Alam dan Wisata (HSAW) 2. Hutan Lindung (HL) 3. Hutan Produksi terbatas (HPT) 4. Hutan Produksi (HP) 5. Hutan Produksi Konfersi (HPK)
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
22
6. Areal Penggunaan Lain (APL) 6. Timpeh
1. Hutan Produksi Terbatas (HPT) 2. Hutan Produksi Tetap (HP) 3. Areal Penggunaan Lain (APL)
7. Koto Salak
Areal Penggunaan Lain (APL)
8. Tiumang
Areal Penggunaan Lain (APL)
9. Padang lawas
Areal Penggunaan Lain (APL)
10. Asam Jujuhan
1. Hutan Suaka Alam (HSAW) 2. Hutan Lindung (HL) 3. Areal Penggunaan Lain (APL)
11. Koto Besar
1. Hutan Produksi Terbatas (HPT) 2. Hutan Produksi Tetap (HP) 3. Areal Penggunaan Lain (APL)
Sumber Data : SK.Menhut No.422 Tahun 1999
Pengelolaan hutan dihadapkan pada satu dilema, disatu sisi hutan merupakan sumber kekayaan alam yang harus dijaga dan dipelihara kelestariannya tapi disisi lain sesuai dengan laju pembangunan, kebutuhan akan lahan semakin meningkat baik untuk pemukiman maupun untuk perkebunan. Kebutuhan akan lahan ini sulit dipenuhi dari luar kawasan hutan. Dengan demikian luas hutan terdegradasi dan lahan kritis terus bertambah.
Akibatnya
sumberdaya
hutan
dan
lahan
tidak
dapat
menjalankan fungsinya sebagai pengatur tata air secara optimal. Dampak yang kita rasakan dengan rusaknya hutan ini cukup serius, salah satunya yaitu dengan terjadinya banjir dan tanah longsor disamping itu juga akan mempengaruhi peningkatan panas bumi, lapisan ozon dan oksigen yang sangat besar pengaruhnya terhadap kelestarian lingkungan. Dari aspek lingkungan global, isu perubahan iklim sebagai dampak pemanasan global (global warning) telah menjadi perhatian sebagian besar penduduk dunia. Adanya perubahan iklim yang paling banyak menderita adalah Negaranegara berkembang seperti Indonesia. Dinas Kehutanan dan Perkebunan sebagai salah satu dinas yang diberi kewenangan untuk mengelola masalah hutan ini telah berupaya untuk Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
23
melaksanakan berbagai kebijakan sektor kehutanan tahun 2005 – 2010, diantaranya program pemanfaatan potensi sumber daya hutan, dengan kegiatan-kegiatan
yang
termasuk
didalamnya
adalah
pengembangan
pengujian pengendalian peredaran hasil hutan dan pengelolaan sarang burung wallet. Untuk kegiatan konservasi sumber daya hutan telah dilaksanakan kegiatan-kegiatan dalam program perlindungan dan konservasi sumber daya alam, berupa pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan, penyuluhan kesadaran masyarakat mengenai dampak kerusakan hutan dan patroli pengamanan hutan dalam rangka pemberantasan illegal logging. Pada pelaksanaan kebijakan prioritas rehabilitasi dan konservasi sumber daya hutan dilakukan melalui program rehabilitasi hutan dan lahan, program rehabilitasi ditujukan untuk meningkatkan fungsi dan daya dukung Daerah Aliran Sungai (DAS), terutama karena Kabupaten Dharmasraya terletak pada DAS Batang Hari yang merupakan DAS prioritas dan juga untuk
mengembalikan
fungsi
hutan
dan
lahan
sebagai
penyangga
kehidupan. Kegiatan yang termasuk dalam rehabilitasi lahan ini dimulai pada tahun 2006 sampai
tahun 2009 berupa kegiatan penanaman reboisasi,
pengkayaan reboisasi, pembuatan hutan rakyat, pembuatan budi daya rotan dan pembuatan kebun bibit nagari yang tersebar di beberapa kecamatan. Sumber dana kegiatan berasal dari pusat (APBN) yaitu kegiatan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL), dana yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) kehutanan maupun dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) telah berhasil merehabilitasi 755 ha lahan kritis. 2.2.3.1. Potensi Komoditi Pada saat Kabupaten Dharmasraya belum dimekarkan dan masih bergabung dengan Kabupaten Sawah Lunto Sijunjung, Kabupaten Dharmasraya merupakan salah satu Kabupaten penghasil kayu terbesar di Propinsi Sumatera Barat, dimana produksi dari hutan alamnya cukup berlimpah, dengan jenis meranti, kempas, keranji, Kulim, balam, bayur Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
24
dll namun seiring dengan berjalannya waktu maka produksi kayu terus menurun, namun produksi kayu dari hutan tanaman seperti Hutan Tanaman Industry (HTI) menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Hutan Tanaman Industri (HTI)
yang ada di Kabupaten Dharmasraya
adalah PT. Bukit Raya Mudisa (BRM) dan PT. Dara Silva Lestari. Terkait dengan kondisi industry kehutanan pada tahun 2010 terdapat 5 industri saw mill yaitu : PT. Banyu Agro Setia Prima, CV. Pily Karya, CV. Lintas Raya, CV, Rimba Alam Nusantara dan PT. Sijunjung Wood Wordking Indonesia. Terhadap angka kebutuhan bahan baku berdasarkan kapasitas terpasang industry kehutanan, kondisi saat ini menunjukkan adanya ketimpangan antara kebutuhan tersebut dengan kemampuan penyediaan bahan baku dari produk kayu bulat. Kondisi ini mendorong terjadinya pencurian kayu di hutan Negara, serta menurunnya kinerja industry yang menyebabkan antara lain menurunnya dan bahkan penghentian produksi oleh beberapa industry pengolahan hasil hutan, seperti yang terjadi di Kabupaten Dharmasraya pada awal tahun 2000 terdapat sekitar 75 industri kayu (saw mill) dan tahun 2010 hanya tinggal 5 saja yang aktif. Akibatnya pengawasan terhadap peredaran kayu semakin diperketat, dan hal ini berakibat pada semakin susahnya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan kayu dari hutan alam. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan kayu dan dalam rangka mendorong ekonomi rakyat dari sektor kehutanan, perlu pengakuan, perlindungan dan tertib peredaran hasil hutan dari hutan hak atau lahan masyarakat atau kebun masyarakat. Pemerintah telah melakukan debirokratisasi dan deregulasi peraturan tentang tata usaha kayu rakyat, hal ini tentu disambut gembira oleh segenap masyarakat Indonesia, karena jika sesuai dengan peraturan rakyat akan lebih mudah dan dilindungi
privatisasinya
dalam
memiliki,
mengangkut
dan
memperniagakan kayu rakyat. Debirokratisasi dan deregulasi peraturan tentang tata usaha kayu rakyat sangat berpihak kepada rakyat karena dengan adanya peraturan ini maka Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
25
masyarakat yang memiliki lahan akan lebih tertarik untuk berinvestasi disektor kehutanan dengan menanam pohon penghasil kayu rakyat. Jika berjalan dengan baik mungkin jumlah pohon yang berada pada lahan masyarakat nantinya akan lebih banyak dari pada yang berada dalam kawasan hutan. Pengertian dari Hasil hutan kayu yang berasal dari hutan hak atau lahan masyarakat, yang selanjutnya disebut kayu rakyat adalah kayu bulat atau kayu olahan yang berasal dari pohon yang tumbuh dari hasil budidaya dan atau tumbuh secara alami di atas hutan hak dan atau lahan masyarakat. Untuk pengangkutan kayu rakyat ini maka diperlukan dokumen pengangkutan kayu rakyat, yang terdiri dari : 1. Surat Keterangan Asal Usul (SKAU) Untuk
mengatasi
masyarakat
kelangkaan
kayu
dan
memenuhi
kebutuhan
terhadap kayu maka pemerintah dalam hal ini melalui
Menteri Kehutanan telah menetapkan dan mengeluarkan peraturan P.51/Menhut-II/2006, P.62/Menhut-II/2006 dan P.33/Menhut-II/2007 mengenai Surat Keterangan Asal Usul Kayu (SKAU), adalah surat keterangan yang menyatakan sahnya pengangkutan, penguasaan atau kepemilikan hasil kayu. Selama ini di Kabupaten Dharmasraya izin SKAU ini belum dikeluarkan karena pertimbangan beberapa hal, maka diperkirakan tahun 2011 pengurusan izin udah bisa selesai sehingga SKAU
bisa
diberlakukan.
Adapun
jenis-jenis
kayu
yang
pengangkutannya menggunakan SKAU dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2. 7 Daftar Jenis-Jenis Kayu Bulat Rakyat Atau Kayu Olahan Rakyat Yang Pengangkutannya Menggunakan Surat Keterangan Asal Usul Kayu Nama Perdagangan N o
Nama Botani
1
Akasia
Acasia sp
2
Asam Kandis
Celebium dulce
Ket Kelompok akasia
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
26
3
Bayur
Pterospermum javanicum
4
Durian
Durio zibethinus
5
Ingul/Suren
Toona sureni
6
Jabon/Samama
Anthocephalus sp
7
Jati
Tectona grandis
8
Jati Putih
Gmelina arborea
9
Karet
Hevea braziliensis
1 0
Ketapang
Terminalia catappa
1 1
Kulit Manis
Cinamomum sp
1 2
Mahoni
Swietenia sp
1 3
Makadamia
Makadamia ternifolia
1 4
Medang
Litsea sp
1 5
Mindi
Azadirachta indika
1 6
Kemiri
Aleurites mollucana sp
1 7
Petai
Parkia javanica
1 8
Puspa
Schima sp
1 9
Sengon
Paraserianthes falcataria
2 0
Sungkai
Peronema canescens
2 1
Terap/Tarok
Arthocarpus elasticus
Hanya berlaku Prop. Sumbar
untuk
Tidak berlaku untuk Prop. Banten, Jabar, Jateng, Jatim, DIY, Sulteng, NTT dan NTB
Tidak berlaku untuk Prop. Banten, Jabar, Jateng, Jatim, DIY, NTT dan NTB
Hanya berlaku Prop. Sumbar
untuk
Hanya berlaku Prop. Sumut
untuk
Hanya berlaku Prop. Sumbar
untuk
Sumber Data : Peraturan Menhut No.33 Tahun 2007
2. NOTA Beberapa jenis kayu yang berasal dari hutan hak atau lahan masyarakat pengangkutannya cukup hanya menggunakan Nota yang Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
27
Diterbitkan oleh Penjual. Nota dapat berupa kwitansi Penjualan bermeterai cukup yang umum berlaku di masyarakat,jenis-jenis kayu tersebut adalah : Cempedak, Dadap, Duku, Jambu, Jengkol, Kelapa,
Kecapi,
Kenari,
Mangga,
Manggis,
Melinjo,
Nangka,
Rambutan, Randu, Sawit, Sawo, Sukun, Trembesi, Waru. 3. SKSKB Cap „KR” Pengangkutan kayu rakyat di luar jenis-jenis yang menggunakan SKAU dan Nota menggunakan Dokumen Pengangkutan kayu SKSKB cap „KR”. Disamping adanya peraturan yang menjadi payung hukum dalam pengamanan hutan, dinas kehutanan dan perkebunan juga mempunyai Polisi Kehutanan (Polhut) sebanyak 8 orang, hal ini jika dibandingkan dengan luas kawasan hutan di Kabupaten Dharmasraya tidak mencukupi, karena sebagai ujung tombak kehutanan dengan jumlah kecamatan 11 yang hanya dijaga oleh 8 orang polisi kehutanan merupakan pekerjaan yang sangat berat, ditambah dengan medan atau lokasi yang juga cukup berat dan jauh, maka polisi kehutanan dituntut untuk bisa bekerja keras. Ditengah keterbatasan jumlah personil Polhut dalam memperkuat upayaupaya perlindungan terhadap kawasan hutan, pada periode 2005 – 2009, polhut senantiasa ditingkatkan kemampuannya melalui pembinaan serta pendidikan dan pelatihan (diklat), baik diklat untuk aspek kepolisian seperti pelatihan menembak maupun diklat teknis
dan administrasi
kehutanan yang relevan dengan tugas dan fungsinya. Untuk tugas-tugas penyidikan atas tindakan pidana kejahatan di bidang kehutanan pada tahun 2008 sampai dengan 2009 terdapat 1 (satu) orang tenaga Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di Dinas Kehutanan, hanya saja untuk tahun 2010 PPNS tersebut telah pensiun dan sampai saat ini belum ada gantinya, padahal keberadaan PPNS untuk wilayah Kabupaten Dharmasraya cukup penting mengingat tiap tahun selalu ada kasus pidana bidang kehutanan.
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
28
Ditingkat lapangan pengamanan hutan dilakukan dengan berbagai operasi pengamanan baik yang bersifat preventif maupun represif. Operasi pengamanan hutan dilakukan utamanya melalui
kegiatan patroli
pengamanan. Sedangkan untuk kegiatan-kegiatan pengamanan represif telah dilakukan operasi regular dan operasi gabungan pada daerah-daerah yang rawan pencurian kayu. Untuk kegiatan prayustisia, dalam kurun waktu 2005 – 2009 telah dilakukan penyidikan dan pemberkasan lengkap sebanyak 38 kasus atau tindakan illegal logging. Mengingat beratnya tugas polisi kehutanan maka untuk mendukung pelaksanaan tugas polisi kehutanan juga dilengkapi dengan sarana pengamanan seperti senjata api yang terdiri dari senjata laras panjang 6 pucuk, senjata genggam (laras pendek) 1 pucuk, juga dilengkapi dengan peluru sebanyak 115 butir, bayonet dan borgol sebanyak 8 unit sesuai dengan jumlah Polhut. Pada tahun 2010 karena keterbatasan jumlah personil Polisi Kehutanan dalam menjaga senjata api maka senjata api tersebut dititipkan di POLRES Dharmasraya. Dari segi sarana dan prasarana pengamanan hutan dirasa masih jauh dari cukup, dimana untuk kegiatan patroli pengamanan hutan Polisi Kehutanan masih belum dilengkapi dengan sarana kendaraan baik roda dua maupun roda empat, walaupun Dinas Kehutanan telah mengajukan beberapa kali usulan untuk pengadaan kendaraan ini, hanya saja sampai tahun 2010 masih belum terealisasi. 2.2.3.2. Potensi PAD Pendapatan asli daerah menunjukkan kemampuan suatu daerah dalam mengelola sumberdaya yang dimilikinya, semakin mampu suatu daerah mengelola sumberdaya yang dimiliki semakin tinggi pendapatan yang diperoleh daerah tersebut begitu pula sebaliknya. Pendapatan daerah merupakan
salah
satu
sumber
modal
untuk
melaksanakan
suatu
program/kegiatan dalam pencapaian tujuan dan untuk belanja kebutuhan daerah. Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
29
Dari segi pendapatan asli Daerah memang secara langsung sektor kehutanan tidak banyak menghasilkan tapi dalam Penerimaan Negara dari sektor kehutanan mempunyai andil yang cukup besar yang berasal dari dana reboisasi (DR) dan Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH), yang dibagikan lagi kepada Daerah melalui dana perimbangan, yang secara global memang mengalami penurunan sejalan dengan penurunan luasan areal pemanfaatan hasil hutan kayu. Meskipun penerimaan Negara dibidang kehutanan menurun tetapi kegiatan perekonomian dari usaha bidang kehutanan masih tetap memberi konstribusi penting khususnya pada pembangunan di daerah penghasil kayu termasuk untuk daerah Kabupaten Dharmasraya yang mendapatkan dana bagi hasil dari PSDH DR. Dana bagi hasil yang diperoleh oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Dharmasraya dari PSDH DR sampai akhir tahun 2010 adalah sebesar Rp. 3.028.464.819.70, jika dilihat dari segi jumlah merupakan suatu jumlah yang cukup besar untuk melaksanakan kegiatan. Dana ini sampai tahun 2010 masih belum bisa dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan sektor kehutanan,
hal
ini
karena
masih
kurangnya
informasi
menganai
pemanfaatan dana bagi hasil tersebut oleh Pemerintah Daerah. Selama ini semua dana bagi hasil sektor kehutanan yang masuk ke kas daerah dimanfaatkan untuk melaksanakan pembangunan di sector lainnya. Untuk tahun 2011 sesuai dengan surat Menteri Kehutanan Nomor : dan edaran dari Gubernur maka dana bagi hasil kehutanan harus diprioritaskan untuk sektor kehutanan, maka pada penyusunan APBD tahun 2011 sektor kehutanan telah dapat memanfaatkan dana bagi hasil tersebut untuk melaksanakan kegiatan kehutanan. 2.2.4. Sektor Perkebunan Sektor perkebunan merupakan primadona bagi masyarakat Kabupaten Dharmasraya dimana penggunaan tanah untuk tanaman perkebunan di Kabupaten Dharmasraya tahun 2010, seluas 112.781,57 Ha yang terdiri dari 11 komoditi dengan swadaya, Pola Kemitraan, pola bapak angkat anak angkat, PIR TRANS dan PBSN. Potensi pengembangan lahan perkebunan di Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
30
Kabupaten Dharmasraya adalah seluas 35.900 ha yang terdiri dari: pengembangan karet 13.400 Ha, peremajaan karet 9.500 Ha, pengembangan kelapa sawit 10.000 Ha dan pengembangan kakao 3.000 Ha. 2.2.4.1. Potensi Sumberdaya Dengan memahami bahwa pelaku utama pembangunan perkebunan adalah masyarakat petani, maka langkah awal yang telah ditempuh oleh Dinas
Kehutanan
dan
kelompok-kelompok
Perkebunan
tani
dan
adalah
koperasi
dengan sebagai
menumbuhkan modal
dasar
pemberdayaan petani dan pemberdayaan ekonomi petani, karena kelompok tani merupakan unit terkecil masyarakat pertanian dan perkebunan
yang
ikut
berperan
dalam
menumbuhkan
ekonomi
kerakyatan. Dalam menghadapi era pasar bebas dimana kemampuan petani dalam hal pengetahuan, teknologi dan modal terbatas untuk menghadapi kekuatan yang besar (pengusaha besar), dibutuhkan kekuatan cukup besar pula, sehingga satu-satunya jalan petani harus bersatu membentuk kesatuan yang disebut
”Kelompok tani”.
Kelompok tani
dengan
Koperasi
diharapkan dapat lebih tangguh, mandiri, mampu berdaya saing.Jumlah kelompok tani pada tahun 2010 adalah untuk karet 1.033 kelompoktani, untuk kelapa sawit 589 kelompok tani, 115 untuk kelompok tani kakao, dan koperasi perkebunan 26 unit. Rincian Kelompok perkomoditi sbb : Tabel 2.8 Jumlah Kelompok Tani Menurut Komoditi Tahun 2010 No
Komoditi
Jumlah Kelompok
1
Karet
2
Kelapa Sawit
589
3
Kakao
115
Jumlah
Keterangan
1.033
1737
Sumber Data Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Dharmasraya Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
31
Selain dari potensi petani, bersama kelompok tani, dan koperasi terbuka juga peluang untuk potensi pengembangan ilmu pengetahuan dengan direncanakannya pembangunan Kebun plasma nutfah kelapa sawit
2.2.4.2. Potensi Komoditi Komoditas perkebunan secara umum merupakan komoditas agribisnis yang dalam pengembangannya dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu minat pasar, minat petani dan potensi lahan. Jenis komoditi perkebunan di Kabupaten Dharmasraya tercatat terdapat 15 jenis komoditi perkebunan rakyat dan hampir semua jenis tanaman tersebut mengalami peningkatan produksi. Untuk lebih jelasnya luasan areal produksi tanaman perkebunan tahun 2010 dari 10 jenis komoditi yang paling besar dapat dilihat pada Tabel berikut ini : Tabel 2.9 Luas dan Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Menurut Komoditi Tahun 2009 No
Komoditi
1.
Karet (PR)
2.
Karet (PBSN)
KK
Luas / Area (Ha)
Produksi (Ton)/Th
25.900
38.129.,50
14.771,15
-
2.639,00
848.30
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
32
3.
Kelapa Sawit (PR)
14.799
29.089,50
213.154,98
4.
Kelapa Sawit (PBSN)
-
39.800,54
413.225,75
5.
Kelapa Dalam
4.953
961,50
290,49
6.
Casiavera
2.168
162,00
-
7.
Cengkeh
83
22,00
99,47
8.
Kopi
807
458,00
93,68
9.
Kakao
5.898
1.464,28
288,06
10.
Pinang
91
47,25
5,39
54.717
112.781,57
642.77,10
Jumlah
Sumber Data Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Dharmasraya
Luas tanaman perkebunan rakyat dengan
jenis komoditi yang banyak
diminati petani pekebun selain kelapa sawit, baik yang sudah berproduksi maupun yang belum berproduksi seperti berikut : Tabel 2.10 Luas Tanaman Perkebunan rakyat Menurut Jenis Tanaman No
Komoditi
Produktif
Belum Produktif
Tidak Produktif
Jumlah Total
1.
Karet
28.453
7.468
2.181
38.102
2.
Kopi
433.00
18.50
15.50
467.00
3.
Kelapa
844.00
91.00
32.00
967.00
4.
Cengkeh
7.00
2.00
13.00
22.00
5.
Pinang
14.50
22.50
0.00
37.00
6.
Coklat
619.27
776.08
0.00
1395.35
Sumber Data Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Dharmasraya
Sebagai komoditi unggulan kelapa sawit yang dikelola oleh perusahaan dapat dikelompokkan dalam 3 kategori yaitu : 1. Swsta murni 2. Kebun inti Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
33
3. Plasma Data pengelolaan kebun sawit oleh perusahaaan terdapat pada
tabel
dibawah ini : Tabel 2.11 Luas dan Produksi Tanaman Kelapa Sawit Perkebunan Besar Tahun 2009 No 1.
Jenis Pengusahaan
Luas/Area (Ha)
Produksi
3431.50
30 959.96
Swasta Murni a. Tanaman Belum Menghasilkan b. Tanaman Menghasilkan
2626.10 2.
Realisasi Kebun Inti a. Tanaman Belum Menghasilkan b. Tanaman Menghasilkan
3.
Realisasi Plasma a. Tanaman Belum Menghasilkan b. Tanaman Menghasilkan
22.482.90
Jumlah Total
68.340.04
1000.00 38.800.54
799.450.13
400.362.63 1230.772.72
Sumber Data Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Dharmasraya
Selain perkebunan kelapa sawit yang diklelola oleh masyarakat secara mandiri, umumnya kebun kelapa sawit yang berskala besar dikelola oleh perusahaan swasta atau Koperasi Unit Desa (KUD), dimana perusahaan dan KUD yang mengelola kebun sawit ini cukup banyak dengan total luas 100.35 ha. Tabel 2.12 Data Luas Perkebunan Kelapa Sawit No
Identitas
Lokasi
Luas Kebun (Ha)
Swasta dan KUD
71.860
1.
PT. TKA
Asam Jujuhan
2.
PT. Incasi Raya
Koto Besar
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
13.272 7.000
34
No
Identitas
Lokasi
Luas Kebun (Ha)
3.
Tranco Pratama
Koto Besar
4.
PT. SAK
Padang Laweh
6.783
5.
PT. SMP
Koto Besar
6.645
6.
PT. SAK Sei Aye
Koto Besar
2.640
7.
PT. AWB
Koto Baru
10.200
8.
PT.Agro Palma Anugrah
Durian Simpai
9.
PT. Agro Abadi Sejahtera
IX Koto
10.
KUD Mawar
Beringin Sakti
11.
KUD Marga Makmur
Marga Makmur
12.
KUD Wibawa Mukti
Pinang Makmur
13.
KUD Sungai Dareh
Sungai Dareh
14.
KUD Lestari Mulya
Tabek
15.
KUD Timpeh
Timpeh
16.
KUD Bina Tani
Lagan Jaya
800
17.
KUD Bersama Makmur
Banja Makmur
700
18.
KUD Bukit Sentosa
Bukit Harapan
800
19.
KUD Bukit Jaya
Harapan Mulya
700
20.
KUD Sopan Jaya
Sopan Jaya
700
21.
KUD Suka Maju
Muaro Timpeh VI
700
22.
KUD Teratai
Muaro Timpeh VII
500
23.
KUD Bukit Tujuh
Bukit VII
24.
KUD Lubuk Karya
Sitiung IV Blok C Koto Besar
866
25.
KUD Sinar Makmur
Sitiung IV Blok B Koto Besar
603
26.
KUD Bina Usaha
Sitiung IV Blok D
2.235
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
399
600 1.560 929 1.036 903 2.784 990 1.636
1.000
35
No
Identitas
Lokasi
Luas Kebun (Ha)
Koto Besar 27.
KUD Remaja Makmur
Sitiung IV Blok A Koto Besar
1.128
28.
KUD Koto Salak
Sitiung III Sungai Rumbai
562
29.
KUD Kosko Pabo
Koto Besar
600
30
KUD Pilar
Batu Kangkung
1.081
31.
KUD Beringin Indah
Padang Laweh
658
32.
Kopentren Darussalam
Sitiung V Blok C
300
33.
KUD Gotong Royong
Pulai Sitiung
300
34.
Kopentren Inti Pulai
Pulai Sitiung
250
Perkebunan Rakyat
28.445
1.
Kec. Pulau Punjung
Kec. P.Punjung
2.
Kec. IX Koto
Kec. IX Koto
542
3.
Kec. Sitiung
Kec. Sitiung
3.745
4.
Kec. Timpeh
Kec. Timpeh
5.306
5.
Kec. Koto Baru
Kec. Koto Baru
842
6.
Kec. Koto Salak
Kec. Koto Salak
542
7.
Kec. Tiumang
Kec. Tiumang
3.542
8.
Kec. Padang Laweh
Kec. P.Laweh
1.900
9.
Kec. Sungai Rumbai
Kec. S. Rumbai
1.104
10.
Kec. Koto Besar
Kec. Koto Besar
5.973
11.
Kec. Asam Jujuhan
Kec.A. Jujuhan
1.623
TOTAL
3.326
100.305
Sumber Data Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Dharmasraya
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
36
Ke depan sub sektor perkebunan memegang peranan yang semakin penting dalam struktur perekonomian rakyat. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya jumlah petani yang terlibat pada sub sektor perkebunan. 2.2.4.3. Potensi PAD Pendapatan asli daerah yang diperoleh dari
sektor Perkebunan cukup
besar, dimana pendapatan tersebut berasal dari 1. Retribusi dari penangkar pengusaha pembibitan tanaman perkebunan, 1. Galian C bidang perkebunan 2. Retribusi entres tanaman karet 3. Retribusi penjualan hasil perkebunan 4. Retribusi pasar lelang yang sudah dibangun dan dimiliki APBD, 5. Pengumpulan dana hibah dari perusahan swasta nasional yang berusaha pada sektor perkebunan dan pabrik pengolahan hasil perkebunan di Kabupaten Dharmasraya 6. Retribusi hasil penjualan bibit unggul komoditas perkebunan oleh UPTD Perkebunan. Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor perkebunan sampai bulan Oktober 2010 telah terealisasi sebesar Rp. 2.431.321.385,- dengan rincian sumber pendapatan dapat dilihat pada Tabel berikut ini : Tabel 2.13 PAD Dari Sektor Perkebunan Sampai Bulan Oktober Tahun 2010 No
Sumber PAD
Jumlah (Rp)
1
Penjual Bibit bersubsidi
2
Hibah PBSN TBS
3
Sewa Pemakai Aset daerah
3.570.000
4
Penjualan dokumen lelang
13.850.00
Ket
1.488.666.000 924.260.385
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
37
5
Pajak rumah makan Jumlah
981.000 2.431.321.385
Sumber Data Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Dharmasraya
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat khususnya dibidang kehutanan dan perkebunan dan demi terciptanya tata pemerintahan yang baik maka Dinas Kehutanan dan perkebunan berusaha memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsinya. Jenis pelayanan yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan sesuai dengan tupoksi adalah sebagai berikut : 1. Penyusunan rencana program dan kegiatan pembangunan bidang kehutanan dan perkebunan
2. Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data, inventarisasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan pembangunan kehutanan dan perkebunan
3. Pelaksanaan bimbingan teknis budidaya tanaman kehutanan dan perkebunan 4. Pembangunan dan pengelolaan bibit perkebunan dan pengawasan balai bibit milik swasta wilayah wilayah Kabupaten Dharmasraya
5. Menyiapkan dan melaksanakan kebijakan serta menyusun standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur kebijakan di bidang pengembangan budidaya tanaman perkebunan dan kehutanan
6. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap pengadaan dan penangkar benih/bahan tanaman serta inventarisasi blok tanaman penghasil tinggi untuk tujuan penangkaran 7. Melaksanakan bimbingan dan pengawasan terhadap standarisasi mutu pengolahan hasil tanaman perkebunan dan kehutanan serta penerapan teknologi pengolahan hasil tanaman perkebunan 8. Melaksanakan pembinaan, penetapan dan pemberian pertimbangan teknis dan izin usaha indistri primer hasil hutan kayu dan bukan kayu 9. Melaksanakan pembinaan, penetapan dan pemberian pertimbangan teknis serta tempat penampungan terdaftar hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu 10. Melaksanakan pencegahan, pengendalian kebakaran hutan dan lahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
38
11. Pengusulan perubahan status dan fungsi hutan dan perubahan status dari lahan milik menjadi kawasan hutan, dan penggunaan serta tukar menukar kawasan hutan
12. Pemberian izin usaha pemanfaatan kawasan hutan dan jasa lingkungan skala kabupaten
13. Pengawasan dan pengendalian penatausahaan hasil hutan skala kabupaten 14. Pelaksanaan pemungutan penerimaan negara bukan pajak skala Kabupaten 15. Pertimbangan teknis rencana rehabilitasi hutan dan lahan DAS/Sub DAS.
16. Penetapan rencana pengelolaan, rencana tahunan dan rancangan rehabilitasi hutan
17. Memberikan sosialisasi dan penyuluhan dan pendampingan petani pelaku agribisnis kepada masyarakat 18. Peningkatan kemampuan lembaga petani dan masyarakat pekebun 19. Melaksanakan pengiriman staf mengikuti pendidikan dan latihan bagi aparat Dinas Kehutanan dan Perkebunan untuk mendapatkan bekal ketrampilan professional, kemampuan teknis dan pengetahuan yang diperlukan bagi pelaksanaan keseluruhan siklus kegiatan pekerjaan perencanaan pembangunan Daerah 20. Melaksanakan
tugas-tugas
lainnya
yang
berkaitan
dengan
bidang
kehutanan dan perkebunan Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pelayan masyarakat dan untuk memberikan pelayanan prima maka Dinas Kehutanan dan Perkebunan harus didukung oleh kinerja aparatur yang andal. Kinerja pelayanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Dharmasraya berdasarkan kekuatan, peluang, tantangan dan permasalahan selama kurun waktu lima tahun yang telah dicapai adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya kualitas dan Kapasitas SDM Teknis Kehutanan dan Perkebunan Dalam rangka peningkatan kualitas dan kapasitas SDM bidang kehutanan dan perkebunan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan maka telah dilaksanakan melalui pengiriman pegawai untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis dan fungsional. Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
39
Dengan dibekali pelatihan teknis bidang kehutanan dan perkebunan diharapkan ketrampilan dan pengetahuan aparatur lebih meningkat dan dapat diaplikasikan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan terutama untuk tenaga teknis lapangan. Untuk bidang kehutanan setiap tahun rutin mengirimkan pegawai untuk mengikuti diklat teknis sebagai petugas penata usaha hasil hutan di Balai Pengelolaan Pemantau Hutan Produksi (BP2HP) Pakanbaru, juga ada pelatihan teknis dari Balai Latihan Kehutanan Pematang Siantar Propinsi Sumatera Utara. Pada bidang perkebunan juga telah dikirim pegawai untuk mengikuti pelatihan pengendalian hama terpadu, pelatihan pemeliharaan kakao dan pelatihan peningkatan produksi perkebunan. 2. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Koordinasi Dalam menjawab
berbagai
permasalahan
yang ada
pada Dinas
Kehutanan dan Perkebunan diperlukannya koordinasi baik antara SKPD yang ada di Kabupaten maupun dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Propinsi. Diharapkan dengan adanya koordinasi yang baik maka keterpaduan dan sinkronisasi kegiatan dapat berjalan dengan baik 3. Meningkatkan populasi tanaman kehutanan dan perkebunan Sesuai dengan sasaran yang ingin diraih salah satunya adalah untuk menambah luas tanaman kehutanan dan perkebunan. Dimana telah dilaksanakan kegiatan rehabilitasi pada kehutanan setiap tahunnya yang rutin dilaksanakan melalui kegiatan penanaman satu milyar pohon, dimana kegiatan ini merupakan instruksi langsung dari Presiden Republik Indonesia sebagai salah satu upaya untuk pencegahan Global waring. Sedangkan untuk jenis tanaman perkebunan juga telah dilaksanakan kegiatan penanamannya setiap tahun seperti : sawit, karet, dan coklat. 4. Melaksanakan pengamanan terhadap kawasan hutan dan hasil hutan
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
40
Pengamanan terhadap kawasan hutan dilaksanakan secara langsung melalui patroli pengamanan hutan oleh polisi kehutanan terhadap daerah yang rawan dengan kegiatan illegal logging. Dengan adanya patroli
ini
diharapkan
dapat
menekan
kerusakan
hutan
akibat
penebangan liar. Dari kegiatan patroli ini telah berhasil diamankan kayu tanpa dokumen (tidak syah) dan telah disita untuk kemudian dilaksanakan pelelangan, dan hasil dari pelelangan masuk ke kas Negara. 5. Meningkatnya sarana dan prasarana untuk mendukung peningkatan produksi, dan produktifitas hasil perkebunan Untuk peningkatan mutu dan hasil produksi perkebunan serta untuk memudahkan masyarakat dalam membawa hasil kebunnya perlu dilaksanakan pembangunan jalan produksi perkebunan. Sedangkan untuk masa selanjutnya jalan produksi tetap merupakan prioritas yang akan dibangun serta perlu pembangunan pasar lelang untuk karet, dan pembangunan laboratorium tanah, daun dan kultur jaringan yang perlu dilengkapi sarana dan prasarananya. Untuk menilai pelaksanaan kegiatan dinas kehutanan dan perkebunan telah membuat laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Pencapaian kinerja pelayanan Dinas Kehutanan
dan Perkebunan
Kab.Dharmasraya seperti tabel berikut :
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
41
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
42
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
43
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
44
2.4.
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Kurangnya respon dari masyarakat terhadap isu-isu mengenai lingkungan global (perubahan iklim, pemanasan global dan penipisan ozon), isu ini merupakan isu nasional dan telah mendapat perhatian dari berbagai belahan Negara didunia, dimana Indonesia yang memiliki hutan tropis yang masih cukup luas dijadikan tumpuan harapan untuk ikut andil mengurangi dampak pemanasan global ini dengan menjaga hutan yang masih tersisa sebagai sumber oksigen bagi hidup manusia dan ini merupakan suatu tantangan dan termasuk tugas yang harus diemban oleh dinas kehutanan dan perkebunan. Krisis ekonomi yang sempat melanda Indonesia telah membuka kesadaran dan cakrawala baru bahwa sektor perkebunan merupakan salah satu sektor andalan yang cukup mempunyai peluang yang menjanjikan. Bahkan berbagai kalangan melihat bahwa usaha di bidang perkebunan merupakan usaha yang strategis untuk perekonomian Indonesia , salah satu daya tarik utamanya adalah sesuai dengan perjalanan sejarahnya, sebagai penghasil devisa. Selain itu, dengan turunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, maka pendapatan petani dalam Rupiah meningkat tajam yang apabila dikelola dengan baik akan membuka peluang bagi pemupukan modal guna meningkatkan kinerja perkebunan.
Selain itu dengan telah ditetapkannya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Dharmasraya. RTRW adalah dokumen yang menjadi pedoman bagi semua pemangku kepentingan dalam pelaksanaan pembangunan diberbagai sektor / bidang termasuk sektor kehutanan dan perkebunan. Penataan ruang diarahkan untuk mewujudkan penataan ruang yang berkelanjutan, mendukung daya saing daerah, berkeadilan, serasi serta mampu mewadahi perkembangan wilayah dan aktifitas perekonomiannya dengan tetap menjaga keseimbangan dan daya dukung dan daya tamping lingkungan. Daya dukung lingkungan bisa tetap dijaga secara konsisten dengan semakin meningkatnya kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam pengelolaan lingkungan.
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
45
BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1.
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Permasalahan kehutanan dan perkebunan merupakan permasalahan yang sangat kompleks dan membutuhkan perhatian dari semua pihak , berbagai upaya pengembangan perkebunan yang dilaksanakan selama ini belum sepenuhnya dapat mencapai produktivitas yang diharapkan. Masukan input yang
rendah
(gap
investment),
khususnya
yang
berkaitan
dengan
penggunaan bahan tanaman non unggulan serta aplikasi teknologi yang serba terbatas, menyebabkan produktivitas perkebunan rakyat yang mendominasi areal perkebunan kita secara umum masih relatif rendah. Namun demikian, hal mendasar yang perlu mendapat perhatian kita semua adalah bagaimana mewujudkan perkebunan yang bukan saja produktif dan efisien, tetapi juga mampu mendistribusikan manfaat perkebunan itu secara berkeadilan dan berkelanjutan. Karakteristik komoditas primer perkebunan yang fluktuatif, merupakan tantangan utama bidang ini, demikian pula halnya dengan praktek perdagangan yang tidak adil. Jawaban untuk menghadapi tantangan ini adalah peningkatan produktivitas dan mutu hasil serta kreativitas dan daya inovasi untuk mengembangkan ragam produk (Product development) yang sesuai dengan selera pasar. Produktivitas mencakup produktivitas tanaman maupun produktivitas usaha, yang kesemuanya bertumpu pada kualitas sumberdaya manusia. Mencermati kondisi yang ada saat ini dan kondisi yang menjadi harapan pada waktu yang akan datang, maka dapat teridenfifikasi beberapa masalah mendasar yang merupakan penghambat pelaksanaan tugas pembangunan bidang kehutanan dan perkebunan. Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
46
Hasil
identifikasi
terhadap
permasalahan
ini
menjadi
dasar
dalam
merumuskan tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan pokok sebagai penjabaran lebih lanjut dari visi dan misi yang telah ditetapkan. Permasalahan pokok yang ada pada sektor kehutanan dan perkebunan adalah sebagai berikut : 1. Sektor Kehutanan Pada pengelolaan bidang kehutanan, permasalahan pokok di Kabupaten Dharmasraya adalah sebagai berikut : - Terdapatnya alih fungsi hutan produksi tetap dan areal hutan lainnya untuk kegiatan non kehutanan - Terjadinya degradasi pada Daerah Aliran Sungai (DAS) akibat kegiatan eksploitasi hasil hutan - Lemahnya kebijakan dan pengawasan atas kawasan hutan serta belum mantapnya kawasan hutan sehingga masih terjadi penyerobotan kawasan hutan dan kegiatan illegal logging dan penambangan liar dikawasan hutan - Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan fungsi hutan serta desakan ekonomi masyarakat sekitar hutan, sehingga memicu tingginya tekanan terhadap kawasan hutan 2. Sektor Perkebunan Permasalahan dan potensi pengembangan komoditi unggulan
kelapa
sawit dan karet dimasa datang adalah terkait dengan aspek budidaya dan pengolahan hasil - Pengembangan kelapa sawit masalah utama yang perlu diatasi adalah pengolahan hasil kelapa sawit perkebunan rakyat, pemasaran dan transportasi. - Pengembangan karet Sebagai
sentra
karet
terbesar
di
Sumatera
Barat,
Kabupaten
Dharmasraya perlu meningkatkan kualitas dan produktifitas bahan olahan karet (bokar). Berdasarkan penelitian dan pengembangan pertanian Departemen Pertanian pada tahun 2005 telah menargetkan Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
47
bahwa bagian yang diterima petani karet minimal 80 % FOB (Fee On Board/Harga eksport) pada tahun 2025 sebagai upaya peningkatan pendapatan petani. Untuk itu perlu pengembangan pengolahan karet dalam bentuk slab dan sheet ditingkat petani dan peningkatan akses jalan produksi perkebunan. - Pengembangan komoditi perkebunan potensial lainnya Pengembangan kemandirian daerah dalam pengembangan perkebunan dengan pengembangan pengolahan ditingkat petani untuk menstabilkan harga
dan
meningkatkan
nilai
tambah,
meningkatkan
bantuan
permodalan bagi petani, dan pembangunan pabrik pengolahan dengan modal daerah atau pola pelibatan kepemilikan saham petani dalam usaha industry - Meningkatkan produksi dan produktifitas produk unggulan karet, kelapa sawit dan komoditi lainnya seperti kopi dan kakao melalui menjamin input bibit unggul, pupuk dan peremajaan - Meningkatkan nilai tambah hasil perkebunan dengan pengembangan pengolahan hasil perkebunan ditingkat petani - Pengembangan pabrik pengolahan sawit dan industry hilir lanjutan pengolahan produk makanan - Pengembangan mengembangkan
prasarana pasar
pemasaran
agropolitan
hasil
perkebunan
perkebunan
yang
dengan berfungsi
memperpendek mata rantai pemasaran dan menjaga tingkat harga komoditi serta mengembangkan jalur akses yang menghubungkan kawasan budidaya perkebunan dengan jalur transportasi regional. Selain permasalahan tersebut diatas permasalahan yang juga mendasar dalam pengelolaan sektor kehutanan dan perkebunan adalah Sumber Daya Manusia (SDM), dimana sumber daya manusia berkualitas khususnya bidang teknis kehutanan dan perkebunan sangat terbatas, baik secara kuantitatif maupun pendistribusiannya yang belum proporsional sesuai beban tugas dan tanggungjawab. Disamping itu diharapkan pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan adalah orang-orang yang memang mempunyai basic dan keahlian dibidang kehutanan dan perkebunan, dimana mereka telah dibekali Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
48
dengan berbagai pelatihan dan pendidikan teknis kehutanan dan perkebunan sehingga bisa diaplikasikan dalam melaksanakan pekerjaan ataupun kegiatan di lapangan. Jika dilihat dari data yang ada pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan pegawainya kebanyakan sudah berusia mendekati pensiun dan mulai tahun 2011 bahkan sudah ada yang pensiun. Hal ini jika dilihat dari beban pekerjaannya yang diemban oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan mungkin terasa agak berat karena dengan kegiatan yang demikian banyak dan beragam dikelola oleh pegawai yang ada dirasa sangat kurang sekali, apalagi dengan semakin banyaknya kegiatan yang ditawarkan oleh Pemerintah pusat kepada Daerah, yang pelaksanaannya tergantung kesanggupan daerah. Dalam hal ini Dinas Kehutanan dan Perkebunan, akan sangat disayangkan jika kita tidak bisa melaksanakan kegiatan karena kekurangan sumber daya manusia. Kedepan kualitas sumber daya manusia harus menjadi perhatian karena seperti diketahui Dinas Kehutanan dan Perkebunan merupakan instansi atau dinas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Visi Kabupaten Dharmasraya yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Dharmasraya Tahun 2011 -2015 adalah : “ MEWUJUDKAN MASYARAKAT DHARMASRAYA YANG BERIMAN, SEHAT, CERDAS, AMAN, BERBUDAYA, ADIL DAN SEJAHTERA PADA TAHUN 2015 “ Visi diatas dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk misi, dimana misi dari Kabupaten Dharmasraya tahun 2010-2015 sebagai berikut : 1. Menata, Mengembangkan dan menyelenggarakan manajemen pemerintah daerah yang responsive, akuntabilitas, transparansi, partisipatif, dan profesional dengan menempatkan aparatur yang berakhlak sesuai dengan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki serta sesuai dengan peraturan jenjang karier kepegawaian yang berlaku demi mengutamakan pelayanan kepada masyarakat secara prima. Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
49
2. Membangun Sumber Daya Manusia yang handal dan mampu menguasai IPTEK melalui peningkatan mutu pelayanan penidikan berdasarkan Iman dan Taqwa kepada Allah SWT. 3. Meningkatkan kualitas hidup mesyarakat dari aspek sosial, ekonomi dan budaya
yang
kemiskinan
berbasis
dengan
kerakyatan
menigkatkan
dalam
mutu
rangka
pelayanan
penanggulangan kesehatan
dan
kesejahteraan sosial. 4. Mewujudkan
pemerataan
pembangunan
dengan
memperkecil
ketimpangan pembangunan antar wilayah dan antar lapisan/kelompok masyarakat. 5. Menigkatkan pembangunan infrastruktur guna pengembagan potensi dan sumberdaya daerah. 6. Mengembangkan dan menggerakkan sumber investasi untuk pengelolaan potensi sumberdaya daerah. 7. Mengembangkan dan memberdayakan koperasi dan UMKM sebagai basis ekonomi daerah. 8. Mengembangkan pariwisata yang bernuansa historis, kultural dan agamis. 9. Mengembangkan ekonomi daerah yang berbasis pertanian (pertanian tanaman pangan dan holtikultura, peternakan, perikanan perkebunan, dan kehutanan) menuju agribisnis dan agroindustri. 10. Membangun masyarakat yang berbudaya, sejahtera dan agamis. 11. Memperkuat kapasitas kelembagaan sosial, ekonomi, politik, budaya dan keagamaan di masyarakat. 12. Meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan ketertiban umum melalui penegakan hukum yang konsisten dan berkeadilan. 13. Mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam yang berwawasan lingkungan. 14. Mengembangkan pembangunan pedesaan sebagai basis pembangunan daerah. Dari 14 misi yang telah diusung oleh Bupati dan Wakil Bupati diatas maka oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan dijabarkan lebih lanjut dari misi ke 9 dan misi ke 13. Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
50
3.3. Telaahan Renstra Dinas Kehutanan dan Perkebunan Prop. Sumatera Barat Dinas
Kehutanan
dan
Perkebunan
melaksanakan tugas dan perannya
Kabupaten
Dharmasraya
dalam
harus memperhatikan isu-isu strategis
yang berkembang saat ini dan lima tahun yang akan datang, sebagai respon terhadap perkembangan dinamika lingkungan strategis baik regional maupun nasional ataupun global. Hal ini merupakan responsesuai dengan amanat RPJMD Kabupaten Dharmasraya sebagai upaya mendukung tercapainya visi pemerintah Daerah Kabupaten Dharmasraya. Isu-isu strategis yang dirumuskan dengan berdasarkan kepada peluang dan ancaman yang terkait dengan dinamika lingkungan strategis juga tidak lupa memperhatikan kekuatan dan kelemahan lembaga institusi Dinas Kehutanan dan perkebunan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Isu-isu strategis yang menjadi dasar dalam menentukan program dan kegiatan prioritas selama lima tahun kedepan (2011-2015) sebagaimana yang tercantum dalam renstra dinas kehutanan dan perkebunan Propinsi Sumatera Barat adalah : a. Sumatera Barat daerah rawan bencana Tropografi Sumatera Barat yang berbukit dan bergelombang dan sebagian jenis tanahnya peka terhadap erosi, juga Sumatera Barat termasuk daerah rawan gempa karena berada diatas lempengan semangka yang selalu
harus
diwaspadai.
penebangan kayu
Dengan
adanya
pembalakan
liar
atau
secara liar akan membuka tutupan vegetasi dari
berhutan menjadi tidak berhutan, akibatnya adalah ketika musim hujan tiba daerah yang telah gundul tidak ada tanaman sehingga tidak ada penahan air tanah akan terjadi erosi dan tanah longsor dan ini sudah sangat sering terjadi. Untuk itu peran hutan sangatlah vital bagi hidup manusia dan harus dijaga kelestariannya. b. Hulu sungai besar untuk wilayah Riau dan Jambi Letak Sumatera Barat sebagai hulu sungai-sungai besar yang mengalir ke Propinsi tetangga Riau dan Jambi, dan sebagai satu kesatuan DAS Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
51
pengelolaan hulu hilir menjadi penting dan Sumatera Barat memegang peranan strategis dalam pengelolaan DAS tersebut. Untuk Kabupaten Dharmasraya merupakan hulu dari Sungai Batang Hari. c.
Keberadaan lahan kritis didalam dan luar kawasan hutan Dengan berkembanganya jumlah penduduk maka tekanan terhadap hutan juga semakin meningkat, ini berkaitan dengan kebutuhan lahan sebagai pemenuhan untuk kebutuhan masyarakat. Dengan lahan yang semakin terbatas masyarakat mulai membuka hutan untuk membuka lahan baru tanpa memikirkan dampak atau akibat dari pembukaan hutan yang terus menerus dan terus meluas setiap tahunnya. Akibatnya adalah hutan semakin kritis dan dan tidak mampu melakukan fungsinya lagi sebagai pelindung daerah sekitarnya atau tidak lagi mampu menangkap air ketika hujan turun, untuk itu perlu dilakukan upaya rehabilitasi terhadap hutan yang sudah rusak.
d. Pasokan kayu hutan alam semakin berkurang Kayu yang berasal dari IUPHHK- HA dan IPK sudah semakin berkurang, untuk
itu
diperlukan
langkah
strategis
untuk
mengantisipasinya.
Disamping itu penyediaan kayu juga mulai bergeser kearah penyediaan kayu yang bersumber dari kayu yang ditanam masyarakat. Pengembangan kayu rakyat juga merupakan salah satu jawaban dari permasalahan yang ada. e. Rendahnya kualitas bibit perkebunan Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan produksi adalah dari bibit atau benih yang dipakai, dimana benih yang baik akan memberikan hasil produksi yang baik.Tingginya nilai jual dari bibit merupakan salah satu faktor yang menyebabkan petani pekebun yang rata-rata adalah masyarakat yang kurang mampu memakai bibit asalan dengan kualitas yang tidak diketahui sehingga hasil produksi juga kurang memuaskan.
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
52
f.
Adanya dualisme ekonomi pada perkebunan, yaitu antara perkebunan besar dengan modal yang besar dan perkebunan rakyat dengan modal terbatas dan luas terbatas sehingga terjadi ketimpangan ekonomi yang berakibat juga pada konflik sosial
g.
Adanya dualisme kepemilikan lahan atau ketidakpastian hak masyarakat yang tidak kunjung selesai dimana hak menguasai lahan oleh Negara atau tanah ulayat yang kemudian diberikan kepada badan hukum atau perusahaan sebagai hak guna untuk usaha perkebunan sangat dominan, dengan mengabaikan hak-hak masyarakat di dalamnya. Pada beberapa daerah kondisi demikian ini telah menimbulkan konflik sosial serta dampak negatif terhadap lingkungan.
3.4. Penentuan Isu-Isu Strategis Isu strategis merupakan suatu kondisi atau permasalahan yang mempengaruhi langkah dan proses dalam pencapaian visi dan misi karena itu Isu strategis harus diperhatikan karena apabila tidak diperhatikan akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Isu strategis dapat dirumuskan dari analisis lingkungan eksternal dan juga berdasarkan pengamatan lingkungan internal. 1. Sektor Kehutanan Berdasarkan SK Menhut Nomor : 304/Menhut-II/2011 tanggal 9 Juni 2011 luas kawasan hutan Kabupaten Dharmasraya adalah 92.150 ha dari total wilayah Kabupaten Dharmasraya 296.113 ha, dari luas kawasan hutan yang ada didominasi oleh hutan produksi terbatas dengan luas 31.224 ha, hutan produksi tetap 26.770 ha, hutan lindung 11.986 ha, hutan yang dapat dikonversi 16.761 ha, taman nasional 3.546 ha dan cagar alam 2.863 ha. Berdasarkan data kawasan diatas maka Kabupaten Dharmasraya termasuk salah satu Kabupaten yang mempunyai hutan yang cukup luas dan merupakan salah satu Kabupaten penghasil kayu di Propinsi Sumatera Barat, sehingga berakibat dengan semakin meningkatnya tekanan terhadap kawasan hutan. Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
53
Paradigma
pembangunan
kehutanan
saat
ini
adalah
bagaimana
pengelolaan hutan dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dengan tetap mempertahankan kelestariannya. Selama ini paradigma masyarakat terkait dengan keberadaan kawasan hutan hanyalah sebagai penghasil kayu yang manfaat ekonominya langsung dirasakan masyarakat dan sebagai penyedia lahan sehingga banyak terjadi illegal logging atau penyerobotan kawasan hutan. Sebagai salah satu sumber daya produktif permasalahan kawasan hutan merupakan masalah yang umum di Propinsi Sumatera Barat termasuk Kabupaten Dharmasraya, dimana tingginya alih fungsi lahan yang disebabkan perambahan kawasan hutan untuk kegiatan diluar kehutanan, dengan dalih tanah ulayat cukup banyak terjadi. Disisi lain kepastian kawasan hutan atau batas-batas kawasan hutan dilapangan belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat, sehingga sering terjadi konflik dengan masyarakat. Berdasarkan peraturan pemanfaatan hutan oleh Kementerian Kehutanan, pada dasarnya penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan dapat dilakukan pada seluruh kawasan hutan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan prinsip meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan fasilitasi
kebutuhan
pembangunan.
Untuk
Kabupaten
Dharmasraya
pemanfaatan hutan ini belum sepenuhnya dimanfaatkan dimana upaya pemberdayaan
masyarakat
melalui
HTR,
Hkm,
hutan
desa
dan
pemanfaatan jasa lingkungan belum terlaksana, seharusnya dengan adanya kegiatan tersebut dapat mengurangi tekanan terhadap kawasan hutan. Selain itu juga program dari Kementerian Kehutanan dengan tujuan untuk mewujudkan pengelolaan hutan secara lestari maka seluruh kawasan hutan terbagi kedalam Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), dimana KPH merupakan kesatuan pengelolaan hutan terkecil sesuai dengan fungsi pokok dan peruntukannya yang dikelola secara efisien dan lestari Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
54
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengelolaan hutannya. KPH dapat berbentuk KPHK untuk hutan konservasi, KPHL untuk hutan lindung dan KPHP untuk hutan produksi. Kabupaten Dharmasraya melihat luas hutannya termasuk dalam KPHP dan pengajuan untuk membentuk KPHP ini sedang dalam proses oleh Dinas Kehutanan dan perkebunan ke kementerian Kehutanan. 2. Sektor Perkebunan Sebagai sektor yang penting dalam menggerakkan roda perekonomian masyarakat dalam perkembangannya, subsektor ini tidak terlepas dari berbagai dinamika lingkungan nasional dan global. Perubahan strategis nasional dan global tersebut mengisyaratkan bahwa pembangunan perkebunan
harus
mengikuti
dinamika
lingkungan
perkebunan.
pembangunan perkebunan harus mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi perkebunan Masih rendahnya produktifitas perkebunan dan kurangnya daya saing produk perkebunan yang diakibatkan oleh kesulitan pemasaran dimana struktur pasar yang berkembang cenderung kearah struktur pasar tidak bersaing (oligopsoni) dimana perusahaan yang membeli cenderung menentukan harga seenaknya karena mereka berprinsip tanpa membeli produk dari masyarakat pekebun pun suplay bahan baku untuk industry mereka sudah cukup terpenuhi dari kebun mereka sendiri. Khusus dalam perolehan dari nilai tambah perkebunan besar, tampak masih sangat terbatas sebagaimana diperlihatkan oleh produk akhir yang diusahakan, yaitu masih terbatas pada produk-produk primer perkebunan. dan cenderung masih merupakan pensuplai bahan baku. Jika dilihat dari perkembangan pasar yang ada pengusahaan komoditas primer cenderung kurang menguntungkan. Terlihat kecenderungan harga komoditas primer semakin merosot, sedangkan harga komoditas sekunder dan turunannya cenderung meningkat. Juga terlihat peningkatan nilai tambah yang sangat nyata bila mengolah komoditas primer menjadi komoditas yang lebih hilir. Kenyataan ini menuntut dilakukannya pengusahaan perkebunan secara Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
55
terintegrasi melalui sektor hulu tengah dan hilir untuk mengintegrasikan pengusahaan komoditas primer dengan komoditas yang lebih hilir. Disamping masih rendahnya pemanfaatan teknologi. Hal ini terlihat dengan masih terbatasnya masyarakat petani yang menggunakan klon unggul dalam usaha kebunnya dan petani cenderung memilih tanaman monokultur yang menyebabkan jika komoditi tersebut turun harganya maka petani mengalami kerugian. Untuk meningkatkan kesejahteraan petani pekebun diperlukan juga kelembagaan petani pekebun yang tangguh untuk saat ini kelembagaan yang ada masih belum sepenuhnya mampu mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat, sekaligus mempertangguh struktur komoditas dan efisiensi dari seluruh rangkaian kegiatan. Penumbuhan kelembagaan petani dan pengembangan kemitraan usaha antara petani dengan pengusaha atau perkebunan besar masih menghadapi beberapa kendala diantaranya adalah masih terjadinya ekonomi dualistik antara perkebunan rakyat dengan perkebunan besar,yang sering menimbulkan konflik. Pembangunan kehutanan dan perkebunan lima tahun ke depan secara garis besar ditujukan untuk dapat menangggulangi persoalan yang telah dikemukakan diatas dengan mempertimbangkan pelestarian sumberdaya hutan, kebun sehingga manfaat hutan dan kebun semakin meningkat untuk mewujudkan kesejateraan dan kemakmuran masyarakat. Kedepannya untuk menjaga kontinuitas pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dan meningkatkan pencapaian sasaran yang belum optimal, disamping diperlukan kerja keras juga sangat dibutuhkan konsistensi dukungan dari pemerintah baik berupa pendanaan, moral maupun kebijakan.
Demikian
pula
halnya
dengan
partisipasi
dari
para
stakeholder/ pemangku kepentingan. Dengan demikian pencapaian visi dan misi sesuai dengan rencana strategis yang telah dirumuskan dapat dicapai sesuai waktu yang telah ditetapkan. Indikator membaiknya kualitas sumberdaya hutan dan kebun adalah menurunnya deforestasi dan degradasi hutan
serta terselenggaranya
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
56
upaya-upaya
rehabilitasi
dan
meningkatnya
produksi
perkebunan.
Sedangkan indikator meningkatnya manfaat hutan dan kebun ditandai dengan meningkatnya konstribusi hutan terhadap perekonomian nasional berupa Pendapatan Domestic Bruto (PDB), penyediaan lapangan kerja dan kesempatan
berusaha
masyarakat,
serta
meningkatnya
kualitas
lingkungan hidup terutama dalam mananggulangi dampak perubahan iklim global dan ditujukan untuk dapat menanggulangi persoalan yang telah dikemukakan di atas dengan mempertimbangkan pelestarian sumberdaya hutan,
Kebun
dan
lingkungan
hidup,sehingga
akan
terwujud
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat yang berwawasan lingkungan dan agribisnis melalui pengelolaan sumberdaya hutan dan kebun. Isu-isu strategis yang terkait dengan pembangunan sektor kehutanan dan perkebunan Kabupaten Dharmasraya 5 tahun kedepan dikaitkan dengan isu nasional dan propinsi antara lain : 1. Berdasarkan Kebijakan “Millenium Development Goals” (MDG‟s Tahun 2015 Berbagai tujuan dan arget pencapaian MDGs yang relevan untuk rujukan perumusan isu strategis pembangunan sector kehutanan dan perkebunan yaitu
Memastikan
kelestarian
lingkungan
hidup
dengan
target:
memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dengan kebijakan dan program nasional serta mengembalikan sumberdaya lingkungan yang hilang;
mengurangi
laju
kehilangan
keanekaragaman
hayati,
dan
mencapai pengurangan laju kehilangan yang signifikan. 2. Berdasarkan RPJPN Tahun 2005-2025 Visi pembangunan nasional tahun seperti tertera dalam RPJP Nasional 2005–2025 adalah“Indonesia Yang Mandiri, Maju, Adil Dan Makmur”. Dalam mewujudkan visi pembangunan nasional tersebut ditempuh melalui 8 (delapan) misi pembangunan nasional dimana untuk sektor kehutanan dan perkebunan mengacu pada misi yang ke 6 yaitu Mewujudkan Indonesia asri dan lestari.
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
57
3. Berdasarkan Isu Strategis Sektor/Kementerian a) Arah kebijakan pangan dalam RPJP Nasional yaitu menjaga ketahanan dan kemandirian pangan nasional. Salah satu program yang prospektif yaitu sistem integrasi Tanaman – Ternak seperti integrasi kelapa sawit-sapi. b) Beberapa agenda penting dalam pembangunan sektor perkebunan bagi perbaikan rantai nilai kelapa sawit dan karet dalam MP3EI yang perlu dilihat sebagai acuan pembangunan komoditi yang sama di Kabupaten Dharmasraya yaitu: Peningkatan produksi kelapa sawit akan lebih difokuskan kepada peningkatan produktifitas CPO TBS per hektar, yang saat ini baru mencapai 3,8 Ton/Ha, mengejar ketertinggalan dari Malaysia yang telah mampu mencapai 4,6 Ton/Ha. Perbaikan infrastruktur jalan (akses jalan) dari lahan ke PKS, dan penyediaan tangki timbun yang memadai. Hasil penggilingan secara terstruktur harus mampu ditingkatkan, yakni dari rata-rata produksi CPO sekitar 21% menjadi diantara 24 – 25%. Hilirisasi produk kelapa sawit untuk memperkuat posisi strategis Indonesia. Perbaikan mutu bibit karet (wajib bersertifikat), perbaikan teknik budi daya (jarak tanam) dan perawatan tanaman karet yang baik. Sebanyak mungkin dihimbau untuk menggunakan kultivar karet bibit unggul (siap panen umur 3,5 tahun); Melakukan budidaya tumpang sari pada dua tahun pertama budidaya karet dengan tanaman pangan, seperti kacang tanah, jagung, ubi jalar dll, sehingga menambah penghasilan petani karet, dan secara tidak langsung ikut membangun ketahanan pangan setempat; Mengeliminasi kecurangan pencampuran lateks dengan bahan-bahan pengotor karet oleh para petani karet, serta meminimalkan jumlah pedagang perantara karet, agar penghasilan yang diterima petani menjadi lebih besar;
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
58
Penataan kelembagaan dan eksistensi para pengolah karet rakyat yang tidak efisien, perbaikan teknik pengolahan karet rakyat (bokar) dan karet lembaran (sheet); Menumbuhkembangkan industri produk hilir karet di dalam negeri, terutama untuk ban, sarung tangan, busa kasur dan bantal, kondom, sol sepatu, vulkanisir ban dan lain sebagainya. 4. Berdasarkan RPJP dan RPJM Provinsi Sumatera Barat Visi RPJPD Provinsi Sumatera Barat 2005-2025 yaitu : Menjadi Provinsi Terkemuka Berbasis Sumberdaya Manusia Yang Agamais Pada Tahun 2025. Visi RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015 adalah: Terwujudnya Masyarakat Sumatera Barat Madani yang Adil, Sejahtera dan Bermartabat. Berdasarkan permasalahan dan isu makro wilayah, maka isu-isu strategis yang dapat di rumuskan untuk sektor kehutanan dan perkebunan 5 (lima) tahun kedepan antara lain : a) Belum adanya keterpaduan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah. Hal ini diakibatkan belum adanya rencana tata ruang wilayah yang dapat mengendaliankan pemanfaatan ruang di wilayah Kabupaten Dharmasraya. b) Masih lemahnya penanganan pasca panen dan tidak berkembangnya industri
pengolahan
untuk
meningkatkan
nilai
tambah
produk
perkebunan
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
59
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN, DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA 4.1. Visi dan Misi Berdasarkan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Dharmasraya periode 2011 – 2015 Dinas Kehutanan telah menetapkan visi yang akan dilaksanakan selama lima tahun kedepan. Visi Dinas Kehutanan dan Perkebunan ini menggambaran cita-cita yang ingin diwujudkan dan sekaligus sebagai pengarah dan sumber acuan dalam pelaksanaan tugas yang diemban oleh seluruh jajaran organisasi yaitu : “ Terwujudnya Pengelolaan Kehutanan dan Perkebunan Secara Lestari dan Produktif Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat “ Adapun makna yang tercermin dalam visi diatas adalah 1. Pemberi arah dan wawasan dalam melaksanakan kegiatan sektor kehutanan dan perkebunan. 2. Memberi motivasi dalam meningkatkan kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan 3. Peka terhadap aspirasi masyarakat dalam mewujutkan pembangunan di bidang kehutanan dan perkebunan Pemahaman atas pernyataan Visi dimaksud sebagai berikut : 1. Pengelolaan kehutanan dan perkebunan secara lestari dan produktif mengandung makna bahwa Kehutanan dan Perkebunan di Kabupaten Dharmasraya dikelola dan dimanfaatkan secara optimal dengan selalu memperhatikan aspek lestari, berkelanjutan, dan berkesinambungan sehingga dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang dengan
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
60
kondisi lebih baik, dan pengelolaan teknis budidaya secara maksimal untuk menghasilkan produksi dan produktifitas yang tinggi. 2. Meningkatkan Kesejahteraan masyarakat mengandung makna bahwa Sumber Daya Alam khususnya Kehutanan dan Perkebunan di Kabupaten Dharmasraya dapat dikelola dan dimanfaatkan berdasarkan prinsip ekonomi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Guna mewujudkan visi di atas, maka ditetapkan upaya-upaya yang sistematis yang dituangkan sebagai misi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Dharmasraya dengan mengacu kepada kerangka umum pembangunan daerah yang dituangkan dalam RPJMD Tahun 2011 – 2015. Dengan demikian maka misi dan tujuan masing-masing ditetapkan sebagai berikut :
1. Meningkatkan pemanfaatan, fungsi dan daya dukung sumber daya hutan dan kebun sehingga dapat berfungsi secara ekologi, ekonomi dan sosial bagi masyarakat 2. Meningkatkan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam 3. Meningkatkan produksi, produktifitas dan mutu komoditi perkebunan secara berkelanjutan. 4. Penyedian sarana prasarana dan peningkatan sumberdaya perkebunan dan kehutanan 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD Tujuan merupakan pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan masalah dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Tujuan jangka menengah Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya adalah sebagai berikut : Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam
jangka
waktu
5
(lima)
tahun
kedepan.
Perumusan
sasaran
memperhatikan indicator kinerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
61
Kehutanan dan Perkebunan serta profil pelayanan yang terkait dengan indikator kinerja. Untuk lima tahun mendatang dinas kehutanan menetapkan sasaran sebagai berikut : Tabel 4.16. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Dharmasraya No
Tujuan
1 1
Sasaran
2
Indikator sasaran
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0
0
0
50
50
11
2046
157
100
50
1
1
1
1
1
3
1
11
11
11
11
11
1
1
2
2
2
24
24
24
24
7
7
7
7
7
7
3
Peningkatan jumlah
Peningkatan pengelola-
penutupan vegetasi
an terpadu sumber daya
dan bangunan
hutan untuk kelangsu-
konservasi tanah
ngan daya dukung DAS
1.
Target Kinerja Sasaran Pada Tahun ke-
Tertanamnya kawasan
4
5
hutan (ha)
2.
Tertanamnya luar kawasan hutan (ha)
3.
Tersusunnya dokumen RHL
1
(dokumen)
Peningkatan pember-
4.
dayaan masyarakat di-
Tersedianya sarana dan prasarana (paket)
dalam dan sekitar hutan
5.
Terbangunnya bangunan konservasi tanah dan air (unit)
2
Meningkatkan tata kelo
Peningkatan kebijakan
la produksi dan pereda-
dan pengawasan
ran hasil hutan yang
pemanfaatan sumber
optimal kerangka kelestarian
daya hutan
6.
Terpantaunya peredaran hasil hutan (Kec)
7.
Terkelolanya hasil hutan bukan kayu (jenis)
dan keteraturan dan keteraturan 8.
Terkendalinya usaha industri kehutanan (perusahaan)
9.
Terinventarisasinya penggunaan kawasan hutan (Kec)
3
Menurunnya gangguan
Peningkatan pengelola-
keamanan hutan dan
an kawasan hutan dan
hasil hutan
pencegahan alih fungsi
10.
Terpantaunya titik hotspot (Kec)
11
11
11
11
11
11.
Tersuluhnya msyarakat
3
3
3
3
3
11
11
11
11
11
hutan menjadi kawasan
sekitar hutan (kali)
non kehutanan 12.
Terlaksananya operasi/patroli pengamanan hutan (kali)
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
62
1
2
3
4 13
5
6
7
8
Terpeliharanya batas kawasan
9
40
hutan (Km)
4
Meningkatnya produksi
Peningkatan jumlah
dan nilai jual produk
areal perkebunan dari
perkebunan
masing-masing komoditi terutama komoditi ter-
14.
Terbangunnya kebun masyarakat
150
50
50
50
50
75
250
100
100
100
(ha)
15.
besar yaitu : kelapa ,
Teremajakannya kebun masyarakat (ha)
sawit dan karet
Peningkatan jumlah
16.
Terpeliharanya demplot karet (ha)
17.
Terpeliharanya kebun benih (ha)
10
18
18
18
18
18.
Terbangunnya jalan produksi (km)
16
25.84
16
15
15
19.
Terbangunnya sumber benih/
produksi dan produkti-
5
10
10
10
terpantaunya sumber benih (ha)
fitas perkebunan 20.
Tersalurkannya bibit (btg)
22,500
55,200
21
Terpeliharanya bibit (btg)
280,000
22
Terbangunnya kelengkapan
35,000
35,000
35,000
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
12
12
1
labor, tanah, daun dan kultur jaringan (unit)
23
Luas demplot kakao yang terpelihara (ha)
Bertambahnya pengha-
Peningkatan pendapa-
silan petani pekebun
tan petani pekebun
24
Fasilitasi kerjasama dengan pihak swasta (kali)
25
Terbangunnya sarana prasarana
1
1
1
1
180
180
180
180
3
3
3
3
untuk pasar lelang
26
Petani terlatih (org)
27
Kelompok tani yang terkawal (kelompok)
28
Penurunan OPT perkebunan (%)
25
30
35
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
40
45
63
4.3. Strategi dan Kebijakan Strategi dan kebijakan merupakan cara untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Perumusan strategi dan kebijakan bertujuan untuk dijadikan pedoman atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program dan kegiatan dalam pencapaian visi dan misi organisasi instansi Pemerintah. Dalam pencapaian visi dan misi eksistensi suatu organisasi tidak dapat dilepaskan dari perubahan yang terjadi pada lingkungan dimana organisasi tersebut berada, baik lingkungan internal maupun eksternal. Demikian juga, keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi sangat bergantung pada kemampuan manajemen organisasi tersebut untuk melakukan adaptasi dengan kondisi lingkungan yang senantiasa berubah secara dinamis. Oleh sebab itu, dalam menyusun perencanaan strategis adalah suatu kelaziman untuk melakukan analisis terhadap kondisi lingkungan. Kekuatan sebuah dokumen perencanaan strategis terletak pada tingkat fleksibiltas substansi rencana terhadap dinamika perkembangan kondisi lingkungan internal dan eksternal. Fleksibilitas rencana dapat diciptakan apabila dalam proses penyusunan perencanaan strategis mempertimbangkan kondisi lingkungan baik internal maupun eksternal yang telah, sedang dan akan terjadi dalam kurun waktu perencanaan. Dengan mengetahui kondisi internal dan eksternal sekaligus dengan berbagai perkiraan dan asumsi dinamikanya di masa yang akan datang, maka dapat dilakukan analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dengan
mempergunakan
metode
analisis
SWOT
(strengths/kekuatan,
Weaknesses/kelemahan, Opportunities/peluang dan Threats/tantangan). Identifikasi faktor-faktor SWOT adalah sebagai berikut : I. Analisis Lingkungan Internal (Kekuatan dan Kelemahan) Analisis lingkungan internal dilakukan terhadap kondisi berbagai aspek yang ada dalam lingkungan internal organisasi yang meliputi aspek Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
64
kelembagaan dan manajemen, sumber daya manusia, pendanaan, sarana dan prasarana serta perangkat peraturan yang dijadikan acuan. Analisis lingkungan internal ini diperlukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan Dinas Kehutanan dan Perkebunan yaitu : I. Kekuatan (Strength) - Peraturan perundang-undangan bidang kehutanan dan perkebunan . - Tersedianya sumber daya aparatur Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Dharmasraya yang mempunyai komitmen dan etos kerja yang tinggi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. - Kawasan hutan yang masih luas - Luasnya potensi kebun rakyat - Tersedianya anggaran pembangunan kehutanan dan perkebunan
2. Kelemahan (Weakness) - Semakin tingginya tingkat kerusakan hutan - Masih rendahnya produksi perkebunan - Harga komoditi perkebunan yang masih belum stabil - Terbatasnya sarana dan prasarana - Masih terbatasnya ketersediaan bibit berkualitas tinggi - Cenderung menurunnya produk kayu II. Analisis Lingkungan Eksternal (Peluang dan Ancaman) Analisis lingkungan eksternal dilakukan terhadap berbagai aspek di luar organisasi
yang
berpengaruh
terhadap
keberhasilan
penyelenggaraan
kewenangan di bidang kehutanan dan perkebunan dan implementasi program-program pembangunan di bidang kehutanan dan perkebunan. Analisis lingkungan eksternal diperlukan untuk mengetahui peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan dan tantangan yang berpengaruh terhadap keberhasilan dan`kinerja organisasi, dari hasil analisis didapat : 1. Peluang (Opportunity) - Adanya
pelimpahan
sebagian kewenangan di bidang kehutanan
dan perkebunan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
65
- Potensi sumber daya hutan dan kebun cukup besar - Tingginya permintaan terhadap hasil hutan dan kebun - Minat investasi dibidang kehutanan dan perkebunan - Adanya kepercayaan dan ketaatan hukum di masyarakat terhadap regulasi yang diselenggarakan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang berkaitan dengan penyelenggaraan aturan Tata Usaha Kayu. - Ketersediaan dana 2. Ancaman (Threat) - Masih adanya lahan yang masih belum dimanfaatkan masyarakat di wilayah Kabupaten Dharmasraya - Tingginya tekanan terhadap kawasan hutan - Persepsi masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup masih rendah. - Tingginya tingkat kebutuhan lahan - Penduduk miskin - Nilai jual produk perkebunan yang masih rendah Berdasarkan identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal
maka dianalisa
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk menentukan alternatif strategi dengan menempatkan kedalam matrik SWOT yang akan menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategi yang dapat ditemput, yaitu : 1. Strategi SO, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya 2. Strategi ST, yaitu strategi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman 3. Strategi WO, yaitu strategi pemanfaatan peluang yang ada dengan meminimalkan kelemahan yang ada 4. Strategi WT, yaitu strategi yang berusaha menimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman Diagram matrik SWOT Dinas Kehutanan dan Perkebunan dapat dilihat dibawah ini :
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
66
DIAGRAM MATRIK SWOT INTERNAL -
-
-
Kekuatan (Strength) Peraturan perundang-undangan bidang kehutanan dan perkebunan Tersedianya sumber daya aparatur Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Dharmasraya yang mempunyai komitmen dan etos kerja yang tinggi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Kawasan hutan yang masih luas Luasnya potensi kebun rakyat Tersedianya anggaran pembangunan kehutanan dan perkebunan
Kelemahan (Weakness) - Semakin tingginya tingkat kerusakan hutan - Masih rendahnya produksi perkebunan - Harga komoditi perkebunan yang masih belum stabil - Masih terbatasnya ketersediaan bibit berkualitas tinggi - Cenderung menurunnya produk kayu alam - Keterbatasan sarana prasarana perkebunan dan kehutanan
EKSTERNAL
Peluang (Opportunity) pelimpahan sebagian kewenangan di bidang kehutanan dan perkebunan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Potensi sumber daya hutan dan kebun cukup besar Tingginya permintaan terhadap hasil hutan dan kebun Minat investasi dibidang kehutanan dan perkebunan Adanya kepercayaan dan ketaatan hukum di masyarakat terhadap regulasi yang diselenggarakan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang berkaitan dengan penyelenggaraan aturan Tata Usaha Kayu. Ketersediaan dana
- Adanya
-
-
-
-
-
Strategi STRENGTH – OPPORTUNITY - Mengefektfkan Peraturan perun-
-
-
--
-
dang-undangan sebagai landasan hukum dalam pengelolaan hutan dan kebun Melaksanakan kewenangan dibidang kehutanan dengan Menggunakan sumber daya aparatur yang mempunyai etos kerja yang tinggi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Mengoptimalkan anggaran yang ada dengan melaksanakan program yang dapat meningkatkan potensi hasil hutan dan kebun Menjalin kerjasama dengan pihak swasta sehingga dapat meningkatkan investasi dibidang kehutanan dan perkebunan Memaksimalkan kepercayaan masyarakat terhadap Dinas Kehutanan dan Perkebunan dalam penyelenggaraan aturan tata kayu
Strategi WEAKNESS OPPORTUNITY - Rehabilitasi hutan, lahan dan
kebun - Revitalisasi industry hasil hutan dan perkebunan - Meningkatkan daya saing produk perkebunan - Pengembangan komoditi perkebunan dengan bibit berkualitas tinggi - Pembangunan jalan produksi perkebunan
Strategi WEAKNESS THREATS Ancaman (Threat) Strategi STRENGTH – THREAT - Penegakan hukum dalam - Mengoptimalkan pemanfaatan Masih adanya lahan yang masih penanggulangan gangguan lahan, hutan dan kebun sesuai belum dimanfaatkan masyarakat kawasan hutan dengan peraturan perundangdi wilayah Kabupaten - Pemanfaatan lahan secara undangan yang ada Dharmasraya optimal - Meningkatkan persepsi masyarakat Tingginya tekanan terhadap - Pemanfaatan teknologi untuk akan pentingnya menjaga kawasan hutan peningkatan nilai jual produk kelestarian alam dan Persepsi masyarakat akan Meningkatkan kepercayaan pentingnya menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup masih masyarakat terhadap pemerintah daerah rendah. Tingginya tingkat kebutuhan lahan Penduduk miskin Nilai jual produk perkebunan yang masih rendah
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
67
Berdasarkan matrik SWOT tersebut maka diperoleh strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran sebagai berikut : 1. Peningkatan kualitas lingkungan dengan penghijauan dan pembuatan bangunan konservasi 2. Peningkatan kinerja pengusahaan dan penatausahaan hasil hutan dan industry kehutanan 3. Peningkatan pengamanan kawasan hutan dan hasil hutan 4. Peningkatan produksi dan produktifitas hasil perkebunan 5. Peningkatan sarana prasarana sumberdaya perkebunan dan kehutanan Agar strategi tersebut di atas dapat diimplementasikan maka ditetapkanlah dalam bentuk kebijakan sebagaimana berikut : 1. Pengelolaan terpadu sumber daya hutan untuk kelangsungan daya dukung DAS 2. Pengelolaan hutan berbasis kemasyarakatan 3. Peningkatan
capacity
building
pemerintah
dalam
pengawasan
dan
pengelolaan pemanfaatan sumber daya alam 4. Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan 5. Meningkatkan produksi dan produktifitas perkebunan sehingga dapat memenuhi kebutuhan daerah dan untuk memenuhi pasar di daerah lain Untuk mancapai sasaran dan tujuan jangka menengah 2010 – 1015 untuk Kabupaten Dharmasraya telah ditetapkan dalam 6 agenda pembangunan dimana untuk sektor kehutanan dan perkebunan termasuk dalam agenda yang ke 6 yaitu mengembangkan kegiatan ekonomi dan kesehajteraan masyarakat. Sebagai penjabaran operasional dari agenda pembangunan lebih lanjut ditetapkanlah dalam bentuk
prioritas pembangunan atau program strategis
yang bersifat lintas sektoral. Dimana kehutanan dan perkebunan mengacu pada prioritas Kabupaten yaitu : Prioritas 7. Pengelolaan Terpadu Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Sesuai Dengan Rencana Tata Ruang Dan Wilayah
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
68
Prioritas ini sesuai dengan potensi Dharmasraya yang memiliki potensi sumber daya alam, terutama pertambangan dan sumberdaya mineral. Eksploitasi potensi tambang erat hubungannya dengan kerusakan lingkungan. Potensi hutan Dharmasraya yang besar adalah aset yang perlu dijaga demi keseimbangan dan kelestarian lingkungan sekitarnya. Dengan prioritas ini diharapkan : 1) Terkelolanya sumber daya alam secara terpadu dan optimal. 2) Konservasi dan pengendalian kerusakan lingkungan, dan 3) Penurunan pencemaran lingkungan. Pengembangan pengelolaan sumberdaya alam hendaknya mengacu pada Pembangunan Tata Ruang dan Wilayah. Prioritas 10. Pengembangan Pertanian Yang Maju Dan Agroindustri. Prioritas pegembangan usaha pertanian yang maju dan agroindustri serta mempunyai nilai tambah tinggi diarahkan untuk mengembangkan perkebunan, dan kehutanan. Sehingga masyarakat dapat menikmati tingkat keuntungan yang tinggi dari hasil usahanya. Dengan prioritas tersebut diharapkan: 1) Usaha pertanian memberikan keuntungan tambahan yang tinggi, 2) Berkembang agroindustri dan agribisnis sesuai potensi wilayah, 3) Dharmasraya sebagai kabupaten agraris yang lebih sejahtera, 4) Mewujudkan pola pembangunan kawasan sentra produksi dan balai alih teknologi (technopark). Keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran serta strategi dan kebijakan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.17 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab.Dharmasraya Visi :
Terwujudnya Pengelolaan Kehutanan dan Perkebunan Secara dan Produktif
Misi 1 :
Untuk Meningkatkan
Lestari
Kesejahteraan Masyarakat
Meningkatkan pemanfaatan, fungsi dan daya dukung sumber daya hutan
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
69
sehingga dapat berfungsi secara ekologi, ekonomi dan sosial bagi masyarakat Tujuan
Sasaran
1.Peningkatan jumlah Peningkatan pengelolaan penutupan vegetasi dan terpadu sumber daya bangunan konservasi hutan untuk tanah kelangsungan daya dukung DAS
Strategi
Kebijakan
Peningkatan kualitas lingkungan dengan penghijauan dan pembuatan bangunan konservasi
Pengelolaan terpadu sumber daya hutan untuk kelangsungan daya dukung DAS
Peningkatan pemberdayaan masyarakat didalam dan sekitar hutan 2.Meningkatkan tata kelola produksi dan peredaran hasil hutan yang optimal dalam kerangka kelestarian dan keteraturan
Peningkatan kebijakan dan pengawasan pemanfaatan sumber daya hutan
Pengelolaan hutan berbasis kemasyarakatan
Peningkatan kinerja pengusahaan dan penatausahaan hasil hutan dan industry kehutanan
Peningkatan capacity building pemerintah dalam pengawasan dan pengelolaan pemanfaatan sumber daya alam
Misi 2 : Meningkatkan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam Tujuan Menurunnya gangguan keamanan hutan dan hasil hutan
Sasaran Peningkatan pengelolaan kawasan hutan dan pencegahan alih fungsi hutan menjadi kawasan non kehutanan
Strategi
Kebijakan
Peningkatan pengamanan kawasan hutan dan hasil hutan
Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan
Misi 3 : Meningkatkan produksi, produktifitas dan mutu kebun secara berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat Tujuan
Sasaran
Meningkatnya produksi 1. Peningkatan jumlah dan nilai jual produk areal perkebunan dari perkebunan masing-masing komoditi, terutama komoditi terbesar yaitu kelapa sawit dan karet 2. Peningkatan jumlah produksi dan produktifitas komoditas perkebunan
Strategi
Kebijakan
Peningkatan produksi dan produksitifitas hasil perkebunan
Meningkatkan produksi dan produktifitas perkebunan sehingga dapat memenuhi kebutuhan daerah dan untuk memenuhi pasar di daerah lain
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
70
3. Peningkatan pendapatan pekebun
petani
4. Meningkatnya penerapan teknologi perkebunan
Misi 4
:
Memberdayakan petani untuk penerapan teknologi dan informasi perkebunan
Penyedian sarana prasarana dan peningkatan sumberdaya perkebunan
dan
kehutanan Tujuan
Sasaran
1. Meningkatkan sarana 1. Meningkatnya sarana prasarana dan sumber dan pra-sarana daya manusia pemasaran hasil kehutanan dan produksi perkebunan perkebunan 2. Meningkatnya ketrampilan dan keahlian SDM kehutanan dan perkebunan
Strategi
Kebijakan
Peningkatan sarana prasarana dan sumber daya perkebunan dan kehutanan
Pembangunan sarana prasarana infrastruktur dan sumber daya perkebunan dan kehutanan
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
71
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Program merupakan suatu kumpulan kegiatan nyata, sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil lima tahun kedepan, sedangkan kegiatan merupakan segala sesuatu yang harus dilakukan dalam merealisasikan program. Dalam penyusunan program Dinas Kehutanan dan Perkebunan berkaitan erat dengan kebijakan yang telah digariskan, dengan memperhatikan urgensi masing-masing bidang yang ada serta ketersediaan sumberdaya, kebijakan-kebijakan teknis yang telah digariskan oleh departemen
teknis,
kebijakan
dan
komitmen
pemerintah
daerah,
juga
mempertimbangkan keadaan masa lampau, kini dan masa yang akan datang dan memperhatikan kebutuhan masyarakat dan permasalahan-permasalahan yang ada Berdasarkan kondisi-kondisi diatas maka dijabarkan dalam bentuk program-program Dinas Kehutanan dan Perkebunan adalah sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Kesejahteraan petani 2. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan 3. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 5. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan 6. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan 7. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan 8. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan Selain program-program utama beruapa kegiatan juga terdapat program dan kegiatan pendukung yang merupakan kegiatan yang mendukung pelaksanaan program pokok seperti untuk administrasi dan surat menyurat.
Rencana program dan kegiatan indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif Dinas Kehutanan dan Perkebunan lima tahun kedepan seperti tabel berikut : Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
72
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
73
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
74
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
75
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
76
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
77
BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator kinerja merupakan uraian secara ringkas yang menggambarkan tentang suatu kinerja yang akan diukur dalam pelaksanaan suatu program terhadap tujuannya, indikator menyampaikan secara spesifik apa yang diukur untuk menentukan apakah tujuannya telah tercapai. Berdasarkan sasaran RPJMD maka indikator kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan adalah : 1. Luas penanaman dalam dan luar kawasan hutan 2. Jumlah unit bangunan konservasi tanah yang dibangun 3. Jumlah dokumen rehabilitasi hutan dan lahan yang tersusun 4. Jumlah Kecamatan tempat pembinaan industry hasil hutan 5. Jenis usaha kehutan bukan kayu 6. Jumlah Kecamatan yang dipantau hotspotnya 7. Luas pemeliharaan pal batas kawasan hutan 8. Jumlah Kecamatan yang dilaksanakan patroli pengamanan 9. Jumlah penyuluhan kesadaran masyarakat mengenai dampak kerusakan hutan 10. Jumlah pengadaan peralatan pengamanan dan penyuluhan kehutanan 11. Luas kebun masyarakat yang dibangun/diremajakan 12. Jumlah ketersediaan bibit unggul perkebunan : karet, coklat dan sawit 13. Luas kebun induk benih yang dipelihara 14. Jumlah penambahan populasi tanaman baru 15. Pengadaan sarana prasarana pasar lelang 16. Panjang jalan produksi yang terbangun 17. Pengadaan dan operasional laboratorium tanah dan daun 18. Jumlah petugas, petani dan kelompok perkebunan yang dilatih Kondisi kinerja pada awal dan akhir RPJMD serta target capaian indicator Dinas Kehutanan dan Perkebunan sesuain RPJMD sbb ini . Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
78
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
79
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
80
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
81
BAB VII PENUTUP Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Dharmasraya ini merupakan arahan bagi SKPD Kehutanan dan Perkebunan Dharmasraya dalam penyelenggaraan
pembangunan
kehutanan
dan
perkebunan
di
Kabupaten
Dharmasraya sehingga hasil pembangunan dimaksud lebih berdaya dan berhasil guna karena tersedia acuan yang jelas. Namun mengingat demikian dinamisnya kondisi sosial ekonomi masyarakat serta kehidupan bernegara, maka untuk mengantisipasi dan menyesuaikan terhadap perubahan-perubahan akan dievaluasi setiap 5 tahun sekali. Program-program yang tercantum didalam Rencana Startegis SKPD Kehutanan dan Perkebunan ini selain dibiayai oleh APBD juga dibiayai oleh dana bantuan pemerintah pusat dan sumber anggaran lain serta swadaya masyarakat, termasuk dunia usaha. SKPD Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Dharmasraya bertanggung jawab untuk menjaga konsistensi perangkat pemerintahan kabupaten untuk melaksanakan program-program yang telah dibuat, untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah disusun Komunikasi yang intensif didasari semangat kekeluargaan harus terus dilaksanakan agar hasil pembangunan perkebunan dapat dinikmati secara lebih merata dan berkeadilan oleh seluruh masyarakat petani kebun Kabupaten Dharmasraya, sebagai bagian dari proses peningkatan kesejahteraan petani.
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
82
Tabel 14. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD Capaian Pada Th Awal Perenca naan
Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
1
2
3
4
Luas penanaman reboisasi/pengkayaan kawasan hutan
100
50
ha
ha
Peningkata 1. Terlaksananya n jumlah penanaman dalam penutupan kawasan hutan vegetasi dan bangunan 2. Terlaksananya konservasi penanaman diluar tanah kawasan hutan/penghijauan 3. Terbangunnya bangunan konservasi tanah
Luas penanaman/penghijau an
Target
2011
2012
2013
5
6
7
40 ha
10 ha
Jumlah unit bangunan konservasi tanah yg dibangun
2014
2015
8
9
110 ha
1 unit
1
1
unit
unit
3 dok
1 dok
Jumlah dokumen RHL yg tersusun 4. Terlaksananya penyusunan RHL
2 dok
Meningkatk 1. Meningkatnya an tata penerimaan Negara kelola bukan pajak produksi dan 2. Terbinanya usaha peredaran industry kehutanan hasil hutan yang optimal 3. Berkembangnya dalam aneka usaha kerangka kehutanan kelestarian kayu/bukan kayu dan keteraturan
Jumlah kegiatan yang dilaksanakan
Menurunnya 1. Menurunnya gangguan hotspot keamanan penurunan hutan dan logging hasil hutan
Jumlah Kecamatan yang dipantau hotspotnya
titik dan illegal
11 Kec
11 Kec
4 dok
1 keg
1 keg
1 keg
11 Kec
11 Kec
11
11
Kec
Kec
11
11
Kec
Kec
11
11
Kec
Kec
3 kali
3 kali
kehutanan Jenis usaha bukan kayu 1 jenis
3 jenis
5 jenis
11 Kec
11 Kec
11 Kec
11 Kec
Luas pemelihara-an pal batas kawasan hutan
2. Terpeliharanya batas kawasan hutan seluas 3. Penurunan illegal logging
Jumlah Kecamatan yang dibina
2 dok
40 km Jumlah Kecamatan yang dilaksanakan patrol pengamanan
11 Kec
40 km 11 Kec
11 Kec
11 Kec
kasus
4. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan
Jumlah penyuluhan yang dilaksanakan Jumlah pengadaan peralatan pengamanan dan penyuluhan kehutanan
3 kali
3 kali
3 kali
3 kali
1 paket
5. Penyediaan peralatan pengamanan dan penyuluhan kehutanan sebanyak 1 paket
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
83
Meningkatn 1. Meningkatnya luas ya produksi kebun masyarakat dan nilai yang jual produk dibangun/diremaperkebunan jakan 2. Tersedianya bibit unggul perkebunan : karet, sawit dan coklat sebanyak 200.000 batang 3. Terpeliharanya sumber benih perkebunan seluas 24 ha
Luas kebun masyarakat yg dibangun/diremajakan
200 ha
3. Terlaksananya pengadaan peralatan laboratorium, tanah dan daun dan operasionalnya sebanyak 1 unit 4. Meningkatnya SDM pelaku perkebunan sebanyak 960 orang dan 16 kelompok
150 ha
Jumlah ketersediaan bibit unggul perkebunan : karet, coklat, sawit
50.000
50.000
50.000
btg
btg
btg
Luas kebun induk benih yang dipelihara
50.00 0 btg
Jumlah kegiatan yang dilaksanakan dengan pihak swasta
11 ha
24 ha
13 ha 13 ha
4. Terlaksananya kerjasama dengan pihak swasta dalam rangka peningkatan nilai jual produk perkebunan dan pemutakhiran data luas perkebunan swasta
Meningkatk 1. Terbangunnya jalan an sarana produksi transuntuk perkebunan portasi dan sepanjang 80 km sumber daya manusia 2. Terbangunnya kehu-tanan sarana prasarana dan untuk pasar perkebunan komoditi perkebunan sebanyak 1 unit
150 ha
2 keg
1 keg
1 keg 1 keg
Terbangun-nya jalan produksi perkebunan seluas 80 km
15 km
15 km
15 Km
30 km
10
10
km
km
1
1
unit
unit
1
1
Paket
Paket
180
180
org
0rg
/3
/3
kelp
kelp
pembangu-nan sarana prasarana pasar lelang 1 unit Terlaksana-nya pengadaan operasional laboratorium dan daun
1 unit
1 unit
1 unit
dan tanah 1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
Jumlah petugas, petani dan kelompok yang dilatih
240 0rg
180 org
180 org
180 org
/ 6 kelp
/3 kelp
/3 klp
/3 klp
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
84
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
85
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
86
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
87
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
88
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
89
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
90
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
91
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
92
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
93
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
94
No
Indikator
Kondisi
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja
Kinerja
Pada Akhir
pada Awal
Periode RPJMD
RPJMD 2011 1
2 3 4
Luas penanaman dalam kawasan hutan
2012
2013
2014
2015
100 ha
50 ha
50 ha
-
Luas penanaman luar kawasan
25 ha
2046 ha
185 ha
150 ha
150 ha
2556 ha
Jumlah tanaman tertanam
10.000
1.023.000
30.000
25.000
20.000
1.108.000
2 dok
2 dok
4 dok
3 dok
1 dok
12 dok
1 unit
2 unit
1 unit
batang yang
Jumlah dokumen RHL yg tersusun Jumlah unit bangunan konservasi tanah yang dibangun
4 unit
5
Cakupan pembinaan IUIPHHK, IUPHHK, IPKL dan IPKT
1 keg
18
24
24
24
24
24
6
Jenis usaha hasil hutan bukan kayu
2
2
2
2
2
2
2
Pantauan terhadap peredaran hutan
11 Kec
11 Kec
11 Kec
11 Kec
11 Kec
11 Kec
11 Kec
7 kec
7 kec
7 kec
7 kec
7 kec
7 kec
7
hasil
8
Data Kec.pengguna Kawasan hutan
7 kec
9
Cakupan operasi/patroli pengamanan hutan
11 Kec
11 Kec
11 Kec
11 Kec
11 Kec
11 Kec
11 Kec
9
Pantauan hotspot
11 Kec
11 Kec
11 Kec
11 Kec
11 Kec
11 Kec
11 Kec
10
Jumlah masyarakat yang mengikuti penyuluhan
200 orang
150
150
150
150
450
titik
150
1 11
Jumlah pelaksanaan penyuluhan
12
Penyediaan peralatan pengamanan dan penyuluhan
3 kali
3 kali
3 kali
3 kali
3 kali
1 paket
1 paket
1 paket
3 kali
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
5 kali
3paket
95
kehutanan sebanyak 1 paket
Luas kebun yang dibangun
50 ha
50 ha
50 ha
50 ha
200 ha
14
Luas kebun yang dibangun
250 ha
50 ha
50 ha
50 ha
400 ha
15
Luas kebun yang diremajakan
250 ha
100 ha
100 ha
50 ha
500 hag
16
Luas demplot kakao SE yang dipelihara
1 ha
1 ha
5 ha
5 ha
15
Luas demplot karet yang dipelihara 16 km
26 km
20 km
8 kali
8 kali
3 ha
3 ha
3 ha
3 ha
3 ha
13
16
Luas jalan kebun yang terbangun
17
Monev terhadap kebun benih
15 km
82 km 16 km
18
Luas entres karet yang terpelihara
19
Jumlah bibit sawit yang
17
Terbangunnya jalan produksi untuk perkebunan sepanjang 80 km
15 km
15 km
30 Km
10 km
10 km
80 km
18
Terbangunnya sarana prasarana untuk pasar komoditi perkebunan sebanyak 1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
240 0rg
180 org
180 org
180 org
180 org
/ 6 kelp
/3 kelp
/3 klp
/3 klp
/3 kelp
20
21
Terlaksananya pengadaan peralatan laboratorium, tanah dan daun dan operasionalnya sebanyak 1 unit Meningkatnya SDM pelaku perkebunan sebanyak 960 orang dan 16 kelompok
3 ha
10 ha
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
96
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
97
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
98
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
99
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
100
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
101
sebagai berikut : A. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya hutan a. Pengembangan pengujian dan pengendalian peredaran hasil hutan b. Pengembangan hasil hutan non kayu (pengelolaan sarang burung wallet) c. Pembuatan model budi daya lebah madu d. Pengendalian dan pengawasan pada IUIPHHK e. Inventarisasi potensi dan pemetaan kayu rakyat/hutan rakyat B. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan i.
Penyusunan rancangan teknis penanaman bambu hitam dan mahoni sepanjang DAS Batang Hari
ii.
Penanaman bambu hitam dan mahoni sepanjang DAS Batang Hari
iii.
Penyusunan rancangan teknis pembuatan reboisasi
iv.
Pembuatan hutan reboisasi
v.
Penyusunan rancangan teknis pembuatan hutan rakyat
vi.
Pembuatan hutan rakyat
vii.
Penyusunan rancangan teknis pengkayaan reboisasi
viii.
Pembuatan pengkayaan reboisasi
ix.
Penyusunan rancangan teknis pembuatan dam pengendali
x.
Pembuatan dam pengendali
xi.
Penyusunan rancangan teknis pembuatan hutan kota
xii.
Pembuatan hutan kota Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
102
xiii.
Penanaman turus jalan
xiv.
Penghijauan di lingkungan instansi pemerintah/swasta/kawasan wisata
xv.
Pembuatan kebun bibit rakyat
xvi.
Penanaman satu milyar pohon (OBIT)
xvii.
Penyusunan rancangan teknis pembuatan UPSA
xviii.
Pembuatan UPSA
C. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan 1. Pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan 2. Penyuluhan kesadaran masyarakat mengenai dampak kerusakan hutan 3. Pengamanan hutan dalam rangka pemberantasan illegal logging 4. Pemeliharaan batas kawasan hutan D. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 1. Pemanfaatan Lahan pekarangan 2. Penyuluhan dan bimbingan pemanfaatan dan produktifitas lahan tidur 3. Pelatihan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis perkebunan 4. Peningkatan kemampuan lembaga petani 5. Peningkatan kemampuan lembaga petani (pengawalan pupuk bersubsidi) 6. Pengawalan kegiatan revitalisasi perkebunan E. Program
Penyediaan
Sarana
dan
Prasarana
Infrastruktur
Pembangunan
Perkebunan 1. Pembangunan jalan produksi 2. Pengadaan sarana dan prasarana teknologi perkebunan tepat guna 3. Pengadaan sarana dan prasarana teknologi perkebunan tepat guna, (optimalisasi UPTD dan laboratorium tanah dan daun) 4. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana teknologi perkebunan tepat guna 5. Pengembangan/peremajaan komoditi perkebunan karet 6. Pengembangan/peremajaan komoditi perkebunan kelapa sawit 7. Pengawalan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana perkebunan tahun 2012 (Dirjen PLA) Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
103
F. Program Penerapan Teknologi Perkebunan 1. Pemeliharaan kebun karet blok penghasil latek tinggi 2. Pemeliharaan kebun entres karet 3. Pendampingan pembangunan kebun sumber genetic kelapa sawit 4. Pemeliharaan kebun demplot kakao G. Program Peningkatan Produktifitas dan mutu perkebunan berkelanjutan 1. Pengembangan pembibitan kelapa sawit 2. Pemeliharaan lanjutan bibit kelapa sawit 3. Pembibitan karet 4. Pemetaan wilayah perkebunan rakyat dan swasta di Kab.Dharmasraya 5. Pendampingan kegiatan Dirjenbun tahun 2012 H. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Perkebunan 1. Pembangunan sarana dan prsarana pasar produksi hasil perkebunan 2. Fasilitasi kerjasama hasil produksi perkebunan Selain program dan kegiatan pokok juga terdapat program dan kegiatan penunjang atau pendukung. Kegiatan pendukung adalah kegiatan yang mendukung kelancaran dan keberhasilan program utama. Program pendukung tersebut adalah sebagai berikut : A. Program Pelayanan Admnistrasi Perkantoran 1. Penyediaan jasa surat menyurat 2. Penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik 3. Penyediaan jasa admnistrasi keuangan 4. Penyediaan jasa kebersihan kantor 5. Penyediaan alat tulis kantor 6. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 7. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor 8. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 9. Penyediaan peralatan rumah tangga Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
104
10. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 11. Penyediaan makanan dan minuman 12. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah B. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1. Pengadaan kendaraan dinas/operasional 2. Pengadaan perlengkapan gedung kantor 3. Pengadaan peralatan gedung kantor 5. Pengadaan meubeler 6. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 7. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional C. Program peningkatan Displin Aparatur 1. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya D. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1.Pendidikan dan pelatihan formal 2. Sosialisasi peraturan perundang-undangan 3. Pendidikan dan pelatihan formal E. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 1. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD (Penyusunan LAKIP, LKPJ dan LPPD) 2. Penyusunan RKA 3. Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kinerja Tahunan
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
105
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
106
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
107
BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator kinerja merupakan uraian secara ringkas yang menggambarkan tentang suatu kinerja yang akan diukur dalam pelaksanaan suatu program terhadap tujuannya, indicator menyampaikan secara spesifik apa yang diukur untuk menentukan apakah tujuannya telah tercapai. Indikator biasanya meruapakan ukuran kuantitatif, tetapi bias juga berupa pengamatan kualitatif.
Berdasarkan sasaran RPJMD maka indikator kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang terkait langsung adalah : 19.
Luas penanaman reboisasi/pengkayaan kawasan hutan
20.
Luas penambahan/ penghijauan
21.
Jumlah unit bangunan konservasi tanah yang dibangun
22.
Jumlah dokumen rehabilitasi hutan dan lahan yang tersusun
23.
Jumlah kegiatan untuk peningkatan penerimaan Negara bukan pajak
24.
Jumlah Kecamatan tempat pembinaan industry hasil hutan Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
108
25.
Jenis usaha kehutan bukan kayu
26.
Jumlah Kecamatan yang dipantau hotspotnya
27.
Luas pemeliharaan pal batas kawasan hutan
28.
Jumlah Kecamatan yang dilaksanakan patrol pengamanan
29.
Jumlah penyuluhan kesadaran masyarakat mengenai dampak kerusakan hutan yang dilaksanakan
30.
Jumlah pengadaan peralatan pengamanan dan penyuluhan kehutanan
31.
Luas kebun masyarakat yang dibangun/diremajakan
32.
Jumlah ketersediaan bibit unggul perkebunan : karet, coklat dan sawit
33.
Luas kebun induk benih yang dipelihara
34.
Jumlah kegiatan yang dilaksanakan dengan pihak swasta
35.
Luas terbangunnya jalan produksi
36.
Pengadaan sarana prasarana pasar lelang
37.
Panjang jalan produksi yang terbangun
38.
Pengadaan dan operasional laboratorium tanah dan daun
39.
Jumlah petugas, petani dan kelompok perkebunan yang dilatih
Kondisi kinerja pada awal dan akhir RPJMD serta target capaian indicator Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang terkait langsung dengan RPJMD setiap tahunnya digambarkan pada tabel 17. Tabel 17. Indikator Kinerja Dinas kehutanan dan Perkebunan yang mengacu pada Tujuan dan sasaran RPJMD No
Indikator
Kondisi
Target Capaian Setiap Tahun
Kinerja pada
Pada Akhir
Awal RPJMD
Periode RPJMD 2011
1
Luas penanaman reboisasi/pengkay aan kawasan hutan
2
Luas penanaman/penghijauan
3
Jumlah unit bangunan konservasi tanah yg dibangun
Kondisi Kinerja
2012
2013
2014
2015 50 ha
100 ha
50 ha
-
40 ha
10 ha
110 ha
1 unit
160 ha
1 unit
1 unit
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
3 unit
109
4
Jumlah dokumen RHL yg tersusun
2 dok
5
Meningkatnya penerimaan Negara bukan pajak
1 keg
6
Terbinanya usaha industry kehutanan
11 Kec
7
Berkembangnya aneka usaha kehutanan kayu/bukan kayu
8
2 dok
4 dok
1 keg
11 Kec
11 Kec
11 Kec
11 Kec
11 Kec
11 Kec
11 Kec
1 jenis
1 jenis
3 jenis
5 jenis
Menurunnya titik hotspot dan penurunan illegal logging
11 Kec
11 Kec
11 Kec
11 Kec
9
Terpeliharanya batas kawasan hutan seluas
40 km
10
Penurunan kasus illegal logging
11
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian hutan
13
Meningkatnya luas kebun masyarakat yang dibangun/diremajakan
14
Tersedianya bibit unggul perkebunan : karet, sawit dan coklat sebanyak 200.000 batang
15
Terpeliharanya sumber benih perkebunan seluas 24 ha
16
Terlaksananya kerjasama
40 km
11 Kec
11 Kec
3 kali
3 kali
11 Kec 3 kali
12 dok
1 keg
11 Kec
Penyediaan peralatan pengamanan dan penyuluhan kehutanan sebanyak 1 paket
1 dok
1 keg
11 Kec
12
3 dok
80 km
11 Kec
11 Kec
11 Kec
11 Kec
3 kali
3 kali
3 kali
15 kali
1 paket
1 paket
200 ha
150 ha
150 ha
500 ha
50.000
50.000
50.000
50.000
200.000 btg
btg
btg
btg
btg
11 ha
24 ha
13 ha
13 ha
24 ha
2 keg
1 keg
1 keg
4keg
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
110
dengan pihak swasta dalam rangka peningkatan nilai jual produk perkebunan dan pemutakhiran data luas perkebunan swasta 17
Terbangunnya jalan produksi untuk perkebunan sepanjang 80 km
15 km
15 km
30 Km
10 km
10 km
80 km
18
Terbangunnya sarana prasarana untuk pasar komoditi perkebunan sebanyak 1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
240 0rg
180 org
180 org
180 org
180 org
/ 6 kelp
/3 kelp
/3 klp
/3 klp
/3 kelp
20
21
Terlaksananya pengadaan peralatan laboratorium, tanah dan daun dan operasionalnya sebanyak 1 unit Meningkatnya SDM pelaku perkebunan sebanyak 960 orang dan 16 kelompok
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
111
BAB VII PENUTUP Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Dharmasraya ini merupakan arahan bagi SKPD Kehutanan dan Perkebunan Dharmasraya dalam menjalan tugas dan fungsi sebagai instasi Pemerintahan Daerah yang menangani bidang kehutanan dan Perkebunan memuat visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan. Program-program yang tercantum didalam Rencana Startegis SKPD Kehutanan dan Perkebunan ini selain dibiayai oleh APBD juga dibiayai oleh dana bantuan pemerintah pusat dan sumber anggaran lain serta swadaya masyarakat, termasuk dunia usaha. SKPD Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Dharmasraya bertanggung jawab untuk menjaga konsistensi perangkat pemerintahan kabupaten untuk melaksanakan program-program yang telah dibuat, untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah disusun Komunikasi yang intensif didasari semangat kekeluargaan harus terus dilaksanakan agar hasil pembangunan perkebunan dapat dinikmati secara lebih merata dan berkeadilan oleh seluruh masyarakat petani kebun Kabupaten Dharmasraya, sebagai bagian dari proses peningkatan kesejahteraan petani. Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
112
Sikabau,
Maret 2011
KEPALA DINAS
RAMILUS,SP,MSi NIP.19670918 199203 1 004
Dengan memperhatikan kondisi sumber daya hutan saat ini, maka kondisi umum yang diharapkan, adalah : 1.
Sumber daya hutan dan kebun dikelola secara terarah dan terencana
berdasarkan potensi tersedia dan selalu beroriensi pada peningkatan daya dukung untuk kehidupan manusia. 2.
Hutan dan kebun sebagai sumber daya alam yang dapat diperbaharui
pengelolaan pemanfaatannya harus diarahkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat tanpa mengurangi fungsinya. 3.
Hukum sebagai perangkat pemberi rasa keadilan perlu diterapkan
secara konsisten dalam pelaksanaan tugas-tugas pembangunan bidang kehutanan dan perkebunan. 4.
Pelaksanaan pembangunan kehutanan harus dilandasi oleh pemikiran
bahwa hutan bukan hanya untuk kepentingan saat ini tapi untuk diwariskan secara berkelanjutan bagi generasi yang akan datang. 5.
Dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya yang
terkait dengan bidang kehutanan dan perkebunan perlu dilaksanakan secara profesional sesuai kemajuan IPTEK dan didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas dan ahli dibidangnya
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
113
Secara
terperinci
mengenai
kondisi
ekologi,
sosial,
ekonomi
dan
kelembagaan yang diharapkan diuraikan, sebagai berikut : 1. Ekologi a. Mempertahan status kawasan hutan yang telah ditetapkan oleh Menteri Kehutanan, dan melakukan pemeliharaan terhadap tata batas. b. Berkurangnya deforestasi sumberdaya hutan c. Peningkatan konservasi tanah dan air, penyerap karbon, penyedia oksigen dan penyangga kawasan lindung juga peningkatan kapasitas daya dukung Daerah Aliran Sungai dalam rangka mendukung kehidupan d. Dalam melaksanakan program pembangunan bidang kehutanan dan perkebunan harus didasari oleh suatu perencanaan yang matang dan selalu
berorientasi
pada
pencapaian
hasil,
terukur,
mampu
meningkatkan aneka fungsi hutan dan kebun dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi kehidupan masyarakat dan daerah.
2. Sosial Kondisi sosial yang diharapkan untuk dicapai dalam jangka menengah, adalah : a. Masyarakat menikmati manfaat keberadaan hutan dan kebun dan mampu meningkatkan taraf hidupnya b. Masyarakat yang tinggal sekitar dan di dalam kawasan hutan secara sadar berpartisipasi aktif dalam pembangunan kehutanan yang dilandasi oleh kesadaran akan pentingnya hutan bagi kehidupan. c. Berkurangnya kesenjangan sosial, dengan adanya kebun rakyat yang diusahakan oleh masyarakat dengan bantuan pemerintah d. Berkurangnya masalah penyerobotan, kebakaran hutan, pencurian hasil hutan, claim kawasan hutan oleh karena adanya kesadaran masyarakat
untuk
menjunjung
tinggi
hukum
dan
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
membantu 114
pemerintah memprakarsai adanya pengamanan hutan swakarsa terhadap kawasan hutan dan hasil hutan di sekitar tempat tinggalnya. e. Bertambahnya luas kebun rakyat pada tanah masyarakat f. Pada sektor perkebunan semakin bervariasinya jenis komoditi yang ditanam oleh masyarakat g. Penerapan hukum secara tegas dan konsisten terhadap setiap kasus pelanggaran di bidang kehutanan. h. Kualitas kesejahteraan masyarakat semakin baik J. Sebagai perekat dan pemersatu bangsa. 3. Ekonomi Kondisi ekonomi yang diharapkan untuk dicapai dalam jangka menengah, adalah : a. Pembagunan bidang kehutanan dan perkebunan mampu menyerap dan menyediakan lapangan terutama masyarakat yang tinggal di dalam dan disekitar kawasan hutan. b. Pendapatan masyarakat yang berusaha di bidang perkebunan maupun kehutanan semakin baik c. Aneka usaha kehutanan dan perkebunan oleh usaha kecil, menengah, koperasi dan masyarakat semakin luas, serta terjalin hubungan usaha besar, menengah, kecil dan koperasi dan masyarakat yang semakin harmonis dan saling mendukung d. Terjadi peningkatan Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari kehutanan dan perkebunan. e. Masyarakat bisa mendapatkan bibit perkebunan yang berkualitas baik, sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan produksi perkebunan f. Melaksanakan
kegiatan-kegiatan
pembangunan
kehutanan
dan
perkebunan yang berbasis masyarakat. g. Tercukupinya kebutuhan bahan baku industry kehutanan secara berkelanjutan h. Produksi hasil perkebunan terus meningkat Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
115
4. Kelembagaan Kondisi kelembagaan yang diharapkan untuk dicapai dalam jangka menengah, adalah : a. Organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Dharmasraya berjalan efektif, efisien, terencana dan terorganisir sesuai tugas pokok dan fungsinya. b. Tersedia sumber daya manusia yang berkualitas dalam jumlah memadai, terdistribusi secara proporsional menurut bidang tugas dan keahlian pada masing-masing bidang c. Terbuka kesempatan dan tersedianya biaya kepada pegawai untuk meningkatkan pendidikan dan pengetahuannya melalui DIKLAT, Kursus. d. Terbina hubungan kerja untuk secara bersama-sama menyelesaikan berbagai tugas dan tanggungjawab yang dilandasi oleh semangat kebersamaan dan keterbukaan dan selalu mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan yang bersifat priamordialisme dan bertanggungjawab. e. Tersedianya dukungan sarana dan prasarana pendukung kerja serta dana yang cukup dan profesional.
f. Terlaksananya
sistem
pengawasan
melekat
dan
pengendalian
pelaksanaan kegiatan pembangunan secara berjenjang didukung oleh pengawasan fungsional. g. Terbangunnya koordinasi, sinkronisasi dan integrasi pelaksanaan pembangunan kehutanan dan perkebunan dengan pihak-pihak terkait.
Tabel 14. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
Capaian Pada Tahun Awal Perenca naan
Target
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
116
2011 1
2
3
4
2012
2013
2014
2015
5
6
7
Meningkatkan kelestarian sda dan mutu lingkungan
Berkurangnya lahan kritis di dalam dan luar kawasan hutan dan terpeliharanya kelestarian sumber daya alam sehingga dapat mengurangi resiko bencana alam
Luas lahan kritis yang direhabilitasi
100
100
150
100
50
50
Terwujudnya pemanfaatan sumberdaya hutan secara optimal sesuai fungsi dan daya dukungnya
Meningkatnya produktifitas sumber daya hutan dan pengendalian industri dan peredaran hasil hutan
Persentase peningkatan pemanfaatan sumber daya hutan
60 %
60 %
60 %
60 %
65 %
65 %
Menurunnya gangguan keamanan hutan dan kerusakan kawasan hutan
Meningkatnya pengamanan kawasan hutan dan jaminan terhadap hak negara atas hutan serta berkurangnya tekanan kerusakan hutan
Persentase penurunan gangguan keamanan dan kerusakan hutan
50 %
50 %
60 %
60 %
65 %
65 %
Meningkatkan produksi, produktifitas dan daya saing produk perkebunan dengan memanfaatka n teknologi dan sarana produksi
Terlaksananya penggunaan benih unggul tanaman dan sarana produksi yang mendukung
Persentase peningkatan produksi perkebunan
20 %
20 %
20 %
20 %
20 %
20 %
Percepatan pengembanga n perkebunan rakyat
Terlaksananya kegiatan revitalisasi perkebunan
Tingkat penambahan luas kebun masyarakat
20 %
20 %
20 %
20 %
20 %
20 %
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
8
9
117
Program Revitalisasi Perkebunan adalah upaya percepatan pengembangan perkebunan rakyat melalui perluasan, peremajaan dan rehabilitasi tanaman perkebunan yang didukung oleh kredit investasi oleh perbankan dan subsidi bunga oleh pemerintah. Pelaksanaan Program Revitalisasi Perkebunan dilaksanakan melalui 2 (dua) pola yaitu pola kemitraan dengan melibatkan perusahaan di bidang perkebunan sebagai mitra pengembangan dalam pembangunan kebun, pengolahan dan pemasaran hasil dan pola non kemitraan.00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000
PENDAHULUAN Rencana Strategis ini adalah merupakan kumpulan rencana kebijakankebijakan, strategi operasional, dampak, penyerapan sumberdaya, program dan kegiatan yang akan dilakukan oleh Dinas Perkebunan Prop. SU dalam kurun waktu 2006 - 2010.
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
118
Rencana Strategis ini dijadikan sebagai pedoman, alat kendali dan tolok ukur dalam menilai keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dan keberhasilan pencapaian sasaran dan tujuan dengan tujuan untuk mewujudkan adanya keteraturan dan keterarahan dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan sekaligus untuk memacu dan mempercepat pelaksanaan kegiatan dimaksud.
II.
FAKTOR-FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN (FKK) A.
Kekuatan (Strength) Berdasarkan Perda Prop. SU Nomor. 3 Tahun 2001 tentang DinasDinas Daerah, Dinas Perkebunan Propinsi Sumatera Utara mempunyai Tugas menyelenggarakan kewenangan Pemerintah Propinsi Sumatera Utara dan tugas Dekonsentrasi di bidang Perkebunan
B.
Kelemahan (Weaknesses) Rendahnya produksi dan produktivitas perkebunan rakyat akibat terbatasnya kemampuan petani dalam penerapan teknologi, budidaya, pengolahan hasil, manajemen dan permodalan. Disamping itu lemahnya posisi tawar petani dalam pemasaran hasil, kualitas SDM penyuluh lapangan masih rendah, pemanfaatan lahan juga yang belum optimal dan umumnya masih monokultur, Teknologi informasi dan sarana transportasi yang baik belum terjangkau sampai ke sentra produksi perkebunan yang terpencil. Hal yang menjadi kelemahan juga adalah Tanaman perkebunan rakyat sebagian merupakan tanaman tua/rusak yang tingkat produktivitasnya dibawah standar dan fluktuasi harga produkproduk perkebunan yang relatif tinggi dan iklim berusaha yang masih belum kondusif serta terbatasnya pendanaan perbankan untuk pengembangan perkebunan.
C.
Peluang (Opportunity) Peluang pengembangan agribisnis perkebunan di Sumatera Utara masih sangat terbuka dengan melihat potensi luas areal perkebunan rakyat seluas 825.027,23 Ha (50,47% dari Luas Perkebunan Sumatera Utara) yang mengelola 23 jenis komoditi sehingga peluang untuk peningkatan produktivitas dan perbaikan mutu hasil perkebunan khususnya perkebunan rakyat melalui pemanfaatan IPTEK, potensi pelaksanaan kegiatan perluasan, peremajaan, intensifikasi, rehabilitasi dan diversifikasi cukup tersedia.
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
119
D.
Tantangan (Threat) Tangtangan yang dihadapi dalam pengembangan agribisnis adalah meningkatnya persaingan yang lebih kompetitif yang menuntut kualitas dan harga yang berdaya saing tinggi terutama dalam menghadapi pasar global, adanya kelompok masyarakat konsumen ramah lingkungan (Green Consumer) yang menolak produk yang tidak ramah lingkungan serta penerapan SPS (Sanitary and Phytosanitary) yang bertujuan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan, perlindungan hewan, tanaman dan lingkungan hidup.
III.
STRATEGI (untuk melihat Diagram Formula Strategi klik di sini)
A.
Strategi SO (Strength and Opportunities) Dayagunakan kewenangan Dinas Perkebunan Propinsi Sumatera Utara dalam pengembangan perkebunan Sumatera Utara untuk memanfaatkan peluang potensi yang dimiliki SUmatera Utara antara lain Luas areal, Puslitbun, Balai-balai, Lembaga, Perusahaan Perkebunan Besar, Assosiasi Petani dan Assosiasi Pengusaha Besar.
B.
Strategi ST (Strength and Threats) Dayagunakan kewenangan Dinas Perkebunan Propinsi Sumatera Utara untuk memnuhi permintaan pasar internasional akan produk hasil-hasil perkebunan yang aman bagi kesehatan dan bebas residu pestisida.
C.
Strategi WO (Weakness and Opportunities) Atasi rendahnya produksi dan produktivitas perkebunan rakyat dengan memanfaatkan peluang dan potensi Luas areal, Puslitbun, Balai-balai, Lembaga, Perusahaan Perkebunan Besar, Assosiasi Petani dan Assosiasi Pengusaha Besar.
D.
Strategi WT (Weakness and Threats) Atasi rendahnya produksi dan produktivitas perkebunan rakyat dengan memnuhi permintaan pasar internasional akan produk hasilhasil perkebunan yang aman bagi kesehatan dan bebas residu pestisida.
Lanjutkan Tujuan ini adalah merupaka penjabara atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 - 5 tahun dan harus konsisten dengan tugas dan fungsinya serta secara kolektif Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
120
menggambarkan Strategi Dinas Perkebunan dalam melakukan perbaikanperbaikansesuai dengan kewenangan yang ada. Tujuan yang dikaitkan dengan misi yang sudah ditetapkan sebagai berikut: Misi Mendorong terlaksananya upaya peremajaan, intensifikasi, rehabilitasi, 1: ekstensifikasi dan diversifikasi tanaman dengan tujuan: Meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu dengan dukungan 1. teknologi dan penyediaan saran produksi yang bermutu. 2. Memperkuat ketahanan pangan Meningkatkan pelayanan dengan mengoptimalkan pendayagunaan Misi sumber daya, IPTEK dan Kelembagaan untuk meningkatkan nilai 2: tambah dengan tujuan: 1. Meningkatkan SDM pelaku usaha perkebunan yang profesional 2. Meningkatkan akses petani terhadap sistem agribisnis
SASARAN Sasaran adalah penjabaran dari tujuan yaitu semua yang akan dicapai atau dihasilkan oleh Dinas Perkebunan Propinsi Sumatera Utara dalam jangka waktu bulanan, triwulanan, semesteran dan tahunan serta harus menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan baik bersifat spesifik, terinci dapat diukur dan dapat dicapai. Dengan sasaran yang ingin dicapai adalah:
Misi pertama Tujuan 1
Tujuan 2 :
Meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu dengan dukungan teknologi dan penyediaan sarana produksi yang bermutu dengan sasaran: Terlaksananya penggunaan benih unggul tanaman dan sarana 1. produksi yang bermutu Terlaksananya peremajaan, intensifikasi, rehabilitasi, ekstensifikasi, diversifikasi tanaman dengan dukungan saran produksi bermutu 2. yang berwawasan lingkungan. Memperkuat, ketahanan pangan dengan sasaran: Terlaksananya optimalisasi lahan perkebunan dengan penerapan 1. IPTEK dan sarana produksi yang bermutu secara berkelanjutan. 2.Terlaksananya akselerasi peningkatan produktivitas tebu rakyat
Misi kedua Tujuan1
"Meningkatkan SDM pelaku usaha perkebunan yang profesinal."
dengan sasaran:
1. Tersedianya kelembagaan dan SDM yang berkwalitas dan mandiri Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
121
Tersedianya informasi/data perkebunan yang dapat diakses masyarakat "Meningkatkan akses petani terhadap sistem agribisnis". dengan 2.
Tujuan 2 :
sasaran:
Tersedianya IPTEK, sarana prasarana pengolahan hasil perkebunan Terlaksananya pengembangan usaha serta penguatan akses 2. petani terhadap sistem agribisnis. 1.
KEBIJAKSANAAN Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan perkebunan Sumatera Utara sesuai dengan Arah Kebijaksanaan Umum dan rencana Strategis Dinas Perkebunan Propinsi Sumatera Utara, ditempuh dengan kebijaksanaan yang mendorong dan memfasilitasi peningkatan produksi perkebunan Sumatera Utara terutama perkebunan rakyat melalui upaya-upaya: a. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat untuk dapat mengakses informasi/data perkebunan b. Percepatan (akselerasi) peningkatan produktivitas perkebunan rakyat melalui upaya kegiatan peremajaan, intensifikasi, rehabilitasi, ekstensifikasi dan diversifikasi tanaman dengan memperhatikan daya saing, perkembangan IPTEK dan lingkungan (aspek agro ekosistem). c. Pemberdayaan masyarakat perkebunan melalui peningjatab Sumber Daya Manusia (SDM) dan penguasaan Ilmu dan Teknologi Perkebunan melalui Sekolah Lapang (SL), Diklat, Magang dan berbagai kursus bidang perkebunan serta pengembangan Sistem Kebersamaan Ekonomi (SKE). d. Fasilitasi penataan kelembagaan perkebunan melalui pengembangan jejaring kerjasama, pengembangan kelembagaan petani, pemasaran hasil serta kelembagaan usaha lainnya disentra perkebunan rakyat. e. Pengembangan pasca panen, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan disentra-sentra perkebunan rakyat melalui penyebaran unit pengolahan hasil dan peningkatan volume hasil perkebunan rakyat baik dipasar lokal maupun pasar luar negeri. f. Pengembangan sarana dan prasarana pada sentra produksi perkebunan rakyat melalui pengembangan sarana produksi (pupuk dan pestisida), alat dan mesin perkebunan dan pengembangan jalan usaha tani di sentra produksi perkebunan rakyat Sumatera Utara.
Lanjutkan
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
122
Selama 5 tahun terakhir, sumberdaya hutan dan kebun di Kabupaten Dharmasraya telah menjadi sektor andalan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), selain itu juga pembangunan di sektor kehutanan dan perkebunan membawa dampak positif antara lain terhadap peningkatan devisa negara melalui setoran PSDH/DR, produksi Crude Palm Oil (CPO), getah karet, penyerapan tenaga kerja yang secara tidak langsung ikut berpartisipasi memberantas kemiskinan. Dengan adanya pendapatan daerah bisa dijadikan sebagai modal bagi daerah untuk melaksanakan suatu program/kegiatan dalam pencapaian tujuan dan untuk belanja kebutuhan daerah. Pendapatan asli daerah dari sektor Perkebunan berasal dari : 7. Retribusi dari penangkar pengusaha pembibitan tanaman perkebunan, 8. Galian C bidang perkebuna, 9. Pajak air permukaan bidang perkebunan, Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
123
10. Retribusi entres tanaman karet, 11. Retribusi penjualan hasil perkebunan, 12. Tanah R perkebunan, 13. Retribusi pasar lelang yang sudah dibangun dan dimiliki APBD, 14. Pengumpulan dana hiba dari perusahan swasta nasional yanag berusaha pada sektor perkebunan dan pabrik pengolahan hasil perkebuna di Kabupaten Dharmasraya serta 15. Retribusi hasil penjualan bibit unggul komoditas perkebunan oleh UPTD Perkebunan. PAD dari sektor perkebunan pada tahun 2010 Pendapatan Asli Daerah dari sektor perkebunan untuk tahun 2010 sampai bulan Oktober Rp 2.431.321.385,- untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3
Dengan memperhatikan kondisi sumberdaya hutan dan kebun saat ini, maka kebijakan pengelolaan sumberdaya hutan dan kebun ditujukan pada upaya: A. Sektor Kehutanan 1. Peningkatan pengelolaan sumberdaya hutan secara optimal dan efisien dengan tetap memperhatikan daya dukungnya; 2.
Peningkatan penegakan hukum yang adil dan konsisten untuk menghindari kerusakan sumberdaya hutan;
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
124
3. Peningkatan pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat; 4. Peningkatan pengelolaan hutan produksi, hutan lindung, dan hutan konservasi dengan indikator-indikator keberhasilan yang jelas; 5. Terbentuknya kawasan konservasi untuk berbagai keperluan; 6. Peningkatan peran serta masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan kerusakan sumberdaya hutan; 7. Berkurangnya tindakan di luar hukum seperti okupasi lahan terhadap kawasan hutan serta illegal logging; 8. Peningkatan sumber daya aparatur dalam pengelolaan hutan baik secara administrasi maupun secara teknis; 9. Peningkatan sumber daya manusia khususnya masyarakat sekitar hutan dalam pengelolaan hutan; 11. Peningkatan pemanfaatan hasil hutan kayu maupun non kayu secara intensifikasi maupun ekstensifikasi; 12. Terwujudnya konsep konkret dari pola pendekatan “Social Forestry” sehingga dapat menciptakan lapangan kerja, mengurangi kesenjangan sosial, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat; 13.
Peningkatan
kualitas
proses
penyuluhan
kehutanan
sehingga
menumbuhkan kesadaran masyarakat akan arti penting hutan; 14. Terwujudnya penyusunan rencana-rencana kehutanan yang komprehensif sehingga dapat dijadikan acuan dalam pembangunan kehutanan; B. Sektor Perkebunan 1.
Pelaksanaan pembinaan kewenangan dibidang perkebunan yang ditetapkan oleh Bupati.
2. Mengkoordinasi dan mengendalikan serta mengawasi rencana kegiatan dibidang perkebunan. 4. Memberikan informasi mengenai situasi perkebunan dan pertimbangan kepada Bupati sebagai bahan untuk menetapkan kebijaksanaan dan keputusan.
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
125
5. Mempertanggung jawabkan tugas pokok secara teknis operasional kepada Bupati. 6.
Pengelolaan, pengolahan dan pengumpulan data, informasi serta evaluasi kegiatan perkebunan.
7.
Pelaksanaan koordinasi antar instansi terkait, lembaga – lembaga, baik di daerah propinsi maupun pusat.
Untuk strategi yang akan dikembangkan Dinas kehutanan dan Perkebunan selama periode 2011-2015 adalah : 1. Melakukan identifikasi, inventarisasi dan pemeliharaan pal batas kawasan hutan 2. Melakukan penyuluhan mengenai dampak perusakan hutan, operasi pengamanan hutan berupa operasi fungsional dan operasi gabungan serta menyelesaikan kasus hukum tindak pidana kehutanan akibat illegal logging dan perambahan hutan 3. Melanjutkan upaya pemulihan hutan dan lahan melalui kegiatan reboisasi
dalam
kawasan
hutan
dan
pengembangan
Hutan
Rakyat/Penghijauan, Pembuatan hutan kota, penanaman bambu hitam dan mahoni sepanjang DAS Batang Hari serta Pengembangan Kebun Bibit Tanaman kehutanan di luar kawasan hutan 4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan Sumber Daya
Alam
(SDA)
dan lingkungan
hidup
guna
meningkatkan
pendapatan masyarakat 5. Melakukan pengendalian dan penertiban pemanfaatan hasil hutan kayu dan non kayu serta meningkatkan PAD dari sektor kehutanan. 6. Revitalisasi lahan yang meliputi ketersediaan lahan, termasuk air, yang memadai baik secara
kuantitas dan kualitas merupakan
faktor yang sangat fundamental bagi pertanian/perkebunan
dengan
tetap memperhatikan kesuburan/pengelolaan, status dan kepemilikan lahan
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
126
7. Revitalisasi perbenihan dan perbibitan melalui ketersediaan benih dan
bibit
unggul
untuk
mendukung
peningkatan
produksi,
produktivitas dan mutu hasil perkebunan 8. Revitalisasi Infrastruktur dan Sarana guna meningkatkan efisiensi usaha tani terutama dalam hal pengangkutan sarana produksi dan hasil panen melalui pembangunan jalan produksi dan jalan usaha tani serta penyediaan sarana pengolahan hasil untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditi perkebunan 9. Revitasilsasi Sumber Daya Manusia sebagai pelaku yang handal dan berkompeten sehingga pembangunan perkebunan/kehutanan dapat berjalan secara optimal 10. Revitalisasi Kelembagaan Petani untuk mempermudah koordinasi antara petani dan antara kelompok tani sehingga menjadi kuat dalam mengakses pasar dan informasi Kebijakan Prioritas Kebijakan prioritas sektor kehutanan dan perkebunan adalah sebagai Berikut : a. Pemantapan kawasan hutan b. Pelestarian, pengamanan dan pendayagunaan sumber daya alam hutan dan
kebun c. Rehabilitasi hutan dan peningkatan daya dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) d.
Peningkatan jumlah dan kualitas komoditi perkebunan
e. Pengembangan kawasan komoditas unggulan perkebunan dan peningkatan pengendalian hama penyakit terpadu f.
Peningkatan kapasitas aparatur dan masyarakat perkebunan/kehutanan
g. Peningkatan mutu bibit perkebunan
Tugas Pokok Dinas perkebunan & Kehutanan Kab. oku :
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
127
Pengawasan terhadap pemasaran dan peredaran hasil hutan, flora dan fauna Di Kab. Oku.
Pengendalian atas usaha pencegahan dan perlindungan terhadap organisme pengganggu tanaman.
Pemberian pelayanan perijinan di bidang Perkebunan dan kehutanan.
Pengendalian mutu dan ketahanan keamanan pangan.
Pengumpulan dan penelitian serta penyajian informasi di bidang perkebunan dan kehutanan.
Penyusunan pedoman, petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas pengembangan agribisnis perkebunan dan kehutanan.
Pengawasan terhadap peredaran benih, bibit, komoditas dan olahan hasil perkebunan.
Pengelolaan dukungan teknis dan administratif Pembinaan teknis pelaksanaan kegiatan suku dinas.
Misi Pertama Tujuan : Meningkatkan kapasitas dan peran Dinas Kehutanan dalam penyelenggaraan kewenangan dibidang kehutanan serta terbukanya akses dan kesempatan berusaha bagi masyarakat dalam pemanfaatan kawasan hutan Sasarannya meliputi : 1. Terpeliharanya produktifitas kawasan hutan sebagai salah satu sumber pemasukan keuangan daerah 2. Terbukanya akses dan kesempatan masyarakat dalam pemanfaatan kawasan hutan Misi Kedua Tujuan : Terwujudnya kelestarian sumberdaya hutan, tanah dan air pada daerah aliran sungai Sasarannya meliputi : 1. Berkurangnya luas lahan kritis di luar kawasan hutan 2. Terpeliharanya kelestarian dan fungsi sumber mata air 3. Menurunnya laju sedimentasi pada badan-badan sungai Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
128
Misi Ketiga Tujuan : Berkembangnya pola pemanfaatan lahan secara optimal yang berorientasi ekonomi dan sesuai dengan kaidah-kaidah konservasi Sasarannya meliputi : Bertambahnya luas dan produktifitas hutan rakyat serta adanya kontribusi produksi hutan rakyat terhadap pendapatan masyarakat Misi Keempat Tujuan : Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian sumberdaya hutan, tanah dan air Sasarannya meliputi 1. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dibidang pelestarian sumberdaya hutan, tanah dan air 2. Meningkatnya partisipasi dan dukungan masyarakat dalam kegiatan rehabilitasi lahan dan konservasi tanah Misi Kelima Tujuan : Terwujudnya tertib peredaran hasil hutan dan adanya kepastian hukum terhadap kepemilikan hasil hutan oleh masyarakat Sasarannya meliputi : 1. Peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat dibidang tata usaha hasil hutan 2. Terbinanya usaha industri primer hasil hutan rakyat 3. Terjaminnya pengelolaan dan penguasaan bahan baku kayu dalam menunjang usaha perkayuan Misi Keenam Tujuan : Terwujudnya organisasi Dinas Kehutanan yang kapabel dalam pelaksanaan kewenangan di bidang kehutanan. Sasarannya adalah meliputi : 1. Terwujudnya tertib administrasi kantor
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
129
2. Tersedianya sarana prasarana yang memadai dalam menunjang fungsifungsi organisasi 3. Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Dinas Kehutanan yang memadai 4. Terwujudnya peningkatan kinerja organisasi
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
130
40.175,274
34.487,982
Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010- 2015
5.925,212
131