1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manusia sebagai makhluk sosial pasti memiliki rasa untuk dapat berkomunikasi dengan manusia lainnya. Setiap manusia ingin mengetahui apa saja yang terjadi di lingkungan sekitarnya yang kemudian rasa ingin tahu tersebut memaksa setiap manusia perlu untuk berkomunikasi (Cangara, 1998: 1). Manusia dapat berkomunikasi dengan bertemu langsung secara tatap muka dengan manusia lainnya, namun dapat juga melalui suatu sarana atau medium tertentu.Namun jika khalayak tersebar tanpa diketahui dimana mereka berada, dan berada dalam jumlah yang banyak, maka manusia akanmenggunakan media massa. Media massa merupakan media dari proses komunikasi massa yaitu merupakan alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi (Cangara, 1998: 134). Komunikasi massa merupakan suatu proses yang melukiskan bagaimana komunikatormenggunakan
teknologi
pembagi
dalam
menyebarluaskan
pengalamannya yang melampaui jarak untuk mempengaruhi khalayak dalam jumlah yang banyak. Proses ini biasa dilakukan melalui penggunaan saluran. Saluran itu menggunakan teknologi atau dapat juga dikatakan media massa dipergunakan untuk mengirimkan pesan dengan jarak yang jauh (Fajar, 2009: 222) Rakhmat (dalam Ardianto, 2004) mengatakan definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner, yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi, sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukanlah komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah radio siaran, dan televisi (media elektronik), surat kabar dan majalah (media cetak), serta media
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1
2
film. Rakhmat merangkum, komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat (Ardianto, 2004: 15). Tingkat konsumsi media di 5 wilayah kota besar di luar Jawa yaitu Medan, Palembang, Denpasar, Makassar dan Banjarmasin ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan di 5 wilayah kota besar di Jawa yang meliputi Jakarta dan Bodetabek, Surabaya
dan Gerbangkertasila, Bandung, Semarang, serta
Yogyakarta dan Sleman-Bantul. Demikian hasil temuan Nielsen mengenai konsumsi media baru-baru ini.Konsumsi media televisi lebih tinggi di luar Jawa (97%), disusul oleh radio (37%), internet (32%), koran (26%), bioskop (11%), tabloid (9%) dan majalah (5%). Dalam hal konsumsi radio, konsumen di luar Jawa tercatat lebih banyak mendengarkan radio (37%) dibandingkan dengan konsumen di Jawa (18%). Konsumen di luar Jawa rata-rata mendengarkan radio melalui pesawat radio, namun konsumen di Jawa lebih banyak mendengarkan radio melalui telepon genggam. Pop Indonesia dan Dangdut merupakan jenis musik yang banyak digemari oleh para pendengar radio.Penduduk luar Jawa lebih banyak mendengarkan radio di sore hari, sementara di Jawa pada pagi hari (www.nielsen.com). Audien atau masyarakat memiliki sejumlah alasan tertentu saat menggunakan media massa. Sejumlah peneliti mengemukakan berbagai penggunaan dan kepuasan masyarakat menggunakan media salah satunya adalah untuk pelepasan atau hiburan dalam menyalurkan emosi (diversion)(Ardianto, 2004: 28). Emosi sangat berpengaruh dalam mengendalikan kehidupan manusia. Emosi merupakan luapan perasaan yang berkembang sebagai reaksi psikologis dan terjadi dalam waktu singkat. Emosi ada yang bersifat positif dan ada yang negatif. Banyak perbuatan yang disesali disebabkan oleh seseorang terseret emosi untuk melakukan hal-hal diluar nalar yang berakibat negatif bagi dirinya. Jika setiap manusia mampu mengenali emosi dirinya, yaitu mengenali perasaan yang pada saat itu terjadi, pasti seseorang tersebut tidak akan dikuasai oleh
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3
emosinya. Ia dapat berfikir jernih dan mengambil keputusan yang baik bagi dirinya untuk melepaskan diri dari persoalan yang dihadapi (Etty, 2002: vii). Emosi dapat berupa perasaan sedih, gembira, senang, takut, tertekan dan lainnya. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk dapat mengendalikan emosi dan melepaskan emosi yang dirasakan. Hal yang dapat membuat individu berada dalam kondisi rileks adalah musik. Pakar dalam bidang musik dan kesehatan mental, Corelini (1987) telah meneliti oengaruh positif terhdap kesehatan mental. Ia berkesimpulan, musik dapat menurunkan stress. Psikolog pada Klinik Psikologi RSAB Harapan Kita Jakarta, Iesye Widodo menegaskan, musik dapat memperbaiki gangguan psikologis dan mengembalikannya pada keadaan Normal. “Penggunaan musik yang sistematis dan terarah dapat dicapai melalui terapi musik”. Terapi musik dapat dilakukan di rumah sakit atau di rumah (Etty, 2002:121). Salah satu cara untuk dapat mendengarkan musik, adalah dengan menggunakan radio. Radio merupakan salah satu mediummassa yang dapat digunakan sebagai sarana hiburan atau sarana pelepasan emosi yang dimiliki oleh seseorang. Salah satu kelebihan radio dibanding media lainnya yaitu mudah untuk didapatkan, dan dapat digunakan dimana saja. Radio bisa dinikmati sambil mengerjakan pekerjaan lain. Suatu hal yang tidak mungkin terjadi pada media lain seperti TV, film dan surat kabar (Cangara, 1998:137). Pada setiap program siaran radio, penyiar radio bisa mendapat komentar atau feedback pada saat itu juga mengenai keahlian si penyiar ataupun musikmusik yang ingin didengarkan oleh pendengar. Penyiar radio dapat melibatkan pendengarnya untuk memberikan informasi, bertukar pikiran, memberikan pendapat, atau menceritakan pengalaman dari setiap pendengar sesuai dengan tema yang diberikan oleh penyiar. Dewasa ini, sudah semakin banyak radio yang bermunculan, khususnya di kota Medan. Persaingan yang ketat sering kali terjadi untuk tetap dapat mempertahankan eksistensinya. Banyaknya jumlah radio yang ada, terbagi menjadi beberapa segmentasi pendengar masing-masing seperti radio untuk anak-anak, anak muda hingga orang tua. Radio dengan segementasi anak muda, dapat dikatakan menjadi radio yang paling banyak diminati untuk saat ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4
Banyaknya radio dengan segmentasi yang sebagian besar merupakan anak muda, semakin memperketat persaingan. Radio yang menjadi favorit para pendengar dengan segmentasi anak muda saat ini adalah Radio Prambors, berdasarkan survei radio yang paling diminati di media sosial (boomee.co). Radio Prambors yang pernah mendapat pengahargaan Indonesian Radio Awards pada tahun 2012 dan yang telah ada lebih dari 40 tahun tersebut dapat tetap bertahan menjadi favorit di kalangan anak muda(www.lensaindonesia.com). Radio Prambors memberikan program siaran yang unik dan menarik bagi para pendengar khususnya anak muda yang akrab dengan sapaan “Kawula Muda”. Radio Prambors menyajikan musik yang disukai anak muda serta selalu memberi informasi terbaru. Walaupun di masa sekarang sudah banyak muncul berbagai stasiun radio, namun Radio Prambors tetap bisa mempertahankan eksistensinya.Berikut merupakan data jumlah pendengar (cume) pada tahun 2015: Tabel 1.1 Data Jumlah Pendengar Radio di Medan tahun 2015 Demographic : All People 10+ Survey : Survey #4 2015 Session : Mon-Sun 05.00 AM- 12.00 PM Rank Cume (000’s) Total 684 1 KARDOPA 139 2 RHODESA 122 3 SIMPONI 120 4 RRI 119 5 SIKAMONI 118 6 CITRA 106 7 MOST FM 99 8 PRAMBORS 92 9 KISS 87 10 SUARAMEDAN 85 11 DELTA FM 59 12 SINDO TRI 45 13 STAR 0 14 VISI FM 0 15 IRADIO 0 Sumber : Dokumentasi Pribadi Radio Prambors Medan Tabel diatas menunjukkan bahwa Radio Prambors, menempati posisi kedua sebagai radio anak muda yang paling diminati, dimana peringkat pertama, UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5
diduduki oleh Most FM. Terdapat 3 stasiun radio favorit dengan segmentasi anak muda di kota Medan yaitu, Most FM, Prambors FM, dan Kiss FM. Ketiga radio ini bersaing untuk dapat menduduki sebagai radio terbaik setiap tahunnya. Data diatas menunjukkan hasil survey cume pendengar yang dimiliki oleh Radio Prambors Medan (dalam jumlah ribuan), pada tahun 2015, wave empat. Cume merupakanjumlah kumulatif individu yang berbeda yang menjadi pendengar stasiun radio tertentu pada target audien yang dipilih. Sedangkan wave merupakan jenjang waktu survey dalam satu tahun. Berikut pembagian dari wave dalam satu tahun, yaitu: a. Wave 1: Januari-Februari-Maret b. Wave 2: April-Mei-Juni c. Wave 3: Juli-Agustus-September d. Wave 4: Oktober-November-Desember (wikipedia.org) Berdasrakan penjelasan diatas survey dilakukan pada wave 4 yaitu dari bulan Oktober hingga bulan Desember 2015. Survey yang dilakukan berdasarkan program harian dari hari senin hingga minggu pukul 05.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB dengan pendengar diatas 10 tahun. Desta and Gina In The Morning merupakan salah satu program siaran yang dimiliki oleh Radio Prambors. Frekuensi untuk Radio Prambors Medan yaitu 97,5 FM. Program siaran ini disiarkan di jam prime time dimana setiap orang akan memulai aktivitasnya yaitu setiap hari Senin hingga Jumat, pukul 06.00-10.00 WIB. Radio Prambors hadir di delapan kota yaitu Jakarta, Bandung, Makassar, Medan, Semarang, Solo, Surabaya, Yogyakarta dan Manado. Kedua penyiar, Desta dan Nycta Gina, akan mengajak pendengar untuk larut dalam program acara yang mereka bawakan. Sesekali produser program siaran ini, Nadya Julia, juga akan ikut menemani para pendengar yang sebagian besar merupakan anak muda. Mario Pratama juga akan hadir untuk akan memberikan informasi mengenai jalanan lalu lintas dan berita terbaru dalam the highlight .Pendengar juga dapat memberi komentar atas topik yang tengah dibahas, atau bisa berbagi mengenai masalah pendengar kepada Miss Dong-Dong, yang akan memberikan solusi, serta ada program Iseng Ah, yang akan mengerjai penyedia jasa untuk memberikan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6
pertanyaan iseng dan jahil yang akan memicu kekesalan sang narasumber. Pendengar akan terhibur dengan kelucuan yang tercipta di sela-sela siaran. Pendengar
juga dapat menikmati lagu-lagu terbaru sesuai dengan tagline
RadioPrambors
yaitu
“Indonesia
No.
1
Hits
Music
Station”
(www.pramborsfm.com). Program siaran Desta and Gina In The Morning akan menemani para pendengarnya di pagi hari agar lebih semangat untuk memulai aktifitasnya. Menemani perjalanan anak muda menuju ke tempat tujuan masing-masing. Kedua penyiar akan memberikan lagu-lagu yang disukai pendengar. Penyiar radio akan memberikan topik-topik yang sering terjadi dalam kehidupan seharihari serta memberikan informasi menarik lainnya. Mungkin bagi sebagian masyarakat ada yang merasa depresi akan tugas yang belum terselesaikan, ataupun merasakan kebosanan saat diperjalanan menuju tempat tujuan, juga memiliki berbagi konflik dan masalah yang tengah dihadapi. Program siaran Desta and Gina In The Morning mungkin dapat menjadi pilihan bagi masyarakat pendengar yang ingin melepaskan emosi atau melarikan diri sejenak dari ketegangan/ masalah yang dihadapi. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara mendengarkan program siaran Radio Prambors Desta and Gina In The Morningterhadap pemenuhan kebutuhan pelepasan (Diversion) pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU). Peneliti memilih mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sebagai lokasi dan objek penelitian karena mahasiswa merupakan khalayak yang sangat aktif dalam menggunakan media massa.Peneliti memilih lokasi FISIP USU sebagai lokasi penelitian adalah karena peneliti merupakan mahasiswa FISIP USU yang lebih memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
7
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan konteks masalah yang telah diuraikan diatas maka rumusan penelitian ini adalah: “Sejauhmanakah hubungan antara mendengarkan program siaran Radio Prambors “Desta and Gina In The Morning” dengan pemenuhan kebutuhan pelepasan (diversion) pada mahasiswa FISIP USU?”
1.3 Pembatasan Masalah Pembatasan masalah ini dimaksudkan untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas. Adapun pembatasan masalah adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini bersifat korelasional yaitu untuk memaparkan atau menguraikan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan maupun sumbersumber referensi serta menemukan hubungan diantara kedua variabel serta menguji hipotesis. 2. Objek penelitian ini adalah mahasiswa FISIP USU ProgramS1 Regulerangkatan 2013 yang masih aktif. 3. MahasiswaFISIP USU yang pernah mendengar program siaranDesta and Gina in The Morning minimal sebanyak tiga kali. 4. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2015 hingga selesai.
1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Untuk mengetahui tentang program siaran Radio Prambors Desta and Gina In The Morning. 2. Untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan pendengar akanpemenuhan kebutuhan pelepasan/diversion. 3. Untuk mengetahui hubungan antara mendengarkan program siaranDesta and Gina In The Morning di Radio Pramborsdenganpemenuhan kebutuhan pendengar akanpelepasan/diversion.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
8
1.5 Manfaat Penelitian 1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi positif terhadap pengetahuan bidang komunikasi, memperluas bahan penelitian komunikasi dan sumber bagi mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU. 2. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti terhadap penelitian. 3. Secara praktis, hasil peneltiian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dan masukan bagi pihak-pihak yang membutuhkan pengetahuan di bidang Ilmu Komunikasi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA