BAB II DESKRIPSI PROYEK II.1. Terminologi Judul Judul dari proyek tugas akhir ini adalah “Kuala Namu Transit Hotel”. Pengertian Transit Hotel : Hotel yang berlokasi dekat bandara, pelabuhan, biasanya diperuntukkan bagi masyarakat yang bermaksud untuk tinggal sementara (dalam jangka waktu pendek). Kuala Namu merupakan sebuah bandara udara baru untuk kota Medan, Indonesia. Lokasinya terletak di Kuala Namu, Desa Beringin, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang. Kuala Namu Transit Hotel yaitu merupakan sebuah hotel Transit di Kawasan Bandara Udara Internasional Kuala Namu dengan penyediaan fasilitas-fasilitas penunjang. II.2. Tinjauan Umum II.2.1. Tinjauan Hotel A. Sejarah Perhotelan Pada dasarnya keberadaan fungsi hotel adalah sarana penunjang kegiatan berpergian yang berjarak jauh dari tempat tinggal sehingga dibutuhkan sarana akomodasi untuk tempat beristirahat berupa kamar tidur. Menurut Drs. Oka A.A. Yoeti, sejarah perhotelan sebenarnya sudah dimulai semenjak Mariam dan Yusuf membutuhkan tempat menginap sewaktu Mariam akan melahirkan Nabi Isa, hal ini sejalan dengan peradaban manusia yang selalu memerlukan tempat untuk berlindung sementara terhadap cuaca panas dan dingin dalam melakukan kegiatan perjalanan. Pada masa kerajaan Romawi telah dibangun rumah penginanpan yang disebut “MANSIONES” yang berlokasi sepanjang jalan raya utama dengan jarak masing-masing sekitar 40 KM. Kemudian selama abad pertengahan, peraturan keagamaan di Eropa
memerintahkan agar
dibangun tempat-tempat menginap di sepanjang jalan yang dilalui orang ( road side inn ). Menurut Jusupadi Salmun SH, dalam film - film Western ( cowboy ) sekitar tahun 1800 s.d 1900, sudah terdapat hotel yang bersebelahan dengan saloon dan bar restaurant, yang berarti sejak kehidupan tahun tersebut penyediaan hotel, motel,
Universitas Sumatera Utara
penginapan atau losmen telah dikenal orang sebagai sarana atau penunjang bagi para pelancong. Hotel dengan stadard yang lebih baik pertamatama dibuat di Inggris, kemudian Perancis, Swiss dan beberapa negar terkenal lainnya. Sebuah penginapan di New York City menurut Willam S. Gray dan Salvatore C. Linguori telah memegang peranan penting dalam kancah Revolusi Hotel di Amerika. Sebelumnya, sebuah Flat ( Mansion ) yang bernama De Lancey pada tahun 1762 telah berubah menjadi sebuah hotel dengan nama baru yaitu Queens Head Tavern. Dalam sejarahnya gedung ini tetap dipelihara dengan baik sebagai lambang yang mencerminkan masa lalu Amerika Serikat dan kini telah menjadi sebuah restaurant yang besar dengan nama Frannces Tavern. Kemudian menyusul hotel di Covent Garden tahun 1774 yang berdampingan dengan bioskop dekat Westminsfer di kota London.
Beberapa kalangan Amerika menganggap hotel yang benar-benar hotel dengan 170 kamar didirikan di New York tahun 1794 dengan nama City Hotel. Kemudian menyusul Boston’s Tremont House dengan 270 kamar di tahun 1829 yang tidak hanya memberikan pelayanan untuk tinggal sementara, tetapi juga menyediakan ruangan untuk converence bagi masyarakat setempat. Sejak itu maka menyusul hotel-hotel seperti ini :
Thn 1830-1850 - berdirinya Hotel Aster, The Palmer House dan The Sherman House di Chicago, Hotel planters di St. Louis.
Thn 1865 - berdiri The St. Pancras Station and Hotel di London
Thn 1875 – berdiri The Palace di San Fransisco dengan biaya $ 5 Juta, merupakan hotel terbesar dan termegah pada saat itu dengan jumlah 800 kamar.
Universitas Sumatera Utara
Thn 1880 – berdiri Ellsworth Milton Statler di New York, yaitu hotel pertama yang dibangun untuk kepentingan “Business Travellers” dan merupakan “Chain Hotel” pertama di dunia.
Thn 1894 – berdiri The Netherlands Hotel di New York sebagai hotel pertama yang menggunakan sambungan telepohone yang connecting ke dalam setiap kamarnya.
Thn 1896 – berdiri hotel The Waldorf Astoria di New York. Satu hal yang dapat dicatat mengenai lokasi hotel sebelum dan sesudah tahun 1900
di Amerika dan Eropa, umumnya berlokasi tidak jauh dari station kereta api. Akan tetapi, ketika dunia telah mengenal mobil dan pesawat terbang, lokasi hotel tidak lagi tergantung pada station kereta api, karena pemenuhan aspek aksibilitas melalui alat transportasi sudah bersifat diversifikatif sekali. Sejarah perkembangan perhotelan di Indonesia belum banyak terungkap, juga belum banyak buku yang mengungkapkan masalah ini. Indonesia telah dikenal di dunia pariwisata sejak sebelum Perang Dunia ke I, tetapi jumlah wisatawan yang berkunjung masih terbilang ribuan. Seiring dengan perkembangan kedatangan wisatawan asing ke indonesia yang lebih memerlukan sarana akomodasi pariwisata bersifat memadai, maka semasa penjajahan kolonial Belanda, mulai berkembanglah hotel-hotel di Indonesia. Dari buku PARIWISATA INDONESIA DARI MASA KE MASA tercatat hotel-hotel yang sudah hadir pada saat itu diantaranya :
Jakarta, dibangun Hotel Des Indes, Hotel Der Nederlanden, Hotel Royal dan Hotel Rijswijk.
Surabaya, berdiri Hotel Sarkies dan Hotel Oranje.
Semarang, berdiri Hotel Du Pavillion.
Malang, Palace Hotel.
Solo, Slier Hotel.
Yogyakarta, Grand Hotel ( sekarang Hotel Garuda )
Bandung, Hotel Savoy Homann, Hotel Preanger dan Pension Van Hangel ( kini Hotel Panghegar ).
Bogor, Hotel Salak.
Medan, Hotel de Boer dan Hotel Astoria.
Makasar, Grand Hotel dan Staat Hotel. Kebanyakan hotel-hotel itu sampai sekarang masih ada, ada yang menjadi
Herritage, ada yang sudah direnovasi menjadi lebih baik dan ada juga yang telah diredevelopment total sehingga tidak ada lagi bentuk aslinya, seperti Hotel Des Indes yang
Universitas Sumatera Utara
dalam perkembangannya pernah menjadi Hotel Duta Indonesia, kini pertokoan Duta Merlin. Setelah periode pemerintahan Orde Baru, pembangunan dan kehadiran hotel di Indonesia jauh dan sangat berkembang pesat. Terutama setelah masuknya beberapa chains ‘management’ hotel international yang banyak merambah ke kota-kota besar di Indonesia. Sejalan dengan berkembangnya hotel di indonesia ,wajah arsitektur hotel di Indonesia pun sangat berkembang dan inovative. Akan tetapi hal ini menjadi satu tolak ukur sejarah baru untuk Hotel di Indonesia. Secara harfiah kata hotel berasal dari kata hospitium (bahasa Latin), yang berarti ruangan tamu yang berarti rungan tamu yang berada dalam suatu monastery yang kemudian kata hospitium di Perancis dipadukan dengan kata hospes lalu menjadi hospice. Untuk beberapa lama kata hospice tidak mengalami perubahan. Dalam perkembangan selanjutnya, setelah melalui proses pengertian dan analogi yang sangat lama untuk membedakan antara guest house dengan mansion house (sebuah rumah besar), maka rumah besar tersebut disebut hostel. Kata hostel ini terus menerus digunakan orang,lambat laun huruf ”s” pada kata hostel menghilang atau dihilangkan, menjadi hotel seperti apa yang kita kenal sekarang ini. Pertumbuhan dan perkembangan perhotelan tidak dapat lepas dari pertumbuhan dan perkembangan pariwisata. Pertumbuhan dan perkembangan perhotelan di Indonesia dapat dibagi kepada tiga periode, yaitu masa penjajahan Belanda, masa penjajahan Jepang dan masa setelah Indonesia merdeka. Semasa penjajahan Belanda, dapat dikatakan kegiatan pariwisata hanya terbatas pada orang kulit putih saja. Pertumbuhan usaha perhotelan di Indonesia baru dikenal abad ke-19, dan hanya terbatas pada kota - kota besar dan kota yang berada didekat pelabuhan. Pada masa pendudukan Jepang, berkobarnya perang dunia ke II dan disusul dengan pendudukan Jepang di Indonesia, menyebabkan keadaan pariwisata di Indonesia semakin terlantar. Ditahun – tahun pihak Jepang akan kalah perang, menyusul setelah jatuhnya bom Nagasaki dan Hirosyima, terjadilah inflasi di mana – mana yang mengakibatkan usaha perhotelan sama sekali mati. Pada masa setelah Indonesia merdeka, lahir surat keputusan Wakil Presiden RI (Dr. Moch. Hatta) yang dikeluarkan di Jogyakarta tentang pendirian suatu badan atau lembaga yang diberi wewenang untuk melanjutkan tugas – tugas pengusahaan hotel bekas milik Belanda. Dalam dasawarsa 1970-an, baru muncul hotel – hotel bertaraf internasional yang dimiliki oleh perusahaan swasta maupun nasional.
Universitas Sumatera Utara
B. Pengertian Hotel Terlepas dari sejarah perhotelan, secara harfiah, kata hotel dulunya berasal dari kata hospitium (bahasa latin), yang artinya ruangan tamu. Dalam jangka waktu lama kata hospitium mengalami proses perubahan pengertian yaitu menjadi hostel. Sesuai dengan perkembangan dan tuntutan orang-orang yang ingin mendapatkan kepuasan, kata hostel lambat laun berubah menjadi hotel seperti yang kita kenal sekarang. Didalam Columbia Encyclopedia dijelaskan bahwa yang dimaksud hotel itu adalah House of Public Entertainment, dan dapat disimpulkan dalam istilah menjamu, dengan memberikan kesenangan/kepuasan berupa akomodasi, makanan, minuman dan lainlainnya. Kepuasan para tamu tergantung dari pada usaha yang baik dari pihak yang menjamu/tuan rumah. Dengan demikian dapat ditetapkan bahwa ciri-ciri dari perhotelan itu adalah disediakannya: − Kamar tidur − Disajikannya makanan dan minuman − Diberikannya pelayanan (service) 1. Pengertian Hotel menurut hotel Proprietors Act, 1956: “hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan serta minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orangorang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus” 2. Menurut Prof.K.Krapf: “hotel adalah sebuah gedung/bangunan untuk menyediakan penginapan, makanan dan pelayanan yang bersangkutan dengan menginap serta makan bagi mereka yang mengadakan perjalanan”. 3. dalam surat keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No.SK.241/G/70 tahun 1970: “Hotel adalah perusahaan yang menyediakan jasa dalam bentuk penginapan (akomodasi) serta menyajikan hidangan serta fasilitas lainnya dalam hotel untuk umum, yang memenuhi syarat-syarat comfort dan bertujuan komersil. Bentuk, susunan, tata ruang, dekorasi, peralatan, perlengkapan, sanitasi, hygiene, estetika, keamanan, dan ketentraman, secara umum dapat memberikan sasaran nyaman comfort dan khusus untuk kamar-kamar tamu dapat menjamin adanya ketenangan pribadi (privacy) untuk para tamu hotel’.
Universitas Sumatera Utara
4. Menurut Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, No : KM.94/HK.103/MPTT-87 tentang Ketentuan Usaha dan Penggolongan Hotel : “Hotel adalah salaha satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan minum, serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial’. 5. Dalam Arti Sempit Dalam arti sempit yang dimaksud dengan hotel adalah suatu kamar atau tempat dimana pengunjung dapat tidur/menginap. Hotel dalam hal ini hanya berarti penginapan saja. 6. Dalam Arti Luas Dalam perkembangan selanjutnya, karena setiap orang menginap itu juga memerlukan yang lainnya, seperti makan dan minum walaupun hanya sekedarnya, maka lambat laun istilah hotel lebih dikenal orang bukan hanya sekedar tempat penginapan saja, tetapi telah berkembang dalam arti luas sebagai suatu tempat yang seseorang dapat tidur, beristirahat, atau menginap sementara waktu selama dalam perjalannya, juga mendapatkan makanan dan minuman dan terpenuhi kebutuhan lainnya.
C. Klasifikasi atau Penggolongan Hotel Yang dimaksud dengan klasifikasi atau penggolongan hotel ialah suatu sistem pengelompokkan hotel-hotel kedalam berbagi kelas atau tingkatan, berdasarkan ukuran penilaian tertentu. Berdasarkan ukuran penilaian tertentu (Naimuddin : 15). Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor : KM.3 / HK.001 / MKP.02 tanggal 27 Februari 2002, tentang penggolongan kelas hotel BAB III penggolongan hotel bagian kesatu jenis golongan hotel : Pasal 3 Ayat 1 (satu) : Golongan kelas hotel terdiri atas : a. Golongan kelas hotel bintang. b. Golongan kelas hotel melati. Ayat 2 (dua) : Golongan kelas hotel bintang sebagaimana dimaksud dalam ayat satu, dibagi atas 5 (lima) kelas yaitu hotel bintang 1 (satu) sampai bintang 5 (lima). Ayat 3 (tiga) : Golongan kelas hotel melati sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) hanya terdiri atas satu kelas sebagai hotel melati.
Universitas Sumatera Utara
Pasal 4 Ayat 1 (satu) : Penggolongan kelas hotel bintang ditetapkan setelah hotel memenuhi persyaratan dalam kriteria penggolongan kelas hotel. Ayat 2 (dua) : Hotel yang belum memenuhi persyaratan minimal sebagai hotel bintang, digolongkan ke dalam kelas hotel melati. Ayat 3 (tiga) : Golongan kelas hotel melati dapat ditingkatkan menjadi hotel bintang setelah memenuhi persyaratan sebagai hotel bintang sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 (satu). Disamping penggolongan hotel di atas, usaha perhotelan juga dapat digolongkan ke dalam kelompok – kelompok tertentu berdasarkan hal – hal sebagai berikut : 1. Plan 2. Size 3. Type of Patromage 4. Long of Guest Stay 5. Location 6. Under the Government Regulations (sesuai dengan peraturan pemerintah setempat). Penggolongan hotel juga dapat dilakukan berdasarkan peraturan pemerintah setempat yang disahkan, dalam hal ini beberapa Negara menganut penggolongan kelas hotel berdasarkan Grade System (system tarif) dan Star System (urutan bintang). Hotel
dapat
dikelompokkan
kedalam
berbagai
kriteria
menurut
kebutuhannya, namun ada beberapa kriteria yang dianggap paling lazim digunakan. Berdasarkan kriteria dalam hal kondisi atau fasilitas yang tersedia dalam suatu hotel, maka klasifikasi tersebut dapat dikatakan sebagai berikut : A. Pengelompokan Berdasarkan Standar Hotel 1. Hotel Internasional 2. Hotel Semi Internasional 3. Hotel Nasional B. Klasifikasi Hotel Sesuai dengan Jumlah Kamar 1. Small Hotel, dengan jumlah kamar kurang dari 50 kamar 2. Medium, dengan jumlah kamar 50 s/d 100 kamar 3. Large, dengan jumlah kamar 100 keatas
Universitas Sumatera Utara
C. Klasifikasi Hotel Sesuai dengan Jenis Tamu (Types of Guest) Hotel ini umumnya berada didalam perkotaan ataupun didaerah yang jenis tamunya terdiri atas beberapa klasifikasi sebagai berikut : 1. Family Hotel, tamu-tamu yang menginap bersama keluarga 2. Bussines Hotel, tamu-tamu yang menginap kebanyakan bussinesman, maka dengan demikian diperlukan tata cara praktis dan cepat dalam pelayanan serta fasilitas bussines sebagai penunjang. 3. Commercial Hotel 4. Tourist Hotel 5. Official Hotel 6. Transit Hotel 7. Cure Hotel 8. Hotel Konvensi D. Klasifikasi Hotel sesuai dengan Lama Tinggal 1. Hotel Resident 2. Hotel Transit (Komersial) 3. Hotel Daerah (Resort) 4. Motel E. Klasifikasi Hotel berdasarkan jenis kamar 1. Menurut Sulastiono (2001, p. 25), jenis-jenis kamar hotel pada dasarnya dibedakan atas : a. Single room: kamar untuk satu orang yang dilengkapi dengan satu buah tempat tidur berukuran single untuk satu orang b. Twin room: kamar untuk dua orang yang dilengkapi dengan dua buah tempat tidur masing-masing berukuran single. c. Double room: kamar yang dilengkapi dengan satu buah tempat tidur berukuran double (untuk dua orang). d. Double-double: kamar untuk empat orang yang dilengkapi dengan dua kamar tamu dan dengan tempat tidur berukuran double (untuk dua orang). Terdapat pula jenis-jenis kamar yang dibedakan menurut fasilitas yang tersedia dari satu hotel dengan hotel lainnya, hal tersebut dikarenakan harga kamar selalu dikaitkan dengan fasilitas kamar. Makin lengkap fasilitas kamarnya, makin mahal pula harganya. Contoh jenis
Universitas Sumatera Utara
kamar menurut fasilitas adalah standard room, superior room, moderate, suite room, executve suite room, dan penthouse. Menurut Kasavana (1998), hotel berdasarkan jumlah kamarnya dibagi menjadi empat kategori yaitu kurang dari 150 kamar, 150 hingga 299 kamar, 300 hingga 600 kamar, lebih dari 600 kamar. F. Klasifikasi Hotel Berdasarkan Target Market Jenis hotel berdasarkan target market antara lain : a. Commercial Hotels Ditujukan
kepada
orang
yang
pekerjaannya
berhubungan
dengan
berpergian, seperti bisnis manajer, kelompok meeting dan seminar. Tipe hotel komersial merupakan tipe hotel terbesar dan fungsi utamanya adalah untuk melayani klien bisnis. b. Airport hotels Airport hotel atau hotel bandara terkenal karena kedekatannya dengan pusat perjalanan terbesar. Airport hotel merupakan hotel yang memiliki ukuran pelayanan yang luas. Airport hotel ditujukan untuk klien bisnis, penumpang pesawat dengan penerbangan malam atau pembatalan penerbangan dan pegawai perusahaan penerbangan. Hotel memiliki limousine dan van yang banyak dimanfaatkan untuk mengantar dan menjemput tamu antara hotel dan bandara. Beberapa airport hotel menyediakan fasilitas ruang pertemuan bagi tamu yang datang dengan pesawat terbang dan hendak melakukan sebuah pertemuan. Menurut Sugiarto (1996), “Airport hotel adalah hotel yang terletak ssatu kompleks bangunan dengan lapangan udara atau berada disekitar Bandar udara. Target market dari jenis tamu hotel ini adalah para usahawan aau penumpang pesawat yang mengalami penundaan penerbangan, juga para kru pesawat” (p.27). c.
Suite Hotel Hotel ini ditujukan untuk keluarga yang berlibur dan seseorang yang ingin menikmati kenyamanan saat berpergian jauh dari rumah. Hotel ini dimanfaatkan pula oleh para professional, seperti akuntan, pengacara, para executive karena salah satu keistimewaan yang dimiliki oleh kamar suite hotel, yaitu disetiap kamar hotel terdapat ruang tamu dan kamar mandi yang terpisah dengan kamar memberikan kenyamanan bagi para professional ini dalam bekerja.
Universitas Sumatera Utara
d. Extended Stay Hotels Hotel ini didirikan untuk menyediakan layanan bagi tamu yang datang dengan tujuan untuk tinggal selama lima hari atau waktu yang lebih lama. Tamu yang menginap di extended stay hotel biasanya tidak terlalu membutuhkan layanan dari hotel. Tidak seperti tipe hotel lainnya, tariff kamar ditentukan dari lamanya tamu tinggal dihotel tersebut. Jenis hotel ini memiliki kesamaan dengan suite hotel, hotel ini menyediakan kebutuhan dapur dalam kamar dimana suite hotel tidak menyediakan. e. Residential Hotels Ditujukan pada tamu yang ingin tinggal dihotel dalam jangka waktu yang panjang dengan melakukan kontrak tinggal terlabih dahulu. Kamar akomodasi dengan kamar mandi dan ruang tamu terpisah, tipe kamarnya seperti kamar suite. Jenis akomodasi ini disediakan untuk orang yang berada dipinggiran kota, bersifat permanen atau jangka panjang. f. Leisure market (resort hotel) Hotel ini ditujukan untuk orang yang berpergian, rekreasi, olahraga atau untuk hiburan. Hotel ini bersifat musiman, pada saat high season aktivitas hotel tinggi dan sebaliknya. g. Bed and Breakfaast Hotels Sebuah hotel yang terdiri dari 20-30 kamar. Hotel ini memberikan penawaran kamar dan makan pagi. Pemilik hotel biasanya tinggal didalam hotel tersebut dan bertanggung jawab pada penyediaan makan pagi tamu. h. Casino Hotels Sebuah hotel yang fungsi utamanya adalah sebagai pendamping dari sebuah kasino. Layanan didalam kamar, makanan dan minuman bukanlah merupakan tujuan utama untuk memperoleh keuntungan. Tamu yang ingin mencari
kesenangan
dan
melakukan
perjalanan
berlibur
untuk
menggunakan fasilitas kasino menginap dihotel ini. i. Conference Centers Conference centers di-design untuk kelompok meeting dan hampir keseluruhan pelayanan hotel ini menawarkan akomodasi bermalam selama meeting diadakan. Hotel ini menekankan pada penyediaan layanan dan peralatan yang dibutuhkan untuk kelancaran jalannya meeting. j.
Convention Hotels
Universitas Sumatera Utara
Menawarkan ± 2000 kamar. Fasilitas hotel ini di-design untuk mengakomodasi rapat besar. G. Klasifikasi Hotel Sesuai dengan Bintang Pelayanan hotel ditentukan dalam 5 (lima) golongan kelas berdasarkan kelengkapan dan kondisi bangunan, peralatan, pengelolaan, serta mutu pelayanan sesuai dengan persyaratan penggolongan hotel sebagaimana yang ditetapkan
dalam
lampiran
Keputusan
Menteri
Pariwisata,
Pos
dan
Telekomunikasi tentang Ketentuan Usaha dan Penggolongan Hotel. 1. Hotel bintang satu (*)
Jumlah kamar standar minimum 15 kamar
Kamar mandi didalam
Luas kamar standar minimum 20 m²
2. Hotel bintang dua (**)
Jumlah kamar standar minimum 20 kamar
Jumlah kamar suite, minimum 1 kamar
Kamar mandi didalam
Luas kamar standar minimum 22 m²
Luas kamar suite minimum 44 m²
3. Hotel bintang tiga (***)
Jumlah kamar standar minimum 30 kamar
Jumlah kamar suite minimum 2 kamar
Kamar mandi didalam
Luas kamar standar minimum 24 m²
Luas kamar standar minimum 48 m²
4. Hotel bintang empat (****)
Jumlah kamar standar minimum 50 kamar
Jumlah kamar suite minimum 3 kamar
Kamar mandi didalam
Luas kamar standar minimum 24 m²
Luas kamar suite minimum 48 m²
5. Hotel bintang lima (*****) Memiliki 3 tingkatan yaitu Palm, Bronze, dan Diamond
Jumlah kamar standar minimum 100 kamar
Jumlah kamar suite minimum 4 kamar
Universitas Sumatera Utara
Kamar mandi didalam
Luas kamar standar minimum 26 m²
Luas kamar suite minimum 52 m²
H. Klasifikasi Hotel sesuai dengan Tipe Harga Kamar atau Plan Yang dimaksud dengan plan adalah suatu sisem yang dipergunakan dihotel dalam menetukan pentarifan yang ada hubungannya dengan penyediaaan atau penjualan makanan. 1. European Plan 2. American Plan 3. Continental Plan 4. Bermuda Plan I. Klasifikasi Hotel Berdasarkan Tarif Kamar 1. Economy Hotel 2. First Class Hotel 3. Deluxe Hotel J. Klasifikasi Hotel Berdasarkan Lama Operasi Hotel a. Season Hotel b. Arround The Year Operation Hotel K. Klasifikasi Hotel Berdasarkan Lokasi Hotel 1. City Hotel 2. Resident Hotel 3. Ressort Hotel 4. Motel 5. Beach Hotel 6. Mountain Hotel 7. Airport Hotel 8. Guest Faccilities Berdasarkan keterangan diatas maka disimpulkan bahwa hotel pada proyek ini termasuk kedalam klasifikasi: 1. Hotel berdasarkan standar merupakan hotel semi Internasional 2. Hotel berdasarkan jumlah kamar merupakan hotel dengan jumlah kamar large (100 keatas). 3. Hotel berdasarkan jenis tamu merupakan hotel transit. 4. Hotel berdasarkan lama tinggal merupakan hotel transit.
Universitas Sumatera Utara
5. Hotel berdasarkan target market merupakan airport hortel. 6. Hotel sesuai dengan bintang merupakan hotel bintang empat (****) 7. Hotel berdasarkan lokasi hotel merupakan airport hotel D. Persyaratan Pokok Usaha Perhotelan Terdapat empat unsur yang menjadi persyaratan pokok usaha perhotelan : 1. Sarana fisik dan fasilitas Fasilitas yang tersedia didalam suatu hotel diantaranya adalah : a. Tempat yang cukup luas untuk parkir kendaraan tamu. b. Berbagai jenis kamar dengan fasilitas ruang tidur yang lengkap, kamar mandi dan tersedia televisi, video dan lain-lain. c. Telepon, telex, bussines center, dsb. d. Lobby, adalah ruangan yang dipergunakan oleh tamu untuk melakukan aktivitas sementara pada waktu kedatangan dan/ataupun keberangkatan, atau sambil menunggu/relax. e. Tersedia restoran (coffee shop, Grill Room, Restoran Indonesia, dll), bar, ruangan pertemuan, pelayanan makanan/minuman ke kamar. f. Penyewaan ruang kantor dan ruang pertokoan. g. Fasilitas olahraga dan rekreasi. h. Fasilitas dobi untuk para tamu yang memerlukan. i.
Ruang pertokoan untuk keperluan hotel seperti ruang kantor depan hotel, kantor tata graha, dsb.
2. Mutu dari produk pelayanan Hotel sebagai suatu usaha industri pelayanan jasa menghasilkan, menyediakan, dan melayani tamu dalam bentuk barang dan jasa. Dari segi wujudnya, produk industri hotel yang dihasilkannya terdiri dari 2 bagian, yaitu : a. Produk Nyata, yang dimaksud adalah produk hotel secara jelas dan nyata diterima dan dapat dilihat, yang untuk memperolehnya tidak harus membayar, antara lain :
Kamar tamu
Makanan dan minuman
Ruang pertemuan
Sarana olahraga dan rekreasi
Hiburan
Telepon
Universitas Sumatera Utara
Fasilitas-fasilitas lain
b. Produk Tidak Nyata, yang dimaksud adalah produk hotel yang tidak secara nyata diterima dalam wujud benda, akan tetapi sangat berpengaruh terhadap nilai atau mutu daripada tanggible product, misalnya suasana lingkungan, ketenangan, ketentraman, kehangatan, keramahtamahan, jaminan kesehatan dan lain-lain. 3. Sikap dan tingkah laku pelaksana (personalia dan karyawan) Usaha hotel juga dapat disebut sebagai usaha pelayanan yang dilakukan oleh manusia. Oleh karenanya terdapat beberapa persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh bekerja sebagai karyawan hotel : a. Mampu melayani tamu dengan perasaan yang tulus b. Mempunyai pengetahuan, keterampilan dan perilaku sesuia dengan jabatan pekerjaannya. c. Mempunyai rasa ikut memiliki dan tanggungjawab terhadap pekerjaannya, serta memiliki kepribadian yang baik dan benar. d. Harus menyadari bahwa untuk pengembangan karir bekerja di hotel sangat tergantung dari banyak sedikitmya tamu yang menggunakan jasa pelayanan hotel tersebut, maka karyawan harus mampu berkomunikasi dengan tamu serta memiliki relationship yang baik dan benar. 4. Manajemen sebagai Decision Maker terhadap harga Tujuan utama perhotelan adalah untuk memperoleh keuntungan. Untuk mendapatkan keuntungan tersebut usaha perhotelan memerlukan kelompok pengelola dengan memanfaatkan atau menggunakan ilmu keterampilan manajemen khusus. Untuk mencapai tujuan utamanya dan terlaksananya penyediaan dan pelayanan produk-produk hotel maka diperlukan suatu kerjasama serta pembagian fungsi dan tugas sesuai dengan bidang kerjanya masing-masing. E. Jenis – Jenis Akomodasi Akomodasi dalam pengertian dasar adalah, suatu ruangan/kamar atau tempat
dimana
pengunjung
dapat
tidur/menginap.
Dalam
perkembangan
selanjutnya, karena setiap orang yang menginap itu juga memerlukan fasilitas lain seperti makan dan minum, walaupun sekedarnya lambat laun istilah akomodasi dikenal orang bukan hanya sekedar tempat menginap, namun telah berkembang dalam arti luas yaitu sebagai tempat dimana seseorang dapat beristirahat atau
Universitas Sumatera Utara
menginap untuk sementara waktu, serta mendapatkan makan dan minum, juga terpenuhi kebutuhan lainnya. Sarana penginapan (akomodasi) bagi orang – orang yang sedang melakukan perjalanan baik dengan atau tanpa pelayanan makan dan minum, terdiri dari berbagai jenis akomodasi, yaitu : 1. Rooming House Merupakan bangunan atau bagian dari suatu bangunan tanpa perlengkapan dan peralatan yang disewakan untuk jangka pendek kepada lebih dari dua orang yang bukan anggota keluarga pemilik bangunan tersebut. 2. Lodging House Yaitu rumah yang menyediakan tempat menginap untuk satu malam atau tidak lebih dari satu minggu dalam satu kali menginap. 3. Boarding House Suatu bangunan atau sebagian bangunan yang menyediakan tempat menginap untuk waktu pendek serta disediakan makan dan minum. 4. Apartment House Akomodasi yang disewakan untuk ditempati sebagai rumah atau tempat tinggal oleh dua, tiga atau empat keluarga secara terpisah. 5. Inn Suatu tempat yang menyediakan penginapan, makan dan minum serta pelayanan umum lainnya, yamg disewakan kepada orang – orang yang singgah untuk sementara waktu dengan jangka menginap yang terbatas. 6. Homestay Yaitu jenis akomodasi yang berasal dari rumah – rumah rakyat yang telah disediakan fasilitas dan sarananya, sehingga memenuhi syarat kesehatan yang disewakan kepada wisatawan. 7. Guest House Suatu jenis akomodasi yang dimiliki oleh perusahaan yang diperuntukkan bagi tamu yang menginap, serta mendapatkan makan dan minum. 8. Logement (losmen) Sejenis akomodasi yang mengggunakan sebagian atau seluruh bangunannya untuk disewakan, yang menyediakan penginapan tanpa makan dan minum bagi orang yang datang untuk beristirahat sementara waktu. 9. Mess
Universitas Sumatera Utara
Sejenis akomodasi yang dibangun dan dimiliki oleh suatu instansi yang disediakan untuk tempat tinggal bagi karyawannya. 10. Wisma Jenis akomodasi yang dibangun dan dimiliki suatu instansi yang diperuntukkan sebagai tempat peristirahatan bagi para pegawainya yang dilengkapi dengan peralatan makan dan minum. 11. Floating Hotel Merupakan sejenis akomodasi hotel yang berada di atas kapal – kapal pesiar, disebut juga dengan istilah hotel terapung. Jenis akomodasi lain yang akan dibahas secara khusus dalam tugas akhir ini adalah hotel, yaitu salah satu jenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunannya yang menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, serta fasilitas lain yang diperlukan, yang diperuntukkan untuk umum dan dikelola secara komersial.
II.3. Lokasi Proyek Kriteria Pemilihan Lokasi Pemilihan lokasi site didasarkan atas kriteria, sebagai berikut: 1. Berdasarkan kelayakan ekonomi, yaitu kelayakan yang dinilai secara ekonomis dan financial akan memberikan keuntungan bagi pengembangan wilayah dan perkembangan hotel baik secara langsung maupun tidak langsung. 2. Lingkungan site berada di lokasi yang strategis, yaitu dekat dengan bandara udara, pelabuhan, maupun terminal. 3. Lokasi site diperuntukkan untuk kegiatan komersil. 4. Berdasarkan kelayakan lingkungan, yaitu suatu kelayakan yang dinilai dari besarnya dampak yang akan ditimbulkan termasuk pada masyarakat disekitar kawasan Kuala Namu akibat dari pembangunan hotel tersebut.
Usulan Lokasi Proyek •
Lokasi Proyek : Kuala Namu, Desa Beringin, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang
•
Batas Lahan
: − Utara : Perkebunan Kelapa sawit − Selatan: Perkebunan kelapa sawit
Universitas Sumatera Utara
− Timur : Bandara Internasional Kuala Namu − Barat : Perkebunan kelapa sawit •
Luas Lahan
:
18.125,88 m² ( 1,8 Ha)
Berdasarkan kriteria pemilihan lokasi tersebut, maka dipilih kawasan Kuala Namu sebagai lokasi site, karena memenuhi kriteria antara lain : 1. Lingkungan site berada di lokasi yang strategis, yaitu berada dalam kawasan Bandara Udara Internasional Kuala Namu. 2. Lokasi site memang diperuntukkan untuk kegiatan komersil. 3. Aksesibilitas Lokasi site mudah dicapai dari pusat kota Medan, karena sudah adanya fasilitas jalan raya, dan adanya pembangunan jalan tol nantinya yang akan menjadi alternative utama bagi pencapaian ke kawasan site. Selain pembangunan jalan tol Medan ke Kuala Namu, juga akan dibangun jalur rel kereta api sebagai salah satu akses jalan menuju kawasan Kuala Namu
Gbr 2.1. Rute jalan Tol Ruas Medan-Tebing Tinggi dan Akses Kuala Namu
Universitas Sumatera Utara
Gbr 2.2. Site kawasan Bandara Udara Kuala Namu Sumber : olah data primer
Universitas Sumatera Utara
Gbr 2.3. Site Kawasan di Bandara Udara Kuala Namu Sumber : Angkasa Pura II
Berdasarkan keterangan diatas maka dipilih zona E sebagai site kawasan dengan luas site 18.125,88 m². Alasan pemilihan Lokasi: 1. Sebelah selatan berbatasan langsung dengan jalan menuju bandara. 2. Sebelah utara berbatasan dengan site komersil lainnya. 3. Sebelah Timur berbatasan dengan jalan menuju bandara 4. Sebelah Barat berbatasan dengan site komersil lainnya. 5. Site yang berjarak dekat dengan terminal penumpang bandara, kira-kira 1.5 km. II.4. Deskripsi Kondisi Existing Lokasi Perancangan Kuala Namu Transit Hotel merupakan suatu kelengkapan sarana akomodasi, dalam hal ini hotel transit, yang mampu menunjang aktivitas dan keberadaan bandara bandara Kuala Namu serta pemenuhan kebutuhan para wisatawan yang mengalami transit penerbangan (wisatawan mancanegara, wisatawan domestik, dan pengusaha serta awak pesawat). Secara umum dapat dijabarkan tinjauan umum proyek Kuala Namu Transit Hotel sebagai berikut: Judul Proyek
: Kuala Namu Transit Hotel
Status Proyek
: Sesuai Rencana PT. Angkasa Pura II
Universitas Sumatera Utara
Pemilik Proyek
: PT. Angkasa Pura II
Lokasi Tapak
: Kawasan Bandara Udara Kuala Namu, Deli Serdang
Batas-batas Site
Utara
: site komersil lainnya
Selatan
: jalan menuju bandara
Barat
: site komersil lainnya
Timur
: jalan menuju bandara
Luas Lahan
: ± 1,8 Ha ( ± 18.000 m² )
Kontur
: relative datar
Bangunan Existing
: tidak ada
Potensi Lokasi
:
II.5.
Terletak jauh dari kebisingan kota
Berada pada kawasan bandara udara
Transportasi lancar dan baik
Luas site mendukung + 1,8 Ha
Tinjauan Fungsi
a. Deskripsi Pengguna dan Kegiatan Deskripsi pengguna dan kegiatan adalah gambaran tentang penggunaan juga kegiatankegiatan yang akan dapat dilakukan didalam bangunan nanti. Tabel 2.1. Deskripsi Pengguna dan kegiatan
No. Nama Ruang
Kebutuhan Ruang
Kegiatan
1
Lobby
Menunggu, mendaftar
Informasi
informasi, mendaftar
Ruang Tunggu
Menunggu, duduk, mengobrol
Lobby Lift
Menunggu lift
Ruang Kontrol
Kontrol keamanan, pengawasan Sanitasi
Hall/ Lobby
Toilet 2
Kamar hotel standard
Kamar tidur (2 orang) Kamar mandi (1 orang)
3
Kamar hotel deluxe
Kamar tidur (2 orang)
Menginap, istirahat, makan, minum Mandi, buang air Menginap, istirahat, makan, minum
Universitas Sumatera Utara
Kamar tidur (2 orang)
4
5
6
K. hotel suite
Kamar mandi(1 orang) Kamar tidur (2 orang)
Function Rooms
Kamar mandi (1 orang) Function Room
Meeting Rooms
7
Kantor Pengelola
8
Ruang M/E
9
Toko Buku
10
Travel Agent
11
Toko Souvenir
12
Toko Roti
13
Drug Store
14
Tukang Pangkas
15
Salon
Menginap, istirahat, makan, minum Mandi, buang air Menginap, istirahat, makan, minum
Ruang persiapan Pantry Gudang Toilet
Mandi, buang air Ruang Pameran/ tempat memamerkan produk Tempat latihan Menyiapkan konsumsi Tempat menyimpan barang Kegiatan sanitasi
Meeting Rooms
Mengadakan rapat/ konferensi
Gudang
Tempat menyimpan barang
Toilet
Kegiatan sanitasi
Ruang General Manager
Bekerja, rapat, koordinasi
Ruang Staff
Bekerja, rapat, koordinasi
Ruang Rapat
Rapat, koordinasi, review
Ruang Tunggu/ Tamu
Menunggu, mengobrol
Toilet
Kegiatan sanitasi
R. Genset
Penyimpanan genset
R. Chiller
Pengaturan AC
R. Pompa
Pengaturan pompa air
R. AHU
Pengaturan listrik
R. Kontrol
Mengontrol segala jenis M/E
R.istirahat karyawan
Karyawan beristirahat
Etalase, display, gudang, kasir. Receptionist, ruang tunggu, kasir Etalase, display, gudang, kasir. Etalase, display, dapur, gudang, kasir. Etalase, display, gudang, kasir. Etalase, r. tunggu, r. pangkas, kasir. Etalase, r. tunggu, r. rias, gudang, kasir.
Membeli buku Membeli tiket pesawat Membeli cinderamata Membeli roti Membeli obat Memotong rambut Menyalon
Universitas Sumatera Utara
16
Mini market
17
Restoran
18
Fitness Center
19
SPA dan Sauna
20 Musholla 25
26
Servis/ Tata Graha
Parkir
Etalase, display,gudang, kasir R, makan, dapur, gudang, ruang penerima, kasir, toilet, wastafel. Gymnasium
Membeli segala perlengkapan Makan, minum
Ruang Alat
Menyimpan alat fitness
Ruang Aerobik
Aerobic/ senam
Ruang Ganti/ Locker ♀/♂
Ganti pakaian
Toilet ♀/♂
Kegiatan sanitasi
Shower ♀/♂
Mandi/ bersih-bersih
Kasir
Membayar
Ruang Sauna ♀/♂
Rileks/ perawatan tubuh
SPA dan Whirpool ♀/♂
Rileks/ perawatan tubuh
Toilet/ Shower ♀/♂
Kegiatan sanitasi
Ruang Sholat
Melaksanakan sholat
Toilet ♀/♂
Berwudhu/ sanitasi
Gudang
Menyimpan barang
Laundry Washer
Mencuci pakaian
Laundry Dryier
Mengeringkan pakaian
Ruang istirahat, gudang, toilet, makan. Mobil
jenis
Arena olahraga
dapur, Istirahat pegawai ruang Memarkir mobil
Sepeda motor
Memarkir sepeda motor
Bus
Memarkir bus
b. Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang Deskripsi persyaratan dan kriteria ruang adalah gambaran tentang persyaratan lain yang akan mempengaruhi desain dan ruang Kuala Namu Transit Hotel ini yaitu;
Kriteria klasifikasi Hotel berdasarkan bintang 4: Hotel bintang 4 Hotel kelas ini mempunyai kondisi sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Umum
Unsur dekorasi tercermin pada lobby, restoran, kamar tidur dan Function room. a) Bedroom • Mempunyai minimum 50 kamar standar dengan luasan 24 m2/ kamar • Mempunyai minimum 2 kamar suite dengan luasan 48 m2/ kamar • Tinggi minimum 2.6 m tiap lantai • Dilengkapi dengan pengatur suhu kamar di dalam kamar b) Dining room
Mempunyai minimum 2 buah dinning room, salah satunya dengan spesialisasi masakan (Japanese/ Chinese/ European food). c) Bar • Apabila berupa ruang tertutup maka harus dilengkapi AC dengan suhu 24ºC • Lebar ruang kerja bartender setidaknya 1m
d) Ruang fungsional • Minimum terdapat 1 buah pintu masuk yang terpisah dari lobby dengan kapasitas minimum 2,5 kali jumlah kamar • Dilengkapi dengan toilet apabila tidak satu lantai dengan lobby • Terdapat pre function room
e) Lobby • Mempunyai luasan minimum 100 m2 • Terdapat 2 toilet umum untuk pria dan 3 toilet umum untuk wanita dan perlengkapannya
f) Drug store • Minimum terdapat drugstore, bank, money changer, biro perjalanan, air line agent, souvenir shop, perkantoran, butik dan salon • Tersedia poliklinik • Tersedia paramedis
g) Sarana rekreasi dan olah raga • Minimum 1 buah dengan pilihan : tennis, bowling, golf, fitness, sauna, billiard, jogging. • Sarana rekreasi untuk hotel di pantai dapat dipilih dari alternatif berperahu, menyelam, selancar, atau ski air • Diskotik / night club kedap suara dengan AC / Toilet • area bermain anak minimum ayunan atau ungkit (children playground).
Universitas Sumatera Utara
h) Utilitas penunjang • Transportasi vertikal mekanis. • Ketersediaan air bersih minimum 700 liter/ orang/ hari. • Dilengkapi dengan instalasi air panas/ dingin. • Dilengkapi dengan telepon lokal dan interlokal, PABX • Dilengkapi dengan sentral video, musik, teleks, radio, carcall. i)
Business center
Di business center ini tersedia beberapa staf yang dapat membantu dengan bertindak sebagai co-secretary para tamu yang ingin berkomunikasi dengan kantor pusatnya maupun relasi bisnisnya. Selain itu, ada pula fasilitas lain seperti faksimili, teleks, mecanograf. Para tamu dapat memanfaatkan pelayanan dengan akses internet melalui kamarnya untuk reservasi dan promosi usahanya, di samping juga dapat melakukan telekonferensi. j) Restoran Subbagian restoran di hotel yang besar dapat dibagi menjadi: • Main dining room atau ruang makan utama yang menyediakan makanan Peraneis atau internasional. • Coffee shop, restoran yang menyediakan dan menyajikan makan pagi dengan menu dan jenis pelayanannya lebih sederhana atau biasa disebut ready on plate. • Restoran yang spesilik seperti grill-room, pizzarea, japanesse, oriental.
Room service: restoran yang melayani dan menyediakan hidangan makanan dan minuman kepada tamu hotel yang enggan keluar kamar. Atas dasar pesanan tamu, makanan dan minuman diantar langsung ke kamar tamu.
II.6. 1.
Studi Banding Fungsi Sejenis Sheraton Amsterdam Airport Hotel Sheraton Airport
Amsterdam Hotel
Conference
and Centre
merupakan hotel bintang 4 yang
memiliki
langsung
ke
akses Schipol
bandara internasional dan
Universitas Sumatera Utara
hanya 20 menit dari pusat kota amsterdam. Sheraton Amsterdam Airport Hotel menawarkan restoran, bar dan sebuah bar hotel. Anda dapat menggunakan Fitness Centre Sheraton & Kesehatan gratis. Yang menawarkan peralatan up-to-date dan mesin Technogym kebugaran yang akan membantu Anda tetap fit selama perjalanan Anda. Hotel Sheraton memiliki teknologi lounge yang nyaman di mana Anda dapat menggunakan internet dan bahkan mencetak boarding pass gratis. Hal ini merupakan suatu retret hangat dan sosial yang terbuka lebar untuk dunia. Dengan ruang tamu modern elegan, fungsional, dan kedap suara menyediakan kabel dan akses internet nirkabel, fasilitas unik, dan kenyamanan yang luar biasa. Nikmati Sheraton Sweet Sleeper Bed, dengan kasur yang empuk, selimut hangat, selimut nyaman, dan banyak hipo-alergis dan ke bawah bantal. Dengan pilihan kamar deluxe atau Deluxe Club, Anda dijamin akan tetap nyaman dan santai. Fasilitas Umum Parkir, Restaurant, boleh membawa masuk hewan peliharaan, Bar, 24 jam Front Desk, Newspapers, Non Smoking Rooms, Rooms/Facilities for Disabled Guests, Lift, Express Check In/Check-Out, Safety Deposit Box, Valet Parking, ruang kedap suara, pemanas ruangan, Luggage Storage, semua ruangan Publik maupun Privat bebas rokok. Activitas Sauna, Fitness Centre, Massage, Turkish/Steam Bath Services Room Service, Meeting/Banquet Facilities, Business Centre, Babysitting/Child Services, Laundry, Dry Cleaning, VIP Room Facilities, Breakfast in the Room, Ironing Service, Bridal Suite, Internet Services, Currency Exchange, Bicycle Rental, Shoe Shine, Car Rental, Tour Desk, Fax/Photocopying, Wi-Fi/Wireless LAN, Packed Lunches. Lokasi Dekat dengan Shopping Centre, dekat dengan Jalan Tol, dekat dengan bandara, dekat dengan stasiun kereta api.
2. Novotel Suvarnabhumi Airport Hotel
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4. Novotel Suvarnbhumi Airport Hotel Sumber : Internet
Hotel ultra-modern terletak hanya 200 meter dari terminal utama bandara, berjalan kaki hanya tiga menit yang dihubungkan dengan terowongan bawah tanah ber-AC. Sebuah rel kerata api langsung
sedang dibangun yang akan
menghubungkan hotel dengan pusat kota Bangkok dan kabupaten pusat bisnis, yang dimulai pada awal 2008. Novotel memiliki 612 kamar di dua bangunan lima lantai berbentuk persegi, meliputi 10,5 hektar, dengan luas area atrium terbuka di pusat masing-masing struktur. Kedua bangunan juga bergabung dengan yang lain dengan atrium kaca besar yang dirancang sebagai lobi hotel. Dengan lobi seluas 2.800 meter². Novotel Suvarnabhumi Airport Hotel menawarkan lobi hotel terbesar di dunia. Dengan desain yang unik yang memungkinkan kontrol lingkungan yang lebih besar dan memasukkan area atrium luar untuk berenang dan rekreasi. Novotel Suvarnabhumi Airport Hotel bertujuan menciptakan ruang makan premium bandara dengan empat restoran dan sebuah bar. Dengan Merek Novotel akan menawarkan outlet-outlet makanan dengan masakan yang inovatif setiap harinya, The Square, melayani berbagai masakan Barat dan Asia yang populer dengan dapur terbuka, menampilkan masakan dunia dengan promosi makanan special setiap bulan. Otentik masakan Thailand ditawarkan di Sala Thai Pavilion, sementara para tamu dapat menikmati pilihan masakan Kanton di Gold Desa atau Sushi Restoran Cina dan Jepang Kinsen Teppanyaki di restoran. Atrium hotel Terrace Lobby Lounge menambahkan tempat sempurna untuk bersantai dan rileks.
Universitas Sumatera Utara
Fasilitas rekreasi termasuk kolam renang 25 meter dikelilingi oleh tamantaman tropis, pusat kebugaran, fasilitas spa yang luas, salon kecantikan, shopping arcade, Dolfi Kid's Corner and babysitting service. Novotel Suvarnabhumi Airport Hotel menawarkan tempat untuk pertemuan dengan luas lebih dari 2.400 meter² tanpa kolom, ballroom dengan kapasitas kurang lebih sampai 800 orang dan 6 ruang pertemuan tambahan. Hal ini merupakan tempat yang baik untuk para delegasi menghadiri acara-acara di Konvensi BITEC terdekat dan Exhibition Centre. Hotel ini bergabung dengan jaringan yang luas lebih dari 60 hotel Accor bandara di 18 negara, termasuk 20 di bawah merek Novotel. Hotel Ini termasuk hotel yang ada di beberapa bandara udara tersibuk di dunia di kota-kota seperti Paris, London, Frankfurt, Chicago dan Sydney. Novotel Suvarnabhumi Airport Hotel adalah hotel airport terbesar kedua di Asia tahun ini setelah pembukaan Novotel Citygate dekat Bandara Internasional Hong Kong pada bulan April. Yang ketiga, Pullman Guangzhou Baiyun Airport, yang dijadwalkan akan dibuka pada bulan November tahun ini. Menurut Accor Asia Pacific Managing Director Michael Issenberg, Novotel Suvarnabhumi Airport menetapkan standar baru untuk hotel bintang empat di Bangkok, dan akan memberikan kontribusi signifikan bagi industri pariwisata Thailand. "Novotel Suvarnabhumi Airport akan menjadi tambahan gaya ke Bandara Internasional Bangkok yang baru dan pembukaannya mencerminkan semakin pentingnya Bangkok sebagai titik masuk utama ke negara dan Asia Tenggara secara keseluruhan, dengan hotel menyediakan dasar yang ideal untuk mengunjungi bisnis, waktu luang atau transit wisatawan, serta menjadi tempat baru yang besar untuk konferensi dan acara. "
3. Holiday Inn Prague Airport Holiday Inn Prague Airport (sebelum Hotel Transit) terletak hanya 300m dari ruang keberangkatan Terminal Satu, sehingga jelas sangat dekat dengan Terminal Bandara, memberikan pilihan yang baik bagi penumpang transit. telepon Hotel juga tersedia di Terminal 2 (sehingga Anda dapat menghubungi hotel langsung dari
Universitas Sumatera Utara
bandara). Karena peraturan di bandara, jendela adalah unopenable, yang membuat kamar benar-benar tenang. Sebuah bus shuttle gratis non-stop akan membawa Anda langsung ke hotel. Hotel ini menerima semua kartu kredit utama.
Gambar 2.6. Holiday Inn Prague Airport Sumber : Internet Holiday Inn Prague Airport merupakan sebuah hotel modern bintang 4 di Praha Bandar Udara Internasional, terletak 300 meter dari Terminal 1. Dengan tinggi 7 lantai, ruangan full AC dengan akses untuk penyandang cacat. Hotel transit ini menawarkan 70 double room dan dua lima kamar luxury suites dengan total kapasitas 160 tempat tidur. Anda juga dapat menikmati restoran dan bar yang modern, termasuk sebuah taman musim panas, yang menawarkan berbagai macam masakan internasional dan Ceko. Dengan posisinya yang unik merupakan pilihan ideal untuk keperluan bisnis dan pengunjung rekreasi. Meskipun sebagian besar tamu pelancong bisnis dan penumpang transit, semakin banyak orang merasa sangat nyaman untuk tinggal di hotel bermutu baik di bandara untuk harga yang wajar saat mengunjungi Praha. II.7.
Kesimpulan Studi Banding Dari studi banding diatas dapat diambil kesimpulan dari masing-masing hotel tersebut: Tabel 2.2. Perbandingan Fasilitas Hotel No
Nama Hotel/
Fasilitas
Kelebihan
Kekurangan
Universitas Sumatera Utara
Lokasi 1
Sheraton Amsterdam Airport Hotel
-
Kamar
-
Dapat
-
Tidak
ada
deluxe
mencetak
shopping
-
Restoran
boarding pass
arcade
-
Bar
gratis
ataupun
-
Fitness
Boleh
supermarket
-
-
-
center
membawa
Bussines
masuk
center
peliharaan
Babby
-
sitting
-
hewan
Tidak
ada
fasilitas rekreasi
Dekat dengan
-
Tidak
bandara
tersedia
-
Dekat jalan tol
angkutan
-
Dekat
khusus hotel
stasiun
kereta api
ke
bandara
ataupun sebaliknya 2
Novotel
-
612 kamar
Suvarnabhumi
-
Restoran
Airport
-
Bar
-
Fasilitas
dengan
rekreasi
terminal utama
Pusat
bandara
kebugaran
dihubungkan
-
Spa
dengan
-
Salon
terowongan
kecantikan
bawah
Shopping
ber-AC
Bangkok
Hotel,
-
-
arcade -
-
-
-
Lobby terbesar
-
didunia -
-
Antara
hotel
tanah
Tersedia
Babysittin
fasilitas
g service
rekreasi berupa
Ruang
kolam renang
pertemuan
yang
Exhibition
dikelilingi oleh
Universitas Sumatera Utara
centre
taman-taman tropis
3
Holiday
Inn
-
70 double
Prague Hotel, di
room, 25
Praha
kamar
-
-
Dekat dengan
-
Tidak
bandara udara
adanya
Bus
fasilitas-
shuttle
luxury
gratis non-stop
fasilitas
suites
membawa
penunjang
-
Restoran
langsung
-
Bar
hotel
-
Taman
-
ke
seperti fitness
Ruangan
musim
AC
panas
akses
untuk
penyandang
pertemuan
cacat
full
dengan
centre, spa, &
pusat
kebugaran
Universitas Sumatera Utara