BAB II DESKRIPSI PROYEK II.1 Pengertian Judul Dibawah akan dibahas Tentang Pengertian Judul , Sekolah Tinggi Musik Medan. • Pengertian Sekolah Tinggi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademi atau avokasi dalam bentuk lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Jika memenuhi syarat dapat melanjutkan kejenjang pendidikan profesi. •
Pengertian Musik Musik secara etimologi, kata musik berasal dari bahasa yunani ‘maisike’ yang berarti sebagai segalasegala jenis seni ataupun pengetahuan yang diatur oleh muses. Musik dalam bahasa latin ‘musica’ pada abad ke-5 terbagi dala tiga major, yaitu musica universalis ( yang termasuk order dari dunia dimana Tuhan menciptakan dalam ; ukuran, angka, dan berat); musica human (mendisain dari pada proporsi tubuh manusia); dan musica instrumentalis (musik sebagai suara yang dihasilkan dalam keteraturan). (wikipedia.com) Musik adalah suatu karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang menggungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan. (Jamalus – 1988,1) Musik, dalam buku kamus besar indonesia, dapat diartikan sebagai nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan. Musik meruoakan sebuah seni dan pengetahuan terhadap suara yang terorganisasi. Hal ini memanifest didalam kebudayaan. (wikipedia.com)
Sekolah Tinggi Musik Medan adalah Perguruan tinggi yang menyelenggarakan Pendidikan akademi atau Avokasi disiplin ilmu kesenian, khususnya seni musik yang berlokasi di Medan.
Universitas Sumatera Utara
II.2 Tinjauan Umum Tinjauan umum membahas tentang sistem pendidikan secara keseluruhan dan musik secara umum.
II.2.1 Tinjauan Umum di Indonesia Sistem pendidikan di Indonesia diatur oleh Depatemen Pendidikan Indonesia. Pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada pancasila dan UUD 1945. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemanpuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi potensipeserta didik agar menjadi orang yang beriman dan bertakwa terhadap tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
II.2.1.1 Jalur pendidikan Jalur Pendidikan yang terdapat di Indonesia. 1. Pendidikan Formal 2. Pemdidikan Non Formal 3. Pendidikan Informal Pendidikan Formal adalah jalur Pendidikan yang terstruktur yang berjenjang terdiri atas Pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi. Menurut departemen pendidikan nasional jejang pemdidikan forman di indonesia terdiri atas: a. Pendidikan Dasar Pendidikan Dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi pendidikan menengah. Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar bagi setiap warga negara yang berusia 6 (enam) tahun pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya. Pendidikan dasar berbentuk : •
Sekolah dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat.
Universitas Sumatera Utara
•
Sekolah menengah pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.
b. Pendidikan menengah Pendidikan menengah merupakn lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri atas : •
Pendidikan menengah umum
•
Pendidikan menengah kejuruan
Pendidikan menengah berbentuk: •
Sekolah senengah Atas (SMA)
•
Madrasah Aliyah (MA)
•
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan
•
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
c. Pendidikan Tinggi Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, megister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan
oleh
perguruan
tinggi.
Perguruan
tinggi
berkewajiban
menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademi, profesi dan vokasi.
Perguruan tinggi dapat berbentuk : •
Akademi
•
Politeknik
•
Sekolah Tinggi
•
Institut
•
Universitas
2. Pendidikan Non Formal Pendidikan Non Formal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan Formal yang dapat melaksanakan secara struktur dan berjenjang. Hasil Pendidikan nonformal dapat dihargai
Universitas Sumatera Utara
setara hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyerataan oleh lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada standar nasionla pendidikan. Pendidikan nonformal meluputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan didik. Menurut Depatemen Pendidikan Nasional, pendidikan nonformal meliputi: a. Pendidikan kecakapan hidup b. Pendidikan anak usia dini c. Pendidikan kepermudaan d. Pendidikan pemberdayaan perempuan e. Pendidikan keaksaraan f. Pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja g. Pendidikan kesetaraan h. Pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. Satuan pendidikan nonformal terdiri atas : a. Lembaga kursus b. Lembaga pelatihan c. Kelompok belajar d. Pusat kegiatan belajar masyarakat e. Majelis hakim serta satuan pendidikan yang sejenis. Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan, hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, pengembangan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.
3. Pendidikan Informal
Pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan informal diakui dengan pendidikan
Universitas Sumatera Utara
formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Di samping jalur pendidikan tersebut terdapat berbagai jenis pendidikan lainnya menurut Departemen Nasional, antara lain. •
Pendidikan anak usia dini Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jenjang pendidikan formal, nonformal dan informal.
Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk : Taman kanak kanak (TK) Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk: Kelompok Bermain (KB) Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk yang sederajat Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. •
Pendidikan Kedinasan Pendidikan Kedinasan merupakan oendidikan profesi yang diselenggarakan oleh departemen atau lemabaga pemerintah nondepartemen. Pendidikan kedinasan berfungsi meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas kedinasan sebagai pegawai dan calon pegawai negeri suatu Departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen. Pendidikan kedinasan diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal dan nonformal.
•
Pendidikan Keagamaan Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh pemerintah dan kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan pengaturan perundangundangan. Pendidikan keagamaan dalang
diselenggarakan pada
jalur
pendidikan formal, nonformal, dan informal.
Universitas Sumatera Utara
Pendidikan keagamaan berbentuk: 1. Pendidikan Diniyah 2. Pesantren 3. Pasraman 4. Pabhaja samanera, dan bentuk lain yang sejenis.
•
Pendidikan jarak jauh Pendidikan jarak jauh dapat diselenggarakan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka
atau reguler. Pendidikan jarak
jauh
diselenggarakan dalam berbagai bentuk, modus, dan cakupan yang didukung oleh sarana belajar serta sistem penilaian yang menjamin mutu lulusan sesuai dengan standar nasional pendidikan. •
Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didikan yang memiliki tingkatan kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, itelektual, sosial, dan memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Pendidikan layanan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang masyarakat adat yang terpencil, atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak dari segi ekonomi.
II.2.1.2 Jenis Perguruan Tinggi Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen. Di Indonesia, perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, dan universitas. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan akademi, profesi, dan vokasi dengan program pendidikan diploma (D1, D2, D3, D4), sarjana (S1), magister (S2), doktor (S3), dan spesialis. Menurut Departemen Pendidikan Nasional, perguruan tinggi dapat berbentuk: 1. Akademi 2. Politeknik
Universitas Sumatera Utara
3. Sekolah Tinggi 4. Institut 5. Universitas
1. Akademi Pendidikan akademik adalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni tertentu, yang mencakup program pendidikan sarjana, magister, dan doktor. Akademi adalah seluruh lembaga pendidikan formal baik pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan kejuruan maupun perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni tertentu. 2. Politeknik Politeknik adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus. 3. Sekolah Tinggi Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. 4. Institut Institut adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
5. Universitas Universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Kata universitas berasal dari bahasa Latin yang artinya adalah umum dan menyeluruh.
Universitas Sumatera Utara
Berbagai jenis lembaga pendidikan lainnya yang tergolong dalam perguruan tinggi yang terdapat di Indonesia antara lain: -
Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang diarahkan pada penguasaan keahlian terapan tertentu, yang mencakup program pendidikan diploma 1, diploma 2, diploma 3, dan diploma 4,
maksimal setara dengan program pendidikan sarjana. Lulusan
pendidikan vokasi akan mendapatkan gelas vokasi. Di Indonesia, gelar vokasi diatur oleh senat perguruan tinggi dan ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan singkatannya. Gelar vokasi yang ada di Indonesia antara lain adalah Ahli Pratama (AP.), Ahli Muda (AMa.), Ahli Madya (AMd.), Sarjana Sains Terapan (SST). -
Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program pendidikan sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Lulusan pendidikan profesi akan mendapatkan gelas profesi.
II.2.1.3 Gelar Akademik di Indonesia Gelar akademik atau gelar akademis adalah gelar yang diberikan kepada lulusan pendidikan akademik bidang studi tertentu dari suatu perguruan tinggi. Gelar akademik kadangkala disebut dengan istilahnya dalam bahasa Belanda yaitu titel. Gelar akademik terdiri dari sarjana (bachelor), magister (master), dan doktor (doctor). 1. Sarjana (S1) Kata sarjana berasal dari bahasa Sansekerta, dan dalam Bahasa Inggris disebut sebagai Bachelor. Sarjana adalah gelar akademik yang diberikan kepada lulusan program pendidikan sarjana (S1) atau undergraduate. Untuk mendapatkan gelas sarjana, biasanya dibutuhkan waktu selama 4 (empat) sampai 6 (enam) tahun dan harus menyelesaikan SKS (satuan kredit semester) sebanyak 144 SKS. Sebelum tahun 1993, gelar sarjana yang ada di Indonesia antara lain Doktorandus (Drs.), Doktoranda (Dra.), dan Insinyur (Ir.), setelah tahun 1993, penggunaan baku gelar sarjana yang ada di indonesia antara lain Sarjana ekonomi (S.E), Sarjana hukum (S.H), Sarjana teknik (S.T), Sarjana Teknologi Pertanian (S.TP), Sarjana Agama (S.Ag) dan sarjana Pendidikan (S.Pd). Gelar sarjana ditulis dibelakang nama yang berhak dengan mencantumkan huruf S dikuti inisial bidang studi. Straa pendidikan Sarjana ini disebut sebagai Strata 1 atau biasa disingkat S1.
Universitas Sumatera Utara
2. Magister (S2) Gelar magister yang ada di indonesia antara lain Magister Manajemen (M.M), Magister Sains (M.Si), dan Magister Teknik (M.T), gelar magister ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantum huruf M diikuti insial bidang studi, strata pendidikan Magister Ini disebut sebagai Strata @ atau biasa disingkat S2. 3. Doktor (S3) Gelar doktor dari bidang studi apapun bergelar Doktor dan ditulis di depan nama yang berhak dengan mencantum singkat Dr. Strata pendidikan Doktor ini disebut sebagai Strata bisa disingkat S3. Selain gelar akademi, di indonesia juga terdapat yang disebut Gelar Profesi. Gelar profesi adalah gelar yang diberikan kepada lulusan pendidikan profesi bidang studi tertentu perguruan tinggi. Di Indonesia, gelar diatur oleh senat perguruan tinggi dan organisasi profesi berdasarkan standar profesi yang terkait sebagai dan ditulis di belakang nama yang berhak, gelar profesi yang ada di Indonesia antara lain, Doktor (dr), Dokter Gigi (drg), Dokter Spesialis (Sp), Akuntan (Ak), Apoteker (Apt). 2.2.1.4 Struktur Organisasi Dari hasil studi banding literatur dan survey yang didapat, struktur organisasi dari Sekolah Tinggi Musik Medan yang akan dibangun nantinya adalah sebagai brikut :
Diagram II.1 Struktur Organisasi Universitas Sumatera Utara
II.2.2 Musik II.2.2.1 Pengertian Musik Walaupun banyak dari para ahli musik telah mencoba memberikan definisi tentang musik, namun hingga kini belum ada satupun yang diyakini merupakan satu-satunya pengertian yang paling lengkap. Berikut berbagai pengertian tentang musik: -
Musik secara etimologi, kata music berasal dari bahasa Yunani “mousike” yang berarti sebagai segala jenis seni ataupun pengetahuan yang diatur oleh muses. Musik dalam bahasa latin “musica” pada abad V terbagi dalam tiga major, yaitu musica universalis (yang termasuk order dari dunia dimana Tuhan menciptakannya dalam “ukuran, angka, dan berat”), musica humana (mendesain daripada proporsi tubuh manusia), dan musica instrumentalis
(music
sebagai
suara
yang
dihasilkan
dalam
keteraturan).
(www.wikipedia.com) -
Musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, dan harmoni, bentuk dan struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan. (Jamalus – 1988,1)
-
Musik adalah pengalaman estesis yang tidak mudah dibandingkan pada setiap orang, sebagaimana seseorang dapat mengatakan sesuatu dengan berbagai cara. (Ewen 1963,VIIVIII)
-
“Music is the science and art of the rhythmic combination of tones, vocal or instrumental, embracing melody and harmony for the expression of anything possible by this means, but chiefly emotional”. Terjemahannya, “Musik adalah ilmu dan seni dari kombinasi ritmis nada-nada, vokal maupun instrumental, yang melibatkan melodi dan harmoni untuk mengekspresikan apa saja yang memungkinkan, namun khususnya bersifat emosional”. (Ewen 1963, VII)
Universitas Sumatera Utara
-
Aristoteles berpendapat bahwa musik merupakan curahan kekuatan tenaga penggambaran yang berasal dari gerakan rasa dalam suatu rentetan suara (melodi) yang berirama.
-
Tchaikovsky berkata bahwa music adalah ilham yang menurunkan kepada kita keindahan yang tiada taranya. Musik adalah logika bunyi yang tidak seperti sebuah buku teks atau sebuah pendapat. Ia merupakan suatu susunan vitalitas, suatu mimpi yang kaya akan bunyi, yang terorganisasi dan terkristalisasi.
-
Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya, dan selera seseorang.
-
Musik, dalam buku kamus besar bahasa Indonesia, dapat diartikan sebagai nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan. Musik merupakan sebuah seni dan pengetahuan terhadap suara yagn terorganisasi. Hal ini memanifest di dalam setiap kebudayaan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat dipahami bahwa music merupakan salah satu cabang seni pertunjukan seperti tari, drama, puisi, dan sebagainya. Sebagai sebuah karya seni, music adalah ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan lewat komposisi jalinan nada atau melodi, baik dalam bentuk karya vokal maupun instrumental. Di samping itu music adalah suatu karya seni yang tersusun atas kesatuan unsur-unsur seperti irama, melodi, harmoni, bentuk atau struktur, dan ekspresi. Alat musik adalah suatu instrument yang dibuat atau dimodifikasi untuk tujuan menghasilkan musik. Pada prinsipnya, segala sesuatu yang memproduksi suara, dan dengan cara tertentu bisa diatur oleh musisi, dapat disebut sebagai alat musik. Walaupun demikian, istilah ini umumnya diperuntukkan bagi alat yang khusus ditujukan untuk musisi. Jenis-jenis alat musik berdasarkan sumber bunyinya: -
Idiofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari bahan dasarnya. Contoh: kolintang, drum, bongo, kabasa, angklung.
-
Aerofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari hembusan udara pada rongga. Contoh: suling, terompet, harmonica, trombone.
-
Chordofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai. Contoh: bass, gitar, biola, gitar, sitar, piano, kecapi.
Universitas Sumatera Utara
-
Membranofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dari selaput atau membran. Contoh: tifa, drum, kendang, tam-tam, rebana.
-
Elektrofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dibangkitkan oleh tenaga listrik. Contoh: kibor, gitar listrik, bass elektrik.
Musik memiliki berbagai elemen ataupun unsur yang menjadi bagian dari tubuh musik-musik itu sendiri. Berbagai elemen tersebut adalah sebagai berikut: -
Suara. Teori menjelaskan bagaimana suara dinotasikan atau dituliskan dan bagaimana suara tersebut ditangkap dalam benak pendengarnya. Dalam musik, gelombang suara biasanya dibahas tidak dalam panjang gelombangnya maupun periodenya, melainkan dalam frekuensinya. Aspek-aspek dasar suara dalam musik biasanya dijelaskan dalam tala (Inggris: pitch, yaitu tinggi nada), durasi (berapa lama suara ada), intensitas, dan timbre (warna bunyi).
-
Nada. Suara dapat dibagi-bagi ke dalam nada yang memiliki tinggi nada atau tala tertentu menurut frekuensinya ataupun menurut jarak relative tinggi nada tersebut terhadap tinggi nada patokan. Perbedaan tala antara dua nada disebut sebagai interval. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berbeda-beda. Tangga nada yang paling lazim adalah tangga nada mayor, tangga nada minor, dan tangga nada pentatonik. Nada dasar suatu karya musik menentukan frekuensi tiap nada dalam karya tersebut.
-
Ritme. Ritme adalah pengaturan bunyi dalam waktu. Birama merupakan pembagian kelompok ketukan dalam waktu. Tanda birama menunjukkan jumlah ketukan dalam birama dan not mana yang dihitung dan dianggap sebagai satu ketukan. Nada-nada tertentu dapat diaksentuasi dengan pemberian tekanan (dan pembedaan durasi).
-
Notasi. Notasi musik merupakan penggambaran tertulis atas musik. Dalam notasi balok, tinggi nada digambarkan secara vertical sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horizontal. Kedua unsur tersebut membentuk paranada, di samping petunjuk-petunjuk nada dasar, tempo, dinamika, dan sebagainya.
-
Melodi. Melodi adalah serangkaian nada dalam waktu. Rangkaian tersebut dapat dibunyikan sendirian, yaitu tanpa iringan, atau dapat merupakan bagian dari rangkaian akord dalam waktu (biasanya merupakan rangkaian nada tertinggi dalam akord-akord tersebut).
Universitas Sumatera Utara
-
Harmoni. Harmoni secara umum dapat dikatakan sebagai kejadian dua atau lebih nada dengan tinggi berbeda dibunyikan bersamaan, walaupun harmoni juga dapat terjadi bila nada-nada tersebut dibunyikan berurutan (seperti dalam arpeggio). Harmoni yang terdiri dari tiga atau lebih nada yang dibunyikan bersamaan biasanya disebut akord.
II.2.2.2 Sejarah Musik Perkembangan musik klasik dapat dikelompokkan dengan berbagai sistem. Sebagai contoh ialah yang mengacu pada perkembangan tektstur musikal, seperti periodesasi yang di buat oleh Ewen (1963:7-13). Sementara itu Stein (1963) merdasarkan periodesasi historis musik klasik atas prosedur komposisi dan bentuk musik. Menurut sistem tersebut taksonomi historis musik klasik adalah sebagai berikut: Era Abad Pertengahan (300-1000), Romanesque (10001150), Ars Antiqua (1150-1300), Ars Nova (1300-1400), Renaissance Awal (1400-1500), Renaissance Tinggi (1500-1600), Baroque (1600-1750), Rococo (1725-1778), Klasikisme (1750-1827), Romantikisme (1800-1900), Impresionisme (1880-1918), dan Abad XX (1900sekarang). Berikut ini akan dipaparkan sejarah musik di dunia menurut pembagian jamannya. -
Era Kuno / Antiquity (sebelum tahun 500 M)
Musik Barat Awal terbentuk oleh tiga komponen budaya meliputi tradisi-tradisi yang tidak sepenuhnya Eropa: Pertama, Timur Tengah dan Mesir Kuno (daerah Mesopotamia di sekitar sungai Tigris dan Euphrate yang didiami suku-suku bangsa Sumeria, Babylonia, dan Assyria) meninggalkan artefak gambar-gambar instrumen musik yang sudah lengkap (idiofon, aerofon, kordofon, dan membranofon) untuk memainkan himne yang diukir pada batu tahun 800 SM. Lima ratus tahun kemudian Bangsa Mesir melakukan hal yang sama, sedangkan bangsa Yahudi tercatat sejak tahun 2000 SM dan didokumentasikan dalam Kitab Perjanjian Lama yang lebih berkembang karena kemudian diadopsi dan diadaptasikan dalam liturgi agama Kristen kemudian. Tradisi peribadatan Yahudi di synagoge (kuil) berupa gaya menyanyi silabis dan melismatis hingga kini tetap digunakan di seluruh dunia. Kedua, Yunani Kuno, merupakan budaya yang paling berpengaruh pada perkembangan musik di Barat melalui bangsa Romawi yang menaklukan mereka tetapi sekaligus banyak mengadopsi budayanya. Sejarah Yunani baru mulai sekitar tahun 1000 SM tetapi segera mempengaruhi bangsa-bangsa sekitarnya. Dua dewa yang paling dipuja bangsa Yunani Kuno adalah Apollo dan Dionysus – kelak menjadi prototipe dua kutub aliran estetika yang saling berlawanan yakni klasik dan romantik. Pemuja Apollo, memainkan instrument musik berdawai
kithara sejenis lyre adalah kaum yang berwatak objektif terhadap ekspresi,
sederhana, dan jernih. Sebaliknya pengikut Dionysus suka memainkan instrumen tiup aulos,
Universitas Sumatera Utara
bersifat subjektif, emosional, dan berhawa nafsu besar. Doktrin etos seperti yang dijelaskan filsuf Plato dan Aristoteles meyakini bahwa musik memberikan efek langsung pada perilaku seseorang yang mendengarkannya. Akibatnya, sistem social dan politik menjadi belitmembelit dengan musik, pendidikan berfokus pada musik dan olahraga senam (musica dan gymnastica), bahkan untuk membentuk tatanan fundamental masyarakat dilakukan rasionalisasi musik seperti: penalaan nada, memilih instrumen musik, mencipta modus dan ritme-ritme. Ahli matematik Pythagoras menjadi orang pertama yang meneliti perbandinganperbandingan getaran dawai dan menetapkan urutan nada-nada yang hingga kini menjadi dasar sistem musik diatonik. Ketiga, Romawi Kuno, bilamana budaya musikal wilayah Mediterania timur dicangkokkan ke dalam wilayah Mediterania Barat oleh kembalinya serdadu-serdadu Romawi, maka modifikasi dengan berbagai selera dan tradisi-tradisi lokal yang ada tak bisa dihindarkan. Modifikasi nyatanya bahkan hanya lebih menyederhanakan saja dari model-model yang diadopsi. Tangga nada diatonik (tujuh nada) dijadikan standar menggantikan struktur-struktur kromatik dan enharmonik dari sistem musik Yunani. Romawi tidak memiliki kekayaan warisan musikal berupa: teori akustik, konsep modus, pengelompokan ritme, organology instrumen musik, sistem notasi yang meliputi pitch dan durasi, dan banyak repertoar 29 berupa melodi-melodi yang digunakan untuk contoh-contoh pada komposisi selanjutnya. -
Era Abad Pertengahan (Medieval Era) 600-1450
Meliputi suatu periode masa yang paling panjang terkait dengan semua kehidupan dan seni untuk pelayanan gereja. Musik untuk keperluan ibadat, sebagai alat utama untuk memahami karya-karya Tuhan Allah. Mewarisi modus-modus Yunani, bangsa Romawi yang kristen mengembangkan modus-modus gereja sebagai sistem tangga nada yang hingga kini masih digunakan dalam berbagai peribadatan kristen. Standarisasi dalam berbagai lapangan pengetahuan juga terjadi dalam musik, biarawan, dan teoritikus musik Guido d'Arezzo merancang sistem menyanyi yang dinamakan 'solmisasi'. Pemimpin gereja Paus Gregorius I mengatur penggunaan lagu-lagu pujian untuk peribadatan gereja yang dikenal dengan Gregorian Chant. Gaya polifoni sebagai teknologi komposisi yang menggabungkan dua alur melodi atau lebih memperkaya rasa keindahan musikal dibandingkan gaya monofon sebelumnya dan cikal bakal harmoni. Pusat musik abad XIV adalah Italia dengan komposer-komposer penting seperti Fransisco Landini, Giovanni da Cascia, dan Jacopo da Bologna. Untuk pertama kali di Paris para pencipta musik Leonin dan Perotin yang notabene adalah biarawan Katedral Notre-Dame
Universitas Sumatera Utara
disebut sebagai komposer-komposer "Aliran Notre-Dame" (The Notre-Dame School). Sebuah risalah penting berjudul Ars Nova (Seni Baru) oleh Philippe de Vitry muncul lebih awal pada abad XIV dan sekaligus menunjukkan bahwa seni yang berkembang sebelumnya menjadi kuno. -
Era Renaissance (1450-1600)
Berwatak klasik, pengekangan, menahan diri, dan kalem. Selain tertarik pada kebudayaan Yunani Kuno, juga berkembang humanisme khususnya di Italia dan fundamentalisme di Eropa Utara, tetapi sarat dengan penemuan ilmiah. Kebudayaan termasuk musik berkembang baik di dalam maupun di luar gereja. Manusia seperti telah menemukan kembali jati dirinya terutama tampak pada idealisme kaum Protestan yang meyakini bahwa manusia bisa berhubungan langsung dengan Tuhan-nya. Melodi dan tekstur musik masih menggunakan modus-modus sebelumnya, tetapi akord-akord mulai disusun dengan cara menghubungkan melodi-melodi yang menghasilkan konsonan atau disonan. Selain musik vokal, era ini ditandai mulainya komposisi solo dengan iringan ansambel instrumental. Selama abad XVI musik instrumental merangkak naik cepat terkait dengan perkembangan teknik-teknik permainan instrumen yang idiomatis seperti ritme-ritme beraksen kuat, nada-nada yang diulang-ulang, wilayah nada semakin luas dan panjang, nada-nada yang ditahan dan frase-frase, dan banyak ornamentasi melodi. Renaissance dapat diartikan sebagai periode dalam Sejarah Eropa Barat dimana manusia mulai melakukan eksplorasi terhadap dunia, baik melalui perjalanan atau penjajahan ke Timur maupun ke Selatan belahan bumi, tetapi mereka juga gemar mengembangkan ilmu pengetahuan dan kesenian. Oleh karena pikiran manusia menjadi semakin bebas, maka musik sekuler mulai muncul dan berkembang pula musik-musik instrumental yang semula kurang mendapatkan tempat di lingkungan tradisi gereja. Tetapi musik gereja tetap sangat penting dan gaya polifonik vokal sangat berkembang pada periode ini. -
Era Baroque (1600-1750)
Periode waktu musik Baroque yang juga dikenal sebagai awal suatu masa paling dramatik dalam sejarah musik, dikatakan sebagai mulanya era tonal, tetapi totalitas musik yang menggunakan tangga nada diatonik sebenarnya berlangsung hingga pada awal abad XX, selebihnya musik modern mulai banyak yang meninggalkan sistem diatonik itu. Sekalipun kata Perancis Baroque, Inggris/Jerman Barock, Italia Barocco – semua menunjuk pada kata sifat "bizaree" (aneh, ajaib, dan ganjil) – pada mulanya berkonotasi buruk, digunakan untuk tujuan menghina, merendahkan, dan abnormal, tetapi definisinya semakin menjadi positif,
Universitas Sumatera Utara
agung, dramatik, dan bahkan mengandung spirit kuat dalam seni. Spirit itu diperlukan untuk mengembangkan kekayaan musikal dan menumbuhkan dengan cepat teknik-teknik yang diperlukan. Dua gaya musik yang terpenting adalah gaya antik (prima prattica, stile antico) dan (sconda prattica, stile moderno) yang lebih teatrikal daripada yang pertama. Dua gaya musikal yang sangat berbeda dari Renaissance adalah gaya musik concertato dan basso continuo. Gaya pertama menerapkan teknik kontras, kombinasi, dan alternasi antara solo dan iringan, sedangkan yang kedua teknik menggarap iringan musik berbasis nada-nada bas (nada paling bawah). Dua gaya itu banyak digunakan dalam komposisi instrumental yang menjadikan era ini merupakan masa gemilang musik instrumental seperti jenis musik "sonata" dan "concerto". Musik hiburan (entertainment music) secara bertahap mulai berkembang baik secara kualitas maupun kuantitasnya dan memperkaya musik gereja yang sudah ada. Mulai tahun 1700 beberapa bentuk musik berbeda muncul seperti solo sonata, trio sonata, suita tarian, dan concerto grosso. -
Era Klasik (1750-1820)
Seperti yang terjadi pada era Renaissance, sebenarnya cukup sulit mendefinisikan era ini sekalipun menggunakan tinjauan periode waktu, perbedaan gaya-gaya musikal, perilaku estetik,
idealisme, bahkan norma-norma yang ditetapkan. Era ini mewarisi dan
mengembangkan klasikisme secara total melalui pikiran positif, sikap tenang, seimbang (harmonious tranquility), maka teori penting tentang Apollo dikembangkan Nietzsche yang mengatakan bahwa Apollo adalah dewa kebijaksanaan, pikiran analitis, pembentuk kepribadian, refleksi diri, dan pemahaman, yang dilawan oleh Dionysus sebagai dewa yang melahirkan prototipe romantikisme. Kata "klasik" bermakna sesuatu yang ber-'kelas' tinggi, bukan sesuatu yang berkualitas sembarangan. Musik klasik (semua musik serius) termasuk dalam kategori ini, tetapi era klasik tidak mendadak menemukan jati dirinya melainkan dimulai oleh gaya rococo yang riang (galant style) khususnya di Perancis dan gaya sentimental (empfindsamer stil) yang dikembangkan pada tahun 1750 hingga 1760-an di Jerman. Perubahan fundamental gaya musik klasik dari Baroque diinspirasikan oleh Rococo yang memurnikan kembali kembali idealisem klasik Yunani Kuno oleh para komposer hebat seperti Joseph Haydn, Wolfgang Amadeus Mozart, Christoph Willibald Gluck, dan Ludwig van Beethoven. Untuk pertama kali dalam sejarah musik kamar seperti kuartet, kuintet, dan trio piano dijadikan standar dan menggantikan dominasi ansambel-ansambel Baroque. Polifoni digantikan gaya homofoni yang membedakan fungsi melodi dan progresi akord-akord sebagai
Universitas Sumatera Utara
iringan. Bentuk musik (musical form) terpenting adalah bentuk sonata (sonata form) yang digunakan pada simfoni, sonata, dan konserto. -
Era Romantik (1820-1900)
Komposer-komposer Jerman seperti Beethoven merespon gerakan Sturm und Drang dan menjadikan pergantian gaya musikal dan sikap estetik yang lebih personal, nasionalistik, bebas, dan menjadikan ciri khas Romantik. Batasan romantik berasal dari sastra Jerman pada akhir abad XVIII, seorang penulis Franco-Swiss bernama Mme de Stael mengaitkan gagasangagasan baru dengan gerakan yang terjadi pada tahun 1813 sebagai sesuatu yang asli, modern, populer, natural, religius, dan pemberlakuan institusi-institusi sosial. Maka musik Romantik berbeda dari gaya sebelumnya dan acap kali dikatakan berlawanan dengan Klasik karena wataknya yang emosional, subjektif, nasionalis, individualis, eksotis, melarikan diri, nafsu bebas, dan bahkan tidak rasional. Sifat-sifat gaya romantik sangat ditentukan oleh upaya para komposer yang memperkaya sumber-sumber inspirasi dan sumber-sumber material bagi komposisi mereka. Orkestra, musik piano, solo vokal dengan iringan piano, dan opera dijadikan sebagai jenis-jenis musik utama, tetapi musik kamar dan musik vokal pujian agak dipinggirkan. Metrik genap dan metrik gasal dijadikan basis metrik musik, tetapi terkadang dilakukan juga eksperimeneksperimen menggabungkan keduanya secara tidak biasa. Ritme diakui sebagai suatu inti yang penting dari masalah ekspresi dalam musik. Di sisi lain kemungkinan-kemungkinan baru secara idiomatis pada perwatakan instrumen digali dan dikembangkan. Elemen-elemen harmoni dan tonal terus-menerus dikembangkan selama abad itu, dengan kromatikisme, sonoritas diperkaya misalnya dengan akord tujuh dan akord sembilan, dan bunyi-bunyi yang non-harmonis banyak digunakan secara lebih bebas. Modulasi-modulasi semakin menjauh dari tonalnya, tetapi musik masih berpusat pada melodi dan harmoni. -
Era Kontemporer (1900-sekarang)
Periode ini dalam sejarah musik sering disebut juga sebagai periode Modern sejak tahun 1900 sebagai titik awalnya. Era kontemporer musik dipicu oleh peran komposer-komposer Romantik yang mengembangkan gaya nasionalistik terutama yang berkembang di negaranegara Eropa Timur. Romantik di Eropa Timur banyak menghadirkan musik yang bernuansa budaya nasional, idiom-idiom lokal, dan tertarik dengan keindahan pemandangan alam setempat. Claude Debussy dan Maurice Ravel mereka adalah komposer-komposer Prancis yang mengawali periode kontemporer dengan gaya impresionisme. Musik era ini menggunakan pola-pola ritme yang tak berbentuk, tangga nada whole-tone, konsep tentang
Universitas Sumatera Utara
hubungan bebas pada harmoni-harmoni berdekatan, dan tekstur-tekstur kalaedokopik dan impresionisme musikal. Pasca Perang Dunia II ditandai oleh dua sikap artistik utama yang cenderung menggabungkan unsur-unsur yang ada, Anton von Webern membawa komposisi serial secara lebih ekstrim secara ketrampilan dan intelektual yang berorientasi kepada Klasikisme daripada Ekspresionisme. Stravinsky, anggota tertua dari kelompok Neoklasik, mulai melakukan eksperimen dengan Serialisme. Musik Avant-Garde mulai dikembangkan dengan teknikteknik yang memungkinkan menggunakan unsur elektronika.
II.2.2.3 Pendidikan Musik Pendidikan musik adalah suatu cabang pendidikan yang berkonsentrasi di pengajaran dan pembelajaran musik. Selain mengajarkan teori-teori musik, pendidikan musik diharapkan untuk dapat mengembangkan seseorang secara keseluruhan. Hal itu mencakup pada mengapresiasi musik dan kepekaan terhadap musik. Pendidikan musik mengembangkan kemampuan saraf motorik bagi siswa yang memainkan alat musik, dan pendidikan ini mengembangkan kemampuan seseorang melalui pengenalan dan interpretasi pada simbol dan notasi musik. Pada pendidikan dasar, musik juga termasuk dari salah satu bagian kurikulumnya. (www.wikipedia.com) Di Amerika, sejarah pendidikan musik formal dimulai pada abad XVIII yaitu diterbitkannya berbagai musik yang bersifat pengajaran dan edukatif. Pada abad XIX, dibentuknya Boston Academy of Music oleh Lowell Mason yang menjadi sekolah musik formal pertama di dunia dan selanjutnya menjadi panutan dan standar untuk pembangunan sekolah musik lainnya. Pada abad XX, sudah dibentuk suatu organisasi yang bergerak di bidang musik dan mulai diadakannya gelar Bachelor of Music pada pendidikan formal musik. Hingga pada saat ini, di Amerika sudah terdapat banyak sekolah musik formal, baik pada tingkat pendidikan dasar, menengah, hingga pada jenjang pendidikan tinggi. Sekolah tinggi di bidang musik juga biasa disebut dengan Conservatory. Conservatory berasal dari bahasa Perancis yakni Conservetoire adalah lembaga perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan musik formal di bidang performance, teori musik, sejarah musik, memainkan alat musik dan penulisan lagu. Berbagai macam gelar pendidikan musik yang umum di luar negeri adalah Bachelor of Art in Music, Bachelor of Art in Music Education, Master of Art in Music, Doctor of Music. Pendidikan musik di Indonesia dapat digolongkan menjadi pendidikan musik formal yang berupa perguruan tinggi musik, akademi musik, institusi musik, dan lembaga pendidikan
Universitas Sumatera Utara
formal lainnya. Sedangkan untuk pendidikan musik non formal berupa lembaga pendidikan kursus musik yang banyak terdapat di berbagai kota di Indonesia.
II.2.2.4 Kurikulum Pendidikan Musik Dari hasil studi banding yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa kurikulm musik dapat dibagi menjadi dua pembagian utama menurut sifatnya, yaitu teori musik dan praktek musik. Teori musik merupakan cabang ilmu yang menjelaskan unsur unsur musik, Cabang ilmu ini mencakup pengembangan dan penerapan metode untuk menganalisis mau pun mengubah musik, dan keterkaitan antara notasi dan pembawaan musik. Dalam teori teori musik hal hal yang diperlajari adalah suara, nada, notasi, ritme, melodi, kontrapon musik, harmoni, bentuk musik, teori menciptakan lagu, dan sebagainya. Dari studi banding, mata kuliah yang termasuk dalam teori musik antara lain : 1.
Music History
(2 SKS)
(Sejarah Musik)
2.
English for Musican
(2 SKS)
( Bahasa inggris untuk
Musisi) 3.
Basic Aranging
(2 SKS)
( Dasar Aransemen)
4.
Song Writing
(2 SKS)
( Penulisan Lagu )
5.
Music Theory and Harmony
(2 x 2 = 4 SKS)
(
Teori
musik
dan
Harmonisasi) 6.
Ear Training
(4 x 2 = 8 SKS)
( Pelatihan Pendengaran)
7.
Expression and Interpretation
(2 SKS)
( Ekpresi dan Interpretasi)
8.
Musik Research Paper
9.
Final Project
(8 SKS)
( Tugas Akhir )
10.
Live Band Workshop
(8 SKS)
( Pagelaran Musik )
11.
Rhytm Learning
12.
Sightreading
13.
Midi Sequencing
(4 SKS)
(4 x 3 = 12 SKS)
( Penelitian Musik )
( Pelajaran Tempo )
(4 x 3 = 12 SKS) (2 x 3 = 6 SKS)
( Membaca Not musik )
( Pembentukan Midi )
Praktek Musik berupa pembelajaran Musik secara Praktikal dan melatih kepercayaan diri tampil bermusik didepan penonton. Yang termasuk dalam peraket musik adalah sebagai berikut : 14.
Major (Instrument / Voice) (4 x 3 SKS = 12 SKS)
( Olah vokal dan Instrumen )
15.
Ensemble
(4 x 3 SKS = 12 SKS)
( Latihan Gabungan)
16.
Performance Class
(3 x 3 SKS = 9 SKS)
( Kelas Pertunjukan )
Universitas Sumatera Utara
Total Jumlah SKS Untuk mata kuliah wajib = 105 SKS Untuk mata kuliah pilihan terdapat 24 matakuliah pilihan yang termasuk kedalam katagori teori musik masing-masing sebanyak 2 SKS, berarti total Jumlah mata kuliah pilihan 48 SKS. Setiap mahasiswa diwajibkan mengambil seluruh mata kuliah wajib dan 20 matakuliah pilihan. Untuk memperoleh gelar (S1) mahasiswa diwajibkan menyelesaikan 144 SKS. Jenis pembagian jurusan instrument / voice pada Sekolah Tinggi Musik Medan adalah sebagai berikut :
Gambar II.1 Pembagian jurusan
II.3 Lokasi Proyek Untuk pemilihan lokasi diperlukan tempat yang strategis untuk menunjang fungsi dari bangunan itu sendiri. Langkah ini ditempuh agar kemudian dievaluasi sehingga mendapatkan lokasi yang benar benar cocok.
II.3.1 Kriteria Pemilihan Lokasi Rencana Umum Tata Ruang Kota ( RUTRK ) Medan. Berdasarkan RUTRK, wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan ditetapkan menjadi 5 wilayah Pengembangan Pembangunan (WPP), yaitu : Wilayah
Cakupan Wilayah
Pusat
Pembangunan
adm. Kecamatan
Pengembangan
WPP A
Kec. Medan Belawan Kec. Medan Marelan
Belawan
Kegiatan Utama -
Pelabuhan
-
Industri
Universitas Sumatera Utara
Kec. Medan Labuhan
-
Pergudangan
-
Pelabuhan
-
Perumahan
-
WPP B
WPP C
Konservasi
-
Perumahan
-
Perdangangan
-
Perkebunan
Kec. Medan Timur
-
Perumahan
Kec. Medan
-
Industri
-
Terminal
Kec. Medan Deli
Tanjung Mulia
Perjuangan
Aksara
Kec. Medan Area
barang/Pergudang
Kec. Medan Denai
an
Kec. Medan Amplas
-
Orientasi Konsumen
-
Kec. Medan Baru
(CBD)
Kec. Medan Maimoon WPP D
Kec. Medan Polonia
PusatBisnis
Inti Kota
Kec. Medan Kota Kec. Medan Johor
-
Pusat Pemerintahan
-
Perumahan
-
Hutan Kota
-
Pusat Pendidikan
-
Perumahan
-
Perkantoran
-
Lapangan Golf
-
Hutan Kota
Kec. Medan Barat Kec. Medan Petisah WPP E
Kec. Medan Sunggal Kec. Medan Helvetia
Sei Sikambing
Kec. Medan Tuntungan Kec. Medan Selayang
Tabel II.1 Jenis WPP
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam RUTRK di atas, maka lokasi yang tepat untuk mendirikan pusat pendidikan yang edukatif dan rekreatif juga bersifat komersil adalah di daerah pusat kota yang diorientasikan menjadi pusat CBD.
1.
Lingkungan Berada pada lokasi yang strategis, representatif dan cocok untuk fungsi pendukung
skala kota. Lingkungan yang kondusif, seperti : keamanan dan kenyamanan,
sangat
mendukung kegiatan yang akan dirancang. 2.
Jarak ke pusat kota Fungsi bangunan adalah tempat pendidikan, dimana bangunan baiknya berada
tidak jauh dari pusat kegiatan kota. Agar mudah dicapai serta banyaknya kendaraan umum yang melewati lokasi perndidikan tersebut. 3.
Place Of Identity Pada kriteria penentuan lokasi, faktor Place of Identity dianggap sangat penting untuk
menentukan langkah proses desain berikutnya apakah telah sesuai dengan latar belakang tempat tersebut karena fungsi bangunan Sekolah Tinggi Musik Medan sebagai Pusat Pendidikan di bidang musik yang dianggap sangat berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan publik secara luas terutama publik di sekitar lokasi perencanaan.
II.3.2 Kriteria Pemilihan Tapak Kriteria pemilihan tapak untuk Pusat Perbelanjaan meliputi faktor-faktor sebagai berikut : 1. Ukuran Lahan Ukuran
lahan harus mencukupi untuk program fungsional dan ruang
pengembangan masa mendatang, biasanya dilakukan untuk mengantisipasi perluasan gedung parkiran. ( > 1 ha). 2.
Fungsi lain di sekitar tapak
Jenis fungsi lain yang berada di sekitar tapak dapat mempengaruhi kegiatan operasionalnya. . 3.
Pencapaian
Bangunan ini berdiri dikawsan yang tidak jauh dari pusat kegiatan kota, agar pencapaian yang gampang.
Universitas Sumatera Utara
4.
Kemacetan
Daerah yang memiliki tingkat kemacetan yang tinggi akan mempengaruhi aksesibilitas ke bangunan.
5.
Pengenalan entrance
Entrance menuju dan keluar tapak harus semudah mungkin bagi pengunjung, dengan adanya focal point untuk memudahkan pengunjung berorientasi
II.3.2 Kriteria Pemilihan Tapak Kriteria pemilihan tapak untuk Pusat Perbelanjaan meliputi faktor-faktor sebagai berikut : 6. Ukuran Lahan Ukuran
lahan harus mencukupi untuk program fungsional dan ruang
pengembangan masa mendatang, biasanya dilakukan untuk mengantisipasi perluasan gedung parkiran. ( > 1 ha). 7.
Fungsi lain di sekitar tapak
Jenis fungsi lain yang berada di sekitar tapak dapat mempengaruhi kegiatan operasionalnya. .
8.
Pencapaian
Bangunan ini berdiri dikawsan yang tidak jauh dari pusat kegiatan kota, agar pencapaian yang gampang. 9.
Kemacetan
Daerah yang memiliki tingkat kemacetan yang tinggi akan mempengaruhi aksesibilitas ke bangunan. 10.
Pengenalan entrance
Entrance menuju dan keluar tapak harus semudah mungkin bagi pengunjung, dengan adanya focal point untuk memudahkan pengunjung berorientasi
II.3.2.1 Analisis Pemilihan Lokasi
Universitas Sumatera Utara
Brikut ini akan diuraikan analisis pemilihan lokasi yang tepat untuk bangunan Skolah Tinggi Musik Medan : Alternatif 1 Jalan. Adapun batas batasnya : o Batas Utara
: JL.Perintis Kemerdekaan
(Perkantoran dan Hotel)
o Batas Timur
: JL. Timor
(Perkuliahan)
o Batas Barat
: JL.Gaharu
(Rumah Warga dan Retail)
Luasan dan Potensi o Luas lahan
: + 1.9 Ha (19000 m2)
o Berada dipusat Kota dan dikawasan Pendidikan (Sekolah Menengah Atas) o Transfortasi yang banyak dan lancar ( jalur angkutan umum ) o Memiliki Sirkulasi yang baik untuk pencapaian o Memiliki View yang baik o Jalanan Lancar o Berada didua jalan Utama (Arteri)
Gambar II.2 Alternatif 1
Alternatif 2 Jalan Printis Kemerdekaan. Adapun batas batasnya :
Universitas Sumatera Utara
o Batas Utara
: JL. Sudirman
o Batas Timur
: JL. Kantor pemerintahan
o Batas Selatan : JL. Melati o Batas Barat
: JL. Mutatuli
Luasan dan Potensi o Luas lahan
: + 1.5 Ha (1500 m2)
o Berada dipusat Kota dan dikawasan Pendidikan (Sekolah Menengah Atas) o Kawasan Perkantoran Pemerintahan o Transfortasi yang banyak dan lancat ( jalur angkutan umum ) o Memiliki Sirkulasi yang baik untuk pencapaian o Jalanan Lancar o Berada dijalan Utama (Arteri)
Gambar II.3 Alternatif 2
Alternatif 3 Jalan Printis Kemerdekaan. Adapun batas batasnya : o Batas Utara
: JL. Lahan Kosong dan Dinas Pariwisata Kota Medan
o Batas Timur
: JL. Timor dan rumah toko
o Batas Selatan : JL. Veteran dan sekolah o Batas Barat
: JL. Jawa dan Kantor polisi juga Gudang PJKA Medan
Luasan dan Potensi
Universitas Sumatera Utara
o Luas lahan
: + 2 Ha (2000 m2)
o Berada dipusat Kota dan dikawasan Pendidikan dan Usaha o Transfortasi yang sering renggang dan jarang dilalui angkutan umum. o Berada dijalan Utama (Arteri), dan sirkulasi yang cukup baik untuk pencapaian
Universitas Sumatera Utara
Gambar II.4 Alternatif 3
II.3.2.2 Penilaian Alternatif Lokasi
Lokasi No
Kriteria
Alternatif 1
Alternatif 2
Alternatif 3
1
Luas Lahan
1.9 Ha
1.5 Ha
2 Ha
(3)
(3)
(2)
Arteri
Arteri
Skunder
(3)
(3)
(2)
2
Tingkatan Jalan
Universitas Sumatera Utara
3
Pencapaiaan
Sangat Mudah
Sangat Mudah
Mudah dengan
(2)
Universitas Sumatera Utara
(3)
(3) 4
Jangkauaan dari kota
Berada dipusat
Berada dipusat
Berada dipusat
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
(3)
(3)
(3) 5
Fungsi bangunan sekitar
Kantor, Sekolah, Kantor, Sekolah, Sekolah, Tempat
(2)
Universitas Sumatera Utara
Pertokoan (3)
(3) 6
7
RUTRK
Fungsi Eksisting
Sesuai
Sesuai
Sesuai
(3)
(3)
(3)
Rumah warga
Rumah Warga
Tanah Kosong
(3)
(3)
(3)
Universitas Sumatera Utara
8
Kontur
9
Entrance
Relatif Datar
Relatif Datar
Relatif Datar
(3)
(3)
(3)
Sangat baik
Baik
Cukup
(3)
(2)
(1)
27
26
21
JUMLAH
(TERPILIH) Tabel II.2 Penilaian Lokasi
Dengan pertimbangan pertimbangan tabel diatas dapat disimpulkan pemilihan lokasi yang terbaik untuk bangunan Sekolah Tinggi Musik Medan, berada dijalan Perintis kemerdekaan Potensi lainnya berada dekat dengan Sekolah Menengah kejuruan musik dan juga berbagai macam fasilitas yang sudah ada disana.
II.3.3 Kondisi Eksisting Lokasi Proyek • Lokasi Proyek
: Jl Perintis Kemerdekaan Kecamatan Medan Timur
• Batas Batas
:
o Batas Utara
: JL. Perintis Kemerdekaan (Perkantoran dan Hotel)
o Batas Timur
: JL. Timor (Perkuliahan)
o Batas Barat
: JL. Gaharu (Rumah warga Ritail)
• Luas Lahan
: + 1.9 Ha (19000 m2)
• Kontur
: Relatif Datar
• KDB
: 60 %
• KLB
: 2-5 Lantai
• GSB
:
o Jl Perintis Kemerdekaan
:
10
Meter
o Jl Gaharu
:
10
Meter
o Jl Timor
:
5
Meter
• Bangunan Eksisting : Lahan Kosong • Potensi lahan
:
o Terletak Dipusat Kota o Berada dikawasan Pendidikan
Universitas Sumatera Utara
o Lajur kendaraan yang lancar dan mudah dicapai o Luas site sudah memenuhi ( > 1 Ha ) o Memiliki Jalur Utilitas yang baik o Berada didua jalan protokal dan arteri
II.4 Tinjauan Fungsi Bangunan II.4.1 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan Berdasarkan survei dan studi literatur beberapa pengguna sekolah tinggi musik antara lain : 1. Murid / Mahasiswa
Mahasiswa merupakan orang yang melanjutkan jenjang pendidikan setelah menyelesaikan pendidikan di SMA. Syarat orang yang masuk ke sekolah tinggi musik medan berdasarkan keterampilan khusus atau pengalaman yang sudah didapat tentang pengalaman bermain musik, dan juga harus memiliki ijazah SMA, juga dapat dari rekomendasi oleh instansi yang bisa dipercaya.
2. Dosen / Staff Pengajar Dosen adalah Pendidik
yang
Profesional
dan
ilmuwan
yang
bertugas
mentransformasikan, mengembangkan, menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Secara garis besar dosen yang mengajar pada sekolah tinggi musik medan terbagi atas tiga, yaitu :
Dosen Vokal
Dosen Teori Musik
Dosen Alat Musik (Praktik)
3. Pengunjung Sekolah Tinggi Musik Medan terbuka untuk umum, Masyarakat dapat masuk melakukan aktivitas dan keperluan tertentu. Tetapi ada batasan batasan yang bisa diakses untuk orang umum, seperti perpustakaan, auditorium, ruang seminar, taman-taman tempat pertunjukan dan ruang administrasi untuk keperluan tertentu. 4. Pengelola gedung.
Universitas Sumatera Utara
Pengelola gedung di sini merupakan pihak orang yang berkepentingan atas berjalannya kegiatan perkuliahan dan pembelajaran didalam Sekolah Tinggi Musik Medan ini. Yang termasuk dalam katagori pengelola gedung diantaranya.
Direktur Utama
Direktur pendidikan dan direktur kemahasiswaan
Wakil
direktur
administrasi
dan
wakil
direktur
akademisi
dan
kemahasiswaan.
Pegawai – pegawai berupa pegawai Tata usaha, Adm, Keuangan, Perpustakaan, kebersihan dan mekanikal / teknisi, pegawai keamanan, pegawai arsip dan yang lainnya.
Berbagai Jenis kegiatan yang digunakan Didalam gedung diantaranya : 1. Kegiatan Latihan Kegiatan latihan / belajar mengajar merupakan kegiatan penyaluran ilmu dari dosen ke murid. Bentuk Pengajarannya terbagi atas tiga yaitu. a. Seni suara / vokal, yang terbagi menjadi vokal pop kontemporer dan vokal klasik. b. Teori musik, berupa pengajaran tentang teori dasar juga sejarah musik, penulisan tangga nada juga membaca tangga nada, hingga komposer. c. Alat musik, yang terbagi menjadi alat musik klasik hingga pop kontemporer, jenis alat musik kelasik seperti piano biola cello dan sebagainya, sedangkan alat musik pop kontemporer seperti gitar bass drum dan sebagainya.
2. Kegiatan Latihan Gabungan Meruakan kegiatan latihan musik yang dilakukang lebih dari satu orang, seperti latihan paduan suara atau gabungan beberapa alat musik ( ansemble ). 3. Kegiatan Hiburan / Pertunjukan Kegiatan hiburan / pertunjukan berupa pertunjukan dari apa yang didapat dari kelas teori untuk ditunjukkan dan diperdengarkan ke pada pengunjung dan merupakan daya tarik kepada masyarakat luar untuk mau datang dan menyaksikan pertunjukan di Sekolah Tinggi Musik Medan. 4. Perpustakaan
Universitas Sumatera Utara
Menyediakan berbagai jenis buku musik,dan berbagai fasilitas audio visual yang mengandung proses pembelajaran musik serta meningkatkan wawasan dan ilmu musik bagi masyarakat luas II.4.2 Dskripsi pengguna dan kegiatan
Kelompok Kegiatan Latihan
Latihan Gabungan
Hiburan / Pertunjukan
Perpustakaan
Pengelola
Uraian Kegiatan -
Pembelajaran Teori Musik
-
Latihan Vokal
-
Latihan Piano
-
Latihan Alat – alat musik
-
Latihan gabungan alat musik
-
Latihan Paduan suara
-
Pertunjukan musik dari kalangan sekolah
-
Pertunjukan musik dari kalangan umum
-
Membaca Buku
-
Mendengar Musik
-
Browsing
-
Menonton Film / Audio Visual
-
Administrasi, keuangan dan lainnya
-
Kemahasiswaaan dan Kependidikan
-
Teknisi Mekanisme dan Pemeliharaan
Tabel II.3 Pengguna dan Kegiatan
II.4.3 Deskripsi Pelaku a. Siswa
Universitas Sumatera Utara
Datang (mobil, motor, jalan kaki)
Parkiran
Belajar Taman Meeting Point (menunggu, nongkrong) Auditorium Kantin Pulang
b.
Perpustakaan
Guru / Staff Pengajar dan Pengelola Gedung
Datang (mobil, motor, jalan kaki)
Parkiran
Mengajar Meeting Point (menunggu, nongkrong)
Kantor Auditorium Kantin
Pulang
Perpustakaan
c. Pengunjung
Datang (mobil, motor, jalan kaki)
Parkiran
Nonton ( Auditorium) Meeting Point (menunggu, nongkrong)
Plaza Taman
Kantin Pulang Diagram II.2 Jenis pengguna Perpustakaan
II.4.4 Deskripsi Kebutuhan Ruang
Universitas Sumatera Utara
Berikut adalah Tabel yang membagi pembagian ruang dan hubngannya dengan pengguna kegiatan didalamnya, nama tuang dan klasifikasi zona ruang menurut sifatnya.
Klasifikasi Mahasiswa
Pengguna Mahasiswa
Kegiatan -
Nama Ruang
Belajar
Zona Ruang
Teori Kelas Pribadi
Semi Publik
Musik -
Belajar Vokal
Kelas Pribadi
Semi Publik
-
Belajar Alat Musik
Kelas Pribadi
Semi Publik
-
Latihan Gabungan
Ruang
Kelas Semi Publik
Studio -
Auditorium
Mengadakan
Publik
Konser / Pertunjukan -
Membaca Mendengar
Buku, Perpustakaan
Semi Publik
musik Taman
dan Browsing -
Staf Pengajar
Dosen
Beristirahat
-
Sholat
-
Mengajar
Toilet
Service
kantin
Publik
Mushollah
Semi Publik
Teori Kelas Pribadi
Semi Publik
Kelas Pribadi
Semi Publik
Musik -
Mengajar Vokal
Universitas Sumatera Utara
-
Mengajar
Alat Kelas Bersama Studio
Musik -
Mengajar
Semi Publik
Siswa Auditorium
Publik
Gabungan -
Perpustakaan
Membaca,
Semi Publik
Browsing mendengar Ruang Guru Musik -
Pengunjung
Pengunjung
Beristirahat
-
Sholat
-
Berkumpul
Ruang Guru
Semi Publik
Kantin
Publik
Toilet
Service
Mushollah
Semi Publik
dan Ruang Penerima
Publik
Auditorium
Publik
Menunggu -
Menonton Pertunjukan
Pengelola
Direktur
-
Nongkrong
Kantin
Publik
-
Beristirahat
Toilet
Service
Taman
Publik
-
Memimpin Skolah Ruang Kantor
Privat
Tinggi Musik Medan
-
Rapat
dengan
Wakil Direktur dan Ruang Rapat
Privat
Para Dosen -
Asisten
Beristirahat
-
Sholat
-
Membantu
Ruang makan
Semi Publik
Toilet
Service
Mushollah
Semi Publik
Peran Ruang
Asist Privat
Universitas Sumatera Utara
Direktur Utama
-
Berkordinasi Dengan
Ruang Rapat
Privat
Ruang Makan
Semi Publik
Toilet
Service
Mushollah
Semi Privat
Kepala
Bagian -
Direktur
Beristirahat
-
Shollat
-
Menjalankan Bidang
masing Ruang Kantor
Private
masing
Universitas Sumatera Utara
-
Berkordinasi
Ruang Rapat
dengan staff -
Beristirahat
Shollat
Pegawai
Ruang Makan
Semi Publik
Toilet
Service
Mushollah
Semi Prtivat
Ruang
Tata Semi Publik
Mengelola administrasi
Arsip
dan Menyimpan
Mengelola R.Arsip
dan Privat
Universitas Sumatera Utara
Pegawai Mengelola Keuangan
Teknisi dan Menjaga
R. keuangan
Privat
Ruang Teknisi
Semi Private
dan
Ruang Semi Privat
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Table II.4 Kebutuhan Ruang
II.5 Studi Banding Arsitektur dengan Fungsi Sejenis Walt Disney Concert Hall Walt Disney Cincert Hall yang berada dalam kompleks los angeles institut, menggunakan teknologi akustik kelas dunia. Didesin oleh Frank Gehry dan menghabiskan dana $50 jt untuk menyelesaikannya. Bangunan ini memiliki tempat parkir berlantai enam. Pembangunan tempat parkirnya sendiri berawal pada tahun 1992 dan selesai tahun 1996. Bangunan concert hall ini dibangun tahun 1996 dan selesai tahun 1999.
Gambar II.5 eksteriori walt Desney
Gambar II.6 Interior Walt Desney
Universitas Sumatera Utara
Gambar II.7 Denah Concer Hall Walt Desney
School of art, Design and Media
Universitas Sumatera Utara
School of art, Design and media ini merupakan salah satu bangunan institut musik terbaik disingapura dan di klaim sebagai bangunan yang berhasil disana. Berbagai penerapan design dalam bidang pencahayaan, akustik, dan disain tapaknya yang baik.
Gambar II.8 Denah School Of Art
Gambar II.9 Eksterior Kenyang School Of Art
Universitas Sumatera Utara
Sydney Conservatorium of musik Sydney Conservatorium of musik merupakan salah satu konservatorium musik di sydney australia yang berlokasi dekat dengan sydney Opera House. Memiliki fasilitas kelas dunia dengan concert hall yang berkapasitas 500 tempat duduk, dua recital hall, ruang seminar musik dengan kapasitas 220 tempat duduk, lebih dari 100 ruang kantor, 53 ruang belajar musik, 63 kelas praktik musik yang juga digunakan tempat latihan paduan suara. Fasilitas lainnya perpustakaan yang memiliki koleksi buku hingga 300.000 buah, serta terdapat 140 piano pada gedung tersebut.
Gambar II.10 Eksterior interior Conservatorium music Sydney
Gambar II.11 Interior Concer Hall
BAB III ELABORASI TEMA
Universitas Sumatera Utara