3. Penyebabnya adalah preeklamsi. Sebenarnya saya gak ada darah tinggi, Cuma 4. waktu umur 7 bulan mual-mual masih ada baru naik tensi 130/90. Baru periksa 5. lab hasilnya ada protein urin positif satu. Bulan ke delapan naik lagi menjadi 6. 140/100, jalan delapan bulan dua minggu naik menjadi 150/110, makin naik tiap 7. bulan dan mualnya masih terus.
8. Apa ibu ada mengalami bengkak? 9. Kalo menurut kami bukan menurut dokter ya kalo bengkak itu biasa. Bulan 10. Desember juga periksa protein urin jadi tambah lagi positif tiga.
11. Jadi kenapa ibu bisa dioperasi, bisa ibu ceritakan? 12. Hari itu hari senin, kami punya tensi di rumah jadi adek selalu ngontrol dari pagi 13. siang sore. Jadi waktu itu kami mau pergi ke rumah keluarga, baru saya di tensi 14. dulu, tensi saya jadi 150/110. Sudah paniklah semua di rumah, tanya ke dokter ya 15. sudah besok masuk aja biar bisa di kontrol.
16. Perasaan ibu waktu itu bagaaimana? 17. Gak ada pening-pening biasa aja, makanya orangtua saya bingung mereka aja 18. biasanya 130 aja sudah oyong-oyong. Saya 150 gak pening jadi dibilang dokter 19. sudah besok masuk aja selasa tanggal 27-2-2009.
20. Jadi waktu ibu masuk sudah memang ada rencana operasi ya? 21. Menurut dokter kita periksa dulu satu malam. Jadi begitu masuk ditensi 160/120 22. sudah makin naik sampai per satu jam saya ditensi. Besoknya dokter datang 23. memeriksa, kog makin turun denyut jantungnya karena memakai alat manual itu 24. gak kedengaran. Gerakan bayinya kog berkurang, diperiksa lagi ternyata 118. 25. Sibuklah ditelepon dokter Sarma. Baru langsung ditelanjangigitu, baru saya mau 26. dicukur. Baru saya bilang sama dokternya lho dok operasinya kan hari kamis 27. sekarang hari rabu dokter salah hari kali. Kata dokter itu gak buk karena detak 28. jantung bayi ibu berkurang makanya dioperasi sekarang.
Universitas Sumatera Utara
29. Apa yang ibu rasakan pertamakali melihat bayi? 30. Perasaannya senang aja, kita kan gak nyangka seperti ini. Saya sudah melihat bayi 31. saya pas operasi, karena saya dibius yang dari pinggang 32. ke bawah. Pas sudah lahir Cuma dengar suaranya, dikasih ke kita untuk dilihat. 33. Senang juga dah selesai tapi kesalnya kog lama kali susternya menjahit dan klo 34. lihat anaknya senang juga lahir selamat kita kira dengan denyut jantung yang 35. berkurang was-was juga. Karena saya kan masih berat soal preeklamsi. Apa sih 36. itu? Dengar-dengarnya tekanan darah tinggi, ada protein urin, dan setelah operasi 37. harus diperiksa lagi cuma sekedar itu yang saya tahu.
38. Bagaimana perasaan ibu yang seharusnya blum waktunya lahir jadinya lahir? 39. Senang juga lha, lebih cepat dari yang seharusnya, jadi gak lama-lama. Cuma 40. was-wasnya bagaimana perawatan bayinya karena ini pertamakali. Tapi saudara 41. juga banyak yang kerja di rumah sakit, jadi dikasih pengetahuan sama saudara42. saudara itu. Harus yang hangat anak itu, jadi harus diinkubator. Bagaimana ya 43. nanti ya karena delapan bulan tiga minggu gitu, padahal blum waktunya lahir 44. sudah lahir katanya sebenarnya blum tau-tau kali bagaimana perawatannya.
45. Bagaimana ibu mengurangi beban pikiran yang ibu rasakan? 46. Klo cemas ada karena pertamakali, Cuma klo ada mertua atau saudara-saudara 47. yang lain yang lebih tahu agak tenang gitu kita tanya ini gimana, itu gimana. Ya 48. paling itulah mendengar informasi yang banyak dari orang-orang tua, dari situ aja 49. mengurangi beban pikiran kita. Mertua dan orangtua selalu menelepon, ya mereka 50. mendukung semua.
Universitas Sumatera Utara
51. Apa ibu mendapat dukungan dari keluarga, teman, tetangga, dokter dan 52. perawat di rumah sakit? 53. Ya sudah pasti, dari dokter Sarma juga banyak termasuk keluarga. Dari dokter 54. sini juga ada juga tulang saya dan banyak keluarga saya orang kesehatan. Jadi 55. soal itu dah tenang, makanya gak takut dibawa kesini. Dari keluarga jaga banyak 56. membantu.
57. Apa saja yang sudah ibu pelajari di rumah sakit untuk merawat bayi 58. prematur? 59. kalo merawat bayi saya masih takut-takut karena masih kecilmemandikannya 60. gimana. Saya khawatirnya ini dimandikan apa gak, ya sudah nanti dipanggil 61. perawat aja selama 3 bulan.
62. Apa ada informasi dari buku atau TV? 63. Kalo dari TV ada juga, kalo dari buku belum ada. Gak adalah. Karena hari itu 64. lebih berpatok sakit apa, karena selama hamil bukannya sehat demamlah, flulah, 65. sakit gigilah. Jadi selama ini lebih berpatoklah kesitu. Jadi mempelajari itu gak 66. ada, paling sama mertua aja belajarnya kan dah pengalaman punya anak lima.
67. Apa saja yang ibu lakukan untuk persiapan merawat bayi prematur di 68. rumah? 69. Saya belum ada persiapan di rumah, yah seperti bayi biasa
PARTISIPAN KEDUA NAMA
: Ny. EP
USIA
: 25 TAHUN
PENDIDIKAN
: SMA
PEKERJAAN
: IRT
AGAMA
: ISLAM
Universitas Sumatera Utara
1. Apa penyebab ibu melahirkan bayi prematur, bisa ibu ceritakan bagaimana 2. awalnya mulai persalinan? 3. Kalo masalah mengapa saya melahirkan bayi prematur saya tidak tahu. Tapi umur 4. 6 bulan jalan ke tujuh tiba-tiba ketuban saya pecah. Kencing-kencing aja hari itu 5. lalu malamnya saya pergi berkusuk. Besoknya perut saya tambah sakit periksa ke 6. bidan katanya sudah buka jalan dan malamnya saya melahirkan.
7. Setelah melahirkan apakah langsung di rujuk ke RS. Pirngadi Medan? 8. Malamnya setelah melahirkan, bayi saya langsung dibawa ke RS. Pirngadi Medan 9. katanya jantung bayi saya tidak normal.
10. Apa yang ibu rasakan pada saat pertamakali melihat bayi ibu? 11. Saya merasa sedih
12. Selain sedih apa lagi yang ibu rasakan? 13. Perasaan saya...karena waktu mau melahirkan bidannya bilang tidak ada harapan 14. lagi, itu yang bikin sedih. Pas saya mau melahirkan saya di infus sampai beberapa 15. botol, karena gak rencana mau gak dikeluarkan lagi. Karena bidannya ngomong 16. di depan saya sudah tidak ada harapan lagi makanya saya jadikecil hati, jadi 17. ngapain dikeluarkan lagi. Makanya kepalanya kemarin sempat ini juga keluar 18. masuk. Orang gak niat diedankan lagi, pasrahlah gitu, sia-sia. Lama pula saya 19. punya anak.
20. Sudah berapa tahun ibu menikah? 21. 3 tahun
Universitas Sumatera Utara
22. Jadi waktu pertamakali ibu melihat bayi ibu di RS. Pirngadi, bagaimana perasaan ibu? 23. Perasaan saya pasrah aja. Kalo Tuhan mengizinkan ya hidup, kalo Tuhan mau 24. ambil ya ambil.
25. Bagaimana ibu mengurangi beban pikiran yang ibu rasakan untuk 26. mengatasi permasalahan yang timbul? 27. Mengurangi beban pikiran itu kayaknya gak bisa, masih tetap dipikirin, tetap 28. sedih aja. Makanya gak datang setiap hari kesini, karena setiap hari datang kesini 29. kayak kemarin saya perdarahan. Mak nya mulai sekarang ini dah rajinlah. 30. Apalagi kata dokter harus sering datang.
31. Sudah berapa kali ibu datang kemari menengok bayinya? 32. empat kali
33. kenapa baru empat kali ibu datang? 34. Kalo datag perasaan itu, apalagi kalo tengok dia diterapi, apalagi kata dokter 35. keadaannya makin buruk namanya awak mamaknya pasti sedih makanya setiap 36. datang kemarin saya perdarahan. Tetapi dah lihat sekarang, makin segarlah makin 37. semangat.
38. Apakah ibu mendapat dukungan dari keluarga, teman, tetangga, dokter dan 39. perawat di rumah sakit? 40. Kalo mendapat dukungan ya pasti. Kalo dari perawat ya informasi tentang kondisi 41. anak saya. Kalo dari kawan katanya sehatnya nanti anakmu. Kalo suami sama aja 42. perasaanya sama saya.
Universitas Sumatera Utara
43. Apa saja yang sudah ibu pelajari di rumah sakit untuk merawat bayi 44. prematur? 45. Belum ada
46. Jadi selama ini belum ada yang ibu ketahui tentang bayi prematur? 47. Tapi kalo dari oranglain sudah tahu, bagaimana cara perawatannya sepert dari 48. nenek kawan saya yang sering merawat bayi prematur.
49. Jadi ibu mendapat informasi dari dia? 50. Katanya kalo malam ditaruh lampu 30 watt biar hangat sama pake botol hangat di 51. dekat bayi dan mandinya pake baby oil.
52. Apa saja ibu lakukan untuk persiapan merawat bayi prematur di rumah? 53. Belum tahu, tapi kelengkapannya seperti bayi biasa.
PARTISIPAN KETIGA NAMA
: Ny. DS
UMUR
: 25 TAHUN
PENDIDIKAN: SMA PEKERJAAN : IRT AGAMA
: ISLAM
1. Apa penyebab ibu melahirkan bayi prematur?
Universitas Sumatera Utara
2. Awalnya sih rencana melahirkan bulan 3 tapi sebelum waktunya sudahh sakit. 3. Saya pergi ke bidan dekat rumah katanya sudah mulai bukaan. Tapi pas nunggu 4. bukaan centinya gak naik-naik, trus sekitar beberapa hari ditahan-tahan saya gak 5. tahan lagi baru saya di bawa ke rumah sakit umum. Baru saya diperiksa dokter 6. setelah dua hari centinya gak naik baru rasa nyeri yang saya rasakan tambah sakit 7. jadi dokter mutusin di operasi aja. Saya juga minta dioperasi karena gak tahan 8. lagi.. Saya sudah pasrahlah untuk dioperasi.
9. Apa yang ibu rasakan melahirkan padahal belum waktunya? 10. Ya senanglah, nampaknya gak terpikir lagi bayinya kurang bulan atau tidak. 11. Melihat dia nangis kan dikasih bidannya untuk dicium, baru saya tanya dokter 12. anak saya normal atau gak. Kata dokter anak saya normal. Memang pikiran 13. langsung nanti cacat, ada rasa takut ya mudah-mudahan anak saya sehat.
14. Apa yang ibu rasakan pertamakali melihat bayi ibu? 15. Rasa senang. Slang satu hari baru saya melihat anak saya.
16. Bagaimana ibu mengurangi beban pikiran yang ibu rasakan untuk 17. mengatasi permasalahan yang timbul? 18. Pertama-tama ya bebanlah apalagi waktu suami gak dekat-dekat sama-sama saya. 19. Apalagi keluarga pulang semua, ya ingat-ingat anak aja. Ah ada koq anakku 20. ngapain mikirin yang kek gitu. Ah anak ku masih kecil, aku urusin dia aja. Gak 21. usah mikirin yang lain. 22. Apakah ibu mendapat dukungan dari keluarga, teman, tetangga, dokter dan 23. perawat di rumah sakit? 24. ya jelaslah mendapat dukungan. Kalo gak mendapatkan dukungan kek gitu 25. mungkin saya gak kek gini, mendukung supaya cepat sehat dan jalan. 26. Mertua saya setiap hari kok datang kemari melihat saya dan jagain saya. 27. Apa ada dukungan tentang bayi prematurnya?
Universitas Sumatera Utara
28. Ada, dokternya bilang gak papa buk walaupun kurang berat badannya tapi gak 29. sesak kok. Mudah-mudahan anak ibu sehat terus. Senanglah banyak kemungkinan 30. dia sehat selalu.
31. Apa saja yang sudah ibu pelajari di rumah sakit untuk merawat bayi 32. prematur? 33. Belum ada, paling Cuma disuruh coba gendong dulu, rangsang air susunya nanti 34. lama-lama pintar sendiri.
35. Apa lagi yang ibu ketahui? 36. Setau saya sih harus di lampu tapi karena anak saya sehat gak harus seperti itu 37. kata dokter. Kalo anaknya kurang sehat atau sesak baru di lampu.
38. Apa saja yang ibu lakukan untuk persiapan merawat bayi prematur di 39. rumah? 40. Seperti bayi biasa, mungkin lebih ekstra merawatnya daripada bayi-bayi yang 41. lain. Mungkin keluarga harus tetap ada menjagain saya dan anak saya.
PARTISIPAN EMPAT NAMA
: Ny. AH
UMUR
: 28 TAHUN
PENDIDIKAN
: D3 KEPERAWATAN
PEKERJAAN
: PERAWAT
AGAMA
: KATOLIK
1. Apa penyebab ibu melahirkan bayi prematur? 2. Plasenta previa. Waktu awal kehamilan sudah periksa ke dr. Harry, kata dr. Harry
Universitas Sumatera Utara
3. keadaan bayi baik, sampai umur 4 bulan periksa rutin masih bagus tidak nampak 4. plasenta previa. Memang sempat letak lintang, baru saya periksa ke dokter lain 5. baru dilakukan versi luar menjadi letak kepala gitu tapi gak nampak plasenta ada 6. di bawah. Setelah perdarahan baru tahu plasenta ada di bawah. Dr. Harri pun agak 7. sedikit gak enak sama dokter ini. Jadi supaya semuanya aman, maka dr. Harry 8. menyuruh saya ke Pirngadi saja.
9. Pada saat itu ibu sudah melihat bayinya? 10. Tidak, hari ini saya baru lihat bayi saya.
11. Apa yang ibu rasakan pada saat pertamakali melihat bayi ibu? 12. Agak terenyuh lah. Padahal anak pertama pun prematur tapi dalam segi fisik anak 13. pertama prematur lahir tujuh bulan dua minggu tapi fisiknya lebih bagus daripada 14. bayi yang ini.
15. Bagaimana bayi ini ibu lihat pada saat pertamakalinya? 16. Kalo melihat bayi ini dah pakai infus, kuning, badannya lemas, jadi ada 17. perbandingan istilahnya koq yang ini seperti ini. Yang dulu aja istilahnya periksa 18. hamil gak seperti yang ini. Kalo yang ini periksa hamil rajin kali karena jarak 19. antara anak pertama dengan yang ini dekat kali jaraknya. Jadi usahakan periksa 20. hamil yang baik agar tidak terulang lagi ternyata terjadi lagi, kutengok badannya 21. lembek kali. Sedikit ada rasa kecewa tapi gak bolehlah kan kita apakan, sama22. sama anak kita kan gak boleh kita bandingkan si kakak sama si adik. Secara psikis 23. agak jatuh mental gitu.
24. Bagaimana ibu mengurangi beban pikiran yang ibu rasakan? 25. harus menerima, karena kalo kita tidak menerima maka akan bertolak belakang.
Universitas Sumatera Utara
26. Bagaimana kita mau menyehatkan bayi ini kalo kita sendiri tidak menerima. 27. kedua kita melakukan perawatan semaksimal mungkin untuk bayi ini istilahnya. 28. Supaya menjadi bayi yang sehat seperti yang kita harapkan. Dan yang ketiga 29. berdoa.
30. Apa ibu mendapat dukungan dari keluarga, teman, tetangga, dokter dan 31. perawat di rumah sakit? 32. Untuk saat ini semuanya baik dukungannya untuk kami, tetangga juga 33. mendukung dengan menjaga anak saya.
34. Apa saja yang sudah ibu pelajari untuk merawat bayi prematur? 35. Yang sudah saya ketahui untuk merawat bayi prematur, yang pertama menjaga 36. suhu tubuh bayi. Ituhal yang penting bagi perkembangan bayi karena dimana 37. kalo suhu tubuh bayi turun maka sistem tubuh bayi itu kurang bayi. Bila suhu 38. tubuh bayi turun dia sudah jelas kedinginan maka kurang juga keinginan untuk 39. menyusu. Dua ini saja sudah mempengaruhi perkembangan tubuh bayi. Jadi itulah 40. pertama kita harus mempertahankan suhu tubuh bayi normal istilahnya kalo bayi 41. dibawah 2500 gr maka sebisa mungkin jangan kita mandikan pakai air, kalo bisa 42. pake baby oil dulu. Karena minyak mengurangi penguapan suhu tubuh bayi. Jadi 43. setiap sore sehabis dimandikan dibuat botol panas diletakkan di bawah tilam. Jadi 44. suhunya tetap hangat, kalo hangat enak badannya itu jadi bayinya lebih tenang 45. lagi. Yang kedua melakukan pemijatan bayi. Waktu dulu tempat saya bekerja 46. sebagai perawat di Bandung dulu, pemijatan bayi sehat dan bayi aterm dilakukan 47. secara rutin.
48. Jadi apa saja yang sudah ibu lakukan untuk persiapan merawat bayi prematur di rumah? 49. Karena pengalaman kakaknya yang dulu lahirnya pun baik walaupun kurang 50. bulan, dia bisa kami rawat seperti bayi biasa. Kami tidak siapkan boks, biar bila
Universitas Sumatera Utara
51. nangis mudah kami ambil. Tapi kalo yang ini mau tidak mau harus kami sediakan 52. boks karena harus kita pikirkan keselamatan bayi ini terutama dari kakaknya. 53. Karena kakaknya sedang dalam masa pertumbuhan, nanti sangkanya boneka. Jadi 54. kami sediakan boks, susu dan botol susu juga perlengkapan mandi.
55. Jadi bagaimana perasaan kakak sekarang dan apa yang akan kakak lakukan selanjutnya? 56. Kalo yang ini kayaknya harus lebih berjuang untuk merawatnya kalo ditengok 57. keadaannya sekarang. Kalo yang dulu lahirnya walaupun sempat tidak menangis 58. dan di inkubator tapi ditengok secara fisik aktif, bagus tapi yang ini digendong 59. tidur, loyo.
60. Jadi bagaimana perasaan kakak sekarang? 61. Kalo dibilang sedih tidak tapi kalo dibilang senang juga gak tapi khawatir. 62. Istilahnya 25 % senang karena sama-sama selamat tapi 75% rasa khawatir karena 63. melihat keadaan bayi. Karena pengalaman anak pertama pun prematur jadi rasa 64. sedih itu hilang, tapi rasa khawatir yang timbul.
PARTISIPAN KELIMA NAMA
: Ny. TH
UMUR
: 28 TAHUN
PENDIDIKAN
: SMA
PEKERJAAN
: IRT
AGAMA
: KRISTEN PROTESTAN
Universitas Sumatera Utara
1. Apa penyebab ibu melahirkan bayi prematur? 2. Saya dioperasi karena urinya lengket. Pertama diperiksa di dokter katanya 3. plasentanya di bawah. Pertamanyakan perdarahan saya dibawa ke rumah sakit 4. Estomihi diopname disana 3 hari sampai berhenti perdarahan ini, baru saya 5. pulang. Di rumah keluar lagi baru dibawa ke rumah sakit Bakti, disana diperiksa 6. dokter katanya harus dikeluarkan sekarang juga karena darahnya sudah banyak 7. keluar takutnya nanti gak tertampung lagi. Di ruang operasi kan ada kesepakatan 8. mau ditutup sekalian steril baru pas dioperasi katanya urinya lengket pembuluh 9. darah itu pecah jadi disitu dipanggil abang kalo ini dah berbahaya jadi dibilang 10. dokter itu berdoa ajalah. Jadi gak jadilah di steril, Cuma dioperasi aja.
11. Pada waktu itu operasi ibu dibius total atau setengah sadar? 12. Saya dibius setengah sadar.
13. Kapan ibu melihat bayinya? Waktu operasi ibu sudah melihat bayinya? 14. Belum, sudah empat kali, pada waktu mau pulang, bayi saya ditahan untuk 2 hari. 15. Katanya dibawa keruang bayi disitulah saya nengok bayi saya.
16. Bagaimana perasaan ibu melihat bayinya pertamakali? 17. Senang gitulah tapi sedih nengoknya
18. Bagaimana ibu melihat keadaan bayinya? 19. bayi saya aktif bergerak-gerak dia.
20. Apa ibu sudah menyusui? 21. Belum bisa karena saluran pernafasannya jadi makan lewat selang.
22. Apakah ibu sudah menggendong bayinya? 23. gak, Cuma nengok dari kaca.
Universitas Sumatera Utara
24. Bagaimana perasaan ibu? 25. Sedihlah kalo nengok gitu, ya senanglah karena dapat anak. Ya kan . 26. Bagaimana ibu mengurangi beban pikiran yang ibu rasakan? 27. Ya gak dipikirin kesanalah, gak terlalu difokuskan. Dicarilah yang lain, diajak 28. ngobrol-ngobrol yang lain.
29. Apakah ibu mendapat dukungan dari suami, keluarga dan dokter di rumah 30. sakit? 31. Kalo dari suami katanya kita kan dah berusaha, apa pun akan kita lakukan. Ya 32. kita gak nyerah gitu aja. 33. Bagaimana dukungan dari keluarga? 34. Dukungan dari keluarga lain gimana ya, sama aja dukungannya lewat doa.
35. kalo dari dokter dan perawat di rumah sakit gimana? 36. Ya, kalo informasinya paling kalo mau periksa darah kita bertanya karena kita 37. kan mau tahu penyakitnya, tes darah pertama katanya karena sesak itu aja karena 38. banyak mengeluarkan darah sesak katanya pernafasannya. Dua hari itu ditransfusi 39. darah katanya bayinya dah pucat. 40. Jadi tentang perawatan bayinya ada ibu ketahui? 41. Gak ada, gak pernah kesana. Jadi baru tadi nengok bayinya lagi.
42. Kenapa ibu gak pernah nengok bayinya? 43. Ya karena saya, kontrol aja dah gak enak perasaannya jadi habis kontrol aja saya 44. demam gak tahan badannya.
45. Jadi apa saja yang sudah ibu pelajari untuk merawat bayi prematur? 46. belum ada 47. Ini sudah anak keberapa, apa ada anak ibu sebelumnya yang prematur? 48. Prematur ada, meninggal dua orang anak pertama dan ketiga. Anak yang hidup
Universitas Sumatera Utara
49. anak kedua dan sudah berumur 18 tahun. Ini anak keempat yang hidup, saya 50. melahirkan sudah enam kali. Semua yang prematur itu meninggal waktu umur 51. kehamilan 6 bulan dan 7 bulan.
52. Jadi bayi yang prematur dulu sempat dibawa ke rumah? 53. gak meninggal di rumah sakit jadi belum sempat dirawat di rumah.
54. Dari pengalaman ibu yang pernah memiliki bayi prematur, jadi ibu pasti 55. ingin tahu bagaimana merawat bayi prematur? 56. Tidak ada
57. Jadi selama 2 minggu ini ada tanya sama keluarga, tetangga dan orang lain ? 58. Ada dulu tetangga anaknya prematur dan dirawat di rumah sakit selama 2 bulan. 59. tapi saya gak tahu bagaimana perawatan bayinya. 60. Jadi apa yang sudah ibu siapkan untuk merawat bayi prematur? 61. Saya belum tahu sama sekali bagaimana merawat bayi prematur, karena ini baru 62. pertamakali. 63. Misalnya nanti bayi ibu dibawa ke rumah, bagaiman ibu merawat bayinya? 64. Ya sepert bayi biasa, karena setiap melahirkan mamak yang merawat bayi saya 65. selama 2 bulan. Ya saya membantu merawat bayinya.
Universitas Sumatera Utara