Lampiran I
PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama
:Tn. G
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 25 tahun
Status Perkawinan
: Belum menikah
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Buruh kasar
Alamat
: Blok B Ling. IX Bel. Sicamang, Medan Kota Belawan
Tanggal Masuk RS
: 9 Mei 2014
No. Register
:00.92.11.59
Ruangan/kamar
:Ruang VII/VIII - Melati III
Golongan darah
:B
Tanggal Pengkajian
: 3 Juni 2014
Tanggal Operasi
:21-5-2014 (Debridemant)
Diagnosa Medis
: Electrical Burn
II. KELUHAN UTAMA Nyeri di bagian yang terkena luka bakar terutama di bagian kepala dan lengan kanan. III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG A. Provocative/palliative 1. Apa penyebanya Luka bakar disebabkan oleh sengatan listrik pada saat bekerja. 2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan Pasien dirawat di rumah sakit dan diberi obat.
Universitas Sumatera Utara
B. Quantity/quality 1. Bagaimana dirasakan Pasien merasakan nyeri dengan skala 6 di bagian kepala dan lengan.Dan rasa nyeri bertambah dengan skala 8 ketika mengganti perban luka.Luas luka bakar 45 %. 2. Bagaimana dilihat Wajah pasien terlihat meringis terutama pada saat luka dibersihkan. C. Region 1. Dimana lokasinya Lokasi nyeri berada di lengan kanan dan kepala bagian parietal. 2. Apakah menyebar Nyeri tidak menyebar. D. Severity Nyeri pada luka mengganggu aktivitas pasien E. Time Nyeri sering terasa IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU A. Penyakit Tidak ada penyakit berarti yang pernah dialami oleh pasien. B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan Tidak ada tindakan yang dilakukan. C. Pernah dirawat/dioperasi Pasien belum pernah di rawat dan dilakukan operasi. D. Lama dirawat Pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit. E. Alergi Pasien tidak memiliki riwayat alergi. V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA A. Orang tua Orang tua pasien tidak memiliki riwayat penyakit yang berarti. B. Saudara kandung Kesehatan saudara kandung baik, tidak ada penyakit berarti yang dialami. C. Penyakit keturunan yang ada Keluarga pasien tidak memiliki riwayat penyakit keturunan.
Universitas Sumatera Utara
D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. E. Anggota keluarga yang meninggal Tidak ada anggota keluarga yang meninggal.
VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL A. Persepsi pasien tentang penyakitnya Klien mengatakan sangat merasa ngeri dengan penyakitnya B. Konsep diri -
Gambaran diri
:Klien mengatakan suka dengan bentuk tubuhnya
yang tegap dan tinggi -
Ideal diri
:Klien berharap tetap dapat bekerja membantu
kebutuhan keluarga -
Harga diri
: Klien tidak merasa harga dirinya jatuh karena
luka bakar yang dialaminya -
Peran diri
: Selama sakit, klien kehilangan peran dalam
membantu keluarga mencari nafkah dirumah -
Identitas
: Klien merupakan seorang anak laki-laki yang
pekerja keras dan mandiri C. Keadaan emosi Keadaan emosi klien stabil, tidak tampak cemas pada masa dan dalam tindakan pengobatan. D. Hubungan sosial -
Orang yang berarti Orang yang berarti bagi klien adalah keluarga.
-
Hubungan dengan keluarga Klien mengatakan hubungan dengan keluarga terjalin dengan baik dan harmonis.Hal ini tampak dari anggota keluarga yang secara bergantian menjaga klien serta mengunjungi klien.
-
Hubungan dengan orang lain Klien mengatakan hubungan dengan orang lain baik. Hal ini terlihat dari tetangga dan teman-teman kerja yang datang untuk menjenguk klien.
-
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain Klien tidak memiliki hambatan untuk berhubungan dengan orang lain.
Universitas Sumatera Utara
E. Spiritual -
Nilai dan keyakinan Klien beragama Islam dan mengikuti adat istiadat yang berlaku dalam kebudayaannya.
-
Kegiatan ibadah Selama di rumah sakit, klien tidak pernah beribadah atau sholat.
VII.
PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum
: Tampak lemah; kesadaran, compos mentis.
B. Tanda-tanda vital -
Suhu tubuh
: 38 oC
-
Tekanan darah
: 110/80 mmHg
-
Nadi
: 90 x/i
-
Pernafasan
: 22 x/i
-
Skala nyeri
:6
-
TB
: 168 cm
-
BB
: 62 Kg
C. Pemeriksaan Head to Toe Kepala dan rambut -
Bentuk
: Simetris
-
Ubun-ubun
:Terdapat luka di sekitar ubun-ubun, luka tampak
kemerahan -
Kulit kepala
: Kebersihan kulit tidak terjaga karena ada luka
Rambut -
Penyebaran dan keadaan rambut : Penyebaran rambut merata
-
Bau
: Rambut bau, kebersihan tidak terjaga
-
Warna kulit
: Warna kulit normal (coklat)
Wajah -
Warna kulit
: Sebagian warna kulit berubah putih kemerahan akibat
luka bakar. -
Struktur wajah
: Bulat oval
Mata -
Kelengkapan dan kesimetrisan
: Mata lengkap dan simetris
Universitas Sumatera Utara
-
Palpebra
: Tidak ada edema pada palpebra
-
Konjunctiva dan sclera
: Tidak ada ikterik, sclera tidak anemis
-
Pupil
: Dilatasi pupil 2mm
-
Cornea dan iris
: Tidak terdapat kelainan pada kornea dan
iris -
Visus dan tekanan bola mata
: Tidak dilakukan pengukuran
Sklera -
Tulang hidung dan posisi septum nasi: Tulang hidung tepat ditengah, septum nasi simetris
-
Lubang hidung: Tidak ada sumbatan pada lubang hidung
-
Cuping hidung: Tidak ada pernafasan cuping hidung
Telinga -
Bentuk telinga
: Simetris kiri dan kanan
-
Ukuran telinga
: Normal
-
Lubang telinga
: Tidak ditemukan adanya sumbatan
-
Ketajaman pendengaran : Ketajaman pendengaran baik
Mulut dan faring -
Keadaan bibir
: Bibir kering
-
Keadaan gusi dan gigi
: Kebersihan gusi dan gigi kurang terjaga
-
Keadaan lidah
: Lidah bersih
-
Orofaring
: Pita suara baik, palatum terletak ditengah
Leher -
Denyut nadi karotis
: Vena karotis teraba
Pemeriksaan integumen -
Kebersihan
: Kurang terjaga
-
Kehangatan
: Akral hangat
-
Warna
: Cokelat, sebagian kulit bewarna putih kemerahan
akibat luka bakar -
Turgor
: Turgor kembali cepat
-
Kelembaban
: Kulit kering
-
Kelainan pada kulit
: Warna kulit menjadi putih kemerahan dan kasar
akibat luka bakar. Terjadi kerusakan kulit dan jaringan.
Universitas Sumatera Utara
Pemeriksaan thoraks/dada -
Inspeksi thoraks
: Normal
-
Pernafasan (frekuensi, irama)
: Pernafasan 22x/i, irama teratur
-
Tanda kesulitan bernafas
: Tidak terdapat tanda kesulitan bernafas
Pemeriksaan paru -
Palpasi getaran suara
: Palpasi getaran kiri dan kanan sama
-
Perkusi
: Sonor/resonan
-
Auskultasi (suara nafas, suara ucapan, suara tambahan): Suara nafas vesikuler dan tidak terdapat suara nafas tambahan
Pemeriksaan jantung -
Inspeksi
: Normal, simetris kiri dan kanan
-
Palpasi
: Pulsasi teraba
-
Perkusi
: Tidak ada suara tambahan
-
Auskultasi
: Bunyi jantung normal, tidak ada suara tambahan
Pemeriksaan abdomen -
Inspeksi
: Abdomen simetris
-
Auskultasi
: Peristaltik 8x/i, tidak ada bunyi tambahan
-
Palpasi
: Tidak ditemukan nyeri tekan, tidak terdapat benjolan dan
ascites -
VIII.
Perkusi
: Timpani
POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
I. Pola makan dan minum -
Frekuensi makan/hari
: Tiga kali sehari
-
Nafsu/selera makan
: Nafsu dan selera makan baik
-
Nyeri ulu hati
: Tidak terdapat nyeri di ulu hati
-
Alergi
: Tidak ada riwayat alergi makanan
-
Mual dan muntah
: Pasien tidak merasakan mual dan tidak
muntah -
Waktu pemberian makan
: Pagi 07.30, Siang 12.30 dan malam 18.30
-
Jumlah dan jenis makanan
: Makanan biasa
-
Waktu pemberian cairan/minum : Tidak di beri cairan parenteral, intake cairan dari air minum
Universitas Sumatera Utara
-
Masalah makan dan minum
: Tidak ada kesulitan dalam mengunyah
dan menelan makanan II. Perawatan diri/personal hygiene -
Kebersihan tubuh
: Kebersihan tubuh kurang
-
Kebersihan kebersihan gigi dan mulut : Kebersihan gigi dan mulut kurang
-
Kebersihan kuku kaki dan tangan : Kebersihan kuku kaki dan tangan kurang
III. Pola kegiatan/aktivitas -
Uraian aktivitas pasien untuk mandi makan, eliminasi, ganti pakaian dilakukan secara mandiri, sebahagian atau total: Sebagian aktivitas klien masih dibantu oleh keluarga pasien kecuali makan
-
Uraian aktifitas ibadah pasien selama dirawat/sakit Pasien tidak pernah ibadah atau sholat selama pasien dirawat. Klien hanya dapat berdoa di tempat tidur
IV. Pola eliminasi 1. BAB -
Pola BAB
: 1 kali sehari
-
Karakter feses
: Lunak dan bewarna kuning
-
Riwayat perdarahan
: Tidak terjadi perdarahan
-
BAB terakhir
: Pagi hari
-
Diare
: Tidak terjadi diare
-
Penggunaan laksatif
: Tidak menggunakan laksatif
2. BAK -
Pola BAK
: Tidak dapat ditentukan
-
Karakter urin
: Bening kekuningan
-
Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK : Tidak terdapat nyeri dan kesulitan dalam BAK
-
Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : Tidak memiliki riwayat penyakit ginjal/kandung kemih
-
Penggunaan diuretic
: Tidak menggunakan diuretik
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/tanggal Rabu, 04 Juni 2014
No. Dx 1
Waktu 14.00 –
Implementasi
Evaluasi (SOAP)
Keperawatan h. Mengkaji
nyeri, S: klien mengeluh
20.00
lokasi
nyeri,
WIB
karakteristik nyeri,
nyeri
skala nyeri
Klien
i. Mengkaji
masih merasakan
tanda-
mengatakan tehnik
tanda vital klien. j. Mengatur
posisi
relaksasi
tidak
dapat
yang nyaman pada
mengurangi
klien.
nyerinya
k. Mengedukasi klien tehnik
relaksasi O: Tanda-tanda vital:
nafas
dalam,
TD:120/80mmHg
memberi kompres
HR: 86x/i
dingin dan hangat.
RR: 24x/i T: 37,5oC
l. Memberikan kesempatan klien
Skala nyeri: 5
untuk
k/u: klien tampak
menceritakan
lemah
keluhannya.
nyeri
m. Menganjurkan klien
dapat
berkurang dengan
untuk
cara berbincang-
istirahat pada saat
bincang
nyeri berkurang. n. Menganjurkan keluarga
A: Masalah teratasi
untuk
sebagian
berbincang dengan P: klien
juga
Intervensi
pada dilanjutkan
saat sedang tidak
Universitas Sumatera Utara
nyeri. 2
i. Mengkaji
tanda- S: -
tanda infeksi j. Menjaga
asepsis O:
dengan membatasi
luka tampak
jumlah pengunjung
kemerahan
k. Menjaga
asepsis
akral hangat
proses
asepsis terjaga
selama
pergantian perban l. Menginspeksi kulit A: Masalah belum dan
membrane teratasi
mukosa
selama
kemerahan, panas P: tinggi
Intervensi
dilanjutkan
m. Menginspeksi kondisi luka/bekas operasi. n. Menganjurkan pasien istirahat o. Mengedukasi pasien keluarga
dan tentang
tanda dan gejala infeksi
dan
melaporkan kepada
petugas
perwatan
ketika
terdapat tanda dan gejala infeksi. p. Memberikan antibiotik
sesuai
indikasi
Universitas Sumatera Utara
Kamis,
1
5 Juni 2014
14.00-
a. Mengkaji
nyeri, S: klien mengeluh
20.00
lokasi
WIB
karakteristik nyeri,
nyeri
skala nyeri
Klien
nyeri,
b. Mengkaji
masih merasakan
tanda-
mengatakan,
tanda vital klien. c. Mengatur
Tehnik relaksasi
posisi
pun
yang nyaman pada
tidak
mereedakan nyeri
klien. d. Mengedukasi klien O: Tanda-tanda vital: tehnik
relaksasi
nafas
TD:110/80mmHg
dalam,
HR: 90x/i
memberi kompres
RR: 24x/i
dingin dan hangat.
T: 38,2oC
e. Memberikan
Skala nyeri 5
kesempatan klien
k/u:Klien tampak
untuk
lemah,
menceritakan
meringis
keluhannya.
Nyeri
f. Menganjurkan klien
wajah
dapat
dikendalikan
untuk
dengan menonton
istirahat pada saat
tv
nyeri berkurang. A: Masalah teratasi
g. Menganjurkan keluarga
untuk
sebagiam
berbincang dengan klien
juga
pada P: Intervensi
saat sedang tidak dilanjutkan nyeri.
2
a. Mengkaji
tanda- S: -
tanda infeksi b. Menjaga
asepsis O: disekitar luka
Universitas Sumatera Utara
dengan membatasi bersih, dan jumlah pengunjung kemerahan masih c. Menjaga
asepsis tampak
selama
proses Asepsis terjaga
pergantian perban d. Menginspeksi kulit A: Masalah teratasi dan
membrane sebagian
mukosa
selama
kemerahan, panas tinggi e. Menginspeksi kondisi luka/bekas operasi. f. Menganjurkan pasien istirahat g. Mengedukasi pasien keluarga
dan tentang
tanda dan gejala infeksi
dan
melaporkan kepada
petugas
perwatan
ketika
terdapat tanda dan gejala infeksi. h. Memberikan antibiotik
sesuai
indikasi
Jumat, 06 Juni 2014
1
08.00-
a. Mengkaji
nyeri, S: klien mengeluh
14.00
lokasi
WIB
karakteristik nyeri,
nyeri
skala nyeri
Klien
nyeri,
masih merasakan
Universitas Sumatera Utara
b. Mengkaji
tanda-
mengatakan
tanda vital klien. c. Mengatur
Tehnik relaksasi
posisi
sedikit
yang nyaman pada
meredakan nyeri
klien. d. Mengedukasi klien O: Tanda-tanda vital: tehnik
relaksasi
nafas
TD:110/70mmHg
dalam,
HR: 96x/i
memberi kompres
RR: 22x/i
dingin dan hangat.
T: 38,0 oC
e. Memberikan
Skala nyeri 6
kesempatan
klien
k/u:Klien tampak
untuk
lemah,
menceritakan
meringis
wajah
keluhannya. A: Masalah teratasi
f. Menganjurkan klien
untuk
sebagian
istirahat pada saat nyeri berkurang. g. Menganjurkan keluarga
P: Intervensi dilanjutkan
untuk
berbincang dengan klien
juga
pada
saat sedang tidak nyeri.
2
a. Mengkaji
tanda- S: -
tanda infeksi b. Menjaga
asepsis O: kemerahan pada
dengan membatasi luka berkurang, area jumlah pengunjung kepala bersih, akral c. Menjaga selama
asepsis hangat proses
Universitas Sumatera Utara
pergantian perban
A: Masalah teratasi
d. Menginspeksi kulit sebagian dan
membrane
mukosa
selama P: Intervensi
kemerahan, panas dilanjutkan tinggi e. Menginspeksi kondisi luka/bekas operasi. f. Menganjurkan pasien istirahat g. Mengedukasi pasien keluarga
dan tentang
tanda dan gejala infeksi
dan
melaporkan kepada
petugas
perwatan
ketika
terdapat tanda dan gejala infeksi. h. Memberikan antibiotik
sesuai
indikasi
Universitas Sumatera Utara