UNIVERSITAS INDONESIA
STRATEGI PEMASARAN SEPEDA GAZELLE MEMASUKI PASAR SEPEDA INDONESIA
TESIS
MEINAR PARAMITA W 0806433224
FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN JAKARTA JULI 2010
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
UNIVERSITAS INDONESIA
STRATEGI PEMASARAN SEPEDA GAZELLE MEMASUKI PASAR SEPEDA INDONESIA
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Manajemen
MEINAR PARAMITA W 0806433224
FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN KEKHUSUSAN MANAJEMEN UMUM JAKARTA JULI 2010
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Tesis ini diajukan oleh : Nama NPM Program Studi Judul Tesis
: Meinar Paramita W : 0806433224 : Magister Manajemen : Strategi Pemasaran Sepeda Gazelle Memasuki Pasar Sepeda Indonesia
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Magister Manajemen pada Program Studi Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
DEWAN PENGUJI
Pembimbing : John Daniel Rembeth, MBA
(
)
Penguji
: Prof. DR. Sofjan Assauri
(
)
Penguji
: DR. M. Gunawan Alif
(
)
Ditetapkan di : Jakarta Tanggal
: 13 Juli 2010
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Tesis ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk, telah saya nyatakan dengan benar
Nama
: Meinar Paramita W
NPM
: 0806433224
Tanda Tangan
Tanggal
:
: 1 Juli 2010
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
iv
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, kepada Allah SWT, atas segala rahmat-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis yang berjudul “Strategi Pemasaran Sepeda Gazelle Memasuki Pasar Indonesia” guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Manajemen pada program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Indonesia. Selama masa kuliah hingga penyusunan tesis, penulis menyadari bahwa dukungan, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sangat membantu penulis hingga dapat menyelesaikan tesis ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu, adik dan keluarga saya yang senantiasa mendukung, menyemangati, dan mendoakan agar saya dapat menyelesaikan kuliah dan tesis ini dengan baik. 2. Suami saya atas dukungan dan kesabarannya selama saya kuliah dan menyelesaikan tesis ini. 3. Bapak John Daniel Rembeth, MBA selaku dosen pembimbing saya yang selalu memberikan masukan yang berharga, pencerahan disetiap bimbingan, semangat dan waktunya untuk membantu saya dalam penyusunan tesis ini. 4. Ketua Program, Prof. Rhenald Kasali, PhD, beserta segenap staff pengajar dan karyawan Program Magister Manajemen Universitas Indonesia. 5. Sahabatku Nony Rizpriharet Destami, terima kasih sudah menemani dalam susah dan senang selama ini. Juga Marina Devita terima kasih support dan bantuannya terutama saat menyelesaikan tesis ini. 6. Teman-teman Program Magister Manajemen angkatan 2008, terutama kelas G-081. 7. Bapak Andhika, terima kasih atas bantuannya memberikan data dan informasi yang diperlukan untuk tesis ini. Dan juga pihak-pihak yang telah membantu saya memberikan informasi yang menjadi masukan dalam tesis ini. Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
v
8. Sahabat-sahabat saya atas dukungan dan doanya, sehingga saya dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak.
Jakarta, 01 Juli 2010
Meinar Paramita W
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Meinar Paramita W
NPM
: 0806433224
Program Studi
: Magister Manajemen
Fakultas
: Ekonomi
Jenis Karya
: Tesis
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (NonExclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : Strategi Pemasaran Sepeda Gazelle Memasuki Pasar Sepeda Indonesia Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmediakan/formatkan, meneglola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Jakarta Pada tanggal : 01 Juli 2010
Yang Menyatakan
(Meinar Paramita W)
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
vii
ABSTRAK
Nama
: Meinar Paramita
NPM
: 0806433224
Judul
: Strategi Pemasaran Sepeda Gazelle Memasuki Pasar Sepeda Indonesia
Gazelle merupakan merek sepeda milik Koninklijke Gazelle N.V asal Belanda yang diimpor secara eksklusif oleh PT. Putera Kharisma Wiranegara di Indonesia. Meskipun baru berdiri bulan November tahun 2009, PT. Putera Kharisma Wiranegara optimis untuk bersaing dengan produsen lokal yang menguasai pasar sepeda Indonesia saat ini. Sebagai perusahaan yang memasarkan suatu produk, PT. Putera Kharisma Wiranegara perlu untuk mengetahui terlebih dahulu bagaimana pasar sepeda di Indonesia sebelum memutuskan tehnik pemasaran seperti apa yang cocok digunakan untuk produknya. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan masukan kepada PT. Putera Kharisma Wiranegara dalam memilih strategi untuk memasarkan sepeda Gazelle di Indonesia hingga dapat memperbesar market share di pasar sepeda.
Kata kunci
: strategi pemasaran, pemain baru
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
viii
ABSTRACT
Name
: Meinar Paramita
NPM
: 0806433224
Title
: Marketing Strategy Gazelle Bicycle in Penetrating Indonesian Bicycle Market
Gazelle is a bicycle brand owned by Koninklijke Gazelle NV from Dutch and imported exclusively by PT. Putera Kharisma Wiranegara in Indonesia. Even just established in November of 2009, PT. Putera Kharisma Wiranegara optimistic to compete with local bike producers who leading the Indonesian bicycle market today. As a company that sells a product, PT. Putera Kharisma Wiranegara need to know how the bicycle market in Indonesia before deciding what kind of marketing techniques suitable for the product. This study aimed to give input to PT. Putera Kharisma Wiranegara in selecting strategies in marketing in Indonesia so the Gazelle bicycle can enlarge market share in the bicycle market. Keyword
: marketing strategy, new entrant
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
ix
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................i LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS..................................................iii KATA PENGANTAR............................................................................................iv LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI.............................................................vi ABSTRAK.............................................................................................................vii ABSTRACT..........................................................................................................viii DAFTAR ISI.......................................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xii DAFTAR TABEL.................................................................................................xiii DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xiv BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang............................................................................................1 1.2. Perumusan Masalah................................................................................... 4 1.3. Tujuan Penelitian....................................................................................... 4 1.4. Manfaat Penelitian......................................................................................5 1.5. Metodologi Penelitian.................................................................................5 1.6. Pembatasan Masalah ..................................................................................6 1.7. Sistematika Penulisan................................................................................ 6 BAB 2 LANDASAN TEORI................................................................................ 8 2.1. Pengertian dari Pemasaran................................................................................8 2.2. Pengertian Strategi Pemasaran..........................................................................8 2.3. Konsep Segmenting, Targeting, and Positioning..............................................9 2.3.1. Segmentation......................................................................................9 2.3.2. Targeting .........................................................................................10 2.3.3. Positioning .....................................................................................10 2.4. Strategi Targeting ..........................................................................................10 2.4.1. Niche-market strategy .....................................................................11 2.4.2. Mass-market strategy ......................................................................11 2.4.3. Growth-market strategy ..................................................................11 2.5. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ..............................................................12 2.5.1. Product ............................................................................................12 2.5.2. Price ................................................................................................12 2.5.3. Placement ........................................................................................13 2.5.4. Promotion ........................................................................................14 2.6. Perencanaan Bisnis Baru ................................................................................14 2.7. Ekuitas Merek ................................................................................................15 2.7.1. Brand Loyalty ..................................................................................16 2.7.2. Brand Awareness ............................................................................18 2.7.3. Perceived Quality ............................................................................19 2.7.4. Brand Association ...........................................................................19 2.7.5. Other Proprierty Brand Assets .......................................................20 2.8. Five Competitive Forces ............................................................................... 20 2.9. Analisa SWOT................................................................................................23 2.9.1. Opportunities....................................................................................23 2.9.2. Threats..............................................................................................23
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
x
2.9.3. Strength............................................................................................23 2.9.4. Weakness..........................................................................................24 2.10. Gaya Hidup dan Reference Groups..............................................................24 2.10.1. Gaya Hidup (Lifestyle) ..................................................................24 2.10.2. Reference Groups...........................................................................24 2.11. Integrated Marketing Communication (IMC) ..............................................25 2.11.1. IMC Tools......................................................................................25 2.11.2. Word of Mouth...............................................................................26 2.11.3. Internet...........................................................................................26 BAB 3 GAMBARAN PERUSAHAAN................................................................28 3.1. Sejarah Perusahaan..........................................................................................28 3.2. Koninklijke Gazelle N.V.................................................................................28 3.3. Kerjasama Koninklijke Gazelle N.V dan PT. Putera Kharisma Wiranegara 29 3.4. Strategi Pemasaran Sepeda Gazelle di Indonesia............................................30 3.4.1. Target Pasar......................................................................................30 3.4.2. Positioning.......................................................................................30 3.4.3. Produk..............................................................................................30 3.4.4. Harga................................................................................................34 3.4.5. Distribusi..........................................................................................35 3.4.6. Promosi............................................................................................35 3.5. Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) ..................................................35 3.5.1. Visi dan Misi....................................................................................36 3.5.2. Kegiatan KOSTI...............................................................................36 3.6. Implikasi KOSTI terhadap Sepeda Gazelle di Indonesia................................36 BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN............................................................38 4.1. Kerangka Analisis ..........................................................................................38 4.2. Profil Narasumber ..........................................................................................39 4.3. Tinjauan Analisa Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan......................................40 4.3.1. Visi ..................................................................................................40 4.3.2. Misi .................................................................................................40 4.3.3. Tujuan .............................................................................................41 4.4. Tinjauan Analisa Mengenai Brand Gazelle....................................................42 4.4.1. Brand Loyalty Gazelle.....................................................................42 4.4.2. Brand Awareness Gazelle............................................................... 42 4.4.3. Perceived Quality Gazelle............................................................... 44 4.4.4. Brand Association Gazelle...............................................................44 4.5. Tinjauan Analisa Industri (Five Competitive Forces).....................................44 4.5.1. Threat of New Entrants....................................................................45 4.5.2. The Power of Supplier......................................................................46 4.5.3. The Power of Buyers........................................................................46 4.5.4. The Power of Subtitutes ..................................................................47 4.5.5. Rivalry Among Existing Competitors...............................................48 4.6. Komunitas (Community) ................................................................................50 4.7. Analisa SWOT................................................................................................54 4.7.1. Kekuatan (Strength) ........................................................................54 4.7.2. Kelemahan (Weakness) ...................................................................55 4.7.3. Peluang (Opportunity) .....................................................................56 4.7.4. Ancaman (Threat) ...........................................................................57
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
xi
4.8. Strategi Pemasaran Gazelle.............................................................................58 4.8.1. Segmenting, Targeting, and Positioning..........................................58 4.8.2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) .............................................. 59 4.9. Analisa Strategi Penetrasi Pasar Gazelle........................................................62 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................65 5.1. Kesimpulan.....................................................................................................65 5.2. Saran...............................................................................................................66 5.3. Implikasi Manajerial.......................................................................................67 DAFTAR REFERENSI........................................................................................68
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Framework Ansoff’s Product-Market Expansion Grid................ 15 Gambar 2.2. Piramida Loyalitas Merek .......................................................... 17 Gambar 2.3. Piramida Kesadaran Merek ........................................................ 18 Gambar 2.4. Porter’s Five Competitor Forces................................................. 22 Gambar 4.1. Kerangka Analisa Penulis .......................................................... 38
xii
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.
Basis Segmentasi .......................................................................
Tabel 4.1.
Kutipan Wawancara Brand Awareness....................................... ..42
Tabel 4.2.
Merek Sepeda di Indonesia Saat Ini ........................................... ..48
Tabel 4.3.
Kutipan Wawancara Toko Sepeda Pesaing ................................ ..49
Tabel 4.4.
Kutipan Wawancara Komunitas Sepeda.........................................51
Tabel 4.5.
Kutipan Wawancara Minat Terhadap Gazelle................................52
Tabel 4.6.
Kutipan Wawancara Keunggulan Gazelle......................................55
Tabel 4.7.
Kutipan Wawancara Target Rodalink.............................................57
Tabel 4.8.
Kutipan Wawancara Placement Gazelle.........................................61
xiii
9
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Wawancara dengan Bapak Andika Putera W (Managing Director – PT. Putera Kharisma Wiranegara) ..........................
71
Lampiran 2. Hasil Wawancara dengan Bapak Didit (B2W - Community) .....
80
Lampiran 3. Hasil Wawancara dengan Bapak Nughraha (B2W–Community) .................................................................
84
Lampiran 4. Hasil Wawancara dengan Ibu Eka. K (KOSTI – Community) ...........................................................
88
Lampiran 5. Hasil Wawancara dengan Store Manager Rodalink BSD ..........
92
Lampiran 6. Hasil Wawancara dengan Pengurus AIPI ..................................
96
Lampiran 7. Daftar Harga Sepeda Gazelle di Indonesia ................................. 103 Lampiran 8. Daftar Pembeli Sepeda Gazelle Hingga Saat Ini ........................ 107
xiv
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pada saat ini sepeda roda dua kembali digemari oleh masyarakat
Indonesia. Tidak hanya sekedar sebagai alat transportasi, sepeda kini telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia. Sepeda kembali menjadi tren sekitar tahun 2005-an, beberapa faktor yang menjadi penyebabnya antara lain kenaikan harga BBM, menghindari kemacetan, menjaga kebugaran tubuh, kesadaran lingkungan untuk menciptakan udara yang bersih di perkotaan dan kepedulian atas ancaman global warming, atau hanya sekedar mengikuti gaya hidup. Dapat kita lihat semakin banyaknya jumlah sepeda yang melintasi jalan besar perkotaan setiap hari, mereka mengayuh sepedanya lengkap dengan pakaian ala pembalap sepeda. Mengutip dari situs tabloid Kontan Harian Selasa, 23 Februari 2010 berdasarkan data dari Kementrian Perindustrian nilai produksi sepeda di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2006 lalu, nilai produksi sepeda sebesar Rp 15 triliun, lalu pada tahun 2007 meningkat menjadi Rp 16 triliun, dan melonjak menjadi Rp 20 triliun pada tahun 2008. Data penjualan untuk tahun 2009 belum tersedia, namun dilihat dari penjualan sepeda di paruh tahun pertama mengalami penurunan sekitar 20% dibandingkan paruh tahun pertama 2008. Tren
bersepeda tidak
hanya
menyebabkan peningkatan
jumlah
penggemar sepeda, tetapi juga memunculkan berbagai komunitas sepeda. Telah banyak komunitas yang berdiri secara resmi di Indonesia, komunitas lama yang masih bertahan hingga kini adalah Ikatan Penggiat Olahraga Sepeda Jakarta (IPSJ) yang terbentuk sejak tahun 1989. Komunitas yang baru terbentuk sekitar tahun 2000-an seperti Komunitas Sepeda Onthel Indonesia (KOSTI) dan Bike to Work (B2W) Indonesia memiliki anggota masing-masing hingga mencapai ribuan orang. Belum terhitung komunitas-komunitas kecil lain yang juga menggemari sepeda. Bike to Work (B2W) merupakan komunitas paling terkenal saat ini, awalnya memiliki gagasan mewujudkan udara bersih di perkotaan. Misinya meningkatkan jumlah pengguna sepeda untuk beraktivitas sehari-hari. Komunitas
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
2
ini berhasil menciptakan fenomena baru dengan memberikan inspirasi dan menghimbau banyak orang (meskipun bukan anggota komunitas B2W) untuk menggunakan sepeda ke tempat kerja mereka. Menggeser pemikiran bersepeda hanya untuk akhir pekan atau event tertentu, tetapi juga untuk kegiatan seharihari. Dengan melihat perkembangan sepeda saat ini merupakan peluang besar bagi para produsen sepeda dalam memasarkan produknya baik sepeda impor maupun sepeda lokal. Saat ini di Indonesia ada 3 perusahaan yang menjadi pemain besar di industri sepeda, antara lain PT. Terang Dunia Internusa dengan merek sepeda lokalnya United dan sebagai distributor resmi sepeda merek Specialized asal Amerika Serikat, PT. Insera Sena (Industri Sepeda Surabaya) dengan merek sepeda lokalnya Polygon dan sebagai distributor resmi sepeda merek Kona (dimiliki 50% oleh Amerika Serikat dan 50% oleh Kanada), Marin, Dahon (sepeda lipat), dan Colnago. Kemudian PT. Wijaya Indonesia Makmur Bicycle dengan merek sepeda lokalnya Wimcycle dan sebagai distributor resmi sepeda impor Cove, Ellsworth dan WTB. Jenis sepeda yang diproduksi adalah sepeda gunung (MTB), sepeda hibrid, sepeda listrik dan sepeda anak-anak. Pasar terbesar di Indonesia saat ini adalah sepeda gunung (MTB), diikuti oleh sepeda anak-anak. Segmen yang dituju oleh merek lokal Polygon, United dan Wimcycle adalah menengah-keatas. Sepeda lokal ini juga diekspor ke berbagai negara, karena kualitasnya tinggi dan mampu bersaing dengan merek asing. Sedangkan sepeda impor seperti Specialized, Kona, Cove, Ellsworth dan WTB ditujukan untuk segmen high-end (atas) karena harganya yang cenderung lebih mahal dibanding sepeda lokal. Selain ketiga pemain besar di atas, banyak bermunculan produsen sepeda lokal di Indonesia dan juga merek sepeda asing yang masuk ke Indonesia. Salah satu perusahaan yang mencoba masuk ke industri sepeda Indonesia adalah PT. Putera Kharisma Wiranegara. Perusahaan yang berdiri pada tanggal 12 Desember 2009 adalah importir dan distributor eksklusif sepeda merek Gazelle. Gazelle adalah sepeda hasil produksi perusahaan sepeda Belanda yaitu Koninklijke Gazelle N.V yang telah berdiri sejak 1892 dan selama 118 tahun Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
3
berkembang dari produsen kecil sepeda hingga kini menjadi salah satu perusahaan sepeda terbesar di dunia. Dengan tetap mempertahankan desain klasik sepedanya, Gazelle terus melakukan pengembangan teknologi pada produknya. Gazelle memiliki berbagai jenis sepeda, antara lain sepeda klasik, sepeda kota, sepeda gunung, sepeda sport, sepeda hybrid, sepeda listrik dan sepeda anak-anak. Segmen yang dituju Gazelle di Indonesia adalah menengah-keatas. PT. Putera sepeda klasik, sepeda kota, sepeda gunung, sepeda sport, sepeda hybrid, sepeda listrik dan sepeda anak-anak Kharisma Wiranegara melihat adanya opportunity untuk memasarkan sepeda Gazelle di Indonesia dengan banyaknya peminat sepeda dan masih besarnya market share yang dapat diraih. Dengan menerapkan strategi pemasaran yang tepat, PT. Putera Kharisma Wiranegara bertujuan agar Gazelle dapat menjadi market leader dalam industri sepeda. PT. Putera Kharisma Wiranegara menggaet Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) sebagai strategi awal memasuki pasar Indonesia. Strategi ini lebih mudah diterapkan di KOSTI karena anggotanya adalah pencinta sepeda onthel dan tidak asing lagi dengan merek Gazelle. KOSTI adalah komunitas yang cukup luas, karena hampir di setiap kota di Indonesia. Kerjasamanya dengan KOSTI untuk mengadakan berbagai event khusus sepeda onthel bertujuan sebagai sarana pemasarannya agar mereka mengenal berbagai jenis sepeda Gazelle terbaru yang telah didukung oleh teknologi canggih. Penulis tertarik untuk mengetahui strategi pemasaran apa yang sebaiknya diterapkan oleh Gazelle agar dapat mencapai tujuannya sebagai market leader di industri sepeda Indonesia. Bagaimana langkah awal yang perlu diambil Gazelle untuk membangun brand-nya terlebih dahulu agar dikenal masyarakat dan kemudian dapat memperluas target pasarnya, sehingga tidak hanya untuk para penggemar sepeda onthel saja karena apabila dilihat dari variasi jenis yang dimiliki Gazelle masih besar pasar jenis sepeda lain yang dapat dikuasainya (seperti Mountain Bike (MTB) atau sepeda hybrid). Dalam memperluas target pasarnya, sangat berhubungan dengan strategi pemasaran yang telah dibangun saat ini, yaitu melalui suatu community. Meskipun strategi ini bisa cukup berhasil, tetapi PT. Putera Kharisma Wiranegara tidak dapat hanya mengandalkan suatu komunitas sebagai sarana pemasarannya. Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
4
Penulis pun akan meninjau apakah sepeda Gazelle dapat menggunakan strategi pemasaran community ini untuk memperluas target pasarnya di jenis sepeda selain sepeda onthel.
1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka
permasalahan utama yang dihadapi oleh PT. Putera Kharisma Wiranegara secara spesifik dapat dijelaskan : Apakah sepeda Gazelle mempunyai potential customer selain dari para pencinta sepeda klasik/ onthel? Bagaimanakah strategi marketing yang dibangun oleh PT. Putera Kharisma Wiranegara untuk meningkatkan penjualan? Apakah potential problem yang dihadapi PT. Putera Kharisma Wiranegara dalam bersaing dengan pesaing baru 3-5 tahun mendatang dalam memasarkan sepeda Gazelle?
1.3
Tujuan Penelitian Penulisan penelitian ini bertujuan untuk menjawab dan menjabarkan
permasalahan-permasalahan penelitian yang sudah di identifikasi yaitu: Untuk mengidentifikasi dan menjabarkan potential customer yang dimiliki oleh sepeda Gazelle selain para pencinta sepeda klasik/ onthel. Untuk mengidentifikasi dan menjabarkan penerapan kegiatan pemasaran yang dibangun oleh PT. Putera Kharisma Wiranegara dalam rangka peningkatan penjualan. Untuk mengidentifikasi kemungkinan rintangan yang akan dihadapi oleh PT. Putera Kharisma Wiranegara menghadapi pesaing baru 3-5 tahun mendatang dalam memasarkan sepeda Gazelle. Untuk membantu PT. Putera Kharisma Wiranegara dalam menerapkan dan menentukan strategi pemasaran yang tepat dalam memasarkan sepeda Gazelle.
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
5
1.4
Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian dan informasi yang dapat diperoleh dari
penulisan karya akhir ini, baik secara khusus ataupun secara umum, adalah sebagai berikut: Untuk PT. Putera Kharisma Wiranegara, analisa dari perumusan masalah dalam karya akhir ini dapat menjadi informasi alternatif dan pertimbangan dalam hal pelaksanaan strategi pemasaran sepeda Gazelle. Untuk kalangan umum dan peneliti, hasil penelitian dari karya akhir ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
1.5
Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan bersifat kualitatif dimana
pendekatan penelitian dalam hal pengumpulan data akan menggunakan data-data sekunder yang diperoleh dari perusahaan PT. Putera Kharisma Wiranegara yang merupakan objek dari penelitian dan data-data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pembeli sepeda Gazelle, anggota suatu komunitas dan terhadap manajemen internal dari perusahaan PT. Putera Kharisma Wiranegara. Analisa data yang dilakukan akan dikaitkan dengan teori, konsep marketing yang telah dipelajari dan pendapat ahli secara kualitatif. Metodologi penelitian yang dirancang ditujukan untuk mengetahui strategi pemasaran apa yang tepat agar dapat bersaing dengan merek sepeda lain yang ada di Indonesia dengan analisis secara deskriptif untuk mengidentifikasinya dan juga menjabarkan strategi yang dibangun perusahaan saat ini. Secara sistematis tahapan metodologi penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: Pengumpulan data : Mengumpulkan dan memilah data-data primer yang diperoleh dari PT. Putera Kharisma Wiranegara sebagai bahan acuan analisa. Riset kepustakaan : Mengumpulkan data pendukung dari sumber-sumber sekunder tertulis seperti tulisan ilmiah, literatur, artikel, dokumen yang berhubungan dengan penelitian.
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
6
Interview : dilakukan wawancara terhadap Managing Director PT. Putera Kharisma Wiranegara, beberapa orang anggota komunitas sepeda dan manager toko sepeda ternama. Analisis : Analisa dilakukan secara kualitatif terhadap data yang dikumpulkan dan kemudian membandingkannya dengan teori-teori ataupun hasil penelitian lainnya yang sejenis.
1.6
Pembatasan Masalah Penulis membatasi permasalahan pada penerapan strategi pemasaran
dalam usaha untuk meningkatkan penjualan sepeda Gazelle oleh PT. Putera Kharisma Wiranegara.
1.7
Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan dalam karya akhir ini adalah sebagai
berikut : Bab 1 : Pendahuluan Dalam Bab 1, terdapat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan.
Bab 2 : Landasan Teori Dalam Bab 2, penulisan menguraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini.
Bab 3 : Gambaran Perusahaan Dalam Bab 3, akan membahas tentang dua perusahaan yaitu Koninklijke Gazelle N.V sebagai produsen sepeda Gazelle dan PT. Putera Kharisma Wiranegara sebagai importir dan distributor resmi sepeda Gazelle di Indonesia, dimulai dari sejarah perusahaan, bagaimana perusahaan berkembang, kondisi perusahaan pada saat ini, strategi pemasaran perusahaan dan Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI).
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
7
Bab 4 : Analisa dan Pembahasan Dalam Bab 4, akan dijelaskan mengenai hasil-hasil yang diperoleh dari riset yang dilakukan dan pembahasannya dibuat berdasarkan hasil riset tersebut dan konsep teori yang telah dibahas.
Bab 5 : Kesimpulan dan Saran Dalam bab ini akan berisi mengenai kesimpulan dari seluruh pembahasan dan penelitian yang telah dilakukan, serta saran atau usulan dari penulis terhadap PT. Putera Kharisma Wiranegara berdasarkan hasil analisis.
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian dari Pemasaran Menurut Kotler (1997), definisi dari pemasaran adalah suatu proses
sosial dan manajerial dimana di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang bernilai kepada individu/ kelompok lain. Definisi dari pemasaran tersebut meliputi konsep kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands). Diawali dengan fakta dimana setiap manusia memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda, kemudian menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan tersebut. Sehingga muncullah permintaan akan produk tersebut sebagai usaha mereka memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Permintaan dapat terjadi apabila didukung oleh daya beli mereka.
2.2
Pengertian Strategi Pemasaran Setelah kita mengetahui apa pengertian dari pemasaran, selanjutnya kita
jabarkan lebih lanjut apakah strategi pemasaran. Strategi pemasaran adalah merupakan suatu proses dari tahapan-tahapan yang berkaitan satu dengan lainnya dan saling berhubungan, dimulai dari tahapan menganalisa keadaan suatu pasar hingga implementasinya. Lebih jelasnya menurut Cravens (2009), strategi pemasaran adalah langkah suatu perusahaan dimulai dari menganalisa, mengembangkan strategi, dan implementasinya dalam rangka; membangun visi tentang pasar yang dapat memberikan keuntungan untuk perusahaan, strategi memilih pasar sasaran yang tepat, menetapkan sasaran, dan mengembangkan, melaksanakan, dan mengelola strategi pemasaran dalam program positioning perusahaan yang dirancang untuk memenuhi persyaratan nilai dari pelanggan di setiap target pasar. Tujuan akhir dari strategi pemasaran bukan terfokus untuk meningkatkan penjualan, tetapi lebih untuk meningkatkan performa/ kemampuan perusahaan tersebut. Suatu perusahaan yang telah menentukan strategi pemasarannya sebelum terjun langsung ke pasar akan memiliki perencanaan yang lebih baik dan 8
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
9
menjalankan proses pemasarannya secara lebih terstruktur dalam jangka panjang. Strategi pemasaran terfokus pada seluruh kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, tidak hanya untuk tujuan peningkatan penjualan produk. Proses yang harus dilakukan sebelum menentukan strategi pemasaran adalah dengan menganalisa segmentasi, targeting, dan positioning pada pasar.
2.3
Konsep Segmenting, Targeting, and Positioning
2.3.1 Segmentation Segmentasi adalah proses mengindentifikasi dan membagi-bagi pasar yang sangat luas menjadi kelompok-kelompok kecil yang memiliki kebutuhan yang sama, pembagian kelompok-kelompok tersebut berdasarkan hasil pengujian mereka secara demografis, psikografis, dan perilaku konsumen (Kotler et al., 2006). Tujuan
perusahaan
melakukan
segmentasi
agar
mereka
dapat
memberikan layanan yang lebih baik terhadap konsumen yang akan berdampak pada peningkatan penjualan dan memperbesar market share. Dengan cara melakukan kegiatan promosi dan berkomunikasi secara gencar kepada konsumennya. Segmentasi pasar dapat dilakukan dengan melihat kepada empat karakteristik berikut ini : Tabel 2.1. Basis Segmentasi Segmentasi Geographic
Variabel Daerah, luas, kepadatan penduduk, iklim.
Demographic
Usia, gender, agama, ras/ suku, kebangsaan, penghasilan, pekerjaan, jumlah anggota keluarga.
Psychographic
Kelas
sosial,
gaya
hidup,
kepribadian.
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
10
Lanjutan Tabel 2.1. Basis Segmentasi Segmentasi Behavior
Elemen Alasan pembelian, status, loyalitas, sikap
terhadap
produk,
tingkat
kesiapan. Sumber : Kotler (2006)
2.3.2 Targeting Setelah melakukan segmentasi, selanjutnya adalah targeting dimana perusahaan memutuskan target pasar yang akan dibidik dan memiliki peluang yang paling besar (Kotler et al., 2006). Dalam langkah ini perusahaan memilih pasar-pasar mana yang telah di kelompokannya tadi (pada proses segmentasi) untuk menjadi target penetrasi produk atau jasa yang ditawarkannya.
2.3.3
Positioning Ini adalah langkah yang paling penting bagi perusahaan. Dimana
perusahaan menentukan posisinya dalam suatu pasar agar dapat bersaing (positioning). Posisi suatu perusahaan akan berpengaruh terhadap cara konsumen memandang perusahaan tersebut dari produk atau jasa yang ditawarkannya (Kotler et al., 2006). Analisa positioning bermanfaat untuk memperhitungkan respon dari pasar dengan mengevaluasi persaingan dan juga penilaian konsumen. Sehingga keberhasilan positioning akan menentukan keberhasilan produk atau jasa tersebut di pasar.
2.4
Strategi Targeting Setelah menentukan segmen mana yang akan dituju, perusahaan
kemudian memilih strategi targeting mana yang cocok untuk diaplikasikan. Tiga strategi targeting yang dapat dipilih, yaitu niche-market strategy, mass-market strategy, growth-market strategy (Mullins et al. 2008). Pilihan strategi targeting yang sesuai akan sangat membantu perusahaan memasarkan produknya.
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
11
2.4.1 Niche-market strategy Strategi ini memilih segmen meskipun bukan yang paling besar dan terdiri customer yang mencari produk/ jasa khusus atau berbeda dengan lainnya. Biasanya perusahaan yang memilih strategi ini, telah menyadari produk/ jasa yang ditawarkannya memiliki keunikan tersendiri dan harga yang ditawarkan lebih tinggi dibanding produk/ jasa sejenisnya. Strategi ini di desain untuk menghindari persaingan secara langsung dengan perusahaan yang lebih besar dan menguasai segmen yang lebih besar dibanding yang dituju oleh perusahaan (Mullins et al. 2008).
2.4.2 Mass-market strategy Dalam menerapkan strategi ini ada dua cara yang dapat dipilih. Cara pertama adalah mengabaikan adanya perbedaan segmen yang ada, pasar dianggap sama. Dengan begitu perusahaan hanya mendesain satu jenis produk/ jasa dengan program pemasarannya. Cara yang kedua, perusahaan mendesain produk yang berbeda dengan program pemasaran yang berbeda untuk segmen yang berbeda. Biasa disebut differentiated marketing. Tetapi dengan cara yang kedua mengakibatkan peningkatan biaya untuk desain produk, manufaktur, pemasaran dan paling besar untuk biaya promosi (Mullins et al. 2008).
2.4.3 Growth-market strategy Strategi ini biasanya ditujukan ke satu segmen saja, terutama yang lebih cepat tumbuh (semakin luas) meskipun segmen tersebut tidak terlalu besar. Paling sering dipilih oleh perusahaan yang tidak terlalu besar, tujuannya pada saat perusahaan memasarkan produknya ke pasar yang sedang tumbuh sementara perusahaan yang lebih besar masih dalam tahap produksi karena volumenya lebih besar. Dengan begitu dapat menghindari persaingan dengan perusahaan besar yang sedang dalam tahap ingin masuk pasar (Mullins et al. 2008).
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
12
2.5
Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Strategi pemasaran tidak akan sukses tanpa adanya kemampuan
perusahaan dalam mengeksekusi strategi pada bauran pemasarannya secara konsisten terhadap segmentasi, targeting dan positioning-nya. Kita mengenal bauran pemasaran (Marketing Mix) yang diciptakan oleh pakar marketing E. Jerome McCarthy, namun lebih jelasnya definisi dari marketing mix itu sendiri menurut Kotler (1997) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya pada pasar sasaran. Bauran pemasaran tersebut terdiri dari produk (product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion) atau yang lebih dikenal dengan 4P dan akan dijabarkan lebih lanjut di bawah ini. 2.5.1 Product Produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar agar diperhatikan, diperoleh, digunakan atau dikonsumsi dengan tujuan memenuhi kebutuhan konsumen, menurut Kotler (1997). Apabila dilihat dari sisi produksinya, produk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu mass product adalah produk yang diproduksi dalam jumlah besar dan dalam waktu yang bersamaan sehingga biaya produksi lebih kecil, tetapi mass product ini mudah ditiru. Customized product yaitu produk yang dibuat berdasarkan pesanan (job-order) dan sesuai dengan keinginan konsumen. Tetapi biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi customized product cukup tinggi, karena tingginya biaya dan tingkat kesulitan yang lebih tinggi pula menyebabkan customized product ini sulit untuk ditiru.
2.5.2 Price Harga adalah suatu proses baik secara manual maupun otomatis dengan menggunakan harga untuk menjual atau membeli suatu produk. Ada dua jenis harga dalam pemasaran, yaitu common price dan premium price. Common price adalah harga yang digunakan jika produk yang dipasarkan merupakan produk yang banyak ditemui dan di dalam pasar tersebut memiliki banyak pemain yang terlibat, karena itu diperlukan harga yang dapat bersaing dengan pesaing agar tetap dapat dicapai oleh konsumen. Dan premium price adalah harga yang Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
13
digunakan jika suatu produk yang ditawarkan oleh perusahaan sangat berbeda dengan yang ada di pasaran, memiliki kualitas yang tinggi sehingga perusahaan berani memasang harga tinggi/ premium untuk produknya tersebut. Premium price yang ditentukan haruslah sesuai dengan produknya, agar konsumen bersedia membayar lebih mahal untuk produk tersebut. Menurut Akhter (2009), harga memegang peranan penting dalam mempengaruhi persepsi konsumen, kepuasan konsumen dan perilaku lain setelah membeli produk tersebut. Apabila nilai kepuasan yang didapatkan dari produk tersebut tidak sesuai dengan harganya (harga terlalu tinggi atau terlalu rendah), akan berpengaruh bagi pembelian produk selanjutnya hingga pemasaran word of mouth yang dilakukan konsumen.
2.5.3 Placement Menurut Kotler (1997), placement memiliki peran yang penting dalam sistem pemasaran, karena merupakan jalan mengantarkan produk dari produsen ke konsumen. Dan dengan menentukan tempat yang strategis dapat menentukan posisi persaingan untuk dapat bersaing dengan competitornya. Tujuan dari placement yang tepat adalah menempatkan suatu produk pada di tempat strategis agar dekat baik dengan pasar, bahan baku atau pemasok. Ada beberapa alternatif placement yang dapat digunakan oleh suatu perusahaan, yaitu : Selling direct, memasarkan suatu produk atau jasa melalui seseorang yang dipercaya oleh perusahaan langsung ke customer. Mail order, memasarkan suatu produk atau jasa melalui seseorang yang menghubungi customer melalui telepon atau melalui internet. Retailer, memasarkan suatu produk atau jasa melalui distributor yang ditunjuk perusahaan. Efeknya customer bisa mendapatkan produk dengan harga yang lebih tinggi. Wholesaler. Agent, memasarkan suatu produk atau jasa melalui agen yang bertindak atas petunjuk perusahaan dalam memasarkan produk atau jasanya.
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
14
2.5.4 Promotion Bagi suatu perusahaan, promosi merupakan hal yang penting untuk kelancaran pemasaran produk atau jasanya. Karena tanpa adanya aktivitas promosi pemasaran suatu produk tidak akan dapat diketahui pasar dan bersaing dengan pesaingnya. Promosi digunakan juga apabila perusahaan memiliki produk baru dan ingin di-launching ke pasar. Agar dapat meningkatkan brand awareness terhadap produk tersebut dan terjadinya repeat buying atas produk itu. Ada dua strategi promosi menurut Kotler (1997), yaitu : a. Above the line, merupakan promosi yang dilakukan dengan beriklan di televisi, radio dan juga majalah. b. Below the line, merupakan promosi yang dilakukan dengan menyebarkan poster atau selebaran, maupun melalui acara-acara pemasaran.
2.6
Perencanaan Bisnis Baru Tujuan dari bisnis baru adalah pertumbuhan bisnis di suatu perusahaan
dengan melihat peluang yang dimiliki. Kotler (1997) membagi peluang bisnis baru menjadi 3 cara, yaitu: Intensive growth opportunities, mengidentifikasi peluang lebih lanjut untuk mencapai pertumbuhan dalam bisnis yang dijalankan perusahaan saat ini. Integrative growth opportunities, mengidentifikasi peluang untuk membuat atau mendapatkan bisnis lain yang terkait/ berhubungan dengan bisnis perusahaan saat ini. Diversification growth opportunities, mengidentifikasi peluang untuk menambah bisnis lain yang tidak terkait/ berbeda dengan bisnis perusahaan saat ini.
Sebagai suatu perusahaan baru dalam mengidentifikasi peluang menggunakan intensive growth opportunities dimana perusahaan masih terfokus untuk meningkatkan kinerja bisnisnya pada saat ini. Salah satu framework yang dapat digunakan untuk mendeteksi peluang pertumbuhan yang intensif adalah Ansoff’s Product-Market Expansion Grid (1957). Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
15
Current Products
New Products
1. Market-penetration
Current
3. Product-development
strategy
Markets
strategy
New
2. Market-development
Markets
strategy
(Diversification strategy)
Gambar 2.1. Ansoff’s Product-Market Expansion Grid Sumber : Kotler (1997)
a. Market-penetration strategy adalah posisi suatu perusahaan masuk ke suatu pasar dengan produk yang sudah ada, dengan cara merebut pelanggan pesaing, menarik non-pengguna produk dengan iklan atau promosi lainnya. Cara ini memiliki resiko paling kecil bagi perusahaan dalam memasuki sebuah pesar. b. Market-development strategy adalah posisi suatu perusahaan dengan menawarkan produk yang telah dimilikinya ke segmen pelanggan yang berbeda, sebagai strategi untuk menghasilkan pendapatan lebih bagi perusahaan. c. Product-development
strategy
adalah
posisi
suatu
perusahaan
menawarkan produk yang telah mereka kembangkan ke pasar yang sama dengan sebelumnya. Saat perusahaan menawarkan produk baru, akan memperoleh pelanggan baru untuk produk tersebut. Pengembangan produk baru ini merupakan pengembangan strategi bagi perusahaan untuk tetap kompetitif. d. Diversification strategy adalah dimana perusahaan menawarkan produk baru di pasar yang baru mereka targetkan (new comer). Sebelumnya belum ada produk sejenis di pasar tersebut.
2.7
Ekuitas Merek Definisi brand equity menurut Aaker (1997 hal. 22) : “Brand equity is a set of a brand assets and liabilities linked to a
brand, its name and symbol that add to or subtract from the value to provided by Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
16
a product or service to a firm and/or to that firm’s customers. However they can be usefully grouped into five brand loyalty, name awareness, perceived quality, brand associations in addition to Perceived quality and other proprietary brand assets.” Dalam bukunya, Aaker menjelaskan bahwa suatu merek dinyatakan kuat apabila merek tersebut memiliki ekuitas merek yang tinggi. Suatu merek yang memiliki ekuitas merek yang tinggi berarti memiliki kesetiaan merek dan kesadaran nama yang tinggi, mutu yang diyakini, hubungan merek yang kuat, dan nilai aktiva lainnya yang tinggi pula. Menurut Aaker, ada lima kategori dalam ekuitas merek, yaitu : a. Brand Loyalty b. Brand Awareness c. Perceived Quality d. Brand Association e. Other Propierty Brand Assets
2.7.1 Brand Loyalty Brand loyalty menurut Aaker (1997) merupakan inti dari ekuitas suatu merek. Apabila suatu merek memiliki tingkat kesadaran nama (awareness) yang tinggi, kualitas yang sangat baik, asosiasi merek yang banyak belum tentu merek tersebut memiliki nilai kesetiaan merek (brand loyalty ). Namun, apabila suatu merek telah memiliki brand loyalty sudah pasti merek terebut memiliki tingkat awareness yang tinggi, kualitas produk merek tersebut baik, dan asosiasi merek cukup banyak. Brand loyalty tujuannya mengukur seberapa tinggi tingkat kesetiaan konsumen pada suatu merek. Apabila perusahaan dapat mencapai tingkat kesetiaan merek yang tinggi, dapat menjadi aset strategis untuk memberikan keuntungan bagi perusahaan, seperti :
Dapat mengurangi biaya pemasaran produk.
Dapat meningkatkan penjualan produknya.
Menarik pelanggan baru.
Memberikan waktu untuk merespon ancaman kompetitif. Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
17
Menurut Rangkuti (2004) peningkatan loyalitas akan mengurangi kerentanan pelanggan dari serangan kompetitor, sehingga dapat dipakai sebagai indikator tingkat perolehan laba mendatang, karena loyalitas merek dapat diartikan penjualan di masa depan. Brand loyalty memiliki tingkatan yang digambarkan dalam bentuk piramida, dimana di setiap tingkatan menggambarkan seberapa tinggi kesetiaan konsumen terhadap suatu merek.
Gambar 2.2. Piramida Loyalitas Merek Sumber : Aaker (1997)
Tingkatan brand loyalty di atas dijelaskan sebagai berikut (Aaker, 1997) : 1. Switcher or price buyer, adalah konsumen semakin sering berpindah dari suatu merek ke merek yang lain, menandakan bahwa mereka tidak setia dengan merek tersebut. Tidak ada perbedaan diantara semua merek dan tidak besar pengaruhnya terhadap pembelian. Biasanya pada tingkatan ini ciri yang sangat jelas, konsumen membeli suatu merek karena murah harganya. 2. Habitual buyer, adalah pembeli yang tidak mengalami kepuasan dalam mengkonsumsi suatu merek. Konsumen membeli karena sudah menjadi kebiasaan membeli suatu merek. Tidak ada alasan yang kuat untuk membeli produk lain atau berpindah merek. 3. Satisfied buyer, adalah pembeli yang merasa puas dengan merek yang dipilihnya saat ini. Mereka dapat pindah ke merek yamg lain apabila mendapat manfaat lebih dibanding yang digunakannya saat ini. Ini menjadi strategi pesaing untuk menarik konsumen di tingkat ini. Mereka
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
18
harus memberikan manfaat lebih dibanding merek yang telah digunakan konsumen dengan harga yang bersaing. 4. Likes the brand, adalah konsumen yang menyukai merek. Menyukai merek karena asosiasi yang berkaitan dengan simbol, rangkaian pengalaman menggunakan merek itu sebelumnya, atau persepsi kualitas tinggi terhadap merek tersebut. 5. Commited buyer, adalah tipe konsumen yang setia. Konsumen merasa merek tersebut sangat penting dan berpengaruh bagi hidupnya. Baik dari fungsinya atau identitas yang lekat dengan merek tersebut. Konsumen tingkatan ini seringkali merekomendasikan atau mempromosikan merek yang digunakannnya kepada konsumen lain.
2.7.2 Brand Awareness Brand awareness adalah kemampuan dari pembeli potensial mengenal dan mengingat bahwa semua merek adalah sebuah bagian dari sebuah kategori produk tertentu (Aaker, 1997). Awareness ini juga memiliki tingkatan yang digambarkan dalam piramida. Setiap tingkatan menggambarkan kekuatan awareness pada suatu merek.
Gambar 2.3. Piramida Kesadaran Merek (Brand Awareness) Sumber : Aaker (1997)
Tingkatan brand awareness di atas dijelaskan sebagai berikut (Aaker, 1997) : 1. Unawareness, adalah tingkatan dimana konsumen tidak menyadari/ mengetahui kehadiran suatu merek.
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
19
2. Brand recognition, adalah tingkat minimal konsumen sadar akan suatu merek, mereka dapat dikenalkan lagi terhadap suatu merek dengan melakukan pengingatan kembali dengan bantuan. 3. Brand recall, adalah tingkat dimana konsumen dapat dikenalkan lagi terhadap suatu merek dengan melakukan pengingatan kembali tanpa dibantu. 4. Top of mind, adalah tingkatan dimana suatu merek disebutkan pertama kali oleh konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak konsumen. Jadi, merek tersebut merupakan merek yang paling utama dibanding merek lain.
2.7.3 Perceived Quality Perceived quality adalah persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan yang sama dengan maksud yang diharapkannya (Aaker, 1997). Terdapat dua dimensi yang mempengaruhi perceived quality, yaitu: a.
Product Quality -
Performa
-
Penampilan
-
Kenyamanan dengan spesifikasi
-
Kehandalan
-
Ketahanan
-
Efisiensi
b.
Service Quality -
Dapat dirasakan kualitasnya
-
Kehandalan
-
Kompetensi
-
Responsi & empati
2.7.4 Brand association Brand association adalah sesuatu yang dapat dilekatkan pada pikiran tentang sebuah merek yang dapat diingat dalam pikiran (Aaker,1997). Brand Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
20
association merupakan komponen penting lain dalam membangun brand equity, karena brand association yang akan membentuk brand image di benak konsumen. Hal inilah yang kemudian menjadi pijakan konsumen dalam memutuskan membeli suatu merek atau loyalitas terhadap merek tersebut. Apabila kita ingin memberi tingkatan terhadap brand association adalah dengan mengumpulkan seberapa banyaknya informasi yang bisa diambil terkait asosiasi suatu merek. Terkait dengan hal tersebut, Lane (1998) mengklasifikasikan brand association menjadi tiga kategori besar dalam mengumpulkan informasi yang terkait pada suatu merek yaitu; atribut, manfaat, dan pendirian.
2.7.5 Other Propierty Brand Assets Sejumlah aset yang tidak terlihat (intangible) pada suatu merek seperti paten, cap dagang, dan saluran distribusi akan sangat bernilai jika aset-aset tersebut dapat menghadang atau mencegah kompetitor mengambil loyalitas konsumen terhadap suatu produk. Paten dapat melindungi suatu merek dari persaingan secara langsung, kendala yang dihadapi adalah apabila apa yang telah dipatenkan mudah untuk ditransfer ke merek lain maka tidak akan memberi manfaat yang tinggi terhadap merek tersebut. Dalam hal saluran distribusi, suatu merek yang kuat akan mendapatkan keuntungan lebih apabila dalam penempatan barangnya di toko sesuai, selain itu adanya program pemasaran yang baik.
2.8
Five Competitive Forces Penulis memilih model Porter’s Five Forces sebagai alat untuk
menganalisa bagaimana keadaan industri di suatu negara. Porter (2008) mengidentifikasi lima kekuatan yang menjadi daya tarik dalam dunia industri dalam Porter’s Five Forces. Intensitas dari persaingan industri merupakan fungsi dari Porter’s Five Forces, yaitu ; a. Threat of new entrants, ancaman dari pendatang baru di suatu industri. Adanya suatu pasar yang menghasilkan keuntungan yang tinggi akan menarik bagi perusahaan baru untuk memasukinya, apabila perusahaan yang Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
21
telah ada di industri tersebut tidak mapan keadaannya akan menjadi ancaman karena perusahaan baru dapat merebut pasar yang ada. Bagi perusahaan yang telah ada pada industri tersebut, melawan perusahaan baru tidak hanya mengandalkan promosi besar-besaran tetapi juga memberikan harga yang bersaing. Sering kali pendatang baru memasuki celah yang tidak digeluti oleh pemain lama. b. The power of suppliers, ketergantungan suatu perusahaan oleh barang dari pemasok dapat memberikan kekuatan lebih bagi pemasok. Pemasok jadi memiliki
kemampuan
menaikkan
harga,
membatasi
kualitas
atau
layanannya. Meskipun harga tinggi namun pemasok optimis perusahaan akan tetap membelinya, karena tanpa produk/ jasa dari pemasok perusahaan tidak akan dapat berjalan dengan baik. Menurut Porter (2008) suatu kelompok pemasok dapat menjadi sangat kuat apabila : Pendapatan (revenues) kelompok pemasok tidak terlalu bergantung pada industri tersebut. Perusahaan harus membayar biaya peralihan yang cukup besar apabila mengganti pemasok yang sudah ada dengan pemasok lainnya. Pemasok menawarkan produk yang berbeda dengan pemasok lain (differentiated). Tidak ada produk substitusi untuk produk yang dihasilkan oleh pemasok.
c. The power of buyers, kekuatan dari pembeli adalah kebalikan dari kekuatan pemasok di atas. Pembeli mampu mendapatkan nilai lebih dengan menawar hingga harga sangat rendah, meminta kualitas atau pelayanan yang lebih baik, bahkan mampu membuat antar perusahaan di industri tersebut saling melawan/ bersaing. Hal ini terjadi karena kemampuan menawar pembeli yang sangat baik, terutama bagi pembeli yang sensitif terhadap harga (Porter, 2008). Sehingga mereka mampu menekan harga hingga terendah. Hal ini memicu perusahaan-perusahaan di industri tersebut bersaing Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
22
memberikan yang diinginkan pembeli dan bersedia negosiasi dengan pembeli.
d. The threat of substitutes, substitusi memberikan fungsi yang sama atau sejenis dengan produk yang dihasilkan industri. Adanya produk pengganti menjadi ancaman bagi perusahaan, karena pembeli mungkin saja beralih ke substitusi apabila mereka tidak mendapatkan yang mereka inginkan dari perusahaan di industri yang ada. Meskipun barang substitusi selalu ada, perusahaan masih dapat berbesar hati karena produk yang dijual terlihat berbeda dengan yang diproduksi oleh industri. Selama perusahaanperusahaan yang ada di industri tersebut bisa menghasilkan barang, kemungkinan pembeli beralih ke barang substitusi menjadi kecil.
e. Rivalry among existing competitors, persaingan antar pemain yang ada akan selalu terjadi. Persaingan pada harga (discount), pemunculan produk baru, kampanye dan iklan, pelayanan yang memuaskan adalah yang paling sering terjadi (Porter, 2008).
Gambar 2.4. Porter’s Five Forces Sumber : Michael Porter (2008)
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
23
2.9
Analisa SWOT Menurut Pearce dan Robinson (2007) analisa SWOT adalah tehnik yang
dapat digunakan manajer untuk memberikan gambaran singkat mengenai situasi strategis suatu perusahaan. Gambaran yang dimaksud adalah kekuatan dan kelemahan apa yang ada di dalam perusahaan, serta peluang dan ancaman apa yang dihadapi dari luar perusahaan. Dijelaskan di bawah ini apa yang dimaksud dengan kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan ancaman (threats) pada suatu perusahaan. 2.9.1 Opportunities Situasi yang dapat memberikan keuntungan besar terhadap perusahaan. Hal ini dapat terjadi disebabkan berbagai keadaan seperti identifikasi segmen pasar yang terlewatkan sebelumnya, perubahan dalam situasi kompetitif atau peraturan perusahaan, hubungan dengan pemasok atau pembeli yang semakin dekat, kemajuan teknologi (Pearce & Robinson, 2007). Keuntungan yang besar dapat diraih melalui kejelian perusahaan melihat suatu peluang yang ada baik dari sisi internal ataupun eksternal perusahaan, tidak hanya melihat tapi peluang tersebut diambil oleh perusahaan untuk dapat bersaing dengan pesaingnya.
2.9.2 Threats Kebalikan dari peluang (opportunities), ancaman (threats) merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan bagi perusahaan. Ancaman dapat terjadi karena adanya kompetitor baru, lambatnya pertumbuhan pasar, kekuatan tawarmenawar terhadap pembeli atau pemasok yang meningkat, perubahan teknologi, adanya perubahan regulasi atau peraturan baru dapat menyebabkan ancaman untuk kesuksesan suatu perusahaan (Pearce & Robinson, 2007).
2.9.3 Strengths Kekuatan dari sumber daya atau kemampuan yang dimiliki sebuah perusahaan dan dapat memberikan keuntungan serta menjadi kelebihan dibandingkan pesaingnya dalam proses pemenuhan kebutuhan pelanggan (Pearce & Robinson, 2007).
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
24
2.9.4 Weakness Keterbatasan atau kekurangan pada sumber daya atau kemampuan relatif dibandingkan pesaingnya yang dapat menjadi kelemahan dalam prosesnya menemukan kebutuhan pelanggan secara efektif (Pearce & Robinson 2007). Setelah perusahaan mengetahui kelemahan apa yang dimiliki perusahaannya, sebaiknya perusahaan dapat menyikapi atau memperbaiki kelemahan tersebut agar tidak digunakan pesaingnya sebagai titik kelemahan yang dapat diserang saat bersaing di pasar.
2.10 Gaya Hidup dan Reference Groups 2.10.1 Gaya Hidup (Lifestyle) Dalam bukunya Solomon (2009) mendefinisikan gaya hidup (lifestyle) sebagai suatu pola dalam mengkonsumsi produk yang merefleksikan pilihan seseorang mengenai caranya menghabiskan waktu dan uang yang dimilikinya. Dari sisi ekonomi, gaya hidup seseorang menggambarkan cara mereka dalam mengalokasikan pendapatan yang mereka dapat, mulai dari alokasi untuk suatu produk atau jasa hingga alternatif lain yang berkaitan dengan gaya hidupnya tersebut. Gaya hidup dapat berubah sesuai dengan pola hidup, aktivitas, tempat tinggal yang dijalani seseorang.
2.10.2 Reference Groups Reference group merupakan kumpulan dari individu yang memiliki relevansi signifikan terhadap suatu evaluasi, aspirasi atau perilaku. Hal ini dipengaruhi kesamaan mereka akan suatu kegiatan/ pemikiran yang akhirnya menyatukan mereka. Suatu kelompok memiliki identitas-nya masing-masing, seperti kelompok para pesepeda, atlit, dan kegitan lainnya. Dalam pola konsumsinya, mereka juga memiliki banyak kesamaan di antara anggota kelompoknya. Dengan melihat kesamaan dalam pola konsumsi, merupakan langkah yang baik bagi perusahaan dalam memasarkan produk/ jasa di suatu kelompok yang membutuhkan/ mengkonsumsi. Suatu kelompok memegang peranan penting dalam proses promosi suatu produk/ jasa. Menurut Solomon (2009), biasanya hal ini terjadi apabila dalam Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
25
suatu kelompok memiliki seseorang yang berkualitas/ paling berpengaruh dan menggunakan suatu produk, secara tidak langsung menjadi endorser produk tersebut. Berlanjut dengan anggota kelompok yang mengikuti endorser tersebut menggunakan/ mengkonsumsi produk yang sama (referent power). Selain itu intensitas komunikasi kelompok yang sering dapat menjadi sarana pertukaran informasi di antara anggotanya. Hal ini juga dapat menjadi sarana promosi yang efektif (information power).
2.11 Integrated Marketing Communication (IMC) Untuk mempromosikan produknya, perusahaan harus menentukan apa alat promosi (promotional tools) yang akan digunakannya dan pada siapa akan mereka komunikasikan. Menurut Luxton (2005), IMC berkaitan erat dengan orientasi suatu pasar dan orientasi pada suatu merek. Dimana baik atau buruknya orientasi pasar terhadap produk atau suatu merek dipengaruhi oleh sukses atau tidaknya IMC.
2.11.1 IMC Tools Didalam buku Mullins et al. (2008) saluran pemasaran yang dapat digunakan untuk mempromosikan produknya antara lain; a. Advertising, berupa presentasi atau promosi dari suatu ide, barang atau jasa dari suatu oleh yang bersifat non-personal. Promosi ini biasanya melalui radio, televisi, majalah, print. b. Personal selling, proses mengkomunikasikan dengan menjelaskan atau membujuk untuk membeli suatu barang/ jasa memalui komunikasi person-to-person. c. Sales promotion, suatu kegiatan yang diadakan untukmenstimulasi pembelian suatu produk, biasanya kegiatan dalam jangka pendek. d. Public relations, tidak seperti saluran pemasaran di atas. Promosi ini dilakukan melalui internal perusahaan kepada media-media yang ada.
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
26
2.11.2 Word of Mouth Selain ke empat saluran pemasaran di atas, ada pula Word of Mouth marketing. Dalam buku Solomon (2009) dijelaskan bahwa Word of Mouth adalah informasi produk yang diberikan seseorang kepada orang lain. Pemasaran dengan menggunakan cara ini lebih dapat diandalkan dan lebih mudah dipercaya dibandingkan pesan yang disampaikan melalui saluran pemasaran lain. Alasannya komunikasi dapat terjadi dimana saja, selain itu promosi suatu produk yang disertai pengalaman customer yang telah menggunakannya. Tetapi Word of Mouth juga memiliki kelemahan, karena komunikasi yang tidak terbatas apabila ada kekurangan suatu produk juga menjadi informasi yang diberikan saat proses komunikasi tersebut terjadi. Berdasarkan hasil riset McKinsey menyebutkan kekuatan Word of Mouth merupakan faktor utama dari 20%-50% pembelian, maka tidak dapat dipungkiri bahwa cara ini merupakan cara jitu dan yang paling berpengaruh dalam strategi promosi. Dikutip dari majalah SWA no.10/XXVI/12 berdasarkan kesuksesan perusahaan-perusahaan besar dalam memasarkan produknya melalui pemasaran Word of Mouth.
2.11.3 Internet Selain ke empat saluran pemasaran di atas, dengan adanya kemajuan teknologi. Pemasaran saat ini dapat secara efektif dilakukan melalui internet. Teknologi ini sangatlah bermanfaat dan jauh lebih efektif karena didukung jangkauannya yang luas dan kemudahan dalam mengakses-nya, dalam hal biaya juga sangat efisien dibandingkan menggunakan media lain. Cara yang dapat digunakan dalam internet, antara lain melalui; Situs yang menarik, informatif, komunikatif dan update. Dengan membuat situs yang berisi informasi lengkap dan bermanfaat bagi para penggunanya. Tujuannya tidak hanya untuk sarana promosi, tetapi juga sebagai sarana informasi bagi customer yang ingin mengetahui tentang perusahaan hingga produk yang ditawarkan. Dengan banyaknya pengguna situs ini, maka situs harus dikelola dengan baik, agar
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
27
menjadi saluran yang representatif. Ciri situs yang berkualitas adalah memenuhi hal-hal sebagai berikut: - Menarik dalam hal desain situsnya. - Mudah dicari dan navigasinya tidak rumit. - Content nya berkualitas. - Informasi yang ada selalu update. - Download-nya cepat.
Social media. Saat ini Social Media semakin menjamur, dengan pengaplikasian yang mudah, tidak sulit bagi pengguna internet menggunakan dan memiliki account. Hal ini membawa keuntungan manfaat tersendiri bagi berbagai perusahaan untuk menjangkau pasar yang ada. Dengan memiliki account di social media, saat ini banyak perusahaan besar gencar berpromosi di dalamnya. Didukung dengan biaya minimum, promosi yang dilakukan tidak banyak menghabiskan biaya. Social media yang saat ini paling sering digunakan adalah Facebook dan Twitter.
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
BAB 3 GAMBARAN PERUSAHAAN
3.1
Sejarah Perusahaan Dalam bab ini akan dijelaskan tentang sejarah perusahaan, bagaimana
perusahaan berkembang, kondisi perusahaan pada saat ini, strategi pemasaran perusahaan dan komunitas sepeda klasik di Indonesia.
3.2
Koninklijke Gazelle N.V Koninklijke Gazelle N.V adalah perusahaan sepeda yang pertama berdiri
di Belanda, didirikan oleh William Kolling pada tahun 1902. Dengan merek sepeda Gazelle yang artinya adalah rusa jantan, selama lebih dari 100 tahun menawarkan sepedanya sebagai alat transportasi yang ramah lingkungan dan ekonomis baik di dalam kota ataupun pedesaan. Bersepeda dapat dilakukan dimana saja, hal inilah yang ditawarkan Gazelle ke seluruh dunia. Gazelle menunjukkan kontribusi global-nya sebagai alat transportasi yang tidak menyebabkan polusi atau kerugian terhadap alam. Tidak hanya itu, bahkan dalam proses produksinya sepeda menggunakan cat yang berbahan dasar air dan brosur yang mereka cetak menggunakan kertas yang dapat didaur ulang. Beberapa tahun terakhir permintaan akan sepeda Gazelle di Eropa mengalami peningkatan secara signifikan (http://www.gazelle.nl), peningkatan ini memotivasi Koninklijke Gazelle N.V untuk terus menjelajahi negara-negara baru dan bekerja sama dengan mitra-mitra di berbagai negara pengekspor. Beberapa negara yang telah menjadi importir besar sepeda Gazelle adalah Amerika, Australia dan Singapura.
Koninklijke Gazelle N.V berkomitmen akan
menyempurnakan produknya secara terus-menerus. Gazelle menawarkan model sepeda yang berbeda dengan perusahaan sepeda lainnya. Apabila saat ini banyak model sepeda yang modern bahkan futuristik lebih diminati oleh pecinta sepeda, namun Gazelle masih mempertahankan model klasik-nya, semua sepeda yang diproduksinya masih mengusung model klasik dengan tipe-tipe sepeda yang ada. Baik sepeda kota, sepeda olahraga, sepeda hibrid, sepeda listrik, maupun sepeda anak-anak. Gazelle percaya model klasik tidak akan pernah membosankan. 28
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
29
Bahkan dengan paduan teknologi yang canggih, kenyamanan, keamanan dan kualitas yang baik, Gazelle percaya model klasik akan menjadi keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh sepeda lainnya. Produk sepeda yang ditawarkan Gazelle merupakan sepeda klasik eksklusif dan berstandar internasional, oleh karena itu produk Gazelle memang dihadirkan untuk konsumen kelas menengah atas yang berminat dengan sepeda klasik berkualitas tinggi.
3.3
Kerjasama Koninklijke Gazelle N.V dan PT. Putera Kharisma Wiranegara Pada tahun 2009, PT. Putera Kharisma Wiranegara mendapat
kepercayaan dari Koninklijke Gazelle N.V yang berasal dari negara Belanda sebagai distributor dan importir eksklusif di Indonesia atas produk mereka, yaitu sepeda Gazelle yang didatangkan langsung dari Belanda. Sebelumnya apabila peminat sepeda Gazelle di Indonesia ingin membeli sepeda Gazelle, mereka harus melakukan pemesanan langsung ke Koninklijke Gazelle N.V melalui situs www.gazelle.nl. Namun saat ini peminat sepeda Gazelle di Indonesia dapat lebih mudah memesan sepeda Gazelle melalui PT. Putera Kharisma Wiranegara. Belum adanya showroom pada saat ini, maka peminat sepeda Gazelle yang membutuhkan informasi atau ingin melakukan pemesanan/ pembelian dapat mendatangi langsung alamat rumah-kantor (rukan) importir yang berada di Jl. Raya Hankam 248, Jatiwarna, Pondok Melati, Bekasi 17145, Indonesia. Atau melalui telepon 021-96963003 dan email di
[email protected]. Setelah itu akan diberikan daftar harga sepeda Gazelle yang berlaku di Indonesia, apabila mereka setuju untuk memesan dapat langsung melakukan pembayaran 20% di awal dan sisanya dibayar setelah barang sampai di pelabuhan kota Jakarta. Dalam operasionalnya di Indonesia, Gazelle dikelola oleh PT. Putera Kharisma Wiranegara dengan tetap di bawah bantuan Koninklijke Gazelle N.V. Apabila peminat sepeda Gazelle di Indonesia melakukan pemesanan melalui situs Gazelle di Belanda, maka secara otomatis akan diteruskan ke PT. Putera Kharisma Wiranegara. Lingkup produk sepeda Gazelle yang ditawarkan dari dari sepeda anak-anak, sepeda klasik, sepeda kota, sepeda gunung, sepeda olahraga (Sport), Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
30
sepeda hibrid dan sepeda listrik. Selain itu juga menyediakan aksesoris yang berhubungan dengan sepeda Gazelle.
3.4
Strategi Pemasaran Sepeda Gazelle di Indonesia
3.4.1 Target Pasar Target pasar yang dibidik oleh PT. Putera Kharisma Wiranegara sebagai importir dan distributor resmi sepeda Gazelle di Indonesia adalah para peminat sepeda kalangan menengah-keatas.
3.4.2 Positioning PT.Putera Kharisma Wiranegara memposisikan sepeda Gazelle di Indonesia sebagai sepeda kelas premium (A class), digunakan para pecinta sepeda yang menyukai sepeda model klasik-modern tetapi tetap didukung oleh teknologi tinggi, kenyamanan dan keamanan yang baik, serta berkualitas tinggi.
3.4.3 Produk Gazelle memiliki banyak jenis sepeda, disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing orang. Di masing-masing jenis sepeda itu dibagi lagi menjadi tipe yang berbeda sesuai dengan spesifikasi yang dimiliki masing-masing sepeda. Pembagian sepeda Gazelle menjadi beberapa jenis sepeda menurut kebutuhannya, antara lain : a. Sepeda Kota (Comfort City Bikes) Sepeda ini dibuat untuk kebutuhan bersepeda didalam kota, sangat nyaman, tahan lama, kuat dan pemeliharaannya mudah. Bentuknya disesuaikan dengan bentuk tubuh manusia. Gazelle jenis sepeda kota ini masih dibagi menjadi beberapa tipe, antara lain; Classic, Basic, Gazelle NL, Miss Grace, Xanta, Toer Populair, 66 degrees, MPB, Impala, Tranza, Bloom dan Cabby. Perbedaan dari masing-masing sepeda selain dari bentuknya adalah spesifikasi yang dimiliki masing-masing tipe berbeda, ada yang bisa dilipat, ada yang diberikan aksesori seperti keranjang, lampu atau bel, atau berat sepeda.
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
31
Tetapi semua tipe sepeda tersebut tetap memfokuskan pada kenyamanan bersepeda dalam kota.
b. Sepeda Olahraga Dalam Kota (City Sport Bikes) Sepeda olahraga dalam kota Gazelle berbeda dengan sepeda kota, perbedaan ini terlihat dari sepeda olahraga dalam kota dilengkapi dengan beberapa roda gigi yang dapat diatur sesuai dengan keinginan pengendara sepeda, stang yang dapat disesuaikan dan lampu pencahayaan otomatis yang menyala sesuai dengan kegelapan. Dibuat dari bahan aluminium yang tidak hanya ringan dan nyaman, tetapi juga terlihat mengkilap. Jenis sepeda olahraga dalam kota ini masih dibagi menjadi beberapa tipe lagi, seperti ; Paris Pure, Chamonix Pure, Paris Plus, Orange Plus, Chamonix Plus, Motreux Limited Edition, Orange Extra, Chamonix Extra dan Chamonix Excellent. Sama seperti jenis Sepeda Kota (Comfort City Bikes), perbedaan masing-masing tipe tidak signifikan tetapi di masing-masing tipe memiliki kelebihan spesifikasi masing-masing. Kelebihan yang ditawarkan antara lain, ada yang memiliki dinamo, jok sepeda yang terbuat dari gel sehingga lebih nyaman diduduki, berat sepeda, saklar lampu, ataupun suspensi yang dapat disesuaikan (adjustable). Pada tipe Motreux Limited Edition diberikan beberapa spesifikasi lain yang tidak dimiliki tipe lainnya, antara lain warna biru cerah, aksen warna yang mencolok, lampu yang dapat disesuaikan, bentuk sepedanya yang memiliki fitur bingkai sempurna dan lebih ringan dibanding sepeda olahraga dalam kota Gazelle lainnya.
c. Hibrid (Hybrid) Gazelle Hibrid ini adalah sepeda yang cocok untuk kegiatan rekreasi, cocok digunakan di setiap daerah dan untuk semua jenis jalan. Sangat flexibel dikarenakan sepeda Gazelle hibrid ini terbuat dari aluminium dan memiliki 24 gigi. Jenis sepeda Gazelle Hibrid ini memiliki beberapa tipe seperti; Fuente Pure, Medeo Plus, Ultimate Extra, Fuente Extra, Medeo Excellent, Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
32
Fuente Trekking dan Ultimate Excelent. Tampilan dan berat sepeda berbeda-beda, tetapi spesifikasi semua tipe nyaris sama. Tetapi kelebihan Sepeda Hibrid Gazelle dibandingkan sepeda Gazelle jenis lainnya adalah pemeliharaannya yang sangat mudah.
d. Sepeda listrik (Electric Bikes) Sepeda listrik Gazelle memiliki penampilan yang hampir tidak bisa dibedakan dari sepeda biasa lainnya. Walaupun sebenarnya sepeda listrik tersebut menyimpan dengan baik baterai Lithium-Ion yang dapat dilepas. Berat batere yang terpasang sekitar 2,5 kilogram dan dapat selalu diisi ulang sesuai dengan kebutuhan. Sepeda listrik Gazelle memiliki beberapa tipe, yaitu; Chamonix Innergy, Easy Glider, Orange Innergy, Medeo Innergy dan Orange Innergy Frans Molenaar. Semuanya menggunakan baterai lithium berkualitas tinggi yang mampu mencapai jarak 45 kilometer disesuaikan dengan keadaan jalan yang dipilih. Ada 2 mode perjalanan yang tersedia, yaitu Eco untuk jangkauan maksimum sejauh 45 km dengan kondisi jalan yang baik dan kecepatan standar. Kemudian mode Boost untuk tambahan energi yang kuat/ kecepatan extra. Pada tipe Medeo Innergy sudah menggunakan tampilan digital. Konsep “Innergy” sepeda Gazelle artinya Gazelle adalah sepeda listrik yang menyediakan energi lebih dari yang anda miliki. Untuk perjalanan jarak jauh pengendara sepeda tidak dipaksa kakinya selalu berada di atas pedal. Pengendara dapat mempercayakan baterai sepeda Gazelle untuk melanjutkan perjalanannya. Baterai yang terpasang pun sangat baik letaknya di sepeda Gazelle, nyaris tidak terlihat walaupun sepedanya berdesain ramping.
e. Goldline (Edisi Khusus) Jenis sepeda Goldline Gazelle merupakan edisi khusus yang dibuat oleh Gazelle. Ditujukan untuk para penggemar sepeda yang menginginkan kualitas sepeda yang modern dan berteknologi tinggi. Sepeda Goldline Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
33
Gazelle dibuat sangat berhati-hati dengan detail sepeda. Menggunakan bahan ringan seperti karbon dan aluminium dalam pembuatan sepeda Goldline membuat Goldline lebih ringan 25% dibandingkan sepedasepeda lain pada umumnya. Tipe sepeda Goldline tergantung dari kebutuhan peminat sepeda, mereka dapat memilih jenis sepeda kota (Saphir atau Aristo) atau hibrid (Geneve atau Lausanne). Dengan desain yang baru dan mencolok, semua sepeda Gazelle jenis Goldline ini memiliki kelebihan dilengkapi dengan pegangan yang dapat disesuaikan secara individual untuk menghindari kesemutan pada tangan dan jari. Kemudian stang adjustable SL Switch dapat dengan mudah menyesuaikan dengan posisi
pengendara agar
nyaman.
f. Sepeda Anak-anak (Kids Bikes) Selama 3 tahun berturut-turut sepeda anak-anak Gazelle terpilih sebagai Kids Choice ANWB. Dengan warna yang menarik dan model sepeda yang berbeda antara anak laki-laki dengan anak perempuan serta kenyamanan dan keamanan yang diciptakan oleh Gazelle pantas saja sepeda anak-anak Gazelle mendapatkan penghargaan. Bahkan hingga detail penutup rantai yang dapat menjaga celana atau rok anak supaya tidak tersangkut dan tidak kotor merupakan kelebihan tersendiri yang dimiliki sepeda Gazelle.
g. Olahraga (Sport) Jenis sepeda olahraga Gazelle, diperuntukkan untuk para pengendara sepeda yang berolahraga dimedan tertentu, seperti pegunungan, bukit, pasir ataupun bebatuan. Dilengkapi dengan bingkai sepeda yang terbuat dari aluminium yang sangat kuat, ban sepeda yang tebal, daya rem dan roda gigi yang sempurna. Gazelle menciptakan sepeda olahraga yang ideal dan mengembangkan standar sepeda olahraga ergonomis terbaru. Sepeda olahraga Gazelle memiliki banyak tipe, yaitu; tipe MTB, tipe XR, tipe Race, tipe SPN. Dimasing-masing tipe tersebut masih menyediakan Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
34
sub-tipe sepeda yang berbeda-beda. Bahkan tipe SPN menyediakan tipe SPN.3 untuk pengendara sepeda olahraga wanita. Masing-masing tipe sepeda olahraga Gazelle memiliki kelebihan tersendiri. Pada tipe MTB (sub-tipe: W.1; W.2; W.3; W.4) memiliki keunggulan kerangka sepeda yang dapat meningkatkan stabilitas pengendara dan menambah manuver sepeda itu sendiri. Pada tipe XR (sub-tipe: XR.1; XR.2; XR.3; XR.4) dengan desain yang tinggi dan kaku tetapi memiliki komponen bahan sepeda yang berkualitas tinggi, tempat duduk yang dapat disesuaikan dengan posisi stang. Ditambahkan rem set Magura HS-33 untuk pengereman yang optimal. Pada tipe Race (sub-tipe: Squadra dan Custom Built) memiliki 27 roda gigi dan untuk Custom Built, peminat sepeda Gazelle dapat memesan sepeda sesuai dengan keinginannya. Peminat sepeda Gazelle dapat memilih dari 3 frame yang berbeda, dua desain, warna yang dapat dikombinasikan dan beberapa ratus spesifikasi lainnya yang dapat dipilih. Pada tipe SPN (sub-tipe: SPN.1; SPN.2; SPN.3 dan SPN.3 Ladies) keunggulan utamanya pada Gazelle Compact geometri yang merupakan tempat duduk dengan posisi yang nyaman namun tetap terihat sporty, disamping itu menggunakan ban khusus Continental yang membuat sepeda tinggi tetapi tetap nyaman dan sangat stabil saat dikendarai. Bahkan untuk SPN.3 membuat sepeda khusus untuk wanita yang gemar berolahraga sepeda.
3.4.4 Harga Harga sepeda Gazelle yang ditetapkan PT. Putera Kharisma Wiranegara berbeda dengan harga yang ditetapkan Koninklijke Gazelle N.V melalui situsnya www.gazelle.nl. Hal ini disebabkan harga yang tercantum di situs Koninklijke Gazelle N.V belum termasuk biaya transportasi, pajak masuk ke Indonesia, biaya promosi di Indonesia, sewa gudang dan kantor yang ditanggung oleh PT. Putera Kharisma Wiranegara. Sehingga harga yang dikenakan oleh PT. Putera Kharisma Wiranegara lebih tinggi dibandingkan yang tercantum di situs Gazelle Belanda.
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
35
Kebijakan yang diterapkan oleh Koninklijke Gazelle N.V adalah harga diserahkan dan ditetapkan distributor di setiap negaranya masing-masing. Dan setiap pemesanan langsung ke situs Gazelle, akan diteruskan ke distributor masing-masing negara. Kecuali negara tempat tinggal pembeli belum ada distributornya akan dilayani langsung oleh Koninklijke Gazelle N.V.
3.4.5 Distribusi Dikarenakan belum adanya showroom pada saat ini, maka distribusi sepeda Gazelle langsung dikirimkan ke pemesan setelah sepeda Gazelle sampai di rukan PT. Putera Kharisma Wiranegara di Jati Asih, Pondok Gede. Hingga saat ini pendistribusian sepeda Gazelle masih berpusat di rukan importir, mulai dari pemesanan sepeda, proses pemesanan ke Koninklijke Gazelle N.V, gudang penyimpanan hingga pengiriman barang masih dialamatkan ke rukan tersebut.
3.4.6 Promosi Kegiatan promosi yang saat ini dilakukan oleh PT. Putera Kharisma Wiranegara adalah bekerja sama dengan berbagai event sepeda klasik di segala penjuru Indonesia. Beberapa event yang telah dijadwalkan untuk diikuti pada tahun ini antara lain di Kediri pada bulan Maret, di Solo pada bulan Mei, dan di Makasar pada bulan Agustus. Semua event diadakan untuk para pencinta sepeda klasik termasuk komunitas-komunitas sepeda klasik yang ada di Indonesia. Rencana promosi selanjutnya, PT. Putera Kharisma Wiranegara akan bekerjasama dengan Ranch Market untuk pemasarannya di pusat perbelanjaan di Jakarta. Dipilihnya Ranch Market sebagai sarana promosinya karena target market yang sama yaitu golongan ekonomi menengah ke atas. Diharapkan dengan promosi di pusat perbelanjaan dimana Ranch Market berada akan menarik peminat baru sepeda klasik Gazelle.
3.5
Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) Dengan banyaknya jumlah pencinta, penggemar, dan pemakai sepeda
klasik yang ada di Indonesia membuat mereka terinspirasi untuk menciptakan Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
36
wadah untuk bersama-sama menuangkan hobi mereka. Mereka juga melihat dengan adanya komunitas akan turut mendukung bidang lain, seperti olahraga, budaya, pariwisata, serta bersinergi ikut berperan dalam pelestarian lingkungan hidup sebagai upaya mengurangi pemanasan global, bebas polusi dan tanpa BBM. Maka dibentuklah Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) pada tanggal 9 dan 10 Februari 2008. Dideklarasikan atas hasil Kongres Klub/Komunitas Sepeda Tua Se-Indonesia yang pertama kali di Gedung Bakorwil Kota Bogor – Jawa barat, yang dihadiri oleh 52 Klub/Komunitas/Paguyuban perwakilan se-Indonesia.
3.5.1 Visi dan Misi Visi : Terciptanya masyarakat yang bisa mensinergikan, melestarikan & menggunakan sepeda tua sebagai bagian dari olah raga, lingkungan, budaya dan pariwisata. Misi : Meningkatnya Kualitas Hidup dengan Bersepeda.
3.5.2 Kegiatan KOSTI KOSTI tidak hanya wadah untuk bersepeda bersama di satu wilayah atau kota saja, tetapi semua wilayah di Indonesia yang menjadi bagian KOSTI. Dengan begitu komunitas tidak hanya mengenal anggota dari sesama kota saja, melainkan anggota KOSTI di seluruh Indonesia. KOSTI telah ikut berpartisipasi di beberapa acara seperti Kongres Klub/Komunitas Sepeda Tua Se-Indonesia, Halal Bi Halal&Silaturahmi Ontelist Nasional, Syukuran Kosti 1 Thn, Ekspedisi AnjerPanaroekan, Earth Day, Ekspedisi Sosialisasi KOSTI Jawa-Bali, Menghadiri event daerah di Ponorogo, Kediri, Surabaya, Mojokerto, Jogjakarta, Solo, Sampit, Palangkaraya, Pontianak, Lombok, Bali, Blitar, Lamongan, dsb.
3.6
Implikasi KOSTI terhadap Sepeda Gazelle di Indonesia Sepeda Gazelle bukan merupakan merek baru di kalangan pencinta
sepeda klasik. Banyak pemilik sepeda klasik yang telah menggunakan aksesoris sepeda Gazelle, seperti bel sepeda atau ban sepeda Gazelle untuk mempercantik sepeda klasik mereka. Di situs http://www.sepedaonthel.com bahkan diperjual-
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
37
belikan sepeda ataupun aksesoris Gazelle untuk para pecinta sepeda onthel seluruh di Indonesia. Melihat keberadaan merek Gazelle di benak para pencinta sepeda klasik menjadi titik terang PT. Putera Kharisma Wiranegara dalam menjalankan bisnisnya sebagai importir dan distributor sepeda Gazelle. Apalagi selama ini sepeda Gazelle dan aksesorisnya menjadi barang yang sulit didapat di Indonesia. Dengan memasuki komunitas sepeda klasik terbesar di Indonesia yaitu KOSTI, Gazelle akan lebih mudah mendapatkan peminatnya. Kerjasama dengan KOSTI merupakan langkah besar yang diambil oleh PT. Putera Kharisma Wiranegara. KOSTI memiliki anggota yang tidak sedikit, anggota komunitasnya berada di seluruh kota di Indonesia. Sehingga walaupun pada saat ini PT. Putera Kharisma Wiranegara berada di Jakarta, sudah dikenal oleh para anggota KOSTI yang berada di kota lain. Ditambah lagi dengan event-event besar tingkat nasional yang sering diadakan oleh KOSTI memberikan kontribusi besar terhadap PT. Putera
Kharisma Wiranegara dalam bisnisnya menjual sepeda dan aksesoris
Gazelle.
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1
Kerangka Analisis Pada saat perusahaan ingin menentukan strategi pemasaran apa yang
akan diterapkan dalam rangka meningkatkan penjualan atau market share-nya, terlebih dulu dianalisa bagaimana posisi sepeda Gazelle di Indonesia saat ini (current position). Kemudian menggunakan hasil interview dengan Managing Director PT. Putera Kharisma Wiranegara untuk mengetahui tujuan Gazelle untuk masa mendatang di Indonesia. Selain itu hasil interview lain dengan anggota komunitas, pengurus asosiasi sepeda dan manager toko sepeda akan menjadi pertimbangan bagi Gazelle memilih strategi selanjutnya yang tepat untuk mencapai tujuan jangka panjang yang telah ditetapkan.
Posisi sepeda Gazelle sekarang
Customer, Pesaing dan
Strategi
Pasar (Industri)
Komunitas
Pemasaran Sepeda Gazelle di Indonesia
Gambar 4.1 Kerangka Analisis Sumber : Penulis
Kerangka analisis diatas kemudian juga dikaitkan dengan teori yang telah dipelajari penulis dan dijabarkan dengan analytical tools yang sesuai agar menghasilkan analisa yang akurat, sebagai berikut : - Menggunakan Five Competitive Forces (Porter) untuk menganalisa industri sepeda di Indonesia saat ini. Mulai dari mengidentifikasi ancaman pemain baru, adanya barang substitusi yang dapat menggeser sepeda Gazelle, kekuatan 38
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
39
dari pembeli dan pemasok yang dapat mempengaruhi posisi sepeda Gazelle di industri tersebut, dan juga mengetahui keadaan persaingan antar pemain sepeda baik lokal maupun impor di pasar sepeda Indonesia. - Menggunakan SWOT analysis untuk menganalisa posisi internal perusahaan. Mengidentifikasi apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan sehingga mengetahui langkah yang sebaiknya diambil dan resiko yang mungkin terjadi. - Setelah mengetahui posisi PT. Putera Kharisma Wiranegara dalam industri sepeda Indonesia, selanjutnya menentukan segmen, target yang dibidik dan dimana memposisikan Gazelle diantara pemain yang ada. Setelah itu memilih strategi apa yang cocok untuk diaplikasikan dalam kegiatan pemasarannya agar dapat mencapai sasaran yang dituju perusahaan. - Strategi pemasaran yang dipilih dikaitkan dengan marketing mix tool untuk penerapannya. Sebaiknya produk apa yang diunggulkan, strategi harga apa yang dapat digunakan untuk menarik konsumen, bagaimana promosi terhadap sepeda Gazelle dan dimana sebaiknya Gazelle ditempatkan untuk dipasarkan.
4.2
Profil Narasumber Dalam penelitian ini, penulis memilih 6 orang narasumber
diantaranya; - Managing Director dari PT. Putera Kharisma Wiranegara selaku importir eksklusif sepeda Gazelle. Diharapkan dari interview yang dilakukan dapat kita dapatkan dengan lengkap informasi mengenai produk sepeda Gazelle dan juga keadaan PT. Putera Kharisma Wiranegara saat ini. - Store Manager Rodalink. Rodalink sebagai toko sepeda yang menjual beberapa merek sepeda seperti merek sepeda lokal Polygon dan merek sepeda impornya antara lain Kona, Marin dan Colnago. Diharapkan melalui interview dengan manager salah satu tokonya dapat memberikan informasi bagaimana perbandingan minat konsumen antara sepeda lokal dan sepeda impor di Indonesia. - Pengurus Asosiasi Industri Persepedaan Indonesia (AIPI), sebagai asosiasi yang concern terhadap industri sepeda lokal di Indonesia. Dari narasumber Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
40
ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai keadaan industri sepeda di Indonesia saat ini dan peranan pemerintah dalam mendukung kegiatan bersepeda. - 3 orang anggota komunitas sepeda. 2 orang adalah anggota komunitas Bike to Work (B2W), dan 1 orang anggota komunitas Komuntitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI). Dari 3 orang anggota komunitas yang diwawancarai, diharapkan dapat memberikan informasi bagaimana keadaan komunitas saat ini menurut sudut pandang mereka dan minat mereka terhadap sepeda Gazelle.
4.3
Tinjauan Analisa Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan Untuk menentukan arah dan tujuan bisnis sepeda Gazelle di Indonesia di
masa yang akan datang, terlebih dahulu PT. Putera Kharisma Wiranegara sebagai importir sepeda Gazelle merumuskannya dalam visi dan misi perusahaan. 4.3.1 Visi PT. Putera Kharisma Wiranegara ingin memberikan layanan terbaik bagi peminat dan pembeli sepeda Gazelle. Perusahaan memiliki visi untuk menjadikan Gazelle sebagai sepeda yang menjadi pilihan pertama bagi para peminat sepeda di Indonesia, yang diwujudkan dengan menyediakan berbagai jenis sepeda yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pesepeda. Kualitas produk yang tinggi dan sudah diakui dunia selama 118 tahun menjadi modal utama Gazelle mencapai visinya untuk menarik peminat sepeda di Indonesia.
4.3.2 Misi Dengan banyaknya sepeda lokal maupun sepeda impor yang ada di Indonesia mengakibatkan keadaan industri sepeda di Indonesia menjadi sangat bersaing. Berangkat dari adanya kebutuhan akan ketersediaan ragam dan spesifikasi sepeda di Indonesia yang mampu dipenuhi oleh Gazelle, PT. Putera Kharisma Wiranegara menetapkan misinya sebagai perusahaan yang menyediakan sepeda Gazelle dengan mengutamakan pada pemenuhan kebutuhan konsumen yang ditunjang oleh pelayanan terbaik terhadap konsumen.
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
41
Berdasarkan hasil wawancara dengan Managing Director PT. Putera Kharisma Wiranegara, perusahaan memiliki misi lain terhadap produk Gazelle yang kebanyakan bermodel klasik yaitu memberitahukan kepada pecinta sepeda tua, klasik atau onthel bahwa sepeda Gazelle yang mereka kenal sejak dulu, sampai sekarang masih eksis dengan teknologi yang sangat modern tetapi tetap dengan model klasiknya sesuai budaya yang terdahulu.
4.3.3 Tujuan Tujuan utama PT. Putera Kharisma Wiranegara tidak dapat terlepas dari tujuan yang ingin dicapai oleh Koninklijke Gazelle N.V sebagai perusahaan induk sepeda Gazelle. Tujuan yang ingin dicapai oleh PT. Putera Kharisma Wiranegara dibagi menjadi 2, yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. 4.3.3.1 Tujuan Jangka Pendek Untuk tujuan jangka pendek yang ingin dicapai oleh PT. Putera Kharisma Wiranegara antara lain;
Meningkatkan penjualan (sales) kepada peminat sepeda yang ada di Indonesia.
Memiliki showroom khusus sepeda Gazelle di beberapa kota besar di Indonesia termasuk Jakarta. Karena hingga saat ini belum adanya tempat resmi yang dapat dikunjungi apabila ada peminat, para peminat sepeda dapat melihat produknya saat ada pameran atau menghubungi pihak PT. Putera Kharisma Wiranegara apabila ingin melihat produknya. Untuk sementara yang digunakan sebagai tempat sepeda Gazelle adalah rukan milik importir.
4.3.3.2 Tujuan Jangka Panjang Sedangkan untuk tujuan jangka panjang, selain peningkatan penjualan (sales) secara signifikan dan terus-menerus, PT. Putera Kharisma Wiranegara juga menginginkan agar Gazelle menjadi salah satu merek sepeda yang kuat di dan mampu bersaing di pasar sepeda Indonesia. Tujuan yang ingin dicapai diatas saling berkaitan, apabila perusahaan ingin penjualan unit sepeda meningkat maka harus ada permintaan dari konsumen. Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
42
Permintaan itu sendiri akan terjadi apabila konsumen mengenal dan mengetahui tentang sepeda Gazelle. Kemudian merasa membutuhkan atau menginginkan sepeda tersebut.
4.4
Tinjauan Analisa Mengenai Brand Gazelle Untuk mencapai misi dan tujuan PT. Putera Kharisma Wiranegara dalam
memasarkan sepeda Gazelle di Indonesia, langkah terpenting adalah perusahaan harus membangun brand Gazelle agar menjadi merek yang kuat. Dalam buku Aaker dijelaskan bahwa suatu merek dapat dinyatakan sebagai merek yang kuat apabila memiliki ekuitas merek (brand equity) yang tinggi. Dapat dianalisa melalui kategori brand equity, tingkatan mana yang harus dicapai oleh Gazelle. 4.4.1 Brand Loyalty Gazelle Merupakan alat ukur seberapa tinggi tingkat kesetiaan konsumen terhadap sebuah merek. Tingginya loyalty konsumen terhadap Gazelle menandakan merek Gazelle tersebut memiliki awareness yang tinggi, kualitas yang baik, dan asosiasi merek yang banyak. Hal inilah yang ingin dicapai oleh Gazelle, agar konsumennya menjadi commited buyer dimana konsumen merasa Gazelle sangat penting dan berpengaruh bagi hidupnya. Baik dari fungsinya atau identitas yang lekat dengan merek Gazelle tersebut. Dengan begitu seringkali konsumen merekomendasikan atau mempromosikan Gazelle kepada konsumen lain tanpa diminta.
4.4.2 Brand Awareness Gazelle Merupakan tingkatan yang menyatakan kuat atau tidaknya awareness terhadap merek sepeda Gazelle. Dari hasil interview dengan 3 narasumber dibawah ini kita dapat memperkirakan bagaimana brand awareness Gazelle saat ini. Tabel 4.1. Kutipan Wawancara Brand Awareness Pernah mendengar / mengetahui
Pernah mendengar, dulu.
tentang sepeda Gazelle sebelum nya?
(Pak Didit - B2W Community)
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
43
Lanjutan Tabel 4.1. Kutipan Wawancara Brand Awareness Belum pernah mendengar sampai saat ini. (Nugraha - B2W Community)
Mengetahui sepeda Gazelle, salah satu sepeda antik terbaik menurut saya. Banyak
anggota
KOSTI
yang
menggunakan sepeda Gazelle. (Eka Kuswardini - KOSTI) Darimana Anda mengetahui tentang Pernah lihat punya pakde saya di Jawa, Gazelle?
Apabila
belum
pernah di rumahnya ada sepeda merek Gazelle
mengetahui tentang Gazelle, apakah yang modelnya kuno dan antik. Ingin Anda berminat untuk mengetahui melihat modelnya saat ini. nya?
(Pak Didit - B2W Community)
Baru saat ini mengetahui sepeda merek Gazelle dan berminat mengetahui asal dan ragam sepeda Gazelle. (Nugraha - B2W Community)
Dari teman-teman KOSTI, website. Pernah tahu promosi di Bandung, tetapi tidak sempat lihat. Saya sangat berminat untuk tahu sepeda-sepedanya saat ini. (Eka Kuswardini - KOSTI Community)
Sumber : Data primer hasil wawancara
Kutipan interview di atas mengindikasikan bahwa brand awareness sejmlah pemakai sepeda di Indonesia terhadap Gazelle masih sangat rendah. Padahal kedua narasumber adalah anggota komunitas sepeda selama lebih dari 3 Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
44
tahun, bahkan telah menggemari sepeda sejak dulu. Asumsi penulis hal ini dikarenakan merek sepeda Gazelle yang memang keberadaannya masih sangat baru di pasar Indonesia dan belum melakukan penterasi pasar yang agresif terhadap brand-nya, khususnya kepada komunitas yang ada. 4.4.3 Perceived Quality Gazelle Dari sisi produk Gazelle harus mampu membuktikan performa sepeda yang dimilikinya, antara lain; teknologi tinggi yang ada di sepeda, penampilan klasik-modern yang menarik, banyaknya ragam yang dapat dipilih sesuai spesifikasi diinginkan, bahan dasar yang berkualitas dan awet. Sesuai dengan yang dijanjikan kepada konsumennya. Dari sisi service, PT. Putera Kharisma Wiranegara sebagai distributor di Indonesia sangat berperan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen dengan kemampuan memberikan rekomendasi pilihan sepeda yang cocok bagi konsumen, proses penyediaan sepeda yang cepat dan tepat waktu (kecuali untuk jenis sepeda ready-stock), serta menerima kritik dan saran dari konsumen. Dari sisi harga, meskipun harga yang ditawarkan relatif tinggi namun konsumen akan tetap membelinya apabila sepeda yang dipilih sesuai dengan kualitas dan service yang dijanjikan.
4.4.4 Brand Association Gazelle Merek Gazelle dapat diasosiasikan dengan sesuatu yang lekat dengan ingatan konsumen, tujuannya membentuk brand image yang baik di benak konsumen. Saat ini faktor yang paling menonjol pada Gazelle dibandingkan dengan sepeda-sepeda lain di Indonesia adalah model (klasik) dan teknologi tingginya. Hal itulah yang perlu dibangun ke depannya agar menjadi brand association Gazelle.
4.5
Tinjauan Analisa Industri (Five Competitive Forces) Perusahaan Gazelle yang baru memasuki industri sepeda, untuk dapat
mencapai tujuan, mengetahui dengan baik dimana posisinya saat
ini,
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
45
mengantisipasi kompetisi dengan pesaing lain, menghasilkan profit besar, perlu menganalisa bagaimana keadaan industri sepeda Indonesia saat ini. 4.5.1 Threat of New Entrants Meningkatnya jumlah sepeda sejak tahun 2008-2010 tentunya akan mendatangkan banyak pemain baru di industri sepeda. Ada 2 pilihan bagi pemain baru untuk masuk ke industri sepeda, yaitu masuk ke pasar sepeda lokal (produksi sendiri) atau menjadi distributor seperti yang dilakukan PT. Putera Kharisma Wiranegara. 4.5.1.1 Produksi sepeda. Untuk memasuki industri sepeda yang telah ada melalui pilihan ini cenderung sulit. Karena memiliki barrier to entry cukup tinggi, antara lain; Economic of scale, berkaitan dengan kemampuan produsen menekan biaya untuk bisa produksi dengan jumlah lebih besar dibandingkan pesaing yang telah ada. Kemungkinan paling besar dalam memasuki industri sepeda adalah penggunaan teknologi yang efisien. Namun untuk mendapatkan teknologi ini tentunya harus investasi mahal, sehingga calon produsen banyak yang tidak ingin ambil resiko mengeluarkan biaya banyak disini. Customer switching cost. Dengan menawarkan produk sepeda baru, produsen harus menarik minat konsumen dengan memberikan keuntungan lebih. Misalnya harga yang lebih murah dibandingkan sepeda lain yang spesifikasinya sama, atau inovasi baru yang tidak dimiliki sepeda lain. Tentunya calon produsen akan mengeluarkan banyak biaya lagi di sisi produknya.
4.5.1.2 Distributor Memasuki industri sepeda melalui pilihan ini akan lebih mudah. Pilihan ini pula yang diambil oleh PT. Putera Kharisma Wiranegara untuk memasuki industri sepeda di Indonesia. Calon distributor dapat bekerjasama dengan perusahaan sepeda yang ada di dunia untuk memasarkannya di Indonesia. Distributor tidak perlu mengeluarkan biaya produksi yang besar untuk masuk ke industri ini, karena sepeda dikirim dalam bentuk barang Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
46
jadi. Dari sisi pemerintah-pun tidak mempersulit proses impor, dengan dihilangkannya pajak impor meminimalisasi lagi biaya yang harus dikeluarkan oleh distributor.
4.5.2 The Power of Supplier Sepeda Gazelle yang diimpor dari Belanda berupa produk jadi, namun beberapa sparepart di jenis sepeda tertentu menggunakan supplier dari Jepang, yaitu Shimano. Bagi PT. Putera Kharisma Wiranegara selaku distributornya merasa belum membutuhkan adanya supplier sparepart di Indonesia. Memang banyak toko sepeda yang bisa menyediakan sparepart yang digunakan oleh beberapa sepeda Gazelle, namun kebanyakan konsumen Gazelle yang membutuhkan sparepart lebih memilih menghubungi PT. Putera Kharisma Wiranegara untuk order sparepart secara langsung di pabriknya (Belanda). Hal ini tentu saja mengurangi kendala pada PT. Putera Kharisma Wiranegara dalam hal ketergantungan akan supplier sparepart.
4.5.3 The Power of Buyers Kita dapat melihat nya dari 2 sisi pandang pembeli, yaitu dari sisi distributor / PT. Putera Kharisma Wiranegara yang membeli langsung ke Koninklijke Gazelle N.V dan end-buyer atau konsumen. a. Dari sisi PT. Putera Kharisma Wiranegara, alasan utama mengapa memilih brand Gazelle sebagai produk yang akan dipasarkan di Indonesia adalah keunikan dari sepeda itu sendiri dan bagaimana lekatnya model sepeda Gazelle dengan sejarah Indonesia. Meskipun banyak produsen sepeda lain yang bisa dipilihnya dan dapat dipasarkan dengan harga di bawah Gazelle di Indonesia, namun PT. Putera Kharisma Wiranegara yakin produk yang dipilihnya memiliki nilai history yang menjadi nilai lebih bagi Indonesia. Sebagai importir eksklusif, PT. Putera Kharisma Wiranegara dipercayakan Koninklijke Gazelle N.V untuk memasarkan Gazelle di Indonesia, dengan demikian kesuksesan sepeda Gazelle di Indonesia berada di tangan PT. Putera Kharisma Wiranegara. Inilah yang menjadi kekuatan PT. Putera Kharisma Wiranegara sebagai buyer dari Koninklijke Gazelle N.V Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
47
b. Dari sisi end-buyer, dengan banyaknya pilihan merek dan spesifikasi sepeda yang tersedia akan memberikan kekuatan lebih kepada konsumen dalam membeli sepeda. Konsumen mampu mendapatkan sepeda dengan harga yang murah tetapi spesifikasinya baik. Hal ini diakibatkan pemain yang ada bersaing merebut pasar yang ada, sehingga dalam hal harga pun para pemain bersaing menawarkan dengan harga murah. Keadaan ini mengakibatkan pemain-pemain yang ada di industri sepeda saling melawan. Keadaan tersebut kemungkinannya sangat kecil terjadi pada Gazelle. Karena hingga saat ini sepeda Gazelle telah membuktikan kualitas dan mutu sepedanya yang baik dan juga memiliki keunggulan dalam desain sepedanya (selama lebih dari 100 tahun). Peminat Gazelle paham sekali bahwa harga yang mereka bayar sesuai dengan kualitas yang mereka dapatkan. Meskipun persaingan di pasar industri Indonesia ketat, Gazelle memiliki pembeli khusus yang bersedia membayar mahal untuk kualitas dan budaya yang lekat di sepeda Gazelle.
4.5.4 The Threat of Subtitutes Saat ini Gazelle merupakan pemain baru di industri sepeda, belum terlihat adanya substitusi terhadap produknya. Tetapi hal ini bukan berarti selamanya Gazelle tidak menghadapi adanya produk substitusi. Untuk waktu yang akan datang adanya produk lain yang menggantikan Gazelle baik secara fungsi, teknologi dan keunikannya sangat mungkin terjadi. Berdasarkan hasil wawancara dengan Managing Director PT. Putera Kharisma Wiranegara (komunikasi pribadi, 05 Juni 2010), di Belanda tempat Gazelle berasal beberapa merek sepeda ternama seperti Batavus memang masih mengusung model klasik seperti yang ada pada Gazelle, selain itu teknologinya pun bersaing. Apabila suatu saat ada importir yang berminat mengimpor sepedasepeda tersebut ke Indonesia, bisa saja sepeda-sepeda tersebut menjadi substitusi bagi Gazelle. Apalagi dengan spesifikasi yang mirip, teknologi tinggi dan harga lebih murah akan banyak konsumen yang beralih ke barang substitusi.
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
48
4.5.5 Rivalry Among Existing Competitors Persaingan dalam industri sepeda sendiri merupakan kendala pertama kali yang dihadapi oleh Gazelle. Saat ini pemain yang ada di industri sepeda Indonesia cukup banyak. Mulai dari sepeda lokal hingga sepeda impor. Tabel 4.2. Merek Sepeda di Indonesia Saat Ini No
1.
Produsen
Polygon
Asal
Lokal/
Produk
Range Harga
Negara
Impor
Unggulan
Sepeda
Indonesia
Lokal
MTB
Segmen
Rp 975.000 – Pesepeda Rp 30.000.000
dalam kota dan juga pesepeda gunung.
2.
United
Indonesia
Lokal
-
Rp 865.000 – Keluarga Rp 10.000.000
3.
4.
Wimcycle
Kona
Indonesia
Amerika
Lokal
Impor
Sepeda
Rp 800.000 – Keluarga
anak-anak
Rp 8.000.000
Pro-Bike
Rp 8.000.000 – Pembalap Rp 40.000.000
5.
Specialized
Amerika
Impor
MTB
-
Pesepeda dalam kota dan juga pesepeda gunung.
6.
7.
Dahon
Marin
Amerika
Taiwan
Impor
Impor
Sepeda
Rp 4.000.000 – Seluruh
lipat
Rp 21.000.000
MTB
-
segmen Pesepeda dalam kota dan juga pesepeda gunung.
8.
Colnago
Italia
Impor
Pro-Bike
-
Pembalap
9.
Gazelle
Belanda
Impor
City bikes
Rp 12.000.000
Seluruh
Rp 45.000.000
segmen
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
49
Lanjutan Tabel 4.2. Merek Sepeda di Indonesia Saat Ini 10.
Lainlain....
-
-
-
-
-
Sumber : hasil olahan penulis
Intensitas persaingan di industri sepeda sangat ketat, terutama pada merek yang dijual oleh Rodalink. Dari hasil wawancara dengan Store manager Rodalink-Serpong, semua merek yang ada di toko Rodalink (Polygon, Marin, Dahon dan Colnago) memiliki konsumennya masing-masing. Namun diantara merek yang ada di dalam Rodalink saling mendukung, karena Rodalink tidak akan memaksakan konsumen untuk membeli merek tertentu (misalnya; Polygon sebagai produk resminya), lebih kepada memberikan rekomendasi akan sepeda yang cocok pada masing-masing konsumen. Sehingga merek-merek yang ada dalam toko Rodalink saja sudah cukup bersaing, ditambah lagi letak toko-toko Rodalink yang menyebar di kota-kota besar di Indonesia dan tempat toko yang strategis menjadikan merek-merek yang ada di dalamnya memiliki potensi lebih besar menguasai pasar sekitar. Bila dibandingkan Gazelle yang pada saat ini belum memiliki toko sendiri dan masih melalui event dalam promosinya, akan sulit mengejar ketinggalannya dengan merek-merek sepeda yang lain.
Tabel 4.3. Kutipan Wawancara Toko Sepeda Pesaing Rodalink merupakan toko resmi dari Polygon yang merupakan merek lokal, tetapi mengapa disini juga menjual merek-merek impor? Apa diantara merek-merek yang dijual di toko ini disini juga saling bersaing?
Distributor resmi merek impor mempercayakan produknya kepada Rodalink untuk dipasarkan di Indonesia. (Store Manager Rodalink - BSD) Tidak bersaing, lebih ke mendukung antara merek yang satu dengan lainnya. Pilihan merek tergantung dari konsumen, tiap merek memiliki kelasnya masing-masing. Kalau memang mereka pemain pro, akan mencari merek Colnago (sepeda balap) atau Kona,
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
50
Lanjutan Tabel 4.3. Kutipan Wawancara Toko Sepeda Pesaing tetapi untuk pemain sepeda kota biasanya memilih Polygon atau Marin (MTB). (Store Manager Rodalink - BSD) Mana yang lebih diminati, Di Rodalink lebih banyak peminatnya ke sepeda lokal atau sepeda impor- sepeda lokal, alasan utamanya adalah faktor nya? price. Harganya jauh dibawah sepeda impor, meskipun kualitasnya sudah bagus. (Store Manager Rodalink - BSD) Sumber : Data primer hasil wawancara
4.6
Komunitas (Community) Kembalinya tren bersepeda dan semakin banyaknya jumlah pesepeda,
menghadirkan komunitas-komunitas sepeda baru. Komunitas yang terbentuk beranggotakan banyak pesepeda dari berbagai kota di Indonesia. Komunitas sepeda besar yang dikenal masyarakat antara lain Bike to Work (B2W) dan Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI). Memiliki ribuan anggota, di berbagai kota di Indonesia. Komunitas memiliki relevansi signifikan terhadap suatu evaluasi, aspirasi atau perilaku. Dalam komunitas sepeda, dipengaruhi kesamaan mereka akan suatu kegiatan/ pemikiran atau jenis sepeda yang mereka gemari dan akhirnya menyatukan mereka. Suatu kelompok memiliki identitas-nya masing-masing, demikian juga dengan komunitas sepeda. Seperti misalnya; - B2W, Komunitas Bike 2 Work Indonesia (B2W) diresmikan pada tanggal 27 Agustus 2005. Para anggotanya adalah mereka yang peduli dengan keadaan lingkungan yang terancam oleh global warming dan mendukung kampanye Go green. Oleh karena itu mereka memilih untuk menggunakan sepeda
sebagai
kendaraan
ke
tempat
aktivitas
mereka.
Bebas
menggunakan sepeda model dan merek apa saja. Komunitasnya saat ini merangkul lebih dari 15.000 anggota. Anggotanya adalah mereka yang berada di usia kerja antara 23-55 tahun. Misi B2W untuk mengurangi polusi tersebut didukung dan disponsori oleh Polygon. Sejak peresmian B2W sudah terjalin kerjasama hingga saat ini, bahkan Polygon Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
51
memproduksi sepeda khusus untuk B2W dengan merek Polygon B2W. Kerjasama
ini
bersifat
simbolis
mutualisme,
keduanya
saling
menguntungkan. Kepedulian akan masalah lingkungan menjadi alasan Gazelle untuk ikut partisipasi dengan komunitas B2W, namun hingga saat ini kerjasama antara Gazelle dengan B2W belum terjalin. Apabila dilihat dari sisi jenis sepeda yang digunakan anggota komunitas B2W, mereka tidak memiliki aturan khusus harus menggunakan sepeda dengan merek atau model tertentu. Dalam produk Gazelle banyak sepeda yang dapat ditawarkan kepada anggota B2W, mereka dapat memilih yang sesuai dengan spesifikasi, kebutuhan atau pribadi masing-masing.
Tabel 4.4. Kutipan Wawancara Komunitas Sepeda 1. Komunitas sepeda apa yang Anda pilih? Mengapa?
2. Apa dampak positif yang Anda rasakan dari kembalinya tren bersepeda ini?
3. Apakah Gazelle tidak mengadakan kerjasama/ partisipasi dengan komunitas B2W? tersebut besar dan
B2W, lebih ke tujuannya bersepeda ke kantor demi lingkungan dan kesehatan diri sendiri. (Pak Didit – B2W Community) B2W, karena lebih flexibel mau menggunakan sepeda apa saja bisa. Tidak harus memiliki sepeda jenis tertentu u/ join dalam komunitas tersebut. (Nugraha – B2W Community) Makin banyaknya orang yang sadar akan keadaan lingkungan kita, mulai dr isu global warming misalnya. (Pak Didit – B2W Community) Lebih sehat dengan bersepeda, polusi lingkungan berkurang dengan beralihnya orang dari kendaraan bermotor ke sepeda (Nugraha – B2W Community) Mengenai kerjasama dengan B2W, kami sudah pernah membahasnya. Terutama untuk pameran di Car-free Day Jakarta. Salah satu persyaratan yang mereka ajukan
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
52
Lanjutan Tabel 4.4. Kutipan Wawancara Komunitas Sepeda (Saat ini komunitas adalah memasukkan logo B2W di salah peduli akan lingkungan) satu brochure/ flyer Gazelle selama melakukan pameran di Car Free Day di Jakarta. Namun untuk saat ini kami masih konsentrasi dengan kegiatan-kegiatan di KOSTI, sehingga rencana tersebut belum terlaksana. (Managing Director – Distributor Gazelle) Sumber : Data primer hasil wawancara
- KOSTI, dideklarasikan pada tanggal 9-10 Februari 2008. Berbeda dengan komunitas B2W yang berawal dari kesamaan misi dan visi kepedulian lingkungan para anggotanya. KOSTI berawal dari kesamaan minat terhadap sepeda antik/ klasik yang ada di Indonesia sejak jaman penjajahan. Visinya melestarikan sejarah dan budaya bangsa Indonesia serta bersinergi turut berperan aktif dalam penyelamatan dan pelestarian lingkungan hidup. Anggotanya berada di seluruh kota di Indonesia, tidak ada batasan umur untuk bergabung dengan komunitas ini. Faktor yang terpenting, individu tersebut memiliki minat dan tujuan yang sejalan dengan komunitas. Gazelle memasuki komunitas ini sebagai sarana pemasarannya, karena brand Gazelle sudah dikenal komunitas ini sejak dulu sebagai sepeda premium
di
kelas
sepeda
antik.
Mempermudah
Gazelle
dalam
memasarkannya tanpa perlu melakukan pengingatan pada brand-nya kembali dan juga dari sisi produknya Gazelle tetap mempertahankan model klasik yang diminati anggota KOSTI.
Tabel 4.5. Kutipan Wawancara Minat Terhadap Gazelle 1. Apa
Anda
berminat
dengan sepeda klasik?
Sangat
berminat.
Makanya
saya
bergabung dengan KOSTI. (Eka Kuswardini - KOSTI Community)
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
53
Lanjutan Tabel 4.5. Kutipan Wawancara Minat Terhadap Gazelle 2. Pernah mendengar atau mengetahui
tentang
Sering sekali, salah satu sepeda antik terbaik menurut saya. Banyak anggota
sepeda Gazelle sebelum
KOSTI yang berminat dengan Gazelle
nya?
(Eka Kuswardini - KOSTI Community)
3. Komunitas sepeda apa yang
Anda
pilih?
Mengapa?
KOSTI. Awalnya saya tinggal di Jogja saat kuliah, di Jogja komunitas KOSTI banyak sekali anggotanya. Kemudian dirumah saya ada sepeda tua milik ayah saya dulu. Akhirnya saya join. Sangat bagus
sepeda
antik
yang
dimiliki
anggotanya. (Eka Kuswardini - KOSTI Community) 4. Apa manfaat yang Anda rasakan
dengan
gabung
dalam
bersuatu
Manfaat yang saya rasakan itu waktu saya tinggal di Jogja. Tidak hanya untuk olahraga Indonesia.
komunitas?
tetapi
melestarikan
Kita
menggunakan
biasanya
sepeda
antik
budaya
bersepeda dengan
pakaian ala dulu. Kita memiliki hobi, visi dan misi yang sama. Nyaman dalam sosialisasinya (Eka Kuswardini - KOSTI) 5. Apakah Gazelle memang menggunakan
Ya. Dikarenakan Gazelle adalah sepeda
KOSTI
klasik yang sudah ada nama di Indonesia
sebagai
salah
satu
dan Gazelle dikenal sebagai sepeda
komunitas
yang
dituju
premium di kalangan para pecinta sepeda
sebagai target-nya? Mengapa
Gazelle
klasik dan kami mengharapkan supaya me-
milih KOSTI?
dari KOSTI akan ada interaksi dengan komunitas lainnya dan turut mempromosikan sepeda Gazelle. (Managing Director – Distributor Gazelle)
Sumber : Data primer hasil wawancara
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
54
- Komunitas lain, contohnya Komunitas Sepeda Jogja atau Paguyuban Sepeda Bandung. Dari nama komunitasnya kita sudah mengetahui bahwa komunitas tersebut berada di kota tertentu dan anggotanya adalah penduduk dari kota tersebut.
Pada dasarnya, komunitas-komunitas yang ada memiliki tujuan pokok yang sama, antara lain yaitu: - Melestarikan sepeda sebagai salah satu alat transportasi dan mengandung unsur sejarah dan budaya bangsa Indonesia. - Peduli akan lingkungan, dengan adanya kampanye go green dan isu global warming. - Sarana sosialisasi bagi para pesepeda.
4.7
Analisa SWOT Berdasarkan analisa berikut, diharapkan dapat memberikan gambaran
kepada
PT.
Putera
Kharisma
Wiranegara
mengenai
situasi
strategis
perusahaannya. Gambaran yang dimaksud antara lain kekuatan yang dimiliki, kelemahan pada perusahaan, peluang yang ada dan ancaman terhadap perusahaan. 4.7.1.1 Kekuatan (Strength) Dilihat dari produknya, Gazelle memang memiliki banyak kelebihan dan kekuatan dibanding sepeda-sepeda lainnya terutama dari desain sepedanya yang tetap mempertahankan dari jaman dulu. Sehingga kesan antik/ klasik sangat lekat pada sepeda Gazelle. Kemudian teknologinya yang canggih telah menciptakan Click stand dan telah dipatenkan, bentuk penahan sepeda ini dapat disesuaikan dengan keadaan tempat sepeda akan diparkir. Bagi PT. Putera Kharisma Wiranegara, kekuatan yang dimilikinya ialah perusahaannya merupakan importir tunggal dan eksklusif di Indonesia. Sehingga perusahaan tersebut memegang peranan terpenting antara Koninklijke Gazelle N.V dan konsumen sepeda Gazelle di Indonesia. Kesuksesan Koninklijke Gazelle N.V di Indonesia bergantung pada performa PT. Putera Kharisma Wiranegara dalam memasarkan Gazelle dan kebutuhan konsumen untuk membeli sepeda Gazelle juga harus melalui PT. Putera Kharisma Wiranegara, hanya perusahaan Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
55
tersebut yang diijinkan menjual Gazelle secara resmi. Dari alasan tersebut dapat dilihat posisi PT. Putera Kharisma Wiranegara sebagai distributor Gazelle sangat dominan di Indonesia. Tabel 4.6. Kutipan Wawancara Keunggulan Gazelle Apa
keunggulan
atau
Tentu
setiap
produk
sepeda
memiliki
keunikan sepeda Gazelle
kelebihan masing-masing. Kelebihan pada
yang tidak dimiliki sepeda-
sepeda Gazelle adalah telah mematenkan
sepeda lainnya?
Click Stand untuk parkir sepeda, kedua adalah
mempertahankan
konsep
sepeda
klasik/onthel dimana dari pertama kali dibuat sampai sekarang tidak berubah hanya saja beberapa bagian aksesoris sudah dibuat di Taiwan. (Managing Director Gazelle)
Sumber : Data primer hasil wawancara
4.7.2 Kelemahan (Weakness) Sepeda Gazelle yang ada di Indonesia, 100% merupakan barang impor, sehingga kesuksesan PT. Putera Kharisma Wiranegara bergantung pada perusahaan produsen Gazelle yaitu Koninklijke Gazelle N.V, terutama ketersediaan sepeda Gazelle di Indonesia. Hal ini menjadi kelemahan bagi PT. Putera Kharisma Wiranegara, karena barang yang ditawarkan kepada konsumen belum tentu ada atau tidak secara langsung tersedia, harus melakukan order terlebih dulu ke Koninklijke Gazelle N.V. Sehingga PT. Putera Kharisma Wiranegara sangat bergantung pada Koninklijke Gazelle N.V, mulai dari stok sepeda, tanggal pengiriman sepeda, bahkan harga sepeda. Meskipun harga sepeda di setiap negara bebas ditentukan importir di masing-masing negara, namun apabila dari produsen sendiri menaikkan harganya otomatis importir sepeda Gazelle termasuk PT. Putera Kharisma Wiranegara menyesuaikannya, tidak bisa mengatur harga produknya (price control). Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
56
Kelemahan Gazelle yang lain adalah saat ini Gazelle masih menjadi pemain baru di industri sepeda Indonesia, sehingga belum memiliki pengalaman dengan keadaan pasar sepeda Indonesia dibandingkan pesaing-pesaing nya yang telah lebih dulu masuk ke pasar sepeda Indonesia.
4.7.3 Peluang (Opportunity) Dengan banyaknya komunitas sepeda yang bermunculan di Indonesia memberikan peluang bagi PT. Putera Kharisma Wiranegara untuk memperluas pasarnya dengan memasuki komunitas-komunitas yang ada sebagai pintu masuknya. Saat ini komunitas-komunitas yang ada membuka jalan yang lebar bagi perusahaan sepeda untuk mempromosikan produknya dan menjadi pendukung komunitas tersebut. Peluang lain yang bisa diambil oleh PT. Putera Kharisma Wiranegara adalah dengan mengambil sisi budaya dan pariwisata sebagai bagian dari promosinya. PT. Putera Kharisma Wiranegara dapat membidik kota-kota yang memiliki nilai budaya dan wisatawan yang banyak untuk memperkenalkan sekaligus memasarkan sepedanya. Contohnya kota Jogjakarta, selain memiliki budaya yang kental, wisatawan jumlahnya banyak baik lokal maupun internasional. Gazelle dapat membuat booth atau tempat penyewaan sepeda misalnya di daerah Malioboro agar mereka berwisata menggunakan sepeda Gazelle. Hal ini tentu saja akan menarik minat wisatawan, karena selain sehat, mereka dapat lebih santai berwisata di daerah kota Jogjakarta. Sifat umum wisatawan adalah berusaha menyesuaikan diri dengan kota yang dikunjunginya. Sehingga saat mereka melihat lingkungan kota yang memiliki budaya bersepeda didukung sepeda yang nyaman dan aman, tentu saja akan menarik mereka untuk ikut berkendara sepeda.
4.7.4 Ancaman (Threat) Ancaman pertama adalah munculnya brand sepeda impor yang juga menyediakan model sepeda antik dengan spesifikasi dan harga yang berbeda dengan Gazelle. Contohnya brand sepeda Marin yang kebanyakan sepedanya jenis sepeda gunung (MTB) mengeluarkan beberapa jenis sepeda kota dengan Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
57
model klasik. Kemungkinan adanya konsumen yang pada awalnya memilih Gazelle beralih ke Marin bisa saja terjadi. Ancaman kedua datang dari pemain lokal besar, yang sangat gencar dalam kegiatan sepeda di Indonesia saat ini adalah Polygon. PT. Insera Sena sebagai produsen sepeda Polygon dan distributor sepeda Kona, Marin dan Dahon saat ini menguasai pasar sepeda Indonesia. Dengan menyediakan hampir semua jenis sepeda yang dibutuhkan konsumen, saat ini PT. Insera Sena terfokus pada penjualan sepeda high-end, promosi yang dilakukan PT. Insera Sena terhadap produk Polygon-nya cukup besar. Tidak menutup kemungkinan mereka akan melakukan cara promosi yang sama terhadap sepeda high-end nya. Gazelle juga merupakan sepeda high-end, diperlukan strategi yang matang untuk menghadapi serangan PT. Insera Sena terhadap produk sepeda impor termasuk sepeda Gazelle. Tabel 4.7. Kutipan Wawancara Target Rodalink Apa target / tujuan jangka Tujuannya
menjual
sepeda
high-end,
bisa
pendek yang ingin dicapai menekan penjualan sepeda polygon. Tetapi Rodalink?
tujuannya adalah agar kualitas biker sepeda meningkat. Suatu komunitas terbentuk itu tidak mudah, saat ini dengan adanya komunitas ikut mendukung. (Store Manager Rodalink - BSD)
Sumber : Data primer hasil wawancara
Ancaman ketiga datang dari efek diberlakukannya bebas bea impor oleh pemerintah. Sehingga akan lebih mudah dan banyak produsen sepeda impor yang masuk ke pasar sepeda Indonesia dengan sepeda yang kualitasnya di bawah Gazelle dan menawarkan harga yang jauh lebih murah. Contohnya pada produk negara China, sepeda yang ditawarkan bentuk dan modelnya sangat menarik dan mirip dengan sepeda impor asal Amerika atau Eropa yang merupakan sepeda high-end. Dengan kualitas yang rendah dan harga murah mampu menjadi pilihan banyak konsumen di Indonesia. Ancaman keempat, datang dari dalam PT. Putera Kharisma Wiranegara sendiri. Sepeda Gazelle merupakan sepeda impor dan PT. Putera Kharisma Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
58
Wiranegara bergantung pada Koninklijke Gazelle N.V dalam penyediaan unit sepedanya. Apabila suatu saat demand sepeda Gazelle besar, PT. Putera Kharisma Wiranegara perlu memperhitungkan keberadaan stock sepeda yang ada. Dikuatirkan dengan keadaan demand yang tinggi PT. Putera Kharisma Wiranegara mengalami kehabisan persediaan dan membuat konsumen harus menunggu lama/ indent. Hal ini akan menurunkan performa dan kepercayaan konsumen terhadap PT. Putera Kharisma Wiranegara. 4.8
Strategi Pemasaran Gazelle
4.8.1 Segmenting, Targeting, and Positioning Berikut ini adalah Segmenting, Targeting dan Positioning dari sepeda Gazelle di Indonesia : - Segmenting Segmen sepeda Gazelle adalah konsumen yang gemar bersepeda dan menginginkan jenis sepeda yang unik dan tidak pasaran. Berdasarkan psychographic, konsumen berada di kalangan menengah ke atas. Strategi targeting yang cocok diaplikasikan pada Gazelle di pasar sepeda Indonesia adalah niche-market strategy. Karena produk yang ditawarkannya memiliki keunikan tersendiri dan nilai budaya dan sejarah. Harga yang ditawarkan pun lebih tinggi dibandingkan sepeda-sepeda merek lain yang ada di pasar. Strategi ini memang diterapkan agar terhindar dari persaingan secara langsung dengan pemain yang telah ada sebelumnya dan telah menguasai pasar yang besar. Gazelle lebih spesifik menentukan siapa yang dituju sebagai konsumennya. Pada strategi ini, konsumen membayar sepeda Gazelle dengan mahal karena tidak hanya membeli produk dari manfaatnya saja, tetapi juga keunikannya dan nilai sejarah.
- Targeting Target sepeda Gazelle yang dibidik oleh PT. Putera Kharisma Wiranegara adalah konsumen yang menggemari sepeda dengan model klasik dan mengutamakan teknologi canggih. Berdasarkan hasil wawancara dengan Managing Director PT. Putera Kharisma Wiranegara, hingga saat ini Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
59
konsumen
yang
membeli
sepeda
Gazelle
sesuai
dengan
yang
ditargetkannya. Sepeda yang paling banyak terjual yaitu type Basic Tour Populair (onthel/ klasik), dimana model sepedanya tidak berubah sejak pertama kali Gazelle berdiri sehingga terlihat nilai sejarahnya (Lampiran 8). Namun menurut analisa penulis, PT. Putera Kharisma Wiranegara bisa memperluas target pasarnya tidak hanya bagi mereka peminat sepeda model klasik saja. Dari hasil wawancara dengan anggota komunitas B2W, mereka tertarik pada sepeda Gazelle dengan jenis MTB dan tidak mengusung model klasik. Mereka berminat jenis sepeda tersebut karena spesifikasinya yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
- Positioning Posisi sepeda Gazelle di antara pemain lain di industri sepeda adalah sebagai sepeda di kelas A atau premium class. Meskipun model sepedanya antik namun teknologi dan harga yang ditawarkan cukup tinggi dibandingkan pemain lain/ pesaingnya. Konsumen yang berminat akan sepeda Gazelle tentu sudah menyadari bagaimana kualitas Gazelle sejak dulu, teknologi Gazelle dan harga yang ditawarkannya.
4.8.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Untuk mencapai tujuannya di pasar yang telah ditargetkan, PT. Putera Kharisma Wiranegara harus memperhatikan strategi pada bauran pemasarannya agar dapat konsisten dengan segmentasi, targeting dan positioning perusahaan. 4.8.2.1 Product Gazelle Gazelle memiliki banyak jenis sepeda yang ditawarkan, antara lain sepeda klasik, sepeda kota, sepeda gunung, sepeda sport, sepeda hybrid, sepeda listrik dan sepeda anak-anak. Produksi sepedanya ada 2 jenis, yaitu mass-product yaitu produksi dalam jumlah banyak. Sebagian besar sepedanya dihasilkan dari mass production. Namun Gazelle menyediakan sepeda sesuai dengan order dari konsumen juga, meskipun dalam jumlah kecil atau biasa disebut customized-product yang diberi nama tipe “Goldline”. Didisain sesuai kebutuhan masing-masing individu. Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
60
Bagi PT. Putera Kharisma Wiranegara, yang terpenting dari produk adalah ketersediaan produk yang diorder oleh konsumen. Karena dari sisi distributor, nilai produk adalah bagaimana agar produk tersedia dan sampai ke konsumen dengan tepat waktu.
4.8.2.2 Price Gazelle Harga yang ditetapkan oleh PT. Putera Kharisma Wiranegara memang lebih tinggi dibandingkan dengan informasi harga yang kita dapat dari situs Gazelle. Hal ini disebabkan adanya biaya impor, pengiriman, penyimpanan stock yang tidak dihitung di situsnya. Dari harga sepeda Gazelle sendiri, memang menggunakan premium price, harganya antara Rp 12 juta hingga Rp 45 juta. Dibanding pesaingnya harga Gazelle cenderung tinggi dan peminat sepeda Gazelle menganggap Gazelle sebagai sepeda high-end. Namun yang perlu ditekankan disini, terutama bagi konsumen yang price sensitive dengan harga yang tinggi mereka akan dapatkan kualitas yang tinggi, spesifikasi yang sesuai, pelayanan yang baik dan nyaman, serta nilai sejarah dan budaya yang lekat dengan Gazelle.
4.8.2.3 Promotion Gazelle Hingga saat ini promosi yang dilakukan oleh PT. Putera Kharisma Wiranegara dinilai kurang giat. Meskipun promosi melalui strategi below the line, yaitu mengikuti berbagai event sepeda terutama yang diadakan oleh KOSTI namun belum signifikan hasilnya karena hingga sekarang banyak pesepeda yang masih merasa asing dengan brand Gazelle. Event yang diadakan KOSTI memang sesuai bagi desain sepeda Gazelle yang dipertahankan hingga kini (klasik), namun apabila Gazelle tidak melakukan promosi di tempat lain pasar yang dikuasai pun sempit. Sebaiknya meskipun model klasik sepeda Gazelle merupakan keunggulan dan keunikan dibandingkan sepeda lainnya, PT. Putera Kharisma Wiranegara perlu mengingat masih banyak tipe sepeda Gazelle yang dapat ditawarkan ke pasar jenis sepeda lainnya. Contoh : jenis MTB, sepeda lipat tidak mengadopsi model klasik seperti Tour Populair. Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
61
PT. Putera Kharisma Wiranegara perlu lebih giat dan kreatif lagi menggunakan alternatif dan cara lain dalam mempromosikan sepedanya.
4.8.2.4 Placement Gazelle Dalam proses pengantaran produk dari produsen ke konsumen, PT. Putera Kharisma Wiranegara berperan sebagai retailer bagi Koninklijke Gazelle N.V. Prosesnya hingga saat ini, pesanan sepeda Gazelle dari konsumen di Indonesia dikirim oleh PT. Putera Kharisma Wiranegara ke Koninklijke Gazelle N.V dan kemudian dikirim pada tanggal yang telah ditentukan. Bagi konsumen, efek membeli sepeda Gazelle dari retailer menyebabkan harga produk lebih tinggi karena selain adanya biaya pengiriman, masih dikenakan biaya administrasi dan biaya penyimpanan sepeda. Namun melalui distributor, prosesnya akan lebih mudah karena semua urusan impor diurus oleh distributor.
Tabel 4.8. Kutipan Wawancara Placement Gazelle Pertanyaan
Jawaban
Saat ini sepeda Gazelle masih
Saat ini masih impor langsung dari
diimpor, apabila ada order dari
Belanda,
customer
dulu
pemesanan biasa nya konsumen
kesana? ada ready stock nya
langsung memesan melalui website
atau
apabila
www.gazelle.nl dan pesanan mereka
memang order dulu, bagaimana
akan di forward ke PT. Putera
prosesnya?
Kharisma Wiranegara. Atau cara
harus
tidak?
pesan
Trus
mengenai
mekanisme
kedua adalah orang langsung pesan ke kami setelah mereka mengetahui bahwa kami adalah agen resmi di Indonesia. Setelah mereka setuju dengan harga dan tambahan biaya kirim.
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
62
Lanjutan Tabel 4.8. Kutipan Wawancara Placement Gazelle Mekanisme pembayaran biasanya 20% dari harga pricelist dulu baru sisanya
dibayar
setelah
barang
sampai di pelabuhan Jakarta. (Managing Director – Distributor Gazelle) Sumber : Data primer hasil wawancara
4.9
Analisa Strategi Penetrasi Pasar Gazelle Gazelle adalah pemain baru dalam industri sepeda di Indonesia, dimana
Gazelle menawarkan suatu produknya yang telah ada/ saat ini (current product) ke pasar dimana produk itu sudah ada (current market). Untuk dapat sukses memasarkan dan memperbesar market-share produknya di Indonesia, PT. Putera Kharisma Wiranegara melakukan strategi marketing penetrasi pasar. Dengan menggunakan marketing mix, dapat diketahui bagaimana penetrasi pasar yang perlu dilakukan oleh PT. Putera Kharisma Wiranegara antara lain : a. Product Gazelle sangat bervariasi dan unik, hal ini menjadi keunggulan tersendiri bagi Gazelle. Saat ini Gazelle cenderung terfokus pada produk Tour Populair-nya sebagai unggulan dalam komunitas peminat sepeda klasik. Masih banyak jenis sepeda Gazelle yang dapat ditawarkan pada pasar yang bukan peminat sepeda klasik. Seperti sepeda gunung, sepeda kota, sepeda anak-anak, dan sepeda lainnya.
b. Price Gazelle (Lampiran 7), harga sepeda Gazelle memang relatif mahal. Karena sepeda Gazelle ditujukan untuk konsumen menengah ke atas. Namun harga yang dibayarkan memang sesuai dengan kualitas, spesifikasi dan teknologi yang ada pada sepeda Gazelle. Untuk menarik minat konsumen, PT. Putera Kharisma Wiranegara dapat melakukan strategi pricing. Misalnya dengan diskon harga sepeda jenis tertentu.
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
63
c. Promotion, PT. Putera Kharisma Wiranegara perlu melakukan promosi lebih luas lagi untuk mencapai konsumen di luar peminat sepeda klasik baik above the line maupun below the line, memasuki komunitas baru yang lebih luas, internet dan social media. -
Melalui media, baik melalui majalah, televisi atau koran. Dengan mengadakan kampanye tentang lingkungan dan manfaat bersepeda yang disponsori oleh Gazelle melalui media akan banyak yang mengenal merek Gazelle meskipun bukan pesepeda.
-
Menggunakan endorse, misalnya ketua komunitas tertentu, aktivis lingkungan, public figure yang juga pesepeda. Dalam suatu kegiatan/ aktivitas yang memiliki komunitas sendiri, di dalamnya selalu ada beberapa orang yang menjadi role model atau panutan bagi yang lain. Panutan tersebut biasanya diikuti oleh pesepeda lainnya, baik dari gaya, sepeda atau prestasinya. Hal ini dapat digunakan Gazelle sebagai alat promosinya. Dengan menggunakan Gazelle, panutan ini dapat mempengaruhi pesepeda lain untuk ikut menggunakan produk Gazelle. Pesepeda lain merasa yakin dengan produk Gazelle karena percaya panutannya memilih yang terbaik.
-
Melalui internet, merupakan promosi yang mudah dan tidak menghabiskan biaya besar. Gazelle telah memiliki situs sendiri, namun belum tersedia dalam bahasa Indonesia. Inilah yang perlu dibuat oleh PT. Putera Kharisma Wiranegara agar mempermudah konsumen di Indonesia mengetahui profile company dan jenis-jenis sepeda Gazelle beserta spesifikasinya. Selain melalui situs, Gazelle dapat menggunakan social media sebagai sarana promosinya. Saat ini social media seperti Facebook dan Twitter sangat marak dan sebagian besar masyarakat memiliki account-nya.
-
Bergabung dengan komunitas baru, berdasarkan hasil wawancara dengan anggota komunitas B2W. Dapat diketahui bahwa Gazelle memiliki peminat diluar komunitas KOSTI. Komunitas merupakan sarana pemasaran yang baik, karena dalam komunitas sering terjadi
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
64
interaksi antar anggotanya yang dapat membentuk Word of Mouth Marketing (WOMM).
d. Placement, hingga saat ini Gazelle belum memiliki outlet/ showroom, display sepeda yang ada saat ini disimpan di gudang milik importir dan tidak di distribusikan. Hal ini sangat berpengaruh bagi penjualan, karena konsumen yang berminat biasanya ingin mengetahui produknya secara langsung sebelum membeli. Showroom/ outlet menjadi tempat persediaan sepeda Gazelle
dan
juga
sarana
informasi
produk
bagi
konsumen.
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa anggota komunitas diketahui bahwa Gazelle masih memiliki potential market selain penggemar sepeda klasik/ onthel. Dalam wawancara, narasumber sering mengasosiasikan Gazelle dengan teknologi tingginya (hi-tech). Inilah potential market yang harus diraih Gazelle, dimana market tersebut melihat Gazelle bukan dari sisi modelnya saja, namun pada teknologi tingginya. Dimana konsumen sepeda Gazelle adalah market sepeda yang sudah lebih pintar. Dengan kata lain mereka sudah lebih memahami dan memiliki preferensi terhadap kualitas dan spesifikasi produk sepeda yang mereka inginkan. Sebagai contoh, mereka lebih mengutamakan hal teknologi yang tinggi dalam sepeda. Dan mereka bersedia membayar tinggi untuk teknologi tersebut.
Dengan menganalisa strategi pemasaran yang saat ini dibangun oleh PT. Putera Kharisma Wiranegara sebagai distributor Gazelle, saat melakukan penetrasi pasar salah satu faktor penting adalah produk Gazelle mudah ditemukan. Namun belum adanya showroom/ outlet menyebabkan sepeda Gazelle sulit untuk ditemukan di pasar. Pada saat pembelian, konsumen cenderung ingin melihat produknya terlebih dulu agar dapat menilai kesesuaian produk tersebut dengan kebutuhan dan keinginannya showroom/ outlet menunjukkan ketersediaan produk yang dimiliki Gazelle dan sarana informasi bagi konsumen. Selain adanya showroom/ outlet, PT. Putera Kharisma Wiranegara lebih gencar melakukan kegiatan promosi untuk Gazelle. Baik dengan bergabung bersama komunitas baru, menunjuk endorser untuk Gazelle, promosi melalui media, mengikuti berbagai event yang berkaitan dengan sepeda, membuat situs untuk Gazelle Indonesia dan melalui social media (Facebook atau Twitter). 65
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
66
Setelah menganalisa industri pasar sepeda di Indonesia, masalah yang harus dihadapi Gazelle antara 3-5 tahun ke depan adalah munculnya pemain baru yang memiliki keunikan tersendiri ataupun mirip dengan Gazelle namun memiliki teknologi yang lebih canggih dibandingkan Gazelle. Berdasarkan wawancara dengan Managing Director PT. Putera Kharisma Wiranegara (komunikasi pribadi, 05 Juni 2010), adanya jenis produk yang mirip dengan Gazelle memang banyak di Eropa. Namun belum masuk ke pasar Indonesia. Kemungkinan adanya distributor lain yang tertarik mengikuti langkah PT. Putera Kharisma Wiranegara sangat besar. Masalah ini perlu dikuatirkan, terutama bagi market yang mencari sepeda karena teknologinya. Pesaing lain yang mungkin muncul adalah pemain dari China, karena produk yang ditawarkannya biasanya meng-imitate model dengan kualitas rendah. Pesaing ini perlu di antisipasi oleh Gazelle, karena saat ini keunggulan yang ditonjolkan Gazelle adalah model klasik sangat memungkinkan untuk ditiru. 5.2
Saran
PT. Putera Kharisma Wiranegara perlu mengidentifikasi lebih lanjut potential market yang ada. Seperti apakah market tersebut? Tujuannya agar dapat di elaborasi, dengan mengenal kebutuhan konsumen pada market tersebut, akan memudahkan Gazelle untuk mengetahui jenis atau tipe sepeda apa yang cocok untuk mereka. Contohnya, mencari data konsumen tersebut dan mengirimkan katalog sepeda Gazelle lengkap dengan spesifikasi masing-masing sepeda. Hal ini juga menunjukkan pelayanan yang baik dari PT. Putera Kharisma Wiranegara.
PT. Putera Kharisma Wiranegara perlu untuk memiliki outlet/ showroom yang ada di kota-kota besar di Indonesia. Memberi kemudahan bagi mereka untuk melihat langsung atau mencoba sepeda Gazelle. PT. Putera Kharisma Wiranegara perlu mengidentifikasi terlebih dahulu dimana letak strategis outlet/ showroom, yang mudah dicapai konsumen/ akses jalan tidak sulit. Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
67
Dan menciptakan outlet/ showroom yang menarik dengan layout yang kreatif, pelayanan yang memuaskan dan informasi yang lengkap mengenai sepeda dan produk Gazelle.
After sales services, layanan ini menunjukkan bahwa PT. Putera Kharisma Wiranegara ingin menjalin hubungan baik dengan konsumennya. Bukan hanya menjual produk, tetapi juga menjaga konsumennya agar tetap loyal dengan Gazelle. Kepuasan konsumen setelah membeli akan menambah referensi bagi produk Gazelle.
5.3
Implikasi Manajerial 1. Mendirikan outlet/ showroom di pusat kota besar di Indonesia, dimana masyarakatnya kalangan ekonomi menengah ke atas. Dekat dengan lokasi para penggemar sepeda biasanya meluangkan hobi bersepedanya. 2. Menyediakan after sales services (contoh : perbaikan atau perawatan) pada konsumen sepeda Gazelle, didukung dengan nilai tambah seperti adanya layanan antar-jemput sepeda. 3. Mengirimkan e-mail atau katalog apabila ada produk sepeda/ aksesoris Gazelle terbaru atau informasi mengenai sepeda dan kegiatan sepeda kepada konsumen.
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
68
DAFTAR REFERENSI
Aaker, D.A. (1997). Managing brand equity: Capitalizing on the value of a brand name. New York: The Free Press.
Akhter, S.H. (2009). Niches at the edges: Price-value tradeoff, consumer behavior, and marketing strategy. Journal of Product and Brand Management, 18, 136-142.
Cravens, D.W. (2009). Strategic Marketing (9th ed.). Chicago: The McGraw-Hill.
Keller, K.L. (1998). Strategic Brand Management: Building, measuring, and managing brand equity. New Jersey: Prentice Hall.
Kontan On-line (2009, August 29). Cinta sepeda laiknya pembalap. http://weekend.kontan.co.id/post/rubrik/komunitas/4247/cinta-sepedalaiknya-pembalap
Kontan On-line, (2010, February 23). AIPI: Industri Sepeda Indonesia Tidak Jelek. http://www.kontan.co.id/index.php/bisnis/news/30886/AIPIIndustri-Sepeda-Indonesia-Tidak-Jelek
Kontan On-line (2010, February 24). Pasar sepeda lokal dikuasai produk impor.
http://www.kontan.co.id/index.php/bisnis/news/30916/Pasar-
Sepeda-Lokal-Dikuasai-Produk-Impor-
Kotler,
P.
(1997).
Marketing
management:
Analysis,
implementation, and control (9th ed.). New Jersey: Prentice Hall.
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
planning,
69
Kotler, P., Keller, K.L., Ang, S.H., Leong, S.M., & Tan, C.T. (2006). Marketing management: An Asian perspective (4th ed). Singapore: Prentice Hall.
Kotler, P., & Keller, K.L. (2003). Marketing management (13th ed.). New Jersey: Prentice Hall.
Luxton, S. (2005, Dec 22). The relationship between Integrated Marketing Communication, market orientation and brand orientation. Journal of Advertising. http://www.allbusiness.com/management/860627-1.html
Mullins, J.W., Walker, O.C., & Boyd, H.W. (2008). Marketing management: A strategic decision-making approach. New York: McGraw-Hill.
Porter, M.E. (2008). On competition. Harvard Business Review Book.
Pearce & Robinson. (2007). Strategic management: Formulation, implementation, and control (10th ed.). New York: McGraw-Hill.
Rangkuti, F. (2004). The power of brand: Tehnik mengelola brand equity dan strategi pengembangan merek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Solomon, M.R. (2009). Consumer behavior: Buying, Having, and Being (8th ed.). New Jersey: Prentice Hall.
Website : Gazelle Bicycle, http://www.gazellebicycles.us
Website : Harga sepeda, http://www.hargasepeda.com
Website : Komunitas Bike to Work (B2W) Indonesia, http://www.b2windonesia.or.id
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
70
Website : Komunitas Sepeda Onthel, http://www.sepedaonthel.com
Website : Komunitas Sepeda Tua Indonesia, http://www.kosti.or.id
Yasir, A.S. (2010). Belajar dari para jawara. SWA No.10/XXVI/12-25 Mei 2010, 52-60.
Yasir, A.S. (2009). Komunitas, senjata ampuh mengerek merek. SWA No.24/XXV/12-25 November.
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
71
Lampiran 1 Hasil Wawancara dengan Managing Director PT. Putera Kharisma Wiranegara (Distributor Gazelle) Pertanyaan
Jawaban
1. Saat ini sepeda Gazelle masih
Sekarang kita masih import langsung dari
diimpor, apabila ada order dari
Belanda,
customer
dulu
mesanan biasanya orang langsung pesan
kesana? Apa ada ready stock
melalui browser website www.gazelle.nl
nya?Apabila
order
dan pesanan mereka akan di forward ke
bagaimana
PT. Putera Kharisma Wiranegara. Atau
terlebih
harus
pesan
memang
dahulu,
prosesnya?
mengenai
mekanisme
pe-
cara kedua adalah orang langsung pesan ke kami setelah mereka mengetahui bahwa kami adalah agen resmi di Indonesia. Setelah mereka setuju dengan harga dan tambahan
biaya
kirim.
Mekanisme
pembayaran biasanya 20% dari harga pricelist dulu baru sisanya dibayar setelah barang sampai di pelabuhan jakarta. Rencana nanti kita akan bekerjasama dengan Bank Mandiri, BCA dan bank lainnya untuk pembayaran dengan kartu kredit. Plus bunga 0%. 2. Bagaimana strategi pemasaran a. Mengenai strategi pemasaran untuk target Gazelle saat ini?
marketnya
kita
lebih
menuju
ke
a. Target market
menengah – keatas. Terutama untuk para
b. Positioning product
pecinta sepeda klasik, ini dikarenakan
c. Distribusi
Gazelle adalah salah satu sepeda tua di
d. Promosi
dunia yang sudah berdiri sejak 1902. Di
e. Harga
Indonesia sendiri sekarang penggemar Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
72
f. Produk
Gazelle kurang lebih 3000 ribu anggota sepeda klasik di Indonesia. (contoh: Pada saat event di Bandung itu kurang lebih pesertanya 3000 orang) dari segala penjuru Indonesia. Baru-baru ini kita juga mengadakan kerjasama dengan sepeda klasik di Bekasi dengan peserta kurang lebih 2000 orang. b. Positioning Product kami adalah A class alias Premium Class. Kalau Polygon adalah sepeda umum tetapi sekarang mereka sudah mulai melirik premium market. c. Untuk distribusi kita akan kirim langsung ke tempat
customer setelah
barang
sampai di Gudang kami di Jati Asih. Sementara ini belum ada showroom tetapi kita
sudah
merencanakan
untuk
membuka di daerah Jakarta Selatan dimana menurut kami itu adalah tempat yang
strategis.
Biasanya
untuk
pemesanan, konsumen akan meghubungi kami melalu telepon atau datang ke kantor kami. d. Promosi yang kita lakukan biasanya kita bekerja sama dengan berbagai event sepeda klasik di segala penjuru indonesia. Salah satunya yang akan ada di Kediri di bulan Maret, Solo di bulan Mei , dan Makasar dibulan Agustus. e. Nanti rencananya kita akan bekerja sama Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
73
dengan salah satu supplier supermarket yang cukup baik Ranch Market untuk pemasaran di mal. Alasan kami kenapa bekerja sama dengan supplier Ranch Market adalah produk ini termasuk golongan kelas menengah-atas. Salah satu bukti bahwa kita sudah bekerjasama adalah
lihat
link
di
bawah
ini:
http://sepeda.wordpress.com/2010/01/07/ bandoeng-lautan-onthel-2010/ f. Mengenai harga kita agak berbeda dengan retail price di Belanda. Hal ini karena kita
harus
membayar
untuk
transportasi, pajak masuk di Indonesia, biaya-biaya promosi, karyawan, sewa gudang dan kantor. Karena itu maka harga
kita
agak
sedikit
tinggi
dibandingkan dengan retail price di Belanda. diserahkan
Dan
mengenai
oleh
harga
distributor
itu
masing-
masing tiap negara. g. Mengenai model yang akan dijual untuk Indonesia
tidak
terbatas.
Setiap
konsumen bisa memesan model yang ada di internet dan kita akan impor sesuai permintaannya. Jenis sepeda yang sudah ada pesanannya antara lain type Tour Populair, Tandeem, Tranza Pure dan Xtra, Sport, MTB, City bike dan lainnya.
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
74
memang
Mengenai KOSTI itu sudah pasti ini
menggunakan KOSTI sebagai
dikarenakan Gazelle adalah sepeda klasik
salah satu komunitas yang dituju
yang sudah ada nama di Indonesia.
sebagai target-nya?
Gazelle adalah sepeda premium di
3. Apakah
Gazelle
kalangan para pecinta sepeda klasik. 4. Apakah
Gazelle
tidak
me- Mengenai kerjasama dengan B2W kita
ngadakan kerjasama/ partisipasi
sudah pernah membahasnya. Terutama
dengan
B2W?
untuk pameran di Car Free Day di
komunitas
Jakarta. Salah satu persayratan mereka
Karena tersebut
komunitas saat besar
ini
dan
perduli
dengan lingkungan.
adalah memasukkan logo B2W di salah satu brochure/ flyer Gazelle selama melakukan pameran di Car Free Day di Jakarta. Namun untuk saat ini kami masih
konsentrasi
dengan
kegiatan-
kegiatan di KOSTI. Untuk saat ini hanya itu yang sudah kami lakukan untuk mempromosikan Gazelle di Indonesia. Salah satu nya juga supplier Ranch Market. 5. Apakah alasan Anda memilih
Alasan pertama saya memilih sepeda
Gazelle untuk masuk ke pasar
Gazelle untuk dipasarkan di Indonesia.
sepeda Indonesia? Apakah Anda
Karena saya mengetahui merek Gazelle
telah melakukan studi mengenai
ini sudah cukup lama di dunia sepeda
demand sebelumnya?
dan perusahaan ini sudah berdiri selama 118 tahun. Kedua
adalah
sepeda
Gazelle
ini
memang sudah lama dicari oleh pecinta sepeda di Indonesia terutama yang klasik/onthel atau sepeda antik. Dimana nilainya
sangat
menakjubkan.
Saya
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
75
selaku
importir
eksklusif
untuk
Indonesia berniat untuk memberitahukan kepada pecinta sepeda tua atau onthel. Bahwa Gazelle sampai sekarang masih eksis dan model yang sangat modern tetapi tidak meninggalkan bentuk atau budaya yang terdahulu. 6. Siapa saja yang menjadi target
Target
utama
Anda dalam memasarkan sepeda
konsumen/
Gazelle?
merek Gazellle
saya
pesepeda
adalah yang
para
mecintai
dan para pecinta
olahraga sepeda di Indonesia. 7. Siapa
saja
pembeli
sepeda
Konsumen
yang
membeli
sepeda
Gazelle (disertai dengan data)?
Gazelle adalah para pecinta merek
Apakah pembeli-pembeli dari
Gazelle itu sendiri dan para konsumen
sepeda
yang sudah mapan.
Gazelle
itu
sesuai
dengan target yang Anda bidik?
Dalam arti konsumen kelas menengah keatas, karena mereka bukan hanya membeli barang tetapi juga nilai sejarah yang ada dalam sepeda Gazelle.
pembeli
Sampai saat ini kebanyakan pembeli
berasal dari Jakarta atau kota
berasal dari luar kota Jakarta. Seperti:
besar lainnya?
Jawa Tengah dan Timur
8. Apakah
kebanyakan
meliputi:
Indramayu, Brebes, Tegal, Mojokerto dan diluar Jawa : Palembang, Makasar, Madura dan Papua. ter
Kebanyakan konsumen yang membeli
suatu
sepeda Gazelle adalah para komunitas
komunitas sepeda yang ada di
sepeda klasik atau onthel. Alasannya
Indonesia?
karena mereka sudah mengetahui sejarah
9. Apakah sebut
pembeli-pembeli berasal
dari
Gazelle di Indonesia. Gazelle masuk ke Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
76
Indonesia sejak Belanda masuk untuk berdagang di Indonesia. 10. Berapa jumlah sepeda yang bisa terjual setiap bulannya?
Sampai saat ini yang sudah terjual Setiap bulannya kurang lebih 10 unit.
11. Sepeda jenis apa yang paling
Tipe sepeda yang penjualannya cukup
laku terjual hingga saat ini?
baik adalah type Basic Tour Populair
Apa alasannya?
(Onthel) untuk type ini sangat digemari oleh para pecinta sepeda onthel/klasik dikarenakan model yang tidak berubah sejak pertama kali dibuat jadi masih ada nilai sejarahnya. Kedua adalah Tranza Pure (Sepeda Lipat), tipe ini disukai oleh para pecinta sepeda lipat dan terutama alasan mereka membeli, untuk bepergian ke kantor ataupun hanya untuk di dalam kompleks perumahan, dan Sport (On the road) tipe ini hanya khusus orang-orang yang mecintai sepeda untuk bermain di jalan gunung-gunung ataupun outbound sesama komunitas. pemasaran
Teknik pemasaran yang kami lakukan
sepeda Gazelle yang Anda
adalah dengan cara mengikuti beberapa
lakukan?
event seperti di Bandung, Bekasi, dan
12. Bagaimana
mencoba
cara
Apakah
pernah
beriklan,
atau
Karawang.
Setelah
itu
kami
akan
melalui pameran dan event
melakukan
marketing
dengan
cara
tertentu, atau bagaimana?
membuat event sendiri khusus Gazelle dan mengundang beberapa komunitas sepeda tua dan komunitas lainnya.
13. Sejauh mana menurut Anda
Menurut pandangan saya sampai dengan
cara pemasaran tersebut efektif
saat ini pemasaran dengan mngikuti Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
77
untuk
memasarkan
sepeda
Gazelle di Indonesia?
berbagai event sepeda tua sudah cukup significant untuk brand awareness nya. Sehingga orang-orang akan melakukan Word of Mouth Marketing dalam sesama komunitas. Kedua adalah dengan membuat tren yang baru, dikarenakan sebagian besar komunitas yang diluar klasik atau onthel masih beikiran kalau Gazelle itu sepeda tua dan tidak mengikuti perkembangan jaman.
Padahal
dengan
melihat
eksistensi perusahaan itu berdiri sudah tentu Gazelle mengikuti perkembangan jaman yaitu dengan diversifikasi produk dari Sepeda Lipat, Hybrid, Sporty (On or Off the road) sampai dengan sepeda Listrik 14. Bagaimana apabila ada yang
Sistem
pemesanan
saat
ini
masih
membeli
dilakukan melalui Distributor Exclusive
Gazelle? Apa harus ke outlet
yaitu kami sendiri. Tetapi yang ke
nya?Bagaimana bila peminat
depannya
berasal dari luar kota Jakarta?
dengan rekan-rekan toko sepeda dan
berminat
untuk
kami
akan
bekerjasama
komunitas sepeda yang ada di Indonesia. 15. Apakah
Anda
kesulitan
dalam
mengalami
Menjual sepeda Gazelle dengan kualitas
menjual
terbaik dan harga yang premium. Bagi
sepeda Gazelle di Indonesia?
kami seperti menjual mobil Mercedes. Hanya para konsumen yang sudah menggunakan sepeda Gazelle klasik dan mengetahui nilai sejarah dan kualitas yang baik.
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
78
16. Halangan apa saja yang telah
Lack of Brand awareness karena saya
Anda hadapi selama ini dalam
sudah
usaha
kepada komunitas sepeda di Jakarta.
Anda
memasarkan
Gazelle?
melakukan
beberapa
statistic
Kebanyakan komunitas yang diluar dari komunitas klasik/onthel mereka hanya tahu kalau Gazelle adalah sepeda tua dan tidak modern bagi mereka di Jakarta. Mereka lebih tertarik dengan sepeda sport terutama dari Itali karena harganya yang mahal.
17. Apakah Anda tidak merasa
Tentu kami selaku importir sepeda di
cemas dengan pemain lokal
Indonesia
yang ada di Indonesia seperti
pemain-pemain lokal maupun Built up
Polygon,
dan
dari luar. Tetapi kami optimis untuk
United Bike yang saat ini
pasar di Indonesia yang begitu besarnya
merupakan pemain besar di
dimana kami yakin bahwa Gazelle masih
Indonesia?
ada nama di Indonesia dan dengan nilai
WimCycle
merasa
khawatir
dengan
sejarahnya bahwa pabrik Gazelle yang sudah berdiri selama 118 tahun sampai saat ini. sepeda
Seperti saya bilang sebelumnya bahwa
impor lain yang juga mencoba
persaingan itu selalu ada ancaman baik
memasuki pasar
itu secara
18. Bagaimana
dengan
Indonesia?
langsung maupun tidak
Apakah merupakan ancaman
langsung. Tetapi kami yakin bahwa
bagi sepeda Gazelle?
setiap konsumen mempunyai pandagan dan keyakinan terhadap brand yang mereka pakai.
19. Apa keunggulan atau keunikan
Tentu
setiap
pabrikan
sepeda
sepeda Gazelle yang tidak
kelebihan
dimiliki
Gazelle kelebihannya adalah dia sudah
sepeda-sepeda
lainnya?
masing-masing.
ada
Sepeda
mematenkan Click Stand untuk parkir Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
79
sepeda disitu dia sudah mematenkannya, kedua adalah sepeda onthel/ klasik dimana dari pertama kali dibuat sampai sekarang tidak berubah hanya saja beberapa bagian aksesoris sudah dibuat di Taiwan. 20. Mengapa
Gazelle
memilih
masuk ke pasar melalui
Indonesia
Komunitas
Sepeda
Tua Indonesia (KOSTI)?
Karena disitu awal sepeda Gazelle dikenal
oleh
konsumen
dan
kami
mengharapkan supaya dari KOSTI aka nada
interaksi
dengan
komunitas
lainnya. Yaitu word of mouth marketing. 21. Apakah
strategi
komunitas
melalui
tersebut
efektif
Kami telah mempelajari dan melihat pasar
di
Indonesia.
Kesimpulannya
untuk Gazelle? Kalau iya,
adalah setiap komunitas selalu berbeda
apakah ke depannya Gazelle
strategi, tetapi kami akan melakukan
akan melakukan strategi yang
trend yang baru untuk di Indonesia.
sama,
Karena
dengan
memasuki
komunitas-komunitas lainnya?
komunitas
apabila diluar
kami
masuk
komunitas
ke
klasik/
onthel mereka hanya mengetahui kalau sepeda Gazelle itu hanya untuk orang tua atau kolektor. Padahal Gazelle itu sudah begitu modern dengan mengikuti perkembangan jaman dan memenuhi permintaan yang beraneka ragam.
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
80
Lampiran 2 Hasil Wawancara dengan Anggota Komunitas Bike to Work (B2W) – Bapak Didit Pertanyaan 1. Apakah
Anda
Jawaban
sudah
lama
menggemari sepeda?
Sejak kecil, sudah sangat
menyukai
sepeda. Mulai SD kelas 6 th. 1983. Intens bersepeda kembali setelah th 1996
2. Apakah
kembalinya
bersepeda
menjadi
tren pemicu
Beberapa bulan ke belakang menyerah krn lalu
lintas
yang
tidak
bersahabat,
menggemari
kecelakaan banyak terjadi karena faktor
sepeda? Atau memang sudah
diluar sepeda / pengemudi kendaraan lain.
gemar sepeda sebelum kembali
Tidak
booming seperti sekarang?
pemerintah.
utama
Anda
ada
aturan
yang
jelas
dari
Yang membuat peraturan justru dari komunitas
masing-masing,
seperti
penggunaan helm, decker. Bahkan sampai olahraga juga diatur hingga penggunaan pelindungnya helm full face, jaket. 3. Bagaimana tentang
menurut
Anda
Ini bukan tren, dulu mungkin tren 2004-
kembalinya
tren
2005. Tapi sekarang leih karena kesadaran
bersepeda ini?
akan
lingkungan
yg
semakin
besar
(ecologi), lebih banyak kearah itu. 4. Apa dampak positif yang Anda
Makin banyaknya orang yang sadar akan
rasakan dari kembalinya tren
keadaan lingkungan kita, mulai dari isu
bersepeda ini?
global warming misalnya.
5. Saat pertama kali Anda tertarik
Pakai sepeda bekas, setelah itu beli bekas-
untuk bersepeda, apakah Anda
dimodifikasi,
setelah
itu
beli
baru
langsung membeli sepeda baru?
kemudian dimodifikasi hingga 8 bulan akhirnya fit dengan sepeda itu hingga sekarang. Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
81
6. Berapa sepeda yang Anda miliki
1
saat ini? 7. Sepeda jenis apa yang Anda
Kona-Stinky, kategori free ride.
pilih? Mengapa memilih jenis
Tambahan informasi, jenis-jenis sepeda :
sepeda tersebut?
- Downhill, khusus turun bukit - Free ride, turun bukit - jalan berbukit - All mountain, extreme cross country - Cross country, tanjakan, turunan, dan jalan tidak rata. - Light cross country, jalan yang tidak terlalu kasar - On the road, sepeda balap, hibrid, folding bike (sepeda lipat)
8. Apakah harga menjadi salah satu
faktor
dalam
Tidak
memilih
sepeda yang akan Anda beli?
9. Anda lebih memilih sepeda lokal
atau
sepeda
impor?
Impor, spesifikasi sepeda yang lebih bagus adalah sepeda impor
Mengapa? 10.
Bagaimana menurut Anda
kualitas
sepeda
dibandingkan
dengan
Dilihat dari frame dan kualitasnya mirip.
lokal
Yang berbeda group-set nya, karena
sepeda
Indoesia masih belum bisa membuat group set yang bagus, semua masih impor.
impor?
Kecuali untuk on the road, city bike, sepeda mini, sepeda anak.
11. Kalau dilihat dari model dan
Impor, karena lokal membuat tren warna
warnanya, Anda lebih senang
yg umum. Kalau impor, warna dan model
dengan
setiap tahun ganti-bahkan biasanya warna
sepeda
sepeda impor?
lokal
atau
menyesuaikan
dengan
musimnya,
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
82
sedangkan di indonesia model tdk ganti, warnanya ganti dan pilihan warnanya sedikit. Tambahan informasi : - Dari
segi
diperhatikan
keselamatan oleh
sepeda
sangat impor.
Sedangkan di Indonesia bukannya diabaikan tetapi lebih diutamakan dari segi keawetan. 12. Apa
yang
menurut
Anda
paling penting dalam suatu sepeda? (Modelnya, merek,
asal
Spesifikasi
sepeda
dan
kenyamanan
sepeda saat dikendarai.
warna,
pembuatannya,
berat/ringan sepeda). 13. Apakah saat ini Anda menjadi anggota
suatu
Ya
komunitas
sepeda? 14. Komunitas sepeda apa yang Anda pilih? Mengapa?
B2W, lebih ke tujuannya bersepeda ke kantor demi lingkungan dan kesehatan diri sendiri.
15. Sudah berapa lama Anda aktif
2005-saat ini.
bergabung dalam komunitas
Beberapa bulan setelah B2W berdiri baru
tersebut?
bergabung. Sebenarnya saat pertama kali, komunitas tidak ada sistem mendaftar sebagai anggota. Cukup datang dan akan diberikan stiker B2W.
16. Apakah Anda aktif mengikuti kegiatan-kegiatan diadakan oleh komunitas?
yang
Memilih
kegiatan
bekerja
dengan
menggunakan sepeda, olahraga dengan sepeda hanya untuk weekend. Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
83
B2W hanya memfasilitasi bekerja dgn sepeda. 17. Kegiatan apa yang diadakan
Gathering, kumpul-kumpul.
komunitas Anda, yang menjadi favorit Anda? 18. Apa
manfaat
rasakan
yang
dengan
Anda
bergabung
Lebih
kepada
kesehatan/
manfaat
bersepeda.
dalam suatu komunitas? 19. Apa Anda berminat dengan
Tertarik
sepeda klasik? 20. Pernah
mendengar
mengetahui
atau
tentang
Pernah
sepeda
Gazelle sebelumnya? 21. Darimana Anda mengetahui tentang
Gazelle?
belum
pernah
Apabila
mengetahui
Pernah melihat website-nya. Pernah juga lihat punya pakdenya yang memang model kuno.
tentang Gazelle, apakah Anda berminat
untuk
mengetahuinya? 22. Apa Anda tertarik dengan sepeda
model klasik
Sangat tertarik
yang
memiliki teknologi tinggi? 23. Apa Anda berminat membeli
Tertarik, pada jenis Tour Populair.
sepeda Gazelle apabila sesuai
Harus test-drive dulu, paling penting
dengan
balancing nya.
spesifikasi
yang
dibutuhkan oleh Anda?
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
84
Lampiran 3 Hasil Wawancara dengan Anggota Komunitas Bike to Work (B2W) – Bapak Nugraha Pertanyaan 1. Apakah
Anda
Jawaban
sudah
lama
menggemari sepeda? 2. Apakah
utama
mulai bersepeda secara rutin sejak 2007.
kembalinya
bersepeda
menjadi Anda
Dari kecil menggemari sepeda, namun
tren pemicu
menggemari
Iya. Sebenarnya ada 3 alasan mengapa saya bersepeda kembali : - Global warming, sadar akan keadaan lingkungan saat ini.
sepeda? Atau memang sudah gemar sepeda sebelum kembali
- Kesehatan. Alm Ibu meninggal karena diabetes
booming seperti sekarang?
dianjurkan
dan
bersepeda
sangat
dokter
untuk
oleh
menghindarinya. - Komunitas yang asik, di B2W merasa nyaman dengan anggota yang ada.
3. Bagaimana tentang
menurut
Anda
kembalinya
tren
bersepeda ini?
Positif, krn isu global warming, go green tidak
akan
berhenti.
Akan
selalu
dikampanyekan di berbagai negara.
4. Apa dampak positif yang Anda
Lebih sehat dengan bersepeda, polusi
rasakan dari kembalinya tren
lingkungan berkurang dengan beralihnya
bersepeda ini?
orang dari kendaraan bermotor ke sepeda
5. Saat pertama kali Anda tertarik untuk bersepeda, apakah Anda
Pertama kali dipinjami sepeda oleh temen. Baru setelah rutin beli sepeda baru
langsung membeli sepeda baru? 6. Berapa sepeda yang Anda miliki saat ini?
4 -
Sepeda lipat, krn tdk ada parkiran sepeda di kantor (Dahon).
-
Sepeda gunung, acara weekend untuk Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
85
cross country main sepeda di hutan atau gunung2.(Polygon) -
Sepeda fixed gear, modifikasi sepeda jaman dulu. Kreasi sendiri. Modifikasi keseluruhan, mulai dari frame, etc. Kurang
nyaman
dipakai.
(Sanyo,
Jepang – jaman dulu) -
MTB, dipakai ayah (polygon)
7. Sepeda jenis apa yang Anda
Untuk di Jakarta, MTB. Kalau jalanan
pilih? Mengapa memilih jenis
macet dan trotoar tidak padat pejalan kaki
sepeda tersebut?
bisa naik ke trotoar. Sepeda lipat tidak bisa untuk naik ke trotoar karena bentuknya tidak memadai.
8. Apakah harga menjadi salah satu
faktor
dalam
memilih
sepeda yang akan Anda beli?
9. Anda lebih memilih sepeda lokal
atau
sepeda
impor?
Mengapa?
Tergantung dari niat, kalau memang peduli lingkungan
dan
kesehatan
apapun
sepedanya asalkan niat enteng saja.
Tidak beengaruh, asalkan cocok dan nyaman tidak masalah impor ataupun lokal. Beli Dahon karena dulu sepeda lipat merek Polygon-edisi B2W belum keluar. Tapi meskipun
mereknya
Polygon
licensi
teknologi
sepeda
lipatnya
masih
menggunakan Dahon.
10.
Bagaimana menurut Anda
kualitas
sepeda
dibandingkan
dengan
Sama saja, sepeda Indonesia sudah bagus.
lokal sepeda
impor?
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
86
11. Kalau dilihat dari model dan
Dulu memang impor lebih bagus, tapi
warnanya, Anda lebih senang
sekarang sudah banyak jenis sepeda lokal.
dengan
Sudah bisa bersaing dengan impor.
sepeda
lokal
atau
sepeda impor? Anda
Berat / ringannya sepeda saat digunakan,
paling penting dalam suatu
termasuk juga bobot sepeda. Termasuk
sepeda?
bahan pembuatannya = aluminium.
12. Apa
yang
menurut
(Modelnya,warna, merek, asal pembuatannya,
berat/ringan
sepeda). 13. Apakah saat ini Anda menjadi anggota
suatu
Ya
komunitas
sepeda? 14. Komunitas sepeda apa yang Anda pilih? Mengapa?
B2W. Karena lebih flexible mau menggunakan sepeda apa saja bisa. Tidak harus memiliki sepeda jenis tertentu untuk bergabung dalam komunitas tersebut.
15. Sudah berapa lama Anda aktif bergabung dalam komunitas
Tahun 2007 sudah bersepeda ke kantor, join resmi ke komunitas pada tahun 2008.
tersebut? 16. Apakah Anda aktif mengikuti kegiatan-kegiatan
yang
diadakan oleh komunitas?
Aktif, di B2W menjabat kegiatan.
Jadi
semua
sebagai ketua kegiatan
yang
diadakan, bila tidak ada halangan selalu ikut.
17. Kegiatan apa yang diadakan
Kelap-Kelip. Acaranya pada hari jumat
komunitas Anda, yang menjadi
minggu
favorit Anda?
kampanye
ke-3
setiap
B2W
bulan.
untuk
Berupa mengajak
masyarakat bersepeda ke kantor. Dengan Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
87
cara setiap jam 19.00 saat lalu lintas padat, komunitas
bersepeda di rute tertentu
menggunakan sepeda yang sudah dipasangi lampu kelap-kelip di belakang sepeda. 18. Apa
manfaat
rasakan
yang
dengan
Anda
bergabung
Pertama, badan terasa lebih sehat. Kedua bisa bersosialisasi lebih luas.
dalam suatu komunitas? 19. Apa Anda berminat dengan
Berminat
sepeda klasik? 20. Pernah
mendengar
mengetahui
atau
tentang
Belum pernah mendengar
sepeda
Gazelle sebelumnya? 21. Darimana Anda mengetahui tentang
Gazelle?
belum
pernah
Berminat
Apabila
mengetahui
tentang Gazelle, apakah Anda berminat
untuk
mengetahuinya? 22. Apa Anda tertarik dengan sepeda
model klasik
Tertarik
yang
memiliki teknologi tinggi? 23. Apa Anda berminat membeli sepeda Gazelle apabila sesuai dengan
spesifikasi
Berminat, karena meskipun modelnya antik tetapi spesifikasinya sesuai.
yang
dibutuhkan oleh Anda?
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
88
Lampiran 4 Hasil Wawancara dengan Anggota Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) Ibu Eka Kuswardini Pertanyaan 1.
Apakah
Jawaban
Anda sudah
lama
menggemari sepeda?
Saya senang dengan sepeda sudah sejak kecil. Sampai SMA pun saya masih bermain sepeda.
2.
tren
Sebenarnya bukan menjadi pemicu. Tetapi
pemicu
dengan kembalinya tren sepeda ini saya
menggemari
lebih leluasa bersepeda. Sebelumnya kan
sepeda? Atau memang sudah
kalau kita lihat orang bersepeda dijalan itu
gemar sepeda sebelum kembali
agak aneh dengan cuaca kota Jakarta/ kota
booming seperti sekarang?
besar lainnya. Tapi sekarang tidak ada
Apakah
kembalinya
bersepeda utama
menjadi
Anda
masalah mau bersepeda kekantor pun. 3.
Bagaimana tentang
menurut
Anda
Sangat bagus. Karena orang melihat sudah
kembalinya
tren
tidak hanya sebagai hobi/jenis olahraga.
bersepeda ini?
Tetapi
sebagai
melestarikan
partisipasi
lingkungan
dan
mereka menjaga
kesehatan diri sendiri. 4.
Apa dampak positif yang Anda
Menjadi rutinitas saya setiap minggu
rasakan dari kembalinya tren
bersepeda dengan keluarga. Kemudian
bersepeda ini?
kumpul-kumpul dengan orang-orang yang memiliki hobi sejenis.
5.
6.
Saat pertama kali Anda tertarik
Saya selalu punya sepeda dari kecil.
untuk bersepeda, apakah Anda
Walaupun hanya untuk keliling komplek.
langsung
Tapi tahun ini saya juga membeli sepeda
membeli
sepeda
baru?
baru.
Berapa sepeda yang Anda
3, yaitu ; Ladiesbike (Wimcycle, cruiser
miliki saat ini?
campus), Polygon (suami) dan sepeda model antik (Batavus). Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
89
7.
Sepeda jenis apa yang Anda
Saya memilih sepeda perempuan. Karena
pilih? Mengapa memilih jenis
model dan warnanya yang bagus.
sepeda tersebut? 8.
Apakah harga menjadi salah
Tidak. Kalau saya suka, saya akan beli.
satu faktor dalam memilih sepeda yang akan Anda beli?
9.
Anda lebih memilih sepeda
Tidak terlalu mementingkan merek dan
lokal
asalnya. Asalkan saya suka, saya beli.
atau
sepeda
impor?
Mengapa? 10. Bagaimana
menurut
kualitas
sepeda
Anda
Sama saja menurut saya. Tetapi untuk tipe
lokal
lain seperti sepeda gunung saya kurang
dibandingkan dengan sepeda
mengerti.
impor? 11. Kalau dilihat dari model dan
Sama saja.
warnanya, Anda lebih senang dengan
sepeda
lokal
atau
sepeda impor? 12. Apa
yang
menurut
Anda
paling penting dalam suatu sepeda? (Modelnya, merek,
asal
Model
dan
warnanya,
juga
ringan
sepedanya karena saya perempuan.
warna,
pembuatannya,
berat/ringan sepeda). 13. Apakah saat ini Anda menjadi anggota
suatu
Ya.
komunitas
sepeda? 14. Komunitas sepeda apa yang Anda pilih? Mengapa?
KOSTI. Awalnya saya tinggal di Jogja saat kuliah, di Jogja komunitas KOSTI banyak sekali anggotanya. Kemudian dirumah saya ada sepeda tua milik ayah saya dulu. Akhirnya saya join. Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
90
Sangat bagus sepeda antik yang dimiliki anggotanya. 15. Sudah berapa lama Anda aktif
Sekitar 4-5 tahun yang lalu.
bergabung dalam komunitas tersebut? 16. Apakah Anda aktif mengikuti kegiatan-kegiatan
yang
di
adakan oleh komunitas?
Dulu aktif, namun sekarang kurang aktif. Karena acaranya banyak diadakan di weekend,
berbarengan
dengan
acara
keluarga. Tetapi sewaktu di Jogja dulu saya aktif. 17. Kegiatan apa yang diadakan
Keliling kota.
komunitas Anda, yang menjadi favorit Anda? 18. Apa
manfaat
rasakan
Anda
Manfaat yang saya rasakan itu waktu saya
bergabung
tinggal di Jogja. Tidak hanya untuk
yang
dengan
olahraga
dalam suatu komunitas?
Indonesia.
tetapi Kita
melestarikan biasanya
budaya bersepeda
menggunakan sepeda antik dengan pakaian ala dulu. Kita memiliki hobi, visi dan misi yang sama. Nyaman dalam sosialisasinya. 19. Apa Anda berminat dengan sepeda klasik? 20. Pernah
dengan KOSTI.
mendengar
mengetahui
tentang
atau
Sering sekali, salah satu sepeda antik
sepeda
terbaik menurut saya. Banyak anggota
Gazelle sebelumnya?
KOSTI yang berminat dengan Gazelle.
21. Darimana Anda mengetahui tentang
Gazelle?
belum
pernah
Dari teman-teman KOSTI, website. Pernah
Apabila
tahu promosi di Bandung, tetapi tidak
mengetahui
sempat lihat. Saya sangat berminat untuk
tentang Gazelle, apakah Anda berminat
Sangat berminat. Makanya saya bergabung
tahu sepedanya saat ini.
untuk
mengetahuinya? Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
91
22. Apa Anda tertarik dengan sepeda
model klasik
Sangat tertarik
yang
memiliki teknologi tinggi? 23. Apa Anda berminat membeli sepeda Gazelle apabila sesuai dengan
spesifikasi
Pastinya. Saya suka dengan Madelief ini. (Memesan langsung)
yang
dibutuhkan oleh Anda?
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
92
Lampiran 5 Hasil Wawancara dengan Store Manager – Rodalink
Pertanyaan 1.
Jawaban
Sejak kapan dibukanya toko
Sejak tahun 2008
sepeda ini? 2.
Bagaimana tingkat penjualannya Tinggi untuk kelas sepeda family, high-end hingga
saat
ini?
Apakah kurang laku. Yang paling banyak mencari
mengalami peningkatan?
biasanya anggota komunitas. Dari tahun ke tahun
selalu
menalami
peningkatan
pembelian sepeda sejak tahun 2008
3.
Apakah selalu terjadi transaksi Selalu ada unit sepeda yang terjual, setiap setiap
bulan?
Berapa
yang hari pun ada penjualan.
terjual kira-kira tiap bulannya? 4.
Sepeda jenis apa yang paling Polygon, karena toko resmi Polygon sering dicari saat ini? Mengapa?
5.
Bagaimana
dengan
sepeda Masih ada, meskipun berkurang.
untuk wanita dan anak-anak, apakah
masih
banyak
peminatnya? 6.
Rodalink merupakan toko resmi Distributor
resmi
dari Polygon yang merupakan mempercayakan
merek
produknya
impor kepada
merek lokal, tetapi mengapa Rodalink untuk dipasarkan di Indonesia. disini
juga
menjual
merek-
merek impor? 7.
Apa diantara merek-merek yang Tidak bersaing, lebih ke mendukung antara dijual di toko ini disini juga merek yang satu dengan lainnya. Pilihan saling bersaing?
merek tergantung dari konsumen, tiap merek memiliki kelasnya masing-masing. Kalau memang mereka pemain pro, akan Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
93
mencari merek Colnago (sepeda balap) atau Kona,tetapi untuk pemain sepeda kota biasanya memilih Polygon atau Marin (MTB). 8.
Mana
yang
lebih
diminati, Di Rodalink lebih banyak peminatnya ke
sepeda lokal atau sepeda impor- sepeda lokal, alasan utamanya adalah nya?
faktor price. Harganya jauh dibawah sepeda impor, meskipun kualitasnya sudah bagus.
9.
Apakah
ada
garansi
untuk Ada. Untuk sepeda impor, daftar sendiri
sepeda-sepedanya? Berapa lama melalui website untuk klaim bisa dibantu dan
apakah
berbeda
untuk toko. Kalau Polygon bisa langsung dicatat
masing-masing merek?
ditoko (5 tahun garansi untuk frame).
10. Apabila ada kerusakan, sepeda Bisa service sendiri, jual sparepart juga. bisa diservice atau garansi ke Namun tergantung kerusakannya, kalau toko ini atau harus ke tempat parah dikirim lagi ke pabrik. Untuk yang impor, bisa dibetulkan juga di toko itu
lain yang ditentukan?
hanya saja untuk sparepart menunggu dari luar. 11. Pembeli
sepeda
kebanyakan Lebih fokus ke retail, beli 1 atau 2.
membeli dalam jumlah besar atau hanya per item? 12. Apakah
sepeda
yang
dibeli Tergantung
konsumen,
bisa
langsung
dibawa langsung oleh pembeli dibawa. atau dikirim ke pembeli? 13. Bagaimana dengan persediaan Stok terbatas, rasio persediaan : demand = dari jenis-jenis sepeda lokal 1:3. Bisa indent, apabila memang tidak ada disini, apakah stock nya terbatas akan dialihkan ke tipe lain. Apabila sepeda atau selalu ada/ bisa request ke middle, akan di alihkan ke tipe diatasnya pabrik?
yg sesuai dengan konsumen.
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
94
14. Bagaimana dengan stock sepeda sama. kalau tidak ada harus request dari impor? Apa selalu tersedia?
pusatnya ke brand masing2. Persediaan terbatas
15. Kalau yang dicari pembeli tidak Bisa.
Akan
dipesankan
langsung
ke
tersedia type-nya ditoko ini produsennya. apakah Rodalink bisa membantu memesankannya?
Apa
dikenakan biaya tambahan? 16. Apabila ada tipe sepeda tertentu Tidak mungkin dikembalikan, tergantung yang
sulit
dijual,
apakah dari tahunnya. Ada penyesuaian harga.
dikembalikan ke pabrik atau Masih ada kemungkinan terjual karena dijual
dengan
harga
diskon tahan lama, jadi jarang ada kerusakan pada
(misalnya)?
barang yg disimpan.
17. Apakah toko ini menyediakan
-
Ya, dan lengkap
-
Berbeda, karena komponen sepeda
aksesoris-aksesoris sepeda juga? 18. Apakah
aksesoris-aksesoris
tersebut dibuat oleh pabrik yang
masih menggunakan impor.
sama dengan sepeda? 19. Banyak atau tidak yang mencari aksesoris-aksesoris sebagai
atribut
tersebut
-
Banyak
bersepeda
mereka?
20. Saat seperti apa yang dapat Halangannya saat bulan puasa-idul fitri, menyebabkan
target
tidak pembelian
tercapai/ penjualan menurun?
menurun
karena
aktivitas
bersepeda berkurang. Saat ini jg sedang ada halangan, karena kehabisan stok untuk pameran di PRJ. Sehingga lebih dikonsentrasikan penjualan dan stok disana. Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
95
Stok tetap di PRJ sehingga pembelian di toko dialihkan ke PRJ. Untuk seluruh toko rodalink 21. Apa target / tujuan jangka Tujuannya menjual sepeda high-end, bisa pendek
yang
ingin
dicapai menekan penjualan sepeda Polygon. Tetapi
Rodalink?
tujuannya adalah agar sepeda
meningkat.
kualitas biker
Suatu
komunitas
terbentuk itu tidak mudah, saat ini dengan adanya komunitas ikut mendukung.
22. Bagaimana
strategi
yang Tidak merasa harus bersaing, lebih dilihat
diterapkan Rodalink untuk dapat dari sisi positifnya. Dengan banyaknya bersaing sepeda
dengan lain
toko-toko toko sepeda berarti meningkat kebutuhan
yang
semakin orang akan sepeda, berarti ekspektasi
banyak?
23. ini
orang akan sepeda pun meningkat.
banyak
yang Biasanya
kegiatan
Polygon-nya.
Ikut
Polygon
dilakukan oleh para pesepeda, dalam kegiatan yang diadakan. apakah
Rodalink
mengikuti
sering
kegiatan-kegiatan
tersebut? Sebagai sponsor atau penyelenggara. 24. Apakah
Rodalink
menjadi Punya klub sendiri, lebih banyak di
sponsor atau pendukung salah downhill. satu komunitas sepeda yang ada di
Indonesia?
Kalau
iya, Tidak bisa menyebutkan komunitasnya,
mengapa dan apa komunitas internal. yang
dipilih.
apakah
Kalau
tidak,
kedepannya
akan
mencoba?
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
96
Lampiran 6 Hasil Wawancara dengan Pengurus AIPI
Pertanyaan 1. Apakah tujuan utama didirikannya AIPI?
Jawaban Tujuan utamanya ingin mendukung dan melindungi industri sepeda di Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa sepeda sudah menjadi alat transportasi umum di Indonesia. Di kota-kota kecil samapi sekarang pun sepeda masih digunakan. Bahkan kalau di Jogjakarta sepeda tetap digunakan hingga sekarang sebagai alat
transportasi sehari-hari.
Ada
jalurnya meskipun sekarang lebih banyak industri
motor
dijalurnya.
Tetapi
malah
sempat
sepeda
merosot di tahun 1990 an, baru setelah adanya kegiatan sepeda yang dibuat oleh komunitas komunitas, sepeda kembali booming. Industrinya pun meningkat pesat terutama tahun 2006-2008 an. keadaan
industri Seperti yang saya jelaskan diatas
Indonesia
sebelum
bahwa sebelum tahun 2000an itu
tahun 2000-an? Apakah biasa-biasa
industri sepeda sangat lesu. Kalau
saja atau pasang surut?
pernah ingat dengan sepeda merk
2. Bagaimana persepedaan
FEDERAL yang dulu pernah in. Sekarang tidak ada perusahaannya
lagi karena
bangkrut
dan
memutuskan hengkang dari industri Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
97
sepeda. 3. Setelah tahun 2000-an sepeda mulai digemari
lagi,
kapan
tepatnya
Sebenarnya sepeda ini bukan hilang kemudian ada lagi. Secara berkala
dan
jumlah sepeda meningkat. Mungkin
pemicu
tadinya hanya segelintir orang yang
utamanya hingga sepeda kembali
naik sepeda kemudian yang lain
jaya hingga saat ini?
mengikuti.
sepeda menurut
kembali Anda
digemari apa
Kadang
kalau
saya
perhatikan di Indonesia ini suatu kebiasaan
itu
harus
ada
yang
mengawalinya. Harus ada yang mulai naik sepeda baru pada ikutan. Pemicu utamanya itu diri mereka masingmasing
yang
memang
dasarnya
mennyukai sepeda tapi tidak pernah naik sepeda karena rutinitas seharihari nya misalnya naik bis/ motor/ mobil. Karena tadi ada yang memulai jadi pemicu untuk orang lain naik sepeda. Sepeda itu menyenangkan, sehat, sudah menjadi budaya di Indonesia. 4. Bagaimana keadaan industri sepeda
Saat ini industri sepeda sangat bagus.
saat ini menurut Anda? Bagaimana
Terbentuknya komunitas terutama
kira-kira 5-10 tahun mendatang?
menjadi pendukung industri sepeda. Mungkin
bisa
dilihat
di
data
Kementrian Perindustrian peningkatan produksi sepeda meningkat drastis tahun 2006-2009. Untuk tahun 2010 baru bisa dilihat 3 bulan pertama saja,belum ada data untuk semester Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
98
awal 2010. Kedepannya masih bagus industri sepeda
ini.
Hanya saja
pemerintah perlu mendukung industri dan kegiatan sepeda di Indonesia. Karena saat ini industri sepeda ini ruang
lingkupnya
perusahaan-
perusahaan sepeda yang ada di Indonesia, kemudian komunitas yang ada juga ruang lingkupnya para pesepeda. Akan lebih baik apabila pemerintah ikut berpartisipasi tidak hanya dalam kegiatan sepeda tapi juga fasilitas sepeda, aturan sepeda. Kalau semua kerjasama dengan baik saya
yakin
industri
sepeda
di
Indonesia akan makin baik lagi. Sekarang saja kalau kita lihat sepeda hasil Indonesia/ lokal ini bagus-bagus dan bisa bersaing dengan sepeda luar. 5. Faktor apa saja menurut Anda yang
1. Lalu lintas yang ramai dan macet.
menjadikan sepeda digemari saat
Banyak orang yang beralih kesepeda.
ini?
Lebih praktis sekalian berolahraga. 2. Murah meriah. Bersepeda itu tidak harus sewa lapangan, punya raket, bola dll. Cukup punya sepeda terus genjot disamping itu orang Indonesia kebanyakan punya sepeda. Jadi mereka tidak perlu beli yang baru/ ganti sepeda sesuai tahun. Selalu in dengan model apapun. 3. Sosialisasi. Komunitas yang ada Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
99
sekarang menjadi tempat kumpul, tukar informasi, berangkat bareng kekantor, sampai menyalurkan hobi seperti saya ini sebagai pencinta sepeda antik. Banyak sekali manfaat yang bisa dirasakan dengan bergabung dengan suatu komunitas. 6. Bagaimana menurut Anda tentang produsen-produsen
sepeda
lokal
Mereka itu penguasa pasar sepeda di Indonesia.
Sepeda
yang
saat ini (contoh : Polygon, United,
produksi sudah
WimCycle)? Apa sudah lebih maju
dengan merek luar, bahkan untuk
atau
Polygon sudah ekspor ke berbagai
masih
belum
ada
perkembangan yang signifikan?
negara
mampu
mereka
terutama
bersaing
Singapura
dan
Malaysia. Dan penjualannya disana bagus. Sudah sangat maju menurut saya. Ini yang perlu didukung oleh pemerintah
agar
industri
sepeda
semakin baik lagi.
7. Dengan banyaknya sepeda impor
Memang sudah banyak sepeda impor
yang masuk, apakah mempengaruhi
yang masuk, banyak merek dan
industri sepeda lokal?
model yang ditawarkan. Tentu saja mempengaruhi industri sepeda lokal. Karena orang akan membandingkan kualitas antara sepeda lokal dengan yang impor. Bagi mereka yang memiliki uang cukup banyak lebih sering memilih sepeda impor pada akhirnya. Memang tidak semuanya, tetapi
jumlah
kecilpun
dapat
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
100
mempengaruhinya. Beberapa sepeda impor, dari Taiwan atau Amerika memang memiliki kualitas jauh lebih bagus dibanding sepeda lokal ini yang mnjadi alasan mereka memilih sepeda impor. 8. Apakah perlu dibatasi sepeda impor yang masuk ke Indonesia?
Sulit untuk dibatasi apabila memang disini banyak demand nya. Pesepeda biasanya mencari spesifikasi yang sesuai dengan dirinya dan buat apa sepeda itu digunakan.Ambil saja sisi positifnya dengan adanya sepeda impor
semakin
memicu
industri
sepeda lokal meningkatkan strandar nya. 9. Apabila dilihat dari sisi pemerintah (government), memberikan
Dukungan yang paling terlihat itu
apakah
mereka
kalau diJakarta adanya car free day.
dukungan
dalam
Jalan ditutup agar masyarakat bisa
mana
bersepeda dan olahraga lain dijalan
kegiatan sepeda? Sejauh
Sudirman. Kalau di Jogjakarta tidak
dukungan pemerintah?
terlalu terlihat peranan pemerintah saat ini. Karena jalurnya sudah ada, parkir
sepeda
ada
meskipun
berbarengan dengan becak, delman dan motor. 10. Apakah pemerintah memberikan fasilitas
untuk
bersepeda?
kegiatan
Fasilitas terutama di kota Jakarta belum ada. Pesepeda masih menggunakan jalan mobil dan trotoar. Kemudian pesepeda
jalur
hijau
sehingga
lebih aman dan tidak Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
101
terpolusi asap knalpot kendaraan bermotor mungkin agak sulit karena tempatnya
yang
memang
sudah
padat. Tempat parkir dan keamanan sepeda pun belum difasilitasi. 11. Apakah pemerintah juga membuat peraturan dalam bersepeda?
Kalau
untuk
peraturan
dukungan
bersepeda
melindungi
pesepeda
seperti
yang
dapat
itu
sendiri
maupun pengguna jalan lain belum ada.
Minimal menyediakan
jalur
khusus. Kalau saja pemerintah sangat mendukung sepeda, jumlah pesepeda dapat meningkat tajam. apakah
Sangat besar perannya. Mereka itu
komunitas-komunitas sepeda yang
berpengaruh besar pada peningkatan
ada di Indonesia turut beeran
pesepeda saat ini. Kalau peminat
dalam
sepeda
12. Menurut
Anda,
perkembangan
industri
banyaknya
meningkat
otomatis
industri pun terbantu.
sepeda Indonesia? 13. Berapa
itu
jumlah
Internal.
komunitas yang ada di Indonesia (disertai dengan rekap datanya)? 14. Apakah
komunitas-komunitas
tersebut difasilitasi oleh AIPI?
Untuk difasilitasi itu belum yah. Karena pada dasarnya AIPI itu lebih ke industrinya. Tapi untuk dukungan dalam kegiatan, AIPI sering turut serta mendukung.
15. Apakah yang
komunitas-komunitas ada
aktif
melakukan
Tidak pernah bersamaan seluruhnya. Mungkin
beberapa
komunitas
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
102
kegiatan secara bersama?
mengadakan suatu acara bersama.
Apakah diawasi atau dimonitor
Tidak diawasi/ dimonitor.
oleh AIPI? 16. Sejauh
mana
peranan
AIPI
Masih bersifat dukungan.
terhadap keberadaan komunitaskomunitas yang ada? telah
Achievement kami berupa kemajuan
dicapai oleh AIPI atas perannya di
di industri sepeda secara menyeluruh.
industri sepeda Indonesia?
Meskipun hanya saran atau ide
17. Achievement
apa
yang
terhadap pemain yang ada di industri tersebut misalnya, apabila mereka mencapai
kesuksesan
atau
peningkatan kualitas produknya. AIPI turut
berperan
dalam
kemajuan
tersebut. Untuk saran/ ide yang dimaksud merupakan intenal AIPI.
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
103
Lampiran 7 Daftar Harga Sepeda Gazelle Tahun 2010
No
Model
Braking system
HARGA
Classics & Specials 1
Basic
RT
2
Basic
R3T
3
Toer Populair
RT
4
Toer Populair
T3
5 6
Toer Populair Toer Populair
R3T R5T
7
Toer Populair
R7T
8
Toer Populair
T8
9 10
Impala Impala
T3 T7
11
Xanta
T3
12
Paris Pure
T3
13 14
Paris Plus Paris Plus
T7 R7T
15
Miss Grace
T3
16
NY Cab
T3
17 18 19
66 Degrees Sunshine Madelief
T3 R3V RV
Rp
13.716.042,04
Rp 14.616.677,75 Rp 15.990.000,00 Rp 18.900.000,00 Rp 17.800.000,00 Rp 18.800.000,00 Rp 19.980.000,00 Rp 22.900.000,00 Rp 18.219.220,62 Rp 20.020.492,05 Rp 14.616.677,75 Rp 16.417.949,19 Rp 19.119.856,33 Rp 19.119.856,33 Rp 18.219.220,62 Rp 18.219.220,62 Rp 16.417.949,19 Rp 14.076.296,32 Rp 12.815.406,32
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
104
No
Model
Braking system
Harga
Classics & Specials 20 21
Orange Junior Freestyler
R3V V3
22
Shark
R3V
23
MPB
T3
24 25
Bloom 26"/28" Cabby
T7 T7
26
Tandem
T5
27
Tranza Pure
T3
28
Tranza Xtra
T7
Rp 14.076.296,32 Rp 12.815.406,32 Rp 14.076.296,32 Rp 18.219.220,62 Rp 21.821.763,48 Rp 32.629.392,07 Rp 30.828.120,63 Rp 16.417.949,19 Rp 20.020.492,05
Model City 29 30
Orange Plus Orange Plus
T7 R7T
31
Orange Xtra
T8
32
Orange Xtra
R8T
33 34
Chamonix Pure Chamonix Plus
T7 T7
35
Chamonix Xtra
T8
36
Chamonix Excellent
T8
Rp 20.020.492,05 Rp 20.020.492,05 Rp 21.821.763,48 Rp 21.821.763,48 Rp 18.219.220,62 Rp 20.921.127,76 Rp 22.722.399,19 Rp 23.623.034,91
Model Leisure 37
Medeo Pure
V8
38
Medeo Pure "F.Susp"
V8
39
Medeo Pure
V24
Rp 16.417.949,19 Rp 17.678.839,19 Rp 18.219.220,62
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
105
No
Model
Braking system
Harga
Model Leisure 40 41 42 43
Medeo Plus
V24
Medeo Excellent T24 Fuente Pure Fuente Xtra
V24 V24
44
Fuente Trekking
V27
45
Ultimate Xtra
V24
46
Ultimate Excellent
V27
Rp 20.020.492,05 Rp 23.082.653,48 Rp 18.219.220,62 Rp 21.281.382,05 Rp 23.623.034,91 Rp 20.921.127,76 Rp 23.623.034,91
Model Sport 47 48
XR1 XR2
V24 V27
49
XR3
V27
50
XR4
V27
51 52
SPN1 SPN2
V27 V27
53
SPN3
V20
54
W1
V27
55 56 57
W2 W3 W4
V27 V27 V27
Rp 16.417.949,19 Rp 18.219.220,62 Rp 20.020.492,05 Rp 23.623.034,91 Rp 18.219.220,62 Rp 20.020.492,05 Rp 21.821.763,48 Rp 18.219.220,62 Rp 20.020.492,05 Rp 23.623.034,91 Rp 27.225.577,77
GOLD LINE 58 59 60 61
Saphir Saphir Aristo Genève
T8 R8T F8V V27
Rp 27.225.577,77 Rp 27.225.577,77 Rp 27.225.577,77 Rp 28.126.213,49 Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
106
No
Model
Braking system
Harga
E-Bikes 62 63
Lausanne Chamonix Innergy
V27 T7
64
Orange Innergy
T8
65
Orange Innergy
R8T
66
Medeo Innergy
V24
Rp 32.629.392,07 Rp 40.980.000,00 Rp 42.000.000,00 Rp 42.000.000,00 Rp 44.990.000,00
Universitas Indonesia
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
107
Lampiran 8 Daftar Pembeli Sepeda Gazelle (Perorangan) Periode Januari 2010-Maret 2010
No.
NAMA
KOTA
TYPE SEPEDA
Jakarta Timur
1 2 3
Edhi Sutanto Kismono Edi Wibawa
4 5 6 7
13
Hasanul Effendi Herman Kusnadi M. Yusuf Muchamad Dodi Dwi Endrayadi Msi. Wahidin Cholid Rachmat Derry Saputra H. Suhartamyo / Subandiyono Kelik Sumrahadi
Jawa Tengah
14
Sukartono
Jawa Tengah
8 9 10 11 12
Tegal Palembang Palembang
TOER POPULAIR TOER POPULAIR TOER POPULAIR TOER POPULAIR TOER POPULAIR TOER POPULAIR TOER POPULAIR
Madura Kuningan Indramayu Indramayu Brebes Ponorogo Jayapura Jawa Timur
TOER POPULAIR TOER POPULAIR DISPLAY (LAKU) Tranza Xtra TOER POPULAIR Toer Populair Toer Populair Toer Populair
GEAR 3 Speed drum brakes 1 Speed 1 Speed 3 Speed drum brakes 1 Speed 1 Speed 1 Speed
UKURAN GENDER
HARGA
22'
LADIES
22' 22'
LADIES LADIES
22'
LADIES
22' 22' 22'
LADIES MAN MAN
1 Speed
22'
LADIES
1 Speed 1 Speed 5 Speed 8 Speed
22' 22' Standard 22'
LADIES LADIES UNI SEX MAN
Rp15.990.000 Rp15.990.000 Rp15.990.000 Rp23.800.000 Rp22.900.000
3 Speed 1 Speed 1 Speed
61 57 57
MAN LADIES LADIES
Rp17.800.000 Rp15.990.000 Rp15.990.000
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.
Rp17.800.000 Rp15.990.000 Rp15.990.000 Rp17.800.000 Rp15.990.000 Rp15.990.000 Rp15.990.000
108
Daftar Pembeli Sepeda Gazelle (Perusahaan) Periode Januari 2010-Maret 2010
Perusahaan
Type
Gear
Ukuran Gender
PT. Chakra Heksa Kencana
BASIC
3 Speed
22,2
Toer Populair Toer Populair Toer Populair Toer Populair Toer Populair Toer Populair
Single Single 3 Speed 3 Speed 3 Speed 8 Speed
22,2 22,2 22,2 22,2 22,2 22,2
Warna
Harga
Unit
Total
Ladies
Panther Black
Rp14.877.690
3
44.633.070
Ladies Man Ladies Man Man Man
Black/Rim SS Black/Rim SS Black/Rim SS Black/Rim SS Black/Rim SS Black/Rim SS
Rp15.990.000 Rp15.990.000 Rp17.800.000 Rp17.800.000 Rp17.800.000 Rp22.900.000
3 1 2 2 1 2
47.970.000 15.990.000 35.600.000 35.600.000 17.800.000 45.800.000
Strategi pemasaran..., Meinar Paramita W, FE UI, 2010.