UNIVERSITAS INDONESIA
PERSPEKTIF CANTIK PEREMPUAN KOREA DALAM FILM MINYEONEUN GEOROWO
JURNAL Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meperoleh gelar Sarjana Humaniora
UMI KHULSUM NPM 1006663764
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA BAHASA DAN KEBUDAYAAN KOREA DEPOK JULI 2014
Perspektif cantik…, Umi Khulsum, FIB UI, 2014
Perspektif cantik…, Umi Khulsum, FIB UI, 2014
Perspektif cantik…, Umi Khulsum, FIB UI, 2014
Perspektif cantik…, Umi Khulsum, FIB UI, 2014
PERSPEKTIF CANTIK PEREMPUAN KOREA DALAM FILM MINYEONEUN GEOROWO Umi Khulsum Departemen Bahasa dan Kebudayaan Korea, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia
[email protected]
Abstrak Tulisan ini membahas mengenai pandangan perempuan Korea mengenai makna cantik yang berkembang di Korea saat ini. Sempitnya makna cantik dan kerasnya kehidupan di Korea membuat perempuan Korea melakukan operasi plastik untuk mendapatkan paras wajah cantik sesuai dengan yang ia inginkan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik observasi film dan studi kepustakaan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa konsep cantik perempuan Korea merupakan inspirasi dan kombinasi cantik Asia dan cantik perempuan Barat. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa paras cantik dalam tubuh seorang wanita dapat memberikan mereka kebahagiaan dalam dunia sosial serta mengantarkan mereka kepada nasib yang lebih baik.
Abstract Korean Women's Perspective of Beauty in Movie Minyeoneun Georowo This research studies about nowadays korean women's perspective about being beautiful. The importance of being beautiful in the life of korean women leads them to having plastic surgery in order to gain the beautiful face that they want. This research uses qualitative research method with movie observing technic and literature study. The goal of this research is to prove that the beauty concept of korean woman is inspired by the combination of the beauty concept of asian woman and western woman. The result of the analysis show that being beautiful can give a woman happiness in her social life and can also lead them to have a better life. Keywords: beauty; korean woman; plastic surgery
1. Pendahuluan Bagi kaum hawa, cantik merupakan sesuatu yang mereka idam-idamkan. Hampir semua perempuan di dunia ini berkeinginan untuk tampil lebih cantik di muka umum. Berbagai cara dapat mereka lakukan, mulai dari perawatan hingga mengubah bentuk tubuh yang mereka rasa kurang sesuai. Kini, kecantikan menjadi sebuah tuntutan yang harus dimiliki setiap
Perspektif cantik…, Umi Khulsum, FIB UI, 2014
wanita. Pengaruh globalisasi yang terjadi telah mengubah banyak hal mulai dari ekonomi, sosial dan budaya. Hal ini juga berdampak terhadap pandangan atau perubahan yang terjadi termasuk di Korea yang merupakan salah satu negara tua yang terletak di Asia Timur (Yang Seung Yoon: 2010). Menurut Abdullah (2006:138), pengaruh globalisasi telah menyentuh semua aspek kehidupan manusia, termasuk tubuh. Tubuh juga mengalami perubahan melalui proses konstruksi budaya. Masing-masing budaya memiliki kekhasan kecantikan yang ditunjukan melalui ciri-ciri fisik dan nonfisik. Lebih lanjut mengenai ciri-ciri fisik, Setiawan (2004: 361) menyebutkan bahwa Korea termasuk ke dalam ras Mongolid yang memiliki ciri-ciri kulit kuning, rambut lurus, kepala bundar, muka lebar dengan tulang pipi menonjol ke depan dan ke samping, bentuk mata bercelah sempit serta miring dengan sudut luar lebih tinggi, jarak antara kedua mata lebar, hidung dan akar hidung rendah dengan batang hidung lurus dan lubang hidung berbentuk bulat, serta badan tegap dan kokoh dengan tungkai yang relatif rendah. Konsep cantik yang saat ini dipahami oleh kebanyakan wanita Korea adalah cantik dengan ciri-ciri fisik yang spesifik, yaitu menginginkan kulit putih, rambut hitam, badan kurus dan pinggang ramping. Konsep cantik ini kemudian membentuk sebuah tipologi dalam memandang makna cantik. Hal ini terlihat pada data statistik Internasional Society Aesthetic Plastic Surgery tahun 2011 bahwa Korea menempati urutan pertama negara yang paling banyak melakukan operasi plastik seluruh bagian tubuh yang kemudian disusul oleh Yunani pada urutan kedua dan diurutan ketiga ditempati oleh Italia. Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh harian Ilbo Donga“Western Studies of Women’s Physical Beauty” pada 10 Agustus Tahun 1939 yang memberitakan mengenai standar kecantikan fisik perempuan bahwa yang pertama adalah dilihat dari ukuran lingkar dada, pinggul hingga paha dan yang kedua adalah tinggi badannya yang dilihat dari ukuran lingkar leher, pinggang, pergelangan tangan dan pergelangan kaki. Kedua kriteria itulah yang disebut sebagai bentuk ideal tubuh perempuan Barat. Perubahan bentuk tubuh yang menjadi standar ideal secara fisik mulai terlihat lambat laun di Korea. Yun (1999:24) menyatakan bahwa selama 40 tahun terakhir orang Korea mencari perempuan bertubuh tinggi dan langsing seperti model Barat yang dijadikan sebagai patokan cantik ideal. Sebagai contoh, dalam ajang kontes kecantikan Miss Korea, persyaratan ciri-ciri fisik yang harus dipenuhi kontestan mencerminkan standar kecantikan Barat. Pada periode 1962-1972 peserta yang mengikuti diharuskan memiliki berat dan tinggi badan melampaui 156 cm/47.6 kg. Kemudian pada tahun 1979-1981 standar tersebut meningkat
Perspektif cantik…, Umi Khulsum, FIB UI, 2014
menjadi 166 cm/50 kg. Lalu pada tahun 1982-1996 standar tersebut meningkat lagi menjadi 170 cm/52 kg. Persyaratan yang ditetapkan dalam ajang Miss Korea tersebut secara tidak langsung telah mengubah tolak ukur kecantikan perempuan Korea. Berbagai cara dilakukan untuk mengubah bentuk tubuh guna mendapatkan kecantikan ideal yang mereka harapkan hingga akhirnya menjalani operasi plastik. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa Korea merupakan negara tertinggi yang melakukan operasi plastik seluruh bagian tubuh. Fenomena seperti ini tentunya perlu diketahui lebih dalam seperti apa konsep kecantikan orang Korea yang menyebabkan mereka rela mengubah bentuk penampilannya hingga melakukan operasi plastik. Bagaimana wanita Korea mendefinisikan makna cantik digambarkan dengan baik dalam sebuah film Korea yang berjudul Minyeoneun Georowo yang dirilis pada tahun 2006.
2. Rumusan Masalah Menilik pada fakta kuat bahwa Korea merupakan salah satu negara keturunan bangsa Mongol yang memiliki ciri khusus pada bentuk fisik tubuhnya dan faktor globalisasi serta tingginya angka operasi plastik di Korea, penulis tergugah untuk membahas tentang konsep cantik bagi perempuan Korea melalui film Minyeoneun Georowo. Dalam film Minyeoneun Georowo diceritakan bahwa paras cantik dan tubuh indah yang didapat dari proses operasi plastik dapat mengubah kehidupan seseorang, baik di dunia kerja dan kehidupan pribadi. Oleh karena itu, melalui film Minyeoneun Georowo penulis dapat merumuskan permasalahan :
1. Bagaimanakah konsep cantik perempuan Korea yang direpresentasikan dalam film Minyeoneun Georowo? 2. Bagaimanakah dampak dari fenomena tersebut terhadap kehidupan sosial perempuan Korea saat ini?
3.
Tujuan Penulisan Penulisan ini bertujuan untuk menjelaskan konsep cantik dari pemahaman perempuan
Korea yang ditampilkan dalam film. Tulisan ini juga akan menjelaskan dampak dari konsep cantik tersebut dalam kehidupan sosial wanita Korea saat ini.
Perspektif cantik…, Umi Khulsum, FIB UI, 2014
4. Metode Penelitian Dalam hal ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif studi kepustakaan dengan teknik observasi unsur ekstrinsik karya film. Observasi film penulis lakukan dengan meninjau dan mengamati alur cerita, narasi dialog, karakter dan latar. Studi kepustakaan penulis lakukan dengan peninjauan alur cerita dalam film dan pengumpulan data melalui literatur, serta materi lainnya yang berkaitan dengan topik. Teknik penulisan yang digunakan adalah menggunakan teknik deskriptif analitis dengan cara penguraian secara sistematis serta menghubungkan korpus yang diteliti menjadi kesatuan yang utuh.
5. Tinjauan Teoritis a. Pengertian Makna Makna (dalam Syata: 2012), merupakan hubungan antara bahasa dengan bahasa luar yang disepakati bersama oleh pemakai bahasa sehingga dapat saling dimengerti. Batasan tentang pengertian makna sangat sulit ditentukan karena setiap pemakai bahasa memiliki kemampuan dan cara pandang sendiri yang berbeda dalam memaknai sebuah ujaran atau kata. Menurut Ullman (dalam Mansoer Pateda, 2001:82) mengemukakan bahwa makna adalah hubungan antara makna dengan pengertian. b. Definisi Cantik Cantik merupakan salah satu unsur dari sebuah keindahan. Keindahan terbagi menjadi dua yaitu subyektif dan objektif, keindahan subyektif ialah keindahan yang ada pada mata yang memandang dan keindahan objektif menempatkan keindahan pada benda yang dilihat (Darsono 2007: 1-7). Dalam hal ini, Darsono melihat bahwa kecantikan yang ada dalam perempuan Korea termasuk ke dalam kategori keindahan subyektif, karena keindahan hanya terlihat sejauh mata memandang. Cantik tentu saja merupakan impian bagi semua perempuan di seluruh dunia. Akan tetapi makna cantik di tiap daerah berbeda-beda bagaimana seseorang menilai makna cantik. Hal ini dipertegas Munandar (2000:35) mengenai konsep nilai dalam sebuah susunan masyarakat yang mengungkapkan bahwa nilai adalah sesuatu yang dipentingkan manusia sebagai subjek, menyangkut segala sesuatu yang baik atau yang buruk sebagai abstraksi, pandangan. Oleh karena itu konsep cantik terhadap seseorang dapat dinilai berbeda pada setiap daerah tergantung bagaimana sekelompok orang yang ada dalam suatu sistem itu memandangnya dan menyepakati bersama. Menurut Synnot,
Perspektif cantik…, Umi Khulsum, FIB UI, 2014
(1993:164) kecantikan selalu dikaitkan dengan kebahagiaan, kebenaran, kebaikan, sifat positif dan utamanya ditekankan pada wajah. Sedangkan menurut Melliana (2006 :4) kecantikan tidak bisa dilepaskan dengan keindahan fisik atau tubuh. Bentuk tubuh yang ideal adalah langsing, tidak kelebihan lemak pada bagian-bagian tubuh atau proporsional, perut datar dengan payudara kencang, pinggang berlekuk, dan pantat sintal. Hal ini juga dipertegas oleh Abdullah (2006) bahwa kecantikan sesungguhnya merupakan bagian dari sistem budaya yang direpresentasikan melalui simbol. Oleh karena itulah simbol-simbol yang ada pada bagian tubuh memiliki nilai, sehingga nilai itu dianggap indah atau cantik. Pandangan cantik tidak hanya difokuskan pada bagian wajah saja, melainkan juga terpusat pada seluruh bagianbagian tubuh perempuan. Menurut Park (2007) ada beberapa istilah-istilah kecantikan yang beredar di masyarakat Korea. Hal ini disebabkan karena faktor simbol yang dianggap sebagai nilai keindahan atau kecantikan yang ada pada bagian-bagian tubuh seorang perempuan, yaitu kata eoljjang (wajah rupawan), momjjang (badan yang bagus), saengeol (wajah yang cantik tanpa make-up), dongan (wajah yang terlihat awet muda atau yang sering kita kenal dengan baby face, longdari (kaki jenjang), jjukjjuk ppangppang (tinggi langsing dan gemulai), S-line (tubuh bentuk jam pasir), Vline (wajah tirus yang memiliki dagu berbentuk V). Bagi masyarakat Korea, cantik tidak hanya untuk kebutuhan fisik saja tetapi cantik juga memiliki fungsi yang menjadi kebutuhan dalam kehidupan sosial. Lim (2004: 179-180) menyatakan bahwa perempuan cantik memiliki kemungkinan besar untuk mendapatkan suami dengan tingkat ekonomi yang mapan dan berkesempatan mendapatkan pekerjaan yang baik. Perubahan bentuk pada penampilan perempuan akan menjadi investasi untuk kehidupan mereka di masa yang akan datang. Ukuran tubuh juga sangat diperhatikan sebagai nilai ideal sebuah konsep cantik di Korea. Bagi masyarakat Korea perempuan gemuk dianggap sebagai perempuan yang tidak sehat dan tidak cantik serta tidak menarik karena mereka terlihat seperti perempuan malas yang jarang bergerak. Oleh karena itu banyak perempuan Korea yang berusaha untuk bertransformasi menjadi lebih langsing entah melalui program diet atau sedot lemak (Park: 2007). c. Perubahan Sosial Adanya pemaknaan standar cantik tidak terlepas dari adanya perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Menurut Selo Soemardjan (dalam Soerjono Soekanto: 1989:23) perubahan-perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga
Perspektif cantik…, Umi Khulsum, FIB UI, 2014
sosial di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial. Perubahan ini disebabkan karena adanya perubahan komposisi penduduk, penemuan-penemuan baru dalam masyarakat dan pengaruh dari kebudayaan masyarakat lain.
6. Representasi Cantik Dalam Film Minyeoneun Georowo a. Film Minyeoneun Georowo Film Minyeoneun Georowo atau yang dikenal dengan 200 Pounds Beauty merupakan film arahan sutradara Kim Young Hwa yang dirilis pada tanggal 14 Desember 2006 di Korea Selatan. Film ini dibintangi oleh Kim Ah Jung yang memerankan tokoh Hanna dan Joo Jin Moo yang memerankan tokoh Sang jun. Film ini menceritakan tentang seorang gadis gendut bernama Hanna yang menjalani operasi plastik ekstrim dari ujung kepala hingga ujung kaki untuk menjadi seorang penyanyi pop. Awalnya Hanna bekerja sebagai Phone Sex 1. Pekerjaan ini terpaksa ia lakukan karena ia harus mengumpulkan uang demi ayahnya yang dirawat di rumah sakit karena gangguan kejiwaan. Dengan bakat menyanyinya Hanna juga menjadi penyanyi Lip Sync yang menyanyi untuk seorang artis terkenal bernama Ammy. Ammy merupakan seorang artis yang hanya bermodalkan paras cantik tetapi tidak memiliki talenta untuk bernyanyi. Walaupun agak sedikit dipandang sebelah mata oleh orang-orang di sekitar karena ukuran badannya yang terlalu besar, Hanna tetap melakukan pekerjaannya sebagai penyanyi belakang panggung karena dorongan dan semangat besar dari pria yang ia sukai secara diam-diam yaitu Sang Jun. Sang Jun merupakan seorang produser musik yang membawahi agensi tempat Ammy bernyanyi. Sadar dijauhi karena ukuran badannya yang terlalu gemuk, Hanna mencoba untuk minum obat pelangsing. Akan tetapi obat pelangsing itu tidak menunjukan hasil, sebaliknya penggunaan obat yang ia konsumsi secara berlebihan hanya mengantarkan ia ke rumah sakit. Suatu hari Hanna diundang ke pesta ulang tahun Sang Jun. Hanna memakai baju yang salah berkat perbuatan nakal Ammy yang selalu merasa cemburu dengan Hanna karena selalu diperhatikan oleh Sang Jun. Baju tersebut membuat tubuh 1
Phone Sex merupakan cara berhubungan seksual melalui telepon untuk mendapatkan kepuasan seksual yang berasal dari pembicaraan di telepon dan dilanjutkan imajinasi-imajinasi dengan membayangkan pasangan ada dihadapan secara langsung. Mustika (2008 dalam M. Rezha).
Perspektif cantik…, Umi Khulsum, FIB UI, 2014
gemuknya sangat terlihat. Pada saat itu Ammy menghina Hanna karena tubuhnya dan tamu undangan yang ada di sekitarnya hanya bisa tertawa dalam hati serta merasa kasihan kepada Hanna. Hanna kemudian lari ke toilet. Di sana ia mendengar obrolan Sang Jun dan Ammy tentang pandangan mereka terhadap dirinya yang hanya dimanfaatkan untuk kepentingan mereka. Hanna sadar kebaikan mereka selama ini hanya untuk menjaga agar ia tidak berhenti sebagai penyanyi lip sync. Hanna yang merasa putus asa dan patah hati kemudian mencoba bunuh diri. Akan tetapi usahanya untuk mengakhiri hidupnya selalu tidak berhasil. Hanna lalu datang ke dokter bedah plastik untuk melakukan operasi keseluruhan dari kepala hingga ujung kaki untuk mengubah tubuhnya agar menjadi cantik. Awalnya dokter menolak operasi tersebut, akan tetapi melalui bujukan Hanna yang mengatakan bahwa operasi plastiknya bukan semata untuk cantik tetapi untuk kebahagiaan hidupnya, akhirnya sang dokterpun menyetujuinya. Selama setahun menjalani operasi plastik, ia berhasil berubah dari perempuan gendut menjadi perempuan cantik. Perubahan pada tubuhnya kemudian membawa Hanna kepada nasib yang sangat mengubah kehidupannya. Hanna menjadi pusat perhatian dan penyanyi sesungguhnya serta mendapatkan pria yang ia cintai yaitu Sang Jun.
b. Makna Cantik Bagi Hanna Menurut Melliana (2006 :4) kecantikan tidak bisa dilepaskan dengan keindahan fisik atau tubuh. Bagi Hanna, cantik adalah seseorang yang bertubuh langsing, sehingga memiliki kaki yang terlihat jenjang, pinggul yang berbentuk S line, dan juga ukuran dada dan bokong yang lebih besar. Hal ini diperlihatkan dalam dialog ketika Hanna sedang menerima telepon dari seseorang yang merupakan pelanggannya saat ia bekerja sebagai Phone Sex. Dia mengatakan kepada pelanggan telepon mengenai ukuran tubuhnya sambil memegang boneka barbie dengan jawaban yang berbeda jauh dengan kenyataan tubuh Hanna yang asli. 클라이언트 : ”사이즈 얘기해줘?” 한나 : “비밀인데..” 클라이언트 : “니 몸 사이즈 얘기해줘 제발?” 한나 : “너무 깜짝 놀라지 마세요! 내 가슴이 34 인치, 허리가 24 인치, 그리고 언덩이가 36 인치“. Terjemahan bebas : Klien : “kasih tahu aku dong ukuranmu (badan)?” Hanna : “rahasia..” Klien : “ayo dong kasih tahu aku berapa ukuran badanmu?”
Perspektif cantik…, Umi Khulsum, FIB UI, 2014
Hanna : “oke tapi jangan kaget ya! besar dadaku berukuran 34 inci, lebar pinggul 24 inci, dan bokong 36 inci.” (Minyeoneun Georowo,00: 03:43- 00:04:00)
Dalam adegan ini, Hanna sebenarnya ingin tetap merahasiakan bentuk tubuhnya, dengan mengucapkan kata “rahasia”. Akan tetapi karena itu adalah percakapan lewat telepon tanpa adanya interaksi secara langsung, tidak sulit bagi Hanna untuk mengatakan keadaan bukan sebenarnya. Sehingga terinspirasi melalui boneka barbie yang ada di tangannya Hanna bersedia menyebutkan ukuran bentuk tubuh impiannya. Dalam dialog di atas kita dapat melihat bahwa Hanna memiliki keinginan atau cita-cita untuk memiliki tubuh ideal yang terinspirasi dari bentuk boneka barbie yang ia pegang yaitu tubuh langsing. Kalimat yang ia ungkapkan dalam dialog mengenai ukuran dada yang besar, pinggul yang lebar dan bokong yang besar menggambarkan bentuk tubuh yang berbentuk S atau dikenal istilah S line. Melalui boneka barbie yang ia pegang dan kalimat yang ia sebutkan kita dapat melihat bahwa Hanna menginginkan bentuk tubuh yang tinggi, langsing berbentuk S line dengan ukuran bentuk tubuh ideal yang ia anggap cantik sebagai seorang perempuan. Bagi Hanna, tubuh yang gemuk merupakan sesuatu yang dapat menghambat kehidupannya, terutama dalam dunia percintaan. Hal ini diperlihatkan ketika Hanna sedang mencurahkan hatinya kepada teman dekatnya.
정민 : “한 상준이 너한테 관심이 있다는게 아니야..” 한나 : ”근데 저한테 느낌이 좋았어..” 정민 : “남자한테 여자는 딱 세 종뿐이야, 봐봐 예쁜 여자 명품이지, 평범한 여자 진품이지,너? 반품이야 알어! 세 가지!” Terjemahan bebas Jung Min :“Han Sang Jun itu tidak menyukaimu”. Hanna :“Tapi dia baik sama aku”. Jung Min :”Bagi laki-laki hanya ada tiga macam perempuan, lihat, lihat (menunjuk poster model cantik) perempuan cantik (itu seperti) maha karya, perempuan biasa-biasa yang jarang diminati. Kamu? (kamu itu seperti) barang yang tak digunakan lagi. Hanya ada tiga macam”. (Minyeoneun Georowo , 00:10:33 – 00:11:00)
Dalam dialog ini diperlihatkan bahwa memiliki tubuh gemuk seperti Hanna menjadi hal yang sulit bahkan tidak mungkin untuk mendapakan perasaan balasan dari seorang laki-laki. Bagi laki-laki hanya ada tiga tipe perempuan yaitu perempuan cantik, perempuan berwajah biasa, dan perempuan jelek. Jika diibaratkan sebagai
Perspektif cantik…, Umi Khulsum, FIB UI, 2014
benda yang dapat dijual, perempuan cantik diibaratkan seperti barang yang paling sering di jual atau laku, perempuan biasa adalah barang rata-rata yang jarang diminati dan yang terakhir perempuan jelek diibaratkan seperti barang yang tidak laku dijual sehingga bisa saja barang itu dikembalikan. Selama hidupnya Hanna sempat memiliki pacar namun ia diputuskan oleh pacarnya karena ukuran tubuhnya yang gemuk. Rasa cintanya kepada Sang Jun, dan patah hatinya terhadap mantan pacarnya yang memutuskan hubungan cinta karena tubuh gemuknya, serta faktor perlakuan masyarakat yang tidak begitu bersahabat dengannya menjadi salah satu dorongan terkuat untuk memutuskan menjalani operasi plastik guna mendapatkan bentuk tubuh ideal yang sejatinya ia anggap cantik. Bagi Hanna, cantik bukan hanya sekedar tubuh langsing, dada yang besar serta bokong yang bagus berbentuk seperti jam pasir. Akan tetapi seluruh bagian-bagian tubuh yaitu dari ujung kepala hingga ujung kaki.
한나 : “전 재니가 아니예요, 전 한나예요. 강한나는 되게 못 생기고 뚱뚱한 사람이있어요. 그래서 전 되에서 다른 사람에게 다시 노래를 불러 주었어요. 그래서 수술했어요. 머리부터 발끝까지..다..그렇게 이제 예뻤으니까 그래도 노래도 하고, 사랑도 해 보고 그러니까 됬어 정말 행복했는데..근데 미안해요.” Terjemahan bebas Hanna: “Saya bukan Jenny, aku adalah Hanna. Kang Hanna perempuan jelek dan juga gendut. Saya ini penyanyi yang menyanyi di belakang untuk orang lain. lalu saya melakukan operasi plastik dari kepala hingga ujung kaki..semua, oleh karena itu sekarang saya menjadi cantik, saya bisa menyanyi dan juga mencintai (seseorang), saya sangat merasa bahagia menjadi Jenny, jadi maaf kan saya” (Minyeoneun Georowo, 01:45:12 – 01:46:23)
Dalam adegan ini, Hanna melakukan pengakuan kepada fansnya ketika ia akan melakukan
konser
untuk
pertama
kalinya.
Hanna
merasa
perlu
untuk
mengungkapkan yang sebenarnya karena orang-orang di sekitar sudah mengetahui bahwa diri adalah Hanna yang dulu berbadan besar. Untuk menjadi cantik melalui bedah plastik tidak selalu aman. Hal ini diyakinkan oleh dokter di klinik bedah plastik yang ditemui Hanna bahwa operasi total dalam membahayakan nyawa.
한나 : “전 허용이 아니라 살고 싶어서, 하루라도 사람밖에 살고 싶어서. 그래서 하는 갓 니까 교수님이 알아시는 면분 찾을 수 있잖아요”. 의사
: “너 이렇게 하다가 죽을 수 있어!”
Perspektif cantik…, Umi Khulsum, FIB UI, 2014
한나
:“전 어제 이미 죽었어요. 전 이제 선생님한테 달렸어요 이렇게 죽이시든지 살려시든지”.
(보조자한테 직접 전화함) 보조조 : “네..” 의사
: “수술 예정 나가 구워..”
Terjemahan bebas Hanna :“ini bukan masalah perijinan darimu dok, tetapi masalah keinginan untuk hidup. Hanya ingin hidup sebagai seorang manusia. makanya aku bisa mencari dokter yang aku kenal”. Dokter :”kalau kamu melakukan operasi seperti ini kamu bisa meninggal!” Hanna :“kemarin aku sudah meninggal kok. Sekarang hidupku hanya bergantung pada dokter apakah itu mati atau hidup.” (langsung menelpon asistennya) Asisten :” ya..” Dokter : “buatkan jadwal operasi!” (Minyeoneun Georowo, 00:27:43- 00:29:05)
Hanna terus berusaha untuk membujuk sang dokter yang pada mulanya menolak Hanna untuk melakukan operasi plastik seluruh tubuh, karena dokter berasumsi, jika Hanna melakukan operasi plastik seluruh tubuh itu mengandung resiko yang cukup besar yaitu dapat menyebabkan kematian. Akan tetapi melalui diplomasi yang cukup panjang akhirnya dokter menyetujui keinginan Hanna untuk melakukan operasi seluruh bagian tubuhnya.
의사 : “안신애 눈이지, 그럼 코는 누구할까?” 한나 : “이거” 의사: “이거요, 점 빼자! 얼굴령은 신민아 이영애 누가할래?” 한나: ”이영애!” Terjemahan bebas Dokter : oke matanya Ahn Shin Ae, lalu hidungnya mau berbentuk hidungnya siapa? Hanna : “itu..” (memilih hidung yang mancung) Dokter : “oke yang ini, tanpa tahi lalat ya! Lalu mukanya mau muka yang mana Shin Min ah atau Lee Young Ae?” Hanna : “Lee Young Ae!” (Minyeoneun Georowo, 00:29:13-00:29:21)
Dalam dialog di atas, dapat dilihat bahwa cantik bagi Hanna tidak hanya menyusutkan bentuk tubuhnya yang gemuk, akan tetapi mengubah seluruh bagian tubuhnya termasuk wajah. Hal ini dapat dilihat ketika Hanna memilih bagian wajah yaitu mata yang bulat, hidung mancung dan bentuk wajah seperti Lee Young Ae 2 2
Lee Young Ae merupakan artis yang terkenal lewat perannya dalam serial drama Dae Jang Geum. Artis kelahiran 31 Januari 1971 ini terkenal dengan wajah cantiknya yang alami dengan mata bulat besar, hidung mancung, muka yang tirus
Perspektif cantik…, Umi Khulsum, FIB UI, 2014
yang memiliki bentuk wajah tirus berbentuk V line dengan jidat penuh dan berisi. Dalam dialog diatas juga dapat dilihat bahwa cantik bagi Hanna tidak hanya untuk kecantikan yang hanya dilihat oleh indera penglihatan, akan tetapi untuk sebuah kehidupan yang tidak lain adalah jiwanya dalam menjalani hidup. Seperti yang dijelaskan Synnot (1993:164) sebelumnya bahwa kecantikan selalu dikaitkan dengan kebahagiaan, kebenaran, kebaikan, sifat positif dan utamanya ditekankan pada wajah. Bagi Hanna, kecantikan dalam diri seseorang tidak hanya sebagai pemuas diri saja akan tetapi juga untuk sebuah kebahagian dalam menjalani dan menikmati hidup.
7. Dampak Standar Cantik di Korea a. Sulit Mendapatkan Pasangan Bagi sebagian orang, pasangan merupakan seseorang yang penting bahkan sangat dinanti-nantikan untuk menjadi teman hidup dalam menjalani kehidupan. Menurut DeGenova, (2008) pasangan dipilih berdasarkan suatu pemikiran bahwa seorang individu tersebut dapat melengkapi kebutuhan yang diperlukan. Tetapi mendapatkan seorang pasangan tidak mudah seperti membalikan telapak tangan. Sebuah pepatah mengatakan "dari mata turun ke hati". Maksud dari kalimat tersebut menyatakan bahwa seseorang dapat dengan mudah tertarik kepada pasangannya dilihat dari sejauh mana mata memandang, yang dalam hal ini dilihat dari bentuk fisik yang indah. Dalam Film Minyeoneun Georowo keindahan dari seorang perempuan yang sejati adalah kecantikan diri perempuan yang dilihat dari bentuk fisiknya. Hal ini dipertegas oleh Darsono (2007: 1-7) yang menyatakan bahwa kecantikan yang ada dalam masyarakat perempuan Korea termasuk kedalam kaegori keindahan subyektif, karena keindahan hanya terlihat sejauh mata memandang. Bentuk fisik Hanna yang tidak sesuai dengan bentuk ideal dapat dikategorikan sebagai perempuan jelek. Hal ini dipertegas oleh Park (2007) yang mengatakan bahwa perempuan gemuk dianggap sebagai perempuan yang tidak sehat dan cantik serta tidak menarik karena mereka terlihat seperti perempuan malas. Oleh karena itu banyak perempuan Korea yang berusaha untuk bertransformasi menjadi lebih langsing. Seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya dalam adegan 00:10:33 – 00:11:00, bahwa perempuan gemuk jika diibaratkan sebagai barang maka ia seperti barang yang tidak laku, serta dagu lancip membentuk huruf V. (http://medanstar.com/2013/04/27/foto-masa-kecil-artis-lee-young-ae-menarikperhatian-netizen/ diakses pada 2 Agustus 2014, 21:46)
Perspektif cantik…, Umi Khulsum, FIB UI, 2014
bahkan jika laku sekalipun barang itu bisa dikembalikan kepada penjualnya. Pandangan terhadap bentuk ideal inilah yang menjadi faktor penyebab sulitnya mendapatkan pasangan di Korea khususnya bagi perempuan yang dianggap tidak cantik. 하나 : “난 직관이라는 게 있어”. 정민 : “직관이 아니라 착각이다. 직관이 경험에서 하는거야..응 몰라? 너 사랑해 본 적이 있어?” Terjemahan bebas Hanna :” Aku juga punya intuisi”. Jung Min :“ Itu bukan intuisi tetapi hanya ilusi. Intuisi itu berasal dari pengalaman, tahu tidak? Apakah kamu pernah berpacaran?”. (Minyeoneun Georowo, 00:11:06-00:11:19)
Dalam adegan ini diceritakan Hanna sedang mencurahkan hatinya akan ketertarikannya terhadap Sang Jun. Akan tetapi setelah melihat kondisi fisik Hanna yang sangat jauh dari standar cantik yang dilihat dari sudut pandang laki-laki temannya menyadarkan Hanna bahwa yang ia rasakan kepada seorang laki-laki hanya bisa menjadi sebuah ilusi saja, walaupun sebagai seorang perempuan Hanna juga memiliki intuisi cinta sama seperti perempuan lainnya. 한나의 남친: “미안하다. 오빠보다 더 좋운 사람을 만나게 항상 기도할게..”. 한나
: (그래, 그날부터 전 밥을 끝났습니다).
Terjemahan bebas Pacar Hanna :“Maafkan aku, aku akan selalu mendoakanmu untuk bertemu dengan orang yang lebih baik lagi daripada aku.” Hanna : (Baiklah, mulai saat ini aku akan berhenti makan). (Minyeoneun Georowo, 00:12:36-00:12:51)
Hanna yang diputuskan oleh pacarnya karena tubuhnya yang gemuk, kemudian sejak saat itu ia memutuskan untuk mulai mengurangi berat badannya dengan cara diet ekstrim. 한나 :“사랑해서 헤어지 주었어요? 쌀빼 물어보는 건 싫다고 그렀었어요? 쌀빼는 “오빠는 화는다” 그렀었어요? 차라리 뚱뚱해서 싫다고 말씀해..사랑할때 왜..?? 나쁜 넘아 나쁜 넘아..!!!! 왜 이러세요?? 야..!! 못 생기는 사람이 아니야?”
Terjemahan Bebas
Perspektif cantik…, Umi Khulsum, FIB UI, 2014
Hanna :“Apakah kamu pernah memutuskan cinta karena alasan kamu mencintainya? Apakah kamu pernah menanyakan tentang diet? “aku akan marah” pernah bilang seperti itu? lebih baik kamu bilang tidak suka gemuk saja, ketika mencintai seseorang, kenapa???? Brengsek! dasar cowok brengsek..!! kenapa kalian seperti itu? hei! memangya berwajah jelek itu bukan orang (perempuan) juga? (Minyeoneun Georowo, 01:14:45-01:15:46)
Bentuk frustasi Hanna diperlihatkan pada adegan dialog-dialog di atas, pada adegan ini, Hanna merasa frustasi karena baginya hampir semua laki-laki memperlakukan semua perempuan hanya sebatas dilihat dari bentuk penampilan fisiknya saja. Sehingga ketika masuk ke dalam sebuah lift, secara membabi buta tanpa pandang bulu dia berbicara sendiri dan memukul laki-laki yang ia tidak kenal sebagai bentuk pelampiasannya terhadap perlakuan pacarnya. b. Mengubah Nasib Lim (2004: 179-180) menyatakan bahwa perempuan cantik memiliki kemungkinan besar untuk mendapatkan suami dengan prosfek ekonomi yang bagus dan mendapatkan pekerjaan yang baik. Perubahan bentuk pada penampilan perempuan akan menjadi investasi untuk kehidupan mereka di masa yang akan datang. Dalam film Minyeoneun Georowo, standar cantik bagi perempuan Korea tidak hanya disebabkan karena pandangan laki-laki terhadap perempuan Korea. Tetapi juga karena kecantikan pada tubuh perempuan yang diyakini dapat mengantarkan pada nasib yang lebih baik. Perubahan nasib menjadi lebih baik juga digambarkan dalam film ini. Dahulu, Hanna yang bertubuh gemuk hanya bisa menjadi penyanyi di belakang panggung sebagai penyanyi lip sync untuk seseorang karena faktor tubuh gemuknya yang tidak menjual. Wajah yang tidak menjual dan bentuk tubuh gemuknya sudah pasti sulit bagi Hanna untuk melakukan banyak gerakan seperti yang dilakukan para penyanyi lainnya yaitu menari. Akan tetapi setelah bertransformasi menjadi cantik, nasib baikpun seolah mengalir seperti air. Sehingga melalui kemampuannya dalam bernyanyi dan parasnya yang cantik, memudahkan untuk Hanna dapat menjadi penyanyi yang sesungguhnya.
c.
Kecenderungan Perempuan Korea Untuk Mengikuti Bentuk Tubuh Seseorang
Perspektif cantik…, Umi Khulsum, FIB UI, 2014
Standar cantik di Korea disebabkan karena adanya perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Seperti yang telah dikemukakan Selo Soemardjan (dalam Soerjono Soekanto 1989:23), perubahan sosial terjadi karena adanya pengaruh dari kebudayaan masyarakat lain serta penemuan-penemuan baru dalam kehidupan bermasyarakat. Konsep cantik yang didukung oleh majunya ilmu teknologi di Korea saat ini, membuat perempuan Korea berusaha mengubah dirinya untuk menjadi lebih cantik melalui jalan operasi plastik. kecantikan ideal ini membuat seseorang rela bersentuhan dengan pisau bedah.
의사 : “안신애 눈이지, 그럼 코는 누구할까?” 한나 : “이거” 의사 : “이거요, 점 빼자! 얼굴령은 신민아 이영애 누가할래?” 한나 : ”이영애!” Terjemahan bebas Dokter : oke matanya Ahn Shin Ae, lalu hidungnya mau berbentuk hidungnya siapa? Hanna : “itu..” (memilih hidung yang mancung) Dokter : “oke yang ini, tanpa tahi lalat ya! Lalu mukanya mau muka yang mana Shin Min ah atau Lee Young Ae?” Hanna : “Lee Young Ae!” (Minyeoneun Georowo, 00:29:13-00:29:21)
Dalam dialog di atas, diceritakan bahwa Hanna ingin mengubah dirinya mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki dengan jalan operasi plastik. Sebelum melakukan operasi plastik ia terlebih dahulu diminta untuk memilih bentuk tubuh atau wajah yang ia inginkan. Dalam dialog diatas, disebutkan bahwa Hanna menginginkan bentuk bagian wajah Ahn Shin Ae 3, dengan bentuk mata besar dan hidung yang mancung. Sedangkan untuk wajah, Hanna memilih bentuk wajah Lee Young Ae.
d. Perlakuan Baik Masyarakat Dalam film Minyeoneun Georowo, kecantikan pada diri perempuan bukan hanya sekedar untuk mata memandang dilihat dari bentuk fisiknya, melainkan kecantikan juga dapat membawa kebahagian pada diri seseorang dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. 3
Ahn Shin Ae merupakan pemain golf perempuan asal Korea selatan yang tinggal di New Zealand. Pemain golf cantik ini dikenal dengan nama Sharon Ahn dipilih sebagai The Most Fashionable Player pada ajang penghargaan KLPGA (Korea Ladies Profesional Golf Association) (http://www.seoulsisters.com/players/misc/shinaeahn.htm/ diakses pada 2 Agustus 2014, 22:11)
Perspektif cantik…, Umi Khulsum, FIB UI, 2014
상준 : “한나씨 일이 와요?” 동료 : “아~ 길 오기로 그냥! (에움길 오라고)” 한나 : “미안해요”. (에움길 오는 중) 동료 : 아~아이쓰~그냥~ Terjemahan bebas Sang Jun : “Hanna ke sini!”. Rekan kerja : “aduh, lewat jalan situlah!” (disuruh memutar) Hanna : “maaf”. ( saat sedang jalan memutar ) Rekan kerja :”ah.., ishh! Aduh~ (Minyeoneun Georowo, 00:19:20 – 00:20:17)
Dalam adegan ini, Hanna diundang ke pesta ulang tahun Sang Jun. Di dalam ruangan, berkumpul semua tamu undangan dalam meja berbentuk persegi panjang dengan Sang Jun yang duduk di posisi tengah pada sisi ujung meja. Sang Jun kemudian menyuruh Hanna untuk duduk di sebelahnya. Salahnya, Hanna tidak lewat memutar ke belakang meja membelakangi tamu yang jelas ada ruang lebih luas untuk dilalui olehnya. Akan tetapi Hanna jalan melewati para tamu undangan begitu saja yang bahkan tidak ada celah ruang untuk seseorang lewat tanpa menghiraukan bentuk badannya yang gemuk. Hal tersebut membuat salah satu rekan kerjanya berinisiatif mengatakan pada Hanna untuk jalan memutar membelakangi posisi duduk para tamu undangan, terlihat dari kata “aduh, lewat jalan situlah!”, Tujuan rekan kerja itu hanya sekedar seperti memberi saran saja, akan tetapi Hanna menangkapnya lain. Hanna yang sudah setengah jalan lewat di depan para tamu, spontan menuruti perintah rekan kerjanya itu dan berusaha memutar balik jalan untuk lewat ke belakang posisi duduk para tamu. Respon Hanna yang polos terlihat sebagai hal yang merepotkan sehingga ketika Hanna berusaha menuruti perintah, sontak semua tamupun mendesah dengan kata “ah..ishh” yang ditunjukan sebagai bentuk nada kesal dengan keluhan berkat respon Hanna yang polos. 기사 : “아주마 빨리 내려! 내려! 운전을 못 하면 왜 운전? 운전 말아야지! 이 길 넓인데 왜 내 차를 총돌해 지금? 오? 괜찮아요? 한나 : “네?” 경찰 : “야..! 너회들 뭐 하는 거야??? 차 막혀 안 봐요?? 괜찮아요? 한나 : ”없어요”. 경찰 : ”다치는 거?” 한나 : ”진짜 없어요”.
Perspektif cantik…, Umi Khulsum, FIB UI, 2014
Terjemahan bebas Supir taksi : “Cepet turun bu! Turuuun! Kalau tidak bisa menyetir kenapa menyetir? Jangan menyetir!! Jalanan ini luas kenapa masih menabrak mobilku? Oh? Apakah anda baik-baik saja?” Hanna : “ Ya?” Polisi : “ hei! Kalian sedang apa?? Apa tidak lihat jalanan macet???? Apakah anda baikbaik saja (ketika sudah melihat Hanna) Hanna : “tidak apa-apa”. Polisi : “apakah ada yang terluka?” Hanna : ”tidak, tidak apa-apa”. (Minyoneun Georowo, 00:40:06-00:41:29)
Setelah melakukan operasi plastik, Hanna berubah menjadi perempuan cantik. Berbeda dengan Hanna yang dulu, perlakuan masyarakat terhadap Hanna sebelum melakukan operasi plastik dan sesudahnya sangat berbeda. Ketika masih gemuk dan jelek, sedikit saja kesalahan yang dilakukan Hanna sontak orang sekitar akan berlaku tidak begitu ramah. Setelah bertransformasi menjadi perempuan yang lebih cantik, kesalahan yang dilakukan oleh Hanna baik itu hal kecil atau besar sekalipun seperti pada adegan diatas yaitu menabrak taksi, orang di sekelilingnya tidak pernah mengeluarkan kata dengan“ah..ishh” lagi melainkan mengatakan “괜찮아요 ” yang berarti “tidak apa-apa” dengan nada yang sangat halus. Begitu pula dengan pak polisi yang awalnya marah karena Hanna dan sopir taksi membuat jalanan menjadi macet. Akan tetapi setelah melihat wajah Hanna, nada suara pak polisi pun berubah seketika menjadi lebih halus. 8. Kesimpulan Orang Korea merupakan keturunan bangsa Mongol di kawasan Asia Timur yang terlahir dengan kulit kuning, rambut lurus, kepala bundar, rahang lebar dan tegas, hidung rendah dan mata sipit. Dalam masyarakat Korea, nilai sebuah kecantikan itu dilihat dari seberapa menariknya penampilan mereka yang dilihat dari tubuh. Dalam konsep cantik terdapat nilai yang disepakati bersama, sehingga mereka memiliki standar sendiri dalam memandang cantik itu seperti apa. Cantik menurut orang Korea terinspirasi dari bentuk cantik perempuan Barat yaitu perempuan yang memiliki badan tinggi dan langsing, berkulit putih, jidat luas dan penuh, mata yang besar, hidung mancung dan juga bentuk muka yang kecil membentuk garis V-line pada dagu layaknya boneka barbie. Obsesi mereka untuk mendapatkan sebuah kecantikan juga dipengaruhi oleh kerasnya dunia sosial masyarakat di Korea sehingga cantik menjadi nilai utama bagi para kaum hawa di
Perspektif cantik…, Umi Khulsum, FIB UI, 2014
Korea. Oleh karena berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan tubuh yang ideal, mulai dari diet perawatan hingga operasi plastik. Maraknya operasi plastik guna mendapatkan hasil tubuh yang diinginkan menimbulkan fenomena banyaknya perempuan Korea yang berusaha menjalani operasi plastik guna mengikuti bentuk tubuh seseorang sehingga hal ini mengakibatkan kemiripan masal pada perempuan Korea. Konsep cantik di Korea juga memberikan dampak yag cukup signifikan dalam kehidupan di Korea karena mayoritas perempuan cantik memiliki kecenderungan mudah untuk mendapat pasangan, mudah untuk mendapatkan pekerjaan, dan juga mendapat perlakuan yang lebih baik dalam masyarakat.
Daftar Pustaka Abdulah, Irwan. (2006). Studi Tubuh Nalar dan Masyarakat: Perspektif Antropologi. Yogyakarta: TiciPress. Dharsono. (2007). Estetika. Bandung: Rekayasa Sains. DeGenova, M.K (2008). Intimate relationships, marriages and families. States of America: McGraw-Hill. Lim, In-Sook. (2004). Social and Cultural Environtment of Dietinng : Focusing on College Women’s Experiences of Discrimination Related to Physical Appearance and Their Acceptance of Body Image Promoted by Mass Media. (korean Journal of Sociology) 38:2: 179-180. Melliana S, Annastasia. (2006). Menjelajah Tubuh: Perempuan dan Mitos Kecantikan. Yogyakarta: LKIS. Munandar, M. Soelaeman. ( 2000). Ilmu Budaya Dasar. Bandung: PT Refika Aditama. Pateda, Mansoer.( 2001). Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta. Rezha, Muhammad. (2010). Perilaku Seksual Pada Remaja Putri Yang Berpacaran. Skripsi, Program Sarjana Universitas Gunadarma, Depok. Setiawan. (2004). Ensiklopedi Nasional Indonesia. Bekasi: PT. Delta Pamungkas. Soerjono Soekanto. (1989). Fungsi Hukum dan Perubahan Sosial. Bandung: Penerbbit Citra Aditya Bakti.
Perspektif cantik…, Umi Khulsum, FIB UI, 2014
Syata, Novitalista. 2012. Makna Cantik di Kalangan Mahasiswa dalam Perspektif Fenomenologi. Skripsi, Program Sarjana Universitas Hasanuddin, Makassar. Synnott, Anthony. 1993. Tubuh Sosial: Simbolisme, Diri dan Masyarakat. Jogjakarta: Jalasutra. Yang Seung Yoon. 2010. Negara Korea dan Pokok-Pokok Permasalahan dalam Politik dan Pemerintahan Korea. Yogyakarta: INAKOS. Yun, Yeong Ju. 1999. Analysis of Discourses on Korean Women’s Dieting Pubished in Newspaper and Women’s Megazine. Master’s thesis, Seoul National University. Korpus data Film Kim, Young Hwa. 2006. Minyeoneun Georowo. South Korea: KM Culture Co.,Ltd. Jurnal Park, Sang-Un. Beauty Will Save You : The Myth and Ritual of Dieting in Korean Society. Korea Journal Summer 2007 Vol.47 No.2. Internet http://www.seoultouchup.com/plastic-surgery-statistics/ (diakses 27 Juni 2014: 20:38 WIB). http://teleologis.wordpress.com/2011/05/24/200-pounds-beauty-menjadi-indah-adalahmenyakitkan/ (diakses pada 29 Juni 2014: 14:00 WIB). http://www.seoulsisters.com/players/misc/shinaeahn.htm/ (diakses pada 2 Agustus 2014: 22:19 WIB). http://medanstar.com/2013/04/27/foto-masa-kecil-artis-lee-young-ae-menarik-perhatiannetizen/ (diakses pada 2 Agustus 2014 : 21:46 WIB).
Perspektif cantik…, Umi Khulsum, FIB UI, 2014